PANDANGAN TOKOH AGAMA, ADAT DAN PEMERINTAH
TERHADAP WALI ADHOL ADAT MASIBIRI (KAWIN LARI)
(Studi Kasus di Kelurahan Sulamadaha Kecamatan Pulau Ternate Kota
Ternate Maluku Utara)
SKRIPSI
Oleh:
ANNISA
NIM 10210079
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2014
i
PANDANGAN TOKOH AGAMA, ADAT DAN PEMERINTAH
TERHADAP WALI ADHOL ADAT MASIBIRI (KAWIN LARI)
(Studi Kasus di Kelurahan Sulamadaha Kecamatan Pulau Ternate Kota
Ternate Maluku Utara)
SKRIPSI
Oleh:
ANNISA
NIM 10210079
JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2014
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Demi Allah,
Dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan,
penulis menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
PANDANGAN TOKOH AGAMA, ADAT DAN PEMERINTAH
TERHADAP WALI ADHOL ADAT MASIBIRI (KAWIN LARI)
(Studi Kasus di Kelurahan Sulamadaha Kecamatan Pulau Ternate Kota
Ternate Maluku Utara)
benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau
memindah data milik orang lain, kecuali yang disebutkan referensinya secara
benar. Jika dikemudian hari terbukti disusun orang lain, ada penjiplakan,
duplikasi, atau memindah data orang lain, baik secara keseluruhan atau sebagian,
maka skripsi dan gelar sarjana yang penulis peroleh karenanya, batal demi hukum.
Malang, 25 Agustus 2014
Penulis,
Annisa
NIM 10210079
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Setelah membaca dan mengoreksi skripsi saudari Annisa NIM 10210079 Jurusan
Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang dengan Judul:
PANDANGAN TOKOH AGAMA, ADAT DAN PEMERINTAH
TERHADAP WALI ADHOL ADAT MASIBIRI (KAWIN LARI)
(Studi Kasus di Kelurahan Sulamadaha Kecamatan Pulau Ternate Kota
Ternate Maluku Utara)
Maka pembimbing menyatakan bahwa Skripsi tersebut telah memenuhi syarat-
syarat ilmiah untuk diajukan dan diuji pada Majelis Dewan Penguji.
Mengetahui
Ketua Jurusan
Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah,
Malang, 11 September 2014
Dosen Pembimbing,
Dr. Sudirman, M.A.
NIP 197708222005011003
Dr. H. Roibin, M.H.I.
NIP 196812181999031002
iv
PENGESAHAN SKRIPSI
Dewan Penguji Skripsi saudari Annisa, NIM 10210079, mahasiswa Jurusan Al-
Ahwal Al-Syakhshiyyah, Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang, dengan judul:
PANDANGAN TOKOH AGAMA, ADAT DAN PEMERINTAH
TERHADAP WALI ADHOL ADAT MASIBIRI (KAWIN LARI)
(Studi Kasus di Kelurahan Sulamadaha Kecamatan Pulau Ternate Kota
Ternate Maluku Utara)
Telah menyatakan lulus dengan nilai A
Dewan Penguji:
1. Jamilah, M.A. (________________)
NIP 197901242009012007 (Ketua)
2. Dr. H. Roibin, M.H.I. (________________)
NIP 196812181999031002 (Sekretaris)
3. Dr. Hj. Mufidah Ch., M.Ag. (________________)
NIP 196009101989032001 (Penguji Utama)
Malang, 13 Oktober 2014
Dekan,
Dr. H. Roibin, M.H.I.
