Download - Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Penawaran JK
BUKU PEDOMAN JASA KONSULTANSI (JK)
Lampiran
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor: 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
JDIH Kementerian PUPR
i
DAFTAR ISI
BAB I KETENTUAN UMUM .................................................................................................................... 2
A. PENGERTIAN ISTILAH ........................................................................................................................ 2 B. TUJUAN ................................................................................................................................................... 4 C. RUANG LINGKUP ................................................................................................................................. 4
BAB II PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN ................................................................................ 6
A. IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN METODE PENGADAAN ........................................................ 6 B. PEMAKETAN PEKERJAAN ................................................................................................................ 8 C. PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) ................................................................. 8 D. PENYUSUNAN DOKUMEN TAHUN JAMAK .................................................................................. 9 E. PERHITUNGAN PENYESUAIAN HARGA ...................................................................................... 11 F. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK .......................................................................................... 12 G. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM .................................................................................................................................................... 14
BAB III EVALUASI KUALIFIKASI DAN VERIFIKASI/PEMBUKTIAN KUALIFIKASI .............. 15
A. UMUM .................................................................................................................................................... 15 B. PERSIAPAN .......................................................................................................................................... 15 C. PELAKSANAAN ................................................................................................................................... 16
BAB IV TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN .............................................. 25
A. TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN ...................................................... 25 B. UNDANGAN/PENGUMUMAN SELEKSI ...................................................................................... 27 C. PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN SELEKSI ................................................. 28 D. PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PEMILIHAN .............................................................. 28 E. PENYAMPULAN DAN PENANDAAN DOKUMEN PENAWARAN ............................................. 30 F. CARA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN ...................................................................... 31 G. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN ..................................................................................... 31 H. EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN, PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PERINGKAT
TEKNIS .................................................................................................................................................. 36 1. KETENTUAN UMUM EVALUASI ....................................................................................... 36 2. METODE EVALUASI KUALITAS ....................................................................................... 37 3. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA ................................................................ 47 4. METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN ........................................................................ 56 5. METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH ....................................................................... 63
I. PENETAPAN PEMENANG SELEKSI .............................................................................................. 69 J. PENGUMUMAN PEMENANG SELEKSI........................................................................................ 73 K. SANGGAHAN ....................................................................................................................................... 73
BAB V KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI, SERTA PEMBUATAN BAHS ....................................... 75
A. UNDANGAN KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA ...................................... 75 B. KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA ............................................................... 75 C. PEMBUATAN BERITA ACARA HASIL SELEKSI (BAHS) .......................................................... 77
BAB VI SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL ........................................... 79
A. SELEKSI GAGAL ................................................................................................................................. 79 B. TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL ............................................................................................... 80
BAB VII LAIN-LAIN ..................................................................................................................................... 84
A. LARANGAN MEMBERIKAN GANTI RUGI .................................................................................... 84 B. KEWAJIBAN MENYIMPAN DAN MEMELIHARA DOKUMEN PEMILIHAN ......................... 84 C. SELEKSI MENDAHULUI PERSETUJUAN DIPA TAHUN ANGGARAN ................................. 84
BAB IX LAMPIRAN .................................................................................................................................... 85
JDIH Kementerian PUPR
2
BAB I
KETENTUAN UMUM
A. PENGERTIAN ISTILAH
Dalam pedoman Tata Cara Seleksi dan Evaluasi Penawaran Jasa
Konsultansi, yang dimaksud dengan :
1. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan professional yang membutuhkan keahlian tertentu di berbagai bidang keilmuan yang mengutamakan
adanya olah pikir (brainware).
2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat
pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi Pengguna APBN/APBD.
3. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh
Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.
4. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang
berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada.
5. Kelompok Kerja ULP yang selanjutnya disebut Pokja ULP adalah
Kelompok Kerja ULP adalah perangkat dari Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang berfungsi untuk melaksanakan Pemilihan Penyedia jasa.
6. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultansi.
7. Penyedia Jasa adalah badan usaha atau orang Perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan/melaksanakan layanan jasa konsultansi.
8. Pejabat Pengadaan adalah personil yang memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa yang melaksanakan Pengadaan Jasa
Konsultansi.
9. Peserta seleksi adalah penyedia jasa yang mengikuti seleksi penyedia jasa yang telah lulus prakualifikasi dan masuk dalam daftar pendek konsultan
(untuk prakualifikasi) atau mendaftar dan mengambil dokumen seleksi (untuk pascakualifikasi).
10. Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha antar penyedia baik penyedia nasional maupun penyedia asing, yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian
tertulis.
11. Dokumen seleksi adalah dokumen yang ditetapkan oleh Pokja ULP yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak
dalam proses pengadaan jasa konsultansi.
12. Harga Perkiraan sendiri (HPS) adalah hasil perhitungan seluruh volume
pekerjaan dikalikan dengan Harga Satuan ditambah dengan seluruh beban pajak dan keuntungan.
13. Dokumen penawaran adalah surat penawaran dan seluruh dokumen
lampirannya termasuk dokumen kualifikasi (untuk pascakualifikasi).
14. Substansi penawaran adalah hal-hal pokok dalam penawaran yang
menentukan sah atau tidaknya penawaran yang dinyatakan dalam dokumen seleksi.
JDIH Kementerian PUPR
3
15. Kontrak Jasa Konsultansi yang selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan penyedia yang mencakup Syarat-
Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian dari kontrak.
16. Kontrak Harga Satuan adalah kontrak pengadaan jasa konsultansi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berbasis input, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap
satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.
17. Kontrak Lump Sum adalah kontrak pengadaan Jasa Konsultansi
didasarkan atas produk/keluaran (Output based) yang harus dihasilkan
konsultan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja/TOR untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses
penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa, sedangkan pembayaran berbasis output.
18. Jangka waktu pelaksanaan adalah jangka waktu untuk melaksanakan pekerjaan dihitung berdasarkan SPMK sampai dengan serah terima pertama pekerjaan (100%).
19. Personil inti adalah tenaga yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pemilihan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.
20. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh PPK.
21. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan pertama
pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.
22. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan masa
pemeliharaan berakhir.
23. Hari adalah hari kalender untuk proses seleksi secara elektronik dan batas akhir setiap tahapan adalah hari kerja.
24. Klarifikasi adalah kegiatan meminta penjelasan atas substansi penawaran yang kurang jelas dalam rangka evaluasi dokumen
penawaran.
25. Konfirmasi adalah kegiatan meminta penegasan terhadap hal-hal yang diperlukan.
26. Negosiasi adalah kegiatan untuk mencapai kesepakatan teknis maupun harga untuk melaksanakan pekerjaan.
27. Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna atau
penyedia dalam periode pelaksanaan kontrak.
28. Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan terlebih dahulu diperiksa
serta diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau
tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari segi
JDIH Kementerian PUPR
4
teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.
29. Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme dalam
Pengadaan Barang/Jasa.
30. Prakualifikasi adalah proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum pemasukan penawaran.
31. Pascakualifikasi adalah proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah pemasukan penawaran.
32. Formulir Isian Kualifikasi adalah isian dari peserta pengadaan
barang/jasa dalam proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya.
33. Daftar Isian Kualifikasi adalah dokumen yang disampaikan oleh peserta berisi pakta integritas dan formulir isian kualifikasi.
34. Daftar Hitam adalah daftar yang memuat identitas Penyedia
Barang/Jasa dan/atau Penerbit Jaminan yang dikenakan sanksi oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran berupa larangan ikut
serta dalam proses pengadaan barang/jasa diseluruh Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi lainnya.
B. TUJUAN
Pedoman Tata Cara Seleksi dan Evaluasi Penawaran Jasa Konsultansi ini disusun dengan tujuan :
1. Sebagai pedoman Kelompok Kerja (Pokja) ULP dalam melaksanakan evaluasi dokumen penawaran pengadaan pekerjaan jasa konsultansi;
2. Untuk mendapatkan penyedia jasa yang diyakini mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik, dengan harga penawaran yang paling menguntungkan negara;
3. Agar pelaksanaan pengadaan dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel.
C. RUANG LINGKUP
1. Pedoman Penyusunan Dokumen Pengadaan dan Evaluasi Penawaran ini
digunakan untuk pelaksanaan seleksi mencakup:
a. Pengadaan jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi yang seluruh pembiayaannya bersumber dari anggaran pemerintah
(pusat/daerah).
b. Pengadaan jasa konsultansi dalam penyelenggaraan jasa konstruksi
yang sebagian pembiayaannya bersumber dari anggaran pemerintah (pusat/daerah) dan sebagian bersumber dari pinjaman atau hibah dalam negeri.
2. Pedoman ini digunakan untuk mempermudah/menuntun Pokja ULP dalam pelaksanaan seleksi sesuai dengan yang tercantum dalam standar dokumen pengadaan meliputi:
a. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Dua Sampul, Evaluasi Sistem Kualitas.
b. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Dua Sampul, Evaluasi Sistem Kualitas dan Biaya.
c. Seleksi Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Dua Sampul, Evaluasi
Sistem Kualitas dan Biaya.
JDIH Kementerian PUPR
5
d. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Satu Sampul Sampul, Evaluasi Sistem Pagu Anggaran.
e. Seleksi Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Satu Sampul Sampul, Evaluasi Sistem Pagu Anggaran.
f. Seleksi Umum, Prakualifikasi, Metode Satu Sampul, Evaluasi Sistem Biaya Terendah.
g. Seleksi Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Satu Sampul, Evaluasi
Sistem Biaya Terendah.
h. Seleksi Umum/Sederhana, Pascakualifikasi, Metode Satu Sampul, Evaluasi Sistem Kualitas (Perseorangan)
JDIH Kementerian PUPR
6
BAB II PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN
Proses Perumusan Persiapan pengadaan jasa konsultansi dimulai dari identifikasi kebutuhan jasa konsultansi sampai dengan pengumuman rencana
pengadaan tersebut. Pengumuman dilakukan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional.
Dokumen yang diperlukan antara lain:
- Daftar kegiatan meliputi nama kegiatan, sub kegiatan dan paket pekerjaan;
- Kerangka Acuan Kerja yang didalamnya termasuk spesifikasi teknis
pekerjaan konstruksi;
- Rencana Anggaran Biaya (RAB);
- Organisasi Pengadaan berikut tugas pokok dan kewenangan masing-masing;
- Jadwal kegiatan pengadaan pekerjaan konstruksi.
A. IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN METODE PENGADAAN
PA/KPA dalam menyusun rencana pengadaan, perlu melakukan identifikasi kebutuhan pekerjaan jasa konsultansi dan menetapkan metode pengadaan,
serta wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pekerjaan jasa konsultansi yang dibutuhkan atau yang akan diadakan
adalah untuk kegiatan yang ada di dalam Rencana Kerja K/L/D/I yang telah diuraikan dalam Rencana Strategis oleh unit kerja di bawahnya.
2. Dilakukan pemaketan untuk Pekerjaan jasa konsultansi sesuai
kebutuhan teknis dengan memberikan kesempatan bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi,
persaingan sehat, kesatuan sistem konstruksi, kualitas dan kemampuan teknis usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.
3. Jadwal kegiatan harus memperhatikan waktu pemilihan penyedia,
pelaksanaan pekerjaan tersebut dan batas waktu penyelesaian pekerjaan sehingga dapat difungsikan sesuai rencana.
4. Memperhatikan pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi seperti
perencanaan/desain yang diperlukan, kajian, survey, persetujuan kontrak tahun jamak (untuk kontrak tahun jamak) serta dana/biaya yang
harus sudah tersedia sebelum dilakukan proses pengadaannya.
5. Pemilihan metode pengadaan dapat dilakukan mengikuti ketentuan di dalam pedoman ini namun tidak terbatas untuk memilih metode
pengadaan yang lain sesuai dengan tatacara pengadaan yang berlaku.
Pemilihan metode pengadaan dilakukan dengan mempertimbangkan sifat
dan kompleksitas pekerjaan antara lain:
a. Metode Pemasukan Dokumen Penawaran Dua Sampul:
1). Evaluasi kualitas dengan prakualifikasi.
Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi yang mengutamakan kualitas penawaran teknis sebagai faktor yang menentukan terhadap hasil/manfaat (outcome) secara
keseluruhan dan/atau lingkup pekerjaan yang sulit ditetapkan dalam KAK.
Sebagai contoh: desain pembuatan pembangkit tenaga nuklir, perencanaan terowongan di bawah laut, dan desain pembangunan bandara internasional.
JDIH Kementerian PUPR
7
2). Evaluasi kualitas dan biaya dengan prakualifikasi.
Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai
pekerjaan > Rp200.000.000,00) yang lingkup, keluaran (output), waktu penugasan dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik
dalam KAK, dan/atau besarnya biaya dapat ditentukan dengan mudah, jelas dan tepat.
Sebagai contoh: desain jaringan irigasi primer, desain jalan, studi
kelayakan, konsultansi manajemen, dan supervisi bangunan non-gedung.
3). Evaluasi kualitas dan biaya dengan pascakualifikasi.
Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan ≤ Rp200.000.000,00) yang lingkup, keluaran (output),
waktu penugasan dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik dalam KAK, dan/atau besarnya biaya dapat ditentukan dengan mudah, jelas dan tepat.
Sebagai contoh: desain jaringan irigasi primer, desain jalan, studi kelayakan, konsultansi manajemen, dan supervisi bangunan non-
gedung.
b. Metode Pemasukan Dokumen Penawaran Satu Sampul
1). Evaluasi Pagu Anggaran dengan Prakualifikasi.
Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan > Rp200.000.000,00) yang sudah ada aturan yang mengatur (standar), dapat dirinci dengan tepat, atau anggarannya
tidak melampaui pagu tertentu.
Sebagai contoh: pekerjaan disain dan supervisi bangunan gedung
serta pekerjaan survei dan pemetaan skala kecil, dan lain-lain yang serupa.
2). Evaluasi Pagu Anggaran dengan Pascakualifikasi.
Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan ≤ Rp200.000.000,00) yang sudah ada aturan yang mengatur (standar), dapat dirinci dengan tepat, atau anggarannya
tidak melampaui pagu tertentu.
Sebagai contoh: pekerjaan disain dan supervisi bangunan gedung
serta pekerjaan survei dan pemetaan skala kecil, dan lain-lain yang serupa.
3). Evaluasi Biaya Terendah dengan Prakualifikasi.
Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan > Rp200.000.000,00) yang bersifat sederhana dan
standar.
Sebagai contoh: desain dan/atau supervisi bangunan sederhana dan pengukuran skala kecil.
4). Evaluasi Biaya Terendah dengan Pascakualifikasi.
Dilaksanakan untuk pekerjaan jasa konsultansi (dengan nilai pekerjaan ≤ Rp200.000.000,00) yang bersifat sederhana dan
standar.
Sebagai contoh: desain dan/atau supervisi bangunan sederhana
dan pengukuran skala kecil.
5). Evaluasi Kualitas dengan Pascakualifikasi (Perseorangan)
Pekerjaan yang berskala kecil dengan nilai maksimum
Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dengan ketentuan teknologi sederhana dan/atau resiko kecil, kecuali
ditentukan lain.
JDIH Kementerian PUPR
8
B. PEMAKETAN PEKERJAAN
PA/KPA dalam melakukan pemaketan pekerjaan jasa konsultansi wajib memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
1. Memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri dan memberi kesempatan seluas-luasnya bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.
2. Nilai paket pekerjaan sampai dengan Rp. 750.000.000,- diperuntukkan bagi usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil kecuali untuk pekerjaan jasa konsultansi yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat
dipenuhi oleh usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.
3. Menetapkan sebanyak-banyaknya paket pekerjaan jasa konsultansi
untuk usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem, kualitas dan kemampuan teknis usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.
4. PA/KPA dilarang memecah paket pengadaan menjadi beberapa paket kecil dengan maksud untuk menghindari seleksi.
5. PA/KPA dilarang menyatukan dan memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa daerah/lokasi yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di daerah/lokasi masing-
masing.
6. PA/KPA dilarang menyatukan/menggabungkan beberapa paket pengadaan yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya dapat dipisahkan
dan/atau besaran nilainya yang seharusnya dilakukan oleh usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.
7. PA/KPA dilarang menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak objektif.
C. PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
1. PPK menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Barang/Jasa, kecuali
untuk Kontes/Sayembara.
2. ULP/Pejabat Pengadaan mengumumkan nilai total HPS berdasarkan HPS
yang ditetapkan oleh PPK.
3. Nilai total HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia.
4. HPS disusun paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kalender sebelum
batas akhir pemasukan penawaran pada pemililihan dengan pascakualifikasi;
5. HPS disusun paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kalender sebelum batas akhir pemasukan penawaran ditambah dengan waktu lamanya proses prakualifikasi pada pemilihan dengan prakualifikasi;
6. HPS dapat digunakan sebagai acuan untuk negosiasi biaya terkait biaya langsung non personil.
7. Penyusunan HPS didasarkan pada data harga pasar setempat, yang
diperoleh berdasarkan hasil survei menjelang dilaksanakannya Pengadaan, dengan mempertimbangkan informasi yang meliputi:
a. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS);
b. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi
terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;
JDIH Kementerian PUPR
9
c. daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor tunggal;
d. biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan faktor perubahan biaya;
e. inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank Indonesia;
f. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan
dengan instansi lain maupun pihak lain;
g. norma indeks; dan/atau
h. informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
i. dalam menyusun HPS telah memperhitungkan:
1). Pajak Pertambahan Nilai (PPN); dan
2). keuntungan dan biaya overhead yang dianggap wajar bagi penyedia maksimal 15% (lima belas perseratus) dari total biaya tidak termasuk PPN.
8. HPS tidak boleh memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lain-lain dan Pajak Penghasilan (PPh) penyedia.
9. Riwayat HPS harus didokumentasikan secara baik.
D. PENYUSUNAN DOKUMEN TAHUN JAMAK
1. Pokja ULP wajib melakukan penyusunan Dokumen Pengadaan (Tahun Jamak) sebelum melaksanakan proses pengadaan. Dokumen tersebut
harus disusun berdasarkan Peraturan Menteri mengenai Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.
2. Pekerjaan Jasa Konsultansi yang dilaksanakan dengan kontrak tahun
jamak (Multi Years Contract) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. pengadaannya memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran dan sumber dana yang diperlukan untuk pengadaan yang berasal dari
rupiah murni (APBN/APBD).
b. secara teknis pekerjaan tidak dapat dipecah-pecah dan/atau
penyelesaian pekerjaan tersebut membutuhkan waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dan/atau dalam rangka mengefektifkan pencapaian program sesuai target yang telah ditetapkan.
c. sebelum pemilihan Pekerjaan Jasa Konsultansi dimulai, paket Pekerjaan Jasa Konsultansi tersebut sudah mendapatkan persetujuan pelaksanaan kontrak tahun jamak dari Menteri
Keuangan (APBN) atau Kepala Daerah (APBD).
d. Dalam melaksanakan seleksi kontrak tahun jamak dilakukan
sekaligus meliputi keseluruhan biaya pelaksanaan paket pekerjaan sampai dengan selesai, tidak berdasarkan anggaran yang tersedia di tahun pertama (bertahap).
3. Dokumen Pengadaan disusun sesuai jenis kontrak sebagai berikut:
a. Kontrak Harga Satuan
Dokumen acuan/referensi yang digunakan adalah:
1) Buku JK 04 HS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha)
Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum)
JDIH Kementerian PUPR
10
2) Buku JK 05 HS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha),
Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas dan Biaya, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum).
3) Buku JK 06 HS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Pagu Anggaran, Kontrak
Harga Satuan (Seleksi Umum).
4) Buku JK 07 HS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha)
Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Biaya Terendah, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum).
5) Buku JK 08 HS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Pascakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Biaya Terendah, Kontrak
Harga Satuan (Seleksi Sederhana).
6) Buku JK 09 HS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Perseorangan) Pascakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Kualitas, Kontrak Harga Satuan (Seleksi Umum/Seleksi Sederhana).
b. Kontrak Lump Sum
Dokumen Acuan/Referensi yang digunakan adalah:
1) Buku JK 04 LS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas, Kontrak Lump
Sum (Seleksi Umum)
2) Buku JK 05 LS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha),
Prakualifikasi, Dua Sampul, Evaluasi Kualitas dan Biaya, Kontrak Lump Sum (Seleksi Umum).
3) Buku JK 06 LS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha) Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Pagu Anggaran, Kontrak
Lump Sum (Seleksi Umum).
4) Buku JK 07 LS
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi (Badan Usaha)
Prakualifikasi, Satu Sampul, Evaluasi Biaya Terendah, Kontrak Lump Sum (Seleksi Umum).
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1). Undangan/Pengumuman
Harus ditambahkan pencantuman sumber pendanaan dan tahun anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut dan Jangka waktu pelaksanaan.
2). Dalam kontrak lump sum tidak dibolehkan adanya Penyesuaian Harga (Price Adjustment).
JDIH Kementerian PUPR
11
E. PERHITUNGAN PENYESUAIAN HARGA
1. Penyesuaian harga (Price Adjustment) dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) penyesuaian harga diberlakukan terhadap Kontrak Tahun Jamak
berbentuk Kontrak Harga Satuan berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah tercantum dalam Dokumen Pengadaan dan/atau perubahan Dokumen Pengadaan;
b) tata cara perhitungan penyesuaian harga harus dicantumkan dengan jelas dalam Dokumen Pengadaan;
c) penyesuaian harga tidak berlaku untuk jenis pekerjaan yang bersifat borongan misalnya pekerjaan Lump Sum.
2. Undangan/Pengumuman
Pada undangan/pengumuman harus ditambahkan pencantuman sumber pendanaan dan tahun anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut termasuk perkiraan kebutuhan dana untuk
Penyesuaian Harga dan jangka waktu pelaksanaan.
3. Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK)
Harus ditambahkan ketentuan Penyesuaian Harga (Price Adjustment) pada SSUK sebagai berikut:
“Penyesuaian Harga:
a) Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b) Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan.
c) Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen keuntungan, biaya operasional, "at cost", dan jenis pekerjaan Lump Sum.
d) Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak awal/adendum kontrak.
Agar diperhatikan pengambilan indeks penyesuaian harga:
1) pada saat pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan;
2) pada saat pekerjaan lebih cepat dari jadwal pelaksanaan pekerjaan menggunakan indeks harga pada saat realisasi pelaksanaan pekerjaan; atau
3) Pada saat pekerjaan terlambat karena kesalahan Penyedia penyesuaian harga satuan dan nilai kontrak menggunakan indeks harga sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan pada kontrak awal. Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh kesalahan Pengguna diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks harga sesuai jadwal realisasi pekerjaan.
e) Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara asal tersebut.
f) Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai akibat adanya adendum kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut ditandatangani.
JDIH Kementerian PUPR
12
g) Penyesuaian Harga Satuan mempertimbangkan/memperhitungkan biaya langsung personil dan biaya langsung non personil.
h) Penetapan koefisien Kontrak pekerjaan dilakukan oleh Pejabat Eselon I Satminkal terkait dan dicantumkan dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak.
i) Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan BPS yang merupakan indeks komponen terbesar dari pekerjaan.
j) Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS, digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.
k) Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK, apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan data-data;
l) Penyedia dapat mengajukan penyesuaian harga secara berkala selambat-lambatnya setiap 6 (enam) bulan.”
4. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)
Harus ditambahkan ketentuan Penyesuaian Harga yaitu penetapan koefisien komponen bahan, tenaga kerja, alat kerja, dan bahan bakar pada SSKK sebagai berikut:
“Penyesuaian harga
a) Untuk Penyesuaian Harga digunakan adalah indeks dari komponen pekerjaan yang terbesar yang dikeluarkan oleh .................... [diisi BPS atau Instansi Teknis Lainnya (jika indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS)].
b) Koefisien komponen bahan, tenaga kerja dan alat kerja ditetapkan sebagai berikut: ......................... [koefisien komponen adalah perbandingan antara nilai bahan, tenaga kerja dan alat kerja terhadap Harga Satuan dari pembobotan HPS, dapat dilakukan sesuai pengelompokan jenis pekerjaan dari HPS].
F. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
1. Dalam penyusunan Dokumen Pengadaan secara elektronik perlu
memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Seluruh Satuan Kerja/SNVT di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum wajib menayangkan Rencana Umum Pengadaan sesuai dengan
alokasi DIPA pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) segera setelah rencana kerja dan anggaran Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat disetujui oleh DPR;
b. Rencana Umum Pengadaan berisi seluruh informasi paket kegiatan administrasi umum, swakelola, dan kontraktual.
c. Dalam penerapan secara elektronik :
1. Pokja ULP wajib mengunggah (upload) dokumen pengadaan dalam
sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) dan penyedia wajib mengunduh (download) untuk mengikuti pemilihan penyedia jasa;
2. Pada prinsipnya data kualifikasi dan data penawaran dari peserta
disampaikan secara elektronik dan penyerahan dokumen asli (hardcopy) hanya dilakukan terhadap penawaran yang akan
diusulkan sebagai calon pemenang (calon pemenang lelang, calon pemenang cadangan 1, dan calon pemenang cadangan 2 apabila ada);
JDIH Kementerian PUPR
13
3. Substansi yang akan dievaluasi (administrasi, teknis, harga, dan kualifikasi) yang disampaikan secara elektronik wajib ditetapkan
oleh Pokja ULP dalam dokumen Pengadaan;
4. Isian data kualifikasi yang disampaikan secara elektronik akan
dilakukan pembuktian berdasarkan dokumen asli atau copy yang telah dilegalisir oleh yang berwenang;
5. Jaminan penawaran asli dari penyedia yang mengikuti pengadaan
secara elektronik wajib disampaikan dan diterima oleh Pokja ULP sebelum batas akhir memasukkan penawaran;
6. Pembukaan dokumen penawaran disaksikan oleh wakil peserta
yang hadir dan berita acara ditandatangani oleh Pokja ULP dan dua orang saksi sesuai dengan dokumen pengadaan;
7. Data yang digunakan oleh Pokja dalam evaluasi dokumen penawaran dan penyedia jasa adalah data yang diunggah (upload) pada sistem pengadaan secara elekronik sesuai dengan yang
tertulis dalam dokumen pengadaan;
8. Jika suatu paket seleksi setelah seluruh proses ekstraksi berhasil
dan terdapat lebih dari satu dokumen elektronik yang tidak rusak, berbeda isinya, dan tidak saling melengkapi serta tidak ada keterangan penggantian dokumen maka dokumen yang digunakan
untuk evaluasi adalah dokumen yang diunggah (upload) paling akhir. Tetapi jika waktu diunggahnya (upload) sama maka yang
digunakan adalah dokumen yang waktu modifikasinya paling akhir. Dokumen elektronik yang dimaksud adalah dokumen administrasi, teknis, harga, dan dokumen kualifikasi sesuai yang ditentukan
dalam dokumen pengadaan;
9. Dokumen elektronik yang rusak (sesudah mendapat klarifikasi dari
LSPE (Kemen PU-PR)) akibat kesalahan pengiriman dokumen oleh Penyedia Jasa, yang mengakibatkan dokumen tersebut tidak dapat dilakukan evaluasi oleh Pokja ULP, maka dokumen elektronik
tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat;
10. Usahakan Dokumen Pengadaan diunggah secara utuh (lengkap)
serta tidak boleh terputus (tidak terjadi jeda) agar tidak menimbulkan salah pengertian bagi penyedia;
11. Setelah dapat dipastikan dokumen telah diunggah seluruhnya
secara utuh, Pokja ULP mencantumkan keterangan bahwa dokumen telah diunggah (upload) secara lengkap dengan diberi
“tanda khusus dan waktu” misalnya “selesai/lengkap tanggal .... hari .... pukul .....”;
12. Apabila terdapat hambatan teknis yang terkait dengan sistem
pengadaan secara elektronik sehingga Pokja ULP tidak dapat mengunggah (upload) dokumen pengadaan secara utuh atau
mengunduh (download) pada saat pembukaan penawaran maka segera memberitahukan/menghubungi pihak terkait, dalam hal ini pengelola sistem LPSE, untuk diadakan perubahan/penyesuaian
jadwal dengan memperhatikan alokasi waktu yang cukup;
13. Dalam penyusunan dokumen pengadaan agar Pokja ULP
menyesuaikan ketentuan yang masih mengatur proses seleksi secara manual (hard copy) menjadi dokumen pengadaan secara elektronik;
14. Ketentuan-ketentuan tersebut di atas dimungkinkan terjadi penyesuaian mengikuti perkembangan teknologi informasi dan
diatur dalam ketentuan/peraturan lebih lanjut
JDIH Kementerian PUPR
14
G. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Dalam hal pengadaan secara elektronik di Kementerian/Lembaga/ Daerah/Instansi lain (di luar Kementerian Pekerjaan Umum) dapat
menggunakan ketentuan pengadaan secara elektronik di Kementerian/ Lembaga/ Daerah/Instansi bersangkutan
JDIH Kementerian PUPR
15
BAB III
EVALUASI KUALIFIKASI DAN VERIFIKASI/PEMBUKTIAN KUALIFIKASI
A. UMUM
1. Kualifikasi merupakan proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari Penyedia
Barang/Jasa.
2. Prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum pemasukan penawaran.
3. Dalam proses prakualifikasi, Pokja ULP segera membuka dan mengevaluasi Dokumen Kualifikasi paling lama 2 (dua) hari kalender setelah diterima.
4. Dalam proses Prakualifikasi belum merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang dapat dilengkapi paling lambat sebelum batas akhir
pemasukan Dokumen Kualifikasi.
5. Dokumen Kualifikasi dan/atau tambahannya yang masuk setelah batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi, tidak dapat diterima.
6. Persyaratan prakualifikasi yang ditetapkan harus merupakan persyaratan minimal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan agar terwujud persaingan yang sehat secara luas
7. Pokja ULP dilarang menambah persyaratan kualifikasi yang bertujuan diskriminatif serta diluar yang telah ditetapkan dalam ketentuan
Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang berlaku.
8. Pokja ULP wajib menyederhanakan proses kualifikasi dengan ketentuan:
a. meminta Penyedia Barang/Jasa mengisi formulir kualifikasi; dan
b. tidak meminta melampirkan seluruh dokumen yang disyaratkan
kecuali pada tahap pembuktian kualifikasi.
9. Penilaian Dokumen Kualifikasi hanya berdasarkan Formulir Isian Kualifikasi, yang terdiri dari:
a. evaluasi Persyaratan Kualifikasi yang dilakukan dengan Sistem Gugur; dan
b. evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi yang dilakukan dengan Sistem
Nilai untuk menghasilkan Calon Daftar Pendek.
10. Proses prakualifikasi menghasilkan Calon daftar pendek Penyedia Jasa
Konsultansi.
11. Dalam hal terdapat perusahaan Badan Usaha baru kurang dari 3 (tiga) tahun maka urutan daftar pendek berdasarkan paling baru berdirinya
badan usaha.
12. Dalam hal terdapat Perusahaan Badan Usaha Baru kurang dari 3 (tiga)
tahun dan perusahaan lebih dari 3 (tiga) tahun, maka urutan daftar pendek dimulai dari Perusahaan lebih dari 3 (tiga) tahun yang memenuhi syarat kemudian disusul oleh Perusahaan Badan Usaha baru.
13. Dalam hal seleksi umum, Pokja ULP menetapkan Daftar Pendek (short list) paling kurang 3 (tiga) dan paling banyak 5 (lima) peserta dari daftar
peserta yang telah lulus pembuktian kualifikasi berdasarkan urutan terbaik.
B. PERSIAPAN
Pokja ULP menyusun dan menetapkan dokumen kualifikasi.
JDIH Kementerian PUPR
16
1. Isi Dokumen Kualifikasi meliputi :
a. petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi;
b. formulir isian kualifikasi;
c. instruksi kepada peserta, termasuk tata cara penyampaian Dokumen
Kualifikasi;
d. lembar data kualifikasi;
e. pakta integritas; dan
f. tata cara evaluasi kualifikasi.
2. Pokja ULP memeriksa/meneliti persyaratan dan data Formulir Isian Kualifikasi dalam Dokumen Kualifikasi dalam hal:
a. kelengkapan Formulir Isian Kualifikasi; dan
b. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
3. Formulir Isian Kualifikasi yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan, peserta diminta untuk membubuhi materai senilai Rp.12.000,00 (dua belas ribu rupiah).
4. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP meminta klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh
mengubah substansi formulir isian kualifikasi.
5. Diupayakan agar dialokasikan untuk diadaksn penjelasan dokumen prakualifikasi.
6. Di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dengan anggaran dari APBN dari persyaratan kualifikasi dengan nilaia dapat didiskusikan ke Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum.
C. PELAKSANAAN
1. Pengumuman Prakualifikasi
a. Pokja ULP dalam mengumumkan proses prakualifikasi untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan pemilihannya sesuai dengan
ketentuan y a n g berkaitan dengan metode pemilihan jasa konsultansi.
b. Pokja ULP mengumumkan Seleksi Umum/Seleksi Sederhana
Prakualifikasi melalui website LPSE yang bersangkutan dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan
Nasional melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak dan/atau elektronik untuk Seleksi Umum paling kurang 7 (tujuh) hari kalender dan setiap tahapan diakhiri hari kerja. Dan untuk Seleksi
Sederhana paling kurang 4 (empat) hari kalender dan setiap tahapan diakhiri hari kerja.
c. Pengumuman Seleksi Umum Prakualifikasi paling sedikit memuat:
1). nama dan alamat Pokja ULP yang akan mengadakan seleksi;
2). uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
3). nilai total Harga Perkiraan Sendiri (HPS);
4). syarat-syarat peserta seleksi;
5). tempat, hari, tanggal, dan waktu untuk mengambil Dokumen
Kualifikasi.
d. Dalam pengumuman DILARANG mencantumkan persyaratan:
1). penyedia harus berasal dari provinsi/kabupaten/kota tempat lokasi seleksi;
2). pendaftaran harus dilakukan oleh :
JDIH Kementerian PUPR
17
a) direktur utama/pimpinan perusahaan;
b) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan/kepala cabang yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya;
c) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau
d) pejabat yang menurut perjanjian kerjasama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
3). persyaratan lain yang sifatnya diskriminatif;
4). persyaratan di luar yang sudah ditetapkan dalam Peraturan
Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah kecuali diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi.
e. Apabila dari hasil identifikasi ternyata tidak ada penyedia dalam negeri yang mampu mengerjakan, maka pengumuman prakualifikasi
dilakukan di website komunitas internasional (seperti www.dgmarket.com, www.undp.org dan lain-lain), serta
diberitahukan kepada penyedia yang diyakini mampu mengerjakan.
f. Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman, maka kepada:
1). Pokja ULP dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/atau pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan/atau
2). penyedia yang terlibat dimasukkan ke dalam daftar hitam dan/atau dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi
a. Pengambilan Dokumen Kualifikasi untuk prakualifikasi pada hari, tanggal, waktu dan tempat pengambilan yang ditentukan dalam
pengumuman.
b. Semua penyedia wajib melakukan pendaftaran sebelum mengambil Dokumen Kualifikasi.
c. Pada tahap pendaftaran dan pengambilan Dokumen Kualifikasi, Pokja ULP dapat mengunggah (upload) Dokumen Kualifikasi melalui aplikasi
sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh (download) oleh penyedia jasa.
d. Pokja ULP dilarang memungut biaya apapun kepada penyedia jasa.
3. Pemberian penjelasan Dokumen Kualifikasi (apabila diperlukan)
a. Untuk memperjelas Dokumen Kualifikasi, Pokja ULP dapat mengadakan pemberian penjelasan (aanwijzing) apabila diperlukan.
b. Apabila dilakukan pemberian penjelasan (aanwijzing) Dokumen
Kualifikasi maka disusun Berita Acara Pemberian Penjelasan (aanwijzing) Dokumen Kualifikasi.
c. Adendum Dokumen Kualifikasi
1). Sebelum batas akhir waktu penyampaian Dokumen Kualifikasi
oleh peserta, Pokja ULP dapat mengubah Dokumen Kualifikasi dengan menetapkan Adendum. Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen
Kualifikasi dan disampaikan kepada semua peserta.
JDIH Kementerian PUPR
18
2). Pokja ULP dapat mengundurkan batas akhir waktu penyampaian Dokumen Kualifikasi apabila ada Adendum
Dokumen Kualifikasi.
4. Pemasukan dan evaluasi Dokumen Kualifikasi
a. Peserta mengisi Formulir Isian Kualifikasi dan melengkapi Pakta Integritas dalam Dokumen Kualifikasi.
b. Pemasukan dokumen kualifikasi untuk prakualifikasi dilakukan terpisah dengan pemasukan dokumen penawaran.
c. Metode pemasukan dan tata cara pembukaan Dokumen Kualfikasi
harus mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam Dokumen Kualifikasi.
d. Peserta menyampaikan langsung Dokumen Kualifikasi kepada Pokja
ULP sesuai jadwal yang ditetapkan dalam Dokumen Kualifikasi.
e. Dokumen Kualifikasi dan/atau tambahannya yang masuk setelah
batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi, tidak dapat diterima.
f. Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi kecuali keadaan kahar. Apabila
terpaksa dilakukan perubahan tempat dan waktu penutupan pemasukan Dokumen Kualifikasi maka perubahan tersebut harus
dituangkan dalam Adendum Dokumen Kualifikasi dan disampaikan kepada seluruh peserta.
g. Pokja ULP segera membuka dan mengevaluasi Dokumen Kualifikasi
dimulai paling lama 2 (dua) hari kalender setelah diterima.
5. Penilaian Dokumen Kualifikasi
Penilaian Dokumen Kualifikasi berdasarkan Formulir Isian Kualifikasi, yang terdiri dari:
a. Evaluasi Persyaratan Kualifikasi
Evaluasi Persyaratan Kualifikasi dilakukandengan Sistem Gugur,
peserta dinyatakan memenuhi Persyaratan Kualifikasi apabila:
1). formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh:
a) direktur utama/pimpinan perusahaan;
b) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian
atau perubahannya (dinyatakan dengan surat kuasa);
c) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau
d) pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.
2). memiliki surat izin usaha jasa konsultansi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
3). menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa badan
usaha yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, dan tidak sedang dihentikan kegiatan usahanya;
4). salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha tidak masuk dalam Daftar Hitam;
5). memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan);
JDIH Kementerian PUPR
19
6). memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali perusahaan yang berdiri kurang
dari 3 (tiga) tahun.
7). memiliki kemampuan pada sub klasifikasi/klasifikasi pekerjaan yang sesuai;
8). menandatangani Pakta Integritas;
9). memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
10). dalam hal peserta akan melakukan kemitraan :
a) wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan
yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut; dan
b) penilaian kualifikasi pada angka 1) sampai dengan angka 8)
dilakukan terhadap seluruh peserta yang tergabung dalam Kerja Sama Operasi/kemitraan.
c) Penilaian angka 9 (Sembilan) dapat digabungkan
11). untuk pekerjaan kompleks dapat memiliki sertifikat manajemen mutu ISO atau persyaratan lain seperti peralatan khusus, tenaga
ahli spesialis yang diperlukan, atau pengalaman tertentu.
12). Terhadap peserta yang dinyatakan memenuhi Persyaratan administrasi Kualifikasi dilanjutkan dengan evaluasi Persyaratan
Teknis Kualifikasi.
b. Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi
1). Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi dilakukan dengan Sistem Nilai, peserta dinyatakan memenuhi Persyaratan Teknis
Kualifikasi, dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Pengalaman pada pekerjaan sejenis dengan bobot 40-55%;
b) Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah
diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan dengan bobot 35-45%;
c) Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten/Kota dengan bobot 5-15%;
d) Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota,
kecuali Provinsi DKI Jakarta) dengan bobot 5%;
e) jumlah a), b), c), dan d) sama dengan 100 %.
Dalam hal perusahaan baru, maka perusahaan yang
bersangkutan mendapat bobot 5% dari 100% dan urutan short list dimulai dari perusahaan yang berdirinya terbaru.
2). Apabila ada dua perusahaan baru atau lebih, maka penentuan peringkat berdasarkan waktu berdirinya perusahaan terbaru.
3). Peserta yang memenuhi Persyaratan Kualifikasi dan evaluasi
Persyaratan Teknis Kualifikasi dimasukkan dalam Calon Daftar Pendek untuk kemudian dilakukan pembuktian kualifikasi.
4). Apabila ditemukan hal-hal yang kurang jelas dan/atau data yang
kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis dan ditandatangani oleh Pokja ULP dan peserta, namun tidak boleh
mengubah persyaratan kualifikasi.
JDIH Kementerian PUPR
20
5). Prakualifikasi belum merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang masih dapat diminta untuk dilengkapi paling lambat
sebelum batas akhir pemasukan Dokumen Kualifikasi.
6). Apabila tidak ada yang lulus kualifikasi, maka prakualifikasi
dinyatakan gagal.
7). Detail Evaluasi Persyaratan Teknis Kualifikasi sebagai berikut:
a. Pengalaman pada pekerjaan sejenis
Dihitung jumlah paket pengalaman perusahaan pada pekerjaan yang sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Lembar Data Kualifikasi (LDK) Jumlah paket pengalaman perusahaan yang
paling banyak dijadikan penyebut untuk mendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot yang ditentukan dalam
LDK. Rumusan penghitungan sebagai berikut:
UnsurSubBobottertinggiJPP
XJPPXNP 100
Keterangan:
X = Nama perusahaan peserta kualifikasi
NP = Nilai Pengalaman
JPP = Jumah Pengalaman Perusahaan
Contoh:
Nama
Perusahaan
Jumlah Paket Pengalaman
Sejenis
Bobot (40-
55%) Nilai Pengalaman
1 2 3 4
PT.A 20 40% 20%40100
40
20
PT.B 10 40% 10%40100
40
10
PT.C 40
(tertinggi)
40% 40%40100
40
40
b. Kesesuaian besaran nilai pekerjaan sejenis yang pernah diselesaikan dengan nilai pekerjaan yang akan dikompetisikan, dihitung berdasarkan nilai kontrak tertinggi. Nilai kontrak
kontrak tertinggi yang sama degan atau lebih besar dari HPS diberi nilai maksimal dan tetap (dapat dikonversi berdasarkan
nilai pada saat pekerjaan dilaksanakan). Nilai kontrak yang kurang dari HPS, diberi nilai dengan cara membandingkan nilai kontrak tersebut dengan nilai HPS paket pekerjaan. Rumusan
perhitungan sebagai berikut:
1) Untuk nilai kontrak tertinggi lebih besar atau sama dengan HPS
100 BobotNKPS
1) Untuk nilai kontrak kurang dari HPS
BobotHPS
TertinggiKontrakNilaiNKPS 100
Keterangan:
JDIH Kementerian PUPR
21
NKPS = Nilai Kesesuaian Pekerjaan Sejenis
Untuk penyedia yang bermitra/KSO, penilaian pengalaman
pada pekerjaan sejenis dinilai dari lead firmnya.
Contoh:
HPS = Rp. 500.000.000,-
Nama
Perusahaan
NPT
(Rp)
Bobot (35-
45%) NKPS
1 2 3 4
PT.A 1.000.000.000 45% 45
PT.B 550.000.000 45% 45
PT.C 400.000.000 45% 36
c. Pengalaman Pekerjaan pada lokasi yang sama pada tingkat Kabupaten/Kota
Dihitung jumlah paket pengalaman perusahaan pada pekerjaan yang sesuai pada tingkat Kabupaten/Kota. Jumlah paket
pengalaman perusahaan yang paling banyak pada tingkat Kabupaten/Kota tersebut, dijadikan pembanding untuk mendapatkan nilai. Nilai yang diperoleh dikali dengan bobot
yang ditentukan dalam LDK. Rumusan penghitungan sebagai berikut:
UnsurSubBobotTertinggiJPPL
XJPPLXNPL 100
Keterangan:
X = Nama perusahaan
NPL = Nilai Pengalaman di Lokasi
JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan di Lokasi
Contoh:
1) Lokasi Pekerjaan di Kabupaten X, yang berada di Provinsi Y
Nama
Perusahaan
Jumlah Paket Pengalaman
Sejenis pada Kabupaten/Kota
Bobot (5-
15%)
Nilai
Pengalaman Sejenis pada
Kabupaten/Kota (NPL)
1 2 3 4
PT.A 10
(tertinggi)
10% 10%10100
10
10
PT.B 6 10% 6%10100
10
6
PT.C 8 10% 8%10100
10
8
2) Lokasi pekerjaan di wilayah Provinsi DKI Jakarta
Untuk jumlah paket pengalaman sejenis di wilayah Provinsi
DKI
JDIH Kementerian PUPR
22
Jakarta, tidak dibedakan wilayah administrasi di bawahnyanya.
Nama Perusahaan
Jumlah Paket Pengalaman Sejenis pada
Kabupaten/Kota
Bobot (5-15%)
Nilai Pengalaman
Sejenis pada Kabupaten/Kota
(NPL)
1 2 3 4
PT.A 10
(tertinggi)
10% 10%10100
10
10
PT.B 6 10% 6%10100
10
6
PT.C 8 10% 8%10100
10
8
d. Domisili Perusahaan Induk (tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, kecualiProvinsi DKI Jakarta).
Contoh:
1) Lokasi pekerjaan di Kabupaten X, Provinsi Y
Nama
Perusahaan
Domisili
Perusahaan Induk
Bobot (5%)
Nilai
Domisili
(Bobotx100)
1 2 3 4
PT.A Provinsi Y 5% 5
PT.B Kabupaten X 5% 5
PT.C Provinsi DKI 5% 0
2) Lokasi pekerjaan di Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta
Nama Perusahaan
NPT
(Rp)
Bobot (35-45%)
NKPS
1 2 3 4
PT.A Provinsi Y 5% 0
PT.B Kabupaten X 5% 0
PT.C Provinsi DKI 5% 0
e. Jumlah bobot 1, 2, 3, dan 4 sama dengan 100%
Contoh:
Nama
Perusahaan
Nilai
Pengalaman NKPS Nilai
Pengalaman
Nilai
Domisili*) Total
JDIH Kementerian PUPR
23
Sejenis pada
Kabupaten/Kota
Bobot 40% Bobot 45%
Bobot 10% Bobot
5% 100%
1 2 3 4 5 6
PT.A 20 45 10 5 80
PT.B 10 45 6 5 66
PT.C 40 36 8 0 84
*) lihat contoh pada angka 4) huruf a)
6. Pembuktian kualifikasi
a. Pembuktian kualifikasi dimulai lebih dulu dari nilai terbaik peserta
yang masuk dalam Calon Daftar Pendek sampai diperoleh 3 – 5 daftar pendek untuk Seleksi Umum.
b. Pembuktian kualifikasi pada proses prakualifikasi dilakukan
terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dan dilakukan setelah evaluasi kualifikasi sebelum hasil evaluasi
diumumkan.
c. Pembuktian/verifikasi kualifikasi dilakukan dengan cara memeriksa/meneliti keaslian dokumen dan meminta salinannya.
d. Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau konfirmasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.
e. Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, maka
peserta digugurkan, badan usaha dan pengurus yang memalsukan, dimasukkan dalam Daftar Hitam.
7. Penetapan Daftar Pendek (short list) hasil kualifikasi
a. Pokja ULP menetapkan Daftar Pendek ( 3 – 5 daftar pendek untuk
Seleksi Umum) dari daftar peserta yang telah lulus pembuktian kualifikasi berdasarkan urutan terbaik.
b. Apabila peserta yang lulus pembuktian kualifikasi kurang dari 3 (tiga) untuk seleksi umum, maka seleksi dinyatakan gagal.
8. Pemberitahuan/pengumuman hasil kualifikasi
Pokja ULP memberitahukan/menyampaikan kepada seluruh peserta
kualifikasi dan mengumumkan hasil kualifikasi di website LPSE dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang memuat paling sedikit:
a. nama dan nilai paket pekerjaan;
b. nama dan alamat peserta baik yang lulus maupun tidak lulus
kualifikasi beserta alasannya; dan
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
9. Undangan kepada peserta yang masuk Daftar Pendek (short list)
a. Pokja ULP mengundang semua peserta yang masuk dalam Daftar
Pendek (short list) untuk mengambil Dokumen Pemilihan.
b. Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu pengambilan Dokumen Pemilihan.
JDIH Kementerian PUPR
24
c. Peserta yang diundang berhak mengambil Dokumen Pemilihan.
