PENERAPAN TRANSAKSI JUAL BELI DINAR DAN DIRHAM
(Studi Kasus di BMT Daarul Muttaqiin Depok)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Disusun Oleh :
MUHAMMAD ZAKI YAMANI
NIM. 1110046100131
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Maret 2015
Muhammad Zaki Yamani
i
ABSTRAK
Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Daarul Muttaqiin Depok merupakan salah satu
lembaga keuangan syari’ah yang menyediakan wadah jual beli, tabungan dan
investasi melalui produk dinar dan dirham. BMT Daarul Muttaqiin Depok
menghadirkan kembali Dinar dan Dirham sebagai solusi dan timbangan yang adil di
tengah-tengah masyarakat.
Penelitian ini adalah jenis penelitian lapanagan (field research). Adapun
teknik pengumpulan data meliputi interview, dokumentasi. Sedangkan teknik
analisisnya deskriptif analitis. Deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan obyek
penelitian apa adanya secara proporsional. Sedangkan maksud analitis adalah berfikir
tajam dan mendalam dengan berusaha menemukan kelemahan atau kekurangannya.
BMT Daarul Muttaqiin Depok , sebagai lembaga keuangan syari’ah tidak
menutup kemungkinan terdapat ketidaksesuaian dalam melakukan penerapan jual
beli, tabungan dan investasi. Apalagi penerapan yang dilakukan BMT Daarul
Muttaqiin Depok dengan cara lebih modern, yaitu dengan cara online. Sehingga
perlu diteliti bagaimana pelaksanaannya, dan bagaimana tinjauan hukum islam
terhadap pelaksanaan jual beli, tabungan dan investasi menggunakan dinar dan
dirham secara online di BMT Daarul Muttaqiin Depok ?.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang telah
melimpahkan rahmat, nikmat dan karunia-Nya kepada segenap umat manusia.
Shalawat beriringkan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW, manusia yang sempurna keimanannya serta manusia yang paling mulia, hingga
patutlah menjadi teladan bagi seluruh umat manusia lainnya.
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah. Penelitian yang berjudul
“Penerapan Transaksi Jual Beli Dinar dan Dirham (Studi Kasus di BMT Daarul
Muttaqiin Depok)” telah dapat penulis selesaikan .penulisan karya ilmiah dalam
bentuk skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu
(S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Merupakan suatu kehormatan bagi penulis untuk mempersembahkan yang
terbaik kedua orang tua, seluruh keluarga penulis, almamater, dan pihak-pihak yang
telah ikut andil dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Sebagai bentuk penghargaan,
penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar M.A. Phd. Selaku Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H. selaku Ketua Program Studi
Muamalat yang telah memberikan arahan dalam penelitian skripsi penulis.
iii
3. Bapak Abdurrauf, Lc., M.A. selaku Sekretaris Program Studi Muamalat yang
telah banyak membantu dalam hal akademik terkait penyelesaian studi
penulis.
4. Bapak Muh. Fudhail Rahman, Lc., M.A. selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu serta memberikan arahan dan masukan agar skripsi
ini terselesaikan dengan baik.
5. Segenap Dosen dan staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat serta bantuan bagi penulis.
6. Segenap staff perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan Perpustakaan
Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas
penyediaan literature dalam penulisan skripsi ini.
7. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Mukin dan Ibunda Inayah, serta adik-adik
tersayang dan keluarga yang telah memberikan motivasi, saran, dukungan dan
doa bagi penulis.
8. Keluarga Besar Perbankan Syariah 2010, khususnya teman-teman Perbankan
Syariah C 2010, Alumni Darussalam Gontor 2008 serta K.H.Abdullah Syukri
Zarkasyi, K.H. Hasan Abdullah Sahal, K.H. Syamsul Hadi Abdan S,Ag. Dan
masih banyak yang lainnya yang tidak mampu penulis sebutkan satu persatu,
terimakasih atas dukungan dan doanya selama ini.
9. Terimakasih juga untuk semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
iv
Semoga Allah SWT dengan Ridho-Nya membalas segala kebaikan dengan
pahala yang berlipat ganda. Dengan segala kekurangan, besar harapan penulis agar
skripsi ini mampu memberikan manfaat serta pengetahuan bagi penulis pribadi dan
para pembaca lainnya. Semoga Allah senantiasa membimbing dan memberikan
petunjuk dalam setiap langkah.
Jakarta, Maret 2015
Penulis
Muhammad Zaki Yamani
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ........................................................................... 1
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah .............................................................................. 6
2. Pembatasan Masalah ............................................................................. 7
3. Perumusan Masalah .............................................................................. 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 7
D. Metodologi Penelitian ................................................................................. 8
E. Kajian Pustaka .......................................................................................... 13
F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 14
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Teori Uang dalam Islam
1. Sejarah Uang dalam Islam .................................................................. 16
vi
2. Peran, Fungsi dan Karakter Uang ....................................................... 18
3. Pendapat Para Ahli Ekonomi tentang Uang Kertas ............................ 19
B. Konsep Dinar dan Dirham
1. Dinar dan Dirham dalam Al-Qur’an dan Hadist ................................. 22
2. Dinar dan Dirham Sebelum Islam ....................................................... 26
3. Dinar dan Dirham setelah Kedatangan Islam ..................................... 29
4. Keunggulan dan Kelemahan Dinar dan Dirham ................................. 34
C. Transaksi Dinar dan Dirham dalam Islam
1. Muamalah dengan Dinar dan Dirham ................................................. 46
2. Jual Beli Dinar dan Dirham ................................................................ 49
D. Dinar dan Dirham di Tengah Masyarakat Modern
1. Perkembangan Dinar dan Dirham di Luar Negeri .............................. 51
2. Perkembangan Dinar dan Dirham di Indonesia .................................. 52
3. Perkembangan Nilai Dinar dan Dirham .............................................. 56
BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI BMT DAARUL MUTTAQIIN
DEPOK
A. Sejarah Berdirinya Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ......................... 64
B. Visi dan Misi Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ................................. 67
C. Produk dan Jasa Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ............................. 68
vii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Mekanisme Pelaksanaan Jual Beli Dinar dan Dirham yang Terjadi di
Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok.
1. Mekanisme Pembuatan M-Dinar ........................................................ 70
2. Cara Kerja M-Dinar ............................................................................ 72
3. Akad-akad Yang Digunakan pada M-Dinar ....................................... 73
B. Tinjauan Syariah Transaksi Jual Beli Dinar dan Dirham di BMT Daarul
Muttaqiin ......................................................................................................... 80
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 88
B. Saran ............................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................... 97
viii
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
1.1 Gambaran Data Dinar di Gerai Dinar ..................................................................... 3
2.1 Spesifikasi Koin Dinar dan Dirham yang beredar di Indonesia............................ 21
2.2 Roda-roda Penggerak Sistem Ekonomi Islam ...................................................... 45
4.1 Jaringan M-Dinar .................................................................................................. 70
4.2 Tabungan M-Dinar ................................................................................................ 74
ix
DAFTAR TABEL
4.1 Perbandingan Investasi M-Dinar dan Bentuk Fisik .............................................. 77
x
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1 Hasil Wawancara ..................................................................................................... 97
2 Surat Penelitian ...................................................................................................... 101
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemikiran ekonomi Islam lahir dari kenyataan Islam sebagai sistem yang
diturunkan Allah kepada manusia untuk menata seluruh aspek kehidupan dalam
seluruh ruang dan waktu. Adapun karakter Islam yang paling kuat adalah fungsi,
sistem, dan penataan yang obyeknya adalah individu, keluarga, sosial,
pendidikan, budaya, ekonomi, dan politik. Diatas semua itu, Islam juga menata
aspek spiritual kehidupan manusia. Berkenaan dengan konteks realitas sosial,
masalah ekonomi juga dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah.1
Dalam paradigma ini, Al-Qur’an pertama kali menjelaskan konsep
kepemimpinan manusia di bumi yang direalisasikan dalam bentuk pemakmuran
bumi. Manusia harus mampu mendayagunakan semua fasilitas kehidupan yang
telah diciptakan Allah dalam perut bumi atau permukaan bumi. Adapun hasil
interaksi antara manusia dengan tanah adalah harta. Karena itu Al-Qur’an
menganggap harta yang baik adalah sebagai tulang punggung kehidupan
manusia.2
Sebagai upaya pengembangan potensi umat dan untuk mengamalkan Surat
Al Hasyr ayat 7 “….supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-
orang kaya saja di antara kamu…...”, yang merupakan prinsip dasar ekonomi
1Suhaji Lestiadi, Ekonomi Islam :Upaya Merekontruksi Ekonomi Umat(Jakarta : Tim
Mudzakarah Perpustakaan Muhammadiyah, 2000), h. 60. 2Ibid.,h. 60.
2
Islam.3 Adapun kajian pemikiran ekonomi Islam di zaman modern ini banyak
yang membahas aspek keuangan baik mikro dan makro. Di Indonesia sendiri
lembaga keuangan mikro memiliki banyak keragaman seperti koperasi dan Bait
al-Mal wa at Tamwil (BMT) yang telah dikenal sebagai produk khas Indonesia
dan sedang tumbuh pesat.4
Dalam hal ini BMT telah menjadi institusi ideal sebagai upaya
pengembangan potensi umat dan untuk mengamalkan Surat Al Hasyr ayat 7 yang
mana perputaran harta haruslah berkelanjutan sehingga gerakan sosial tidak selalu
didanai oleh donasi saja. Namun kelanjutan kegiatan sosial yang menjadi fungsi
komersial Bait at-Tamwil juga harus memiliki sumber pendanaan yang kontinyu.5
Dengan dua fungsi tersebut, BMT bisa menjadi social business yang
sesungguhnya. Sayangnya, fungsi ideal yang digadang-gadang sebagai sokoguru
perekonomian bangsa, koperasi ataupun BMT belum sepenuhnya hadir di hati
masyarakat. Meskipun koperasi dan BMT telah menjamur, namun masyarakat
yang memiliki dana belum banyak yang melirik BMT ataupun koperasi sebagai
tempat pilihan mereka untuk menyimpan dana.6
Selain itu, di era uang kertas yang seringkali tergerus inflasi seperti saat
ini, model baru pemberdayaan ekonomi dalam bentuk dinar dan dirham baik
3Muhaimin Iqbal,Dinar Nomics ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang
Adil(Jakarta : Sinergi, 2010), h. 246. 4 Euis Amalia, Tantangan dan Peluang Islamic Micro Finance(Jakarta : Ekonomika, 2013),
h. 58. 5Muhaimin Iqbal,Dinar Nomics ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil,
h.247. 6Ibid.,h. 246.
3
sebagai alat transaksi, simpanan, ataupun produk investasi tentu sangatlah
dibutuhkan, karena dinar dan dirham dapat menjadi solusi mengatasi krisis dan
inflasi. Lagipula saat ini sudah ada BMT yang mempromosikan dinar dan dirham
sebagai produk simpanan. Misalnya, Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dan
BMT Al-Azhar Jakarta. Selain itu banyak pula outlet yang menjual belikan dinar
dan dirham, seperti Gerai Dinar, Wakala Induk Nusantara, Salma Dinar.
Gambar 1.1 Gambaran Data Dinar di Gerai Dinar :
Sumber : Gerai Dinar (http://www.geraidinar.com/index.php/grafik-dinar)
Wakala atau gerai tersebut mempunyai tugas dan fungsi yang sama, paling
tidak tujuan besarnya adalah :
a. Menjaga dan mencatat Dinar dan Dirham.
b. Melakukan pembayaran-pembayaran dengan Dinar dan Dirham.
4
c. Melakukan pengiriman Dinar dan Dirham ke segenap penjuru dunia.
d. Mengatur penukaran uang kertas ke dalam bentuk Dinar dan Dirham.
Dan wakala atau gerai setidaknya sudah menerapkan beberapa transaksi di
dalamnya, diantaranya :
a. Transaksi jual beli pertukaran mata uang ( As-sharf )
b. Transaksi Penyimpanan mata uang dinar dan dirham ( Al-wadi’ah )
Jika merujuk pada masa dahulu seperti pada masa Rasulullah, sahabat, dan
tabiin mereka telah menggunakan dinar dan dirham sebagai alat tukar. Bahkan,
sebelum itu dinar dan dirham juga telah digunakan oleh manusia untuk
bertransaksi muamalah. Begitupun saat ini, oleh sebagian masyarakat Indonesia
dinar dan dirham telah digunakan selain sebagai alat tukar juga digunakan sebagai
media investasi, mahar pernikahan, koleksi, dan romantisme kejayaan dinasti
Islam. Selain itu, minimarket pun sudah ada yang menerima dinar dan dirham
sebagai alat pembayarannya.
Secara nilai, dinar dan dirham bukanlah uang biasa, karena uang tersebut
terbuat dari emas dan perak sehingga membawa nilainya sendiri (inherent). Fakta
telah membuktikan bahwa ketika zaman Rasulullah dengan satu dinar cukup
untuk membeli kambing, dan saat ini dengan satu dinar pun masih bisa untuk
membeli kambing yang baik di Jakarta. Nilai asal emas adalah tinggi kalaupun
tidak diintervensi oleh pihak-pihak dengan kepentingannya, otomatis akan
5
kembali bernilai tinggi. Memang benar, harga emas pernah jatuh secara
signifikan, namun ia dapat kembali ke tren jangka panjangnya yaitu naik.7
Dalam sejarah mata uang, uang kertas merupakan evolusi dari kuitansi,
karena dahulu masyarakat menitipkan koin emasnya di tempat penitipan dan
kuitansi sebagai gantinya. Namun setelah pembatalan perjanjian Bretton Woods
pada 1971 oleh Presiden Amerika Serikat Richard Nixon, uang kertas dicetak
tanpa back up emas. Artinya, uang kertas yang digunakan saat ini tak lebih hanya
tanda terima dari bank sentral yang tidak dijamin apapun. Padahal sebelum
pembatalan tersebut telah disepakati oleh dunia international pada 1944 melalui
Bretton Wood bahwa pencetakan uang kertas harus di back up emas.
Dewasa ini upaya-upaya penggunaan kembali dinar dan dirham sebagai
mata uang terus meluas, keping demi keping dinar dan dirham terus dicetak dan
semakin luas peredarannya. Misalnya, Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok
ini menyediakan produk simpanan dinar berbasis teknologi (M-Dinar) sebagai
sistem pembayaran yang berbasis gold dinar payment system, di mana produk
tersebut belum ada di perbankan syariah mana pun.
Secara konsep Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ini menghendaki
kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki dinar emas secara mencicil di mana
pun berada. Akan tetapi jika kita perhatikan, praktik tabungan M-Dinar ini masih
7Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil,
h.88.
6
menjadi pertanyaan besar, karena pada umumnya masyarakat menggunakan uang
kertas sebagai alat transaksi dalam berbagai bidang muamalah.
Dalam peristiwa tersebut tentu sangat menarik untuk dikaji, mengingat hal
ini merupakan fenomena baru dalam dunia ekonomi syariah dan merupakan suatu
gebrakan baru yang dilakukan BMT mengamalkan kembali dinar dan dirham
dengan cara yang berbeda dan lebih modern, yakni dengan cara online yang dapat
diakses dari mana saja untuk membeli atau menjual dinar dan diram melalui
handphone atau PC. Sehingga penulis tertarik untuk membahasnya, antara lain
bagaimana transaksi jual beli dinar dan dirham di Koperasi BMT Daarul
Muttaqiin Depok itu. Untuk membahas permasalahan tersebut penulis mengambil
sebuah judul “PENERAPAN TRANSAKSI JUAL BELI DINAR DAN
DIRHAM ( STUDI KASUS DI BMT DAARUL MUTTAQIIN DEPOK)”
sebagai judul skripsi ini.
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis mengidentifikasi ke dalam
dua permasalahan.
a. Memahami teori mata uang, sejarah dinar, dirham, dan uang kertas, serta
mengetahui keunggulan dan kelemahan yang dimiliki dinar dirham, dan
uang kertas.
7
b. Mendeskripsikan tentang bagaimana penerapan jual beli dinar emas yang
dilakukan Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok.
2. Pembatasan Masalah
Dari berbagai uraian yang telah dipaparkan di atas dan Untuk menjaga
agar penulisan skripsi lebih terarah dan menghindari kemungkinan
pembahasan yang menyimpang dari pokok permasalahan yang diteliti, maka
skripsi ini memilih BMT Darul Muttaqiin yang merupakan salah satu BMT di
Indonesia sebagai objek penelitian. Penulis akan memfokuskan penelitian ini
pada penerapan transaksi jual beli dinar. dalam penelitian ini, penulis akan
mendeskripsikan mekanisme transaksi jual beli dinar yang di terapkan BMT
Darul Muttaqin Depok.
3. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana mekanisme pelaksanaan jual beli dinar yang terjadi di
Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok?
b. Bagaimana tinjauan syariah terhadap transaksi jual beli dinar di BMT
Darul Muttaqin Depok ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tujuan yang diharapkan dapat
berguna bagi penulis maupun pengembang teori dinar dan dirham, antara lain :
8
a. Mengetahui mekanisme pengelolaan jual beli dinar yang terjadi di Koperasi
BMT Daarul Muttaqiin Depok.
b. Mengetahui hukum syariah penerapan dinar dan dirham di BMT Daarul
Muttaqiin Depok.
Adapun Manfaat yang dapat dipetik setidaknya terbagi menjadi dua
aspek:
1. Aspek akademis
a. Dapat menyumbangkan pemikiran terhadap sistem moneter Islami.
b. Dapat mengembangkan wacana sistem keuangan yang benar-benar Islami
dan adil.
c. Dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk berinvestasi dan
menggunakan dinar dan dirham dalam kehidupan sehari-hari
2. Aspek praktis
a. Dapat mengaplikasikan standarisasi sistem moneter dalam zakat, infak,
shadaqah, fidyah, ONH, (Ongkos Naik Haji) dan lain sebagainya.
b. Dapat menjadi solusi investasi di saat krisis.
D. Metodologi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di kantor Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Jl.
Kelapa Dua Raya No.189, Kelapa Dua – Tugu – Cimanggis – Depok – Jawa
Barat.
9
2. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskirptif.
Dengan metode ini akan sangat tepat untuk menghasilkan sebuah infromasi
mendalam terkait penerapan jual beli dinar dan dirham yang terjadi di Koperasi
BMT Daarul Muttaqiin Depok, dimana penulis menggambarkan secara cermat
dan sistematis semua fakta yang ada pada Koperasi BMT Daarul Muttaqiin
supaya lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan.
Adapun studi kasus, merupakan sebuah cara yang tepat untuk
menggambarkan sebuah kondisi yang akan diteliti. Dalam penelitian studi kasus
dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu studi kasus eksplanatoris, eksploratis dan
deskriptif.8Dalam hal ini studi kasus sesuai untuk memecahkan masalah yang
menggunakan kata Tanya “bagaimana” atau “mengapa” yang di arahkan kepada
serangkaian peristiwa kontemporer, dimana penelitinya hanya memiliki peluang
kecil sekali atau tak mempunyai peluang sama sekali untuk melakukan kontrol
terhadap peristiwa tesebut. Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang menjadi
instrument atau alat penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu
peneliti sebagai instrument juga harus “validasi” seberapa jauh peneliti kualitatif
siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ketempat penelitian.9Selain itu,
dalam penelitian ini peneliti menggunakan data secara langsung dan tidak
8Masri Singarimbun,Metode Penelitian Survai (Jakarta : LP3ES 1989), h. 24.
9Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2008), h.
246.
10
langsung. Adapun data secara langsung diperoleh dari pihak yang bersangkutan
yaitu Koperasi BMT Darul Muttaqiin yang bertempat di Jl. Kelapa Dua Raya 189,
Kelapa Dua – Tugu – Cimanggis – Depok melalui wawancara. Sedangkan data
secara tidak langsung diperoleh dari dokumen buku dan internet.
Dari data-data tersebut diharapkan peneliti mampu mengetahui keadaan
yang sebenarnya terjadi kemudian menyajikan apa adanya. Dalam penelitian ini,
peneliti akan menggambarkan bagaimana praktik dinar dan dirham di Koperasi
Daarul Muttaqiin tersebut.
3. Teknik Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Field Research merupakan riset yang dilakukan dengan cara mengunjungi
langsung Koperasi BMT Daarul Muttaqiin yang menerapkan transaksi jual
beli dinar dan dirham.
b. Riset Perpustakaan (Library Research)
Library Reasearch merupakan riset dengan membaca buku-buku literature
yang ada di perpustakaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
c. Wawancara langsung (Interview)
Interview yaitu dengan cara mengadakan wawancara berupaya tanya jawab
langsung dengan pihak BMT. Artinya, pengelola BMT sebagai responden
yang menerapkan praktek jual beli dinar dan dirham. Wawancara ini
11
dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan jual beli dinar dan
dirham yang ada di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok, sesuai dengan
tuntunan Islam atau belum.
d. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transaksi, buku, surat kabar, majalah, tesis, makalah, jenis-
jenis karya tulis, agenda dan sebagainya. Dalam skripsi ini penulis
menggunakan dokumentasi yang langsung diambil dari obyek penelitian
(Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Jl. Kelapa Dua Raya 189 (d/h Jl. RTM),
Kelapa Dua – Tugu – Cimanggis – Depok – Jawa Barat) berupa arsip BMT.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa
kualitatif deskriptif yaitu suatu metode analisis data dengan cara menguraikan
suatu gambaran atau kesimpulan mengenai penerapan jual beli dinar dan dirham
yang terjadi di koperasi BMT Daarul Muttaqiin Jl. Kelapa Dua Raya 189, Kelapa
Dua – Tugu – Cimanggis – Depok – Jawa Barat.
Menurut Miles dan Huberman yang dikutip oleh Sugiono, aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh, aktivitas dalam analisis
data, yaitu data reduction, data display dan data conclusion
12
drawing/verification.10
Adapun teknik analisis yang digunakan penulis untuk
menganalisis data adalah sebagai berikut :
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, sehingga perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan, maka
jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu
segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.11
Dalam hal
ini peneliti mereduksi data-data yang diperoleh dari hasil wawancara,
dokumen dan observasi mengenai pelaksanaan jual beli dinar dan dirham di
Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok.
b. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, tabel, bagan,
flowchart maupun sejenisnya. Dengan mendisplaykan data , maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.12
c. Conclusion Drawing
Menurut Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh sugiono, penarikan
kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
10
Ibid.,h. 246. 11
Ibid.,h. 247. 12
Ibid.,h. 249.
13
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.13
E. Kajian Pustaka
Ada penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan
penulis lakukan. Adapun penelitian tersebut mengenai Realisasi Penggunaan
Dinar dan Dirham pada Produk BMT Al-Kautsar. Yang diteliti oleh saudara
Gofur Abdul. Hasil penelitian tersebut menjelaskan tentang bagaimana cara BMT
Al-Kautsar merealisasikan kembali dinar dan dirham dengan produk yang mereka
andalkan, dan mensosialisasikannya kepada masyarakat, sehingga dinar dan dan
dirham dapat terealisasikan kembali.
Oleh karena itu, agar tidak terjadi duplikasi dalam beberapa penelitian
terdahulu, kali ini peneliti ingin mencoba mengembangkan dan mendalami dari
beberapa penelitian yang sudah ada tersebut tanpa mengabaikan sumber-sumber
data yang sudah ada pada penelitian sebelumnya. Letak perbedaan dari penelitian
terdahulu di atas, peneliti ini lebih mengkaji tentang mekanisme transaksi jual beli
dinar di BMT Darul Muttaqiin Depok dan tinjaun syariah dari mekanisme
tersebut.
13
Ibid.,h. 252.
14
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing
mempunyai titik berat yang berbeda, namun dalam satu kesatuan yang saling
melengkapi. Antara lain :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mencakup latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan
masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi pembahasan teori uang dalam Islam, konsep dinar dan
dirham, transaksi dinar dan dirham dalam islam, dinar dan dirham ditengah
masyarakat modern.
BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI BMT DAARUL MUTTAQIIN
DEPOK
Bab ini memaparkan tentang sejarah berdirinya Koperasi BMT Daarul
Muttaqiin Depok, visi dan misi Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok, produk
dan jasa Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas rinci mengenai transaksi dinar dan dirham yang ada di
Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dan tinjaun syariah penerapan transaksi
jual beli dinar dan dirham di BMT Daarul Muttaqiin Depok.
15
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dalam
bab IVdan saran-saran yang direkomendasikan oleh penulis kepada instansi yang
terkait serta penutup.
16
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Teori Uang dalam Islam
1. Sejarah Uang dalam Islam
Secara umum uang diartikan sebagai alat pembayaran (mean of
payment) atau alat pertukaran (medium of echange).1Dalam fiqh ekonomi
Umar r.a disebutkan bahwa uang adalah segala sesuatu yang dikenal dan
dijadikan sebagai alat pembayaran dalam bermuamalah di antara mereka.2
Menurut Frassminggi Kamasa, “uang merupakan jantung pasar,
apabila pasar ingin berfungsi dengan sukses sebagaimana namanya, maka
uang harus berfungsi secara bebas dan adil (free and fair market).3Artinya,
uang harus berfungsi dalam pasar secara bebas dan adil.
Sementara A.Hasan menjelaskan bahwa uang adalah salah satu pilar
ekonomi yang dapat memudahkan proses pertukaran komoditi dan jasa.
Karena pada sejarah awal, manusia tak mengenal uang sehingga mereka
melakukan pertukaran antar barang dan jasa secara barter.4
Diskursus tentang uang dan hakikatnya sebagian fuqaha sepakat
bahwa uang adalah bentuk penciptaan dan terbatas pada dinar (emas) dan
dinar (perak) yang dicetak sebagai mata uang, dengan alasan bahwa Allah
1Said Kelana, Teori Ekonomi Makro (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997), h. 153.
2Jaribah bin Ahmad, Fikih Ekonomi Umar (Jakarta : Khalifa, 2006), h. 326-327.
3Frassminggi Kamasa, The Age Deception (Jakarta : Gema Insani, 2012), h. 239.
4Ahmad Hasan, Mata Uang Islami (Jakarta : Raja Gravindo, 2005), h. 22-23.
17
menciptakan emas dan perak untuk menjadi dua mata uang yang dijadikan
alat barter dan sebagai tolak ukur nilai.
Dalam hal ini Al-Ghazali menegaskan bahwa dengan uang emas dan
perak dunia ini akan tegak. Sebab, diantara nikmat Allah adalah penciptaan
dinar dan dirham dengan keduannya tegaklah dunia. Keduanya adalah batu
yang tiada manfaat dalam jenisnya, tapi manusia sangat membutuhkan
keduanya.5
Ibnu Qudamah menyatakan, “harga emas dan perak adalah nilai harta
dan modal dagang, yang dengan itu terjadilah mudharabah dan syarikah, dan
ia diciptakan untuk itu. Maka disebabkan keasliannya dan penciptannya
terjadilah perdagangan yang dipersiapkan untuknya. “sedangkan Al-Maqrizi
menjelaskan bahwa uang yang menjadi harga barang-barang yang dijual dan
nilai pekerjaan adalah emas dan perak saja.6
Adapun sejarah penciptaan uang Al-Ghazali kembali menjelaskan
bahwa konsep barter yang sarat dengan kelemahan dan kekurangan
mengakibatkan terjadinya peralihan alat pertukaran dari barang sebagai uang
menjadi emas dan perak menjadi standar nilai mata uang.7Selain itu barter
sangat tidak efisien karena ada perbedaan karakteristik barang-barang, dan
evolusi uang yang terjadi karena kesepakatan dan kebiasaan, yakni tidak akan
5Adiwarman A Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta : Rajawali Press, 2010), h.
327. 6Ibid.,h. 327.
7Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Depok : Gramata Publishing, 2010), h. 172.
18
ada masyarakat tanpa pertukaran barang dan tidak ada pertukaran yang efektif
tanpa ekuivalensi. Sedangkan ekuivalensi hanya dapat ditentukan dengan
tepat bila ada ukuran yang sama. Sehingga penciptaan koin emas (dinar) dan
koin perak (dirham) merupakan karunia Allah dan semua transaksi ekonomi
didasarkan pada dua jenis uang ini.8
Dalam perkembangan islam uang telah banyak dijelaskan oleh
Rasulullah SAW, sahabat dan generasi sesudahnya. Dimana dinar dan
dirhamlah yang digunakan oleh mereka sebagai alat transaksi dalam
kehidupan sehari-hari. Selain logam, tembaga (fals atau fulus) juga digunakan
sebagai uang, namun tidak sepenuhnya dihukumi sebagai uang.9
2. Peran, Fungsi dan Karakteristik Uang
Pada umumnya uang berfungsi sebagai alat tukar (medium of
exchange), sebagai penyimpan nilai (store of value), sebagai satuan
perhitungan (unit of account),10
dan sebagai standar pembayaran utang yang
ditunda (standar of deferred payment).11
Adapun fungsi dan karakteristik mata
uang jauh sebelum itu telah dijelaskan oleh ibnu taimiyah bahwa mata uang
merupakan pengukur nilai dan media pertukaran bagi sejumlah barang yang
berbeda.12
8Adiwarman A Karim,Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, h. 334-335.
9Andri Kurniawan, “Sejarah Dinar”, artikel diakses pada 29 Oktober 2014 dari http://
www.usahadinar.com /sejarah-dinar/,. 10
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
104. 11
Said Kelana, Teori Ekonomi Makro, h. 155. 12
Adiwarman A Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, h. 373.
19
Sedangkan Al-Maqrizi menjelaskan, “sejak sebelum maupun setelah
kedatangan islam uang telah digunakan umat manusia untuk menentukan
berbagai harga barang dan biaya tenaga kerja. “Artinya, uang mempunyai
peranan sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Sebab, dengan
menggunakan uang, manusia dapat memenuhi kebutuhan hidup serta
memperlancar aktifitas kehidupan dan untuk mencapai tujuan ini, mata uang
yang dipakai hanya terdiri dari emas dan perak.13
3. Pendapat Para Ahli Ekonomi tentang Uang Kertas
Menurut Muhaimin Iqbal secara efektif uang resmi yang kita pakai
saat ini (rupiah,dollar) memang dapat digunakan sebagai alat tukar. Namun, ia
tidak memerankan fungsi store of value dan unit of account. Sebab, uang
kertas hanya memerankan sebagai alat tukar (medium of exchange) saja.
Sedangkan fungsi store of value nilainya mudah tergerus inflasi. Nilai yang
terus menurun itulah yang membuat uang kertas tidak bisa konsisten dipakai
sebagai unit of account.14
Lebih tegas Muhaimin Iqbal menyatakan,” kita tahu fakta di dunia
modern ini bahwa uang kertas tidak akan bertahan terlalu lama. Bahkan
semua uang kertas yang ada di dunia modern ini tidak ada satupun yang telah
membuktikan dirinya bisa survive dalam seratus tahun saja. Bisa jadi nama
uangnya masih ada, tetapi daya belinya sangat jauh berbeda dalam rentang
13
Ibid, h. 373. 14
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
104.
20
waktu yang tersebut”.15
Sementara itu, Direktur Wakala Induk Nusantara,
Zaim Saidi menyatakan, “fiat money is fraud.”Artinya, fiat money adalah
penipuan. Karena, uang kertas sama-sama dari kertas yang tak bernilai,
berbeda karena gambarnya. Selain itu uang kertas adalah pajak dan riba.16
Hal senada juga dijelaskan oleh Frassminggi Kamasa bahwa uang
kertas adalah bentuk penipuan terbesar dalam sejarah manusia.Uang kertas
tidak memiliki nilai intristik dan tidak dijamin oleh emas yang dari hari ke
hari nilainya terus merosot. Bukan hanya uang kertas yang terus menurun,
dolar yang merupakan fiat money juga mengalami inflasi. Bahkan sejak
pendirian The Fed, dolar AS telah kehilangan 95% dari daya belinya. Dengan
kata lain dolar tidak mampu berfungsi sebagai alat pengukur nilai yang setia.17
Lutfi Hamidi juga menyatakan bahwa penggunaan uang kertas sebagai
alat transaksi moneter internasional telah membuka ruang penjajahan baru dan
sebagai salah satu biang ketidakadilan moneter dunia. Pasalnya, dengan uang
kertas itulah sebuah negara bisa menjajah, menguasai, bahkan melucuti
kekayaan negara lain. Dimana negara yang memiliki nilai uang kertas lebih
kuat, ia menekan negara lainnya lebih rendah.18
Maka jelas bahwa uang kertas
tidak seperti dinar dan dirham yang memiliki nilai stabil. Bahkan penerbitan
uang kertas yang berlebihan akan berakibat inflasi keuangan yang dapat
15Ibid.,h. 88.
16Zaim Zaidi, Makalah, “International Trade As Medium of Business Interaction And The
Use of Gold Dinar : Historical Perspective and Future Challenges” (Malang: Universitas Malang,
2014), h. 2. 17
Frassminggi Kamasa,The Age Deception, h. 161. 18
Ryan Febrianti, “Saatnya Kembali ke Dinar Dirham” Majalah Gontor, ( April 2012): h. 68.
21
menyebabkan kenaikan harga-harga dan kekacauan kondisi masyarakat.
Dengan demikian dinar dan dirham merupakan alternatif mata uang yang
lebih baik dibandingkan uang kertas sekalipun.
B. Konsep Dinar dan Dirham
Secara bahasa, dinar berasal dari kata denarius (Romawi Timur)
sedangkan dirham berasal dari kata drachma (Persia)19
yang keduanya telah
digunakan sejak awal penyebaran Islam hingga berakhirnya kekhalifahan
Usmaniah Turki tahun 1924 untuk kegiatan muamalah maupun ibadah seperti
zakat dan diyat.20
Gambar 2.1 Spesifikasi Koin Dinar Dirham yang Beredar di Indonesia
½ Dinar 1 Dinar 2 Dinar 1/6 Dirham
2.125gr emas 4.250gr emas 8.500 gr emas 0.495 gr perak
(22 karat, 917) (22 karat, 917) (22 karat, 917) (perak 999)
Diameter: 20 mm Diameter: 23 mm Diameter: 26 mm Diameter: 16
19
Nurul Huda dkk, Ekonomi Makro Islam, Jakarta : Kencana, 2008, h. 100. 20
Andri Kurniawan “Sejarah Dinar” artikel diakses pada 29 Oktober 2014 dari http://
www.usahadinar.com /sejarah-dinar/,
22
½ Dirham 1 Dirham 2 Dirham 5 Dirham
1.486 gr perak 2.975 gr perak 2.975 gr perak 14.875 gr
(perak, 999) (perak, 999) (perak, 999) (perak,999)
Diameter: 18 Diameter: 25 Diameter: 25 Diameter:27
Sumber : Wakala Induk Nusantara
Sesuai dengan laporan perkembangan dinar dan dirham di Indonesia
yang disusun oleh Wakala Induk Nusantara bahwa sebagai nuqud, dinar emas dan
dirham perak memiliki status yang berbeda dari alat tukar jenis ketiga, yakni fulus
yang berlaku dengan nilai tukar yang sangat kecil atau dibawah 1 dirham atau ½
dirham yang secara tradisional terbuat dari tembaga. Dinar adalah koin emas
berkadar 22 karat (91,70%) dengan berat 4,25 gram. Sedangkan dirham perak
adalah koin perak murni (99.95%) dengan berat 2.975 gram. Standar dinar dan
dirham ini telah ditetapkan oleh Rasulullah pada tahun 1 Hijriyah, dan kemudian
ditegakkan oleh Amirul Mukminin Umar ibn Khattab pada tahun 18 Hijriyah saat
untuk pertama kalinya Khalifah Umar ibn Khattab mencetak koin dirham.
1. Dinar dan Dirham dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist
Dinar dan dirham adalah dua mata uang yang terbuat dari emas dan
perak yang keduanya telah digunakan manusia sejak sebelum Masehi. Lebih
23
dari itu kata emas (dzahab) dan perak (fidhdhah) dalam Al-Qur’an disebutkan
masing-masing tak kurang dari delapan dan tujuh ayat.21
Meskipun demikian, Al-Qur’an tidak secara eksplisit memerintahkan
untuk menggunakan dinar dirham sebagai mata uang dan tidak mengklaim
bahwa dinar dan dirham adalah satu-satunya mata uang yang sah untuk umat
islam dalam transaksi dan berbagai aktivitas ekonomi lainnya. Hanya saja
penyebutan dalam Al-Qur’an itu secara implicit menunjukkan pengakuan
Allah terhadap superioritas dinar dan dirham.22
Di antaranya Allah
menyebutkan kata emas dan perak dalam QS : At-Taubah : 34 sebagai harta
dan alat pembayaran infak.
Artinya :Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebagian
besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar
memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi
(manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan
21
M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan
(Jakarta : Senayan, 2007), Cet. Pertama, h. 79-80. 22
Agustianto, “Keunggulan dan Keberkahan Dinar”,artikel diakses pada 27 Oktober 2014 dari
http://islamicfinance.co.id.
24
perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah
kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (QS. At-
Taubah : 34)
Menurut wahidi sebagaimana dikutip Wahbah Zuhaily makna ayat ;
wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, ketahuilah
bahwa banyak dari orang-orang berilmu Yahudi dan rahib-rahib Nasrani
mengambil orang lain dengan jalan bathil, adalah dari pengikut mereka
(rahib dan ahli qira’ah) mengambil harta dalam wujud pungutan dan iuran
wajib untuk tempat-tempat ibadah. Sedangkan mereka mengatakan kepada
orang-orang bahwa infak tersebut merupakan ketentuan syariat serta untuk
mendekatkan diri kepada Allah.23
Bahkan sebagian dari mereka manghalalkan harta setiap orang selain
mereka yaitu dari kalangan penganut agama-agama lain walaupun dengan
pengkhianatan atau pencurian, dan itu semua termasuk dalam kategori
memakan harta orang lain dengan jalan yang bathil, buruk, dan terlarang.
Selain itu, sifat umum dalam diri para pemimpin dan di antara umat islam
lainnya yaitu sifat bakhil dan menolak menunaikan hak-hak Allah yang
berkaitan dengan harta mereka. Di mana mereka menyimpan emas dan perak,
menghimpun harta dan menyimpannya dan tidak menunaikan hak-hak syariat
yang wajib mereka tunaikan seperti kewajiban zakat, dan mereka juga tidak
menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah. Oleh karena itu mereka layak
mendapatkan azab yang pedih. Harta yang ditetapkan syariah adalah harta
yang disimpan itu adalah yang tidak ditunaikan zakatnya meskipun tampak
jelas. Adapun harta yang dikubur jika dikeluarkan zakatnya maka ini tidak
dinyatakan sebagai penyimpan.24
23
Wahbah Zuhaily, Tafsir Al-Wasith, Penerjemah Muhtadi, dkk Cet. 1, (Jakarta : Gema
Insani, 2012), h.753. 24
Ibid.,h. 753.
25
Sebagaimana dalam QS At-Taubah : 34 yang disebutkan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa orang yang menimbun emas dan perak, baik dalam
bentuk mata uang maupun dalam bentuk kekayaan biasa dan bagi mereka
yang tidak mau mengeluarkan zakatnya akan diancam dengan azab yang
pedih. Dalam hadist, dinar dan dirham juga banyak disebutkan dalam hadist
antara lain :
a. “Dari „Ubadah bin As-Shamit, ia mengatakan bahwasanya Rasulullah
bersabda : “(diperbolehkan menjual emas dengan emas, perak dengan
perak, gandum dengan gandum, sya‟ir dengan sya‟ir, kurma dengan
kurma, dan garam dengan garam dengan syarat harus sama sejenis serta
secara tunai – dari tangan ke tangan. Jika jenisnya berbeda, juallah
sekehendakmu jika dilakukan secara tunai – dari tangan ke tangan.”
(HR.Muslim).25
b. Hadist rawayat Imam Bukhari, Ali bin Abdullah menceritakan kepada
kami, sufyan menceritakan kepada kami, syahib bin Gharqadah
menceritakan kepada kami, ia berkata : saya mendengar penduduk
bercerita tentang „Urwah, bahwa nabi SAW memberikan uang satu dinar
kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk beliau; lalu dengan uang
tersebut ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan
harga satu dinar. Ia pulang membawa satu dinar dan satu ekor kambing.
Nabi SAW mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya.
25
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulughul Maram, Penerjemah A. Hassan (Bandung : Diponegoro,
2011), h. 366.
26
Seandainya Urwah membeli debu pun, ia pasti beruntung”
(HR.Bukhari).26
c. Rasulullah SAW bersabda : “tidak ada kewajiban atas harta emas yang
belum sampai 20 dinar. Apabila telah sampai 20 dinar, maka zakatnya
adalah setangah dinar. Demikian juga perak tidak diambil zakatnya
sebelum sampai 200 dirham yang dalam hal ini zakatnya adalah 5
dirham.” (HR.Bukhari).27
d. Dalam hadist lain Nabi Muhammad juga menyebutnya dengan istilah
wariq; “Uang logam perak yang jumlahnya di bawah lima auqiyah tidak
ada kewajiban zakat atasnya”. (HR.Bukhari).28
2. Dinar dan Dirham Sebelum Islam
Jauh sebelum islam datang semua orang memakai dinar dan dirham
sebagai alat tukar29
dan berbagai jenis dinar dan dirham telah beredar dalam
perdagangan yang merupakan akibat dari banyaknya bangsa Arab yang
berdagang dengan bangsa Romawi, Byzantium, dan pedagang lain yang
melewati negeri Arab.30
Sehingga banyak pedagang dari berbagai negeri
datang ke Makkah bertemu dan bertransaksi dagang dengan menggunakan
26
Ibid.,h. 360. 27
Ibid.,h. 270. 28
Imam Zabidi, Ringkasan Hadist Shahih Bukhari, Penerjemah Ahmad Zaidun (Jakarta :
Pustaka Amani, 2002), h. 26 29
Ryan Febrianti, “Saatnya Kembali ke Dinar Dirham”,h. 69. 30
Nurul Huda, dkk, Ekonomi Makro Islam (Jakarta : Kencana, 2008), h. 99.
27
dinar dan dirham.di mana ketika itu Makkah menjadi kota dagang
internasional yang dilalui tiga jalur besar perdagangan dunia.31
a. Jalur dagang selatan atau lalu lintas perdagangan antara Romawi dan India
melalui Arab.
b. Jalur dagang Romawi dan Persia disebut sebagai jalur dagang utara.
c. Jalur dagang Syam dan Yaman disebut jalur Utara-Selatan.
Selain itu, pada masa jahiliyah bangsa Arab tidak memiliki mata uang
tersendiri dan mereka menggunakan dinar emas Hercules, Byziantium, dan
dirham perak Dinasti Sasanid dari Iraq, serta sebagian mata uang bangsa
Himyar, Yaman.32
Bahkan sebelum Masehi, bangsa Lidya, Yunani, Romawi
dan Persia, selain emas dan perak sebagai bahan pembuatan uang. Namun
masing-masing dari mereka memiliki penamaan, bentuk, dan ukuran yang
berbeda-beda, antara lain :33
a. Bangsa Lidya merupakan bangsa pertama yang mengenal uang cetakan.
Di mana pada masa Croseus 570-546 SM, Negara berkepentingan
mencetak uang dan pertama kalinya pada masa itu terkenal dengan mata
uang emas dan perak yang halus dan akurat.
b. Bangsa Yunani membuat uang komoditas sehingga tersebar di antara
mereka kapak sebagai utensil money dan koin-koin dari perunggu. Mereka
31
Agustianto, “Keunggulan dan Keberkahan Dinar”,artikel diakses pada 27 Oktober 2014dari
http://islamicfinance.co.id. 32
Ahmad Hasan, Mata Uang Islam, h. 30-31. 33
Ibid.,h. 28-29.
28
juga membuat emas dan perak yang beredar dalam bentuk batangan
hingga dimulainya pencetakkan uang tahun 406 SM. Namun ukiran uang
mereka berbentuk berhala, pimpinan-pimpinan mereka, dan nama negeri
di mana uang itu dicetak. Adapun mata uang utama mereka adalah
drachma yang terbuat dari perak.
c. Sebelum abad ke -3 SM bangsa Romawi menggunakan mata uang yang
terbuat dari perunggu yang disebut aes (aes signatum aes rude) dan mata
uang koin yang terbuat dari tembaga. Adapun orang pertama kali yang
mencetaknya adalah Numa atau Servius Tullius, dan koin itu dicetak pada
tahun 269 SM kemudian 268 SM mereka mencetak denarius dari emas
sebagai mata uang imperium Romawi yang dicetak dengan ukiran bentuk
tuhan-tuhan, dan pahlawan-pahlawan mereka hingga masa Julius Cesar
yang kemudian gambarnya dicetak di atas uang tersebut.
d. Bangsa Persia mengadopsi pencetakan uang dari bangsa Lidya setelah
penyerangan mereka pada tahun 546 SM. Uang dicetak dari emas dan
perak dengan perbandingan 1:13,5. Uang pada mulanya berbentuk persegi
empat yang kemudian dirubah menjadi bundar dengan ukiran-ukiran
tempat peribadatan mereka dan tempat nyala api. Namun mata yang yang
tersebar luas adalah dirham perak yang betul-betul murni.
Mata uang dalam berbagai bentuknya sebagai alat tukar perdagangan telah
dikenal sejak ribuan tahun lalu. Bahkan dalam sejarah Mesir kuno 4000 –
29
2000 SM uang standar mereka adalah uang emas dan perak yang
dikenalkan oleh Julis Cesar dan Romawi sekitar tahun 46 SM dengan
standar konversi uang emas ke uang perak atau sebaliknya dengan
perbandingan 12 : 1 untuk perak terhadap emas. Standar Julius Cesar ini
kemudian berlaku di eropa sekitar 1250 tahun yaitu sampai tahun 1204.34
3. Dinar dan Dirham Setelah Kedatangan Islam
Setelah Islam tersiar dan diterima sebagai agama di hampir seluruh
jazirah Arab, dinar dan dirham terus digunakan untuk bertransaksi.35
Begitupun Rasulullah juga menerima dinar dan dirham sebagai alat
pertukaran dan standar ukuran hukum-hukum syar’i, seperti kadar zakat dan
diyat. Artinya, penerima Rasulullah terhadap mata uang tersebut merupakan
sebuah pengakuan dan penerimaan nabi (sunnah taqririyah) atas praktik yang
ada pada saat itu.36
Pada awal penerimaan islam dua mata tersebut diimpor dari Roma
(dinar) dan Persia (dirham), karena ketika itu dinar dan dirham merupakan
satuan moneter di kerajaan Roma dan Persia.37
Demikian halnya ketika itu
masa Khulafaur Rasyidin dinar dan dirham masih mengikuti model Romawi
34
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
83-84. 35
M. Luthfi Hamidi,Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, h. 79-
80. 36
Nurul Huda dkk, “Sejarah Dinar”, h. 98. 37
Adiwarman A Karim,Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, h. 452.
30
dan Persia. Namun, sedikit demi sedikit terdapat perubahan pola dan
modelnya antara lain sebagai berikut:38
a. Pada masa Abu Bakar uang dinar Hercules dan dirham Persia tetap
digunakan.
b. Umar bin Khattab pada tahun ke 18 H, pendapat lain pada tahun 20 H
dirham islam berhasil dicetak. Namun, masih mengikuti model cetakan
Sasanid yang berukiran Kisra dengan tambahan ukiran kalimat Tauhid
dalam jenis Kufi, seperti Basmallah, Bismillah Rabbi, Tahmid, dan
kalimat Muhammad Rasulullah pada sebagian yang lainnya. Ukuran
dirham ketika itu 6 daniq dan ukuran setiap 10 dirham adalah 7 mistqal
sebagaimana pada masa Nabi Saw.
c. Model dirham di masa Umar tersebut berlanjut hingga kekhalifahan
Usman bin Affan. Hanya saja dirham di masa Usman dibubuhi tulisan
tanggal dan kota tempat pencetakkan dengan huruf bahlawiyah dan salah
satu kalimat Bismillah, Barakah, Bismillah Rabbi, Allah, dan Muhammad
dengan tulisan Kufi.
d. Model dirham yang dipakai pemerintah Usman diikuti oleh pemerintahan
Ali bin Abi Thalib. Hanya saja dilingkaran dirham pada masa Ali bin Abi
Thalib dituliskan salah satu kalimat Bismillah, Bismillah Rabbi, dan
Raiyallah dengan tulisan Kufi.39
38
Ahmad Hasan, Mata Uang Islami, h. 33. 39
Ibid.,h. 34.
31
Adapun rujukan yang acapkali digunakan untuk membedakan antara
dinar yang dicetak masa Khulafaurrasyidin dengan Bizantium adalah
ornament kaligrafi Arab yang mencolokkan ukuran beratnya. Namun, pada
umumnya gold dinar adalah koin emas 22 karat dengan ukuran setara 1
mistqal atau sama dengan 4,25 gram.40
Sedangkan dirham adalah koin perak
yang beratnya mencapai tiga gram perak.41
Sementara model dirham Persia masih dicetak hingga masa daulah
bani Muawiyah hanya saja dibedakan dengan gambar dan pedang
gubernurnya di Iraq, dan oleh Ziyad dicantumkan nama khalifah.
Pencantuman gambar dan nama kepala pemerintah pada mata uang oleh
Muawiyah dan Ziyad masih dipertahankan sampai saat ini, termasuk di
Indonesia.42
Meskipun demikian mata uang yang beredar pada waktu itu belum
berbentuk bulat seperti uang logam sekarang ini. Barulah ketika zaman Ibnu
Zubair uang berbentuk bulat, namun peredaranya terbatas di Hijaz. Pada tahun
76 H Abdul Malik mendirikan percetakan yang di Daar Idjrard, Suq Ahwaj,
Sus, Jay, Manadar, Maysan, Ray, dan Abarqudabh. Kemudian dirham dicetak
dengan lafaz-lafaz islam yang bergaya tulisan Kufi, namun dirham Persia
tidak digunakan lagi. Selang dua tahun kemudian (77 H/697M) Abdul Malik
40Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri, Ensiklopedia Islam Al-Kamil,
(Penerjemah Ahmad Badjeber, dkk (Jakarta : Darus Sunnah, 2013), Cet. 18, h.781. 41
M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, h.81-
82. 42
Mustafa Edwin N, dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, cet.2. (Jakarta : Kencana,
2006), h.246.
32
mencetak dinar Islami dan meninggalkan pola dinar Romawi. Gambar-
gambar dinar lama diubah dengan tulisan Islam, seperti Allahu Ahad, Allah
Baqa. Sejak itulah umat islam memiliki dinar dan dirham islam yang secara
resmi digunakan sebagai mata uangnya.43
Nilai tukar dinar dan dirham itu relative stabil dalam jangka waktu
yang panjang dengan kurs dinar dan dirham 1 : 10. Pada saat itu pula
perbandingan emas – perak 1 : 7, sehingga 1 dinar 20 karat setara dengan 10
dinar 44 karat. Reformasi moneter pernah terjadi di masa Abdul Malik yaitu
merubah dirham menjadi 15 karat dan pada saat yang sama dinar dikurangi
berat emasnya dari 4,25 gram. Setelah reformasi moneter Abdul Malik
ukuran-ukuran nilai adalah satu dinar 4,25 gram, satu dirham 3,98 gram, satu
uqiyya 40 dirham, satu mistqal 22 karat, satu liter 12 uqiyya setara dengan 90
mistqal, satu qist 8 liter setara dengan setengah sha‟, satu qafiz 6 sha‟ setara
seperempat artaba, satu wasq 60 sha‟ satu jarib 4 qafiz. Kemudian, di zaman
Ibnu Fakih (298 H), nilai dinar menguat menjadi 1:17, namun kemudian stabil
pada kurs 1:15.44
Pada tahun 1972-1834 M kurs 1 : 15 ini berlaku di Amerika. Berbeda
dengan langkah yang diambil Abdul Malik dengan reformasi moneternya
Amerika yang tetap mempertahankan kurs ini walaupun di Negara-negara
Eropa nilai mata uang emas menguat pada kisaran kurs 1 : 15,5 sampai 1 :
43
Ibid.,h. 247. 44
Ibid.,h. 248.
33
16,6 Walhasil mata uang emas mengalir keluar dan mata uang perak mengalir
masuk ke Amerika. Kejadian ini dikatakan oleh Thomas Gresham (1519-
1579M) sebagai “bad money drives out good money” atau uang kualitas buruk
akan menggantikan uang kualitas baik (Izhar, 2002 dalam Mustafa, 2006).45
Sampai pertengahan abad ke 13 baik di negeri Islam maupun di negeri
non Islam, sejarah menunjukkan bahwa mata uang emas secara luas
digunakan. Karena sejak awal perkembangannya kaum muslimin banyak
melakukan perjalanan perdagangan ke negeri yang jauh. Keanekaragaman
mata uang di Eropa kemudian dimulai ketika Republik Florence di Italy pada
tahun 1252 mencetak uangnya sendiri yang disebut emas Florin, kemudian
diikuti oleh Republik Venesia dengan uangnya disebut Ducat.46
Pada akhirnya abad ke 13 Islam mulia merambah Eropa dengan
berdirinya kekhalifahan Usmaniyah dan tonggak tercapai pada tahun 1453
ketika Muhammad Al Fatih menaklukan Konstantinopel dan terjadilah
penyatuan dari seluruh kekuasaan Kekhalifahan Usmaniyah. Selama tujuh
abad dari abad ke 13 sampai awal abad 20, penggunaan dinar dan dirham
meliputi seluruh wilayah kekuasaaan Usmaniyah yang meliputi tiga benua
yaitu Eropa bagian selatan dan timur, Afrika bagian utara dan sebagian Asia.47
45
Ibid.,h. 248. 46
Ibid.,h. 248. 47
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
85.
34
Pada puncak kejayaannya kekuasaan Usmaniyah abad 16 dan 17
membentang mulai dari Selat Gibraltar di bagian barat (pada tahun 1553)
mencapai di bagian Atlantik di Afrika Utara) sampai sebagian kepulauan
nusantara di bagian timur, kemudian dari sebagian Autria, Slovakia dan
Ukraine di bagian utara sampai Sudan dan Yemen di bagian selatan. Apabila
ditambah dengan masa kejayaan Islam sebelumnya yaitu mulai dari awal
kenabian Rasulullah SAW (610) maka secara keseluruhan dinar dan dirham
adalah mata uang modern yang dipakai paling lama (14 abad) dalam sejarah
manusia.48
Adapun standar berat dinar dan dirham yang menjadi acuan adalah
mengikuti Hadist Rasulullah SAW riwayat Abu Daud …. “Timbangan adalah
timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk
Madinah.” Sehingga dalam hukum islam, dinar yang dipergunakan adalah
setara 4,25 gram emas 22 karat dengan diameter 23 milimeter. Sedangkan
dirham setara dengan 2,975 gram perak murni. Standar ini telah ditetapkan
pada masa Rasulullah dan telah dpergunakan oleh World Islamic Trading
Organizaion (WITO) hingga saat ini.49
4. Keunggulan dan Kelemahan Dinar dan Dirham
Sesungguhnya dinar dan dirham jika digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, maka akan banyak keuntungan yang di dapatkan. Ibnu Khaldun
48
Ibid.,h. 86. 49
Ibid.,h. 86.
35
dalam kitab Al-Muqaddimah menyatakan “Tuhan menyatakan dua logam
mulia itu untuk menjadi alat pengukur nilai atau harga (measure of value)
bagi segala sesuatu”.50
Menurut Al-Maqrizi sebagaimana dikutip oleh Riawan
Amin menyatakan, “Allah menciptakan dua logam mulia bukan sekedar
sebagai alat pengukur nilai, atau untuk menyimpan kekayaan (investasi),
tetapi juga sebagai alat tukar (medium of exchange). Karena tingginya
kedudukan emas dan perak inilah yang membuat banyak kalangan
menganggap kedua logam mulia tersebut sebagai heaven‟s currency (mata
uang surga).51
Bahkan masyarakat kuno pun menggunakan emas, perak, dan tembaga
sebagai alat tukar dalam transaksi ekonomi. Emas dan perak itu dipilih oleh
mereka karena kelangkaan (rare) dan warnanya yang indah. Selain itu, dalam
penambangan emas tak lebih dari 90.000 ton emas yang ditambang dari perut
bumi. Namun perak dan tembaga memiliki nilai yang lebih rendah dari pada
emas. Emas memiliki sifat sangat istimewa yang berbeda dengan kebanyakan
logam lainnya.52
a. Emas tidak bisa di ubah dengan bahan kimia apa pun. Archimedes (300
SM) membuktikan bahwa emas bisa dideteksi tanpa merusak dan hanya
menggunakan air tawar biasa.
50
Riawan Amin, “Emas dan Perak Simbol Perlawanan Terhadap Dollar,”artikel diakses pada
29 oktober 2014 dari http://www.eramuslim.com/2007/07/04/, 51
Ibid. 52
Ibid.
36
b. Emas bukan termasuk logam aktif, sehingga emas tidak terpengaruh oleh
air dan udara.
c. Emas tidak seperti besi atau logam lainnya, sehingga emas tidak bisa
berkarat.
d. Emas termasuk logam yang sangat lunak, bisa ditempa menjadi
lempengan yang super tipis dan bisa juga ditempa menjadi kawat dengan
ketebalan super mini.
e. Emas dikenal sebagai logam mulia paling berat. Satu kaki kubik emas
beratnya mencapai lebih dari setengah ton. Itulah sebabnya mengapa
dalam sejarah manusia tidak pernah ada pencurian emas dalam skala besar
karena untuk itu diperlukan alat berat untuk mengangkatnya.
f. Dalam setahun seluruh industri tambang emas dunia menghasilkan kira-
kira 2.000 ton emas. Jika, dibandingkan dengan produksi baja AS sejak
1995 seperti dirilis Iron and Steel Institute yang bermarkas di Washington
DC mencapai 10.500 ton perjamnya. Oleh sebab itu, emas sungguh-
sungguh logam yang sangat langka dan sangat stabil nilainya sejak awal
sejarah manusia hingga kini.53
North dan Vadillo sebagaimana dikutip Lutfi Hamidi, menyatakan
keandalan emas di kancah sejarah tak terbantahkan.Walaupun emas telah
dihentikan fungsinya sebagai mata uang pada tahun 1914, tetap saja komoditi
satu ini diterima sebagai alat pembayaran perdagangan internasional, karena
53
Ibid.
37
nilainya stabil.54
Sejarah telah membuktikan bahwa emas bisa menjelma
menjadi mata uang yang sangat stabil dibanding mata uang (fiat money)
manapun, termasuk dolar. Pada tahun 1800 harga emas persatu troy ons setara
19,39 dolar AS, sementara pada tahun 2004, satu troy ons senilai 455,79.
Berarti, selama dua abad berlalu emas mengalami apresiasi yang luar biasa
sebesar 2.250 persen terhadap dolar.55
Sebuah pemerintah atau negara bisa jatuh, namun dinar yang
dicetaknya masih akan tetap beredar dan dihargai sesuai dengan nilai pasar.
Bukan negara yang membuat emas itu bernilai, tapi pasar.56
Pasalnya, jenis
logam mulia tersebut memiliki tiga fungsi uang sekaligus, yaitu sebagai
proteksi nilai (store of value), timbangan yang adil (unt of account) dan
medium of exchange atau alat tukar yang berlaku secara universal.57
Kendati penggunaan dinar dan dirham berkahir pada saat runtuhnya
Turki Usmani 1942. Namun kedua mata uang tersebut cenderung stabil dan
tidak mengalami inflasi yang cukup besar selama ± 1500 tahun.58
Jika
dibandingkan dengan uang fiat, dinar dan dirham memiliki keunggulan-
keunggulan sebagai berikut :59
a. Mata uang emas memiliki nilai yang sama dengan nilai intrinsiknya.
54
M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, h. 84. 55
Ibid.,h. 36. 56
Ibid.,h. 79. 57
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
87. 58
Agustianto, “Keunggulan dan Keberkahan Dinar”, artikel diakses pada 27 Oktober 2014
dari http://islamicfinance.co.id, 2013/ 03/07/,. 59
Ibid.
38
b. Nilai mata uang emas lebih stabil dan tetap serta tidak menimbulkan
inflasi.
c. Nilai dinar emas juga tidak pernah mengikuti hukum ekonomi
sebagaimana digambarkan oleh kurva penawaran dan permintaan.
d. Emas terbukti kebal dari segala krisis ekonomi.
e. Penggunaan dinar akan mengurangi ketergantungan keuangan para
penggunanya terhadap dollar akibat mismanajemen modal.
Sementara itu dalam transaksi perdagangan internasional terutama
dalam perdagangan bilateral dinar memiliki keuntungan di antaranya :60
a. Kehadiran dinar akan menghapus setiap resiko yang menimbulkan dari
nilai tukar karena stabil dan menguntungkan bagi setiap negara yang
melakukan perdagangan, walaupun harga nilai emas berfluktuasi, tetapi
tingkat perubahan lebih kecil dibandingkan dengan tingkat fluktuasi uang
kertas saat ini.
b. Mengurangi terjadinya spekulasi, manipulasi dan arbitrasi terhadap mata
uang nasional. Misalnya Malaysia, Indonesia dan Brunei Darussalam
melakukan perdagangan maka ada tiga jenis mata uang. Tetapi dengan
menjadikan dinar sebagai mata uang tunggal dalam perdagangan, maka
tidak akan ada spekulasi atau arbitrasi yang terjadi dalam perdagangan
tersebut.
60
Ibid.
39
c. Mengurangi biaya transaksi perdagangan dan meningkatkan perdagangan.
Jumlah uang dinar yang sedikit akan bisa menutupi transaksi dalam
jumlah besar serta memberikan peluang kepada negara yang tidak
memiliki cadangan devisa yang cukup sekalipun.
d. Penggunaan uang dinar dalam perdagangan akan meningkatkan
perdagangan yang pada akhirnya akan meningkatkan kerjasama antar
negara peserta. Disamping itu juga akan mempengaruhi kondisi mata uang
domestik yang pada akhirnya akan mempengaruhi sistem moneter
nasional.
e. Penggunaan uang dinar dalam perdagangan internasional akan
mengurangi kekuasaan dan mengurangi ketergantungan negara
berkembang dan miskin terhadap perekonomian negara maju, mengingat
sebagian besar sumber daya alam di dunia berada di negara-negara
berkembang.
Seorang nonmuslim, Paul Nathan sebagaimana dikutip Muhaimin
Iqbal menyatakan bahwa uang bagi orang merdeka dan paling dipercaya oleh
manusia dalam sepanjang sejarah adalah emas. Pasalnya, emas selalu dapat di
tukar ke commodity lain kapan dan dimana saja, dan emas memiliki nilai tukar
yang stabil, serta emas dapat menyimpan nilai dalam waktu yang panjang
tanpa mengalami penyusutan nilai.61
61
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
197.
40
Sayangnya deposito di bank syariah saat ini hanya dalam bentuk
rupiah dan mata uang asing, seperti dolar. Di masa mendatang agaknya perlu
mendesak pemerintah dan mengadvive bank-bank syariah agar deposito
valuta asing tidak saja dalam bentuk dollar tetapi juga dinar. Pasalnya, dinar
terbukti memiliki sejumlah kelebihan sebagai produk deposito. Sehingga
produk ini dapat digunakan untuk tabungan haji dan simpanan jangka
panjang. Karena dinar lebih stabil, maka nasabah tidak akan dirugikan oleh
laju inflasi ketika deposito telah jatuh tempo.62
Laporan perkembangan dinar dan dirham di Indonesia yang disusun
oleh wakala induk nusantara menyebutkan, bahwa sejak dinar diedarkan di
Indonesia pada tahun 2000, penurunan BPIH dalam dinar rata-rata rupiah
sekitar 15-20% per tahun. Pada saat ini krisis moneter BPIH dalam rupiah
melonjak drastis sedangkan dalam dinar justru menurun dari 97 dinar (1998)
menjadi 68 dinar (2000), begitu pula pada 1998-2004 BPIH dalam rupiah
cenderung mengalami penurunan. Kemudian pada tahun 2002 dan 2003,
BPIH berturut-turut menjadi senilai 64 dinar dan 56 dinar, atau turun 12,5%.
Sedangkan pada tahun 2004 kurs dinar emas sekitar Rp 500 ribu rupiah/dinar,
jadi BPIH cukup dibayar dengan harga Cuma 46 dinar emas, alias turun
17.8%. Artinya, jika dalam rupiah ongkos naik haji akan terus naik tetapi
kalau dalam bentuk dinar justru menurun.
62
Agustianto, “Deposito Syariah; Karakteristik dan Daya Tariknya”, artikel diakses pada 29
Oktober 2014 dari http://www.iaei-pusat.org
41
Karena itu, pertanyaan mendasarnya apakah emas dan perak bisa
mengatasi berbagai kelemahan mata uang kertas di masa sekarang dan akan
datang. Selain penjelasan di atas, ada beberapa isu yang membuat dinar-
dirham itu lebih unggul, Antara lain :63
a. Mata uang kertas yang diterbitkan oleh masing-masing negara telah
berkembang menjadi mata uang keuangan yang sangat kompleks.
Akibatnya, transaksi mata uang menjadi sebuah rangkaian yang panjang
dan tidak efisein. Untuk bisa membeli barang buatan Korea, rangkaian
transaksi uang jauh lebih panjang dibanding transaksi barang. Arus barang
hanya meliputi tiga tahap saja yaitu importer membeli dari produsen di
Korea dan kemudian menyalurkan ke pengecer yang selanjutnya dijual
kepada konsumen. Transaksi uang yang menyertainya setidaknya meliputi
lima tahap, yaitu :
1) Produsen dan importer bertransaksi dalam bentuk dolar Amerika
2) Produsen di Korea menukar dolar menjadi won Korea
3) Importer menukar rupiah menjadi dolar
4) Pengecer menyetor rupiah kepada importer, dan
5) Pengecer mendapatkan rupiah dari konsumen akhir. Padahal ide dasar
penggunaan uang adalah untuk menyederhanakan transaksi di sector
63
Iman Sugema dan M Iqbal Irfany,“Mengapa Harus Dinar-Dirham?”, artikl diakses pada 15
Oktober 2014 dari http://www.syariahmandiri.co.id.
42
riil. Kalau seluruh dunia menggunakan dinar atau denarius maka rantai
transaksi uang akan sama dengan rantai perdagangan.
b. Dalam sistem kurs yang mengembang, pelaku perdagangan antar negara
menghadapi ketidakpastian kurs. Untuk mendapatkan kepastian, mereka
harus melakukan hedge atau swap. Keduanya tentu menimbulkan biaya.
Kalau seluruh dunia mengadopsi dinar maka otomatis biaya ini akan
hilang karena ketidakpastian kurs menjadi tidak relevan.
c. Inflasi di masing-masing negara cenderung sangat dipengaruhi oleh
kebijakan moneter. Negara yang mengadopsi kebijakan moneter yang
lebih longgar cenderung mengalami inflasi yang lebih tinggi. Karena itu,
tingkat inflasi diberbagai negara cenderung berbeda. Kalau denarius
menjadi mata uang tunggal dunia, hampir bisa dipastikan bahwa inflasi di
semua negara akan kurang lebih sama. Yang menjadi pembeda adalah
perkembangan harga di kelompok barang yang non-tradable seperti sewa
rumah, ongkos angkutan umum dan tukang cukur.
d. Penggunaan mata uang yang berbeda antar negara dapat menimbulkan
bahaya yang ditimbulkan oleh perang mata uang. Negara-negara yang
menginginkan keunggulan daya asing di pasar internasional dapat
merancang strategi supaya mata uangya tetap under-value. Akibatnya,
negara lain akan kalah dagang dan mengalami masalah pengangguran
yang akut. Hal itu kemudian dapat memicu perang mata uang yang akan
43
berujung pada instabilitas keuangan dunia. Kalau saja dunia menganut
satu mata uang, maka bahaya itu akan dapat dihindarkan.
e. Negara-negara yang mata uangnya dijadikan denominasi dalam
perdagangan internasional dapat dengan mudah “mengekspor” inflasi ke
suluruh belahan dunia. Kebijakan moneter yang longgar di Amerika
Serikat dapat memicu harga-harga di pasar dunia melonjak yang pada
gilirannya memicu inflasi global. Pemerintah Amerika mendapatkan
pendapatan seniorage dari pencetakkan uang, dan ongkosnya harus
ditanggung oleh penduduk di seluruh dunia. Amerika tidak mungkin
bangkrut walaupun utangnya menggunung, karena seluruh dunia
memberikan dana talangan secara implicit. Kalau mata uang dunia adalah
denarius, semua negara memiliki derajat yang sama dalam bidang
moneter.64
Disamping berbagai kelebihan yang dimiliki oleh dinar tersebut. Dinar
dan dirham tersebut memiliki beberapa kelemahan yaitu :65
a. Di Indonesia masih dianggap perhiasan, penjual terkena PPN 10%.
(Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
83/Kmk.03/2002 bisa diperhitungkan secara netto antara pajak keluaran
dan pajak masukan took emas maka yang harus dibayar took emas atau
penjual dinar adalah 2%).
64
Ibid. 65
Fenty Fumiyaty, “Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar : Studi Kasus di
BMT Artha Kencana Mulia Semarang” (Skripsi S1 Fakultas Syariah, IAIN Semarang, 2012), h.57.
44
b. Ongkos cetak masih relative tinggi yaitu berkisar antara 3% - 5% dari nilai
barang tergantung dari jumlah pesanan.
Sejak ribuan tahun lalu sampai sekarang seluruh peradaban manusia di
muka bumi mengakui tingginya nilai emas ini. Emas berlaku secara universal
bumi mengakui tingginya nilai emas ini. Emas berlaku secara universal dan
tidak mengenal istilah kadaluwarsa. Dinar dan dirham sudah ada sejak
sebelum islam lahir, karena dinar (dinarium) sudah dipakai di Romaawi
sebelumnya dan dirham sudah dipakai di Persia. Kita ketahui bahwa apa-apa
yang ada sebelum islam namun setelah turunnya islam tidak dilarang atau
bahkan juga digunakan oleh Rasulullah SAW yang berarti menjadi bagian
dari ajaran islam itu sendiri, dinar dan dirham masuk kategori ini.66
Dengan demikian dinar hanyalah salah satu dari roda-roda ekonomi
Islam yang akan memakmurkan umat ini dan mengunggulkan diatas umat
yang lain seperti dalam janji Allah SWT dalam Al-Qur’an yang artinya: “dan
janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab
kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman” (Q.S Ali Imron:
139).
Adapun roda-roda ekonomi Islam yang harus ikut berputar bersama
dengan kembalinya dinar dan (dirham) adalah sistem pembiayaan yang bebas
riba, pengelolaan pasar Islam dengan aturan syariah Islam dan
66
Ibid.,h.58.
45
memasyaratkannya zakat, infaq, sedekah dan wakaf seluas-luasnya. Berikut
adalah ilustrasi yang menggambarkan sistem ekonomi Islam yang harus
digerakkan oleh roda-roda.67
Gambar 2.2 Roda-roda Penggerak Sistem Ekonomi Islam
Sumber : Muhaimin Iqbal ( 2009 )
67
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
138.
Pembiayaan
Bebas Riba:
Qirad/Mudharabah
h
Uang yang adil:
dinar &dirham
Pasar yang Syar'i
Akses bebas
pelaku Pasar yang adil, jujur, hati-hati
& competent
Harta yang
berputar:
ZIS, & Wakaf
46
C. Transaksi Dinar dan Dirham dalam Islam
1. Muamalah dengan Dinar dan Dirham
Nilai tukar dinar dan dirham terhadap rupiah adalah harga yang
dibayarkan untuk mendapatkan koin tersebut. Sedangkan daya beli adalah
harga berdasarkan berat dan kadar murni emas dan perak terhadap komoditas,
barang dan jasa yang nilainya ditentukan oleh produsen dan jasa.68
Mata rantai
muamalah yang perlu dijaga setelah beredarnya dinar dan dirham di Indonesia
adalah menjaga wilayah produksi pertanian, perkebunan dan peternakan
mandiri yang bebas dari praktek riba, monopoli, spekulasi dan penimbunan.
Sistem kesejahteraan Islam berbasis wakaf, zakat, infak dan sedekah telah
diterapkan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dengan mendirikan
baitulmal masjid, pasar dan diikuti dengan berjalannya paguyuban (produksi)
dalam masyarakat tersebut, restorasi perdagangan dan jual beli tanpa riba.
Dengan model ini kita dapat terhindar dari kapitais dan eksploitasi alam dan
manusia yang akan merusak keseimbangan.69
Sejak dimulainya di Indonesia dan dahulu dinar dan dirham secara
umum telah digunakan untuk berbagai keperluan muamalah, yaitu70
:
a. Tabungan, simpanan untuk suatu keperluan di masa akan datang, baik
disimpan sendiri atau dititipkan (wadi‟ah).
68
Buku Catatan Dinar dan Dirham 2013/update 04-08-2014/Panduan Praktis Untuk
Umum/Abbas Firman. h.21. 69
Ibid.,h.21. 70
Ibid.,h. 22.
47
b. Menghitung dan membayar zakat, juga untuk wakaf tunai dan sedekah
(social welfare).
c. Mahar atau mas kawin dalam pernikahan.
d. Membayar denda diyat (ditentukan oleh Hakim).
e. Pembayaran zakat (ditarik oleh sultan).
f. Koin barter sukarela dalam peniagaan dan pasar.
g. Pembiayaan usaha dagang mudharabah dan qirad.
h. Pembiayaan kongsi usaha (musyarakah).
i. Pembayaran gaji atau upah.
j. Tabungan untuk naik haji atau umroh dan keperluan lain.
Untuk memulai menggunakan dinar dan dirham sebagai koin barter
bebas sukarela, sebagai pengukur daya beli maka kita bisa berpatokan pada
berat bahan masing-masing koin. Yaitu untuk dinar maka harga emas (murni)
dan untuk dirham adalah harga perak (murni).71
Kaum Quraisy bermuamalah
menggunakan timbangan tibr dari kata tabara dijelaskan sebagai emas atau
perak yang belum dicetak menjadi uang, jika telah menilai dari bahan emas
dan bahan peraknya bukan uang rupiahnya.72
Ada beberapa kaidah yang perlu diperhatikan dalam muamalah dengan
dinar dan dirham, antara lain:73
71
Ibid.,h.23 72
Ibid.,h.23 73
Ibid.,h.28
48
a. Tujuan penggunaan kembali dinar dirham adalah bagian dari akidah
muslim yang berkaitan erat dengan rukun Islam, yaitu rukun zakat maal
yang telah ditetapkan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam sebesar 20
dinar dan 200 dirham atau 88,8 gram emas murni dan 622 gram perak
murni.
b. Dinar dan dirham bukanlah untuk ditimbun, proteksi nilai dan spekulasi.
Dinar dan dirham bukan untuk mencari keuntungan sesaat, ketika harga
emas atau perak turun beli dan ketika harga naik dijual. Umat Islam
dilarang menimbun dinar, dirham atau emas dan perak.
c. Umat Islam dilarang melebur, merusak atau mengurangi berat dan kadar
(debasement) dari dinar dan dirham yang telah ditetapkan oleh syariat dan
telah diamalkan oleh umat Islam terdahulu (as-shadiqunal awwalun), dari
generasi sahabat maupun tabi‟in dan tabi‟it tabi‟in karena hal yang
demikian termasuk berbuat kerusakan (fasad) dan kezaliman.
d. Pembelian kembali (buyback) yang dilakukan adalah karena kondisi
terdesak atau terpaksa.
e. Untuk menghindari buyback carilah penyedia komoditas, barang dan jasa
yang menerima dinar dan dirham untuk kebutuhan primer anda tanpa
harus kembali kepada Dollar, Rupiah ataupun Ringgit kertas, sehingga
dinar dan dirham bersirkulasi dalam muamalah.
49
f. Buyback bukanlah suatu kewajiban dan bukan bagian dari after sales
services, tapi bersifat saling membantu dan sukarela.
g. Untuk nilai tukar dinar dan dirham salah satu pertimbangan gunakan yang
rendah. Semakin rendah ongkos cetak (premium) terhadap bahan murni
emas dan perak digunakan dalam muamalah. Gunakan dinar dan dirham
yang murni, lebih mendekati kepada apa yang diminta syariah.
2. Jual Beli Dinar dan Dirham
Dalam jual beli dinar dan dirham harus menerapkan beberapa
transaksi di dalamnya, diantaranya:
a. Transaksi Jual Beli atau Pertukaran mata uang (ash-sharf).
b. Transaksi penyimpanan mata uang dinar dan dirham (al-wadi‟ah).
c. Transaksi transfer koin dinar dan dirham (al-wakalah).
Dalam makalah “Meneropong Jejak Dinar dan Dirham”, Alvien
Septian Haerisma menjelaskan bahwa Transaksi jual beli atau pertukaran
mata uang merupakan hal terpenting (urgent) atau sebagai ruh dari perjalanan
wakala dan gerai yang memiliki visi dan misi yakni salah satunya
mensosialisasikan dan menerapkan transaksi berbasis dinar dan dirham.
transaksi ini diperuntungkan pada kalangan umum, bukan saja muslim yang
memiliki keyakinan yang sama disebabkan apa yang telah dilakukan oleh
Rasulullah SAW. Pada zamannya melainkan juga nonmuslim apabila
50
mempunyai keinginan yang sama guna memberikan salah satu solusi krisis
moneter berkepanjangan yang kita rasakan bersama sampai saat ini.
Transaksi penyimpanan mata uang dinar dan dirham atau disebut
Tabung Dinar merupakan bentuk layanan jasa (service) bagi para pengguna
mata uang dinar (emas) dan dirham (perak). Layanan ini diperuntungkan bagi
siapa saja yang membutuhkannya, baik orang yang memiliki banyak koin
dinar dan dirham ataupun sedikit.Wakala dan gerai siap melayani siapapun
dan kapanpun bagi para konsumen yang memiliki koin dinar dan dirham.74
Transaksi transfer koin dinar dan dirham adalah perwujudan dari
komitmen wakala dan gerai yang tersebar di Indonesia. Layanan transfer
belum terakses secara online di berbagai tempat, hal ini disebabkan produk
yang ditawarkan baru di munculkan ( launching) sehingga sistem yang
digunakan dengan cara sederhana (manual methode).75
Untuk muamalah
dalam jual beli kita mengetahui harga yaitu kadar dan berat, sebagai contoh,
kita bisa membagikan harga yang kita ketahui dengan harga rupiah yang telah
kita (sebagai penjual) tentukan sebelumnya seperti disebutkan di atas. Dengan
contoh sebagai berikut :
“Harga barang Rp.200.000 dan harga dirham kurang lebih Rp.36.000. maka
dapat menetapkannya dengan 210.000 : 36.000 = 5,8 dirham, bisa dibayarkan
5 dirham (3.11 gram) dan 1 daniq atau uang kertas. Dan dengan cara yang
74
Ibid,.h.10. 75
Ibid.h.11.
51
sama dapat dihitung menggunakan dirham lain yang beratnya kurang dari
7/10 mistqal standar Nabawi.”76
Dengan adanya perbedaan berat dan kadar dinar dan dirham yang
beredar perlu dibuat semacam tata cara pertukaran agar semua jenis koin dinar
emas dan dirham perak dapat digunakan oleh muslim dan umum dalam
muammalah. Perlu diperhatikan bahwa daya beli dinar dan dirham bukanlah
dilihat dari harga rupiah, tapi dari berat dan kadar dari masing-masing dinar
dan dirham setiap pengedar. Karena jika kita berpatokan pada harga rupiah
yang berubah-ubah setiap hari, maka penentuan harga akan menjadi sulit
dalam pertukaran. Selain itu pengedar dinar dan dirham dengan berat dan
kadar yang sama belum tentu mempunyai nilai tukar dengan rupiah yang
sama.77
D. Dinar dan Dirham di Tengah Masyarakat Modern
1. Perkembangan Dinar dan Dirham di Luar Negeri
Dalam laporan perkembangan dinar emas dan dirham perak di
Indoensia yang disusun oleh wakala induk nusantara menyebutkan bahwa
Berakhirnya Daulah Utsmani, dinar dan dirham serta fulus, turut hilang dari
perdaran. Akibatnya, berbagai ketentuan syariat seperti kewajiban berzakat,
ketentuan diyat dan hudud, maupun ketentuan dalam muamalat tidak dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kendati demikian dengan dicetaknya
76
Buku Catatan Dinar dan Dirham 2013/update 04-08-2014/Panduan Praktis Untuk
Umum/Abbas Firman. h.24. 77
Ibid.,h. 25.
52
kembali dinar dan dirham pada tahun 1992 di Granada Spanyol kaum Muslim
di berbagai tempat juga mencetak dan mengedarkan dinar dan dirham sebagai
mata uang Islami. Alhasil dinar dan dirham juga beredar di Malaysia, Dubai,
Afrika Selatan, Maroko, Spanyol, Jerman, Inggris, Swiss, dan AS.78
2. Perkembangan Dinar dan Dirham di Indonesia
Peredaran dinar dan dirham di Indonesia telah dimulai sejak tahun
2002. Dimana dinar dan dirham beredar dan digunakan oleh kaum muslim di
Indonesia. Meskipun masih dalam skala terbatas penerapan kembali dinar dan
dirham telah membuka pintu-pintu pengalaman kembali berbagai sunnah nabi
yang dalam waktu satu abad terakhir ini telah hilang.79
Data yang disusun
oleh PT.Antam dalam “Dinar dan Dirham Kembali ke Syariah” menerangkan
bahwa di Indonesia sendiri dinar dan dirham telah diproduksi oleh logam
Mulia PT. Aneka Tambang TBK yang secara teknologi dan penguasaan bahan
mampu memproduksi dinar dan dirham dengan kadar dan berat yang sesuai
dengan standar dinar dan dirham dimasa awal-awal islam. Standar kadar dan
berat dinar dan dirham di Indonesia tidak hanya di sertifikasi secara lembaga
nasional oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) tetapi juga oleh lembaga
sertifikasi logam mulia internasional yang sangat diakui yaitu London Bullion
Market Association (LBMA).
78
Ibid.,h.10 79
Ibid.,h.1
53
Berdasarkan pengetahuan penulis perkembangan dinar dan dirham di
Indonesia tidak lepas dari peran Gerai Dinar Indonesia dan Wakala Induk
Nusantara. Pasalnya, dua lembaga tersebut memiliki beberapa produk dan
event unggulan yang diselenggarakan secara nasional. Gerai Dinar Indonesia
misalnya, melalui M-Dinar yang diperoleh oleh Muhaimin Iqbal itu dapat di
akses melalui internet dan mobile phone yang dapat dinikmati seluruh umat
islam. Selain itu wakala Induk Nusantara oleh Zaim Saidi memiliki 95
tempat-tempat penukaran koin dinar dan dirham dari bank ke uang kertas.
Melalui sosialisasi yang dilakukan kedua pegiat dinar dirham tersebut
dinar dan dirham telah cukup berkembang di Indonesia baik sebagai alat
tukar, investasi, mahar, maupun koleksi. Selain itu Gerai Dinar Indonesia dan
Wakala Induk Nusantara pula telah menetaskan banyak BMT dan koperasi
serta outlet yang menjualbelikan dan menggunakan dinar dan dirham sebagai
produk tabungan, dan investasi sebagai upaya menghidupkan kembali sunnah
nabi yang telah lama hilang.
a. Wakala Induk Nusantara
Wakala induk nusantara yang berlokasi di Depok, Jawa Barat telah dirintis
sejak 2002, namun WIN secara resmi beroperasi pada awal 2008, dan kini
telah berbadan hukum sebagai Pekumpulan Amal Nusantara (PERAN).80
Dalam praktik keuangan modern, Wakal Induk Nusantara telah banyak
80
Laporan Perkembangan Dinar Emas dan Dirham Perak di Indonesia Wakala Induk
Nusantara, h. 8.
54
memperkenalkan dinar dan dirham melalui beberapa fasilitas dan event-
event yang diselenggarakan olehnya, antara lain :81
1) Jaringan Wakala Dinar Dirham
Paling tidak sudah ada sekitar 95 tempat penukaran koin dinar dan
dirham dari pihak ke uang kertas yang tersebar di Medan, Tanjung
Pinang, Balikpapan, Makassar, Gianyar, Jakarta, Bandung, Bogor,
Parakan, Semarang, Solo, Jogjakarta, Surabaya, Jepara, Cirebon, serta
beberapa lembaga terkemuka di Indonesia seperti Yayasan Dompet
Dhuafa Republika, Tabung Wakaf Indonesia dan YPI Al-Azhar.
2) Jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar dan Dirham Nusantara
(JAWARA)
Jumlah pedagang komoditas dan jasa yang menerima dinar dan dirham
sebagai alat tukar semakin bertambah. Oleh karena itu ditempuh
melalui pengembangan JAWARA. Terkait hal ini kemudian
dikembangkan melalui Kampung Jawara, yakni tempat-tempat yang
banyak pedagang menerima dirham dan dinar. Adapun Kampung
Jawara yang kini aktif adalah berada di Kampung Nelayan, Cilincing,
dan Tanah Baru, Depok.
3) Festival Hari Pasaran (FHP)
Untuk mensosialisasikan pemakaian dinar dan dirham masyarakat di
berbagai tempat Wakala Induk Nusantara mengadakan pasar-pasar
81
Ibid.,h. 7-8.
55
terbuka, melalui rangkaian Festival Hari Pasaran (FHP) yang diadakan
secara regular. Di FHP selain uang kertas juga telah digunakan dinar
dan dirham sebagai alat tukar. Untuk memfasilitasi masyarakat dalam
memperoleh dinar dan dirham pada tiap FHP beroperasi sebuah
Wakala yang berperan layaknya money changer. Sampai saat ini FHP
telah berlangsung di Depok, Jakarta, Bandung dan Jogjakarta.
4) Penarikan dan pembagian Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf di luar
kegiatan bisnis, dinar dirham juga bersikulasi melalui kegiatan sosial,
berkaitan dengan sedekah, infak, zakat, serta hadiah dan mahar.
b. Gerai Dinar Indonesia
Gerai Dinar adalah sebuah toko di dalam pasar yang bernama Dinar
World (DW) sedangkan orang yang bertransaksi di dalamnya
menggunakan M-Dinar (MD). Artinya, Gerai Dinar hanyalah salah satu
toko dan DW pasarnya sedangkan MD sebagai alat bayarnya.82
M-Dinar
diperkenalkan oleh Gerai Dinar pada awal tahun 2009an dan menjadi
infrastruktur produk Gerai Dinar yang berkolaborasi dengan Koperasi
BMT Daarul Muttaqiin.83
Dengan M-Dinar masalah klasik ini akan dengan mudah teratasi.
Peminat-peminat dinar dapat mulai memiliki account di M-Dinar
82
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
243. 83
Ibid.,h.249.
56
walaupun dananya baru cukup untuk membeli ¼ dinar sekalipun.84
Dengan
M-Dinar setidaknya ada dua masalah yang bisa dipecahkan. Pertama,
masyarakat secara luas bisa mulai memiliki dinar secara bertahap
tergantung dari kemampuan masing-masing. Setelah dinar menjadi
bulatan 1-2 dinar dan seterusnya, pemiliknya dapat mengambil fisik dinar
atau tetap dipertahakan di account M-Dinar sampai waktunya dana
tersebut dibutuhkan. Kedua, masyarakat di manapun berada asal bisa
mengakses internet dapat memiliki account M-Dinar tidak mengenal batas
wilayah negara. Umat islam diseluruh dunia bahkan yang nonmuslim
sekalipun dapat memilikinya sebagai uang yang nilainya universal.85
Selain Wakala Induk Nusantara dan Gerai Dinar Indonesia beserta
produk dan lembaga afiliasinya, mini market yang menerapkan dinar dan
dirham sebagai alat pembayaran juga telah ada di Indonesia. Adalah
Sahlan Mart yang terletak di daerah Depok Jawa Barat tepatnya di Jl. H
Muhammad Ali 2, beji itu sejak tahun 2010 menerima dinar dirham
sebagai alat pembayaran.86
3. Perkembangan Nilai Dinar dan Dirham
Sejarah membuktikan bahwa emas bisa menjelma menjadi mata uang
yang sangat stabil dibandingkan fiat money manapun, termasuk dolar. Pada
tahun 1800 misalnya, harga emas persatu ons setara 19,39 dolar AS,
84
Ibid.,h. 233. 85
Ibid.,h. 234. 86
Febrianti, “Mini Market Terima Dinar Dirham,” Majalah Gontor, (Maret 2012), h. 68.
57
sementara pada tahun 2004, satu troy ons senilai 455,79. Berarti, selama dua
abad berlalu emas mengalami apresiasi yang luar biasa sebesar 2.250 persen
terhadap dolar.87
Jauh sebelum itu, emas telah ditemukan sejak 5.000 SM yang lalu, dan
hingga saat ini masih diperebutkan oleh banyak negara serta masih menjadi
bintang dalam ranah investasi.88
Selain itu, pada masa Rasulullah dengan 1
dinar bisa untuk membeli kambing, dan untuk saat ini dengan 1 dinar pula
seseorang bisa membeli kambing yang baik di Jakarta. Walaupun secara
signifikan harga emas pernah jatuh, namun emas dapat kembali ke tren jangka
panjangnya yaitu naik. Sebab emas membawa nilainya sendiri (inheren), dan
tidak bisa didevaluasi oleh kebijakan suatu negara.89
Adapun perbandingan kurs dinar dengan dollar AS, kurs dinar dalam
dollar AS dalam kurun satu dekade terakhir. Nilai 1 dinar pada 2000 adalah
38 USD dan pada 2011 januari adalah 190 USD. Berarti ada kenaikan 150
USD atau 395% pertahun atau rata-rata 36% tahun. Artinya dari semua mata
uang kertas yang ada, kurs dinar selalu naik dari tahun ke tahun. Implikasi
dari kenaikan nilai tersebut adalah biaya-biaya dan harga barang dan jasa
dalam dinar emas sangat stabil, bahkan turun. Contoh harga semen di Jakarta
pada tahun 2000 nilai tukar 1 dinar emas adalah sekitar Rp 400.000,- dan
87
M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, h. 36. 88
Muhaimin Iqbal, “Emas adalah Kapital”, artikel diakses pada 29 oktober 2014 dari
http://the-marketeers.com. 89
Ibid.
58
harga satu zak semen sekitar Rp 20.000,- /zak. Maka 1 dinar emas dapat
dibelikan 20 zak semen.90
Sementara pada tahun 2011 (januari) harga satu zak semen menjadi
sekitar Rp 50.000/zak, sedangkan nilai tukar dinar emas Rp 1.690.000. maka
satu dinar emas pada awal 2011 dapat dibelikan 32 zak semen. Artinya, harga
semen/zak dalam kurun 2000-2010 dalam rupiah mengalami kenaikan sebesar
150%, tetapi dalam dinar emas justru mengalami penurunan sebesar (-)
40%.91
Berdasarkan statistik 10 tahun terakhir biaya haji dalam dinar ternyata
terus menerus mengalami penurunan. Pasalnya, bila ONH biasa pada tahun
2000 sekitar 70 dinar maka tahun ini hanya sekitar 21 dinar saja atau
mengalami penurunan rata-rata 12% per tahun. Apabila tren ini terus berlanjut
untuk pergi haji cukup dengan 10 dinar saja pada tahun 2015 atau ONH plus
hanya dengan sekitar 20 dinar saja.92
Mata uang emas dan perak merupakan alat yang sudah popular dan
yang paling banyak digunakan pada masa itu, mata uang tersebut digunakan
sejak abad ke tujuh sebelum masehi sampai dengan permulaan abad ke
Sembilan belas.93
Kemajuan teknologi yang sudah berkembang memandang
90
Laporan Perkembangan Dinar Emas dan Dirham Perak di Indonesia Wakala Induk
Nusantara, h. 3. 91
Ibid., h. 4. 92
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h
260. 93
Muhammad Bahrul ilmi, “Analisis Kelayakan Dinar dan Dirham Sebagai Mata Uang
Terhadap Transaksi di Indonesia”, h. 5.
59
bahwa emas dan perak merupakan alat transaksi yang stabil untuk digunakan
sebagai transaksi, namun disisi lain muncul beberapa kesulitan-kesulitan yang
timbul dari mata uang emas dan perak. Penyebab utama kesulitan dari emas
dan perak adalah sebagai berikut94
:
a. Menyediakan tempat penyimpanan yang cukup besar.
b. Merupakan benda yang cukup berat.
c. Jumlah penukaran yang rumit.
Sedangkan konsep uang dalam Islam berbeda dengan konsep uang
konvensional. Dalam konsep Islam uang merupakan alat untuk bertransaksi
dan alat tukar, bukan sebagai komoditas ( barang ).95
Beberapa buku sejarah
tentang dinar dan dirham mengungkapkan, bahwa dinar dan dirham berangsur
hilang pada masa pemerintahan kesultanan turki ottoman runtuh. Dimana
pada masa itu negara eropa menerbitkan satuan alat tukar berupa uang dengan
nilai “Flat”, namun nilai uang tersebut tidak didukung ketersediaan emas atau
komoditi sejenis.96
Saat satuan alat tukar tidak didukung dengan ketersediaan
emas, maka alat tukar tersebut nilainnya tidak pasti dan bergantung pada
penerbitan uang tersebut. Hal ini juga memeberikan peluang besar bagi
pemain di pasar uang memanipulasi yang dapat menyebabkan krisis moneter
berkepanjangan.97
94
Ibid.,h.5. 95
Ibid.,h.6. 96
Ibid.,h.6. 97
Ibid,.h.6.
60
Penggunaan dinar dan dirham yang memiliki nilai seperti emas dan
perak, membuat harga atau nilai dinar dan dirham ditetapkan berdasarkan
permintaan logam tersebut. Nilai dinar dan dirham akan dikendalikan akan
harga emas dan perak dunia. Walaupun terkadang terjadi kenaikan dan
penurunan nilai mata uang, akan tetapi naik dan turunnya relative kecil dan
tetap meiliki nilai instristik yang jelas dan pasti.98
Dalam menetukan kelayakan suatu entitas untuk digunakan sebagai
mata uang, maka diperlukan adanya uji kelayakan dengan menilai syarat dan
ciri-ciri khusus dari entitas tersebut. Sadono Sukirno juga menyampaikan
bahwa emas dan perak dapat digunakan sebagai mata uang, harus memiliki
ciri-ciri khusus, yaitu99
:
a. Banyak orang menyukai benda tersebut karena dapat digunakan sebagai
perhiasan.
b. Emas dan perak memiliki kualitas yang sama.
c. Emas dan perak tidak mudah pudar atau rusak dan dapat dibagi dengan
mudah.
d. Secara kuantitas, emas dan perak sangat terbatas, maka untuk
mendapatkannya diperlukan pengorbanan dan biaya.
e. Mempunyai nilai yang stabil, karena kualitasnya tidak berubah dalam
jangka panjang.
98
Ibid.,h. 6. 99
Ibid.,h. 9.
61
Dari beberapa uraian di atas menyatakan bahwa emas dan perak
memiliki kelayakan untuk digunakan sebagai mata uang karena entitas dan
zatnya memiliki kriteria sebagai uang. Namun, pengkultusan dinar dan dirham
sebagai mata uang mutlak bisa dilakukan oleh pemerintah. Namun masih
diperlukan uji kelayakan dinar dan dirham untuk dapat digunakan sebagai alat
transaksi. Secara garis besar dinar dan dirham memiliki peran dan fungsi
sangat penting di Indonesia, diantaranya100
:
a. Menjaga kestabilan ekonomi secara mikro dan makro.
b. Menjaga aset dan sektor riil terhadap sistem moneter.
c. Menjadi fungsi perekonomian modern dengan standar emas.
d. Mengatasi masalah sosial ekonomi di masyarakat.
Maka dari itu, apabila dinar dan dirham ditinjau dari syarat dan ciri-
ciri uang, sudah memenuhi standar untuk dapat dijadikan sebagai mata uang.
Pada saat dinar dan dirham telah memenuhi standar mata uang, maka saat itu
dinar dan dirham layak untuk dijadikan sebagai mata uang. Karena secara
nilai dari dinar dan dirham yang berasal dari emas dan perak, sehingga sangat
stabil untuk standar mata uang. Namun dari hasil uji kelayakan tersebut
negara mencetak dinar dan dirham masih dalam jumlah sedikit, karena
kebutuhan dinar dan dirham belum banyak dan peredaran uang fiat masih
sangat tinggi.
100
Ibid.,h. 12.
62
Dinar dan dirham asalnya bukan untuk dimanfaatkan zatnya.
Tujuannya adalah sebagai alat ukur ( untuk mengetahui nilai suatu barang ).
Keduanya hanyalah sebagai media untuk melakukan transaksi. Oleh karena
itu fungsi mata uang tersebut hanyalah sebagai alat tukar, berbeda halnya
dengan komoditi lainnya yang dimanfaatkan zatnya.101
Dinar dan dirham
diciptakan hanya sebagai media dan bukan sebagai tujuan. Maka bila mata
uang tersebut diperdagangkan, maka ia akan menjadi komoditi dan tujuan.
Hal ini bertentangan dengan tujuan semula uang diciptakan. Oleh karena itu,
tidak dibolehkan menjual dirham dan dengan dirham yang berbeda
nominalnya dan tidak dibolehkan menjualnya secara berjangka.102
Maksud
dari hal ini adalah agar mencegah orang-orang yang ingin menjadikan mata
uang tersebut sebagai komoditi. Syarat ini jelas mendesak para pedagang
untuk tidak meraup keuntungan.
Menukar mata uang sejenis, seperti menukar uang rupiah dengan
pecahan rupiah yang lebih kecil, syaratnya ada dua :103
a. Jumlah nominalnya harus sama.
b. Serah terima dilakukan secara tunai.
Menukar emas dengan mata uang, artinya membeli emas harus
memenuhi dua syarat yang dikemukakan di atas karena emas dan mata uang
101
“Syarat Penjualan Valuta Asing”, artikel diakses pada 19 februari 2015 dari
http://Rumaysho.com 102
Ibid 103
Ibid
63
adalah barang yang sejenis. Menukar mata uang yang berlainan jenis, seperti
menukar mata uang rupiah dengan riyal atau dinar dan dirham, syaratnya
hanya satu, yaitu serah terima harus dilakukan secara tunai. Artinya
berlangsung sebelum berpisah dari majelis akad dan tidak disyaratkan
jumlahnya sama. Maka dibolehkan jumlah nominal keduanya berbeda sesuai
dengan kurs pasar di hari itu atau keduanya sepakat dengan kurs sendiri.
Syarat di atas sudah jelas harus dipenuhi karena jika kita melakukan
transaksi pembelian dan penjualan valuta asing ( valas ) untuk penyerahan
pada saat itu ( over the counter ) atau penyelesaiannya paling lambat dalam
jangka waktu dua hari, maka yang terjadi adalah transaksi jual beli valuta
asing tidak tunai ( tidak berlangsung sebelum berpisah dari majlis akad ).
64
BAB III
GAMBARAN UMUM KOPERASI BMT DAARUL MUTTAQIIN DEPOK
A. Sejarah Berdirinya Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok
Sejak di tingkat sekolah menengah dahulu, kita sudah diperkenalkan
dengan koperasi yang konon merupakan sokoguru perekonomian Indonesia.
Bahkan, konsep sokoguru perekonomian ini juga disebutkan dalam UU No. 2
Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Fungsi koperasi utamanya adalah untuk
mengembangkan potensi dan ekonomi anggota khususnya, dan masyarakat
pada umumnya dapat menjadi badan hukum Baital-Maal wa Bait at-Tamwil
(BMT). BMT merupakan institusi ideal untuk mengembangkan potensi umat.
Namun, di satu sisi fungsi Baitul-Maal bersifat sosial dapat menjadi sarana
untuk mengimplementasikan surat al-Hasyr ayat 7, “….supaya harta itu
jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.....”,
yang merupakan prinsip dasar ekonomi Islam.1
Di sisi lain, perputaran harta juga harus berkelanjutan (sustainable)
sehingga gerakan sosial tidak selalu didanai oleh donasi. Sementara kegiatan
sosial yang berkelanjutan harus memiliki sumber pendanaan yang kontinyu,
salah satunya dengan fungsi Baitat-Tamwil. Maka dari kedua fungsi tersebut,
BMT-lah yang bisa menjadi Social Business yang sesungguhnya. Sayangnya,
fungsi ideal yang digadang-gadang sebagai sokoguru perekonomian, koperasi
1Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha denganUang yang Adil, h.
246.
65
ataupun BMT hingga kini belum sepenuhnya hadir di hati masyarakat.
Keberadaan Koperasi dan BMT telah menjamur, namun masyarakat yang
memiliki dana belum banyak yang melirik BMT ataupun koperasi sebagai
pilihan tempat mereka untuk menyimpan dana mereka.
Untuk menarik minat penabung sukarela ke koperasi/BMT memang
tidak mudah karena mereka harus bersaing head to head dengan bank-bank
besar yang memiliki reputasi dan layanan yang unggul. Alhamdulillah kini
Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dengan teknologi M-Dinar telah siap
melayani masyarakat dengan produk unggulan berupa M-Dinar Saving
Account atau Tabungan M-Dinar.2
Teknologi M-Dinar diperkenalkan Gerai Dinar pada awal tahun 2009
kemudian dikembangkan menjadi infrastruktur produk Gerai Dinar berupa
Tabungan M-Dinar3yang dalam hal ini Koperasi BMT Daarul Muttaqiin
Depok sebagai badan hukum atas transaksi jual beli dinar yang dilakukan oleh
Gerai Dinar.4
Sebagai Koperasi, BMT Daarul Muttaqiin Depok mengikuti UU No. 2
Th 1992 Tentang Perkoperasian. Dalam Undang-Undang tersebut diatur
bahwa yang bisa menyimpan atau meminjam dari koperasi adalah
anggota/calon anggota atau koperasi lain/anggotanya, maka nasabah M-Dinar
2Ibid.,h. 248.
3Muhaimin Iqbal, “BMT dan Koperasi Tertarik Tabungan M-Dinar”, artikel diakses pada 29
November 2014 dari http://www.republika.co.id/2009/06/04/22:52/.
66
akan menjadi Anggota/calon Anggota dari Koperasi BMT Daarul Muttaqiin
Depok. Namun karena masyarakat Indonesia belum semuanya familiar
bertransaksi dengan internet, maka produk M-Dinar akhirnya difisikkan
menjadi Tabungan M-Dinar.5
Dinar adalah koin emas 4,25 gram dengan kadar 22 karat diterbitkan
Logam Mulia, PT Antam (BUMN). Sejauh ini Gerai Dinar hanya menjual
dinar produksi Logam Mulia. Dalam Islam dinar merupakan uang yang adil
sepanjang masa. Namun dalam NKRI dinar hanya dihukumi seperti perhiasan
biasa, tidak bersifat legal tender. Artinya, untuk saat ini dinar tidak dapat
memaksa orang untuk menerima pembayaran dengan uang dinar. Karena
belum menjadi legal tender dan satuan fisiknya yang bernilai sangat besar6
(untuk ukuran uang kertas saat ini sekitar Rp 1.895.849/dinar).7
Berdasarkan fenomena tersebut, dapat disimpulkan bahwa dari tiga
fungsi uang, uang dinar sementara ini baru memerankan dua fungsi yaitu
sebagai store of value dan unit of account. Sementara fungsi sebagai alat tukar
(medium of exchange) belum dapat diperankan secara praktis oleh dinar fisik.
Karena dinar fisik belum secara luas memainkan peran sebagai alat tukar,
namun agar dinar tidak terlalu banyak tersimpan dilemari-lemari
5Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
249. 6Ibid.,h. 263-264.
7“Harga dinar, dirham dan emas”, diakses pada 29 November 2014 dari
http;//Geraidinar.com,
67
penyimpanan maka Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok mengeluarkan
produk iQirad atau dagang Qirad.
Terkait produk simpanan, di Indonesia memiliki aturan main di
antaranya yang boleh adalah koperasi atau BMT/Koperasi Jasa Keuangan
Syariah. Sehingga Gerai Dinar melalui badan hukum Koperasi BMT Daarul
Muttaqiin Depok mempromosikan M-Dinar di tengah-tengah masyarakat
sebagai alternatif investasi dan alat tukar serta timbangan muamalah yang adil
sekaligus.8
Dengan demikian Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok merupakan
badan hukum Gerai Dinar dalam transaksi jual beli dinar dan dirham. Selain
itu Koperasi BMT Daarul Muttaqiin dibawah satu pimpinan yaitu Muhaimin
Iqbal yang merupakan perintis Gerai Dinar dan Koperasi BMT Daarul
Muttaqiin Depok sekaligus.
B. Visi dan Misi Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok
Suatu organisasi atau perusahaan mana pun pasti memiliki visi dan
misi, sehingga dengan visi dan misi yang dimiliki tersebut, arah dan
perkembangan dapat terarah. Begitu pula dengan Koperasi BMT Daarul
Muttaqiin Depok tentunya mempunyai arah dan perkembangannya sendiri.
a. Visi
Menjadi solusi bagi yang bertaqwa
8Ibid., h. 265-266.
68
b. Misi
1) Meningkatkan kesadaran masyarakat.
2) Mengelola uang berdasarkan fungsinya.
3) Menciptakan praktik-praktik bisnis Islam yang modern.
4) Memperkuat, melindungi, dan menumbuhkan kesejahteraan
masyarakat sebagai perwujudan Rahmatan Lil Alamin.
c. Komitmen Pelayanan
Dalam rangka mendukung pelayanan prima, cepat tepat dan amanah
sesuai dengan prinsip syariah. Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok
memiliki sarana perkantoran yang nyaman untuk nasabah.
C. Produk dan Jasa Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok
1. M-Dinar
M-Dinar adalah sebuah system pembayaran berbasis dinar
emas atau gold dinar payment system.9 M-Dinar ini menjadi sangat
strategis karena insya Allah akan dapat melengkapi implementasi
penggunaan dinar di masyarakat secara praktis.10
2. Dagang Qirad atau iQirad
Dagang Qirad atau iQirad adalah produk Gerai Dinar dan
Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok yang fokus pada pendanaan
untuk pencetakan koin emas berikutnya agar kebutuhan dinar terus
9Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil,
h.235. 10
Ibid.,h.235.
69
terpenuhi. Bagi pemilik dinar yang di-Qiradkan, produk ini bisa
menjadi solusi agar dinarnya memberi manfaat bagi orang lain
sekaligus ada bagi hasil yang minimal cukup untuk membayar zakat,
ongkos penyimpanan.11
Dengan begitu masyarakat bisa menggunakan
dinarnya sebagai alat muamalah yang praktis.12
3. BeyBus
Beyond Business (BeyBus) adalah jaringan Gerai Dinar
bersama para mitra yang tidak hanya sekedar business. Namun ada
beberapa proyek dakwah, dan usaha yang dikembangkan yang bersifat
sosial, serta misi untuk menyelamatkan generasi yang akan datang
sekaligus mengunggulkannya.13
11
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil,
h.264. 12
Ibid., h. 265. 13
Muhaimin Iqbal, “Selayang Pandang Gerai Dinar”, artikel diakses 29 November 2014 dari
http;//Geraisdinar.com,
70
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Aplikasi Transaksi Dinar dan Dirham di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin
Depok
1. Mekanisme Pembuatan M-Dinar
Teknologi M-Dinar yang diperkenalkan Gerai Dinar beberapa tahun
lalu mendapatkan respons sangat baik dari masyarakat. Secara mendasar
M-Dinar adalah sistem pembayaran berbasis dinar emas atau gold dinar
payment system.1 Dengan adanya produk M-Dinar BMT akan memiliki
keunggulan tersendiri dari pada perbankan. Sebab, jenis tabungan ini tidak
ada di dunia perbankan sehingga dapat menjadi inovasi dan daya tarik
tersendiri bagi BMT.2
Gambar 4.1 Jaringan M-Dinar
Sumber :http://suryadinarbandung.com/artikel/jaringan-m-dinar.php3
1Wawancara pribadi dengan Bapak Faisal. Jakarta, 16 Februari 2015.
2Muhaimin Iqbal, “BMT dan Koperasi Tertarik Tabungan M-Dinar”, artikel di akses pada 27
oktober 2014 dari http://www.republika.co.id/2009/06/04/22:52/, . 3“Jaringan M-Dinar”, gambar diakses pada 29 November 2014 dari
http://suryadinarbandung.com/artikel/jaringan-m-dinar.php,.
71
Setiap nasabah M-Dinar memiliki 2 account sekaligus, yakni dinar dan
rupiah di mana para nasabah dapat menukarkan dinar-nya ke rupiah, ataupun
sebaliknya kapan saja dan dimana saja, baik via internet maupun langsung ke
Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok. Pasalnya, uang kertas (rupiah)
merupakan alat tukar dalam kehidupan sehari-hari. Adapun cara untuk membuka
atau mengisi rekening Tabungan M-Dinar di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin
Depok dapat dilakukan seperti keterangan di bawah ini :4
a. Buka halaman web berikut https://m-dinar.com, di main menu sebelah kiri
klik Registration.
b. Isi Registration Form, kemudian tunggu dan buka email dari M-Dinar, dan
klik link untuk aktifasi account.
c. Login dengan user dan password yang telah diisi.
d. Klik Mobile Payment pada Main Menu.
e. Lengkapi informasi tipe identitas, nomor identitas, alamat, nomor handphone,
no telp rumah dan jenis kelamin.
f. Transfer ke rekening Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok (dapat
menghubungi pihak BMT untuk nomor rekening atau tunai di tempat)
minimal 1/4 dinar.
g. Konfirmasi transfer dan informasikan user M-Dinar, no hp, dan no KTP Anda
melalui sms ke nomor handphone pihak BMT.
h. Rekening M-Dinar dapat segera digunakan melalui https://mdinar.com.
4Wawancara pribadi dengan Bapak Faisal. Jakarta, 16 februari 2015
72
2. Cara Kerja M-Dinar
Tabungan M-Dinar memungkinkan kita semua pengguna dinar untuk
mencicil tabungan, tidak harus dalam kelipatan 1 dinar. Tabungan M-Dinar
memiliki prosedur dan mekanisme yang sama dengan tabungan di bank
syariah. Setiap angka yang tertera pada tabungan M-Dinar terdapat fisik nyata
dinar, jadi bukan sekadar angka virtual yang tanpa ada fisiknya. Adapun bukti
kepemilikan Tabungan M-Dinar di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok
berupanomor rekening, buku tabungan M-Dinar, histori transaksi, dan saldo
tabungan yang dapat dipantau di situs http://m-dinar.com. sama seperti
internet banking pada bank.5
Contoh: Bulan Januari nasabah menabung Rp.750.000 dengan permisalan
harga dinar saat itu Rp.1.500.000, maka nasabah mempunyai saldo M-Dinar
sebesar 0,5 dinar. Kemudian pada bulan Februari nasabah menabung lagi
Rp.400.000 dengan permisalan harga dinar saat itu Rp.1.600.000, maka
tabungan nasabah pada M-Dinar bertambah menjadi 0,25 dinar. Pada bulan
Maret nasabah menabung lagi sebesar Rp.560.000 dengan permisalan harga
dinar sama dengan pada bulan februari, maka saldo nasabah pada M-Dinar
bertambah menjadi 0,35 dinar. Jadi total menjadi 1.1 dinar (fisik dinar dapat
diambil/dikirim ). 6
5Ibid.
6Ibid.
73
Sedangkan cara cek saldo pada M-Dinar dengan cara masuk ke
https://new.m-dinar.com login menggunakan username dan password
kemudian klik Cek Saldo.7
Cara mencairkan M-Dinar ke rupiah : kirim email ke BMT Daarul
Muttaqiin yang berisikan permohonan pendebetan sekian dinar untuk
pencairan ke rupiah, dari akun A atas nama A dan dikirimkan ke rekening
bank sesuai dengan permintaan nasabah.8
Cara menambah saldo M-Dinar :9
a. Melakukan transfer rupiah ke rekening bank
b. Konfirmasi melalui whatsapp, email atau sms
c. Kemudian saldo dinar akan kami input.
3. Akad-akad yang digunakan pada M-Dinar
Berdasarkan penelitian penulis produk M-Dinar di Koperasi BMT Daarul
Muttaqiin Depok adalah melayani produk tabungan dinar (online transactions
record) berdasarkan prinsip mudharabah (bagi hasil), wadiah dan akad sharf. M-
Dinar menggunakan akad sharf karena menyediakan jual beli valuta asing baik
secara saling bertemu langsung antara pihak BMT dan pembeli atau penjual,
maupun dengan cara tidak langsung bertemu atau dengan sistem online melalui
handphone maupun PC. Sedangkan dalam melayani prinsip mudharabah pada
produk M-Dinar, Di mana Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok bertindak
7Ibid.
8Ibid.
9Ibid.
74
sebagai pengelola dana (mudharib), sedangkan nasabah sebagai penyandang dana
(shahibul maal) dan tidak dikenakan biaya penyimpanan atau biaya apapun.
Bahkan nasabah akan mendapatkan bagi hasilnya dalam bentuk dinar yang
tentunya dengan nisbah yang disepakati oleh kedua belah pihak.10
Dalam hal ini Tabungan M-Dinar memiliki prosedur dan mekanisme yang
sama dengan tabungan di bank syariah. Bedanya Tabungan M-Dinar ini
menggunakan satuan dinar, termasuk bagi hasilnya. Sedangkan dalam penarikan
dana dapat dilakukan dengan cara mendatangani BMT secara langsung atau
dengan menggunakan aplikasi online yang sebelumnya dikonfirmasikan terlebih
dahulu dengan pihak BMT.
Gambar 4.2 Tabungan M-Dinar11
10Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h.
250. 11
Data diambil dari Dokumen BMT Daarul Muttaqiin Depok
75
Selain M-Dinar, iQirad juga sebagai produk Koperasi BMT Daarul
Muttaqiin Depok. Bedanya, iQirad ini produk pendanaan dinar agar dinar-dinar
yang tersimpan di lemari-lemari menjadi berputar untuk mendanai pencetakan
dinar-dinar berikutnya. Sehingga produk ini menjadi solusi agar dinar yang
diQiradkan memberi manfaat bagi orang lain sekaligus ada bagi hasil yang
minimal cukup untuk membayar zakat, ongkos penyimpanan.12
Sementara itu, Beyond Business (BeyBus) sebagai jaringan Gerai Dinar
bersama para mitra yang tidak hanya sekedar business. Melainkan ada beberapa
proyek dakwah, dan usaha yang dikembangkan yang bersifat sosial, serta misi
untuk menyelamatkan generasi yang akan datang sekaligus
mengunggulkannya.13
Adapun dalam pengelolaan aset secara konsep Koperasi
BMT Daarul Muttaqiin Depok memperlakukan emas sebagai kapital (gold base
capital) yang tidak lain adalah diputar di sektor riil yang ujungnya untuk emas
lagi.
Tabungan M-Dinar ini menawarkan jenis tabungan yang tidak dimiliki
oleh dunia perbankan, yaitu tabungan dinar emas.14
Dinar disini tidak hanya
berfungsi sebagai investasi tetapi bisa juga berfungsi sebagai proteksi
penyimpanan nilai yang menjadi keunggulan dari produk ini. Tabungan M-Dinar
sendiri menggunakan konsep akad wadiah dan mudharabah, penabung Dinar
12
Ibid., h. 264. 13
Muhaimin Iqbal,“Selayang Pandang Gerai Dinar”, artikel diakses pada 29 November 2014
dari http;//Geraidinar.com, 14
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil,
h. 248.
76
tidak akan dikenakan biaya apapun. Tetapi dinar akan diputarkan ke dalam sektor
riil dan dari situ penabung akan mendapatkan bagi hasilnya dalam bentuk dinar
juga. Koperasi/BMT akan mendapatkan ujrah/fee dari penjualan dinar sebagai
masukan tambahan bagi koperasi/BMT yang ujungnya akan kembali pada
anggota.15
a. Tata cara akad mudharabah dalam Tabungan M-Dinar
Adapun ketentuan teknis akad mudharabah dalam produk M-Dinar ini
adalah meliputi sebagai berikut : 16
1) Mengisi aplikasi Tabungan M-Dinar.
2) Setoran awal rekening minimal 0,25 dinar (sesuai dengan harga saat
transaksi).
3) Setoran selanjutnya minimal 0,1 dinar.
4) Biaya administrasi berlaku untuk pembukaan, dan penutupan rekening
serta pemeliharaan rekening.
5) Tabungan dengan akad mudharabah akan mendapatkan bagi hasil yang
dihitung berdasarkan pendapatan yang diperoleh Koperasi BMT Daarul
Muttaqiin Depok setiap bulan berjalan serta nisbah bagi hasil yang
disepakati.
6) Perhitungan bagi hasil dilakukan setiap akhir bulan atas dasar saldo rata-
rata harian dalam satu bulan.
15
Ibid.,h. 251. 16
Data diperoleh dari buku tabungan M-Dinar Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok.
77
7) Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dapat melakukan perubahan
nisbah bagi hasil dengan pemberitahuan kepada pemilik rekening.
8) Bagi hasil akan dikreditkan secara otomatis ke rekening tabungan setiap
akhir bulan.
9) Pendapatan bagi hasil akan dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan
ketentuan berlaku.
10) Penarikan dengan nominal 1 (satu) dinar dan kelipatannya dapat dilakukan
dalam bentuk koin fisik dinar.
11) Penarikan dengan nominal selain 1 (satu) dinar, diberikan dalam bentuk
Rupiah, setara kurs beli saat transaksi dilakukan.
Adapun perbandingan investasi M-Dinar dengan menyimpan dalam
bentuk fisik adalah :
Tabel 4.1 Perbandingan Investasi M-Dinar dan Bentuk Fisik17
M-Dinar Fisik (Koin)
Fisik Dinar dititipkan dan menjadi
tanggung jawab Gerai Dinar dan
pemilik tidak lagi memikirkan tempat
penyimpanan.
Fisik Dinar dipegang dan menjadi
tanggungjawab pemilik sehingga
butuh tempat untuk penyimpanan
yang aman.
17
Fenty Fumiyaty, “Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar“, h. 55
78
Uang untuk mengisi saldo M-Dinar
tidak harus kelipatan kurs jual 1 Dinar.
Nominal rupiah berapapun dapat
dikonversi dalam Dinar dan disimpan
dalam saldo M-Dinar.
Uang yang digunakan untuk membeli
koin Dinar harus kelipatan kurs jual
Dinar.
Ada bagi hasil dalam satuan Dinar
berdasarkan prinsip Mudharabah.
Tidak ada bagi hasil
Tidak ada biaya pada saat pembukaan
rekening maupun tiap bulannya.
Ada biaya yang perlu dikeluarkan
untuk menyewa save deposit box
Secara syariah, prinsip yang berlaku untuk bagi hasil adalah
berdasarkan kaidah mudharabah. Saat ini bagi hasil (profit sharing) sering
disebut orang sebagai pengganti bunga. Adapun bagi hasil dalam produk M-
Dinardi Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok ditentukan atas dasar
kesepakatan mudharib dengan shabibul maal yakni antara pihak Koperasi
BMT Daarul Muttaqiin Depok dengan nasabah atau investor. Besar kecilnya
bagi hasil ditetapkan dengan jalan nisbah (perbandingan) atau presentase
79
50:50.18
Berikut ilustrasi aplikasi bagi hasil Tabungan M-Dinar dan
penghitungannya19
:
1. Misalnya saldo Tabungan M-Dinar adalah 2 dinar, maka didaftarkan
kepada pihak BMT bahwa dinar yang tersedia untuk diperdagangkan.
2. Setiap saat 2 dinar berhasil dijual (dibayar dengan rupiah) oleh pihak
BMT kepada masyarakat, hasil penjualan dinar tersebut segera dibelikan
dinar kembali ke Logam Mulia oleh pihak BMT. Agar modal senantiasa
terjaga dalam nilai dinar.
3. Karena besarnya volume pembelian dinar ke Logam Mulia, maka 2 dinar
milik nasabah ikut menikmati selisih harga pembelian dinar ke Logam
Mulia.
4. Setelah Logam Mulia selesai memproduksi dan menyerahkan ke BMT,
pihak BMT mengambil sebagian kelebihannya untuk alokasi pajak netto
(selisih antara pajak keluaran dan pajak masukan), biaya operasi dan biaya
pengangkutan atau asuransi yang jumlahnya kurang lebih 3%.
5. Asumsikan saja misalnya hasil penjualan dinar nasabah setelah dibelikan
kembali, sekarang menjadi 3 dinar.
6. Dari 1 dinar tambahan tersebut, harus dikeluarkan cadangan pajak netto
2% x 2 dinar =0.04 dinar; biaya-biaya operasi, layanan dan lain
sebagainya 1% x 2 dinar = 0.02 dinar. Keuntungan bersih 0.04 dinar.
18
Wawancara pribadi dengan Bapak Faisal. Jakarta, 16 Februari 2015. 19
Fenty Fumiyaty, “Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar”, h. 78-80.
80
7. Bagi hasil 50%:50%, maka nasabah mendapatkan 0.02 dinar dan BMT
juga mendapatkan 0.02 dinar.
8. Asumsinya pihak BMT dapat menjual kembali 2 minggu setelah dinar
nasabah diterima kembali dari Logam Mulia yang juga memakan waktu
kurang lebih 2 minggu untuk membuatnya; maka secara teoritis modal
nasabah akan berputar kurang lebih sekali dalam satu bulan.
9. Apabila pihak BMT sukses menjual 1 kali dalam satu bulan, maka dalam
12 bulan modal nasabah telah menjadi 2 dinar + 0.02* 12 = 2.24.
10. Atau bila diambil amannya kami hanya berhasil menjual atau memutar
sekali dalam 2 bulan, maka dinar nasabah menjadi 2 dinar + 0.02*6 = 2.12
B. Tinjauan Syariah Transaksi Jual Beli Dinar dan Dirham di Koperasi
BMT Daarul Muttaqiin
Terkait status hukum M-Dinar, Sistem hukum buatan manusia bisa
jadi terlambat mengantisipasi perkembangan zaman. Namun berbanding
berbalik dengan sistem hukum Allah yang sangat antisipatif dan selalu fit
untuk perkembangan teknologi yang secanggih apapun. Inilah makna Islam
sebagai agama akhir zaman itu.; Artinya, kembali ke Islam tidak identik
dengan kembali ke sistem yang kuno. Namun sebaliknya solusi Islam bisa
sangat modern tanpa harus meninggalkan aturan syariat sedikitpun.20
20
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang
yang Adil, h. 99.
81
Hal tersebut terjadi dalam penerapan dinar yang dilakukan Koperasi
BMT Daarul Muttaqiin Depok. Di mana hukum penggunaan M-Dinar secara
online adalah setara dengan transaksi tunai dalam satu majlis bay dan
hukumnya boleh. Contoh hadits berikut :
الرهب ببلرهب والفضة ببلفضة والبر ببلبر والشعير ببلشعير والتمر ببلتمر والملح ببلملح مثال بمثل
سواء بسواء يدا بيد فإذا اختلفت هره األصنبف فبيعوا كيف شئتم إذا كبن يدا بيد
Artinya: “Dari „Ubadah bin As-Shamit, ia mengatakan bahwasanya Rasullah
bersabda: “(Diperbolehkan menjual) emas dengan emas, perak
dengan perak, gandum dengan gandum, sya‟ir dengan sya‟ir, kurma
dengan kurma, dan garam dengan garam (dengan syarat harus) sama
dan sejenis serta secara tunai dari tangan ketangan. Jika jenisnya
berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai dari
tangan ketangan.”
Pada hadist diatas diperbolehkan menjual emas dengan emas atau
perak dengan perak dengan syarat harus sama dan sejenis serta dilakukan
secara tunai dari tangan ke tangan. Namun menurut pendapat Syekh „Ali
Jumu‟ah dalam buku himpunan fatwa keuangan syariah dewan syariah
nasional MUI, beliau berpendapat boleh jual beli emas dan perak yang telah
dibuat atau disiapkan untuk dibuat dengan angsuran pada saat dimana
keduanya tidak lagi diperlakukan sebagai alat tukar (uang) di masyarakat dan
keduanya telah menjadi barang (sil‟ah) sebagaimana barang lainnya yang
82
diperjualbelikan dengan pembayaran tunai dan tangguh. Pada hadist diatas
terdapat syarat harus tunai, karena pada hadist diatas mengandung „illat
bahwa emas dan perak merupakan alat ukur dan media transaksi di
masyarakat. Ketika saat ini kondisi itu telah tiada, maka tiada pula hukum
tersebut karena hukumnya berputar (berlaku) bersama dengan „illatnya, baik
ada maupun tiada.21
Ibnu Taimiyah juga berpendapat boleh melakukan jual beli perhiasan
dari emas dan perak dengan jenisnya tanpa harus sama kadarnya (tamastul),
dan kelebihannya dijadikan sebagai kompensasi atas jasa pembuatan
perhiasan, baik jual beli itu dengan pembayaran tunai maupun dengan
pembayaran tangguh, selama perhiasan tersebut tidak dimaksudkan sebagai
harga (uang).22
Atas dasar itu maka tidak ada larangan syara‟ untuk
menjualbelikan emas dengan cara tidak tunai/angsuran, dan atas dasar itu juga
maka Dewan Syari‟ah Nasional MUI menetapkan fatwa, bahwa jual beli emas
secara tidak tunai boleh dilakukan selama emas tidak menjadi alat tukar yang
resmi. Dan ketetapan ini sudah tertera pada Fatwa Dewan Syariah Nasional
Nomor: 77/DSN-MUI/V/2010 tentang jual beli emas secara tidak tunai.
Dan jika kita menjadikan dinar sebagai uang, maka transaksi jual beli
mata uang harus dilakukan secara tunai dan penyelesainnya paling lambat
dalam jangka waktu dua hari. Sesuai dengan fatwa DSN nomor 28/DSN-
21
Dewan Syari‟ah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syari‟ah (Jakarta: Penerbit
Erlangga,2014), h.419. 22
Ibid.h.423-424.
83
MUI/III/2002 tentang jual beli mata uang (al-sharf), transaksi pembelian dan
penjualan valuta asing (valas) untuk penyerahan pada saat itu ( over the
counter ) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari.
Hukumnya adalah boleh. Karena diangap tunai, sedangkan waktu dua hari
dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan
merupakan transaksi internasional.23
BMT Daarul Muttaqiin telah memiliki dasar hukum, baik untuk BMT
sendiri maupun untuk nasabah BMT, sesuai dengan peraturan bank Indonesia
nomor 16/16/PBI/2014 tentang transaksi valuta asing terhadap rupiah antara
bank dengan pihak domestik pada bab I tentang ketentuan umum pasal 1
nomor 2 bahwa badan usaha selain Bank yang berbadan hukum Indonesia,
berdomisili di Indonesia, dan memiliki Nomor Pajak Wajib Pajak (NPWP)
serta perorangan yang memiliki kewarganegaraan Indonesia. Sedangkan
untuk produk BMT tentang M-Dinar juga sesuai dengan dasar hukum baik
hukum negara ataupun hukum syar‟i, sesuai dengan peraturan bank Indonesia
nomor 16/16/PBI/2014 tentang transaksi valuta asing terhadap rupiah antara
bank dengan pihak domestik pada bab I tentang ketentuan umum pasal 1
nomor 3 transaksi valuta asing terhadap rupiah adalah transaksi jual beli
valuta asing terhadap rupiah dalam bentuk :
a. Transaksi spot, termasuk transaksi yang dilakukan dengan valuta
today dan/atau valuta tomorrow,
23
Ibid.,h. 161.
84
b. Transaksi derivatif valuta asing terhadap rupiah yang standar (plan
vanilla) dalam bentuk forward, swap, option dan transaksi lainnya
yang dapat dipersamakan dengan itu.
Jual beli tunai dari tangan ketangan dalam satu majlis bay‟ (satu
pertemuan atau sesi perdagangan), sebagaimana Wahbah Al-Zuhayli
menyatakan, „majlis bay‟ tidak berarti harus satu ruangan atau tempat fisik
dimana penjual dan pembeli bertemu secara fisik. Mereka (penjual dan
pembeli) bisa saja terpisah secara fisik asal keduanya bisa saling
berkomunikasi, mereka masih dapat dikatakan dalam satu majlis bay‟.24
Perpindahan uang dari account to account, dari satu mata uang ke
mata uang lainnya lewat transfer M-banking, internet banking menjadi punya
dasar yang syar‟i. Perpindahan account M-Dinar dari Gerai Dinar ke account
pelanggan M-dinar juga memiliki dasar yang sama. Begitu pelanggan M-
Dinar menerima user id dan password atau bertambah saldo-nya di M-Dinar.
Accountnya, pembeli tersebut memiliki akses penuh dan dapat memanfaatkan
Dinar yang ada di accountnya; artinya Dinar sudah dapat diartikan di
delivered.25
Mudharabah adalah akad yang telah dikenal oleh umat muslim sejak
zaman Nabi, bahkan telah dipraktikkan oleh bangsa arab sebelum turunnya
24
Wahbah Al-Zuhaily, Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuh ( Damaskus: Dar Al-Fikr, 2003),
h.180. 25
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil,
h.103
85
Islam.26
Mudahrabah disebut juga qiradh atau muqaradhah atau muamalah,
menurut para ulama fiqh perbedaan itu terletak dalam hal kebiasaan
penyebutan dari tiap-tiap daerah Islam. Penduduk Irak menyebutnya dengan
mudharabah atau kadang kala juga muamalah, sedangkan masyarakat Islam
Madinah atau penduduk Hijaz lainnya menyebutnya dengan muqaradhah atau
qiradh27
. Menurut fatwa DSN-MUI yang ditandatangani oleh K.H. Ali Yafie
(Ketua) dan Nazri Adlani (Sekretaris) pada tanggal 1 April 2000 (26
Dzulhijjah 1420 H)28
tentang Bagi hasil dengan cara mudharabah adalah akad
kerjasama suatu usaha antara dua pihak, pihak pertama (malik, shahib al-mal,
LKS) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak kedua („amil, mudharib,
nasabah) bertindak selaku pengelola dan keuntungan usaha dibagi di antara
mereka sesuai kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak.29
Tabungan yang diterapkan oleh BMT Daarul Muttaqiin Depok juga
sudah sesuai ketentuan fatwa DSN MUI tentang tabungan. Dalam Fatwa
Dewan Syariah Nasioanl NO: 02/DSN-MUI/IV/2000 nomor 3 tentang
ketentuan umum tabungan berdasarkan wadi‟ah :
a. Bersifat simpanan.
26
Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan ( Jakarta:Indonesia
2003 ), h.180. 27
Alaudin Al Kasani, Bada‟I Al-Shana‟I fu Tartibi al-Syara‟i, Juz IV ( Beirut: Dau Al-Fikr,
1996), h.129. 28
Jaih Mubarok, Perkembangan Fatwa Ekonomi Syari‟ah di Indonesia (Bandung: Pustaka
Bani Quraisy, 2004), h.73. 29
Dewan Syari‟ah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syari‟ah, h.77.
86
b. Simpanan bisa diambil kapan saja (on call ) atau berdasarkan
kesepakatan.
c. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk
pemberian yang bersifat sukarela dari pihak bank.30
BMT Daarul Muttaqiin telah memberlakukan tahapan-tahapan yang
telah dijelaskan diatas dalam pembiayaan menggunakan M-Dinar dengan
akad mudharabah agar terhindar dari adanya transaksi gharar atau
ketidakjelasan kedua belah pihak dan berdampak pada ketidakadilan. Akan
tetapi jika dilihat dari bentuk modal yang dijalankan untuk usaha, dinar
dikategorikan sebagai „barang‟ atau komoditi tertentu, karena di Indonesia
dinar tidak diakui sebagai mata uang. Dalam masalah ini para Jumhur Ulama
berpendapat bahwa tidak boleh modal mudharabah berbentuk barang,
melainkan harus berbentuk uang tunai, karena barang (dinar) mengalami
fluktuaktif nilai yang berubah-ubah sehingga tidak dapat dipastikan taksiran
harganya, sehingga mengakibatkan kepada gharar. Sesuai dengan asas-asas
syariah bahwa dalam muamalah tidak boleh ada gharar karena bisa merusak
kerelaan salah satu pihak dalam transaksi.
Para ulama mazhab sepakat bahwa mudharabah hukumnya dibolehkan
berdasarkan Al-Qur‟an, Sunnah, Ijma‟ dan qiyas.31
Hal ini dikarenakan akad
mudharabah bertujuan untuk saling membantu antara pemilik modal dengan
30
Dewan Syari‟ah Nasional MUI, Himpunan Fatwa Keuangan Syari‟ah ,h. 52-53. 31
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari‟ah, Diskripsi dan Ilustrasi
(Yogyakarta: Ekonesia, 2004), h. 69.
87
seseorang yang pakar dalam memutarkan uang. banyak orang yang memiliki
modal tapi tidak memiliki keahlian dibidang perdagangan, begitu pun juga
sebaliknya. Maka atas dasar itu saling menolong dalam pengelolaan modal
itu, Islam memberikan kesempatan untuk saling bekerja sama antara kedua
belah pihak.
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan dan upaya panjang hingga sari pati
pembahasan, maka pada bab ini penulis akan menyimpulkan beberapa
kesimpulan antara lain :
1. Tabungan M-Dinar memungkinkan kita semua pengguna dinar untuk mencicil
tabungan, tidak harus dalam kelipatan 1 dinar. Tabungan M-Dinar memiliki
prosedur dan mekanisme yang sama dengan tabungan di bank syariah. Setiap
angka yang tertera pada tabungan M-Dinar terdapat fisik nyata dinar, jadi
bukan sekadar angka virtual yang tanpa ada fisiknya. Adapun bukti
kepemilikan Tabungan M-Dinar di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok
berupa nomor rekening, buku tabungan M-Dinar, histori transaksi, dan saldo
tabungan yang dapat dipantau di situs http://m-dinar.com, sama seperti
internet banking pada bank. Setiap nasabah M-Dinar memiliki 2 account
sekaligus, yakni dinar dan rupiah di mana para nasabah dapat menukarkan
dinar-nya ke rupiah, ataupun sebaliknya kapan saja dan dimana saja, baik via
internet maupun langsung ke Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok.
Pasalnya, uang kertas (rupiah) merupakan alat tukar dalam kehidupan sehari-
hari. Adapun cara untuk membuka atau mengisi rekening Tabungan M-Dinar
89
di Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok dapat dilakukan seperti keterangan
di bawah ini :
a. Buka halaman web berikut https://m-dinar.com, di main menu sebelah
kiri Registration.
b. Isi Registration Form, kemudian tunggu dan buka email dari M-Dinar, dan
klik link untuk aktifasi account.
c. Login dengan user dan password yang telah diisi.
d. Klik Mobile Payment pada Main Menu.
e. Lengkapi informasi tipe identitas, nomor identitas, alamat, nomor
handphone, no telp rumah dan jenis kelamin.
f. Transfer ke rekening Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok (dapat
menghubungi pihak BMT untuk nomor rekening atau tunai di tempat)
minimal 1/4 dinar.
g. Konfirmasi transfer dan informasikan user M-Dinar, no hp, dan no KTP
Anda melalui sms ke nomor handphone pihak BMT.
h. Rekening M-Dinar dapat segera digunakan melalui https://mdinar.com.
2. Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok adalah badan hukum atas transaksi
dinar dan dirham yang dicetus oleh Gerai Dinar. Koperasi BMT Daarul
Muttaqiin Depok bertindak sebagai pengelola dana dan nasabah tidak dikenai
biaya penyimpanan serta nasabah akan mendapat bagi hasil berdasarkan
90
pendapatan yang diperoleh dalam setiap bulan berjalan dengan nisbah bagi
hasil 50:50. BMT Daarul Muttaqiin telah menerapkan akad wadiah,
mudharabah dan as sharf dalam transaksi dinar dan dirham, sesuai dengan
syariah. Jual beli tunai dari tangan ke tangan dalam satu majlis bay’ (satu
pertemuan atau sesi perdagangan), sebagaimana Wahbah Al-Zuhayli
menyatakan, ‘majlis bay’ tidak berarti harus satu ruangan atau tempat fisik
dimana penjual dan pembeli bertemu secara fisik. Mereka (penjual dan
pembeli) bisa saja terpisah secara fisik asal keduanya bisa saling
berkomunikasi, mereka masih dapat dikatakan dalam satu majlis bay’.
Perpindahan uang dari account to account, dari satu mata uang ke mata uang
lainnya lewat transfer M-banking, internet banking menjadi punya dasar yang
syar’i. Perpindahan account M-Dinar dari Gerai Dinar ke account pelanggan
M-dinar juga memiliki dasar yang sama. Begitu pelanggan M-Dinar
menerima user id dan password atau bertambah saldo-nya di M-Dinar
Accountnya, pembeli tersebut memiliki akses penuh dan dapat memanfaatkan
Dinar yang ada di accountnya; artinya Dinar sudah dapat diartikan di
delivered.
3. Saran
1. Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok merupakan lembaga keuangan
syariah mikro yang dalam pengelolaannya menggunakan aturan-aturan fiqh
muamalah untuk itu sudah seyogyanya dalam operasionalnya benar-benar
91
memperhatikan aspek hukum Islamnya, agar benar-benar menjadi lembaga
keuangan Islam yang tetap berpedoman pada nilai-nilai Al-Quran dan Hadist.
2. Dalam pelayanan secara on the spot hendaknya Koperasi BMT Daarul
Muttaqiin Depok dapat menerapkan pelayanan maksimal dan santun
sebagaimana pelayanan di perbankan syariah yang menyambut para
nasabahnya dengan salam dan senyum yang manis agar terjalin silaturrahim
yang baik dan memuaskan.
3. Di masa depan agaknya perlu mendesak pemerintah dan bank-bank syariah
agar deposito valuta asing tidak saja dalam bentuk dollar tetapi juga dinar.
Karena dinar lebih stabil dengan begitu nasabah tidak akan dirugikan oleh laju
inflasi ketika deposito telah jatuh tempo.Selain itu, produk tersebut juga bagus
untuk tabungan haji.
92
DAFTAR PUSTAKA
Agustianto. “Keunggulan dan Keberkahan Dinar”. Artikel diakses pada 27
Oktober 2014 dari http://islamicfinance.co.id, 2013/ 03/07/.
A Karim, Adiwarman. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta, Rajawali
Press, 2010.
__________ Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: Indonesia,
2003.
Al-Asqalani, Ibnu Hajar .Bulughul Maram .Cet.28. Penerjemah A. Hassan.
Bandung: Diponegoro, 2011.
Al Kasali, Alaudin. Bada’I Al-Shana’I fi Tartibi Al-Syara’i, Juz IV, Beirut:
Dar Al-Fikr,1996.
Amalia, Euis.“Tantangan dan Peluang Islamic Micro Finance”. Jurnal
Ekonomika, 2013.
___________Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Depok: Gramata Publishing,
2010.
Amin, Riawan. “Emas dan Perak Simbol Perlawanan Terhadap Dollar”.
Artikel diakses pada 29 Oktober 2014 dari
http://www.eramuslim.com,.
93
At-Tuwaijiri, Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah. Ensiklopedia Islam Al-
Kamil, cet.18.Penerjemah Ahmad Badjeber, dkk. Jakarta: Darus
Sunnah, 2013.
Bin Ahmad, Jaribah. Fikih Ekonomi Umar. Jakarta : Khalifa, 2006.
Buku Tabungan M-Dinar Koperasi BMT Daarul Muttaqiin Depok.
Dewan Syariah Nasional MUI. Himpunan Fatwa Keuangan Syariah, Jakarta:
Erlangga, 2014.
Edwin, Mustafa, dkk. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, cet.II. Jakarta:
Kencana, 2006.
Febrianti, Ryan. “Mini Market Terima Dinar Dirham.” Majalah Gontor.
(Maret 2012): h.68.
____________, “Saatnya Kembali ke Dinar Dirham.” Majalah Gontor. (April
2012): h.68-69.
Firman, Abbas: Buku Catatan Dinar dan Dirham 2013/update 04-08-
2014/Panduan Praktis Untuk Umum
Fumiyaty, Fenty. “Pelaksanaan Akad Mudharabah Terhadap Investasi Dinar :
Studi Kasus di BMT Artha Kencana Mulia Semarang.” IAIN
Semarang , 2012.
94
Hamidi, M. Luthfi.Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan
Berkeadilan, cet.I. Jakarta : Senayan, 2007.
“Harga dinar, dirham dan emas” diakses pada 29 November 2014 dari
geraidinar.com.
Hasan, Ahmad. Mata Uang Islami. Jakarta : Raja Gravindo, 2005.
Huda, Nurul, dkk. Ekonomi Makro Islam. Jakarta : Kencana, 2008.
Iqbal, Muhaimin. Dinar Nomic :Membangun Keberkahan Usaha dengan
Uang yang Adil. Jakarta : Sinergi,2010.
_____________ “Emas adalah Kapital”. Artikel diakses pada 29 Oktober
2014 dari http://the-marketeers.com, 2011/ 14/08/.
,
_____________ “BMT dan Koperasi Tertarik Tabungan M-Dinar”. Artikel
diakses pada 29 November 2014 dari
http://www.republika.co.id/2009/06/04/22:52/.
_____________“Selayang Pandang Gerai Dinar”.Artikel diakses pada 29
November 2014 dari http//GeraiDinar.com.
Kamasa, Frassminggi. The Age Deception. Jakarta : Gema Insani, 2012.
Kelana, Said.Teori Ekonomi Makro. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1997.
95
Kurniawan, Andri. “Sejarah Dinar”. Artikel diakses pada 29 Oktober 2014
dari http:// www.usahadinar.com.
Lestiadi, Suhaji. Ekonomi Islam :Upaya Merekontruksi Ekonomi Umat.
Jakarta : Tim Mudzakarah Perpustakaan Muhammadiyah, 2000.
Mubarok, Jaih. Perkembangan Fatwa Ekonomi Syari’ah di Indonesia.
Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004.
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/16/PBI/2014, tentang Transaksi Valuta
Asing Terhadap Rupiah Antara Bank Dengan Pihak Domestik.
Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survai, Jakarta : LP3ES, 1989.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2008.
Sugema, Iman dan Irfany, M Iqbal. “Mengapa Harus Dinar-Dirham”. Artikel
diakses pada 15 Oktober 2014 dari
http://www.syariahmandiri.co.id.
Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Diskripsi dan
Ilustras., Yogyakarta: Ekonesia, 2004.
96
Wawancara Pribadi dengan Bapak Faisal, Staff Koperasi BMT Darul
Muttaqiin, Kelapa Dua, Cimanggis-Depok, Jawa Barat. Jakarta.
tanggal 16 Februari 2014.
Zabidi, Imam. Ringkasan Hadist Shahih Bukhari, Penerjemah Ahmad Zaidun.
Jakarta: Pustaka Amani, 2002.
Zaidi, Zaim. “International Trade As Medium of Business Interaction And
The Use of Gold Dinar : Historical Perspective and Future
Challenges”.Malang: Seminar Internasional UM Malang. 2014.
h.2.
Zuhaily, Wahbah.Tafsir Al-Wasith, Penerjemah Muhtadi, dkk. Cet.I. Jakarta:
Gema Insani, 2012.
__________ Al Fiqh Al-Islamiwa Adillatuhu. Damaskus: Dar Al- Fikr, 2003.
____________“Deposito Syariah; Karakteristik Dan Daya Tariknya”. Artikel
diakses pada 29 Oktober 2014 dari http://www.iaei-pusat.org.
97
LAMPIRAN-LAMPIRAN
WAWANCARA
Q :Assalaamu’alaikum Bapak Faisal.
A :Wa’alaikumussalam.
Q : saya mohon maaf pak sedikit mengganggu waktu bapak, untuk melakukan wawancara
dengan bapak mengenai transaksi dinar dan dirham di BMT pak .
A : iya tidak apa-apa, oke… kita langsung mulai saja apa yang perlu mas zaki tanyakan, biar
cepet ya.
Q : baik pak, saya langsung ke pertanyaan pertama ya pak. Kenapa BMT memilih dinar dirham
untuk salah satu produk unggulan disini ?
A : jadi begini mas zaki, kenapa kita memilih dinar dan dirham sebagai produk unggulan di
BMT sini, ya karena emas dan perak komoditas yang paling unggul dari komoditas lain,
bagaimana tidak dibilang unggul, kan dinar itu memposisikan dirinya sebagai alat tukar, mahar,
alat pembayaran zakat dan tabungan atau investasi. Nah… oleh karena keunggulan eeehh dinar
dan dirham tersebut, maka di BMT sini kami jadikan produk unggulan dan insyaAllah akan
selalu berkembang pesat Amin.
Q : baik pertanyaan kedua pak
A : iya
Q : apa yang di lakukan BMT untuk mensosialisasikan dinar dan dirham ke masyarakat ?
A : nah itu kita sering mengadakan seminar, kajian-kajian yang membahas tentang dinar dan
dirham, kita menceritakan ke masyarakat, ini loh ada dinar dirham di BMT. Dinar dan dirham
keunggulannya. Tapi BMT belum sepenuhnya mendapat tempat dihati masyarakat, ya ada
beberapa masyarakat saja yang ngerti eehh faham BMT dan dinar dirham saja. Padahal kalau
98
mereka tahu, bahwa nabung di BMT atau di bank-bank yang lain kan sama saja, Cuman
masyarakat belum tahu semua tentang BMT. Padahal di BMT sini juga tidak kalah dengan bank
- bank lain.
Q : iya pak padahalkan intinya sama – sama nabung hehe
A : nah iya itu, mas zaki sudah ada tabungan di BMT ?
Q : eehh belum pak, tapi akan segera membuka tabungan di BMT InshaAllah
A : harus ada itu, lebih baik lagi nabung dinar dirham buat investasi yaa buat nikah, belum nikah
kan mas zaki ?
Q : belum pak heeee… baik pak lanjut ke pertanyaan ketiga, produk dinar dirham apa saja yang
tersedia di BMT sini pak ?
A : eehmm … ada beberapa produk dinar dan dirham disini, eehmm ada M-Dinar, ada iQirad,
ehmm ada satu lagi tuh, sebentar-sebentar eehm BeyBus.
Q : eehh bisa bapak jelaskan satu-satu pak ?
A : Saya jelaskan singkat saja yaa, M-Dinar sendiri merupakan pembayaran dinar gold dinar
payment system dengan akad mudharabah, bisa diakses melalui handphone. Sedangkan iQirad
itu pendanaan atau pencetakan koin emas buat kebutuhan dinar seterusnya. Kalau Beybus
semacam kerja sama dengan mitra usaha BMT saja, tapi lebih ke sosial dan dakwah begitu.
Q : baik pak, pertanyaan selanjutnya. Dinar dan dirham di Indonesia kita posisikan sebagai apa
pak ? sebagai komoditi apa sebagai mata uang ?
A : sebenarnya mata uang yang hak ya dinar dan dirham, nilainya stabil. Kita bisa memposisikan
dia sebagai mata uang juga sebagai komiditi sekaligus. Kenapa saya bisa mengatakan dinar dan
dirham bisa menjadi mata uang, karena menurut fungsi uang, dinar dirham memenuhi kriteria
fungsi uang. Fungsi uang kan sebagai alat tukar menukar dan satuan nilai. Dinar dirham bisa kok
99
buat alat tukar, satuan nilai bisa, nilainya stabil malah. Namun untuk menyebarluaskan biar
masyarakat pakai dinar dirham sebagai mata uang ya kayanya agak berat, masalahnya ada di
pemerintah. Bagaimana kita mau menggunakan dinar sebagai mata uang, sedangkan mata uang
yang diakui disinikan uang kertas rupiah. Ya mungkin dinar dirham dipakai sebagai mata uang
ya bagi orang-orang yang saling mau saja, antar komunitas mungkin yang sudah menggunakan
dinar dirham sebagai mata uang.
Q : jadi dinar dirham di BMT sini sebagai mata uang pak ?
A : sebagai mata uang sekaligus jadi valuta asing, sebagai uang karena alasan yang saya jelaskan
tadi sekaligus sebagai komoditi, ya karena memang disini dinar dirham masih dalam bentuk
simpanan, jadi orang membeli lalu ditabungin disini. Tentunya orang itu juga dengan membeli
dinar dirham dulu sebelum ditabungkan.
Q : sesuai kaidah jual beli valuta asing yang saya tahu kan harus dilakukan dengan tunai pak,
apakah dengan cara membeli dinar dan dirham disini lalu menabungkannya apa itu secara tidak
tunai ?
A : engga, itu tetap dilakukan secara tunai. Kan begini, saya beli dinar disini sudah dengan uang
tunai, tetapi kemudian saya tabungkan disini. Pada saat belinya ya tetap dengan secara tunai.
Kalau secara tidak tunaikan ditakutkan terjadi transaksi spot forward.
Q : baik pak, untuk nisbah bagi hasil di BMT ?
A : kalau soal nisbah bagi hasil, itu kami tetap mengacu ke dasar kesepakatan antara mudharib
dan shahibul maal, untuk nilai kisarannya ya kita gunakan 50:50. Tapi tetap tergantung ke
mudharib dia maunya bagaimana begitu.
Q : pertanyaan terakhir pak, bagaimana cara membuka rekening M-Dinar di BMT kemudian cara
menambah saldo, cek saldo dan yang paling penting cara mencairkan dinar ke dalam rupiah ?
100
A : baik, untuk pembuatan rekening, bisa lihat di http://m.dinar.com, sama seperti internet
banking di bank. Kemudian cara ehmm menambah saldo dengan cara transfer uang rupiah ke
rekening bank kami, kemudian konfirmasi ke kami lewat email, whatsapp atau sms. Kalau sudah
transfer segera lakukan konfirmasi ke kami. Kalau cara cek saldo mudah saja, tinggal masuk
https://new.m-dinar.com login deh pake username, password tingga lklik disitu cek saldo. Terus
tadi cara mencairkan, kirim email ke kami isinya tentang permohonan pendebetan sekian dinar,
dari akun A atas nama A, nanti kami akan proses lalu segera kami kirim ke rekening bank sesuai
permintaan dalam bentuk rupiah. Saya kasih contoh simulasi seperti ini Bulan Januari nasabah
menabung Rp.750.000 dengan permisalan harga dinar saat itu Rp.1.500.000, maka nasabah
mempunyai saldo M-Dinar sebesar 0,5 dinar. Kemudian pada bulan Februari nasabah menabung
lagi Rp.400.000 dengan permisalan harga dinar saat itu Rp.1.600.000, maka tabungan nasabah
pada M-Dinar bertambah menjadi 0,25 dinar. Pada bulan Maret nasabah menabung lagi sebesar
Rp.560.000 dengan permisalan harga dinar sama dengan pada bulan februari, maka saldo
nasabah pada M-Dinar bertambah menjadi 0,35 dinar. Jadi total menjadi 1.1 dinar (fisik dinar
dapat diambil/dikirim ).
Q : baik pak faisal, terimakasih atas kesempatan untuk wawancara hari ini, semoga semakin
banyak masyarakat yang sadar dan mengenal kemudian menggunakan dinar dirham. Amin,
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabaralkaatuh.
A :Wa’alaikumsalam warahmatullahi. sama-sama, biarpun sebentar tapi semoga ada manfaatnya
amin.
97
LAMPIRAN-LAMPIRAN
WAWANCARA
Q :Assalaamu’alaikum Bapak Faisal.
A :Wa’alaikumussalam.
Q : saya mohon maaf pak sedikit mengganggu waktu bapak, untuk melakukan wawancara
dengan bapak mengenai transaksi dinar dan dirham di BMT pak .
A : iya tidak apa-apa, oke… kita langsung mulai saja apa yang perlu mas zaki tanyakan, biar
cepet ya.
Q : baik pak, saya langsung ke pertanyaan pertama ya pak. Kenapa BMT memilih dinar dirham
untuk salah satu produk unggulan disini ?
A : jadi begini mas zaki, kenapa kita memilih dinar dan dirham sebagai produk unggulan di
BMT sini, ya karena emas dan perak komoditas yang paling unggul dari komoditas lain,
bagaimana tidak dibilang unggul, kan dinar itu memposisikan dirinya sebagai alat tukar, mahar,
alat pembayaran zakat dan tabungan atau investasi. Nah… oleh karena keunggulan eeehh dinar
dan dirham tersebut, maka di BMT sini kami jadikan produk unggulan dan insyaAllah akan
selalu berkembang pesat Amin.
Q : baik pertanyaan kedua pak
A : iya
Q : apa yang di lakukan BMT untuk mensosialisasikan dinar dan dirham ke masyarakat ?
A : nah itu kita sering mengadakan seminar, kajian-kajian yang membahas tentang dinar dan
dirham, kita menceritakan ke masyarakat, ini loh ada dinar dirham di BMT. Dinar dan dirham
keunggulannya. Tapi BMT belum sepenuhnya mendapat tempat dihati masyarakat, ya ada
beberapa masyarakat saja yang ngerti eehh faham BMT dan dinar dirham saja. Padahal kalau
98
mereka tahu, bahwa nabung di BMT atau di bank-bank yang lain kan sama saja, Cuman
masyarakat belum tahu semua tentang BMT. Padahal di BMT sini juga tidak kalah dengan bank
- bank lain.
Q : iya pak padahalkan intinya sama – sama nabung hehe
A : nah iya itu, mas zaki sudah ada tabungan di BMT ?
Q : eehh belum pak, tapi akan segera membuka tabungan di BMT InshaAllah
A : harus ada itu, lebih baik lagi nabung dinar dirham buat investasi yaa buat nikah, belum nikah
kan mas zaki ?
Q : belum pak heeee… baik pak lanjut ke pertanyaan ketiga, produk dinar dirham apa saja yang
tersedia di BMT sini pak ?
A : eehmm … ada beberapa produk dinar dan dirham disini, eehmm ada M-Dinar, ada iQirad,
ehmm ada satu lagi tuh, sebentar-sebentar eehm BeyBus.
Q : eehh bisa bapak jelaskan satu-satu pak ?
A : Saya jelaskan singkat saja yaa, M-Dinar sendiri merupakan pembayaran dinar gold dinar
payment system dengan akad mudharabah, bisa diakses melalui handphone. Sedangkan iQirad
itu pendanaan atau pencetakan koin emas buat kebutuhan dinar seterusnya. Kalau Beybus
semacam kerja sama dengan mitra usaha BMT saja, tapi lebih ke sosial dan dakwah begitu.
Q : baik pak, pertanyaan selanjutnya. Dinar dan dirham di Indonesia kita posisikan sebagai apa
pak ? sebagai komoditi apa sebagai mata uang ?
A : sebenarnya mata uang yang hak ya dinar dan dirham, nilainya stabil. Kita bisa memposisikan
dia sebagai mata uang juga sebagai komiditi sekaligus. Kenapa saya bisa mengatakan dinar dan
dirham bisa menjadi mata uang, karena menurut fungsi uang, dinar dirham memenuhi kriteria
fungsi uang. Fungsi uang kan sebagai alat tukar menukar dan satuan nilai. Dinar dirham bisa kok
99
buat alat tukar, satuan nilai bisa, nilainya stabil malah. Namun untuk menyebarluaskan biar
masyarakat pakai dinar dirham sebagai mata uang ya kayanya agak berat, masalahnya ada di
pemerintah. Bagaimana kita mau menggunakan dinar sebagai mata uang, sedangkan mata uang
yang diakui disinikan uang kertas rupiah. Ya mungkin dinar dirham dipakai sebagai mata uang
ya bagi orang-orang yang saling mau saja, antar komunitas mungkin yang sudah menggunakan
dinar dirham sebagai mata uang.
Q : jadi dinar dirham di BMT sini sebagai mata uang pak ?
A : sebagai mata uang sekaligus jadi valuta asing, sebagai uang karena alasan yang saya jelaskan
tadi sekaligus sebagai komoditi, ya karena memang disini dinar dirham masih dalam bentuk
simpanan, jadi orang membeli lalu ditabungin disini. Tentunya orang itu juga dengan membeli
dinar dirham dulu sebelum ditabungkan.
Q : sesuai kaidah jual beli valuta asing yang saya tahu kan harus dilakukan dengan tunai pak,
apakah dengan cara membeli dinar dan dirham disini lalu menabungkannya apa itu secara tidak
tunai ?
A : engga, itu tetap dilakukan secara tunai. Kan begini, saya beli dinar disini sudah dengan uang
tunai, tetapi kemudian saya tabungkan disini. Pada saat belinya ya tetap dengan secara tunai.
Kalau secara tidak tunaikan ditakutkan terjadi transaksi spot forward.
Q : baik pak, untuk nisbah bagi hasil di BMT ?
A : kalau soal nisbah bagi hasil, itu kami tetap mengacu ke dasar kesepakatan antara mudharib
dan shahibul maal, untuk nilai kisarannya ya kita gunakan 50:50. Tapi tetap tergantung ke
mudharib dia maunya bagaimana begitu.
Q : pertanyaan terakhir pak, bagaimana cara membuka rekening M-Dinar di BMT kemudian cara
menambah saldo, cek saldo dan yang paling penting cara mencairkan dinar ke dalam rupiah ?
100
A : baik, untuk pembuatan rekening, bisa lihat di http://m.dinar.com, sama seperti internet
banking di bank. Kemudian cara ehmm menambah saldo dengan cara transfer uang rupiah ke
rekening bank kami, kemudian konfirmasi ke kami lewat email, whatsapp atau sms. Kalau sudah
transfer segera lakukan konfirmasi ke kami. Kalau cara cek saldo mudah saja, tinggal masuk
https://new.m-dinar.com login deh pake username, password tingga lklik disitu cek saldo. Terus
tadi cara mencairkan, kirim email ke kami isinya tentang permohonan pendebetan sekian dinar,
dari akun A atas nama A, nanti kami akan proses lalu segera kami kirim ke rekening bank sesuai
permintaan dalam bentuk rupiah. Saya kasih contoh simulasi seperti ini Bulan Januari nasabah
menabung Rp.750.000 dengan permisalan harga dinar saat itu Rp.1.500.000, maka nasabah
mempunyai saldo M-Dinar sebesar 0,5 dinar. Kemudian pada bulan Februari nasabah menabung
lagi Rp.400.000 dengan permisalan harga dinar saat itu Rp.1.600.000, maka tabungan nasabah
pada M-Dinar bertambah menjadi 0,25 dinar. Pada bulan Maret nasabah menabung lagi sebesar
Rp.560.000 dengan permisalan harga dinar sama dengan pada bulan februari, maka saldo
nasabah pada M-Dinar bertambah menjadi 0,35 dinar. Jadi total menjadi 1.1 dinar (fisik dinar
dapat diambil/dikirim ).
Q : baik pak faisal, terimakasih atas kesempatan untuk wawancara hari ini, semoga semakin
banyak masyarakat yang sadar dan mengenal kemudian menggunakan dinar dirham. Amin,
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabaralkaatuh.
A :Wa’alaikumsalam warahmatullahi. sama-sama, biarpun sebentar tapi semoga ada manfaatnya
amin.
101