Download - Otonomi Daerah di Indonesia
OTONOMI DAERAH
Kelompok 10
Apa itu OTONOMI DAERAH?
Otonomi daerah dalam bahasa Yunani berasal dari kata autos dan namos. Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan atau undang-undang.
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
sehingga
MenurutPARA AHLI
Menurut Ateng Syarifuddin, otonomi mempunyai makna
kebebasan atau kemandirian tetapi bukan kemerdekaan
menurut Vincent Lemius, otonomi daerah adalah kebebasan
(kewenangan) untuk mengambil atau membuat suatu keputusan politik maupun administrasi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Arti Otonomi
Landasan Hukum Otonomi Daerah
UUD 1945 pasal 18 ayat 2 berbumyi “Pemerintah daerah provinsi, daerah Kabupaten, dan
Kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.” Pasal tersebut adalah landasan mutlak untuk pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia.
Selain pasal tersebut, otonomi daerah juga diatur dalam :
UU No. 1 tahun 1945. Kebijakan Otonomi daerah pada masa ini lebih menitikberatkan pada dekonsentrasi. Kepala daerah merupakan kepanjangan tangan Pemerintahan Pusat.
UU No. 22 tahun 1948. Mulai tahun ini Kebijakan otonomi daerah lebih menitikberatkan pada desentralisasi. Tetapi masih ada dualisme peran di kepala daerah, di satu sisi ia punya peran besar untuk daerah, tapi juga masih menjadi alat Pemerintah pusat
UU No. 1 tahun 1957. Kebijakan otonomi daerah pada masa ini masih bersifat dualisme, di mana kepala daerah bertanggung jawab penuh pada DPRD, tetapi juga masih alat Pemerintah pusat.
1. Prinsip otonomi seluas-luasnya artinya daerah berwenang mengatur semua urusan pemerintahan di luar urusan pemerintahan yang ditetapkan Undang-undang
2. Prinsip otonomi nyata adalah bahwa untuk menangani urusan pemerintahan, berdasarkan tugas, wewenang dan kewajiban yang senyatanya telah ada serta berpotensi untuk hidup
3. Prinsip otonomi bertanggung jawab adalah otonomi yang penyelenggaraannya benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian otonomi.
PRINSIP - PRINSIP OTONOMI DAERAH
Dilihat dari segi politik, penyelenggaraan otonomi dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan di pusat dan membangun masyarakat yang demokratis, untuk menarik rakyat ikut serta dalam pemerintahan, dan melatih diri dalam menggunakan hak-hak demokrasi.
Dilihat dari segi pemerintahan, penyelenggaraan otonomi daerah adalah untuk mencapai pemerintahan yang efisien.
Dilihat dari segi sosial budaya, penyelenggaraan otonomi daerah diperlukan agar perhatian lebih fokus kepada daerah.
Dilihat dari segi ekonomi, otonomi perlu diadakan agar masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di daerah masing-masing.
TUJUANOTONOMIDAERAH
Asas OtonomiBerikut ini ada beberapa asas otonomi daerah
sebagai berikut:
1. Asas tertib penyelenggara negara2. Asas Kepentingan umum
3. Asas Kepastian Hukum4. Asas keterbukaan
5. Asas Profesionalitas6. Asas efisiensi
7. Asas proporsionalitas8. Asas efektifitas
9. Asas akuntabilitas
Undang-undang No. 5 Tahun 1974 ini juga meletakkan dasar-dasar sistem hubungan pusat-daerah yang dirangkum dalam tiga cara:
DesentralisasiTugas
pembantuanDekonsentrasi
PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
Menurut Undang-Undang No. 32 tahun 2004 pasal 1 ayat (7), desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desentralisasi
Tujuan utama desentralisasi adalah :Tujuan politik, yang ditujukan untuk menyalurkan partisipasi politik di tingkat daerah untuk terwujudnya stabilitas politik nasional.Tujuan ekonomis, yang dimaksud untuk menjamin bahwa pembagunan akan dilaksanakan secara efektif dan efisien di daerah-daerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial.
Kewenangan daerah ini mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan yang dikecualikan dalam
Undang-Undang No. 32 tahun 2004, sebagaimana diatur dalam pasal 10 ayat (3), yaitu
bidang politik luar negeri
yustisi
pertahanan dan keamanan piskal nasional
moneter
agama
Dekonsentrasi
Menurut Undang-Undang No 32 tahun 2004 pasal 1 ayat 8 menjelaskan makna dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah atau kepada instansi vertical diwilayah tertentu.
Pertimbangan dan tujuan diselenggarakan asas dekonsentrasi ini diantaranya adalah :1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan terhadap kepentingan umum;
2. Terpeliharanya komunikasi sosial kemasyarakatan dan sosial budaya dalam sistem administrasi negara;
3. Terpeliharanya keserasian pelaksanaan pembangunan nasional;4. Terpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Dalam penerapannya ada tiga macam dekonsentrasi, yaitu:
Dekonsentrasi horizontal; Pelimpahan wewenang dari aparatur pemerintah yang satu ke aparatur lain dalam satu tingkatan pemerintahan.
