i
Universitas Indonesia
UNIVERSITAS INDONESIA
PEMODELAN KUALITAS AIR DENGAN PARAMETER TOTAL
DISSOLVED SOLIDS/TDS DI WADUK WADASLINTANG, JAWA
TENGAH
TUGAS BESAR
PEMODELAN KUALITAS AIR PERMUKAAN
Pengajar: Ir. Herr Soeryantono, M.Sc., PhD.
AGNES FERINNA
0906551451
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
KEKHUSUSAN MANAJEMEN SUMBER DAYA AIR
DEPOK
JUNI 2013
i
Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................. i
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ iii
BAB 1 Pendahuluan ................................................................................................ 4
1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................................... 4
1.2 PERUMUSAN MASALAH .................................................................................. 5
1.3 TUJUAN ........................................................................................................... 5
1.4 METODOLOGI ................................................................................................. 5
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN .............................................................................. 6
BAB 2 Pembahasan ................................................................................................. 7
2.1 WADUK WADASLINTANG ............................................................................... 7
2.1.1 Lokasi ........................................................................................................... 7
2.1.2 Data Hidrologi ............................................................................................. 7
2.2 POLUTAN TOTAL DISSOLVED SOLIDS ........................................................... 8
2.2.1 Karakteristik ................................................................................................. 8
2.2.2 Perhitungan Beban TDS ............................................................................... 8
2.3 PEMODELAN ................................................................................................. 10
2.3.1 Mass Balance ............................................................................................. 10
2.3.2 Pemodelan Feedforward Systems of Reactors ........................................... 10
2.3.3 Perhitungan Eigenvalue, t95 dan Konsentrasi pada Kondisi Steady ........... 12
2.3.4 Pemodelan Numerik Metode Runge-Kutta Orde 4 .................................... 13
BAB 3 Penutup ...................................................................................................... 15
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................ 15
3.2 SARAN DAN REKOMENDASI .......................................................................... 15
LAMPIRAN ........................................................................................................... 16
ii
Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Hidrologi Waduk Wadaslintang ..................................................... 7
Tabel 2.2 Beban TDS pada Inflow .......................................................................... 9
Tabel 2.3 Rekapitulasi Beban TDS per Reaktor ................................................... 12
Tabel 2.4 Karakteristik Reaktor ............................................................................ 12
Tabel 2.5 Nilai Eigenvalue, Response Time dan Konsentrasi TDS pada Reaktor 13
iii
Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Waduk Wadalintang ............................................................................ 7
Gambar 2.2 Sistem Aliran pada Waduk Wadaslintang ........................................... 8
Gambar 2.3 Pembagian Reaktor Waduk Wadaslintang ........................................ 11
Gambar 2.4 Sistem Reaktor Waduk Wadaslintang ............................................... 11
Gambar 2.5 Grafik Perubahan Konsentrasi TDS pada masing-masing Reaktor .. 14
4
Universitas Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1.1
Pada masa ini, kualitas air baik yang berada di permukaan maupun yang
berada di dalam tanah telah menjadi salah satu permasalahan yang sangat rumit.
Seiring dengan bertambahnya penduduk di dunia, kebutuhan akan air bersih untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari tentu juga akan meningkat. Namun nyatanya
produksi limbah ikut meningkat tanpa diiringi peningkatan teknologi untuk
melakukan treatment terhadap limbah itu sendiri. Mekanisme pembuangan limbah
yang belum teratur dan memadai memperburuk keadaan dimana banyak limbah
langsung dibuang ke sungai, danau, ataupun ke lingkungan sekitar yang terpapar
langsung dengan tanah dan hujan. Seperti yang telah diketahui bahwa dalam
siklus hidrologi semua presipitasi yang jatuh ke litosfer akan mengalami proses
transpor baik dalam tanah (setelah terinfiltrasi) maupun pada permukaan sebagai
limpasan dan nantinya akan bermuara pada sungai lalu menuju laut. Ketika terjadi
mekanisme transpor maka segala materi pencemar dan limbah pun akan terbawa
bersama air hasil presipitasi tersebut sehingga pada akhirnya akan mencemarkan
kualitas pada badan air.
Kualitas air pada dasarnya ditentukan oleh tiga parameter, yakni:
parameter fisik, kimia dan biologi. Untuk waduk Wadaslintang yang terletak di
Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah parameter yang paling signifikan adalah
parameter kimia inorganik dalam bentuk total dissolved solids/TDS. Parameter
TDS dipilih karena dapat secara langsung mempengaruhi fungsi waduk dalam
pemenuhan irigasi, pembangkit listrik dan pembudidayaan ikan. Dimana TDS
sendiri merupakan salah satu faktor yang memiliki kontribusi dalam tingginya
kosentrasi salinitas serta tingkat kekeruhan air yang dapat menghambat penetrasi
sinar matahari dan pada akhirnya mempengaruhi kadar oksigen terlarut.
Konsentrasi salinitas yang tinggi pada air irigasi perlu dihindari karena dapat
merusak tanaman dan membentuk kristal mineral pada tanah yang menyebabkan
tanah menjadi tidak subur. Selain itu, suspensi TDS yang masuk ke dalam badan
5
Universitas Indonesia
waduk dapat mempengaruhi umur waduk dengan mengurangi kapasitas
tampungan matinya dan seiring meningkatnya menurunnya kadar oksigen terlarut
akibat meningkatnya TDS maka habitat ikan yang dibudidaya pada waduk
Wadaslintang akan menjadi rentan. Sehingga perlu kajian mengenai konsentrasi
dan transpor TDS pada waduk Wadaslintang secara lebih lanjut.
Perumusan Masalah 1.2
Total dissolved solids/TDS merupakan salah satu pencemar kimia yang
bersifat inorganik yang secara langsung dapat mempengaruhi fungsi waduk
Wadaslintang dalam melakukan pemenuhan pembangkit listrik, kebutuhan irigasi
dan budidaya ikan. Dimana untuk menjaga agar peruntukkan waduk ini dapat
terus berlangsung dengan baik diperlukan pemantauan konsentrasi TDS yang
ketat.
Tujuan 1.3
Tujuan dari penyusunan tugas besar ini adalah untuk memodelkan
kualitas air pada waduk Wadaslintang secara numerik dengan menggunakan
metode Runge-Kutta orde 4 untuk parameter kimia inorganik dalam bentuk total
dissolved solids/TDS yang dihasilkan dari limbah domestik yang masuk ke dalam
waduk.
