Download - Panduan kesenian kab.dompu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu
merupakan suatu kegiatan yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya serta untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik Sekolah Dasar. Mata Pelajaran
Seni Budaya dan Prakarya sekarang ini di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu
tidak lagi menjadi sebuah mata pelajaran yang berdiri sendiri tetapi menjadi satu
kesatuan dalam sebuah pembelajaran tematik. Terkait dengan hal itu maka mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya di kelas kurang dapat diimplementasikan
secara utuh untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa alasan yang terkait
dengan kenyataan tersebut disebabkan antara lain karena: 1) keterbatasan
wawasan dan keterampilan seni yang dimiliki oleh guru kelas, dan 2) kemampuan
guru kelas dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.
Berdasarkan kenyataan di atasmaka diperlukan kegiatan tambahan di luar
jam sekolah yang dapat memberi kesempatan bagi para peserta didik Sekolah
Dasar untuk melakukan beragam pengalaman praktik berkesenian, seperti
senimusik, seni tari, seni rupa, ataupun seni teater. Dalam hal ini, kegiatan
pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian lebih menekankan pada aktivitas “belajar
sambil melakukan” (learning by doing), sebagai upaya menstimuli keberanian
peserta didik Sekolah Dasar untuk mengekspresikan ide atau gagasan seni mereka
dalam bidang seni musik, seni tari,seni rupa, ataupun seni teater.Kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian ini juga dipandang penting sebagai suatu kegiatan yang
dapat menumbuhkembangkan kreativitas peserta didik Sekolah Dasar. Kreativitas
ini merupakan elemen penting dalam Pendidikan Kesenian dan hanya dapat
diperoleh dengan melakukan beragam pengalaman praktik secara terus-menerus.
Cara belajar peserta didik Sekolah Dasar yang lebih mengutamakan kreativitas
kesenian memiliki pendekatan dalam proses pembelajaran.
Pendekatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan khususnya pada
kegiatanEkstrakurikuler Kesenian lebih menekankan pada interaksi guru-siswa.
Kegiatan tersebutsebagai upaya untuk menggali ide atau gagasan peserta didik
dalam berkesenian. John Dewey, sebagaimana dikutip oleh Elliot (1995), pernah
menyatakan bahwa “educational objectives are… the outcomes of teaching-
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 1
learning interactions.”. Sesuai dengan pernyataan Dewey tersebut maka kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian dipandang dapat mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran Kesenian yang diharapkan.
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian diharapkan dapat menjadi salah satu
wadah dalam upaya menanamkan pembentukan nilai-nilai karakter peserta didik
untuk melakukan perubahan perilaku, seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, dan
toleransi.Oleh karena itu, dibutuhkan suatu panduan teknis ekstrakurikuler yang
dapat digunakan oleh para guru di sekolah.
B. Dasar Hukum
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian berlandaskan pada pedoman, peraturan,
dan keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI sebagai berikut;
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 tentang
Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah.
3. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 Tahun 2008 tentang Standar
Pembinaan Kesiswaan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013 Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 67 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
9. Kerangka Dasar Kurikulum 2013 pada Landasan Filosofis disebutkan bahwa
pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan
orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 2
C.Tujuan Dan Manfaaat
1. Tujuan
1.1 Tujuan Umum:
Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian disusun dengan tujuan umum
sebagai:
a. Pedoman pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07
Woja Kabupaten Dompu.
b. Pedoman sekolah untuk mengaktifkan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di
SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu
c. Pedoman sekolah untuk pengembangan diri peserta didik di SDN No.07
Woja Kabupaten Dompu
d. Pedoman sekolah dalam mengembangkan kompetensi peserta didik di
bidang seni
1.2 Tujuan Khusus:
Tujuan khusus dibuatnya Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian ini
sebagai:
a. Pedoman sekolah dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler seni musik
dan seni tari secara teknis.
b. Pedoman sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan seni musik dan seni
tari sebagai upaya untuk menumbuh kembangkan nilai-nilai karakter peserta
didik di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu.
c. Pedoman sekolah untuk mengembangkan bakat,minat, dan kreativitas
peserta didik dalam bidang seni musik dan seni tari.
d. Pedoman sekolah untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik peserta didik dalam bidang seni musik dan seni tari.
2. Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
Pendidikan Seni Budaya dan Ketrampilan diberikan di sekolah karena
keunikan,kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan
peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk
kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan
seni”, ”belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni”.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 3
Pendidikan seni budaya dan ketrampilan memiliki sifat multilingual,
multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan
kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media
seperti bahasa rupa, bunyi, gerak,peran dan berbagai perpaduannya.
Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi melingkupi
konsepsi( pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan
cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetik, dan etika. Sifat
multikultural mengandung makna pendidikan seni, menumbuhkembangkan kesadaran
dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya nusantara.Ini merupakan wujud
pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab
serta toleran dalam masyarakat dan budaya majemuk.
Pendidikan seni budaya dan ketrampilan memiliki peranan dalam pembentukan
pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan
intrapersonal, interpersonal, spasial, musikal, linguistik, logika matematik, naturalis,
serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreatifitas, kecerdasan spiritual dan moral,
dan kecerdasan emosional.
D. Sistematika
Sistematika panduan Ekstrakurikuler Kesenianterdiri dari: Pendahuluan, Konsep
Dasar Pengembangan Ekstrakurikuler Kesenian, Strategi Pelaksanaan dan
Implementasi, serta Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 4
BAB II
KONSEP DASAR DAN INDIKATOR
PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER KESENIANDI SDN NO.07 WOJA
KABUPATEN DOMPU
A. Konsep Dasar Pengembangan Ekstrakurikuler Kesenian
1. Pengertian
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan diluar jam mata
pelajaran di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan
bentuk kegiatan yang dilakukan para peserta didik di luar jam pelajaran dan dapat
dilaksanakan di dalam maupun di luar sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan tambahan atau pilihan karenakegiatan ini tidak termasuk dalam kegiatan
intrakurikuler dan kokurikuler. Definisi yang sama juga dikemukakan oleh Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan.
2. Tujuan
Ekstrakurikuler Kesenian bertujuan sebagai media atau wadah dalam
mengembangkan minat dan bakatpeserta didik di bidang kesenian untuk menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi
serta bertanggungjawab.
3. Fungsi
Kegiatan ekstrakurikuler Kesenian pada satuan pendidikan dasar memiliki:
a. Fungsi Pengembangan, yaitu mendukung berkembangnya kecerdasan
personal peserta didik melalui pengembangan minat, bakat/potensi, kreativitas,
pembentukan karakter, dan `kepemimpinan.
b. Fungsi Sosial yaitu mengembangkan kemampuan/kompetensi dan rasa
tanggung jawab sosial peserta didik, dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktik keterampilan
sosial, kemampuan berkomunikasi, dan internalisasi nilai moral dan nilai
sosial.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 5
c. Fungsi Rekreatif dari kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks
dan menyenangkan.
d. Suasana ini menunjang proses perkembanganpotensi/kemampuan
personalpeserta didik. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler harus dapat
menjadikan suasana sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta
didik.
e. Fungsi Persiapan kariruntuk memfasilitasi kesiapan karir peserta didik melalui
pengembangan bakat dan minat peserta didik dalam bidangseni.
4. Visi dan Misi
a. Visi
Visi kegiatan ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07 Kec.Woja Kabupaten
Dompu adalah berkembangnya potensi seni,kreativitas,bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, dan kemandirian peserta didik secara optimal
melalui kegiatan-kegiatan di luar kegiatan intrakurikuler.
b. Misi
Misi kegiatan ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07 Woja Kabupaten
Dompu adalah sebagai berikut:
1) Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi, bakat, dan
minat peserta didik dalam bidang kesenian.
2) Menyelenggarakan sejumlah kegiatan kesenian yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengekspresikan dan
mengaktualisasikan diri secara optimal melalui kegiatan mandiri dan
kelompok.
5. Prinsip Pengembangan Ekstrakurikuler Kesenian
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian pada satuan pendidikan Sekolah Dasar
dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Prinsip Dasar
1) Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan
sesuai dengan potensi/bakat peserta didik masing-masing.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 6
2) Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai
dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.
3) Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut
keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan
masing-masing.
4) Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam
suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.
5) Membangun motivasi, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan
dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk
berlatih dengan baik dan giat.
6) Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan
dan dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.
b. Prinsip Pengembangan Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
1) Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler
a) Seni Musik
b) Seni Tari
2) Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Setiap Bidang Seni
a) Seni Musik
(1) Bernyanyi
(2) Bermain Musik
b) Seni Tari
(1) Tari Tradisi
(2) Tari Kreasi
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 7
3) Uraian Materi KegiatanEkstrakurikuler Kesenian
Materi ekstrakurikuler Kesenian menekankan pada pengembangan nilai-nilai
lokal pada masing-masing bentuk kesenian yang diajarkan.
a) Materi Seni Musik
Seni Musik terdiri dari dua materi, yaitu: Bernyanyi dan Bermain Musik. Materi
Bernyanyi dapat dibedakan menjadi dua kegiatan, yaitu bernyanyi tunggal (solo) dan
kelompok. Bernyanyi tunggal (solo) adalah bernyanyi yang dilakukan oleh satu
orang. Penekanan utama dalam bernyanyi solo adalah teknik dasar menyanyi. Lagu-
lagu yang dapat digunakan dalam bernyanyi solo disesuaikan dengan daerah
setempat sebagai upaya untuk mendukung pelestarian nilai-nilai lokal di daerah itu,
contohnya macapat, bawa, kidung, dan sindhen.
