PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI SISWA KELAS X MIA MENGENAI
PENJUMLAHAN VEKTOR DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN DAN SMA NEGERI 1 MLATI
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
-
Oleh
Leonardus Vendi Heru Setyawan
121424005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PEMAHAMAN DAN MISKONSEPSI SISWA KELAS X MIA MENGENAI
PENJUMLAHAN VEKTOR DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN DAN SMA NEGERI 1 MLATI
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
-
Oleh
Leonardus Vendi Heru Setyawan
121424005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Sugeh ngelmu tanpa mengguru”
(Keluhuran budi merupakan modal sangat mahal, hanya bisa didapat dengan belajar dari
kesadaran diri/tanpa berguru)
Bowo Dulbendho
Karyaku ini aku persembahankan:
Kedua orangtuaku tercinta dan tersayang:
Agustinus Poniman dan Lusia Suminah
Terutama kepada ibuku semoga lekas sembuh sakitmu
Dan tak lupakan kakak ku menjadi teman bertengkar apabila berada dirumah:
MM.Suprihyanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Leonardus Vendi Heru Setyawan, 2017. Pemahaman dan Miskonsepsi Siswa Kelas X MIA
Mengenai Penjumlahan Vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif yang
bertujuan (1) mengetahui pemahaman siswa kelas X MIA mengenai penjumlahan vektor di
SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati (2) mengetahui perbedaan pemahaman siswa
kelas X MIA mengenai penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1
Mlati, dan (3) mengetahui miskonsepsi siswa kelas X MIA mengenai penjumlahan vektor di
SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati.
Penelitian ini dilaksanakan di 2 SMA yang berada di kabupaten Sleman yakni SMA
Negeri 1 Seyegan 13 Oktober 2016 dan SMA Negeri 1 Mlati 17 Oktober 2016. Partisipan dari
penelitian ini adalah kelas X MIA yang terdiri dari 31 siswa SMA Negeri 1 Seyegan dan 31
siswa SMA Negeri 1 Mlati. Adapun instrumen yang digunakan adalah satu set tes pemahaman
konsep penjumlahan vektor. Penelitian ini diawali dengan penyusunan instrumen dan
selanjutnya memberi tes kepada siswa.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) persentase siswa yang menjawab
dengan pilihan jawaban benar di SMA Negeri 1 Seyegan yaitu sebesar 40,64% dan persentase
siswa yang menjawab dengan pilihan jawaban benar di SMA Negeri 1 Mlati yaitu sebesar
62,44%.(2) persentase rata-rata siswa SMA Negeri 1 Seyegan yang memahami dengan
memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar yaitu sebesar 17,25% dan
persentase rata-rata siswa SMA Negeri 1 Mlati yang memahami dengan memilih pilihan
jawaban benar dan memberikan alasan benar yaitu sebesar 46,64%, (3) persentase rata-rata
siswa SMA Negeri 1 Seyegan yang memahami sebagian (Mi-3) dengan memilih pilihan
jawaban benar dan tidak memberikan alasan yaitu sebesar 21,45% dan persentase rata-rata
siswa SMA Negeri 1 Mlati yang memahami sebagian (Mi-3) dengan memilih pilihan jawaban
benar dan tidak memberikan alasan yaitu sebesar 18,70%, (4) persentase rata-rata siswa SMA
Negeri 1 Seyegan yang mengalami miskonsepsi (Mi-1) dengan memilih pilihan jawaban benar
dan memberikan alasan salah sebesar 8,22% dan persentase rata-rata siswa SMA Negeri 1
Mlati yang mengalami miskonsepsi (Mi-1) dengan memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah sebesar 6,12%. (5) persentase rata-rata siswa SMA Negeri 1 Seyegan
yang mengalami miskonsepsi (Mi-1) dengan memilih pilihan jawaban benar dan memberikan
alasan salah sebesar 0,32% dan persentase rata-rata siswa SMA Negeri 1 Mlati yang
mengalami miskonsepsi (Mi-1) dengan memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan
salah sebesar 2,42%.
Kata kunci : Pemahaman konsep, Miskonsepsi, Penjumlahan Vektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Leonardus Vendi Heru Setiawan, 2017. Understanding and Misconceptions of Vector
Addition to Tenth Grade Students MIA in SMA Negeri 1 Seyegan and SMA
Negeri 1 Mlati. Thesis. Physics Education Study Program, Department of
Mathematics and Natural Sciences. Faculty of Teacher Training and
Education. Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research is descriptive quantitative and qualitative descriptive which purpose to (1)
determine students' understanding of class X MIA vector addition to tenth grade in SMA Negeri
1 Seyegan and SMA Negeri 1 Mlati (2) to a different perception of class X MIA vector addition
to tenth grade in SMA Negeri 1 Seyegan and SMA Negeri 1 Mlati, and (3) determine the class
X MIA misconceptions about the vector addition of SMAN 1 Seyegan and SMA Negeri 1 Mlati.
The research was conducted in two high school located in the Sleman district SMA Negeri
1 Seyegan October 13th2016 and SMA Negeri 1 Mlati October 17th 2016. Participants of this
study is the X MIA class consisting of 31 students SMA Negeri 1 Seyegan and 31 students of
SMA 1 Mlati. The instrument used was a set of test understanding of the concept of vector
addition. This study begins with the preparation of the instruments and then give the test to
students.
The results of this study indicate that (1) the percentage of students who answered with a
selection of correct answers in SMA Negeri 1 Seyegan that is equal to 40.64% and the
percentage of students who answered with a selection of correct answers in SMA Negeri 1
Mlati that is equal to 62.44%. (2) the average percentage of students SMA Negeri 1 Seyegan
understood by choosing selection of correct answers and reasoning correctly that is equal to
17.25% and the average percentage of students SMA Negeri 1 Mlati understood by choosing
selection of correct answers and gives right reasons that is equal to 46.64%, (3) the average
percentage of students SMA Negeri 1 Seyegan who understand the majority (MI-3) by selecting
the correct answer choice and did not give a reason in the amount of 21.45% and the average
percentage of high school students School 1 Mlati who understand the majority (MI-3) by
selecting the correct answer choice and did not give a reason in the amount of 18.70%, (4) the
average percentage of students SMA Negeri 1 Mlati who have misconceptions (Mi-1) by
selecting the answer options right and give the false premise of 8.22% and the average
percentage of students SMA Negeri 1 Mlati who have misconceptions (Mi-1) by selecting the
correct answer choice and give reasons one by 6.12%. (5) The average percentage of students
SMA Negeri 1 Seyegan who have misconceptions (Mi-1) by selecting the correct answer option
and give the false premise of 0.32% and the average percentage of students SMA Negeri 1
Mlati who have misconceptions (M-1) by selecting the correct answer option and give the false
premise of 2.42%.
Keyword : understanding the concepts, misconceptions, addition vector
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat kepada penulis
untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul dari skripsi ini adalah
Pemahaman dan Miskonsepsi Siswa Kelas X MIA Mengenai Penjumlahan Vektor di SMA
Negeri 1 Mlati dan SMA Negeri 1 Seyegan.
Tujuan dari penulisan skripsi adalah dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penulisan skripsi ini, penulis
selalu mendapatkan bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Sri Agustini Sulandri, M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktu
untuk membimbing, memberikan pengarahan serta memberikan saran kepada penulis
dalam penulisan skripsi ini sampai selesai.
2. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3. Dr. Edi Santosa, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang selalu memberikan semangat
untuk menyelesaikan skripsi.
4. Drs. Severinus Domi, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu
memberikan semangat dan dukungan.
5. Drs. Samijo, MM selaku Kepala SMA Negeri 1 Seyegan yang telah berkenan
memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
6. Drs. Aris Sutardi selaku Kepala SMA Negeri 1 Mlati yang telah yang telah berkenan
memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
7. Tanty Wiyanti, S.Pd selaku guru Fisika SMA Negeri 1 Seyegan atas segala bantuan dan
dukungan dalam penelitian.
8. Kuswantini, S.Pd selaku guru Fisika SMA Negeri 1 Mlati atas segala bantuan dan
dukungan dalam penelitian.
9. Siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Mlati atas partisipasinya sebagai partisipan
penelitian sehingga penelitian berjalan dengan lancar.
10. Siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri 1 Seyegan atas partisipasinya sebagai partisipan
penelitian sehingga penelitian berjalan dengan lancar.
11. Segenap Staf sekretariat JPMIPA, Mbak Tari, Mas Arif dan Pak Sugeng yang telah
memberikan segala sesuatu tentang administrasi selama penulis kuliah di Universitas
Sanata Dharma.
12. Semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu terima kasih atas segala bantuan,
dukungan, dan juga bimingan yang diberikan.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
Leonardus Vendi Heru Setyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................................... vii
ABSTRACT ............................................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar belakang .................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................................ 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II DASAR TEORI ............................................................................................................ 4
A. Belajar............................................................................................................................... 4
B. Konsep .............................................................................................................................. 5
C. Miskonsepsi ...................................................................................................................... 7
D. Hakikat Fisika ................................................................................................................... 7
a. Fakta ............................................................................................................................... 7
b. Konsep ........................................................................................................................... 8
c. Hukum ............................................................................................................................ 8
d. Rumus ............................................................................................................................ 8
e. Teori ............................................................................................................................... 8
f. Model ............................................................................................................................. 8
E. Pemahaman....................................................................................................................... 9
F. Tes Pilihan Ganda Beralasan .......................................................................................... 10
G. Materi Penjumlahan Vektor ........................................................................................... 12
1. Pengertian Vektor......................................................................................................... 12
2. Vektor Sejajar dan Berlawanan .................................................................................... 13
3. Penjumlahan Vektor ..................................................................................................... 14
H. Penelitian Yang Relevan ................................................................................................ 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................ 21
A. Jenis Penelitian ............................................................................................................... 21
B. Partisipan Penelitian ....................................................................................................... 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Waktu dan Tempat ......................................................................................................... 21
D. Variabel Penelitian ......................................................................................................... 22
E. Teknik Pengambilan Data .............................................................................................. 22
F. Instrumen Penelitian ....................................................................................................... 22
G. Metode Analisis Data ..................................................................................................... 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 29
A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................................... 29
B. Data................................................................................................................................. 31
C. Deskripsi dan Analisis Data ........................................................................................... 32
1. Analisis hasil penelitian soal pilihan ganda siswa kelas X MIA materi penjumlahan
vektor di SMA Negeri 1 Mlati dan SMA Negeri 1 Seyegan ....................................... 32
2. Analisis Perbedaan Pemahaman rata-rata skor pemahaman siswa kelas X MIA SMA
Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati berdasarkan pilihan jawaban siswa ....... 40
3. Analisis adanya miskonsepsi pada jawaban mengenai Penjumlahan Vektor kelas X
MIA SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati .............................................. 42
4. Analisis Kaitan antara Pemahaman dan Miskonsepsi siswa mengenai Penjumlahan
Vektor kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati ..................... 70
D. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................................................... 88
BAB V PENUTUP .................................................................................................................. 94
A.Kesimpulan ...................................................................................................................... 94
B.Saran ................................................................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................................. 21
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes ..................................................................................................... 22
Tabel 3.3 Penyebaran soal ke dalam Konsep ........................................................................... 23
Tabel 3.4 Tabel untuk rekap pemahaman siswa ...................................................................... 24
Tabel 3.5 Pemahaman Konsep penjumlahan vektor ................................................................ 25
Tabel 3.6 Klasifikasi Pemahaman Konsep .............................................................................. 26
Tabel 3.7 Kemungkinan pola jawaban dan kategorinya .......................................................... 27
Tabel 3.8 Kaitan pemahaman dan miskonsepsi siswa mengenai penjumlahan vektor ............ 29
Tabel 4.1 Tahap persiapan sebelum penelitian ........................................................................ 30
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................................................ 32
Tabel 4.3 Jumlah siswa Tiap Sekolah ...................................................................................... 32
Tabel 4.4 Rekap skor siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan berdasarkan pilihan
jawaban siswa ......................................................................................................... 33
Tabel 4.5 Distribusi siswa (%) terhadap pemahaman siswa kelas X MIA mengenai
penjumlahan vektor pada pilihan jawaban ganda di SMA Negeri 1 Seyegan ........ 34
Tabel 4.6 Rekap skor siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati berdasarkan pilihan jawaban
siswa ....................................................................................................................... 35
Tabel 4.7 Distribusi siswa (%) terhadap pemahaman siswa kelas X MIA mengenai
penjumlahan vektor pada pilihan jawaban ganda di SMA Negeri 1 Seyegan ........ 37
Tabel 4.8 Pemahaman Penjumlahan kelas X MIA di SMA Negeri 1 Seyegan ....................... 37
Tabel 4.9 Pemahaman Penjumlahan kelas X MIA di SMA Negeri 1 Mlati ............................ 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 4.10 Mean, Standar Deviasi dan t-independent ............................................................. 41
Tabel 4.11a Persentase berdasarkan kategori tingkat pemahaman siswa di kelas X MIA SMA
Negeri 1 Seyegan..................................................................................................... 44
Tabel 4.11b Persentase berdasarkan kategori tingkat pemahaman siswa di kelas X MIA SMA
Negeri 1 Mlati ......................................................................................................... 58
Tabel 4.12a Kaitan antara Pemahaman dan Miskonsepsi siswa mengenai penjumlahan vektor
di kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan ................................................................. 71
Tabel 4.12a Kaitan antara Pemahaman dan Miskonsepsi siswa mengenai penjumlahan vektor
di kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati ...................................................................... 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sebuah vektor gaya = 20 N .................................................................................. 13
Gambar 2.2 Beberapa contoh vektor ....................................................................................... 13
Gambar 2.3 Penjumlahan dua buah vektor A dan B dengan metode segitiga ......................... 15
Gambar 2.4 Penjumlahan dua buah vektor A dan B dengan metode jajaran genjang ............. 15
Gambar 2.5 Langkah langkah dalam menggambarkan penjumlahan vektor dengan metode
poligon. ............................................................................................................... 18
Gambar 2.6 Resultan dua vektor yang membentuk sudut 𝛼 .................................................... 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Soal Tes .............................................................................................................. 99
Lampiran B1. Contoh hasil pengisian Lembar Jawaban ....................................................... 119
Lampiran B2. Rekap skor penilaian pemahaman pada konsep penjumlahan vektor kelas X
MIA SMA Negeri 1 Seyegan ( pada pilihan jawaban) .................................... 131
Lampiran B3. Rekap skor penilaian pemahaman pada konsep penjumlahan vektor kelas X
MIA SMA Negeri 1 Mlati ( pada pilihan jawaban) ......................................... 133
Lampiran B4. Rekap skor penilaian pemahaman pada konsep penjumlahan vektor kelas X
MIA SMA Negeri 1 Seyegan ( pada alasan siswa) ......................................... 135
Lampiran B5. Rekap skor penilaian pemahaman pada konsep penjumlahan vektor kelas X
MIA SMA Negeri 1 Mlati ( pada alasan siswa) .............................................. 137
Lampiran B6. Rekap persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar pada tiap konsep
penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Seyegan .............................................. 139
Lampiran B7. Rekap persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar pada tiap konsep
penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Mlati ................................................... 141
Lampiran B8. Rekap rata-rata skor pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan ....... 143
Lampiran B9. Rekap rata-rata skor pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati ............. 144
Lampiran B10. Kategori Tingkat Pemahaman kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan ........ 145
Lampiran B11. Persentase siswa berdasarkan kategori tingkat pemahaman kelas X MIA SMA
Negeri 1 Seyegan ............................................................................................. 148
Lampiran B12. Kategori Tingkat Pemahaman kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati ............. 150
Lampiran B13. Persentase siswa berdasarkan kategori tingkat pemahaman kelas X MIA SMA
Negeri 1 Mlati ................................................................................................... 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Lampiran C1. Surat Permohonan Ijin Penelitian .................................................................. 154
Lampiran C2. Surat Ijin melakukan Penelitian ...................................................................... 155
Lampiran C3. Surat Keterangan telah melakukan penelitian ............................................... 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Vektor adalah salah satu pokok bahasan dalam ilmu fisika. Pokok bahasan
vektor sendiri sudah diajarkan pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pada dasarnya, konsep vektor terdiri dari besarnya vektor, arah vektor, dan
penjumlahan vektor yang tercantum di dalam buku Fisika kelas X. Sejalan
dengan pernyataan diatas, konsep tersebut juga merupakan konsep dasar dari
mekanika. Sehingga siswa harus memahami secara sungguh-sungguh mengenai
konsep vektor tersebut. Karena jika konsep vektor tidak dipahami secara benar,
maka siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep fisika
lainnya, terutama yang berkaitan dengan konsep vektor (Aguirre, 1988: 102).
Hal ini diperkuat didalam buku karangan Paul Suparno (2005: 14) yang berjudul
“Miskonsepsi & Perubahan Konsep Dalam Pendidikan Fisika” diperjelas bahwa
kebanyakan dari siswa menjumlahkan vektor seperti menjumlahkan bilangan
biasa saja tanpa memperhatikan sudut dan arahnya. Maka siswa tersebut dapat
dikatakan mengalami miskonsepsi karena tidak memahami konsep vektor secara
benar.
Didalam kegiatan belajar mengajar sendiri seorang guru kurang
memperhatikan mengenai apa yang dipikirkan oleh seorang siswa. Bahkan
seorang guru jarang melakukan komunikasi dengan siswa dalam hal ini bertanya
secara langsung kepada siswa terkait dengan materi sudah beliau ajarkan
didalam kelas. Hal ini, pernah dialami oleh penulis sewaktu masih menempuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) guru mata pelajaran fisika lebih fokus
untuk memenuhi tugas pembelajaran secara umum.
Sehubungan dengan hal ini maka peneliti tertarik melakukan penelitian untuk
melihat sejauh mana pemahaman siswa mengenai penjumlahan vektor dan
perbedaan pemahaman siswa mengenai penjumlahan vektor di SMA Negeri 1
Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati karena nilai masuk kedua sekolah tersebut
berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul “Pemahaman dan Miskonsepsi
Siswa Kelas X MIA Mengenai Penjumlahan Vektor di SMA Negeri 1 Seyegan
dan SMA Negeri 1 Mlati”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas penulis merumuskan masalah penelitian :
a. Sejauh mana tingkat pemahaman siswa kelas X MIA mengenai penjumlahan
vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati?
b. Bagaimana perbedaan pemahaman siswa kelas X MIA mengenai
penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati?
c. Apakah miskonsepsi terjadi pada siswa kelas X MIA mengenai penjumlahan
vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini :
a. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas X MIA mengenai
penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
b. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman siswa kelas X MIA mengenai
penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati.
c. Untuk mengetahui miskonsepsi yang terjadi pada siswa kelas X MIA
mengenai penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1
Mlati.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Calon Guru :
Mendapatkan gambaran secara umum, tingkat pemahaman siswa
mengenai penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA
Negeri 1 Mlati.
2. Bagi Guru:
Memberikan informasi mengenai miskonsepsi siswa dalam memahami
konsep penjumlahan vektor. Miskonsepsi masih banyak terjadi pada
siswa, hasil penelitian dapat dijadikan pegangan dalam merancang
proses kegiatan belajar mengajar, serta merancang metode yang tepat
digunakan dalam mengajar, dan mengurangi atau memperkecil
kesalahan.
3. Bagi peneliti yang lain :
Memberikan bahan referensi apabila peneliti lain yang ingin
mengembangkan penelitian mengenai pemahaman konsep dan
miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
DASAR TEORI
A. Belajar
Menurut Slameto (2003: 13) menyatakan “belajar merupakan suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya”. Untuk mendapatkan sesuatu seseorang harus
melakukan usaha agar apa yang diinginkan dapat tercapai. Usaha tersebut dapat
berupa kerja mandiri maupun kelompok dalam suatu interaksi.
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar berhubungan dengan perubahan
tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh
pengalamannya yang berulang-ulang dalam suatu situasi.
B. Konsep
Dalam pernyataan dahar dalam bukunya yang berjudul “Teori-Teori Belajar”
(1988: 97) mengemukakan bahwa konsep adalah abstraksi-abstraksi
berdasarkan pengalaman, karena itu tidak ada dua orang yang mempunyai
pengalaman yang sama. Konsep adalah hasil pemikiran seseorang yang bersifat
abstrak dan menggambarkan peristiwa, benda, atau fakta yang dapat
mempermudah komunikasi antar manusia (Pusat Bahasa Depdiknas, 2002). Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep adalah suatu gagasan
atau buah pemikiran seseorang berdasarkan pengalaman terhadap suatu objek
atau kejadian yang bersifat abstrak dan dijelaskan dengan kata-kata sendiri.
C. Miskonsepsi
Miskonsepsi atau salah konsep adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan
pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para pakar dalam bidang itu.
Bentuk miskonsepsi dapat berupa konsep awal, kesalahan, hubungan yang tidak
benar antara konsep-konsep, pandangan yang naif (Suparno 2005: 4). Menurut
pendapat Novak (dalam Suparno 2005: 4) bahwa miskonsepsi merupakan suatu
interprestasi konsep-konsep dalam suatu pernyataan yang tidak dapat diterima.
Adapun Brown (dalam Suparno 2005: 4) menjelaskan miskonsepsi merupakan
suatu pandangan yang naif dan mendefiniskan sebagai gagasan yang tidak sesuai
dengan pengertian ilmiah yang sekarang diterima. Sedangkan menurut Fowler
(dalam Suparno 2005: 5) menjelaskan dengan lebih rinci arti miskonsepsi. Ia
memandang miskonsepsi sebagai pengertian yang tidak akurat akan konsep,
penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan
konsep-konsep yang berbeda-beda, dan hubungan hirearkis konsep-konsep yang
tidak benar. Dari beberapa teori diatas tergambarkan dengan jelas bahwa
miskonsepsi adalah sebuah interprestasi, pandangan naif dan definisi yang tidak
akurat terhadap suatu konsep yang tidak dapat diterima karena bertentangan
dengan pengertian ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Menurut Suparno (2005: 29) menjelaskan beberapa faktor penyebab lainnya
miskonsepsi sebagai berikut:
1. Faktor siswa yang memiliki masalah pada prakonsepsi, pemikiran asosiatif,
pemikiran humanistik, reasoning yang tidak lengkap, intuisi yang salah,
perkembangan kognitif, kemampuan siswa dan minat belajarnya.
2. Faktor pengajar yang tidak menguasai bahan bukan lulusan dari bidang ilmu
tertentu, tidak membiarkan siswa mengungkapkan gagasan/ide, dan relasi
guru dengan siswa yang tidak baik.
3. Faktor buku teks. Terdapat banyak yang penjelasannya salah, salah tulis,
buku fiksi dalam rumus, tingkat penulisan buku terlalu tinggi untuk siswa,
buku fiksi dan kartun sains yang sering salah konsep karena alasan
menariknya yang perlu.
4. Faktor Konteks. Konteks hidup yang sering menjadi penyebab antara lain
pengalaman siswa, bahasa sehari-hari yang berbeda, teman diskusi yang
salah keyakinan dan agama, penjelasan orang tua/orang lain yang keliru,
konteks hidup siswa seperti televisi, radio, film yang keliru, perasaan senang
tidak senang dan perasaan bebas atau tertekan.