Metodologi 1.4
Metodologi yang digunakan dalam pemodelan total dissolved solids pada
waduk Wadaslintang adalah sebagai berikut:
1. Feedforward Systems of Reactors
Pemodelan ini digunakan untuk menyederhanakan sistem aliran dan
transfer polutan pada Waduk Wadaslintang terutama untuk
mengetahui konsentrasi TDS ketika kondisi steady.
2. Runge-Kutta Orde 4
Metode Runge-Kutta Orde 4 digunakan untuk memodelkan
perubahan konsentrasi TDS yang berubah terhadap waktu (kondisi
unsteady) pada Waduk Wadaslintang.
6
Universitas Indonesia
3. Finite Difference
Metode Finite Difference digunakan untuk memodelkan perubahan
konsentrasi TDS yang selain berubah terhadap waktu juga ikut
berubah terhadap pergerakan ruang dalam waduk.
Sistematika Penulisan 1.5
Bab 1 Pendahuluan berisi mengenai latar belakang, perumusan
masalah, tujuan dan metodologi yang dilakukan dalam pemodelan kualitas air
pada Waduk Wadaslintang.
Bab 2 Pembahasan terdiri dari deskripsi singkat mengenai lokasi dan
kondisi dari Waduk Wadaslintang, data hidrologi serta spesifikasi waduk,
pengertian dan penjelasan mengenai karakteristik total dissolved solids beserta
perhitungan beban TDS yang masuk ke dalam waduk. Selain itu, bab ini juga
membahas mengenai pemodelan dan analisis kuantitatif yang dilakukan guna
merumuskan kesimpulan dan rekomendasi.
Bab 3 Penutup membahas mengenai berbagai kesimpulan dan
rekomendasi yang diusulkan oleh penulis dalam mengatasi permasalahan seputar
pencemaran total dissolved solids di Waduk Wadaslintang juga dalam
memperbaiki segala kekurangan mengenai perhitungan dan pemodelan yang
dilakukan sehingga hasil akhirnya dapat menjadi lebih akurat dan terjamin.
7
Universitas Indonesia
BAB 2
PEMBAHASAN
Waduk Wadaslintang 2.1
2.1.1 Lokasi
Waduk Wadaslintang terletak di Desa Sumber Rejo, Kecamatan
Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Waduk
Wadaslintang merupakan waduk multifungsi/multi purpose dam, diantaranya
sebagai pemasok utama kebutuhan air irigasi di Daerah Pengaliran Sungainya
(DPS) dengan wilayah manfaat irigasi mencapai 31634 hektar dan juga sebagai
PLTA dengan kapasitas 92000 MWH/tahun.
Gambar 2.1 Waduk Wadalintang
Sumber: Google Map, 2013
2.1.2 Data Hidrologi
Berikut ini merupakan data-data hidrologi dan spesifikasi teknis dari
Waduk Wadaslintang yang mendukung dalam pemodelan kualitas air.
Tabel 2.1 Data Hidrologi Waduk Wadaslintang
Sumber: Pengkajian dan Evaluasi Tingkat Keamanan Bendungan di Jawa, 2004
Kedalaman waduk pada dasarnya tidak bersifat homogen di setiap titik
mengingat morfometri waduk bervariasi terhadap topografi asli daerah sekitarnya.
Kapasitas pelimpah 1570 m3/s
Luas genangan pada El + 190,3 meter 14,6.106 m
2
Volume waduk pada El + 190,3 meter 443.106 m
3
8
Universitas Indonesia
Akan tetapi, untuk memudahkan perhitungan dan pemodelan kualitas air yang
dilakukan maka kedalaman Waduk Wadaslintang ini dianggap sama di setiap titik
(waduk dianggap berbentuk seperti balok), sehingga didapat kedalaman waduk ini
adalah 30,342 meter pada elevasi +190,3 meter.
Waduk Wadaslintang dialiri oleh 16 anak sungai yang tersebar di bagian
utara, barat dan timur sementara waduk ini hanya memiliki satu outlet di bagian
selatan.
Gambar 2.2 Sistem Aliran pada Waduk Wadaslintang
Source: Google Map, 2013
Polutan Total Dissolved Solids 2.2
2.2.1 Karakteristik
Total Dissolved Solids/TDS merupakan salah satu polutan yang
tergolong ke dalam kategori polutan konservatif. Polutan konservatif pada
dasarnya tidak mengalami proses dekomposisi/decay sehingga secara matematis
nilai laju peluruhan/decay ratenya sama dengan nol (k = 0). Laju pengendapan
total dissolved solids diasumsikan sama dengan laju pengendapan material silt
yakni 0,00011 m/s (vs = 0,00011 m/s)
2.2.2 Perhitungan Beban TDS
Pada Waduk Wadaslintang, polutan TDS yang masuk diasumsikan
berasal dari inflow yang dibawa oleh 16 anak sungai. Keenambelas anak sungai
ini memiliki daerah aliran masing-masing yang dihuni oleh penduduk sekitar dan
sepanjang alur sungai dihubungkan dengan saluran drainase yang menyalurkan
runoff dan limbah domestik. Perhitungan estimasi beban TDS yang masuk ke
outlet
p
l
n
o
a
b c
i
m
h f
j
d
e
g
k
9
Universitas Indonesia
dalam Waduk Wadaslintang akan didasarkan pada jumlah TDS yang terkandung
pada air limbah domestik yang dihasilkan oleh penduduk pada daerah aliran
sungai tersebut. Perhitungan beban TDS akan mengikuti persamaan (2-1).
Dimana P merupakan jumlah penduduk pada daerah aliran sungai
tersebut, V adalah volume rata-rata produksi air limbah per orang per hari dan c
adalah konsentrasi TDS rata-rata per volume air limbah.
Berikut ini merupakan tabulasi perhitungan beban TDS pada masing-
masing anak sungai yang mengalirkan inflow ke dalam Waduk Wadaslintang.
Jumlah penduduk pada masing-masing daerah aliran sungainya merupakan hasil
asumsi penulis dimana besarannya dipengaruhi oleh luasan daerah aliran anak
sungai tersebut. Volume rata-rata produksi air limbah domestik adalah sekitar 120
liter/orang.hari (Fane dan Reardon, 2010) sementara konsentrasi total dissolved
solids per volume air limbah domestik adalah kurang lebih 597,44 mg/liter
(Fedler, 2008).
