PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI)
DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG KELAS VIII F MTs NEGERI 1
SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh:
YUNITA HAFFIDIANTI
NIM: 073511036
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Yunita Haffidianti
NIM : 073511036
Jurusan : Tadris
Prodi : Tadris matematika
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil
penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk
sumbernya.
Semarang, 30 Mei 2011
Saya yang menyatakan,
Yunita Haffidianti
NIM: 073511036
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295
Fax. 7615987 Semarang
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan :
Judul : Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) dalam
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Pokok
Bangun Ruang Kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang Tahun
Pelajaran 2010/2011.
Nama : Yunita Haffidianti
NIM : 073511036
Jurusan : Tadris
Prodi : Tadris Matematika
Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh dewan penguji fakultas tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana dalam ilmu pendidikan matematika
Semarang, 21 Juni 2011
DEWAN PENGUJI
Ketua, Sekretaris,
Li’anah, M.Pd Hj. Minhayati Saleh, M.Sc
NIP : 19590313 198103 2 007 NIP : 19760426 200604 2 001
Penguji I, Penguji II,
Saminanto, S.Pd, M.Sc Siti Tarwiyah, S.S., M.Hum
NIP : 19720604 200312 1 002 NIP : 19721108 199903 2 001
Pembimbing I, Pembimbing II,
Lulu Choirunnisa, S.Si, M.Pd H. Mursid, M.Ag
NIP. 19810720 200312 2 002 NIP. 19670305 200112 1 001
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 30 Mei 2011
Kepada Yth.
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan
dan koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : “Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI)
dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
pada Materi Pokok Bangun Ruang Kelas VIII F MTs
Negeri 1 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011”
Nama : Yunita Haffidianti
NIM : 073511036
Jurusan : Tadris
Program Studi : Tadris matematika
Saya memohon bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam sidang
munaqosyah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I
Lulu Choirunnisa, S.Si, M.Pd
NIP. 19810720 200312 2 002
v
NOTA PEMBIMBING Semarang, 30 Mei 2011
Kepada Yth.
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan
dan koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : “Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI)
dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
pada Materi Pokok Bangun Ruang Kelas VIII F MTs
Negeri 1 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011”
Nama : Yunita Haffidianti
NIM : 073511036
Jurusan : Tadris
Program Studi : Tadris matematika
Saya memohon bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam sidang
munaqosyah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing II
H. Mursid, M.Ag
NIP. 19670305 200112 1 001
vi
ABSTRAK
Judul : Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI)
dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
pada Materi Pokok Bangun Ruang Kelas VIII F MTs Negeri
1 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011
Penulis : Yunita Haffidianti
NIM : 073511036
Penelitian ini sangat sesuai dengan masalah yang ada yaitu kurangnya peran
serta aktif peserta didik ketika mengikuti pembelajaran. Selain itu materi bangun
ruang merupakan materi yang abstrak, yang mana membutuhkan imajinasi yang
tinggi bagi setingkat SMP/sederajat dalam memahami konsep. Maka dengan model
pembelajaran group investigation peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran
dan mempunyai pengalaman dalam mengadakan penyelidikan konsep rumus bangun
ruang.
Penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui apakah penerapan model
pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil belajar pada materi
pokok bangun ruang bagi peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang.”
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)
yaitu proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri
dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai
tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari
perlakuan tersebut. Bagi peserta didik, PTK bermanfaat untuk meningkatkan proses/
hasil belajar dan bersifat kritis terhadap hasil belajarnya.
Pelaksanaan penelitian dibagi dalam tiga tahap yaitu pra siklus, siklus I dan
siklus II. Pada pra siklus, hasil belajar dan keaktifan belajar peserta didik diperoleh
dari 1 tahun yang lalu. Pada siklus I dan II terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Hasil pengamatan dan refleksi akan dijadikan bahan
rujukan untuk pelaksanaan siklus berikutnya. Sehingga proses dan hasil pelaksanaan
siklus berikutnya diharapkan akan lebih baik dari siklus sebelumnya. Dari setiap
siklus akan diukur hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar peserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pra siklus diperoleh rata-rata hasil belajar
dan ketuntasan belajar pada pra siklus adalah 52.97 dan 26.32%. Setelah dilakukan
siklus I rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan yaitu
menjadi 57.89 dan 52.63%. Pada siklus II setelah diadakan refleksi pelaksanaan
tindakan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil belajar dan
ketuntasan belajar adalah 74.90 dan 91.89%.
Dari hasil tersebut disimpulkan dengan penerapan model pembelajaran Group
Investigation (GI) pada materi pokok bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang tahun pelajaran 2010/2011.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam yang telah memberikan
beberapa rahmat, taufiq, hidayah, dan kenikmatan kepada penulis berupa kenikmatan
jasmani maupun rohani, sehingga penulis dapat menyusun skripsi dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) dalam Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Pokok Bangun Ruang
Kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011” dengan baik.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Agung
Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau yang telah membawa kita dari
zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang ini yaitu zaman islamiyah.
Dengan berbekal keikhlasan dan niat yang tulus serta dengan tanggung
jawab, Allah SWT telah meridhoi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Keberhasilan ini tentu saja tidak dapat terwujud tanpa bimbingan, dukungan dan
bantuan berbagai pihak, oleh karena dengan rasa hormat yang paling dalam penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Sudja’i,. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Bapak H. Mursid M. Ag, Selaku Ketua Jurusan Tadris.
3. Ibu Lulu Choirunnisa, S.Si, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak H. Mursid,
M.Ag. selaku Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktunya, tenaga
dan pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyusunan
skripsi ini hingga selesai.
4. Dosen tadris matematika, dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo Semarang
yang membekali berbagai pengetahuan.
5. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan
karyawan yang telah memberikan pelayanan yang terbaik.
6. Kepala perpustakaan TKPS Semarang beserta seluruh staf dan karyawan yang
telah memberikan pelayanan yang terbaik.
7. Bapak Amiruddin Aziz, M.Pd selaku kepala MTs Negeri 1 Semarang yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sana.
viii
8. Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik kelas VIII F
MTs Negeri 1 Semarang yang selalu membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak, ibu, serta adik-kakakku yang tersayang terima kasih atas cinta, kasih,
do’a, nasihat, dan dukungan serta segala pengorbanan dalam mendidik penulis
dengan penuh kesabaran.
10. Sahabat-Sahabat seperjuangan Tadris Matematika 2007 dan sahabat-sahabatku
(Liya, Teny, Mbak Iin, Ina, Rizka, Ipul, Lubis, Aris, Damam, Zaman, Rifqi) yang
yang selalu membangkitkan semangat dan menjadi Inspirator in my life.
11. Keluarga besar posko 66 (Arif, Qodrin, Munir, Fathkur, Fahrul, Fela, Aida, Jupe,
Beti, Iza) yang selalu mewarnai hari-hari penulis selama di posko dan senantiasa
menjadi penyemangat penulis.
12. Teman-teman seperjuangan yang telah menemani penulis dalam suka dan duka
selama melaksanakan perkuliahan di kampus tercinta IAIN Walisongo Semarang.
Kepada mereka semua, penulis ucapkan “Jazakumullah Khairati wa
Saatiddunya wal Akhirah“. Semoga amal baik dan jasa-jasanya diberikan oleh Allah
balasan yang sebaik-baiknya.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.
Semarang, 30 Mei 2011
Penulis
Yunita Haffidianti
NIM. 073511036
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. ii
PENGESAHAN ................................................................................................. iii
NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Penegasan Istilah ..................................................................... 3
C. Rumusan Masalah .................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 5
BAB II : LANDASAN TEORI
A. KAJIAN PUSTAKA ……. ................................................... 7
1. Belajar ............................................................................. 7
2. Pembelajaran matematika ............................................... 12
3. Model Pembelajaran........................................................ 14
4. Model Pembelajaran Group Investigation ...................... 14
5. Uraian Materi .................................................................. 18
6. Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation pada
Materi Bangun Ruang ...................................................... 25
7. Kajian Terdahulu ............................................................. 28
B. Kerangka Berpikir ................................................................. 29
C. Rumusan Hipotesis ............................................................... 31
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Materi Penelitian ...................................................................... 32
x
B. Subjek Penelitian ...................................................................... 32
C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 32
D. Pelaksana dan Kolaborator ....................................................... 33
E. Rancangan Penelitian ............................................................... 33
F. Metode Penyusunan Istrumen .................................................. 38
G. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data............................ 39
H. Indikator Keberhasilan ............................................................. 40
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 41
B. Pembahasan .............................................................................. 59
BAB V : PENUTUP
A. Penutup ..................................................................................... 66
B. Simpulan .................................................................................. 66
C. Saran ......................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bangun ruang adalah materi pokok dalam pembelajaran matematika di
SMP/MTs yang kajian materinya masih bersifat abstrak. Pada materi bangun ruang
ini, peserta didik dituntut untuk memiliki kompetensi dasar dapat menghitung luas
permukaan dan volum kubus, balok, prisma, dan limas.
Materi pokok ini banyak menuntut peserta didik untuk dapat
mengkonstruksikan pemahaman yang diperolehnya. Secara garis besar dapat
dikatakan bahwa materi pokok bangun ruang merupakan materi pokok yang abstrak,
banyak menggunakan konsep, dan bukan materi hafalan,sehingga apabila peserta
didik belum menguasai konsep materi maka akan kesulitan dalam mengerjakan soal-
soal pada materi bangun ruang. Untuk mewujudkan pemahaman konsep pada materi
yang bersifat abstrak dan meningkatkan hasil belajar peserta didik diperlukan suatu
terobosan baru diantaranya yaitu pemilihan model pembelajaran yang tepat sesuai
dengan materi bangun ruang yang abstrak. Model pembelajaran, dirasakan
mempunyai peran strategis dalam upaya mendongkrak keberhasilan proses belajar
mengajar. Model pembelajaran bergerak melihat kondisi kebutuhan peserta didiknya
sehingga guru diharapkan mampu menyampaikan materi bangun ruang yang bersifat
abstrak dengan tepat. Namun sebaliknya, peserta didik juga diharapkan dapat tertarik
dan terus tertarik mengikuti pelajaran, dengan keingintahuan yang berkelanjutan.
Berbagai model pembelajaran yang telah dikembangkan secara intensif melalui
berbagai penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar
peserta didik, membentuk hubungan positif, mengembangkan rasa percaya diri, serta
meningkatkan kemampuan akademik melalui aktifitas individu maupun kelompok.
Seperti yang terjadi di MTs N 1 Semarang, berdasarkan informasi dari guru
matematika yang mengampu kelas VIII F Bapak Suwahir, S.Pd., pada tanggal 15
November 2010, peserta didik masih mengalami kesulitan dalam mempelajari materi
bangun ruang khususnya dalam mamahami konsep rumus luas permukaan dan volum
bangun ruang. Peserta didik kebanyakan tidak mengetahui asal penemuan konsep
2
rumus luas permukaan dan volum tersebut. Ini mengakibatkan peserta didik kesulitan
dalam mengerjakan sosl-soal yang berkaitan dengan bangun ruang tersebut. Selain
itu peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran di kelas. Ini terlihat dari nilai
yang masih belum mencapai ketuntasan minimal yaitu 58 sedangkan rata-rata yang
dicapai peserta didik hanya mencapai 52.97. Peserta didik yang tuntas dalam materi
bangun ruang hanya mencapai 26.32% saja sedangkan yang lainnya masih belum
tuntas.
Oleh karena itu, dalam membelajarkan materi bangun ruang kepada peserta
didik, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, model
yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan dari suatu pembelajaran yang
direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu
pemilihan model pembelajaran akan tergantung pada tujuan pembelajarannya,
kesesuaian dengan materi yang disampaikan, tingkat perkembangan peserta didik,
kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran serta mengoptimalkan
sumber-sumber belajar yang ada.
Memahami permasalahan di atas, peneliti berusaha mencari model
pembelajaran yang dirasa tepat pada materi bangun ruang ini agar peserta didik dapat
memahami konsep secara menyeluruh yang akhirnya akan dapat meningkatkan hasil
belajar. Model pembelajaran yang akan diterapkan adalah model pembelajaran group
investigation. Model pembelajaran group investigation adalah model pembelajaran
yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajarannya, karena pada
model pembelajaran ini menuntut peran serta masing-masing anggota kelompok
dalam suatu penyelidikan. Jadi, dalam kelompok, mereka harus dapat berpikir dan
bertindak kreatif, karena mereka harus mendesain suatu penemuan rumus. Selain itu,
kemampuan komunikasi dan sosial dalam kelompok pun juga diperlukan. Dalam
model pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat memahami kajian materi
yang bersifat abstrak, sehingga peserta didik dapat memahami konsep dalam
penemuan rumus bangun ruang. Terutama dalam mecari rumus luas permukaan dan
volumnya. Dengan menggunakan model pembelajaran ini, diharapkan dapat
menumbuhkan minat dan motivasi peserta didik dalam mempelajari materi bangun
ruang, sehingga peserta didik memperoleh manfaat yang maksimal baik dari proses
3
pemahaman konsep maupun hasil belajarnya. Dengan demikian, berdasarkan latar
belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis merasa perlu mengadakan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation
(GI) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi
Pokok Bangun Ruang Kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang Tahun Pelajaran
2010/2011”
B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari adanya salah pengertian dan agar diperoleh pengertian
yang sama tentang istilah dalam penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah.
Penegasan istilah dimaksudkan untuk membatasi ruang lingkup permasalahan sesuai
dengan tujuan penelitian.
Adapun istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh dari usaha
belajar. Menurut Dimyati hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar.1
2. Meningkatkan hasil belajar
Meningkatkan hasil belajar yang dimaksud adalah meningkatnya nilai rata-
rata hasil belajar peserta didik sehingga mencapai lebih dari 58 dengan ketuntasan
lebih dari 75%. Ini berarti bahwa lebih dari 75% dari jumlah peserta didik
memperoleh nilai dari 58.
3. Bangun Ruang
Yang dimaksud bangun Rrang dalam penelitian ini adalah salah satu materi
pokok yang diajarkan di kelas VIII SMP/MTs pada semester genap. Kompetensi
Dasar yang diambil dalam pelaksanaan penelitian ini adalah peserta didik diharapkan
mampu menghitung luas permukaan dan volum kubus, balok, prisma dan limas.
4. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran
tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang
1 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 3.
4
diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. Suatu kegiatan
pembelajaran di kelas disebut model pembelajaran jika memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:2
a. ada kajian ilmiah dari penemu atau ahlinya.
b. ada tujuannya.
c. ada tingkah laku yang spesifik
d. ada kondisi spesifik yang diperluakan agar tindakan/kegiatan pembelajaran
tersebut dapat berlangsung secara efektif.
5. Model Pembelajaran Group Investigation
Model pembelajaran group investigation adalah model pembelajaran yang
melibatkan kelompok kecil dimana peserta didik bekerja menggunakan penemuan
kooperatif, perencanaan, proyek, dan diskusi kelompok, dan kemudian
mempresentasikannya penemuan mereka di depan kelas. 3
Jadi penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran
Group Investigation (GI) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Didik Pada Materi Pokok Bangun Ruang Kelas VIIF MTs Negeri 1 Semarang
Tahun Pelajaran 2010/2011”, berarti dalam penelitian akan diterapkan model
pembelajaran group investigation pada materi pokok bangun ruang agar hasil belajar
meningkat.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan
yang perlu untuk dikaji yaitu : “Apakah penerapan model pembelajaran group
investigation pada materi pokok bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang tahun pelajaran 2010/2011?
2 Amin Suyitno, Pemilihan Model-Model Pembeajran dan Penerapannya di SMP,
(Semarang, UNNES, 2006), hlm. 2.
3 Dr. Suyatno, M.Pd.. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. (Sidoarjo:Masmedia Buana
Pustaka, 2009), hlm. 56.
5
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui apakah penerapan model
pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil belajar pada materi
pokok bangun ruang bagi peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang.”
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini sebagai berikut :
1. Manfaat bagi peserta didik.
a. Diharapkan hasil belajar peserta didik dalam pelajaran matematika
meningkat, khususnya pada materi pokok bangun ruang.
b. Diharapkan peserta memperoleh pemahaman yang bersifat konkret.
c. Menumbuhkan kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi bagi peserta
didik dalam memecahkan masalah.
d. Sebagai paradigma baru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga peserta
didik tidak merasa jenuh dan lebih mudah memahami materi.
2. Manfaat bagi pendidik.
a. Memberi gambaran bagaimana mengajarkan materi bangun ruang
menggunakan model pembelajaran group investigation.
b. Meningkatkan kreativitas guru dalam membawa materi pelajaran.
c. Memberi inspirasi bagi guru dalam menentukan model pembelajaran yang
sesuai dengan materi dan kondisi peserta didik.
3. Manfaat bagi lembaga pendidikan.
a. Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, khususnya pada materi pokok
bangun ruang.
b. Melalui peningkatan kualitas pembelajaran maka diharapkan masyarakat
lebih antusias untuk memasukkan anaknya ke sekolah tersebut.
4. Manfaat bagi peneliti
a. Mendapatkan pengalaman bagaimana pembelajaran melalui penerapan model
pembelajaran group investigation pada materi pokok bangun ruang.
6
b. Sebagai bekal peneliti sebagai calon guru matematika agar siap melaksanakan
tugas di lapangan.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Belajar
a. Pengertian belajar
Beberapa pengertian belajar :
1) Menurut Cronbach
“Learning is hown by change in behavior as result of experience” yang
artinya belajar adalah suatu aktivitas yang di tunjukkan oleh perubahan
tingkah laku sebagi hasil dari pengalaman. 1
2) Menurut Harold Spears
“ Learning is ti observe, to read, to imitate, to try something themselves, to
listen, to follow direction.” yang artinya balajar adalah mengamati, membaca,
meniru, mencoba sendiri tentang sesuatu, mendengarkan, mengikuti
petunjuk.2
Dari beberapa definisi di atas, dapatlah diambil kesimpulan bahwa
belajar adalah proses perubahan di dalam diri manusia. Apabila setelah belajar
tidak terjadi perubahan dalam diri manusia, maka tidaklah dapat dikatakan bahwa
padanya telah berlangsung proses belajar. 3
Seperti dalam surat Al ‘Alaq ayat 1:
ù& t�ø%$# ÉΟ ó™$$Î/ y7 În/u‘ “Ï% ©!$# t,n=y{ ∩⊇∪
Bacalah dengan menyebut nama Tuhan-mu yang menciptakan. (QS:
Al‘Alaq 1) 4
1
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm. 13.
2 Drs. H. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,
2009), hlm. 40.
3 Zainal Aqib, Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran, (Surabaya: Insan Cendekia,
2002), hlm. 43.
4 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: Mekar Surabaya, 2002),
hlm. 904.
8
Pada ayat pertama dalam surat Al ‘Alaq terdapat kata iqra’. Iqra’
artinya bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu, bacalah alam,
tanda-tanda sejarah, diri sendiri yang tertulis maupun tidak. Berbagai makna
yang muncul dari kata tersebut sebenarnya secara tersirat menunjukkan perintah
untuk melakukan kegiatan belajar.
b. Teori-teori Belajar
1) Teori belajar Konstruktivis
Belajar adalah tidak sekadar mengingat. Peserta didik yang
memahami dan mampu menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari,
mereka harus mampu memecahkan masalah, menemukan (discovery) sesuatu
untuk dirinya sendiri, dan berkutat dengan berbagai gagasan. Guru tidak
hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada peserta didik, sebab peserta
didik yang harus mengkonstruksikan pengetahuan dalam memorinya sendiri.
Sebaliknya, tugas utama guru adalah: (a) memperlancar peserta didik dengan
cara mengajarkan cara-cara membuat informasi bermakna dan relevan
dengan peserta didik; (b) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menemukan atau menerapkan gagasannya sendiri; (c) menanamkan
kesadaran belajar dan menggunakan strategi belajarnya sendiri. Di samping
itu, guru harus mampu mendorong peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih baik terhadap materi yang dipelajari.
Intisari teori konstruktivisme adalah bahwa peserta didik harus
menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya
sendiri. Teori ini memandang peserta didik sebagai individu yang selalu
memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan prinsip-prinsip yang telah
ada dan merevisi prinsip-prinsip tersebut apabila sudah dianggap tidak dapat
digunakan lagi. Hal ini memberikan implikasi bahwa peserta didik harus
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut pandangan teori rekonstrivistik, belajar berarti
mengkonstruksi makna atas informasi dan masukan-masukan yang masuk
dalam otak. Belajar yang bersifat konstruktif ini sering digunakan untuk
menggambarkan jenis belajar yang terjadi selama penemuan ilmiah,
9
invention, diplomasi, dan pemecahan masalah kreatif di dalam kehidupan
sehari-hari. 5
2) Teori penemuan Jerome Bruner
Salah satu model instruksional kognitif yang sangat berpengaruh ialah
model dari Jerome Bruner yang dikenal dengan belajar penemuan (discovery
learning). Bruner menganggap, bahwa belajar penemuan sesuai dengan
pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya akan
memberikan hasil yang baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan
masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan
yang benar-benar bermakna. 6
c. Hasil belajar
1) Pengertian hasil belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mngalami aktivitas belajar.7 Benyamin S. Bloom
menyebutkan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu:
a) Ranah kognitif (cognitive domain)
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan
dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori berikut:8
(1) Pengetahuan (knowledge)
(2) Pemahaman (comprehension)
(3) Penerapan (application)
(4) Analisis (analysis)
(5) Sintesis (synthesis)
(6) Penilaian (evaluation)
Di dalam skripsi ini, hasil belajar dalam ranah kognitif hanya mencakup
kategori pengetahuan dan penerapan.
b) Ranah afektif
5 Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 1996), hlm. 49-50.
6 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Tim
Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 26.
7 Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 1996), hlm. 4.
8 Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 1996), hlm. 6-7.
10
Tujuan pembelajaran afektif berhubungan dengan perasaan, sikap, minat,
dan nilai. Kategori tujuan pembelajaran afektif adalah sebagai berikut:9
(1) Penerimaan (receiving)
(2) Penanggapan (responding)
(3) Penilaian (valuing)
(4) Pengorganisasian (organization)
(5) Pembentukan pola hidup (organization by a value complex)
menjadi karakteristik gaya hidupnya.
c) Ranah Psikomotorik
Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya
kemampuan fisik seperti kemampuan motorik dan syaraf, manipulasi
objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah
psikomotorik menurut Elizabeth Simpson adalah:10
(1) Persepsi (perception)
(2) Kesiapan (set)
(3) Gerakan Terbimbing (guided response)
(4) Gerakan Terbiasa (mechanism)
(5) Gerakan kompleks (complex overt response)
(6) Penyesuaian (adaption)
(7) Kreativitas (originality)
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
a) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik
sendiri, meliputi:
(1) Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah)
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai
tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas peserta didik dalam
mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apabila
disertai pusing-pusing kepala misalnya dapat menurunkan kualitas
9 Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 1996), hlm. 7-8.
10 Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 1996), hlm. 9.
11
ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajari pun kurang
atau tidak berbekas.
(2) Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah)
Banyak faktor yang termasuk faktor psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran
peserta didik. Namun, diantara faktor-faktor rohaniah peserta didik
pada umumnya dipandang lebih esensial itu sebagai berikut:
(a) Intelegensi peserta didik
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan
psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
(b) Sikap peserta didik
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response
tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang,
barang, dan sebagainya baik secara positif maupun negatif.
(c) Bakat peserta didik
Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial
yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang.
(d) Minat peserta didik
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau besar terhadap sesuatu.
(e) Motivasi peserta didik
Motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah
laku secara terarah.11
b) Faktor eksternal peserta didik, yaitu kondisi lingkungan di sekitar peserta
didik, terdiri atas dua macam yaitu:
11 Muhibbin Syah, Psikologi Pendekatan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosda Karya,
2000), hlm. 132-137.
12
(1) Faktor lingkungan sosial, lingkungan sosial peserta didik seperti para
guru, staf administrasi, teman-teman sekelas, masyarakat, tetangga
dan teman-teman sepermainan,
(2) Faktor lingkungan non sosial, faktor-faktor yang termasuk lingkungan
non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal,
alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan
peserta didik.12
c) Faktor pendekatan belajar, yaitu segala cara atau strategi yang digunakan
peserta didik dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses
pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat
langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan
masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.13
2. Pembelajaran Matematika
a. Pengertian pembelajaran matematika
Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap
kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam
agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta
didik dengan peserta didik.14
Sedangkan, berdasarkan etimologis, perkataan matematika berarti “ilmu
pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”. Hal ini dimaksudkan bukan
berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika
lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangkan dalam ilmu
lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen di samping penalaran.
Matematika terbentuk dari hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan
ide, proses, dan penalaran.15
12 Muhibbin Syah, Psikologi Pendekatan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosda Karya,
2000), hlm. 137-138.
13 Muhibbin Syah, Psikologi Pendekatan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosda Karya,
2000), hlm. 139.
14 Amin Suyitno, Pemilihan Model-Model Pembelajran dan Penerapannya di SMP,
(Semarang: UNNES, 2006), hlm. 2.
15 Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. (Bandung: JICA-
UPI, 2003), hlm. 16.
13
Jadi, pembelajaran matematika merupakan suatu kegiatan belajar mengajar
yang menitik beratkan ide, proses dan penalaran. Dalam pembelajaran ini peserta
didik diharapkan mampu berlatih untuk belajar mandiri atau bekerjasama dalam
kelompok, bersikap kritis, dan kreatif, mampu berfikir logis dan sistematis serta
dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Teori pembelajaran matematika
1) Teori pembelajaran matematika menurut pandangan konstruktivisme
Menurut pandangan konstruktivisme tujuan pembelajaran
matematika adalah membangun pemahaman. Pemahaman memberi makna
terhadap apa yang ia pelajari. Belajar menurut konstruktivisme tidak
menekankan untuk memperoleh yang banyak tanpa pemahaman.
Untuk mencapai kemampuan tersebut perlu dikembangkannya
proses belajar matematika yang aktif, menyenangkan, memperhatikan
keinginan peserta didik, membangun pengetahuan dari apa yang diketahui
peserta didik, menciptakan suasana kelas yang mendukung kegiatan belajar,
memberikan kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, memberikan
kegiatan yang menantang, memberikan kegiatan yang memberi harapan
keberhasilan, menghargai setiap pencapaian peserta didik.
Pembelajaran konstruktivis lebih menekankan pada belajar bersama
dengan alasan suatu konsep akan dapat terbentuk apabila mereka bekerja dan
membahas dalam suatu kelompok. Penggunaan belajar kelompok
memungkinkan peserta didik untuk memperoleh model berpikir, cara-cara
menyampaikan gagasan atau fakta, dan mengatasi kesalahan yang dihadapi
oleh kelompok.