Bernyanyi berkelompok merupakan kegiatan bernyanyi yang dilakukan oleh
beberapa orang dalam bentuk duet (2 orang), trio (3 orang), dan kuartet (4 orang),
atau melibatkan lebih banyak penyanyi, seperti vocal group dan paduan suara. Dalam
prosesnya, bernyanyi berkelompok lebih memfokuskan pada keseimbangan dan
keselarasan atau sonoritas bunyi yang dihasilkan, sedangkan bernyanyi solo
memfokuskan pada penguasaan teknik bernyanyi secara individual.
Materi Bermain Musik dapat dilakukan secara perorangan (suling, Angklung,
gitar, dll.) maupun berkelompok dengan menggunakan beragam instrumen musik,
termasuk suara manusia. Bermain musik secara bersama/kelompok dapat disebut
ansambel, yaitu kegiatan bermain musik yang melibatkan dua orang atau lebih.
Bermain musik secara bersama/ansambel dapat dibagi menjadi dua sub-jenis,
ansambel sejenis dan ansambel gabungan. Materi musik yang dapat dimainkan
dalam kegiatan bermain musik perorangan dan kelompok dapat berupa musik tradisi
dan musik kreatif
b) Seni Tari
Seni Tari terdiri dari dua materi, yaitu: Tari Tradisi dan Tari Kreasi.Tari Tradisi
adalah bentuk, ragam, dan gaya tari yang diwariskan secara turun temurun.Contoh
dari bentuk tari tradisi adalah Wura Bongi Monca. Tari Tradisi yang dipelajari dalam
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 8
ekstrakurikuler tari disesuaikan dengan tari tradisi yang ada di daerah masing-masing,
misalnya tarian Wura Bongi Monca dan lain-lain.
Tari Kreasi adalah tari yang berpijak pada tari tradisi dan mengangkat nilai-nilai
tradisi, merupakan pengembangan dari gerak tari tradisi daerah setempat dan/atau
Nusantara. Contoh bentuk tari kreasi adalah poco-poco, tari merak, rantak, dan
jaipong. Berdasarkan jumlah penarinya, tari dapat dibedakan menjadi tari tunggal,
duet, trio, kwartet, dan tari kelompok.
6. Pengembangan Metode dan Evaluasi Pembelajaran Ekstrakurikuler
Hasil yang ingin dicapai dalam Ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07 Woja
Kabupaten Dompu akan maksimal apabila memiliki cara
pengorganisasian,pembelajaran, cara evaluasi yang maksimal dari seluruh
komponen. Kegiatan ini dimulai dari bagaimana menentukan metode pembelajaran
Ekstrakurikuler Kesenian disetiap bidang seni antara lain:
a. Metode Pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian
Dalam metode pembelajaran yang diperlukan adalah bagaimana seorang guru
mampu menguasai kelas sehingga tercipta proses belajar yang menyenangkan.
Adapun jenis-jenis metode yang dapat digunakan diantaranya: ceramah, diskusi,
demonstrasi, eksperimental, dan pelatihan, dengan berbagai pendekatan. Penerapan
metode pembelajaran dari masing-masing bidang seni dapat dilihat pada lampiran.
b. Evaluasi Pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian
Evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan
mengintepretasi, informasi secara sistematik untuk mendapatkan sejauhmana
ketercapaian sebuah pembelajaran.Kegiatan evaluasi pembelajaran memiliki fungsi
menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai
dasar untuk mengambil keputusan.Evaluasi pembelajaran bertujuan menghimpun
informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan,
pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru yang mencakup kegiatan
pengukuran dan penilaian.
Evaluasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler kesenian merupakan sebuah
kegiatan yang terencana untuk mengetahui kondisi pembelajaran ekstrakurikuler
dengan menggunakan instrumen. Untuk mendapatkan hasil evaluasiyang maksimal
dalam Ekstrakurikuler Kesenian dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan,
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 9
pengolahan hasil dan pelaporan. Penerapan evaluasi pembelajaran Ekstrakurikuler
Kesenian untuk masing-masing bidang kesenian dapat dilihat dalam lampiran.
B. Indikator
1. Tercapainya persamaan persepsi Tim Pembina Ekstrakurikuker Kesenian
Sekolah Dasar mengenai Panduan Pelaksanaan Ekstrakurikuker Kesenian.
