Download - Pelayanan Medik Uny Fix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,
kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pelayanan rumah sakit adalah pelayanan kesehatan yang bersifat sosial ekonomi
namun dapat memberikan keuntungan dengan cara pengelolaan yang profesional dengan
memperhatikan prinsip-prinsip manajemen.
Mahasiswa Manajemen Rumah Sakit wajib mengikuti Program Residensi III yang
merupakan suatu proses belajar mengajar yang melibatkan Peserta Residensi secara aktif
dalam kegiatan administrasi rumah sakit sehingga dapat menyeimbangkan pengetahuan
akademik yang diperoleh peserta dalam perkuliahan dengan pengetahuan dan keterampilan
teknik pengelolaan rumah sakit dengan memakai pendekatan pemecahan masalah.
Kegiatan ini merupakan suatu kegiatan praktek lapangan untuk memberikan
pengalaman praktek secara langsung dengan melihat standar pelayanan minimum (SPM)
pelayanan medik dan penunjang yang meliputi input, proses, dan output.
Seluruh kegiatan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
Makassar selama delapan minggu mulai tanggal 23 Oktober- 14 Desember 2012 di unit
pelayanan dan unit pelayanan penunjang.
1.2. Tujuan Kegiatan Residensi
1.2.1. Tujuan Umum
Mengenal organisasi rumah sakit dan unit pelayanan di Rumah Sakit serta
keterkaitan antara unit.
1.2.2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Mempelajari visi, misi, tugas, fungsi, tujuan, dan struktur organisasi serta job
deskripsi unit/bagian yang ada di RS.
b. Membuat mapping unit/bagian di RS.
c. Mengenal kegiatan pengelolaan unit/bagian di rumah sakit.
d. Mengetahui mekanisme hubungan kerja antara unit/bagian dalam organisasi rumah
sakit.
e. Mengetahui indikator kinerja/ standar pelayanan minimum (SPM) unit/bagian di
rumah sakit.
BAB II
GAMBARAN UMUM RSUD LABUANG BAJI
2.1 Organisasi dan Manajemen Rumah Sakit
2.1.1 Sejarah
Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji didirikan oleh Zending Gereja
Gerofermat Surabaya, Malang dan Semarang sebagai Rumah Sakit Zending, yang
diresmikan pada tanggal 12 Juni 1938 dengan kapasitas 25 buah tempat tidur.
Tahun 1946 - 1948 Rumah Sakit Umum Labuang Baji mendapat bantuan
dari Pemerintah Indonesia Timur (NIT), dengan merehabilitasi gedung-gedung
yang hancur akibat perang, dan digunakan untuk penampungan korban akibat perang
dunia II.
Pada tahun 1949-1951, Zending mendirikan bangunan permanen, sehingga
kapasitas tempat tidur menjadi 170 buah.
Pada tahun 1952-1955, oleh Pemerintah Daerah Kotapraja Makassar
diberikan tambahan beberapa bangunan ruangan sehingga kapasitas tempat tidur
menjadi 190 buah.
Sejak tahun 1955 Rumah Sakit Umum Labuang Baji dibiayai oleh
Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan. Pada tahun 1960 oleh Zending,
Rumah Sakit Umum Labuang Baji diserahkan dan menjadi milik Pemerintah
Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan dan dikelola oleh Dinas Kesehatan Propinsi
Dati I Sulawesi Selatan dengan klasifikasi Rumah Sakit Kelas C.
Terhitung mulai tanggal 16 Januari 1996 melalui Peraturan Daerah Propinsi
Dati I Sulawesi Selatan Nomor : 2 Tahun 1996 kelas rumah sakit ditingkatkan dari
Rumah Sakit Kelas C menjadi Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan. Peraturan
Daerah tersebut disahkan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 7 Agustus 1996.
Untuk struktur kelas B non pendidikan tersebut Direktur sebagai Pimpinan Rumah
Sakit dilantik dan dikukuhkan pada tanggal 13 luni 1998, sedang personalia yang
mengisi struktur tersebut dilantik dan dikukuhkan pada tanggal 12 Maret 1999.
Terakreditasi 5 (lima) Bidang Pelayanan pada tahun 2000. Dengan SK.
Gubernur No.821.22.107 tanggal 23 Juli 2001 Direktur RS. Labuang Baji dr. H.Muh.
Basir Palu,SpA,MHA dimutasikan ke Dinas Kesehatan Sulsel sebagai Wakil Kepala
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan dan Beliau digantikan oleh dr.H.Sofyan
Muhammad,M.Si yang dilantik pada tanggal 18 Agustus 2001 oleh Gubernur Sulawesi
Selatan berdasarkan SK.No.821.2/20/KEPEG.
