-
8/18/2019 penelitian tentang koversi gliserol menjadi bioetanol.pdf
1/10
KAJIAN
AWAL
PRODUKSI
ETANOL
DARI
GLISEROL
SEBAGAI
HASIL
SAMPING
INDUSTRI
BIODIESEL
Fahad
Bajammal,
duardus
van
Subianto,
an
jandra
setiadi
KKPP
Produk
Teknik
Kimia
Fakurtas
eknorogi
ndustri
Institut
eknologi
andung
JI.Ganesao.l0bandung40l3Z
Emai
d
Abstrak
Gliserol,
sebagai
produk
sampi.ng
ndustri
biodiesel
ang
sedang
berkembang
esar,
perlu
diolah
meniadi
produk
lain yang
lebii
.birnilai.
Tuiuan
prrriition
inr
aditah
metakufan
fermentasi
gliserol
menjadi
etanol
menggunakan
iokatatis
PLenibacittus
macerans
NCCB
24003.
Fermentasi
dilakukan
secara
anaerobik
dan
aerobik
onpo
p"rg*EliilH.
r"mprranryu^]rni
divariasikan
pada
37,
10,
dan
43"C,
pH
awal
mediumpada
4,8,
5,5,
6, din
6,5,
konsentrisi
substratpada
3,6, 5,
10'
l5
dan 20%o
massa.
Etanol
dianalisa.dengan
nir
kro,ntatografi
gas.
Dilakukan
pula
analisa
pH,
konsentrasi
el,
dan
kandungan
liserol
sisa.
Penelitian
dilakukan
menggunakan
fermentor
onaerobik,
fermentor
aerobik,
dan
substrat
gliserol
murni.
Disimpulkan
bahwa
emperatur
optimum
produksi
etinol
adalah
40"C,
dan
pH
awal
optimum6,5' Pada konsentrasigliserol lebih dari 594-massaidak
dihasilkan
etanol,
melainkan
produk
asam ang
diduga
adalah
asam
aktat.
Perolehan
etanol
untuk
konsentrasi
liserol
5o4adalah
0'26 g
etanol/8
gliserol
pada
hari
ke-9
fermentasi.
Konstanta
aju perrumbihan
speslfik pada
konsentrasi
liserol
296
adalah
0,49
h-t.
Kata
kunci:
biodiesel,
etanol,
fermentasi,
gliserol,
p.macerans.
PENDAHULUAN
Energi
merupakan
uatu
kebutuhan
asar
manusia
ehingga
etersediaannya
angat
iperlukan.
aat
ini
80,9%
kebutuhan
nergi
ndonesia
ipenuhi
oleh
sumber
nergi
ak
terbarukan
ang
cadangannya
sudahsangaterbatas. ada ahun2015,diperkirakanndonesia kanmenjadinet-importer
minyak
bumi[22,231.
Dalam
Cetak Biru
Pengelolaan
nergi
Nasional
disebutkan
ahwa
biodiesel
adalah
salah
satu
altematif
umber
nergi
ang
potensial,
an
ditargetkan
ada2009
onsumsi
iodiesel
dalah
yo
dari
totaf
kebutuhan
olar
nasional,
aitu
sebesar
20.000.000
iter per
ahun
4,5,
g,
l3].
Dari produksi
biodiesel
ebanyak
ni,
akan
dihasilkan
liserol,
aitu
propana
engan
gugus
idroksil
ada
masing-
masing
tom
karbonnya,
ebanyak
0
%
produksi
iodiesel
16,
,251.
Meskipun
gliserol
bukan
merupakan
at
yang
beracun,
uangan
imbah
gliserol
dengan olume
yang
besar
etap
akan
menimbulkan
ampak ang
serius
bagi
lingkungan
dan
kesehatan,
an
akan
menjadi
idak
ekonomis
an
efisien
bila
gliserol
hanya
dibuang
egitu
saja
1
,
12,
16).
Alternatif
yang
memungkinkan
dalah
mengubah
liserol
menjadi
produk
ain yang
bernilai
ekonomis
ebih
tinggi,
dan
lebih
aman
lingkungan.
