Download - PEB case
-
7/21/2019 PEB case
1/53
LAPORAN KASUSPENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA BERAT
HAMIL ATERM DENGAN KETUBAN PECAH
DINI
-
7/21/2019 PEB case
2/53
Pendahuluan
Merupakan 515% penyulit kehamilan dan salah satudari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas
ibu bersalin. Dibagi menjadi:1
Hipertensi kronik,
Preeklampsia
Eklampsia
Hipertensi kronik dengan superimposed
Hipertensi gestasional
-
7/21/2019 PEB case
3/53
Preeklampsia
&
Eklampsia
Penyulitkehamilanyang akut
Kematianperinatalberkisar
antara 10%-28%.
Primigravida>
Multigravida
25% terjadipada
postpartum
75%eklampsi
terjadiantepartum
Angkakematian
ibubervariasi
antara 0%-4%.
Postpartum
Antepartum
Intrapartum
PerdarahanIntraserebral
Edema Paru
95% kasus eklampsiantepartum terjadi pada
trisemester ketiga.
Prematuritas
PertumbuhanJanin Terhambat
MeningkatnyaSolutio Plasenta
-
7/21/2019 PEB case
4/53
Jika dilihat dari golongan sebab sakit, kasus obstetrik terbanyak pada tahun
2005 disebabkan penyulit kehamilan, persalinan dan masa nifas lainnya yaitu56,09% diikuti dengan kehamilan yang berakhir abortus (26%). Sedangkan jikadilihat dari nilai CFR (Case Fatality Rate),penyebab kematian terbesar adalaheklampsia dan preeklampsia dengan CFR 2,35%.3
-
7/21/2019 PEB case
5/53
-
7/21/2019 PEB case
6/53
Identitas
PASIEN SUAMI
Nama Ny. Siti Solihat Tn. Rudy
Umur 21 tahun 22 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMP SMA
Pekerjaan Karyawan PT Besco Marketing Bank Bukopin
Alamat Proponco, Cidul, RT 05/02 Proponco, Cidul, RT 05/02
Tanggal Masuk RS 20Juli 2014
-
7/21/2019 PEB case
7/53
Anamnesa
Dilakukan autoanamnesa pada tanggal 21 Juli2014, pukul 06.30 WIB
G1P0A0 datang di rujuk oleh bidan
dengan keterangan hamil 39 minggu
5 hari dengan preeklampsia berat
(PEB).
Keluhan
Utama
-
7/21/2019 PEB case
8/53
Riwayat Penyakit Sekarang
20/7/201405.30
Bidan citrasari husada
09.30
RSUDKarawang
10.00
Keluar air dari jalan lahir
Air jernih, bau (-), darah
(-), lendir (-)
Mulas (-)
Nyeri kepala (+)
Pandangan kabur (+)
Mual (-), muntah (-)
Nyeri ulu hati (-) Kejang (-)
Tekanan Darah : 170/110
mmHg
Dirujuk ke RSUD
Karawang
-
7/21/2019 PEB case
9/53
ANC rutin, Bidan CitraSari Husada
TT 2x USG (-)
Tekanan Darah selaludalam batas normal tiap
kontrol
Terakhir Kontrol 30 menitSMRS (TD: 170/110
mmHg)
-
7/21/2019 PEB case
10/53
Menarche: 13tahun
Haid teratur, 7hari
Nyeri (-) 2x GP/hari
HPHT
15 Oktober 2013
TaksiranPersalinan
22 Juli 2014
Usia Kehamilan
39 MingguR. KB -
-
7/21/2019 PEB case
11/53
Riwayat Kejang sebelum hamil dan saat
hamil (-), Hipertensi sebelum hamil (-),Diabetes Mellitus (-), Asthma (-), Penyakit
jantung (-), Riwayat Alergi (-)
Riwayat Penyakit
Dahulu
Ayah pasien meninggal karena penyakit
jantung koroner Ibu pasien meninggal karena penyakit
Diabetes Mellitus
Riwayat Hipertensi (-), Asthma (-), Alergi(-)
Riwayat Penyakit
Keluarga
-
7/21/2019 PEB case
12/53
Pemeriksaan Fisik
Tampak Sakit Sedang
KeadaanUmum
Compos MentisKesadaran
Tekanan Darah:
160/110 mmHg
Nadi:
96x/menit, reguler
Suhu:
36,5oCPernapasan:
20x/menit
Tanda Vital
-
7/21/2019 PEB case
13/53
Normocephali
Mata : Konjungtiva Anemis -/-, Scleraikterik -/-Kepala