5. Faktor cara mengajar yang kadang kala hanya berisi ceramah dan menulis,
langsung ke dalam bentuk matematika, tidak mengungkapkan miskonsepsi,
tidak mengoreksi PR, model analogi yang dipakai kurang tepat, model
demonstrasi sempit dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Hakikat Fisika
Salah satu hakikat fisika dalam ilmu pengetahuan adalah sebagai produk.
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia, terjadi interaksi antara manusia,
terjadi interaksi antara manusia dengan alam lingkungan. Interaksi itu
memberikan pembelajaran kepada manusia sehingga menemukan pengalaman
yang semakin menambah pengetahuan dan kemampuannya serta berubah
perilakunya. Dalam wacana ilmiah, hasil-hasil penemuan dari berbagai kegiatan
penyelidikan yang kreatif dari para ilmuwan diinventarisir, dikumpulkan dan
disusun secara sistematik menjadi sebuah kumpulan pengetahuan yang
kemudian disebut sebagai produk atau “a body of knowledge”. Pengelompokkan
hasil-hasil penemuan ini menurut bidang kajian yang sejenis menghasilkan ilmu
pengetahuan yang kemudian disebut sebagai fisika, kimia, dan biologi. Untuk
fisika, kumpulan pengetahuan itu dapat berupa fakta, konsep, hukum, rumus,
teori, dan model.
a. Fakta
Fakta merupakan kenyataan dan pernyataan dari suatu benda yang
menggambarkan hasil observasi maupun menggunakan alat bantu
(Chiappetta & Coballa, 2010). Contoh fakta dalam fisika misalnya fakta
bahwa besi yang dipanasi akan terasa panas, batu yang dimasukkan ke dalam
air tenggelam, dan benda yang dijatuhkan mengarah ke bawah.
b. Konsep
Dalam pernyataan dahar dalam bukunya yang berjudul “Teori-Teori Belajar”
(1988: 97) mengemukakan bahwa konsep adalah abstraksi-abstraksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
berdasarkan pengalaman, karena itu tidak ada dua orang yang mempunyai
pengalaman yang sama. Contoh konsep dalam fisika misalnya konsep tentang
kalor, vektor, gaya, dan gerak.
c. Hukum
Hukum dikembangkan dari fakta-fakta yang menjelaskan dan memprediksi
kejadian atau kasus individu (Carey, Carnap, dan Mayr dalam Mc Comas,
2003). Contoh hukum dalam fisika misalnya hukum kekekalan energi, hukum
Archimedes, dan hukum Newton.
d. Rumus
Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep, prinsip, hukum,
dan teori. Dalam rumus kita dapat melihat saling keterkaitan antara konsep-
konsep dan variabel-variabel. Pada umumnya prinsip dan hukum dapat
dinyatakan secara sistematis.
e. Teori
Teori adalah pernyataan yang dibangun dari fakta, hukum dan kesimpulan
untuk menggambarkan fenomena sehingga masuk akal diakui sebagai hasil
dari penelitian manusia yang terkait dengan penciptaan (Carey, Carnap, dan
Mayr dalam Mc Comas, 2003). Contoh teori dalam fisika misalnya teori
kinetik gas, teori relativitas, dan teori Bigbang.
f. Model
Model adalah sebuah presentasi yang dibuat untuk sesuatu yang tidak dapat
dilihat. Model sangat berguna untuk membantu memahami suatu fenomena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
alam, juga berguna untuk membantu memahami suatu teori. Sebagai contoh,
model atom Bohr membantu untuk memahami teori atom.
E. Pemahaman
Pemahaman adalah proses mental seseorang untuk memahami sesuatu yang
telah diketahui dan diingat dan merupakan landasan bagi siswa untuk
membangun wawasan (Pusat Bahasa Depdiknas, 2002 & Simanjuntak, 2012).
Pemahaman konsep dan prinsip merupakan persyaratan keberhasilan siswa
terhadap fisika (Simanjutak, 2012).
Beberapa indikator yang menunjukkan pemahaman seseorang akan suatu
konsep menurut Wardani (2010) antara lain: 1) dapat menyatakan pengertian
konsep dalam bentuk definisi menggunakan kalimat sendiri secara rinci; 2) dapat
mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan
konsepnya; 3) dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematis; 4) dapat memberi contoh dan non contoh dari konsep; 5) dapat
mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup konsep; 6) dapat menggunakan,
memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu; 7) dapat
mengaplikasikan konsep pemecahan masalah.
F. Tes Pilihan Ganda Beralasan
Tes pilihan ganda beralasan terdiri dari dua macam yaitu tes pilihan ganda
beralasan terbuka dan tes pilihan ganda beralasan tertutup. Tes pilihan ganda
beralasan terbuka adalah tes pilihan ganda yang disertai alasan sehingga siswa
harus menuliskan alasan terhadap jawaban yang dipilihnya (Suwarto, 2012. hlm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
56). Kelebihan tes pilihan ganda berlasan terbuka yaitu siswa dapat leluasa
mengungkapkan alasan atas jawaban yang dipilihnya. Kelemahannya yakni
dibutuhkan waktu untuk pemahaman jawaban siswa yang luas. Instrumen ini
telah digunakan oleh Katarina Priyanti (2014) dalam penelitiannya untuk
mengidentifikai miskonsepsi siswa pada konsep gaya.
Sedangkan tes pilihan ganda tertutup adalah tes pilihan ganda yang disertai
pilihan alasan. Tes ini disebut juga tes pilihan ganda dua tingkat (two tier
multiple choice) (Treagust, 1988. hlm. 160). Tingkat pertama merupakan soal
pilihan ganda dengan pilihan jawaban sedangkan tingkat kedua merupakan
pilihan ganda dengan pilihan alasan atas jawaban pada tingkat pertama. Alasan
siswa pada bentuk pilihan ganda beralasan tetutup telah disediakan sehingga
siswa hanya memilih jawaban dari opsi yang sudah tersedia (Chandrasegaran, et
al., 2007. hlm. 299). Jawaban benar jika siswa dengan tepat memilih opsi pada
tingkat pertama dan tingkat kedua. Penilaian dilakukan berdasarkan pilihan
jawaban dan alasan siswa pada kedua tingkat. Kelemahan instrumen ini menurut
Suwarto (2012. hlm. 57) yaitu siswa tidak leluasa mengungkapkan alasan
pemilihan jawaban. Kelebihan instrumen ini yakni mempermudah dalam proses
penilaian. Selain itu siswa memiliki peluang menebak jawaban lebih kecil
dibandingkan pilihan ganda satu tingkat. Pada pilihan ganda satu tingkat, misal
dengan 5 pilihan jawaban, siswa memiliki peluang menebak jawaban 20%
sedangkan pilihan ganda dua tingkat yang memiliki pilihan alasan pada tingkat
kedua, misal dengan 4 opsi pilihan alasan, siswa memiliki peluang sebesar 4%
untuk menebak jawaban. Namun, walaupun peluang siswa untuk menebak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
jawaban lebih kecil dibandingkan bentuk soal pilihan ganda satu tingkat, tetap
saja kemungkinan menebak jawaban selalu ada. Seperti yang diungkapkan
Sukardi didalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Pendidikan”
(2008. hlm. 126) bahwa kelemahan tes objektif yakni memberi peluang kepada
siswa untuk menerka jawaban.
Tahap-tahap pengembangan tes pilihan ganda beralasan pertama kali
dikemukakan oleh Treagust (1988. hlm. 161). Pengembangan bentuk tes ini
secara umum sama dengan pegembangan instrumen tes biasa, hanya saja
instrumen yang dihasilkan berbentuk pilihan ganda beralasan. Adapun tahapan
pengembangan instrumen ini terdiri dari tiga langkah utama. Secara rinci,
langkah-langkah dari setiap tahapan utama tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menggambarkan isi atau materi yang akan diteskan.
a. Mengidentifikasi masalah berupa materi yang akan diteskan misalnya
miskonsepsi mengenai penjumlahan vektor.
b. Melakukan studi literatur tentang materi yang akan diteskan dapat
berupa tinjauan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, tinjauan
materi hingga kurikulum dan tinjauan pembelajaran.
c. Memvalidasi konten atau materi yang ditentukan. Validasai dapat
dilakukan kepada guru senior atau dosen ahli materi tersebut.
d. Memperoleh informasi tentang keadaan awal siswa.
e. Membuat pertanyaan terbuka, dapat berbentuk pedoman wawancara
atau uraian (esai).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
f. Menyebutkan pertanyaan yang sudah dibuat kepada siswa dapat berupa
wawancara langsung atau tes esai. Tujuannya yakni untuk menggali
informasi tentang keadaan siswa.
g. Membuat soal pilihan ganda dua tingkat berdasarkan informasi keadaan
awal siswa.
h. Memvalidasai soal yang sudah dibuat kepada guru senior atau dosen
ahli
2. Mengembangkan tes diagnostik
a. Menyebarkan soal pilihan ganda beralasan dua tingkat kepada siswa
b. Menganalisis hasil respon siswa.
G. Materi Penjumlahan Vektor
1. Pengertian Vektor
Besaran dalam fisika dibedakan menjadi besaran vektor dan besaran
skalar. Besaran vektor adalah suatu besaran yang mempunyai nilai dan arah,
contoh: gaya, tekanan, kecepatan, percepatan, momentum dan sebagainya.
Besaran skalar adalah suatu besaran yang mempunyai nilai tetapi tidak
mempunyai arah, contoh: suhu, volume, massa, dan sebagainya. Pada besaran
skalar berlaku operasi-operasi aljabar, tetapi pada besaran vektor operasi-
operasi aljabar tidak berlaku. Penulisan besaran vektor secara internasional
disepakati dengan tanda panah di atas lambang atau dicetak tebal sedangkan
untuk besaran skalar dicetak biasa. Di samping hal ini, besaran vektor
digambarkan dengan anak panah. Panjang anak panah menyatakan nilai besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
vektor, sedangkan arah mata panah menyatakan arah vektor. Pada Gambar
2.1. ditunjukkan sebuah vektor gaya 𝐹 ⃗⃗ ⃗sepanjang OA = 5 cm. Setiap 1 cm
menyatakan gaya sebesar 4 N, maka besar gaya F = 5 cm × 4 N/cm = 20 N.
Titik O disebut pangkal vektor sedangkan titik A disebut ujung vektor.
Skala 4 N/cm
Gambar 2.1 Sebuah vektor gaya = 20 N
Sebuah vektor dinyatakan berubah jika besar atau arah vektor atau
keduanya berubah. Besar vektor ditulis dengan harga mutlak atau cetak biasa.
Contoh = 20 N maka besar vektor ditulis F atau |F| = 20 satuan.
2. Vektor Sejajar dan Berlawanan
Vektor sejajar adalah dua buah vektor atau lebih yang mempunyai arah
dan besar yang sama. Sementara itu, dua atau lebih vektor dikatakan
berlawanan apabila vektor-vektor tersebut mempunyai besar yang sama,
tetapi arahnya berlawanan.
Gambar 2.2 Beberapa contoh vektor
𝑎
�⃗� 𝑐 𝑑
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Berdasarkan Gambar 2.2, vektor-vektor yang sejajar adalah vektor 𝑐 dan
𝑑 . Sedangkan vektor yang berlawanan adalah vektor �⃗� dan 𝑐 atau vektor �⃗�
dan 𝑑 .
3. Penjumlahan Vektor
Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan. Hasil penjumlahan tersebut
disebut vektor resultan.
a) Penjumlahan Vektor dengan metode segitiga
Sebagai contoh suatu vektor 𝐴 ⃗⃗ ⃗ditambah dengan suatu vektor �⃗� maka
vektor resultannya �⃗� 𝑅. Langkah-langkah penjumlahan vektor segitiga
adalah sebagai berikut:
a. Gambar vektor 𝐴 ⃗⃗ ⃗sesuai dengan skala dan arahnya.
b. Gambar vektor �⃗� sesuai dengan skala dan arahnya dengan
menempelkan pangkal vektor �⃗� pada ujung vektor 𝐴 ⃗⃗ ⃗.
𝐴 ⃗⃗ ⃗
𝐵 ⃗⃗ ⃗
�⃗� 𝑠 = 𝐴 +�⃗�
𝐴 ⃗⃗ ⃗
𝐵 ⃗⃗ ⃗
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
atau
Gambar 2.3 Penjumlahan dua buah vektor 𝐴 ⃗⃗ ⃗ dan �⃗� dengan metode segitiga
b) Penjumlahan Vektor dengan metode Jajaran Genjang
Penjumlahan dua buah vektor 𝐴 dan �⃗� dengan metode jajaran genjang
yaitu dengan cara menyatukan pangkal kedua vektor 𝐴 dan �⃗� , kemudian
dari titik ujung vektor 𝐴 ditarik garis sejajar dengan vektor �⃗� . Vektor
resultan �⃗� 𝑅 diperoleh dengan menghubungkan titik pangkal ke titik
perpotongan kedua garis sejajar tersebut di atas.
Gambar 2.4 Penjumlahan dua buah vektor 𝐴 dan �⃗� dengan metode jajaran genjang
𝐴 ⃗⃗ ⃗
𝐵 ⃗⃗ ⃗ �⃗� 𝑠 = �⃗� +𝐴
𝐴 ⃗⃗ ⃗
𝐵 ⃗⃗ ⃗
�⃗� 𝑠 = 𝐴 +�⃗�
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c) Penjumlahan Vektor dengan metode poligon
Pada prinsipnya, menggambarkan penjumlahan vektor metode segitiga
sama dengan metode poligon. Metode segitiga biasanya digunakan untuk
menjumlahkan lebih dari dua vektor saja. Sedangkan metode poligon
digunakan untuk menjumlahkan lebih dua vektor.
Perhatikan gambar 2.5 dibawah ini. Sekarang kita akan mencoba
menggambarkan resultan penjumlahan dari 𝐴 + �⃗� + 𝐶 + �⃗⃗� dengan metode
poligon. Untuk itu, perhatikan langkah-langkah berikut:
a. Gambar vektor 𝐴
b. Gambar vektor 𝐶 dengan titik tangkap atau pangkalnya berada di ujung
vektor 𝐴 .
c. Gambar vektor �⃗� dengan titik tangkap atau pangkalnya berada di ujung
vektor 𝐶 .
d. Gambar vektor �⃗⃗� dengan titik tangkap atau pangkalnya berada di ujung
vektor �⃗� .
e. Gambar sebuah vektor yang dimulai dari titik tangkap atau pangkal
vektor 𝐴 dan berakhir diujung vektor �⃗⃗� . Vektor ini merupakan resultan
dari penjumlahan vektor 𝐴 + �⃗� + 𝐶 + �⃗⃗� .
Kelima langkah tersebut dapat dilihat dari gambar 2.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
𝐴 ⃗⃗ ⃗
𝐴 ⃗⃗ ⃗
𝐶 ⃗⃗ ⃗
𝐴 ⃗⃗ ⃗
𝐶 ⃗⃗ ⃗
𝐵 ⃗⃗ ⃗
𝐶 ⃗⃗ ⃗
𝐴 ⃗⃗ ⃗
𝐷 ⃗⃗ ⃗
𝐵 ⃗⃗ ⃗
(2)
(1)
(3)
(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 2.5 Langkah langkah dalam menggambarkan penjumlahan vektor dengan metode poligon
4. Penjumlahan Dua Buah Vektor yang membentuk Sudut
Untuk menggambarkan penjumlahan dua buah vektor yang membentuk
sudut, kita bisa menggunakan langkah-langkah penjumlahan vektor dengan
metode jajargenjang. Sedangkan untuk menentukan resultan dari dua vektor
yang arahnya sembarang dan membentuk sudut, kita dapat menggunakan
rumus kosinus. Perhatikan gambar 2.6
Gambar 2.6 Resultan dua vektor yang membentuk sudut 𝛼
Pada segitiga OAE berlaku persamaan :
(OE)2 = (OA)2 + (AE)2 – 2 (OA) (AE) cos (180 – 𝛼)
𝐴 ⃗⃗ ⃗
𝐶 ⃗⃗ ⃗
𝐷 ⃗⃗ ⃗
𝐵 ⃗⃗ ⃗
𝑅 ⃗⃗ ⃗
E E
A
B
𝜶
�⃗⃗�
𝜶 𝟏𝟖𝟎 − 𝜶
O
(5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
(OE)2 = (OA)2 + (AE)2 – 2 (OA) (AE) (– cos 𝛼)
(OE)2 = (OA)2 + (AE)2 + 2 (OA) (AE) (cos 𝛼)
Dengan OE = R, OA = a dan OB = b, persamaan tersebut dapat dituliskan :
R2 = a2 + b2 + 2 a b cos 𝛼
R = √𝑎2 + 𝑏2 + 2 𝑎 𝑏 𝑐𝑜𝑠 𝛼
Keterangan :
a = besar vektor 𝑎 atau 𝑂𝐴⃗⃗⃗⃗ ⃗
b = besar vektor �⃗� atau 𝑂𝐵⃗⃗ ⃗⃗ ⃗
R = besar vektor 𝑎 + �⃗�
𝛼 = sudut yang dibentuk antara vektor 𝑎 dan �⃗� dengan 00≤ 𝛼≤18
H. Penelitian Yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain:
1. Hasil penelitian Widjaja dan Stacey (2006), yang berjudul “Miskonsepsi
Tentang Bilangan Desimal dari Calon Guru”. Hasil penelitian ini adalah
mengungkap terbatasnya pemahaman tentang aturan-aturan yang digunakan
untuk membandingkan pasangan bilangan desimal pada calon guru.
Persamaan penelitian diatas dengan skripsi penulis yaitu ingin mengetahui
miskonsepsi. Perbedaan penelitian diatas instrumen yang digunakan tes
pilihan ganda beralasan. Penelitian Widjaja dan Stacey menggunakan
instrumen tes dan wawancara.
2. Hasil penelitian Katarina Priyanti (2014), yang berjudul “Pemahaman dan
Miskonsepsi Konsep Gaya Yang Terjadi Pada Siswa Beberapa SMP di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Yogyakarta”. Hasil penelitian ini adalah ingin mengetahui tingkat
pemahaman dan miskonsepsi pada siswa beberapa SMP di Yogyakarta.
Persamaan penelitian diatas dengan skripsi penulis yaitu tingkat pemahaman
dan miskonsepsi pada siswa. Perbedaan penelitian diatas adalah subyek yang
digunakan adalah siswa-siswa SMP dengan materi penelitian gaya,
sedangkan peneliti subyek yang digunakan siswa-siswa SMA dengan materi
penelitian penjumlahan vektor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan data penelitian
ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantatif adalah data yang
diperoleh dari hasil peroleh pemberian tes bentuk pilihan ganda beralasan atau
multiple reason choice. Data kualitatif yaitu data yang diambil dari persentase
pemahaman konsep pada siswa di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1
Mlati.
B. Partisipan Penelitian
Partisipan penelitian dipilih adalah siswa kelas X MIA. Dalam penelitian ini
dipilih siswa kelas X MIA karena mereka telah diajarkan oleh guru mata
pelajaran fisika mengenai materi vektor terutama penjumlahan vektor di SMA
Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati.
C. Waktu dan Tempat
Berikut waktu tempat pelaksanaan penelitian :
Tabel 3.1 Jadwal Waktu dan Tempat Pelaksanaan
No Tanggal Waktu Tempat
1. 13 Oktober 2016 11.00-12.30 WIB Kelas X MIA 2 SMA N1
Seyegan
2. 17 Oktober 2016 08.15-09.45 WIB Kelas X MIA 1 SMA N1
Mlati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdapat satu variabel yaitu kemampuan siswa dalam
memahami penjumlahan vektor kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan dan kelas
X MIA SMA Negeri 1 Mlati.
E. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan satu macam
instrumen yaitu bentuk tes pilihan ganda beralasan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah instrumen bentuk tes pilihan ganda
beralasan. Ini merupakan tes pilihan ganda dengan disertai alasan atau cara
pengerjaan maka diharapkan siswa-siswi dapat mengungkapkan alasan dalam
mengerjakan soal tersebut. Sebagian besar soal-soal ini diambil dari buku-buku
paket Fisika kelas X SMA. Adapun jumlah soal yang digunakan ada 20 soal
dengan 5 pilihan jawaban dengan 1 diantaranya adalah jawaban benar. Berikut
kisi-kisi soal tes yang digunakan:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes
Materi
Pokok
Kompentensi Dasar Indikator Nomor Soal
Besaran
dan satuan
Memahami
penjumlahan vektor
Mampu mendefinisikan
vektor
1
Mampu menyebutkan
contoh besaran vektor
2
Mampu menggambarkan
vektor dengan benar
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Materi
Pokok
Kompentensi Dasar Indikator Nomor Soal
Besaran
dan satuan
Memahami
penjumlahan vektor
Mampu menjumlahkan
dua vektor yang segaris
kerja
4, 5, 6, 7, 8,
Mampu menjumlahkan
vektor dengan metode
segitiga
9, 10, 11, 12
Mampu menjumlahkan
dua vektor atau lebih
dengan metode jajar
genjang dan metode
poligon
13, 14, 15,
16, 17, 18,
19, 20
Tabel 3.3 Penyebaran soal ke dalam Konsep
Konsep Nomor Soal
Pengertian Vektor 1
Contoh dari besaran Vektor 2
Penggambaran Vektor 3
Resultan Segaris kerja 4, 5, 6, 7, 8
Penjumlahan Vektor dengan metode segitiga 9, 10, 11, 12
Penjumlahan Vektor dengan metode jajaran genjang 13, 14, 15, 16, 17
Penjumlahan Vektor dengan metode poligon 18, 19, 20
I. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh melalui tes pilihan ganda beralasan atau multiple reason
choice kemudian dilakukan analisis data seperti berikut:
1. Siswa diberikan tes soal pilihan ganda beralasan.
Menentukan skor pada jawaban berdasarkan kategori pemahaman konsep
Skor jawaban option :
- Option benar = 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
- Option salah = 0
Skor jawaban alasan :
- Alasan benar = 1
- Alasan salah = 0
2. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada setiap konsep, maka untuk
setiap jawaban siswa diberikan perlakuan seperti langkah nomor 1. Untuk
selanjutnya dikelompokkan berdasarkan masing-masing konsep dan
dihitung setiap siswa dan dibuat persentase, serta dihitung rata-rata skor
seluruh siswa pada setiap konsep. Berikut tabel yang digunakan untuk
menghitung skor siswa dalam memahami konsep penjumlahan vektor.
Tabel 3.4 Tabel untuk rekap pemahaman siswa
KODE
SISWA
Konsep dst Skor Skor (%)
No Soal No Soal No Soal No Soal No Soal No Soal
J A J A J A J A J A J A
Keterangan :
J : Jawaban Siswa
A : Alasan Siswa
Skor % : Jumlah total skor siswa dalam persen (%)
Cara menghitung skor % : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100 %
Skor rata-rata : rata-rata skor siswa terhadap setiap konsep
Cara menghitung skorrata-rata : ∑𝑠𝑘𝑜𝑟 %
∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas X MIPA SMA Negeri 1
Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati terhadap konsep penjumlahan vektor dapat
dilihat dari jumlah rata-rata siswa menjawab pilihan jawaban benar pada tiap
konsep. Berikut tabel yang digunakan untuk melihat tingkat pemahaman
siswa terhadap konsep penjumlahan vektor.
