PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI
Studi Kasus pada Siswa Kelas XI IPS SMA Santa Maria, Yogyakarta
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyarat
MemperolehGelarSarjanaPendidikan
Program StudiPendidikanAkuntansi
DisusunOleh:
Agnes Amarielliana Satya Dharma
NIM : 051334023
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI
Studi Kasus pada Siswa Kelas XI IPS SMA Santa Maria, Yogyakarta
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyarat
MemperolehGelarSarjanaPendidikan
Program StudiPendidikanAkuntansi
DisusunOleh:
Agnes Amarielliana Satya Dharma
NIM : 051334023
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karyaku ini kepada
Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing, menerangi setiap langkahku, dan pegangan hidupku
Bunda Maria cahaya hidupku dan selalu melindungiku
My lovely parents n My lovely sister “mb.Lia” atas cinta dukungan dan doa yang dicurahkan untukku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Pengalaman adalah guru yang tegas, karena ia menguji dahulu, baru mengajarkan.
-Aturan Vernon Saunders-
Orang yang mencoba melakukan sesuatu dan gagal jauh lebih baik ketimbang
mereka yang nggak berbuat apa-apa, tapi sukses.
-Ron Herron-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 19 Mei 2011
Penulis
Agnes Amarilelliana Satya Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan
Maha Kasih atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Kooperatif
Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dalam Pembelajaran
Ekonomi”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai
pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan berkat-Nya sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan dengan lancar.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang
dengan penuh pengertian hati memberikan bimbingan, kritik, saran serta
motivasi dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.
7. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Si. selakudosen penguji yang
telah memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi
ini.
8. Dosen-dosenku yang baik : ”Pak Wid, Pak Heri, Pak Ruby, Bu Cornel, Bu
Catur, Bu Prem, Bu Indah” terimakasih atas ilmu dan didikan yang telah
diberikan pada saya selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
9. Staff sekretariat Pendidikan Akuntansi : Mbak Aris dan Bapak Wawiek atas
bantuan dalam mengurusi kepentingan-kepentingan mahasiswa.
10. Bapak YB. Subagyo S.Pd. selaku guru partner yang telah bersedia
bekerjasama dalam melakukan penelitian
11. Bapak dan ibuku yang telah berjuang selama ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan kuliah, serta atas cinta, kasih sayang, semangat, doa dan
dukungan yang tiada henti. “Love You”
12. Mbakku satu-satunya “mb.amel”, walaupun sering berselisih paham tetapi
tetap baik hati membelikan laptop untuk memperlancar skripsi, selalu
memberikan dukungan, doa dan kasih sayang yang tiada henti. “Love you
Sist, you are the best in my life”
13. Buat semua saudara-saudaraku : mbak dewi, mbak maya, mbak ryan mbak
kiki, mbak bela buat doanya dan dukungannya.
14. Buat melon, tami, mbak angga yang selalu ngasih dukungan meski dah gag
ketemu.
15. Villa dan Arnon “pasangan aneh” yang sudah membantu banyak dalam
membuat video dan power point.
16. Tyas pranoto terima kasih buat semua bantuan yang sudah diberikan dari
awal penelitian hingga akhir “maaf dek dah membuat repot dirimu, thanks a
lot”
17. Copy piun yang membantu mengambil gambar saat penelitian, yansen yang
nemenin di kampus.
18. Tetangga baruku yang terima kasih untuk pinjaman motornya.
19. Sahabat-sahabatku: terima kasih atas dukungan, semangat, canda tawa yang
selalu menghiburku dikala mengalami kepenatan dalam menyusun skripsi
ini dan atas sumbang saran dan bantuannya sehingga aku dapat
menyelesaikan skirpsi ini.
20. Rekan-rekan seperjuanganku angkatan 2005 Program Studi Pendidikan
Akuntansiatas bantuan, dukungan kerjasama serta semangat yang telah
diberikan dalam proses penyempurnaan skripsi ini dan atas semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRAK
PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN EKONOMI
Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS I SMA Santa Maria Yogyakarta
Agnes Amarielliana Satya Dharma
Universitas Sanata Dharma
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran ekonomi. Penerapan model pembelajaran ini dilakukan pada
pokok bahasan perdagangan internasional. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa
kelas XI di SMA Santa Maria Yogyakarta. Waktu penelitian tanggal 29 Januari
2011.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi. Adapun instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
lembar observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan
siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi kegiatan guru dalam
proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan
belajar siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Analisis hasil penelitian
dilakukan dengan berdasarkan analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mampu meningkatkan motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran ekonomi. Kondisi motivasi siswa setelah penelitian adalah
sebagai berikut: 4 siswa (19,05%) mempunyai motivasi yang sangat tinggi, 16
siswa (76,19%) mempunyai motivasi tinggi dan 1 siswa (4,76%) mempunyai
motivasi cukup. Sementara penelitian kondisi motivasi belajar siswa sebelum
penelitian ini adalah sebagai berikut: 11 siswa (52,38%) mempunyai motivasi
tinggi, 9 siswa (42,86) mempunyai motivasi cukup dan 1 siswa (4,76%)
mempunyai motivasi rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRACT
THE APPLICATION OF COOPERATIVE METHODS TYPE JIGSAW
IN INCREASING THE STUDENTS MOTIVATION
IN LEARNING ECONOMICS
A Case Study on The Students of the 11th
Grade of 1st Social Class
at Santa Maria Senior High School Yogyakarta
Agnes Amarielliana Satya Dharma
Sanata Dharma University
2011
The objective of this research is to find out the application of cooperative
methods type jigsaw in increasing the students’ motivation in learning the
economics. The application of learning model was implemented on the students of
International Commerce Subjects and it was held on January 29th
, 2011 to the
students of the 11th Grade of 1st Social Class at Santa Maria Senior High School
Yogyakarta.
This research is a class action research. The implementation of research
consists of four stages, they are: planning, action, observation, and reflection. The
instruments of the study in this research are observation sheets, questionnaire, and
documentation. The data collected from the sheet of teacher’s activity
observation, the sheet of students’ activity observation, the class activity
observation, the sheet of teacher’s observation during the learning process, the
instruments of class observation, the sheet of students’ learning activity in group,
and reflection instrument. The result of research analysis is done through the
descriptive analysis.
The conclusion of the result is that the application of cooperative learning
model type JIGSAW is able to increase the students’ learning motivation in
economics. The condition of students’ motivation after research are: 4 students
(19,05%) have very high motivation, 16 students (76,19%) have high motivation
and 1 student (4,76%) has enough motivation. Meanwhile, the condition before
research is: 11 students (52,38%) have high motivation, 9 students (42,86%) have
enough motivation and 1 student (4,76) has low motivation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
MOTTO ......................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
ABSTRAK ..................................................................................................... xi
ABSTRACT .................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. LatarBelakangMasalah ........................................................... 1
B. IdentifikasiMasalah ................................................................ 4
C. RumusanMasalah ................................................................... 4
D. TujuanPenelitian .................................................................... 4
E. ManfaatPenelitian .................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 6
A. PengertianPenelitianTindakanKelas (PTK) ........................... 6
B. Ruang Lingkup Pembelajaran Kooperatif .............................. 10
C. PembelajaranKooperatifTipeJigsaw ...................................... 19
D. Motivasi Belajar Siswa .......................................................... 25
E. Kerangka Berfikir................................................................... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 30
A. JenisPenelitian ........................................................................ 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. LokasidanWaktuPenelitian .................................................... 30
C. SubjekdanObjekPenelitian ..................................................... 31
D. ProsedurPenelitian.................................................................. 31
E. InstrumenPenelitian................................................................ 35
1. Perencanaan ...................................................................... 35
2. Tindakan ........................................................................... 36
3. Observasi .......................................................................... 37
F. PengumpulandanAnalisis Data ............................................... 38
1. Analisis deskriptif ............................................................. 38
2. Analisistingkatmotivasibelajarsiswa ................................. 39
BABIV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ............................................ 40
A. Sejarah Sekolah ...................................................................... 40
B. Tujuan, VisidanMisi SMA Santa Maria Yogyakarta .............. 41
1. Tujuan SMA Santa Maria Yogyakarta ............................. 41
2. Visi SMA Santa Maria Yogyakarta .................................. 43
3. Misi SMA Santa Maria Yogyakarta ................................. 44
C. SistemPendidikan di SMA Santa Maria Yogyakarta .............. 45
D. Kurikulum SMA Santa Maria Yogyakarta.............................. 46
E. Organisasi SMA Santa Maria Yogyakarta .............................. 47
F. SumberDayaManusia SMA Santa Maria Yogyakarta ............ 49
G. Siswa SMA Santa Maria Yogyakarta...................................... 49
H. KondisiFisik, lingkunganSekolahdanFasilitas
SMA Santa Maria Yogyakarta ................................................ 50
I. Proses BelajarMengajar SMA Santa Maria Yogyakarta ......... 52
J. FasilitasPendidikandanLatihan
SMA Santa Maria Yogyakarta ................................................ 53
K. KomiteSekolah SMA Santa Maria .......................................... 55
L. HubunganAntara SMA Santa Maria Yogyakarta dengan
Instansi lain ............................................................................. 56
M. Usaha- Usaha PeningkatanKualitasKelulusan ........................ 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
1. Matrikulasi ........................................................................ 57
2. Conversation .................................................................... 57
3. Tourist Hunting ................................................................. 58
4. In Group ............................................................................ 58
5. Retret ................................................................................. 58
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ........................... 59
A. Deskripsi Penelitian................................................................. 59
1. Observasi Pra Penelitian .................................................... 59
2. Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 68
B. AnalisisMotivasiSiswaSebagaiDampakPenerapan
MetodeKoopertaifTipeJigsaw Pada
Mata PelajaranEkonomi .......................................................... 86
BAB VI KESIMPULAN. KETERBATASAN PENELITIAN,
DAN SARAN
A. Kesimpulan.............................................................................. 90
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 90
C. Saran ........................................................................................ 91
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 92
LAMPIRAN ................................................................................................... 93
Lampiran 1. Lembar Observasi Kegiatan Guru ......................................... 94
Lampiran 1a. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru ............................ 98
Lampiran 1b. Lembar Observasi Kegiatan Guru ......................................... 101
Lampiran 2. Lembar Observasi Kegiatan Siswa ....................................... 103
Lampiran 2a. Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa ........................... 105
Lampiran 2b. Lembar Observasi Kegiatan Siswa ....................................... 106
Lampiran 3. Lembar Observasi Kegiatan Kelas ......................................... 108
Lampiran 3a. Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran .......................... 110
Lampiran 3b. Lembar Observasi Kegiatan Kelas ........................................ 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Lampiran 4. RencanaPelaksanaanPembelajaran ........................................ 115
Lampiran 5. Lembar Materi Bahan Ajar ................................................... 127
Lampiran 6. Lembar Soal Bahan Ajar ....................................................... 140
Lampiran 7. Aktivitas Guru Pada Siklus I .................................................. 145
Lampiran 7a. Aktivitas Guru Pada Siklus I .................................................. 146
Lampiran 8. Instrumen Pengamatan Kelas ................................................ 147
Lampiran 8a. Instrumen Pengamatan Kelas ................................................ 148
Lampiran 9. Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam
Proses Pembelajaran Siklus I ................................................. 149
Lampiran 9a. Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam
Proses Pembelajaran Siklus I ................................................. 150
Lampiran 10. InstrumenRefleksiKesan Guru Mitra Terhadap
Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw .......................................................... 152
Lampiran 11. Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ................................... 153
Lampiran 11a. Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe JigsawSiklus I ...................... 156
Lampiran 12. Kuesioner Motivasi Belajar ................................................... 157
Lampiran 12a. Motivasi Pra Penelitian ......................................................... 161
Lampiran 12b. Motivasi Pra Penelitian ......................................................... 162
Lampiran 13. Instrumen Tindakan Pengamatan Terhadap Siswa ............... 163
Lampiran 13a. Instrumen Pengamatan Siswa ............................................... 165
Lampiran 14. Daftar Nama kelompok ......................................................... 166
Lampiran 15. Daftar Nilai Kuis ................................................................... 167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�
�
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan, pendidikan memang berperan penting karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan perkembangan dunia
pendidikan yang semakin pesat, lembaga pendidikan dituntut untuk lebih dapat
menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak perhatian
khusus diarahkan kepada perkembangan dan kemajuan pendidikan guna
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Salah satu cara yang dilakukan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem
pendidikan.
Menurut Nurhadi (2001:1), ada tiga komponen yang perlu disoroti dalam
pembaharuan pendidikan yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas
pembelajaran dan keefektifan metode pembelajaran. Kurikulum harus
komprehensif dan responsif terhadap dinamika sosial, relevan, tidak overload,
dan mampu mengakomodasi keberagaman keperluan dan kemajuan teknologi.
Kualitas pembelajaran juga harus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas
hasil pendidikan.
Pada kenyataannya, meski kurikulum yang berlaku di Indonesia terus
mengalami perbaikan untuk mewujudkan pendidikan yang baik, metode yang
dipakai guru cenderung tetap yakni metode ceramah. Hal ini membuat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 �
�
�
merasa bosan, dan kesulitan dalam proses belajar. Berdasarkan hasil
pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas XI SMA
Santa Maria, Yogyakarta menunjukkan bahwa penggunaan metode ceramah
menyebabkan :
1. Siswa tidak terlibat secara aktif
Dari pengamatan peneliti, pada saat guru menjelaskan materi hanya
ada 2-3 siswa yang terlibat aktif dalam mengikuti pelajaran, bahkan ada
1 siswa yang asyik dengan handphone miliknya, 3-4 siswa bercerita dengan
teman sebangkunya dan beberapa siswa lainnya hanya terdiam ataupun
melamun.
2. Siswa kurang berani dalam mengajukan pendapat ataupun pertanyaan pada
saat pelajaran.
Dalam metode ini, guru menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab. Sehingga pembelajaran yang berlangsung berpusat pada guru
(teacher center) sehingga siswa hanya dapat duduk mendengarkan dan
mencatat. Dan disini siswa menjadi kurang berani dalam mengajukan
pendapat atau bertanya.
3. Siswa kurang termotivasi dalam pelajaran ekonomi.
Sebagian besar siswa mengambil jurusan IPS bukan karena benar-
benar berminat dengan jurusan IPS, hal ini dikarenakan jurusan IPA dirasa
lebih sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 �
�
�
Berdasarkan kenyataan di atas, peneliti berpendapat bahwa
keterlambatan siswa dalam mengikuti pelajaran Ekonomi sangatlah kurang.
Siswa juga merasa bosan dengan pembelajaran yang monoton. Kondisi
demikian berdampak pada kualitas belajar yang meliputi kualitas proses dan
kualitas hasil belajar yang kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari nilai
rata-rata hasil ujian tengah semester kelas XI tahun ajaran 2009/ 2010:
Tabel 1.1
Nilai Rata-rata Ujian Tengah Semester TA 2009/ 2010
N0 Kelas Rata-rata Nilai Ekonomi Semester 1
1 XI IPS 1 19,39
2 XI IPS 2 20,34
3 XI IPS 3 19,30
Sumber: Data Sekunder Nilai Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif
khususnya tipe jigsaw pada mata pelajaran ekonomi. Metode jigsaw
merupakan metode yang dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dan siswa
memiliki tanggung jawab lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran.
Tujuan metode jigsaw ini mengembangkan kerja tim, keterampilan
belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak
mungkin diperoleh apabila siswa mempelajari materi itu sendiri, dan siswa
dituntut untuk mempertahankan tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi.
Sehingga gagasan penelitian tersebut selanjutnya dituangkan dalam judul yaitu:
“PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 �
�
�
MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN
EKONOMI”. Penelitian ini merupakan studi kasus di SMA Santa Maria
Yogyakarta kelas XI IPS 1.
B. Identifikasi Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi penerapan
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dan melihat pengaruh metode ini pada motivasi siwa di dalam kelas
pada mata pelajaran ekonomi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis dapat merumuskan
masalah: Bagaimana penerapan metode kooperatif tipe jigsaw ini dapat
meningkatkan motivasi siswa di kelas khususnya dalam pelajaran ekonomi
pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Santa Maria Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui
penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan
motivasi siswa khususnya dalam pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI IPS 1
SMA Santa Maria Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 �
�
�
E. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Bagi Guru dan peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan variasi bagi
guru dalam memilih metode pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran
dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
2. Bagi Sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta
Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan
proses pembelajaran siswa di SMA Santa Maria Yogyakarta.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
tambahan pengetahuan ataupun sebagai tambahan referensi bagi pembaca
yang akan melakukan penelitian yang serupa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Ada banyak persoalan yang dihadapi oleh guru pada waktu berdiri di
depan kelas. Untuk mengatasi permasalah yang dihadapi, guru dapat
menggunakan penelitian kelas. Pengertian penelitian tindakan kelas, untuk
mengidentifikasi penelitian kelas, adalah penelitian yang
mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, dalam
suatu tindakan yang dilakukan dengan disiplin inkuiri, atau suatu usaha
seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam
sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins, 1993:4 dalam
Wiriaatmadja, 2006:11). Pengertian penelitian tindakan kelas menurut
Arikunto, (2007:2-3) dan Aqib, (2006:12-13)adalah sebagai berikut:
a. Penelitian. Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan. Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa.
c. Kelas. Dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal
dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan kelas
adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 �
�
�
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu
penelitian, tindakan, dan kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersamaan (Arikunto, 2007:3).
2. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas.
Untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan
Kelas kita perlu mengetahui ciri-ciri atau karakteristiknya. Adapun
karakteristik yang bersifat umum antara lain sebagai berikutEbbut, 1985
(Suyanto, K. E dkk, 2006:8):
a. Berangkat dari permasalahan faktual yang timbul dalam kegiatan
pembelajaran sehari-hari.
b. Adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki
proses belajar mengajar di kelas tersebut.
c. Adanya proses pelaksanaan penelitian sebagai suatu rangkaian siklus
yang berkelanjutan. Di dalam dan diantara siklus-siklus itu ada informasi
yang merupakan balikan dari apa yang telah dilakukan oleh peneliti.
3. Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses
yang dinamis dimana ada empat (Gambar 2.1)(Susilo, 2006:9-12)yaitu:
a. perencanaan tindakan
b. pelaksanaan atau implementasi tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 �
�
�
c. observasi dan interpretasi, dilanjutkan dengan analisa dan evaluasi
d. refleksi
Gambar 2.1
Spiral Kemmis dan Taggart 1988
(Wiriaatmadja, 2006:66)
Keterangan Gambar 2.1 (Susilo, 2006:9-12):
1. Perencanaan tindakan
Perencanaan tindakan hendaknya memanfaatkan secara optimal teori-
teori yang relevan dan pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh dari
masa lalu dalam kegiatan pembelajaran ataupenelitian yang sebidang.
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas.
2. Pelaksanaan tindakan
Jika perencanaan telah selesai dilakukan, maka skenario tindakan
dapat dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang aktual menggunakan
metode Jigsaw sesuai dengan rencana yang telah disusun. Untuk menjamin
mutu kegiatan pembelajaran, guru atau tim peneliti dapat memodifikasi
��������
�����
ACT
OB
SE
RV
�����
ACT
OB
SE
RV
E
��������
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 �
�
�
tindakan walaupun implementasi sedang dalam proses, tetapi jika tidak
terlalu mendesak perubahan dapat dilakukan setelah satu siklus selesai.
3. Observasi
Pada saat pelaksanaan tindakan, kegiatan observasi dilakukan secara
bersamaan. Secara umum, kegiatan observasi dilakukan untuk merekam
proses yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Mengingat observasi
menyatu dalam pelaksanaan tindakan, maka perlu dikembangkan sistem dan
prosedur observasi yang mudah dilakukan.
4. Refleksi
Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis,
interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang
diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Refleksi merupakan bagian yang amat
penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil
(perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan (intervensi) yang
dilakukan. Komponen-komponen refleksi dapat digambarkan pada Gambar
3.2.Bila hasil perbaikan yang diharapkan belum tercapai pada Siklus 1,
maka tindakan perlu dilanjutkan pada siklus 2.Pada siklus kedua ini perlu
dilakukannya perencanaan kembali.Siklus ini merupakan kesatuan dari
kesatuan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
interpretasi, analisis dan evaluasi, serta refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 �
�
�
B. Ruang Lingkup Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai sekumpulan strategi
mengajar yang digunakan guru agar siswa saling membantu dalam
mempelajari sesuatu.Oleh karena itu belajar kooperatif ini juga dinamakan
“belajar teman sebaya” (Eggen dan Kauchak, 1993:310).Slavin (1997)
menyatakan pembelajaran kooperatif merupakan metode pembelajaran
dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki kemampuan
heterogen. Hal ini juga hampir sama dengan apa yang diungkap oleh Nur
dan Wikandari (2000:25) yang menyatakan bahwa model pembelajaran
kooperatif atau cooperative learning mengacu pada metode pengajaran
siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam
belajar. Pada model pembelajaran kooperatif ini setiap anggota kelompok
satu sama lain dituntut untuk saling tergantung yaitu setiap siswa
bergantung pada siswa lain dalam pencapaian tujuan pembelajaran,
sehingga semua siswa mempunyai tanggung jawab terhadap keberhasilan
anggota dan dirinya sendiri. Seluruh siswa pada kegiatan belajar ini harus
berpartisipasi aktif, dan perbedaan individual yang ada diantara siswa dapat
diminimalkan pada saat mereka mempelajari materi.
Dengan adanya pembelajaran kooperatif ini siswa dapat bertanggung
jawab atas dirinya sendiri dan juga pada kelompoknya, sehingga dalam diri
siswa timbul sikap ketergantungan yang positif yang nantinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 �
�
�
akanmenjadikan kerja kelompok yang optimal. Dan juga siswa saling
bekerjasama untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.
2. Unsur- Unsur Pembelajaran Kooperatif
Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning”, bahwa
model pembelajaran Cooperative Learning tidak sama dengan sekedar
belajar kelompok, tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya
dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David
Johnson (dalam Lie, 2002:30-34) mengatakan bahwa tidak semua kerja
kelompok bisa dianggap Cooperative Learning, untuk itu harus diterapkan
lima unsur model pembelajaran gotong royong yaitu:
a. Saling ketergantungan positif
Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap
anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar
perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota
kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain dapat
mencapai tujuan mereka.
b. Tanggung jawab perseorangan
Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model
pembelajaran Cooperative Learning, setiap siswa akan merasa
bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Pengajar yang efektif
dalam model pembelajaran Cooperative Learning membuat persiapan
dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota
kelompok harus melaksanakan tanggungjawabnya sendiri agar tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12 �
�
�
selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan.
c. Tatap muka
Dalam pembelajaran Cooperative Learning setiap kelompok harus
diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan
interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi
yang menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah
menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi
kekurangan.
d. Komunikasi antar anggota
Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan
berbagai keterampilan berkomunikasi, karena keberhasilan suatu
kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling
mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat
mereka. Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok juga merupakan
proses panjang. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat
bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar
dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.
e. Evaluasi proses kelompok
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar
selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
Dengan memperhatikan unsur-unsur pembelajaran kooperatif tersebut,
peneliti berpendapat bahwa dalam pembelajaran kooperatif setiap siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 �
�
�
yang tergabung dalam kelompok harus betul-betul dapat menjalin
kekompakan.Selain itu, tanggung jawab bukan saja terdapat dalam
kelompok, tetapi juga dituntut tanggung jawab individu.