JVP tidak meningkat, tidak teraba pembesaranKGB di leher, tiroid tidak membesarLeher
Simetris saat inspirasi dan ekspirasi, deformitas(-), efloresensi (-), retraksi(-)Thoraks
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea
midklavikularis sinistra Auskultasi : BJ I-II regular, murmur (-), gallop(-)
JantungInspeksi : simetris pada saat statis dan dinamis, tidakada pernapasan yang tertinggal, pernapasanabdomino-torakal, retraksi (-)
Palpasi :Gerak napas simetris kanan dan kiri, Vocal
fremitussimetrisPerkusi : Sonor di kedua hemithoraks paru
Auskultasi :Suara napas vesikuler, ronchi- / -,wheezing- / -
Paru
Abdomen: Supel, Nyeri tekan (-), BU (+), Buncit sesuaikehamilanAbdomen
akral hangat ++/++, edema --/++Ekstremitas
Status Generalis
-
7/21/2019 PEB case
14/53
Status Obstetrik
TFU: 29 cmTBJ klinis: (29-13)x 155 = 2480 gram
Vulvouretra: tenang, perdarahan (-), perdarahan aktif (-)Inspeksi
His (-)
Pemeriksaan Leopold :
L I : teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting
L II : teraba bagian memanjang di kiri dan bagian-bagian kecil di kanan
L III : teraba bagian bulat, keras dan melenting
L IV : teraba 4/5 bagian
Palpasi
DJJ: 144 dpmAuskultasi
Io : portio licin, fluor (-), Fluxus (-), Valsava (-)
Vaginal toucher: Portio kenyal, posterior, pembukaan 0cm, tebal 2 cm, kepala hodge I.
Pemeriksaan
Dalam
k
-
7/21/2019 PEB case
15/53
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 10,9 g/ dL 12 -16
Hematokrit 32,6 % 3547
Leukosit 9.700/uL 3,8 - 10,6
Trombosit 317 ribu/uL 150440
Masa Pendarahan/BT 2 menit 13
Masa Pembekuan/CT 11 menit 511
Golongan Darah ABO O
Golongan Darah Rhesus +
Imunologi
HBs Ag Rapid Non Reaktif Non Reaktif
Kimia
Glukosa Darah Sewaktu 67 mg/dL < 140
Ureum 17,7 mg/dL 1550Creatinin 0,6 mg/dL 0,50,9
Kolestrol Total 368 mg/dL < 200
SGOT 15,2 U/L s/d 31
SGPT 6 U/L s/d 31
Urinalisis
Protein + 3 Negatif
Laboratorium,20 Juli 2014
-
7/21/2019 PEB case
16/53
Interpretasi CTG Baseline : 130 - 140 dpm
Variabilitas : 5 - 10 dpm Akselerasi : (+) Deselerasi : (-) His : (+) Kesan :reassuring
Kardiotokografi
Hasil USG :
Janin presentasi kepala tunggal hidup,
plasenta fundus BPD 94,5 mm
AC 312,1mm
FL 58,8 mm
HC 315,3 mm
TBJ 2459 gram
AFI 6
-
7/21/2019 PEB case
17/53
Resume
Seorang wanita usia 21 tahun, G1P0A0 hamil 39 minggu dengan PEBdan KPD 4,5 jam, belum inpartu. Nyeri kepala (+) dan pandangan kabur
(+), menarche usia 13 tahun, riwayat haid dalam batas normal, Kb -,menikah usia 20 tahun, sudah 1 tahun, riwayat hipertensi sebelum
hamil disangkal, riwayat keluarga penyakit jantung koroner dan DM.Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD: 160/110mmHg, N: 96x/menit,RR: 20x/menit, S: 36,50C, status generalis dalam batas normal, status
obstetrik: TFU 29cm, TBJ: 2480 gram, pemeriksaan leopold didapatkanjanin presentasi kepala, PUKI, sudah masuk PAP 1/5 bagian, His -. Pada
pemeriksaan dalam tidak didapatkan pembukaan, Posterior, bagianbawah di H1-II. Pada pemeriksaan Laboratorium didapatkan Kolesterol
total 368 mg/dL dan Protein Urine +3. CTG kesan Reassuring, USGdidapatkan janin presentasi kepala tunggal hidup, TBJ 2459 gram, AFI 6.