Tabel 3.5 Pemahaman Konsep penjumlahan vektor
Konsep 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑘̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅ (%)
Pengertian Vektor
Contoh dari besaran Vektor
Penggambaran Vektor
Resultan Vektor segaris kerja
Penjumlahan Vektor metode segitiga
Penjumlahan Vektor metode jajar genjang
Penjumlahan Vektor metode poligon
Keterangan :
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑘̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅ (%) : Persentase rata-rata siswa menjawab pilihan jawaban
benar pada tiap konsep
4. Berdasarkan hasil persentase dari skor rata-rata jumlah nilai yang benar
tersebut, maka dapat dimasukan berdasarkan klasifikasi tingkat pemahaman
siswa yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Untuk
melihat kualifikasi menggunakan PAP (Panduan Acuan Patokan) tipe II,
dengan melihat tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tabel 3.6 Klasifikasi Pemahaman Konsep berdasarkan pilihan jawaban benar
Jumlah skor jawaban benar (%) Klasifikasi Pemahaman
≥ 80 Sangat Baik
65,00 – 79,99 Baik
51,00 – 64,99 Cukup
21,00 – 50,99 Kurang
≤ 20,99 Sangat Kurang
5. Menghitung Independent sample t-test
Indenpendent sample t-test adalah uji ini digunakan untuk menentukan dua
sampel yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda. Jadi tujuan
metode statistik ini adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak
berhubungan sama sekali. Peneliti ingin menganalisis data adanya perbedaan
pemahaman siswa kelas X MIA dari dua sekolah berbeda dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 20 atau menghitung secara manual
indenpendent sample t-test. Dalam perhitungan manual indenpendent sample
t-test menggunakan rumus manual yaitu
thitung = (�̅�1−�̅�2)−(𝜇1−𝜇2)
√𝜎12
𝑛1+
𝜎22
𝑛2
Keterangan :
(�̅�1 − �̅�2) : nilai rata-rata kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati
(𝜇1 − 𝜇2) : nilai rata-rata kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
𝜎1 : standar deviasi kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati
𝜎2 : standar deviasi kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan
𝑛1 : banyaknya sampel di kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati
𝑛2 : banyaknya sampel di kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan
6. Membuat kategori pemahaman jawaban siswa
Berdasarkan tes pilihan ganda beralasan tersebut juga dapat diketahui
tingkat pemahaman siswa pada tiap butir soal serta dapat didiagnosis kesulitan
yang dialami karena mengalami miskonsepsi atau belum paham, hal tersebut
dapat diketahui berdasarkan kemungkinan pola jawaban siswa, dari pola
jawaban siswa tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa tingkat pemahaman
seperti disajikan pada tabel 3.7 berikut:
Tabel 3.7 Kemungkinan pola jawaban siswa dan kategorinya (Salirawati, 2010)
No Pola Jawaban Siswa Kategori Tingkat
Pemahaman
1. Memilih jawaban benar dan memberi
alasan benar
Memahami
2. Memilih jawaban benar dan memberi
alasan salah
Miskonsepsi (Mi-1)
3. Memberi jawaban salah dan memberi
alasan benar
Miskonsepsi (Mi-2)
4. Memberi jawaban salah dan memberi
alasan salah
Tidak memahami (TM-1)
5. Memberi jawaban salah dan tidak memberi
alasan
Tidak memahami (TM-2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
No Pola Jawaban Siswa Kategori Tingkat
Pemahaman
6. Memberi jawaban benar dan tidak memberi
alasan
Memahami sebagian
tanpa mengalami
miskonsepsi (Mi-3)
7. Tanpa menjawab dan tidak memberikan
alasan
Tidak memahami (TM-3)
Setiap kriteria pemahaman tersebut kemudian dihitung dalam bentuk
persentasenya dengan cara sebagai berikut:
KTP = 𝑋
𝑁 × 100%
Keterangan :
KTP : % kriteria nilai persen
X : Jumlah siswa dengan kriteria pemahaman yang dicari setiap soal
N : Jumlah seluruh siswa
7. Untuk mengetahui kaitan antara pemahaman dan miskonsepsi siswa mengenai
konsep penjumlahan vektor seperti disajikan pada tabel 3.8 berikut:
Tabel 3.8 Kaitan antara Pemahaman dan Miskonsepsi siswa mengenai
Penjumlahan Vektor
No Konsep B (%) M (%) (Mi-1)
(%)
(Mi-2)
(%)
(Mi-2)
(%)
1 Pengertian Vektor
2 Contoh dari besaran Vektor
3 Penggambaran Vektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
No Konsep B (%) M (%) (Mi-3)
(%)
(Mi-1)
(%)
(Mi-2)
(%)
4 Resultan Vektor segaris kerja
5 Penjumlahan Vektor metode
segitiga
6 Penjumlahan Vektor metode
jajar genjang
7 Penjumlahan Vektor metode
poligon
Keterangan :
B : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar
M : Persentase siswa menjawab pilihan jawab benar dan alasan benar
(Memahami)
Mi-1 : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar dan alasan salah
(Miskonsepsi)
Mi-2 : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban salah dan alasan benar
(Miskonsepsi)
Mi-3 : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar dan tidak
memberikan alasan (Memahami sebagian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Mlati dan SMA N 1 Seyegan
yang berada di wilayah Kabupaten Sleman pada pertengahan bulan Oktober
2016. Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
pemahaman siswa mengenai penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Mlati dan
SMA Negeri 1 Seyegan. Kegiatan penelitian ini diawali dengan menyusun
instrumen yang akan digunakan berupa soal pilihan ganda beralasan yang
sebagian besar diambil dari beberapa soal latihan pada beberapa buku paket
Fisika kelas X.
Pada tabel 4.1 dan 4.2 dituliskan jadwal sebelum dan pelaksanaan
dilaksanakan penelitian oleh peneliti:
Tabel 4.1 Jadwal Persiapan Sebelum Penelitian
No Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1. Kamis, 06 Oktober 2016 Ijin secara formal ke BAPPEDA
Sleman dan memberikan tembusan-
tembusan ke Dinas Pendidikan, dll
2.
Senin, 10 Oktober 2016 Ijin secara formal ke kepala SMA N
1 Seyegan dengan membawa surat
ijin dari BAPPEDA Sleman
Ijin secara formal ke kepala SMA N
1 Mlati dengan membawa surat ijin
dari BAPPEDA Sleman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
No Waktu Pelaksanaan Kegiatan
3. Selasa, 11 Oktober 2016 Mendapatkan konfirmasi dari
kepala SMA N 1 Seyegan
diperbolehkan untuk melakukan
penelitian skripsi, kemudian oleh
TU mendapatkan surat ijin untuk di
berikan ke WAKA Kurikulum dan
oleh WAKA Kurikulum
diperbolehkan untuk menghadap
guru yang bersangkutan dalam hal
ini guru Fisika kelas X MIA yang
bernama ibu Tanty Wiyanti, SPd.
Kami berdua membahas mengenai
instrumen yang digunakan dalam
peneliti melakukan penelitian.
4. Rabu, 12 Oktober 2016 Mendapatkan konfirmasi dari
kepala SMA N 1 Mlati
diperbolehkan untuk melakukan
penelitian skripsi, kemudian oleh
TU mendapatkan surat ijin untuk di
berikan ke WAKA Kurikulum dan
oleh WAKA Kurikulum
diperbolehkan untuk menghadap
guru yang bersangkutan dalam hal
ini guru Fisika kelas X MIPA
bernama bu Kuswantini. Kami
berdua membahas mengenai
instrumen yang digunakan dalam
peneliti melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Tanggal Waktu Tempat
1. 13 Oktober 2016 11.00-12.30 WIB Kelas X MIA 2
SMA N1 Seyegan
2. 17 Oktober 2016 08.15-09.45 WIB Kelas X MIA 1
SMA N1 Mlati
Tes ini diikuti oleh dua Sekolah Menengah Atas dengan dua kelas X MIPA
yang berbeda. Untuk waktu pengerjaan tersebut selama 90 menit. Dengan
rincian soal berjumlah 20 soal terbagi dalam 7 konsep.
B. Data
Untuk tingkat mengetahui pemahaman siswa kelas X MIA pada materi
penjumlahan vektor di Sekolah Menengah Atas (SMA) N1 Seyegan dan SMA
N 1 Mlati kelas X MIA diukur dengan menggunakan instrumen berupa tes
pilihan ganda beralasan. Terdapat 2 kelas dari 2 Sekolah Menengah Atas yang
menjadi sampel. Rincian jumlah siswa kelas X MIPA yang menjadi sampel pada
masing-masing sekolah dapat dilihat dalam tabel 4.3 :
Tabel 4.3 Jumlah Siswa Tiap Sekolah
No Nama Sekolah Jumlah Siswa
1 SMA Negeri 1 Seyegan 31 orang
2 SMA Negeri 1 Mlati 31 orang
Jumlah Siswa Keseluruhan 62 orang
Untuk rekap pemahaman siswa kelas X MIA di SMA Negeri 1 Mlati dan
SMA Negeri 1 Seyegan ada pada lampiran B2, B3, B4, dan B5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
C. Deskripsi dan Analisis Data
Pada bagian ini dideskripsikan keadaan siswa menjawab pada aspek yang
diteliti yaitu pemahaman siswa kelas X MIA mengenai penjumlahan vektor di
SMA Negeri 1 Mlati dan SMA Negeri 1 Seyegan.
1. Analisis hasil penelitian soal pilihan ganda berdasarkan pilihan jawaban
siswa kelas X MIA pada materi penjumlahan vektor di SMA Negeri 1
Mlati dan SMA Negeri 1 Seyegan
Rekap skor siswa menjawab pilihan jawaban benar terdapat pada tabel 4.4
berikut:
Tabel 4.4 Rekap skor siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan
berdasarkan pilihan jawaban benar siswa
Kode Siswa Skor (%)
SMA_01 30
SMA_02 45
SMA_03 45
SMA_04 30
SMA_05 20
SMA_06 35
SMA_07 45
SMA_08 25
SMA_09 40
SMA_10 50
SMA_11 45
SMA_12 60
SMA_13 30
SMA_14 45
SMA_15 15
SMA_16 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Kode Siswa Skor (%)
SMA_17 35
SMA_18 45
SMA_19 35
SMA_20 35
SMA_21 60
SMA_22 55
SMA_23 40
SMA_24 35
SMA_25 40
SMA_26 35
SMA_27 45
SMA_28 55
SMA_29 65
SMA_30 50
SMA_31 35
Rata-Rata 40,48
Dari tabel 4.4 didapatkan skor maksimum 65, skor minimum sebesar 15,
dan skor rata-rata sebesar 40,48. Dan tabel 4.5 adalah distribusi siswa (%)
terhadap tingkat pemahaman siswa kelas X MIA menjawab pilihan jawaban
benar mengenai penjumlahan vektor di SMA Negeri 1 Seyegan.
Tabel 4.5 Distribusi Siswa (%) terhadap Tingkat Pemahaman siswa kelas
X MIA menjawab pilihan jawaban benar mengenai penjumlahan vektor
di SMA Negeri 1 Seyegan
Rata-rata Skor (%) Jumlah
Siswa
Jumlah Siswa
(%)
Tingkat
Pemahaman
≥ 80 0 0 Sangat Baik
65,00 – 79,99 1 3,22 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Rata-rata Skor (%) Jumlah
Siswa
Jumlah Siswa
(%)
Tingkat
Pemahaman
51,00 – 64,99 4 12,90 Cukup
21,00 – 50,99 24 77,41 Kurang
≤ 20,99 2 6,45 Sangat Kurang
Dari tabel 4.5 diatas, didapatkan hasil distribusi persentase siswa dalam
memahami mengenai penjumlahan vektor kelas X MIA 2 di SMA Negeri 1
Seyegan, terdapat empat tingkat pemahaman yaitu (a) sebesar 3,22% masuk
tingkat pemahaman baik, (b) sebesar 12,90% masuk tingkat pemahaman
cukup, (c) sebesar 77,41% masuk tingkat pemahaman kurang, dan (d) sebesar
6,45% masuk tingkat pemahaman sangat kurang.
Rekap skor siswa menjawab pilihan jawaban benar terdapat pada tabel 4.6
berikut:
Tabel 4.6 Rekap skor siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati berdasarkan
pilihan jawaban benar siswa
Kode Siswa Skor (%)
SMA_32 60
SMA_33 75
SMA_34 85
SMA_35 80
SMA_36 80
SMA_37 40
SMA_38 75
SMA_39 50
SMA_40 50
SMA_41 65
SMA_42 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Kode Siswa Skor (%)
SMA_43 75
SMA_44 60
SMA_45 75
SMA_46 65
SMA_47 80
SMA_48 70
SMA_49 80
SMA_50 75
SMA_51 90
SMA_52 85
SMA_53 55
SMA_54 40
SMA_55 35
SMA_56 40
SMA_57 35
SMA_58 45
SMA_59 55
SMA_60 65
SMA_61 50
SMA_62 35
Rata-Rata 62,58
Dari tabel 4.6 didapatkan skor maksimum 90, skor minimum sebesar 35,
dan skor rata-rata sebesar 62,58. Dan tabel 4.7 adalah distribusi Siswa (%)
terhadap tingkat pemahaman siswa kelas X MIA mengenai penjumlahan
vektor pada pilihan jawaban di SMA Negeri 1 Mlati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 4.7 Distribusi Siswa (%) terhadap Tingkat Pemahaman siswa kelas
X MIA menjawab pilihan jawaban benar mengenai penjumlahan vektor
di SMA Negeri 1 Mlati
Rata-rata Skor (%) Jumlah Siswa Jumlah
Siswa (%)
Tingkat
Pemahaman
≥ 80 7 22,58 Sangat Baik
65,00 – 79,99 9 29,03 Baik
51,00 – 64,99 6 19,35 Cukup
21,00 – 50,99 9 29,03 Kurang
≤ 20,99 0 0 Sangat Kurang
Dari tabel 4.7 diatas, didapatkan hasil distribusi persentase siswa dalam
memahami mengenai penjumlahan vektor kelas X MIA 1 di SMA Negeri 1
Mlati terdapat 4 tingkat pemahaman yaitu (a) sebesar 22,58% masuk tingkat
pemahaman sangat baik, (b) sebesar 29,03% masuk tingkat pemahaman baik,
(c) sebesar 19,35% masuk tingkat pemahaman cukup dan (d) sebesar 29,03%
masuk tingkat pemahaman kurang.
Berdasarkan rekap skor siswa menjawab pilihan jawaban benar pada tabel
4.4 halaman 32. Rekap jumlah siswa yang menjawab pilihan jawaban benar
pada konsep pengertian vektor, contoh dari besaran vektor, penggambaran
vektor, resultan segaris kerja, penjumlahan vektor dengan metode segitiga,
penjumlahan vektor jajar genjang, dan penjumlahan vektor dengan metode
poligon maka disini dibuat tabel pemahaman siswa mengenai penjumlahan
vektor.
Tabel 4.8 Pemahaman Siswa Mengenai Penjumlahan Vektor kelas X MIA
di SMA Negeri 1 Seyegan
No Konsep 𝑺𝒌𝒐𝒓𝒌̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅ (%)
1 Pengertian Vektor 83,87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
No Konsep 𝑺𝒌𝒐𝒓𝒌̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅ (%)
2 Contoh dari besaran vektor 35,48
3 Penggambaran Vektor 67,74
4 Resultan Vektor segaris kerja 81,29
5 Penjumlahan Vektor metode segitiga 34,67
6 Penjumlahan Vektor metode jajaran genjang 7,74
7 Penjumlahan Vektor metode poligon 13,98
Keterangan :
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑘̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅ (%) : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar pada
tiap konsep
Berdasarkan tabel 4.8 skor siswa yang memahami konsep penjumlahan
vektor dapat dilihat skor setiap konsep dengan menggunakan klasifikasi
pemahaman pada tabel 3.6. Pada konsep pengertian vektor rata-rata skor yang
didapatkan oleh siswa adalah 83,87%, maka dapat dikatakan bahwa siswa
kelas X MIA di SMA Negeri 1 Seyegan memiliki pemahaman yang sangat
baik mengenai pengertian vektor. Pada konsep contoh dari besaran vektor
rata-rata skor yang didapatkan oleh siswa adalah 35,48% maka dapat
dikatakan bahwa siswa kelas X MIA di SMA Negeri 1 Seyegan memiliki
pemahaman yang kurang mengenai contoh dari besaran vektor. Pada konsep
penggambaran vektor rata-rata skor yang didapatkan oleh siswa adalah
67,74% maka dapat dikatakan bahwa siswa kelas X MIA di SMA Negeri 1
Seyegan memiliki pemahaman yang cukup mengenai penggambaran vektor.
Pada konsep resultan segaris kerja rata-rata skor yang didapatkan oleh siswa
adalah 81,29% maka dapat dikatakan bahwa siswa kelas X MIA di SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Negeri 1 Seyegan memiliki pemahaman sangat baik mengenai resultan
segaris kerja. Pada konsep penjumlahan vektor dengan metode segitiga rata-
rata skor yang didapatkan oleh siswa adalah 34,67% maka dapat dikatakan
bahwa siswa kelas X MIA di SMA Negeri 1 Seyegan memiliki pemahaman
yang kurang mengenai penjumlahan vektor dengan metode segitiga. Pada
konsep penjumlahan vektor metode jajaran genjang rata-rata skor yang
didapatkan oleh siswa adalah 7,74% maka dapat dikatakan bahwa siswa kelas
X MIA di SMA Negeri 1 Seyegan memiliki pemahaman yang sangat kurang
mengenai penjumlahan vektor metode jajaran genjang. Pada konsep
penjumlahan vektor metode poligon rata-rata skor yang didapatkan oleh
siswa adalah 13,98% maka dapat dikatakan bahwa siswa kelas X MIA di
SMA Negeri 1 Seyegan memiliki pemahaman yang sangat kurang
penjumlahan vektor metode poligon. .
Berdasarkan rekap skor siswa menjawab pilihan jawaban benar pada tabel
4.6 halaman 34. Rekap jumlah yang menjawab pilihan jawaban benar pada
konsep pengertian vektor, contoh dari besaran vektor, penggambaran vektor,
resultan segaris kerja, penjumlahan vektor dengan metode segitiga,
penjumlahan vektor jajar genjang, dan penjumlahan vektor dengan metode
poligon maka disini dibuat tabel pemahaman siswa mengenai penjumlahan
vektor.
Tabel 4.9 Pemahaman Siswa Mengenai Penjumlahan Vektor kelas X MIA
di SMA Negeri 1 Mlati
No Konsep 𝑺𝒌𝒐𝒓𝒌̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅ (%)
1 Pengertian Vektor 96,77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
No Konsep 𝑺𝒌𝒐𝒓𝒌̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅ (%)
2 Contoh dari besaran vektor 29,03
3 Penggambaran Vektor 74,19
4 Resultan Vektor segaris kerja 97,42
5 Penjumlahan Vektor metode segitiga 70,99
6 Penjumlahan Vektor metode jajaran genjang 55,58
7 Penjumlahan Vektor dengan metode poligon 46,23
Keterangan :
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑘̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅ (%) : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar pada
tiap konsep
Berdasarkan tabel 4.9 skor siswa yang memahami konsep penjumlahan
vektor dapat dilihat skor setiap konsep dengan menggunakan klasifikasi
pemahaman pada tabel 3.6, maka dapat dituliskan pemahaman siswa untuk
setiap konsep. Pada konsep pengertian vektor rata-rata skor yang didapatkan
oleh siswa adalah 96,77%, maka dapat dikatakan bahwa siswa kelas X MIA
di SMA Negeri 1 Mlati memiliki pemahaman yang sangat baik. Pada konsep
contoh dari besaran vektor rata-rata skor yang didapatkan oleh siswa adalah
29,03% maka dapat dikatakan bahwa siswa kelas X MIA di SMA Negeri 1
Mlati memiliki pemahaman yang kurang. Pada konsep penggambaran vektor
rata-rata skor yang didapatkan oleh siswa adalah 74,19% maka dapat
dikatakan bahwa siswa kelas X MIA di SMA Negeri 1 Mlati memiliki
pemahaman yang baik. Pada konsep resultan segaris kerja rata-rata skor yang
didapatkan oleh siswa adalah 97,42% maka dapat dikatakan bahwa siswa
kelas X MIA di SMA Negeri 1 Mlati memiliki pemahaman yang sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Pada konsep penjumlahan vektor dengan metode segitiga rata-rata skor yang
dikatakan oleh siswa adalah 70,99% maka dapat dikatakan bahwa siswa kelas
X MIA di SMA Negeri 1 Mlati memiliki pemahaman yang baik. Pada konsep
penjumlahan vektor metode jajaran genjang rata-rata skor yang didapatkan
oleh siswa adalah 55,82% maka dapat dikatakan bahwa siswa kelas X MIA
di SMA Negeri 1 Mlati memiliki pemahaman yang cukup. Pada konsep
penjumlahan vektor metode poligon rata-rata skor yang didapatkan oleh
siswa adalah 46,23% maka dapat dikatakan bahwa siswa kelas X MIA di
SMA Negeri 1 Mlati memiliki pemahaman yang sangat kurang.
2. Analisis Perbedaan rata-rata skor pemahaman siswa kelas X MIA SMA
Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati berdasarkan siswa menjawab
dengan pilihan jawaban benar
Untuk melihat perbedaan rata-rata pemahaman keseluruhan siswa X MIA
SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati, maka dilakukan analisis
dengan menggunkan SPSS (Statistical Package for Social Sience) dengan
menggunakan Uji Test-T untuk yang Indenpenden, yaitu untuk menguji
perbedaan rata-rata dua kelompok yang dites dengan instrumen yang sama.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS agar
meminimalisir terjadinya kesalahan dalam menghitung.
Tabel 4.10 Mean, Standar Deviasi, dan t-independent
Group Statistics
Siswa N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai SMA Negeri 1 Mlati 31 62.5806 16.92488 3.03980
SMA Negeri 1 Seyegan 31 40.4839 11.64437 2.09139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai Equal
variances
assumed
7.787 .007 5.989 60 .000 22.09677 3.68975 14.71761 29.49683
Equal
variances
not
assumed
5.989 53.202 .000 22.09677 3.68975 14.69672 29.49683
Dari tabel 4.10 pada halaman 40, didapatkan bahwa t = 5,989; α = 0.05;
dan probalilitas = 0,000 untuk dua ekor. Maka didapatkan bahwa tes yang
dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Mlati dan SMA Negeri 1 Seyegan secara
signifikan. Oleh karena mean untuk tes di SMA Negeri 1 Mlati (= 62,58) lebih
besar dari mean untuk tes di SMA Negeri 1 Seyegan (= 40,48), maka ini
menunjukkan bahwa hasil tes di SMA Negeri 1 Mlati lebih baik dari tes di
SMA Negeri 1 Seyegan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3. Analisis adanya miskonsepsi pada jawaban siswa mengenai
Penjumlahan Vektor kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA
Negeri 1 Mlati
Berdasarkan tes pilihan ganda beralasan tersebut juga dapat diketahui
tingkat pemahaman siswa pada tiap butir soal serta dapat didiagnosis
kesulitan yang dialami karena mengalami miskonsepsi atau belum paham,
Dari tabel tersebut dapat diketahui berdasarkan kategori tingkat pemahaman
dan disajikan pada tabel B10 halaman 145, tabel B11 halaman 148, tabel B12
halaman 150, dan tabel B13 halaman 153 pola jawaban siswa, dari pola
jawaban siswa tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa tingkat
pemahaman seperti disajikan pada tabel 4.11, ini berdasarkan lampiran B10 ,
B11, B12, dan B13.
