Download - pencemaran air leh mikrooganisme
PENCEMARAN AIR OLEH MIKROORGANISME
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah PPLF
Disusun oleh :
1. Rizqa najib P071331111132. Robertus dita P071331111143. Septi supriyatin P071331111154. Solihah D C P071331111165. Sudiarti P071331111176. Tri Rohani P071331111187. Vina Yuliana P071331111198. Winarni Kristanti P071331111209. Yuli Patmasari P0713311112110. Zuhrotus Syarifah P07133111122
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami
yang berjudul ” Pencemaran Air oleh Mikroorganisme ” dengan lancar dan baik.
Makalah ini terwujud atas bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai
pihak yang pada kesempatan kali ini tidak dapat kami sebutkan satu persatu dan pada
kesempatan kali ini penyusun menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :
1. Bapak Sigid Sudaryanto, SKM, M.Pd
2. Teman-teman yang telah membantu hinga terselesainya makalah ini
3. Semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih memiliki banyak kekurangan baik
dalam penyajian, penyusunan, penulisan, maupun tata bahasa. Untuk itu kami mohon
maaf dan mengharapkan kritik serta saran dari pembimbing ataupun teman-teman.
Yogyakarta, April 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Definisi ini sesuai dengan pengertian pencemaran pada (Undang-undang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982.
Sedangkan bahan pencemar disebut dengan polutan. Syarat-syarat suatu
zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap
makhluk hidup, hal ini dapat terjadi jika terdapat pada kondisi :
1. jumlahnya melebihi jumlah normal
2. berada pada waktu yang tidak tepat
3. berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat polutan adalah Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi
dengan zat lingkungan tidak merusak lagi dan merusak dalam jangka waktu
lama.Pencemaran air merupakan suatu perubahan kondisi air di suatu tempat
penampungan air akibat aktivitas manusia yang dapat menganggu kestabilan
ekosistem. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti sampah
organik yaitu ekskreta dan juga limbah industri dengan bermacam polutan pada
air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan
yang dibuang di sungai yang dapat menyebabkan berkurangnya kandungan
oksigen terlarut dalam air yang berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan hidup yang
ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No. 23/1997. Dalam PP
No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan
sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup,
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi
pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tga)
aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat
(Setiawan, 2001). Berdasarkan definisi pencemaran air, penyebab terjadinya
pencemaran dapat berupa masuknya mahluk hidup, zat, energi atau komponen
lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air tercemar.
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat
kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme
disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal
(uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel
tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak
terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun
tidak bersifat seluler.
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista,
dan alga renik. Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa,
dapat pula dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak yang tidak
menyepakatinya. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap
mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan
dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu
memperbanyak diri secara mitosis.
Ciri-ciri pencemaran :
Beberapa indikator bahwa air sungai telah tercemar adalah sebagai berikut:
1. Suhu. Terjadi perubahan suhu air sehingga dapat menganggu aktivitas
organisme bahkan mematikan mikroorganisme dalam air.
2. Nilai pH. Air normal yang memenuhi syarat untuk kehidupan mempunyai
kisaran pH antara 6,5 – 7,5.
3. Warna, bau dan rasa air. Air dalam keadaan normal dan bersih pada
umumnya tidak akan berwarna, sehingga tampak bening dan jernih, dan tidak
berbau. Jika air telah berbau diindikasikan air tersebut telah tercemar. Apabila air
memiliki rasa berarti telah terjadi penambahan material pada air dan mengubah
konsentrasi ion Hidrogen dan pH air.
4. Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut. Bahan buangan yang berbentuk
padat, sebelum sampai ke dasar sungai akan melayang di dalam air besama
koloidal, sehingga menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam lapisan air.
Padahal sinar matahari sangat diperlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan
fotosintesis.
5. Adanya mikroorganisme. Mikroorganisme sangat berperan dalam proses
degradasi bahan buangan dari limbah industri. Bila bahan buangan yang harus
didegradasi cukup banyak, maka mikroorganisme akan ikut berkembangbiak.
Pada perkembangbiakan mikroorganisme ini tidak menutup kemungkinan bahwa
mikroba patogen ikut berkembangbiak pula.
6. Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan. Zat radioaktif dari berbagai
kegiatan dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak
ditangani dengan benar, baik efek langsung maupun efek tertunda.
Bahan pencemar yang terdapat dalam air yang tercemar:
1. Pencemaran mikroorganisme dalam air
Berbagai kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus,
protozoa dan parasit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus dan protozoa dan
parasit sering mencemari air.
