PENDIDIKAN SEJARAH PERJUANGAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PSP PGRI)
A.PENGERTIAN
PSP PGRI,mata kuliah yg mengacu pada proses memahami,menghayati,mengamalkan,dan melestarikan nilai-nilai perjuangan guru dalam partisipasinya merebut,mengisi,kemerdekaan dan menumbuhkan rasa kebangsaan dan perjuangannya dalam mengisi kemerdekaan
B. FUNGSI
Menanamkan pemahaman dan penghayatan terhadap :
1. Perjuangan guru di dunia pendidikan,2. Sikap patriotisme guru dalam partisipasi merebut kemerdekaan,3. Partisipasi guru dalam mengisi kemerde
kaan yg didasarkan ciri jati diri PGRI (nasionalisme, demokrasi,
profesionalisme, kekeluargaan, kemandirian, non partai politik, jiwa, semangat dan nilai-nilai 1945 ),4. Menanamkan pemahaman terhadap ciri jati diri PGRI.
C. RUANG LINGKUP
1. Sejarah kelahiran profesi guru2. Sejarah perjuangan dan kelahiran PGRI3. AD / ART PGRI4. Program kerja PGRI5. Anak lembaga dan badan khusus6. Jiwa dan semangat nilai-nilai 19457. PGRI menghadapi masa depan8. Hubungan kerjasam PGRI dengan pihak lain 9. Kode etik guru Indonesia
10. Atribut PGRI 11. UU Sisdiknas dan 12. UU Guru dan Dosen
D. TUJUAN
PSP PGRI merupakan mk tentang
ke-PGRI-an jg menjadi sumber nilai dan pedoman dalam ikut serta
mengembangkan kepribadian mahasiswa,khususnya kepribadian sebagai calon kader PGRI yg cerdas, handal dan loyal terhadap perjuangan PGRI.
BAB.IHUBUNGAN SEJARAH KELAHIRAN PGRI DENGAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
• A. Proklamasi Kemerdekaan dan Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan.
Proklamasi hasil perjuangan bangsa yang panjang
Melawan penjajah (penindasan dg segala
implikasinya)
Tantangan yang harus dihadapi
1. Bangsa Indonesia merebut kekuasan dari kekuasaan Jepang.
2. Bangsa Indonesia harus mempetahankan kemerdekaan dari
NICA Belanda / Sekutu
(perjuangan mempertahankan kemerdekaan)
B. Kelahiran PGRI
Hub. PGRI Proklamasi kemerdekaan
PGRI lahir 25 Nov 1945, seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan
Jiwa heroik dan semangat mempertahankan proklamasi menjiwai Konggres I di Solo tgl 23-25
Nov.1945.
Organisasi itu bersifat ;
1.Unitaristik, 2.Independen, 3.Non partai politik
Hakekat : Keanggotaannya tidak memandang perbedaan
ijazah satatus, tempat bekerja, agama dls.
Kelahiran PGRI wadah organisasi guru yang sedang berevolosi kemerdekaan, sbg manifestasi keinsafan dan rasa tanggung jawab guru akan kewajiban, pengabdian, dan partisipasi perjuangan mengisi, dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.
Guru sadar akan tugasnya disamping mendidik, juga bekerjasama digaris depan sebagai komando barisan tentara BKR, TKR, TRI, Laskar Rakyat dsb.
Simpulan Mukadimah AD / ART PGRI
1. PGRI lahir hikmah proklamasi, sbg manifestasi aspirasi guru sesuai
profesi mendidik bangsa mewujudkan cita-cita proklamasi.
2. PGRI komitmen NKRI berdasar Pancasila UUD 1945.
3. PGRIberbatang tubuh organisasi berlandaskan proklamasi, organisasi pemersatu guru dengan sifatnya.
4. PGRIorganisasi profesi guru yg mewarisi jiwa semangat nilai 1945 secara terus menerus.
PERIODE PERKEMBANGAN PGRI 1. Periode Pertama (1945-1955)
sebagai “ Tahap Formatif “ 2. Periode Kedua (1955-1966)
Sebagai “ Tahap Pancaroba “ 3. Periode Ketiga (1967-1998)
sebagai “ Tahap Stabilitas dan Pertumbuhan “
4. Periode Keempat (1998-Sekarang) “ Tahap Perkembangan Lanjut “
1. Tahap Formatif Tahap formatif sejak lahir hingga mulai
terjadinya benturan kepentingan politik (1955) hampir membuat organisasi ini hancur.
Lahir ditengah bau mesiu dan dentuman meriam ( NICA )
PGRI bagian kekuatan bangsa mempertahankan Neg Proklamasi.
Nasionalisme dan patriotisme sangat kental mewarnai kelahiran PGRI.
Selama perang pisik momentum ini terus dipertahankan.
Mmsuki Th 1950,PGRI aktif memberi kontribusi thdp pembangunan dan penataan sistem pendidikan.
PGRI sebg organisasi kompak, kuat, pengurus memiliki visi yg sama.
Friksi berbagai interest groups belum banyak muncul .
Kesibukan pengurus agenda pembukaan Komisariat-komisariat di Daerah dan pemecahan masalah pendidikan yg mendesak.
2. Tahap Pancaroba Tahap pancaroba tahap kritis bagi PGRI Tahap ini mulai ada intrik kepentingan
politik menjelang pemilu 1955, kelompok pro PKI mulai menanamkan pengaruhnya melalui konggres VIII di Bandung th 1956.
Perebutan pengaruh mencapai puncaknya pada konggres X PGRI di Jakarta ,diusulkan dg lahirnya PGRI Non Vaksentral/PKI .
Krisis ini dapat diatasi berkat kematangan Ketua Umum M.E Subiadinata.
Terjadinya G.30 S/PKI th 1965 mempercepat rontoknya kekuatan-kekuatan pro-PKI dalam tubuh PGRI.
3. Tahap Sosialisasi dan Pertumbuhan Pada tahap ini setelah organisasi
selamat dari ujian berat, ibarat sebuah second curve .
Sebagi komponen ORBA PGRI menikmati masa-masa perkembangan dan stabilitas dan konduksif.
Keadaan itu direpresaentasikan dalam kepengurusan setelah ME Subiadinata yaitu masa kepemimpinan Basyuni Suriamihardja selama enam periode dalam empat tahunan(1970-1998).
Catatan; Hubungan mesra PGRI dg Pemerintah
( ada sisi positif /negatif ). Sifat organisasi terabaikan. Bersama PNS, TNI/ABRI PGRI menjadi
mesin birokrasi dan mesin politik yang efektif.
Ada jarak yg lebar antara peran yg dimainkan di tingkat atas ( pengurus ) dengan asprasi dan harapan yg menggelora di akar rumput.
PGRI kesulitan menghindar dari tekanan potik penguasa.
4. Tahap perkembangan lanjut Pada masa reformasi, sejak konggres XVIII
di Bandung th 1998. PGRI mulai mengambil jarak secara lebih
fair dari pemerintah,dg tetap mempertahankan “sikap Kooperatif”
PGRI kembali ke sifatnya secara konsisten dan konsekuen.
Dalam konteks politik multi partai onggota dibebaskan unuk menentukan pilihannya.
Pejuangan PGRI menjadi lebih berani menyampaikan tutuntannya.
Pemikiran PGRI sebagai organisasi Serikat Pekerja disamping organsasi profesi menguat.
Perjuangan PGRI
Sampai saat ini PGRI tetap konsisten dalam pejuangannya terfokus pada upaya memperjuangkan hak-hak guru sebagaimana diatur di dalam UUGD No.14 th 2005 yang belum direalisasikan oleh pemerintah.
Hal tersebut dimaksudkan agar guru memliki kehidupan yang layak sebagai tenaga pendidik profesionol dihadapan para peserta didiknya.
C. Konggres PGRI II dan III Membulatkan tekad guru
Periode 1945 – 1950 perjuangan PGRI menitik beratkan perjuangan menegakkan kemerdekaan.
Konggres PGRI II th 1946 di Surakarta dan Konggres III di Madiun 1948 masa memuncaknya perjuangan mempertahankan / menegakkan kemerdekaan.(termasuk menghadapi musuh dari dalam PKI Muso dkk th 1948.)
Konggres II dan III menggariskan sifat perjuangan PGRI sbb; 1. Mempertahankan NKRI 2. Meningkatkan tingkat pendidikan dan
pengajaran sesuai falsafah Pancasila dan UUD 1945. 3. Tidak bergerak dalam lapangan politik (non
partai politik) 4. Sifat dan siasat perjuangan PGRI;
a. Bersifat korektif pemerintahb. Bekerjasama dg serikat-serikat
buruh/pekerja lainyac. Bekerjasama dg badan-badan lainnya
partai politik, org. pendidikan, dll badan perjuangan.
5. Bergerak di tengah – tengah masyarakat.
D. PGRI Mengadakan Hubungan dengan Orgaisasi Guru di Luar Negeri
. Thn 1948, PB PGRI telah merintis hub dg organisasi guru intenasional (mis,NEA-AS, WCOTP )
. Konggres PGRI XVIII di Bandung 31 Organisasi Guaru Internasional dan menyampaikan pesan ucapan selamat kepada PGRI.
Bab IIPartisipasi PGRI dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
A. PGRI Organisasi Perjuangan.
1.Pejuangan di masa Koloni Belanda & Fasis Jepang.
Th 1908 Kebangkitan Nasional ( Dr. Sutomo)
Th 1912 PGHB sifatnya unitaristik (Karto Subroto)
Th 1942 pendudukan Jepang Bahasa Indonesia boleh digunakan sbg bahasa pengantar. Lagu Indonesia Raya boleh dinyanyikan disamping lagu kebangsaan Jepang.
Pendudukan Jepang = Belanda sekolah –sekolah di buka
Berbagai perkumpulan / perserikatan dilarang.
Thn 1943, Amin Singgih mendirikan perserikatan diberinama “Guru” titapi bentuk organisasinya tidak jelas.
2. PGRI Lahir Sebagai Organisasi Perjuangan
Kelahiran PGRI selang seratus hari setelah proklamasi, mengandung makna; a. Organisasi anak kandung revolusi yg
memiliki semangat dan cita-cita proklamasi kemerdekaan
b. Organisasi wadah perjuangan kaum Guru dalam keikutsertaan secara aktif mempertahankan , menegakkan dan mengisi kemerdekaan.
(Kesadaran apa yg harus di bangun guru ? )
B. Anggota PGRI turut serta dalam Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan
1. Keadaan Indonesia setelah Proklamasi.
Berakhirnya perang Asia Timur Raya , sebagai momentum penting bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
( berjuang melucuti tentara Jepang / pertempuran terjadi )
2. Keadaan genting dg mendaratnya sekutu (NICA)
(sikap apa yg ditampilkan para pemuda ? )
2. Anggota PGRI turut berperang melawan penjajah
Rela meninggalkan tugas sementara untuk berjuan mempertahankan NKRI.
Sikap & arah perjuangan; a. Berjuang memerangi kebodohan. b. Berjuang mengangkat senjata dengan
semboyan “ dari pada hidup bercermin bangkai lbih baik mati berkalang tanah”
C. PGRI mempersatukan Guru
1. Perjuangan mewujudkan persatuan guru.
Penyelenggaraan Konggres III yg sederhana tetapi semangat
konsolidasi berorganisasi tetap tinggi, walaupun harus ada lembaran hitam timbulnya pembrotakan PKI melibatkan beberapa anggota PGRI .
2. Mempersatukan guru di negara- negara boneka ciptaan Belanda Perang kemerdekaan II ( 1948 - 1949
) melumpuhkan usaha yg dirintis PGRI.
(tidak terdengar perkembangan organisasi)
(Hub pusat dg daerah terputus)
Sebagai akibat Belanda mendirikan negara-negara boneka.
Konggres PGRI IV tgl 26 – 28 Februari 1950 di Yogyakarta
Dengan semangat mempertahankan kemrdekaan Konggres berhasil mempersatukan kaum guru yang tekah terpecah belah oleh penjajah Belanda
Sejarah membuktikan Konggres IV di Yogyakarta, tercatat 15.000 anggota PGRI yang tersebar di 96 cabang .
Konggres PGRI IV merupakan Konggres Persatuan.
Bab III. Peran Serta PGRI Dalam Mewujudkan Pendidikan
NasionalA. PGRI pelopor dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa (cita-cita perjuangannya sama dg cita- cita bangsa Indonesia)Bukti:
1. Pasca Konggres I selain menyusun program, mengembangkan
organisasi keseluruh pelosok tanah air.
2. Kongres II di Surakarta berhasil mempersatukan guru-guru
dari neg – neg boneka Belanda.
3. Melalui Ketua I PB terpilih RH Koesnan
Keputusan dan tuntutan yg diusulkan dari Konggres II kepada Pemerintah al :
a. Sistem pendidikan agar dilakukan atas dasar kepentingan nasional, b. Gaji guru tidak terbatas pada satu kolom, c. Diadakan Undang-undang Pokok Pendidikan dan Undang- Undang Pokok Perburuhan
( wujud tanggung jawab nasional PGRI dalam upaya mempelopori perubahan sistempendidikan kolonial kearah sistem pendidikan nasional )
Kongres III menegaskan garis perjuangan PGRI sbg dicantumkan dalam asas dan tujuan PGRI serta menjadi identitas. Sikap, pola pikir, jiwa, dan semangat
pejuanga bangsa merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan melalui berbagai forum PGRI di rumuskan dan diputuskan menjadi “Jati Diri PGRI “
Jati Diri identitas dan kepribadian yg diwujudkan dalam bentuk sikap prilaku anggotanya.
Bentuk sikap prilaku anggota al: Sikap nasionalisme Persatuan dan kesatuan Demokrasi Kekeluargaan Disiplin Tak kenal menyerah
B. PGRI sbg Pelopor Mengubah Sistem Pendidikan Kolonial menjadi Sistem Pendidikan Nasional Kabinet Syahrir III ,mengangkat menteri
Pengajaran ,atas usulan PGRI. Perjuangan berlakunya Pendidikan Nasional terus
dilakukan melalui forum-forum ilmiah. Kongres PGRI XIV, dengan
Kep.No.001/kts/PGRI/XIV/1978 tentang usaha mewujudkan sistem pendidikan nasional yg mantap dan terpadu.s
Perlunya pembaharuan sistem pendidikan nasional.
Lahirnya UU No.2 Th 1989.
Bab.IVPerjuangan PGRI dalam mempersatuka guru RI A. Konggres PGRI IV tgl 26-28 Februari
1950di Yogyakarta1. PGRI sebagai Organisasi Perjuangan.
Semangat juang yang tinggi dan menggelora untuk mencapai tujuan organisasi PGRI
terus menerus menata organisasi, mengkonsolidasikan semua potensi sehiingga manpu menampung aspirasi guru-guru.(Konggres 5 th Sekali )
PGRI diwarisi semangat proklamasi yaitu persatuan kesatuan dan pengorbanan kepahlawanan PGRI sbg organisasi pejuang, dan organisasi profesi
dilahirkan dalam kancah perjuangan fisik menentang penjajah Belanda mempertahankan kemerdekaan NKRI.
Mr Assaat sbg pejabat Presiden dalam sambutannya:
1. Persatukanlah NKRI di seluruh wilayah bekas Hindia Belanda
2. Memuji gurupendidik rakyat / bangsa
3. Menganjurkan PGRI sesuai dg kehendak & tekat pendirinya.
2. Suasana Konggres IV
Tekad & semangat juang demi persatuan dan kesatuan yang kokoh,di bawah panji PGRI menentang Belanda.
Hadir dalam kongres utusan dari guru-guru di luar wilayah RI.
Banyak guru-guru dari daerah di luar Wilayah Renvile jiwa republiknya tinggi, setia kepada NKRI bukti datang di
Yogyakarta ibu kota RI
3. Pengakuan RIS oleh Belanda dan Pengaruhnya dalam Konggres IV PGRI Pengakuan kedaulatan RIS oleh
Belanda punya implikasi timbulnya sikap saling curiga antara “Golongan Republik” dengan “ Golongan Cooperator “
Sikap apa yang perlu di kembangkan ?
4. Keputusan Penting Konggres PGRI IV
Karena suasana politik tidak menentu / saling curiga.
Secara aklamasi Konggres IV mengambil keputusan untuk mempersatukan semua guru di seluruh tanah air Indonesia dalam satu wadak guru PGRI.
Tekad bulat ini untuk: Mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Menghilangkan rasa kecurigaan dan kedaerahan
dikalangan guru(Maklumat “ Persatuan “ mendapat penghargaan Pemerintah)
4. Susunan Pengurus Besar PGRI
Untuk kelancaran tugas organisasi diputuskan pembagian tugas sbb;1. Pengurus domisili di Yokyakarta urusan ( Jateng, Jatim , DIY ) 2. Pengurus domisili di Jakarta urusan
(Jabar, Kalimantan,Indonesia timur, dan nusa Tenggara)
(hasil Konggres di sambut dg berdirinya cabang-cabang PGRI).
(Di Jabar 38 cabang SGI memisahkan diri masuk le PGRI )
B. Konggres PGRI V tgl.19-24 Des. 1950 di Bandung. 1. Usaha mempersatukan guru yg besikap cooperator
dan non cooperator. Bubarnya RIS ke Negara Kesatuan RI masih
memunculkan dua golongan yg bertentangan.
Yaitu gol cooperator dan gol non cooperator, masalahnya penyesuaian gaji dan penghargaan terhadap gol non cooperator.
Penyelesaian masalah PB terpilih dalam Konggres V secepatnya menyelesaikan masalah tsb.
Upaya penyelesaian masalah
a. Menyelesaikan masalah penyesuaian gol gaji pegawai berdasar PP yg ditetapkan.
b. Menyelesaikan pelaksanaan upaya pemberian penghargaan kepada gol non cooperator dalam bentuk pembayaran pemulihan.
c. Mendesak Pemerintah agar menyusun peraturan gaji baru.
d. Mendudukan wakil PGRI dalam Panitia Penyusunan Gaji Baru.
2. Konsolidasi organisasi dan hasil yg dicapai Menjelang Konggres V anggota PGRI mencapai
39.000 orang dari 300 cabang. Hasil Konggres selain memilih PB dg ketua I
Soedjono,
Konsolidasi berhasil:
a. 47 cabang PGRI dr Sulawesi dan Kalimantan masuk barisan PGRI
b. 25.000 guru tryolong sistem penggajiannya (tdk berbeda-beda)
c. April 1951 tuntutan honorarium dikabulkan Pemerintah.
d. Konferensi – konferensi di daerah dilaksanakan secara tertur
Konggres PGRI V mengandung dua momentum
1. Menyanbut lustrum genap berusia
5 tahun. 2. Wujud syukur dan suka cita
karena SGI / PGI melebur ke dalam PGRI.
Kedua momentum itu mengandung makna sebagai Konggres Persatuan.
C. Lahirnya organisasi berasaskan agama da kekaryaan
Menimbulkaan gejala separatisme
PGRI harus mengatasi gejala itu;1. meningkatkan konsolidasi organisasi2. bangkitkan rasa persatuan,jiwa
semangat nilai 453. sosialisasika hasil –hasil perjuangan PGRI
D. Asas yang diterapkan dalam organisasi PGRI
Penerapan asas unitaristik
Penerapan asas independen
Penerapan asas non partai politik
PERIODE PERKEMBANGAN PGRI 1. Periode Pertama (1945-1955)
sebagai “ Tahap Formatif “ 2. Periode Kedua (1955-1966)
Sebagai “ Tahap Pancaroba “ 3. Periode Ketiga (1967-1998)
sebagai “ Tahap Stabilitas dan Pertumbuhan “
4. Periode Keempat (1998-Sekarang) “ Tahap Perkembangan Lanjut “
1. Tahap Formatif Tahap formatif sejak lahir hingga mulai
terjadinya benturan kepentingan politik (1955) hampir membuat organisasi ini hancur.
Lahir ditengah bau mesiu dan dentuman meriam ( NICA )
PGRI bagian kekuatan bangsa mempertahankan Neg Proklamasi.
Nasionalisme dan patriotisme sangat kental mewarnai kelahiran PGRI.
Selama perang pisik momentum ini terus dipertahankan.
Mmsuki Th 1950,PGRI aktif memberi kontribusi thdp pembangunan dan penataan sistem pendidikan.
PGRI sebg organisasi kompak, kuat, pengurus memiliki visi yg sama.
Friksi berbagai interest groups belum banyak muncul .
Kesibukan pengurus agenda pembukaan Komisariat-komisariat di Daerah dan pemecahan masalah pendidikan yg mendesak.
2. Tahap Pancaroba Tahap pancaroba tahap kritis bagi PGRI Tahap ini mulai ada intrik kepentingan
politik menjelang pemilu 1955, kelompok pro PKI mulai menanamkan pengaruhnya melalui konggres VIII di Bandung th 1956.
Perebutan pengaruh mencapai puncaknya pada konggres X PGRI di Jakarta ,diusulkan dg lahirnya PGRI Non Vaksentral/PKI .
Krisis ini dapat diatasi berkat kematangan Ketua Umum M.E Subiadinata.
Terjadinya G.30 S/PKI th 1965 mempercepat rontoknya kekuatan-kekuatan pro-PKI dalam tubuh PGRI.
3. Tahap Sosialisasi dan Pertumbuhan Pada tahap ini setelah organisasi
selamat dari ujian berat, ibarat sebuah second curve .
Sebagi komponen ORBA PGRI menikmati masa-masa perkembangan dan stabilitas dan konduksif.
Keadaan itu direpresaentasikan dalam kepengurusan setelah ME Subiadinata yaitu masa kepemimpinan Basyuni Suriamihardja selama enam periode dalam empat tahunan(1970-1998).
Catatan; Hubungan mesra PGRI dg Pemerintah
( ada sisi positif /negatif ). Sifat organisasi terabaikan. Bersama PNS, TNI/ABRI PGRI menjadi
mesin birokrasi dan mesin politik yang efektif.
Ada jarak yg lebar antara peran yg dimainkan di tingkat atas ( pengurus ) dengan asprasi dan harapan yg menggelora di akar rumput.
PGRI kesulitan menghindar dari tekanan potik penguasa.
4. Tahap perkembangan lanjut Pada masa reformasi, sejak konggres XVIII
di Bandung th 1998. PGRI mulai mengambil jarak secara lebih
fair dari pemerintah,dg tetap mempertahankan “sikap Kooperatif”
PGRI kembali ke sifatnya secara konsisten dan konsekuen.
Dalam konteks politik multi partai onggota dibebaskan unuk menentukan pilihannya.
Pejuangan PGRI menjadi lebih berani menyampaikan tutuntannya.
Pemikiran PGRI sebagai organisasi Serikat Pekerja disamping organsasi profesi menguat.
Perjuangan PGRI
Sampai saat ini PGRI tetap konsisten dalam pejuangannya terfokus pada upaya memperjuangkan hak-hak guru sebagaimana diatur di dalam UUGD No.14 th 2005 yang belum direalisasikan oleh pemerintah.
Hal tersebut dimaksudkan agar guru memliki kehidupan yang layak sebagai tenaga pendidik profesionol dihadapan para peserta didiknya.
1. SEJARAH KELAHIRAN PROFESI GURU
1.SEJARAH KELAHIRAN PROFESEI GURUa. Kelahiran Profesi Guru.
ZAMAN HINDU - GURU MULIA tempat menimba ilmu/bhs sansekerta ( Pagura/Perguruan)
DATANG ISLAM - GURU / KYAI tempa berkumpul mengeta hui hakekat islam/ bhs arab
Fatwa guru/kyai sangat kuat merasuk ke dalam hati sanubari muridmisal;barang siapa berbuat (meniru) suatu kaum,maka mereka tergolong kaum tersebut
PEMERINTAH HINDIA BELANDAPeran guru - penting, Cultur Stelsel me
merlukan tenaga adminis trasi, maka dibuka; - Klasse School, 3 th / 7 th - Vervolg School, 2 th - Schakel School, 5 th
Perlu guru - membuat; - Normal school,Kweek
School,Hogere Kweek School,dan Hollands
Inlandse Kweek school,Hollonds chenese
Kweek School.
• Sebagai reaksi,lahir Taman Siswa dengan;Taman Indria, Taman Siswa, Taman Madia,Taman Dewasa.Sedang untuk gurunya didirikan Taman Guru , N U dan Muhamadiyah membuat sekolah guru (Mu’allimin)
• Zaman Jepang,Semua sekolah rendah di ubah menjadi Syo Gakko dinamai Kokumin Gakko, untuk buat guru dibuatlah, Shoto Shihan Gakko dan Koto Shiham Gakko. Begitu Proklamasi 17-8-1945,Kokumin Gakko menjadi SR/SD 6 th, penyedian guru melalui SGB & SGA
Organisasi guru;Zaman Belanda – PGBP & PGISetelah Proklamasi – PGRICat; Di daerah pendudukan Belanda kata
Republik dihilangkan dilarang oleh NICA.
Di zaman revolosi,guru berjuang,ikut bertempur banyak terjun ke
sekolah militer (belum memikirkan kesejahteraan) Dimasa orla,orba,reformasi dan globalisasi,guru berjuan memperbaiki kualitas melaui keunggulan kompetitif.
B.Perjuangan Guru pada Zaman Penjajahan B.Perjuangan Guru pada Zaman Penjajahan BelandaBelandaKeadaan yg dihadapi;Keadaan yg dihadapi; Diskriminasi pendidikan (penggolongan Diskriminasi pendidikan (penggolongan sekolah)sekolah) Diskriminasi guru (penggajian Diskriminasi guru (penggajian &kedudukan)&kedudukan) Diciptakan gol tinggi & gol rendah dlm Diciptakan gol tinggi & gol rendah dlm masyarakatmasyarakat Kaum Bumi Putra dipersulit masuk sekolah Kaum Bumi Putra dipersulit masuk sekolah
berbahasa belanda,guru sedikit sekaliberbahasa belanda,guru sedikit sekali
• Para guru yg ad mulai memperjuankan nasibnya;• Berdirilah PGHB bersama-sama organisasi
pekerja lain menuntut perubahan nasib dan kedudukan yg wajar & adil (walau belum berhasil )
• Catatan; th 1907,di kelas-kelas tinggi EIS diberikan pelajaran bahasa belanda, EIS dijadikan 7 th dg nama HIS.(berkat pidato Sosro Kartono)
• Mengisi guru th 1917,didirika HKS utk mengajar di HIS
Tantangan dalam Perjuangan Sulit menciptakan kesatuan dan bahasa
perjuangan guru PGHB yg lahir 1912, pecah pada 1919 dg
lahirnya gerakan baru spt, PGB,PNS,SOB,KSB.(martabat guru turun)
Th 1924,A.W Karsono,Ati Suardi,Sutopo Adi Saputro,berhasil menyelesaikan kemelut dg berdirinya “Groepsboonder”
Semangat nasional dan kesadaran berorganisasi,perjuangan nasional,kesadaran menuntut hak dan posisi mulai nampak hasilnya dg; Kepala HIS mulai dijabat bangsa
Indonesia Puncak perjuangan , kesadaran dan cita-
ciita kemerdekaan,bukan sekedar nasib belaka
Th 1932 PGHB diganti nama PGI
C.Keadaan Pendidikan zaman Jepang 1.PAN Asia
Kebijakan ; memperluas industrialisasi dan melasanakan emigrasi melahirkn politik imperialisme(1905 Jepang menang dari Rusia)
PAN Asia meningkat, merasa tersaingi A,B,C,D.di wil.pasifik,hawai,guan,philipin,cina
2.Meletus Perang Pasifik Tgl 8 Maret 1942,awal kekuasaan Jepang di
Indonesia Doktrin Politik Gerakan Tiga A. Berbagai badan setengah resmi didirikan
3.Beberapa sekolah di zaman Jepang SD – Syo Gakko SM - Cugakko SK - Sihan Gakko( sekolah guru ) ST - Dai Gakko Pendidikan Militer
Di sekolah-sekolah Jepang bhs Belanda dan bhs Inggris dilarang
Organisasi guru di zaman Jepang dilarang menunjukan aktivitas, dibubarkan.
Dampak Pendudukan jepang
Dampak negati Korban jiwa,kerja rodi Penderitaan penduduk Rusaknya mental bangsa Indonesia Hilangnya harta benda
Dampak positif
Pendidikan bagi bangsa Indonesia. Banyak sekolah menengah dibuka
Perkembangan bahasa Indonesia resmi digunakan di kantor,buku-buku
Rasa kebangsaan berkembang pesat Pendidikan Militer bagi bangsa Indonesia Walau banyak kebohongan,kekejaman,tapi
diakui tumbuhnya rasa cinta tanah air dan,rasa harga diri
Puncaknya perlawawanan melawan Jepang dan berhasil memproklamasikan kemerdekaan RI 17-8-1945
Hubungan Sejarah Kelahiran PGRI dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
A. Prokl. Kemrd & Perju. Memper. Kemrd1. Prokl puncak perjuangan melawan penjajah (sifat penjajah; memeras, membodohkan,
melanggar hak asasi bangsa, dengan segala akibatatnya)
2. Tantangan yg dihadapi; a. Merebut kekuasaan dari penjajah dan merebut
sejata tentara jepang yg masih berkuasa b. Mempertahankan kemerdekaan dari pasukan
NICA Belanda Kaum guru turut berjuang mempertahankan kemerdekaan
Indonesia diwujudkan dlm salah satu tujuan PGRI “ Turut aktif mempersatukan Kemerdekaan Republik Indonesia “
• B. Kelahiran PGRI, Kongres I di Surakarta 1. Hub dg Prokl 17-8-45,
Dengan kelahiran PGRI pada 25 Nov.1945, ingin merombak perikehidupan
bangsa menjadi bangsa yg berdaulat penuh (perlu perjuangan)2. Konggres PGRI ke I tgl 23-25 Nov.1945
Sifat Organisasi; a.Unitaristik, b.Independen, c.Non Partai Politik.
Dari mukadimah AD/ART & meneliti kehidupan organisasi dapat di simpulkan sbb;
1. PGRI lahir karena hikmah Proklamsi 17-8- 1945
2. Memiliki cominited kpd NKRI yg berdasar Pancasila & UUD 1945
3. Berbatang tubuh suatu organisasi berlandaskan
proklamasi ,pemersatu kaum guru dg sifatnya.4. sebagai organisasi profesi yg lahir, dan mewariskan jiwa semangat nilai-nilai 1945 kpd generasi bangsa Indonesia.
C. Konggres PGRI II & III Membulatkan Tekat Guru Mempertahankan Kemerdekaan.
Periode 1945 – 1950, Perjuangan PGRI dititik beratkan menegakan kemerdekaan,(ancaman luar Belanda, dari dalam ideologi komunis)
Konggres II & III menggariskan haluan dan sifat perjuangan PGRI,yaitu
1.Mempertahankan NKRI, 2.Meningkatkan penddk.& pengajaran sesuai
falsafah 3.Tidak bergerak lapangan politik(non partai politik) 4.Sifat & siasat perjuangan; a.bersifat korektif,konstruktif,thd pemerintah b.Bekerjasama dg serikat-serikat buruh/sekerja lain c.Bekerjasama dg badan-badan lain (parpol,organs
pend,dll) 5.Bergerak ditengah-tengah masyarakat.