Setiap kriteria pemahaman tersebut kemudian dihitung dalam bentuk
persentasenya dengan cara sebagai berikut:
KTP = 𝑋
𝑁 × 100%
Keterangan :
KTP : % kriteria nilai persen
X : Jumlah siswa dengan kriteria pemahaman yang dicari setiap soal
N : Jumlah seluruh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 4.11a Persentase siswa berdasarkan kategori Tingkat Pemahaman Siswa di kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan
Konsep Nomor
Soal
Persentase siswa berdasarkan kategori Tingkat Pemahaman Siswa (%) Total
(M) (Mi-1) (Mi-2) (TM-1) (TM-2) (Mi-3) (TM-3)
Pengertian Vektor 1 29,03 12,90 0 0 16,13 41,94 0 100
Contoh dari besaran vektor 2 3,22 3,22 0 6,45 38,71 29,03 19,35 100
Penggambaran Vektor 3 22,58 6,45 0 6,45 19,35 41,94 3,22 100
Resultan Segaris Kerja
4 48,39 16,13 0 0 0 29,03 6,45 100
5 58,06 12,90 0 0 0 29,03 0 100
6 48,38 6,45 0 0 3,22 32,27 9,67 100
7 48,38 3,22 0 0 22,58 19,35 6,45 100
8 48,38 3,22 0 3,22 6,45 35,48 3,22 100
Penjumlahan Vektor dengan metode segitiga
9 3,22 19,35 3,22 6,45 35,48 16,13 16,13 100
10 0 22,58 0 0 0 51,61 25,81 100
11 6,45 3,22 0 3,22 9,68 16,13 61,31 100
12 9,67 6,45 3,22 9,67 41,93 6,45 22,61 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Konsep Nomor
Soal
Persentase siswa berdasarkan kategori Tingkat Pemahaman Siswa (%) Total
(M) (Mi-1) (Mi-2) (TM-1) (TM-2) (Mi-3) (TM-3)
Penjumlahan Vektor metode jajar genjang
13 9,67 6,45 3,22 0 41,93 9,67 29,03 100
14 3,22 0 0 0 12,91 12,91 70,96 100
15 0 0 0 3,22 19,35 3,22 74,19 100
16 3,22 0 0 9,67 19,35 3,22 64,52 100
17 3,22 0 0 3,22 12,91 6,45 74,19 100
Penjumlahan Vektor metode poligon 18 0 6,45 0 0 16,13 25,81 51,61 100
19 0 0 0 0 19,35 9,67 70,97 100
20 0 3,22 0 0 32,27 9,67 54,84 100
\
Keterangan :
M : Memahami
(Mi-1) : Miskonsepsi (Mi-1)
(Mi-2) : Miskonsepsi (Mi-2)
(TM-1) : Tidak memahami (TM-1)
(TM-2) : Tidak memahami (TM-2)
(Mi-3) : Memahami sebagian tanpa miskonsepsi ((Mi-3)
(TM-3) : Tidak memahami (TM-3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berdasarkan tabel 4.11a Kemungkinan pola jawaban dan kategorinya di
kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan pada halaman 44, persentase siswa pada
kategori tingkat pemahaman memahami sebagian tanpa miskonsepsi (Mi-3)
berarti siswa-siswa tersebut memilih pilihan jawaban benar tanpa
memberikan alasan pada soal nomor 1 sebesar 41,94%, untuk persentase
siswa yang kategori tingkat pemahaman memahami (M) berasrti siswa-siswa
tersebut memilih pilihan jawaban benar dengan memberikan alasan benar
alasan pada soal nomor 1 sebesar 29,03%, untuk persentase siswa kategori
tingkat pemahaman miskonsepsi tingkat I (Mi-1) yang berarti siswa-siswa
tersebut memilih jawaban benar tetapi dengan alasan salah pada soal nomor
1 dengan persentase sebesar 12,90%, sedangkan siswa yang memilih jawaban
salah dan tidak memberikan alasan sebesar 16,13% dengan berarti siswa
dikategorikan tingkat pemahaman tidak memahami (TM-2).
Kategori tingkat pemahaman terbesar pada soal nomor 2 berdasarkan
tabel 4.11a pada halaman 44 adalah tidak memahami (TM-2) dengan
persentase siswa memilih pilihan jawaban salah dan tidak memberikan alasan
sebesar 38,71%, untuk kategori tingkat pemahaman memahami (M) dengan
siswa memilih pilihan jawaban benar dengan memberikan alasan benar
sebesar 3,22%, untuk kategori tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1)
dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dengan alasan salah
sebesar 3,22%, untuk kategori tingkat pemahaman tidak memahami (TM-1)
dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban salah dan memberikan
alasan salah sebesar 6,45%, untuk kategori tingkat pemahaman memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
sebagian tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) sebesar 29,03%,
sedangkan pada siswa-siswa dengan kategori tingkat pemahaman tidak
memahami (TM-3), dengan persentase siswa yang tanpa memilih pilihan
jawaban tanpa memberikan alasan sebesar 19,35%.
Pada soal nomor 3 berdasarkan tabel 4.11a pada halaman 44, persentase
siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan
sebesar 41,91% dengan kategori tingkat pemahaman tidak memahami tetapi
tidak mengalami miskonsepsi (M-3), sedangkan persentase siswa memilih
pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar 22,58% dengan kategori
tingkat pemahaman memahami (M), untuk siswa yang dikategorikan
miskonsepsi (Mi-1) diperoleh persentase siswa 3,22% yang berarti bahwa
siswa tersebut memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan salah,
untuk siswa yang dikategorikan tidak memahami(TM-1) yang berarti siswa
tersebut memilih pilihan jawaban salah dan memberikan alasan salah
diperoleh persentase sebesar 6,45% , untuk persentase siswa memilih pilihan
jawaban salah dan tidak memberikan alasan sebesar 19,35% dapat
dikategorikan tidak memahami (TM-2), dan untuk siswa tidak memilih
pilihan jawaban dan tidak memberikan alasan memiliki persentase 3,22%
dapat dikategorikan tidak memahami (TM-3).
Kategori tingkat pemahaman terbesar pada soal nomor 4 sampai dengan
nomor 8 berdasarkan tabel 4.11a pada halaman 44 adalah memahami (M).
Pada nomor 4 diperoleh persentase siswa memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan benar sebesar 38,71%, untuk kategori tingkat pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
miskonsepsi (Mi-1) didapatkan persentase siswa memilih pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan alasan salah sebesar 16,13%, untuk kategori
tingkat pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi
(Mi-3) dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak
memberikan alasan sebesar 29,03%, untuk kategori tingkat pemahaman tidak
memahami (TM-3) dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban salah
dan memberikan alasan salah sebesar 6,45%.
Pada nomor 5 berdasarkan tabel 4.11a pada halaman 44, siswa yang
dikategorikan tingkat pemahaman memahami (M) didapatkan persentase
siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar
sebesar 58,06%, untuk siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi
(Mi-1) didapatkan persentase siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah sebesar 12,90%, untuk kategori tingkat pemahaman
tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) dengan
persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak memberikan alasan
sebesar 29,03%.
Siswa yang memilih jawaban benar dan memberikan alasan benar
didapatkan persentase sebesar 48,39% pada nomor 6 berdasarkan tabel 4.11a
yang terdapat pada halaman 43 dikategorikan siswa memahami (M). Untuk
siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1) didapatkan
persentase siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan
salah sebesar 6,45%, untuk persentase siswa memilih pilihan jawaban salah
dan tidak memberikan alasan sebesar 3,22% dapat dikategorikan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
memahami (TM-2), untuk kategori tingkat pemahaman tidak memahami
tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) dengan persentase siswa-siswa
memilih jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar 32,27%. untuk
kategori tingkat pemahaman tidak memahami (TM-3) dengan persentase
siswa-siswa memilih jawaban salah dan memberikan alasan salah sebesar
9,67%.
Siswa yang memilih jawaban benar dan memberikan alasan benar
didapatkan persentase sebesar 48,39% pada nomor 7 berdasarkan tabel 4.11a
yang terdapat pada halaman 44 dikategorikan siswa memahami (M). Untuk
siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1) didapatkan
persentase siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan
salah sebesar 3,22%, untuk persentase siswa memilih pilihan jawaban salah
dan tidak memberikan alasan sebesar 22,58% dapat dikategorikan tidak
memahami (TM-2), untuk kategori tingkat pemahaman tidak memahami
tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) dengan persentase siswa-siswa
memilih jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar 19,35%,
sedangkan pada siswa-siswa dengan kategori tingkat pemahaman tidak
memahami (TM-3), dengan persentase siswa yang tanpa memilih pilihan
jawaban tanpa memberikan alasan sebesar 6,45%.
Pada nomor 8 berdasarkan tabel 4.11a pada halaman 44, siswa yang
dikategorikan tingkat pemahaman memahami (M) didapatkan persentase
siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar
sebesar 48,38%, untuk siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
(Mi-1) didapatkan persentase siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah sebesar 3,22%, untuk siswa yang dikategorikan
tidak memahami(TM-1) yang berarti siswa tersebut memilih pilihan jawaban
salah dan memberikan alasan salah diperoleh persentase sebesar 3,22%,
untuk persentase siswa memilih pilihan jawaban salah dan tidak memberikan
alasan sebesar 6,45% dapat dikategorikan tidak memahami (TM-2), untuk
kategori tingkat pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami
miskonsepsi (Mi-3) dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar
dan tidak memberikan alasan sebesar 35,48%, sedangkan pada siswa-siswa
dengan kategori tingkat pemahaman tidak memahami (TM-3) dengan
persentase siswa yang tanpa memilih pilihan jawaban tanpa memberikan
alasan sebesar 3,22%.
Siswa yang memilih jawaban benar dan memberikan alasan benar
didapatkan persentase sebesar 3,22% pada nomor 9 berdasarkan tabel 4.11a
yang terdapat pada halaman 44 dikategorikan siswa memahami (M). Untuk
siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1) didapatkan
persentase siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan
salah sebesar 19,35%, untuk siswa dikategorikan tingkat pemahaman
miskonsepsi (Mi-2) dengan siswa memilih pilihan jawaban salah dan
memberikan alasan benar dengan persentase sebesar 3,22%, untuk siswa yang
dikategorikan tidak memahami(TM-1) yang berarti siswa tersebut memilih
pilihan jawaban salah dan memberikan alasan salah diperoleh persentase
sebesar 6,45%, untuk persentase siswa memilih pilihan jawaban salah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
tidak memberikan alasan sebesar 35,48% dapat dikategorikan tidak
memahami (TM-2), untuk kategori tingkat pemahaman tidak memahami
tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) dengan persentase siswa-siswa
memilih jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar 16,13%,
sedangkan pada siswa-siswa dengan kategori tingkat pemahaman tidak
memahami (TM-3) dengan persentase siswa yang tanpa memilih pilihan
jawaban tanpa memberikan alasan sebesar 16,13%.
Kategori tingkat pemahaman terbesar pada soal nomor 10 berdasarkan
tabel 4.11a pada halaman 44 adalah untuk kategori tingkat pemahaman
miskonsepsi (Mi-3) dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar
dan tidak memberikan alasan sebesar 51,61%, Untuk siswa dikategorikan
tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1) didapatkan persentase siswa yang
memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan salah sebesar 22,58%,
sedangkan pada siswa-siswa dengan kategori tingkat pemahaman tidak
memahami (TM-3) dengan persentase siswa yang tanpa memilih pilihan
jawaban tanpa memberikan alasan sebesar 19,35%.
Pada soal nomor 11 berdasarkan tabel 4.8a pada halaman 44, persentase
siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan
sebesar 41,9% dengan kategori tingkat pemahaman tidak memahami tetapi
tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3), sedangkan persentase siswa memilih
pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar 6,45% dengan kategori
tingkat pemahaman memahami (M), untuk siswa yang dikategorikan
miskonsepsi (Mi-1) diperoleh persentase siswa 3,22% yang berarti bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
siswa tersebut memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan salah,
untuk siswa yang dikategorikan tidak memahami(TM-1) yang berarti siswa
tersebut memilih pilihan jawaban salah dan memberikan alasan salah
diperoleh persentase sebesar 3,22%, untuk persentase siswa memilih pilihan
jawaban salah dan tidak memberikan alasan sebesar 9,67% dapat
dikategorikan tidak memahami (TM-2), dan untuk siswa tidak memilih
pilihan jawaban dan tidak memberikan alasan memiliki persentase 61,31%
dapat dikategorikan tidak memahami (TM-3).
Siswa yang memilih jawaban benar dan memberikan alasan benar
didapatkan persentase sebesar 9,67% pada nomor 12 berdasarkan tabel 4.11a
yang terdapat pada halaman 44 dikategorikan siswa memahami (M). Untuk
siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1) didapatkan
persentase siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan
salah sebesar 6,45%, untuk siswa dikategorikan tingkat pemahaman
miskonsepsi (Mi-2) dengan siswa memilih pilihan jawaban salah dan
memberikan alasan benar dengan persentase sebesar 3,22%, untuk siswa yang
dikategorikan tidak memahami(TM-1) yang berarti siswa tersebut memilih
pilihan jawaban salah dan memberikan alasan salah diperoleh persentase
sebesar 9,67%, untuk persentase siswa memilih pilihan jawaban salah dan
tidak memberikan alasan sebesar 41,93% dapat dikategorikan tidak
memahami (TM-2), untuk kategori tingkat pemahaman tidak memahami
tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) dengan persentase siswa-siswa
memilih jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar 6,45%,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
sedangkan pada siswa-siswa dengan kategori tingkat pemahaman tidak
memahami (TM-3) dengan persentase siswa yang tanpa memilih pilihan
jawaban tanpa memberikan alasan sebesar 22,61%.
Kategori tingkat pemahaman terbesar pada soal nomor 13 berdasarkan
tabel 4.11b pada halaman 45 adalah tidak memahami (TM-2) dengan
persentase siswa memilih pilihan jawaban salah dan tidak memberikan alasan
sebesar 41,93%, untuk kategori tingkat pemahaman memahami (M) dengan
siswa memilih pilihan jawaban benar dengan memberikan alasan benar
sebesar 9,67%, untuk kategori tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1)
dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dengan alasan salah
sebesar 6,45%, untuk kategori tingkat pemahaman tidak memahami (Mi-2)
dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan memberikan
alasan salah sebesar 3,22%, untuk kategori tingkat pemahaman memahami
sebagian tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) sebesar 9,67%,
sedangkan pada siswa-siswa dengan kategori tingkat pemahaman tidak
memahami (TM-3), dengan persentase siswa yang tanpa memilih pilihan
jawaban tanpa memberikan alasan sebesar 29,03%.
Pada nomor 14 berdasarkan tabel 4.11a pada halaman 45, siswa yang
dikategorikan tingkat pemahaman memahami (M) didapatkan persentase
siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar
sebesar 3,22%, untuk siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi
(TM-2) didapatkan persentase siswa yang memilih pilihan jawaban salah dan
tidak memberikan alasan sebesar 12,91%, untuk kategori tingkat pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) dengan
persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak memberikan alasan
sebesar 12,91%, sedangkan pada siswa-siswa dengan kategori tingkat
pemahaman tidak memahami (TM-3), dengan persentase siswa yang tanpa
memilih pilihan jawaban tanpa memberikan alasan sebesar 70,96%.
Kategori tingkat pemahaman terbesar pada soal nomor 15 berdasarkan
tabel 4.11a pada halaman 45 adalah untuk kategori tingkat pemahaman tidak
memahami (TM-3) dengan persentase siswa-siswa tidak memilih jawaban
dan tidak memberikan alasan sebesar 74,19%, Untuk siswa dikategorikan
tingkat pemahaman miskonsepsi (TM-1) didapatkan persentase siswa yang
memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan salah sebesar 3,22%,
sedangkan pada siswa-siswa dengan kategori tingkat pemahaman tidak
memahami (TM-2) dengan persentase siswa yang memilih pilihan jawaban
salah dan tanpa memberikan alasan sebesar 19,35%, untuk kategori tingkat
pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3)
dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak memberikan
alasan sebesar 3,22%.
Siswa yang memilih jawaban benar dan memberikan alasan benar
didapatkan persentase sebesar 3,22% pada nomor 16 berdasarkan tabel 4.11a
yang terdapat pada halaman 45 dikategorikan siswa memahami (M). Untuk
siswa yang dikategorikan tidak memahami(TM-1) yang berarti siswa tersebut
memilih pilihan jawaban salah dan memberikan alasan salah diperoleh
persentase sebesar 9,67%, untuk persentase siswa memilih pilihan jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
salah dan tidak memberikan alasan sebesar 19,35% dapat dikategorikan tidak
memahami (TM-2), untuk kategori tingkat pemahaman tidak memahami
tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) dengan persentase siswa-siswa
memilih jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar 3,22%,
sedangkan pada siswa-siswa dengan kategori tingkat pemahaman tidak
memahami (TM-3) dengan persentase siswa yang tanpa memilih pilihan
jawaban tanpa memberikan alasan sebesar 64,52% menjadi persentase
terbesar.
Kategori tingkat pemahaman terbesar pada soal nomor 17 berdasarkan
tabel 4.11a pada halaman 45 adalah untuk kategori tingkat pemahaman tidak
memahami (TM-3) dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar
dan tidak memberikan alasan sebesar 74,19%, siswa yang dikategorikan
tingkat pemahaman memahami (M) didapatkan persentase siswa yang
memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar sebesar 3,22%.
Untuk siswa yang dikategorikan tidak memahami(TM-1) yang berarti siswa
tersebut memilih pilihan jawaban salah dan memberikan alasan salah
diperoleh persentase sebesar 3,22%. Untuk persentase siswa memilih pilihan
jawaban salah dan tidak memberikan alasan sebesar 12,91% dapat
dikategorikan tidak memahami (TM-2), untuk kategori tingkat pemahaman
tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) dengan
persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak memberikan alasan
sebesar 6,45%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pada nomor 18 berdasarkan tabel 4.11a pada halaman 45, untuk kategori
tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1) dengan persentase siswa-siswa
memilih jawaban benar dengan alasan salah sebesar 6,45%, Untuk persentase
siswa memilih pilihan jawaban salah dan tidak memberikan alasan sebesar
16,13% dapat dikategorikan tidak memahami (TM-2), untuk kategori tingkat
pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3)
dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak memberikan
alasan sebesar 25,81%, sedangkan pada siswa-siswa dengan kategori tingkat
pemahaman tidak memahami (TM-3) dengan persentase siswa yang tanpa
memilih pilihan jawaban tanpa memberikan alasan sebesar 51,61% menjadi
persentase terbesar.
Kategori tingkat pemahaman terbesar pada soal nomor 19 berdasarkan
tabel 4.11a pada halaman 45 adalah untuk kategori tingkat pemahaman tidak
memahami (TM-3) dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar
dan tidak memberikan alasan sebesar 70,97%, untuk persentase siswa
memilih pilihan jawaban salah dan tidak memberikan alasan sebesar 19,35%
dapat dikategorikan tidak memahami (TM-2), untuk kategori tingkat
pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3)
dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak memberikan
alasan sebesar 9,67%.
Kategori tingkat pemahaman terbesar pada soal nomor 20 berdasarkan
tabel 4.11a pada halaman 45 adalah untuk kategori tingkat pemahaman tidak
memahami (TM-3) dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dan tidak memberikan alasan sebesar 54,84%, untuk kategori tingkat
pemahaman miskonsepsi (Mi-1) dengan persentase siswa-siswa memilih
jawaban benar dengan alasan salah sebesar 3,22%, untuk persentase siswa
memilih pilihan jawaban salah dan tidak memberikan alasan sebesar 32,27%
dapat dikategorikan tidak memahami (TM-2), untuk kategori tingkat
pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3)
dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak memberikan
alasan sebesar 9,67%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.11b Persentase siswa berdasarkan kategori Tingkat Pemahaman Siswa di kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati
Konsep Nomor
Soal
Persentase siswa berdasarkan kategori Tingkat Pemahaman Siswa (%) Total
(M) (Mi-1) (Mi-2) (TM-1) (TM-2) (Mi-3) (TM-3)
Pengertian Vektor 1 61,29 6,45 0 3,22 0 29,03 0 100
Contoh dari besaran vektor 2 25,81 0 6,45 22,58 16,13 12,90 16,13 100
Penggambaran Vektor 3 74,19 0 12,90 3,22 6,45 3,22 0 100
Resultan Segaris Kerja
4 93,55 0 0 0 0 6,45 0 100
5 83,87 9,67 0 0 0 6,45 0 100
6 90,32 3,22 0 0 0 6,45 0 100
7 90,32 0 0 0 3,22 6,45 0 100
8 77,41 6,45 6,45 0 3,22 6,45 0 100
Penjumlahan Vektor dengan metode segitiga
9 6,45 16,12 0 6,45 22,58 48,38 0 100
10 6,45 12,90 0 0 12,90 48,38 19,35 100
11 61,90 12,90 0 3,22 0 9,67 12,90 100
12 51,61 0 6,45 19,35 9,67 3,22 9,67 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Konsep Nomor
Soal
Persentase siswa berdasarkan kategori Tingkat Pemahaman Siswa (%) Total
(M) (Mi-1) (Mi-2) (TM-1) (TM-2) (Mi-3) (TM-3)
Penjumlahan Vektor metode jajar genjang
13 6,45 19,35 0 0 22,58 ` 9,67 100
14 80,64 3,22 0 0 3,22 0 12,90 100
15 29,03 0 0 6,45 3,22 32,26 29,03 100
16 64,51 0 12,90 3,22 3,22 6,45 9,67 100
17 19,35 0 3,22 32,26 12,90 3,22 29,03 100
Penjumlahan Vektor metode poligon
18 0 16,12 0 0 9,67 41,93 32,26 100
19 0 12,90 0 0 19,35 35,48 32,26 100
20 9,67 3,22 0 16,12 22,58 25,81 22,58 100
Keterangan :
M : Memahami
(Mi-1) : Miskonsepsi (Mi-1)
(Mi-2) : Miskonsepsi (Mi-2)
(TM-1) : Tidak memahami (TM-1)
(TM-2) : Tidak memahami (TM-2)
(Mi-3) : Memahami sebagian tanpa miskonsepsi ((Mi-3)
(TM-3) : Tidak memahami (TM-3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Pada nomor 1 berdasarkan tabel 4.11b pada halaman 58, siswa yang
dikategorikan tingkat pemahaman memahami (M) didapatkan persentase
siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar
sebesar 61,29%, untuk siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi
(Mi-1) didapatkan persentase siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah sebesar 6,45%, untuk siswa yang dikategorikan
tidak memahami(TM-1) yang berarti siswa tersebut memilih pilihan jawaban
salah dan memberikan alasan salah diperoleh persentase sebesar 3,22%,
untuk kategori tingkat pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami
miskonsepsi (Mi-3) dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar
dan tidak memberikan alasan sebesar 29,03%.
Pada nomor 2 berdasarkan tabel 4.11b pada halaman 58, siswa yang
dikategorikan tingkat pemahaman memahami (M) didapatkan persentase
siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar
sebesar 25,81%, untuk siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi
(Mi-2) dengan siswa memilih pilihan jawaban salah dan memberikan alasan
benar dengan persentase sebesar 6,45%, untuk siswa yang dikategorikan tidak
memahami(TM-1) yang berarti siswa tersebut memilih pilihan jawaban salah
dan memberikan alasan salah diperoleh persentase sebesar 22,58%, untuk
persentase siswa memilih pilihan jawaban salah dan tidak memberikan alasan
sebesar 16,13% dapat dikategorikan tidak memahami (TM-2),untuk kategori
tingkat pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi
(Mi-3) dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
memberikan alasan sebesar 12,90%, sedangkan pada siswa-siswa dengan
kategori tingkat pemahaman tidak memahami (TM-3) dengan persentase
siswa yang tanpa memilih pilihan jawaban tanpa memberikan alasan sebesar
16,13%.