2. Terlaksananya kegiatan Ekstrakurikuker Kesenian Sekolah Dasar..
3. Tercapainya penggalian dan pengembangan seni budaya lokal di SDN No.07
Woja Kabupaten Dompu.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 10
BAB III
STRATEGI PELAKSANAAN DAN IMPLEMENTASI
A. Strategi Pelaksanaan
1. Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi kegiatan Ekstrakurikuler Keseniandi SDN No.07
Woja Kabupaten Dompu ditetapkan bersama antara pihak sekolah dan komite
sekolah. Struktur ini dibentuk sesuai kebutuhan dan ketersediaan sumber daya
manusia yang ada.
Adapun struktur organisasi Ekstrakurikuler Kesenian meliputi: a)Tim
Pengembang (Pengawas Sekolah), b) Penanggung jawab (Kepala Sekolah),
c)Penasehat (Komite Sekolah), dan d) Instruktur Ekstrakurikuler (Seni musik
dan seni tari).
Gambar 1. Struktur Organisasi Ekstrakurikuler Keseniandi SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 11
Penanggung jawabAMRUDDIN, S.Pd
Pelaksana TeknisHARYONO, S.Pd
Instruktur EkstrakurikulerSeni Tari
NURFAIDAH, S.Pd
Penasehat
Instruktur EkstrakurikulerSeni Musik
NANANG
Tim PengembangKASTURI H.THALIB
b. Unsur Pelaksana Kegiatan
1) Tim Pengembang adalah Pengawas Sekolah
2) Penanggung Jawab adalah Kepala Sekolah
3) Penasehat adalah Komite Sekolah
4) Pelaksana TeknisEkstrakurikuler Kesenian adalah Guru yang ditunjuk oleh
Kepala Sekolah,
5) Instruktur Ekstrakurikuler adalah guru atau orang yang ditunjuk oleh Kepala
Sekolah yang secara khusus memiliki kompetensi di bidang kesenian.`
c. Tugas Pokok dan Fungsi
1) Tim Pengembang (Pengawas Sekolah)
a) Mensosialisasikan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Kabupaten Dompu
kepada penanggungjawab kegiatan di masing-masing Sekolah/gugus.
b) Mengembangkan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Kabupaten Dompu di
masing-masing Sekolah/gugus.
c) Menginstruksikan kepada Kepala Sekolah di Kabupaten/ Kota agar
melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah masing-masing.
2) Penanggung Jawab (Kepala Sekolah)
a) Melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah sesuai instruksi
Tim Pengembang (Pengawas Sekolah) di sekolah,
b) Memberikan saran pada pelaksana teknis (Guru) atas pelaksanaan program
kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.
c) Mengevaluasi pelaksanaan program kerja pembinaan Ekstrakurikuler
Kesenian di sekolah.
d) Memberikan motivasi, inspirasi serta masukan kepada koordinator kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah (Kepala Sekolah).
e) Bertanggungjawab dalam menetapkan pelaksana teknis
f) Bersama Pelaksana teknis menetapkan Instruktur
g) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
di sekolah masing-masing,
h) Kepala Sekolah bersama Komite Sekolah memfasilitasi dan menganggarkan
dana untuk kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah,
i) Memberikan arahan dan masukan serta saran kepada pelaksana teknis
(guru) dalam kegiatan Ekstrakurikuler kesenian di sekolah.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 12
j) Menjalin kerjasama dengan semua pihak guna mendukung kelancaran
kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah masing-masing.
c. Pelaksana Teknis (Guru)
a) Bertanggung jawab pada pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.
b) Menyusun, mengatur, dan melaksanakan kebijakan kegiatan yang telah
telah ditetapkan sekolah.
c) Memantau perkembangan peserta didik selama kegiatan
EkstrakurikulerKesenian berlangsung.
d) Mengevaluasi ketercapaian pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program
yang ditetapkan.
e) Membuat laporan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.
d. Instruktur
a) Melaksanakan pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian sesuai dengan
program yang telah ditetapkansekolah sesuai dengan panduan,
b) Melakukan penilaian atau evaluasi terhadap unjuk kerja peserta didik yang
mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian,
c) Membuat laporan kegiatan ekstrakurikuler yang dibimbingnya.
e. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07 Woja Kabupaten
Dompu bersumber darianggaran sebagai berikut;
1) Swadaya sekolah,
2) Komite Sekolah,
3) Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah),
4) Sponsor, dan
5) Sumber dana lainnya.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 13
Pembiayaan kegiatan dialokasikan untuk:
No Jenis Kebutuhan Keterangan1. Manajerial Kegiatan Honor Tim Pengembang
Honor Penasehat Honor Penanggung Jawab, Honor Pelaksana Teknis Honor Instruktur
2. Kesekretariatan Pengadaan ATK
3. Sarana dan Prasarana
Bahan dan Alat, Media Audio Visual
4. Biaya Produksi Konsumsi, Transportasi, Dokumentasi, Publikasi, dll.
1) Peserta Kegiatan dan Penjaringan Peserta
Peserta kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian adalah seluruh peserta didik dari
kelas 1 (satu) sampai 5 (lima) yang dikelompokkan berdasarkan minat dan bakat.
