Download - OS Keratitis
OS Keratitis ec suspek Jamur
Oleh :
Dian Faradibah (C11110276)
Residen Pembimbing :
dr. Ronald Phoaniary
Konsulen Pembimbing :
Dr. dr. Noor Syamsu, Sp.M(K)., M.Kes., MARS
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. M• Jenis Kelamin : Laki-laki• Umur : 47 tahun• Agama : Islam• Suku / Bangsa: Bugis• Pekerjaan : Wiraswasta• Alamat : Jl. IR. Sutami no. 7• No. RM : 698358• Rumah Sakit : Poliklinik Mata RS Wahidin Sudirohusodo
• Keluhan Utama : Merah pada mata kiri• Anamnesis terpimpin :
Keluhan ini dialami sejak 7 hari yang lalu setelah terkena daun bambu saat memotong bambu. Air mata berlebih ada, kotoran mata ada, penglihatan kabur ada, nyeri ada, rasa silau ada, gatal tidak ada. Rasa mengganjal/berpasir di mata ada. Riwayat menggosok-gosok mata setelah kejadian ada. Riwayat sulit membuka mata pada pagi hari. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat penggunaan kacamata sebelumnya tidak ada. Riwayat penyakit mata lain sebelumnya tidak ada. Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak ada. Riwayat penggunaan obat tetes mata sebelumnya ada. Riwayat diabetes melitus tidak ada.
ANAMNESIS
• KU : Sakit ringan/ gizi cukup/composmentis • Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,70C
STATUS GENERALIS
A. INSPEKSIPEMERIKSAAN OD OS
Palpebra edema (-) edema (+) minimal
Apparatus Lakrimalis Lakrimasi (-) Hiperlakrimasi (+)
Silia Sekret (-) Sekret (+)
Konjungtiva Hiperemis (-)Hiperemis (+), injeksi
konjungtiva (+),Injeksi perikorneal (+)
Kornea Jernih Keruh,di parasentralis arah jam 4
BMD Normal Normal iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)
Pupil Bulat, sentral, RC (+) Bulat, sentral, RC (+)
Lensa Jernih Jernih
Gerakan bola mata Kesegala arah Kesegala arah
Pemeriksaan OD OS
Tensi okuler Tn Tn
Nyeri tekan (-) (-)
Massa tumor (-) (-)
Glandula preaurikuler Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
B. PALPASI
C. TONOMETRITidak dilakukan pemeriksaan
F. COLOR SENSE
E. SENSITIVITAS KORNEA
VOD : 6/6VOS : 6/12
Tidak dilakukan pemeriksaan
Tampak normal pada pemeriksaan
D. VISUS
Pemeriksaan OD OS
Konjungtiva
Hiperemis (-)
Hiperemis (+) Injeksi konjungtiva (+), Injeksi
perikorneal (+)
Kornea Jernih Keruh,di parasentralis arah jam 4
Tes floresens (+) BMD Normal Normal
Iris Coklat, kripte (+) Coklat, Kripte (+)
Pupil Bulat, sentral, RC (+) Bulat, sentral, RC (+)
Lensa Jernih Jernih
G. PENYINARAN OBLIK
I. SLIT LAMP
SLOD :
Palpebra : udem (-)
Konjungtiva : Hiperemis
(-)
Kornea : Jernih
BMD : Normal
Iris : Coklat, Kripte (+)
Pupil : Bulat,sentral,
RC(+)
Lensa : Jernih
SLOS : Palpepbra : udem (+)
minimal Konjungtiva : Hiperemis (+)
Injeksi konjungtiva (+), Injeksi perikorneal (+)
Kornea : keruh daerah parasentralis arah jam
4 , tes floresens (+). BMD : normal Iris : coklat, kripte (+) Pupil : Bulat, Sentral, RC(+) Lensa : Jernih
RESUME
Seorang laki-laki 47 tahun datang ke poliklinik mata di RS. Wahidin Sudirohusodo dengan keluhan utama merah pada
mata kiri yang dialami sejak 7 hari yang lalu setelah terkena daun bambu saat memotong bambu. Hiperlakrimasi ada, sekret
ada, penglihatan kabur ada, nyeri ada, fotofobia ada. Rasa mengganjal/berpasir di mata ada. Riwayat menggosok-gosok
mata setelah kejadian ada. Riwayat sulit membuka mata pada pagi hari. Riwayat penggunaan obat tetes mata sebelumnya
ada. Dari hasil pemeriksaan oftalmologi OD dalam batas normal sedangkan OS didapatkan ada palpebra edema minimal,
hiperlakrimasi ada, sekret ada, konjungtiva hiperemis ada, injeksi konjungtiva ada, injeksi perikorneal ada, kornea tampak
keruh di daerah parasentralis arah jam 4, tes floresens (+), BMD kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral,
RC (+), lensa jernih, VOD= 6/6. VOS= 6/12.
PENATALAKSANAAN
Pada pasien ini diberikan:• Topikal :
Natacen EDMD 3 tetes/hari/OS
Levofloxazin EDMD 6 tetes/hari/OS
Reepithel EDMD 6 tetes/hari/OS
• Oral :
Natrium Diklofenak 50mg 1x1
• Qua ad vitam : Bonam• Qua ad sanationem : Bonam• Qua ad visum : Dubia• Qua ad kosmeticum: Dubia
PROGNOSIS
Definisi
Inflamasi pada kornea, dapat menyebabkan hilangnya ketajaman penglihatan secara parsial atau total
Fisiologi
•sebagai membran protektif dan sebuah “jendela” yang dilalui cahaya untuk mencapai retina.
Fungsi utama
•Pembuluh-pembuluh darah limbus
•Humour aquous
•Air mata
Nutrisi kornea
Epidemiologi
• Menurut Murillo Lopez (2006), Sekitar 25.000 orang Amerika terkena keratitis bakteri per tahun
• Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, infeksi kornea masih menempati urutan tertinggi dari infeksi mata pada umumnya, dan bahkan masih merupakan salah satu penyebab kebutaan
Patogenesis
Lesi pada kornea
Patogen akan menginvasi dan mengkolonisasi stroma kornea
antibodi akan menginfiltrasi lokasi invasi
patogen
gambaran opasitas dan
infiltrat kornea
Patogen akan menginvasi
seluruh kornea
stroma akan atropi dan melekat pada
membaran descemet
Terjadi perforasi dan humor aquos akan keluar
Gejala Klinis
• Blefarospasme• Hiperlakrimasi• Fotofobia• Penurunan visus• Rasa nyeri• Rasa panas• Sensasi benda asing• Iritasi okuler
Trias keratitis
Pemeriksaan
• Tes floresens• Sensitivitas kornea• Pemeriksaan KOH• Pemeriksaan kultur dan sensitivitas• Pewarnaan gram
Penatalaksanaan
1. Keratitis bakterial antibiotik topikal (ofloxacin dan
polymixin) yang berspektrum luas.
Penatalaksanaan
2. Keratitis virus Debridement Medikamentosa
• Idoxuridine• Trifluridin• Vidarabine• Asiklovir
Penatalaksanaan
3. Keratitis jamur Anti nikotik topikal seperti
- natamycin,
- nystatin dan
- amphoterisin B
Penatalaksanaan
4. Keratitis achantamoeba Topikal
• Isetionat propamidin topikal1%• Neomisin• Bikuanid poliheksametilen
0,01-0,02%
Prognosis
Dapat sembuh dengan baik diobati dengan baik dan tepat, jika tidak diobati dengan baik, akan timbul ulkus yang akan menjadi sikatriks kehilangan penglihatan parsial atau total