Teknotogi
untuk
menghasilkan
produk
lain
ini
haruslah
memungkinkan
ntuk
dilakukan
erutama
pada
industri
biodieselyang
berskala
ebih
kecil.
Perlimbangan
ainnya
adalah
untuk
mendukung
rogram
pemerintah
alam
konservasi
nersi
dan
-
8/18/2019 penelitian tentang koversi gliserol menjadi bioetanol.pdf
2/10
penggunaan
umber
nergi
erbarukan.
Maka
pilihan
yang
paling
memungkinkan
ari pertimbangan-
pertimbangan
i atas
adalah
mengkonversi
liserol
menjadi
tanol
[14].
Etanol
merupakan
enyawa
ang
bernilaijual
cukup
inggi,
mempunyai
asar
ang
uas,
dan
dapat
digunakan
ebagai
nergi.
Di
dalam
ndustri
biodiesel,
tanol
ni
dapat
dijadikan
umber
tama
untuk
pemenuhan
ebutuhan
nergi
pabrik,
atau
sebagai
ahan
eaktan
adangan.
onversi
gliserol
menjadi
etanoldapatdilakukansecaramikrobiologis.Salahsatumikrob yangcukup berpotensial ntuk
menghasilkan
tanol
dari
fermentasi liserol
dengan
erolehan
ang
cukup
inggi
adalah
aenibacillus
macerans
nama
ama
Bacillus
acetoethylicum).
ila
sumber
arbonyang
digunakan
anyagliserol,
B.acetoethylicum
apaL
enghasilkan
roduk
etanol
dengan
ield
mencapai
0%
Z0,
Zl).
Pada
Bergey's
Manual
of
Determinative
Bacteriology
[3],
tidak
disebutkan
adanya
spesies
B'acetoethylicum
ari
Genus
Bacillus,
namun
terdapat
spesies
B.macerans.
emungkinan
esar
B.acetoethylicum
ang
diisolasi
oleh
Northrop
telah
digolongkan
menjadi
salah
satu
strain
dari
B'macerans.
edangkan
ada
ahun
1994,
keduanya
embali
digolongkan
leh
Ash
et al.
menjadi
Paenibacillus
macerans
Strain
VKM
B-51
/
NCCB
24003
untuk
isolat
Northrop
dan
p.macerans
Strain
KM
8-506
untuk
solat
Schardinger
[1,9,
15,
9]
Percobaan
ebih
lanjut
dengan
P.macerans
menunjukkan
danya
asam
piruvat
dan
asetaldehid
sebagai roduk
antara
ari
proses
ermentasi,
ang
berarti
bahwapembentukan
tanol
dan
(sedikit)
aseton
erjadi
melalui
konversigliserol
menjadi
piruvat
[24].
Sedangkanembentukan
iruvat
pasti
melalui pembentukan
liseraldehid-3-P
an
fosfoenolpiruvat.
ada
Bergey's
manual
3]
disebutkarr
bahwa
90%
strain
(atau
ebih)
dari
spesies
.macerans
idak
membentuk
ihidroksiaseton
ebagai
produkantara.ni berartibahwapembentukanliseraldehid-3-Pari gliserol idak melaluioksidasi
gliserol
menjadi
dihidroksiaseton
an
fosforilasi
menjadi
dihidroksiaseton-P,
etapi
melaluiproduk
antara
ain.
JikaP.macerans
ermasuk
train
ang
idak
membentuk
ihidroksiaseton,
isa
adigliserol
oleh
strain
ni
mula-mula
difosforilasi
menjadi
gliserol-3-P
ntuk
kemudian
dioksidasi
menjadi
gliseraldehid-3-P.
amun
hal
ini masihperlu
dibuktikan
ebih
anjut
atau
diverifikasi
dengan
iteratur
yang
febih
terkini.
