Download - PBL Dislipidemia
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
1/46
1
II. ISI
a. Skenario
Kasus 2
Displipidemia
Obesitas,merokok,penyakit kronis dan faktor genetik berkaitan erat
dengan seseorang mengalami dislipidemia (tinggi kadar kolesterol LDL) yang
sering beruung serangan antung mendadak.seorang bisa men!ega" teradinya
serangan antung akibat dislipidemia dengan mengeta"ui !ara dan kembali kepada
gaya "idup se"at."al itu karena dislipidemia merupakan fa!tor resiko yang bisa
dimodifikasi ataupun di!ega" tiga !ara untuk membuat kadar kolesterol terta"an
dalam tingkat normal iala" dengan mengatur pola makan se"at,berola"raga se!ara
teratur,dan meminum obat golongan statin.
b. Klarifikasi Istila"
1. Dislipidemia# kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkat
atau penurunan fraksi lipid dalam plasma seperti peningkatan
LDL.kolesterol,trigliserida dan penurunan $DL2. Obesitas# keadaan yang menunukan ketidakseimbangan antara tinggi
badan dan berat badan akibat akumulasi lemak yang berlebi"an dan
aringan adipose se"ingga teradi kelebi"an berat badan yang
menyebabkan gangguan kese"atan
%. Kolesterol LDL# lipoprotein yang berdensiitas renda" yang bertugas untuk
memba&a kolesterol trigliserid ke"ati dan aringan lainnya dan ika
berlebi"an akan menyebabkan penumpukan kolesterol.
'. Statin# obat golongan $ *o+ reduktase yang bekera untuk men!ega"kera enim $-*o+ reduktase di"ati se"ingga sintesis kolesterol
menurun
!. umusan Daftar asala"
1. etabolisme lipid
2. Kadar normal lipid dalam dara"
%. Klasifikasi displipidemia
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
2/46
2
'. /atofisiologi dislipidemia
0. eala dan tanda displipidemia
. $ubungan fa!tor resiko dengan dislipidemia
. /enegakan diagnosis
3. /enatalaksanaan
a) farmakologi
b) non farmakologi
d. +nalisis asala"
1. etabolisme lipid
4ksogen# makanan yang dimakan dan "ati
4ndogen # disintesis "ati*5# dari aringan ke"ati ole" $DL
Lipid# 5rigliserid
Kolesterol # LDL
$DL
6LDL
IDL
2. Kadar normal
%. Klasifikasi# /rimer# penyakit genetik
Sekunder# "iperkolesterolemia "ipotiroid
Kategori resiko
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
3/46
%
a) resiko tinggi # ri&ayat /+K, yang disamakan dengan pak
(D,penyakit arterosklerotik)
b) resiko multipel# 72 faktor resiko
!) resiko renda" # 891 faktor resiko
/rofil lipid yang menonol#
a) "iperkolesterolemi
b) "ipertrigliseridemi
!) lo& $DL kolesterol
d) dislipidemi !ampuran
'. /enyakit antung sintesis kolesterol "ati meningkat konsentrasi LDL
eningkat LDL dan s!a:eryer menyebabkan penumpukan kolesterol
dari makrofag memi!u /;K
0. eala
/rimer# nyeri dada,berkeringat,!emas
Sekunder# poliuria, polifagia, polidipsi, lemas, berkeringat, antung
berdebar, !emas
.
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
4/46
'
6S#
5D#
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
5/46
0
ika meningkat di /D
resistensi insulin
b. 4ndogen
Lipoprotein diekresikan dalam bentuk 6LDL de"idrolisis IDL
LDL
steroidogenit
oksidasi disel makrofag
sel busa
aterosklerosis
!. *5
$DL nas!"ent menyerap kolesterol dimakrofag aringan penu"
diba&a kembali ke "epar
Kolesterol# /ria testesteron
Banita estrogen
angguan pada kulit
%. Klasifikasi
/rimer # kelainan genetik menyebabkan kolesterol
Sekunder # $ipo tiroidisme,akromegali,nefrotik sindrom,ke"amilan
'. Orang dengan kelebi"an bb obesitas dan pola makan lemak sintesis
kolesterol di"ati kosentrasi LDL LDL berikatan reseptor s!o:enger
penumpukan kolesterol disel makrofag dan dd penyebab aterosklerosis
/SK
0. eala tidak k"as akibat displidemia
/rimer genetik komplikasi antung Kelu"an nyeri dada berkeringat
!emas
Sekunder polip"agia,polidipsi,poliuria
.
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
6/46
Obesitas# ketidakseimbangan antara energi yang masuk dipakai
kelebi"an ditimbun sel lemak
Orang gemuk 6LDL trigliserid tinggi berlebi"an mempengaru"i
lipid lain LDL liposis small derse LDL Dan $DL ditandai
dengan kadar $DL
Ola"raga# ola"raga kadar kolesterol total, LDL dan trigliserida
dara" $D meningkat lemak ditimbun didalam sel lemak sebagai
trigliserida ola"raga meme!a" timbuan trigliserida melepas
lemak gliserol kedalam aliran dara".
erokok# meningkat kolesterol LDL trigliserid,meningkat $DL
merusak dinding /D akanan
Konsumsi kolesterol
9$iperkolasterolemia dan ateosklerosis
9/eningkatan kadar kolesterol dan LDL resiko dislipidemia
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
7/46
Dis l ip idem ia
Pe ne gaka n
d ia gno sis
Pe na ta laksa na n
Ge ja lad a n
t a nda
Patofs io logi
d isp l ip idemia
Klas ifkas idis l ip idem
ia
Ka arno rma l
l ipid
M e t ao l i smlipid
Factorres iko danga ya h idup
f. Sasaran @elaar
1. Lengkapi step ' "ubungan faktor resiko dengan dislipidemia
C. $ubungan "emeostatik dalam kontrol kebutu"an energi
18. Kenapa obesitas menadi masala" kese"atan
11. ekanisme kera obat yang mempengaru"i metabolisme lipid dan
ateosklerosis
g. /enelasan
1. etabolisme lipid
etabolisme lipoprotein terdapat % alur antara lain#
a) ;alur metabolisme eksogen
akanan yang mengandung lemak terdiri atas trigliserida dan
kolesterol. Selain dari makanan, dalam usus uga terdapat kolesterol
dari "ati yang diekskresi bersama empedu ke usus "alus @aik lemak
dari makanan maupun dari "ati disebut lemak eksogen. Di dalam
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
8/46
3
enterositmukosa usus "alus, trigliserida akan diserap sebagai asam
lemak bebas sedangkan kolesterol sebagai kolesterol. Kemudian di
dalam usus "alus asam lemak bebas akan diuba"menadi trigliserida
sedangkan kolesterol akan mengalami esterifikasi menadi kolesterol
ester. Dimana keduanya akan membentuk lipoprotein yang dikenal
dengan kilomikron bersamadenganfosfolipiddanapolipoprotein.
Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe yang ak"irnya
masuk ke dalam aliran dara" melalui duktus torasikus. 5rigliserida
dalam kilomikron akan mengalami "idrolisis ole" enim lipoprotein
lipase menadi asam lemak bebas yang dapat disimpan sebagai
trigliserida kembali di aringan lemak (adiposa), tetapi bilaberlebi"sebagian akan diambil ole" "ati sebagai ba"an untuk membentuk
trigliserida "ati. Kilomikron yang suda" ke"ilangan sebagian besar
akan menadi kilomikron remnantmengandung kolesterol ester yang
akan diba&a ke "ati.
b) ;alur metabolisme endogen
5rigliserida dan kolesterol di "ati akan disekresi ke dalam
sirkulasi sebagai lipoprotein 6LDL. Dalam sirkulasi, 6LDL akan
mengalami "idrolisis ole" enim lipoprotein lipase dan akanberuba"
menadi IDL yang uga akan mengalami "idrolisis menadi LDL. LDL
adala" lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol.
Sebagian LDL akan diba&a ke "ati, kelenar adrenal, testis, dan
o:arium yang mempunyai reseptor untuk kolesterol LDL. Sebagian
lagi akan mengalami oksidasi yang akan menadi sel busa. akin
banyak kolesterol LDL dalam plasma oksidasi makin banyak dan
ditangkap ole" selmakrofag. @eberapa "al yangdapat mempengaru"i
tingkat oksidasi#
eningkatnya umla" small dense LDL seperti pada sindroma
metabolik dan diabetes melitus
akin tinggi kadar kolesterol $DL yang bersifat protektif
ter"adap oksidasi LDL.
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
9/46
C
c) ;alurreverse cholesterol transport
$DL dilepaskan sebagai partikel ke!il miskin kolesterol
mengandungapolipoprotein+,* dan 4 disebut $DL nascent. $DL
nascent yang berasal dari usus "alus dan "ati mengandung
apolipoprotein +1. $DL nascentmengambil kolesterol bebas yang
tersimpan di makrofag. Setela" mengambil kolesterol bebas,
kolesterol tersebut akan diesterifikasi menadi kolesterol ester ole"
enim lecithin cholesterol acyltransferase. Selanutnya sebagian
kolesterol ester tersebut diba&a ole" $DL akan mengambil 2 alur.
;alur pertama akan ke "ati sedangkan alur kedua kolesterol ester
dalam $DL akan dipertukarkan dengan trigliserida dari 6LDL dan
IDL dengan bantuan cholesterolester transfer protein untuk diba&a
kembali ke "ati.
2. Kadar normal lipid dalam dara"5abel 1. Klasifikasi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol $DL, dan
trigliserid menurut ?*4/9+5/ III 2881
Klasifikasi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan
trigliserid menurut NCEP-ATP III 2! "mg#dl$
Kolesterol total
% 2
2 & 2'(
) 2*
Kolesterol LDL
% !
! & !2(
!' & !+(
! & !(
) !(
Optimal
Diinginkan
5inggi
Optimal
endekati optimal
Diinginkan
5inggi
Sangat tinggi
Kolesterol HDL
% *
)
Trigliserid
% !+
!+ & !((
2 & *((
) +
enda"
5inggi
Optimal
Diinginkan
5inggi
Sangat tinggi
%. Klasifikasi dislipidemia
a) Dislipidemia /rimer
Dislipidemia primer berkaitan dengan gen yang mengatur enim dan
apoprotein yang terlibat dalam metabolism lipoprotein maupun
reseptornya. Kelainan ini biasanya disebabkan ole" mutasi genetik.
Dislipidemia primer meliputi#
$iperkolesterolemia poligenik
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
10/46
18
$iperkolesterolemia familial
Dislipidemia remnant
$yperlipidemia kombinasi familial
Sindroma *"ylomi!ron
$ypertrrigly!eridemia familial
/eningkatan *"olesterol $DL
/eningkatan +polipoprotein @
b) Dislipidemia Sekunder
Dislipidemia sekunder disebabkan ole" penyakit atau keadaan yang
mendasari. $al ini dapat bersifat spesifik untuk setiap bentuk
dislipidemia seperti $iperkolesterolemia $ipertrigliseridemia
Dislipidemia
'. /atofisiologi dislipidemia
ambar 1. Sintesis Lipid, etabolisme dan 5ransport
Dislipidemia sering ditemui pada resistensi insulin atau D tipe2,
meskipun dengan gula dara" terkontrol. *iri spesifik dislipidemia pada
resistensi insulin adala" peningkatan trigliserida (5), penurunan $DL,
peningkatan small dense LDL meskipun total LDL kadang normal.
Dislipidemia ini diduga ber"ubungan dengan "iperinsulinemia.
/ada resistensi insulin teradi peningkatan lipolisis, se"ingga
teradi peningkatan asam lemak bebas dalam plasma yang selanutnya
akan meningkatkan uptake asam lemak bebas kedalam li:er. Disamping
itu teradi peningkatan sintesis TG de novo di li:er karena
"iperinsulinemia merangsang ekspresi sterol regulation element binding
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
11/46
11
protein (S4@/1!), protein ini berfungsi sebagai faktor transkripsi yang
mengaktifasi gene yang terlibat lipogenesis di li:er. /rotein kolesterol
ester transferase dan hepatic lipaseuga meningkat, yang mengakibatkan
peningkatan 6LDL1 yang kemudian menadi small dense LDL.
/eningkatan kadar 6LDL1 ini menyebabkan peningkatan katabolisme
$DL se"ingga $DL menadi renda". @eberapa mekanisme diatas
menerangkan renda"nya $DL, tingginya 5 dan small dense LDL pada
D tipe2. /ola dislipidemi seperti ini sering disebut diabetic dyslipidemia
atau tipe @ yang ber"ubungan erat dengan penyakit kardio:askular pada
populasi umum. @erdasarkan studi epidemiologi, renda"nya $DL dan
tingginya 5 ber"ubungan erat dengan keadian penyakit antung koroner
dibandingkan dengan total kolesterol dan LDL pada sindroma metabolik.
Sebagai lipoprotein yang bersifat protektif, disamping berfungsi untuk
memba&a lemak ke "epar, $DL terbukti meng"ambat oksidasi LDL dan
molekul adesi, se"ingga dapat meng"ambat pembentukan sel busa, dan
pada gilirannya meng"ambat progresifitas aterosklerosis. Dengan
renda"nya $DL efek protektif tersebut menadi au" berkurang.
0. eala dan tanda dislipidemia
Sebagian besar "iperlipidemia atau dislipidemia tidak memberikan
geala dan tanda klinis, namun terdapat geala yang nyata yang disebut
Aant"elasma atau Aantoma yaitu penumpukan aringan lemak diba&a"
kulit yang sering diumpai antara lain dilipatan kelopak mata, ar!us
!orneae. @ila tidak terkontrol lama kelamaan akan menumpuk, menadi
aterosklerosis dan penyakit antung koroner. 5rigliserid tinggi dapat
menyebabkan pankreatitis akut.ant"elasmas kelopak mata, Aant"omas tendinous di siku, lutut
dan tendon +!"illes dan ar!us kornea disebabkan ole" tingginya tingkat
LDL. /ankreatitis akut disebabkan ole" tingginya tingkat 5./asien yang
memiliki "iperkolesterolemia familial dalam bentuk "omoigot dapat
memiliki temuan di atas dengan planar Aant"omas. /asien yang memiliki
ketinggian 5 dalam kondisi yang para" dapat meng"arapkan memiliki
Aant"omas letusan atas siku mereka, punggung, batang, lutut, pantat, kaki
dan tangan. ereka dengan dysbetalipoproteinemia langka dapat memiliki
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
12/46
12
palmar Aant"omas dan Aant"omas tuberous.+rteri dan :ena retina
memiliki penampilan puti" krem karena "ipertrigliseridemia yang para",
nyeri perut karena Kekurangan suplai dara" ke usus, /ankreatitis akut
(disebabkan ole" "ipertrigliseridemia), Kebingungan dan dypsnea,
/enyakit ;antung ,+p"asia 9 kesulitan dalam berbi!ara, pusing, ?yeri
betis saat beralan, Stroke karena penurunan aliran dara" ke otak, ?yeri
dada 9 karena pasokan dara" yang tidak memadai ke antung, ant"omas
tendinous (siku, lutut tendon, dll)
a) $iperkolesterolemia
Keadaan ini merupakan "iperkolesterolemia yang paling sering
ditemukan (lebi" dari C8E) yang merupakan interaksi antara kelainan
gen yang multipel nutrisi, faktor9faktor lingkungan lainnya serta
mempunyai lebi" dari satu dasar metabolik. $iperkolesterolemia
biasanya ringan atau sedang dan tidak ada Aantoma.