Tabel 2.2 Beban TDS pada Inflow
Sumber: Olahan Penulis, 2013
a 12000 1440000 860,31
b 3000 360000 215,08
c 800 96000 57,35
d 400 48000 28,68
e 400 48000 28,68
f 6000 720000 430,16
g 400 48000 28,68
h 400 48000 28,68
i 400 48000 28,68
j 1600 192000 114,71
k 1600 192000 114,71
l 600 72000 43,02
m 2600 312000 186,40
n 800 96000 57,35
o 800 96000 57,35
p 450 54000 32,26
Jumlah
Penduduk
Produksi Limbah
(liter/hari)
Beban TDS
(kg/hari)Sungai
10
Universitas Indonesia
Pemodelan 2.3
2.3.1 Mass Balance
Untuk memodelkan Waduk Wadaslintang dengan parameter total
dissolved solids diperlukan persamaan keseimbangan massa yang sesuai dengan
karakter polutan dan waduknya. Berikut ini merupakan persamaan keseimbangan
massa yang digunakan untuk memodelkan total dissolved solids pada Waduk
Wadaslintang.
Pembebanan TDS Flushing Settling
Dimana ketika memodelkan dalam kondisi steady, maka
,
sehingga persamaan (2-2) akan berubah menjadi persamaan (2-3).
2.3.2 Pemodelan Feedforward Systems of Reactors
Waduk Wadaslintang tergolong waduk yang memiliki morfologi yang
cukup rumit karena memiliki banyak inlet anak sungai yang memberikan inflow
yang diasumsikan ikut membawa air limbah domestik yang mengandung total
dissolved solids ke dalam waduk. Karena inlet anak sungai tersebut tersebar di
berbagai sisi waduk maka dilakukanlah penyederhanaan sistem dengan
mensimulasikan waduk ini terbagi menjadi enam reaktor yang berhubungan satu
sama lain. Pembagian area reaktor pada Waduk Wadaslintang dapat dilihat dari
ilustrasi di Gambar 2.3. dan Gambar 2.4.
11
Universitas Indonesia
Gambar 2.3 Pembagian Reaktor Waduk Wadaslintang
Sumber: Olahan Penulis, 2013
Gambar 2.4 Sistem Reaktor Waduk Wadaslintang
Sumber: Olahan Penulis, 2013
Pembebanan TDS dari inflow anak sungai nantinya akan direkapitulasi
berdasarkan anak sungai yang masuk ke dalam reaktor tertentu. Seperti yang telah
diilustrasikan oleh Gambar 2.2. dan Gambar 2.3. bahwa reaktor 1 mendaoat beban
TDS dari inflow anak sungai a, b, c, d, e sedangkan reaktor 2 mendapat
pembebanan dari anak sungai f, g, h, i lalu reaktor 3 mendapat beban TDS dari
anak sungai j dan k sementara reaktor 5 mendapat pembebanan TDS yang berasal
dari anak sungai l dan reaktor 6 mendapat TDS dari inflow yang dibawa oleh anak
sungai m, n, o dan p. Pada reaktor 4 tidak terdapat pembebanan TDS karena tidak
terhubung langsung dengan anak sungai.
12
Universitas Indonesia
Tabel 2.3 Rekapitulasi Beban TDS per Reaktor
Sumber: Olahan Penulis, 2013
Dengan karakteristik masing-masing reaktor dijelaskan pada Tabel 2.3.
dimana nilai debit outflow pada masing-masing reaktor diasumsikan kecuali pada
reaktor 6 digunakan nilai debit kapasitas pelimpah/spillway yand didapat dari
Tabel 2.1.
Tabel 2.4 Karakteristik Reaktor
Sumber: Olahan Penulis, 2013
2.3.3 Perhitungan Eigenvalue, t95 dan Konsentrasi pada Kondisi Steady
Setelah dilakukan penyederhanaan waduk menjadi berbagai reaktor yang
terhubung satu sama lain, maka perhitungan parameter eigenvalue, response time
95 % dan konsentrasi total dissolved solids pada kondisi steady dapat dilakukan
a 12000 1440000 860,31
b 3000 360000 215,08
c 800 96000 57,35
d 400 48000 28,68
e 400 48000 28,68
1190,10
f 6000 720000 430,16
g 400 48000 28,68
h 400 48000 28,68
i 400 48000 28,68
516,19
j 1600 192000 114,71
k 1600 192000 114,71
229,42
4 --- 0 0 0,00
0,00
5 l 600 72000 43,02
43,02
m 2600 312000 186,40
n 800 96000 57,35
o 800 96000 57,35
p 450 54000 32,26
333,37
1
2
Total TDS =
Jumlah
Penduduk
Produksi Limbah
(liter/hari)
Beban TDS
(kg/hari)SungaiReaktor
3
6
Total TDS =
Total TDS =
Total TDS =
Total TDS =
Total TDS =
Reaktor-1 Reaktor-2 Reaktor-3 Reaktor-4 Reaktor-5 Reaktor-6
Debit outflow 1000 m3/s 1000 m
3/s 1000 m
3/s 1250 m
3/s 1450 m
3/s 1570 m
3/s
Luas genangan pada El + 190,3 meter 1,2977.106 m
21,6182.10
6 m
20,4668.10
6 m
22,6635.10
6 m
21,5156.10
6 m
27,0383.10
6 m
2
Volume reaktor pada El + 190,3 meter 39,37.106 m
349,10.10
6 m
314,16.10
6 m
380,82.10
6 m
345,99.10
6 m
3213,56.10
6 m
3
Beban TDS 1190,1 kg/hari 516,188 kg/hari 229,417 kg/hari 0,00 kg/hari 43,016 kg/hari 333,371 kg/hari
13
Universitas Indonesia
untuk masing-masing reaktor tersebut dengan menggunakan data yang ada di
Tabel 2.4. Berikut merupakan persamaan yang digunakan untuk mencari nilai
eigenvalue (persamaan 2-4), response time 95 % (persamaan 2-5) dan konsentrasi
TDS pada kondisi steady (persamaan 2-6).
Hasil perhitungan nilai eigenvalue, response time 95 % dan konsentrasi
TDS pada kondisi steady adalah sebagai berikut.
Tabel 2.5 Nilai Eigenvalue, Response Time dan Konsentrasi TDS pada Reaktor
Sumber: Olahan Penulis, 2013
2.3.4 Pemodelan Numerik Metode Runge-Kutta Orde 4
Setelah dilakukan perhitungan berbagai parameter padamasing-masing
reaktor di kondisi steady, maka dapat dilakukan pemodelan konsentrasi TDS yang
berubah terhadap waktu di setiap reaktornya. Metode numerik yang dilakukan
dalam pemodelan konsentrasi TDS adalah metode Runge-Kutta Orde 4 dengan
rumus numerik yang digunakan adalah sebagai berikut.
