Pendidikan Tinggi Vokasi | i
Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN, DIREKTORAT PEMBELAJARAN 2016
Pendidikan Tinggi Vokasi | ii
PANDUAN
PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
DIREKTORAT PEMBELAJARAN 2016
Pendidikan Tinggi Vokasi | i
Catatan Penggunaan
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mempersilahkan penggunaan buku pedoman ini dengan seluas-luasnya dalam konteks peningkatan kualitas pendidikan tinggi sesuai dengan asas dan kaidah akademik.
Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi Hak Cipta: © 2016 pada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dilindungi Undang-Undang Diterbitkan oleh: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Edisi pertama Cetakan ke-1: 2016
Disklaimer: Buku ini merupakan Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi yang dipersiapkan pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum Pendidikan Vokasi di Perguruan Tinggi. Buku pedoman ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan dipergunakan dalam tahap perancangan, pelaksanaan, penilaian hingga evaluasi pelaksanaan kurikulum di perguruan tinggi. Buku Panduan ini merupakan “pedoman dinamis” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimuktahirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan jaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku pedoman ini.
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Pendidikan Tinggi Vokasi | ii
Sambutan Direktur Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan
Pendidikan tinggi vokasi memiliki peran strategis dan berada di garda terdepan
untuk penanganan usia angkatan kerja dan mendidik mereka menjadi tenaga-tenaga terampil, profesional dan memiliki daya kompetitif tinggi yang akan meningkatkan daya saing bangsa. Pendidikan tinggi vokasi harus mampu menghasilkan tenaga kerja terampil dan terlatih yang dibutuhkan oleh dunia industri atau dunia kerja. Pendidikan tinggi vokasi juga mendorong agar para lulusannya menjadi wirausahawaan mandiri dan tangguh yang membawanya kedalam kehidupan sejahtera. Pendidikan tinggi vokasi sebagai bagian integral sistem pendidikan nasional menjadi salah satu motor penggerak atau leading sector dalam membangun Indonesia yang sejahtera dan maju.
Kurikulum pendidikan tinggi vokasi senantiasa ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan karena bersifat dinamis, adaptif, akomodatif dan kontekstual dengan perkembangan jaman dan kebutuhan. Kurikulum dan pembelajaran pendidikan tinggi vokasi mempersiapkan sumber daya manusia agar mampu menghadapi perubahan budaya kerja, siap kerja, siap mandiri, siap berkompetisi secara nasional dan regional dalam kawasan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta tantangan dunia. Kurikulum pendidikan tinggi vokasi harus dirancang secara baik untuk mampu diwujudkan dalam realita pembelajaran mahasiswa yang mangkus (efektif) sehingga mahasiswa dapat belajar secara otpimal dan mengembangkan potensi dirinya untuk menjadi pribadi berpengetahuan, berketerampilan dan berkarakter mulia.
Perguruan tinggi vokasi dalam mengembangkan, merancang dan menerapkan
kurikulum memperhatikan kebijakan dan regulasi yang berlaku di Indonesia agar senantiasa
relevan dengan konteks Nasional Indonesia yang berwawasan global. Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 35 ayat 2 tentang kurikulum menyebutkan bahwa Kurikulum
Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup
pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan. Permenristekdikti
Nomor 44 Tahun 2015 mengatur tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI),
dalam Pasal 1 termaktub bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaran program studi. Perguruan tinggi sebagai penghasil
sumber daya manusia terdidik perlu mengukur lulusannya, apakah lulusan yang dihasilkan
memiliki kemampuan setara dengan Capaian Pembelajaran pada jenjang kualifikasi KKNI.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun yang telah bekerja dengan baik
dan para pihak terkait sehingga buku panduan ini terwujud. Diharapkan buku panduan ini
bermanfaat bagi perguruan tinggi sebagai acuan penyusunan kurikulum khususnya bidang
vokasi, serta perguruan tinggi lainnya.
Jakarta, November 2016 Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Intan Ahmad
Pendidikan Tinggi Vokasi | iii
Kata Pengantar Direktur Pembelajaran
Kurikulum pendidikan tinggi merupakan cetak biru dari keseluruhan proses pembelajaran pada sistem pendidikan tinggi. Perubahan atau rekonstruksi kurikulum pendidikan tinggi mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan merupakan keniscayaan. Menyadari hal ini, maka Direktorat Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) memprogramkan secara khusus kegiatan yang mampu mendukung dan mendorong pengembangan kurikulum di perguruan tinggi. Akan tetapi karena penyusunan kurikulum merupakan hak otonom dari perguruan tinggi, maka keterlibatan kami hanya sampai sejauh menyusun panduan rujukan dalam pengembangan kurikulum. Untuk usaha inilah maka disusun Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi.
Tujuan pembuatan Panduan Kurikulum Pendidikan Tinggi Vokasi diantaranya adalah: (1) Meningkatkan kemampuan perguruan tinggi dalam menyusun kurikulum pendidikan vokasi, (2) Membantu perguruan tinggi dalam upaya peningkatan mutu kurikulum pendidikan vokasi, (3) Mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan kurikulum pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan masyarakat, (4) Mendorong perguruan tinggi untuk saling berbagi pengalaman untuk merancang kurikulum pendidikan vokasiyang lebih baik, (5) Memperkaya sumber daya pengembangan kurikulum bukan saja bidang vokasi, namun diharapkan untuk bidang profesi dan akademik.
Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi berisi bab yang dimulai dengan dasar pemikiran pengembangan kurikulum pendidikan vokasi agar dapat memberikan gambaran strategis tentang urgensi kurikulum tersebut. Kemudian, dirangkai dengan tahapan pengembangan kurikulum dengan mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN DIKTI) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Untuk lebih memperkaya khasanah pembelajaran dan meningkatkan makna bagi semua pihak, panduan dilengkapi dengan beberapa contoh kurikulum unggul (best practices) dari politeknik negeri dan swasta.
Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada tim penyusun yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh hingga buku ini dapat diselesaikan. Ucapan terimakasih disampaikan pula kepada para pihak yang telah membantu mewujudkannya. Kami menyadari bahwa hasil penyusunannya masih terdapat kekurangan. Masukan dari semua pihak merupakan hal berharga guna perbaikannya lebih lanjut. Semoga Buku Panduan Kurikulum Pendidikan Vokasi memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat luas.
Jakarta, Agustus 2016
Direktur Pembelajaran
Paristiyanti Nurwardani
Pendidikan Tinggi Vokasi | iv
Tim Penyusun
Paristiyanti Nurwardani (Ditjen Belmawa) Sirin Wahyu Nugroho (Ditjen Belmawa)
SP Mursid (POLBAN) Syamsul Arifin (ITS)
Suwarsih Madya (UNY) Rusminto Tjatur Widodo (PENS)
Yudha Samodra (ATMI) Taufiqurrahman (UNRI)
Misbah Fikrianto (POLIMEDIA) Erwin Setyo Nugroho (POLTEK CALTEX)
Ludfi Djajanto (POLINEMA) Hendra Suryanto (Ditjen Belmawa)
Eni Susanti (Ditjen Belmawa) Yektiningtyastuti (Ditjen Belmawa)
Pendidikan Tinggi Vokasi | v
Daftar Isi
Catatan Penggunaan .......................................................................................................................................... i Sambutan Direktur Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan .......................................... ii Kata Pengantar Direktur Pembelajaran ............................................................................................... iii Tim Penyusun...................................................................................................................................................... iv Daftar Isi .................................................................................................................................................................. v Daftar Gambar..................................................................................................................................................... vi Daftar Tabel ......................................................................................................................................................... vii BAB I Pendahuluan ....................................................................................................................................... 1
A. Dasar Pemikiran Pengembangan Kurikulum Pendidikan Vokasi ......................................... 1
1. Dasar Hukum Pendidikan Tinggi Vokasi ............................................................................ 1 2. Pendidikan tinggi vokasi ........................................................................................................... 1 3. Pergeseran/Perkembangan Paradigma .............................................................................. 3 4. Rancangan Pendidikan Tinggi Vokasi .................................................................................. 4 5. Pengembangan Pendidikan Tinggi Vokasi ......................................................................... 6
B. Pengertian yang digunakan dalam panduan ................................................................................. 9
C. Kaitan kurikulum dengan SN Dikti 2015 ..................................................................................... 12
BAB II Tahapan Pengembangan Kurikulum .................................................................................. 14 A. Tahap Perancangan Kurikulum ....................................................................................................... 14
1. Menentukan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran (CP) ..................................14 2. Memilih Bahan Kajian dan Menentukan Bobotnya ......................................................18 3. Menyusun Mata Kuliah dan Menentukan sks nya .........................................................19
B. Tahap Perancangan Pembelajaran................................................................................................. 21
1. Perancangan pembelajaran ...................................................................................................22 2. Proses pembelajaran ................................................................................................................33 3. Ragam pembelajaran pada pendidikan tinggi vokasi ..................................................35 4. Penilaian dan Evaluasi pembelajaran ................................................................................40
C. Tahap evaluasi program pembelajaran........................................................................................ 52
D. Perancangan ulang Kurikulum Vokasi.......................................................................................... 59
E. Dokumen Kurikulum ........................................................................................................................... 61
BAB III Contoh Kurikulum Unggul .................................................................................................... 63 A. Kurikulum Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ............................................... 63
B. Prodi Permesinan (ATMI) ................................................................................................................. 77
C. Kurikulum Unggulan Politeknik CALTEX .................................................................................. 110
D. Kurikulum Teknik Energi Politeknik Bandung ....................................................................... 123
Daftar Pustaka ................................................................................................................................................ 164 Lampiran ............................................................................................................................................................ 166 Daftar Istilah .................................................................................................................................................... 166
Pendidikan Tinggi Vokasi | vi
Daftar Gambar
Gambar I.1. Proporsi SDM vs Tingkat Pendidikan ................................................................................... 2
Gambar II-1. Perumusan CPMK dan Sub-CPMK dari CPL .................................................................. 23
Gambar II-2. Skematik Pengertian Pembelajaran Mahasiswa ........................................................ 34
Gambar II-3. Mekanisme Penilaian ............................................................................................................. 49
Gambar II-4. Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Vokasi ........................................................ 57
Gambar II-5. Tahapan Evaluasi Pembelajaran Vokasi ......................................................................... 57
Gambar II-6. Tahap Evaluasi Pembalajaran Vokasi .............................................................................. 58
Gambar II-7. Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Vokasi ........................................................ 59
Gambar II-8. Kerangka Kerja Perancangan Ulang Kurikulum Vokasi .......................................... 60
Pendidikan Tinggi Vokasi | vii
Daftar Tabel
Tabel 1. Sebaran Politeknik Indonesia ...................................................................................................... 9
Tabel 2. Karakteristik Proses Pembelajaran ........................................................................................... 33
Tabel 3. Perbedaan antara Penilaian dan Evaluasi ................................................................................. 40
Tabel 4. Prinsip Penilaian ......................................................................................................................... 41
Tabel 5. Teknik dan Instrumen Penilaian ................................................................................................ 42
Tabel 6. Contoh Rubrik Holistik ............................................................................................................... 43
Tabel 7. Contoh Rubrik Deskriptif untuk Penilaian Presentasi Makalah .............................................. 44
Tabel 8. Contoh Skala Persepsi................................................................................................................. 45
Tabel 9. Contoh Penilaian Portofolio ....................................................................................................... 47
Tabel 10. Kategori Penilaian ..................................................................................................................... 50
Tabel 11. Predikat Kelulusan .................................................................................................................... 50
Tabel 12. Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif.................................................................................. 52
Pendidikan Tinggi Vokasi | 1
BAB I Pendahuluan
A. Dasar Pemikiran Pengembangan Kurikulum Pendidikan Vokasi
1. Dasar Hukum Pendidikan Tinggi Vokasi
Perguruan tinggi vokasi memiliki peran sangat strategis dalam menyiapkan
generasi muda untuk memiliki pengetahuan, keterampilan dan karakter yang
unggul sehingga menjadi tenaga kerja yang siap terjun di dunia industri atau usaha
bahkan wiraswastawan. Perguruan tinggi vokasi dalam menyelenggarakan
pendidikannya berlandaskan kepada regulasi pendidikan Indonesia. Demikian
pula, dalammendisain dan mengimplementasikan kurikulumnya perlu
memperhatikan ketentuan yang berlaku di Indonesiaagar senantiasa relevan
dengan konteks Nasional Indonesia, namun berwawasan global. Dasar hukum
Pendidikan Tinggi Vokasi sebagai berikut:
a. Undang-Undang Dasar 1945 Bab XIII Pasal 31 tentang Pendidikan dan
Kebudayaan
b. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam
Bab VI pada pasal 15, pasal 19, pasal 20 dan pasal 21
c. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dalam Bab I
pasal 5 dan Bab II pasal 16
d. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
e. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
f. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
g. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
h. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 13 Tahun 2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
2015 – 2019
i. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 15 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi
2. Pendidikan tinggi vokasi
Pada masa awalnya pendidikan tinggi vokasi dimaksudkan untuk
menjembatani (interface) Insinyur dan Operator. Pendidikan tinggi vokasi belum
secara spesifik menjawab tantangan bangsa yang berkembang saat ini.
Pendidikan tinggi vokasi mengambil peran dalam menghasilkan lulusan
kompeten dengan kualifikasi yang cocok dengan tantangan yang dihadapi bangsa
Indonesia. Pendidikan tinggi vokasi mampu secara tepat mengidentifikasi kebutuhan
Pendidikan Tinggi Vokasi | 2
di lingkungannya dan menyiapkan proses pembelajaran yang menjamin lulusannya
dapat menjawab tantangan tersebut.
Selanjutnya, lulusan pendidikan tinggi vokasi harus meredefinisi peran dalam
konstelasi pendidikan tinggi di Indonesia yang saat ini mencakup Universitas,
Institut, Sekolah Tinggi, Pendidikan tinggi vokasi, Akademi, dan tambahan baru yakni
Akademi Komunitas.
Lulusan pendidikan tinggi vokasi di universitas/akademi maupun politeknik
seharusnya didorong bukan hanya dapat “bekerja”, karena peran ini sekarang telah
diambil alih oleh Akademi Komunitas. Orientasi profil lulusan pendidikan tinggi
vokasi perlu dibenahi kembali dan disempurnakan dengan menyertakan postur
sebagai “job creator” yang “sadar” dan “faham” akan keunggulan daerahnya.
Berikut dapat dilihat ilustrasi korelasi antara capaian pembelajaran dari
Pendidikan tinggi vokasi (perguruan tinggi) dengan level kemampuan berproduksi.
Gambar I.1. Proporsi SDM vs Tingkat Pendidikan
Berdasarkan gambar di atas, secara umum semakin tinggi jenjang pendidikan
tenaga kerja berpeluang menghasilkan produk berteknologi tinggi yang added value–
nya besar dan memberikan sumbangan pada kemampuan kompetitif bangsa.
Pendidikan tinggi vokasi dalam hal ini sangat dituntut untuk dapat mengubah
proporsi SDM berpendidikan tinggi yang berkualitas menjadi mayoritas.
Lulusan pendidikan tinggi vokasi selain dituntut dapat bekerja dengan
kompeten namun harus juga dapat berperan sebagai “agen pejuang kedaulatan” yang
memiliki kemampuan entrepreneurial. Pada jenjang pendidikan tinggi vokasi
lulusannya juga harus menjadi “trend setter” dalam menjawab berbagai aspek
tantangan bangsa.
Pendidikan vokasi merupakan Pendidikan Tinggi program diploma yang
menyiapkan Mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai
Pendidikan Tinggi Vokasi | 3
program sarjana terapan, dan dapat dikembangkan oleh Pemerintah sampai
program magister terapan atau program doktor terapan.
3. Pergeseran/Perkembangan Paradigma
Perluasan Mandat
9
8
7
6
5
4
3
Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah
Diploma 4 (D4)
Diploma 1 (D1)
Diploma 3 (D3)
Diploma 2 (D2)
Magister(S2) Terapan
Doktor(S3) Terapan
Sarjana (S1)
Magister (S2)
Doktor(S3)
LEVEL KKNI
Gambar I.2. Diagram Jenis dan Strata Pendidikan Tinggi dalam Jenjang KKNI
Perguruan tinggi penyelenggara pendidikan tinggi vokasi sebagaiamana diatur
dalam permenristekdikti 44 tahun 2015, Pasal 59 dapat berbentuk universitas,
institute, sekolah tinggi, politeknik, dan akademi. Mandat dan tanggung jawab hak
untuk menyelenggarakan program pendidikan sampai pada jenjang S2 terapan dan
S3 terapan bisa dilakukan oleh universitas, institute, sekolah tinggi, politeknik.
Dengan hak dan kewajiban baru ini, pendidikan tinggi vokasi harus berkembang dari
institusi yang berperan pada penyiapan lulusan pada level 5 & 6 Kerangka Kuaifikasi
Nasional Indonesia (KKNI), menjadi institusi yang dapat menyelenggarakan program
pendidikan sampai level 9 KKNI. Hal ini bukan hanya akan mengubah perangkat
operasionalnya, namun secara mendasar juga akan mengubah Visi dan Misi dari
pendidikan tinggi vokasi secara keseluruhan.
Perluasan mandat tersebut berimplikasi pada beberapa aspek, diantaranya:
penyesuaian program pendidikan (program studi), sistem kurikulum, pola dan
metode pembelajaran, riset yang diselenggarakan, peran dalam masyarakat, sumber
Pendidikan Tinggi Vokasi | 4
daya manusia, sarana dan prasarana. Beberapa aspek dimaksud harus dipersiapkan
dengan baik dan menyeluruh oleh penyelenggara pendidikan tinggi vokasi.
4. Rancangan Pendidikan Tinggi Vokasi
Gambar ilustrasi berikut akan memberikan kerangka pemahaman dalam
mengembangkan model pendidikan tinggi vokasi.
Gambar I.3 Rancangan Pendidikan Tinggi Vokasi
Ciri khas pendidikan tinggi vokasi memberikan kemampuan aplikatif dan
kemampuan inovatif. Pada titik puncaknya, baik pendidikan tinggi vokasi, profesi
dan pendidikan akademik memiliki derajad yang sama namun memiliki domain dan
peran yang berbeda untuk saling berkomplementer. Jenjang pendidikan vokasi pada
program pendidikan Diploma1 (D1), Diploma 2 (D2), Diploma 3 (D3) dan Diploma 4
(D4) merupakan program terminasi sebagai satu program utuh, setiap jenjang
diploma akan menghasilkan keahlian atau kompetensi sesuai dengan level pada
KKNI. Sedangkan jenjang pendidikan vokasi S2 terapan dan S3 terapan merupakan
jenjang pendidikan setelah lulus Diploma4 atau sarjana (S1) terapan
Jalur dan jenjang pendidikan D1 dan D2 merupakan pendidikan untuk Akademi
Komunitas. Perguruan tinggi Akademi Komunitas menyelenggarakan pendidikan
vokasi setingkat Diploma 1 dan Diploma 2 dalam satu atau beberapa cabang ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi tertentu yang berbasis keunggulan lokal atau untuk
memenuhi kebutuhan khusus. Mahasiswa yang selesai menempuh program
pendidikan ini akan mendapat Ahli Pratama dan Ahli Muda.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 5
Saat ini sedang dikembangakan wacana sistem pendidikan tinggi vokasi pada
universitas/institut/sekolah tinggi/politeknik/akademi mengikuti pola sistem
kooperatif 3-2-1. Diagram dibawah ini memperlihatkan contoh mekanisme sistem
dimaksud.
12
INPUT SMA/SMK/MA
KULIAH DASARPRODI 3
PRODI 1 PRODI 2 PRODI 3Semester VI
PRAKTIK INDUSTRI Semester V
Semester IV
KULIAH DASAR PRODISemester II
Semester I
KULIAH KHUSUS
PRODI 1
KULIAH KHUSUSPRODI 2Semester III
OUTPUTDIPLOMA -3
3-2 -1 Cooperative System
INDUSTRY AND POLYTECHNIC COLLABORATION
Sumber : Menko PMK
Gambar I.4. Diagram Sistem Pendidikan Tinggi Vokasi
Pendidikan vokasi memiliki ciri atau kekhasan dan mengutamakan dalam
menerapkan aspek-aspek praktis yang didukung oleh teori yang tepat. Hal ini untuk
membedakan terhadap pendidikan akademis yang lebih mengutamakan capaian
teoritis didukung aspek praktis. Ketepatan komposisi antara praktek dan teori
pendukung menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan proses pendidikan pada
pendidikan tinggi vokasi. Komposisi praktek lebih dominan dari pada teori menjadi
ciri khas pendidikan vokasi. Kuriklum dan pembelajaran menggunakan dual system
3-2-1 untuk jenjang pendidikan D3 masih relevan dan sesuai dalam penerapannya.
Mahasiswa, diawal belajar/kuliah diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan
di kampus selama tiga (3) semester dilanjutkan dengan dua (2) semester magang di
industri, dan diakhiri dalam satu (1) semester untuk menyelesaiakan pendidikan di
kampus atau di industri. Dalam penyelenggaraan ini pola pendidikan 3-2-1 institusi
pendidikan tinggi penyelenggara program vokasi bekerjasama dengan industri yang
relevan. Selama magang di industri, mahasiswa yang memiliki kompetensi dapat
memperoleh surat keterangan atau sertifikasi kompetensi. Pendidikan tinggi vokasi
secara khusus akan dikemukakan pada buku kurikulum pendidikan vokasi ini.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 6
5. Pengembangan Pendidikan Tinggi Vokasi
3
Gambar I.5. Hubungan Lulusan Perguruan Tinggi dan Jenjang KKNI
Dalam pengemebangan kurikulum pendidikan vokasi mata kuliah wajib umum
yakni Pancasila, Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan dan Agama, harus diajarkan
kepada mahasiswa dengan memberikan muatan yang mampu menanamkan
karakter unggul untuk mendukung daya saing bangsa. Kemampuan penerapan etika
industri diajarkan sebagai bagian pendidikan secara umum (general education)
untuk memberikan dasar dan pemahaman tentang kedisiplinan, kualitas kerja
profesional, berkomunikasi dan berinteraksi dalam lingkungan kerja juga
pemahaman etika profesi dan tahapan kerja serta keselamatan kerja di industri.
Selain itu materi wawasan kebangsaan menjadi bagian kurikulum yang diajarkan
agar mahasiswa memiliki jiwa nasionalisme dalam membangun kemakmuran dan
kejayaan negara.
Merujuk Rencana Pengembangan Jangka Panjang Pendidikan Tinggi Indonesia
(RPJP-PT), 2011, kondisinya adalah sebagai berikut:
a. Indonesia kekurangan tenaga ahli bidang sains dan teknik,
b. Peningkatan nilai tambah terhadap sumber daya alam memerlukan penguasaan
sains (ilmu pengetahuan alam) dan teknik untuk menghasilkan inovasi produk
dan inovasi proses,
c. Perpanjangan rantai pasok suatu industri membutuhkan penguasaan sains (ilmu
pengetahuan alam),
Pendidikan Tinggi Vokasi | 7
d. Sains & teknik sangat diperlukan sebagai driver dan enabler pengembangan
industri
e. Untuk menghasilkan PDB yang tinggi diperlukan pengembangan jasa
berteknologi tinggi, yang memiliki nilai tambah sangat tinggi,
f. Indonesia masih tertinggal dalam knowledge economy, yang sangat besar
kontribusinya terhadap PDB di masa-masa mendatang,
g. Sektor manufaktur, baik teknologi tinggi maupun bukan, masih memberikan
nilai tambah yang tinggi sehingga diperlukan untuk peningkatan PDB
h. Sektor dengan nilai tambah tinggi masih didominasi sektor-sektor yang terkait
erat dengan sains dan teknik
Indikator sebagaimana dipaparkan di atas berlaku juga secara spesifik pada
institusi pendidikan tinggi vokasi dan politeknik. Pengembangan pendidikan tinggi
vokasi di masa mendatang dapat dilakukan secara akurat dan sistematis apabila
secara tepat dapat memotret kondisi penyelenggaraan pendidikan vokasi saat ini.
Sebagai gambaran saat ini jumlah program studi pendidikan diploma mencapai
kurang lebih 5355 yang tersebar baik di universitas, institut, sekolah tinggi,
politeknik dan akademi. Grafik berikut memperlihatkan proporsi jumlah program
studi vokasi yang ada saat ini.
Gambar I.6. Diagram Proporsi Sebaran Program Studi Vokasi
Jumlah Program Studi Secara Nasional
per Mei 2015
Jenjang Jumlah
Pendidikan Tinggi Vokasi | 8
Dari keseluruhan jumlah prodi vokasi dapat diambil contoh sebaran prodi di
politeknik mengikuti institusi penyelenggara nya, grafik pie berikut memperlihatkan
proporsi tersebut.
Gambar I.7. Diagram Proporsi Politeknik
Diagram Pie memperlihatkan proporsi politeknik swasta masih jauh lebih
banyak dari politeknik negeri dan politeknik kedinasan. Jumlah total politeknik saat
ini (tahun 2015) adalah 262 (Sumber : Forlap DIKTI dan PDPT, 12 Juli 2015). Jumlah
institusi di atas akan semakin berlipat jumlahnya jika menyertakan seluruh jenis
perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi vokasi. Khusus institusi
politeknik, jumlah tersebut di atas sesungguhnya telah melewai target jumlah
politeknik sebesar 180 tahun 2009 sebagaimana hasil studi yang dilakukan oleh ADB.
Dengan jumlah tersebut, sangat besar peluangnya bagi politeknik untuk dapat
berperan meningkatkan kualitas SDM yang mampu mengelola kekayaan sumber
daya Indonesia. Jumlah politeknik swasta yang lebih banyak dari politeknik negeri
dapat dimaknai positif bahwa keterlibatan masyarakat dalam menyelenggarakan
pendidikan politeknik sangat tinggi. Tentunya hal ini menjadi tanggung jawab semua
pihak untuk memajukan dan mengembangkan politeknik Indonesia.
Secara geografis, sebaran politeknik saat ini cenderung berada di pulau jawa.
Tabel berikut memperlihatkan diagram proporsi sebaran politeknik di Indonesia.
Daerah timur Indonesia cenderung masih rendah jumlah institusi politekniknya.
Tentu fakta ini menjadi tantangan semua pihak untuk memberikan perhatian lebih
baik pada area tersebut.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 9
Tabel 1. Sebaran Politeknik Indonesia
Dengan potensi yang dimiliki, berkaitan dengan jumlah dan sebaran geografis
dari institusi pendidikan politeknik, maka penting untuk secara tepat menentukan
arah secara menyeluruh pengembangan politeknik khususnya dan pendidikan tinggi
vokasi umumnya. Pengembangan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:
Pendidikan Vokasi Politeknik selaras dengan program pengembangan ekonomi
nasional
Pendidikan Vokasi Politeknik menghasilkan lulusan yang mampu merespon
dinamika kebutuhan pasar kerja
Pendidikan Vokasi Politeknik mampu menghasilkan karya nyata yang
bernilai/berkontribusi ekonomis
B. Pengertian yang digunakan dalam panduan
a) Pendidikan vokasi (UUPT No.12 tahun 2012 penjelasan pasal 16 ayat 1) adalah pendidikan yang menyiapkan Mahasiswa menjadi profesional dengan keterampilan/kemampuan kerja tinggi. Kurikulum pendidikan vokasi disiapkan bersama dengan Masyarakat profesi dan organisasi profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesinya agar memenuhi syarat kompetensi profesinya. Dengan demikian pendidikan vokasi telah mencakup pendidikan profesinya.
b) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi pendidikan profesional dalam sejumlahbidang pengetahuan khusus dan berbasis vokasi (penerapan teknologi tepat guna). Kurikulum pada pendidikan tinggi vokasi memiliki ciri khas sebagai berikut: 1. Penyusunan kurikulum melibatkan Asosiasi, Industri, dan Stakeholder yang
terkait
Pendidikan Tinggi Vokasi | 10
2. Pada isi kurikulum terdiri dari mata kuliah yang menekankan pada kompetensi terapan
3. Pengembangan kurikulum dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar lapangan pekerjaan dan perkembangan industri
4. Proses penerapan kurikulum pada pembelajaran vokasi dilakukan secara sistem paket
c) Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan tinggi setelah pendidikan
menengah yang mencakup dan menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan diploma 1, diploma 2, diploma 3 dan diploma 4 yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1 (program sarjana terapan), program magister terapan, program doktor terapan, dan program profesi, serta program spesialis lulusan pendidikan tinggi vokasi akan mendapatkan gelar vokasi, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
d) Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan (UUPT No. 12/2012Pasal 35 ayat 1).
e) Kurikulum Pendidikan Tinggi untuk vokasi program sarjana dan program diploma wajib memuat mata kuliah (UUPT No. 12/2012Pasal 35 ayat 1):
1. Agama; 2. Pancasila; 3. Kewarganegaraan; dan 4. Bahasa Indonesia.
f) Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan diploma 1, diploma 2, diploma 3 dan diploma 4 yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1. Lulusan pendidikan tinggi vokasi akan mendapatkan gelar vokasi.
g) Program studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan tinggi vokasi agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum.
h) Mata kuliah atau modul adalah bungkus dari bahan kajian/ materi ajar yang dibangun berdasarkan beberapa pertimbangan saat kurikulum disusun. Mata kuliah dapat dibentuk berdasarkan pertimbangan kemandirian materi sebagai cabang/ ranting/ bahan kajian bidang keilmuan tertentu atau unit keahlian tertentu (parsial), atau pertimbangan pembelajaran terintergrasi dari sekelompok bahan kajian atau sejumlah keahlian (sistem blok) dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan yang dirumuskan dalam kurikulum.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 11
i) Mata kuliah pada pendidikian vokasi meliputi mata kuliah: (Permenristekdikti 44 pasal 17)
1. Teori 2. Praktikum 3. Workshop 4. Kerja praktek lapangan (On the Job Training) 5. Proyek akhir
j) Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah rencana
proses pembelajaran yang disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester guna memenuhi capaian pembelajaran yang dibebankan pada mata kuliah/ modul. Rencana pembelajaran semester atau istilah lain, ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/ atau teknologi dalam program studi.
k) Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Penilaian pembelajaran pada pendidikan tinggi vokasi dilakukan dengan banyak model, diantaranya penilaian langsung, penilaian tertulis, penilaian berbasis hasil, dan lainnya.
l) Kertas kerja adalah hasil kajian penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan prototype, prosedur baku, desain atau karya seni.
m) Laporan akhir dapat berasal dari permasalahan pada saat On The Job Training/ Kerja Praktek Lapangan dengan format yang telah ditetapkan dan lebih diperdalam. Selain itu, laporan dapat juga ditulis sebagai pelengkap Tugas Akhir yang berbentuk Karya Nyata. Laporan menyajikan uraian lengkap jalannya pelaksanaan proyek, status pelaksanaan proyek di lapangan pada saat laporan dibuat, ketercapaian indikator yang telah ditetapkan, hambatan/ masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek dan status penggunaan dana yang dilampiri dengan kuitansi asli, juga evaluasi dampak proyek terhadap peningkatan kapasitas masyarakat dalam bidang vokasi dan peningkatan kualitas di vokasi.
n) Laporan tertulis adalah uraian lengkap dari proses persiapan sampai dengan proses akhir yang dituangkan secara tertulis
o) Sistem paketmerupakan sistem pembelajaran yang digunakan pada pendidikan vokasi yang sudah dirancang sedemikian hingga, mulai dari semester awal hingga semester akhir secara berurutan sehingga mahasiswa tidak perlu lagi memilih matakuliah secara bebas. Mahasiswa harus menyelesaikan seluruh matakuliah (lulus) dalam satu semester sebelum naik ke semester berikutnya.
p) Sistem blok adalah sebuah restrukturisasi jadwal harian untuk membuat unit waktu masing-masing kelas, hingga menghasilkan bobot jumlah pertemuan maupun capaian pembelajaran yang sama/ setara dengan kurikulum yang telah dirancang.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 12
q) Satuan kredit semester (sks)adalah takaran waktu kegiatan belajar yang di
bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi.
C. Kaitan kurikulum dengan SN Dikti 2015
SN Dikti 2015 yang telah ditetapkan oleh pemerintah mengatur seluruh aspek
dalam penyelenggaraan perguruan tinggi dimana salah satu aspek terpentingnya adalah
dalam pengembangn kurikulum. Seluruh jenis institusi pedidikan tinggi tidak terkecuali
Politeknik secara khusus dan semua penyelenggara pendidikan vokasi secara umum
harus mengikuti standar yang telah ditetapkan tersebut. Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (SN-Dikti) meliputi standar kompetensi lulusan; standar isi pembelajaran; standar
proses pembelajaran; standar penilaian pembelajaran; standar dosen dan tenaga
kependidikan; standar sarana dan prasarana pembelajaran; standar pengelolaan
pembelajaran; dan standar pembiayaan pembelajaran.
Merujuk pada Pasal 5 Ayat 2 dan Bagaian Tiga tentang Standar Isi Pembelajaran,
kurikulum pendidikan vokasi harus mampu menciptakan suasana belajar bagi
mahasiswa untuk menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap tertentu sesuai dengan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran
Lulusan (CPL).
Pendidikan Tinggi Vokasi | 13
Gambar I-8. Kurikulum dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Capaian pembelajaran lulusan pendidikan vokasi dirumuskan berdasarkan SN-
Dikti dan diskriptor KKNI sesuai dengan jenjang program studi nya. CPL terdiri dari
ranah sikap dan ketrampilan umum yang mengacu pada SN-Dikti, sedangkan ranah
ketrampilan khusus dan pengetahuan mengacu pada diskriptor KKNI sesuai dengan
jenjangnya sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 5 Ayat 3.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 14
BAB II Tahapan Pengembangan Kurikulum
A. Tahap Perancangan Kurikulum
Tahapan penyusunan kurikulum pada pendidikan akademik, vokasi, maupun
profesi secara prinsip tidak berbeda. Kekhasan kurikulum dari ketiga jenis
pendidikan tinggi tersebut terletak pada substansi atau isi dari setiap
tahapannya.
Tahap penyusunan KPT mencakup :
1. Menentukan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran (CP)
2. Memilih dan merangkai Bahan Kajian
3. Menyusun Mata Kuliah, Struktur Kurikulum, dan menentukan SKS
4. Menyusun Rencana Pembelajaran
Secara umum diagram alir penyusunan KPT adalah sebagai berikut :
Telaah Keprofesian dan Keahlian
Kebutuhan Masyarakat dan dunia Profesional
Tahap inventarisasi informasi dan formulasi kevokasian, melibatkan Asosiasi profesi, stake holder, PT, maupun Prodisejenis
↓
PROFIL LULUSAN Bagian kritis dimana peran lulusan ditentukan dan sesuai kekhasan vokasi, level kualifikasi KKNI, dan SNDIKTI
Capaian Pembelajaran (CP)
↓
Pemilihan & Bobot Bahan Kajian
Cocok dan mendukung kekhasan vokasi maupun Kedalaman dan Cakupan penguasaan materi
↓
Membentuk Matakuliah dan sks
Merangkai Struktur Kurikulum
Merujuk pada SN DIKTI untuk sks dan rangkaian/urutan penguasaan kajian
↓
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Memilih strategi yang tepat dan mendeskripsikan indikator kelulusan
Diagam alir di atas merupakan langkah minimum penyusunan kurikulum,
setiap pengembang kurikulum dapat menambahkan langkah lain sesuai dengan
tujuan masing-masing sejauh masih dalam koridor. Sangat disarankan selama
proses penyusunan melibatkan seluruh staf di program studi beserta perwakilian
stake holder untuk menjamin konvergensi konstruksi dari kurikulum program
studi dengan ciri dan kekhasan vokasi yang dominan.
1. Menentukan Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran (CP)
a) Menentukan Profil Lulusan
Tidak ada kurikulum tanpa profil lulusan. Pernyataan profil lulusan merupakan
buktiakuntabilitas akademik program studi. Ciri dan kekhasan lulusan pendidikan
tinggi vokasi harus nampak pada profil lulusan.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 15
Profil lulusan menjadi pembeda program studi satu terhadap program studi
lainnya.
Pernyataan profil lulusan merupakan kata benda.
Sebab utama adanya
program studi PROFIL
LULUSAN ← Apasajakah peran lulusan program
studi atau fungsinya di masyarakat setelah lulus ?
↓
Spesifikasi utama program studi
CP = CAPAIAN PEMBELAJARAN
Apasajakah yang dapat/mampu dilakukan sesuai profil? Harus sesuai KKNI, SNPT, dan memiliki kekhasan vokasi
←
Langkah menyusun Profil Lulusan :
a. Lakukan studi pelacakan (tracer study) kepada pengguna potensial (dunia
kerja, industri, profesi dan bidang lain yang memerlukan penerapan
keahlian) yang sesuai dengan bidang studi, ajukan pertanyaan berikut :
“berperan sebagai apa sajakah lulusan program studi setelah selesai
pendidikan? “. Jawaban dari pertanyaan ini menunjukkan “sinyal kebutuhan
pasar” atau market signal sekaligus memberikan indikasi kekhasan vokasi.
b. Identifikasi peran lulusan berdasarkan tujuan diselenggarakannya
program studi sesuai dengan Visi dan Misi institusi. Lulusan juga harus
dapat mengambil peran dalam mengembangkan potensi sumberdaya yang
ada di Indonesia secara nyata.
c. Lakukan kesepakatan dengan program studi yang sama yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi lain sehingga ada penciri
kevokasian generik dari program studi.
d. Pernyataan profil tidak boleh keluar dari bidang kevokasian/keahlian
program studinya. Contoh: Program Studi Teknik Mesin tidak boleh
memiliki profil lulusan sebagai Medical Representativewalaupun
seandainya data hasil tracer studi ada sebagian yang menyatakannya.
e. Profil merupakan peran dan fungsi lulusan, bukan jabatan ataupun jenis
pekerjaan, namun dengan mengidentifikasi jenis pekerjaan dan jabatan
dapat membantu menentukan profil lulusan.
