P U T U S A N Nomor : 252/PDT/2016/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara antara :
SEAW PIN HONG, pekerjaan wiraswasta, beralamat di Jalan Punak No. 7,
Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan,
dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya DR. EDI
YUNARA,S.H.,M.HUM dan DALDIRI,SH.,MH. Advokat dan
Penasihat Hukum berkantor di Jalam Budi Kemasyarakatan
No. 8 Pulo Brayan Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 21 April 2015, bertindak baik secara
bersama sama maupun masing masing sendirian,
Selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula Penggugat;
L a w a n
1. Ahli Waris Alm. H. MAHMUD PARINDURI, yakni masing-masing :
1.1 H. BAHARUDDIN PARINDURI baik untuk diri sendiri maupun selaku
pemegang atas pergantian tempat Alm. Hj. Zubaidah, beralamat Jl. H.
Adam Malik Gg. Peringatan No.94-A, Kelurahan Silalas, Kecamatan
Medan Barat – Kota Medan. Selanjutnya disebut sebagai Terbanding
I.1 semula Tergugat I.1;
1.2 AHMAD SUKRI NASUTION., Dalam hal ini mewakili kepentingan
hukum dari ahli waris Alm. H. RAFI’I, yang telah meninggal dunia pada
tahun 1989 yang terdiri dari Hj. Mahrani, Wildani, M. Saleh dan Hj.
Chairani beralamat di Jalan H. Adam Malik Gg. Peringatan No.130 B
Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat Kota Medan, selanjutnya
disebut sebagai, Terbanding I.2 semula Tergugat I.2;
1.3 ILHAM PARINDURI, dalam hal ini mewakili ahli waris dari Alm. H.
AHMAD ILYAS, yang juga ahli waris dari Alm. H. Mukti yang terdiri dari
Betti, Lina, Adek, Jumiah, Darma dan Aminah beralamat di Jalan Karya
Selamat, Gg. Karya Selamat I No. 1 B Lk VI, Kelurahan Pangkalan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 2 -
Mansyur, Kecamatan Medan Johor – Kota Medan, selanjutnya disebut
sebagai Terbanding I.3 semula Tergugat I.3;
2. MISBAH PARINDURI baik untuk diri sendiri maupun kuasa lisan untuk
mewakili kepentingan hukum dari Tergugat 1.1, Tergugat 1.2 dan Tergugat
1.3 maupun ahliwaris lainnya dari Alm Mahmud Parinduri beralamat di Jalan.
H. Adam Malik Gg. Peringatan No.94-A/130 Kelurahan Silalas, Kecamataan
Medan Barat, Kota Medan. Selanjutnya disebut sebagai Terbanding II
semula Tergugat II;
3. JOHNI MERY, baik untuk diri sendiri maupun dalam kedudukan selaku
Direktur yang mewakili PT. DWI DAYA MITRA PERKASA, berkedudukan di
Jalan Bukit Gading Raya Blok M No. 28 – 29, Kelurahan Kelapa Gading,
Kecamatan Kelapa Gading di Jakarta Utara. Selanjutnya disebut sebagai
Terbanding III semula Tergugat III;
4. JANSEN RICARDO SITANGGANG, S.H., Notaris di Jalan Gatot Subroto No.
Medan. Selanjutnya disebut sebagai Terbanding IV semula Tergugat IV;
5. KANTOR PERTANAHAN KOTA MEDAN, berkedudukan di Jalan Jend.
Besar A.H. Nasution No. 17 – Pangkalan Mansyur - Kota Medan.
Selanjutnya disebut sebagai Terbanding V semula Tergugat V;
Pengadilan Tinggi tersebut;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan
dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA;
Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal Medan,
24 April 2015, yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan
dibawah register perkara Nomor 212/Pdt.G/2015/PN.Mdn, tanggal 27 April
2015, telah mengemukakan sebagai berikut :
- Bahwa Alm. H. Mahmud Parinduri telah meninggal dunia pada tahun
1928 dengan meninggalkan ahli waris sebanyak 7 (tujuh) orang ahli waris
yang terdiri dari :
1. H. Mukti
2. Hj. Mugni
3. H.M. Rafi’i
4. Hj. Zubaidah
5. Hj. Raudah
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 3 -
6. H. Baharuddin Parinduri
7. H. Lobe Thaib
- Bahwa selain meninggalkan ahli waris tersebut diatas, Alm. H. Mahmud
Parinduri semasa hidupnya juga ada memiliki sebidang tanah seluas
3.088,44 M2 (Tiga ribu delapan puluh delapan, koma empat puluh empat
meter persegi) yang terletak di Jalan H. Adam Malik, Gg. Peringatan
Lingkungan XI Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat - Kota Medan
sesuai dengan Grant C No. 1234 tanggal 1910. yang diperbaharui
tanggal 21 Mei 1951, dengan batas-batas saat ini yakni:
Sebelah Timur berbatasan dengan Tanah Capella
Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Deli
Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Budiarto Sebelah Utara berbatasan dengan Tanah warga
- Bahwa dari peninggalan warisan alm. H. Mahmud Parinduri tersebut
telah dibagikan kepada masing-masing ahli waris dengan Pembagian
yang telah disepakati para ahli waris alm. H. Mahmud Parinduri sesuai
dengan Surat Pembagian Harta Peninggalan / Waris tanggal 13 April
2013 yang diketahui oleh Kepling Lingkungan XI dan juga Lurah
Kelurahan Silalas.
Adapun bagian masing-masing ahli waris alm. H.Mahmud Parinduri
tersebut adalah :
1. Almh. Hj. Raudah seluas 463,20 M2 yang telah meninggal dunia dan
meninggalkan ahli waris diantaranya:
- Adenan Lubis
- Helmi
- Alm. Yus
- Elfisyarin
- Elli Arjuna
- Alm. Ali Rahmad
2. Alm. H. Rafi’i seluas 461,60 M2 yang telah meninggal dunia dan
meninggalkan ahli waris diantaranya:
- Almh. H. Mhd. Ramli
- Hj. Mahrani
- Wildani
- M. Saleh
- Hj. Chairani
3. Alm. H. Ahmad Ilyas seluas 401,10 M2 yang telah meninggal dunia
dan meninggalkan ahli waris diantaranya:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 4 -
- Betti
- Lina
- Ilham
- Adek
- Juminah
- Darma
- Aminah
4. Alm. H. Lobe Thaib seluas 452 M2 yang telah meninggal dunia dan
meninggalkan ahli waris diantaranya:
- Hasnah
- Alm. Sulhadi
- Burhanuddin
- Alm. Abdul Rahim
- Ramlah
- Latipah
- Aminah
5. H. Baharuddin Parinduri seluas 443,60 M2 (masih hidup)
6. Hj. Zubaidah seluas 408,37 M2 yang telah meninggal dunia dan tidak
mempunyai keturunan.
7. H. Lobe Thaib seluas 458,57 M2 yang telah meninggal dunia dan
meninggalkan ahli waris diantaranya:
- Hasnah
- Alm. Sulhadi
- Burhanuddin
- Alm. Abdul Rahim
- Ramlah
- Latipah
- Aminah
- Bahwa pada bulan Desember 2012, Penggugat telah sepakat dengan
sebahagian ahli waris dari Alm. H. Mahmud Parinduri (ic. Tergugat 1.1,
Tergugat 1.2, Tergugat 1.3) yang diketahui dan oleh Tergugat II (anak
kandung Tergugat I) untuk membeli sebahagian dari tanah warisan
peninggalan Alm. H. Mahmud Parinduri tersebut seluas 2.177.87 M2
(Dua ribu seratus tujuh puluh tujuh koma delapan puluh tujuh meter
persegi), yang lokasi tanah terbagi dalam 4 (empat) bagian ahli waris
dengan luas dan batas-batas yakni:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 5 -
1. Tanah bagian Almh. Hj. Raudah seluas 463,20 M2 dengan batas-batas,
sebagai berikut :
Sebelah Barat berbatasan dengan tanah bagian H. Rafi’i
Sebelah Timur berbatasan dengan tanah PT. Capella
Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Budiarto
Sebelah Utara berbatasan dengan tanah warga
2. Tanah bagian Alm. H. Rafi’i seluas 461,60 dengan batas-batas,
sebagai berikut :
Sebelah Barat berbatasan dengan tanah bagian Mukti
Sebelah Timur berbatasan dengan tanah bagian Hj. Raudah
Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Budiarto
Sebelah Utara berbatasan dengan tanah warga
3. Tanah bagian Alm. H. Ahmad Ilyas seluas 401,10 M2 dengan batas-
batas, sebagai berikut :
Sebelah Barat berbatasan dengan tanah bagian H.lobe Thaib
Sebelah Timur berbatasan dengan tanah bagian Rafi’i
Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Budiarto
Sebelah Utara berbatasan dengan tanah warga
4. Tanah bagian H. Baharuddin Parinduri seluas 851,91 M2 (ic.
Penyatuan antara tanah bagian H. Baharuddin Parinduri seluas 443,
60 M2 dengan tanah bagian Hj. Zubaidah seluas 408,37 M2) dengan
batas-batas, sebagai berikut :
Sebelah Barat berbatasan dengan tanah bagian H.L. Thaib
Sebelah Timur berbatasan dengan tanah bagian H.L.Thaib
Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Budiarto
Sebelah Utara berbatasan dengan tanah Warga
5. Tanah bagian Almh Hj. Zubaidah seluas 408,37 M2 dengan batas-
batas, sebagai berikut :
Sebelah Barat berbatasan dengan jalan
Sebelah Timur berbatasan dengan tanah warga
Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah H. Baharuddin Parinduri
Sebelah Utara berbatasan dengan tanah Mughni
- Bahwa kesepakatan harga jual dari tanah objek perkara sebesar Rp.
3.000.000,- / m2 (tiga juta rupiah per meter), sehingga total keseluruhan
harga tanah objek perkara sebesar Rp. 3.000.000,- x 2.177.87 M2 = Rp.
6.533.610.000,- (enam milyar lima ratus tiga puluh tiga juta enam ratus
sepuluh ribu rupiah)
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 6 -
- Bahwa sebagai keseriusan pembelian tersebut, pada tanggal 1
Desember 2012 Penggugat telah menyerahkan uang pembayaran
sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) sebagai uang panjar /
uang muka dalam pembelian tanah objek perkara, sehingga Penggugat
masih harus membayar pelunasan sebesar Rp. 6.533.610.000,- - Rp.
20.000.000,- = Rp. 6.513.610.000,- (enam milyar lima ratus tiga belas
juta enam ratus sepuluh ribu rupiah) dan pelunasan pembelian tanah
objek perkara akan dilakukan Penggugat setelah surat-surat selesai
diproses oleh ali waris alm. H. Mahmud Parinduri
- Bahwa selain itu Tergugat I juga telah memberikan pernyataan tertanggal
01 Desember 2012 yang pada dasarnya Tergugat I (ic. Ahli Waris Alm. H.
Mahmud Parinduri) tidak akan menjual tanah tersebut kepada pihak lain
tanpa persetujuan dari Penggugat.
- Bahwa setelah lewat beberapa waktu dari pembayaran panjar pembelian
tanah objek perkara tersebut, Tergugat I maupun Tergugat II tidak pernah
memberitahukan kepada Penggugat tentang progres dan proses
perkembangan pengurusan surat tanah pada instansi terkait yang telah
dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II tersebut. Padahal Penggugat
telah berulang kali mempertanyakan kepada Tergugat I melalui Tergugat
II tentang tindak lanjut pengurusan surat tanah tersebut, mengingat
Penggugat akan segera melakukan pelunasan pembayaran harga tanah
objek perkara sebesar Rp. 6.513.610.000,- (enam milyar lima ratus tiga
belas juta enam ratus sepuluh ribu rupiah) tersebut karena ingin
membangun usaha dilokasi objek perkara tersebut. Akan tetapi tidak
pernah memperoleh tanggapan / jawaban yang pasti dari Tergugat I
maupun Tergugat II.
- Bahwa atas sikap Tergugat I maupun Tergugat II tersebut Penggugat
sangat meragukan keseriusan dan itikad baik Tergugat I dan Tergugat II
untuk menjual tanah objek perkara kepada Penggugat, sehingga
Penggugat telah berulang kali mengingatkan dan meminta keseriusan
Tergugat I melalui Tergugat II untuk segera merealisasikan jual beli
tanah objek perkara sejak awal tahun 2013 sampai dengan November
2014, namun tetap juga tidak ada respon yang baik dari Tergugat I
maupun Tergugat II.
- Bahwa justru tanpa sepengetahuan Penggugat ternyata Tergugat I yang
telah diketahui oleh Tergugat II telah mengalihkan tanah objek perkara
kepada Tergugat III sesuai dengan akte “Pelepasan Hak dan Ganti Rugi”
No. 2, No. 3, No. 4 masing-masing tertanggal 10 Januari 2014 dan akte
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 7 -
“Pelepasan Hak dan Ganti Rugi No. 8 tertanggal 13 Januari 2014 yang
kesemuanya diperbuat dihadapan Tergugat IV selaku Notaris di Medan.
- Bahwa padahal sebelum tanah terperkara dijual Tergugat I kepada
Tergugat III tersebut, Penggugat telah mengajukan blokir pada buku
tanah yang ada di Kantor Tergugat V. Namun karena adanya pernyataan
dari Tergugat IV tertanggal 22 Desember 2014 sehingga blokir
Penggugat terhadap tanah objek perkara dimaksud telah dicabut oleh
Tergugat V. Dalam pernyataan yang diperbuat Tergugat IV tersebut
pada dasarnya Tergugat IV menyatakan bertanggung jawab penuh
apabila ada tuntutan hukum dari pihak lain sehubungan adanya jual beli
tersebut.
- Bahwa sebagai tindaklanjut dari peralihan hak antara Tergugat I dan
Tergugat III tersebut yang telah diketahui oleh Tergugat II juga telah
dilakukan proses peningkatan dan perubahan alas hak atas tanah objek
perkara pada Tergugat V. Saat ini telah melalui proses surat ukur untuk
selanjutnya proses penerbitan sertifikat yang diberi kode NIB 1959 dan
NIB 1960. Padahal Penggugat telah berulangkali mengajukan
permohonan blokiran kepada Tergugat V agar tidak memproses
permohonan hak dari Tergugat I tanpa sepengetahuan dari Penggugat.
- Bahwa Penggugat sangat keberatan dan sangat dirugikan oleh tindakan
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan Tergugat IV serta Tergugat V
yang telah mengelabui Penggugat terkait pengalihan / Jual Beli tanah
objek perkara berikut proses balik nama dan pengurusan sertifikat hak
atas tanah objek perkara dari Tergugat I bahkan Penggugat telah
memberikan uang panjar pembelian tanah terperkara, sehingga dengan
demikian tindakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat IV
serta Tergugat V tersebut secara hukum dapat di kwalifikasikan sebagai
perbuatan melawan hukum yang merugikan Penggugat.
Dalam hal ini Penggugat menjadi gagal membangun usaha otomotif di
atas tanah terperkara yang telah sejak lama Penggugat rencanakan
tersebut. Padahal segala perlengkapan dan sarana pembangunan berikut
investasi dan kerjasama dari rekan bisnis Penggugat telah siap, sehingga
rekan bisnis tersebut hilang kepercayaannya kepada penggugat
Adapun kerugian imateriil yang dialami Penggugat tersebut diatas tidak
terhingga nilainya sehingga sangat wajar Penggugat taksir nilainya
sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah)
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 8 -
- Bahwa untuk itu sangat beralasan hukum Tergugat I, Tergugat II,
Tergugat III, dan Tergugat IV maupun Tergugat V dihukum secara
tanggung renteng untuk membayar kerugian Penggugat tersebut diatas
sebesar Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh milyar rupiah) dengan seketika
dan sekaligus.
- Bahwa selain itu sangat beralasan hukum juga terhadap akte-akte
Pelepasan Hak dan Ganti Rugi No. 2, No. 3, No. 4 dan No. 8 antara
Tergugat I dengan Tergugat III yang diperbuat dihadapan Tergugat IV
dinyatakan tidak sah dan batal.
- Bahwa selanjutnya sangat beralasan hukum pula Tergugat I dihukum
agar menjual tanah objek perkara tersebut kepada Penggugat dengan
harga yang telah disepakati bersama sebelumnya yakni sebesar
6.513.610.000,- (enam milyar lima ratus tiga belas juta enam ratus
sepuluh ribu rupiah) tersebut setelah dipotong (dikurangi) panjar yang
telah Penggugat serahkan tersebut sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh
juta rupiah),
- Bahwa Penggugat sangat meragukan keseriusan Tergugat I dan II untuk
menjual objek perkara kembali kepada Penggugat, sehingga beralasan
hukum Tergugat I dan II dihukum untuk membayar denda / Moratoir
sebesar Rp. 5.000.000,- / setiap harinya, apabila Tergugat I dan II lalai
untuk melaksanakan jual beli atas objek sengketa terhitung sejak perkara
ini didaftarkan dikepaniteraan Pengadilan Negeri Medan hingga Tergugat
I dan II melaksanakan jual beli atas tanah terperkara kepada Penggugat.
- Bahwa Penggugat juga sangat meragukan tindakan Tergugat I, II, III dan
IV serta V akan mengalihkan tanah objek perkara kepada pihak lain
sehingga merugikan Penggugat. Untuk itu sangat beralasan hukum
terhadap tanah objek perkara diletakkan sita jaminan (conservaoir
beslag) yang untuk itu akan Penggugat ajukan dalam permohonan lebih
lanjut.
- Bahwa oleh karena gugatan Penggugat didukung dengan bukti-bukti
yang kuat dan otentik sebagaimana Pasal 191 RBg maka sangat
beralasan hukum putusan perkara a quo dapat dijalankan dengan serta
merta (uit voerbar bij vorrad) meskipun terdapat perlawanan, banding
maupun kasasi.
Berdasarkan hal-hal yang telah Penggugat kemukakan tersebut diatas
dengan ini dimohonkan kepada Bapak Ketua agar berkenan untuk memanggil
pihak-pihak yang berperkara guna hadir dalam suatu persidangan yang telah
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 9 -
ditentukan untuk pemeriksaan perkara ini dan sekaligus memutus dengan
amarnya yang berbunyi sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag)
yang telah diletakkan dalam perkara ini.
3. Menyatakan tindakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III dan
Tergugat IV serta Tergugat V terkait pengalihan / jual beli tanah yang
terletak di Jalan H. Adam Malik Gang Peringatan No. 94/130
Lingkungan XI Keluarahan Silalas Kecamatan Medan Barat Kota
Medan berikut proses balik nama dan pengurusan sertifikat hak atas
tanah objek perkara tersebut, sebagai perbuatan melawan hukum
yang merugikan Penggugat.
4. Menghukum Tergugat I, II, III, dan IV serta Tergugat V secara
tanggung renteng untuk membayar kerugian Penggugat sebesar Rp.
10.000.000.000,- (Sepuluh milyar rupiah) dengan seketika dan
sekaligus,
5. Menyatakan batal dan tidak sah terhadap:
a. Akte “Pelepasan Hak dan Ganti Rugi” No. 2, tertanggal 10 Januari
2014 yang diperbuat antara Tergugat I dengan Tergugat III di
Hadapan Tergugat IV.
b. Akte “Pelepasan Hak dan Ganti Rugi” No. 3, tertanggal 10 Januari
2014 yang diperbuat antara Tergugat I dengan Tergugat III di
Hadapan Tergugat IV.
c. Akte “Pelepasan Hak dan Ganti Rugi” No. 4, tertanggal 10 Januari
2014 yang diperbuat antara Tergugat I dengan Tergugat III di
Hadapan Tergugat IV.
d. Akte “Pelepasan Hak dan Ganti Rugi” No. 8, tertanggal 13 Januari
2014 yang diperbuat antara Tergugat I dengan Tergugat III di
Hadapan Tergugat IV.
6. Menghukum Tergugat I melalui Tergugat II agar menjual tanah objek
perkara tersebut kepada Penggugat dengan harga yang telah
disepakati sebelumnya yakni sebesar 6.513.610.000,- (enam milyar
lima ratus tiga belas juta enam ratus sepuluh ribu rupiah) setelah
dikurangi panjar sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah),
tersebut secara sekaligus dan seketika.
7. Menghukum Tergugat I , membayar denda / moratoir sebesar Rp.
5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap harinya apabila Tergugat I
maupun Tergugat II tidak melaksanakan kewajibannya untuk
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 10 -
melaksanakan penjualan atas tanah kepada Penggugat, sejak
perkara ini didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan
hingga Tergugat-Tergugat melaksanakan putusan atas tanah
terperkara kepada Penggugat.
8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan dengan serta merta (uit
voerbar bij vorrad) meskipun terdapat perlawanan, banding maupun
kasasi.
9. Menghukum Tergugat I, II, III, dan IV serta Tergugat V secara
tanggung renteng untuk membayar biaya perkara. Atau
yyApabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon keputusan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono).
Menimbang,bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat-
I.1,Tergugat-I.2, Tergugat-I.3 dan Tergugat-II mengajukan jawaban dan
mengemukakan sebagai berikut : I. DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI A. LASTHEBBER/ YANG DIBERI KUASA TIDAK BERHAK UNTUK BERTINDAK
MEWAKILI PENGGUGAT IN CASU KARENA BERSTATUS SEBAGAI PENGAWAI
NEGERI SIPIL
1. Bahwa, salah satu dari kuasa Penggugat untuk mengajukan gugatan
a quo yang bernama Dr. Edi Yunara, SH., M. Hum in casu adalah
seorang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), NIP.
196012221986031003 dengan Jabatan Lektor Kepala ;
2. Bahwa, larangan seorang PNS sebagai lasthebber telah tertuang
dalam Surat Mahkamah Agung RI tertanggal 25 Juli 1988 No.
MA/KUMDIL/3889/VII/88 yang ditujukan kepada Menteri Kehakiman,
dalam butir 1 surat dimaksud berbunyi: “1. Pada dasarnya tidak
dibenarkan seorang Pegawai Negeri/ Anggota ABRI merangkap
berprofesi sebagai Penasehat Hukum (Pengacara Praktek/ Advokat)”,
dan larangan itu juga kemudian tertuang dalam UU No. 18 Tahun
2003 Tentang Advokat pada Pasal 3 ayat (1) huruf c yang berbunyi :
“(1) Untuk dapat diangkap menjadi Advokat harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut: c. tidak berstatus sebagai pengawai
negeri atau pejabat negara” ;
3. Bahwa, larangan itu juga terdapat dalam salah satu pertimbangan
Putusan MARI No. 2279K/Pdt/2010 tanggal 30 Desember 2010
dinyatakan bahwa: “Pegawai Negeri Sipil yang dapat menjadi kuasa
hukum di pengadilan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi kuasa
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 11 -
khusus untuk mewakili negara atau pemerintah dalam perkara di
Bidang Perdata atau Tata Usaha Negara atau Biro Hukum
Pemerintah di Bidang Perdata. Sedangkan untuk perkara pidana,
selama seseorang memilili status sebagai PNS tidak bisa menjadi
kuasa hukum mewakili kepentingan tersangka atau terdakhwa” ;
4. Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut di atas karena Surat Kuasa
beserta Gugatan ini ditanda tangani dan diajukan oleh Dr. Edi Yunara,
SH., M. Hum yang tidak dapat bertindak untuk mewakili Penggugat
dipersidangan ini, sehingga juga berdasarkan Pasal 1335
KHUPerdata yang berbunyi: “Suatu perjanjian tanpa sebab, atau
yang telah dibuat karena sebab yang palsu atau terlarang, tidak
mempunyai kekuatan”, maka, gugatan Penggugat terhadap Para
Tergugat haruslah dinyatakan tidak dapat diterima ;
B. PENGGUGAT TIDAK MEMPUNYAI KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL
STANDING) MENGAJUKAN GUGATAN AQUO.
1. Bahwa Penggugat dalam perkara aquo bukanlah orang yang dirugikan
oleh sebab kedudukan Penggugat didalam SURAT PERNYATAAN
tanggal 01 Desember 2012 yang antara lain berbunyi “Bahwa dengan
diterimanya panjar sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta) maka kami
terikat dan tidak menjualkan kepada pihak lain tanpa persetujuan oleh
pembeli yang diwakili oleh Bpk Yudi Irawan dan Bpk Pin Hong”, artinya
Penggugat a quo (Seaw Pin Hong) bersama-sama dengan Yudi Irawan
hanyalah sebatas utusan yang tugasnya mewakili Pembeli, bukan
sebagai Pembeli;
2. Maka oleh karena Penggugat bukanlah sebagai pembeli dan bukan
orang yang dirugikan, maka Penggugat tidak mempunyai Kwalitas atau
kedudukan hukum untuk mengajukan Gugatan aquo, karena
bertentangan dengan azas / prinsip hukum perdata yang mengandung
kaidah bahwa siapa yang dirugikan maka dialah yang berhak
mengajukan tuntutan / gugatan, sehingga patut menurut hukum
menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
C. GUGATAN PARA PENGGUGAT MENGANDUNG KEKABURAN
(OBSCUUR LIBEL)
1. Bahwa pada gugatan Penggugat terdapat dalil-dalil yang sangat
kontradiksi/ bertentangan satu sama lain dan juga kabur sehingga
menyulitkan dalam mengambil pemahaman yang pasti akan maksud dan
tujuan gugatan ini dimajukan kepersidangan yang mulia ini ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 12 -
2. Bahwa kekaburan itu dapat dilihat pada halaman 2 mengenai
penempatan Tergugat II, tertulis sebagai berikut :
“MISBAH PARINDURI baik untuk diri sendiri maupun kuasa lisan untuk mewakili
kepentingan hukum dari Tergugat 1.1, Tergugat 1.2 dan Tergugat 1.3 maupun
ahliwaris lainnya dari Alm Mahmud Parinduri beralamat di Jalan H. Adam Malik
Gg. Peringatan No. 94-A/130 Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, Kota
Medan. Selanjutnya disebut sebagai Tergugat II.”
Jika mencermati redaksi Gugatan Penggugat sangatlah obscuur, dengan
alasan bahwa pada Gugatan halaman 1 s/d 2 Penggugat sudah menempatkan
H. BAHARUDDIN PARINDURI sebagai Tergugat 1.1, AHMAD SUKRI
NASUTION sebagai Tergugat 1.2 dan ILHAM PARINDURI sebagai Tergugat
1.3, akan tetapi pada bagian lain Penggugat masih memposisikan MISBAH
PARINDURI mewakili kepentingan hukum dari Tergugat 1.1, Tergugat 1.2 dan
Tergugat 1.3.
Bahwa jika Tergugat-II sudah dinyatakan mewakili kepentingan hukum
Tergugat 1.1, Tergugat 1.2 dan Tergugat 1.3 mengapa pula Penggugat masih
menarik H. BAHARUDDIN PARINDURI sebagai Tergugat 1.1, AHMAD SUKRI
NASUTION sebagai Tergugat 1.2 dan ILHAM PARINDURI sebagai Tergugat
1.3 kedalam perkara aquo???
Bahwa jika melihat model redaksi Gugatan Penggugat sangat kabur, oleh
karena disatu sisi dia ditempatkan sebagai Tergugat-II, akan tetapi disisi lain
juga ditempatkan selaku kuasa lisan mewakili kepentingan hukum Tergugat 1.1,
Tergugat 1.2 dan Tergugat 1.3 serta mewakili kepentingan hukum Ahliwaris
lainnya dari Alm. Mahmud Parinduri, dimana Penggugat tidak secara jelas
menyebutkan siapa-siapa saja nama Ahlwaris lainnya dari Alm. Mahmud
Parinduri yang diwakili oleh Tergugat-II dalam perkara aquo.
3. Bahwa, selain yang disebutkan diatas masih terdapat kekaburan-
kekaburan lain, yakni mengenai status Penggugat a quo tidak jelas
diterangkan disini apakah sebagai Pembeli ataukah sebagai Yang
Mewakili Pembeli objek perkara ;
4. Bahwa, kekaburan yang Tergugat I dan Tergugat II maksudkan sangat
beralasan karena dalam Surat Pernyataan tanggal 01 Desember 2012
(yang diklaim Penggugat sebagai alas haknya dalam mengajukan
gugatan ini) disebutkan dengan kalimat “Bahwa dengan diterimanya
panjar sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta) maka kami terikat dan
tidak menjualkan kepada pihak lain tanpa persetujuan oleh pembeli yang
diwakili oleh Bpk Yudi Irawan dan Bpk Pin Hong”, maka menurut surat
pernyataan dimaksud akan menimbulkan pengertian jika Penggugat a
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 13 -
quo (Seaw Pin Hong) adalah hanyalah sebatas Yang Mewakili Pembeli
bersama-sama dengan Yudi Irawan bukan sebagai Pembeli, akan tetapi
ternyata dalam semua gugatan tidak disebutkan secara jelas dan terang
apakah Penggugat a quo sebagai Pembeli principal ataukah sebagai
yang mewakili pembeli ;
5. Bahwa, selain itu kekaburan juga dapat ditemukan pada gugatan
halaman 5 pada alinea pertama dalam kalimat yang berbunyi : “ Bahwa
pada bulan Desember 2012, Penggugat telah sepakat dengan
sebahagian ahli waris dari Alm. H. Mahmud Parinduri (i.c Tergugat 1.1,
Tergugat 1. 2, Tergugat 1.3) yang diketahui dan oleh Tergugat II (anak
kandung Tergugat I) untuk membeli sebahagian dari tanah warisan…” ;
6. Bahwa, kata-kata yang berbunyi “yang diketahui dan oleh Tergugat II
(anak kandung Tergugat I)”, adalah kabur dan tidak jelas maksudnya. Hal
ini menimbulkan kebingunan bagi Tergugat I dan II untuk menangkap
maksud kalimat itu berhubung karena dalam surat gugatan Penggugat
mendudukkan Tergugat I dalam perkara ini adalah ahli waris Alm. H.
Mahmud Parinduri yang dalam gugatan ini disebutkan 3 (tiga) orang yaitu
Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3 yang dengan adanya
penyebutan “(anak kandung Tergugat I) menimbulkan berbagai
pertanyaan yaitu:
- Apakah maksud “anak kandung Tergugat I” itu berarti Tergugat II itu
anak kandung dari Alm. H. Mahmud Parinduri ?
- Atau apakah Tergugat II itu anak dari H. Baharuddin Parinduri
sebagai Tergugat I. 1 atau anak bersama-sama dengan Tergugat I. 2
dan Tergugat I. 3 ?