NIP 196812181999031002
v
MOTTO
يَاَمَى مِنكُمأ وَالصَّالِحِينَ مِنأ عِبَادكُِمأ وَإِمَائِكُمأ إِن يَكُونوُا فُ قَرَاء يُ غأنِهِمُ اللَّهُ مِن لِهِ وَأَنكِحُوا الْأ فَضأ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيم
“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan
juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang
laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan Memberi
kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya), Maha Mengetahui”.1
1 Al-Qur’an Digital, Q.S an-Nuur (24): 32
vi
Persembahan
Alhamdulillahirabbil’alamiin terima kasih kepada Allah SWT karena
atas izin-Nya karya ini dapat terselesaikan. Karyaku ini
kupersembahkan kepada kedua orang tuaku tercinta yang tiada henti
mengalirkan doa-doanya kepada keempat anaknya dengan penuh ikhlas.
Kepada kakak dan adik-adikku Abdul Malik, Yasin Afdholuddin
tersayang dan Nur Alam tercinta yang selalu menjadi sumber
semangatku dalam keadaan apapun, kalian selalu menjadi motivasi
bagiku .
Seluruh keluarga besarku di Ternate yang selalu sayang kepadaku dan
tak hentinya memberi petuah dan peringatan kepadaku.
Seluruh guru-guru dan keluarga besar MAN Model Ternate yang
selama tiga tahun mendidik dan membimbing ku menjadi siswi yang
beretika
vii
PRAKATA
بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamd li Allâhi Rabb al-‘Âlamîn, lâ Hawl walâ Quwwat illâ bi Allâh al-‘Âliyy al-
‘Âdhîm, dengan hanya rahmat Allah serta hidayah-Nya penulisan skripsi yang
berjudul “Pandangan Tokoh Agama, Adat dan Pemerintah Terhadap Wali
Adhal Adat Masibiri (Kawin Lari) (Studi Kasus di Kelurahan Sulamadaha
Kecamatan Pulau Ternate Kota Ternate Maluku Utara)”
dapat diselesaikan dengan curahan kasih sayang-Nya, kedamaian dan
ketenangan jiwa. Shalawat dan salam terhaturkan kepada Baginda Rasulullah
Muhammad saw yang telah mengajarkan dari alam kegelapan menuju alam terang
menderang di dalam kehidupan ini. Semoga semua umat muslim tergolong orang-
orang yang beriman dan mendapatkan syafaat dari beliau di hari akhir kelak, amin.
Dengan segala daya dan upaya serta bantuan, bimbingan maupun pengarahan
dan hasil diskusi dari pelbagai pihak dalam proses penulisan skripsi ini, maka dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tiada batas kepada:
1. Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si., selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
2. Dr. H. Roibin, M.H.I., selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Dan selaku dosen pembimbing
viii
penulis. Syukr katsîr penulis haturkan atas waktu yang telah beliau
limpahkan untuk bimbingan, arahan, serta motivasi dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Sekaligus selaku dosen wali penulis selama
menempuh kuliah di Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang. Terimakasih penulis haturkan kepada beliau yang
telah memberikan bimbingan, saran, serta motivasi selama menempuh
perkuliahan.
3. Dr. Sudirman, M.A., selaku Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Ahmad Izzuddin, M.H.I., selaku dosen wali yang senantiasa memberi
motivasi dan selalu sabar membimbing penulis selama kuliah
5. Segenap Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang yang telah menyampaikan pengajaran, mendidik,
membimbing, serta mengamalkan ilmunya dengan ikhlas. Semoga Allah
swt memberikan pahala-Nya yang sepadan kepada beliau semua.
6. Staf serta Karyawan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang, penulis ucapkan terimakasih atas partisipasinya
dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Para Tokoh Agama, Tokoh Adat, Pejabat KUA, dan para pihak orang tua
atau wali, sebagai informan yang telah bersedia meluangkan waktu dan
memberikan informasi yang sangat penting demi kelanjutan penelitian ini.
Jazakumullah khoiron katsiron.
ix
8. Orang tua penulis, Syamsu Rizal dan Nurlaila M. Muntaha tersayang dan
tercinta yang dengan tulus selalu mendo’akan, memberikan dukungan moril
maupun materil, perhatian, dan semangat dalam pendidikan penulis maupun
selama penulisan skripsi ini diselesaikan.