-
7/21/2019 PEB case
18/53
Diagnosa Kerja
G1P0A0 hamil 39 minggu, janin presentasikepala tunggal hidup, ketuban pecah dini 4,5jam, air ketuban berkurang, cerviksbelum
matang, belum inpartu, dengan PEB
-
7/21/2019 PEB case
19/53
Tatalaksana
Non medikamentosa
Observasi Tanda vital, His, dan DJJ
Observasi tanda tanda perburukan
PEB(Kejang, Mual, muntah, pandangankabur, nyeri ulu hati, nyeri kepala)
CTG
Tirah baring miring ke satu sisi (kiri)
Foley catheter untuk memantau diuresis
Medikamentosa
Tatalaksana PEB MgSO4
Initial dose: MgSO44gr iv selama 15 menit
Maintenance dose: MgSO4 1gr/jam dripdalam RL 500cc
Nifedipine 4 x 10mg NAC 3 x 600mg Vit. C 2 x 400mg Ceftriaxone 1 x 2gr CTG Reassuring Terminasi kehamilan
pervaginam dengan induksi pematangancerviks dengan misoprostol 4 x 25 g PV
-
7/21/2019 PEB case
20/53
Prognosis
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
Ad Fungtionam : dubia ad bonam
-
7/21/2019 PEB case
21/53
Follow UpTANGGAL/ JAM CATATAN PERKEMBANGAN TERINTEGRASI
20/7/2014
(14.00 WIB)
S/ mengeluh mulas dan semakin sering, gerak janin aktif
O/ KU baik, CMTD : 130/80, N : 88x/menit, P : 20 x/menit, S : 36,50C
Status obstetri :
DJJ 148 dpm
HIS : 3-4x/10/40
Vt :Portio tipis, posterior, pembukaan 5 cm, ketuban (-), kepalahodge II-III.
A/ PK 1 aktif pada G1P0A0 hamil 39 minggu, janin presentsikepala tunggal hidup, dengan PEB
P/ Rencana Diagnosis
- Observasi keadaan umum, tanda vital, DJJ, His
- Tanda-tanda perburukan PEB
Rencana terapi
- Nilai ulang kemajuan persalinan 4 jam lagi
- Tatalaksana lanjut
-
7/21/2019 PEB case
22/53
(18.10 WIB) S/ Ibu ingin meneran
O/ KU baik, CM
TD : 120/80, N : 88x/menit, P : 24 x/menit, S : 36,50C
Status obstetri :
HIS : 4-5x/10/45
DJJ 144 dpm
Vt : Pembukan lengkap, selaput ketuban (-), kepala hodge III-IV, UUKterdapat pada jam 3
A/ PK II pada G1P0A0 hamil 39 minggu, janin presentasi kepalatunggal hidup, dengan PEB.
P/ Ibu dipimpin meneran
(18.20 WIB) Lahir bayi lakilaki, 2800 gr, PB 48 cm, A/S 5/7, air ketuban hijau
Ibu disuntik oksitosin 10 iu IM, peregangan tali pusat terkendali.
Lahir spontan plasenta lengkap, uterus di masase, kontraksi baik.
Ruptur perineum gr II Perineorafi.
Perdarahan kala III-IV 200 cc.
