Download - PAPER SPM LABA.docx
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
1/24
PERAN PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN AKTIVA YANG
DIKELOLA UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA PUSAT LABA
PERUSAHAAN
OLEH :
MUHAMMAD ARIF YULIANTO (20110420094)
HERMAWAN FERIYANTO (20110420347)
PEMBIMBING :
Dr. Bambang Jatmika, M.Si
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
2/24
A. Latar Belakang MasalahPusat laba (profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki
kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan pendapatan tetapi tidak
memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya
bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak
perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil keputusan tentang
investasi.
Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan
manajemen senior untuk dapat menggunakan satu indicator yg komprehensif, dibandingkan
jika harus menggunakan beberapa indicator.
Banyak keputusan manajemen melibtkan usulan untuk meningkatkan beban
dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan peninkatan yang lebih bsar dlam
peningkatan penjualan keputusan semacam ini disebut sebagai pertimbangan
biaya/pendapatan (expense/revenue trade-off). Tambahan beban iklan adalah salah satu
contohnya. Untuk dapat mendelegasikan keputusan trade-off semacam ini dengan aman ke
tingkat manajer yang lebih rendah, maka ada dua kondisi yang harus dipenuhi.
1. Manajer harus memiliki akses ke informasi relefan yang dibutuhkan dalam membuat
keputusan serupa.
2. Harus ada semacam cara untuk mengukur efektifitasnya suatu trade-off yang dibuat oleh
manajer.
Langkah utama dalam membuat pusat laba adalah menentukkan titik terendah
dalam organisasi dimana kedua kondisi diatas terpenuhi.
Seluruh pusat tanggung jawab diibaratkan sebagai suatu kesatuan rangkaian yang
mulai dari pusat tanggung jawab yang sangat jelas merupakan pusat lana sampai pusat
tanggung jawab yang bukan merupakan pusat laba. Manajemen harus memutuskan apakah
keuntungan dari delegasi tanggung jawab laba akan dapat menutupi kerugiannya,
sebagaimana dibahas berikut ini. Seperti halnya pilihan-pilihan desain system pengendaian
maajemen, dalam ini tidak ada batasan-batasan yang jelas.
B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah, antara lain :
1. Bagaimana analisis struktur aset yang dilakukan dalam pengukuran dan pengendalianaktiva.
2. Bagaimana cara mengukur aset sesuai aktiva berwujud dan aktiva tidak berwujud.
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
3/24
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi pengukuran dan pengendalian aset dalam suatuperusahaan.
4. Mengapa EVA, ROI dan ROA digunakan sebagai salah satu tolak ukur perusahaan dalampengukuran dan pengendalian Aktiva.
5. Bagaimana tolak ukur pusat laba suatu perusahan
C. Tujuan PenulisanDari Rumusan masalah yang telah disebutkan di atas dapat diambil beberapa tujuan karya
tulis ini, yaitu :
1. Agar mengetahui analisis struktur aset yang dilakukan dalam pengukuran danpengendalian aktiva.
2. Agar dapat mengetahui cara mengukur aset sesuai aktiva berwujud dan aktiva tidakberwujud.
3. Mampu menjelaskan Faktor apa saja yang mempengaruhi pengukuran dan pengendalianaset dalam suatu perusahaan.
4. Mampu menjelaskan EVA, ROI dan ROA digunakan sebagai salah satu tolak ukurperusahaan dalam pengukuran dan pengendalian Aktiva.
5. Mengetahui faktor apa saja tang menjadi tolak ukur pusat laba suatu perusahaan
D. Landasan Teori Menurut Earl P. Strong
Pengawasan adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan,
agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.
Menurut Umar (1991)pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi data secara
kuantitatif. Hasil dari pengukuran dapat berupa informasiinformasi atau data yang dinyatakan
dalam berntuk angka ataupun uraian yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan,
oleh karena itu mutu informasi haruslah akurat.
Menurut Weygandt (2007:11-12)
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
4/24
Aset ialah sumber penghasilan atas usahanya sendiri, dimana karakteristik
umum yang dimilikinya yaitu memberikan jasa atau manfaat dimasa yang akan datang.
pengertian-definisi Aktiva Menurut Djarwanto PS. (2001:15) pengertian aktiva
adalah sebagai berikut: Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan,
bentuk-bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau hak atas kekayaan atau jasa yang
dimiliki perusahaan yang bersangkutan.
pengertian-definisi Aktiva Menurut Mamduh M.Hanafi (2003:24) pengertian
aktiva adalah: Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan darinya manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diraih oleh
perusahaan.
pengertian-definisi Aktiva Menurut Zaki Baridwan : Aktiva atau harta adalah
benda baik yang memiliki wujud maupun yang semu dan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan yang diharapkan diperoleh manfaat ekonomisnya.
(2004:271)
pengertian-definisi Aktiva Menurut S Munawir (2002:30) aktiva adalah sarana
atau sumber daya ekonomik yang diniliki oleh suatu kesatuan usaha atau perusahaan yang
hargan perolehannya atau nilai wajarnya harus diukur secara objektif.
pengertian-definisi Aktiva Menurut Thompson yang diterjemahkan oleh skoussen
dkk (2001 : 131) aktiva adalah kemungkinan keuntungan ekonomi di masa depan yang
diperoleh atau dikontrol oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian dimasa
lalu.
E. PembahasanF. 1. Analisis Struktur Asets
Tujuan penggunaan aktiva merupakan analogi dari tujuan pusat laba yaitu :
Untuk memberikan informasi yang berguna dalam membuat keputusan yang bagus
mengenai aktiva yang digunakan dan untuk memacu para manajer agar membuat
keputusan yang merupakan kepentingan perusahaan.
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
5/24
Untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas ekonomi. Dalam analisis
mengenai perlakuan alternatif atas aktiva dan perbandingan ROI dengan EVA- dua cara
dalam mengaitkan laba dengan aktiva yang digunakan-yang paling menarik adalah
seberapa baiknya alternatif-alternatif tersebut melayani kedua tujuan di atas untuk
menyediakan informasi guna pengambilan keputusan yang baik dan pengukuran kinerja
ekonomi suatu unit usaha.