Penjaringan dan penentuan tingkat kemampuanpeserta pada masing-masing bidang
seni dilakukan sebagai berikut:
a) Seni Musik
Penjaringan peserta didik dilakukan melalui kegiatan penelusuran minat dan bakat
dengan mengisi formulir pendaftaran.
b) Seni Tari
Penjaringan peserta didik dilakukan melalui kegiatan penelusuran minat dan
bakatdengan mengisi formulir pendaftaran. Peserta didik dikelompokkan ke dalam
kelompok dasar dan lanjut, sesuai dengan kemampuan awal yang dimiliki.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 14
2) Jadwal Pelaksanaan dan Penyusunan Program Kegiatan Ekstrakurikuler
Kesenian
a) Jadwal Pelaksanaan
Penjadwalan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dirancang pada awal semester
oleh Kepala Sekolah sebagai Penanggung Jawab kegiatan Eksktrakurikuler
Kesenian. Jadwal waktu kegiatan diatur di luar jam mata pelajaranagar tidak
menghambat pelaksanaan kegiatan Kurikuler.
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu
dilaksanakan 1 (satu) minggu sekali dengan durasi 1–2 jam. Dalam satu
semester dilaksanakan maksimal 18 kali pertemuan.
b) Penyusunan Program Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
Jadwal pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dibuat dan disesuaikan
dengan jumlah minggu efektif per semester atau pertahun. Jadwal
pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing bidang dapat dilihat pada
lampiran. Adapun contoh bagan jadwal persemester atau pertahun sebagai
berikut.
Jadwal Per semester (18 x pertemuan)
No. KegiatanPertemuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1. Seni Tari√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Seni Musik√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jadwal Per Tahun (36 x pertemuan)
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1
2
3
4
5
6
No KegiatanPertemuan
3) Mekanisme Penetapan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
Para Kepala Sekolah sebagai Penanggung Jawab melaksanakan instruksi dari
Tim Pengembang (Pengawas Sekolah) untuk menyelenggarakan kegiatan
Ekstrakurikuler Keseniandi sekolah masing-masing. Mekanisme penetapan kegiatan
di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu harus mempertimbangkan beberapa hal
berikut:
(a) Kesesuaian Kurikulum Sekolah Dasar yang berlaku,
(b) Perkembangan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik,
(c) Kesesuaian minat dan bakat peserta didik,
(d) Sarana dan prasarana yang tersedia,
(e) Ketersediaan sumber daya manusia (guru/instruktur),
(f) Ketersediaan dan kecukupan dana.
Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas, sekolah dapat menetapkan
kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian melalui rapat bersama dengan Komite Sekolah.
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian tersebut mencakup dua cabang seni, yaitu Seni
Musik, Seni Tari,.
4) Perencanaan Kegiatan
a)Rencana kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
Rencana kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianmerupakan tahapan kegiatan
yang disusun dan dilaksanakan untuk satu tahun pelajaran. Rencana
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian ini merupakan bagian dari Rencana Kerja
Sekolah (RKS)/Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS).
b) Penyusunan Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian meliputi;
1) Melaksanakan rapat guru dengan pengurus Komite Sekolah untuk
memasukkan rancangan kegiatan Ekstrakurikuler ke dalam RKAS,
2) Menyusunan rancangan kegiatan Ekstrakurikuler untuk 1 semester atau
1 tahun
3) Memasukkan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian sesuai hasil
kesepakatan rapat Komite Sekolah pada RKAS,
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 16
4) Mengkoordinasikan program kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dengan
pihak terkait agar pelaksanaan program Ekstrakurikuler Kesenian dapat
berjalan dengan lancar,
5) Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada tim pelaksana
Ekstrakurikuler Kesenian sesuai dengan bidangnya,
6) Membuat rencana evaluasi pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler
Kesenian secara keseluruhan,
7) Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja tim pelaksana agar tercapai
kesesuaian hasil kerja.
c) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Rencana Kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenianadalah sebagai berikut:
(1) Kompetensi Instruktur.
(2) Komitmen pihak sekolah.
(3) Pengadaan sarana prasarana kegiatan.