-
7/21/2019 PEB case
23/53
-
7/21/2019 PEB case
24/53
22/7/2014
(06.00 WIB)
Urinalisis:
Protein Urine +2
S/ BAB (-) 2 hari, BAK (+), pekat, Mobilisasi jalan (+), Nyeri ulu hati (-),Pandangan kabur membaik, Mulas (-), Nyeri perut (-), Nyeri kepalamembaik, Sesak (-), Mual (-), Muntah (-), ASI (+)
O/ KU baik, CM
TD : 140/90, N : 104x/menit, P : 28 x/menit, S : 36,60C
Status generalis :
Dalam Batas Normal
Status obstetri :
TFU : 2 jari dibawah pusatKontraksi : baik
I v/u tenang, perdarahan aktif (-), lokia rubra (+)
A/ P1A0 Partus maturus spontan dengan PEB tekanan darah tidakterkontrol NH 2
P/Rencana Terapi
- Cefadroxil 2 x 500 mg
- Asam mefenamat 3 x 500 mg
- Nifedipine 4 x 10 mg
- SF 1 x 1
-
7/21/2019 PEB case
25/53
23/7/2014
(06.00 WIB)
Protein Urine +3
S/ BAB (-) 3 hari, BAK (+), Mobilisasi jalan (+), Nyeri ulu hati (-),Pandangan kabur (-), Mulas (-), Nyeri perut (-), Nyeri kepala (-), Sesak(-), Mual (-), Muntah (-), ASI (+)
O/ KU baik, CM
TD : 150/100, N : 100x/menit, P : 24 x/menit, S : 36,50
CStatus generalis :
Dalam batas normal
Status obstetri :
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi : baik
I v/u tenang, perdarahan aktif (-), lokia rubra (+)
A/ P1A0 Partus maturus spontan dengan PEB tekanan darah tidakterkontrol NH 3
P/ Rencana Terapi- Cefadroxil 2 x 500 mg
- Asam mefenamat 3 x 500 mg
- Nifedipine 4 x 10 mg
- SF 1 x 1
-
7/21/2019 PEB case
26/53
24/7/2014
(06.00 WIB)
Lab urinalisa :
Protein urin+3
S/ BAB (+) hari, BAK (+), Mobilisasi jalan (+), Nyeri ulu hati (-),Pandangan kabur (-), Mulas (-), Nyeri perut (-), Nyeri kepala (-), Sesak (-), Mual (-), Muntah (-), ASI (+)
O/ KU baik, CM
TD : 140/90, N : 104x/menit, P : 28 x/menit, S : 36,50C
Status generalis :
Dalam Batas Normal
Status obstetri :
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi : baik
I v/u tenang, perdarahan aktif (-), lokia rubra (+)
A/ P1A0 Partus maturus spontan dengan PEB tekanan darah tidakterkontrol NH 4
P/Rencana Terapi
- Cefadroxil 2 x 500 mg
- Asam mefenamat 3 x 500 mg
- Nifedipine 4 x 10 mg
- SF 1 x 1
Pasien Pulang Paksa
-
7/21/2019 PEB case
27/53
-
7/21/2019 PEB case
28/53
Pre-eklampsia merupakan kumpulan gejala atausindroma yang timbul pada wanita hamil dengan usia
kehamilan di atas 20 minggu dengan tanda utamaberupa adanya hipertensi dan proteinuria. Umumnyawanita hamil tersebut tidak menunjukan tanda-tandakelainan vaskular atau hipertensi sebelumnya.4
Permasalahan Pada Pasien ini :
1. Preeklampsia Berat
-
7/21/2019 PEB case
29/53
Cunningham, FG et.al. Hipertensi Dalam Kehamilan. Obstetri Williams edisi 23. p742
-
7/21/2019 PEB case
30/53
Pasien mengalami tekanan darah tinggi usia gestasi 39minggu
belum pernah mempunyai riwayat tekanan tinggi sebelumhamil.
Peningkatan tekanan darah setelahminggu ke 20 gestasi dan tidak
mempunyai riwayat tekanan darahtinggi sebelumnya.1
Pasien dirujuk oleh bidan dengan tekanan darah170/110mmHg,
pada pemeriksaan fisik di dapatkan tekanan darah160/110mmHg
Tekanan darah sistolik > 160 mmHgdan diastolik >110mmHg. Tekanandarah tidak menurun meskipun ibuhamil sudah dirawat di rumah sakit
dan menjalani tirah baring.
Protein urin pada pasien ini adalah +3Proteinuria > 3+. 2
Pada pasien ini terdapat pandangan kabur dan nyeri kepala.