Pada tanggal 13 September 2002 melalui Perda Propinsi .Sulawesi Selatan No.6
tahun 2002 RS.Labuang Baji berubah status dari Rumah Sakit Non Pendidikan menjadi
Badan Pengelola RSUD Labuang Baji. Kepala Badan serta pejabat yang mengisi
struktur organisasi Badan Pengelola tersebut diangkat melalui SK Gubernur Sulawesi
Selatan No.821.22-158 yang ditetapkan di Makassar pada tanggal 14 November 2002
dan dilantik tanggal 24 Desember 2002. Akhir Desember 2004 terakreditasi 12 bidang
pelayanan dengan status akreditasi penuh.
Sejak berdirinya pada tanggal 12 Juni 1938, Rumah Sakit Umum Labuang Baji
telah mengalami beberapa kali pergantian Direktur yaitu:
1. Dr.Ong Yan Hong
2. Prof Dr.Warouw
3. Dr.G.J. Hoekstra
4. Dr.Hiberlein
5. Dr.A.W.F.Wiegers
6. Dr.P.Roott
7. Dr.R.A. Tini Iswary sampai tahun 1967
8. Dr.Ny.Th.Sumantri Tulong (1967 – 1978)
9. Dr.B.Tjahjadi (1978 – 1981)
10. Dr.A.Wahid Baelang (1981 -1991)
11. Dr.H.Mustafa Djide,SKM (1991 – 30 Desember 1995)
12. Dr.H.Jasmin Abu Mattimu ( 30 Desember 1995 – 17 Januari 1997)
13. Dr.Nurfiah A. Patiroi,MHA (17 Januari 1997 – 13 Juni 1998)
14. Dr.H.Muh.Basir Palu,Sp.A,MHA (13 Juni 1998 – 16 Agustus 2001)
15. Dr.H.Sofyan Muhammad,MSi ( 16 Agustus 2001 – 5 Oktober 2006)
16. Dr.H.Muh.Talib Suyuti,MKes.( 5 Oktober 2006 – sekarang)
17. Dr. H. Bambang Arya, M.Kes (2008 – sekarang)
2.1.2 Visi
Visi Badan Pengelola Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji adalah :
“Menjadi Rumah Sakit Unggulan se Sulawesi Selatan”.
2.1.3 Misi
1. Mewujudkan profesionalisme SDM
2. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit
3. Memberikan pelayanan prima
4. Efesiensi biaya rumah sakit
5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan
2.1.4 Nilai
1. Kejujuran
2. Tanggung jawab
3. Kerjasama
4. Kesetiaan
5. Disiplin
2.1.5 Motto
“SIPAKABAJI” : SIap dengan PelAyanan KomunikAtif, Bermutu, Aman, Jujur,
dan Ikhlas.
2.1.6 Falsafah
Bahwa kesehatan jasmani maupun rohani merupakan hak setiap orang. Oleh
karena itu rumah sakit berusaha untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
kepada masyarakat, baik bersifat penyembuhan, pemulihan, pencegahan, maupun
peningkatan serta ditunjang oleh kualitas daya manusia yang memadai.
2.1.7 Tujuan
Memberikan kepuasan kepada semua pelanggan agar tercipta citra baik Rumah
Sakit Umum Daerah Labuang Baji.
2.1.8 Struktur Organisasi Rumah Sakit
1. Kedudukan
RSUD Labuang Baji adalah lembaga teknis daerah yang dipimpin oleh seorang
Direktur, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui
Sekretaris Daerah.
2. Tugas Pokok
RSUD Labuang Baji mempunyai tugas:
a. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu
dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.
b. Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit.
3. Susunan organisasi Badan RSUD Labuang Baji terdiri atas :
a. Direktur
b. Wakil Direktur Medik dan Keperawatan
c. Wakil Direktur Umum, Sumber Daya manusia & Pendidikan
d. Wakil Direktur Keuangan
e. Bidang Pelayanan Medik
f. Bidang Pelayanan Keperawatan
g. Bidang fasilitas Medik dan Keperawatan
h. Bagian Umum
i. Bagian Sumber Daya manusia
j. Bagian Pendidikan dan Penelitian
k. Bagian Perencanaan dan Anggaran
l. Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi dana
m. Bagian Akuntansi
n. Sub. Bagian
o. Seksi
2.2 Deskripsi Fisik dan Bangunan
Badan Pengelola RSUD Labuang Baji terletak ditengah kota Makassar, mudah dicapai
dengan sarana transportasi umum. Dengan alamat lengkap :
Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
Jl. Dr. Ratulangi No.81 Makassar Kode Pos 90133
Nomor Telepon : (0411) 872120 ( Informasi )
832866 ( Kepala Badan )
832877 ( Wakil Kepala Badan )
873482 ( IRD )
872836 ( Obgyn )
854684 ( Farmasi )
870742 ( Hemodialisa )
Faksimili : (0411) 830454
Luas tanah : 14.404 m2
Luas bangunan : 22.738,1 m2
Luas lahan parkir : 1.980 m2
Pengembangan Gedung Rumah Sakit dilaksanakan melalui Master Plan yang disusun
pada tahun 1991 oleh Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan dalam 7 tahap. Adapun
rincian tahapan pengembangan tersebut adalah sebagai berikut:
Tahap I : Gedung A 2 lantai, Gedung Perkantoran dan Poliklinik.