Dalam beberapa kasus khusus, pernyataan profil lulusan dapat dinyatakan lebih
deskriptif seperti contoh pada profil lulusan program studi Analis Kesehatan D3
berikut :
Nomor Profil Lulusan Program Studi Analis Kesehatan D3
1. Teknisi flebotomi 2. Teknisi laboratorium medik 3. Verifikator proses pemeriksaan laboratorium medik 4. Pelaksana promosi pelayanan laboratorium medik 5. Asisten peneliti
Pendidikan Tinggi Vokasi | 16
Disarankan untuk menyertakan deskripsi dari setiap pernyataan profil lulusan.
Deskripsi ini akan sangat membantu dalam melaksanakan tahap pengembangan
kurikulum berikutnya. Misalnya dalam menentukan CP ( Capaian Pembelajaran)
Profil Lulusan Program Studi Analis Kesehatan D3
Nomor Profil Lulusan Deskripsi Profil
1. Teknisi flebotomi Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik dalam pengambilan spesimen darah, penanganan cairan dan jaringan tubuh manusia untuk menegakkan diagnosa klinis
2. Teknisi laboratorium medik
Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik dalam pemeriksaan darah dan cairan tubuh serta bertanggung jawab terhadap kualitas hasil pemeriksaan di laboratorium medik
3. Verifikator proses pemeriksaan laboratorium medik
Pembukti (Verifikator) kesesuaian proses dengan standar dalam pemeriksaan di laboratorium medik
4. Pelaksana promosi pelayanan laboratorium medik
pelaku penyampaian informasi pelayanan laboratorium medik melalui komunikasi secara efektif baik interpersonal maupun profesional terhadap pasien, teman sejawat, klinisi dan masyarakat
5. Asisten peneliti Pembantu (Asisten) proses penelitian dasar dan terapan di bidang laboratorium medik
b) Merumuskan Capaian Pembelajaran
Sebab utama adanya program studi
PROFIL LULUSAN
Apasajakah peran lulusan program studi? atau apa fungsinya di masyarakat setelah lulus?
↓ Spesifikasi utama program studi
CP = CAPAIAN PEMBELAJARAN
← Apasajakah yang dapat/mampu dilakukan sesuai profil? Harus sesuai KKNI dan SNDIKTI
↗ Rujukan untuk menyusun CP adalah KKNI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Format CP terdiri dari empat unsur. Menurut KKNI mencakup : Sikap/perilaku,
Kemampuan bekerja atau berkarya, Pengetahuan yang mendukung kemampuan, dan
Tanggung jawab/Hak/Wewenang. Menurut SN DIKTI mencakup : Sikap, Keterampilan
Umum, Keterampilan Khusus, dan Pengetahuan.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 17
Alur Menyusun Deskripsi CP Ada beragam cara untuk menyusun CP, berikut adalah alur yang dapat dijadikan model.
PROFIL LULUSAN (Beserta Deskripsinya)
→ Unsur Sikap pada SN DIKTI
← Tambahkan sesuai dengan keunggulan/kekhasan Prodi
→
Keterampilan Umum SN DIKTI
← Tambahkan sesuai dengan keunggulan/kekhasan Prodi
→
Keterampilan Khusus dari KKNI
← Gunakan indikator jenjang sebagai rujukan Deskripsi CP
→
Pengetahuan merujuk KKNI
← Gunakan indikator jenjang sebagai rujukan Deskripsi CP
a. Deskrisi CP unsur Sikap dan Keterampilan Umum diambil dari dari SN DIKTI bagian
lampiran sesuai dengan jenjang program studi. Deskripsi yang tertera pada
lampiran tersebut merupakan standar minimal dan dapat dikembangkan maupun
ditambah deskripsi capaian lain atau baru sesuai dengan keunggulan dan kekhasan
program studi (termasuk unsur tanggung dan hak).
b. Unsur Ketrampilan Khusus dan Pengetahuan dapat merujuk pada Deskriptor KKNI
unsur Kemampuan dan Pengetahuan sesuai dengan jenjangnya. Misal : Jenjang D4
dan D3 sesuai dengan jenjang 6 dan 5 pada KKNI.
c. Gunakan profil dengan deskripsinya untuk menurunkan CP. Ajukan pertanyaan “
agar dapat berperan seperti pernyatan dalam profil tersebut, kemampuan dan
pengetahuan apa yang harus dicapai dan dikuasai?” jawabannya bisa hanya satu
atau lebih.
Menurunkan CP dan Uraiannya
Profil lulusan Program Studi Analis Kesehatan D3 yang telah dilengkapi dengan uraiannya di atas, selanjutnya dibuat CP dan uraiannya dengan mengurutkan dari deskripsi profil, deskripsi KKNI, dan hasil CP spesifik program studi. CP dan uraiannya pada Program Studi D3 Analis Kesehatan
PROFIL + DESKRIPSI DESKRIPSI GENERIK KKNI LEVEL 5
URAIAN CP PRODI D3
Teknisi Flebotomi Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik dalam pengambilan spesimen darah, penanganan cairan dan
Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku
Mampu melakukan pengambilan spesimen darah, penanganan cairan dan jaringan tubuh sesuai prosedur standar, aman dan nyaman untuk
Pendidikan Tinggi Vokasi | 18
jaringan tubuh manusia untuk menegakkan diagnosa klinis
dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur.
mendapatkan spesimen yang refresentatif untuk pemeriksaan laboratorium.
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural
Menguasai anatomi tubuh manusia, sistem sirkulasi dan hemostasis, teknik pengambilan darah vena dan kapiler, flebotomi khusus dan keadaan sulit, komplikasi, penanganan pasien akibat tindakan flebotomi, sistem dokumentasi dan penanganan spesimen, quality assurance, serta komunikasi dan patient safety.
--- rujukan dari SNDIKTI Tidak ditampilkan…
Teknisi Laboratorium Medik Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik dalam pemeriksaan darah dan cairan tubuh serta bertanggung jawab terhadap kualitas hasil pemeriksaan di laboratorium medik
Tidak ditampilkan… Tidak ditampilkan…
Tidak ditampilkan… Tidak ditampilkan…
Tidak ditampilkan… Tidak ditampilkan…
….Profil lainnya..! … dan seterusnya.. … dan seterusnya.. Format penulisan CP seperti pada table di atas akan memudahkan dalam menurunkan Bahan Kajian pada proses pengembangan kurikulum selanjutnya.
2. Memilih Bahan Kajian dan Menentukan Bobotnya
↓
Pemilihan & Bobot Bahan Kajian
Mempertimbangkan Kedalaman dan Cakupan penguasaan materi
↓
Memilih bahan kajian dapat ditelursuri dengan mengajukan pertanyaan : “untuk dapat menguasai semua unsur dalam Capaian Pembelajaran, bahan kajian apa saja (keluasan) yang perlu dipelajari dan seberapa dalam (kedalaman) tingkat penguasaannya ?”
Pendidikan Tinggi Vokasi | 19
Bahan kajian dapat diambil (bersumber) dari bidang keahlian penyusun program studi. Tabel berikut umumnya dipergunakan untuk membantu membuat peta (mapping) bahan kajian terhadap CP.
DESKRIPSI CP BASIS ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI PROGRAM STUDI Utama Pendukung Penciri Lainnya
Sikap BK1 Keterampilan Umum
BK2
Keterampilan Khusus
BK3 BK4
Pengetahuan BK5 BK6
Tabel diatas adalah ilustrasi, masing masing program studi akan memiliki pola yang spesifik sesuai dengan profil masing-masing. Tanda blok memperlihatkan interseksi atau titik temu yang menggambarkan bahan kajian (BK) yang harus diberikan untuk mencapai unsur CP tertentu dengan mengambil bahan merujuk pada basis IPTEKS penyusun program studi. Sebagai contoh, BK 3 adalah bahan kajian yang harus dipilih dari IPTEKS Utama untuk mendukung tercapainya unsur Keterampilan Khusus deskripsi CP program studi di tertentu. Jumlah area yang diblok menunjukkan keluasan bahan kajian yang mendukung penguasaan CP tertentu. Setiap blok juga mengandung informasi, berapa dalam topik tersebut dipelajari sehingga unsur CP yang didukungnya dapat tercapai. Mengasosiasikan kedalaman bahan kajian dengan taksonomi Bloom dapat mempermudah memperkirakan kedalaman relatif penguasaan bahan kajian untuk unsur CP tertentu. Misalkan, BK2 dipelajari sedalam mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuannya untuk menyelesaiakan problem tertentu. Penguasaa bahan kajian sampai tahap mengaplikasikan akan setara dengan application pada aspek Kognitif taksonomi Bloom. Jika dibuat bobot relatif (sebagai alat bantu) know = 1, understand = 2, dan application = 3, dan seterusnya, maka BK2 berbobot 3.
Bahan kajian selanjutnya harus disampaikan oleh seorang dosen kepada mahasiswa
melalui matakuliah tertentu.
3. Menyusun Mata Kuliah dan Menentukan sks nya
Mata kuliah adalah wadah dari satu atau lebih bahan kajian. Atau dengan kata lain, mata kuliah adalah konsekuensi adanya bahan kajian yang harus dipelajari oleh mahasiswa dan harus disampaikan oleh seorang dosen.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 20
Mata kuliah selanjutnya menjadi unsur penting yang menjadi satuan terkecil transaksi belajar (satuan kredit, atau modul) mahasiswa yang dilayani oleh institusi pendidikan tinggi vokasi untuk diukur ketercapaiannya.
↓
Membentuk Matakuliah dan sks
Merangkai Struktur Kurikulum
Merujuk pada SN DIKTI untuk sks dan rangkaian/urutan penguasaan kajian
↓
Pola penentuan matakuliah dilakukan dengan memberi nama kelompok bahan kajian yang setara, sejenis, atau mengikuti kaidah tertentu sesuai dengan kesepakatan program studi. Nama matakuliah menyesuaikan dengan penamaan yang lazim dalam program studi sejenis baik yang ada di Indonesia ataupun di Negara lain untuk menjamin kompatibilitas. Berikut adalah contoh pengelompokan bahan kajian untuk menyusun matakuliah.
DESKRIPSI CP BASIS ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI PROGRAM STUDI Utama Pendukung Penciri Lainnya
Sikap BK1 MK1
Keterampilan Umum
MK2 BK2
Keterampilan Khusus
BK3 MK3 BK4 MK4
Pengetahuan BK5 BK6
Catatan : Setiap satu bahan kajian (BK) hanya dapat masuk dalam satu mata kuliah (MK) Satu mata kuliah (MK) dapat berisi satu bahan atau lebih bahan kajian (BK) Setiap BK diberi bobot seuai dengan kedalaman materi yang disampaikan untuk
mencapai CP yang didukungnya. Bobot bahan kajian dapat menggunakan tingkat kedalaman pembelajaran pada
taksonomi Bloom atau parameter ukur lain yang disepakati.
MATA KULIAH (MK)
BAHAN KAJIAN (BK)
BOBOT BK (Bb)
BOBOT MK (Bm)
MK1 BK1 Bb1 Bm1 = Bb1
MK2 BK3 Bb3 Bm2 = Bb3 +
Bb5 BK5 Bb5
MK3 BK2 Bb2 Bm3 = Bb2 +
Bb4 BK4 Bb4 MK4 BK6 Bb6 Bm4 = Bb6
Tabel di atas memperlihatkan hubungan antara mata kuliah (MK) dengan bahan kajian (BK) sekaligus memperlihatkan bobot dari mata kuliah tersebut.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 21
Besarnya sks setiap mata kuliah dihitung dengan membagi bobot mata kuliah dibagi dengan jumlah bobot dari seluruh matakuliah kemudian dikalikan dengan total sks yang wajib ditempuh dalam satu siklus studi pada program studi. sks MK = (jumlah bobot setiap MK atau Bm)/(jumlah total bobot seluruh BK) x total sks seluruh mata kuliah program studi. Bobot berguna untuk mengukur seberapa dalam bahan kajian pada mata kuliah tersebut dikuasai oleh pembelajar (mahasiswa). Bobot juga menjadi komponen utama dalam menentukan sks setiap mata kuliah. Berikut diperlihatkan menghitung sks dengan menggunakan bobot pada mata kuliah. Contoh: Jika untuk menyelesaikan seluruh mata kuliah pada tabel berikut adalah 16 sks, maka tabel sks dapat diisi dengan formula bobot MK dibagi total bobot dikalikan total sks yang harus ditempuh.
Mata Kuliah Bobot MK (Bm)
Sks
MK1 Flebotomi 26 (26/118) x 15 = 3,30 = 3
MK2 Komunikasi 20 (20/118) x 15 = 2,54 = 3
MK3 Anatomi Fisiologi 15 (15/118) x 15 = 1,9 = 2
MK4 Patofisiologi 35 (35/118) x 15 = 4,45 = 4
MK5 Manajemen Lab. 22
(22/118) x 15 = 2,79 = 3
Total 118 15
Cara menurunkan mata kuliah dengan sks seperti alur di atas hanyalah satu cara,
banyak cara lain yang dapat dipilih oleh pengembang kurikulum. Dipersilahkan untuk
mengeksplorasi cara lain yang dianggap lebih mudah dan akuntabel.
B. Tahap Perancangan Pembelajaran
Tahapan perancangan pembelajaran dilakukan secara sistematis, logis dan
terukur agar dapat menjamin tercapainya capaian pembelajaran lulusan (CPL) (Dick,
Carey, & Carey, 2014; Suparman, 2012). Adapun tahapan perancangan pembelajaran
tersebut dilakukan dalam tahapan sebagai berikut:
Mengidentifikasi CPL yang dibebankan pada matakuliah;
Merumuskan capaian pembelajaran mata kuliah (CP-MK) yang bersifat
spesifik terhadap mata kuliah berdasarkan CPL yang dibebankan pada MK
tersebut;
Pendidikan Tinggi Vokasi | 22
Merumuskan sub-CP-MK yang merupakan kemampuan akhir yang
direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan dirumuskan berdasarkan
CP-MK;
Analisis pembelajaran (analisis kemampuan tiap tahapan belajar);
Menentukan indikator dan kreteria pencapaian kemampuan akhir tiap
tahapan belajar;
Mengembangkan instrumen penilaian pembelajaran berdasarkan indikator
pencapaian kemampuan akhir tiap tahapan belajar;
Memilih dan mengembangkan model/metoda/strategi pembelajaran;
Mengembangkan materi pembelajaran;
Mengembangkan dan melakukan dan evaluasi pembelajaran.
1. Perancangan pembelajaran
a) Merumuskan Capaian Pembelajaran pada Mata Kuliah
Perancangan pembelajaran dipandang sebagai perancangan sebuah sistem
pembelajaran yang terdiri dari beberapa elemen, diantaranya: mahasiswa, dosen,
metoda pembelajaran, fasilitas belajar, materi pembelajaran, dan lain-lain yang
saling berhubungan dan terorganisir untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu. Perancangan rencana pembelajaran harus mengacu pada capaian
pembelajaran yang telah dibebankan pada matakuliah dan bahan kajian yang
dipilih.
Tahapan perancangan pembelajaran dilakukan secara sistematis, logis dan
terukur agar dapat menjamin tercapainya capaian pembelajaran lulusan (CPL).
CPL pada umum nya belum bersifat spesifik terhadap matakuliah, oleh karena itu
CPL yang dibebankan pada mata kuliah perlu dijabarkan dalam capaian
pembelajaran matakuliah (CPMK) (courses learning outcomes) dan Sub Capaian
Pembelajaran Mata kuliah (sub-CPMK) sebagai kemampuan akhir tiap tahapan
belajar (leasson learning outcomes) (Bin, 2015). Secara skematik penjabaran CPL
menjadi CPMK dan Sub-CPMK dapat dilihat pada diagram berikut:
Pendidikan Tinggi Vokasi | 23
Gambar II-1. Perumusan CPMK dan Sub-CPMK dari CPL
Proses perumusan capaian pembelajaran yang dimulai dari capaian
pembelajaran lulusan, capaian pembelajaran mata kuliah dan sub capaian
pembelajaran mata kuliah bersifat menjabarkan (in line), makin spesifik, dapat
diukur dan diamati sampai pada tahapan kemampuan akhir mahasiswa pada
setiap mata kuliah atau kelompok mata kuliah, sedangkan dalam proses
pembelajaran pada setiap mata kuliah atau kelompok mata kuliah pencapaian
kemampuan akhir tiap tahapan belajar harus berkonstribusi pada pencapaian
capaian pembelajaran lulusan (CPL), dan juga harus berkonstribusi pada
pencapaian misi program studi/jurusan/departemen, fakultas (jika ada) dan visi-
misi perguruan tinggi.
b) Menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Salah satu hasil dari perancangan pembelajaran berupa dokumen rencana
pembelajaran semester (RPS). RPS merupakan salah satu dari perangkat
pembelajaran, perangkat pembalajaran yang lain diantaranya adalah instrument
penilaian, monitoring proses pembelajaran, rencana tugas, bahan ajar, dan lain-
lain. Sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi pasal 12, RPS paling
sedikit memuat:
a) nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen
pengampu;
b) capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yg dibebankan pada MK
Beberapa item CPL yang terdiri dari ranah sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus,
dan pengetahuan yang dibebankan pada suatu mata kuliah.
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
CPMK (Courses Learning Outcomes) adalah capaian pembelajaran yang bersifat spesifik
terhadap mata kuliah mencakup aspek sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan
pengetahuan yg dirumuskan berdasarkan beberapa CPL yang dibebankan pada matakuliah.
Sub Capaian Pembeljaran Mata Kuliah (Sub-CPMK)
Sub-CPMK (Lesson learning outcomes) adalah merupakan penjabaran dari setiap CP-MK,
bersifat dapat diukur dan/atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang
direncanakan pada tiap tahap pembelajaran.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 24
c) kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk
memenuhi capaian pembelajaran lulusan;
d) bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
e) metode pembelajaran;
f) waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran;
g) pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang
harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;
h) kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
i) daftar referensi yang digunakan.
Satiap unsur RPS dalam ketentuan diatas, mengandung pengertian sebagai
berikut:
a) Nama program studi
Seharusnya sesuai dengan yang tercantum dalam ijin
pembukaan/pendirian/operasional program studi yang dikeluarkan oleh
Kementerian.
b) Nama dan kode, semester, sks mata kuliah/modul
Harus sesuai dengan rancangan kurikulum yang dijalankan.
c) Nama dosen pengampu
Dapat diisi lebih dari satu orang bila pembelajaran dilakukan oleh suatu tim
pengampu (Team teaching), atau kelas parallel.
d) Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah
CPL yang tertulis dalam RPS merupakan sejumlah capaian pembelajaran
lulusan yang dibebankan pada mata kuliah ini, yang bisa terdiri dari unsur
sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan. Rumusan
capaian pembelajaran lulusan yang telah dirumuskan dalam dokumen
kurikulum dapat dibebankan kepada beberapa mata kuliah, sehingga CPLyang
dibebankan kepada suatu mata kuliah merupakan bagian dari usaha untuk
memberi kemampuan yang mengarah pada pemenuhan CPL.
e) Kemampuan akhir yang direncanakan di setiap tahapan pembelajaran
Merupakan kemampuan tiap tahap pembelajaran yang diharapkan mampu
berkontribusi pada pemenuhan CPLyang dibebankan, atau merupakan jabaran
dari CP yang dirancang untuk pemenuhan sebagian dari CP lulusan.
f) Materi Pembelajaran
Adalah materi pembelajaran yang terkait dengan kemampuan akhir yang
hendak dicapai. Deskripsi materi pembelajaran dapat disajikan secara lebih
lengkap dalam sebuah buku ajar atau modul atau buku teks yang dapat
Pendidikan Tinggi Vokasi | 25
diletakkan dalam suatu laman sehingga mahasiswa peserta mata kuliah ini
dapat mengakses dengan mudah. Materi pembelajaran ini merupakan uraian
dari bahan kajian bidang keilmuan (IPTEKS) yang dipelajari dan dikembangkan
oleh dosen atau kelompok dosen program studi. Materi pembelajaran dalam
suatu mata kuliah dapat berisi bahan kajian dengan berbagai
cabang/ranting/bagian dari bidang keilmuan atau bidang keahlian, tergantung
konsep bentuk mata kuliah atau modul yang dirancang dalam kurikulum. Bila
mata kuliah disusun berdasarkan satu bidang keilmuan maka materi
pembelajaran lebih difokuskan (secara parsial) pada pendalaman bidang
keilmuan tersebut, tetapi apabila mata kuliah tersebut disusun secara
terintergrasi (dalam bentuk modul atau blok) maka materi pembelajaran dapat
berisi kajian yang diambil dari beberapa cabang/ranting/bagian bidang
keilmuan/keahlian dengan tujuan mahasiswa dapat mempelajari secara
terintergrasi keterkaitan beberapa bidang keilmuan atau bidang keahlian.
Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran mengacu pada CPL yang
dirumuskan dalam kurikulum.
g) Metode pembelajaran
Penetapan metode pembelajaran didasarkan pada keniscayaan bahwa
kemampuan yang diharapkan telah ditetapkan dalam suatu tahap pembelajaran
akan tercapai dengan metode/model pembelajaran yang dipilih. Metode /
model pembelajaran bisa berupa: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus,
pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis
proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain yang
dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
Setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa
metode pembelajaran.
h) Waktu
Waktu merupakan takaran waktu sesuai dengan beban belajar mahasiswa dan
menunjukan kapan suatu kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Waktu dalam
satu semester yakni mulai minggu ke 1 sampai ke 16 (bisa 1/2/3/4 mingguan)
dan waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
kegiatan pembelajaran. Penetapan lama waktu di setiap tahap pembelajaran
didasarkan pada perkiraan bahwa dalam jangka waktu yang disediakan rata-
rata mahasiswa dapat mencapai kemampuan yang telah ditetapkan melalui
pengalaman belajar yang dirancang pada tahap pembelajaran tersebut.
i) Pengalaman belajar mahasiswa
Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang
harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester, adalah bentuk kegiatan
belajar mahasiswa yang dipilih agar mahasiswa mampu mencapai kemampuan
yang diharapkan di setiap tahapan pembelajaran. Proses ini termasuk di
dalamnya kegiatan asesmen proses dan hasil belajar mahasiswa.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 26
j) Kriteria, indikator, dan bobot penilaian
Penilaian mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan
transparan yang dilakukan secara terintegrasi. Kriteria menunjuk pada standar
keberhasilan mahasiswa dalam sebuah tahapan pembelajaran, sedangkan
indikator merupakan unsur-unsur yang menunjukkan kualitas kinerja
mahasiswa. Bobot penilaian merupakan ukuran dalam prosen (%) yang
menunjukkan prosentase keberhasilan satu tahap penilaianterhadap nilai
keberhasilan keseluruhan dalam mata kuliah. RPS dapat disusun dalam bentuk
tabel seperti contoh pada 8.
k) Daftar referensi
Berisi buku atau bentuk lain nya yang dapat digunakan sebagai sumber belajar
dalam pembelajaran mata kuliah.
Sedangkan format RPS dalam bentuk tabulasi, pada dasarnya dapat dikembangkan
sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi masing-masing.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 27
c) Contoh RPS
Berikut adalah contoh RPS mata kuliah Pembangkit Listrik Tenaga Alternatif (PLT Alt) dengan bobot 3 sks. Contoh tersebut lengkap
untuk kegiatan belajar 2 minggu. Pada prinsip nya masing-masing perguruan tinggi dapat mengembangkan RPS nya dalam bentuk
tabulasi yang berbeda, namun yang perlu diperhatikan adalah RPS tersebut harus mengandung minimal item-item sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi pasal 12 yang dijelaskan pada bagian b) di atas.
RPS (Rencana Pembelajaran Semester)
Nama Mata Kuliah : Pembangkit Listrik Tenaga Alternatif (PLT Alt)
Kode MK : JTKE7763
Semester : 5
Bobot : 3 sks
Jurusan : Teknik Konversi Energi
Prodi : D-III Konversi
Dosen Pengampu : S Paryanto
Capaian Pembelajaran Lulusan yang dibebankan :
1. Dapat menggunakan matematika terapan maupun pengetahuan yang sesuai dan prinsip rekayasa dalam membuat rancangan sederhana sistem pembangkit listrik menggunakan sumber energi alternative atau terbarukan.
2. Bertanggung jawab dan dapat melaksanakan kode etik profesi sebagai konsekwensi dari kemampuan menghasilkan rancangan dan pembuatan PLT Alternatif;
3. Mampu menggunakan perangkat dan peralatan maupun komponen power elektronik, peralatan konversi energi primer, sistem prime mover, control dan manajemen daya dan juga peralatan pendukung untuk membuat dan mengoperasikan PLT Alternatif.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 28
4. Menguasai prinsip dan teknik perancangan rekayasa meliputi sumber-sumber energi terbarukan dan alternative, sifat dan karakteristik energi altenatif, parameter dan variabel keenergian, optimalisasi dan efesiensi sistem, pemilihan komponen sistem konversi energi, manajemen energi, dan dilengkapi dengan pemahaman aspek sosio ekonomi maupun lingkungan;
5. Menguasai prinsip survey ,pengujian, dokumentasi dan perhitungan, juga dapat melakukan simulasi menggunakan perangkat lunak ataupun tool bantu uji yang umum maupun yang terbaru dan menyajikannya dalam laporan atau dokumentasi yang konvergen (terbaca, padat informasi dan data, sekaligus bermakna);
Hasil Belajar Mata Kuliah Yang Diharapkan :
Mahasiswa memiliki kemampuan mengidentifikasi potensi energi terbarukan/ alternatif yang berpeluang untuk dikonversikan ke energi listrik dengan meninjau kemampuan produksi dan pengaruh terhadap lingkungan. Dalam melakukan perencanaan dan perancangan sistem konversi energi primer ke energi listrik, mahasiswa mampu memilih teknik/cara yang paling efesien dengan membuat perbandingan terhadap sistem setera yang telah ada. Mahasiswa juga dapat memilih komponen konversi yang paling sesuai/tepat berdasarkan perhitungan matematik yang didukung oleh rumus konversi energi yang telah terbukti. Mahasiswa juga mampu menjelaskan konsep teoritis dari PLT alternative secara umum maupun secara spesifik untuk setiap jenis sumber energi yang dipelajari. Penjelasan tersebut dapat disampaikan secara lisan dan juga tertulis dalam dokumen yang sistematis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.
Tabel RPS
Minggu ke
Kemampuan Akhir
Yang Diharapka
n
Bahan Kajian
(Materi Pembelaja
ran)
Bentuk Pembelajaran
Waktu Pengalaman
Belajar Mahasiswa
Kriteria Penilaian dan Indikator Kelulusan
Bobot
Referensi Kriteria
Penilaian Indikator
1 2 3 4 6 7 8 9 10
1 Memahami sifat dan karakteristi
Potensi energi alternatif
Tatap muka dalam kelas:
3 x 50’ menit
Menginternalisasi pengetahuan tentang sifat dan
Keaktifan
dalam kelas
khususnya
Kuantitatif :
5% 1,2,3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 29
k sumber energi alternatif/terbarukan dan dapat mengidentifikasi potensi sumber serta mengetahui cara mengoploitasi-nya (C2,P3,A3); Conceptual
dan terbarukan
Ceramah; berdiskusi kelompok
Penugasan terstruktur: diskusi dan memberikan ilustrasi / contoh kasus, merangkum poin penting dalam peta informasi, presentasi hasil diskusi;
Mandiri :
Mencari informasi
dari referensi yang
berkaitan dengan
bahan kajian untuk
merekonstruksi
pengetahuan dalam
mencapai hasil
belajar(Tugas 1)
3 x 60’
menit
3 x 60’
menit
karakterisitik sumber energi alternatif/ terbarukan berdasarkan pemahaman pengetahuan awal dengan informasi actual.
Menyempaikan
pendapat dan
memberikan
jawaban relevan
dalam diskusi.
Memposisikan
secara aktif dalam
diskusi kelompok
serta menghargai
ragam pendapat
lain dn
meletakkannya
dalam kebenaran
ilmiah.
dalam
menyampai-
kan
pendapat
tentang
manfaat,
potensi, sifat
dan
karakteristik
energi
alternatif.
Peran dan
keterlibatan
dalam
diskusi
mencakup
presentasi
dan
menjawab
pertanyaan.
Jumlah
bahasan
dan
jawaban
tentang
manfaat,
potensi,
sifat dan
karakteristi
k energi
alternatif
yang dapat
disebutkan
secara
tepat.
Variasi dan
keluasan
dari
referensi
yang
dipergunak
an
Kualitatif :
Pendidikan Tinggi Vokasi | 30
Mendapatkan cara
efektif dalam
mencari referensi
berkaitan dengan
potensi energi
alternatif baik local
atau nasional dan
merangkum
menjadi bahan
diskusi yang
konvergen.
Relevansi
dan
kebaruan
dari
referensi/ba
han yang
diperoleh/di
ergunakan
sebagai
rujukan
diskusi
Instrumen :
Rubrik
deskriptif.
Kejelasan dalam menyampaikan pendapat, bertanya, dan menjawab. Interaksi kooperatif dalam diskusi. Dan kebaruan maupun relevansi referensi yang dipergunakan.
2 Memahami karakteristik dan method konversi energi alternatif/terbarukan dan dapat membuat
Karaktersitik dan metoda konversi energi terbarukan
Tatap muka dalam kelas: Ceramah; berdiskusi kelompok
Penugasan terstruktur:
3 x 50’ menit
3 x 60’
menit
Menginternalisasi pengetahuan tentang karakterisitik dan method konversi energi alternatif/ terbarukan melalui model ataupun contoh yang telah ada maupun trend
Keaktifan
dalam kelas
khususnya
dalam
menyampai-
kan
pendapat
tentang
Kuantitatif : Jumlah
bahasan
dan
jawaban
tentang
method
Pendidikan Tinggi Vokasi | 31
sketsa diagram blok komponen rancangan sistem konveri umum (C2,P3,A3); Conceptual
diskusi kelompok contoh kasus pada sistem konversi energi alternatif yang telah ada saat ini, membahas kelemahan dan keunggulannya maupun untung dan ruginya;
Mandiri :
Memperoleh
referensi untuk
mendapat kan
informasi terbaru
maupun yang telah
proven dari dasar
sistem energi
alternatif/terbaruk
an (Tugas 1)
3 x 60’
menit
masa depan sesuai informasi actual.
Menyempaikan
pendapat dan
memberikan
jawaban relevan
dalam diskusi.
Memposisikan
secara aktif dalam
diskusi kelompok
serta menghargai
ragam pendapat
lain dn
meletakkannya
dalam kebenaran
ilmiah.
Mendapatkan cara
efektif dalam
mencari referensi
berkaitan dengan
method, teknik dan
karakteristik
method
teknik dan
karakteristik
energi
alternatif
beserta
keuntungan
dan
kerugiannya.
Peran dan
keterlibatan
dalam
diskusi
mencakup
presentasi
dan
menjawab
pertanyaan.
Relevansi
dan
kebaruan
teknik dan
karakteristi
k energi
alternatif
beserta
keuntunga
n dan
kerugianny
a yang
dapat
disebutkan
secara
tepat.
Variasi dan
keluasan
dari
referensi
yang
dipergunak
an
Kualitatif :
Pendidikan Tinggi Vokasi | 32
konversi energi
alternatif baik local
atau nasional dan
merangkum
menjadi bahan
diskusi yang
konvergen.
dari
referensi/ba
han yang
diperoleh/di
ergunakan
sebagai
rujukan
diskusi
Instrumen :
Rubrik
deskriptif.
Kejelasan dalam menyampaikan pendapat, bertanya, dan menjawab. Interaksi kooperatif dalam diskusi. Dan kebaruan maupun relevansi referensi yang dipergunakan.
3,4
dst
Potensi dan ragam/jenis konversi energi surya
Hanya contoh……. Hanya contoh……. Hanya contoh…….
Pendidikan Tinggi Vokasi | 33
2. Proses pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ilustrasi skematik pembelajaran
ditunjukan pada gambar II-2. Prinsip pembelajaran berpusat pada mahasiswa
dengan karakteristik proses pembelajaran: interaktif, holistik, integratif,
saintifik, kontekstual, tematik, efektif, dan berpusat pada mahasiswa.
Tabel 2. Karakteristik Proses Pembelajaran
No Karakteristik Pengertian nya
1 Interaktif capaian pembelajaran lulusan diraih dengan
mengutamakan proses interaksi dua arah antara
mahasiswa dan dosen.
2 Holistic proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola
pikir yang komprehensif dan luas dengan
menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal
maupun nasional.
3 Integrative capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi
capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan
dalam satu kesatuan program melalui pendekatan
antardisiplin dan multidisiplin.
4 Saintifik capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah
sehingga tercipta lingkungan akademik yang
berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu
pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama
dan kebangsaan.
5 Kontekstual capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan
kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah
keahliannya.
6 Tematik capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik
keilmuan program studi dan dikaitkan dengan
permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.
7 Efektif capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil
guna dengan mementingkan internalisasi materi
Pendidikan Tinggi Vokasi | 34
secara baik dan benar dalam kurun waktu yang
optimum.
8 Kolaboratif capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi
antar individu pembelajar untuk menghasilkan
kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9 Berpusat pada
mahasiswa
capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang mengutamakan pengembangan
kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan
mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam
mencari dan menemukan pengetahuan.
Gambar II-2. Skematik Pengertian Pembelajaran Mahasiswa
Proses pembelajaran mahasiswa wajib menggunakan metode
pembelajaran yang efektif, oleh sebab itu pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan dan
karakteristik masing-masing mata kuliah. Beberapa metode pembelajaran yang
dapat dipilih adalah: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran
kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek,
pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain. Proses
pembelajaran pada tiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau lebih metode
pembelajaran yang sesuai secara efektif dapat memfasilitasi pemenuhan
capaian pembelajaran lulusan, sedangkan bentuk pembelajaran dapat berupa:
kuliah, responsi dan tutorial, seminar, dan praktikum, praktik studio, praktik
bengkel, atau praktik lapangan. Pada program pendidikan diploma empat,
Pendidikan Tinggi Vokasi | 35
program magister terapan, dan program doktor terapan, wajib ditambah
bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan, atau pengembangan.
Ketentuan dalam pelaksanaan pembelajaran, diantaranya:
1) Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks.
2) Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama
paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan
ujian akhir semester.
3) Satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester dan perguruan tinggi
dapat menyelenggarakan semester antara.
4) Semester antara sebagaimana dimaksud diselenggarakan:
• selama paling sedikit 8 (delapan) minggu;
• beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) sks;
• sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian pembelajaran
yang telah ditetapkan.
5) Apabila semester antara diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan, tatap
muka paling sedikit 16 (enam belas) kali termasuk ujian tengah semester
antara dan ujian akhir semester antara.
Dimulai dari sini
3. Ragam pembelajaran pada pendidikan tinggi vokasi
Paradigma pembelajaran telah bergeser dari pembelajaran berpusat pada dosen ke pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pergeseran tersebut menyentuh semua aspek pembelajaran, yang mencakup beberapa segi berikut: pengetahuan, peserta didik, tujuan pendidik, hubungan, konteks, asumsi tentang pembelajaran, cara mendapatkan pengetahuan, epistemologi, dan iklim. Dalam paradigma lama, pengetahuan ditransfer dari dosen ke peserta didik, yang diperlakukan sebagai tabung kosong yang perlu diisi pengetahuan tersebut. Pendidik mengisi tabung tersebut dengan menuangkan pengetahuan yang dimilikinya. Jadi, peserta didik sangat tergantung pada pendidiknya. Kemudian, dari hasil transfer pengetahuan tersebut, pendidik manggolongkan dan memilah peserta didik. Dalam pembelajaran pendidik membangun hubungan formal atau nirpribadi dengan peserta didik dan juga mendorong peserta didik untuk membangun hubungan nirpribadi di antara mereka dalam konteks yang kompetitif dan individualistik. Pembelajaran sendiri diasumsikan dapat dilakukan oleh setiap ahli. Artinya, siapapun bisa mengajar asal memiliki keahlian meski tanpa pendidikan dan pelatihan kedosenan. Kemudian, pengetahuan diperoleh melalui penerapan logika-ilmiah dengan postur reduksionis dari segi epistomologi , terbatas pada hal-hal yang dapat ditangkap oleh indra kita sehingga terukur , dan pengetahuan tersebut dipelajari lewat hafalan. Iklim pembelajaran dibangun dengan menekankan ketaatan dan keseragaman budaya. Semua ini bergeser menjadi paradigma di mana peserta didik menjadi tumpuan perhatian. Pengetahuan tidak lagi ditransfer ke otak
Pendidikan Tinggi Vokasi | 36
peserta didik, melainkan diyakini bahwa pengetahuan dikonstruksi bersama-sama oleh pendidik dan peserta didik, yang dianggap sebagai konstruktor aktif, penemu, dan pentransformasi pengetahuan. Strategi belajar dianggap lebih penting daripada strategi mengajar dan peserta didik dilatih menggunakan strategi belajar agar dapat mandiri dalam meningkatkan keberhasilan belajarnya. Pendidik mengembangkan kompetensi dan bakat peserta didik yang berbeda-beda. Ini semua dilakukan dalam hubungan transaksional pribadi antara pendidik dan peserta didik. Hubungan tersebut memungkinkan terjadinya negosiasi antara pendidik/dosen dan peserta didik/pembelajar dalam hal-hal penting yang menyangkut pembelajarannya. Selaras dengan semua ini konteksyang tumbuh subur adalah konteks pembelajaran kooperatif dan kolaboratif dan pembelajaran tim kooperatif dan kolaboratif baik di antara peserta didik maunpun di antara para pendidik dan administrator. Dengan kepedulian pada kemandirian peserta didik dalam mengembangkan kemampuan dan bakatnya yang berbeda-beda, pembelajaran dipandang sebagai pekerjaan yang kompleks dan oleh sebab itu untuk menjadi pendidik, seseorang memerlukan pendidikan dan pelatihan kependidikan/kedosenan yang memadai. Pengetahuan diperoleh melalui naratif dengan epistemologi kostruktivis, yaitu peserta didik secara aktif mengonstruksi atau membangun pengetahuan dengan mengaitkan berbagai femomena yang diamati dan dialami dalam konteks keberagaman, penghargaan pribadi, kemajemukan budaya dan kebersamaan (Johnson & Smith, 1991). Paradigma lama dilandasi asumsi John Locke bahwa pikiran peserta didik yang belum terlatih sama dengan kertas kosong yang menunggu dosen untuk menulisinya. Belajar termasuk memanfaatkan teknologi yang tersedia, baik berfungsi sebagai sumber informasi pembelajaran maupun sebagai alat untuk memberdayakan mahasiswa dalam mencapai keterampilan utuh (intelektual, emosional, dan psikomotor) yang dibutuhkan.SCL diperlukan dengan alasan sebagai berikut: Karena konsekuensi penerapan Kurikulum Pendidikan Tinggi yang mengikuti
standar nasional pendidikan tinggi dan KKNI. Untuk mengantisipasi dan mengakomodasi perubahan dalam bidang sosial,
politik, ekonomi, teknologi dan lingkungan, yang menyebabkan informasi dalam buku teks lebih cepat kadaluarsa.