b) $ipertrigliseridemia
/ada keadaan ini terdapat "ipertrigliseridemia berat maupun ringan.
/eningkatan trigliseridemia yang ringan menunukkan kenaikan kadar
:ery lo& density lipoprotein (6LDL), sedangkan dalam bentuk yang
lebi" berat biasanya disertai dengan kilomikronemia.
!) *ampuran "iperkolesterolemia dan "ipertrigliseridemia (dislipidemia
!ampuran)
Kelainan ini ditandai dengan peningkatan kolesterol dan trigliserida
(dislipidemia kombinasi) dan beratnya ber:ariasi. Spektrum
manifestasi klinis ber:ariasi luas dari asimptomatik "ingga ke
manifestasi klinis yang elas. /enderita dapat mun!ul dengan
manifestasi klinis nyeri abdomen, Aant"oma pada telapak tangan dan
kelopak mata, tendinitis, ar!us !ornea,Aant"oma tuberosum, obesity
dan ba"kan dengan manifestasi !oronary "eart diseases.
. $ubungan faktor risiko dengan dislipidemia
5idak dapat dimodifikasi#
a. i&ayat keluarga dengan dislipidemia (genetik)
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
13/46
1%
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
14/46
1'
+da % "al yang mempengaru"i asupan makan yaitu kebiasaan
makan, pengeta"uan gii dan ketersediaan makanan dalam keluarga.
Kebiasaan makanan disini biasa didefinisikan untuk menggambarkan
kebiasaan dan perilaku yang ber"ubungan dengan makan dan makanan
seperti tata krama, pola makan yang dimakan, frekuensi makan,
keper!ayaan yang dimakan misalnya pantangan, distribusi makanan
diantara anggota keluarga, penerimaan ter"adap makanan (suka atau
tidak suka), dan pemili"an ba"an makanan yang "endak dimakan.
!. +kti:itas fisik
+kti:itas fisik disini meliputi akti:itas se"ari9"ari, kebiasaan, "obi,
maupun lati"an asmani dan ola"raga. ;ika asupan energi tidak
diimbangi dengan akti:itas fisik yang sesuai maka se!ara kontinyu akan
meningkat. +ktifitas fisik penting yaitu menaga kondisi tubu" tetap
se"at, meningkatkan kelenturan otot serta menguatkan dan
memperpanang daya ta"an otot. /ada"al !ara yang paling muda"
pengeluaran energi adala" lati"an fisik atau gerak badan. @eberapa "al
yang mempengaru"i berkurangnya akti:itas fisik antara lain adanya
berbagai fasilitas yang memberikan berbagai kemuda"an dan kemauan
teknologi di berbagai bidang ke"idupan yang mendorong masyarakat
untuk tidak memerlukan kera fisik yang berat.
Ola"raga yang teratur dapat menyebabkan kadar kolesterol total,
kolesterol LDL dan trigliserida menurun dalam dara" sedangkan
kolesterol $DL meningkat se!ara bermakna. Dengan berola"raga
meme!a"kan timbunan trigliserida di dalam sel lemak dan melepaskan
asam lemak dan gliserol ke dalam aliran dara"d. erokok
erokok menyebabkan peningkatan rasio metabolisme dan !enderung
untuk menurunkan intake makanan dibandingkan orang yang tidak
merokok. erokok dapat meningkatkan kadar kolesterol total,
kolesterol LDL, trigliserida dan menurunkan kadar kolesterol $DL
dalam dara".
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
15/46
10
/re:alensi merokok setiap "ari lebi" tinggi pada usia produktif (209'
ta"un) dan insidensinya pada pria 11 kali lebi" tinggi dibandingkan
perempuan.C Seseorang yang merokok F 28 batang se"ari dapat
mempengaru"i atau memperkuat faktor risiko lainnya yaitu kadar
lemak, "ipertensi atau gula dara" yang tinggi.28 >ntuk angka panang,
perokok berat (lebi" dari 28 batang se"ari) akan mengalami "ipo9$DL9
kolesterolemia.
. /enagakkan Diagnosis
a) +namnesis #
9 Kelu"an yang dialami biasanya nyeri perut atau nyeri otot
9 5eradi pada usia lebi" dari '0 ta"un
9 i&ayat penyakit da"ulu# adanya ri&ayat kolesterol tinggi
9 i&ayat pengobatan# perna" mengonsumsi obat yang menurunkan
kolesterol dalam dara"
9 i&ayat penyakit keuarga# adanya keluarga yang perna" menderita
penyakit atau kelu"an yamg sama atau diabetes mellitus
9 i&ayat pribadi# arang berola"raga, nafsu makan meningkat, dan
merokok.
b) /emeriksaan fisik #
9 Sulit ditemukan adanya kelainan.
9 +danya Aant"oma
9 ?yeri tekan pada abdomen dan otot
9 Dan ika ditemukan adanya ri&ayat penyakit dari faktor risiko
dislipidemia, seperti Diabetes melitus.
!) /emeriksaan penunang #
9 /emeriksaan Laboratorium
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
16/46
1
/emeriksaan laboratorium memegang peranan penting dalam
menegakkan diagnosa. /emeriksaan yang dilakukan adala"
pemeriksaan kadar kolesterol otal, kolesterol LDL, kolesterol $DL
dan trigliserid (+n&ar, 288').
a. /ersiapan
/asien sebaiknya berada dalam keadaan metabolik yang stabil
tanpa adanya peruba"an berat badan, pola makan, kebiasaan
merokok, ola"raga, tidak sakit berat ataupun tidak ada operasi
dalam 2 bulan terak"ir. Selain itu, sebaiknya pasien tidak
mendapatkan pengobatan yang mempengaru"i kadar lipid
dalam 2 minggu terak"ir. +pabila keadaan ini tidak
memungkinkan, pemeriksaan tetap dilakukan dan disertai
dengan !atatan (+n&ar, 288').
b. /engambilan @a"an /emeriksaan
/engambilan ba"an dilakukan dengan melakukan bendungan
:ena seminimal mungkin dan ba"an yang diambil adala"
serum. /engambilan ba"an ini dilakukan setela" pasien puasa
selama 1291 am (+n&ar, 288').