Karena
itu
kemungkinan
alur
metabolik
sementara
.acetoethylicum
nfiik
pembentukan
tanol
ari
gliserol
itunjukkan
ada
Gambar
.
ot?
ioo
*^1
NA3H
l=i's|7l
lY*cr'""'" ' ':-@
Gr'3erarderid'r@
\ /-
NAt)
\*oon
N^D
1/-
AD P
\r*O
NADH'*TATP
\cOp
Fcsfoenoipirulsl
rE}*r
F:;
"iI'*oon,
l-_"*
_
*o?
NADH.
f--cc
I
Etanoi
l{.&
Aseli lJehrd
Gambar
1.
Kemungkinan
alur
metabolik
.macerans
-
8/18/2019 penelitian tentang koversi gliserol menjadi bioetanol.pdf
3/10
Tujuan
dari penelitian
ni
adalah
melakukan
ajian
awal
proses
etanol
secara
mikrobiologis
dengan
bantuan
p.mecerans,
mempengaruhinya,
ondisi
optimal
ermentasi,
an
perolehan
aksimal.
fermentasi
liserol
menjadi
parameter-parameter
yang
METODOLOGI
Mikroorganisme
an
Metode
Kultivasi
Bakteri
P'macerons
train
NCCB
24003yang
digunakan
iperoleh
ari
pusat
kultu
Centraalbureau
voor
Schimmelcultures
CBS),
Belanda
[9],
yang
diisolasi
leh
Northrop
[17]
pada
ahun
1919.
Untuk
setiap
empuhan
naerobik,
igunakan
nokulum
berupa
5
ml
medium
ang
diinkubasi
elama
4
jam,
alu
dipindahkan
e
185
ml
medium
egar
an
diinkubasi
elama
am,
sebelum
ipindahkan
e
fermentor
utama.
Sedangkan
ada
fermentasi
erobik,
15
ml
inokulum
angsung
dipindahkan
e
fermentor
tama.
Formulasi
Medium
Medium
ermentasi
ang
digunakan
erdiri
atas
komponen
liserol
dengan
onsentrasi
esuai
ariasi.
ekstrak
sapi
beef
extract)
3
g/1,
pepton
5
g/1,
NaCl
5
g/1,
dan
aqua
dm,
sedangkan
H
awal
diatur
sesuai
ariasi
menggunakan
arutan
HCldan
NaOH.
Rangkaian
lat
dan
Variasi
Kondisi
percobaan
Fermentasi ilakukanmenggunakanrlenmeyerermodifikasidenganvolume kerla2 L, di dalam
waterbath,
dan
diaduk
dengan
magnetic
stiter pada
kecepatan
150
rpm.
pada
fermentasi
aerobik
dilakukan
erasi
ada
aju
1,5
vvm.
Sedangkan
i
awal
ermentasi
naerobik
an
selama engambilan
sampel,
medium
digurahkan
engan
itrogen
pada
aju
1,5
vvm.
Skema
alat
percobaan
apat
dilihat
pada
Gambar
,
sedangkan
ariasi
ondisi
ermentasi
ang
dilakukan
itunjukkan
ada
Tabel
.
Gambar
.
Skema
Susunan
lat
Percobaan
-
8/18/2019 penelitian tentang koversi gliserol menjadi bioetanol.pdf
4/10
Tabel
1. Variasi
Percobaan
Tempuhan
Temperatur
("c)
pH
awal
Konsentrasi
gliserol
(%-massa)
Aerobik
40
6 5
L
Aerobik
2 40
2
Anaerobik
40
4,8
3,6
Anaerobik
40 6,0 3, 6
Anaerobik
40
6,5
3,6
Anaerobik
J I
6,0
1 6
Anaerobik
40
1 6
Anaerobik
40
6, 0
3,6
Anaerobik
t t
6, 0
3,6
Anaerobik
a i
6,0
Anaerobik
40
o- )
5
Anaerobik
0
40
6, 5
l 0
Anaerobik
I
40
6. 5
l 5
Anaerobik
2
40
6, 5
20
Analisis
Produk
ermentasi
ianalisis
andungan
omponen
rganik
olatilnya
menggunakan
nit
kromatografi
gas
(GC)
SHIMADZU
GC
l4-8,
dengan
tandar
nternal
propanol
0,9
g/1.