Di masa mendatang, dunia kerja membutuhkan tenaga kerja yang terdidik dan berkemampuan tinggi, yang mampu bekerja sama dalam tim, memiliki kemampuan memecahkan masalah secara efektif, mampu memproses dan memanfaatkan informasi, serta mampu memanfaatkan teknologi secara efektif dalam pasar global, dalam rangka meningkatkan produktivitas. Oleh sebab itu, proses pembelajaran harus difokuskan pada pemberdayaan dan peningkatan kemampuan mahasiswa dalam berbagai aspek ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Mahasiswa sebagai subyek pembelajaran, yang perlu diarahkan untuk belajar secara aktif membangun pengetahuan dan keterampilannya dengan cara bekerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 37
Hal-hal yang mendukung : rumusan SCL jelas, mengikuti matrik dimensi pengetahuan dan dimensi proses
pembelajaran sehinga mudah dimengerti dan asses hasilnya; pembelajaran responsif terhadap cara belajar, minat, dan motivasi mahasiswa; penumbuhan sifat sosial dan berkehidupan masyarakat; pembelajaran bersifat kontekstual pembelajaran yang menyenangkan pemberian umpan balik yang bermakna dan tepat waktu bagi mahasiswa. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan agar pembelajaran menjadi aktif, kreatif, dinamis, dialogis dan efektif pada model pembelajaran SCL adalah: Memahami tujuan dan fungsi belajar di mana seorang dosen perlu memahami
konsep-konsep mendasar dan cara belajar sesuai dengan pengalaman mahasiswa serta memusatkan pembelajaran pada mahasiswa.
Mengenal mahasiswa sebagai individu beserta perbedaan kemampuannya, untuk menentukan berbagai metode dan strategi untuk mendorong kreativitas.
Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang serta memanfaatkan organisasi kelas agar mahasiswa dapat saling membantu dalam melakukan tugas belajar tertentu.
Mengembangkan kreativitas dan kemampuan berfikir kritis dan pemecahan masalah
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar serta memberikan muatan nilai, etika, estetika, dan logika.
Memberikan umpan balik yang baik untuk mendorong kegiatan belajar. Menyediakan pengalaman belajar yang beragam. Perbedaan-perbedaan antara pembelajaran berpusat pada dosen (TCL) dan
pembelajaran berpusat pada pembelajar (SCL) dapat dilihat pada tabel di bawah.
TCL (Teacher Centered Learning) SCL (Student Centered Learning)
A Pengetahuan ditransfer dari dosen
ke mahasiswa
Mahasiswa secara aktif
mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan yang dipelajarinya
B Mahasiswa menerima pengetahuan
secara pasif
Mahasiswa secara aktif terlibat di
dalam mengelola pengetahuan
C Lebih menekankan pada
penguasaan materi
Tidak hanya menekankan pada
penguasaan materi tetapi juga
dalam mengembangkan karakter
mahasiswa (life-long learning)
D Biasanya memanfaatkan media
tunggal
Memanfaatkan banyak media
(multimedia)
Pendidikan Tinggi Vokasi | 38
E Fungsi dosen atau dosen sebagai
pemberi informasi utama dan
evaluator
Fungsi dosen sebagai fasilitator dan
evaluasi dilakukan bersama dengan
mahasiswa.
F Proses pembelajaran dan penilaian
dilakukan secara terpisah
Proses pembelajaran dan penilaian
dilakukan saling berkesinambungan
dan terintegrasi
G Menekankan pada jawaban yang
benar saja
Penekanan pada proses
pengembangan pengetahuan.
Kesalahan dinilai dapat menjadi
salah satu sumber belajar.
H Sesuai untuk mengembangkan ilmu
dalam satu disiplin saja
Sesuai untuk pengembangan ilmu
dengan cara pendekatan
interdisipliner
I Iklim belajar lebih individualis dan
kompetitif
Iklim yang dikembangkan lebih
bersifat kolaboratif, suportif dan
kooperatif
J Hanya mahasiswa yang dianggap
melakukan proses pembelajaran
Mahasiswa dan dosen belajar
bersama di dalam mengembangkan
pengetahuan, konsep dan
keterampilan.
K Perkuliahan merupakan bagain
terbesar dalam proses
pembelajaran
Mahasiswa dapat belajar tidak
hanya dari perkuliahan saja tetapi
dapat menggunakan berbagai cara
dan kegiatan
L Penekanan pada tuntasnya materi
pembelajaran
Penekanan pada pencapaian
kompetensi peserta didik dan bukan
tuntasnya materi.
M Penekanan pada bagaimana cara
dosen melakukan pembelajaran
Penekanan pada bagaimana cara
mahasiswa dapat belajar dengan
menggunakan berbagai bahan
pelajaran, metode interdisipliner,
penekanan pada problem based
learning dan skill competency.
Terdapat beragam metode pembelajaran untuk SCL, di antaranya adalah:
i. Small Group Discussion
Pendidikan Tinggi Vokasi | 39
ii. Role-Play & Simulation iii. Case Study iv. Discovery Learning (DL) v. Self-Directed Learning (SDL)
vi. Cooperative Learning (CL) vii. Collaborative Learning (CbL)
viii. Contextual Instruction (CI) ix. Project Based Learning (PjBL) x. Problem Based Learning and Inquiry (PBL)
Karakteristik Pendidikan Tinggi Vokasi
Keterangan Pendidikan Vokasi
Profil lulusan Profil berorientasi pada profesi dan
dunia kerja
Capaian Pembelajaran
Sikap Profesional
Terstandar
Pengetahuan Praktis
Keterampilan Khusus Lebih ditekankan pada kebutuhan
dunia kerja
Keterampilan Umum Tanggungjawab terhadap lingkup
kerja dan mengikuti 39tandard an
prosedur yang baku
Struktur Kurikulum Serial (didasarkan pada bahan kajian
prasyarat dan urutan pencapaian
kemampuan)
Metode Pembelajaran
1. Small Group Discussion 2. Role-Play & Simulation 3. Case Study 4. Discovery Learning (DL) 5. Self-Directed Learning 6. Cooperative Learning (CL) 7. Collaborative Learning 8. Contextual Instruction (CI) 9. Project Based Learning 10. Problem Based Learning and Inquiry
1. Relevan 2. Sangat Relevan 3. Sangat Relevan 4. Relevan 5. Relevan 6. Sangat Relevan 7. Sangat Relevan 8. Sangat Relevan 9. Sangat Relevan 10. Sangat Relevan
Pendidikan Tinggi Vokasi | 40
Media Pembelajaran Memerlukan alat peraga yang dapat
mensimulasikan kondisi riil kerja
SDM (Dosen & Tenaga Kependidikan) Memiliki keahlian dan keterampilan
yang sesuai dengan kebutuhan dunia
usaha dan industriserta profesi
Penelitian Terapan dan Inovasi
Sarana-prasarana Dibutuhkan lab/bengkel/studio yang
menunjang pencapaian kompetensi
kerja
Contoh ragam pembelajaran lebih mendalam diuraikan dan dikaji dalam Buku
Pedoman Teknologi Pembelajaran Pendidikan Vokasi.
4. Penilaian dan Evaluasi pembelajaran
Proses pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa perlu dilakukan penilaian
dan evaluasi dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Penilaian dan
evaluasi dalam pembelajaran harus memiliki prinsip edukatif, otentik, objektif,
akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi.
Penilaian atau asesmen adalah proses mengindentifikasi, mengumpulkan, dan
mempersiapkan data dan informasi yang bertujuan untuk mengevaluasi capaian
hasil belajar mahasiswa dan pencapaian tujuan program pendidikan.
Evaluasi pembelajaran adalah proses menginterpretasi atau menafsirkan data
beserta bukti-bukti nya dari hasil proses penilaian. Evaluasi pembelajaran
digunakan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa telah mencapai capaian
pembelajaran nya. Hasil evaluasi digunakan untuk memutuskan tidak lanjut dari
capaian pembelajaran mahasiswa.
Beberapa perbedaan penting antara penilaian dan evaluasi dapat
digambarkan pada table sebagai berikut:
Tabel 3. Perbedaan antara Penilaian dan Evaluasi
Dimensi Penilaian Evaluasi
Waktu Dalam proses Akhir proses
Fokus pengukuran Berorientasi pada proses Berorientasi pada hasil
Standar pengukuran Absolut (individu) Membandingkan
Pendidikan Tinggi Vokasi | 41
Temuan & kegunaan diagnostik memustukan
Modifiability kreteria,
langkah-langkah Fleksibel tetap
Hubungan antara penilai
dan yg dinilai Reflektif menentukan
a) Pengertian Penilaian Pembelajaran
Penilaian atau asesmen adalah proses mengindentifikasi, mengumpulkan,
dan mempersiapkan data dan informasi yang bertujuan untuk mengevaluasi
capaian hasil belajar mahasiswa dan pencapaian tujuan program pendidikan
(Arends, 2008; ABET Board of Directors, 20015). Bentuk penilaian secara
formal dapat berupa tugas, tes tulis, tes lisan, kuis, ujian tengah semester,
ujian kahir semester, laporan kegiatan praktek, dan bentuk tes lainnya yang
dapat menghasilkan informasi yang menggambarkan pencapaian kinerja
belajar mahasiswa.
Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian;
teknik dan instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian;
pelaksanaan penilaian; pelaporan penilaian; dan kelulusan mahasiswa.
1) Prinsip Penilaian
Tabel 4. Prinsip Penilaian
No Prinsip
Penilaian Pengertian
1 Edukatif merupakan penilaian yang memotivasi mahasiswa agar mampu: a. memperbaiki perencanaan dan cara
belajar; dan b. meraih capaian pembelajaran lulusan.
2 Otentik merupakan penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
3 Objektif merupakan penilaian yang didasarkan pada stándar yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai.
4 Akuntabel merupakan penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 42
No Prinsip
Penilaian Pengertian
5 Transparan merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
2) Teknik dan Instrumen Penilaian
a) Teknik Penilaian
Tabel 5. Teknik dan Instrumen Penilaian
Penilaian Teknik Instrumen
Sikap Observasi 1. Rubrik untuk penilaian proses
dan / atau
2. Portofolio atau karya desain untuk penilaian hasil
Ketrampilan
Umum observasi,
partisipasi, unjuk
kerja, tes tertulis, tes
lisan, dan angket
Ketrampilan
Khusus
Penguasaan
Pengetahuan
Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik
dan instrumen penilaian yang digunakan.
Penilaian capaian pembelajaran dilakukan pada ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
Penilaian ranah sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri,
penilaian antar mahasiswa (mahasiswa menilai kinerja rekannya
dalam satu bidang atau kelompok), dan penilaian aspek pribadi yang
menekankan pada aspek beriman, berakhlak mulia, percaya diri,
disiplin dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya.
Penilaian ranah pengetahuan melalui berbagai bentuk tes tulis dan
tes lisan yang secara teknis dapat dilaksanakan secara langsung
maupun tidak langsung. Secara langsung maksudnya dalah dosen
dan mahasiswa bertemu secara tatap muka saat penilaian, misalnya
saat seminar, ujian skripsi, tesis dan disertasi. Sedangkan secara
tidak langsung, misalnya menggunakan lembar-lembar soal ujian
tulis.
Penilaian ranah keterampilan melalui penilaian kinerja yang dapat
diselenggarakan melalui praktikum, praktek, simulasi, praktek
lapangan, dll. yang memungkinkan mahasiswa untuk dapat
meningkatkan kemampuan ketrampilannya.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 43
b) Instrumen Penilaian
b.1. Rubrik
Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria
yang diinginkan dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil
kinerja belajar mahasiswa. Rubrik terdiri dari dimensi yang dinilai dan
kreteria kemampuan hasil belajar mahasiswa ataupun indikator
capaian belajar mahasiswa. Pada buku panduan ini dijelaskan tentang
rubrik deskriptif, rubrik holistik dan rubrik sekala presepsi.
Tujuan penilaian menggunakan rubrik adalah memperjelas dimensi
dan tingkatan penilaian dari capaian pembelajaran mahasiswa. Selain
itu rubrik diharapkan dapat menjadi pendorong atau motivator bagi
mahasiswa untuk mencapai capaian pembelajarannya.
Rubrik dapat bersifat menyeluruh atau berlaku umum dan dapat juga
bersifat khusus atau hanya berlaku untuk suatu topik tertentu. Rubrik
yang bersifat menyeluruh dapat disajikan dalam bentuk holistic rubric.
Ada 3 macam rubrik yang disajikan sebagai contoh pada buku ini,
yakni:
(1). Rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan
keseluruhan atau kombinasi semua kriteria.
(2). Rubrik deskriptif memiliki tingkatan kriteria penilaian yang
dideskripsikan dan diberikan skala penilaian atau skor penilaian.
(3). Rubrik skala persepsi memiliki tingkatan kreteria penilian yang
tidak dideskripsikan namun tetap diberikan skala penilaian atau
skor penilaian.
Tabel 6. Contoh Rubrik Holistik
GRADE SKOR INDIKATOR KINERJA
Sangat
kurang <20
Rancangan yang disajikan tidak teratur dan
tidak menyelesaikan permasalahan
Kurang 21–40 Rancangan yang disajikan teratur namun
kurang menyelesaikan permasalahan
Cukup 41– 60
Rancangan yang disajikan tersistematis,
menyelesaikan masalah, namun kurang dapat
diimplementasikan
Baik 61- 80
Rancangan yang disajikan sistematis,
menyelesaikan masalah, dapat
diimplementasikan, kurang inovatif
Pendidikan Tinggi Vokasi | 44
Sangat
Baik >81
Rancangan yang disajikan sistematis,
menyelesaikan masalah, dapat
diimplementasikan dan inovatif
Tabel 7. Contoh Rubrik Deskriptif untuk Penilaian Presentasi Makalah
DEMENSI
SKALA
Sangat
Baik Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang
Skor 81 (61-80) (41-60) (21-40) <20
Organisasi
terorganisasi dengan menyajikan fakta yang didukung oleh contoh yang telah dianalisis sesuai konsep
terorganisasi dengan baik dan menyajikan fakta yang meyakinkan untuk mendukung kesimpulan-kesimpulan.
Presentasi mempunyai fokus dan menyajikan beberapa bukti yang mendukung kesimpulan-kesimpulan.
Cukup fokus, namun bukti kurang mencukupi untuk digunakan dalam menarik kesimpulan
Tidak ada organisasi yang jelas. Fakta tidak digunakan untuk mendukung pernyataan.
Isi
Isi mampu menggugah pendengar untuk mengambangkan pikiran.
Isi akurat dan lengkap. Para pendengar menambah wawasan baru tentang topik tersebut.
Isi secara umum akurat, tetapi tidak lengkap. Para pendengar bisa mempelajari beberapa fakta yang tersirat, tetapi mereka tidak menambah wawasan baru tentang topik tersebut.
Isinya kurang akurat, karena tidak ada data faktual, tidak menambah pemahaman pendengar
Isinya tidak akurat atau terlalu umum. Pendengar tidak belajar apapun atau kadang menyesatkan.
Gaya
Presentasi
Berbicara dengan semangat, menularkan semangat
Pembicara tenang dan menggunakan intonasi yang tepat,
Secara umum pembicara tenang, tetapi dengan nada yang datar
Berpatokan pada catatan, tidak ada ide yang
Pembicara cemas dan tidak nyaman, dan membaca
Pendidikan Tinggi Vokasi | 45
DEMENSI
SKALA
Sangat
Baik Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang
Skor 81 (61-80) (41-60) (21-40) <20
dan antusiasme pada pendengar
berbicara tanpa bergantung pada catatan, dan berinteraksi secara intensif dengan pendengar. Pembicara selalu kontak mata dengan pendengar.
dan cukup sering bergantung pada catatan. Kadang-kadang kontak mata dengan pendengar diabaikan.
dikembangkan di luar catatan, suara monoton
berbagai catatan daripada berbicara. Pendengar sering diabaikan. Tidak terjadi kontak mata karena pembicara lebih banyak melihat ke papan tulis atau layar.
Tabel 8. Contoh Skala Persepsi
DEMENSI Sangat
Baik Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang
Nilai
tiap
dimensi Skor ≥81 61-80 41-60 21-40 <20
Kemampuan
Komunikasi
Penguasaan Materi
Kemampuan
menghadapi
Pertanyaan
Penggunaan alat
peraga presentasi
Ketepatan
menyelesaikan
masalah
NILAI TOTAL
Pendidikan Tinggi Vokasi | 46
Beberapa manfaat penilaian menggunakan rubrik adalah sebagai
berikut:
Rubrik dapat menjadi pedoman penilaian yang objektif dan
konsisten dengan kriteria yang jelas;
Rubrik dapat memberikan informasi bobot penilaian pada tiap
tingkatan kemampuan mahasiswa;
Rubrik dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih aktif;
Mahasiswa dapat menggunakan rubrik untuk mengukur capaian
kemampuannya sendiri atau kelompok belajarnya;
Mahasiswa mendapatkan umpan balik yang cepat dan akurat;
Rubrik dapat digunakan sebagai intrumen untuk refleksi yang efektif
tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung;
Sebagai pedoman dalam proses belajar maupun penilaian hasil
belajar mahasiswa.
b.2. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan capaian belajar mahasiswa dalam satu periode tertentu.
Informasi tersebut dapat berupa karya mahasiswa dari proses
pembelajaran yang dianggap terbaik atau karya mahasiswa yang
menunjukkan perkembangan kemampuannya untuk mencapai capaian
pembelajaran.
Macam penilaian portofolio adalah sebagai berikut:
Portofolio perkembangan, berisi koleksi artefak karya mahasiswa
yang menunjukkan kemajuan pencapaian kemampuannya sesuai
dengan tahapan belajar yang telah dijalani.
Portofolio pamer/showcase berisi artefak karya mahasiswa yang
menunjukkan hasil kinerja belajar terbaiknya.
Portofolio koprehensif, berisi artefak seluruh hasil karya mahasiswa
selama proses pembelajaran.
Contoh penilaian portofolio kemampuan mahasiswa memilih dan
meringkas artikel jurnal ilmiah. Capaian pembelajaran yang diukur:
Kemampuan memilih artikel jurnal berreputasi dan mutakhir sesuai
dengan tema dampak polusi industri;
Kemampuan meringkas artikel jurnal dengan tepat dan benar. Instrumen penilaian portofolio nya seperti pada table-7.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 47
Tabel 9. Contoh Penilaian Portofolio
No
Aspek Penilaian Artikel-1 Artikel-2 Artikel-3
Skor Tinggi
(6-10)
Rendah
(1-5)
Tinggi
(6-10)
Rendah
(1-5)
Tinggi
(6-10)
Rendah
(1-5)
1 Artikel berasal dari
journal terindek
dalam kurun
waktu 3 tahun
tarakhir.
2 Artikel berkaitan
dengan tema
dampak polusi
industri
3 Jumlah artikel
sekurang-
kurangnya
membahas
dampak polusi
industri pada
manusia dan
lingkungan
4 Ketepatan
meringkas isi
bagian-bagian
penting dari
abstrak artikel
5 Ketepatan
meringkas konsep
pemikiran penting
dalam artikel
6 Ketepatan
meringkas
metodologi yang
digunakan dalam
artikel
7 Ketepatan
meringkas hasil
penelitian dalam
artikel
8 Ketepatan
meringkas
pembahasan hasil
Pendidikan Tinggi Vokasi | 48
No
Aspek Penilaian Artikel-1 Artikel-2 Artikel-3
Skor Tinggi
(6-10)
Rendah
(1-5)
Tinggi
(6-10)
Rendah
(1-5)
Tinggi
(6-10)
Rendah
(1-5)
penelitian dalam
artikel
9 Ketepatan
meringkas
simpulan hasil
penelitian dalam
artikel
10 Ketepatan
memberikan
komentar pada
artikel journal
yang dipilih
Jumlah skor tiap
ringkasan artikel
Rata-rata skor yang
diperoleh
Pendidikan Tinggi Vokasi | 49
3) Mekanisme dan Prosedur Penilaian
c.1. Mekanisme
Mekanisme penilaian terkait dengan tahapan penilaian, teknik
penilaian, instrumen penilaian, kriteria penilaian, indikator penilaian
dan bobot penilaian dilakukan dengan alur sebagai berikut:
Menyusun
Menyampaikan
Menyepakati
Melaksanakan
Memberi umpan
balik
Mendokumentasikan
Gambar II-3. Mekanisme Penilaian
c.2. Prosedur
Prosedur penilaian sebagaimana mencakup tahap:
1. Perencanaan (dapat dilakukan melalui penilaian bertahap
dan/atau penilaian ulang),
2. kegiatan pemberian tugas atau soal,
3. observasi kinerja,
4. pengembalian hasil observasi, dan
5. pemberian nilai akhir.
4) Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanan penilaian dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran dan
dapat dilakukan oleh:
1. dosen pengampu atau tim dosen pengampu;
2. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan
mahasiswa; dan/atau
3. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan
pemangku kepentingan yang relevan.
Sedangkan pelaksanaan penilaian untuk program spesialis dua, program
doktor, dan program doktor terapan wajib menyertakan tim penilai
eksternal dari perguruan tinggi yang berbeda.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 50
5) Pelaporan Penilaian
Berikut adalah mekanisme pelaporan penilaian:
1. Pelaporan penilaian berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam
menempuh suatu mata kuliah yang dinyatakan dalam kisaran seperti
pada table berikut.
Tabel 10. Kategori Penilaian
Huruf Angka Katagori
A 4 Sangat baik
B 3 Baik
C 2 Cukup
D 1 Kurang
E 0 Sangat kurang
2. Penilaian dapat menggunakan huruf antara dan angka antara untuk
nilai pada kisaran 0 (nol) sampai 4 (empat).
3. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap semester
dinyatakan dengan indeks prestasi semester (IPS):
IPS =∑ (𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 X 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑘𝑠 𝑀𝐾)𝑛
𝑖=1
∑ (𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑘𝑠 𝑀𝐾 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 1 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟)𝑛𝑖=1
4. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada akhir program studi
dinyatakan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK):
IPK =∑ (𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 X 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑘𝑠 𝑀𝐾)𝑛
𝑖=1
∑ (𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑘𝑠 𝑀𝐾 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑝𝑑 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚)𝑛𝑖=1
Mahasiswa berprestasi akademik tinggi adalah mahasiswa yang
mempunyai indeks prestasi semester (IPS) lebih besar dari 3,50 (tiga
koma lima nol) dan memenuhi etika akademik .
6) Kelulusan Mahasiswa
Standar kelulusan mahasiswa program diploma, sarjana, profesi, spesialis,
magister dan doctor, dapat dibaca pada table-9.
Tabel 11. Predikat Kelulusan
Program IPK Predikat Lulusan
Diploma dan Sarjana
Mahasiswa program diploma dan program sarjana dinyatakan lulus apabila
telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian
Pendidikan Tinggi Vokasi | 51
pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks
prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol)
2,76-3,00 Memuaskan
3,01-3,50 Sangat Memuaskan
>3,50 Pujian
Profesi, spesialis, magister, magister terapan, doktor, doktor terapan
Mahasiswa program profesi, program spesialis, program magister, program
magister terapan, program doktor, dan program doktor terapan dinyatakan
lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan
memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi
dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 3,00 (tiga
koma nol).
3,00-3,50 Memuaskan
3,51-3,75 Sangat Memuaskan
>3,75 Pujian
Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh ijazah, gelar atau sebutan,
dan surat keterangan pendamping ijazah sesuai dengan peraturan perundangan.
b) Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran adalah proses menginterpretasi atau menafsirkan data
beserta bukti-bukti nya dari hasil proses penilaian. Evaluasi pembelajaran
digunakan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa telah mencapai capaian
pembelajaran nya. Hasil evaluasi digunakan untuk memutuskan tidak lanjut dari
capaian pembelajaran mahasiswa. Hasil evaluasi juga dapat digunakan untuk
tindakan perbaikan proses pembelajaran ataupun program rancangan
pembelajaran (Arends, 2008; ABET Board of Directors, 20015).
Para ahli evaluasi pada umumnya membedakan evaluasi menjadi dua, yakni
evaluasi formatif dan evaluasi sumatif berdasarkan penggunaan nya (Arends,
2008). Evaluasi formatif digunakan untuk perbaikan (improvement), misalnya
perbaikan metoda belajar, perbaikan kelompok belajar, perbaikan meteri
pembelajaran, perbaikan cara penilaian, dll. Sedangkan evaluasi sumatif
digunakan untuk pengambilan keputusan (judgment), misalnya menetapkan nilai
keseluruhan dari hasil belajar mahasiswa, mengetahui dan menetapkan kinerja
hasil capaian pembelajaran mahasiswa, memutuskan apakah mahasiswa lulus
ataukah tidak lulus dari sebuah matakuliah yang diikutinya, dll.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 52
Tabel 12. Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif
Tipe
Evaluasi
Waktu
Pelaksanaan
Data, informasi dan
bukti-bukti yang
dikumpulkan
Penggunaan nya
Formatif Sebelum dan
selama proses
pembelajaran
Terkait kemapuan
sebelum dan sesudah
belajar, proses
pembelajaran
berdasarkan
rancangan
pembelajaran
untuk melakukan
tindakan
perbaikan
terhadap proses
pembelajaran
Sumatif Setelah proses
pembelajaran
terkait kinerja hasil
belajar mahasiswa,
dan.atau kinerja dosen
untuk
pengambilan
keputusan
penilaian akhir,
hasil pencapaian
belajar
mahasiswa dan
pencapaian
kinerja dosen
dalam proses
pembelajaran
C. Tahap evaluasi program pembelajaran
Proses pembelajaran yang dilakukan di Perguruan Tinggi menggunakan
pendekatan andragogi. Andragogi berasal dari bahasa Yunani aner artinya orang dewasa,
dan agogus artinya memimpin. Andragogi secara harfiah dapat diartikan sebagai seni dan
pengetahuan mengajar orang dewasa. Pada andragogi, hubungan itu bersifat timbal-balik
dan bersifat hubungan yang membantu, berbeda pada paedagogi, hubungan itu lebih
didominasi oleh guru dan hubungan itu bersifat mengarahkan. Pembelajaran andragogi
adalah pembelajaran orang dewasa, pada pembelajaran androgogi berorientasi
pekerjaan, tugas dan masalah kerja.
Evaluasi sebagai suatu bagian integral dalam proses andragogis, yang selanjutnya
diakhiri dengan suatu tinjauan terhadap beberapa metoda evaluasi. Dimana belajar
dipandang sebagai sebuah siklus, yang bisa diulang dengan kecepatan yang lebih
meningkat. Setiap siklus selesai, yang kita harapkan adalah makin bertambah luas dan
mendalam pengalaman para siswa. Sehubungan dengan hal ini, evaluasi bukanlah
merupakan tahap akhir dari proses belajar, tetapi merupakan satu fase; yang dievaluasi,
meliputi pengukuran terhadap perubahan harapan peserta sebelum proses
pembelajaran berlangsung, selama dan sesudah proses pembelajaran itu selesai.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 53
Pada proses pembelajaran vokasi yang menekankan pada output keahlian
mahasiswa, terdapat beberapa peran yang dilakukan oleh mahasiswa atau dikenal istilah
learning by doing/learning by experiencing, yaitu:
a. Adanya Suatu Aktivitas Pembelajaran
Para mahasiswa terlibat secara fisik, interaktual, maupun emosional dalam upaya
memperoleh pengetahuan atau keterampilan dalam hal yang diperlukan. Sebagai
contoh mahasiswa pendidikan vokasi terlibat dalam aktivitas melakukan penerapan
keahlian, membuat suatu produk, dan menghasilkan karya yang berdaya saing.
Aktivitas pada saat Praktek di Laboratorium dan Industri yang dapat dilihat sebagai
proses pembelajaran vokasi.
b. Adanya Proses Diskusi
Para Mahasiswa tidak hanya belajar secara individual, tapi juga bisa belajar
berkelompok sehingga akan lebih memperkaya dan menambah aspek kedalaman
pemahaman aspek yang sedang dipelajari. Diskusi sebagai membangun budaya kerja
tim, menerapkan suatu keahlian dalm kelompok, dan lainnya.
c. Adanya Proses Perenungan
Secara individual, para Mahasiswa didorong untuk menginteralisasikan konsep,
pengetahuan, dan keterampilan yang baru saja diperoleh dalam kegiatan mereka
sehari-hari. Konteks ini mahasiswa melakukan proses kontemplasi nilai-lain yang
sesuai dengan kehidupannya.
d. Adanya Proses Rancangan Tindak Lanjut/Penerapan
Proses ini berguna untuk melatih dan menyempurnakan proses belajar berbagai
keahlian yang baru saja didapatkan para mahasiswa. Diharapkan mahasiswa
membuat blue print rancangan penerapannya baik di indutri maupun dengan
kemampuan wirausaha.
Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 39 ayat 3 yang berbunyi:
Perguruan Tinggi dalam mengelola pembelajaran salah satunya wajib melakukan
pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program studi dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Kegiatan evaluasi pembelajaran menjadi tolok ukur
keberhasilan, peningkatan mutu pembelajaran, melihat ketercapaian proses
pembelajaran, dan pengembangan kurikulum program studi.
Pada evaluasi program pembelajaran vokasi dapat dilakukan pada saat proses
pembelajaran baik perkuliahan maupun praktek dan pada saat sebelum berakhir
perkuliahan di satu semester. Kegiatan evaluasi dapat dilakukan dengan menyebarkan
angket, form observasi praktek, dan form dokumentasi produk. Proses evaluasi program
pembelajaran dilakukan secara individual dengan cara tertutup.
Dalam melaksanakan evaluasi program pembelajaran vokasi terdapat prinsip-
prinsip yang diterapkan, yaitu:
Pendidikan Tinggi Vokasi | 54
1. Plan and Actual Curriculum, Kurikulum sebagai dokumen (curriculum plan) yang
juga dipahami sebagai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara nyata
(actual curriculum)
2. Student Centered Learning, Pembelajaran yang dilaksanakan pada pendidikan
vokasi menggunakan pola student centered learning.
3. Sistem Approach, Pertanyaan diberikan untuk melihat pelaksanaan
pembelajaran dari input, proses, dan output.
4. Komperehensif, evaluasi melihat keseluruhan ketercapaian pembelajaran
5. Team Work, Proses pembelajaran pada praktek membutuhkan kerja tim yang
baik, hal ini untuk melihat kemampuan softskill mahasiswa pendidikan vokasi.
Pembelajaran vokasi membutuhkan satu kesatuan proses baik dari perencaan,
pelaksanaan, dan penilaian. Oleh karena itu, evaluasi program pembelajaran akan
melihat keseluruhan proses tersebut. Pada saat awal perkuliahan harus terjadi
kesepakatan antara mahasiswa dan dosen sehingga semua proses dapat diikuti dengan
baik. Pada proses pelaksanaan evaluasi pembelajaran dapat juga dilakukan oleh mitra
perusahaan/industri yang telah menyerap lulusan. Perusahaan/industri memberikan
masukan terkait kualitas lulusan dan sekaligus penguatan kompetensi yang sesuai
kebutuhan industri.
Model-model evaluasi pembelajaran vokasi dirancang secara spesifik sesuai dengan
karakteristik pendidikan vokasi. Evaluasi pembelajaran vokasi dimulai dari tahapan
input, proses, dan output. Pada tahapan input mencakup: identifikasi kebutuhan dan
perencanaan pembelajaran. Tahapan Proses dilakukan mulai dari pelaksanaan
pembelajaran dan pengembangan proses pembelajaran baik secara proses pembelajaran
dikelas maupun di industri. Pada tahapan output melihat sejauhmana kesesuaian
penguasaan kompetensi dengan kebutuhan industri.
Model Evaluasi tersebut dapat dilihat dari proses sebagai berikut:
Form Angket Pembelajaran
Form Observasi
Form Dokumentasi
Pengembangan Model Evaluasi Belajar harus disesuaikan dengan kebutuhan
Industri yang ada. Evaluasi Program Pembelajaran dilakukan secara menyeluruh untuk
melihat ketercapaian tujuan yang ada. Berikut ini contoh Form Observasi Pembelajaran,
sebagai berikut:
Pendidikan Tinggi Vokasi | 55
Contoh Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Nama Dosen : Mata Kuliah : Pokok Bahasan : Kelas : Pertemuan :
No Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4 I. Kegiatan Pembuka
1. Persiapan sarana pembelajaran
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Appersepsi
4. Memotivasi minat belajar mahasiswa
II Kegiatan Inti
1. Menguasai materi kuliah yang diampu
2. Kesesuaian materi dengan indicator
3. Kejelasan dalam menyampaikan konsep
4. Mengarahkan mahasiswa membentuk kelompok belajar
5. Berperan sebagai fasilitator
6. Mengajukan pertanyaan pada mahasiswa di kelas
7. Memberi kesempatan mahasiswa bertanya dan menjawab
pertanyaan
8. Memberi kesempatan mahasiswa untuk dan berdiskusi
9. Kesesuaian penggunaan media/animasi dengan materi
yang disampaikan
10. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan
media/animas
III Kegiatan Penutup
1. Memberikan evaluasi terhadap proses pembelajaran
2. Memberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk
memberikan umpan balik
Pendidikan Tinggi Vokasi | 56
3. Memberi proses tindaklanjut terhadap perbaikan yang ada
Skor Jawaban : Skor 1: Dilakukan kurang baik Skor 2: Dilakukan cukup baik Skor 3: Dilakukan baik Skor 4: Dilakukan sangat baik
Pembelajaran dilaksanakan selama 18 minggu persemester, dijalankan dengan
sistem paket. Setiap mata kuliah dimonitor pelaksanaannya melalui kehadiran dosen
mengajar dan mahasiswa serta pencapaian materi yang diajarkan sesuai dengan silabus
matakuliah. Setiap mahasiswa yang mengikuti mata kuliah praktek dan praktikum dinilai
berdasarkan kompetensi yang dicapai melalui:
Kuliah: ujian tengah semester, ujian akhir semester dan tugas-tugas kuliah.
Praktek: tes tutorial, pre-test, post-test praktek dan laporan praktek.
Magang: pre-test magang, penilaian selama magang (external evaluator), laporan
magang dan presentasi hasil magang.
Tugas Akhir: penilaian proposal, proses tugas akhir, membuat laporan tugas
akhir dan presentasi tugas akhir.
Setiap akhir semester dilakukan evaluasi pelaksanaan perkuliahan oleh pengelola
dengan melibatkan evaluasi dari mahasiswa melalui kuestioner. Kinerja dosen dievaluasi
berdasarkan kuesioner ini.
Pelaksanaan proses pembelajaran vokasi dilakukan secara terintegrasi dan
menggunakan pendekatan sistem. Proses pembelajaran yang dilakukan dari mulai input,
proses, dan output.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 57
Gambar II-4. Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Vokasi
Pendekatan Sistem dalam Proses Pembelajaran dimulai dari tahapan input, proses,
dan output. Tahapan input calon mahasiswa melalukan registrasi dan menjadi
mahasiswa. Secara administratif dan aktual mahasiswa sudah menjalankan hak dan
kewajibannya.
Gambar II-5. Tahapan Evaluasi Pembelajaran Vokasi
Pendidikan Tinggi Vokasi | 58
Proses pengembangan evaluasi pembelajaran vokasi dilakukan secara bertahap.
Proses tersebut dilakukan melalui kebijakan mutu, penerapan standar nasional
pendidikan tinggi, evaluasi program pembelajaran, pelaksanaan evaluasi, dan feedback
atau perubahan.
Gambar II-6. Tahap Evaluasi Pembalajaran Vokasi
Tahap evaluasi pembelajaran vokasi dilakukan untuk melihat ketercapaian dan
pelaksanaan program pembelajaran. Program Pembelajaran terkait dengan beberapa
hal, diantaranya:
Kebijakan Mutu Perguruan Tinggi
1. Penerapan Standar Nasional Pendidikan Tinggi
2. Evaluasi Program Pembelajaran, melihat dari berbagai aspek, yaitu proses
pembelajaran, sarana pra sarana, sumber daya manusia, biaya, dan lainnya
3. Evaluasi yang dilakukan secara internal dan eksternal. Secara internal dilakukan
oleh komponen dalam perguruan tinggi dan eksternal dilakukan dengan
komponen luar perguruan tinggi, termasuk ciri khas pendidikan vokasi, yaitu
melibatkan industri dan asosiasi
4. Proses umpan balik, perbaikan, dan peningkatan kualitas
Pendidikan Tinggi Vokasi | 59
Gambar II-7. Pendekatan Sistem dalam Pembelajaran Vokasi
Pendekatan sistem dalam pembelajaran vokasi dilakukan mulai dari input, proses,
output, dan outcome. Keseluruhan proses dilakukan dengan beberapa kegiatan yang
merupakan implementasi pada pendidikan vokasi, yaitu Tahap Input, yaitu Tes masuk,
registrasi, dan ditetapkan menjadi/gagal sebagai mahasiswa. Pada tahap proses
dilakukan pelaksanaan pembelajaran vokasi dengan beberapa kegiatan, yaitu: Proses
PBM, Kurikulum, Sarana Pra Sarana, dosen, mahasiswa, pelaksanaan magang, dan
lainnya. Pada tahapan ouput merupakan kelulusan mahasiswa pada jenjang tertentu.