4. Ciri- Ciri Pembelajaran Kooperatif
Pendekatan pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa ciri tertentu
diantaranya ialah (http://www.geocities.com/gardner02_8/ilmiah1.html):
a. Matlamat kumpulan
Matlamat kumpulan ialah kejayaan kumpulan dalam mencapai
kecemerlangan dalam menguasai sesuatu konsep yang diajar.Matlamat
ini dicapai melalui usaha bersama semua ahli didalam kumpulan.Dalam
kumpulan ini setiap ahli kumpulan mempunyai peran tertentu dan jelas
dalam usaha kumpulan mencapai matlamat yang ditetapkan.
b. Interaksi sosial ditekankan
Setiap ahli kumpulan akan berinteraksi secara bersemuka dalam
kumpulan. Interaksi yang serentak berlangsung pada masa yang sama
untuk setiap kumpulan melalui perbincangan yang akan menyebabkan
lebih ramai individu yang turut serta mengambil bagian. Setiap ahli
kumpulan perlu berhubungan rapat, saling memenuhi dan bantu
membantu.
c. Pelajar perlu saling bergantungan positif untuk mencapai objektif gerak
kerja
Kejayaan kumpulan bergantung kepada pembelajaran individu yang
ahli.Setiap ahli mempunyai tanggung jawab ke atas.Prinsip ini dikenali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 �
�
�
sebagai saling bergantungan secara positif.Untuk mencapai kesuksesan
dalam prinsip ini tugas perlu diberikan kepada semua ahli kumpulan
untuk menyumbang jawaban atau pendapat. Tanggung jawab individu
disini sangatlah penting dalam pengerjaan tugas yang telah diberikan
yang nantinya akan disumbangkan kedalam kelompok. Disini semua
pelajar mempunyai peluang yang sama untuk ambil bagian dan
menyumbangkan ide secara bersama.
5. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa
dalam tugas-tugas akademik.Pembelajaran kooperatif dapat memberi
keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang
bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas
akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah, jadi memperoleh bantuan
khusus dari teman sebaya, yang mempunyai orientasi dan bahasa yang
sama. Dalam proses tutorial ini, siswa kelompok atas meningkatkan
kemampuan akademiknya karena memberi pelayanan sebagai tutor
membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang hubungan ide-ide yang
terdapat di dalam materi tertentu
(http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/ pembelajaran-
kooperatif-tujuan.html).
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh
Ibrahim, et al. (2000), yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 �
�
�
a. Hasil belajar akademik
Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial,
juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting
lainnya.Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam
membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang
model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan
kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik
dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Disamping
mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran
kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah
maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas
akademik.
b. Penerimaan terhadap perbedaan individu
Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara
luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial,
kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi
peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk
bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui
struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu
sama lain.
c. Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah, mengajarkan
kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 �
�
�
keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak
anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.
6. Tipe Pembelajaran Kooperatif
Salvin (1995: 71-144) memperkenalkan empat tipe pembelajaran
kooperatif sebagai berikut:
a. Student Team Learning (STL)
Student Team Learning (STL) adalah metode yang dikembangkan dan
dipelajari di Universitas John Hopkins. Semua metode pembelajaran
kooperatif memberikan ide bahwa siswa belajar bekerja bersama dan
bertanggung jawab atas keberhasilan tim mereka. Tiga konsep inti dari
metode STL adalah “hadiah tim” (team reward), “akuntabilitas individu”
(indivudual accountability), dan “peluang bersama untuk berhasil (equal
opportunity for success). Pada prinsip ada empat metode STL yang
secara luas dikembangkan dan diteliti, yaitu:
1) STAD (Student Teams Achievement Division)
STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dengan
sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen (4-5 orang), diskusikan
bahan belajar-LKS-modul secara kolabratif, sajian-presentasi
kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor
perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan
individual dan berikan reward.
2) TGT (Teams Games Tournament)
Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 �
�
�
tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh
tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual
dan diskusi. Usahakan dinamika kelompok kohesif dan kompak serta
tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskusi nyaman dan
menyenangkan seperti dalam kondisi permainan (games) yaitu dengan
cara guru bersikap terbuka, ramah, lembut, santun, dan ada sajian
bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok
sehingga terjadi diskusi kelas.
3) TAI (Team Assisted Individualy)
Dalam TAI ada kombinasi antara pembelajaran kooperatif dengan
pembelajaran individual. Siswa bekerja dalam tim tetapi anggota tiap
tim bekerja pada unit yang berbeda. Anggota tim biasanya mengecek
pekerjaan teman membantu teman yang mengalami kesulitan atau
masalah. Saat ujian, masing-masing anggota timbekerja tanpa dibantu
oleh angota tim lainnya. Hasil kerja tim, hasil tes akhir, poin ekstra
dan tugas-tugas rumah kemudian dikumpulkan dan tim yang
memperoleh skor tertinggi diberikan hadiah. TAI didesain untuk
pengajaran matematika bagi siswa kelas tiga sampai kelas enam.
4) CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition)
CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara
koperatif-kelompok. Sintaksnya adalah membentuk kelompok
heterogen 4 orang, guru memberikan wacana bahan bacaan sesuai
dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama (membaca bergantian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 �
�
�
menemukan kata kunci, memberikan tanggapan) terhadap wacana
kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi hasil kelompok,
refleksi.
5) Tipe Jigsaw
Tipe Jigsaw adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dimana
pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa yang bekerja
sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal,
baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok. Pada
pembelajaran tipe Jigsaw ini setiap siswa menjadi anggota dari 2
kelompok, yaitu anggota kelompok asal dan anggota kelompok
ahli.Anggota kelompok asal terdiri dari 3-5 siswa yang setiap
anggotanya diberi nomor kepala 1-5. Nomor kepala yang sama pada
kelompok asal berkumpul pada suatu kelompok yang disebut
kelompok ahli.
6) Learning Together
Peserta didik melakukan presentasi materi pelajaran.Setelah itu
mereka dalam kelompok heterogen terdiri dari 4 sampai 5 orang
mengerjakan satu lembar kerja.Guru menilai hasil kerja
kelompok.Peserta didik kemudian secara individual mengerjakan kuis
yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual.
7) Group Investigation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 �
�
�
Group Investigation merupakan pembelajaran kooperatif yang paling
komplek dan paling sulit untuk diterapkan, dimana siswa terlibat
dalam perencanaan pemilihan topik yang dipelajari dan melakukan
penelitian tindakan kelas yang mendalam atas topik yang dipilihnya,
selanjutnya menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada
seluruh kelas.
C. Kooperatif Tipe Jigsaw
1. Pengertian Kooperatif Tipe Jigsaw
Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot
Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi
oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins (Arends,
2001).Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et. al. sebagai
metode Cooperative Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam
pengajaran membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara.Dalam
teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman
siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran
menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama
siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan
untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 �
�
�
mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya
(Arends, 1997). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw merupakan
model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil
yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling
ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian
materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut
kepada anggota kelompok yang lain (Arends, 1997).
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa
terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa
tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus
siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota
kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu
dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk
mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie,1994).
Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama
bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang
topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa
itu kembali pada tim atau kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota
kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya
pada pertemuan tim ahli. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,
terdapat kelompok asal dan kelompok ahli.Kelompok asal yaitu kelompok
induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar
belakang keluarga yang beragam.Kelompok asal merupakan gabungan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 �
�
�
beberapa ahli.Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota
kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan
mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan
dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.
2. Kelebihan dan kekurangan Kooperatif jigsaw
Menurut Ibrahim (2000) menyatakan bahwa kelebihan belajar metode
kooperatif tipe jigsaw dapat meingkatkan tingkah laku kooperatif dan
hubungan yang baik antar siswa, dan dapat mengembangkan kemampuan
akademis siswa. Ratumanan (2000) menyatakan bahwa interaksi yang
terjadi dalam belajar kooperatif tipe jigsaw dapat memacu terbentuknya ide
baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa.
Sedangkan untuk kelemahan metode belajar kooperatif tipe jigsaw menurut
(roy killen,1996) yaitu :
a)Prinsip pola pembelajaran ini adalah “peer teaching”. Belajar untuk
teman sendiri, ini akan menjadi kendala karena perbedaan persepsi
dalam memahami konsep yang akan didiskusikan bersama siswa lain.
Dalam hal ini pengawasan guru menjadi hal mutlak diperlukan, agar
jangan sampai terjadi “missconception”
b)Dirasa sulit meyakinkan siswa untuk mampu berdiskusi menyampaikan
materi kepada teman, jika siswa tidak punya rasa percaya diri.
c)Rekod siswa tentang nilai, kepribadian, perhatian siswa harus sudah
dimiliki oleh pendidik dan ini biasanya membutuhkan waktu yang
cukup lama mengenali tipe-tipe siswa dalam kelas tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 �
�
�
d)Awal penggunaan metode ini biasanya sulit dikendalikan, biasanya utuh
waktu yang cukup dan matang sebelum pembelajaran ini berjalan
dengan baik.
3. Persiapan Dalam Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
a. Pembentukan Kelompok Belajar
Pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa dibagi menjadi dua
anggota kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
1) Kelompok kooperatif awal (kelompok asal).
Siswa dibagi atas beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5
anggota.Setiap anggota diberi nomor kepala, kelompok harus
heterogen terutama di kemampuan akademik.
2) Kelompok ahli
Kelompok ahli anggotanya adalah nomor kepala yang sama pada
kelompok asal.Disini guru menegaskan siswa belajar bersama untuk
menjadi ahli sesuai dengan materi yang telah menjadi tanggung jawab
siswa.
b. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Pembelajaran kooperatiftipe Jigsaw ini berbeda dengan kelompok
kooperatif lainnya, karena setiap siswa bekerja sama pada dua kelompok
secara bergantian, dengan langkah- langkah pembelajaran sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 �
�
�
a) Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal,
berangotakan 3-5 orang. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya
A,B,C,D.
b) Membagi wacana atau tugas sesuai dengan materi yang diajarkan.
Masing-masing siswa mendapat wacana atau tugas yang berbeda,
nomor kepala yang sama mendapat tugas yang sama pada masing-
masing kelompok.
c) Kumpulkan masing-masing siswa yang memiliki wacana atautugas
yang sama dalam satu kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sama
dengan jumlah wacana atautugas yang telah dipersiapkan oleh guru.
d) Dalam kelompok ahli ini tugaskan agar siswa belajar bersama untuk
menjadi ahli sesuai dengan wacana atautugas yang menjadi tanggung
jawabnya.
e) Tugas bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan dapat
menyampaikan informasi tentang hasil wacana atautugas yang telah
dipahami kepada kelompok kooperatif (kelompok asal). Poin c,d dan e
dilakukan dalam waktu 30 menit.
f) Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli masing-
masing siswa kembali ke kelompok asal.
g) Beri kesempatan secara bergilir masing-masing siswa untuk
menyampaikan hasil dari tugas di kelompok ahli. Poin f dan g
dilakukan dalam waktu 20 menit.
h) Bila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya secara keseluruhan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24 �
�
�
masing-masing kelompok menyampaikan hasilnya dan guru
memberikan klarifikasi 10 menit.
Langkah-langkah di atas sama seperti pendapat Stahl dan Aronson, Elliot
dalam (Wirta:2003) yang membagi menjadi 3 fase, yaitu:
Fase I. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai pada pembelajaran tersebut. Dan memotivasi siswa
untuk belajar.
Fase II. Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jelas
menyuguhkan berbagai fakta, pengalaman, fenomena fisis yang
berkaitan lagsung dengan materi.
Fase III. Kelompok Dasar (Asal) atau Base Group
Siswa dikelompokkan menjadi kelompok asal (dasar) dengan
anggotanya 5 sampai 6 orang dengan kemampuan akademik
yang heterogen. Setiap anggota kelompok diberikan sub pokok
bahasan atautopik yang berbeda untuk mereka pelajari.
Fase IV. Kelompok Ahli atau Expert Group
Siswa yang mendapat topik yang sama berdiskusi dalam
kelompok ahli.
Fase V. Tim Ahli kembali kekelompok dasar
Siswa kembali kekelompok dasar (asal) untuk menjelaskan apa
yang mereka dapatkan dalam kelompok ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 �
�
�
Fase VI. Evaluasi
Semua siswa diberikan tes meliputi semua topik.
Fase VII. Memberikan Penghargaan
Guru memberikan penghargaan baik secara individual maupun
kelompok.
D. Motivasi Belajar Siswa
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:80), motivasi adalah dorongan
terhadap kekuatan mental yang terjadi pada diri siswa.Sedangkan motivasi
belajar adalah kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar.Dalam hal
ini motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar.Dalam motivasi
terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan
dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.
Guru mencoba memberikan dan mengembangkan berbagai upaya yang
perlu dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.Maka dari itu
peran guru sangat membantu untuk meningkatkan belajar siswa. Menurut
Dimyati dan Mudjiono (1999:101) upaya-upaya tersebut antara lain: (1)
optimalisasi penerapan prinsip belajar; (2) optimalisasi unsur dinamis belajar
dan pembelajaran; dan (3) optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan
kemampuan siswa.
Upaya pengoptimalisasian yang terkait dalam penerapan prinsip belajar
antara lain (a) belajar menjadi bermakna, bila siswa memahami tujuan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 �
�
�
maka dari guru itu perlu menjelaskan tujuan belajar secara hierarkis, (b) belajar
menjadi lebih bermakna, bila siswa dihadapkan pada pemecahan masalah yang
menentangnya, (c) belajar menjadi lebih bermakna, bila guru mampu
memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan
tertentu, dan (d) sesuai dengan perkembangan jiwa siswa maka kebutuhan
bahan-bahan belajar siswa semakin bertambah (Dimyati dan Mudjiono,
1999:102).
Upaya pengoptimalisasian yang terkait dalam unsur dinamis belajar dan
pembelajaran pada diri siswa dan lingkungannya antara lain (a) memberikan
kesempatan pada siswa, untuk mengungkap hambatan belajar yang di
alaminya, (b) memelihara minat, kemauan dan semangat belajar sehingga
terwujud tindakan belajar, (c) meminta kesempatan pada orang tua siswa
atauwali, agar memberi kesempatan pada siswa untuk beraktualisasi diri dalam
belajar, (d) memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar,
dan (f) guru merangsang siswa dengan penguatan, dan memberikan rasa
percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil
(Dimyati dan Mudjiono, 1999:103-104).
Upaya pengoptimalisasian pemanfaatan pengalaman dan kemampuan
siswa, antara lain: (a) siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya, (b)
guru mempelajari hal-hal yang sukar bagi siswa, (c) guru memecahkan hal-hal
yang sukar dengan mencari cara memecahkan masalah, (d) guru mengajarkan
cara mememcahkan masalah, mendidik keberanian mengatasi kesukaran
ataumasalah, (e) guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27 �
�
�
kesukaran, (g) guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi
kesukaran belajarnya sendiri, dan (h) guru menghargai pengalaman dan
kemampuan siswa agar belajar secara mandiri (Dimyati dan Mudjiono,
1999:105-106)
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:97-98), unsur-unsur yang
mempengaruhi motivasi belajar antara lain: (a) cita-cita atau aspirasi siswa
akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik, (b) kemampuan
siswa akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas
perkembangan, (c) kondisi siswa, meliputi kondisi jasmani dan kondisi rohani,
dan (d) kondisi lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan
tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan.
E. Kerangka Berpikir
Dalam meningkatkan mutu pendidikan, diperlukan sesuatu strategi atau
pola pendidikan yang tepat, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai.
Upaya dalam mengembangkan strategi yang tepat itu tercermin pada salah satu
indikatornya, yaitu bagaimana cara untuk meningkatkan motivasi belajar
peserta didik yang akhirnya menjadikan hasil belajar yang diperoleh peserta
didik dapat meningkat. Motivasi memegang peranan penting dalam proses
pembelajaran, karena pada hakekatnya proses pembelajaran adalah segala
upaya yang dilakukan untuk dapat membelajarkan peserta didik dan dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 �
�
�
Dari hasil pengamatan pendahuluan di lapangan menunjukkan bahwa
motivasi belajar mata pelajaran ekonomi peserta didik masih rendah.Salah satu
penyebab rendahnya motivasi belajar pada mata pelajaran ekonomi adalah
kecendurangan menerapkan metode pembelajaran yang tidak variatif.Usaha
meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran ekonomi perlu melibatkan peran
aktif dari peserta didik.Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan
metode pembelajaran kooperatif model jigsaw yang melibatkan peserta didik
sehingga baik secara langsung maupun tidak langsung mengembangkan sikap
sosial.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh SMA Negeri 9 Malang,
dapat diketahui bahwa pengajaran oleh guru selalu dilakukan dengan cara
ceramah dan tanya jawab. Cara ini belum memberikan hasil belajar yang
memuaskan pada siswa.Oleh karena itu, peneliti melakukan metode
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar kelas 10-3 SMA Negeri 9 Malang (Suharno,Slamet.2009.Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw dalam meningkatkan motivasi dan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi siswa Kelas 10-3 SMA 9
Malang.Jurusan Ekonomi Pembangunan.Fakultas Ekonomi Negeri Malang-
http://karya -ilmiah.um.ac.id)
Hasil penelitian menunjukkan adanya prosentasi ketercapaian guru
dengan melaksanakan metode jigsaw.Dari siklus pertama ke siklus kedua
sebesar 7%.Sedangkan, dari observasi kegiatan siswa pada siklus pertama ke
siklus kedua tampak adanya peningkatan sebesar 12,50%.Motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 �
�
�
pembelajaran peserta didik berdasarkan lembar penilaian motivasi siklus
pertama dan kedua mengalami peningkatan sebesar 5,2%.Sedangkan
berdasarkan angket motivasi belajar peserta didik, siklus pertama dan siklus
kedua mengalami peningkatan sebesar 0,17 %.
Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, maka dapat dikatakan
bahwa pendekatan pembelajaran kooperatif metode jigsaw dapat meningkatkan
motivasi pembelajaran siswa sebesar 5,2% berdasarkan lembar penilaian
motivasi, sedangkan pada angket motivasi belajar mengalami peningkatan skor
sebesar 0,17. Dalam proses belajar mengajar siswa menjadi lebih tertarik
karena adanya variasi tindakan pembelajaran oleh guru. Sehingga, siswa tidak
lagi merasa bosan.Selain itu, dalam proses pembelajaran siswa lebih berperan
aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
�
�
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu
kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti berupa penelitian yang
dilakukan di kelas dalam arti luas.Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi
masalah- masalah yang adadalam proses pembelajaran dan diterapkan untuk
memperbaiki proses pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Penelitian ini merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan dalam mendeteksi
dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya, pihak-pihak yang telibat saling
mendukung, dilengkapi fakta-fakta, dan mengembangkan kemampuan analisis.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Dalam hal ini penulis memilih lokasi di SMA Santa Maria Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan bulan Januari sampai dengan bulan Februari
2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31 �
�
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS1 SMA Santa Maria
Yogyakarta.
2. Obyek penelitian
Obyek penelitian ini adalah pemahaman belajar siswa melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran ekonomi
adalah pelaksanaan pembelajaran ekonomi.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam satu siklus. Masing-
masing siklus terdiri dari empat langkah:
1. Perencanaan, merumuskan masalah, menentukan tujuan dan metode
penelitian serta membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Tindakan, yaitu pelaksanaan rencana tindakan sebagai upaya meningkatkan
motivasi belajar siswa.
3. Observasi, yaitu pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan
4. Refleksi, yaitu analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi
terhadap kegiatan belajar mengajar dalam upaya meningkatkan motivasi
belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32 �
�
Secara operasional penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam
penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Siklus pertama
Kegiatan yang dilakukan dalam siklus pertama meliputi:
a. Perencanaan:
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa
penyiapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, yaitu:
1) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk
memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya dan membagi
siswa secara heterogen. Kelompok ini biasanya terdiri dari 4-5 siswa
yang heterogen dilihat dari prestasi akademik, ras, atau etnik.
Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah rencana
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,
materi, lembar soal kuis, lembar jawab siswa, lembar observasi dan
instrumen refleksi.
2) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi:
a) kriteria keberhasilan penerapan proses pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw terhadap peningkatan motivasi belajar siswa berdasarkan
pelaksanaan tindakan. Apabila peningkatan yang diharapkan dalam
hal ini motivasi belajar siswa tercapai misalnya minimal 75%,
maka pencapaian itu dapat dikatakan memenuhi kriteria.
b) instrumen untuk mengobservasi kegiatan guru di kelas
c) instrumen untuk mengobservasi kegiatan siswa di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33 �
�
d) Lembar untuk mengobservasi keterlibatan siswa dalam presentasi.
b. Tindakan
Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw sesuai dengan rencana tindakan, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Membagi siswa dalam kelompok
Siswa dibagi dalam 5 kelompok.Masing-masing kelompok terdiri dari
4-5 orang yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik,
jenis kelamin, ras atau etnik. Dalam 1 kelompok, masing-masing
siswa diberi nama orang pertama, orang kedua sampai orang kelima.
Kemudian orang pertama dari masing-masing kelompok berkumpul
dan membentuk kelompok yang diberi nama “Kelompok para ahli I”.
Hal yang sama juga dilakukan oleh orang kedua sampai orang kelima.
Selanjutnya, guru membagikan materi kepada masing-masing
kelompok para ahli.Fungsi kelompok adalah untuk mendalami materi
bersama teman kelompoknya.
2) Pembahasan
Guru bersama siswa melakukan pembahasan materi dengan metode
tanya jawab.
3) Kuis
Guru memberi soal kuis (secara lisan atau tertulis) dan siswa
mengerjakannya secara individual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34 �
�
c. Observasi
Tahap ini dilaksanakan bersamaan waktunya dengan tahap tindakan.
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan atas hasil atau dampak
pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi: partisipasi serta interaksi siswa
dalam diskusi kelompok kooperatif. Partisipasi siswa dalam diskusi dapat
dilihat dari keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Motivasi siswa dapat dilihat dengan melihat kemauan siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran (kuesioner). Pengamatan juga dilakukan
menggunakan perekaman dengan video camcorder.
d. Refleksi
Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil
observasi terhadap motivasibelajar siswa. Ada dua macam refleksi yang
dilakukan, yaitu:
1) Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, digunakan untuk
mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan
pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya
(penyesuaian rencana pembelajaran atau instrumen yang perlu
disempurnakan).
2) Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui
apakah target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan
telah tercapai. Secara teknis peneliti melakukan self-reflection dahulu
terkait dengan keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan masing-
masing fase, kemudian dilakukan refleksi dan diskusi bersama guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35 �
�
2. Siklus kedua
Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya
sama dengan siklus pertama, hanya tindakannya yang berbeda. Tindakan
pada siklus kedua ini ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
E. Instrumen Penelitian
Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan dilakukan penyusunan rencana tindakan
berupa persiapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan menggunakan
instrumen:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam RPP ini guru menetapkan langkah-langkah apa saja yang akan
dilakukan guru dalam pembelajaran, serta kegiatan-kegiatan apa saja
yang harus dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan
perbaikan yang direncanakan. Dan juga guru membagi siswa ke dalam
kelompok, dimana jumlah kelompok ditentukan berdasarkan materi.