Umumnya, para manajer unit usaha memiliki dua sasaran kinerja. Pertama, mereka
harus merealisasikan laba yang mencukupi dari sumber daya yang digunakan, Kedua, mereka
harus dapat menggunakan sumber daya tambahan hanya jika penggunaan tersebut
menghasilkan tingkat pengembalian yang memadai. Tujuan dari menghubungkan laba dengan
investasi adalah untuk memotivasi para manajer unit usaha guna mencapai sasaran-sasaran
tersebut di atas.
2. Mengukur Asets
Dalam memutuskan dasar investasi apa yang akan digunakan untuk mengevaluasi
pusat investasi, kantor pusat menanyakan dua hal: Pertama, praktik-praktik apa saja yang
akan membuat para manajer unit usaha menggunakan aktiva mereka dengan efisien dan
untuk mendapatkan jumlah dan jenis yang tepat dari aktiva baru. Mungkin, ketika laba
mereka berkaitan dengan aktiva yang digunakan, para manajer unit usaha akan mencoba
untuk meningkatkan kinerja mereka yang diukur dengan cara ini.
sifat-sifat aktiva sebagai berikut:
1. Harus ada hak khusus atas manfaat mendatang atau potensi jasa.2. Hak tersebut harus dimiliki oleh individu atau perusahaan tertentu.3. Harus terdapat klaim yang dapat dipaksakan secara hukum atas hak atau jasa atau bukti
lainnya yang menunjukkan bahwa penerimaan manfaat di masa dating adalah mungkin.
4. Manfaat ekonomi haruslah merupakan akibat dari transaksi atau peristiwa masa lalu.
Aktiva Berwujud
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
6/24
Aktiva berwujud adalah aktiva dimana aktiva tersebut memiliki fisik yang akan
digunakan sarana usaha, seperti tanah, tanah adalah harta yang digunakan untuk tujuan
usaha, ada juga perbaikan tanah yaitu unsur-unsur seperti pemetaan tanah, pengaspalan,
dan pemegaran, yang meningkatkan kegunaan dari aktiva, setelah itu gedung yaitu
bangunan yang akan digunakan untuk menempatkan operasi perusahaan, terakhir
peralatan yaitu aktiva yang dipergunakan dalam proses produksi atau penyediaan jasa.
a. Kas
Hampir semua perusahaan mengendalikan kas secara terpusat karena pengendalian
pusat memungkinkan penggunaan saldo kas yang lebih kecil daripada jika setiap unit usaha
memegang saldo kas yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan perbedaan antara arus kas
masuk dan arus kas keluar. Saldo kas unit usaha mungkin hanya akan merupakan selisih
antara penerimaan dan pengeluaran harian.Akibatnya, saldo kas aktual pada tingkat unit
usaha cenderung jauh lebih kecil dibandingkan dengan saldo kas yang diperlukan, jika unit
usaha merupakan suatu perusahaan independen.
b. Piutang
Manajer unit usaha dapat mempengaruhi tingkat piutang secara tidak langsung,
melalui kemampuan mereka untuk menghasilkan penjualan, dan secara langsung, melalui
penetapan persyaratan kredit dan persetujuan atas kredit individual dan batas kredit, serta
melalui wewenang mereka dalam menagih kredit yang telah jatuh tempo. Demi kenudahan,
unsure piutang sering dimasukkan pada saldo aktual di akhir periode, meskipun rata-rata
antar periode secara konsep merupakan ukuran yang lebih baik atas jumlah yang seharusnya
dikaitkan dengan laba.
c. Persediaan
Persediaan biasanya diperlakukan sama seperti piutang-yaitu dicatat pada jumlah
akhir periode meskipun rata-rata antar periode lebih baik secara konsep. Jika perusahaan
menggunakan (last in, first out-LIFO) untuk tujuan akuntansi keuangan, maka metode
penilaiain lain biasanya digunakan untuk pelaporan laba unit usaha, karena saldo persediaan
LIFO cenderung sangat rendah pada periode terjadinya inflasi. Dalam kondisi-kondisi
tersebut, persediaan sebaiknya dinilai pada biaya standar atau rata-rata, dan biaya yang sama
sebaiknya digunakan untuk ,mengukur harga pokok, penjualan pada laporan laba rugi unit
usaha. Jika persediaan barang dalam proses didanai melalui pembayaran di muka atau
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
7/24
pembayaran cicilan dari konsumen, seperti yang biasa terjadi jika barang tersebut
membutuhkan waktu produksi yang lama. Pembayaran tersebut akan dikurangi dari jumlah
persediaan kotor atau dilaporkan sebagai kewajiban.
d. Modal kerja secara Umum
Seperti yang dapat dilihat, perlakuan atas modal kerja sangatlah bervariasi. Pada satu
sisi, perusahaan memasukkan seluruh aktiva lancar ke dalam dasar investasi dengan tidak
mengeliminasi kewajiban lancar. Metode tersebut adalah beralasan dari sudut pandang
motivasional jika unit-unit usaha tidak dapat mempengaruhi utang atau kewajiban lancar
lainnya. Tetapi, metode tersebut menyatakan terlalu tinggi jumlah modal korporat yang
diperlukan untuk mendanai unit usaha, karena kewajiban lancar merupakan sumber modal,
seringkali dengan biaya bunga sama dengan nol.
e. Properti, Pabrik, dan Peralatan
Dalam akuntansi keuangan, aktiva tetap awalnya dicatat pada biaya perolehan, dan biaya
ini dihapuskan sepanjang umur ekonomis aktiva melalui penyusutan. Hampir semua
perusahaan menggunakan pendekatan yang sama dalam mengukur profitabilitas atas dasar
aktiva dari unit usaha. Hal ini menyebabkan permasalahan serius dalam penggunaan sistem
tersebut untuk tujuan yang dimaksudkan.
Aktiva Tidak BerwujudAktiva tak berwujud (in tangible aset) adalah aktiva tak lancar (noncurrent aset) dan
tak berbentuk yang memberikan hak keekonomian dan hukum kepada pemiliknya dan
dalam laporan keuangan tidak dicakup secara terpisah dalam klasifikasi aktiva yang lain.
Salah satu karakteristik aktiva tak berwujud yang paling penting adalah tingkat
ketidakpastian mengenai nilai dan manfaatnya di kemudian hari. Dalam banyak kasus,
nilai aktiva tak berwujud berkisar antara nihil sampai dengan jumlah yang besar. Aktiva
tak berwujud antara lain dapat berbentuk hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang dan
goodwill.