Tahapan outcome akan terjadinya dampak menjadi orang yang sukses, pemimpin masa
depan, dan agen perubahan.
Pada Pendidikan Vokasi memiliki khas, yaitu: kegiatan orientasi Politeknik, kuliah
umum dari asosiasi dan industri serta pendekatan pembelajaran. Mahasiswa
melaksanakan pembelajaran berbasis praktek dan menggunakan pendekatan kerja tim.
D. Perancangan ulang Kurikulum Vokasi
Perancangan ulang sebagai bagian dari pengembangan kurikulum pendidikan
vokasi merupakan keniscayaan. Hal ini terkait dengan misi utama pendidikan vokasi
untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI)
yang senantiasa berubah sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat dan
perkembangan Ipteks. Perubahan kebutuhan masyarakat dan perkembangan DUDI
memerlukan seperangkat kompetensi baru yang dapat merupakan pengembangan
kompetensi lama dan atau kompetensi yang benar-benar baru sebagai tuntutan teknologi
yang baru. Karena pendidikan vokasi pada hakikatnya difokuskan untuk memenuhi
kebutuhan lapangan kerja, perancangan ulang kurikulum mesti berbasis kompetensi
dengan standar tertentu sebagai patokan pencapaian pelaksanaannya. Artinya, acuan
Pendidikan Tinggi Vokasi | 60
pengembangan kurikulum yang utama adalah hasil analisis kebutuhan tenaga kerja yang
ada dan proyeksinya ke depan dalam konteks perkembangan dunia usaha dan industri
yang diharapkan memanfaatkan sumber daya alam tersedia di lingkungan. Di samping
itu, analisis kebutuhan kompetensi tenaga kerja juga dapat dikaitkan dengan
perkembangan Ipteks dan kecenderungan perkembangan selanjutnya yang makin cepat.
Industri tertentu bisa juga mengalami penurunan karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Industri fotografi dan elektronik, misalnya, berubah cepat
karena perkembangan teknologi terkait sangat cepat sehingga kompetensi tertentu cepat
usang. Maka analisis kebutuhan perlu dilakukan dari waktu ke waktu dan diupayakan
untuk ditemukan kompetensi generik yang tidak mudah usang karena perkembangan
zaman.
Di samping itu, asupan untuk perancangan ulang kurikulum vokasi juga diperoleh
dari hasil penilaian pembelajaran sebagai pelaksanaan kurikulum yang ada berdasarkan
ketercapaian dan bahkan melampaui standar kompetensi lulusan, dengan menyoroti
standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Hasil semua ini akan menjadi asupan
bagi pengembangan kurikulum, yang salah satu bentuknya adalah perancangan ulang
atau modifikasi. Jika semua ini dilakukan secara berkesinambungan, maka asupan
tersebut akan sangat memadai.
Dari uraian di atas, perancangan ulang kurikulum dapat mengikuti kerangka kerja
seperti diilustrasikan pada Gambar II-8.
Gambar II-8. Kerangka Kerja Perancangan Ulang Kurikulum Vokasi
Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
Penjabaran SKL, SI, SPr, SPen
Pelaksanaan Kurikulum
Penilaian Pembelajaran
Evaluasi Program
T U N T U T A N
K E B I J A K A N
T U N T U T A N
D U D I
Perlu Rancang
Ulang
Perlu
modifikasi
Pendidikan Tinggi Vokasi | 61
Penerapan kerangka kerja dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Analisis kebutuhan tenaga kerja yang ada dan proyeksi pengembangannya
dengan acuan tuntutan dunia DUDI masa sekarang dan 10 tahun mendatang.
Dalam hal ini, tuntutan kebijakan kurikulum tetap dipertimbangkan. Kemudian
hasil analisis ini digunakan untuk menyoroti dokumen kurikulum yang ada
untuk menilai apakah kebutuhan yang berkembang masih terakomodasi dalam
dokumen kurikulum yang ada.
2. Menganalisis standar kurikulum yang ada (Standar SKL, Standar Isi, Standar
Proses, Standar Penilaian) dari sisi kebutuhan kompetensi tenaga kerja dalam
dunia nyata dan proyeksi perkembangannya.
3. Menganalisis pelaksanaan kurikulum untuk melihat apakah kurikulum yang ada
telah mendukung sekedar pencapaian standar atau bahkan melampauinya dan
sambil mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman.
4. Melakukan analisis tentang cara dan hasil penilaian pembelajaran untuk melihat
apakah telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas dan masih sesuai
dengan tuntutan penilaian pembelajaran yang mendukung pengembangan
kompetensi yang dituntut oleh DUDI dan proyeksi pengembangannya.
5. Melakukan evaluasi program untuk melihat apakah program telah berjalan
dengan baik sekedar menuju tercapainya SKLatau sampai melampauinya sesuai
dengan tuntutan perkembangan zaman dengan mempertimbangkan hasil
langkah 1-4. Hasil evaluasi dapat merupakan keputusan untuk merancang ulang
kurikulum yang ada atau memodifikasinya.
6. Perancangan ulang dan modifikasi dipertajam dengan menganalisis ulang
seluruh tahapan dengan fokus pada tuntutan DUDI sebagai patokan
E. Dokumen Kurikulum
Dokumen kurikulum yang telah dikembangkan setidak nya terdiri dari:
1. Identitas Program Studi - Menuliskan identitas Program Studi meliputi : Nama
PT, Fakultas, Prodi, Akreditas, Jenjang Pendidikan, Gelar Lulusan, Visi dan Misi.
2. Rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yasng dinyatakan dalam Capaian
Pembelajaran Lulusan (CPL) – CPL terdiri dari aspek: Sikap, Ketrampilan umum,
ketrampilan khusus dan Pengetahuan yang dirumuskan berdasarkan SN-Dikti
dan Diskriptor KKNI sesuai dengan jenjang nya.
3. Penentuan Bahan Kajian - Menggambarkan Body of Knowledgesuatu Program
Studi, yang kemudian digunakan untuk menetapkan bahan kajian.
4. Pembentukan Mata Kuliah dan Penentuan Bobot sks - Menjelaskan mekanisme
pembentukan mata kuliah dan perhitungan bobot sks nya.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 62
5. Distribusi mata kuliah tiap semester - Menggambarkan peta penempatan mata
kuliah secara logis dan sistematis sesuai dengan Capaian Pembelajaran Lulusan
Program Studi. Distribusi mata kuliah disusun dalam rangkaian semester selama
masa studi lulusan Program Studi.
6. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) – dituliskan lengkap untuk semua mata
kuliah pada Program Studi.
7. Mekanisme pelaksanaan kurikulum dan penjaminan mutu pembelajaran –
menjelaskan mekanisma bagaimana Program Studi menjalankan kurikulum dan
pembelajaran sesui dengan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) masing-
masing Perguruan Tinggi.
Page | 63
BAB III Contoh Kurikulum Unggul
A. Kurikulum Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)
Contoh Kurikulum Kelistrikan Prodi Diploma 3 (D III) Teknik Elektronika
Departemen Teknik Elektro Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)
SEMESTER 1
No No. Kode Mata Kuliah Kredit Jam
Teori Prakt Teori Prakt
1 VE031201 Bhs. Inggris utk Percakapan
2 2
2 VE031202 Matematika 1 2 2 3 VE031203 Agama 2 2 4 VE031104 Rangkaian Listrik 1 2 3 5 VE031105 Piranti Elektronika 2 2 6 VE031106 Elektromagnet 2 2 7 VE031107 Algoritma & Pemrograman 2 2
8 VE031108 Pengukuran Listrrik & Instrumentasi
2 2
9 VE031209 Gambar Teknik 1 3
10 VE031110 Prak. Algoritma & Pemrograman
1 3
11 VE031111 Workshop Komputer & Jaringan
2 4
12 VE031112 Praktik 1.1 : 1 3 - Prak. Rangkaian Listrik 1
- Prak. Pengukuran Listrik & Instrumentasi
13 VE031113 Praktik 2.1 1 3 - Prak. Piranti Elektronika
- Prak. Elektromagnet 16 6 17 16
JUMLAH 22 33
SEMESTER 2
No No. Kode Mata Kuliah Kredit Jam
Teori Prakt Teori Prakt 1 VE032201 Bhs. Inggris Teknik 2 2 2 VE032202 Matematika 2 2 2 3 VE032103 Rangkaian Listrik 2 2 3 4 VE032104 Rangkaian Elektronika 1 2 3 5 VE032105 Elektronika Digital 1 2 3 6 VE032106 Elektronika Optik 2 2 7 VE032207 Dasar Sistem Tenaga Listrik 2 2 8 VE032108 Konsep Teknologi 2 2
9 VE032109 Workshop Pemrograman Lanjutan
2 4
Pendidikan Tinggi Vokasi | 64
10 VE032110 Prak. Rangkaian Elektronika 1
1 3
11 VE032111 Prak. Elektronika Digital 1 1 3 12 VE032112 Praktik 1.2 : 1 3 - Prak. Rangkaian Listrik 2
- Prak. Dasar Sistem Tenaga Listrik
- Prak. Elektronika Optik 16 5 19 13 JUMLAH 21 32
SEMESTER 3
No No. Kode Mata Kuliah Kredit Jam
Teori Prakt Teori Prakt
1 VE033201 Bhs. Inggris utk. Ketrampilan Berkomunikasi 1
2 2
2 VE033202 Matematika 3 2 2 3 VE033103 Rangkaian Elektronika 2 2 3 4 VE033104 Elektronika Digital 2 2 3 5 VE033105 Pengaturan Otomatis 1 2 3 6 VE033106 Rangkaian Linear Aktif 2 3 7 VE033107 Sistem Mikroprosesor 2 2 8 VE033108 Kewirausahaan 2 2 9 VE033109 Bengkel Elektronika 1 2 4
10 VE033110 Prak. Sistem Mikroprosesor 1 3 11 VE033111 Praktik 1.3: 1 3
- Prak. Rangkaian Elektronika 2
- Prak. Elektronika Digital 2 12 VE033112 Praktik 2.3: 1 3 - Prak. Rangkaian Linear Aktif
- Prak. Pengaturan Otomatis 1 16 5 20 13 JUMLAH 21 33
SEMESTER 4
No No. Kode Mata Kuliah Kredit Jam
Teori Prakt Teori Prakt
1 VE034201 Bhs. Inggris utk. Ketrampilan Berkomunikasi 2
2 2
2 VE034102 Mikrokontroler 2 2 3 VE034103 Elektronika Industri 1 2 3 4 VE034104 Pengaturan Otomatis 2 2 3 5 VE034105 Instrumentasi Elektronika 2 2 6 VE034106 Metode Numerik 2 2
Pendidikan Tinggi Vokasi | 65
7 VE034107 Workshop Sistem Antar Muka
2 4
8 VE034108 Bengkel Elektronika 2 2 4 9 VE034109 Perawatan & Perbaikan 1 3
10 VE034110 Prak. Elektronika Industri 1
1 3
11 VE034111 Praktik 1.4: 1 3
- Prak. Instrumentasi Elektronika
- Prak. Mikrokontroller 12 VE034112 Praktik 2.4: 1 3
- Prak. Metode Numerik
- Prak. Pengaturan Otomatis 2
12 8 14 20 JUMLAH 20 34
SEMESTER 5
No No. Kode Mata Kuliah Kredit Jam
Teori Prakt Teori Prakt 1 VE035201 Bhs. Inggris unt. Karir 2 2 2 VE035202 Bahasa Indonesia 2 2 3 VE035203 Statistik & Probabilitas 2 2 4 VE035104 Elektronika Medika 2 2 5 VE035105 Elektronika Industri 2 2 2 6 VE035106 Pengolahan Sinyal 2 2 7 VE035107 Robotika 2 2
8 VE035108 Workshop Sistem Manufaktur Terpadu
2 4
9 VE035109 Proposal Proyek Akhir
1 3
10 VE035110 Praktik 1.5: 1 3
- Prak. Elektronika Medika
- Prak. Pengolahan Sinyal
11 VE035111 Praktik 2.5 : 1 3
- Prak. Elektronika Industri 2
- Prak. Robotika 14 5 14 13
JUMLAH 19 27
Pendidikan Tinggi Vokasi | 66
SEMESTER 6
No No. Kode Mata Kuliah Kredit Jam
Teori Prakt Teori Prakt
1 VE036201 Bhs. Inggris utk. Profesional
2 2
2 VE036202 Manajemen Industri/Kontrol Kualitas
2 2
3 VE036203 Kewarganegaraan 2 2
4 VE036204 Etika dan Profesionalisme
2 2
5 VE036205 Standard Internasional dan Keselamatan Kerja
2 2
6 VE036106 Kerja Praktik 1 10 7 VE036107 Proyek Akhir 4 12
10 5 10 22 JUMLAH 15 32
Kredit Jam
Teori Prakt Teori Prakt Gasal 46 16 51 42 Genap 38 18 43 55 Jumlah 84 34 94 97
JUMLAH 118 191 Prosentase jam teori -
praktek
Teori Praktek
49.21% 50.79%
Contoh Kurikulum Prodi Diploma 4 (Sarjana Terapan) Teknik Elektronika
Departemen Teknik Elektro Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (Pens)
SEMESTER 1
No No. Kode Mata Kuliah Kredit Jam
Teori Praktek Teori Praktek 1 VE041201 Matematika 1 2 2 2 VE041102 Elektronika Digital 1 2 3 3 VE041103 Rangkaian Listrik 1 2 3
4 VE041104 Pengukuran Listrik & Instrumentasi
2 2
5 VE041105 Piranti Elektronika 2 2 6 VE041106 Elektro Magnet 2 2 7 VE041107 Algoritma & Pemrograman 2 2 8 VE041108 Workshop Elektromekanik 1 3 9 VE041109 Gambar Teknik 1 3
10 VE041110 Prak. Elektronika Digital 1 1 3
11 VE041111 Prak.Algoritma & Pemograman
1 3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 67
12 VE041112 Praktik 1.1 1 3 - Prak. Rangkaian Listrik 1
- Prak. Peng. Listrik & Instrumentasi
13 VE041113 Praktik 1.2 1 3 - Prak. Piranti Elektronika - Prak. Elektro Magnet
14 6 16 18
JUMLAH 20 34
SEMESTER 2
No No. Kode Mata Kuliah Kredit Jam
Teori Praktek Teori Praktek 1 VE042201 Agama 2 2 2 VE042202 Matematika 2 2 2 3 VE042103 Rangkaian Elektronika 1 2 3 4 VE042104 Rangkaian Listrik 2 2 3 5 VE042105 Elektronika Digital 2 2 3 6 VE042106 Dasar Sistem Tenaga Listrik 2 2 7 VE042107 Elektronika Optik 2 2 8 VE042108 Pemrograman Lanjutan 2 2 9 VE042109 Prak. Rangkaian Elektronika 1 1 3
10 VE042110 Prak. Rangkaian Listrik 2 1 3 11 VE042111 Prak. Elektronika Digital 2 1 3 12 VE042112 Prak. Pemrograman Lanjutan 1 3 13 VE042113 Praktik 2.1: 1 3 - Prak. Dasar Sistem Tenaga Listrik - Prak Elektronika Optik
16 5 19 15
JUMLAH 21 34
SEMESTER 3
No No. Kode Mata Kuliah Kredit Jam
Teori Praktek Teori Praktek 1 VE043201 Matematika 3 2 2 2 VE043202 Konsep Teknologi 2 2 3 VE043103 Rangkaian Elektronika 2 2 3 4 VE043104 Elektronika Industri 1 2 2 5 VE043105 Sistem Mikroprosesor 2 3 6 VE043106 Rangkaian Linier Aktif 2 2 7 VE043107 Pengaturan Otomatis 1 2 2
8 VE043108 Workshop Perawatan & Perbaikan
1 3
9 VE043109 Workshop Elektronika Analog 1
1 3
10 VE043110 Workshop Komputer & Jaringan
1 3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 68
11 VE043111 Prak. Rangkaian Elektronika 2
1 3
12 VE043112 Prak. Elektronika Industri 1 1 3 13 VE043113 Prak. Sistem Mikroprosesor 1 3 14 VE043114 Praktik 3.1: 1 3
- Prak. Rangk. Linier Aktif
- Prak. Pengaturan Otomatis 1 14 7 16 21
JUMLAH 21 37
SEMESTER 4
No No. Kode Mata Kuliah Kredit Jam
Teori Praktek Teori Praktek 1 VE044201 Matematika 4 2 2 2 VE044102 Sensor dan Aktuator 2 2 3 VE044103 Instrumentasi Elektronika 2 2 4 VE044104 Elektronika Industri 2 2 2 5 VE044105 Robotika 2 2 6 VE044106 Mikrokontroler 2 2 7 VE044107 Pengaturan Otomatis 2 2 3
8 VE044108 Workshop Instrumentasi Digital
1 3
9 VE044109 Workshop Elektronika Analog 2
1 3
10 VE044110 Workshop Teknik Antarmuka
1 3
11 VE044111 Praktik 4.1: 1 3
- Prak. Sensor dan Aktuator
- Prak. Instrumentasi Elektronika
12 VE044112 Praktik 4.2: 1 3
- Prak. Elektronika Industri 2
- Prak. Robotika 13 VE044113 Praktik 4.3: 1 3 - Prak. Mikrokontroler
- Prak. Pengaturan Otomatis 2
14 6 15 18
JUMLAH 20 33
Pendidikan Tinggi Vokasi | 69
SEMESTER 5
No No. Kode Mata Kuliah Kredit Jam
Teori Praktek Teori Praktek 1 VE045201 Bahasa Inggris 1 2 2
2 VE045202 Statistik dan Probabilitas
2 2
3 VE045103 VLSI & Perancangan Logika
2 2
4 VE045104 Pengolahan Sinyal 2 2 5 VE045105 Sistem Embeded 2 2 6 VE045106 Metode Numerik 2 2 7 VE045107 Kontrol Cerdas 1 2 2 8 VE045108 Elektronika Medika 1 2 2
9 VE045109 Workshop Mikrokontroler Lanjut
1 3
10 VE045110 Prak. VLSI & Perancangan Logika
1 3
11 VE045111 Prak. Pengolahan Sinyal
1 3
12 VE045112 Praktik 5.1: 1 3
- Prak. Sistem Embeded
- Prak. Metode Numerik
13 VE045113 Praktik 5.2 : 1 3
- Prak. Kontrol Cerdas 1
- Prak. Elektronika Medika 1
14 7 14 17 JUMLAH 21 31
SEMESTER 6
No
No. Kode Mata Kuliah Kredit Jam
Teori Praktek Teori Praktek
1 VE046201 Bahasa Inggris 2
2 2
2 VE046202 Bahasa Indonesia 2 2
3 VE046103 Proposal Proyek Akhir
1 3
4 VE046104 Kerja Praktik 3 18
0 8 0 25 JUMLAH 8 25
Pendidikan Tinggi Vokasi | 70
SEMESTER 7
No No. Kode Mata Kuliah Kredit Jam
Teori Praktek Teori Praktek 1 VE046201 Bahasa Inggris 3 2 2 2 VE046202 Pancasila & Kewarganegaraan 2 2 3 VE046103 Jaringan Sensor 2 2 4 VE046104 Elektronika Medika 2 2 2 5 VE046105 Kontrol Cerdas 2 2 2 6 VE046106 Pengolahan Citra 2 2 7 VE046107 Sistem Manufaktur Terpadu 1 3 8 VE046108 Proyek Akhir Tahap 1 2 6 9 VE046109 Praktik 7.1: 1 3 - Prak. Jaringan Sensor - Prak. Elektronika Medika 2
10 VE046110 Praktik 7.2: 1 3 - Prak. Kontrol Cerdas 2
- Prak. Pengolahan Citra
10 7 10 17 JUMLAH 17 27
SEMESTER 8
No
No. Kode Mata Kuliah Kredit Jam
Teori Praktek Teori Praktek 1 VE048201 Bahasa Inggris 4 2 2 2 VE048202 Etika dan Profesionalisme 2 2 3 VE048203 Standar Internasional & K3 2 2 4 VE048204 Manaj. Industri & Kontrol Kualitas 2 2 5 VE048205 Kewirausahaan 2 2 6 VE048106 Proyek Akhir Tahap 2 6 18 6 10 6 22
JUMLAH 16 28
Kredit Jam Teori Praktik Teori Praktik
Semester Gasal 52 27 56 73 Semester Genap 36 29 40 80
Jumlah 88 56 96 153 144 249
% Jam Teori Praktik
Teori (%) Praktek (%) 38.55 61.45
% SKS Teori Praktik
Teori Praktek 61.11 38.89
Pendidikan Tinggi Vokasi | 71
Contoh Kurikulum Prodi Diploma 3 (D III) Teknik Elektro Industri
Pemetaan Kurikulum per-Tahun
Pendidikan Tinggi Vokasi | 72
Kurikulum Program Studi D-Iii Teknik Elektro Industri Departemen Teknik Elektro Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
SEMESTER 1
No. Kode Mata Kuliah Jam
Teori Jam
Praktek SKS
Teori SKS
Praktek
1 VL031201 Bahasa Inggris 1 2 2 2 VL031202 Matematika 1 2 2 3 VL031203 Agama 2 2 4 VL031104 Elektromagnetik 3 2 5 VL031105 Rangkaian Listrik 1 3 2
6 VL031106 Pengukuran Listrik & Instrumentasi 1
3 2
7 VL031107 Komponen Listrik dan Piranti 3 2 8 VL031108 Gambar Teknik Kelistrikan 4 2
9 VL031109 Workshop Pemrograman Komputer 1
4
2
10 VL031110 Workshop Instalasi Listrik Penerangan
4
2
11 VL031111 Bengkel Elektromekanik 3 1 12 VL031112 Praktek 1.1 3 1
Praktek Pengukuran Listrik & Instrumentasi 1
Rangkaian Listrik 1
JUMLAH 18 18 14 8
36 22
SEMESTER 2
No. Kode Mata Kuliah Jam
Teori Jam
Praktek SKS
Teori SKS
Praktek
1 VL032201 Bahasa Inggris 2 2 2 2 VL032202 Matematika 2 2 2 3 VL032103 Elektronika Digital 3 2
4 VL032104 Pengukuran Listrik & Instrumentasi 2
3 2
5 VL032105 Rangkaian Elektronika 3 2 6 VL032106 Rangkaian Listrik 2 3 2 7 VL032107 Mesin Listrik 1 3 2 8 VL032108 Pembangkit Tenaga Listrik 1 3 2
9 VL032109 Workshop Pemrograman Komputer 2
4
2
10 VL032110 Workshop Instalasi Listrik Industri 4 2 11 VL032111 Praktek 1.2 3 1
Komponen Listrik dan Piranti
Pengukuran Listrik & Instrumentasi 2
12 VL032112 Praktek 2.2 3 1
Pendidikan Tinggi Vokasi | 73
Rangkaian Elektronika Elektromagnetik
22 14 16 6
36 22
SEMESTER 3
No. Kode Mata Kuliah Jam
Teori Jam
Praktek SKS
Teori SKS
Praktek
1 VL033201 Bahasa Inggris 3 2 2 2 VL033202 Matematika 3 2 2 3 VL033103 Teknik Kontrol Industri 3 2 4 VL033104 Elektronika Daya 1 3 2 5 VL033105 Pengaman Sistem Tenaga Listrik 3 2 6 VL033106 Mesin Listrik 2 3 2
7 VL033107 Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik
3 2
8 VL033108 Pengaturan Otomatis 3 2 9 VL033109 Bengkel Listrik 3 1
10 VL033110 Workshop Sistem Mikrokontroller 1
4
2
11 VL033111 Praktek 1.3: 3 1
Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik
Pembangkit Tenaga Listrik 1 12 VL033112 Praktek 2.3: 3 1
Mesin Listrik 1 Elektronika Digital VL033113 Praktek 3.3: 3 1 Pengaturan Otomatis
Rangkaian Listrik 2
JUMLAH 22 16 16 6
38 22
SEMESTER 4
No. Kode Mata Kuliah Jam
Teori Jam
Praktek SKS
Teori SKS
Praktek 1 VL034201 Bahasa Inggris 4 2 2 2 VL034202 Statistik dan Probabilitas 2 2 3 VL034103 Pengenalan Kualitas Daya Listrik 3 2 4 VL034104 Pembangkit Tenaga Listrik 2 2 2 5 VL034105 Elektronika Daya 2 3 2
6 VL034106 Penggunaan dan Pengemudian Motor Listrik
3 2
7 VL034107 Simulasi Sistem Tenaga Listrik 4 2 8 VL034108 Workshop Teknik Antar Muka 4 2
9 VL034109 Workshop Sistem Mikrokontroller 2
4
2
Pendidikan Tinggi Vokasi | 74
10 VL034110 Workshop Programmable Logic Controller
4
2
11 VL034111 Praktek 1.4 3 1 Pengaman Sistem Tenaga Listrik Elektronika Daya 1
12 VL034112 Praktek 2.4 3 1 Mesin Listrik 2 Teknik Kontrol Industri
JUMLAH 15 22 12 10
37 22
SEMESTER 5
No. Kode Mata Kuliah Jam
Teori Jam
Praktek SKS
Teori SKS
Praktek 1 VL035201 Bahasa Indonesia 2 2 2 VL035202 Etika dan Profesi 2 2 3 VL035103 Standar Int dan Kes Kerja 2 2 4 VL035104 Praktek 1.5 3 1
Penggunaan dan Pengemudian Motor Listrik
Pembangkit Tenaga Listrik 2 5 VL035105 Praktek 2.5 3 1 Elektronika Daya 2 Pengenalan Kualitas Daya Listrik 6 VL035106 Kerja Praktek 18 3 7 VL035107 Proposal Proyek Akhir 3 1
JUMLAH 6 27 6 6
33 12
SEMESTER 6
No. Kode Mata Kuliah Jam
Teori Jam
Praktek SKS
Teori SKS
Praktek 1 VL036201 Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
2 VL036102 Workshop Kewirausahaan dan Manajemen Proyek
4
2
3 VL036103 Workshop Sistem Integrasi 4 2
4 VL036104 Workshop Pemeliharaan Sistem Tenaga Listrik
4
2
5 VL036105 Proyek Akhir 12 4
JUMLAH 2 24 2 10
26 12
Pendidikan Tinggi Vokasi | 75
Tracer study alumni untuk Prodi Elektro Industri terhadap masa tunggu kerja
setelah lulus
Rata-rata waktu tunggu lulusan lima tahun terakhir untuk memperoleh pekerjaan
yang pertama = 1.46 bulan.
Sampling dilakukan terhadap 99 orang alumni tahun 2009/2010 sampai 2015/2016
Untuk Masa Tunggu Kerja 0 bulan sebanyak 76 orang (76,76%), 0-3 bulan sebanyak
23 orang (23,23%), dan lebih dari 3 bulan sebanyak 0 orang (0%)
Sehingga dari data-data tersebut didapat rata-rata waktu tunggu lulusan lima tahun
terakhir untuk memperoleh pekerjaan yang pertama sebanyak 1,46 bulan.
Data Diperoleh dari Job Arrangement System (Sistem Penempatan Kerja), metode
survey, dengan cara melakukan wawancara dan mengirimkan kuesioner kinerja
alumni melalui telepon, melalui surat pos, e-mail, website program studi, Jejaringan
Sosial, Chatting, Telephone dan kuisioner yang dibawa oleh mahasiswa pada saat kerja
praktek ke perusahaan mulai dari tahun 2009/2010 sampai 2015/2016
Persentase lulusan lima tahun terakhir yang bekerja pada bidang yang sesuai dengan
keahliannya = 100%.
Instansi/industri yang memesan lulusan untuk bekerja, sebelum mereka lulus
Tahun
Jumlah Lulusan
yang Diwisuda
pada
Nama Lembaga
(Instansi/Industri)
Jumlah Lulusan
yang Dipesan
dan Diterima
2011/2012 49 PT. Pembangkit Jawa Bali(PLN)
3 Orang
2012/2013 46 PT. Pembangkit Jawa Bali (PLN) 5 Orang
2013/2014 43 1.PT. Pembangkit Jawa Bali
(PLN)
2. PT. Great Asia Link (GRAIN)
9 Orang
1 Orang
2014/2015 43 1. PT. Pembangkit Jawa Bali
Services
2. PT. Great Asia Link (GRAIN)
4 Orang
1 Orang
3 Orang
Jumlah Jam Teori 83
Jumlah Jam Praktek 121
Jumlah Jam Teori + Praktek 204
Jumlah sks Teori 66
Jumlah sks Praktek 46
Jumlah sks Total 112
Jumlah sks Total 112
Jumlah Jam Total 204
Prosentase Jam Praktek (%) 59.31
Prosentase Jam Teori (%) 40.69
Jumlah Jam praktek 1,936
Jumlah Jam teori 1,328
Pendidikan Tinggi Vokasi | 76
3. PT. Graha Sumber Prima
Elektronik
4. PT. PLN
3 Orang
Partisipasi alumni untuk mendukung kemajuan program studi 1. Sumbangan dana dan buku,
alumni memfasilitasi perolehan dana untuk bantuan biaya proyek akhir mahasiswa yang kurang mampu.
Sumbangan berupa buku di perpustakaan di PENS. 2. Sumbangan perangkat pendukung di Laboratorium,
Sumbangan berupa 1 buah Generator 1 set pada angkatan tahun 2015. Sumbangan berupa 3 buah Avometer digital tahun 2014. Sumbangan berupa 1 buah Motor induksi 1 fasa dan 3 fasa pada angkatan
tahun 2013. Sumbangan berupa 1 buah Solar panel 2x30WP pada angkatan tahun 2012. Sumbangan berupa 1 buah Lampu LED PJU pada angkatan tahun 2010.
3. Masukan untuk perbaikan proses pembelajaran, Masukan dari alumni telah ditindak lanjuti dengan melakukan review
kurikulum untuk kemudian disesuaikan dengan kebutuhan industri yang sejalan VISI MISI
Alumni memberikan saran kepada Tenaga Pengajar (Dosen) untuk melihat kemajuan teknologi dibandingkan dengan peralatan laboratorium.
Hasil studi tersebut digunakan untuk perbaikan metode pembelajaran di laboratorium agar sesuai dengan kebutuhan di industri, trend teknologi dan peremajaan peralatan laboratorium.
Alumni memiliki peran dalam memberikan wawasan dan pengetahuan teknologi terkini melalui kegiatan kuliah dosen tamu.
Alumni memberikan saran agar mengoptimalkan teknologi IT dengan dimasukkannya bahan ajar multimedia dan penggunaan fasilitas e-learning.
4. Informasi pekerjaan, Calon alumni mendapatkan informasi pekerjaan dalam event temu alumni
bahkan beberapa calon alumni di rekrut langsung oleh kakak kelas yang sudah sukses dalam usahanya di bidang Teknik Elektro Industri.
Melalui jaringan alumni, lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan di promosikan untuk dapat diterima bekerja sesuai kemampuannya di perusahaan, dimana alumni telah menduduki jabatan Level Supervisor.
Prodi memperoleh update informasi mengenai lowongan pekerjaan bagi alumni dengan keahlian yang spesifik.
5. Pengembangan jejaring, Penguatan Ikatan Keluarga Alumni PENS (IKA-PENS) yang memudahkan dan
memfasilitasi adanya akses komunikasi antar alumni dengan mahasiswa yang masih aktif. Dengan penguatan jejaring ini, komunitas anggota jejaring dapat saling memanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Penguatan website IKA-PENS yang dapat diakses oleh alumni, mahasiswa aktif dan dosen sehingga arus informasi dapat sampai kesasaran yang dituju.
Pengembangan jejaring antar alumni melalui milist alumni
Pendidikan Tinggi Vokasi | 77
B. Prodi Permesinan (ATMI) 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1.1 Visi Program Studi
Program Studi Teknik Mesin Industri / TMI (Teknologi Manufaktur) menjadi
inspirasi pendidikan vokasi bidang proses manufaktur Mould & Dies serta
Presision Part di Indonesia hingga tahun 2020.
1.2 Misi Program Studi
Program Studi Teknik Mesin Industri memiliki misi:
1. Pengelolaan program studi yang efektif dan efisien dalam menciptakan
komunitas yang unggul dalam kenyamanan kerja dan keluwesan yang
dijiwai semangat keadilan dan pelayanan dalam rangka menghasilkan
lulusan sarjana terapan bidang teknologi manufaktur
2. Pencapaian kualitas lulusan yang jujur, sportif, kompeten, kreatif, inovatif,
proaktif, produktif, berjiwa wirausaha dalam bidang rekayasa teknologi
manufaktur
3. Melaksanakan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat dengan
mengembangkan produk serta layanan bidang teknologi manufaktur untuk
menciptakan dunia industri di tingkat regional, nasional maupun
internasional yang adil, hormat akan martabat manusia.
1.3 Tujuan Program Studi
Program Studi Teknik Mesin Industri memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menghasilkan lulusan ahli madya yang cerdas secara intelektual dan
spiritual dalam bidang Teknologi Manufaktur.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan kewirausahaan, untuk
menciptakan lapangan kerja dalam bidang industri manufaktur.
3. Menghasilkan lulusan yang berperan aktif dalam lingkungan keilmuannya
yang sesuai dengan perkembangan teknologi.
4. Menghasilkan karya ilmiah, karya inovatif yang tepat guna dalam bidang
rekayasa teknologi manufaktur.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 78
5. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi
manufaktur dalam rangka memajukan pembangunan masyarakat
Indonesia.
B. Tujuan
Untuk menghasilkan manusia bersumber daya / tenaga kerja terampil
dengan kualifikasi Diploma-3 pada bidang Teknik Mesin Industri, diperlukan
program pendidikan 6 (enam) semester penuh atau 3( tiga ) tahun, jumlah bobot
yang dibebankan 120, dengan sistem gugur tingkat.
Program pendidikan ini menerapkan metode Production Based Learning dan
Problem based learning, ataupeserta didik dihadapkan pada situasi tempat kerja
yang nyata sehingga sekaligus mendapat ketrampilan teknik juga non teknik yang
sangat penting untuk keberhasilan di lingkungan lapangan kerja.
Setelah menyelesaikan program tersebut dan dinyatakan lulus, sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 1992 maka seseorang berhak menyandang
gelar Ahli Madya ( Amd).
C. Dasar Hukum a. Kurikulum dikembangkan dari kurikulum nasional dan disesuaikan
berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Tinggi No 12 tahun 2012 (tentang
pendidikan tinggi akademik, vokasi dan profesi) dan Kepmen 232/U/2000
(tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian
hasil belajar mahasiswa) serta Kepmen 045/U/2002 (tentang kurikulum inti
pendidikan tinggi).
b. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
c. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
d. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
e. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
f. Pedoman Penyusunan Kurikulum Kursus dan Pelatihan Tahun 2014
Pendidikan Tinggi Vokasi | 79
D. Ruang Lingkup Kebutuhan untuk melengkapi KKNI sudah sangat mendesak mengingat
tantangan dan persaingan global pasar tenaga kerja nasional maupun
internasional yang semakin terbuka.
Untuk itu diperlukan kurikulum yang seragam dan terkini, yang disusun
dengan berlandaskan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagaimana
dinyatakan pada PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
dalam hal penyusunan suatu SKL dan Permendiknas Nomor 47 tahun 2010
tentang SKL Kursus dan pelatihan. Sebagai bentuk perwujudan dari SKL tersebut
maka disusunlah Kurikulum Bidang Teknologi Manufaktur yang didalamnya
terdapat Rencana Program Pembelajaran (RPP).
2. KURIKULUM BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
A. Profil Lulusan Jurusan Teknik Mesin Industri menyiapkan lulusannya benar-benar kompeten
dalam bidangnya. Dengan berbekal ketrampilan dan untuk pengetahuannya
diharapkan seseorang lulusannya mampu (capable ) untuk:
Bekerja sebagai mekanik pada perusahaan yang bergerak di bidang Industri
Mesin dan Mekanik Umum, juga di bidang perancangan/pembuatan perkakas
presisi dan perusahaan pemakai perkakas presisi, pembuat produk, pembuat
mesin.
Bekerja sebagai pelatih/trainer di perusahaan dalam bidang gambar dan
perancangan serta teknik permesinan
Berperan secara efektif dalam lingkungan keilmuannya yang berkembang
fleksibel dan cepat (function effectively in an agile environment of tooling
technology).
Dapat bertindak secara bertanggungjawab dan dengan etika yang benar
(perform in a responsible and ethical manner)
Studi lanjut pada jalur profesional maupun akademik baik di dalam negeri
ataupun di luar negeri (be possible to transfer into appropriate degree program
both profesional stream or academic stream in country or overseas).
Memiliki wawasan kewirausahaan, dimana dengan keterampilan dan
pengetahuan serta sikap yang dibekalkan, suatu saat diharapkan mampu
melakukan usaha sendiri (having business knowledge in addition to their skills,
Pendidikan Tinggi Vokasi | 80
knowledge and performance, they are hopefully able once to be entrepreneur in
their field of competence).
Kurikulum Diploma III Program Studi Teknologi Manufaktur disusun dan
disiapkan agar para lulusan memiliki peran dalam masyarakat dan dunia kerja.
Profil lulusan Program Studi Teknologi Manufaktur
1) Perekayasa Alat Penekan, Penepat dan Pencetak (Tools Maker)
2) Pengatur Pengembangan kualitas Produk Manufaktur (QC)
3) Perencana dan Pengendali Produksi (PPIC)
4) Perekayasa Perlengkapan presisi mesin produksi.
5) Fabrikasi dibidang automotif, mesin dan logam. (Manufakturing)
6) Perawatan Mesin Produksi dan alat produksi
7) Wirausaha
8) Sales Perlengkapan Industri.
B. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran Program Studi merupakan hasil akhir yang nantinya akan
dicapai pada setiap mata kuliah. Capaian Pembelajaran dirumuskan dari kemampuan
yang harus dimiliki pada setiap profil lulusan. Capaian Pembelajaran Program Studi
D3 Teknologi Manufaktur disusun dengan mengacu pada Permendikbud No 49
Tahun 2014 dengan menyesuaikan jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) berdasarkan Perpres No. 8 Tahun 2012. Berdasarkan KKNI maka Program
Studi D3 Teknologi Manufaktur berada pada Level 5. Capaian pembelajaran meliputi
4 aspek yaitu Sikap dan tata nilai, Keterampilan Umum, Keterampilan Khusus dan
Pendidikan Tinggi Vokasi | 81
Penguasaan Pengetahuan. Capain Pembelajaran Program Studi D3 Teknologi
Manufaktur (TMI Teknik Mesin Industri) adalah sebagai berikut:
Sikap dan Tata Nilai
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama,moral, dan etika
3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila
4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain
6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan
7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
8. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
9. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri
10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
Keterampilan Umum
1. Mampu menerapkan pemikian logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam
melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan
standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan
2. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur
3. Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang
keahliannya dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain atau
karya seni, menyusun hasil kajiannya dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi
desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi
Pendidikan Tinggi Vokasi | 82
4. Mampu menyusun hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk kertas kerja,
spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan
tinggi
5. Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku,
spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam
melakukan supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya
6. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja sama dan hasil kerja
sama didalam maupun di luar lembaganya
7. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada
pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya
8. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada
dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara
mandiri
9. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi
Keterampilan Khusus
1. Mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip rekayasa ke dalam prosedur,
proses, sistem, atau metodologi rekayasa terapan untuk menyelesaikan masalah
rekayasa umum (broadly-defined)
2. Mampu mengidentifikasi, merumuskan dan mengambil keputusan dalam
menyelesaikan masalah rekayasa bidang manufaktur dengan metode dan
prosedur yang sudah ditetapkan.
3. Mampu menerapkan prinsip-prinsip sistem penjaminan mutu dalam menangani
masalah rekayasa bidang manufaktur, dengan memperhatikan faktor kualitas,
harga dan waktu serah (quality, cost and delivery).
4. Mampu merancang dan membuat komponen mekanik mesin-mesin sederhana, Jig
and Fixture, dan merencanakan proses pembuatannya menurut fungsi dan
peruntukannya.
5. Mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat perancangan
sofware desain dan menerapkan prinsip dasar gambar teknik kedalam gambar
kerja berbasis teknologi informasi sesuai standar industri
Pendidikan Tinggi Vokasi | 83
6. Mampu memilih material, alat potong dan alat ukur yang sesuai untuk berbagai
kebutuhan dalam pembuatan komponen mekanik.
7. Mampu menggunakan teknologi dan peralatan modern dalam melaksanakan
pekerjaan.
8. Mampu membuat program dan mengoperasikan mesin CNC dalam proses
manufaktur
Penguasaan Pengetahuan
1. Menguasai konsep teoretis sains alam, aplikasi matematika rekayasa; prinsip-
prinsip rekayasa (engineering principles), sains rekayasa dan perancangan
rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem, proses,
produk atau komponen
2. Menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem, proses, produk, atau
komponen menggunakan teknologi pada tataran praktikal (practical area)
3. Menguasai konsep teoritis teknologi rekayasa yang diperlukan pada satu bidang
perancangan mekanik dan Mould & Dies
4. Menguasai pengetahuan tentang codes dan standard yang berlaku untuk
penyelesaian masalah rekayasa
5. Menguasai prinsip dan issue terkini dalam ekonomi, sosial, ekologi secara umum
6. Menguasai pengetahuan tentang teknik berkomunikasi
7. Menguasai pengetahuan tentang perkembangan teknologi terbaru dan terkini;
8. Menguasai pengetahuan prosedural dan operasional kerja bengkel/studio dan
kegiatan laboratorium, serta pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
9. Mampu mengetahui jenis material logam dan non logam, kode material, karakter,
pengujian, enggunaan, dan perlakuan masing-masing material.
C. Bahan Kajian
Kurikulum Diploma III Program Studi Teknologi Manufaktur disusun berdasarkan
bahan kajian. Bahan kajian adalah suatu bangunan ilmu, teknologi atau seni, obyek
yang dipelajari, yang menunjukkan ciri cabang ilmu tertentu, atau dengan kata lain
menunjukkan bidang kajian atau inti keilmuan suatu program studi.
Bahan Kajian Kurikulum Program Studi Teknologi Manufaktur adalah:
1. Manufacturing
2. Product Design
Pendidikan Tinggi Vokasi | 84
3. Material Science
4. Engineering Economics
5. Engineering Science
6. Quality Control
7. System Engineering
8. Humanity & Social Science
9. Natural Science
10. MATH
Page | 85
1. Matriks Hubungan Capaian Pembelajaran dengan Bahan Kajian Hubungan Capaian Pembelajaran dengan Bahan Kajian Program Studi Teknologi Manufaktur adalah sebagai berikut :
No. Capaian Pembelajaran
Ketrampilan Khusus / Kerja
Bahan Kajian
Product Design
Manufac-turing
Material Science
Engineering Economics
Engineering Science
Quality Control
Systems Engineering
Humanity & Social Science
Natural Science
MATH
1.
Mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip rekayasa ke dalam prosedur, proses, sistem, atau metodologi rekayasa terapan untuk menyelesaikan masalah rekayasa umum (broadly-defined)
v v v v v
2.
Mampu mengidentifikasi, merumuskan dan mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah rekayasa bidang manufaktur dengan metode dan prosedur yang sudah ditetapkan.
v v v v v v
3.
Mampu menerapkan prinsip-prinsip sistem penjaminan mutu dalam menangani masalah rekayasa bidang manufaktur, dengan memperhatikan faktor kualitas, harga dan waktu serah (quality, cost and delivery).
v v v
Mampu merancang dan membuat komponen, Jig and Fixture, mekanik mesin-mesin sederhana, dan merencanakan proses pembuatannya menurut fungsi dan peruntukannya.
v v v v v v
4.
Mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat perancangan sofware desain dan menerapkan prinsip dasar gambar teknik kedalam gambar kerja berbasis teknologi informasi sesuai standar industri
v v v v v v
5. Mampu memilih material, alat potong dan alat ukur yang sesuai untuk berbagai kebutuhan dalam pembuatan komponen mekanik
v v
6. Mampu menggunakan teknologi modern dalam melaksanakan pekerjaan v v v
7. Mampu membuat program dan mengoperasikan mesin CNC dalam proses manufaktur
v v v
Pendidikan Tinggi Vokasi | 86
No. Capaian Pembelajaran
Penguasaan Pengetahuan
Bahan Kajian
Product Design
Manufac-turing
Material Science
Engineering Economics
Engineering Science
Quality Control
Systems Engineering
Humanity & Social Science
Natural Science
MATH
1.
Menguasai konsep teoretis sains alam, aplikasi matematika rekayasa; prinsip- prinsip rekayasa (engineering principles), sains rekayasa dan perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem, proses, produk atau komponen
v v v
2.
Menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem, proses, produk, atau komponen menggunakan teknologi pada tataran praktikal (practical area)
v v v
3.
Menguasai konsep teoritis teknologi rekayasa yang diperlukan pada satu bidang perancangan mekanik dan Mould & Dies
v v v v
4. Menguasai pengetahuan tentang codes dan standard yang berlaku untuk penyelesaian masalah rekayasa
v v v v v
5. Menguasai prinsip dan issue terkini dalam ekonomi, sosial, ekologi secara umum v
6. Menguasai pengetahuan tentang teknik berkomunikasi v
7. Menguasai pengetahuan tentang perkembangan teknologi terbaru dan terkini; v v v v
8.
Menguasai pengetahuan prosedural dan operasional kerja bengkel/studio dan kegiatan laboratorium, serta pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
v v
9.
Mampu mengetahui jenis material logam dan non logam, kode material ,karakter, pengujian, kenggunaan, dan perlakuan masing-masing material.
v
Pendidikan Tinggi Vokasi | 87
No. Capaian Pembelajaran
Sikap dan Tata Nilai
Bahan Kajian
Product Design
Manufac-turing
Material Science
Engineering Economics
Engineering Science
Quality Control
Systems Engineering
Humanity & Social Science
Natural Science
MATH
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; v
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika;
v v v v v
3.
Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
v v v v
4.
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
v
5.
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
v
6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
v v v v
7. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; v
8. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; v v v
9. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;
v v v
10. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
v v v
Pendidikan Tinggi Vokasi | 88
No. Capaian Pembelajaran
Keterampilan Umum
Bahan Kajian
Product Design
Manufac-turing
Material Science
Engineering Economics
Engineering Science
Quality Control
Systems Engineering
Humanity & Social Science
Natural Science
MATH
1.
Mampu menerapkan pemikian logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan;
v v v v v
2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur; v v v
3.
Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain atau karya seni, menyusun hasil kajiannya dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
v v
4.
Mampu menyusun hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
v v v v
5.
Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku, spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya;
v v v v
6. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja sama dan hasil kerja sama didalam maupun di luar lembaganya;
v
7.
Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;
v v v
8.
Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;
v v v
9.
Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi;
v v v
Pendidikan Tinggi Vokasi | 89
2. Matrik CP, Bahan Kajian, Bahan Pembelajaran
Dalam mencapai hasil pembelajaran agar sesuai dengan Capaian pembelajaran
yang ditetapkan, Politeknik mengembangkan bahan kajian yang mendukung
pencapaian kemampuan siswa dan menjabarkannya dalam bahan pembelajaran,
sehingga siswa mampu menerima pengetahuan dan kemampuan kerja dengan
baik
No Capaian Pembelajaran
Kemampuan Khusus/Kerja Bahan Kajian
Bahan
Pembelajaran
1
Mampu menerapkan matematika,
sains, dan prinsip rekayasa ke
dalam prosedur, proses, sistem,
atau metodologi rekayasa terapan
untuk menyelesaikan masalah
rekayasa umum (broadly-defined)
Engineering
Economics
Engineering Science
Systems Engineering
Natural Science
MATH
Teknik Perancangan
Mekanikan &
Dinamika
Elemen Mesin
Ilmu Kekuatan
matrial
Matematika & Fisika
Praktek Bengkel /
Industri
2
Mampu mengidentifikasi,
merumuskan dan mengambil
keputusan dalam menyelesaikan
masalah rekayasa bidang
manufaktur dengan metode dan
prosedur yang sudah ditetapkan.
Manufacturing
Material Science
Quality Control
Engineering
Economics
Humanity & Social
Science
Teknik Manufaktur
Pratik Bengkel
Ilmu bahan
Manajemen Bengkel
Quality Control (QC)
Praktek Bengkel /
Industri
3
Mampu menerapkan prinsip-
prinsip sistem penjaminan mutu
dalam menangani masalah
rekayasa bidang manufaktur,
dengan memperhatikan faktor
kualitas, harga dan waktu serah
(quality, cost and delivery).
Manufacturing
Material Science
Quality Control
Teknik Manufaktur
Praktik Produksi
Ilmu Bahan
PPIC
QC
4
Mampu merancang dan membuat
komponen, Jig and Fixture,
mekanik mesin-mesin sederhana,
dan merencanakan proses
pembuatannya menurut fungsi
dan peruntukannya.
Product Design
Manufacturing
Material Science
Engineering
Economics
Engineering Science
Mould & Dies Desain
Praktik Produksi
Ilmu Bahan
Pengembangan
Produk
Praktek Bengkel /
Industri
5 Mampu memilih sumberdaya dan
memanfaatkan perangkat
Product Design
Material Science
CAD
CAM
Pendidikan Tinggi Vokasi | 90
perancangan sofware desain dan
menerapkan prinsip dasar
gambar teknik kedalam gambar
kerja berbasis teknologi
informasi sesuai standar industri
Engineering
Economics
Engineering Science
Quality Control
CAE
Teknik CNC
6
Mampu memilih material, alat
potong dan alat ukur yang sesuai
untuk berbagai kebutuhan dalam
pembuatan komponen mekanik
Material Science
Engineering Science
Quality Control
Praktek Bengkel /
Industri
Toolling
HTM
Meansuring tools
7
Mampu menggunakan teknologi
modern dalam melaksanakan
pekerjaan.
Product Design
Manufacturing
Systems Engineering
CAM
Teknik
Pemrograman
Pneomatic Hydrolic
&PLC
8
Mampu membuat program dan
mengoperasikan mesin CNC
dalam proses manufaktur
Product Design
Manufacturing
Quality Control
CAD/CAM
Teknik CNC
Praktek Bengkel /
Industri
No Capaian Pembelajaran
Penguasaan Pengetahuan Bahan Kajian
Bahan
Pembelajaran
1
Menguasai konsep teoretis sains
alam, aplikasi matematika
rekayasa; prinsip- prinsip
rekayasa (engineering principles),
sains rekayasa dan perancangan
rekayasa yang diperlukan untuk
analisis dan perancangan sistem,
proses, produk atau komponen
Systems Engineering
Natural Science
MATH
Teknik Perancangan
Elemen Mesin
Ilmu Bahan
Fisika
Matenatika Teknik
2
Menguasai prinsip dan teknik
perancangan sistem, proses,
produk, atau komponen
menggunakan teknologi pada
tataran praktikal (practical area)
Product Design
Systems Engineering
Engineering Science
Gambar Teknik
Teknik Manufaktur
Teknik Kendali / PH
Teknik Listrik
&Elektronika
3
Menguasai konsep teoritis
teknologi rekayasa yang
diperlukan pada satu bidang
perancangan mekanik dan Mould
& Dies
Product Design
Systems Engineering
Engineering Science
Manufacturing
CAD & CAE
Metal Press Working
& Plastic Processing
1
4 Menguasai pengetahuan tentang
codes dan standard yang berlaku
Product Design
Material Science
Teknik CNC
Ilmu Logam
Pendidikan Tinggi Vokasi | 91
untuk penyelesaian masalah
rekayasa
Systems Engineering
Engineering Science
Manufacturing
Elemen Mesin
Ilmu Kekuatan bahan
5
Menguasai prinsip dan issue
terkini dalam ekonomi, sosial,
ekologi secara umum
Engineering
Economics
Teknik Perancangan
Manajemen Bengkel
6 Menguasai pengetahuan tentang
teknik berkomunikasi
Humanity & Social
Science
Teknik
Berkomunikasi
Bahasa Inggris
Etika Dasar
7
Menguasai pengetahuan tentang
perkembangan teknologi terbaru
dan terkini;
Product Design
Systems Engineering
Engineering Science
Manufacturing
Teknik CNC
PLC
Otomasi / Teknik
Kendali
8
Menguasai pengetahuan
prosedural dan operasional kerja
bengkel/studio dan kegiatan
laboratorium, serta pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)
Systems Engineering
Quality Control
PPIC
Mantanace
ISO Manajemen
9
Mampu mengetahui jenis material
logam dan non logam, kode
material ,karakter, pengujian,
enggunaan, dan perlakuan
masing-masing material.
Material Science
Ilmu Bahan
Polimer/Bahan
Plastik
No Capaian Pembelajaran
Keterampilan Umum Bahan Kajian
Bahan
Pembelajaran
1
Mampu menerapkan pemikian
logis, kritis, inovatif, bermutu, dan
terukur dalam melakukan
pekerjaan yang spesifik di bidang
keahliannya serta sesuai dengan
standar kompetensi kerja bidang
yang bersangkutan;
Manufacturing
Material Science
Quality Control
Product Design
Systems Engineering
Teknik Perancangan
Mekanikan &
Dinamika
Elemen Mesin
Ilmu Kekuatan
matrial
Matematika & Fisika
Praktik Permesinan
2
Mampu menunjukkan kinerja
mandiri, bermutu dan terukur;
Manufacturing
Quality Control
Product Design
Praktik Permesinan/
Bengkel
Pratek Industri
Manajemen Bengkel
Quality Control (QC)
Teknik Manufaktur
Pendidikan Tinggi Vokasi | 92
Teknik Perancangan
3
Mampu mengkaji kasus
penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memperhatikan
dan menerapkan nilai humaniora
sesuai dengan bidang keahliannya
dalam rangka menghasilkan
prototype, prosedur baku, desain
atau karya seni, menyusun hasil
kajiannya dalam bentuk kertas
kerja, spesifikasi desain, atau esai
seni, dan mengunggahnya dalam
laman perguruan tinggi;
Product Design
Manufacturing
Quality Control
Systems Engineering
Praktek Bengkel /
Industri
Teknik Manufaktur
Praktik Produksi
Ilmu Bahan
PPIC / QC
Manajemen Bengkel
4
Mampu menyusun hasil kajian
tersebut di atas dalam bentuk
kertas kerja, spesifikasi desain,
atau esai seni, dan
mengunggahnya dalam laman
perguruan tinggi;
Product Design
Manufacturing
Quality Control
Systems Engineering
Mould & Dies Desain
Praktik Produksi
Pengembangan
Produk
Kewirausahaan
5
Mampu mengambil keputusan
secara tepat berdasarkan
prosedur baku, spesifikasi desain,
persyaratan keselamatan dan
keamanan kerja dalam melakukan
supervisi dan evaluasi pada
pekerjaannya;
Product Design
Manufacturing
Quality Control
Systems Engineering
Praktek Bengkel /
Industri
CAD; CAM; CAE
Teknik CNC
Etika
6
Mampu memelihara dan
mengembangkan jaringan kerja
sama dan hasil kerja sama
didalam maupun di luar
lembaganya;
Humanity & Social
Science
Manajemen Bengkel
Kewirausahaan
Teknik
Berkomunikasi
Etika
7
Mampu bertanggungjawab atas
pencapaian hasil kerja kelompok
dan melakukan supervisi dan
evaluasi terhadap penyelesaian
pekerjaan yang ditugaskan
kepada pekerja yang berada di
bawah tanggungjawabnya;
Product Design
Manufacturing
Quality Control
Praktek Bengkel /
Industri
CAM
Teknik
Pemrograman
Pneomatic Hydrolic
PLC / Otomasi
8 Mampu melakukan proses
evaluasi diri terhadap kelompok
Product Design
Manufacturing
Praktek Bengkel /
Industri
Pendidikan Tinggi Vokasi | 93
kerja yang berada dibawah
tanggung jawabnya, dan mampu
mengelola pembelajaran secara
mandiri;
Humanity & Social
Science
Manajemen Bengkel
Kewirausahaan
Teknik Perancangan
9
Mampu mendokumentasikan,
menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk
menjamin kesahihan dan
mencegah plagiasi;
Product Design
Quality Control
Systems Engineering
Praktek Bengkel /
Industri
Manajemen Bengkel
QC & PPIC
Teknik Perancangan
Mantanace
No Capaian Pembelajaran
Keterampilan Umum Bahan Kajian Bahan Pembelajaran
1
Bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius;
Humanity & Social
Science
Etika
Kewarganegaraan/Pancasila
2
Menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dalam
menjalankan tugas
berdasarkan agama,moral,
dan etika;
Humanity & Social
Science
Product Design
Manufacturing
Systems
Engineering
Engineering
Economics
Etika
Kewarganegaraan/Pancasila
Praktek Bengkel / Industri
Teknik Perancangan
Manajemen Bengkel, PPIC
3
Berkontribusi dalam
peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan
Pancasila;
Humanity & Social
Science
Product Design
Manufacturing
Systems
Engineering
Etika
Kewarganegaraan/Pancasila
Teknik Perancangan
Praktek Bengkel / Industri
4
Berperan sebagai warga
negara yang bangga dan cinta
tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara
dan bangsa;
Humanity & Social
Science
Kewarganegaraan/Pancasila
Bahasa
5
Menghargai keanekaragaman
budaya, pandangan, agama,
dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan
orisinal orang lain;
Humanity & Social
Science
Systems
Engineering
Kewarganegaraan/Pancasila
Etika
Teknik perancangan
Pendidikan Tinggi Vokasi | 94
6
Bekerja sama dan memiliki
kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
Humanity & Social
Science
Product Design
Manufacturing
Systems
Engineering
Etika
Kewarganegaraan/Pancasila
Mamajemen
Praktek Bengkel / Industri
7
Taat hukum dan disiplin
dalam kehidupan
bermasyarakat dan
bernegara;
Humanity & Social
Science
Kewarganegaraan/Pancasila
8
Menginternalisasi nilai,
norma, dan etika akademik;
Systems
Engineering
Quality Control
Humanity & Social
Science
Etika
Praktek Bengkel / Industri
Teknik Perancangan
9
Menunjukkan sikap
bertanggungjawab atas
pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri;
Humanity & Social
Science
Product Design
Manufacturing
Systems
Engineering
Praktek Bengkel / Industri
Teknik Manufaktur
Etika
Teknik Perancangan
10
Menginternalisasi semangat
kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan.
Humanity & Social
Science
Product Design
Manufacturing
Systems
Engineering
Kewirausahaan
Manajemen Bengkel
Prktek bengkel
Teknik perancangan
3. Matrix Pencapaian Kualifikasi Ukuran Kedalaman
Pembelajaran
(Harrow)
Ranah Keahlian
Men
iru
Men
ggu
nak
a
n
Ket
epat
an
Men
erap
kan
Mer
angk
aik
ann
N
atu
rali
sasi
1. Manufacturing (Technological Skills)
1.1 Mesin dan Mekanik Dasar ( Basic Mechanic )
1.2 Mesin dan Mekanik Terapan (Applied Mechanic)
1.3 Mesin dan Mekanik Lanjut ( Advanced Mechanic)
Pendidikan Tinggi Vokasi | 95
1.4 Pembuatan ( Manufacturing )
1. Engineering Science
2. Product Design
3. Quality Control
4. Material Science
5. Engineering Economics
6. System Engineering
Ukuran Kedalaman
Pembelajaran
Bloom)
Ranah Keahlian Men
gen
al
Men
geta
h
ui
Mem
aha
mi
Men
erap
k
an
Sin
tesa
Eva
luas
i
Mem
utu
s
kan
7. Natural Science
7.1 Matematika
7.2 Fisika
7.3 Mekanika
8. Humanity & Social Science
8.1 Kemampuan Komunikasi (Communication
Skills)
8.2 Kemampuan komputer (Computer Skills)
8.3 Kemampuan berbudaya (Cultural Skills)
8.4 Kemampuan Bekerjasama (Team-work Skills)
8.5 Kemampuan Melatih ( Training Skills )
8.6 Kemampuan Berwirausaha (Entrepreneurship)
4. Matriks Hubungan Mata Kuliah dengan Bahan Kajian
Mata kuliah yang membentuk kurikulum disusun saling berhubungan dengan
bahan kajian yang membangun 4 (empat) domain capaian pembelajaran, yaitu (1)
sikap, (2) keterampilan umum, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan khusus.
Hubungan mata kuliah dengan bahan kajian adalah sebagaia berikut:
Pendidikan Tinggi Vokasi | 96
No. Nama Mata Kuliah Bahan Kajian Inti 1. Etika Dasar Humanity & Social Sciences 2. Bahasa Inggris 1 Humanity & Social Sciences 3. Gambar Teknik 1 Product Design 4. Pengetahuan Komputer Engineering Science 5. Matematika 1 MATH 6. Fisika Dasar Natural Science 7. Ilmu Bahan 1 Material Science
8. Mekanika Teknik Engineering Science 9. Teknik Pengukuran Quality Control
Manufacturing
10. Teknik Listrik Dan Elektronika Dasar System Engineering 11. Teknik Manufaktur 1 Manufacturing 12. Kerja Bubut Dasar Manufacturing 13. Kerja Frais Dasar Manufacturing 14. Kerja Gerinda Alat 1 Manufacturing 15. Kerja Bangku Manufacturing 16. Gambar Teknik Dasar Product Design
17. Listrik Dan Elektronika Dasar System Engineering 18. Etika Sosial Humanity & Social Sciences 19. Bahasa Inggris 2 Humanity & Social Sciences 20. Pendidikan Kewarganegaraan Humanity & Social Sciences 21. Ilmu Bahan 2 Material Science 22. Matematika 2 MATH 23. Gambar Teknik 2 Product Design 24. Teknik Pemrograman Engineering Sceince 25. Elemen Mesin 1 Engineering Sceince 26. Mekanika Teknik 2 Engineering Sceince 27. Teknik Cnc Engineering Systems 28. Teknik Manufaktur 2 Manufacturing 29. Listrik Dan Elektronika Lanjutan System Engineering 30. Kerja Bubut Terapan Manufacturing 31. Kerja Frais Terapan Manufacturing 32. Pengelasan Manufacturing 33. Perlakuan Panas Manufacturing 34. Kerja Gerinda Alat 2 Manufacturing 35. Kerja Bangku 2 Manufacturing 36. Gerinda Manufacturing 37. Quality Control 1 Quality Control 38. Milling Cnc Manufacturing 39. Kerja CAD 1 Manufacturing 40. Pendidikan Pancasila Humanity & Social Sciences 41. Bahasa Inggris 3 Humanity & Social Sciences 42. Elemen Mesin 2 Engineering Sceince 43. Pneumatik-Hidrolik System Engineering 44. Teknik Manufaktur 3 Manufacturing 45. Teknik Perancangan Product Design
Pendidikan Tinggi Vokasi | 97
No. Nama Mata Kuliah Bahan Kajian Inti 46. Teknik Kendali 1 System Engineering 47. Metal Press Working & Plastic
Processing 1 Manufacturing
48. Manajemen Industri Social Science 49. Kewirausahaan Social Science 50. Perawatan & Reparasi System Engineering 51. Teknik Berkomunikasi Dan
Presentasi Social Science
52. Kerja Mesin Milling Dan Bubut Cnc 2 Manufacturing 53. Kerja Gerinda Manufacturing 54. Kerja Erosi Dan Wire Cut Manufacturing 55. Kerja Perawatan Dan Reparasi Manufacturing 56. Kerja Cad 2 Product Design 57. Production Planning Quality Control 58. Perakitan Mold & Die Manufacturing
Product Design 59. Quality Control 2 Quality Control 60. Pembelajaran Humanity & Social Science 61. Listrik Dan Elektronika Lanjut Engineering Science 62. Tugas Akhir Manufacturing
Product Design Engineering Sceince System Engineering
5. Matrik Matakuliah dan beban Belajar mahasiswa
Bahan Kajian Inti
Jumlah SKS = 20 20 20 20 20 20
Blok Tahun I Tahun II Tahun III
Parsial / Semester 1 2 3 4 5 6
Engineering Sceince
Teknik Pemrograman 1
Elemen Mesin 2 2
Pengetahuan Komputer 2
Teknik Pengukuran 2
Teknik CNC 2
Mekanika Teknik 2 2
Tugas Akhir
System Engineering
Listrik Dan Elektronika 2 1
Pneumatik-Hidrolik 2
Teknik Kendali (PLC) 1 2
Perawatan & Reparasi 1
Tugas Akhir 1
Product Design Gambar Teknik 2 1 2
CAD & CAM 2
Pendidikan Tinggi Vokasi | 98
Bahan Kajian Inti
Jumlah SKS = 20 20 20 20 20 20
Blok Tahun I Tahun II Tahun III
Parsial / Semester 1 2 3 4 5 6
Perakitan Mold & Die 2
Teknik Perancangan 2
Tugas Akhir 1
Quality Control Teknik Pengukuran 2
Quality Control 2 1
Production Planning 2
MATH Matematika 2 1
Material Science
Ilmu Bahan 2 1
Natural Science Fisika Dasar 2
Humanity & Social Science
Manajemen Industri 2
Kewirausahaan 1
Teknik Berkomunikasi Dan Presentasi
1
Etika 1 1
Pancasila & Kewarganegaraan
1 1
Bahasa Inggris 2 2 2
TA (tata tulis ilmiah/bhs Indonesi)
1
Pembelajaran (supervisi) 1
Manufacturing Teknik Manufaktur 2 2 2
Kerja Bubut Dasar 4 2
Kerja Frais Dasar 4 2
Kerja Gerinda Alat 3 2
Kerja Bangku 5 2
Pengelasan 2
Perlakuan Panas 2
Kerja CNC (milling & Turning)
2 6
Metal Press Working & Plastic Processing 2
Kerja Erosi Dan Wire Cut 2
Kerja Perawatan Dan Reparasi
2
Perakitan Mold & Die 2
Tugas Akhir 2
Page | 99
6. Jenjang Matakuliah
Pendidikan Tinggi Vokasi | 100
7. Level Pencapaian Ketrampilan Khusus dan Penguasaan Pengetahuan
8. Penilaian Belajar Mahasiswa Terhadap kemajuan belajar mahasiswa dilakukan penilaian secara berkala
yang berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan pengamatan oleh dosen /
pengajar.
Ujian diselenggarakan melalui ujian akhir semester dan ujian akhir program
studi.
Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan hurup A, B, C, D dan E yang masing
masing bernilai 4, 3, 2, 1 dan 0.
Syarat kelulusan program pendidikan ditetapkan sebagai berikut :
a) Nilai Praktek tingkat 1,2, dan 3 sekurang-kurangnya 5,51 ( lima, lima
satu) atau C.
b) Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK ) minimum 2,00 ( dua, nol nol ).
c) Jumlah nilai D Keseluruhan sebanyak-banyaknya 7 ( tujuh ), tidak
memiliki nilai E.
Tanda Lulus ( Ijazah ), Tanda Tamat
Pendidikan Tinggi Vokasi | 101
a) Tanda Lulus ( Ijazah ) diberikan kepada mahasiswa yang telah
memenuhi persyaratan kelulusan dan kepadanya diberikan gelar
profesional Ahli Madya ( A.Md ) jurusan Teknik Mesin Industri.
b) Tanda Tamat diberikan kepada peserta didik yang tidak memenuhi
persyaratan kelulusan
D. Daftar Modul
NO JUDUL MODUL dan BUKU TK. PRODI
1 Modul Bending of Profiles and Sheet Metals 1 TMI
2 BUKU BUDI PEKERTI 1 TMI
3 Buku Pedoman Akademik 1 TMI
4 Modul English For Engineer volume 1 1 TMI
5 Modul Gambar Tehnik - Suplemen 1 TMI
6 Modul Gambar Tehnik - VSM 1 TMI
7 Modul Heat Treatment of Metal 1 TMI
8 Modul Ilmu Logam / Metallurgy, (Sinter + Plastik) 1 TMI
9 Modul Imagery (Revisi) 1 TMI
10 Modul Mekanika Teknik 1 1 TMI
11 Modul Mekanika Teknik 2 1 TMI
12 Modul Membaca Gambar Teknik 1 (LTZ 1) 1 TMI
13 Modul Membaca Gambar Teknik 2 (LTZ 2) 1 TMI
14 Modul Membaca Gambar Teknik 3 (LTZ 3) 1 TMI
15 Modul Panduan Praktek Tool Grinding 1 1 TMI
16 Modul Pengukuran dan Pemeriksaan dengan Alat 1 TMI
17 Modul Strength of Materials 1 TMI
18 Tabel Elemen Mesin 1 TMI
19 Modul Tehnik Listrik (Hans Romer) 1 TMI
20 Modul Teknik Manufaktur Bench Work (Semester 1) 1 TMI
21 Modul Teknik Manufaktur Milling - Semester 1 1 TMI
22 Modul Teknik Pengukuran (Metrologi Industri) 1 TMI
23 Modul Toleransi 1 TMI
Pendidikan Tinggi Vokasi | 102
NO JUDUL MODUL dan BUKU TK. PRODI
24 Modul Elektronika dan Teknik Digital 2 -
25 Modul Hydraulics - VTC (Vocational Training Course) 2 TMI
26 Modul Maho, Training Literature CNC 432 2 TMI
27 Modul ARC Welding / Las Busur Listrik 2 TMI
28 Modul Bantalan Gelinding / Rolling Bearing 2 TMI
29 Modul English For Engineer volume 2 2 TMI
30 Modul Formula Handbooks, Metal Trades and Technical Draughtsman
2 TMI
31 Modul Gas Welding (Tan Lay Hing) 2 TMI
32 Modul Kekuatan dan Tegangan Ijin 2 TMI
33 Modul Mekanika Teknik 2 : Dinamika 2 TMI
34 Modul Panduan Praktek Gerinda 2 2 TMI
35 Modul Petunjuk Untuk Merawat & Mengganti Bantalan Gelinding
2 TMI
36 Modul Poros Penyangga dan Poros Transmisi 2 TMI
37 Modul Transmisi Sabuk / Belt Drive 2 TMI
38 Modul Erosi 3 TMI
39 Modul Hermle TNC 407 / 415 3 TMI
40 Modul Panduan Praktek Gerinda 3 3 TMI
41 Modul Pneumatik 3 TMI
42 Tutorial CNC (Hi-Cell CA 23 CNC, 128 CNC, 325 CNC, dll) 3 TMI
43 Modul Manajemen Industri 1 3 TMI
44 Modul Manajemen Industri 2 3 TMI
45 Outline Kuliah Manajemen Bisnis 3 TMI
46 Modul Punching Tool 1 3 TMI
47 Modul Punching Tool 2 (Deep Drawing) 3 TMI
48 Modul Roda Gigi 1 3 TMI
49 Modul Roda Gigi 2 3 TMI
50 Tata Laksana Industri 3 TMI
51 Modul Praktik BW Level 1 s/d 3 1 TMI
52 Modul Praktik Turning Level 1 s/d 3 1 TMI
Pendidikan Tinggi Vokasi | 103
NO JUDUL MODUL dan BUKU TK. PRODI
53 Modul Praktik Milling Level 1 s/d 3 1 TMI
54 Modul Praktek Tool Granding level 1 s/d 3 1 TMI
55 Modul Praktek Gambar Teknik Dasar 1 TMI
56 Modul Praktik listrik Dasar 1 TMI
Page | 104
A. Rencana Pembelajaran
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Politeknik ATMI Surakarta
Matakuliah / Kode : Praktik Kerja Bangku / BW Program Studi : TMI; TPM; TMK Semester / SKS : 1 dan 2 (sistim Blok 240 jam) / 5 ( Lima ) Dosen : Andi Rinanto. ST & Rahmat Tri H. ST Capaian Pembelajaran yang dibebankan dalam matakuliah ini
:Mahasiswa mampu menggunakan peralatan kerja bangku, dan mampu melakukan gerakan secara horizontal menggunakan kikir dengan ketelitian 0,02 ( // 0,02 ; 0.02)
Hari
KE
KEMAMPUAN
AKHIR YANG
DIHARAPKAN
BAHAN KAJIAN
METODE
PEMBELAJ
ARAN
WAKTU
PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA
KRITERIA DAN
INDIKATOR
PENILAIAN BOBOT
NILAI
1 Mengenal teknis pelaksanaan BW
Standart Oprasional section Benchwork
Demonstrasi; Ceramah; Diskusi
4 jam Mengunakan perlengkapan sesuai prosedur
Mampu mengunakan alat BW dgn benar
1 Mengenal peralatan kerja bangku
Perlengkapan Mengikir
Ceramah
Demonstra
si
4 jam Mengisi Lembar inventaris
Peralatan BW
Mampu mengidentifikasi alat secara tepat
2 Memahami proses pengikiran
Mengenal dan menggunakan alat ukur dan alat pembanding, alat penera
Ceramah; Diskusi; Demonstrasi
2 jam Mengunakan Kaliper;
Mikrometer; Square line;
Hair line; Rugo test; Dial
indicator; Surface plate;
Cylinder block; Filler
gauge; Bevel protractor
Mampu mengunakan alat ukur dan alat penera dengan tepat
Pendidikan Tinggi Vokasi | 105
Membaca tabel toleransi, drill for thread, dan gambar kerja
Ceramah; Diskusi; Demonstrasi
2 jam Mengunakan Tabel toleransi; Tabel drill for thread; Gambar kerja
Mampu membaca tabel dengan tepat
Praktek pengikiran Ceramah; Diskusi; Demonstrasi
4 jam Membuka tutup tanggem Pencekaman benda kerja; Posisi berdiri; Pemegangan kikir; Gerakan pengikiran; Tekanan pengikiran; Jenis pengikiran (lurus, cross cut,chamfer, radius, profil); Perawatan kikir
Mampu mengunakan tool BW ( kikir) dengan benar
3 s/d 5
Latihan BW 1 Membuatan Blok Toleransi umum kasar Kekasaran N8 Kerataan >0,1 Ketegak lurusan >0,1
Praktik dan diskusi
20 jam
Mahasiswa membuat
perencanaan kerja
Mahasiswa mempraktekkan secara pribadi
Mampu menyelesaikan Latihan 1 dengan Nilai > 5,51
6 s/d 7
Kompetensi 1 Pengikiran rata dan siku dengan ketelitian 0.1 mm
Pembuatan Blok
Toleransi umum
kasar; Kekasaran N8;
Kerataan >0,1
Ketegak lurusan >0,1
Elektrik scriber
Praktik dan diskusi
15 jam
Mahasiswa membuat
perencanaan kerja
Mahasiswa mempraktekkan secara pribadi
Mampu menyelesaikan LKompetensi 1 dengan Nilai > 5,51
5 %
8 s/d 9
Kompetensi 2 menggergaji lurus
Pembuatan Blok
Toleransi umum
middle; Kekasaran N8;
Kerataan > 0,1
Ketegak lurusan>0,1
Praktik dan diskusi
15 jam
Mahasiswa membuat
perencanaan kerja
Mahasiswa mempraktekkan menggergaji secara pribadi.
Mampu menyelesaikan Kompetensi 2 dengan Nilai > 5,51
5 %
Pendidikan Tinggi Vokasi | 106
Marking;
Penggergajian
10 s/d 11
Kompetensi 3 mengikir chamfer
Pembuatan Blok
Toleransi umum
middle dan khusus
0,1; Kekasaran N8
Kerataan ± 0,1;
Ketegak lurusan 0,1
Marking
Penggergajian
Praktik dan diskusi
15 jam
Mahasiswa membuat
perencanaan kerja
Mahasiswa mempraktekkan mengikir chamfer secara pribadi.
Mampu menyelesaikan Kompetensi 3 dengan Nilai > 5,51
5 %
12 s/d 13
Latihan 2 proses marking dan penandaan
Pembuatan garis
(marking )
Proses stamping
Demonstrasi; Praktik dan diskusi
15 jam
Mahasiswa membuat
perencanaan kerja
Mahasiswa mempraktekkan marking & stamping secara pribadi
Mampu menyelesaikan Latihan 2 dengan Nilai > 5,51
5 %
14 s/d 16
Kompetensi 4 membuat alur cross cut, toleransi khusus 0,1, membuat ulir, kehalusan N7, mengikir radius
Pembuatan Blok
Crosscut filling
Toleransi umum
middle & khusus 0,1;
Kekasaran N7
Kerataan ± 0,1;
Ketegak lurusan 0,1
Marking; Pengeboran;
Pengetapan; Radius
luar; Stamping
Praktik dan diskusi
15 jam
Mahasiswa membuat
perencanaan kerja
Mahasiswa mempraktekkan pengikiran alur dan pengikiran silang secara pribadi
Mampu menyelesaikan Kompetensi 4 dengan Nilai > 5,51
7.5 %
16 s/d 17
Kompetensi 5 membuat alur cross cut,
Pembuatan Blok Crosscut filling
Praktik dan diskusi
15 jam
Mahasiswa mempraktekkan pengikiran dengan alur
Mampu menyelesaikan Kompetensi
7.5 %
Pendidikan Tinggi Vokasi | 107
toleransi khusus 0,05, membuat lubang ISO, kehalusan N7, mengikir radius
Toleransi umum middle &khusus 0,05; Kekasaran N7 Kerataan ± 0,1 Ketegak lurusan 0,1 Marking; Pengeboran Reaming; Radius dalam; Stamping
menyilang 60’ dan membuat lobang presisi ISO toleransi serta mengikir radius secara pribadi
5 dengan Nilai > 5,51
18 s/d 20
Kompetensi 6 membuat ukuran toleransi 0,05 dengan kesejajaran 0,05 dan membuat profil
Pembuatan Blok Crosscut filling Toleransi umum middle; Toleransi khusus 0,05 Kekasaran N6 Kerataan 0,05 Ketegak lurusan 0,05; Marking Pengeboran
Praktik dan diskusi; mentoring
20 jam
Mahasiswa mempraktekkan pengikiran presisi 0.05 mm dan dengan kehalusan permukaan N6 secara pribadi
Mampu menyelesaikan Kompetensi 6 dengan Nilai > 5,51
10 %
21 s/d 23
Kompetensi 7 membuat ukuran toleransi 0,05 dengan kesejajaran 0,05 dan membuat profil
Pembuatan Blok Toleransi umum fine Toleransi khusus 0,05 Kekasaran N6 Kerataan 0,05 Ketegak lurusan 0,05; Marking Drilling; Chisseling Pembuatan profil
Praktik dan diskusi; mentoring
20 jam
Mahasiswa mempraktekkan pengikiran presisi 0.05 mm dan dengan kehalusan permukaan N6 , membuat lobang dgn bor, serta chiseling secara pribadi
Mampu menyelesaikan Kompetensi 7 dengan Nilai > 5,51
10 %
24 s/d 26
Kompetensi 8 membuat ukuran toleransi 0,05 dengan
Pembuatan Blok Toleransi umum fine Toleransi khusus 0,05 Kekasaran N6
Praktik dan diskusi; mentoring
20 jam
Mahasiswa mempraktekkan pengikiran presisi 0.03 mm dan dengan kehalusan
Mampu menyelesaikan Kompetensi
12.5 %
Pendidikan Tinggi Vokasi | 108
kesejajaran 0,03 dan membuat profil
Kerataan 0,03 Ketegak lurusan 0,05 Marking Chisseling Pembuatan profil
permukaan N6 secara pribadi
8 dengan Nilai > 5,51
27 s/d 28
Kompetensi 9 membuat ukuran toleransi 0,03 dengan kesejajaran 0,03 dan membuat profil
Pembuatan Blok Toleransi umum fine Toleransi khusus 0,05 Kekasaran N6 Kerataan 0,03 Ketegak lurusan 0,03 Marking Pembuatan profil Pembuatan lubang ISO
Praktik dan diskusi; mentoring
20 jam
Mahasiswa mempraktekkan pengikiran presisi 0.05 mm bidang datar dan ketegaklurusan 0.003 mm dan dengan kehalusan permukaan N6 serta pembuatan lobang presisi ISO toleransi secara pribadi
Mampu menyelesaikan Kompetensi 9 dengan Nilai > 5,51
12,5 %
29 s/d 30
Kompetensi 10 membuat ukuran toleransi 0,03 dengan kesejajaran 0,02 dan membuat profil
Pembuatan Blok Toleransi umum fine Toleransi khusus 0,05 Kekasaran N6 Kerataan 0,02 Ketegak lurusan 0,03 Marking Pembuatan profil Pembuatan lubang ulir
Praktik dan diskusi; mentoring
20 jam
Mahasiswa mempraktekkan pengikiran presisi 0.02 mm ketegaklurusan 0.02 mm dan dengan kehalusan permukaan N6 secara pribadi
Mampu menyelesaikan Kompetensi 10 dengan Nilai > 5,51
15 %
31 s/d 36
Praktek Produksi dengan mengerjakan barang dengan toleransi ukuran khusus 0,05 dengan
Praktek Produksi dengan pekerjaan banchwork
Praktek Produksi
30 jam
Mahasiswa praktek produksi dengan problem produk rial dalam pengerjaan BW
Mampu menyelesaikan produk dengan nilai > 6
10 %
Pendidikan Tinggi Vokasi | 109
kesejajaran 0,02 dalam estimasi waktu tertentu
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Politeknik ATMI Surakarta
Matakuliah / Kode : Teknik Perancangan : TP Program Studi : TMI Semester / SKS : 5 : 3 Dosen : Yudha Samodra HM, ST, M.Eng Capaian Pembelajaran yang dibebankan dalam matakuliah ini
: Mahasiswa mampu
MG
KE
KEMAMPUAN AKHIR
YANG DIHARAPKAN BAHAN KAJIAN
METODE
PEMBELAJA
RAN
WAKTU
PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA
KRITERIA DAN INDIKATOR
PENILAIAN
BOBOT NILAI
1-2
3-4
5-6
7
8-10
11
12
13
14
15-16
Pendidikan Tinggi Vokasi | 110
C. Kurikulum Unggulan Politeknik CALTEX
IDENTITAS PROGRAM STUDI
Institusi : Politeknik Caltex
Jurusan : Teknik Elektro
Program Studi : D3 Teknik Elektronika
Level KKNI : 5
PROFIL LULUSAN
NO PROFIL UMUM Deskripsi Generik Deskripsi Spesifik
(Teknik Elektronika)
1 Senior Teknisi
(otomasi industri,instrumentasi
industri,field specialist,dll)
Personal yang
mengoperasikan, merawat dan
memperbaiki perangkat
operasional di dunia industri
Mengoperasikan tools/perangkat
/peralatan elektronik serta merawat dan
memperbaiki tools /perangkat/ peralatan
yang digunakan.
2 Junior Supervisor Personal yang mengawasi
proses pengerjaan produk
Mengawasi proses pengerjaan produk
sistem elektronika
3 Desainer
(Rancangan sistem elektronika)
Personal yang merancang
sistem elektronika
Merancang sistem berbasis elektronika
Pendidikan Tinggi Vokasi | 111
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
No Komponen CP Deskripsi Generik KKNI
Jenjang 5 (D3- Teknik Elektronika)
1 Sikap*
(diterbitkan oleh
KKNI)
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral,
dan etika;
c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkanPancasila;
d. Berperansebagaiwarga negara yang bangga dan cinta tanah air, memilikinasionalismeserta
rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat
atau temuan orisinal orang lain
f. Bekerjasama dan memiliki kepekaan social serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan;
g. Taat hokum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
2 Kemampuan
Umum*
a. mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan menganalisis data dengan beragam
metode yang sesuai,baik yang belum maupun yang sudah baku
b. mampu menunjukkan kinerja bermutu dan terukur
Pendidikan Tinggi Vokasi | 112
(Diterbitkan oleh
KKNI)
c. mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang
keahlian terapannya didasarkanpadapemikiran logis, inovatif,
danbertanggungjawabatashasilnyasecara mandiri
d. mampu menyusun laporan hasil danproses kerja secara akurat dan
sahihsertamengomunikasikannya secara efektif kepadapihak lain yang membutuhkan
e. mampubekerja sama, berkomunikasi, dan berinovatifdalampekerjaannya
f. mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompokdanmelakukan supervisi dan
evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepadapekerja yang berada di
bawahtanggungjawabnya
g. mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah
tanggung jawabnya, dan mengelola pengembangan kompetensi kerja secara mandiri
h. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data
untukmenjaminkesahihan dan mencegah plagiasi pekerjaan yang berada dibawah
tanggungjawabnya, dan mengelola pengembangan kompetensi kerja secara mandiri
3 Kemampuan
Khusus
a. Mampu menerapkan dan menerjemahkan konsep matematis dan fisika untuk
mengoperasikan, merawat dan trouble-shooting instrumentasi dan peralatan elektronika
industri
b. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah rekayasa elektronika berdasarkan
pengetahuan kode, database, metode penyelesaian pekerjaan masalah melibatkan
pertimbangan K3
c. Mampu merancang dan merealisasikan rancangan sistem berbasis elektronika
Pendidikan Tinggi Vokasi | 113
d. Mampu menguji dan mengukur obyek instrumentasi atau produk
e. Memiliki pengetahuan pemrograman, simulasi dan penggunaan teknologi IT untuk rekayasa,
penyelesaian pekerjaan masalah dalam rekayasa berbasis elektronika
4 Penguasaan
Pengetahuan
f. Menguasai pengetahuan cara kerja praktis dan penggunaan instrumentasi elektronika
g. Menguasai teknik pengujian dan pengukuran obyek uji dan ukur elektronika
h. Memahami metode penyelesaian pekerjaan permasalahan dalam rekayasa sistem berbasis
elektronika
i. Menguasai kode-kode dan standar komponen, alat ukur , gambar teknik dan instalasi
j. Mampu memahami secara praktis cara kerja teknologi piranti elektronika mutakhir
k. Mampu berkomunikasi dengan pihak lain serta memperhatikan etika komunikasi
l. Memahami dan melaksanakan SOP perbengkelan, aktivitas laboratorium dan K3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 114
BAHAN KAJIAN
LO1.1 LO1.2 LO1.3 LO1.4 LO1.5 LO1.6 LO1.7 LO1.8 LO1.9 LO1.10 LO2.1 LO2.2 LO2.3 LO2.4 LO2.5 LO2.6 LO2.7 LO2.8 LO3.1 LO3.2 LO3.3 LO3.4 LO3.5 LO4.1 LO4.2 LO4.3 LO4.4 LO4.5 LO4.6 LO4.7
D3 Teknik
Elektronika
a.
Bertakwa
kepada
Tuhan
Yang
Maha Esa
dan
mampu
menunjuk
kan sikap
religius;
b.
Menjunju
ng tinggi
nilai
kemanusi
aan
dalam
menjalan
kan tugas
berdasark
an
agama,m
oral, dan
etika;
c.
Berkontri
busi
dalam
peningka
tan mutu
kehidupa
n
bermasya
rakat,
berbangs
a,
bernegar
a, dan
kemajuan
peradaba
n
berdasark
anPancasi
la;
d.
Berperan
sebagai
warga
negara
yang
bangga
dan cinta
tanah air,
memiliki
nasionalis
me serta
rasa
tanggungj
awab
pada
negara
dan
bangsa;
e.
Menghar
gai
keanekar
agaman
budaya,
pandanga
n, agama,
dan
kepercay
aan, serta
pendapat
atau
temuan
orisinal
orang lain
f.
Bekerjasa
ma dan
memiliki
kepekaan
social
serta
kepedulia
n
terhadap
masyarak
at dan
lingkunga
n;
g. Taat
hokum
dan
disiplin
dalam
kehidupa
n
bermasya
rakat dan
bernegar
a;
h.
Menginte
rnalisasi
nilai,
norma,
dan etika
akademik
;
i.
Menunju
kkan
sikap
bertangg
ungjawab
atas
pekerjaan
di bidang
keahliann
ya secara
mandiri;
j.
Menginte
rnalisasi
semangat
kemandiri
an,
kejuanga
n, dan
kewiraus
ahaan.
a.
mampu
menyeles
aikan
pekerjaan
berlingku
p luas
dan
menganal
isis data
dengan
beragam
metode
yang
sesuai,bai
k yang
belum
maupun
yang
sudah
b.
mampu
menunjuk
kan
kinerja
bermutu
dan
terukur
c.
mampu
memecah
kan
masalah
pekerjaan
dengan
sifat dan
konteks
yang
sesuai
dengan
bidang
keahlian
terapann
ya
didasarka
npadape
mikiran
logis,
d.
mampu
menyusu
n laporan
hasil dan
proses
kerja
secara
akurat
dan sahih
serta
mengom
unikasika
nnya
secara
efektif
kepada
pihak lain
yang
membutu
e.
mampu
bekerja
sama,
berkomu
nikasi,
dan
berinovat
if dalam
pekerjaan
nya
f.
mampu
bertangg
ung
jawab
atas
pencapai
an hasil
kerja
kelompok
dan
melakuka
n
supervisi
dan
evaluasi
terhadap
penyelesa
ian
pekerjaan
g.
mampu
melakuka
n proses
evaluasi
diri
terhadap
kelompok
kerja
yang
berada
dibawah
tanggung
jawabnya
, dan
mengelol
a
pengemb
angan
kompete
h.
mampu
mendoku
mentasik
an,
menyimp
an,
mengam
ankan,
dan
menemu
kan
kembali
data
untuk
menjami
n
kesahiha
n dan
mencega
a.
Mampu
menerap
kan dan
menerje
mahkan
konsep
matemati
s dan
fisika
untuk
mengope
rasikan,
merawat
dan trouble-
shooting
instrumentasi
dan peralatan
elektronika
industri
b.
Mampu
mengiden
tifikasi
masalah
pekerjaan
dan
rekayasa
elektronik
a
berdasark
an
pengetah
uan kode,
database,
metode
penyelesa
ian
pekerjaan
masalah
c.
Mampu
merealisa
sikan
rancanga
n sistem
berbasis
elektronik
a
d.
Mampu
menguji
dan
menguku
r obyek
instrume
ntasi atau
produk
e.
Mampu
melakuka
n
pemrogra
man,
simulasi
dan
pengguna
an
teknologi
IT untuk
rekayasa,
penyelesa
ian
pekerjaan
masalah
dalam
rekayasa
berbasis
a.
Menguas
ai
pengetah
uan cara
kerja
praktis
dan
pengguna
an
instrume
ntasi
elektronik
a
b.
Menguas
ai teknik
pengujian
dan
pengukur
an obyek
uji dan
ukur
elektronik
a
c.
Memaha
mi
metode
penyelesa
ian
pekerjaan
dalam
rekayasa
sistem
berbasis
elektronik
a
d.
Menguas
ai kode-
kode dan
standar
kompone
n, alat
ukur ,
gambar
teknik
dan
instalasi
e.
Mampu
memaha
mi secara
praktis
cara kerja
teknologi
piranti
elektronik
a
mutakhir
f.
Mampu
berkomu
nikasi
dengan
pihak lain
serta
memperh
atikan
etika
komunika
si
g.
Memaha
mi dan
melaksan
akan SOP
perbengk
elan,
aktivitas
laboratori
um dan
K3
Systems of Units and Notation
Y Y X X
Standar Angka/Huruf dan Warna Y Y x
Standar Simbol Listrik dan Elektronika. Y Y x
Standar Simbol dan Warna Y Y x
Komponen Elektronika Y Y Y x
Dasar Rangkaian Listrik dan Elektronika Y Y Y Y x
Rangkaian Listrik Dasar. Y Y Y Y x
Rangkaian Listrik Lanjut Y Y Y x
Voltage and Current Concepts
Y Y X X
Conductors and Insulators
Y X
Resistivity, Resistance and Color Codes
Y Y X X
Ohm’s Law
Y Y X
Capacitance, Capacitors and Markings
Y Y Y X X
Inductance, inductors and markings
Y Y Y X X
Power and Energy
Y Y X
Sinusoidal Concepts
Y Y x X
Capacitance and Capacitors Y Y Y Y X
Inductance and Inductors Y Y Y Y X
Energy Consumption and Storage
Y Y X
Capacitive and Inductive Reactance
Y Y X
AC impedance/admittance
Y Y X
Phase Relationships
Y Y X
Simplified RC and RL Transients
Y Y X
Complex Numbers and Phasors Y
AC Power, Power Factor and Power Triangle
Y Y X
Series, Parallel and Series‐Parallel Circuits
Y Y X
Ideal and Practical Source Models
Y Y X
Kirchhoff’s Laws
Y Y X
Voltage and Current Divider Rules
Y Y X
Mesh Current Analysis
Y Y X
Node Voltage Analysis
Y Y X
Thevenin and Norton Theorems
Y Y X
Superposition
Y Y X
Numbering Systems and Codes
Y Y X
Boolean Algebra and Logic Operations
Y Y X
Logic Gates and Standard Symbols Y Y Y X
Combinational Logic Y Y Y X
Latches and Flip‐Flops Y Y Y X
Clocked Circuits and Sequential Logic Y Y Y X
Counters and Registers Y Y Y X
Memory
Y X
Arithmetic Operations and Circuits
Y X
Analog+B34‐Digital Interfaces (A‐D and D‐A
Circuits)
Y Y Y X
Encoders, Decoders and Multiplexers Y Y Y X
IC Families Y Y Y X
SIKAP KEMAMPUAN UMUM KEMAMPUAN KHUSUS PENGETAHUAN KHUSUS
Prak. Elektronika DigitalElektronika
Digital
Prak. Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Pendidikan Tinggi Vokasi | 115
LO1.1 LO1.2 LO1.3 LO1.4 LO1.5 LO1.6 LO1.7 LO1.8 LO1.9 LO1.10 LO2.1 LO2.2 LO2.3 LO2.4 LO2.5 LO2.6 LO2.7 LO2.8 LO3.1 LO3.2 LO3.3 LO3.4 LO3.5 LO4.1 LO4.2 LO4.3 LO4.4 LO4.5 LO4.6 LO4.7
D3 Teknik
Elektronika
a.
Bertakwa
kepada
Tuhan
Yang
Maha Esa
dan
mampu
menunjuk
kan sikap
religius;
b.
Menjunju
ng tinggi
nilai
kemanusi
aan
dalam
menjalan
kan tugas
berdasark
an
agama,m
oral, dan
etika;
c.
Berkontri
busi
dalam
peningka
tan mutu
kehidupa
n
bermasya
rakat,
berbangs
a,
bernegar
a, dan
kemajuan
peradaba
n
berdasark
anPancasi
la;
d.
Berperan
sebagai
warga
negara
yang
bangga
dan cinta
tanah air,
memiliki
nasionalis
me serta
rasa
tanggungj
awab
pada
negara
dan
bangsa;
e.
Menghar
gai
keanekar
agaman
budaya,
pandanga
n, agama,
dan
kepercay
aan, serta
pendapat
atau
temuan
orisinal
orang lain
f.
Bekerjasa
ma dan
memiliki
kepekaan
social
serta
kepedulia
n
terhadap
masyarak
at dan
lingkunga
n;
g. Taat
hokum
dan
disiplin
dalam
kehidupa
n
bermasya
rakat dan
bernegar
a;
h.
Menginte
rnalisasi
nilai,
norma,
dan etika
akademik
;
i.
Menunju
kkan
sikap
bertangg
ungjawab
atas
pekerjaan
di bidang
keahliann
ya secara
mandiri;
j.
Menginte
rnalisasi
semangat
kemandiri
an,
kejuanga
n, dan
kewiraus
ahaan.
a.
mampu
menyeles
aikan
pekerjaan
berlingku
p luas
dan
menganal
isis data
dengan
beragam
metode
yang
sesuai,bai
k yang
belum
maupun
yang
sudah
b.
mampu
menunjuk
kan
kinerja
bermutu
dan
terukur
c.
mampu
memecah
kan
masalah
pekerjaan
dengan
sifat dan
konteks
yang
sesuai
dengan
bidang
keahlian
terapann
ya
didasarka
npadape
mikiran
logis,
d.
mampu
menyusu
n laporan
hasil dan
proses
kerja
secara
akurat
dan sahih
serta
mengom
unikasika
nnya
secara
efektif
kepada
pihak lain
yang
membutu
e.
mampu
bekerja
sama,
berkomu
nikasi,
dan
berinovat
if dalam
pekerjaan
nya
f.
mampu
bertangg
ung
jawab
atas
pencapai
an hasil
kerja
kelompok
dan
melakuka
n
supervisi
dan
evaluasi
terhadap
penyelesa
ian
pekerjaan
g.
mampu
melakuka
n proses
evaluasi
diri
terhadap
kelompok
kerja
yang
berada
dibawah
tanggung
jawabnya
, dan
mengelol
a
pengemb
angan
kompete
h.
mampu
mendoku
mentasik
an,
menyimp
an,
mengam
ankan,
dan
menemu
kan
kembali
data
untuk
menjami
n
kesahiha
n dan
mencega
a.
Mampu
menerap
kan dan
menerje
mahkan
konsep
matemati
s dan
fisika
untuk
mengope
rasikan,
merawat
dan trouble-
shooting
instrumentasi
dan peralatan
elektronika
industri
b.
Mampu
mengiden
tifikasi
masalah
pekerjaan
dan
rekayasa
elektronik
a
berdasark
an
pengetah
uan kode,
database,
metode
penyelesa
ian
pekerjaan
masalah
c.
Mampu
merealisa
sikan
rancanga
n sistem
berbasis
elektronik
a
d.
Mampu
menguji
dan
menguku
r obyek
instrume
ntasi atau
produk
e.
Mampu
melakuka
n
pemrogra
man,
simulasi
dan
pengguna
an
teknologi
IT untuk
rekayasa,
penyelesa
ian
pekerjaan
masalah
dalam
rekayasa
berbasis
a.
Menguas
ai
pengetah
uan cara
kerja
praktis
dan
pengguna
an
instrume
ntasi
elektronik
a
b.
Menguas
ai teknik
pengujian
dan
pengukur
an obyek
uji dan
ukur
elektronik
a
c.
Memaha
mi
metode
penyelesa
ian
pekerjaan
dalam
rekayasa
sistem
berbasis
elektronik
a
d.
Menguas
ai kode-
kode dan
standar
kompone
n, alat
ukur ,
gambar
teknik
dan
instalasi
e.
Mampu
memaha
mi secara
praktis
cara kerja
teknologi
piranti
elektronik
a
mutakhir
f.
Mampu
berkomu
nikasi
dengan
pihak lain
serta
memperh
atikan
etika
komunika
si
g.
Memaha
mi dan
melaksan
akan SOP
perbengk
elan,
aktivitas
laboratori
um dan
K3
Semiconductor Theory
Y X
The Semiconductor Diode Y Y Y X
The Bipolar Junction Transistor Y Y Y X
The Field Effect Transistor Y Y Y X
Signal Condition Y Y Y X
Rangkaian Elektronika Dasar (Analog dan Digital) Y Y Y Y x
Rangkaian Elektronika Analog dan Digital Y Y x
Voltage Rectification and Regulation Concepts Y Y Y Y X
Discrete‐Device Amplifier Concepts, Design and
Operation
Y X
Differential Amplifiers
Y X
Ideal Operational Amplifiers
Y X
Actual Operational Amplifiers Y Y Y X
Basic Operational Amplifier Circuits Y Y Y X
Advanced Operational Amplifier Circuits Y Y Y X
Power Supply and Regulator Circuits Y Y Y X
Sistem Catu Daya dan UPS >> PS
Sistem Catu Daya dan UPS>>
Catu Daya dan UPS>>
Special Purpose Amplifiers (Instrumentation Ampl)
Y Y Y X
Operasional Sistem catu daya dan UPS>>
Timers and Relaxation Oscillators Y Y Y X
Data representation
Y X
Computer Arithmetic Functions
Y X
CISC/RISC architectures
Y X
Basic Machine Architectures
Y X
CPU execution cycle
Y X
Stack based architectures
Y X
Device Architecture, Memory and I/O
Y X
Programming Basics Y
Loops, Branching, Jumps and Subroutines Y
Timing, Control, Polling and Sensing Y
Basic Math Programming Y
Serial and Parallel Ports and I/O Y x
Interrupts Y x
Assembly Language Y x
Measurement Parameters Y X
Teknik Pengukuran Listrik Y Y x
Alat - alat Ukur Besaran Listrik (Analog dan Digital)
Y Y x x
Teknik Kalibrasi Y x x
Errors Y X X
Roundoff Strategies Y X
Statistical Measures of Data Y Y Y X
Basic Passive DC Instruments Y Y Y
Alternating Current (AC) Instruments Y Y Y X
Multimeters Y Y Y X
Usage of Basic Electrical/Electronic Test Equipment
Y Y Y Y Y X X
Use of Basic Analog and Digital Meters Y Y Y X
Use of Digital Oscilloscope Y Y Y X
Use of Spectrum Analyzer
Use of Digital Circuit Analyzer Y Y x
Grounding Measurement Y Y X
Statistik Pengukuran>>
Dasar statistik pengukuran. Y x
Analisis Grafik dan Statistik Data Pengukuran Y Y Y x
Analisis Ketidakpastian dan Statistik Data
Pengukuran Tingkat Lanjut
Important Specifications of All Instruments
X
Oscilloscopes Y Y X
Oscilloscope Specifications and Measurements Y Y X
Frequency Response Measurements
X
Spectrum Measurements
Miscellaneous Electrical/Electronic Instruments
SIKAP KEMAMPUAN UMUM KEMAMPUAN KHUSUS PENGETAHUAN KHUSUS
Prak. Instrument Pengukuran Listrik Instrument Pengukuran Listrik
Prak. Mikroprosesor Mikroprosesor
Rangkaian Listrik
Prak. Komponen dan Rangkaian ElektronikaKomponen Rangkaian Elektronika
Pendidikan Tinggi Vokasi | 116
LO1.1 LO1.2 LO1.3 LO1.4 LO1.5 LO1.6 LO1.7 LO1.8 LO1.9 LO1.10 LO2.1 LO2.2 LO2.3 LO2.4 LO2.5 LO2.6 LO2.7 LO2.8 LO3.1 LO3.2 LO3.3 LO3.4 LO3.5 LO4.1 LO4.2 LO4.3 LO4.4 LO4.5 LO4.6 LO4.7
D3 Teknik
Elektronika
a.
Bertakwa
kepada
Tuhan
Yang
Maha Esa
dan
mampu
menunjuk
kan sikap
religius;
b.
Menjunju
ng tinggi
nilai
kemanusi
aan
dalam
menjalan
kan tugas
berdasark
an
agama,m
oral, dan
etika;
c.
Berkontri
busi
dalam
peningka
tan mutu
kehidupa
n
bermasya
rakat,
berbangs
a,
bernegar
a, dan
kemajuan
peradaba
n
berdasark
anPancasi
la;
d.
Berperan
sebagai
warga
negara
yang
bangga
dan cinta
tanah air,
memiliki
nasionalis
me serta
rasa
tanggungj
awab
pada
negara
dan
bangsa;
e.
Menghar
gai
keanekar
agaman
budaya,
pandanga
n, agama,
dan
kepercay
aan, serta
pendapat
atau
temuan
orisinal
orang lain
f.
Bekerjasa
ma dan
memiliki
kepekaan
social
serta
kepedulia
n
terhadap
masyarak
at dan
lingkunga
n;
g. Taat
hokum
dan
disiplin
dalam
kehidupa
n
bermasya
rakat dan
bernegar
a;
h.
Menginte
rnalisasi
nilai,
norma,
dan etika
akademik
;
i.
Menunju
kkan
sikap
bertangg
ungjawab
atas
pekerjaan
di bidang
keahliann
ya secara
mandiri;
j.
Menginte
rnalisasi
semangat
kemandiri
an,
kejuanga
n, dan
kewiraus
ahaan.
a.
mampu
menyeles
aikan
pekerjaan
berlingku
p luas
dan
menganal
isis data
dengan
beragam
metode
yang
sesuai,bai
k yang
belum
maupun
yang
sudah
b.
mampu
menunjuk
kan
kinerja
bermutu
dan
terukur
c.
mampu
memecah
kan
masalah
pekerjaan
dengan
sifat dan
konteks
yang
sesuai
dengan
bidang
keahlian
terapann
ya
didasarka
npadape
mikiran
logis,
d.
mampu
menyusu
n laporan
hasil dan
proses
kerja
secara
akurat
dan sahih
serta
mengom
unikasika
nnya
secara
efektif
kepada
pihak lain
yang
membutu
e.
mampu
bekerja
sama,
berkomu
nikasi,
dan
berinovat
if dalam
pekerjaan
nya
f.
mampu
bertangg
ung
jawab
atas
pencapai
an hasil
kerja
kelompok
dan
melakuka
n
supervisi
dan
evaluasi
terhadap
penyelesa
ian
pekerjaan
g.
mampu
melakuka
n proses
evaluasi
diri
terhadap
kelompok
kerja
yang
berada
dibawah
tanggung
jawabnya
, dan
mengelol
a
pengemb
angan
kompete
h.
mampu
mendoku
mentasik
an,
menyimp
an,
mengam
ankan,
dan
menemu
kan
kembali
data
untuk
menjami
n
kesahiha
n dan
mencega
a.
Mampu
menerap
kan dan
menerje
mahkan
konsep
matemati
s dan
fisika
untuk
mengope
rasikan,
merawat
dan trouble-
shooting
instrumentasi
dan peralatan
elektronika
industri
b.
Mampu
mengiden
tifikasi
masalah
pekerjaan
dan
rekayasa
elektronik
a
berdasark
an
pengetah
uan kode,
database,
metode
penyelesa
ian
pekerjaan
masalah
c.
Mampu
merealisa
sikan
rancanga
n sistem
berbasis
elektronik
a
d.
Mampu
menguji
dan
menguku
r obyek
instrume
ntasi atau
produk
e.
Mampu
melakuka
n
pemrogra
man,
simulasi
dan
pengguna
an
teknologi
IT untuk
rekayasa,
penyelesa
ian
pekerjaan
masalah
dalam
rekayasa
berbasis
a.
Menguas
ai
pengetah
uan cara
kerja
praktis
dan
pengguna
an
instrume
ntasi
elektronik
a
b.
Menguas
ai teknik
pengujian
dan
pengukur
an obyek
uji dan
ukur
elektronik
a
c.
Memaha
mi
metode
penyelesa
ian
pekerjaan
dalam
rekayasa
sistem
berbasis
elektronik
a
d.
Menguas
ai kode-
kode dan
standar
kompone
n, alat
ukur ,
gambar
teknik
dan
instalasi
e.
Mampu
memaha
mi secara
praktis
cara kerja
teknologi
piranti
elektronik
a
mutakhir
f.
Mampu
berkomu
nikasi
dengan
pihak lain
serta
memperh
atikan
etika
komunika
si
g.
Memaha
mi dan
melaksan
akan SOP
perbengk
elan,
aktivitas
laboratori
um dan
K3
Miscellaneous Measurement Devices and Systems
Schematic Entry and Simulation x X x x X
Electronics Drawing Application Software x _ x x x
Gambar Teknik Elektronika x x x
Hardware dan software aplikasi perancangan
gambar
x x
Software Aplikasi Gambar Teknik.>>
Teknik Prakitan Komponen x x x
Circuit Prototyping x X x X
Schematic Capture/Layout x X x x X
Basic Soldering x X x X
Sistem dan Teknik Komputer Y
Dasar Teknik Antarmuka Komputer Y Y Y x
Sistem Operasi DOS dan Windows Y
Teknik Diagnostik Komputer Y Y
Cara Membuat diagram alur program Y x
Tipe dan karakteristik pemrograman perangkat
input dan output.
Y X
Jaringan Komputer Y Y x
Perangkat Keras Komputer dan Jaringan Komputer.
Y x
Teknik Pemrograman Multi-Tasking dan
Networking.
Y Y Y x
Use of Electronic Data Acquisition Devices Y Y Y X
Teknik interkoneksi dan pengawatan. Y Y Y x x
Teknik Interkoneksi Perangkat dan Peralatan
Elektronik.
Y Y x
Teknik Instrumentasi dan Kontrol Berbasis
Komputer>>
Y Y Y Y x x
Analisis Kesalahan Sistem Instrumentasi dan
Kontrol Berbasis Komputer
Y x x
Sistem dan Teknik Pemrograman PLC, Robot dan
peralatan-peralatan berbasis komputer lainnya.
Y Y Y Y x x
Teknik pengoperasian dan pemantauan kondisi
kerja PLC, Robot dan peralatan-peralatan berbasis
komputer lainnya.
s Y x x
Teknik diagnosis dan identifikasi
kesalahan/gangguan pada PLC, Robot dan
peralatan-peralatan berbasis komputer lainnya
dalam kondisi operasi.
Y Y Y x x x x
Teknik perbaikan kesalahan program pada PLC,
Robot dan peralatan-peralatan berbasis komputer
lainnya.
Y Y x
SIKAP KEMAMPUAN UMUM KEMAMPUAN KHUSUS PENGETAHUAN KHUSUS
Workshop Elektronika
Gambar Teknik Elektronika
Rangkaian Listrik
Prak. Komputer dan pemrogramanKomputer dan pemrograman
Prak. Kontrol berbasis KomputerKontrol berbasis
Komputer
Pendidikan Tinggi Vokasi | 117
LO1.1 LO1.2 LO1.3 LO1.4 LO1.5 LO1.6 LO1.7 LO1.8 LO1.9 LO1.10 LO2.1 LO2.2 LO2.3 LO2.4 LO2.5 LO2.6 LO2.7 LO2.8 LO3.1 LO3.2 LO3.3 LO3.4 LO3.5 LO4.1 LO4.2 LO4.3 LO4.4 LO4.5 LO4.6 LO4.7
D3 Teknik
Elektronika
a.
Bertakwa
kepada
Tuhan
Yang
Maha Esa
dan
mampu
menunjuk
kan sikap
religius;
b.
Menjunju
ng tinggi
nilai
kemanusi
aan
dalam
menjalan
kan tugas
berdasark
an
agama,m
oral, dan
etika;
c.
Berkontri
busi
dalam
peningka
tan mutu
kehidupa
n
bermasya
rakat,
berbangs
a,
bernegar
a, dan
kemajuan
peradaba
n
berdasark
anPancasi
la;
d.
Berperan
sebagai
warga
negara
yang
bangga
dan cinta
tanah air,
memiliki
nasionalis
me serta
rasa
tanggungj
awab
pada
negara
dan
bangsa;
e.
Menghar
gai
keanekar
agaman
budaya,
pandanga
n, agama,
dan
kepercay
aan, serta
pendapat
atau
temuan
orisinal
orang lain
f.
Bekerjasa
ma dan
memiliki
kepekaan
social
serta
kepedulia
n
terhadap
masyarak
at dan
lingkunga
n;
g. Taat
hokum
dan
disiplin
dalam
kehidupa
n
bermasya
rakat dan
bernegar
a;
h.
Menginte
rnalisasi
nilai,
norma,
dan etika
akademik
;
i.
Menunju
kkan
sikap
bertangg
ungjawab
atas
pekerjaan
di bidang
keahliann
ya secara
mandiri;
j.
Menginte
rnalisasi
semangat
kemandiri
an,
kejuanga
n, dan
kewiraus
ahaan.
a.
mampu
menyeles
aikan
pekerjaan
berlingku
p luas
dan
menganal
isis data
dengan
beragam
metode
yang
sesuai,bai
k yang
belum
maupun
yang
sudah
b.
mampu
menunjuk
kan
kinerja
bermutu
dan
terukur
c.
mampu
memecah
kan
masalah
pekerjaan
dengan
sifat dan
konteks
yang
sesuai
dengan
bidang
keahlian
terapann
ya
didasarka
npadape
mikiran
logis,
d.
mampu
menyusu
n laporan
hasil dan
proses
kerja
secara
akurat
dan sahih
serta
mengom
unikasika
nnya
secara
efektif
kepada
pihak lain
yang
membutu
e.
mampu
bekerja
sama,
berkomu
nikasi,
dan
berinovat
if dalam
pekerjaan
nya
f.
mampu
bertangg
ung
jawab
atas
pencapai
an hasil
kerja
kelompok
dan
melakuka
n
supervisi
dan
evaluasi
terhadap
penyelesa
ian
pekerjaan
g.
mampu
melakuka
n proses
evaluasi
diri
terhadap
kelompok
kerja
yang
berada
dibawah
tanggung
jawabnya
, dan
mengelol
a
pengemb
angan
kompete
h.
mampu
mendoku
mentasik
an,
menyimp
an,
mengam
ankan,
dan
menemu
kan
kembali
data
untuk
menjami
n
kesahiha
n dan
mencega
a.
Mampu
menerap
kan dan
menerje
mahkan
konsep
matemati
s dan
fisika
untuk
mengope
rasikan,
merawat
dan trouble-
shooting
instrumentasi
dan peralatan
elektronika
industri
b.
Mampu
mengiden
tifikasi
masalah
pekerjaan
dan
rekayasa
elektronik
a
berdasark
an
pengetah
uan kode,
database,
metode
penyelesa
ian
pekerjaan
masalah
c.
Mampu
merealisa
sikan
rancanga
n sistem
berbasis
elektronik
a
d.