Persentase siswa dengan kategori tingkat pemahaman memahami (M)
pada nomor 3 berdasarkan tabel 4.11b yaitu sebesar 74,19% bahwa siswa-
siswa tersebut memilih pilihan jawab benar dan memberikan alasan benar,
untuk siswa yang memilih pilihan jawaban salah dengan memberikan alasan
benar dapat dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi (M-2) dengan
persentase 12,90%, untuk siswa yang dikategorikan tidak memahami(TM-1)
yang berarti siswa tersebut memilih pilihan jawaban salah dan memberikan
alasan salah diperoleh persentase sebesar 3,22%, untuk persentase siswa
memilih pilihan jawaban salah dan tidak memberikan alasan sebesar 6,45%
dapat dikategorikan tidak memahami (TM-2), untuk kategori tingkat
pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3)
dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak memberikan
alasan sebesar 3,22%.
Siswa yang memilih jawaban benar dan memberikan alasan benar
didapatkan persentase sebesar 93,55% pada nomor 4 berdasarkan tabel 4.11b
yang terdapat pada halaman 58 dikategorikan tingkat pemahaman siswa
memahami (M), Untuk kategori tingkat pemahaman tidak memahami tetapi
tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) dengan persentase siswa-siswa memilih
jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar 6,45%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Kategori tingkat pemahaman terbesar pada soal nomor 5 berdasarkan
tabel 4.11b pada halaman 58 adalah siswa yang dikategorikan tingkat
pemahaman memahami (M) didapatkan persentase siswa yang memilih
pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar sebesar 83,87%, untuk
siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1) didapatkan
persentase siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan
salah sebesar 9,67%, untuk kategori tingkat pemahaman tidak memahami
tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) dengan persentase siswa-siswa
memilih jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar 6,45%.
Siswa yang memilih jawaban benar dan memberikan alasan benar
didapatkan persentase sebesar 90,32% pada nomor 6 berdasarkan tabel 4.11b
yang terdapat pada halaman 58 dikategorikan tingkat pemahaman siswa
memahami (M), Untuk kategori tingkat pemahaman tidak memahami tetapi
tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) dengan persentase siswa-siswa memilih
jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar 6,45%, untuk siswa
dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1) didapatkan persentase
siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan salah
sebesar 3,22%.
Kategori tingkat pemahaman terbesar pada soal nomor 7 berdasarkan
tabel 4.11b pada halaman 57 adalah siswa yang dikategorikan tingkat
pemahaman memahami (M) didapatkan persentase siswa yang memilih
pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar sebesar 90,32%, untuk
siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1) didapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
persentase siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan
salah sebesar 6,45%, untuk persentase siswa memilih pilihan jawaban salah
dan tidak memberikan alasan sebesar 6,45% dapat dikategorikan tidak
memahami (TM-2), untuk kategori tingkat pemahaman tidak memahami
tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) dengan persentase siswa-siswa
memilih jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar 6,45%.
Pada nomor 8 berdasarkan tabel 4.11b pada halaman 58, siswa yang
dikategorikan tingkat pemahaman memahami (M) didapatkan persentase
siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar
sebesar 77,41%, untuk siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi
(Mi-1) didapatkan persentase siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah sebesar 6,45%, untuk siswa dikategorikan tingkat
pemahaman miskonsepsi (Mi-2) dengan siswa memilih pilihan jawaban salah
dan memberikan alasan benar dengan persentase sebesar 6,45%, untuk
persentase siswa memilih pilihan jawaban salah dan tidak memberikan alasan
sebesar 3,22% dapat dikategorikan tidak memahami (TM-2), untuk kategori
tingkat pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi
(Mi-3) dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak
memberikan alasan sebesar 6,45%.
Siswa yang memilih jawaban benar dan memberikan alasan benar
didapatkan persentase sebesar 6,45% pada nomor 9 berdasarkan tabel 4.11b
yang terdapat pada halaman 57 dikategorikan siswa memahami (M). Untuk
siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1) didapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
persentase siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan
salah sebesar 16,12%, untuk siswa yang dikategorikan tidak memahami(TM-
1) yang berarti siswa tersebut memilih pilihan jawaban salah dan memberikan
alasan salah diperoleh persentase sebesar 6,45%, untuk persentase siswa
memilih pilihan jawaban salah dan tidak memberikan alasan sebesar 22,58%
dapat dikategorikan tidak memahami (TM-2), untuk kategori tingkat
pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3)
dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak memberikan
alasan sebesar 48,38%.
Pada soal nomor 10 berdasarkan tabel 4.11b pada halaman 58, persentase
siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan
sebesar 48,38% dengan kategori tingkat pemahaman tidak memahami tetapi
tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3), sedangkan persentase siswa memilih
pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar 6,45% dengan kategori
tingkat pemahaman memahami (M), untuk siswa yang dikategorikan
miskonsepsi (Mi-1) diperoleh persentase siswa 12,90% yang berarti bahwa
siswa tersebut memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan
salah,untuk persentase siswa memilih pilihan jawaban salah dan tidak
memberikan alasan sebesar 12,90% dapat dikategorikan tidak memahami
(TM-2), dan untuk siswa tidak memilih pilihan jawaban dan tidak
memberikan alasan memiliki persentase 19,35% dapat dikategorikan tidak
memahami (TM-3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Pada nomor 11 berdasarkan tabel 4.11b pada halaman 58, siswa yang
dikategorikan tingkat pemahaman memahami (M) didapatkan persentase
siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar
sebesar 61,29%, untuk siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi
(Mi-1) didapatkan persentase siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah sebesar 6,45%, untuk siswa yang dikategorikan
tidak memahami(TM-1) yang berarti siswa tersebut memilih pilihan jawaban
salah dan memberikan alasan salah diperoleh persentase sebesar 3,22%,
untuk kategori tingkat pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami
miskonsepsi (Mi-3) dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar
dan tidak memberikan alasan sebesar 12,90%, untuk siswa tidak memilih
pilihan jawaban dan tidak memberikan alasan memiliki persentase 19,35%
dapat dikategorikan tidak memahami (TM-3).
Persentase siswa dengan kategori tingkat pemahaman memahami (M)
pada nomor 12 berdasarkan tabel 4.11b yaitu sebesar 51,61% bahwa siswa-
siswa tersebut memilih pilihan jawab benar dan memberikan alasan benar,
untuk siswa yang memilih pilihan jawaban salah dengan memberikan alasan
benar dapat dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi (M-2) dengan
persentase 6,45%, untuk siswa yang dikategorikan tidak memahami(TM-1)
yang berarti siswa tersebut memilih pilihan jawaban salah dan memberikan
alasan salah diperoleh persentase sebesar 19,35%, untuk persentase siswa
memilih pilihan jawaban salah dan tidak memberikan alasan sebesar 9,67%
dapat dikategorikan tidak memahami (TM-2), untuk kategori tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3)
dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak memberikan
alasan sebesar 3,22%, untuk siswa tidak memilih pilihan jawaban dan tidak
memberikan alasan memiliki persentase 9,67% dapat dikategorikan tidak
memahami (TM-3).
Siswa yang memilih jawaban benar dan memberikan alasan benar
didapatkan persentase sebesar 48,39% pada nomor 13 berdasarkan tabel
4.11b yang terdapat pada halaman 59 dikategorikan siswa memahami (M).
Untuk siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1)
didapatkan persentase siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah sebesar 19,35%, untuk persentase siswa memilih
pilihan jawaban salah dan tidak memberikan alasan sebesar 22,58% dapat
dikategorikan tidak memahami (TM-2), untuk kategori tingkat pemahaman
tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) dengan
persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak memberikan alasan
sebesar 41,93%, untuk siswa tidak memilih pilihan jawaban dan tidak
memberikan alasan memiliki persentase 9,67% dapat dikategorikan tidak
memahami (TM-3).
Persentase siswa dengan kategori tingkat pemahaman memahami (M)
pada nomor 14 berdasarkan tabel 4.11b yaitu sebesar 80,64% bahwa siswa-
siswa tersebut memilih pilihan jawab benar dan memberikan alasan benar,
untuk siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1)
didapatkan persentase siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
memberikan alasan salah sebesar 3,22%, untuk persentase siswa memilih
pilihan jawaban salah dan tidak memberikan alasan sebesar 3,22% dapat
dikategorikan tidak memahami (TM-2), untuk siswa tidak memilih pilihan
jawaban dan tidak memberikan alasan memiliki persentase 12,90% dapat
dikategorikan tidak memahami (TM-3).
Pada nomor 15 berdasarkan tabel 4.11b pada halaman 59, siswa yang
dikategorikan tingkat pemahaman memahami (M) didapatkan persentase
siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar
sebesar 29,03%, untuk siswa yang dikategorikan tidak memahami(TM-1)
yang berarti siswa tersebut memilih pilihan jawaban salah dan memberikan
alasan salah diperoleh persentase sebesar 6,45%, untuk persentase siswa
memilih pilihan jawaban salah dan tidak memberikan alasan sebesar 3,22%
dapat dikategorikan tidak memahami (TM-2), untuk kategori tingkat
pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3)
dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak memberikan
alasan sebesar 32,26%, untuk siswa tidak memilih pilihan jawaban dan tidak
memberikan alasan memiliki persentase 29,03% dapat dikategorikan tidak
memahami (TM-3).
Siswa yang memilih jawaban benar dan memberikan alasan benar
didapatkan persentase sebesar 64,51% pada nomor 16 berdasarkan tabel
4.11b yang terdapat pada halaman 59 dikategorikan siswa memahami (M).
Untuk siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-2)
didapatkan persentase siswa yang memilih pilihan jawaban salah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
memberikan alasan benar sebesar 16,12%, untuk siswa yang dikategorikan
tidak memahami(TM-1) yang berarti siswa tersebut memilih pilihan jawaban
salah dan memberikan alasan salah diperoleh persentase sebesar 3,22%,
untuk persentase siswa memilih pilihan jawaban salah dan tidak memberikan
alasan sebesar 3,22% dapat dikategorikan tidak memahami (TM-2), untuk
kategori tingkat pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami
miskonsepsi (Mi-3) dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar
dan tidak memberikan alasan sebesar 6,45%, untuk siswa tidak memilih
pilihan jawaban dan tidak memberikan alasan memiliki persentase 9,67%
dapat dikategorikan tidak memahami (TM-3).
Siswa yang memilih jawaban benar dan memberikan alasan benar
didapatkan persentase sebesar 19,35% pada nomor 17 berdasarkan tabel
4.11b yang terdapat pada halaman 59 dikategorikan siswa memahami (M).
Untuk siswa dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-2)
didapatkan persentase siswa yang memilih pilihan jawaban salah dan
memberikan alasan benar sebesar 3,22%, untuk siswa yang dikategorikan
tidak memahami(TM-1) yang berarti siswa tersebut memilih pilihan jawaban
salah dan memberikan alasan salah diperoleh persentase sebesar 32,26%,
untuk persentase siswa memilih pilihan jawaban salah dan tidak memberikan
alasan sebesar 12,90% dapat dikategorikan tidak memahami (TM-2), untuk
kategori tingkat pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami
miskonsepsi (Mi-3) dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar
dan tidak memberikan alasan sebesar 3,22%, untuk siswa tidak memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
pilihan jawaban dan tidak memberikan alasan memiliki persentase 29,03%
dapat dikategorikan tidak memahami (TM-3).
Pada nomor 18 berdasarkan tabel 4.11b pada halaman 59, siswa yang
dikategorikan tingkat pemahaman memahami (M) didapatkan persentase
siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar
sebesar 12,90%, untuk siswa yang dikategorikan tidak memahami(TM-2)
yang berarti siswa tersebut memilih pilihan jawaban salah dan tidak
memberikan alasan diperoleh persentase sebesar 9,67%, untuk kategori
tingkat pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi
(Mi-3) dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak
memberikan alasan sebesar 41,93%, untuk siswa tidak memilih pilihan
jawaban dan tidak memberikan alasan memiliki persentase 32,26% dapat
dikategorikan tidak memahami (TM-3).
Pada nomor 19 berdasarkan tabel 4.11b pada halaman 59, siswa yang
dikategorikan tingkat pemahaman memahami (M) didapatkan persentase
siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar
sebesar 12,90%, untuk siswa yang dikategorikan tidak memahami(TM-2)
yang berarti siswa tersebut memilih pilihan jawaban salah dan tidak
memberikan alasan diperoleh persentase sebesar 19,25%, untuk kategori
tingkat pemahaman tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi
(Mi-3) dengan persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak
memberikan alasan sebesar 35,48%, untuk siswa tidak memilih pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
jawaban dan tidak memberikan alasan memiliki persentase 32,26% dapat
dikategorikan tidak memahami (TM-3).
Pada soal nomor 20 berdasarkan tabel 4.11b pada halaman 59, persentase
siswa yang memilih pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan
sebesar 25,81% dengan kategori tingkat pemahaman tidak memahami tetapi
tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3), sedangkan persentase siswa memilih
pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar 9,67% dengan kategori
tingkat pemahaman memahami (M), untuk siswa yang dikategorikan
miskonsepsi (Mi-1) diperoleh persentase siswa 3,22% yang berarti bahwa
siswa tersebut memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan salah,
untuk siswa yang dikategorikan tidak memahami (TM-1) yang berarti siswa
tersebut memilih pilihan jawaban salah dan memberikan alasan salah
diperoleh persentase sebesar 16,12%, untuk persentase siswa memilih pilihan
jawaban salah dan tidak memberikan alasan sebesar 22,58% dapat
dikategorikan tidak memahami (TM-2), untuk kategori tingkat pemahaman
tidak memahami tetapi tidak mengalami miskonsepsi (Mi-3) dengan
persentase siswa-siswa memilih jawaban benar dan tidak memberikan alasan
sebesar 25,81%, dan untuk siswa tidak memilih pilihan jawaban dan tidak
memberikan alasan memiliki persentase 22,58% dapat dikategorikan tidak
memahami (TM-3).
4. Analisis Kaitan antara Pemahaman dan Miskonsepsi siswa mengenai
Penjumlahan Vektor di SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 4.12a Kaitan antara Pemahaman dan Miskonsepsi mengenai Penjumlahan Vektor siswa kelas X MIA di SMA Negeri 1 Seyegan
Konsep No Soal B (%) M (%) (Mi-3) (%) (Mi-1) (%) (Mi-2) (%)
Pengertian Vektor 1 83,87 29,03 41,94 12,90 0
Contoh dari besaran vektor 2 35,48 3,22 29,03 3,22 0
Penggambaran vektor 3 67,74 22,58 41,94 6,45 0
Resultan Segaris kerja
4 93,55 48,39 29,03 16,13 0
5 100 58,06 29,03 12,90 0
6 64,52 48,38 32,27 6,45 0
7 58,06 48,38 19,35 3,22 0
8 90,32 48,38 35,48 3,22 0
Penjumlahan Vektor dengan metode segitiga
9 29,03 3,22 16,13 19,35 3,22
10 70,96 0 51,61 22,58 0
11 19,35 6,45 16,13 3,22 0
12 19,35 9,67 6,45 6,45 3,22
Penjumlahan Vektor dengan metode jajaran
genjang
13 25,80 9,67 9,67 12,90 0
14 3,22 3,22 12,91 3,22 0
15 0 0 3,22 6,45 0
16 0 3,22 3,22 16,13 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Konsep No Soal B (%) M (%) (Mi-3) (%) (Mi-1) (%) (Mi-2) (%)
Penjumlahan vektor dengan metode jajar genjang 17 9,67 3,22 6,45 0 0
Penjumlahan Vektor dengan metode poligon
18 25,81 0 25,81 6,45 0
19 6,45 0 9,67 0 0
20 9,67 0 9,67 3,22 0
Rata-rata 40,64 17,25 21,45 8,22 0,322
Keterangan :
B : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar
M : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar dan alasan benar
(Mi-3) : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan
(Mi-1) : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar dan alasan salah
(Mi-2) : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban salah dan alasan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berdasarkan tabel 4.12a pada butir soal nomor 1 siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar sebesar 83,87%, siswa yang menjawab pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan benar sebesar 29,03%, siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar 41,94%, siswa
yang menjawab pilihan jawaban salah dan memberikan alasan benar sebesar
12,90%,
Berdasarkan tabel 4.12a pada butir soal nomor 2 siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar sebesar 35,48%, siswa yang menjawab pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan benar sebesar 3,22%, siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar dan memberikan alasan salah sebesar 12,90%, siswa
yang menjawab pilihan jawaban salah dan memberikan alasan benar sebesar
12,90%, siswa yang menjawab pilihan jawaban benar dan tidak memberikan
alasan sebesar 29,03%.
Berdasarkan tabel 4.12a pada butir soal nomor 3 siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar sebesar 67,74%, siswa yang menjawab pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan benar sebesar 22,58%, siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar dan memberikan alasan salah sebesar 6,45%, siswa
yang menjawab pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar
41,94%.
Berdasarkan tabel 4.12a pada butir soal nomor 5 siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar sebesar 100%, siswa yang menjawab pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan benar sebesar 58,06%, siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar dan memberikan alasan salah sebesar 29,03%, siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
yang menjawab pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar
12,90%.
Berdasarkan tabel 4.12a pada butir soal nomor 10 siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar sebesar 70,96%, siswa yang menjawab pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan salah sebesar 51,61%, siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar 22,58%.
Berdasarkan tabel 4.12a pada butir soal nomor 13 siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar sebesar 25,80%, siswa yang menjawab pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan benar sebesar 9,67%, siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar dan memberikan alasan salah sebesar 9,67%, siswa
yang menjawab pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar
12,90%.
Berdasarkan tabel 4.12a pada butir soal nomor 18 siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar sebesar 25,81%, siswa yang menjawab pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan salah sebesar 25,81%, siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar 6,45%.
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban salah satu siswa dengan kode
SMA_01 untuk soal nomor 1 pada konsep pengertian vektor seperti dibawah
ini:
Pertanyaan soal nomor 1 : Apa yang kamu ketahui tentang vektor?
Pilihan jawaban siswa : D (pilihan jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : karena vektor merupakan besaran yang
memiliki besar dan arah (Alasan benar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_01 memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan benar maka dapat dikatakan siswa tersebut dikategorikan
dengan tingkat pemahaman memahami (M).
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban salah satu siswa dengan kode
SMA_20 untuk soal nomor 1 pada konsep pengertian vektor seperti dibawah
ini:
Pertanyaan soal nomor 1 : Apa yang kamu ketahui tentang vektor?
Pilihan jawaban siswa : D (pilihan jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : karena ada dalam buku (Alasan salah)
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_20 memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah maka dapat dikatakan siswa tersebut dikategorikan
dengan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1).
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban salah satu siswa dengan kode
SMA_20 untuk soal nomor 2 pada contoh dari besaran vektor seperti dibawah
ini:
Pertanyaan soal nomor 2 : Kelompok besaran dibawah ini yang termasuk
besaran vektor adalah....
Pilihan jawaban siswa : C (pilihan jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : karena memiliki arah (Alasan salah)
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_20 memilih pilihan jawaban benar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
memberikan alasan salah maka dapat dikatakan siswa tersebut dikategorikan
dengan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1).
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban salah satu siswa dengan kode
SMA_03 untuk soal nomor 3 pada contoh dari penggambaran vektor seperti
dibawah ini:
Pertanyaan soal nomor 3 : “Seseorang menarik meja ke arah barat dengan
gaya 60 N. Jika 1 cm mewakili gaya 15 N,
gambar vektor gaya tersebut yang benar
adalah ...........”
Pilihan jawaban siswa : B (pilihan jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : Karena 1 cm mewakili 15 N, sedangkan
dalam pertanyaan gaya 60 N ke arah barat.
Maka 60
15 = 4 Jadi dalam 60 N terdapat 4 cm
(Alasan benar)
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_03 memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan benar maka siswa tersebut kategori tingkat memahami
(M).
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban salah satu siswa dengan kode
SMA_26 untuk soal nomor 4 pada resultan segaris kerja seperti dibawah ini:
Pertanyaan soal nomor 4 : Seorang siswa berjalan ke utara sejauh 10
meter lalu ke selatan sejauh 4 meter.
Perpindahan siswa dari posisi awal adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Pilihan jawaban siswa : A (jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa :
(Alasan salah)
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_26 memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah maka dapat dikatakan siswa tersebut dikategorikan
dengan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1).
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban salah satu siswa dengan kode
SMA_05 untuk soal nomor 5 pada resultan segaris kerja seperti dibawah ini:
Pertanyaan soal nomor 5 : A mendorong gerobak kekanan dengan gaya
30 N dan B mendorong gerobak dengan gaya
15 N ke kanan. Berapakah kekuatan
dorongan semuanya adalah
Pilihan jawaban siswa : B (jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : Diketahui A mendorong gerobak ke kanan
dengan gaya 30 N
Diketahui B mendorong gerobak ke kanan
dengan gaya 15 N
Maka (30 + 15 ) N = 45 N ke kanan
(Alasan benar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_05 memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah maka dapat dikatakan siswa tersebut dikategorikan
dengan tingkat pemahaman memahami.
Berikut dibahas kutipan dari salah satu lembar jawaban siswa dengan kode
SMA_18 untuk soal nomor 10 pada konsep penjumlahan vektor dengan
metode jajar genjang seperti dibawah ini :
Pertanyaan soal nomor 10 : Gambar manakah dari vektor berikut yang
memenuhi persamaan 𝑎 + �⃗� + 𝑐 = 0?
Pilihan jawaban siswa : C (jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : tidak ada gayanya (Alasan siswa salah)
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_18 memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah maka siswa tersebut mengalami miskonsepsi (M-1).
Berikut dibahas kutipan dari salah satu lembar jawaban dari salah satu
siswa untuk soal nomor 10 pada konsep penjumlahan vektor dengan metode
jajar genjang seperti dibawah ini :
Pertanyaan soal nomor 10 : Gambar manakah dari vektor berikut yang
memenuhi persamaan 𝑎 + �⃗� + 𝑐 = 0?
Pilihan jawaban siswa : C (jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : Tidak memberikan alasan
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_12 memilih pilihan jawaban benar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
tidak memberikan alasan salah maka siswa tersebut memahami sebagian tanpa
miskonsepsi.
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban dari salah satu siswa untuk
soal nomor 13 dengan kode siswa SMA_16 pada konsep penjumlahan vektor
dengan metode jajar genjang seperti dibawah ini :
Pertanyaan soal nomor 13 : “Gambar resultan dari 𝑎 + �⃗� dengan
menggunakan metode jajaran genjang
yang benar adalah .............”
Pilihan jawaban siswa : D (jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : karena opsi a,b,c,e tidak sesuai dengan
pernyataan 𝑎 + �⃗� (Alasan siswa salah)
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_16 memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah maka siswa tersebut mengalami miskonsepsi (M-1).
Berikut dibahas kutipan dari salah satu lembar jawaban dari salah satu
siswa untuk soal nomor 18 pada konsep contoh dari besaran vektor seperti
dibawah ini :
Pertanyaan soal nomor 18 : Gambar resultan dari 𝑎 + �⃗� + 𝑑 dengan
metode poligon yang benar?