Tahap II : Gedung B 2 lantai, Instalasi Rawat Darurat dan Perawatan VIP.
Tahap III : Gedung C 2 lantai, Instalasi Gizi dan Perawatan Anak.
Tahap IV : Gedung D 4 lantai,Gedung Perawatan.
Tahap Lanjutan : Gedung E & F 4 lantai, Gedung Perawatan Sayap dan Ruang
Pertemuan
Tahap V : Gedung H 3 lantai, Gedung Bedah Sentral.
Tahap lanjutan : Gedung G 3 lantai Instalasi Radiologi dan ICU.
Tahap IV : Gedung Rekam Medik.
Gambar 1. Denah Bangunan Rumah Sakit Labuang Baji Makassar
2.3 Deskripsi Kegiatan Rumah Sakit
2.3.1 Pelayanan Medik
a. Instalasi Rawat Jalan
Pelayanan Rawat Jalan meliputi:
1. Poliklinik Mata
2. Poliklinik Bedah
3. Poliklinik Bedah Orthopedi
4. Poliklinik Paru dan TB
5. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan/KB
6. Poliklinik KIA dan Laktasi
7. Poliklinik Penyakit Dalam
8. Poliklinik Saraf
9. Poliklinik Kardiologi
10. Poliklinik Gigi dan Mulut
11. Poliklinik Fisioterapi
12. Poliklinik Endokrin
13. Poliklinik THT
14. Poliklinik Kulit & Kelamin
15. Poliklinik Konsultasi Gizi
16. Poliklinik Jiwa
17. Poliklinik Anak
18. Unit Hemodialisa
19. General Check Up
b. Instalasi Rawat Inap
Kapasitas perawatan Rawat Inap RSUD Labuang Baji terdiri dari:
1. 14 ruang perawatan umum
2. 6 (enam) ruang perawatan khusus (Ruang Bedah Sentral, Bedah
Kebidanan/Kandungan, Perawatan Khusus/RPK, Rawat Intensif, Hemodialisa,
Kamar Bersalin).
Jumlah tempat tidur di RSUD Labuang Baji terdiri dari 340 TT dengan rincian
sebagai berikut
1) Kelas Utama (VIP) : 4 Tempat Tidur
2) Kelas I : 44 Tempat Tidur
3) Kelas II : 86 Tempat Tidur
4) Kelas III : 204 Tempat Tidur
c. Instalasi Rawat Intensif
1) ICU : 8 Tempat Tidur
2) Hemodialisa : 7 Tempat Tidur
d. Instalasi Rawat Darurat
Instalasi Rawat Darurat (IRD) melayani penderita yang tergolong gawat darurat
selama 24 jam, namun tidak menutup kemungkinan merawat penderita yang bukan
gawat darurat. IRD dipimpin oleh seorang Dokter Spesialis Bedah dan dibantu oleh dua
orang dokter umum sebagai Kepala Unit Bedah dan Kepala Unit Non Bedah.
Ruangan di Instalasi Rawat Darurat (IRD) terdiri dari:
1. Ruang Penerimaan Penderita
2. Ruang Triase
3. Ruang Resusitasi
4. Ruang Tindakan
5. Ruang Periksa
6. Ruang Observasi Bedah dengan kapasitas 5 (lima) tempat tidur
7. Ruang Observasi Non Bedah dengan Kapasitas 5 (lima) tempat tidur
8. Ruang tunggu keluarga penderita
9. Ruang Dokter jaga
10. Ruang Administrasi
11. Ruang Cito Operasi
12. Ruang laboratorium Cito
13. Ruang Satpam
Berikut rincian jumlah tempat tidur yang terdapat di ruang instalasi Rawat
darurat :
1) Bedah : 4 TT
2) Non bedah : 4 TT
3) Resusitasi : 1 TT
4) Tindakan : 3 TT
e. Instalasi Rehabilitasi Medik
Memberikan pelayanan rehabilitasi medik .Peralatan yang tersedia sebanyak 7
unit dan didukung oleh 1 orang dokter dan 6 orang fisioterapis.
f. Instalasi Bedah Sentral
Pelayanan Bedah Sentral memiliki 4 kamar operasi, yang didukung oleh 14
dokter Ahli dari 6 Spesialisasi yaitu: Bedah, Anasthesi, Obgyn, THT, Orthopedy, dan
Mata; 5 orang penata anasthesi, 2 orang perawat anasthesi, 13 perawat bedah dan 3
orang bidan.