Dekonsentrasi vertical.Dari suatu aparatur pemerintah yang lebih tinggi tingkatannya ke aparatur lain dalam tingkatan pemerintah yang lebih rendah
Dekonsentrasi teritorialPelimpahan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dibagi dalam wilayah-wilayah provinsi dan ibukota. Wilayah provinsi dibagi ke dalam wilayah-wilayah kabupaten/kota dan seterusnya
Tugas pembantuan
Tugas pembantuan adalah tugas-tugas untuk turut serta dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang ditugaskan kepada pemerintah daerah oleh pemerintah atau pemerintah daerah tingkat atasnya, dengan kewajiban mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan.
Menurut Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 Pasal 1 ayat (9), tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintahan pusat
kepada daerah dan/ atau desa, dari pemerintahan provinsi kepada
kabupaten/ kota dan/ atau desa, serta dari pemerintah kabupaten/
kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 52 tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan, maksud dan tujuan adanya tugas pembantuan adalah :
1. Meningkatkan efensiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahaan, pengelolaan pembangunan, serta pelayanan umum
2. Memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan serta membantu pengembangan pembangunan bagi daerah dan desa
PERMASALAHAN DALAM OTONOMI DAERAH
DI INDONESIA
Pelaksanaan Otonomi daerah di Indonesia juga bukan tanpa masalah. Ia mendatangkan banyak persoalan baru ketika diterjemahkan dan dilaksanakan didaerah. Salah satunya
adalah Pelayanan publik
Permasalahan utama pelayanan publik pada dasarnya adalah berkaitan dengan peningkatan kualitas pelayanan itu sendiri. Pelayanan yang berkualitas sangat tergantung pada berbagai aspek, yaitu bagaimana pola penyelenggaraannya (tata laksana), dukungan sumber daya manusia, dan kelembagaan.
Dilihat dari sisi pola penyelenggaraannya, pelayanan publik masih memiliki berbagai kelemahan antara lain:
Kurang responsif. Respon terhadap berbagai keluhan, aspirasi, maupun harapan masyarakat seringkali lambat atau bahkan diabaikan sama sekali.Kurang informatif. Berbagai informasi yang seharusnya disampaikan kepada masyarakat, lambat atau bahkan tidak sampai kepada masyarakat.Kurang accessible. Berbagai unit pelaksana pelayanan terletak jauh dari jangkauan masyarakat, sehingga menyulitkan bagi mereka yang memerlukan pelayanan tersebut.
PELAYANAN PUBLIK
Secara umum masih rendahnya pelayanan publik kepada masyarakat. Ini disebabkan rendahnya kompetensi PNS daerah.
Banyak terjadi juga Pemerintah daerah mengalami kelebihan PNS dengan kompetensi tidak memadai dan kekurangan PNS dengan kualifikasi terbaik.
Di sisi yang lain tidak sedikit juga gejala mengedepankan ”Putra Asli Daerah” untuk menduduki jabatan strategis dan mengabaikan profesionalitas jabatan.
Keberhasilan Otonomi Daerah
Keberhasilan suatu daerah menjadi daerah otonomi dapat dilihat dari beberapa hal yang mempengaruhi (Kaho, 1998), yaitu faktor manusia, faktor keuangan, faktor peralatan, serta faktor organisasi dan manajerial.
Beberapa contoh keberhasilan dari berbagai daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah yaitu:
1. Di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, masyarakat lokal dan LSM yang mendukung telah berkerja sama dengan dewan setempat untuk merancang suatu aturan tentang pengelolaan sumber daya kehutanan yang bersifat kemasyarakatan (community-based).
2. Di Gorontalo, Sulawesi, masyarakat nelayan di sana dengan bantuan LSM-LSM setempat serta para pejabat yang simpatik di wilayah provinsi baru tersebut berhasil mendapatkan kembali kontrol mereka terhadap wilayah perikanan tradisional/adat mereka.
ThanksFOR
ATTENTION. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
APUSE Lagu Daerah Nusantara Provinsi Papua / Irian Jaya
Apuse kokon daoYarabe soren doreri
Wuf lenso bani nema baki paseApuse kokon dao
Yarabe soren doreriWuf lenso bani nema baki pase
Arafabye aswarakwarArafabye aswarakwar
2x
INDONESIA JAYA
Hari-hari terus berlaluTiada pernah berhentiS'ribu rintang jalan berlikuBukanlah suatu penghalang
Hadapilah segala tantanganMohon petunjuk yang kuasaCiptakanlah kerukunan bangsaKobarkanlah, dalam dadaSemangat jiwa pancasila...
Reff:Hidup tiada mungkin...Tanpa perjuangan,tanpa pengorbanan, Mulia adanya
Berpegangan tangan...Satu dalam cita...Demi masa depan...Indonesia jaya