Download - PBL Picu 6 - Kesehatan Masyarakat
A. Arti Sehat
Sehat memiliki beberapa definisi, beberapa diantaranya :
1. Kondisi dimana tubuh bebas dari penyakit2. Keseluruhan dari titik yang sempurna, mental, kondisi social, dan tidak
terkait dengan hilangnya (tidak adanya penyakit atau kelemahan) (WHO, 1946)
3. Kesehatan manusia adalah dipengaruhi oleh jarak dari factor yang termasuk biologi manusia, gaya hidup perseorangan, social, kondisi lingkungan, dan organisasi kesehatan. (lalonde, 1974)
4. Sehat adalah keseluruhan dan kondisi mental, social, fisik, dan spiritual yang baik dipengaruhi Lingkungan Sistem Kesehatan lingkungan Factor kebiasaan atau tingkah laku Tradisi
5. Sehat adalah keseluruhan dari individu atau komunitas fisik, mental, spiritual dan social yang baik tidak hanya dari kondisi yang bebas dari penyakit, rasa sakit, jadi setiap individu dapat mencapai status social dan ekonomi yang produktif.
Klasifikasi kesehatan :1. Kesehatan jasmani
Dimensi sehat yang paling nyata, dan mempunyai perhatian pada fungsi
mekanistik tubuh.
2. Kesehatan mental
Kemampuan berpikir dengan jernih dan koheren.
3. Kesehatan emosional
Kemampuan untuk mengenal emosi seperti takut, kenikmatan, kedukaan
dan untuk mengekspresikan emosi-emosi itu secara tepat. (penanganan
stress, ketegangan jiwa, depresi dan kecemasan)
4. Kesehatan sosial
Kemampuan untuk membuat dan mempertahankan hubungan dengan orang
lain.
5. Kesehatan spiritual
Berkaitan dengan kepercayaan dan praktik keagamaan, berurusan dengan
perbuatan baik secara pribadi, prinsip-prinsip normal tingkah laku dan cara
mencapai kedamaian hati dan merasa damai dalam kesendiriannya.
6. Kesehatan sosietal
Kesehatan seseorang tidak dapat lepas dari segala sesuatau yang
melingkungi orang tersebut.
B. Batasan Sehat
Banyak ahli kesehatan yang membuat batasan kesehatan masyarakat.
Secara kronologis, batasan-batasan kesehatan masyarakat dimulai dengan
batasan yang sangat sempit sampai batasan yang luas seperti yang kita anut
saat ini. Batasan yang paling tua mangatakan bahwa kesehatan merupakan
upaya-upaya untuk mengatasi masalah sanitasi yang menggaggu kesehatan
dapat dikatakan juga kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi.
Sedangkan upaya yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
sanitasi lingkungan merupakan suatu kegiatan kesehatan masyarakat. Pada
akhir abad ke-18 setelah ditemkan bakteri penyebab penyakit dan beberapa
jenis imunisasi, kegiatan kesehatan masyarakat merupakan pencegahan
penyakit yang terjadi dalam masyarakat melalui perbaikan sanitasi lingkungan
dan pencegahan penyakit melalui imunisasi.
Pada awal abad ke-19 kesehatan masyarakat mulai berkembang,
kesehatan masyarakat diartikan sebagai upaya integrasi antara ilmu sanitasi
dengan ilmu kedokteran. Sedangkan ilm kedokteran merupakan integrasi
antara ilmu biologi dan ilmu sosial. Dalam perkembangannya, kesehatan
masyarakat diartikan juga sebagai aplikasi terpadu antara sanitasi dan
pengobatan kedokteran dalam mencegah penyakit yaang melanda penduduk
dan masyarakat. Pada akhirnya kesehatan masyarakat diartikan sebagai
aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi, dan ilmu sosiala dalam
mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat.
Pada awal abad ke-20, Winslow (1920) membuat batasan kesehatan
masyarakat yang masih relevan yakni kesehatan masyarakat (publicc health)
merupakan ilmu dan seni: mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan
meningkatkan kesehatan melalui ‘Usaha-Usaha Pengorganisasi Masyarakat’
untuk:
a. Perbaikan sanitasi lingkungan
b. Pemberantasan penyakit menular
c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
d. Pengorganisasi pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini
dan pengobatan
e. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi
kebutuhan hidup memelihara kesehatannya.
Selanjutnya, Winslow mengatakan bahwa kegiatan kesehatan masyarakat
mencakup:
a. Sanitasi lingkungan
b. Pemberantasan penyakit
c. Pendidikan kesehatan
d. Manajemen pelayanan keesehatan
e. Pengembangan rekayasa sosial dalam rangka pemeliharaan kesehatan
masyarakat
Batasan lain juga disampaikan oleh Ikatan Dokter Indonesia-Amerika,
kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi, dan
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha pengorganisasian
masyarakat dalam pengadaan pelayanan kesehatan, pencegahan, dan
pemberantasan penyakit.