2.3.2 Pelayanan Penunjang Medik
a. Instalasi Radiologi
Instalasi Radiologi memberikan pelayanan selama 24 jam. Jenis pelayanan yang
dapat diberikan: Rontgen Photo dengan atau tanpa Kontras, USG, Dental Photo dan CT-
Scan. Jenis dan jumlah tenaga yang ada: Dokter Spesialis Radiologi 2 orang, Penata
Rontgen/Ahli Radiographi 5 orang, Perawat 1 Orang, dan Petugas Instalasi Radiologi 1
orang.
Alat yang tersedia:
a. G. I. Tract unit
b. General Purpose Stationair
c. Mobil unit
d. CT-Scan
b. Instalasi Patologi Klinik
Instalasi Patologi Klinik memberikan pelayanan selama 24 jam (pelayanan diluar
jam kerja dilayani oleh laboratorium cito IRD. Jenis Pelayanan yang diberikan :
1. Darah:
a. Hematologi
b. Kimia Klinik
c. Immunoserologi
2. Cairan Tubuh:
a. Air kemih
b. Tinja
c. Cairan Otak
d. Transudat/Eksudat
3. Pemeriksaan Biologi
a. Pemeriksaan Darah
b. Pemeriksaan Daha
c. Pemeriksaan cairan tubuh
Jumlah tenaga yang ada 1 orang Dokter Spesialis Patologi Klinik dan penata
Laboratorium 19 orang.
c. Instalasi Patologi Anatomi
Instalasi Patologi Anatomi memberikan pelayanan selama jam kerja. Jenis
pelayanan yang diberikan:
1. Pemeriksaan Apusan Leher Rahim (Pap’s smear)
2. Pemeriksaan biopsi aspirasi jarum halus
3. Pemeriksaan Cairan Pleura dan asites
4. Pemeriksaan sputum
Jumlah tenaga yang ada 1 orang dokter spesialis PA dan 1 orang paramedis.
d. Instalasi Gizi
Kegiatan Instalasi Gizi terdiri atas:
1. Pengadaan makanan
2. Penyuluhan dan konsultasi Gizi
3. Pelayanan Gizi di ruang perawatan
Tenaga yang ada : Ahli Gizi 17 orang, Juru masak 18 orang dan pramusaji 12
orang. Pelayanan gizi diberikan dalam 3 shift makan (pagi, siang dan malam).
e. Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan:
1. Peracikan, penyimpanan dan penyaluran obat-obatan, gas medis serta bahan kimia.
2. Penyimpanan dan penyaluran alat kedokteran, alat perawatan dan alat-alat kesehatan
yang dilakukan oleh tenaga/pegawai dalam jabatan fungsional. Pelayanan Farmasi
oleh Instalasi Farmasi diberikan selama jam kerja. Di luar jam kerja kebutuhan obat
bagi pasien dilayani oleh Apotik Rawat Jalan/IRD.
Jumlah tenaga yang ada 4 orang Apoteker, 15 Asisten Apoteker dan 1 orang
tenaga administrasi.
f. Instalasi Pemulasaran Jenazah
2.3.3 Pelayanan Penunjang Non Medik
a. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
Instalasi Pemeliharaan sarana mempunyai tugas:
1. Pemeliharaan dan perbaikan sarana prasarana RS.
2. Penyediaan air bersih.
Tenaga yang ada: Sarjana Administrasi 1 orang, Akademi Kesling 5 orang,
D1/SPPH 1orang, STM 3 orang, Pekarya Kesehatan 1 orang, Tenaga Kontrak 5 orang.
b. Instalasi Sanitasi Lingkungan
Instalasi Sanitasi Lingkungan mempunyai tugas memelihara sanitasi dan
kebersihan rumah sakit.
Jumlah Tenaga yang ada : Sarjana Kesling 1 orang, D3 Kesling 5 orang dan
tenaga lainnya 3 orang.