9. Kakak penulis Abdul Malik yang selalu mengalirkan do’a serta
semangatnya selama ini hingga terselesaikannya karya yang sederhana ini
serta kedua adik penulis Yasin Afdholudiin dan Nur Alam tersayang yang
selalu menjadi sumber semangat bagi penulis dalam keadaan apapun.
10. Segenap teman-teman Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah angkatan 2010. Terima
kasih penulis haturkan atas segala do’a, dukungan, semangatnya serta
kesediaan meluangkan waktu untuk menjadi teman diskusi, serta
memberikan arti sebuah kebersamaan hingga terselesaikannya karya yang
sederhana ini.
11. Ummi Nurul Aminah selaku pengasuh pondok yang selalu sabar mengasuh
penulis dan segenap teman-teman PPDU al-Fadholi Sri, Sulis, Mega, Fikri,
Lusi, Evi, Inunk, Yulia, Nia, Hiday, Khol, Ipeh, Iffa Orphan, Rofi ngapaker
dan Devi yang tak pernah bosan mengingatkan mengomel bila penulis
melakukan kesalahan-kesalahan kecil.
12. Sahabat-sahabat tersayang Nurmawaddah, Abubakar, Onsu, Wawan,
Zulkifli yang selalu memberikan semangat dan menemani penulis kemana-
mana dengan ikhlas dan sabar tanpa dipungut biaya.
x
13. Kepada yang terkasih Muhammad Abduh yang selalu memberi dukungan
dan semangat serta rasa sayang dan perhatian yang ikhlas kepada penulis.
14. Serta berbagai pihak yang ikut serta dalam membantu proses penyelesaian
penulisan skripsi ini yang tidak disebutkan satu persatu.
Semoga apa yang telah penulis peroleh selama kuliah di Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ini bisa bermanfaat bagi
semua pembaca, khususnya bagi penulis pribadi. Di sini penulis sebagai manusia
biasa yang tak pernah luput dari salah dan dosa, menyadari bahwasanya skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharap kritik dan
saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Malang, 25 Agustus 2014
Penulis,
Annisa
NIM 10210079
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
A. Umum
Transliterasi ialah pemindahalihan tulisan Arab ke dalam tulisan Indonesia
(Latin), bukan terjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Termasuk dalam
kategori ini ialah nama Arab dari bangsa Arab, sedangkan nama Arab dari bangsa
selain Arab ditulis sebagaimana ejaan bahasa nasionalnya, atau sebagaimana yang
tertulis dalam buku yang menjadi rujukan. Penulisan judul buku dalam footnote
maupun daftar pustaka, tetap menggunakan ketentuan transliterasi ini.
B. Konsonan
Dl = ض tidak dilambangkan = ا
Th = ط B = ب
Dh = ظ T = ت
(koma menghadap ke atas) ‘ = ع Ts = ث
Gh = غ J = ج
F = ف = ح
Q = ق Kh = خ
K = ك d = د
xii
L = ل Dz = ذ
M = م R = ر
N = ن Z = ز
W = و S = س
H = ه Sy = ش
Y = ي Sh = ص
Hamzah (ء) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di awal kata
maka dalam transeliterasinya mengikuti vokalnya, tidak dilambangkan, namun
apabila terletak di tengah atau akhir kata, maka dilambangkan dengan tanda koma di
atas (‘), berbalik dengan koma (‘) untuk pengganti lambang “ع”.
