1
PENANGANAN DAERAH
ALIRAN SUNGAI
Kementerian Pekerjaan Umum
2
KERUSAKAN 501
Pengendapan/Pendangkalan
Pengendapan atau pendangkalan :
Alur sungai menjadi sempit maka dapat mengakibatkan terjadinya afflux yang berlebihan.
Arah aliran normal sungai dapat membahayakan tebing sungai, tanah timbunan atau struktur jembatan.
3
KERUSAKAN 502
Penumpukan Sampah Dan Hambatan
Kerusakan ini mencakup masalah-masalah sebagai berikut:
Penumpukan sampah yang terjadi akan menambah gaya horisontal pada struktur.
Penumpukan sampah pada alur sungai mengakibatkan terhalangnya arus aliran sungai atau merubah arah aliran sungai.
Bagian-bagian bekas pembongkaran jembatan yang masih berada pada daerah alur sungai.
Akibatnya :
terhalangnya arus aliran sungai yang menyebabkan penggerusan pada daerah timbunan, tebing sungai atau pada pondasi jembatan.
4
CARA PENANGANAN :
Semua sampah dan semua penghalang yang menyebabkan
masalah harus dibuang dari daerah alur sungai.
Pembersihan sampah, umumnya dilaksanakan oleh bagian
pemeliharaan rutin.
5
KERUSAKAN 503
Scouring / Penggerusan
TIPE KONDISI PENGGUNAAN
Turap Air sungai yang dalam dan/atau tanah lunak. Gunakan sebagai pengamanan pondasi bangunan bawah
Bronjong Air sungai yang dangkal dan fundasi yang kuat
Dinding beton Air sungai yang dangkal dan funndasi yang kuat dimana aliran air dapat dipindahkan selama pelaksanaan.
Krib Dekat tebing untuk pengamanan tebing dan mengarahkan aliran sungai
Bottom Controller Pengamanan dasar sungai
Untuk terjadinya degradasi yang tidak terlalu dalam dan dibuat melintang penuh selebar sungai. Dapat dibuat dari beton, bronjong, pernagaran ganda dengan pengisian batu diantaranya, turap dan lain-lain.
Pembuatan perkerasan alur Pembersih
Aliran sungai yang dangkal dimana aliran sungai dapat dipindahkan selama pelaksanaan. Biasanya hanya digunakan pada jembatan dengan bentang kecil.
Tetrahedrons Jika terjadi lubang akibat scouring dan gunanya untuk erosi yang terjadi.
Rip-rap/ pasangan batu besar
Untuk melindungi fundasi disekeliling pilar
6
Dasar Sungai Yang Tergerus
Perkerasan
Beton
Perkerasan
Batu
Turap
Turap
7
ELEVASI SAMPING
TAMPAK ATAS
Pilar
Bronjong
8
Rip-rap atau Pasangan Batu Besar
9
Perkerasan Beton Perkerasan Batu
M.A.B
Arah Aliran
Tetrahedra untuk Menahan Gerusan Arah Hilir Sungai
Pembuatan Perkerasan Lantai Dengan Beton atau Batu Besar
Tetrahedra
10
URAIAN Bangunan yang tidak tembus air dibangun di atas dasar sungai, berupa tanggul dan arahnya berlawanan dengan aliran sungai. Strukturnya biasanya kaku (misalnya tiang pancang den dinding panel) atau fleksibel (misalnya dinding batu, blok beton yang lepasan, bronjong den lain-lain). Krib menghalangi aliran pada daerah yang akan diperbaiki, mengakibatkan pengendapan material dan tumbuhnya tumbuhan.
URAIAN Bangunan yang tembus air biasanya merupakan tiang-tiang pancang daan kayu yang dipasang pada dasar sungai, yang dibangun pada tebing sungai den tegak lurus aliran sungai. Perbedaan dari penahan ini dari krib adalah lebih pendek (tidak pancang) den tetapi lebih tinggi, dan fungsinya lebih diarahkan pada pengaman-an tebing. Krib bekerja sebagai penghalang aliran sungai pada daerah yang akan diperbaiki yang mengarah pada pengendapan material.
URAIAN Pagar yang tegak dan rendah dibangun dalam alur sungai sepanjang tebing sungai dan tegak lurus aliran sungai. Pagar ini merupakan suatu jajaran tiang dan penahan horisontal tetapi ada bentuk lain juga yang efektif. Biasanya struktur Iini mempunyai luas bidang yang kurang clan 50% menahan aliran sungai. Bangunan ini dapat memperlambat aliran, yang menyebabkan mengendapnya sedimen dan pembentukan tebing sungai baru dalam alur sungai
(a) PENAHAN YANG TEMBUS AIR
(b) KRIB YANG TEMBUS AIR
(c) KRIB YANG TIDAK TEMBUS AIR
Krib dan Penghalang
11
Arah Aliran
Arah Aliran
Pengamanan Dasar Sungai - Dinding Beton dan Dinding Bronjong
12
Pengamanan dasar sungai - Turap Baja
13
Pengamanan Dasar Sungai - Pagar Ganda dengan lsian Batu
14
PENANGANAN TIMBUNAN
Jayapura, 19 - 22 Oktober 2010
Kementerian Pekerjaan Umum
15
KERUSAKAN 511
Material Bangunan Pengaman Yang Hilang
CARA PENANGANAN :
Perbaiki setiap bagian yang rusak pada bangunan pengaman.
Periksalah apakah ada gerusan yang terjadi lagi dan harus diperbaiki juga.
Jika penanganan bangunan pengaman yang sudah ada tidak memenuhi syarat, pertimbangkanlah sistem lain yang lebih baik untuk mengendalikan permasalahannya.
16
KERUSAKAN 521
Scouring Pada Timbunan
CARA PENANGANAN :
Prosedur umum :
Dasar sistem bangunan pengaman diletakkan pada dasar yang padat dan stabil pada kedalaman minimum 500 mm.
Ujung sistem bangunan pengaman harus benar-benar terikat pada tebing sungai sehingga tidak akan terjadi scouring pada bagian ujung belakang timbunan.
Ujung sistem bangunan pengaman harus lebih panjang minimum 5 meter diluar daerah pengaruh scouring yang terjadi.
Sistem tersebut hendaknya dibangun sesuai dengan spesifikasi dari pabrik atau atas dasar perencanaan dari Bina Marga. Batu isian harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
17
URAIAN Bronjong terbuat dari kawat anyaman yang sudah digalvanis dan kemudian diisi dengan batu atau batuan sungai yang diletakkan diatas atau dekat dasar sungai untuk mencegah scouring pada dasar sungai atau pada tebing. Biasanya dipergunakan untuk mencegah pengaruh terhadap banguna pengaman lainnya. Kawat bronjong ini dimaksudkan untuk mengurangi scouring yang akan terjadi dan juga sebagai bangunan pengaman yang tetap.
Bronjong sebagai Bangunan Pengaman Scouring
18
Denah Pemakaian Bronjong untuk Penanganan Scouring Tanah Timbunan
19
Potongan Melintang Penanganan dengan Bronjong
20
Dinding Beton Bertulang Sebagai Pengamanan Tebing
21
Pasangan Batu Kali Sebagai Pengamanan Tebing
22
URAIAN Batu pilihan dengan ukuran tertentu dipasang pada tebing sungai untuk :
Memberikan perlindungan pada tanah tebing terhadap erosi air sungai yang mengalir
dan Memberikan pengamanan pada tebing sungai terhadap kerusakan berat
Mungkin diperlukan lapisan geotextile antara pasangan batu kosong dan tanah tebing.
(a) PASANGAN BATU KOSONG SEBAGAI PENGAMANAN TEBING
URAIAN Tanaman dapat juga berfungsi sebagai mekanisme stabilisasi utama atau sebagai pengarah pada jenis pekerjann stabilisasi lainnya. Hal ini sangat penting terutama untuk menstabilkan daerah reklamasi. Pertumbuhan tanaman dapat dibiarkan berkembang alamiah di daerah yang cocok atau dapat juga ditanam dan dipelihara untuk tujuan tertentu.
(b) TANAMAN SEBAGAI PELINDUNG TEBING TERHADAP EROSI
Pengamanan Tebing
23
Jarak maksimum
setiap angker 2.5 meter
100 mm beton atau
plesteran
Drainase Beton atau Pasangan Batu
Pemecah Energi Arus Sungai Pengamanan Dengan Turap
24
Pasak/jangkar
setiap jarak 1 m
Lapisan jerami setebal 30 mm
ditaburi dengan bibit rumput
Pengamanan Tebing Dengan Rumput
Drainase Beton Pracetak
Setengah Lingkaran Baja Gelombang ARMCO
25
KERUSAKAN 522
Tanah Timbunan Yang Retak Atau Menggembung
CARA PENANGANAN :
Keretakan ringan pada lapis permukaan
Menutup keretakan pada lapisan perkerasan untuk mencegah terjadinya perembesan air dan biasanya menggunakan aspal untuk rhenutup bagian ini.
