Download - PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
1/37
PENATALAKSANAANKEGAWATDARURATAN
DI BIDANG NEUROLOGI
dr. Untung Gunarto, Sp.S
Purwokerto, 17 Maret 2010
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
2/37
PENDAHULUAN
Latar belakang
Meningkatnya angka kejadian
kegawatdaruratan bidang neurologi(neuroemergency) di masyarakat
menuntut upaya peningkatan kualitas
dalam penatalaksanaannya
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
3/37
Kegawatdaruratan di bidang
neurologi, adalah (sering kita jumpai)
Stroke
Status Epileptikus Encefalitis, Meningitis
Trauma Kepala, Medula Spinalis
Sindroma Guillain Barre
Tumor Intrakranial
Koma
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
4/37
STROKE
Suatu keadaan hilangnya sebagian/
seluruh fungsi neurologis yg terjadi
mendadak, berlangsung > 24 jam/menyebabkan kematian, yg semata-
mata disebabkan oleh GPDO karena
berkurangnya suplai darah (strokeiskemik/ infark)/ pecahnya pembuluh
darah (stroke perdarahan).
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
5/37
Penatalaksanaan/ Terapi
Umum:
ditujukan terhadap fungsi vital 5B :
Breathing, Blood,
Brain,
Bowel,
Bladder.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
6/37
Khusus
Stroke iskemik/infark
Anti agregasi platelet :Aspirin,
tiklopidin, klopidogrel, dipiridamol,
cilostazol.Antikoagulan :heparin, warfarin (oral).
Neuroproktektor : Piracetam,
Citicholin.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
7/37
Khusus Perdarahan Intaserebral
Memperbaiki faal hemostasis (bila
ada gangguan faal hemostasis)
Mencegah vasospasme otak akibatperdarahan: Nimodipin
Pemberian Neuroprotektan: Citicolin,
Piracetam
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
8/37
Khusus
terapi komplikasi
Anti edema: larutan manitol 20%
Antibiotika, Antidepresan,
Antikonvulsi (jika ada indikasi)Anti trombosis vene dalam dan
emboli paru
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
9/37
STATUS EPILEPTIKUS
Adalah bangkitan yg berlangsung
>30 menit/ dua atau lebih bangkitan,
dimana diantara dua bangkitan tidakterdapat pemulihan kesadaran.
Penanganan kejang harus dimulai
dalam 10 menit setelah awitan suatukejang.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
10/37
Penanganan Status Epileptikusstadium I (0-10 menit)
Memperbaiki fungsi kardiorespiratorik
Memperbaiki jalan napas, pemberian
oksigen yang adekuat, resusitasi.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
11/37
Penanganan Status Epileptikusstadium II (0-60 menit)
Memasang infus pada pembuluhdarah besar
Mengambil 50-100 cc darah u/ Px.laboratorium
Pemberian obat anti epilepsi (OAE)
emergensi: Diazepam 10-20 mg iv dgkecepatan pemberian 2-5 mg/mnt ataurectal dpt diulang 15 mnt kemudian
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
12/37
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
13/37
Penanganan Status Epileptikusstadium III (0-60-90menit)
Menentukan etiologi
Bila kejang berlangsung terus >30 menit
setelah pemberian diazepam yang pertama,
berikan Phenytoin secara intra vena 15-18mg/kgBB dengan kecepatan 50 mg/ menit.
Pemberian yg terlalu cepat dapat menyebab-
kan aritmia jantung atau hipotensi. Mengoreksi komplikasi yang kemungkinan
terjadi selama awitan.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
14/37
Penanganan Status Epileptikusstadium IV (30-90 menit)
pasien dipindahkan ke ICU, berikan Propofol
(2mg/kgBB bolus intra vena) / Thiopentone
(100-250mg/kgBB bolus intra vena 20 menit,
lanjutkan bolus 50 mg setiap 2-3 menit),lanjutkan sampai 12-24 jam setelah
bangkitan klinis atau EEG terakhir, kemudian
tapering off.
monitor bangkitan dan EEG, tekanan
intrakranial dan memulai pemberian OAE
dosis maintenance.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
15/37
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
16/37
Penatalaksanaan
ENSEFALITIS
Rawat KU pasien, terapi simtomatik demam,
atasi kejang dgn Diazepam 10-20 mg intra
vena perlahan dapat diulang sampai 3 kali
dengan interval 15-30 menit. Bila masihkejang berikan fenitoin 100-200 mg/12
jam/hari dilarutkan dalam NaCl dengan
kecepatan maksimal 50 mg/menit. Terapikausal viral dapat diberikan Acyclovir.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
17/37
MENINGITIS
Infeksi cairan Likuorserebrospinalis dengan
proses peradangan yang melibatkan:
piameter, arakhnoid, ruangan subarakhnoid
dan dapat meluas ke permukaan otak danmedula spinalis.
Penyebabnya dapat berupa virus, bakteri,
parasit dan jamur.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
18/37
Penatalaksanaan
MENINGITIS
Rawat KU pasien, istirahat, dan bila perlu
pisahkan dengan pasien lain.
Medikamentosa sesuaikan penyebab:
Bakteri, antibiotik misalnya Ampicillin,Cefotaxime, atau Ceftriaxone.
Virusberikan antivirus misalnya Acyclovir.
Jamurberikan Amfoteresin B dan 5 Floro-sitosin IV (2 minggu) dilanjutkan dengan
Flukonazol 200 mg/hari.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
19/37
Penatalaksanaan
MENINGITIS
Tangani peningkatan TIK, tinggikan
letak kepala 30 dari tempat tidur,
berikan cairan hiperosmoler misalnyamanitol atau gliserol, dan
hiperventilasi untuk mempertahankan
pCO2 antara 27-30 mmHg
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
20/37
TRAUMA KEPALA
Adalah cedera yang mengenai kepala
dan otak, baik yang terjadi secara
langsung (kerusakan primer) maupuntidak langsung (kerusakan sekunder).
Penatalaksanaannya tergantung
dearajat beratnya cedera
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
21/37
Penatalaksanaan
Minimal
Pasien tirah baring dengan kepala
ditinggikan 30 derajat, istirahat di
rumah, dan diberi nasehat untukkembali ke rumah sakit jika ada
keluhan penurunan kesadaran
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
22/37
Penatalaksanaan
Cedera otak Ringan
Pasien tirah baring dengan kepala
ditinggikan 30 derajat, observasi
rumah sakit selama dua haridiberikan anti vertigo, anti emetik,
analgetik, antibiotika jika ada indikasi
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
23/37
Penatalaksanaan
Cedera otak Sedang dan berat
Terapi umum, lakukan resusitasi,penanganan Airway, Breathing, Circulation,
Awasi Tanda vital: tensi, respirasi, nadi dan
suhu. Keseimbangan cairan, elektrolit dan nutrisi.
Pasang kateter, pastikan kelancaran infus,
cegah dekubitus, posisi kepala 30 derajat,pasang NGT dan infus cairan isotonis,oksigenasi yang adekuat.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
24/37
Penatalaksanaan
Cedera otak Sedang dan berat
Terapi khusus, medicamentosa
manitol 20% untuk mengatasi TIK.
Terapi simtomatis analgetika, antiemetik, anti piretik dan anti kejang
jika ada indikasi.
Diberikan antibiotik atas indikasi sertaanti stres ulcer.
Tindakan operatif bila ada indikasi.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
25/37
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
26/37
GUILLIAN BARRE SYNDROMA
Sindroma klinik dengan etiologi yang tidakdiketahui dengan pasti ditandai denganonsetnya yang mendadak atau akut,
menyeluruh, simetris melibatkan radiks dansaraf tepi dan kadang-kadang saraf otak.
Tanda-tanda GBS antara lain kelumpuhanyang simetris, lebih dari satu anggota gerak,
hipotonia, dan hiporefleksi.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
27/37
Penatalaksanaan
GBS
Belum ditemukan pilihan obat yang tepat.
Waspadai memburuknya perjalanan klinisdan gangguan pernapasan, bila adarawat di ICU.
Pasang NGT jika pasien kesulitanmengunyah atau menelan.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
28/37
Penatalaksanaan
GBS
Dilakukan pertukaran plasma 200- 250 ml /kgBB dalam 4-6 kali pemberian sehinggawaktu sehari diganti cairan kombinasi garam
ditambah 5% albumin. Imunoglobulin intravena direkomendasikan
untuk terapi GBS 0,4 g/kgBB/hari selama 5hari berturut-turut ternyata sama efektifnya
dengan penggantian plasma.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
29/37
TUMOR INTRAKRANIAL
Adalah massa intrakranial baik primer
maupun sekunder yang memberikan
gambaran klinis proses desak ruangdan atau gejala fokal neurologis.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
30/37
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
31/37
KOMA
Adalah tingkat penurunan kesadaran yang
paling rendah dimana pasien tidak
memberikan respon dengan rangsang nyeri.
Penanganan terbagi atas dua bagian besar
yaitu tindakan supportif dan terapi kausatif
atau spesifik.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
32/37
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
33/37
KOMA
Penatalaksanaan suportif
5. Pasang NGT
6. Posisi pasien kepala 30, hindari dekubitus
dan trombosis dalam vena
7. Pasang kateter urin
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
34/37
KOMA
Penatalaksanaan Kausatif
Gangguan kesadaran yang disertai
dengan tanda-tanda peningkatan
tekanan intrakranial seperti muntah-
muntah proyektil, parese N.III, kaku
kuduk, dan penglihatan kabur
secepatnya diberi manitol, cortikosteroid,
dan dibuat hiperventilasi.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
35/37
KOMA
Penatalaksanaan Kausatif
Gangguan kesadaran dengan tanda
herniasi intrakranial (pupil anisokor,
pupil isokor miosis / midriasisdengan tetraparesis) termasuk
gawat darurat dan secepatnya
diperlukan tindakan
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
36/37
KOMA
Penatalaksanaan Kausatif
Penyebab yang sudah jelas dapat
diterapi spesifik sesuai penyebabnya
seperti pemberian Glukosa pada
hipoglikemi, pemberian Nalokson pada
overdosis opiat, Flumazenil untuk
overdosis Benzodiazepin dan pemberian
Thiamin pada wernicke encepalopati.
-
8/13/2019 PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN NEUROLOGI
37/37
KESIMPULAN
1. Kegawatdaruratan neurologi
memerlukan tindakan yang cepat,
tepat dan sesuai prosedur
2. Secara garis besar terdiri dari terapi
umum, terapi khusus danrehabilitasi.