Yang mana pada kelompok ahli tersebut masing-masing siswa akan
memperdalam materi yang didapat, sehingga setelah kembali pada
kelompok semula dapat menjelaskan pada teman sekelompoknya
b. Grouping
Dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini, siswa
dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36 �
�
2. Tindakan
Tindakan ini merupakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe
jigsawyang telah direncanakan. Instrumen yang diperlukan meliputi:
Motivasi Belajar
Pengukuran motivasi belajar siswa dilakukan dengan menggunakan
angket.Instrumen ini memuat tentang keinginan ataukemauan belajar, hasrat
berprestasi, hasrat mengerjakan tugas, ganjaran sebagai akibat akhir belajar,
hasrat mengikuti pelajaran, hasrat mendapat simpati dan hasrat untuk
menang. Angket diisi oleh siswa setelah keseluruhan proses pembelajaran
selesai yakni setelah kuis.
3. Observasi
Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini mengacu pada
Bergerman, 1992 dalam Tantra (2006:15) yang mengacu pada 3 kelompok,
yaitu: instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher), instrumen
untuk mengobservasi kelas (observing classroom), dan instrumen untuk
mengobservasi perilaku siswa (observing student).
a. Instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher)
Observasi merupakan alat yang efektif untuk mempelajari tentang
metode dan strategi yang diimplementasikan di dalam kelas.Bentuk
observasi kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
anekdotal (anecdotal record) dalam bentuk naratif dan dalam bentuk
tabel.Observasi anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang
terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37 �
�
pembelajaran. Suatu observasi anekdotal yang baik mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
1) Pengamatan harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang
terjadi di dalam kelas.
2) Tujuan, batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas.
3) Hasil pengamatan dicatat dengan lengkap dan hati-hati.
4) Pengamatan harus dilakukan secara obyektif
b. Pengamatan terhadap kelas (observing classroom).
Pengamatananekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan
pengamatanterhadap segala kejadian yang terjadi di kelas.Observasi
kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas, tata letaknya dan
manajemen kelas.
c. Pengamatan perilaku siswa (observing student).
Observasi anekdotal terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan
berbagai hal menarik.Masing-masing individu siswa dapat diamati secara
individual atau berkelompok sebelum, saat berlangsung, dan sesuai
pembelajaran.Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati, dalam
kurun waktu tertentu, mulai dari sebelum dilakukan tindakan, saat
diimplementasikan, dan sesuai tindakan.Pengamatan perilaku siswa juga
dilakukan dengan observasi dalam bentuk tabel.
d. Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38 �
�
Dalam tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan dan pembuatan
kesimpulan hasil observasi.Instrumen yang digunakan adalah lembar
refleksi guru, lembar refleksi siswa.
F. Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan data untuk penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan
berbagai cara dan terus berkembang. Menurut Creswell (1998:142), pada
dasarnya ada empat cara yang mendasar untuk mengumpulkan informasi, yaitu
observasi, wawancara, dokumen dan materi audio-visual. Teknik observasi
digunakan untuk merekam kualitas proses dan hasil belajar siswa berdasarkan
instrumen observasi dan penggunaan alat perekam video camorder. Teknik
wawancara digunakan untuk mengetahui situasi tertentu didalam kelas dilihat
dari sudut pandang yang lain (Hopkins, 1993:125).Teknik dokumentasi
digunakan untuk menilai kemampuan siswa merangkum dari hasil diskusi
kelompok.Sedangkan audio visual digunakan untuk mendukung tiga teknik
terdahulu dan penguat hasil penelitian.Selain itu, peneliti juga menggunakan
teknik tes untuk mengukur daya serap siswa, yaitu melalui kuis tertulis.
1. Analisis deskriptif
Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data atauinformasi tentang
suatu gejala yang diamati dalam proses pembelajaran, dan tingkat
keberhasilan dari metode kooperatif tipe jigsaw sebagaimana adanya dalam
bentuk paparan naratif maupun tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39 �
�
2. Analisis tingkat motivasi belajar siswa
Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui motivasi
siswa, yang meliputi: a) keterlibatan siswa dalam diskusi kelas (sesi
pembahasan); b) motivasi siswa. Peningkatan motivasi dan hasil belajar
siswa dengan membandingkan tingkat motivasi siswa pada siklus pertama,
dan siklus kedua.
Proses pengumpulan data, analisis data dan pembagian tugas disajikan
dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Proses Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Pembagian Tugas
No Kegiatan Output Petugas
1 Penyusunan perangkat
pembelajaran
Rencana pembelajaran (RP)
dengan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw
Peneliti
& Guru
2 Pemetaan kemampuan
siswa
Kelompok-kelompok heterogen
beranggotakan 4-5 siswa
Guru
3 Penyusunan instrumen
pengumpulan data
Instrumen observasi Peneliti
4 Pelajaran ekonomi
dengan model
pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw
Kegiatan membaca, diskusi
kelompok, pembahasan dan kuis
Guru
5 Observasi kegiatan
belajar mengajar
Interaksi siswa dalam kelompok Peneliti
7 Analisis data Motivasi belajar Peneliti
8 Refleksi data Dampak tindakan pada motivasi
belajar siswa
Peneliti
9 Implementasi siklus
kedua
Tindakan perbaikan dan
dampaknya padamotivasi belajar
siswa
Peneliti
�
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Sekolah
Saat ini sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta terletak di Jalan Ireda No.
19A Kelurahan Prawiroderjan Kecamatan Gondomanan Yogyakarta. SMA
Santa Maria Yogyakarta berdiri sejak 44 tahun lamanya. Atas prakarsa Sr. M
Theresia bersama dengan Bapak Slamet, Bapak Netyardi dan Bapak Sunaryo
yang semuanya merupakan guru SMP Maria Immaculata Yogyakarta yang
menandatangani Surat Keputusan berdirinya SMA Santa Maria Yogyakarta.
Secara resmi SMA Santa Maria Yogyakarta didirikan atau dimulai pada
tahun 1967 yang berstatus swasta penuh, berlokasi di Jalan Brigjen Katamso.
Kegiatan Belajar Mengajar dilakukan siang hari di Gedung SMP Maria
Immaculata Yogyakarta dengan jumlah siswa 60 orang, dan sebagai kepala
sekolah adalah Bapak H. Y. Sunaryo. Pada tahun 1971 SMA Santa Maria
Yogyakarta menerima piagam pengakuan dari Dinas SMA dengan nomor
86/1011/1971. Dengan diterimanya piagam pengakuan tersebut maka SMA
Santa Maria Yogyakarta harus lebih meningkatkan kualitasnya.
Dari tahun 1971 sampai dengan tahun 1986, SMA Santa
MariaYogyakarta yang masih menempati gedung dikompleks Jalan Brigjen
Katamso No. 2 Yogyakarta, menunjukkan perbaikan di berbagai bidang
meskipun merayap tapi pasti. Berkat usaha peningkatan yang tekun dari pihak
yayasan dengan kerjasama yang baik antara guru dan karyawan, SMA Santa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41 �
Maria Yogyakarta mendapat piagam nomor data sekolah sebagai tanda tercatat
di Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah pada tanggal 23 Februari 1983
nomor 018/C/Kep/83 tentang sejarah dan tata cara pendirian sekolah swasta.
Sedangkan jenjang Akreditasi diakui pada tanggal 17 Januari 1985 dengan
nomor 007/C/Kep/I/85.
Sejak 5 januari 1987 SMA Santa Maria Yogyakarta berpindah lokasi dari
Jalan Brigjen Katamso ke Jalan Ireda No. 19 A Yogyakarta. Dimana gedung
SMA Santa Maria Yogyakarta terletak di Kampung Prawirodirjan dengan luas
bangunan kurang lebih 900 ��. SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki 3
lantai, mulai tanggal 16 Juli 2007 SMA Santa Maria Yogyakarta dipimpin oleh
Sr. M. Cornelia OSF, S.Ag. Di SMA Santa Maria untuk penjurusan kelas
dibagi menjadi tiga jurusan, yaitu IPA, IPS, dan Bahasa.
B. Tujuan, Visi dan Misi SMA Santa Maria Yogyakarta
1. Tujuan SMA Santa Maria Yogyakarta
Tujuan SMA Santa Maria Yogyakarta meliputi sebagai berikut:
a. Melaksanakan kurikulum nasional, lokal, dan pilihan (pendidikan
kemarsudirinian),
b. Memenuhi tuntutan pendidikan yang efektif, kreatif, bermutu, dan
menyenangkan sehingga dapat mengembangkan diri secara optimal,
c. Memenuhi tuntutan masyarakat (perguruan tinggi dan dunia kerja) untuk
menghasilkan lulusan yang kompetitif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 �
d. Memiliki peserta didik yang berkualitas dalam prestasi di bidang
akademik dan non akademik,
e. Memenuhi kualifikasi dan kompetensi standar nasional tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan,
f. Memfasilitasi kegiatan akademik, karya ilmiah, seni dan olah raga
sehingga terampil dalam berbagai lomba,
g. Memenuhi sarana prasarana yang diperlukan bagi proses belajar
mengajar yang optimal,
h. Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan
berkualitas sehingga mampu memilih nilai-nilai hidup yang sesuai
dengan hati nurani,
i. Tercipta suatu lingkungan belajar yang harmonis dam kondusif,
j. Memfasilitasi kegiatan kerohanian dan pembinaan kepribadian sehingga
terbentuknya pribadi yang utuh,
k. Membekali peserta didik dengan ketrampilan-ketrampilan yang mampu
dikembangkan untuk masa depannya,
l. Menyediakan sarana prasarana yang mendukung kegiatan keterampilan,
m. Mendampingi peserta didik yang pada waktnya mampu menjadi wanita
mandiri, berkarier yang cakap, berdedikasi tinggi bagi kemajuan bangsa,
negara, gereja berdasarkan visi dan nilai-nilai Kristiani,
n. Memiliki sumber pendanaan yang mampu menjaga kelangsungan
pendidikan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43 �
o. Melaksanakan managemen mutu dan sistem administrasi sesuai
standarnasional.
2. Visi SMA Santa Maria Yogyakarta
SMA Santa Maria Yogyakarta sebagian dari Yayasan Marsudirini
mempunyai visi terselenggaranya pendidikan yang memadukan intelektual,
humaniora dan keterampilan berdasarkan nilai-nilai Kristiani untuk siap
bersaing dalam era globalisasi.
Indikator:
a. Intelektual
Ditinjau dari segi intelektual, SMA Santa Maria Yogyakarta
mempunyai visi yaitu:
1) Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
2) Mengembangkan sikap ilmiah (kritis, analitis, kreatif, dan inovatif).
3) Meningkatkan kecakapan dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
b. Humaniora
Ditinjau dari segi humaniora, SMA Santa Maria Yogyakarta
mempunyai visi yaitu:
1) Menanamkan nilai- nilai kristianitas dan nilai- nilai kepribadian.
2) Mengembangkan sikap disiplin, bertanggung jawab, tangguh, tanggap,
dan tenggang rasa.
3) Membudayakan nilai- nilai kepribadian dalam hidup sehari- hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 �
c. Keterampilan
Ditinjau dari segi keterampilan, SMA Santa Maria yogyakarta
mempunyai visi yaitu:
1) Menguasai dasar-dasar keterampilan (tata boga, komputer, bahasa
Inggris, tata rias).
2) Menerapkan keteramapilan yang dimiliki.
3) Mengembangkan keteramapilan yang dimiliki untuk bekal masa
depan.
3. Misi SMA Santa Maria Yogyakarta
SMA Santa Maria Yogyakarta mempunyai misi-misi sebagai berikut:
a. Menumbuhkembangkan penghayatan nilai-nilai Kristiani.
b. Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan yang efektif,
kreatif, bermutu, dan menyenangkan sehingga dapat berkembang secara
optimal.
c. Mewujudkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
yang siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
d. Menumbuhkembangkan kepekaan sosial terhadap sesama dan
lingkungan demi terwujudnya semangat kekeluargaan dan persaudaraan.
e. Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menggali bakat dan minat di
bidang keterampilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45 �
C. Sistem Pendidikan di SMA Santa Maria Yogyakarta
Layaknya SMA/SMK/MA lainnya, sistem pendidikan di SMA Santa
Maria Yogyakarta dirancang untuk diselesaikan dalam waktu tiga tahun, yaitu
kelas X, XI, dan XII. Saat menginjak kelas XI, para siswa diberikan
kesempatan untuk memilih penjurusan bidang studi yang sesuai dengan bakat
dan minat mereka. Penjurusan bidang studi yang ditawarkan di SMA Santa
Maria Yogyakarta adalah jurusan ilmu alam (IPA), ilmu sosial (IPS), dan
bahasa (BHS). Jurusan yang dipilih pada kelas XI ini kemudian dilanjutkan
saat siswa naik kelas XII.
D. Kurikulum SMA Santa Maria Yogyakarta
Kurikulum yang digiinakan oleh SMA Santa Maria Yogyakarta adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak tahun
2006/2007 untuk menggantikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
Penerapan KTSP dalam program reguler SMA Santa Maria Yogyakarta
dikembangkan berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar nasional Pendidikan. KTSP
merupakan kurikulum yang memberi kewenangan dan tanggungjawab penuh
pada sekolah untuk menyusun sendiri pelaksanaan kegiatan pembelajarannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46 �
sesuai misi, visi, dan potensinya masing- masing, dengan mengacu kepada
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman
pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).
Dengan KTSP, kepala sekolah, para guru, dan komite sekolah dapat terlibat
lansung dalam merumuskan tujuan pembelajaran, materi, serta hal-hal lainnya
yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.
E. Organisasi SMA Santa Maria Yogyakarta
SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki struktur organisasi yang meliputi
Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah Bagian Kurikulum, Kepala Tata Usaha, Sie.Kesiswaan, Sie.Litbang,
Sie.Sarana dan Prasarana, Sie.Humas, Pembinaan OSIS, Wali Kelas atau Guru,
Siswa.
Uraian organisasi sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta yaitu sebagai berikut:
1. Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi sekolah bertujuan agar proses belajar mengajar
berjalan dengan baik, karena bagian ini mengatur seluruh tugas masing-
masing individu agar tidak terjadi kesalahpahaman pembagian tugas.
2. Personalia dan Pembagian Tugas
a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah berfungsi sebagai edukator, manajemen,
administrasi, dan supervisor. Adapun tugas-tugasnya sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47 �
1) Kepala sekolah sebgai edukator bertugas melaksanakan proses
pembelajaran secara efektif dan efisien.
2) Kepala sekolah selaku manajemen mempunyai tugas antara lain
menyusun perencanaan, mengarahkan kegiatan-kegiatan,
melaksanakan pengawasan, mengadakan rapat, mengatur administrasi,
dan mengambil keputusan.
3) Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan
supervisi mengenai beberapa hal antara lain proses belajar mengajar,
kegiatan bimbingan konseling, dan kegiatan ekstrakurikuler.
b. Wakil Kepala Sekolah
Dalam melaksanakan tugas kedinasan, kepala sekolah tidak bekerja
sendiri melainkan dibantu oleh wakil kepala sekolah. Di SMA Santa
Maria Yogyakarta memiliki empat wakil kepala sekolah, yaitu:
1) Wakil Kepala Sekolah Kurikulum
Wakil kepala sekolah urusan kurikulum bertugas menyelenggarakan
kegiatan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar agar
terlaksana dengan baik.
2) Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan
Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan berhubungan langsung
dengan siswa dan menjadi pembimbing siswa dalam kegiatan sekolah.
3) Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat
Wakil kepala sekolah urusan hubungan masyarakat bertugas
menyelenggarakan hubungan yang baik dengan pihak luar sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48 �
4) Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana
Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana bertugas mengurusi
segala hal yang berhubungan dengan fasilitas sekolah yang menunjang
proses belajar mengajar.
c. Dewan Guru
Dewan guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar tetapi juga
merangkap sebagai wali kelas. SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki
31 pengajar.
1) Guru bidang studi memiliki tugas mengatur segala hal yang
berhubugan dengan proses belajar mengajar di dalam kelas.
2) Guru wali kelas bertugas mengatur administrasi kelas.
3) Guru piket bertugas mengisi daftar presensi guru dan mengisi jam
kosong.
4) Guru bimbingan konseling, bertugas memberikan bimbingan baik
bimbingan karir maupun bimbingan yang bersifat personal terhadap
siswa dan guru.
d. Tenaga Non Edukatif
Tenaga non edukatif merupakan tenaga yang sifatnya mendukung
bagi terlaksananya proses belajar mengajar. Tenaga non edukatif terdiri
dari:
1) Tenaga Tata Usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49 �
2) Tenaga Perpustakaan
3) Karyawan
4) Satpam
F. Sumber Daya Manusia SMA Santa Maria Yogyakarta
SMA Santa Maria Yogyakarta mempunyai 30 tenaga pengajar yang
berkompeten dan mempunyai 15 orang karyawan yang ditempatkan di
berbagai unit seperti tata usaha, perpustakaan dan keamanan serta pelaksanaan
harian.
G. Siswa SMA Santa Maria Yogyakarta
Jumlah siswa dan jumlah kelas SMA Santa Maria Yogyakarta dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1
Jumlah Siswa dan Kelas SMA Santa Maria Yogyakarta
No Kelas / jurusan Banyak Kelas Jumlah Siswa
1 X A 1 26
2 X B 1 26
3 X C 1 25
4 X D 1 26
Jumlah 4 103
1 XI BAHASA 1 23
2 XI IPA 1 21
3 XI IPS 1 1 22
4 XI IPS 2 1 20
Jumlah 4 86
1 XII BAHASA 1 24
2 XII IPA 1 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50 �
3 XII IPS 1 1 36
4 XII IPS 2 1 25
jumlah 4 109
Total 16 298
H. Kondisi Fisik, lingkungan Sekolah dan Fasilitas SMA Santa Maria
Yogyakarta
Kondisi fisik, lingkungan fisik dan lingkungan sekolah SMA Santa Maria
Yogyakarta meliputi lingkungan sekolah dan keadaan sekolah yang diuraikan
sebagai berikut:
1. Lingkungan Sekolah
a. Kelebihan
Kelebihan lingkungan SMA Santa Maria Yogyakarta adalah:
1) Gedung SMA Santa Maria Yogyakarta yang berlantai tiga berdiri di
tengah Kota Yogyakarta dan sangat kokoh. Gedung yang dibangun
menjorok masuk, jauh dari kebisingan jalan raya mendukung para
siswi SMA Santa Maria Yogyakarta untuk belajar dengan tenang.
2) Ruang kelas yang bersih dan nyaman. Setiap kelas dilengkapi dengan
ventilasi yang cukup dan dibersihkan oleh siswi dan tenaga kebersihan
yang ada.
3) Pagar sekolah yang aman. SMA Santa Maria Yogyakarta aman karena
berada di tengah perkampungan dengan masyarakat yang harmonis.
Selain itu pada pintu masuk dilengkapi dengan gapura berpintu dan
berkunci, sedangkan pada jalan masuk ke halaman sekolah dilengkapi
gapura kembali secara berlapis yang terbuat dari besi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51 �
4) Sarana prasarana yang memadai. Jumlah ruang kelas yang cukup dari
jumlah maupun ukuran sesuai dengan jumlah siswi. Setiap kelas
dilengkapi dengan whiteboard sehingga terasa nyaman untuk belajar.
Sarana olah raga dan kantin yang lengkap dan terawat.
b. Kekurangan
Disamping mempunyai kelebihan, SMA Santa Maria Yogyakarta
juga mempuyai kekurangan. Adapun kekurangan tersebut adalah:
1) Kurangnya kesadaran menjaga kebersihan oleh warga sekolah.
2) Daya tampung kantin yang kurang maksimal dalam melayani siswi.
3) Perpustakaankurang maksimal dalam pengadaan buku-buku yang
menunjang belajar siswa dan minat belajar siswa.
4) Toilet yang kurang terjaga kebersihannya.
2. Keadaan Sekolah
a. Kelebihan
Keadaan SMA Santa Maria Yogyakarta memiliki kelebihan yaitu:
1) Letak atau lokasi sekolah yang strategis sehingga menunjang kegiatan
pembelajaran. SMA Santa Maria Yogyakarta yang letaknya kurang
lebih 1 km dari pusat kota, dan dekat dengan sarana
penunjangpendidikan.
2) Mudah terjangkau transportasi, angkutan banyak yang lewat,
demikian juga taksi, andong dan becak, serta dekat dengan halte Bus
TRANS JOGJA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52 �
3) Memiliki gedung sendiri dengan luas tanah kurang lebih 9000 m�
sehingga memungkinkan setiap kegiatan pembelajaran dan
ekstrakulikuler di lingkungan sekolah.
4) Disiplin tinggi yang selalu dilaksanakan oleh semua personil sekolah
baik guru, karyawan maupun siswi.
5) Sarana-prasarana KBM memadai dan lengkap yang berupa majalah,
koran, CD pembelajaran, internet dan alat- alat laboratorium.
6) Lab. Bahasa, Lab. Komputer, Lab. IPA, Ruang Musik, Ruang Tata
Boga dan Ruang Multimedia lengkap dengan peralatan pendukung.
b. Kekurangan
Di samping memiliki kelebihan, keadaan di sekitar SMA Santa Maria
Yogyakarta juga memiliki kekurangan yaitu polusi udara yang ditimbulkan
oleh bau menyengat limbah pabrik kulit yang letaknya tidak jauh dari
sekolah.
I. Proses Belajar Mengajar SMA Santa Maria Yogyakarta
Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMA Santa Maria Yogyakarta
diadakan 6 hari dalam seminggu, dari hari Senin hingga hari Sabtu. Sebelum
proses KBM berlansung diawali dengan doa bersama dan renungan. KBM
umumnya dimulai pukul 07.00 WIB pada hari Senin-Jumat, KBM berakhir
pada pukul 13.30 WIB, dan pada hari Sabtu KBM berakhir pukul 11.45 WIB.
Pada hari Senin-Jumat terdapat dua kali waktu sitirahat, yaitu istirahat I (15
menit) di sela-sela jam ke 3 dan ke 4, dan istirahat ke II (15 menit) di sela-sela
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53 �
jam ke 6 dan jam ke 7. Karena waktu KBM hari Sabtu lebih singkat dari hari
lainnya, pada hari tersebut hanya ada satu kali jam istirahat (15 menit). Dari
hari senin sampai hari jumat tepat pukul 12.00 WIB, kegiatan belajar mengajar
dihentikan sementara untuk melakukan doa bersama yaitu Doa Malaikat
Tuhan. Satu jam terdiri dari 45 menit, yang dimanfaatkan semaksimal mungkin
dengan asas ketercapaian tujuan.
Setiap hari senin pada jam pelajaran I diadakan kesiswaan yang meliputi
kegiatan upacara bendera, senam pagi bersama, doa rosario bersama dan
pertemuan siswi dengan wali kelas yang dilaksanakan bergantian pada setiap
minggunya.
J. Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA Santa Maria Yogyakarta
Fasilitas pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor yang sangat
mendukung keberhasilan di dalam proses belajar mengajar. Jika tidak ada
dukungan dari faktor ini, maka tujuan didalam proses belajar mengajar akan
kurang maksimal.
