Download - Palm Coein
Perdarahan uterus abnormal(PUA) meliputi semua kelainan baik itu haid atau pendarahan baik dalam hal jumlah maupun lamanya
Terminologi menoragia saat ini diganti dengan perdarahan haid banyak atau heavy menstrual bleeding
PUA yang disebabkan oleh faktor koagulopati, gangguan hemostasis lokal endometrium dan gangguan ovulasi merupakan kelainan yang sebelumnya termasuk dalam perdarahan uterus disfungsional (PUD)
Tetapi sekarang terdapat lagi terminologi baru untuk PUA yaitu;
AkutPerdarahan haid yang banyak sehingga perlu dilakukan penanganan yang cepat untuk mencegah kehilangan darah.
KronikPerdarahan uterus abnormal yang telah terjadi lebih dari 3 bulan.
Intermenstrual BleedingPerdarahan haid yang terjadi diantara 2 siklus haid yang teratur.
Definisi : Pertumbuhan lesi lunak pada lapisan
endometrium uterus, baik bertangkai maupun tidak, berupa pertumbuhan berlebih dari stroma dan kelenjar endometrium dan dilapisi oleh epitel endometrium
Gejala : Asimptomatik, tetapi dapat pula menyebabkan
PUA. Umumnya jinak, namun sebagian kecil atipik
atau ganas. Diagnostik :
USG dan atau histeroskopi, dengan atau tanpa hasil histopatologi.
Histopatologi pertumbuhan eksesif lokal dari kelenjar dan stroma endometrium yang memiliki vaskularisasi dan dilapisi oleh epitel endometrium.
Definisi : Dijumpai jaringan stroma dan kelenjar endometrium
ektopik pada lapisan miometrium Gejala :
Nyeri haid, nyeri saat senggama, nyeri menjelang atau sesudah haid, nyeri saat buang air besar, atau nyeri pelvik kronik
Gejala nyeri tersebut diatas dapat disertai dengan perdarahan uterus abnormal.
Diagnostik : Kriteria adenomiosis ditentukan berdasarkan
kedalaman jaringan endometrium pada hasil histopatologi
pemeriksaan MRI dan USG Hasil USG menunjukkan jaringan endometrium
heterotopik pada miometrium dan sebagian berhubungan dengan adanya hipertrofi miometrium.
Hasil histopatologi menunjukkan dijumpainya kelenjar dan stroma endometrium ektopikpadajaringan miometrium.
Definisi : Pertumbuhan jinak otot polos uterus pada
lapisan miometrium Gejala :
Perdarahan uterus abnormal Penekanan terhadap organ sekitar uterus,
atau benjolan dinding abdomen Diagnostik :
Mioma uteri umumnya tidak memberikan gejala dan biasanya bukan penyebab tunggal PUA
Pertimbangan dalam membuat sistem klasifikasi mioma uteri yakni hubungan mioma uteri denga endometrium dan serosa lokasi, ukuran, serta jumlah mioma uteri.
Definisi : Pertumbuhan hiperplastik atau pertumbuhan
ganas dari lapisan endometrium Gejala :
Perdarahan uterus abnormal Diagnostik :
Meskipun jarang ditemukan, namun hiperplasia atipik dan keganasan merupakan penyebab penting PUA
Klasifikasi keganasan dan hiperplasia menggunakan sistem klasifikasi FIGO dan WHO
Diagnostik pasti ditegakkan berdasarkan pemeriksaan histopatologi.
Definisi : Gangguan hemostatis sistemik yang
berdampak terhadap perdarahan uterus Gejala :
Perdarahan uterus abnormal Diagnostik :
Terminologi koagulopati digunakan untuk kelainan hemostatis sistemik yang terkait dengan PUA
Tiga belas persen perempuan dengan perdarahan haid banyak memiliki kelainan hemostatis sistemik, dan yang paling sering ditemukan adalah penyakit von Willebrand.
Definisi : Kegagalan ovulasi yang menyebabkan
terjadinya perdarahan uterus Gejala :
Perdarahan uterus abnormal Diagnostik :
Gangguan ovulasi merupakan salah satu penyebab PUA dengan manifestasi perdarahan yang sulit diramalkan dan jumlah darah yang bervariasi
Gejala bervariasi mulai dari amenorea, perdarahan ringan dan jarang, hingga perdarahan haid banyak
Definisi : Gangguan hemostatis lokal endometrium yang
memiliki kaitan erat dengan terjadinya perdarahan uterus.