Aktiva tak berwujud dibedakan menurut sifat kekhususannya, masa manfaatnya,
hubungannya dengan kegiatan usaha, dan penghapusannya. Dasar penggolongan aktiva
tak berwujud adalah sebagai berikut:
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
8/24
Kemampuan untuk diidentifikasikan: dapat atau tidak dapat diidentifikasikan secarakhusus.
Cara perolehan: diperoleh secara individual, secara kelompok, melalui penggabunganbadan usaha atau dikembangkan sendiri.
Masa manfaat yang diharapkan: tergantung pada pembatasan yang diatur olehhukum/perjanjian, pada faktor keekonomian atau manusia, atau pada jangka waktu
yang tidak terbatas atau tidak dapat ditentukan di ma sa depan.
Kemampuan untuk dipisahkan dari keseluruhan perusahaan: hak yang dapat dialihkantanpa bukti pemilikan, dapat dijual atau tidak dapat dipisahkan dari perusahaan atau
dari bagian pokoknya.
Perusahaan harus mencatat nilai perolehan aktiva tak berwujud yang diperoleh dari
individu atau badan usaha lain sebagai aktiva. Biaya pemeliharaan atau penyimpanan
aktiva tak berwujud yang tidak dapat diidentifikasikan secara khusus, tidak dapat
ditentukan masa manfaatnya/umurnya, atau tidak dapat dihindarkan dalam suatu
kegiatan usaha harus dibebankan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.
Aktiva tak berwujud yang diperoleh harus dicatat sebesar harga perolehan pada tanggal
akuisisi. Harga perolehan tersebut dinilai sebesar jumlah yang dibayar, nilai wajar dari aktiva
lain yang diperoleh, nilai tunai dari kewajiban yang ada atau nilai wajar dari aktiva yang
diterima untuk saham yang dikeluarkan.
EVA, ROI, dan ROAHampir semua perusahaan yang mempunyai pusat investasi mengevaluasi unit-unit usahanya
berdasarkan ROI, dibandingkan yang menggunakan EVA. Ada tiga keuntungan ROI.
Pertama, ROI merupakan pengukuran yang komprehensif dimana semua mempengaruhi
laporan keuangan tercermin dari rasio ini. Kedua, ROI mudah dihitung, mudah dipahami, dan
sangat berarti dalam pengertian absolut. Ketiga, ROI merupakan denominator yang dapat
diterapkan ke setiap unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas, tanpa
mempedulikan ukuran dan jenis usahanya. Kinerja dari unit yang berbeda dapat saling
dibandingkan. Selain itu, data ROI pesaing bersedia sehingga dapat dijadiakan sebagai dasar
perbandingan.
Pendekatan EVA memiliki empat keunggulan diabanding ROI. Pertama, dengan EVA seluruhunit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi. Di lain pihak,
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
9/24
pendekatan ROI memberiakn insentif yang berbeda untuk investasi diantara unit-unit usaha.
Kedua, keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat
menurunkan laba keseluruhan. Ketiga, tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan
untuk jenis aset yang berbeda pula. Keempat, EVA berlawanan dengan ROI, memiliki
korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan dalam nilai pasar perusahaan.
Para pemegang saham merupakan pemilik kepentingan yang penting dalam perusahaan.
Ada tiga keuntungan dari ROI:
a. ROI merupakan pengukuran yang kompherensif dimana semua mempengaruhi laporan
keuangan tercermin dari rasio ini.
b. ROI mudah dihitung, mudah dipahami,dan sangat berarti dalam pengertian absolute.
c. ROI merupakan denominator yang dapat diterapkan ke setiap unit organisasi yang
bertanggung jawab terhadap profitabilitas, tanpa memperdulikan ukuran dan jenis usahanya.
EVA tidak memberikan dasar perbandingan semacam ini. Tetapi pendekataan EVA juga
memiliki beberapa keunggulan. Ada empat alasan yang membuatnya lebih unggul dari ROI:
1) Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan
investasi.
2) Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat menurunkan
laba keseluruhan.
3) Tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva yang berbeda pula.
4) EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap
perubahan-perubahan dalam nilai pasar perusahaan.
Ada beberapa alasan mengapa penciptaan nilai pemegang saham menjadi sangat penting bagi
perusahaan:
a). Mengurangi risiko pengambilalihan (takeover);
b). Menciptakan nilai tukar unutk agresivitas dalam merger dan akuisisi, dan
c). Mengurangi biaya modal, sehingga memungkinkan investasi yang lebih cepat untuk
pertunbuhan masa depan.
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
10/24
Jadi, mengoptimalkan nilai pemegang saham merupakan tujuan penting bagi suatu
perusahaan. Mandat terbaik untuk nilai pemegang saham pada tingkat unit usaha adalah
meminta para manajer unit usaha untuk menciptakandan meningkatkan EVA. EVA diukur
dengan cara sebagai berikut:
1. EVA = Laba bersih Beban modal dengan
Beban Modal = Biaya modal x modal yang digunakan ( 1 )
Cara lain untuk menyatakan persamaan ( 1 ) adalah :
2. EVA = Modal yang digunakan ( ROI Biaya modal ) ( 2 )
Tindakan-tindakan berikut akan meningkatkan EVA sebagaimana ditunjukkan oleh
persamaan (2): (i) peningkatan ROI melalui business process reengineering dan productivity
gains , tanpa menaikkan dasar investasi; (ii) divestasi aktiva,produk dan atau bisnis yang
ROI-nya kurang dari biaya modal; (iii) investasi agresif yang baru dalam aktiva,produk, dan
atau bisnis yang ROI-nya melebihi biaya modal dan (iv) peningkatan penjualan,margin
laba,atau efisiensi modal (rasio penjualan terhadap modal yang digunakan), atau penurunan
persentase biaya modal tanpa mempengaruhi variable lain dalam persamaan (2). Tindakan-
tindakan tersebut jelas merupakan yang terbaik bagi kepentingan perusahaan.
