Download - Pedoman Success Story
PEDOMAN SUCCESS STORY
PROGRAM PENANGANAN LAHAN KRITISDAN SUMBER DAYA AIR BERBASIS MASYARAKAT
Direktorat JenderalBina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
2013
PEDOMAN SUCCESS STORY
PROGRAM PENANGANAN LAHAN KRITISDAN SUMBER DAYA AIR BERBASIS MASYARAKAT
Direktorat JenderalBina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
2013
PEDOMAN SUCCESS STORY
PROGRAM PENANGANAN LAHAN KRITISDAN SUMBER DAYA AIR BERBASIS MASYARAKAT
Direktorat JenderalBina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
2013
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
2PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
perkenan dan ridhoNya buku pedoman penyusunan Success Story Program
Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM)
dapat diselesaikan dengan baik.
Buku pedoman penyusunan Success Story Program PLKSDA-BM bertujuan
untuk memudahkan pengelola program di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam
hal :
1. Melakukan inventarisasi data dasar di lapangan dan kemudian mengkompilasikan
dalam suatu dokumen success story yang menarik
2. Meningkatkan kapasitas atau kemampuan pemerintah daerah dalam menyusun
suatu cerita keberhasilan.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam tersusunnya pedoman penyusunan Success Story Program
PLKSDA-BM, mudah-mudahan memberikan manfaat bagi semua pihak.
Jakarta, Maret 2013
DIREKTUR JENDERAL BINA PEMBANGUNANDAERAH
DR. Drs. MUH. MARWAN, M.Si
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
2PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
perkenan dan ridhoNya buku pedoman penyusunan Success Story Program
Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM)
dapat diselesaikan dengan baik.
Buku pedoman penyusunan Success Story Program PLKSDA-BM bertujuan
untuk memudahkan pengelola program di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam
hal :
1. Melakukan inventarisasi data dasar di lapangan dan kemudian mengkompilasikan
dalam suatu dokumen success story yang menarik
2. Meningkatkan kapasitas atau kemampuan pemerintah daerah dalam menyusun
suatu cerita keberhasilan.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam tersusunnya pedoman penyusunan Success Story Program
PLKSDA-BM, mudah-mudahan memberikan manfaat bagi semua pihak.
Jakarta, Maret 2013
DIREKTUR JENDERAL BINA PEMBANGUNANDAERAH
DR. Drs. MUH. MARWAN, M.Si
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
2PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
KEMENTERIAN DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
perkenan dan ridhoNya buku pedoman penyusunan Success Story Program
Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM)
dapat diselesaikan dengan baik.
Buku pedoman penyusunan Success Story Program PLKSDA-BM bertujuan
untuk memudahkan pengelola program di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam
hal :
1. Melakukan inventarisasi data dasar di lapangan dan kemudian mengkompilasikan
dalam suatu dokumen success story yang menarik
2. Meningkatkan kapasitas atau kemampuan pemerintah daerah dalam menyusun
suatu cerita keberhasilan.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam tersusunnya pedoman penyusunan Success Story Program
PLKSDA-BM, mudah-mudahan memberikan manfaat bagi semua pihak.