C. Vokal, Panjang dan Diftong
Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis
dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlammah dengan “u”, sedangkan bacaan panjang
masing-masing ditulis dengan cara berikut:
Vokal (a) panjang = â misalnya قال menjadi qâla
Vokal (i) panjang = î misalnya قيل menjadi qîla
Vokal (u) panjang = û misalnya دون menjadi dûna
Khusus untuk bacaaan ya’ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “i”,
melainkan tetap ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya’ nisbat di
xiii
akhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya’ setelah fathah ditulis
dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut:
Diftong (aw) = ـــو misalnya قول menjadi qawlun
Diftong (ay) = ــيـ misalnya خير menjadi khayrun
D. Ta’ Marbûthah ( ة )
Ta’ marbûthah ditrasliterasikan dengan “ṯ” jika berada di tengah kalimat, tetapi
apabila ta’ marbûthah tersebut berada di akhir kalimat, maka ditransliterasikan
dengan menggunakana “h” misalnya الرسالة للمرسلة menjadi al-risâlaṯ li al-mursalah,
atau apabila berada di tengah-tengah kalimat yang terdiri dari susunan mudlâf dan
mudlâf ilayh, maka ditransliterasikan dengan menggunakan t yang disambungkan
dengan kalimat berikutnya, misalnya فى رحمة الله menjadi fî rahmatillâh.
E. Kata Sandang dan Lafadh al- al la
Kata sandang berupa “al” (ال) dtulis dengan huruf kecil, kecuali terletak di awal
kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalâlah yang berada di tengah-tengah kalimat
yang disandarkan (idhâfah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh berikut ini:
1. Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan ...
2. Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan ...
3. Masyâ’ Allâh kâna wa mâ lam yasya’ lam yakun.
4. Billâh ‘azza wa jalla.
xiv
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. iii
PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... iv
MOTTO .................................................................................................... v
PERSEMBAHAN .................................................................................... vi
PRAKATA .............................................................................................. vii
TRANLITERASI ..................................................................................... xi
DAFTAR ISI .......................................................................................... xiv
ABSTRAK ............................................................................................. xvi
ABSTRACK ......................................................................................... xvii
xviii ......................................................................................... البحث مستخلص
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian.................................................................... 7
D. Manfaat penelitian .................................................................. 7
E. Definisi Operasional ............................................................... 8
F. Sistematika Penulisan ........................................................... 10
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 13
A. Penelitian Terdahulu ............................................................ 13
B. Kerangka Teori ..................................................................... 16
1. Perkawinan .........................................................................
a. Definisi Perkawinan .................................................... 16
b. Syarat dan rukun Perkawinan ..................................... 17
2. Wali dalam Perkawinan ................................................. 25
a. Pengertian Wali .......................................................... 25
b. Kedudukan Wali dalam Perkawinan .......................... 26
c. Orang-orang yang berhak menjadi Wali ..................... 28
xvi
d. Urutan Hak Kewalian ................................................. 29
e. Wali Mujbir dan Wali Adhal ...................................... 29
3. Kawin Lari dalam Hukum Adat ..................................... 33
BAB III: METODE PENELITIAN ........................................................ 35
A. Jenis Penelitian ................................................................ 35
B. Pendektan Penelitian ....................................................... 36
C. Lokasi Penelitian ............................................................. 37
D. Sumber Data .................................................................... 37
E. Metode Pengumpulan Data ............................................. 39
F. Metode Pengolahan Data ................................................. 41
BAB IV : PAPARAN DAN ANALISIS DATA .................................... 45
A. Paparan Data ................................................................... 45
1. Pandangan tokoh agama, adat dan pemerintah terhadap
wali adhal adat masibiri .............................................. 45
2. Alasan orang tua menolak menikahkan anak
perempuannya ............................................................. 52
B. Analisis Data ................................................................... 56
1. Pandangan tokoh agama, adat dan pemerintah terhadap
wali adhal adat masibiri .............................................. 56
2. Alasan orang tua menolak menikahkan anak
perempuannya ............................................................. 60
BAB V : PENUTUP ............................................................................... 63
A. Kesimpulan ...................................................................... 63
B. Saran ............................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 65
DAFTAR TABEL ................................................................................... 51
A. Tabel I Varian Hasil Wawancara .................................... 51
B. Tabel II Klasifikasi Hasil Wawancara ............................. 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvii
ABSTRAK
Annisa,10210079.2014. Pandangan Tokoh Agama, Adat dan Pemerintah
terhadap Wali Adhal Adat Masibiri (Kawin Lari), Studi Kasus di
Kelurahan Sulamadaha Kecamatan Pulau Ternate Kota Ternate Maluku
Utara. Skripsi, Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhsiyah, Fakultas Syari’ah.