EVA memecahkan permasalan mengenai perbedaan tujuan laba untuk aktiva yang sama
dalam unit usaha yang berbeda dan tujuan laba yang sama pada unit usaha sama. Metode
tersebut memungkinkan untuk memasukkan peraturan keputusan yang sama dengan yang
digunakan dalam proses perencanaan ke dalam sistem pengukuran: Semakin rumit proses
perencanaan, semakin rumit juga perhitungan EVA-nya.
Pertimbangan Tambahan dalam Mengevaluasi ManajerDengan melihat kelemahan ROI, kelihatannya mengejutkan bahwa ROI digunakan
secara luas. Diketahui dari pengalaman pribadi bahwa kesalahan konseptual ROI untuk
evaluasi kinerja adalah nyata dan menyebabkan timbulnya perilaku disfungsional dari para
manajer unit usaha.
Penggunaan EVA sebagai perangkat pengukuran kinerja sangat disarankan. Tetapi,
EVA tidak menyelesaikan seluruh masalah yang berkaitan dengan penghitungan aktiva tetap,
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
11/24
seperti yang telah dibicarakan sebelumnya, kecuali metode penyusutan anuitas dipergunakan,
dan hal ini jarang dilakukan dalam praktik bisnis sehari-hari.
Lebih lanjut lagi, beberapa aktiva mungkin akan dinyatakan terlalu rendah nilainya
ketika dikapitalisasi, sementara aktiva lain ketika dibebankan. Meskipun biaya pembelian
aktiva tetap biasanya dikapitaliasi, sejumlah besar investasi dalam biaya awal, pengembangan
produk baru, organisasi dealer, dan sebagainya, mungkin dapat dihapuskan sebagai beban,
dan dengan demikian tidak akan terlihat dalam dasar investasi.
Dengan mempertimbangkan hal ini, beberapa perusahaan memutuskan untuk
mengeluarkan unsur aktiva tetap dari dasar investasi. Perusahaan-perusahaan tersebut
membebankan beban bunga hanya untuk aktiva yang dapat dikendalikan, dan mengendalikan
aktiva tetap dengan perangka terpisah. Aktiva yang dapat dikendalikan pada dasarnya
merupakan modal kerja.
Investasi dalam aktiva tetap dikendalikan oleh proses anggaran modal sebelum terjadinya
dan oleh audit setelah penyelesaian untuk menentukan apakah ada arus kas yang diantisipasi
terwujud. Hal tersebut jauh lebih dari memuaskan karena penghematan atau pendapatan
aktual dari akuisisi aktiva tetap tidak dapat diidentifikasikan.
Evaluasi Kinerja PerusahaanPembahasan sampai pada saat ini terfokus pada pengukuran kinerja dari para manajer
unit usaha. Laporan-laporan manajemen dibuat bulanan atau kuartalan sementara laporan
kinerja ekonomi biasanya dibuat dengan selang waktu yang tidak tetap, biasanya sekali dalam
selang beberapa tahun.
Secara konsep nilai suatu usaha adalah nilai sekarang dari pendapatan di masa depan.
Hal ini dihitung dengan mengestimsi arus kas untuk setiap tahun di masa depan dan
mendiskontokan setiap arus kas tersebut pada tarif laba yang telah ditentukan. Analisis
tersebut dilakukan untuk lima ,atau mungkin sepuluh tahun yang akan datang.
Laporan-laporan ekonomi merupakan instrumen yang diagnostik. Laporan tersebut
memberikan indikasi apakah strategi unit usaha yang sekarang sudah memuaskan dan jika
tidak, keputusan apa yang harus diambil untuk unit usaha ekonimi atas suatu unit usaha dapat
memperlihatkan bahwa rencana yang sekarang atas produk-produk, pabrik dan peralatan
baru, atau strategi baru yang lain.
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
12/24
Laporan-laporan ekonomi dapat dijadikan dasar untuk memperoleh nilai perusahaan
secara keseluruhan. Nilai semacam ini disebut breakup value yaitu, estimasi jumlah yang
akan diterima oleh para pemegang saham jika masing-masing unit usaha dijual. Laporan
tersebut menunjukkan unit usaha yang menarik dan dapat mengindikasikan bahwa
manajemen senior salah mengalokasikan waktu mereka yang terbatas yaitu, menghabiskan
waktu yang terlalu banyak untuk unit usaha yang cenderung tidak banyak memberikan
kontribusi kepada profitabilitas total perusahaan.
Perbedaan yang paling nyata antara kedua jenis laporan tersebut adalah bahwa
laporan ekonomi lebih terfokus pada profitabilitas di masa depan daripada profitabilitas yang
sekarang atau yang lalu.
Secara konsep, nilai suatu unit usaha adalah nilai sekarang dari pendapatan di masa
depan. Hal ini dihitung dengan mengestimasi arus kas untuk setiap tahun di masa depna dan
mendiskusikan setiap arus kas tersebut pada tarif laba yang telah ditentukan. Analisis tersebut
dilakukan untuk lima, atau mungkin sepuluh tahun yang akan datang. Meskipun estimasi -
estimasi tersebut pada umumnya berupa estimasi yang kasar, namun tetap memberikan cara
yang berbeda dalam melihat unit usaha, dibandingkan dengan apa yang ada pada laporan -
laporan kinerja.
Pusat investasi memiliki semua masalah pengukuran yang terlibat dalam menentukan
beban dan pendapatan. Pusat investasi menimbulkan permasalahan baru mengenai bagaimana
cara mengukur aktiva yang digunakan, khususnya aktiva mana yang akan dimasukkan,
bagaimana menilai aktiva tetap dan aktiva lancar, metode penyusutan apa yang akan
digunakan untuk aktiva tetap, aktiva perusahaan mana yang harus dialokasikan, dan
kewajiban mana yang harus dikurangi.
Suatu tujuan penting dari suatu organisasi bisnis adalah untuk mengoptimalkan
tingkat pengembalian atas ekuitas pemegang saham (yaitu, nilai sekarang bersih dari arus kas
di masa depan). Sangat tidak praktis untuk menggunakan pengukuran semacam ini guna
mengevaluasi kinerja para manajer unit usaha per bulanan atau kuartal. Menghitung tingkat
pengembalian adalah pengukuran yang paling baik atas kinerja para manajer unit usaha. Nilai
tambah ekonomis (economic value added-EVA) secara konsep lebih unggul daripada tingkat
pengembalian investasi (return on investment-ROI) dalam mengevaluasi kinerja dari para
manjer unit usaha.
