Pemanfaatan Wahana Udara Nir Awak dengan Pengendalian Manual untuk Proses Identifikasi Batas Wilayah
Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-5, 2018Depok, 31 Juli 2018
Fahrul HidayatYulia Indri Astuty
pendahuluan
Sumber : Kompilasi data Kemendagri per Desember 2017 oleh BIG, 2018
Definitif = Permendagri TerbitIndikatif = Proses penegasan dan belum penegasan
Definitif475 segmen
Indikatif505 segmen
.pendahuluan
Sumber : Hidayat, 2018(dipresentasikan pada Seminar Infrastruktur Informasi Geospasial – UGM 2018)
penegasan batas ?
pelacakan garis batas
kartometrik
survey lapangan
.pendahuluan
Sumber: Schneider, Bischoff, & Haug, 2014
citra satelit optis resolusi sangat tinggi vs awan ?
Sumber : Anguelov et al., 2010; Google dan Badan Informasi Geospasial, 2017
peluang perkembangan teknologi
belum ada penelitian pemanfaatan teknologi 360° baik pada street-
level view maupun aerial view
untuk keperluan identifikasi batas
wilayah administrasi
bertujuan untuk mengidentifikasi
kemungkinan penggunaan WUNA
dengan pengendalian manual
sebagai metode alternatif
identifikasi batas wilayah
administrasi
metode
dilakukan
secara desk
study dengan
metode
analisis
komparatif
deskriptif.
hasil
sintesis tahapan pelacakan batas
wilayah administrasi
Tahapan Penegasan Batas daerah di darat
Tahapan Penegasan Batas daerah di laut
Tahapan Penegasan Desa yang terbentuk sebelum diundangkannya Permendagri no 45 tahun 2016
Tahapan Penegasan Desa yang terbentuk setelah diundangkannya Permendagri no 45 tahun 2016
Penyiapan
dokumen
Penyiapan
dokumen
Pengumpulan dan penelitian
dokumen
Penelitian dokumen
(termasuk hasil penetapan
batas desa)
Pelacakan batasPenentuan garis
pantaiPembuatan peta kerja
Pelacakan dan penentuan
posisi batas
Pengukuran dan
penentuan posisi
batas
Pengukuran
dan penentuan
batas
Pelacakan dan penentuan
posisi batas
Pemasangan dan
pengukuran pilar batas
Pembuatan peta
batas daerah di
darat
Pembuatan
peta batas
daerah di laut
Pemasangan dan
pengukuran plar batas
Pembuatan peta batas
desa
Pembuatan peta batas desa
sintesis tahapan pelacakan batas
wilayah administrasi
contoh pelacakan batas wilayah secara kartometrik
sintesis tahapan pelacakan batas
wilayah administrasi
contoh pelacakan batas wilayah melalui survey lapangan
pemanfaatan WUNA
Jenis WUNA Tujuan Pemanfaatan
Multirotor (DJI Phanthom 3 Professional)
(Collins, 2018)
Pencarian burung Ivory-Bolled Woodpecker
(Campephilus principalis)
Multirotor (Tarot 680 Pro Hexacopter)
(Cowley et al., 2018)
Dokumentasi detail terhadap situs arkeologi Historic
Environtment Scotland (HES)
Fixed Wing (Girard, Howell, & Hedrick,
2004)
Misi Patroli dan Pengawasan Perbatasan dengan
Multiple Unmanned Air Vehicles
Fixed Wing dan Multirotor (González-
Jorge, Martínez-Sánchez, Bueno, & Arias,
2017)
WUNA untuk Civil Application (Keperluan Sipil atau
non militer) yaitu remote sensing, spraying system,
dan logistic system
Fixed Wing (Hausamann et al., 2005) Untuk monitoring pipa gas
Multirotor (Jordan & Young, 2015)Bird’s-eye view untuk observasi aktivitas gunung api
sebagai
Multirotor (Palazzolo & Stachniss, 2018)Pemodelan 3D bangunan dengan tinggi terbang
rendah
Multirotor (DJI Phantom 3 Advanced)
(Ramadhani, Bennett, & Nex, 2017)WUNA untuk akuisisi batas persil tanah di Indonesia
pemanfaatan WUNA
Jenis WUNA Tujuan Pemanfaatan
Fixed wing (Rathinam, Kim, & Sengupta,
2008)
WUNA untuk memonitor locally linear structures
seperti pipa gas, jalan, sungai dan kanal
Multirotor (Rinaudo, Chiabrando, Lingua,
& Spanò, 2012)
Monitoring terhadap situs arkeologi Roman villa,
Aquileia, Italay (UNESCO WHL site)
Multirotor (Scheible & Funk, 2017) WUNA untuk pertunjukan seni dan flying displays
Multirotor (Silvagni et al., 2016)WUNA untuk pencarian dan penyelamatan (search
and rescue) di pegunungan
pemanfaatan WUNA
Konsep WUNA untuk
identifikasi penanda
batas wilayah
memiliki keterkaitan
dengan konsep balap
WUNA (drone racing)
yaitu penggunaan
first-person view
spesifikasi dan daya terbang WUNA
very small
small
medium
large
spesifikasi dan daya terbang WUNA
Aerial Close Range UAV
Planning (semi-) automatic manual auatomatic-manual
Data acquisition/flight assisted/manual autonom/assisted/manual autonom/assisted/manual
Size of the area km2 mm2 – m2 m2 – km2
Image resolution/GSD cm - m mm - dm mm – m
Distance to the object 100m – 10km cm – 300m m – km
Orientation
normal case,
recently also
oblique
normal/oblique normal/oblique
Absolut accuracy of the
initial orientation valuescm - dm mm - m cm – 10m
Image block
size/number of scans10 - 1000 1 - 500 1 – 1000
Special appliaction
(examples) and features
- large scale
areas
(mapping,
forestry,
glaciology,
3d-city
modelling)
- aerial view
- small-scale areas and
objects
(archaeological
documentation, 3d
modelling of buildings)
- architectural and
industrial
photogrammetry
- terrestrial view
- small- and large-scale areas
(archaeological
documentation, monitoring
of hazards, 3d modelling of
buildings and objects)
- applications in inaccessible
areas and dangerous objects
- aerial view
- real-time applications
(monitoring)
spesifikasi dan daya terbang WUNA
Type of aircraft Range EnduranceWeather and wind
dependencyManeuverability
Balloon 0 ++ 0 0
Airship ++ ++ 0 0
Gliders/Kites + 0 0 0
Fixed wing gliders ++ + + +
Propeller & Jet
engines
++ ++ + +
Rotor-kite ++ + 0 +
Single rotor
(helicopter)
+ + + ++
Coaxial + ++ + ++
Quadrorotors 0 0 0 ++
Multi-copters + + + ++
Keterangan: 0 = nilai terendah; + = nilai tengah; ++ = nilai tertinggi
spesifikasi dan daya terbang WUNA
spesifikasi dan daya terbang WUNA
Bird’s-eye view dan Pengendalian Manual untuk
Identifikasi Penanda Batas Wilayah
Bird’s-eye view dan Pengendalian Manual untuk
Identifikasi Penanda Batas Wilayah
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan Kekurangan
Mampu membantu identifikasi
obyek yang tertutup awan, kanopi
vegetasi
Memerlukan perangkat yang
kompleks
Mampu membantu identifikasi
penanda batas pada lokasi yang
susah dijangkau (aksesibilitas
rendah)
Ketergantungan dengan
jaringan telekomunikasi
Menjadi alternatif penambahan
data lapangan (foto dan video)
dengan sudut pandnang yang lebih
fleksibel
Ketahanan terbang untuk
WUNA jenis kecil dan sangat
kecil masih rendah
kesimpulan
Tidak hanya terbatas untuk pemetaan, WUNA juga dapat dimanfaatkan padatujuan lain yang mengandalkan kemampuan spesifik dari setiap WUNA misalnyasudut pandang dan fleksibilitas ketika terbang. Terdapat beberapa pihak yangterlibat dalam usulan konsep atau kerangka kerja yang berisi tahapan identifikasibatas wilayah menggunakan WUNA dengan mode pengendalian manual tyaitupilot (pengendali), operator dan stakeholder (pemangku kepentingan) dalampenegasan batas wilayah. Pengendalian manual yang dimaksud adalah pilotmelakukan pengendalian penuh terhadap wahana untuk memastikanpergerakan wahana sesuai dengan kebutuhan dalam identifikasi penanda bataswilayah. Penanda batas wilayah administrasi dapat berupa batas alam danbatas buatan. Batas buatan dapat berupa jalan, pagar, dan lain sebagainya.Sementara itu, batas alam berupa sungai, punggungan bukit, dan lain-lain.Penanda batas ini tidak selamanya dapat dijangkau dengan mudah.Berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang ada pada pembahasan, secarateknis WUNA dengan pengendalian manual mampu digunakan untukmendukung identifikasi batas wilayah karena pengguna dapat melihat suatuobjek dengan pandangan mata burung secara bebas dan real-time, mesikipundibutuhkan beberapa improvisasi dan kostumisasi pada beberapa instrumenWUNA guna mencapai reliabilitas untuk proses identifikasi batas wilayah.
Althoff, T., Sosič, R., Hicks, J. L., King, A. C., Delp, S. L., & Leskovec, J. (2017). Large-scale physical activity data reveal worldwide activity inequality. Nature Publishing Group. https://doi.org/10.1038/nature23018Anguelov, D., Dulong, C., Filip, D., Frueh, C., Lafon, S., Lyon, R., … Weaver, J. (2010). Google Street View: Capturing The World at Street Level. IEEE Computer Society.Associated Press. (2014). Half of US-Mexico border now patrolled only by drone. World, p. www.theguardian.com. Retrieved from https://www.theguardian.com/world/2014/nov/13/half-us-mexico-border-patrolled-droneCollins, M. D. (2018). Using a Drone to Search for the Ivory-Billed Woodpecker ( Campephilus principalis ). Drones, 2(11). https://doi.org/10.3390/drones2010011Cowley, D. C., Moriarty, C., Geddes, G., Brown, G. L., Wade, T., & Nichol, C. J. (2018). UAVs in Context : Archaeological Airborne Recording in a National Body of Survey and Record. Drones, 2(2). https://doi.org/10.3390/drones2010002Eisenbeiss, H. (2009). UAV Photogrammetry. ETH ZURICH.Fahlstrom, P. G., & Gleason, T. J. (2012). Introduction to UAV System fourth Edition. Wiley.Floreano, D., & Wood, R. J. (2015). Science , technology and the future of small autonomous drones. Nature, 521, 460–466. https://doi.org/10.1038/nature14542Girard, A. R., Howell, A. S., & Hedrick, J. K. (2004). Border Patrol and Surveillance Missions using Multiple Unmanned Air Vehicles. In 43rd IEEE Conference on Decision and Control(pp. 620–625). Atlantis, Paradise Island, Bahamas: IEEE.González-Jorge, H., Martínez-Sánchez, J., Bueno, M., & Arias, P. (2017). Unmanned Aerial Systems for Civil Applications: A Review. Drones, 1(2), 1–19. https://doi.org/10.3390/drones1010002Hausamann, D., Zirnig, W., Schreier, G., Strobl, P., Hausamann, D., & Zirnig, W. (2005). Monitoring of gas pipelines – a civil UAV application. Aircraft Engineering and Aerospace Technology: An International Journal, 77(5), 352–360. https://doi.org/10.1108/00022660510617077Jordan, B. R., & Young, B. (2015). A bird ’ s-eye view of geology : The use of micro drones / UAVs in geologic fieldwork and education. The Geological Society of America, 25(7), 50–52. https://doi.org/10.1130/GSATG232GW.1.FigureJoyosumarto, S., Subaryono, S., & Sutisna, S. (2014). Geospatial Information and Regional Boundary Dispute in the Regional Boundary Demarcation during the Regional Autonomy Era in Indonesia Geospatial Information and Regional Boundary Dispute in the Regional Boundary Demarcation during the Regional Autonomy. In FIG Congress 2014: Engaging the Challenges - Enhancing the Relevance. Kuala Lumpur.Juniardi, F., Supriadi, A., Sutandar, E., & Azwansyah, H. (2017). Penentuan Prioritas Penanganan Aksesibilitas Infrastruktur Kawasan Perbatasan di Desa Kumba Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang. In IPTEK Journal of Proceedings Series.Palazzolo, E., & Stachniss, C. (2018). Effective Exploration for MAVs Based on the Expected Information Gain. Drones, 2(9). https://doi.org/10.3390/drones2010009Ramadhani, S. A., Bennett, R. M., & Nex, F. C. (2017). Exploring UAV in Indonesian cadastral boundary data acquisition. Earth Sci Inform. https://doi.org/10.1007/s12145-017-0314-6Rathinam, S., Kim, Z. W., & Sengupta, R. (2008). Vision-Based Monitoring of Locally Linear Structures Using an Unmanned Aerial Vehicle 1. Journal of Infrastructure System, 14, 52–63.Rinaudo, F., Chiabrando, F., Lingua, A., & Spanò, A. (2012). Archaeological site monitoring : UAV photogrammetry can be an answer. International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, XXXIX-B5.Scheible, J., & Funk, M. (2017). Using Drones for Art and Exergaming. Pervasive Computing, 48–56.Schneider, T., Bischoff, T., & Haug, G. H. (2014). Migrations and dynamics of the intertropical convergence zone. Nature, 513(7516), 45–53. https://doi.org/10.1038/nature13636Silvagni, M., Tonoli, A., Zenerino, E., Chiaberge, M., Silvagni, M., Tonoli, A., … Zenerino, E. (2016). Multipurpose UAV for search and rescue operations in mountain avalanche events avalanche events. Geomatics, Natural Hazards and Risk, 1–16. https://doi.org/10.1080/19475705.2016.1238852Simbolon, F., Kadarini, S., & Juniardi, F. (2015). Kajian Perencanaan Aksesibilitas Infrastruktur Kawasan Perbatasan Kabupaten Sintang (Studi Kasus Kecamatan Ketungau Hulu). Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura, 1(1).Stock, D. (2015). Fast and furious. New Scientist, 228(3052–3053), 60–61. https://doi.org/10.1016/S0262-4079(15)31862-5
referensi
Pusat Penelitian, Promosi dan Kerja Sama
Badan Infromasi GeospasialJalan Raya Jakarta – Bogor Km 46, Cibinong, Bogor, Jawa Barat
081212107967