[
]
Dengan:
(
)
(
)
h = dt = 3 jam = 32400 detik
Setelah dilakukan perhitungan untuk keenam reaktor dan visualisasi
perubahan konsentrasi TDS terhadap waktu (Lampiran 1) didapat bahwa
Reaktor-1 Reaktor-2 Reaktor-3 Reaktor-4 Reaktor-5 Reaktor-6
Eigenvalue (s-1
) 2,90,E-05 2,40,E-05 7,42,E-05 1,91,E-05 3,52,E-05 1,10,E-05
Response time 95 % (jam) 28,71 34,73 11,23 43,65 23,70 75,92
Konsentrasi steady state reaktor (mg/m3) 12,05 5,07 2,53 12,74 7,73,E+05 4,78,E+05
14
Universitas Indonesia
konsentrasi TDS pada masing-masing reaktor akan asimptotis setelah interval
waktu tertentu. Pada reaktor 4 tidak terdapat input beban TDS dari anak sungai
sehingga trend konsentrasi TDS yang dihasilkan asimptotis menurun sedangkan
untuk reaktor yang lainnya menghasilkan grafik konsentrasi asimptotis
meningkat. Berikut merupakan grafik konsentrasi TDS terhadap waktu pada
seluruh reaktor.
Gambar 2.5 Grafik Perubahan Konsentrasi TDS pada masing-masing Reaktor
dengan Metode RK Orde 4
Sumber: Olahan Penulis, 2013
Metode Runge-Kutta yang digunakan mengadaptasi dari visualisasi
Waduk Wadaslintang yang dilakukan dalam Feedforward System of Reactors
sehingga untuk outlet waduk konsentrasi TDS yang diamati dapat
direpresentasikan dengan konsentrasi terhadap waktu pada reaktor terakhir
(dimana outlet waduk terletak), yakni reaktor-6. Grafik perubahan konsentrasi
TDS terhadap waktu pada outlet/reaktor-6 terdapat pada lampiran.
0,00E+00
5,00E+01
1,00E+02
1,50E+02
2,00E+02
2,50E+02
3,00E+02
3,50E+02
4,00E+02
4,50E+02
5,00E+02
0 2000 4000 6000 8000 10000
Ko
nse
ntr
asi T
DS
(kg/
m3
)
Waktu (menit)
Konsentrasi TDS dengan Runge-Kutta Orde 4
Reaktor-1
Reaktor-2
Reaktor-3
Reaktor-5
Reaktor-6
Reaktor-4
15
Universitas Indonesia
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan 3.1
Berdasarkan penyederhanaan dengan metode feedforward systems of
reactors, Waduk Wadaslintang dapat divisualisasikan menjadi 6 reaktor yang
berhubungan satu sama lain dengan karakteristik yang berbeda-beda. Seluruh
reaktor kecuali reaktor keempat mendapat beban total dissolved solids dari anak
sungai yang terhubung ke dalam waduk. Dengan menggunakan metode Runge-
Kutta Orde 4 didapat bahwa seluruh reaktor kecuali reaktor keempat mengalami
peningkatan konsentrasi TDS dan akan asimptotis pada suatu nilai konsentrasi
tertentu. Pada reaktor-4 trend konsentrasi yang terjadi adalah menurun asimptotis
karena pada reaktor ini tidak mendapat pembebanan dari eksternal (anak sungai).
Konsentrasi TDS pada reaktor-1 setelah 2 jam mencapai 474,619 kg/m3
sedangkan pada reaktor-2 setelah 3 jam mencapai 249,023 kg/m3. Pada reaktor-3
konsentrasi TDS setelah 1 jam adalah35,772 kg/m3, sementara pada reaktor-5
setelah 1 jam konsentrasi TDS mencapai 14,161 kg/m3 dan padareaktor-6
konsentrasi TDS setelah 5 jam mencapai 351,508 kg/m3.
Saran dan Rekomendasi 3.2
Beberapa saran yang diusulkan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Estimasi beban TDS harus lebih rinci dan akurat terutama perihal
perkiraan jumlah penduduk yang menghuni di daerah aliran sungai
yang mempengaruhi Waduk Wadaslintang.
2. Estimasi debit per reaktor harus lebih akurat mengingat nilai debit
sangat berpengaruh dalam menentukan cepat atau lamanya waktu
paruh polutan dalam suatu sistem reaktor.
3. Perlu pendalaman lebih jauh mengenai morfometri waduk terutama
mengenai variasi kedalaman menurutjarak spasial karena visualisasi
waduk menjadi bentuk menyerupai balok sangat jauh dari akurat.
16
Universitas Indonesia
LAMPIRAN:
1. Perhitungan Runge-Kutta Orde 4
17
Universitas Indonesia
1. Perhitungan Runge-Kutta Orde 4
Tabel 1. Pemodelan TDS pada Reaktor-1
Sumber: Olahan Penulis, 2013
0 1,21E-05 0,013774 0,013774 0,013774 0,013774 148,760
180 148,760 0,009457 0,009457 0,009457 0,009457 250,895
360 250,895 0,006493 0,006493 0,006493 0,006493 321,017
540 321,017 0,004458 0,004458 0,004458 0,004458 369,160
720 369,160 0,003061 0,003061 0,003061 0,003061 402,214
900 402,214 0,002101 0,002101 0,002101 0,002101 424,908