Keretakan yang cukup besar
Keretakan ini menunjukkan adanya konsolidasi tanah timbunan dan pergerakan bidang gelincir yang merupakan masalah yang berbahaya. Hal tersebut memerlukan pengetahuan seorang ahli untuk menentukan jenis penanganan yang terbaik. Dimana terdapat gerakan yang mencurigai, harus.segera meminta dilakukannya pemeriksaan khusus.
Penurunan timbunan
Ada tiga jenis masalah penurunan timbunan ini
Penurunan karena pemadatan jalan pendekat disekitar kepala jembatan
Penurunan karena proses konsolidasi dan pemadatan tanah timbunan.
Pergerakan tanah seperti adanya gerakan pada daerah bidang gelincir
26
Penurunan pada bagian jalan pendekat
Menimbulkan terjadinya beban kejut
Penanganan :
Dengan meratakan jalan pendekat agar kendaraan dapat dengan nyaman masuk ke jembatan tanpa menimbulkan tambahan gaya kejut. (mengembalikan elevasi oprit).
Penurunan yang cukup besar lainnya
Konsolidasi dan pergerakan bidang gelincir merupakan hal yang berbahaya yang memelukan pengetahuan khusus guna menentukan jenis penanganan yang terbaik. Perlu dilakukan pemeriksaan khusus.
Perbaikan hendaknya dilaksanakan sebagaimana diuraikan pada penanganan keretakan.
Rehabilitasi dan perbaikan besar meliputi :
Meratakan timbunan guna mengimbangi kelongsoran yang terjadi.
Tambahkan bentangan baru untuk menghlndari kelongsoran.
Pancangkan tiang pancang di sepanjang ujung daerah longsor atau tanah lunak untuk menahan gerakan yang terjadi (agar efektif tiang-tiang tersebut harus dipancang sampai dibawah batas bidang gelincir.
Usahakan pemadatan dengan cara drainase vertikal atau drainase pasir.
27
Penggembungan timbunan
Penggembungan pada timbunan biasanya disebabkan adanya pergerakan tanah seperti kelongsoran tebing, longsor sesuai dengan bidang gelincir, tanah timbunan tidak baik dan sebagainya.
Kelongsoran tebing dan penggembungan
Masalah ini dapat menyebabkan berkurangnya lebar badan jalan jika tidak segera ditangani. Pemeliharaan rutin harus meratakan kembali badan jalan tersebut dengan kemiringan yang sesuai. Tebing yang miring kemudian ditanami dengan tumbuhan. Harus dibuat drainase permukaan jalan yang baik.
Penggembungan lainnya yang berarti
Penggembungan lainnya yang berarti dapat menunjukkan adanya gerakan pada bidang gelincir atau gerakan biasa dari tanah timbunan dan hal ini merupakan masalah yang berbahaya. Hal ini memerlukan pengetahuan seorang ahli untuk menentukan jenis penanganan yang terbaik. Bilamana gerakan yang demikian dicurigai, segera lakukan pemeriksaan khusus.
Kriteria Desain Kepala Jembatan
Tidak ditempatkan pada belokan luar sungai
Tidak ditempatkan pada aliran air sungai
Tidak ditempatkan diatas bidang gelincir lereng sungai.
Tidak ditempatkan pada lereng sungai jika digunakan pondasi dangkal
Pondasai kepala jembatan diupayakan untuk ditanam sampai kedalaman pengaruh penggerusan aliran air sungai
Masalah Pada Kepala Jembatan
Fungsi : - Penahan beban
struktur atas
- Struktur pembatas
antara jalan dengan
sungai
Penempatan: diusahakan untuk
tidak ditempatkan
pada belokan sungai
untuk menghindari
scouring
Jika terpaksa harus dilakukan
perbaikan dinding sungai dan
Dasar sungai pada bagian yang
akan terkena scouring
Perbaikan Dinding
dan dasar sungai
Perbaikan pada
dinding sungai
Perbaikan pada dasar
sungai
Perbaikan Perbaikan dinding sungai - Turap baja
- bronjong ( Pas. Batu
kosong dengan ikatan
kawat )
- dinding penahan ( pas.
batu kali , beton )
- dinding pelindung ( pas.
batukali ,lempengan plat
beton)
Perbaikan Dasar sungai - Pasangan batu kali - Beton - Pas. Batu kosong dengan tiang cerucuk
Jembatan Juweh - Boyolali
SCOURING PADA
ABUTMEN
Masalah Pada pilar Jembatan
Gaya aliran air pada pilar Pilar tidak sejajar dengan arah aliran air , menyebabkan local scouring
Kerusakan akibat scuoring
Perbaikan dan Pencegahan
Pilar Tengah Jembatan Pabelan
Perbaikan Pilar Jembatan Pabelan
37