Pilihan jawaban siswa : A (Pilihan jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : karena opsi b,c,d,e tidak sesuai dengan
pernyataan 𝑎 + �⃗� + 𝑑 (Alasan siswa salah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_16 memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah maka siswa tersebut mengalami miskonsepsi (M-1).
Berikut dibahas kutipan dari salah satu lembar jawaban dari salah satu
siswa dengan kode SMA_17 untuk soal nomor 18 pada konsep contoh dari
besaran vektor seperti dibawah ini :
Pertanyaan soal nomor 18 : Gambar resultan dari 𝑎 + �⃗� + 𝑑 dengan
metode poligon
Pilihan jawaban siswa : A (Pilihan jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : tidak memberikan alasan
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_17 memilih pilihan jawaban benar dan
tidak memberikan alasan salah maka siswa tersebut memahami sebagian tanpa
miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 4.12b Kaitan antara Pemahaman dan Miskonsepsi mengenai Penjumlahan Vektor siswa kelas X MIA di SMA Negeri Mlati
Konsep No Soal B (%) M (%) (Mi-3) (%) (Mi-1) (%) (Mi-2) (%)
Pengertian Vektor 1 96,77 61,29 29,03 6,45 0
Contoh dari besaran vektor 2 29,03 25,81 12,90 0 6,45
Penggambaran vektor 3 74,19 74,19 3,22 0 12,90
Resultan Segaris kerja
4 96,77 93,55 6,45 0 0
5 100 83,87 6,45 9,67 0
6 96,77 90,32 6,45 3,22 0
7 96,77 90,32 6,45 0 0
8 96,77 77,41 6,45 6,45 6,45
Penjumlahan Vektor dengan metode segitiga
9 77,42 6,45 48,38 16,12 0
10 77,42 6,45 48,38 12,90 0
11 80,65 61,90 9,67 12,90 0
12 48,48 51,61 3,22 0 6,45
Penjumlahan Vektor dengan metode jajaran
genjang
13 67,74 6,45 41,93 19,35 0
14 51,61 80,64 0 3,22 0
15 61,79 29,03 32,26 0 0
16 67,74 64,51 6,45 0 12,90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Konsep No Soal B (%) M (%) (Mi-3) (%) (Mi-1) (%) (Mi-2) (%)
Penjumlahan vektor dengan metode jajar genjang 17 19,35 19,35 3,22 0 3,22
Penjumlahan Vektor dengan metode poligon
18 0 0 41,93 16,12 0
19 0 0 35,48 12,90 0
20 9,67 9,67 25,81 3,22 0
Rata-rata 62,44 46,64 18,7065 6,126 2,42
Keterangan :
B : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar
M : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar dan alasan benar
(Mi-3) : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan
(Mi-1) : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar dan alasan salah
(Mi-2) : Persentase siswa menjawab pilihan jawaban salah dan alasan be
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Berdasarkan tabel 4.12b pada butir soal nomor 1 siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar sebesar 96,77%, siswa yang menjawab pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan benar sebesar 61,29%, siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar 29,03%, siswa
yang menjawab pilihan jawaban salah dan memberikan alasan benar sebesar
6,45%,
Berdasarkan tabel 4.12b pada butir soal nomor 2 siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar sebesar 29,03%, siswa yang menjawab pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan benar sebesar 25,81 siswa yang menjawab
pilihan jawaban salah dan memberikan alasan benar sebesar 6,45%, siswa
yang menjawab pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar
12,90%.
Berdasarkan tabel 4.12b pada butir soal nomor 3 siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar sebesar 74,19%, siswa yang menjawab pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan benar sebesar 74,19%, siswa yang menjawab
pilihan jawaban salah dan memberikan alasan benar sebesar 12,90%, siswa
yang menjawab pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar
3,22%.
Berdasarkan tabel 4.12b pada butir soal nomor 5 siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar sebesar 100%, siswa yang menjawab pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan benar sebesar 83,87%, siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar dan memberikan alasan salah sebesar 9,67%, siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
yang menjawab pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar
6,45%.
Berdasarkan tabel 4.12b pada butir soal nomor 11 siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar sebesar 80,65%, siswa yang menjawab pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan salah sebesar 61,90%, siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar 9,67%, siswa
yang menjawab pilihan jawaban benar dan memberikan alasan salah sebesar
12,90%.
Berdasarkan tabel 4.12b pada butir soal nomor 13 siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar sebesar 67,74%, siswa yang menjawab pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan benar sebesar 6,45%, siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar dan memberikan alasan salah sebesar 19,35%, siswa
yang menjawab pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar
41,93%.
Berdasarkan tabel 4.12b pada butir soal nomor 18 siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar sebesar 9,67%, siswa yang menjawab pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan salah sebesar 9,67%, siswa yang menjawab
pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan sebesar 25,81%, siswa
yang menjawab pilihan jawaban benar dan memberikan alasan salah sebesar
3,22%.
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban salah satu siswa dengan kode
SMA_33 untuk soal nomor 1 pada konsep pengertian vektor seperti dibawah
ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Pertanyaan soal nomor 1 : Apa yang kamu ketahui tentang vektor?
Pilihan jawaban siswa : D (pilihan jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : karena vektor merupakan besaran yang
memiliki besar dan arah (Alasan benar)
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_33 memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan benar maka dapat dikatakan siswa tersebut dikategorikan
dengan tingkat pemahaman memahami (M).
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban salah satu siswa dengan kode
SMA_32 untuk soal nomor 1 pada konsep pengertian vektor seperti dibawah
ini:
Pertanyaan soal nomor 1 : Apa yang kamu ketahui tentang vektor?
Pilihan jawaban siswa : D (pilihan jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : tidak memberikan alasan
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_32 memilih pilihan jawaban benar dan
tidak memberikan alasan salah maka siswa tersebut memahami sebagian tanpa
miskonsepsi.
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban salah satu siswa dengan kode
SMA_62 untuk soal nomor 1 pada konsep pengertian vektor seperti dibawah
ini:
Pertanyaan soal nomor 1 : Apa yang kamu ketahui tentang vektor?
Pilihan jawaban siswa : D (pilihan jawaban benar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Alasan yang diberikan siswa : karena ada dalam buku (Alasan salah)
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_62 memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah maka dapat dikatakan siswa tersebut dikategorikan
dengan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1).
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban salah satu siswa dengan kode
SMA_48 untuk soal nomor 2 pada konsep contoh besaran vektor seperti
dibawah ini:
Pertanyaan soal nomor 1 : Kelompok besaran dibawah ini yang
termasuk besaran vektor?
Pilihan jawaban siswa : C (pilihan jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : Kecepatan, momentum, kuat arus listrik
memiliki arah dan nilai (Alasan benar)
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_48 memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan benar maka dapat dikatakan siswa tersebut dikategorikan
dengan tingkat pemahaman memahami (M).
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban salah satu siswa dengan kode
SMA_46 untuk soal nomor 3 pada contoh dari penggambaran vektor seperti
dibawah ini:
Pertanyaan soal nomor 3 : “Seseorang menarik meja ke arah barat dengan
gaya 60 N. Jika 1 cm mewakili gaya 15 N,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
gambar vektor gaya tersebut yang benar
adalah ...........”
Pilihan jawaban siswa : A (pilihan jawaban salah)
Alasan yang diberikan siswa : Jika 1 cm = 15 N
Maka 60
15 = 4 (Alasan benar)
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_46 memilih pilihan jawaban salahdan
memberikan alasan benar maka siswa tersebut mengalami miskonsepsi (Mi-
2).
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban salah satu siswa dengan kode
SMA_34 untuk soal nomor 5 pada resultan segaris kerja seperti dibawah ini:
Pertanyaan soal nomor 5 : A mendorong gerobak kekanan dengan gaya
30 N dan B mendorong gerobak dengan gaya
15 N ke kanan. Berapakah kekuatan
dorongan semuanya adalah
Pilihan jawaban siswa : B (jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : Kekuatan dorongan : 30 N+15 N = 45N
(Alasan benar)
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_34 memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan benar maka dapat dikatakan siswa tersebut dikategorikan
dengan tingkat pemahaman memahami (M).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban salah satu siswa dengan kode
SMA_51 untuk soal nomor 11 pada penjumlahan vektor metode segitiga
seperti dibawah ini:
Pertanyaan soal nomor 5 : Sebuah perahu motor menyeberangi sebuah
sungai yang lebar dengan arah tegak lurus
arus air. Seorang pengamat berdiri diam di
tepi sungai. Kecepatan perahu motor
terhadap arus air 5 m/s dan kecepatan arus
air sungai adalah 3 m/s. Berapakah
kecepatan perahu terhadap tanah untuk dapat
menyeberangi sungai?
Pilihan jawaban siswa : B (pilihan jawaban benar)
Alasan siswa yang diberikan : Karena tanah tidak bergerak seperti arus
air yang berlawanan arah dengan kapal.
(Alasan salah)
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_51 memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah maka dapat dikatakan siswa tersebut dikategorikan
dengan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1).
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban dari salah satu siswa untuk
soal nomor 13 dengan kode siswa SMA_48 pada konsep penjumlahan vektor
dengan metode jajar genjang seperti dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Pertanyaan soal nomor 13 : “Gambar resultan dari 𝑎 + �⃗� dengan
menggunakan metode jajaran genjang
yang benar adalah .............”
Pilihan jawaban siswa : D (jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : Karena 𝐴 dan �⃗� menghasilkan �⃗�
(Alasan siswa salah)
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_48 memilih pilihan jawaban benar dan
memberikan alasan salah maka siswa tersebut mengalami miskonsepsi (M-1).
Berikut dibahas kutipan dari lembar jawaban dari salah satu siswa untuk
soal nomor 20 dengan kode siswa SMA_45 pada konsep penjumlahan vektor
dengan metode jajar genjang seperti dibawah ini :
Pertanyaan soal nomor 20 : “Tiga buah vektor diresultankan dengan
metode poligon ternyata dapat
membentuk segitiga. Berarti
resultannya..........”
Pilihan jawaban siswa : A (jawaban benar)
Alasan yang diberikan siswa : tidak memberikan alasan
Dari kutipan hasil jawaban siswa diatas, dapat dilihat jelas bahwa dari
salah satu siswa dengan kode SMA_45 memilih pilihan jawaban benar dan
tidak memberikan alasan salah maka siswa tersebut memahami sebagian tanpa
miskonsepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Tingkat Pemahaman Siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati dan SMA
Negeri 1 Mlati berdasarkan pilihan jawaban siswa
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan PAP (Penilaian
Acuan Patokan) tipe II, yang digunakan untuk mengetahui kualifikasi
tingkat pemahaman konsep penjumlahan vektor kelas X MIA di SMA
Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati diperoleh hasil distribusi
persentase siswa-siswa kelas X MIA dari kedua sekolah. Untuk kelas X
MIA di SMA Negeri 1 Seyegan diperoleh (a) sebesar 3,22% masuk tingkat
pemahaman baik,(b) sebesar 12,90% masuk tingkat pemahaman baik, (c)
sebesar 77,41% masuk tingkat pemahaman kurang, dan (d) sebesar 6,45%
masuk tingkat pemahaman sangat kurang. Jadi, dapat dikatakan sebesar ≥
50% siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan memiliki tingkat
kemampuan yang kurang dalam pemahaman konsep penjumlahan vektor.
Untuk kelas X MIA di SMA Negeri 1 Mlati diperoleh (a) sebesar 22,58%
masuk tingkat pemahaman sangat baik,(b) sebesar 29,03% masuk tingkat
pemahaman baik, (c) sebesar 19,35% masuk tingkat pemahaman cukup, dan
(d) sebesar 29,03% masuk tingkat pemahaman kurang. Ternyata persentase
siswa yang memiliki tingkat pemahaman baik sama dengan persentase
siswa memiliki tingkat pemahaman kurang sebesar 29,03%.
Pada hasil yang didapat dengan menggunakan tes yang terdiri 20 butir
soal terdapat perbedaan tingkat pemahaman dilihat dari pilihan jawaban
siswa. Untuk persentase siswa dengan tingkat pemahaman sangat baik,
siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati (=22,58%) lebih besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
dibandingkan persentase siswa kelas X SMA Negeri 1 Seyegan (= 0%).
Untuk persentase siswa dengan tingkat pemahaman baik siswa kelas X MIA
SMA Negeri 1 Mlati (= 29,03%) lebih besar dibandingkan persentase siswa
kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan (= 3,22%). Untuk persentase siswa
dengan tingkat pemahaman cukup, siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati
(= 19,35%) lebih besar dibandingkan persentase siswa kelas X MIA SMA
Negeri 1 Seyegan (= 12,90%). Untuk persentase siswa dengan tingkat
pemahaman kurang, siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati (= 29,03%)
lebih kecil dibandingkan persentase siswa kelas X MIA SMA Negeri 1
Seyegan (= 77,41%). Untuk persentase siswa dengan tingkat pemahaman
sangat kurang siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati (= 6,45%) lebih kecil
dibandingkan persentase siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan (=0%).
Selain itu, berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4.8 dan tabel 4.9
yang terdapat pada halaman 36 dan halaman 38 terdapat perbedaan
berdasarkan setiap konsep yang dilihat dari pilihan jawaban siswa. Untuk
konsep pengertian vektor persentase pemahaman siswa kelas X MIA SMA
Negeri 1 Mlati (= 96,77%) lebih dominan daripada persentase pemahaman
siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan(= 83,87%). Untuk konsep
contoh besaran vektor persentase pemahaman siswa kelas X MIA SMA
Negeri 1 Seyegan (= 35,48%) lebih dominan daripada persentase
pemahaman siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati (= 29,03%). Untuk
konsep penggambaran vektor persentase pemahaman siswa kelas X MIA
SMA Negeri 1 Mlati (= 74,19%) lebih dominan daripada persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
pemahaman siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan(= 67,74%). Untuk
konsep resultan segaris kerja persentase pemahaman siswa kelas X MIA
SMA Negeri 1 Mlati (= 97,42%) lebih dominan daripada persentase
pemahaman siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan(= 81,29%). . Untuk
konsep penjumlahan vektor metode segitiga persentase pemahaman siswa
kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati (= 70,99%) lebih dominan daripada
persentase pemahaman siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan(=
34,67%). Untuk konsep penjumlahan vektor metode jajaran genjang
persentase pemahaman siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati (= 55,58%)
lebih dominan daripada persentase pemahaman siswa kelas X MIA SMA
Negeri 1 Seyegan(= 7,74%). Untuk konsep pengertian vektor persentase
pemahaman siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati (= 46,23%) lebih
dominan daripada persentase pemahaman siswa kelas X MIA SMA Negeri
1 Seyegan(= 13,98%). Ternyata persentase siswa kelas X MIA SMA Negeri
1 Seyegan lebih dominan pada konsep contoh besaran vektor dibandingkan
persentase pemahaman siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati.
Dari perhitungan dengan menggunakan perhitungan SPSS yang terdapat
pada halaman 39 memperlihatkan juga bahwa mean untuk tes di SMA
Negeri 1 Mlati (= 62,58) lebih besar dari mean untuk tes di SMA Negeri 1
Seyegan (= 40,48) dilihat dari pilihan jawaban siswa.
2. Kemungkinan pola jawaban siswa dan kategorinya kelas X MIA SMA
Negeri 1 Mlati dan SMA Negeri 1 Mlati berdasarkan pilihan jawaban
dilihat dari pilihan jawaban dan alasan yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Berdasarkan tabel 4.11b yang terdapat pada halaman 57 memperlihatkan
bahwa persentase siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati di kategorikan
tingkat pemahaman memahami (M) secara keseluruhan pada konsep resultan
segaris kerja dari nomor soal 4 sampai dengan 8 sebesar ≥85%, sedangkan
berdasarkan tabel 4.11a yang terdapat pada halaman 43 memperlihatkan juga
bahwa persentase siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan di kategorikan
tingkat pemahaman memahami (M) pada konsep resultan segaris kerja dari
nomor soal 4 sampai dengan 8 sebesar ≥45%. Selain itu, persentase siswa
kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati di kategorikan tingkat pemahaman
memahami (M) secara keseluruhan juga terdapat pada pengertian vektor
(sebesar = 61,29%), konsep contoh besaran vektor (sebesar 22,58%), dan
konsep penggambaran vektor (sebesar = 74,19%).
Persentase siswa yang dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi
(Mi-1) sebesar 6,45% untuk siswa menjawab pada nomor 1, sebesar 6,45%
untuk siswa menjawab pada nomor 5, sebesar 6,45% untuk siswa menjawab
pada nomor 8, sebesar 16,12% untuk siswa menjawab pada nomor 9 dan 19,
sebesar 12,90% untuk siswa menjawab pada nomor 10, 11, dan 19, sebesar
19,35% untuk siswa menjawab pada nomor 13, sebesar 3,22% untuk siswa
menjawab pada nomor 14 dan 20 di kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati
berdasarkan tabel 4.11b pada halaman 57 dan 58.
Persentase siswa yang dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi
(Mi-2) sebesar 12,90% untuk siswa menjawab pada nomor 2, 3 dan 16,
sebesar 6,45% untuk siswa menjawab pada nomor 8 dan 12, sebesar 3,22%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
untuk siswa menjawab pada nomor 17 di kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati
berdasarkan tabel 4.11b pada halaman 57 dan 58.
Dari 20 butir yang diujikan pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 1
Seyegan yang dikategorikan tingkat pemahaman miskonsepsi (Mi-1)
berdasarkan tabel 4.11a terdapat pada halaman 43 dan 44 yang memiliki
persentase tertinggi terdapat nomor 10 sebesar (= 22,58%). Sedangkan untuk
siswa X MIA SMA Negeri 1 Seyegan yang dikategorikan tingkat
pemahaman miskonsepsi (Mi-2) terdapat pada nomor 9,12, dan 13 dengan
persentase sebesar (= 3,22%).
Dari 20 butir yang diujikan pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 1
Seyegan yang dikategorikan tingkat pemahaman tidak memahami (TM-3)
berdasarkan tabel 4.11a terdapat pada halaman 43 dan 44 yang memiliki
persentase ≥ 65% pada nomor 14, 15, 17, dan 19.
Dari 20 butir yang diujikan pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati
yang dikategorikan tingkat pemahaman tidak memahami (TM-3)
berdasarkan tabel 4.11b terdapat pada halaman 57 dan 58 yang memiliki
persentase ≥ 25% pada nomor 15, 17, 18 dan 19.
Hasil analisis pemahaman dan miskonsepsi seperti tersebut diatas terjadi
pada hampir sebagian besar siswa yang dijadikan partisipan penelitian. Kedua
SMA yang diteliti baik SMA Negeri 1 Seyegan dan SMA Negeri 1 Mlati pada
umumnya memiliki fasilitas dan guru cukup baik. Hal ini tentu menimbulkan
pertanyaan, mengapa terjadi pada sebagian besar siswa kesulitan dalam hal
pemahaman dan miskonsepsi? Memang miskonsepsi bukan tidak mungkin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
sudah dialami siswa sejak duduk di bangku sekolah sebelumnya, yakni
Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Berkaitan
dengan miskonsepsi yang dialami siswa tersebut, jika tidak ada upaya dari
pihak sekolah untuk memperbaiki atau mengatasinya, maka akan tetap
menjadi hambatan belajar bagi siswa yang bersangkutan selamanya sampai
dewasa.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan peneliti, pada umumnya
pemahaman yang dimiliki oleh sebagian besar siswa yang diteliti bersumber
pada ketidakkemampuan baik dalam memahami maupun menggunakan
konsep-konsep fisika khususnya penjumlahan vektor untuk menyelesaikan
soal. Namun demikian berdasarkan hasil penelitian, bahwa pemahaman dan
miskonsepsi yang dialami siswa-siswa tersebut bersifat kasusistik, artinya
tidak bisa digeneralisir ke sekolah-sekolah lainnya. Jadi belum tentu siswa
disekolah-sekolah lain juga mengalami hal yang sama. Hal ini sejalan dengan
pernyataan yang dikemukan oleh Sadia (1996:13) miskonsepsi hanya dapat
diterima dalam kasus-kasus tertentu dan tidak berlaku untuk kasus-kasus
lainnya serta tidak dapat digeneralisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Persentase siswa yang menjawab dengan pilihan jawaban benar di SMA
Negeri 1 Seyegan yaitu sebesar 40,64% dan persentase siswa yang menjawab
dengan pilihan jawaban benar di SMA Negeri 1 Mlati yaitu sebesar 62,44%.
2. Persentase rata-rata siswa SMA Negeri 1 Seyegan yang memahami dengan
memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar yaitu sebesar
17,25% dan persentase rata-rata siswa SMA Negeri 1 Mlati yang memahami
dengan memilih pilihan jawaban benar dan memberikan alasan benar yaitu
sebesar 46,64%.
3. Persentase rata-rata siswa SMA Negeri 1 Seyegan yang memahami sebagian
(Mi-3) dengan memilih pilihan jawaban benar dan tidak memberikan alasan
yaitu sebesar 21,45% dan persentase rata-rata siswa SMA Negeri 1 Mlati
yang memahami sebagian (Mi-3) dengan memilih pilihan jawaban benar dan
tidak memberikan alasan yaitu sebesar 18,70%.
4. Persentase rata-rata siswa SMA Negeri 1 Seyegan yang mengalami
miskonsepsi (Mi-1) dengan memilih pilihan jawaban benar dan memberikan
alasan salah sebesar 8,22% dan persentase rata-rata siswa SMA Negeri 1
Mlati yang mengalami miskonsepsi (Mi-1) dengan memilih pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan salah sebesar 6,12%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
5. Persentase rata-rata siswa SMA Negeri 1 Seyegan yang mengalami
miskonsepsi (Mi-1) dengan memilih pilihan jawaban benar dan memberikan
alasan salah sebesar 0,32% dan persentase rata-rata siswa SMA Negeri 1
Mlati yang mengalami miskonsepsi (Mi-1) dengan memilih pilihan jawaban
benar dan memberikan alasan salah sebesar 2,42%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran antara
lain:
1. Bagi Guru
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka guru disarankan dalam melakukan
evaluasi pembelajaran kepada siswa dapat menggunakan tes pilihan ganda
beralasan untuk mengetahui siswa yang benar-benar memahami, siswa
yang mengalami miskonsepsi, dan siswa yang tidak paham mengenai
materi yang telah diajarkan.
2. Bagi Peneliti yang lain
Apabila peneliti yang lain akan melakukan penelitian mengenai
pemahaman dan miskonsepsi dapat mengembangkan lagi terutama dalam
hal metode penelitian yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
DAFTAR PUSTAKA
Aguirre, J.M. (1988). Students’ Understanding of Graphical Vector Addition in
One and Two Dimensions The Physics Education 3(2):102-111
Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatam Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arikunto, S, (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta : Bumi
Aksara
Atmadi, Aufridus, 1993. Memperoleh Pemahaman Konsep Yang Efektif, dalam
Widya Dharma Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Berg, Euwe van den (ed), 1991; Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi, Salatiga:
Universitas Kristen Satya Wacana
Budi, Kartika, Fr, Y.1992. Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah
Konsepsi yang Terjadi, dalam Widya Dharma Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
Candhrasengaran, A.L, Treagust, D, dan Mocerino, M (2007). The Development
of A Two-Tier Multiple Choice Diagnostic Instrument for Evaluating
Secondary School Student’s Ability to Describe And Explain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Chemical Reactions Using Mutliple Levels Of Representation.
