Halaman 1 dari 13
Equity Valuation
Cardig Aero Services, Tbk
Laporan Utama
13 Oktober 2015
Target Harga
Terendah
1,365
Tertinggi
1,514
Penunjang Penerbangan dan Jasa Solusi Makanan
Membangun Fondasi Bisnis Masa Depan
Kinerja Saham
Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi Saham
& Indexing
Informasi Saham Rp
Kode Saham CASS
Harga Saham per 12 Oktober 2015 1.200
Harga Tertinggi 52 minggu terakhir 1.327
Harga Terendah 52 minggu terakhir 1.028
Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 minggu (miliar) 2.770
Kapitalisasi Pasar Terendah 52 minggu (miliar) 2.145
Market Value Added & Market Risk
Sumber : Bloomberg, PEFINDO Riset dan Konsultasi – Divisi Valuasi
Saham & Indexing
Memulai bisnis 40 tahun yang lalu, PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) telah
tumbuh menjadi perusahaan terkemuka di industri penunjang penerbangan.
CASS menawarkan solusi yang komprehensif untuk industri penerbangan
melalui CAS Destination, CAS Food, dan CAS Facility. Melalui CAS Destination,
CASS memiliki berbagai layanan, seperti Ground Handling Services, Cargo
Handling Services, jasa Lounge, Airport Services Assistance, Line
Maintenance, dan Technical Ramp Handling. Sementara dalam bisnis jasa
solusi makanan, CASS menyediakan layanan katering, termasuk in-flight
catering, remote catering, in-town catering, dan industrial catering. Pada
tahun 2012, CASS mengembangkan layanan jasa manajemen fasilitas
dengan produk-produk seperti laundry, jasa pertamanan, logistik,
manajemen parkir, dan pembersihan pesawat. Sampai saat ini, operasi CASS
ini telah menjangkau 17 bandara di Indonesia dan mencakup lebih dari 40
klien maskapai penerbangan nasional dan internasional. Selain itu, CASS
melayani sekitar 9 klien remote catering dan 15 klien in-flight catering di
tahun 2014.
Shareholders* (%) PT Cardig Asset Management
SATS Ltd S/A SATS Investment (II) Pte Ltd
SATS Ltd S/A Cemerlang Pte Ltd
PT Dinamika Raya Swarna
PT Rizki Bukit Abadi
Masyarakat (di bawah 5%)
*per 30 Juni 2015
25,79
21,65
20,00
9,34
8,22
15,00
Kontak: Equity & Index Valuation
DivisionPhone: (6221) 7884 0200
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
400
600
800
1.000
1.200
1.400
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
Okt-14 Jan-15 Apr-15 Jul-15 Okt-15
IHSG CASS
JCI CASS
0
200
400
600
800
1000
1200
0
0,2
0,4
0,6
0,8
2012 2013 2014
Market Value Added
Market risk
Market risk (poin)
Market Value Added (Rp)
Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
13 Oktober 2015 Halaman 2 dari 13
Memperkuat diversifikasi usaha
Kami melihat bahwa salah satu keunggulan kompetitif dari CASS adalah memiliki
diversifikasi usaha yang relatif baik. Meskipun layanan penunjang penerbangan tetap
menjadi bisnis inti, CASS terus mengembangkan usahanya di area yang lain, khususnya
di jasa solusi makanan. Sebagai hasilnya, kontribusi pendapatan dari layanan di luar
penunjang penerbangan meningkat dari 12,0% pada 2011 menjadi 22,8% pada tahun
2014. Diversifikasi juga telah memungkinkan CASS untuk mendorong pertumbuhan
pendapatan mereka, pada tingkat CAGR 21,7% selama 2010-2014. Mengingat
pertumbuhan volume lalu lintas penerbangan melambat, kami berharap ekspansi
tersebut mendukung peningkatan pendapatan CASS, mengompensasi potensi
pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat dari layanan penunjang penerbangan.
Marjin laba usaha di atas 20%
CASS telah mempertahankan marjin laba usaha di atas 20% dalam beberapa tahun
terakhir. Kami berharap marjin akan tetap stabil pada tahun 2015 mengingat sentiment
negative, seperti inflasi makanan dan biaya tenaga kerja relatif lemah.
Mencapai tingkat pengembalian operasi yang tinggi
Dibandingkan dengan pesaing pembanding di industri penunjang penerbangan, CASS
telah melaporkan tingkat pengembalian operasi yang tinggi dengan rata-rata ROE dan
ROA masing-masing sebesar 25% dan 11,0% selama 2011-2014. Perusahaan
menikmati marjin laba bersih yang cukup tebal dan mempertahankan tingkat
perputaran aset yang stabil.
Prospek bisnis
Kami melihat bahwa prospek industri penunjang penerbangan tetap menarik karena
ruang tumbuh di pasar domestik masih besar. Perbaikan pertumbuhan ekonomi,
meningkatnya jumlah kelas menengah, dan pemulihan kegiatan ekspor-impor akan
menjadi katalis bagi volume lalu lintas udara. Selain itu, peningkatan kapasitas bandara
juga akan menarik banyak penumpang di masa mendatang. Mempertimbangkan
kinerja dan strategi perusahaan secara historis, kami percaya bahwa CASS akan dapat
menangkap peluang tersebut dan oleh karenanya menikmati pertumbuhan yang
berkelanjutan di masa mendatang. Selain itu, diversifikasi juga memungkinkan
perusahaan untuk mempertahankan aliran pendapatan stabil. Meski demikian, dalam
jangka pendek, kami menyoroti bahwa CASS berpotensi terkena dampak dari
penurunan lalu lintas udara domestik dan perlambatan bisnis remote catering
mengingat kemerosotan di sektor batubara dan pertambangan.
Tabel 1: Ringkasan Kinerja
Indikator 2012 2013 2014 2015P 2016P
Pendapatan [Rp miliar] 1.006 1.319 1.520 1.763 2.099
Laba sebelum pajak [Rp miliar] 253 343 375 413 500
Laba sebelum pajak [Rp miliar] 88 110 110 124 152
EPS [Rp] 42,0 53,0 53,0 59,5 73,1
EPS Growth [%] 23,5 26,2 - 12,2 22,8
P/E [x] 17,4 15,5 23,6 20,2* 16,4*
PBV [x] 4,3 4,2 5,4 4,2* 3,4*
Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
*berdasarkan harga saham per 12 Oktober 2015-Rp1.200/saham
PARAMETER INVESTASI
Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
13 Oktober 2015 Halaman 3 dari 13
Tekanan pada nilai tukar
Nilai tukar ditutup pada level Rp14.027/USD pada bulan Agustus 2015, terdepresiasi
12,8% YTD. Selain tekanan pada neraca perdagangan, tingginya permintaan USD juga
berasal dari kebutuhan besar USD untuk membayar utang luar negeri, terutama oleh
sektor swasta. Di sisi eksternal, devaluasi Yuan juga menjadi salah satu kontributor
penguatan USD. Meskipun demikian, depresiasi rupiah juga telah sejalan dengan
melemahnya mata uang asing lainnya.
Gambar 1: Rupiah kembali terdepresiasi di 2015
Sumber: Bank Indonesia, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Kami melihat bahwa depresiasi akan memberikan dampak bagi laporan pendapatan para
pemain di industri penunjang penerbangan. Jika sebelumnya para pemain memperoleh
manfaat dari translasi karena sebagian besar layanan mereka dibebankan dalam USD
dan melaporkan biaya dalam rupiah, tetapi mereka mungkin tidak akan menikmatinya
lagi sejak diwajibkannya penggunaan rupiah secara wajib dalam transaksi domestik.