Jakarta, Maret 2013
DIREKTUR JENDERAL BINA PEMBANGUNANDAERAH
DR. Drs. MUH. MARWAN, M.Si
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
3PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... 2DAFTAR ISI ................................................................................................. 3BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 4
1.2. Maksud dan Tujuan................................................................... 5
1.3. Keluaran.................................................................................... 6
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN................................................................ 7BAB III URAIAN SUCCESS STORY ........................................................... 9
3.1. Ruang Lingkup .......................................................................... 9
3.2. Best Practice ............................................................................. 11
BAB IV SUMBER DATA PENYUSUNAN SUCCESS STORY .................... 12BAB V METODOLOGI PENYUSUNAN SUCCESS STORY ....................... 15BAB VI OUTLINE SUCCESS STORY......................................................... 16BAB VII PENJELASAN DAN FORMAT SUCCESS STORY ...................... 17
7.1. Penjelasan Outline...................................................................... 17
7.2. Format ........................................................................................ 19
BAB V PENUTUP........................................................................................ 20
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
4PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lahan kritis adalah lahan yang tidak berfungsi secara optimal untuk
mendukung fungsi-fungsi lahan terutama dari sisi produktivitas. Oleh karena itu
sebagian Ahli yang lain menyebut lahan kritis sebagai lahan yang tidak
produktif. Lahan kritis juga disebut sebagai lahan marginal yaitu lahan yang
memiliki beberapa faktor pembatas, sehingga hanya sedikit tanaman yang
mampu tumbuh. Beberapa faktor pembatas yang menyebabkan tanaman sulit
tumbuh pada lahan kritis adalah unsur hara, air, suhu, dan kelembaban lahan.
Upaya penanganan lahan kritis yang telah dilakukan selama ini telah
membawa hasil, akan tetapi tampaknya hasil yang diperoleh tidak sebanding
dengan kecepatan berkembangnya kerusakan lahan kritis yang terjadi. Untuk
itu usaha yang perlu terus dilakukan yaitu mengembangkan kegiatan
masyarakat (community based development). Selain itu usaha penanganan
lahan kritis dan sumber daya air juga perlu dikaitkan dengan usaha untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat. Sehingga partisipasi masyarakat dalam
penanganan lahan kritis tersebut, selain untuk perbaikan kondisi lingkungan
lahan juga akan membawa dampak positif pada peningkatan ekonomi
masyarakat, baik yang terlibat langsung maupun masyarakat yang ada di lokasi
kegiatan.
Untuk melaksanakan kegiatan penanganan lahan kritis dan sumber daya air
yang berbasis masyarakat, sangat diperlukan adanya keserasian dukungan
oleh pihak pemerintah, pemerintah daerah, dan kalangan organisasi non-
pemerintah, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Universitas
setempat. Inisiatif perencanaan kegiatan perlu diprakarsai oleh pemerintah
daerah bersama masyarakat setempat. Sehingga rencana kegiatan yang
disusun akan berdasarkan persoalan riil yang dihadapi masyarakat bersama
dengan pemerintah daerah setempat. Hal tersebut merupakan salah satu
bentuk pelayanan pemerintah daerah terhadap masyarakat dalam menangani
persoalan lahan kritis. Selain itu pemerintah pusat perlu memfasilitasi kegiatan
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
5PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
tersebut sesuai dengan tugas dan fungsi agar kegiatan tersebut dapat
dilaksanakan secara lebih efektif. Dengan adanya kerjasama yang sinergis
tersebut diharapkan program penanganan lahan kritis dan sumber daya air
dapat dilaksanakan dengan lebih berdaya guna dan dapat berkelanjutan.
Gambaran tentang kisah-kisah keberhasilan yang dicapai dalam program
Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat
(PLKSDA-BM) di daerah yang ditemukan perlu dituangkan kedalam sebuah
tulisan Success Story Program PLKSDA-BM yang disusun dimasing-masing
Provinsi/ Kabupaten yang mengikuti program tersebut. Dalam pelaksanaan
program PLKSDA-BM, kisah-kisah keberhasilan pencapaian program belum di
dokumentasikan dalam suatu format ringkas dan lengkap dalam suatu format
Success Story.
Selain itu, publikasi terkait keberhasilan program Penanganan Lahan Kritis dan
Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat yang telah dimulai dari Program
Konservasi Lahan dan Pengentasan Kemiskinan di Semarang Atas di tingkat
pusat maupun daerah juga masih minim. Untuk itu perlu kiranya disusun
Panduan Penyusunan Success Story sehingga akan menjadi panduan bagi
daerah baik provinsi maupun kabupaten/ kota untuk menyusun Success Story
yang menarik sebagai bahan disseminasi dan experience sharing atas kerja-
kerja penanganan lahan kritis yang berbasis masyarakat.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari dibuatnya Panduan Penyusunan Success Story PLKSDA-BM ini
adalah untuk membantu pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/ kota
dalam menyediakan informasi berkaitan dengan penyusunan keberhasilan
kemajuan yang dicapai dalam program PLKSDA-BM.
Adapun tujuan dari Panduan Penyusunan Success Story ini adalah :
1. Memudahkan pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dalam menyusun
cerita keberhasilan atau Success Story.
2. Mengetahui cara inventarisasi data dasar yang baik di lapangan dan
mengompilasikannya menjadi suatu dokumen Success Story yang menarik,
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
6PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
sehingga dari cerita tersebut tergambar manfaat dan dampak dari
pelaksanaan program PLKSDA-BM di daerah.
3. Meningkatkan kapasitas atau kemampuan staff dalam menyusun suatu
cerita keberhasilan.
1.3. Keluaran
Keluaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah tersedianya Panduan
Penyusunan Success yang bisa memandu pemerintah provinsi dan kabupaten/
kota dalam membuat cerita keberhasilan atau success story program PLKSDA-
BM didaerah.
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
7PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
Success Story atau cerita keberhasilan merupakan salah satu alat atau media
yang cukup efektif untuk meyakinkan dan mempengaruhi pihak ketiga untuk
memberikan dukungan terhadap kegiatan maupun layanan yang kita lakukan.
Success Story disusun untuk menunjukan keberhasilan dan efek besar yang
ditimbulkan oleh kegiatan atau program yang sedang dan telah dilaksanakan.
Success Story memiliki dampak yang cukup besar dan bisa jadi menentukan
keberhasilan memobilisasi sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai visi
dan menjalankan suatu kegiatan atau program.
Beberapa pengertian terkait dengan Success Story, antara lain :
1. Success Story merupakan bagian dari indikator keberhasilan suatu program.
Indikator keberhasilan adalah suatu atribut kuantitatif dan atau kaulitatif dan
atau diskriptik pada standar penilaian kerja yang diukur atau dipantau secara
periodik menunjukan perubahan. Indikator keberhasilan mencakup indikator
masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (result/ outcomes) dan manfaat
(benefits) serta dampak (impact). Dalam cerita keberhasilan/Success Story
tidak harus memenuhi semua indikator tersebut.
2. Success Story merupakan pengembangan dari dampak positif (positive
outcome) dari satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan dan dituangkan
dalam suatu cerita / story, sehingga nampak jelas bahwa kegiatan yang
dilaksanakan telah memberikan manfaat sesuai yang diharapkan.
3. Success Story merupakan suatu produk yang menjabarkan keberhasilan
suatu kegiatan, Success Story dapat dimanfaatkan sebagai pendorong
motivasi bagi daerah lain yang belum berkembang dengan baik.
4. Success Story juga dapat digunakan sebagai panduan pembelajaran dimana
kondisi atau sistem yang sudah terbentuk dengan baik, dicirikan dengan
manfaat positif yang nyata dapat dipelajari dan diimplementasikan oleh
lembaga lainnya yang setara.
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
8PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
5. Alur Cerita dalam penulisan Success Story :
a. Kondisi sebelum adanya Program PLKSDA-BM
Menggambarkan kondisi sebelum adanya Program PLKSDA-BM yang
dapat dilihat dari bagaimana kondisi saat itu seperrti mengenai tutupan
vegetasi, ketersediaan air, keadaan kelompok tani, tingkat pendapatan
dan lainnya di sekitar lokasi program.
b. Tantangan yang dihadapi masyarakat
Melalui tantangan ini kita akan menunjukan tentang kegiatan program
PLKSDA-BM yang mampu dalam memecahkan berbagai persoalan
yang dihadapi masyarakat. Pihak lain akan mengetahui berbagai
permasalahan terkait dengan penanganan lahan kritis yang bisa
dipecahkan dalam cakupan kegiatan Program PLKSDA-BM.