5) Pelaksanaan Kegiatan
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan terkait dengan beberapa hal sebagai berikut:
a. Ketersediaan sarana dan prasarana
b. Ketersediaan instruktur
c. Ketersediaan Program
6) Sarana
Disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing lokasi.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 17
BAB IV
MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN
A. Monitoringdan Evaluasi Kegiatan
Monitoring dan Evaluasi dilakukan dalam rangka pengawasan,
pengontrolan,dan pengendalian kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian. Kegiatan yang
dilakukan dalam Monitoring dan Evaluasi adalah sebagai berikut:
No UraianPelaksanaan Keterangan
Ya TidakA Penyusunan Rencana Kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian1. Menyusun rencana kegiatan untuk 1
(satu) tahun berdasarkan ketentuan RKS/RKAS yang berlaku sebagai pedoman kerja.
√
2. Membahas Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianpada rapat pengurus Komite Sekolah untuk dimasukkan pada RKAS.
√
3. Memasukkan rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian sesuai hasil kesepakatan rapat Komite Sekolah pada RKAS.
√
4. Mengkoordinasikan program kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dengan pihak terkait agar pelaksanaan program Ekstrakurikuler Kesenian dapat berjalan dengan lancar.
√
5. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada tim pelaksana Ekstrakurikuler Kesenian sesuai dengan bidangnya.
√
6. Membuat rencana evaluasi pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian secara keseluruhan.
√
7. Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja tim pelaksana agar tercapai kesesuaian hasil kerja. √
B Pelaksanaan Kegiatan1. Ketersediaan program 2. Ketersediaan sarana dan prasarana3. Ketersediaan instruktur
√
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 18
B. Pelaporan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian
Instruktur kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian bersama-sama dengan Pelaksana
Teknis (Guru) menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang
kemudian dilaporkan kepada Penanggung jawab Kegiatan (Kepala Sekolah). Laporan
ini kemudian akan menjadi laporan kegiatan sekolah yang dipertanggungjawabkan
kepada Tim Pengembang (Pengawas sekolah), serta Komite Sekolah dan orang tua
peserta didik.
Secara umum, pelaporan kegiatan berisi tentang susunan program kegiatan
Ekstrakurikuler Kesenian per-semester atau per-tahun, pelaksanaan kegiatan, dan
hasil evaluasi.Sistematika laporan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dapat
ditampilkan sebagai berikut.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 19
SISTEMATIKA LAPORAN KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER KESENIAN
Halaman Judul
Identitas Sekolah
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. SUSUNAN PROGRAM KEGIATAN
A. Program kegiatan terdiri atas:
1. Seni Musik
2. Seni Tari
Program kegiatan disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia di sekolah.
Susunan kegiatan,berupa susunan materi dan rencana program, dibuat dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 20
Tabel 1.Rencana Program
Bidang Seni :Tari
No.RencanaProgram
Pertemuan1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Catatan kegiatan per pertemuan
Berisi catatan kegiatan (Seni Rupa, seni tari, Seni Musik) pada setiap
pertemuan.Catatan dibuat dalam bentuk tabel (Tabel 2).
Tabel 2. Catatan Kegiatan
PERTEMUAN MATERI KEGIATAN KETERANGANPertemuan ke-1Pertemuan ke-2Dst
B. Catatan perkembangan siswa
Catatan perkembangan peserta didik dilihat dari input awal dan akhir
pembelajaran.Input awal diperoleh berdasarkan hasil pre tes dan output akhir
pembelajaran diperoleh dari hasil pos tes.
Catatan perkembangan peserta didik disajikan dalam bentuk tabel dengan
uraian deskriptif( Tabel 3).
Tabel 3: Catatan Absensi Siswa
Jadwal Per semester (18 x pertemuan)
No.Nama Siswa
Pertemuan1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1. Neni
2. Atun
3. Linda
4. Ayu
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 21
BAB III. HASIL KEGIATAN DAN EVALUASI
Evaluasi kegiatan dilakukan setelah proses kegiatan berlangsung, yaitu pada
saat peserta didik telah selesai melaksanakan kegiatan. Teknik evaluasi dilakukan
dengan cara observasi dan kuesioner. Observasi dilakukan untuk melihat bagaimana
kualitas karya yang dihasilkan dan dibuat dalam bentuk tabel (Tabel 4).