Gejala : Perdarahan uterus abnormal
Diagnostik : Perdarahan uterus abnormal yang terjadi pada
perempuan dengan siklus haid teratur Penyebab perdarahan pada kelompok ini adalah
gangguan hemostatis lokal endometrium Adanya penurunan produksi faktor yang terkait
vasokonstriksi seperti endothelin-1 dan prostaglandin F2α serta peningkatan aktifitas fibrinolitik
Gejala lain kelompok ini adalah perdarahan tengah atau perdarahan yang berlanjut akibat gangguan hemostasis lokal endometrium
Diagnosis PUA-E ditegakkan setelah menyingkirkan gangguan lain pada siklus haid yang berovulasi.
Perdarahan sela terjadi karena rendahnya konsentrasi estrogen dalam sirkulasi yang disebabkan oleh sebagai berikut :Pasien lupa atau terlambat minum pil
kontrasepsiPemakaian obat tertentu seperti rifampisin
Kategori not yet classified dibuat untuk penyebab lain yang jarang atau sulit dimasukkan dalam klasifikasi
Kelainan yang termasuk dalam kelompok ini adalah endometritis kronik atau malformasi arteri-vena
Kelainan tersebut masih belum jelas kaitannya dengankejadian PUA
Angka 0 : Tidak ada kelainan pada pasien
Angka 1 : Terdapat kelainan pada pasien Tanda ? : Belum dilakukan penilaian Sistem penulisan nomenklatur baru ini
ditulis dengan masing-masing kelainan entah itu mempunyai kelainan, tidak ada, maupun belum diperiksa.
PUA P0A0L0M0-C0O0E0I0N0 tidak ada kelainan
Anamnesis dilakukan untuk menilai kemungkinan adanya kelainan uterus, faktor risiko kelainan tiroid,penambahan dan penurunan BB yang drastis, serta riwayatkelainan hemostasis pada pasiendan keluarganya.
Ditanyakan siklus haid sebelumnya serta waktu mulai terjadinya perdarahan uterus abnormal
Pemeriksaan fisik pertama kali dilakukan untuk menilai stabilitas keadaan hemodinamik.
Pastikan bahwa perdarahan berasala dari kanalis servikalis dan tidak berhubungan dengan kehamilan.
Pemeriksaan IMT, Tanda-tanda hiperandrogen, Pembesaran kelenjar tiroid atau manifestsi
hipotiroid/hipertiroid Galaktorea Gangguan lapang pandang (adenoma
hipofisis), Purpura dan ekimosis wajib diperiksa.
Pemeriksaan ginekologi yang teliti perlu dilakukan termasuk pemeriksaan pap smear.
Harus disingkirkan pula kemungkinan adanya mioma uteri, polip, hiperplasia endometrium atau keganasan.
Siklus haid yang berovulasi sekitar 22-35 hari.
Jenis perdarahan PUA-O bersifat ireguler dan sering diselingi amenorea.
Konfirmasi ovulasi dapat dilakukan dengan pemeriksaan progesteron serum fase lutela mayda atau USG transvaginal bila diperlukan.
Pengambilan sample endometrium hanya dilakukan pada :
Perempuan umur > 45 tahun Terdapat faktor risiko genetik USG transvaginal menggambarkan penebalan
endometrium kompleks yang merupakan faktor risiko hiperplasia atipik atau kanker endometrium
Terdapat faktor risiko diabetes melitus, hipertensi, obesitas, nulipara
Perempuan dengan riwayat keluarga nonpolyposis colorectar cancer memiliki risiko kanker endometrium sebesar 60% dengan rerata umur saat diagnosis antara 48-50 tahun.
Bertujuan untuk menilai kemungkinan adanya polip endometrium atau mioma uteri submukosum.
USG transvaginal merupakan alat penapis yang tepat dan harus dilakukan pada pemeriksaan awal PUA.
Bila dicurigai terdapat polip endometrium atau mioma uteri submukosum disarankan untuk melakukan SIS atau histeroskopi.
Keuntungan dalam penggunaan histeroskopi adalah diagnosis dan terapi dapat dilakukan bersamaan
Bertujuan untuk menilai kemungkinan adanya mioma uteri atau adenomiosis.
Miometrium dinilai menggunakan USG (transvaginal, transrektal dan
abdominal), SIShisteroskopi MRI
Reseksi secara histeroskopi Dilatasi dan kuretase Kuret hisap Hasil dikonfirmasi dengan pemeriksaan
histopatologi