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
13/24
Selain pos-pos laporan laba rugi, ketika menetukan tujuan laba tahunan harus ada tariff
bunga yang akan eksplisit terhadap saldo yang akan diproyeksikan atas pos modal kerja yang
dapat dikendaliakan khususnya piutang dan persediaan. Ada perdebatan yang yang cukup alot
mengenai pendekatan yang tepat bagi manajemen dalam mengendalikan aktiva tetap.
Melaporkan kinerja ekonomi dari suatu pusat investasi berbeda dengan melaporkan kinerja
menajer yang berwenang dalam pusat investasi tersebut
Pusat Laba merupakan pusat pertanggungjawaban yang orestasinya diukur atas dasar
laba yang diperoleh. Laba adalah selisih antar pendapatan dan biaya. Pusat laba dapat
berbentuk divisi apabila kegiatan-kegiatan fungsional dilaksanakan oleh unit-unit kerja dalam
lingkup satu organisasi sendiri
PERANAN LABA :
1. Tujuan setiap perusahaan adalah memperoleh laba yang tinggi.
2. Laba merupakan tolok ukur efektivitas.
3. Laba adalah selisih pendapatan (output) dengan biaya (input).
4. Laba juga juga mengukur efisensi dan efektivitas.
PUSAT LABA (PROFIT CENTRE)
Adalah suatu pusat pertanggungjawaban yang :
Bertugaas menciptakan laba Berwenang mangatur pendapatan sekaligus biaya (laba) Prestasinya diukur berdasarkan laba yang diperoleh.
Dalam pusat laba masukan (biaya) dan keluaran (pendapatan) dinyatakan dalam
satuan moneter. Dengan demikian maka pusat laba adalah gabungan antara pusat biaya dan
pusat pendapatan sehingga ukuran laba merupakan indikator kinerja yang lebih
komprehensif.
Pertimbangan Pusat Laba terdapat pada :
Fungsi-fungsi produksi dan pemasaran di dalam perusahaan dipisahkan (padaorganisasi fungsional)
Bentuk organisasi dimana unit utama fungsi produksi dan pemasaran disatukan(organisasi unit bisnis atau divisional)
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
14/24
Wewenang suatu unit organisasi untuk menghasilkan laba tidak didelegasikan penuhkepada suatu unit usaha di dalam perusahaan, tergantung pada :
o Akses informasi yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan membuatkeputusan.
o Ada suatu cara untuk mengukur trade off biaya/pendapatan yang dibuat olehmanajer.
Manfaat Pembentukan Pusat Laba :
1. Keputusan operasional dapat dilakukan lebih cepat karena tidak memerlukanpertimbangan dari Kantor Pusat.
2. Kualitas keputusan cenderung lebih baik, karena dilakukan oleh orang yang benar-benar mengerti tentang keputusan tersebut.
3. Manajemen kantor pusat bebas dari urusan operasional rutin dan bisa lebihmemfokus-kan pada keputusan yang lebih luas.
4. Kesadaran laba (profit consciousness) lebih meningkat pada manajer pusat laba,karena ukuran prestasinya adalah laba.
5. Pengukuran prestasi pusat laba lebih luas dari pada hanya pengukuran pada pusatpendapatan dan pusat biaya yang terpisah.
6. Manajer pusat laba lebih bebas berkreasi.7. Dapat difungsikan sebagai pusat/sarana pelatihan yang handal, karena pusat laba
hampir sama dengan satu perusahaan yang independen.
8. Memudahkan kantor pusat untuk memperoleh informasi profitabilitas dari komponenproduk-produk perusahaan.
9. Untuk meningkatkan kinerja bersaing karena outputnya siap pakai/jelas, dan sangatrespon-sif terhadap tekanan
Kelemahan Pusat Laba (Profit Center)
1. Manajemen kantor pusat kehilangan kendali mengenai keputusan yang telahdidelegasikan.
2. Manajer Pusat laba cenderung hanya memperhatikan laba jangka pendek.Organisasi yang pada awalnya bekerja sama antara fungsi satu dengan lainnya
menjadi saling bersaing. Terdapat kemungkinan peningkatan perbedaan pendapat dalam
pengambilan keputusan yang dapat menimbulkan pertentangan atar pusat
pertanggungjawaban. Tidak ada yang menjamin bahwa divisionalisasi pada masing-masing
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
15/24
pusat laba akan menjamin peningkatan laba perusahaan menjadi lebih optimal. Kualitas
pengambilan keputusan oleh manajer divisi mungkin bisa lebih jelek dari pada manajer
puncak. Menimbulkan terjadinya tambahan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan manajerial
divisi. Kompetensi general manajer seringkali menjadi tidak diperlukan.
Bentuk-bentuk Pusat Laba
1. Unit Bisnis (divisi) sebagai pusat laba karena manajernya bertanggung jawab dan
mempunyai kebijakan dan kendali terhadap pengembangan produk, proses produksi dan
pemasaran serta perolehan produk, sehingga ia dapat mempengaruhi pendapatan dan biaya
yang berakibat terhadap laba bersihnya.
Proses tersebut menciptakan suatu unit usaha yang bertanggung jawab terhadap manufaktur
dan pemasaran suatu produk.
Masalah yang terjadi adalah :
a. Yang berkaitan dengan hubungan dengan unit bisnis lainnya perlu pengendalian terhadap
:
1) Keputusan produk : barang dan jasa yang harus dijual.
2) Keputusan pemasaran : bagaimana, dimana dan berapa jumlah barang yang harus dijual.
3) Keputusan perolehan : bagaimana mendapatkan dan memproduksi barang yang dijual.
b.Yang menyangkut hubungan dengan manajemen korporat, yang meliputi :
1) Batasan yang timbul dari pertimbangan-pertimbangan strategis, misalnyakeputusan
finansial masih di korporat, timbul masalah investasi baru.
2) Batasan yang timbul karena adanya keseragaman yang diperlukan, harus menyesuaikan
dengan sistem pengendalian dan akuntansi korporat (perusahaan) kalau baru diakusisi?
Perlu biaya penyeragaman pada kebijakan personalia, etika,
3) Batasan yang timbul karena nilai ekonomis sentralisasi barang dan jasa yang sama
dapat lebih murah jika diperoleh dari luar perusahaan.
