KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN1
PELAKSANAAN APBN 2017
DI SULAWESI UTARA
Manado, 11 Oktober 2017
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN2
OUTLINE
REVISI ANGGARAN YANG PENGESAHAN KEWENANGAN KANWIL DAN KPA
PENGENDALIAN PELAKSANAAN ANGGARAN
INISIATIF STRATEGIS PELAKSANAAN ANGGARAN
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
REVISI ANGGARAN YANG PENGESAHAN
KANWIL DAN KPA
3
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
KEWENANGAN REVISI DJPb
4
a. lanjutan pelaksanaan Kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN dan/atau PHDN;
b. penambahan dan/atau pengurangan penerimaan hibah langsung;
c. penetapan status pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum pada suatu Satker;
d. pencabutan status pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum pada suatu Satker;
e. penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN untuk Satker Badan LayananUmum;
f. Revisi Anggaran dalam hal pagu tetap dalam rangka perubahan prioritas penggunaan anggaran sepanjang tidakmengurangi volume Keluaran (Output), yang dilakukan dengan:
1. pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Keluaran (Output) yang sama, dalam 1 (satu) Kegiatan yang sama, dandalam 1 (satu) Satker yang sama dalam 1 (satu) wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat JenderalPerbendaharaan;
2. pergeseran anggaran antar Keluaran (Output), dalam 1 (satu) Kegiatan yang sama, dan dalam 1 (satu) Satkeryang sama dalam 1 (satu) wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
3. pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Keluaran (Output) yang sama, dalam 1 (satu) Kegiatan yang sama, danantar Satker dalam 1 (satu) wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
4. pergeseran anggaran antar Keluaran (Output), dalam 1 (satu) Kegiatan yang sama, dan antar Satker dalam 1(satu) wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
5. pergeseran anggaran antar Kegiatan, dalam 1 (satu) Satker yang sama, dalam 1 (satu) wilayah kerja KantorWilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan; atau
6. pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Kegiatan yang sama, dan antar Satker dalam 1 (satu) wilayah kerjaKantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 5
g. pergeseran anggaran terkait detil belanja pegawai dalam komponen 001 dalam rangka memenuhi
kebutuhan Biaya Operasional Satker;
h. pergeseran anggaran belanja Kementerian/ Lembaga dalam 1 (satu) Program dalam wilayah kerja Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang sama dalam rangka memenuhi kebutuhan selisih kurs;
i. pergeseran anggaran Sisa Anggaran Kontraktual atau Sisa Anggaran Swakelola dalam 1 (satu) Satker
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) huruf a dan huruf b;
j. ralat karena kesalahan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (5) huruf d, huruf e
berupa perubahan kantor bayar sepanjang DIPA belum direalisasikan, huruf f sampai dengan huruf k
dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaaan, termasuk ralat rencana
penarikan dana/atau rencana penerimaan dalam halaman III DIPA untuk Satker BUN;
k. perubahan pejabat perbendaharaan;
l. perubahan nomenklatur Satker untuk Kegiatan dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan; dan/atau
m. penghapusan/perubahan/pencantuman catatan dalam halaman IV DIPA terkait dengan penyelesaian
tunggakan tahun lalu
KEWENANGAN REVISI DJPb (lanjutan)
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
Penyelesaian Revisi di Kanwil DJPB
…penyelesaian usul revisi yg diajukan oleh KPA mengikuti alur dibawah ini….
KPA Kanwil DJPB
SPAN
ijinEsl I
Eselon I
1. Surat usul revisi2. Matriks perubahan3. ADK4. Copy DIPA terakhir5. Persetujuan Esl I6. Dokumen pendukung
lain
DJA
tolak
setuju
1. 1 Output yg sama, 1 Keg yg sama, antar satker2. Antar Output, 1 Keg. sama., antar Satker3. Antar Keg dalam 1 Satker4. Antar Keg, antarSatker, 1 Kanwil DJPB5. Penggunaan sisa angg kontraktual/swakelola utk
meningkatkan volume Output yg sama/ Output lain
Persetujuan
Eselon I
Kewenangan DJA
No
yes
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
Revisi Anggaran pada Kuasa PA…Kuasa PA dapat melakukan revisi POK dalam batas kewenangannya…
KPA dapat melakukan revisi dg ketentuan :1. Antar akun, 1 komponen yg sama, 1
Output, kecuali pergeseran detail belpeg dalam komponen 001
2. Antar akun dalam 1 jenis belanja ygsama
Dilakukan dengan :1. Mengubah POK2. Ditetapkan KPA3. Mengubah ADK RKA-K/L
Pemutakhiran data POK1. Menyampaikan usul revisi adminstrasi perubahan rencana penarikan
dan/atau rencana penerimaan Hal III DIPA kpd Kanwil DJPB2. Dalam hal tdk menyebabkan perubahan pada Hal III DIPA, KPA
mengajukan permintaan penyamaan data ADK atas revisi POK3. KPA mengubah ADK RKA-K/L satker
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
Batas Akhir Pengajuan Usul Revisi Anggaran…dalam pengajuan usul revisi anggaran perlu diperhatikan batas akhir pengajuan…
Tanggal batas akhir penerimaan usul revisi anggaran1. 30 Oktober 2017 untuk pengajuan ke DJA2. 30 November 2017 untuk pengajuan ke Kanwil DJPB3. 30 Desember 2017 untuk pengajuan revisi belanja yg dibiayai
hibah langsung4. Dalam hal tanggal akhir penerimaan usul revisi anggaran
bertepatan denganhari libur, batas akhir penerimaan revisi
dimajukan pada tanggal sesuaihari kerja terakhirsebelum tanggal batas akhir penerimaanusul revisi
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
Revisi DIPA Satker BLU
...prinsip revisi anggaran dan jenis revisi satker BLU yang diperhatikan...
Prinsip Revisi DIPA BLU :1. Diutamakan dalam rangka penyediaan
alokasi peningkatan kapasitas dan kualitas layanan BLU
2. Perubahan/pergeseran alokasi antar sumber dana sepanjang mengubah sumber dana RM menjadi PNBP BLU
3. Penggunaan saldo kas BLU utk belanja yg secara langsung mendukung/menunjang pemberian layanan BLU
4. Penambahan pagu yg disebabkan terlampauinya target PNBP dilakukan secara proporsional dengan peningkatan volume layanan
5. Akibat penetapan atau pencabutan pengelolaan keuangan BLU sepanjang tidak menyebabkan penambahan atau pengurangan alokasi anggaran bagian K/L
Jenis Revisi DIPA BLU1. Penggunaan anggaran
belanja di atas pagu APBN
2. Pergeeran rincian anggaran dlm hal pagu tetap
3. Perubahan akibat hal-hal khusus
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
Dokumen Usulan Revisi Anggaran DIPA BLU
...dokumen yang dipersyaratkan dalam pengajuan usul revisi...
1. Surat usulan pengesahan revisi DIPA2. Matriks semula menjadi3. Copy DIPA pertikan terakhir4. Arsip Data Komputer (ADK)5. Surat Pernyataan Revisi RBA Definitif,
untuk :a. Penambahan pagu dalam ambang
batasb. Penggunaan saldo awal kas BLU utk
belanja dalam rangka operasional layanan
c. Pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu tetap
d. Penggunaan saldo awal kas dalam rangka mismatch
6. Surat persetujuan belanja di atas ambang batas utk usul revisi penambahan pagu BLU melampaui ambang batas
7. Surat persetujuan penggunaan saldo awal untuk usul revisi penggunaan saldo awal kas BLU
Dokumen usul revisi pencantuman saldo awal kas:1. Dokumen 1 s.d. 42. SP2B BLU triwulan IV3. Hasil konfirmasi besaran saldo akhir kas BLU
dari KPPN
Dokumen usul revisi penetapan satker BLU :1. Dokumen 1 s.d. 42. Resume Pendapatan dan Belanja BLU
Dokumen usul revisi pencabutan satker BLU :1. Dokumen 1 s.d. 42. Ketetapan pencabutan status satker BLU
Dokumen usul revisi penetapan satker BLU Bertahap menjadi BLU Penuh :1. Dokumen 1 s.d. 42. Surat Pernyataan Revisi RBA Definitif3. Resume Pendapatan dan Belanja BLU
Dokumen usul revisi penerimaan hibah langsung :1. Dokumen 1 s.d. 42. Surat Pernyataan Revisi RBA Definitif3. Surat Pernyataan dr KPA mengenai
penerimaan hibah langsung uang dicatat sbg PNBP
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
Batas Akhir Penerimaan Usul Pengesahan Revisi DIPA BLU
...batas akhir yang harus diperhatikan dalam pengusulan revisi DIPA BLU...