Gangguan visus dan serebral :
penurunan kesadaran, pandangankabur, skotoma dan nyeri kepala.1
Impending eclampsia bila PEB disertai gejala subjektif berupa nyeri kepala,gangguan visus, muntah muntah, nyeri epigastrium, dan kenaikan progresif
tekanan darah.1
-
7/21/2019 PEB case
31/53
Faktor Risiko
Primigravida Primipaternitas Hiperplasentosis
Umur yang ekstrim ObesitasRiwayat keluargapreeklampsia /
eklampsia
Penyakitpenyakitginjal dan hipertensi
yang sudah adasebelum hamil
-
7/21/2019 PEB case
32/53
Etiologi
Teori yang sekarang banyak dianuti adalah:1
Teori kelainan vaskularisasi plasenta
Teori iskemik plasenta, radikal bebas dandisfungsi endotel
Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin
Teori adaptasi kardiovaskuler
Teori defesiensi gizi
Teori inflamasi
-
7/21/2019 PEB case
33/53
-
7/21/2019 PEB case
34/53
http://www.nature.com/nri/journal/v4/n12/full/nri1514.html
-
7/21/2019 PEB case
35/53
Prognosis
Koma yang lama.
Nadi > 120x/menit.
Suhu > 40 C
TD sistolik > 200 mmHg.
Kejang > 10 kali. Proteinuria > 10 gr/dl.
Tidak terdapat oedem.
Karena pada pasien ini tidak ditemukan salah satu kriteria tersebut, maka prognosispada pasien ini:
Ad Vitam : bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
Ad Fungtionam : dubia ad bonam
-
7/21/2019 PEB case
36/53
Pecahnya ketuban
sebelum prosespersalinan
2. Ketuban Pecah Dini
Pada pasien ini Keluar cairan dari jalan lahir sejak 4,5 jam
SMRS, cairan jernih, tidak keluar lendir dandarah
Pasien belum merasa mulas-mulas yangsemakin sering dan kuat.
Belum Inpartu
-
7/21/2019 PEB case
37/53
Etiologi1% pada kehamilanprematur
Defek kromosom Kelainan kolagen
Infeksi Inkompetensi serviks Gemelli Hidramnion
Kehamilan preterm Disproporsi sefalopelvik Perubahan pada selaput ketuban
(biomekanik & fisiologik)
810% pada perempuanhamil aterm
-
7/21/2019 PEB case
38/53
-
7/21/2019 PEB case
39/53
3. Tatalaksana
Pencegahan kejang, perdarahan intrakranial, gangguan fungsiorgan vital
Pengobatan hipertensi. Pengelolaan cairan
Pelayanan suportif terhadap penyulit organ yang terlibat
Saat yang tepat untuk persalinan dan melahirkan bayi yang sehat
Pengelolaan preeclampsia berat pada pasien ini mencakup :1
TerhadapPenyakitnya
TerhadapKehamilannya
-
7/21/2019 PEB case
40/53
Non medikamentosa :
Rawat Inap
Dianjurkan tirah baring miring ke satu sisi (kiri) Foley catheteruntuk mengukur pengeluaran
urin
Terhadap Penyakitnya
-
7/21/2019 PEB case
41/53
Medikamentosa
AntihipertensiNifedipin 4 x 10 mg PO dengan indikasitekanan darah sistolik 140 mmHg, atau
tekanan darah diastolik 90 mmHgNama obat Dosis Keterangan
Nifedipin 4 x 10-30 mg per oral (shortacting)
1 x 20-30 mg per oral (longacting/ Adalat OROS)
Dapat menyebabkanhipoperfusi pada ibu dan
janin bila diberikansublingual
Nikardipin 5 mg/jam, dapat dititrasi 2,5mg/jam tiap 5 menit hinggamaksimum10 mg/jam
Metildopa 2 x 250-500 mg per oral (dosis
maksimum 2000 mg/hari)
-
7/21/2019 PEB case
42/53
Antikonvulsan
MgSO4
4 gram bolus IV(initial dose)
1 gram/jam drip
dalam RL 500cc(maintenance)
Diazepam Fenitoin
-
7/21/2019 PEB case
43/53
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.Hipertensi Dalam Kehamilan, Preeklampsia dan Eklampsia. Dalam Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatanedisi pertama.
