“Pengembangan Mata Kuliah Laboratorium Lingkungan Program Studi
Teknik Lingkungan Institut Teknologi Kalimantan dari Model
Konvensional ke Model Jarak Jauh (Daring)”
Oleh:
Marita Wulandari, S.T., M.T.
NDH : 23
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III ANGKATAN XII
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI
DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA SAMARINDA
2020
2 |Laporan Hasil Aktualisasi
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XII Tahun 2020.
Nama : Marita Wulandari, S.T., M.T.
NDH : 23
NIP : 199503162019032020
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Instansi : Institut Teknologi Kalimantan
Judul Rancangan Aktualisasi : Pengembangan Mata Kuliah
Laboratorium Lingkungan Program Studi
Teknik Lingkungan Institut Teknologi
Kalimantan dari Model Konvensional ke
Model Jarak Jauh (Daring)
Dinyatakan LAYAK pada tanggal 28 Juli 2020 untuk diajukam dalam Seminar Laporan
Aktualisasi pada hari Rabu, 29 Juli 2020 bertempat di Puslatbang KDOD LAN
Samarinda. Samarinda, 27 Juli 2020
Menyetujui
Mentor Coach
Prof. Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D Ika Retna Ningrum, S.Pd., MPP
NIP 196905121994021001 NIP 198503232008042001
3 |Laporan Hasil Aktualisasi
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XII Tahun 2020.
Nama : Marita Wulandari, S.T., M.T.
NDH : 23
NIP : 199503162019032020
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Instansi : Institut Teknologi Kalimantan
Judul Rancangan Aktualisasi : Pengembangan Mata Kuliah
Laboratorium Lingkungan Program Studi
Teknik Lingkungan Institut Teknologi
Kalimantan dari Model Konvensional ke
Model Jarak Jauh (Daring)
TELAH DISEMINARKAN dalam Seminar Laporan Aktualisasi pada hari Kamis, 18
September 2020 bertempat di Puslatbang KDOD LAN Samarinda.
Samarinda, 18 September 2020
Menyetujui
Narasumber Coach
Rokip Purnomo, SE. Ika Retna Ningrum, S.Pd., MPP
NIP 197404302008041001 NIP 198503232008042001
4 |Laporan Hasil Aktualisasi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas ijin dan berkat-Nya
sehingga laporan pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dengan judul “Pengembangan Mata Kuliah Laboratorium Lingkungan Program Studi
Teknik Lingkungan Institut Teknologi Kalimantan dari Model Konvensional ke Model
Jarak Jauh (Daring)”. Sebagai salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar (Latsar)
Calon PNS di Puslatbang KDOD Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia ini
bisa terselesaikan dengan baik.
Pelaksanaan aktualisasi ini secara umum bertujuan untuk menanamkan dan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), Whole of Government (WoG),
Pelayanan Publik, dan Manajemen ASN melalui kegiatan pengembangan model
pelajaran jarak jauh mata kuliah Laboratorium Lingkungan. Harapannya nilai-nilai
dasar PNS tersebut dapat terhabituasi dalam keseharian bekerja maupun kehidupan
bermasyarakat. Penulisan laporan pelaksanaan aktualisasi ini berhasil diselesaikan
karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Dr. Mariman Darto, M.Si selaku Kepala Puslatbang KDOD Lembaga Administrasi
Negara yang telah memfasilitasi pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Tahun 2020.
2. Prof. Ir. Budi Santosa, M.S. Ph.D selaku Rektor Institut Teknologi Kalimantan
sekaligus mentor yang telah memberikan arahan, bimbingan dan motivasi penulis
dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
3. Ika Retna Ningrum, S.Pd., MPP. selaku coach yang telah membimbing, memberi
masukan, memfasilitasi dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan rancangan
aktualisasi ini.
4. Rokip Purnomo, SE. selaku narasumber yang telah memberikan arahan, dan
masukan dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi.
5 |Laporan Hasil Aktualisasi
5. Para Widyaiswara PUSLATBANG KODO LAN atas materi dan bimbingan yang telah
diberikan kepada penulis.
6. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS golongan III Puslatbang KDOD
Lembaga Administrasi Negara yang telah menyelenggarakan latsar ini dengan baik.
7. Peserta Latsar CPNS 2020 Puslatbang KDOD golongan III angkatan 12 atas
kebersamaan, kekeluargaan, dan semua rasa gembira yang terjalin.
8. Segenap keluarga atas doa dan dukungan dalam menyelesaikan seluruh rangkaian
kegiatan Latsar CPNS Tahun 2020.
Penulis menyadari bahwa laporan pelaksanaan aktualisasi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan agar pelaksanaan
aktualisasi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga kegiatan aktualisasi ini dapat memberi
manfaat bagi semua pihak.
Balikpapan, 11 September 2020
Penulis
Marita Wulandari, S.T., M.T
6 |Laporan Hasil Aktualisasi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ 2
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. 3
DAFTAR ISI .......................................................................................... 6
BAB I ................................................................................................. 8
PENDAHULUAN ..................................................................................... 8
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 8
1.2 Tujuan Aktualisasi .......................................................................... 9
1.3 Manfaat Aktualisasi ....................................................................... 10
1.4 Nilai-Nilai ANEKA ....................................................................... 10
1.4.1 Akuntabilitas ......................................................................... 10
1.4.2 Nasionalisme .......................................................................... 11
1.4.3 Etika Publik ........................................................................... 11
1.4.4 Komitmen Mutu ...................................................................... 12
1.4.5 Anti Korupsi ........................................................................... 12
1.5 Nilai-Nilai Kedudukan dan Peran PNS .................................................. 13
1.5.1. Manajemen ASN ..................................................................... 13
1.5.2. Pelayanan Publik .................................................................... 14
1.5.3. Whole of Government .............................................................. 14
1.6 Tugas dan Fungsi PNS .................................................................... 15
BAB II .............................................................................................. 16
DESKRIPSI ORGANISASI .......................................................................... 16
2.1 Institut Teknologi Kalimantan .......................................................... 16
2.1.1 Profil Organisasi ...................................................................... 16
2.1.2 Visi dan Misi Organisasi ................................................................ 16
2.2 Program Studi Teknik Lingkungan ...................................................... 18
2.2.1 Profil Organisasi ...................................................................... 18
2.2.2 Visi dan Misi Program Studi Teknik Lingkungan ................................. 18
7 |Laporan Hasil Aktualisasi
2.3 Tugas dan Fungsi Organisasi Institut Teknologi Kalimantan ........................ 19
2.4 Identifikasi Isu-isu ........................................................................ 20
2.4.1 Isu Pertama ........................................................................... 20
2.4.3 Isu Ketiga.............................................................................. 23
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI .............................................................. 25
3.1 Penentuan Isu Prioritas .................................................................. 25
3.2 Gagasan Pemecahan Masalah ........................................................... 26
8 |Laporan Hasil Aktualisasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),
ASN berperan sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan
pemersatu bangsa. ASN juga terbentuk untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa
yang tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945. Menurut UU No. 14/2005, fungsi
dan peran dosen sebagai tenaga profesional tercantum pada pasal 3 ayat 1 dimana
dosen berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen
pembelajaran, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni serta pengabdian
masyarakat yang berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Menurut PP
37/2009 tentang Dosen, tugas utama dosen adalah mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Di dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, ASN harus akuntabel, memiliki semangat
nasionalisme, memahami dasar-dasar etika publik, menjaga komitmen mutu, dan
berjiwa anti korupsi (nilai-nilai ANEKA). Selain itu, ASN juga harus memiliki
kompetensi-kompetensi teknis, manajerial dan kultural agar dapat menjalankan tugas
dan fungsinya dengan baik dan berkualitas. ASN juga harus memiliki wawasan
kebangsaan dan memahami nilai-nilai bela negara sehingga dapat membawa
perubahan yang baik bagi bangsa dan negara. Nilai-nilai tersebut telah diberikan
dalam pelatihan dasar CPNS dan perlu diaktualisasikan agar mengakar dalam pribadi
seorang ASN. Menurut Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi, dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Selain itu, dosen ASN juga memiliki kegiatan dalam bentuk pelaksanaan
9 |Laporan Hasil Aktualisasi
tugas tambahan dan kegiatan penunjang di masing-masing unit kerja. Dalam
mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA dan mengaktualisasikan prinsip-prinsip
pelayanan publik, manajemen ASN, dan whole of government sebagai bagain dari
latihan dasar CPNS, kegiatan aktualisasi sangat penting untuk dilakukan. Kegiatan
aktualisasi yang akan diusulkan merupakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan
tugas tambahan dan berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan tri dharma perguruan
tinggi.
Peningkatan kualitas/mutu dalam pemenuhan kewajiban, tugas dan fungsi sebagai
ASN, terutama sebagai Dosen di lingkungan pendidikan tinggi untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional sangat diperlukan. Beberapa isu telah ditemukan
berdasarkan environmental scanning dan masukan dari Rektor Institut Teknologi
Kalimantan sekaligus mentor dalam perancangan aktualisasi ini. Isu-isu tersebut
berkaitan dengan tugas dan fungsi program studi dalam menyediakan pembelajaran
yang professional kepada mahasiswa. Selain itu, tata kelola dalam penyelenggaraan
pelayanan yang prima juga menjadi salah satu isu penting yang dibahas secara lebih
mendalam di laporan ini. Perwujudan misi evaluasi secara terencana dan teratur
dalam penyelenggaraan institusi untuk meningkatkan kualitas profesionalitas,
kapabilitas, akuntabilitas dan tata kelola serta kemandirian sangat penting bagi
aktualisasi ini. Kami berharap, hasil aktualisasi ini dapat menjadi dasar pelaksanaan
kegiatan habituasi yang bermanfaat bagi semua orang terutama bagi diri sendiri dan
unit kerja peserta Latsar.
1.2 Tujuan Aktualisasi
Tujuan kegiatan aktualisasi adalah sebagai bentuk pembiasaan (habituasi) dan
internalisasi nilai-nilai dasar PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta nilai-nilai lain seperti
wawasan kebangsaan, manajemen ASN, whole of government dan pelayanan publik.
Selain itu, dengan adanya kegiatan aktualisasi ini diharapkan seorang ASN mampu
10 |Laporan Hasil Aktualisasi
memahami peran, kedudukan, tugas dan fungsinya sehingga tercipta rasa tanggung
jawab dan lingkungan kerja yang ideal.
Tujuan dari penulisan laporan pelaksanaan aktualisasi ini adalah untuk memenuhi
akuntabilitas dari rancangan aktualisasi yang telah dibuat. Selain itu, penulisan
laporan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan
menganalisis nilai-nilai dasar PNS pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
1.3 Manfaat Aktualisasi
Manfaat dilakukannya kegiatan aktualisasi adalah :
a. Penerapan nilai-nilai dasar PNS yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, anti korupsi
b. Peningkatan kualitas pembelajaran terutama praktikum daring mata kuliah
Laboratorium Lingkungan Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi
Kalimantan
c. Penerapan nilai-nilai dasar ASN untuk menciptakan pribadi ASN yang berkarakter,
handal dan professional
d. Sebagai syarat kelulusan Latsar CPNS dan media peningkatan ilmu dan
pengetahuan bagi penulis
1.4 Nilai-Nilai ANEKA
1.4.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai oleh setiap
individu, kelompok maupun institusi. Namun demikian, sisi lain dari akuntabilitas
adalah kewaspadaan. Semakin tinggi tingkat kewaspadaan maka semakin besar tingkat
akuntabilitasnya. Akuntabilitas ditempatkan pada posisi pertama pada nilai-nilai ASN
karena akuntabilitas berkaitan dengan tanggungjawab pekerjaan sebagai ASN. Nilai-
nilai dasar ASN tercantum pada UU ASN No 5/2014. Akuntabilitas dapat dikuatkan
11 |Laporan Hasil Aktualisasi
dengan penerapan good governance yang berorientasi pada hasil dan memiliki tujuan,
key performance indicator, dan target yang jelas.
1.4.2 Nasionalisme
Setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang
kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi perekat bangsa
dan mengupayakan situasi damai, di seluruh wilayah Indonesia dan menjaga keutuhan
NKRI. Setiap ASN harus mampu mengaktualisasikan nilai-nilai nasionalisme di setiap
komponen pekerjaan yang dilakukan. Negara terbentuk akibat adanya sifat dasar
manusia sebagai makhluk sosial. Setiap negara memerlukan pemimpin dan organisasi
yang memiliki sebuah kekuasaan. Negara terbentuk akibat adanya pemerintah yang
berdaulat, memiliki daerah atau wilayah, memiliki rakyat yang bersatu dan memiliki
tujuan. Bangsa adalah rakyat yang telah mempunyai kesatuan tekad untuk
membangun masa depan bersama dengan cara mendirikan negara untuk mengurus
terwujudnya aspirasi dan kepentingan bersama secara adil. Sedangkan, nasionalisme
perwujudan suatu konsep identitas pada suatu negara, serta keinginan untuk
mempertahankan negaranya baik dari internal maupun eksternal.
1.4.3 Etika Publik
Etika terkait dengan ajaran-ajaran moral yaitu standar tentang benar dan salah yang
dipelajari melalui proses hidup bermasyarakat. Apa yang benar di tempat ini belum
tentu benar di tempat lain karena etika sangat berhubungan dengan kondisi tempat
tersebut. Etika publik adalah refleksi standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan. Khususnya untuk menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Landasan pelaksanaan etika publik bagi seorang
PNS adalah kode etik yang tercantum pada Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010
tentang Disiplin PNS. Kode etik adalah aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus. Kita membutuhkan kode etik agar menjamin kelancaran
pelaksanaan tugas dan suasana kerja yang harmonis, kondusif sesuai dengan
12 |Laporan Hasil Aktualisasi
ketentuan perundang-undangan. Selain itu, supaya meningkatkan disiplin dan kualitas
kerja dan perilaku yang santun, profesional, jujur dan transparan sehingga dapat
meningkatkan citra pegawai.
1.4.4 Komitmen Mutu
Komitmen mutu menurut asal katanya terdiri dari 2 kata yaitu komitmen dan mutu.
Komitmen adalah janji atau kesepakatan sedangkan mutu adalah kesempurnaan dan
kesesuaian terhadap suatu persyaratan tertentu. Sehingga komitmen mutu adalah
sebuah janji pada diri sendiri maupun orang lain yang tergambar pada tindakan untuk
menjaga kualitas, kesempurnaan dan kesesuaian hasil (produk/jasa) terhadap aturan
atau syarat-syarat tertentu. Pada tataran institusi pemerintah, untuk mencapai
kinerja yang bermutu, tugas pimpinan adalah menyusun rencana mutu, mengawasi
pencapaian mutu, dan menetapkan perbaikan mutu yang berkelanjutan. Sedangkan,
aparatur bertanggung jawab untuk menaati tugas-tugas pimpinan dan
mengimplementasikan rencana-rencana yang telah ditetapkan pimpinan sesuai dengan
fungsi dan perannya masing-masing. Hasil dari kegiatan pengawasan pencapaian mutu
adalah evaluasi, perbaikan dan tindak lanjut terkait dengan hasil capaian yang telah
didapatkan. Hal ini dilakukan untuk mencapai mutu kinerja layanan yang
berkelanjutan.
1.4.5 Anti Korupsi
Menurut UU No 31 tahun 1999, korupsi adalah tindakan memperkaya diri sendiri,
orang lain atau korporasi, menguntungkan diri sendiri, menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana dan memberi hadiah atau janji yang dapat merugikan
keuangan negara. Korupsi adalah kejahatan luar biasa karena bersifat lintas negara,
terorganisasi, target dan korbannya bisa siapa saja, kerugiannya besar dan meluas dan
berpotensi dilakukan oleh siapa saja. Penyebab korupsi menurut GONE Theory adalah
keserakahan, opportunities, kebutuhan dan pengungkapan. Anti korupsi merupakan
kebijakan untuk pencegahan dan penghilangan peluang bagi perkembangan korupsi.
13 |Laporan Hasil Aktualisasi
Cara penghilangan peluang adalah dengan melakukan perbaikan sistem dan perbaikan
moral maupun kesejahteraan. Strategi pemberantasan korupsi adalah adalah strategi
represif, strategi perbaikan sistem dan edukasi dan kampanye. Yang bias dilakukan
oleh ASN adalah melaporkan LHKPN dan gratifikasi, menjadi pribadi yang berintegritas
dan mensosialisasikan budaya anti korupsi.
1.5 Nilai-Nilai Kedudukan dan Peran PNS
1.5.1. Manajemen ASN
Manajemen ASN harus dilakukan menggunakan konsep sistem merit: kebijakan dan
manajemen SDM aparatur negara yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi,
dankinerja secara adil dan wajar. Dasar hukum ASN tentang Manajemen ASN diatur
dalam beberapa peraturan
sebagai berikut:
UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
PP No. 17 Tahun 2020 tentang Manajemen PNS
PP No. 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK
PP No. 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS
Pemberlakuan sistem merit dalam pekerjaan sebagai PNS, akan sangat
menguntungkan dalam meningkatkan kompetensi dan kinerja tim secara keseluruhan.
Manajemen talenta dibagi menjadi tiga tahap meliputi pemetaan talenta, talent pool,
dan program pengembangan talenta. Pemetaan talenta sangat penting untuk
mengetahui peta kompetensi SDM dibandingkan dengan capaian kinerja. Pemetaan
talenta dilakukan dengan pemberlakuan sistem penilaian yang dibandingkan dengan
gap analysis antara standar kompetensi dan kompetensi sekarang. Talent pool
merupakan kelompok pegawai yang menunjukkan kinerja yang unggul. Program
pengembangan talenta dilakukan berdasarkan identifikasi kompetensi dan kinerja.
Outputnya adalah berupa rencana pengembangan talenta yang dirancang berdasarkan
14 |Laporan Hasil Aktualisasi
kelebihan dan kelemahan pegawai. Pengembangan kompetensi dapat dilakukan dan
diawali dengan pemberlakuan sistem penilaian kompetensi.
1.5.2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik telah diatur dalam UU No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
dimana tujuan dikeluarkannya undang-undang ini adalah untuk meningkatkan kualitas
dan menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas umum pemerintahan
dan korporasi yang baik serta untuk memberi perlindungan bagi setiap warga negara
dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang di dalam penyelenggaraan pelayanan
publik. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi,
pemerintah wajib menyelenggarakannya baik dari sendiri maupun swasta. Pelayanan
publik ini dapat ditemukan pada beberapa sektor terutama pada pemenuhan
kebutuhan air minum, listrik, kesehatan, pendidikan, dan sektor-sektor kebutuhan
primer. Rangkaian kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan harus sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik. Pelayanan publik itu harus murah/terjangkau oleh semua kalangan, bermutu,
dan transparan. Hakikat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada
masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi
masyarakat. Karena itu instansi publik berkewajiban memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat.
1.5.3. Whole of Government
Red Tape State adalah istilah generic birokrasi yang terkait dengan mentalitas /
budaya mengikat pita merah dokumen publik / ditumpuk oleh para penyelenggara
birokrasi. Isu koordinasi juga menjadi salah satu penyakit birokrasi. Masalah
koordinasi menjadi masalah yang paling sering terjadi di birokrasi. Whole of
Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan kebijakan,
15 |Laporan Hasil Aktualisasi
manajemen program, dan pelayanan publik. Seluruh sektor membantu dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Negara. Welfare state atau Negara
kesejahteraan merupakan suatu sistem dimana dalam suatu pemerintahan yang
demokratis, pemerintah maupun negara memegang peranan yang penting untuk
mengatur dan memberikan kesejahteraan yang penuh pada masyarakat/warga
negaranya.
1.6 Tugas dan Fungsi PNS
Merujuk pada Undang-undan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara, tugas ASN ialah melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, serta mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun fungsi ASN ialah
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu
bangsa.
16 |Laporan Hasil Aktualisasi
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
2.1 Institut Teknologi Kalimantan
2.1.1 Profil Organisasi
Institut Teknologi Kalimantan merupakan perguruan tinggi yang fokus dalam bidang
teknologi untuk menunjang kebutuhan dunia industri. Melalui berbagai macam
program pendidikan pada ITK ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan SDM (mahasiswa yang mengambil studi di ITK) yang akan berdampak
terhadap peningkatan penguasaan teknologidan peningkatan produktivitas modal.
Selanjutnya peningkatan produktivitas modal tersebut mampu memunculkan industri-
industri baru sehingga menambah jumlah industri yang ada di Kalimantan. Institut
Teknologi Kalimantan (ITK) merupakan perguruan tinggi negeri yang telah diresmikan
pendiriannya pada tanggal 6 Oktober 2016 oleh Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono. Kampus ITK berada di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Proses
pendirian ITK berawal dari keinginan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan SDM
teknik di luar Pulau Jawa. Di awal berdirinya, ITK memiliki 5 jurusan sesuai dengan
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
40 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Teknologi Kalimantan
2.1.2 Visi dan Misi Organisasi
VISI
Menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berperan aktif dalam pembangunan
Nasional melalui pemberdayaan potensi daerah Kalimantan pada tahun 2025
17 |Laporan Hasil Aktualisasi
MISI
a. Menyelenggarakan proses pendidikan tinggi yang berbasis pada penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
b. Berperan aktif dalam penelitian untuk menghasilkan inovasi proses dan produk
sebagai upaya untuk memperkaya serta memperkuat ilmu pengetahuan dan
teknologi.
c. Membangun kerjasama dan kontribusi pada pengabdian masyarakat yang didasarkan
pada hasil penelitian dan potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Adapun struktur organisasi Institut Teknologi Klimantan ialah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Struktur Organisasi ITK
18 |Laporan Hasil Aktualisasi
2.2 Program Studi Teknik Lingkungan
2.2.1 Profil Organisasi
Program Studi Teknik Lingkungan adalah sebuah ilmu yang mempelajari cara
penyelesaian permasalahan lingkungan dengan pendekatan teknologi. Teknik
Lingkungan dijabarkan sebagai pemikiran keteknikan dan keterampilan dalam
pemecahan masalah pengendalian lingkungan yang menyangkut penyediaan air
bersih, sistem pembuangan dan daur ulang buangan cair, padat dan gas; sistem
drainase perkotaan dan sanitasi lingkungan; pengendalian pencemaran dan
pengelolaan kualitas air, tanah dan udara.
Program Studi Teknik Lingkungan ITK terbentuk sebagai upaya pemerintah
meningkatkan jumlah lulusan sarjana Teknik Lingkungan yang ada di Indonesia
karena jumlah lulusan Teknik Lingkungan di Indonesia masih sedikit. Program
studi Teknik Lingkungan ITK berada di bawah Jurusan Ilmu Kebumian dan
Lingkungan.
2.2.2 Visi dan Misi Program Studi Teknik Lingkungan
Visi
Menjadi program studi yang memiliki kompetensi dan prestasi unggul di bidang
rekayasa dan manajemen lingkungan dalam pembangunan nasional melalui
pemberdayaan potensi daerah Kalimantan pada tahun 2025
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan yang profesional dan berkualitas dengan kurikulum
yang relevan;
2. Mengembangkan penelitian di bidang lingkungan yang inovatif dan aplikatif serta
berkontribusi pada kemajuan teknologi;
3. Menjalin kerjasama dan berkontribusi pada pengabdian masyarakat yang
19 |Laporan Hasil Aktualisasi
didasarkan pada hasil penelitian dan potensi daerah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Program Studi Teknik Lingkungan
2.3 Tugas dan Fungsi Organisasi Institut Teknologi Kalimantan
Tugas dari Institut Teknologi Kalimantan menurut Peraturan Menteri Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi Nomor 40 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut
Teknologi Kalimantan adalah menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat
menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun ilmu pengetahuan dan
teknologi dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
Menurut Permenristekdikti No 40 tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja
Institut Teknologi Kalimantan menyatakan bahwa :
1. Kelompok jabatan fungsional dosen sebagaimana dimaksud merupakan kelompok
pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
pendidikan , penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Dosen bertanggung jawab kepada ketua jurusan
Koordinator Program Studi
Kemahasiswaan PJM Laboratorium KerjasamaSosialisasi dan
Promosi
Bidang Kemahasiswaan dan PJM Prodi
Bidang Laboratorium, Kerjasama dan Sospro
20 |Laporan Hasil Aktualisasi
3. Kelompok jabatan fungsional dosen ditetapkan menurut kebutuhan dan beban
kerja
4. Jenis dan jenjang jabatan fungsional dosen diatur berdasarkan ketentuan
perundang-undangan.
2.4 Identifikasi Isu-isu
2.4.1 Isu Pertama
Belum adanya dokumen kurikulum prodi Teknik Lingkungan ITK yang baru (kurikulum
2020-2025)
Penyebab : Kurikulum perlu di evaluasi setiap 5 tahun demi mencapai hasil yang
optimal. Dalam hal ini, ITK merancang kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2020-
2025. Oleh karena itu, setiap program studi di ITK harus memperbaharui kurikulum
menyesuaikan dengan pedoman penyusunan kurikulum dari ITK. Beberapa hal yang
dirubah di kurikulum Teknik Lingkungan ITK ialah CPL (Capaian Pembelajaran
Lulusan), struktur kurikulum, silabus, dan lain sebagainya. Semua perubahan ini
belum tersimpan dan tersusun rapi didalam satu dokumen. Berikut ini merupakan dua
contoh bagian dari isi dokumen kurikulum yaitu silabus dan struktur kurikulum yang
belum tersusun dalam satu dokumen.
Gambar 2.3 Struktur dan Silabus Mata kuliah Program Studi Teknik Lingkungan
21 |Laporan Hasil Aktualisasi
Dampak : Kesulitan dalam membaca pedoman kurikulum Teknik Lingkungan terbaru
(2020-2025) secara keseluruhan.
Keterkaitan dengan nilai dasar PNS
Komitmen mutu terkait peningkatan kualitas pembelajaran pada Program Studi
Teknik Lingkungan, dengan mengevaluasi dan memperbaiki isi kurikulum. Selain itu
dokumen kurikulum juga diperlukan dalam proses akreditasi selanjutnya.
Pelayanan Publik. Dalam hal ini, isi dokumen kurikulum dapat dilihat dan dijadikan
pedoman bagi mahasiswa (stake holder) dan dosen di program Studi Teknik
Lingkungan.
2.4.2 Isu Kedua
Belum adanya model pembelajaran daring terutama praktikum pada mata kuliah
Laboratorium Lingkungan Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi
Kalimantan
Penyebab : Sebelum wabah Covid 19 melanda, Pembelajaran dan praktikum
konvensional di laboratorium merupakan cara yang dinilai paling efektif untuk
mencapai CPMK mata kuliah laboratorium lingkungan.
Mata kuliah Laboratorium Lingkungan merupakan mata kuliah wajib pada semester 3
dengan beban 3 SKS. Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu
melakukan pengukuran serta menganalisis data hasil pengukuran parameter
pencemar/indikator pencemar pada air minum, air limbah, dan sampah secara cermat
untuk menunjang perancangan bangunan di bidang teknik lingkungan, pencegahan
pencemaran dan pemulihan kualitas lingkungan. Mata kuliah ini dilengkapi dengan
praktikum dikarenakan ada kompetensi psikomotorik yang harus dipenuhi oleh
mahasiswa.
22 |Laporan Hasil Aktualisasi
Berikut ini ialah gambar yang menunjukkan proses pembelajaran (praktikum)
Laboratorium Lingkungan yang selama ini dilakukan di laboratorium sebelum adanya
pandemic Covid 19.
Gambar 2.4 Proses Praktikukm Mata Kuliah Laboratorium Lingkungan di Lab
Namun setelah wabah Covid 19, yang mengharuskan mahasiswa dan dosen untuk
melakukan pembelajaran secara daring, mahasiswa dan dosen kebingungan karena
belum ada SOP dan panduan pembelajaran model daring terutama bagi mata kuliah
yang mengharuskan mahasiswa untuk praktik di laboratorium. Hal ini berakibat pada
turunnya minat mahasiswa terhadap proses pembelajaran dan praktikum.
Dampak : Akibat dari perkuliahan jarak jauh, dan turunnya minat mahasiswa dalam
proses pembelajaran, maka dosen kesulitan dalam mengukur capaian pembelajaran
mata kuliah (CPMK). Dimana kompetensi yang dinilai pada mata kuliah ini ialah C3
(aspek kognitif) dan P3 (aspek psikomotorik). Dalam taksonomi bloom aspek kognitif
digunakan untuk mengukur kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang
23 |Laporan Hasil Aktualisasi
telah dipelajari, yang berkenaan dengan kemampuan berpikir, kompetensi
memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan
penalaran, sedangkan aspek psikomotorik meliputi kompetensi melakukan pekerjaan
dengan melibatkan anggota badan serta kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik
(motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan
perseptual, ketepatan, keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif.
Padahal mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah yang penting yang harus di
kuasasi oleh semua lulusan sarjana Teknik Lingkungan.
Keterkaitan dengan nilai dasar PNS
Komitmen mutu terkait harus tercapainya kompetensi mata kuliah, sehingga tetap
menjaga kualitas pembelajaran dan praktikum walaupun yang seharusnya dilakukan
langsung di laboratorium, namun praktikum dilakukan secara jarak jauh (daring).
Pelayanan Publik terkait memberikan pelayana terbaik kepada stakeholder (dalam
hal ini mahasiswa).
2.4.3 Isu Ketiga
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran di akhir semester yang dilakukan oleh Program
Studi Teknik Lingkungan yang berbasis luaran belum optimal.
Penyebab : Akreditasi Program Studi Teknik Lingkungan saat ini ialah C. untuk
mencapai akreditasi yang lebih baik, tentunya harus ada upaya evaluasi dan
peningkatkan proses pembelajaran. Namun saat ini, belum ada sistem yang
ditetapkan terkait standar yang harus dikerjakan dalam mengevaluasi sistem
pembelajaran setiap semester. Selama ini salah satu bentuk evaluasi akademik di
Program Studi Teknik Lingkungan ialah dengan membagikan kuisioner baik dengan
konvensional maupun dengan google forms. Contoh kuisioner yang pernah di kerjakan
ditunjukkan pada Gambar 2.5
24 |Laporan Hasil Aktualisasi
Gambar 2.5 Contoh Kuisioner Evaluasi Akademik Program Studi Teknik Lingkungan
Dampak : Hasil penilaian atau kepuasan mahasiswa terkait proses belajar mengajar
belum terdokumentasi dengan baik, dan belum pernah dianalasis secara komprehensif
padahal hal ini penting demi perbaikan proses belajar mengajar selanjutnya.
Keterkaitan dengan nilai dasar PNS
Akuntabilitas karena evaluasi pembelajaran dari mahasiswa kepada dosen pengampu
mata kuliah, dapat dijadikan laporan kepuasan stakeholder saat proses akreditasi.
Komitmen mutu terkait tetap menjaga dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Manajemen ASN terutama dalam pemantauan dan proses evaluasi pembelajaran
Pelayanan Publik terkait memberikan pelayana terbaik kepada stakeholder (dalam
hal ini mahasiswa).
25 |Laporan Hasil Aktualisasi
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Penentuan Isu Prioritas
Setelah melakukan identifikasi isu-isu yang terdapat di Program Studi Teknik
Lingkungan, maka selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan kriteria analisis
atau metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) untuk mendapatkan isu
prioritas atau isu yang diangkat yang ditunjukkan pada Tabel 1. Urgency berarti
bagaimana status isu harus dibahas, segera atau tidak. Seriousness berarti seberapa
serius suatu isu dibahas dan dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth adalah
seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut apabila tidak segera
ditangani. Angka skoring menggunakan skala likert 1-5 dimana skor 1 bernilai sangat
rendah dan 5 terbilang sangat tinggi.
Tabel 3.1 Matrik Penilaian Isu dengan analisis USG
No Identifikasi Isu Urgency Seriousness Growth Total
1 Belum adanya dokumen kurikulum prodi Teknik Lingkungan ITK yang baru (kurikulum 2020-2025)
5 3 3 11
2 Belum adanya model pembelajaran daring terutama praktikum pada mata kuliah Laboratorium Lingkungan Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Kalimantan
5 5 5 15
3 Pelaksanaan evaluasi pembelajaran di akhir semester yang dilakukan oleh Program Studi Teknik Lingkungan yang berbasis luaran belum optimal.
4 3 3 10
26 |Laporan Hasil Aktualisasi
Gambar 3.1 Bukti Persetujuan Pemilihan Isu
Darin analisis Tabel 1 diatas, maka isu yang dipilih ialah isu no 2 yaitu Belum adanya
model pembelajaran daring terutama praktikum pada mata kuliah Laboratorium
Lingkungan Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Kalimantan
Pemilihan isu tersebut juga didukung oleh mentor mengingat panduan praktikum mata
kuliah laboratorium lingkungan secara jarak jauh (daring) tersebut akan segera
diterapkan di semester Gasal 2020-2021 tahun ini.
3.2 Gagasan Pemecahan Masalah
Berdasarkan identifikasi isu dan penetapa isu prioritas, maka gagasan pemecahan iisu
pada rancangan aktualisasi ini ialah pengembangan Mata Kuliah Laboratorium
Lingkungan Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Kalimantan dari Model
Konvensional ke Model Jarak Jauh (Daring).
Untuk memecahkan isu tersebut, maka penulis mengusulkan satu rangkaian kegiatan
yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar selama satu semester ini.
27 |Laporan Hasil Aktualisasi
1. Menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dengan metode e- learning
mata kuliah Laboratorium Lingkungan
2. Sosialisasi, penerimaan dan pelatihan asisen praktikum mata kuliah
laboratorium lingkungan
3. Pembuatan modul dan video praktikum online mata kuliah Laboratorium
Lingkungan
4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata kuliah Laboratorium
Lingkungan
28 |Laporan Hasil Aktualisasi
Unit Kerja : Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi
Kalimantan
Identifikasi Isu : 1. Belum adanya dokumen kurikulum prodi Teknik
Lingkungan ITK yang baru (kurikulum 2020-2025)
2. Belum adanya model pembelajaran daring terutama
praktikum pada mata kuliah Laboratorium Lingkungan
Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi
Kalimantan.
3. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran di akhir semester
yang dilakukan oleh Program Studi Teknik Lingkungan
yang berbasis luaran belum optimal.
Isu yang diangkat : Belum adanya model pembelajaran daring terutama
praktikum pada mata kuliah Laboratorium Lingkungan
Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi
Kalimantan.
Gagasam Pemecahan Isu : Untuk memecahkan isu tersebut, maka penulis
mengusulkan satu rangkaian kegiatan yang dibutuhkan
dalam proses belajar mengajar selama satu semester ini.
1. Menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
dengan metode e- learning mata kuliah Laboratorium
Lingkungan
29 |Laporan Hasil Aktualisasi
2. Sosialisasi, penerimaan dan pelatihan asisen praktikum
mata kuliah laboratorium lingkungan
3. Pembuatan modul dan video praktikum online mata
kuliah Laboratorium Lingkungan
4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
mata kuliah Laboratorium Lingkungan
Tabel 3.2 Tabel Uraian Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahap dan Proses
Kegiatan
Output/hasil Keterkaitan
subtansi mata
pelatihan
Kontribusi
terhadap visi/misi
organisasi
Penguatan nilai
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Menyusun
Rencana
Pembelajaran
Semester
dengan
metode e-
learning mata
kuliah
Laboratorium
Lingkungan
1. Melakukan
konsultasi dengan
mentor terkait
aktualisasi
2. Melakukan
evaluasi dan
musyawarah
terkait RPS lama
dengan dosen dan
tim kurikulum
3. Menyusun RPS
dengan
mekanisme
pembelajaran
Tersedianya
RPS Mata
Kuliah
Laboratorium
Lingkungan)
Akuntabilitas
- Menyelesaikan RPS dengan bertanggung jawab serta melaporkan/ mempublikasikan RPS baik kepada dosen maupun mahasiswa
- Melaporkan RPS yang telah diselesaikan kepada mentor
Kegiatan ini terkait
dengan misi ITK
yaitu yaitu
“Menyelenggarakan
proses pendidikan
tinggi yang
berbasis pada
penguasaan ilmu
pengetahuan dan
teknologi”
Selain itu
mendukung misi
pertama program
Penguatan nilai
SPECTA (Solid,
Peduli, Cerdas,
Beriman, dan
Bertakwa
30 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Kegiatan Tahap dan Proses
Kegiatan
Output/hasil Keterkaitan
subtansi mata
pelatihan
Kontribusi
terhadap visi/misi
organisasi
Penguatan nilai
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
jarak jauh
(daring) sesuai
dengan format
RPS yang telah
ditetapkan ITK
4. Melaporkan RPS
yang sudah
diselesaikan
kepada mentor
5. Mempublikasikan
RPS yang telah
disusun dan
disetujui kepada
dosen dan
mahasiswa
sebagai bentuk pertanggung jawaban
Nasionalisme
Melakukan
musyawarah
dengan dosen
lain dan tim
kurikulum, serta
konsultasi
dengan mentor
untuk mencapai
hasil terbaik
Etika Publik
Menghormati
keputusan hasil
diskusi baik
dengan dosen
lain, maupun
dengan mentor
studi Teknik
Lingkungan yakni
Menyelenggarakan
pendidikan yang
profesional dan
berkualitas dengan
kurikulum yang
relevan;
31 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Kegiatan Tahap dan Proses
Kegiatan
Output/hasil Keterkaitan
subtansi mata
pelatihan
Kontribusi
terhadap visi/misi
organisasi
Penguatan nilai
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Komitmen mutu
Menyusun RPS
sesuai dengan
standar RPS yang
telah ditetapkan
ITK
Anti Korupsi
Bertanggung
jawab dalam
menyelesaikan
RPS tepat waktu
( sebelum tahun
ajaran baru
/sebelum
perkuliahan
dimulai)
2 Penerimaan
asisten
praktikum
mata kuliah
laboratorium
lingkungan
1. Melakukan
konsultasi dengan
mentor terkait
aktualisasi
2. Membuat
kriteria/standar
penerimaan
Asisten
memahami
mekanispe
praktikum
laboratorium
lingkungan
secara jarak
Akuntabilitas
- Melakukan penerimaan asisten secara terbuka sehingga hasil penerimaan asisten
Kegiatan ini terkait
dengan misi ITK
yaitu yaitu
“Menyelenggarakan
proses pendidikan
tinggi yang
berbasis pada
Penguata nilai
SPECTA (Solid,
Peduli, Cerdas,
Beriman, dan
Bertakwa
32 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Kegiatan Tahap dan Proses
Kegiatan
Output/hasil Keterkaitan
subtansi mata
pelatihan
Kontribusi
terhadap visi/misi
organisasi
Penguatan nilai
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
asisten praktikum
(open
recruitmen)
3. Menyeleksi
berkas calon
asisten praktikum
(menetapkan 5
orang asisten)
4. Melakukan
koordinasi antara
dosen pengampu
dengan
mahasiswa
(asisten
praktikum)
5. Melakukan
konsultasi dan
melaporkan
kegiatan
penerimaan
asisten praktikum
kepada mentor
jauh (daring) praktikum dapat di publikasikan
- Melaporkan hasil seleksi penerimaan asisten kepada mentor/pimpinan sebagai bentuk pertanggunggjawaban
Nasionalisme
Mengamalkan
sila ke dua
Pancasila yaitu
prinsip keadilan
dimana tidak
membeda-
bedakan
mahasiswa
Teknik
Lingkungan
dalam proses
penguasaan ilmu
pengetahuan dan
teknologi”
Selain itu
mendukung misi
pertama program
studi Teknik
Lingkungan yakni
Menyelenggarakan
pendidikan yang
profesional dan
berkualitas dengan
kurikulum yang
relevan;
33 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Kegiatan Tahap dan Proses
Kegiatan
Output/hasil Keterkaitan
subtansi mata
pelatihan
Kontribusi
terhadap visi/misi
organisasi
Penguatan nilai
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
seleksi asisten
praktikum
Etika Publik
Melakukan
koordinasi
dengan
mahasiswa
dosen, dan
mentor semua
tahapan secara
profesional,
berintergritas
dan disiplin
Komitmen mutu
Menetapkan
kriteria/standar
penerimaan
asisten