Kolom yang
digunakan
adalah
Porapak
Q
180/200
mesh
dengan
emperatur
150
oC.
Sedangkan
emperatur
njektor
dan
detektor
ID yang
digunakan
masing-masing
00
oC.
Konsentrasi
el
dianalisa
engan
pektrometri
pada
panjang
elombang322
m,
sedangkan
andungan
liserol
sisa
dianalisa
engan
metode
itrasi
iodida-tiosulfat
[10]
yang
elah
disesuaikan.
HASIL
DAN
PEMBAHASAN
Temperatur
Fermentasi
Optimum
Temperatur
ermentasi
ptimum
ditentukan
engan
membandingkan
onsentrasi
tanol
maksimum
pada
empuhan
naerobik
,7, dan
8,
seperti
itunjukkan
ada
Gambar
.
Terlihat
bahwa
onsentrasi
etanol
maksimum
mencapai
,59
glL
dijumpai
pada
empuhan
yang
bertemperatur
0
oC,
sedangkan
temperatur
7
'C
dan
43
oC
memberikan
onsentrasi
tanol
maksimum ang
ebih
rendah,
masing-
masing
,98
[L
dan
,17
g/L.
pH
Arval
Fermentasi
Optimum
pH
arval
ermentasi
ptimum
ditentukan
engan
membandingkan
onsentrasi
tanol
maksimum
ada
tempuhan
naerobik
,
2,
3, dan
5,
seperti
itunjukkan
ada
Gambar
.
Terlihat
ahrva
ada
empuhan
I tidak
erjadipertumbuhan
el dan produksi
tanol
arena H
terlalu
endah,
edangkan
empuhan
memproduksi
tanol
api
dengan
umlah
paling
sedikit.
Konsentrasi
tanol
maksimum
ijumpaipada
tempuhan
yang
memiliki
pH
awal
6,5.
-
8/18/2019 penelitian tentang koversi gliserol menjadi bioetanol.pdf
5/10
1 . 8
^ 1 A
O . ,
E
r,z
U I
E n q
E
0,4
o
x n ?
0
2, 4
E 2
=
1 , 8
; 1 . 6
t . t
E r
6
v ' v
E
0,4
Y o.2
1 . 4
=
b l
o
o
0, 8
I
n e
c
'' "
a
5
o, a
x
0 2 4 6 8 1 0 1 2 1 4
WaKu
Fementasi (hari)
+
Tempuhan
, T=40
C.
pH
=
6
-..-.
Tempuhan
,
T=
37
C,
eH
=
6
Tempuhan
, T
=
43
C,
pH
=
6
Gambar
. Penentuan
emperatur
ptimum
o 2 4 6 8 1 0 1 2 1 4
WaKu
Fementag (hari)
+Tempuhe
5.
f
=
40,
pH
=
5,5
-..._,
Tempuhan
. T
=
40,
pH
=
6
Tempuhan
, T
=
43.
pH
=
6
Gambar
. Penentuan
aktu
Fermentasi
ptimum
0 2 4 6 8 1 0 1 2 1 4
Waktu
Fermentasi
hari)
+Tempuhan't,
pH
=
4.8.
T
=
40
C
-r--
Tempuhan
,
pH
=
6,
T
=
40
C
Tempuhan
,
pH
=
6.5,
T
=
40
C
.
Tempuhan
,
pH
5.5,
T
=
40
C
Gambar
.
Penentuan
H
Awal
Optimum
o 2 4 6 8 1 0 1 2 , t 4
|
oam)
Gambar
.
Kurva
Pertumbuhan
.mqcerans
1 , 8
f
1, 6
E
r,q
E
t.z
E 1
6 n a
5
u o
E
o.r
o
Y
0, 2
0
0,2
0
WaktuFermentasiOptimum
Waktu
fermentasi
ptimum
ditentukan
dengan
membandingkan
onsentrasi
tanolpada
empuhan
anaerobik
5
sampai
8,
seperti
ditunjukkan
pada
Gambar
5.