Fasilitas yang tersedia di SMA Santa Maria Yogyakparta terutama
disediakan untuk berbagai kegiatan siswa, baik untuk pembelajaran maupun
pengembangan kesiswaan, serta untuk pendukung penyelenggaraan
pendidikan. Adapun fasilitas tersebut adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54 �
Tabel 4.2
Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA Santa Maria
No. Fasilitas Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Ruang Kelas
Laboratorium Multimedia
Laboratorium Fisika
Laboratorium Kimia
Laboratarium Biologi
Laboratorium Bahasa
Laboratorium Komputer
Hot Spot Area
Perpustakaan
Ruang-ruang Kegiatan Kesiswaan
Ruang Pertemuan / Ruang Sidang
Ruang Musik
Aula
UKS
Ruang BP / BK
Ruang Kepsek
Ruang Guru
Ruang TU
Lapangan Olahraga
Kantin
Ruang Tamu
Tempat Jaga Satpam
Kamar Mandi dan Toilet tiap lantai (tiap unit terdiri
dari 7 ruang)
Gudang
Ruang Penyimpanan Soal
Ruang Penjaga Sekolah
Area Parkir
Ruang Tata Boga
Green House
Gua Maria
14 ruang
2 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
gedung sekolah
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
2 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 area
1 unit
1 ruang
1 ruang
3 unit
2 ruang
1 ruang
1 ruang
1 area
1 ruang
1 ruang
1 area
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55 �
K. Komite Sekolah SMA Santa Maria
Komite sekolah adalah lembaga independen yang berfungsi sebagai mitra
sekolah dan bertugas memberikan sumbangan pemikiran terhadap
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Komite sekolah adalah kumpulan para
orang tua atau wali murid, guru, tokoh sesepuh, dan perwakilan instansi-
instansi yang dinilai kompeten dalam menangani urusan-urusan intern atau pun
dengan pihak sekolah yang dipilih oleh musyawarah seluruh orang tua atau
wali siswa dan kemudian disahkan pihak sekolah.
Pertemuan komite sekolah dengan pihak sekolah biasanya membahas
hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan sekolah. Karena SMA Santa
Maria Yogyakarta adalah sekolah yang berdiri dibawah suatu yayasan yaitu
Yayasan Marsudirini, maka sistem sekolah ini adalah sentralisasi dari yayasan.
Sehubungan dengan hal tersebut maka tugas komite sekolah memang agak
terbatas. Komite sekolah di SMA Santa Maria disini hanya sebatas mengetahui
mengenai apa yang terjadi dalam penyelenggaraan sekolah dan memberikan
masukan atau ide-ide akan situasi yang terjadi.
Seharusnya tugas komite sekolah juga bisa menjadi penyandang dana dan
membantu peningkatan kesejahteraan guru. Tetapi sekali lagi karena sistem
sentralisasi sekolah yang tidak memungkinkan adanya pengelolaan uang selain
dari yayasan, maka komite sekolah tidak berperan serta dalam penyandangan
dana dan peningkatan kualitas kesejahteraan guru dan karyawan, melainkan
hanyasebatas berperan serta sebagai panitia pencari dana dan merupakan badan
wajib mengetahui laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56 �
L. Hubungan Antara SMA Santa Maria Yogyakarta dengan Instansi lain
Sebagai suatu satuan pendidikan, SMA Santa Maria Yogyakarta tidak
dapat melaksanakan kegiatan kependidikannya sendiri tanpa bantuan dari
instansi lain.
Oleh sebab itu, kerja sama dengan instansi lain bersifat mutlak dilakukan
untuk memperlancar kegiatan kependidikan yang memang sudah menjadi
program sekolah.
Adapun instansi-instansi yang melakukan kerjasama dengan SMA Santa
Maria Yogyakarta secara rutin adalah sebagai berikut:
1. Kerja Sama dengan Komite Sekolah
SMA Santa Maria mengadakan kerja sama dengan pihak Komite Sekolah
dalam hal- hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan di
sekolah dan kepanitiaan pencarian dana, tetapi tidak sebagai penyandang
dana.
2. Kerja Sama dengan Universitas Sanata Dharma
Universitas Sanata Dharma menawarkan kerja sama dibidang akademik
dengan menawarkan penerimaan mahasiswa baru jalur prestasi dan kerja
sama. Selain itu, SMA Santa Maria juga menerima PPL Universitas Sanata
Dharma untuk berpraktek mengajar di sekolah.
3. Kerja Sama dengan Universitas Atmajaya
Universitas Atmajaya menawarkan dibidang akademik dengan menawarkan
penerimaan mahasiswa baru unggulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57 �
Adapun instansi-instansi yang melakukan kerja sama dengan SMA Santa
Maria Yogyakarta namun tidak secara rutin adalah sebagai berikut:
1. Kerja Sama dengan STIM YKPN
STIM YKPN mengadakan kerja sama untuk menyelenggarakan tes potensi
akademik.
2. Kerjasama dengan Kedokteran UGM
Kedokteran UGM mengadakan kerjasama untuk menyelenggarakan tes
kesehatan bagi siswi kelas X.
M.Usaha- Usaha Peningkatan Kualitas Kelulusan
1. Matrikulasi
Kegiatan ini bertujuan untuk menuntaskan nilai siswa yang belum
tuntas menurut standar sekolah terutama untuk kelas X dan XI. Untuk kelas
XII lebih difokuskan pada tambahan mata pelajaran untuk mempersiapkan
Ujian Akhir Nasional. Kegiatan ini dilaksanakan oleh siswa sepulang
sekolah dengan masing-masing guru bidang studi.
2. Conversation
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan aktif
berbahasa Inggris. Jadi siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga
mempraktekkan kemampuan mereka berbahasa Inggris. Kegiatan ini
dilaksanankan setiap hari Sabtu sepulang sekolah dengan pengajar yang
didatangkan dari luar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58 �
3. Tourist Hunting
Kegiatan ini bertempat di Kraton Yogyakarta oleh siswa kelas X yang
didampingi oleh guru bidang studi Bahasa Inggris pada setiap Minggu.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan oral siswa dalam
berbahasa Inggris terutama dihadapan nativ speaker.
4. In Group
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswi baru kelas X untuk
semakin mengenal dirinya sendiri dan teman-temannya yang didampingi
oleh guru BK dan wali kelas masing-masing. Kegiatan ini dilakukan pada
awal tahun ajaran baru.
5. Retret
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa kelas XI dan XII untuk
semakin memiliki iman dan mental yang kuat serta mendekatkan diri
dengan Tuhan yang didampingi oleh guru BK. Acara retret tersebut
dipimpin oleh romo dan frater.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw dalam pembelajaran ekonomi dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS
1, SMA Santa Maria Yogyakarta. Penelitian tersebut diawali dengan observasi
terlebih dahulu pada tanggal 29 Januari 2011 pada jam ke-3. Adapun tujuan
dari observasi ini adalah untuk mengetahui kondisi awal kegiatan belajar
mengajar di kelas XI IPS 1, SMA Santa Maria Yogyakarta. Penerapan PTK
berdasarkan model pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Observasi Pra Penelitian
Observasi pendahuluan dilakukan pada tanggal 29 januari 2011 pada
jam pelajaran ke-3. Guru mitra dalam penelitian ini adalah YB. Subagyo,
S.Pd sebagai guru bidang studi ekonomi. Jumlah siswa kelas XI IPS 1 pada
tahun ajaran 2010-2011 adalah 22 orang. Adapun materi yang diajarkan
oleh guru pada saat observasi yaitu pasar modal. Dalam observasi
pendahuluan ini, ada tiga hal yang diobservasi yaitu guru, siswa, dan kelas.
Berikut dapat diuraikan hasil observasi pendahuluan :
a. Observasi Guru
Guru mengawali proses pembelajaran dengan mengucapkan salam
pembuka kepada siswa. Setelahnya guru mengecek kehadiran siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60 �
(presensi) dan memeriksa kesiapan siswa dengan melihat hasil pekerjaan
sebelumnya yang telah dikerjakan secara kelompok. Guru melanjutkan
proses pembelajaran dengan melakukan apresiasi dan menjelaskan materi
yang akan dipelajari pada saat itu.
Dalam menjelaskan materi pembelajaran guru menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab. Media pembelajaran yang digunakan
oleh guru adalah papan tulis. Guru menjelaskan tentang pasar modal,
selama guru menjelaskan ada siswa yang benar-benar mendengarkan dan
ada pula siswa yang asik dengan diri sendiri atau ngobrol dengan teman
sebangkunya. Interaksi antara guru dengan siswa tampak akrab. Interaksi
guru dan siswa tidak hanya pada saat guru memberikan penjelasan dan
tanya jawab dengan siswa sehingga suasana kelas tampak hangat.
Namun, ketika siswa ada yang bertanya, guru berusaha menjawab
pertanyaan siswa dengan memberikan contoh konkret agar siswa lebih
mudah memahami. Tetapi pada saat guru menjawab pertanyaan siswa
beberapa murid lainnya tidak memperhatikan, mereka lebih asik ngobrol
dengan teman sebangkunya.
Pada akhir pembelajaran guru tidak memberikan soal latihan
sehingga guru tidak mengetahui seberapa besar daya serap siswa selama
pembelajaran. Guru hanya merangkum dan menanyakan secara lisan
apakah ada siswa yang masih belum paham. Kepada siswa, guru
mengharap siswa untuk membaca materi yang sama dan mempelajarinya
lagi secara sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61 �
Berikut ini disajikan rangkuman awal observasi terhadap perilaku
atau aktivitas guru selama proses belajar mengajar berlangsung:
Tabel 5.1
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru
No. Aspek Yang Diamati Ya Tidak
I
1.
2.
II
1.
2.
III
A.
1.
2.
3.
4.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pra Pembelajaran
Memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, dan media
Memeriksa kesiapan siswa
Membuka Pembelajaran
Melakukan kegiatan apersepsi
Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan rencana kegiatannya
Kegiatan Inti Pembelajaran
Penguasaan materi pelajaran
Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan
Menyampaikan materi sesuai dengan
hierarki belajar
Mengaitkan materi dengan reaitas
kehidupan
Pendekatan/strategi pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan
siswa
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
Melaksanakan pemelajaran yang
terkoordinasi
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
Mengakomodasi adanya keragaman
budaya nusantara
Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62 �
C.
1.
2.
3.
4.
D.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
E.
1.
2.
F.
1.
2.
3.
4.
G.
1.
2.
3.
waktu yang dialokasikan
Pemanfaatan media
pembelajaran/sumber belajar
Menunjukkan keterampilan dalam
menggunakan media
Menghasilkan pesan yang menarik
Menggunakan media secara efektif dan
efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
Merespons positif partisipasi siswa
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-
siswa dan siswa-siswa
Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respons siswa
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam belajar
Kemampuan khusus dalam
pembelajaran bidang studi
Menumbuhkan sikap ekonomis
Menumbuhkan sikap produktif
Penilaian proses dan hasil belajar
Melakukan penilaian awal
Memantau kemajuan belajar
Memberikan tugas sesuai dengan
kompetensi
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
Penggunaan bahasa
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
lancar
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar
Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63 �
IV
A.
1.
2.
B.
1.
2.
PENUTUP
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
Melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
Menyusun rangkuman dengan melibatkan
siswa
Pelaksanaan tindak lanjut
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai bagian remidi
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai pengayaan
√
√
√
√
(Sumber: Lampiran 1a, hal 97)
b. Observasi Siswa
Sebelum pelajaran berlangsung dan guru memasuki kelas, para
siswa menyiapkan diri dan menyiapkan buku yang akan digunakan
selama pembelajaran. Namun ada juga siswa yang tidak mempersiapkan
diri untuk mengikuti pelajaran. Setelah pembelajaran dibuka oleh guru
para siswa menyimak apa yang guru sampaikan di depan kelas. Selama
guru menjelaskan materi tentang pasar modal, ada beberapa siswa
bertanya mengenai materi yang mereka kurang dipahami dan guru
langsung menjawab pertanyaan dengan langsung memberikan contoh
nyata dalam sehari-hari sehingga para siswa lebih cepat memahami.
Namun tidak sedikit juga siswa yang tidak mendengarkan penjelasan
guru. Beberapa siswa tampak mengobrol dengan teman sebangku, asik
tidur-tiduran, bermain handphone, dan ada juga siswa yang berusaha
mencari perhatian dengan menanyakan hal-hal yang kurang penting
kepada guru, sehingga suasana di dalam kelas terkadang cukup ramai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64 �
dengan gurauan-gurauan siswa dan guru. Suasana ini dirasakan cukup
baik karena mengurangi ketegangan antara siswa dan guru.
Tabel 5.2
HasilObservasiterhadapAktivitasSiswa
N
o
Aspek yang diamati Y
a
Tida
k
Keterangan
1 Siswasiapmengikuti proses
pembelajaran
� Ada beberapa
siswa yang
tidak siap dan
santai saat
pelajaran
akan dimulai
2 Siswamemperhatikanpenjelasan
guru
� Siswa
memperhatik
an penjelasan
guru, namun
ada beberapa
siswa yang
tidak
memperhatik
an penjelasan
guru dan asik
dengan diri
sendiri serta
ada juga yang
ngobrol
dengan teman
sebangku
3 Siswamenanggapipembahasanpelaja
ran.
� Hanya ada
beberapa
siswa saja
yang
menanggapi
pembahasan
pelajaran.
4 Siswamencatathal-halpenting � Hanya
beberapa
siswa saja
yang
mencatat hal-
hal penting
karena siswa
merasa semua
sudah ada di
handout yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65 �
diberikan
oleh guru.
5 Siswamengerjakantugasdenganbaik � Siswa
mengerjakan
tugas dengan
melihat pada
handout yang
sudah ada.
Ketika para
siswa belom
jelas siswa
akan bertanya
kepada teman
sebangku
atau kepada
guru (Sumber: Lampiran 2a, hal 104)
c. Observasi Kelas
Secara fisik ruang kelas XI IPS 1 cukup memadai dan nyaman
untuk digunakan proses belajar mengajar. Hal demikian disebabkan ada
banyak jendela pada setiap kelas sehingga pencahayaan kelas sangat
terang dan udara selalu berganti sehingga suasana kelas menjadi tidak
panas. Ruang kelas juga cukup luas. Dengan jumlah 22 siswa, ruang
gerak para siswa menjadi lebih leluasa. Jarak meja siswa yang satu
dengan yang lain memungkinkan untuk melakukan mobilisasi. Fasilitas
yang disediakan di kelas adalah whiteboard, meja guru, kursi guru, meja
siswa, kursi siswa, papan pengumuman, sebuag sound, dua buah kipas
angin, ada beberapa hiasan dinding berupa poster presiden beserta poster
wakil presiden dan juga gambar lainnya. Lingkungan kelas sangat
kondusif untuk pembelajaran. Suara kendaraan yang lalu lalang di jalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66 �
tidak terdengar sama sekali dai sekolah. SMA Santa Maria Yogyakarta
berada di tengah kampung sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.
Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal ini
terlihat bahwa hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti pembelajaran.
Hanya saja setelah guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan, ada
beberapa siswa asyik berbicara dengan teman-temannya di luar materi
pembelajaran. Tidak adanya kegiatan yang menarik selama proses
pembelajaran dan kurangnya pengawasan oleh guru menjadikan beberapa
siswa tidur-tiduran di dalam kelas. Namun demikian, guru cukup
bijaksana dengan memberikan teguran apabila sikap siswa sudah
melampaui batas. Pada akhir pembelajaran guru tidak memberikan tugas
dan kesimpulan, guru hanya mengucapkan salam. Dari rangkaian
keadaan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.3
Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran
No Deskriptor Ya Tidak Catatan
1. Fasilitas di dalam kelas
mendukung proses
pembelajaran
�
Papan tulis, meja
kursi, kipas angin
2. Suasana kelas cukup
kondusif dalam proses
pembelajaran
�
Kelas cukup
kondusif dari
awal hingga akhir
pelajaran, meski
masih ada
beberapa siswa
yang mengobrol
sendiri
3. Siswa membuat
kegaduhan
�
Pada saat guru
berusaha
menjawab
pertanyaan siswa
ada beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67 �
siswa
menanggapinya
dengan gurauan
4. Siswa mengerjakan soal
latihan di depan kelas
�
Guru tidak
memberikan
latihan soal di
rumah ataupun di
sekolah
5. Guru memberikan
penghargaan �
Guru memberikan
poin kepada siswa
yang bertanya
6. Ada kegiatan menarik
dalam belajar
�
Guru hanya
menggunakan
metode ceramah,
sehingga siswa
hanya diam
mendengarkan
7 Siswa bertanya kepada
guru jika mengalami
kesulitan �
Ada beberapa
siswa yang
bertanya pada
saat siswa
tersebut belum
jelas
8. Guru membantu siswa
jika mengalami
kesulitan
�
Guru mencoba
menjelaskan
kembali dan
memberikan
pemahaman
hingga siswa itu
jelas (Sumber: Lampiran 3a, hal 109)
Berdasarkan hasil observasi pada guru dan perilaku siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung, berikut ini disajikan analisis situasi
pembelajaran hasil observasi pendahuluan. Selama pembelajaran
berlangsung, guru hanya menggunakan metode ceramah. Alasan guru
menggunakan metode ceramah karena dengan metode ini dirasa lebih
menghemat waktu dan dapat menyampaikan materi dengan mudah. Guru
menyatakan metode ceramah ini dirasa paling efektif karena tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68 �
membuang waktu dan siswa pun juga bisa menangkap pelajaran dengan
mudah. Peneliti melihat bahwa dengan metode ceramah guru terlihat
dominan sehingga siswa kurang dilibatkan pada saat proses pembelajaran,
sehingga siswa menjadi merasa bosan dan suasana kelas menjadi kurang
kondusif. Hal itu terlihat pada saat guru menerangkan masih ada beberapa
siswa yang tidak mendengarkan asik ngobrol dengan teman sebangku,
tiduran, dan sibuk dengan diri sendiri.Interaksi yang terjadi antara guru dan
siswa terjalin saat kondisi kelas mulai menurun guru mulai membangkitkan
dengan gurauan. Namun dengan gurauan tersebut kadang suasana kelas
menjadi gaduh karena gurauan itu keluar dari materi yang saat itu sedang
dibahas.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Februari 2011 pada pukul
08.30 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB atau pada jam ketiga sampai
dengan jam keempat. Materi yang dipelajari pada pelaksanaan penelitian ini
adalah pokok bahasan perdagangan internasional.Guru mitra yang mengajar
dalam penelitian ini adalah Bapak YB. Subagyo, S.Pd selaku guru bidang
studi ekonomi kelas XI IPS 1. Jumlah siswa kelas pada tahun ajaran 2010/
2011 adalah 22 siswa. Dari jumlah tersebut tidak semua siswa hadir pada
pelaksanaan penelitian. Berikut ini diuraikan penerapan model kooperatif
tipe Jigsaw pada pelaksanaan penelitian.
a. Perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69 �
Dalam tahap ini persiapan dan perencanaan pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw. Berikut ini disajikan langkah-langkah
perencanaan yang diterapkan pada pelaksanaan penelitian yaitu:
1) Peneliti dan guru mitra berdiskusi untuk membentuk kelompok
kooperatif. Kelompok kooperatif ini terdiri atas kelompok asal dan
kelompok ahli. Kelompok asal dibentuk dengan cara berhitung secara
beruntutan dari angka 1 sampai dengan 4 dimulai dari siswa yang
duduk pada kursi paling depan sampai dengan siswa yang duduk pada
kursi paling belakang. Setelah acara berhitung selesai, masing- masing
siswa berkumpul sesuai dengan angka yang sama dalam satu
kelompok. Siswa yang mendapat angka 1 berkumpul dengan siswa
lain yang mendapat angka 1. Demikian seterusnya sampai dengan
siswa yang mendapat angka 4. Kelompok ini selanjutnya disebut
dengan kelompok asal. Kemudian siswa yang mempunyai nomor
kepala yang sama dengan anggota kelompok asal lain, berkumpul dan
membentuk kelompok. Siswa yang mempunyai nomor kepala 1
berkumpul dengan siswa yang bernomor 1 dari anggota kelompok
lain, begitu seterusnya hingga 5. Kelompok ini selanjutnya diberi
nama kelompok ahli 1, kelompok ahli 2 sampai dengan kelompok ahli
5.
2) Peneliti bersama dengan guru mitra bersama-sama mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70 �
pembelajaran mencakup rencana pelaksanaan pengajaran (RPP),
materi, kuis, dan lembar jawab.
a) Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)
RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP memuat standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pemebalajar,
materi, metode pembelajaran, langkah pembelajaran, sumber dari
media pembelajaran, serta evaluasi. Semua dimuat secara rinci dan
sistematis (lampiran4, hal 114).
b) Materi
Materi ajar pada siklus pertama adalah perdagangan internasional.
Peneliti dan guru mitra membuat handout.Handout berisi tentang
materi perdagangan internasional, handout ini selanjutnya
diberikan kepada siswa setelah pembagian kelompok selesai.
(lampiran 5, hal 126).
c) Kuis dan Lembar jawab
Soal kuis pada siklus pertama terdiri dari 10 pertanyaan, 5 soal
pilihan ganda dan 5 soal essay. Soal-soal kuis disusun oleh peneliti
dengan persetujuan guru mitra. Dalam lembar kuis disediakan
kolom jawaban yang diharapkan memudahkan siswa menjawab
soal- soal kuis (lampiran 6, hal 139).
3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71 �
Instrumen pengumpulan data penelitian ini meliputi:
a) Lembar observasi kegiatan guru dikelas. Cakupan isi lembar
observasi kegiatan guru antara lain: penjelasan metode
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, pengorganisasian sub pokok
bahasan dari yang bersifat umum ke khusus, interaksi guru dengan
siswa, keterlibatan dalam pembelajaran kelompok, dan pengelolaan
kelas (lampiran 1b, hal 100).
b) Lembar observasi pengamatan kelas. Cakupan isi lembar
pengamatan kelas antara lain : interaksi antar siswa, sumber
belajar, kelengkapan atribut kelas, dan kedisiplinan (lampiran 2b,
hal 105).
c) Lembar penilaian proses belajar (diskusi) kelompok. Cakupan isi
penilaian proses (diskusi) kelompok antara lain : konsentrasi,
keaktifan (mendengar orang lain, menyatakan pendapat),
pembagian tugas, menghargai saran dan pendapat teman (lampiran
hal 113).
d) Lembar observasi pengamatan terhadap siswa. Cakupan isi lembar
observasi keterlibatan siswa antara lain : bertanya, menyatakan
definisi, memberikan tanggapan jawaban, menarik kesimpulan dan
menemukan konsep (lampiran 3b, hal 110).
b. Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72 �
Pada tahap tindakan, peneliti mengimplementasikan pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw sesuai dengan rencana tindakan. Adapun langkah-
langkah tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Pembuka
Guru memasuki ruang kelas dan menyapa siswa. Guru memeriksa
kesiapan kelas dan siswa. Sebelum materi pelajaran mengenai
perdagangan internasional diberikan, guru memberikan pengantar. Hal
tersebut dimaksudkan untuk mengantar siswa masuk ke dalam materi
yang akan dipelajari pada hari itu.
2) Kegiatan Inti
a) Pembagian Kelompok
Sebelum pembagian kelompok, guru menjelaskan secara teknis
mengenai metode pembalajaran tipe jigsaw yang akan dilakukan
selama jam pelajaran berlangsung. Situasi di kelas cukup kondusif,
siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama.