!. +nalisis
+nalisis kadar kolesterol dan trigliserid dilakukan dengan
metode enimatik sedangkan analisis kadar kolesterol $DL
dan kolesterol LDL dilakukan dengan metode presipitasi dan
ensimatik. Kadar kolesterol LDL dapat dilakukan se!ara
langsung atau menggunakan rumus
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
17/46
1
/enatalaksanaan dalam dislipidemia dimulai dengan melakukan
penilaian umla" faktor resiko koroner pada pasien untuk menentukan
kolesterol9LDL yang "arus di!apai. @erikut ini adala" tabel faktor resiko
(selain kolesterol LDL) yang menentukan sasaran kolesterol LDL yang
ingin di!apai berdasarkan ?*4/9+5/ III #
5abel 2.
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
18/46
13
b. ereka yang disamakan dengan /+K
9 Diabetes elitus
9 @entuk lain penyakit arterosklerotik yaitu
strok, penyakit arteri perifer, aneurisma aorta
abdominalis
9
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
19/46
1C
ambar %. @agan /enatalaksanaan dislipidemia dengan faktor resiko sedang
ambar '. @agan /enatalaksanaan Dislipidemia dengan faktor resiko 891
/enatalaksanaan dislipidemia diabetik ditentukan atas dasar deraat
risiko yang ditunukkan ole" tingginya kadar masing9masing lipoprotein
seperti diperli"atkan pada tabel 1. Sasaran kadar lipid bagi pasien D
de&asa adala" kadar lipid yang termasuk kategori risiko renda". @agi
semua pasien yang termasuk kategori risiko tinggi dan sedang,
direkomendasikan untuk mendapat terapi obat9obat penurun lipid
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
20/46
28
disamping peruba"an gaya "idup dan obat9obat penurun kadar glukosa
dara".
5abel '. Kategori risiko berdasarkan kadar lipoprotein pada pasien
diabetes
Balaupun kelainan lipid pada dislipidemia diabetik ditandai ole"
"ipertrigliseridemi, dan kadar kolesterol9$DL renda" sedang kolesterol9
LDL umumnya normal, sasaran yang "arus di!apai pada dislipidemia
diabetik adala" kolesterol9LDL. Dari berbagai penelitian seperti misalya
>K/DS, didapatkan ba"&a penentu utama keber"asilan pengelolaan
lipid dalam men!ega" kelainan kardio:askular adala" kadar kolesterol9
LDL karena mempunyai peran yang sangat nyata dan kuat dalam proses
aterosklerosis, melebi"i peran fraksi lipid yang lain ( 5rigliserida dan
$DL9kolesterol ).
/enatalaksanaan Dislipidemia terdiri dari#
a) /enatalaksanaan >mum
/ilar utama pengelolaan dislipidemia adala" upaya
nonfarmakologist yang meliputi modifikasi diet, lati"an asmani serta
pengelolaan berat badan. terapi diet memiliki tuuan untuk
menurunkan resiko /K6 dengan mengurangi asupan lemak enu" dan
kolesterol serta mengembalikan kesimbangan kalori, sekaligus
memperbaiki nutrisi. /erbaikan keseimbangan kalori biasanya
memerlukan peningkatan penggunaan energi melalui kegiatan asmani
serta pembatasan asupan kalori. (Sudoyo, 288C)
b) /enatalaksanaan non farmakologik
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
21/46
21
eliputi terapi nutrisi medik, akti:itas fisik serta beberapa
upaya lain seperti ber"enti merokok, menurunkan berat badan bagi
yang gemuk dan mengurangi asupan alko"ol. /enurunan berat badan
dan peningkatan akti:itas fisik dapat menurunkan kadar trigliserida
dan meningkatkan kadar $DL kolesterol serta sedikit menurunkan
kadar LDL kolesterol. (Sudoyo, 288C)
5erapi nutrisi medik
Selalu merupakan ta"ap a&al penatalaksanaan dislipidemi,
ole" karena itu disarankan untuk berkonsultasi dengan a"li gii.
/ada dasarnya adala" pembatasan umla" kalori dan umla"
lemak. /asien dengan kadar kolesterol LDL atau kolesterol total
yang tinggi dianurkan untuk mengurangi asupan lemak enu" dan
meningkatkan asupan lemak tidak enu" rantai tunggal dan ganda
( mono unsaturated fatty a!id H >
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
22/46
22
+kti:itas fisik
/ada prinsipnya pasien dianurkan untuk meningkatkan
akti:itas fisik sesuai dengan kondisi dan kemampuannya. Semua
enis akti:itas fisik bermanfaat, seperti alan kaki, naik sepeda,
berenang dll. /enting sekali diper"atikan agar enis ola"raga
disesuaikan dengan kemampuan dan kesenangan pasien, selain itu
agar dilakukan se!ara terus menerus. /asien D yang
mempunyai @@ berlebi" sebaiknya mendapat 5erapi ?utrisiedik dan meningkatkan akti:itas fisik. 5"e +meri!an $eart
+sso!iation merekomendasikan untuk pasien D dengan
/enyakit Kardio:askular ba"&a 5erapi ?utrisi edik maksimal
dapat menurunkan kadar LDL kolesterol sebesar 10 sampai 20
mgGdl. ;adi, bila kadar LDL kolesterol mengalami peningkatan
lebi" dari 20 mgGdl diatas kadar sasaran terapi, "endakla"
diputuskan untuk menamba"kan terapi farmakologik terutama
ter"adap pasien2 dengan risiko tinggi (pasien D dgn ri&ayat
infark miokard sebelumnya atau dengan kadar LDL kolesterol
tinggi (diatas 1%8 mgGdl). (Sudoyo, 288C)
!) /enatalaksanaan farmakologi
@erbagai studi klinis menunukkan ba"&a terapi farmakologik
dengan obat9obat penurun lipid memberi manfaat perbaikan profil lipid
dan menurunkan komplikasi Kardio:askular pada pasien9pasien diabetes.
/ada saat ini dikenal sedikitnya enis obat yang dapat memperbaiki
propil lipid serum yaitu#
a. $9*o+ reduktase in"ibitor
b. Deri:at asam fibrat
!. Sekuestran asam empedu
d. +sam nikotinat
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
23/46
2%
e. 4etimibe
f. +sam lemak omega9%.
a) $9*o+ reduktase in"ibitor
Dalam 18 ta"un terak"ir ini di seluru" dunia, $9*o+
reduktase in"ibitor yang biasa disebut sebagai statin menadi obat
yang paling banyak diresepkan sebagai obat penurun kadar lipid.
Obat golongan ini bekera dengan !ara meng"ambat kera enim
$9*o+ reduktase yaitu suatu enim di "ati yang berperan
dalam pembentukan kolesterol. Dengan menurunnya sintesis
kolesterol maka "ati akan mengkompensasi dengan meningkatkan
reseptor LDL pada permukaan "ati. Dengan demikian kadar
kolesterol LDL di dalam dara" akan ditarik ke "ati, se"ingga akan
menurunkan kadar kolesterol LDL dan uga 6LDL. (Sudoyo,
288C)
ambar 0. ekanisme keraHMG-CoA reductase inhibitor
engenai dosis obat sangat indi:idual sekali, tergantung pada
karakteristik pasien seperti target terapi dan respon ter"adap terapi
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
24/46
2'
yang diberikan. Diba&a" ini dapat dili"at dosis beberapa obat
golongan statin.