Terlihat
bahwa
konsentrasi
tanol
meningkat
ejak
hari
ke-l
fermentasi,
an
mencapai
maksimum
ada
hari
ke-I0.
pada
hari
ke-12
konsentrasietanol
enurun
embali,
iduga
tanol
ang
erbentuk
ulai
erkonsumsi
leh
mikoba.
Kurva
Pertumbuhan
Mikroba
Dari
dua
tempuhan
ermentasi
aerobik
yang
dilakukan,
diperoleh
kurva pertumbuhan akteri
P.macerans
eperti
yang
ditunjukkan
pada
Gambar
6.
Dari
kurva
ini
didapatkan
onstanta
aju
pertumbuhan
aksimum
dalah
ebesar
,49
h-r.
Diamatijuga
bahwa
bila nokulum
ang
digunakan
diinkubasi
elama
8
am,
atau
elah
berada ada
asa
stasioner,
kan
erjadi
asa
ag
selama
6-lg
jam,
diikuti
dengan
asa pertumbuhan
ogaritmik
selama
6-8
am.
Sedangkan
ila inokulum
hanya
diinkubasi
elama 4
jam,
fasa
ag
yang
erjadi
hanya
berlangsung
elama
jam,
diikuti
dengan
asa
pertumbuhan
ogaritmik
ang
uga
berlangsung
elama
_g
am.
-
8/18/2019 penelitian tentang koversi gliserol menjadi bioetanol.pdf
6/10
Perubahan
H
Selama
ermentasi
Tidak
adanya
pengendalian
H
atau
penambahan
uffer
pada
medium
menyebabkan
erjadinya
penurunan
H
medium,
erutama ada
awal
ermentasi
aat
pertumbuhan
iomassa
asih
erjadi.
Dari
hasif
percobaannya
enggunakan
.macerans
nama
ama
Bacillus
acetoethylicum)
dengan
ubstrat
glukosa
tau
pati,
Northrop
l7]
menyimpulkan
ahwaproduk
asam
ang
erbentuk
elain
tanol
dan
aseton,adalahasam format dan asam asetat.Namun hasil analisis pada penelitian ni tidak
memperlihatkan
danya
asam
format,
asam
asetat,
maupun
aseton.
Diduga
bita
substratyang
digunakan
dalah
liserol,
asam ang
dihasilkan
dalah
erutama
sam
aktat.
Penurunan
H
sebesar
-2
skala
yang
erjadi
pada
akhirnya
akan
menyebabkan
nhibisi
pada
aktifitas
mikroorganisme
ehingga erolehan
tanol
idak
maksimal,
dan
gliserol
yang
erkonsumsi
hanya
5-20
% dari
konsentrasi
liserol
mula-mula.
Untuk
meningkatkan
erolehan
tanol
harus
digunakan
uffer
atau
pengendalian
H
pada
enelitian
ang
akan
datang.
Pengaruh
onsentrasi
Gliserol
Dari
variasi
konsentrasi
ang
dilakukanpada
empuhan
naerobik
sampai
12,
produk
etanol
hanya
dijumpaipada
empuhan
dengan
onsentrasiliserol
5
oZ,
seperti
itunjukkan
ada
Gambar
. Tidak
diproduksinya
tanol
pada
konsentrasi
ubstratyang
lebih
tinggi
bisa
adi
disebabkan
el
akan
bermetabolisme
engan
cara
yang
berbeda ada
konsentrasi
ubstrat ang
berbeda,
ehingga
kan
dihasilkan
roduk
ermentasi ang
berbeda.
emungkinan
nijuga
diperkuat
engan
erdeteksinya
au
yang
khas
pada
cairan
medium
dengan
onsentrasi liserol
0%.
Namun
kemungkinan
ain,
seperti
waktu nkubasi nokulumyangtidak tepatkarenapercobaanermentasi erobikyangmenggunakan
konsentrasi
ubstrat
ang
ebih
endah 2
%),
juga
perlu
untuk
diperhatikan.
o
o
Y
1 , 8
I , O
1 , 4
I , Z
1
0,8
0, 6
0, 4
o, 2
0
1
2
3
4
5 6 7
8
9
. 1 0
1 1
t
(hari)
-+*
Biomassa
{-
Etanol
Gambar
. Kurva
konsentrasi
el
danetanol
erhadap
aktu
untuk empuhan
-
8/18/2019 penelitian tentang koversi gliserol menjadi bioetanol.pdf
7/10
Kurvapertumbuhan
el danperubahan
H
untuk
empuhan
naerobik
sampai
I ditunjukkan
pada
Gambar
8. Terlihat
bahwa
semakin
inggi
konsentrasi tiserol
dalam
medium,
el akan
semakin
sulit tumbuh,
atau
terjadi
inhibisi
subsrat ada
konsentrasi
ebih
tinggi.
Kemungkinan
ain
adalah
kurangnya
aktu
nkubasi
anaerasi
nokulumpada
onsentrasi
ubstrat
ang
ebih
inggi.
T
6, 5
o
4, 5
4
0 1
2
3 4
5 6
7
I I 1 0 1 1 1 2
3 1 4 1 5
t
(hari)
--+,-
Biomassa
empuhan
---+-
Biomassa
empuhan
0
-r--
Biomassa
empuhan
1
--a-
pH
Tempuhan
+pHTempuhan l0
+pHTempuhan l l
Gambar
. Kurva
konsentrasi
el
dan
pH
terhadap
aktu
untuk
empuhan
,
l0 dan
l
Perolehan
Etanol
Produksi
tanol ang
endah ada
empuhan
nerobik
sampai
,
yaitu
maksimal
anya
mencapai
,1
g/1,
pada
walnya
iduga
disebabkan
leh
pengadukan
angkurangbaik ataukondisi ermentasiang
tidak
anaerobik
sempurna.
Namun
setelah
dilakukan perbaikan
angkaian
alat
pada
tempuhan
anaerobik
sampai12,
etapdijumpaiproduksi
tanol
ang
ebih
endah
ari
yang
diharapkan.
aka
kemungkinan enyebab
ang
harus
dikaji
lebih anjut
adalahurunnya H
fermentasi
ampai
ibawah
nilai
optimum
akibat
produksi
asam
selama
pertumbuhan
el.
Kemungkinan
ain
seperti
mikroorganisme ang
diperoleh
telah
berubah
aktifitas
dan
produktifitasnya
arena perbedaan
generasi,
ehingga
erbeda
engan
ang
diisolasi
Northrop
19,
7l
pertama
alijuga
bisa erjadi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hal-halyang
dapat
isimpulkan
ari
penelitian
ang
elah
dilakukan
ntara
ain :
.
Fermentasi liserol
menggunakan
.macerans
apat
menghasilkan
tanol,
dan
idak menghasilkan
produk
aseton,
sam
ormat,
maupun
sam
setat.
.
Temperatur
ptimum
ermentasi
menggunakan
.macerans
dalah
0
'c.
.
Konsentrasi
tanol
erlinggi
ada
H
awal6,5.
1
n o
=
0, 8
E t
v A 7
3
0, 6
I n q
E
o.a
o
O
n Q
c
v' v
I
o,z
0 ,1
0
-
8/18/2019 penelitian tentang koversi gliserol menjadi bioetanol.pdf
8/10
waktu
fermentasi
ptimum
untuk
konsentrasi
ubstr
t
3,60/o
dalah
0 hari.
Fasapertumbuhan
ogaritmik
sel
pada
kondisi
aerobik
ntuk
konsentrasi
ubstrat2
%oberlangsung
selama
-8
am,
dengan
onstanta
ertumbuhan
aksimum
mencapai
,49
h-r.