c. Intervensi Program PLKSDA-BM
Dalam bagian ini, kita menunjukan bagaimana kegiatan program
PLKSDA-BM bisa membantu masyarakat dalam memecahkan masalah
yang dihadapinya. Kutipan-kutipan langsung dari pihak-pihak terlibat
disajikan dalam bagian ini, bagaimana mereka benar-benar terbantu
dengan adanya Program PLKSDA-BM.
d. Keberhasilan yang telah dicapai
Bagian keberhasilan menguaraikan bagaimana masyarakat
mendapatkan keuntungan dan manfaat dari kegiatan program PLKSDA-
BM. Hasil ini dikembangkan melalui informasi keberhasilan yang dicapai
oleh para pihak setelah memanfaatkan kegiatan program PLKSDA-BM.
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
9PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
BAB III
URAIAN SUCCESS STORY
3.1. Ruang Lingkup
Diambil dari lokasi (lokus) dimana telah dilakukan pelaksanaan program
PLKSDA-BM. Materi dapat dikembangkan pada hal-hal yang bersifat subtantif
program, entitas kelembagaan, individu atau kelompok, atau bentuk kerjasama
dengan pihak. Materi yang akan disajikan dalam penyusunan Success Story
berdasarkan kriteria sebagai berikut :
1. Kriteria Teknis :
a.Penanganan Lahan Kritis Secara Vegetatif
Pendekatan vegetatif dimaksudkan sebagai upaya untuk melakukan
penanganan lahan kritis dengan melakukan penanaman beberapa jenis
tanaman. Tanaman yang ditanam untuk penanganan lahan kritis bisa
berupa tanaman kayu-kayuan, maupun tanaman yang menghasilkan
berbagai hasil lain selain kayu, misalnya buah, daun, kulit kayu dan lain-
lain yang biasa disebut sebagai tanaman MPTS (Multi Purpose Tree
Species). Bentuk penanganan lahan kritis secara vegetatif adalah
sebagai berikut :
Penanaman vegetasi dilokasi pilot project
Sosial planting
Pelestarian mata air
Penyulaman tanaman
b.Penanganan Lahan Kritis secara Sipil Teknis
Pendekatan Sipil Teknis dimaksudkan sebagai pendekatan untuk
menangani lahan kritis dengan cara membangun dan memperbaiki
bangunan sipil yang berfungsi secara teknis untuk konservasi dan
penanganan lahan kritis. Bentuk kegiatan diwujudkan dalam kegiatan:
Sumur siraman
Sumur resapan
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
10PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
Embung
Perbaikan irigasi
2. Kriteria Ekologis
a.Prosentase Hidup Tanaman
Prosentase hidup tanaman untuk tanaman pokok pada penangananlahan kritis secara vegetatif.
b.Penambahan Tingkat Penutupan Vegetasi
Membandingkan data tingkat penutupan pada masing-masing kondisi
tersebut untuk diketahui penambahan tingkat penutupannya
c. Erosi
Berkurangnya tingkat erosi sehingga dapat meningkatkan produktivitas
lahan.
d.Pelestarian Mata Air
Kegiatan pelestarian mata air dilakukan untuk menyelamatkan mata air
yang semakin berkurang di beberapa daerah. Dengan adanya program
PLKSDA-BM diharapkan dapat meningkatkan jumlah mata air yang
diakibatkan oleh bertambahnya wilayah tangkapan air disekitar lokasi
program.
e.Keanekaragaman Flora.
Adanya penambahan tingkat keanekaragaman flora disekitar lokasi
program PLKSDA-BM.
3. Kriteria Ekonomi
a.Pelaksanaan Kegiatan Ekonomi Produktif
Kegiatan ekonomi produktif dimaksudkan untuk mendukung peningkatan
pendapatan anggota kelompok tani sebelum tanaman pokok
menghasilkan, seperti budidaya tanaman sela, ternak, lebah madu dan
kebun bibit rakyat.
b. Peningkatan Pendapatan Petani.
Peningkatan pendapatan petani dari hasil panen tanaman pokok melalui
pemasaran yang baik dengan menjalin kemitraan dengan pihak ketiga.
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
11PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
4. Kriteria Sosial Budaya
a.Sosialisasi Program PLKSDA-BM
Meningkatnya pemahaman akan program PLKSDA-BM dari para pihak
(stakeholder) yang terlibat.
b. Pemberdayaan Aparatur Pemerintah Daerah (Kabupaten/ Kota)
Adanya peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah (kabupaten/
kota) yang berkaitan dengan aspek pemberdayaan masyarakat.
c. Pemberdayaan Kelompok Tani
Meningkatkatnya kapasitas petani dan kelompok tani yang berkaitan
dengan aspek pemberdayaan masyarakat.
3.2. Best Practice
Success story disusun berdasarkan pendekatan regional (Provinsi & Kabupaten)
yang berisi informasi success story di masing-masing Kabupaten dengan jumlah
cerita keberhasilan sesuai dengan kondisi lapangan.
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
12PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
BAB IV
SUMBER DATA PENYUSUNAN SUCCESS STORY
Bahan informasi yang akan dikembangkan menjadi success story dapat
diperoleh dari berbagai sumber antara lain :
1. Informasi yang berkaitan dengan perencanaan dan catatan-catan yang
menunjukan keberhasilan yang dicapai selama program PLKSDA-BM
berjalan.
2. Para pihak yang terlibat, (baik Instansi Terkait, Kelompok Tani, TPM/KTPM)
yang mengetahui secara pasti mengenai pelaksanaan program PLKSDA-
BM dan kegiatan atau layanan yang diberikan.
3. Laporan-laporan dari para Tenaga Pendamping Masyarakat, Penyuluh
Pertanian Lapangan dan Penyuluh Kehutanan Lapangan.
4. Informasi dari laporan profil PLKSDA-BM
5. Kondisi factual dilokasi Program PLKSDA-BM
Langkah-langkah Penyusunan Success Story :
1. Kumpulkan seluruh informasi yang tersedia dalam dokumen pengelola
kegiatan Program PLKSDA-BM, seperti proposal kegiatan dan laporan-
laporan kegiatan. Informasi ini akan menjadi bahan dasar dalam membuat
rancangan atau draft penyusunan Success Story
2. Membuat daftar orang-orang yang akan dilibatkan dalam penyusunan
Success Story. Pilihlah orang-orang yang memiliki pengalaman langsung
terlibat dalam kegiatan atau mereka yang memiliki pengaruh dalam kegiatan
Program PLKSDA-BM.
3. Mulailah melakukan pembicaraan dengan mereka, bertemu secara
langsung jauh lebih baik, Sampaikanlah apa yang hendak kita lakukan, jika
mereka memiliki waktu, bisa langsung melakukan dialog. Tetapi jika mereka
tidak memiliki waktu pada saat kita menghubungi pertama kali, buatlah janji
pertemuan.
Lakukan pertemuan dengan santai dan tidak kaku. Bila diperlukan, uraikan
kembali secara singkat kegiatan yang akan ditulis menjadi kisah suksesnya
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
13PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
(Success Story). Langkah ini penting, untuk menyegarkan kembali ingatan
mereka.
Catatlah dengan lengkap atau merekam seluruh pembicaran. Pernyataan-
pernyataan mereka akan sangat berguna dalam penyusunan atau penulisan
success sory terutama pernyataan yang mendukung dan menunjukan
keberhasilan kegiatan program PLKSDA-BM. Pernyataan seperti ini bisa
disajikan dalam “kutipan langsung”. Jika melakukan pengutipan langsung
sebelum diperbanyak, mintalah konfirmasi kembali, apakah mereka benar
responden mengatakan persis sama dengan yang kita kutip. Konfirmasi
penting dilakukan untuk menghindari penolakan dari responden pada saat
Success Story sudah disebarluaskan kepada publik.
4. Buatlah daftar informasi yang sudah kita dapatkan dan lakukan sekali lagi
pengecekan data yang ada, sehingga terhindar dari kesalahan pengutipan.
Pastikan dengan benar informasi yang ada berasal dari sumber pertama,
bukan kutipan dari pihak lain, manakala mengambil informasi dari hasi riset.
5. Setelah informasi terkumpulkan, mulailah penyusun dan menulis Success
Story. Untuk itu sebuah tulisan harus memenuhi 5 W + 1H :
a. What (Apa) : Apa bentuk kegiatan tersebut, apakah termasuk ke dalam
kegiatan pengembangan kapasitas pemerintah dan masyrakat (Capacity
Building), partisipasi masyarakat dalam civil work, pelaksanaan vegetatif,
peningkatan produksi dan pendapatan pertanian atau hal-hal lainnya.
b.Where (Dimana) : Di mana tempat kegiatan program PLKSDA-BM
berlangsung. Nama tempat harus dijelaskan secara rinci. Mulai dari nama
desa/dusun, Rt/RW-nya, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan
Provinsi. Jika perlu dilengkapi pula dengan karakteristik masyarakatnya
(profesi atau mata pencahariannya, jumlah penduduknya, prosentase
masyarakat/KK miskinnya). Akurasi data ini sangat penting agar informasi
yang diterima secara lengkap oleh pembaca, sehingga memudahkan
para pembaca tulisan ini untuk turut serta di wilayah yang bersangkutan.
c. Why (Mengapa) : Ini juga penting diketahui agar pembaca mengerti
faktor-faktor apa yang menjadi alasan diadakan kegiatan program
PLKSDA-BM tersebut.
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
14PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
d.Who (Siapa) : Siapa saja pelaku yang terlibat dalam kegiatan program
PLKSDA-BM, apakah petani, kelompok tani, tokoh masyarakat,
pemerintah daerah atau instansi terkait
e.When (Kapan) : Kapan periode pelaksanaan itu atau kegiatan program
PLKSDA-BM diadakan. Ungkapkan pula mengenai proses dan periode
proses pelaksanaan kegiatan tersebut.
f. How (Bagaimana) : Dalam penulisan dijelaskan bagaimana proses
kegiatan tersebut berlangsung.
Dalam penulisan diperlukan juga kelugasan bahasa yang tidak kaku dengan
mengunakan bahasa ilmiah popular. Kemudian deskripsi keadaan/
suasananya, apakah suasana kegiatan tersebut berlangsung, suasana
keadaan lokasi kegiatan.
Hal penting lainnya adalah menyertakan foto kegiatan dan keterangannya
dalam tulisan. Jangan lupa juga foto yang menjadi sumber dari tulisan tersebut.
Gunanya agar pembaca lebih mengerti dan terlibat secara emosi dengan
tulisan. Foto dapat berupa kegiatan program PLKSDA-BM berlangsung, foto
narasumber dalam tulisan tersebut atau foto kegiatan yang menggambarkan
sebelum, sedang dan sesudah kegiatan berlangsung.
Judul yang akan dijadikan Success Story diusahakan menggunakan kalimat
yang dapat menarik perhatian dan kalau perlu menggunakan bahasa yang
dramatis. Jabarkan reaksi masyarakat/ pelaku kegiatan terhadap kegiatan
tersebut baik reaksi sebelum maupun sesudah pelaksanaan kegiatan.
Sehingga hal ini akan membuat perhatian yang berlebih dari pembaca.
Pastikan pesan yang hendak disampaikan yang paling kuat bagi pelaksanaan
program PLKSDA-BM. Pesan yang kita pilih untuk disajikan dalam
penyusunan Success Story diambil dari kegiatan program PLKSDA-BM
memiliki dampak besar dan melibatkan banyak orang.
