Akuntansi 1
AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN 11Tujuan Instruksional Umum pada Bab ini adalah mahasiswa memahami
pengertian akuntansi dan laporan keuangan. Sedangkan Tujuan Instruksional
Khusus meliputi:
1. Mahasiswa memahami pengertian akuntansi.
2. Mahasiswa memahami pengertian laporan laba rugi.
3. Mahasiswa memahami pengertian laporan perubahan perubahan modal/sisa
laba.
4. Mahasiswa memahami pengertian necara.
A. Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan
Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, penganalisaan,
pengikhtisaran, pelaporan dan penginterpretasian informasi keuangan suatu
perusahaan untuk pengambilan suatu keputusan. Akuntansi merupakan bahasa
bisnis, yang menyediakan informasi baik untuk manajemen perusahaan
maupun pihak luar perusahaan seperti kreditur dan pemegang saham dalam
bentuk laporan keuangan. Laporan Keuangan umumnya terdiri dari:
1. Laporan Laba-Rugi
2. Laporan Perubahan Modal/Sisa Laba
3. Neraca
Laporan Laba Rugi dibuat untuk mengetahui hasil operasi perusahaan
selama periode akuntansi, umumnya satu tahun dimulai 1 Januari dan berakhir
31 Desember tahun bersangkutan. Meski demikian bisa saja satu periode
akuntansi tidak dimulai 1 Januari. Bila menghendaki Laba-Rugi dapat dibuat
untuk melihat hasil operasi sebuah usaha untuk waktu satu bulan, satu
semester atau lainnya. Laba-Rugi dapat dirumuskan seperti di bawah ini.
Laba/Rugi = Pendapatan – Biaya
Perusahaan akan laba bila pendapatan lebih besar dari biaya selama
periode akuntansi, dan akan rugi bila yang terjadi sebaliknya. Pendapatan bisa
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 1
Akuntansi 1
diperoleh dari penjualan barang dari membeli atau memproduksi sendiri
maupun menjual jasa. Pendapatan juga bisa diperoleh dari sewa gedung, sewa
kendaraan dan juga dari bunga deposito bank atau bunga dari surat-surat
berharga.
Biaya yaitu semua pengeluaran yang meliputi nilai suatu barang atau
jasa. Biaya sebagai pengurang pendapatan umumnya terdiri dari:
1. Biaya produksi:
a. Biaya bahan baku
b. Biaya tenaga kerja langsung
c. Biaya overhead pabrik:
Biaya tenaga kerja tidak langsung.
Biaya penyusutan.
Biaya listrik, air dan telpon.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan
2. Biaya Administrasi Bagian Umum.
3. Biaya Bagian Penjualan
Dalam pencatatan keuangan digunakan pencatatan double entry, setiap
transaksi akan dimasukan baik ke debet maupun kredit. Setiap pendapatan
baik itu dari usaha menjual jasa maupun barang, dimasukkan ke posisi kredit
sedangkan semua biaya dimasukkan posisi debet. Demikian sebaliknya, bila
terjadi transaksi yang mengurangi pendapatan, pengurang pendapatan ini
ditempatkan pada posisi debet. Begitu juga dengan transaksi yang mengurangi
biaya, pengurang biaya ini ditempatkan pada posisi kredit.
Laporan Perubahan Modal dibuat untuk memberikan informasi posisi
modal akhir periode akuntansi, sedangan Laporan Perubahan Sisa Laba dibuat
untuk mengetahui posisi sisa laba pada akhir periode akuntansi.
Neraca, dibuat untuk mengetahui keuangan perusahaan pada saat
tertentu, biasanya pada akhir periode akuntansi. Neraca terdiri dari aktiva/aset
(harta), hutang kewajiban (kewajiban) dan modal (ekuitas).
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 2
Akuntansi 1
Aktiva = Hutang + Modal
Aktiva:
1. Kas
2. Surat Berharga
3. Piutang
4. Persediaan
5. Sewa Diabayar Dimuka
6. Asuransi Diabayar Dimuka
7. Perlengkapan
8. Peralatan
9. Mesin
10. Gedung
11. Tanah
Hutang:
1. Hutang Barang Dagang
2. Hutang Wesel
3. Hutang Bank
4. Jangka Panjang
5. Hutang Pajak
Modal
Aktiva terdiri dari kas, surat berharga, piutang sampai dengan tanah.
Hutang terdiri dari hutang barang dagang, hutang wesel sampai dengan hutang
pajak. Penempatan perkiraan (pos keuangan) berdasarkan likuiditas. Kas
ditempatkan pada posisi paling atas karena kas paling likuid, dibawah kas
adalah surat berharga yang sewaktu-waktu dapat dijual bila kekurangan kas.
Surat berharga disini bukan untuk tujuan investasi. Pembelian surat
berharga dikarenakan kelebihan kas.Demikian juga dengan piutang yang
ditempatkan pada urutan ketiga karena mudah diuangkan, utamanya piutang
dagang. Persediaan menempati posisi keempat, karena untuk merubah menjadi
uang harus dijual dulu, dan seterusnya.
Peralatan, Mesin dan gedung mengalami penyusutan nilai ekonomis
setiap tahunnya. Penyusutan paling cepat pada peralatan, berikutnya mesin.
Gedung penyusutannya paling tinggi dibandingkan dengan peralatan dan
mesin. Khusus untuk tanah tidak mengalami penyusutan, bahkan umumnya
nilai tanah semakin hari semakin tinggi.
Pada sisi hutang, pos paling atas adalah hutang dagang, berikutnya
hutang wesel dan seterusnya. Hutang dagang umumnya harus segera dilunasi,
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 3
Akuntansi 1
biasanya tidak lebih dari satu tahun. Sedangkan kewajiban melunasi hutang
jangka panjang, lebih dari satu tahun.
Seperti terlihat diatas aktiva posisinya di sebelah kiri atau debet. Jadi
semua perkiraan aktiva, mulai dari kas sampai dengan tanah dicatat didebet.
Sebaliknya bila terjadi pengurangan aktiva, misalnya kas maka pengurang kas
ini dicatat di kredit. Demikian juga dengan hutang dan modal, semuanya
dicatat disisi kredit dan pengurangnya dicatat di sisi debet.
Pada buku ajar ini mahasiswa diberikan pemahaman dan tugas-tugas
untuk meningkatkan ketrampilan dalam membuat laporan keuangan. Hasil
akhir dari pembelajaran mata kuliah ini adalah kemampuan membuat laporan
keuangan baik pada perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan
industri.
B. Rangkuman
Neraca merupakan suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta
kekayaan), Hutang dan Modal pemilik pada saat tertentu. Dalam Neraca ini
selalu menunjukkan adanya keseimbangan antara sisi Debit dengan sisi
Kredit. Keseimbangan ini selanjutnya disebut dengan persamaan dasar
akuntansi (accounting equation).
Persamaan dasar akuntansi adalah rumus dasar tentang akuntansi yang secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
Aktiva = Hutang + Modal
C. Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan akuntansi!
2. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang laporan laba rugi!
3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang laporan perubahan modal/sisa
laba!
4. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang neraca!
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 4
Akuntansi 1
PERUSAHAAN JASA 22Tujuan Instruksional Umum pada Bab ini adalah mahasiswa dapat
membuat laporan keuangan pada perusahaan jasa. Sedangkan Tujuan
Instruksional Khusus meliputi:
1. Mahasiswa dapat membuat jurnal dari transaksi-transaksi perusahaan.
2. Mahasiswa dapat membuat buku besar.
3. Mahasiswa dapat membuat neraca saldo.
4. Mahasiswa dapat membuat jurnal penyesuaian.
5. Mahasiswa dapat membuat neraca lajur.
6. Mahasiswa dapat membuat laporan keuangan sederhana untuk perusahaan
jasa.
A. Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Untuk mencapai semua tujuan instruksional khusus tersebut maka pada
bab ini akan diberikan contoh kasus sederhana pada perusahaan jasa, dalam
bentuk usaha perseorangan yaitu usaha salon. Agar lebih memahami
mahasiswa diberikan latihan disertai jawabannya sebagai alat koreksi.
Contoh Kasus:
Di bawah ini terdapat transaksi sebuah usaha perseorangan dengan nama
Salon Desi selama bulan Desember 2009 seperti dibawah ini:
1. Tanggal 1 Desember 2009 Desi memutuskan mendirikan Salon Desi.
Modal pertama senilai Rp. 15.000.000,-. Uang ini disetorkan ke bank pada
rekening Salon Desi.
2. Tanggal 2 Desember 2009 Desi membayar sewa ruangan untuk tiga bulan
Rp. 1.200.000,-
3. Tanggal 4 Desember 2009 membeli peralatan salon dengan harga Rp.
9.000.000,-
4. Tanggal 5 Desember 2009 dibeli cleansing cream, hair dye lotion dan
perlengkapan lainnya seharga Rp. 2.000.000,-
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 5
Akuntansi 1
5. Tanggal 6 Desember 2009 dibayar biaya pemasangan iklan di harian
Radar Madiun sebesar Rp. 500.000,-
6. Tanggal 13 Desember 2009 dibayar gaji karyawan Rp. 360.000.
7. Tanggal 15 Desember 2009 diterima uang kas sebesar Rp. 2.000.000,- dari
jasa perawatan kecantikan selama setengah bulan pertama usahanya.
Sementara itu perawatan kecantikan yang telah diselesaikan tetapi belum
diterima uangnya untuk setengah bulan adalah Rp. 1.000.000,-.
8. Tanggal 20 Desember 2009 membayar gaji karyawan sebesar Rp.
360.000,-
9. Tanggal 20 Desember 2009 membeli perlengkapan sebesar Rp.
1.000.000,-
10. Tanggal 24 Desember 2009 menerima uang sebesar Rp. 500.000,- dari
pelanggan sebagai pembayaran dari hutang-hutang mereka.
11. Tanggal 27 Desember 2009 membayar gaji karyawan sebesar Rp.
240.000,-
12. Tanggal 27 Desember 2009 permohonan Desi untuk mendapatkan Kredit
Investasi Kecil dari Bank Jatim Cabang Madiun sebesar Rp. 30.000.000,-
telah disetujui.
13. Tanggal 31 Desember 2009 Diterima uang kas sebesar Rp. 2.500.000,-
dari jasa perawatan kecantikan selama setengah bulan terakhir. Jasa
perawatan kecantikan yang belum diterima uangnya sebesar Rp.
1.500.000,-
14. Tanggal 31 Desember 2009 membayar rekening listrik sebesar Rp.
200.000,-
15. Tanggal 31 Desember 2009 membayar gaji tenaga administrasi Rp.
600.000,-
16. Tanggal 31 Desember 2009 Desi mengambil uang untuk keperluan
pribadinya sebesar Rp. 1.000.000,-.
Pada tanggal 31 Desember 2009 Desi memeriksa perkiraan-perkiraan beserta
saldonya dan memutuskan sebagai berikut:
1. Peralatan salon akan dapat dipakai selama tiga tahun sejak dibeli.
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 6
Akuntansi 1
2. Dari perlengkapan yang telah dibeli sebesar Rp. 3.000.000,-, jumlah yang
telah terpakai untuk kegiatan usaha selama Desember 2009 adalah Rp.
2.500.000,-.
3. Sewa yang dibayar sebesar Rp. 1.200.000,- adalah untuk tiga bulan. Pada
tanggal 31 Desember 2009 telah dipakai selama satu bulan.
4. Pembayaran gaji yang terakhir adalah pada tanggal 27 Desember 2009.
Pembayaran gaji berikutnya adalah pada 3 Januari 2010. Gaji tanggal 29-
31 Desember @ Rp. 60.000/hari,- belum dibayar.
5. Hutang bank pada 27 Desember 2009 dikenakan bunga 12%, pembayaran
bunga pertama akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2010.
Diminta : Buat jurnal untuk transaksi bulan Desember 2009, perkiraan buku
besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur, laporan
keuangan (laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan neraca).
Jawab:
Langkah pertama yaitu membuat jurnal, menempatkan perkiraan-
perkiraan pada posisi yang tepat, debet atau kredit seperti dibawah ini.
Pada tanggal 1 Desember 2009 Desi menempatkan uangnya Rp.
15,000,000 di bank, ini berarti kas Salon Desi bertambah Rp. 15,000,000. Kas
bertambah, penambahan kas ini ditempatkan pada posisi debet. Sedangkan
modal Desi dicatat di kredit. Untuk memudahkan dalam membedakan antara
debet dan kredit, pencatatan di kredit ditulis sedikit bergeser ke kanan.
1-Dec-09 Kas 15,000,000
Modal Desi 15,000,000
Pada tanggal 2 Desember 2009 Desi mengeluarkan uang untuk
membayar sewa ruang salon. Sewa dibayar dimuka dianggap sebagai aset
karena itu dicatat di debet, sedangkan pengeluaran kas dicatat di kredit.
Demikian juga dengan pembelian peralatan salon pada 4 Desember dan
pembelian perlengkapan pada 5 Desember.
2-Dec-09 Sewa dibayar dimuka 1,200,000
Kas 1,200,000
4-Dec-09 Peralatan salon 9,000,000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 7
Akuntansi 1
Kas 9,000,000
5-Dec-09 Perlengkapan 2,000,000
Kas 2,000,000
Pada 6 Desember Desi mengeluarkan kas untuk membayar biaya iklan,
biaya dicatat di debet sedangankan kas berkurang dicatat di kredit.
Pembayaran gaji pada 13 Desember pencatatannya sama dengan biaya iklan
6-Dec-09 Biaya Iklan 500,000
Kas 500,000
13-Dec-09 Biaya Gaji 360,000
Kas 360,000
Pada 15 Desember Desi menerima pendapatan, dicatat di kredit, dan
kasnya bertambah dicatat di debet. Pendapatan yang belum diterima atau
pendapatan dari penjualan secara kredit, sudah dianggap sebagai pendapatan
namun karena tidak dalam bentuk kas maka dicatat sebagai piutang.
15-Dec-09 Kas 2,000,000
Pendapatan jasa perawatan 2,000,000
15-Dec-09 Piutang jasa perawatan 1,000,000
Pendapatan jasa perawatan 1,000,000
Pada 20 Desember pencatatannya sama seperti dijelaskan di atas.
20-Dec-09 Biaya gaji 360,000
Kas 360,000
20-Dec-09 Perlengkapan 1,000,000
Kas 1,000,000
Pada 24 Desember Desi menerima pembayaran hutang pelanggan,
berarti piutang berkurang dan dicatat dikredit, sedangkan pembayaran yang
diterima dicatat sebagai kas di debet.
24-Dec-09 Kas 500,000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 8
Akuntansi 1
Piutang jasa perawatan 500,000
Pada 27 Desember, pembayaran gaji sama seperti di atas.
27-Dec-09 Biaya gaji 240,000
Kas 240,000
Masih pada 27 Desember, Desi memperoleh pinjaman dari Bank,
dicatat sebagai hutang disisi krdit dan uang yang diterima dari Bank dicacat
sebagai kas di debet.
27-Dec-09 Kas 30,000,000
Hutang Bank 30,000,000
Pada 31 Desember ada sebagian pendapatan dalam bentuk kas dan
sebagian lagi dalam bentuk piutang. Ada pembayaran Listrik dan Gaji pada
tanggal yang sama.
31-Dec-09 Kas 2,500,000 -
Piutang jasa perawatan 1,500,000 -
Pendapatan jasa perawatan - 4,000,000
31-Dec-09 Biaya listrik 200,000 -
Kas - 200,000
31-Dec-09 Biaya gaji 600,000 -
Kas - 600,000
Masih di tanggal yang sama Desi mengambil sebagian uang usaha
untuk keperluan pribadi, dicatat sebagai prive di debet, karena mengurangi
modal.
31-Dec-09 Prive 1,000,000 -
Kas 1,000,000
Setelah membuat jurnal dan mampu melakukan pencatatan di sisi
debet dan sisi kredit, langkah kedua, memasukkan perkiraan-perkiraan
tersebut ke dalam buku besar. Buku besar berisi semua perkiraan-perkiraan.
Dinamakan buku karena tempo dulu buku ini berukuran besar.
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 9
Akuntansi 1
Setiap transaksi yang menyangkut kas misalnya, baik kas masuk
maupun kas keluar di catat pada perkiraaan kas dalam buku besar, sehingga
akan tampak saldo dari perkiraan kas.
Kas
Tanggal Debit Kredit
1-Dec-09 15,000,000
2-Dec-09 1,200,000
4-Dec-09 9,000,000
5-Dec-09 2,000,000
6-Dec-09 500,000
13-Dec-09 360,000
15-Dec-09 2,000,000
20-Dec-09 360,000
1,000,000
24-Dec-09 500,000
27-Dec-09 240,000
30,000,000
31-Dec-09 2,500,000
200,000
600,000
1,000,000
Jumlah 50,000,000 16,460,000
Saldo 33,540,000
Demikian juga dengan perkiraan-perkiraan yang lain, mulai dari
piutang sampai prive.
Piutang
Tanggal Debit Kredit
15-Dec-09 1,000,000
24-Dec-09 500,000
31-Dec-09 1,500,000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 10
Akuntansi 1
Jumlah 2,500,000 500,000
Saldo 2,000,000
Perlengkapan
Tanggal Debit Kredit
5-Dec-09 2,000,000
20-Dec-09 1,000,000
Saldo 3.000,000
Sewa dibayar dimuka
Tanggal Debit Kredit
2-Dec-09 1.200,000
Saldo 1,200,000
Peralatan salon
Tanggal Debit Kredit
4-Dec-09 9,000,000
Saldo 9,000,000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan
Hutang Bank
Tanggal Debit Kredit
27-Dec-09 30,000,000
Saldo 30,000,000
Modal Desi
Tanggal Debit Kredit
1-Dec-09 15,000,000
Saldo 15,000,000
Prive
Tanggal Debit Kredit
31-Dec-09 1,000,000
Saldo 1,000,000
Pendapatan jasa perawatan
Tanggal Debit Kredit
15-Dec-09 2,000,000
1,000,000
31-Dec-09 4,000,000
Saldo 7,000,000
Biaya Gaji
Tanggal Debit Kredit
13-Dec-09 360,000
20-Dec-09 360,000
27-Dec-09 240,000
31-Dec-09 600,000
Saldo 1,560,000
Biaya Iklan
Tanggal Debit Kredit
6-Dec-09 500,000
Saldo 500,000
Biaya listrik
Tanggal Debit Kredit
31-Dec-09 200,000
Saldo 200,000
11
Akuntansi 1
Saldo perkiraan–perkiraan Salon Desi semua sudah diperoleh, namun
tidak berarti saldo-saldo perkiraan ini sudah menggambarkan nilai yang
sesungguhnya. Oleh karena itu perlu dilakukan koreksi atau penyesuaian.
Untuk memudahkan pekerjaan, saldo-saldo perkiraan dimasukkan
dalam Neraca Lajur (Tabel 1) yang didalamnya terdapat kolom jurnal
penyesuaian untuk melakukan koreksi terhadap saldo-saldo perkiraan yang
memerlukan koreksi.
Data yang dimiliki Salon Desi menunjukkan bahwa:
1. Peralatan salon memiliki nilai ekonomis selama tiga tahun
(36 bulan). Pada akhir Desember sudah diakui sebagai biaya dan terjadi
akumulasi penyusutan selama satu bulan Rp. 250.000,-. Pada Neraca saldo
belum tampak perkiraan Biaya Penyusutan oleh karena itu dibuat
perkiraan baru yaitu Biaya Penyusutan sebesar Rp. 250.000,- pada bagian
debet dan perkiraan Akumulasi Penyusutan sebesar Rp. 250.000,- pada
bagian kredit. Demikian seterusnya, bila diperlukan dapat dibuatkan
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 12
Akuntansi 1
perkiraan baru dalam rangka mengantisiapasi kebutuhan akan koreksi atau
penyesuaian.
2. Pemakaian perlengkapan selama Desember 2009 adalah
Rp. 2.500.000,-, dicatat sebagai biaya di bagian debet dan dicatat Rp.
2.500.000 di bagian kredit sebagai pengurang perlengkapan.
3. Pada tanggal 31 Desember 2009 ruang salon sudah dipakai
selama satu bulan, pencatatan dilakukan di bagian kredit sebesar Rp.
400.000 sebagai pengurang nilai Sewa Dibayar Dimuka dan dicatat di
debet dalam bentuk biaya sewa.
4. Gaji tanggal 29-31 Desember belum dibayar karena
pembayaran dilakukan setiap akhir pekan. Walaupun belum dibayar harus
sudah diakui sebagai biaya, dicatat di debet dan karena belum dibayar,
dicatat sebagai hutang gaji pada bagian kredit Rp. 180.000,-.
5. Tanggal 28-31 Desember, sudah dikenakan biaya bunga.
Namun belum dibayar, jadi dicatatkan sebagai hutang bunga sebasar Rp.
40.000,-
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 13
Akuntansi 1
Tabel 1:Salon Desi
Neraca Lajur31 Desember 2009
Nama Perkiraan Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian NSSP Laba-Rugi NeracaDebit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
Kas 33,540,000 33,540,000 33,540,00
0 Piutang jasa perawatan 2,000,000 2,000,000 2,000,000 Perlengkapan 3,000,000 2,500,000 500,000 500,000
Sewa dibayar dimuka 1,200,000 400,000 800,00
0 800,000 Peralatan salon 9,000,000 9,000,000 9,000,000 Hutang Bank 30,000,000 30,000,000 30,000,000 Modal Desi 15,000,000 15,000,000 15,000,000 Prive 1,000,000 1,000,000 1,000,000 Pendapatan jasa perawatan 7,000,000 7,000,000 7,000,000 Biaya Gaji 1,560,000 180,000 1,740,000 1,740,000
Biaya Iklan 500,00
0 500,00
0 500,000
Biaya listrik 200,000
200,000 200,000
52,000,000 52,000,000
Biaya Penyusutan 250,00
0 250,00
0 250,000
Akumulasi Penyusutan 250,000 250,000
250,000
Biaya Perlengkapan 2,500,000 2,500,000 2,500,000 Biaya Sewa 400,000 400,000 400,000
Hutang Gaji 180,00
0 180,000 180,00
0 Biaya Bunga 40,000 40,000 40,000
Hutang Bunga 40,00
0 40,000 40,00
0 3,370,000 3,370,000 52,470,000 52,470,000 5,630,000 7,000,000 46,840,000 45,470,000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 14
Akuntansi 1
1,370,000 - 1,370,000 7,000,000 7,000,000 46,840,000 46,840,000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 15
Akuntansi 1
Dengan adanya Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo jadi berubah seperti terlihat
pada Neraca Saldo Sesudah Penyesuaian (NSSP). Langkah berikutnya memasukkan
perkiraan pendapatan dan perkiraan-perkiraan biaya pada kolom laba-rugi, sisanya
dimasukkan ke kolom neraca. Kalau perusahaan laba, maka akan terjadi selisih debet
pada kolom laba rugi yang besarnya sama dengan selisih kredit pada kolom neraca.
Demikian sebaiknya bila perusahaan rugi. Setelah Neraca Lajur selesai dibuat, dapat
dibuat laporan keuangan (laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan necara)
seperti di bawah ini.
Tabel 2:Salon DesiLaba-Rugi
Bulan Desember 2009
Pendapatan jasa perawatan 7,000,000
Biaya Usaha:
Biaya Gaji 1,740,000
Biaya Perlengkapan 2,500,000
Biaya Sewa 400,000
Biaya Penyusutan 250,000
Biaya Bunga 40,000
Biaya Iklan 500,000
Biaya listrik 200,000
5,630,000
Laba Bersih 1,370,000
Pada laba-rugi ditulis Bulan Desember 2009, bukan 31 Desember 2009, karena
laba-rugi adalah laporan hasil usaha selama bulan Desember.
Demikian juga pada laporan perubahan modal ditulis Bulan Desember 2009,
bukan 31 Desember 2009, karena laporan perubahan modal, melaporkan terjadinya
perubahan modal, antara modal awal dengan modal akhir.
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 16
Akuntansi 1
Modal akhir dimasukan dalam neraca, tanpa ada lagi prive, karena prive sudah
disertakan dalam penghitungan modal akhir.
Tabel 3:Salon Desi
Laporan Perubahan Modal31 Desember 2009
Modal Awal (1 Desember 2009) 15,000,000
Laba Bersih 1,370,000
Prive 1,000,000
370,000
Modal Akhir (31 Desember 2009) 15,370,000
Pada neraca ditulis, 31 Desember 2009, bukan Bulan Desember 2009, karena
neraca menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada saat tertentu yaitu 31
Desember 2009.
Tabel 4:Salon Desi
Neraca31 Desember 2009
Aktiva Lancar: Hutang Lancar:
Kas 33,540,000 Hutang bunga 40,000
Piutang jasa perawatan 2,000,000 Hutang gaji 180,000
Perlengkapan 500,000 Jumlah 220,000
Sewa dibayar dimuka 800,000 Hutang Jangka Panjang 30,000,000
Jumlah 36,840,000
Aktiva Tetap: Modal:
Peralatan salon 9,000,000 Modal Desi 15,370,000
Akumulasi Penyusutan (250,000)
Jumlah 8,750,000
Jumlah Aktiva 45,590,000 Jumlah Hutang & Modal 45,590,000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 17
Akuntansi 1
Aktiva dikelompokkan menjadi dua, Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap. Aktiva
lancar sifatnya liquid, aktiva dapat dirubah menjadi kas dalam waktu tidak lebih dari
satu tahun. Aktiva Tetap tidak liquid, sulit berubah menjadi kas, membutuhkan waktu
lebih dari satu tahun untuk berubah menjadi kas.
Hutang dikelompokkan menjadi dua, Hutang Lancar dan hutang Jangka Panjang.
Hutang lancar harus sudah dipenuhi kewajibannya dalam waktu kurang dari satu tahun,
sedangkan hutang jangka panjang dapat diselesaikan dalam kurun waktu lebih dari satu
tahun. Jumlah Aktiva harus sama dengan Jumlah Hutang & Modal.
B. RangkumanPada dasarnya jurnal adalah penempatan transaksi-transaksi pada perkiraan yang
benar dan pada kolom (debet atau kredit) yang benar. Buku besar merupakan kumpulan
perkiraan-perkiraan mulai dari kas sampai tanah, hutang dan modal, pendapatan dan
biaya. Saldo dari masing-masing perkiraan dipindahkan ke neraca saldo. Neraca saldo
bukanlah neraca. Pada neraca saldo, saldo-saldo dari perkiraan buku besar masih belum
fixed, masih ada kemungkin dikoreksi dengan jurnal penyesuaian. Setelah neraca saldo
dikoreksi baru kemudian digunakan sebagai data membuat laporan keuangan baik
laporan laba rugi, laporan perubahan modal maupun neraca. Neraca lajur dibuat untuk
memudahkan jalan membuat laporan keuangan. Setelah mahasiswa terampil, neraca
lajur boleh tidak dibuat dan bisa langsung membuat laporan keuangan dari perkiraan-
perkiraan yang sudah fixed.
C. Latihan :
Neraca Saldo Konsultan Pembangunan Purnomo pada Agustus 2010 untuk
selama satu bulan kegiatannya adalah sebagai berikut:
Kas Rp 29.172.500
Piutang 6.000.000
Perlengkapan Gambar 2.500.000
Sewa Dibayar dimuka 2.500.000
Asuransi Dibayar dimuka 500.000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 18
Akuntansi 1
Peralatan Gambar 26.500.000
Peralatan Kantor 23.000.000
Hutang Dagang 7.500.000
Hutang Bank 50.500.000
Modal Purnomo 17.000.000
Prive Purnomo 2.000.000
Pendapatan Jasa Arsitek 30.500.000
Biaya Gaji 9.300.000
Biaya Cetak Biru 500.000
Biaya Advertensi 307.500
Biaya Transportasi 650.000
Biaya Makanan/Minuman 1.500.000
Biaya Listrik Air&Telpon 950.000
Biaya bunga 120.000
Data yang tersedia untuk pembuatan jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut:
1. Sewa kantor untuk bulan Agustus 2010: Rp 500.000
2. Asuransi yang telah jatuh tempo pada 31 Agustus 2010 Rp 500.000
3. Penyusutan peralatan kantor dan peralatan gambar untuk bulan Agustus 2010
dihitung Rp 380.000 dan Rp 440.000
4. Bunga bulan Agustus yang masih harus dibayar pada bulan September atas hutang
Bank Rp 200.000.
5. Upah tukang gambar untuk tanggal 28 s/d 31 Agustus yang akan dibayar pada 10
September 2010 Rp. 540.000
6. Perlengkapan gambar yang masih tersisa pada 31 Agustus 2010 Rp 1.000.000
7. Rancangan gambar arsitektur yang telah diselesaikan tetapi belum ditagihkan kepada
pemesan Rp 1.500.000
Diminta: Buat jurnal penyesuaian yang diperlukan pada 31 Agustus 2010 dan Laporan
Keuangan Konsultan Pembangunan Purnomo
Jawab:
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 19
Akuntansi 1
Pada latihan ini kasusnya mirip dengan contoh kasus di atas, karana itu hanya
akan dibahas point-point yang tidak serupa dengan contoh kasus.
2. Asuransi yang telah jatuh tempo pada 31 Agustus 2010 Rp 500.000, ini berarti nilai
asuransi sebesar Rp 500.000, telah menjadi biaya, dicatat di debet dan Asuransi
Dibayar Dimuka berkurang sebesar Rp 500.000, dicatat di bagian kredit.
7. Rancangan gambar arsitektur yang telah diselesaikan tetapi belum ditagihkan kepada
pemesan, dimaksudkan terjadi piutang (debet) dan pendapatan jasa arsitek (kredit)
Rp 1.500.000.
Neraca Lajur Konsultan Pembangunan Purnomo dapat dilihat di tabel 5.
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 20
Akuntansi 1Tabel 5:
KONSULTAN PEMBANGUNAN PURNOMONeraca Lajur
31 Agustus 2010Perkiraan Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian Neraca Saldo Disesuaikan Laba-Rugi Neraca
Kas 29,172,500 - - - 29,172,500 - - - 29,172,500 -Piutang 6,000,000 - 1,500,000 - 7,500,000 - - - 7,500,000 -Perlengkapan Gambar 2,500,000 - - 1,500,000 1,000,000 - - - 1,000,000 -Sewa Dibayar dimuka 2,500,000 - - 500,000 2,000,000 - - - 2,000,000 -Asuransi Dibayar dimuka 500,000 - - 500,000 - - - - - -Peralatan Gambar 26,500,000 - - 26,500,000 - - - 26,500,000 -Peralatan Kantor 23,000,000 - - 23,000,000 - - - 23,000,000 -Hutang Dagang 7,500,000 - - 7,500,000 - - - 7,500,000 Hutang Bank 50,500,000 - - - 50,500,000 - - - 50,500,000
Modal Purnomo 17,000,000 - - - 17,000,000 - - - 17,000,000
Prive Purnomo 2,000,000 - - - 2,000,000 - - - 2,000,000 -
Pendapatan Jasa Arsitek 30,500,000 - 1,500,000 - 32,000,000 - 32,000,000 - -
Biaya Gaji 9,300,000 - 540,000 - 9,840,000 - 9,840,000 - - -Biaya Cetak Biru 500,000 - - - 500,000 - 500,000 - - -Biaya Advertensi 307,500 - - - 307,500 - 307,500 - - -Biaya Transportasi 650,000 - - - 650,000 - 650,000 - - -Biaya Makanan/Minuman 1,500,000 - - - 1,500,000 - 1,500,000 - - -Biaya Listrik Air&Telpon 950,000 - - - 950,000 - 950,000 - - -Biaya bunga 120,000 - 200,000 - 320,000 - 320,000 - - - 105,500,000 105,500,000 - - - - - - - -Biaya sewa 500,000 - 500,000 - 500,000 - - -Biaya Asuransi 500,000 - 500,000 - 500,000 - - -Biaya Penyusutan 820,000 - 820,000 - 820,000 - - -Hutang Bunga - 200,000 - 200,000 - - 200,000 Hutang Gaji - 540,000 - 540,000 - - 540,000 Biaya Perlengkapan 1,500,000 - 1,500,000 - 1,500,000 - - - Akmls Penyst Prlt Gmb 440,000 440,000 440,000 Akmls Penyst Prlt Ktr 380,000 380,000 380,000 5,560,000 5,560,000 108,560,000 108,560,000 17,387,500 - - 76,560,000
14,612,500 - - 14,612,500 32,000,000 32,000,000 91,172,500 91,172,500
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 21
Akuntansi 1
Laporan Keuangan Konsultan Pembangunan Purnomo dapat dilihat
pada tabel 6, 7, 8.
Tabel 6:
Konsultan Pembangunan PurnomoLaporan Laba- Rugi
Agustus 2010
Pendapatan Jasa Arsitek 32,000,000
Biaya Gaji 9,840,000
Biaya Cetak Biru 500,000
Biaya Advertensi 307,500
Biaya Transportasi 650,000
Biaya Makanan/Minuman 1,500,000
Biaya Listrik Air&Telpon 950,000
Biaya bunga 320,000
Biaya sewa 500,000
Biaya Asuransi 500,000
Biaya Penyusutan 820,000
Biaya Perlengkapan 1,500,000
Total Biaya (17,387,500)
Laba 14,612,500
Tabel 7:
Konsultan Pembangunan PurnomoLaporan Perubahan Modal
31Agustus 2010
Modal (1 Agustus 2010) 17,000,000
Laba 14,612,500
Prive (2,000,000)
12,612,500
Modal (31 Agustus 2010)
29,612,500
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 22
Akuntansi 1
Tabel 8:
Konsultan Pembangunan PurnomoNeraca
31 Agustus 2010
Aktiva Lancar:
Kas 29,172,500
Piutang 7,500,000
Sewa Dibayar dimuka 2,000,000
Perlengkapan Gambar 1,000,000
39,672,500
Aktiva Tetap:
Peralatan Gambar 26,500,000
Akmls Penyst Prlt Gmb (440,000)
Peralatan Kantor 23,000,000
Akmls Penyst Prlt Ktr (380,000)
48,680,000
Hutang Lancar:
Hutang Dagang 7,500,000
Hutang Bunga 200,000
Hutang Gaji 540,000
8,240,000
Hutang Jangka Panjang:
Hutang Bank 50,500,000
Modal:
Modal Purnomo 29,612,500
88,352,500 88,352,500
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 23
Akuntansi 1
PERUSAHAAN DAGANG 33Tujuan Instruksional Umum pada Bab ini adalah mahasiswa dapat
membuat laporan keuangan pada perusahaan dagang. Sedangkan Tujuan
Instruksional Khusus meliputi:
1. Mahasiswa dapat memahami laporan keuangan perusahaan dagang.
2. Mahasiswa dapat membuat neraca lajur untuk perusahaan dagang.
3. Mahasiswa dapat membuat laporan laba rugi perusahaan dagang.
4. Mahasiswa dapat membuat laporan perubahan sisa laba perusahaan dagang.
5. Mahasiswa dapat membuat neraca perusahaan dagang.
A. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Pada Bab ini akan diberikan contoh kasus perusahaan dagang dalam
bentuk perseroan, dimana ada perkiraan barang dagang, baik pada awal
maupun pada akhir periode akuntansi maupun perkiraan sisa laba. Latihan
diberikan dengan dua kasus disertai jawabannya sebagai alat koreksi. Contoh
kasus seperti di bawah ini.
Contoh Kasus:
Neraca saldo dibawah ini disusun dari buku besar PT. GLOBAL
SARANA pada tanggal 31 Desember 2009.
Kas Rp 1.950.000.000
Persediaan Barang dagang Rp 26.270.000.000
Perlengkapan toko Rp 1.150.000.000
Perlengkapan kantor Rp 320.000.000
Asuransi dibayar dimuka Rp 1.170.000.000
Inventaris toko Rp 19.670.000.000
Akumulasi peny. Inventaris toko Rp 6.740.000.000
Inventaris kantor Rp 3.550.000.000
Akumulasi peny. Inventaris kantor Rp 1.500.000.000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 24
Akuntansi 1
Hutang dagang Rp 8.250.000.000
Pajak pendapatan karyawan yang masih harus dibayar
Rp 40.000.000
Modal saham Rp 24.000.000.000
Sisa laba Rp 5.100.000.000
Pembayaran deviden Rp 10.800.000.000
Penjualan Rp 148.640.000.000
Penjualan Retur Rp 3.020.000.000
Pembelian Rp 80.470.000.000
Pembelian Retur Rp 1.030.000.000
Potongan pembelian Rp 490.000.000
Transport pembelian Rp 1.830.000.000
Biaya gaji penjualan Rp 23.020.000.000
Biaya sewa ruangan toko Rp 9.900.000.000
Biaya iklan Rp 1.660.000.000
Biaya gaji kantor Rp 8.470.000.000
Biaya sewa ruangan kantor Rp 1.100.000.000
Listrik, air dan telpon Rp 1.440.000.000
Informasi dan data yang tersedia pada akhir tahun adalah sebagai berikut :
1. Perkiraan kas sebesar Rp 1.950.000.000 adalah saldo dari rekening koran
dengan Bank Pelita menurut buku besar Perusahaan. Saldo menurut Bank
yang terlihat dari laporan rekening koran yang dikirim Bank kepada
Perusahaan adalah Rp 1.960.000.000. Perbedaan tersebut disebabkan oleh
karena bank telah membebankan biaya administrasi Bank sebesar Rp
30.000.000 sedang perusahaan belum membukukannya. Disamping itu
Bank juga telah menambah saldo rekening tersebut sebesar Rp 40.000.000
untuk jasa giro yang perusahaan belum juga membukukannya.
2. Perlengkapan toko yang masih tersisa pada tanggal 31 Desember 2009
adalah Rp 290.000.000 sedangkan perlengkapan kantor masih tersisa Rp
90.000.000
3. Asuransi yang telah jatuh tempo adalah Rp 780.000.000, dari jumlah ini
yang dibebankan ke penjualan adalah Rp 500.000.000 sisanya ke kantor.
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 25
Akuntansi 1
4. Penyusutan inventaris kantor dan inventaris toko dihitung sebesar 10 %
per tahun, tanpa memperhatikan tanggal dan bulan perolehan harta yang
bersangkutan.
5. PT. GLOBAL SARANA mengalokasikan sepersepuluh dari biaya
sewanya ke kantor sisanya ke penjualan.
6. Persediaan barang dagang pada tangggal 31 Desember 2009 adalah Rp
24.240.000.000
7. Pembelian barang dagang sebesar Rp 1.150.000.000 dengan syarat FOB
SHIPPING POINT yang dilakukan pada tanggal 31 Desember 2009
barang serta fakturnya baru diterima tanggal 4 Januari 2010. Untuk
pembelian ini PT. GLOBAL SARANA belum mencatatnya.
8. Penjualan kredit barang dagang sebasar Rp 650.000.000 dengan syarat
FOB SHIPPING POINT yang barangnya telah dikirim pada tanggal 30
Desember 2009 belum dicatat oleh PT. GLOBAL SARANA.
9. Biaya listrik, air dan telepon dialokasikan ke kantor dan penjualan dengan
perbandingan 1:4
Diminta : Buat laporan Keuangan (L-R, Perubahan Sisa Laba dan Neraca)
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
Jawab:
Koreksi atau penyesuaian akan dilakukan hanya pada point yang belum
pernah dibahas sebelumnya.
1. Perkiraan kas sebesar Rp 1.950.000.000,-. Rekening koran Bank Rp
1.960.000.000. Perbedaan terjadi disebabkan karena perusahaan belum
membukukan biaya administrasi Bank sebesar Rp 30.000.000,- dan jasa
giro sebesar Rp 40.000.000,-. Koreksi dilakukan dengan mencatatkan
Biaya Administrasi Bank (debet) dan Kas keluar (kredit) Rp 30.000.000,-.
Juga mencatat Kas masuk (debet) dan Pendapatan Bunga (kredit) Rp
40.000.000,-.
2. Penyusutan inventaris kantor sebesar 10 % x 3.550.000.000 = Rp
355.000.000,- dan inventaris toko 10 % x 19.670.000.000 = Rp
1.967.000.000,-.
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 26
Akuntansi 1
3. Sepersepuluh dari biaya sewanya dialokasikan ke kantor sisanya ke
penjualan. Penghitungan sudah benar, tinggal melakukan pencatatan
sebesar 9.900.000.000 (kredit) pada perkiraan Biaya Sewa Ruangan Toko
dan pada Biaya Penjualan 9.900.000.000 (debet). Berikutnya
menacatatkan 1.100.000.000 (kredit) pada perkiraan Biaya Sewa Ruangan
Kantor dan pada Biaya Kantor 1.100.000.000 (debet).
4. Persediaan akhir barang dagang adalah Rp 24.240.000.000. Persediaan
akhir inilah yang nantinya dicatat Neraca. Persediaan Barang dagang
26.270.000.000 dianggap sebagai persediaan awal. Karena itu kita harus
menghilangkan persediaan awal dengan mencatat pada bagian kredit
dengan nilai yang sama, dan mencatat pada bagian debet sebesar nilai
persediaan akhir. Pada perkiraaan Laba-Rugi (dibuatkan perkiraan baru)
dicatatkan 26.270.000.000 (debet) dan 24.240.000.000 (kredit). Nilai
perkiraan Laba-Rugi akn tampak nantinya pada Laporan Laba-Rugi, yang
sebelah debet sebagai persediaan awal dan pada kredit sebagai persediaan
akhir.
5. Pembelian barang dagang sebesar Rp 1.150.000.000, barangnya masih
dalam perjalanan, namum demikian pembelian harus sudah dicatatkan
pada perkiraan Pembelian Rp 1.150.000.000 (debet). Pembelian disertai
pengeluaran kas, karenanya dicatatkan pada Kas Rp 1.150.000.000
(kredit).
6. Penjualan kredit barang dagang sebasar Rp 650.000.000 dicatatkan
sebagai piutang (debet) dan penjualan (kredit)
7. Pada perkiraan listrik, air dan telepon dicatatkan 1.440.000.000 (kredit)
sedangkan pada Biaya Kantor dan Biaya Penjualan masing-maasing
sebesar Rp. 288.000.000,- (debeet) dan Rp. 1.152.000.000,- (debet)
Berikutnya kita lihat hasil koreksi seperti pada tabel 9, untuk laporan
keuangan (Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Sisa Laba dan Neraca),
dapat dilihat pada tabel 10, 11 dan 12.
PT. Global Sarana merupakan perusahaan perseroan, oleh karena itu
modalnya berbentuk saham. Modal sahamnya tidak berubah, yang mengalami
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 27
Akuntansi 1
perubahan adalah sisa laba pada akhir tahun. Oleh karena itu yang dilaporkan
adalah perubahan sisa laba (tabel 11).
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 28
Akuntansi 1
Tabel 9:PT GLOBAL SARANA
Neraca Lajur31Des 2009 (dalam Juta)
PerkiraanNeraca Saldo Penyesuaian Neraca SSP L-R Neraca
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet KreditKas 1,950 40 1,180 810 810 Persediaan Barang dagang 26,270 24,240 26,270 24,240 24,240 Perlengkapan toko 1,150 860 290 290 Perlengkapan kantor 320 230 90 90 Asuransi dibayar dimuka 1,170 780 390 390 Inventaris toko 19,670 19,670 19,670 Akumulasi peny. Inv toko 6,740 1,967 8,707 8,707 Inventaris kantor 3,550 3,550 3,550 Akumulasi peny. Inv kantor 1,500 355 1,855 1,855 Hutang dagang 8,250 8,250 8,250 Pajak pendptn kryw hrs dibayar 40 40 40 Modal saham 24,000 24,000 24,000 Sisa laba 5,100 5,100 5,100 Pembayaran deviden 10,800 10,800 10,800 Penjualan 148,640 650 149,290 149,290 Penj. Retur 3,020 3,020 3,020 Pembelian 80,470 1,150 81,620 81,620 Pemb. Retur 1,030 1,030 1,030 Potongan pembelian 490 490 490 Transport pembelian 1,830 1,830 1,830 Biaya gaji penjualan 23,020 23,020 23,020 Biaya sewa ruangan toko 9,900 9,900 Biaya iklan 1,660 1,660 1,660 Biaya gaji kantor 8,470 8,470 8,470 Biaya sewa ruangan kantor 1,100 1,100 Listrik, air dan telpon 1,440 1,440
195,790 195,790 Biaya Adm. Bank 30 30 30
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 29
Akuntansi 1
Pendapatan Bunga 40 40 40 Biaya Penjualan 11,552 11,552 11,552 Biaya Kantor 1,668 1,668 1,668 Biaya Akm. Penyst Inv Toko 1,967 1,967 1,967 Biaya Akm. Penyst Inv Kantor 355 355 355 Iktisar L-R 26,270 24,240 26,270 24,240 26,270 24,240 Piutang Dagang 650 650 650 Biaya Perlengkapan Toko 860 860 860 Biaya Perlengkapan Kantor 230 230 230
69,012 69,012 223,042 223,042 162,552 175,090 60,490 47,952 12,538 12,538 175,090 175,090 60,490 60,490
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 30
Akuntansi 1
Tabel 10PT. GLOBAL SARANA
Laporan Laba-RugiTahun 2009 (dalam juta)
Penjualan 149,290
Penj. Retur dan pot. harga (3,020)
Penjualan Bersih 146,270
Persediaan Barang Awal 26,270
Pembelian 81,620
Pemb. Retur dan pot. harga (1,030)
Potongan pembelian (490)
Transport pembelian 1,830
Pembelian Bersih 81,930
Barang Tersedia 108,200
Persediaan Barang (Akhir) (24,240)
Harga Pokok Penjualan (83,960)
Laba Kotor 62,310
Biaya gaji penjualan 23,020
Biaya iklan 1,660
Biaya gaji kantor 8,470
Biaya Adm. Bank 30
Biaya Penjualan 11,552
Biaya Kantor 1,668
Biaya Akm. Penyst Inv Toko 1,967
Biaya Akm. Penyst Inv Kantor 355
Biaya Perlengkapan Toko 860
Biaya Perlengkapan Kantor 230
Biaya Operasional (49,812)
Laba Operasional 12,498
Pendapatan Bunga 40
Laba Bersih 12,538
PT. Global Sarana merupakan perusahaan perseroan, oleh karena itu
modalnya berbentuk saham. Modal sahamnya tidak berubah, yang mengalami
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 31
Akuntansi 1
perubahan adalah sisa laba pada akhir tahun. Oleh karena itu yang dilaporkan
adalah perubahan sisa laba (tabel 11).
Tabel 11PT. GLOBAL SARANA
Laporan Perubahan Sisa Laba31 Desember 2009 (dalam juta)
Sisa laba (1 Jan 09) 5,100
Laba Bersih 12,538
Pembayaran deviden (10,800)
Sisa laba (31 Des 09) 6,838
Tabel 12PT. GLOBAL SARANA
Neraca31 Desember 2009 (dalam juta)
Aktiva Lancar:
Kas 810
Piutang Dagang 650
Persediaan Barang dagang 24,240
Perlengkapan toko 290
Perlengkapan kantor 90
Asuransi dibayar dimuka 390
26,470
Aktiva Tetap:
Inventaris toko 19,670
Akumulasi peny. Inv toko (8,707)
Inventaris kantor 3,550
Akumulasi peny. Inv kantor (1,855)
12,658
Total Aktiva 39,128
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 32
Akuntansi 1
Hutang Lancar:
Hutang dagang 8,250
Pajak pendptn kryw hrs dibayar 40
8,290
Modal:
Modal saham 24,000
Sisa laba 6,838
Hutang dan Modal 39,128
B. Rangkuman
Pada bab ini mahasiswa dikenalkan dengan perkiraan persediaan baik
persediaan awal maupun persediaan akhir, juga iktisar laba rugi dimana pada
perkiraaan tersebut memperoleh perlakuan tidak sama dengan perkiraan lain.
Perkiraan iktisar laba rugi pada NSSP di dicatat pada kedua kolom baik debet
maupun kredit atau tidak diakumulasi antara debet dengan kredit. Pada bab ini
juga mahasiswa dikenalkan dengan perusahaan perseroan dimana modalnya
dalam bentuk saham. Karena itu diguanakan laporan perubahan sisa laba untuk
melihat perubahan sisa laba selama periode akuntansi, bukan laporan perubahan
modal sebagaimana pada perusahaan perseorangan.
C. Latihan 1:
Saldo perkiraan PT. Putra Mulia pada 30 September 2010 adalah sebagai
berikut:
Kas Rp 80.000.000
Piutang Dagang Rp 130.000.000
Perlengkapan Rp 50.000.000
Persediaan Barang Dagang Rp 45.000.000
Biaya Dibayar Dimuka Rp 20.000.000
Peralatan Rp 200.000.000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 33
Akuntansi 1
Akulmulasi Penyusutan Peralatan Rp 80.000.000
Gedung Rp 1.000.000.000
Akumulasi Penyusutan Gedung Rp 50.000.000
Tanah Rp 400.000.000
Hutang Dagang Rp 120.000.000
Hutang Biaya Rp 20.000.000
Hutang Bank Rp 310.000.000
Wesel Bayar Rp 50.000.000
Modal Saham Rp 1.000.000.000
Sisa Laba Rp 100.000.000
Deviden Rp 150.000.000
Penjualan Rp 1.135.000.000
Pendapatan Sewa Rp 300.000.000
Pembelian Rp 550.000.000
Gaji dan Upah Rp 350.000.000
Biaya Lain-Lain Rp 80.000.000
Biaya Bunga Rp 20.000.000
Biaya Penyusutan Peralatan Rp 40.000.000
Biaya Penyusutan Gedung Rp 50.000.000
Data yang diperlukan untuk membuat jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut:
1. Dari perlengkapan yang dibeli selama 1 Oktober 2009 s/d 30 September 2010
sisa yang masih belum terpakai Rp. 20.000.000
2. Persediaan barang dagang pada 1 Oktober 2009 Rp. 45.000.000 dan pada 30
September 2010 Rp. 75.000.000
3. Saldo perkiraan Asuransi Dibayar Dimuka pada 1 Oktober 2009 Rp.
55.000.000. Analisis terhadap polis-polis asuransi menunjukkan Rp.
30.000.000 dari premi asuransi telah jatuh tempo dalam tahun yang berakhir
30 September 2010.
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 34
Akuntansi 1
4. Upah dan gaji Rp. 32.000.000 dibayar tiap akhir bulan karena suatu hal 20%
Upah dan gaji belum diterima karyawan.
5. Selama satu tahun pembelian barang dagang Rp. 555.000.000, biaya
pengangkutan yang dibayar Rp. 7.000.000, barang yang dikembalikan karena
rusak Rp. 3.000.000
6. Biaya pengangkutan untuk pembelian barang yang jasa-jasanya telah
diselesaikan tapi belum ditagih Rp. 2.000.000
7. Penjualan Rp. 1.135.000.000, yang Rp. 35.000.000 (penjualan) dilakukan 30
September 2010, faktur penjualan telah dibuat dan dicatat dalam buku
penjualan sedangkan barang belum dikirim.
8. Barang dagang Rp. 25.000.000 yang dipesan 26 September 2010 telah sampai
digudang pada 30 September 2010. Faktur penagihan baru akan diterima dan
dibayar pada 2 Oktober 2010. Barang dagang ini juga lupa belum dimasukkan
dalam perkiraan persediaan barang pada 30 September 2010.
Diminta: Buat Laporan Keuangan pada 30 September 2010.
Jawab:
Bahasan koreksi hanya pada point yang belum pernah dibahas.
3. Asuransi Dibayar Dimuka Rp. 55.000.000,- belum dicatat dalam buku besar,
oleh karena itu dibuatkan perkiraan Asuransi Dibayar Dimuka senilai
Rp.55.000.000 (debet), dan kas keluar Rp.55.000.000 (kredit). Kemudian
biaya asuransi Rp. 30.000.000 (debet), pada asuransi dibayar dimuka
berkurang Rp. 30.000.000 (kredit).
4. Upah dan gaji 20% x 32.000.000 = Rp. 6.400.000,- belum dibayar dicatatkan
sebagai Hutang Upah dan Gaji (kredit), pada Upah dan gaji bertambah Rp.
6.400.000,- (debet)
5. Pembelian selama satu tahun Rp. 555.000.000, namun dicatat di buku besar
Rp. 550.000.000, karena itu pada pembelian ditambahkan Rp. 5.000.000
(debet) dan kas berkurang Rp. 5.000.000 (kredit). Biaya pengangkutan
pembelian Rp. 7.000.000 dicatat sebagai Transport Pembelian (debet) dan kas
berkurang Rp. 7.000.000 (kredit). Barang dikembalikan karena rusak Rp.
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 35
Akuntansi 1
3.000.000 dicatat sebagai Retur Pembelian dan Kas bertambah Rp. 3.000.000
(debet).
6. Biaya pengangkutan untuk pembelian barang yang jasa-jasanya telah
diselesaikan tapi belum ditagih Rp. 2.000.000.
7. Penjualan Rp. 1.135.000.000, yang Rp. 35.000.000 sudah dicatat dalam buku
penjualan sedangkan barang belum dikirim. Koreksi harus dilakukan dengan
mengurangi penjualan Rp. 35.000.000 (debet) dan piutang dikurangi Rp.
35.000.000 (kredit).
8. Barang dagang yang dipesan, telah sampai digudang dan belum dibayar.
Koreksi dilakukan dengan mencatatkan pada perkiraan Pembelian Rp.
25.000.000 (debet) dan pada Hutang Rp. 25.000.000 (kredit). Barang dagang
ini juga belum dimasukkan dalam perkiraan persediaan, karena itu harus
dilakukan pencatatan pada perkiraan Persediaan Rp. 25.000.000 (debet) dan
pada Ikhtisar Laba-Rugi Rp. 25.000.000 (kredit)
Koreksi pada perkiraan dapat dilihat pada Neraca Lajur tabel 13. Pada
neraca lajur ini hanya ditampilkan sampai kolom NSSP saja, dengan maksud
untuk belajar langsung membuat laporan keuangan setelah saldo-saldo perkiraan
dikoreksi.
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 36
Akuntansi 1
Tabel 13: PT. PUTRA MULIA
Neraca LajurTahun Berakhir 30 September 2010
Perkiraan Saldo Saldo Penyesuaian Saldo PenyesuaianDebet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
Kas 80,000,000 80,000,000 3,000,000 67,000,000 16,000,000 Piutang Dagang 130,000,000 130,000,000 35,000,000 95,000,000 Perlengkapan 50,000,000 50,000,000 30,000,000 20,000,000 Persediaan Barang Dagang 45,000,000 45,000,000 100,000,000 45,000,000 100,000,000 Biaya Dibayar Dimuka 20,000,000 20,000,000 20,000,000 Peralatan 200,000,000 200,000,000 200,000,000 Akml Penyusutan Peralatan 80,000,000 80,000,000 80,000,000 Gedung 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 Akml Penyusutan Gedung 50,000,000 50,000,000 50,000,000 Tanah 400,000,000 400,000,000 400,000,000 Hutang Dagang 120,000,000 120,000,000 25,000,000 145,000,000 Hutang Biaya 20,000,000 20,000,000 20,000,000 Hutang Bank 310,000,000 310,000,000 310,000,000 Wesel Bayar 50,000,000 50,000,000 50,000,000 Modal Saham 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 Sisa Laba 100,000,000 100,000,000 100,000,000 Deviden 150,000,000 150,000,000 150,000,000 Penjualan 1,135,000,000 1,135,000,000 35,000,000 1,100,000,000 Pendapatan Sewa 300,000,000 300,000,000 300,000,000 Pembelian 550,000,000 550,000,000 30,000,000 580,000,000 Gaji dan Upah 350,000,000 350,000,000 6,400,000 356,400,000 Biaya Lain-Lain 80,000,000 80,000,000 80,000,000 Biaya Bunga 20,000,000 20,000,000 20,000,000 Biaya Penyusutan Peralatan 40,000,000 40,000,000 40,000,000 Biaya Penyusutan Gedung 50,000,000 50,000,000 50,000,000 6,330,000,000 3,165,000,000 3,165,000,000 Biaya Perlengkapan 30,000,000 30,000,000 Iktisar R-L 45,000,000 100,000,000 45,000,000 100,000,000 Asuransi Dibayar Dimuka 55,000,000 30,000,000 25,000,000 Biaya asuransi 30,000,000 30,000,000 Hutang Upah dan Gaji 6,400,000 6,400,000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 37
Akuntansi 1
Transport Pembelian 7,000,000 7,000,000 Pembelian Retur 3,000,000 3,000,000 Biaya Angkut 2,000,000 2,000,000 Hutang Biaya Angkut 2,000,000 2,000,000 343,400,000 343,400,000 3,266,400,000 3,266,400,000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 38
Akuntansi 1
Tabel 14: PT. PUTRA MULIA Laporan Laba-Rugi
Tahun Berakhir 30 September 2010
Penjualan 1,100,000,000
Persediaan (Awal) 45,000,000
Pembelian 580,000,000
Transport Pembelian 7,000,000
Pembelian Retur (3,000,000)
Barang Tersedia 629,000,000
Persediaan (Akhir) (100,000,000)
Harga Pokok Penjualan (529,000,000)
Laba Kotor 571,000,000
Gaji dan Upah 356,400,000
Biaya Lain-Lain 80,000,000
Biaya Bunga 20,000,000
Biaya Penyusutan Peralatan 40,000,000
Biaya Penyusutan Gedung 50,000,000
Biaya Perlengkapan 30,000,000
Biaya asuransi 30,000,000
Biaya Angkut 2,000,000
Biaya Operasi (608,400,000)
Rugi Operasi (37,400,000)
Pendapatan Sewa 300,000,000
Laba Bersih 262,600,000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 39
Akuntansi 1
Tabel 15: PT. PUTRA MULIA
Laporan Perubahan Sisa Laba30 September 2010
Sisa Laba (1 Okt 2009) 100,000,000
Laba Bersih 262,600,000
Deviden (150,000,000)
Sisa Laba (30 Sep 2010) 212,600,000
Tabel 16: PT. PUTRA MULIA
Neraca30 September 2010
Aktiva Lancar:
Kas 16,000,000
Piutang Dagang 95,000,000
Asuransi Dibayar Dimuka 25,000,000
Perlengkapan 20,000,000
Persediaan Barang Dagang 100,000,000
Biaya Dibayar Dimuka 20,000,000
276,000,000 Aktiva Tetap:
Peralatan 200,000,000
Akml Penyusutan Peralatan (80,000,000)
Gedung 1,000,000,000
Akml Penyusutan Gedung (50,000,000)
Tanah 400,000,000
1,470,000,000 Total Aktiva 1,746,000,000
Hutang Lancar:
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 40
Akuntansi 1
Hutang Dagang 145,000,000
Hutang Upah dan Gaji 6,400,000
Hutang Biaya Angkut 2,000,000
Hutang Biaya 20,000,000
Wesel Bayar 50,000,000
223,400,000 Hutang Jangka Panjang:
Hutang Bank 310,000,000
Modal:
Modal Saham 1,000,000,000
Sisa Laba 212,600,000
Hutang dan Modal 1,746,000,000
Latihan 2:
Perkiraan-perkiraan dari buku besar PT. PRIMA UTAMA, sebuah
Perusahaan Dagang, pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut :
Kas Rp 12.500.000.000
Piutang dagang Rp 38.500.000.000
Persediaan barang dagang Rp 51.000.000.000
Asuransi dibayar dimuka Rp 600.000.000
Sewa dibayar dimuka Rp 2.500.000.000
Perlengkapan toko Rp 2.100.000.000
Perlengkapan kantor Rp 1.400.000.000
Peralatan toko Rp 13.000.000.000
Akumulasi penyusutan peralatan toko Rp 2.600.000.000
Peralatan kantor Rp 9.000.000.000
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp 1.800.000.000
Hutang dagang Rp 64.500.000.000
Modal saham Rp 40.000.000.000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 41
Akuntansi 1
Deviden Rp 5.000.000.000
Sisa laba Rp 16.785.000.000
Penjualan Rp 485.545.000.000
Penjualan retur Rp 11.750.000.000
Potongan penjualan Rp 12.400.000.000
Pembelian Rp 358.000.000.000
Potongan pembelian Rp 11.500.000.000
Transport pembelian Rp 24.000.000.000
Gaji penjualan Rp 26.500.000.000
Gaji kantor Rp 12.000.000.000
Biaya keperluan kantor Rp 25.760.000.000
Listrik, air, telepon Rp 1.500.000.000
Biaya iklan dan promosi Rp 11.000.000.000
Biaya lain-lain penjualan Rp 2.680.000.000
Biaya lain-lain kantor Rp 1.540.000.000
Data untuk penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut :
a) Persediaan barang dagang pada tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp.
44.000.000.000
b) Asuransi yang telah jatuh waktu adalah Rp. 450.000.000, semuanya
dibebankan ke biaya kantor
c) Biaya sewa untuk tahun 2009 adalah Rp. 1.250.000.000. Dari jumlah ini Rp.
750.000.000 dibebankan ke biaya penjualan, sisanya ke biaya kantor.
d) Pembelian tunai perlengkapan toko sebesar Rp. 150.000.000 telah dicatat
sebagai peralatan toko.
e) Persediaan perlengkapan toko pada tanggal 31 Desember 2009 adalah Rp.
450.000.000, sedangkan perlengkapan kantor yang terpakai selama tahun
2009 adalah Rp. 950.000.000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 42
Akuntansi 1
f) Penyusutan terhadap peralatan toko dan peralatan kantor dihitung sebesar 20
% setiap tahun. Pada tahun 2009 tidak terdapat pembelian baru.
g) Pembelian barang dagang sebesar Rp. 560.000.000 pada tanggal 31 Desember
2009 dengan syarat FOB Shipping Point barangnya belum diterima pada
tanggal tersebut dan oleh karena itu belum dicatat.
h) Barang dagang yang telah diterima kembali dari langganan pada tanggal 27
Desember 2009 oleh karena rusak sebesar Rp. 250.000.000 lupa belum
dibukukan.
i) Biaya listrik, air, dan telepon dialokasikan ke biaya penjualan dan kantor
dengan perbandingan 4:1
Diminta :
Buatlah Laporan keuangan (Neraca, L-R, Perubahan sisa Laba) untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
Jawab:
Koreksi dilakukan terkait dengan data a s/d i. Namun kita hanya akan membahas
pada bagian yang belum pernah dibahas.
d). Perlengkapan toko Rp. 150.000.000 telah dicatat sebagai peralatan
toko. Untuk itu dilakukan koreksi dengan mencatatkan pada perkiraan
peralatan toko Rp. 150.000.000 pada posisi kredit dan mencatatkan pada
perkiraan perlengkapan Rp. 150.000.000 pada posisi debet.
h). Barang dagang yang dikembalikan pelanggan karena rusak sebesar Rp.
250.000.000. Dilakukan pencatatan pada perkiraan kas Rp. 250.000.000
(kredit) dan pada perkiraan penjualan retur Rp. 250.000.000 (debet)
Berikutnya hasil koreksi dapat dilihat pada tabel 17. Pada kasus ini akan
dapat dilihat bahwa perusahaan masih memperoleh laba kotor namun setelah
dikurangi biaya operasi perusahaan menanggung rugi.
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 43
Akuntansi 1
Tabel 17:PT. PRIMA UTAMA
Neraca Lajur30 Des 2009 (dalam juta)
Perkiraan Neraca Saldo Penyesuaian Neraca S S PDebet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
Kas 12,500 810 11,690 Piutang dagang 38,500 38,500 Persediaan barang dagang 51,000 44,000 51,000 44,000 Asuransi dibayar dimuka 600 450 150 Sewa dibayar dimuka 2,500 1,250 1,250 Perlengkapan toko 2,100 150 1,800 450 Perlengkapan kantor 1,400 950 450 Peralatan toko 13,000 150 12,850 Akm. penyst. peralatan toko 2,600 2,600 5200Peralatan kantor 9,000 9,000 Akm. penyst. peralatan kantor 1,800 1,800 3600Hutang dagang 64,500 64,500Modal saham 40,000 40,000Deviden 5,000 5,000 Sisa laba 16,785 16,785Penjualan 485,545 485,545Penjualan retur 11,750 250 12,000 Potongan penjualan 12,400 12,400 Pembelian 358,000 560 358,560 Potongan pembelian 11,500 11500Transport pembelian 24,000 24,000 Gaji penjualan 26,500 26,500 Gaji kantor 12,000 12,000 Biaya keperluan kantor 25,760 25,760 Listrik, air, telepon 1,500 1,500 Biaya iklan dan promosi 11,000 11,000 Biaya lain-lain penjualan 2,680 2,680 Biaya lain-lain kantor 1,540 1,540 622,730 622,730 Iktisar R-L 51,000 44,000 51,000 44,000 Biaya kantor 1,250 1,250 Biaya Penjualan 1,950 1,950 Biaya Perlengkapan Toko 1,800 1,800 Biaya Perlengkapan Kantor 950 950 Biaya Penyst Perlt Toko 2,600 2,600 Biaya Penyst Perlt Kantor 1,800 1,800 106,310 106,310 671,130 671,130
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 44
Akuntansi 1
Tabel 18:PT. PRIMA UTAMALaporan Laba-Rugi
Tahun Berakhir 31 Desember 2009 (dalam juta)
Penjualan 485,545
Penjualan retur (12,000)
Potongan penjualan (12,400)
Penjualan Bersih 461,145
Persediaan Barang (Awal) 51,000
Pembelian 358,560
Potongan pembelian (11,500)
Transport pembelian 24,000
Pembelian Bersih 371,060
Barang Tersedia 422,060
Persediaan Barang (Akhir) (44,000)
Harga Pokok Penjualan (378,060)
Laba Kotor 83,085
Gaji penjualan 26,500
Gaji kantor 12,000
Biaya keperluan kantor 25,760
Biaya iklan dan promosi 11,000
Biaya lain-lain penjualan 2,680
Biaya lain-lain kantor 1,540
Biaya kantor 1,250
Biaya Penjualan 1,950
Biaya Perlengkapan Toko 1,800
Biaya Perlengkapan Kantor 950
Biaya Penyst Perlt Toko 2,600
Biaya Penyst Perlt Kantor 1,800
Biaya Operasional (89,830)
Rugi (6,745)
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 45
Akuntansi 1
Tabel 19:PT. PRIMA UTAMA
Laporan Perubahan Sisa Laba31 Des 2009 (dalam juta)
Sisa Laba (1 Jan 2009) 16,785
Rugi (6,745)
Deviden (5,000)
Sisa Laba (31 Des 2009) 5,040
Tabel 20:PT. PRIMA UTAMA
Neraca31 Desember 2009 (dalam juta)
Aktiva Lancar:
Kas 11,690
Piutang dagang 38,500
Persediaan barang dagang 44,000
Asuransi dibayar dimuka 150
Sewa dibayar dimuka 1,250
Perlengkapan toko 450
Perlengkapan kantor 450
96,490 Aktiva Tetap:
Peralatan toko 12,850
Akm. penyst. peralatan toko (5,200)
Peralatan kantor 9,000
Akm. penyst. peralatan kantor (3,600)
13,050 Total Aktiva 109,540
Hutang Lancar:
Hutang dagang 64,500
Modal:
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 46
Akuntansi 1
Modal saham 40,000
Sisa Laba 5,040
Hutang dan Modal 109,540
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 47
Akuntansi 1
PERUSAHAAN INDUSTRI 44Tujuan Instruksional Umum pada Bab ini adalah mahasiswa dapat
membuat laporan keuangan pada perusahaan industri. Sedangkan Tujuan
Instruksional Khusus meliputi:
1. Mahasiswa dapat memahami laporan keuangan perusahaan industri.
2. Mahasiswa dapat membuat laporan laba rugi perusahaan industri.
3. Mahasiswa dapat membuat laporan perubahan sisa laba industri.
4. Mahasiswa dapat membuat neraca perusahaan industri.
A. Laporan Keuangan Perusahaan Industri.
Pada Bab ini akan diberikan contoh kasus perusahaan industri. Latihan
diberikan dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, namun tetap disertai
jawabannya sebagai alat koreksi.
Pembuatan laporan keuangan pada perusahaan industri tidak jauh
berbeda dengan laporan keuangan pada perusahaan dagang, bedanya hanya
pada pembuatan Laporan Laba Rugi. Pada perusahaan dagang, ada perkiraan
persediaan barang dagang, sedangkan pada perusahaan industri, yang ada
perkiraan Bahan Baku, Barang Dalam Proses dan Barang Jadi.
Pada perusahan industri, perusahaan memproduksi barang oleh karena
itu pada laporan laba rugi yang terlihat bukan harga pokok penjualan seperti
pada perusahaan dagang melainkan Harga Pokok Produksi yang terdiri biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (BOP).
Agar lebih jelas bagaimana membuat laporan keuangan pada peusahaan
industri, akan diberikan contoh kasus. Juga akan dimasukkan pajak, sehingga
ada laba sebelum pajak dan laba bersih, setelah dikurangi pajak. Contoh kasus
seperti di bawah ini.
Contoh Kasus:
Saldo PT. Sepatu Jaya pada 31 Desember 2010 seperti di bawah ini:
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 48
Akuntansi 1
(dalam juta)Kas 650 Piutang Usaha 750Persediaan Kulit 375Persediaan Sepatu Dalam Proses 410Persediaan Sepatu 650Persediaan Bahan Penolong 150Persediaan Habis Pakai 75Asuransi Dibayar Dimuka 36Peralatan Penjualan & Umum 25Akumulasi Depr Peralatan Penj & Umum 20Peralatan Prroduksi 60Akmulasi Depresiasi Peralatan Produksi 45Mesin Produksi 1.150Akmulasi Depresiasi Mesin Produksi 600Bangunan 950Akmulasi Depresiasi Bangunan 450Tanah 550Hutang Bank 1.500Hutang Gaji&Upah 45Hutang Bunga 12Hutang Usaha 600Modal Saham 2.000Sisa Laba 175Deviden 300Penjualan 4.100Pembelian Kulit 2.015Biaya Bahan Penolong 90B. Bhn Hbs Pakai Bgn Penj & Umum 86Biaya Macam-Macam Produksi 60Biaya Macam-Macam Penj & Umum 55Biaya Listrik dan Air Bgn Prod 13Biaya Listrik dan Air Bgn Penj & Umum 11Biaya Gaji Bagian Produksi 639Biaya Gaji Bagian Penj & Umum 250Biaya Bunga Bank 18Biaya Advertensi 29Biaya Asuransi 15Biaya Depr Peralatan Penj & Umum 10Biaya Depr Peralatan Produksi 15Biaya Depr Mesin Produksi 50Biaya Depr Bang Bgn Prod 45Biaya Depr Bang Bgn Penj & Umum 15
Diminta: Buatlah Laporan Keuangan (Laporan L-R, Laporan
Perubahan Sisa Laba dan Neraca) 31 Desember 2010
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 49
Akuntansi 1
Catatan :Persediaan Akhir Kulit : 350.000.000Persediaan Akhir Sepatu Dalam Proses : 450.000.000Persediaan Akhir Sepatu : 600.000.000
Jawab:
Untuk memudahkan koreksi persediaan kulit, persediaan sepatu dalam
proses dan persediaan sepatu, dibuat dahulu Neraca Lajur namun hanya
sampai NSSP.
Tabel 21:PT. SEPATU JAYA
Neraca Lajur31 Des 2010 (dalam juta)
Perkiraan Saldo Neraca Saldo NSSPDebet Kredit Debet Kredit
Kas 650 650 650 Pitang Usaha 750 750 750 Persediaan Kulit 375 375 350 Persediaan Sepatu Dalam Proses 410 410 450 Persediaan Sepatu 650 650 600 Persediaan Bahan Penolong 150 150 150 Persediaan Habis Pakai 75 75 75 Asuransi Dibayar Dimuka 36 36 36 Peralatan Penjualan & Umum 25 25 25 Akumulasi Depr Peralatan Penj & Umum
20 20
20
Peralatan Prroduksi 60 60 60 Akmulasi Depr Peralatan Produksi
45 45
45
Mesin Produksi 1,150 1,150 1,150 Akmulasi Depresiasi Mesin Produksi
600 600
600
Bangunan 950 950 950 Akmulasi Depresiasi Bangunan 450 450 450 Tanah 550 550 550 Hutang Bank 1,500 1,500 1,500 Hutang Gaji&Upah 45 45 45 Hutang Bunga 12 12 12 Hutang Usaha 600 600 600 Modal Saham 2,000 2,000 2,000 Sisa Laba 175 175 175 Deviden 300 300 300 Penjualan 4,100 4,100 4,100 Pembelian Kulit 2,015 2,015 2,015 Biaya Bahan Penolong 90 90 90
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 50
Akuntansi 1
B. Bhn Hbs Pakai Bgn Penj & Umum 86 86 86 Biaya Macam-Macam Produksi 60 60 60 Biaya Macam-Macam Penj & Umum
55 55 55
Biaya Listrik dan Air Bgn Prod 13 13 13 Biaya Listrik dan Air Bgn Penj & Umum
11 11 11
Biaya Gaji Bagian Produksi 639 639 639 Biaya Gaji Bagian Penj & Umum 250 250 250 Biaya Bunga Bank 18 18 18 Biaya Advertensi 29 29 29 Biaya Asuransi 15 15 15 Biaya Depr Perlt Penj & Umum 10 10 10 Biaya Depr Peralatan Produksi 15 15 15 Biaya Depr Mesin Produksi 50 50 50 Biaya Depr Bang Bgn Prod 45 45 45 Biaya Depr Bang Bgn Penj & Umum
15 15 15
Iktisar L-R (Kulit) 375 350 Iktisar L-R (Sepatu Dalam Proses)
410 450
Iktisar L-R (Sepatu) 650 600 19,094 9,547 9,547 10,947 10,947
Pada neraca lajur di atas tampak adanya perkiraan Iktisar R-L (Kulit),
Iktisar R-L (Sepatu Dalam Proses), Iktisar R-L (Sepatu). Perkiraan ini hanya ada pada
perusahaan industri, dimana dalam perusahaan industri selain ada bahan baku, juga
ada barang yang masih dalam proses produksi dan barang jadi yang sudah siap dijual.
Perlakuan pencatatan perkiraan persediaan bahan baku, persediaan barang
dalam proses dan persediaan barang jadi, pada Laporan Laba-Rugi tidak berbeda
dengan pencatatan perkiraan persediaan barang dagang pada perusahaan dagang. Dari
penghitungan persediaan bahan baku (kulit), persediaan barang dalam proses dan
persediuaan barang jadi (sepatu) akan diketahui Biaya Bahan Baku dan setelah
ditambah dengan biaya tenaga kerja langsung (biaya gaji bagian produksi) dan biaya
overhead pabrik (BOP) yang terdiri dari, biaya bahan penolong, biaya depresiasi,
biaya listrik air bagian produksi dan biaya macam-macam produksi akan diketahui
biaya produksi atau harga pokok produksi (HPP).
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 51
Akuntansi 1
Tabel 22:PT. SEPATU JAYALaporan Laba-Rugi
Tahun 2010 (dalam juta)
Penjualan 4,100
Persediaan Kulit (awal) 375
Pembelian Kulit 2,015
Persediaan Kulit (akhir) (350)
Pemakaian Kulit 2,040
Persediaan Br Dlm Proses (awal) 410
Persediaan Br Dlm Proses (akhir) (450)
Persediaan Br Dlm Proses (40)
Persediaan Sepatu (awal) 650
Persediaan Sepatu (akhir) (600)
Persediaan Sepatu 50
Biaya Bahan Baku 2,050
Biaya Gaji Bagian Produksi 639
Biaya Bahan Penolong 90
Biaya Depr Peralatan Produksi 15
Biaya Depr Mesin Produksi 50
Biaya Depr Bang Bgn Prod 45
Biaya Macam-Macam Produksi 60
Biaya Listrik dan Air Bgn Prod 13
BOP 273
Biaya Produksi (HPP) 2,962
Laba Produksi 1,138
Biaya Gaji Bagian Penj & Umum 250
B. Bhn Hbs Pakai Bgn Penj & Umum 86
Biaya Listrik dan Air Bgn Penj & Umum 11
Biaya Depr Perlt Penj & Umum 10
Biaya Depr Bang Bgn Penj & Umum
15
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 52
Akuntansi 1
Biaya Macam-Macam Penj & Umum
55
Biaya Advertensi 29
Biaya Asuransi 15
Biaya Operasi 471
Laba Operasi 667
Biaya Bunga Bank 18
Laba Sebelum Pajak 649
Pajak 193.4
Laba Bersih 455.6
Nilai pajak diperoleh dengan cara mengkalikan laba 25 juta pertama
dengan 5%, mengkalikan laba 25 juta kedua dengan 10% dan seterusnya
seperti di bawah ini:
25 x 5% = 1.25
25 x 10% = 2,5
50 x 15% = 7.5
100 x 25% = 25
449 x 35% = 157.15
193.4
Pajak ini belum dibayarkan, oleh karena itu dakui sebagai hutang, dan
akan tampak pada Neraca sebagai Hutang Pajak.
Tabel 23:PT. SEPATU JAYA
Laporan Perubahan Sisa Laba31 Des 2010 (dalam juta)
Sisa Laba Awal Tahun 175
Laba 455.6
Deviden (300)
Sisa Laba Akhir Tahun 330.6
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 53
Akuntansi 1
Tabel 24:PT. SEPATU JAYA
Neraca 31 Desember 2010 (dalam juta)
Aktiva Lancar:
Kas 650
Pitang Usaha 750
Persediaan Kulit 350
Persediaan Sepatu Dalam Proses 450
Persediaan Sepatu 600
Persediaan Bahan Penolong 150
Persediaan Habis Pakai 75
Asuransi Dibayar Dimuka 36 3.061
Aktiva Tetap
Peralatan Prroduksi 60 Akml perltn produksi (45)
Peralatan Penjualan & Umum 25
Akml perltn penj &umum (20)
Mesin Produksi 1.150
Akml mesin produksi (600)
Bangunan 950
(450)
Tanah 550
1.620
Hutang Lancar:
Hutang Pajak 193,4
Hutang Gaji&Upah 45
Hutang Bunga 12
Hutang Usaha 600
850,4
Hutang Jangka Panjang:
Hutang Bank 1.500
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 54
Akuntansi 1
Modal:
Modal Saham 2.000
Sisa Laba 330,6
4.681 4.681
B. Rangkuman
Pada perusahaan industri tampak adanya perkiraan Iktisar L-R(Kulit),
Iktisar L-R (Sepatu Dalam Proses), Iktisar L-R (Sepatu). Perkiraan ini hanya ada pada
perusahaan industri, dimana dalam perusahaan industri selain ada bahan baku, juga
ada barang yang masih dalam proses produksi dan barang jadi yang sudah siap dijual.
Perlakuan pencatatan perkiraan persediaan bahan baku, persediaan barang
dalam proses dan persediaan barang jadi, pada Laporan Laba-Rugi tidak berbeda
dengan pencatatan perkiraan persediaan barang dagang pada perusahaan dagang.
C. Latihan
PT. Rapi, sebuah perusahaan yang memproduksi pakaian jadi, pada
tanggal 31 Desember 2009 memiliki saldo sebelum penyesuaian sebagai
berikut:
(dalam ribu)
Kas 305.200
Pitang Usaha 294.000
Persediaan Kain 157.500
Persediaan Baju Dalam Proses 96.250
Persediaan Pakaian Jadi 270.900
Persediaan Bahan Penolong 68.250
Persediaan Habis Pakai 12.950
Tanah 280.000
Bangunan 700.000
Akmulasi Depresiasi Bangunan 140.000
Mesin Jahit dan Potong 630.000
Akmulasi Depresiasi Mesin 252.000
Perlengkapan Umum 84.000
Akumulasi Depresiasi Perltn Umum 16.800
Perlengkapan Penjualan 56.000
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 55
Akuntansi 1
Akumulasi Depresiasi Perltn Penjualan 11.200
Hutang Usaha 192.500
Hutang Bank 420.000
Modal Saham 1.225.000
Laba Ditahan 82.565
Penjualan 1.578.500
Pembelian Kain 470.750
Biaya Gaji dan Upah 358.750
Biaya Listrik dan Air 13.405
Biaya Asuransi 8.400
Biaya Advertensi 17.325
Biaya Macam-Macam Produksi 50.995
Biaya Macam-Macam Penjualan 8.344
Biaya Macam-Macam Umum 18.746
Biaya Bunga Bank 16.800
Data Penyesuaian:
a) Depresiasi bangunan ditetapkan 5% per tahun.
b) Depresiasi mesin jahit dan potong ditetapkan 10 % per tahun.
c) Depresiasi perltn umum dietetapkan 5% per tahun.
d) Depresiasi perltn penjualan ditetapkan 5% per tahun.
e) Bahan penolong produksi yang masih tersisa di gudang Rp. 8.330.000
f) Persediaan bahan habis pakai hanya digunakan di bagian umum dan
bagian penjualan. Bahan habis pakai yang masih tersisa di gudang Rp.
1.750.000. Dalam penyesuaian, pemakaian langsung dialokasi dengan
perbandingan 80% untuk bagian penjualan dan 20% untuk bagian umum.
g) Asuransi dibayar dimuka Rp. 8.400.000, sedangkan biaya asuransi untuk
tahun 2009 Rp. 6.300.000
h) Biaya listrik dan air bulan Desember Rp.1.715.000 belum dibayar.
i) Bunga bank 16% per tahun dibayar tiap tanggal 1 April.
j) Gaji dan upah bulan Desember Rp. 32.550.000 belum dibayar.
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 56
Akuntansi 1
Data Alokasi :
1. Biaya gaji dan upah dialokasi atas dasar jumlah pegawai.
Gaji penjahit 150 orang
Gaji pengawas produksi 10 orang
Gaji dan upah bagian penjualan 24 orang
Gaji dan upah bagian umum 16 orang
2. Biaya depresiasi dan biaya listrik & air dialokasi atas dasar luas lantai
bangunan :
Bagian produksi 1.080 m2
Bagian penjualan 320 m2
Bagian umum 200 m2
3. Berdasarkan perhitungan fisik persediaan akhir besarnya ditentukan:
Persediaan kain Rp. 131.250.000
Persediaan baju dalam proses Rp. 71.750.000
Persediaan pakaian jadi Rp. 206.850.000
Diminta: Buatlah Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Sisa Laba dan
Neraca 31 Desember 2009
Jawab:
Beberapa koreksi pada dasarnya sama dengan beberapa problem
sebelum, karena itu hanya dibahas yang baru sama sekali.
a) Biaya depresiasi dialokasi atas dasar luas lantai bangunan :
- Biaya depresiasi bagian produksi: 1.080/1.600 x 35.000.000 = Rp
23.625.000,-
- Biaya depresiasi bagian penjualan: 320/1.600 x 35.000.000 = Rp
7.000.000,-
- Biaya depresiasi bagian umum: 200/1.600 x 35.000.000 = Rp
4.375.000,-
h) Biaya biaya listrik & air dialokasi atas dasar luas lantai bangunan :
- Biaya listrik & air bagian produksi: 1.080/1.600 x 15.120.000 = Rp
10.206.000,-
- Biaya listrik & air bagian penjualan: 320/1.600 x 15.120.000 = Rp
3.024.000,-
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 57
Akuntansi 1
- Biaya listrik & air bagian umum: 200/1.600 x 15.120.000 = Rp
1.890.000,- Catatan:
Luas lantai seluruhnya: 1.080 + 320 + 200 = 1.600 m2
Biaya listrik & air: 1.715.000 + 13.405.000 = Rp. 15.120.000,-
i). Bunga bank 16% per tahun dibayar tiap tanggal 1 April. Berarti bunga
sudah harus diakui sebagai biaya selama 9 bulan, dan baru akan dibayar 3
bulan ke depan setelah akhir Desember. Berarti terjadi hutang bunga
selama 9 bulan yang nilainya 9/12 x 0,16 x 420.000.000 = Rp.
50.400.000,-
j) Biaya gaji dan upah dialokasi atas dasar jumlah pegawai:
Gaji penjahit: 150/200 x 391.300.000 = Rp. 293.475.000,-
Gaji pengawas produksi: 10/200 x 391.300.000 = Rp. 19.565.000,-
Gaji dan upah bagian penjualan: 24/200 x 391.300.000 = Rp. 46.956.000,-
Gaji dan upah bagian umum: 16/200 x 391.300.000 = Rp. 31.304.000,-
Catatan:
Jumlah seluruh karyawan: 150 + 10 + 24 + 16 = 200. Biaya gaji : Rp.
32.550.000 + 358.750.000 = Rp. 391.300.000,-
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 58
Akuntansi 1
Tabel 25:PT. RAPI
Neraca Lajur31 Des 2009 (dalam ribu)
Perkiraan Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo SPDebet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
Kas 305.200 305.200 Pitang Usaha 294.000 294.000 Persediaan Kain 157.500 131.250 157.500 131.250 Persediaan Baju Dalam Proses 96.250 71.750 96.250 71.750 Persediaan Pakaian Jadi 270.900 206.850 270.900 206.850 Persediaan Bahan Penolong 68.250 59.920 8.330 Persediaan Habis Pakai 12.950 11.200 1.750 Tanah 280.000 280.000 Bangunan 700.000 700.000 Akmulasi Depresiasi Bangunan 140.000 35.000 175.000Mesin Jahit dan Potong 630.000 630.000 Akmulasi Depresiasi Mesin 252.000 63.000 315.000Perlengkapan Umum 84.000 84.000 Akumulasi Depresiasi Perltn Umum 16.800 4.200 21.000Perlengkapan Penjualan 56.000 56.000 Akumulasi Depresiasi Perltn Penjualan 11.200 2.800 14.000Hutang Usaha 192.500 192.500 Hutang Bank 420.000 420.000 Modal Saham 1,225.000 1,225.000 Laba Ditahan 82.565 82.565 Penjualan 1,578.500 1,578.500 Pembelian Kain 470.750 470.750 Biaya Gaji dan Upah 358.750 358.750 Biaya Listrik dan Air 13.405 13.405 Biaya Asuransi 8.400 6.300 8.400 6.300 Biaya Advertensi 17.325 17.325
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 59
Akuntansi 1
Biaya Macam-Macam Produksi 50.995 50.995 Biaya Macam-Macam Penjualan 8.344 8.344 Biaya Macam-Macam Umum 18.746 18.746 Biaya Bunga Bank 16.800 50.400 67.2000 3,918.565 3,918.565 Biaya Depr Bang Bgn Prod 23.625 23.625 Biaya Depr Bang Bgn Penj 7.000 7.000 Biaya Depr Bang Bgn Umum 4.375 4.375 Biaya Depr M.Jahit & Potong 63.000 63.000 Biaya Depr Perltn Umum 4.200 4.200 Biaya Depr Perltn Penj 2.800 2.800 Biaya Bahan Penolong 59.920 59.920 B. Bhn Hbs Pakai Bgn Penj 8.960 8.960 B. Bhn Hbs Pakai Bgn Umum 2.240 2.240 Asuransi Dibayar Dimuka 8.400 6.300 2.100 Biaya Listrik dan Air Bgn Prod 10.206 10.206 Biaya Listrik dan Air Bgn Penj 3.024 3.024 Biaya Listrik dan Air Bgn Umum 1.890 1.890 Hutang Listrik & Air 1.715 1.715Hutang Bunga 50.400 50.400Biaya Gaji Penjahit 293.475 293.475 Biaya Gaji P. Produksi 19.565 19.565 Biaya Gaji&Upah Bgn Penj 46.956 46.956 Biaya Gaji&Upah Bgn Umum 31.304 31.304 Hutang Gaji&Upah 32.550 32.550Iktisar R-L (Kain) 157.500 131.250 157.500 131.250 Iktisar R-L (Baju Dalam Proses) 96.250 71.750 96.250 71.750 Iktisar R-L (Pakaian Jadi) 270.900 206.850 270.900 206.850 1.582.140 1.582.140 4.518.080 4.518.080
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 60
Akuntansi 1
Tabel 26:PT. RAPI
Laporan Laba-RugiTahun 2009 (dalam ribu)
Penjualan 1,578.500
Persd Awal Kain 157.500
Pembelian Kain 470.750
Persd Akhir Kain (131.250)
Pemakaian Kain 497.000
Persd Awal Bj Dlm Proses 96.250
Persd Akhir Bj Dalm Proses (71.750)
Barang Dalam Proses 24.500
Persd Awal Pakaian Jadi 270.900
Persd Akhir Pakaian Jadi (206.850)
Persediaan Pakaian Jadi 64.050
Biaya Bahan Baku 585.550
Biaya Gaji Penjahit 293.475
Biaya Macam-Macam Prodk 50.995
Biaya Depr Bang Bgn Prod 23.625
Biaya Depr M.Jahit & Potong 63.000
Biaya Bahan Penolong 59.920
Biaya Listrik dan Air Bgn Prod 10.206
Biaya Gaji P. Produksi 19.565
B. TKL & BOP 520.786
Biaya Prod (HPP) (1,106.336)
Laba Produksi 472.164
Biaya Macam-Macam Penjl 8.344
Biaya Depr Bang Bgn Penj 7.000
Biaya Depr Perltn Penj 2.800
B. Bhn Hbs Pakai Bgn Penj 8.960
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 61
Akuntansi 1
Biaya Listrik dan Air Bgn Penj 3.024
Biaya Gaji&Upah Bgn Penj 46.956
Biaya Bag Penj 77.084
Biaya Macam-Macam Umum 18.746
Biaya Depr Bang Bgn Umum 4.375
Biaya Depr Perltn Umum 4.200
B. Bhn Hbs Pakai Bgn Um 2.240
Biaya Listrik dan Air Bgn Um 1.890
Biaya Gaji&Upah Bgn Umum 31.304
Biaya Bag Umum 62.755
Biaya Asuransi 6.300
Biaya Advertensi 17.325
Biaya Operasi (163.464)
Laba Sebelum Bunga&Pajak 308.700
Biaya Bunga Bank 67.200
Laba Sebelum Pajak 241.500
Pajak (50.775)
Laba Bersih 190.725
Cara penghitungan pajak PT. Rapi sama seperti pada problem 6.
Tabel 27:PT. RAPI
Laporan Perubahan Sisa Laba31 Des 2009 (dalam ribu)
Sisa Laba (1 Jan 2009) 82.565
Laba Bersih 190.725
Sisa Laba (31 Des 2009) 273.290
Yang dimaksud Laba Ditahan adalah sisa laba awal tahun dan Sisa Laba adalah sisa
laba akhir tahun
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 62
Akuntansi 1
Tabel 28:PT. RAPI
Neraca31 Desember 2009 (dalam ribu)
Aktiva Lancar:
Kas 305.200
Pitang Usaha 294.000
Persediaan Kain 131.250
Persediaan Baju Dalam Proses 71.750
Persediaan Pakaian Jadi 206.850
Persediaan Bahan Penolong 8.330
Persediaan Habis Pakai 1.750
Asuransi Dibayar Dimuka 2.100
1,021.230
Aktiva Tetap:
Mesin Jahit dan Potong 630.000
Akmulasi Depresiasi Mesin (315.000)
Perlengkapan Umum 84.000
Akumulasi Depresiasi Perl Um (21.000)
Perlengkapan Penjualan 56.000
Akumulasi Depresiasi Perl Penjl (14.000)
Bangunan 700.000
Akmulasi Depresiasi Bangunan (175.000)
Tanah 280.000
1,225.000
Hutang Lancar:
Hutang Listrik & Air 1.715
Hutang Bunga 50.400
Hutang Gaji&Upah 32.550
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 63
Akuntansi 1
Hutang Usaha 192.500
Hutang Pajak 50.775
327.940
Hutang Jangka Panjang:
Hutang Bank 420.000
Modal:
Modal Saham 1,225.000
Sisa Laba 273.290
2,246.230 2,246.230
Akuntansi Dan Laporan Keuangan 64