Selanjutnya guru membagi kelompok menjadi 4 kelompok besar
dari tempat duduk masing-masing. Masing-masing kelompok
beranggotakan 5-6 orang. Kemudian masing-masing orang dalam
kelompok menomori dirinya sendiri sebagai orang pertama, orang
kedua sampai dengan orang kelima. Kelompok yang terbentuk
heterogen, karena setiap minggu denah tempat duduk selalu
berganti agar antara siswa satu sama lain lebih saling mengenal.
Pada pertemuan ini terbentuk kelompok asal dan kelompok ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73 �
Hali ini tidak sejalan dengan apa yang direncanakan. Ada
perbedaan antara perencanaan dengan tindakan. Karena waktu
yang sangat singkat sehingga materi dilanjutkan pada pertemuan
selanjutnya.
b) Diskusi
Setelah pembagian kelompok ahli selesai, guru membagikan materi
yang sudah dipersiapkan. Masing-masing kelompok ahli
mendapatkan materi yang berbeda antara kelompok ahli yang satu
dengan kelompok ahli yang lain. Setelah guru memberikan materi
pada kelompok ahli, selanjutnya guru memberi kesempatan kepada
masing-masing kelompok untuk membaca materi dan buku paket.
Materi dibagi menjadi 5 bagian, bagian pertama berisi tentang
pengertian perdagangan internasional, bagian kedua berisi tentang
manfaat perdagangan internasional, bagian ketiga berisi tentang
faktor-faktor yang mendorong perdagangan internasional, bagian
keempat berisi tentang teori keunggulan absolut mutlak dan teori
keunggulan komparatif, dan bagian kelima atau terakhir berisi
tentang kebijakan perdagangan internasional. setelah siswa selesai
membaca, kemudian siswa diberi kesempatan untuk menulis hasil
dari diskusi dari handout dan buku sesuai dengan materi yang
mereka dapat pada selembar kertas yang nantinya akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74 �
dipresentasikan di depan kelas. Kelompok ahli dengan nomor
kepala 1 nantinya akan memberikan informasi kepada kelompok
asal dengan nomor 2, nomor 3, nomor 4, dan nomor 5, kolompok
ahli dengan nomor kepala 2 akan memberikan informasi mengenai
materi yang didapat di kelompok ahli pada kelompok asal begitu
seterusnya. Dengan demikian masing-masing siswa akan saling
memberi dan menerima informasi dari kelompok ahli ahli kepada
kelompok asal.
c) Pembahasan
Setelah siswa selesai berdiskusi, selanjutnya guru mempersilahkan
siswa kembali ke kelompok asal untuk saling memberi informasi.
Setelah masing siswa bertukar informasi pada kelompok asal, guru
mempersilahkan para siswa kelompok ahli mempresentasikan hasil
diskusinya. Untuk kelompok pertama yang presentasi adalah
kelompok ahli yang mempunyai materi bagian pertama yaitu
pengertian perdagangan internasional masing-masing kelompok
mendapat kesempatan untuk presentasi selama 5 menit setelah itu
guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya,
menanggapi jawaban temannya atau menyatakan pendapat.
3) Penutup
a) Kuis
Untuk mengukur sejauh mana siswa dapat mencerna pelajaran hari
itu, guru mengadakan kuis selama 20 menit setelah sesi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75 �
pembahasan berlangsung. Guru membagikan lembar soal yang
terdiri dari 10 soal yaitu 5 soal pilahn ganda dan 5 soal essay
beserta lembar jawaban. Kuis berlangsung tertib, siswa
mengerjakan soal sendiri-sendiri.
b) Refleksi
Guru membagikan lembar refleksi kepada siswa untuk mengetahui
apa yang dirasakan oleh setiap siswa selama pembelajaran
berlangsung menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw.
c. Observasi
Hasil pengamatan (observasi) pada siklus pertama diuraikan
sebagai berikut:
1) Pengamatan terhadap guru
Pengamatan terhadap guru dilaksanakan oleh peneliti sejak awal
guru membuka pelajaran sampai dengan guru menutup pelajaran.
Aktivitas guru di kelas selama kegiatan belajar berlangsung dapat
dilihat pada tabeldi bawah ini:
Tabel 5.4 Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Deskriptor Ya Tidak
1 Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw � 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat
umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit �
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76 �
3 Guru membantu siswa dalam pembentukan
kelompokjigsaw �4 Guru memotivasi siswa agar terlibat kegiatan
diskusi dalam kelompok �5 Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bekerja sama dalam kelompok �6 Guru mendorong siswa untuk bekerja sama
dengan siswa lainnya dalam suasana
persahabatan, untuk meningkatkan hasil kerja
salah satu kelompok
�
7 Guru mendorong siswa untuk bekerja sama
diantara mereka agar lebih baik dengan
kelompok lainnya�
8 Guru mengobservasi kegiatan kelompok,
memberi motivasi untuk merangsang pemikiran
kelompok dan mendorong semua kelompok
bekerja dengan baik
�
9 Guru berinteraksi dengan setiap siswa,
menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan
dalam kelompok untuk mencapai tujuan, dan
menjawab pertanyaan yang diajukan siswa
secara secara perorangan
�
10 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa saja
untuk memperjelas cara kerja kelompok, tugas
yang harus dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan
dari pembelajaran kelas yang sedang dilakukan.
�
11 Guru tidak berinteraksi dengan satu siswa pun.
Guru hanya bekerja di belakang mejanya, keluar
dari ruangan kelas dan mengawasi siswa dari
luar kelas.
�
12 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara
berdiri di muka kelas untuk memberikan
penjelasan atau jawaban kepada siswa secara
perorangan
�
13 Guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari
satu kelompok ke kelompok lainnya sehingga
kerja sama kelompok menjadi kacau �14 Guru dan siswa terlibat percakapan serius
sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu
siswa lain�
15 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan
pekerjaannya masing-masing sehingga suasana
menjadi kaku�
(Sumber: Lampiran 7a, hal 145)
Tabel 5.4 di atas menunjukkan aktivitas guru di kelas selama
proses pembelajaran berlangsung pada siklus I. Tampak pada tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77 �
bahwa guru sudah menjelaskan pembelajaran kooperatif secara teknis,
guru mengorganisasikan pokok bahasan perdagangan internasional
yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit
sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi. Guru
membantu siswa dalam pembentukan kelompok mulai dari
penghitungan nomor kepala sampai dengan terbentuk kelompok ahli,
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam
kelompok sehingga siswa dapat mengeksplorasi pemikiran dan
pendapat untuk diskusi dalam kelompok, dan guru berinteraksi dengan
sebagian siswa untuk memperjelas cara kerja kelompok, tugas yang
harus dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan dari pembelajaran sehingga
siswa mempunyai konsep yang jelas mengenai arah kegiatan
pembelajaran. Namun demikian, pada saat guru menjelaskan secara
teknis mengenai tahap-tahap pembelajaran koopertif tipe jigsaw, siswa
sedikit mengalami kebingungan dalam memahami penjelasan guru.
Hal ini terlihat dari beberapa siswa yang tidak mengerti peran mereka
dalam kelompok. Setelah guru melakukan pendekatan secara personal
kepada masing-masing kelompok, akhirnya siswa dapat mengerti
peran mereka dalam kelompok. Selama diskusi berlansung guru
melihat pada masing-masing kelompok dan menjawab pertanyaan
ketika ada satu kelompok yang bertanya. Guru hanya memanfaatkan
sedikit waktu yang tersisa untuk mengobservasi kegiatan masing-
masing kelompok dan memberikan penjelasan kepada siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78 �
kesulitan dan memahami materi sehingga mengabaikan aspek yang
lain seperti memberi motivasi, menumbuhkan semangat kerja serta
merangsang pemikiran siswa untuk bekerja lebih baik. Secara umum
dikatakan bahwa pengelolaan kelas yang dilakukan guru belum baik.
2) Pengamatan terhadap kelas
Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada
pelaksanaan penelitian disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 5.5
Instrumen Pengamatan Kelas
No Deskriptor Ya Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang
memiliki kemampuan belajar dan asal
usul yang berbeda-beda.
�
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati
oleh para siswa. �
3 Siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan. �
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran
mudah ditemukan siswa di kelas
(sekolah).
�
5 Kerja di dalam kelompok terhambat
dikarenakan beberapa siswa yang tidak
ikut terlibat (malas) serta membuat
kegaduhan di dalam kelas.
�
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan
siswa lain dalam kerja kelompok. �
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja
kelompoknya. �
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas
pembelajaran tipe jigsaw.
�
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru
jika menghadapi kesulitan. �
10 Sebagian besar siswa telah memiliki
sumber referensi yang digunakan. �
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang
tinggi. �
12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas
tidak dapat dipahami dengan jelas. �
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79 �
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu
yang tidak mengenal satu sama lain
dengan baik.
�
14 Sebagian besar siswa menganggap
materi yang diberikan sulit. �
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik. �16 Selama kegiatan pembelajaran
berlangsung para siswa saling
memberikan pendapat atau masukan bagi
tercapainya tujuan yang diharapkan.
�
(Sumber: Lampiran 8a, hal 147)
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa di dalam kelas XI IPS 1 terdiri
atas siswi-siswi yang memiliki kemampuan dan asal-usul yang
berbeda-beda. Untuk mendukung suasana kelas yang kondusif
diperlukan beberapa peraturan yang harus ditaati oleh siswa tersebut.
Siswa dapat mengenal lebih dekat dengan semua siswa di kelas dan
hal ini berpengaruh positif terhadap hubungan antar siswa di kelas
sehingga menciptakan suasana kelas yang menyenangkan suasana
tersebut dapat terjadi dikarenakan pada setiap minggu denah tempat
duduk siswa selalu berganti, sehingga siswa tidak hanya duduk
dengan satu teman saja tetapi bergantian dengan teman yang lain.
Masing-masing siswa memberikan kontribusi dalam kegiatan diskusi
sehingga siswa merasa enjoy dengan tim mereka. Kepedulian siswa
dalam kelas ini cukup bagus terbukti dari para siswa yang saling
membantu temannya yang kesulitan dalam memahami materi.
Kekompakan antar siswa baik dan tidak terjadi ketegangan karena
hampir semua siswa bersaing secara sehat dalam hal prestasi belajar.
Siswa rata-rata memiliki motivasi yang cukup tinggi dalam mengikuti
proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Kelas terorganisir dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80 �
baik dan lengkap dan suasana kelas cukup aktif dan produktif karena
semua siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan seksama.
3) Pengamatan terhadap siswa
Pengamatan terhadap siswa dilakukan oleh peneliti mulai dari
awal sampai dengan akhir pembelajaran. Aktivitas siswa di kelas
selama kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.6
Aktivitas Siswa Siklus I
No Kode Bobot Jenis
Keterlibatan
Jumlah
Siswa yang
Terlibat
(frekuensi)
Total Skor
(frekuensi
x bobot)
1 A 1 Bertanya 8 8
2 B 2 Menyatakan
definisi - -
3 C 3
Memberikan
tanggapan
jawaban
8 24
4 D 4 Menarik
kesimpulan 3 12
5 E 5Menemukan
konsep1 5
Jumlah siswa yang terlibat 20 52 Jumlah siswa yang hadir 21
(Sumber: Lampiran 9a, hal 149)
Tabel 5.6.menunjukkan bahwa siswa yang terlibat sebanyak 20
orang. Dari jumlah tersebut ada 5 siswa yang keterlibatannya lebih
dari satu kali. Skor tertinggi terletak pada jenis keterlibatan
memberikan jawaban. Hal ini disebabkan karena materi perdagangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81 �
internasional adalah materi yang mudah dipahami dan itu terjadi di
negara mana saja dan masing-masing siswa sudah sering melihat
berita tentang perdagangan internasional sehingga masing-masing
siswa mempunyai pemikiran dan pendapat yang berbeda dengan yang
lain mengenai konsep perdagangan internasional. Pemikiran dan
pendapat siswi yang berbeda tersebut justru membantu siswi dalam
menemukan konsep. Jenis keterlibatan yang paling sedikit dilakukan
siswi dan memiliki skor terendah adalah menemukan konsep. Hal ini
disebabkan karena siswa masih malu dan merasa takut juga pada saat
memberikan konsep yang baru bukan mempermudah pemahaman
pada siswi lain tetapi membuat siswi lain menjadi bingung. Dengan
demikian tingkat keterlibatan siswi pada siklus I sebesar 95,24%
(diperoleh dari 20 : 21 x 100%) dan berada pada kualifikasi sangat
tinggi.
4) Refleksi
Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan
penyimpulan hasil observasi terhadap motivasi siswa. Refleksi
dilakukan di akhir kegiatan belajar mengajar dan juga sebagai refleksi
pada akhir siklus pertama. Hasil refleksi siklus pertama dapat dilihat
seperti berikut ini :
a) Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83 �
Tabel 5.7
Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I
Nama : YB. Subagyo, S.Pd
Hari Tanggal : Sabtu, 19 Februari 2011
Materi : Perdagangan Internasional
No Uraian Komentar
1 Penilaian guru terhadap komponen
pembelajaran
a. Materi Ajar
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
c. Soal Kuis
d. Contoh RPP
e. Kunci Soal
f. Tes Hasil belajar
g. Suasana Kelas
h. Cara Kerja Siswa
i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
a. Baik
b. Baik
c. Cukup
d. Cukup
e. Baik
f. Baik
g. Baik
h. Baik
i. Baik
2 Selama erja kelompok siswa
a. Mendengarkan orang lain
b. Mengajukan pertanyaan
c. Mengorganisasikan ide-idenya
d. Mengorganisasikan kelompok
e. Mengacaukan kegiatan
f. Melamun
a. Ya
b. Ya
c. Ya
d. Ya
e. Tidak
f. Tidak
3 Keuntungan yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan rencana
pembelajaran dengan menggunakan perangkat
pembelajaran yang berorientasi model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Siswa merasa
senang dan tidak
bosan, guru tidak
menggunakan
metode ceramah
dan merasa nyaman
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika
nanti guru akan merencanakan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti
yang telah dilakukan
Waktu Terbatas
5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti
KBM yang telah dilakukan dan KBM
berikutnya yang akan dilakukan
Ya
(Sumber: Lampiran 10, hal 151)
Tabel 5.7 menunjukkan guru mitra terhadap perangkat
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dapat dilihat bahwa dari 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84 �
komponen pembelajaran, sebabnya 77,78% (diperoleh dari 7:9
x100%) komponen terkategorikan baik dan 22,22% (diperoleh dari
2 : 9 x 100%) termasuk ke dalam kategori cukup baik. Siswa
mendukung positif kegiatan pembelajaran kooperatif jigsaw. Hal
ini terlihat dengan cara siswa turut aktif dalam kerja kelompok,
tidak mengacaukan kegiatan keuntungan yaitu siswa senang karena
tidak bosan mendengarkan ceramah guru dan berminat untuk
mengikuti kegiatan belajar mengajar selanjutnya seperti. Namun
demikian, waktu yang terbatas menjadi hambatan dalam
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw karena semua kegiatan
dilakukan dengan tergesa-gesa.
b) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85 �
.Tabel 5.8
Kesan Siswa Terhadap Perangkat dan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I
No Uraian %
SS S TS STS
1 Bagaimanakah mengenai komponen
kegiatan belajar mengajar ini :
a. Topik ekonomi yang dipelajari
b. Materi ajar
c. Lembar Kerja Siswa (LKS)
d. Suasana Kelas
e. Penampilan Guru
f. Ketrampilan kooperatif yang dilatihkan
4,76
4,76
4,76
19,05
-
4,76
90,48
90,48
90,48
76,19
90,48
90,48
4,76
4,76
4,76
4,76
9,52
4,76
-
-
-
-
-
-
Berminat Tidak
berminat
2 Apakah anda berminat untuk Kegiatan
Belajar mengajar (KBM) berikutnya seperti
yang telah Anda ikuti?
100 -
Ya Tidak
3 Selama kerja kelompok saya :
a. Mendengarkan orang lain
b.Mengajukan Pertanyaan
c. Mengorganisasikan ide- ide saya
d.Mengorganisasikan kelompok
e. Mengacaukan kegiatan
f. Melamun
95,24
76,19
76,19
80,95
4,76
80,95
4,76
23,81
23,81
19,05
95,24
19,05
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam
pembelajaran dengan menggunakan
perangkat model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw
Sebanyak 85,72% siswi
merasa lebih senang karena
denga berdiskusi didalam
kelompok siswi merasa lebih
mudah mengingat dan cepat
mengerti. Selebihnya siswa
belajar membangun kerja
sama, variasi belajar yang
menyenangkan dan
mengghargai orang lain.
Komentar
5 Hambatan yang saya temui, selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah
dilakukan
sebanyak 28,57% siswa
merasa kurang kosentrasi,
28,57% siswi merasa kurang
jelas dengan penjelasan dari
teman, 14,29% siswa
menyatakan waktu terbatas,
serta 28,57% siswi merasa
tidak ada hambatan (Sumber: Lampiran 11a, hal 155)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86 �
Tabel 5.8 menunjukkan kesan siswi terhadap perangkat dan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Kesan siswi terhadap komponen
pembelajaran cukup positif. Tampak pada tabel bahwa sebesar 4,74%
siswi sangat senang dan 90,48% siswi senang dan 4,76% siswa tidak
senang terhadap topik ekonomi yang dipelajari. Selanjutnya sebesar
4,76% siswi sangat senang, 90,48% senang dan 4,76% siswa tidak
senang terhadap materi ajar. 4,76% siswi merasa sangat senang, 90,48%
siwi merasa senang, dan 4,76 merasa tidak senang terhadap Lembar
Kerja Siswa (LKS). 19,05% siswi merasa sangat senang, 76,19 siswi
merasa senang dan 4,76 siswi merasa tidak senang terhadap suasana
kelas. 90,48 siswi merasa senang sedangkan 9,52% siswi merasa tidak
senang terhadap penampilan guru. Sebesar 4,76% siswi sangat senang,
90,48% siswi merasa senang, sedangkan 4,76 siswi merasa tidak senang
terhadap keterampilan kooperatif yang dilatihkan. Ketidaksenangan siswi
merupakan salah satu hambatan yang ditemui siswi selama mengikuti
kegiatan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini terlihat dari 28,57
siswi kurang konsentrasi karena suasana kelas cukup ramai pada saat
diskusi. Hambatan lain yang dialami siswi berupa 28,57% siswi merasa
kurang paham dengan penjelasan teman dan 42,29 siswi menyatakan
waktu terbatas, serta 28,57% siswi menyatakan tidak adanya hambatan
pada saat pembelajaran berlangsung. Di samping itu siswi juga berperan
aktif dalam kerja kelompok, hal ini terlihat dari 95,24% siswi
mendengarkan orang lain, 76,19 siswi mengajukan pertanyaan, 76,19%
siswi mengorganisasikan ide-ide, 80,95% siswi mengorganisasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87 �
kelompok, 80,95% siswi tidak melamun serta 95,24 siswi tidak
mengacaukan kegiatan. Siswa juga memiliki minat yang sangat tinggi
(100%) untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar metode pengajaran
kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran berikutnya seperti yang telah
dilakukan pada siklus I.
B. AnalisisMotivasiSiswaSebagaiDampakPenerapanMetodeKoopertaifTipeJi
gsaw Pada Mata PelajaranEkonomi
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi
terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan
dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar yang terjadi pada diri
siswa. Berikut ini disajikan tentang hasil analisis angket motivasi siswa
terhadap model pembelajaran tipe jigsaw pada siklus I:
Tabel 5.9
Motivasi Siswa Sebelum Penerapan Jigsaw
Skala Motivasi f Frekuensi (%) Kategori
81-100 - - A
66-80 11 52,38% B
56-65 9 42,38% C
46-55 1 4,76% D
0-45 - - E
(Sumber: Lampiran 12a, hal 160)
Keterangan :
A = Motivasi Sangat Tinggi
B = Motivasi Tinggi
C = Motivasi Cukup
D = Motivasi Rendah
E = Motivasi Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88 �
Tabel 5.10
Motivasi Siswa Setelah Penerapan Jigsaw
Skala Motivasi F Frekuensi (%) Kategori
81-100 4 19,05% A
66-80 16 76,19% B
56-65 1 4,76% C
46-55 - D
0-45 - - E
(Sumber: Lampiran 12b, hal 161)
Keterangan :
A = Motivasi Sangat Tinggi
B = Motivasi Tinggi
C = Motivasi Cukup
D = Motivasi Rendah
E = Motivasi Sangat rendah
Tabel 5.9 dan tabel 5.10menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang tidak
mempunyai motivasi untuk belajar. Sebagian besar siswa (19,05%) mempunyai
motivasi yang sangat tinggi, 76,19% siswa mempunyai motivasi yang tinggi,
dan 4,76% siswa mempunyai motivasi yang cukup. Dibandingkan dengan
sebelum menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa lebih
antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini terbukti dari
kenaikan skor siswa yang mempunyai motivasi tinggi pada pra penelitian
sebesar 52,38% menjadi 19,05%, sedangkan siswa yang mempunyai motivasi
cukup mengalami penurunan dilihat dari skor pra penelitian sebesar 42,86%
menjadi 4,74%. Dan siswa yang mempunyai motivasi rendah pada saat pra
penelitian sebanyak 4,76% siswa menjadi tidak ada setelah menggunakan
metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan terdapat peningkatan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89 �
terdapat 76,19% siswa mempunyai motivasi sangat tinggi. Hal ini disebabkan
siswa menjadi antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, ini
menumbuhkan motivasi siswa pada siklus I masuk dalam kategori sangat
tinggi. Berdasarkan hasil angket, hampir semua siswa mempunyai kesadaran
dan ketertarikan untuk belajar, walaupun kesadaran itu berasal dari dalam
maupun luar diri siswa. Siswa malu jika mendapat nilai jelek. Sementara siswa
akan merasa aman jika mengikuti dan menguasai pelajaran. Siswa berusaha
bertanya dan meminta bantuan teman atau guru jika mendapat kesulitan dalam
pembelajaran. Sementara pada tabel berikut disajikan tentang hasil analisis
angket minat siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Tabel 5.11
Minat Siswa Dengan Pembelajaran Metode Tipe Jigsaw
Skala Motivasi f Frekuensi (%) Kategori
40,5-50 14 66,67% A
33-40,4 7 33,33% B
28-32 - - C
23-27 - - D
0-22 - - E
(Sumber: 13a, hal 164)
Keterangan :
A = Sangat Berminat
B = Berminat
C = Cukup Berminat
D = Kurang Berminat
E = Tidak Berminat
Motivasi belajar siswa secara umum dikategorikan sangat baik
sebagaimana tersaji pada tabel 5.9 dan 5.10, didukung oleh hasil analisis minat
siswa terhadap penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90 �
tersaji dalam tebel 5.11 menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang tidak
berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini ditunjukkan
dengan presentase yaitu sebanyak 66,6% siswa sangat berminat dan 33,33%
siswa berminat dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Menurut
pendapat peneliti, siswa berminat dengan metode pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw karena metode ini baru diperkenalkan kepada siswa sehingga siswa
sangat antusias dan senang mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan
hasil angket, metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw membuat siswa
merasa tertantang untuk berfikir, berani dan bersaing secara sehat dalam
mengeluarkan pendapat sehingga menumbuhkan minat dalam diri siswa
mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, dapat diperoleh
kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan motivasi belajar ekonomi siswa. Tampak dari hasil instrumen
motivasi yang diberikan mengalami peningkatan dari pra penelitian dengan
setelah penelitian. Dari 21 siswa di kelas XI IPS I tingkat motivasi meningkat.
Setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw19,05% siswa
mempunyai tingkat motivasi yang sangat tinggi, 76,19% siswa mempunyai
motivasi tinggi dan 4,76% siswa mempunyai motivasi cukup. Yang sebelumya
52,38% siswa mempunyai motivasi tinggi, 42,86% mempunyai motivasi
cukup, dan 4,76% mempunyai motivasi rendah. Hal ini menunjukkan terjadi
peningkatan 19,05% pada motivasi sangat tinggi, 33,33% pada motivasi tinggi
dan 38,09% pada motivasi cukup setelah menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw.Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dapan meningkatkan motivasi belajar ekonomi siswa
kelas XI IPS 1 SMA Santa Maria Yogyakarta.
B. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
1. Peneliti kurang rinci menyampaikan prosedur pelaksanaan tindakan
penelitian yang telah tertulis dalam RPP. Dampaknya pada awal
pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dalam kelas guru melakukan tindakan
yang kurang sesuai dengan RPP yang telah disusun oleh peneliti.
2. Adanya ketidaksesuaian antara alokasi waktu yang sudah dibuat dalam
skenario pembelajaran dengan implementasi yang sebenarnya sehingga
penerapan model pembelajaran ini menjadi berkesan terburu-buru.
C. Saran
Adapun saran bagi SMA Santa Maria Yogyakarta khususnya dan bagi
peneliti yang akan melakukan penelitian berikutnya pada umumnya adalah
sebagai berikut:
1. Perlu persiapan yang lebih baik dalam hal perangkat pembelajaran yang
digunakan dan skenario pembelajaran yang akan diterapkan. Hal ini untuk
menghindari missedunderstandingantara peneliti dengan guru mitra.
2. Materi yang disajikan sebaiknya tidak terlalu banyak. Hal ini dilakukan agar
siswa dapat memahami materi dengan baik.
3. Pentingnya menyusun alokasi waktu yang efektif dan efisien di setiap tahap
pembelajaran. Pengaturan waktu sebaiknya disesuaikan dengan perkiraan
waktu yang dibutuhkan di setiap tahap pembelajaran. Hal ini dilakukan agar
pembelajaran kooperatif dapat berjalan tertib dan lancar sesuai dengan
alokasi waktu yang telah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4. Pentingnya penjelasan yang sistematis dari guru kepada siswa di awal
perkenalan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang merupakan
metode baru bagi siswa. Guru menjelaskan tentang arti, maksud dan tujuan
metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, memaparkan prosedur mulai
dari pembentukkan kelompok asal dan kelompok ahli, pembagian materi,
pembahasan sampai dengan pelaksanaan kuis di akhir pembelajaran. Hal ini
dilakukan agar siswa tidak mengalami kebingungan pada saat metode
diterapkan.
5. Peneliti perlu melakukan observasi beberapa kali. Hal ini dilakukan agar
peneliti dapat menemukan permasalahan yang sesungguhnya terjadi di
dalam kelas.
6. Ketepatan dalam memilih metode pembelajaran kooperatif. Peneliti perlu
memilih metode pembelajaran yang tepat agar permasalahan yang ada di
kelas dapat teratasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
DAFTAR PUSTAKA
Adji, Wahyu dkk. 2007. Ekonomi Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. BumiAksara
DimyatidanMudjiono. 1999. MetodologiPengajarandanPendidikanBandung:
Jemmas.
Dimyati, Mudjiono. 1999. BelajardanPembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Hopkins, D. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research (2nd
ed.).
Buckingham: Open University Press.
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/ pembelajaran-kooperatif-
tujuan.html.2009.Pembelajarankooperatif dan tujuannya.
http://www.geocities.com/gardner02_8/ilmiah1.html.
Pendekatanpembelajarankooperatif.
http://www.docstoc.com/docs/16101609/Model-Pembelajaran-Kooperatif.
Pendekatan pembelajaran ekonomi.
Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: program pasca sarjana
Unesa.
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikan Cooperative Learning di
ruang-ruangkelas. Jakarta: PT. Grasindo
Roy Kellin. 1998. Efective teaching strategies, lessons from research and
practice. Social science press.
Slavin, R. E. 1995.Cooperative Learning: Theory Research, and Practice (2nd
.
Ed. Boston: Allyn and Bacon.
Suharno,Slamet.2009.PenerapanPembelajaranKooperatifMetode Jigsaw
dalammeningkatkanmotivasidanHasilBelajarSiswaPada Mata
PelajaranEkonomisiswaKelas 10-3 SMA 9 Malang.JurusanEkonomi
Pembangunan.FakultasEkonomiNegeri Malang.http://karya -
ilmiah.um.ac.id
Wiriaatmaja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu observasi :
Lamanya observasi :
Orang dan atau peristiwa yang diamati :
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Guru
( ............................................ )
Yogyakarta, Februari 2011
Observer
( ............................................ )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru
NO. ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
I
1.
2.
II
1.
2.
III
A.
1.
2.
3.
4.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
C.
1.
PRA PEMBELAJARAN
Memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, dan media
Memeriksa kesiapan siswa
MEMBUKA PEMBELAJARAN
Melakukan kegiatan apersepsi
Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan rencana kegiatannya
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
Penguasaan materi pelajaran
Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan
Menyampaikan materi sesuai dengan
hierarki belajar
Mengaitkan materi dengan reaitas
kehidupan
Pendekatan/strategi pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan tingkat perkembangan dan
kebutuhan siswa
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
Melaksanakan pemelajaran yang
terkoordinasi
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
Mengakomodasi adanya keragaman
budaya Nusantara
Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tmbuhnya kebiasaan
positif
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang dialokasikan
Pemanfaatan media
pembelajaran/sumber belajar
Menunjukkan keterampilan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
2.
3.
4.
D.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
E.
1.
2.
F.
1.
2.
3.
4.
G.
1.
2.
3.
IV
A.
1.
menggunakan media
Menghasilkan pesan yang menarik
Menggunakan media secara efektif dan
efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
Merespons positif partisipasi siswa
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-
siswa dan siswa-siswa
Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respons siswa
Menunjukkan hubungan antar pribadi
yang kondusif
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam belajar
Kemampuan khusus dalam
pembelajaran bidang studi
Menumbuhkan sikap ekonomis
Menumbuhkan sikap produktif
Penilaian proses dan hasil belajar
Melakukan penilaian awal
Memantau kemajuan belajar
Memberikan tugas sesuai dengan
kompetensi
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
Penggunaan bahasa
Menggunakan bahasa lisan secara jelas
dan lancar
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar
Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
PENUTUP
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
Melakukan refleksi pembelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
2.
B.
1.
2.
melibatkan siswa
Menyusun rangkuman dengan melibatkan
siswa
Pelaksanaan tindak lanjut
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai bagian remidi
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai pengayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 1a
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru
NO. ASPEK YANG DIAMATI Ya Tidak
I
1.
2.
II
1.
2.
III
A.
1.
2.
3.
4.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
PRA PEMBELAJARAN
Memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, dan media
Memeriksa kesiapan siswa
MEMBUKA PEMBELAJARAN
Melakukan kegiatan apersepsi
Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan rencana kegiatannya
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
Penguasaan materi pelajaran
Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan
Menyampaikan materi sesuai dengan
hierarki belajar
Mengaitkan materi dengan reaitas
kehidupan
Pendekatan/strategi pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan
siswa
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
Melaksanakan pemelajaran yang
terkoordinasi
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
Mengakomodasi adanya keragaman
budaya Nusantara
Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tmbuhnya kebiasaan
positif
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
waktu yang dialokasikan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
C.
1.
2.
3.
4.
D.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
E.
1.
2.
F.
1.
2.
3.
4.
G.
1.
2.
3.
Pemanfaatan media
pembelajaran/sumber belajar
Menunjukkan keterampilan dalam
menggunakan media
Menghasilkan pesan yang menarik
Menggunakan media secara efektif dan
efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
Merespons positif partisipasi siswa
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-
siswa dan siswa-siswa
Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respons siswa
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam belajar
Kemampuan khusus dalam
pembelajaran bidang studi
Menumbuhkan sikap ekonomis
Menumbuhkan sikap produktif
Penilaian proses dan hasil belajar
Melakukan penilaian awal
Memantau kemajuan belajar
Memberikan tugas sesuai dengan
kompetensi
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
Penggunaan bahasa
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
lancar
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar
Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
IV
A.
1.
2.
B.
1.
2.
PENUTUP
Refleksi dan rangkuman pembelajaran
Melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
Menyusun rangkuman dengan melibatkan
siswa
Pelaksanaan tindak lanjut
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai bagian remidi
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai pengayaan
√
√
√
√
Guru
(YB. Subagyo, S.Pd )
Yogyakarta, 19 Februari 2011
Observer
(Agnes Amarielliana SD )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 1b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Agnes Amarielliana SD
Tanggal dan waktu observasi : Sabtu, 19 Februari 2011 jam 3-4
Lamanya observasi : 90 menit (2 jam pelajaran)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : YB. Subagyo, S. Pd
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 1/ Genap
Guru memasuki ruang kelas, sebelum memulai kegiatan belajar mengajar
guru menyapa siswa dan memeriksa kesiapan siswa. Guru menjelaskan prosedur
pembelajaran yang akan diterapkan pada proses pembelajaran pada hari itu. Guru
menyampaikan materi yang akan dibahas yaitu tentang perdagangan Internasional.
Setelah guru menjelaskan prosedur guru membagi siswa kedalam kelompok.
Setelah kelompok terbentuk guru meminta siswa untuk berkumpul pada masing-
masing kelompok sesuai dengan yang sudah ditetpkan. Guru kembali meminta
siswa untuk membuat kelompok ahli dan para siswa diminta untuk berkumpul
kepada kelompok ahli yang sudah dibentuk dengan cara berhitung. Setelah siswa
berada di masing-masing kelompok, guru membagikan materi yang sudah
disiapkan, dan siswa diminta untuk berdiskusi. Guru menanggapi siswa yang
menjakan pertanyan. Guru mengawasi masing- masing kelompok yang sedang
berdiskusi dengan berkeliling dan memantau hasil diskusi mereka. Setelah diskusi
selasai guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi dalam
kelompok tim ahli, guru berusaha membantu siswa untuk menjawab pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
jika kelompok yang sedang presentasi tidak bisa memberikan jawaban.
Pembelajaran kemudian ditutup dengan diadakannya test oleh guru untuk melihat
pemahaman siswa. Sesudah itu guru membagikan lembar refleksi kepada siswa
untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran pada hari ini.
Guru
(YB. Subagyo, S.Pd )
Yogyakarta, 19 Februari 2011
Observer
(Agnes Amarielliana SD )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu observasi :
Lamanya observasi :
Orang dan atau peristiwa yang diamati :
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Guru
( ................................ )
Yogyakarta, Februari 2011
Observer
( ........................................ )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1 Siswa siap mengikuti
proses pembelajaran
2 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
3 Siswa menanggapi
pembahasan pelajaran.
4 Siswa mencatat hal-hal
penting
5 Siswa mengerjakan tugas
dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 2a
Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
1 Siswa siap mengikuti
proses pembelajaran
� Ada beberapa siswa yang
tidak siap dan santai saat
pelajaran akan dimulai
2 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
� Siswa memperhatikan
penjelasan guru, namun ada
beberapa siswa yang tidak
memperhatikan penjelasan
guru dan asik dengan diri
senidri serta ada juga yang
ngobrol dengan teman
sebangku
3 Siswa menanggapi
pembahasan pelajaran.
� Hanya ada beberapa siswa
saja yang menanggapi
pembahasan pelajaran.
4 Siswa mencatat hal-hal
penting
� Hanya beberapa siswa saja
yang mencatat hal- hal
penting karena siswa
merasa semua sudah ada di
handout yang diberikan
oleh guru.
5 Siswa mengerjakan tugas
dengan baik
� Siswa mengerjakan tugas
dengan melihat pada
handout yang sudah ada.
Ketika para siswa belom
jelas siswa akan bertanya
kepada teman sebangku
atau kepada guru
Guru
( ...................................... )
Yogyakarta, Februari 2011
Observer
( ...................................... )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 2b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Agnes Amarielliana SD
Tanggal dan waktu observasi : Jumat,19 febuari jam ke 3-4
Lamanya observasi : 90 menit (2 jam pelajaran)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : YB. Subagyo, S. Pd
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 1/ Genap
Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Pada hari itu
tidak semua siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran, ada satu siswa yang tidak
berangkat dikarenakan mengalami kecelakaan. Siswa menanggapi sapaan guru
dan setelah guru mulai menjelaskan prosedur siswa diam dan mendengarkan apa
yang sedang guru katakn di depan kelas. Setelah siswa terlihat siap untuk
menerima pelajaran, guru kemudian memulai pembelajaran dengan membagi
kelompok. Siswa sedit ramai pada saat guru meminta mereka untuk berhitung,
sehingga guru sedikit marah dan meminta untuk diam. Suasana kelas kembali
tenang dan siswa mengikuti apa yang dikatak oleh guru. Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru menjelaskan tentang langkah- langkah yang harus diikuti
oleh masing- masing kelompok dan apa saja yang harus dilakukan di dalam
kelompok. Siswa sangat antusias dan bersemangat dalam diskusi kelompok ini.
Hal itu dikarenakan siswa merasa senang dengan metode yang digunakan
sehingga siswa tidak merasa bosan. Setelah selesai berdiskusi, masing- masing
kelompok maju ke depan kelas satu per satu secara bergantian untuk presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Siswa yang sedang tidak mendapt giliran untuk presentasi mendengarkan
temannya yang sedang presentasi. Dan saat sesi pertanyaan dibuka ada beberapa
siswa kyang semangat untuk bertanya, dan pertanyaan itu dijawab oleh siswa
yang presentasi dengan semangat. Guru memberikan poin pada siswa yang
bertanya. Setelah semua kelompok mendapat gilran presentasi, kemudian guru
melaksanakan test dan seluruh siswa mengerjakan soal yang telah dibagikan oleh
guru dengan tenang.
Guru
( YB. Subagyo, S.Pd )
Yogyakarta, 19 Februari 2011
Observer
( Agnes Amarielliana SD )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu observasi :
Lamanya observasi :
Orang dan atau peristiwa yang diamati :
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Guru
( .................................... )
Yogyakarta, Februari 2011
Observer
( ............................................ )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran
No Deskriptor Ya Tidak Catatan
1. Fasilitas di dalam kelas
mendukung proses
pembelajaran
2. Suasana kelas cukup
kondusif dalam proses
pembelajaran
3. Siswa membuat
kegaduhan
4. Siswa mengerjakan soal
latihan di depan kelas
5. Guru memberikan
penghargaan
6. Ada kegiatan menarik
dalam belajar
7 Siswa bertanya kepada
guru jika mengalami
kesulitan
8. Guru membantu siswa
jika mengalami
kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 3a
Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran
No Deskriptor Ya Tidak Catatan
1. Fasilitas di dalam kelas
mendukung proses
pembelajaran
�
Papan tulis, meja kursi, kipas
angin
2. Suasana kelas cukup
kondusif dalam proses
pembelajaran �
Kelas cukup kondusif dari awl
hingga akhir pelajaran, meski
masih ada beberapa siswa yang
mengobrol sendiri
3. Siswa membuat
kegaduhan �
Pada saat guru berusaha
menjawab pertanyaan siswa ada
bebera siswa menanggapinya
dengan gurauan
4. Siswa mengerjakan soal
latihan di depan kelas �
Guru tidak memberikan latihan
soal di rumah ataupun di sekolah
5. Guru memberikan
penghargaan �
Guru memberikan poin kepada
siswa yang bertanya
6. Ada kegiatan menarik
dalam belajar �Guru hanya menggunkan metode
ceramah, sehingga siswa hanya
diam mendengarkan
7 Siswa bertanya kepada
guru jika mengalami
kesulitan
�
Ada beberapa siswa yang
bertanya pada saat siswa tersebut
belum jelas
8. Guru membantu siswa
jika mengalami
kesulitan �
Guru mencoba menjelaskan
kembali dan memberikan
pemahamn hingga siswa itu jelas
Guru
( YB. Subagyo, S.Pd )
Yogyakarta, 19 Februari 2011
Observer
( Agnes Amarielliana SD )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 3b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Agnes Amarielliana SD
Tanggal dan waktu observasi : Jumat,19 febuari jam ke 3-4
Lamanya observasi : 90 menit (2 jam pelajaran)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : YB. Subagyo, S. Pd
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XI IPS 1/ Genap
Secara fisik ruang kelas XI IPS 1 cukup memadai untuk proses belajar
mengajar. Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah whiteboard, meja
guru, kursi guru, kursi siswa, meja untuk siswa, papan pengumuman, sebuah
sound, kipas angin.Dalam ruang kelas dikelilingi oleh beberapa jendela yang
cukup besar sehingga ruang kelas menjadi tidak pengap karena sirkulasi udara
selalu berganti.Pencahayaan kelas juga sangat baik.
Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal ini terlihat
bahwa seluruh siswa sudah siap mengikuti pembelajaran dimana seluruh siswa
hadir pada pembelajaran hari ini. Pada saat diskusi dalam kelompom berlangsung
suasana kelas tidak terlalu ramai, siswa sangat antusisan pada saat mendengarkan
pendapat dari teman sekelompoknya. Suasana menjadi sedikt ramaik ketika siswa
saling bertukar pendapat.Siswa-siswa berperan secara aktif dalam pembelajaran
hari ini sehingga kegiatan pembelajaran menjadi semakin menarik, tidak
membosankan, dan suasana kelas menjadi lebih hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Guru
( YB. Subagyo, S.Pd )
Yogyakarta, 19 Februari 2011
Observer
( Agnes Amarielliana SD )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Pelaksanaan Penelitian
No Deskriptor Ya Tidak
1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
dalam kelompok.
2 Saling bertukar pikiran dan pendapat.
3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas.
4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan
pembelajaran.
5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan
tujuan pertanyaan.
6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.
Guru
( .....................................)
Yogyakarta, Februari 2011
Observer
( ............................................ )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Pelaksanaan Penelitian
No Deskriptor Ya Tidak
1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
dalam kelompok.
�
2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. �
3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. �
4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan
pembelajaran.
�
5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan
tujuan pertanyaan.
�
6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya. �
Guru
( YB. Subagyo, S.Pd )
Yogyakarta, 19 Februari 2011
Observer
( Agnes Amarielliana SD )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Santa MariaYogyakarta
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XI IPS 2/ 2
Tahun Pelajaran : 2010 / 2011
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi : Memahami perekonomian terbuka
B.Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi manfaat, keuntungan dan
faktor-faktor pendorong terjadinya perdagangan
internasional
C.Indikator : 1. Mendeskripsikan pengertian
perdaganganinternasional
2. Mendeskripsikan manfaat perdagangan
internasioanal
3. Mendeskripsikan faktor-faktor yang
mendorong terjadinya perdagngan
internasional
4. Menguraikan konsep keunggulan absolut
mutlak, dan keunggulan komparatif
5. Mendeskripsikan kebijakan perdagangan
internasional
D. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian
perdagangan internasioanl
2. Siswa dapat menyebutkan manfaat
perdagangan internasional
3. Siswa dapat menyebutkan faktor- faktor yang
mendorong terjadinya perdngan internasional
4. Siswa dapat menjelaskan pengertian konsep
keunggulan absolut mutlak,dan keunggulan
komperatif
5. Siswa dapat menjelaskan kebijakan
perdagangan internasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
E. Materi Ajar :
1. Pengertian perdagangan internasional
Perdagangan internasional adalah proses tukar- menukar yang terjadi antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain yang didasarkan atas
kehendak sukarela dari masing- masing pihak
2. Manfaat perdagangan internasioanl
Perdagangan internasional memberikan manfaat pada kegiatan
perekonomian suatu negara, seperti berikut
a. Sumber pemasukan negara (devisa)
b. Menyerap tenaga kerja
c. Perbaikan mutu konsumsi
d. Perkembangan teknologi
e. Efisiensi
f. Ahli teknologi
3. Faktor- faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional
Ada beberapa faktor yang mendorong negara- negara di dunia, melakukan
perdagangan internasional
a. Perbedaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki
b. Memperluas pasar
c. Kekurangan produk dalam negri
d. Barang diluar negri lebih murah
e. Memenuhi kebutuhan dunia
4. Keunggulan Mutlak
Teori keunggulan mutlak disampaikan oleh Adam Smith pada tahun 1776.
Teori itu menyatakan bahwa suatu negara mempunyai keunggulan mutlak
bila mampu memproduksi barang lebih banyak dari negara lain dengan
menggunakan sumber daya produksi yang sama.
5. Keunggulan Komperatif
Perdagangan internasional dapat mendatangkan keuntungan komparatif. Hal
ini dikemukakan oleh David Ricardo. Menurut teori ini, meskipun suatu
negara mempunyai semua keungguln dari negara lain, kedua negara ini tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
dapat melakukan perdagangan internasional karena perbedaan keunggulan
komparatif dapat juga memberikan keuntungan. David Ricaedo juga
menyatakan bahwa keuntungan perdagangan internasioanl sebenarnya
bukan pada keuntungan mutlak, melainkan dari keunggulan komperatif.
Meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan apa pun dalam produksi
dua komodita dibanding negara lain perdagangan yang saling
menguntungkan masih dapat berlangsnung jika negara tersebut berspesialis
pada produk yang memiliki biaya oportunitas paling rendah dibanding
produk lain.
6. Kebijakan perdagangan internasional
Pelaksanaan kebijakan dalam setiap negara belum tentu sama. Kebijakan ini
diberlakukan dalam bidang impor dan ekspor
a. Kebijakan di bidang impor
1) Tarif
2) Subsidi
3) Kuota
4) Larangan impor
5) Diskriminasi harga
b. Kebijakan di bidang ekspor
1) Subsidi
2) Dumping
3) Perdagangan bebas
4) Larangan ekspor
5) Premi
F. Metode Pembelajaran :
1. Pendekatan : Contextual Teaching Learning
2. Strategi : Cooperative Learning
3. Metode : Jigsaw
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
G. Strategi Pembelajaran :
Kegiatan Alokasi
Waktu
Metode Media
A. Pendahuluan
− Guru memeriksa kesiapan kelas
dan siswa
− Guru mengucapkan salam
pembuka
− Guru menyampaikan kompetensi
dan indikator yang akan dibahas.