Gliserol
ang
erkonsumsi
leh
mikroba
ampai
ari
ke-12
tau
e-13
ermentasi
anya
urang
ar i
l0
g/L
pada
onsentrasi
liserol
awal
3,6
%o,
%o,
an
0
%o.
Produk sam angdihasilkan adaawal ermentasinaerobik iduga dalah samaktat.
Perolehan
tanol
bila
menggunakan
ubstrat liserol
5
oh
mencapai
,26
pada
hari
ke-9,
dan
urun
menjadi
,15
pada
ari
ke-13.
Sampai
ari
ke-13
idak
erbentuk
roduk
tanol
ada
onsentrasi
ubstrat
0,
15,
dan
20
%o,
iduga
hanya
erbentuk
roduk
asam.
'
Konsentrasi
el selama
ermentasi
erlangsung
ntuk
empuhan
naerobik
sampai
12
berbanding
terbalik
dengan
onsentrasi
ubstrat liserol
awal.
Saran
Saran-saran
ang
dapat
iberikan
ntukpenelitian
elanjutnya,
ntara
ain
:
'
Perlunya
menjagapH
selama
fermentasi
berlangsung,
gar
pH
selalu
berada pada
rentang
fermentasi
optimum.
Arzberger
[2]
membandingkan
enambahan
uffer
CaCOI
2o/o
dengan
penambahan
N
larutan
NaOH
pada
rentang
waktu
tertentu,
dan
menyimpulkan
bahwa
penambahan
aCOr
akan
menghasilkan
tanolyang
ebih
banyak,
roduk
asam
ang
ebih
sedikit
dan
sisa
substrat
ak
terfermentasi
ang
lebih
sedikit,
dibandingkan
ila menggunakan
arutan
NaOH.Kemungkinan enggunakanalah atuataukedua atdi atasdapatdikaji ebih anjut.
'
Gunakan
HPLC
untuk
menganalisa
roduk
ermentasi,
arena
HPLC
dapat
menganalisa
tanol,
gliserol,
an
asam
aktat
ekaligus.
'
Lakukan
identifikasi
ulang
bakteri yang
digunakan
untuk
membuktikan
ada
atau
tidaknva
perubahan
ktifitas
tau
produktifitas
mikroba
akibatperbedaan
enerasi.
'
Lakukan
variasi
konsentrasi
liserol
yang
lebih
rendah,
misal
I
-3
%. Bisa
adi
produksi
etanol
lebih
baik
pada
onsentrasi
liserol
ang
ebih
endah.
'
Bila
terbukti
fermentasi
ebih
efektif pada
konsentrasi liserol
yang
lebih
rendah,
dapat
dikaji
kemungkinan
untuk
melakukan
proses
ermentasi
secara
ed-batch
atau
kontinu.
Kaji
juga
kemungkinan
ntuk
menggunakan
ermentor
engan ackingseperti
ang
dilakukan
Northrop
tlS].
'
Dicoba
menggunakan
umber
Nitrogen
dan
Fosfor
anorganik
ntuk
komponen
medium
karena
harganya
ang
ebih
murah.
Penggunaan
umber
N
danP
organik
dari
bahan aku
yang
murah
dan
berprotein
inggi,
misalnya
kstrak
ungkil
arak
pagar,
uga
dapat
dikaji
lebih anjut.
Coba
uga
menggunakan
ubstrat liserol
kotor
hasil
ndustri
biodiesel
engan engolahan
walminimum.
-
8/18/2019 penelitian tentang koversi gliserol menjadi bioetanol.pdf
9/10
UCAPAN
TERIMA
KASIH
Ungkapan
erima
kasihpenyusun
ampaikan
epada
PKM
ITB
sebagai
alah
satu
penyokong
ana
penelitian
ni .
DAF"TAR
PUSTAKA
tl] All-Russian ollectionof Microorganisms. ttp://www.vkm.rul2005
tzl
Arzberger,
C. F.,
W.
H. Peterson,
nd
E. B.
Fred
:
Certain
Factors
hat
Influence
Acetone
Production
y Bac
llus
Ace oe
hyl cum.
t3]
Bergey's
Monual
of Determinative
acteriologt,
8th
ed. The
Williams
&
Wilkins
Company,
Bal t imore.
a l .
104
I138.
1974
t4]
Biodiesel,
a
solution
to
pollution.
British
Association
for
Biofuels
and
Oils.
http://w.w'w.biodiesel.co.uk/
2005
t5]
Biodiesel
Kelapa
Sqwit, Alternatif
BBM
Ramah
Lingkungan
Koran
Sinar
Harapan,
Senin,
8
Maret2002.
t6l
Biodiesel.hnp://en.wikipedia.org/wiki/Biodiesel
September2005
17)
Biodiesel.http://sccd.org/biodiesel/
2005
t8]
Brodjonegoro,
irto
Prakoso
Saatnya
Beralih
ke
Biodiesel.
http://r,vwrv.pasarinfo.com
l2
Oktober
2005
t9]
Centraalbureau
oor
Schimmelcultures
CBS),
Netherlands.http://www.cbs.knaw.nl/
2006
[10]
FBI-A02-A03
Metode
Analisis
Standar
ntuk
Kadar
GliserolTotal,
Bebas,
an
Terikat
di Dalam
Biodiesel sterAIkil : Metodeodometri-Asamperiodat.
[ll]
Felter,
Harvey
W.,
and
John
U.
Lloyd:
Glycerinum.
ing's
American
Dispensatory.
B9B.
http://wwrv.ibiblio.org/herbmed/eclecric/kings/
2004
|2)
Glycerol. ttp://www.boulderbiodiesel.com/
2005
[13]
Kebijakan
Pengembangan
nergi
Terbarukan
dan Konservasi
Energi.
Departemen
nergi
dan
Sumber
aya
Mineral,
akarta.
ttp://wrvw.djlpe.go.id/
2003
I4]
Koh,
Harold
Etanoldan
elangkaan
BM.
Koran
Kompas,Jum'at,
6
Agustus
005
[15]
Names
alidlypublished
n a Validation
List.
http://r.vr.vw.bacterio.cict.frl
2005
|6)
New
uses
f Glycerine.http:/hvww.aocs.orgl.
005
t17]
Northrop,
. H., L.
H. Ashe,
nd
J. K.
Senior:Biochemistry
f Bacil lus
cetoethyl l icumwith
Reference
o
theFormation
f Acetone.
our.Biol.
chem.,39. al.
-21.
l9l9
[18]
Northrop,
J. H., L.
H. Ashe,
and
R. R.
Morgan
A Fermentation
rocess
or
the Production
f
Acetone
ndEthyl
Alcohol.
Jour.
nd. Eng.
chem.,vol.
XI, No.
8.,
hal.723-
727.
9l9
|91
Paenibacillus
macerans.
ttp://rvwrv.dsmz.de/
2004
-
8/18/2019 penelitian tentang koversi gliserol menjadi bioetanol.pdf
10/10
[20]
Piolenc,
F' Mar
de'
Glycerine
to
Ethanol
Research
Proposal.
http:/lwrvw.ph]rco.ord
. November
2005
[2ll
Prescott,
amuel
C.,
and
Cecil
G. Dunn.
ndustrial
Microbiologt,
]st
ed. McGraw-Hill
Book
Company,
ew
York.
hal.216
ZZZ.1940
[22]
Saatnya
nergi
Alternatif.
Cakrawala,
oran
Pikiran
Ralryat,Kamis,
3
Oktober
005
[23) Soerawidjaja,atangH. : SumberEnergidi Indonesia egituMelimpah.Koranpikiran RalEat,
Kamis,
3
Oktober
005.
al.25
ol.
t24)
Speakman,
orace
B.
: The
Biochemistry
of Acetone
Formation
rom
Sugars
by
Bacillus
Acetoethylicum.
our.
Biol.
Chem.,64.hal.4l
52.lg25
[25]
Il'hat
s
B odie
e . http://wrvw.esru.strath.
c.
k/
. 200
l 0