praktikum (open
recruitmen)
serta evaluasi di
setiap tahapan
penerimaan
34 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Kegiatan Tahap dan Proses
Kegiatan
Output/hasil Keterkaitan
subtansi mata
pelatihan
Kontribusi
terhadap visi/misi
organisasi
Penguatan nilai
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Anti Korupsi
Melakukan
transparansi
dalam
penerimaan
asisten
(penerimaan
secara terbuka)
sehingga dapat
menghindari
terjadinya
kecurangan
3 Pembuatan
modul dan
video
praktikum
online mata
kuliah
Laboratorium
Lingkungan
1. Melakukan
konsultasi
dengan mentor
terkait
aktualisasi
2. Mengidentifikasi
CPMK ( Capaian
Pembelajaran
Mata Kuliah)
mata kuliah
Laboratorium
Lingkungan, agar
Modul dan
video
praktikum
Akuntabilitas
- Mempublikasik
an modul
kepada
mahasiswa,
dan video
kepada publik
- Melaporkan
modul dan
video yang
telah dibuat
kepada
Kegiatan ini terkait
dengan misi ITK
yaitu yaitu
“Menyelenggarakan
proses pendidikan
tinggi yang
berbasis pada
penguasaan ilmu
pengetahuan dan
teknologi”
Selain itu
Penguata nilai
SPECTA (Solid,
Peduli, Cerdas,
Beriman, dan
Bertakwa
35 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Kegiatan Tahap dan Proses
Kegiatan
Output/hasil Keterkaitan
subtansi mata
pelatihan
Kontribusi
terhadap visi/misi
organisasi
Penguatan nilai
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
CPMK tercapai
3. Memberikan
pelatihan dan
arahan kepada
asisten
praktikum terkait
prosedur
pengujian di
laboratorium
4. Menuliskan
modul praktikum
mata kuliah
laboratorium
lingkungan sesuai
dengan standar
CPMK yang telah
disusun
5. Membuat video
yang kreatif dan
inovatif dibantu
dengan asisten
praktikum
6. Menyusun
rancangan
anggaran yang
mentor
sebagai
bentuk
pertanggung
jawaban
Nasionalisme
- Menyusun
modul dan
membuat
video yang
sesuai dengan
CPMK untuk
mencerdaskan
kehidupan
bangsa
Etika Publik
- Konten video
tidak
melanggar
norma dan
etika(menjagas
opan, santun)
mendukung misi
pertama program
studi Teknik
Lingkungan yakni
Menyelenggarakan
pendidikan yang
profesional dan
berkualitas dengan
kurikulum yang
relevan;
36 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Kegiatan Tahap dan Proses
Kegiatan
Output/hasil Keterkaitan
subtansi mata
pelatihan
Kontribusi
terhadap visi/misi
organisasi
Penguatan nilai
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dibutuhkan
selama
praktikum
laboratorium
lingkungan
7. Melakukan
upload video di
youtube dan
modul di google
classroom atau
media
pembelajaran
lainnya
8. Melaporkan
modul dan video
yang telah dibuat
kepada
mentor/pimpinan
Komitmen mutu
- Berusaha agar
output berupa
modul
memenuhi
standar yang
ditetapkan di
CPMK mata
kuliah (Capaian
Pembelajaran
Mata Kuliah)
- Melakukan
kreatifitas &
inovasi dalam
pembuatan
video
praktikum
Anti Korupsi
- Melakukan
transparansi
dalam
mengelola
keuangan
laboratorium
37 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Kegiatan Tahap dan Proses
Kegiatan
Output/hasil Keterkaitan
subtansi mata
pelatihan
Kontribusi
terhadap visi/misi
organisasi
Penguatan nilai
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dengan cara
menyusun
anggaran
belanja
laboratorium
sesuai dengan
yang
dibutuhkan/ti
dak berlebihan
4 Menyusun
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
mata kuliah
Laboratorium
Lingkungan
1. Melakukan
konsultasi
dengan mentor
terkait
aktualisasi
2. Mengumpulkan
buku, jurnal
(pustaka) yang
digunakan dalam
pembuatan
materi
3. Menyusun
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP) termasuk
Tersedianya
RPP mata
kuliah
Laboratorium
Lingkungan
Akuntabilitas
Mencantumkan
rujukan dalam
penyusunan RPP,
sehingga RPP
dapat
dipertanggunjaw
abkan kejelasan
sumbernya
Nasionalisme
- Melakukan
musyawarah
dengan mentor
untuk
mencapai hasil
Kegiatan ini terkait
dengan misi ITK
yaitu yaitu
“Menyelenggarakan
proses pendidikan
tinggi yang
berbasis pada
penguasaan ilmu
pengetahuan dan
teknologi”
Selain itu
mendukung misi
pertama program
studi Teknik
Lingkungan yakni
Penguatan nilai
SPECTA (Solid,
Peduli, Cerdas,
Beriman, dan
Bertakwa
38 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Kegiatan Tahap dan Proses
Kegiatan
Output/hasil Keterkaitan
subtansi mata
pelatihan
Kontribusi
terhadap visi/misi
organisasi
Penguatan nilai
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
evaluasi dan
rubrik penilaian
sesuai dengan
format RPP yang
telah ditetapkan
ITK
4. Melaporkan RPP
yang telah
selesai dibuat
kepada mentor
terbaik
- Menyusun RPP
untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan
(mencerdaskan
kehidupan
bangsa)
Etika Publik
Melakukan
konsultasi dan
melaporkan RPP
kepada mentor
dengan disiplin
dan sopan
Komitmen mutu
Menuliskan RPP
sesuai dengan
format RPP dari
ITK
Anti Korupsi
Menyelenggarakan
pendidikan yang
profesional dan
berkualitas dengan
kurikulum yang
relevan;
39 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Kegiatan Tahap dan Proses
Kegiatan
Output/hasil Keterkaitan
subtansi mata
pelatihan
Kontribusi
terhadap visi/misi
organisasi
Penguatan nilai
organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Merancang skor
dengan bijak
sehingga tidak
menimbulkan
kerugian baik
mahasiswa
maupun dosen
40 |Laporan Hasil Aktualisasi
Tabel 3.3 Jadwal Rancangan Aktualiasi
No Kegiatan Minggu
I II III IV
1 Kegiatan 1
Menyusun Rencana Pembelajaran Semester dengan metode e- learning mata kuliah Laboratorium Lingkungan
a. Diskusi dengan mentor terkait aktualisasi
b. Melakukan evaluasi dan diskusi terhadap RPS sebelumnya dengan tim kurikulum dan pengampu mata kuliah
c. Menyusun RPS dengan mekanisme pembelajaran jarak jauh (daring)
d. Diskusi dengan mentor terkait RPS yang sudah diselesaikan
2 Kegiatan 2
Sosialiasi, penerimaan dan pelatihan asisten praktikum mata kuliah laboratorium lingkungan
a. Diskusi dengan mentor terkait aktualisasi Koordinasi antara dosen pengampu dengan mahasiswa(asisten praktikum)
b. Membuat kriteria penerimaan asisten praktikum (open recruitmen)
c. Menyeleksi berkas calon asisten praktikum (menetapkan 5 orang asisten)
41 |Laporan Hasil Aktualisasi
d. Koordinasi antara dosen pengampu dengan mahasiswa(asisten praktikum)
3 Kegiatan 3
Pembuatan modul dan video praktikum online mata kuliah Laboratorium Lingkungan
a. Diskusi dengan mentor terkait aktualisasi
b. Mengidentifikasi sub CPMK dalam mata kuliah Laboratorium Lingkungan, agar CPMK tercapai
c. Menuliskan dan membuat video dibantu dengan asisten praktikum
d. Melakukan upload video di youtube dan modul di google classroom atau media pembelajaran lainnya
4 Kegiatan 4 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mata kuliah Laboratorium Lingkungan
a. Diskusi dengan mentor terkait aktualisasi
b. Mengumpulkan buku, jurnal (pustaka) yang digunakan dalam pembuatan materi
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termasuk evaluasi dan rubrik penilaian.
42 |Laporan Hasil Aktualisasi
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
4.1 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi
Pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan sejak tanggal 3 Agustus 2020 sampai dengan 3
September 2020. Pada timeline rencana aktualisasi, terdapat 4 kegiatan aktualisasi
selama habituasi di Program Studi Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Kalimantan.
Dikarenakan kondisi pandemi COVID-19 yang dihadapi oleh Negara Indonesia,
kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan secara blended baik (melalui email, whatsapp
dan zoom) maupun dengan tatap muka langsung (dengan protocol covid 19).
4.1.1 Menyusun Rencana Pembelajaran Semester dengan metode e- learning mata
Kuliah Laboratorium Lingkungan
Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 14 Agustus 2018-19 Agustus 2020. Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) merupakan unsur penting dan berpengaruh pada ouput
(prestasi) dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Rencana kegiatan
belajar mahasiswa dituangkan dalam bentuk rencana pembelajaran semester (RPS)
yang disusun oleh dosen atau tim dosen. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) mata
kuliah di Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Kalimantan ini
merupakan kegiatan atau tindakan mengkoordinasikan komponen-komponen
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, cara
penyampaian kegiatan (metode, model dan teknik) serta cara menilainya menjadi
jelas dan sistematis, sehingga proses belajar mengajar selama satu semester menjadi
efektif dan efisien.
Sebelum penyusunan RPS ini, terlebih dahulu dilakukan diskusi dan evaluasi dengan
rekan kerja yaitu dosen pengampu Mata Kuliah Laboratorium Lingkungan saat ini
serta dosen pengampu Mata Kuliah Laboratorium Lingkungan tahun lalu
(nasionalisme)
43 |Laporan Hasil Aktualisasi
Sebelum berdiskusi, maka dilakukan pembuatan janji terlebih dahulu. Dikarenakan
keterbatasan jarak, maka pembuatan janji ini dilakukan melalui aplikasi whatsapp
kepada dosen-dosen tersebut dengan menggunakan bahasa santun (etika publik)
Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 menunjukkan bukti percakapan melalui whatsapp kepada
dosen pengampu mata kuliah Laboratorium Lingkungan lainnya. Diskusi dengan
dosen-dosen yang pernah mengampu mata kuliah ini dilakukan pada tanggal 13
Agustus 2020 dan 18 Agustus 2020. Diskusi dilakukan dengan menggunakan platform
percakapan whatssapp.
Gambar 4.1 Bukti Komunikasi dengan Dosen Pengampu MK Laboratorium Lingkungan
Sebelumnya (Etika Publik)
Gambar 4.2 Bukti Komunikasi dengan Dosen Pengampu MK Laboratorium Lingkungan
Saat ini (ETIKA PUBLIK)
ETIKA PUBLIK
ETIKA PUBLIK
44 |Laporan Hasil Aktualisasi
Setelah dibuat janji, maka dilakukan diskusi melalui aplikasi google meet kepada
rekan dosen pengampu lainnya. Diskusi ini berlangsung pada Tanggal 18 Agustus 2020.
Gambar 4.3 merupakan bukti terjadinya diskusi via google meet.
Gambar 4.3 Berdiskusi dengan Dosen Pengampu MK Laboratorium Lingkungan Lainnya
Terkait Rencana Pembelajaran E-Learning (NASIONALISME)
Gambar 4.4 Berdiskusi dengan Dosen Pengampu MK Laboratorium Lingkungan Terkait
Pengembangan RPS (Komitmen mutu)
Setelah mengevalusi dan membuat rencana pengajaran, baik di dalam kelas maupun
praktikum dengan metode daring (jarak jauh), maka mulai menyusun RPS (Komitmen
Mutu). Gambar 4.5 merupakan bukti RPS yang telah selesai dikerjakan.
Nasionalisme
Komitmen Mutu
45 |Laporan Hasil Aktualisasi
Gambar 4.5 Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang Telah Selesai Disusun
Pada tahapan akhir dari penyusunan RPS ini ialah mempublikasikan RPS MK
Laboratorium Lingkungan kepada Prof Budi Santosa, MS., Ph.D selaku mentor dalam
aktualisasi ini serta Ibu Nia Febrianti, S.T., M.T. sebagai rekan dosen pengampu mata
kuliah ini (akuntabilitas) sebelum perkuliahan aktif yang dimulai pada tanggal 21
September 2020 (anti korupsi).
46 |Laporan Hasil Aktualisasi
Gambar 4.6 Bukti mempublikasikan RPS yang telah selesai kepada mentor
(Akuntabilitas)
Gambar 4.7 Bukti Mempublikasikan RPS kepada Rekan Dosen Pengampu Mata Kuliah
Laboratorium Lingkungan (Akuntabilitas, Anti Korupsi)
Akuntabilitas Anti Korupsi
Akuntabilitas
47 |Laporan Hasil Aktualisasi
4.1.1.1 Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Pembuatan RPS dengan metode e learning merupakan kegiatan yang terkait dengan
misi ITK yaitu yaitu “Menyelenggarakan proses pendidikan tinggi yang berbasis pada
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”. Selain itu mendukung misi pertama
program studi Teknik Lingkungan yakni menyelenggarakan pendidikan yang
profesional dan berkualitas dengan kurikulum yang relevan;
4.1.1. 2 Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini secara tidak langsung memberikan penguatan nilai kepada
organisasi yaitu Inovatif. Metode pembelajaran dan praktikum yang disusun secara
daring (e learning) dengan tetap menyesuaikan kurikulum yang telah berjalan tetap
dilanjutkan dan perlu didukung kegiatan baru yang sesuai dengan tuntutan perubahan
yang terjadi di sekitarnya seperti harus menyesuaikan dengan efek pandemic Covid
19. Selain itu kegiatan ini juga menguatan nilai SPECTA (Solid, Peduli, Cerdas,
Beriman, dan Bertakwa.
4.1.1.3 Analisis Dampak Kegiatan
Dampak kegiatan Menyusun Rencana Pembelajaran Semester dengan metode e-
learning mata Kuliah Laboratorium Lingkungan ini berdampak baik bagi peningkatan
inovasi dalam pendidikan dan pengajaran baik bagi dosen, mahasiswa, dan program
studi. Selain itu dengan adanya RPS, mampu membuat pengajaran di kelas menjadi
lebih terarah, tepat waktu, dan tepat sasaran dalan mencapai kompetensi mata
kuliah. Implementasi nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) sangatlah penting dalam kegiatan ini. Apabila nilai
ANEKA tidak di implementasikan dalam kegiatan ini, maka metode belajar dan
praktikum cenderung konvensional dan tidak mengikuti situasi saat ini (pandemi Covid
19).
48 |Laporan Hasil Aktualisasi
4.1.2 Penerimaan Asisten Praktikum Mata Kuliah Laboratorium Lingkungan
Praktikum adalah suatu kegiatan akademik yang harus dilakukan oleh mahasiswa yang
bersifat pelaksanaan praktis di laboratorium. Praktikum mendukung beberapa mata
kuliah dan merupakan bagian dari kurikulum Program Studi Tekni Lingkungan Institut
Teknologi Kalimantan. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa mata kuliah yang
dilengkapi dengan praktikum. Penyelenggaraan praktikum ini biasanya melibatkan
asisten praktikum yang bertugas membantu dosen pengampu mata kuliah dalam
melakukan pengawasan dan asistensi kepada praktikan pada saat pelaksanaan
praktikum di laboratorium serta melakukan tugas-tugas lainnya yang berkaitan
denangan persiapan praktikum.
Mengingat pentingnya peranan asisten praktikum tersebut, maka dilakukanlah
rekrutmen asisten praktikum untuk mata kuliah Laboratorium Lingkungan. Proses
sosialisasi, dan penerimaan aissten ini dimulai sejak Tanggal 18 Agustus-25 Agustus
2020. Adapun tahapan seleksi dalam penerimaan asisten praktikum ini ialah :
1. Sosialisasi penerimaan asisten
2. Pendaftaran asisten (calon asisten mengisi formulir pendaftaran secara
daring/google forms) dan melengkapi berkas transkrip
3. Wawancara bagi semua calon asisten yang memenuhi persyarata
Gambar 4.8 Berikut ini merupakan poster yang berisi pengumuman dan persyaratan
untuk menjadi asisten praktikum. Sedangkan Gambar 4.9 ialah bukti pengumuman
penerimaan asisten laboratorium yang telah disebar kepada seluruh mahasiswa Teknik
Lingkungan angkatan 2018 yang memenuhi syarat (Nasionalisme).
49 |Laporan Hasil Aktualisasi
Gambar 4.8 Poster Penerimaan Asisten Praktikum Laboratorium Lingkungan
Gambar 4.9 Bukti Pengumuman Penerimaan Asisten Praktikum Melalui Grup
Whatsapp Grup Teknik Lingkungn ITK (Anti Korupsi)
Anti Korupsi
Komitmen Mutu
50 |Laporan Hasil Aktualisasi
Setelah sosialisasi dan pengumuman penerimaan asisten praktikum dilaksanakan,
maka didapatkan 9 (Sembilan) mahasiswa yang mengisi google form pendaftaran. Dari
kesembilan peserta tersebut, semuanya telah memenuhi standar yang dipersyaratkan.
Namun, dengan pertimbangan rasio mahasiswa praktikan, dan jumlah mata praktikum
maka pada penerimaan asisten kali ini, hanya akan merekrut 5 (lima) orang asisten
saja. Oleh karena itu dilakukan tahapan seleksi lanjutan, yaitu wawancara untuk
memilih lima orang asisten praktikum dari sembilan orang mahasiswa yang
mendaftar.Selama proses wawancara dengan calon asisten laboratorium, bahasa yang
digunakan ialah bahasa Indonesia yang santun dan formal . Gambar 4.10 menunjukkan
bukti google form yang telah disebar kepada seluruh mahasiswa Teknik Lingkungan,
serta bukti rekapitulasi mahasiswa yang telah mendaftar.
Gambar 4.10 Google Form dan Rekapitulasi Pendaftar Asisten Praktikum (Komitmen
Mutu)
Komitmen Mutu
51 |Laporan Hasil Aktualisasi
Berikut ini Gambar 4.11 menggambarkan proses wawancara dengan calon asisten
praktikum. Wawancara ini dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2020.
Gambar 4.11 Tahapan Wawancara dengan Salah Satu Calon Asisten Praktikum (Etika
Publik dan Komitmen Mutu)
Pada proses tahapan ini wawancara ini, ada beberapa aspek yang dinilai. Tidak hanya
nilai mata kuliah yang bersangkutan dan IPK saja, melainkan kemampuan membuat
dan editing video (komitmen mutu). Hal ini menjadi pertimbangan penting
dikarenakan praktikum akan dilakukan secara jarak jauh dengan bantuan aplikasi
virtual laboratorium serta video demo praktikum yang akan diperagakan oleh
asisten.Sehingga kecakapan dalam berbicara di depan kamera serta kemampuan
editing video sangatlah diperlukan. Oleh karena pertimbangan tersebut, maka
terpilihlah lima orang asisten. Berikut nama dan nim mahasiswa Teknik Lingkungan
yang menjadi asisten praktikum mata kuliah Laboratorium Lingkungan. Nama-nama
asisten terpilih pun di bagikan kepada mahasiswa (Anti Korupsi).
1. Ziada Auliyah Fajriani (13181080)
52 |Laporan Hasil Aktualisasi
2. Henny Widya Raharti (13181028)
3. Ramsiska Novemi (13181053)
4. Valencia Githa Sri Maharani (13181075)
5. Desta Wahyu Ramadhan (13181016)
Gambar 4.12 ialah bukti terjadinya percakapan ketika mengumumkan nama-nama
asisten yang terpilih dengan bahasa Indonesia yang baik, dan santun (etika publik).
Gambar 4.12 Bukti Pengumuman Asisten Praktikum Terpilih (Akuntabilitas, anti
Korupsi)
Koordinasi dengan asisten terpilih pun langsung dilakukan dengan membuat grup
koordinasi dosen-asisten melalui aplikasi whatsapp. Setelah berdiskusi, maka
pembekalan asisten pun dilakukan di Kampus ITK Karang Joang pada tanggal 1
September 2020. Pembekalan ini merupakan upaya dosen dalam memberikan
pemahaman dan penjelasan mengenai mekanisme praktikum tahun ini yang
dikarenakan pandemic Covid 19, sistemnya akan berbeda dengan praktikum tahun
sebelumnya. Selain itu, pada proses pembekalan awal ini dijelaskan pula beberapa
materi praktikum yang belum didapat oleh asisten praktikum pada praktikum tahun
sebelumnya. Gambar 4.13 merupakan bukti koordinasi dengan asisten praktikum
untuk diskusi lebih lanjut.
Akuntabilitas Anti korupsi
53 |Laporan Hasil Aktualisasi
Gambar 4.13 Bukti Koordinasi dengan Asisten Praktikum Terpilih (Etika Publik)
Pada tahapan akhir dari penyusunan kegiatan perekrutan dan pembekalan aiten
laboratorium ini ialah melaporkan kegiatan kepada Prof Budi Santosa, MS., Ph.D
selaku mentor dengan bahasa yang santun.
Gambar 4.14 Bukti melaporkan hasil kegiatan yang telah selesai dikerjakan
Etika Publik
Akuntabilitas
54 |Laporan Hasil Aktualisasi
4.1.2.1 Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Pembuatan RPS dengan metode e learning merupakan kegiatan yang terkait dengan
misi ITK yaitu yaitu “Menyelenggarakan proses pendidikan tinggi yang berbasis pada
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”. Selain itu mendukung misi pertama
program studi Teknik Lingkungan yakni menyelenggarakan pendidikan yang
profesional dan berkualitas dengan kurikulum yang relevan;
4.1.2.2 Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini juga menguatan nilai SPECTA (Solid, Peduli, Cerdas, Beriman, dan
Bertakwa.
4.1.2.3 Analisis Dampak Kegiatan
Sosialiasi dan penerimaan asisten praktikum mata kuliah laboratorium lingkungan
memiliki dampak pada peningkatan kualitas mahasiswa, dosen, dan program studi.
Bagi mahasiswa yang menjadi asisten laboratorium, kegiatan ini mampu meningkatkan
pemahaman mahasiswa terkait materi perkuliahan. Bagi dosen, kegiatan ini
memudahkan dosen dalam membuat inovasi metode pembelajaran dan praktikum.
Bagi program studi, kegiatan ini mampu mendukung program studi dalam
meningkatkan mutu pendidikan program studi. Implementasi nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)
sangatlah penting dalam kegiatan ini. Apabila nilai ANEKA tidak di implementasikan
dalam kegiatan ini, maka sistem perekrutan asisten dapat menimbulkan kecemburuan
(ketidak adilan) serta mutu/kualitas asisten pemahaman asisten tidak mencukupi.
4.1.3 Pembuatan Modul Dan Video Praktikum Online Mata Kuliah Laboratorium
Lingkungan
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 6 Agutus 2020-18 Agustus 2020. Selain modul
dan video praktikum, dihasilkan pula output lain berupa materi bahan tayang untuk
perkuliahan Laboratorium Lingkungan yang telah di upload pada LMS (Learning
55 |Laporan Hasil Aktualisasi
Management system) di laman kuliah.itk.ac.id. Gambar 4.15 ialah materi-materi
yanmg telah di upload pada Learning Management Sysmtem ITK (akuntabilitas).
Gambar 4.15 Tampilan LMS untuk Mata Kuliah Laboratorium Lingkungan (e learning)
Setelah melakukan koordinasi untuk melakukan pembekalan, maka pembekalan
asisten pun dilakukan di Kampus ITK Karang Joang pada tanggal 1 September 2020.
Pembekalan ini merupakan upaya dosen dalam memberikan pemahaman dan
penjelasan mengenai mekanisme praktikum tahun ini yang dikarenakan pandemic
Covid 19, sistemnya akan berbeda dengan praktikum tahun sebelumnya dengan tidak
mengabaikan kompeteni yang harus dipenuhi pada mata kuliah ini (Komitmen Mutu).
Selain itu, pada proses pembekalan awal ini dijelaskan pula beberapa materi
praktikum yang belum didapat oleh asisten praktikum pada praktikum tahun
sebelumnya. Gambar 4.16 merupakan bukti pembekalan asisten yang dilaksanakan
secara tatap muka (luring) di Ruangan JIKL (Jurusan Ilmu Kebumian Dan Lingkungan)
Institut Teknologi Kalimantan.
Akuntabilitas
56 |Laporan Hasil Aktualisasi
Gambar 4.16 Pembekalan Asisten Praktikum MK Laboratorium Lingkungan (Komitmen
Mutu)
Modul praktikum merupakan komponen penting dalam suatu proses praktikum, dalam
bidang apapun termasuk Teknik Lingkungan. Modul praktikum merupakan pegangan
utama bagi mahasiswa (praktikan) dan asisten praktikum dalam melaksanakan
praktikum. Apa yang harus dikuasai oleh praktikan, secara garis besar, terdapat
dalam modul tersebut (Komitmen Mutu). Sebelum menyusun modul, terlebih dahulu
dilakukan diskusi melalui aplikasi google meet kepada rekan dosen pengampu lainnya
(Nasionalisme). Diskusi ini berlangsung pada Tanggal 10 Agustus 2020. Kegiatan
diskusi ini dilakukan dengan formal, santai, dan menggunakan bahasa yang santun
(Etika Publik). Gambar 4.17 merupakan bukti terjadinya diskusi via google meet.
Gambar 4.17 Berdiskusi dengan Dosen Pengampu MK Laboratorium Lingkungan
Lainnya Terkait Rencana Pembelajaran E-Learning (NASIONALISME)
Nasionalisme
Komitmen Mutu
57 |Laporan Hasil Aktualisasi
Dikarenakan pandemic Covid 19, otomatis mahasiswa tidak dapat melakukan
praktikum di laboratorium kampus sehingga pada praktikum kali ini dikembangkan
praktikum secara virtual (jarak jauh). Dalam modul ini berisi prosedur pengujian
secara konvensional dan virtual. Laboratorium virtual, bervariasi dari halaman web
statis dengan video dan teks hingga ke halaman yang dinamis dengan lingkungan
canggih, video on demand, pertemuan virtual, dan banyak fitur lainnya.
Gambar 4.18 Salah Satu Halaman dari Isi Modul Praktikum MK Laboratorium
Lingkungan
58 |Laporan Hasil Aktualisasi
Pada tahapan akhir dari penyusunan modul dan video ini ialah mempublikasikan modul
dan video MK Laboratorium Lingkungan kepada Ibu Nia Febrianti, S.T., M.T. sebagai
rekan dosen pengampu mata kuliah ini sebelum perkuliahan aktif yang dimulai pada
tanggal 21 September 2020 (anti korupsi).
Gambar 4.19 Bukti Mempublikasikan Modul Praktikum kepada Rekan Dosen Pengampu
Mata Kuliah Laboratorium Lingkungan (Akuntabilitas, Anti Korupsi)
Selain itu modul ini juga diunggah pada laman kuliah.itk.ac.id (Learning Management
system) sebelum perkuliahan, ssehingga ketika nanti kuliah aktif dimulai, mahsiswa
dapat langsung mendownload dan mempelajari. Gambar 4.20 berikut ialah bukti
tampilan LMS yang berisikan modul yang telah diupload (akuntabilitas).
Akuntabilitas Anti Korupsi
59 |Laporan Hasil Aktualisasi
Gambar 4.20 Modul Praktikum yang Diupload pada laman kuliah.itk.ac.id
Selain menyusun modul, video demo praktikum juga dibuat agar memudahkan
mahasiswa dalam memahami praktikum walaupun secara daring. Video ini dibuat
dengan menggunakan bahasa yang santun dan tidak mengandung SARA (nasionalime)
Gambar 4.21 Pembuatan Video Praktikum
Akuntabilitas
Komitmen Mutu
60 |Laporan Hasil Aktualisasi
Gambar 4.22 Pembuatan video tutorial Virtual Laboratorium (analisis pH)
Setelah video selesai dibuat, maka tahapan kegiatan selanjutnya ialah
mempublikasikan video di youtube. Link untuk video ini ialah
https://www.youtube.com/watch?v=UaNZYK455DI.
Gambar 4.23 Mempublikasikan salah satu video praktikum melalui media youtube
(akuntabilitas)
Akuntabilitas
61 |Laporan Hasil Aktualisasi
Dalam praktikum ini, ada beberapa bahan yang dibutuhkan sehingga diperlukan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan diajukan kepada koordinator program Studi Teknik
Lingkungan (Bapak. Muhammad Maa’rij Harfadli, S.T., M.T).
Berikut Tabel 4.1 ialah rancangan anggaran berupa honor asisten laboratorium dan
Tabel 4.2 yaitu bahan yang diperlukan dalam praktikum.
Tabel 4.1 Rancangan Anggaran Berupa Honor Asisten Laboratorium
No Mata Kuliah Jumlah Asisten (Orang)
Beban Asisten (Jam/Semester)
Honor per orang
Jumlah
1 Laboratorium Lingkungan
5 20 Rp12. 000 Rp 1.200.000
Tabel 4.2 Daftar Bahan Praktikum yang dibutuhkan
Nama Bahan Banyaknya Satuan Harga Satuan Total
Kalium iodida 1 kg Rp 1,228,500 Rp1,228,500
Kertas saring 3 bks Rp 126,000 Rp 378,000
Total Rp. 1606.500,00
Pada tahapan akhir dari penyusunan kegiatan menyusun modul dan video laboratorium
ini ialah melaporkan kegiatan kepada Prof Budi Santosa, MS., Ph.D selaku mentor
dengan bahasa yang santun (akuntabilitas) (etika publik).
62 |Laporan Hasil Aktualisasi
Gambar 4.24 Bukti melaporkan hasil kegiatan yang telah selesai dikerjakan
4.1.3.1 Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Pembuatan RPS dengan metode e learning merupakan kegiatan yang terkait dengan
misi ITK yaitu yaitu “Menyelenggarakan proses pendidikan tinggi yang berbasis pada
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”. Selain itu mendukung misi pertama
program studi Teknik Lingkungan yakni menyelenggarakan pendidikan yang
profesional dan berkualitas dengan kurikulum yang relevan;
4.1.3.2 Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini secara tidak langsung memberikan penguatan nilai kepada
organisasi yaitu Inovatif. Metode pembelajaran dan praktikum yang disusun secara
daring (e learning) dengan tetap menyesuaikan kurikulum yang telah berjalan tetap
dilanjutkan dan perlu didukung kegiatan baru yang sesuai dengan tuntutan perubahan
yang terjadi di sekitarnya seperti harus menyesuaikan dengan efek pandemi Covid 19.
Selain itu kegiatan ini juga menguatan nilai SPECTA (Solid, Peduli, Cerdas, Beriman,
dan Bertakwa.
4.1.3 Analisis Dampak Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan membuat modul dan video ini memiliki dampak bagi dosen dan
mahasiswa. Dampak bagi pengajar yaitu terselenggaranya proses pendidikan yang
Akuntabilitas
63 |Laporan Hasil Aktualisasi
sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi. Dampak bagi mahasiswa adalah mahasiswa
mampu memudahkan mahasiswa dalam memahami prosedur pengukuran beberapa
parameter lingkungan ditengah keterbatasan sistem pembelajaran dan praktikum.
Implementasi nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi) sangatlah penting dalam kegiatan ini. Apabila nilai ANEKA tidak di
implementasikan dalam kegiatan ini, maka tidak ada inovasi dalam mempertahankan
mutu pengajaran ditengah keterbatasan jarak akibat pandemic Covid 19.
4.1.4 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Kuliah Laboratorium
Lingkungan
Kegiatan penyusunan RPP ini dilakukan sejak tanggal 24 Agustus 2020-1 September
2020. Setelah mengevalusi dan membuat rencana pengajaran, baik di dalam kelas
maupun praktikum dengan metode daring (jarak jauh), maka mulai menyusun RPP
yang mengacu pada CPMK mata kuliah dan silabus kurikulum Teknik Lingkungan
(Komitmen Mutu).
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar
yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Tujuan rencana
pelaksanaan pembelajaran adalah untuk: (1) mempermudah, memperlancar dan
meningkatkan hasil proses belajar-mengajar; (2) dengan menyusun rencana
pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka dosen akan
mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran
sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana. Sedangkan fungsi rencana
pembelajaran adalah sebagai acuan bagi dosen untuk melaksanakan kegiatan belajar-
mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan
efisien.
Sebelum menyusun RPP, dilakukan diskusi terlebih dahulu dengan rekan dosen
pengampu mata kuliah ini, Diskusi ini berlangsung pada Tanggal 10 Agustus 2020 dan
11 September 2020. Kegiatan diskusi ini dilakukan dengan formal, santai, dan
64 |Laporan Hasil Aktualisasi
menggunakan bahasa yang santun (Etika Publik). Gambar 4.25 merupakan bukti
terjadinya diskusi via google meet, dan Gambr 4.25 merupakan bukti diskusi via
whatsapp.
Gambar 4.25 Bukti Berdiskusi dengan Dosen Pengampu MK Laboratorium Lingkungan
Lainnya Terkait Rencana Pembelajaran E-Learning Melalui Aplikasi Google meet
(NASIONALISME)
Gambar 4.26 Bukti Berdiskusi dengan Rekan Dosen Pengampu MK Laboratorium
Lingkungan Terkait RPP Melalui Aplikasi Whatsapp (NASIONALISME)
Setelah dilakukan diskusi terkait pengembangan RPP, maka langkah selanjutnya ialah
mengumpulkan referensi baik melalui buku, e book, jurnal yang digunakan sebagai
bahan rujukan terkait materi-materi dan soal-soal yang digunakan pada proses
pembelajaran mata kuliah ini (komitmen mutu). Semua referensi ini baik digital
Nasionalisme
Nasionalisme
65 |Laporan Hasil Aktualisasi
maupun tidak, harus dipertanggung jawabkan dengan mencantumkan rujukan tersebut
di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain itu, rujukan ini nantinya akan
diupload di LMS (learning management system) ITK melalui laman kuliah.itk.ac.id (e
learning) (akuntabilitas)
Gambar 4.27 Mencari referensi buku untuk konten RPP
Gambar 4.28 Referensi buku yang tersedia di perpustakaan ITK
Komitmen Mutu
Komitmen Mutu
66 |Laporan Hasil Aktualisasi
Gambar 4.29 E book yang digunakan dalam perkuliahan Laboratorium Lingkungan
Gambar 4.30 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang Telah Selesai Disusun
Akuntabilitas
67 |Laporan Hasil Aktualisasi
Pada tahapan akhir dari penyusunan RPP ini ialah mempublikasikan RPP MK
Laboratorium Lingkungan kepada Prof Budi Santosa, MS., Ph.D selaku mentor dalam
aktualiai ini serta Ibu Nia Febrianti, S.T., M.T. sebagai rekan dosen pengampu mata
kuliah ini sebelum perkuliahan aktif yang dimulai pada tanggal 21 September 2020
(anti korupsi).
Gambar 4.31 Bukti mempublikasikan RPP yang telah selesai kepada mentor
(Akuntabilitas)
4.1.4.1 Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Pembuatan RPS dengan metode e learning merupakan kegiatan yang terkait dengan
misi ITK yaitu yaitu “Menyelenggarakan proses pendidikan tinggi yang berbasis pada
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”. Selain itu mendukung misi pertama
program studi Teknik Lingkungan yakni menyelenggarakan pendidikan yang
profesional dan berkualitas dengan kurikulum yang relevan;
Akuntabilitas
68 |Laporan Hasil Aktualisasi
4.1.4.2 Penguatan Nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan ini secara tidak langsung memberikan penguatan nilai kepada
organisasi yaitu professional dan inovatif. Metode pembelajaran dan praktikum yang
disusun secara daring (e learning) dengan tetap menyesuaikan kurikulum yang telah
berjalan tetap dilanjutkan dan perlu didukung kegiatan baru yang sesuai dengan
tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya seperti harus menyesuaikan dengan
efek pandemi Covid 19. Selain itu kegiatan ini juga menguatan nilai SPECTA (Solid,
Peduli, Cerdas, Beriman, dan Bertakwa.
4.1.4.3 Analisis Dampak Kegiatan
Dampak kegiatan Menyusun Rencana Pelakanaan Pembelajaran (RPP) dengan metode
e- learning mata Kuliah Laboratorium Lingkungan ini berdampak baik bagi
peningkatan inovasi dalam pendidikan dan pengajaran baik bagi dosen, mahasiswa,
dan program studi. Selain itu dengan adanya RPP, mampu membuat pengajaran di
kelas menjadi lebih terarah, tepat waktu, dan tepat sasaran dalan mencapai
kompeteni mata kuliah. RPP ini dapat menjadi alat ukur yang tepat untuk
mengevaluasi sejauh mana capaian belajar setiap mahasiswa sekaligus sebagai media
kontrol agar penilaian jauh dari unsur subyektifitas dosen pengampu. Implementasi
nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) sangatlah penting dalam kegiatan ini. Apabila nilai ANEKA tidak di
implementasikan dalam kegiatan ini, maka metode belajar, alokasi waktu, dan unsur
penilaian kepada mahasiswa tidak ada standarnya.
4.3 Role Model
Profil role model bagi saya di Institut Teknologi Kalimantan ialah Prof. Budi Santosa,
MS., PhD. Berikut ini merupakan profil singkat Prof. Budi Santosa, MS., PhD.
Nama Mentor : Prof. Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D.
69 |Laporan Hasil Aktualisasi
Tempat, Tanggal Lahir : Klaten, 12 Mei 1969
NIP Mentor : 196905121994021001
Pangkat/Gol. : Pembina Utama Muda/IV C
Jabatan : Rektor
Pendidikan :
1. Sarjana, Teknik Industri (S1), Institut Teknologi Bandung, 1992
2. Master, Industrial Engineering, University of Oklahoma, Oklahoma, USA, 1999
3. Doktor, Industrial Engineering, University of Oklahoma, Oklahoma, USA, 2005
Gambar 4.32 Prof. Budi Santosa, MS., PhD.
Academic Awards
1. Best paper award, Novel Smart Engineering System Design, Internatonal
Conference on Artificial Neural Networks in Engineering, ANNIE 2002, St. Louis,
Missouri, USA
2. University of Oklahoma-Graduate Student Senate Outstanding Teaching Assistant
Nomination 2003-2004
3. Dosen Berprestasi FTI-ITS, 2011
4. Dosen Berprestasi III, ITS 2012
5. Ketua Jurusan Berprestai, ITS, 2014
70 |Laporan Hasil Aktualisasi
Prof. Ir. Budi Santosa, M.S., Ph.D merupakan sosok panutan baik bagi ASN maupun
bagi dosen dan akademisi. Karena menurut saya, sosok professor / guru besar
merupakan jabatan yang fungsional tertinggi yang memiliki peran dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut saya sosok Prof. Budi
Santosa, MS., PhD. tidak hanya berjasa bagi institusi pendidikan, tetapi juga bagi
masyarakat, negara, bahkan dunia.
71 |Laporan Hasil Aktualisasi
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari laporan pelaksanaan aktualisasi ini adalah sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan aktualisasi dengan luaran berupa sistem Pengembangan Mata Kuliah
Laboratorium Lingkungan Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi
Kalimantan dari Model Konvensional ke Model Jarak Jauh (Daring)
2. Nilai-nilai dasar PNS telah diimplementasikan dalam seluruh kegiatan maupun sub
kegiatan dan memberikan dampak positif pada penguatan nilai-nilai organisasi dan
mendukung visi misi organisasi, dalam hal ini Program Studi Teknik Lingkungan,
Institut Teknologi Kalimantan.
5.2 Rekomendasi
Setelah melaksanakan aktualisasi, penulis menyadari masih banyak kekurangan yang
harus diperbaiki. Pada bagian ini, penulis memberikan saran kepada para pembaca
yang akan melaksanakan kegiatan aktualisasi serupa, sebagai berikut:
1. Setiap ASN diharapkan mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN
yang terdiri dari akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti
korupsi kedalam setiap kegiatan menjalankan tugas pokok dan fungsinya dan juga
dalam kehidupan sehari-harinya agar nilai-nilai ASN tersebut menjadi bagian yang
tidak tepisahkan sebagai seorang ASN dan warga Negara.
2. Perlu adanya pelatihan secara berkala di tingkat instansi maupun nasional agar
setiap ASN dapat terus konsisten dalam penerapan aneka di setiap kegiatannya
3. Perlu melakukan benchmarking dengan melihat metode-metode pengajaran e
learning dan praktikum jarak jauh lainnya.
72 |Laporan Hasil Aktualisasi
Daftar Pustaka
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara.
Undang-Undang Republik Indonesia No 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Pusdiklat Kemendikbud. 2019. Agenda 2 (ANEKA: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi): Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Golongan III. Jakarta: Pusdiklat Kemendikbud.
73 |Laporan Hasil Aktualisasi
LAMPIRAN
KOLAN Nama : Marita Wulandari, S.T., M.T. NDH : 23 JABATAN : Dosen Asisten Ahli INSTANSI : Kemendikbud (Institut Teknologi Kalimantan)
No. Hari /
Tanggal Uraian Konsultasi Media Tanda Tangan
1 Kamis/ 23 Juli 2020
- Arahan identifikasi isu - Penjelasan mengenai sistem
bimbingan
Zoom
2 Minggu/26 Juli 2020
- Revisi judul (disesuaikan dengan kegiatan)
- Aktualisasi nilai ANEKA pada tahapan kegiatan lebih dipertajam
- Lengkapi data pada bagian identifikasi isu
WA
3 Selasa/28 Juli 2020
- Fixsasi judul dan isi - Daftar pustaka dan kelengkapan
table uraian kegiatan
Zoom
4 Rabu, 9 September 2020
- Revisi laporan pelaksanaan aktualisasi
Wa
5 Senin, 14
September 2020
- Acc - Nilai ANEKA beberapa saja yang di
bold
Wa
LEMBAR KONSULTASI COACH
PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN XII
74 |Laporan Hasil Aktualisasi
6 Rabu, 16 September 2020
- Mengkoreksi tahapan kegiatan Zoom
75 |Laporan Hasil Aktualisasi
RPS
MATA KULIAH KODE DOSEN PENGAMPU BOBOT
(SKS)
SEMESTER TANGGAL PENYUSUNAN
LABORATORIUM LINGKUNGAN TL201430 Marita Wulandari, S.T., M.T.
Nia Febrianti, S.T., M.T.
3 SKS 3 4 Agustus 2020
OTORISASI KOORDINATOR MK KOORDINATOR PROGRAM STUDI
Marita Wulandari, S.T., M.T. Muhamaad Ma’arij Harfadli, S.T., M.T.
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
(CP)
CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN (CPL) YANG DITITIPKAN PADA MATA KULIAH
Aspek Sikap:
S.8 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik.
S.9 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
Aspek Keterampilan Umum:
KU.1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang
keahliannya serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan.
KU.2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur.
KU.7 Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian
pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya.
KU.8 Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola
pembelajaran secara mandiri.
76 |Laporan Hasil Aktualisasi
Aspek Pengetahuan:
P.3 Menguasai prinsip rekayasa (engineering principles) yang diperlukan untuk analisis permasalahan, perancangan rekayasa lingkungan
serta sistem pengelolaan lingkungan.
Aspek Keterampilan Khusus:
KK.4 Mampu melakukan eksperimen di bidang keilmuan Teknik Lingkungan yang mencakup identifikasi dan analisis data yang diperoleh.
KK.6 Mampu menerapkan konsep matematika, statistik, fisika, kimia, mikrobiologi, ilmu kebumian, mekanika fluida dan prinsip rekayasa
(engineering principles) untuk menyelesaikan masalah rekayasa yang kompleks pada upaya pengelolaan lingkungan.
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CPMK)
Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dan menganalisis data hasil pengukuran parameter pencemar/indikator pencemar pada air
minum, air limbah, dan sampah secara jelas dan cermat untuk menunjang perancangan bangunan di bidang teknik lingkungan,
pencegahan pencemaran dan pemulihan kualitas lingkungan (C4)
DESKRIPSI
SINGKAT MK
Pengukuran parameter fisik dan kimia diperlukan untuk mengetahui tingkat pencemaran lingkungan. Pada mata kuliah laboratorium
lingkungan, mahasiswa diharapkan mampu menganalisis parameter fisik kimia kualitas air minum, air limbah, dan sampah serta mampu
menginterpretasikan data hasil analisis laboratorium. Pada pembelajaran mata kuliah laboratorium lingkungan, mahasiswa akan
mempelajari teori dan melakukan praktikum laboratorium. Materi pembelajaran difokuskan pada analisis parameter pH, suhu, warna,
bau, kekeruhan, Fe, Mn, nitrat, fosfat, sulfat, logam berat, dissolved oxygen (DO), chemical oxygen demand (COD) dan biological oxygen
demand (BOD). Mahasiswa akan melakukan analisis kualitas air bersih, air limbah serta sampah termasuk metode sampling, preparasi
sampel, pewadahan, pengawetan sampel di lapangan dan laboratorium. Mahasiwa juga akan mempelajarai norma, standar, peraturan dan
standar baku mutu kriteria air bersih, air limbah dan sampah. Tujuan pembelajaran akan tercapai melalui kuliah tatap muka, tugas,
praktikum, ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
BAHAN KAJIAN 1. Kualitas air minum meliputi parameter fisik yaitu kekeruhan, bau, warna, temperatur, padatan dan parameter kimia yaitu pH, DHL,
asiditas, alkalinitas, CO2, kesadahan, nilai klor, besi-mangan, daya pengikat klor, residu klor, fluor.
2. Karakteristik air limbah meliputi parameter fisik kekeruhan, bau, warna, temperature, padatan dan parameter kimia: Dissolved
Oxygen (DO), Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Ozygen Demand (COD), zat organik (PV), nitrat, fosfat, sulfat, logam berat,
77 |Laporan Hasil Aktualisasi
kadar lumpur dan sludge volume index (SVI).
3. Karakteristik sampah, meliputi proximate analysis (kadar air, kadar volatil, fixed carbon, ash), ultimate analysis (Komponen Karbon,
Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Sulfur, Ash), dan nilai kalori serta komposisi sampah.
4. Praktikum laboratorium lingkungan meliputi kualitas air minum, kualitas air limbah, dan karakteristik sampah.
PUSTAKA UTAMA
1. Alaerts G. dan Sri Sumestri S. (1984). Metode Penelitian Air. Surabaya: Usaha Nasional.
2. Metcalf & Eddy. (2003). Wastewater Engineering: Treatment, Disposal, Reuse, 4th edition. New York: McGraw-Hill.
3. American Public Health Association, American Water Works Association, Water Environmental Federation. (1998). Standard Methods
for Examination of Water and Wastewater, 20th edition. Washington DC: American Public Health Association.
PENDUKUNG
1. Sawyer, McCarty, and Parkin. (2003). Chemistry for Environmental Engineering and Science. Singapore: McGrawHill.
2. Manahan, S.E. (2005). Environmental Chemistry. Washington: CRC Press.
3. Tchobanoglous, G. dan Frank, K. 2002. Handbook of Solid Waste Management. New York: McGraw-Hill.
MEDIA
PEMBELAJARAN
1. Kuliah.itk.ac.id
2. Google meet dan youtube
3. Video materi
4. Praktikum dan virtual laboratorium
MATA KULIAH
PRASYARAT
TL201408: Kimia Lingkungan
78 |Laporan Hasil Aktualisasi
PETA KONSEP
Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dan menganalisis data hasil pengukuran parameter pencemar/indikator pencemar pada air minum, air limbah, dan sampah secara jelas dan cermat untuk menunjang perancangan bangunan di bidang teknik lingkungan, pencegahan pencemaran dan pemulihan kualitas lingkungan (C4)
Teknik Sampling
Teknik Sampling Udara Teknik Sampling Udara Metode Sampling Teknik Sampling Air Teknik Sampling Tanah
Ultimate
Parameter Fisik Kimia Air Minum Parameter Fisik Kimia Air Limbah Analisa Sampah
pH, DHL Kekeruhan, Warna Rasa, bau
Padatan
Jar Test
Asiditas,
alkalinitas
Sisa klor, BPC
Kesadahan
Fe, Mn, F-
DO BOD COD
PV N, P Sulfat
Logam Berat Kadar Lumpur
SVI Index
Proximate
Analyisis
Ultimate
Analysis
Komposisi &
Karakteritik
sampah
79 |Laporan Hasil Aktualisasi
PETA KOMPETENSI
7
Mahasiswa mampu melakukan teknik
sampling air, tanah, dan sampah dengan
benar (C3)
6 5 4 3 2
9 10 11 12 13
14 15
Mahasiswa mampu melakukan
pengukuran parameter fisik kimia air
minum dan menganalisis data hasil
pengukuran (C4)
Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dan menganalisis data hasil pengukuran parameter pencemar/indikator pencemar pada air minum, air limbah, dan sampah secara jelas dan cermat untuk menunjang perancangan bangunan di bidang teknik lingkungan, pencegahan pencemaran dan pemulihan kualitas lingkungan (C4)
Mahasiswa mampu melakukan
pengukuran parameter fisik kimia air
limbah dan menganalisis data hasil
pengukuran (C4)
Mahasiswa mampu melakukan pengukuran
proximate dan ultimate analysis pada sampah
serta menganalisis data hasil pengukuran
(C4)
1
UTS Minggu ke 8 UAS Minggu ke 16
8
80 |Laporan Hasil Aktualisasi
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Minggu ke-
Sub-CPMK (Kemampuan
akhir yg direncanakan)
Bahan Kajian Bentuk/ Metode
Pembelajaran
Aktivitas Belajar Penilaian Durasi (menit)
Pustaka Kriteria Indikator Bobot (%)
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1
Mahasiswa mampu melakukan teknik sampling air, tanah, dan sampah dengan benar (C3)
- Pengenalan Laboratorium Lingkungan
- Motode sampling
- Teknik sampling tanah
- Teknik sampling udara
- Teknik sampling sampah
- Ceramah, tanya jawab, diskusi dan tugas kelompok
- Praktikum melakukan sampling dan pengawetan sampel
- Mahasiswa berdiskusi
- Mahasiswa mengerjakan tugas
- Mahasiswa mengerjakan laporan Praktikum
- Ketepatan menjelaskan laboratorium lingkungan
- Ketepatan menjelaskan metode sampling
- Ketepatan menjelaskan dan melakukan teknik sampling air
- Ketepatan menjelaskan teknik sampling tanah
- Ketepatan menjelaskan teknik sampling udara
- Ketepatan menjelaskan
- Menjelaskan laboratorium lingkungan
- Menjelaskan metode sampling
- Menjelaskan dan melakukan teknik sampling air
- Menjelaskan teknik sampling tanah
- Menjelaskan teknik sampling udara
- Menjelaskan teknik sampling sampah
5 Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas 3 × 3 sks × 50 menit Praktikum 1 × 170 menit
U1, U3, P1
81 |Laporan Hasil Aktualisasi
Minggu ke-
Sub-CPMK (Kemampuan
akhir yg direncanakan)
Bahan Kajian Bentuk/ Metode
Pembelajaran
Aktivitas Belajar Penilaian Durasi (menit)
Pustaka Kriteria Indikator Bobot (%)
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) teknik sampling sampah
2-7
Mahasiswa mampu melakukan pengukuran parameter fisik kimia air minum dan menganalisis data hasil pengukuran (C4)
- Parameter fisik kimia air minum
- pH, daya hantar listrik
- kekeruhan, warna
- rasa, bau - padatan - Asiditas
alkalinitas - Kesadahan - Jar test - Sisa Klor dan
BPC - Besi-Mangan-
Fluoride
- Kuliah, tanya jawab, diskusi kelompok kecil
- Demo praktikum/Praktikum
- Mahasiswa
berdiskusi
- Tugas
mereview
paper
- Praktikum
pengukuran
parameter
kualitas air
minum (virtual
laboratorium)
- Mahasiswa
mengerjakan
laporan
praktikum
- Ketepatan menjelaskan parameter fisik kimia air minum
- Ketepatan menjelaskan dan melakukan pengukuran pH, daya hantar listrik kekeruhan, warna rasa, bau, padatan
- Ketepatan menjelaskan pengukuran asiditas alkalinitas
- Menjelaskan parameter fisik kimia air minum
- Menjelaskan dan melakukan pengukuran pH, daya hantar listrik kekeruhan, warna rasa, bau, padatan
- Menjelaskan dan melakukan demo virtual pengukuran asiditas alkalinitas
- Menjelaskan dan melakukan
15 Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas 6 × 3 sks × 50 menit Praktikum 6 × 170 menit
U1, U3, P1, P2
82 |Laporan Hasil Aktualisasi
Minggu ke-
Sub-CPMK (Kemampuan
akhir yg direncanakan)
Bahan Kajian Bentuk/ Metode
Pembelajaran
Aktivitas Belajar Penilaian Durasi (menit)
Pustaka Kriteria Indikator Bobot (%)
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) - Ketepatan
menjelaskan kesadahan
- Ketepatan menjelaskan teknik Jar test
- Ketepatan menjelaskan Sisa Klor dan BPC
- Ketepatan menjelaskan Besi-Mangan-Fluoride
- Kerapian
dalam
membuat
laporan
praktikum
kesesuai
dengan
prosedur
praktikum
demo virtual kesadahan
- Menjelaskan teknik Jar test
- Menjelaskan Sisa Klor dan BPC
- Menjelaskan Besi-Mangan-Fluoride
8 UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) 25 %
83 |Laporan Hasil Aktualisasi
Minggu ke-
Sub-CPMK (Kemampuan
akhir yg direncanakan)
Bahan Kajian Bentuk/ Metode
Pembelajaran
Aktivitas Belajar Penilaian Durasi (menit)
Pustaka Kriteria Indikator Bobot (%)
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
9-13
Mahasiswa mampu melakukan pengukuran parameter fisik kimia air limbah dan menganalisis data hasil pengukuran (C4)
- Parameter fisik kimia air limbah, mencakup :
- Dissolved Oxygen (DO)
- Biological Oxygen Demand (BOD)
- Chemical Oxygen Demand (COD)
- Permanganat Value (PV)
- N, P, Sulfat - Logam Berat - Kadar Lumpur,
SVI Index
- Kuliah, tanya jawab, tugas, diskusi kelompok kecil
- Demo praktikum/Praktikum
- Mahasiswa berdiskusi
- Mahasiswa mengerjakan tugas
- Mahasiswa mengerjakan laporan praktikum
- Ketepatan menjelaskan parameter fisik kimia air limbah, mencakup :
- Ketepatan menjelaskan Dissolved Oxygen (DO)
- Ketepatan menjelaskan Biological Oxygen Demand (BOD)
- Ketepatan menjelaskan Chemical Oxygen Demand (COD)
- Ketepatan menjelaskan Permanganat Value (PV)
- Ketepatan menjelaskan N, P, Sulfat
- Menjelaskan parameter fisik kimia air limbah, mencakup :
- Menjelaskan Dissolved Oxygen (DO)
- Menjelaskan Biological Oxygen Demand (BOD)
- Menjelaskan Chemical Oxygen Demand (COD)
- Menjelaskan Permanganat Value (PV)
- Menjelaskan N, P, Sulfat
- Menjelaskan Logam Berat
- Menjelaskan Kadar Lumpur, SVI Index
25 Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas 5 × 3 sks × 50 Praktikum 5 × 170
U2, U3, P1, P2
84 |Laporan Hasil Aktualisasi
Minggu ke-
Sub-CPMK (Kemampuan
akhir yg direncanakan)
Bahan Kajian Bentuk/ Metode
Pembelajaran
Aktivitas Belajar Penilaian Durasi (menit)
Pustaka Kriteria Indikator Bobot (%)
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) - Ketepatan
menjelaskan logam berat
- Ketepatan menjelaskan Kadar Lumpur, SVI Index
14,15
Mahasiswa mampu melakukan pengukuran proximate dan ultimate analysis pada sampah serta menganalisis data hasil pengukuran (C4)
- Konsep
komposisi
sampah dan
metode
analisis
komposisi
sampah.
- Konsep kalori
sampah dan
analisis kalori
sampah.
- Materi
praktikum
pengukuran
komposisi
sampah pada
sampel
sampah.
- Kuliah, tanya jawab, diskusi kelompok kecil
- Contextual learning
- Mahasiswa berdiskusi
- Mahasiswa mengerjakan tugas (studi kasus)
- Menjelaskan
tentang
konsep
komposisi
sampah dan
metode
analisis
sampah.
- Menjelaskan
tentang
konsep kalori
sampah dan
analisis kalori
sampah.
- Melakukan
pengukuran
komposisi
sampah pada
- Menjelaskan
tentang
konsep
komposisi
sampah dan
metode
analisis
sampah.
- Menjelaskan
tentang
konsep kalori
sampah dan
analisis kalori
sampah.
- Melakukan
pengukuran
komposisi
sampah pada
5 Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas 3 × 50
P3
85 |Laporan Hasil Aktualisasi
Minggu ke-
Sub-CPMK (Kemampuan
akhir yg direncanakan)
Bahan Kajian Bentuk/ Metode
Pembelajaran
Aktivitas Belajar Penilaian Durasi (menit)
Pustaka Kriteria Indikator Bobot (%)
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) - Konsep
proximate
analisis pada
sampah dan
metode
proximate
analisis pada
sampah.
- Konsep
ultimate
analisis pada
sampah dan
metode
ultimate
analisis pada
sampah
- Materi
praktikum
pengukuran
proximate
dan ultimate
analysis pada
sampel
sampah.
sampel
sampah
dengan
metode
analisis yang
baik dan
benar.
- Menjelaskan
tentang
konsep
proximate
analisis pada
sampah dan
metode
proximate
analisis pada
sampah.
- Menjelaskan
tentang
konsep
ultimate
analisis pada
sampah dan
metode
ultimate
sampel
sampah
dengan
metode
analisis yang
baik dan
benar.
- Menjelaskan
tentang
konsep
proximate
analisis pada
sampah dan
metode
proximate
analisis pada
sampah.
- Menjelaskan
tentang
konsep
ultimate
analisis pada
sampah dan
metode
ultimate
86 |Laporan Hasil Aktualisasi
Minggu ke-
Sub-CPMK (Kemampuan
akhir yg direncanakan)
Bahan Kajian Bentuk/ Metode
Pembelajaran
Aktivitas Belajar Penilaian Durasi (menit)
Pustaka Kriteria Indikator Bobot (%)
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) analisis pada
sampah.
- Melakukan
pengukuran
proximate dan
ultimate
analysis pada
sampel
sampah
dengan
metode
analisis yang
baik dan
benar.
analisis pada
sampah.
- Melakukan
pengukuran
proximate dan
ultimate
analysis pada
sampel
sampah
dengan
metode
analisis yang
baik dan
benar.
16 UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) 25 %
KOMPOSISI NILAI EVALUASI
1. Laporan Praktikum 30 %
2. Tugas 10 %
3. Quiz 10%
4. UTS 25%
5. UAS 25%
87 |Laporan Hasil Aktualisasi
KONTRAK KULIAH :
● KETERLAMBATAN kehadiran dalam kelas LEBIH DARI 15 MENIT setelah jam masuk kelas akan diberikan sanksi TIDAK DIIJINKAN MENGIKUTI
PERKULIAHAN kepada mahasiswa yang bersangkutan.
● KETERLAMBATAN kehadiran dosen lebih dari 10 menit setelah jam masuk kelas maka kelas pada hari itu ditiadakan namun mahasiswa dianggap
hadir.
● KECURANGAN yang meliputi kegiatan plagiat, curang, dan/atau menyontek dalam setiap EVALUASI (UJIAN TULIS) akan diberikan sanksi NILAI 0
ATAU E kepada mahasiswa yang bersangkutan.
● KETIDAKHADIRAN pada waktu tugas kelompok (presentasi) akan diberikan sanksi nilai 0 kepada mahasiswa yang bersangkutan.
● KETERLAMBATAN pengumpulan tugas individu dan tugas kelompok akan diberikan sanksi PENGURANGAN NILAI EVALUASI sebesar 5 POIN PER
HARI (maks 20 poin) kepada mahasiswa atau kelompok tugas mahasiswa yang bersangkutan.
● Jika ada laporan KEKURANG-AKTIFAN / KETIDAK-AKTIFAN satu atau lebih mahasiswa dalam satu kelompok oleh pimpinan kelompok (kepada dosen
pengajar) maka akan diberikan sanksi pengurangan nilai tugas kelompok sebesar maksimal 50% kepada mahasiswa yang bersangkutan.
● Mahasiswa yang TIDAK MEMENUHI SYARAT KEHADIRAN 80% akan mendapat NILAI E.
● Mahasiswa yang melakukan KECURANGAN DALAM PENGISIAN DAFTAR HADIR akan diberikan sanksi TIDAK LULUS.
● Mahasiswa yang membantu mahasiswa lain untuk melakukan KECURANGAN DALAM PENGISIAN DAFTAR HADIR akan diberikan sanksi
PENGURANGAN 20% SELURUH NILAI EVALUASI.
● Mahasiswa yang TIDAK HADIR pada waktu kuliah maupun presentasi tugas karena alasan yang jelas harus membawa surat keterangan dari instansi
yang berwenang. Surat ijin harus diserahkan kepada Tata Usaha paling lambat 1 (satu) minggu sejak ketidakhadiran mahasiswa yang bersangkutan.
88 |Laporan Hasil Aktualisasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
No. Dokumen
No. Revisi
Hal
1 dari 2
Tanggal
31 Agustus 2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Program Studi : Teknik Lingkungan
Mata Kuliah : Laboratorium Lingkungan
Kode Mata Kuliah : TL 201430
Semester : III (Tiga)
89 |Laporan Hasil Aktualisasi
Sks : 3 sks ( 2 sks perkuliahan dan 1 sks praktikum)
Pertemuan Ke/Waktu : 1
Dosen Pengampu : Marita Wulandari, S.T., M.T.
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dan menganalisis data hasil pengukuran parameter pencemar/indikator
pencemar pada air minum, air limbah, dan sampah secara jelas dan cermat untuk menunjang perancangan bangunan di
bidang teknik lingkungan, pencegahan pencemaran dan pemulihan kualitas lingkungan (C4)
.
Sub CPMK : Mahasiswa mampu melakukan teknik sampling air, tanah, dan sampah dengan benar (C3)
Deskripsi Mata Kuliah : Pengukuran parameter fisik dan kimia diperlukan untuk mengetahui tingkat pencemaran lingkungan. Pada mata kuliah
laboratorium lingkungan, mahasiswa diharapkan mampu menganalisis parameter fisik kimia kualitas air minum, air
limbah, dan sampah serta mampu menginterpretasikan data hasil analisis laboratorium. Pada pembelajaran mata kuliah
laboratorium lingkungan, mahasiswa akan mempelajari teori dan melakukan praktikum laboratorium. Materi
pembelajaran difokuskan pada analisis parameter pH, suhu, warna, bau, kekeruhan, Fe, Mn, nitrat, fosfat, sulfat, logam
berat, dissolved oxygen (DO), chemical oxygen demand (COD) dan biological oxygen demand (BOD). Mahasiswa akan
melakukan analisis kualitas air bersih, air limbah serta sampah termasuk metode sampling, preparasi sampel, pewadahan,
pengawetan sampel di lapangan dan laboratorium. Mahasiwa juga akan mempelajarai norma, standar, peraturan dan
standar baku mutu kriteria air bersih, air limbah dan sampah. Tujuan pembelajaran akan tercapai melalui kuliah tatap
muka, tugas, praktikum, ujian tengah semester dan ujian akhir semester
Indikator :
1. Menjelaskan tentang jenis-jenis dan metode pengumpulan sampel air.
2. Menjelaskan metode pewadahan sampel air.
90 |Laporan Hasil Aktualisasi
3. Menjelaskan tentang metode pengawetan sampel air.
4. Melakukan pengumpulan, pewadahan dan pengawetan sampel dengan baik dan benar.
Tujuan Pembelajaran, setelah menempuh perkuliahan ini :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang jenis-jenis dan metode pengumpulan sampel air dengan tepat.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan metode pewadahan sampel air dengan tepat.
3. Menjelaskan tentang metode pengawetan sampel air dengan tepat.
4. Melakukan pengumpulan, pewadahan dan pengawetan sampel dengan baik dan benar.
Materi Pokok (Bahan Kajian):
1. Jenis-jenis metode pengumpulan sampel dan penentuan lokasi titik sampling
2. Metode dan jenis-jenis pewadahan sampel air.
3. Jenis-jenis dan metode pengawetan sampel air.
No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi waktu
Sumber Belajar/
Bahan Ajar/
Media
Penilaian*
1 Awal Memberikan Apresepsi serta
menjelaskan keterkaitan materi
perkuliahan dengan mata kuliah yang
lain.
Menjelaskan kontrak perkuliahan
Ceramah 15 Menit Sumber Belajar:
Buku 1, 1060 Collection
and Preservation of
Samples
Buku 2
Buku 3
91 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi waktu
Sumber Belajar/
Bahan Ajar/
Media
Penilaian*
yang harus ditaati semua peserta
kelas.
Memberikan penjelasan tentang
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
(CPMK) dan Sub-CPMK (KK).
Mempresentasikan kompetensi dasar
dan tujuan mempelajari bahasan
tentang metode sampling air minum
dan air limbah.
Media:
Bahan tayang, google
meet,
2 Inti Mempresentasikan jenis-jenis metode
sampling, penentuan titik dan lokasi
sampling, metode pewadahan dan
pengawetan.
Mengkondisikan mahasiswa untuk
bekerja dalam kelompok (breakout
room class) terdiri dari 3-5 orang
Menjelaskan tugas yang harus
dilakukan oleh tiap kelompok
Memberikan materi dalam bentuk
slide persentasi untuk didiskusikan
peserta didik dalam kelompoknya
masing-masing
Setiap kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya dan kelompok lain
Ceramah dan
Diskusi Kelompok
Kecil
120 Menit Sumber Belajar:
Buku 1, 1060 Collection
and Preservation of
Samples
Buku 2
Buku 3
Media:
Google meet,
kuliah.itk.ac.id
Tertulis dan unjuk
kerja
92 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi waktu
Sumber Belajar/
Bahan Ajar/
Media
Penilaian*
diberi kesempatan untuk mengkritisi.
Memberi penegasan hasil
diskusi/validasi jawaban dengan
memberikan umpan balik
3 Akhir Merangkum mata kuliah dan
menyimpulkan pembahasan
perkuliahan pada pertemuan ini.
Menjelaskan tugas untuk pertemuan
berikutnya.
Memberikan gambaran mengenai
perkuliahan berikutnya.
Meminta
mahasiswa
merangkum
materi kulia
Mencatat
tugas yang
diberikan
Menyimak
dan mencatat
referensi yang
disarankan
15 Menit
Referensi:
1. American Public Health Association. Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, Volume 3. The
93 |Laporan Hasil Aktualisasi
Classicus. 2013
2. SNI 6989.59:2008 Metoda pengambilan contoh air limbah.
3. SNI 06-2412-199 Metode pengambilan contoh kualitas air.
Soal :
1) Jelaskan dan berikan contoh jenis-jenis sampel berikut :
a) Grab Sample
b) Composite Sample
c) Integrate Sample
2) Suatu kawasan industri yang disertai dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) seperti bagan beikut ini,
Analisa titik pengambilan sampel yang tepat dan jelaskan metode pengamilan sampelnya untuk masing-masing titik?
94 |Laporan Hasil Aktualisasi
3) Review jurnal tentang kekeruhan pada air minum/air limbah? Dan presentasikan di pertemuan berikutnya
95 |Laporan Hasil Aktualisasi
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
No. Dokumen
No. Revisi
Hal
1 dari 2
Tanggal
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Program Studi : Teknik Lingkungan
Mata Kuliah : Laboratorium Lingkungan
Kode Mata Kuliah : TL 201430
Semester : III (Tiga)
Sks : 3 sks ( 2 sks perkuliahan dan 1 sks praktikum)
Pertemuan Ke/Waktu : 2-7
Dosen Pengampu : Marita Wulandari, S.T., M.T.
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dan menganalisis data hasil pengukuran parameter pencemar/indikator
96 |Laporan Hasil Aktualisasi
pencemar pada air minum, air limbah, dan sampah secara jelas dan cermat untuk menunjang perancangan bangunan di
bidang teknik lingkungan, pencegahan pencemaran dan pemulihan kualitas lingkungan (C4)
Sub CPMK : Mahasiswa mampu melakukan pengukuran parameter fisik kimia air minum dan menganalisis data hasil pengukuran (C4)
Deskripsi Mata Kuliah : Pengukuran parameter fisik dan kimia diperlukan untuk mengetahui tingkat pencemaran lingkungan. Pada mata kuliah
laboratorium lingkungan, mahasiswa diharapkan mampu menganalisis parameter fisik kimia kualitas air minum, air
limbah, dan sampah serta mampu menginterpretasikan data hasil analisis laboratorium. Pada pembelajaran mata kuliah
laboratorium lingkungan, mahasiswa akan mempelajari teori dan melakukan praktikum laboratorium. Materi
pembelajaran difokuskan pada analisis parameter pH, suhu, warna, bau, kekeruhan, Fe, Mn, nitrat, fosfat, sulfat, logam
berat, dissolved oxygen (DO), chemical oxygen demand (COD) dan biological oxygen demand (BOD). Mahasiswa akan
melakukan analisis kualitas air bersih, air limbah serta sampah termasuk metode sampling, preparasi sampel, pewadahan,
pengawetan sampel di lapangan dan laboratorium. Mahasiwa juga akan mempelajarai norma, standar, peraturan dan
standar baku mutu kriteria air bersih, air limbah dan sampah. Tujuan pembelajaran akan tercapai melalui kuliah tatap
muka, tugas, praktikum, ujian tengah semester dan ujian akhir semester
Indikator :
1. Menjelaskan tentang konsep kekeruhan dan metode analisis kekeruhan air.
2. Menjelaskan tentang konsep bau air dan metode analisis bau air.
3. Menjelaskan tentang konsep warna pada air dan metode analisis warna air.
4. Melakukan pengukuran kekeruhan, bau dan warna pada sampel air dengan metode analisis yang baik dan benar.
5. Menjelaskan tentang konsep suhu dan metode analisis suhu air.
6. Menjelaskan tentang konsep dan penyebab padatan pada air dan metode analisis padatan pada air.
7. Menjelaskan tentang konsep daya hantar listrik dan metode analisis daya hantar listrik
8. Melakukan pengukuran suhu, padatan dan daya hantar listrik pada sampel air dengan metode analisis yang baik dan benar.
9. Menjelaskan tentang konsep pH dan metode analisis pH.
10. Menjelaskan tentang konsep asiditas dan metode analisis asiditas pada air.
97 |Laporan Hasil Aktualisasi
11. Menjelaskan tentang konsep alkalinitas dan metode analisis alkalinitas pada air.
12. Melakukan virtual laboratorium pengukuran pH, asiditas dan alkalinitas suhu, padatan dan daya hantar listrik pada sampel air dengan metode
analisis yang baik dan benar
13. Menjelaskan tentang sumber dan penyebab kesadahan air.
14. Menjelaskan tentang jenis-jenis kesadahan air.
15. Menjelaskan tentang prinsip metode analisis kesadahan pada air.
16. Melakukan metode analisis kesadahan pada sampel air.
17. Menjelaskan tentang konsep mangan pada air dan metode analisis mangan pada air.
18. Menjelaksan tentang konsep besi pada air dan metode analisis besi pada air
19. Melakukan pengukuran konsentrasi besi-dan mangan pada sampel air dengan metode analisis dengan baik dan benar.
20. Menjelaskan tentang konsep nilai klor dan metode analisis klorida pada air.
21. Menjelaskan tentang konsep daya pengikat klor pada air.
22. Menjelaskan tentang residu klor dan metode analisis residu klor pada air
23. Melakukan pengukuran konsentrasi residu klor pada sampel air dengan metode analisis yang baik dan benar.
Tujuan Pembelajaran, setelah menempuh perkuliahan ini :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep kekeruhan dan metode analisis kekeruhan air dengan tepat.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep bau air dan metode analisis bau air dengan tepat.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep warna pada air dan metode analisis warna air dengan tepat.
4. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran kekeruhan, bau dan warna pada sampel air dengan metode analisis yang baik dan benar dengan
tepat.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep suhu dan metode analisis suhu air dengan tepat.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep dan penyebab padatan pada air dan metode analisis padatan pada air dengan tepat.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep daya hantar listrik dan metode analisis daya hantar listrik dengan tepat.
8. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran suhu, padatan dan daya hantar listrik pada sampel air dengan metode analisis yang baik dan benar.
9. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep pH dan metode analisis pH dengan tepat.
10. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep asiditas dan metode analisis asiditas pada air dengan tepat.
98 |Laporan Hasil Aktualisasi
11. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep alkalinitas dan metode analisis alkalinitas pada air dengan tepat.
12. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran pH, asiditas dan alkalinitas suhu, padatan dan daya hantar listrik pada sampel air dengan metode
analisis yang baik dan benar.
13. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang sumber dan penyebab kesadahan air dengan tepat.
14. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang jenis-jenis kesadahan air dengan tepat.
15. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang prinsip metode analisis kesadahan pada air dengan tepat.
16. Mahasiswa mampu melakukan metode analisis kesadahan pada sampel air dengan tepat.
17. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep mangan pada air dan metode analisis mangan pada air dengan tepat.
18. Mahasiswa mampu menjelaksan tentang konsep besi pada air dan metode analisis besi pada air dengan tepat.
19. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran konsentrasi besi-dan mangan pada sampel air dengan metode analisis dengan baik dan benar.
20. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep nilai klor dan metode analisis klorida pada air dengan tepat.
21. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep daya pengikat klor pada air dengan tepat.
22. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang residu klor dan metode analisis residu klor pada air dengan tepat.
23. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran konsentrasi residu klor pada sampel air dengan metode analisis yang baik dan benar.
Materi Pokok (Bahan Kajian):
1. Penyebab kekeruhan dalam air dan metode analisis kekeruhan air
2. Penyebab bau dalam air dan metode analisis bau air
3. Penyebab warna dalam air dan metode analisis warna air.
4. Praktikum pengukuran kekeruhan, bau dan warna pada sampel air.
5. Konsep suhu/temperatur air dan metode analisis suhu air
6. Konsep dan penyebab padatan pada air dan metode analisis padatan pada air.
7. konsep daya hantar listrik dan metode analisis dayahantar listrik.
8. Praktikum pengukuran suhu, padatan dan daya hantar listrik pada sampel air
9. Konsep pH dan metode analisis pH air.
10. konsep asiditas dan metode analisis asiditas pada air.
11. konsep alkalinitas dan metode analisis alkalinitas pada air.
99 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi waktu
Sumber Belajar/
Bahan Ajar/
Media
Penilaian*
1 Awal Memberikan Apresepsi serta
menjelaskan keterkaitan materi
perkuliahan dengan mata kuliah yang
lain.
Mereview singkat topik pertemuan
sebelumnya.
Mempresentasikan kompetensi dasar
dan tujuan mempelajari bahasan
Ceramah 6 pertemuan x 15
Menit
12. Praktikum pengukuran pH, asiditas dan alkalinitas suhu, padatan dan daya hantar listrik pada sampel air
13. Sumber dan penyebab kesadahan air.
14. Jenis-jenis kesadahan air.
15. Prinsip metode analisis kesadahan pada air.
16. Materi praktikum metode analisis kesadahn pada sampel air.
17. Konsep mangan pada air dan metode analisis mangan pada air.
18. Konsep besi pada air dan metode analisis besi pada air.
19. Materi praktikum pengukuran konsentrasi besi-dan mangan pada sampel air dengan metode analisis dengan baik dan benar.
20. Konsep nilai klor dan metode analisis klorida pada air.
21. Konsep daya pengikat klor pada air.
22. Residu klor dan metode analisis residu klor pada air.
23. Materi praktikum pengukuran konsentrasi
100 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi waktu
Sumber Belajar/
Bahan Ajar/
Media
Penilaian*
tentang konsep dan prinsip
pengukuran parameter kualitas air
minum.
2 Inti Menjelaskankan tentang konsep dan
prinsip pengukuran parameter
kualitas air minum.
Pertemuan 2 :
1. Menjelaskan tentang konsep
kekeruhan dan metode analisis
kekeruhan air.
2. Menjelaskan tentang konsep bau
air dan metode analisis bau air.
3. Menjelaskan tentang konsep
warna pada air dan metode
analisis warna air.
4. Melakukan pengukuran
kekeruhan, bau dan warna pada
sampel air dengan metode analisis
yang baik dan benar.
Pertemuan Ke-3
1. Menjelaskan tentang konsep suhu
Ceramah dan
Diskusi Kelompok
Kecil
Tatap Muka :
6 pertemuan x 3 sks
x 50 menit
Praktikum 6
pertemuan x
1 sks x 170 menit
Sumber Belajar:
Buku 1, Halaman 518-
535 (Turbidity, Color)
Halaman 563-570
(Hardness)
Halaman 659-664 (Iron
and Manganese)
Halaman 571-586
(Residual Chlorine and
Chlorine Demand)
Buku 2
2120 Color
2130 Turbidity
2150 Odor
2340 Hardness
3500-Fe (Iron)
3500-Mn (Manganese)
4500-Cl (Chlorine
residual)
Media:
Tertulis dan unjuk
kerja
101 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi waktu
Sumber Belajar/
Bahan Ajar/
Media
Penilaian*
dan metode analisis suhu air.
2. Menjelaskan tentang konsep dan
penyebab padatan pada air dan
metode analisis padatan pada air.
3. Menjelaskan tentang konsep daya
hantar listrik dan metode analisis
daya hantar listrik.
4. Melakukan pengukuran suhu,
padatan dan daya hantar listrik
pada sampel air dengan metode
analisis yang baik dan benar.
Pertemuan Ke-4
1. Menjelaskan tentang konsep pH
dan metode analisis pH.
2. Menjelaskan tentang konsep
asiditas dan metode analisis
asiditas pada air.
3. Menjelaskan tentang konsep
alkalinitas dan metode analisis
alkalinitas pada air.
4. Melakukan pengukuran pH,
asiditas dan alkalinitas suhu,
padatan dan daya hantar listrik
pada sampel air dengan metode
Google meet,
kuliah.itk.ac.id
102 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi waktu
Sumber Belajar/
Bahan Ajar/
Media
Penilaian*
analisis yang baik dan benar.
Pertemuan Ke-5
1. Menjelaskan tentang sumber dan
penyebab kesadahan air.
2. Menjelaskan tentang jenis-jenis
kesadahan air.
3. Menjelaskan tentang prinsip
metode analisis kesadahan pada
air.
4. Melakukan metode analisis
kesadahan pada sampel air.
Pertemuan Ke-6
1. Menjelaskan tentang konsep
mangan pada air dan metode
analisis mangan pada air.
2. Menjelaksan tentang konsep besi
pada air dan metode analisis besi
pada air
3. Melakukan pengukuran
konsentrasi besi-dan mangan
pada sampel air dengan metode
analisis dengan baik dan benar.
103 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi waktu
Sumber Belajar/
Bahan Ajar/
Media
Penilaian*
Pertemuan Ke-7
1. Menjelaskan tentang konsep nilai
klor dan metode analisis klorida
pada air.
2. Menjelaskan tentang konsep daya
pengikat klor pada air.
3. Menjelaskan tentang residu klor
dan metode analisis residu klor
pada air.
4. Melakukan pengukuran
konsentrasi residu klor pada
sampel air dengan metode analisis
yang baik dan benar.
Mengkondisikan mahasiswa untuk
bekerja dalam kelompok terdiri dari 3-5
orang.
Menjelaskan tugas yang harus
dilakukan oleh tiap kelompok.
Kelompok melakukan presentasi
tentang review jurnal yang telah
diberikan pada minggu pertama dan
berdiskusi dalam satu kelas.
Setiap kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya dan kelompok lain
104 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi waktu
Sumber Belajar/
Bahan Ajar/
Media
Penilaian*
diberi kesempatan untuk mengkritisi.
Memberi penegasan hasil
diskusi/validasi jawaban dengan
memberikan umpan balik
Melakukan praktikum di laboratorium.
3 Akhir Merangkum mata kuliah dan
menyimpulkan pembahasan
perkuliahan pada pertemuan ini.
Menjelaskan tugas untuk pertemuan
berikutnya.
Menjelaskan kisi-kisi soal Ujian
Tengah Semester (UTS).
Memberikan gambaran mengenai
perkuliahan berikutnya.
Meminta
mahasiswa
merangkum
materi kulia
Mencatat
tugas yang
diberikan
Menyimak
dan mencatat
referensi yang
disarankan.
6 pertemuan x 15
Menit
Referensi
1. Sawyer C. N., McCarty P. L. dan Parkin G. F., Chemistry for Environmental for Engineering and Science. McGRaw Hill. 2003.
2. American Public Health Association. Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, Volume 3. The
Classicus. 2013
105 |Laporan Hasil Aktualisasi
Soal :
1) Jelaskan mengapa kekeruhan tidak berhubungan dengan konsentrasi padatan di dalam air?
2) Jelaskan kegunaan data kekeruhan pada operasional Instalasi Pengolahan Air Limbah ?
3) Jelaskan perbedaan metode pengukuran warna secara spektrofotometer dengan metode platina standard?
4) Jelaskan dengan singkat dan tepat?
a) Mengapa temperature pengeringan yang umum digunakan untuk analisa total solid adalah 103˚C - 105˚C?
b) Dalam kondisi apakah temperature pengeringan yang digunakan adalag 180˚C?
c) Mengapa temperature 550˚C dipilihi sebagai temperature pembakaran yang digunakan pada analisis padatan volatile?
5) Jelaskan prinsip pengukuran daya hantar listrik?
6) Jelaskan prinsip pengukuran kesadahan dengan metode titrasi EDTA ?
8) Jelaskan secara singkat kenapa besi dan mangan dapat masuk ke dalam air minum dengan air baku yang berasal dari air
tanah?
9) In the colorimetric determination of manganese:
(a) What is the function of ammonium persulfate?
(b) What is the function of Ag+?
(c) What is the function of HgSO4?
(d) In what oxidation state must the manganese be for colorimetric measurement?
10) Why is it important to determine chlorine residual in water treatment?
106 |Laporan Hasil Aktualisasi
11) What is the principle behind the iodometric procedure from chlorine residual?
12) By use of appropriate equilibrium equations, show why the addition of chlorine tends to decrease the pH of water, while
Hypochlorite tends to increase the pH?
13) Compute the relative proportions of free chlorine occurring as HOCL and as OCl- at a pH of 6.8 and a temperature of 20˚C?
107 |Laporan Hasil Aktualisasi
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
No. Dokumen
No. Revisi
Hal
1 dari 2
Tanggal
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Program Studi : Teknik Lingkungan
Mata Kuliah : Laboratorium Lingkungan
Kode Mata Kuliah : TL 20143
Semester : III (Tiga)
Sks : 3 sks ( 2 sks perkuliahan dan 1 sks praktikum)
Pertemuan Ke/Waktu : 9-13
Dosen Pengampu : Marita Wulandari, S.T., M.T.
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dan menganalisis data hasil pengukuran parameter pencemar/indikator
pencemar pada air minum, air limbah, dan sampah secara jelas dan cermat untuk menunjang perancangan bangunan di
bidang teknik lingkungan, pencegahan pencemaran dan pemulihan kualitas lingkungan (C4)
Sub CPMK : Mahasiswa mampu melakukan pengukuran parameter fisik kimia air limbah dan menganalisis data hasil pengukuran
108 |Laporan Hasil Aktualisasi
(C4)
Deskripsi Mata Kuliah : Pengukuran parameter fisik dan kimia diperlukan untuk mengetahui tingkat pencemaran lingkungan. Pada mata kuliah
laboratorium lingkungan, mahasiswa diharapkan mampu menganalisis parameter fisik kimia kualitas air minum, air
limbah, dan sampah serta mampu menginterpretasikan data hasil analisis laboratorium. Pada pembelajaran mata kuliah
laboratorium lingkungan, mahasiswa akan mempelajari teori dan melakukan praktikum laboratorium. Materi
pembelajaran difokuskan pada analisis parameter pH, suhu, warna, bau, kekeruhan, Fe, Mn, nitrat, fosfat, sulfat, logam
berat, dissolved oxygen (DO), chemical oxygen demand (COD) dan biological oxygen demand (BOD). Mahasiswa akan
melakukan analisis kualitas air bersih, air limbah serta sampah termasuk metode sampling, preparasi sampel, pewadahan,
pengawetan sampel di lapangan dan laboratorium. Mahasiwa juga akan mempelajarai norma, standar, peraturan dan
standar baku mutu kriteria air bersih, air limbah dan sampah. Tujuan pembelajaran akan tercapai melalui kuliah tatap
muka, tugas, praktikum, ujian tengah semester dan ujian akhir semester
Indikator :
1. Menjelaskan tentang konsep nilai Dissolved Oxigen (DO) dan metode analisis DO pada air.
2. Menjelaskan tentang konsep Biological Oxigen Demand (BOD) dan metode analisis BOD pada air.
3. Melakukan pengukuran DO dan BOD pada sampel air dengan metode analisis yang baik dan benar.
4. Menjelaskan tentang konsep nilai Chemical Oxygen Demand (COD) dan metode analisis COD pada air.
5. Menjelaskan tentang konsep Zat Organik), prinsip dan metode analisis zat organik berdasarkan nilai permanganat (PV) pada air.
6. Melakukan pengukuran COD dan nilai PV pada sampel air dengan metode analisis yang baik dan benar.
7. Menjelaskan tentang konsep hidrokarbon (BTEX) dan metode analisis hidrokarbon pada air.
8. Menjelaskan tentang konsep pestisida dan metode analisis pestisida pada air.
9. Melakukan pengukuran hidrokarbon dan pestisida pada sampel air limbah dengan metode analisis yang baik dan benar.
10. Menjelaskan tentang konsep nitrat pada air dan metode analisis nitrat pada air.
11. Menjelaskan tentang konsep sulfat pada air dan metode analisis sulfat pada air.
12. Menjelaskan tentang konsep fosfat pada air dan metode analisis fosfat pada air.
13. Melakukan pengukuran konsentrasi nitrat, sulfat, dan fosfat pada sampel air limbah dengan metode analisis yang baik dan benar..
109 |Laporan Hasil Aktualisasi
14. Menjelaskan tentang konsep logam berat di dalam air dan metode analisis logan berat pada air.
15. Menjelaskan tentang konsep dan metode analisis kadar lumpur.
16. Menjelaskan tentang konsep dan metode analisis pengukuran sludge volume index (SVI).
17. Melakukan pengukuran konsentrasi logam berat, kadar lumpur dan sludge volume index (SVI) pada sampel air limbah dengan metode analisis
yang baik dan benar.
Tujuan Pembelajaran, setelah menempuh perkuliahan ini :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep nilai Dissolved Oxigen (DO) dan metode analisis DO pada air dengan tepat.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep Biological Oxigen Demand (BOD) dan metode analisis BOD pada air dengan tepat.
3. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran DO dan BOD pada sampel air dengan metode analisis yang baik dan benar.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep nilai Chemical Oxygen Demand (COD) dan metode analisis COD pada air dengan tepat.
5. Mahasiswa melakukan pengukuran COD (Virtual Laboratorium) dengan teknik refluks terbuka dengan benar
6. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep Zat Organik), prinsip dan metode analisis zat organik berdasarkan nilai permanganat (PV) pada
air dengan tepat.
7. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran COD dan nilai PV pada sampel air dengan metode analisis yang baik dan benar.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep nitrat pada air dan metode analisis nitrat pada air dengan tepat.
9. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep sulfat pada air dan metode analisis sulfat pada air dengan tepat.
10. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep fosfat pada air dan metode analisis fosfat pada air dengan tepat.
11. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep logam berat di dalam air dan metode analisis logan berat pada air dengan tepat.
12. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep dan metode analisis kadar lumpur dengan tepat.
13. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep dan metode analisis pengukuran sludge volume index (SVI) dengan tepat.
Materi Pokok (Bahan Kajian):
1. Konsep nilai Dissolved Oxigen (DO) dan metode analisis DO pada air
2. Konsep Biological Oxigen Demand (BOD) dan metode analisis BOD pada air.
3. Materi praktikum pengukuran DO dan BOD pada sampel air
110 |Laporan Hasil Aktualisasi
4. Konsep nilai Chemical Oxygen Demand (COD) dan metode analisis COD pada air.
5. Konsep Zat Organik), prinsip dan metode analisis zat organik berdasarkan nilai permanganat (PV) pada air.
6. Konsep nitrat pada air dan metode analisis nitrat pada air.
7. Konsep sulfat pada air dan metode analisis sulfat pada air.
8. Konsep fosfat pada air dan metode analisis fosfat pada air.
9. Konsep logam berat di dalam air dan metode analisis logan berat pada air.
10. Konsep dan metode analisis kadar lumpur.
11. Konsep dan metode analisis pengukuran sludge volume index (SVI).
111 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi waktu
Sumber Belajar/
Bahan Ajar/
Media
Penilaian*
1 Awal Memberikan Apresepsi serta
menjelaskan keterkaitan materi
perkuliahan dengan mata kuliah yang
lain
Mereview singkat topic pertemuan
sebelumnya dan mereview soal Ujian
Tengah Semester (UTS).
Mempresentasikan kompetensi dasar
dan tujuan mempelajari bahasan
tentang konsep dan prinsip
pengukuran parameter kualitas air
limbah.
Ceramah 5 pertemuan x 15
Menit
2 Inti Mempresentasikan tentang konsep
dan prinsip pengukuran parameter
kualitas air limbah.
Pertemuan 9 :
1. Menjelaskan tentang konsep nilai
Dissolved Oxigen (DO) dan
metode analisis DO pada air.
2. Menjelaskan tentang konsep
Biological Oxigen Demand (BOD)
dan metode analisis BOD pada air.
3. Melakukan pengukuran DO dan
BOD pada sampel air dengan
Ceramah dan
Diskusi Kelompok
Kecil
Tatap Muka :
5 pertemuan x 3 sks
x 50 menit
Praktikum 5
pertemuan x
1 sks x 170 menit
Sumber Belajar:
Buku 1, Halaman 593-
603 (Dissolved Oxygen)
604-624 (Biological
Oxigen Demand)
625-630 (Chemical
Oxygen Demand)
670-676 (Sulfate)
677-686 (Phosfate)
Buku 2
4500-O (Oxygen
Dissolved)
5210 Biological Oxigen
Demand
Tertulis dan unjuk
kerja
112 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi waktu
Sumber Belajar/
Bahan Ajar/
Media
Penilaian*
metode analisis yang baik dan
benar.
Pertemuan ke 10 :
1. Menjelaskan tentang konsep nilai
Chemical Oxygen Demand (COD)
dan metode analisis COD pada air.
2. Menjelaskan COD dengan metode
refluks terbuka
3. Menjelaskan COD dengan metode
refluks tertutup
Pertemuan ke 11 :
1. Menjelaskan tentang konsep Zat
Organik), prinsip dan metode
analisis zat organik berdasarkan
nilai permanganat (PV) pada air.
2. Melakukan pengukuran COD
(virtual laboratorium) dan nilai PV
pada sampel air dengan metode
analisis yang baik dan benar.
Pertemuan ke 12 :
1. Menjelaskan tentang konsep
5220 (Chemical Oxygen
Demand)
6610 Carbamete
4500 NO3-
4500 SO42-
4500 P
2710 Sludge Volume
Index
Media:
Google meet,
kuliah.itk.ac.id
113 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi waktu
Sumber Belajar/
Bahan Ajar/
Media
Penilaian*
nitrat pada air dan metode
analisis nitrat pada air.
2. Menjelaskan tentang konsep
sulfat pada air dan metode
analisis sulfat pada air.
3. Menjelaskan tentang konsep
fosfat pada air dan metode
analisis fosfat pada air.
Pertemuan ke 13:
1. Menjelaskan tentang konsep
logam berat di dalam air dan
metode analisis logan berat pada
air.
2. Menjelaskan tentang konsep dan
metode analisis kadar lumpur.
3. Menjelaskan tentang konsep dan
metode analisis pengukuran
sludge volume index (SVI).
Mengkondisikan mahasiswa untuk
bekerja dalam kelompok terdiri dari 3-
5 orang
Menjelaskan tugas yang harus
114 |Laporan Hasil Aktualisasi
No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi waktu
Sumber Belajar/
Bahan Ajar/
Media
Penilaian*
dilakukan oleh tiap kelompok
Memberikan materi dalam bentuk
slide persentasi untuk didiskusikan
peserta didik dalam kelompoknya
masing-masing.
Setiap kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya dan kelompok lain
diberi kesempatan untuk mengkritisi.
Memberi penegasan hasil
diskusi/validasi jawaban dengan
memberikan umpan balik.
Melakukan praktikum di
laboratorium.
3 Akhir Merangkum mata kuliah dan
menyimpulkan pembahasan
perkuliahan pada pertemuan ini.
Menjelaskan tugas untuk pertemuan
berikutnya.
Memberikan gambaran mengenai
perkuliahan berikutnya.
Meminta
mahasiswa
merangkum
materi kuliah
Mencatat
tugas yang
diberikan
Menyimak
dan mencatat
referensi yang
disarankan
5 pertemuan x 15
Menit
115 |Laporan Hasil Aktualisasi
Referensi :
1. Sawyer C. N., McCarty P. L. dan Parkin G. F., Chemistry for Environmental for Engineering and Science. McGRaw Hill. 2003.
2. American Public Health Association. Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, Volume 3. The
Classicus. 2013
Soal :
1) Calculte the percent of saturation of dissolved oxygen in a water sample with a temperature of 22˚C and dissolved-oxygen
concentration of 5.3 mg/L when the atmospheric pressure is 1 atm. Assume the sample salinity is less than 100 mg/L.
2) A wastewater has an estimated 5-day BOD od 160 mg/L. Assuming you were going to use a three bottle dilution series and
310 mL bottles were used, how many mL of the wastewater would you put in each bottle?
4) Jelaskan prinsip pengukuran konsentrasi hidrokarbon dan pestisida di air?
116 |Laporan Hasil Aktualisasi
5) Why is phosphate sometimes added in biological treatment of inductrial wastewaters?
6) What is the difference between orthophosphate, polyphosphate and organic phosphorus? In which form must the phosphorus
be for colometric analysis?
7) Jelaskan prinsip pengukuran
a) Nitrat (NO3-)
b) Fosfat (PO43-)
c) Sulfat (SO42-)
8) Jelaskan prinsip pengukuran logam berat?
9) What is Sludge Volume Index and how to measure SVI?
117 |Laporan Hasil Aktualisasi
Poster Penerimaan Asisten Labortorium
119
Kata Pengantar
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya kami dapat menyelesaikan Modul Praktikum Jarak Jauh Mata Kuliah
Laboratorium Lingkungan. Modul ini berisi panduan belajar dan praktikum bagi
mahasiswa yang mengambil mata kuliah Laboratorium Lingkungan Program Studi
Teknik Lingkungan Institut Teknologi Kalimantan. Kritik, saran, dan masukan sangat
kami harapkan untuk perkembangan praktikum laboratorium lingkungan jarak jauh
kedepan. Kami ucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang telah
membantu kami menyiapkan modul ini. Semoga modul ini dapat menjadi
sumbangsih dalam dalam kelancaran proses belajar dan mengajar ditengah
pandemic Covid 19 ini.
Balikpapan, 17 Agustus 2020
Penyusun
120
DAFTAR ISI
Modul Praktikum I Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air
Kegiatan:
Mahasiswa melakukan sampling air secara individu di rumah masing-masing
Modul Praktikum II Analisis Parameter Fisik (pH, turbidity (kekeruhan), electrical
conductivity (konduktivitas listrik)
Kegiatan :
- Praktikan melakukan praktikum virtual laboratorium dengan mengunjungi
laman :
http://icv-au.vlabs.ac.in/inorganic-
chemistry/Water_Analysis_Determination_of_Physical_Parameters/experiment.htm
l
Modul Praktikum III Analisis Padatan (TS, TSS, dan TDS )
Kegiatan praktikum :
- Praktikan memperhatikan video demo praktikum
- Praktikan melakukan praktikum virtual laboratorium dengan mengunjugi
laman :
http://vlabs.iitb.ac.in/vlabs-
dev/labs/nitk_labs/Environmental_Engineering_1/experiments/determination-
of-ts-nitk/simulation.html
Modul Praktikum IV Analisis Parameter Kimia Air (COD)
- Praktikan melakukan praktikum virtual laboratorium dengan mengunjugi
laman :
http://icv-au.vlabs.ac.in/inorganic-
chemistry/Water_Analysis_Determination_of_Chemical_Parameters/experiment.ht
ml
121
Modul Praktikum V Kesadahan
Kegiatan :
- Praktikan memperhatikan video demo praktikum
Modul Praktikum VI Analisis BPC dan Sisa Klor Aktif
Kegiatan :
- Praktikan memperhatikan video demo praktikum
122
KETENTUAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM LINGKUNGAN
1. Laporan sementara dikumpulkan sesaat sebelum praktikum dimulai oleh asisten
laboratorium setiap kelompok. Laporan sementara memuat latar belakang, tujuan
praktikum, dasar teori, dan metode praktikum (dibuat dengan menggunakan
skema kerja). Bagi praktikan yang tidak mengumpulkan laporan sementara maka
tidak diperbolehkan mengikuti praktikum pada hari tersebut.
2. Sebagai bentuk safety awareness, asisten laboratorium dan peserta praktikum
harus menggunakan sepatu tertutup yang tebal/safety shoes, masker, sarung
tangan (latex boleh), dan jas lab yang dirapatkan. Bagi perempuan, rambut harus
diikat dan tidak boleh terurai (bagi yang melakukan praktikum di laboratorium)
3. Sebelum memulai praktikum, asisten laboratorium akan melaksanakan pretest
selama 15 menit yang berkaitan dengan modul pertemuan. Setelahnya, asisten
laboratorium akan memimpin briefing dan mengarahkan praktikan untuk
melakukan praktikum.
4. Laporan praktikum dibuat dalam bentuk pdf kemudian di upload di google
classroom.
5. Laporan praktikum dikumpulkan kepada asisten laboratorium setiap selesai
praktikum.
123
MODUL PRAKTIKUM
METODE SAMPLING AIR
1. Tujuan :
Metode pengambilan contoh uji dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengambilan
contoh air dilapangan untuk mendapatkan contoh yang andal untuk uji kualitas air.
2. Peralatan
Persyaratan alat Pengambil Contoh
Alat pengambil contoh harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh (misalnya untuk
keperluan pemeriksaan logam, alat pengambil contoh tidak terbuat dari
logam);
b. Mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya;
c. Contoh mudah dipindahkan ke dalam botol penampung tanpa ada sisa bahan
tersuspensi di dalamnya;
d. Mudah dan aman dibawa.
Alat dan Bahan yang digunakan
Botol Kaca terang dan botol kaca gelap
Tali
Pemberat
Korek api
Alumunium foil
Cool box / termos
Esbatu
3. Cara Pelaksanaan Pengambilan Contoh
- Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Sifat Fisik dan Kimia Air
Tahapan pengambilan contoh untuk keperluan ini adalah :
1) Menyiapkan alat pengambilan contoh yang sesuai dengan keadaan air;
2) Membilas alat dengan contoh yang akan diambil, sebanyak tiga kali
124
3) Mengambil contoh sesuai dengan keperluan dan campurkan dalam penampung
sementara hingga merata
4) Apabila contoh diambil dari beberapa titik, maka volume contoh yang diambil dari
setiap titik harus sama
- Pemeriksaan Mikrobiologi
Pengambilan contoh untuk pemeriksaan mikrobiologi dapat dilakukan pada air tanah
dengan penjelasan sebagai berikut :
A. air permukaan secara langsung (lihat gambar 1; tahapan pengambilan contoh
ini sebagai berikut :
- siapkan botol gelap yang volumenya paling sedikit 100 ml dan telah
disterilkan pada suhu 120 0C selama 15 menit atau dengan cara
sterilisai lain;
- ambil contoh dengan cara memegang botol steril bagian bawah dan
celupkan botol steril ± 20 cm di bawah permukaan air dengan posisi
mulut botol berlawanan dengan arah aliran.
Gambar 1 Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Mikrobiologi pada Air Secara
Langsung (air sungai yang relative dangkal)
B. Air permukaan secara tidak langsung dari jembatan atau lintasan gantung (lihat
gambar 2; tahapan pengambilan adalah sebagai berikut :
1) Menyiapkan alat pengambilan contoh yang sesuai dengan keadaan air;
2) Membilas alat dengan contoh yang akan diambil, sebanyak tiga kali
3) Mengambil contoh sesuai dengan keperluan dan campurkan dalam
penampung sementara hingga merata
4) Apabila contoh diambil dari beberapa titik, maka volume contoh yang diambil
dari setiap titik harus sama
125
C. Air tanah pada sumur gali; tahapan pengambilan contoh sama dengan
pengambilan contoh pada air permukaan dari jembatan atau lintasan gantung.
D. Air tanah pada kran air (lihat gambar 4); Tahapan pengambilan contoh sebagai
berikut :
a) siapkan botol terang dan botol steril (pemeriksaan biologi) yang tutupnya
terbungkus kertas aluminium;
b) buka kran selama 1-2 menit;
c) sterilkan kran dengan cara membakar mulut kran sampai keluar uap air;
d) alirkan lagi air selama 1-2 menit;
e) buka tutup botol steril dan isi sampai ±3/4 volume botol;
f) bakar bagian mulut botol, kemudian botol ditutup lagi.
Gambar 2 Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Mikriobiologi pada
permukaan air dari jembatan
Alirkan air ± 2 menit Sterilkan keran dengan pembakaran
126
Gambar 3 Pengambilan Sampel Air Keran
4. Pengawetan Sampel
a. Pengawetan secara Fisika
Pengawetan secara fisika dilakukan dengan cara pendinginan pada suhu 4o C atau
pembekuan.
b. Pengawetan cara Kimia
Pengawetan secara kimia dilakukan tergantung pada jenis parameter yang
diawetkan. Beberapa cara pengawetan adalah sebagai berikut :
- Pengasaman, yaitu penambahan asam nitrat pekat atau asam klorida pekat
atau asam sulfat pekat kedalam cpntoh sampai pH <2
- Penambahan larutan basa (biasanya larutan natrium hidroksida, NaOH) ke
dalam contoh sampel sampai pH 10-11
*Pada praktikum jarak jauh, pengawetan yang digunakan dalam pengambilan
sampel ialah hanya pengawetan fisika.
5. Label untuk Contoh Air
Setiap contoh air yang diambil harus diberi kartu identitas (label) yang berisi
informasi mengenai :
c. Nama contoh air
d. Lokasi
e. Waktu pengambilan contoh (jam dan tanggal pengambilan)
f. Nama petugas pengambil contoh air
g. Metode pengawetan yang dilakukan
Alirkan lagi air Air ditampung
127
h. Kondisi meteorology (hujan, banjir, dll)
Wadah-wadah contoh yang telah ditutup rapat dimasukkan ke dalam kotak yang
telah dirancang secara khusus agar contoh tidak tertumpah selama pengangkutan
ke laboratorium
Tabel 1 Cara-cara Pengawetan contoh Air untuk Setiap Parameter
Parameter Botol Contoh Air
Volume Contoh (mL)
Cara Pengawetan
Batas Waktu Penyimpanan
Asidi-Alkalinitas
P, G 200 Pendinginan 4° C
24 jam
BOD P,G 1000 Pendinginan 4° C
48 jam
TOC P 25 4° C, H2SO4 < pH2
28 jam
COD P 50 4 °C, H2SO4 < pH2
28 jam
Chlorine P 50 Analisa segera
Color P 100 Pendinginan 4° C
48 jam
Conductivity P 100 Pendinginan 4 C
28 jam
Hardness P 250 HNO3 <pH 2 28 jam Logam berat total
P 200 HNO3 <pH 2 28 jam
Logam berat terlarut
P 200 Saring, HNO3 <pH 2
28 jam
Ammonia P 100 4 °C, H2SO4 < pH2
28 jam
Nitrat/Nitrit P 100 4° C 28 jam
Organic, Kjedhal
P 100 4 °C, H2SO4 < pH2
28 jam
Oil & Grease G 1000 4° C, H2SO4 < pH2
48 jam
PAH G 1000 R. Gelap 4 °C 7 hari
Phenol G 1000 4 °C 7 hari
TPH G 1000 4° C, H2SO4 < pH2
7 hari
pH P 25 Analisa segera Total Fosfat P 500 4 °C, H2SO4 <
pH2 28 hari
Solid P 500 4° C,
Sulfate P 50 4°C, 28 hari
Sulfide P, G 100 4 tetes Zn asetat 2 N
28 hari
Turbidity P 100 4 °C 48 jam
Keterangan : G= Gelas dan P = Plastik
128
MODUL PRAKTIKUM II
ANALISIS PARAMETER FISIK
1. pH
1.1 Prinsip Praktikum
Sifat fisik air merupakan sifat yang terlihat secara kasat mata. Beberapa sifat fisik
air adalah pH, temperatur, warna, dan kekeruhan. Analisis pH digunakan untuk
mengetahui tingkat keasaman pada suatu zat. Untuk melakukan analisis pH
dilakukan dengan alat ukur yang disebut pH meter. Analisis pH terdapat tiga metode
yaitu, calorimeter, potensiometer, dan titrasi. Analisis temperatur menggunakan
termometer, baik analog maupun digital.
Pengukuran pH air dengan menggunakan pH meter lebih akurat, relatif bebas
dari gangguan , dapat memberikan ketelitian mencapai skala pH ± 0,01. Untuk pH
meter dengan bentuk pocket, atau portable meter dapat memberikan ketelitian ±
0,05. Peralatan pH meter harus dirawat , dan elektrode harus diganti secara periodik
(periode tahunan) . Sebelum digunakan , pH meter harus dikalibrasi dengan larutan
buffer pH 4,0, pH 7,0 dan pH9,0. Untuk elektrode yang baru, sebaiknya electrode
tersebut direndam terlebih dahulu dengan aquadest beberapa jam , sebelum
digunakan . Jika electrode tidak digunakan , maka ujung electrode harus selalu
basah dengan cara merendam dalam aquadest . Dan ujung electrode harus dijaga
dari tumbukan dengan benda keras agar jangan pecah atau rusak.
1.2 Prosedur Pengukuran
Kalibrasi pH meter
a. pH meter yang ada di pasaran banyak sekali modelnya, dan setiap jenis pH
meter dilengkapi dengan buku petunjuk perawatan dan pengoperasiannya .
Secara umum pH meter terdiri dari display untuk pembacaan, electrode gelas,
thermometer, tombol pengatur temperature , tombol pengatur kalibrasi .
b. Setiap pH meter yang akan digunakan untuk mengukur pH air harus dikalibrasi
terlebih dahulu dengan larutan buffer pH 4, 7 dan 9.
c. Cuci elektroda dengan aquadest, dan keringkan dengan kertas penghisap,
kemudian celupkan ke dalam larutan buffer pH 4. Nyalakan pH meter dan atur
pengatur suhu sesuai dengan larutan buffer. Putar pengatur pH sehingga
pembacaan menunjukkan nilai pH yang sesuai dengan larutan buffer. Kalibrasi
129
dilanjutkan dengan larutan buffer pH 7 , jika hasil pembacaan tidak menunjukkan
angka pH 7,0 , maka atur tombol slope sampai mencapai angkat tersebut.
Kalibrasi dapat juga dilakukan dengan larutan buffer pH 7,0 dan pH 9,0.
Gambar 4 Contoh pH meter
Pengukuran pH Contoh Air
a. Elektrode dibilas dengan aquadest, kemudian dibilas dengan contoh air ,
kemudian elektrode dicelupkan kedalam beaker glass yang mengandung contoh
air . Minimum 2 cm kedalam elektrode harus terendam contoh air.
b. pH meter di hidupkan dengan memutar tombol ON/OFF, Ukur temperatur contoh
air dengan thermometer yang biasanya digabungkan dengan elektrode,
kemudian putar pengatur (tombol) temperatur sesuai dengan temperatur contoh
air, kemudian dibiarkan beberapa saat , maka display pH meter akan
menunjukkan nilai pH air .
2. Kekeruhan
Analisis kekeruhan adalah pengukuran kekeruhan air berdasarkan intensitas
cahaya yang dipendarkan oleh suspense dalam air. Metode pengukuran kekeruhan
air antara lain dengan metode Hellige Turbidimetri, turbidimetri, dan
spektrofotometer.
Kekeruhan dapat dihilangkan melalui jenis bahan kimia tertentu yang disebut
dengan flokulan. Pada umumnya flokulan yang digunakan adalah tawas. Selain
menurunkan kekeruhan, metode yang dikenal dengan koagulasi ini juga dapat
130
menghilangkan bakteri, warna, algae dan plankton, serta bau dan rasa. Proses
koagulasi flokulasi terdiri atas:
a. Pelarutan reagen melalui pengadukan cepat (flash mix) selama 1 menit
dengan kecepatan 100 rpm.
b. Pengadukan lambat (slow mix) yang bertujuan untuk pembentukan flok
selama 15 menit dengan kecepatan 40 – 60 rpm.
c. Proses sedimentasi selama 15 menit.
2.1 Tujuan Praktikum
Mengetahui dosis optimum tawas yang dapat menghilangkan kekeruhan pada
sampel air.
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat yang Digunakan
Beaker glass 500 ml
Erlenmeyer 250 ml
Labu ukur 100 ml
Pipet ukur 10 ml
Pro pipet/karet hisap
Kaca arloji
Neraca analitik
Spatula kaca
Magnetic stirrer
Hot plate
pH meter
Termometer
Spektrofotometer
Kuvet
3.1.2 Bahan yang Dibutuhkan
Tawas
Aquadest
Tisu
Kertas label
4.1 Cara Kerja
a. Pengujian suhu dan pH
1. Tuang sampel ke dalam beaker glass.
2. Ukur dan catat suhu dan pH sampel tersebut.
131
b. Pengujian kekeruhan
1. Encerkan sampel sebanyak 10x dengan mengambil sampel sebanyak 50
ml dan tambahkan aquades sampai dengan 500 ml pada 4 beaker glass
yang berbeda.
2. Ukur nilai kekeruhan dengan memasukkan sampel pada spektrofotometer.
Catat.
3. Bubuhkan tawas pada konsentrasi 5 mg/L, 10 mg/L, 15 mg/L, dan 20 mg/L
pada keempat beaker glass. Beri tanda agar tidak tertukar.
4. Letakkan beaker glass pada hot plate dan masukkan magnetic stirrer.
Kemudian atur pada kecepatan 80-100 rpm selama 1 menit. Setelah itu
turunkan kecepatan menjadi 30-40 rpm selama 10 menit. Lalu diamkan
selama 30 menit.
5. Ukur nilai kekeruhan dari 4 larutan tersebut menggunakan
spektrofotometer. Catat.
132
MODUL PRAKTIKUM III
ANALISIS ZAT PADAT
1. Prinsip Praktikum
Di dalam air terdapat dua kelompok zat, yaitu zat padat terlarut dan zat padat
tersuspensi. Zat padat terlarut contohnya seperti garam dan molekul organik,
sedangkan zat padat tersuspensi seperti tanah liat dan kwarts. Analisis zat padat
dalam air sangat penting untuk menentukan komponen air secara lengkap.
Zat padat tersuspensi dibedakan menurut ukuran partikelnya, sebagai partikel
tersuspensi koloid dan partikel tersuspensi biasa. Partikel tersuspensi merupakan
penyebab kekeruhan dalam air.
Zat padat baik yang terlarut maupun yang tersuspensi juga bersifat organik dan
anorganik. Dalam pengertiannya, zat padat total adalah semua zat yang tersisa
sebagai residu dalam suatu bejana apabila dipanaskan pada suhu tertentu.
2. Tujuan Praktikum
Mengetahui besarnya kadar zat padat yang terlarut dalam air.
3. Alat dan Bahan
3.1 Alat yang Digunakan
Furnace
Oven
Cawan porselen
Neraca analitik
Desikator
Vacuum filter
Pinset
3.2 Bahan yang Dibutuhkan
Kertas saring
Aquadest
Tisu
Kertas label
4. Cara Kerja
a. Analisis Zat Padat Total
1. Masukkan cawan porselen ke dalam furnace selama 1 jam dengan suhu
550oC. Kemudian masukkan cawan porselen ke dalam oven selama 15
133
menit dengan pada suhu 105oC. Selanjutnya dinginkan pada desikator
selama 15 menit.
2. Timbang pada neraca analitik (a mg).
3. Tuangkan sampel sebanyak 20 ml (c ml) ke dalam cawan.
4. Masukkan ke dalam oven 105oC selama 24 jam.
5. Dinginkan dalam desikator selama 15 menit.
6. Timbang pada neraca analitik (b mg).
7. Hitung jumlah zat padat total pada sampel (mg/liter).
Zat padat total=b-a
c x 1000 x 1000
b. Analisis Zat Padat Total Organik dan Anorganik
1. Cawan dan residu sisa Analisis Zat Padat Total dibakar dalam furnace
dengan suhu 550oC selama 1 jam. Kemudian masukkan cawan porselen
ke dalam oven selama 15 menit dengan pada suhu 105oC. Selanjutnya
dinginkan pada desikator selama 15 menit.
2. Timbang pada neraca analitik (d mg).
3. Hitung jumlah zat padat total organik dan anorganik pada sampel.
(mg/liter)
Zat padat total organik=b-d
c x 1000 x 1000
Zat padat total anorganik=d-a
c x 1000 x 1000
c. Analisis Zat Padat Tersuspensi
1. Masukkan cawan porselen ke dalam furnace selama 1 jam dengan suhu
550oC. Kemudian masukkan cawan porselen ke dalam oven selama 15
menit dengan pada suhu 105oC.
2. Masukkan kertas saring menggunakan cawan petri ke dalam oven selama
1 jam pada suhu 105oC.
3. Dinginkan cawan porselen dan kertas saring pada desikator selama 15
menit.
4. Timbang cawan porselen dan kertas saring dengan neraca analitik (e mg).
5. Letakkan kertas saring di vacuum filter.
134
6. Tuangkan sampel sebanyak 20 ml (g ml) ke dalam vacuum filter. Saring
sampai kering atau airnya habis.
7. Letakkan kertas saring di cawan porselen.
8. Masukkan ke dalam oven 105oC selama 1 jam.
9. Dinginkan dalam desikator selama 15 menit.
10. Timbang pada neraca analitik (f mg).
11. Hitung jumlah zat padat tersuspensi pada sampel (mg/liter).
Zat padat tersuspensi=f-e
g x 1000 x 1000
d. Analisis Zat Padat Tersuspensi Organik dan Anorganik
1. Cawan dan residu sisa Analisis Zat Padat Tersuspensi dibakar dalam
furnace dengan suhu 550oC selama 1 jam. Kemudian masukkan cawan
porselen ke dalam oven selama 15 menit dengan pada suhu 105oC.
Selanjutnya dinginkan pada desikator selama 15 menit.
2. Timbang pada neraca analitik (h mg).
3. Hitung jumlah zat padat tersuspensi organik dan anorganik pada sampel
(mg/liter).
Zat padat tersuspensi organik=h-f
g x 1000 x 1000
Zat padat tersuspensi anorganik=h-e
g x 1000 x 1000
e. Analisis Zat Padat Terlarut
1. Masukkan cawan porselen ke dalam furnace selama 1 jam dengan suhu
550oC. Kemudian masukkan cawan porselen ke dalam oven selama 15
menit dengan pada suhu 105oC. Dinginkan cawan porselen pada desikator
selama 15 menit.
2. Timbang cawan porselen dengan neraca analitik (i mg).
3. Ambil filtrat dari sampel air yang sudah disaring dari vacuum filter pada
analisis Zat Padat Terlarut. Tuangkan sampel dan catat volumenya (j ml).
4. Masukkan ke dalam oven 105oC selama 24 jam.
5. Dinginkan dalam desikator selama 15 menit.
6. Timbang pada neraca analitik (k mg).
135
7. Hitung jumlah zat padat terlarut pada sampel (mg/liter).
Zat padat terlarut=k-i
j x 1000 x 1000
f. Analisis Zat Padat Terlarut Organik dan Anorganik
1. Cawan dan residu sisa Analisis Zat Padat Terlarut dibakar dalam furnace
dengan suhu 550oC selama 1 jam. Kemudian masukkan cawan porselen
ke dalam oven selama 15 menit dengan pada suhu 105oC. Selanjutnya
dinginkan pada desikator selama 15 menit.
2. Timbang pada neraca analitik (l mg).
3. Hitung jumlah zat padat terlarut organik dan anorganik pada sampel
(mg/liter).
Zat padat terlarut organik=l-k
j x 1000 x 1000
Zat padat terlarut anorganik=l-i
j x 1000 x 1000
136
MODUL PRAKTIKUM IV
ANALISIS KESADAHAN
1. Prinsip Praktikum
Kesadahan dalam air pada umumnya disebabkan oleh ion-ion Ca2+ dan Mg2+.
Tetapi ada juga yang disebabkan oleh Mn2+, Fe2+, dan semua kation yang
bermuatan dua. Air dengan kesadahan tinggi biasanya terdapat pada air tanah di
wilayah yang bersifat kapur dimana Ca2+ dan Mg2+ berasal. Sifat air yang sadah
dapat menyebabkan konsumsi sabun menjadi lebih tinggi. Hal ini disebabkan
adanya hubungan kimiawi antara ion kesadahan dengan molekul sabun yang
menyebabkan sifatnya menjadi hilang.
2. Tujuan Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan untuk mengetahui nilai kesadahan total yang terdapat
pada sampel air.
3. Alat dan Bahan
3.1 Alat yang Digunakan
Labu takar 100 ml
Pro pipet
Pipet ukur 10 ml
Pipet tetes
Erlenmeyer 250 ml
Buret 25 ml
Statif
Neraca analitik
Spatula besi
Kaca arloji
3.2 Bahan yang Dibutuhkan
Eriochrom Black R (EBT)
Larutan buffer pH 10
Larutan EDTA
Tisu
Aquadest
Kertas label
4. Cara Kerja
1. Ambil sampel sebanyak 10 ml ke dalam labu ukur. Tambahkan aquades
hingga tanda batas.
2. Ambil sampel dari labu ukur sebanyak 25 ml ke dalam erlenmeyer.
3. Tambahkan satu spatula EBT.
137
4. Tambahkan 2 ml larutan buffer pH 10, kocok hingga merata.
5. Titrasi dengan larutan EDTA hingga warna ungu berubah menjadi biru. Catat
volume titrasinya.
6. Hitung kesadahan dengan persamaan berikut.
Kesadahan Total (ml
LCaCO3) =
1000
Volume sampelx a x N x 50 x p
Dimana:
a = volume titrasi EDTA
N = normalitas larutan EDTA
p = kali pengenceran
138
MODUL PRAKTIKUM V
ANALISIS BREAK POINT CHLORINATION
1. Prinsip Praktikum
Klor aktif dapat dianalisis menggunakan metode titrasi iodometri atau
kalorimetri. Analisis iodometri merupakan analisis sederhana untuk mengukur
klor aktif (residu). Klor digunakan untuk menghilangkan bakteri dan
mikroorganisme serta mengoksidasi ion logam dan memecah molekul
mikroorganisme seperti warna.
Break Point Chlorination yang dikenal dengan BPC merupakan jumlah klor
yang dibutuhkan sehingga pada keadaan tersebut dapat diketahui jumlah zat
yang teroksidasi, adanya amoniak yang hilang sebagai gas N, dan mengetahui
adanya residu klor yang masih terlarut dalam air.
2. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui besarnya klor aktif yang diperlukan sampel untuk proses
desinefktan
b. Menentukan besarnya kaporit yang diperlukan dalam air
3. Alat dan Bahan
3.1 Alat yang Digunakan
Pipet ukur 10 ml
Pro pipet
Erlenmeyer
Labu ukur 100 ml
Pipet ukur 10 ml
Pro pipet/ karet hisap
3.2 Bahan yang Dibutuhkan
Sampel air
Asam asetik glacial
Kalium iodida (KI)
Larutan standar natrium
tiosulfat 0,0125 N
Larutan indikator amilum
Aquadest
Tisu
Kertas label
139
4. Cara Kerja
1. Ambil 10 ml sampel, masukkan ke dalam labu ukur, tambahkan aquades
sampai dengan tanda batas.
2. Masukkan sampel ke dalam 4 erlenmeyer, masing-masing sebanyak 25
ml.
3. Tambahkan kaporit ke dalam masing-masing erlenmeyer dengan volume
1 ml, 4 ml, 7 ml, dan 10 ml.
4. Diamkan selama 15 menit pada tempat yang gelap.
5. Tambahkan 2,5 ml larutan asam asetat glacial.
6. Tambahkan ½ spatula kalium iodida.
7. Tambahkan 3 tetes larutan indikator amilum. Kocok hingga merata.
8. Titrasi sampel dengan menggunakan larutan standar natrium tiosulfat
0,0125 N sampai dengan warna biru menghilang.
9. Lakukan titrasi pada setiap erlenmeyer.
10. Lakukan perhitungan konsentrasi sisa klor pada sampel.
Konsentrasi Cl2 (mg
L) =
1000
Volume sampelx a x N x 35,45 x p
Dimana:
a = volume titrasi natrium tiosulfat
N = normalitas larutan natrium tiosulfat
p = kali pengenceran
140
Modul Praktikum Virtual Laboratorium
Praktikum Analisis Parameter Fisika
1. pH
a. Untuk pengujian pH secara virtual ini mahasiswa dapat mengunjungi laman
https://phet.colorado.edu/sims/html/ph-scale-basics/latest/ph-scale-
basics_en.html
b. Setelah masuk di laman tersebut, maka akan ada tampilan seperti pada
Gambar ini.
c. Klik Tombol panah untuk menentukan jenis larutan yang kan diuji nilai pH
141
d. Maka akan tampil pilihan jenis sampel apa saja yang akan diuji nilai pH nya
e. Sebagai contoh, klik pilihan kopi untuk diuji nilai pH. Dan klik tombol merah
untuk mengisi volume hingga 0,5 liter, dan masukkan sensor pH kedalam
wadah yang telah berisi larutan yang akan diuji nilai pH nya.
f. Amati dan tulis nilai pH yang tertera, dan perhatikan apakah termasuk asam
atau basa.
g. Kemudian , tambahkan air kedalam reaktor (wadah) hingga volumenya
mencapai 1 L, catat nilai pH larutan tersebut dan perhatikan apakah terjadi
perubahan pH atau tidak.
142
h. Lakukan langkah yang sama (poin C- poin G) untuk semua jenis larutan.
2. Kekeruhan (Turbidity)
a. Untuk pengujian kekeruhan secara virtual ini mahasiswa dapat mengunjungi
laman http://icv-au.vlabs.ac.in/inorganic
chemistry/Water_Analysis_Determination_of_Physical_Parameters/experime
nt.html
b. Setelah masuk ke laman tersebut, pilih variable turbidity (lihat kotak merah)
143
c. Sebelum melakukan pengujian kekeruhan, terlebih dahulu melakukan standarisasi
larutan dengan mengklik fitur standarisasi. Setelah itu cek nilai kekeruhannya.
d. Pilih sampel yang akan diuji nilai kekeruhannya. Misal : sampel air minum
e. Klik load sampel untuk memasukkan sampel kedalam alat turbidity meter
f. Catat nilai kekeruhan yang tertera pada alat turbidity meter.
g. Lakukan langkah c-f untuk sampel air laut
144
3. Konduktivitas Listrik (Electrical Conductivity)
a. Untuk pengujian kekeruhan secara virtual ini mahasiswa dapat mengunjungi
laman http://icv-au.vlabs.ac.in/inorganic
chemistry/Water_Analysis_Determination_of_Physical_Parameters/experime
nt.html
b. Setelah masuk ke laman tersebut, pilih variabel konduktivitas listrik (lihat
kotak merah), kemudian lakukan standarisasi terlebih dahulu
c. Pilih sampel air yang akan diuji nilai konduktivitas listik.
145
d. Klik tombol Switch on untuk memulai pengukuran konduktivitas listrik
e. Catat nilai konduktivitas listrik, dan ulangi pengujian konduktivits listrik untuk
semua jenis sampel.
146