Tabel 4. Evaluasi hasil kegiatan (Sesuai masing-masing bidang)
a. Proses
No ASPEK YANG DINILAISKOR
KETERANGAN (INDIKATOR)3 4 5
1 Koreografi √
2 Properti √
3 Pola Lantai √
4 Penampilan √
5 Kreatifitas √
6 Gerak √
b. HASIL
No ASPEK YANG DINILAI
SKOR
KETERANGAN3 4 5
1 Koreografi √
2 Properti √
3 Pola Lantai √
4 Penampilan √
5 Kreatifitas √
6 Gerak √
√
Jumlah 8 25
Jumlah item 10 penilaian dengan maksimum nilai 5x10 =50/50 x 100 = 100minimum nilai 3x10 = 30/50 x 100 = 60
Keterangan:A = Sangat Baik B = Baik
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 22
C = Cukup
BAB IV. PENUTUPA. Kesimpulan
Berisi uraian tentang rangkuman seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu semester/tahun.
B. SaranBerisi uraian tentang rekomendasi untuk kegiatan selanjutnya.
LAPORAN
PELAKSANAAN KEGIATANEKSTRAKURIKULER KESENIAN
SEKOLAH DASAR NEGERI NO.07 KEC.WOJA
KABUPATEN DOMPU
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 23
PEMERINTAH KABUPATEN DOMPUDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN LAHRAGA
KABUPATEN DOMPU2015
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 24
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATANEKSTRAKURIKULER KESENIAN
IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah SD Negeri 07 Woja Kabupaten Dompu
Tahun berdiri 1973
NSS 0000000000000
NPSN 5205...
Akreditasi A
Alamat Jl. Lintas Sumbawa Kandai Dua Dompu
Telepon 0373……..
email -
Mengetahui:Kepala SD Negeri 02 Kabupaten
Dompu,
Cap/ttd
Sutarman, S.PDNIP.19590303 197911 1 005
Dompu, 06 Juni 2015
Koordinator Pelaksana,
ttd
Hj. Jauhari, S.PdNIP 19610520 198103 2 006
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 25
Contoh Lembar Identitas/pengesahan
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 26
BAB V
PENUTUP
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu
merupakan suatu kegiatan yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya. Dalam hal ini, peserta didik berkesempatan untuk melakukan beragam
pengalaman praktik berkesenian yang mencakup bidang seni musik dan seni Tari.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan bakat, minat, intelektual,
kreativitas, wawasan kebangsaan, keterampilan sesuai dengan bidang seninya, serta
dapat membentuk karakter seperti disiplin, tanggung jawab, jujur, saling menghargai,
kerjasama, komitmen dan berbagai macam karakter lainnya.
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu terbuka
bagi seluruh peserta didik mulai kelas 1 sampai kelas 6. Bakat dan minat para peserta
didik Sekolah Dasar dikelompokkan berdasarkan kompetensi siswa. Metode
pembelajaran yang digunakan meliputi ceramah, diskusi, demonstrasi, eksperimental,
pelatihan, dan lain-lain sesuai dengan bidang seni yang dikembangkan.Pelaksanaan
kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian ini dilaksanakan di luar jam sekolah intrakurikuler.
Berdasarkan uraian di atas maka Panduan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di
SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu tidak lepas dari landasanPedoman Peraturan
dan Keputusan Menteri Nasional Republik Indonesia. Untuk memperlancar proses
kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian diperlukan tata kelola Ekstrakurikuler Kesenian
dengan manajemen kegiatan yang terdiri dari struktur organisasi, kriteria pelaksanaan
kegiatan, tugas pokok dan fungsi (tupoksi), pembiayaan, waktu pelaksanaan,
mekanisme penetapan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian, perencanaan kegiatan,
pelaksanaan kegiatan, maupun monitoring dan evaluasi kegiatan.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 27
DAFTAR PUSTAKA
Akbar-Hawadi, Reni, Sihadi Darmo Wihardjo, dan Mardi Wiyono.2001. Kreativitas.Grasindo, Jakarta.
Asfandiar, Andi Yudha. 2009.Kenapa Guru Harus Kreatif?Bandung: Mizan.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia. 2013. Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Kemendikbud RI.
Bandem, I Made dan Sal Murgiyanto.1996. Teater Daerah Indonesia.Yogyakarta: Kanisius.
Ellfeldt, Lois. 1976. Dance, from Magic to Art. Dubuque. IA: Wim. C. Brown Publishers.
Elliott, David J. 1995. Music Matters: A New Philosophy. New York: Oxford University Press.
Evans, Joy, dan Tanya Skelton. 2001. How to Teach Art to Children, Grades 1-6, Monterey. Canada: Evan Moor Corp.
Forster, Margaret, dan Masters G. 1996. Performance Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.
Foster, Susan L. 2003. Taken by Suprise, Improvisation in Dance and Mind. Taken by surprise: a Dance Improvisation Reader. pp. 3-12. Connecticut: Wesleyan University Press.