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Pembimbing: Dr. Roibin, M.HI.
Kata Kunci: Pandangan, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Pemerintah, Wali Adhol,
Masibiri (Kawin Lari).
Wali nikah memiliki peranan yang cukup signifikan dan urgen, bahkan dalam
salah satu hadits diriwayatkan bahwa tidak sah nikah seseorang bila tidak ada wali
nikahnya. Jika seorang wali menjadi adhol dan enggan menikahkan anaknya maka
hak kewalian berpindah pada wali nasab yang lainnya. Pindahnya kewalian kepada
wali hakim bila seluruh wali tidak ada atau wali qarib pun dalam keadaan enggan
menikahkan. Di daerah Sulamadaha Kecamatan Pulau Ternate Maluku Utara banyak
hal yang memperlihatkan terjadinya kawin lari apabila walinya adhal. Penentuan
perpindahan wali ini tidak berdasarkan urutan derajat wali nasabnya lagi melainkan
langsung kepada wali hakim.
Melihat keadaan seperti ini, maka peneliti melakukan penelitian ini dengan
tujuan (1) untuk mengetahui pandangan para tokoh terhadap wali adhal atas adat
masibiri dan (2) alasan para orang tua menolak menikahkan anak perempuannya.
Agar penelitian ini berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh
peneliti, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma alamiah yang
bersumber pada pandangan para tokoh agama, tokoh adat dan pemerintah yang dalam
hal ini pemerintah yang dimaksud ialah pejabat KUA Kecamatan Pulau Ternate
terhadap wali adhal atas adat maibiri (kawin lari) dengan menggunakan pendekatan
kualitatif dan jenis penelitian field research. Sedangkan metode pengumpulan data
yang digunakan adalah metode wawancara dan dokumentasi. Adapun mengenai
metode pengumpulan analisis data, peneliti menggunakan analisis deskriptif
kualitatif.
Adapun hasil penelitian dari penelitian ini yaitu pertama, menikah dengan
menggunakan wali hakim bisa dilakukan jika wali nasab enggan menikahkan
anaknya karena alasan-alasan yang sesuai dengan ketentuan syar’i namun terlebih
dahulu dimusyawarahkan secara baik-baik dengan walinya untuk menjaga keutuhan
keluarga dan tidak boleh menempuh jalan pintas dengan menggunakan wali hakim
jika wali nasab wanita masih ada karena tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku Kedua alasan orang tua menolak menikahkan anaknya karena beberapa faktor
yaitu 1) Persoalan silsilah keturunan dan moralitas pelamar. 2) Marga. 3) Anak
masih menempuh pendidikan.
xviii
ABSTRACT
Annisa,10210079.2014.The Perspectives of Ulama, Custom Figures, and
Government on Wali Adhal of Masibiri (Runaway Marriage); Case
Study in Sulamadaha, Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara.
Thesis, Department of Al-Ahwal Al-Syakhsiyah, Faculty of Sharia,Maulana
Malik Ibrahim State Islamic University, Malang. Advisor: Dr. Roibin, M.HI.
Keywords: Perspective, Ulama, Custom Figures, Government, WaliAdhal,
Masibiri (Runaway Marriage).
Marriage guardian or wali has a significant and important role. In a hadith,
the marriage of a woman who marries without the consent of her guardians is void. If
a guardian or walirefuseto marry off his daughter, he loses his right to another wali.
The right can be taken by wali hakim or judge guardian when a woman has no wali or
her waliqarib refuses to endorse a marriage. InSulamadaha,Pulau Ternate, Maluku
Utara runaway marriage often occurs when the waliagainststhe marriage. The couple
tends to directly appoint wali hakim and overlook the wali order.