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
15PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
BAB V
METODOLOGI PENYUSUNAN SUCCESS STORY
1. Penyusunan Success Story
Dokumen Success Story PLKSDA-BM disusun disetiap provinsi dan
kabupaten/kota dengan volume laporan disesuaikan dengan kebutuhan,
minimal 3 (tiga) buah dokumen Success Story PLKSDA-BM.
2. Unsur Pelaksana Kegiatan
Penyusunan Success Story dilaksanakan oleh setiap pengelola program di
provinsi dan kabupaten/ kota dibawah koordinasi Bappeda, serta dibantu
oleh Konsultan Bantuan Teknis PLKSDA-BM Regional. Sedangkan
penulisan Success Story dapat dilakukan oleh semua pihak yang terkait
dengan Program PLKSDA-BM.
3. Waktu Penyusunan
Penyusunan Success Story program PLKSDA-BM mulai dilaksanakan pada
TA 2013 sampai dengan berakhirnya program.
4. Pembiayaan
Pembiayaan penyusunan Success Story program PLKSDA-BM
menggunakan anggaran dana APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota.
5. Legalitas
Success Story program PLKSDA-BM ditandatangani oleh kepala daerah
(provinsi/kabupaten/kota)
6. Metode Penyusunan
Dalam penyusunan Success Story menggunakan metode studi pustaka,
wawancara, Focus Group Disscussion (FGD) dan observasi.
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
16PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
BAB VI
OUTLINE SUCCESS STORY
COVER
KATA PENGANTAR DAN LEGALITAS
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUANa.Latar Belakang
b.Maksud dan tujuan
II. KISAH-KISAH KEBERHASILAN (bisa lebih dari satu kisah keberhasilan tiap
kabupaten) minimal berisi tentang hal-hal sebagai berikut :
Sub Judul Kisah Keberhasilan ke satu, ke dua dan seterusnya
Nama Subyek dan Nama Lokasi (Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota,
Provinsi)
Gambaran Umum
Kondisi Sebelum (fisik lahan, kelembagaan, sosial ekonomi, budaya/
perilaku, dll)
Kondisi Sesudah (fisik lahan, kelembagaan, sosial ekonomi, budaya/
perilaku, dll)
Keberhasilan Yang Dicapai
Testimonial dari Subyek Pemanfaat
Visualisasi Keberhasilan
III. PENUTUP
TIM PENYUSUN
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
17PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
BAB VII
PENJELASAN DAN FORMAT SUCCESS STORY
7.1. Penjelasan Outline1. Cover
Cover menggunakan logo Bappeda Kabupaten dan logo Ditjen Bina
Bangda, Kemendagri dengan dasar cover putih untuk Success Story yang
disusun oleh kabupaten. Sedangkan untuk Success Story yang disusun
oleh provinsi menggunakan logo Bappeda Provinsi dan logo Ditjen Bina
Bangda, Kemendagri dengan dasar cover putih.
2. Kata PengantarMemuat tentang pengantar pembuatan Success Story yang dibagian akhir
(bawah) ditandatangani oleh kepala pemerintahan daerah
(Provinsi/Kabupaten/Kota).
3. Daftar IsiMemuat bab/sub bab yang menjadi bagian isi Success Story
4. Daftar TabelMemuat tentang nomor tabel dan judul tabel yang menjadi bagian isi
Success Story
5. Daftar GambarMemuat tentang nomor gambar dan judul gambar yang menjadi bagian isi
Success Story
6. Latar BelakangMenjelaskan tentang latar belakang dalam penyusunan Success Story
dalam program PLKSDA-BM yang dapat memberikan manfaat dan dampak
terhadap masyarakat dan pengelola program.