C. Paradigma Sehat
Stepen R covey :”The seven habits of highly effective people”.In the general
sense,is the way”see” the world, not interm of our visual sense of sight,but
interm of percieving,understanding and interpret. Faktor factor yang mendorong
adanya paradigma sehat :
a. Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit tdk efektif.
b. Perubahan konsep sehat(dimasuki unsure sehat produktif social ekonomis.
c. Adanya transisi epidemiologi(infeksi-kronik degenerative).
d. Meningkatnya lansia yang memerlukan penanganan khusus(tradidi
demografi).
e. Makin jelasnya pemahaman tentang factor yang mempengaruhi kesehatan.
D. Perilaku Kesehatan
1) Interaksi perilaku kesehatan
Saparinah sadli(1982)menggambarkan individu dengan lingkungan social
saling berpengaruh dalam suatu diagram dengan keterangan sebagai berikut
a. Perilaku kesehatan individu : sikap dan kebiasaan individu yang erat
kaitannya lingkungan.
b. Lingkungan keluarga : Kebiasaan-kebiasaan tiap anggota keluarga
mengenai kesehatan
c. Lingkungan terbatas : tradisi,adat-istiadat dan kepercayaan masyarakat
sehubungan dengan kesehatan
d. Lingkungan umum: Kebijakan-kebijakan pemerintah dibidang kesehatan.
Undang-undang kesehatan, program-program kesehatan, dan
sebagainya.
2) Perilaku sehat
Perilaku sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas dasar
kesadaran, sehingga anggota keluarga/keluarga dapat menolong dirinya
sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan kesehatan
di masyarakat.
Ada 10 indikator perilaku hidup sehat:
a. Ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan.
b. Ibu hanya memberikan ASI kepada bayinya.
c. Keluarga mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan.
d. Anggota keluarga tidak merokok.
e. Olah raga/ aktifitas fisik secara teratur.
f. Makan dengan menu gizi seimbang.
g. Tersedia air bersih.
h. Tersedia jamban.
i. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni.
j. Lantai rumah bukan dari tanah.
Perilaku Sehat Individu
Perilaku sehat dimana manusia merespons, baik secara pasif (mengetahui,
bersikap dan mempersepsi penyakit dan rasa sakit yang ada pada dirinya dan
di luar dirinya, maupun aktif tindakan yang dilakukan sehubungan dengan
penyakit dan sakit tersebut).
Tingkatan – tingkatan pencegahan :
1. Peningkatan dan pemeliharaan kesehatan
Contoh : makan makanan yang bergizi dan Olahraga.
2. Pencegahan Penyakit
Contoh : Tidur pakai kelambu, supaya tidak di gigit nyamuk, Imunisasi,
serta tidak menularkan penyakit pada orang lain.
3. Pencarian Pengobatan
Contoh : Mengobati sendiri penyakitnya, mencari pengobatan ke fasilitas-
fasilitas kesehatan baik modern maupun tradisional.
4. Pemulihan Kesehatan (setelah sembuh dari penyakit )
Contoh : Melakukan diet bila obesitas, mematuhi anjuran dokter dalam
rangka pemulihan kesehatannya.
Perilaku Kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, system pelayanan kesehatan, makanan
serta lingkungan . Batasan ini mempunyai 2 unsur pokok, yakni respond an
stimulus.
1. Respon bersifat pasif (pengetahuan, persepsi, sikap) maupun bersikap
aktif (tindakan nyata).
2. Stimulus terdiri dari 4 unsur pokok
a. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit
b. Perilaku terhadap system pelayanan kesehatan
c. Perilaku terhadap makanan
d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan
i. Perilaku sehubungan dengan air bersih
ii. Perilaku sehubungan dengan pembuangan air kotor
iii. Perilaku sehubungan dengan limbah
iv. Perilaku sehubungan dengan rumah sehat
v. Perilaku sehubungan dengan pembersihan sarang nyamuk
E. Kesehatan Lingkungan
Pengertian kesehatan lingkungan adalah bagian integral dari ilmu kesehatan
masyarakat yang khusus mempelajari dan menangani hubungan manusia
dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologik dengan tujuan membina dan
meningkatkan derajat kesehatan maupun kehidupan sehat yang optimal melalui
cara pencegahan terhadap penyakit dan gangguan kesehatan dengan
meniadakan atau setidak-tidaknya mengendalikan factor-faktor lingkungan yang
dapat berupa ikatan dalam rantai penyebarannya secara epidemiologic.
Beberapa tindakan dalam menjaga kesehatan lingkungan adalah :
1. Meyediakan air rumah tangga yang baik, cukup kualitas dan kuantitasnya
Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia tidak bisa bertahan
hidup karena kekurangan air daripada kekurangan makanan. Dalam tubh
manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubh orang dewasa,
sekitar 55-60% berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65%,
dan untuk bayi sekitar 80%.
Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum,
masak, mandi, mencuci, dan sebagainya. Menrut perhitungan WHO di
negara-negara maju setiao orang memerlukan air antara 60-120 liter per
hari. Sedangkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia setiap
orang memerluka air antara 30-60 liter per hari.
Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah
kebutuhan untuk minum. Oleh karena itu, untuk keperluan minum, air harus
mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan
penyakit bagi manusia.
Air yang sehat mempunyai persyaratan sebagia berikut:
a. Syarat fisik
Air bening (tidak berwarna), tidak berasa, suhu di bawah suhu udara
di luarnya.
b. Syarat bakteriologis
Air harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen. Cara
untuk mengetahui apakah air minum tersebut terkontaminasi bakteri
patogen adalah dengan mengambil sampel air tersebut. Bila dari
pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. Coli maka air
tersebt sudah memenuhi syarat kesehatan.
c. Syarat kimia
Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu dan dalam
jumlah tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia dalam air,
akan menyebabkan gangguan fisiologis pada manusia.bahan-bahan atau zat kimia
yang terdapat dalam air yang ideal antara lain sebagai berikut:
Jenis Bahan Kadar yang dibenarkan
Flour (F)
Chlor (Cl)
Arsen (As)
Tembaga (Cu)
Besi (Fe)
Zat organik
pH (keasaman)
CO2
1-1,5
200
0,05
1,0
0,3
10
6,5-9,0
0
Sumber-sumber air minum:
a. Air hujan
b. Air sngai
c. Air danau
d. Mata air
e. Air sumur dangkal
f. Air sumur dalam
2. Mengatur pembuangan kotoran, sampah, dan air limbah
- Penyimpanan di TPS
- Pengumpulan di pengepul
- Pembuangan di TPA
Sampah yang dalam transportasi ke TPA truk harus di tutup karena
untuk memanipulasi lingkungan fisik dengan tujuan memperkecil :
Transmisi penyakit
Breeding place agent
Sumber penularan penyakit
Contoh – contoh sampah :
- Garbage (mudah busuk)
- Rubbish (Tidak busuk)
- Dead animal
- Industrial waste
3. Mendirikan rumah-rumah sehat.
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia.
Syarat-syarat rumah yang sehat meliputi:
1) Bahan bangunan
a. Lantai: ubin atau semen adalah baik, namun tidak cocok untuk
kondisi ekonomi pedesaan. Pada rumah-rumah orang pedesaan
yang berlantai tanah. Syarat yang terpenting yaitu, tidak berdebu
pada musim kemarau an tidak basah pada musim hujan.
b. Dinding: tembok adalah dinding yang baik, namun di samping
harganya mahal, tembok tidak cocok untuk daerah tropis, apalagi
jika ventilasi tidak cukup. Di daerah tropis, terutama di pedesaan
lebih baik menggunakan dinding atau papan.
c. Atap: genteng umum dipakai sebagai atap rumah karena genteng
cocok untuk daerah tropis, dan harganya terjangkau oleh
masyarakat.
d. Lain-lain : kayu untuk tiang, bambu untuk kaso dan reng umum
dipakai oleh masyarakat desa.
2) Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi diantaranya untuk menjaga
agar aliran udara dalam rumah tetap segar. Di samping itu, tidak
cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembapan udara dalam
ruangan naik karena terjadinya proses penguapan dalam cairan kulit
dan penguapannya. Fungsi kedua dari ventilasi adalah untuk
membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri, terutama bakteri
patogen, karena terjadi aliran udara yang terus-menerus. Fungsi
lainnya adalah untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap dalam
kelembaban yang optimum.
3) Cahaya
Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam rumah, terutama cahaya
matahari, disamping kurang nyaman, juga merupakan media atau
tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit penyakit.
Sebaliknya, terlalu banyak cahaya dalam rumah akan menyebabkan
silau, da akhirnya dapat merusak mata.
4) Luas Bangunan Rumah
Luas lantai bangunan yang sehat harus cukup untuk penghuni di
dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan
dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang optimum adalah
apabila dapat menyediakan 2,5-3 m2 untuk setiap orang (tiap anggota
keluarga).
5) Fasilitas-fasilitas dalam rumah sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
a. Penyediaan air bersih yang cukup
b. Pembuangan tinja
c. Pembuangan air limbah (air bekas)
d. Pembuangan sampah
e. Fasilitas dapur
f. Ruang berkumpul keluarga
Disamping fasilitas-fasilitas tersebut, ada fasilitas lain yang perlu diadakan
tersendiri untuk rumah di pedesaan, yakni:
a. Gudang yang digunakan untuk tempat menyimpan hasil panen
b. Kandang ternak. Demi kesehatan, kandang ternak harus terpisah dari
rumah tempat tinggal. Sebaiknya kandang ternak dibuatkan tempat
tersendiri.
4. Pembasmian binatang-binatang penyebar penyakit seperti : lalat, nyamuk,
kutu serta binatang reservoir penyakitnya
Pemberantasan nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus bertujuan untuk
menurunkan angka kesakitan hingga ke tingkat yang bukan merupakan
masalah kesehatan masyarakat lagi. Kegiatan pemberantasan nyamuk
aedes yang dilaksanakan sekarang ada dua cara yaitu:
a. Dengan cara kimia
Cara ini dapat dilakukan untuk nyamuk dewasa maupun larva. Untuk
nyamuk dewasa saat ini dilakukan dengan cara pengasapan (thermal
fogging) atau pengagutan (colg Fogging = Ultra low volume).
Pemberantasan nyamuk dewasa tidak dengan menggunakan cara
penyemprotan pada dinding (resisual spraying) karena nyamuk
Ae.aegypti tidak suka hinggap pada dinding, melainkan pada benda-
benda yang tergantung seperti kelambu dan pakaian yang tergantung.
Untuk pemakaian di rumah tangga dipergunakan berbagai jenis
insektisida yang disemprotkan yang disemprotkan kedalan kamar atau
ruangan misalnya, golongan organophospat atau pyrethroid synthetic.
Untuk pemberantasan larva dapat digunakan abate 1 % SG. Cara ini
biasannya digunakan dengan menaburkan abate kedalam bejana
tempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan, drum dapat
mencegah adanya jentik selama 2-3 bulan.
b. Pengelolaan lingkungan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Cara ini dilakukan dengan
menghilangkan atau mengurangi tempat-tempat perindukkan. Cara ini
dikenal sebagai Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN) yang pada
dasarnya ialah pemberantasan jentik atau mencegah agar nyamuk tidak
dapat berkembang biak. PSN ini dapat dilakukan dengan :
1. Menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan air
sekurangkurangnya seminggu sekali. Ini dilakukan dengan
pertimbangan bahwa perkembangan telur menjadi nyamuk selama
7-10 hari.
2. Menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, drum
dan tempat air lain.
3. Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung sekurang
kurangnya seminggu sekali.
4. Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barng-barang
bekas seperti kaleng bekas dan botol pecah sehingga tidak menjadi
sarang nyamuk.
5. Menutup lubang-lubang pada bambu pagar dan lubang pohon
dengan tanah.
6. Membersihkan air yang tergenang diatap rumah.
7. Memelihara ikan
5. Pengawasan terhadap bahaya pengotoran udara (air pollution).
6. Pengawasan terhadap bahaya radiasi dari sisa-sisa zat radio aktif sesuai
dengan perkembangan Negara.
F. Metode Pendekatan Kesehatan
1. Individu
- Bimbingan
- Penyuluhan
- Wawancara
Bersifat intense karena sasarannya hanya 1 orang. Sebenarnya,
wawancara juga termasuk bagian dari bimbingan .
2. Kelompok Besar
- Jumlah individu >15 orang
- Ceramah (biasanya untuk yang berpendidikan menengah kebawah)
Dalam ceramah diperlukan persiapan untuk merancang bagaimana
jalannya pelaksanaan. Saat pelaksanaan, disesuaikan dengan keadaan
kelompok sasaran.
- Seminar (untuk yang berpendidikan tinggi)
3. Kelompok Kecil
Biasanya dilakukan dengan cara :
- Diskusi kelompok yang kemudian dikembangkan menjadi curah
pendapat.
- Snowballing : pembentukan kelompok kecil-kecil yang masing-masing
kelompok diberi permasalahan yang sama ataupun berbeda, kemudian
kelompok-kelompok tersebut disatukan untuk membuat suatu kesimpulan.
4. Massa
Untuk melakukan sosialisasi terhadap massa biasa dilakukan dengan
ceramah umum (talk show di televisi), pidato, simulasi permasalahan secara
langsung dan bersama-sama dengan masyarakat yang dituju, ataupun
menggunakan media cetak seperti majalah.