Having seen the situation, the researcher aims to (1) find out the perspective
of ulama, custom figures and the government onwaliadhalofmasibiriand (2) the
parents’ reason to refuse marrying off their daughters.
In the study, the researcher employs anatural paradigmfrom the perspectives
of ulama, custom figuresand the government on waliadhal of masibiri. The
government in the context refers to Assistant Registrar of KUAPulau Ternate. The
study employs a qualitative approach and it is a field research. The data collection
consists of interview and documentation.To analyze the data, the researcher employs
a qualitative descriptive analysis.
The results of the study showthree conclusions. First,it is allowed toget
married by appointing wali hakim when wali refuses to endorse the marriage due to
Islamic reason. The appointing should be discussed first to avoid family dispute and,
it is forbidden to appoint wali hakim when a woman still has wali since it violates the
law. Second , parents refuse to marry of their daughters due to severalfactors, namely
1) nasab problems and bridegroom’s morals. 2) Clan. 3) The daughter is a student.
xix
مستخلص البحثالبحث الجاةعي، قسم .على ولي عضل كووةة، الشعوب الأصلية والحالزعماء الدينيين رأي. 02002201النساء،
الدكتور : المشرف . الأحوال الشخصية، كلية الشريعة، جاةعة ةولانا ةالك إبراهيم الإسلاةية الحكووةية ةالانق .رائبين الماجستير
.الحكومة وولي عضل. الرأي، زعماء الدينيين، الشعوب الْصلية: الكلمات الرئيسية
إذا لم يكون غير صالح يكوون أن الزواج وقد روي في بعض أحاديث الرسول، هام وعاجل ولي العقد له دور للحكوم القداسة هجرةو .الأخرين ناصاب ولي فانتقل إلى ابنه الزواج ةنغير راغبة في الولي إذا أصبح. شرعي ولي هناك
تيرنيتى (Sulamadaha)ةنطقة سولاةادحا في المناطقكما حدث .الزواج غير راغبة في كله أو الوصي الولي إذا كان درجة ةن أجل الحارس ليس النزوح تقريرو .ولي أةرها هربت عندةا الكوثير ةن الأشياء التي تمثل ةالوكو الشمالية في
.القاضيإلى ةباشرة ولكون الولي
ةن مخصصةعلى ولي عضل أةناء قادة آراء انطلاقا ةن ذلك الواقع، فالهدف ةن هذا البحث هو لمعرفة .ابنته للزواج الوالدين رفض وسبب. شعوبية
الزعماء الدينيين وجهات نظر الذي يعتمد على الطبيعي النموذج فى هذا البحث واستخدةت الباحثة( kawin lari)تيرنيت عن الإلوبد جزيرة في الشؤون الدينية ةكوتب ةوظفألا وهي الحكووةة الزعماء التقليديين و و
أةا البيانات ونوعها . وةن الأدوات لجمع البيانات المقابلة والوثائق .الدراسات البحثية ةنالنوعي نهجال باستخدام .نوعيال التحليل الوصفيالمستخدةة هي
أن يزوج لا يريدالشرعي الولي إذا كان يمكون القيام به القاضي أن ةتزوج وله( 0 أةا نتائج هذا البحث هيلا و. سلاةة الأسرة حفظا على ولي أةرها ةع شرعية ولكون فى وقت ةبكور أن يناقشال تتفق ةع أحكوام لأسباب ابنته
القوانين يتوافق ةعلا لأنه لا تزال ةوجودة لمرأةالشرعي ل الولي إذا كان القضاة باستخدام تكوون الاختصارات يجوز أنالأخلاق النسب و قضية(. عواةل عديدة وهي أ بسبب أن يتزوجها الوالدين رفض أسبابو ( 2.اللوائح المعمول بهاو
.مالتعلي(. العشائر و ج( ب. المتقدةين