2. Unit-unit Fungsional sebagai pusat laba pada perusahaan multi bisnis setiap unit
diperlakukan sebagai penghasil laba yang independent, tetapi bisa saja terorganisasi dalam
bentuk fungsional, misalnya : pemasaran, manufaktur dan jasa.
a. Fungsional Pemasaran aktivitas pemasaran dijadikan sebagai pusat laba dengan cara :
1) Membebankan biaya dari produk yang dijual melalui harga transfer dengan cara membuat
trade off pendapatan/biaya yang optimal.
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
16/24
2) Harga transfer dibebankan kepada pusat laba berdasarkan biaya standard, memisahkan
kinerja biaya pemasaran terhadap biaya manufaktur, hal ini berpengaruh terhadap perubahan
efisiensi di luar kendali manajer pemasaran.
b. Fungsional manufaktur biasanya aktivitas manufaktur merupakan pusat biaya yang
diukur kinerjanya dari realisasi >< biaya standard dan anggaran overhead (sebagai pusat
biaya. Tetapi timbul masalah karena tidak mengindikasikan kinerja manajemen dari seluruh
aspek yang dikerjakannya. Oleh sebab itu perlu evaluasi yang terpisah misalnya mengenai
pengendalian mutu, penjadwalan produk dan keputusan membuat atau membeli mana yang
lebih menguntungkan. Oleh sebab itu fungsional manufaktur dijadikan pusat laba. Cara
menghitung pendapatan:
Harga jual produk-/- estimasi biaya pemasaran
c. Unit-unit Fungsional Pendukung dan Support sebagai pusat laba hal ini meliputi unit-unit
: pemeliharaan, tekhnologi informasi, transportasi, tekhnik, konsultan dan layanan konsumen
serta aktivitas pendukung lainnya yang dapat dijadikan sebagai pusat laba.
Caranya :
1) Membebankan biaya dari layanan yang diberikan dan menutupnya dari pendapatan atas
layanan yang diberikan baik kepada internal dan eksternal.
2) Manajer organisasi unit ini termotivasi untuk mengendalikan biayanya agar pelanggannya
tidak meninggalkan, disamping itu konsumen termotivasi untuk membuat keputusan apakah
jasa yang diterima telah sesuai dengan harganya.
3. Organisasi lainnya sebagai pusat laba ini meliputi organisasi cabang pada area geografis
tertentu yang manajernya tidak mempunyai tanggung jawab manufaktur atau pembelian dan
profitabilitasnya merupakan satu-satunya ukuran kinerjanya.
Contohnya : toko-toko rantai ritel, restaurant-restaurant cepat saji (fast food chain) dan hotel-
hotel pada rantai hotel. Manfaatnya pengukuran laba adalah untuk memotivasi manajernya.
Mengukur Profitabilitas
Ada 2 (dua) jenis profitabilitas yang digunakan untuk mengevaluasi suatu pusat laba,
yaitu :
1. Pengukuran kinerja manajer fokus bagaimana hasil kerja manajer (diukur dengan sesuai
wewenang dan tanggung jawabnya, hal ini digunakan untuk menyusun perencanaan dan
koordinasi serta pengendalian pusat laba sehari-hari untuk memberikan motivasi yang tepat
bagi manajer.
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
17/24
2. Pengukuran kinerja ekonomis fokus pada kinerja pusat laba sebagai entitas ekonomi
(dapat mencapai atau memenuhi anggarannya)
Kedua jenis profitabilitas diatas berbeda, contoh :
1. Laporan kinerja manajemen suatu toko cabang dapat menunjukkan bahwa kinerjanya
sangat baik, tetapi
2. Laporan kinerja ekonomis toko cabang tersebut menunjukkan bahwa kehilangan posisinya
di pasar dan harus ditutup karena adanya kondisi persaingan dan ekonomi di lokasi tersebut.
Informasi untuk ke dua laporan tidak dapat diperoleh dari satu kelompok data saja. Laporan
manajemen frekuensinya tinggi, sedang-kan laporan ekonomis dibuat saat-saat tertentu ketika
keputusan ekonomis dibuat.
JENIS-JENIS PENGUKURAN LABA
1. MARJIN KONTRIBUSI
(CONTRIBUTION MARGIN)
Margin kontribusi selisih (spread) antara pendapatan dan biaya variabel. Hal ini disebabkan
karena biaya variabel berada dalam kendali manajer tersebut, sedangkan biaya tetap di luar
kendalinya.
Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba
Kelemahannya : biaya tetap yang merupakan kebijakan kadang kala masih dapat diubah oleh
manajer pusat laba, tetapi oleh manajer senior biaya tetap ini agar dipertahankan sesuai
formulasi anggaran.
2. LABA LANGSUNG
(DIRECT PROFIT)
Laba langsung adalah margin kontribusi dikurangi biaya tetap pada pusat laba. Ini
merupakan gabungan seluruh pengeluaran pusat laba atau dapat ditelusuri langsung ke pusat
laba. Oleh sebab itu pengeluaran di kantor pusat tidak termasuk dalam perhitungan ini.
Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba
Kelemahannya : unsur manfaat motivasi dari biaya-biaya di kantor pusat tidak dimasukkan.
3. LABA YANG DAPAT DIKENDALIKAN
(CONTROLLABLE PROFIT)
Jenis-jenis Ukuran Kinerja
Laba yang dapat dikendalikan Laba langsung dikurangi beban biaya korporat yang
dapat dikendalikan oleh manajer pusat laba. Contoh biaya yang dapat dikendalikan oleh
manajer unit bisnis adalah biaya layanan tekhnologi informasi.
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
18/24
Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba
Kelemahannya : tidak memasukkan biaya yang tidak dapat dikendalikan di kantor pusat,
sehingga laba ini tidak bisa langsung diperbandingkan dengan laba dari perusahaan lain pada
industri yang sama.
4. LABA SEBELUM PAJAK
(INCOME BEFORE TAX)
Laba sebelum pajak Laba yang dapat dikendalikan dikurangi beban- beban korporat
lainnya.
Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba
Ada 2 (dua) pendapat yang menentang mengenai hal ini :
a) Biaya yang dikeluarkan di korporat tidak dapat dikendalikan oleh manajer pusat laba
sehingga mereka tidak perlu bertanggung jawab atas biaya tersebut.
b) Biaya yang dikeluarkan di korporat sulit dialokasikan dengan cara yang wajar yang
mencerminkan pengeluaran biaya pada setiap pusat laba.
Disamping itu ada 3 (tiga) pendapat yang mendukung mengenai hal ini, yaitu :
a) Biaya overhead korporat yang dikeluarkan di korporat cenderung meningkatkan dasar
kekuatan dan memperluas keunggulan tanpa melihat dampaknya secara keseluruhan
perusahaan.
b) Kinerja pusat laba setelah pembebanan biaya overhead korporat lebih realistis, sehingga
dapat diperbandingkan dengan para pesaing yang memberikan jasa yang sama.
c) Para manajer pusat laba mengetahui bahwa laba yang diperoleh termasuk menutupi beban
overhead korporat, sehingga mereka termotivasi untuk melakukan perencanaan jangka
panjang yang optimal, penetapan harga, bauran produk, dsb.
Pembebanan sebagaian biaya overhead korporat harus dihitung berdasarkan anggarannya,
dan bukan realisasinya, sehingga manajer pusat laba tidak akan mengeluh terhadap kebijakan
ini maupun kurangnya pengendalian mereka terhadap biaya ini.
5. LABA BERSIH
(NET INCOME)
Laba bersih yaituLaba yang diperoleh setelah dikurangi oleh kewajiban-2 pajak.
Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba
Ada 2 (dua) pendapat yang menentang mengenai hal ini :
a) Laba bersih (setelah pajak)merupakan suatu yang konstan terhadap laba sebelum pajak,
sehingga tidak bermanfaat jika harus memasukkan unsur pajak .
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
19/24
b) Manajer pusat laba tidak tepat jika harus menanggung konsekuensi keputusan yang
mempengaruhi pajak penghasilan di kantor pusat.
Jika tarif pajak bervariasi antar pusat laba, maka pusat laba dapat mempengaruhi besarnya
pajak penghasilan melalui kredit cicilan, dan keputusan membeli atau menjual peralatan serta
penggunaan standar akuntansi (SAK/GAAP) dapat membedakan laba kotor dan laba kena
pajak. Hal ini akan memotivasi para manajer pusat laba untuk meminimalkan beban pajak.
PENGAKUAN PENDAPATAN
Pendapatan diakui melalui pemilihan metode pengakuannya yang tepat adalah penting
apakah pada saat pesanan, pengiriman atau ketika uang diterima?. Hal ini memerlukan
pertimbangan karena pusat laba dapat berpartisipasi mensukseskan penjualan, sehingga harus
diberi nilai tersendiri. Banyak perusahaan yang mengabaikan masalah ini karena
mengidentifikasi penciptaan pendapatan sulit dilaksanakan, dan tenaga penjual bukan hanya
bekerja untuk pusat laba, tetapi bagi kebaikan perusahaan secara keseluruhan.
Pertimbangan manajemen
Kadang kala manajemen menghadapi kebingungan dan kegagalan untuk memisahkan
kinerja manajer pada pengukuran kinerja manajer dengan pengukuran ekonomis pusat laba
Solusinya : manajer harus diukur berdasarkan pada yang dapat mereka kendalikan,
termasuk pajak yang mereka tidak memiliki kendalinya.
G. KasusAMAX Automobilies
Merupakan perusahaan mobil dengan tiga lini produk. Lini A ditunjukan untuk
segmen masyrakat tingkat atas. Lini B untuk menengah ke atas, dan lini C untuk masyrakat
banyak. Setiap lini produk dijual dengan merek yang berbeda dengan menggunakan sistemdistribusi yang berbeda. Lini A, B, dan C masing-masing dijual oleh Divisi A, B, dan C.
Beberapa komponen merupakan komponen umum bagi ketiga divisi tersebut.
Beberapa komponen ini diperoleh dari luar perusahaan, dan sisanya diperoleh oleh
perusahaan. Selain itu, ada pertukaran tejhnologi dan metodologi produksi antara divisi-divisi
tersebut. khususnya dalam hal inovasi produk, dimana Divisi A memberikan input bagi Divisi
B dan C. Di pihak lain, inovasi proses dihasilkan oleh Divisi C dan dan diadosi oleh Divisi A
dan B.
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
20/24
Pertanyaan
Bagaimana sebaiknya AMAX diorganisasikan dan dikendalikan ?
Jawab;
Ada beberapa cara di dalam didalam pengorganisasian perusahaan AMAX :
1.Dengan adanya suatu divisionalisasi, yang merupakan prosespemberian wewenang dalam
bidang produksi dan pemasaran produktertentu kepada suatu pusat pertanggungjawaban atau
prosespembentukan pusat-pusat laba atau melimpahkan kewenangan yanglebih luas kepada
manajer-manajer yang beroperasi, yaitu memilikikendali atas pengembangan produk, proses
produksi, dan pemasaran.
2.Berfokus pada pusat laba (profit center) yang memberikan informasisiap pakai bagi
manajemen atas (top management) mengenaiprofitabilitas.
3.Berfokus pada margin laba yang memacu para manajer untukmemperkenalkan produk-
produk baru.
4.Berfokus pada bottom line (laba/rugi akhir) yang memacu paramanajer untuk menghasilkan
keuntungan yang maksimum dari produkyang sekarang.
5.Mengukur kinerja proses manufaktur seperti pengendalian kualitas,penjadwalan produk,
dan keputusan membuat atau membeli.
6.Mengukur profitabilitas dengan cara mengukur kinerja manajemenyang digunakan untuk
perencanaan, koordinasi, dan mengontrolkegiatan sehari-hari dari pusat laba dan sebagai alat
untuk memberikanmotivasi yang tepat bagi manajer.
Dalam mengendalikan AMAX kita haru tahu jenis-jenis manajemen sistem
pengendalian. Manajemen Sistem pengendalian manajemen dapat dibagi dalam 5 (lima)
jenis:
1. Pengendalian pencegahan (preventive controls)Pengendalian pencegahan dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya suatukesalahan. Pengendalian ini dirancang untuk mencegah hasil
yang tidak diinginkan sebelum kejadian itu terjadi. Pengendalian pencegahan berjalan efektif
apabila fungsi atau personel melaksanakan perannya. Contoh pengendalianpencegahan
meliputi: kejujuran, personel yang kompeten.