2) Teori pembelajaran matematika menurut pandangan Jerome Bruner
Bruner dalam metode penemuannya mengungkapkan bahwa dalam
pembelajaran matematika, peserta didik harus menemukan sendiri berbagai
pengetahuan yang diperlukannya. Menemukan di sini terutama adalah
menemukan lagi (discovery), atau dapat juga menemukan yang sama sekali
baru (invention). Oleh karena itu, kepada peserta didik materi disajikan bukan
dalam bentuk akhir dan tidak diberitahukan cara penyelesaiannya. Dalam
14
pembelajaran ini, guru harus lebih banyak berperan sebagai pembimbing
dibandingkan sebagai pemberi tahu.
Tujuan dari metode penemuan adalah untuk memperoleh
pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih berbagai kemampuan
intelektual peserta didik, merangsang keingintahuan dan memotivasi
kemampuan mereka. 16
3. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran
tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang
diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. Suatu kegiatan
pembelajaran di kelas disebut model pembelajaran jika memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
1) ada kajian ilmiah dari penemu atau ahlinya.
2) ada tujuannya.
3) ada tingkah laku yang spesifik
4) ada kondisi spesifik yang diperluakan agar tindakan/kegiatan pembelajaran
tersebut dapat berlangsung secara efektif. 17
4. Model pembelajaran group investigation
Investigasi kelompok merupakan model pembelajaran kooperatif yang
paling kompleks. Model ini pertama kali dikembangkan oleh Thelan. Dalam
perkembangannya model ini diperluas dan dipertajam oleh Sharan dari Universitas
Tel Aviv. Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih kompleks
daripada pendekatan yang lebih berpusat kepada guru. Pendekatan ini juga
memerlukan mengajar peserta didik keterampilan komunikasi dan proses kelompok
yang baik.18
16 Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya), hlm. 4.
17 Amin Suyitno, Pemilihan Model-Model Pembelajran dan Penerapannya di SMP,
(Semarang: UNNES, 2006), hlm. 2.
18 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Tim
Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 59.
15
Sebagai suatu model mengsajar yang menjadi pilihan peneliti, tentunya
peneliti melihat adanya kelebihan-kelebihan dalam model pembelajaran group
investigation adalah sebagai berikut:
a. Melatih peserta didik untuk mendesain suatu penemuan
b. Melatih berpikir dan bertindak kreatif
c. Dapat memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
d. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan
e. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan
f. Merangsang perkembangan kemajuan berpikir peserta didik untuk menghadap
masalah yang dihadapi secara tepat
Selain kelebihan yang dipaparkan tersebut, pembelajaran group
investigation ini juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan-kekurangan
tersebut yaitu,
a. Membutuhkan keaktifan anggota kelompok dalam melakukan penyelidikan atau
investigasi.
b. Jika seluruh anggota kelompok pasif, maka akan menyulitkan mereka dalam
melakukan kegiatan investigasi.
Killen memaparkan beberapa ciri esensial investigasi kelompok sebagai
pendekatan pembelajaran adalah:
a. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil dan memiliki
independensi terhadap guru.
b. Kegiatan-kegiatan peserta didik terfokus pada upaya menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang telah dirumuskan.
c. Kegiatan belajar peserta didik akan selalu mempersyaratkan mereka untuk
mengumpulkan sejumlah data, menganalisisnya, dan mencapai beberapa
kesimpulan.
d. Peserta didik akan menggunakan pendekatan yang beragam di dalam belajar.
e. Hasil-hasil dari penelitian peserta didik dipertukarkan di antara seluruh peserta
didik. 19
19 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Alfabeta, 2009), hlm. 153.
16
Adapun prinsip-prinsip dalam pembelajaran group investigation, antara
lain:
a. Menguasai kemampuan kelompok
Kesuksesan implementasi dari group investigation sebelumnya menuntut
pelatihan dalam kemampuan komunikasi dan sosial.
b. Perencanaan kooperatif
Anggota kelompok mengambil bagian daam merencanakan berbagai dimensi dan
tuntutan dari proyek mereka. Bersama mereka menentukan apa yang mereka
ingin investigasikan sehubungan dengan upaya mereka menyelesaikan masalah
yang mereka hadapi, sumber apa yang mereka butuhkan, siapa melakukan apa,
dan bagaimana mereka akan menampilkan proyek mereka yang sudah selesai di
hadapan kelas
c. Peran guru
Di dalam kelas yang melaksanakan proyek group investigation, guru bertindak
sebagai narasumber dan fasilitator. Guru tersebut berkeliling di antara kelompok-
kelompok yang ada, untuk melihat bahwa mereka bisa mengelola tugasnya, dan
membantu tiap kesulitan yang mereka hadapi dalam interaksi kelompok,
termasuk masalah dalam kinerja terhadap tugas-tugas khusus yang berkaitan
dengan proyek pembelajaran. 20
Sharan, dkk membagi langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran
group investigation meliputi 6 (enam) fase:
a. Memilih topik
Peserta didik memilih subtopik khusus di dalam suatu daerah masalah umum
yang biasanya ditetapkan oleh guru. Selanjutnya peserta didik diorganisasikan
menjadi dua sampai enam anggota tiap kelompok menjadi kelompok-kelompok
yang berorientasi pada tugas.
b. Perencanaan kooperatif
Peserta didik dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas, dan tujuan
khusus yang konsisten dengan sub topik yang telah dipilih pada tahap pertama.
c. Implementasi
20 Robert E. Slavin, Cooperative Learning, (Bandung: Nusa Media, 2008), hlm.215-217.
17
Peserta didik menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan di dalam
tahap kedua. Kegiatan pembelajaran hendaknya memperhatikan ragam aktivitas
dan ketrampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan peserta didik kepada
jenis-jenis sumber belajar yang berbeda, baik di dalam atau di luar sekolah. Guru
secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila
diperlukan.
d. Analisis dan sintesis
Peserta didik menganalisis dan mensistesis informasi yang diperoleh pada tahap
ketiga dan merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkas dan disajikan
dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan kepada seluruh
kelas.
e. Presentasi hasil final
Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil penyelidikannya dengan cara
yang menarik kepada seluruh kelas, dengan tujuan agar peserta didik yang lain
saling terlibat satu sama lain dalam pekerjaan mereka, dan memperoleh
perspektif luas pada topik itu. Presentasi dikoordinasi oleh guru.
f. Evaluasi
Dalam hal kelompok-kelompok menangani aspek yang berbeda dari topik yang
sama. Peserta didik dan guru mengevaluasi tiap kontribusi kelompok terhadap
kerja kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan dapat berupa
penilaian individual atau kelompok. 21
Adapun langkah-langkah group investigation:
a. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.
b. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
c. Guru memanggil para ketua untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok
mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain.
d. Setiap kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi
penemuan.
21 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Tim
Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 60.
18
e. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan
kelompok.
f. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberikan kesimpulan.
g. Evaluasi.
h. Penutup.22
5. Uraian Materi
a. Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi yang
kongruen (sama sebangun).23
Gambar 1. Kubus dan Jaring-jaringnya
1) Luas permukaan Kubus
Kubus mempunyai permukaan, sehingga kubus mempunyai luas
permukaan. Luas permukaan kubus sama dengan luas jaring-jaring kubus
yang dibuat.24
Dari jaring-jaring kubus terlihat bahwa kubus memiliki enam buah
bidang dengan setiap bidangnya berbentuk persegi. Maka,
Luas jaring-jaring kubus = 6 x luas persegi
= 6 x (s x s)
= 6s2
22 Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka, 2009),
hlm. 123-124.
23 Husain Tompomas, Matematika Plus SMP Kelas IX, ( Jakarta: Yudistira,2005), hlm.68.
24 Muklis dan Ngapiningsih, Matematika Kelas IX SMP dan MTs, (Klaten: Intan Perwira
,2005).hlm. 93.
A B
D C
F E
H G
s
s s
19
Jadi luas permukaan kubus sama dengan luas jaring-jaringnya.25
Luas permukaan kubus = 6 s2
Keterangan: L = luas permukaan
s = panjang rusuk kubus
Contoh:
Diketahui panjang rusuk kubus adalah 4 cm, hitunglah luas permukan
kubus tersebut?
Jawab:
Karena s = 4, maka luas permukaan kubus adalah:
L = 6 s2
= 6 x 42
= 6 x 4 x 4
= 96 cm2
Jadi luas permukaan kubus = 96 cm2
2) Volum Kubus
Volum kubus adalah hasil kali luas alas dengan tingginya.
Karena pada kubus panjang rusuk-rusuknya sama, maka:
Luas alas kubus yang bentuknya persegi adalah s 2
Tinggi kubus adalah s
Jadi,
Contoh :
Sebuah kubus memiliki panjang rusuk 5 cm. Tentukan panjang rusuk
kubus itu.
Jawab:
Panjang rusuk kubus = 5 cm
25 Cucun Cunayah, dkk, Pelajaran Matematika Untuk SMP/MTS Kelas VIII, (Bandung:
CV.Yrama Widya, 2008), hlm. 262-263.
Volum kubus= s 3
20
Volum kubus = s x s x s
= 5 cm x 5 cm x 5 cm
= 125 cm 3
Jadi, volum kubus itu adalah 125 cm 3
b. Balok
Balok adalah bangun ruang yang sisi-sisi berhadapannya berbentuk persegi
panjang yang kongruen.26
Gambar 2. Balok dan Jaring-jaringnya
1) Luas permukaan balok
Keterangan: L = luas permukaan balok
p = panjang
l = lebar
t = tinggi
Contoh:
Diketahui balok dengan p = 6 cm, l = 5 cm, dan t = 4 cm. Tentukan
luas permukaan balok tersebut?
Jawab:
L = 2pl + 2pt + 2lt
= ( 2 x 6 cm x 5 cm) + ( 2 x 6 cm x 4 cm) + ( 2 x 5 cm x 4 cm)
26 Asyono, Matematika Kelas IX SMP dan MTs, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hlm. 35.
C
p l
t
A B
D
F
H G
E
L = 2pl + 2pt + 2lt
21
= 60 cm2
+ 48 cm2
+ 40 cm2
= 148 cm2
Jadi, luas permukaan balok tersebut adalah 148 cm2
2) Volum balok
Volum balok adalah hasil kali luas alas dengan tingginya.
Alas balok berbentuk persegi panjang, sehingga luas alas = p. l
Tinggi balok adalah t
Jadi,
Contoh :
Volum sebuah balok 120 cm 3 . Jika panjang balok 6 cm dan lebar
balok 5 cm. Tentukan tinggi balok tersebut.
Jawab:
Misalkan panjang balok = p = 6 cm, lebar balok = l = 5 cm, dan
tinggi balok = t
Volum balok = p x l x t
120 cm 3 = 6 cm x 5 cm x t
120 cm 3 = 30 cm2
x t
t = 4
Jadi, tinggi balok tersebut adalah 4 cm
c. Prisma
1) Luas permukaan prisma
Secara umum, rumus luas permukaan prisma sebagai berikut.
Contoh :
Suatu prisma alasnya berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi 6 cm,
8 cm, dan 10 cm. Tinggi prisma 12 cm. Tentukan luas permukaan prisma.
Jawab :
Volum balok = p x l x t
Luas permukaan prisma = (2× luas alas) + (keliling alas× tinggi)
22
Luas permukaan prisma
= (2× luas alas) + (keliling alas× tinggi)
= ( )[ ]cmcmcmcmcmcm 121086862
12 ×+++
×××
= 22 28848 cmcm +
= 2336 cm
Jadi, luas permukaan prisma adalah 2336 cm
2) Volum prisma
Contoh:
Sebuah prisma alasnya berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang
14 cm dan lebar 8 cm. Jika tinggi prisma 16 cm, hitunglah volum prisma.
Jawab :
Luas alas = luas persegi panjang
= 14 cm x 8 cm
= 112 cm2
Volum prisma = luas alas x tinggi
= 112 cm2
x 16 cm
= 1.792 cm 3
Jadi, volum prisma adalah 1.792 cm 3
d. Limas
1) Luas permukaan limas
Volum prisma = Luas alas × tinggi
23
(a) (b)
Gambar 5. Limas segi empat dan Jaring-jaringnya
Menentukan luas permukaan limas dengan cara mencari luas jaring-jaring.
Pada limas segiempat seperti pada Gambar 5 di atas,
Luas permukaan limas
= luas persegi ABCD +luas∆ TAB+luas∆ TBC+luas∆ TCD+luas∆ TAD
= luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak
Jadi,
Contoh :
Alas sebuah limas berbentuk persegi dengan panjang sisinya 12 cm. Jika
tinggi segitiga pada sisi tegak 10 cm, hitunglah luas permukaan limas.
Jawab :
Luas alas limas = luas persegi
= sisi x sisi
= 12 cm x 12 cm
= 144 cm2
Luas sisi tegak = luas segitiga
=
×× ta2
1
Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak
24
=
×× cmcm 10122
1
= 60 cm2
Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak
= 144 cm2
+ (4 x 60 cm2
)
= 144 cm2
+ 240 cm2
= 384 cm2
b. Volum limas
Volum limas = 6
1× volum kubus
= 6
1aaa 222 ×××
= 6
1aa 22 2 ××
= 3
1aa ×× 22
= 3
1× luas alas× tinggi
27
Jadi,
Contoh :
Sebuah limas alasnya berbentuk persegi dengan panjang sisinya 10 cm.
Tinggi limas 12 cm. Hitunglah volum limas tersebut.
Jawab :
Volum limas = 3
1 × luas alas× tinggi
= 3
1 × (10 cm x 10 cm) × 12 cm
= 400 cm 3
Jadi volum limas adalah 400 cm 3
27 Asyono, Matematika Kelas IX SMP dan MTs, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hlm. 237.
Volum limas = 3
1 × luas alas× tinggi
25
6. Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation pada Materi Bangun Ruang
Dalam penelitian ini peserta didik tidak hanya duduk dan menerima konsep
dari guru, melainkan dilatih untuk menemukan langkah-langkah penemuan konsep
luas permukaan dan volum bangun ruang. Dengan demikian peserta didik dapat
memahami konsep materi bangun ruang yang sifatnya abstak sehingga lebih mudah
menerapkan konsep yang telah didapat ke dalam pemecahan masalah.
Prosedur penerapan model pembelajaran group investigation pada materi
bangun ruang adalah sebagai berikut:
FASE KEGIATAN PESERTA DIDIK DAN GURU
Fase 1
Menyampaikan
tujuan dan
memotivasi peserta
didik.
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
pada pembelajaran tersebut dan memotivasi peserta didik dalam belajar
matematika menggunakan model pembelajaran group investigation.
Misal: Dengan model pembelajaran group investigation peserta didik
diharapkan dapat memahami penemuan konsep rumus pada bangun
ruang yaitu kubus, balok, prisma, dan limas dengan benar.
Fase 2
Seleksi Topik
Guru memandu peserta didik untuk memilih berbagai subtopik dalam
suatu topik bangun ruang yang telah digambarkan terlebih dahulu oleh
guru.
Subtopik pada siklus I meliputi: luas permukaan kubus, luas
permukaan balok, luas permukaan prisma, dan luas permukaan limas.
Sedangkan subtopik pada siklus II meliputi volum kubus, volum balok,
volum prisma, dan volum limas.
Fase 3
Mengorganisasikan
peserta didik ke
dalam kelompok-
kelompok belajar
Guru menjelaskan peserta didik bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan memandunya sesuai dengan ketentuan yang ada.
Jumlah kelompok antara 5-6 anggota.
Guru lalu membagikan Lembar Kerja Peserta Didik ke kelompok
sebagai acuan peserta didik dalam melaksanakan investigasi sesuai
dengan sub topik yang telah dipilih oleh tiap-tiap kelompok.
26
Fase 4
Merencanakan
kerja sama
Para guru dan peserta didik merencanakan berbagai prosedur
mengerjakan LKPD. Jadi, peserta didik merencanakan bersama
mengenai: Apa yang kita pelajari? Bagaimana kita mempelajarinya?
Siapa melakukan apa? (pembagian tugas). Sumber apa yang dipakai?
Fase 5
Implementasi
Para peserta didik melaksanakan rencana investigasi yang telah
dirumuskan pada fase 4 menggunakan sumber-sumber belajar seperti
LKPD, buku paket, dan alat peraga yang telah disediakan. Guru secara
terus menerus mengikuti perkembangan tiap kelompok dan
memberikan bantuan jika diperlukan.
Fase 6
Analisis dan
sintesis
Para peserta didik menganalisis dan mensintesiskan berbagai informasi
yang diperoleh pada fase 6 ke dalam LKPD yang nantinya akan
digunakan untuk mengerjakas soal-soal.
Misalnya:
Misalkan kubus ABCD.EFGH dengan sisinya sisi-sisinya ABFE,
CDGH, ABCD, EFGH, ADHE, BCGF maka luas permukaan kubus
seluruhnya adalah
=LuasABFE+LuasCDGH+LuasABCD+LuasEFGH+LuasADHE+Luas
BCGF
= (s)2
+ (s )2
+ (s)2
+ (s)2
+ (s)2
+ (s)2
= 6 x (s)2
Fase 7
Penyajian hasil
Semua kelompok atau perwakilan menyajikan atau mempresentasikan
A B
D C
F E
H G
s
s s
27
akhir hasil investigasi dan pekerjaan LKPD. Agar semua peserta didik dalam
kelas saling terlibat, presentasi kelompok dikoordinasi oleh guru. Guru
memandu peserta didik untuk mengambil kesimpulan.
Kesimpulan
� Jadi untuk kubus dengan panjang sisinya s, maka:
Luas permukaan kubus : L = 6 x (s)2
� Jadi untuk balok dengan panjang sisinya p, l, dan t, maka:
Luas permukaan balok : L = 2 x ( pl + pt + lt )
� Luas permukaan prisma = (2× luas alas) + (keliling
alas× tinggi)
� Jadi luas permukaan limas : L = utsealas limLL +
� Jika suatu kubus mempunyai panjang rusuk s dan volum V,
maka dapat dirumuskan:
V = s x s x s
= s3
� Jika suatu balok mempunyai panjanag p, lebar l, dan tinggi t,
dan volum V, maka dapat dirumuskan:
V = p x l x t
= plt
� Volum prisma = Luas alas × tinggi
� Volum limas: V = 3
1x Luas alas x tinggi
Fase 8
Evaluasi
Guru beserta para peserta didik melakukan evaluasi secara
keseluruhan, dari proses kerja kelompok hingga presentasi. Evaluasi
dapat mencakup tiap peserta didik individual, kelompok, ataupun
keduanya.
28
7. Kajian Terdahulu
a. Dalam skripsi yang ditulis oleh Rani Agusseptani yang berjudul “Keefektifan
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok
Berbantuan LKS terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi
Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII SMPN 39 Semarang Tahun
Pelajaran 2008/2009.” Menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran
matematika menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok lebih
efektif dibandingkan dengan menggunakan metode ekspositori.
b. Dalam skripsi yang ditulis oleh Risa Utami Ningsih mahasiswa Universitas
Negeri Semarang yang berjudul “Keefektivan Pendekatan Pembelajaran
Kooperatif dengan Metode Investigasi Kelompok terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik kelas VIII SMP Negeri 13 Semarang
Tahun Pelajaran 2007/2008 Pada Materi Pokok Bangun Ruang.”
Menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran matematika efektif
menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok terhadap
kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik pada materi bangun
ruang.
c. Dalam skripsi yang ditulis oleh Evi Latif Habsari mahasiswa Universitas
Negeri Semarang yang berjudul “Keefektivan Model Pembelajaran Group
Investigation dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta
Didik kelas VII SMP Negeri 9 Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 pada
Materi Pokok Bangun Datar.” Menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran
matematika efektif menggunakan model pembelajaran Group Investigation
untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi
bangun datar.
d. Dalam skripsi yang ditulis oleh Anang Yuniyanto mahasiswa Universitas
Negeri Semarang yang berjudul “Keefektivan Model Pembelajaran
Investigasi pada Materi SPLDV bagi siswa kelas VIII Semester 1 SMP
Negeri 1 Bonsari Tahun Pelajaran 2009/2010.” Menyimpulkan bahwa
pembelajaran matematika pada materi SPLDV efektif menggunakan model
pembelajaran investigasi untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
29
B. Kerangka Berpikir
Materi Bangun ruang merupakan salah satu materi pokok dalam
pembelajaran matematika yang mempunyai kajian yang abstrak, sehingga pada
umumnya peserta didik mengalami kesulitan dalam pemahaman konsep rumus yang
ada pada materi bangun ruang ini, terutama pada rumus luas permukaan dan
volumnya. Kesulitan dalam pemahaman konsep rumus akan mengakibatkan peserta
didik kesulitan juga dalam pengerjaan soal-soal yang berkaitan dengan rumus
tersebut.
Proses pembelajaran matematika yang biasanya diberikan kepada peserta
didik kegiatannya hanya berpusat pada guru sehingga menimbulkan peserta kurang
aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pembelajaran tersebut mendorong
peserta didik untuk menghafal dan kurang memahami apa yang dipelajarinya,
sehingga peserta didik tidak akan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan. Jika
pembelajaran tersebut dilanjutkan, maka dengan sendirinya daya kreatifitas peserta
didik tidak bisa berkembang secara maksimal.
Aktifitas investigasi, menemukan, kemudian mempresentasikan hasil
penemuan secara berkelompok di depan kelas merupakan karateristik model
pembelajaran Group Investigation (GI). Group Investigation merupakan suatu model
pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajarannya. Dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation
peserta didik akan dapat mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri. Mampu
menyelidiki asal rumus luas permukaan dan volum bangun ruang sehingga dapat
memahami konsep materi secara keseluruhan.
Sebagai suatu metode mengajar, pembelajaran koopertif tipe group
investigation, tentunya memiliki kelebihan-kelebihan. Kelebihan metode group
investigation antara lain sebagai berikut: (1) Melatih peserta didik untuk mendesain
suatu penemuan, (2) berpikir dan bertindak kreatif, (3) memecahkan masalah yang
dihadapi secara realistis/konkret (mengurangi keabstrakan), (4) mengidentifikasi dan
melakukan penyelidikan, (5) menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan, (6)
30
merangsang perkembangan kemajuan berpikir peserta didik untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan tepat.
Jadi sangatlah tepat menerapkan model pembelajaran group investigation
pada materi bangun ruang ini, karena dengan melakukan pembelajaran pada materi
bangun ruang dengan menggunakan model pembelajaran group investigation, dapat
mengkonkretkan materi yang masih bersifat abstrak. Selain itu, peserta didik dapat
mengalami sendiri dan termotivasi untuk menyusun gagasan atau ide dari hasil
mensintesis, menyampaikan pendapat, bekerjasama, dan menghargai pendapat orang
lain. Guru di sini hanya sebagai fasilitator dan motivator dalam pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif tipe group investigation merupakan suatu model
pembelajaran kooperatif yang di dalamnya terdapat komponen-komponen yang dapat
membuat kegiatan belajar-mengajar menjadi lebih efektif dan membuat peserta didik
lebih kreatif, karena di sini peserta didik bersama dengan kelompoknya dapat
mengembangkan dan bertukar pengetahuannya di dalam mempelajari suatu materi
yang ditugaskan oleh guru.
Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran group investigation
ini juga dapat memacu peserta didik untuk dapat saling bekerjasama, melatih peserta
didik untuk mendesain suatu penemuan, menafsirkan, dan mengevaluasi hasil
pengamatan, serta merangsang perkembangan kemajuan berpikir peserta didik agar
dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi secara tepat.
Diantara teori belajar yang mendukung model belajar group investigation
adalah teori belajar konstruktivisme dan teori belajar J. Bruner. Teori belajar
konstruktivisme yang memfokuskan pada kesuksesan peserta didik dalam
mengorganisasikan pengalaman mereka sedangkan teori Bruner mengungkapkan
bahwa dalam pembelajaran matematika, peserta didik harus menemukan sendiri
berbagai pengetahuan yang diperlukannya. Teori Bruner bertujuan untuk
memperoleh pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih berbagai
kemampuan intelektual peserta didik, merangsang keingintahuan dan memotivasi
kemampuan mereka. 28
28 Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), hlm. 4.
31
Diharapkan dengan diterapkannya model pembelajaran group investigation
pada materi bangun ruang ini hasil belajar peserta didik akan lebih meningkat.
C. Rumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka hipotesis tindakan yang diajukan
adalah sebagai berikut: ”Melalui pembelajaran group investigation pada materi
pokok bangun ruang maka hasil belajar peserta didik MTs Negeri 1 Semarang kelas
VIII F dapat ditingkatkan.”
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Materi Penelitian
Materi pokok pada penelitian tindakan kelas ini adalah bangun ruang dengan
fokus pada:
a. Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan
bagian-bagiannya serta dapat menentukan ukurannya.
b. Kompetensi Dasar : Menghitung luas permukaan dan volum kubus, balok,
prisma, dan limas.
Pada penelitian kali ini difokuskan pada materi luas permukan dan volum bangun
ruang.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik yang mendapat
pembelajaran materi pokok bangun ruang, yaitu peserta didik kelas VIII F MTs
Negeri 1 Semarang, tahun pelajaran 2010/2011. Peserta didik di kelas VIII F
berjumlah 38, terdiri dari 18 peserta didik laki-laki dan 20 peserta didik
perempuan.
C. Tempat dan Waktu dan Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 1 Semarang Jl. Fatmawati Kecamatan
Tembalang Kota Semarang. Dilaksanakan pada kelas VIII F.
2. Waktu
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret pada semester genap tahun Pelajaran
2010/2011. Adapun jadwal rencana penelitian sebagai berikut:
33
D. Pelaksana dan Kolaborator
Pelaksana adalah orang yang menerapkan pembelajaran yang sedang
diteliti sedangkan kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
orang-orang yang bertindak sebagai pengamat untuk memberikan masukan
kepada guru selama tindakan dilakukan.1 Dalam penelitian ini, pelaksana
penelitian adalah guru matematika kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang yaitu
Bapak Suwahir, S.Pd. Sedangkan kolaborator dalam penelitian ini adalah peneliti
sendiri.
E. Rancangan Penelitian
Kegiatan dirancang dengan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan
kelas adalah penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan
masalah dalam situasi sosial untuk memecahkan masalah dalam situasi social
untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan
kolaborasi dan kerja sama para peneliti dan praktisi.2
Adapun dalam penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus/tahap
penelitian yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Pra siklus dilakukan untuk
mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang masih menggunakan metode
ceramah. Sedangkan siklus I dan II terdiri atas :
Tahap 1. Perencanaan.
Tahap 2.Pelaksanaan tindakan
Tahap 3. Observasi
Tahap 4. Refleksi
Prosedur kerja siklus I dan siklus II dapat dilihat dalam skema dibawah ini:
1 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 39.
2 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 25.
34
Gambar 1. Prosedur Kerja Siklus I dan Siklus II
Sebagai langkah besar yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pra Siklus
Dalam pra siklus ini peneliti akan melihat pembelajaran matematika
pada materi pokok Bangun Ruang di kelas VIII F semester 1 MTs Negeri 1
Semarang. Pada siklus ini guru masih menerapkan metode ceramah dalam
pembelajarannya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus ini juga akan diukur
dengan indikator penelitian yaitu akan dilihat hasil belajar peserta didik yang
dapat dilihat dari nilai tes. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk
membandingkan keberhasilan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran group investigation pada siklus I dan siklus II.
2. Siklus I
a. Perencanaan.
1) Menyusun rencana pembelajaran dengan materi pokok bangun ruang.
2) Merancang pembelajaran dengan model group investigation yakni dengan
membentuk kelompok belajar siswa, tiap kelompok beranggotakan 4 atau
5 siswa dengan penyebaran tingkat kecerdasan secara merata.
3) Menentukan lokasi dan media pembelajaran sebagai penerapan tindakan.
4) Menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai partner penelitian.
5) Menentukan lembar observasi baik untuk peserta didik maupun untuk
guru. Observasi direncanakan akan dilakasanakan tiap pertemuan dan
dilakukan oleh observer.
PERENCANAAN IMPLEMENTASI
TINDAKAN
OBSERVASI DAN
EVALUASI
REFLEKSI
REFLEKSI
Siklus I
Siklus II
35
6) Merancang lembar kerja kelompok, tes akhir pertemuan, soal pekerjaan
rumah, tes akhir siklus.
7) Merancang evaluasi
b. Pelaksanaan tindakan
1) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.
2) Guru mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi pelajaran.
3) Guru membentuk kelompok diskusi, tiap kelompok beranggotakan 5 atau
6 peserta didik dengan penyebaran tingkat kecerdasan secara merata.
(tahap pengelompokan).
4) Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing-masing
kelompok, sehingga masing-masing anggota kelompok sudah dapat
merencanakan apa yang akan mereka selidiki (investigasi) pada diskusi
saat itu. Tiap kelompok mendapat satu lembar kerja kelompok dengan sub
pokok bahasan yang berbeda-beda tiap kelompoknya. (tahap
perencanaan)
5) Guru menyuruh masing-masing kelompok untuk melakukan investigasi
sesuai dengan sub pokok bahasan yang telah didapat. (tahap investigasi)
6) Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk menemukan
pemahaman dengan cara mereka sendiri, sehingga mereka dapat
menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang telah didapat.
Setelah itu anggota kelompok merencanakan apa saja yang akan mereka
laporkan pada saat presentasi di depan kelas, agar penyajian dapat
menarik. (tahap pengorganisasian)
7) Guru menyuruh perwakilan dari masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil investigasi di depan kelas. Peserta didik yang lain
mendengarkan, mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan
atau tanggapan terhadap topik yang dipresentasikan. Setelah itu, guru dan
peserta didik bersama-sama menyimpulkan. (tahap presentasi)
8) Guru beserta peserta didik melakukan evaluasi akhir mengenai topik-
topik yang telah didiskusikan. (tahap evaluasi)
9) Peserta didik mengerjakan tes formatif pada akhir pelajaran.
36
10) Peserta didik diberi pekerjaaan rumah yang dikerjakan secara individual.
c. Observasi
Dalam penelitian tindakan kelas, observasi dilaksanakan dengan beberapa
aspek yang diamati adalah sebagai berikut :
1) Pengamatan terhadap peserta didik
a) Kesiapan peserta didik dalam mengikuti pelajaran
b) Kekondusifan suasana belajar
c) Keantusiasan dalam melaksanakan diskusi kelompok
d) Hubungan kerja sama antar peserta didik pada saat mengerjakan
diskusi kelompok
e) Partisipasi peserta didik pada saat mempresentasikan hasil kerja
kelompok.
f) Pemahaman konsep peserta didik dalam melaksanakan diskusi
kelompok.
g) Kesan umum peserta didik pada saat proses belajar mengajar
berlangsung.
2) Pengamatan terhadap guru
a) Kelengkapan RPP
b) Kemampuan guru membuka pelajaran klasikal.
c) Kemampuan guru memberikan motivasi kepada peserta didik
d) Kemampuan guru menyampaikan apersepsi
e) Kemampuan guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran.
f) Kemampuan guru dan menetapkan peserta didik dalam kelompok.
g) Ketrampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran group
investigation pada saat pembelajaran.
h) Kemampuan guru mengelola kelas
i) Kemunculan komponen-komponen group investigation.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil kerja peserta didik, lembar
pengamatan yang telah diisi dari hasil diskusi yang dilakukan peneliti dan
pengamat. Analisis dilakukan untuk mengukur kekurangan dan kelebihan
37
yang terdapat pada siklus I, kemudian mendiskusikan hasil analisis secara
kolaborasi untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus II.
3. Siklus II
Pada prinsipnya semua kegiatan siklus II mirip dengan siklus I. Siklus II
merupakan perbaikan pada siklus I, terutama didasarkan atas hasil refleksi pada
siklus I. Secara garis besarnya adalah sebagai berikut.
a. Perencanaan
Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk siklus 2
dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi 1.
b. Pelaksanaan tindakan
1) Menyusun rencana pembelajaran dengan materi pokok bangun ruang.
2) Memancing rasa ingin tahu siswa dengan memberikan apersepsi yang
berkaitan dengan materi Bangun Ruang.
3) Merancang pembelajaran dengan model group investigation yakni dengan
membentuk kelompok diskusi peserta didik, tiap kelompok
beranggotakan 5 atau 6 peserta didik dengan penyebaran tingkat
kecerdasan secara merata.
4) Menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai partner penelitian.
5) Membagikan lembar kerja kelompok yang akan digunakan sebagai media
dalam pembelajaran.
6) Mengamati diskusi kelompok yang dilakukan oleh peserta didik.
7) Merancang soal pekerjaan rumah dan tes akhir siklus.
8) Merancang tes akhir
c. Pengamatan,
Guru dan peneliti melakukan pengamatan yang sama pada siklus I.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk melakukan penyempurnaan model
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran matematika group
investigation di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
38
F. Metode Penyusunan Instrumen
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran, yaitu panduan langkah-langkah yang
akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang disusun dalam
skenario kegiatan.3
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada siklus 1 dan siklus 2 dibuat
berdasarkan format yang diisyaratkan dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Di dalam RPP tertuang skenario pembelajaran pada materi pokok
bangun ruang dengan menggunakan model pembelajaran group investigation.
2. Lembar kerja
Lembar Kerja adalah panduan peserta didik yang digunakan untuk
melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.4
Lembar kerja dibuat berdasarkan langkah-langkah untuk memahami dan
menyederhanakan bentuk penyelidikan dalam penemuan konsep rumus luas
permukaan dan volum Bangun Ruang dengan model pembelajaran group
investigation.
3. Tugas Rumah
Tugas rumah diberikan soal-soal yang bertujuan untuk mendalami soal-soal
yang berkaitan dengan Bangun Ruang.
4. Tes akhir
Tes akhir dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II. Tes akhir pada siklus I
dipakai untuk melihat keberhasilan sementara pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran matematika group investigation, yang akan
dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus dan sebagai evaluasi untuk
refleksi pada siklus II. Sedangkan tes akhir pada siklus II untuk melihat
keberhasilan model pembelajaran ini.
3
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta: Prenada Media
Group,2009), hlm. 214.
4 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta: Prenada Media
Group,2009), hlm. 222.
39
G. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data
1. Teknik pengumpulan data
a. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan daftar nama
peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang.
b. Angket
Angket dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka penilaian hasil
belajar. Penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran
terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta
didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses
belajar mereka.5
c. Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan
penilaian.6 Metode tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik
dalam belajar matematika. Tes dilaksanakan pada setiap akhir siklus baik
siklus I maupun siklus II.
2. Teknik analisis data
Data hasil pengamatan mengenai hasil belajar diolah dengan analisis
deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator
keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran
melalui model pembelajaran group investigation dalam upaya meningkatkan
hasil belajar peserta didik pada materi pokok bangun ruang.
Data mengenai hasil belajar diambil dari kemampuan kognitif peserta
didik dalam memecahkan masalah dianalisis dengan menghitung rata-rata nilai
ketuntasan belajar.
a. Menghitung rata-rata
5 Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),
hlm. 84.
6 Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),
hlm. 66.
40
Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus:7
N
Xx
∑=
Keterangan:
x = rata-rata nilai
∑X = jumlah seluruh nilai
N = jumlah peserta didik
b. Menghitung ketuntasan belajar
1) Ketuntasan belajar individu
Data yang diperoleh hasil belajar peserta didik dapat ditentukan
ketuntasan belajar individu. Peserta didik dikatakan:
• Tuntas, jika ≥ 58
• Tidak tuntas, jika < 58
Hal ini sesuai dengan nilai KKM mata pelajaran matematika pada tahun
pelajaran 2010/2011 semester genap.
2) Ketuntasan belajar klasikal
Data yang diperoleh dari hasil belajar dapat ditentukan ketuntasan belajar
klasikal menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan:
%100xdidikpesertaseluruh
belajartuntasdidikpeserta
∑∑
H. Indikator Keberhasilan
Terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik yang ditandai dengan:
1. Rata-rata hasil belajar kelas tiap siklus minimal 58,
2. Ketuntasan belajar (peserta didik yang memperoleh nilai 58 atau lebih)
sebanyak 75% dari jumlah peserta didik di kelas.8
7 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 67 8 Masnur Muslich, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), Cet.IV.hlm. 19.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Prasiklus
Berdasarkan data yang diperoleh pada pembelajaran pra siklus, yaitu pada
pembelajaran materi bangun ruang pada tahun lalu, peserta didik masih merasa
kesulitan dalam memahami konsep darimana rumus diturunkan.. Selain itu peserta
didik cenderung pasif dalam pembelajaran di kelas. Peserta didik hanya duduk diam
mendengarkan dan mencatat keterangan yang diberikan oleh guru. Pada
pembelajaran pra siklus ini, guru belum menggunakan model pembelajaran group
investigation yang ditawarkan oleh peneliti.
Pada prasiklus ini, peneliti mendapat informasi dari Bapak Suwahir, S.Pd
selaku guru matematika matematika MTs N 1 Semarang kelas VIII F bahwa pada
saat pembelajaran berlangsung, peserta didik kurang aktif di kelas. Pelaksanaan
prasiklus dilakukan dengan mengambil evaluasi dari pembelajaran materi bangun
ruang pada tahun sebelumnya.
Peneliti mendapat informasi tentang hasil belajar pada tahun 2009/2010, yaitu
sebagai berikut.
Tabel 1
Daftar Nilai Hasil Belajar Prasiklus
NO. NAMA PESERTA DIDIK NILAI KETERANGAN
1 Achmad Muhyiddin 72 TUNTAS
2 Agung Dwi Pramana 53 TIDAK TUNTAS
3 Ahmad Istanto 52 TIDAK TUNTAS
4 Aisma Laela Nur C. 50 TIDAK TUNTAS
5 Aldo Bagaskara 69 TUNTAS
6 Anisa Nur Aini 52 TIDAK TUNTAS
42
7 Asrof Khanif 54 TIDAK TUNTAS
8 Atika Nafrida Ulfa 60 TUNTAS
9 Bambang Suranto 58 TUNTAS
10 Diana Rahmawati N. 41 TIDAK TUNTAS
11 Dyah Arum Kusumo 53 TIDAK TUNTAS
12 Elena Karisna Sari 55 TIDAK TUNTAS
13 Fiki Rosyidi 71 TUNTAS
14 Fiky Bayu Aji 60 TUNTAS
15 Fitriyah Hoirunnisak 56 TIDAK TUNTAS
16 Fitriyatul Munawaroh 46 TIDAK TUNTAS
17 Hernny Sapto Lestari 54 TIDAK TUNTAS
18 Indah Setyowati 50 TIDAK TUNTAS
19 Islakhul Abidin 53 TIDAK TUNTAS
20 Isna Ainatun 53 TIDAK TUNTAS
21 Karunia Pilar Santi 51 TIDAK TUNTAS
22 Rizka Annindya S. 54 TIDAK TUNTAS
23 Lukman Amandika 53 TIDAK TUNTAS
24 M. Adhi Fadli Robby 50 TIDAK TUNTAS
25 Masroah 53 TUNTAS
26 Muhamad Wahyu 55 TUNTAS
27 Muhammad Abdul H. 55 TUNTAS
28 Muhammad Baedowi 51 TIDAK TUNTAS
29 Novi Ariyani 55 TUNTAS
30 Oktavian Suryani 56 TIDAK TUNTAS
31 Putra Mahendra P. 51 TIDAK TUNTAS
32 Ray Sandy Nugroho 33 TIDAK TUNTAS
33 Reangguh M. 50 TIDAK TUNTAS
34 Ridho Laksamana R. 53 TIDAK TUNTAS
43
35 Rm. Birkah Ibriif N. 45 TIDAK TUNTAS
36 Roselily Diandari S. 54 TIDAK TUNTAS
37 Ulfa Farah Fadila 32 TIDAK TUNTAS
38 Uswatun Chasanah 50 TIDAK TUNTAS
Jumlah 2013
Rata-Rata 52.97
Ketuntasan Klasikal 26.32%
2. Siklus I
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian yang telah dilakukan
akhirnya diperoleh hasil yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Menyiapkan rencana pengajaran dengan materi pokok luas permukaan
bangun ruang.
2) Menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai partner penelitian.
3) Merancang pembelajaran dengan metode pembelajaran group investigation
dengan menggunakan alat peraga dan LKPD
4) Menyiapkan LKPD 1, LKPD 2, LKPD 3, LKPD 4, soal latihan, serta tes
formatif. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) digunakan sebagai sumber
belajar dan lembar kerja.
5) Menyiapkan alat peraga luas permukaan kubus, balok, limas, serta prisma.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siklus I terlaksana dua kali
pertemuan.
1) Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 9 Maret 2010
Waktu : 07.00 – 08.20 WIB
44
Implementasi Tindakan :
a) Mempelajari luas permukaan kubus dan balok dengan bantuan alat peraga
dan LKPD.
b) Latihan soal 1.
Pada penelitian ini, guru mata pelajaran sebagai guru dan peneliti
sebagai kolaborator. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam
kemudian peserta didik menjawab salam dilanjutkan dengan membaca
basmalah. Proses pembelajaran pada pertemuan pertama dimulai dengan
peserta didik mempersiapkan alat tulis yang dibutuhkan kemudian guru
mengabsen kehadiran peserta didik (daftar hadir pada lampiran 37).
Kemudian dilanjutkan pada proses belajar mengajar yang menggunakan
metode pembelajaran group investigation dengan menggunakan alat peraga
dan LKPD. (RPP pertemuan pertama pada lampiran 2).
Guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada peserta didik yaitu
dengan memberikan pertanyaan “Benda-benda apakah di sekitar kita yang
berbentuk kubus dan balok?”. Peserta didik menjawab dengan bersahut-
sahutan, ada yang menjawab almari, buku, penghapus, kotak (peti) dan lain
sebagainya. Guru mengkaitkan benda-benda yang berbentuk kubus dan balok
yang terdapat pada kehidupan sehari-hari. Kemudian guru menjelaskan pada
peserta didik bahwa pada pertemuan kali ini akan membahas tentang luas
permukaan kubus dan balok.
Selanjutnya, guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok. Setiap
kelompok terdiri atas 4 -5 peserta didik (daftar kelompok siklus I pada
lampiran 1). Dalam pembagian kelompok pada pertemuan pertama ini peserta
didik masih memerlukan arahan dari guru. Peserta didik masih terlihat
kesulitan pada saat pembagian kelompok ini. Mulai dari mencari teman-
teman sekelompoknya, menata meja dan kursi dalam belajar kelompok
sehingga guru harus mengulang-ulang instruksi dalam pembagian kelompok.
Pada saat itu, kelas tampak gaduh. Akan tetapi, setelah semua peserta didik
duduk bersama kelompok masing-masing, keadaan mulai tenang. Setelah itu,
45
guru mulai membagikan LKPD 1 dan LKPD 2 (ada pada lampiran 3) yang
digunakan sebagai panduan dalam proses investigasi. Guru juga membagikan
alat peraga yang bisa mempermudah proses investigasi. Kelompok yang satu
mendapat materi yang berbeda dari kelompok lain.
Setelah guru selesai membagikan LKPD dan alat peraga, guru
kemudian memberikan arahan dalam mengerjakan LKPD tersebut. Guru
memberikan permasalahan yang harus dipecahkan peserta didik yaitu
bagaimana menemukan luas permukaan kubus dan balok. Kemudian peserta
didik mengadakan diskusi dengan teman sekolompoknya tentang asal-usul
luas permukaan kubus atau balok.
Peserta didik bersama teman sekelompoknya mengadakan
penyelidikan untuk menemukan konsep luas permukan kubus atau balok
sesuai dengan LKPD yang diterimanya. Dari alat peraga yang tersedia untuk
membantu proses investigasi, yaitu bangun ruang kubus atau balok yang jika
dibuka akan menjadi jaring-jaring. Jaring-jaring tersebut telah diberi petak
satuan. Dari jaring-jaring yang ada, peserta didik mendiskusikan dengan
teman sekelompoknya untuk memperoleh konsep luas permukaan, yaitu
dengan menjumlahkan semua sisi yang ada pada jaring-jaring tersebut.
Bahwa luas permukaan kubus atau balok merupakan jumlahan dari sisi-sisi
bangun tersebut. Kemudian, setelah peserta didik menemukan rumusnya,
peserta didik diminta menghitung luas permukaan bangun tersebut. Semua
kegiatan yang harus dilakukan peserta didik telah tertuang dalam LKPD.
Pada pertemuan pertama ini peserta didik masih bingung dengan
kegiatan yang dilakukan karena selama ini peserta didik belum pernah
melakukan investigasi secara langsung dalam penemuan konsep rumus. Akan
tetapi, ada juga sebagian dari peserta didik yang sudah paham apa yang harus
dilakukan berdasarkan petunjuk di LKPD. Guru berkeliling mengarahkan
peserta didik dan memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam mencari informasi yang berkaitan dengan masalah. Dan juga
46
meminta kepada peserta didik untuk menunjukkan hasil temuannya serta
mempresentasikan di depan kelas.
Guru dan peserta didik bersama-sama mengambil kesimpulan dari
penyelidikan yang telah dilakukan, bahwa luas permukaan kubus = 6s2 dan
luas permukaan balok = 2 (pl + pt + lt). Setelah melakukan kesimpulan, untuk
mengetahui penguasaan peserta didik, maka guru memberikan soal latihan 1
(pada lampiran 5). Peserta didik mengerjakan secara individu tetapi ketika
ada yang mendapatkan kesulitan, mereka bertanya kepada teman
sekelompoknya atau bahkan bertanya kepada guru. Setelah peserta didik
selesai mengerjakan latihan, guru meminta peserta didik untuk mengerjakan
di papan tulis dan menjelaskan kepada temannya. Waktu pelajaran
matematika hampir habis, untuk memperdalam penguasaan materi dan benar-
benar paham berdasarkan konsep yang telah ditemukan, guru memberikan
tugas rumah 1 (terdapat pada lampiran 7). Pada akhir pelajaran, tidak lupa
guru mengingatkan peserta didik untuk mengerjakan tugas rumah, dan
meminta peserta didik untuk mempelajari materi yang yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya, yaitu tentang luas permukaan prisma dan limas.
2) Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Jumat, 11 Maret 2010
Waktu : 08.20– 09.40 WIB
Implementasi Tindakan :
a) Mempelajari luas permukaan prisma dan limas dengan bantuan alat
peraga dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD 3 dan LKPD 4).
b) Tes akhir siklus I.
Pada penelitian ini, guru mata pelajaran sebagai pelaksana dan
peneliti sebagai kolaborator. Guru membuka pelajaran dengan mengucap
salam kemudian peserta didik menjawab salam dilanjutkan dengan membaca
basmalah. Proses pembelajaran pada pertemuan pertama dimulai dengan
peserta didik mempersiapkan alat tulis yang dibutuhkan kemudian guru
47
mengabsen kehadiran peserta didik (daftar hadir pada lampiran 37).
Kemudian dilanjutkan pada proses belajar mengajar yang menggunakan
metode pembelajaran group investigation dengan menggunakan alat peraga
dan LKPD. (RPP pertemuan kedua pada lampiran 9).
Guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada peserta didik yaitu
dengan memberikan pertanyaan “Benda-benda apakah di sekitar kita yang
berbentuk prima dan limas?”. Peserta didik menjawab dengan bersahut-
sahutan. Kemudian guru mengkaitkan benda-benda yang berbentuk prisma
dan limas yang terdapat pada kehidupan sehari-hari. Kemudian guru
menjelaskan pada peserta didik bahwa pada pertemuan kali ini akan
membahas tentang luas permukaan prisma dan limas.
Selanjutnya, guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok.
Kelompok pada pertemuan kedua ini sama seperti kelompok pada pertemuan
pertama. Setiap kelompok terdiri atas 4 -5 peserta didik (daftar kelompok
siklus I pada lampiran 1). Dalam pembagian kelompok pada pertemuan kedua
inipun peserta didik masih memerlukan arahan dari guru. Peserta didik masih
terlihat gaduh pada saat pembentukan kelompok. Mulai dari mencari teman-
teman sekelompoknya, menata meja dan kursi dalam belajar kelompok
sehingga guru harus mengulang-ulang instruksi dalam pembagian kelompok.
Pada saat itu, kelas sangat gaduh. Akan tetapi, setelah semua peserta didik
duduk bersama kelompok masing-masing, keadaan mulai tenang. Setelah itu,
guru mulai membagikan LKPD 3 dan LKPD 4 (ada pada lampiran 10) yang
digunakan untuk membantu mengadakan penyelidikan. Guru juga
membagikan alat peraga untuk mencari luas permukaan prisma dan limas.
Kelompok yang satu mendapat materi yang berbeda dari kelompok lain.
Setelah guru selesai membagikan LKPD dan alat peraga, guru
kemudian memberikan arahan dalam mengerjakan LKPD tersebut. Guru
memberikan permasalahan yang harus dipecahkan peserta didik yaitu
bagaimana menemukan luas permukaan prisma dan limas. Kemudian
48
mengadakan investigasi dengan teman sekolompoknya tentang asal-usul luas
permukaan prisma dan limas.
Peserta didik bersama teman sekelompoknya mengadakan
penyelidikan untuk menemukan konsep luas permukan prisma atau limas
sesuai dengan LKPD yang diterimanya. Dari alat peraga yang tersedia untuk
membantu proses investigasi, yaitu bangun ruang prisma atau limas yang jika
dibuka akan menjadi jaring-jaring. Jaring-jaring tersebut telah diberi petak
satuan. Dari jaring-jaring yang ada, peserta didik mendiskusikan dengan
teman sekelompoknya untuk memperoleh konsep luas permukaan., yaitu
dengan menjumlahkan semua sisi yang ada pada jaring-jaring tersebut.
Bahwa luas permukaan prisma atau limas merupakan jumlahan dari sisi-sisi
bangun tersebut. Kemudian, setelah peserta didik menemukan rumusnya,
peserta didik diminta menghitung luas permukaan bangun tersebut. Semua
kegiatan yang harus dilakukan peserta didik telah tertuang dalam LKPD.
Pada pertemuan kedua ini peserta didik tampak kesulitan dengan
kegiatan yang dilakukan karena peserta didik masih belum terbiasa
melakukan investigasi secara langsung dalam penemuan konsep rumus. Akan
tetapi, ada juga sebagian dari peserta didik yang sudah paham betul dengan
apa yang harus dilakukan berdasarkan petunjuk di LKPD. Guru berkeliling
mengarahkan peserta didik dan memberikan bantuan kepada peserta didik
yang mengalami kesulitan dalam mencari informasi yang berkaitan dengan
masalah. Dan juga meminta kepada peserta didik untuk menunjukkan hasil
temuannya serta mempresentasikan di depan kelas.
Guru dan peserta didik bersama-sama mengambil kesimpulan dari
penyelidikan yang telah dilakukan, bahwa luas permukaan prisma = Luas alas
x t dan luas permukaan limas =
3
1 x Luas alas x t.
Pada akhir pertemuan II ini dilakukan Tes Akhir Siklus I untuk
mengukur peserta didik dalam proses pembelajaran yang menggunakan
model pembelajaran group investigation. Tes Akhir Siklus I yang dilakukan
49
pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2010, diadakan dengan alokasi waktu 15
menit. Pada evaluasi siklus I ini guru memberikan soal dalam bentuk pilihan
ganda yang terdiri dari 15 butir soal. Pada tes ini peserta didik diminta
mengerjakan secara individu dan tidak diijinkan membuka catatan. Dalam
pelaksanaan tes ini situasi tenang meskipun ada beberapa peserta didik yang
bertanya kepada teman yang lain. Guru mengkondisikan kelas agar tetap
dalam suasana tenang.
c. Hasil Pengamatan
Pada penelitian ini juga dilaksanakan pengamatan pada peserta didik dan
guru. Hasil pengamatan yang didapatkan oleh peneliti pada siklus pertama,
adalah sebagai berikut:
1). Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran.
a) Peserta didik masih bingung dalam pembentukan kelompok dikarenakan
belum terbiasa. Ini menyebabkan pelaksanaan pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran penemuan group investigation belum
mencapai sesuai yang diharapkan, karena banyak waktu yang tersita pada
saat pembentukan kelompok.
b) Peserta didik kurang berani bertanya pada guru. Masih malu pada saat
presentasi ke depan dan mengerjakan soal-soal di papan tulis. Oleh
karenanya guru kadang menunjuk peserta didik agar maju ke depan..
c) Peserta didik masih enggan untuk berdiskusi bersama dengan temannya
karena belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan yang
mengharuskan peserta didik menemukan konsep dengan diskusi dengan
temannya.
2). Hasil pengamatan aktivitas guru
Guru belum terbiasa dalam pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran group investigation sehingga masih terlihat sedikit bingung
dengan langkah-langkahnya. Ini mengakibatkan model pembelajaran group
investigation belum dapat diterapkan secara maksimal.
d. Evaluasi dan Refleksi
50
Setelah mengadakan tindakan dan pengamatan, guru beserta peneliti
mengadakan evaluasi dan refleksi terhadap penelitian yang telah dilakukan.
Evaluasi dan refleksi siklus I tersebut adalah:
1) Evaluasi pelaksanaan
Setelah selesai melaksanakan pembelajaran pada siklus I guru
bersama peneliti melakukan diskusi terhadap pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran group investigation. Hal-hal yang
masih kurang dan perlu perbaikan adalah:
a) Peserta didik masih sulit mengkondisikan diri dalam kelompok, sehingga
banyak waktu yang tersita pada saat pembagian kelompok.
b) Peserta didik kurang memanfaatkan kelompoknya untuk berdiskusi dalam
menemukan konsep.
c) Guru belum maksimal dalam menerapkan model pembelajaran goup
investigation
d) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan yang
ditetapkan.
2) Refleksi
Berdasarkan evaluasi pada siklus I maka perlu adanya perencanaan
perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan guru untuk siklus II
berdasarkan kekurangan-kekurangan pada siklus I adalah sebagai berikut:
a) Peserta didik kurang sigap dalam membentuk kelompok, sehingga pada
siklus II peserta didik harus lebih sigap.
b) Peserta didik lebih aktif selama berdiskusi dengan teman sekelompoknya
dalam menemukan konsep.
c) Guru lebih mempersiapkan diri secara maksimal sehingga pada siklus II
metode pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan semestinya.
d) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan
sehingga perlu dilakukan siklus II.
51
Setelah melalui 4 tahap tersebut, guru memberikan penilaian terhadap
peserta didik. Penilaian yang diambil guru yaitu hasil belajar peserta didik. Yang
diambil melalui Tes Akhir Siklus I.
Pelaksanaan tes akhir siklus I digunakan untuk mengukur kemampuan
kognitif peserta didik. Adapun hasil tes peserta didik pada siklus I ini adalah sebagai
berikut
Tabel 2
Daftar Nilai Siklus I
NO. NAMA PESERTA
DIDIK
NILAI KETERANGAN
1 Afina Azizatul Munifah 87 TUNTAS
2 Ahmad Tegar Pranomo 67 TUNTAS
3 Ainul Lathifah 73 TUNTAS
4 Arif Prasojo 30 TIDAK TUNTAS
5 Arrif Nafsakha 73 TUNTAS
6 Beta Indar Wijaya 53 TIDAK TUNTAS
7 Dessi Mujayanti 67 TUNTAS
8 Desya Putri Nurhenny 67 TUNTAS
9 Faisal Dwi Prasetyo 33 TIDAK TUNTAS
10 Feriyanto Rizky Efendi 67 TUNTAS
11 Firman aziz 67 TUNTAS
12 Gitus Dofa Indriana 67 TUNTAS
13 Ika Sulistyowati 67 TUNTAS
14 Ilham adi prabowo 47 TIDAK TUNTAS
15 Ismiati 67 TUNTAS
16 Krisna Sila Putra 33 TIDAK TUNTAS
17 Lefi Ana Khuswatun 73 TUNTAS
18 Lely Nur syakna 40 TIDAK TUNTAS
19 Lisa Kholifah 67 TUNTAS
52
20 Lulu Uli Afna 53 TIDAK TUNTAS
21 Lutfi Aprian asyhari 40 TIDAK TUNTAS
22 M .Ludvy Denny Rosyid 67 TUNTAS
23 M.Nur Rokkhim 27 TIDAK TUNTAS
24 Muhammad Bagus Irawan 40 TIDAK TUNTAS
25 Muhammad Eko Juliyanto 27 TIDAK TUNTAS
26 Muthia Nurul Farida 47 TIDAK TUNTAS
27 Nurul Widiastuti 67 TUNTAS
28 Rahma Eldiana Putri 47 TIDAK TUNTAS
29 Rahmalia Ayu Maharani 67 TUNTAS
30 Salsa Widianingsih 73 TUNTAS
31 Titis Arianti 87 TUNTAS
32 Umniati 73 TUNTAS
33 Vanonny Widiaswari 53 TIDAK TUNTAS
34 Wahyu Dwiki Hartono 47 TIDAK TUNTAS
35 Wahyu Hidayat 53 TIDAK TUNTAS
36 Widiya Rachmawati 67 TUNTAS
37 Yoga Roby Setiawan 53 TIDAK TUNTAS
38 Yuda Bakti Prabowo 67 TUNTAS
Jumlah 2200
Rata-Rata 57.89 58≤
Ketuntasan Klasikal 52.63% %75≤
3. Siklus II
Pada siklus II ini juga melalui 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian yang telah dilakukan pada siklus II
akhirnya diperoleh hasil yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Menyiapkan rencana pengajaran dengan materi pokok volum bangun ruang.
53
2) Menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai partner penelitian.
3) Merancang pembelajaran dengan metode pembelajaran group investigation
dengan menggunakan alat peraga dan LKPD
4) Menyiapkan LKPD 5, LKPD 6, LKPD 7, LKPD 8, soal latihan, serta tes
formatif. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) digunakan sebagai sumber
belajar dan lembar kerja.
5) Menyiapkan alat peraga luas permukaan kubus, balok, limas, serta prisma.
b. Pelaksanaan
1) Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 23 Maret 2011
Waktu : 08.20– 09.40 WIB
Implementasi Tindakan :
Mempelajari volum kubus dan balok dengan bantuan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD 5 dan LKPD 6), alat peraga, dan sumber-sumber yang lain
seperti buku paket, buku LKS, dll.
Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kemudian peserta
didik menjawab salam dilanjutkan dengan membaca basmalah. Proses
pembelajaran pada pertemuan pertama dimulai dengan peserta didik
mempersiapkan alat tulis yang dibutuhkan kemudian guru mengabsen
kehadiran peserta didik. Dilanjutkan pada proses belajar mengajar yang
menggunakan model pembelajaran group investigation dengan menggunakan
alat peraga (RPP pada lampiran 20).
Guru memberi motivasi kepada peserta didik agar bersemangat dalam
belajar volum kubus dan balok karena ini sering dgunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Guru memberikan apersepsi dengan mengkaitkan balok pada
kehidupan sehari-hari terutama pada volum kubus dan balok. “Benda apakah
yang ada di sekitar kita yang berbentuk kubus dan balok?”, “Di sekeliling
tempat kamu benda apakah yang memanfaatkan volum kubus dan balok?
Peserta didik ada yang menjawab bak mandi, kolam renang, akuarium dan
54
lain-lain. Dilanjutkan guru mengadakan tanya jawab untuk menggugah minat
peserta didik menemukan sendiri konsep volum kubus dan balok.
Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok. Setiap kelompok
terdiri atas 4-5 peserta didik (daftar kelompok siklus II pada lampiran 19).
Pembagian kelompok ini sudah tidak seperti siklus I yang segalanya harus
dicontohkan guru. Pada siklus II ini peserta didik tinggal meyesuaikan
dengan teman barunya. Suasana kelas juga tidak lagi gaduh seperti siklus I.
Setelah peserta didik siap dalam kelompoknya guru membagikan LKPD 5
dan LKPD 6, serta alat peraga kubus dan balok.
Guru memberikan permasalahan cara menemukan volum kubus dan
balok dengan mengadakan diskusi asal-usul volum kubus dan balok tersebut.
Bahwa volum kubus dan balok merupakan banyaknya isi yang ada dalam
bangun tersebut.
Peserta didik mengadakan penyelidikan untuk menemukan konsep
volum kubus dan balok dengan bantuan LKPD dan alat peraga yang
disediakan beserta sumber-sumber lain yang dapat digunakan untuk
memudahkan proses investigasi.
Guru berkeliling mengarahkan peserta didik dan memberikan bantuan
kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencari informasi
yang berkaitan dengan masalah. Pada materi volum yang menggunakan alat
peraga ini banyak peserta didik yang tidak lagi merasa kesulitan dalam
penggunaannya jadi guru sudah tidak perlu lagi terlalu mengarahkan. Guru
juga meminta kepada peserta didik untuk menunjukkan hasil temuannya serta
mempresentasikan kepada temannya.
Guru dan peserta didik bersama-sama mengambil kesimpulan dari
penyelidikan yang telah dilakukan yaitu volum kubus = s x s x s dan volum
balok = p x l x t. Setelah melakukan kesimpulan, untuk mengetahui
kemampuan peserta didik guru memberikan latihan soal. Karena waktu
terlalu singkat maka latihan soal 2 ini dikerjakan di rumah sekaligus sbagai
PR. Guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.
55
2) Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Jumat, 25 Maret 2011
Waktu : 07.00– 08.20 WIB
Implementasi Tindakan :
a) Mempelajari volum prisma dan limas dengan bantuan alat peraga,
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD 7 dan LKPD 8), dan sumber-sumber
lain seperti buku paket, buku LKS, dan lain-lain.
b) Tes akhir siklus II.
Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam dan peserta
didik menjawab salam dilanjutkan membaca basmalah bersama. Guru
memberi motivasi kepada peserta didik agar benar- benar menguasai materi
ini. Dilanjutkan guru memberikan apersepsi dengan mengingat kembali
tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya yaitu
mencari volum kubus dan balok. Tak lupa guru menyuruh peserta didik
mengumpulkan PR dan membahas jika ada peserta didik yang masih merasa
kesulitan.
Peserta didik kembali membentuk kelompok sesuai dengan
pembagian pada pertemuan kemarin. Pada pembentukan kelompok ini peserta
didik sudah sigap. Peserta didik langsung menempatkan diri pada kelompok
masing-masing. Pada pembagian kelompok di siklus II ini situasi jauh lebih
tenang. Guru membagikan LKPD 7 dan LKPD 8 (ada pada lampiran 28) dan
alat peraga volum prisma dan limas. Alat peraga prisma berupa dua buah
prisma tegak kongruen yang apabila digabung menjadi balok. Lalu di dalam
LKPD 7 tentang volum prisma, guru memberikan permasalahan bagaimana
cara menemukan volum prisma yang didapat dari setengah volum balok.
Peserta didik diminta melakukan investigasi tentang penemuan konsep rumus
prisma tegak segitiga tersebut. Sedangkan alat peraga limas berupa enam
buah limas kongruen yang alasnya berbentuk persegi, dan tingginya setengah
dari sisi persegi, yang jika digabung akan menjadi limas segi empat
56
beraturan. Di dalam LKPD 8 tentang volum limas, guru memberikan
permasalahan bagaimana cara menemukan volum limas yang didapat dari
seperenam volum balok. Peserta didik juga diminta melakukan investigasi
tentang penemuan konsep rumus limas segiempat tersebut.
Peserta didik mengadakan penyelidikan untuk menemukan volum
prisma atau limas dengan bantuan LKPD yang telah disediakan oleh guru dan
berbagai sumber lain yang dapat dimanfaatkan dalam proses investigasi
seperti alat peraga, buku paket, buku LKS, dll. Peserta didik berdiskusi
dengan teman satu kelompoknya bahkan saling tanya jawab antarkelompok.
Kegiatan diskusi pada siklus II ini lebih hidup dan bersemangat dari pada
siklus I.
Guru berkeliling mengarahkan peserta didik dan memberikan bantuan
kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencari informasi
yang berkaitan dengan masalah.. Guru juga meminta kepada peserta didik
untuk menunjukkan hasil temuannya serta mempresentasikna kepada
temannya. Guru dan peserta didik bersama-sama mengambil kesimpulan dari
penyelidikan yang telah dilakukan yaitu volum prisma = Luas alas × tinggi
dan volum limas = 3
1× luas alas× tinggi.
Setelah melakukan kesimpulan, guru mengadakan tes formatif
sebagai tes akhir siklus II ( soal tes akhir siklus II ada pada lampiran 31)
untuk dikerjakan oleh peserta didik secara individu. Dalam mengerjakan tes
ini format tempat duduk kembali seperti semula tidak berkelompok lagi. Hal
ini agar guru mudah memantau dan peserta didik tidak saling mencontek atau
melihat jawaban teman. Setelah berakhir waktunya, mengucapkan salam
kepada peserta didik.
c. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang didapatkan oleh peneliti pada siklus II, adalah
sebagai berikut:
1) Hasil pengamatan aktifitas peserta didik dalam pembelajaran
57
a) Peserta didik sudah sigap dalam membentuk kelompok dikarenakan
sudah berpengalaman dalam siklus I. Sehingga pembelajaran segera
dimulai dan memperlancar jalannya proses belajar mengajar.
b) Peserta didik sudah lebih lancar berdiskusi dengan teman kelompoknya
dalam menemukan konsep volum bangun ruang.
c) Peserta didik berebutan maju mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh
guru.
2) Hasil pengamatan aktivitas guru
Guru lebih terampil dalam menerapkan model pembelajaran group
investigation karena sudah berpengalaman pada siklus I.
d. Evaluasi dan refleksi
Setelah selesai melaksanakan pembelajaran pada siklus II guru bersama
peneliti melakukan diskusi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran group investigation pada siklus II dan diperoleh
adalah:
1) Peserta didik lebih sigap dalam membentuk kelompok, sehingga pada siklus
II pelajaran segera dimulai tanpa meributkan masalah pembentukan
kelompok.
2) Peserta didik mengadakan diskusi dengan kelompoknya untuk menemukan
konsep.
3) Guru lebih mempersiapkan diri secara maksimal sehingga pada siklus II
metode pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan semestinya.
4) Hasil belajar peserta didik sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan.
Pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan
pertama membahas volum kubus dan balok. Sedangkan pada pertemuan kedua
membahas volum limas dan prisma serta dilaksanakannya tes akhir siklus II.
58
Tabel 3
Daftar Nilai Siklus II
NO. NAMA PESERTA DIDIK NILAI
KETERANGAN
1 Afina Azizatul Munifah 87 TUNTAS
2 Ahmad Tegar Pranomo 93 TUNTAS
3 Ainul Lathifah 67 TUNTAS
4 Arif Prasojo 80 TUNTAS
5 Arrif Nafsakha 100 TUNTAS
6 Beta Indar Wijaya 80 TUNTAS
7 Dessi Mujayanti 93 TUNTAS
8 Desya Putri Nurhenny 93 TUNTAS
9 Faisal Dwi Prasetyo 73 TUNTAS
10 Feriyanto Rizky Efendi 67 TUNTAS
11 Firman aziz 73 TUNTAS
12 Gitus Dofa Indriana 80 TUNTAS
13 Ika Sulistyowati 60 TUNTAS
14 Ilham adi prabowo 53 TIDAK TUNTAS
15 Ismiati 67 TUNTAS
16 Krisna Sila Putra 60 TUNTAS
17 Lefi Ana Khuswatun Khasanah 87 TUNTAS
18 Lely Nur syakna 93 TUNTAS
19 Lisa Kholifah 93 TUNTAS
20 Lulu Uli Afna 60 TUNTAS
21 Lutfi Aprian asyhari 80 TUNTAS
22 M .Ludvy Denny Rosyid 60 TUNTAS
23 M.Nur Rokkhim 73 TUNTAS
24 Muhammad Bagus Irawan 67 TUNTAS
59
25 Muhammad Eko Juliyanto - -
26 Muthia Nurul Farida 87 TUNTAS
27 Nurul Widiastuti 60 TUNTAS
28 Rahma Eldiana Putri 53 TIDAK TUNTAS
29 Rahmalia Ayu Maharani 93 TUNTAS
30 Salsa Widianingsih 80 TUNTAS
31 Titis Arianti 80 TUNTAS
32 Umniati 53 TIDAK TUNTAS
33 Vanonny Widiaswari 73 TUNTAS
34 Wahyu Dwiki Hartono 67 TUNTAS
35 Wahyu Hidayat 80 TUNTAS
36 Widiya Rachmawati 80 TUNTAS
37 Yoga Roby Setiawan 67 TUNTAS
38 Yuda Bakti Prabowo 60 TUNTAS
Jumlah 2772
Rata-Rata 74.90 58≥
Ketuntasan Klasikal 91.89 % %75≥
B. Pembahasan
1. Prasiklus
Berdasarkan tabel daftar nilai peserta didik di atas maka diperoleh rata-rata
hasil 52.97 dengan ketuntasan klasikal 26.32%. Rata-rata pada tersebut tidak
mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 58. Kurangnya peran serta peserta
didik dalam proses belajar mengajar mengakibatkan pemahaman peserta didik dalam
materi kurang sehingga hasilnya pun masih jauh dari yang diharapkan.
Adanya hal tersebut bisa disimpulkan pembelajaran tahun sebelumnya
peserta didik masih kesulitan memahami konsep darimana rumus diturunkan. Guru
yang mendominasi kelas sedangkan peserta didik kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Mereka hanya duduk diam mendengarkan keterangan guru. Hal ini
60
membuat peserta didik tidak mengkonstruksi pemahaman mereka sendiri sehingga
apa yang mereka mudah lupa apa yang sudah diterangkan oleh guru.
Dengan mengkaji pembelajaran tahun yang lalu, nilai rata-rata belum
mencapai KKM, maka dapat disimpulkan bahwa masalah yang terjadi adalah pada
peserta didik. Oleh karena itu diperlukan adanya inovasi dalam pembelajaran
matematika khususnya pada materi bangun ruang yang melibatkan peran peserta
didik aktif dalam mengkonstruksi pemahaman mereka masing-masing. Salah satu
model pembelajaran yang ditawarkan peneliti adalah model pembelajaran group
investigation.
Berdasarkan data yang ada pada prasiklus ini dapat dirangkum dalam tabel
berikut ini.
Tabel 4
Hasil Prasiklus
Indikator Prasiklus
Rata-rata hasil belajar 52.97
Ketuntasan klasikal 26.32 %
2. Siklus I
Dari data di atas diperoleh rata-rata hasil belajar di siklus I ini belum
mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Hal ini terbukti dengan perolehan
rata-rata hasil belajar sebesar 57.89 dengan ketuntasan belajar hanya mencapai
52.63%. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran group investigation untuk
hasil belajar peserta didik kelas VIII F di MTs N 1 Semarang harus dilaksanakan
pembelajaran lagi pada siklus II.
Berdasarkan hasil yang diperoleh ada beberapa kekurangan yang dilakukan
baik oleh guru maupun peserta didik. Guru belum maksimal dalam mengadakan
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran group investigation. Hal ini
dikarenakan guru belum terbiasa melakukan model pembelajaran group investigation
61
yang membutuhkan persiapan khusus agar bersemangat dalam kegiatan
pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap peserta didik pada siklus I, peserta
didik kurang sigap dalam membentuk kelompok dikarenakan belum terbiasa dengan
pembelajaran kelompok. Ada sebagian peserta didik yang malas untuk berpindah
tempat dan ganti formasi dalam belajar. Ada yang merasa tidak cocok dengan teman
kelompoknya. Sehingga jalannya proses belajar mengajar belum berjalan sesuai yang
direncanakan karena kelas juga sangat gaduh.
Peserta didik kurang berani bertanya dan masih tampak enggan untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Peserta didik juga tidak semuanya
antusias ketika guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan di papan tulis.
Walaupun ada beberapa dari peserta didik yang berebut untuk mengerjakan soal di
papan tulis.
Peserta didik juga kurang terampil dalam memanfaatkan berbagai sumber-
sumber lain dalam proses investigasi mereka seperti bulu paket, LKS, maupun alat
peraga yang telah disediakan. Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut
Tabel 5
Hasil Pembelajaran Siklus I
INDIKATOR Prasiklus Siklus I
Rata-rata hasil belajar 52.97 57.89
Ketuntasan 26.32% 52.63 %
62
Gambar 2
Grafik perbandingan rata-rata hasil belajar peserta didik prasiklus dan siklus I
Dari grafik perbandingan rata-rata hasil belajar peserta didik di atas, tampak
bahwa dari pra siklus ke siklus I, rata-rata hasil belajar peserta didik mengalami
peningkatan sebesar 4.92 poin.
26.32%
52.63%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
Ketuntasan klasikal
KETUNTASAN KLASIKAL
Prasiklus
Siklus I
Gambar 3
Grafik perbandingan ketuntasan klasikal peserta didik prasiklus dan siklus I
Dari grafik perbandingan ketuntasan klasikal di atas, tampak bahwa pada pra
siklus ke siklus I ketuntasan klasikal peserta didik mengalami peningkatan sebesar
26.31%.
Dari grafik rata-rata dan ketuntasan peserta didik di atas terlihat bahwa ada
peningkatan dari prasiklus ke siklus I. Siklus I telah menggunakan model
pembelajaran group investigation. Oleh karena itu bisa meningkatkan hasil belajar
52.97
57.89
50
52
54
56
58
Rata-rata hasil belajar
RATA-RATA HASIL BELAJAR
Prasiklus
Siklus I
63
meskipun belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan maka perlu
dilanjutkan ke siklus II.
3. Siklus II
Dari data di atas diperoleh rata-rata hasil belajar peserta didik 74.90 dengan
prosentase akhir siklus II ketuntasan belajar 91.89 %. 34 peserta didik tuntas
sedangkan 3 peserta didik tidak tuntas. Pencapaian hasil belajar di siklus II ini sudah
mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Oleh karena itu tidak perlu
dilakukan siklus berikutnya dan dicukupkan pada siklus II ini.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus II kegiatan pembelajaran
dengan model pembelajaran group investigation sudah berjalan dengan semestinya
sehingga menunjukkan hasil yang baik. Selama berlangsungnya kegiatan di siklus II
kekurangan-kerurangan yang ada di siklus I sudah bisa teratasi. Baik peserta didik
maupun guru telah menunjukkan peningkatan. Hal ini juga dikarenakan peserta didik
dan guru sudah Berdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan pada siklus kedua,
adalah peserta didik sudah sigap dalam membentuk kelompok dikarenakan sudah
berpengalaman dalam siklus I. Ketika guru meminta peserta didik untuk membentuk
kelompok, mereka segera bergabung dengan kelompoknya masing-masing. Sehingga
pembelajaran dapat segera dimulai dan memperlancar jalannya proses belajar
mengajar.
Peserta didik berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk menemukan
konsep volum bangun ruang. Dengan penuh semangat peserta didik berdiskusi
dengan teman sekelompoknya. Setelah itu, mereka mempresentasikan hasil diskusi
mereka di depan kelas. Meningkatnya keaktifan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran menyebabkan hasil belajar juga meningkat.
Melihat hasil pada siklus II ini, dengan demikian hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan dapat dicapai sehingga tidak perlu dilakukan siklus
berikutnya. Maka dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran group
investigation pada materi pokok bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas VIII F MTs N 1 Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Secara
keseluruhan hasil penelitian dapat dirangkum dalam tabel berikut ini.
64
Tabel 6
Hasil Pembelajaran Siklus II
Prasiklus Siklus I Siklus II
Rata-rata hasil belajar 52.97 57.89 74.90
Ketuntasan 26.32% 52.63 % 91.89 %
52.9757.89
74.9
0
20
40
60
80
Rata-rata hasil belajar
RATA-RATA HASIL BELAJAR
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 4
Grafik perbandingan rata-rata hasil belajar peserta didik pada pra siklus,
siklus I, dan siklus II
Dari grafik perbandingan rata-rata hasil belajar peserta didik di atas, tampak
bahwa dari pra siklus ke siklus I, rata-rata hasil belajar peserta didik mengalami
peningkatan sebesar 4.92 poin. Sedangkan dari siklus I ke siklus II, rata-rata hasil
belajar peserta didik terjadi peningkatan sebesar 17.01 poin.
65
26.32%
52.63%
91.89%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
Ketuntasan klasikal
KETUNTASAN KLASIKAL
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 5
Grafik perbandingan ketuntasan klasikal peserta didik pada pra siklus,
siklus I, dan siklus II
Dari grafik perbandingan ketuntasan klasikal di atas, tampak bahwa pada pra
siklus ke siklus I ketuntasan klasikal peserta didik mengalami peningkatan sebesar
26.31%. Sedangkan pada siklus I ke siklus II ketuntasan klasikal peserta didik
mengalami peningkatan sebesar 39.26%.
Dari grafik di atas terlihat jelas bahwa setiap siklus dari prasiklus sampai
siklus II mengalami peningkatan, baik peningkatan hasil belajar maupun ketuntasan
klasikal. Ini menunjukkan model pembelajaran group investigation tepat digunakan
pada materi pokok bangun ruang pada peserta didik kelas VIII F MTs N 1 Semarang
tahun pelajaran 2010/2011.
Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan yang diperoleh dari
penelitian menunjukkan bahwa pada siklus II pembelajaran sudah cukup baik dari
pada pada siklus sebelumnya. Meningkatnya hasil belajar peserta didik yang ditandai
dengan rata-rata hasil belajar peserta didik dan ketuntasan belajar sudah mencapai
indikator keberhasilan yang dicapai. Sehingga peneliti dan guru memutuskan tidak
perlu diadakan siklus berikutnya.
66
66
BAB V
PENUTUP
A. Penutup
Untaian syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT dengan kalimat
hamdalah “Alhamdulillahirobbil’alamin” karena hanya dengan keajaiban tangan–
tangan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini diajukan untuk
memenuhi tugas dan melengkapi sysrat guna memperoleh gelar sarjana Strata Satu
(S-1) dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Tadris Matematika IAIN Walisongo Semarang.
Akhirnya penulis memohon kepada Allah SWT, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin… Amin…. Amin…. Allahumma Amin…Sekian
dari penulis dan rasa terima kasih selalu tercurah pada semua insan Illahi.
B. Simpulan
Berdasarkan deskripsi data dan analisis penelitian tentang penerapan
model pembelajaran Group Investigation (GI) pada materi pokok bangun ruang
dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1
Semarang tahun pelajaran 2010-2011 dari bab I sampai bab V, maka pada akhir
skripsi ini dapat disimpulkan bahwa: ”Dengan menerapkan model pembelajaran
Group Investigation (GI) pada materi pokok bangun ruang dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang tahun pelajaran 2010-
2011. Hal ini ditunjukan pada peningkatan hasil akhir tiap siklus yaitu pada pra
siklus rata-rata hasil belajar sebesar 52.97 dengan ketuntasan belajar 26.32%, pada
siklus I rata–rata hasil belajar peserta didik meningkat menjadi 57.89 dengan
ketuntasan klasikal 52.63%, dan pada siklus II rata-rata hasil belajar peserta didik
lebih meningkat lagi mencapai 74.90 dengan ketuntasan klasikal 91.89%.
C. Saran
Berdasarkan pengamatan peneliti dan hasil penelitian yang diperoleh selama
melaksanakan penelitian tindakan kelas di MTs Negeri 1 Semarang peneliti
menyajikan saran sebagai berikut:
67
1. Model pembelajaran group investigation perlu diterapkan oleh guru matematika
kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang pada khususnya dan guru lain disekolah lain
pada umumnya, karena model pembelajaran ini terbukti dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
2. Dalam proses kegiatan pembelajaran guru dituntut untuk lebih kreatif dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Misalnya dengan menerapkan model
pembelajaran yang disesuaikan dengan materi ajar sehingga peserta didik tidak akan
merasa bosan lagi ketika pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran, Surabaya: Insan
Cendekia, 2002.
Asyono, Matematika Kelas IX SMP dan MTs, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005.
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Alfabeta, 2009.
Cunayah, Cucun, dkk, Pelajaran Matematika Untuk SMP/MTS Kelas VIII,
Bandung: CV,Yrama Widya, 2008.
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya: Mekar
Surabaya, 2002.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002.
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2007.
Muslich, Masnur, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
Saminanto, Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Semarang: Rasail
Media Group, 2010.
Sanjaya, Wina, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2010.
Slavin, Robert E., Cooperative Learning, Bandung: Nusa Media, 2008.
Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005.
Sudjiono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2006.
Suherman, Erman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,
Bandung: JICA-UPI, 2003.
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Sidoarjo: Masmedia Buana
Pustaka, 2009.
Suyitno, Amin, Pemilihan Model-Model Penbelajaran dan Penerapannya di
SMP, Semarang: UNNES, 2006.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendekatan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Rosda Karya, 2000.
Tompomas, Husain, Matematika Plus SMP Kelas IX, Jakarta: Yudistira, 2005.
Tri Anni, Catharina, dkk, Psikologi Belajar, Semarang: UPT MKK UNNES,
1996.
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,
Jakarta: Tim Prestasi Pustaka, 2007.
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta: Prenada
Media Group, 2009.
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar Nilai Hasil Belajar Prasiklus
Tabel 2 Daftar Nilai Siklus I
Tabel 3 Daftar Nilai Siklus II
Tabel 4 Hasil Prasiklus
Tabel 5 Hasil Pembelajaran Siklus I
Tabel 6 Hasil Pembelajaran Siklus II
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Prosedur Kerja Siklus I dan Siklus II
Gambar 2 Grafik perbandingan rata-rata hasil belajar peserta didik prasiklus
dan siklus I
Gambar 3 Grafik perbandingan ketuntasan klasikal peserta didik prasiklus
dan siklus I
Gambar 4 Grafik perbandingan rata-rata hasil belajar peserta didik pada pra
siklus, siklus I dan siklus II
Gambar 5 Grafik perbandingan ketuntasan klasikal peserta didik pada pra
siklus, siklus I, dan siklus II
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Kelompok Siklus I
Lampiran 2 RPP siklus I pertemuan pertama
Lampiran 3 LKPD pertemuan pertama
Lampiran 4 Kunci Jawaban LKPD pertemuan pertama
Lampiran 5 Latihan Soal 1
Lampiran 6 Kunci Jawaban Latihan Soal 1
Lampiran 7 Tugas Rumah 1
Lampiran 8 Kunci Jawaban Tugas Rumah 1
Lampiran 9 RPP siklus I pertemuan kedua
Lampiran 10 LKPD pertemuan kedua
Lampiran 11 Kunci Jawaban LKPD pertemuan kedua
Lampiran 12 Kisi-kisi Tes Akhir Siklus I
Lampiran 13 Tes Akhir Siklus I
Lampiran 14 Kunci jawaban Tes Akhir Siklus I
Lampiran 15 Hasil Skor Tes Akhir Siklus I
Lampiran 16 Daftar Subjek Siklus I
Lampiran 17 Daftar Hadir Siklus I
Lampiran 18 Jadwal PTK Siklus I
Lampiran 19 Daftar Kelompok Siklus II
Lampiran 20 RPP siklus II pertemuan pertama
Lampiran 21 LKPD pertemuan ketiga
Lampiran 22 Kunci jawaban LKPD pertemuan kedua
Lampiran 23 Latihan Soal 2
Lampiran 24 Kunci jawaban Latihan Soal 2
Lampiran 25 Tugas Rumah 2
Lampiran 26 Kunci jawaban Tugas Rumah 2
Lampiran 27 RPP siklus II pertemuan kedua
Lampiran 28 LKPD pertemuan keempat
Lampiran 29 Kunci jawaban LKPD pertemuan keempat
Lampiran 30 Kisi-kisi Tes Akhir Siklus II
Lampiran 31 Tes Akhir Siklus II
Lampiran 32 Kunci jawaban Tes Akhir Siklus II
Lampiran 33 Hasil Skor Tes Akhir Siklus II
Lampiran 34 Daftar Subjek Siklus II
Lampiran 35 Daftar Hadir Siklus II
Lampiran 36 Jadwal PTK Siklus II
Lampiran 37 Jadwal PTK
Lampiran 38 Silabus
Lampiran 39 Instrumen pengumpulan data wawancara
Lampiran 40 Instrumen pengamatan aktivitas peserta didik
Lampiran 41 Dokumentasi
Lampiran 42 Surat izin Riset
Lampiran 43 Surat keterangan riset
Lampiran 1 DAFTAR KELOMPOK BELAJAR
KELAS VIII F SIKLUS I
� Kelompok I
No. Nama Anggota
1. Afina Azizatul M.
2. Desya Putri Nur H.
3. Leviana Uswatun K.
4. Lely Nur Syakna
5. Rahmalia Ayu M.
� Kelompok II
No. Nama Anggota
1. Ika Sulistyowati
2. Ilham Adi Prabowo
3. Kresna Sila Putra
4. Nurul Widiatuti
5. Rahma Eldiana Putri � Kelompok III
No. Nama Anggota
1. Salsa Widianingsih
2. Muthia Nurul Fadilla R.
3. Yoga
4. Yudha � Kelompok IV
No. Nama Anggota
1. Desi Mujayanti
2. Lisa Kholifah
3. Titis Ariyanti
4. Widiya Rachmawati
� Kelompok V
No. Nama Anggota
1. Arrif Nafsaka
2. M. Eko Juliyanto
3. Umniati
4. Vanonny Widiaswari
5. Wahyu Hidayat
� Kelompok VI
No. Nama Anggota
1. Beta Indarwijaya
2. M. Nur Rockim
3. Arif Prasojo
4. Lutfi Aprian Ashari
5. Ahmad Tegar P. � Kelompok VII
No. Nama Anggota
1. Faisal Dwi P.
2. Firman Aziz
3. Gitus Dofa
4. M. Ludvi D.
5. M. Bagus I.
� Kelompok VIII
No. Nama Anggota
1. Ainul Lathifah
2. Ferianto
3. Ismiati
4. Lulu Uli Afna
5. Wahyu Dwiki H.
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I
Satuan Pendidikan : MTs Negeri 1 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XII/Gasal
Materi Pokok : Bangun Ruang
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan : 1
A. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta
menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Menghitung luas permukaan dan volum kubus, balok, prisma, dan limas.
C. Indikator
1. Dapat menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok
2. Dapat menghitung luas permukaan kubus dan balok.
3. Dapat menghitung unsur-unsur kubus dan balok jika diketahui luas
permukaannya.
D. Tujuan Pembelajaran.
1. Peserta didik dapat menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok
2. Peserta didik dapat menghitung luas permukaan kubus dan balok dengan
benar.
3. Peserta didik dapat menghitung unsur-unsur kubus dan balok jika diketahui
luas permukaannya dengan benar.
E. Model Pembelajaran
1. Model pembelajaran : group investigation
2. Metode pembelajaran : diskusi kelompok
F. Materi Pembelajaran: Luas permukaan kubus dan balok
1. Luas Permukaan Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi
yang kongruen (sama sebangun).
Gambar 1. Kubus dan Jaring-jaringnya
Kubus mempunyai permukaan, sehingga kubus mempunyai luas
permukaan. Luas permukaan kubus sama dengan luas jaring-jaring kubus
yang dibuat.
Dari jaring-jaring kubus terlihat bahwa kubus memiliki enam
buah bidang dengan setiap bidangnya berbentuk persegi. Maka,
Luas jaring-jaring kubus = 6 x luas persegi
= 6 x (s x s)
= 6s2
Jadi luas permukaan kubus sama dengan luas jaring-jaringnya.
Luas permukaan kubus = 6 s2
Keterangan: L = luas permukaan
s = panjang rusuk kubus
2. Luas Permukaan Balok
Balok adalah bangun ruang yang sisi-sisi berhadapannya berbentuk
persegi panjang yang kongruen.
A B
D C
F E H G
s
s s
Gambar 2. Balok dan Jaring-jaringnya
Keterangan: L = luas permukaan balok
p = panjang
l = lebar
t = tinggi
G. Pelaksanaan Pembelajaran:
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru memberi salam.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada peserta didik
c. Guru memotivasi peserta didik dengan cara sebagai berikut.
(i) Menginformasikan bahwa pada hari ini kita akan mempelajari materi
luas permukaan kubus dan balok dengan menerapkan model
pembelajaran group investigation supaya menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan.
(ii) Menyampaikan manfaat materi yang akan dibahas dan aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari
d. Guru memberikan apersepsi dengan cara sebagai berikut.
(i) Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik materi pelajaran
sebelumnya tentang materi kubus dan balok yang telah dipelajari di
SD.
(ii) Guru menanyakan “Apa saja benda di sekeliling kita yang berbentuk
kubus dan balok?”
C
p l
t
A B
D
F H G
E
L = 2pl + 2pt + 2lt
2. Kegiatan inti
Fase 1 . Memilih Topik (10 menit)
a. Guru menentukan topik yang akan dibahas adalah
Topik 1: Luas permukaan kubus
Topik 2: Luas permukaan balok
b. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok, yang setiap kelompoknya
terdiri dari 5-6 peserta didik. Kemudian guru menganjurkan kepada
peserta didik untuk menata susunan meja dan kursi berdasarkan
kelompok.
c. Guru memberikan kesempatan untuk setiap kelompok memilih topik yang
ingin dibahas.
d. Guru membagikan LKPD kepada tiap-tiap kelompok sesuai dengan topik
yang mereka pilih.
Fase 2. Perencanaan Kooperatif (5 menit)
a. Guru bersama peserta didik bekerja dan belajar secara kelompok.
b. Guru membimbing peserta didik dalam merencanakan langkah-langkah
bagaimana menyelesaikan LKPD secara berkelompok.
Fase 3. Implementasi (10 menit)
a. Peserta didik bekerja dan belajar secara berkelompok
b. Guru menginformasikan kepada tiap kelompok untuk menggunakan
sumber belajar yang lain sebagai sumber informasi, semisal buku-buku
panduan.
c. Guru membimbing peserta didik yang sedang berdiskusi secara
berkelompok dengan berkeliling ke setiap kelompok dan memberikan
arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan.
Fase 4. Analisis dan sintesis (proses eksplorasi) (20 menit)
a. Peserta didik mengerjakan soal-soal yang ada di LKPD secara
berkelompok
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyelesaikan LKPD sesuai
batas waktu yang telah ditentukan
Fase5. Presentasi hasil final (proses elaborasi) (20 menit)
a. Guru menunjuk perwakilan dari masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi. Peserta didik diminta untuk
mempresentasikan bagaimana cara membuat jawaban dengan
menggunakan LKPD yang telah diberikan.
b. Guru meminta kelompok yang lainnya memperhatikan jalannya
presentasi dan memberikan masukan-masukan yang diperlukan.
c. Guru bertindak sebagai narasumber jika ada pekerjaan peserta didik yang
kurang tepat.
Fase 6. Evaluasi (proses konfirmasi) (10 menit)
a. Guru meminta kepada peserta didik untuk kembali ke tempat duduknya
masing-masing.
b. Guru memberikan soal latihan tentang luas permukaan kubus dan balok.
c. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal latihan secara
individu
d. Guru meminta salah satu peserta didik untuk mengerjakan soal ke depan.
e. Guru membahas apabila banyak peserta didik yang belum bisa
mengerjakan atau banyak yang menjawab salah.
3. Kegiatan penutup (5 menit)
a. Guru membimbing peserta didik membuat simpulan dan melakukan
refleksi.
b. Guru memberikan tugas rumah (lampiran 7)
c. Mengucap salam.
H. Media, Sarana dan Sumber Belajar.
1. Media Belajar : LKPD
2. Sarana Belajar : Spidol, penghapus dan papan tulis.
3. Sumber Belajar : Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan
Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008
I. Penilaian :
Prosedur Tes:
a. Tes Awal : Tidak ada
b. Tes Proses : ada (pengamatan)
c. Tes Akhir : Tidak ada
Semarang, 9 Maret 2011
Guru Mapel Matematika, Peneliti,
(Suwahir, S.Pd) (Yunita Haffidianti) NIP. 197004201999031003 NIM. 073511036
Lampiran 3 LKPD 2 (Lembar Kerja Peserta Didik)
Luas Permukaan Balok
Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi panjang.
2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring balok. Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan balok
(a) (b)
Gambar 1. Balok dan jaring-jaringnya
Perhatikan Gambar 1. (a) dan (b)
Balok pada gambar 1. (a) diubah menjadi jaring-jaring seperti pada gambar 1. (b) Apakah luas permukaan pada gambar 1. (a) sama dengan luas daerah pada
gambar 1. (b)?
Jumlah sisi balok ada ….. buah, yaitu Perhatikan Gambar.1 (b) � Luas sisi ABFE = ….. satuan x ….. satuan = …..satuan luas � Luas sisi CDGH = ….. satuan x ….. satuan = …. satuan luas � Luas sisi ABCD = ….. satuan x ….. satuan = …. satuan luas � Luas sisi EFGH = ….. satuan x ….. satuan = …..satuan luas � Luas sisi ADHE = ….. satuan x ….. satuan = …. satuan luas � Luas sisi BCGF = ….. satuan x ….. satuan = …. satuan luas
Luas seluruh permukaan balok adalah = LuasABFE+LuasCDGH+LuasABCD+LuasEFGH+LuasADHE+Luas BCGF
= ( …… + …… + …… + …… + …… + …… ) satuan luas = ( ( 2 x ….. ) + ( 2 x ….. ) + ( 2 x ….. ) satuan luas = 2 x ( ….. + ….. + ….. ) satuan luas = …….. satuan luas
C
A B
D
F H G
E
A E
F E
F B
H
G
C G D
H
E
H
Gambar 2. Balok dan jaring- jaringnya Perhatikan Gambar 2. Misalkan balok KLMN.OPQR dengan sisi-sisinya ….. , …… , …… , …… , …… , …… , maka luas permukaan balok seluruhnya adalah = Luas ....... + Luas ……. + Luas ……. + Luas ……. + Luas ……. + Luas …… = ( ……. ) + ( ……. ) + ( ……. ) + ( ……. ) + ( ……. ) + ( ……. ) = ( 2 x ( ……. )) + ( 2 x ( ……. )) + ( 2 x ( ……. )) = 2 x ( …… + ……. + ……. )
M
p l
t
K L
N
P R Q
O
Kesimpulan : Jadi untuk balok dengan panjang sisinya p, l, dan t, maka: Luas permukaan balok : L = 2 x ( …… + ……. + ……. )
LKPD 1 (Lembar Kerja Peserta Didik)
Luas Permukaan Kubus
Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi.
2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring kubus. Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan kubus.
(a) (b)
Gambar 1. Kubus dan jaring-jaringnya
Perhatikan Gambar 1. (a) dan (b) Kubus pada gambar 1. (a) diubah menjadi jaring-jaring seperti pada gambar 1. (b) Apakah luas daerah pada gambar 1. (i) sama dengan luas daerah pada gambar 1.
(b)? Jumlah sisi kubus ada ….. buah, yaitu
Perhatikan Gambar.1 (b)
� Luas sisi ABFE = ….. satuan x ….. satuan = (…..)2
satuan luas
� Luas sisi CDGH = ….. satuan x ….. satuan = (…..)2
satuan luas
� Luas sisi ABCD = ….. satuan x ….. satuan = (…. )2
satuan luas
� Luas sisi EFGH = ….. satuan x ….. satuan = (…..)2
satuan luas
� Luas sisi ADHE = ….. satuan x ….. satuan = (…. )2
satuan luas
� Luas sisi BCGF = ….. satuan x ….. satuan = (…. )2
satuan luas Luas seluruh permukaan kubus adalah
= LuasABFE+LuasCDGH+LuasABCD+LuasEFGH+LuasADHE+Luas BCGF
= ( (…..)2
+ ( …. )2
+ (…. )2
+ (…. )2
+ (…. )2
+ (….)2
) satuan luas
= 6 x (…..)2
satuan luas = 6 x ….. satuan luas = …….. satuan luas
A B
D C
F E
H G
B E
H
H
H G
G
C
F E
D
A
A B
D C
F E
H G
A B
D C
F E H G
E F
Gambar 2. Kubus dan jaring- jaringnya Perhatikan Gambar 2. Misalkan kubus KLMN.OPQR dengan sisinya sisi-sisinya …… , …… , ….. , …… , …… , …… , maka luas permukaan kubus seluruhnya adalah = Luas ....... + Luas ……. + Luas ……. + Luas ……. + Luas ……. + Luas ……
= (…..)2
+ ( …. )2
+ (…. )2
+ (…. )2
+ (…. )2
+ (….)2
= 6 x (…..)2
A B
D C
F E H G
s
s s
Kesimpulan : Jadi untuk kubus dengan panjang sisinya s, maka:
Luas permukaan kubus : L = 6 x (…..)2
Lampiran 4 KUNCI JAWABAN LKPD 2
Luas Permukaan Balok
Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi panjang.
2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring balok. Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan balok
(a) (b)
Gambar 1. Balok dan jaring-jaringnya
Perhatikan Gambar 1. (a) dan (b)
Balok pada gambar 1. (a) diubah menjadi jaring-jaring seperti pada gambar 1. (b) Apakah luas permukaan pada gambar 1. (a) sama dengan luas daerah pada gambar 1. (b)? Jumlah sisi balok ada 6 buah, yaitu
Perhatikan Gambar.1 (b) � Luas sisi ABFE = 4 satuan x 3 satuan = 12 satuan luas � Luas sisi CDGH = 4 satuan x 3 satuan = 12 satuan luas � Luas sisi ABCD = 4 satuan x 2 satuan = 8 satuan luas � Luas sisi EFGH = 4 satuan x 2 satuan = 8 satuan luas � Luas sisi ADHE = 3 satuan x 2 satuan = 6 satuan luas � Luas sisi BCGF = 3 satuan x 2 satuan = 6 satuan luas
Luas seluruh permukaan balok adalah = Luas ABFE+LuasCDGH+LuasABCD+LuasEFGH+LuasADHE+LuasBCGF
= ( 12 + 12 + 8 + 8 + 6 + 6 ) satuan luas = ( ( 2 x 12 ) + ( 2 x 8 ) + ( 2 x 6 ) satuan luas = 2 x ( 12 + 8 + 6 ) satuan luas = 52 satuan luas
C
A B
D
F H G
E
A E
F E
F B
H
G
C G D
H
E
H
Gambar 2. Balok dan jaring- jaringnya Perhatikan Gambar 2. Misalkan balok KLMN.OPQR dengan sisi-sisinya KLMN , OPQR, MNQR, KLOP, OKNR, PLMQ maka luas permukaan balok seluruhnya adalah = LuasKLMN +LuasKLOP+LuasMNQR+LuasOPQR+LuasOKNR+LuasPLMQ = ( p x l ) + ( p x l ) + ( p x t ) + ( p x t ) + ( l x t ) + ( l x t ) = ( 2 x ( p x l )) + ( 2 x ( p x t )) + ( 2 x ( l x t )) = 2 x ( pl + pt + lt )
M
p l
t
K L
N
P R Q
O
K L
R
R M N
O P
G
G
Kesimpulan : Jadi untuk balok dengan panjang sisinya p, l, dan t, maka: Luas permukaan balok : L = 2 x ( pl + pt + lt )
R
O
P O
KUNCI JAWABAN LKPD 1 Luas Permukaan Kubus
Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi.
2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring kubus. Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan kubus.
(a) (b)
Gambar 1. Kubus dan jaring-jaringnya Perhatikan Gambar 1. (a) dan (b)
Kubus pada gambar 1. (a) diubah menjadi jaring-jaring seperti pada gambar 1. (b) Apakah luas daerah pada gambar 1. (i) sama dengan luas daerah pada gambar 1.
(b)? Jumlah sisi kubus ada ….. buah, yaitu
Perhatikan Gambar.1 (b)
� Luas sisi ABFE = 3 satuan x 3 satuan = (3)2
satuan luas
� Luas sisi CDGH = 3 satuan x 3 satuan = (3)2
satuan luas
� Luas sisi ABCD = 3 satuan x 3 satuan = (3)2
satuan luas
� Luas sisi EFGH = 3 satuan x 3 satuan = (3)2
satuan luas
� Luas sisi ADHE = 3 satuan x 3 satuan = (3)2
satuan luas
� Luas sisi BCGF = 3 satuan x 3 satuan = (3)2
satuan luas Luas seluruh permukaan kubus adalah
= Luas ABFE+LuasCDGH+LuasABCD+LuasEFGH+LuasADHE+Luas BCGF
= ( (3)2
+ (3)2
+ (3)2
+ (3)2
+ (3)2
+ (3)2
) satuan luas
= 6 x (3)2
satuan luas = 6 x 9 satuan luas = 54 satuan luas
A B
D C
F E H G
B E
H
H
H G
G
C
F E
D
A
A B
D C
F E H G
A B
D C
F E H G
E F
Gambar 2. Kubus dan jaring- jaringnya Perhatikan Gambar 2. Misalkan kubus ABCD.EFGH dengan sisinya sisi-sisinya ABFE, CDGH, ABCD, EFGH, ADHE, BCGF maka luas permukaan kubus seluruhnya adalah = LuasABFE+LuasCDGH+LuasABCD+ LuasEFGH+LuasADHE+Luas BCGF
= (s)2
+ (s )2
+ (s)2
+ (s)2
+ (s)2
+ (s)2
= 6 x (s)2
A B
D C
F E H G
s
s s
Kesimpulan : Jadi untuk kubus dengan panjang sisinya s, maka:
Luas permukaan kubus : L = 6 x (s)2
Lampiran 5
1. Hitunglah luas permukaan kubus yang panjang setiap rusuknya:
a. 6 cm b. 9 cm c. 11 cm d. 15 cm
2. Hitunglah luas permukaan balok yang berukuran:
a. 7 cm x 4 cm x 2 cm b. 8 cm x 4 cm x 4 cm c. 9 cm x 8 cm x 6 cm d. 8 cm x 8 cm x 4 cm
LATIHAN SOAL 1
Lampiran 6
1. Hitunglah luas permukaan kubus yang panjang setiap rusuknya: a. 6 cm b. 9 cm c. 11 cm d. 15 cm
2. Hitunglah luas permukaan balok yang berukuran: a. 7 cm x 4 cm x 2 cm b. 8 cm x 4 cm x 4 cm c. 9 cm x 8 cm x 6 cm d. 8 cm x 8 cm x 4 cm
JAWABAN 1. Luas permukaan kubus = 6 x s x s
a. L = 6 x 6 cm x 6 cm = 216 cm2 b. L = 6 x 9 cm x 9 cm = 486 cm2 c. L = 6 x 11 cm x 11 cm = 726 cm2 d. L = 6 x 15 cm x 15 cm = 1350 cm2
2. Luas permukaan balok = 2 x (pl + pt + lt) a. L = 2 x ( (7 cm x 4 cm) + (7 cm x 2 cm) + (4 cm x 2 cm)) = 2 x (28 cm2 + 14 cm2 + 8 cm2) = 2 x 50 cm2 =100 cm2
b. L = 2 x ( (8 cm x 4 cm) + (8 cm x 4 cm) + (4 cm x 4 cm)) = 2 x (32 cm2 + 32 cm2 + 16 cm2) = 2 x 80 cm2 =160 cm2
c. L = 2 x ( (9 cm x 8 cm) + (9 cm x 6 cm) + (8 cm x 6 cm)) = 2 x (72 cm2 + 54 cm2 + 48 cm2) = 2 x 174 cm2 = 348 cm2
d. L = 2 x ( (8 cm x 8 cm) + (8 cm x 4 cm) + (8 cm x 4 cm)) = 2 x (64 cm2 + 32 cm2 + 32 cm2) = 2 x 128 cm2 = 256 cm2
KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL 1
Lampiran 7
1. Hitunglah luas permukaan kubus yang panjang setiap rusuknya: a. 4 cm b. 7 cm c. 10 cm d. 12 cm
2. Sebuah benda berbentuk kubus luas permukaannya 1.176 cm2. Hitunglah panjang rusuk kubus!
3. Dua buah kubus panjang rusuknya 6 cm dan 10 cm. Hitunglah perbandingan
luas permukaan kedua kubus!
4. Hitunglah luas permukaan balok yang berukuran: a. 8 cm x 4 cm x 2 cm b. 8 cm x 3 cm x 4 cm c. 9 cm x 9 cm x 6 cm d. 9 cm x 8 cm x 4 cm
5. Suatu balok memiliki luas permukaan 198 cm2 . Jika lebar dan tinggi balok masing-masing 6 cm dan 3 cm. Tentukan panjang balok!
6. Hitunglah perbandingan luas permukaan dua buah balok yang berukuran (6 x
5 x 4) cm dan (8 x 7 x 4)cm!
TUGAS RUMAH 1
Lampiran 8
1. Hitunglah luas permukaan kubus yang panjang setiap rusuknya: a. 4 cm b. 7 cm c. 10 cm d. 12 cm Jawab: Luas permukaan kubus = 6 x s x s a. L = 6 x 4 cm x 4 cm = 96 cm2 b. L = 6 x 7 cm x 7 cm = 294 cm2 c. L = 6 x 10 cm x 10 cm = 600 cm2 d. L = 6 x 12 cm x 12 cm = 864 cm2
2. Sebuah benda berbentuk kubus luas permukaannya 1.176 cm2. Hitunglah panjang rusuk kubus!
Jawab:
2
6
Ls =
2
2
6
176.1 cm=
2 2196cm=
= 14 cm
3. Dua buah kubus panjang rusuknya 6 cm dan 10 cm. Hitunglah perbandingan luas permukaan kedua kubus!
Jawab: Luas permukaan I : Luas permukaan II 6s2 : 6s2
6(6)2 : 6(10)2
36 : 100 9 : 25
4. Hitunglah luas permukaan balok yang berukuran: a. 8 cm x 4 cm x 2 cm b. 8 cm x 3 cm x 4 cm c. 9 cm x 9 cm x 6 cm
KUNCI JAWABAN TUGAS RUMAH 1
d. 9 cm x 8 cm x 4 cm Jawab: Luas permukaan balok = 2 x (pl + pt + lt)
a. L = 2 x ( (8 cm x 4 cm) + (8 cm x 2 cm) + (4 cm x 2 cm)) = 2 x (32 cm2 + 16 cm2 + 8 cm2) = 2 x 56 cm2 =112 cm2
b. L = 2 x ( (8 cm x 3 cm) + (8 cm x 4 cm) + (3 cm x 4 cm)) = 2 x (24 cm2 + 32 cm2 + 12 cm2) = 2 x 68 cm2 =136 cm2
c. L = 2 x ( (9 cm x 9 cm) + (9 cm x 6 cm) + (9cm x 6 cm)) = 2 x (81 cm2 + 54 cm2 + 54 cm2) = 2 x 189 cm2 = 378 cm2
d. L = 2 x ( (9 cm x 8 cm) + (4cm x 4 cm) + (8 cm x 4 cm)) = 2 x (72 cm2 + 16 cm2 + 32 cm2) = 2 x 120 cm2 = 240 cm2
5. Suatu balok memiliki luas permukaan 198 cm2 . Jika lebar dan tinggi balok masing-masing 6 cm dan 3 cm. Tentukan panjang balok!
Jawab: Luas permukaan balok = 2 x (pl + pt + lt) 198 = 2 x ((p x 6) + (p x 3) + (6 x 3)) 198 = 2 x (6p + 3p + 18) 198 = 2 x (9p + 18) 198 = 18p + 36 198 – 36 = 18 p 162 = 18 p p = 162:18 p = 9 cm
6. Hitunglah perbandingan luas permukaan dua buah balok yang berukuran (6 x 5 x 4) cm dan (8 x 7 x 4)cm!
Jawab: Luas permukaan I : Luas permukaan II 2 x (pl + pt + lt) : 2 x (pl + pt + lt)
2 x ((6 x 5) + (6 x 4) + (5 x 4)) : 2 x ((8 x 7) + (8x 4) + (7 x 4))
2 x (30 + 24 + 20) : 2 x (56 + 32 + 28) 2 x 74 : 2 x 116 148 : 232 37 : 58
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XII/Gasal
Materi Pokok : Bangun Ruang
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan : 2
A. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta
menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Menghitung luas permukaan dan volum kubus, balok, prisma, dan limas.
