Download - PATOFISIOLOGI DIARE
PATOFISIOLOGI DIARE
Fadhlina Muharmi Harahap
0708112239
Defenisi
• Diare BAB dengan tinja berbentuk cair atau ½ cair (½ padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya >200 g atau 200 ml/24 jam.
• Kriteria frekuensi BAB encer > 3x/hari.
• BAB encer dapat/tanpa disertai lendir & darah
Patofisiologi
• Diare osmotik
• Diare sekretorik
• Diare eksudatif
• Diare karena gangguan motilitas
Diare osmotik
• Bahan yang tidak dapat diserap ↑↑↑ osmolaritas dalam rongga usus menarik air & elektrolit dari plasma ke rongga usus diare
• Contoh : Intoleransi makanan, waktu pengosongan lambung yang cepat, defisiensi enzim laktase, laksan osmotik
Diare sekretorik
• Toksin yang dikeluarkan bakteri (toksin kolera), pengaruh garam empedu, hormon intestinal seperti gastrin vasoactive intestinal polypeptide (VIP) Gangguan transport cairan elektrolit (abs << atau sekresi >> )
• Toxin menstimulasi cAMP dan cGMP menstimulasi sekresi cairan & elektrolit
Diare sekretorik
• Aktif gangguan aliran (absorpsi) dari lumen usus ke dalam plasma atau percepatan cairan air dari plasma ke lumen.
• Pasif tekanan hidrostatik dalam jaringan karena terjadi ekspansi air dari jaringan ke lumen usus. Contoh : peninggian tekanan vena mesenterial, obstruksi sistem limfatik, iskemia usus, proses peradangan.
Diare eksudatif
• Kerusakan mukosa usus halus atau usus besar akibat inflamasi
• Inflamasi & eksudasi dapat terjadi akibat infeksi bakteri, non infeksi (gluten sensitive enteropathy, IBD), atau akibat radiasi.
• Contoh : kolitif ulserosa, penyakit Crohn, amebiasis, shigellosis, champylobacter, yersinia
Diare karena gangguan motilitas
• Gangguan pada kontrol otonomik waktu tansit usus menjadi lebih cepat.
• Misalnya pada diabetik neuropati, post vagotomi, post reseksi usus, hipertiroid, tirotoksikosis, sindroma usus iritabel
Patofisiologi Diare oleh Virus & Bakteri
• VIRUS enterosit (sel epitel usus halus) infeksi & kerusakan villi usus halus– Enterosit rusak diganti oleh enterosit baru
(kuboid/ sel epitel gepeng yang belum matang) fungsi belum baik
– Villi usus atropi tidak dapat mengabsorbsi makanan & cairan dengan baik Tekanan Koloid Osmotik usus↑↑↑ motilitas ↑↑↑ DIARE
Patofisiologi Diare oleh Virus & Bakteri
• BAKTERI INVASIF (Salmonella, Shigella , E. coli invasif, Champylobacter) – Bakteri menginvasi sel mukosa usus halus reaksi sistemik
(demam, kram perut) dan bisa sampai terdapat darah dalam tinja
• BAKTERI NON-INVASIF (Vibrio cholerae, E. coli patogen) – Masuk lambung duodenum berkembang biak
mengeluarkan enzim mucinase bakteri masuk ke membran mengeluarkan subunit A & B mengeluarkan (cAMP) merangsang sekresi cairan usus, menghambat absorbsi tanpa menimbulkan kerusakan sel epitel volume usus dinding usus teregang DIARE
Referensi
• Umar Zein dkk, Diare Akut Disebabkan Bakteri, Fakultas Kedokteran, Divisi Penyakit Tropik & Infeksi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam, USU
• http://bondanice.blogspot.com/2008/08/diare-akut-pada-anak./html
• http://pugud.blogspot.com/2008/05/patofisiologi-diare./html