1080 424,908 1,443E-03 1,443E-03 1,443E-03 1,443E-03 440,489
1260 440,489 9,905E-04 9,905E-04 9,905E-04 9,905E-04 451,186
1440 451,186 6,801E-04 6,800E-04 6,800E-04 6,800E-04 458,531
1620 458,531 4,669E-04 4,669E-04 4,669E-04 4,669E-04 463,573
1800 463,573 3,206E-04 3,206E-04 3,206E-04 3,206E-04 467,035
1980 467,035 2,201E-04 2,201E-04 2,201E-04 2,201E-04 469,412
2160 469,412 1,511E-04 1,511E-04 1,511E-04 1,511E-04 471,044
2340 471,044 1,037E-04 1,037E-04 1,037E-04 1,037E-04 472,164
2520 472,164 7,123E-05 7,123E-05 7,123E-05 7,122E-05 472,934
2700 472,934 4,890E-05 4,890E-05 4,890E-05 4,890E-05 473,462
2880 473,462 3,357E-05 3,357E-05 3,357E-05 3,357E-05 473,824
3060 473,824 2,305E-05 2,305E-05 2,305E-05 2,305E-05 474,073
3240 474,073 1,583E-05 1,583E-05 1,583E-05 1,583E-05 474,244
3420 474,244 1,087E-05 1,087E-05 1,087E-05 1,087E-05 474,362
3600 474,362 7,460E-06 7,460E-06 7,460E-06 7,460E-06 474,442
3780 474,442 5,122E-06 5,122E-06 5,122E-06 5,122E-06 474,497
3960 474,497 3,517E-06 3,516E-06 3,516E-06 3,516E-06 474,535
4140 474,535 2,414E-06 2,414E-06 2,414E-06 2,414E-06 474,562
4320 474,562 1,658E-06 1,658E-06 1,658E-06 1,658E-06 474,579
4500 474,579 1,138E-06 1,138E-06 1,138E-06 1,138E-06 474,592
4680 474,592 7,814E-07 7,813E-07 7,813E-07 7,813E-07 474,600
4860 474,600 5,365E-07 5,365E-07 5,365E-07 5,364E-07 474,606
5040 474,606 3,683E-07 3,683E-07 3,683E-07 3,683E-07 474,610
5220 474,610 2,529E-07 2,529E-07 2,529E-07 2,529E-07 474,613
5400 474,613 1,736E-07 1,736E-07 1,736E-07 1,736E-07 474,615
5580 474,615 1,192E-07 1,192E-07 1,192E-07 1,192E-07 474,616
5760 474,616 8,184E-08 8,184E-08 8,184E-08 8,184E-08 474,617
5940 474,617 5,619E-08 5,619E-08 5,619E-08 5,619E-08 474,617
6120 474,617 3,858E-08 3,858E-08 3,858E-08 3,858E-08 474,618
6300 474,618 2,649E-08 2,649E-08 2,649E-08 2,648E-08 474,618
6480 474,618 1,818E-08 1,818E-08 1,818E-08 1,818E-08 474,618
6660 474,618 1,248E-08 1,248E-08 1,248E-08 1,248E-08 474,618
6840 474,618 8,572E-09 8,571E-09 8,571E-09 8,571E-09 474,618
7020 474,618 5,885E-09 5,885E-09 5,885E-09 5,885E-09 474,619
7200 474,619 4,040E-09 4,040E-09 4,040E-09 4,040E-09 474,619
7380 474,619 2,774E-09 2,774E-09 2,774E-09 2,774E-09 474,619
7560 474,619 1,905E-09 1,905E-09 1,905E-09 1,905E-09 474,619
7740 474,619 1,308E-09 1,308E-09 1,308E-09 1,308E-09 474,619
7920 474,619 8,978E-10 8,978E-10 8,978E-10 8,977E-10 474,619
8100 474,619 6,164E-10 6,164E-10 6,164E-10 6,164E-10 474,619
8280 474,619 4,232E-10 4,232E-10 4,232E-10 4,232E-10 474,619
8460 474,619 2,905E-10 2,905E-10 2,905E-10 2,905E-10 474,619
8640 474,619 1,995E-10 1,995E-10 1,995E-10 1,995E-10 474,619
t (menit) ci (kg/m3) k1 k2 k3 k4
ci+1
(kg/m3)
18
Universitas Indonesia
Gambar 2. Grafik Konsentrasi TDS terhadap Waktu pada Reaktor-1
Sumber: Olahan Penulis, 2013
0,00E+00
5,00E+01
1,00E+02
1,50E+02
2,00E+02
2,50E+02
3,00E+02
3,50E+02
4,00E+02
4,50E+02
5,00E+02
0 2000 4000 6000 8000 10000
Ko
nse
ntr
asi T
DS
(kg/
m3)
Waktu (menit)
Konsentrasi TDS terhadap Waktu
Reaktor-1
19
Universitas Indonesia
Tabel 2. Pemodelan TDS pada Reaktor-2
Sumber: Olahan Penulis, 2013
0 5,07E-06 0,005974 0,005974 0,005974 0,005974 64,523
180 64,523 0,004426 0,004426 0,004426 0,004426 112,327
360 112,327 0,003280 0,003279 0,003279 0,003279 147,746
540 147,746 0,002430 0,002430 0,002430 0,002430 173,987
720 173,987 0,001800 0,001800 0,001800 0,001800 193,429
900 193,429 0,001334 0,001334 0,001334 0,001334 207,834
1080 207,834 9,882E-04 9,882E-04 9,882E-04 9,882E-04 218,506
1260 218,506 7,321E-04 7,321E-04 7,321E-04 7,321E-04 226,413
1440 226,413 5,424E-04 5,424E-04 5,424E-04 5,424E-04 232,271
1620 232,271 4,019E-04 4,019E-04 4,019E-04 4,019E-04 236,612
1800 236,612 2,978E-04 2,978E-04 2,978E-04 2,978E-04 239,827
1980 239,827 2,206E-04 2,206E-04 2,206E-04 2,206E-04 242,210
2160 242,210 1,634E-04 1,634E-04 1,634E-04 1,634E-04 243,975
2340 243,975 1,211E-04 1,211E-04 1,211E-04 1,211E-04 245,283
2520 245,283 8,972E-05 8,972E-05 8,972E-05 8,972E-05 246,252
2700 246,252 6,647E-05 6,647E-05 6,647E-05 6,647E-05 246,970