C. Indikator
1. Dapat menentukan rumus luas permukaan prisma dan limas
2. Dapat menghitung luas permukaan prisma dan limas.
3. Dapat menghitung unsur-unsur prisma dan limas jika diketahui luas
permukaannya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menentukan rumus luas permukaan prisma dan limas
2. Peserta didik dapat menghitung luas permukaan prisma dan limas dengan
benar.
3. Peserta didik dapat menghitung unsur-unsur prisma dan limas jika diketahui
luas permukaannya dengan benar.
E. Model Pembelajaran
1. Model pembelajaran : group investigation
2. Metode pembelajaran : diskusi kelompok
F. Materi Pembelajaran: Luas Permukaan Prisma dan Limas
1. Luas Permukaan Prisma
(a) (b) Gambar 1. Prisma dan jaring-jaringnya
Secara umum, rumus luas permukaan prisma sebagai berikut.
2. Luas Permukaan Limas
(a) (b)
Gambar. Limas segi empat dan jaring-jaringnya
D C
E
E
B
A
C
D
E
A
B
C
D
E
F
A B B C
D E
E
F E
Luas permukaan prisma = (2× luas alas) + (keliling alas× tinggi)
B
B A E
E
Luas permukaan limas
=luaspersegi ABCD +luas∆ TAB+luas∆ TBC+luas∆ TCD+luas∆ TAD
= luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak
Jadi,
G. Pelaksanaan Pembelajaran:
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Guru memberi salam.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada peserta didik
c. Guru memotivasi peserta didik dengan cara sebagai berikut.
(i) Menginformasikan bahwa pada hari ini kita akan mempelajari materi
luas permukaan prisma dan limas dengan menerapkan model
pembelajaran group investigation supaya menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan.
(ii) Menyampaikan manfaat materi yang akan dibahas dan aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari
d. Guru memberikan apersepsi dengan cara sebagai berikut.
(i) Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik materi pelajaran
sebelumnya tentang materi prisma dan limas yang telah dipelajari di
SD.
(ii) Guru menanyakan “Apa saja benda di sekeliling kita yang berbentuk
prisma dan limas?”
2. Kegiatan inti
Fase 1 . Memilih Topik (5 menit)
a. Guru menentukan topik yang akan dibahas adalah
Topik 1: Luas permukaan prisma
Topik 2: Luas permukaan limas
b. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok, yang setiap kelompoknya
terdiri dari 5-6 peserta didik. Kemudian guru menganjurkan kepada
Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak
peserta didik untuk menata susunan meja dan kursi berdasarkan
kelompok.
c. Guru memberikan kesempatan untuk setiap kelompok memilih topik yang
ingin dibahas.
d. Guru membagikan LKPD kepada tiap-tiap kelompok sesuai dengan topik
yang mereka pilih.
Fase 2. Perencanaan Kooperatif (5 menit)
a. Guru bersama peserta didik bekerja dan belajar secara kelompok.
b. Guru membimbing peserta didik dalam merencanakan langkah-langkah
bagaimana menyelesaikan LKPD secara berkelompok.
Fase 3. Implementasi (10 menit)
a. Peserta didik bekerja dan belajar secara berkelompok
b. Guru menginformasikan kepada tiap kelompok untuk menggunakan
sumber belajar yang lain sebagai sumber informasi, semisal buku-buku
panduan.
c. Guru membimbing peserta didik yang sedang berdiskusi secara
berkelompok dengan berkeliling ke setiap kelompok dan memberikan
arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan.
Fase 4. Analisis dan sintesis (proses eksplorasi) (15 menit)
a. Peserta didik mengerjakan soal-soal yang ada di LKPD secara
berkelompok
b. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyelesaikan LKPD sesuai
batas waktu yang telah ditentukan
Fase5. Presentasi hasil final (proses elaborasi) (20 menit)
a. Guru menunjuk perwakilan dari masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi. Peserta didik diminta untuk
mempresentasikan bagaimana cara membuat jawaban dengan
menggunakan LKPD yang telah diberikan.
b. Guru meminta kelompok yang lainnya memperhatikan jalannya
presentasi dan memberikan masukan-masukan yang diperlukan.
c. Guru bertindak sebagai narasumber jika ada pekerjaan peserta didik yang
kurang tepat.
Fase 6. Evaluasi (proses konfirmasi) (10 menit)
a. Guru meminta kepada peserta didik untuk kembali ke tempat duduknya
masing-masing.
b. Guru memberikan soal latihan tentang luas permukaan prisma dan limas.
c. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal latihan secara
individu
d. Guru meminta salah satu peserta didik untuk mengerjakan soal ke depan.
e. Guru membahas apabila banyak peserta didik yang belum bisa
mengerjakan atau banyak yang menjawab salah.
3. Kegiatan penutup (20 menit)
a. Guru membimbing peserta didik membuat simpulan dan melakukan
refleksi.
b. Guru melakukan tes akhir siklus I.
c. Mengucap salam.
H. Media, Sarana dan Sumber Belajar.
1. Media Belajar : LKPD
2. Sarana Belajar : Spidol, penghapus dan papan tulis.
3. Sumber Belajar : Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan
Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008
I. Penilaian :
1. Prosedur Tes:
a. Tes Awal : Tidak ada
b. Tes Proses : Ada
c. Tes Akhir : Ada
2. Jenis Tes:
a. Tes Awal : -
b. Tes Proses : Pengamatan
c. Tes Akhir : Tertulis (lampiran 13)
Semarang, 11 Maret 2011
Guru Mapel Matematika, Peneliti,
(Suwahir, S.Pd) (Yunita Haffidianti) NIP. 197004201999031003 NIM. 073511036
Lampiran 10
LKPD 3 (Lembar Kerja Peserta Didik)
Luas Permukaan Prisma
Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi, persegi panjang, dan
segitiga.
2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring prisma.
Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan prisma
(a) (b) Gambar 1. Prisma dan jaring-jaringnya
Perhatikan Gambar 1. (a) dan (b)
Prisma pada gambar 1. (a) diubah menjadi jaring-jaring seperti pada gambar 1.
(b)
Apakah luas permukaan pada gambar 1. (a) sama dengan luas daerah pada
gambar 1. (b)?
Jumlah sisi prisma ada ….. buah, yaitu
A
B
C
D
E
F
A B B C
D E
E
F E
B
Perhatikan Gambar.1 (b)
� ............2
1 ××=ABCsisiLuas
� ............2
1 ××=DEFsisiLuas
� ................×=BADEsisiLuas � ................×=ACFDsisiLuas � .................×=CBEFsisiLuas
Luas seluruh permukaan prisma adalah
= luas ∆ ….. + luas ∆ ….. + luas ……+ luas …..+ luas …..
= (2× luas ∆ ABC) + (….× ….) + (…..× …..) + (…..× …..)
= (2× luas ∆ ABC) + [(….. + ….. + …..)]× AD]
= (2× …..) + (….. ∆ ABC × …..)
= (2× …..) + (……. × …….)
Dengan demikian, secara umum rumus luas permukaan prisma sebagai
berikut.
Luas permukaan prisma = (2× ……) + (……× ……)
LKPD 4 (Lembar Kerja Peserta Didik)
Luas Permukaan Limas
Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi dan segitiga
2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring limas.
Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan limas.
(a) (b)
Gambar. Limas segi empat dan jaring-jaringnya
Ikutilah langkah-langkah berikut dan lengkapilah uraiannya.
1. Pada kertas berpetak, gambarlah persegi panjang sisi 8 satuan dan empat
buah segitiga sama kaki dengan panjang alas 8 satuan, sedangkan tingginya 9
satuan.
2. Potonglah persegi dan segitiga tersebut pada tepi-tepinya. Kemudian susunlah
menjadi bentuk seperti gambar di atas dan beri nama titik-titiknya.
3. Amati gambar tersebut.
Gambar yang diperoleh adalah …………………
D C
E
E
B
A
C
D
E
B A E
E
Dengan ABCD sebagai sisi alasnya, sedangkan ABE, BCE, ….. , dan ….
sebagai sisi tegaknya.
4. Karena limas segi empat beraturan, maka sisi-sisi tegaknya sama, sehingga:
.......... ∆=∆=∆=∆ BCEABE dan
............ LLLL CDEABE ===
5. Jumlah sisi limas ada ….. buah, yaitu
� luassatuansatuansatuanABCDsisiLuas ............................ =×=
� luassatuansatuansatuanABEsisiLuas .........................2
1 =××=
� luassatuansatuansatuanBCEsisiLuas .........................2
1 =××=
� luassatuansatuansatuanCDEsisiLuas .........................2
1 =××=
� luassatuansatuansatuanADEsisiLuas .........................2
1 =××=
6. Jaring-jaring limas merupakan permukaan dari limas. Luas permukaan limas
sama dengan luas jaring-jaringnya.
Jadi, luas jaring-jaring limas adalah
= Luas ABCD + Luas ABE + Luas BCE +Luas CDE + Luas ADE
= (….. + ….. + ….. + ….. + …..) satuan luas
= ….. + (4 x …..) satuan luas
= …….. satuan luas
Kesimpulan :
Jadi luas permukaan limas : L = utsealas limLL +
Lampiran 11
KUNCI JAWABAN LKPD 3
Luas Permukaan Prisma
Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi, persegi panjang, dan
segitiga.
2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring prisma.
Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan prisma
(a) (b) Gambar 1. Prisma dan jaring-jaringnya
Perhatikan Gambar 1. (a) dan (b)
Prisma pada gambar 1. (a) diubah menjadi jaring-jaring seperti pada gambar 1.
(b)
Apakah luas permukaan pada gambar 1. (a) sama dengan luas daerah pada
gambar 1. (b)?
Jumlah sisi prisma ada 5 buah, yaitu
Perhatikan Gambar.1 (b)
� tACABCsisiLuas ××=2
1
A
B
C
D
E
F
A B B C
D E
E
F E
B
� tDFDEFsisiLuas ××=2
1
� ADBABADEsisiLuas ×= � ADACACFDsisiLuas ×= � ADCBCBEFsisiLuas ×=
Luas seluruh permukaan prisma adalah
= luas ∆ ABC + luas ∆ DEF + luas BADE + luas ACFD + luas CBEF
= (2× luas ∆ ABC) + (BA × AD) + (AC× AD) + (CB× AD)
= (2× luas ∆ ABC) + [(BA + AC + CB)] × AD]
= (2× luas alas) + (keliling ∆ ABC × tinggi)
= (2× luas alas) + (keliling alas × tinggi)
Dengan demikian, secara umum rumus luas permukaan prisma sebagai
berikut.
Luas permukaan prisma = (2× luas alas) + (keliling alas× tinggi)
KUNCI JAWABAN LKPD 4
Luas Permukaan Limas
Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi dan segitiga
2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring limas.
Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan limas.
(a) (b)
Gambar. Limas segi empat dan jaring-jaringnya
Ikutilah langkah-langkah berikut dan lengkapilah uraiannya.
1. Pada kertas berpetak, gambarlah persegi panjang sisi 8 satuan dan empat
buah segitiga sama kaki dengan panjang alas 8 satuan, sedangkan tingginya 9
satuan.
2. Potonglah persegi dan segitiga tersebut pada tepi-tepinya. Kemudian susunlah
menjadi bentuk seperti gambar di atas dan beri nama titik-titiknya.
3. Amati gambar tersebut.
Gambar yang diperoleh adalah limas segiempat beraturan
D C
E
E
B
A
C
D
E
B A E
E
Dengan ABCD sebagai sisi alasnya, sedangkan ABE, BCE, CDE, dan ADE
sebagai sisi tegaknya.
4. Karena limas segi empat beraturan, maka sisi-sisi tegaknya sama, sehingga:
ADECDEBCEABE ∆=∆=∆=∆ dan
ADECDEBCEABE LLLL ===
5. Jumlah sisi limas ada ….. buah, yaitu
� luassatuansatuansatuanABCDsisiLuas 6488 =×=
� luassatuansatuansatuanABEsisiLuas 36982
1 =××=
� luassatuansatuansatuanBCEsisiLuas 36982
1 =××=
� luassatuansatuansatuanCDEsisiLuas 36982
1 =××=
� luassatuansatuansatuanADEsisiLuas 36982
1 =××=
6. Jaring-jaring limas merupakan permukaan dari limas. Luas permukaan limas
sama dengan luas jaring-jaringnya.
Jadi, luas jaring-jaring limas adalah
= Luas ABCD + Luas ABE + Luas BCE +Luas CDE + Luas ADE
= (64 + 36 + 36 + 36 + 36) satuan luas
= 64+ (4 x 36) satuan luas
= 208 satuan luas
Kesimpulan :
Jadi luas permukaan limas : L = utsealas limLL +
Lampiran 12
KISI-KISI SOAL
SIKLUS I
NO KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
INDIKATOR IDENTIFIKASI NO SOAL
1
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya
Luas permukaan
kubus
Menyebutkan rumus luas permukaan kubus.
Pengetahuan 1
Menghitung luas permukaan kubus.
Penerapan 2,3
Menghitung unsur-unsur kubus jika diketahui luas permukaannya.
Penerapan 4
2 Luas
permukaan balok
Menyebutkan rumus luas permukaan balok.
Pengetahuan 5
Menghitung luas permukaan balok.
Penerapan 6,7
Menghitung unsur-unsur balok jika diketahui luas permukaannya.
Penerapan 8
3 Luas
permukaan prisma
Menyebutkan rumus luas permukaan prisma.
Pengetahuan 9
Menghitung luas permukaan prisma.
Penerapan 10,11
Menghitung unsur-unsur prisma jika diketahui luas permukaannya.
Penerapan 12
4 Luas
permukaan limas
Menyebutkan rumus luas permukaan limas.
Pengetahuan 13
Menghitung luas permukaan limas.
Penerapan 14
Menghitung unsur-unsur limas jika diketahui luas permukaannya.
Penerapan 15
JUMLAH
15
Lampiran 13
PETUNJUK:
BERILAH TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG PALING BENAR!
1. Luas permukaan dari kubus di samping adalah …
a. 2s4
b. 2s6
c. 2s8
d. 2s12
2. Luas permukaan suatu kubus yang panjang rusuknya 2 cm adalah….
a. 8 cm2
b. 16 cm2
c. 24 cm2
d. 32 cm2
3. Luas permukaan kubus yang mempunyai panjang rusuknya 10 cm adalah …
a. 60cm2
b. 100 cm2
c. 600 cm2
d. 1000 cm2
4. Sebuah benda berbentuk kubus luas permukaannya adalah .cm176.1 2
Panjang rusuk kubus tersebut
adalah……
a. 11 cm
b. 12 cm
c. 13 cm
d. 14 cm
NAMANAMANAMANAMA : : : :
________________________________________________________________________
EVALUASI AKHIR
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SIKLUS I
LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK
A B
D C
F E
H G
s
s s
5. Luas permukaan dari balok di samping adalah …
a. 2 pl + 2 pt +2 lt
b. 3 pl + 3 pt +3 lt
c. 4 pl + 4 pt +4 lt
d. 5pl + 5 pt +5 lt
6. Luas permukaan balok yang mempunyai panjang 20 cm, lebar 10 cm, dan
tinggi 15 cm adalah …
a. 650 cm2
b. 1300 cm2
c. 2600 cm2
d. 3000 cm2
7. Luas permukaan balok yang berukuran 8 cm x 4 cm x 2 cm ialah …
a. 64 2cm
b. 56 2cm
c. 112 2cm
d. 180 2cm
8. Suatu balok memiliki luas permukaan .cm198 2
Jika lebar dan tinggi balok masing-masing 6 cm dan 3 cm, maka panjang
balok tersebut adalah…
a. 36 cm
b. 18 cm
c. 11 cm
d. 9 cm
9. Rumus luas permukaan prisma di bawah adalah…
a. (2× luas alas) + (keliling alas × tinggi)
b. utsealas limLL +
A
B
C
D
E
F
C
p l
t
A B
D
F
H G
E
c. panjang x lebar x tinggi
d. sisi x sisi x sisi
10. Sebuah prisma alasnya berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi 6
cm, 8 cm, dan 10 cm. tinggi prisma 12 cm. Luas permukaan prisma segitiga
tersebut adalah….
a. 288 2cm
b. 300 2cm
c. 336 2cm
d. 676 2cm
11. Sebuah prisma alasnya berbentuk persegi panjang dengan luas alas 242cm .
Jika lebar persegi 4 cm, dan tinggi prisma 10 cm, luas permukaan prisma
adalah…..
a. 96 2cm
b. 248 2cm
c. 240 2cm
d. 200 2cm 12. Sebuah prisma alasnya berbentuk segitiga siku-siku dengan sisi miring 26 cm
dan panjang sisi siku-sikunya 24 cm dan 10 cm. Jika luas permukaan prisma
960 2cm , tinggi prisma adalah….
a. 9 cm
b. 10 cm
c. 12 cm
d. 15 cm
13. Rumus luas permukaan limas di bawah adalah…
a. (2× luas alas) + (keliling
alas × tinggi)
b. utsealas limLL +
D
A B
C
E
c. panjang x lebar x tinggi d. sisi x sisi x sisi
14. Alas sebuah limas berbentuk persegi dengan panjang sisinya 12 cm. Jika
tinggi segitiga pada sisi tegak 10 cm, luas permukaan limas adalah…….
a. 144 2cm
b. 240 2cm
c. 384 2cm
d. 624 2cm
15. Diketahui suatu limas dengan alas berbentuk persegi. Luas alas limas 1442cm
dan luas permukaannya 3842cm . Tinggi segitiga pada sisi tegak limas
adalah…..
a. 5 cm
b. 10 cm
c. 50 cm
d. 60 cm
Lampiran 14
KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS I
LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG
1. B
2. C
3. C
4. D
5. A
6. B
7. C
8. D
9. A
10 C
11. B
12. A
13. B
14. C
15. B
Lam
pira
n 15
SK
OR
NIL
AI T
ES
AK
HIR
SIK
LUS
I N
O
NA
MA
1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
11
12
13
14
15
SK
OR
N
ILA
I
1 A
fina
Azi
zatu
l Mun
ifah
1 0
1 1
0 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 13
87
2 A
hmad
Te
gar
Pra
nom
o
1 1
0 1
0 1
1 0
1 0
1 0
1 1
1 10
67
3 A
inul
Lat
hifa
h
1 1
0 1
1 1
1 1
1 1
1 0
0 0
1 11
73
4 A
rif P
raso
jo
0 0
1 0
1 0
1 1
0 0
0 0
1 0
0 5
33
5 A
rrif
Naf
sakh
a
1 1
1 0
1 0
1 0
1 0
1 1
1 1
1 11
73
6 B
eta
Inda
r W
ijaya
1
1 0
1 1
0 0
1 1
0 1
1 0
0 0
8 53
7 D
essi
Muj
aya
nti
0 1
1 1
0 1
1 0
1 1
0 0
1 1
1 10
67
8 D
esya
Put
ri N
urhe
nny
1 0
1 0
0 1
1 1
0 1
1 1
1 0
1 10
67
9 F
aisa
l Dw
i Pra
sety
o
0 0
1 0
0 1
0 1
1 0
1 0
0 0
0 5
33
10
Fer
iyan
to R
izky
Efe
ndi
1 1
1 0
0 1
1 1
0 0
1 0
1 1
1 10
67
11
Firm
an a
ziz
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 10
67
12
Gitu
s D
ofa
Indr
ian
a
1 1
1 1
1 0
1 1
0 0
1 1
0 1
0 10
67
13
Ika
Sul
isty
owat
i 1
1 1
1 1
0 1
1 0
0 1
1 0
1 0
10
67
14
Ilham
adi
pra
bow
o
1 1
1 0
0 0
1 1
0 1
0 0
1 0
0 7
47
15
Ism
iati
1 1
1 1
1 1
1 0
0 1
0 0
1 0
1 10
67
16
Kris
na S
ila P
utra
1
1 0
0 1
0 0
0 1
0 0
0 1
0 0
5 33
17
Lefi
Ana
Khu
swat
un
1 1
0 1
1 1
1 0
1 0
1 1
0 1
1 11
73
18
Lely
Nu
r sy
akn
a
1 1
0 1
0 0
0 1
0 1
0 0
1 0
0 6
40
19
Lisa
Kho
lifah
1
1 1
1 0
0 1
1 0
0 1
0 1
1 1
10
67
20
Lulu
Uli
Afn
a
0 0
1 1
1 1
0 1
1 1
1 0
0 0
0 8
53
21
Lutfi
Apr
ian
asyh
ari
0 1
1 0
0 1
0 0
1 0
1 0
0 1
0 6
40
22
M .
Ludv
y D
enn
y R
osyi
d
1 1
1 1
0 1
0 1
0 1
1 1
1 0
0 10
67
23
M.N
ur R
okkh
im
0 1
0 0
0 1
0 0
0 0
1 0
1 0
0 4
27
24
Muh
amm
ad B
agu
s Ir
aw
an
1 0
0 1
1 0
0 1
0 0
1 0
1 0
0 6
40
25
Muh
amm
ad E
ko J
uliy
anto
1
0 1
0 0
0 1
1 0
0 0
0 0
0 0
4 27
26
Mut
hia
Nur
ul F
arid
a
0 1
0 1
0 0
1 1
0 1
0 1
1 0
0 7
47
27
Nur
ul W
idia
stut
i 1
1 1
1 1
0 1
1 0
1 1
0 0
0 1
10
67
28
Rah
ma
Eld
iana
Put
ri 1
1 0
1 0
0 1
0 1
0 1
1 0
0 0
7 47
29
Rah
mal
ia A
yu M
ahar
ani
1 1
1 1
0 1
0 0
1 1
0 1
1 1
0 10
67
30
Sal
sa W
idia
ning
sih
1 1
1 1
1 1
0 1
0 1
1 0
1 1
0 11
73
31
Titi
s A
riant
i 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0
1 1
0 1
13
87
32
Um
niat
i 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0
0 1
0 0
11
73
33
Van
onn
y W
idia
swar
i 0
1 0
0 1
1 0
1 1
0 1
1 0
1 0
8 53
34
Wah
yu D
wik
i Ha
rton
o
1 0
1 0
1 1
1 0
1 1
0 0
0 0
0 7
47
35
Wah
yu H
ida
yat
0 1
0 1
0 1
1 1
1 0
1 0
1 0
0 8
53
36
Wid
iya
Ra
chm
awat
i 1
0 0
1 0
0 1
0 0
1 0
1 0
0 0
10
67
37
Yog
a R
oby
Set
iaw
an
1 0
1 1
0 1
0 0
1 1
0 1
0 0
1 8
53
38
Yud
a B
akti
Pra
bow
o
1 1
1 0
1 1
0 1
0 1
0 1
0 1
1 10
67
Lampiran 16 Daftar Subjek Penelitian Peserta Didik Kelas VIII F Siklus I
No No.
Induk NISN Nama Siswa P/L
1 6671 9971157112 Afina Azizatul Munifah P 2 6680 9961192988 Ahmad Tegar Pranomo L 3 6684 9977635945 Ainul Lathifah P 4 6702 9978419326 Arif Prasojo L 5 6705 9971156590 Arrif Nafsakha L 6 6725 9961192913 Beta Indar Wijaya L 7 6734 9962087023 Dessi Mujayanti P 8 6735 9967831448 Desya Putri Nurhenny P 9 6754 9967174738 Faisal Dwi Prasetyo L 10 6760 9977110384 Feriyanto Rizky Efendi L 11 6766 9972810828 Firman aziz L 12 6772 9961191587 Gitus Dofa Indriana P 13 6779 9960978054 Ika Sulistyowati P 14 6780 9971153293 Ilham adi prabowo L 15 6791 9961343232 Ismiati P 16 6796 9961193080 Krisna Sila Putra L 17 6800 9994531628 Lefi Ana Khuswatun Khasanah P 18 6801 9977617618 Lely Nur syakna P 19 6809 9961191775 Lisa Kholifah P 20 6813 9976236597 Lulu Uli Afna P 21 6815 9977618174 Lutfi Aprian asyhari L 22 6822 9961196686 M .Ludvy Denny Rosyid L 23 6823 9967839426 M.Nur Rokkhim L 24 6845 9961194460 Muhammad Bagus Irawan L 25 6847 9961343237 Muhammad Eko Juliyanto L 26 6858 9961191426 Muthia Nurul Farida P 27 6870 9971085063 Nurul Widiastuti P 28 6878 9977617440 Rahma Eldiana Putri P 29 6879 9971153102 Rahmalia Ayu Maharani P 30 6914 9971153931 Salsa Widianingsih P 31 6939 9964817512 Titis Arianti P 32 6949 9961195642 Umniati P 33 6951 9960978580 Vanonny Widiaswari P 34 6953 9961192221 Wahyu Dwiki Hartono L 35 6954 9977351114 Wahyu Hidayat L 36 6957 9977355959 Widiya Rachmawati P 37 6959 9971085073 Yoga Roby Setiawan L 38 6963 9961192226 Yuda Bakti prabowo L
Lampiran 17
DAFTAR HADIR SIKLUS I PESERTA DIDIK KELAS VIII F
No. Nama Peserta Didik L/P Siklus I
09-03-11 11-03-11
1. Afina Azizatul Munifah P . .
2. Ahmad Tegar Pranomo L . .
3. Ainul Lathifah P . .
4. Arif Prasojo L . .
5. Arrif Nafsakha L . .
6. Beta Indar Wijaya L . .
7. Dessi Mujayanti P . .
8. Desya Putri Nurhenny P . .
9. Faisal Dwi Prasetyo L . .
10. Feriyanto Rizky Efendi L . .
11. Firman aziz L . .
12. Gitus Dofa Indriana P . .
13. Ika Sulistyowati P . .
14. Ilham adi prabowo L . .
15. Ismiati P . .
16. Krisna Sila Putra L . .
17. Lefi Ana Khuswatun P . .
18. Lely Nur syakna P . .
19. Lisa Kholifah P . .
20. Lulu Uli Afna P . .
21. Lutfi Aprian asyhari L . .
22. M .Ludvy Denny Rosyid L . .
23. M.Nur Rokkhim L . .
24. Muhammad Bagus Irawan L . .
25. Muhammad Eko Juliyanto L . .
No. Nama Peserta Didik L/P Siklus I
09-03-11 11-03-11
26. Muthia Nurul Farida P . .
27. Nurul Widiastuti P . .
28. Rahma Eldiana Putri P . .
29. Rahmalia Ayu Maharani P . .
30. Salsa Widianingsih P . .
31. Titis Arianti P . .
32. Umniati P . .
33. Vanonny Widiaswari P . .
34. Wahyu Dwiki Hartono L . .
35. Wahyu Hidayat L . .
36. Widiya Rachmawati P . .
37. Yoga Roby Setiawan L . .
38. Yuda Bakti Prabowo L . .
Lampiran 18
Jadwal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Siklus I
No Tahapan Tanggal/Bulan
Alokasi Waktu
Kegiatan
1. Penelitian Siklus 1
16-02-11 (2 x 40’) a. Penerapan model pembelajaran untuk mencari rumus luas permukaan kubus dan balok.
b. Diskusi dan presentasi hasil diskusi
c. Pemberian tugas rumah 18-02-11 (2 x 40’) a. Penerapan model
pembelajaran untuk mencari rumus luas permukaan prisma dan limas.
b. Diskusi dan presentasi hasil diskusi.
c. Pemberian soal tes akhir siklus 1
Lampiran 19 DAFTAR KELOMPOK BELAJAR
KELAS VIII F SIKLUS II
� Kelompok I
No. Nama Anggota
1. Ainul Lathifah
2. Ferianto
3. Ismiati
4. Lulu Uli Afna
5. Wahyu Dwiki H. � Kelompok II
No. Nama Anggota
1. Faisal Dwi P.
2. Firman Aziz
3. Gitus Dofa
4. M. Ludvi D.
5. M. Bagus I.
� Kelompok III
No. Nama Anggota
1. Beta Indarwijaya
2. M. Nur Rockim
3. Arif Prasojo
4. Lutfi Aprian Ashari
5. Ahmad Tegar P.
� Kelompok IV
No. Nama Anggota
1. Arrif Nafsaka
2. M. Eko Juliyanto
3. Umniati
4. Vanonny Widiaswari
� Kelompok V
No. Nama Anggota
1. Desi Mujayanti
2. Lisa Kholifah
3. Titis Ariyanti
4. Widiya Rachmawati
� Kelompok VI
No. Nama Anggota
1. Salsa Widianingsih
2. Muthia Nurul Fadilla R.
3. Yoga Roby Setiawan 4. Yuda Bakti Prabowo
� Kelompok VII
No. Nama Anggota
1. Ika Sulistyowati
2. Ilham Adi Prabowo
3. Kresna Sila Putra
4. Nurul Widiatuti
5. Rahma Eldiana Putri � Kelompok VIII
No. Nama Anggota
1. Afina Azizatul M.
2. Desya Putri Nur H.
3. Leviana Uswatun K.
4. Lely Nur Syakna
5. Rahmalia Ayu M.
Lampiran 20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus II
Satuan Pendidikan : MTs Negeri 1 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XII/Gasal
Materi Pokok : Bangun Ruang
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan : 3
A. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta
menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Menghitung luas permukaan dan volum kubus, balok, prisma, dan limas.
C. Indikator
1. Dapat menentukan rumus volum kubus dan balok.
2. Dapat menghitung volum kubus dan balok.
3. Peserta didik dapat menghitung unsur-unsur kubus dan balok jika diketahui
volumnya.
D. Tujuan Pembelajaran.
1. Peserta didik dapat menentukan rumus volum kubus dan balok dengan benar.
2. Peserta didik dapat menghitung volum kubus dan balok dengan benar.
3. Peserta didik dapat menghitung unsur-unsur kubus dan balok jika diketahui
volumnya dengan benar.
E. Model Pembelajaran
1. Model pembelajaran : group investigation
2. Metode pembelajaran : diskusi kelompok
F. Materi Pembelajaran: Volum Kubus dan Balok
1. Volum Kubus
Volum kubus adalah hasil kali luas alas dengan tingginya.
Karena pada kubus panjang rusuk-rusuknya sama, maka:
Luas alas kubus yang bentuknya persegi adalah s 2
Tinggi kubus adalah s
Jadi,
2. Volum balok
Volum balok adalah hasil kali luas alas dengan tingginya.
Alas balok berbentuk persegi panjang, sehingga luas alas = p. l
Tinggi balok adalah t
Jadi,
G. Pelaksanaan Pembelajaran:
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru memberi salam.
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada peserta didik
b. Guru memotivasi peserta didik dengan cara sebagai berikut.
(i) Menginformasikan bahwa pada hari ini kita akan mempelajari materi
volum kubus dan balok dengan menerapkan model pembelajaran
group investigation supaya menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan.
(ii) Menyampaikan manfaat materi yang akan dibahas dan aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari
c. Guru memberikan apersepsi dengan cara sebagai berikut.
(i) Guru mengingatkan tentang materi yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya,
Volum kubus= s3
Volum balok = p x l x t
(ii) Dengan membawa sebuah alat peraga kubus dan balok, guru
menanyakan “Apakah volum kubus dan balok sama dengan isinya?”
2. Kegiatan inti
Fase 1 . Memilih Topik (10 menit)
a. Guru menentukan topik yang akan dibahas adalah
Topik 1: Volum kubus
Topik 2: Volum balok
b. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok, yang setiap kelompoknya
terdiri dari 5-6 peserta didik. Kemudian guru menganjurkan kepada
peserta didik untuk menata susunan meja dan kursi berdasarkan
kelompok.
c. Guru memberikan kesempatan untuk setiap kelompok memilih topik yang
ingin dibahas.
d. Guru membagikan LKPD kepada tiap-tiap kelompok sesuai dengan topik
yang mereka pilih.
Fase 2. Perencanaan Kooperatif (5 menit)
a. Guru bersama peserta didik bekerja dan belajar secara kelompok.
b. Guru membimbing peserta didik dalam merencanakan langkah-langkah
bagaimana menyelesaikan LKPD secara berkelompok
Fase 3. Implementasi (10 menit)
a. Peserta didik bekerja dan belajar secara berkelompok
b. Guru menginformasikan kepada tiap kelompok untuk menggunakan
sumber belajar yang lain sebagai sumber informasi, semisal buku-buku
panduan.
c. Guru membimbing peserta didik yang sedang berdiskusi secara
berkelompok dengan berkeliling ke setiap kelompok dan memberikan
arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan.
Fase 4. Analisis dan sintesis (proses eksplorasi) (20 menit)
a. Guru menganjurkan kepada peserta didik untuk mengerjakan LKPD yang
telah diberikan sesuai dengan rencana yang telah mereka susun pada fase
3.
b. Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok
c. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyelesaikan LKPD sesuai
batas waktu yang telah ditentukan
Fase5. Presentasi hasil final (proses elaborasi) (20 menit)
a. Guru menunjuk perwakilan dari masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi. Peserta didik diminta untuk
mempresentasikan bagaimana cara membuat jawaban dengan
menggunakan LKPD yang telah diberikan.
b. Guru meminta kelompok yang lainnya memperhatikan jalannya
presentasi dan memberikan masukan-masukan yang diperlukan.
c. Guru bertindak sebagai narasumber jika ada pekerjaan peserta didik yang
kurang tepat.
Fase 6. Evaluasi (proses konfirmasi) (10 menit)
a. Guru meminta kepada peserta didik untuk kembali ke tempat duduknya
masing-masing.
b. Guru memberikan soal latihan sesuai dengan materi yang telah dibahas.
c. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal latihan secara
individu
d. Guru meminta salah satu peserta didik untuk mengerjakan soal ke depan.
e. Guru membahas apabila banyak peserta didik yang belum bisa
mengerjakan atau banyak yang menjawab salah.
3. Kegiatan penutup (5 menit)
a. Guru membimbing peserta didik membuat simpulan dan melakukan
refleksi.
b. Guru memberikan tugas rumah (lampiran 25)
c. Mengucap salam.
H. Media, Sarana dan Sumber Belajar.
1. Media Belajar : LKPD
2. Sarana Belajar : Spidol, penghapus dan papan tulis.
3. Sumber Belajar : Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan
Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, 2008
I. Penilaian :
Prosedur Tes:
a. Tes Awal : Tidak ada
b. Tes Proses : Ada (pengamatan)
c. Tes Akhir : Tidak ada
Semarang, 23 Maret 2011
Guru Mapel Matematika, Peneliti,
(Suwahir, S.Pd) (Yunita Haffidianti) NIP. 197004201999031003 NIM. 073511036
Lampiran 21 LKPD 5
Volume Kubus
adalah kubus satuan
Banyak kubus satuan pada alas = …. x …. buah = …… buah. Tinggi kubus = …... kubus satuan Banyak kubus satuan seluruhnya = ….. x ….. x …… buah = …… buah
Banyak kubus satuan pada alas = … x …. buah = …… buah. Tinggi kubus = …... kubus satuan Banyak kubus satuan seluruhnya = ….. x ….. x …… buah = …… buah
Banyak kubus satuan pada alas = … x …. buah = …… buah. Tinggi kubus = …... kubus satuan Banyak kubus satuan seluruhnya = ….. x ….. x …… buah = …… buah Kesimpulan: Jika suatu kubus mempunyai panjang rusuk s dan volum V, maka dapat dirumuskan: V = …. x ….. x ….. = …..
n kubus
n kubus
n kubus
s
s
s
LKPD 6 Volum Balok
adalah kubus satuan
Banyak kubus satuan pada alas balok = … x … buah = …… buah. Tinggi balok = …... kubus satuan Banyak kubus satuan pada balok seluruhnya = ….. x ….. x …… buah = …… buah
Banyak kubus satuan pada alas balok = … x …. buah = …… buah. Tinggi balok = …... kubus satuan Banyak kubus satuan pada balok seluruhnya = ….. x ….. x …… buah = …… buah
Banyak kubus satuan pada alas balok = … x …. buah = …… buah. Tinggi balok = …... kubus satuan Banyak kubus satuan pada balok seluruhnya = ….. x ….. x …… buah = …… buah Kesimpulan: Jika suatu balok mempunyai panjanag p, lebar l, dan tinggi t t, dan volum V, maka dapat dirumuskan: V = …. x ….. x ….. = ……
n kubus
n kubus
n kubus
t
p
l
Lampiran 22 KUNCI JAWABAN LKPD 5
Volume Kubus
adalah kubus satuan
Banyak kubus satuan pada alas = 4 x 4 buah = 16 buah. Tinggi kubus = 4 kubus satuan Banyak kubus satuan seluruhnya = 4 x 4 x 4 buah = 4 buah
Banyak kubus satuan pada alas = 6 x 6 buah = 36 buah. Tinggi kubus = 6 kubus satuan Banyak kubus satuan seluruhnya = 6 x 6 x 6 buah = 216 buah
Banyak kubus satuan pada alas = n x n buah = n2 buah. Tinggi kubus = n kubus satuan Banyak kubus satuan seluruhnya = n x n x n buah = n3 buah Kesimpulan: Jika suatu kubus mempunyai panjang rusuk s dan volum V, maka dapat dirumuskan: V = s x s x s = s3
n kubus
n kubus
n kubus
s
s
s
KUNCI JAWABAN LKPD 6 Volum Balok
adalah kubus satuan
Banyak kubus satuan pada alas balok = 7 x 4 buah = 28 buah. Tinggi balok = 4 kubus satuan Banyak kubus satuan pada balok seluruhnya = 7 x 4 x 4 buah = 112 buah
Banyak kubus satuan pada alas balok = 6 x 4 buah = 24 buah. Tinggi balok = 7 kubus satuan Banyak kubus satuan pada balok seluruhnya = 6 x 4 x 7 buah = 168 buah
Banyak kubus satuan pada alas balok = p x l buah = pl buah. Tinggi balok = t kubus satuan Banyak kubus satuan pada balok seluruhnya = p x l x t buah = plt buah Kesimpulan: Jika suatu balok mempunyai panjanag p, lebar l, dan tinggi t t, dan volum V, maka dapat dirumuskan: V = p x l x t = plt
p kubus
t kubus
l kubus
t
p
l
Lampiran 23
1. Hitunglah volum kubus yang panjang setiap rusuknya: a. 5 cm b. 8 cm c. 11 cm d. 26 cm
2. Hitunglah volum balok yang berukuran: a. 10 cm x 8 cm x 6 cm b. 24 cm x 20 cm x 15 cm c. 8 cm x 5 cm x 6 cm d. 10 cm x 6 cm x 4 cm
LATIHAN SOAL 2
Lampiran 24
1. Hitunglah volum kubus yang panjang setiap rusuknya: a. 5 cm b. 8 cm c. 11 cm d. 26 cm
2. Hitunglah volum balok yang berukuran: a. 10 cm x 8 cm x 6 cm b. 24 cm x 20 cm x 15 cm c. 8 cm x 5 cm x 6 cm d. 10 cm x 6 cm x 4 cm JAWABAN
1. Volum kubus = s x s x s a. V = 5 cm x 5 cm x 5 cm = 125 cm3 b. V = 8 cm x 8 cm x 8 cm = 512 cm3 c. V = 11 cm x 11 cm x 11 cm = 1.331 cm3 d. V = 26 cm x 26 cm x 26 cm = 17.576 cm3
2. Volum balok = p x l x t a. V = 10 cm x 8 cm x 6 cm
= 480 cm3
b. V = 24 cm x 20 cm x 15 cm = 7.200 cm3 c. V = 8 cm x 5 cm x 6 cm
= 240 cm3 d. V = 10 cm x 6 cm x 4 cm
= 240 cm3
KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL 2
Lampiran 25
1. Hitunglah volum kubus yang panjang setiap rusuknya: a. 4 cm b. 7 cm c. 10 cm d. 12 cm
2. Sebuah benda berbentuk kubus volumnya 3.375 cm3. Hitunglah panjang rusuk kubus!
3. Dua buah kubus panjang rusuknya 6 cm dan 10 cm. Hitunglah perbandingan
volum kedua kubus!
4. Hitunglah volum balok yang berukuran: a. 8 cm x 4 cm x 2 cm b. 8 cm x 3 cm x 4 cm c. 9 cm x 9 cm x 6 cm d. 9 cm x 8 cm x 4 cm
5. Suatu balok memiliki volum 162 cm3 . Jika lebar dan tinggi balok masing-masing 6 cm dan 3 cm. Tentukan panjang balok!
6. Hitunglah perbandingan volum dua buah balok yang berukuran (6 x 5 x 4) cm
dan (8 x 7 x 4)cm!
TUGAS RUMAH 2
Lampiran 26
1. Hitunglah volum kubus yang panjang setiap rusuknya: a. 4 cm b. 7 cm c. 10 cm d. 12 cm Jawab: Volum kubus = s x s x s a. V = 4 cm x 4 cm x 4 cm = 64 cm3 b. V = 7 cm x 7 cm x 7 cm = 343 cm3 c. V = 10 cm x 10 cm x 10 cm = 1.000 cm3 d. V = 12 cm x 12 cm x 12 cm = 1.728 cm3
2. Sebuah benda berbentuk kubus volumnya 3.375 cm2. Hitunglah panjang rusuk kubus!
Jawab:
3 Vs =
3 2375.3 cm=
= 15 cm 3. Dua buah kubus panjang rusuknya 6 cm dan 10 cm. Hitunglah perbandingan
volum kedua kubus!
Jawab: Volum I : Volum II s x s x s : s x s x s
6 cm x 6 cm x 6 cm : 10 cm x 10 cm x 10 cm
216 cm3 : 1.000 cm3 27 : 125
4. Hitunglah volum balok yang berukuran: a. 8 cm x 4 cm x 2 cm b. 8 cm x 3 cm x 4 cm c. 9 cm x 9 cm x 6 cm d. 9 cm x 8 cm x 4 cm
KUNCI JAWABAN TUGAS RUMAH 2
Jawab: Volum balok = p x l x t
a. V = 8 cm x 4 cm x 2 cm = 64 cm3
b. V = 8 cm x 3 cm x 4 cm = 96 cm3 c. V = 9 cm x 9 cm x 6 cm = 486 cm3 d. V = 9 cm x 8 cm x 4 cm = 288 cm3
5. Suatu balok memiliki volum 162 cm3 . Jika lebar dan tinggi balok masing-
masing 6 cm dan 3 cm. Tentukan panjang balok!
Jawab: Volum balok = p x l x t 162 cm3 = p x 6 cm x 3 cm 162 cm3 = p x 18 cm2
p = 162 cm3 :18 cm2 p = 9 cm 6. Hitunglah perbandingan volum dua buah balok yang berukuran (6 x 5 x 4) cm
dan (8 x 7 x 4)cm!
Jawab: Volum I : Volum II p x l x t : p x l x t
6 cm x 5 cm x 4 cm : 8 cm x 5 cm x 4 cm
120 cm3 : 160 cm3 3 : 4
Lampiran 27
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Siklus II
Satuan Pendidikan : MTs Negeri 1 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XII/Gasal
Materi Pokok : Bangun Ruang
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan : 4
A. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta
menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Menghitung luas permukaan dan volum prisma, limas, prisma, dan limas.
C. Indikator
1. Dapat menentukan rumus volum prisma dan limas.
2. Dapat menghitung volum prisma dan limas.
3. Peserta didik dapat menghitung unsur-unsur prisma dan limas jika diketahui
volumnya.
D. Tujuan Pembelajaran.
1. Peserta didik dapat menentukan rumus volum prisma dan limas dengan benar.
2. Peserta didik dapat menghitung volum prisma dan limas dengan benar.
3. Peserta didik dapat menghitung unsur-unsur prisma dan limas jika diketahui
volumnya dengan benar.
E. Model Pembelajaran
1. Model pembelajaran : group investigation
2. Metode pembelajaran : diskusi kelompok
F. Materi Pembelajaran: Volum Prisma dan Limas
1. Volum Prisma
2. Volum limas
Volum limas = 6
1 × volum kubus
= 6
1aaa 222 ×××
= 6
1aa 22 2 ××
= 3
1aa ×× 22
= 3
1 × luas alas× tinggi
Jadi,
G. Pelaksanaan Pembelajaran:
1. Pendahuluan (5 menit)
a. Guru memberi salam.
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada peserta didik
b. Guru memotivasi peserta didik dengan cara sebagai berikut.
(i) Menginformasikan bahwa pada hari ini kita akan mempelajari materi
volum prisma dan limas dengan menerapkan model pembelajaran
group investigation supaya menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan.
(ii) Menyampaikan manfaat materi yang akan dibahas dan aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari
c. Guru memberikan apersepsi dengan cara sebagai berikut.
Volum prisma = Luas alas × tinggi
Volum limas = 3
1 × luas alas× tinggi
(i) Guru mengingatkan tentang materi yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya,
(ii) Dengan membawa sebuah alat peraga prisma dan limas, guru
menanyakan “Apakah volum prisma dan limas sama dengan isinya?”
2. Kegiatan inti
Fase 1 . Memilih Topik (5 menit)
a. Guru menentukan topik yang akan dibahas adalah
Topik 1: Volum prisma
Topik 2: Volum limas
b. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok, yang setiap kelompoknya
terdiri dari 5-6 peserta didik. Kemudian guru menganjurkan kepada
peserta didik untuk menata susunan meja dan kursi berdasarkan
kelompok.
c. Guru memberikan kesempatan untuk setiap kelompok memilih topik yang
ingin dibahas.
d. Guru membagikan LKPD kepada tiap-tiap kelompok sesuai dengan topik
yang mereka pilih.
Fase 2. Perencanaan Kooperatif (5 menit)
a. Guru bersama peserta didik bekerja dan belajar secara kelompok.
b. Guru membimbing peserta didik dalam merencanakan langkah-langkah
bagaimana menyelesaikan LKPD secara berkelompok
Fase 3. Implementasi (10 menit)
a. Peserta didik bekerja dan belajar secara berkelompok
b. Guru menginformasikan kepada tiap kelompok untuk menggunakan
sumber belajar yang lain sebagai sumber informasi, semisal buku-buku
panduan.
c. Guru membimbing peserta didik yang sedang berdiskusi secara
berkelompok dengan berkeliling ke setiap kelompok dan memberikan
arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan.
Fase 4. Analisis dan sintesis (proses eksplorasi) (15 menit)
a. Guru menganjurkan kepada peserta didik untuk mengerjakan LKPD yang
telah diberikan sesuai dengan rencana yang telah mereka susun pada fase
3.
b. Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok
c. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyelesaikan LKPD sesuai
batas waktu yang telah ditentukan
Fase5. Presentasi hasil final (proses elaborasi) (20 menit)
a. Guru menunjuk perwakilan dari masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi. Peserta didik diminta untuk
mempresentasikan bagaimana cara membuat jawaban dengan
menggunakan LKPD yang telah diberikan.
b. Guru meminta kelompok yang lainnya memperhatikan jalannya
presentasi dan memberikan masukan-masukan yang diperlukan.
c. Guru bertindak sebagai narasumber jika ada pekerjaan peserta didik yang
kurang tepat.
Fase 6. Evaluasi (proses konfirmasi) (10 menit)
a. Guru meminta kepada peserta didik untuk kembali ke tempat duduknya
masing-masing.
b. Guru memberikan soal latihan sesuai dengan materi yang telah dibahas.
c. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal latihan secara
individu
d. Guru meminta salah satu peserta didik untuk mengerjakan soal ke depan.
e. Guru membahas apabila banyak peserta didik yang belum bisa
mengerjakan atau banyak yang menjawab salah.
3. Kegiatan penutup (20 menit)
a. Guru membimbing peserta didik membuat simpulan dan melakukan
refleksi.
b. Guru melakukan tes akhir siklus II
c. Mengucap salam.
H. Media, Sarana dan Sumber belajar.
1. Media Belajar : LKPD
2. Sarana Belajar : Spidol, penghapus dan papan tulis.
3. Sumber Belajar : Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan
Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, 2008
I. Penilaian :
1. Prosedur Tes:
a. Tes Awal : Tidak ada
b. Tes Proses : Ada
c. Tes Akhir : Ada
2. Jenis Tes:
a. Tes Awal : -
b. Tes Proses : Pengamatan
c. Tes Akhir : Tertulis (lampiran 31)
Semarang, 25 Maret 2011
Guru Mapel Matematika, Peneliti,
(Suwahir, S.Pd) (Yunita Haffidianti) NIP. 197004201999031003 NIM. 073511036
Lampiran 28 LKPD 7
Volum Limas Ikutilah langkah-langkah berikut dan lengkapilah uraiannya.
1. Gambarlah sebuah kubus ABCD.EFGH pada kertas berpetak. 2. Gambarlah semua diagonal ruang pada kubus, kemudian berilah nama titik O
pada perpotongan diagonal-diagonal tersebut. 3. Gambarlah diagonal bidang ABCD, kemudian berilah nama titik P pada
perpotongan diagonal tersebut. 4. Coba ulangi langkah 1-3 untuk semua sisi kubus, kemudian beri nama
perpotongan diagonal sisi BCGF, CDHG, ADHE, ABFE, dan EFGH berturut-turut dengan Q, R, S, T, dan U.
5. Hubungkan titik O dan P. Titik O adalah titik pusat dari kubus ABCD.EFGH. Jika panjang rusuk kubus 2a, maka panjang OP = …..
6. Perhatikan O.ABCD yang berbentuk limas segi empat. 7. Tinggi limas O.ABCD = …. Alas limas O.ABCD = …. Jika tinggi limas = a cm, maka panjang sisi alas limas = ….. cm 8. Kubus ABCD.EFGH dibagi oleh diagonal-diagonal ruang CE, AG, …., dan
….. menjadi enam bagian yang sama yaitu O.ABCD, O.BCGF, O.CDHG, ……., ……. , dan …….. yang disebut limas.
Misalkan volum limas adalah V, maka: Volum kubus = … V (2a) 3 = … V
V = ...........
)2()2()2( aaa
= ….. = …...
= .............3
1 ××
Dari kegiatan tersebut, dapat dirumuskan bahwa: Volum limas: V = …x …x … dengan L = luas alas limas t = tinggi limas
P
A B
C D
2a
2a
2a
a
E
O
F
G H
LKPD 8 VOLUM PRISMA
Gambar 1. Balok dibagi menjadi dua bagian Gambar 2. Prisma tegak segitiga
A B
C D
E F
H G
8 cm
4 cm
6 cm
A B D
E F
H
B
D C
F
H G
8 cm
Perhatikan gambar di atas dan lakukan langkah-langkah berikut. Kemudian lengkapilah uraiannya.
1. Sediakanlah kertas karton, cutter atau gunting, penggaris dan lem. 2. Buatlah balok ABCD.EFGH dengan panjang 8 cm, lebar, 4 cm, dan tinggi
g cm. Kemudian pada sudut sisi-sisinya berturut-turut beri nama A, B, C, D, E, F, G, H. Sehingga dapa didapat volum balok (V1) = … x ... x….
3. Potonglah balok secara vertikal sepanjang bidang diagonal BDHF. Sehingga kita peroleh dua bagian yang sama yaitu ……… dan …….., dan tiap bagian berbentuk ………..
4. Volume prisma segitiga ABD.EFH dan prisma segitiga BCD.FGH adalah…….., karena bidang diagonal BDFH merupakan bidang simetri. Dengan demikian, Volume prisma segitiga BCD.FGH = ….× volume kubus ABCD.EFGH
= ….× ….. × …. × …..
= Luas ∆ …. × ……
= Luas alas × tinggi
Jadi, dapat disimpulkan bahwa, Volum prisma = ……. × …….
Lampiran 29 KUNCI JAWABAN LKPD 7
Volum Limas Ikutilah langkah-langkah berikut dan lengkapilah uraiannya.
1. Gambarlah sebuah kubus ABCD.EFGH pada kertas berpetak. 2. Gambarlah semua diagonal ruang pada kubus, kemudian berilah nama titik O
pada perpotongan diagonal-diagonal tersebut. 3. Gambarlah diagonal bidang ABCD, kemudian berilah nama titik P pada
perpotongan diagonal tersebut. 4. Coba ulangi langkah 1-3 untuk semua sisi kubus, kemudian beri nama
perpotongan diagonal sisi BCGF, CDHG, ADHE, ABFE, dan EFGH berturut-turut dengan Q, R, S, T, dan U.
5. Hubungkan titik O dan P. Titik O adalah titik pusat dari kubus ABCD.EFGH. Jika panjang rusuk kubus 2a, maka panjang OP = a
6. Perhatikan O.ABCD yang berbentuk limas segi empat. 7. Tinggi limas O.ABCD = OP Alas limas O.ABCD = ABCD Jika tinggi limas = a cm, maka panjang sisi alas limas = 2a cm 8. Kubus ABCD.EFGH dibagi oleh diagonal-diagonal ruang CE, AG, DF, dan
HB menjadi enam bagian yang sama yaitu O.ABCD, O.BCGF, O.CDHG, O.BFHE, O.ABFE, dan O.ADHE yang disebut limas.
Misalkan volum limas adalah V, maka: Volum kubus = 6 V (2a) 3 = 6 V
V = 6
)2()2()2( aaa
= )()2()2(6
2aaa ×××
= )()2(3
1 2 aa ××
= tinggialasLuas ××3
1
Dari kegiatan tersebut, dapat dirumuskan bahwa:
Volum limas: V = 3
1x Luas alas x tinggi
dengan L = luas alas limas t = tinggi limas
P
A B
C D
2a
2a
2a
a
E
O
F
G H
KUNCI JAWABAN LKPD 8 VOLUM PRISMA
Gambar 1. Balok dibagi menjadi dua bagian Gambar 2. Prisma tegak segitiga
A B
C D
E F
H G
8 cm
4 cm
6 cm
A B D
E F
H
B
D C
F
H G
8 cm
Perhatikan gambar di atas dan lakukan langkah-langkah berikut. Kemudian lengkapilah uraiannya.
1. Sediakanlah kertas karton, cutter atau gunting, penggaris dan lem. 2. Buatlah balok ABCD.EFGH dengan panjang 8 cm, lebar, 4 cm, dan tinggi
g cm. Kemudian pada sudut sisi-sisinya berturut-turut beri nama A, B, C, D, E, F, G, H. Sehingga dapa didapat volum balok (V1) = p x l x t
3. Potonglah balok secara vertikal sepanjang bidang diagonal BDHF. Sehingga kita peroleh dua bagian yang sama yaitu ABD.EFH dan BCD.FGH, dan tiap bagian berbentuk prisma tegak segitiga
4. Volume prisma segitiga ABD.EFH dan prisma segitiga BCD.FGH adalah sama karena bidang diagonal BDFH merupakan bidang simetri. Dengan demikian,
Volume prisma segitiga BCD.FGH = 2
1 × volume kubus ABCD.EFGH
= 2
1 × p × l× t
= Luas ∆ BCD × t
= Luas alas × tinggi
Jadi, dapat disimpulkan bahwa, Volum prisma = Luas alas × tinggi
Lampiran 30
KISI-KISI SOAL
SIKLUS II
NO KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
INDIKATOR IDENTIFIKASI NO SOAL
1
Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya
Volum kubus
Menyebutkan rumus volum kubus.
Pengetahuan 1
Menghitung volum kubus.
Penerapan 2,3
Menghitung unsur-unsur kubus jika diketahui volumnya.
Penerapan 4
2 Volum balok
Menyebutkan rumus volum balok.
Pengetahuan 5
Menghitung volum balok.
Penerapan 6,7
Menghitung unsur-unsur balok jika diketahui volumnya.
Penerapan 8
3 Volum prisma
Menyebutkan rumus volum prisma
Pengetahuan 9
Menghitung volum prisma.
Penerapan 10,11
Menghitung unsur-unsur prisma jika diketahui volumnya.
Penerapan 12
4 Volum limas
Menyebutkan rumus volum limas.
Pengetahuan 13
Menghitung volum limas.
Penerapan 14
Menghitung unsur-unsur limas jika diketahui volumnya.
Penerapan 15
JUMLAH
15
Lampiran 31
PETUNJUK:
BERILAH TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG PALING BENAR!
1. Volum dari kubus di samping adalah …
a. 2s
b. 2s6
c. 3s
d. 3s6
2. Volum suatu kubus yang panjang rusuknya 2 cm adalah….
a. 4 cm3
b. 8 cm3
c. 24 cm3
d. 32 cm3
3. Volum kubus yang mempunyai panjang rusuk 10 cm adalah …
a. 200 cm3
b. 2000 cm3
c. 100 cm3
d. 1000 cm3
4. Sebuah benda berbentuk kubus volumnya 512.cm3
Panjang rusuk kubus tersebut
adalah……
a. 6 cm
b. 8 cm
c. 12 cm
d. 14 cm
5. Volum dari balok di samping adalah …
a. 6 (p x l x t)
b. 4 (p x l x t)
c. 2 (p x l x t)
d. p x l x t
NAMANAMANAMANAMA : : : :
____________________________________________________________
EVALUASI AKHIR
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SIKLUS II
VOLUM BANGUN RUANG
A B
D C
F E
H G
s
s s
C
p l
t
A B
D
F
H G
E
6. Volum balok yang mempunyai panjang 20 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 15 cm
adalah …
a. 3000 cm3
b. 300 cm3
c. 200 cm3
d. 2000 cm3
7. Sebuah kardus mempunyai panjang 4 m, lebar 2 m dan tinggi 3 m. Volum
kardus tersebut adalah…..
a. 36 m3 c. 36 m2
b. 24 m3 d. 24 m2
8. Sebuah balok memiliki volum .cm300 3 Jika panjang balok 10 cm, lebar
balok 5 cm, tinggi balok adalah…..
a. 6 cm
b. 7 cm
c. 8 cm
d. 9 cm
9. Rumus volum prisma di bawah adalah…..
a. sisi x sisi x sisi
b. panjang x lebar x tinggi
c. Luas alas x tinggi
d. 2 x Luas alas x tinggi
10. Sebuah prisma alasnya berbentuk segitiga dengan ukuran alas 10 cm dan tinggi
8 cm. Jika tinggi prisma 20 cm, maka volum prisma adalah…..
a. 400 cm3 b. 800 cm3
c. 1600 cm3 d. 3200 cm3
A
B
C
D
E
F
11. Suatu prisma alasnya berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi tegak 3
cm dan 4 cm. Jika tinggi prisma 15 cm, maka volum prisma adalah…..
a. 60 cm3
b. 90 cm3
c. 105 cm3
d. 210 cm3
12. Sebuah prisma tegak memiliki volum 4323cm . Alas prisma tersebut berbentuk
segitiga siku-siku yang panjang sisi siku-sikunya 6 cm dan 8 cm. Tinggi prisma
tersebut adalah……
a. 9 cm
b. 12 cm
c. 18 cm
d. 36 cm
13. Rumus volum limas di bawah adalah….
a. aa ×
b. aaa ××
c. aa ××3
1
d. aaa ×××3
1
14. Jika suatu limas luas alasnya 2402cm dan tinggi 30 cm, maka volum limas
adalah….
a. 2.400 3cm
b. 4.400 3cm
c. 4.840 3cm
d. 7.200 3cm
15. Jika volum suatu limas yang alasnya berbentuk persegi dengan sisi 10 cm
adalah 400 3cm , maka tinggi limas adalah…..
a. 12 cm
b. 20 cm
c. 40 cm
d. 80 cm
D
a
A B a
C
T
a
Lampiran 32
KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS II
VOLUM BANGUN RUANG
1. C
2. B
3. D
4. B
5. D
6. A
7. B
8. A
9. C
10 B
11. B
12. C
13. D
14. A
15. A
Lam
pira
n 33
SK
OR
NIL
AI T
ES
AK
HIR
SIK
LUS
II
NO
N
AM
A
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11
12
13
14
15
S
KO
R
NIL
AI
1 A
fina
Azi
zatu
l Mun
ifah
1 1
1 0
1 1
1 1
1 1
1 1
0 1
1 13
87
2 A
hmad
Te
gar
Pra
nom
o
0 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 14
93
3 A
inul
Lat
hifa
h
1 1
1 0
1 1
1 1
1 0
1 1
0 0
0 10
67
4 A
rif P
raso
jo
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0
1 1
0 1
0 12
80
5 A
rrif
Naf
sakh
a
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 15
10
0
6 B
eta
Inda
r W
ijaya
1
1 1
1 1
1 1
1 1
0 1
1 0
1 0
12
80
7 D
essi
Muj
aya
nti
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0 1
1 14
93
8 D
esya
Put
ri N
urhe
nny
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0 1
1 14
93
9 F
aisa
l Dw
i Pra
sety
o
0 1
1 1
1 1
1 1
1 0
1 1
0 1
0 11
73
10
Fer
iyan
to R
izky
Efe
ndi
1 1
1 0
1 1
1 1
1 0
1 1
0 0
0 10
67
11
Firm
an a
ziz
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0
1 1
0 0
0 11
73
12
Gitu
s D
ofa
Indr
ian
a
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0
1 0
0 1
1 12
80
13
Ika
Sul
isty
owat
i 1
1 1
0 1
1 1
1 1
0 0
0 1
1 0
9 60
14
Ilham
adi
pra
bow
o
1 1
1 1
1 1
1 1
0 0
0 0
0 0
0 8
53
15
Ism
iati
1 1
1 1
0 1
0 1
1 1
1 1
0 0
0 10
67
16
Kris
na S
ila P
utra
1
1 1
1 1
1 1
1 0
0 0
0 0
1 0
9 60
17
Lefi
Ana
Khu
swat
un
1 1
1 4
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0 13
87
18
Lely
Nu
r sy
akn
a
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0 1
1 14
93
19
Lisa
Kho
lifah
1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0
1 1
14
93
NO
N
AM
A
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11
12
13
14
15
S
KO
R
NIL
AI
20
Lulu
Uli
Afn
a
1 1
1 0
1 1
1 1
1 0
1 0
0 0
0 9
60
21
Lutfi
Apr
ian
asyh
ari
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0
1 1
0 1
0 12
80
22
M .
Ludv
y D
enn
y R
osyi
d
1 1
1 1
1 1
0 1
1 0
1 0
0 0
0 9
60
23
M.N
ur R
okkh
im
1 1
1 1
0 1
1 1
1 0
1 1
0 1
0 11
73
24
Muh
amm
ad B
agu
s Ir
aw
an
0 1
1 1
1 1
0 1
1 0
1 1
0 1
0 10
67
25
Muh
amm
ad E
ko J
uliy
anto
0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
- -
26
Mut
hia
Nur
ul F
arid
a
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0
1 1
1 1
0 13
87
27
Nur
ul W
idia
stut
i 1
1 1
0 1
1 1
1 1
0 0
0 0
1 0
9 60
28
Rah
ma
Eld
iana
Put
ri 1
1 1
0 1
1 1
0 1
0 0
0 0
1 0
8 53
29
Rah
mal
ia A
yu M
ahar
ani
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0 1
1 14
93
30
Sal
sa W
idia
ning
sih
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0
1 1
0 1
0 12
80
31
Titi
s A
riant
i 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0 1
1 0
1 0
12
80
32
Um
niat
i 1
0 0
0 1
0 1
1 1
1 0
0 1
1 0
8 53
33
Van
onn
y W
idia
swar
i 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0
0 0
1 0
11
73
34
Wah
yu D
wik
i Ha
rton
o
1 1
1 0
1 1
1 1
1 0
1 1
0 0
0 10
67
35
Wah
yu H
ida
yat
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0
1 1
0 1
0 12
80
36
Wid
iya
Ra
chm
awat
i 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0 1
1 0
1 0
12
80
37
Yog
a R
oby
Set
iaw
an
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0
0 0
0 1
0 10
67
38
Yud
a B
akti
Pra
bow
o
1 1
1 0
1 1
1 1
1 0
0 0
0 1
0
9 60
Lampiran 34 Daftar Subjek Penelitian Peserta Didik Kelas VIII F Siklus II
No No.
Induk NISN Nama Siswa P/L
1 6671 9971157112 Afina Azizatul Munifah P 2 6680 9961192988 Ahmad Tegar Pranomo L 3 6684 9977635945 Ainul Lathifah P 4 6702 9978419326 Arif Prasojo L 5 6705 9971156590 Arrif Nafsakha L 6 6725 9961192913 Beta Indar Wijaya L 7 6734 9962087023 Dessi Mujayanti P 8 6735 9967831448 Desya Putri Nurhenny P 9 6754 9967174738 Faisal Dwi Prasetyo L 10 6760 9977110384 Feriyanto Rizky Efendi L 11 6766 9972810828 Firman aziz L 12 6772 9961191587 Gitus Dofa Indriana P 13 6779 9960978054 Ika Sulistyowati P 14 6780 9971153293 Ilham adi prabowo L 15 6791 9961343232 Ismiati P 16 6796 9961193080 Krisna Sila Putra L 17 6800 9994531628 Lefi Ana Khuswatun Khasanah P 18 6801 9977617618 Lely Nur syakna P 19 6809 9961191775 Lisa Kholifah P 20 6813 9976236597 Lulu Uli Afna P 21 6815 9977618174 Lutfi Aprian asyhari L 22 6822 9961196686 M .Ludvy Denny Rosyid L 23 6823 9967839426 M.Nur Rokkhim L 24 6845 9961194460 Muhammad Bagus Irawan L 25 6847 9961343237 Muhammad Eko Juliyanto L 26 6858 9961191426 Muthia Nurul Farida P 27 6870 9971085063 Nurul Widiastuti P 28 6878 9977617440 Rahma Eldiana Putri P 29 6879 9971153102 Rahmalia Ayu Maharani P 30 6914 9971153931 Salsa Widianingsih P 31 6939 9964817512 Titis Arianti P 32 6949 9961195642 Umniati P 33 6951 9960978580 Vanonny Widiaswari P 34 6953 9961192221 Wahyu Dwiki Hartono L 35 6954 9977351114 Wahyu Hidayat L 36 6957 9977355959 Widiya Rachmawati P 37 6959 9971085073 Yoga Roby Setiawan L 38 6963 9961192226 Yuda Bakti prabowo L
Lampiran 35
DAFTAR HADIR SIKLUS II PESERTA DIDIK KELAS VIII F
No. Nama Peserta Didik L/P Siklus II
23-03-11 25-03-11
1. Afina Azizatul Munifah P . .
2. Ahmad Tegar Pranomo L . .
3. Ainul Lathifah P . .
4. Arif Prasojo L . .
5. Arrif Nafsakha L . .
6. Beta Indar Wijaya L . .
7. Dessi Mujayanti P . .
8. Desya Putri Nurhenny P . .
9. Faisal Dwi Prasetyo L . .
10. Feriyanto Rizky Efendi L . .
11. Firman aziz L . .
12. Gitus Dofa Indriana P . .
13. Ika Sulistyowati P . .
14. Ilham adi prabowo L . .
15. Ismiati P . .
16. Krisna Sila Putra L . .
17. Lefi Ana Khuswatun P . .
18. Lely Nur syakna P . .
19. Lisa Kholifah P . .
20. Lulu Uli Afna P . .
21. Lutfi Aprian asyhari L . .
22. M .Ludvy Denny Rosyid L . .
23. M.Nur Rokkhim L . .
24. Muhammad Bagus Irawan L . .
25. Muhammad Eko Juliyanto L S S
No. Nama Peserta Didik L/P Siklus II
23-03-11 25-03-11
26. Muthia Nurul Farida P . .
27. Nurul Widiastuti P . .
28. Rahma Eldiana Putri P . .
29. Rahmalia Ayu Maharani P . .
30. Salsa Widianingsih P . .
31. Titis Arianti P . .
32. Umniati P . .
33. Vanonny Widiaswari P . .
34. Wahyu Dwiki Hartono L . .
35. Wahyu Hidayat L . .
36. Widiya Rachmawati P . .
37. Yoga Roby Setiawan L . .
38. Yuda Bakti Prabowo L . .
Lampiran 36 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Siklus II
Tahapan Tanggal/Bulan
Alokasi Waktu
Kegiatan
Siklus 2 23-02-11 (2 x 40’) a. Penerapan model pembelajaran untuk mencari rumus volum kubus dan balok.
b. Diskusi dan presentasi hasil diskusi
c. Pemberian tugas rumah. 25-02-11 (2 x 40’) a. Penerapan model
pembelajaran untuk mencari rumus volum prisma dan limas
b. Diskusi kelompok dan presentasi hasil diskusi.
c. Pemberian soal tes akhir siklus II
Lampiran 37 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
No Tahapan Tanggal/
Bulan Alokasi Waktu
Kegiatan
1. Observasi Awal
Desember 2010
Dua
bulan
a. Wawancara dengan guru matematika kelas VIII F
b. Persiapan dan pencarian data yang mendukung rencana pelaksanaan penelitian
2. Penelitian Siklus 1
16-02-11 (2 x 40’) a. Penerapan model pembelajaran untuk mencari rumus luas permukaan kubus dan balok.
b. Diskusi dan presentasi hasil diskusi
c. Pemberian tugas rumah 18-02-11 (2 x 40’) a. Penerapan model
pembelajaran untuk mencari rumus luas permukaan prisma dan limas.
b. Diskusi dan presentasi hasil diskusi.
c. Pemberian soal tes akhir siklus 1
3. Siklus 2 23-02-11 (2 x 40’) a. Penerapan model pembelajaran untuk mencari rumus volum kubus dan balok.
b. Diskusi dan presentasi hasil diskusi
c. Pemberian tugas rumah. 25-02-11 (2 x 40’) a. Penerapan model
pembelajaran untuk mencari rumus volum prisma dan limas
b. Diskusi kelompok dan presentasi hasil diskusi.
c. Pemberian soal tes akhir siklus II
4. Paska penelitian
Maret-Mei
3 bulan Pembuatan laporan hasil penelitian
Lam
pira
n 13
SIL
AB
US
Nam
a S
ekol
ah
: MT
s N
eger
i 1 S
emar
ang
Mat
e P
elaj
aran
: M
atem
atik
a K
elas
: V
III
Sem
este
r
: II
Sta
ndar
K
ompe
tens
i K
ompe
tens
i Das
ar
Mat
eri
Pok
ok
Ke
giat
an P
embe
laja
ran
In
dika
tor
Pen
ilaia
n A
loka
si
Wak
tu/p
erte
mua
n S
umbe
r be
laja
r G
eom
etri
dan
pe
nguk
ura
n
1.
Men
entu
kan
unsu
r ba
gian
lin
gkar
an
sert
a uk
uran
nya
.
1.1
Men
entu
kan
unsu
r da
n ba
gian
-ba
gian
lin
gkar
an.
Uns
ur d
an
bagi
an –
ba
gian
lin
gkar
an
- M
emah
ami
peng
ertia
n,
unsu
r –
unsu
r da
n ba
gian
lin
gkar
an
- M
enge
nal
unsu
r-un
sur
dan
bagi
an li
ngar
an
deng
an
men
ggun
akan
al
at p
era
ga
- M
enun
jukk
an
unsu
r da
n ba
gian
lin
gkar
an
- M
emah
ami
kelil
ing
1.1.
1 M
enje
lask
an
peng
ertia
n lin
gkar
an
1.1.
2 M
enge
nal
unsu
r da
n ba
gian
lin
gkar
an
1.1.
3 M
enun
jukk
an
unsu
r da
n ba
gian
lin
gkar
an
Jeni
s : -
Tug
as
Indi
vidu
-
Akt
ivita
s da
lam
pr
oses
-
Tes
ev
alua
si
Ben
tuk
Inst
rum
en
: - ob
serv
asi
- T
es
Ter
tulis
2
x 40
’
Sum
ber:
- B
uku
Pak
et
- B
uku
refe
rens
i la
in
Ala
t :
- A
lat
pera
ga
1.2
Men
ghitu
ng
kelil
ing
dan
luas
lin
gkar
an.
1.3
Men
ggun
akan
hu
bung
an s
udut
pu
sat,
panj
ang
busu
r, lu
as
jurin
g da
lam
pe
mec
ahan
m
asal
ah.
Kel
iling
dan
lu
as
lingk
aran
S
udut
pus
at,
Pan
jang
bu
sur
dan
luas
jurin
g
lingk
aran
de
ngan
mel
ihat
al
at p
era
ga
- M
enen
tuka
n ke
lilin
g lin
gkar
an
-
Men
gana
lisa
panj
ang
busu
r,lu
as
jurin
g,da
n lu
as
tem
bere
ng
- M
emah
ami
hubu
ngan
sud
ut
pusa
t dan
sud
ut
kelil
ing
jika
men
ghad
ap
busu
r ya
ng
sam
a
-
Men
ghitu
ng
sudu
t kel
iling
jik
a m
engh
adap
1.2.
1 m
enen
tuka
n ke
lilin
g lin
gkar
an
1.2.
2 m
enye
lesa
ikan
m
asal
ah y
ang
berk
aita
n de
ngan
ke
lilin
g lin
gkar
an
1.2.
3 m
enen
tuka
n lu
as li
ngka
ran
1.
2.4
men
yele
saik
an
mas
alah
yan
g be
rkai
tan
deng
an lu
as
lingk
aran
1.
3.1
Men
ghitu
ng
panj
ang
busu
r, lu
as
jurin
g da
n lu
as
tem
bere
ng.
1.
3.2
Men
gena
l hu
bung
an
sudu
t pus
at
dan
sudu
t ke
lilin
g jik
a m
engh
adap
Ura
ian
2
x 40
’
2 x
40’
2
x 40
’
2 x
40’
1.4
Men
ghitu
ng
panj
ang
garis
si
nggu
ng
pers
ekut
uan
dua
lingk
aran
.
Pan
jang
ga
ris
sing
gun
g da
n pe
rsek
utua
n du
a lin
gkar
an
diam
eter
dan
bu
sur
yan
g sa
ma
-
Men
cari
pan
jan
g ga
ris s
ingg
ung
yan
g di
tarik
dar
i se
buah
kut
ub
dilu
ar li
ngka
ran
-
Men
entu
kan
panj
ang
garis
si
nggu
ng
pers
ekut
uan
dala
m d
an g
aris
pe
rsek
utua
n lu
ar
dua
lingk
ara
n
- M
enen
tuka
n pa
njan
g sa
buk
lilita
n
-
Mem
aham
i sy
ara
t lin
gkar
an
busu
r ya
ng
sam
a.
1.3.
3 M
enen
tuka
n be
sar
sudu
t-su
dut k
elili
ng
jika
men
ghad
ap
diam
eter
dan
bu
sur
yan
g sa
ma
1.4.
1 M
engh
itun
g pa
njan
g ga
ris
sing
gun
g ya
ng
dita
rik
dari
sebu
ah
titik
di l
uar
lingk
aran
1.
4.2
Men
ghitu
ng
panj
ang
garis
si
nggu
ng
pers
ekut
uan
dala
m d
an
garis
si
nggu
ng
pers
ekut
uan
luar
dua
2
x 40
’
2 x
40’
2
x 40
’
2.
Mem
aham
i si
fat-
sifa
t ku
bus,
ba
lok,
pr
ism
a,
limas
da
n ba
gian
-ba
gian
nya
se
rta
men
entu
kan
1.5
Mel
ukis
lin
gkar
an d
alam
da
n lu
ar s
uatu
se
gitig
a
2.1
Men
gide
ntifi
kasi
si
fat-
sifa
t kub
us,
balo
k, p
rism
a da
n lim
as s
erta
ba
gian
-ba
gian
nya
.
2.2
Mem
buat
jarin
g-ja
ring
kubu
s,
balo
k, p
rism
a da
n lim
as.
Lin
gka
ran
dala
m d
an
lingk
aran
lu
ar s
uatu
se
gitig
a
Sifa
t – s
ifat
kubu
s,ba
lok,
pr
ism
a,da
n lim
as s
erta
ba
gian
–
bagi
ann
ya
Jarin
g –
jarr
ing
kubu
s,ba
lok,
pr
ism
a,da
n
luar
dan
dal
am
- M
eluk
is
lingk
aran
dal
am
dan
luar
se
gitig
a
- M
emah
ami
bagi
an -
ba
gian
ku
bus,
balo
k,
pris
ma,
dan
limas
- M
emah
ami
sya
rat –
sya
rat
kubu
s,ba
lok,
pr
ism
a,da
n lim
as -
Men
ggam
bar
kubu
s,ba
lok,
pr
ism
a,da
n lim
as -
Mel
ukis
jarin
g –
jarin
g ku
bus,
balo
k,
pris
ma,
limas
-
Mem
aham
i ru
mus
luas
pe
rmuk
aan
dan
vo
lum
kub
us,
balo
k, p
rism
a,
lingk
aran
. 1.
4.3
Men
ghitu
ng
panj
ang
sabu
k lil
itan
min
imal
yan
g m
engh
ubun
gkan
dua
lin
gkar
an
deng
an r
umus
1.
5.1
Men
unju
kkan
sy
ara
t lin
gkar
an lu
ar
dan
dala
m.
1.5.
2 M
embu
at d
an
men
ggam
bar
lingk
aran
da
lam
dan
lu
ar s
egi
tiga
2.
1.1
Men
yebu
tkan
ba
gian
-ba
gian
ku
bus,
bal
ok,
pris
ma
dan
limas
2.
1.2
Men
yebu
tkan
si
fat-
sifa
t ku
bus,
bal
ok,
2
x 40
’
2 x
40’
2 x
40’
2
x 40
’
ukur
ann
ya.
2.3
Men
ghitu
ng
luas
pe
rmuk
aan
dan
vo
lum
e ku
bus,
ba
lok,
pris
ma
dan
limas
limas
Lu
as d
an
volu
me
kubu
s,ba
lok,
pr
ism
a,da
n lim
as
dan
limas
-
Men
entu
kan
luas
per
muk
aan
dan
volu
me
kubu
s,ba
lok,
pr
ism
a,da
n lim
as
- M
enen
tuka
n un
sure
-uns
ur
yan
g la
in p
ada
kubu
s,ba
lok,
pr
ism
a,da
n lim
as
pris
ma,
dan
lim
as
2.2.
1 M
engg
amba
r ku
bus,
ba
lok,
pr
ism
a da
n lim
as.
2.2.
2 M
eluk
is
jarin
g-ja
ring
kubu
s,
balo
k,
pris
ma
dan
limas
. 2.
3.1
Men
entu
kan
rum
us lu
as
perm
ukaa
n da
n vo
lum
e ku
bus,
bal
ok,
pris
ma
dan
limas
2.
3.2
Men
ghitu
ng
luas
pe
rmuk
aan
dan
volu
me
kubu
s,
balo
k,
2 x
40’
2
x 40
’
pris
ma
dan
limas
2.
3.3
Men
ghitu
ng
unsu
r un
sur
yan
g la
in
jika
dike
tahu
i lu
as
perm
ukaa
n at
au
volu
mn
ya.
Lampiran 39
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA WAWANCARA
Pokok-pokok wawancara dengan Bapak Suwahir, S.Pd, selaku guru matematika di
kelas VII F di MTs Negeri 1 Semarang meliputi,
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika yang terjadi di MTs
Negeri 1 Semarang?
2. Metode apa yang biasa digunakan dalam pembelajaran matematika?
3. Bagaimana kondisi peserta didik/kelas dalam pembelajaran matematika?
4. Dengan mengetahui hasil belajar, apakah materi bangun ruang sulit bagi
peserta didik?
5. Apakah perolehan rata-rata nilai peserta didik tahun lalu?
6. Apakah perolehan nilai tersebut sudah mencapai KKM?
7. Berapa peserta didik yang tuntas belajar?
8. Pada proses belajar mengajar di kelas, apakah sudah banyak peserta didik
yang berani bertanya dan mempresentasikan hasil pekerjaannya?
9. Pernahkah dalam pembelajaran matematika menggunakan model
pembelajaran group investigation?
Lampiran 40
INSTRUMEN PENGAMATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK
ASPEK PENGAMATAN
� Kegiatan awal
1. Peserta didik bersemangat dan siap dalam proses KBM
2. Partisipasi peserta didik dalam menjawab pertanyaan sebagai
apersepsi
� Kegiatan inti
1. Kesigapan peserta didik pada saat pembentukan kelompok
2. Peserta didik aktif dalam diskusi kelompok
3. Tanggung jawab peserta didik dalam mengerjakan tugas kelompok
4. Partisipasi peserta didik dalam menyampaikan pertanyaan mengenai
materi yang dibahas
5. Peserta didik yang mempunyai kemampuan mengemukakan pendapat
atau hasil diskusi pada saat diskusi kelompok
6. Peserta didik berani mempresentasikan hasil diskusi kelompok ke
depan kelas
7. Peserta didik mampu mengambil kesimpulan dari hasil diskusi
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Yunita Haffidianti
2. Tempat & Tgl. Lahir : Semarang, 23 Juni 1989
3. NIM : 073511036
4. Alamat Rumah : Jalan Gemah Kencana VI No.3 Pedurungan
Semarang
HP : 085640791691
E-mail : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
a. SD Antonius lulus tahun 2000
b. SMP Negeri 14 Semarang lulus tahun 2003
c. SMA Negeri 02 Semarang lulus tahun 2006
d. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang semester VIII tahun 2011
Semarang, 30 Mei 2011
Yunita Haffidianti NIM : 073511036