5abel . Dosis9dosis obat golongan statin
/opularitas statin dipengaru"i ole" banyaknya data ui klinik
yang mengkonfirmasi ba"&a penurunan kadar lipid pada pasien yang
diterapi akan berakibat uga pada turunnya risiko penyakit
kardio:askuler terutama pada penyakit antung, infark miokard,
prosedur re:askularisasi dan menurunnya angka kematian. $eart
/rote!tion Study melakukan penelitian yang berskala besar
melibatkan 0C% pasien penderita diabetes berusia 7 '8 ta"un dengan
kadar total kolesterol 7 1%0 mgGdl. /ada penelitian ini, pasien diabetes
yang diberikan sim:astatin mengalami penurunan risiko "ingga 22E
ter"adap teradinya penyakit *6D (*ardio 6as!ular Disease).
/enurunan resiko ini teradi pada semua subkategori LDL yang
diperiksa, termasuk pasien dengan kadar kolesterol LDL yang lebi"
renda" sebelum terapi (=11 mgGdl). (Sudoyo, 288C)
*ollaborati:e +tor:astatin Diabetes Study (*+DS) meneliti
sebanyak 23%3 penderita diabetes melitus yang tidak menderita
penyakit kardio:askular atau re:askularisasi koroner sebelumnya.
Se!ara a!ak diberikan ator:astatin 18 mgG"ari dan plasebo selama '
ta"un. Kadar kolesterol LDL pada a&al penelitian adala" sekitar 11
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
25/46
20
mgGdl. /ada ak"ir penelitian, sebanyak 0 E dari penderita kadar
kolesterol LDL menurun men!apai C mgGdl dan 20 E menurun
sampai = ' mgGdl. Seiring dengan penurunan kadar kolesterol LDL,
terdapat penurunan risiko keadian penyakit kardio:askular sebesar %
E. (Sudoyo, 288C)
Sedangkan +nglo S!andina:ian *ardia! Out!omes 5rials9lipid
lo&ering arm (+S*O559LL+) melakukan penelitian dengan
mengikutsertakan 18.%80 penderita "ipertensi tanpa ri&ayat penyakit
kardio:askuler sebelumnya tetapi sedikitnya mempunyai tiga faktor
risiko kardio:askular, yang se!ara a!ak diberikan ator:astatin 18 mg
dan plasebo. Dari umla" tersebut, sebanyak 20%2 orang adala"
penderita diabetes. 5uuan penelitian ini adala" ingin meli"at manfaat
penurunan kolesterol pada penderita diabetes dimana tekanan dara"
terkendali baik sedang kadar kolesterol sedikit tinggi atau normal
yaitu total kolesterol = 208 mgGdl. Setela" %,% ta"un kadar kolesterol
pada penderita diabetes mellitus yang mendapat ator:astain %3,
mgGdl lebi" renda" dibandingkan penderita yang mendapat plasebo.
;umla" penderita yang mengalami penyakit kardio:askuler au" lebi"
sedikit pada mereka yang mendapat ator:astain dibandingkan plasebo
masing masing C,2 E dan 11,C E. (Sudoyo, 288C)
4fek samping pemakaian statin biasanya teradi peningkatan
yang sifatnya minor pada kadar enim "ati sering diumpai pada 0
bulan pertama terapi statin yang biasanya akan normal kembali
dengan sendirinya. /eningkatan yang bermakna teradi pada 2E
pasien pada a&al terapi tergantung pada dosis statin yang digunakan,
dan akan normal kembali ika dosis statin diturunkan atau di"entikan.
/emantauan enim "ati se!ara teratur selama penggunaan statin, yaitu
pada 1bulan, % bulan dan bulan setela" terapi statin dimulai, dan
kemudian sekali setiap ta"un. Balaupun ada pembatasan penggunaan
statin, "anya ada sedikit bukti yang menunukkan ba"&a statin
berba"aya untuk pasien dengan penyakit "ati kronik seperti "epattis @
dan * atau k"olestasis. (Sudoyo, 288C)
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
26/46
2
4fek samping lain yang diumpai pada 0E pasien adala"
miopati, mun!ul sebagai geala nyeri pada otot dan persendian tanpa
adanya peruba"an kadar kreatin kinase (*K). iopati yang para"
(r"addomiolisis fatal) dialami ole" 8,2E pasien, disertai dengan
peningkatan *K (18 kali batas atas kadar normal, *K normal adala"
18108 I>GL), dan dalam "al ini penggunaan statin "arus segera
di"entikan. ;ika *K berkisar antara %18 kali batas atas normal, statin
tetap dilanutkan tetapi *K "arus terus dipantau sampai diketa"ui
apaka" keadaan membaik atau memburuk (se"ingga memerlukan
peng"entian statin). ;ika perlu dosis statin diturunkan untuk
meredakan efek samping tersebut. eala efek samping pada otot ini
bisanya lebi" banyak teradi pada pasien yang menggunakan
kombinasi obat penurun kadar lipid, misalnya kombinasi statin dan
fibrat atau asam nikotinat. (Sudoyo, 288C)
b) Deri:at asam fibrat
Obat anti"iperlipidemik yang termasuk golongan asam fibrat
adala"# emfibroil,
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
27/46
2
ambar . ekanisme kera fibrat
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
28/46
23
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
29/46
2C
ambar . ekanisme kera sekuestran asam empedu
Sekuestran asam empedu menurunkan kolesterol LDL 10%8E,
dan meningkatkan $DL sampai 0E. /ada beberapa pasien sekuestran
asam empedu meningkatkan kadar trigliserida, se"ingga
penggunaannya di"indari untuk pasien "ipertrigliseridemia atau
"iperlipidemia !ampuran dengan peningkatan kadar trigliserida yang
signifikan. Sekuestran asam empedu dapat menurunkan keadian
gangguan fungsi antung dan progresi aterosklerosis. Obat ini terutama
berguna untuk mengobati pasien yang mengalami peningkatan
kolesterol LDL saa atau sebagai obat tamba"an ika monoterapi gagal
men!ai target terapi. (Sudoyo, 288C)
asala" utama pada terapi sekuestran asam empedu ini adala"
penerimaan pasien karena rasa obat yang tidak enak. @iasanya obat
diminum ' kali se"ari, dalam bentuk serbuk yang di!ampurkan ke
dalam seumla" besar air./ada dosis maksimum, golongan obat ini
sering menimbulkan rasa tidak nyaman pada abdomen, refluks esofagus
dan konstipasi. Obat ini uga dapat mengikat obat lain, misalnya
digoksin, le:otiroksin, atau &arfarin, se"ingga "arus diper"atikan agar
penggunaan antar obatobat tersebut dengan sekuestran asam empedu
ini terpisa" paling sedikit ' am. (Sudoyo, 288C)
d) +sam nikotinik
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
30/46
%8
+sam nikotinik merupakan obat penurun lipid yang pertama kali
diperkenalkan. Ole" karena bentuk yang lama yaitu asam nikotinik
serap !epat mempunyai efek samping !ukup banyak, maka obat ini
tidak banyak dipakai. Dengan diperkenalkannya asam nikotinik yang
lepas lambat (niaspan) se"ingga absorpsi di usus beralan lambat, maka
efek samping menadi lebi" kurang.