2880 246,970 4,925E-05 4,925E-05 4,925E-05 4,925E-05 247,502
3060 247,502 3,649E-05 3,649E-05 3,649E-05 3,649E-05 247,896
3240 247,896 2,704E-05 2,703E-05 2,703E-05 2,703E-05 248,188
3420 248,188 2,003E-05 2,003E-05 2,003E-05 2,003E-05 248,404
3600 248,404 1,484E-05 1,484E-05 1,484E-05 1,484E-05 248,565
3780 248,565 1,100E-05 1,099E-05 1,099E-05 1,099E-05 248,683
3960 248,683 8,146E-06 8,146E-06 8,146E-06 8,146E-06 248,771
4140 248,771 6,036E-06 6,035E-06 6,035E-06 6,035E-06 248,836
4320 248,836 4,472E-06 4,472E-06 4,472E-06 4,472E-06 248,885
4500 248,885 3,313E-06 3,313E-06 3,313E-06 3,313E-06 248,921
4680 248,921 2,455E-06 2,455E-06 2,455E-06 2,455E-06 248,947
4860 248,947 1,819E-06 1,819E-06 1,819E-06 1,819E-06 248,967
5040 248,967 1,347E-06 1,347E-06 1,347E-06 1,347E-06 248,981
5220 248,981 9,983E-07 9,983E-07 9,983E-07 9,983E-07 248,992
5400 248,992 7,396E-07 7,396E-07 7,396E-07 7,396E-07 249,000
5580 249,000 5,480E-07 5,480E-07 5,480E-07 5,480E-07 249,006
5760 249,006 4,060E-07 4,060E-07 4,060E-07 4,060E-07 249,010
5940 249,010 3,008E-07 3,008E-07 3,008E-07 3,008E-07 249,014
6120 249,014 2,229E-07 2,229E-07 2,229E-07 2,229E-07 249,016
6300 249,016 1,651E-07 1,651E-07 1,651E-07 1,651E-07 249,018
6480 249,018 1,223E-07 1,223E-07 1,223E-07 1,223E-07 249,019
6660 249,019 9,064E-08 9,064E-08 9,064E-08 9,064E-08 249,020
6840 249,020 6,715E-08 6,715E-08 6,715E-08 6,715E-08 249,021
7020 249,021 4,975E-08 4,975E-08 4,975E-08 4,975E-08 249,021
7200 249,021 3,686E-08 3,686E-08 3,686E-08 3,686E-08 249,022
7380 249,022 2,731E-08 2,731E-08 2,731E-08 2,731E-08 249,022
7560 249,022 2,024E-08 2,023E-08 2,023E-08 2,023E-08 249,022
7740 249,022 1,499E-08 1,499E-08 1,499E-08 1,499E-08 249,022
7920 249,022 1,111E-08 1,111E-08 1,111E-08 1,111E-08 249,022
8100 249,022 8,230E-09 8,229E-09 8,229E-09 8,229E-09 249,023
8280 249,023 6,097E-09 6,097E-09 6,097E-09 6,097E-09 249,023
8460 249,023 4,517E-09 4,517E-09 4,517E-09 4,517E-09 249,023
8640 249,023 3,347E-09 3,347E-09 3,347E-09 3,347E-09 249,023
ci+1
(kg/m3)t (menit) ci (kg/m
3) k1 k2 k3 k4
20
Universitas Indonesia
Gambar 2. Grafik Konsentrasi TDS terhadap Waktu pada Reaktor-2
Sumber: Olahan Penulis, 2013
Tabel 3. Pemodelan TDS pada Reaktor-3
Sumber: Olahan Penulis, 2013
0,00E+00
5,00E+01
1,00E+02
1,50E+02
2,00E+02
2,50E+02
3,00E+02
0 2000 4000 6000 8000 10000
Ko
nse
ntr
asi T
DS
(kg/
m3)
Waktu (menit)
Konsentrasi TDS terhadap Waktu
Reaktor-2
0 1,05E-07 -3,97,E-11 -3,97,E-11 -3,97,E-11 -3,97,E-11 3,4,E-08
30 0,000 -1,27,E-11 -1,27,E-11 -1,27,E-11 -1,27,E-11 1,1,E-08
60 0,000 -4,06,E-12 -4,06,E-12 -4,06,E-12 -4,06,E-12 3,4,E-09
90 0,000 -1,30,E-12 -1,30,E-12 -1,30,E-12 -1,30,E-12 1,1,E-09
120 0,000 -4,15,E-13 -4,15,E-13 -4,15,E-13 -4,15,E-13 3,5,E-10
150 0,000 -1,33,E-13 -1,33,E-13 -1,33,E-13 -1,33,E-13 1,1,E-10
180 0,000 -4,24,E-14 -4,24,E-14 -4,24,E-14 -4,24,E-14 3,6,E-11
210 0,000 -1,36,E-14 -1,36,E-14 -1,36,E-14 -1,36,E-14 1,1,E-11
240 0,000 -4,34,E-15 -4,34,E-15 -4,34,E-15 -4,33,E-15 3,7,E-12
270 0,000 -1,39,E-15 -1,39,E-15 -1,39,E-15 -1,39,E-15 1,2,E-12
300 0,000 -4,43,E-16 -4,43,E-16 -4,43,E-16 -4,43,E-16 3,7,E-13
330 0,000 -1,42,E-16 -1,42,E-16 -1,42,E-16 -1,42,E-16 1,2,E-13
360 0,000 -4,53,E-17 -4,53,E-17 -4,53,E-17 -4,53,E-17 3,8,E-14
390 0,000 -1,45,E-17 -1,45,E-17 -1,45,E-17 -1,45,E-17 1,2,E-14
420 0,000 -4,63,E-18 -4,63,E-18 -4,63,E-18 -4,63,E-18 3,9,E-15
ci+1
(kg/m3)
t (menit) ci (kg/m3) k1 k2 k3 k4
21
Universitas Indonesia
Gambar 3. Grafik Konsentrasi TDS terhadap Waktu pada Reaktor-3
Sumber: Olahan Penulis, 2013
0,00E+00
5,00E+00
1,00E+01
1,50E+01
2,00E+01
2,50E+01
3,00E+01
3,50E+01
4,00E+01
0 2000 4000 6000 8000 10000
Ko
nse
ntr
asi T
DS
(kg/
m3)
Waktu (menit)
Konsentrasi TDS terhadap Waktu
Series1
22
Universitas Indonesia
Tabel 4. Pemodelan TDS pada Reaktor-4
Sumber: Olahan Penulis, 2013
0 1,27E-05 -2,43,E-10 -2,43,E-10 -2,43,E-10 -2,43,E-10 1,0,E-05
180 0,000 -1,93,E-10 -1,93,E-10 -1,93,E-10 -1,93,E-10 8,0,E-06
360 0,000 -1,53,E-10 -1,53,E-10 -1,53,E-10 -1,53,E-10 6,4,E-06