Chemistry Education Research and Practice 8(3): 293-307.
Dahar, R, W. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga
Kanginan, Marthen, 2000, Fisika Untuk SMU Kelas 1 Caturwulan 1. Jakarta:
Erlangga
Marpaung, Yansen, Suparno, Paul, (1987). Sumbangan Pikiran terhadap
Pendidikan Matematika dan Fisika, IKIP Sanata Dharma
Nurachmandani, Setya.2009, Fisika 1 : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Purwoko dan Fendi. 2007. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta :Yudhistira
Salirawati Das, 2010. Pengembangan Model Instrumen Pendektesi Miskonsepsi
Kimia Pada Peserta Didik SMA. Disertasi Doktor: Universitas Negeri
Yogyakarta
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,
Bandung : Alfabeta
Sukardi, (2008). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Yogyakarta:
Bumi Aksara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Sumarno, Joko. 2009. Fisika 1 : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Dalam Pendidikan Fisika,
Jakarta : Gramedia
Suparno, Paul. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika : Buku Kuliah
Mahasiswa, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Suwarto, (2012). Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran.
Yogyakarta :Graha Ilmu
Tipler, A Paul. 1998. FISIKA Untuk Sains dan Teknik : Jakarta
Treagust, D (1998). Development and Use of Diagnostic Tests to Evaluate
Student’s Misconceptions in Science, Internasional Journal of
Science Education 10(2). 159-169
Treagust, D, (2006), Diagnostic Assement in Science as A Means to Improving
Teaching Learning And Retention, Science and Mathematics
Education Centre, Curtin University of Techonology. 1-9
Widjaja, Wanty. 2008, Miskonsepsi Tentang Bilangan Desimal dari Calon
Guru, dalam Widya Dharma Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
SOAL
Mata Pelajaran : Fisika
Waktu : 90 Menit
Petunjuk : Pilihlah jawaban yang tepat dengan cara memberikan tanda silang
(x) pada huruf a,b,c,d atau e serta tuliskan alasanmu memilih jawaban tersebut!
Pengertian Mengenai Vektor
1. Apa yang kamu ketahui tentang vektor ?
a. Besaran yang memiliki arah
b. Besaran yang memiliki besar
c. Besaran yang tidak memiliki besar dan arah
d. Besaran yang memiliki besar dan arah
e. Besaran yang tidak memiliki arah
Alasan : Pengertian vektor secara benar adalah besaran yang memiliki
besar dan arah
Jawaban : Pilihan jawaban d
Contoh dari besaran vektor
2. Kelompok besaran dibawah ini yang termasuk besaran vektor adalah
.....................
a. kelajuan, kuat arus, gaya
b. energi, usaha, banyak mol gas
c. kecepatan, momentum, kuat arus listrik
Alasan :
Contoh dari besaran vektor adalah perpindahan, percepatan, gaya, momentum,
usaha, dan kuat arus, maka yang termasuk dengan kelompok besaran vektor adalah
kecepatan, momentum, kuat arus listrik
Jawaban : pilihan jawaban c
d. tegangan, intensitas cahaya, gaya
e. gaya, percepatan, waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Penggambaran Vektor
3. Seseorang menarik meja ke arah barat dengan gaya 60 N. Jika 1 cm mewakili
gaya 15 N, gambar vektor gaya tersebut yang benar adalah ......................
a.
b.
c.
d.
e.
Alasan :
Untuk jawaban yang tepat pada pertanyaan no 3 sebagai berikut:
Gambar 6.1 Sebuah vektor gaya �⃗⃗� = 60 N.
Gambar 1 menunjukkan sebuah vektor gaya 𝐹 sepanjang 4 cm. Setiap 1 cm
menyatakan gaya sebesar 60 N, maka besar gaya F = 4 cm × 15 N/cm = 60 N.
Jawaban : Pilihan jawaban c
Resultan Segaris kerja
4. Seorang siswa berjalan ke utara sejauh 10 meter lalu ke selatan sejauh 4 meter.
Resultan perpindahan siswa dari posisi awal adalah ...................
a. 6 m
b. 7 m
c. 8 m
Alasan :
Jawaban yang tepat pada pertanyaan no 4 adalah
d. 9 m
e. 10 m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Gambar 6.2 Resultan perpindahan yang dilakukan seorang siswa
Perpindahan siswa dari posisi awal adalah perpindahan awal – perpindahan akhir =
10 meter – 4 meter = 6 meter.
Jawaban : Pilihan jawaban a
Resultan Vektor segaris kerja
5. A mendorong gerobak ke kanan dengan gaya 30 N dan B mendorong gerobak
dengan gaya 15 N ke kanan. Berapakah kekuatan dorongan semuanya?
a. 35 N
b. 45 N
c. 55 N
d. 65 N
e. 75 N
Alasan :
Gaya dorong A = 30 N dan B = 15 N
Vektor perpindahan B Vektor perpindahan A
U
S
T B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Gambar 6.3 Dua buah vektor dengan gaya dorong A sebesar 15 N dan
gaya dorong B sebesar 30N mendorong sebuah gerobak
Catatan : apabila vektor mempunyai arah ke kanan atau ke atas diberi tanda positif
sebaliknya apabila ke kiri atau ke bawah diberi tanda negatif (-). Jadi, jumlah
kedua gaya dorong tersebut adalah 30 N + 15 N = 45. Hasil diatas menunjukkan
jumlah gaya dorong 45 N dengan arah ke kanan.
Jawaban : Pilihan jawaban b
Resultan Vektor segaris kerja
6. Dua buah vektor besarnya masing-masing 4 N dan 8 N segaris dan arahnya sama,
yaitu ke kanan. Hitunglah resultan dari kedua vektor tersebut.............
a. 12 N ke arah kiri
b. 12 N ke arah kanan
c. 4 N ke arah kiri
d. 4 N ke arah kanan
e. 8 N ke arah kiri
Alasan :
Gambar 6.4 Menunjukkan bahwa ada dua buah vektor yang arahnya sama kekanan dengan besar
yang berbeda.
Gaya dorong A = 30 N
Gaya dorong B = 15 N
Jumlah gaya dorong (30 + 15 ) N = 45 N
4 N 8 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
F1 = + 4 N; F2 = +8 N segaris
R (jumlah dua vektor tersebut) = + F1 + F2 = +4N +8N = +12 N
Jadi, besar resultan gayanya 12 N dan arahnya ke kanan (karena hanya hasilnya
positif).
Jawaban : Pilihan jawaban b
Resultan Vektor segaris kerja
7. Untuk merayakan hari kemerdekaan, di suatu RT diadakan lomba tarik tambang.
Ada enam remaja yang ikut, yaitu A, B, C, D, E, dan F. Remaja A, B, C menjadi
satu tim melawan D, E, F. Bila kekuatan A = C = 35 N, B = 20 N, sedangkan D
= 20 N, E = 25 N, dan F = 40 N. Tim yang memenangi perlombaan adalah
..................
a. tim yang beranggotakan A, B, C, dengan resultan gaya 5 N
b. tim yang beranggotakan A, B, C, dengan resultan gaya 10 N
c. tim yang beranggotakan D, E, F, dengan resultan gaya 5 N
d. tim yang beranggotakan D, E, F, dengan resultan gaya 10 N
e. tim yang beranggotakan D, E, F, dengan resultan gaya 15 N
Alasan :
Gaya A = 35 N ke kiri, B = 20 N ke kiri C = 35 N kekiri
D = 20 N ke kanan E = 25 N ke kanan dan F = 40 N ke kanan
Kedudukan enam gaya dapat digambarkan sebagai berikut:
Arah gaya ke kanan diberi tanda (+) dan arah gaya ke kiri diberi tanda (-).
Diperoleh : ( - 35 – 20 – 35) + (+20 + 25 + 40) = - 90 + 85 = - 5 N
Kesimpulan :
Tim yang menang adalah tim yang beranggotakan A, B, dan C dengan kemenangan
5 N
Jawaban : Pilihan jawaban c
A B C D E F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Resultan Vektor segaris kerja
8. Dua buah vektor yang segaris, tetapi arahnya berlawanan. Bila diketahui F1 = 10
N ke kiri dan F2 = 12 N arahnya ke kanan. Berapa resultan dari kedua vektor
tersebut .........................
a. 6 N ke arah kanan
b. 5 N ke arah kiri
c. 4 N ke arah kanan
Alasan :
Gambar 6.5 Menunjukkan dua buah vektor dengan arah berbeda
Maka besar resultan dari kedua vektor yang berlawanan arah diatas adalah
F2 – F1 = 12 N – 10 N = 2 N dengan arah resultan ke arah kanan
Jawaban : pilihan jawaban e
Penjumlahan Vektor dengan metode segitiga
9. Perhatikan diagram vektor berikut!
Yang menyatakan adanya hubungan �̅� + �̅� = 𝑧̅ adalah gambar .........
a. (1)
b. (2)
�̅�
�̅� 𝑧̅
(1) (2) (3) (4) (5)
�̅� �̅� �̅�
�̅�
�̅� �̅� �̅� �̅�
𝑧̅ 𝑧̅ 𝑧̅ 𝑧̅
d. 3 N ke arah kiri
e. 2 N ke arah kanan
F2 = 12 N
F2 = 10 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
c. (3)
d. (4)
e. (5)
Alasan :
Gambar (1) memenuhi persamaan (−𝑦 ) + 𝑥 = 𝑧
Gambar (2) memenuhi persamaan 𝑥 + (−𝑦 ) = −𝑧
Gambar (3) memenuhi persamaan 𝑥 + 𝑦 = 𝑧 (sesuai dengan persamaan)
Gambar (4) memenuhi persamaan 𝑧 + 𝑥 = 𝑦
Gambar (5) memenuhi persamaan 𝑥 + 𝑧 = 𝑦
Jawaban : pilihan jawaban c
Penjumlahan Vektor metode segitiga
10. Gambar manakah dari vektor berikut yang memenuhi persamaan a + b + c = 0?
a.
b.
c.
Alasan :
Gambar pilihan jawaban (a) 𝑎 + �⃗� = 𝑐
Gambar pilihan jawaban (b) 𝑎 + 𝑐 = �⃗�
a
c b
a
b c
a
c b
d.
b
a
c
e. a
b c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Gambar pilihan jawaban (c) 𝑎 + �⃗� + 𝑐 = 0 (sesuai persamaan)
Gambar pilihan jawaban (d) 𝑎 + 𝑐 = �⃗�
Gambar pilihan jawaban (e) 𝑎 + �⃗� = 𝑐
Jawaban : pilihan jawaban c
Penjumlahan Vektor metode segitiga
11. Sebuah perahu motor menyeberangi sebuah sungai yang lebar dengan arah tegak
lurus arus air. Seorang pengamat berdiri diam di tepi sungai. Kecepatan perahu
motor terhadap arus air 5 m/s dan kecepatan arus air sungai adalah 3 m/s.
Berapakah kecepatan perahu terhadap tanah untuk dapat menyeberangi sungai?
a. 3 m/s
b. 4 m/s
c. 5 m/s
d. 6 m/s
e. 7 m/s
Alasan :
Gambar 6.6 Ilustrasi mengenai kecepatan perahu terhadap tanah
untuk menyeberangi sungai
Keterangan :
𝑣 𝑝𝑎 = 5 m/s (indeks pa berarti kecepatan perahu terhadap arus)
𝑣 𝑎𝑡 = 3 m/s (indeks at berarti kecepatan arus terhadap tanah)
𝑣 𝑎𝑡
𝑣 𝑝𝑡 𝑣 𝑝𝑎 Aliran sungai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Karena ketiga vektor ini membentuk sebuah segitiga siku-siku, kita dapat
menemukan besar resultan kecepatan perahu terhadap tanah vpt dengan
menggunakan teorema Phytagoras, yang menyatakan :
C2=A2 - B2=(5)2 - (3)2=16 m2/s2
C = √16 m2s2 = 4 m/s
Jawaban : pilihan jawaban b
Penjumlahan Vektor Metode Segitiga
12. Seorang pria berjalan 3 km ke timur dan kemudian berjalan 4 km dengan arah
600 ke utara terhadap arah timur. Berapa resultan perpindahan .......................
a. 7 km
b. 6 km
c. 5 km
d. 4 km
e. 3 km
Alasan :
s2 = 𝑠𝑡2 + 𝑠𝑢
2 + 2𝑠𝑡𝑠𝑢cos 600
𝑠2 = 32 + 42+2.3.4 (0,5)
𝑠2 = 9 + 16 + 12
𝑠2 = 37
𝑠 =√37
𝑠 = 6,08 km ( dibulatkan menjadi 6 km)
Gambar 6.7 Vektor perpindahan untuk soal nomor 12
U
A = 3 km
B = 4 km
C = 6 km
T
600 𝜽
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Jawaban : Pilihan jawaban b
Penjumlahan Vektor metode jajaran genjang
13. Gambar resultan dari �̅� + �̅� dengan metode jajar genjang yang benar adalah
........
a.
b.
c.
𝑎
�⃗�
�⃗�
𝑎 �⃗�
�⃗�
�⃗�
𝑎
�⃗�
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
d.
e.
Alasan :
Gambar 6.8 Penjumlahan vektor dengan metode jajaran genjang untuk soal 13, untuk pilihan
jawaban d
Untuk hasil resultan dari 𝑎 + �⃗� dengan menggunakan metode jajaran genjang.
Dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
�⃗�
�⃗�
𝑎
𝑎
�⃗�
�⃗�
�⃗�
�⃗�
𝑎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
a. Vektor 𝑎 dengan titik tangkap atau pangkalnya berimpit dengan titik tangkap
vektor �⃗� .
b. Garis yang sejajar vektor �⃗� yang dimulai dari ujung vektor 𝑎 , kemudian garis
yang sejajar vektor 𝑎 yang dimulai dari ujung vektor �⃗� sehingga membentuk
sebuah jajar genjang.
c. Sebuah vektor yang dinamakan �⃗� , yang dimulai dari titik tangkap kedua
vektor dan berakhir diperpotongan garis seperti yang terlihat dari gambar
diatas.
Maka vektor ini merupakan resultan dari penjumlahan 𝑎 + �⃗�
Jawaban : Pilihan jawaban d
Penjumlahan Vektor metode jajaran genjang
14. Sebuah perahu yang mampu bergerak dengan kecepatan 3 m/s diarah dengan
sudut 600 terhadap arus sungai. Kecepatan air sungai 2 m/s. Berapa besar
resultan kecepatan yang dirasakan perahu ....................................
a. 4,2 m/s
b. 4,3 m/s
c. 4,4 m/s
d. 4,5 m/s
e. 4,6 m/s
Alasan :
Keterangan : cos 600 = 0,5 apabila dalam perhitungan
mendapatkan hasil seperti di bawah ini maka :
√17,6 = 4,2
√18,5 = 4,3
√19,36 =4,4
√20,25 = 4,5
√21,16 =4,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Gambar 6.9 Perahu bergerak serong terhadap arah air sungai untuk soal 14
Resultan kecepatan perahu dapat digambarkan seperti gambar 4.13. Besar
kecepatan resultan memenuhi rumus cosinus:
vp2 = va
2 + vp2 + 2vavp cos 600
= 22 + 32 + 2.2.3 .0,5 = 19
𝑣𝑅 = √19 = 4,4 m/s.
Penjumlahan Vektor Metode jajaran genjang
15. Dua buah vektor a dan b masing-masing 3 dan 4 satuan. Nilai 𝑐 = 𝑎 + �⃗� sama
dengan :
2) 7 satuan jika sudut antara 𝑎 dan �⃗� = 00
3) 5 satuan jika sudut antara 𝑎 dan �⃗� = 900
4) 1 satuan jika sudut antara 𝑎 dan �⃗� = 1800
5) 8 satuan jika sudut antara 𝑎 dan �⃗� = 600
Yang benar adalah ........
a. 1, 2, dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
Alasan :
1) 𝑐 2 = 𝑎 2 + �⃗� 2 + 2 𝑎 �⃗� cos 00
𝑐 2 = 32 + 42 + 2 .3.4.1
𝑐 2 = 9 + 16 + 24
d. 4
e. 1, 2, 3 dan 4
𝑣𝑝⃗⃗⃗⃗
𝑣𝑎⃗⃗⃗⃗
𝑣𝑅⃗⃗⃗⃗
𝛽
𝑄
𝑃
𝑅
𝑐 = √49
𝑐 = 7 satuan (tepat)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
𝑐 2 = 49
2) 𝑐 2 = 𝑎 2 + �⃗� 2 + 2 𝑎 �⃗� cos 900
𝑐 2 = 32 + 42 + 2 .3.4.0
𝑐 2 = 9 + 16 + 0
𝑐 2 = 25
𝑐 = √25
𝑐 = 5 satuan (tepat)
3) 𝑐 2 = 𝑎 2 + �⃗� 2 + 2 𝑎 �⃗� cos 1800
𝑐 2 = 32 + 42 + 2 .3.4.(-1)
𝑐 2 = 9 + 16 – 24
𝑐 2 = 1
𝑐 = 1 satuan (tepat)
4) 𝑐 2 = 𝑎 2 + �⃗� 2 + 2 𝑎 �⃗� cos 600
𝑐 2 = 32 + 42 + 2 .3.4.(0,5)
𝑐 2 = 9 + 16 + 12
𝑐 2 = 37
𝑐 = √37 satuan ( tidak tepat)
Jawaban : pilihan jawaban a
Penjumlahan Vektor Metode jajaran genjang
16. Sebuah benda ditarik oleh 2 benda vektor dengan besar masing-masing F1 = 3 N
dan F2 = 4 N. Kedua vektor membentuk sudut 450, seperti yang tampak pada
gambar dibawah ini!
Tentukan resultan kedua vektor tersebut....................
a. 6,9 N
F1 = 3 N
F2 = 4 N 450
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
b. 6,8 N
c. 6,7 N
d. 6,6 N
e. 6,5 N
Alasan :
𝐹2 = 𝐹12 + 𝐹2
2 + 2 𝐹1𝐹2𝑐𝑜𝑠450
𝐹2 = 32 + 42 + 2 3.4.0,707
𝐹2 = 9 + 16 + 16,97
F = √42
F = 6,5 N
Jawaban : Pilihan jawaban e
Penjumlahan Vektor Metode jajaran genjang
17. Dua vektor yang sama besar masing-masing panjang 20 cm dan membentuk
sudut 1200 satu sama lainnya. Resultan kedua vektor itu panjangnya adalah .......
a. nol
b. 20
2√3 cm
c. 20 cm
d. 40 cm
e. 20 √3 cm
Alasan :
𝑠2 = 𝑠12 + 𝑠2
2 + 2 𝑠1𝑠2𝑐𝑜𝑠1200
𝑠2 = (20𝑐𝑚)2 + (20𝑐𝑚)2 + (2 20𝑐𝑚. 20𝑐𝑚)(−0,5)
𝑠2 = 400 𝑐𝑚2 + 400 𝑐𝑚2 − 400 𝑐𝑚2
s = √400𝑐𝑚2
s = 20 cm
Jawaban : pilihan jawaban c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Penjumlahan Vektor metode poligon
18. Gambar resultan dari 𝑎 + 𝑐 + 𝑑 dengan metode poligon yang benar adalah ...........
a.
b.
c.
d.
Alasan :
�⃗�
𝑎
𝑐 𝑑
�⃗�
𝑎
𝑐 𝑑
�⃗�
𝑐
𝑎 𝑑
𝑎
𝑐
𝑑
�⃗�
e.
�⃗�
𝑎 𝑑
𝑐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Gambar 6.10 Penjumlahan vektor dengan metode poligon untuk soal 13, untuk pilihan jawaban a
Untuk hasil resultan dari 𝑎 + 𝑐 + 𝑑 dengan metode poligon. Dengan mengikuti
langkah-langkah dibawah ini :
a. Vektor 𝑐 dengan titik tangkap atau pangkalnya berada di ujung vektor 𝑎 .
b. Vektor 𝑑 dengan titik tangkap atau pangkalnya berada di ujung vektor 𝑐
c. Sebuah vektor yang dimulai dari titik tangkap atau pangkalnya vektor 𝑎 dan
berakhir diujung vektor 𝑑 . Vektor ini merupakan resultan dari penjumlahan
vektor 𝑎 + 𝑐 + 𝑑 , resultan tersebut dinamakan �⃗� .
Jawaban : pilihan jawaban a
Penjumlahan Vektor dengan Metode Poligon
Perhatikan gambar vektor berikut sebelum mengerjakan soal nomor 19,
19. Gambar resultan dari 𝑎 + (- 𝑐 ) +(- 𝑑 ) dengan metode poligon yang benar adalah
...........
a.
�⃗� = 𝑎 + (- 𝑐 ) +(- 𝑑 )
𝑎
𝑐
𝑑
𝑑 𝑐
𝑎
�⃗�
𝑎
𝑐 𝑑
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
b.
c.
d.
e.
Alasan :
�⃗� = 𝑎 + (- 𝑐 ) +(- 𝑑 )
�⃗� = 𝑎 + (- 𝑐 ) +(- 𝑑 )
�⃗� = 𝑎 + (- 𝑐 ) +(- 𝑑 )
�⃗� = 𝑎 + (- 𝑐 ) +(- 𝑑 )
𝑎
𝑐 𝑑
𝑎
𝑐 𝑑
𝑎
𝑐 𝑑
𝑎
𝑐
𝑑
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Gambar 6.11 Penjumlahan vektor dengan metode poligon untuk soal 19, untuk
pilihan jawaban c
Berdasarkan gambar 6.11, diperlihatkan bahwa :
a. Gambar vektor 𝑎 dengan titik tangkapnya berada di titik tangkap vektor 𝑐
b. Gambar vektor 𝑐 dengan titik pangkalnya berada di titik pangkalnya vektor 𝑑
c. Gambar sebuah vektor yang dimulai dari titik pangkal vektor 𝑎 dan berakhir
pada ujung vektor 𝑑 . Vektor ini merupakan resultan dari hasil penjumlahan
𝑎 + (- 𝑐 ) +(- 𝑑 ), resultan tersebut dinamakan �⃗� .
Jawaban : pilihan jawaban c
Penjumlahan Vektor metode poligon
20. Tiga buah vektor diresultankan dengan metode poligon ternyata dapat
membentuk segitiga. Berarti resultannya adalah ...............
a. nol
b. positif
c. negatif
d. luas segitiga
e. keliling segitiga
Alasan :
�⃗� = 𝑎 + (- 𝑐 ) +(- 𝑑 ) 𝑎
𝑐 𝑑
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Gambar 6.12 Penjumlahan vektor dengan metode poligon untuk soal 20, untuk pilihan jawaban a
Berdasarkan gambar 6.12 diperlihatkan bahwa:
b. Vektor �⃗� dengan titik tangkap dan titik pangkal berada di ujung vektor 𝑎 .
c. Vektor 𝑐 dengan titik tangkap dan titik pangkal berada di ujung vektor �⃗� .
d. Karena ketiga vektor tersebut membentuk sebuah segitiga menuju ke titik
semula maka resultan yang dihasilkan 𝑎 + �⃗� + 𝑐 = 0.