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
18PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
7. Maksud dan TujuanPenjelasan ini berkaitan dengan maksud dan tujuan dari penyusunan
Success Story PLKSDA-BM sebagai hasil dari implementasi program
PLKSDA-BM di daerah.
a. MaksudPenjelasan tentang maksud dari disusunnya Success Story melalui
suatu pernyataan dalam satu kalimat utuh yang berkaitan dengan
niat/pengharapan (sesuatu yang diinginkan) dari pelaksanaan program
PLKSDA-BM.
b. TujuanPenjelasan tentang tujuan program disusun melalui suatu pernyataan
yang berkaitan dengan apa yang ingin dicapai dalam pelaksanaan
program kegiatan PLKSDA-BM. Deskripsikan satu per satu hal-hal
apa saja yang ingin dicapai tersebut.
8. Sub Judul Kisah Keberhasilan ke satu, ke dua dan seterusnyaMemuat tentang judul yang akan dijadikan sebagai cerita keberhasilan
atau Success Story dengan mengunakan kalimat yang menarik perhatian
pembaca.
9. Nama Subyek dan Nama Lokasi (Desa, Kecamatan,Provinsi/Kabupaten/Kota)Memuat tentang subyek dan nama lokasi yang akan dijadikan sebagai
bahan penulisan Success Story.
10. Gambaran UmumMenjelaskan tentang deskripsi secara umum kondisi wilayah lokasi yang
akan dijadikan sebagai bahan penyusunan Success Story Program
PLKSDA-BM. Kondisi umum lokasi program tergambarkan potensi dan
peluang dalam penanganan lahan kritis dengan melihat dari sisi
geografis, kependudukan, mata pencaharian, pendidikan, tipe kekritisan
lokasi, dan lain-lain.
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
19PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
11. Kondisi SebelumMenjelaskan tentang deskripsi kondisi wilayah lokasi sebelum adanya
program PLKSDA-BM.
12. Kondisi LembagaMenjelaskan tentang deskripsi kondisi kelembagaan yang ada di lokasi
program PLKSDA-BM yang akan dijadikan materi dalam penyusunan
Success Story.
13. Keberhasilan Yang DicapaiMenceritakan tentang keberhasilan yang telah dicapai dalam program
PLKSDA-BM yang mengacu kepada salah satu kriteria sebagaimana yang
termuat dalam BAB III.
14. Testiomonial dari Subyek PemanfaatMemuat testimonial dari subyek pemanfaat program PLKSDA-BM
berdasarkan hasil wawancara dan observasi di lapangan.
15. Visualisasi KeberhasilanMemuat tentang foto dokumentasi keberhasilan dengan menyertakan
keterangannya yang dapat menarik perhatian.
16. Tim PenyusunSebutkan siapa saja yang terlibat dalam penyusunan Success Story.
7.2. Format• Cover dengan Desain menarik dengan 2 logo yaitu Kemendagri dan
Bappeda Provinsi/ Kabupaten, dengan posisi Kemendagri sebelah kiri dan
Bappeda Provinsi/Kabupaten sebelah kanan.
• Ukuran kertas: A5 dengan tulisan Portrait; berat minimal 70-80 gram, jenis
kertas putih bebas disesuaikan dengan design tulisan,
• Jenis Font arial dengan ukuran = 11; spasi = 1,5 (atau disesuaikan) dan
agar bisa lebih efisien bisa dibuat format bolak balik.
• Kemasan dalam tulisan diserahkan kepada penyusun dengan
memunculkan ide kreatif tanpa menghilangkan kebutuhan subtansi Success
Story.
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan DaerahKementerian Dalam Negeri
20PANDUAN PENYUSUNAN SUCCESS STORY PROGRAM PLKSDA-BM
BAB V
PENUTUP
Demikian panduan penyusunan Success Story ini dibuat sebagai acuan bagi
pemerintah daerah kabupaten/ kota dalam pembuatan Success Story agar terdapat
keseragaman. Panduan ini dapat dikembangkan sesuai kondisi daerah setempat
dan kebutuhan, kepentingan, serta asprirasi daerah.
Panduan Success Story ini diharapkan dapat membantu memperlancar penuangan
informasi kegiatan program PLKSDA-BM secara konprehensif dari tahapan
persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program.