PGRI mengadakan hubungan dg organisasi guru di Luar Negeri
NEA mengundang PGRI untuk meninjau perkembangan pendidikan di Amerika
Undangan dari WCOTP menghadiri Konggres II di London
Konggres PGRI XVIII di Bandung, bnyak organisasi guru luar negeri yg menyampaikan pesan
Partisipasi perjuangan PGRI;1. Mempertahankan kemerdekaan2. Bidang pendidikan;
-Mencerdaskan kehidupan bangsa -Pelopor sistim pendidikan nasional 3. Mempersatukan Guru Republik
Indonesia(Asas UN. IN. Non ParPol)
4. Meningkatkan Profesionalitas Guru 5. Menumpas Pemberontakan G 30 S / PKI 6. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan
pembangunan nasional 7. PGRI pada era reformasi
Perju. Mempers. Kemerdekaan;1.PGRI org perjuangan,
a.masa koloni Bld & Jep; BO,PGHB,Sekl
-Sekl Bld & Jep.b.PGRI org perjuangan; sbg anak
kandung revolosi ---> 1) jw semangat ,cita2 proklamasi kemerdekaan.
2) org wadah perjuangan kaum guru
berpartisipasi…… kemerdekaan.
2. PGRI turut berjuang mempertahankan kemerdekaan;
a.keadan sesudah proklamasi, melucuti tentara jepeng, perang dibeberapa daerah, menghadapi sekutu – Bld/NICAb.anggota PGRI turut berpereng
melewan penjajah, memerangi kebodohan,
perang menganakat senjata.
3. PGRI mempersatukan guru di negara2 boneka buatan Belanda;
a.mewujudkan persatuan guru konggres III 1948 Madiunb.mempersatukan guru di
negara2 boneka Belandakonggres IV 1950 di Jogyqkarta
Perjuangan mewujudkan pendidikan nasional;1. PGRI pelopor mencerdask kehidupan
bangsa, mengembangkan orga keseluruh
pelosok tanah air >< sekutu,Bld, devide et empera konggres II Surakarta ;
- sisdiknas dilaks atas dasar Kep Nas - gaji guru tdk terbatas satu kolom - dibuat UU pokok Pend & UU pokok
perburuan konggres III Madiun menegaskan garis perjuangan ( asas,& tujuan PGRI
serta identitas dicantumkan tegas )
2. PGRI pelopor mengubah sistem Pend. Kolonial menjadi sistem Pend. Nas,
konggres XIV upaya pembaharuan sistem
Pend Nas. lahir UU Sisdiknas no.2 th
1989.
Perjuangan PGRI dalam mmpersatukan Guru RI
Konggres PGRI IV di Jogyakarta 26-28 Feb 1950. PGRI sebagai Organisasi Perjuangan
( konsolidasi 5 tahun sekali ) Jogyakarta ibu kota RI ,pidato Mr Assaat isinya;
1. Persatukanlah !2. Memuji PGRI- pencerminan semangat perjuangan guru3.PGRI harus sesuai kehendak/tekat pendirinya
Suasana Konggres PGRI IVpenuh kecurigaan Walau banyak guru mengajar di luar
wilayah RI ( Jawa, Sumatra,Madura ) teyapi semangat yang tumbuh adalah keinginan/ kesetiaan terhadap NKRI
Pengaruh RIS terhadap Konggres PGRI IVSuasana Politik rawan , ada orang-orang republiken tapi ada juga” Gol Non Kooperatif “ dan “ Gol Kooperatif “
Keputusan Konggres PGRI IV Mepertahankan dan mengisi
kemerdekaan yang diproklamasika 17 Agustus 1945
Menghilangkan rasa kecurigaan dan rasa kedaerahan di kalangan guru
Selain itu juga mengeluarkan Maklumat Persatuan yang diserukan untuk kaum Guru
Konggres V di Bandung 19-24 Desember 1950 Usaha mempersatukan guru dari Gol
Kooperatif dengan Gol Non Kooperatif ( RIS Bubar )
Dengan cara1. menyelesaikan penyesuaian gaji2. pemberian penghargaan kepada Gol Non
Kooperatif3. segera pemerintah menyusun peraturan gaji4. mendudukan wakil PGRI dalam kepanitiaan
Konsulidasi organisasi dan hasil yang dicapai Jumlah cabang 301 ,anggota 39000
orang Berhasil memilih PB PGRI ketua
Soedjono PB PGRI berhasil melakukan upaya-
upaya konsulidasi. Dibuktikan masuknya 47 cabang dari
Slawesi dan Kalimatan. SGI dan PGI meleburkan diri ke dalam
PGRI
Lahirnya organisasi berasaskan agama da kekaryaan Menimbulkaan gejala separatisme
PGRI harus mengatasi gejala itu;1. meningkatkan konsolidasi organisasi2. bangkitkan rasa persatuan,jiwa
semangat nilai 453. sosialisasika hasil –hasil perjuangan PGRI
Asas yang diterapkan dalam organisasi PGRI Penerapan asas unitaristik
Penerapan asas independen
Penerapan asas non partai politik