Jawaban : pilihan jawaban a
𝑎 �⃗�
𝑐
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran B2. Contoh hasil pengisian lembar jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran B2 Rekap skor penilaian pemahaman pada konsep penjumlahan vektor kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan (pada pilihan jawaban)
Kode
Siswa
Nomor Soal Skor
Skor
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SMA_01 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6 30
SMA_02 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 9 45
SMA_03 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 9 45
SMA_04 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6 30
SMA_05 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 20
SMA_06 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 35
SMA_07 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 45
SMA_08 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 25
SMA_09 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 40
SMA_10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 50
SMA_11 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9 45
SMA_12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 12 60
SMA_13 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 30
SMA_14 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 9 45
SMA_15 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 15
SMA_16 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 30
SMA_17 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 35
SMA_18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Kode
Siswa
Nomor Soal Skor
Skor
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SMA_19 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 7 35
SMA_20 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 7 35
SMA_21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 12 60
SMA_22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 11 55
SMA_23 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8 40
SMA_24 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 35
SMA_25 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 40
SMA_26 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 35
SMA_27 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 45
SMA_28 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 11 55
SMA_29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 13 65
SMA_30 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 10 50
SMA_31 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 35
Benar(%) 83,87 35,48 67,74 93,54 100 64,51 58,06 90,32 29,03 70,96 19,35 19,35 25,80 3,22 0 0 9,67 25,80 6,45 9,67
Salah (%) 16,13 64,52 32,36 6,46 0 35,49 41,94 9,68 70,97 29,04 80,65 80,65 74,20 96,78 100 100 90,33 74,20 93,55 90,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran B3 rekap skor penilaian pemahaman pada konsep penjumlahan vektor kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati (pada pilihan jawaban)
Kode
Siswa
Nomor Soal Skor
Skor
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SMA_32 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 12 60
SMA_33 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 15 75
SMA_34 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 17 85
SMA_35 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 16 80
SMA_36 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 16 80
SMA_37 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8 40
SMA_38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 15 75
SMA_39 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 10 50
SMA_40 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 10 50
SMA_41 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 13 65
SMA_42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 14 70
SMA_43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 15 75
SMA_44 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 12 60
SMA_45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 15 75
SMA_46 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 13 65
SMA_47 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 16 80
SMA_48 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 14 70
SMA_49 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
SMA_50 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 15 75
SMA_51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90
SMA_52 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 17 85
SMA_53 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 11 55
SMA_54 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 15 40
SMA_55 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 13 35
SMA_56 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 12 40
SMA_57 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 15 35
SMA_58 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 12 45
SMA_59 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 13 55
SMA_60 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 12 65
SMA_61 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 11 50
SMA_62 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 14 35
Benar(%) 96,77 29,03 74,19 96,77 100 96,77 96,77 96,77 77,41 77,41 80,65 48,38 67,74 51,61 61,29 67,74 29,03 54,84 48,38 35,48
Salah (%) 3,23 70,97 25,81 3,23 0 3,23 3,23 3,23 22,59 22,59 19,35 51,62 32,26 48,39 38,71 32,26 70,97 45,16 51,62 64,52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran B4 rekap penilaian pemahaman pada konsep penjumlahan vektor kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan (Alasan siswa)
Kode
Siswa
Nomor Soal Skor
Skor
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SMA_01 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMA_02 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5
SMA_03 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMA_04 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMA_05 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 15
SMA_06 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMA_07 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMA_08 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 10
SMA_09 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 25
SMA_10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMA_11 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5
SMA_12 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 30
SMA_13 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 20
SMA_14 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 20
SMA_15 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 15
SMA_16 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 20
SMA_17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMA_18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Kode
Siswa
Nomor Soal Skor
Skor
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SMA_19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMA_20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMA_21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
SMA_22 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4 5
SMA_23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20
SMA_24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMA_25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMA_26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMA_27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMA_28 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 10
SMA_29 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5
SMA_30 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 8 40
SMA_31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Benar(%) 12,90 0 12,90 25,80 32,25 32,25 0 19,35 0 0 3,22 6,44 3,22 3,22 0 0 0 3,22 0 3,22
Salah (%) 87,10 100 87,10 74,20 67,75 67,75 100 80,65 100 100 96,78 93,56 96,78 96,78 100 100 100 96,78 100 96,78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran B5 Rekap penilaian pemahaman pada konsep penjumlahan vektor kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati (alasan siswa)
Kode
Siswa
Nomor Soal Skor
Skor
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SMA_32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 20
SMA_33 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 10 50
SMA_34 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 12 60
SMA_35 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 9 45
SMA_36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 5 25
SMA_37 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5
SMA_38 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 9 45
SMA_39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 3 15
SMA_40 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5
SMA_41 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 10 50
SMA_42 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 10 50
SMA_43 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 6 30
SMA_44 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 10 50
SMA_45 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 9 45
SMA_46 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 6 30
SMA_47 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 9 18
SMA_48 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 13 65
SMA_49 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 12 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Kode
Siswa
Nomor Soal Skor
Skor
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SMA_50 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 8 40
SMA_51 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 14 70
SMA_52 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 15 75
SMA_53 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 15 75
SMA_54 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 9 45
SMA_55 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 7 35
SMA_56 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 5 25
SMA_57 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 4 20
SMA_58 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 6 30
SMA_59 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 4 20
SMA_60 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 8 40
SMA_61 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 35
SMA_62 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 6 30
Benar(%) 48,38 22,58 35,48 51,61 51,61 45,16 67,74 54,84 22,58 16,13 22,58 41,93 16,13 45,16 35,48 48,38 25,81 54,83 45,16 35,48
Salah (%) 51,62 77,58 64,52 48,39 48,39 54,48 32,26 45,16 77,42 83,87 77,42 58,07 83,87 54,48 64,52 51,62 74,19 45,17 54,48 64,52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran B6 Rekap persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar pada tiap konsep Penjumlahan Vektor di SMA Negeri 1 Seyegan
No Konsep No Soal Skor (%) Rata-rata skor tiap konsep (%)
1 Pengertian Vektor 1 83,87 83,87
2 Contoh dari besaran Vektor 2 35,48 35,48
3 Penggambaran Vektor 3 67,74 67,74
4
Resultan Segaris kerja 4 93,55
81,29
5 100
6 64,52
7 58,06
8 90,32
6 Penjumlahan Vektor dengan metode segitiga 9 29,03
34,67 10 70,96
11 19,35
12 19,35
7
Penjumlahan Vektor dengan metode jajar genjang
13 25,80
7,74 14 3,22
15 0
16 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
No Konsep No Soal Skor (%) Rata-rata skor tiap konsep (%)
7 Penjumlahan Vektor dengan metode jajar genjang 17 9,67 7,74
8 Penjumlahan Vektor dengan metode poligon 18 25,81
13,98 19 6,45
20 9,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran B7 rekap Persentase siswa menjawab pilihan jawaban benar pada tiap konsep Penjumlahan Vektor di SMA Negeri 1 Seyegan
No Konsep No Soal Skor (%) Rata-rata skor tiap konsep (%)
1 Pengertian Vektor 1 96,77 96,77
2 Contoh dari besaran Vektor 2 29,03 29,03
3 Penggambaran Vektor 3 74,19 74,19
4
Resultan Segaris kerja 4 96,77
97,42
5 100
6 96,77
7 96,77
8 96,77
5 Penjumlahan Vektor dengan metode segitiga 9 77,42
70,99 10 77,42
11 80,65
12 48,48
6
Penjumlahan Vektor dengan metode jajaran
genjang
13 67,74
54,38 14 51,61
15 61,79
16 67,74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
No Konsep No Soal Skor (%) Rata-rata skor tiap konsep (%)
7 Penjumlahan Vektor dengan metode jajar genjang 17 29,03 54,38
8 Penjumlahan Vektor dengan metode poligon 18 54,84
46,23 19 48,38
20 35,48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran B8 Rekap rata-rata skor siswa Kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan
Kode Siswa Skor (%) Kode Siswa Skor (%)
SMA_01 30 SMA_30 50
SMA_02 45 SMA_31 35
SMA_03 45 Rata-Rata 40,48
SMA_04 30
SMA_05 20
SMA_06 35
SMA_07 45
SMA_08 25
SMA_09 40
SMA_10 50
SMA_11 45
SMA_12 60
SMA_13 30
SMA_14 45
SMA_15 15
SMA_16 30
SMA_17 35
SMA_18 45
SMA_19 35
SMA_20 35
SMA_21 60
SMA_22 55
SMA_23 40
SMA_24 35
SMA_25 40
SMA_26 35
SMA_27 45
SMA_28 55
SMA_29 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran B9 rekap rata-rata skor siswa Kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati
Kode Siswa Skor (%) Kode Siswa Skor (%)
SMA_32 60 SMA_61 50
SMA_33 75 SMA_62 35
SMA_34 85 Rata-Rata 62,58
SMA_35 80
SMA_36 80
SMA_37 40
SMA_38 75
SMA_39 50
SMA_40 50
SMA_41 65
SMA_42 70
SMA_43 75
SMA_44 60
SMA_45 75
SMA_46 65
SMA_47 80
SMA_48 70
SMA_49 80
SMA_50 75
SMA_51 90
SMA_52 85
SMA_53 55
SMA_54 40
SMA_55 35
SMA_56 40
SMA_57 35
SMA_58 45
SMA_59 55
SMA_60 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran B10 Kategori Tingkat pemahaman kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan
KODE
SISWA
Kategori Tingkat Pemahaman kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan
No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6 No 7 No 8 No 9 No 10 No 11 No 12 No 13 No 14 No 15 No 16 No 17 No 18 No 19 No 20
SMA_01 M TM-3 Mi-3 M M M M M Mi-1 Mi-1 TM-3 TM-3 M TM-3 TM-1 Mi-3 TM-1 Mi-1 TM-3 Mi-1
SMA_02 Mi-3 Mi-3 Mi-1 M M M M M Mi-1 Mi-1 M TM-1 Mi-1 M Mi-3 M M Mi-3 TM-2 TM-2
SMA_03 Mi-3 Mi-3 M Mi-1 M M M M Mi-1 Mi-3 TM-3 M TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 Mi-3 TM-3 Mi-3
SMA_04 Mi-3 TM-2 TM-2 Mi-3 Mi-3 Mi-3 TM-2 Mi-3 TM-2 Mi-3 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 Mi-3 Mi-3 TM-2
SMA_05 TM-2 TM-3 TM-2 M M M M TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-2 TM-2 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_06 Mi-3 TM-2 TM-2 Mi-3 Mi-3 Mi-3 TM-2 Mi-3 TM-2 Mi-3 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 TM-3 TM-2 Mi-3 Mi-3 TM-2
SMA_07 Mi-1 TM-2 TM-2 M M Mi-3 TM-2 TM-2 TM-3 TM-3 Mi-1 TM-1 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_08 TM-2 Mi-3 M M M M TM-3 M Mi-3 Mi-3 TM-2 Mi-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_09 TM-2 TM-1 Mi-1 M M M TM-3 M TM-1 Mi-1 TM-3 M TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 Mi-3
SMA_10 Mi-3 Mi-3 M M M M M M Mi-1 Mi-1 TM-3 TM-3 TM-2 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_11 M Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 TM-3 Mi-3 Mi-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_12 M Mi-3 M M M M M M Mi-3 Mi-3 TM-3 Mi-3 M TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_13 M Mi-3 M M M M M M TM-1 TM-3 TM-3 TM-3 Mi-2 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_14 Mi-1 TM-3 M TM-3 M TM-3 M M M TM-3 TM-3 TM-3 M TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_15 Mi-3 TM-3 M M M TM-3 M M TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
KODE
SISWA
Kategori Tingkat Pemahaman kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan
No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6 No 7 No 8 No 9 No 10 No 11 No 12 No 13 No 14 No 15 No 16 No 17 No 18 No 19 No 20
SMA_16 M TM-2 TM-1 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 TM-3 TM-2 TM-2 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 Mi-1 TM-3 TM-3
SMA_17 Mi-1 TM-3 TM-1 TM-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-2 Mi-1 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 Mi-3 TM-3 TM-3
SMA_18 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 M M M M Mi-2 Mi-1 M Mi-1 TM-3 TM-3 TM-3 TM-1 TM-3 TM-3 TM-3 TM-2
SMA_19 M TM-1 Mi-3 M M M M M Mi-1 Mi-1 TM-3 TM-2 TM-2 TM-3 TM-3 TM-1 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_20 Mi-1 Mi-1 TM-2 Mi-1 Mi-1 Mi-1 TM-2 TM-2 TM-2 Mi-3 Mi-3 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2
SMA_21 Mi-3 TM-2 Mi-3 Mi-3 Mi-3 TM-2 TM-2 Mi-3 TM-2 Mi-3 Mi-3 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3
SMA_22 Mi-3 TM-2 Mi-3 M M M M M TM-2 Mi-3 TM-3 Mi-1 Mi-3 TM-3 TM-2 TM-1 Mi-3 TM-2 TM-2 TM-2
SMA_23 M M Mi-3 M M M TM-2 M TM-2 Mi-3 TM-1 TM-1 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_24 TM-2 TM-3 TM-2 M M M M Mi-3 Mi-1 Mi-1 TM-3 Mi-2 TM-2 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_25 M TM-2 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-2
SMA_26 M TM-2 Mi-3 Mi-1 Mi-1 Mi-1 Mi-1 Mi-1 TM-2 Mi-3 Mi-3 TM-2 TM-2 Mi-3 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2
SMA_27 Mi-3 TM-2 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 TM-2 Mi-3 TM-2 Mi-3 Mi-3 TM-2 TM-2 Mi-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-2 TM-2 TM-2
SMA_28 Mi-3 TM-2 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 TM-2 Mi-3 Mi-3 TM-2 TM-2 Mi-3 TM-3 TM-2 TM-3 TM-2 TM-2 TM-2
SMA_29 TM-2 TM-2 Mi-3 Mi-1 Mi-1 Mi-3 M M TM-2 Mi-3 TM-3 TM-2 Mi-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 Mi-3 TM-3 TM-3
SMA_30 Mi-3 TM-2 TM-3 M M Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 TM-3 TM-3 TM-2 TM-2 Mi-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_31 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-1 Mi-1 M M Mi-1 TM-2 Mi-3 TM-3 M Mi-3 TM-3 TM-3 TM-2 TM-3 Mi-3 TM-3 TM-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Keterangan :
M : Memahami
(Mi-1) : Miskonsepsi (Mi-1)
(Mi-2) : Miskonsepsi (Mi-2)
(TM-1) : Tidak memahami (TM-1)
(TM-2) : Tidak memahami (TM-2)
(Mi-3) : Memahami sebagian tanpa miskonsepsi ((Mi-3)
(TM-3) : Tidak memahami (TM-3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran B11 Persentase siswa berdasarkan kategori tingkat pemahaman siswa (%) kelas X MIA SMA Negeri 1 Seyegan
Nomor Soal Persentase siswa berdasarkan kategori Tingkat Pemahaman Siswa (%)
(M) (Mi-1) (Mi-2) (TM-1) (TM-2) (Mi-3) (TM-3)
1 61,29 6,45 0 3,22 0 29,03 0
2 25,81 0 6,45 22,58 16,13 12,90 16,13
3 74,19 0 12,90 3,22 6,45 3,22 0
4 93,55 0 0 0 0 6,45 0
5 83,87 9,67 0 0 0 6,45 0
6 90,32 3,22 0 0 0 6,45 0
7 90,32 0 0 0 3,22 6,45 0
8 77,41 6,45 6,45 0 3,22 6,45 0
9 6,45 16,12 0 6,45 22,58 48,38 0
10 6,45 12,90 0 0 12,90 48,38 19,35
11 61,90 12,90 0 3,22 0 9,67 12,90
12 51,61 0 6,45 19,35 9,67 3,22 9,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Nomor Soal Persentase siswa berdasarkan kategori Tingkat Pemahaman Siswa (%)
(M) (Mi-1) (Mi-2) (TM-1) (TM-2) (Mi-3) (TM-3)
13 6,45 19,35 0 0 22,58 ` 9,67
14 80,64 3,22 0 0 3,22 0 12,90
15 29,03 0 0 6,45 3,22 32,26 29,03
16 64,51 0 12,90 3,22 3,22 6,45 9,67
17 19,35 0 3,22 32,26 12,90 3,22 29,03
18 0 16,12 0 0 9,67 41,93 32,26
19 0 12,90 0 0 19,35 35,48 32,26
20 9,67 3,22 0 16,12 22,58 25,81 22,58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran B12 Persentase siswa berdasarkan kategori tingkat pemahaman siswa (%) kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati
KODE
SISWA
Kategori Tingkat Pemahaman kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati
No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6 No 7 No 8 No 9 No 10 No 11 No 12 No 13 No 14 No 15 No 16 No 17 No 18 No 19 No 20
SMA_32 Mi-3 Mi-3 M M M M M M M Mi-3 M TM-1 Mi-3 M Mi-3 M TM-2 Mi-3 TM-2 TM-2
SMA_33 M TM-1 M M M M M M TM-2 Mi-3 M TM-1 Mi-3 M Mi-3 M TM-2 Mi-3 TM-2 TM-2
SMA_34 M TM-1 M M M M M M Mi-1 Mi-2 M TM-1 Mi-3 M Mi-3 M TM-2 TM-2 Mi-3 TM-2
SMA_35 TM-1 TM-2 Mi-2 M M M M M Mi-3 M M TM-3 Mi-3 M TM-3 M TM-2 Mi-3 TM-2 Mi-3
SMA_36 M TM-1 M M M M M M Mi-3 Mi-3 Mi-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_37 M TM-2 M M M M Mi-3 M Mi-1 Mi-3 Mi-3 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 Mi-3 TM-2 TM-2 TM-2
SMA_38 Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3 M M M M M Mi-3 TM-3 TM-2 TM-2 TM-3 Mi-3 TM-3 TM-3 TM-2 TM-3 TM-2
SMA_39 M TM-2 M M M M M M Mi-1 M M Mi-2 Mi-3 Mi-2 TM-1 TM-1 TM-1 M-1 TM-2 TM-1
SMA_40 M TM-3 M M M M M Mi-3 Mi-3 TM-3 TM-3 M TM-2 M Mi-3 Mi-3 TM-1 TM-3 TM-3 M-1
SMA_41 M TM-3 Mi-2 M M M M M Mi-3 TM-3 M M Mi-3 M TM-3 M TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_42 M TM-3 M M M-1 M M M TM-1 Mi-3 M M Mi-3 M TM-3 M TM-1 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_43 M M M M M M M Mi-2 Mi-3 Mi-1 M TM-1 Mi-3 M Mi-3 M TM-1 Mi-3 Mi-3 Mi-3
SMA_44 Mi-3 M M M M M M M TM-2 TM-2 M M M M TM-3 Mi-2 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_45 Mi-3 Mi-3 TM-2 Mi-3 Mi-3 Mi-3 TM-2 TM-2 TM-2 TM-2 M Mi-2 Mi-3 M Mi-3 M TM-1 Mi-3 Mi-3 Mi-3
SMA_46 Mi-3 M Mi-2 M M M M M Mi-3 Mi-3 M M TM-2 M M M M Mi-3 Mi-3 TM-1
SMA_47 M M Mi-2 M M M M M TM-2 TM-2 M TM-3 TM-3 TM-3 M M M Mi-3 TM-2 TM-1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Kategori Tingkat Pemahaman kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati
No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6 No 7 No 8 No 9 No 10 No 11 No 12 No 13 No 14 No 15 No 16 No 17 No 18 No 19 No 20
SMA_48 M M M M M M M M TM-1 TM-2 M M Mi-1 M M Mi-2 M Mi-1 Mi-1 TM-2
SMA_49 M Mi-2 M M M M M M Mi-3 Mi-3 M M Mi-3 M M M M Mi-3 Mi-3 Mi-3
SMA_50 M Mi-2 M M M M M M Mi-3 Mi-3 M M M M TM-3 Mi-2 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_51 Mi-3 TM-2 M M M M M M Mi-3 Mi-3 Mi-1 M Mi-1 M M M M-2 Mi-3 Mi-3 TM-1
SMA_52 Mi-1 TM-1 M M Mi-1 Mi-1 M Mi-3 Mi-3 Mi-3 TM-1 Mi-3 Mi-3 M TM-1 M TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_53 M M M M M M M M Mi-3 Mi-3 Mi-3 TM-2 Mi-1 M M M M Mi-1 Mi-3 TM-2
SMA_54 Mi-3 TM-3 TM-1 M M M M M Mi-3 TM-3 Mi-1 M TM-2 M M M TM-3 Mi-3 Mi-3 Mi-3
SMA_55 M TM-1 M M M M M M TM-2 Mi-3 Mi-1 M Mi-3 M M Mi-3 TM-3 TM-3 TM-3 TM-3
SMA_56 M M M M Mi-3 Mi-3 Mi-3 Mi-1 TM-2 TM-3 M M Mi-1 M TM-3 M-2 TM-1 TM-3 TM-3 Mi-3
SMA_57 Mi-3 Mi-3 M M Mi-1 M M M TM-2 Mi-3 TM-3 M Mi-3 TM-3 TM-3 M TM-3 Mi-3 M-3 M
SMA_58 M TM-3 M M M M M M Mi-1 Mi-1 M M TM-2 M Mi-3 M TM-1 Mi-3 Mi-3 Mi-3
SMA_59 M TM-1 M M M M M M Mi-1 Mi-1 TM-3 M TM-3 M TM-3 TM-3 TM-1 TM-3 Mi-1 M
SMA_60 M TM-1 M M M M M M Mi-3 Mi-3 M TM-1 TM-2 M M M M M-3 Mi-3 TM-1
SMA_61 Mi-3 TM-2 TM-2 M M M M Mi-1 Mi-3 Mi-3 Mi-1 M Mi-1 M Mi-3 M TM-1 Mi-1 Mi-1 M
SMA_62 Mi-1 M M M M M M Mi-2 Mi-3 Mi-1 M TM-1 Mi-1 M Mi-3 M TM-1 Mi-1 Mi-1 Mi-3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Keterangan :
M : Memahami
(Mi-1) : Miskonsepsi (Mi-1)
(Mi-2) : Miskonsepsi (Mi-2)
(TM-1) : Tidak memahami (TM-1)
(TM-2) : Tidak memahami (TM-2)
(Mi-3) : Memahami sebagian tanpa miskonsepsi ((Mi-3)
(TM-3) : Tidak memahami (TM-3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran B13 Persentase siswa berdasarkan kategori tingkat pemahaman siswa (%) kelas X MIA SMA Negeri 1 Mlati
Nomor Soal Persentase siswa berdasarkan kategori Tingkat Pemahaman Siswa (%)
(M) (Mi-1) (Mi-2) (TM-1) (TM-2) (Mi-3) (TM-3)
1 61,29 6,45 0 3,22 0 29,03 0
2 25,81 0 6,45 22,58 16,13 12,90 16,13
3 74,19 0 12,90 3,22 6,45 3,22 0
4 93,55 0 0 0 0 6,45 0
5 83,87 9,67 0 0 0 6,45 0
6 90,32 3,22 0 0 0 6,45 0
7 90,32 0 0 0 3,22 6,45 0
8 77,41 6,45 6,45 0 3,22 6,45 0
9 6,45 16,12 0 6,45 22,58 48,38 0
10 6,45 12,90 0 0 12,90 48,38 19,35
11 61,90 12,90 0 3,22 0 9,67 12,90
12 51,61 0 6,45 19,35 9,67 3,22 9,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran C1 Surat Permohonan Ijin penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran C2 Surat ijin melakukan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran C3 Surat keterangan telah melakukan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI