PENERAPAN PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP MTs DARUL
HIKMAH KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANG
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Diajukan Kepada
IKIP PGRI Semarang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Pendidikan Fisika
OLEH :
TAUFIQ ABIDIN
N P M : 08339365
IKIP PGRI SEMARANG
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2010
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Kami selaku Pembimbing I dan Pembimbing II dari mahasiswa IKIP
PGRI Semarang, menerangkan :
Nama : Taufiq Abidin
NPM : 08339365
Jurusan : Pendidikan Fisika
Fakultas : FPMIPA
Judul Skripsi : “Penerapan Pendekatan CTL untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap MTs Darul
Hikmah Kecamatan Subah Kabupaten Batang Tahun
Pelajaran 2009/2010”.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang dibuat oleh mahasiswa tersebut di
atas telah selesai dan siap diujikan.
Semarang, Agustus 2010
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dra.Ngurah Ayu, M.Pd. Nur Khoiri, S.Pd, MT.
NPP. 936901098 NPP. 057800165
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Sripsi berjudul: Penerapan Pendekatan CTL untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas VIII Semester Genap MTs Darul Hikmah Kecamatan Subah
Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010, ditulis oleh Taufiq Abidin, telah
dipertahankan di hadapan sidang penguji Ujian Skripsi Fakultas Pendidikan
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Semarang.
Hari : ………………….
Tanggal : ………………….
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. Nur Khoiri, S.Pd. M.T.
NIP. 19690826 199403 1 003 NPP. 057800165
Anggota Penguji:
1. Dra.Ngurah Ayu, M.Pd. ( ………………………….. )
NPP. 936901098
2. Nur Khoiri, S.Pd. M.T. ( ………………………….. )
NPP. 057800165
3. Joko Siswanto, S.Pd, M.Pd ( ………………………….. )
NPP. 098401225
iv
MOTTO
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
( QS Ibrahim : 7 )
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Orang tuaku, istriku, dan anak-anakku tercinta
Shasha Ony Naya Farwah Putri Abidin
Ahmad Rasya Omair Sholahuddin Al-Ayyuby Ibnu Abidin
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT atas limpahan rahmat, atufikdan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Pendekatan CTL untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap MTs Darul
Hikmah Kecamatan Subah Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010”.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menerima bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tuaku dan istriku atas segala doa dan kasih sayangnya.
2. Bapak Ary Susatyo N, S.Si. M.Si. selaku Dekan FPMIPA IKIP PGRI
Semarang.
3. Bapak Nur Khoiri, S.Pd. M.T. selaku ketua jurusan Fisika dan pembimbing II
yang telah memberikan bimbingan pada penulisan skripsi ini.
4. Ibu Dra.Ngurah Ayu, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan
bmbingan dan arahan pada penulisan skripsi ini.
5. Ibu Hj. Maslihah selaku Kepala Sekolah MTs Darul Hikmah.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Semarang, Agustus 2010
Penulis
vi
ABSTRAK
Taufiq Abidin. 2010. Penerapan Pendekatan CTL untuk Meningkatkan HasilBelajar Siswa Kelas VIII Semester Genap MTs Darul Hikmah Kecamatan SubahKabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Pendidikan Fisika.FPMIPA IKIP PGRI Semarang. Pembimbing: I.Dra.Ngurah Ayu NM, M.Pd, II.Nur Khoiri, S.Pd. M.T.
Hasil belajar siswa MTs Darul Hikmah Kecamatan Subah KabupatenBatang khususnya mata pelajaran sains (Fisika) masih tergolong rendah. Hal inimenunjukkan bahwa siswa mengalami hambatan belajar. Salah satu cara untukmeningkatkan hasil belajar siswa yaitu melalui pendekatan CTL.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakahpeningkatan hasil belajar siswa kelas VIII A MTs Darul Hikmah KecamatanSubah Kabupaten Batang semester genap tahun pelajaran 2009/2010 pada matapelajaran sains(Fisika) setelah diterapkan pendekatan CTL?
Penelitian ini ditempuh dalam dua siklus tindakan, dengan tiap siklusterdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, danrefleksi. Siklus I dan siklus II dilaksanakan masing-masing tiga kali pertemuan.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yang berupaperangkat mengajar yaitu RPP, lembar observasi, angket minat dan soal-soal test.
Dari data yang telah dianalisa diperoleh adanya peningkatan hasil belajardari siklus I ke siklus II. Rata-rata keaktivan siswa dalam diskusi kelompok padasiklus I sebesar 52,5 % meningkat pada siklus II sebesar 75 %. Ketuntasan belajarpada siklus I adalah 73,91 % meningkat pada siklus II sebesar 91,30 %.
Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran sains(Fisika) denganmenggunakan pendekatan CTL dapat dijadikan sebagai alternatifpembelajaranbagi guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata kunci: CTL, Hasil belajar, Gaya
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………... i
LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………... ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………… iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………………….. iv
KATA PENGANTAR …………………………………………………………… v
ABSTRAK ……………………………………………………………................. vi
DAFTAR ISI …………………………………………………………….............vii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..... ix
DAFTAR DIAGRAM …………………………………………………………… x
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul…………………………………………. 1
B. Penegasan Istilah……………………………..………………… 3
C. Perumusan Masalah…………………………………………….. 3
D. Tujuan Penelitian……………………………………………….. 4
E. Manfaat Penelitian……………………………………………… 4
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pendekatan CTL ………………………………………………... 5
B. Hasil BelajarSiswa……………………………………………. 19
C. Rangkuman Materi Gaya……………………………………… 20
D. Kerangka Berpikir ………………………………………………22
viii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Lokasi Penelitian…………………………………. 26
B. Faktor yang Diteliti……………………………………………. 26
C. Rencana Tindakan………………………………………………27
D. Data dan Cara Pengambilan Data……………………………... 29
E. Indikator Keberhasilan………………………………………… 31
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian………………………………………...……… 32
B. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………46
BAB V PENUTUP
A. Simpulan………………………………………………………. 48
B. Saran…………………………………………………………... 48
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………... 49
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………….. 50
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Perbandingan Pendekatan CTL dengan Pendekatan Tradisional …….. 16
Tabel 2. Hasil kerja kelompok pada siklusI …………………………………… 34
Tabel 3. Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus I …………………………. 37
Tabel 4. Hasil kerja kelompok ahli pada siklus II ……………………………… 41
Tabel 5. Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus II ………………………… 43
Tabel 6. Data Angket Minat Siswa Prastudi …………………………………… 45
Tabel 7. Data Angket Minat Siswa Pascastudi ………………………………… 45
x
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1. Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus I ………………………. 38
Diagram 2. Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus II ……………………… 44
xi
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Skema Kerangka Berpikir ……………………………………………. 25
Bagan 2. Skema Siklus PTK……………………………………………............ 27
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………………………51
Lampiran 2 Pembagian Kelompok Diskusi …………………………………….55
Lampiran 3 Angket Minat Prastusi ……………………………………………. 56
Lampiran 4 Tugas Diskusi Kelompok Siklus I …………………………………57
Lampiran 5 Lembar Observasi Keaktivan Siswa
Dalam Diskusi Kelompok Siklus I ……………………………….. 59
Lampiran 6 Indikator ………………………………..………………………… 60
Lampiran 7 Kisi-kisi Uji Kompetensi Siklus I …………………………………61
Lampiran 8 Soal-soal Test Evaluasi Siklus I…………………………………... 63
Lampiran 9 Lembar Jawaban Siklus I ………………………………………… 65
Lampiran 10 Kunci Jawaban Test Evaluasi Sikus I …………………………….. 66
Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ……………………..67
Lampiran 12 Tugas Diskusi Kelompok Siklus II ………………………………. 71
Lampiran 13 Lembar Observasi Keaktivan Siswa
Dalam Diskusi Kelompok Siklus II ………………………………. 73
Lampiran 14 Kisi-kisi Uji Kompetensi Siklus II ……………………………….. 74
Lampiran 15 Soal-soal Test Evaluasi Siklus II …………………………………. 76
Lampiran 16 Lembar Jawaban Siklus II …………………………………………78
Lampiran 17 Kunci Jawaban Test Evaluasi Sikus I …………………………….. 79
Lampiran 18 Angket Minat Pascastudi ………………………………………… 80
xiii
Lampiran 19 Analisis Angket Minat Prastudi ………………………………….. 81
Lampiran 20 Analisis Lembar Observasi Keaktivan Siswa
Dalam Diskusi Kelompok Siklus I ……………………………….. 82
Lampiran 21 Analisis Hasil Evaluasi Siklus I ………………………………….. 83
Lampiran 22 Analisis Lembar Observasi Keaktivan Siswa
Dalam Diskusi Kelompok Siklus II ………………………………. 84
Lampiran 23 Analisis Hasil Evaluasi Siklus II …………………………………. 85
Lampiran 24 Analisis Angket Minat Pascastudi ……………………………….. 86
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Seorang siswa dalam belajar Fisika kurang berhasil apabila perubahan
tingkah laku yang terjadi belum mampu menentukan kebijaksanaannya
untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan secara tepat dalam waktu yang
telah ditentukan. Untuk mencapai suatu hasil yang maksimal, banyak aspek
yang mempengaruhinya di antaranya aspek guru, siswa, maupun metode
pembelajaran dan lain-lain.
Mengingat pentingnya pelajaran Ilmu Fisika dalam berbagai bidang
kehidupan manusia, maka perlu diperhatikan mutu pengajaran mata
pelajaran Fisika yang diajarkan di tiap jenjang dan jenis pendidikan. Untuk
mendapatkan pengetahuan tentang ilmu Fisika, maka siswa harus
menempuh proses belajar yang baik. Belajar akan lebih berhasil apabila
telah diketahui tujuan yang ingin dicapai. Salah satu cara untuk memperoleh
hasil belajar mengajar yang baik adalah dengan menerapkan pendekatan
CTL.
Berdasarkan informasi dari guru sains di MTs Darul Hikmah
kecamatan Subah kabupaten Batang bahwa masih rendah keinginan siswa
untuk mempelajari Fisika. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran
yang dilakukan rata-rata masih menggunakan model konvensional di mana
proses belajar mengajar hanya terpaku pada guru, siswa hanya bisa
2
menerima materi yang disampaikan guru, di mana siswa belum bisa mandiri
dalam memahami konsep-konsep Fisika, menelaah dan mengerjakan soal-
soal Fisika yang berdampak pada hasil belajar Fisika. Nilai rata-rata kelas
VII sebesar 5,8 rata-rata ini masih di bawah standar KKM yaitu 6,0 Hal ini
terjadi dimungkinkan karena sebagian siswa masih pasif dan kurang bisa
memanfaatkan potensi dalam dirinya untuk aktif saat kegiatan
pembelajaran.
Maka penulis mencoba menerapkan pendekatan CTL, di mana dengan
pendekatan ini siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan
berpikir dan menjawab dalam komunikasi antara satu dengan yang lain,
serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil. Dalam hal ini peran
guru sangat penting untuk membimbing siswa melakukan diskusi, sehingga
tercipta suasana belajar yang hidup, aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Guru mengenalkan konsep pada siswa dan siswa
menerapkan serta mengembangkan konsep tersebut. Pemahaman siswa akan
suatu konsep perlu dibangun dari pengalaman siswa yang dimiliki
sebelumnya.
Dengan memperhatikan materi-materi fisika kelas VIII semester
genap, maka dengan pendekatan CTL dipandang sesuai. Atas dasar latar
belakang masalah tersebut, penulis terdorong untuk mengadakan penelitian
dengan judul “Penerapan Pendekatan CTL Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas VIII Semester Genap MTs Darul Hikmah Kecamatan
Subah Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2009/2010”.
3
B. Penegasan Istilah
Di dalam penelitian ini penulis membatasi beberapa istilah yang
terdapat di dalam judul, yang mana pengertian dari istilah-istilah tersebut
hanya berkaitan dengan penelitian ini. Istilah-istilah tersebut antara lain:
1. Penerapan: proses, cara, perbuatan menerapkan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia:1180). Penerapan yang dimaksud dalam skripsi ini adalah
suatu proses menerapkan pendekatan CTL oleh guru pada siswanya
dalam rangka mendapatkan informasi atau laporan yang diinginkan.
2. Contextual Teaching Learning (CTL): Kata kontekstual (contextual)
berasal dari kata context yang berarti ”hubungan, konteks, suasana dan
keadaan (konteks)”. (KUBI, 2002:519). Sehingga Contextual Teaching
and Learning (CTL) dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang
berhubungan dengan suasana tertentu. Secara umum contextual
mengandung arti: Yang berkenan, relevan, ada hubungan atau kaitan
langsung, mengikuti konteks; yang membawa maksud, makna, dan
kepentingan.
C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII A MTs Darul
Hikmah Kecamatan Subah Batang semester genap tahun pelajaran
2009/2010 pada mata pelajaran sains (Fisika) setelah diterapkan pendekatan
Contextual Teaching and Learning?
4
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mengandung tujuan, yaitu untuk meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VIII A MTs Darul Hikmah Kecamatan Subah Batang
semester genap tahun pelajaran 2009/2010 pada pelajaran sains (Fisika).
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini banyak sekali manfaatnya bagi semua pihak, khususnya
pihak-pihak yang berkompeten di dalam struktur akademisi, di antaranya
pihak sekolah, guru, dan siswa. Manfaat tersebut antara lain:
1. Bagi sekolah:
- Menjadikan sebuah sekolah yang menerapkan pendekatan
Contextual Teaching and Learning.
- Meningkatkan mutu belajar siswanya.
2. Bagi guru:
- Menambah pengetahuan baru mengenai suatu pendekatan Contextual
Teaching and Learning yang lebih baik dari model konvensional.
- Merangsang guru untuk lebih mempelajari berbagai pengetahuan
seluas-luasnya.
3. Bagi siswa:
- Dapat menerapkan konsep-konsep yang dipelajari di sekolah dalam
kehidupan sehari-hari.
- Diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya
pada mata pelajaran Fisika.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pendekatan CTL
Kata kontekstual (contextual) berasal dari kata konteks yang berarti
”hubungan, konteks, suasana dan keadaan (konteks)”. (KUBI, 2002:519).
Sehingga Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat diartikan sebagai
suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu. Secara
umum contextual mengandung arti: Yang berkenan, relevan, ada hubungan
atau kaitan langsung, mengikuti konteks; Yang membawa maksud, makna,
dan kepentingan.
Menurut Depdiknas (2003:5) ”Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
perencanaan dalam kehidupan mereka sehari-hari”.
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses
pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk
memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks
kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural),
sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang dinamis dan
fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.
6
CTL disebut pendekatan kontekstual karena konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sebagai anggota masyarakat (bandono.web.id).
Pendekatan CTL diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses
pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalaminya. Dalam konteks itu, siswa perlu mengerti apa makna belajar,
apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya.
Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi kehidupannya nanti.
Dalam kelas kontekstual, guru berusaha membantu siswa mencapai tujuan.
Maksudnya guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi
informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang
bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang
baru bagi siswa. Pengetahuan dan keterampilan diperoleh dengan
menemukan sendiri bukan apa kata guru.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau
menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan
dengan sadar menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar.
Guru dapat memberi siswa tangga yang dapat membantu siswa mencapai
tingkat pemahaman yang lebih tinggi, namun harus diupayakan agar siswa
sendiri yang memanjat tangga tersebut (Depdiknas, 2002:4).
7
CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada
proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang
dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Dari konsep di atas terdapat tiga hal yang harus kita pahami:
1. CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan
materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman
secara langsung.
2. CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi
yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut
untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat
mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan
saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi
materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa,
sehingga tidak akan mudah dilupakan.
3. CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan,
artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi
yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat
mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
Sehubungan dengan hal itu, Terdapat beberapa karakteristik dalam
proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL yakni:
1. Kerja sama
8
2. Saling menunjang
3. Menyenangkan, tidak membosankan
4. Belajar dengan bergairah
5. Pembelajaran terintegrasi
6. Menggunakan berbagai sumber
7. Siswa aktif
8. Sharing dengan teman
9. Siswa kritis guru kreatif
10. Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta,
gambar, artikel, humor dan lain-lain
11. Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya siswa,
laporan hasil pratikum, karangan siswa dan lain-lain
Dalam Contextual teaching and learning (CTL) diperlukan sebuah
pendekatan yang lebih memberdayakan siswa dengan harapan siswa mampu
mengkonstruksikan pengetahuan dalam benak mereka, bukan menghafalkan
fakta. Di samping itu siswa belajar melalui mengalami bukan menghafal,
mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang siap
diterima akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa. Dengan
rasional tersebut pengetahuan selalu berubah sesuai dengan perkembangan
jaman.
Proses belajar anak dalam belajar dari mengalami sendiri,
mengkonstruksi pengetahuan, kemudian memberi makna pada pengetahuan
itu. Transfer belajar; anak harus tahu makna belajar dan menggunakan
9
pengetahuan serta keterampilan yang diperolehnya untuk memecahkan
masalah dalam kehidupannya. Siswa sebagai pembelajar; tugas guru
mengatur strategi belajar dan membantu menghubungkan pengetahuan lama
dengan pengetahuan baru, kemudian memfasilitasi kegiatan belajar.
Pentingnya lingkungan belajar; siswa bekerja dan belajar secara di
panggung guru mengarahkan dari dekat.
Asas-Asas/komponen pembelajaran dalam pendekatan CTL yang
efektif meliputi:
1. Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun
pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan
pengalaman. Menurut pengembang filsafat konstruktivisme Mark
Baldawin dan diperdalam oleh Jean Piage menganggap bahwa
pengetahuan itu terbentuk bukan hanya dari objek semata, tetapi juga
dari kemampuan individu sebagai subjek yang menangkap setiap objek
yang diamatinya. Dalam proses pembelajaran, siswa membangun sendiri
pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses
pembelajaran (Wina Sanjaya:2006), sedangkan menurut Suparno
(1997:49) secara garis besar prinsip-prinsip konstruktivisme yang
diambil adalah:
a. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal
maupun secara sosial;
10
b. Pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali dengan
kearifan siswa sendiri untuk bernalar;
c. Siswa aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga terjadi
perubahan konsep menuju konsep yang lebih rinci, lengkap serta
sesuai dengan konsep ilmiah;
d. Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses
konstruksi siswa berjalan mulus.
Konsep ini yang menuntut siswa untuk menyusun dan membangun
makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan
tertentu. Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit,
hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba-
tiba. Strategi pemerolehan pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan
dengan seberapa banyak siswa mendapatkan dari atau mengingat
pengetahuan.
2. Inkuiri
Asas kedua dalam pembelajaran CTL adalah inkuiri. Artinya,
proses pembelajaran didasarkan pada pencapaian dan penemuan melalui
proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta
hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri.
Inkuiri merupakan siklus proses dalam membangun
pengetahuan/konsep yang bermula dari melakukan observasi, bertanya,
investigasi, analisis, kemudian membangun teori atau konsep. Siklus
11
inkuiri meliputi; observasi, tanya jawab, hipoteis, pengumpulan data,
analisis data, kemudian disimpulkan.
Ada beberapa langkah dalam kegiatan menemukan dalam kegiatan
menemukan (inkuiry) yang dapat dipraktekkan di kelas:
a. Merumuskan Masalah
1. Bagaimanakah terbentuknya alam semesta
2. Bahan apa saja yang menyusun kerak bumi
3. Bagaimana terjadinya gunung meletus
b. Mengamati dan melakukan observasi
1.Membaca buku atau sumber lain untuk mendapatkan informasi.
2.Mengamati dan mengumpulkan data dari objek yang diamati
c. Menganalisis dan menyajikan hasil tulisan, gambar, laporan bagan,
tabel dan karya lainnya.
1. Siswa membuat gagasan tentang terbentuknya alam semesta
2. Siswa membuat gambar lapisan kerak bumi
3. Siswa membuat bagan proses gunung meletus
d. Mengomunikasikannya atau menyajikan hasil karya pada pembaca,
teman sekelas, guru atau audien yang lain.
1. Siswa menyampaikan hasil karya kepada teman sekelas atau
kepada yang lain untuk mendapat masukan.
2. Bertanya jawab dengan teman
3. Menempelkan gambar, bagan, peta dan sejenisnya di dinding
kelas, majalah dinding, majalah sekolah dan sebagainya.
12
3. Tanya Jawab (Questioning)
Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab
pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari
keingintahuan setiap individu; sedangkan menjawab pertanyaan
mencerminkan kemampuan seseorang dalam berpikir. Dalam proses
pembelajaran melalui CTL, guru tidak menyampaikan informasi begitu
saja, akan tetapi memancing agar siswa dapat menemukan sendiri.
Karena itu peran bertanya sangat penting, sebab melalui pertanyaan-
pertanyaan guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk
menemukan setiap materi yang dipelajarinya. Dalam pembelajaran yang
produktif, kegiatan bertanya berguna untuk :
a. Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis
b. Mengecek pemahaman siswa
c. Membangkitkan respon siswa
d. Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa
e. Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa
f. Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru
g. Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa
h. Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa
4. Komunitas belajar (Learning Community)
Learning Community adalah kelompok belajar atau komunitas
yang berfungsi sebagai wadah komunikasi untuk berbagi pengalaman
13
dan gagasan. Prakteknya dapat berwujud dalam; pembentukan kelompok
kecil atau kelompok besar serta mendatangkan ahli ke kelas, bekerja
dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas di atasnya, bekerja dengan
masyarakat.
Belajar yang baik adalah bersifat sosial. Satu telaah di Standvord
University (Dave Meieer, 2002:62) menemukan bahwa bimbingan
belajar dari kawan itu empat kali lebih efektif untuk meningkatkan
prestasi di bidang matematika dan membaca dibandingkan jika jumlah
murid dalam kelas si kurangi atau waktu pengajaran di perpanjang dan
jauh lebih efektif dibandingkan dengan instruksi individual dengan
komputer.
Model pembelajaran dengan teknik ”Learning Community” sangat
membantu proses pembelajaran di kelas. Prakteknya dalam
pembelajaran terwujud dalam:
a. Pembentukan kelompok kecil
b. Pembentukan kelompok besar
c. Mendatangkan ahli ke kelas (tokoh, olahragawan, dokter, perawat,
petani, pengurus organisasi, polisi, tukang kayu dll).
d. Bekerja dengan kelas sederajat
e. Bekerja kelompok dengan kelas di atasnya
f. Bekerja dengan masyarakat
14
5. Pemodelan (Modeling)
Yang dimaksud dengan asas modeling adalah proses pembelajaran
dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh
setiap siswa. Misalnya: Guru memberikan contoh bagaimana cara
mengoperasikan sebuah alat.
Dalam konsep ini kegiatan mendemonstrasikan suatu kinerja agar
siswa dapat mencontoh, belajar atau melakukan sesuatu sesuai dengan
model yang diberikan. Guru memberi model tentang how to learn (cara
belajar) dan guru bukan satu-satunya model dapat diambil dari siswa
berprestasi atau melalui media cetak dan elektronik.
6. Refleksi (Reflection)
Refleksi yaitu melihat kembali atau merespon suatu kejadian,
kegiatan dan pengalaman yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal
yang sudah diketahui, dan hal yang belum diketahui agar dapat
dilakukan suatu tindakan penyempurnaan. Adapun realisasinya adalah;
pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu, catatan
dan jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran
pada hari itu, diskusi dan hasil karya.
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru di pelajari atau
berpikir ke belakang tentang apa yang sudah dilakukan di masa lalu.
Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengalaman
yang baru diterima.
15
7. Penilaian otentik (Authentic Assessment)
Proses pembelajaran konvensional yang sering dilakukan guru
pada saat ini, biasanya ditekankan pada aspek intelektual sehingga alat
evaluasi yang digunakan terbatas pada penggunaan tes. Dengan tes dapat
diketahui seberapa jauh siswa telah menguasai materi pelajaran. Dalam
CTL, keberhasilan pembelajaran tidak hannya ditentukan oleh
perkembangan kemampuan intelektual saja, akan tetapi perkembangan
seluruh aspek. Oleh sebab itu, penilaian keberhasilan tidak hannya
ditentukan oleh aspek hasil belajar seperti tes, akan tetapi juga proses
belajar melalui penilaian nyata. Penilaian nyata (Authentic Assessment)
adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi
tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Penilaian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah siswa benar-benar belajar atau
tidak; apakah pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif
terhadap perkembangan baik intelektual maupun mental siswa. Penilaian
yang autentik dilakukan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran.
Penilaian ini dilakukan secara terus-menerus selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu, tekanannya diarahkan kepada
proses belajar bukan kepada hasil belajar.
Prosedur penilaian yang menunjukkan kemampuan (pengetahuan,
keterampilan sikap) siswa secara nyata. Penekanan penilaian otentik
adalah pada; pembelajaran seharusnya membantu siswa agar mampu
mempelajari sesuatu, bukan pada diperolehnya informasi di akhir
16
periode, kemajuan belajar dinilai tidak hanya hasil tetapi lebih pada
prosesnya dengan berbagai cara, menilai pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh siswa.
Tabel 1. Perbandingan Pendekatan CTL dengan Pendekatan Tradisional
No. Asas-Asas CTL Model Lama Model Baru
1. Konstruktivisme
Belajar yang berpusat pada
guru, formal, serius.
Belajar berpusat pada
siswa untuk
mengkonstruksi bukan
menerima.
2. Inquiri
Pengetahuan diperoleh
siswa dengan duduk manis,
mengingat seperangkat
fakta, memisahkan kegiatan
fisik dengan intelektual.
Pengetahuan diperoleh
dengan menemukan,
menyatukan rasa,
karsa dan karya.
3. Tanya jawab
Belajar adalah kegiatan
konsumtif, menyerap
informasi menghasilkan
kebingungan dan
kebosanan.
Belajar merupakan
kegiatan produktif,
menggali informasi,
menghasilkan
pengetahuan dan
keputusan.
4.Komunitas
belajar
Individualistis dan
persaingan yang
melelahkan.
Kerja sama dan maju
bersama, saling
membantu.
17
5. Pemodelan
Pembelajaran yang One
way, seragam takut
mencoba, takut salah.
Pembelajaran yang
Multi ways, mencoba
hal-hal baru, kreatif.
6. Refleksi
Pembelajaran yang terkotak-
kotak, mengandalkan respon
eksternal/guru.
Pembelajaran yang
komprehensif,
evaluasi diri
sendiri/internal dan
eksternal.
7. Penilaian Otentik
Penilaian hasil, paper and
pencil test, kognitif.
Penilaian proses dan
hasil, pengalaman
belajar, tes dan nontes
multi aspects.
Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna
dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri
pengetahuan dan keterampilan baru. Lakukan sejauh mungkin kegiatan
inkuiri untuk semua topik. Kembangkan sifat keingintahuan siswa dengan
cara bertanya. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-
kelompok). Hadirkan model sebagai contoh dalam pembelajaran. Lakukan
refleksi pada akhir pertemuan. Lakukan penilaian otentik yang betul-betul
menunjukkan kemampuan siswa.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan bagi setiap guru
manakala menggunakan pendekatan CTL:
18
1. Siswa dalam pembelajaran dipandang sebagai individu yang sedang
berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh
tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Anak
bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil, melainkan organisme yang
sementara berada pada tahap-tahap perkembangan. Kemampuan belajar
akan sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pengalaman
mereka. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau
”penguasa” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah
pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap
perkembangannya.
2. Siswa memiliki kecenderungan untuk belajar hal-hal yang baru dan
penuh tantangan. Kegemaran anak adalah mencoba hal-hal yang
dianggap aneh dan baru. Oleh karena itulah belajar bagi mereka adalah
mencoba memecahkan setiap persoalan yang menantang. Dengan
demikian, guru berperan dalam memilih bahan-bahan belajar yang
dianggap penting untuk dipelajari oleh siswa.
3. Belajar bagi siswa adalah proses mencari keterkaitan atau keterhubungan
antara hal-hal yang baru dengan hal-hal yang sudah diketahui. Dengan
demikian, peranan guru adalah membantu agar setiap siswa mampu
menemukan keterkaitan antara pengalaman baru dengan pengalaman
sebelumnya.
4. Belajar bagi anak adalah proses penyempurnaan skema yang telah ada
(asimilasi) atau proses pembentukan skema ratu atau (akomodasi),
19
dengan demikian tugas guru adalah memfasilitasi (mempermudah) agar
anak mampu melakukan proses asimilasi dan proses akomodasi.
B. Hasil Belajar Siswa
Setelah siswa melakukan kegiatan tertentu, siswa memperoleh suatu
perubahan yaitu berupa kemampuan dalam menghadapi sesuatu,
kemampuan tersebut menurut peneliti dapat dikatakan hasil atau perolehan
belajar. Perolehan hasil belajar sering disebut dengan istilah prestasi belajar
yang diperoleh siswa.
Setelah siswa melakukan kegiatan tertentu untuk mendapatkan
perubahan yang tadinya belum bisa sekarang menjadi bisa. Kebiasaan
tersebut menurut peneliti dapat dikatakan hasil perolehan belajar. Dalam
buku Psikologi Perkembangan dan Pendidikan (FIP IKIP Yogyakarta)
tertulis bahwa hasil belajar adalah kemampuan nyata yang dicapai oleh
murid-murid dalam proses belajar. Dengan demikian hasil belajar adalah
hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.
Hasil belajar menurut W.S Winkel (1991:15) adalah hasil yang
dicapai, dilakukan, dikerjakan siswa dalam serangkaian kegiatan jiwa raga
(psikofisik) untuk menuju perkembangan pribadi-pribadi yang utuh.
Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai melalui
proses perubahan perilaku yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan
penggunaan dalam penilaian tentang pengetahuan, sikap dan nilai serta
keterampilan. Juga dapat diartikan sebagai penguasaan pengetahuan dan
20
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, latihannya yang
ditunjukkan dengan tes. Dengan penilaian itu dapat diperoleh gambaran
nyata tentang keberhasilan belajar dalam bentuk penentuan-penentuan
indeks hasil belajar (Oemar Hamalik, 1995:153).
Peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah
dicapai siswa secara maksimal dari usaha belajar yang dinyatakan dalam
bentuk angka, huruf atau kalimat.
C. Rangkuman Materi Gaya
1. Gaya
Definisi gaya (F) secara umum adalah sesuatu berupa dorongan
atau tarikan yang dapat menyebabkan perubahan pada bentuk benda,
arah gerka benda dan kelajuan gerak benda. Gaya merupakan besaran
vektor karena memiliki besar dan arah, sedangkan satuannya adalah
Newton (N).
Gaya dapat dilukis sebagai garis berarah (anak panah). Panjang
panah mewakili besar gaya, sedangkan arah anak panah menunjukkan
arah gaya. Titik pangkal anak panah merupakan titik tangkap gaya.
Resultan gaya adalah jumlah dua atau lebih gaya yang bekerja
pada sebuah benda. Untuk menentukan arah dan besar resultan vektor
dapat menggunakan cara yang sederhana seperti gambar di bawah.
Misal: F1 dan F2
Maka R = F1 + F2 ==
21
F1 dan F2
Maka R = F1 + F2 =
=
F1
maka R = F1 + F2 =
dan F2
Gaya berat (W) merupakan gaya yang timbul dari suatu benda
kerena pengaruh percepatan gravitasi. Gaya ini sebanding dengan massa
benda dan percepatan gravitasi. Arahnya selalu ke bawah ( sumbu y
negatif ). Secara matematis dapat dirumusan sebagai W = mg.
Gaya normal (N) adalah gaya kontak yang terjadi akibat dua
benda benda saling bersentuhan, dan arahnya tegak lurus dengan
permukaan kontak tersebut. Contoh
Gaya gesek (f) merupakan gaya yang menghambat gerak suatu
benda yang bergerak pada landasan tertentu. Jika gaya gesek lebih besar
daripada gaya yang bekerja pada benda tersebut, maka benda tidak
bergerak. Gaya gesek ini dipengaruhi oleh dua hal yaitu kekasaran
permukaan benda dan landasan yang bergesekan atau disebut sebagai
W
N
W
N
N = W cos N = W
22
koefisien gesek (), dan gaya normal dari benda tersebut (N). Secara
matematis dapat dirumuskan sebagai f = N. .
2. Hukum Newton
Bunyi Hukum Newton
a. Hukum I Newton berbunyi bahwa jika tidak ada gaya yang bekerja
atau resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol,
maka benda tersebut akan diam atau bergerak lurus beraturan (F =
0 v = 0 atau v = konstan).
b. Hukum II Newton berbunyi bahwa percepatan yang dihasilkan oleh
resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sebanding dan searah
resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massanya (F = ma).
c. Hukum III Newton (aksi-reaksi) berbunyi bahwa jika suatu benda
melakukan gaya pada benda yang lain maka benda yang lain akan
melakukan gaya pula pada benda tersebut yang besarnya sama,
namun arahnya berlawanan (F1= -F2).
D. Kerangka Berpikir
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah, guru
mempunyai peranan yang penting. Kemampuan siswa untuk menyerap
pelajaran pada kegiatan belajar mengajar adalah tidak sama. Selain dari
kemampuan siswa untuk menyerap pelajaran terdapat pula faktor lain yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa yakni keaktifan siswa dalam proses
23
belajar mengajar. Siswa yang ikut aktif dalam pembelajaran cenderung
mengerti/memahami pelajaran.
Pembelajaran sains (fisika) yang dilakukan di MTs Darul Hikmah
masih menggunakan metode konvensional. Guru masih merupakan sumber
utama informasi, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran masih kurang.
Siswa cenderung pasif dan belum berani mengungkapkan gagasan-gagasan
baik melalui bertanya maupun mengungkapkan pendapat. Pembelajaran
yang digunakan belum efektif meningkatkan hasil belajar. Keterampilan
siswa dalam memahami materi tentang gaya dan menggunakannya untuk
menyelesaikan soal-soal tentang materi gaya yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari juga masih kurang. Masih rendahnya hasil belajar
siswa bukan hanya disebabkan kurangnya alat praktikum (laboratorium
yang sederhana), namun juga disebabkan pemilihan strategi pembelajaran
yang kurang tepat. Untuk itulah perlu kiranya digunakan strategi
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL.
CTL merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang bertujuan
membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan
mengaitkannya terhadap konteks kehidupan sehari-hari, sehingga siswa
memiliki pengetahuan/keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk
mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya, sehingga
penggunaannya sangat dianjurkan. Pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan CTL sangat penting dalam membantu meningkatkan
pemahaman siswa, karena sains (fisika) mempunyai bahan kajian yang
24
abstrak, apalagi untuk siswa MTs. Dengan bantuan pembelajaran dengan
pendekatan CTL diharapkan siswa dapat lebih tertarik dan termotivasi,
sehingga dapat membangkitkan minat belajar siswa yang pada akhirnya
mampu memudahkan pemahaman konsep tentang materi gaya dan
meningkatkan hasil belajar siswa.
25
Bagan 1. Skema Kerangka Berpikir
Pendekatan CTL
KBM
Kelebihan pendekatan CTL : merupakan pendekatanpembelajaran yang bertujuan membantu siswa untukmemahami makna materi ajar dengan mengaitkannyaterhadap konteks kehidupan sehari-hari, sehingga siswamemiliki pengetahuan/keterampilan yang dinamis danfleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktifpemahamannya
Tes
Hasil Belajar
Hasil Belajar Meningkat
26
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Berikut ini akan dibahas
mengenai subjek dan lokasi penelitian, data dan cara pengambilan data, serta
indikator keberhasilan.
A. Subjek dan Lokasi Penelitian
Nama Sekolah : MTs Darul Hikmah Kecamatan Subah Batang
Alamat : Jl. Kauman no. 8 Desa Sengon Kecamatan Subah
kabupaten Batang
Kelas : VIII A
Jumlah Siswa : 23 siswa
Waktu Penelitian: April – Mei 2010
B. Faktor yang Diteliti
Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah faktor siswa yaitu
dengan mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
dan menilai hasil belajar siswa dengan diadakan test evaluasi.
Proses pembelajaran dalam hal ini adalah proses siswa melakukan
kegiatan pengamatan, dan kegiatan presentasi hasil pengamatan mereka
pada pertemuan berikutnya, seperti yang telah direncanakan dalam RPP.
27
C. Rencana Tindakan
Prosedur penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan terdiri dari
dua siklus dan apabila dipandang perlu bisa ditambah siklus selanjutnya.
Prosedur penelitian tindakan ini dilakukan melalui beberapa proses yaitu
antara lain sebagai berikut :
1. Perencanaan
2. Tindakan
3. Pengamatan atau Observasi
4. Refleksi
Langkah-langkah tersebut dapat ditunjukkan seperti bagan di bawah:
Bagan 2. Skema Siklus PTK
TERSELESAIKAN
Permasalahan → Alternatif Pemecahan → Pelaksanaan(Rencana Tindakan) Tindakan I
↓↓
Refleksi I ← Analisis Data ← Observasi
Belum → Rencana Tindakan II → PelaksanaanTerselesaikan Tindakan II
↓↓
Refleksi II ← Analisis Data ← Observasi
Belum Terselesaikan → Siklus Selanjutnya
28
Dalam penelitian ini menggunakan empat komponen penelitian
tindakan dalam suatu sistem spiral yang saling terkait antara langkah satu
dengan langkah yang berikutnya.
Dari bagan di atas dapat dijabarkan :
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pada siklus I perlu disiapkan :
1. Koordinasi dengan kepala sekolah
2. Menyusun rancangan tindakan dalam bentuk RPP
3. Menetapkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 60
4. Menyusun rancangan evaluasi yang meliputi tes dan nontes
b. Tindakan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan perencanaan
pada proses pembelajaran. Siswa memperhatikan penjelasan yang
disampaikan guru, dilanjutkan guru memberikan contoh.
Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan untuk mengetahui
hasil belajar siswa MTs Darul Hikmah dengan menerapkan
pendekatan CTL.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan secara hati-hati, cermat dan rinci
terhadap apa yang dilakukan oleh siswa selama proses belajar
mengajar. Pada pengamatan ini aktivitas siswa dicatat selama
mengikuti kegiatan belajar mengajar.
29
d. Refleksi
Pada tahap ini akan dilihat hasil perencanaan, tindakan, dan
pengamatan. Pada siklus I guru menerapkan pendekatan CTL.
Peneliti akan mengulangi kegiatan ini pada siklus II dan hasil yang
didapat digunakan sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa
MTs Darul Hikmah dengan pendekatan CTL.
2. Siklus II
Siklus II dan siklus-siklus berikutnya dilakukan apabila
berdasarkan refleksi akhir siklus sebelumnya belum berhasil.
D. Data dan Cara Pengambilan Data
1. Sumber
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa.
2. Jenis Data
Jenis data yang didapat adalah data kuantitatif dan data hasil
kualitatif. Data kuantitatif didapat dari tes dan data hasil kualitatif
didapat dari observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dan angket
yang diisi oleh siswa.
3. Cara Pengambilan Data
a. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa
yang berupa post tes. Post tes ini diberikan setelah proses
pembelajaran dengan pendekatan CTL diterapkan. Test ini untuk
mengetahui keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilakukan.
30
b. Data tentang situasi pembelajaran pada saat tindakan, yang diambil
dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan dengan
pengamatan langsung terhadap siswa untuk mengungkapkan respon
siswa pada saat pembelajaran dengan pendekatan CTL. Data
observasi ini meliputi lembar observasi keaktivan siswa dalam
proses belajar mengajar.
c. Angket dilaksanakan oleh siswa sendiri dengan menggunakan
lembar angket tentang kesiapan siswa untuk belajar Fisika dan
angket tentang tanggapan siswa mengenai pendekatan CTL ini.
d. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan
didapat dari RPP dan lembar observasi.
Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif.
a. Analisis kualitatif didapat dari instrumen lembar observasi di mana
teknik deskriptif dengan prosentase :
%100)( XasukSkorTotalM
JumlahSkornNilai
b. Analisis kuantitatif didapat dari hasil test. Hal pertama yang
dilakukan adalah menentukan nilai rata-rata kelas, kemudian
menentukan siswa yang tuntas belajar, artinya siswa yang
memperoleh nilai ≥ 60, untuk ditentukan prosentase ketuntasan
klasikal, yaitu jumlah seluruh siswa yang tuntas belajar dibagi
jumlah siswa kali 100 %. Adapun perhitungan prosentase ketuntasan
klasikal dengan langkah sebagai berikut:
31
%100(%)Pr XaJumlahSisw
saYangTuntaJumlahSiswasikaltuntasanKlosentaseKe
Sedangkan nilai rata-rata tiap siswa diperoleh :
aJumlahSisw
ehangDiperoliKlasikalyJumlahNilarataNilaiRata
E. Indikator Keberhasilan
Dalam penelitian tindakan kelas ini, indikator keberhasilan dilihat
dari:
1. Keaktivan siswa baik secara individu maupun kelompok selama proses
pembelajaran berlangsung, dengan kriteria penelitian :
Banyak siswa yang melakukan aktivitas < 30% = kurang aktif
Banyak siswa yang melakukan aktivitas 30% - 70% = cukup aktif
Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 70% = aktif
2. Peningkatan hasil belajar untuk perorangan, seorang siswa dikatakan
telah tuntas belajar Fisika bila telah mencapai skor 60%, atau minimal
60. Tercapainya ketuntasan belajar klasikal 70% siswa mendapat nilai
60 atau lebih.
3. Minat siswa terhadap mata pelajaran sains selama proses pembelajaran
berlangsung, dengan kriteria penelitian :
Minat siswa dengan total < 30% = rendah
Minat siswa dengan total 30% - 70% = sedang
Minat siswa dengan total > 70% = tinggi
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MTs Darul Hikmah Kecamatan Subah
Kabupaten Batang yang berlangsung pada bulan April - Mei 2010. Sebelum
penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti melakukan koordinasi
dengan Kepala Sekolah dan guru bidang studi sains untuk melakukan
kegiatan penelitian. Sedangkan penelitian ini sendiri tujuannya adalah untuk
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas ini
dirancang dalam dua siklus :
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1. Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah dan guru bidang
studi sains sebagai permintaan izin dan agar supaya dapat
diberikan fasilitas seperlunya.
2. Menentukan subyek penelitian yaitu siswa kelas VIII A semester
II MTs Darul Hikmah Kecamatan Subah Kabupaten Batang.
3. Merancang RPP, lembar diskusi, lembar observasi keaktivan
siswa, angket minat siswa prastudi dan soal tes evaluasi.
4. Membagikan angket minat prastudi pada siswa sebelum proses
pembelajaran dengan pendekatan CTL dimulai untuk mengetahui
sejauh mana minat siswa pada mata pelajaran sains.
33
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan ini guru melaksanakan proses
pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang telah disusun, langkah-langkah dalam proses pembelajaran
dengan pendekatan CTL ini adalah :
1. Guru menjelaskan teknis pelaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan CTL pada siswa, yaitu membentuk kelompok-
kelompok, berdiskusi dalam kelompok untuk melakukan
kegiatan yang telah disusun dalam RPP.
2. Siswa berkumpul menurut kelompoknya masing-masing untuk
mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru.
3. Guru menciptakan situasi sehingga terjadi interaksi belajar
mengajar yang memungkinkan siswa bertukar pendapat dan
menghargai pendapat temannya.
4. Peneliti dibantu guru mengobservasi seluruh kegiatan siswa
ketika berdiskusi dalam kelompok dan ketika memaparkan hasil
diskusinya.
5. Setelah diskusi, siswa membuat rangkuman hasil diskusi
kelompok, dan memaparkannya di depan kelas.
Tujuh aspek atau asas CTL telah terpenuhi semua ketika
dilaksanakan proses pembelajaran. Proses modeling terlaksana ketika
guru menyuruh siswanya mendemonstrasikan sesuatu di awal
pertemuan, kemudian guru mengkonstrsi pengetahuan siswa tentang
34
materi tertentu. Proses learning community terlaksana ketika siswa
bekerja dalam kelompoknya. Lembar diskusi siswa disusun
sedemikian rupa agar terjadi proses inkuiri, sedangkan questioning
dilaksanakan pada akhir pertemuan.
Selama masa penelitian, peneliti hanya berperan sebagai
perencana dan observer. Peneliti mengobservasi seluruh kegiatan
siswa tiap pertemuan, sehingga dalam hal ini telah terlaksana proses
authentic assessment. Dikarenakan keterbatasan peneliti sebagai
observer, sehingga peneliti hanya mengobservasi perkelompok.
Dalam pelaksanaan tindakan ini guru telah melaksanakan
proses pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah peneliti susun.
c. Hasil Penelitian Pada Siklus I dan Pembahasannya
1. Hasil Belajar Kelompok
Nilai observasi kelompok pada siklus I ditunjukkan pada tabel.
Tabel 2. Hasil kerja kelompok pada siklus I
NO.NAMA
KELOMPOK
NILAI ITEM NONILAI (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 EINSTEIN 3 2 2 1 2 1 2 13 61.9048
2 ARCHIMEDES 3 2 2 1 2 2 2 14 66.6667
3 MAX PLANCK 3 1 2 1 2 2 1 12 57.1429
4 GALILEO 3 2 1 1 2 1 2 12 57.1429
5 ISAAC NEWTON 3 2 2 1 2 1 1 12 57.1429
JUMLAH 15 9 9 5 10 7 8 63
RATA-RATA 3 1.8 1.8 1 2 1.4 1.6 12.6 52.5000
35
Tabel 2 menunjukkan pengamatan terhadap siswa pada
waktu proses pembelajaran dilaksanakan yang terdiri dari
beberapa poin di antaranya adalah :
1. Kehadiran siswa dalam diskusi kelompok.
Pada siklus I ini seluruh siswa di kelas VIII A dapat hadir
semua, sehingga memberikan nilai yang maksimal pada poin
kehadiran siswa dalam diskusi kelompok ini.
2. Keseriusan siswa dalam diskusi kelompok.
Pada siklus I ini belum terlihat keseriusan siswa, sebagian
siswa belum fokus pada pekerjaan yang ditugaskan pada
mereka, mereka lebih suka bercanda dengan teman
sekelompoknya maupun kelompok lain, tanpa serius
melaksanakan tugas.
3. Interaksi siswa dalam diskusi kelompok.
Pada poin ini rata-rata tiap kelompok mendapat nilai 2,
artinya mereka terjadi perdebatan antara dua opsi yang
berbeda. kenyataan ini menunjukkan kekurangmatangan
siswa dalam memahami materi.
4. Keaktivan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi.
Pada poin ini rata-rata tiap kelompok mendapat nilai 1,
artinya masih banyak siswa yang belum memahami arti
kerja sama. Kebanyakan mereka cenderung menyerahkan
sepenuhnya pada satu anggota kelompok.
36
5. Optimalisasi waktu.
Pada point ini rata-rata tiap kelompok mendapat nilai 2,
artinya siswa kurang dapat mengoptimalkan waktu.
Tindakan acuh tak acuh yang dilakukan sebagian besar
siswa memberatkan salah satu anggota kelompok yang
paling aktif di kelompoknya, dan harus memanggul tugas
sendirian, sehingga tidak dapat menyelesaikan tugas tepat
pada waktu yang telah ditentukan.
6. Kelengkapan hasil diskusi.
Pada poin ini siswa belum dapat menunjukkan hasil yang
sesuai dengan harapan guru, sebab mereka masih belum
menguasai materi sepenuhnya.
7. Respon siswa terhadap paparan rekannya.
Karena kekurangpahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan, maka interaksi antarsiswa kurang menunjukkan
interaksi yang baik. Kurang adanya respon siswa terhadap
paparan rekannya yang berupa pertanyaan, sanggahan atau
komentar lainnya.
Tabel 2 menunjukkan prosentase pencapaian skor untuk
seluruh point masih belum maksimal, rata-rata nilai dari seluruh
kelompok adalah 52,5 %, masih terlalu jauh untuk mencapai 75
%, dan lebih dekat kepada 50 %. Ini menjadi PR yang besar bagi
peneliti untuk merancang ulang strategi pembelajaran yang akan
37
dilaksanakan pada siklus berikutnya agar memperoleh prosentase
di atas 75 %.
2. Hasil Evaluasi Individu
Setelah proses pembelajaran dengan pendekatan CTL ini
selesai dilaksanakan, dilanjutkan dengan tes evaluasi individu
dan didapatkan hasil evaluasi individu siswa yang ditunjukkan
pada tabel di bawah ini :
Tabel 3. Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus I
No. Hasil Test Siswa Nilai
1.
2.
3.
4.
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai Rata-rata Test
Ketuntasan Belajar Klasikal (%)
80
40
61,74
73,91
Ketuntasan belajar individu ditentukan dari nilai siswa
lebih dari atau sama dengan 60. Siswa yang memperoleh nilai
lebih dari atau sama dengan 60 adalah 17 siswa dari 23 siswa
yang berada di kelas VIII A, sehingga ketuntasan belajar klasikal
sebesar 73,91 %. Kekurangan siswa pada kegiatan diskusi
pertemuan sebelumnya memacu mereka untuk belajar serius.
Sebelum diadakan test evaluasi individu mereka giat belajar
sehingga mereka memperoleh hasil yang diharapkan. Pada siklus
I ini telah dapat mencapai nilai KKM yang diharapkan.
Agar hasil evaluasi individu pada siklus I dapat
dibayangkan perolehannya, maka hasil evaluasi individu pada
38
siklus I ini divisualisasikan dalam bentuk diagram seperti yang
ditunjukkan pada gambar diagram berikut.
7
6
5
4
3
2
1
0 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85
Diagram 1. Distribusi Frekuensi Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus I
d. Refleksi
Dari hasil pengamatan dan test evaluasi diketahui bahwa
proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL pada
siswa kelas VIII A MTs Darul Hikmah pada siklus I telah
membuahkan hasil yang diharapkan yaitu peningkatan segi kognitif
siswa. Namun dalam pelaksanaannya masih belum sesuai dengan
perencanaan dikarenakan kebiasaan siswa yang kurang konsentrasi
terhadap pelajaran/tugas belajar. Hal ini ditunjukkan dari sikap
mereka sewaktu diskusi kelompok.
Dari refleksi tersebut menunjukkan masih terdapat kekurangan
pada proses pembelajaran dengan pendekatan CTL. Refleksi ini
dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merancang langkah-
nilai
Jumlahsiswa
39
langkah yang tepat untuk siklus berikutnya agar pada siklus berikutnya
dapat tercapai hasil yang diharapkan.
Hasil-hasil analisis dan refleksi di atas digunakan untuk
merencanakan tindakan alternatif agar pada siklus selanjutnya dapat
diperoleh hasil yang lebih baik lagi. Dari analisis data pada siklus I
ditentukan alternatif tindakan untuk melaksanakan siklus II, yaitu:
1. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Membuat angket minat siswa pascastudi, lembar observasi keaktivan
siswa, lembar diskusi siswa dan soal test evaluasi individu.
2. Siklus II
Siklus II ini dilaksanakan guna menyempurnakan pelaksanaan
pembelajaran yang masih terjadi banyak kekurangan pada siklus I
melalui pendekatan CTL ini. Adapun tahapan-tahapan yang
dilaksanakan pada siklus II ini adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
1. Merancang RPP dan angket minat siswa pascastudi
2. Mengukuhkan kembali kelompok-kelompok yang telah dibentuk
pada siklus sebelumnya.
3. Menyusun soal evaluasi dan bahan diskusi kelompok sesuai
dengan materi yang akan diajarkan dengan pendekatan CTL.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini tidak jauh berbeda
dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I, karena pendekatan CTL
40
ini telah berhasil diterapkan. Namun sebelum pelaksanaan siklus II
para siswa direview kembali untuk lebih serius dalam berdiskusi
agar tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini dapat tercapai.
Langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah :
1. Guru mengkondisikan siswa agar membentuk kelompok-
kelompok seperti pada siklus sebelumnya.
2. Guru menerangkan kembali teknis pelaksanaan pembelajaran
dengan pendekatan CTL.
3. Guru menciptakan situasi kelas sehingga terjadi interaksi siswa
berupa bertukar pendapat dan menghargai pendapat temannya di
dalam berdiskusi kelompok.
4. Peneliti dibantu oleh guru mengobservasi seluruh kegiatan siswa,
baik ketika berdiskusi dalam kelompok.
5. Setelah diskusi, siswa membuat rangkuman hasil diskusi
kelompok, dan memaparkannya di depan kelas.
6. Guru membagikan angket minat pascastudi pada siswa di akhir
siklus untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap
pelajaran Fisika setelah dilakukan proses pembelajaran dengan
pendekatan CTL ini.
c. Hasil Penelitian pada Siklus II Beserta Pembahasannya
1. Hasil Kerja Kelompok
Materi dan lembar kerja pada siklus II ini tidak sama
dengan materi dan lembar kerja pada siklus I, yaitu melanjutkan
41
materi dari pertemuan-pertemuan pada siklus I. Akan tetapi
langkah pembelajarannya masih sama seperti pertemuan-
pertemuan pada siklus I, karena langkah pembelajaran pada
siklus I telah menunjukkan keberhasilan dan tinggal melanjutkan
saja. Nilai observasi kerja kelompok pada siklus II ditunjukkan
pada tabel berikut.
Tabel 4. Hasil kerja kelompok ahli pada siklus II
NO.NAMA
KELOMPOK
NILAI ITEM NONILAI (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 EINSTEIN 3 3 3 2 3 3 2 19 90.4762
2 ARCHIMEDES 3 2 3 3 3 2 2 18 85.7143
3 MAX PLANCK 3 2 2 2 3 3 3 18 85.7143
4 GALILEO 3 2 3 2 2 2 3 17 80.9524
5 ISAAC NEWTON 3 3 2 3 2 3 2 18 85.7143
JUMLAH 15 12 13 12 13 13 12 90
RATA-RATA 3 2.4 2.6 2.4 2.6 2.6 2.4 18 75.0000
Tabel 4 menunjukkan pengamatan terhadap siswa pada
waktu diskusi kelompok. Pengamatan penulis ditujukan pada
beberapa poin yang telah disusun pada lembar observasi, di
antaranya yaitu:
1. Kehadiran siswa dalam diskusi kelompok.
Seperti pada siklus I seluruh siswa di kelas VIII A hadir
mengikuti mata pelajaran Fisika ini. Dan menurut
pengamatan peneliti, kehadiran siswa pada siklus II ini
42
dikarenakan ketertarikan mereka pada metode pembelajaran
yang menarik dan berbeda dengan biasanya.
2. Keseriusan siswa dalam diskusi kelompok.
Keseriusan siswa dalam diskusi kelompok mulai muncul,
terutama pada pertemuan ke IV. Siswa benar-benar
berdiskusi dan mencari referensi dari berbagai buku yang
mereka bawa.
3. Interaksi siswa dalam diskusi kelompok.
Interaksi siswa juga sudah baik, telah banyak siswa yang
dapat memperoleh mufakat dalam tempo yang singkat.
4. Keaktivan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi.
Sudah banyak siswa yang ikut serta aktif menyimpulkan hasil
diskusi kelompok, walaupun masih dijumpai ada juga siswa
yang pasif.
5. Optimalisasi waktu.
Waktu yang ditentukan guru untuk menyelesaikan diskusi
pada siklus ini dioptimalkan sebaik-baiknya oleh siswa,
sehingga mereka dapat menyelesaikan tugas tepat pada
waktunya.
6. Kelengkapan hasil diskusi.
Hasil diskusi kali ini cukup memuaskan, tugas yang
dikumpulkan oleh siswa sudah seperti yang diharapkan guru,
sebab mereka telah belajar sebelumnya.
43
7. Respon siswa terhadap paparan rekannya.
Pada poin ini hasilnya sangat memuaskan. Kelas ramai bukan
karena gaduh atau ribut, namun siswa saling mengemukakan
pendapat, menyangkal atau mengomentari pendapat
rekannya.
2. Hasil Evaluasi Individu
Pada siklus II ini didapatkan hasil belajar siswa yang
ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel 5. Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus II
No. Hasil Test Siswa Nilai
1.
2.
3.
4.
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Nilai Rata-rata Test
Ketuntasan Belajar Klasikal (%)
85
55
70,43
91,30
Siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan
60 adalah 21 siswa dari 23 siswa yang berada di kelas VIII A,
sehingga ketuntasan belajar klasikal sebesar 91,30 %. Metode
belajar yang belum pernah dilaksanakan oleh siswa sebelumnya
bagi mereka sangat mengasyikkan, para siswa telah dapat
memahami makna dari materi yang disampaikan, demikian
halnya siswa telah dapat menunjukkan contoh riil dari
pengetahuan yang mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari
mereka. Dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa pada
siklus II ini telah dapat mencapai nilai KKM yang diharapkan.
44
Dan pada tabel di atas menunjukkan hasil evaluasi individu juga
mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I.
Hasil evaluasi individu pada siklus II ini divisualisasikan
dalam bentuk diagram seperti yang ditunjukkan pada gambar
diagram berikut.
8
7
6
5
4
3
2
1
0 50 55 60 65 70 75 80 85 90
Diagram 2. Distribusi Frekuensi Hasil Evaluasi Individu Siswa pada Siklus II
d. Refleksi
Pada siklus II ini telah mengalami banyak peningkatan nilai
baik pada diskusi kelompok maupun evaluasi individu siswa, hal ini
menunjukkan motivasi siswa begitu besar untuk memperoleh
pengetahuan khususnya materi pelajaran sains fisika.
Sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan pendekatan CTL
diterapkan kepada siswa, dilakukan test minat siswa terhadap pelajaran sains
Fisika, untuk mengetahui sejauh mana minat siswa terhadap mata pelajaran
nilai
Jumlahsiswa
45
sains fisika ini, dengan membagikan angket minat prastudi kepada siswa.
Hasil dari tes minat tersebut disajikan dalam tabel-tabel berikut.
Tabel 6. Data Angket Minat Siswa Prastudi
NO.
Siswa yang menjawab
Ya Tidak
Jumlah % jumlah %
1 8 34.78261 15 65.21739
2 6 26.08696 17 73.91304
3 9 39.13043 14 60.86957
4 10 43.47826 13 56.52174
5 11 47.82609 12 52.17391
6 7 30.43478 16 69.56522
7 5 21.73913 18 78.26087
Rata-rata 8 34.78261 15 65.21739
Tabel 7. Data Angket Minat Siswa Pascastudi
Indikator Item
Siswa yang menjawab
Ya tidak
jumlah % jumlah %
Minat siswa terhadap
model pembelajaran
dengan pendekatan
CTL
1 19 82.6086957 4 17.3913
2 17 73.9130435 6 26.08696
3 22 95.6521739 1 4.347826
4 22 95.6521739 1 4.347826
5 20 86.9565217 3 13.04348
Minat terhadap materi
Fisika yang diajarkan.
6 17 73.9130435 6 26.08696
7 15 65.2173913 8 34.78261
8 20 86.9565217 3 13.04348
9 20 86.9565217 3 13.04348
10 13 56.5217391 10 43.47826
Rata-rata 18.5 80.4347826 4.5 19.56522
46
Berdasarkan tabel 6 dan 7, ditunjukkan minat siswa terhadap materi
sains fisika meningkat setelah dilakukan proses pembelajaran dengan
pendekatan CTL. Pada tabel 6 menunjukkan bahwa siswa belum atau
mungkin tidak ada sama sekali minat terhadap materi sains fisika. Namun
setelah dilakukan pendekatan CTL barulah siswa mudah menyerap materi
sehingga menyebabkan naiknya minat mereka terhadap materi tersebut.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisa akhir diperoleh hasil bahwa:
1. Keaktivan siswa dalam diskusi kelompok antara siklus I dan siklus II
terjadi peningkatan, yaitu pada siklus I sebesar 52,5 % menjadi 75 %
pada siklus II.
2. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu rata-rata pada siklus I
sebesar 61,74 meningkat menjadi rata-rata 70,43 pada siklus II.
3. Pada minat siswa juga terjadi peningkatan yaitu pada data angket minat
siswa prastudi sedikit siswa yang menjawab “Ya” dengan rata-rata
prosentase sebesar 34,78 %. Sedangkan pada data angket minat siswa
pascastudi siswa yang menjawab “Ya” rata-ratanya meningkat sebesar
80,43 %.
Pengaruh metode pembelajaran tersebut terhadap keberhasilan belajar
siswa terlihat secara nyata dari peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh
siswa pada tiap siklus. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
47
1. Pendekatan CTL merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, dengan cara menanamkan makna dari
materi pengetahuan yang disampaikan kepada siswa dan mengaitkan
pengetahuan dengan contoh dalam kehidupan sehari-hari.
2. Melalui proses pembelajaran dengan pendekatan CTL dapat
menumbuhkan dan mengembangkan sikap kreatif dan minat belajar
dalam diri siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Minat
yang timbul dari diri siswa itu sendiri jauh lebih baik dari pada minat
yang timbul dari luar.
Melihat hasil dari proses belajar menggunakan proses pembelajaran
dengan pendekatan CTL yang secara nyata sangat baik atau positif pada
penelitian ini, maka metode pembelajaran ini dapat dijadikan alternatif yang
sebaiknya dipilih oleh para guru dalam proses belajar mengajar.
Akan tetapi dalam penelitian ini masih terdapat kelemahan yang
dikarenakan keterbatasan penulis, yaitu antara lain:
1. Kurangnya pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian tindakan
kelas.
2. Tidak adanya kerjasama antara peneliti dengan guru pengampu mata
pelajaran sains (fisika) dalam perencanaan maupun pembuatan
perangkat mengajar. Dalam penelitian ini seluruh perangkat dirancang
dan dibuat oleh peneliti yang masih kurang pengalaman dalam
pengelolaan kelas.
48
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan:
1. Pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa
dalam memecahkan permasalahan pada pokok bahasan gaya.
2. Kemampuan siswa MTs Darul Hikmah kelas VIII A semester II tahun
pelajaran 2009/2010 dalam berkomunikasi, mengemukakan pendapat
bertambah lancar khususnya dalam pelajaran sains pokok bahasan gaya.
B. Saran
Saran dari penulis adalah sebagai berikut:
1. Saran kepada sekolah dan guru mata pelajaran perlu kiranya
meningkatkan pencapaian target kurikulum setiap pokok bahasan agar
setiap siswa dapat diketahui daya serap maupun ketuntasan belajarnya.
2. Kepada guru mata pelajaran perlu ditingkatkan kualitas mengajarnya,
tidak hanya pada saat prosesnya saja, akan tetapi juga administrasi
pembelajarannya, sehingga diharapkan dapat diketahui siswa yang
belum dan yang sudah menguasai suatu pokok bahasan tertentu.
3. Kepada guru mata pelajaran perlu kiranya mempratekkan model
pembelajaran selain model pembelajaran konvensional, agar siswa tidak
jenuh. Sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.
49
DAFTAR PUSTAKA
Abdi Guru, Tim, 2006, Ipa Terpadu untuk SMP Kelas VIII, Jakarta: Erlangga
Depdiknas. 2002. Pembelajaran Kontekstual. Jakarta: Direktorat PendidikanDasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
________. 2003. Pendekatan Kontekstual; contextual Teaching and Learning(CTL). Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen Pendidikan Nasional.
Foster, Bob, 1997. Terpadu Fisika SMA Untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Hamalik, Oemar. ( 1995 ). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2001. Kamus Besar BahasaIndonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Suparno, Paul.1997. Filsafat Konstruktifisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:Kanisius.
http://bandono.web.id/2008/03/07/menyusun-model-pembelajaran-contextual-teaching-and-learning-ctl.php
http://historya-magistravitae.blogspot.com/2009/06/contextual-teaching-and-learning-ctl.html
LAMPIRAN
51
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Mata Pelajaran : IPA
Satuan Pendidikan : SMP / MTS
Kelas / Semester : VIII / II
Tema : Gaya
Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran ( 3 pertemuan )
Pertemuan ke : 1, 2, 3
A. Standar Kompetensi
Fisika ( 5 ) : Memahami peran usaha, gaya dan energi dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
Fisika ( 1 ) : Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan
pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya.
C. Indikator
1. Melakukan penjumlahan gaya dan selisih gaya yang segaris, baik yang
searah maupun berlawanan arah.
2. Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang
kekasarannya berbeda yaitu pada permukaan benda yang licin, agak
kasar dan kasar.
3. Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang
menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan.
4. Membandingkan berat dan massa suatu benda.
D. Materi
Pengertian gaya secara umum, gaya berat, gaya normal, dan gaya gesek.
52
E. Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Tahapan
KegiatanKegiatan Waktu
Kegiatan
Awal
Guru menyampaikan salam.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menjelaskan proses pembelajaran yang akan
dilakukan, dan membagikan angket minat prastudi.
Guru menerangkan tentang definisi gaya dan
menjelaskan resultan gaya.
10’
Kegiatan
Inti
Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, kemudian
membagikan lembar diskusi pada masing-masing
kelompok.
Guru dan siswa bersama-sama menuju pasar untuk
melaksanakan kegiatan belajar.
Para siswa dalam kelompok meminta pada salah
seorang kuli angkut untuk membawakan barang
bawaannya.
Salah seorang siswa menarik gerobak, dan salah
seorang lainnya mendorongnya, kemudian dilakukan
dengan bergantian.
Kemudian pekerjan membawa barang bawaan
dilakukan bersama-sama oleh semua anggota
kelompok.
Para siswa melakukan kegiatan-kegiatan tersebut di
atas dengan barang bawaan yang lebih ringan.
Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menarik
kesimpulan dari kegiatan tersebut secara tertulis pada
lembar diskusi.
Dari kegiatan tersebut siswa diminta menjelaskan
50’
53
secara tertulis pada lembar diskusi tentang resultan
gaya.
Dalam diskusi kelompok siswa memberikan contoh
riil macam-macam gaya pada kegiatan tersebut secara
tertulis pada lembar diskusi.
Kegiatan
Akhir /
Penutup
Guru memberi tanda pada siswa bahwa waktu
kegiatan telah habis, dan siswa diminta kembali ke
kelas.
Guru menjelaskan teknis pelaksanaan kegiatan belajar
untuk pertemuan berikutnya
Guru mengucapkan salam penutup.
10’
Pertemuan 2
Tahapan
KegiatanKegiatan Waktu
Kegiatan
Awal
Guru menyampaikan salam.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menjelaskan kembali teknis pelaksanaan
kegiaatan pembelajaran.
10’
Kegiatan
Inti
Tiap perwakilan kelompok mengumpulkan salinan
hasil diskusi kepada guru.
Salah saatu perwkilan kelompok secara bergantian
menyampikan paparan hasil diskusi kelompoknya di
depan kelas.
Guru mempersilakan siswanya mengomentari paparan
hasil diskusi kelompok temannya.
50’
Kegiatan
Akhir /
Penutup
Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan ini,
kemudian menyampaikan nilai hasil diskusi tiap
kelompok.
Guru memberikan sedikit materi tentang berat, dan
10’
54
perbedaan berat dengan massa.
Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri
menghadapi test siklus I pada pertemuan berikutnya.
Guru mengucapkan salam penutup.
Pertemuan 3
Tahapan
KegiatanKegiatan Waktu
Kegiatan
Awal
Guru menyampaikan salam.
Guru mengkondisikan siswa untuk mempersiapkan
diri untuk pelaksanaan test.
5’
Kegiatan
Inti
Guru membagi lembar test pada siswa.
Siswa mengerjakan soal yang dberikan oleh guru.60’
Kegiatan
Akhir /
Penutup
Guru mengumpulkan lembar jawaban siswa.
Guru memotivasi siswa agar selalu giat belajar.
Guru mengucapkan salam penutup.
5’
F. MetodePembelajaran
Metode : Pendekatan CTL.
G. Sumber Belajar
Abdi Guru, Tim, IPA TERPADU UNTUK SMP KELAS VIII, 2006,
Erlangga: Jakarta
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Hj Maslihah, S.Pd. Nur Laila, S.Pd.
55
PEMBAGIAN KELOMPOK DISKUSI
NO. NO. ABSEN NAMA SISWA NAMA KELOMPOK
1 1 AGIT ELLYSA PUTRI
EINSTEIN
2 2 AIMATUZ ZAKIYAH
3 3 AMELIA ISMATUR ROSIDA
4 4 ASMA WANTI
5 6 ENI HIDAYAH
6 7 EVA ERVINA
ARCHIMEDES
7 8 EVA FINDA SARI
8 9 ICHFATUL KHASANAH
9 10 IIN APRILIANI
10 11 IKMAH TURAENAH
11 13 INDAH SULISTYOWATI
MAX PLANCK
12 14 IRMAWATI
13 15 ISLACHAN
14 16 ISTIKHOMAH
15 17 ISTIKOMAH
16 18 ITA NURUL JANAH
GALILEO17 19 KHOIRU UMATIN
18 20 NISROKHA
19 21 NURUL KHAKIMAH
20 22 SILFIK
ISAAC NEWTON21 23 TIANAH
22 24 TRI GIANTI
23 26 YULIATI
56
ANGKET MINAT SISWA PRASTUDI
Petunjuk :
Berilah tanda () pada salah satu kolom Ya atau Tidak untuk pertanyaan yangsesuai dengan diri anda.
No. Indikator Sikap Ya Tidak
1.Saya memberikan informasi kepada teman tentang mata
pelajaran sains (fisika).
2. Saya bertanya pada guru tentang mata pelajaran sains (fisika).
3.Saya bertanya pada teman tentang mata pelajaran sains
(fisika).
4.Saya berdiskusi dengan teman untuk memecahkan masalah
sains yang muncul.
5. Saya dapat mengerjakan tugas dari guru.
6. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru.
7.
Saya mengamati kejadian di alam sekitar yang berhubungan
dengan mata pelajaran sains (fisika), setelah mendapatkan
satu materi pelajaran.
57
TUGAS DISKUSI KELOMPOK
SIKLUS I
A. Pengertian gaya secara umum
Tugas kelompok :
1. Mintalah pada salah seorang kuli angkut untuk membawakan barang
bawaannya.
2. Salah seorang siswa menarik gerobak, dan salah seorang lainnya
mendorongnya, kemudian dilakukan dengan bergantian.
Pertanyaan :
Coret jawaban yang kalian anggap tidak sesuai!
Samakah tenaga yang kalian berikan ketika mendorong atau menarik gerobak?
(jawaban : sama / tidak).
3. Kemudian pekerjaan membawa barang bawaan dilakukan bersama-sama oleh
semua anggota kelompok.
Pertanyaan :
Coret jawaban yang kalian anggap tidak sesuai!
Bagaimanakah beban jika dikerjakan bersama-sama? (jawaban : lebih berat /
lebih ringan).
4. Lakukan kegiatan-kegiatan tersebut di atas dengan barang bawaan yang lebih
ringan.
Pertanyaan :
Coret jawaban yang kalian anggap tidak sesuai!
Bagaimanakah rasanya ketika beban lebih ringan? (jawaban : lebih mudah /
lebih sukar).
Ke manakah arah gerak gerobak ketika didorong / ditarik? (jawaban : searah
dengan dorongan atau tarikan / tidak searah).
Kesimpulan :
Yang dimaksud dengan gaya adalah ....
Gaya merupakan besaran ... karena ....
58
B. Resultan gaya (penjumlahan gaya)
Tentukan arah dan besar gaya pada pertanyaan di bawah ini!
1.
2.
C. Contoh gaya dalam kehidupan sehari-hari
Berikan contoh riil dari macam-macam gaya berdasarkan pengamatan pada
kegiatan yang telah kalian lakukan!
1. Gaya otot, contohnya : ....
2. Gaya magnet, contohnya : ....
3. Gaya gravitasi bumi, contohnya : ....
4. Gaya mesin, contohnya : ....
5. Gaya listrik, contohnya : ....
6. Gaya pegas, contohnya : ....
7. Gaya gesekan, contohnya : ....
40 N 20 N
45 N 25 N
59
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIVAN SISWA DALAM
DISKUSI KELOMPOK
SIKLUS I
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
No. Aktivitas SiswaNilai
A B C
1 Kehadiran siswa dalam diskusi kelompok.
2 Keseriusan siswa dalam diskusi kelompok.
3 Interaksi siswa dalam diskusi kelompok.
4 Keaktivan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
5 Optimalisasi waktu.
6 Kelengkapan hasil diskusi.
7 Respon siswa terhadap paparan rekannya.
Jumlah
Jumlah Skor
Skor Maksimal
Skor Keberhasilan
60
Indikator :
1. Kehadiran siswa dalam diskusi kelompok.
A : Seluruh anggota kelompok hadir dalam diskusi (3)
B : Hanya separuh anggota kelompok saja yang hadir dalam diskusi (2)
C : Kurang dari separuh anggota kelompok saja yang hadir dalam diskusi (1)
2. Keaktivan siswa dalam diskusi kelompok.
A : Seluruh anggota kelompok aktif berdiskusi (3)
B : Hanya separuh anggota kelompok saja yang aktif dalam diskusi (2)
C : Kurang dari separuh anggota kelompok saja yang aktif dalam diskusi (1)
3. Interaksi siswa dalam diskusi kelompok.
A : Seluruh anggota kelompok cepat dalam mengambil mufakat (3)
B : Terjadi perdebatan antara dua opsi yang berbeda (2)
C : Seluruh anggota kelompok hanya terpaku pada satu pendapat dari salah
satu angotanya (1)
4. Keaktivan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
A : Seluruh anggota kelompok aktif menyimpulkan hasil diskusi (3)
B : Separuh anggota kelompok saja yang aktif menyimpulkan hasil diskusi (2)
C : Kurang dari separuh anggota kelompok saja yang aktif menyimpulkan
hasil diskusi (1)
5. Optimalisasi waktu.
A : Diskusi selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan (3)
B : Diskusi selesai pada tambahan waktu (2)
C : Diskusi tidak selesai setelah diberi tambahan waktu (1)
6. Kelengkapan hasil diskusi.
A : Hasil diskusi lengkap seperti yang diharapkan guru (3)
B : Hasil diskusi kurang lengkap (2)
C : Hasil diskusi tidak seperti yang diharapkan guru (2)
7. Respon siswa terhadap paparan rekannya.
A : Saparuh anggota kelompok memberikan respon (3)
B : Hanya satu saja dari anggota kelompok yang memberikan respon (2)
C : Tidak ada anggota kelompok yang memberikan respon (1)
61
KISI-KISI UJI KOMPETENSISIKLUS I
Mata Palajaran : IPA (Fisika)Kelas/Semester : VII/IIPokok Bahasan : GayaJenis Soal : Objektif
No. Indikator Aspek Soal
1. Pemahaman C2Gaya yang bekerja pada sebuah benda dapatmengakibatkan hal-hal sebagai berikut, kecuali ....
2. Pemahaman C2Jika resultan beberapa gaya adalah nol (0), makayang mungkin terjadi adalah ....
3. Aplikasi C3
Tiga gaya masing-masing F1 = 20 N arah ke kanan,F2 = 10 N arah ke kanan, dan F3 = 30 N arah ke kiri.Ketiga gaya tersebut bekerja pada sebuah benda. Kemana benda tersebut bergerak dan beraparesultannya?
4. Aplikasi C3Gaya yang besarnya 100 N yang bekerja padabenda, artinya ....
5. Ingatan C1 Gaya merupakan besaran ....6. Ingatan C1 Dua buah gaya dapat setimbang jika ....
7. Pemahaman C2
Gaya gesekan kadang kala merugikan. Untuk itugaya gesekan ini berusaha untuk dihilangkan.Contoh tindakan untuk menghilangkan ataumemperkecil gaya gesekan ini adalah ....
8. Aplikasi C3
Perhatikan gambar berikut ini.
Pernyataan berikut yang benar adalah ....9. Ingatan C1 Ke manakah arah gaya gesekan?
10. Aplikasi C3
Sebuah balok ditarik oleh dua orang anak dengangaya yang sama, yang satu menarik ke arah barat,dan yang lainnya menarik ke arah selatan. Kemanakah balok tersebut akan bergerak?
11. Aplikasi C3
Sebuah benda di bumi beratnya 300 N denganpercepatan gravitasi 10 m/s2. Jika beratnya di bulan60 N berarti percepatan gravitasi di bulan sebesar....
12. Ingatan C1Apakah yang mempengaruhi gaya berat suatubenda?
F1 = 50 N
F1 = 25 N
F2 = 25 N
F1 = 30 N
62
13. Ingatan C1Jika tidak ada gaya luar yang mempengaruhi suatubenda, maka benda akan ....
14. Ingatan C1Berikut adalah satuan yang terdapat pada gaya,kecuali ....
15. Pemahaman C2Yang merupakan keuntungan dari gaya gesekterdapat pada ....
16. Aplikasi C3
Dua buah gaya bekerja saling tegak lurus. Gayapertama sebesar 40 N, dan gaya kedua sebesar 30N. Berapakah resultan gaya yang bekerja?
17. Aplikasi C3
Sebuah benda ditimbang di bumi beratnya 80 N,setelah ditimbang di planet lain beratnya 120 N.Berapakah perbandingan percepatan gravitasi dibumi dan di planet tersebut?
18. Aplikasi C3
Sebuah benda bermasssa 10 kg bergerak lurusdengan percepatan sebesar 5 m/s2. Maka gaya yangdilakukan oleh benda tersebut adalah ....
19. Ingatan C1 Apakah definisi dari gaya berat?
20. Ingatan C1Gaya berikut yang berhubungan dengan gaya beratadalah ....
63
SOAL TEST EVALUASI
SIKLUS I
1. Gaya yang bekerja pada sebuahbenda dapat mengakibatkan hal-halsebagai berikut, kecuali ....a. Perubahan bentukb. Perubahan massac. Perubahan kelajuand. Perubahan arah gerak
2. Jika resultan beberapa gaya adalahnol (0), maka yang mungkin terjadiadalah ....a. Benda mengalami percepatanb. Benda mengalami perlambatanc. Benda bergerak dengan arah
sama dengan arah salah satugaya
d. Benda pasti akan diam3. Tiga gaya masing-masing F1 = 20
N arah ke kanan, F2 = 10 N arah kekanan, dan F3 = 30 N arah ke kiri.Ketiga gaya tersebut bekerja padasebuah benda. Ke mana bendatersebut bergerak dan beraparesultannya?a. Ke kanan dengan R = 60 Nb. Ke kanan dengan R = 10 Nc. Ke kiri dengan R = 10 Nd. Diam dengan R = 0
4. Gaya yang besarnya 100 N yangbekerja pada benda, artinya ....a. Gaya tersebut tidak mungkin
memberikan percepatan lebihbesar dari 100 m/s2 pada bendaitu
b. Benda tersebut akan mengalamipercepatan sebesar 10 m/s2
c. Gaya tersebut tidak mungkinmemberikan percepatan lebihkecil dari 1 m/s2
d. benda tersebut akan mengalamipercepatan atau perlambatan
2. Gaya merupakan besaran ....a. Pokok c. Vektorb. Skalar d. Asli
6. Dua buah gaya dapat setimbangjika ....a. Saling tegak lurusb. Sama besar dan searahc. Tidak sama besar dan
berlawanan arahd. Sama besar dan berlawanan
arah7. Gaya gesekan kadang kala
merugikan. Untuk itu gaya gesekanini berusaha untuk dihilangkan.Contoh tindakan untukmenghilangkan atau memperkecilgaya gesekan ini adalah ....a. Memberi oli pada mesinb. Alas sepatu dibuat dari karetc. Ban mobil didesain radiald. Lantai rumah dibuat dari
porselen sehinggapermukaannya halus
8. Perhatikan gambar berikut ini.
Pernyataan berikut yang benaradalah ....a. Resultan gaya-gaya tersebut 20
N, dan benda bergerak searahdengan F1
b. Resultan gaya-gaya tersebut 0N, dan benda diam
c. Resultan gaya-gaya tersebut 20N, dan benda diam
d. Resultan gaya-gaya tersebut 20N, dan benda bergerak searahdengan F4
9. Ke manakah arah gaya gesekan?a. Ke samping bendab. Ke atas bendac. Searah dengan gerak bendad. Melawan arah gerak benda
F1 = 50 N
F1 = 25 N
F2 = 25 N
F1 = 30 N
64
10. Sebuah balok ditarik oleh duaorang anak dengan gaya yangsama, yang satu menarik ke arahbarat, dan yang lainnya menarik kearah selatan. Ke manakah baloktersebut akan bergerak?a. Barat daya c. Tenggarab. Barat laut d. Timur laut
11. Sebuah benda di bumi beratnya 300N dengan percepatan gravitasi 10m/s2. Jika beratnya di bulan 60 Nberarti percepatan gravitasi di bulansebesar ....a. 2 m/s2 c.0,5 m/s2
b. 50 m/s2 d. 0,2 m/s2
12. Apakah yang mempengaruhi gayaberat suatu benda?a. Massa jenis bendab. Massa benda itu sendiric. Gaya gravitasid. Percepatan gravitasi
13. Jika tidak ada gaya luar yangmempengaruhi suatu benda, makabenda akan ....a. Bergerak lurus beraturanb. Tidak bergerakc. Bergerak lurus dan dipercepatd. a dan b benar
14. Berikut adalah satuan yang terdapatpada gaya, kecuali ....a. Meter c. Kelvinb. Kilogram d. Sekon
15. Yang merupakan keuntungan darigaya gesek terdapat pada ...a. Tromol roda sepedab. Roda gear di dalam mesinc. Engsel pintud. Sol sepatu pada lantai.
16. Dua buah gaya bekerja saling tegaklurus. Gaya pertama sebesar 40 N,dan gaya kedua sebesar 30 N.Berapakah resultan gaya yangbekerja?a. 70 N c. 50 Nb. 120 N d. 10 N
17. Sebuah benda ditimbang di bumiberatnya 80 N, setelah ditimbang diplanet lain beratnya 120 N.Berapakah perbandinganpercepatan gravitasi di bumi dan diplanet tersebut?a. 2 : 3 c. 4 : 5b. 1 : 2 d. 3 : 4
18. Sebuah benda bermasssa 10 kgbergerak lurus dengan percepatansebesar 5 m/s2. Maka gaya yangdilakukan oleh benda tersebutadalah ....a. 2 N c. 50 Nb. 15 N d. 25 N
19. Apakah definisi dari gaya berat?a. Gaya yang menunjukkan
banyaknya massa suatu bendab. Gaya yang terjadi karena benda
memiliki massac. Sejumlah gaya yang
ditunjukkan pada timbangand. Gaya yang dakibatkan oleh
percepatan gravitasi dan massabenda
20. Gaya berikut yang berhubungandengan gaya berat adalah ....a. Gaya otot c. Gaya magnetb. Gaya gravitasi d. Gaya listrik
65
LEMBAR JAWABAN
SIKLUS I
NAMA :
NO ABSEN :
1 a b c d 11 a b c d
2 a b c d 12 a b c d
3 a b c d 13 a b c d
4 a b c d 14 a b c d
5 a b c d 15 a b c d
6 a b c d 16 a b c d
7 a b c d 17 a b c d
8 a b c d 18 a b c d
9 a b c d 19 a b c d
10 a b c d 20 a b c d
66
KUNCI JAWABAN TEST EVALUASI SIKLUS I
1 B 11 D
2 C 12 D
3 B 13 D
4 B 14 C
5 C 15 D
6 D 16 C
7 A 17 A
8 A 18 C
9 D 19 D
10 A 20 B
67
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Mata Pelajaran : IPA
Satuan Pendidikan : SMP / MTS
Kelas / Semester : VIII / II
Tema : Hukum Newton
Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran ( 3 pertemuan )
Pertemuan ke : 4, 5, 6,
A. Standar Kompetensi
Fisika ( 5 ) : Memahami peran usaha, gaya dan energi dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar
Fisika ( 2 ) : Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai
peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
C. Indikator
- Mendemonstrasikan hukum I Newton secara sederhana dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
- Mendemonstrasikan hukum II Newton dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
- Mendemonstrasikan hukum III Newton dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
68
D. Materi
Hukum Newton
E. Langkah Pembelajaran
Pertemuan 4
Tahapan
KegiatanKegiatan Waktu
Kegiatan
Awal
Guru menyampaikan salam.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menjelaskan proses pembelajaran yang akan
dilakukan, dan membagikan angket minat prastudi.
Guru menerangkan tentang hukum Newton.
10’
Kegiatan
Inti
Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, kemudian
membagikan lembar diskusi pada masing-masing
kelompok.
Guru dan siswa bersama-sama menuju lokasi industri
meubel untuk melaksanakan kegiatan belajar.
Para siswa dalam kelompok memperhatikan gerak
meja beroda yang didorong oleh salah seorang anggota
keompok kemudian dilepaskan, hingga meja bergerak
sendiri.
Para siswa dalam kelompok menyimpulkan hasil
pengamatan tersebut.
Salah seorang siswa mendorong meja tak beroda
kemudian dilakukan dengan bergantian.
Para siswa dalam kelompok menyimpulkan kegiatan
tersebut.
Para siswa mengamati pekerja yang sedang memaku,
kemudian menyimpulkan hasil pengamatan tersebut.
Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menarik
50’
69
kesimpulan dari kegiatan tersebut secara tertulis pada
lembar diskusi.
Dalam diskusi kelompok siswa memberikan contoh
lain dari penerapan hukum I, II, III Newton
berdasarkan pengalaman yang pernah mereka amati.
Kegiatan
Akhir /
Penutup
Guru memberi tanda pada siswa bahwa waktu
kegiatan telah habis, dan siswa diminta kembali ke
kelas.
Guru menjelaskan teknis pelaksanaan kegiatan belajar
untuk pertemuan berikutnya
Guru mengucapkan salam penutup.
10’
Pertemuan 5
Tahapan
KegiatanKegiatan Waktu
Kegiatan
Awal
Guru menyampaikan salam.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menjelaskan kembali teknis pelaksanaan
kegiaatan pembelajaran.
10’
Kegiatan
Inti
Tiap perwakilan kelompok mengumpulkan salinan
hasil diskusi kepada guru.
Salah saatu perwkilan kelompok secara bergantian
menyampikan paparan hasil diskusi kelompoknya di
depan kelas.
Guru mempersilakan siswanya mengomentari paparan
hasil diskusi kelompok temannya.
50’
Kegiatan
Akhir /
Penutup
Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan ini,
kemudian menyampaikan nilai hasil diskusi tiap
kelompok.
Guru mengucapkan salam penutup.
10’
70
Pertemuan 6
Tahapan
KegiatanKegiatan Waktu
Kegiatan
Awal
Guru menyampaikan salam.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru mengkondisikan siswa untuk mempersiapkan
diri untuk pelaksanaan test.
5’
Kegiatan
Inti
Guru membagi lembar test pada siswa.
Siswa mengerjakan soal yang dberikan oleh guru.60’
Kegiatan
Akhir /
Penutup
Guru mengumpulkan lembar jawaban siswa.
Guru membagikan angket minat pascastudi pada siswa
Guru mengucapkan salam penutup.
5’
F. MetodePembelajaran
Metode : Pendekatan CTL.
G. Sumber Belajar
Abdi Guru, Tim, IPA TERPADU UNTUK SMP KELAS VIII, 2006,
Erlangga: Jakarta
Foster, Bob, TERPADU FISIKA SMA UNTUK KELAS X, 1997,
Erlangga: Jakarta
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Hj Maslihah, S.Pd. Nur Laila, S.Pd.
71
TUGAS DISKUSI KELOMPOK
SIKLUS II
A. Hukum I Newton
Tugas :
Perhatikanlah gerak meja beroda yang didorong oleh salah seorang anggota
keompok kemudian dilepaskan, hingga meja bergerak sendiri.
Pertanyaan :
1. Bagaimanakah keadaan meja sebelum didorong? (bergerak/diam).
2. Bagaimanakah keadaan meja ketika didorong? (bergerak/diam).
3. Bagaimanakah keadaan meja setelah dorongan dilepas? (tetap
bergerak/diam).
4. Apakah kesimpulan dari kegiatan-kegiatan tersebut?
5. Bandingkanlah kesimpulan kalian dengan bunyi hukum I Newton!
B. Hukum II Newton
Tugas :
Salah seorang siswa mendorong meja tak beroda hingga jarak tertentu, kemudian
dilakukan dengan bergantian.
Pertanyaan :
1. Bagaimanakah kecepatan gerak meja dari tempat mula-mula meja berada
hingga ke tempat terakhir? (semakin cepat/semakin lambat).
2. Ke manakah arah gerak meja? (searah dengan gaya yang
diberikan/berlawanan arah).
3. Bagaimanakah percepatan benda jika gaya yang diberikan semakin besar?
(semakin besar/semakin kecil).
4. Apakah kesimpulan dari kegiatan-kegiatan tersebut?
5. Bandingkanlah kesimpulan kalian dengan bunyi hukum II Newton!
72
C. Hukum III Newton
Tugas :
Amati pekerja yang sedang memaku, kemudian menyimpulkan hasil pengamatan
tersebut.
Pertanyaan :
1. Apa yang terjadi pada martil sesaat setelah dipukulkan kepada paku?
(memental/menempel pada paku)
2. Bagaimana pentalan martil ketika pekerja memukulkannya dengan gaya
yang lebih besar? (semakin jauh/semakin dekat)
3. Apakah kesimpulan dari pengamatan kalian tersebut?
4. Bandingkanlah kesimpulan kalian dengan bunyi hukum III Newton!
73
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIVAN SISWA DALAM
DISKUSI KELOMPOK
SIKLUS II
Nama Kelompok :
Nama Anggota Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
No. Aktivitas SiswaNilai
A B C
1 Kehadiran siswa dalam diskusi kelompok.
2 Keseriusan siswa dalam diskusi kelompok.
3 Interaksi siswa dalam diskusi kelompok.
4 Keaktivan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
5 Optimalisasi waktu.
6 Kelengkapan hasil diskusi.
7 Respon siswa terhadap paparan rekannya.
Jumlah
Jumlah Skor
Skor Maksimal
Skor Keberhasilan
74
KISI-KISI UJI KOMPETENSISIKLUS II
Mata Palajaran : IPA (Fisika)Kelas/Semester : VII/IIPokok Bahasan : GayaJenis Soal : Objektif
No. Indikator Aspek Soal
1. Ingatan C1
Jika sebuah bus direm secara mendadak, makapenumpang yang duduk di dalamnya akanterhempas ke depan. Peristiwa ini adalah contohberlakunya ....
2. Aplikasi C3Pada benda yang mengalami gerak jatuh bebas,maka yang terjadi adalah ....
3. Aplikasi C3 Jika resultan gaya sama dengan nol, maka ....
4. Aplikasi C3Bumi dikatakan bergerak, mengapa kita tidakmerasakannya?
5. Aplikasi C3 Besaran apakah yang mempengaruhi suatu gaya?6. Aplikasi C3 Benda dikatakan bergerak lurus beraturan jika ....
7. Pemahaman C2
Berapakah gaya yang bekerja pada sebuah bendabermassa 25 kg yang bergerak dengan percepatan20 m/s2?
8. Aplikasi C3
Gaya sebesar 2,5 N bekerja pada sebuah bendabermassa 0,5 kg. Benda tersebut akan memperolehpercepatan sebesar ....
9. Pemahaman C2
Sebuah benda bermassa 0,5 ton bergerak denganpercepatan 10 m/s2, benda tersebut akan bekerjasebuah gaya sebesar ....
10. Pemahaman C2
Sebuah benda bermassa 10 kg jatuh dari ketinggian10 m. Jika percepatan gravitasi adalah 9,8 m/s2,berapakah gaya yang bekerja?
11. Ingatan C1Jika pada sebuah benda bekerja sebuah gaya, makaakibatnya kecuali ....
12. Pemahaman C2
Berapakah massa benda yang bergerak denganpercepatan 30 m/s2, dan bekerja gaya sebesar 180N?
13. Aplikasi C3Saat bola yang jatuh di lantai memantul, yangmenjadi gaya reaksi adalah ....
14. Pemahaman C2Pernyataan yang benar tentang Hukum II Newtonadalah ....
15. Pemahaman C2
Sebuah benda bermassa 10 kg diam di atas mejayang datar. Percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s2.Gaya normal yang bekerja pada benda tersebut
75
adalah sebesar ....
16. Ingatan C1Pada saat kamu menendang tembok dengan sepatu,kakimu terasa sakit. Hal ini menunjukkan bahwa ....
17. Ingatan C1
Seorang anak mendorong sebuah tembok dengangaya sebesar 100 N, namun tembok tidak bergerak.Hal ini berarti ....
18. Aplikasi C3
Berapakah gaya yang bekerja untuk menghentikansebuah benda bermassa 10 kg yang bekerja denganpercepatan 10 m/s2?
19. Aplikasi C3Mengapa martil dibuat dari bahan logam sepertibesi?
20. Aplikasi C3
Seorang anak mendorong tiang listrik, namun tiangtersebut tidak bergerak sama sekali. Mengapademikian?
76
SOAL TEST EVALUASI
SIKLUS II
1. Jika sebuah bus direm secaramendadak, maka penumpang yangduduk di dalamnya akan terhempaske depan. Peristiwa ini adalahcontoh berlakunya ....a. Hukum II Newtonb. Sifat alamiahc. Sifat gerak tetapd. Sifat inersia
2. Pada benda yang mengalami gerakjatuh bebas, maka yang terjadiadalah ....a. Resultan gaya-gaya nolb. Resultan gaya-gaya lebih kecil
dari nolc. Resultan gaya-gaya tidak nold. Tak ada gaya yang bekerja pada
benda tersebut1. Jika resultan gaya sama dengan nol,
maka ....a. Benda akan diam atau bergerak
lurus beraturanb. Benda akan diam atau bergerak
lurus dipercepat beraturanc. Benda selalu bergerak dengan
kelajuan konstand. Benda akan bergerak tidak
beraturan2. Bumi dikatakan bergerak, mengapa
kita tidak merasakannya?a. Sebab bumi berputar pada
porosnyab. Sebab semua partikel yang ada
di permukaan bumi ikutbergerak
c. Sebab bumi bergerak sangatcepat sekali
d. Sebab bumi bergerak dengankecepatan yang tetap
3. Besaran apakah yangmempengaruhi suatu gaya?a. Kecepatan c. Percepatanb. Kelajuan d. Perlajuan
6. Benda dikatakan bergerak lurusberaturan jika ....a. Resultan gayanya sama dengan
nolb. Ada gaya yang bekerja padanyac. Ada sedikit gaya yang bekerja
kepadanyad. Benda memiliki massa yang
kecil7. Berapakah gaya yang bekerja pada
sebuah benda bermassa 25 kg yangbergerak dengan percepatan 20m/s2?a. 500 N c. 0,8 Nb. 1,25 N d. 45 N
8. Gaya sebesar 2,5 N bekerja padasebuah benda bermassa 0,5 kg.Benda tersebut akan memperolehpercepatan sebesar ....a. 1,25 m/s2 c. 0,2 m/s2
b. 0,125 m/s2 d. 5 m/s2
9. Sebuah benda bermassa 0,5 tonbergerak dengan percepatan 10m/s2, benda tersebut akan bekerjasebuah gaya sebesar ....a. 0,05 N c. 5000 Nb. 5 N d. 0,005 N
10. Sebuah benda bermassa 10 kg jatuhdari ketinggian 10 m. Jikapercepatan gravitasi adalah 9,8m/s2, berapakah gaya yang bekerja?c. 0,98 N c. 980 Nd. 9,8 N d. 98 N
11. Jika pada sebuah benda bekerjasebuah gaya, maka akibatnyakecuali ....a. Benda tersebut akan bertambah
kelajuannyab. Benda tersebut akan berkurang
percepatannyac. Benda tersebut akan bertambah
percepatannyad. Benda tersebut akan tetap diam
77
12. Berapakah massa benda yangbergerak dengan percepatan 30 m/s2,dan bekerja gaya sebesar 180 N?a. 210 kg c. 6 kgb. 60 kg d. 150 kg
13. Saat bola yang jatuh di lantaimemantul, yang menjadi gaya reaksiadalah ....a. Gaya yang mendorong bola
memantulb. Gaya gravitasi bumic. Massa bendad. Gaya gesekan lantai
14. Pernyataan yang benar tentangHukum II Newton adalah ....a. Jika ada percepatan, maka benda
akan menimbulkan gayab. Jika ada gaya yang bekerja pada
suatu benda, maka benda akanbergerak dengan kecepatantertentu
c. Bend akan diam atau bergerakberaturan jika tidak ada gaya luaryang mempengaruhi
d. Suatu gaya yang bekerja padasebuah benda, maka bendatersebut akan bereaksimemberikan gaya yang samabesarnya, arahnya berlawanan
15. Sebuah benda bermassa 10 kg diamdi atas meja yang datar. Percepatangravitasi sebesar 9,8 m/s2. Gayanormal yang bekerja pada bendatersebut adalah sebesar ....a. 0,98 N c. 10 Nb. 1,02 N d. 98 N
12. Pada saat kamu menendang tembokdengan sepatu, kakimu terasa sakit.Hal ini menunjukkan bahwa ....a. Hukum III Newton tidak berlakub. Tidak ada gaya reaksic. Gaya reaksi berupa gaya yang
membuat kakimu sakitd. Hanya ada gaya aksi berupa gaya
otot yang membuat kakimu bisamenendang
17. Seorang anak mendorong sebuahtembok dengan gaya sebesar 100 N,namun tembok tidak bergerak. Halini berarti ....a. Gaya anak tersebut kurang besarb. Terjadi aksi reaksic. Tembok memberikan gaya
reaksi sebesar 100 Nd. Tembok memberikan gaya yang
lebih besar18. Berapakah gaya yang bekerja untuk
menghentikan sebuah bendabermassa 10 kg yang bekerjadengan percepatan 10 m/s2?a. 1 N c. 100 Nb. 20 N d. 50 N
19. Mengapa martil dibuat dari bahanlogam seperti besi?a. Karena paku juga terbuat dari
besi, agar dapat mengimbangib. Besi mudah dicetak dan dibuat
berbagai macam bentuk sesuaikeinginan pembuatnya
c. Agar dapat memberikanpukulan yang keras
d. Sebab besi memiliki massa yangbesar dibandingkan denganbenda lain yang seukuran,sehingga memberikan gayayang besar
20. Seorang anak mendorong tianglistrik, namun tiang tersebut tidakbergerak sama sekali. Mengapademikian?a. Anak tersebut kurang kuat
mendorongnya, sehingga tiangtidak bergerak
b. Tiang listrik menancap di tanahsehingga tidak bisa dirobohkan
c. Tiang memberi gaya reaksi yangbesarnya sama dengan besargaya yang diberikan anaktersebut
d. Semua pernyataan tidak adayang tepat
78
LEMBAR JAWABAN
SIKLUS II
NAMA :
NO ABSEN :
1 a b c d 11 a b c d
2 a b c d 12 a b c d
3 a b c d 13 a b c d
4 a b c d 14 a b c d
5 a b c d 15 a b c d
6 a b c d 16 a b c d
7 a b c d 17 a b c d
8 a b c d 18 a b c d
9 a b c d 19 a b c d
10 a b c d 20 a b c d
79
KUNCI JAWABAN TEST EVALUASI SIKLUS II
1 D 11 C
2 C 12 C
3 A 13 A
4 D 14 B
5 C 15 C
6 A 16 D
7 A 17 B
8 D 18 C
9 C 19 D
10 C 20 C
80
ANGKET MINAT SISWA PASCASTUDI
Petunjuk :
Berilah tanda () pada salah satu kolom Ya atau Tidak untuk pertanyaan yangsesuai dengan diri anda.
Indikator Sikap No. Item Ya Tidak
A. Minat siswaterhadapmodelpembelajarandenganpendekatanCTL
1.
Saya senang terhadap model pembelajaran ini
karena pembelajaran yang tidak membosankan,
menyenangkan dan memudahkan saya untuk
dapat memahami materi pelajaran.
2.
Saya senang belajar Fisika dengan model
pembelajaran ini karena soal-soal yang
diberikan menambah pengetahuan dan
wawasan.
3.
Saya lebih suka belajar Fisika dengan model
pembelajaran ini daripada hanya dengan model
pembelajaran konvensional.
4.
Dengan menggunakan pendekatan CTL saya
merasa lebih baik dalam menguasai materi
Fisika.
5.
Konsep-konsep Fisika yang saya peroleh
dengan pendekatan CTL dapat lebih lama saya
ingat.
B. Minatterhadapmateri Fisikayangdiajarkan.
6.Saya senang terhadap pelajaran Fisika hari ini
karena menarik dan menyenangkan.
7.Materi Fisika yang diajarkan hari ini sangat mu-
dah saya pahami.
8.
Saya suka belajar Fisika karena penerapan ilmu
Fisika dapat ditemui dalam kehidupan sehari-
hari.
9.
Saya lebih semangat belajar Fisika karena pela-
jaran Fisika sangat menarik dan dapat dijumpai
di lingkungan sekitar kita.
10.
Saya suka belajar Fisika karena banyak rumus-
rumus yang harus dipahami sehingga
memotivasi saya untuk banyak berlatih
mengerjakan soal.
81
ANALISIS ANGKET MINAT SISWA PRASTUDI
NO.
Siswa yang menjawab
Ya tidak
N % N %
1 8 34,78261 15 65,21739
2 6 26,08696 17 73,91304
3 9 39,13043 14 60,86957
4 10 43,47826 13 56,52174
5 11 47,82609 12 52,17391
6 7 30,43478 16 69,56522
7 5 21,73913 18 78,26087
Rata-rata 8 34,78261 15 65,21739
Keterangan :
N = Jumlah siswa
82
ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEAKTIVAN SISWA
DALAM DISKUSI KELOMPOK
SIKLUS I
NO. NAMAKELOMPOK
NILAI ITEM NONILAI KETERCA
PAIAN (%)1 2 3 4 5 6 7
1 EINSTEIN 3 2 2 1 2 1 2 13 61,9048
2 ARCHIMEDES 3 2 2 1 2 2 2 14 66,6667
3 MAX PLANCK 3 1 2 1 2 2 1 12 57,1429
4 GALILEO 3 2 1 1 2 1 2 12 57,1429
5 ISAAC NEWTON 3 2 2 1 2 1 1 12 57,1429
JUMLAH 15 9 9 5 10 7 8 63
RATA-RATA 3 1,8 1,8 1 2 1,4 1,6 12,6 52,5000
83
84
ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KEAKTIVAN SISWA
DALAM DISKUSI KELOMPOK
SIKLUS II
NO. NAMAKELOMPOK
NILAI ITEM NONILAI KETERCA
PAIAN (%)1 2 3 4 5 6 7
1 EINSTEIN 3 3 3 2 3 3 2 19 90,4762
2 ARCHIMEDES 3 2 3 3 3 2 2 18 85,7143
3 MAX PLANCK 3 2 2 2 3 3 3 18 85,7143
4 GALILEO 3 2 3 2 2 2 3 17 80,9524
5 ISAAC NEWTON 3 3 2 3 2 3 2 18 85,7143
JUMLAH 15 12 13 12 13 13 12 90
RATA-RATA 3 2,4 2,6 2,4 2,6 2,6 2,4 18 75,0000
85
86
ANALISIS ANGKET MINAT SISWA PASCASTUDI
Indikator Item
Siswa yang menjawab
Ya tidak
N % N %
Minat siswa terhadap modelpembelajaran dengan pendekatan CTL
1 19 82,6086957 4 17,3913
2 17 73,9130435 6 26,08696
3 22 95,6521739 1 4,347826
4 22 95,6521739 1 4,347826
5 20 86,9565217 3 13,04348
Minat terhadap materi Fisika yangdiajarkan.
6 17 73,9130435 6 26,08696
7 15 65,2173913 8 34,78261
8 20 86,9565217 3 13,04348
9 20 86,9565217 3 13,04348
10 13 56,5217391 10 43,47826
Rata-rata 18,5 80,4347826 4,5 19,56522
Keterangan :
N = Jumlah siswa