Download - Otopsi Virtual
Otopsi Virtual
Penguji : dr. Sigid Kirana LB., SpKFResiden Pembimbing : dr. M.Faizal Zulkarnaen
Anggota Kelompok :
• Nico Harum• Margareth Silaen (1120221179)• Ratu Ayu (1120221180)• Devia Aprilianti Rachman (1120221182)• Nurul Ridha (1120221183)• Angga Ahadiyat (1120221184)• Debbi Anggraini (1120221185)• Mega Diasty Rahayu (1120221195)
BAB IPENDAHULUAN
Latar Belakang
OTOPSI
DUNIA
PERAN
INDONESIA
RSUP dr. KARIADI SEMARANG
PERKEMBANGAN
OTOPSI
KONVENSIONAL
3D VIRTUAL AUTOPSY
TABLE
RUMUSAN MASALAH
3D Virtual Autopsy Table ??
Keuntungan dan kerugian??
Dasar hukum ??
TUJUAN
UMUM KHUSUS
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
DASAR HUKUM
KONTROVERSI PENOLAKAN OTOPSI KONVENSIONAL
Prosedur Otopsi
Otopsi Virtual . . .
Wound Tract
Less than 2% of hospital deaths have autopsy
Statistics from autopsy drive national policies
OTOPSI VIRTUAL
TEKNIK
INSTRUMENT AKURASI
DEFINISI
kasus
Kekerasan pada Kepala
dan Leher
Sudden Death in Infant and
Children
Infarct Myocard
tenggelam
trauma
kekerasan pada kepala dan leher
Sudden Death in Infant and Children
Myocardial Infarction
Tenggelam
Fraktur kepala pada kasus KLL dengan pencitraan 3D
MSCT
Trauma
Kecelakaan pada pejalan kaki (konvensional kanan ); fraktur fibula pada tungkai bawah kanan. (kiri pencintraan dengan MSCT)
Konvesional VS Otopsi Virtual
keuntungan
• bersifat non-invasif• Jenazah tidak ditahan lama dan relatif
lebih dapat diterima oleh pihak keluarga.• Dalam budaya kepercayaan tertentu• efektif dalam studi mengenai luka
terutama akibat tembakan senjata api• CT scanner menghasilkan gambar yang
lebih halus pada jaringan lunak• Pemeriksaan yang mudah pada jenazah
yang infeksius, terkontaminasi racun, radionuklir, dan bahan-bahan biologis yang berbahaya.
• Dosis radiasi tidak ada pertimbangan saat melakukan studi pencitraan post mortem.
• Memungkinkan berbagi pencitraan data di antara para ahli di lokasi fisik yang berbeda.
• sebagai dokter pemeriksa dapat kembali, mempelajari kembali, dan merekonstruksi informasi
• memanfaatkan teknik-teknik modern visualisasi mengidentifikasi denistas benda asing tubuh (yaitu, peluru atau pisau) tertanam dalam jaringan lunak dan untuk jelas menentukan lintasan menembus cedera (yaitu, peluru, pisau, dll) .
• Dapat melihat jenazah dari berbagai sudut dan juga bisa memindahkan lapisan demi lapisan pada tubuh
Kerugian
• biaya• memiliki bias dalam mendiagnosis.• tidak dapat mendeteksi kematian akibat keracunan dan hal-hal yang berhubungan dengan penyalahgunaan obat•Keterbatasan untuk otopsi pencitraan modern•Tidak dapat memberikan data status infeksi, tidak dapat membedakan antara luka antemortem dengan luka postmortem, sulit membedakan artefak postmortem, sulit membedakan perubahan warna organ, jaringan kecil mungkin saja terlewatkan
BAB IIIPENUTUP
Kesimpulan
Otopsi virtual penanambahan cara baru untuk otopsi dengan
melakukan pencitraan post-
mortem
Di Indonesia pun sampai saat ini masih belum ada undang-
undangyang mengatur
mengenai penggunaan otopsi virtual baik
untuk keperluan medis maupun hukum.
Penggunaan teknologi otopsi
virtual hanya sebagai pelengkap dalam Kedokteran
Forensik
Metode otopsi konvensional
merupakan Gold Standard dalam
kedokteran Forensik
Saran
Kedokteran Forensik
Pemerintah
Tenaga Kesehat
an
Daftar Pustaka• Prameng, Bambang L, K Yulianti, A Hardinisa. 2011. Petunjuk Teknik Otopsi.
Ed. I. Cetakan III. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hal 1-2.• Dirnhofer, Richard, Christian Jackowski, Peter Vock, Kimberlee Potter, Michael
J Thali. 2006. “VIRTOPSY: Minimally Invasive, Imaging-guided Virtual Autopsy”. RadioGraphics.Vol. 26. Page 1305-1333.
• Afandi, Dedi. 2009. “Otopsi Virtual”. Majalah Kedokteran Indonesia.No. 7, Vol. 59.
• Stawicki, S Peter, Anil Aggrawal, Anthony J Dean, David A Bahner, Steven M Steinberg, Christy D Stehly, Brian A Hoey. 2008. “Postmortem use of advanced imaging techniques: Is autopsy going digital?”.OPUS 12 Scientist. Vol. 2. No. 4. Page 17-26.
• Levy, Angela D, RM Abbott, CTMallak, JM Getz, HT Harcke, HR Champion, LA Pearse. 2006. “Virtual Autopsy: Preliminary Experience in High Velocity Gunshot Wound Victims”. Radiology. Vol. 240. No. 2. Page 522-528.
• Ljung, Patric. Full Body Virtual Autopsies using a State-of-the-art Volume Rendering Pipeline.
• Thali, Michael J, Christian Jackowski, Lars Oesterhelweg, Steffen G Ross, Richard Dirnhofer. 2007. “VIRTOPSY – The Swiss virtual autopsy approach”. Legal Medicine. Vol. 9. Page 100-104.
• Persson, Anders. 2008. “Virtual Autopsy in Forensic Medicine”. Somatom Sessions. Page
• 60-63.• Thali, Michael J, Christian Jackowski, Lars Oesterhelweg, Steffen G Ross, Richard
Dirnhofer. 2005. VIRTOPSY—Scientific Documentation, Reconstruction and Animation in Forensic: Individual and Real 3D Data Based Geo-Metric Approach Including Optical Body/Object Surface and Radiological CT/MRI Scanning. Vol.50. No.2.
• Thali, Michael J, Christian Jackowski, Lars Oesterhelweg, Steffen G Ross, Richard Dirnhofer. 2003. 3D Surface and Body Documentation in Forensic Medicine: 3-D/CAD Photogrammetry Merged with 3D Radiological Scanning. Vol.48. No.6.
• Dominic Wichmann, MD et al. 2012. Virtual Autopsy as an Alternative to Traditional Medical Autopsy in the Intensive Care Unit.Vol.156. Page 123-130.
• Thali, Michael J, Christian Jackowski, Lars Oesterhelweg, Steffen G Ross, Richard Dirnhofer. 2005. Postmortem Non-Invasive Virtual Autopsy: Death by Hanging in a Car. Vol.50. No.2.