7. Bahwa, bila merujuk pada kalimat-kalimat lainnya seperti pada gugatan
halaman 6 alinea keempat yang berbunyi : “Bahwa selain itu Tergugat I
juga telah memberikan pernyataan tertanggal 01 Desember 2012 yang
pada dasarnya Tergugat I (i.c Ahli waris Alm. H. Mahmud Parinduri) tidak
akan menjual tanah tersebut…”, dapat diketahui bahwa maksud
Penggugat dengan kata-kata “Tergugat I” dalam kalimat tersebut adalah
Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I.3 sebagai orang yang
membuat Surat Pernyataan tanggal 01 Desember 2012, yang mana jika
hal ini dikaitkan dengan kalimat “yang diketahui dan oleh Tergugat II
(anak kandung Tergugat I)”, maka akan semakin membingungkan lagi ;
8. Bahwa, gugatan Penggugat saling bertentangan satu dalil dengan dalil
lainnya dimana pada satu sisi Penggugat telah menguraikan jika ahli
waris Alm. H. Mahmud Parinduri hanya 7 orang (vide gugatan halaman 3
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 14 -
alinea pertama), sementara pada kalimat-kalimat lainnya Tergugat I. 2
dianggap sebagai ahli waris Alm. H. Mahmud Parinduri (vide gugatan
halaman 5 alinea pertama, halaman 6 alinea keempat), padahal
kebenarannya secara hukum Tergugat I. 2 bukanlah sebagai ahli waris
Alm. H. Mahmud Parinduri ;
9. Bahwa, dengan adanya dalil-dalil yang kontraditif dan tidak jelas maksud
dan tujuannya maka berdasar secara hukum bila Yang Mulia Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaring);
D. GUGATAN PARA PENGGUGAT A QUO KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS
CONSORTIUM)
1. Bahwa, dasar Penggugat dalam mengajukan gugatan a quo adalah
didasarkan atas Surat Pernyataan tanggal 01 Desember 2012
pernyataan mana dibuat oleh Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan
Tergugat I. 3 perihal pernyataan akan menjual sebidang tanah milik
Alm. H. Mahmud Parinduri kepada Penggugat ;
2. Bahwa, karena bidang tanah yang hendak diperjualbelikan pada
Desember 2012 masih berstatus hak milik ahli waris Alm. H. Mahmud
Parinduri, maka gugatan Penggugat a quo haruslah menarik semua
ahli waris Alm. H. Mahmud Parinduri sepanjang yang diketahui oleh
Penggugat, dan ternyata Penggugat telah mengetahui siapa-siapa
saja ahli waris Alm. H. Mahmud Parinduri sebagaimana yang tertera
dalam gugatan Penggugat halaman 3, 4 dan 5 ;
3. Bahwa, karena Penggugat tidak menarik semua ahli waris Alm. H.
Mahmud Parinduri yang diketahui oleh Penggugat, maka secara
hukum gugatan a quo termasuk sebagai gugatan kurang pihak,
sehingga berdasar secara hukum untuk menyatakan gugatan
Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima ;
E. GUGATAN A QUO SEHARUSNYA GUGATAN WANPRESTASI BUKAN
GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM
1. Bahwa, dalam posita dan petita gugatan secara tegas mendalilkan
agar Tergugat I dan Tergugat II melakukan sesuatu (doen) yaitu
berupa keharusan menjual objek perkara kepada Penggugat yang
ternyata tidak melakukan penjualan itu kepada Penggugat (niet doen)
;
2. Bahwa, bilamana suatu tuntutan berupa keharusan melakukan
sesuatu/ prestasi yang telah diperjanjikan sebelumnya, maka bila
keharusan melakukan itu tidak terpenuhi, maka telah terjadilah
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 15 -
wanprestasi sehingga gugatan terhadapnya adalah gugatan
wanprestasi/ ingkar janji sebagaimana diatur pasal 1234 KUHPerdata
jo 1320 KUHPerdata bukan gugatan perbuatan melawan hukum
sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata ;
3. Bahwa, karena dalil-dalil gugatan Penggugat a quo berkenaan
dengan keharusan melakuan sesuatu yaitu menjual objek perkara
kepada Penggugat, maka gugan a quo seharusnya gugatan
wanprestasi (dan hal ini tampak dari petita gugatan angka 7 yang
meminta pembayaran denda/ bunga moratoir sebagai ciri khas dari
gugatan wanprestasi), bukan gugatan perbuatan melawan hukum,
sehingga berdasar secara hukum untuk menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima ;
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa, apabila gugatan Penggugat a quo diperhatikan secara cermat dan
teliti maka akan diketahui bila dasar Penggugat dalam mengajukan
gugatan a quo adalah didasarkan atas Surat Pernyataan tanggal 01
Desember 2012 pernyataan mana dibuat dan ditandatangani oleh
Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3 perihal pernyataan akan
menjual sebidang tanah milik Alm. H. Mahmud Parinduri kepada
Penggugat ;
2. Bahwa, bila merujuk tempus/ waktu pembuatan Surat Pernyataan tanggal
01 Desember 2012, maka status hukum sebidang tanah yang diperkarakan
sekarang ini pada waktu tanggal 01 Desember 2012 adalah masih milik
kolegial/ bersama-sama seluruh ahli waris Alm. H. Mahmud Parinduri, yang
berakibat hukum bahwa semua tindakan hukum dalam bentuk apapun atas
tanah dimaksud haruslah mendapat persetujuan dari seluruh ahli waris
Alm. H. Mahmud Parinduri termasuk untuk menjualnya kepada siapapun
dan ternyata sebidang tanah milik Alm. H. Mahmud Parinduri baru dibagi
oleh ahli warisnya pada tanggal 18 April 2013 sesuai dengan Surat
Pembagian Harta Peninggalan/ Waris yang diketahui oleh Kepling
Lingkungan XI dan Lurah Kelurahan Silalas ;
3. Bahwa, bila melihat substansi/ isi Surat Pernyataan tanggal 01 Desember
2012, akan tampak jelaslah jika surat tersebut dibuat hanya oleh Tergugat
I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3 yang mana ternyata Tergugat I. 2
bukanlah sebagai ahli waris Alm. H. Mahmud Parinduri dan juga tidak
tampak di dalamnya bila Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3
dalam membuat surat pernyataan ini telah mendapat persetujuan/ kuasa
dari seluruh ahli waris Alm. H. Mahmud Parinduri ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 16 -
4. Bahwa, yang menjadi pertanyaan sebagai analisis hukumnya adalah
bagaimanakah kekuatan hukum sebuah Surat Pernyataan tanggal 01
Desember 2012, dan bagaimanakah status tanah yang tertera dalam Surat
Pernyataan tanggal 01 Desember 2012 serta bagaimana pulakah
kedudukan hukum subjek hukum yang membuat Surat Pernyataan tanggal
01 Desember 2012 ?
5. Bahwa, pembuatan sebuah surat pernyataan adalah termasuk kepada
sebuah perbuatan hukum sepihak yang berarti perbuatan tersebut hanya
mengikat dan berkekuatan hukum bagi dirinya sendiri dan tidak mengikat
bagi pihak lainnya dan setiap saat dapat ditarik lagi bilamana ada alasan
yang sah untuk itu, dan ternyata Surat Penyataan tanggal 01 Desember
2012 telah dicabut dengan Surat Pencabutan Pernyataan tanggal 14
Oktober 2013 berdasarkan alasan yang sah untuk itu yaitu dimana karena
tidak tercapainya kesepakatan harga ;
6. Bahwa, status tanah yang hendak diperjual belikan dalam Surat
Pernyataan tanggal 01 Desember 2012 adalah milik Ahli Waris Alm. H.
Mahmud Parinduri/ budel waris yang belum dibagi oleh seluruh ahli waris,
sehingga seluruh tindakan hukum apapun itu terkait tanah budel waris agar
memiliki legalitas wajib melibatkan seluruh ahli waris pula ;
7. Bahwa, telah nyata jika salah satu orang yang turut membuat Surat
Pernyataan tanggal 01 Desember 2012 yaitu Tergugat I. 2 BUKANLAH
TERMASUK Ahli Waris Alm. H. Mahmud Parinduri dan dalam membuat
surat pernyataan tersebut, Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3
TIDAK PERNAH MENDAPAT KUASA UNTUK ITU dari Ahli Waris Alm. H.
Mahmud Parinduri, sehingga tindakan Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan
Tergugat I. 3 dalam membuat surat pernyataan dimaksud adalah tidak sah
secara hukum;
8. Bahwa, oleh karena Surat Pernyataan tanggal 01 Desember 2012 tidak
sah secara hukum, maka dalil Penggugat yang menyatakan bahwa
perbuatan Tergugat I dan Tergugat II yang telah mengelabui Penggugat
terkait pengalihan / jual beli tanah objek perkara sebagai perbuatan
melawan hukum adalah tidak benar, karenanya dalil Penggugat halaman
8 alinea pertama haruslah ditolak ;
9. Bahwa, karena tidak ada perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh
Tergugat I dan Tergugat II, maka tuntutan sepanjang ganti rugi immaterial
sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) menjadi tidak
berdasarkan hukum, karenanya haruslah ditolak ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 17 -
10. Bahwa, tuntutan Penggugat perihal bunga moratoir sebesar Rp.
5.000.000,-(lima juta rupiah) setiap harinya adalah tidak berdasarkan
ketentuan hukum, karena bunga moratoir itu hanya berhubungan dengan
perikatan membayar sejumlah uang, dimana debitur terlambat
melaksanakan prestasi yang nilainya ditentukan undang-undang yaitu
sebesar 6 % pertahun (vide pasal 1250 KUHPerdata) ;
11. Bahwa demikian pula tuntutan Penggugat untuk meletakkan sita jaminan
(conservatoir beslag) terhadap objek perkara adalah bertentangan dengan
Pasal 227 HIR oleh karena Gugatan Penggugat tidak didukung oleh bukti-
bukti yang kuat, sebagaimana yang disyaratkan Pasal 191 RBg, terutama
mengenai bukti alas hak tanah objek perkara, sehingga tuntutan tersebut
haruslah dikesampingkan;
12. Bahwa permohonan Penggugat terhadap putusan perkara aquo agar
dapat dijalankan dengan serta merta (uit voerbaar bij voorad) adalah tidak
berdasar hukum dan bertentangan dengan Pasal 180 ayat (1) HIR, Pasal
191 ayat (1) RBG, Pasal 54 dan SEMA No. 3 Tahun 2000 dan SEMA No. 4
tahun 2001 tentang permasalahan putusan serta merta dan provisional,
sehingga sudah selayaknya ditolak seluruhnya;
13. Bahwa, karena keseluruhan dalil gugatan Penggugat tidak memiliki jiwa
dan semangat keadilan dan kepatutan sebagai asas dalam menuntut dan
mempertahankan hak apapun di depan hukum, karenanya dimohonkan
kepada Majelis Hakim Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili perkara
ini berkenan untuk memberikan putusan dalam perkara ini dengan
menyatakan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
II. DALAM REKONVENSI
1. Bahwa, Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3 Dalam Konvensi
dalam kedudukannya sekarang sebagai Penggugat Rekonvensi
(selajutnya disebut sebagai Penggugat DR/ Tergugat I DK) akan
mengajukan gugatan balas terhadap Penggugat Konvensi dalam
kedudukannya sekarang sebagai Tergugat Rekonvensi (selanjutnya
disebut sebagai Tergugat DR/ Penggugat DK);
2. Bahwa, Penggugat DR/Tergugat I DK mohon semua hal-hal yang
dikemukan di atas, secara mutatis mutandis dianggap sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dengan Gugatan Rekonvensi dalam perkara ini,
karenanya tidak perlu diulangi lagi ;
3. Bahwa, Penggugat DR/Tergugat I DK secara tegas menolak seluruh
dalil-dalil gugatan dari Tergugat DR/ Penggugat DK, terkecuali terhadap
hal-hal yang secara tegas diakui ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 18 -
4. Bahwa, Penggugat DR/Tergugat I DK pada tanggal 01 Desember 2012
membuat surat pernyataan yang berisi akan menjual sebidang tanah
milik Alm. H. Mahmud Parinduri setempat dikenal dengan Jl. H. Adam
Malik Gg. Peringatan No. 94-A/130-B, Lingkungan XI, Kelurahan Silalas,
Kecamatan Medan Barat, Kota Medan (selanjutnya disebut sebagai
tanah terperkara), kepada Tergugat DR/ Penggugat DK yang saat
pembuatan surat pernyataan itu status bidang tanah tersebut masih
budel waris yang belum dibagi oleh seluruh ahli waris Alm. H. Mahmud
Parinduri ;
5. Bahwa, kesepakatan awal dalam rencana penjualan tanah terperkara
tersebut di atas, Penggugat DR/ Tergugat I DK bersama dengan
Tergugat DR/ Penggugat DK menyepakati akan menanggung secara
bersama-sama pengurusan surat-surat tanah terperkara sehingga
kemudian Tergugat DR/ Penggugat DK memberikan uang sebesar Rp.
