Download - PENDEKATAN POST Dalam Ilmu Sosial
-
7/25/2019 PENDEKATAN POST Dalam Ilmu Sosial
1/14
PENDEKATAN POST-MODERN DALAM NPENELITIAN ILMU SOSIAL
Oleh: Dr. H. Endang Komara, M.Si.
I. Abstract.
Postmodern in contemporary society ith high technological media !high tech", trans#ormation
process and change that happened yield a ne postmodern society arranged contradiction
thin$ing, contro%ersy, parado&, and dilematics. Hereina#ter postmodern represent postmodernity
era ha%e attended ne history phase and ne socioc'lt'ral notching hich need ne theory andconcept. Modernity in the #orm o# technology li$e media and comp'ter, ne #orm o# $noledge,
and change o# socio(economcs system yield materiali)ation o# postmodern society.
*esearch represent e##ort to loo$ #or and comprehend a n'mber o# in#ormation hich in its
gathering thro'gh research o# #ield not alays 'se +'st one techni'e. In#ormation hich ill
loo$ #or immeas'rable also, many, special or sometime ha%e to be selected by %ario's researcherconsideration and its research scope. *esearch method ! method #ield" consist o# participation
obser%ation, in#orman inter%ie and en'merate and sample.
Keyord: Postmodern $nit poststr'ct'ralist implication in three core, that is clari#ication o#
science ! tr'th", aesthetics ! bea'ty", and morality ! $indness"
II. Pendahuluan
Karakteristik posmo dalam pengembangan ilmu adalah karakteristik sikap ilmiah dalammemaknai perubahan sosial masyarakat. Untuk memahami laju percepatan perubahan sosial
yang luar biasa membuat kita perlu mencari terus filsafat, teori, dan metodologi pengembangan
ilmu yang tepat. Di samping itu mengenai karakteristik posmo tidak hanya untuk mengubahsikap ilmiah, melainkan juga dimasudkan agar substansi telaahannya dikenal baik, dan
selanjutnya diolah dengan lebih baik.
Studi Geertz di Pare yang disamarkan dengan nama ojokuto membagi masyarakat
menjadi priyayi, abangan, dan santri mendapat kritik para fungsionalis !yang positif modern",
-
7/25/2019 PENDEKATAN POST Dalam Ilmu Sosial
2/14
sebagai sinkretis, dengan kesimpulan mengarah ke marginalisasi peran #slam, dan dimaknai
bah$a #slam itu tidak berbahaya. %etapi interpreti Geertz tentang priyayi, abangan, dan santri
juga mendapat kritik dari ilmu$an uslim sekarang, dengan mendekontruk paradigma yang
dipakai Geertz, menampilkan peran aktif dan signifikan #slam.
Konsep Posmo pertama kali muncul di lingkungan gerakan arsitektur. &rsitektur modern
berorientasi pada fungsi struktur' sedangkan arsitektur posmo berupaya menampilkan makna
simbolik dari konstruksi dan ruang. Sepeti dikemukakan oleh Prof. Dr. (. )oeng uhadjir
dalam bukunya etode Penelitian Kualitatif !*+++*-" bah$a benang merah pola fikir modern
antara lain yang rasionalistik, yang fungsionalis, yang interpretif, dan yang teori kritis yaitu
dominannya rasionalitas. Dalam komparasi dapat dijumpai yang positi/ist membuat generalisasi
dari frekuensi dan /ariansi, yang interpretif membuat kesimpulan generati%edari esensi' yangpositi/ist menguji kebenaran dengan uji /aliditas, yang interpretif menguji th'thoriness le$at
triangulasi. %radisi ilmu sampai teori kritis masih 0mengejar1 grand theory. 2ogika yang
dikembangkan dalam berilmu pengetahuan masih dalam kerangka mencari kebenaran,
membuktikan kebenaran, dan mengkonfirmasikan kebenaran.
Sejumlah ahli mendeskripsikan posmo sebagai menolak rasionalitas yang digunakan oleh
fungsionalis, rasionalis, interpretif, dan teori kritis. )amun uhadjir !*+++*-3" berpendapat
bah$a Posmo bukan menolak rasionalitas tetapi tidak membatasi rasionalitas pada yang linier,
tidak membatasi pada yang standar termasuk yang di/ergen, horizontal, dan heterarkhik tetapi
lebih menekankan pada pencarian rasionalitas aktif kreatif. 4ukan mencari dan membuktikan
kebenaran, melainkan mencari makna perspektif dan problematis' logikan yang digunakan
adalah logika 'nstandard menurut 4orghert !566", logika disco%erymenurut uhadjir !567*",
atau logika in'iry menurut 8onrad !566-".
9asionalitas modernist yang 1mengejar1 grandtheory dan jabarannya, ditolak oleh
posmo. Posmo menggantinya dengan perbedaan !di##erences", pertentangan !opposites",
paradoks, dan penuh misteri !enigma". Dalam pola pikir era modern, kontradiksi intern
merupakan indikator lemahnya suatu konsep atau teori. Dalam era posmo kontradiksi baik intern
maupun ekstern menjadi suatu pola fikir yang dapat diterima. Untuk mengembangkan pola fikir
spesifik posmo adalah Postpositi/istik Phenomenologik:#nterpretif 2ogik dan ;tik, misalnya
-
7/25/2019 PENDEKATAN POST Dalam Ilmu Sosial
3/14
berupa model #nterpretif Geertz, -ro'nded *esearch, Ethnographi$(Etnometodologi$,
Paradigma )aturalistik, #nteraksionisme Simbolik dan odel Kontrukti/ist.
%ata fikir spesifik posmo adalah kontradiksi, kontro/ersi, paradoks, dan dilematis.
Posmo lebih melihat realitas sebagai problematis, sebagai yang selalu perlu di: in'ired, yang
selalu perlu di:disco%ered, sebagai yang kontro/ersial. 4ukannya harus tampil ragu, melainkan
harus memaknai dan selanjutnya in action. In action:nya kemana< 4er:action sesuai dengan
indikator jalan benar. =ang benar absolut dimana< 4agi sekuler benar absolut adalah benar
uni/ersal, benar berdasarkan keteraturan semesta. Keteraturan semesta sampai millenium ketiga
pun masih banyak yang belum terungkap. 4aru saja teramati bagaimana suatu galaksi terbentuk,
baru saja teridentifikasi D)& sebagai intinya gen yang diturunkan, dengan diketemukannya
struktur setiap sesuatu dapat dikembangkan tiruan berupa polimer, dan banyak lagi. 4agi yangreligius, benar absolut hanya diketahui &llah. anusia berupaya mengungkap dan memanfaatkan
keteraturan semesta untuk kemaslahatan manusia. Posmo dengan logika dan rasionalitas
berupaya untuk in action berkelanjutan. Segala yang problematis, yang beragam, yang
kontradiksi perlu dipecahkan secara cerdas untuk menemukan jalan menuju kebenaran. #lmiah,
bagi era modern akan bergerak dari tesis atau ke tesis lain, dan dari teori satu ke teori lain.
#lmiah, bagi era posmo dengan logic o# disco%ery dan logic o# in'iry bergerak dari
innno%ation dan in%ention satu ke inno%ation dan in%ention lain. Kebenaran semesta dapat
dipilahkan menjadi dua, yaitu kebenaran keteraturan substantif dan kebenaran keteraturan
esensial. #n/ensi berbagai keteraturan esensial dapat dikreasikan oleh manusia berbagai rekayasa
teknologi. (asilnya dapat luar biasa dan tak terduga, sebagaimana temuan di bidang komputer,
temuan D)&, polimer dan lain:lain. Karena itu, ino/asi hasil rekayasa teknologi memang tak
tergambarkan sebelumnya, dan substansu kebenarannya pun memang belum ada. eskipun
demikian bertolak dari in/ensi:in/ensi esensial, imajinasi manusia dapat memprediksikan
ino/asi masa depan, seperti cerita ilmiah imajinatif pistol laser dari Prins 4arin di planet ars,
pesa$at ruang angkasa dari >lash Gordon, pembiakan le$at sel, ternyata terbukti dapat
direalisasikan. 4erbeda dengan rekayasa sosial. 4anyak futurolog menampilkan struktur
masyarakat atau dinamika masyarakat masa depan, seperti %offler, Daniel 4ell, )aisbitt, atau
lainnya. eskipun menggunakan indikator tertentu, tetap saja akan lebih banyak salahnya
daripada benarnya.
-
7/25/2019 PENDEKATAN POST Dalam Ilmu Sosial
4/14
Dari penjelasan di atas, dapat dijelaskan bah$a ilmu menjadi empat yaitu pertama,
temuan basic and ad%anced research yang umumnya le$at eksperimen laboratori !seperti listrik,
sinar gamma, struktur polimer, D)&"' $ed'a, temuan fikir cerdas manusia, umumnya secara
deduktif !seperti temuan angka arab, angka +, sistem desimal, huruf latin, logika"' $etiga, temuan
rekayasa teknologi, temuan technological and ad%anced research, yang umumnya le$at
eksperimen laboratori !seperti temuan tele/isi, komputer, satelit, polimer buatan, operasi
jantung"' dan $eempat, temuan rekayasa sosial !seperti sistem kasta, monarkhi, teori konflik,
teori fungsionalisme, teori posmo".
&pakah posmo hanya menyangkut rakayasa sosial< %idak. Dengan mengkonstruksi
paradigma genetik jantan:betina, menjadi paradigma lain, ditemukan D)&. Dengan
mendekonstruk sistem desimal menjadi sistem digital berkembang so#tare ilmu komputer.Dekonstruksi paradigma sosial, berkembang berbagai teori para futurolog. Dekonstruksi sosial
paling banyak, tetapi nampaknya juga yang paling banyak membuat kesalahan prediksi. akna
poststruktural, postparadigmatik akan menjadi semakin menonjol dalam peran berfikir
postmodern. Pada era modern, baik positi/ist maupun postpositi/ist, para ahli terpusat pada
upaya membangun kebenaran dengan mencari tata hubungan rasional:logis, baik secara linier
pada positi/ist, maupun secara kreatif !di/ergen, lateral, holographik, dan lain:lain" pada
postpositi/istik. Pada era Postmodern para ahli tidak mencari hubungan rasional:integratif,
melainkan menemukan secara kreatif kekuatan momental dari berbagai sesuatu yang saling
independen dan dapat dimanfaatkan. &khir era postposi/ist menampilkan pemikiran sistematik,
sedang a$al berfikir postmodern perlu mulai mengembangkan pemikiran sinergik. 4erfikir
sistemik sekaligus sinergik dapat dilakukan dalam paradigma postmodern.
III.
Pembahasan
A. Pendekatan Post-Modern
?ean:>rancois 2yotard !567@" dikenal sebagai tokoh yang pertama kali mengenalkan konsep
Postmodernisme dalam filsafat. #stilah postmodern sudah lama dipakai di dunia arsitektur.
-
7/25/2019 PENDEKATAN POST Dalam Ilmu Sosial
5/14
enyaksikan penindasan kolonial di &ljazair tempat dia bekerja sebagai guru filsafat,
setelah kembali ke Perancis dan meraih doktor 5635 di Uni/ersitas Sorbone dalam bahasa dia
bergabung pada gerakan arAis. Kerangka pemikirannya menggabungkan antara arAis dan
Psikoanalisis >reud. Pemikiran Postmodernnya berkembang setelah melihat kenyataan sejarah
hilangnya daya pikat seperti perjuangan sosialisme, runtuhnya komunisme, melihat gagalnya
modernitas, kejadian:kejadian 0A'schitch yang tak terfahami secara rasional, modernitas
dalam kesatuan ideal yang menjadi terpecah dan berlanjut 5+ tahun setelah buku pertamanya
tentang Postmodernisme yang terbit 567.
Posmo menolak ide otonomi aesthetik dari modernis. Kita tidak dapat memisahkan seni
dari lingkungan politik dan sosial, dan menolak pemisahan antara legitimateartdenganpop'lar
c'lt're. Posmo menolak hirarkhi, geneologik, menolak kontinuitas, dan perkembangan. Posmoberupaya mempersentasikan yang tidak dapat dipersentasikan oleh modernisme, demikian
2yotard. engapa modernisme tidak dapat mempresentasikan, karena logikanya masih terikat
pada standard logic, sedangkan posmo mengembangkan kemampuan kreatif membuat makna
baru, menggunakan 'nstandard logic.
4aik teori peran maupun teori pernyataan:harapan, keduanya menjelaskan perilaku sosial
dalam kaitannya dengan harapan peran dalam masyarakat kontemporer. 4eberapa psikolog
lainnya justru melangkah lebih jauh lagi. Pada dasarnya teori posmodernisme atau dikenal
dengan singkatan POSMO merupakan reaksi keras terhadap dunia modern. %eori
Posmodernisme, contohnya, menyatakan bah$a dalam masyarakat modern, secara gradual
seseorang akan kehilangan indi/idualitas:nya:kemandiriannya, konsep diri, atau jati diri.
enurut Denzin, 567' urphy, 5676' Do$n, 5665' Gergen, 5665 !dalam (asan ustafa"
bah$a dalam pandangan teori ini upaya kita untuk memenuhi peran yang dirancangkan untuk
kita oleh masyarakat, menyebabkan indi/idualitas kita digantikan oleh kumpulan citra diri yang
kita pakai sementara dan kemudian kita campakkan.
4erdasarkan pandangan posmodernisme, erosi gradual indi/idualitas muncul bersamaan
dengan terbitnya kapitalisme dan rasionalitas. >aktor:faktor ini mereduksi pentingnya hubungan
pribadi dan menekankan aspek nonpersonal. Kapitalisme atau modernisme, menurut teori ini,
-
7/25/2019 PENDEKATAN POST Dalam Ilmu Sosial
6/14
menyebabkan manusia dipandang sebagai barang yang bisa diperdagangkan:nilainya !harganya"
ditentukan oleh seberapa besar yang bisa dihasilkannya.
Setelah Perang Dunia ##, manusia makin dipandang sebagai konsumen dan juga sebagai
prodesun. #ndustri periklanan dan masmedia menciptakan citra komersial yang mampu
mengurangi keanekaragaman indi/idualitas. Kepribadian menjadi gaya hidup. anusia lalu
dinilai bukan oleh kepribadiannya tetapi seberapa besar kemampuannya mencontoh gaya hidup.
&pa yang kita pertimbangkan sebagai 0pilihan kita sendiri1 dalam hal musik, makanan, dan lain:
lainnya, sesungguhnya merupakan seperangkat kegemaran yang diperoleh dari kebudayaan yang
cocok dengan tempat kita dan struktur ekonomi masyarakat kita. isalnya, kesukaan remaja
#ndonesia terhadap musik 0rap1 tidak lain adalah disebabkan karena setiap saat telinga mereka
dijejali oleh musik tersebut melalui radio, tele/isi, film, 8D, dan lain sebagainya. Gemar musik0rap1 menjadi gaya hidup remaja. 2alu kalau mereka tidak menyukai musik 0rap1 menjadi gaya
hidup remaja. Perilaku seseorang ditentukan oleh gaya hidup orang:orang lain yang ada di
sekelilingnya, bukan oleh dirinya sendiri. Kepribadiannya hilang indi/idualitasnya lenyap. #tulah
manusia modern, demikian menurut pandangan penganut 0posmo1.
#ntinya, teori peran, pernyataan:harapan, dan posmodernisme memberikan ilustrasi
perspektif struktural dalam hal bagaimana harapan:harapan masyarakat mempengaruhi perilaku
sosial indi/idu. Sesuai dengan perspektif ini, struktur sosial:pola interaksi yang sedang terjadi
dalam masyarakat:sebagian besarnya pembentuk dan sekaligus juga penghambat perilaku
indi/idual. Dalam pandangan ini, indi/idu mempunyai peran yang pasif dalam menentukan
perilakunya. #ndi/idu bertindak karena ada kekuatan struktur sosial yang menekannya.
enurut Pauline 9osenau !566*" mendefinisikan Postmodern secara gamblang dalam
istilah yang berla$anan antara lainPertama, postmodernisme merupakan kritik atas masyarakat
modern dan kegagalannya memenuhi janji:janjinya. ?uga postmodern cenderung mengkritik
segala sesuatu yang diasosiasikan dengan modernitas B akumulasi pengalaman peradaban
4arat adalah industrialisasi, urbanisasi, kemajuan teknologi, negara bangsa, kehidupan dalam
jalur cepat. )amun mereka meragukan prioritas:prioritas modern seperti karier, jabatan,
tanggung ja$ab personal, birokrasi, demokrasi liberal, toleransi, humanisme, egalitarianisme,
penelitian objektif, kriteria e/aluasi, prosedur netral, peraturan impersonal dan rasionalitas.
-
7/25/2019 PENDEKATAN POST Dalam Ilmu Sosial
7/14
Ked'a, teoritisi postmodern cenderung menolak apa yang biasanya dikenal dengan pandangan
dunia !orld %ie", metanarasi, totalitas, dan sebagainya. Seperti 4audrillard !566+3*" yang
memahami gerakan atau impulsi yang besar, dengan kekuatan positif, efektif dan atraktif mereka
!modernis" telah sirna. Postmodernis biasanya mengisi kehidupan dengan penjelasan yang sangat
terbatas !lokal naratif" atau sama sekali tidak ada penjelasan. )amun, hal ini menunjukkan
bah$a selalu ada celah antara perkataan postmodernis dan apa yang mereka terapkan.
Sebagaimana yang akan kita lihat, setidaknya beberapa postmodernis menciptakan narasi besar
sendiri. 4anyak postmodernis merupakan pembentuk teoritis arAian, dan akibatnya mereka
selalu berusaha mengambil jarak dari narasi besar yang menyifatkan posisi tersebut. Ketiga,
pemikir postmodern cenderung menggembor:gemborkan fenomena besar pramodern seperti
emosi, perasaan, intuisi, refleksi, spekulasi, pengalaman personal, kebiasaan, kekerasan,
metafisika, tradisi, kosmologi, magis, mitos, sentimen keagamaan, dan pengalaman mistik.
Seperti yang terlihat, dalam hal ini ?ean 4audrillard !5677" benar, terutama pemikirannya tentang
pertukaran simbolis !symbolic e&change".Keempat, teoritisi postmodern menolak kecenderungan
modern yang meletakkan batas:batas antara hal:hal tertentu seperti disiplin akademis, budaya
dan kehidupan, fiksi dan teori, image dan realitas. Kajian sebagian besar pemikir postmodern
cenderung mengembangkan satu atau lebih batas tersebut dan menyarankan bah$a yang lain
mungkin melakukan hal yang sama. 8ontohnya 4audrillard !5677" menguraikan teori sosial
dalam bentuk fiksi, fiksi sains, puisi dan sebagainya. Kelima, banyak postmodernis menolak
gaya diskursus akademis modern yang teliti dan bernalar !)uyen, 566*". %ujuan pengarang
postmodern acapkali mengejutkan dan mengagetkan pembaca alih:alih membantu pembaca
dengan suatu logika dan alasan argumentatif. (al itu juga cenderung lebih literal daripada gaya
akademis.
&khirnya, postmodern bukannya memfokuskan pada inti !core" masyarakat modern,
namun teoritisi postmodern mengkhususkan perhatian mereka pada bagian tepi !periphery".
Seperti dijelaskan oleh 9osenau !566*7" bah$a B perihal apa yang telah diambil begitu saja
!ta$en #or granted", apa yang telah diabaikan, daerah:daerah resistensi, kealpaan,
ketidakrasionalan, ketidaksignifikansian, penindasan, batas garis, klasik, kerahasiaan,
ketradisionalan, kesintingan, kesublimasian, penolakan, ketidakesensian, kemarjinalan,
-
7/25/2019 PENDEKATAN POST Dalam Ilmu Sosial
8/14
keperiferian, ketiadaan, kelemahan, kediaman, kecelakaan, pembubaran, diskualifikasi,
penundaan, ketidakikutan.
Dari beberapa pendapat tersebut di atas, dapat dipahami bah$a teoritisi postmodern
mena$arkan intermediasi dari determinasi, perbedaan !di%ersity" daripada persatuan !'nity",
perbedaan daripada sintesis dan kompleksitas daripada simplikasi.
Secara lebih umum, 4auman !566*-5" menetapkan kebudayaan postmodern antara lain
pluralistis, berjalan di ba$ah perubahan yang konstan, kurang dalam segi otoritas yang mengikat
secara uni/ersal, melibatkan sebuah tingkatan hierarkis, merujuk pada poli/alensi tafsiran,
didominasi oleh media dan pesan:pesannya, kurang dalam hal kenyataan mutlak karena segala
yang ada adalah tanda:tanda, dan didominasi oleh pemirsa. 2ebih lanjut 4auman !566*67"
menjelaskan bah$a postmodernitas berarti pembebasan yang pasti dari kecenderungan modern
khusus untuk mengatasi ambi/alensi dari mempropagandakan kejelasan tunggal akan
keseragaman B Postmodernitas adalah modernitas yang telah mengakui ketidakmungkinan
terjadinya proyek yang direncanakan semula. Postmodernitas adalah modernitas yang berdamai
dengan kemustahilannya dan memutuskan, tentang baik dan buruknya, untuk hidup dengannya.
Praktik modern berlanjut sekarang, meskipun sama sekali tanpa objektif !ambi/alensi" yang
pernah memicunya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bah$a postmodernitas mengkha$atirkan namun
demikian masih menggembirakan. &tau dengan kata lain, postmodernitas penuh dengan sebuah
inomic(tercerabut antara kesempatan yang ia buka dan ancaman:ancaman yang bersembunyi
dibalik setiap kesempatan. ?uga kebanyakan kaum postmodernis memiliki, sebagaimana kita
akan ketahui, sebuah pandangan yang jauh lebih pesimistis atas masyarakat postmodern. (al
tersebut sesuai dengan pemikiran ?ameson !5676" bah$a masyarakat postmodern tersusun atas
lima elemen utama, antara lain !5" masyarakat postmodern dibedakan oleh superfisialitas dan
kedangkalannya' !*" ada sebuah pengurangan atas emosi atau pengaruh dalam dunia
postmodern' !-" ada sebuah kehilangan historisitas, akibatnya dunia postmodern disifatkan
dengan pastiche' !@" bukannya teknologi:teknologi produktif, malahan dunia postmodern
dilambangkan oleh teknologi:teknologi reproduktif dan' !C" ada sistem kapitalis multinasional.
-
7/25/2019 PENDEKATAN POST Dalam Ilmu Sosial
9/14
B. Penelitian Ilmu Sosial
Setiap pendekatan dalam penelitian merupakan cara untuk memahami sesuatu, yangdalam ilmu sosial dan humaniora menurut Prof. (. ?udistira K. Garna, Ph.D. !5666C6" adalah
untuk memahami gejala:gejala sosial, gejala kehidupan kita sendiri ataupun orang lain.
Pendekatan itu juga adalah upaya untuk mencari, menemukan, atau memberi dukungan akan
kebenaran yang relatif, yang sebagai suatu model biasanya dikenal dengan paradigma. Penelitian
melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif memberikan dua macam paradigma yang perlu
diperhatikan.
Positi%isme menekankan akan pentingnya mencari fakta dan penyebab dari gejala:gejala
sosial dengan kurang memperhatikan tingkah laku subyektif indi/idu yang dapat dimasukkan
dalam kategori tertentu, yang dari anggapan itu tampak bah$a positi/isme melatarbalakangi
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif menekankan akan pentingnya pemahaman tingkah
laku menurut pola berpikir dan bertindak subyek kajian, karena itu paradigma alamiah atau
naturalistik, me$arnai pendekatan kualitatif. Positi%isme ialah pandangan filosofis yang
dicirikan oleh suatu e/aluasi yang positif dari ilmu dan metoda ilmiah, yang dengan demikian
telah memberi dampak pada etika, agama, politik, dan filsafat serta metoda ilmiah, sehinggamempersiapkan suatu rasionalitas baru untuk melaksanakan atau operasional ilmu.
Penelitian yang kualitatif berakar dari data, dan teori berkaitan dengan pendekatan
tersebut diartikan sebagai aturan dan kaidah untuk menjelaskan proporsisi atau perangkat
proposisi yang dapat diformalisasikan secara deskriptif atau secara proporsional. Dua
kepentingan akan terpenuhi, yaitu teori substantif disusun bagi keperluan empirik, dan teori
formal bagi keperluan pengembangan. Penyusunan teori itu dilakukan melalui upaya kategorisasi
dan relasi logik antara unsur:unsur dalam membina integrasi yang berlaku analisis banding
dapat dilakukan antara unsur satu dengan unsur lainnya, dan teori formal selain menguji teori
formal lainnya, juga untuk analisis hasil penelitian.
Unsur:unsur berkaitan satu sama lainnya dalam melakukan fungsi menurut pola
kebudayaan dari masyarakat yang diteliti, karena itu pendekatan emi$ dianggap penting dan tak
-
7/25/2019 PENDEKATAN POST Dalam Ilmu Sosial
10/14
perlu ditarik suatu generalisasi sebelum keseluruhan analisis itu selesai. Data uraian tentang data
akan tampak, yang bukan sebaliknya berupa bangunan analisis yang diterapkan pada data. &tas
asumsi bah$asanya tingkah laku yang terpolakan itu adalah menurut runtutan tindakan $arga
masyarakat yang menjadi obyek kajian, maka gaya analisis struktural memberikan keleluasan
uraian dari kajian empirik. #lmu:ilmu sosial tidak berubah bentuk, karena yang berubah adalah
paradigma:paradigmanya, selain itu dilihat dari epistemologinya masih mengacu kepada
peningkatan ilmu:ilmu sosial, meneliti fakta sosial dalam semua bentuk, dan mencari asal
perjalanan institusi sosial dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Penggunaan metode kuantitatif, positi/istik dan asumsi telah ditolak oleh peneliti
kualitatif generasi yang terikat dan mendukung aliran poststruktural, postmodern yang sensitif.
Para peneliti berargumentasi bah$a metode positi/istik bukan jalan menceritakan kisah tentangmasyarakat atau dunia sosial. ereka juga bukan yang utama atau tidak lebih buruk dari metode
yang lain, merka hanya dikatakan sebagai suatu perbedaan dari semacam kisah yang dimiliki.
Para ahli dari kelompok critical theory, constr'cti%ist dan aliran postmodern menolak
kriteria positi/is dan postpositi/ist sebagai pekerjaan yang layak. ereka melihat bah$a kriteria
itu tidak sesuai untuk kegiatan lapangan dan isinya merupakan reproduksi kriteria yang selalu
memiliki macam kepastian dari sains, padahal sains itu bisu dan penuh kekerasan. Peneliti justru
melihat bah$a kegiatan e/aluasi kerja mengandung emosi, tanggapan pribadi, kebusukan pada
etika, political pra&is, teks kekerasan dan dialog dengan subjek. Sebaliknya positi/istik
menggunakan kelemahan di atas untuk bertahan diri dengan argumentasi bah$a mereka adalah
sains yang baik, bebas dari bias indi/idual dan subjekti/itas' sebagai catatan bebas mereka
melihat postmodern sebagai suatu serangan terhadap pikiran dan kebenaran.
enurut Prof. Dr. (. )oeng uhadjir !*+++-56:-*5" bah$a penelitian antropologi
kultural dan sosiologi terdiri atas ethnologi orientalis, ethnography, ethnomethodologi dan
critical ethnography.Ethnologi Orientalis yang dilandasi asumsi bah$a budaya banyak negara di
%imur lebih inferior dibanding dengan budaya 4arat, berkembang studi kebudayaan primitif
yang disebut ethnologi. Ethnographybertolak dari asumsi ethnosentrisme, yaitu bah$a terjadi
pengelompokan atas dasar kesamaan keyakinan atau kesamaan budaya atau kesamaan tradisi
terdapat keberbedaan yang dapat dideskripsikan, tetapi tidak dapat digeneralisasikan. Karena itu
-
7/25/2019 PENDEKATAN POST Dalam Ilmu Sosial
11/14
berkembang studi deskriptif beragam budaya sebagai studi ethnography. Karena tradisi dan
budaya masyarakat maju telah sangat luas dipelajari, maka ada semacam pemisahan antara studi
ethnographybagi satuan:satuan masyarakat minoritas dengan studi antroplogi dan sosiologi bagi
satuan:satuan masyarakat yang sudah lebih berkembang.
Ethnography bersifat idiographik 0mendeskripsikan1 budaya dan tradisi yang ada,
dila$ankan dengan studi nomothetik yang mengeneralisasikan temuan:temuan !dalam hal ini
sosiologi". ;ra ethnography ini berada pada era positi/isme. Kerangka teoritik dan kriteria pola
budaya yang dipakai untuk 0mendeskripsikan1 budaya satuan minoritas dalam studi ethnography
adalah teori dan kriteria budaya 4arat. &kibatnya 0deskripsinya1 banyak bias' masyarakat
minoritas dan masyarakat negara berkembang dilihat sebagai terbelakang, budayanya masih
rendah, dan seterusnya.
Ethnomethologi termasuk era postpositi/istik. Perintisnya adalah Garfinkel. Keyakinan, budaya,dan tradisi dideskripsikan sebagai masyarakat itu sendiri meyakini dan menyadarinya. %idak lagi
menggunakan kerangka teori atau kriteria 4arat, melainkan diangkat darigrass root
sebagaimana masyarakat itu sendiri menjelaskan. Dengan demikian studi ethnomethologiberkembang pada lingkungan masyarakat lebih luas. Studi ini menjadi o%erlapata' tumpang
tindih dengan studi antropologi dan studi sosiologi' atau dalam /isi menyatukan sering pula
dikatakan ethnometologi merupakan salah satu model atau cara untuk mempelajari sosiologi atauantropologi.
/ritical Ethnography merupakan hasil proses dialektik' pada satu sisi tumbuh dari ketidakpuasandengan struktur masyarakat berupa kelas sosial, patriarkhat, dan rasialis, sehingga manusia
sebagai pelaku sosial human tidak dapat tampil. =ang tampil hanyalah representasi kelas, ras dangender. Pada sisi lain demokratisasi tanpa pembedaan kelas, ras dan gender pernah dapat
muncul. ;ntah sadar entah tidak, teleno/ela dari eksiko yang ditayangkan pada berbagai
tele/isi di #ndonesia telah dan sedang menanamkan struktur masyarakat berkelas.
Dalam perkembangannya ilmu sosial sejak tahun 56+:an, hal mana politik dan intelektualismemeragi !#erment" dan menantanggrand theories dan metodologi ortodoA !maksudnya metodologi
fungsional" yang tampil 0obyektif1, tetapi sebenarnya hendak mempertahankan kemapanan.
Gerakan ini berupaya meninggalkan teori:teori substantif, dan mengembangkan interpretasi dan
diskursus tentang realitas sosial itu sendiri. /ritical Ethnography oleh 2ather !dalam uhadjir,*+++-*+" disebut sebagai openly ideological research dalam konsep kon/ensional. /ritical
Ethnography, sebagaimana interpreti/ist, juga men:generate insights, menjelaskan kejadian danmencari pemahaman. Para interpreti/ist memaknai realitas sosial sesuai dengan e&perience(neardaripada pemaknaan peneliti sendiri, demikian Geertz. eskipun demikian interpreti/ist adalah
rekonstruksionist atas realitas sosial.
-
7/25/2019 PENDEKATAN POST Dalam Ilmu Sosial
12/14
Penganut teori kritis dalam ethnography mencermati bah$a studi ethnographi sudah terlalu
bersifat teoritis dan bersikap netral atas struktur sosial yang ada. /ritical ethnography
mencermati bah$a struktur sosial seperti sistem kelas, patriarkhat, dan rasisme bertentangandengan humanisme. Pemikiran ilmu sosial pada tahun 56+:an mulai menggugatgrand theories
dan metodologi berfikir yang cenderung memapankan ketidakadilan.
IV. KESIMPUA!
4erdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan hal:hal sebagai berikut
5. %eori postmodern mena$arkan intermediasi dari determinasi, perbedaan !di%ersity" daripada
persatuan !'nity", perbedaan daripada sintesis dan kompleksitas daripada simplikasi.
*. Postmodern menanyakan bagaimana setiap orang dapat percaya bah$a modernitas telah
memba$a kemajuan dan harapan bagi masa depan yang lebih cemerlang. ?uga cenderungmenolak apa yang biasanya dikenal dengan pandangan dunia !orld %ie", metanarasi,
totalitas. Pemikir postmodern cenderung menggembor:gemborkan fenomena besar
pramodern seperti emosi, perasaan, intuisi, refleksi, spekulasi, pengalaman personal,kebiasaan, kekerasan, metafisika, tradisi, kosmologi, magis, mitos, sentimen keagamaan, dan
pengalaman mistik. %eoritisi postmodern menolak kecenderungan modern yang meletakkan
batas:batas antara hal:hal tertentu seperti disiplin akademis, budaya dan kehidupan, fiksi,
teori, image dan realitas. Serta postmodern menolak gaya diskursus akademis modern yangteliti dan bernalar.
-. Pendekatan kualitatif dicirikan oleh tujuan penelitian yang berupaya guna memahami gejala:
gejala yang sedemikian rupa tak memerlukan kuantifikasi, atau karena gejal:gejala tersebuttak memungkinkan diukur secara tepat. =ang termasuk pendekatan penelitian kualitatif'penelitian kualitatif naturalistik atau penelitian alamiah, etnografi atau ethnometodologi,
studi kasus, perspektif dalaman, penafsiran dan istilah lainnya.
"A#$A% PUS$AKA
4audrillard, ?ean. 566+. 0he 0ransparancy o# E%il: Essays on E&treme Phenomena. 2ondonerso.
4auman, &.%., 566*. 0he *ole o# *hetorical De%ices in Postmodernist Disco'rse. Philosophy
and 9hetoric *C57-:563.
4est, Ste/en E Dauglas Kellner. *++-. 0eori Postmodern: Interogasi Kritis.alang 4oyan
Publishing.
-
7/25/2019 PENDEKATAN POST Dalam Ilmu Sosial
13/14
4orgherts, Donald . 566. 0he Encyclopedia o# Philosophy S'pplement. )e$ =ork Simon E
Schuster acmillan.
8onrad, 8., et al. 566-. 1'alitati%e *esearch in Higher Ed'cation. )eedham (eights & GiunPress.
Garna, ?udistira K. 5666.Pende$atan Penelitian: Pende$atan K'alitati#. 4andung Primaco
&kademika.
Geertz, 8lifford. 56+.*eligion o# 2a%a. Glencoe >ree Press.
FFFFFFFFFFFFFF 563-. 0he Interpretation o# /'lt'res.)e$ =ork 4asic 4ooks.
?ameson, >redric. 5676.Postmodernism or 0he /'lt'ral 3ogic o# 3ate /apitalism. DurhamDuke Uni/ersity Press.
2yotard, ?ean >rancois. 567@. 0he Postmodern /ondition: A. *eport on Knoledge.inneapolis Uni/ersity of innesofa Press.
uhadjir, )oeng. 567*. 0eori Per'bahan Sosial. =ogyakarta 9ake Sarasin
FFFFFFFFFFFFFF *+++.Metodologi Penelitian K'alitati# Edisi I4. =ogyakarta 9ake Sarasin.
ustafa, (asan. *[email protected]$ti# dalam Psi$ologi Sosial 5On3ine6. %ersedia
httphome.unpar.ac.iddoc!5- ?anuari *++C"
)uyen, &.%.,566*. 0he *ole o# *hetorrical De%ices in Postmodernist Disco'rse. Philosophy and
9hetoric *C57-:563.
9osenan, Pauline orie. 566*.Post Modernism and the Social Sciences: Insight, Inroads, andIntr'sions. Princeton Princeton Uni/ersity Press.
Salim, &gus. !ed". *++5. 0eori dan Paradigma Penelitian Sosial: Dari Den)in -'ba dan
Penerapannya. =ogya %iara Hacana.
%I&A'A$ (I"UP PE!UIS
http://home.unpar.ac.id/dochttp://home.unpar.ac.id/doc -
7/25/2019 PENDEKATAN POST Dalam Ilmu Sosial
14/14
)ama 2engkap Dr. (. ;ndang Komara, Drs. , .Si.
%empat tanggal lahir Pur$akarta, 56 ?uli 56@
Pekerjaan Dosen P)S Kopertis Hilayah #
Dpk pada S%K#P Pasundan 8imahi
Pangkatgolongan Pembina %ingkat #, #b
?abatan fungsional 2ektor Kepala #c
&lamat
%umah ) *l. *ati Indah IV+, Bandun /012 tel3on 14/5661
Kantor S%K#P Pasundan 8imahi ?l. Permana )o. -*4 telpon *7-55
(p. +75**+5+5C+
9i$ayat Pendidikan
S5 Sarjana Pendidikan, lulus 566+
S* K4U #lmu Sosial Unpad, lulus5667
S- K4U #lmu Sosial Unpad, lulus *++-
?udul Disertasi %ransformasi Sosial 4udaya asyarakat &graris ke
asyarakat #ndustri !Studi Kasus pada Hilayah
#ndustri 8ampaka Kabupaten Pur$akarta"
4andung, 7 Pebruari *++C
Penulis,