Kelesuan di sektor pertambangan berlanjut
Batubara dan sektor pertambangan belum pulih. Pertumbuhan PDB sektor
pertambangan masih melambat, turun sekitar 6% YoY di 2Q15 (Gambar 2). Harga
komoditas global lemah seiring permintaan yang lesu, terutama batubara, telah
memaksa penambang untuk memotong kembali produksinya. Selain itu, para
penambang tidak dapat lagi mengandalkan ekspor mineral mentah untuk
mempertahankan tingkat produksi, setelah larangan yang dikeluarkan oleh pemerintah
pada tahun 2013.
Gambar 2: Tantangan bagi Sektor pertambangan
Sumber: BPS, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Berkurangnya tekanan dari harga bahan makanan
Tekanan pada harga input untuk keseluruhan tahun 2015 diperkirakan akan lebih
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
Jan-10 Okt-10 Jul-11 Apr-12 Jan-13 Okt-13 Jul-14 Apr-15
-8%
-6%
-4%
-2%
0%
2%
4%
6%
8%
1Q11 3Q11 1Q12 3Q12 1Q13 3Q13 1Q14 3Q14 1Q15
Pertumbuhan PDB sektor pertambangan % YoY
MAKROEKONOMI DAN INDUSTRI
Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
13 Oktober 2015 Halaman 4 dari 13
moderat. Tren inflasi hingga Agustus 2015 masih relatif jinak (2,29% YTD) dibandingkan
dengan periode yang sama 2014 (3,65% YTD). Demikian juga, tekanan pada komponen
bahan pangan juga moderat, naik hanya sekitar 3,35% YTD (versus 4,74% YTD). Kami
berharap tren lebih rendah ini akan bertahan sampai akhir tahun, mengingat telah
melewati salah satu periode puncak (Idul Fitri).
Gambar 3: Inflasi bergerak pada tren yang moderat
Sumber: BPS, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Melambatnya kegiatan lalu lintas udara
Aktivitas transportasi udara menurun di tahun 2014. Jumlah lalu lintas pesawat
menurun 5,2% menjadi 1,2 juta rute (rute internasional dan domestik) dengan jumlah
penumpang dari 135,8 juta (turun 5,8%) dan jumlah kargo 0,95 juta (turun 7,1%).
Tantangan terutama berasal dari perlambatan pertumbuhan ekonomi dan penurunan
aktivitas ekspor-impor, sehingga berpengaruh negatif terhadap kegiatan di bandara
domestik.
Tren ini kemungkinan akan berlanjut sampai akhir tahun 2015, tercermin dari kegiatan
terbaru di lima bandara utama (Gambar 4). Pertumbuhan ekonomi terus melambat ke
4,67% di 2Q15 dari 4,72% di 1Q15. Volume ekspor Indonesia turun 8,23% menjadi
296,81 juta ton (2014: turun 21,51%), sedangkan volume impor naik hanya sedikit,
sekitar 1,11% menjadi 84,15 juta ton (2014: tumbuh 4,69%).
Gambar 4: Lalu Lintas di Lima Bandara Utama*
*mencakup bandara Polonia, Soekarno Hatta, Juanda, Ngurah Rai, and Hasanudin
Sumber: BPS, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Peraturan: kewajiban penggunaan rupiah dalam transaksi domestik
Bank Indonesia mewajibkan penggunaan Rupiah dalam transaksi domestik,
sebagaimana dinyatakan dalam rilis terbaru mereka yakni peraturan No.
17/3/PBI/2015. Persyaratan berlaku untuk transaksi tunai dan non-tunai. Peraturan ini
berlaku efektif pada tanggal 31 Maret 2015 untuk transaksi tunai dan 1 Juli 2015 untuk
transaksi non tunai.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Agu-15
(%)Bahan Makanan Inflasi Umum
-
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
0,60
-
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015A
Penumpang (juta orang) - skala kiri
Barang (Juta Ton) - skala kanan
Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
13 Oktober 2015 Halaman 5 dari 13
Bagi bisnis jasa penunjang penerbangan, kami melihat bahwa peraturan tersebut akan
mempengaruhi laba yang dilaporkan karena beberapa layanan seperti ground handling
dibebankan dalam USD. Dengan demikian, perusahaan tidak dapat menikmati manfaat
dari translasi kurs dalam laporan keuangan setelah peraturan tersebut efektif.
Sekilas bisnis CASS
CASS mengelompokkan usahanya menjadi tiga segmen utama, (a) jasa penunjang
penerbangan, (b) jasa solusi makanan, dan (c) jasa manajemen fasilitas. Diversifikasi
tersebut memungkinkan perusahaan membukukan peningkatan pendapatan dengan
CAGR 21,7% selama 2010-2014.
Dalam bisnis inti, jasa penunjang penerbangan, CASS menawarkan jasa ground
handling, jasa cargo handling, jasa lounge, dll. CASS telah sukses mengembangkan
jaringan bisnisnya dan sekarang hadir di 17 bandara utama di Indonesia (12 bandara
digunakan sebagai kargo, ground handling, dan jasa engineering, sementara 5 lainnya
hanya dimanfaatkan sebagai jasa engineering), melayani baik maskapai domestik dan
internasional, dan bekerja sama dengan lebih dari 150 pengirim kargo. Pendapatan dari
jasa penunjang penerbangan, sebesar Rp1,17 triliun, menyumbang lebih dari setengah
pendapatan perusahaan pada tahun 2014.
Gambar 5: Struktur Bisnis CASS
Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Penyumbang terbesar kedua adalah jasa solusi makanan. Fokus perusahaan dibagi
menjadi dua kategori, in-flight catering dan remote catering. Yang terakhir terutama
melayani klien dari industri batubara dan sektor pertambangan. CASS juga
menawarkan in-town catering untuk melayani sejumlah klien mulai dari industri hingga
rumah sakit dan berekspansi ke segmen ritel dengan meluncurkan restoran Red Bucket.
Pada tahun 2012, melalui anak perusahaannya, PT Cardig Anugra Sarana Bersama
(CASB), perusahaan memperluas bisnis ke jasa manajemen fasilitas. Pendapatan dari
segmen ini mencapai Rp37,4 miliar pada tahun 2014. Perusahaan telah
mengembangkan jaringan di Jakarta, Bandung, Bogor, Solo, Surabaya, dan Denpasar.
INFORMASI BISNIS
Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
13 Oktober 2015 Halaman 6 dari 13
Gambar 6: Distribusi Pendapatan Menurut Segmen di 2014
Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Dalam peta persaingan di bisnis utama, kami melihat bahwa CASS memiliki posisi yang
cukup kuat. CASS menangani 242.902 ton kargo pada tahun 2014, atau sekitar 20,3%
dari pergerakan kargo nasional di tahun tersebut. Persentase pangsa pasar seharusnya
lebih tinggi jika dihitung hanya di daerah operasi perusahaan.
Gambar 7: CASS Memiliki Posisi yang Kuat di Industri Penunjang Penerbangan
Lalu Lintas Kargo (dalam 000 ton) Ground Handling* (dalam Rp miliar)
*Berdasarkan total pendapatan PT Gapura Angkasa dan hanya memperhitungkan pendapatan ground handling untuk CASS
Sumber: Angkasa Pura 1&2, GIAA, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Di jasa ground handling, CASS juga mempertahankan posisi yang kuat dengan
pendapatan sebesar Rp487 miliar. Salah satu pesaing terdekat adalah PT Gapura
Angkasa, anak perusahaan PT Garuda Indonesia, yang juga merupakan perusahaan
terkemuka dalam bisnis ini. Pada tahun 2014, PT Gapura Angkasa melaporkan total
pendapatan sebesar Rp1,2 triliun (naik sebesar 10,8%).
Mempertahankan kinerja di bisnis penunjang penerbangan
Kami memperkirakan pendapatan dari jasa penunjang penerbangan pada tahun 2015
tumbuh relatif stabil dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sebesar Rp 1,32 triliun
atau naik sekitar 12,3% YoY (2014: 12,2% YoY). Lalu lintas udara masih stagnan seiring
dengan kondisi lingkungan ekonomi yang kurang menguntungkan. Mengingat bisnis
CASS tergantung pada jumlah pergerakan pesawat dan lalu lintas penumpang dan
kargo, kami berpandangan bahwa kondisi saat ini akan mempengaruhi kemampuan
Jasa pergudangan
36%
Jasa penunjang penerbangan
32%
Jasa perbengkelan penerbangan
9%
Jasa katering (miliar Rp)
20%
Jasa manajemen
fasilitas3%
-
200
400
600
800
1.000
1.200
National CASS
2013 2014
0
200
400
600
800
1.000
1.200
1.400
Gapura Angkasa CASS
2013 2014
KEUANGAN
Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
13 Oktober 2015 Halaman 7 dari 13
perusahaan untuk mempertahankan laju pertumbuhannya seperti di masa lalu
(21,7%).
Gambar 8: Komposisi Pendapatan Jasa Penunjang
Penerbangan
Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Selain itu, CASS mungkin tidak lagi menikmati keuntungan dari translasi USD ke rupiah
pada laporan keuangannya karena pelaksanaan peraturan terbaru yang mewajibkan
penggunaan rupiah dalam transaksi domestik. Sebelumnya, perusahaan menuai
manfaat dari translasi USD karena menerima pembayaran dalam USD untuk layanan
tertentu di dalam laporan keuangan yang berbasis rupiah. Jadi, ketika rupiah depresiasi
terhadap USD, bukan hanya karena pertumbuhan volume produksi, pendapatan yang
dilaporkan cenderung lebih tinggi karena pengaruh translasi nilai tukar.
Di sisi positif, CASS telah berhasil menambahkan Asia Airways dan Emirates dalam
daftar kliennya. Diharapkan bahwa tambahan pelanggan tersebut akan mendukung
Perusahaan untuk mencapai target kinerja di tengah perlambatan dalam pertumbuhan
industri.
Melanjutkan ekspansi bisnis di segmen makanan
Kami memproyeksikan pendapatan dari jasa katering meningkat 21,4% pada 2015
dibandingkan dengan 20,4% pada tahun sebelumnya. Dalam beberapa tahun terakhir,
CASS telah mampu memperluas ekspansi bisnisnya di jasa solusi makanan. Perusahaan
mulai bergeser ke segmen ritel, seperti industri pendidikan dan kesehatan. Hal ini untuk
mengurangi dampak perlambatan kontribusi dari industri batubara dan sektor
pertambangan. Sebagaimana kami lihat akibat pelemahan permintaan di bisnis remote
catering, produksi makanan (meals) turun dari 7,81 juta meals di tahun 2013 menjadi
7,05 juta meals di tahun 2014, disebabkan oleh menurunnya jumlah klien dari 18
menjadi 9 klien. Peralihan ke bisnis ritel makanan tersebut memungkinkan perusahaan
untuk mengurangi tekanan sebagai akibat dari konsentrasi pelanggan, menurut
pendapat kami.
Dalam jangka menengah hingga panjang, kami melihat pasar domestik menawarkan
kesempatan besar bagi layanan solusi makanan untuk tumbuh. Dengan perekonomian
yang tumbuh secara konsisten (walaupun lebih lambat), jumlah kelompok kelas
menengah terus bertambah. Selain itu, kegiatan ekonomi dan industri pariwisata yang
terus berkembang akan mendukung jumlah penumpang udara di masa depan.
Pemerintah telah membebaskan persyaratan visa untuk warga negara dari 30 negara
tambahan untuk meningkatkan jumlah wisatawan internasional. Pemerintah berharap
bahwa diperkirakan 10 juta wisatawan mancanegara akan mengunjungi Indonesia
tahun ini, naik dari 9 juta turis asing pada tahun 2014 dan 8,8 juta pengunjung pada
2013.
-
200
400
600
800
1.000
1.200
1.400
1.600
2011 2012 2013 2014 2015P 2016P
Rp miliarCargo Handling Services Ground Handling Services
Aircraft release and maintenance
Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
13 Oktober 2015 Halaman 8 dari 13
Gambar 9: Kontribusi Pendapatan Jasa Katering
Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi
Saham & Indexing
Meskipun demikian, CASS harus mampu menyeimbangkan antara target pertumbuhan
dan tingkat profitabilitas, mengingat bahwa segmen makanan biasanya menghasilkan
marjin yang lebih rendah daripada bisnis inti perusahaan (layanan penunjang
penerbangan dukungan). Kami melihat bahwa stagnasi arus lalu lintas udara baru-baru
ini menempatkan risiko kepada Perusahaan dalam mencapai target keuangan.
Kapasitas yang lebih tinggi pada in-flight catering
Perusahaan telah meningkatkan kapasitas fasilitas in-flight catering yang dikelola
oleh PT Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD) menjadi 15.000 meals per hari pada
tahun 2014, dari sebelumnya 8.000 meals per hari pada tahun 2013. Pada tahun
2014, perusahaan telah memanfaatkan sekitar 31% dari kapasitas produksi dengan
total produksi tahunan sekitar 2,27 juta makanan.
Gambar 10: Kapasitas dan Utilisasi In-flight Catering
Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham &
Indexing
CASS berhasil bekerja sama dengan dua perusahaan penerbangan internasional.
Pada bulan Desember 2014, CASS telah ditunjuk oleh Oman Air sebagai penyedia
layanan katering mereka di Indonesia. Yang terakhir adalah kerjasama dengan All
Nippon Airways (ANA), yang mulai melayani in-flight catering pada Juni 2015.
Memperluas gerai restoran
Katalis lain bagi pertumbuhan di segmen makanan adalah ekspansi gerai restoran.
CASS menargetkan untuk menambah 6 restoran di 2016, dengan perkiraan
investasi per gerai sekitar Rp4-7 miliar. CASS telah meluncurkan dua outlet The Red
Bucket dalam tujuh bulan pertama tahun 2015, yakni di Cinere dan di Kemang.
Restoran ini menawarkan konsep makan cepat-santai. Selain itu, CASS juga
menawarkan konsep baru dengan meluncurkan The Red Bucket Food Truck.
0,0%
5,0%
10,0%
15,0%
20,0%
25,0%
30,0%
-
100
200
300
400
500
600
2011 2012 2013 2014 2015P 2016P
Jasa katering (miliar Rp) Pangsa (%)
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
2013 2014
Kapasitas (meals/hari) Utilisasi (%)
Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
13 Oktober 2015 Halaman 9 dari 13
Peresmian Premier Lounge baru di Bandara Ngurah Rai, Bali
CASS meresmikan Premier Lounge baru di Bandara Internasional Ngurah Rai.
Premier Lounge menyediakan ruang kelas dunia dan menyajikan berbagai makanan
mulai dari tradisional hingga makanan internasional. Pembukaan tersebut
memungkinkan CASS untuk menarik lebih banyak tamu dalam memaksimalkan
kapasitas Bandara Ngurah Rai yang saat ini lebih besar. Pada tahun 2014,
perusahaan melaporkan peningkatan tamu di lounge mereka dan menangani sekitar
618.055 ribu tamu (naik sekitar 8% YoY).
Mencapai marjin laba usaha yang konsisten di atas 20%
Secara historis, kami melihat bahwa CASS secara konsisten mampu mempertahankan
marjin laba usaha di atas 20%, bahkan untuk tahun 2013 dan 2014, di mana ada
peningkatan yang signifikan atas inflasi dan biaya tenaga kerja. Pada tahun 2014,
sejalan dengan penurunan sedikit pada aktivitas penerbangan domestik, CASS masih
membukukan marjin laba operasi sekitar 22,7%, sedikit lebih rendah dibandingkan
tahun sebelumnya. Pendapatan meningkat sekitar 15,2% YoY menjadi Rp1,5 triliun
(2013: tumbuh 31,1%). Sedangkan, beban operasi meningkat sekitar 18,3% YoY
menjadi Rp1,2 triliun.
Gambar 11: Marjin Laba Usaha CASS
Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham
& Indexing
Kami memperkirakan marjin laba usaha CASS di tahun 2015 tetap berada di atas 20%.
Mengingat sentimen negatif relatif berkurang, terutama efek dari kenaikan harga bahan
bakar, kami memperkirakan kenaikan biaya tenaga kerja dan harga makanan akan
cenderung stabil
Membukukan tingkat pengembalian operasi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan peers
CASS mencatatkan rata-rata return on equity (ROE) dan return on asset (ROA) masing-
masing sekitar 25% dan 11,0% selama 2011-2014. Persentase tersebut lebih tinggi
dibandingkan peers. CASS menikmati marjin laba bersih yang tebal dan
mempertahankan tingkat perputaran aset yang stabil di kisaran 1,4x.
Tabel 2: Perbandingan Kinerja CASS dengan Peers
Indikator CASS Gapura Angkasa
ROA (%) 11,0 6,7
ROE (%) 25,0 15,2
Perputaran aset (x) 1,4 1,5
Equity multiplier (x) 2,3 2,3
Marjin laba usaha (%) 28,2 3,5
Marjin laba bersih (%) 8,1 4,7 Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk, GIAA, PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
5,0%
9,0%
13,0%
17,0%
21,0%
25,0%
29,0%
2010 2011 2012 2013 2014 2015P 2016P
Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
13 Oktober 2015 Halaman 10 dari 13
Tabel 3: Analisa SWOT
Kekuatan Kelemahan
Pengalaman yang panjang di industri
penunjang penerbangan dengan
posisi bisnis yang kuat
Diversifikasi bisnis yang baik dengan
kontribusi jasa makanan semakin
kuat
Berhasil mempertahankan marjin
laba usaha di atas 20%
Marjin laba bersih yang tebal dan
perputaran aset yang stabil
memungkinkan CASS menikmati
tingkat pengembalian operasi yang
lebih tinggi dibandingkan peers
Eksposur yang relatif tinggi
terhadap sektor pertambangan
Peluang Ancaman
Industri penerbangan domestik
menawarkan ruang yang besar bagi
ekspansi perusahaan di masa depan
Bertambahnya jumlah kelas
menengah di Indonesia, yang
biasanya membelanjakan lebih banyak
pada makanan dan rekreasi
Modernisasi dan ekspansi kapasitas di
beberapa bandara domestik akan
menarik lebih banyak volume lalu
lintas penerbangan
Stagnasi industri baru-baru ini
Terkontraksi di sektor
pertambangan, menempatkan
tekanan pada bisnis remote
catering
Kewajiban penggunaan rupiah
bagi setiap transaksi domestik,
sehingga potensi manfaat efek
translasi tidak dapat dinikmati
lagi.
Sumber: PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation Division
ANALISA SWOT
Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
13 Oktober 2015 Halaman 11 dari 13
PENILAIAN
Metodologi Penilaian
Kami menggunakan metodologi Discounted Cash Flow (DCF) sebagai
pendekatan utama dalam melakukan penilaian, mempertimbangkan bahwa
pendapatan merupakan factor kunci yang mempengaruhi nilai (value driver)
CASS dibandingkan pertumbuhan asset.
Kami tidak menggambungkan metode DCF dengan metode the Guideline
Company Method (GCM) di dalam valuasi ini mengingat tidak ada pembanding
yang benar-benar dapat diperbandingkan dengan CASS di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
Valuasi ini didasarkan pada nilai 100% saham CASS per 12 Oktober 2015. Kami
menggunakan laporan CASS yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 sebagai
basis utama dalam melakukan valuasi.
Estimasi Nilai
Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 11,77% dan Cost of Equity sebesar
12,37% berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Table 4: Assumption
Risk free rate [%]* 8,60
Risk premium [%]* 6,31
Beta [x]* 0,60
Cost of Equity [%] 12,37
Marjinal tax rate [%] 25,00
Interest Bearing Debt to Equity
Ratio [x] 0,47
WACC [%] 11,77
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Notes: *Per 12 Oktober 16 2015
Estimasi target nilai untuk 12 berdasarkan valuasi pada tanggal 12 Oktober
2015 dengan menggunakan metode DCF dan dengan asumsi discount rate
11,77% adalah sebesar Rp1.365 – Rp1.514 per saham.
Table 5: Summary of DCF Method Valuation
Indicators Conservative Moderate Aggressive
PV of Free Cash Flows [Rp miliar] 912 960 1.008
PV Terminal Value [Rp miliar] 2.049 2.157 2.265
Non-Operating Assets- [Rp miliar] 169 169 169
Net Debt [Rp miliar] (281) (281) (281)
Total Equity Value [Rp miliar] 2.849 3.005 3.161
Number of Share [juta saham] 2.087 2.087 2.087
Fair Value per Share [Rp] 1.365 1.440 1.514
Sumber: Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
TARGET HARGA
Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
13 Oktober 2015 Halaman 12 dari 13
Tabel 6: Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian (Rp miliar)
2012 2013 2014 2015P 2016P
Pendapatan 1.006 1.319 1.520 1.763 2.099
Biaya operasional (752) (993) (1.175) (1.358) (1.600)
Laba Operasional 254 326 345 406 500
Pendapatan (biaya) lain (2) 17 29 7 0
Laba sebelum pajak 253 343 375 413 500
Beban pajak (63) (93) (105) (105) (127)
Hak minoritas (102) (140) (159) (183) (220)
Laba bersih 88 110 110 124 152
Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk., Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham &
Indexing
Tabel 7: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
(Rp miliar)
2012 2013 2014 2015P 2016P
Aset
Kas dan Setara Kas 177 121 152 169 270
Piutang 191 277 331 411 483
Persediaan 13 20 17 24 29
Aset lancar lainnya 50 64 90 93 102
Pinjaman kepada pihak relasi 145 179 181 181 181
Aset tetap 150 177 236 304 361
Aset jangka panjang lain 70 79 80 80 80
Total Aset 795 918 1.087 1.262 1.505
Liabilities & Equity
Hutang dagang 63 72 68 79 93
Hutang lain-lain 11 7 13 11 13
Hutang pajak 49 73 77 83 100
Hutang deviden 0 0 0 0 0
Beban masih harus dibayar 65 97 92 97 114
Kewajiban derivatif 6 0 0 0 0
Uang muka dan deposit dari
pelanggan 3 2 9 10 12
Hutang bank jatuh tempo
dalam 1 tahun 51 62 93 85 62
Hutang Sewa Pembiayaan
jatuh tempo dalam 1 tahun 0 1 1 1 1
Pinjaman bank jangka
panjang 141 120 157 196 133
Kewajiban manfaat karyawan 51 73 92 106 121
Kewajiban jangka panjang
lainnya 4 5 2 2 2
Total Kewajiban 444 513 605 668 652
Total Ekuitas 351 405 483 593 729
Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk., Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham &
Indexing
Gambar 12: P/E & P/BV Historis
Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk., Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi
Saham & Indexing
Gambar 13: ROA, ROE dan Total Asset
Turnover
Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk., Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi
Saham & Indexing
Tabel 8: Rasio Utama
Indikator 2012 2013 2014 2015P 2016P
Pertumbuhan [%]
Pendapatan 25,2 31,1 15,2 16,0 19,1
Laba Operasional 33,4 28,2 5,9 17,5 23,2
Laba Bersih 33,0 25,3 0,6 12,5 22,8
Profitabilitas [%]
Marjin laba usaha 25,3 24,7 22,7 23,0 23,8
Marjin laba bersih 27,6 29,2 27,8 26,9 27,9
ROA 11,0 12,0 10,1 9,8 11,0
ROE 24,9 27,1 22,9 20,9 20,9
Solvabilitas (X)
Debt to Equity 1,3 1,3 1,3 1,1 1,1
Debt to Asset 0,6 0,6 0,6 0,5 0,5
Likuiditas (X)
Current ratio 1,7 1,5 1,7 1,9 2,2
Quick ratio 1,6 1,4 1,6 1,8 2,1
Sumber: PT Cardig Aero Services Tbk Estimasi PEFINDO Riset dan Konsultasi Divisi Valuasi Saham
& Indexing
-
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0
6,0
-
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
2011 2012 2013 2014
P/E (left scale) P/BV (right scale)
-
0,2
0,4
0,6
0,8
1,0
1,2
1,4
1,6
0,0%
5,0%
10,0%
15,0%
20,0%
25,0%
30,0%
2011 2012 2013 2014
ROA (%)-left scale ROE (%)-left scale
Aset Turnover (x)-right scale
Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
13 Oktober 2015 Halaman 13 dari 13
DISCLAIMER
Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun
kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak
bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi,
opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian (cut off date),
dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini.
Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan
rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai
untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun
sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal
diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam
laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan
pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai
pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan
diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian
laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang
tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam
laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi.
Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar,
dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PT Pefindo Riset Konsultasi (PRK) atau PEFINDO Riset
dan Konsultasi bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham
tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PRK yang berhubungan dengan cakupan
Jasa kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang
saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan
atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut.
Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi
terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu
atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk
mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan
penasehat keuangan.
PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi
dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan
prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan
proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan
Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan
database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan.
Laporan ini dibuat dan disiapkan PRK dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari
Bursa maupun Perseroan yang dinilai. PRK akan menerima imbalan dari BEI dan Perseroan yang dinilai untuk
2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di
http://www.pefindo-consulting.co.id
Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PEFINDO Riset dan Konsultasi - Divisi Valuasi Saham dan Indexing.
Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.
Page 1 of 13
Equity Valuation
Cardig Aero Services, Tbk
Primary Report
October 13, 2015
Target Price
Low
1,365
High
1,514
Aviation Support and Food Solution
Build the future business foundation
Stock Performance
Source: Bloomberg, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index
Valuation Division
Stock Information IDR
Ticker code CASS
Market price as of October 12, 2015 1,200
Market price – 52 week high 1,327
Market price – 52 week low 1,028
Market cap – 52 week high (billion) 2,770
Market cap – 52 week low (billion) 2,145
Market Value Added & Market Risk
Sources: Bloomberg, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index
Valuation Division
Starting the business 40 years ago, PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) has
grown into a leading company in the aviation support industry. CASS offers
comprehensive solutions to aviation industry through CAS Destination, CAS
Food, and CAS Facility. Through CAS Destination, CASS has a variety of
services, such as Ground Handling Services, Cargo Handling Services,
Lounge services, Airport Services Assistance, Line Maintenance, and
Technical Ramp Handling. While in the food services business, CASS
provides catering services, including In-flight Catering, Remote Catering,
In-town Catering, and Industrial Catering. In 2012, CASS developed facility
management services with products such as laundry, gardening, logistics,
parking management, laundry, and aircraft cleaning. To date, CASS’s
operations have reached 17 airports in Indonesia and covered more than
40 clients, national and international airliners. In addition, CASS served 9
remote catering clients and 15 in-flight catering clients in 2014.
Shareholders*
PT Cardig Asset Management
SATS Ltd S/A SATS Investment (II) Pte Ltd
SATS Ltd S/A Cemerlang Pte Ltd
PT Dinamika Raya Swarna
PT Rizki Bukit Abadi
Public (below 5%)
*as of June 30, 2015
25.79
21.65
20.00
9.34
8.22
15.00
Contact:
Equity & Index Valuation Division
Phone: (6221) 7884 0200
“Disclaimer statement in the last page is an integral
part of this report”
www.pefindo-consulting.co.id
400
600
800
1,000
1,200
1,400
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
Oct-14 Jan-15 Apr-15 Jul-15 Oct-15
JCI CASS
JCI CASS
0
200
400
600
800
1000
1200
0
0.2
0.4
0.6
0.8
2012 2013 2014
Market Value Added
Market risk
Market risk (point)
Market Value Added (IDR)
“Disclaimer statement in the last
page is an integral part of this
report”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
October 13, 2015 Page 2 of 13
Strengthen business diversification
We see that one of the CASS’ competitive advantages is having a well diversifed
business portfolio within the group. Despite the dominant revenue contribution from
aviation support services, CASS continues to expand its business into other areas,
particularly in the food solutions services. As a result, the revenue contribution of non-
aviation support services increased significantly from 12.0% in 2011 to 22.8% in 2014.
The diversification has also enabled CASS to fuel their revenue growth, at CAGR of
21.7% during 2010-2014. Given the slowing growth of air traffic volume, we expect the
expansion to support CASS’s revenue upturn, compensating for a potentially slowing
revenue growth from the aviation support services.
Operating profit margin above 20%
CASS has maintained its operating profit margin above 20% in past few years. We
expect the margin will remain stable since there are less negative sentiments of input
cost pressure, such as food inflation and labor cost.
Achieving high operating return
Compared with peers in the aviation support industry, CASS has reported a high level
of operating returns with ROE and ROA at an average of 25% and 11.0%, respectively,
during 2011-2014. The company enjoyed a healthy net income margin and maintained
stable asset turnover.
Business prospects
We view the prospect of aviation support industry remains attractive due to huge
opportunity in the domestic market. Improving economic growth, a growing number of
middle class, and the recovery of export-import activities will be a catalyst for the
growth of air traffic. In addition, the planned expansion in major airports’ capacity will
also draw more passenger traffic in the future. Considering the historical Company's
performance and strategy, we believe that the CASS will be able to capture these
opportunities and hence to enjoy sustainable growth going forward. The diversification
strategy will also allow the Company to maintain a stable revenue stream. Nevertheless,
in the near term, CASS will be potentially exposed to the decline in the domestic air
traffic and slowdown in its remote catering business due to the slump in coal and mining
sector.
Table 1: Performance Summary
Indicators 2012 2013 2014 2015P 2016P
Revenue [IDR bn] 1,006 1,319 1,520 1,763 2,099
Pre-tax Profit [IDR bn] 253 343 375 413 500
Net Profit [IDR bn] 88 110 110 124 152
EPS [IDR] 42.0 53.0 53.0 59.5 73.1
EPS Growth [%] 23.5 26.2 - 12.2 22.8
P/E [x] 17.4 15.5 23.6 20.2* 16.4*
PBV [x] 4.3 4.2 5.4 4.2* 3.4*
Source: PT Cardig Aero Services Tbk, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation Division Estimates
* based on share price as of October 12, 2015 – IDR1,200/share
INVESTMENT PARAMETER
“Disclaimer statement in the last
page is an integral part of this
report”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
October 13, 2015 Page 3 of 13
Pressure on the exchange rate
Exchange rate was closed at IDR 14,027/USD in August 2015, depreciated by 12.8%
YTD. Beside the pressure on the trade balance, high demand for USD also comes from
the large requirement for USD to repay foreign debt, particularly by private sectors. On
the external side, the devaluation of the Yuan has also become one of the contributors
to the strengthening of the greenback. Nonetheless, rupiah depreciation has also been
in line with the weakening of other foreign currencies.
Figure 1: Rupiah continues to depreciate in 2015
Source: Bank Indonesia, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation Division
We view that rupiah depreciation would affect the reported earning generated by the
players in aviation support industry. While previously the players benefited from the
currency translation because most of the services rendered were billed and paid for in
USD and then reported the associated costs in IDR, they probably will not be able to
enjoy the gain from currency translation in their books since the mandatory use of rupiah
in domestic transactions.
Sluggishness in mining sector continues
Coal and mining sector has yet to recover. The GDP growth of mining sector still
decelerated, droped by 6% YoY in 2Q15 (Figure 2). The weak global commodity prices
due to soft demannd, particularly coal, have forced miners to cut back on production.
Moreover, the miners can no longer rely on the export of raw minerals to maintain
production level, after the ban issued by the government in 2013.
Figure 2: Challenging times for mining sector
Sources: Central Bureau of Statistics, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index
Valuation Division
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
16,000
Jan-10 Oct-10 Jul-11 Apr-12 Jan-13 Oct-13 Jul-14 Apr-15
-8%
-6%
-4%
-2%
0%
2%
4%
6%
8%
1Q11 3Q11 1Q12 3Q12 1Q13 3Q13 1Q14 3Q14 1Q15
GDP growth of mining sector (% YoY)
MACROECONOMY AND INDUSTRY
“Disclaimer statement in the last
page is an integral part of this
report”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
October 13, 2015 Page 4 of 13
Less pressure on food prices
The pressure on input price throughout 2015 is expected to be more moderate. Inflation
trend until August 2015 remains relatively benign (2.29% YTD) compared to the same
period of 2014 (3.65% YTD). Likewise, the pressure on foodstuff price is also moderate,
rising only about 3.35% YTD (versus 4.74% YTD). We expect this lower trend will persist
until the end of the year, considering it has passed through one of the peak period (Eid-
ul-Fitr).
Figure 3: Inflation is moving on a moderate trend
Sources: Central Bureau of Statistics, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation
Division
Slowing activity in air traffic
The activity of air transportation declined in 2014. Number of aircraft traffic decreased
by 5.2% to 1.2 million routes (international and domestic routes) with total passengers
of 135.8 million (down by 5.8%) and total cargo of 0.95 million (down by 7.1%). The
challenges mainly come from the deceleration of the country’s economic growth and
the decline in import-export activities, thus adversely affecting the activities in domestic
airports.
The trend is likely to continue through 2015, reflected by the recent activities in the five
main airports (Figure 4). The economic growth continues to slow down to 4.67% in
2Q15 from 4.72% in 1Q15. Indonesia’s export volume fell by 8.23% to 296.81 million
tons (2014: down by 21.51%), while the volume of imports rose only slightly, about
1.11% to 84.15 million tons (2014: grew by 4.69 %).
Figure 4: The traffic in five main airports*
*Polonia, Soekarno Hatta, Juanda, Ngurah Rai, and Hasanudin airports
Source: Central Bureau of Statistics, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation
Division
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Aug-15
(%)Foodstuffs CPI inflation
-
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015A
Passengers (million)-left scale Cargo (ton)-right scale
“Disclaimer statement in the last
page is an integral part of this
report”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
October 13, 2015 Page 5 of 13
Regulation: the mandatory use of rupiah in domestic transactions
Bank Indonesia requires the use of Rupiah in domestic transactions, as stipulated in the
regulation No 17/3/PBI/2015. The requirement applies to cash and non-cash
transactions. The regulation took effect on March 31, 2015 and covers cash transactions
and July 1, 2015 for non-cash transactions.
For aviation support business, we see the abovementioned regulation will affect the
reported earnings since some of the services such as ground handling charge fees in
USD. Thus, companies in the industry can no longer enjoy the benefit of currency
translation in their financial statements after the regulation becomes effective.
CASS’s businesses at a glance
CASS’s businesses are categorized into three main segments, namely (a) aviation
support services, (b) food solution services, and (c) facility management services. The
diversification has enabled the Company to fuel the revenue growth at a CAGR of 21.7%
during 2010-2014.
In its core business, aviation support services, CASS offers ground handling services,
cargo handling services, lounge services, etc. CASS has been able to successfully
expand its business network and now has presence in 17 key airports in Indonesia (12
airports for cargo, ground handling, and engineering services, while the other 5 for their
engineering services only), serving clients of domestic and international airliners. To
support the businesses CASS cooperates with more than 150 consigners. The revenue
from aviation support services, IDR1.17 trillion, made up more than 50% of the
Company's total revenue in 2014
Figure 5: CASS’s Business Structure
Source: PT Cardig Aero Services Tbk, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation Division
The second largest revenue contributor is food solution services. The focus of the
Company is divided into two categories, in-flight catering and remote catering. The
latter mainly clients from coal and mining sectors. CASS also offers in-town catering to
serve a number of clients ranging from industrial to hospital and has expanded into
retail food business with the launch of Red Bucket restaurants.
BUSINESS INFORMATION
“Disclaimer statement in the last
page is an integral part of this
report”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
October 13, 2015 Page 6 of 13
In 2012, through its subsidiary, PT Cardig Anugra Sarana Bersama (CASB), the
Company expanded the business into facility management services. Revenues from this
segment in 2014 is IDR37.4 billion. The Company has developed the business and
brached out to Bandung, Bogor, Solo, Surabaya, and Denpasar.
Figure 6: Revenue Distribution by Segments in 2014
Source: PT Cardig Aero Services Tbk, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation Division
In the competitive landscape of its core business, CASS has a strong market position.
CASS handled 242.902 tons of cargo in 2014, or about 20.3% of national good
movements in the year. The percentage of market share is surely higher if calculated
only in the Company’s areas of operation.
Figure 7: CASS has strong business position in the aviation support services
Cargo Traffic* (in 000 ton) Ground Handling** (in IDR Billion)
**based on total revenue for PT Gapura Angkasa and only ground handling revenue for CASS
Sources: Angkasa Pura 1&2, GIAA, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation Division
In the ground handling service, CASS has also maintained a strong business position
with revenue of IDR487.6 billion. One of the closest competitors is PT Gapura Angkasa,
a subsidiary of PT Garuda Indonesia, which is also a leading company in this business.
In 2014, PT Gapura Angkasa reported total revenue of IDR1.2 trillion (up by 10.8%).
Maintaining performance in aviation support businesses
We estimate the revenues from aviation support services in 2015 to grow relatively
stable compared to the previous year, amounting to IDR 1.32 trillion or up by 12.3%
Cargo Handling Services
36%
Ground Handling Services
32%
Aircraft release and
maintenance9%
Catering Services
20%
Facility management
3%
-
200
400
600
800
1,000
1,200
National CASS
2013 2014
0
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
Gapura Angkasa CASS
2013 2014
FINANCE
“Disclaimer statement in the last
page is an integral part of this
report”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
October 13, 2015 Page 7 of 13
YoY (vs. 2014: 12.2% YoY). Air traffics remain stagnant due to unfavorable economic
environment. Given the fact that CASS’s businesses is mainly depended upon number
of aircraft movements as well as passenger and cargo traffics, we view that the current
condition will affect the Company’s ability to maintain the growth pace in the past
(21.7%).
Figure 8: Revenue Breakdown of Airport Support Services
Source: PT Cardig Aero Services Tbk, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation Division
Estimate
In addition, CASS probably will no longer be able to enjoy the gain from currency
translation of USD to rupiah in its financial statements due to the implementation of the
regulation that requires the use of rupiah for domestic transactions. Previously, the
Company took benefit from translating the fees charged in USD on certain services to
its rupiah-based financial statements. Thus, at times of rupiah depreciation against
USD, the reported revenue tends to be higher due to the currency translation effect.
On the positive note, CASS has successfully added Jet Asia Airways and Emirates to its
roster of clients. It is expected that the additional customers are going to support
Company to achieve the performance target amidst the slowdown in the industry
growth.
Continuing the expansion of business in the food segment
We projects the revenue from catering services to increase by 21.4% in 2015 vs. 20.4%
in the previous year. In recent years, CASS has been able to expand its business
expansion in the food service solutions. The Company made a forray into retail segment,
catering to education and health industry. This has lessened the impact of the slowdown
in the coal and mining sector on its food service business. As we see the weakening
demand in the remote catering busienss, food production fell from 7.81 million meals
in 2013 to 7.05 million meals in 2014, attributable to the significantly reduced number
of clients from 18 to 9 clients. The entry into food retail business will allow the Company
to mitigate business concentration risk, in our opinion.
In the medium- to long-run, we see the domestic market represents a great opportunity
for food solution services to sprout. With the economy consistently growing (albeit
slower pace), the number of middle class group is to increase. In addition, the growing
economic activities and tourism industry will support the number of air passengers in
the future.
-
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
1,600
2011 2012 2013 2014 2015P 2016P
IDR billion Cargo Handling Services Ground Handling Services
Aircraft release and maintenance
“Disclaimer statement in the last
page is an integral part of this
report”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
October 13, 2015 Page 8 of 13
Figure 9: Contribution of Catering Services
Source: PT Cardig Aero Services Tbk, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation
Division Estimate
The government has waived visa requirements for nationals from an extra 30 countries
to boost international tourist numbers. The government was hoping that an estimated
10 million foreign tourists would visit Indonesia this year, up from 9 million foreign
tourist arrivals in 2014 and 8.8 million visitors in 2013.
Nonetheless, CASS should be able to balance between the growth target and the
profitability level, given that the food segments typically generate lower margins than
the Company’s core business (aviation support services). We view that the current
stagnation of air traffic posses a risk to the Company achieving financial targets.
Higher capacity of in-flight catering
The Company has upgraded the production facility of in-flight catering managed by
PT Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD) to 15,000 meals/day in 2014, from the
previous of 8,000 meals/day in 2013. In 2014, the Company utilized around 31% of
its capacity with total annual production of approximately 2.27 million meals.
Figure 10: Capacity and utilization of In-flight catering
Source: PT Cardig Aero Services Tbk, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation
Division
CASS successfully cooperates with two international airlines. In December 2014,
CASS was appointed by Oman Air as the airliner’s catering service provider in
Indonesia, which officially inaugurated their first flight from Jakarta. The latest was
a cooperation with All Nippon Airways (ANA), which started to provide in-flight
catering by June 2015.
Expanding restaurant outlets
Another catalyst for the growth of food segment is the expansion of the restaurant
business. CASS sets the target to add 6 restaurants in 2016, with an estimated
0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
30.0%
-
100
200
300
400
500
600
2011 2012 2013 2014 2015P 2016P
Catering Services Share (%)
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
-
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
16,000
2013 2014
Capacity (meals/day) Utilization (%)
“Disclaimer statement in the last
page is an integral part of this
report”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
October 13, 2015 Page 9 of 13
investment per outlet about IDR4-7 billion. CASS has launched two The Red Bucket
outlets in the first seven months of 2015, i.e. in Cinere and Kemang. The restaurant
offers a fast-casual dining concept. In addition, CASS has introduced a new concept
of eating by launching The Red Bucket Food Truck.
The inauguration of the new Premier Lounge at Ngurah Rai Airport, Bali
JAS Airport Services (CAS Destination) inaugurated the new Premier Lounge at
Ngurah Rai International Airport. The Premier Lounge provides a world class waiting
room and serves a variety of food ranging from traditional to international or western
food. The lounge allows CASS to draw more customers tapping the potential with
the expansion of Ngurah Rai Airport. In 2014, the Company recorded an increasing
number of guests to their lounge and handled approximately 618.055 of total guests
(up by 8% YoY).
Achieve consistent operating profit margin above 20%
Historically, CASS has consistently been able to maintain its operating profit margin
above 20% level, even for 2013 and 2014, where there were significant increase in
inflation and labor costs. In 2014, along with the slowdown in the domestic air traffic,
CASS still posted an operating profit margin of around 22.7%, slightly lower than the
previous year though. Its revenue increased by 15.2% to IDR1.5 trillion (2013: grew
by 31.1%). Meanwhile, operating expenses increased by 18.3% YoY to 1.2 trillion.
Figure 11: CASS’s Operating Profit Margin
Source: PT Cardig Aero Services Tbk, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation Division
We forecast CASS’s operating margin in 2015 to remain above 20%. Considering
subdued negative sentiments, particularly the effect of hiked fuel prices, we estimate the
increase in cost of labor and the price of food will tend to be moderate.
Posted a higher operating return than peers
CASS recorded a respectable return on equity (ROE) and return on assets (ROA) at an
average of 25% and 11.0%, respectively, during 2011-2014. This compares more
favorably than the peers. CASS enjoys healthy net income margin and maintains stable
of asset turnover rate at the range of 1.4x.
Table 2: Comparing Performance of CASS and Peer
Indicators CASS Gapura Angkasa
ROA (%) 11.0 6.7
ROE (%) 25.0 15.2
Assets Turnover (x) 1.4 1.5
Equity multiplier 2.3 2.3
Operating Profit Margin (%) 28.2 3.5
Net Income Margin (%) 8.1 4.7 Sources: PT Cardig Aero Services Tbk, GIAA, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation Division
5.0%
9.0%
13.0%
17.0%
21.0%
25.0%
29.0%
2010 2011 2012 2013 2014 2015P 2016P
“Disclaimer statement in the last
page is an integral part of this
report”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
October 13, 2015 Page 10 of 13
Table 3: SWOT Analysis
Strengths Weaknesses
Long experience in the aviation
support industry with strong business
position
Well-diversified business with food
solution services getting stronger
Successfully maintained operating
margin above 20%
Net income margin and stable asset
turnover allowing CASS to enjoy
higher operating return rate than
peers
Relatively high exposure to
domestic mining sector
Opportunities Threats
Domestic aviation industry represents
large room for Company’s future
expansion
Growing number of middle class in
Indonesia, typically spending more on
food and leisure
Modernization and expanding capacity
in several domestic airports will draw
more traffic volume
Recently stagnant aviation
industry
Contraction in the mining sector,
putting pressuring on the remote
catering business
Mandatory use of rupiah for
domestic transaction, thus
potential gain from currency
translation on the reported
earning
Source: PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation Division
SWOT ANALYSIS
“Disclaimer statement in the last
page is an integral part of this
report”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
October 13, 2015 Page 11 of 13
VALUATION
Methodology
We applied the Discounted Cash Flow (DCF) method as the main valuation
approach, considering that income growth is a value driver in CASS instead of
asset growth.
We did not combine the DCF method with the Guideline Company Method
(GCM) as there are no similar companies eligible to be compared with CASS in
the IDX.
This valuation is based 100% on CASS share price as of October 12, 2015. We
use CASS’s financial report ended on June 30, 2015 as basis of fundamental
analysis.
Value Estimation
We used a Cost of Capital of 11.77% and Cost of Equity of 12.37% based on
the following assumptions:
Table 4: Assumption
Risk free rate [%]* 8.60
Risk premium [%]* 6.31
Beta [x]* 0.60
Cost of Equity [%] 12.37
Marginal tax rate [%] 25.00
Interest Bearing Debt to Equity
Ratio [x] 0.47
WACC [%] 11.77
Source: Bloomberg, PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation Division Estimates
Notes: *As of October 12, 2015
The target price for 12 months based on the valuation as of October 12, 2015
using the DCF method with a 11.77% discount rate assumption ranges between
IDR1,365 – IDR1,514 per share.
Table 5: Summary of DCF Method Valuation
Indicators Conservative Moderate Aggressive
PV of Free Cash Flows [IDR Bn] 912 960 1,008
PV Terminal Value [IDR Bn] 2,049 2,157 2,265
Non-Operating Assets- [IDR Bn] 169 169 169
Net Debt [IDR Bn] (281) (281) (281)
Total Equity Value [IDR Bn] 2,849 3,005 3,161
Number of Share [million share] 2,087 2,087 2,087
Fair Value per Share [IDR] 1,365 1,440 1,514
Source: PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation Division Estimates
TARGET PRICE
“Disclaimer statement in the last
page is an integral part of this
report”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
October 13, 2015 Page 12 of 13
Tabel 6: Consolidated Statements of
Comprehensive Income (IDR Billion)
2012 2013 2014 2015P 2016P
Sales 1,006 1,319 1,520 1,763 2,099
Operating expenses (752) (993) (1,175) (1,358) (1,600)
Operating profit 254 326 345 406 500
Other income (Expenses) (2) 17 29 7 0
Income before tax 253 343 375 413 500
Tax expenses (63) (93) (105) (105) (127)
Non-controlling interest (102) (140) (159) (183) (220)
Net Profit 88 110 110 124 152
Source: PT Cardig Aero Services Tbk., PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation
Division Estimates
Table 7: Consolidated Statements of Financial
Position (IDR Billion)
2012 2013 2014 2015
P 2016P
Assets
Cash & cash equivalents 177 121 152 169 270
Receivables 191 277 331 411 483
Inventories 13 20 17 24 29
Other short-term assets 50 64 90 93 102
Loans to related party 145 179 181 181 181
Fixed Assets 150 177 236 304 361
Other long-term Assets 70 79 80 80 80
Total Assets 795 918 1,087 1,26
2 1,505
Liabilities & Equity
Account payable 63 72 68 79 93
Other payables 11 7 13 11 13
Taxes payable 49 73 77 83 100
Dividend payable 0 0 0 0 0
Accrued expenses 65 97 92 97 114
Derivative liabilities 6 0 0 0 0
Advances and deposits from
customers 3 2 9 10 12
Current maturity of bank
loans 51 62 93 85 62
Finance lease payables 0 1 1 1 1
Long-term bank loans 141 120 157 196 133
Long-term bank loans 51 73 92 106 121
Other long-term liabilities 4 5 2 2 2
Total Liabilities 444 513 605 668 652
Total Equity 351 405 483 593 729
Source: PT Cardig Aero Services Tbk., PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation
Division Estimates
Figure 12: Historical P/E and P/BV
Source: PT Cardig Aero Services Tbk., PEFINDO Research and Consulting Equity & Index
Valuation Division Estimates
Figure 13: Historical ROA, ROE dan Total Asset
Turnover
Source: PT Cardig Aero Services Tbk., PEFINDO Research and Consulting Equity & Index
Valuation Division Estimates
Table 8: Key Ratios
Indicators 2012 2013 2014 2015P 2016P
Growth (%)
Sales 25.2 31.1 15.2 16.0 19.1
Operating Profit 33.4 28.2 5.9 17.5 23.2
Net Profit 33.0 25.3 0.6 12.5 22.8
Profitability (%)
Operating Margin 25.3 24.7 22.7 23.0 23.8
Net Margin 27.6 29.2 27.8 26.9 27.9
ROA 11.0 12.0 10.1 9.8 11.0
ROE 24.9 27.1 22.9 20.9 20.9
Solvability (X)
Debt to Equity 1.3 1.3 1.3 1.1 1.1
Debt to Asset 0.6 0.6 0.6 0.5 0.5
Solvability (X)
Current ratio 1.7 1.5 1.7 1.9 2.2
Quick ratio 1.6 1.4 1.6 1.8 2.1
Source: PT Cardig Aero Services Tbk., PEFINDO Research and Consulting Equity & Index Valuation
Division Estimates
-
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
-
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
2011 2012 2013 2014
P/E (left scale) P/BV (right scale)
-
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
1.2
1.4
1.6
0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
30.0%
2011 2012 2013 2014
ROA (%)-left scale ROE (%)-left scale
Aset Turnover (x)-right scale
“Disclaimer statement in the last
page is an integral part of this
report”
www.pefindo-consulting.co.id
Cardig Aero Services, Tbk
October 13, 2015 Page 13 of 13
DISCLAIMER
This report was prepared based on trusted and reliable sources. Nevertheless, we do not guarantee its
completeness, accuracy and adequacy. Therefore, we are not responsible for any investment decisions made
based on this report. All assumptions, opinions and predictions were solely our internal judgments as of the
reporting date, and those judgments are subject to change without further notice.
We are not responsible for any mistakes or negligence that occurs by using this report. Recent performance
cannot always be used as a reference for future outcome. This report does not offer a recommendation to
purchase or hold particular shares. This report might not be suitable for some investors. All opinions in this
report have been presented fairly as of the issuing date with good intentions; however, they could change
at any time without further notice. The price, value or income of each share of the Company stated in this
report might be lower than investor expectations, and investors may obtain returns lower than the invested
amount. Investment is defined as the probable income that will be received in the future; nonetheless such
returns may fluctuate. As for companies whose shares are denominated in a currency other than Rupiah,
foreign exchange fluctuation may reduce their share value, price or the returns for investors. This repor t
does not contain any information for tax considerations in investment decision-making.
The share price target in this report is a fundamental value, not a fair market value or a transaction price
reference required by regulations.
The share price target report issued by the PT PEFINDO Riset Konsultasi (“PRK”) or “PEFINDO Research and
Consulting” is not a recommendation to buy, sell or hold particular shares. It should not be considered as
investment advice from the PRK and its scope of service to some parties, including listed companies, financial
advisors, brokers, investment banks, financial institutions and intermediaries, does not correlate with
receiving rewards or any other benefits from such parties.
This report is not intended for any particular investor and cannot be used as part of an objective investment
analysis of particular shares, an investment recommendation, or an investment strategy. We strongly
recommend investors to consider the suitability of the situation and conditions before making a decision in
relation with the figures in this report. If necessary, consult with your financial advisor.
PEFINDO keeps the activities of the Equity Valuation Division separate from its Ratings Division to preserve
the independence and objectivity of its analytical processes and products. PEFINDO has established policies
and procedures to maintain the confidentiality of non-public information received in connection with each
analytical process. The entire process, methodology and the database used in the preparation of the
Reference Share Price Target Report as a whole are different from the processes, methodologies and
databases used by PEFINDO in issuing ratings.
This report was prepared and composed by PRK with the objective of enhancing the transparency of share
prices of listed companies in the Indonesia Stock Exchange (IDX). This report is also free of influence from
any other party, including pressure or force either from IDX or the listed company reviewed. PRK earns a
reward from IDX and the reviewed company for issuing this report twice a year. For further information,
please visit our website at http://www.pefindo-consulting.co.id
This report was prepared and composed by the PEFINDO Research & Consulting - Equity & Index Valuation
Division. In Indonesia, this report is published in our website and in the IDX website.