Download - Penerapan Kebijakan Insentif Pajak Bagi Organisasi-Filantropi/Nirlaba dan Sumbangan Sosial
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
Penerapan Kebijakan Insentif Pajak Bagi Organisasi Filantropi/Nirlaba dan
Sumbangan Sosial
DIREKTORAT PERATURAN PERPAJAKAN IIJakarta, 15 Desember 2015
Direktorat Jenderal Pajak
Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba
2
Tax Exemption
Tax Deduction
Tax Incentive
Penetapan penghasilan yang
dikecualikan sebagai objek PPh atas
penghasilan tertentu yang diterima
perusahaan nirlaba
Penetapan biaya tertentu yang
terkait perusahaan nirlaba yang
dapat menjadi pengurang
penghasilan bruto bagi Wajib Pajak
yang mengeluarkan biaya
Direktorat Jenderal Pajak
Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba
3
Tax Exemption• Penetapan penghasilan yang dikecualikan sebagai objek
PPh atas penghasilan tertentu yang diterima perusahaan nirlaba
Tax Deduction• Penetapan biaya tertentu yang terkait perusahaan nirlaba
yang dapat menjadi pengurang penghasilan bruto bagiWajib Pajak yang mengeluarkan biaya
Direktorat Jenderal Pajak
Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba
Tax Exemption (Bukan Objek PPh)A. Bantuan atau sumbangan dan harta hibahan yang diterima badan keagamaan, badan
pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, sepanjang tidak ada hubungan denganusaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yangbersangkutan.Dasar hukum:1) Pasal 4 ayat (3) huruf a Undang-Undang Pajak Penghasilan2) Peraturan Menteri Keuangan No. 245/PMK.03/2008
B. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalambidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftarpada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana danprasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, dalam jangkawaktu paling lama 4 tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut.Dasar hukum:1) Pasal 4 ayat (3) huruf m Undang-Undang Pajak Penghasilan2) Peraturan Menteri Keuangan No. 80/PMK.03/20123) Peraturan Dirjen Pajak No. 44/PJ/2012
4
Direktorat Jenderal Pajak
Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba
Bantuan Atau Sumbangan Dan Harta Hibahan Yang Diterima Badan Keagamaan, Badan Pendidikan, Badan Sosial Termasuk Yayasan Dan Koperasi
1. Badan keagamaan adalah badan keagamaan yang kegiatannya semata-mata mengurus tempat-tempatibadah dan/atau menyelenggarakan kegiatan di bidang keagamaan, yang tidak mencari keuntungan.
2. Badan pendidikan adalah badan pendidikan yang kegiatannya semata-mata menyelenggarakan pendidikanyang tidak mencari keuntungan.
3. Badan sosial termasuk yayasan dan koperasi adalah badan sosial yang kegiatannya semata-matamenyelenggarakan :
a) pemeliharaan kesehatan;
b) pemeliharaan orang lanjut usia (panti jompo);
c) pemeliharaan anak yatim-piatu, anak atau orang terlantar, dan anak atau orang cacat;
d) santunan dan/atau pertolongan kepada korban bencana alam, kecelakaan, dan sejenisnya;
e) pemberian beasiswa;
f) pelestarian lingkungan hidup; dan/atau
g) kegiatan sosial lainnya.
yang tidak mencari keuntungan.
5
Direktorat Jenderal Pajak
Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba
Sisa Lebih Yang Diterima Atau Diperoleh Badan Atau Lembaga Nirlaba Yang Bergerak Dalam Bidang Pendidikan Dan/Atau Bidang Penelitian Dan Pengembangan
1) Sisa lebih yang diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang ditanamkan kembali dalam bentuksarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan yangdiselenggarakan bersifat terbuka kepada pihak manapun, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat)tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut dikecualikan sebagai objek Pajak Penghasilan.
2) Sisa lebih sebagaimana adalah selisih dari seluruh penerimaan yang merupakan objek PajakPenghasilan selain penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan tersendiri, dikurangi denganpengeluaran untuk biaya operasional sehari-hari badan atau lembaga nirlaba.
3) Sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan adalah meliputi:
a. Pembelian atau pembangunan gedung dan prasarana pendidikan, penelitian danpengembangan termasuk pembelian tanah sebagai lokasi pembangunan gedung dan prasaranatersebut;
b. pengadaan sarana dan prasarana kantor, laboratorium dan perpustakaan;
c. pembelian/pembangunan asrama mahasiswa, rumah dinas guru, dosen atau karyawan, dansarana prasarana olahraga, sepanjang berada di lingkungan/lokasi lembaga pendidikan formal.
6
Direktorat Jenderal Pajak
Insentif Perpajakan untuk Perusahaan Nirlaba
Tax Deduction (Pengurang Penghasilan Bruto)1) sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional;2) sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang
dilakukan di Indonesia;3) biaya pembangunan infrastruktur sosial;4) sumbangan fasilitas pendidikan;5) sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga;yang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah
Dasar Hukum :a. Pasal 6 ayat (1) huruf i, j, k, l, dan m Undang-Undang PPhb. Peraturan Pemerintah No. 93 Tahun 2013c. Peraturan Menteri Keuangan No. 76/PMK.03/2014
7
Direktorat Jenderal Pajak
PERUBAHAN PERLAKUAN TERHADAP SUMBANGAN
Dalam UU 17 Tahun 2000, sumbangan tidak dapat menjadi pengurang penghasilan bruto
Dalam UU 36 Tahun 2008, sumbangan dapat menjadi pengurang penghasilan bruto, terdiri dari:
a. sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional;b. sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan yang
dilakukan di Indonesia;c. biaya pembangunan infrastruktur sosial;d. sumbangan fasilitas pendidikan;e. sumbangan dalam rangka pembinaan olahragayang ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
8
Wajib Pajak
Badan/ Lembaga Penerima
Sumbangan
DJP
Sumbangan
Laporan
Penerimaan
Sumbangan Bukti Penerimaan Sumbangan
SKEMA SUMBANGANMENURUT PP 93 TAHUN 2013
9
Direktorat Jenderal Pajak
SUMBANGAN DALAM RANGKA PENANGGULANGAN
BENCANA NASIONAL
disampaikan secara langsung melalui badan
penanggulangan bencana atau
disampaikan secara tidak langsung melalui
lembaga atau pihak yang telah mendapat izin
dari instansi/lembaga yang berwenang untuk
pengumpulan dana penanggulangan bencana
10
Direktorat Jenderal Pajak 11
SUMBANGAN DALAM RANGKA PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
sumbangan untuk penelitian dan pengembangan
yang dilakukan di wilayah Republik Indonesia yang
disampaikan melalui lembaga penelitian dan
pengembangan
Direktorat Jenderal Pajak 12
SUMBANGAN FASILITAS PENDIDIKAN
merupakan sumbangan berupa fasilitas
pendidikan yang disampaikan melalui lembaga
pendidikan
Direktorat Jenderal Pajak 13
SUMBANGAN DALAM RANGKA PEMBINAAN OLAHRAGA
sumbangan untuk membina, mengembangkan
dan mengoordinasikan suatu atau gabungan
organisasi cabang/jenis olahraga prestasi yang
disampaikan melalui lembaga pembinaan
olahraga
Direktorat Jenderal Pajak 14
BIAYA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SOSIAL
biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
membangun sarana dan prasarana untuk
kepentingan umum dan bersifat nirlaba
Direktorat Jenderal Pajak
PERSYARATAN BANTUAN/SUMBANGAN
15
1. Wajib Pajak mempunyai penghasilan neto fiskal TahunPajak sebelumnya;
2. Tidak membuat Wajib Pajak mengalami kerugian;3. Harus didukung oleh bukti-bukti yang sah;4. Lembaga penerima sumbangan dan/atau biaya wajib
memiliki NPWP, kecuali lembaga yang dikecualikansebagai subjek pajak.
Besarnya tidak melebihi 5% dari penghasilan neto fiskalTahun Pajak sebelumnya.
A
B
Direktorat Jenderal Pajak
apabila diberikan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa
Sumbangan Bukan Pengurang Penghasilan Bruto
16
Direktorat Jenderal Pajak 17
BENTUK DAN NILAI SUMBANGAN
Sumbanganuang
Biayapembangunan infrastruktur
barang
barang
Dinilai sebesar:a.nilai perolehan untuk barang yang
belum disusutkanb.nilai buku fiskal untuk barang yang
sudah disusutkan.c. harga pokok penjualan untuk
barang produksi sendiri.
dinilai sebesar jumlah yang sesungguhnya
dikeluarkan
Direktorat Jenderal Pajak
TATA CARA PENCATATAN SUMBANGAN SEBAGAI BIAYA
Sumbangan dalam RangkaPenanggulangan Bencana Nasional
Sumbangan dalam RangkaPembinaan Olahraga
Sumbangan dalam RangkaPenelitian dan Pengembangan
Sumbangan FasilitasPendidikan
Biaya Pembangunan Infrastruktur Sosial
Sebagai Pengurang Penghasilan Bruto pada Tahun Pajak Sumbangan
tersebut DISERAHKAN
• Sebagai Pengurang Penghasilan Bruto padaTahun Pajak Sumbangan tersebut DAPATDIMANFAATKAN
• Bila > 1 Tahun Pajak, Pengurangan dilakukansekaligus pada Tahun Pajak infrastruktursosial DAPAT DIMANFAATKAN
• Bila dibiayai Oleh > 1 WP, yang dibiayakanadalah sebesar pengeluaran sebenarnyamasing2 WP dan tidak boleh melebihi 5%dari Penghasilan Netto Fiskal tahunsebelumnya
18
Direktorat Jenderal Pajak
KEWAJIBAN PENYAMPAIAN LAPORAN
Badan Penanggulangan Bencana dan lembaga atau
pihak yang menerima sumbangan Bencana Nasional
Lembaga penerima sumbangandan/atau biaya diluar
sumbangan Bencana Nasional
menyampaikan laporan penerimaan
dan penyaluran sumbangan setiap
triwulan
menyampaikan laporanpenerimaan dan
penyaluran sumbangansetiap akhir Tahun Pajakditerimanya sumbangan
dan/atau biaya
19
Direktorat Jenderal Pajak
CONTOH PENGHITUNGAN BIAYA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SOSIAL YANG DIBEBANKAN SEKALIGUS SEBAGAI PENGHASILAN BRUTO DALAM HAL PEMBANGUNAN INFRASTRUK SOSIAL
DILAKSANAKAN LEBIH DARI SATU TAHUN PAJAK
• PT. DEF Pada tahun 2012 mempunyai penghasilan neto fiskal sebesar Rp800.000.000,00. Pada
tahun 2013, PT DEF mengeluarkan biaya infrastruktur sosial untuk pembangunan sebuah tempat
ibadah yang akan dimanfaatkan masyarakat Desa A sebesar Rp64.000.000,00.
• PT. DEF pada tahun 2013 mempunyai penghasilan neto fiskal sebesar Rp1.000.000.000,00.
• Pada tahun 2014, untuk menyelesaikan pembangunan tampat ibadah yang telah dilaksanakan
sejak tahun 2013, PT. DEF mengeluarkan tambahan biaya infrakstruktur sosial sebesar
Rp60.000.000,00.
• Pada tahun 2014, tempat ibadah selesai dibagun dan dimanfaatkan oleh masyarakat
Desa A
Jumlah biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh PT. DEF adalah sebagai berikut:
• Biaya infrastruktur sosial (Tahun 2013) : Rp64.000.000,00 (8% dari Rp800.000.000,00)
• Biaya infrastruktur sosial (Tahun 2014) : Rp60.000.000,00 (6% dari Rp1.000.000.000,00)
Penghitungan jumlah biaya maksimal yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto untuk Tahun
Pajak 2014 adalah sebagai berikut:
• Biaya infrastruktur sosial (Tahun 2013) : Rp40.000.000,00 (5% dari Rp800.000.000,00)
• Biaya infrastruktur sosial (Tahun 2014) : Rp50.000.000,00 (5% dari Rp1000.000.000,00)
Maka biaya infrastruktur sosial sebesar Rp 90.000.000,00 (Rp40.000.000,00+Rp50.000.000,00)
adalah biaya yang dapat dibebankan sekaligus sebagai Pengurang Penghasilan Bruto
pada tahun 2014
20
Direktorat Jenderal Pajak
CONTOHTANDA BUKTI PENERIMAAN SUMBANGAN DAN/ATAU BIAYA
TANDA BUKTI PENERIMAAN SUMBANGAN DAN/ATAU BIAYA
A.Identitas Penerima Sumbangan
1. Nama : …………………………………………………
2. Alamat : …………………………………………………
3. NPWP : …………………………………………………
B.Rincian Sumbangan
1.Jenis Sumbangan : Sumbangan Bencana Nasional, Sumbangan Pembinaan Oiahraga, Sumbangan Fasilitas Pendidikan, Sumbangan
Penenlitian dan Pengembangan *)
2. Bentuk Sumbangan : Uang / Barang*)
3. Nilai Sumbangan : ………………………………………………...
4. Tanggal Diterima : …………………………………………………
C.Identitas Penerima Sumbangan
1. Nama Lembaga/Badan : …………………………………………………
2. NPWP : …………………………………………………
3. Alamat : …………………………………………………
4. No. Telp. Dan Faksimili : …………………………………………………
D.Khusus Infrastruktur Sosial**)
1. Sarana / Prasarana yang diberikan : ………………………………………………….
2. Lokasi***) : ………………………………………………….
3. Biaya Pembangunan Infrastruktur Sosial : ………………………………………………….
4. Ijin Mendirikan Bangunan : ………………………………………………….
Keterangan:
*) Coret yang tidak perlu
**) Khusus infrastruktur sosial pemberi biaya infrastruktur sosial cukup mengisi bagian A dan D
***) Alamat lengkap lokasi sarana and prasarana tersebut
21
Direktorat Jenderal Pajak
No. Nama/NPWP/Alamat Pemberi
Sumbangan dan/atau Biaya
Jenis Sumbangan dan/atau Biaya Bulan/Tahun**
Barang* Jumlah
1.
2.
PT. A / NPWP......../Jl. Mawar No. 5
Medan
PT. B/NPWP……./Jl. Melati No.7
Medan
Obat-obatan Rp10.000.000
Rp20.000.000
Juli/2013
Oktober/2013
TOTAL Rp30.000.000
Rincian Total Sumbangan dan/atau Biaya Uang/Barang yang Diterima
CONTOH
LAPORAN PENERIMAAN SUMBANGAN DAN/ATAU BIAYA
LAPORAN PENERIMAAN SUMBANGAN DAN/ATAU BIAYA……
TRIWULAN………./TAHUN PAJAK………
Lembagan/Badan Penerima Sumbangan dan/atau Biaya:
Nama :
NPWP…*** :
Alamat :
Keterangan:
* Diisi apabila sumbangan dalam bentuk barang dan nilai dalam rupiah
** Diisi bulan dan tahun sumbangan dan/atau biaya diterima
***) NPWP tidak perlu diisi bagi lembaga/badan yang dikecualikan sebagai Subjek Pajak Penghasilan sesuai ketentuan
perundang-undangan perpajakan
Kepada Yth.
Direktur Jenderal Pajak
U.P. Direktur Peraturan Perpajakan II
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Ged. Utama Lt.11
Jl. Jend. Gatot subroto Kav 40-42
22
Direktorat Jenderal Pajak23