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
21/24
2. Pengendalian deteksi (detective controls)Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi
dimaksudkan untuk mendeteksisuatu kesalahan yang telah terjadi. Rekonsiliasi bank atas
pencocokan saldo padabuku bank dengan saldo kas buku organisasi merupakan kunci
pengendaliandeteksi atas saldo kas. Pengendalian deteksi meliputi reviu dan
pembandinganseperti: catatan kinerja dengan pengecekan independen atas kinerja,
rekonsilasibank, konfirmasi saldo bank, kas opname, penghitungan fisik
persediaan,konfirmasi piutang/utang dan sebagainya.
3. Pengendalian koreksi (corrective controls)Pengendalian koreksi melakukan koreksi
masalah-masalah yang teridentifikasioleh pengendalian deteksi. Tujuannya adalah agar
supaya kesalahan yang telahterjadi tidak terulang kembali. Masalah atau kesalahan dapat
dideteksi olehmanajemen sendiri atau oleh auditor. Apabila masalah atau kesalahanterdeteksioleh auditor, maka wujud pengendalian koreksinya adalah dalam bentuk
pelaksanaan tindak lanjut dari rekomendasi auditor.
4. Pengendalian pengarahan (directive controls)Pengendalian pengarahan adalah
pengendalian yang dilakukan pada saat kegiatansedang berlangsung dengan tujuan agar
kegiatan dilaksanakan sesuai dengankebijakan atau ketentuan yang berlaku. Contoh atas
pengendalian ini adalahkegiatan supervisi yang dilakukan langsung oleh atasan kepada
bawahan ataupengawasan oleh mandor terhadap aktivitas pekerja
Dengan mengetahui jenis-jenis manajemen sistem pengendalian diatas, diharapkan
pihak manajemen AMAX dapat mengendalikan bebeapa kompone umum untuk ketiga Divisi
tersebut. Sehingga tujuan perusahaan dapat terealisasi sesuai dengan strategi-strategi yang
telah diputuskan dalam perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.
INDUS CORPORATION
Indus merupakan perusahaan yang beroperasi di pasar-pasar utama yang masing-
masing independen satu sama lain. Maksudnya, keputusan pemberian oleh konsumen dibuat
secaara independen. Keunggulan kompetitif perusahaan pada setiap pasar yang ada menjadi
penggerak (dan pemimpin) dalam inovasi produk. Perusahaan dihadapkan pada situasi
konsumen/ produksi sebagai berikut:
Kasus A: konsumen pada umumnya lebih sensitif terhadap kinerja dibandingkan
terhadap harga. Selain itu juga, terdapat sedikit sinergi produksi daintara berbagai lini produk
yang ada.
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
22/24
Kasus B: konsumen pada umumnya lebih sensitif terhadap kinerja dibandingkan
terhadap harga. Meskipun demikian, terdapat sinergi produk yang signifikan diantara
berbagai lini produk yang ada.
Kasus C: konsumen sama-sama sensitif terhadap kinerja dan harga produk. Meskipun
demikian, hanya sedikit sinergi yang ada diantara lini-lini produk tersebut.
Kasus D: konsumen sama-sama sensitif terhadap kinerja dan harga produk. Meskipun
demikian, terdapat sinergi produksi yang signifikan diantar berbagai produk lini yang ada.
Pertanyaan :
Untuk setiap kasus, bagaimana organisasi dan pengendalian dalam Indus?
Jawab :
Dalam Indus Corporation, sistem pengendalian manajemen yang digunakan adalah
pengendalian deteksi dan pengendalian koreksi. Pengendalian deteksidimaksudkan untuk
mendeteksi suatu kesalahan yang telah terjadi, yaitu mendeteksi sebab-sebab konsumen lebih
sensitif terhadap kinerja dan tehadapharga dan juga mendeteksi adanya sinergi produksi di
antara lini-lini produk yangada. Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah
yangteridentifikasi oleh pengendalian deteksi. Dan tujuannya adalah agar supayakesalahan
yang telah terjadi tidak terulang kembali
H. Dukungan Empiriso Darminto (2006)
Penelitian yang dilakukan ini termasuk jenis exsplanatory research dengan
mengikuti paradigma positivist dan rancangan ex post facto. Teknik analisis data
menerapkan persamaan multi regresi linier dengan populasi sebanyak 133 perusahaan
dan jumlah sampel sebanyak 112 atau sebesar 84,21 % dari populasi. Dalam
perusahaan manufaktur investasi dalam aktiva tak lancar sangat penting sebab aktiva
tak lancar merupakan aktiva yang menghasilkan barang untuk dijual atau menghasilkan
penjualan dan keuntungan, sedangkan aktiva lancar sebagai aktiva pendukung
operasional. Variabel rasio investasi aktiva berpengaruh signifikan pada level 1%
dengan koefisien jalur (path) sebesar -0,380 terhadap kinerja keuangan. Komposisi
pendanaan menyangkut sumber modal yang berasal sumber modal intern maupun dari
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
23/24
sumber ekstern. Variabel rasio komposisi pendanaan berpengaruh signifikan pada level
1 % dengan koefisien jalur (path) sebesar -0,264 terhadap variabel rasio kinerja
keuangan. Pengelolaan aktiva secara efektif sangat penting dalam meningkatkan
penjualan untuk memperoleh laba bersih setelah pajak secara maksimal. Variabel rasio
pengelolaan aktiva berpengaruh signifikan pada level a = 0,01 01 dengan koefisien
jalur (path) sebesar 0,141 terhadap variabel rasio kinerja keuangan. Variabel rasio
investasi aktiva, komposisi pendanaan dan pengelolaan aktiva secara simultan
berpengaruh signifikan pada level 1% terhadap kinerja keuangan dengan koefisien jalur
(path) sebesar 0,327 terhadap variabel rasio kinerja keuangan perusahaan.
-
7/23/2019 PAPER SPM LABA.docx
24/24
I. Daftar PustakaAnthony, Robert N., dan Govindarajan, Management Control System, 11th ed,
Jakarta:
Salemba Empat, 2005
Halim Abdul, Tjahjono Ahmad dan Fakhri Husein, Muh, Sistem Pengendalian
Manajemen, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2000