− Guru bersama siswa melakukan
apersepsi
1’
1’
2’
5’
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Tanya jawab
B.Kegiatan Inti
1) Guru memepersilahkan siswa
untuk berkumpul pada kelompok
masing- masing sesui dengan
pembagian kelompok yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Terdapat
4 kelompok dan setiap kelompok
beranggotakan 5-6 orang
(kelompok A,B,C,D atau
dinamakan kelompok asal)
2) Guru memepersilahkan siswa untuk
membagi dalam kelompok kecil
atau dinamakan kelompok ahli
(1,2,3,4,5)
3) Guru meminta siswa yang
mempunyai nomor sama untuk
berkumpul dengan kelompok lain
• A1,B1,C1,D1
(materi definisi dan manfaat
perdagangan internasional)
3’
3’
3’
Ceramah
Ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
• A2,B2,C2,D2
(Faktor-faktor perdagangan
internasional)
• A3,B3,C3,D3
(materi keunggulan mutlak)
• A4,B4,C4,D4
(materi keunggulan
komparatif)
• A5.B5.C5.D5
(materi kebijakan perdagangan
internasional)
Kelompok ini disebut kelompok
ahli. Guru kemudian memeberikan
materi yang berbeda antara
kelompok ahli yang satu dengan
kelompok ahli yang lain
4) Guru memepersilahkan siswa
untuk berdiskusi sesuai dengan
materi yang mereka dapat dan
meminta mereka untuk menuliskan
hasil diskusi dalam kertas yang
sudah disediakan
5) Guru mempersilahkan siswa untuk
kembali dalam kelompok asal dan
meminta para siswa untuk saling
bertukar informasi
6) Guru membahas hasil diskusi
dengan cara mempersilahkan siswa
dari masing- masing tim ahli untuk
mempresentasikan dan siswa yang
lain diberi kesempatan untuk
menanggapinya (masing- masing
kelompok diberi waktu 5 menit
untuk mempresentasikan dan
15’
5’
20’
Diskusi
Diskusi
presentasi
Kertas manila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
menanggapi bila ada siswa lain
yang bertanya)
7) Guru memberikan kuis dan siswa
mengerjakan
C.Penutup
1) Guru bersama- sama siswa membuat
kesimpulan mengenai materi yang
dibahas
2) Guru bersama- sama dengan siswa
merefleksikan makna pembelajaran
hari ini
3) Guru memberikan arahan dan
motivasi kepada siswa
4) Guru mengucapkan salam penutup
dan berterima kasih kepada siswa
20’
5’
5’
3’
2’
Soal
H. Sumber Pembelajaran :
Adji, Wahyu dkk. 2007. Ekonomi Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Erlangga
I. Evaluasi
Jenis tagihan : Latihan
Teknik : Tertulis
Soal
Bentuk Instrument : Uraian
Rambu-rambu penilaian
No Keterangan Skor Skor total
1
2
Soal pilihan ganda
Definisi perdagangan
internasional
Menjawab benar
mendapat nilai satu
Menjawab benar
mendapat nilai 20, jika
jawaban hampir benar
5
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
3
4
5
Faktor- faktor yang
memepengaruhi
perdagangan internasional
Perbedaan keunggulan
mutlak dan komparatif
Kebijakan perdagangan
internasional
mendapat nilai 10,
jawaban diluar topik
mendapat nilai 5
Menjawab benar (5)
faktor mendapat nilai
25.
Menjawab 4 : nilai 20
Menjawab 3 : nilai 15
Menjawab 2 : nilai 10
Menjawab 1 : nilai 5
Jika menjawab benar
mendapatkan nilai 20,
jika menjawab salah
satu keunggulan
mendapat nilai 10
Jika menjawab semua
benar mendapat nilai
30 jika menjawan tidak
menjelaskan mendapat
nilai 15
25
20
30
Total skor 100
Yogyakarta, 12 Februari 2011
Guru Mata Pelajaran
YB. Subagyo , S.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Nama : Nilai :
Kelas/ no absen :
Soal Latihan
1. Di bawah ini merupakan manfaat perdagangan internasional, kecuali ...
a. Negara dapat memenuhi kebutuhannya
b. Negara menerima pendapat bea masuk
c. Negara akan dapat memenuhi semua kebutuhannya
d. Mempercepat pertumbuhan ekonomi
e. Terjadinya pertukaran teknologi
2.Apabila suatu negara mengandalkan sebagian besar kebutuhyannya dari impor
akanmengakibatkan ....
a. lapangan pekerjaan meningkat
b. melindungi industri dalam negeri
c. sumber penerimaan negara
d. sumber pengeluaran negara
e. lapangan pekerjaan menurun
3. Teori keunggulan mutlak disampaikan oleh ...
a. Adam Smith
b. David Ricardo
c. John Stuar Mill
d. Michael Porter
e. Heckscher-Ohlin
4. Pertukaran masih mungkin terjadi walaupun satu negara mempunyai
keuntungan pada kedua jenis barang ini merupakan isi dari teori keunggulan ...
a. komparatif
b. permintaan
c. mutlak
d. penawaran
e. relatif
5. Pada tahun 1776 David Ricardo dalam bukunya The Wealth of Nation
menyampaikan teori ...
a. keunggulan mutlak
b. model Heckscher-Ohlin
c. keunggulan komparatif
d. neo-klasik
e. historis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Esay!
1. Apakah yang dimaksud dengan perdagangan internasional!(skor 20)
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
2. Sebutkan 5 faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional! (skor 25)
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
3. Jelaskan perbedaan keunggulan mutlak dan keuntungan komparatif! (skor 20)
Keunggulan mutlak Keunggulan komparatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
4. Sebut dan jelaskan 3 kebijakan perdagangan internasional!(skor 30)
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Kunci Jawaban
1 A
2 E
3 A
4 A
5 C
Esay
1. Perdagangan internasional adalah proses tukar- menukar yang terjadi antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain yang didasarkan atas
kehendak sukarela dari masing- masing pihak.
Perdagangan internasional merupakan pertukaran barang dan jasa antarnegara.
2. Ada beberapa faktor yang mendorong negara- negara di dunia, melakukan
perdagangan internasional
a. Perbedaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki
b. Memperluas pasar
c. Kekurangan produk dalam negri
d. Barang diluar negri lebih murah
e. Memenuhi kebutuhan dunia
3. Perbedaan keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif
Keunggulan mutlak Keunggulan moderat
Suatu negara mempunyai keunggulan
mutlak bila mampu memproduksi
barang lebih banyak dari negara lain
dengan menggunakan sumber daya
produksi yang sama
Setiap negara mempunyai
keunggulan dari negara lain, kedua
negara tetap melakukan perdagangan
internasional karena perbedaan
keunggulan komparatif dapat
memberikan keuntungan
4. Kebijakan perdagangan internasional
a. Kebijakan di bidang impor
1) Tarif
Tarif yang dikenakan terhadap barang impor bisa menjadi sumber
pemasukan negara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
2) Subsidi
Tujuan pemeerintah memberikn subsidi untuk melindungi para produsen
dalam negri agar harga- harga barang hasil produksinya dapat bersaing
3) Kuota
Kebijakan pemerintah dalam membatasi jumlah barang impor untuk
perioade tertentu
4) Larangan impor
Larangan impor dikenakan demi keamanan karena berbahaya bagi
masyarakat, alasan kesehatan, dan penghematan.
5) Diskriminasi harga : kebijakan pemerintah dalam menentukan harga
barang barang- barang impor
b. Kebijakan di bidang ekspor
1) Subsidi
Pemerintah memeberikan subsidi kepada para pengusaha yang
melakukan ekspor untuk barang produksi
2) Dumping
Menetapkan harga jual barang di dalam negri jauh lebih mahal daripada
harga jual luar negri dengan tujuan untuk memperluas pasar ekspor
3) Perdagangan bebas
Dapat merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dengan
menambah jumlah investasi
4) Larangan ekspor
Untuk melindungi pelestarian hutan, mencegah ilegal loging dan
melindungi produsen dalam negri
5) Premi
Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor barang- barang siap
pakai diberi prem karena usaha mereka meningkatkan devisa dan
mengurangi pengangguran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 5
Lembar Materi Bahan Ajar
MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional?
Setiap negara di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang perlu
melakukan kerja sama. Tidak ada negara yang mampu memenuhi kebutuhannya
tanpa melakukan hubungan dengan negara lain. Negara maju sekalipun tetap
menjalin hubungan dagang yang saling menguntungkan dalam pertukaran barang
daan jasa dengan negara lain yang terjalin dalam perdagangan internasional.
Mengapa setiap negara melakukan perdagangan internasional? Karena dengan
melakukan perdagangan internasional banyak keuntungan yang diperoleh
meskipun ada juga kerugian yang akan didapat. Nah, untuk lebih memahami
mengenai semua hal yang berkaitan dengan perdagangan internasional, kalian
dapat menyimak menyimak definisi dan manfaat dari perdagangan internasionla
di bawah ini.
1. Pengertian Perdagangan Internasional
Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya
negara. Setiap negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan
rakyatnya agar dapat hidup makmur dan sejahtera. Kerja sama dalam bentuk
hubungan dagang antarnegara sangat dibutuhkan oleh setiap negara. Hal ini
disebabkan setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh rakyatnya.Selain itu, juga disebabkan adanya perbedaan
sumber daya yang dimiliki, iklim, letak geografis, jumlah penduduk,
pengetahuan, dan teknologi.Alasan-alasan inilah yang menyebabkan
munculnya perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah
perdagangan yang dilakukan suatu negara dengan negara lain atas dasar saling
percaya dan saling menguntungkan.
Perdagangan internasional tidak hanya dilakukan oleh negara maju saja,
namun juga negara berkembang.Perdagangan internasional ini dilakukan
melalui kegiatan ekspor impor.Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa
dari dalam negeri ke luar negeri.Adapun impor adalah kegiatan membeli
barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Dengan melakukan
perdagangan internasional melalui kegiatan ekspor impor, negara maju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
akanmemperoleh bahan-bahan baku yang dibutuhkan industrinya sekaligus
dapat menjual produknya ke negara-negara berkembang. Sementara itu, negara
berkembang dapat mengekspor hasil-hasil produksi dalam negeri sehingga
memperoleh devisa. Negara berkembang juga membutuhkan pinjaman dalam
bentuk investasi dan modal yang dapat diperoleh dari negara-negara maju.
Devisa dan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal ini dapat digunakan
negara berkembang untuk memajukan perekonomian dalam negerinya.
perdagangan internasional yaitu perdagangan antar negara yang meliputi
ekspor suatu negara ke luar negri dan impor dari luar negri untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Dengan demikian perdagangan internasional adalah
proses tukar- menukar yang terjadi antara penduduk suatu negara dengan
negara lain yang didasarkan atas kehendak suka rela dari masing- masing
pihak.
Perdagangan internasional berbeda dengan perdagangan dalam
negri.Selain dari cakupan wilayahnya, kegiatan- kegiatan yang dilakukan pada
perdagangan internasioanl juga berbeda dengan perdagangan dalam
negri.Perbedaan-perbedaan antara kedua perdagangan tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
2. Manfaat Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang cukup penting di
setiap negara.Tidak ada satu negara di dunia ini yang tidak melakukan
perdagangan internasional.Mereka yang melakukan perdagangan internasional,
sudah tentu merasakan manfaatnya.Berikut ini beberapa manfaat dari
perdagangan internasional.
a. Meningkatkan Hubungan Persahabatan Antarnegara
Adanya perdagangan antarnegara, dapat mewujudkan hubungan di
antara negara-negara yang mengadakan perdagangan.Hubungan ini apabila
terjalin dengan baik dapat meningkatkan hubungan persahabatan di antara
negara-negara tersebut. Mereka dapat semakin akrab dan saling membantu
bila mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
b. Kebutuhan Setiap Negara dapat Tercukupi
Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara yang masih
kekurangan dalam memproduksi suatu barang dapat dipenuhi dengan
mengimpor barang dari negara yang mempunyai kelebihan hasil
produksi.Sebaliknya negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi
dapat mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan. Dengan
demikian kebutuhan setiap negara dapat tercukupi
c. Mendorong Kegiatan Produksi Barang Secara Maksimal
Salah satu tujuan negara melakukan perdagangan internasional yaitu
untuk memeperluas pasar di luar negri. Semakin luasnya pasar di luar
negeri dapat mendorong peningkatan produksi barang di dalam negeri.
Dengan demikian akan mendorong para pengusaha untuk menghasilkan
barang produksi secara besar- besaran.
d. Menyerap Tenaga Kerja
Barang-barang yang diproduksi untuk ekspor dalam jumlah besar akan
membutuhkan jumlah tenaga kerja yang banyak seperti pengolahan barang
tambang, pertanian, perkebunanan, dan lain- lain. Oleh karena itu
perdagangan internasional dapat membuka kesempatan kerja bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
masyarakat luas.Semakin luasnya kesempatan kerja maka pengangguran
dapat dikurangi.
e. Perbaikan Mutu Konsumsi
Dengan perdagangan internasional akan membantu konsumen untuk
memiliki barang- barang berkualitas baik karena banyak barang- barang
yang bermutu baik, belum bisa dihasilkan oleh Indonesia.
f. Perkembangan Teknologi
Dalam pengoprasiannya dan pemanfaatannya barang- barang impor
dari luar negri perlu diberikan petunjuk mengenai penggunaan alat tersebut.
Selain itu perlu adanya bimbingan pada konsumen cara penggunaannya.
Seperti membuka jaringan internet lewat komputer. Hal ini akan berdampak
pada peningkatan pengetahuan tentang teknologi dan perkembangannya.
g. Efisiensi
Setiap negara dapat mengefisiensikan sumber daya ekonomi yang
dimiliki dengan tidak harus memproduksi semua kebutuahannya, tetapi
hanya memproduksi apa yang bisa diproduksi secara efisien oleh negara
tersebut.
h. Ahli Teknologi
Tiap negara berusaha untuk meningkatkan kemajuan teknologi
produksinya, terutama untuk negara- negara yang mengkhususkan
menghasilkan barang tertentu. Negara tersebut akan terus berusaha
meningkatkan produktivitasnya agar tetap unggul dari negara lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Sebelum membaca materi yang tertera di bawah, silakan dijawab terlebih dahulu
pertanyaan berikut ini : (Diskusikan dalam kelompok!)
Sebutkan barang-barang di sekitarmu yang merupakan buatan luar negeri!
Mengapa kita mengimpor barang tersebut?
Mungkinkah kita membuat sendiri?
Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasioanal
Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia melakukan
perdagangan luar negeri. Faktor-faktor pendorong tersebut terdiri atas hal-hal
berikut
a. Perbedaan Sumber Daya Alam (SDA) yang Dimiliki
Tidak semua negara memiliki SDA yang sama. Jarang sekali negara yang
mempunyai SDA yang lengkap atau serba ada. Kekurangannya memerlukan
kerja sama dengan negara lainnya. Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan
oleh suatu negara tergantung pada sumber daya alam yang dimiliki.Perbedaan
sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di negara tersebut.
b. Memperluas Pasar
Suatu negara yang banyak menghasilkan produk tertentu, memerlukan pasar
yang lebih luas.Untuk dilakukan ekspor ke luar negeri.
c. Kekurangan Produk Dalam Negeri
Indonesia mengimpor alat transportasi darat, laut, dan udara.Demikian pula
komputer, printer, dan persenjataan modern, dibeli dari luar negeri. Melalui
kerja sama dengan luar negeri secara bertahap Indonesia akan mampu
memenuhi kebutuhan tersebut.
d. Barang Di Luar Negri Lebih Murah
Tidak selamanya suatu negara berdagang hanya karena mereka tidak mampu
memproduksi barang tersebut. Terkadang negara tersebut mampu
memproduksi suatu barang, tetapi mereka tetap mengimpor karena harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
barang itu menjadi lebih murah. Jika mereka harus memproduksi sendiri,
biayanyanya akan lebih besar daripada mengimpornya dari luar negeri.
e. Memenuhi Kebutuhan Dunia
Meskipun beberapa negara dapat memproduksi barang yang sama dengan
tingkat harga yang sama pula, perdagangan internasional tetap dibutuhkan.
Melalui perdgangan, negara- negara tersebut dapat menjualnya ke pasar dunia
dan memperoleh keuntungan besar karena adanya produksi secara massal.
f. Teknologi Eknologi
Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda sehingga barang yang
dihasilkan juga berbeda.Perbedaan- perbedaan inilah yang mendorong kegiatan
pertukarang barang antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan
suatu negara mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor
mesin- mesin atau alat- alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan
cara produksi yang lebih baik.
g. Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang- barang, kemungkinan mempunyai
kesamaan.Meskipun demikian setiap negara mempunyai selera yang
berbeda.Hal ini mendorong kegiatan perdagangan antarnegara. Misalnya
Jepang dan Korea Selatan sama sama menghasilkan barang- barang elektronik
dan ikan tuna dalam jumlah yang hampir sama, tetapi orang jepang lebih suka
ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih suka produk elektronik. Pada kondisi
tersebut, negara Jepang lebih baik mengekspor barang- barang elektronik,
sedangkan orang Korea Selatan lebih baik mengekspor ikan tuna. Dengan
demikian, kepuasan dari setiap negara akan terpenuhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Teori keunggulan mutlak dikemukakan oleh Adam Smith (1776) dalam
bukunya The Wealth of Nation.Adam Smith menganjurkan perdagangan bebas
sebagai kebijakan yang mampu mendorong kemakmuran suatu negara.Dalam
perdagangan bebas, setiap negara dapat menspesialisasikan diri dalam produksi
komoditas yang memiliki keunggulan mutlak/absolut dan mengimpor komoditi
yang memperoleh kerugian mutlak.Dengan spesialisasi, masing-masing negara
dapat meningkatkan pertambahan produksi dunia yang dapat dimanfaatkan secara
bersama-sama melalui perdagangan internasional. Jadi melalui perdagangan
internasional yang berdasarkan keunggulan mutlak, masing-masing negara yang
terlibat dalam perdagangan akan memperoleh keuntungan yang serentak melalui
spesialisasi, bukan dari pengorbanan negara lain. Contoh: Indonesia dan India
memproduksi dua jenis komoditi yaitu pakaian dan tas dengan asumsi (anggapan)
masing-masing negara menggunakan 100 tenaga kerja untuk memproduksi kedua
komoditi tersebut. 50 tenaga kerja untuk memproduksi pakaian dan 50 tenaga
kerja untuk memproduksi tas. Hasil total produksi kedua negara tersebut yaitu:
pakaian tas
Indonesia 40 20
India 20 30
Output 60 50
Berdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki keunggulan mutlak
dalam produksi pakaian dibandingkan dengan India, karena 50 tenaga kerja di
Indonesia mampu memproduksi 40 tenaga kerja dan India hanya bisa
memproduksi 20 unit. Sedangkan India memiliki keunggulan mutlak dalam
memproduksi tas karena India bisa membuat 30 tas, Indonesia hanya 20 tas. Jadi
Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi pakaian dan India
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
memiliki keunggulan mutlak dalam produksi tas. Apabila Indonesia dan India
melakukan spesialisasi produksi, hasilnya akan sebagai berikut.
pakaian tas
Indonesia 80 0
India 0 60
Output 80 60
Dengan melakukan spesialisasi hasil produksi semakin meningkat.Karena
Indonesia dan India memindahkan tenaga kerja dalam produksi komoditi yang
menjadi spesialisasi. Sebelum spesialisasi, jumlah produksi sebanyak 60 unit
pakain dan 40 unit tas. Tetapi setelah spesialisasi, jumlah produksi meningkat
menjadi 80 unit pakaian dan 60 unit tas. Jadi keunggulan mutlak terjadi apabila
suatu negara dapat menghasilkan komoditi-komoditi tertentu dengan lebih efisien,
dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
David Ricardo memperkenalkan konsep comparative advantage
(keunggulan komparatif) dalam bukunya Principles of Economics and Taxation
(1817).Dalam buku itu Ricardo menyatakan bahwa keuntungan perdagangan
internasional sebenarnya bukan pada keunggulan mutlak, melainkan dari
keunggulan kompaeartif. Meskipun suatu negara tidak memiliki keunggulan apa
pun dalam produksiny dua komoditas dibanding negara lain, perdagangan yng
saling menguntungkan masih dapat berlangsung jika negara tersebut
berspesialisasi pada produk yang memiliki biaya oportunitas paling rendah
dibanding produk lain. Perhatikan contoh berikut ini.
Kita asumsikan Jepang dan Amerika Serikat memproduksi dua benda yang
sama, yaitu motor dan mobil. Setiap negara kita asumsikan hanya memiliki 100
pekerja.50 pekerja memproduksi motor dan 50 pekerja memproduksi mobil.
Negara Mobil Motor Rasio tukar dalam negeri
Jepang 100 400 1 : 4
Amerika Serikat 80 160 1 : 2
Total Output 180 560
Keterangan :
Biaya oportunitas membuat mobil di Jepang adalah 400/100 = 4 motor
Biaya oportunitas membuat motor di Jepang adalah 100/400 = 0.25 mobil
Biaya oportunitas membuat mobil di Amerika Serikat adalah 160/80 = 2 motor
Biaya oportunitas membuat motor di Amerika Serikat adalah 80/160 = 0,5 mobil
Dari tabel diatas Jepang memiliki keunggulan mutlak di kedua jenis
barang.Meskipun demikian, di Jepang, mereka harus melepaskan 4 buah motor
untuk membuat 1 buah mobil.Sebaliknya, Amerika Serikat harus melepaskan 2
motor untuk menciptakan 1 mobil. Jadi, meskipun Amerika Serikat kurang efisien
dibanding Jepang dalam membuat mobil, tetapi relatif lebih baik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
memproduksi mobil dibanding dengan Jepang karena biaya yang dikeluarkan
Amerika Serikat lebih rendah dibanding dengan biaya yang harus dikeluarkan
Jepang.
Amerika Serikat akan berkosentrasi dalam pembuatan mobi; maka dapat
mengekspor mobil dan mengimpor motor. Sebaliknya, Jepang lebih baik
berkosentrasi pada pembuatan motor.Kedua negara demikian dapat memperoleh
keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan.
Dari contoh diatas meskipun suatu negara mempunyai semua keunggulan
dari negara lain, kedua negara ini tetap dapat melakukan perdagangan
internasional karena perbedaan keunggulan komparatif dapat juga memberikan
keuntungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
MENGENAL PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasioanl merupakan suatu tidakan yang diambil
untuk mengantisipasi permasalahan- permasalahan yang mungkin timbul dalam
perdgangan internasional. Tujuannya antara lain untuk melindungi kepentingan
ekonomi nasional, meningkatkan ekspor dan pembangunan ekonomi. Disamping
itu kebijakan perdagangan internasional juga bertujuan untuk melindungi produksi
dalam negeri, menjaga keseimbangan neraca pembayaran, dan meningkatkan
lapangan pekerjaan.Kebijakan ini dapat dilakukan dalam bidang impor atau
ekspor.
a. Kebijakan di bidang impor
1) Tarif
Tarif yang dikenakan terhadap barang impor bisa menjadi sumber
pemasukan negara. Tarif atau bea masuk dikenakan pada barang-barang
impor. Apabila bea masuk tinggi maka harga barang dipasaran juga akan
naik, begitujuga sebaliknya. Bea masuk ini merupakan sarana yang
dibutuhkan oleh pemerintah, dengan tujuan bukan hanya untuk
mendapatkan devisa atau pembatasan barang impor saja, melainkan untuk
melindungi peroduk dalam negeri dari sainganya peroduk luar negeri.
Tindakan pemerintah ini disebut proteksiPengenaan biaya masuk terhadap
barang impor memang sangat selektif yang dijalankan oleh pemerintah.
Untuk barang jadi pengenaan pajak lebih tinggi daripada bahan baku.
Akibat daripada pemugutan bea masuk adalah:
- Harga barang impor naik
- Barang buatan dalam negeri mampu bersaing dengan barang buatan luar.