Fasilitas Penunjang:
1. Prasarana air: PAM, sumur BOR dan sumur artesis
2. Fasilitas air untuk kebutuhan RS: kurang
3. Tenaga listrik PLN daya terpasang: 232 KWH + 82,5 KWH (tahun 2004).
4. Tenaga listrik diesel/Genset: 175 KWH
5. Tenaga UPS (Uninteruptible power Supply: 2600 VA + 24 VA Batery Adaptor
6. Alat pemadam kebakaran ringan: 20 pcs
c. Instalasi pengolahan limbah:
1. Limbah cair (water treatment) : SeptikTank (Konvensional)
2. Limbah padat : Incenerator kapasitas 0,5 m3
3. Pembuangan :
a. Sampah basah diangkut ke TPS
b. Sampah patologis di bakar di incenerator
c. Dapur melalui cerobong asap/uap
2.4 Kinerja Kegiatan Rumah Sakit
Untuk menilai kinerja Rumah Sakit Tahun 2011, digunakan Indikator-indikator yaitu
sebagai berikut:
Tabel 1Tingkat Pemanfaatan Tempat Tidur dan Efesien Unit Rawat Inap
RSUD.Labuang Baji Makassar, Tahun 2012
Sumber : Data Sekunder Rekam Medis RSUD Labuang Baji, Tahun 2012
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari tahun 2007 hingga 2011, terjadi
perubahan nilai BOR, BTO, TOI, Rumah Sakit Labuang Baji. Namun, baik BOR, BTO,
maupun TOI RSUD Labuang Baji belum memenuhi standar yang telah ditetapkan
Depkes.
Indikator 2007 2008 2009 2010 2011Standar
Depkes
BOR 59,05% 56,60% 55,09% 64,30% 58,65% 65% - 85%
TOI 4,34 hari 4,54 hari 4,51 hari 6,58 hari 3,73 hari 1-3 hari
BTO34,34
kali
34,87
kali
34,66
kali39 kali 40,45 kali 40 – 50 kali
Tabel 2Mutu pelayanan dan Efisiensi Unit Rawat Inap
RSUD.Labuang Baji Makassar, Tahun 2012
Indikator 2008 2009 2010 2011
LOS 7,03 hari 6,73 hari 6,34 hari 6 hari
GDR 37,69% 44,20% 43,14% 41,25%
NDR 14,99% 15,85% 14,76% 25,35%
Sumber : Data Sekunder Rekam Medis RSUD Labuang Baji Tahun 2012
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari tahun 2008 hingga 2011;LOS
tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu 7,03 hari; GDR RS tertinggi terjadi pada tahun
2009 yaitu 44,20 %; dan NDR RS tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu 25,35%.
2.4.1 PELAYANAN MEDIK
1. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Tahun 2012
Tabel 3
Jumlah Kunjungan Unit Rawat Jalan 2011 RSUD.Labuang Baji Makassar Tahun 2012
No Jenis Pelayanan Rawat Jalan Kunjungan Baru Kunjungan Lama
1
2
3
4
5
6
Penyakit Dalam
Bedah
Bedah Urologi
Kardiologi
Anak Neonatal
Kebidanan dan penyakit kandungan
135
106
34
2
363
75
1261
308
125
583
417
302
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Penyakit saraf
Penyakit mata
Penyakit THT
Penyakit kulit kelamin
Penyakit gigi dan mulut
Konsultasi gizi
Day care
Hemodialisa
Jiwa
VCT ( Konseling HIV-AIDS )
Fisioterapi :
a. Latihan Fisik
b. Aktinoterapi
c. Elektroterapi
TB dan Paru
Bedah Orthopedi
Radiologi
Rawat darurat
Lab.PA
Lab.PK
62
69
264
47
55
19
2
?
61
?
18
14
15
908
68
1287
333
198
436
206
289
27
244
?
84
?
279
235
77
453
1
1505
Total
Sumber : Rekam Medis RSUD Labuang Baji Tahun 2012
Dari table di atas dapat diketahui bahwa pada umumnya jenis pelayanan rawat
jalan mengalami peningkatan pasien lama dan jumlah pasien kunjungan baru kecuali
pelayanan Lab.PA.
2. Jumlah Pelayanan Rawat Inap Tahun 2012
Tabel 4Jumlah Kunjungan Unit Rawat Inap
RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2012
Bulan Pasien
Masuk
Pasien
Keluar
Keluar mati Lama
dirawat
Jml
perawatan
<48 >48 Jumlah
Jan-Mar
Apr-Jun
Jul-Sept
Okt-Des
3149
3212
3036
3309
2934
3192
2795
3307
71
70
97
92
74
76
86
74
145
146
183
168
19.428
19.287
16.457
19.225
17.690
16.488
15.173
16.746
Jumlah 12.706 12.228 331 310 642 74.397 66.097
Sumber : Data Sekunder Rekam Medis RSUD Labuang Baji Tahun 2012
Dari table di atas dapat diketahui bahwa jumlah kematian >48 hari lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah pasien yang meninggal < 48 hari. Namun meskipun demikian
dari seluruh jumlah pasien yang masuk pada tahun 2011 lebih banyak pasien yang keluar
dalam keadaan hidup.
3. Pelayanan IRD Menurut Kasus Tahun 2012
Tabel 5Jumlah Pelayanan IRD Menurut Kasus
RSUD Labuang Baji Makassar, Tahun 2012
Kasus
Bulan
Bedah Non Bedah Obgyn Anak Total
Jml Mati Jml Mati Jml Mati Jml Mati Jml Mati
Jan - Mar
April-Juni
906
1.082
2
2
2.663
2.208
8
10
235
277
-
-
-
-
-
-
3.084
3.567
10
12
Juli-Sept
Okt – Des
946
684
1
1
2.080
1.584
16
17
220
231
1
-
239
871
-
5
3.485
3370
18
23
Jumlah 3.618 6 8.535 51 963 1 1.110 5 14.226 63
Sumber : Data Sekunder Rekam Medis RSUD Labuang Baji Tahun 2012
Dari table di atas dapat diketahui bahwa jumlah pasien non bedah lebih banyak yang
meninggal dibandingkan dengan pasien bedah, yaitu sbanyak 51 pasien non-bedah dan 6
orang pasien bedah. Jadi untuk 4 pelayanan di IRD tahun 2010 di temukan 63 orang pasien
yang meninggal yang terdiri dari pasien bedah, non bedah, obgyn dan anak.
4. Kegiatan Pelayanan Bedah Tahun 2012
Tabel 6Jumlah Kegiatan Pelayanan Bedah
RSUD Labuang Baji Makassar, Tahun 2012
Jenis Pembayaran Bedah Obgyn Orthopedi
Umum 38 10 18
Askes 179 39 24
Jamsostek 74 13 10
Jamkesmas 168 45 51
Jamkesda 773 153 181
Tagihan/Kontrak 1 0 0
Sumber : Data Sekunder Rekam Medis RSUD Labuang Baji Tahun 2012
Dari tabel di atas di ketahui bahwa pasien bedah lebih banyak berasal dari pasien
Jamkesda demikian pula dengan pasien obgyn dan orthopedi.
5. Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut Tahun 2012
Tabel 7Jumlah Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut
RSUD Labuang Baji Makassar 2012
Jenis Kegiatan Bulan Jumlah
Jan-
Mar
Apr-
Jun
Jul-
Sept
Okt-
Des
Tumpatan Gigi tetap
Tumpatan Gigi Sulung
Pengobatan Pulpa
Pencabutan gigi tetap
Pencabutan gigi sulung
Pengobatan periodontal
Pengobatan abses
Pembersihan karang gigi
Prothese lengkap
Prothese sebagian
Prothese cekat
Lain-Lain / orthodhonti
Bedah mulut
99
0
124
221
14
102
0
25
0
4
0
0
44
114
3
141
199
5
50
32
13
1
7
0
0
56
117
0
113
123
3
13
26
3
6
3
0
0
35
76
4
122
204
14
79
0
27
0
2
0
0
348
406
7
500
747
36
244
58
68
7
16
0
0
483
Jumlah 633 621` 442 876 2.572
Sumber : Data Sekunder Rekam Medis RSUD Labuang Baji Tahun 2012
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pasien
yang paling banyak kunjungannya berada di bulan oktober sampai desember. Disamping itu,
pada tahun 2012 pasien terbanyak adalah pasien dengan pencabutan gigi tetap.
6. Kegiatan Pelayanan Rehabilitasi Medik
Tabel 8Kegiatan Pelayanan rehabilitasi Medik
RSUD.Labuang Baji Makassar Tahun 2012
No. Jenis Kegiatan Jumlah
1
2
3
Latihan Fisik
Aktinoterapi
Elektroterapi
3.491
3.491
9.880
Sumber : Data Sekunder Rekam Medis RSUD Labuang Baji Tahun 2012
Dari table di atas dapat diketahui bahwa pada pelayanan rehabilitasi medic pasien
terbanyak adalah pasien elektroterapi yakni sebanyak 9.880 pasien.
7. Kegiatan Keluarga Berencana
Tabel 9
Jumlah Kunjungan Rawat Inap
RSUD Labuang Baji Makassar, Tahun 2012
No MetodePeserta
Kb Baru
Kunjungan
Ulang
Keluhan
Efek samping
1
2
3
4
5
6
7
8
I U D
Pil
Kondom
Obat Vaginal
MO Pria
MO Wanita
Suntikan
Implant
8
5
1
0
0
21
7
0
2
3
4
0
0
0
26
0
0
1
0
0
0
0
3
0
Total 42 35 4
Sumber : Data Sekunder Rekam Medis RSUD Labuang Baji Tahun 2012
Dari table di atas dapat diketahui bahwa pelayanan keluarga berencana di rumah sakit
labuang baji pada tahun 2010 lebih banyak pasien baru dibandingkan dengan pasien
kunjungan ulang yakni sebanyak 42 orang.
8. Kinerja Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
Tabel 10Kinerja Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
RSUD.Labuang Baji Makassar Tahun 2012
Bulan Klasifikasi Jumlah
Sederhana Sedang Canggih
Jan-Mar
Apr-Jun
Jul-Sep
Okt-Des
6.897
9.368
14.136
10.861
26.821
15.929
18.299
23.097
60
141
52
167
33.778
25.438
32.487
34.125
Jumlah 41.262 84.146 420 125.828
Sumber : Data Sekunder Rekam Medis RSUD Labuang Baji Tahun 2011
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa jumlah pemeriksaan terbanyak yaitu pada
bulan Okt-Des sedangkan paling sedikit pada bulan Apr-Jun.
9. Kinerja Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi
Tabel 11Kinerja Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi
RSUD.Labuang Baji Makassar Tahun 2012
Bulan Klasifikasi Jumlah
Sederhana Sedang Canggih
Jan-Mar
Apr-Jun
Jul-Sep
Okt-Des
145
112
110
128
128
92
68
71
0
0
0
0
273
204
178
199
Jumlah 495 359 0 854
Sumber : Data Sekunder Rekam Medis RSUD Labuang Baji Tahun 2012
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa jumlah pemeriksaan terbanyak yaitu pada
bulan Januari- Maret,sedangkan paling sedikit pada bulan Juli-September.
10. Kinerja Instalasi Farmasi
a. Pengadaan ObatTabel 12
Jumlah Pengadaan Obat Instalasi FarmasiRSUD.Labuang Baji Makassar Tahun 2012
No Golongan Obat Jumlah Item Obat Jumlah Item Obat
Tersedia di RS
1
2
3
Obat Generik
Obat Non Generik Formularium
Obat Non Generik di Luar
Formularium
223
124
-
9.152
1.615
-
Total 347 10.767
Sumber : Data Sekunder Unit Farmasi RSUD Labuang Baji Tahun 2012
b. Penulisan dan Pelayanan Resep
Tabel 13Jumlah Pengadaan Obat Instalasi FarmasiRSUD.Labuang Baji Makassar Tahun 2012
No. Golongan Obat UGD RJ RI Total
1
2
3
Obat Generik
Obat Non
Generik
Formularium
Obat Non
39.216
2.074
-
79.424
22.595
-
129.035
13.665
-
247.675
38.334
-
Generik di luar
Formularium
Sumber : Data Sekunder Unit Farmasi RSUD Labuang Baji Tahun 2012
b. Pemanfaatan Rumah Sakit Oleh Masyarakat Berdasarkan Cara Pembayaran
Tabel 14
Pemanfaatan Rumah Sakit Oleh Masyarakat
Berdasarkan Cara Pembayaran di RSUD Labuang Baji Makassar, Tahun 2012
No Cara Pembayaran Pasien RI Pasien RJ
1
2
3.
4.
5.
6.
Umum (Membayar)
Asuransi
- Askes
- Jamsostek
- Asuransi Lain
Keringanan
Jamkesmas
Jamkesda
Lain-lain
961
1.163
508
23
0
1.285
11.530
0
10.897
28.124
4.445
18
0
9.617
31.178
0
Total 15.470 84.279
Sumber : Data Sekunder Rekam Medis RSUD Labuang Baji Tahun 2012
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa pasien yang paling banyak di layani oleh
Rumah Sakit adalah Pasien Jamkesda
c. Jumlah Pasien Rawat Jalan Menurut Cara Pembayaran
Tabel 15
Jumlah Pasien Rawat Jalan Menurut Cara Pembayaran
Di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar, Tahun 2012
Cara
PembayaranUmum Askes Jamsostek Jamkesmas Jamkesda Keringanan
Jumlah 10.897 28.124 4.445 9.617 31.178 -
Dari Tabel, dapat diketahui bahwa jumlah pasien Rawat Jalan menurut cara
pembayaran tahun 2011 terlihat jelas pasien terbanyak adalah Jamkesda sebanyak 31.178
orang, menyusul pasien askes sebanyak 28.124 orang, Pasien umum sebanyak 10.897, pasien
Jamkesmas sebanyak 9.617, Pasien Jamsostek sebanyak 4.445 dan pasien yang mendapatkan
dispensasi keringanan sebanyak tidak ada.
d. Jumlah Pasien Rawat Jalan Menurut Cara Pembayaran
Tabel 16
Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Cara Pembayaran
Di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar,Tahun 2012
Cara
PembayaranUmum Askes Jamsostek Jamkesmas Jamkesda Keringanan
Jumlah 961 1.163 508 1.285 11.530 -
Sumber : Data Sekunder Rekam Medis RSUD Labuang Baji Tahun 2012
Dari Tabel dapat diketahui bahwa jumlah pasien Rawat Inap menurut cara
pembayaran tahun 2009 terlihat jelas pasien terbanyak adalah Jamkesda sebanyak 11.530
orang, menyusul pasien Jamkesmas sebanyak 1.285 orang, pasien askes sebanyak 1.163
orang, pasien umum sebanyak 961 orang, pasien jamsostek sebanyak 508 org, sedangkan
pasien yg mendapatkan keringanan tidak ada.
e. Jumlah Pelayanan Pemeriksaan Pelayanan Langsung Menurut Cara Pembayaran
Tabel 17Jumlah Pelayanan Pemeriksaan Pelayanan Langsung
Menurut Cara Pembayaran di RSUD Labuang Baji Makassar, Tahun 2012
No Cara Pembayaran
Jumlah Pelayanan Pemeriksaan Pelayanan
Langsung
Laboratorium Radiologi Fisioterafi
1
2
3
4
5
6
Umum (Membayar)
Asuransi
a. Askes
b. Jamsostek
c. Asuransi lain
Keringanan
Jamkesmas
Jamkesda
Lain-Lain
2.480
5.921
1.294
26
0
3.775
7.892
0
538
898
222
163
0
577
1.314
1
20
1.461
134
16
0
216
440
0
Jumlah 21.368 3.713 2.287
Sumber : Data Sekunder Rekam Medis RSUD Labuang Baji Tahun 2012
Dari Tabel dapat diketahui bahwa jumlah pelayanan pemeriksaan pelayanan
langsung untuk unit laboratorium dan radiologi tahun 2012 terlihat jelas pasien terbanyak
adalah Jamkesda sebanyak 7.892 orang di unit Laboratorium dan 1.314 pasien di unit
Radiologi. Sedangkan pada unit Fisioterapi pasien terbanyak yakni pasien Askes sebanyak
1.461 pasien.
14. Morbiditas
a. 10 Jenis Penyakit Terbanyak Rawat Jalan Tahun 2012
Tabel 18 Jenis Penyakit Terbanyak Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum
Labuang Baji Tahun 2012
No Jenis Penyakit Jumlah %
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Cidera YDT lainnya,YTT dan daerah badan
multiple
Demam yang sebabnya tidak diketahui
Diare dan GE oleh penyebab infeksi tertentu
Katarak dan gangguan lain lensa
Penyakit telinga dan prosesus mastoid
Dyspepsia
Hipertensi Esensial ( primer )
Gangguan refraksi dan akomodasi
Infeksi saluran nafas bagian atas akut lainnya
Konjungtivitis dan gangguan lain kongjungtiva
1953
1951
1655
1127
1110
1028
718
703
676
674
7.01
7.01
5.94
4.05
3.98
3.69
2.57
2.53
2.43
2.42
Sub total
Lain-lain
Total
11.595
16.262
27.857
41.63
58.37
100
Sumber : Data Sekunder Rekam Medis RSUD Labuang Baji Tahun 2012
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa penyakit terbanyak di rawat jalan
adalah Cidera YDT lainnya,YTT dan daerah badan multiple sebanyak 1.953.
b. 10 Jenis Penyakit Terbanyak Rawat Inap Tahun 2012
Tabel 19
Jenis Penyakit Terbanyak Rawat Inap
RSUD.Labuang Baji Makassar Tahun 2012
No Jenis Penyakit Jumlah %
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Diare dan GE oleh penyebab infeksi tertentu
Pneumonia
Neoplasma yang tidak menentu perangainya dan
tidak diketahui sifatnya.
Cidera YDT lainnya,YTT dan daerah badan
multiple
TB paru BTA ( + ) dengan atau tanpa biakan
kuman TB
Penyakit jantung lainnya
DBD
Diabetes Mellitus YTT
Dispepsia
Penyakit system kemih lainnya.
118
571
516
495
336
254
179
174
169
169
9.42
4.53
4.09
3.93
2.66
2.02
1.42
1.38
1.34
1.34
Sub total
Lain-lain
Total
4.051
8.558
12.609
32.13
67.87
100
Sumber : Data Sekunder Rekam Medis RSUD Labuang Baji Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jenis penyakit terbanyak di
Rawat Inap RS labuang Baji adalah Pneumonia dengan jumlah 571.