Download - PARAMETER KELEMBABAN
8
7
6
5
4
3
PARAMETER KELEMBABAN
KELOMPOK 3
MUH ALKADRI SAMAUN (H22114007)
ASLAM (H22114310)
INDRA JAYA MUCHTAR (H22114501)
DITHA HARDIYANTI (H2211503)
YANG AKAN DIBAHAS Pengertian Kelembaban (DITHA) Ukuran dan penyebaran kelembaban (ASLAM) Prinsip kelembaban (INDRA) Alat-Alat Pengukur Kelembaban (INDRA) Sebaran dan variasi kelembaban (AL) Faktor-faktor yang mempengaruhi kelembaban
(AL)
PENGERTIAN KELEMBABAN
Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau
kelembapan relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer.
Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah
bangunan dengan sebuah pengawal lembab.
Kelembaban udara disuatu tempat berbeda-beda, tergantung pada tempatnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya: Jumlah radiasi yang dipancatkan matahari yang diterima bumi, pengaruh daratan atau lautan, pengaruh ketinggian dan pengaruh angin (Handoko, 1994).
Kelembaban udara yang lebih tinggi pada udara dekat permukaan pada siang hari disebabkan karena penambahan uap air hasil evapotranspirasi dari permukaan. Proses ini berlangsung karena permukaan tanah menyerap radiasi matahari selama siang hari tersebut. Pada malam hari, akan berlangsung proses kondensasi atau pengembunan yang memanfaatkan uap air yang berasal dari udara. Oleh sebab itu, kandungan uap air di udara dekat permukaan tersebut akan berkurang (Benjamin, 1994).
Ukuran dan penyebaran kelembaban udara
1. Kelembaban absolut
Kelembaban absolute mendefinisikan massa dari uap air pada volume tertentu campuranudara atau gas, dan umumnya dilaporkan dalam gram per meter kubik (g/m
3).
2. Kelembaban Spesifik Specific humidity (q) Perbandingan antara massa uap air (mv), dengan massa
udara lembab, yaitu massa udara kering (md) bersama-sama uap air tersebut (mv)
q = m/(md + mv)
NIsbah campuran (r) (mixing ratio), massa uap air dibandingkan dengan massa udara kering
r = mv/md
3. Kelembapan nisbi(RH)
perbandingan antara kandungan/ jumlah uap air diudara(ė
a) dengan kapasitas udara untuk menampung
auap air(es).
RH = (ea/es) x 100%
Kapasitas uap jenuh pada suhu udara, T >> maka es>>
Jika ea tetap dan terjadi kenaikan suhu, maka RH <<
Jika ea tetap dan terjadi penurunan suhu maka RH>>
Bila RH mencapai 100 akan terjadi pengembunan, meskipun nilai ea rendah.
RH= 100 berarti ea= es (udara jenuh)
4. Kerapatan Uap Air
Massa uap air per satuan volume udara yang mengandung uap air tersebut.(kelembaban mutlak)
Ρv = kerapatan uap air (kg m-3)
Mv= massa uap air (kg) pada volume udara sebesar V
V = volume udara (m3)
ρv = mv /V
Pada daerah lembab seperti di daerah tropis, ρv akan lebih tinggi daripada daerah temperate yang relatif kering terutama pada musim dingin (winter).
Pada musim dingin kapasitas udara untuk menampung uap air menjadi kecil
5. Tekanan Uap Air
Hukum Gas Ideal :
ea = Tekanan uap air (mb)
R = Tetapan gas umum (8.3143 J K-1 mol -1)
T = suhu mutlak (K)
V = volume udara (m3) Jumlah mol adalah n = m/Mv dan Mv = 18.016
untuk uap (H2O), serta ρv = mv /V, maka
ea = n R T/V
Berdasarkan persamaan di atas, maka tekanan uap ditentukan oleh kerapatan uap air (ρv ) serta suhu udara (T)
ea = mv RT/(18.016 V) = 0.056 ρv RT
6. Defisit Tekanan Uap Air (vpd)Selisih antara kapasitas jenuh dan kandungan uap air aktual.
Semakin tinggi nilai vpd maka udara semakin kering
vpd = es- ea
7. Suhu Titik Embun (td)Suhu pada saat nilai ea=es akibat penurunan es yang
dipengaruhi oleh penurunan T
Bila T turun maka es akan menurun sehingga nilai RH >>, pada saat ea=es maka nilai nilai RH =100, penurunan suhu terus turun menyebabkan terjadinya kondensasi membentuk air.
Pengembunan terjadi pagi hari dan didasar awan (lapse rate)
. Prinsip Kelembaban Beberapa prinsip yang umum digunakan dalam pengukuran kelembaban udara yaitu metode pertambahan panjang dan berat pada benda-benda higroskopis, serta metode termodinamika. Alat pengukur kelembaban udara secara umum disebut higrometer sedangkan yang menggunakan metode termodinamika disebut psikrometer (Kartasapoetra, 1990).
ALAT-ALAT MENGUKUR KELEMBABAN
1 PSYCHROMETER BOLA BASAH DAN BOLA KERING
Psychrometer ini terdiri dari dua buah thermometer air raksa, yaitu :1. Thermometer Bola Kering : tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.
2. Thermometer Bola Basah : tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi.
PSYCHROMETER BOLA BASAH DAN BOLA KERING
Psychrometer assmann terdiri dari 2 buah thermometer air
raksa dengan pelindung logam mengkilat. Kedua bola
thermometer terpasang dalam tabung logam mengkilat.
Kipas angin terletak diatas tabung pada tengah alat.
Gunanya untuk mengalirkan (menghisap) udara dari
bawah melalui kedua bola. Thermometer langsung menuju
keatas. Alat dipasang menghadap angin dan sedemikian
sehingga logam mengkilat mencegah sinar matahari
langsung ke Thermometer, terutama pada angin lemah
dan sinar matahari yang kuat.
PSYCHROMETER ASSMANN
PSYCHROMETER PUTAR (WHIRLING) Disebut juga sebagai Psychrometer Sling/
Whirling. Alat ini terdiri dari 2 Thermometer yang
dipasang pada kerangka yang dapat diputar
melalui sumbu yang tegak lurus pada panjangnya.
Sebelum pemutaran bola basah dibasahi dengan
air murni. Psychrometer diputar cepat-cepat (3
putaran/ detik). Selama + 2 menit, dihentikan dan
dibaca cepat-cepat. Kemudian diputar lagi,
dihentikan dan dibaca seterusnya sampai
diperoleh 3 data. Data yang diambil adalah suhu
bola basah terendah. Jika ada 2 suhu bola basah
terendah yang diambil suhu bola kering.
•Keuntungan : bentuknya yang portable dan
kemurahan harganya dibandingkan dengan
Psychrometer Assmann.
•Kerugian :
a. Karena harus diputar diluar sangkar, kedua
Thermometernya dipengaruhi radiasi dan dari
badan si pengamat.
b. Waktu hujan tetesan air hujan bias melekat
sehingga merendahkan pembacaan.
c. Kecepatan udara (ventilasi) mungkin
terlalu kecil.
HYGROMETER RAMBUT
Menunjukkan perubahan dimensi jika
kelembaban udara berubah-ubah. Perubahan
dimensi dapat dipakai sebagai indikasi
kelembaban nisbi udara.
Hygrometer rambut ada yang bersifat non
recording dan recording (Hygrograph).
Barometer Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
udara.Satuan meteorologi dari tekanan udara adalah mbar (milibar), cmHg dan atm. Barometer ada dua jenis yaitu barometer raksa dan barometer aneroid. Tetapi kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan udara
Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non recording yang pada waktu tertentu harus dibaca agar mendapat data yang diinginkan.Selain itu, Barometer juga termasuk dalam alat metorologi yang dipakai di permukaan bumi.Jenis alat ini umumnya terdapat pada stasiun meteorologi untuk peramalan cuaca klimatologi dan maritim.
Sebaran Kelembaban 1. Sebaran Vertikal Oleh karena sumber kelembaban udara adalah
permukaan bumi, maka sebagian besar uap air akan terkumpul di lapisan yang lebih bawah. Uap air itu jumlahnya turun dengan cepat dengan naiknya temperatur. Kelembaban udara yang lebih tinggi pada dekat permukaan pada siang hari disebabkan karena penambahan uap air hasil evapontranspirasi dari permukaan. Pada malam hari, akan berlangsung proses kondensasi atau pengembunan yang memanfaatkan uap air yang berasala dari udara dekat permukaan akan berkurang.
2.Sebaran horizontal Uap air di udara yang dinyatakan dalam kelembaban
spesifik atau tekanan uap mempunyai harga tertinggi di ekuator dan terendah di kutub. Ini sama dengan sebaran temperatur yang merupakan faktor penentukan besarnya kapasitas udara.
3.Sebaran kelembaban relatif Kelembaban relatif terbesar di ekuator dan
menurun di daerah kutub sampai ke lintang sekitar 30 derajat (U/S). Daerah ini adalah daerah anti siklon. Dari 30 derajat kearah kutub,kelembaban relatif naik sebagai akibat turunnya temperatur.
3. Sebaran Kelembapan Relatif1. Sebaran Kelembapan Nisbi menurut waktu
Siang hari : T>>, maka RH <<
Malam Hari : T<< maka RH >> Maka pada pagi hari, terjadi pengembunan jika udara bersentuhan dgn benda yang bersuhu lebih rendah dr T titik embun.(td).
Tropika Basah : Nilai RH rata2 harian /bulanan tetap berkisar 60%. Sebab variasi T kecil
Sub Tropik : Nilai Rh rata harian /bualanan bervariasi, karena besarnya variasi T sebab adanya 4 musim
2. Sebaran Kelembapan Nisbi menurut Tempat
Kandungan uap air aktual tergantung ketersediaan air dan jumlah energi radiasi ultraviolet pemanasan.
Suatu wilayah yg basah dan panas, mk penuapan >> berakibat nilai RH>> dan pv >>.
Wilayah dataran tinggi/pengunungan, nilai RH besar umumnya disebabkan Nilai T yang rendah.
Scr Makro : Nilai RH >> pada daerah pusat tekanan udara rendah, yang berkaitan dengan naiknya masa udara.... (awan & hujan)
Pada daerah dgn curah hujan >> , maka nilai RH>>
Pada pusat tekanan udara tertinggi, RH << karena terkondensasi menjadi awan.
Variasi Kelembaban
1.Variasi Kelembaban Spesifik Apabila temperatur tinggi kelembaban spesifik
juga tinggi. Variasi kelembaban harian di atas daratan ada 2 maksimum dan 2 minimum selama 24 jam. Minimum utama pada saat temperatur minimum, kemudian naik dan maksimum I menjelang tengah hari. Minimum II pada saat temperatur maksimum karena terjadi konveksi turbulensi dan maksimum II (utama) senja hari.
2.Variasi Kelembaban Relatif
Umumnya berlawanan dengan temperatur, maksimum menjelang pagi dan minimum pada sore hari. Sedangkan variasi kelembaban relatif tahunan bervariasi menurut lintang. Pada daerah-daerah lintang kecil (30 derajat LU-LS) kelembaban relatif umumnya besar pada musim panas dan kecil pada musim dingin seangkan di daerah lintang besar sebaliknya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELEMBABAN
a) Suhu
Daerah yang memiliki suhu udara yang tinggi memiliki kelembaban rendah karena suhu udara yang tinggi dapat mempercepat penguapan air di suatu tempat sehingga uap air yang terkandung di tempat tersebut sangat sedikit, begitu pula pada daerah yang memiliki suhu rendah pasti memiliki kelembaban yang tinggi.
b) Kuantitas dan kualitas penyinaran
Lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. Cahaya mempengaruhi pembentukan klorofil, fotosintesis, fototropisme, dan fotoperiodisme.
c) Pergerakan angin
Semakin tinggi kecepatan pergerakan angin akan lebih mempercepat pegangkatan uap air menggempul di udara.
.
d) Tekanan udara
Tekanan udara erat kaitannya dengan pergerakan angin.
e) Vegetasi
Semakin banyak vegetasi suatu daerah semakin mempengaruhi tingkat kelembaban suatu daerah, mengingat tanaman termasuk salah satu penghasil uap air melalaui proses transpirasi.
f) Ketersediaan air di suatu tempat (air tanah)
Ketersedian air yang banyak pada suatu tempat menyebabkan tingkat penguapan air ke udara meningkat.