Obat ini diduga meng"ambat enim "ormone sensiti:e lipase di
aringan adiposa, dengan demikian akan mengurangai asam lemak
bebas. Diketa"ui ba"&a asam lemak bebas yang ada dalam dara"
sebagian akan ditangkap ole" "ati dan akan menadi sumber
pembentukan 6LDL. Dengan menurunnya sintesis 6LDL di"ati, akan
mengakibatkan penurunan kadar trigliserida dan uga kolesterol LDL
plasma. /emberian asam nikotinik ternyata uga meningkatkan kadar
kolesterol $DL ba"kan merupakan obat yang terbaik untuk
meningkatkan kolesterol $DL. Ole" karena menurunkan trigliserida,
menurunkan LDL dan meningkatkan kolesterol $DL maka disebut uga
sebagai broad spectrum lipid lo"ering agent.
ambar 3. ekanisme kera asam nikotinik
4fek samping yang paling sering teradi adala" flus"ing yaitu
perasaan panas pada muka ba"kan di badan. >ntuk men!ega" "al
tersebut, pada penggunaan asam nikotinik sebaiknya dimulai dengan
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
31/46
%1
dosis renda" kemudian ditingkatkan, misalnya selama satu minggu %0
mgG"ari kemudian ditingkatkan se!ara berta"ap sampai dosis maksimal
sekitar 10889 2888 mgG"ari. Dengan asam nikotinik yang baru yaitu
lepas lambat, efek samping sangat berkurang. $asil yang sangat baik
didapatkan bila dikombinasikan dengan golonganHMG-CoA reductase
inhibitor. (Sudoyo, 288C)
e) 4etimibe
4etimibe tergolong obat penurun lipid yang baru, diperkenalkan
di pasaran seak ta"un 288%. Obat ini bekera sebagai Karena umla"
kolesterol yang masuk melalui usus "alus turun, maka "ati
meningkatkan asupan kolesterolnya dari sirkulasi dara", se"ingga kadar
kolesterol serum akan turun. 4etimibe 18 mgG"ari digunakan untuk
"iperkolesterolemia primer. (Sudoyo, 288C)
Sebagai terapi tunggal, efek utama eetimibe adala" menurunkan
kadar kolesterol LDL sampai 13E,dengan sedikit efek pada trigliserida
dan $DL.;ika dikombinasi dengan statin, bisa meng"asilkan penurunan
kadar LDL serum 28E lagi dibanding statin saa, penurunan kadar
trigliserida CE, dan peningkatan kolesterol $DL %E.Saat ini eetimibe
digunakan ika terapi tunggal statin gagal men!apai target terapi,atau
sebagai alternatif monoterapi ika pasien tidak ta"an statin. 4fek
samping yang yang sering mun!ul pada pemakaian eetimibe adala"
gangguan intestinal,sakit kepala dan mialgia. (Sudoyo, 288C)
f) +sam lemak omega9%.
@ukti epidemiologi seak lama menunukkan ba"&a diet kaya
asam lemak omega
% yang diperole" dari minyak ikan menurunkanresiko kardio:askuler. +sam lemak omega%,terutama asam
eikosapentanoat(4/+) dan asam dokosa"eksanoat(D$+) mempunyai
beberapa efek pada lipid dan metabolism lipid.
+sam lemak omega% menurunkan kadar lipid dengan !ara
menekan produksi trigliserida dan 6LDL di "ati dan meningkatkan
kon:ersi 6LDL menadi LDL. Kadar trigliserida menurun "ingga %8E
disertai sedikit peningkatan $DL.Suplemetasi asam lemak omega% '
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
32/46
%2
gG"ari digunakan untuk "iperkolestrolemia. ;uga dapat ditamba"kan
pada terapi statin atau fibrat untuk meningkatkan efekti:itas penurunan
lipidnya. Dosis renda" 1gG"ari digunakan untuk menurunkan risiko
kardio:askular dengan "asil penurunan mortalitas infark miokard dan
stroke 18E, dan kematian antung mendadak ''E. 4fek samping utama
adala" pada saluran !erna, berupa diare. (Sudoyo, 288C)
5erapi kombinasi
/engobatan kombinasi untuk dislipidemia diabetik adala" satu !ara
penatalaksanaan lipid yang oftimal dengan menggunakan dua ma!am obat
lipid yang mekanisme keranya berbeda, bersifat efektif dan ditoleransibaik dan aman ter"adap pasien. Kombinasi yang digunakan sebaiknya
menggunakan kombinasi alur endogen dengan eksogen sintesa kolesterol,
kombinasi tersebut adala" statin9nia!in, statin9fibrat, statin9bile a!id
seJuestrant, statin9eetimibe, dan nia!in9bile a!id seJuestrant. /enggunaan
kombinasi dua obat uga terbukti efektif untuk yang gagal dengan
monoterapi, karena kombinasi dengan dosis ke!il mempunyai efek
penurun lipid lebi" besar dibandingkan terapi dosis yang ditingkatkan.
Se!ara umum menurunkan dosis dari tiap obat yang digunakan akan
memperke!il risiko efek samping. (Sudoyo, 288C)
Studi9studi membuktikan ba"&a terapi kombinasi antara statin dan
berbagai obat lain seperti bile a!id resin, fibrat dan nia!in memberikan
manfaat yang lebi" baik dalam "al penurunan kadar LDL kolesterol.
Kombinasi eetimibe dengan statin merupakan strategi baru dalam
memperbaiki profil lipid pada pasien D tipe 2. Studi terbarumenunukkan ba"&a kombinasi eetimibe dengan sim:astatin pada dosis
18G18, 18G28, 18G'8 dan 18G38 mg meng"asilkan penurunan kadar LDL
kolesterol, total kolesterol, trigliserida, non $DL !"olesterol dan
apolipoprotein (+po) @ yang lebi" besar dibandingkan sim:astatin
monoterapi serta ditoleransi dengan baik. @erikut ini adala" daftar prioritas
pili"an obat9 obatan dalam penatalaksanaan dislipidemia diabetik menurut
+meri!an Diabetes +sso!iation. (Sudoyo, 288C)
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
33/46
%%
5abel . /rioritas pili"an penatalaksanaan dislipidemia diabetik.
+terosklerosis
+terosklerosis ditandai ole" lesi intima yang disebut ateroma
#at yang mengandung lipid dalam aringan terutama dalam dinding arteri)$
atauflak ateromatosa ataufibrofatty pla%ue$ yang menonol ke dalam dan
menyumbat lumen :askular serta melema"kan tunika media di
ba&a"nya. Lesi ini dapat menyebabkan komplikasi serius.
+terosklerosis, yang memiliki distribusi global, berperan besar dalam
mortalitas sekitar separu" dari semua kematian dan morbiditas serius di
dunia @arat dibandingkan dengan penyakit lain.
+meri!an $eart +sso!iation mengklasifikasikan lesi
aterosklerotik menadi enam tipe, bera&al dari sel9sel busa terisolasi
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
34/46
%'
#&fatty dots&)$ berlanut ke ta"ap fatty streaks$ ateroma, dan
fibroateroma, "ingga ke lesi komplikata.
'atty streaks adala" lesi terdini aterosklerosis. Lesi ini terdiri
dari sel9sel busa berisi lipid. Lesi ini tidak meninggi se!ara signifikan
se"ingga tidak menyebabkan gangguan aliran dara". 'atty streak
bera&al sebagai titik9titik kuning datar dengan garis tenga" kurang
dari 1 mm yang menyatu menadi ber!ak memanang, 1 !m atau lebi".
@er!ak ini mengandung limfosit 5 dan lipid ekstrasel dalam umla"
yang lebi" sedikit dibandingkan dengan plak. $ubungan antara fatty
streak dan plak aterosklerotik bersifat kompleks.'atty streakberkaitan
dengan faktor9faktor risiko aterosklerosis pada orang de&asa (terutama
konsentrasi kolesterol lipoprotein serum dan merokok), dan sebagian
bukti eksperimental menunang konsep e:olusifatty streak menadi plak
aterosklerotik. 'atty streak sering terbentuk di bagian9bagian
pembulu" dara" yang tidak terlalu rentan mengalami ateroma pada masa
ke"idupan selanutnya. eskipun fatty streak dapat menadi prekursor plak,
tidak semua fatty streak akan menadi plak fibrosa atau lesi lain yang lebi"
para". /lak aterosklerotik terutama terbentuk di arteri elastik (mis. aorta, arteri
karotis, dan arteri iliaka) serta arteri muskular ukuran sedang dan besar (mis.
arteri koronaria dan arteri poplitea). /enyakit aterosklerotik simtomatik
paling sering mengenai arteri9arteri yang mendara"i antung, otak, ginal, dan
ekstremitas ba&a".
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
35/46
%0
ambar C. Skema +terosklerosis
ambar 18. Kumpulan sel busa di tunika intima
Di arteri ke!il, ateroma dapat menyumbat lumen, mengganggu aliran
dara" ke organ distal, dan menyebabkan !edera iskemik. /lak dapat mengalami
kerusakan dan memi!u pembentukan trombus, yang lebi" lanut dapat
menyumbat aliran dara". Di arteri besar, plak menekan tunika media di
ba&a"nya dan melema"kan dinding pembulu" yang bersangkutan se"ingga
aneurisma dapat pe!a". Selain itu, ateroma yang luas dapat menadi rapu"
dan melepaskan embolus ke sirkulasi distal.
orfologi. /roses kun!i aterosklerosis adala" penebalan tunika
intima dan akumulasi lipid. Suatu ateroma (berasal dari kata unani untuk
gruel) atau plak ateromatosa terdiri dari lesi fokal meninggi yang bera&al di
dalam tunika intima, dan memiliki inti lipid lunak, kuning, bergumpal
(terutama kolesterol dan ester kolesterol), yang dibungkus selubung fibrosa
puti" padat. /lak ateromatosa, yang uga disebut plak fibrosa, fibrofatty, lipid,
atau fibrolipid, tampak puti" "ingga kuning9keputi"an serta menekan lumenarteri, >kurannya ber:ariasi dari garis tenga" sekitar 8,% sampai 1,0 !m,
tetapi kadang9kadang menyatu membentuk massa yang lebi" besar.
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
36/46
%
ambar 11. komponen plak ateromatosa intima
/lak aterosklerotik memiliki tiga komponen utama, yaitu (1) sel,
men!akup S*s, makrofag, dan leukosit lain, (2) 4*, men!akup kolagen,
serat elastik, dan proteoglikan dan (%) lipid intrasel dan ekstrasel. Komponen9
komponen ini memiliki proporsi dan konfigurasi yang berbeda9beda di lesi
yang berbeda. /lak umumnya terus beruba" dan se!ara progresif membesar
melalui kematian dan degenerasi sel, sintesis dan degradasi (remodeling)
4*, dan organisasi trombus. Selain itu, ateroma sering mengalami
kalsifikasi. /asien dengan kalsifikasi koronaria ta"ap lanut tampaknya
berisiko besar mengalami serangan koroner.
Lesi ta"ap lanut aterosklerosis berisiko mengalami peruba"an9
peruba"an patologis berikut yang memiliki makna klinis.
5erbentuknya mikroembolus yang terdiri dari isi lesi (embolus kolesterol
atau ateroembolus).
/erdara"an ke dalam plak, terutama di arteri koronaria.
/enyumbatan lumen se!ara parsial atau total.
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
37/46
%
$ipertensi /ria berusia antara '0 sampai 2 ta"un yang tekanan dara"nya
melebi"i 10GC0 mm$g memiliki risiko lebi" dari lima kali lipat
mengidap aterosklerosis.
erokok Diabetes elitus.
ambar 12. Diagram skematis rangkaian "ipotesis interaksi sel pada
aterosklerosis
>paya untuk mengurangi konsekuensi dan dampak aterosklerosis
men!akup# program pen!ega"an primer, yang dituukan untuk menunda
pembentukan ateroma atau menyebabkan regresi lesi yang suda" terbentuk
pada orang yang belum perna" mengalami penyulit serius penyakit
aterosklerosis arteri koronaria, dan program pen!ega"an sekunder, yang
dituukan untuk men!ega" kekambu"an serangan, seperti infark miokardium
pada pasien yang simtomatik.
Seperti dirin!i di atas, banyak bukti untuk memberikan anuran berikut untuk
pen!ega"an primer komplikasi terkait9aterosklerosis pada orang de&asa,
berdasarkan modifikasi faktor risiko# tidak atau ber"enti merokok,
mengendalikan "ipertensi, penurunan berat badan dan peningkatan ola"raga,
pengurangan konsumsi alko"ol, dan, yang terpenting, menurunkan kadar
kolesterol LDL total dan dara" sambil meningkatkan $DL.
C. $ubungan $omestatik dalam Kontrol Kebutu"an energi
Sistem neuroendokrin memegang peranan dalam metabolisme
energi dan "omestatis serta berdampak dalam pengontrolan perilaku
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
38/46
%3
makanan. etabolisme energi berpusat pada pemeli"araan suplai glukosa
yang !ukup untuk metabolisme dan pada keseimbangan antara
penyimpanan dan penggunaan energi.
ambar 1%. Keseimbangan +supan dan /engeluaran 4nergi
(+t + lan!e, 288)
Lemak merupakan simpanan energi utama dalam tubu" dan tubu"
dapat menyimpan lemak tanpa batasan. Karbo"idrat men!akup =1E
simpanan energi dan aringan otak bergantung sepenu"nya pada suplai
glukosa yang konstan, yang didapat dari diet atau glukoneogenesis. /rotein
men!akup sekitar 28E simpanan energi tubu". ?amun karena protein
memiliki peranan struktural dan fungsional, maka integritasnya tetap
teraga ke!uali dalam keadaan puasa dan simpanan energi tidak berada
dalam bentuk yang siap untuk digunakan.
lukosa yang bersirkulasi dapat dianggap sebagaipool glukosa, yang
akan menyeimbangkan antara asupan dan pengeluaran glukosa. Sumber
asupan adala" diet (karbo"idrat) dan glikogenolisis "epatik.
/engeluarannya adala" ke aringan untuk sintesis glikogen, untuk
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
39/46
%C
digunakan sebagai energi, atau ke urin ika konsentrasi plasma men!apai
kadar tertentu. Kadar ini biasanya tidak ter!apai ole" orang yang normal
dan se"at.
egulasi aliran glukosa adaa" melalui kera "omon endokrin, yaitu
epinefrin, "ormon pertumbu"an, insulin, glukagon, glukokortikoid, dan
tiroksin. Insulin merupakan satu9satunya "ormon dengan efek
"ipoglikemik, sedangkan yang lainnya bersifat "iperglikemik karena
menstimulasi glikogenolisis. Ole" karena itu, penurunan glukosa dara"
menstimulasi pelepasan "ormon9"ormon tersebut, sedangkan peningkatan
glukosa akan menstimulasi pelepasan insulin. Ini merupakan !onto"
kontrol umpan9balik negatif ganda.
Integrasi metabolisme lemak, karbo"idrat, dan protein bersifat
esensial untuk pengontrolan pool glukosa yang efektif. Dua pool yang
lainnya yang terkait adala"pool asam lemak bebas (
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
40/46
'8
ambar 1'. Integrasi etabolisme Lemak, Karbo"idrat, dan /rotein
(+t + glan!e, 288)
18. Kenapa obesitas menadi masala" dalam kese"atan M
Obesitas mulai menadi masala" kese"atan diseluru" dunia,
ba"kan B$O menyatakan ba"&a obesitas suda" merupakan suatu epidemi
global, se"ingga obesitas suda" merupakan suatu problem kese"atan yang
"arus segera ditangan. Di Indonesia, terutama di kota9kota besar, dengan
adanya peruba"an gaya "idup yang menurus ke &esternisasi dan
sedentaryberakibat pada peruba"an pola makan atau konsumsi masyarakat
yang meruuk pada pola makan tinggi kalori, tinggi lemak dan kolesterol,
terutama ter"adap pena&aran makanan siap sai ( fast food ) yang
berdampak meningkatkan risiko obesitas.
/re:alensi obesitas meningkat dari ta"un ke ta"un, baik di negara
mau maupun negara yang sedang berkembang. @erdasarkan S>S4?+S,
pre:alensi obesitas (7128E median baku B$OG?*$S) pada balita
mengalami peningkatan baik di perkotaan maupun pedesaan. Di perkotaan
pada ta"un 1C3C didapatkan ',E laki9laki dan 0,CE perempuan,
meningkat menadi ,%E laki9laki dan 3E perempuan pada ta"un 1CC2
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
41/46
'1
dan di pedesaan pada ta"un 1C3C didapatkan 2,%E laki9laki dan %,3E
perempuan, meningkat menadi %,CE laki9laki dan ',E perempuan pada
ta"un 1CC2.
Obesitas pada masa anak berisiko tinggi menadi obesitas dimasa
de&asa dan berpotensi mengalami penyakit metabolik dan penyakit
degeneratif dikemudian "ari. /rofil lipid dara" pada anak obesitas
menyerupai profil lipid pada penyakit kardio:askuler dan anak yang
obesitas mempunyai risiko "ipertensi lebi" besar. /enelitian Syarif
menemukan "ipertensi pada 28 - %8E anak yang obesitas, terutama
obesitas tipe abdominal. Dengan demikian obesitas pada anak memerlukan
per"atian yang serius dan pananganan yang sedini mungkin, dengan
melibatkan peran serta orang tua.
Definisi dan Kriteria Obesitas
Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang
ditandai dengan penimbunan aringan lemak tubu" se!ara berlebi"an.
>ntuk menentukan obesitas diperlukan kriteria yang berdasarkan
pengukuran antropometri dan atau pemeriksaan laboratorik, pada
umumnya digunakan#
a. /engukuran berat badan (@@) yang dibandingkan dengan standar dan
disebut obesitas bila @@ 7 128E @@ standar.
b. /engukuran berat badan dibandingkan tinggi badan (@@G5@).
Dikatakan obesitas bila @@G5@ 7 persentile ke C0 atau 7 128E atau
N9s!ore F 2 SD.
!. /engukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness(tebal lipatan kulitG5LK). Sebagai indikator obesitas bila 5LK 5ri!eps
7 persentil ke 30.
d. /engukuran lemak se!ara laboratorik, misalnya densitometri,
"idrometri dsb. yang tidak digunakan pada anak karena sulit dan tidak
praktis. D+ adala" metode yang paling akurat, tetapi tidak praktis
untuk dilapangan.
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
42/46
'2
e. Indeks assa 5ubu" (I5), 7 persentil ke C0 sebagai indikator
obesitas.
/eralanan /erkembangan Obesitas
enurut Diet terdapat % periode kritis dalam masa tumbu" kembang
anak dalam kaitannya dengan teradinya obesitas, yaitu# periodepranatal,
terutama trimester % ke"amilan, periode adiposity reboundpada usia -
ta"un dan periode adolescence!
/ada bayi dan anak yang obesitas, sekitar 2,0E akan tetap obesitas
untuk 2 dekade berikutnya dan 38E remaa yang obesitas akan menadi
de&asa yang obesitas. enurut 5ait, 08E remaa yang obesitas suda"
mengalami obesitas seak bayi. Sedang penelitian di ;epang menunukkan
1G% dari anak obesitas tumbu" menadi obesitas dimasa de&asa 1dan risiko
obesitas ini diperkirakan sangat tinggi, dengan O 2,8 - ,.
/enelitian di +merika menunukkan ba"&a obesitas pada usia 192
ta"un dengan orang tua normal, sekitar 3E menadi obesitas de&asa,
sedang obesitas pada usia 1891' ta"un dengan sala" satu orang tuanya
obesitas, CE akan menadi obesitas de&asa.
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
43/46
'%
nutrisional yaitu perilaku makan dan pemberian makanan padat terlalu dini
pada bayi.
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
44/46
''
per"ari mempunyai risiko obesitas sebesar 0,% kali lebi" besar
dibanding mereka yang nonton 56 P 2 am setiap "arinya.
o
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
45/46
'0
yang tidak terbatas. Kelebi"an asupan lemak tidak diiringi
peningkatan oksidasi lemak se"ingga sekitar CE lemak akan
disimpan dalam aringan lemak.
o
-
7/25/2019 PBL Dislipidemia
46/46
'
DATA/ P01TAKA
Sudoyo, +ru B. dkk. 288C. uku A(ar *lmu Penyakit dalam edisi + (ilid ***.
;akarta. I
reenstein, @en, dan Diana < Bood. 288. At A Glance ,istem ndokrin!
4rlangga ;akarta
Setiono, ustiana Laurentia. 2812. Dislipidemia /ada Obesitas dan 5idak Obesitas
di S>/ Kariadi dan Laboratorium Klinik S&asta di Kota Semarang. .arya
Tulis! ni:ersitas Diponegoro, Semarang. C8 "al.
B$O. Obesity# /re:enting and anaging 5"e lobal 4pidemi!, B$O 5e!"ni!al
eport Series 2888 3C', ene:a.
Diet, B.,$. *"ild"ood Obesity. Dalam 5eAtbook of /ediatri! ?utrition, II nd ed,
Suskind, .,., Suskind, L.,L. (4ds). ?e& ork# a:en /ress,1CC% 2C93'.
Satoto, Karati, S., Darmoo, @., 5okropra&iro, +., Kodyat, @+. Kegemukan,
Obesitas dan /enyakit Degeneratif# 4pidemiologi dan Strategi
/enanggulangannya, Dalam# Bidyakarya ?asional /angan dan ii 6I ta"un
1CC3. ;akarta# LI/I, "al. 3 - 383.
Kumar, 6iany,. *otran ami dkk. 288. @uku +ar /atologi obbins. 4*,
;akrta.
/ri!e, Syl:ia +nderson. 2880. /atofisiologi Konsep Klinis /roses9/roses
/enyakit. 4*, ;akarta.