540 0,000 -1,22,E-10 -1,22,E-10 -1,22,E-10 -1,22,E-10 5,1,E-06
720 0,000 -9,65,E-11 -9,65,E-11 -9,65,E-11 -9,65,E-11 4,0,E-06
900 0,000 -7,66,E-11 -7,66,E-11 -7,66,E-11 -7,66,E-11 3,2,E-06
1080 0,000 -6,08,E-11 -6,08,E-11 -6,08,E-11 -6,08,E-11 2,5,E-06
1260 0,000 -4,83,E-11 -4,83,E-11 -4,83,E-11 -4,83,E-11 2,0,E-06
1440 0,000 -3,83,E-11 -3,83,E-11 -3,83,E-11 -3,83,E-11 1,6,E-06
1620 0,000 -3,04,E-11 -3,04,E-11 -3,04,E-11 -3,04,E-11 1,3,E-06
1800 0,000 -2,42,E-11 -2,42,E-11 -2,42,E-11 -2,42,E-11 1,0,E-06
1980 0,000 -1,92,E-11 -1,92,E-11 -1,92,E-11 -1,92,E-11 8,0,E-07
2160 0,000 -1,52,E-11 -1,52,E-11 -1,52,E-11 -1,52,E-11 6,3,E-07
2340 0,000 -1,21,E-11 -1,21,E-11 -1,21,E-11 -1,21,E-11 5,0,E-07
2520 0,000 -9,59,E-12 -9,59,E-12 -9,59,E-12 -9,59,E-12 4,0,E-07
2700 0,000 -7,61,E-12 -7,61,E-12 -7,61,E-12 -7,61,E-12 3,2,E-07
2880 0,000 -6,04,E-12 -6,04,E-12 -6,04,E-12 -6,04,E-12 2,5,E-07
3060 0,000 -4,80,E-12 -4,80,E-12 -4,80,E-12 -4,80,E-12 2,0,E-07
3240 0,000 -3,81,E-12 -3,81,E-12 -3,81,E-12 -3,81,E-12 1,6,E-07
3420 0,000 -3,02,E-12 -3,02,E-12 -3,02,E-12 -3,02,E-12 1,3,E-07
3600 0,000 -2,40,E-12 -2,40,E-12 -2,40,E-12 -2,40,E-12 1,0,E-07
3780 0,000 -1,90,E-12 -1,90,E-12 -1,90,E-12 -1,90,E-12 7,9,E-08
3960 0,000 -1,51,E-12 -1,51,E-12 -1,51,E-12 -1,51,E-12 6,3,E-08
4140 0,000 -1,20,E-12 -1,20,E-12 -1,20,E-12 -1,20,E-12 5,0,E-08
4320 0,000 -9,53,E-13 -9,53,E-13 -9,53,E-13 -9,53,E-13 4,0,E-08
4500 0,000 -7,56,E-13 -7,56,E-13 -7,56,E-13 -7,56,E-13 3,1,E-08
4680 0,000 -6,00,E-13 -6,00,E-13 -6,00,E-13 -6,00,E-13 2,5,E-08
4860 0,000 -4,77,E-13 -4,77,E-13 -4,77,E-13 -4,77,E-13 2,0,E-08
5040 0,000 -3,78,E-13 -3,78,E-13 -3,78,E-13 -3,78,E-13 1,6,E-08
5220 0,000 -3,00,E-13 -3,00,E-13 -3,00,E-13 -3,00,E-13 1,2,E-08
5400 0,000 -2,38,E-13 -2,38,E-13 -2,38,E-13 -2,38,E-13 9,9,E-09
5580 0,000 -1,89,E-13 -1,89,E-13 -1,89,E-13 -1,89,E-13 7,9,E-09
5760 0,000 -1,50,E-13 -1,50,E-13 -1,50,E-13 -1,50,E-13 6,2,E-09
5940 0,000 -1,19,E-13 -1,19,E-13 -1,19,E-13 -1,19,E-13 5,0,E-09
6120 0,000 -9,46,E-14 -9,46,E-14 -9,46,E-14 -9,46,E-14 3,9,E-09
6300 0,000 -7,51,E-14 -7,51,E-14 -7,51,E-14 -7,51,E-14 3,1,E-09
6480 0,000 -5,96,E-14 -5,96,E-14 -5,96,E-14 -5,96,E-14 2,5,E-09
6660 0,000 -4,73,E-14 -4,73,E-14 -4,73,E-14 -4,73,E-14 2,0,E-09
6840 0,000 -3,76,E-14 -3,76,E-14 -3,76,E-14 -3,76,E-14 1,6,E-09
7020 0,000 -2,98,E-14 -2,98,E-14 -2,98,E-14 -2,98,E-14 1,2,E-09
7200 0,000 -2,37,E-14 -2,37,E-14 -2,37,E-14 -2,37,E-14 9,8,E-10
7380 0,000 -1,88,E-14 -1,88,E-14 -1,88,E-14 -1,88,E-14 7,8,E-10
7560 0,000 -1,49,E-14 -1,49,E-14 -1,49,E-14 -1,49,E-14 6,2,E-10
7740 0,000 -1,18,E-14 -1,18,E-14 -1,18,E-14 -1,18,E-14 4,9,E-10
7920 0,000 -9,40,E-15 -9,40,E-15 -9,40,E-15 -9,40,E-15 3,9,E-10
8100 0,000 -7,46,E-15 -7,46,E-15 -7,46,E-15 -7,46,E-15 3,1,E-10
8280 0,000 -5,92,E-15 -5,92,E-15 -5,92,E-15 -5,92,E-15 2,5,E-10
8460 0,000 -4,70,E-15 -4,70,E-15 -4,70,E-15 -4,70,E-15 2,0,E-10
8640 0,000 -3,73,E-15 -3,73,E-15 -3,73,E-15 -3,73,E-15 1,6,E-10
ci+1
(kg/m3)t (menit) ci (kg/m
3) k1 k2 k3 k4
23
Universitas Indonesia
Gambar 4. Grafik Konsentrasi TDS terhadap Waktu pada Reaktor-4
Sumber: Olahan Penulis, 2013
0,00E+00
2,00E-06
4,00E-06
6,00E-06
8,00E-06
1,00E-05
1,20E-05
1,40E-05
0 2000 4000 6000 8000 10000
Ko
nse
ntr
asi T
DS
(kg/
m3)
Waktu (menit)
Konsentrasi TDS terhadap Waktu
Reaktor-4
24
Universitas Indonesia
Tabel 5. PemodelanTDS pada Reaktor-5
Sumber: Olahan Penulis, 2013
0 7,73E-01 0,000471 0,000471 0,000471 0,000471 5,856
180 5,856 0,000292 0,000292 0,000292 0,000292 9,010
360 9,010 0,000181 0,000181 0,000181 0,000181 10,966
540 10,966 0,000112 0,000112 0,000112 0,000112 12,179
720 12,179 0,000070 0,000070 0,000070 0,000070 12,932
900 12,932 0,000043 0,000043 0,000043 0,000043 13,398
1080 13,398 2,682E-05 2,681E-05 2,681E-05 2,681E-05 13,688
1260 13,688 1,663E-05 1,663E-05 1,663E-05 1,663E-05 13,868
1440 13,868 1,032E-05 1,032E-05 1,032E-05 1,032E-05 13,979
1620 13,979 6,400E-06 6,400E-06 6,400E-06 6,400E-06 14,048
1800 14,048 3,970E-06 3,970E-06 3,970E-06 3,970E-06 14,091
1980 14,091 2,463E-06 2,463E-06 2,463E-06 2,463E-06 14,118
2160 14,118 1,528E-06 1,528E-06 1,528E-06 1,528E-06 14,134
2340 14,134 9,476E-07 9,476E-07 9,476E-07 9,476E-07 14,144
2520 14,144 5,878E-07 5,878E-07 5,878E-07 5,878E-07 14,151
2700 14,151 3,646E-07 3,646E-07 3,646E-07 3,646E-07 14,155
2880 14,155 2,262E-07 2,262E-07 2,262E-07 2,262E-07 14,157
3060 14,157 1,403E-07 1,403E-07 1,403E-07 1,403E-07 14,159
3240 14,159 8,703E-08 8,703E-08 8,703E-08 8,703E-08 14,160
3420 14,160 5,399E-08 5,399E-08 5,399E-08 5,398E-08 14,160
3600 14,160 3,349E-08 3,349E-08 3,349E-08 3,349E-08 14,161
3780 14,161 2,077E-08 2,077E-08 2,077E-08 2,077E-08 14,161
3960 14,161 1,289E-08 1,289E-08 1,289E-08 1,289E-08 14,161
4140 14,161 7,993E-09 7,993E-09 7,993E-09 7,993E-09 14,161
4320 14,161 4,958E-09 4,958E-09 4,958E-09 4,958E-09 14,161
4500 14,161 3,076E-09 3,076E-09 3,076E-09 3,076E-09 14,161
4680 14,161 1,908E-09 1,908E-09 1,908E-09 1,908E-09 14,161
4860 14,161 1,183E-09 1,183E-09 1,183E-09 1,183E-09 14,161
5040 14,161 7,341E-10 7,341E-10 7,341E-10 7,341E-10 14,161
5220 14,161 4,554E-10 4,554E-10 4,554E-10 4,554E-10 14,161
5400 14,161 2,825E-10 2,825E-10 2,825E-10 2,825E-10 14,161
5580 14,161 1,752E-10 1,752E-10 1,752E-10 1,752E-10 14,161
5760 14,161 1,087E-10 1,087E-10 1,087E-10 1,087E-10 14,161
5940 14,161 6,742E-11 6,742E-11 6,742E-11 6,742E-11 14,161
6120 14,161 4,182E-11 4,182E-11 4,182E-11 4,182E-11 14,161
6300 14,161 2,594E-11 2,594E-11 2,594E-11 2,594E-11 14,161
6480 14,161 1,609E-11 1,609E-11 1,609E-11 1,609E-11 14,161
6660 14,161 9,982E-12 9,982E-12 9,982E-12 9,982E-12 14,161
6840 14,161 6,192E-12 6,192E-12 6,192E-12 6,192E-12 14,161
7020 14,161 3,841E-12 3,841E-12 3,841E-12 3,841E-12 14,161
7200 14,161 2,383E-12 2,383E-12 2,383E-12 2,383E-12 14,161
7380 14,161 1,478E-12 1,478E-12 1,478E-12 1,478E-12 14,161
7560 14,161 9,168E-13 9,168E-13 9,168E-13 9,168E-13 14,161
7740 14,161 5,687E-13 5,687E-13 5,687E-13 5,687E-13 14,161
7920 14,161 3,528E-13 3,528E-13 3,528E-13 3,528E-13 14,161
8100 14,161 2,188E-13 2,188E-13 2,188E-13 2,188E-13 14,161
8280 14,161 1,357E-13 1,357E-13 1,357E-13 1,357E-13 14,161
8460 14,161 8,420E-14 8,420E-14 8,420E-14 8,420E-14 14,161
8640 14,161 5,223E-14 5,223E-14 5,223E-14 5,223E-14 14,161
ci+1
(kg/m3)t (menit) ci (kg/m
3) k1 k2 k3 k4
25
Universitas Indonesia
Gambar 5. Grafik Konsentrasi TDS terhadap Waktu pada Reaktor-5
Sumber: Olahan Penulis, 2013
Tabel 6. Pemodelan TDS pada Reaktor-6
Sumber: Olahan Penulis, 2013
0,00E+00
2,00E+00
4,00E+00
6,00E+00
8,00E+00
1,00E+01
1,20E+01
1,40E+01
1,60E+01
0 2000 4000 6000 8000 10000
Ko
nse
ntr
asi T
DS
(kg/
m3)
Waktu (menit)
Konsentrasi TDS terhadap Waktu
Reaktor-5
0 4,78E-01 0,003853 0,003853 0,003853 0,003853 125,322
540 125,322 0,002483 0,002483 0,002483 0,002483 205,765
1080 205,765 0,001600 0,001600 0,001600 0,001600 257,598
1620 257,598 0,001031 0,001031 0,001031 0,001031 290,997
2160 290,997 0,000664 0,000664 0,000664 0,000664 312,518
2700 312,518 0,000428 0,000428 0,000428 0,000428 326,385
3240 326,385 2,758E-04 2,758E-04 2,758E-04 2,758E-04 335,320
3780 335,320 1,777E-04 1,777E-04 1,777E-04 1,777E-04 341,077
4320 341,077 1,145E-04 1,145E-04 1,145E-04 1,145E-04 344,787
4860 344,787 7,378E-05 7,378E-05 7,378E-05 7,378E-05 347,177
5400 347,177 4,754E-05 4,754E-05 4,754E-05 4,754E-05 348,718
5940 348,718 3,063E-05 3,063E-05 3,063E-05 3,063E-05 349,710
6480 349,710 1,974E-05 1,974E-05 1,974E-05 1,974E-05 350,350
7020 350,350 1,272E-05 1,272E-05 1,272E-05 1,272E-05 350,762
7560 350,762 8,195E-06 8,195E-06 8,195E-06 8,195E-06 351,027
8100 351,027 5,280E-06 5,280E-06 5,280E-06 5,280E-06 351,198
8640 351,198 3,402E-06 3,402E-06 3,402E-06 3,402E-06 351,309
ci+1
(kg/m3)t (menit) ci (kg/m
3) k1 k2 k3 k4
26
Universitas Indonesia
Gambar 6. Grafik Konsentrasi TDS terhadap Waktu pada Reaktor-6
Sumber: Olahan Penulis, 2013
0,00E+00
5,00E+01
1,00E+02
1,50E+02
2,00E+02
2,50E+02
3,00E+02
3,50E+02
4,00E+02
0 2000 4000 6000 8000 10000
Ko
nse
ntr
asi T
DS
(kg/
m3)
Waktu (menit)
Konsentrasi TDS terhadap Waktu
Reaktor-6