Jenis-jenis tarif:
a. Tarif tunggal (Singel Colum Tarif)
Tarif yang berlaku bagi impor komuditi dari negara apapun tanpa
terkecuali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
b. Tarif Umum/Konversional
Merupakan tarif yang besaranya ditentukan antara negara yang satu
dengan negara yang lain.
c. Tarif Freferensi
Merupakan tarif GATT ( General Agerement on Tariff and Trade ) yang
persentasinya diturunkan, bahkan untu beberapa komuditi sampai bisa
menjadi 0% dikarenakan adanya hubungan kusus diantara yang saling
mengimport.
2) Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah dengan cara memberikan
bantuan sejumlah uang untuk tiap unit barang yang dihasilkan produsen
dalam negeri. Tujuanya agar produsen dalam negeri dapat menjual
barangnya dengan harga yang lebih murah dengan mutu yang sama dengan
barang impor.tujuan pemeerintah memberikn subsidi untuk melindungi para
produsen dalam negri agar harga- harga barang hasil produksinya dapat
bersaing
3) Kuota
Adalah pembatasan terhadap barang-barang impor.Kebijakan pemerintah
dalam membatasi jumlah barang impor untuk perioade tertentu.Pembatasan
disini diberikan pada barang-barang tertentu seperti mobil mewah, dan
barang-barang mewah lainya yang tidak begitu perlu.
4) Larangan impor
Merupakan kebijakan yang ditetepka oeh pemerintah dimana hasil produksi
luar negeri sama sekali tidak bolehmasuk kedalam negeri, atau terhadap
barang-barang tertentu.Llarangan impor dikenakan demi keamanan karena
berbahaya bagi masyarakat, alasan kesehatan, dan penghematan.
Tujuanya adalah:
a. melindungi produsan dalam negeri
b. menghemat devisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
5) Diskriminasi harga
Kebijakan pemerintah dalam menentukan harga barang barang- barang
impor. Deskriminasi harga Merupakan menjual barang yang sama dengan
harga yang berbeda pada tempat yang berbeda dan waktu yang berbeda
pula.
Tujuanya:
a. menguasai pasar luarnegeri
b. melindungi produksi dalam negeri
c. menambah devisa Negara
Yang dimagsud melindungi produksi dalam negeri adalahmenghabiskan
setok barang yang tertumpuk di gudang.
b. Kebijakan di bidang ekspor
1) Subsidi
Pemerintah memeberikan subsidi kepada para pengusaha yang melakukan
ekspor untuk barang produksi
2) Dumping
Menetapkan harga jual barang di dalam negri jauh lebih mahal daripada
harga jual luar negri dengan tujuan untuk memperluas pasar ekspor
3) Perdagangan bebas
Dapat memrangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dengan
menambah jumlah investasi
4) Larangan ekspor
Untuk melindungi pelestarian hutan, mencegah ilegal loging dan melindungi
produsen dalam negri
5) Premi
Premi adalah suatu kebijkan yang diambil oleh pemerintah dengan
memberikan tambahan dana pada produsen dalam negeri yang berhasil
mencapai target produksi tertentu yang telah ditetapkan.
Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor barang- barang siap pakai
diberi premi karena usaha mereka meningkatkan devisa dan mengurangi
pengangguran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 6
Lembar Soal Latihan Bahan Ajar
Nama/ No Absen :
Kelas :
Soal Latihan
1. Di bawah ini merupakan manfaat perdagangan internasional, kecuali ...
a. Negara dapat memenuhi kebutuhannya
b. Negara menerima pendapat bea masuk
c. Negara akan dapat memenuhi semua kebutuhannya
d. Mempercepat pertumbuhan ekonomi
e. Terjadinya pertukaran teknologi
2. Apabila suatu negara mengandalkan sebagian besar kebutuhyannya dari impor
akanmengakibatkan ....
a. lapangan pekerjaan meningkat
b. melindungi industri dalam negeri
c. sumber penerimaan negara
d. sumber pengeluaran negara
e. lapangan pekerjaan menurun
3. Teori keunggulan mutlak disampaikan oleh ...
a. Adam Smith
b. David Ricardo
c. John Stuar Mill
d. Michael Porter
e. Heckscher-Ohlin
4. Pertukaran masih mungkin terjadi walaupun satu negara mempunyai keuntungan
pada kedua jenis barang ini merupakan isi dari teori keunggulan ...
a. komparatif
b. permintaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
c. mutlak
d. penawaran
e. relatif
5. Pada tahun 1776 David Ricardo dalam bukunya The Wealth of Nation
menyampaikan teori ...
a. keunggulan mutlak
b. model Heckscher-Ohlin
c. keunggulan komparatif
d. neo-klasik
e. historis
Esay!
1. Apakah yang dimaksud dengan perdagangan internasional!(skor 20)
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
2. Sebutkan 5 faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional! (skor 25)
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
3. Jelaskan perbedaan keunggulan mutlak dan keuntungan komparatif! (skor 20)
Keunggulan mutlak Keunggulan komparatif
4. Sebut dan jelaskan 3 kebijakan ekspor atau impor dalam perdagangan
internasional!(skor 30)
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 7
Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Deskriptor Ya Tidak
1 Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat
umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit
3 Guru membantu siswa dalam pembentukan
kelompok jigsaw
4 Guru memotivasi siswa agar terlibat kegiatan
diskusi dalam kelompok
5 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bekerja sama dalam kelompok
6 Guru mendorong siswa untuk bekerja sama dengan
siswa lainnya dalam suasana persahabatan, untuk
meningkatkan hasil kerja salah satu kelompok
7 Guru mendorong siswa untuk bekerja sama diantara
mereka agar lebih baik dengan kelompok lainnya
8 Guru mengobservasi kegiatan kelompok, memberi
motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok
dan mendorong semua kelompok bekerja dengan
baik
9 Guru berinteraksi dengan setiap siswa,
menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam
kelompok untuk mencapai tujuan, dan menjawab
pertanyaan yang diajukan siswa secara secara
perorangan
10 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa saja untuk
memperjelas cara kerja kelompok, tugas yang harus
dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan dari
pembelajaran kelas yang sedang dilakukan.
11 Guru tidak berinteraksi dengan satu siswa pun. Guru
hanya bekerja di belakang mejanya, keluar dari
ruangan kelas dan mengawasi siswa dari luar kelas.
12 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri
di muka kelas untuk memberikan penjelasan atau
jawaban kepada siswa secara perorangan
13 Guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu
kelompok ke kelompok lainnya sehingga kerja sama
kelompok menjadi kacau
14 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga
kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain
15 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan
pekerjaannya masing-masing sehingga suasana
menjadi kaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 7a
Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Deskriptor Ya Tidak
1 Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw � 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum
menjadi pokok bahasan yang lebih sempit �3 Guru membantu siswa dalam pembentukan kelompok
jigsaw �4 Guru memotivasi siswa agar terlibat kegiatan diskusi
dalam kelompok �5 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bekerja sama dalam kelompok �6 Guru mendorong siswa untuk bekerja sama dengan
siswa lainnya dalam suasana persahabatan, untuk
meningkatkan hasil kerja salah satu kelompok �
7 Guru mendorong siswa untuk bekerja sama diantara
mereka agar lebih baik dengan kelompok lainnya �8 Guru mengobservasi kegiatan kelompok, memberi
motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok dan
mendorong semua kelompok bekerja dengan baik �
9 Guru berinteraksi dengan setiap siswa, menumbuhkan
semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk
mencapai tujuan, dan menjawab pertanyaan yang
diajukan siswa secara secara perorangan
�
10 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa saja untuk
memperjelas cara kerja kelompok, tugas yang harus
dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan dari pembelajaran
kelas yang sedang dilakukan.
�
11 Guru tidak berinteraksi dengan satu siswa pun. Guru
hanya bekerja di belakang mejanya, keluar dari ruangan
kelas dan mengawasi siswa dari luar kelas. �
12 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di
muka kelas untuk memberikan penjelasan atau jawaban
kepada siswa secara perorangan �
13 Guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu
kelompok ke kelompok lainnya sehingga kerja sama
kelompok menjadi kacau �14 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas
menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain �15 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya
masing-masing sehingga suasana menjadi kaku �
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 8
Instrumen Pengamatan Kelas
No Deskriptor Ya Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para
siswa.
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan.
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah
ditemukan siswa di kelas (sekolah).
5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan
beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta
membuat kegaduhan di dalam kelas.
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain
dalam kerja kelompok.
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja
kelompoknya.
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas
pembelajaran tipe jigsaw.
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika
menghadapi kesulitan.
10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi
yang digunakan.
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat
dipahami dengan jelas.
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak
mengenal satu sama lain dengan baik.
14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang
diberikan sulit.
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik.
16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para
siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi
tercapainya tujuan yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 8a
Instrumen Pengamatan Kelas
No Deskriptor Ya Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
�
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para
siswa.
�
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan.
�
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah
ditemukan siswa di kelas (sekolah).
�
5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan
beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta
membuat kegaduhan di dalam kelas.
�
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain
dalam kerja kelompok.
�
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja
kelompoknya.
�
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas
pembelajaran tipe jigsaw.
�
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika
menghadapi kesulitan.
�
10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi
yang digunakan.
�
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. �
12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat
dipahami dengan jelas.
�
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak
mengenal satu sama lain dengan baik.
�
14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang
diberikan sulit.
�
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik. �
16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para
siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi
tercapainya tujuan yang diharapkan.
�
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 9
Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I
No.
Presensi/Nama
Frekuensi Total Skor
A B C D E
Keterangan :
A = Bertanya Bobot = 1
B = Menyatakan definisi Bobot = 2
C = Memberikan tanggapan jawaban Bobot = 3
D = Menarik Kesimpulan Bobot = 4
E = Menemukan Konsep Bobot = 5
Mengetahui
Kepala Sekolah
(Sr. Maria yohana, OSF)
Guru Mitra
(YB. Subagyo, S.Pd)
Observer
(Agnes Amarielliana SD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 9a
Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I
No. Presensi Frekuensi Total
Skor A B C D E
1. Agatha Secondy CH. G - - � - - 3
2. Agnes Marisca Dian S - - - - - -
3. Angela Rantya A.S - - - - -
4. Sekar Dwi Wijaati - - � - - 3
5. Yogdi Herliana Novtasari � - � - - 4
6. Anastasia Wulandari Wahyu P - - - - - -
7. Patricia Diah Ayu S - - - - - -
8. Rasti Pasorong � (2) - � � - 8
9. Ryan Pamula Sari - - - - - -
10. Theodora Denis Haria D - - - - - -
11. Andrita Restu Pravestih � (2) - - - - 2
12. Anike Yunita Erna T � - - - - 1
13. Catherina Nilam P.S � (3) - � � � 15
14. Monica Marlyabdini � - - - - -
15. Nerissa Arviana - - - - - -
16. Yosephine Dwi Indah M � (2) - � - - 5
17. Alberta Diesti Sylviana S - - - - - -
18. Aninda Indrawati - - � - - 3
19. Apriyani Ridiansia - - - - - -
20. Karlina � - - - - 1
21. Maria Diaz Purnama Sari - - � � - 7
22. Nindya Galuh F - - - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Keterangan :
A = Bertanya Bobot = 1
B = Menyatakan definisi Bobot = 2
C = Memberikan tanggapan jawaban Bobot = 3
D = Menarik Kesimpulan Bobot = 4
E = Menemukan Konsep Bobot = 5
Mengetahui
Kepala Sekolah
(Sr. Maria yohana, OSF)
Guru Mitra
(YB. Subagyo, S.Pd)
Observer
(Agnes Amarielliana SD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 10
Instrumen Refleksi
Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Nama :
Hari Tanggal :
Siklus :
No Uraian Komentar
1 Penilaian guru tentang komponen
pembelajaran
a. Materi Ajar
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
c. Soal Kuis/Tes bab
d. Contoh RPP
e. Kunci Soal
f. Tes Hasil Belajar
g. Suasana Kelas
h. Cara Kerja siswa
i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2 Selama kerja kelompok siswa:
a. Mendengarkan orang lain
b. Mengajukan pertanyaan
c. Mengorganisasikan ide-idenya
d. Mengorganisasikan kelompok
e. Mengacaukan kegiatan
f. Melamun
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3 Keuntungan yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan rencana
pembelajaran dengan menggunakan
perangkat pembelajaran yang berorientasi
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika
nanti guru akan merencanakan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti
yang telah dilakukan
5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti
KBM yang telah dilakukan dan KBM
berikutnya yang akan dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 11
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
No. urut / Nama : _____________________________________
No. urut anggota kelompok : _____________________________________
Pokok Bahasan : _____________________________________
Hari/Tanggal : _____________________________________
Kelas : _____________________________________
No Aspek yang diamati
Skala Penilaian %
Sangat
Senang Senang
Tidak
Senang
Sangat
Tidak
Senang
1 Bagaimanakah mengenai komponen
kegiatan belajar mengajar ini :
a. Topik ekonomi yang dipelajari
b. Materi Ajar
c. Lembar Kerja Siswa (LKS)
d. Suasana Kelas
e. Penampilan Guru
f. Keterampilan kooperatif yang
dilatihkan
Berminat Tidak Berminat
2 Apakah anda berminat untuk Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) berikutnya
seperti yang telah Anda ikuti?
Ya Tidak
3 Selama kerja kelompok saya :
a. Mendengarkan orang lain
b. Mengajukan pertanyaan
c. Mengorganisasikan ide-ide saya
d. Mengorganisasikan kelompok
e. Megacaukan kegiatan
f. melamun
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam
pembelajaran dengan menggunakan
perangkat model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw
Komentar
5 Hambatan yang saya temui, selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah
dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 11a
Refleksi siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran
Dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siklus I
No.
Responden
Item Pertanyaan
1 2 3
a b c d e f a b c d e f
1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1
2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1
3 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1
4 3 3 3 3 3 3 1 0 1 1 1 1 1
5 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1
6 - - - - - - - - - - - - -
7 3 3 3 3 3 3 1 1 0 1 1 1 0
8 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 1 0 1
9 3 3 3 2 3 3 1 1 0 1 1 1 1
10 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 0 1 1
11 3 3 3 3 2 3 1 1 1 1 1 1 0
12 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1
13 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1
14 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1
15 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1
16 4 4 3 4 3 3 1 1 1 1 1 1 1
17 3 3 3 3 3 3 1 1 1 0 1 1 1
18 3 3 4 3 3 4 1 1 0 0 1 1 0
19 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1
20 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 0 1 1
21 3 3 3 3 3 3 1 1 0 0 1 1 1
22 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 12
Kuesioner
Motivasi belajar
Nama / No Urut : ____________________________________
Hari/Tanggal : _____________________________________
Kelas : _____________________________________
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Ada kesadaran diri untuk belajar
2 Ada rasa senang dalam belajar
3 Saya belajar giat setiap hari untuk meningkatkan
prestasi
4 Saya puas dengan nilai yang saya dapat selama
ini dan tidak mendorong saya mendapat nilai
yang lebih baik
5 Ada ketertarikan untuk mempelajari materi
pelajaran
6 Saya belajar ketika besok ada ujian
7 Saya malu bila nilai saya jelek
8 Saya tidak merasa tersaingi bila teman saya
mendapat nilai yang lebih baik dari saya
9 Saya mendiskusikan tugas yang sukar dengan
guru dan teman
10 Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-
sungguh
11 Saya langsung meminta bantuan teman untuk
mengerjakan tugas tanpa saya berusaha lebih
dahulu untuk mengerjakan sendiri
12 Saya selalu mengikuti pelajaran dan tidak pernah
membolos
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
13 Belajar adalah kebutuhan tiap siswa
14 Ada keinginan untuk mendapatkan hadiah
sebagai ganjaran dari usaha belajar
15 Hadiah bukan satu-satunya motivasi dalam
belajar
16 Ada keinginan untuk mendapat simpati dari
orang tua sehingga giat belajar
17 Ada keinginan untuk mendapat simpati dari guru
dan teman-teman sehingga giat belajar
18 Saya selalu mempersiapkan segala sesuatu yang
mendukung pelajaran sebelum pelajaran dimulai
19 Saya senang bila ada jam pelajaran yang kosong
20 Ada keinginan mendapat rasa aman bila
mengikuti dan menguasai pelajaran
Guru
( YB. Subagyo, S.Pd )
Yogyakarta, 26 Februari 2011
Observer
( Agnes Amarielliana SD )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 12a
Motivasi Pra Penelitian
Keterangan:
Item pernyataan positif : 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20
Item pernyataan negatif : 4, 8, 11, 19
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 jml
1 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 1 4 2 2 3 3 4 64
2 3 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 3 4 2 4 2 2 1 1 4 54
3 4 4 4 4 3 3 1 2 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 1 4 61
4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 3 67
5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 71
6
7 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 2 1 2 4 64
8 4 3 2 3 3 4 4 3 2 4 2 4 4 2 3 2 2 2 2 4 60
9 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 1 2 4 4 67
10 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 2 4 68
11 3 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 1 5 77
12 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 2 4 4 4 70
13 3 3 4 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 67
14 4 3 4 3 3 2 4 3 2 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 66
15 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 1 4 2 2 2 4 65
16 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 1 3 1 4 4 4 65
17 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 3 1 2 4 4 4 60
18 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 65
19 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3 2 4 4 2 68
20 4 4 3 3 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 1 2 2 2 4 61
21 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 69
22 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 3 2 2 2 3 2 4 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 12 b
Motivasi Siswa Setelah Penelitian
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 jml
1 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 2 5 2 2 4 4 4 75
2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 4 62
3 3 4 4 4 3 3 1 2 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 69
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 78
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 3 4 4 79
6
7 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 3 2 4 69
8 4 3 2 3 3 5 5 3 2 4 4 5 5 2 4 2 2 3 2 5 68
9 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 2 1 4 4 5 62
10 4 4 4 4 3 2 5 5 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 5 71
11 5 4 3 5 4 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 5 89
12 4 4 4 4 4 2 5 4 3 4 4 5 5 4 2 5 5 5 5 5 83
13 3 3 4 5 3 1 5 4 4 4 5 3 5 5 4 5 4 3 3 5 77
14 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 4 4 5 2 5 4 3 4 3 4 76
15 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 5 1 3 3 3 2 4 68
16 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 5 5 4 79
17 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 2 4 5 2 4 4 5 85
18 5 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 5 5 3 5 3 4 5 5 5 80
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 2 70
20 4 4 3 3 3 5 5 3 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 2 5 78
21 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 73
22 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 2 3 3 4 69
Keterangan:
Item pernyataan positif : 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20
Item pernyataan negatif : 4, 8, 11, 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 13
Instrumen Tindakan
Instrumen Pengamatan Terhadap Siswa
(Ranah Afektif)
No Pernyataan Jawaban
SS S RR TS STS
1
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw membuat saya memiliki
kemauan yang tinggi untuk mengikuti pelajaran
2
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw sangat menarik dan tidak
membosankan
3
Jika pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw, maka prinsip, konsep dan
proses lebih mudah dipahami
4
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw dapat memotivasi saya
untuk berprestasi
5
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw dapat membantukan saya
menyelesaikan masalah
6
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw dapat meningkatkan
penalaran saya dalam mempelajari materi pelajaran
7
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw dapat membantu saya
berpikir lebih kritis
8
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw, maka saya memiliki
keberanian untuk mengeluarkan pendapat
9
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw membuat saya termotivasi
untuk berkompetisi secara sehat
10
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw membuat saya dapat
memanfaatkan waktu belajar dengan baik
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Catatan : Isilah dengan sejujur-jujurnya, sesuai dengan apa yang kalian alami dan
rasakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Instrumen Tindakan
Instrumen Pengamatan Terhadap Siswa
(Ranah Afektif)
No Pernyataan Jawaban
SS S RR TS STS
1
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw membuat saya memiliki
kemauan yang tinggi untuk mengikuti pelajaran
�
2
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw sangat menarik dan tidak
membosankan
�
3
Jika pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw, maka prinsip, konsep dan
proses lebih mudah dipahami
�
4
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw dapat memotivasi saya
untuk berprestasi
�
5
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw dapat membantukan saya
menyelesaikan masalah
�
6
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw dapat meningkatkan
penalaran saya dalam mempelajari materi pelajaran
�
7
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw dapat membantu saya
berpikir lebih kritis
�
8
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw, maka saya memiliki
keberanian untuk mengeluarkan pendapat
�
9
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw membuat saya termotivasi
untuk berkompetisi secara sehat
�
10
Pembelajaran ekonomi dilaksanakan dengan pendekatan
Cooperative Learning tipe jigsaw membuat saya dapat
memanfaatkan waktu belajar dengan baik
�
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RR = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Catatan : Isilah dengan sejujur-jujurnya, sesuai dengan apa yang kalian alami dan
rasakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 13a
Instrumen Pengamatan Pada Siswa
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 jumlah
1 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 40
2 5 4 2 3 3 4 4 4 5 3 37
3 4 4 3 3 4 4 3 4 5 3 37
4 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 37
5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 42
6
7 4 5 4 4 5 4 3 4 5 3 41
8 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38
9 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 45
10 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 37
11 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 43
12 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 43
13 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 40
14 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38
15 5 5 4 3 3 3 4 4 5 4 40
16 4 4 4 3 4 5 4 4 5 3 40
17 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 45
18 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 43
19 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 44
20 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 40
21 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 43
22 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 14
DAFTAR NAMA KELOMPOK
Kelompok Nama Siswa
Kelompok 1
(Pengertian dan Manfaat
Perdagangan Internasional)
Agatha Secondy CH. G
Aninda Indrawati
Monica Marlyabdini
Yogdi Herliana Novtasari
Anike Yunita Erna T
Kelompok 2
(Faktor Pendorong Terjadinya
Perdagangan Internasional)
Alberta Diesti Sylviana
Agnes marisca Dian S
Sekar Dwi Wijayanti
Rasti Pasorong
Kelompok 3
(Teori Keunggulan Mutlak)
Nindya Galuh F
Apriyani Ridiansia
Angelia Rantya
Yosephine Dwi Indah
Kelompok 4
(Teori Keunggulan Komparative)
Andrita Restu Pravesti
Ryan Pamula Sari
Catherina Nilam
Nerisa Arviana
Kelompok 5
(Kebijakan Perdagangan
Internasional)
Karlina
Theodora Denis H.P
Patricia Dian A.S
Maria Diaz
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran 15
Daftar Nilai Kuis
No NAMA SISWA Nilai Kuis
1 Agatha Secondy CH. G 90
2 Agnes Marisca Dian S 64
3 Angela Rantya A.S 58
4 Sekar Dwi Wijaati 60
5 Yogdi Herliana Novtasari 59
6 Anastasia Wulandari Wahyu -
7 Patricia Diah Ayu S 83
8 Rasti Pasorong 71
9 Ryan Pamula Sari 69
10 Theodora Denis Haria D 63
11 Andrita Restu Pravestih 50
12 Anike Yunita Erna T 66
13 Catherina Nilam P.S 61
14 Monica Marlyabdini 70
15 Nerissa Arviana 62
16 Yosephine Dwi Indah M 59
17 Alberta Diesti Sylviana S 77
18 Aninda Indrawati 75
19 Apriyani Ridiansia 69
20 Karlina 80
21 Maria Diaz Purnama Sari 54
22 Nindya Galuh F 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI