Anna Aina Roosda1, Budi Waluyo2, Talitha Wibisono3, dan
Agung Karuniawan4*)
1, 3, 4 Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung – Sumedang KM 21, Sumedang
2 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Jln. Veteran Malang 65145, [email protected]
*) Correspondence: [email protected]
Ubi Jalar
Bahan Baku
Industri
Bahan Baku
Olahan
Bahan
Pangan
Kendala dalam Peningkatan Hasil
Akibat Serangan Penyakit Kudis
Pendugaan hubungan parameter ketahanan ubi jalar
terhadap penyakit kudis dengan penampilan agromorfologi
• Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran pada bulan Oktober 2012 sampai dengan bulan Februari 2013.
Waktu Tempat
• Alat-alat Pertanian, Deskriptor Panduan Pengujian Individual (PPI) ubijalar yang dikeluarkan oleh Perlindungan Varietas Tanaman (2007)
• Stek dari masing-masing aksesi ubi jalar lokal, pupuk kandang, dan pupuk urea
Alat Bahan
• Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari 71 aksesi yang diulang dua kali. Masing-masing genotip ditanam dalam satu baris (one row plot). Pengamatan kejadian penyakit (disease incidence) dilakukan terhadap 20 tanaman sampel
Rancangan Percobaan
• Anilisis Varians disease incident , varians genotip, varians fenotip, heritabilitas, KKG, KKF, Analisis Korelasi
• Analisis keragaman dan pengelompokan aksesi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak XLStat 2009 dan diagram heat map dengan menggunakan perangkat lunak ImDev v1.
Pengolahan Data
Anova Disease Incident pada 71 Ubi Jalar
Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 5%
Hasil pengamatan persentase kejadian penyakit pada masing-masing aksesi ubi jalar berkisar antara 5-100%.
Sumber
Ragam DF JK KT Fhit Fprob Sign.
Ulangan 1 11.27 11.27 0.05
Genotip 70 89259.15 1275.13 5.25 1.49 **
Galat 70 16988.73 242.70
Total 141 106259.15 753.61
Pengelompokan 71 Aksesi Ubi Jalar
Berdasarkan Persentase Disease Incident
Parameter Keragaman 71 Aksesi Ubi Jalar Berdasarkan Karakter Ketahanan dan Agromorfologi
Karakter Var.g Var.f H KKG (%) KKF (%)
Disease Incident (%) 516.22 758.91 0.68 26 31
Panjang Sulur (cm) 1591.14 4225.15 0.38 29 47
Ukuran Daun (cm) 0.65 5.27 0.12 7 20
Panjang Tangkai (cm) 4.70 12.22 0.38 16 26
Diameter Sulur (cm) 0.01 0.04 0.26 14 28
Jumlah Umbi (satuan) 118.72 168.87 0.70 63 75
Panjang Umbi (cm) 4.51 23.07 0.20 11 26
Diameter Umbi (cm) 171.49 268.34 0.64 32 40
Bobot per Plot (kg) 3.80 5.30 0.72 78 92
Potensi Hasil (t/ha) 60.81 84.84 0.72 78 92
Dendogram Pengelompokan 71 Aksesi Ubi Jalar Berdasarkan Disease Incident dan Karakter Agromorfologi.
Heat map Korelasi Karakter Ketahanan dan Agromorfologi pada Ubi Jalar.
Koefisien korelasi sebesar 0.234
Korelasi Positif terjadi antara ketahanan terhadap penyakit kudis
dengan karakter kemampuan membelit, kemampuan menutup
tanah, bulu pada batang, bentuk daun, bentuk cuping, jumlah
cuping, bentuk torehan, warna helaian daun dewasa, warna
helaian daun muda, bentuk ubi, tipe permukaan ubi, intensitas
warna utama kulit ubi, warna utama daging ubi, panjang sulur,
ukuran daun, panjang tangkai daun, dan diameter sulur.
Korelasi negative ditunjukan antara ketahanan terhadap
penyakit dengan karakter kemampuan menutup tanah, bentuk
daun, bentuk cuping daun, warna helai daun muda, warna utama
kulit umbi, ukuran daun, panjang tangkai daun, diameter batang,
dan berkorelasi negative dengan warna tulang daun, warna
tangkai daun, warna utama kulit umbi, dan panjang umbi.
Pengelompokan terbagi menjadi tiga kelopmok dengan
persentase disease incident 5%-20% menunjukan tahan
terhadap penyakit kudis, 35%-70% menunjukkan ketahanan
medium, dan >70% menunjukkan rentan terhadap penyakit
kudis.
Keragaman diantar 71 aksesi ubi jalar dengan nilai koefisien
keragaman genotip 7%-78% dan koefisien keragaman fenotip
20%-92%.
Korelasi Positif terjadi antara ketahanan terhadap penyakit kudis
dengan karakter kemampuan membelit, kemampuan menutup
tanah, bulu pada batang, bentuk daun, bentuk cuping, jumlah
cuping, bentuk torehan, warna helaian daun dewasa, warna
helaian daun muda, bentuk ubi, tipe permukaan ubi, intensitas
warna utama kulit ubi, warna utama daging ubi, panjang sulur,
ukuran daun, panjang tangkai daun, dan diameter sulur.
Korelasi negative ditunjukan antara ketahanan terhadap
penyakit dengan karakter kemampuan menutup tanah, bentuk
daun, bentuk cuping daun, warna helai daun muda, warna
utama kulit umbi, ukuran daun, panjang tangkai daun, diameter
batang, dan berkorelasi negative dengan warna tulang daun,
warna tangkai daun, warna utama kulit umbi, dan panjang umbi.