-
7/21/2019 PEB case
44/53
MgSO4 (Magnesium Sulfat)
Dosis terapeutik : 4,8-8,4 mg/dl
Dosis toksik : Arefleksia12 mg/dl
Henti nafas18 mg/dl Henti jantung>36mg/dl
Dapat menurunkan risiko kematian ibu
Menimbulkan efek flushes (panas)
Dihentikan bila : Ada tanda-tanda intoksikasi
Setelah 24 jam pasca persalinan atau 24 jam setelah
kejang berakhir
-
7/21/2019 PEB case
45/53
NAC 3 x 600 mg PO, Vit C 2 x 400 mg PO
Pemberian antioksidan seperti vitamin Cdan E diberikan karena salah satupenyebab dari PEB adalah
ketidakseimbangan aktivitas antaraoksidan dan antioksidan.2
Ceftriaxone 1 x 2gr IV
Antibiotik untuk mencegahinfeksi intra uterin ec KPD
-
7/21/2019 PEB case
46/53
Terhadap Kehamilannya
KONSERVATIF/EKSPEKTATIF AKTIF/AGRESIF
Kehamilan preterm < 37 minggutanpa tanda impendingeclampsia.
MgSO4 (i.m)dihentikan bilaibu sudah mencapai tanda-tandapreeklampsia ringan (dalam 24jam)
24 jam tanpa perbaikanTerminasi Kehamilan.
INDIKASI
IBU
JANIN
LABORATORIUM
-
7/21/2019 PEB case
47/53
indikasi dilakukan perawatan aktif ialah bila didapatkan satu/lebih keadaan dibawah ini:
Ibu:
Umur kehamilan > 37 minggu
Adanya tandatanda / gejala impending eclampsia
Timbul onset persalinan, ketuban pecah, atau perdarahan
Kegagalan terapi konservatif, yaitu keadaan klinik dan laboratorik memburuk
Diduga terjadi solutio plasenta
Janin: oligohidroamnion
Terjadi Adanya tandatanda fetal distress
Adanya tanda IUGR
NST nonreaktif dengan profil biofisik abnormal
Laboratorik:
Adanya tandatanda Sindroma HELLP, khususnya menurunnya trombosit dengancepat.
Dilakukanperawatan aktif
pada pasien
-
7/21/2019 PEB case
48/53
Rath W, Fischer T. Review article: The Diagnosis andTreatment of Hypertensive Disorders of Pregnancy.Germany: Deutsches rzteblatt Internasional
-
7/21/2019 PEB case
49/53
PEB+KPD AtermBelumInpartu
PenilaianBishopScore
4. Induksi Persalinan
Cerviks 0 1 2 3
Position Posterior Midposition Anterior -
Consistency Firm Medium Soft -
Effacement 0-30% 40-50% 60-70% >80%
Dilation Closed 1-2cm 3-4cm >5cm
Babys
station
-3 -2 -1 +1, +2
Bishops Skor
-
7/21/2019 PEB case
50/53
Cerviks 0 1 2 3
Position Posterior Midposition Anterior -
Consistency Firm Medium Soft -
Effacement 0-30% 40-50% 60-70% >80%
Dilation Closed 1-2cm 3-4cm >5cm
Babys
station
-3 -2 -1 +1, +2
-
7/21/2019 PEB case
51/53
Pematangan serviks denganmisoprostol 4 x 25 g PV Prostaglandin E1 sintetik
Kehamilan > 37minggu
Bishop
Score < 5
Pematanganserviks Induksi
BishopScore > 5
Induksipersalinan
Induksi dengan oksitosin1 ampul mengandung 10unit dilarutkan kedalam
1000ml larutan kristaloid
-
7/21/2019 PEB case
52/53
Kesimpulan Preeklampsia dan eklampsia merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang
disebabkan langsung oleh kehamilan itu sendiri
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi, edema disertai proteinuria akibatkehamilan, setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan
Penatalaksanaan pada pre-eklampsia terdiri dari tindakan konservatif untukmempertahankan kehamilan dan tindakan aktif sesuai dengan usia kehamilanataupun adanya komplikasi yang timbul pada pengobatan konservetif.
Seperti pada kasus diatas, bahwa ibu yang mengalami PEB dan disertai KPDpun masih bisa dilakukan tindakan aktif dengan melahirkan pervaginam.
Tingginya kematian ibu dan bayi di negara-negara berkembang disebabkanoleh kurang sempurnanya pengawasan antenatal dan natal; penderitaeklampsia sering datang terlambat, maka terlambat memperoleh pengobatanyang tepat dan cepat. Oleh karena itu ANC harus dilakukan sedini mungkindan dengan jadwal yang rutin agar bisa mendeteksi dan mempersiapkanpersalinan yang tepat demi kesejahteraan ibu dan janin
-
7/21/2019 PEB case
53/53