2. Pencemaran air oleh bahan inorganik nutrisi tanaman
Penggunaan pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian telah dilakukan
sejak lama secara meluas. Pupuk kimia ini dapat menghasilkan produksi tanaman
pangan yang tinggi sehingga menguntungkan petani. Tetapi di lain pihak, nitrat
dan fosfat dapat mencemari sungai, danau dan lautan.
3. Pencemar bahan organik
Bahan kimia organik seperti minyak, plastik, pestisida, larutan pembersih,
detergen dan masih banyak lagi bahan organik terlarut yang digunakan oleh
manusia dapat menyebabkan kematian pada ikan maupun organisme air lainnya.
Lebih dari 700 bahan kimia organik sintetis dapat ditemukan dalam jumlah relatif
sedikit pada permukaan air tanah untuk minum di Amerika dan dapat
menyebabkan gangguan pada ginjal, gangguan kelahiran dan beberapa macam
bentuk kanker pada hewan percobaan di laboratorium.
4. Sedimen dan bahan tersuspensi.
Bahan partikel yang tidak terlarut seperti pasir, lumpur, tanah dan bahan kimia
inorganik dan organik menjadi bentuk bahan tersuspensi dalam air, sehingga
bahan tersebut menjadi penyebab polusi tertinggi di dalam air. Kebanyakan
sungai dan daerah aliran sungai selalu membawa endapan lumpur yang
disebabkan erosi alamiah dari pinggir sungai. Akan tetapi, kandungan sedimen
yang terlarut pada hampir semua sungai meningkat terus karena erosi dari tanah
pertanian, kehutanan, konstruksi, dan pertambangan. Partikel yang tersuspensi
menyebabkan kekeruhan dalam air, sehingga mengurangi kemampuan ikan dan
organisme air lainnya memperoleh makanan, mengurangi tanaman air melakukan
fotosintesis, pakan ikan menjadi tertutup lumpur, insang ikan dan kerang tertutup
oleh sedimen dan akan mengakumulasi bahan beracun seperti pestisida dan
senyawa logam
5. Substansi radioaktif
Radioaktif yang terlarut dalam air akan dapat mengalami amplifikasi biologi
(kadarnya berlipat) dalam system rantai pakan. Radiasi yang terionisasi dari
isotop tersebut dapat menyebabkan mutasi DNA pada makhluk hidup sehingga
mengakibatkan gangguan reproduksi, kanker, dan kerusakan genetik.
BAB II
PEMBAHASAN
Mikroorganisme indikator adalah sekelompok mikroorganisme yang
digunakan sebagai petunjuk kualitas air.Mikroorganisme indikator telah
digunakan untuk mendeteksi dan menghitung kontaminasi tinja di air, makanan,
dan sampel lainnya.
Syarat
Untuk digunakan sebagai mikroorganisme indikator, terdapat persyaratan
yang harus dipenuhi oleh mikroorganisme tersebut, kendati demikian, persyaratan
ini tidak mutlak untuk dipenuhi seluruhnya, tergantung kondisi yang ada.
Syaratnya antara lain :
Dapat digunakan untuk berbagai jenis air
Mikroorganisme harus muncul bila patogen enterik dan sumber
polusi muncul
Tidak ada di air yang terpolusi
Mudah diisolasi, murah, mudah diidentifikasi, dan mudah dihitung
Lebih banyak jumlahnya dan lebih tahan dibanding patogen
Bukan merupakan patogen
Tidak berkembang biak di air
Merespon perlakuan dan kondisi lingkungan
Kepadatan indikator harus berkaitan langsung dengan derajat polusi
Menjadi bagian dari mikroflora dalam saluran pencernaanhewan berdarah
panas.
Jenis
Mikroorganisme indikator dapat dibedakan menjadi indikator bakteri,
indikator virus, dan indikator protozoa.
Indikator Bakteri
Terdapat Enam bakteri yang umum digunakan sebagai indikator:
1. Koliform
Koliform tidak termasuk dalam taksonomi bakteri namun hanya istilah
untuk menyebutkan kelompok mikroorganisme yang berada di air. Ciri-ciri
bakteri koliform adalah gram negatif, berbentuk batang, merupakan anaerob
fakultatif yang dapat memfermentasikan laktosa dengan pembentukkan asam dan
gas pada suhu 35 °C selama 24-48 jam. Memiliki enzim tambahan yaitu sitokrom
oksidase dan beta-galaktosidase. Koliform dapat ditemukan di saluran
pencemaran hewan, tanah, atau secara alami pada sampel lingkungan.
Pada keadaan normal, koliform terdapat di air dalam jumlah standar dan
dapat diukur, namun bila terjadi pencemaran air, jumlah koliform akan menjadi
banyak dan dapat melebihi jumlah bakteri patogen lain. Oleh karena itu, koliform
dapat digunakan sebagai indikator pencemaran air. Jika terdapat bakteri koliform
dalam air, belum tentu bakteri patogen juga ada di air tersebut, namun jika bakteri
koliform terdapat dalam jumlah besar maka perlu diperiksa kembali keberadaan
bakteri patogen lain.
2. Koliform tinja
Digunakan untuk mendeteksi pencemaran tinja. Merupakan bakteri
termotoleran yang dapat beradaptasi dengan cara stabilisasi protein pada suhu di
saluran pencernaan. Koliform tinja dapat melakukan fermentasi dengan
menghasilkan asam dan gas pada suhu 44.5 °C. Koliform tinja memiliki korelasi
yang kuat dengan pencemaran tinja hewan berdarah panas. Untuk mendeteksi
E.coli pada koliform tinja secara lebih spesifik dapat digunakan enzim MUG yang
aka[n berpendar dengan sinar UV.
3. Streptococcus Tinja - Enterococcus
Merupakan mikrobiota pada manusia dan hewan. Contoh Streptococcus
pada manusia adalah S. faecalis dan S. faecium
4. Clostridium
Merupakan mikrobiota pada hewan berdarah panas dan limbah. Sifatnya
lebih stabil dibanding patogen dan memiliki spora sehingga dapat digunakan
untuk mendeteksi polusi yang terjadi di waktu lampau.
5. Pseudomonas
Digunakan sebagai indikator kolam renang selain Staphylococcus aureus.
Memiliki sifat tahan terhadap desinfeksi kimiawi. Berpigmen pyocyanin dan
dapat berpendar.
6. Bacteroides sp dan Bifidobacteria sp
Banyak ditemukan di feses 100 kali dibanding yang lain. Kedua bakteri
ini sulit dideteksi karena bersifat sangat anaerob dan dapat musnah bila terkena
oksigen, sehingga untuk mendeteksi perlu kondisi yang sangat anaerob pula.
Beberapa jenis Bacteroides spesifik pada manusia.
Indikator Virus
Terdapat empat kandidat mikroorganisme yang digunakan sebagai
indikator virus.
Kolifage, yaitu baktriofage yang menginfeksi E.coli dan bakteri koliform lainnya.
Bakteri yang diinfeksi tidak memiliki fili sehingga virus menempel langsung
pada dinding selnya. Sifatnya tidak spesifik pada feses dan deteksi bergantung
pada inangnya. Contohnya adalah myoviridae, podoviridae, dan siphoviridae.
Kolifage jantan, yaitu colifage yang menginfeksi E.coli jantan (yang memilliki
strain F+) sehingga dapat menghasilkan fili dan penempelan terjadi melalui
reseptor fili. Bersifat spesifik pada feses. Contohnya adalah leviviridae
Fage Bacteroides fragilis, bersifat spesifik feses manusia. Namun konsentrasinya
sangat rendah sehingga belum dapat ditunjukkan spesifitasnya
Fage Salmonella, terdapat pada feses manusia dan hewan. Digunakan untuk
mengindikasi banyaknya bakteri Salmonella, namun konsentrasinya juga terlalu
rendah.
Indikator Protozoa
Sesungguhnya tidak ada indikator yang berlaku secara universal bagi parasit
protozoa. Indikator bergantung pada sumber air yang digunakan pada suatu daerah
tertentu. Contoh yang telah diidentifikasi adalah indikasi menggunakan spora
Clostridium dan bakteri aerob termostabil.
Tabel 1 Penyakit yang sering dijumpai pada orang penularannya melalui
air oleh mikroorganisme
Jenis organisme Penyakit pengaruh
Bakteri
Virus
Protozoa
Cacing
Tifoid
Kolera
Disentri
Enteritis
Hepatitis
Polio
Disentri amuba
Giardia
Schistosoma
Diare, muntah, pembesaran limpa, dan radang usus. Bila tidak segera diobati, penderita dapat mati (berakibat fatal)Diare, muntah, dehidrasi, fatal.Diare, banyak menjadi penyebab kematian bayiSakit perut yang hebat, mual, dan muntah.
Demam, sakit kepala, anoreksia, sakit perut, ikterus, dan hati bengkakDemam, sakit kepala, tenggorokkan sakit, nyeri otot, lemah, tremor, kelumpuhan kaki tangan dan tubuh, fatal.
Diare, sakit kepala, sakit perut, dan demam. Bila tidak segera diobati terjadi borok di hati, fatal.Diare, kejang perut dan lemah
Sakit perut, kulit kasar, anemia, dan gangguan
kesehatan kronis.
BAB III
KASUS YANG PERNAH TERJADI
Air Jabodetabek Tidak Layak Konsumsi
October 17, 2011 – 7:26 pm
Air yang berada di sungai-sungai di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
dan Bekasi (Jabodetabek) sangat tidak layak untuk dikonsumsi. Ini lantaran
tingkat pencemaran sungai-sungai yang ada sudah sangat mengkhawatirkan.
Data yang diperoleh SH, termasuk dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(BPLH) di masing-masing wilayah, menunjukkan pencemaran ini sudah terjadi
mulai dari Sungai Ciliwung dan Cisadane yang berhulu di Puncak, Kabupaten
Bogor.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan pada 2010 terhadap dua sungai tersebut,
limbah rumah tangga mendominasi pencemaran Sungai Cisadane dan Ciliwung.
Bahkan, pada penelitian yang dilakukan pihak ketiga, ditemukan kandungan
bakteri E-coli yang sangat tinggi di dalam air kedua sungai tersebut akibat
digunakan sebagai septic tank oleh warga.
Kondisi yang sama juga terjadi pada Sungai Ciliwung Hulu (daerah Katulampa),
Ciliwung Tengah (Lapangan Sempur), dan Ciliwung Hilir (Pasir Jambu).
Penelitian juga dilakukan di Sungai Cisadane, di daerah Cisadane Hulu
(Rancamaya), Cisadane Tengah di Empang, dan Cisadane Hilir di Karya Bakti.
Di sungai-sungai itu, berdasarkan hasil penelitian, kadar E-coli Ciliwung Hulu
50.000 mililiter (ml), Ciliwung Tengah 40.000 ml, Ciliwung Hilir 120.000 ml,
Cisadane Hulu 18.000 ml, Cisadane Tengah 60.000 ml, dan Cisadane Hilir 90.000
ml.
Tingkat pencemaran Sungai Cisadane tidak terlepas dari peranan tujuh anak
sungai yang bermuara ke Sungai Cisadane, yakni Ciapus, Cihideung, Cianteun,
Cikaniki, Ciaruteun, Citempuhan, dan Cipinang.
Menurut Kepala Biro Perencanaan dan Penganggaran Kementerian Perumahan
Rakyat Oswar Mungansa, buruknya pengolahan sampah dan aliran limbah rumah
tangga punya kontribusi besar terhadap pencemaran air. Fasilitas sanitasi yang
buruk, terutama di kalangan masyarakat miskin, juga menjadi penyebab.
"Pada kenyataannya ini adalah salah satu faktor mengapa 80 persen dari air tanah
tercemar. Air tanah masih digunakan karena memang banyak yang belum
terkoneksi dengan air yang disalurkan melalui pipa," ungkap Oswar, Sabtu
(15/10).
Ia menyebut, dengan populasi penduduk sekitar 9,2 juta jiwa, DKI Jakarta
menghasilkan tinja 2,3 juta kilo per hari. Kalau dikonversikan ke truk kontainer
berukuran 12 meter persegi, maka setiap harinya DKI Jakarta membutuhkan 60
truk kontainer untuk mengangkut tinja.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
b. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia
sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Pasal 1, angka 2
PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air)
c. Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran
sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat
bantuan.
d. Mikroorganisme indikator dapat dibedakan menjadi indikator
bakteri (koliform, koliform tinja, streptococcus, clostridium,
pseudomonas, bacteroides sp dan bifidobacteria sp), indikator
virus (kolifage, kolifage jantan, fage bacteroides fragills, fage
salmonella), dan indikator protozoa (spora clostridium dan bakteri
aerob termostabil).
2. Saran
a. Mikroorganisme dalam badan air dapat digunakan sebagai indikator
kualitas air.
b. Mengolah limbah sebelum di buang ke lingkungan/badan air.
c. Membuat septictank untuk tempat pembuangan tinja.
d. Merubah gaya hidup masyarakat yang selalu membuang sampah
sembarangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.padang-today.com/?mod=artikel&today=detil&id=524
http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganisme_indikator
http://mozaiksains.wordpress.com/2011/10/17/pengertian-pencemaran/