Download - pemeriksaan fisik pada mata.pptx
Nama kelompok 8:
1. Apri zulkhum A.
2. Apriliani Nur hidayah
3. Dian Kurnia Rahmawati
4. Fadiah Hasanah
next
Pengertian Mata
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata
yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih
kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.
Menu
1. Kedudukan bola mata lurus dan simetris.2. Mata tidak terlihat bengkak3. Mata tidak terlihat merah4. Mata tidak terdapat benjolan5. Kelopak mata dapat menutup sempurna6. Bulu mata lentik keluar7. Bagian depan mata ( Kornea ) terlihat jernih8. Mata dapat melihat tajam dan terang9. Pupil mata kelihatan Hitam kelam10. Bagian mata nampat putih, halus dan selaputnya jernih11. Kelopak Mata terang12. Mata dapat melihat secara seimbang antara kanan dan kiri
Menu
1. Faktor Keturunan
Kelainan ini terjadi pada sel-sel retina yang dikenal dengan buta warna, Pada kelainan ini penderita tidak dapat membedakan warna-warni benda.
2. Kelainan pada Akomodasi Lensa Mata Astigmat Miopi (rabun jauh) Hipermetropi (rabun dekat) Presbiopi
1. ANAMNESA
Perlu dilakukan pertanyaan pada pasien yang meliputi :
1. Keluhan Utama
2. Riwayat penyakit sekarang
3. Riwayat penyakit dahulu yang berhubungnan dengan penyakit sekarang
4. Riwayat pemakaian obat2an
5. Riwayat penyakit keluarga
2. MENGINSPEKSI MATA
Setelah melakukan uji penglihatan, lakukan teknik pengkajian berikut. Inspeksi kelopak mata, bulu mata, bola mata, dan apartus lakrimal. Inspeksi juga konjungitva, sklera, kornea, ruang anterior, iris dan pupil. Gunakan oftalmoskop untuk mengkaji humor vitreous dan retina.
3. MEMPALPASI MATA
Palpasi dengan perlahan adanya pembengkakan dan nyeri tekan pada kelopak mata. Kemudian, palpasi bola mata dengan menempatkan kedua ujung jari telunjuk di kelopak mata di atas sklera sementara klien melihat ke bawah. Bola mata harus teras sama keras.
Kemudian, palpasi kantong lakrinal dengan menekankan jari telunjuk pada lingkar orbital bawah pada sisi yang paling dekat dengan hidung klien. Sambil menekan, observasi adanya regurgitasi abnormal materi purulen atau air mata yang berlebihan pada punctum, yang dapat mengindikasikan adanya sumbatan dalam duktus nasolakrimal.
4. PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN ( VISUS )
Pemeriksaan tajam penglihatan : Lakukan uji penglihatan dalam ruangan
yang cukup tenang, tetapi anda dapat mengendalikan jumlah cahaya.
Gantungkan kartu Snellen atau kartu E yang sejajar mata responden dengan jarak 6 meter
Pemeriksaan dimulai dengan mata kanan Mata kiri responden ditutup dengan penutup
mata atau telapak tangan tanpa menekan bolamata
Responden disarankan membaca huruf dari kiri ke kanan setiap baris kartu Snellen atau memperagakan posisi huruf E pada kartu E dimulai baris teratas atau huruf yang paling besar sampai huruf terkecil (baris yang tertera angka 20/20)
Penglihatan normal bila responden dapat membaca sampai huruf terkecil 20/20 (tulis 020/020)
Bila dalam baris tersebut responden dapat membaca atau memperagakan posisi huruf E KURANG dari setengah baris maka yang dicatat ialah baris yang tertera angka di atasnya.
Bila dalam baris tersebut responden dapat membaca atau memperagakan posisi huruf E LEBIH dari setengah baris maka yang dicatat ialah baris yang tertera angka tersebut.
7. PEMERIKSAAN SENSIBILITAS KORNEA
Caranya: Bentuk ujung kapas dengan pinset steril agar
runcing dan halus Fiksasi mata pasien keatas agar bulu mata tidak
tersentuh saat kornea disentuh Fiksasi jari pemeriksa pada pipi pasien dan ujung
kapas yang halus dan runcing disentuhkan dengan hati-hati pada kornea, mulai pada mata yang tidak sakit
8. EVERSI KELOPAK MATA
Pemeriksaan untuk menilai konyungtiva tarsalis
Cara Pemeriksaan : Cuci tangan hingga bersih Pasien duduk didepan slit lamp Sebaiknya mata kanan pasien diperiksa dengan
tangan kanan pemeriksa. Ibu jari memegang margo, telunjuk memegang
kelopak bagian atas dan meraba tarsus, lalu balikkan Setelah pemeriksaan selesai kembalikan posisi
kelopak mata. Biasakan memeriksa kedua mata.
Menu
9. PEMERIKSAAN DENGAN OFTALMOSKOP
Pemeriksaan yang dilakukan di ruangan yang di gelapkan atau setengah gelap.
10. PEMERIKSAAN FISIK MATA PADA ANAK
Goyangkan kepala bayi secara perlahan-lahan supaya mata bayi terbuka.
Periksa jumlah, posisi atau letak mata Periksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang
belum sempurna Periksa adanya glaukoma kongenital, mulanya akan
tampak sebagai pembesaran kemudian sebagai kekeruhan pada kornea
Katarak kongenital akan mudah terlihat yaitu pupil berwarna putih. Pupil harus tampak bulat.
Menu
Terkadang ditemukan bentuk seperti lubang kunci (kolobama) yang dapat mengindikasikan adanya defek retina
Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina
Periksa adanya sekret pada mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat menjadi panoftalmia dan menyebabkan kebutaan
Apabila ditemukan epichantus melebar kemungkinan bayi mengalami sindrom down.
Menu