Mampu
menguji
dan
menguku
r obyek
instrume
ntasi atau
produk
e.
Mampu
melakuka
n
pemrogra
man,
simulasi
dan
pengguna
an
teknologi
IT untuk
rekayasa,
penyelesa
ian
pekerjaan
masalah
dalam
rekayasa
berbasis
a.
Menguas
ai
pengetah
uan cara
kerja
praktis
dan
pengguna
an
instrume
ntasi
elektronik
a
b.
Menguas
ai teknik
pengujian
dan
pengukur
an obyek
uji dan
ukur
elektronik
a
c.
Memaha
mi
metode
penyelesa
ian
pekerjaan
dalam
rekayasa
sistem
berbasis
elektronik
a
d.
Menguas
ai kode-
kode dan
standar
kompone
n, alat
ukur ,
gambar
teknik
dan
instalasi
e.
Mampu
memaha
mi secara
praktis
cara kerja
teknologi
piranti
elektronik
a
mutakhir
f.
Mampu
berkomu
nikasi
dengan
pihak lain
serta
memperh
atikan
etika
komunika
si
g.
Memaha
mi dan
melaksan
akan SOP
perbengk
elan,
aktivitas
laboratori
um dan
K3
Emotional Quotion (EQ) x x x X X
Motivation Learning x
Program Penalaran Mahasiswa X
Quantum Learning X
Pertemuan yang efektif x X X
kiat presentasi x X X
etika bisnis (Good Corporate Governance) x x
Mengelola dan Menyikapi Perubahan x x x X
Menjadi Manusia yang Efektif x X X X
Tantangan Masa Depan x X
Mengoptimalkan Potensi Pribadi x x X
Pancasila x x x x x x
Kewarganegaraan x x x x x
Agama x x x x x x x
Kewirausahaan x x x
Kapita Selekta x
Teknik Penyusunan Laporan X x
kiat presentasi x X X
Teknik pengolahan data untuk laporan x x
Writing English x x
Speaking (basic, inter) x x
Listening (basic, inter) x x
Reporting (basic, inter) x x
Communication x x
Reading x x
SIKAP KEMAMPUAN UMUM KEMAMPUAN KHUSUS PENGETAHUAN KHUSUS
Rangkaian Listrik
Enabling Skill
PancasilaKewarganegaraan
AgamaKewirausahaan
Kapita
Metode Pelaporan Ilmiah
English
Pendidikan Tinggi Vokasi | 118
POHON KURIKULUM
6Bahasa Inggris 5
(Final TOEIC)
Pancasila dan
Kewarganegaraa
n
Kapita Selekta
Manajemen
Industri dan
Kontrol Kualitas
Proyek AkhirWorkshop
SCADA
5 SoftSkill Kerja Praktek
Tugas
Pendahuluan
Tugas Akhir
4 Bahasa Inggris 4 Kewirausahaan
Kontrol
berbasis
Komputer
Prak.
Kontrol
berbasis
Komputer
Instrumenta
si dan
Kontrol
Proses 2
Prak.
Instrumentas
i dan Kontrol
Proses 2
Perawatan
Perbaikan
Workshop
PLC dan
HMI 2
Workshop
Robotika
Workshop
Sistem
Tenaga
Listrik
3 Bahasa Inggris 3
Instrumenta
si dan
Kontrol
Proses 1
Prak.
Instrumentas
i dan Kontrol
Proses 1
Elektronika
Analog 2
Prak.
Elektronika
Analog 2
Elektronika
Digital 2
Mikrokontrole
r
Prak.
Elektronika
Digital 2
Prak.
Mikrokontrole
r
Workshop
PLC dan
HMI 1
2 Bahasa Inggris 2Matematika
Terapan 2
Komputer
dan
Pemrograma
Prak.
Komputer
dan
Rangkaian
Listrik 2
Prak.
Rangkaian
Listrik
Elektronika
Analog 1
Prak.
Elektronika
Analog 1
Elektronika
Digital 1
Prak.
Elektronika
Digital 1
1 Bahasa Inggris 1 AgamaLearning and
Communication Skill
K3 dan Lindung
Lingkungan
Matematika
Terapan 1
Gambar
Teknik
Elektronika
Workshop
Elektronik
a
Rangkaian
Listrik 1
Instrumen
dan
Pengukuran
Listrik
Prak.
Instrumen
dan
Pengukuran
Listrik 1
Komunikasi
B. Inggris
(TOEIC)
IPTEK
pendukun
g
Sikap dan skill pendukung Komputasi Pendukung skill utama Skill Keteknikan bidang elektronika industri Pengembangan skill
Pendidikan Tinggi Vokasi | 119
SAJIAN MATA KULIAH PER SEMESTER
SEM 1 SEM 2 SEM 3
No Kode MK Mata Kuliah
Teori Prakt Teori Prakt Teori Prakt
1 VU304 Bahasa Inggris 1 2 2 1 VU305 Bahasa Inggris 2 2 2 1 VU306 Bahasa Inggris 3 2 2
2 VU301 Agama 2 2 2 VU302 Matematika Terapan 2 2 2 2 VE322 Elektronika Digital 2 2 2
3 VU311 Learning and Communication Skill 2 3 3 VE312 Rangkaian Listrik 2 3 4 3 VE327 Instrumentasi dan Kontrol Proses 1 2 3
4 VU300 Matematika Terapan 1 2 2 4 VE321 Elektronika Digital 1 3 4 4 VE329 Prak. Instrumentasi dan Kontrol Proses 1 2 4
5 VE311 Rangkaian Listrik 1 3 4 5 VE301 Komputer dan Pemrograman 2 3 5 VE363 Workshop PLC dan HMI 1 3 6
6 VE318 Instrumen dan Pengukuran Listrik 3 4 6 VE314 Elektronika Analog 1 2 3 6 VE324 Prak. Elektronika Digital 2 2 4
7 VE319 Prak. Instrumen dan Pengukuran Listrik 1 3 6 7 VE316 Prak. Elektronika Analog 1 2 4 7 VE325 Mikrokontroler 3 4
8 VE361 Gambar Teknik Elektronika 2 4 8 VE323 Prak. Elektronika Digital 1 2 4 8 VE326 Prak. Mikrokontroler 2 4
9 VE362 Workshop Elektronika 2 4 9 VE302 Prak. Komputer dan Pemrograman 2 4 9 VE315 Elektronika Analog 2 2 3
10 VU355 K3 dan Lindung Lingkungan 2 2 10 VE313 Prak. Rangkaian Listrik 2 4 10 VE317 Prak. Elektronika Analog 2 2 4
23 19 14 22 18 16 22 14 22
SEM 4 SEM 5 SEM 6
NoKode MK
Mata KuliahTota
l No Kode MKMata Kuliah Total
SKS Jam SKS Jam
Teori Prakt Teori Prakt Teori Prakt
1 VU307 Bahasa Inggris 4 2 2 1 VU319 Kerja Praktek 6 24 1 VU308 Bahasa Inggris 5 2 2
2 VE328 Instrumentasi dan Kontrol Proses 2 2 3 2 VU314 Tugas Pendahuluan Tugas Akhir 2 4 2 VU302 Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3 VE364 Workshop PLC dan HMI 2 3 6 3 VU310 SoftSkill 2 4 3 VU320 Proyek Akhir 4 12
4 VU312 Kewirausahaan 2 2 10 4 28 4 VE366 Workshop SCADA 2 4
5 VE330 Prak. Instrumentasi dan Kontrol Proses 2 2 4 5 VU311 Kapita Selekta 2 2
6 VE365 Workshop Robotika 2 4 6 VU310 Manajemen Industri dan Kontrol Kualitas 2 2
7 VE320 Perawatan Perbaikan 1 3 14 8 16
8 VE303 Kontrol berbasis Komputer 2 3 Total SKS 111
9 VE304 Prak. Kontrol berbasis Komputer 2 4 Total Jam Teori 89
10 VE367 Workshop Sistem Tenaga Listrik 2 4 Total Jam Praktikum 105
20 10 25 Perbandingan (Teori / [praktikum) 46% 54%
Total
SKSJam
32
24
No Kode MK No Kode MK
No Kode MK
36
35
3433
Mata Kuliah
Total
SKSJam
Mata Kuliah
Total
Mata Kuliah
Total
SKSJam
SKSJam
Pendidikan Tinggi Vokasi | 120
MATRIKS ASESMEN TERHADAP CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI
Politeknik : Politeknik Caltex Riau :
Jurusan : -
Nama program studi : Teknik Elektronika
Jenjang pendidikan : DIII
Level KKNI : V
:
METODE TIDAK LANGSUNG
Sertifikat
(Asosiasi
Nasional
/Internasiona
l) , wajib
divalidasi
dan ditelusur
Observasi
Langsung
Ujian Lisan Demontrasi
Keterampilan
Penilaian
Terhadap Hasil
Pekerjaan
Review
Terhadap
Pekerjaan
Yang Telah
Dilakukan
Tes Tertulis
Terhadap
Pengetahuan
Teoritis Yang
Relevan
Pernyataan
Tertulis Dari
Pelamar
Laporan
Tertulis Dari
Supervisor
Catatan
Harian
Aktifitas
Pekerjaan
(Log Book)
Bukti kerja
berupa
Laporan atau
Dokumen
yang
Dikerjakan
Oleh Pelamar
SIKAP C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11
CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI
METODA LANGSUNG METODE TAMBAHAN, ANTARA LAIN :
LAMPIRAN 1
Profil
Lulusan
Mampu mengoperasikan tools/perangkat
/peralatan elektronik serta merawat dan memperbaiki
tools /perangkat/peralatan yang digunakan, Mengawasi
proses pengerjaan produk sistem elektronika, serta
Merancang sistem berbasis elektronika.
Posisi di Masyarakat
(Job Position)
Senior Teknisi(bidang otomasi industri, field spesialist,
isntrumentasi), junior supervisor dan desainer sistem
elektronika.
f. Bekerjasama dan memiliki kepekaan social serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara
h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang keahliannya secara mandiri
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan,
dan kewirausahaan
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika
c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkanPancasilad. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta
tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsae. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan
orisinal orang lain
Pendidikan Tinggi Vokasi | 121
MATRIKS ASESMEN TERHADAP CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI
Politeknik : Politeknik Caltex Riau :
Jurusan : -
Nama program studi : Teknik Elektronika
Jenjang pendidikan : DIII
Level KKNI : V
:
METODE TIDAK LANGSUNG
Sertifikat
(Asosiasi
Nasional
/Internasiona
l) , wajib
divalidasi
dan ditelusur
Observasi
Langsung
Ujian Lisan Demontrasi
Keterampilan
Penilaian
Terhadap Hasil
Pekerjaan
Review
Terhadap
Pekerjaan
Yang Telah
Dilakukan
Tes Tertulis
Terhadap
Pengetahuan
Teoritis Yang
Relevan
Pernyataan
Tertulis Dari
Pelamar
Laporan
Tertulis Dari
Supervisor
Catatan
Harian
Aktifitas
Pekerjaan
(Log Book)
Bukti kerja
berupa
Laporan atau
Dokumen
yang
Dikerjakan
Oleh Pelamar
KETERAMPILAN KHUSUS C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11
PENGUASAAN PENGETAHUAN C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11
CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI
METODA LANGSUNG METODE TAMBAHAN, ANTARA LAIN :
LAMPIRAN 1
Profil
Lulusan
Mampu mengoperasikan tools/perangkat
/peralatan elektronik serta merawat dan memperbaiki
tools /perangkat/peralatan yang digunakan, Mengawasi
proses pengerjaan produk sistem elektronika, serta
Merancang sistem berbasis elektronika.
Posisi di Masyarakat
(Job Position)
Senior Teknisi(bidang otomasi industri, field spesialist,
isntrumentasi), junior supervisor dan desainer sistem
elektronika.
a. Menguasai pengetahuan cara kerja praktis dan
penggunaan instrumentasi elektronika b. Menguasai teknik pengujian dan pengukuran obyek uji
dan ukur elektronikac. Memahami metode penyelesaian pekrjaan
permasalahan dalam rekayasa sistem berbasis
a. Mampu menerapkan dan menerjemahkan konsep
matematis dan fisika untuk mengoperasikan, merawat
b. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
rekayasa elektronika berdasarkan pengetahuan kode,
c. Mampu merancang dan merealisasikan rancangan
sistem berbasis elektronika
d. Mampu menguji dan mengukur obyek instrumentasi
atau produk
f. Mampu berkomunikasi dengan pihak lain serta
memperhatikan etika komunikasi
e. Memiliki pengetahuan pemrograman, simulasi dan
penggunaan teknologi IT untuk rekayasa, penyelesaian
g. Memahami dan melaksanakan SOP perbengkelan,
aktivitas laboratorium dan K3
d. Menguasai kode-kode dan standar komponen, alat
ukur , gambar teknik dan instalasie. Mampu memahami secara praktis cara kerja teknologi
piranti elektronika mutakhir
Pendidikan Tinggi Vokasi | 122
MATRIKS ASESMEN TERHADAP CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI
Politeknik : Politeknik Caltex Riau :
Jurusan : -
Nama program studi : Teknik Elektronika
Jenjang pendidikan : DIII
Level KKNI : V
:
METODE TIDAK LANGSUNG
Sertifikat
(Asosiasi
Nasional
/Internasiona
l) , wajib
divalidasi
dan ditelusur
Observasi
Langsung
Ujian Lisan Demontrasi
Keterampilan
Penilaian
Terhadap Hasil
Pekerjaan
Review
Terhadap
Pekerjaan
Yang Telah
Dilakukan
Tes Tertulis
Terhadap
Pengetahuan
Teoritis Yang
Relevan
Pernyataan
Tertulis Dari
Pelamar
Laporan
Tertulis Dari
Supervisor
Catatan
Harian
Aktifitas
Pekerjaan
(Log Book)
Bukti kerja
berupa
Laporan atau
Dokumen
yang
Dikerjakan
Oleh Pelamar
PENGETAHUAN C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11
g. Memahami dan melaksanakan SOP perbengkelan,
aktivitas laboratorium dan K3
a. Menguasai pengetahuan cara kerja praktis dan
penggunaan instrumentasi elektronika b. Menguasai teknik pengujian dan pengukuran obyek uji
dan ukur elektronikac. Memahami metode penyelesaian pekrjaan
permasalahan dalam rekayasa sistem berbasis
d. Menguasai kode-kode dan standar komponen, alat
ukur , gambar teknik dan instalasi
e. Mampu memahami secara praktis cara kerja teknologi
piranti elektronika mutakhir
f. Mampu berkomunikasi dengan pihak lain serta
memperhatikan etika komunikasi
CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI
METODA LANGSUNG METODE TAMBAHAN, ANTARA LAIN :
LAMPIRAN 1
Profil
Lulusan
Mampu mengoperasikan tools/perangkat
/peralatan elektronik serta merawat dan memperbaiki
tools /perangkat/peralatan yang digunakan, Mengawasi
proses pengerjaan produk sistem elektronika, serta
Merancang sistem berbasis elektronika.
Posisi di Masyarakat
(Job Position)
Senior Teknisi(bidang otomasi industri, field spesialist,
isntrumentasi), junior supervisor dan desainer sistem
elektronika.
Page | 123
D. Kurikulum Teknik Energi Politeknik Bandung Jurusan : Teknik Konversi Energi
Program Studi : D4 TPTL (Teknik Pembangkit Tenaga Listrik)
VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI
KODE JURUSAN
JURUSAN: TEKNIK KONVERSI ENERGI PROGRAM STUDI: TEKNOLOGI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK (TPTL)
VISI:
Menjadi program studi yang unggul dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan terapan di bidang teknologi pembangkit tenaga listrik.
MISI:
1 Menyelenggarakan pendidikan Sarjana Sains Terapan pada bidang teknologi pembangkit tenaga listrik secara efektif dan efisien.
2 Menyelenggarakan penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat bidang teknologi pembangkit tenaga listrik.
3 Mengembangkan program pendidikan teknologi pembangkit tenaga listrik.
4 Mengembangkan pendidikan dan teknologi di bidang energi baru dan terbarukan
TUJUAN:
1 Menghasilkan sarjana sains terapan yang kompeten di bidang pembangkit tenaga listrik yang mempunyai jiwa sosial dan kewirausahaan serta berwawasan lingkungan.
2 Menghasilkan lulusan yang mampu berperan dalam memecahkan permasalahan di bidang perencanaan serta terampil dan ahli dalam pembangunan, pengujian, operasi dan perawatan pembangkit tenaga listrik.
3 Menyelenggarakan dan mengembangkan manajemen, sistem dan teknologi pembelajaran untuk mengelola sumberdaya agar efektif dan efisien
4
Membangun program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendorong terciptanya kreatifitas dan inovasi dalam bidang teknologi pembangkit tenaga listrik dalam menyokong pertumbuhan kebutuhan energi yang berkesinambungan.
5
Membangun kemitraan dan kerjasama dengan sektor industri serta operator dan penyedia/pembangkit ketenagalistrikan dalam mengembangkan pengelolaan ketenagalistrikan yang efisien, ekonomis, bersih, merata, handal, dan berkesinambungan.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 124
6
Mengembangkan alat bantu dalam perencanaan dan pengelolaan ketenagalistrikan dan menerapkan perangkat lunak alat bantu dalam mengembangkan dan mengintegrasikan disain sistem dan komponen pembangkit tenaga listrik yang proven.
1. Profil Lulusan
Power Plant Designer
2. Deskripsi Profil
Power Plant Designer: Sarjana Sains Terapan yang mampu merancang sistem/sub-
sistem pembangkit listrik konvensional, melakukan uji fungsi dan kinerja sistem dan
sistem komponen, merencanakan instalasi, operasi dan pemeliharaan serta
commisioning, dan melakukan review desain sistem pembangkit
3. Penyusunan Capaian Pembelajaran Program Studi
DESKRIPSI GENERIK CP KKNI SESUAI JENJANG PENDIDIKAN (LEVEL
6 KKNI)
DESKRIPSI CP SESUAI PROFIL LULUSAN SPESIFIK PS
1. SIKAP DAN TATA NILAI
1 1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
2
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;
3
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
4
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
Pendidikan Tinggi Vokasi | 125
5
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6
6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat lingkungan;
6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat lingkungan;
7
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
8 8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang energi secara mandiri;
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang energi secara mandiri;
10
10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
DESKRIPSI GENERIK CP KKNI SESUAI JENJANG PENDIDIKAN
DESKRIPSI CP SESUAI PROFIL LULUSAN SPESIFIK PS
2. KEMAMPUAN UMUM
1
mampu menerapkan pemikian logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan;
mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan di bidang pembangkit listrik sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang pembangkit tenaga listrik
2 mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur;
mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur di bidang pembangkit listrik;
3
mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang
mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora di bidang pembangkit listrik dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain pembangkit;
Pendidikan Tinggi Vokasi | 126
keahliannya dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain atau karya seni;
4
mampu menyusun hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain, atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi
Mampu menyusun karya tulis/artikel/makalah ilmiah, baik yang terkait dengan kasus maupun perancangan di bidang Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik sesuai dengan standar publikasi nasional maupun internasional
5
mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku, spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi dan evaluasi pada pekerjaannya;
mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur standar, spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi dan evaluasi pada pelaksanaan pekerjaannya di bidang pembangkit listrik;
6
mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerjasama dan hasil kerjasama didalam maupun di luar lembaganya;
mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerjasama dan hasil kerjasama di dalam maupun di luar lembaganya;
7
mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;
mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan bidang pembangkit listrik yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;
8
mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggungjawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;
mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggungjawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mand
9
mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi
mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi
Pendidikan Tinggi Vokasi | 127
DESKRIPSI GENERIK CP KKNI SESUAI JENJANG PENDIDIKAN
DESKRIPSI CP SESUAI PROFIL LULUSAN SPESIFIK PS
3. KEMAMPUAN KHUSUS
1
mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip rekayasa ke dalam prosedur, proses, sistem, atau metodologi rekayasa terapan untuk menyelesaikan masalah rekayasa umum (broadly-defined)
Mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip-prinsip rekayasa dan teknologi kedalam prosedur, proses, sistem, atau metodologi rekayasa terapan untuk menyelesaikan permasalahan mekanikal, elektrikal, instrumentasi dan kendali, serta proses kimia secara terintegrasi pada teknologi pembangkit tenaga listrik.
2
mampu mengidentifikasi, memformulasikan, melakukan penelusuran referensi/standar/codes/database, menganalisis, dan menyelesaikan masalah rekayasa umum menggunakan perangkat analisa untuk satu bidang spesialisasi dengan memperhatikan faktor-faktor ekonomi, kesehatan dan keselamatan publik, kultural, sosial, dan lingkungan (environmental consideration)
Mampu mengidentifikasi, memformulasikan dan menyelesaikan permasalahan mekanikal, elektrikal, instrumentasi dan kendali, serta proses kimia pada pembangkit tenaga listrik dengan memperhatikan faktor ekonomi, keselamatan dan kesehatan kerja, social budaya dan lingkungan.
3
mampu merancang dan mewujudkan komponen, proses, peralatan, fasilitas atau instalasi, rancangan sistem rekayasa well defined, dan bagian-bagian rancangan sistem rekayasa broadly defined, yang memenuhi kebutuhan spesifik dengan pertimbangan yang tepat terhadap masalah keamanan dan kesehatan publik, kultural, sosial dan lingkungan dengan mengacu kepada metode dan standar industri;
Mampu merancang dan mewujudkan suatu proses teknologi peralatan utama dan bantu dari pembangkit tenaga listrik berdasarkan standar yang sesuai dan berlaku
4
mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat perancangan dan analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang mengacu kepada metode dan standar industri;
Mampu menganalisis/ meneliti permasalahan pekerjaan yang kompleks di bidang teknologi pembangkit tenaga listrik berdasarkan pemikiran logis, kritis dan inovatif secara mandiri, baik dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya
Pendidikan Tinggi Vokasi | 128
5
mampu meningkatkan kinerja atau mutu suatu proses melalui pengujian, pengukuran obyek kerja, analisis, dan interpretasi data sesuai prosedur dan standar;
Mampu merencanakan dan melaksanakan pekerjaan instalasi, commissioning, operasi, dan pemeliharaan komponen utama/bantu suatu pembangkit tenaga listrik sesuai dengan standar yang berlaku.
6
mampu memilih sumberdaya dan memanfaatkan perangkat perancangan dan analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang mengacu kepada metode dan standar industri;
Mampu memilih sumber daya dan memanfaatkan perangkat perancangan dan analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang mengacu kepada metode dan standar yang berlaku.
7
Mampu menyusun dan mempublikasikan jurnal ilmiah yang terkait dengan teknologi pembangkit tenaga listrik sesuai dengan standar publikasi nasional maupun internasional
8
Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerjasama antar sejawat di tingkat lembaga dan komunitas kerja dan lainnya di bidang Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik
9 mampu menggunakan teknologi modern dalam melaksanakan pekerjaan
Mampu menggunakan teknologi modern dalam melaksanakan pekerjaan
4. PENGUASAAN PENGETAHUAN
1
menguasai konsep teoretis sains alam, aplikasi matematika rekayasa; prinsip-prinsip rekayasa (engineering principles), sains rekayasa dan perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem, proses, produk atau komponen prinsip
Menguasai konsep sains, matematika rekayasa; prinsip-prinsip rekayasa (engineering principles), sains rekayasa dan perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem dan teknologi pembangkit listrik konvensional
2
menguasai prinsip dan teknik perancangan sistem, proses, produk, atau komponen menggunakan teknologi pada tataran praktikal (practical area)
Menguasai teknik perancangan sistem teknologi pembangkit tenaga listrik;
3 menguasai konsep teoritis teknologi rekayasa yang
Menguasai konsep rekayasa teknologi pembangkitan tenaga listrik dan sistem utilitasnya
Pendidikan Tinggi Vokasi | 129
diperlukan pada satu bidang spesialisasi
4
menguasai pengetahuan tentang codes dan standard yang berlaku untuk penyelesaian masalah rekayasa
Menguasai pengetahuan tentang peraturan perundangan dan standar-standar terkait dengan teknologi pembangkit tenaga listrik;
5 menguasai prinsip dan issue terkini dalam ekonomi, sosial, ekologi secara umum
Menguasai prinsip dan issue terkini di bidang teknologi pembangkit listrik dalam ekonomi, sosial dan lingkungan secara umum;
6 menguasai pengetahuan tentang teknik berkomunikasi
Menguasai pengetahuan tentang teknik berkomunikasi yang efektif dan efisien;
7 menguasai pengetahuan tentang perkembangan teknologi terbaru dan terkini
Menguasai pengetahuan tentang perkembangan terbaru dan moderen di bidang teknologi pembangkit tenaga listrik;
8
menguasai pengetahuan prosedural dan operasional kerja bengkel/studio dan kegiatan laboratorium, serta pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Memahami standar kerja (SOP), keselamatan dan kesehatan kerja di pembangkit tenaga listrik
4. Capaian Pembelajaran Prodi
[ CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI
Po
we
r Pla
nt E
ng
ine
er
1. b
ert
ak
wa
ke
pa
da
Tu
ha
n Y
an
g
Ma
ha
Esa
da
n m
am
pu
me
nu
nju
kk
an
si
ka
p r
eli
giu
s;
1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; 2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; 4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat lingkungan;
Pendidikan Tinggi Vokasi | 130
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; 8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang energi secara mandiri;
10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
2.
KE
MA
MP
UA
N U
MU
M
mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan di bidang pembangkit listrik sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang pembangkit tenaga listrik
mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur di bidang pembangkit listrik; mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora di bidang pembangkit listrik dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku, desain pembangkit;
Mampu menyusun karya tulis/artikel/makalah ilmiah, baik yang terkait dengan kasus maupun perancangan di bidang Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik sesuai dengan standar publikasi nasional maupun internasional
mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur standar,spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalammelakukan supervisi dan evaluasi pada pelaksanaan pekerjaannya di bidang pembangkit listrik; mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerjasama dan hasilkerjasama di dalam maupun di luar lembaganya;
mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan bidang pembangkit listrik yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;
mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang beradadibawah tanggungjawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mand
mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi
3.
KE
MA
MP
UA
N K
HU
SU
S
Mampu menerapkan matematika, sains, dan prinsip-prinsip rekayasa dan teknologi kedalam prosedur, proses, sistem, atau metodologi rekayasa terapan untuk menyelesaikan permasalahan mekanikal, elektrikal, instrumentasi dan kendali, serta proses kimia secara terintegrasi pada teknologi pembangkit tenaga listrik.
Mampu mengidentifikasi, memformulasikan dan menyelesaikan permasalahan mekanikal, elektrikal, instrumentasi dan kendali, serta proses kimia pada pembangkit tenaga listrik dengan memperhatikan faktor ekonomi, keselamatan dan kesehatan kerja, social budaya dan lingkungan.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 131
Mampu merancang dan mewujudkan suatu proses teknologi peralatan utama dan bantu dari pembangkit tenaga listrik berdasarkan standar yang sesuai dan berlaku
Mampu menganalisis/ meneliti permasalahan pekerjaan yang kompleks di bidang teknologi pembangkit tenaga listrik berdasarkan pemikiran logis, kritis dan inovatif secara mandiri, baik dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya Mampu merencanakan dan melaksanakan pekerjaan instalasi, commissioning, operasi, dan pemeliharaan komponen utama/bantu suatu pembangkit tenaga listrik sesuai dengan standar yang berlaku.
Mampu memilih sumber daya dan memanfaatkan perangkat perancangan dan analisis rekayasa berbasis teknologi informasi dan komputasi yang mengacu kepada metode dan standar yang berlaku.
Mampu menyusun dan mempublikasikan jurnal ilmiah yang terkait dengan teknologi pembangkit tenaga listrik sesuai dengan standar publikasi nasional maupun internasional
Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerjasama antar sejawat di tingkat lembaga dan komunitas kerja dan lainnya di bidang Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik
Mampu menggunakan teknologi modern dalam melaksanakan pekerjaan
4.
PE
NG
UA
SA
AN
PE
NG
ET
AH
UA
N
Menguasai konsep sains, matematika rekayasa; prinsip-prinsip rekayasa (engineering principles), sains rekayasa dan perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem dan teknologi pembangkit listrik konvensional
Menguasai teknik perancangan sistem teknologi pembangkit tenaga listrik;
Menguasai konsep rekayasa teknologi pembangkitan tenaga listrik dan sistem utilitasnya
Menguasai pengetahuan tentang peraturan perundangan dan standar-standar terkait dengan teknologi pembangkit tenaga listrik;
Menguasai prinsip dan issue terkini di bidang teknologi pembangkit listrik dalam ekonomi, sosial dan lingkungan secara umum;
Menguasai pengetahuan tentang teknik berkomunikasi yang efektif dan efisien;
Menguasai pengetahuan tentang perkembangan terbaru dan moderen di bidang teknologi pembangkit tenaga listrik;
Memahami standar kerja (SOP), keselamatan dan kesehatan kerja di pembangkit tenaga listrik
Pendidikan Tinggi Vokasi | 132
5. Profil, CP, Bahan Kajian dan Kedalaman
BAHAN KAJIAN
KODE JURUSAN
JURUSAN: Teknik Konversi Energi PROGRAM STUDI: D IV - TPTL
LEVEL
KKNI
PROFIL LULUSAN
BIDANG KEILMUAN PENGUASAAN
DIKTI BAHAN KAJIAN Aspek
Kognitif
Power Plant Design Engineer adalah Sarjana Sains Terapan yang mampu:
1. INTI KEILMUAN
1 Sains terapan
Matematika, fisika, kimia terapan
Aplikasi
2 Konveksi Paksa Analysis
3 Konveksi Alamiah Analysis
1.
merancang sistem
komponen utama dan bantu dari
pusat tenaga listrik
konvensional atau
merancang pembangkit
tenaga listrik kecil
4 Daya dan Koreksi Faktor Daya
Analysis
5 Swich mode power supply
Analysis
6 Fiskus fluida Analysis
7 Aliran fluida ideal Analysis
8 Turbulensi Analysis
9 Konduksi Tunak dan Konduksi Tidak Tunak
Aplication
10 Prinsip-prinsip Konveksi
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 133
11 Radiasi Aplication
12 Alat ukur listrik dasar
Aplication
13 Analisis Rangkaian Listrik
Aplication
14
Bentuk bentuk Gelombang dan berbagai harga besaran pada sistem arus bolak-balik
Aplication
15 Bilangan Kompleks dan polar
Aplication
16 Tegangan dan Arus Bolak-balik
Aplication
17 Respon Frekuensi Aplication
18 Rangkaian Fasa Banyak
Aplication
19 Karakteristik Diode semikonduktor
Aplication
20 Karakteristik Bipolar Junction Conductor
Aplication
21 Karakteristik Field-Effect Transistor
Aplication
22 Amplifiers dan operational amplifiers
Aplication
23 Evaluasi Properti dan analisis kendali volume
Aplication
24 Hukum Kedua termodinamika
Aplication
25 Analisis Entrophy dan Exergy
Aplication
26 Persamaan dasar fluida ideal
Aplication
27
Konsep Perpindahan Panas (konduksi, konveksi, dan radiasi)
Comprehen
sion
28
hukum-hukum dasar yang digunakan pada rangkaian listrik.
Comprehen
sion
Pendidikan Tinggi Vokasi | 134
29 Konsep termodinamika
Comprehen
sion
30 Hukum pertama termodinamika
Comprehen
sion
31 Konsep fluida
32 Prinsip transmisi daya mekanik
Comprehen
sion
2. IPTEK PENUNJANG
1
Rangkaian dengan dua sumber atau lebih, Analisis rangkaian pengganti
Analysis
2
Pembagian Arus dan Penurunan Tegangan (DC dan AC)
Analysis
2. mensupervisi pelaksanaan O dan M di pusat tenaga listrik
3 Rangkaian Penyearah dengan Dioda
Analysis
4
Rangkaian Switching dan penguat Menggunakan Transistor Bipolar
Analysis
3. merencanakan dan melaksanakan konstruksi, uji kinerja dan keandalan, operasi dan pemeliharaan serta commissioning sistem komponen pembangkit listrik
5 Audit dan konservasi energi di pembangkit
Analysis
6 Penguat Inverting dan Instrumentasi (Zero & Span)
Analysis
7
Pengubah Tegangan ke Arus (Grounded dan Floating)
Analysis
4. mengelola sistem keenergian di industri/ko
8 Pengubah Tegangan ke Frekuensi
Analysis
Pendidikan Tinggi Vokasi | 135
mersial yang padat energi
9 Penguban Frekuensi ke Tegangan
Analysis
10
Disain sistem kendali level pada steam drum, flow pada BFP
Analysis
11 Disain sistem kendali fuel handling system
Analysis
12 Disain sistem kendali closed cooling system
Analysis
13 Instrumentasi sistem pengendalian
Analysis
14 Dinamika Sistem Pengendalian
Analysis
15 DC Chopper Analysis
16
Pemodelan, analisis, dan peningkatan kinerja Vapour power systems
Analysis
17
Pemodelan, analisis, dan peningkatan kinerja Gas power systems dalam mesin pembakaran internal (Mesin Bensin Mesin Disel)
Analysis
18 Aplikasi psychrometrics
Analysis
19
Analisis sambungan pipa (pengelasan, flange, swage, groove)
Analysis
20 Pengujian pipa Analysis
21 Analisis water sistem pada sistem PLTU
Analysis
Pendidikan Tinggi Vokasi | 136
22 Analisis flue gas sistem pada sistem PLTU
Analysis
23 Teknologi penyimpanan bahan bakar
Analysis
24 Teknologi pengolahan bahan bakar
Analysis
25 Analisis lokasi pembangkit
Analysis
26 Pembagian PLTA Analysis
27 Fasilitas teknik sipil
Analysis
28 Water/steam system
Analysis
29 Flue gas system Analysis
30 Mapping teknologi pembangkit uap
Analysis
31
Analisis time line/jaringan dan resiko dalam proyek
Analysis
32 Analisis dampak lingkungan
Analysis
33 Time value of money
Analysis
34 Searching dan Pengurutan
Analysis
35 Analisis numeric Analysis
36 Identifikasi elemen yang berbeda dalam SCADA
Analysis
37 Menentukan Sistem SCADA
Analysis
38 Analisis rugi arus Eddy, histerisis, dan stray
Analysis
39 Analisis kinerja mesin listrik dc
Analysis
40 Analisis dan pengujian motor dc
Analysis
41
Metode pengasutan (starting): DOL, Star-Delta, Autotrafo, Resistor eksternal
Analysis
Pendidikan Tinggi Vokasi | 137
42 Design dan pengujian generator sinkron
Analysis
43 Analisis pencegahan kecelakaan
Analysis
44
Analisis bahaya listrik, mekanik, ledakan, radiasi dan kimia
Analysis
45
Pengujian Resistansi belitan generator dan motor dc
Analysis
46 Analisis Pemagnetan generator dc
Analysis
47
Pengukuran rugi-rugi besi dan mekanik generator dan motor dc
Analysis
48
Karakteristik dan pengaturan luar generator dc shunt dan penguatan bebas
Analysis
49
Karakteristik motor dc penguatan bebas dan seri
Analysis
50
Pengujian resistansi, tanpa beban, rugi-rugi, dan hubung singkat motor induksi rotor lilit
Analysis
51
Kurva karakteristik operasi , dan pergerakan motor Induksi rotor lilit
Analysis
52
Pengujian resistansi belitan, karakteristik pemagnetan, rugi-rugi, dan karakteristik hubung singkat generator sinkron
Analysis
Pendidikan Tinggi Vokasi | 138
53
Analisis prinsip kerja alat ukur listrik dan konsep dasar pengukuran listrik
Aplication
54
Besaran, satuan dasar, dan simbol-simbol yang sering digunakan pada rangkaian listrik
Aplication
55 Konsep pengukuran listrik
Aplication
56 Aplikasi Volt dav Ampere meter DC
Aplication
57 Aplikasi Ohm dan watt meter, osiloskop
Aplication
58
Pengukuruan Tegangan AC (Rerata, Efektif dan Maksimum)
Aplication
59 Pengukuran Daya Reaktif
Aplication
60 Pengukuran Harmonisa Arus dan Tegangan
Aplication
61
Pengukuran tahanan: jembatan Wheatstone, sensitivity, limitations. Kelvin’s double bridge.
Aplication
62
Pengukuran Induktansi and kapasitansi: langsung, jembatan induktansi dan kapasitansi Maxwell, Hay’s bridge, Anderson’s bridge, Desauty’s bridge, Schering bridge.
Aplication
63 Rangkaian Digital AND, OR, NOT dan NAND
Aplication
64 Prinsip manajemen energi
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 139
65
Strategi manajemen energi di tingkat demand dan suplai
Aplication
66 Supply chain manajemen
Aplication
67 Rangkaian Analog ke Digital dan Digital ke Analog
Aplication
68
Rangkaian Driver Motor DC menggunakan Transistor Bipolar
Aplication
69
Pengukuran temperature, Power dan Energi: Thermocople & RTD, Dynamometer wattmeter. UPF and LPF wattmeters, Pengukuaran daya nyata dan reaktif sirkuit tiga fasa, power quality. Meter energi tipe Induksi — konstruksi, teori, errors, adjustments dan kalibrasi. Prinsip kerja electronic energy meter.
Aplication
70
Ekstensi jangkauan Instrumen: Shunts and multipliers. Konstruksi dan teori instrument tranfo, Persamaan galat rasio dan sudut fasa C.T. dan P.T. (Tidak perlu turunan)
Aplication
71 Pemodelan subsistem pembangkit
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 140
72 Analisis sistem kendali lup tertutup
Aplication
73 Analisis kestabilan koordinat polar
Aplication
74 Unit Kendali Aplication
75 Sistem Pengendalian yang Kompleks
Aplication
76
Analisis Sistem pendingin terbuka pada pembangkit listrik
Aplication
77 Analisis Sistem pendingin tertutup pembangkit listrik
Aplication
78 Analisis kebutuhan air baku pendinginan
Aplication
79
Analisis sistem pendingin turbin dan generator di dalam PLTA dan PLTT
Aplication
80
Analisis komponen elektronika daya (Dioda Power, TRIAC, IGBT, GTO, Dioda rectifier)
Aplication
81 Penyerahan Tegangan AC 1 fasa
Aplication
82 Penyearah Tegangan AC 3 fasa
Aplication
83
Penyearah Tegangan AC 1 Fasa Terkontrol dengan Thyristor
Aplication
84
Penyearah Tegangan AC 3 Fasa Terkontrol dengan Thristor
Aplication
85
Penyearah Tegangan AC 1 Fasa dengan Thriac dan Thristor Ganda
Aplication
86 Penyearah Tegangan AC 3 Fasa dengan Thriac
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 141
dan Thyristor Ganda
87 Siklus daya tidak ideal
Aplication
88 Refrigerasi dan heat pump systems
Aplication
89 Analisis system transportasi bahan bakar
Aplication
90
Teknologi pengolahan padatan dan partikel terbang hasil bahan bakar
Aplication
91 Karakteristik air baku
Aplication
92
Proses pengolahan dan pemurnian air secara fisis dan kimia
Aplication
93 Proses pengolahan air pendingin
Aplication
94 Analisis neraca daya dalam RUPTL indonesia
Aplication
95 Karakteristik relay dan komponen proteksi
Aplication
96 Proteksi pada saluran jarak jauh dan distribusi
Aplication
97 Analisis konversi satuan energi dan daya
Aplication
98 Analisis konversi energi dan peralatannya
Aplication
99
Analisis eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan pemanfaatan energi
Aplication
100 Tegangan Tinggi AC & DC
Aplication
101
Dasar Medan Elektromagnetik dan medan sederhana
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 142
102
Masalah-masalah yang diakibatkan oleh Tegangan Tinggi
Aplication
103 Implus Tegangan tinggi
Aplication
104 Daya pada Transmisi
Aplication
105 Transformator daya dan distribusi
Aplication
106 hubungan transformator tiga fasa
Aplication
107 Gedung sentral PLTA
Aplication
108 Proteksi dan kendali steam generator
Aplication
109 Analisis keandalan Aplication
110 Analisis kerusakan dan klasifikasi perawatan
Aplication
111
Analisis perawatan permesinan, pipe dan kelistrikan: fondasi, Alignment & balancing, rotating machine, boiler, transformer dan generator
Aplication
112 Organisasi manajemen proyek
Aplication
113 Karakteristik limbah pembangkit listrik
Aplication
114 Analisis limbah padat, cair, gas, bahang, dan suara
Aplication
115 Konsep dan teknik estimasi biaya
Aplication
116 Evaluasi satu/ lebih proyek
Aplication
117 Analisis peremajaan
Aplication
118 Analisis Benefit cost ratio
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 143
119 Analisis breakevent dan sensitivitas
Aplication
120 Analisis kasus Aplication
121 Analisis fungsi dan prosedur
Aplication
122 Kendali program pengulangan
Aplication
123 Pemrosesan squensial
Aplication
124 Aplikasi Bahasa pemrograman
Aplication
125 Protocol komunikasi SCADA
Aplication
126 Analisis metode proyeksi
Aplication
127 Dimensional dan toleransi
Aplication
128 Pengelasan dan simbolnya
Aplication
129 Spesifikasi material dan permukaan benda
Aplication
130 Gambar proses Aplication
131 Simbol elektrik, instrumen dan standarisasinya
Aplication
132 Instalasi penerangan dan panel
Aplication
133 Instalasi pembangkit dan sub station
Aplication
134 piping dan P&ID pembangkit
Aplication
135 Rantai Aplication
136 Sabuk Aplication
137 Poros Aplication
138 Bantalan Aplication
139 Mur dan Baut Aplication
140 Kopling dan Rem Aplication
141 Konsep mesin listrik
Aplication
142
Analisis karakteristik kemagnetan dan impedansi
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 144
143
Konsep dan prinsip kerja motor induksi dan generator sinkron
Aplication
144 Analisis Standar dan peraturan K3
Aplication
145
Identifikasi dan pengelolaan bahaya di tempat kerja
Aplication
146 Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
Aplication
147 Peralatan keselamatan diri
Aplication
148 Pertolongan pertama pada kecelakaan
Aplication
149 Memecahkan masalah dengan CFD
Aplication
150 General context bahasa inggris di energi
Aplication
151 Basic grammar untuk speaking and writing
Aplication
152
Reading (topic, main iddea, structure organization)
Aplication
153 Writing (paragraf and essay)
Aplication
154 Bahasa inggris teknik
Aplication
155 writing CV and Application letter
Aplication
156 Job Interview Aplication
157 Code nasional dan internasional manajemen energi
Comprehen
sion
158 Konsep dasar sistem kendali
Comprehen
sion
159 Konsep sistem pendingin pembangkit
Comprehen
sion
160 Konsep elektronika daya
Comprehen
sion
Pendidikan Tinggi Vokasi | 145
161 Dasar pemipaan Comprehen
sion
162 Code dan standart pemipaan
Comprehen
sion
163 Analisis material dan fabrikasi pipa
Comprehen
sion
164
Analisis karakteristik bahan bakar (padat, cair, dan gas)
Comprehen
sion
165
Karakteristik baku mutu air olahan berdasarkan peraturan
Comprehen
sion
166 Konsep proteksi pembangkit
Comprehen
sion
167
Konsep energi dan sumber energi terbarukan dan fosil
Comprehen
sion
168 Konsep tegangan tinggi
Comprehen
sion
169 Konsep transformator
Comprehen
sion
170 Konsep steam generator boiler dan hrsg/whrsg
Comprehen
sion
171 Konsep perawatan Comprehen
sion
172 Konsep dan Aspek manajemen proyek
Comprehen
sion
173
Baku mutu lingkungan berdasarkan aturan
Comprehen
sion
174 Prinsip ekonomi teknik
Comprehen
sion
175 Paradigma pemrograman prosedural
Comprehen
sion
176 Notasi algoritmik Comprehen
sion
177 Array dan list Comprehen
sion
178 Konsep Sistem SCADA
Comprehen
sion
Pendidikan Tinggi Vokasi | 146
179 Simbol mekanik, proses dan standarisasinya
Comprehen
sion
180 Filosofi, keberadaan, dan peranan K3
Comprehen
sion
181 Prinsip CAE Comprehen
sion
3. IPTEK PELENGKAP
1 Teknologi fotovoltaik
Analysis
2 Teknologi pembangkit mikrohydro
Aplication
3 Teknologi pembangkit tenaga biomassa
Aplication
4 Analisis Pasar dan Teknologi
Aplication
5
Kompetisi dan Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan
Aplication
6 Teknologi pembangkit tenaga nuklir
Comprehen
sion
7 Teknologi pembangkit tenaga fusi
Comprehen
sion
8 Teknologi pembangkit direct solar heating
Comprehen
sion
9 Teknologi Arus, gelombang, dan panas laut
Comprehen
sion
10 Teknologi sel bahan bakar
Comprehen
sion
11 Konsep dasar dan proses Kewirausahaan
Comprehen
sion
12 Kreatifitas dan Inovasi
Comprehen
sion
13 Technopreneur Comprehen
sion
14 Strategi Kewirausahaan
Comprehen
sion
Pendidikan Tinggi Vokasi | 147
15 Aspek Yuridis dan Etika Bisnis dalam Kewirausahaan
Comprehen
sion
4. YG DIUNGGUL-KAN
1 Inverter Analysis
2 Motor drive Analysis
3
Pemodelan, analisis, dan peningkatan kinerja Gas power systems dalam Turbin Gas
Analysis
4 Analisis stress pipa Analysis
5 Analisis operasi paralel
Analysis
6 Dasar-Dasar Penyusunan Business Plan
Analysis
7 Analisis aliran beban kelistrikan di jaringan
Analysis
8 Proteksi pada generator
Analysis
9 Proteksi pada tranformator daya
Analysis
10 Proteksi pada switchgear dan switchyard
Analysis
11
Analisis uji nondestructive peralatan Tegangan Tinggi
Analysis
12 Analisis material insulasi dan vacuum
Analysis
13 Analisis uji kinerja transformator
Analysis
14 Analisis kinerja steam generator berdasar standart
Analysis
15 Analisis umur ekonomis dan teknis
Analysis
16 Pengujian Standart layak operasi
Analysis
17 Analisis kinerja biaya dan waktu
Analysis
Pendidikan Tinggi Vokasi | 148
dari pekerjaan proyek
18 Analisis levelized biaya pembangkit
Analysis
19
Identifikasi dan interpretasi diagram PI dalam HMI
Analysis
20
Pengendalian parameter proses menggunakan DCS dan SCADA
Analysis
21 Sinkronisasi generator
Analysis
22 Pengujian kurva kapabilitas generator sinkron
Analysis
23 Pengujian operasi paralel generator sinkron
Analysis
24 Hukum konservasi aliran fluida dan kondisi batas
Analysis
25 Analisis turbulensi dan pemodelannya
Analysis
26 Finite volume method untuk masalah difusi
Analysis
27
Finite volume method untuk masalah konveksi-difusi
Analysis
28
Solusi algoritma untuk tekanan-kecepatan dalam aliran steady
Analysis
29 Finite volume method untuk aliran unsteady
Analysis
30
Operasi pengiriman daya aktif atau daya reaktif
Aplication
31 Analisis ekonomi pembangkit
Aplication
32 Potensi aliran sungai
Aplication
Pendidikan Tinggi Vokasi | 149
33 Konsep sistem kendali robust
Comprehen
sion
34 Process integration Synthesis
35
System pembakaran dan burner dalam boiler startup-operasi
Synthesis
36 Analisis prediktif maintenance
Synthesis
37 Teknologi Pengolahan limbah
Synthesis
38
Manajemen pelaporan untuk pemantauan kinerja
Synthesis
5. CIRI PRODI
1
Analisis efisiensi energi dan tekno-ekonomi pembangkit
Analysis
2
Operasi optimal interkoneksi pembangkit dalam jaringan
Analysis
3 Disain PSS pada generator
Analysis
4 Disain sistem kendali governoor turbine uap dan air
Analysis
5 Analisis desain cooling tower
Analysis
6 Analisis desain condenser
Analysis
7 Analisis SOP PLTU pada main dan auxiliariesnya
Analysis
8 Analisis SOP PLTA Analysis
9 Tangki peredam (surge tank)
Analysis
10 Disain peralatan & fasilitas listrik
Analysis
11 Fasilitas dan pendukung PLTA
Analysis
12 Perancangan HE (1, 2 , 3 zone)
Evaluation
13 Analisis desain main equipment pembangkit
Evaluation
Pendidikan Tinggi Vokasi | 150
14 Disain pipa pesat Evaluation
15 Disain boiler dan hrsg
Evaluation
16 Analisis heat balance pembangkit PLTU
Synthesis
17 Analisis keandalan dan kinerja pembangkit
Synthesis
18 Analsis desain BOP pembangkit
Synthesis
19
Analisis disain kelistrikan dan instrumentasi pembangkit
Synthesis
20 Analisis water balance pembangkit
Synthesis
21 Analisis perancangan proteksi
Synthesis
22 Analisis design Insulation dan pendinginan
Synthesis
23 Rencana PLTA Synthesis
24 Disain Turbin air Synthesis
25
Design perencanaan proyek EPC pembangkit
Synthesis
26 Analisis studi kelayakan pembangkit
Synthesis
KELUASAN ILMU (cognitive process dimension) :
292
6. Bahan Kajian dan Mata Kuliah
Perpan Konsep Perpindahan Panas (konduksi, konveksi, dan radiasi)
Comprehension 2
Konduksi Tunak dan Konduksi Tidak Tunak Aplication 3
Prinsip-prinsip Konveksi Aplication 3
Konveksi Paksa Analysis 4
Konveksi Alamiah Analysis 4
Pendidikan Tinggi Vokasi | 151
Radiasi Aplication 3
Process integration Synthesis 5
Perancangan HE (1, 2 , 3 zone) Evaluation 6
RL hukum-hukum dasar yang digunakan pada rangkaian listrik.
Comprehension 2
Alat ukur listrik dasar Aplication 3
Analisis Rangkaian Listrik Aplication 3
Bentuk bentuk Gelombang dan berbagai harga besaran pada sistem arus bolak-balik Aplication 3
Bilangan Kompleks dan polar Aplication 3
Tegangan dan Arus Bolak-balik Aplication 3
Daya dan Koreksi Faktor Daya Analysis 4
Respon Frekuensi Aplication 3
Rangkaian Fasa Banyak Aplication 3
Analisis prinsip kerja alat ukur listrik dan konsep dasar pengukuran listrik Aplication 3
Pengukuran Listrik
Besaran, satuan dasar, dan simbol-simbol yang sering digunakan pada rangkaian listrik Aplication 3
Konsep pengukuran listrik Aplication 3
Aplikasi Volt dav Ampere meter DC Aplication 3
Aplikasi Ohm dan watt meter, osiloskop Aplication 3
Pengukuruan Tegangan AC (Rerata, Efektif dan Maksimum) Aplication 3
Pengukuran Daya Reaktif Aplication 3
Pengukuran Harmonisa Arus dan Tegangan Aplication 3
Pengukuran Tekanan dan Aliran Fluida Aplication 3
Analisis rangkaian
Pembagian Arus dan Penurunan Tegangan (DC dan AC) Analysis 4
Pengukuran tahanan: jembatan Wheatstone, sensitivity, limitations. Kelvin’s double bridge. Aplication 3
Pengukuran Induktansi and kapasitansi: langsung, jembatan induktansi dan kapasitansi Maxwell, Hay’s bridge, Anderson’s bridge, Desauty’s bridge, Schering bridge. Aplication 3
Rangkaian dengan dua sumber atau lebih, Analisis rangkaian pengganti Analysis 4
Rangkaian Penyearah dengan Dioda Analysis 4
Pendidikan Tinggi Vokasi | 152
Rangkaian Switching dan penguat Menggunakan Transistor Bipolar Analysis 4
Rangkaian Digital AND, OR, NOT dan NAND Aplication 3
Elektronika Karakteristik Diode semikonduktor Aplication 3
Karakteristik Bipolar Junction Conductor Aplication 3
Karakteristik Field-Effect Transistor Aplication 3
Amplifiers dan operational amplifiers Aplication 3
Swich mode power supply Analysis 4
Manajemen pembangkit Prinsip manajemen energi Aplication 3
Strategi manajemen energi di tingkat demand dan suplai Aplication 3
Code nasional dan internasional manajemen energi
Comprehension 2
Audit dan konservasi energi di pembangkit Analysis 4
Supply chain manajemen Aplication 3
Analisis efisiensi energi dan tekno-ekonomi pembangkit Analysis 4
Operasi optimal interkoneksi pembangkit dalam jaringan Analysis 4
Instrumentasi Penguat Inverting dan Instrumentasi (Zero & Span) Analysis 4
Pengubah Tegangan ke Arus (Grounded dan Floating) Analysis 4
Pengubah Tegangan ke Frekuensi Analysis 4
Penguban Frekuensi ke Tegangan Analysis 4
Rangkaian Analog ke Digital dan Digital ke Analog Aplication 3
Rangkaian Driver Motor DC menggunakan Transistor Bipolar Aplication 3
Pengukuran temperature, Power dan Energi: Thermocople & RTD, Dynamometer wattmeter. UPF and LPF wattmeters, Pengukuaran daya nyata dan reaktif sirkuit tiga fasa, power quality. Meter energi tipe Induksi — konstruksi, teori, errors, adjustments dan kalibrasi. Prinsip kerja electronic energy meter. Aplication 3
Ekstensi jangkauan Instrumen: Shunts and multipliers. Konstruksi dan teori instrument tranfo, Persamaan galat rasio dan sudut fasa C.T. dan P.T. (Tidak perlu turunan) Aplication 3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 153
Sistem Kendali Pembangkit Konsep sistem kendali robust
Comprehension 2
Pemodelan subsistem pembangkit Aplication 3
Disain PSS pada generator Analysis 4
Disain sistem kendali governoor turbine uap dan air Analysis 4
Disain sistem kendali level pada steam drum, flow pada BFP Analysis 4
Disain sistem kendali fuel handling system Analysis 4
Disain sistem kendali closed cooling system Analysis 4
Sistem Kendali Konsep dasar sistem kendali Comprehension 2
Analisis sistem kendali lup tertutup Aplication 3
Analisis kestabilan koordinat polar Aplication 3
Instrumentasi sistem pengendalian Analysis 4
Unit Kendali Aplication 3
Dinamika Sistem Pengendalian Analysis 4
Sistem Pengendalian yang Kompleks Aplication 3
Sistem Pendingin pembangkit Konsep sistem pendingin pembangkit
Comprehension 2
Analisis Sistem pendingin terbuka pada pembangkit listrik Aplication 3
Analisis Sistem pendingin tertutup pembangkit listrik Aplication 3
Analisis kebutuhan air baku pendinginan Aplication 3
Analisis sistem pendingin turbin dan generator di dalam PLTA dan PLTT Aplication 3
Analisis desain cooling tower Analysis 4
Analisis desain condenser Analysis 4
Elda Konsep elektronika daya Comprehension 2
Analisis komponen elektronika daya (Dioda Power, TRIAC, IGBT, GTO, Dioda rectifier) Aplication 3
Penyerahan Tegangan AC 1 fasa Aplication 3
Penyearah Tegangan AC 3 fasa Aplication 3
Penyearah Tegangan AC 1 Fasa Terkontrol dengan Thyristor Aplication 3
Penyearah Tegangan AC 3 Fasa Terkontrol dengan Thristor Aplication 3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 154
Penyearah Tegangan AC 1 Fasa dengan Thriac dan Thristor Ganda Aplication 3
Penyearah Tegangan AC 3 Fasa dengan Thriac dan Thyristor Ganda Aplication 3
DC Chopper Analysis 4
Inverter Analysis 4
Motor drive Analysis 4
Termodinamika Konsep termodinamika Comprehension 2
Hukum pertama termodinamika Comprehension 2
Evaluasi Properti dan analisis kendali volume Aplication 3
Hukum Kedua termodinamika Aplication 3
Analisis Entrophy dan Exergy Aplication 3
Mesin Termal Siklus daya tidak ideal Aplication 3
Pemodelan, analisis, dan peningkatan kinerja Vapour power systems Analysis 4
Pemodelan, analisis, dan peningkatan kinerja Gas power systems dalam mesin pembakaran internal (Mesin Bensin Mesin Disel) Analysis 4
Pemodelan, analisis, dan peningkatan kinerja Gas power systems dalam Turbin Gas Analysis 4
Refrigerasi dan heat pump systems Aplication 3
Aplikasi psychrometrics Analysis 4
Mekflu Konsep fluida Comprehension 2
Persamaan dasar fluida ideal Aplication 3
Fiskus fluida Analysis 4
Aliran fluida ideal Analysis 4
Turbulensi Analysis 4
Alternatif Teknologi pembangkit tenaga nuklir Comprehension 2
Teknologi pembangkit tenaga fusi Comprehension 2
Teknologi pembangkit mikrohydro Aplication 3
Teknologi pembangkit tenaga biomassa Aplication 3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 155
Teknologi fotovoltaik Analysis 4
Teknologi pembangkit direct solar heating Comprehension 2
Teknologi Arus, gelombang, dan panas laut Comprehension 2
Teknologi sel bahan bakar Comprehension 2
Pemipaan Dasar pemipaan Comprehension 2
Code dan standart pemipaan Comprehension 2
Analisis material dan fabrikasi pipa Comprehension 2
Analisis stress pipa Analysis 4
Analisis sambungan pipa (pengelasan, flange, swage, groove) Analysis 4
Pengujian pipa Analysis 4
ose Analisis SOP PLTU pada main dan auxiliariesnya Analysis 4
Analisis SOP PLTA Analysis 4
Operasi pengiriman daya aktif atau daya reaktif Aplication 3
Analisis water sistem pada sistem PLTU Analysis 4
Analisis flue gas sistem pada sistem PLTU Analysis 4
Analisis operasi paralel Analysis 4
wirausaha Konsep dasar dan proses Kewirausahaan Comprehension 2
Kreatifitas dan Inovasi Comprehension 2
Technopreneur Comprehension 2
Strategi Kewirausahaan Comprehension 2
Analisis Pasar dan Teknologi Aplication 3
Aspek Yuridis dan Etika Bisnis dalam Kewirausahaan
Comprehension 2
Kompetisi dan Strategi Bersaing dalam Kewirausahaan Aplication 3
Dasar-Dasar Penyusunan Business Plan Analysis 4
Pendidikan Tinggi Vokasi | 156
Penanganan bahan bakar
Analisis karakteristik bahan bakar (padat, cair, dan gas)
Comprehension 2
Analisis system transportasi bahan bakar Aplication 3
Teknologi penyimpanan bahan bakar Analysis 4
Teknologi pengolahan bahan bakar Analysis 4
Teknologi pengolahan padatan dan partikel terbang hasil bahan bakar Aplication 3
Pengolahan air Karakteristik air baku Aplication 3
Karakteristik baku mutu air olahan berdasarkan peraturan
Comprehension 2
Proses pengolahan dan pemurnian air secara fisis dan kimia Aplication 3
Proses pengolahan air pendingin Aplication 3
Perancangan PLTT Analisis lokasi pembangkit Analysis 4
Analisis neraca daya dalam RUPTL indonesia Aplication 3
Analisis aliran beban kelistrikan di jaringan Analysis 4
Analisis heat balance pembangkit PLTU Synthesis 5
Analisis keandalan dan kinerja pembangkit Synthesis 5
Analisis desain main equipment pembangkit Evaluation 6
Analsis desain BOP pembangkit Synthesis 5
Analisis disain kelistrikan dan instrumentasi pembangkit Synthesis 5
Analisis water balance pembangkit Synthesis 5
Analisis ekonomi pembangkit Aplication 3
proteksi Konsep proteksi pembangkit Comprehension 2
Karakteristik relay dan komponen proteksi Aplication 3
Proteksi pada generator Analysis 4
Proteksi pada tranformator daya Analysis 4
Pendidikan Tinggi Vokasi | 157
Proteksi pada saluran jarak jauh dan distribusi Aplication 3
Proteksi pada switchgear dan switchyard Analysis 4
Analisis perancangan proteksi Synthesis 5
sumsum Konsep energi dan sumber energi terbarukan dan fosil
Comprehension 2
Analisis konversi satuan energi dan daya Aplication 3
Analisis konversi energi dan peralatannya Aplication 3
Analisis eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan pemanfaatan energi Aplication 3
Teknik TT Konsep tegangan tinggi Comprehension 2
Tegangan Tinggi AC & DC Aplication 3
Dasar Medan Elektromagnetik dan medan sederhana Aplication 3
Masalah-masalah yang diakibatkan oleh Tegangan Tinggi Aplication 3
Implus Tegangan tinggi Aplication 3
Analisis uji nondestructive peralatan Tegangan Tinggi Analysis 4
Daya pada Transmisi Aplication 3
Analisis material insulasi dan vacuum Analysis 4
trafo Konsep transformator Comprehension 2
Analisis design Insulation dan pendinginan Synthesis 5
Analisis uji kinerja transformator Analysis 4
Transformator daya dan distribusi Aplication 3
hubungan transformator tiga fasa Aplication 3
PLTA Potensi aliran sungai Aplication 3
Pembagian PLTA Analysis 4
Rencana PLTA Synthesis 5
Fasilitas teknik sipil Analysis 4
Disain pipa pesat Evaluation 6
Tangki peredam (surge tank) Analysis 4
Disain Turbin air Synthesis 5
Disain peralatan & fasilitas listrik Analysis 4
Gedung sentral PLTA Aplication 3
Fasilitas dan pendukung PLTA Analysis 4
Steam generator Konsep steam generator boiler dan hrsg/whrsg
Comprehension 2
Pendidikan Tinggi Vokasi | 158
System pembakaran dan burner dalam boiler startup-operasi Synthesis 5
Water/steam system Analysis 4
Flue gas system Analysis 4
Proteksi dan kendali steam generator Aplication 3
Disain boiler dan hrsg Evaluation 6
Analisis kinerja steam generator berdasar standart Analysis 4
Mapping teknologi pembangkit uap Analysis 4
perawatan Konsep perawatan Comprehension 2
Analisis keandalan Aplication 3
Analisis kerusakan dan klasifikasi perawatan Aplication 3
Analisis umur ekonomis dan teknis Analysis 4
Analisis perawatan permesinan, pipe dan kelistrikan: fondasi, Alignment & balancing, rotating machine, boiler, transformer dan generator Aplication 3
Analisis prediktif maintenance Synthesis 5
Pengujian Standart layak operasi Analysis 4
proyek Konsep dan Aspek manajemen proyek Comprehension 2
Organisasi manajemen proyek Aplication 3
Analisis time line/jaringan dan resiko dalam proyek Analysis 4
Design perencanaan proyek EPC pembangkit Synthesis 5
Analisis kinerja biaya dan waktu dari pekerjaan proyek Analysis 4
Proteksi lingkungan Karakteristik limbah pembangkit listrik Aplication 3
Baku mutu lingkungan berdasarkan aturan Comprehension 2
Analisis dampak lingkungan Analysis 4
Analisis limbah padat, cair, gas, bahang, dan suara Aplication 3
Teknologi Pengolahan limbah Synthesis 5
ektek Prinsip ekonomi teknik Comprehension 2
Konsep dan teknik estimasi biaya Aplication 3
Time value of money Analysis 4
Pendidikan Tinggi Vokasi | 159
Evaluasi satu/ lebih proyek Aplication 3
Analisis peremajaan Aplication 3
Analisis Benefit cost ratio Aplication 3
Analisis breakevent dan sensitivitas Aplication 3
Analisis levelized biaya pembangkit Analysis 4
Analisis studi kelayakan pembangkit Synthesis 5
pemrograman Paradigma pemrograman prosedural Comprehension 2
Notasi algoritmik Comprehension 2
Analisis kasus Aplication 3
Analisis fungsi dan prosedur Aplication 3
Kendali program pengulangan Aplication 3
Array dan list Comprehension 2
Pemrosesan squensial Aplication 3
Searching dan Pengurutan Analysis 4
Analisis numeric Analysis 4
Aplikasi Bahasa pemrograman Aplication 3
scada Konsep Sistem SCADA Comprehension 2
Protocol komunikasi SCADA Aplication 3
Identifikasi dan interpretasi diagram PI dalam HMI Analysis 4
Identifikasi elemen yang berbeda dalam SCADA Analysis 4
Pengendalian parameter proses menggunakan DCS dan SCADA Analysis 4
Manajemen pelaporan untuk pemantauan kinerja Synthesis 5
Menentukan Sistem SCADA Analysis 4
Gartek I Simbol mekanik, proses dan standarisasinya
Comprehension 2
Analisis metode proyeksi Aplication 3
Dimensional dan toleransi Aplication 3
Pengelasan dan simbolnya Aplication 3
Spesifikasi material dan permukaan benda Aplication 3
Gambar proses Aplication 3
Gartek II Simbol elektrik, instrumen dan standarisasinya Aplication 3
Instalasi penerangan dan panel Aplication 3
Instalasi pembangkit dan sub station Aplication 3
piping dan P&ID pembangkit Aplication 3
Pendidikan Tinggi Vokasi | 160
Elemen mesin Prinsip transmisi daya mekanik Comprehension 2
Rantai Aplication 3
Sabuk Aplication 3
Poros Aplication 3
Bantalan Aplication 3
Mur dan Baut Aplication 3
Kopling dan Rem Aplication 3
Mesin listrik 1 Konsep mesin listrik Aplication 3
Analisis karakteristik kemagnetan dan impedansi Aplication 3
Analisis rugi arus Eddy, histerisis, dan stray Analysis 4
Analisis kinerja mesin listrik dc Analysis 4
Analisis dan pengujian motor dc Analysis 4
Mesin listrik 2 Konsep dan prinsip kerja motor induksi dan generator sinkron Aplication 3
Metode pengasutan (starting): DOL, Star-Delta, Autotrafo, Resistor eksternal Analysis 4
Design dan pengujian generator sinkron Analysis 4
Sinkronisasi generator Analysis 4
k3 Filosofi, keberadaan, dan peranan K3 Comprehension 2
Analisis Standar dan peraturan K3 Aplication 3
Analisis pencegahan kecelakaan Analysis 4
Analisis bahaya listrik, mekanik, ledakan, radiasi dan kimia Analysis 4
Identifikasi dan pengelolaan bahaya di tempat kerja Aplication 3
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran Aplication 3
Peralatan keselamatan diri Aplication 3
Pertolongan pertama pada kecelakaan Aplication 3 Pengujian Mesin Listrik I
Pengujian Resistansi belitan generator dan motor dc Analysis 4
Analisis Pemagnetan generator dc Analysis 4
Pengukuran rugi-rugi besi dan mekanik generator dan motor dc Analysis 4
Pendidikan Tinggi Vokasi | 161
Karakteristik dan pengaturan luar generator dc shunt dan penguatan bebas Analysis 4
Karakteristik motor dc penguatan bebas dan seri Analysis 4
Pengujian Mesin Listrik II
Pengujian resistansi, tanpa beban, rugi-rugi, dan hubung singkat motor induksi rotor lilit Analysis 4
Kurva karakteristik operasi , dan pergerakan motor Induksi rotor lilit Analysis 4
Pengujian resistansi belitan, karakteristik pemagnetan, rugi-rugi, dan karakteristik hubung singkat generator sinkron Analysis 4
Pengujian kurva kapabilitas generator sinkron Analysis 4
Pengujian operasi paralel generator sinkron Analysis 4
CAE Prinsip CAE Comprehension 2
Memecahkan masalah dengan CFD Aplication 3
Hukum konservasi aliran fluida dan kondisi batas Analysis 4
Analisis turbulensi dan pemodelannya Analysis 4
Finite volume method untuk masalah difusi Analysis 4
Finite volume method untuk masalah konveksi-difusi Analysis 4
Solusi algoritma untuk tekanan-kecepatan dalam aliran steady Analysis 4
Finite volume method untuk aliran unsteady Analysis 4
BI-1 General context bahasa inggris di energi Aplication 3
Basic grammar untuk speaking and writing Aplication 3
Bahasa inggris teknik Aplication 3
BI-2 Reading (topic, main iddea, structure organization) Aplication 3
Writing (paragraf and essay) Aplication 3
writing CV and Application letter Aplication 3
Job Interview Aplication 3
7. Struktur Kurikulum
Sem-1 14 #REF!
1 Bahasa Indonesia KU0073 2 1
2 Matematika Terapan 1 KU0092 2 1
3 Fisika Terapan-1 KU0132 2 1
4 Dasar Keteknikan KKEN1012 0 2
5 Kimia Terapan KU0172 2 1
Pendidikan Tinggi Vokasi | 162
6 Sumber dan Teknologi Energi KKEN1032 2 0
7 Pendidikan Pancasila 2 0
8 Keselamatan dan Kesehatan Kerja KKEN1042 2 0
sem-2 15 #REF!
1 Gambar Teknik 1 KKEN1052 0 2
2 Matematika Terapan 2 KU102 2 1
3 Rangkaian Listrik KKEN1024 2 0
4
5 Mekanika Teknik KKEN1092 2 0
6 Termodinamika Teknik KKEN1103 3 0
7 Pendidikan Agama PKKU0013 3 0
8 Bahasa Inggris 1 1 1
9 Fisika Terapan-2 2 1
sem-3 12 #REF!
1 Bahasa Inggris 2 1 1
2 Mekanika Fluida KKEN2122 2 1
3 Gambar Teknik 2 KKEN1062 0 2
4 Kewirausahaan BBEN4012 1 1
5 Teknik Bahan KBEN2012 2 0
6 Perpindahan Panas KKEN2133 2 1
7 Elektronika KKEN1073 2 0
8 Analisis Rangkaian 0 2
9 Ekonomi Teknik PBEN3012 2 0
sem-4 15 #REF!
1
2 Instrumentasi KKEN1083 2 1
3 Mesin Listrik 1 KKEN2164 2 0
4 Motor Bakar KKEN2184 2 1
5 Pompa dan Kompresor KKEN2194 2 1
6 Transmisi Daya Mekanik (Elemen Mesin) KKEN2202 2 0
7 Teknik Pemipaan KKEN2153 2 1
8 Teknik Pemograman Komputer KU0063 1 1
Neraca Massa dan Energi KKEN2112 2 0
sem-5
15 #REF! 1 Sistem kendali KKEN2143 2 1
2 Penanganan bahan bakar KBEN3102 2 0
3 Turbin uap dan gas KBEN3032 2 0
4 Mesin Listrik 2 KKEN2174 2 0
5 Sistem Pendingin Pembangkit KBEN3052 2 0
6 PLT Baru dan Terbarukan KBEN3063 1 1
Pendidikan Tinggi Vokasi | 163
7 Pembangkit Uap KBEN2022 2 0
8 Eletronika Daya KKEN3214 2 1
9 Operasi Mesin Listrik I 0 2
sem-6 10 #REF! 1 Pemurnian dan Pengolahan Air KBEN3042 2 0
2 Manajemen Pembangkit (Manajemen Energi)
PBEN4042 2 0
3 Proteksi Listrik dan switch yard KBEN3093 2 1
4 CAE 2 1
5 Sistem Kendali Pembangkit 2 0
6 Operasi pembangkit tenaga listrik KBEN3074 0 3
7 Perancangan Pembangkit Tenaga Air KBEN3134 0 3
8 Operasi Mesin Listrik II 0 2
SEM-7 9 #REF! 1 Perancangan Pembangkit Tenaga Termal KBEN4144 0 4
2 Trafo daya KBEN3084 2 1
3 Manajemen Perawatan & Perbaikan KBEN4152 2 0
4 Kerja Praktek Lapangan PBEN4042 0 2
5 Metodologi Penelitian 0 3
6 Teknik Tegangan Tinggi KBEN3113 2 1
7 Dampak dan Proteksi Lingkungan PBEN4032 2 0
8 SCADA KBEN3122 1 1
sem-8 3 #REF!
1 Skripsi KBEN4176 0 4
2 Pendidikan Kewarganegaraan PBEN4052 2 0
3 Manajemen Proyek KBEN4162 1 1
Pendidikan Tinggi Vokasi | 164
Daftar Pustaka
Stufflebeam, D. L. (1971). The Relevance of the CIPP Evaluation Model for Educational
Accountability. Ohio UAS: Ohio State University, Columbus. Evaluation Center.
ABET Board of Directors. (20015). CRITERIA FOR ACCREDITING ENGINEERING PROGRAMS.
Baltimore, USA: Engineering Accreditation Commission ABET.
Anderson, L., & Krathwohl, D. (2001). A taxonomy for learning, teaching and assessing: A revision
of bloom's taxonomy of educational objectives. New York: Longman.
Arends, R. I. (2008). Learning to Teach (7 ed.). New York: McGraw Hill Companies.
AUN-QA. (2015). Guide to AUN-QA Assessment at Programme Level Version 3.0. Bangkok: ASEAN
University Network.
Bin, J. O. (2015, Desember 24). Living Better. (AUN-QA Network) Retrieved Maret 2016, 2016,
from http://livingbetterforhappiness.blogspot.co.id/2015/12/the-ten-principles-
behind-aun-qa-model.html
Branch, R. M. (2009). Instructional Design The ADDIE Approach. New York: Springer.
Bruner, J. S. (1977). The Process of Education. United States of America: HARVARD UNIVERSITY
PRESS.
Devis, B. G. (2013). Tools for Teaching (Perangkat Pembelajaran): Teknik Mempersiapkan dan
Melaksanakan Perkuliahan yang Efektif (2 ed.). Jakarta: Rajawali Pers.
Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. (2014). The Systematic Design of Instruction (8 ed.). New York:
Pearson.
Engineering Accreditation Commission. (2015, Oktober 16). Criteria for Accrediting Engineering
Technology Programs, 2016 – 2017. Retrieved Maret 29, 2016, from ABET:
http://www.abet.org/accreditation/accreditation-criteria/criteria-for-accrediting-
engineering-technology-programs-2016-2017/
Gagne, R. M., Briggs, L. J., & Wager, W. W. (1992). Principles of Instructional Design (4 ed.). New
York: Harcourt Brace College Publishers.
Gredler, M. E. (2011). Learning and Instruction: Theory into Practice (6 ed.). New York: Pearson.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (8 ed.). New Jersey: Pearson
Education,Inc.
Marsh, C. J. (2004). Key Concepts for Understanding Curriculum (3 ed.). New York:
RoutledgeFalmer.
Marzano, R. J., & Kendall, J. S. (2007). The New Taxonomy of Educational Objectives. California: A
Sage Publications Company.
McArdle, G. (2010). Instructional Design for Action Learning. New York: American Management
Association.
Medical School Undergraduate Office . (2014, Januari 1). Dundee MBChB Medicine Programme.
Retrieved Juni 29, 2016, from School of Medicine: Part of the University of Dundee:
http://medicine.dundee.ac.uk/dundee-mbchb-medicine-programme
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. (2015, Desember 28).
Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015. Jakarta, Jakarta, Indonesia:
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. (2012, Januari 17). TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI
NASIONAL INDONESIA. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8.
Pendidikan Tinggi Vokasi | 165
Jakarta, DKI, Indonesia: MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK
INDONESIA.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. (2012, Agustus 10). TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12. Jakarta, DKI, Indonesia:
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
Reigeluth, C. M. (1983). Instructional design: What is it and why is it? In C. M. Reigeluth,
Instructional-design theories and models: An overview of their current status (pp. 3-36).
New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.
Santrock, J. W. (2011). Educational psychology (5 ed.). New York: McGraw Hill.
Slattery, P. (2006). Curriculum Development in the Postmodern Era (2 ed.). New York: Routledge.
Suparman, M. A. (2012). Desain Instruksional Modern: Panduan Para Pengajar & Inovator
Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Page | 166
Lampiran
Daftar Istilah