JDIH Kementerian PUPR
25
BAB IV TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN
A. TATA CARA PENGADAAN DAN EVALUASI PENAWARAN
1. TAHAPAN SELEKSI DENGAN METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN DUA SAMPUL, EVALUASI KUALITAS (BADAN USAHA)
a. Undangan kepada peserta yang masuk dalam daftar pendek
b. Pengambilan Dokumen Seleksi
c. Pemberian Penjelasan
d. Pembuatan Berita Acara Penjelasan serta Adendum/perubahan (apabila ada adendum/perubahan)
e. Pemasukan Dokumen Penawaran
f. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I
g. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I
h. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I
1). Evaluasi Administrasi
2). Evaluasi Teknis
i. Pembuatan Berita Acara Evaluasi Sampul I
j. Penetapan Peringkat Teknis
k. Pemberitahuan/pengumuman Peringkat Teknis
l. Sanggahan
m. Undangan pembukaan dokumen sampul II;
n. Pembukaan dan evaluasi dokumen sampul II;
o. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II;
p. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II: Evaluasi Harga
Catatan: untuk evaluasi pagu anggaran, peringkat teknis diatas HPS/pagu dana/anggaran dinyatakan gugur
q. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi
r. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
s. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya
t. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi
2. TAHAPAN SELEKSI DENGAN METODE PEMASUKAN DOKUMEN
PENAWARAN DUA SAMPUL, EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA
a. Undangan kepada peserta yang masuk dalam daftar pendek
b. Pengambilan Dokumen Seleksi
c. Pemberian Penjelasan
d. Pembuatan Berita Acara Penjelasan serta Adendum/perubahan
(apabila ada adendum/perubahan)
e. Pemasukan Dokumen Penawaran
f. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I
g. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I
h. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I
1). Evaluasi Administrasi
JDIH Kementerian PUPR
26
2). Evaluasi Teknis
i. Pembuatan Berita Acara Evaluasi Sampul I
j. Penetapan Peringkat Teknis
k. Pemberitahuan/pengumuman Peringkat Teknis
l. Undangan pembukaan dokumen sampul II;
m. Pembukaan dan evaluasi dokumen sampul II;
n. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II;
o. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II: Evaluasi Harga (termasuk kombinasi teknis dan harga/biaya);
p. Pembuatan Berita Acara Evaluasi Sampul II;
q. Penetapan Pemenang;
r. Pengumuman Pemenang;
s. Sanggahan;
t. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
u. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
v. Pembuatan Berita Acara Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
w. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi
3. TAHAPAN SELEKSI DENGAN METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN SATU SAMPUL, EVALUASI PAGU ANGGARAN, BIAYA
TERENDAH, DAN KUALITAS (PERSEORANGAN)
a. Undangan/pengumuman:
- dalam hal pascakualifikasi, diawali dengan Pengumuman
- dalam hal prakualifikasi, diawali dengan Undangan kepada peserta yang masuk dalam daftar pendek
b. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan/Seleksi:
- dalam hal pascakualifikasi, melakukan Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan
- dalam hal prakualifikasi, melakukan Pengambilan Dokumen Seleksi bagi peserta yang lulus kualifikasi
c. Pemberian Penjelasan
d. Pembuatan Berita Acara Penjelasan serta Adendum/perubahan
(apabila ada adendum/perubahan)
e. Pemasukan Dokumen Penawaran
f. Pembukaan Dokumen Penawaran
g. Pembuatan Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran
h. Evaluasi Dokumen Penawaran
1). Koreksi Aritmatik
2). Evaluasi Administrasi
3). Evaluasi Teknis
i. Evaluasi Harga
j. Evaluasi Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi
- dalam hal pascakualifikasi, terdapat tahapan evaluasi kualifikasi dan pembuktian.
- dalam hal prakualifikasi sudah dilakukan pada tahapan prakualifikasi.
k. Pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi
JDIH Kementerian PUPR
27
l. Penetapan Pemenang;
- Dalam hal evaluasi pagu anggaran, ditetapkan sebagai pemenang adalah peringkat teknis terbaik di bawah pagu dana/anggaran.
- Dalam hal evaluasi biaya terendah, ditetapkan sebagai pemenang adalah peserta yang lulus ambang batas dengan harga terendah
- Dalam hal evaluasi kualitas (Perseorangan), ditetapkan sebagai pemenang adalah peringkat teknis terbaik
m. Pengumuman Pemenang;
n. Sanggahan;
o. Undangan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
p. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
- Dalam hal evaluasi kualitas (Perseorangan), pemenang dengan penawaran diatas HPS atau pagu anggaran dilakukan negosiasi teknis dan biaya
q. Pembuatan Berita Acara Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
r. Pembuatan Berita Acara Hasil Seleksi
B. UNDANGAN/PENGUMUMAN SELEKSI
1. Dalam hal prakualifikasi:
a. Pokja ULP mengundang peserta yang lulus kualifikasi dan tercantum dalam penetapan daftar pendek (short list) untuk mengambil Dokumen
Pemilihan.
b. Undangan mencantumkan hari, tanggal, waktu dan tempat
pengambilan Dokumen Pemilihan.
c. Peserta yang diundang berhak mengambil Dokumen Pemilihan.
2. Dalam hal pascakualifikasi (Seleksi Umum (Perseorangan)/Seleksi
Sederhana):
a. Pokja ULP mengumumkan Seleksi Umum/Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi melalui website LPSE dan papan pengumuman resmi
untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak dan/atau elektronik dengan
ketentuan :
Paling kurang 7 (tujuh) hari kalender pada Seleksi Umum
(Perseorangan).
Paling kurang 4 (empat) hari kalender pada Seleksi Sederhana.
b. Pengumuman Seleksi Umum/Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi paling sedikit memuat :
1). nama dan alamat Pokja ULP yang akan mengadakan seleksi;
2). uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
3). nilai total Harga Perkiraan Sendiri (HPS);
4). syarat-syarat peserta seleksi; dan
5). tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mengambil Dokumen Pengadaan;
c. Dalam pengumuman DILARANG mencantumkan persyaratan :
1). peserta harus berasal dari provinsi/kabupaten/kota tempat lokasi
seleksi;
2). pendaftaran harus membawa asli dan/atau rekaman/fotocopy/ legalisir ijazah, sertifikat keahlian, surat referensi kerja milik
Penyedia jasa, dan/atau dokumen lain yang sejenis;
JDIH Kementerian PUPR
28
3). persyaratan lainnya yang sifatnya diskriminatif; dan persyaratan selain yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya kecuali diperintahkan
oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
d. Apabila dari hasil identifikasi ternyata tidak ada penyedia dalam negeri yang mampu mengerjakan, maka Seleksi Umum/Seleksi Sederhana
diumumkan di website komunitas internasional (seperti www.dgmarket.com, www.undp.org dan lain-lain) serta diberitahukan kepada undangan penyedia yang diyakini mampu mengerjakan.
e. Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman, kepada:
1). Pokja ULP dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi dan/atau
pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
2). peserta yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam dan/atau
dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
C. PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN SELEKSI
1. Penyedia melakukan pendaftaran.
2. Penyedia yang sudah mendaftar dapat mengambil Dokumen Pengadaan sesuai tempat, hari, tanggal, dan waktu pengambilan yang ditentukan dalam undangan/pengumuman.
3. Pada tahap pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi, Pokja ULP :
a. Meneliti data peserta yang dapat dihubungi, untuk keperluan korespondensi;
b. memberikan Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi dalam bentuk file
(softcopy) dan/atau cetakan (hardcopy) kepada peserta yang diundang; dan
c. dapat mengunggah (upload) Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh (download) oleh peserta.
4. Pokja ULP dilarang memungut biaya apapun kepada peserta.
5. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan dalam
pengambilan Dokumen Pengadaan/Pemilihan.
D. PEMBERIAN PENJELASAN DOKUMEN PEMILIHAN
1. Pemberian penjelasan dilakukan di tempat dan pada waktu yang ditentukan, dihadiri oleh para peserta yang terdaftar/diundang.
2. Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran.
3. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pemberian penjelasan
menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP
4. Dalam pemberian penjelasan, harus dijelaskan kepada peserta mengenai:
a. Kerangka Acuan Kerja;
b. Metode pemilihan;
c. Cara penyampaian Dokumen Penawaran;
d. Metode pembukaan Dokumen Penawaran;
e. Kelengkapan yang harus dilampirkan bersama Dokumen Penawaran;
JDIH Kementerian PUPR
29
f. Jadwal pemasukan dan pembukaan Dokumen Penawaran;
g. Metode dan tata cara evaluasi;
h. Hal-hal yang menggugurkan penawaran;
i. Jenis kontrak yang akan digunakan;
j. Ketentuan tentang penyesuaian harga;
k. Ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil;
l. Perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila diperlukan).
m. Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K), dan tingkat risiko pekerjaan (tinggi/sedang/kecil), apabila ada; dan
n. besaran, masa berlaku dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan;
5. Pokja ULP harus menjelaskan bahwa dalam menyiapkan penawaran dan isian kualifikasi harus dengan data yang benar. Kebenaran isian kualifikasi akan diminta dan dilakukan pembuktian kualifikasi, apabila
memberikan data/keterangan tidak benar maka akan dikenakan sanksi daftar hitam.
6. Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan peninjauan lapangan.
7. Pemberian penjelasan isi Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi,
pertanyaan dari peserta, jawaban dari Pokja ULP, perubahan substansi dokumen, hasil peninjauan lapangan, serta keterangan lain dituangkan dalam Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) yang ditandatangani
oleh anggota Pokja ULP dan minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen
Pengadaan/Dokumen Seleksi.
8. Apabila tidak ada satu pun peserta yang hadir atau yang bersedia menandatangani BAPP maka BAPP cukup ditandatangani oleh anggota
Pokja ULP yang hadir.
9. Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud pada angka 7 terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka
Pokja ULP menuangkan ke dalam Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari
Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi.
10. Perubahan rancangan kontrak dan/atau ruang lingkup kegiatan dan/atau kualifikasi tenaga ahli dan/atau total nilai HPS, harus
mendapatkan persetujuan PPK sebelum dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaaan/Dokumen Seleksi.
11. Apabila PPK tidak sependapat dengan usulan perubahan sebagaimana dimaksud pada angka 10 di atas, maka Pokja ULP menyampaikan keberatan PPK kepada PA/KPA untuk diputuskan, dan :
a Jika PA/KPA sependapat dengan PPK, tidak dilakukan perubahan;
b Jika PA/KPA sependapat dengan Pokja ULP, PA/KPA memutuskan
perubahan dan bersifat final, serta memerintahkan Pokja ULP untuk membuat dan mengesahkan Adendum Dokumen Pemilihan.
12. Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak
dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi maka ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap tidak ada dan
ketentuan yang berlaku adalah yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi awal.
13. Dalam Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi, Pokja ULP
dapat memberikan tambahan waktu pemasukan Dokumen Penawaran.
JDIH Kementerian PUPR
30
14. Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh peserta untuk mengambil salinan Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi.
15. Pokja ULP diwajibkan untuk menyediakan salinan BAPP dan Adendum Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi (apabila ada) dan dapat
mengunggah dokumen tersebut melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh oleh peserta.
E. PENYAMPULAN DAN PENANDAAN DOKUMEN PENAWARAN
1. METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN DUA SAMPUL
a. Dokumen Penawaran terdiri atas:
1). Penawaran Administrasi
2). Penawaran Teknis
3). Penawaran Biaya
b. Metode pemasukan dokumen penawaran dengan menggunakan
metode 2 (dua) sampul.
c. Penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri dari 2 (dua) sampul yang memuat Penawaran Administrasi dan Teknis (Sampul I) dan
Penawaran Biaya (Sampul II).
d. Dokumen Penawaran Sampul I (administrasi dan teknis), meliputi :
1). Surat penawaran yang di dalamnya mencantumkan masa berlaku
penawaran dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, tetapi tidak mencantumkan penawaran biaya;
2). Surat kuasa dari pemimpin/direktur utama perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);
3). Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila bermitra);
4). Dokumen penawaran teknis;
5). RK3K; dan
6). Dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam dokumen seleksi.
e. Sampul II (biaya) yang terdiri atas :
1). Surat penawaran biaya yang didalamnya tercantum total biaya penawaran (masa berlaku penawaran biaya sudah tercantum sesuai dengan surat penawaran Sampul I);
2). Rekapitulasi penawaran biaya;
3). Rincian biaya langsung personil (remuneration);
4). Rincian biaya langsung non-personil (direct reimbursable cost);
5). Dokumen lainnya yang dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan
(apabila ada).
f. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis dimasukkan dalam Sampul I dan ditulis “Penawaran Sampul I” sedangkan Dokumen
Penawaran Biaya dimasukkan dalam Sampul II dan ditulis “Penawaran Sampul II”.
2. METODE PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN SATU SAMPUL
a. Dokumen Penawaran yang dimasukkan dalam 1 (satu) sampul terdiri atas:
JDIH Kementerian PUPR
31
- Dalam hal prakualifikasi: Penawaran Administrasi, Teknis, dan Biaya; atau
- Dalam hal pascakualifikasi: Penawaran Administrasi, Teknis, Biaya, dan dokumen isian kualifikasi.
b. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis, terdiri atas:
1) Surat Penawaran yang di dalamnya mencantumkan masa berlaku
penawaran, tanggal, dan usulan penawaran biaya sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Pengadaaan/Dokumen Seleksi.
2) Surat kuasa dari pimpinan/ direktur utama perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);
Catatan: untuk Perseorangan tidak boleh dikuasakan
3) Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila ada);
Catatan: untuk Perseorangan tidak diperkenankan KSO
4) Dokumen penawaran teknis;
5) Dokumen lainnya yang disyaratkan dalam Dokumen
Pengadaan/Dokumen Seleksi.
c. Dokumen Penawaran Biaya, terdiri atas:
1) Rekapitulasi Penawaran Biaya;
2) Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
3) Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost);
d. Dokumen Isian Kualifikasi (khusus untuk pascakualifikasi) terdiri atas:
1) Pakta Integritas;
2) Formulir Isian Kualifikasi
F. CARA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN
1. Cara penyampaian Dokumen Penawaran sesuai ketentuan yang
dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
2. Peserta dapat menarik, mengganti, mengubah dan menambah dokumen penawarannya, sebelum batas akhir waktu pemasukan Dokumen
Penawaran.
3. Penarikan, penggantian, pengubahan atau penambahan Dokumen
Penawaran harus diberi tanda dengan penambahan pencantuman “PENARIKAN”, “PENGGANTIAN”, “PENGUBAHAN” atau “PENAMBAHAN”, sesuai dengan isi sampul tanpa mengambil Dokumen Penawaran yang
sudah disampaikan sebelumnya.
4. Penawaran harus sudah diterima oleh Pokja ULP paling lambat pada
waktu sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
5. Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir pemasukan penawaran kecuali keadaan kahar. Apabila terpaksa
dilakukan perubahan tempat dan waktu penutupan pemasukan penawaran maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam Adendum
Dokumen Pemilihan dan disampaikan kepada seluruh peserta.
G. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN
1. KETENTUAN UMUM
Dalam melakukan pembukaan penawaran perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
JDIH Kementerian PUPR
32
a. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama segera setelah batas akhir pemasukan penawaran, yang dihadiri paling
kurang 2 (dua) peserta sebagai saksi.
b. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) maka seleksi
dilanjutkan dengan klarifikasi teknis dan negosiasi biaya.
c. Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1 (satu) peserta sebagai saksi, maka Pokja ULP menunda pembukaan Dokumen Penawaran selama 2
(dua) jam.
d. Apabila setelah ditunda 2 (dua) jam, hanya ada 1 (satu) atau tidak ada peserta sebagai saksi, maka pembukaan Dokumen Penawaran tetap
dilanjutkan dengan menunjuk saksi tambahan di luar Pokja ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP.
e. Dokumen Penawaran dibuka dihadapan peserta pada waktu dan tempat sesuai ketentuan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
f. Ketidakhadiran peserta pada saat pembukaan Dokumen Penawaran
tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran.
g. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Dokumen Penawaran menunjukkan tanda pengenal dan surat penugasan kepada Pokja ULP.
h. Dokumen Penawaran bertanda “PENARIKAN”, ”PENGGANTIAN”, ”PENGUBAHAN”, atau ”PENAMBAHAN” harus dibuka dan dibaca terlebih dahulu.
i. Dokumen Penawaran yang telah masuk tidak dibuka, apabila dokumen dimaksud telah disusuli dokumen dengan sampul bertanda
“PENARIKAN”.
j. Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu pembukaan kecuali untuk peserta yang terlambat memasukkan
penawaran.
k. Pokja ULP harus memastikan bahwa dokumen penawaran yang disampaikan dan menyatakan sebagai penawaran yang masuk apabila
dokumen penawaran pokok/utama terpenuhi sesuai dengan ketentuan yang dimaksud sebagai dokumen penawaran minimal dilengkapi
dengan adanya surat penawaran (tidak termasuk sebagai dokumen penawaran seperti surat pengunduran diri, berkas-berkas lain yang dibuat menyerupai dokumen penawaran tetapi sesungguhnya bukan
dokumen penawaran)
l. Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh
anggota Pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.
m. Salinan Berita Acara disampaikan kepada peserta yang hadir/tidak hadir.
2. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN (DUA SAMPUL)
a. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka
seleksi dilanjutkan dengan klarifikasi teknis dan negosiasi biaya.
b. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama
segera setelah batas akhir pemasukan penawaran.
c. Dokumen Penawaran Sampul I (administrasi dan teknis)
1). Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran
Sampul I, maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas dalam Berita Acara.
JDIH Kementerian PUPR
33
2). Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Penawaran administrasi dan teknis menunjukkan tanda pengenal dan surat
tugas kepada Pokja ULP.
3). Pokja ULP membuka sampul I di hadapan peserta kemudian
dijadikan lampiran Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis. Sampul II yang berisi data harga tidak boleh dibuka dan sampulnya diparaf oleh Pokja ULP dan wakil
peserta seleksi dari perusahaan yang berbeda sebelum disimpan kembali oleh Pokja ULP.
4). Pokja ULP memeriksa dan menunjukkan dihadapan para peserta
mengenai kelengkapan Dokumen Penawaran Sampul I yang meliputi:
a) surat penawaran yang didalamnya tercantum masa berlaku penawaran tetapi tidak mencantumkan penawaran biaya;
b) surat kuasa dari pemimpin/direktur utama perusahaan kepada
penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);
c) surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila bermitra);
d) Dokumen Penawaran Teknis;
e) RK3K (apabila disyaratkan); dan
f) dokumen lain yang dipersyaratkan dalam Dokumen Seleksi.
5). Salah satu anggota Pokja ULP dan saksi wakil peserta dan/atau
saksi tambahan diluar Poka ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP memaraf Dokumen Penawaran asli sampul I dari perusahaan
penawar.
6). Pokja ULP membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul I, paling sedikit memuat:
a) jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;
b) kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran Sampul I (apabila ada);
c) keterangan lain yang dijumpai dalam Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I (apabila ada);
d) Jumlah Dokumen Penawaran Harga (Dokumen Penawaran Sampul II) yang disimpan oleh Pokja ULP.
e) tanggal pembuatan Berita Acara; dan
f) tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil peserta yang hadir atau saksi yang ditunjuk oleh Pokja ULP apabila tidak ada saksi
dari peserta.
7). Dokumen Penawaran Sampul II yang berisi penawaran harga tidak boleh dibuka dan pada sampulnya dituliskan identitas perusahaan
penawar kemudian diparaf oleh Pokja ULP dan wakil peserta dari perusahaan penawar yang berbeda dan/atau saksi tambahan diluar Poka ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP sebelum disimpan
oleh Pokja ULP.
8). Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh
anggota Pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.
9). Berita Acara dilampiri Dokumen Penawaran Sampul I.
10). Salinan Berita Acara dibagikan kepada peserta yang hadir tanpa
dilampiri Dokumen Penawaran Sampul I dan Pokja ULP dapat mengunggah salinan tersebut melalui website LPSE sebagaimana
tercantum dalam LDP yang dapat diunduh oleh peserta.
JDIH Kementerian PUPR
34
d. Dokumen Penawaran Sampul II (Harga)
1). Apabila tidak terdapat peserta atau hanya ada 1 (satu) peserta
sebagai saksi, maka Pokja ULP menunda pembukaan Penawaran Sampul II selama 2 (dua) jam.
2). Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam, hanya ada 1 (satu) atau tidak ada peserta sebagai saksi, maka pembukaan Penawaran Sampul II tetap dilanjutkan dengan menunjuk saksi tambahan di
luar Pokja ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP.
3). Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran Sampul II, maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat
dengan jelas dalam Berita Acara.
4). Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Penawaran
Sampul II menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP.
5). Pokja ULP membuka Dokumen Penawaran Sampul II dihadapan
para peserta.
6). dibuka di hadapan peserta yang lulus evaluasi sampul I pada waktu
dan tempat sesuai undangan yang dihadiri paling kurang 2 (dua) peserta sebagai saksi.
7). Pokja ULP membuka Dokumen Penawaran Sampul II yang meliputi:
a) Surat penawaran biaya yang didalamnya tercantum total biaya penawaran (masa berlaku penawaran biaya sudah tercantum sesuai dengan surat penawaran Sampul I);
b) Rekapitulasi penawaran biaya;
c) Rincian biaya langsung personil (remuneration);
d) Rincian biaya langsung non-personil (direct reimbursable cost);
8). Salah satu anggota Pokja ULP dan saksi wakil peserta dan/atau
saksi tambahan diluar Poka ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP memaraf Dokumen Penawaran asli sampul II dari perusahaan penawar.
9). Pokja ULP membuat Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul II yang paling sedikit memuat :
a) jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;
b) harga penawaran masing-masing peserta;
c) kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran
Sampul II; (apabila ada)
d) keterangan lain yang dijumpai dalam pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II;
e) tanggal pembuatan Berita Acara; dan
f) tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil peserta yang hadir
atau saksi yang ditunjuk oleh Pokja ULP bila tidak ada saksi dari peserta;
10). Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh
anggota Pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.
11). Berita Acara dilampiri Dokumen Penawaran Sampul II.
12). Salinan Berita Acara disampaikan/dibagikan kepada peserta yang
hadir tanpa dilampiri Dokumen Penawaran Sampul II dan Pokja ULP dapat mengunggah salinan tersebut melalui aplikasi sistem
pengadaan secara elektonik (SPSE) yang dapat diunduh oleh peserta.
JDIH Kementerian PUPR
35
3. PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN (SATU SAMPUL)
a. Jika penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka dilanjutkan dengan klarifikasi teknis dan negosiasi biaya.
b. Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama segera setelah batas akhir pemasukan penawaran.
c. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan dokumen penawaran,
maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas dalam Berita Acara.
d. Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Dokumen
Penawaran, menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP.
e. Pokja ULP membuka dokumen penawaran di hadapan peserta
f. Pokja ULP memeriksa dan menunjukkan dihadapan peserta mengenai kelengkapan Dokumen Penawaran meliputi :
1). Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis, terdiri atas:
a) Surat Penawaran yang di dalamnya mencantumkan masa
berlaku penawaran, tanggal, dan usulan penawaran biaya sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Pengadaaan/ Dokumen Seleksi.
b) surat kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);
Catatan: untuk Perseorangan tidak boleh dikuasakan
c) surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila bermitra);
Catatan: untuk Perseorangan tidak boleh bermitra
d) dokumen penawaran teknis;
e) RK3K (apabila disyaratkan); dan
f) Dokumen lainnya yang disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan/Dokumen Seleksi.
2). Dokumen Penawaran Biaya, terdiri atas:
a) Rekapitulasi Penawaran Biaya;
b) Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); dan
c) Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost);
3). dokumen isian kualifikasi (khusus untuk pascakualifikasi), terdiri
atas:
a) Pakta Integritas; dan
b) Isian Kualifikasi
g. Pokja ULP segera membuat Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran yang paling sedikit memuat :
1). jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;
2). harga penawaran masing-masing peserta;
3). kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran (apabila ada);
4). keterangan lain yang dijumpai dalam Pembukaan Dokumen
Penawaran;
5). tanggal pembuatan Berita Acara; dan
JDIH Kementerian PUPR
36
6). tanda tangan anggota pokja ULP dan wakil peserta yang hadir atau saksi yang ditunjuk oleh Pokja ULP apabila tidak ada saksi dari
peserta.
h. Berita Acara ditandatangani oleh anggota Pokja ULP yang hadir dan 2
(dua) orang saksi.
i. Berita acara dilampiri Dokumen Penawaran.
j. Salinan berita acara dibagikan kepada peserta yang hadir tanpa
dilampiri Dokumen Penawaran dan Pokja ULP dapat mengunggah salinan tersebut melalui aplikasi sistem pengadaan secara elektronik (SPSE) yang dapat diunduh oleh peserta.
H. EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN, PENETAPAN DAN PENGUMUMAN
PERINGKAT TEKNIS
1. KETENTUAN UMUM EVALUASI
Dalam melakukan evaluasi penawaran perlu diperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
a. Informasi yang berhubungan dengan evaluasi, penelitian, klarifikasi,
konfirmasi, dan usulan calon pemenang tidak boleh diberitahukan kepada peserta, atau orang lain yang tidak berkepentingan sampai keputusan pemenang diumumkan.
b. Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi.
c. Pokja ULP melakukan evaluasi terhadap semua penawaran
berdasarkan ketentuan dan kriteria yang telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan/seleksi.
d. Pokja ULP DILARANG menambah, mengurangi, mengganti dan/atau mengubah kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
e. Evaluasi dilakukan terhadap kelengkapan data administrasi, penawaran teknis dan penawaran biaya, serta dokumen isian kualifikasi.
f. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang menambah, mengurangi, mengganti dan/atau mengubah isi dokumen penawaran;
g. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan ruang lingkup serta kualifikasi yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi, tanpa ada
penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat;
h. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat
adalah:
1). Penyimpangan dari dokumen pemilihan yang mempengaruhi lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2). Penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan di luar ketentuan dokumen pemilihan yang akan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak adil diantara peserta
yang memenuhi syarat.
i. Pokja ULP dilarang menggugurkan penawaran dengan alasan:
1). Ketidakhadiran dalam pemberian penjelasan dan/atau pembukaan penawaran; dan/atau
2). Kesalahan yang tidak substansial, misalnya warna sampul
dan/atau surat penawaran tidak berkop perusahaan;
JDIH Kementerian PUPR
37
j. Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada Pokja ULP selama proses evaluasi;
k. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/
persekongkolan) antara peserta, Pokja ULP dan/atau PPK dengan tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka:
1). Peserta yang terlibat dimasukan dalam daftar hitam baik badan
usahanya maupun pengurusnya;
2). Anggota pokja ULP dan/atau PPK yang terlibat persekongkolan diganti dan dikenakan sanksi administrasi dan/atau pidana;
3). Proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya yang tidak terlibat yang mempunyai nilai kualifikasi teknis
paling tinggi (apabila ada);
4). Apabila tidak ada peserta lainnya sebagaimana dimaksud pada angka 3), maka seleksi dinyatakan gagal.
l. Indikasi persekongkolan antar peserta memenuhi sekurang-kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini:
1). terdapat kesamaan dalam Dokumen Penawaran teknis, antara lain pada: pengalaman perusahaan, pendekatan dan metodologi, kualifikasi tenaga ahli, dan/atau analisa pendekatan teknis;
2). seluruh penawaran dari Penyedia mendekati HPS atau pagu anggaran;
3). adanya keikutsertaan beberapa Penyedia Jasa yang berada dalam
1 (satu) kendali;
4). adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen penawaran, antara lain
kesamaan/kesalahan pengetikan, susunan, dan format penulisan.
5). terdapat kesamaan kepemilikan Tenaga Ahli Tetap.
m. Setiap usaha peserta lelang untuk mencampuri proses evaluasi
dokumen penawaran atau keputusan pemenang akan mengakibatkan ditolaknya penawaran yang bersangkutan.
n. Untuk menunjang penelitian dalam evaluasi dokumen penawaran,
Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang tidak jelas dalam dokumen penawaran. Peserta harus memberikan
tanggapan atas klarifikasi. Klarifikasi tidak boleh mengubah substansi dan harga penawaran. Klarifikasi dan tanggapan atas klarifikasi harus dilakukan secara tertulis.
o. Terhadap hal-hal yang diragukan berkaitan dengan dokumen penawaran, Pokja ULP dapat melakukan konfirmasi kebenarannya
termasuk peninjauan lapangan (apabila diperlukan) kepada pihak-pihak/instansi terkait.
2. METODE EVALUASI KUALITAS
a. EVALUASI ADMINISTRASI
1). Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap
hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi.
2). Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi
(gugur/tidak gugur), apabila:
a) Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Pengadaan/Seleksi dipenuhi/dilengkapi, meliputi:
(1). Surat penawaran:
(2). Surat kuasa (apabila dikuasakan):
JDIH Kementerian PUPR
38
Catatan: Dalam hal Perseorangan, surat kuasa tidak diberlakukan
(3). Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila bermitra);
Catatan: Dalam hal Perseorangan, surat perjanjian KSO tidak diberlakukan
(4). Dokumen penawaran teknis;
(5). Dokumen Penawaran Biaya (khusus untuk Perseorangan); dan
(6). Dokumen Kualifikasi (khusus untuk Perseorangan)
b) keabsahan/kebenaran dokumen administrasi, meliputi:
(1). surat penawaran memenuhi ketentuan apabila:
(a). Ditandatangani oleh :
i Direktur utama/pimpinan perusahaan;
ii Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau
perubahannya;
iii Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen
otentik; atau
iv Pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.
Catatan: dalam hal Perseorangan yang menandatangani adalah yang bersangkutan
(b). Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak
kurang dari waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi;
(c). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi; dan
(d). Bertanggal.
(2). Surat kuasa:
(a). Dari direktur utama/pimpinan perusahaan;
(b). Nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya.
(c). Dalam hal kemitraan, surat kuasa ditandatangani oleh anggota kemitraan yang diwakili menurut perjanjian kerjasama.
Catatan: Dalam hal Perseorangan, surat kuasa tidak diberlakukan
3). Dalam hal Seleksi Umum, untuk menghindari kesalahan-kesalahan kecil yang dapat menggugurkan penawaran, maka syarat-syarat lainnya yang diperlukan agar diminta dan dievaluasi
pada saat prakualifikasi dan tidak perlu dilampirkan pada dokumen penawaran.
4). Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, sepanjang tidak mengubah substansi penawaran.
5). Untuk dokumentasi Pokja ULP, dokumen asli yang mengakibatkan gugurnya penawaran disimpan oleh Pokja ULP.
6). Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan
dengan evaluasi teknis.
JDIH Kementerian PUPR
39
7). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan
evaluasi teknis; dan
8). Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka seleksi dinyatakan gagal.
b. EVALUASI TEKNIS.
1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi.
2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan
nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi, kemudian membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan
ketentuan :
a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah pengalaman
perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi tenaga ahli;
b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing
unsur yang telah ditentukan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi;
c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut :
(1). Pengalaman perusahaan (10 – 20 %)*);
(2). Pendekatan dan metodologi (20 – 40 %)*);
(3). Kualifikasi tenaga ahli (50 – 70 %)*);
Jumlah (100 %);
*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur,
dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Catatan: untuk Perseorangan, yang dievaluasi adalah pengalaman Perseorangan (bukan pengalaman perusahaan)
d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada
pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis, penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli.
4). pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas :
a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan
pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam kak untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek
mendapat tambahan nilai;
c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan,
lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan
(menyebutkan bulan dan tahun);
JDIH Kementerian PUPR
40
d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur
pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugasnya;
e) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja
perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub
unsur yang dinilai, antara lain :
(1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%);
(2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%);
(3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%);
(4). Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah
tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).
5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas :
a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, dengan
sub unsur yang dinilai antara lain :
(1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, penilaian terutama meliputi: pengertian terhadap tujuan
proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam
KAK), dan pengenalan lapangan;
(2). Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi : ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan
yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak
khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan (person-month) tenaga ahli, uraian tugas, jangka waktu
pelaksanaan laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi,
kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang;
(3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain : analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis,
perhitungan teknis, dan laporan-laporan;
(4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK.
b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai lebih.
6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas :
a) Tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan
dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK. Tenaga ahli yang diusulkan hanya untuk satu paket tertentu dalam
periode waktu tertentu/ tidak overlapping.
b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain :
JDIH Kementerian PUPR
41
(1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara
atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan
ijazah;
(2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak
sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai
pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut :
(a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi overlap yang dihitung hanya salah satu,
(b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP
lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila
perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah yang tertulis dalam penawaran,
(c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh
(kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali),
(d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya
dikurangi 1 (satu) bulan,
(e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka
pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total bulannya,
(f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman kerja profesional dibandingkan dengan yang dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria
sebagai berikut:
i lingkup pekerjaan:
sesuai
menunjang/terkait
ii posisi:
sesuai
tidak sesuai
iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja
ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam
LDP.
(g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c), (d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup
pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f),
(h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan
angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli.
JDIH Kementerian PUPR
42
(i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga ahli dicantumkan dalam LDP.
(3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan
keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia;
(4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak diberi nilai;
(5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia (bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan
(familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara
proporsional.
(6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].
c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP.
d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol).
e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai.
7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis
(passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan.
9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi
dinyatakan gagal.
10). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I (Administrasi dan Teknis) yang paling sedikit
memuat:
a) Nama seluruh peserta;
b) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk alasan ketidaklulusan peserta;
c) Nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;
d) ambang batas nilai teknis terdiri dari ambang batas terhadap total nilai teknis dan ambang batas terhadap masing-masing
unsur penilaian;
e) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan Seleksi;
f) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;
g) tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
h) pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat.
Catatan: untuk Perseorangan, tidak ada pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I, Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah semua tahapan evaluasi (evaluasi administrasi, teknis, biaya dan kualifikasi) selesai dilaksanakan.
JDIH Kementerian PUPR
43
11). Ambang batas/lulus (passing grade)
a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam
dokumen seleksi.
b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang
batas/lulus, dinyatakan gugur.
c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis.
c. PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PERINGKAT TEKNIS.
Dalam hal Perseorangan, tidak ada tahapan penetapan dan pengumuman peringkat teknis.
1). Pokja ULP menetapkan urutan peringkat teknis peserta, berdasarkan Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi dan Teknis, untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah).
2). PA menetapkan Peringkat Teknis untuk nilai seleksi di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari Pokja ULP, dengan ketentuan:
a) usulan penetapan urutan peringkat teknis peserta ditembuskan
kepada PPK dan APIP Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi;
b) apabila PA tidak setuju dengan usulan Pokja ULP dengan alasan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka PA secara tertulis memerintahkan evaluasi
ulang atau menyatakan seleksi gagal.
3). Penetapan peringkat teknis disusun sesuai dengan urutannya dan harus memuat :
a) Nama paket pekerjaan dan nilai paket pekerjaan;
b) Nama peserta serta nilai teknis yang diperoleh;
c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis.
4). Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan peringkat
teknis adalah:
a) Dokumen Pengadaan/Seleksi beserta adendum (apabila ada);
b) BAPP;
c) Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I; dan
d) Dokumen Penawaran dari peserta dengan peringkat teknis
terbaik dan peringkat teknis terbaik ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota Pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta.
5). Pokja ULP memberitahukan penetapan peringkat teknis kepada
seluruh peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-
kurangnya memuat:
a) Nama paket pekerjaan;
b) Nama dan alamat peserta;
c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis (kelulusan/
ketidaklulusan disertai penjelasannya);
JDIH Kementerian PUPR
44
e) Nilai teknis; dan
f) Ambang batas nilai teknis (ambang batas total dan setiap unsur
penilaiannya).
6). Undangan pembukaan sampul II (Penawaran Biaya).
a) Pokja ULP menyampaikan undangan kepada peserta dengan peringkat teknis terbaik yang lulus ambang batas nilai teknis untuk menghadiri acara pembukaan Sampul II dengan
ketentuan:
(1). tidak ada sanggahan dari peserta;
(2). sanggahan terbukti tidak benar; atau
(3). masa sanggah dan/atau masa sanggah banding berakhir.
b) Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu
pembukaan Sampul II.
Catatan: untuk Perseorangan, tidak ada tahapan undangan pembukaan Sampul II
d. EVALUASI PENAWARAN BIAYA (SAMPUL II)
1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran
biaya, dengan ketentuan:
a) Untuk kontrak Harga Satuan:
(1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
(2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain,
dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong;
b) Untuk kontrak Lump Sum:
(1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai
dalam tulisan huruf;
(2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah
nilai dalam tulisan angka; atau
(3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, penawaran dinyatakan gugur.
3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran tidak menggugurkan penawaran sebelum dilakukan negosiasi
biaya.
4). Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap:
a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
b) Kewajaran penugasan tenaga ahli (man-month) sesuai penawaran teknis;
c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month);
JDIH Kementerian PUPR
45
d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).
5). Pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul II.
a) Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Evaluasi Sampul II yang sekurang-kurangnya memuat :
(1). nama dan alamat peserta;
(2). kelengkapan isi Sampul II;
(3). besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
(4). kesimpulan tentang kewajaran :
(a). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
(b). penugasan tenaga ahli;
(c). penugasan tenaga pendukung; dan
(d). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).
(5). tanggal dibuatnya Berita Acara;
(6). keterangan lain yang dianggap perlu;
b) Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul II dilampiri Dokumen Penawaran Biaya.
Catatan: untuk Perseorangan, tidak ada pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul II, Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah semua tahapan
evaluasi (evaluasi administrasi, teknis, biaya dan kualifikasi) selesai dilaksanakan.
e. EVALUASI KUALIFIKASI.
Khusus untuk jasa konsultansi Perseorangan dilakukan evaluasi
kualifikasi.
1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang
batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik dan telah dilakukan evaluasi biaya.
2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur.
3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila:
a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang mengikuti Seleksi;
b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan;
c) tidak masuk dalam daftar hitam;
d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT tahunan PPh);
e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak;
f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang
disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;
g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila
dipersyaratkan);
JDIH Kementerian PUPR
46
h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir.
4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan
kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing dikecualikan dari ketentuan huruf d).
5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka
dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.
6). Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah
merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat dilengkapi.
7). Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal.
f. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI.
Khusus untuk jasa konsultansi Perseorangan, pembuktian kualifikasi
terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.
1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen
asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan meminta rekamannya.
2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada
penerbit dokumen, apabila diperlukan.
3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data,
peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam.
4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal.
5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani Berita Acara Pembuktian Kualifikasi.
6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi
Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang memuat:
a) nama seluruh peserta;
b) nama seluruh peserta;
c) hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk
alasan ketidaklulusan peserta;
d) nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;
e) ambang batas nilai teknis;
f) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi untuk peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik;
g) kesimpulan tentang kewajaran biaya terkoreksi untuk peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik;
h) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi;
i) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
j) tanggal dibuatnya Berita Acara;
k) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai
pelaksanaan Seleksi;
JDIH Kementerian PUPR
47
l) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat.
3. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA
A. EVALUASI ADMINISTRASI DAN TEKNIS (SAMPUL I)
a. EVALUASI ADMINISTRASI.
1). Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap
hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi.
2). Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi (gugur/tidak gugur), apabila :
a) Syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Seleksi dipenuhi/dilengkapi, meliputi:
(1). Surat penawaran:
(2). Surat kuasa (apabila dikuasakan):
(3). Surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila
bermitra);
(4). Dokumen penawaran teknis; dan
(5). RK3K (apabila disyaratkan).
b) Keabsahan/kebenaran dokumen administrasi, meliputi:
(1). surat penawaran memenuhi ketentuan apabila:
(a). Ditandatangani oleh :
i Direktur utama/pimpinan perusahaan;
ii Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau
perubahannya;
iii Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen
otentik; atau
iv Pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.
(b). Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu yang ditetapkan dalam Dokumen
Seleksi;
(c). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam
Dokumen Seleksi; dan
(d). Bertanggal.
(2). Surat kuasa:
(a). Dari direktur utama/pimpinan perusahaan;
(b). Nama penerima kuasanya tercantum dalam akte
pendirian atau perubahannya.
(c). Dalam hal kemitraan, surat kuasa ditandatangani oleh anggota kemitraan yang diwakili menurut perjanjian
kerjasama.
3). Untuk menghindari kesalahan-kesalahan kecil yang dapat
menggugurkan penawaran, maka syarat-syarat lainnya yang diperlukan agar diminta dan dievaluasi pada saat prakualifikasi dan tidak perlu dilampirkan pada dokumen penawaran.
JDIH Kementerian PUPR
48
4). Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, sepanjang tidak mengubah substansi
penawaran.
5). Untuk dokumentasi Pokja ULP, dokumen asli yang mengakibatkan
gugurnya penawaran disimpan oleh Pokja ULP.
6). Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi teknis.
7). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan
8). Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka seleksi dinyatakan gagal.
b. EVALUASI TEKNIS.
1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi.
2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Dokumen Seleksi.
3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Seleksi, kemudian membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan ketentuan :
a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah pengalaman perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi
tenaga ahli;
b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing unsur yang telah ditentukan dalam dokumen pemilihan;
c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut :
(1). Pengalaman perusahaan (10 – 20 %)*);
(2). Pendekatan dan metodologi (20 – 40 %)*);
(3). Kualifikasi tenaga ahli (50 – 70 %)*);
Jumlah (100 %);
*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen Seleksi.
Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur,
dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi, sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis,
penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli.
4). Pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas :
a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan
pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam KAK untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek mendapat tambahan nilai;
c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan
mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan,
JDIH Kementerian PUPR
49
lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan
(menyebutkan bulan dan tahun);
d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang
sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugasnya;
f) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja
perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan
menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub unsur yang dinilai, antara lain :
(1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%);
(2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%);
(3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%);
(4). Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).
5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas :
a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, sub unsur
yang dinilai antara lain :
(1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK,
penilaian terutama meliputi : pengertian terhadap tujuan proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam
KAK), dan pengenalan lapangan;
(2). Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi: ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang
diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja,
apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan (person-month) tenaga ahli, uraian tugas termasuk
pemahaman mengenai RK3K, jangka waktu pelaksanaan laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta
jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang;
(3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain : analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis,
perhitungan teknis, dan laporan-laporan;
(4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK.
b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai
lebih.
6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas :
a) Tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan
dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK;
JDIH Kementerian PUPR
50
b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain :
(1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah;
(2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan
dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team
leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan
pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut :
(a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi tumpang tindih (overlap) yang dihitung hanya salah
satu,
(b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP
lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan
dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah yang tertulis dalam penawaran,
(c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh
(kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali),
(d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya
dikurangi 1 (satu) bulan,
(e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka
pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total bulannya,
(f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman kerja profesional dibandingkan dengan yang dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria
sebagai berikut:
i lingkup pekerjaan:
sesuai
menunjang/terkait
ii posisi:
sesuai
tidak sesuai
iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja
ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam
LDP.
(g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c), (d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup
pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f),
JDIH Kementerian PUPR
51
(h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu
pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli.
(i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga
ahli dicantumkan dalam LDP.
(3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan
keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia;
(4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak
diberi nilai;
(5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia (bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan
(familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami
aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara proporsional.
(6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].
c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan yang tercantum dalam LDP.
d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol).
e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai.
7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis (passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan.
9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi
dinyatakan gagal.
10). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil
Evaluasi Sampul I (Administrasi dan Teknis) yang paling sedikit memuat:
a) Nama seluruh peserta;
b) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk alasan ketidaklulusan peserta;
c) Nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;
d) ambang batas nilai teknis terdiri dari ambang batas terhadap total nilai teknis dan ambang batas terhadap masing-masing
unsur penilaian;
e) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan Seleksi;
f) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;
g) tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
h) pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat.
JDIH Kementerian PUPR
52
11). Ambang batas/lulus (passing grade)
a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam
dokumen seleksi.
b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang
batas/lulus, dinyatakan gugur.
c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis.
c. PENETAPAN DAN PENGUMUMAN PERINGKAT TEKNIS.
1). Pokja ULP menetapkan urutan peringkat teknis peserta, berdasarkan Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi dan Teknis,
2). Penetapan peringkat teknis disusun sesuai dengan urutannya dan
harus memuat :
a) Nama paket pekerjaan dan nilai paket pekerjaan;
b) Nama peserta serta nilai teknis yang diperoleh;
c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis.
3). Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan peringkat teknis adalah:
a) Dokumen Pemilihan beserta adendum (apabila ada);
b) BAPP;
c) Berita Acara Hasil Evaluasi Sampul I; dan
d) Dokumen Penawaran dari peserta dengan peringkat teknis terbaik dan peringkat teknis terbaik ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota Pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta.
4). Pokja ULP memberitahukan penetapan peringkat teknis kepada seluruh peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel
papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-kurangnya memuat:
a) Nama paket pekerjaan;
b) Nama dan alamat peserta;
c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d) Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis (kelulusan/
ketidaklulusan disertai penjelasannya);
e) Nilai teknis; dan
f) Ambang batas nilai teknis (ambang batas total dan setiap unsur penilaiannya).
5). Undangan pembukaan sampul II (Penawaran Biaya).
a) Pokja ULP menyampaikan undangan kepada peserta yang lulus evaluasi teknis untuk menghadiri acara pembukaan Dokumen
Sampul II segera setelah pengumuman peringkat teknis diumumkan:
b) Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu
pembukaan Sampul II.
6). Tidak ada masa sanggah dalam peringkat teknis.
JDIH Kementerian PUPR
53
B. EVALUASI PENAWARAN BIAYA (SAMPUL II).
1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi.
2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran
biaya, dengan ketentuan:
a) Dalam hal kontrak Harga Satuan:
(1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
(2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain,
dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong;
b) Dalam hal kontrak Lump Sum:
(1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai
dalam tulisan huruf;
(2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah
nilai dalam tulisan angka; atau
(3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, penawaran dinyatakan gugur.
3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran mengugurkan penawaran.
4). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi HPS tidak menggugurkan penawaran sepanjang penawaran biaya tersebut masih dibawah atau sama dengan pagu anggaran. Jika nilai total
HPS sama dengan nilai pagu anggaran maka nilai total HPS tersebut dijadikan patokan untuk menggugurkan penawaran biaya terkoreksi apabila melebihi nilai total HPS.
5). Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap:
a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
b) Kewajaran penugasan tenaga ahli (man-month) sesuai
penawaran teknis;
c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month);
d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).
6). Pokja ULP melakukan perhitungan kombinasi teknis dan biaya, dengan ketentuan sebagai berikut:
a) menghitung nilai kombinasi antara nilai penawaran teknis dan
nilai penawaran biaya terkoreksi dengan cara perhitungan sebagai berikut:
NILAI AKHIR = {Nilai/skor Penawaran Teknis x Bobot Penawaran Teknis} + {Nilai/skor Penawaran Biaya Terkoreksi x Bobot Penawaran Biaya}.
catatan:
pembobotan nilai/skor teknis dan biaya sesuai dengan
ketentuan Dokumen Seleksi. Pada saat menyusun Dokumen
JDIH Kementerian PUPR
54
Seleksi, acuan yang digunakan untuk pembobotan sesuai dengan rentang sebagai berikut:
- bobot penawaran teknis antara 0,60 sampai 0,80;
- bobot penawaran biaya antara 0,20 sampai 0,40.
b) nilai penawaran biaya terendah diberikan nilai/skor tertinggi, sementara itu untuk nilai penawaran biaya yang lain secara
proporsional. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
NBt = (PBt / PBt) x 100
NBn = (PBt / PBn) x 100
dimana :
NBt = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya terendah;
NBn = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya yang di atasnya;
PBt = penawaran biaya terendah;
PBn = penawaran biaya di atasnya.
7). Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih peserta mendapatkan nilai gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya yang sama,
maka penentuan peringkat peserta didasarkan pada perolehan nilai teknis yang lebih tinggi, dan hal ini dicatat dalam Berita Acara.
8). Pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya.
Catatan: untuk Seleksi Sederhana, tidak ada pembuatan Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya, Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah evaluasi kualifikasi selesai dilaksanakan.
9). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan
Biaya yang sekurang-kurangnya memuat :
a) nama dan alamat peserta;
b) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
c) nilai/skor penawaran:
(1). teknis; dan
(2). biaya
d) nilai/skor gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya;
e) kesimpulan tentang kewajaran:
(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
(2). penugasan tenaga ahli;
(3). penugasan tenaga pendukung; dan
(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).
f) keterangan lain yang dianggap perlu;
g) tanggal pembuatan berita acara;
h) tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil peserta.
10). Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan
Kombinasi Teknis dan Biaya dilampiri Dokumen Penawaran Biaya.
JDIH Kementerian PUPR
55
d. EVALUASI KUALIFIKASI.
Khusus untuk Seleksi Sederhana dilakukan evaluasi kualifikasi.
1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dan telah dilakukan evaluasi biaya.
2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur.
3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila:
a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang
mengikuti Seleksi;
b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan;
c) tidak masuk dalam daftar hitam;
d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun terakhir (SPT tahunan PPh);
e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak;
f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;
g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila dipersyaratkan);
h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub
bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing dikecualikan dari ketentuan huruf d).
5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.
6). Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat
dilengkapi.
7). Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal.
e. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI.
Khusus untuk jasa konsultansi Seleksi Sederhana, pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi
dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.
1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan meminta rekamannya.
2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.
3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data, peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam.
4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi,
Seleksi dinyatakan gagal.
JDIH Kementerian PUPR
56
5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani Berita Acara Pembuktian Kualifikasi.
6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang
memuat:
a) nama dan alamat peserta;
b) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
c) nilai/skor penawaran:
(1). teknis; dan
(2). biaya
d) nilai/skor gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya;
e) kesimpulan tentang kewajaran:
(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
(2). penugasan tenaga ahli;
(3). penugasan tenaga pendukung; dan
(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).
f) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi;
g) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
h) tanggal dibuatnya Berita Acara;
i) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai
pelaksanaan Seleksi;
j) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat.
4. METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN
a. EVALUASI ADMINISTRASI.
Evaluasi administrasi untuk metode evaluasi pagu anggaran mengikuti
ketentuan evaluasi administrasi pada metode evaluasi kualitas dan biaya.
b. EVALUASI TEKNIS.
1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi.
2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Dokumen Seleksi.
3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi, kemudian membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan
ketentuan :
a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah : pengalaman perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi
tenaga ahli;
b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing
unsur yang telah ditentukan dalam dokumen pemilihan;
c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut :
(1). Pengalaman perusahaan (10 – 20 %)*);
JDIH Kementerian PUPR
57
(2). Pendekatan dan metodologi (20 – 40 %)*);
(3). Kualifikasi tenaga ahli (50 – 70 %)*);
Jumlah (100 %);
*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen Seleksi.
Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi,
sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis, penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli.
4). Pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas :
a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam
KAK untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek
mendapat tambahan nilai;
c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan,
lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan (menyebutkan bulan dan tahun);
d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur
pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya;
e) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh)
tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub
unsur yang dinilai, antara lain :
(1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%);
(2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%);
(3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%);
(4). Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah
tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).
5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas :
a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa
layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, sub unsur yang dinilai antara lain :
(1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, penilaian terutama meliputi : pengertian terhadap tujuan
proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam KAK), dan pengenalan lapangan;
(2). Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi : ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan
yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan
JDIH Kementerian PUPR
58
KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak
khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan (person-month) tenaga ahli, uraian tugas termasuk
pemahaman mengenai RK3K, jangka waktu pelaksanaan laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal
pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang;
(3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain :
analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis, perhitungan teknis, dan laporan-laporan;
(4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK.
b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan
kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai lebih.
6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas :
a) tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta
jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK Seorang tenaga ahli yang diusulkan hanya untuk satu paket tertentu dalam periode waktu yang sama.
b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain :
(1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan
ijazah;
(2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak
sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team
leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut :
(a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi tumpang tindih (overlap) yang dihitung hanya salah
satu,
(b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP
lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan
dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah yang tertulis dalam penawaran,
(c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh
(kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali),
(d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya dikurangi 1 (satu) bulan,
JDIH Kementerian PUPR
59
(e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka
pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total bulannya,
(f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman kerja profesional dibandingkan dengan yang dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria
sebagai berikut:
i lingkup pekerjaan:
sesuai
menunjang/terkait
ii posisi:
sesuai
tidak sesuai
iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja
ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam
LDP.
(g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c), (d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup
pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f),
(h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu
pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli.
(i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga
ahli dicantumkan dalam LDP.
(3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan
keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia;
(4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak
diberi nilai;
(5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia (bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan
(familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami
aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara proporsional.
(6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].
c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan yang tercantum dalam LDP.
d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol).
e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai.
7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis
(passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
JDIH Kementerian PUPR
60
8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan.
9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi dinyatakan gagal.
10). Ambang batas/lulus (passing grade)
a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam dokumen seleksi.
b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang batas/lulus, dinyatakan gugur.
c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis.
c. EVALUASI PENAWARAN BIAYA.
1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi.
2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran biaya, dengan ketentuan:
a) Untuk kontrak Harga Satuan:
(1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
(2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan
kosong;
b) Untuk kontrak Lump Sum:
(1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya
antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf;
(2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan angka; atau
(3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, penawaran dinyatakan gugur.
3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran
mengugurkan penawaran.
4). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi HPS tidak
menggugurkan penawaran sepanjang penawaran biaya tersebut masih dibawah atau sama dengan pagu anggaran. Jika nilai total HPS sama dengan nilai pagu anggaran maka nilai total HPS
tersebut dijadikan patokan untuk menggugurkan penawaran biaya terkoreksi apabila melebihi nilai total HPS.
5). Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap:
a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil
(remuneration);
b) Kewajaran penugasan tenaga ahli (man-month) sesuai
penawaran teknis;
c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month);
JDIH Kementerian PUPR
61
d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).
6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, dan Biaya yang paling kurang memuat:
a) nama paket pekerjaan dan pagu anggaran
b) nama dan alamat peserta;
c) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
d) hasil evaluasi administrasi;
e) nilai hasil evaluasi teknis;
f) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade);
g) kesimpulan tentang kewajaran:
(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
(2). penugasan tenaga ahli;
(3). penugasan tenaga pendukung; dan
(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).
h) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;
i) tanggal dibuatnya Berita Acara;
j) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan Seleksi;
k) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran
yang memenuhi syarat.
Catatan: untuk Seleksi Sederhana, tidak ada pembuatan Berita Acara Administrasi, Teknis, dan Biaya. Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah evaluasi kualifikasi selesai dilaksanakan.
d. EVALUASI KUALIFIKASI.
Khusus untuk Seleksi Sederhana dilakukan evaluasi kualifikasi.
1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dan telah dilakukan evaluasi biaya.
2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur.
3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila:
a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang
mengikuti Seleksi;
b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan;
c) tidak masuk dalam daftar hitam;
d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun terakhir (SPT tahunan PPh);
e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak;
f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;
JDIH Kementerian PUPR
62
g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila
dipersyaratkan);
h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub
bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan
kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing dikecualikan dari ketentuan huruf d).
5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka
dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.
6). Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat dilengkapi.
7). Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal.
e. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI.
Khusus untuk jasa konsultansi Seleksi Sederhana, pembuktian
kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi
dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.
1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen
asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan meminta rekamannya.
2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.
3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data,
peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam.
4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal.
5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani Berita Acara Pembuktian Kualifikasi.
6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang memuat:
a) nama paket pekerjaan dan pagu anggaran
b) nama dan alamat peserta;
c) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
d) hasil evaluasi administrasi;
e) nilai hasil evaluasi teknis;
f) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade);
g) kesimpulan tentang kewajaran:
(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
(2). penugasan tenaga ahli;
(3). penugasan tenaga pendukung; dan
(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).
h) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi;
JDIH Kementerian PUPR
63
i) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;
j) tanggal dibuatnya Berita Acara;
k) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai
pelaksanaan Seleksi;
l) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat.
5. METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH
Tidak ada tahapan penetapan dan pengumuman peringkat teknis pada
metode evaluasi biaya terendah.
a. EVALUASI ADMINISTRASI.
Evaluasi administrasi untuk metode evaluasi biaya terendah mengikuti
ketentuan evaluasi administrasi pada metode evaluasi kualitas dan biaya.
b. EVALUASI TEKNIS.
1). Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi.
2). Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi.
3). Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan
nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang telah ditetapkan dalam Dokumen Seleksi, kemudian
membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan ketentuan :
a) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah pengalaman
perusahaan, pendekatan dan metodologi, serta kualifikasi tenaga ahli;
b) Penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing
unsur yang telah ditentukan dalam dokumen pemilihan;
c) Acuan yang digunakan untuk pembobotan sebagai berikut :
(1). Pengalaman perusahaan (10 – 20 %)*);
(2). Pendekatan dan metodologi (20 – 40 %)*);
(3). Kualifikasi tenaga ahli (50 – 70 %)*);
Jumlah (100 %);
*) bobot masing-masing unsur sebagaimana yang telah ditetapkan pada kriteria evaluasi dalam Dokumen Seleksi.
Penetapan bobot yang digunakan untuk masing-masing unsur, dalam rentang tersebut di atas didasarkan pada jenis pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
d) Untuk jasa studi analisis perlu diberikan penekanan kepada pengalaman perusahaan dan pendekatan metodologi,
sedangkan untuk jasa supervisi dan perencanaan teknis, penekanan lebih diberikan kepada kualifikasi tenaga ahli.
4). Pengalaman perusahaan, evaluasi dilakukan atas:
JDIH Kementerian PUPR
64
a) Pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam
KAK untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b) Pengalaman kerja di indonesia dan/atau di lokasi proyek
mendapat tambahan nilai;
c) Pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan mencantumkan informasi : nama pekerjaan yang dilaksanakan,
lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan (menyebutkan bulan dan tahun);
d) Penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur
pengalamanjuga dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya;
e) Pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja
perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir dan dapat diklarifikasi kebenarannya dengan menghubungi penerbit referensi/PPK/pemilik pekerjaan. Sub
unsur yang dinilai, antara lain :
(1). Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (bobot 4-10%);
(2). Pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan (bobot 2-5%);
(3). Pengalaman manajerial dan fasilitas utama (bobot 2-5%);
(4). Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah
tenaga ahli tetap (bobot 2-5%).
5). Pendekatan dan metodologi, evaluasi dilakukan atas :
a) Pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa
layanan yang diminta dalam kak, pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja, sub unsur yang dinilai antara lain :
(1). Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK, penilaian terutama meliputi : pengertian terhadap tujuan
proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam KAK), dan pengenalan lapangan;
(2). Kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi: ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan yang
diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja, apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap kak
khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan (person-month) tenaga ahli, uraian tugas termasuk pemahaman mengenai RK3K, jangka waktu pelaksanaan
laporan-laporan yang disyaratkan, jenis keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan, program kerja, jadwal
pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan fasilitas penunjang;
(3). Hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain :
analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis, perhitungan teknis, dan laporan-laporan;
(4). Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK.
JDIH Kementerian PUPR
65
b) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK diberikan nilai
lebih.
6). Kualifikasi tenaga ahli, penilaian dilakukan atas :
a) Tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK;
b) Sub unsur yang dinilai pada tenaga ahli, antara lain :
(1). Tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara
atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan
ijazah;
(2). pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan dalam KAK, didukung dengan referensi/kontrak
sebelumnya. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team
leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai pemimpin/ wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut :
(a). tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi overlap yang dihitung hanya salah satu,
(b). apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja ULP
lebih kecil dari yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah perhitungan Pokja ULP. Apabila
perhitungan Pokja ULP lebih besar dibandingkan dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil adalah yang tertulis dalam penawaran,
(c). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh
(kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali),
(d). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya
dikurangi 1 (satu) bulan,
(e). apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total bulannya,
(f). kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman kerja profesional dibandingkan dengan yang dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria
sebagai berikut:
i lingkup pekerjaan:
sesuai
menunjang/terkait
ii posisi:
sesuai
tidak sesuai
JDIH Kementerian PUPR
66
iii nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP.
(g). bulan kerja profesional yang didapatkan dari butir (c), (d), dan (e) dikalikan dengan nilai kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari butir (f),
(h). total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli.
(i). Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional tenaga ahli dicantumkan dalam LDP.
(3). Sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang mengeluarkan, sesuai dengan keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK, seperti
sertifikat ahli arsitek yang dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia;
(4). apabila sertifikat keahlian/profesi dipersyaratkan, tenaga ahli yang tidak memiliki sertifikat keahlian/profesi, tidak diberi nilai;
(5). Lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia (bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi
(custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai secara
proporsional.
(6). [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].
c) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP.
d) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK diberi nilai 0 (nol).
e) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang
dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai.
7). Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas total nilai teknis
(passing grade) dan ambang batas masing-masing unsur penilaian yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi.
8). Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi
teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan.
9). Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi
dinyatakan gagal.
10). Ambang batas/lulus (passing grade)
a) Nilai ambang batas/lulus ditetapkan oleh Pokja ULP dalam
dokumen seleksi.
b) Bagi penyedia jasa yang nilainya di bawah nilai ambang
batas/lulus, dinyatakan gugur.
c) Bagi penyedia jasa yang nilainya sama atau di atas nilai ambang batas/lulus, dimasukkan dalam peringkat teknis.
c. EVALUASI PENAWARAN BIAYA.
1). Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran biaya dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Seleksi.
JDIH Kementerian PUPR
67
2). Pokja ULP melakukan Koreksi Aritmatik terhadap penawaran biaya, dengan ketentuan:
a) Untuk kontrak Harga Satuan:
(1). Kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan, harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
(2). Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan
kosong;
b) Untuk kontrak Lump Sum:
(1). apabila ada perbedaan penulisan nilai penawaran biaya antara angka dan huruf, nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf;
(2). apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan dalam huruf tidak jelas, nilai yang diakui adalah
nilai dalam tulisan angka; atau
(3). apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, penawaran dinyatakan gugur.
3). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran mengugurkan penawaran.
4). Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi HPS tidak
menggugurkan penawaran sepanjang penawaran biaya tersebut masih dibawah atau sama dengan pagu anggaran. Jika nilai total
HPS sama dengan nilai pagu anggaran maka nilai total HPS tersebut dijadikan patokan untuk menggugurkan penawaran biaya terkoreksi apabila melebihi nilai total HPS.
5). Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi penawaran biaya dilakukan terhadap:
a) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil
(remuneration);
b) Kewajaran penugasan tenaga ahli (man-month) sesuai
penawaran teknis;
c) Kewajaran penugasan tenaga pendukung (man-month);
d) Kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).
6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya yang sekurang-kurangnya memuat:
a) Tanggal berita acara;
b) nama dan alamat seluruh peserta;
c) hasil evaluasi penawaran administrasi;
d) nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;
e) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
f) kesimpulan tentang kewajaran:
(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
(2). penugasan tenaga ahli;
(3). penugasan tenaga pendukung; dan
JDIH Kementerian PUPR
68
(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).
g) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;
h) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade);
i) pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran
yang memenuhi syarat.
Catatan: untuk Seleksi Sederhana, tidak ada pembuatan Berita Acara Administrasi, Teknis, dan Biaya. Berita Acara akan dibuat dan ditandatangani setelah evaluasi kualifikasi selesai dilaksanakan.
d. EVALUASI KUALIFIKASI.
Khusus untuk Seleksi Sederhana dilakukan evaluasi kualifikasi.
1). Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang batas nilai teknis dan telah dilakukan evaluasi biaya.
2). Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur.
3). Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi, apabila:
a) formulir isian kualifikasi ditandatangani oleh peserta yang mengikuti Seleksi;
b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa peserta yang bersangkutan tidak dalam pengawasan pengadilan;
c) tidak masuk dalam daftar hitam;
d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT tahunan PPh);
e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir,
baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak;
f) memiliki kualifikasi pendidikan minimal sama dengan yang
disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;
g) memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan (apabila
dipersyaratkan);
h) menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan dengan sub
bidang yang sesuai/sejenis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
4). dengan tetap mengedepankan prinsip–prinsip pengadaan dan
kaidah bisnis yang baik, persyaratan bagi Penyedia Jasa asing dikecualikan dari ketentuan huruf d).
5). Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara tertulis, namun tidak boleh mengubah substansi formulir isian kualifikasi.
6). Penilaian kualifikasi dalam proses pascakualifikasi sudah merupakan ajang kompetisi, data yang kurang tidak dapat dilengkapi.
7). Apabila tidak ada yang lulus penilaian kualifikasi, Seleksi dinyatakan gagal.
JDIH Kementerian PUPR
69
e. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI.
Khusus untuk jasa konsultansi Seleksi Sederhana, pembuktian
kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi
dilakukan setelah evaluasi kualifikasi.
1). Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan meminta rekamannya.
2). Pokja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.
3). Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data,
peserta tersebut digugurkan dan dimasukkan dalam Daftar Hitam.
4). Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi,
Seleksi dinyatakan gagal.
5). Pokja ULP membuat dan bersama wakil peserta menandatangani Berita Acara Pembuktian Kualifikasi.
6). Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, Biaya, dan Kualifikasi yang paling kurang
memuat:
a) nama paket pekerjaan dan HPS
b) nama dan alamat peserta;
c) besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
d) hasil evaluasi administrasi;
e) nilai hasil evaluasi teknis;
f) Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade);
g) kesimpulan tentang kewajaran:
(1). biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
(2). penugasan tenaga ahli;
(3). penugasan tenaga pendukung; dan
(4). biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).
h) hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi;
i) jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
j) tanggal dibuatnya Berita Acara;
k) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai
pelaksanaan Seleksi;
l) pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat.
I. PENETAPAN PEMENANG SELEKSI
1. METODE EVALUASI KUALITAS
Dalam hal peserta jasa konsultans dari badan usaha (prakualifikasi),
maka tidak ada tahapan penetapan pemenang seleksi tetapi terdapat tahapan penetapan peringkat teknis.
a. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang Seleksi berdasarkan
Berita Acara Hasil Evaluasi, untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
JDIH Kementerian PUPR
70
b. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan:
1). usulan penetapan urutan penetapan pemenang peserta ditembuskan kepada PPK dan APIP Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah/Institusi;
2). apabila Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis
memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.
c. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan
harus memuat:
1). nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
2). nama dan alamat peserta serta nilai teknis yang diperoleh;
3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4). besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi untuk peserta yang
lulus ambang batas nilai teknis dengan peringkat teknis terbaik; dan
5). hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, dan biaya.
d. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang adalah:
1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada);
2). BAPP;
3). Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis, Biaya, dan
Kualifikasi; dan
4). Dokumen Penawaran dari peserta dengan peringkat teknis terbaik dan peringkat teknis terbaik ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf
anggota Pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta.
e. Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang dan mengakibatkan surat penawaran habis masa berlakunya, dilakukan
konfirmasi kepada peserta untuk memperpanjang surat penawaran. Calon pemenang yang tidak bersedia memperpanjang surat penawaran
dapat mengundurkan diri tanpa dikenakan sanksi.
2. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA
a. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang Seleksi yang memperoleh nilai kombinasi penawaran teknis dan penawaran biaya
yang terbesar/tertinggi berdasarkan Berita Acara Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
b. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan
dari ULP, dengan ketentuan:
1). usulan penetapan urutan penetapan pemenang peserta
ditembuskan kepada PPK dan APIP Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah/Institusi;
2). apabila Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan
Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis
memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.
JDIH Kementerian PUPR
71
c. Penetapan pemenang seleksi terdiri dari 1 (satu) pemenang dan paling banyak 2 (dua) pemenang cadangan yaitu peserta lain yang
mendapatkan nilai kombinasi tertinggi berikutnya.
d. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan
harus memuat:
1). nama paket pekerjaan dan nilai paket pekerjaan;
2). nama dan alamat peserta;
3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4). penawaran biaya setelah dikoreksi aritmatik; dan
5). nilai gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya.
e. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang adalah:
1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada);
2). BAPP;
3). Berita Acara Evaluasi Penawaran Biaya dan Perhitungan
Kombinasi Teknis dan Biaya; dan
4). Dokumen Penawaran dari peserta dengan nilai kombinasi
terbesar/tertinggi dan nilai kombinasi terbesar/tertinggi ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua) wakil peserta.
3. METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN
a. Pokja ULP menetapkan pemenang seleksi yang memiliki nilai teknis paling tinggi diantara peserta yang memiliki nilai teknis di atas ambang
batas nilai teknis (passing grade) dan penawaran biaya terkoreksinya sama dengan atau lebih kecil dari nilai pagu anggaran untuk nilai
sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
b. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan:
1). usulan penetapan urutan penetapan pemenang peserta
ditembuskan kepada PPK dan APIP K/L/D/I;
2). apabila Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan
Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.
c. Penetapan pemenang seleksi terdiri dari 1 (satu) pemenang dan paling banyak 2 (dua) pemenang cadangan.
d. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan harus memuat:
1). Nama paket pekerjaan;
2). Nama dan alamat peserta;
3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4). Nilai teknis;
5). penawaran biaya setelah dikoreksi aritmatik;
6). Ambang batas nilai teknis; dan
7). Pagu anggaran dan HPS
e. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang adalah:
JDIH Kementerian PUPR
72
1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada);
2). BAPP;
3). Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya; dan
4). Dokumen Penawaran dari peserta dengan nilai teknis tertinggi, dan
nilai teknis tertinggi ke 2 dan ke 3 yang penawaran biaya terkoreksinya sama dengan atau lebih kecil dari nilai pagu anggaran dan telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua) wakil
peserta.
4. METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH
a. Pokja ULP menetapkan pemenang seleksi yang nilai teknisnya di atas Ambang Batas Nilai Teknis (Passing Grade) dan penawaran biaya
terkoreksinya paling rendah berdasarkan Berita Acara Evaluasi Administrasi, Teknis, dan Biaya untuk nilai sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
b. Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai seleksi di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari ULP, dengan ketentuan:
1). usulan penetapan urutan penetapan pemenang peserta
ditembuskan kepada PPK dan APIP K/L/D/I;
2). apabila Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi tidak setuju dengan usulan ULP, maka Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi secara tertulis memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.
c. Penetapan pemenang seleksi terdiri dari 1 (satu) pemenang dan paling banyak 2 (dua) pemenang cadangan.
d. Penetapan pemenang seleksi disusun sesuai dengan urutannya dan
harus memuat:
1). Nama paket pekerjaan;
2). Nama dan alamat peserta;
3). Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4). Nilai teknis;
5). penawaran biaya setelah dikoreksi aritmatik;
6). Ambang batas nilai teknis; dan
7). Pagu anggaran dan HPS
e. Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang adalah:
1). Dokumen Seleksi beserta adendum (apabila ada);
2). BAPP;
3). Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya; dan
4). Dokumen Penawaran dari peserta dengan nilai penawaran biaya terkoreksi terendah dan nilai penawaran biaya terkoreksi terendah ke 2 dan ke 3 yang telah diparaf anggota pokja ULP dan 2 (dua)
wakil peserta.
JDIH Kementerian PUPR
73
J. PENGUMUMAN PEMENANG SELEKSI
1. METODE EVALUASI KUALITAS
Dalam hal jasa konsultansi badan usaha, tidak ada tahapan
pengumuman pemenang seleksi.
Pokja ULP memberitahukan penetapan pemenang kepada seluruh peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-kurangnya
memuat:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama, NPWP dan alamat Penyedia serta biaya penawaran atau biaya penawaran terkoreksi; dan
c. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, biaya dan evaluasi
kualifikasi untuk peserta yang dievaluasi.
2. METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA, BIAYA TERENDAH, DAN
PAGU ANGGARAN
Pokja ULP memberitahukan penetapan pemenang kepada seluruh
peserta, serta diumumkan di website LPSE dan ditempel papan pengumuman resmi untuk masyarakat, yang sekurang-kurangnya memuat:
a. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b. nama, NPWP dan alamat Penyedia serta biaya penawaran atau biaya
penawaran terkoreksi; dan
c. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, dan biaya untuk peserta yang dievaluasi.
K. SANGGAHAN
1. Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis atas penetapan pemenang kepada Pokja ULP, disertai bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan kepada PA/KPA, PPK, dan
APIP Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi yang bersangkutan, dengan ketentuan:
a. Dalam hal Seleksi Umum, paling lambat 5 (lima) hari kalender kerja
setelah pengumuman pemenang; atau
b. Dalam hal Seleksi Sederhana, paling lambat 3 (tiga) hari kalender kerja
setelah pengumuman pemenang.
Catatan: dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode kualitas, sanggahan dilakukan terhadap penetapan peringkat teknis.
2. Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan peserta lain.
3. Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama dengan peserta lain apabila terjadi penyimpangan prosedur meliputi:
a. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya dan
yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Seleksi;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat; dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.
JDIH Kementerian PUPR
74
4. Pokja ULP wajib memberikan jawaban tertulis atas semua sanggahan, dengan ketentuan:
a. Dalam hal Seleksi Umum, paling lambat 5 (lima) hari kalender setelah menerima surat sanggahan; atau
b. Dalam hal Seleksi Sederhana, paling lambat 3 (tiga) hari kalender setelah menerima surat sanggahan.
5. Apabila sanggahan dinyatakan benar, Pokja ULP menyatakan Seleksi
gagal.
6. Sanggahan yang diajukan bukan dari peserta atau tidak ditandatangani sebagaimana dimaksud pada angka 2 atau disampaikan kepada PA/KPA,
PPK atau disampaikan dan diterima diluar masa sanggahan, dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti serta tidak
menghentikan proses seleksi.
7. Peserta dapat menyampaikan sanggahan terhadap seleksi gagal yang disebabkan karena tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran.
JDIH Kementerian PUPR
75
BAB V KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI, SERTA PEMBUATAN BAHS
Apabila seluruh atau sebagian billing rate tenaga ahli yang diusulkan dibawah
Kebutuhan Hidup Layak (KHL) setelah dilakukan klarifikasi dan negosiasi
teknis dan biaya seluruh atau sebagian billing rate tenaga ahli masih dibawah Kebutuhan Hidup Layak (KHL), maka SPPBJ terhadap perusahaan yang
bersangkutan tidak dapat dilaksanakan.
A. UNDANGAN KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA
Dalam hal pengadaan jasa konsultansi menggunakan kontrak lump sum, maka
Pokja ULP segera mengundang peserta yang ditetapkan sebagai pemenang untuk menghadiri acara klarifikasi teknis.
1. Pokja ULP segera mengundang peserta yang ditetapkan sebagai pemenang
untuk menghadiri acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya, dengan ketentuan:
a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah berakhir.
Catatan: Dalam hal metode evaluasi berdasarkan kualitas (Badan Usaha), Pokja ULP menyampaikan undangan untuk menghadiri acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya segera setelah acara pembukaan dan evaluasi sampul II selesai.
2. Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya.
B. KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI TEKNIS DAN BIAYA
Dalam hal pengadaan jasa konsultansi menggunakan kontrak lump sum, Pokja ULP melakukan klarifikasi teknis kepada pemenang seleksi. Hasil klarifikasi
teknis tidak merubah biaya penawaran.
Pokja ULP melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya kepada peserta yang diundang dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dilakukan oleh Pokja ULP dengan:
a. direktur utama/pimpinan perusahaan;
b. penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau
perubahannya (dinyatakan dengan surat kuasa);
c. kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik; atau
d. pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.
2. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dilakukan untuk:
a. meyakinkan kejelasan teknis dan biaya, dengan memperhatikan kesesuaian antara bobot pekerjaan dengan tenaga ahli dan/atau
tenaga pendukung yang ditugaskan, serta mempertimbangkan kebutuhan perangkat/fasilitas pendukung yang proporsional guna
pencapaian hasil kerja yang optimal;
JDIH Kementerian PUPR
76
b. memperoleh kesepakatan biaya yang efisien dan efektif dengan tetap mempertahankan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan penawaran
teknis yang diajukan peserta.
3. Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama:
a. lingkup dan sasaran jasa konsultansi;
b. cara penanganan pekerjaan dan rencana kerja;
c. kualifikasi tenaga ahli;
d. organisasi pelaksanaan;
e. program alih pengetahuan;
f. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
g. jadwal penugasan personil; dan
h. fasilitas penunjang.
4. Aspek-aspek biaya yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama:
a. kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya;
b. volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan
c. biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang berlaku di pasaran.
5. Klarifikasi dan negosiasi terhadap unit biaya personil dilakukan
berdasarkan daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan, dengan ketentuan:
a. biaya satuan dari biaya langsung personil, maksimum 4,0 (empat koma
nol) kali gaji dasar yang diterima oleh tenaga ahli tetap dan/atau maksimum 2,5 (dua koma lima) kali penghasilan yang diterima oleh tenaga ahli tidak tetap berdasarkan perhitungan dari daftar gaji yang
telah diaudit dan/atau bukti setor pajak penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan;
b. unit biaya personil dihitung berdasarkan satuan waktu yang dihitung berdasarkan tingkat kehadiran dengan ketentuan sebagai berikut:
1). 1 (satu) bulan dihitung minimal 22 (dua puluh dua) hari kerja;
2). 1 (satu) hari kerja dihitung minimal 8 (delapan) jam kerja.
6. Klarifikasi dan negosiasi terhadap biaya tenaga pendukung (tenaga teknik dan penunjang/administrasi), seperti: tenaga survey, sekretaris, atau
manajer kantor, dilakukan berdasarkan harga pasar tenaga pendukung tersebut.
7. Negosiasi biaya dilakukan terhadap total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi HPS, agar didapatkan total penawaran biaya hasil negosiasi yang memenuhi HPS, tanpa mengurangi kualitas penawaran teknis.
8. Harga satuan yang dapat dinegosiasikan yaitu Biaya Langsung Non-Personil yang dapat diganti (direct reimbursable cost) dan/atau Biaya
Langsung Personil (remuneration) yang dinilai tidak wajar berdasarkan ketentuan pada angka 5.
9. Apabila hasil evaluasi penawaran biaya serta klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya tidak ditemukan hal-hal yang tidak wajar, total penawaran biaya dapat diterima sepanjang tidak melebihi pagu anggaran.
10. Apabila klarifikasi dan negosiasi dengan pemenang Seleksi tidak menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan mengundang pemenang cadangan pertama (apabila ada) untuk melakukan proses
klarifikasi dan negosiasi sebagaimana diatur dalam angka 1 dan seterusnya.
Catatan : Dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode evaluasi kualitas, apabila klarifikasi dan negosiasi dengan peserta yang memiliki peringkat teknis
JDIH Kementerian PUPR
77
terbaik tidak menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan mengundang
peserta yang memiliki peringkat teknis kedua dan lulus ambang batas nilai teknis (apabila ada) untuk menghadiri acara pembukaan Sampul II, yang selanjutnya dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi sebagaimana diatur dalam angka 1 dan seterusnya.
11. Apabila dalam klarifikasi dan negosiasi dengan pemenang cadangan
pertama tidak menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan mengundang pemenang cadangan kedua (apabila ada), yang selanjutnya dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi sebagaimana di atur dalam
angka 1 dan seterusnya.
Catatan: Dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode evaluasi kualitas, apabila dalam klarifikasi dan negosiasi dengan peringkat teknis kedua tidak menghasilkan kesepakatan, Pokja ULP melanjutkan dengan mengundang peserta yang memiliki peringkat teknis ketiga dan lulus ambang batas nilai teknis (apabila ada) untuk menghadiri acara pembukaan Sampul II, yang selanjutnya dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi sebagaimana di atur dalam angka 1 dan seterusnya.
12. Apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dengan 1 (satu) pemenang dan 2 (dua) pemenang cadangan tidak menghasilkan
kesepakatan, Seleksi dinyatakan gagal.
Catatan: Dalam hal seleksi jasa konsultansi (badan usaha) menggunakan metode evaluasi kualitas, apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dengan peserta yang memiliki peringkat teknis terbaik pertama, kedua, dan ketiga yang lulus ambang batas nilai teknis tidak menghasilkan kesepakatan, Seleksi dinyatakan gagal.
13. Pokja ULP membuat Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi.
C. PEMBUATAN BERITA ACARA HASIL SELEKSI (BAHS)
1. BAHS merupakan kesimpulan hasil Seleksi yang dibuat oleh Pokja ULP
dan ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Pokja ULP.
Catatan: Dalam hal seleksi menggunakan metode evaluasi kualitas, BAHS ditandatangani oleh paling kurang 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota Pokja ULP
2. BAHS harus memuat hal-hal sebagai berikut:
a. nama seluruh peserta Seleksi yang ikut prakualifikasi;
Catatan: dalam hal Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi dan jasa konsultansi Perseorangan, dimuat nama seluruh peserta Seleksi yang ikut pascakualifikasi
b. nama peserta Seleksi yang masuk Daftar Pendek;
c. hasil evaluasi penawaran administrasi dan nilai evaluasi teknis;
d. biaya penawaran dan biaya penawaran terkoreksi dari peserta Seleksi
yang lulus ambang batas nilai teknis (passing grade);
e. hasil perhitungan kombinasi teknis dan biaya (khusus untuk metode evaluasi kualitas dan biaya);
f. hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi (pada Seleksi Sederhana);
g. hasil klarifikasi dan negosiasi;
h. pagu anggaran dan HPS;
i. metode evaluasi yang digunakan;
j. unsur-unsur yang dievaluasi;
k. rumus yang dipergunakan;
l. keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal ikhwal
pelaksanaan Seleksi;
m. jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi; dan
n. tanggal dibuatnya Berita Acara.
JDIH Kementerian PUPR
78
JDIH Kementerian PUPR
79
BAB VI SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL
A. SELEKSI GAGAL
1. Pokja ULP menyatakan seleksi gagal, apabila:
a. jumlah peserta yang lulus kualifikasi pada proses prakualifikasi kurang
dari 3 (tiga) untuk Seleksi Umum;
b. seluruh peserta yang masuk sebagai Calon Daftar Pendek tidak hadir
dalam pembuktian kualifikasi;
c. apabila dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan usaha yang tidak sehat;
d. seluruh penawaran biaya yang masuk untuk Kontrak Lump Sum diatas Pagu Anggaran;
e. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran;
f. sanggahan dari peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran terhadap hasil Seleksi ternyata benar;
g. calon pemenang dan pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan 2, tidak hadir dalam klarifikasi dan negosiasi dengan alasan yang tidak dapat diterima;
h. tidak ada peserta yang menyetujui/menyepakati hasil negosiasi teknis dan biaya; atau
i. penawaran biaya terkoreksi untuk Kontrak Harga Satuan dan Kontrak gabungan Lump Sum dan Harga Satuan lebih tinggi dari Pagu Anggaran, kecuali yang menggunakan metode evaluasi kualitas.
2. PA/KPA menyatakan Seleksi gagal, apabila:
a. PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak bersedia menandatangani SPPBJ karena pelaksanaan Seleksi tidak sesuai Peraturan Presiden No.
54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK, ternyata benar;
c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan Seleksi dinyatakan benar oleh pihak berwenang;
d. sanggahan dari peserta yang memasukan penawaran atas kesalahan
prosedur yang tercantum dalam Dokumen Seleksi Penyedia Barang/Jasa ternyata benar;
e. Dokumen Seleksi tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
f. pelaksanaan Seleksi tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Pengadaan;
g. calon pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri; atau
h. pelaksanaan Seleksi melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya.
3. Menteri/Pimpinan Lembaga/Institusi Lainnya menyatakan Seleksi gagal, apabila pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan KPA
ternyata benar;
JDIH Kementerian PUPR
80
4. Kepala Daerah menyatakan Seleksi gagal, apabila pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang melibatkan PA dan/atau KPA ternyata benar.
5. Setelah Seleksi dinyatakan gagal, Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh peserta.
6. PA/KPA/PPK/ULP dilarang memberikan ganti rugi kepada peserta Seleksi bila penawarannya ditolak atau Seleksi dinyatakan gagal.
B. TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL
1. PA/KPA, PPK dan/atau Pokja ULP melakukan evaluasi penyebab terjadinya Seleksi gagal, antara lain:
a. kemungkinan terjadinya persekongkolan;
b. adanya persyaratan yang diskriminatif;
c. persyaratan kualifikasi perusahaan dan/atau kualifikasi tenaga ahli terlalu tinggi atau mengarah pada Penyedia tertentu;
d. nilai total pagu anggaran terlalu rendah;
e. nilai dan/atau ruang lingkup pekerjaan terlalu besar; atau
f. kecurangan dalam pengumuman.
2. Setelah pemberitahuan adanya Seleksi gagal, Pokja ULP meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya Seleksi gagal, untuk menentukan langkah selanjutnya, yaitu melakukan:
a. evaluasi ulang;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
c. Seleksi ulang; atau
d. penghentian proses Seleksi.
3. Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya seleksi gagal,
mengharuskan adanya perubahan Dokumen Seleksi, maka dilakukan Seleksi ulang dengan terlebih dahulu memperbaiki Dokumen Seleksi.
4. Pokja ULP menindaklanjuti Seleksi gagal dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. melakukan pengumuman ulang prakualifikasi apabila:
1). jumlah peserta yang lulus prakualifikasi kurang dari 3 (tiga) untuk
Seleksi Umum. Dilakukan untuk mencari peserta baru selain peserta yang telah lulus penilaian kualifikasi. Peserta yang sudah
lulus penilaian kualifikasi tidak perlu dilakukan penilaian kembali, kecuali ada perubahan Dokumen Kualifikasi.
b. apabila seluruh peserta yang masuk sebagai Calon Daftar Pendek tidak
hadir dalam pembuktian kualifikasi, Pokja ULP:
1). mengundang ulang semua peserta yang tercantum dalam daftar
peserta kecuali peserta yang tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi, untuk memasukkan kembali persyaratan kualifikasi; dan/atau
2). melakukan pengumuman Seleksi ulang untuk mengundang peserta baru.
c. apabila dalam evaluasi penawaran terjadi persaingan usaha yang tidak
sehat, maka dilakukan evaluasi ulang atau pengumuman ulang untuk mengundang peserta baru selain peserta yang telah memasukkan
penawaran. Peserta yang terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam;
d. melakukan Seleksi ulang, apabila:
JDIH Kementerian PUPR
81
1). semua penawaran biaya terkoreksi yang disampaikan peserta melampaui pagu anggaran, kecuali untuk Metode Evaluasi
Kualitas; atau
2). pelaksanaan Seleksi melanggar Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya.
e. apabila Seleksi gagal karena sanggahan dari peserta dan/atau
pengaduan masyarakat atas terjadinya penyimpangan ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peratuan Presiden ini dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Kualifikasi atau Dokumen Pemilihan
ternyata benar, maka dilakukan penggantian pejabat dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat, kemudian Pokja yang baru:
1). mengundang ulang semua peserta untuk mengajukan penawaran ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan biaya); dan
2). PA, KPA, PPK dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat, dikenakan
sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
f. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran atau tidak ada
peserta yang menyetujui/menyepakati hasil negosiasi teknis dan biaya, maka dilakukan penyampaian ulang Dokumen Penawaran atau Seleksi ulang;
g. apabila pelaksanaan evaluasi tidak sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Pengadaan atau sanggahan dari peserta yang memasukan Dokumen Penawaran atas kesalahan evaluasi penawaran ternyata
benar, maka dilakukan penyampaian ulang Dokumen Penawaran atau Seleksi ulang dengan mengumumkan kembali dan mengundang
peserta baru selain peserta lama yang telah masuk dalam daftar peserta;
h. apabila Seleksi gagal karena sanggahan dari peserta terhadap
Dokumen Pengadaan yang tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya dan/atau sanggahan dari
peserta atas kesalahan substansi Dokumen Pengadaan ternyata benar, maka setelah memperbaiki Dokumen Pengadaan, dilakukan Seleksi
ulang dengan mengumumkan kembali dan mengundang peserta baru selain peserta lama yang telah masuk dalam daftar peserta;
i. apabila Seleksi gagal karena calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 tidak hadir dalam acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya atau mengundurkan diri dari penunjukan pemenang,
dilakukan Seleksi ulang dengan cara sebagai berikut:
1). mengundang peserta yang memenuhi syarat untuk menyampaikan penawaran biaya yang baru, apabila yang memenuhi syarat sama
dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk yang mengundurkan diri); atau
2). memberikan sanksi kepada peserta yang tidak
hadir/mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat diterima, dengan cara memasukan ke dalam Daftar Hitam, baik
badan usaha beserta pengurusnya.
j. apabila Seleksi gagal karena tidak tercapai kesepakatan dengan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 dalam acara klarifikasi dan
negosiasi teknis dan biaya, dilakukan Seleksi ulang dengan cara sebagai berikut:
1). mengundang peserta yang memenuhi syarat untuk menyampaikan penawaran biaya yang baru, apabila yang memenuhi syarat sama dengan atau lebih dari 3 (tiga) peserta (tidak termasuk yang
mengundurkan diri); atau
JDIH Kementerian PUPR
82
k. apabila Seleksi gagal karena pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dari pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 ternyata
benar, diatur ketentuan sebagai berikut:
1). apabila PA, KPA, PPK dan anggota Pokja ULP tidak terlibat KKN,
Pokja ULP:
a) mengundang ulang semua peserta yang tercantum dalam daftar peserta yang tidak terlibat KKN, untuk mengajukan penawaran
ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan biaya); dan/atau
b) melakukan pengumuman Seleksi ulang untuk mengundang peserta baru.
2). apabila PA, KPA, PPK dan/atau anggota Pokja ULP terlibat KKN, dilakukan penggantian pejabat dan/atau anggota Pokja ULP yang
terlibat KKN, kemudian Kelompok Kerja yang baru:
a) mengundang ulang semua peserta yang tercantum dalam daftar peserta yang tidak terlibat KKN, untuk mengajukan penawaran
ulang secara lengkap (administrasi, teknis dan biaya); dan/atau
b) melakukan pengumuman Seleksi ulang untuk mengundang
peserta baru.
3). dalam hal Pokja ULP menemukan indikasi kuat adanya KKN diantara para peserta, Pokja ULP:
a) meneliti kewajaran penawaran dengan cara memeriksa rincian Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non-Personil serta membandingkan dengan biaya-biaya untuk pekerjaan sejenis
yang terdekat;
b) memeriksa dokumentasi yang mendukung adanya KKN; dan
c) menghentikan proses Seleksi, apabila hasil penelitian dan pemeriksaan mengarah kepada terjadinya KKN.
4). peserta yang terlibat KKN dikenakan sanksi :
a) dimasukkan dalam daftar hitam, baik badan usaha beserta pengurusnya; dan
b) pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
5). PA, KPA, PPK dan/atau anggota Pokja ULP yang terlibat KKN, dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5. Apabila dalam Seleksi pesertanya kurang dari 3 (tiga), maka:
a. proses Seleksi dilanjutkan dengan melakukan negosiasi biaya, dalam
hal peserta yang memenuhi syarat hanya 2 (dua); atau
b. proses Seleksi dilanjutkan seperti proses Penunjukan Langsung, dalam
hal peserta yang memenuhi syarat hanya 1 (satu).
6. Dalam hal Seleksi ulang gagal, Pokja ULP dapat melakukan Penunjukan Langsung berdasarkan persetujuan PA, dengan tetap memperhatikan
prinsip efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas, dengan ketentuan:
a. hasil pekerjaan tidak dapat ditunda;
b. menyangkut kepentingan/keselamatan masyarakat; dan
c. tidak cukup waktu untuk melaksanakan proses seleksi dan pelaksanaan pekerjaan.
7. Apabila Seleksi ulang mengalami kegagalan dan tidak memenuhi kriteria yang dimaksud pada angka 6 untuk dilakukan Penunjukan Langsung, maka:
JDIH Kementerian PUPR
83
a. anggaran dikembalikan ke negara dalam hal waktu sudah tidak mencukupi;
b. dapat dilakukan Seleksi kembali dengan terlebih dahulu melakukan pengkajian ulang Dokumen Pengadaan; atau
c. PA/KPA mengusulkan perubahan alokasi dananya (revisi anggaran) untuk pekerjaan lain.
JDIH Kementerian PUPR
84
BAB VII LAIN-LAIN
A. LARANGAN MEMBERIKAN GANTI RUGI
PA/KPA/PPK/Pokja ULP dilarang memberikan ganti rugi kepada peserta seleksi bila penawarannya ditolak atau seleksi dinyatakan gagal.
B. KEWAJIBAN MENYIMPAN DAN MEMELIHARA DOKUMEN PEMILIHAN
PPK maupun Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara semua dokumen yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan selama
umur konstruksi tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.
C. SELEKSI MENDAHULUI PERSETUJUAN DIPA TAHUN ANGGARAN
Dalam hal pengumuman seleksi mendahului persetujuan DIPA Tahun
Anggaran maka :
1. Harus dicantumkan dalam Pengumuman/Dokumen Pemilihan bahwa seleksi ini dilakukan sebelum Dokumen Anggaran disahkan;
2. apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam DIPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan
Pekerjaan Jasa Konsultansi dapat dibatalkan dan Penyedia Jasa tidak dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
JDIH Kementerian PUPR
85
BAB IX LAMPIRAN
A. CONTOH KRITERIA EVALUASI TEKNIS
B. CONTOH EVALUASI TEKNIS KONSULTAN BADAN USAHA
1. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS
2. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA
3. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH
4. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN
C. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN
D. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBUKAAN PENAWARAN
E. CONTOH BERITA ACARA HASIL SELEKSI
JDIH Kementerian PUPR
86
A. CONTOH KRITERIA EVALUASI TEKNIS
PEKERJAAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI :
......................................................................................................
Pokja ULP.............................................................
Satuan Kerja....................................................
Tahun Anggaran ……………………………...
JDIH Kementerian PUPR
87
PEKERJAAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI:
................................................................................................
1. Maksud dan tujuan
Pedoman ini disusun dalam rangka memberikan panduan kepada Pokja ULP agar dalam melakukan penilaian dan evaluasi usulan teknis
pekerjaan jasa konsultansi diperlakukan sama terhadap semua penawar.
2. Cara Evaluasi
a. Unsur yang dievaluasi dan persentase bobot masing-masing unsur ditentukan sebagai berikut :
1). Pengalaman Perusahaan 10% dengan ambang batas 60
2). Pendekatan & Metodologi 20% dengan ambang
batas 60
3). Kualifikasi Tenaga Ahli 70% dengan ambang batas 60
Jumlah 100%
b. Nilai ambang batas terhadap total penilaian 60.
3. Kriteria penilaian, rincian sub unsur, dan pembobotan untuk masing-masing sub unsur ditentukan dalam Lembar Data Pemilihan, seperti
contoh sebagai berikut:
a. Pengalaman Perusahaan :10%
1). Sub unsur pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis*), dengan bobot sub unsur 40 %, dan ketentuan penilaian sub unsur :
a) Memiliki ≥ 20 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100
b) Memiliki 10 s.d 19 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10
(sepuluh) tahun diberi nilai : 75
c) Memiliki ≤ 9 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun diberi nilai : 50
dari uraian diatas, didapatkan :[nilai yang didapatkan x bobot sub unsur pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis = NILAI BOBOT sub unsur pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis]
*)Kegiatan yang sejenis adalah :
kegiatan yang hampir sama atau mendekati dengan yang ditentukan dalam KAK, misal : dalam KAK Perencanaan Saluran
Tersier, kegiatan yang sejenis adalah : Perencanaan Saluran Drainase, dll.
2). Sub unsur pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan, dengan
bobot sub unsur 20%, dan ketentuan penilaian sub unsur :
a) Memiliki ≥ 20 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu
10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100
b) Memiliki 5 s.d 19 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75
JDIH Kementerian PUPR
88
c) Memiliki ≤ 9 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50
dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub unsurpengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan = NILAI BOBOT sub unsur pengalaman melaksanakan di lokasi kegiatan]
3). Sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama, dengan
bobot sub unsur 20 %,dan ketentuanpenilaiansub unsur :
a) Memiliki ≥ 20 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100
b) Memiliki 10 s.d 19 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam waktu10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75
c) Memiliki ≤ 9 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50
dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan x bobot sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama =NILAI BOBOT sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama.]
4). Sub unsur kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap, dengan bobot sub unsur 20% ,dan ketentuan
penilaian sub unsur :
a) Memiliki ≥ 20 orang tenaga ahli tetap yang digunakan untuk melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun
diberi nilai : 100
b) memiliki 10 s.d 19 orang tenaga ahli tetap yang digunakan
untuk melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10(sepuluh) tahun diberi nilai : 75
c) Memiliki ≤ 9 orang tenaga ahli tetap yang digunakan untuk
melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50
dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub unsur kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap = NILAI BOBOT sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas utama.]
Jumlah NILAI BOBOT seluruh sub unsur Pengalaman Perusahaan X
bobot unsur Pengalaman Perusahaan = NILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN.
b. Pendekatan dan Metodologi :20 %
1). Sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam
KAK, dengan bobot sub unsur 40%, dan ketentuan penilaian sub unsur:
a) apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai : 100
b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 75
c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 50
d) apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0
dari uraian diatas, didapatkan :[nilai yang didapatkan X bobot sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK = NILAI BOBOT sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK.]
JDIH Kementerian PUPR
89
2). Sub unsur kualitas metodologi, dengan bobot sub unsur 20%, dan ketentuan penilaian sub unsur :
a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 100
b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 75
c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai : 50
d) apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0
dari uraian diatas, didapatkan :[nilai yang didapatkan X bobot sub unsur kualitas metodologi =NILAI BOBOT sub unsur kualitas metodologi]
3). Sub unsur hasil kerja (deliverable), dengan bobot sub unsur 20 %,dan ketentuan penilaian sub unsur :
a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 100
b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai, diberi nilai : 75
c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai : 50
d) apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0
dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub unsur hasil kerja(deliverable) = NILAI BOBOT sub unsur hasil kerja (deliverable)].
4). Sub unsur fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK, dengan bobot sub unsur 10 %, dan ketentuan penilaian sub unsur :
a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 100
b) apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai, diberi nilai : 75
c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai : 50
d) apabilatidak menyajikan, diberi nilai : 0
dari uraian diatas, didapatkan :
[nilai yang didapatkan X bobot sub unsur fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK = NILAI BOBOT sub unsur fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK.]
5). Sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk
meningkatkan kualitas keluaranyang diinginkan dalam KAK, dengan bobot sub unsur 10%, dan ketentuan penilaian sub unsur :
a) Apabila menyajikan dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 100
b) Apabila menyajikan namun dinilai kurang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai : 75
c) apabila menyajikan namun tidak sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, diberi nilai : 50
d) Apabila tidak menyajikan, diberi nilai : 0
JDIH Kementerian PUPR
90
dari uraian diatas, didapatkan : [nilai yang didapatkan X bobot sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK = NILAI BOBOT sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam KAK.]
Jumlah NILAI BOBOT seluruh sub unsur X bobot unsur Pendekatan dan Metodologi = NILAI PENDEKATAN DAN METODOLOGI.
c. Unsur Kualifikasi Tenaga Ahli : 70 %
1). Sub unsur tingkat pendidikan, dengan bobot sub unsur 10%, dan
ketentuan penilaian sub unsur :
a) ≥ tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam KAK, diberi nilai :
100
b) < tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam KAK, diberi nilai : 50
[Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur tingkat pendidikan = NILAI BOBOT sub unsur tingkat pendidikan].
2). Sub unsur pengalaman kerja professional seperti yang disyaratkan dalam KAK, dengan bobot sub unsur 50 %, dan ketentuan penilaian sub unsur :
a) Dukungan referensi :
(1). apabila melampirkan referensi dan dapat dibuktikan kebenarannya dengan menghubungi penerbit referensi,
maka pengalaman kerja diberikan penilaian,
(2). apabila tidak ada referensi maka tidak diberikan penilaian,
(3). apabila melampirkan referensi namun tidak benar, maka penawaran digugurkan dan peserta dikenakan Daftar Hitam.
b) Perhitungan bulan kerja tenaga ahli, yang dihitung berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam IKP,
c) Lingkup pekerjaan :
(1). sesuai, diberi nilai : 100
(2). menunjang, diberi nilai :75
(3). terkait, diberi nilai : 50
(4). lingkup pekerjaan yang :
(a). sesuai adalah :…………[deskripsikan dengan jelas
disesuaikan dengan KAK].