No Tanggal Batas Akhir Usul Revisi
1 28 April 2017 Pencantuman saldo awal kas
2 30 November 2017 1. Penambahan pagu DIPA BLU yang melebihi ambang batas
2. Penggunaan saldo awal kas3. Pergeseran anggaran dalam hal pagu tetap4. Perubahan status satker BLU Bertahap menjadi
Penuh5. Pengesahan revisi DIPA setelah penetapan menjadi
BLU
3 2 hari kerja sebelum batas waktu pengajuan SP3B BLU terakhir ke KPPN
1. Penambahan pagu DIPA dalam ambang batas2. Penggunaan saldo awal kas dalam rangka mismatch3. Penambahan pagu akibat penerimaan hibah
langsung
Dalam hal tanggal batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran bertepatan dengan hari libur, maka batas akhir penerimaan revisi dimajukan pada tanggal sesuai dengan hari kerja terakhir sebelum tanggal batas akhir penerimaan usul revisi
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
PENGENDALIAN PELAKSANAAN ANGGARAN
12
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 13
let the managers
manage
Semangat yang
melandasi
Check & Balance
MechanismPengendalian
dari Financial Administration
Ke Financial ManagementPerubahan mendasar
MAINSET PELAKSANAAN ANGGARAN
TUJU
AN
GOOD GOVERNANCE DAN CLEAN
GOVERNMENT
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
PELAKSANAAN ANGGARAN
14
PPK PPSPMBENDAHARA KPPN KANWIL
DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN
PELELANGANPEKERJAAN
PERJANJIAN
BAST
PENYELESAIAN TAGIHAN
SPP
DATA KONTRAK
RPD
SPM SP2D
REVISI
PENGELOLAAN UP
LPJ BENDAHARA LPJ BENDAHARA
KALENDER KEGIATAN / RENCANA PENARIKAN DANA RPD HAL III
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
1.
PAGU DAN REALISASI
S/D SEPTEMBER 2017
15
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 16
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP
pegawai 2.717 2.719 2.720 2.720 2.561 2.562 2.566 2.566 2.574
Barang 3.145 3.160 3.174 3.203 3.239 3.268 3.285 3.384 3.389
Modal 3.092 3.096 3.101 3.105 3.017 3.021 3.036 3.053 3.073
Sosial 13 13 13 13 13 13 13 13 13
T O T A L 8.967 8.987 9.008 9.041 8.830 8.863 8.899 9.016 9.048
8.967 8.987 9.008 9.041 8.830 8.863 8.899 9.016 9.048
-
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
9.000
10.000
Pag
u B
elan
ja
Pergerakan Pagu Belanja 2017 s.d Tw III (milyar rupiah)
• Alokasi belanja di Sulut s/d 30 september 2017 naik sebesar 0,9% atau Rp 81 Miliar
• Alokasi Belanja pegawai mengalami penurunan sebesar 5,30% sejak bulan Mei 2017
• Alokasi belanja barang naik merata setiap bulan sebesar 7,72%
• Alokasi Belanja Modal sempat naik sampai bulan April dan turun drastis pada bulan Mei 2017sebesar 0,6%
• Dari alokasi tersebut terdapat selfbloking belanja barang sebesar Rp 6,98 Miliar
• Pagu anggaran belanja modal yang masih diblokir sebesar Rp 50,08 Miliar
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 17
PERKEMBANGAN PAGU-REALISASI BELANJA TW III 2017
BELANJAPEGAWAI
BELANJABARANG
BELANJAMODAL
BELANJABANTUAN
SOSIALT O T A L
PAGU REALISASI 2.574 3.389 3.073 13 9.048
REALISASI 1.852 2.008 1.303 6 5.169
PERSENTASE 72% 59% 42% 47% 57%
2.574
3.3893.073
13
9.048
1.852 2.008
1.303
6
5.169
72%
59%
42%
47%
57%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
9.000
10.000
Re
alis
asiB
ela
nja
Pagu-Realisasi per- Jenis Belanja (milyar rupiah)
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 18
KP KD DK TP UB DS Total
Pagu 2.854 5.367 173 648 6 3.041 12.090
Realisasi 1.357 3.397 101 309 6 1.830 6.999
Persentase 48% 63% 58% 48% 92% 60% 58%
2.854
5.367
173 648
6
3.041
12.090
1.357
3.397
101 309 6
1.830
6.999
48%
63%
58%
48%
92%
60%58%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
Re
alis
asiB
ela
nja
Pagu-Realisasi Belanja per-Kewenangan (milyar rupiah)
PAGU-REALISASI BELANJA SESUAI KEWENANGAN s.d TW III 2017
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
PERGERAKAN BELANJA T.A 2017
19
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Pegawai 134 166 180 191 195 282 324 190 190 187 188 207
Barang 014 078 242 228 276 289 322 295 264 284 336 622
Modal 000 025 227 142 167 110 118 246 267 299 394 1.018
Sosial - - 000 000 000 001 000 002 001 002 002 003
T O T A L 2% 5% 12% 18% 25% 33% 41% 49% 57% 66% 76% 96%
2%5%
12%
18%
25%
33%
41%
49%
57%
66%
76%
96%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
-
200
400
600
800
1.000
1.200
Re
alis
asi B
ela
nja
(m
ilyar
ru
pia
h)
Grafik Pergerakan Realisasi Belanja
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
2.
PENGELOLAAN KONTRAK
20
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
POSISI KONTRAK S/D 30-09-2017
21
57%
44%
67%
23%
• Yang masih dalam proses lelang untuk segera dipastikan kontrak cukup waktu pekerjaannya s/d 31 Desember2017
• Yang sudah dikontrakkan supaya segera didaftarkan ke KPPN paling lambat 5 hari sejak Kontrak ditandatangani
• Tidak memaksakan untuk mengadakan kontrak apabila pekerjaan dinyatakan tidak selesai s/d akhir tahun
• Satker melakukan monitoring data kontrak pada aplikasi OMSPAN, untuk kontrak yang sudah didaftarkannamun tidak jadi dilaksanakan, spy segera diusulkan penghapusan didata OMSPAN
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
KONTRAK SETELAH TANGGAL 30 NOVEMBER 2017
• Diajukan ke KPPN sebagai SPM Kontraktual
• Didaftar ke KPPN paling lambat 5 hari kerja
• SPM LS disampaikan ke KPPN 5 hari kerjasetelah Kontrak di daftar dengan tetapmemperhatikan batas2 waktu
• Penyampaian RPD harian mengikuti Pasal 5 Perdirjen No. 12/PB/2017
22
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
3.
EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS BELANJA
23
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
1. Honorarium;
2. Perjalanan Dinas;
3. Paket Meeting;
4. Langganan Daya danJasa;
5. Honorarium Tim/Kegiatan;
6. Biaya Rapat;
7. Biaya Iklan;
8. OperasionalPerkantoran Lainnya;
9. Pemeliharaan Gedung;
‘Efisiensi Belanja BarangK/L tahun 2017’
*K/L Menyampaikan revisiDIPA self blocking dengan
mencantumkan pada CatatanHalaman IV DIPA kepada
Menteri Keuangan c.q DJA
1. Anggaran yang bersumber daripinjaman dan Hibah;
2. Rupiah Murni Pendampingkecuali tidak dapat dilaksanakansampai dengan akhir TA 2016;
3. Anggaran yang bersumber dariPenerimaan Negara Bukan PajakBadan Layanan Umum (PNBP-BLU) kecuali yang disetor ke kasnegara tahun 2016.
4. Tambahan belanja dalam APBN-P 2017
5. Output cadangan
Self blocking Non Self blocking
Rp 16 Triliun
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS BELANJA SATKER TINGKAT KANWIL
25
• Pembatasan mengesahkan revisi antar output yang berakibatpenambahan pagu perjalanan dinas, rapat dan honor kegiatan
• Pembatasan mengesahkan revisi antar output untuk sisaanggaran kontraktual/ sisa swakelola (optomalisasi) yangdialihkan menjadi kontrak /kegiatan baru atau jenis belanja yangberbeda
Revisi Anggaran
• Tidak memberikan persetujuan UP melampaui besaran pemberian UP
• Tidak memberikan persetujuan pengajuan TUP terhadap TUP yang belum dipertanggungjawabkan
Persetujuan UP/TUP dan Dispensasi
• Identifikasi anggaran belanja barang dan modal sertaoutstanding kontrak satker melalui aplikasi OM SPAN dan webMonev PA
• Melakukan konfirmasi atas data hasil identifikasi apabilaterdapat sisa pagu yang signifikan
• satker untuk tidak melaksanakan kegiatan/kontrak baru atas sisaanggaran tersebut
Identifikasi dan Monev kegiatan satker
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS BELANJA SATKER TINGKAT KPPN
26
1
• Pembatasan pemberian TUP, hanya untuk kegiatan khusus dan strategisserta kepada Satker yang memiliki riwayat tertib administrasi dalampertanggungjawaban UP/TUP
2• Memastikan kepatuhan satker terhadap batas waktu pendaftaran
kontrak yang ditandatangani setelah tanggal 30 September 2017
3• Himbauan kepada satker untuk tidak menerbitkan SK Tim/Honor dan
pelaksanaan kegiatan baru
4
• Memastikan satker dalam mengajukan SPM ke KPPN mengikutipengaturan batas waktu pengajuan SPM sebagaimana diatur dalamPerdirjen Perbendaharaan mengenai LLAT 2017.
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
4.
DISPENSASI BELANJA
PADA AKHIR TAHUN
27
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
PENGATURAN DISPENSASIAKHIR TAHUN
28
1• Pengaturan waktu yang lebih ketat dalam pengajuan Dispensasi
2
• Permohonan Dispensasi dilampiri surat pernyataan keterlambatanpengajuan SPM (memuat: alasan keterlambatan, Kronologisketerlambatan, pernyataan tanggung jawab) dari KPA dan FC SPM yangterlambat
3
• Alasan Keterlambatan pengajuan SPM menjadi pertimbangan KanwilDJPb untuk memberikan Dispensasi (Tidak Semua permohonanDispensasi dapat disetujui)
4• Kewajiban menyampaikan RPD terhadap Dispensasi yang telah
diberikan
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
DISPENSASI
29
BAST/BAPP : 31 JULI 2017
SPM : 8 SEPTEMBER 2017
BAST/BAPP : 31 AGUSTUS 2017
SPM : 15 SEPTEMBER 2017
BAST/BAPP : 15 SEPTEMBER 2017
SPM : 29 SEPTEMBER 2017
BAST/BAPP : 30 SEPTEMBER 2017
SPM : 13 OKTOBER 2017
DISPENSASI PALING LAMBAT DIAJUKAN 20 OKTOBER 2017
SPM DIAJUKAN KE KPPN PALING LAMBAT
15 HK SETELAH DISPENSASI
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
5.
PROYEKSI PAGU MINUS BELANJA PEGAWAI
30
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
POTENSI PAGU MINUSBELANJA PEGAWAI TAHUN 2017
• Terdapat 71 satker pada 12 K/L berpotensi terjadinyapagu minus sampai akhir tahun 2017
• Terbesar pada satker kepolisian dan kementerianhukum dan Ham
• Pagu minus selalu menjadi temuan BPK setiaptahunnya
• Pagu minus bertentangan asas anterioritas dalam UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan
• Pagu minus harus diselesaikan sebelum penyusunan LK
31
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
ESTIMASI PAGU MINUS BELANJA PEGAWAITAHUN 2017
No Kementerian/LembagaJumlah
Satker
Satker
Berpotensi
Minus
PaguRealisasi sd
September
Est Belanja s.d akhir
TahunEst Sisa Pagu
1 005 MAHKAMAH AGUNG 34 4 14.867.831.000,00 13.231.271.285,00 17.221.253.209,13 (2.353.422.209,13)
2 006 KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA 14 1 2.097.188.000,00 1.644.284.207,00 2.140.377.269,40 (43.189.269,40)
3 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 12 2 248.522.121.000,00 194.523.037.262,00 252.985.948.938,27 (4.463.827.938,27)
4 013
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA RI 31 14 32.910.369.000,00 27.431.967.365,00 35.708.787.346,27 (2.798.418.346,27)
5 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 20 7 15.683.612.000,00 13.217.265.287,00 17.223.901.374,73 (1.540.289.374,73)
6 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 12 1 4.884.795.000,00 3.762.391.121,00 4.904.734.594,87 (19.939.594,87)
7 025 KEMENTERIAN AGAMA 119 7 10.421.442.000,00 8.228.798.185,00 10.717.321.822,93 (295.879.822,93)
8 054 BADAN PUSAT STATISTIK 12 3 11.440.241.000,00 9.389.040.590,00 12.218.812.975,67 (778.571.975,67)
9 059
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA 3 2 3.347.675.000,00 2.748.044.810,00 3.565.516.421,47 (217.841.421,47)
10 060
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA 32 28 484.719.807.000,00 418.267.026.434,00 544.137.739.275,93 (59.417.932.275,93)
11 075
BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI
DAN GEOFISIKA 5 1 651.172.000,00 517.172.278,00 673.743.582,00 (22.571.582,00)
12 089
BADAN PENGAWAS KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN 1 1 14.562.229.000,00 11.643.144.666,00 15.146.958.615,53 (584.729.615,53)
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
Penyelesaian Pagu Minus
…pagu minus pembayaran gaji dan/tunjangan yg melekat pada gaji wajib diselesaikan…
Penyelesaian pagu minus:1. Pagu minus terkait pembayaran gaji dan/atau tunjangan yg melekat pada gaji2. Pagu minus terkait non belanja pegawai TA 2017
WAJIB diselesaikan melalui mekanisme revisi DIPA
1. Revisi penyelesaian pagu minus merupakan penyesuaian administratif
2. Ketentuan penyelesaian pagu minus :a. Dipenuhi dari pergeseran sisa
anggaran pada satker bersangkutanb. Dipenuhi melalui pergeseran antar
Satker dalam satu Programc. Dipenuhi melalui pergeseran antar
program dalam satu BagianAnggaran
d. Dipenuhi melalui BA 999.08
Diajukan kepada Kanwil DJPB
Diajukan kepada DJA
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
5.
INDIKATOR KINERJA PA
34
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN 35
Indikator Kinerja
Efisiensi
Perencanaan KasPengembalian/Kesal
ahan SPM
Kepatuhan terhadap peraturan
Penyampaian LPJ Bendahara
Ketepatan KontrakKesesuaian
dengan perencanaan
Revisi DIPADeviasi Hal
III DIPA
Efektifitas
Penyerapan Anggaran
Retur SP2D
Ketepatan penyampaian Penyelesaian
Tagihan
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
INISIATIF STRATEGIS
PELAKSANAAN ANGGARAN
TAHUN 2017
36
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
INISIATIF STRTATEGIS (IS)
37
1 • Pengintegrasian Laporan Keuangan dan Laporan kinerja
2 • Sertifikasi Bendahara
3 • Sarana konsultasi melalui “HAI DJPb”
4 • Penggunaan e-SPM
5 • Pembayaran Gaji Terpusat
6 • Implementasi PP 38 tahun 2016 tentang TGR
7 • Layanan Bersama (co-location)
8 • Penggunaan CMS untuk Pembayaran
9 • PENGGUNAAN KARTU KREDIT DLM PEMBAYARAN
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
IS PENGINTEGRASIAN LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN KINERJA
38
DASAR HUKUM
UU No. 1 tahun 2004
PP No. 8 tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
Surat S-6197/PB.6/2016 tanggal 3 Agustus
2016
TUJUAN
Mengukur capaian output dalam
dukungannya untuk Nawacita
Evaluasi efisiensi, efektivitas, dan kinerja
pelaksanaan anggaran
Membangun performance budget yang
komprehensif
APLIKASI
SAS VERSI 16,0,16INPUT DATA PELAPORAN
UPLOAD
APLIKASI E-REKON
SETIAP TRIWULAN
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
IS SERTIFIKASI BENDAHARA
39
• PNS/TNI/Polri yang akan diangkat sebagai Bendahara harus memiliki SertifikatBendahara.
• Diklat Bendahara diselenggarakan BPPK dan dapat bekerja sama dengan lembagadiklat lainnya.
• Sertifikasi diselenggarakan oleh Ditjen Perbendaharaan.• Mekanisme sertifikasi:
a. Masa Transisi (4 tahun, 2016 s.d. 2019)b. Masa Implementasi Penuh (Mulai 21 Januari 2020)
* Ujian Sertifikasi didahului diklat bendahara
• Peserta yang lulus sertifikasi mendapatkan sertifikat bernomor register danberhak menyandang gelar Bendahara Negara Teregister (BNT).
• Masa berlaku sertifikat adalah 5 (lima) tahun.
Bendahara Calon Bendahara
Konversi Konversi
Ujian Sertifikasi Ujian Sertifikasi
Ujian Sertifikasi didahului diklatpersiapan sertifikasi
Ujian Sertifikasi didahului diklatbendahara
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
UJI COBA PEMBAYARAN DENGAN KARTU KREDIT DALAM PENGGUNAAN UP
1. Merupakan salah satu program transformasi kelembagaan Kemenkeu dalam pengelolaan likuiditaskeuangan dengan instrumen keuangan modern untuk mendukung inklusi keuangan dan meminimalisasiuang tunai.
2. Penggunaan kartu kredit khusus untuk pembayaran UP.
3. Kartu kredit yang dimaksud adalah kartu Kredit Corporate yang diterbitkan oleh bank penerbit kartukredit.
4. Penetapan kerjasama dengan bank penerbit kartu kredit dilakukan oleh KPA denganmempertimbangkan Bank tempat rekening bendahara pengeluaran dibuka.
5. Pemegang kartu kredit ditetapkan oleh KPA
6. Pemegang kartu kredit mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran riil sebagai persyaratan untuk dilakukanpembayaran/pertanggungjawaban UP.
7. PPK dapat memberikan sanksi terhadap Penyalahgunaan pemegang kartu kredit dalam bentuk Suratpenarikan kartu Kredit
8. Biaya yang timbul dalam penggunaan kartu kredit menjadi beban APBN dan dituangkan dalamperjanjian kerjasama dengan Bank Penerbit
9. Ujicoba pelaksanaan kartu kredit dilaksanakan secara bertahap:
Tahap I dilaksanakan Oktober 2017 terhadap beberapa Satker sesuai dengen Keputusan DirjenPerbendaharaan Nomor KEP-494/PB/2017.
Tahap II dilaksanakan November 2017 terhadap seluruh satker vertikal Ditjen Perbendaharaan
10. KPA melakukan Monev atas ujicoba pembayaran dengan kartu kredit kepada Dit. PA paling lambat 10hari kerja setelah pelaksanaan ujicoba berakhir
40
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
INTEGRITAS • PROFESIONALISME • SINERGI • PELAYANAN • KESEMPURNAAN
TERIMA KASIH