20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), untuk kemudian jika surat-surat
tanah terperkara telah selesai diurus baru diproses jual belinya ;
6. Bahwa, tentang harga defenitif tanah terperkara akan dibicarakan
kemudian setelah diurus surat-suratnya dan setelah dilakukan
pengukuran ulang sesuai dengan surat-surat yang ada ;
7. Bahwa, ternyata kemudian setelah dilakukan pengukuran ulang tanah
terperkara oleh Pihak Penggugat DK/ Tergugat I DK, pihak Tergugat DR/
Penggugat DK, Pihak Kelurahan dan Kepala Lingkungan dan sesuai
dengan surat yang ada, ditemukan pertambahan luas tanah, sehingga
mengingat tambahnya luas tanah dan seiring berjalannya waktu, maka
harga tanah terperkara bertambah pula, dan perobahan harga ini
kemudian menjadi titik permasalahan antara Penggugat DR/ Tergugat I
DK dengan Tergugat DR/ Penggugat DK ;
8. Bahwa, telah beberapa kali Penggugat DR/ Tergugat I DK telah mencoba
mencari solusi atas permasalahan yang ada akan tetapi Tergugat DR/
Penggugat DK tidak menghiraukannya bahkan Tergugat DR/ Penggugat
DK selalu mengelak untuk ditemui dan tidak mau diajak berkomunikasi
secara serius ;
9. Bahwa, berdasarkan situasi dan kondisi ini, telah dilakukan pertemuan
dan komunikasi antara para pihak tetapi tetap saja tidak mencapai titik
temu hingga akhirnya, Penggugat DR/ Tergugat I DK membuat Surat
Pencabutan Pernyataan tanggal 14 Oktober 2013 yang pada pokoknya
mencabut Surat Pernyataan tertanggal 01 Desember 2012 ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 19 -
10. Bahwa, karena Surat Pernyataan tertanggal 01 Desember 2012 telah
dicabut dengan Surat Pernyataan Pencabutan Pernyataan tanggal 14
Oktober 2013, maka berdasar hukum bila Ketua Pengadilan Negeri
Medan c.q Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini untuk: Menyatakan batal dan tidak berkekuatan hukum Surat
Pernyataan tertanggal 01 Desember 2012 dan selanjutnya Menyatakan
sah dan berkekuatan hukum Surat Pencabutan Pernyataan tanggal 14
Oktober 2013 ;
11. Bahwa, setelah timbulnya Surat Pencabutan Pernyataan tanggal 14
Oktober 2013, maka objek perkara kemudian Penggugat DR/ Tergugat I
DK jual/ ganti rugikan kepada Tergugat III Dalam Konvensi dihadapan
Tergugat-IV DK, ganti rugi mana telah sesuai dengan tata cara dan
prosedur hukum untuk itu sebagaimana terbukti dari :
- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2 tanggal 10 Januari
2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris
di Medan
- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 3 tanggal 10 Januari
2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris
di Medan
- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 4 tanggal 10 Januari
2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris
di Medan
- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari
2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris
di Medan
12. Bahwa, karena tata cara dan prosedur ganti rugi objek perkara telah
sesuai dengan ketentuan hukum untuk itu, maka berdasar hukum bila
Ketua Pengadilan Negeri Medan c.q Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini untuk: Menyatakan sah dan
berkekuatan hukum :
- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2 tanggal 10 Januari
2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris
di Medan ;
- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 3 tanggal 10 Januari
2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris
di Medan ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 20 -
- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 4 tanggal 10 Januari
2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris
di Medan ;
- Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari
2014 yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris
di Medan ;
13. Bahwa, karena Surat Pernyataan tertanggal 01 Desember 2012 telah
dicabut maka berdasar hukum bila Ketua Pengadilan Negeri Medan c.q
Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
untuk: Menghukum Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3 Dalam
Konvensi untuk mengembalikan uang milik Tergugat DR/ Penggugat DK
sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Tergugat DR/
Penggugat DK secara seketika, tunai dan lunas dan bila Tergugat DR/
Penggugat DK tidak bersedia menerimanya agar menitipkan uang
sejumlah tersebut melalui Pengadilan Negeri Medan ;
Bahwa, berdasarkan uraian dalil-dalil di atas, dengan segala kerendahan
hati Penggugat DR/ Tergugat I DK mohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menjatuhkan putusan dalam
perkara ini yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
MENGADILI : I. DALAM KONVENSI
Dalam Eksepsi:
- Menerima Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II ;
- Menyatakan Gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima ;
Dalam Pokok Perkara: - Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
II. DALAM REKONVENSI
- Mengabulkan gugatan Penggugat DR/ Tergugat I DK untuk seluruhnya
- Menyatakan batal dan tidak berkekuatan hukum Surat Pernyatan tertanggal
01 Desember 2012 ;
- Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Surat Pencabutan Pernyataan
tanggal 14 Oktober 2013 ;
- Menyatakan sah dan berkekuatan hukum:
1. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2 tanggal 10 Januari 2014 yang
dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan ;
2. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 3 tanggal 10 Januari 2014 yang
dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan ;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 21 -
3. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 4 tanggal 10 Januari 2014 yang
dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan ;
4. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari 2014 yang
dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan ;
- Menghukum Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3 Dalam Konvensi
untuk mengembalikan uang milik Tergugat DR/ Penggugat DK sebesar Rp.
20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Tergugat DR/ Penggugat DK
secara seketika, tunai dan lunas dan bila Tergugat DR/ Penggugat DK tidak
bersedia menerimanya agar menitipkan uang sejumlah tersebut melalui
Pengadilan Negeri Medan ;
5. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI :
- Menghukum Penggugat DK/ Tergugat DR untuk membayar segala biaya
yang timbul dalam perkara ini ;
Jika Yang Mulia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex
aequo et bono) ;
Menimbang,bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat-III telah
mengajukan jawaban, dan mengemukakan sebagai berikut : I. DALAM EKSEPSI
A. GUGATAN PENGGUGAT ERROR IN PERSONA
Gugatan Penggugat mengandung cacat error in persona yang disebut juga
exceptio in persona. Adapun cacat error in persona yang terdapat dalam
Gugatan Penggugat adalah sebagai berikut:
1) PENGGUGAT KELIRU MENYEBUTKAN NAMA TERGUGAT III
Bahwa dalam gugatannya, PENGGUGAT menyebutkan atau menulis Identitas
TERGUGAT III dengan susunan huruf nama JOHNI MERY. Penyebutan atau
penulisan identitas nama TERGUGAT III tersebut adalah KELIRU, karena
susunan huruf nama TERGUGAT III yang benar sebagaimana bukti identitas
TERGUGAT III (Kartu Tanda Penduduk) adalah JHONI MERY;
Bahwa kekeliruan penyebutan atau penulisan nama TERGUGAT III tersebut
menyimpang dari yang semestinya, sehingga dapat menimbulkan
ketidakpastian mengenai orang atau pihak yang berperkara dan benar-benar
mengubah identitas. Hal ini dianggap melanggar syarat formil yang
mengakibatkan surat gugatan cacat formil, sehingga cukup dasar alasan untuk
menyatakan gugatan PENGGUGAT error in persona, dalam arti orang yang
digugat kabur. Oleh karena itu, sudah sepatutnya gugatan PENGGUGAT
dinyatakan tidak dapat diterima.
2) PENGGUGAT KELIRU MENARIK TERGUGAT III SEBAGAI PIHAK
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 22 -
Bahwa tindakan PENGGUGAT menarik TERGUGAT III dalam gugatan a quo
adalah salah dan keliru (gemis aanhoeda nigheid), karena TERGUGAT III tidak
tepat didudukkan sebagai Tergugat. TERGUGAT III tidak mempunyai hubungan
hukum dengan PENGGUGAT dalam kasus yang diperkarakan.
Bahwa TERGUGAT III digugat oleh PENGGUGAT secara pribadi dan sebagai
direktur yang mewakili PT. DWIDAYA MITRA PERKASA untuk
mempertanggung-jawabkan sengketa yang berkaitan dengan PT. DWIDAYA
MITRA PERKASA yang menerima pelepasan hak dan penyerahan hak atas
sebidang tanah berikut bangunan milik dari sebahagian Ahli Waris Alm. H.
Mahmud Parinduri. Dalam perkara tersebut, ditarik-nya TERGUGAT III sebagai
Tergugat oleh PENGGUGAT adalah TIDAK TEPAT, karena yang semestinya
ditarik sebagai Tergugat adalah Badan Hukum atau Perseroan (Perseroan
Terbatas) yang mempunyai hubungan hukum dengan sebahagian Ahli Waris
Alm. H. Mahmud Parinduri, yaitu PT. DWIDAYA MITRA PERKASA, BUKAN
JHONY MERY baik untuk diri sendiri maupun dalam kedudukannya sebagai
direktur yang mewakili PT. DWIDAYA MITRA PERKASA;
Dalam perkara a quo, peristiwa hukum yang terjadi terkait pelepasan hak
dengan ganti rugi atas sebidang tanah berikut bangunan yang terletak Jl. Haji
Adam Malik (bahagian belakang) Gang Peringatan Nomor 94, Lingkungan XI
Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan Provinsi Sumatera
Utara dilakukan melalui Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi yang dibuat
TERGUGAT IV. Dimana dalam Akta tersebut HANYA melibatkan 2 (dua) Pihak,
yaitu Pihak PT. DWIDAYA MITRA PERKASA selaku pihak yang menerima
pelepasan dan penyerahan hak atas tanah tersebut dan Pihak Ahli Waris Alm.
H. Mahmud Parinduri (Tuan BAHARUDDIN PARINDURI, Tuan ADNAN LUBIS,
Tuan ILHAM PARINDURI dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI) selaku
pihak yang melepaskan dan menyerahkan hak atas tanah tersebut.
TERGUGAT III yang menandatangani Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi
dengan sebahagian Ahli Waris Alm. H. Mahmud Parinduri hanya bertindak
dalam jabatanya sebagai direktur yang mewakili untuk dan atas nama badan
hukum atau perseroan PT. DWIDAYA MITRA PERKASA, sehingga nantinya
sebidang tanah tersebut akan tercatat atas nama PT. DWIDAYA MITRA
PERKASA sebagai pemilik-nya bukan atas nama TERGUGAT III.
Bahwa TERGUGAT III yang bertindak dalam jabatannya selaku direktur yang
mewakili PT. DWIDAYA MITRA PERKASA untuk melakukan tindakan hukum
dalam Akta pelepasan hak dengan ganti rugi sebagaimana dimaksud diatas
TIDAK DAPAT digugat oleh PENGGUGAT, karena PT. DWIDAYA MITRA
PERKASA sebagai badan hukum (Perseroan Terbatas) telah mendapat
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 23 -
pengesahan dari Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Indonesia,
perseroan (PT. DWIDAYA MITRA PERKASA ) telah memiliki legitimasi sebagai
badan hukum sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (4) Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Oleh karena itu apabila
terjadi sengketa, yang dapat bertindak sebagai Tergugat adalah Perseroan itu
sendiri.
Sedangkan direksi hanya bertindak mewakili (representative). Kedudukan dan
kapasitas direksi mewakili perseroan untuk melakukan tindakan hukum (didalam
maupun diluar pengadilan) bersifat demi hukum (legally). Itu sebabnya,
kedudukan itu disebut perwakilan atau kuasa menurut hukum (wettelijke
vertegenwoordig) atau legal mandatory (legal representative) berdasarkan Pasal
1 ayat (5) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Penerapan itu diikuti oleh putusan pengadilan (yurisprudensi), salah satunya
adalah putusan MA No. 480 K/Sip/1973, yang menegaskan: oleh karena persil
tanah yang diperkarakan tercatat atas nama PT. Gunung Mas, bukan atas
nama pribadi direktur, yang harus ditarik sebagai Tergugat adalah PT yang
bersangkutan. Penegasan yang sama terdapat putusan MA No. 436 K/Sip/1973.
Menurut putusan ini, apabila Perseroan Terbatas melakukan wanprestasi, yang
harus dituntut adalah Perseroan Terbatas. Berdasarkan hal tersebut, maka
gugatan PENGGUGAT dianggap tidak memenuhi syarat formil, oleh karena itu
gugatan dikualifikasi mengandung cacat formil dan akibat lebih lanjutnya adalah
Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet-ontvankelijke verklaard).
3) PENGGUGAT TIDAK LENGKAP MENARIK PIHAK TERGUGAT
Bahwa Gugatan yang diajukan PENGGUGAT kurang pihak atau tidak lengkap,
masih ada orang/pihak yang mesti ikut bertindak sebagai Tergugat (plurium litis
consortium).
Bahwa prisnip umum atau ketentuan umum yang diterapakan dalam kasus
sengketa tanah, mengharuskan menarik pihak ketiga sebagai Tergugat, apabila
tanah yang disengeketakan diperoleh tergugat dari pihak ketiga.
Berdasarkan Fakta Hukum, PT. DWIDAYA MITRA PERKASA adalah pihak
yang beritikad baik sebagai pihak yang menerima pelepasan dan penyerahan
hak atas sebidang tanah berikut bangunan terletak di Jl. Haji Adam Malik
(bahagian belakang) Gang Peringatan Nomor 94, Lingkungan XI Kelurahan
Silalas, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, yang
diserahkan dan dilepaskan oleh sebahagian Ahli Waris Alm. H. Mahmud
Parinduri melalui Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi yang dibuat
dihadapan TERGUGAT IV. Dimana tanah tersebut saat ini disengketakan oleh
PENGGUGAT.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 24 -
Berdasarkan Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi yang dibuat oleh
TERGUGAT IV pihak yang melepaskan dan menyerahkan hak tanah tersebut
kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA adalah Tuan BAHARUDDIN
PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan ILHAM PARINDURI
(TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI.
Di dalam Gugatan-nya, PENGGUGAT hanya menarik Tuan BAHARUDDIN
PARINDURI (TERGUGAT I.1) dan Tuan ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3)
sebagai pihak Tergugat. Seharusnya, menurut hukum PENGGUGAT juga wajib
menarik Tuan ADNAN LUBIS dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI
sebagai pihak yang ikut melepaskan dan menyerahkan hak atas sebidang tanah
kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA yang saat ini disengketakan oleh
PENGGUGAT yang Akta-nya juga dimintakan Pembatalannya oleh
PENGGUGAT. Oleh karena masih adanya pihak yang tidak atau kurang ditarik
oleh PENGGUGAT sebagai TERGUGAT dalam Gugatan-nya, maka secara
hukum mengakibatkan Gugatan PENGGUGAT cacat formil dan dapat
dinyatakan tidak dapat diterima (niet-ontvankelijke verklaard).
B. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS (OBSCUUR LIBEL)
Gugatan yang diajukan Penggugat tidak terang atau isinya gelap
(onduidelijk). Adapun faktor-faktor yang membuat gugatan PENGGUGAT
kabur adalah sebagai berikut:
1) PENGGUGAT TIDAK JELAS MENYEBUT SALAH SATU BATAS OBJEK
TANAH SENGKETA
Bahwa PENGGUGAT dalam Gugatan-nya TIDAK JELAS menyebut batas tanah
yang disengketakan PENGGUGAT, khususnya batas tanah sebelah utara.
Dalam uraian batas tanah sebelah utara PENGGUGAT hanya menyebutkan
TANAH WARGA untuk setiap batasan-nya.
Oleh karena tanah yang disengketakan PENGGUGAT belum bersertifikat,maka
mutlak diharuskan penyebutan letak, batas dan luas. Oleh karena Gugatan
PENGGUGAT tidak menyebut dengan jelas batas tanah sengketa sebelah
utara, maka Gugatan PENGGUGAT sudah sepatutnya dinyatakan tidak dapat
diterima.
2) LUAS TANAH YANG DIGUGAT TIDAK SAMA DENGAN YANG
DIKUASAI PT. DWIDAYA MITRA PERKASA
Bahwa PENGGUGAT menjelaskan dalam gugatannya halaman 7 TERGUGAT I
telah mengalihkan tanah objek perkara kepada TERGUGAT III. Dimana tanah
objek perkara yang dimaksud PENGGUGAT dalam halaman 5 Gugatannya
adalah sebahagian tanah warisan peninggalan Alm. H. Mahmud Parinduri
dengan luas 2.177.87 M2 (dua ribu seratus tujuh puluh tujuh koma delapan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 25 -
puluh tujuh meter persegi). Sedangkan luas tanah yang dilepaskan dan
diserahkan hak-nya oleh sebahagian Ahli Waris Alm. H. Mahmud Parinduri
kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA sesuai 4 (empat) Akta Pelepasan Hak
Dengan Ganti Rugi luas keseluruhannya adalah 2,052.3 M2 (dua ribu lima puluh
dua koma tiga meter persegi). Oleh karena tanah yang dikuasai PT. DWIDAYA
MITRA PERKASA tidak sama luasnya dengan yang tercantum dalam gugatan,
maka sudah sepatutnya Gugatan PENGGUGAT dinyatakan kabur dan tidak
dapat diterima.
3) GUGATAN PENGGUGAT MENCAMPURADUKKAN POSITA
WANPRESTASI DAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM
Bahwa PENGGUGAT telah menguraikan dalam dalil gugatannya halaman 5
bahwa hubungan hukum yang terjadi antara PENGGUGAT dan TERGUGAT I.1,
TERGUGAT I.2 dan TERGUGAT I.3 berawal dari adanya suatu kesepakatan
untuk membeli sebahagaian dari tanah warisan peninggalan Alm. H. Mahmud
Parinduri dengan luas 2.177.87 M2 (dua ribu seratus tujuh puluh tujuh koma
delapan puluh tujuh meter persegi). Kemudian dalam halaman 8 Gugatan
PENGGUGAT mendalilkan PENGGUGAT keberatan dan sangat dirugikan oleh
Tindakan TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV
serta TERGUGAT V yang telah mengelabui PENGGUGAT terkait
pengalihan/JualBeli tanah objek perkara berikut proses balik nama dan
pengurusan sertifikat hak atas tanah objek perkara dari TERGUGAT I bahkan
PENGGUGAT telah memberikan uang panjar pembelian tanah terperkara,
sehingga dengan demikian tindakan TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT
III dan TERGUGAT IV serta TERGUGAT V tersebut secara hukum dapat
dikwalifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum yang merugikan
PENGGUGAT,
Selain itu, dihalaman 8 Gugatannya, PENGGUGAT juga mendalilkan sangat
beralasan hukum TERGUGAT I, TERGUGAT II, TERGUGAT III dan
TERGUGAT IV maupun TERGUGAT V dihukum secara tanggung renteng untuk
membayar kerugian PENGGUGAT diatas sebesar Rp. 10.000.000.000,-
(sepuluh milyar rupiah), kemudian PENGGUGAT juga mendalilkan sangat
beralasan hukum pula TERGUGAT I dihukum agar menjual tanah objek perkara
tersebut kepada PENGGUGAT dengan harga yang telah disepakati bersama
sebelumnya, yakni sebesar Rp. 6.513.610.000,- (enam milyar lima ratus tiga
belas juta enam ratus sepuluh ribu rupiah) tersebut setelah dipotong (dikurangi)
panjar yang telah PENGGUGAT serahkan tersebut sebesar Rp. 20.000.000,-
(dua puluh juta rupiah)
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 26 -
Dua permasalahan hukum tersebut adalah hal yang berbeda, yang mana dalil
PENGGUGAT yang menyatakan bahwa hubungan hukum antara PENGGUGAT
dengan TERGUGAT I berawal dari kesepakatan pembelian sebidang tanah
dengan permintaan PENGGUGAT agar TERGUGAT I dihukum untuk menjual
tanahnya kepada PENGGUGAT dengan harga yang telah disepakati bersama
sebelumnya ADALAH posita tentang pemenuhan PRESTASI yang erat
kaitannya dengan WANPRESTASI apabila prestasi tersebut tidak atau belum
dilaksanakan; sedangkan dalil PENGGUGAT yang menyatakan TERGUGAT I,
TERGUGAT II, TERGUGAT III dan TERGUGAT IV serta TERGUGAT V telah
melakukan Perbuatan Melawan Hukum karena mengelabui PENGGUGAT
terkait pengalihan/JualBeli tanah objek perkara berikut proses balik nama dan
pengurusan sertifikat hak atas tanah objek perkara dari TERGUGAT I bahkan
PENGGUGAT telah memberikan uang panjar pembelian tanah terperkara
dengan meminta ganti kerugian sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar
rupiah) ADALAH posita tentang PERBUATAN MELAWAN HUKUM.
Dalam merumuskan posita atau dalil gugatannya PENGGUGAT
mencampuradukkan Wanprestasi dan Perbuatan Melawan Hukum, dengan cara
mendalilkan Perbuatan Melawan Hukum, sedangkan peristiwa hukum yang
didalilkan Penggugat secara objektif adalah Wanprestasi. Oleh karena itu,
Gugatan PENGGUGAT tersebut adalah Kabur atau Tidak Jelas. Hal ini sejalan
dengan Putusan Mahkamah Agung No. 879 K/Pdt/1997, yang menjelaskan
Penggabungan Perbuatan Melawan Hukum dengan wanprestasi dalam suatu
gugatan melanggar tata tertib beracara atas alasan keduanya harus
diselesaikan tersendiri. Dalam posita, gugatan didasarkan atas
kesepakatan/perjanjian, namun dalam petitum dituntut agar Tergugat
dinyatakan melakukan Perbuatan Melawan Hukum, konstruksi gugatan seperti
itu mengandung kontradiksi, dan gugatan dikategorikan obscuur libel, sehingga
tidak dapat diterima.
Berdasarkan uraian-uraian TERGUGAT III diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa Gugatan PENGGUGAT mengandung Cacat Error In Persona dan
Obscuur Libel, sehingga secara hukum Gugatan PENGGUGAT tidak memenuhi
syarat formil dan akibat hukum-nya Gugatan tersebut haruslah dinyatakan
TIDAK DAPAT DITERIMA;
II. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa TERGUGAT III menolak seluruh dalil-dalil yang diajukan
PENGGUGAT dalam gugatannya, kecuali terhadap hal-hal yang secara
tegas diakui oleh TERGUGAT III dalam jawaban ini;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 27 -
2. Bahwa BENAR H. Mahmud Parinduri Gelar Mangkoeto Saleh telah
meninggal pada tahun 1928 dan telah meikah dengan Siti Khadijah yang
juga telah meninggal pada tahun 1972. Selama pernikahannya tersebut
telah melahirkan anak sebanyak 7 (tujuh) orang (ahli waris) yaitu sebagai
berikut:
a) H. Mukti;
b) H. Mughni;
c) H. Rafi’i
d) Hj. Zubaidah;
e) Hj. Raudah;
f) H. Baharuddin Parinduri; dan
g) H. Lobe Thaib.
3. Bahwa BENAR H. Mahmud Parinduri Gelar Mangkoeto Saleh telah
meninggalkan harta peninggalan (warisan) berupa sebidang tanah yang
terletak di Jl. H. Adam Malik, Gg. Peringatan Lingkungan XI, Kelurahan
Silalas, Kecamatan Medan Barat sesuai dengan Akta 1234 dan juga sesuai
dengan pengukuran fisik di lapangan. Berdasarkan surat persetujuan
pembagian harta peninggalan/warisan tanggal 18 April 2013, ahli waris
pengganti telah sepakat dan setuju secara mufakat untuk menerima
pembagian terhadap tanah warisan tersebut dengan pembagian sebagai
berikut:
a) Bagian H. Raudah mendapat sebidang tanah dengan luas 463.20 M2
(empat ratus enam puluh tiga koma dua puluh meter persegi);
b) Bagian H. Rafi’i mendapat sebidang tanah dengan luas 461.60 M2
(empat ratus enam puluh satu koma enam puluh meter persegi);
c) Bagian H. Ahmat Ilyas mendapat sebidang tanah dengan luas 401.10 M2
(empat ratus satu koma sepuluh meter persegi);
d) Bagian H. Lobe Thaib mendapat 2 (dua) bidang tanah dengan luas
452.00 M2 (empat ratus lima puluh dua meter persegi) dan 458.57 M2
(empat ratus lima puluh delapan koma lima puluh tujuh meter persegi);
e) Bagian H. Baharuddin mendapat sebidang tanah dengan luas 443.60 M2
(empat ratus empat puluh tiga koma enam puluh meter persegi); dan
f) Bagian Hj. Zubaidah mendapat sebidang tanah dengan luas 408.37 M2
(empat ratus delapan koma tiga puluh tujuh meter persegi).
4. Bahwa TERGUGAT III MENOLAK dengan TEGAS dalil PENGGUGAT yang
disampaikan dalam halaman 5 sampai dengan halaman 7 Gugatannya.
Pembagian harta peninggalan/warisan Alm. H. Mahmud Parinduri Gelar
Mangkuto Saleh kepada Almh. Hj. Raudah seluas 463,20 M2, bagian Alm.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 28 -
H. Rafi’i seluas 461.60 M2, bagian Alm. H. Ahmad Ilyas seluas 401,10 M2,
Bagian H. Bahharuddin Parinduri seluas 443, 60 M2 dan bagian tanah Hj.
Zubaidah seluas 408.37 M2 seperti yang didalilkan PENGGUGAT dilakukan
oleh Ahli Waris Alm. H. Mahmud Parinduri Gelar Mangkuto Saleh pada
tanggal 18 APRIL 2013 sedangkan dalam dalil PENGGUGAT halaman 5
Gugatannya menyatakan pada bulan DESEMBER 2012 PENGGUGAT
telah sepakat dengan TERGUGAT I yang diketahui TERGUGAT II untuk
membeli sebahagian tanah warisan peninggalan Alm. H. Mahmud Parinduri
seluas 2.177.87 M2 (dua ribu seratus tujuh puluh tujuh koma delapan puluh
tujuh meter persegi) yang terbagi dalam empat bagian seperti tersebut
diatas.
Berdasarkan dua situasi (waktu) tersebut diatas dapat disimpulkan dalil
yang disampaikan PENGGUGAT tersebut diatas adalah Dalil yang
menyesatkan dan Tidak Masuk Akal sehingga haruslah DITOLAK, karena
persetujuan pembagian harta peninggalan/warisan Alm. H. Mahmud
Parinduri Gelar Mangkuto Saleh berupa sebidang tanah yang terletak di
Jalan H. Adam Malik, Gg. Peringatan Lingkungan IX Kelurahan Silalas
Kecamatan Medan Barat, sesuai dengan surat Acta 1234 TIDAK PERNAH
ADA PADA BULAN DESEMBER 2012;
Bahwa terlebih lagi tentang kesepakatan harga jual dari tanah objek
perkara, total keseluruhan harga tanah objek perkara, uang panjar/uang
muka sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) yang diserahkan
PENGGUGAT, Surat Pernyataan TERGUGAT I pada tanggal 1 Desember
2012 yang tidak akan menjual tanah tersebut kepada pihak lain tanpa
persetujuan dari PENGGUGAT serta proses atau perkembangan
pelaksanaan jual beli atas tanah warisan peninggalan Alm. H. Mahmud
Parinduri yang disampaikan PENGGUGAT dalam dalil gugatanya,
kesemuanya adalah hal yang tidak berdasar dan patut untuk ditolak.
5. Bahwa dalil PENGGUGAT dalam halaman 7 paragraf ke-3 Gugatannya
adalah TIDAK BENAR. Bukan hanya TERGUGAT I yang telah mengalihkan
tanah objek perkara kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA yang diwakili
oleh TERGUGAT III dan TIDAK ADA Akta “Pelepasan Hak DAN Ganti Rugi”
No. 2, No. 3, No. 4 masing-masing tertanggal 10 Januari 2014 dan akte
Pelepasan Hak dan Ganti Rugi No. 8 tertanggal 13 Januari 2014 yang
kesemuanya dibuat dihadapan TERGUGAT IV seperti yang didalilkan
PENGGUGAT.
6. Bahwa Proses pengalihan hak sebidang tanah berikut bangunan terletak di
Jl. Haji Adam Malik (bahagian belakang) Gang Peringatan Nomor 94,
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 29 -
Lingkungan XI Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan
Provinsi Sumatera Utara dengan total seluas 2,052.3 M2 (dua ribu lima
puluh dua koma tiga meter persegi) dilakukan PT. DWIDAYA MITRA
PERKASA dengan Tuan BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1),
Tuan ADNAN LUBIS, Tuan ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan
Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI dengan cara membuat AKTA
PELEPASAN HAK DENGAN GANTI RUGI yang dibuat dihadapan
TERGUGAT IV, Bukan Akta Pelepasan Hak DAN Ganti Rugi sebagaimana
yang didalilkan PENGGUGAT;
7. Bahwa PT. DWIDAYA MITRA PERKASA yang diwakili oleh TERGUGAT III
selaku direktur adalah Pihak yang mempunyai ITIKAD BAIK dan Pihak yang
mentaati segala prosedur serta peraturan terkait proses pengalihan hak atas
tanah milik Tuan BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan
ADNAN LUBIS, Tuan ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya
Hajjah CHIRANI PARINDURI yang dituangkan dalam Akta Pelepasan Hak
Dengan Ganti Rugi. PT. DWIDAYA MITRA PERKASA juga telah menerima
pelepasan hak atas tanah tersebut dari Pihak-Pihak yang memiliki tanah
secara SAH dan dilindungi undang-undang.
Adapun Bentuk ITIKAD BAIK dan Proses Pengalihan Hak atas tanah
tersebut yang telah dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat
dilihat dari Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi yang dibuat dihadapan
TERGUGAT IV. Dimana sebelum melakukan proses pengalihan hak atas
tanah tersebut PT. DWIDAYA MITRA PERKASA yang diwakili TERGUGAT
III telah melakukan serangkaian penelusuran dan penelitian terkait
keabsahan pemilik tanah dan status tanah yang akan dialihkan tersebut. Hal
ini didukung oleh tindakan PT. DWIDAYA MITRA PERKASA bersama
TERGUGAT IV yang mengumpulkan seluruh tandatangan Ahli Waris
maupun Ahli Waris Pengganti Alm. H. Mahmud Parinduri Gelar Mangkuto
Saleh yang SAH menurut undang-undang terkait persetujuan perihal
Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi atas tanah warisan Alm. H. Mahmud
Parinduri Gelar Mangkuto Saleh yang terletak di Jl. Haji Adam Malik
(bahagian belakang) Gang Peringatan Nomor 94, Lingkungan XI Kelurahan
Silalas, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.
Tindakan tersebut mencerminkan PT. DWIDAYA MITRA PERKASA sebagai
pihak yang menerima pelepasan hak dengan gani rugi telah melakukan
hubungan hukum dengan Pihak atau Subjek hukum yang sah dan berhak
(sebagai pemilik tanah) dalam rangka untuk melakukan Pelepasan Hak
dengan Ganti Rugi di hadapan TERGUGAT IV. Setelah semua persyaratan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 30 -
telah dipenuhi, maka PT. DWIDAYA MITRA PERKASA dan Tuan
BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan
ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI
PARINDURI mengikatkan diri dalam perjanjian yang dituangkan dalam Akta
Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi yang dibuat TERGUGAT IV. Adapun
Akta-Akta tersebut adalah sebagai berikut:
a) Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi Nomor 2 tanggal 10 Januari
2014 yang dibuat dihadapan TERGUGAT IV antara Tuan BAHARUDDIN
PARINDURI (TERGUGAT I.1) sebagai pihak yang melepaskan hak dan
menyerahkan hak sebidang tanah dengan luas 726,40 M2 (tujuh ratus
dua puluh enam koma empat puluh meter persegi) dan PT. DWIDAYA
MITRA PERKASA yang diwakili TERGUGAT III selaku Direktur sebagai
pihak yang menerima pelepasan hak dan penyerahan hak serta
pemberian ganti rugi berupa uang tunai atas tanah tersebut;
b) Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi Nomor 3 tanggal 10 Januari
2014 yang dibuat dihadapan TERGUGAT IV antara Tuan ADNAN LUBIS
(bertindak untuk diri sendiri dan Kuasa dari ahli waris yang berhak)
sebagai pihak yang melepaskan hak dan menyerahkan hak sebidang
tanah dengan luas 463,20 M2 (empat ratus enam puluh tiga koma dua
puluh meter persegi) dan PT. DWIDAYA MITRA PERKASA yang diwakili
TERGUGAT III selaku Direktur Sebagai pihak yang menerima pelepasan
hak dan penyerahan hak serta pemberian ganti rugi berupa uang tunai
atas tanah tersebut;
c) Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi Nomor 4 tanggal 10 Januari
2014 yang dibuat dihadapan TERGUGAT IV antara Tuan ILHAM
PARINDURI (bertindak untuk diri sendiri dan Kuasa dari ahli waris yang
berhak) sebagai pihak yang melepaskan hak dan menyerahkan hak
sebidang tanah dengan luas 401,10 M2 (empat ratus satu koma sepuluh
meter persegi) dan PT. DWIDAYA MITRA PERKASA yang diwakili
TERGUGAT III selaku Direktur sebagai pihak yang menerima pelepasan
hak dan penyerahan hak serta pemberian ganti rugi berupa uang tunai
atas tanah tersebut; dan
d) Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi Nomor 8 tanggal 13 Januari
2014 yang dibuat dihadapan TERGUGAT IV antara Nyonya Hajjah
CHIRANI PARINDURI (bertindak untuk diri sendiri dan Kuasa dari ahli
waris yang berhak) sebagai pihak yang melepaskan hak dan
menyerahkan hak sebidang tanah dengan luas 461,60 M2 (empat ratus
enam puluh satu koma enam puluh meter persegi) dan PT. DWIDAYA
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 31 -
MITRA PERKASA yang diwakili TERGUGAT III selaku Direktur sebagai
pihak yang menerima pelepasan hak dan penyerahan hak serta
pemberian ganti rugi berupa uang tunai atas tanah tersebut.
Bahwa Pasal 4 yang tertuang dalam setiap Akta Pelepasan Hak Dengan
Ganti Rugi diatas mengatur bahwa Tuan BAHARUDDIN PARINDURI
(TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan ILHAM PARINDURI
(TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI menjamin
kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA bahwa apa yang dilepaskan hak
dan diserahkan dalam akta tersebut tidak dalam perkara dan bebas dari
sitaan dan oleh karena itu baik sekarang maupun di kemudian hari, PT.
DWIDAYA MITRA PERKASA tidak akan mendapat tuntutan dari pihak lain,
yang menyatakan mempunyai hak atau turut mempunyai hak atas tanah
dan bangunan tersebut dan PT. DWIDAYA MITRA PERKASA dibebaskan
dari segala tuntutan berupa apapun juga. Oleh karena itu, menurut hukum
PT. DWIDAYA MITRA PERKASA harus dilindungi secara hukum sebagai
Pihak Yang beritikad baik dan dibebaskan dari segala Tuntutan yang
dilakukan oleh PENGGUGAT.
8. Bahwa berdasarkan 4 (empat) Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi
tersebut diatas, maka hak atas tanah dengan total keseluruhan seluas
2,052.3 M2 (dua ribu lima puluh dua koma tiga meter persegi) yang telah
dilepaskan dan diserahkan oleh Pemiliknya (Tuan BAHARUDDIN
PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan ILHAM
PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI
kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA TELAH SAH DIMATA HUKUM,
oleh karenanya mulai saat itu tanah tersebut menjadi hak dan kepunyaan
PT. DWIDAYA MITRA PERKASA sebagai Pembeli yang beritikad baik dan
harus dilindungi oleh hukum.
9. Bahwa dalil PENGGUGAT paragraf 3 halaman 7 Gugatannya adalah TIDAK
BENAR. Tanah yang dialihkan Tuan BAHARUDDIN PARINDURI
(TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan ILHAM PARINDURI
(TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI kepada PT.
DWIDAYA MITRA PERKASA sebagaimana Akta Pelepasan Hak Dengan
Ganti Rugi Tidak dalam Keadaan Blokir oleh Tergugat V, hal ini terbukti
proses peningkatan dan perubahan alas hak atas tanah tersebut tetap di
proses oleh Tergugat V yang mana proses tersebut telah melewati proses
surat ukur dan penerbitan peta bidang atas tanah kepunyaan PT. DWIDAYA
MITRA PERKASA yang diwakili oleh TERGUGAT III;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 32 -
10. Bahwa TERGUGAT III MENOLAK dalil PENGGUGAT paragraf 1 halaman 8
Gugatannya. Dasar PENGGUGAT menyatakan TERGUGAT III melakukan
perbuatan melawan hukum kepada PENGGUGAT TIDAK ADA.
PENGGUGAT hanya mengkualifikasi tindakan “mengelabui” sebagai
kategori Perbuatan Melawan Hukum. PENGGUGAT tidak menyebutkan
secara jelas pasal berapa dan undang-undang apa yang telah dilanggar
TERGUGAT III, selain itu PENGGUGAT juga tidak dapat menunjukkan
unsur kesalahan (schuld) yang dilakukan oleh TERGUGAT III.
TERGUGAT III TIDAK PERNAH melakukan tindakan untuk mengelabui
PENGGUGAT. Proses Pengalihan Hak Atas Tanah milik Tuan
BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan
ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI
PARINDURI kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA TELAH SESUAI
dengan syarat dan Ketentuan yang berlaku dan TIDAK ADA Perbuatan
Melawan Hukum atas perbuatan hukum yang telah dilakukan oleh
TERGUGAT III maupun PT. DWIDAYA MITRA PERKASA. Perbuatan PT.
DWIDAYA MITRA PERKASA dikategorikan sebagai Pembeli yang beritikad
baik, Sehingga HARUS DILINDUNGI oleh Hukum;
11. Bahwa Tergugat III MENOLAK dalil PENGGUGAT paragraf 2, 3 dan 4
halaman 8 gugatannya. Oleh karena TIDAK ADA Perbuatan Melawan
Hukum yang dilakukan TERGUGAT III, Maka tuntutan Kerugian
PENGGUGAT TIDAK BERDASAR. Kerugian yang diderita oleh
PENGGUGAT tidak ada hubungannya dengan perbuatan yang dilakukan
oleh TERGUGAT III yang telah melaksanakan segala syarat dan prosedur
yang ditentukan dalam proses pengalihan hak atas tanah dari Tuan
BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan
ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI
PARINDURI sebagai pemilik tanah kepada PT. DWIDAYA MITRA
PERKASA sebagai pihak yang menerima pelepasan dan penyerahan hak
atas tanah tersebut sekaligus pihak yang memberikan ganti rugi berupa
uang tunai atas pelepasan dan penyerahan hak atas tanah tersebut.
Kerugian imateriil PENGGUGAT atas kegagalan membangun usaha diatas
tanah terperkara yang saat ini telah menjadi milik PT. DWIDAYA MITRA
PERKASA adalah sangat tidak berdasar. Terlebih lagi PENGGUGAT
menuntut ganti rugi atas sesuatu hal-hal yang sifatnya abstrak seperti
hilangnya kepercayaan rekan bisnis PENGGUGAT. Hal-hal tersebut
wajiblah ditolak oleh Majelis Hakim.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 33 -
Tuntutan ganti rugi Penggugat sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh
milyar rupiah) atas kerugian imateriil yang dimintakan PENGGUGAT secara
tanggung renteng kepada TERGUGAT III adalah tidak layak dan tidak patut,
oleh karena itu wajib ditolak oleh majelis hakim, karena kerugian imateriil
terwujud dalam ganti rugi pemulihan kepada keadaan semula. Kerugian
imateriil yang dituntut PENGGUGAT kepada TERGUGAT III TIDAK DAPAT
DIKABULKAN, karena terhadap tuntutan imateriil suatu gugatan terbatas
pada hal-hal tertentu saja. Hal ini sesuai dengan apa yang diatur oleh
Mahkamah Agung dalam Putusan perkara Peninjauan Kembali No.
650/PK/Pdt/1994 yang menerbitkan pedoman yang isinya: “Berdasarkan
Pasal 1370, 1371, 1372 KUHPerdata ganti kerugian immateril hanya dapat
diberikan dalam hal-hal tertentu saja seperti perkara Kematian, luka berat
dan penghinaan”.
Oleh karena Penggugat tidak dapat memenuhi syarat yang telah ditentukan
untuk memperhitungkan suatu kerugian imaterill dalam suatu gugatan dan
sejalan dengan Putusan Mahkamah Agung No. 1226 K/Sip/1977, maka
gugatan PENGGUGAT wajib ditolak atau dinyatakan tidak dapat diterima.
12. Bahwa TERGUGAT III MENOLAK dalil Penggugat Paragraf 5 dan 6
halaman 8 gugatannya. TERGUGAT III dengan ini kembali menjelaskan
bahwa TIDAK PERNAH ADA Akta Pelepasan Hak dan Ganti Rugi No. 2,
No. 3, No. 4 dan No. 8 terkait pengalihan hak atas tanah antara Tuan
BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan
ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI
PARINDURI sebagai pemilik tanah yang sah kepada PT. DWIDAYA MITRA
PERKASA. Akta yang dibuat TERGUGAT IV adalah Akta Pengalihan Hak
Dengan Ganti Rugi Nomor 2, Nomor 3, Nomor 4 masing-masing tanggal 10
Januari 2014 dan Akta Pengalihan Hak Dengan Ganti Rugi Nomor 8 tanggal
13 Januari 2014. Selain itu Akta Penggantian Hak Dengan Ganti Rugi yang
dibuat oleh TERGUGAT IV BUKANLAH Semata-mata antara PT. DWIDAYA
MITRA PERKASA dengan TERGUGAT I. Terdapat pihak-pihak lain selain
TERGUGAT I, yaitu Tuan ADNAN LUBIS sesuai dengan Akta Pelepasan
Hak Dengan Ganti Rugi Nomor 3 tanggal 10 Januari 2014 dan Nyonya
Hajjah CHIRANI PARINDURI sesuai dengan Akta Pelepasan Hak Dengan
Ganti Rugi Nomor 8 tanggal 13 Januari 2014. Bagaimana PENGGUGAT
dapat menuntut suatu Akta Otentik (Pengalihan Hak Dengan Ganti Rugi)
dinyatakan tidak sah dan Batal AKAN TETAPI tidak menarik Pihak didalam
Akta itu sendiri???
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 34 -
Akta Pengalihan Hak Dengan Ganti Rugi Nomor 2, Nomor 3, Nomor 4
masing-masing tanggal 10 Januari 2014 dan Akta Pengalihan Hak Dengan
Ganti Rugi Nomor 8 tanggal 13 Januari 2014 telah dibuat oleh TERGUGAT
IV antara Tuan BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN
LUBIS, Tuan ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah
CHIRANI PARINDURI dengan PT. DWIDAYA MITRA PERKASA telah
dibuat berdasarkan ketentuan yang berlaku serta telah mengikuti syarat-
syarat yang diatur tentang sahnya suatu Perjanjian (Pasal 1320
KUHPerdata). Oleh karena itu, tuntutan PENGGUGAT yang meminta Akta
Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi yang dibuat TERGUGAT IV tersebut
dinyatakan tidak sah dan batal HARUSLAH DITOLAK, Karena tidak
Berdasar dan mengada-ngada.
Terlebih Lagi tuntutan PENGGUGAT yang meminta agar TERGUGAT I
dihukum agar menjual tanah objek perkara kepada PENGGUGAT adalah
tuntutan yang sangat dipaksakan, mengingat PT. DWIDAYA MITRA
PERKASA adalah pembeli yang beritikad baik atas tanah yang dilepaskan
dan diserahkan hak-nya oleh Tuan BAHARUDDIN PARINDURI
(TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan ILHAM PARINDURI
(TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI. Kepada PT.
DWIDAYA MITRA PERKASA sebagai pembeli beritikad baik TENTUNYA
dilindungi oleh Hukum. Sehingga tuntutan PENGGUGAT agar TERGUGAT I
dihukum agar menjual tanah objek perkara kepada PENGGUGAT sudah
sepatutnya dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
diterima;
Selain itu PENGUGAT TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN HUKUM dengan
Tuan ADNAN LUBIS sebagai ahli waris yang sah dan mewakili ahli waris
lain yang berhak atas tanah warisan Alm. H. Mahmud Parinduri Gelar
Mangkuto Saleh seluas 463,20 M2 (empat ratus enam puluh tiga koma dua
puluh meter persegi) sesuai dengan Akta Pelepasan Hak dengan Ganti
Rugi Nomor 3 tanggal 10 Januari 2014 yang dibuat dihadapan TERGUGAT
IV dan juga kepada Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI sebagai ahli waris
yang sah dan mewakili ahli waris lain yang berhak atas tanah warisan Alm.
H. Mahmud Parinduri Gelar Mangkuto Saleh seluas 461,60 M2 (empat ratus
enam puluh satu koma enam puluh meter persegi) sesuai dengan Akta
Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi Nomor 8 tanggal 13 Januari 2014 yang
dibuat dihadapan TERGUGAT IV. Sehingga tuntutan PENGGUGAT untuk
meminta menjual tanah objek perkara yang sebagian milik Tuan ADNAN
LUBIS dan Nyonya Hajjah CHIRANI PARINDURI beserta ahli waris lainnya
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 35 -
yang diwakilinya adalah tuntutan yang TIDAK BERDASAR dan patut untuk
DITOLAK.
13. Bahwa dalil PENGGUGAT untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir
beslag) terhadap tanah objek perkara yang akan Penggugat ajukan dalam
permohonan lebih lanjut HARUSLAH DITOLAK. Oleh karena Penggugat
tidak dapat menyebutkan alas hak atas tanah objek perkara yang akan
dimohonkan untuk diletakkan sita jamininan. Selain itu objek perkara yang
hendak dimohonkan untuk diletakkan sita jaminan oleh PENGGUGAT saat
ini adalah milik pihak ketiga (bukan milik salah satu dari Tergugat), objek
tanah perkara saat ini telah beralih kepemilikan haknya dari Tuan
BAHARUDDIN PARINDURI (TERGUGAT I.1), Tuan ADNAN LUBIS, Tuan
ILHAM PARINDURI (TERGUGAT I.3) dan Nyonya Hajjah CHIRANI
PARINDURI kepada PT. DWIDAYA MITRA PERKASA. Berdasarkan hal
tersebut sudah seharusnya majelis hakim menolak Sita Jaminan yang
dimintakan Penggugat dan menyatakan gugatan Penggugat Ditolak atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
14. Bahwa permohonan PENGGUGAT untuk putusan dalam perkara aquo
dinyatakan untuk dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorad)
meskipun ada upaya hukum banding, verzet maupun kasasi HARUSLAH
DITOLAK.
Hal ini ditegaskan dalam Putusan MA No.1043 K/1971, dimana dalam
putusan tersebut dikatakan bahwa pelaksanaan putusan hakim harus
menunggu sampai seluruh putusan mempunyai kekuatan hukum tetap,
meskipun salah satu pihak (tergugat) tidak banding atau kasasi, tetapi
Penggugat banding dan kasasi berarti putusan belum memperoleh kekuatan
hukum tetap (res judicata), oleh karena itu belum dapat dieksekusi.
Bahwa MA juga telah mengeluarkan SEMA (Surat Edaran Mahkamah
Agung) untuk dijadikan pedoman apabila Hakim hendak menjatuhkan
putusan uit voerbaar bij voerraad, diantaranya adalah SEMA NO.13 Tahun
1964 (10 Juli 1964), SEMA No.5 Tahun 1969 (2 Juni 1969), SEMA No.3
tahun 1971 (17 Mei 1971), SEMA No.06 Tahun 1975 (1 Desember 1975)
dan SEMA No.03 Tahun 1978 (1 April 1978), yang mana keseluruhan
SEMA tersebut pada intinya mengatakan bahwa agar para Hakim tidak
menjatuhi putusan yang dapat dijalankan lebih dahulu meskipun syarat-
syarat telah terpenuhi. Sedangkan SEMA tentang uit voerbaar bij voerraad
yang terakhir kali dikeluarkan oleh MA adalah SEMA NO.4 Tahun 2001
yang pada intinya mengatakan bahwa Setiap kali akan melaksanakan
putusan serta merta (Uitvoerbaar bij Voorraad) hanya harus memperhatikan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 36 -
dan berpedoman pada Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 3 tahun
2000 Tentang Putusan Serta Merta dan Provisionil. Dimana dalam angka 4
SEMA dimaksud, Mahkamah Agung memberikan petunjuk kepada Ketua
Pengadilan Negeri TIDAK MENJATUHKAN PUTUSAN SERTA MERTA,
kecuali dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Gugatan didasarkan pada bukti surat otentik atau surat tulisan tangan
yang tidak dibantah kebenaran tentang isi dan tandatangannya, yang
menurut undang-undang tidak mempunyai kekuatan bukti;
b. Gugatan Hutang piutang yang jumlahnya sudah pasti dan tidak dibantah;
c. Gugatan tentang sewa menyewa tanah, rumah, gudang dan lain-lain;
d. Pokok Gugatan mengenai tuntutan pembagian harta perkawinan setelah
putusan mengenai gugatan cerai mempunyai kekuatan hukum tetap;
e. Dikabulkannya gugatan provisionil;
f. Gugatan berdasarkan Putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap dan mempunyai hubungan dengan pokok gugatan yang diajukan;
serta
g. Pokok sengketa mengenai bezitsrecht.
Bahwa berdasarkan SEMA tersebut maka putusan uit voerbaar bij voerraad
tidak dapat dilaksanakan pada perkara a quo oleh karena tidak memenuhi
syarat-syarat yang diatur secara limitatif oleh SEMA No. 3 tahun 2000
Tentang Putusan Serta Merta dan Provisionil; Berdasarkan hal-hal yang telah disampaikan oleh TERGUGAT III dalam bagian Pokok
Perkara ini, maka sudah sepatutnya Gugatan PENGGUGAT dinyatakan DITOLAK
UNTUK SELURUHNYA;
15. Bahwa terhadap dalil-dalil gugatan PENGGUGAT untuk selebihnya yang
tidak secara rinci dan tegas diakui kebenarannya oleh TERGUGAT III dalam
jawaban aquo, mohon dianggap telah disangkal dan ditolak kebenarannya.
Maka, berdasarkan hal-hal serta alasan-alasan tersebut di atas, dengan hormat
TERGUGAT III MEMOHON kiranya Yang Terhormat Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini dapat memberikan putusan dengan amar
sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI
1. MENERIMA EKSEPSI YANG DIAJUKAN OLEH TERGUGAT III;
2. MENYATAKAN GUGATAN PENGGUGAT TIDAK DAPAT DITERIMA;
3. MENGHUKUM PENGGUGAT UNTUK MEMBAYAR BIAYA PERKARA.
II. DALAM POKOK PERKARA
1. MENERIMA DAN MENGABULKAN DALIL-DALIL YANG DIAJUKAN
OLEH TERGUGAT III;
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 37 -
2. MENOLAK GUGATAN PENGGUGAT UNTUK SELURUHNYA ATAU
SETIDAK-TIDAKNYA MENYATAKAN GUGATAN PENGGUGAT TIDAK
DAPAT DITERIMA;
3. MENGHUKUM PENGGUGAT UNTUK MEMBAYAR BIAYA PERKARA;
Atau
Dalam hal Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain, mohon putusan
yang seadil – adilnya (ex aequo et bono).
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat-IV telah
mengajukan jawaban, dan mengemukakan sebagai berikut :
1. Penggugat dalam gugatannya mengakui bahwa ada 33 (tiga puluh tiga) orang
ahli waris yang berhak atas tanah yang menjadi objek perkara, namun
Penggugat mengakui dan menyatakan dalam gugatannya bahwa Penggugat
telah sepakat dengan sebahagian ahli waris yaitu Tergugat 1.1, Tergugat 1.2,
dan Tergugat 1.3. Bagaimana mungkin yang 3 (tiga) orang ahli waris bisa sah
mewakili 30 (tiga puluh) orang ahli waris lainnya.
2. Penggugat dalam gugatannya menyatakan telah menyerahkan uang sebesar
Rp.20.000.000,-(dua puluh juta rupiah) sebagai uang muka pembayaran
tanah objek perkara, namun tidak ada penjelasan kepada siapakah
diserahkan uang tersebut kepada ahli waris atau kepada pihak ketiga yang
bertindak sebagai calo?
3. Penggugat dalam gugatannya menyatakan bahwa harga yang disepakati
seluruhnya Rp.6.533.610.000, (enam milyar lima ratus tiga puluh tiga juta
enam ratus sepuluh ribu rupiah) tetapi hanya memberikan uang panjar
Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). Kalau benar demikian halnya dapat
disimpulkan bahwa Penggugat pada dasarnya tidak serius mau membeli
tanah objek perkara dan telah melecehkan para ahli waris yang berhak atas
tanah objek perkara.
4. Tergugat IV tidak ada membuat akta PELEPASAN HAK DAN GANTI RUGI,
yang benar adalah akta PELEPASAN HAK DENGAN GANTI RUGI tanggal
10 Januari 2014 No.2, No.3, dan No.4 serta tanggal 13 Januari 2014 No.8.
-Akta-akta tersebut telah dibuat sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan dan tidak ada alasan hukum untuk membatalkannya.
5. Penggugat menyatakan dalam gugatannya bahwa sebelum tanah terperkara
dijual kepada Tergugat III (berarti sebelum Januari 2014) Penggugat telah
mengajukan blokir pada buku tanah yang ada di Kantor Tergugat V
(Pertanahan Kota Medan) Namun karena adanya pernyataan dari Tergugat
IV tanggal 22 Desember 2014, blokir dicabut Tergugat V.
Berkenaan dengan hal tersebut maka kami memberikan penjelasan sbb:
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 38 -
-Status tanah adalah tanah negara, belum terdaftar di Kantor Pertanahan dan
belum ada buku tanahnya di Kantor Pertanahan dan oleh karena itu tidak
pernah ada pemblokiran.
-Adapun pernyataan yang dibuat oleh Tergugat IV tidak ada kaitannya
dengan urusan blokir karena itu sepenuhnya adalah otoritas Kantor
Pertanahan.
6. Penggugat menyatakan telah mengalami kerugian immaterial
Rp.10.000.000.000,-(sepuluh milyar rupiah) karena tidak jadi membeli tanah
yang menjadi objek perkara, adalah tidak masuk akal, ngarang dan sudah
ngawur dan oleh karena itu mohon supaya Majelis Hakim yang mulia
mengesampingkan dan tidak menerima dalil-dalil penggugat tersebut .
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Pengadilan
Negeri Medan telah menjatuhkan putusan tanggal 23 Desember 2015 Nomor :
212/Pdt.G/2015/PN.Mdn, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
Dalam Konpensi :
Dalam Eksepsi;
1. Menolak Eksepsi Tergugat I.1, Tergugat I.2, Tergugat I.3, Tergugat-II dan
Tergugat-III;
Dalam Pokok Perkara:
1.Menolak gugatan Penggugat
Dalam Rekonpensi :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat dr/ Tergugat I dk untuk seluruhnya;
2. Menyatakan batal dan tidak berkekuatan hukum Surat Pernyataann
tertanggal 01 Desember 2012 ;
3. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Surat Pencabutan Pernyataan
tanggal 14 Oktober 2013 ;
4. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum:
a. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2 tanggal 10 Januari 2014
yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan.
b. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 3 tanggal 10 Januari 2014
yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan.
c. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 4 tanggal 10 Januari 2014
yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan
d. Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari 2014
yang dibuat dihadapan Jansen Ricardo Sitanggang, SH, Notaris di Medan;
5. Menghukum Tergugat I. 1, Tergugat I. 2 dan Tergugat I. 3 dalam konvensi
untuk mengembalikan uang milik Tergugat dr/ Penggugat dk sebesar Rp.
20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Tergugat dr/ Penggugat dk
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 39 -
secara seketika, tunai dan lunas dan bila Tergugat dr/ Penggugat dk tidak
bersedia menerimanya agar menitipkan uang sejumlah tersebut melalui
Pengadilan Negeri Medan;
Dalam Konpensi dan Rekonpensi:
1. Menghukum Penggugat.dk/ Tergugat.dr untuk membayar segala biaya yang
timbul dalam perkara ini yang sampai saat ini ditaksir sebesar Rp.
2.581.000.-(dua juta lima ratus delapan puluh satu ribu rupiah);
Membaca Relaas Pemberitahuan Putusan Pengadilan Negeri Medan
tanggal 23 Desember 2015 Nomor : 212/Pdt.G/2015/PN.Mdn, yang
disampaikan oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan kepada Kuasa
Hukum Penggugat, kepada Kuasa Hukum Tergugat IV dan kepada Kuasa
Hukum Tergugat V masing-masing tanggal 14 Januari 2016, dan tanggal 13
Januari 2016;
Membaca Akte Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri
Medan, yang menerangkan bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula
Penggugat, pada tanggal 18 Januari 2016, telah mengajukan permohonan
banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 23 Desember
2015 Nomor : 212/Pdt.G/2015/PN.Mdn, dan permohonan banding tersebut telah
diberitahukan kepada Kuasa Hukum Terbanding I.1 semula Tergugat I.1,
kepada Kuasa Hukum Terbanding I.2 semula Tergugat I.2, kepada Terbanding
I.3 semula Tergugat I.3, kepada Kuasa Hukum Terbanding II, kepada
Terbanding III semula Tergugat III, kepada Terbanding IV semula Tergugat IV
dan kepada Terbanding V semula Tergugat V masing-masing tanggal 08 Maret,
tanggal 7 Maret 2016 dan tanggal 18 Maret 2016;
Membaca memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum
Pembanding semula Penggugat tertanggal 26 Agustus 2016, yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Medan tanggal 01 September 2016, yang
isinya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
1. Tentang yudexfactie Pengadilan Negeri Medan telah salah dan keliru memberikan pertimbangan bukti-bukti hukum terkait hubungan hukum Pembanding dan Terbanding dalam kesepakatan pembelian tanah objek perkara.
2. Tentang Yudexfactie Pengadilan Negeri Medan telah salah dan keliru dalam memutus perkara a quo dengan mengabulkan gugatan rekonpensi Terbanding I dan II/Tergugat I dan II yang didasarkan atas pertimbangan hukum terhadap bukti-bukti yang kurang sempurna dan tidak lengkap (onvoeldoende gemotiverd) - Bahwa yudexfactie dalam memutus objek perkara telah menolak gugatan
Pembanding/Penggugat dk/Tergugat dr dan sebaliknya justru mengabulkan gugatan rekonpensi yang diajukan Terbanding I /Tergugat I
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 40 -
dk/Penggugat dr terkait kesepakatan jual beli atas tanah objek perkara antara Pembanding/Penggugat dengan Terbanding I dan II / Tergugat I dan II dengan dasar pertimbangan hukum sebagai berikut : Bahwa antara Pembanding dan Terbanding belum ada perjanjian jual
beli karena bukti P-1 dan P-2 secara formal bukan surat perjanjian jual beli sebagaimana dimaksud Pasal 1338 KUHPerdata, namun berupa pernyataan belaka. Lebih lanjut lagi dalam pertemuan lanjutan antara Pembanding/Penggugat dan Terbanding I dan II / Terbanding I dan II tidak terdapat kesepakatan karena kedua belah pihak belum ada sepakat tentang harga jual permeternya atas tanah objek perkara (vide. Pertimbangan hukum halaman 55 dan 56).
Bahwa adanya pencabutan terhadap pernyataan pada bukti P-1 dan P-2 yang dilakukan oleh Terbanding I dan II/Tergugat I dan II karena tidak adanya kesepakatan dan keseriusan serta kepastian hukum dari pihak pembeli (ic. Pembanding/Penggugat) sehingga transaksi jual beli tanah objek perkara tidak terjadi dan sesuai ketentuan Pasal 1465 KUHPERdata maka dengan tidak terjadi transaksi jual beli, maka akan melahirkan konsekwensi hukum terhadap apa yang pernah dituangkan dan dinyatakan dalam surat pernyataan menjadi tidak berlaku lagi. (vide. Pertimbangan hukum halaman 57).
- Bahwa pertimbangan hukum yudexfactie Pengadilan Negeri Medan sebagai dasar memutus perkara a quo sangatlah keliru dan tidak beralasan hukum sehingga putusan a quo haruslah dibatalkan karena yudexfactie telah keliru dalam memberikan pertimbangan hukum dalam memutus perkara a quo terkait tidak ada kesepakatan antara Pembanding dengan Terbading I dan II tersebut dalam pembelian tanah objek perkara.
- Bahwa sejak awal setelah terjadinya kesepakatan pembelian tanah objek perkara antara Pembanding dengan Terbanding I dan II yang ditandai dengan Pembanding/Penggugat telah memberikan pembayaran sebesar Rp. 20.000.000,- pada tanggal 1 Desember 2012 (vide. Bukti P – 1). Dengan adanya keseriusan pembayaran dari Pembanding kepada Terbanding I dan II tersebut maka Terbanding I dan II memberikan pernyataan untuk tetap menjual tanah objek perkara hanya kepada Pembanding (Vide. Bukti P – 2). Selanjutnya Pembanding secara terus menerus baik melalui surat (tertulis) maupun bertemu langsung dengan Terbanding I dan II tetap menindaklanjuti (mem-follow-up) untuk mempertanyakan terhadap pengurusan surat tanah objek perkara yang pengurusannya dilakukan oleh Terbanding I dan II (vide. Bukti P – 5 s/d P – 8 dan keterangan saksi Yudi Irawan dan saksi Ipit Hermansyah).
- Bahwa dengan adanya komunikasi yang terjadi secara terus menerus (continue) antara Pembanding/Penggugat dengan Terbanding I dan II/Tergugat I dan I tersebut, maka hal ini membuktikan tentang sikap keseriusan kedua belah pihak dalam jual – beli tanah objek perkara yakni Pembanding sangat berminat membeli tanah objek perkara dari Terbanding I dan II selaku bagian ahli waris alm. H. Mahmud Parinduri tersebut.
- Bahwa bahkan hingga akhir tahun 2014 sebelum gugatan a quo Pembanding /Penggugat ajukan, maka Pembanding masih terus memantau dan meminta keseriusan Terbanding I dan II untuk dapat menyelesaikan pengurusan surat tanah objek perkara a quo secepatnya agar dapat dilakukan pembayaran selanjutnya (lihat Bukti P – 6). Dengan demikian sangatlah keliru dan salah sikap yudexfactie dalam mengambil dasar pertimbangan hukum yang secara tegas menyimpulkan tentang pembeli (ic. Pembanding) tidak ada keseriusan dan kesungguhan Pembanding/Penggugat dalam membeli tanah objek perkara dari
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 41 -
Terbanding I dan II sehingga putusan yudexfctie a quo layaklah dibatalkan.
- Bahwa seandainyapun benar (quadnon) tidak ada keseriusan dari Pembanding untuk membeli tanah objek perkara tersebut, maka tentunya telah sejak lama pula Pembanding/Penggugat membiarkan dan tidak merespon pengurusan surat-surat oleh Terbanding I dan Terbanding II. Dengan adanya tindak lanjut dan sikap pro-aktif Pembanding (ic : bukti bertanda P – 5 s/d P – 8) membuktikan Pembanding sangat serius membeli tanah objek perkara.
- Bahwa demikian pula dengan harga jual tanah objek perkara sejak awal telah disepakati bersama seharga Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah) / meter persegi. Adanya perbedaan penafsiran harga karena lamanya proses pengurusan surat tanah terperkara yang dilakukan oleh Terbanding I dan Terbanding II tersebut sehingga Terbanding I dan II meminta penyesuaian kembali. Perbedaan inilah yang masih terus dibicarakan oleh Pembanding dengan Terbanding I dan II. Bukan perbedaan atas rencana terjadinya jual beli antara Pembanding dan Terbanding tersebut.
- Bahwa akan tetapi tanpa sepengetahuan dan tanpa seizin Pembanding/Penggugat ternyata Terbanding I dan II/Tergugat I dan II telah mengalihkan dan menjual tanah Terbanding I dan II/Tergugat I dan II kepada Terbanding III/Tergugat III. Adapun harga jual tanah objek perkara yang dilakukan Terbanding I dan II/Tergugat I dan II kepada Terbanding III/Tergugat III adalah sebesar Rp. 1.641.840.000,- (satu milyar enam ratus empat puluh satu juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah). (vide. Bukti Tergugat III bertanda T.III – 5A, 5B, 5C dan 5D). Padahal Penawaran yang Pembanding/Penggugat ajukan terhadap Terbanding I dan II/Tergugat I dan II adalah Rp. 6.513.610.000,- (enam milyar lima ratus tiga belas juta enam ratus sepuluh ribu rupiah). Dalam hal ini sangat jauh diatas harga jual yang dilakukan antara Terbanding I dan II / Tergugat I dan II kepada Terbanding III / Tergugat III tersebut.
- Bahwa akan tetapi ternyata yudexfactie telah salah dan keliru menafsirkan perbedaan harga antara Pembanding dengan Terbanding I dan II tersebut, sehingga yudexfactie Pengadilan Negeri Medan mengambil kesimpulan seolah-olah tidak ada kesepakatan antara Pembanding dengan Terbanding I dan II dalam transaksi jual beli antara Pembanding dengan Terbanding I dan II.
- Bahwa selain itu juga, dengan dibandingkan nilai harga jual atas tanah objek perkara yang dilakukan Terbanding I dan II kepada Pembanding, dibandingkan penjualan yang dilakukan Terbanding I dan II kepada Terbanding III, maka terdapat perbedaan yang signifikan/mendasar dan sangat mencolok, bahkan sangat jauh dibawah harga yang telah disepakati antara Pembanding/Penggugat dengan Terbanding I dan II / Tergugat I dan II tersebut.
- Bahwa meskipun menurut Yudexfactie Pengadilan Negeri Medan terkait surat pernyataan Terbanding I dan II tertanggal 01 Desember 2012 tersebut bukanlah merupakan surat perjanjian sebagaimana Pasal 1338 KUHPerdata. Namun dengan keberadaan dan dibuatnya surat pernyataan tertanggal 01 Desember 2012 tersebut sebagai bentuk suatu keseriusan dan komitmen Terbanding I dan II dalam pengalihan atas tanah objek perkara yang sudah terikat secara moral dan hukum kepada Pembanding/Penggugat.
- Bahwa tentunya secara hukum tidak dengan begitu mudahnya begitu saja Yudexfactie Pengadilan Negeri Medan memberikan kesimpulan tersebut diatas dengan menyatakan tentang Pembanding/Penggugat tidak serius membeli tanah objek perkara sehingga membenarkan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 42 -
pembelian yang dilakukan oleh Terbanding III tersebut (vide. Bukti Tergugat III bertanda T.III – 5A, 5B, 5C dan 5D). Padahal Pembanding hingga gugatan diajukan masih memberikan kesempatan yang cukup kepada Terbanding I dan II untuk membicarakan dan meralisasikan penjualan tanah objek perkara ( P – 5 s/d P-8). Berdasarkan alasan hukum tersebut diatas maka sangat beralasan
hukum bagi Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa perkara ini untuk menerima permohonan banding yang diajukan Pembanding/ Penggugat a quo dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan No.212/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 23 Desember 2015 tersebut dan selanjutnya mengadili sendiri dengan mengabulkan Penggugat seluruhnya. Ad.2). Tentang Yudexfactie Pengadilan Negeri Medan telah salah dan keliru
dalam memutus perkara a quo dengan mengabulkan gugatan rekonpensi Terbanding I dan II/Tergugat I dan II yang didasarkan atas pertimbangan hukum yang kurang sempurna dan tidak lengkap (onvoeldoende gemotiverd)
- Bahwa yudexfactie Pengadilan Negeri Meda a quo dalam putusannya telah mengabulkan gugatan rekonpensi yang diajukan Terbanding I dan II/ Penggugat dr/Tergugat I dan II dk untuk seluruhnya yang pada dasarnya tentang keabsahan Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2, No. 3 dan No. 4 tanggal 10 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaries Jansen Ricardo Sitanggang, SH., dan Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaris Jansen Ricardo Sitanggang, SH.,
- Bahwa putusan yudexfactie Pengadilan Negeri Medan tersebut diatas tidaklah tepat dan masih tidak sempurna serta tidak lengkap (onvoeldoende gemotiverd) terkait kebenaran dari bukti-bukti berupa akte-akte notaris pelepasan hak dengan ganti rugi tersebut sehingga haruslah dibatalkan.
- Bahwa terhadap Akte-Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2, No. 3 dan No. 4 tanggal 10 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaris Jansen Ricardo Sitanggang, SH., dan Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaris Jansen Ricardo Sitanggang, SH., merupakan pengalihan tanah objek perkara antara Terbanding I dan II/Tergugat I dan II selaku penjual kepada Terbanding III/Tergugat III selaku pembeli (lihat. Bukti Terbanding III/Tergugat III bertanda T. III 5A, T.III- 5B, T.III - 5C dan T.III - 5D sama dengan bukti T IV -1, T IV-2, T.IV -3 dan T.IV-4).
- Bahwa dengan diperhatikan secara seksama dan teliti terhadap akte-akte pelepasan hak atas tanah antara Terbanding I, II dan Terbanding III tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Pada Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2 tanggal 10
Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaries Jansen Ricardo Sitanggang, SH. Tersebut menunjukkan mengenai pelepasan tanah seluas + 726.40 M2 dengan harga Rp. 581.120.000,- (lima ratus delapan puluh satu juta seratus dua puluh ribu rupiah (lihat. Bukti Terbanding III/Tergugat III bertanda T. III 5A, sama dengan bukti T IV -1).
b. Pada Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 3 tanggal 10 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaries Jansen Ricardo Sitanggang, SH., tersebut menunjukkan mengenai pelepasan tanah seluas 463.20 M2 dengan harga Rp. 370.560.000,- (tiga ratus tujuh puluh juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) (lihat. Bukti T.III- 5B, sama dengan bukti T IV-2).
c. Pada Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 4 tanggal 10 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaries Jansen Ricardo Sitanggang, SH., tersebut menunjukkan mengenai pelepasan tanah
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 43 -
seluas 401.10 M2 dengan harga Rp. 320.880.000,- (tiga ratus dua puluh juta rupiah delapan ratus delapan puluh delapan ribu rupiah) (lihat. Bukti T.III - 5C sama dengan bukti T.IV -3).
d. Pada Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaris Jansen Ricardo Sitanggang, SH., tersebut menunjukkan mengenai pelepasan tanah seluas 461.60 M2 dengan harga Rp. 369.280.000,- (tiga ratus enam puluh Sembilan juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah) (lihat. Bukti Terbanding III/Tergugat III bertanda T.III - 5D sama dengan bukti T.IV-4).
Dengan demikian terhadap pelepasan ke-4 (keempat) akte pelepasan hak tanah objek perkara yang merupakan peninggalan alm. H. Mahmud Parinduri antara Terbanding I dan II kepada Terbanding III tersebut adalah dengan jumlah keseluruhan luas tanah 2.052 M2 dengan pembayaran sebesar Rp. 1.641.840.000,- (satu milyar enam ratus empat puluh satu juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah). (lihat. Bukti Terbanding III/Tergugat III bertanda T. III 5A, T.III- 5B, T.III - 5C dan T.III - 5D sama dengan bukti T IV -1, T IV-2, T.IV -3 dan T.IV-4).
- Bahwa padahal jauh sebelumnya tanah objek perkara a quo dijual Terbanding I dan II kepada Terbanding III tersebut, telah terdapat kesepakatan pengalihannya antara Pembanding dengan Terbanding I dan II dengan harga jual Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah) per meter persegi yakni tanah objek perkara peninggalan alm. Mahmud Parinduri seluas 2.177, 87 M2 x 3.000.000,- / per meter = Rp. 6.513.610.000,- (enam milyar lima ratus tiga belas juta enam ratus sepuluh ribu rupiah).
- Bahwa namun Terbanding I dan II tanpa alasan yang jelas justru telah mengalihkannya kepada Terbanding III dengan harga yang sangat jauh dibawah kesepakatan Pembanding tersebut, dan bukan dijual kepada Pembanding yang terlebih dahulu melakukan transaksi dengan Terbanding I dan II, bahkan Pembanding telah melakukan pembayaran Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) sebagai keseriusan pembelian tanah objek perkara a quo (bukti P - 1 dan P - 2), sehingga dengan demikian sangat mustahil dan sangat tidak masuk akal Terbanding I dan Terbanding II melepaskan tanah objek perkara kepada Terbanding III sebesar Rp. 1.641.840.000,- (satu milyar enam ratus empat puluh satu juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah). (ic. dalam hal ini terdapat selisih + Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah).
- Bahwa dengan demikian dalam transaksi pelepasan hak antara Terbanding I dan II dengan Terbanding III sangat tidak wajar dan terdapat itikad yang tidak baik / itikad buruk karena mengenyampingkan hak dan kepentingan hukum Pembanding yang telah terlebih dahulu melakukan transaksi dengan Terbanding I dan II tersebut. Bahkan dalam pelepasan hak antara Terbanding I dan II dengan Terbanding III tersebut diduga terdapat unsur tipu muslihat dan kebohongan tersebut.
- Bahwa dengan demikian terhadap Terbanding II/Tergugat III selaku pembeli atas tanah objek perkara tidak dapat dikualifikasikan sebagai pembeli yang beritikad baik, bahkan sebaliknya merupakan pembeli yang beritikad buruk sehingga jual beli antara Terbanding I dan II/Tergugat I dan II dengan Terbanding layak untuk dibatalkan. Perhatikan : Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor : 1816 K/Pdt/1989 yang pada dasarnya menyatakan : “Pembeli tidak dapat dikualifikasikan sebagai yag beritikad baik, karena pembelian dilakukan dengan ceroboh ialah pada saat pembelian ia sama sekali tidak meneliti hak dan status Para Penjual tas tanah terperkara, karea itu ia tidak pantas dilindungi dalam transkasi itu”.
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 44 -
- Bahwa atas unsur tipu muslihat dan kebohongan tersebut, patut diduga Para Terbanding telah melakukan manipulasi pajak penjualan dan pembebanan atas tanah tersebut yang dapat dituntut secara pidana maupun perdata oleh Negara.
- Bahwa secara hukum sangat beralasan hukum pula terhadap Akte-Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 2, No. 3 dan No. 4 tanggal 10 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaris Jansen Ricardo Sitanggang, SH., dan Akta Pelepasan Hak Dengan Ganti Rugi No. 8 tanggal 13 Januari 2014 yang dibuat dihadapan notaris Jansen Ricardo Sitanggang, SH., (vide. Bukti Terbanding III/Tergugat III bertanda T. III 5A, T.III- 5B, T.III - 5C dan T.III - 5D sama dengan bukti T IV -1, T IV-2, T.IV -3 dan T.IV-4) dinyatakan batal atau tidak mempunyai kekuatan hukum sebagaimana dimaksud dalam gugatan Pembanding/Penggugat. Berdasarkan alasan hukum tersebut diatas maka sangat beralasan
hukum bagi Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa perkara ini untuk menerima permohonan banding yang diajukan Pembanding/ Penggugat a quo dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan No.212/Pdt.G/2015/PN.Mdn tanggal 23 Desember 2015 tersebut dan selanjutnya mengadili sendiri dengan mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.
Membaca Relas Pemberitahuan Untuk Melihat, Membaca dan
Memeriksa Berkas Perkara Pengadilan Negeri Medan, yang disampaikan
kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat, kepada Kuasa Hukum
Terbanding I.1 semula Tergugat I.1, kepada Kuasa Hukum Terbanding I.2
semula Tergugat I.2, kepada Terbanding I.3 semula Tergugat I.3, kepada Kuasa
Hukum Terbanding II, kepada Terbanding III semula Tergugat III, kepada
Terbanding IV semula Tergugat IV dan kepada Terbanding V semula Tergugat
V masing-masing tanggal 15 Maret, tanggal 9 Mei 2016, tanggal 7 Maret 2016,
dan tanggal 18 Februari 2016, yang menerangkan bahwa dalam tenggang
waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada
kedua belah pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan
mempelajari berkas perkara tersebut sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Kuasa Hukum
Pembanding semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan
menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Undang-
Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat
diterima;
Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan meneliti secara seksama
berkas perkara beserta salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan
tanggal 23 Desember 2015 Nomor : 212/Pdt.G/2015/PN.Mdn, dan telah
memperhatikan memori banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 45 -
Penggugat, Majelis Hakim Tingkat Banding dapat membenarkan pertimbangan
dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama yang didasarkan pada hasil
pemeriksaan di persidangan sesuai ketentuan hukum dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, oleh karenanya diambil alih dan dijadikan
pertimbangan dalam mengadili perkara aquo dalam tingkat banding;
Menimbang, bahwa hal-hal yang berupa keberatan dalam memori
banding pada substansinya telah dipertimbangkan dalam putusan aquo,
sehingga tidak perlu dipertimbangkan lagi dalam tingkat banding;
Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas, maka putusan
Pengadilan Negeri Medan tanggal 23 Desember 2015 Nomor :
212/Pdt.G/2015/PN.Mdn, dapat dipertahankan dan harus dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Penggugat tetap
dipihak yang kalah, maka dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua
tingkat peradilan;
Memperhatikan KUHPerdata dan R.B.g, serta peraturan-peraturan
hukum lainnya yang bersangkutan dalam perkara ini;
MENGADILI :
- Menerima permohonan banding dari Kuasa hukum Pembanding semula
Penggugat;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 23 Desember 2015
Nomor : 212/Pdt.G/2015/PN.Mdn, yang dimohonkan banding tersebut;
- Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara
dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan
sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 14 Nopember 2016 oleh kami
: BANTU GINTING, SH. selaku Hakim Ketua Majelis dengan, LINTON SIRAIT,
SH.MH. dan ABDUL FATTAH, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota
berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor :
252/PDT/2016/PT-MDN tanggal 18 Agustus 2016, untuk memeriksa dan
mengadili perkara ini dalam tingkat banding dan putusan tersebut pada hari
Senin tanggal 21 Nopember 2016, diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim
Anggota serta ZAINAL POHAN, SH.MH. Panitera Pengganti pada Pengadilan
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN
- 46 -
Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara maupun kuasa
hukumnya;
Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,
TTD. TTD.
ttd ttd
1. LINTON SIRAIT, SH.MH. BANTU GINTING, SH.
TTD.
ttd
2. ABDUL FATTAH, SH.MH.
Panitera Pengganti,
TTD.
ttd
ZAINAL POHAN, SH.MH.
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,-
2. Redaksi Rp. 5.000,-
3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-
PE
NG
AD
ILA
N T
ING
GI M
ED
AN