Download - Pemisahan dan analisis smk
PEMISAHAN DAN ANALISIS
KIMIA
SMK KELAS XII SEMESTER 2
NDAMEKEN TARIGAN
STANDAR
KOMPETENSI
MELAKUKAN PEMISAHAN DAN ANALISIS
KOMPETENSI
DASAR
1. MEMISAHKAN ZAT DARI CAMPURAN
2. MENENTUKAN KADAR SUATU UNSUR/SENYAWA
SENYAWA GRAVIMETRI, VOLUMETRI, DAN TEKNIK
LAINNYA.
1. Pengelompokan campuran menjadi
campuran homogen dan heterogen
dijelaskan dengan benar
2. Cara-cara pemisahan camPuran
dideskripsikan
dengan jelas.
3. Teknik pemisahan campuran dipraktikkan
dilaboratorium dengan benar.
INDIKATOR KD. MEMISAHKAN ZAT DARI CAMPURAN
1. Penentuan kadar suatu unsur/senyawa
dengan
cara gravimetri dan volumetri dideskripsikan
dengan jelas
2. Penentukan kadar senyawa dengan cara
gravimetri
dilakukan dengan benar
3. Penentuan kadar senyawa dengan cara
volumetri dilakukan dengan benar
INDIKATOR KD. MENENTUKAN KADAR SUATU
UNSUR/SENYAWA GRAVIMETRI, VOLUMETRI
DAN TEKNIK LAINNNYA.
BERSIFAT KONKRET/ Aplikasi
• ....kegiatan pembelajaran melakukan percobaan untuk memisahkan berbagai jenis campuran dengan cara:
• penyaringan,
• sublimasi,
• Destilasi
• Kristalisasi
• kromatografi
KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN
MATERI PEMISAHAN CAMPURAN
KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN
MATERI Penentuan kadar suatu unsur dan senyawa
TITRASI ASAM BASA BERSIFAT
KONSEP
GRAVIMETRI BERSIFAT KONSEP
KESULITAN BELAJAR SISWA
...PADA UMUMNYA SEKOLAH KEJURUAN (SMK)
LABORATORIUM KIMIANYA TIDAK LENGKAP SEHINGGA
BANYAK KEGIATAN YANG SEHARUSNYA DI PRAKTEKKAN
TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN
SEHINGGA GURU MENCARI STRATEGI
PENGAJARAN UNTUK MEMUDAHKAN
SISWA MEMAHAMI TOPIK PELAJARAN
TENTANG ANALISIS DAN PEMISAHAN
STRATEGI YANG MUNCUL DALAM
PEMBELAJARAN PEMISAHAN DAN
ANALISIS
A. PEMISAHAN CAMPURAN
STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Pendekatan: Konsep, keterampilan proses, dan deduktif
PADA MATERI: DEFENISI,TIPE DAN JENIS PEMISAHAN
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
DENGAN METODE PRAKTIKUM DISKUSI, PADA
BAGIAN APLIKASI PEMISAHAN
MATERI PEMISAHAN CAMPURAN
).
TIPE PEMISAHAN
DASAR-DASAR METODE PEMISAHAN
1. UKURAN PARTIKEL
2. TITIK DIDIH
3. KELARUTAN
4.PENGENDAPAN
5. DIFUSI
6. ADSORBSI
1.UKURAN PARTIKEL
Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak
diinginkan (zat pencAmpur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi
(penyaringan). jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka
dapat dipilih penyring atau media berpori yang sesuai dengan ukuran partikel zat
yang diinginkan. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan zat
pencampurnya akan terhalang.
2.TITIK DIDIH
Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh
berbeda dapat dipishkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat hasil
lebih rendah daripada zat pencampur, maka bahan dipanaskan antara suhu
didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat pencampur. Zat hasil akan lebih
cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan cair dan
sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati
3. Kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda,
artinya suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda,
artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam
pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua,
yaitu pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga
pelarut organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter,
kloroform, dan eter.
4. Pengendapan
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam
suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng
lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam
suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan
pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat,
maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi.
5. Difusi
Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi
(bergerak mengalir dan bercampur) satu sama lain.
6. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara
kuat sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi.
Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik
atau organisme.
JENIS-JENIS METODE
PEMISAHAN
1. FILTRASI/PENYARINGAN
Filtrasi adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang mengandung cairan dan partikel‐partikel padat dengan
menggunakan media filter yang hanya meloloskan cairan dan menahan partikel‐partikel
Pemisahan dengan kertas saring tanpa tekanan(adanya grafitasi)
Pemisahan dengan cara meningkatkan tekanan
FILTRASI
2,SUBLIMASI
metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.
3. KRISTALISASI
metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu
larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan
perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan
kristalisasi pendinginan.
Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan
garam dapur dari air laut.
4. DESTILASI
Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan titik didih atau titik cair dari masing‐masing zat
penyusun dari campuran homogen
5.EKSTRAKSI
Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan
campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah
kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.
6.ADSORBSI
metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya
dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel
pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai untuk
memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang
berwarna coklat karena terdapat kotoran.
7.Kromatografi
Kromatografi secara umum.
menjadi
Kromatografi adalah teknik untuk memisahkan
campuran menjadi komponennya
dengan bantuan perbedaan sifat fisik masing-
masing komponen.
Teknik
pemisahan
Suatu
campuran Komponen
Gambar Kromatografi Kertas
Gambar Kromatografi gas
GRAVIMETRI
Gravimetri merupakan penetapan kuantitas atau jumlah sampel melalui penghitungan berat zat
Produk harus selalu dalam bentuk padatan
(solid).
Kemudahan atau kesukaran dari suatu zat
untuk membentuk endapan dapat diketahui
dengan melihat kelarutannya atau melihat harga
dari hasil kali kelarutan atau Ksp.
TAHAPAN GRAVIMETRI
1. Reaksi pembentukan endapan
2. Pencucian endapan, dengan menyaring endapan,
dilanjutkan membilasnya dengan air.
3. Memurnikan endapan, dengan cara menguapkan zat
pelarut atau air yang masih ada didalam sampel,
pemanasan atau mengeringkan dalam oven.
4. Penimbangan sampel dengan timbangan analitis
VOLUMETRI / TITRASI
Analisis volumetri merupakan teknik penetapan jumlah sampel melalui perhitungan volume.
Alat pengukur volume menjadi bagian terpenting, dalam hal ini digunakan buret.
PERHITUNGAN TITRASI
Perhitungan atau penetapan analit didasari pada keadaan ekivalen dimana ada kesetaraan zat antara analit dengan pereaksi, sesuai dengan koefisien reaksinya.
PENGGOLONGAN TITRASI
Titrimetri dapat diklasifikasikan ke
dalam empat jenis yang didasari pada jenis reaksinya :
1. Titrasi Asam-Basa
2. Titrasi Redoks (Permanganometri, Iodometri, Iodimetri)
3. Titrasi Pengendapan(Argentometri)
4. Titrasi Nitrimetri
TITRASI ASAM-BASA
1. Asidimetri
Kegunaan : Menetapkan kadar basa
Larutan baku : Asam, misal HCl 0,1N
Indikator : Indikator Asam-basa, misal metil jingga, metil merah
Reaksi : Netralisasi Asam-Basa
2. Alkalimetri
Kegunaan : Menetapkan kadar asam
Larutan baku : Basa, misal NaOH 0,1 N
Indikator : Indikator Asam-Basa, misal fenolftalein
Reaksi : Netralisasi Asam-Basa
SAMPAI JUMPA
Terima Kasih