Fox, J. Englebright dan Robert Schirrmacher. 2014.Art and Creative Development for Young Children. Boston, MA.: Cengage Learning.
Gallagher, James J. 1999. Handbook of Creativity. New York: Cambridge University Press.
Geertz, Clifford. 1983. Local of Knowledge: Further Essays on Interpretive Anthropology. New York: Basic Books.
_______ . 1973. The Interpretation of Cultures: Selected Essays. New York: Basic Books.
Hardjana, Suka, Corat Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. 2003. Jakarta: Ford Foundantion dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Harrop, John dan Sabih R. Epstein. 1990. Acting With Style. New Jersey: Prentice-Hall Inc.,
Harymawan, R.M.A. 1988. Dramaturgi.Bandung: Remaja Rosda Karya.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 28
Hidayat, Robby. 2008. Seni Tari. Malang: Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra Universitas Malang.
Humphrey, Doris. 1964. The Art of Making Dance. New York: Holt, Rinehart, and Winson.
Kaeppler, A.L. 1978. Dance in Anthropological Perspective. Annual Review of Anthropology, JSTOR.
Kemententerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kemendiknas
_______. 2008. Standar Pembinaan Kesiswaan. Jakarta: Kemendiknas
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).2013a. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud
_______ . 2013b. Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud
_______ . 2013c. Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud
_______ . 2013d. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah. Jakarta: Kemendikbud
_______ . 2014. Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikbud
Latuconsina, Hudaya. 2014.Menuju Generasi Kreatif & Kemajuan Ekonomi Kreatif di Indonesia. Jakarta:Gramedia.
Lloyd, Marcia, L. 2014. Creative Dance a Manual for Teaching all Ages. Kuala Lumpur, Malaysia: University of Malaya Press.
Meri, La.1965. Dance Composition: The Basic Elements. Northampton, MA: Interlink Books.
Mueller, Daniel J. 1992. Mengukur Sikap Sosial Pegangan untuk Peneliti dan Praktisi. Bumi Aksara. Jakarta.
Munandar, Utami. 1999. Pengantar Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Murgiyanto, Sal. 2004. Tradisi dan Inovasi: Beberapa Masalah Tari di Indonesia. Yogyakarta: Wedatama Widya Sastra.
Parani, Yulianti. 1983. Tari Pendidikan, Pedoman Pengajaran dalam Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: LPKJ.
Rendra, W.S. 1985. Tentang Bermain Drama.Jakarta: Pustaka Jaya.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 29
Schwake, Susan dan Rainer Schwake (eds.). 2012.Art Lab for Kids: 52 Creative Adventures in Drawing, Painting, Printmaking, Paper, and Mixed Media-For Budding Artists of All Ages (Lab Series), Beverly, MA.: Quarry Books.
Sedyawati, Edy.1992. Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah.Jakarta: Rajawali Press.
_____________ . 1984. Tari. Jakarta: Pustaka Jaya.
_____________ .1987. Tari: Bidang Seni yang Paling Maju dalam Proses Pembentukan Kesatuan Nasional. Universitas Indonesia: Fakultas Sastra.
Sedyawati, Edi dan Yulianti Parani, dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya. 1995. Ensiklopedi Tari Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya.
Semiawan, Conny dan Utami Munandar. 2001. Mengembangkan Kreativitas. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Smith, Autard-Jacklyn. M. 1976. Dance Composition: A Practical Guide for Teachers. London: A&C Black Pub., Ltd.
_______ . 2010. Dance Composition: A Practical Guide to Creative Success in Dance Making. London: A&C Black Pub., Ltd.
Stewart. S., Martha.2013.Martha Stewart.s Favorite Crafts for Kids: 175 Projects for Kids of All Ages to Create, Build, Design, Explore, and Share [Kindle Edition], New York: Potter Craft.
Sugiarto, Iwan. 2011.Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berpikir Holistik & Kreatif. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Sumandyo, Hadi. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka.
Tabrani, Primadi. 2008.Proses Kreasi Apresiasi Belajar. Bandung: Penerbit ITB.
_______ . 2012. Kreativita dan Humanita. Bandung: Penerbit Jalasutra.
Tim Pusat Musik Liturgi.2009. Menjadi Dirigen Jilid II: Membentuk Suara. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
_______ . 2011. Menjadi Dirigen Jilid III: Membina Paduan Suara.Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Topal, Cathy Weisman. 1998.Children, Clay, And Sculpture. Worcester, MA: Davis Pub.
Tylor, Loren E., 1988.Drama dan Teater Remaja.Yogyakarta: Hanindita.
Wibowo, Fred.1988. Lokakarya Teater Rakyat: Studio Audio Visual.Yogyakarta: Puskat
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 30