(b). Menunjang adalah : …………deskripsikan dengan jelas
menunjang KAK].
(c). Terkait adalah : ………… [deskripsikan dengan jelas terkait dengan KAK].
d) posisi tenaga ahli yang diusulkan:
(1). sesuai, diberi nilai :100
(2). tidak sesuai, diberi nilai :50
(3). posisi yang :
(a). sesuai adalah : …………[deskripsikan dengan jelas
disesuaikan dengan KAK].
JDIH Kementerian PUPR
91
(b). Tidak sesuai adalah : …………[deskripsikan dengan jelas tidak sesuai dengan KAK].
e) Perhitungan bulan kerja X nilai lingkup pekerjaan X nilai posisi = jumlah bulan kerja professional.
f) Nilai total seluruh jumlah bulan kerja professional dibagi angka 12 = jangka waktu pengalaman kerja professional
g) Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional : *)
(1). memiliki ≥ 5 tahun pengalaman kerja professional diberi nilai : 100
(2). memiliki 3 < x < 5 tahun pengalaman kerja professional,
diberi nilai :75
(3). Memiliki < 3 Tahun pengalaman kerja professional, diberi
nilai : 50
Nilai jangka waktu pengalaman kerja professional yang didapatkan x bobot sub unsur pengalaman kerja professional seperti yang
disyaratkan dalam KAK = NILAI BOBOT sub unsur pengalaman kerja professional seperti yang disyaratkan dalam KAK.
3). Sub unsur sertifikat keahlian/profesi keteknikan (engineering), dengan bobot sub unsur 30%, dan ketentuan penilaian sub unsur:
a) Memiliki dan sesuai, diberi nilai : 100
b) Tidak memiliki/tidak sesuai, diberi nilai : 0
nilai yang didapatkan X bobot sub unsur sertifikat
keahlian/profesi = NILAI BOBOT sub unsur sertifikat keahlian/profesi.
4). Sub unsur lain-lain yang dibutuhkan dalam KAK, dengan bobot
sub unsur 10 %, dan ketentuan penilaian sub unsur :
a) Penguasaan bahasa inggris (atau bahasa Indonesia untuk tenaga ahli asing), bobot 40 %
(1). Baik, diberi nilai : 100
(2). Kurang, diberi nilai : 50
nilai yang didapatkan X bobot sub sub unsur penguasaan bahasa inggris (atau bahasa Indonesia untuk tenaga ahli asing) = NILAI BOBOT sub sub unsur penguasaan bahasa inggris (atau
bahasa Indonesia untuk tenaga ahli asing).
b) penguasaan bahasa setempat, Bobot 30 %
(1). Baik, diberi nilai : 100
(2). Kurang, diberi nilai : 50
nilai yang didapatkan X bobot sub sub unsur penguasaan bahasa setempat = NILAI BOBOT sub sub unsur penguasaan bahasa setempat.
c) Aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi,
dan kondisi (custom) setempat, bobot 30 %
(1). Memahami, diberi nilai : 100
(2). Tidak memahami, diberi nilai : 50
nilai yang didapatkan X bobot sub sub unsur aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat = NILAI BOBOT sub sub unsur aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat.
JDIH Kementerian PUPR
92
Total nilai yang didapatkan X bobot sub unsur lain-lain = NILAI BOBOT sub unsur lain-lain.
Total NILAI BOBOT seluruh sub unsur ((1)+(2)+(3)+(4))= NILAI 1
(SATU) ORANG TENAGA AHLI.
Nilai 1 (Satu) Orang Tenaga Ahli X bobot tenaga ahli = NILAI BOBOT tenaga ahli.
5). [apabila tenaga ahli yang dinilai lebih dari 1(satu) maka setiap tenaga ahli harus diberi bobot]
Bobot tenaga ahli:
a) Tenaga Ahli 1 (Team Leader), diberi bobot = 60
b) Tenaga Ahli 2 (Ahli Jalan), diberi bobot = 40
c) dan seterusnya
6). Total NILAI BOBOT seluruh tenaga ahli X bobot unsur Kualifikasi Tenaga Ahli = NILAI KUALIFIKASI TENAGA AHLI.
Nilai Evaluasi Teknis = NILAI PENGALAMAN PERUSAHAAN + NILAI PENDEKATAN DAN METODOLOGI + NILAI KUALIFIKASI TENAGA AHLI
JDIH Kementerian PUPR
93
B. CONTOH EVALUASI TEKNIS KONSULTAN BADAN USAHA
Misalnya, ambang batas nilai teknis (passing grade) yang ditentukan dalam Dokumen Pemilihan (terhadap seluruh metode evaluasi kualitas/kualitas
dan biaya/biaya terendah/pagu anggaran) adalah : 60
1. Evaluasi Pengalaman Perusahaan (diberi bobot 10%)
pemberian bobot tersebut diambil yang terkecil (antara 10%-20%) atau
sesuai ketentuan yang tercantum dalam Instruksi Kepada Peserta (IKP).
Sub unsur yang dinilai, meliputi:
a. Pengalaman Melaksanakan kegiatan sejenis : bobot nilai 40 %
1). memiliki ≥ 20 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 40/100
2). memiliki 10 s.d 19 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 40/100
3). memiliki < 10 paket pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 40/100
b. Pengalaman Melaksanakan di lokasi kegiatan/di Indonesia : bobot nilai
20 %
1). memiliki ≥ 20 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10
(sepuluh) tahun diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20/100
2). memiliki 10 s.d 19 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu
10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20 /100
3). memiliki < 10 paket pekerjaan di lokasi kegiatan dalam waktu 10
(sepuluh) tahun diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100
c. Pengalaman Manajerial dan Fasilitas Utama : bobot nilai 20 %
(dapat dipilih dan disyaratkan dalam KAK : pengalaman manajerial meliputi pengalaman perusahaan sebagai lead firm dan memiliki
fasilitas utama, atau bila tidak sebagai lead firm, pengalaman manajerial diambil dari perolehan pekerjaan dalam kurun waktu 10
tahun terakhir)
1). memiliki ≥ 20 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20 /100
2). memiliki 10 s.d 19 pengalaman manajerial dan fasilitas utama
dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20 /100
3). memiliki <10 pengalaman manajerial dan fasilitas utama dalam
waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20 /100
d. Kapasitas perusahaan dgn memperhatikan jumlah TA tetap : bobot nilai 20 %
JDIH Kementerian PUPR
94
1). memiliki ≥ 20 orang tenaga ahli tetap yang digunakan untuk melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun
diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20 /100
2). memiliki 10 s.d 19 tenaga ahli tetap yang digunakan untuk melakukan pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20/100
3). memiliki < 10 tenaga ahli tetap yang digunakan untuk melakukan
pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100
Contoh Perhitungan Pengalaman Perusahaan:
PT. XYZ dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir pernah
melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
Pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis (40%), 30 paket, nilai 100
Pengalaman melaksanakan kegiatan di lokasi kegiatan (20%), 23 paket,
nilai 100
Pengalaman manajerial & fasilitas utama (20%), 18 paket, nilai 75
(Dalam contoh perhitungan ini, dipilih dan ditetapkan dalam KAK adalah pengalaman manajerial meliputi pengalaman perusahaan sebagai lead firm dan memiliki fasilitas utama)
Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan TA tetap (20%), 20 TA, nilai 100
(Kapasitas perusahaan dengan memperhatikan TA tetap dinilai terhadap TA Tetap yang digunakan/dipakai untuk melaksanakan pekerjaan pada paket kegiatan dalam kurun waktu 10 tahun)
Perolehan nilai pengalaman perusahaan PT. XYZ adalah :
(100x40/100) + (100x20/100) + (75x20/100) + (100x 20/100)
40 + 20 + 15 + 20 = 95
Bobot nilai pengalaman perusahaan = 95 x 10% = 9,5
2. Evaluasi Pendekatan dan Metodologi (diberi bobot 20%)
pemberian bobot tersebut diambil yang terkecil (antara 20%-40%) atau sesuai ketentuan yang tercantum dalam Instruksi Kepada Peserta (IKP).
Sub unsur yang dinilai, meliputi:
a. Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK : bobot nilai
40%
1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 40/100
2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 40/100
3). Menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 40/100
4). tidak menyajikan diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 40/100
JDIH Kementerian PUPR
95
b. Kualitas metodologi : bobot nilai 20%
1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20/100
2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20/100
3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100
4). tidak menyajikan diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 20/100
c. Hasil kerja (deliverable) = 20%
1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 20/100
2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 20/100
3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 20/100
4). tidak menyajikan diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 20/100
d. fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK: bobot nilai 10%
1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 10/100
2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 10 /100
3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 10 /100
4). tidak menyajikan diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 10/100 = 0
e. Gagasan baru yang meningkatkan kualitas keluaran yang diminta dalam KAK: bobot nilai 10%
1). menyajikan dengan baik sesuai tujuan diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 10/100
2). menyajikan kurang sesuai tujuan diberi nilai : 75
maka perhitungan nilai bobot = 75 x 10/100
3). menyajikan tidak sesuai tujuan diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot = 50 x 10/100
4). tidak menyajikan diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 10/100
Contoh Perhitungan Pendekatan dan Metodologi:
PT. XYZ, pendekatan & metodologi atas dokumen seleksi menurut
penilaian Pokja ULP, sebagai berikut :
1). Pemahaman atas jasa layanan (40%) nilai 100
JDIH Kementerian PUPR
96
2). Kualitas Metodologi (20%) nilai 100
3). Hasil kerja (deliverable) (20%) nilai 100
4). fasilitas pendukung (10%) nilai 50
5). Gagasan baru (10%) nilai 75
Catatan: Penilaian terhadap sub unsur pendekatan dan metodologi dilakukan oleh masing-masing anggota Pokja ULP. Hasil nilai akhir merupakan nilai rata-rata.
Sehingga bobot nilai yang diperoleh adalah :
(100x40/100)+(100x20/100)+(100x20/100)+(50x10/100)+(75x10/100)
40 + 20 + 20 + 5 + 7,5 = 92,5
Bobot nilai pendekatan dan metodologi = 92,5 x 20/100 = 18,5
3. Evaluasi Kualifikasi Tenaga Ahli (diberi bobot 70%)
pemberian bobot tersebut diambil yang terbesar (antara 50%-70%) atau sesuai ketentuan yang tercantum dalam Instruksi Kepada Peserta (IKP).
Sub unsur yang dinilai, meliputi:
a. Pendidikan : bobot nilai 10%
Pendidikan yang dinilai adalah S1/S2/S3 atau setingkat.
Pendidikan dibawah syarat KAK tidak dinilai
Penilaian :
• S1/S2/S3 sesuai KAK = 100
• S1/S2/S3 tidak sesuai KAK = 50
b. Pengalaman Tenaga ahli pekerjaan sejenis dgn referensi atau copy
kontrak : bobot nilai 50%
Penilaian dilakukan untuk tenaga ahli yang mempunyai referensi.
Nilai pengalaman tenaga ahli :
1). Waktu pengalaman :
a) Tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila terjadi overlap
yang dihitung hanya salah satu,
Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Bilie, S.H., LL.M. dengan
data pengalaman sebagai berikut :
(1). 1 Maret 1993 – 1 Maret 1996 = 36 bulan
Perhitungan dimulai dari bulan Maret 1993 sampai dengan
Maret 1996.
(2). 1 Januari 1993 – 1 Mei 1993 = 2 bulan
Perhitungan dimulai dari bulan Januari 1993 sampai dengan Maret 1993
Dari pengalaman (1) dan (2) terjadi overlap selama 3 bulan pada
bulan Maret, April, dan Mei 1993. Pengalaman (2) yang diakui
hanya 2 bulan. Total pengalaman tenaga ahli Ir. Bilie, S.H.,
LL.M. = 38 bulan;
b) Apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis
secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya, maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh (kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap dihitung satu kali);
JDIH Kementerian PUPR
97
Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Usman dengan data pengalaman sebagai berikut :
Pengalaman dicantumkan bulan 10 Juni 2008 – 10 Desember
2008
Pokja ULP menghitung jumlah bulan secara penuh = 6 bulan
karena disebutkan tanggal bulan dan tahun dengan rinci
c) Apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya dikurangi 1
(satu)bulan;
Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Badi, MSc dengan data
pengalaman sebagai berikut :
Pengalaman hanya dicantumkan bulan Juni 2001 – November 2001
Karena hanya disebutkan bulan tanpa dirinci tanggalnya, maka
panitia dapat untuk menghitung jumlah bulan dikurangi 1
(satu) = 6 bulan - 1 = 5 bulan.
d) Apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka pengalaman
kerja yang dihitung hanya 25% dari total bulannya.
Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Badi, MSc dengan data pengalaman sebagai berikut :
Pengalaman hanya dicantumkan tahun 2002 – 2003
Karena hanya disebutkan tahun tanpa dirinci bulannya, maka panitia sepakat untuk menghitung = 25% x 24 bulan = 6 bulan
karena tidak sesuai dengan ketentuan dokumen seleksi.
Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. Paruli dengan data
pengalaman sebagai berikut :
Pengalaman hanya dicantumkan tahun 1993 – 1993
Karena hanya disebutkan tahun tanpa dirinci bulannya, maka
panitia sepakat untuk menghitung = 25% x 12 bulan = 3 bulan karena tidak sesuai dengan ketentuan dokumen seleksi.
2). Kesesuaian lingkup pekerjaan
a) Lingkup sesuai dengan syarat KAK, dinilai = 1
b) Menunjang, dinilai = 0,50
c) Terkait, dinilai = 0,25
3). Kesesuaian Posisi /jabatan dalam proyek
a) Sesuai dengan posisi/jabatan sebelumnya, dinilai = 1
b) Tidak sesuai, dinilai = 0,50
c. Sertifikat keahlian : bobot nilai 30%
Sertifikat keahlian harus memenuhi syarat sesuai dalam KAK untuk yang berpendidikan teknik, sedangkan tenaga ahli diluar teknik tidak
disyaratkan SKA.
1). Memiliki dan sesuai, diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot = 100 x 30/100
2). Tidak memiliki/tidak sesuai, diberi nilai : 0
maka perhitungan nilai bobot = 0 x 30/100
JDIH Kementerian PUPR
98
d. Lain-lain ( misal penguasaan bahasa Inggris, atas tata cara, aturan,
situasi dan kondisi setempat, dll) : bobot nilai 10%
1). Bahasa Inggris (atau bahasa Indonesia untuk tenaga ahli asing) :
bobot 40%
a) Baik = 100
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 100 x 40/100
b) Kurang = 50
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 50 x 40/100
2). penguasaan bahasa setempat : bobot 30%
a) Baik = 100
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 100 x 30/100
b) Kurang = 50
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 50 x 30/100
3). Aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan
kondisi (custom) setempat : bobot 30%
a) Memahami, diberi nilai : 100
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 100 x 30/100
b) Tidak memahami, diberi nilai : 50
maka perhitungan nilai bobot sub sub unsur = 50 x 30/100
JDIH Kementerian PUPR
99
2. PENILAIAN TEKNIS KONSULTAN PT. XYZ
HASIL EVALUASI TEKNIS
PAKET : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I
NAMA PERUSAHAAN : PT. XYZ
No. ITEM NILAI BOBOT NILAI TOTAL
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pengalaman perusahaan 95 0,1 9,5
2. Pendekatan dan
metodologi
92,5 0,2 18,5
3. Kualifikasi tenaga ahli *) 90 0,7 63,0
Jumlah 1 91,0
CATATAN *) :
Dalam hal Penilaian teknis terhadap perusahaan yang lulus pasing grade
tetapi terhadap penilaian kualifikasi TA dinilai kurang dari yang ditentukan
dalam KAK, maka dalam klarifikasi dan negosiasi teknis serta biaya untuk diganti dengan TA yang sesuai KAK atau yang lebih tinggi
JDIH Kementerian PUPR
100
EVALUASI PENGALAMAN PERUSAHAAN
PAKET : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I
NAMA PERUSAHAAN : PT. XYZ
No. JENIS PENGALAMAN/ PEKERJAAN
JUMLAH PAKET/TA
NILAI BOBOT NILAI TOTAL
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pengalaman Melaksanakan kegiatan sejenis
30 paket 100 0,35 35
2. Pengalaman Melaksanakan
kegiatan di Indonesia 23 paket 100 0,25 25
3. Pengalaman Manajerial dan
Fasilitas Utama 18 paket 75 0,20 15
4. Kapasitas perusahaan dgn
memperhatikan jumlah TA tetap
20 paket 100 0,20 20
Jumlah 1,00 95
Memenuhi ambang batas terhadap pengalaman perusahaan ≥ 60
JDIH Kementerian PUPR
101
EVALUASI PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PAKET : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I
NAMA PERUSAHAAN : PT. XYZ
No. JENIS PENGALAMAN/ PEKERJAAN
NILAI BOBOT NILAI TOTAL
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pemahaman atas jasa
layanan yang tercantum dalam KAK
100 0,40 40
2. Kualitas metodologi 100 0,20 20
3. Hasil kerja (deliverable) 100 0,20 20
4. fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK
50 0,10 5
5. Gagasan baru yang meningkatkan kualitas
keluaran yang diminta dalam KAK
75 0,10 7,5
Jumlah 1,00 92,5
Memenuhi ambang batas terhadap pendekatan dan metodologi ≥ 60
JDIH Kementerian PUPR
102
EVALUASI KUALIFIKASI TENAGA AHLI
PAKET : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I
NAMA PERUSAHAAN : PT. XYZ
No. JENIS PENGALAMAN/ PEKERJAAN
NILAI BOBOT NILAI TOTAL
1 2 3 4 5
1. Ketua Tim 95 0,60 57
2. Ahli Jalan dan Jembatan 82,5 0,40 33
Jumlah 1.00 90
Memenuhi ambang batas terhadap kualifikasi tenaga ahli ≥ 60
JDIH Kementerian PUPR
103
Pokja ULP Pusat Pembinaan Penyelenggaraan Konstruksi
Pengadaan Jasa Konsultansi : Penyusunan/Penyempurnaan/Pengkajian Peraturan Perundang-Undangan
Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian PU
Tahun Anggaran 2011
Nama Perusahaan
: PT XYZ
Nama Personil
:
Ir. Bilie, S.H.,
LL.M
Posisi yg diusulkan
: Ketua Tim
A.
PENDIDIKAN
: S2 Sesuai KAK NILAI 100
B. PENGALAMAN
KERJA
PROFESIONAL
POSISI/
JABATAN LINGKUP
Referensi
JUMLAH
No. PERIODE BLN Pengalaman
DARI - SAMPAI Kerja TA
1 2 3 4 5 6 7
1 Feb-08 - Aug-08 6 S 1,0 T 0,5 V 1,0 3
2 10 May-07 - 10 Nov-07 6 S 1,0 T 0,5 V 1,0 3
3 1 Mar-06 - 30 Jun-06 4 S 1,0 T 0,5 V 1,0 2
4 28 Jun-04 - 16 Ags-04 1,6 S 1,0 S 1,0 V 1,0 1,6
5 15 Jul-03 - 25 Ags-03 1,33 S 1,0 S 1,0 V 1,0 1,33
6 2002 - 2003 6 S 1,0 M 0,75 V 1,0 4,5
7 Jun-01 - Nov-01 5 S 1,0 S 1,0 V 1,0 5
8 Aug-99 - Jan-00 5 S 1,0 S 1,0 X 0 0
9 Apr-98 - Nov-98 6 S 1,0 S 1,0 V 1,0 6
10 Jun-97 - Dec-97 6 TS 0,5 S 1,0 V 1,0 6
11 1 Mar-93 - 1 Mar -96 36 S 1,0 S 1,0 V 1,0 36
12 1 Jan-93 - 1 Mei 93 2 S 1,0 S 1,0 V 1,0 2
PERSYARATAN KAK 5 TAHUN TOTAL =
70,43 BL
5,87 TH
NILAI 100
Sertifikasi : M/TM Memiliki 100 BAHASA Baik 50
URAIAN NILAI BOBOT% NILAI X BOBOT
PENDIDIKAN 100 30% 30
PENGALAMAN 100 50% 50
SERTIFIAT KEAHLIAN 100 10% 10
KEMAMPUAN BAHASA 50 10% 5
NILAI TOTAL 100% 95
Keterangan :
Posisi : S = sesuai
CONTOH
JDIH Kementerian PUPR
104
TS = tidak sesuai
Lingkup : S = sesuai
M = menunjang
T = terkait
Sertifikat : M = Memiliki
TM = Tidak memiliki
JDIH Kementerian PUPR
105
Pokja ULP Peningkatan Jalan Nasional
Pengadaan Jasa Konsultansi : Supervisi Pembangunan Jalan Wilayah I
Kementerian Pekerjaan Umum
Tahun Anggaran 2011
Nama Perusahaan
: PT XYZ
Nama
Personil
: Ir. Usman
Posisi yg
diusulkan
: Ahli Jalan dan Jembatan
A.
PENDIDIKAN
: S1Sesuai KAK NILAI 100
B. PENGALAMAN KERJA
PROFESIONAL
POSISI/
JABATAN LINGKUP
Referensi
JUMLAH
No. PERIODE BLN Pengalaman
DARI - SAMPAI Kerja TA
1 2 3 4 5 6 7
1 Mar-09 - Sep-09 6 S 1,0 T 0,5 V 1,0 3
2 10 Jun-
08 - 10 Des-08 6 S 1,0 T 0,5 V 1,0 3
3 1 Feb-07 - 30 Mei-07 4 S 1,0 T 0,5 V 1,0 2
4 28 Jul-
04 - 16 Sep-04 1,6 S 1,0 S 1,0 V 1,0 1,6
5 15 Jun-
03 - 25 Jul-03 1,3 S 1,0 S 1,0 V 1,0 1,3
6 2001 - 2002 6 S 1,0 M 0,75 V 1,0 4,5
7 Jun-00 - Nov-01 5 S 1,0 S 1,0 V 1,0 5
8 Aug-98 - Jan-99 5 S 1,0 S 1,0 X 0 0
9 1 Mar-95 - 1 Mar -96 12 S 1,0 S 1,0 V 1,0 12
10 1 Jan-94 - 1 Mei 95 14 S 1,0 S 1,0 V 1,0 14
11 1993 - 1993 3 S 1,0 S 1,0 X 0 0
PERSYARATAN KAK
5 TAHUN TOTAL = 46,4 BL
3,87 TH
NILAI 75
Sertifikasi : M/TM Memiliki 100 BAHASA Baik 50
CONTOH
JDIH Kementerian PUPR
106
URAIAN NILAI BOBOT% NILAI X BOBOT
PENDIDIKAN 100 30% 30
PENGALAMAN 75 50% 37,5
SERTIFIAT KEAHLIAN 100 10% 10
KEMAMPUAN BAHASA 50 10% 5
NILAI TOTAL 100% 82,5
Keterangan :
Posisi : S = sesuai
TS = tidak sesuai
Lingkup : S = sesuai
M = menunjang
T = terkait
Sertifikat : M = Memiliki
TM = Tidak memiliki
JDIH Kementerian PUPR
107
1. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS
a. Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B (Contoh Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan
metode evaluasi kualitas, maka lulus passing grade/ambang batas 60, diumumkan peringkat teknis terbaik 1, 2 dan 3 setelah menunggu masa sanggahan, diundang peringkat teknis terbaik 1 (misal, PT. XYZ)
untuk menghadiri pembukaan penawaran usulan biaya, kemudian dilakukan negosiasi teknis dan biaya, apabila tidak terjadi kesepakatan, maka diundang untuk peringkat teknis terbaik 1 untuk
menghadiri pembukaan penawaran usulan biaya, kemudian dilakukan negosiasi teknis dan biaya, dan seterusnya.
b. Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi aritmatik diatas pagu, tidak gugur, namun apabila hasil klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya tidak terjadi kesepakatan atau tidak ≤ HPS,
maka penawarannya dinyatakan gugur.
2. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA
a. Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B (Contoh
Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan metode evaluasi kualitas dan biaya, maka lulus passing grade/ambang
batas 60, diumumkan seluruh yang lulus passing grade tanpa masa sanggahan, mengundang semua peserta yang lulus passing grade untuk melakukan pembukaan penawaran biaya.
b. Apabila dalam KAK ditentukan perbandingan bobot teknis : biaya = 0,75 : 0,25, dan penawaran dari masing-masing peserta misalnya:
Bobot teknis :
a). PT. XYZ = 91 91 x 0,75 = 68,25
b). PT. ABC = 85*) 85 x 0,75 = 63,75
c). PT. GHI = 80*) 80 x 0,75 = 60,00
*) Cara/langkah penerapan perhitungan PT.ABC dan PT. GHI sama
seperti cara/langkah penerapan perhitungan PT. XYZ
Nilai usulan biaya ke 3 penawaran adalah:
NBt = (PBt / PBt) x 100
NBn = (PBt / PBn) x 100
dimana :
NBt = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya terendah;
NBn = nilai/skor untuk peserta dengan penawaran biaya yang di atasnya;
PBt = penawaran biaya terendah;
PBn = penawaran biaya di atasnya.
a). PT. XYZ = 110 jt
Perhitungan: NBn = (PBt / PBn) x 100 = 90/110 x 100 = 81,82
Maka nilai bobot biaya adalah: 81,82 x 0,25 = 20,455
JDIH Kementerian PUPR
108
b). PT. ABC = 100 jt
Perhitungan: NBn = (PBt / PBn) x 100 = 90/100 x 100 = 90,00
Maka nilai bobot biaya adalah: 90,00 x 0,25 = 22,50
c). PT. GHI = 90 jt
Perhitungan: NBt = (PBt / PBt) x 100 = 90/90 x 100 =100,00
Maka nilai bobot biaya adalah: 100,00 x 0,25 = 25,00
Nilai akhir kombinasi teknis dan biaya adalah:
a). PT. XYZ = 68,175 + 20,455 = 88,63
b). PT. ABC = 63,75 + 22,50 = 86,25
c). PT. GHI = 60,00 + 25,00 = 85,00
Usulan untuk penetapan calon pemenang: PT. XYZ sebagai Calon Pemenang, PT. ABC sebagai Calon Pemenang Cadangan I, dan PT. GHI sebagai Calon Pemenang Cadangan II.
c. apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi
aritmatik diatas pagu, penawaran dinyatakan gugur.
3. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI BIAYA TERENDAH
a. Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B (Contoh
Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan metode evaluasi biaya terendah, maka lulus passing grade/ambang
batas 60, diumumkan pemenang (misal PT. XYZ), pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan 2 dimulai dengan urutan penawaran terendah, kemudian dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan
biaya kepada pemenang setelah masa sanggahan. Apabila tidak terjadi kesepakatan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya, maka diundang penawaran terendah berikutnya untuk dilakukan negosiasi teknis dan
biaya, dan seterusnya sampai penawaran terendah ke 3.
b. Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi
aritmatik diatas pagu, penawarannya dinyatakan gugur.
4. PENERAPAN TERHADAP METODE EVALUASI PAGU ANGGARAN
a. Dalam hal menggunakan metode pemasukan penawaran dua sampul:
1). Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B
(Contoh Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila menggunakan metode evaluasi pagu anggaran, maka lulus passing grade/ambang batas 60, diumumkan peringkat teknis terbaik 1, 2
dan 3, diundang peringkat teknis yang lulus passing grade untuk menghadiri pembukaan penawaran usulan biaya, kemudian
ditetapkan pemenang, pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan 2 berdasarkan peringkat teknis terbaik dibawah pagu, selanjutnya dilakukan negosiasi teknis dan biaya terhadap
pemenang, apabila tidak terjadi kesepakatan, maka diundang pemenang cadangan 1 untuk dilakukan negosiasi teknis dan biaya,
dan seterusnya sampai pemenang cadangan 2.
2). Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi aritmatik diatas pagu, penawaran dinyatakan gugur
b. Dalam hal menggunakan metode pemasukan penawaran satu sampul:
JDIH Kementerian PUPR
109
1). Perhitungan pada A (Contoh Kriteria Evaluasi Teknis) dan B (Contoh Evaluasi Teknis Konsultan Badan Usaha), apabila
menggunakan metode evaluasi pagu anggaran, maka lulus passing grade/ambang batas 60, diumumkan pemenang (misal PT. XYZ),
pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan 2 dimulai dengan urutan peringkat teknis terbaik dibawah pagu anggaran, kemudian dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya kepada
pemenang setelah masa sanggahan. Apabila tidak terjadi kesepakatan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya, maka diundang penawaran terendah berikutnya untuk dilakukan
negosiasi teknis dan biaya, dan seterusnya sampai penawaran terendah ke 3.
2). Apabila menggunakan time based (kontrak harga satuan), hasil koreksi aritmatik diatas pagu, penawarannya dinyatakan gugur.
JDIH Kementerian PUPR
110
1. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN
BERITA ACARA
PEMBERIAN PENJELASAN SELEKSI (AANWIJZING)
Nomor : .........................................
1. Pada hari ini ....... Tanggal ..... Bulan ...... Tahun...... (.....-.....-............) bertempat di ......................................, Pokja ............... yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Pokja ULP, nomor ............ tanggal
......................., telah mengadakan Rapat Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) untuk Paket Pekerjaan sebagai berikut :
Nama Paket Pekerjaan :
Uraian Singkat Pekerjaan :
2. Rapat dipimpin oleh : ...................................
Peserta Rapat :Daftar Hadir Terlampir
Rapat dihadiri oleh :
a. Para anggota Pokja ............
b. Wakil-wakil Perusahaan Calon Penyedia Jasa ....................... yang di undang untuk mengikuti penjelasan (Aanwijzing).
3. Risalah Rapat :
a. Rapat dibuka oleh Pokja pada jam ..............
b. Panitia membacakan dan menjelaskan tentang isi Dokumen
Pemilihan,termasuk di dalamnya antara lain : Metode pemilihan;Cara penyampaian Dokumen Penawaran; …………………..dst. sekaligus
diadakan tanya jawab yang akan tercantum dalam Risalah tanya jawab.
c. ..................................................................................................... [diisi sesuai dengan hasil rapat penjelasan yang dilakukan Pokja].
4. Risalah Tanya Jawab :
Pertanyaan dari peserta :
No Nama Perusahaan Pertanyaan Jawaban
1
2
5. Perubahan substansi dokumen (jika ada)
a. ...................................................................................................... [diisi rincian perubahan substansi dokumen pemilihan (jika ada)]
b. Jika terdapat perubahan substansi dokumen, akan dituangkan dalam perubahan/adendum dokumen pemilihan. *)
6. Selanjutnya Pokja menawarkan kepada peserta siapa yangbersedia sebagai wakil peserta untuk menandatangani Berita Acara Pemberian Penjelasan dan menyepakati bahwa :
Nama : ……………………… dari PT/CV …………………………………… dan
Nama : ……………………… dari PT/CV ………………….......……………,
sebagai wakil peserta untuk menandatangani Berita Acara Pemberian Penjelasan paket .................................................[diisi nama paket pekerjaan]
JDIH Kementerian PUPR
111
7. Hasil peninjauan lapangan (jika diperlukan) : ..............................................................
8. Pokja menutup rapat pemberian penjelasan (Aanwijzing) pada jam ........................ Berita Acara serta Adendum akan disampaikan kepada
seluruh peserta mulai hari ............, tanggal ................. pukul ......................
9. Berita Acara Pemberian Penjelasan dapat diambil pada hari ............. tanggal .............. dan dapat juga diunduh dari.
10. Berita Acara Pemberian Penjelasan untuk paket ............................. dibuat ......(.....) rangkap.
Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………, ………………
Kelompok Kerja (Pokja) .................
1. ......................... Ketua 1……………
2. ........................ Sekretaris 2……………
3. ......................... Anggota 3……………
4. ......................... Anggota 4……………
5. ......................... Anggota 5……………
SAKSI-SAKSI
1. ...................................................................... 1 .....................................
2. ...................................................................... 2 .....................................
Keterangan :
*) Adendum (jika ada) dibuat terpisah dari berita acara pemberian penjelasan
2. CONTOH FORMAT BERITA ACARA PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN
KOP SURAT SATUAN KERJA
JDIH Kementerian PUPR
112
BERITA ACARA
PEMASUKAN DAN PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN
UNTUK PENGADAAN JASA KONSULTANSI
Nomor : …………..
Pada hari ini ………….. tanggal …………..bulan …………..tahun ………….. pukul ………….. bertempat di ………….., Pokja ………….. yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Kepala Pokja ULP nomor ………….. tanggal ………….. yang selanjutnya dalam Berita Acara ini disebut Pokja, telah mengadakan acara
Pemasukan dan Pembukaan Dokumen Penawaran untuk Pengadaan Jasa Konsultansi…………...
Dalam Acara Pemasukan danPembukaan Dokumen Penawaran diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Yang memasukkan dokumen penawaran …….. (……………….) penyedia jasa.
2. Jumlah dokumen penawaran yang lengkap ........ (................................) dan jumlah dokumen penawaran yang tidak lengkap ......... (
...................................).
3. Peserta yang menjadi saksi 2 (dua) orang yaitu dari :
PT. ................................................................... Nama :
...............................
PT. ................................................................... Nama :
...............................
4. Hasil Pembukaan Penawaran Sebagai Berikut :
No Nama
Perusahaan
Sampul I Sampul
II*) Keteranga
n Administras
i Teknis
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Catatan :
Kolom (3),(4), diisi sesuai yang disyaratkan dalam dokumen pemilihan.
Kolom (5) tidak dibuka pada saat pembukaan penawaran Sampul I.
Acara Pemasukan dan Pembukaan Dokumen Penawaran ditutup pada pukul ............... WIB.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
……………, ………………
JDIH Kementerian PUPR
113
PokjaPokja ULP……………………………
1. ......................... Ketuamerangkap Anggota
1……………
2. ........................ Sekretarismerangkap Anggota
2……………
3. ......................... Anggota 3……………
4. ......................... Anggota 4……………
5. ......................... Anggota 5……………
6. ........................ Anggota 6……………
7. ........................ Anggota 7……………
WAKIL DARI PENYEDIA JASA
No. Nama Jabatan Tanda Tangan
JDIH Kementerian PUPR
114
3. CONTOH FORMAT BERITA ACARA HASIL SELEKSI UNTUK PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI DENGAN
PRAKUALIFIKASI, METODE DUA SAMPUL, SISTEM EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA
KOP SURAT POKJA
ERITA ACARA HASIL EVALUASI SELEKSI
PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI
NOMOR : ……………………
Nama Pekerjaan :
………………………
Lokasi Pekerjaan :
………………………
Satminkal :
………………………
Satuan Kerja
:
………………………
PPK :
………………………
Kelompok Kerja :
………………………
Sumber Dana :
………………………
Tahun Anggaran
:
………………………
Harga Perkiraan Sendiri
:
……………………… (termasuk PPN 10%)
Jangka waktu pelaksanaan
:
………………………
Metode Pemilihan :
Prakualifikasi
Metode Penyampaian
:
Dua Sampul
Metode Evaluasi
:
Kualitas
Pada hari ini ………… tanggal ………… bulan ………… tahun ………… kami yang
bertanda tangan dibawah ini Pokja ULP berdasarkan Surat Keputusan ULP Nomor : ………… tanggal ………… telah melaksanakan Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi dengan Seleksi Umum Prakualifikasi, Metode Penyampaian Dua
Sampul, Metode Evaluasi Kualitas dengan hasil sebagai berikut :
1. Pengumuman Prakualifikasi
Pengumuman ………… Nomor : …………, tanggal …………, melalui :
JDIH Kementerian PUPR
115
a. Website LPSEdan Portal Pengadaan Nasional tanggal …………………;
b. Papan Pengumuman Resmi …………….., tanggal…………. s.d.
tanggal………………;
c. Surat Kabar ……………… tanggal ……… (jika diperlukan, sesuai
ketentuan);
2. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Kualifikasi
Pendaftaran dimulai tanggal ………… sampai dengan tanggal …………
[pada tahap pendaftaran, Pokja/Pejabat Pengadaan mencatat nama pendaftar, nama dan alamat perusahaan serta nomor telepon, nomor faksimili dan/atau alamat e-mail pihak yang dapat dihubungi, untuk keperluan korespondensi]
Penyedia jasa yang mendaftar danmengambildokumen kualifikasi
sebanyak……(……) perusahaan.
No NAMA PERUSAHAAN ALAMAT, NOMOR
TELEPON KETERANGAN
1
2
..
dst
3. Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) Kualifikasi (jika diperlukan)
a. Pemberian penjelasan dilaksanakan pada tanggal………… bertempat di
…………
b. Jumlah peserta yang hadir sebanyak………………… (…………) perusahaan.
Berita Acara Penjelasan Kualifikasi (BAPK) nomor ………… tanggal ……… (jika diperlukan).
4. Penyampaian BAPK termasuk Adendum Dokumen Kualifikasi (jika diperlukan)
Salinan BAPK termasuk Adendum Dokumen Kualifikasi(jika diperlukan) dapat diambil oleh peserta pada tanggal ......... melalui website LPSE.
5. Penyampaian/Pemasukan Dokumen Kualifikasi
a. Batas akhir waktu
pemasukan dokumen kualifikasi
:
Hari ……… Tanggal ………… Jam
…………
b. Tempat :
website LPSE
c. Peserta yang memasukkan
Dokumen kualifikasi
:
………… (…………) perusahaan.
JDIH Kementerian PUPR
116
No Nama Perusahaan Alamat dan Nomor
Telepon Keterangan
1
2
..
ds
t
d. Peserta yang terlambat memasukkan dokumen
kualifikasi
: ………… (…………) perusahaan.
6. Pembukaan dan Evaluasi Dokumen Kualifikasi
a. Evaluasi dilakukan terhadap dokumen kualifikasi, meliputi pakta integritas dan formulir isian kualifikasi.
b. Penilaian persyaratan kualifikasi dilakukan terhadap pemenuhan
persyaratan kualifikasi, yaitu .................... [diisi sesuai persyaratan kualifikasi yang ditetapkan dalam dokumen kualifikasi].
1) Jumlah dokumen kualifikasi yang dievaluasi
= …… (......) dokumen kualifikasi, yaitu dokumen kualifikasi :
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV..............dst
2) Jumlah dokumen kualifikasi yang dinyatakan gugur/tidak lulus, yaitu :
= …… (......) dokumen kualifikasi, yaitu dokumen kualifikasi :
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV..............dst
3) Jumlah dokumen kualifikasi yang dinyatakan
memenuhi syarat/lulus
=
…… (......) dokumen kualifikasi, yaitu dokumen kualifikasi :
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV..............dst
7. Pembuktian Kualifikasi dan Pembuatan Berita Acara Pembuktian Kualifikasi
Pembuktian terhadap peserta yang memenuhi persyaratan kualifikasi dilakukan dengan cara melihat keaslian dokumen atau legalisir dan meminta
salinannya.
Hasil pembuktian kualifikasi untuk tiap peserta dituangkan dalam Berita
Acara Pembuktian Kualifikasi (terlampir)
Alasan gugur/tidak lulus dan tidak termasuk Daftar Pendek masing-masing peserta adalah sebagai berikut :
a. ……………………
b. ……………………
c. ………………dst
JDIH Kementerian PUPR
117
8. Penetapan Daftar Pendek (short list).
Peserta yang dinyatakan masuk dalam Daftar Pendek sebanyak…… (.........) peserta, yaitu :
NO
NAMA PERUSAHAAN ALAMAT NPWP
KETERANGAN
1 min. 5 (lima), maks. 7 (tujuh) peserta
2
..
dst
9. Pengumuman Hasil Kualifikasi
Pengumuman Hasil Kualifikasi ………… Nomor : …………, tanggal …………, melalui :
a. Website LPSE tanggal …………………… dan Portal Pengadaan Nasional;
b. Papan Pengumuman Resmi ……………, tanggal………… s.d. tanggal………………;
10. Sanggahan Kualifikasi [diisi jika ada sanggahan]
Masa sanggah hasil kualifikasi mulai tanggal ……………. s.d. tanggal……………
Jumlah peserta yang keberatan atas penetapan hasil prakualifikasi dan
menyampaikan sanggahan ............... (.............) peserta.
Sanggahan yang dinyatakan benar = ......... (.........) sanggahan
Sanggahan yang dinyatakan tidak benar =.......... (........) sanggahan
Ringkasan sanggahan sebagai berikut :
No NAMA
PERUSAHAAN MATERI
SANGGAHAN JAWABAN
SANGGAHAN KETERANGAN
1
2
..
dst
11. Undangan Pengambilan Dokumen Pemilihan
Peserta yang termasuk dalam Daftar Pendek diundang untuk mengambil dokumen pemilihan. Undangan Pengambilan Dokumen Pemilihan disampaikan melalui……………… dengan tanda bukti terlampir.
Pengambilan Dokumen Pemilihan dilakukan pada :
a. Waktu :
Hari ………… Tanggal ………… Jam …………
JDIH Kementerian PUPR
118
b. Tempat :
………………………………
Peserta yang mengambil dokumen pemilihan sebanyak………(……) perusahaan.
12. Pemberian Penjelasan (Aanwijzing)
a. Pemberian penjelasan dilaksanakan pada tanggal………… bertempat di
…………
b. Jumlah peserta yang hadir sebanyak………………… (…………)
perusahaan.
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAPP) No………… tanggal ……… (terlampir).
13. Penyampaian BAPP termasuk Adendum Dokumen Pemilihan (jika ada)
Salinan BAPP termasuk Adendum Dokumen Pemilihan (jika ada) dapat diambil oleh peserta pada tanggal ......... melalui website LPSE.
14. Penyampaian/Pemasukan Dokumen Penawaran (Sampul I dan Sampul II)
a. Batas waktu pemasukan
Dokumen Penawaran
:
Hari ………… tanggal ………… Jam
…………
b. Tempat :
website : LPSE.
c. Peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran
:
………… (…………) perusahaan.
No NAMA PERUSAHAAN ALAMAT DAN NOMOR
TELEPON KETERANGAN
1
2
..
dst
d. Penyedia jasa yang
terlambat memasukkan dokumen penawaran
:
………… (…………) perusahaan.
15. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I (Administrasi dan Teknis)
Penawaran dinyatakan ditutup pada Hari ………… tanggal ………… Jam
…………
Pembukaan penawaran dilakukan pada :
a. Waktu
:
Hari ………… Tanggal ………… Jam
…………
b. Tempat
:
…………
Berita Acara Pembukaan Penawaran No………… tanggal ……… (terlampir).
JDIH Kementerian PUPR
119
16. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I (Administrasi dan Teknis)
Evaluasi penawaran dengan berpedoman pada ketentuan peraturan yang
berlaku, dan Dokumen Pemilihan. Hasil evaluasi penawaran sebagai berikut :
a. Evaluasi Administrasi
Evaluasi administrasi hanya dilakukan pada hal-hal yang tidak dinilai pada penilaian kualifikasi. Unsur-unsur yang dievaluasi meliputi
kelengkapan persyaratan yang diminta dalam dokumen pemilihan.
1). Penawaran yang dievaluasi
Jumlah penawaran yang
dievaluasi
= …… (.........) penawaran, yaitu
penawaran :
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV..............dst
2). Konfirmasi/Klarifikasi [dilakukan terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, jika diperlukan]
(a) Klarifikasi dilakukan kepada PT/CV…………, terkait keraguan terhadap …………. dengan kesimpulan …………
(b) Konfirmasi dilakukan kepada pihak…………, terkait keraguan
terhadap …………. dengan kesimpulan........ …………
(c) ............ dst.
3). Penawaran yang memenuhi syarat/lulus
Jumlah penawaran yang
dinyatakan memenuhi syarat/lulus administrasi
= …… (........) penawaran, yaitu
penawaran :
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV...................
4. .................... dst
Jumlah penawaran yang
dinyatakan gugur/tidak lulus
= …… (........) penawaran, yaitu
penawaran :
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV..................
4. ..................... dst
Penjelasan gugur/tidak lulus masing-masing peserta adalah sebagai
berikut :
(a) PT/CV ………… dinyatakan gugur administrasi karena …………
(b) PT/CV ………… dinyatakan gugur administrasi karena …………
(c) ………… dst
Hasil evaluasi administrasi terlampir.
JDIH Kementerian PUPR
120
b. Evaluasi Teknis.
Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi.
Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan yang ditetapkan dalam
dokumen pemilihan, meliputi ...............................................
1). Evaluasi teknis dengan sistem nilai :
(a) Persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi sesuai dengan
yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan.
(b) Unsur-unsur yang dievaluasi :
i. Unsur pengalaman perusahaan, bobot .......... [sesuai yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan]
ii. Unsur pendekatan dan metodologi, bobot .......[ sesuai yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan ]
iii. Unsur kualifikasi dan tenaga ahli, bobot ..........[ sesuai yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan]
(c) Nilai ambang batas lulus persyaratan teknis = ............ [diisi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan].
2). Jumlah penawaran yang dievaluasi
= …… (........) penawaran, yaitu penawaran :
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV..............dst
3). Konfirmasi/Klarifikasi [dilakukan terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, jika diperlukan]
(a) Klarifikasi dilakukan kepada PT/CV…………, terkait keraguan terhadap …………. dengan kesimpulan …………
(b) Konfirmasi dilakukan kepada pihak…………, terkait keraguan terhadap …………. dengan kesimpulan........ …………
(c) ............ dst.
4). Jumlah penawaran yang dinyatakan memenuhi
ambang batas lulus
= …… (........) penawaran, yaitu
penawaran :
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. .................... dst
5). Jumlah penawaran yang dinyatakan tidak memenuhi ambang batas lulus
= …… (........) penawaran, yaitu penawaran :
1. PT/CV...................
2. PT/CV...................
3. PT/CV..................
4. ..................... dst
Hasil evaluasi teknis terlampir.
JDIH Kementerian PUPR
121
Berita Acara Evaluasi Administrasi dan Teknis terlampir.
17. Pengumuman Peringkat Teknis
Pengumuman peringkat Teknis nomor …………, tanggal …………, melalui :
a. Website LPSE tanggal …………………… dan Portal Pengadaan Nasional);
b. Papan Pengumuman Resmi ……………, tanggal………… s.d. tanggal………………;
Peringkat Teknis adalah sebagai berikut :
No Nama
Perusahaan
Alama
t NPWP
Hasil
Evaluasi Persyarata
n
Administr
asi
Nilai
tekni
s
Amba
ng
Batas
Peringka
t
Keteranga
n *)
1
2
..
dst
*) Diisi diundang/ tidak diundang pembukaan harga.
18. Sanggahan Peringkat Teknis [diisi jika ada sanggahan]
Masa sanggah peringkat teknis mulai tanggal ……………. s.d. tanggal……………
Jumlah peserta yang keberatan atas penetapan hasil prakualifikasi dan menyampaikan sanggahan ............... (.............) peserta.
Sanggahan yang dinyatakan benar = ......... (.........) sanggahan
Sanggahan yang dinyatakan tidak benar =.......... (........) sanggahan
Ringkasan sanggahan sebagai berikut :
No Nama
Perusahaan Materi
Sanggahan Jawaban
Sanggahan Keterangan
1
2
..
ds
t
19. Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II (Harga)
Pembukaan penawaran Sampul II (Harga) dilakukan pada :
a. Waktu :
Hari ……… Tanggal ………… Jam …………
JDIH Kementerian PUPR
122
b. Tempat :
…………
Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul II (Harga) nomor………… tanggal ……… (terlampir).
20. Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II (Harga).
Evaluasi harga dilakukan kepada penawaran dengan peringkat teknis
terbaik.
a. Koreksi Aritmatik
No. Jenis Pekerjaan
Penawaran Biaya
Keterangan Pada Saat Pembukaan
Setelah Koreksi Aritmatik
1
2
..
dst
b. Unsur-unsur yang dievaluasi yaitu : …………… [diisi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan, misal : kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); kewajaran penugasan tenaga ahli; kewajaran penugasan tenaga pendukung (apabila ada); kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost)]
c. Konfirmasi/Klarifikasi [dilakukan terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan, jika diperlukan]
(a) Klarifikasi dilakukan kepada PT/CV…………, terkait keraguan
terhadap …………. dengan kesimpulan …………
(b) Konfirmasi dilakukan kepada pihak…………, terkait keraguan
terhadap …………. dengan kesimpulan........ …………
(c) ............ dst.
21. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi kualifikasi, evaluasi sampul I (administrasi dan teknis) dan evaluasi sampul II (harga), maka Kelompok Kerja (Pokja) ULP
berkesimpulan dan memutuskan untuk mengusulkan calon pemenang seleksi berdasarkan peringkat terbaik adalah :
CALON PEMENANG
Nama Perusahaan : ……………………
Alamat Perusahaan : ……………………
NPWP : ……………………
Harga Penawaran terkoreksi : Rp. ……………….. (termasuk PPN)
JDIH Kementerian PUPR
123
Demikian Berita Acara Hasil Evaluasi Seleksi ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab untuk dipergunakan dalam penetapan pemenang sebagaimana
mestinya.
……………, ………………
Kelompok Kerja (Pokja) .................
1. ......................... Ketua 1……………
2. ......................... Sekretaris 2……………
3. ......................... Anggota 3……………
4. ......................... Anggota 4……………
5. ......................... Anggota 5……………
6. ......................... Anggota 6……………
7. ......................... Anggota 7……………
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, ttd.
M. BASUKI HADIMULJONO
JDIH Kementerian PUPR