PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
v
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
vi
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
vii
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN
METODE PICTURE AND PICTURE
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
viii
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
ix
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE
PICTURE AND PICTURE
Penulis:
Eva Oktaviana, M.Pd
Chrisnaji Banindra Y, M.Pd
Maria Ulfa, M.Pd
STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA
2019
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
x
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE
PICTURE AND PICTURE
Penulis:
Eva Oktaviana, M.Pd
Chrisnaji Banindra Y, M.Pd
Maria Ulfa, M.Pd.
ISBN: 978-602-50134-3-0
Editor: Elis Solihat, M.Pd
Desain Sampul dan tata letak: Singgih Tanu Wangsa, M.Pd
Penerbit:
STKIP Kusuma Negara Publishing
Jl. Raya Bogor Km. 24, Cijantung Jakarta Timur
Cetakan Pertama, September 2019
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak bahan ajar ini dalam bentuk apapun dan dengan
cara apapun
tanpa ijin tertulis dari penulis
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku
ajar yang berjudul Pengajaran Menulis Puisi Menggunakan Metode
Picture and Picture.
Buku Pengajaran Menulis Puisi Menggunakan Metode Picture
and Picture dimaksudkan untuk memenuhi referensi kebutuhan
mahasiswa, guru, dan stakeholder pendidikan. Dimana buku ini
menyajikan teori hasil penelitian terkait Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dari penggunaan metode Picture and Picture terhadap
kemampuan menulis puisi. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan
kemampuan menulis puisi siswa SD dengan menggunakan metode
Picture and Picture.
Perkembangan budaya menulis bangsa Indonesia memang
cukup signifikan, tetapi apa yang sudah diraih masih jauh tertinggal
dengan negara-negara seperti Jepang, Finlandia dan Amerika Serikat.
Jepang merupakan negara yang sudah menanamkan budaya membaca
sejak kecil. Tidak heran maengapa Jepang dikenal sebagai negara yang
maju. Sementara Finlandia sudah membuktikan hasil dari revolusi
pendidikannya dan kini merupakan negara yang mendapat peringkat
pertama dalam jajaran negara literasi di dunia. Sedangkan Amerika
pada tahun 2000-an dibuat gerakan oleh Komisi Nasional untuk
Revolusi Menulis. Tentunya hal ini menjadikan Amerika memiliki
keterampilan literasi yang baik. Generasi yang cerdas dan terpelajar
terlahir dari minat literasi yang tinggi. Hal ini tentu saja melibatkan
berbagai pihak yang saling berkolabrasi dalam mewujudkan budaya
literasi ini. Oleh karena itu, penulis tertarik membuat buku ajar dengan
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
vi
judul “Pengajaran Menulis Puisi Menggunakan Metode Picture and
Picture”.
Penulis ucapkan terimakasih tak terhingga kepada ketua LPPM
Ibu Dr.Nursiah Sappaile, M.Pd, Ibu Dr.Yatha Yuni, M.Pd, tim penulis
dan teman-teman dosen PGSD yang tidak bisa disebutkan satu persatu
atas motivasi dan supportnya hingga buku ajar ini selesai.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca buku ajar
ini, mudah-mudahan buku ajar ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan agar
kesalahan dan kekurangan dapat diperbaiki sebagai penyempurnaan
dimasa yang akan datang.
Jakarta, 19 September 2019
Eva, Chrisnaji, Maria
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
vii
DAFTAR ISI BAB I ................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
BAB II ................................................................................................. 5
PENGAJARAN MENULIS ............................................................... 5
1. Hakikat Menulis ...................................................................................... 5
2. Tujuan Pembelajaran Menulis ................................................................. 7
3. Pembelajaran Menulis di SD ................................................................. 10
4. Perkembangan Menulis pada Siswa SD ................................................ 12
5. Tahap-tahap Menulis ............................................................................. 14
6. Strategi Menulis .................................................................................... 18
BAB III .............................................................................................. 19
MENULIS PUISI ............................................................................. 19
1. Pengertian Puisi ..................................................................................... 19
2. Jenis-jenis Puisi ..................................................................................... 22
3. Unsur-unsur Puisi .................................................................................. 31
4. Apresiasi Puisi ....................................................................................... 38
5. Langkah –langkah Menulis Puisi .......................................................... 39
6. Instrumen Penilaian Menulis Puisi ....................................................... 40
BAB IV .............................................................................................. 43
METODE PICTURE AND PICTURE ............................................ 43
1. Hakikat Picture and Picture ................................................................... 43
2. Ciri- Ciri Metode Pembelajaran Picture and Picture .............................. 44
3. Kelebihan dan Kekurangan PnP ............................................................ 45
4. Langkah-Langkah Pembelajaran PnP .................................................... 46
5. Indikator Metode Pembelajaran PnP ..................................................... 48
BAB V ................................................................................................ 49
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
viii
CONTOH-CONTOH PUISI SISWA KELAS IV ......................... 49
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 56
LAMPIRAN STUDI KASUS PTK ................................................. 63
BIODATA PENULIS ...................................................................... 83
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Mata Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran
yang wajib dipelajari di sekolah. Mata Pelajaran bahasa Indonesia diajarkan
dimulai dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas hingga perguruan tinggi. Jenjang pendidikan
Sekolah Dasar merupakan waktu yang baik dalam meningkatkan
keterampilan bahasa Indonesia. Keterampilan bahasa Indonesia pada
hakikatnya terdiri dari empat komponen, yaitu menyimak, mendengar,
membaca, dan menulis. Setiap keterampilan erat hubungannya dengan
keterampilan lainnya. Keterampilan berbahasa diperoleh melalui suatu
hubungan urutan yang teratur: mula-mula diusia kecil kita belajar menyimak,
kemudian berbicara, kemudian kita belajar membaca dan menulis. Menyimak
dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah. Keempat
keterampilan tersebut menurut Henry Guntur Tarigan dalam buku (Siti
Anisatun Nafi’ah:30) pada dasarnya merupakan suatu kesatuan cartutunggal.
Pengajaran bahasa Indonesia ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam berkomunikasi berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Komunikasi tersebut diharapkan mampu melibatkan lisan maupun
tulisan. Lebih dari itu, pemahaman terhadap bahasa Indonesia diharapkan
menumbuhkan apresiasi peserta didik terhadap hasil karya kesusastraan
Indonesia.
Pada pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, guru dituntut memiliki
kreativitas yang tinggi, karena pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
sampai saat ini masih menjadi mata pelajaran yang diujikan pada Ujian
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
2
Nasional serta tuntutan dalam kurikulum 2013 revisi 2017. Oleh karena itu,
guru diharapkan dapat meningkatkan kreativitasnya dalam menerapkan
metode pengajaran bahasa Indonesia, sehingga pembelajaran yang sudah
dipelajari akan lebih mudah dipahami dan bermakna bagi siswanya, termasuk
pembelajaran apresiasi sastra.
Karya kesastraan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
salah satunya adalah puisi. Puisi merupakan salah satu materi yang sering
diuji praktekan ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas. Tujuan
pengajaran sastra tidak lain agar siswa memperoleh pengalaman dan
pengetahuan bersastra.
Salah satu aspek yang diajarkan dalam pembelajaran sastra adalah menulis
puisi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran
yang wajib dikuasai oleh siswa. Hal ini mempunyai tujuan agar siswa dapat
mengekspresikan pikiran, perasaaan, pengalaman, dan imajinasinya melalui
kegiatan menulis puisi secara kreatif. Oleh karena itu, mata pelajaran bahasa
dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini tentunya
melibatkan peranan guru dalam mengajar, yaitu memiliki metode
pembelajaran yang menarik bagi siswa, sehingga siswa terlatih dan
termotivasi dalam mengembangkan keterampilan berbahasa, terutama
menulis puisi.
Salah satu metode pengajaran yang menarik yang bisa guru terapkan
dalam pengajaran puisi salah satunya dengan menggunakan metode Picture
and Picture. Metode ini menggunakan media gambar secara runtut yang
dapat membantu siswa mendapatkan ide dan gagasan dengan mudah dalam
menulis puisi. Media pengajaran dengan menggunakan gambar dapat
meningkatkan kreativitas siswa dalam menulis sehingga siswa mampu
menuangkan imajinasi dan perasaannya dalam bentuk puisi. Selain itu, media
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
3
gambar mampu menggugah emosi dan sikap siswa dalam mendapatkan ide
atau gagasan.
Pengajaran menulis puisi dengan menggunakan metode Picture and
Picture menjadikan siswa lebih berani dalam mengungkapkan pikirannya dan
berinteraksi dengan teman maupun guru. Metode pembelajaran Picture and
Picture menumbuhkan rasa penasaran dan motivasi yang tinggi pada siswa
karena Picture and Picutre merupakan suatu metode pembelajaran yang
inovatif, kreatif dan interaktif. Siswa akan lebih terangsang dalam
keterlibatan emosional dan ketekunan dalam pembelajaran menulis puisi.
Adapun tujuan dari buku ini agar semua stakeholder pendidikan baik
mahasiswa, maupun guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang
menarik yaitu metode Picture and Picture dalam meningkatkan kemampuan
menulis puisi siswa. Adapun buku ini secara khusus diharapkan dapat
mengetahui seperti di bawah ini:
A. Pengajaran Menulis
1. Hakikat Kemampuan Menulis
2. Tujuan Pembelajaran Menulis
3. Tahap-tahap Menulis
4. Perkembangan Menulis Pada Siswa SD
5. Strategi Menulis
6. Pembelajaran Menulis di SD
B. Menulis Puisi
1. Pengertian Puisi
2. Ciri-ciri Puisi
3. Jenis-jenis Puisi
4. Unsur – unsur Puisi
a. Tema
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
4
b. Amanat
c. Nada
d. Suasana
5. Apresiasi Puisi
6. Langkah-langkah Menulis Puisi
C. Kisi-kisi Instrumen Menulis Puisi
D. Metode Picture and Picture
1. Hakikat Picture and Picture
2. Ciri ciri Metode Pembelajaran Picture and Picture
3. Kelebihan dan Kekurangan Picture and Picture
4. Langkah – langkah Pembelajaran Picture and Picture
5. Indikator Metode Pembelajaran Picture and Picture
E. Contoh contoh Puisi Siswa Kelas Tinggi
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
5
BAB II
PENGAJARAN MENULIS
1. Hakikat Menulis
Salah satu keterampilan bahasa selain menyimak, membaca dan
berbicara adalah menulis. Menulis merupakan suatu kegiatan yang
menggunakan media aksara dalam menyampaikan suatu informasi. Menulis
merupakan sebuah proses dalam penuangan ide gagasan ke dalam sebuah
tulisan dan melalui tahap-tahap tertentu. “Menulis adalah sebuah proses
berkomunikasi secara tidak langsung antara penulis dan pembacanya”
(Yunus Abidin, 2012:182). Sama halnya dengan Elbow (dalam M.Thobroni,
2008) menegaskan, “dengan menuliskan semua pikiran di atas kertas, kita
bisa melihat hubungan antara gagasan dan menjadikan hal-hal yang samar
dan abstrak menjadi jelas dan konkrit”. Sehingga peta gagasan dan pemikiran
kita akan tersusun logis dan sistematis. Menulis merupakan seluruh rangkaian
kegiatan seseorang yang menjelaskan hasil pemikiran dan memberikan
informasi melalui aksara kepada masyarakat pembaca untuk dipahami (I
Nengah Suandi,dkk, 2018:195).
Suatu alat yang sangat ampu dalam belajar yang dengan sendirinya
memainkan peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan yaitu puisi
(Enre, 1988:6). Seseorang yang mampu menulis dengan baik mampu
memberikan informasi yang jelas kepada pembaca. Akan tetapi, bagi siswa
yang merasa kesulitan dalam menulis, mereka tidak tahu bagaimana cara
memulai dan mendapatkan sebuah ide atau gagasan. Hal ini dikarenakan
menulis merupakan keterampilan yang kompleks sehingga perlu dilatih
dalam prosesnya serta butuh ketelitian sejak kelas awal SD. Menulis
merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif karena
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
6
penulis harus terampil menggunakan grafologi, struktur bahasa, dan memiliki
bahasa yang memadai, yang mana menulis dapat dianggap sebagai proses
ataupun suatu hasil. Puji Santoso (2004:6.11) berpendapat bahwa “menulis
merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah
tulisan”.
Hakikat menulis adalah “proses berpikir yang berkesinambungan,
mulai dari mencoba, sampai dengan mengulas kembali” (Saleh Abas, 2006:
127). Hal ini dapat diartikan bahwa menulis tidak timbul secara tiba-tiba,
tetapi membutuhkan suatu proses berpikir agar dapat dituangkan kedalam
bentuk tulisan.
Sementara itu, (Tarigan, 2008) menyatakan bahwa, “menulis adalah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat
membaca lambang-lambang grafik tersebut mereka memahami bahasa
gambaran grafik itu”. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa tulis. Pendapat tersebut didukung dengan
pernyataan Harris (dalam Ahmad Susanto, 2013: 243) bahwa, lima
komponen tulisan yang harus dimiliki penulis, yaitu isi (materi) tulisan,
organisasi tulisan, kebahasaan (kaidah bahasa tulis), gaya penulisan, dan
mekanisme tulisan. Jadi, hal ini menunjukkan bahwa dalam hal menulis ada
lima komponen yang mengikat sehingga seorang penulis mempunyai ciri
khas dalam tulisannya.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa menulis
merupakan suatu proses dalam mendapatkan sebuah ide atau gagasan yang
dituangkan kedalam bahasa tulis secara tersusun, logis dan sistematis
sehingga pembaca dapat memahaminya. Menulis adalah rangkaian kegiatan
seseorang untuk mengungkapkan ide atau gagasan, buah pikiran, pendapat,
dengan menggunakan kata-kata yang tepat, disusun menjadi kalimat-kalimat
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
7
yang jelas, paragraf yang padu dan sistematis ditulis dengan menggunakan
ejaan yang benar, sehingga dapat dipahami oleh orang lain, serta dengan
tulisan seseorang akan mengabadikan hasil karyanya dan bertujuan agar
dikenang oleh generasi penerus.
2. Tujuan Pembelajaran Menulis
Pada dasarnya seorang penulis ketika hendak menuangkan ide
gagasannya dalam bentuk tulisan mempunyai tujuan yang hendak
disampaikan kepada pembaca. Selain itu, penulis memiliki tujuan atau
karakteristik dalam penulisannya agar arah tujuan yang ingin disampaikan
dapat dipahami oleh pembaca. Begitu pula dalam dunia pendidikan,
hendaknya seorang guru memahami karakteristik siswa agar tujuan dari
pembelajaran menulis dapat tersampaikan. Berikut tujuan pembelajaran
menulis di tingkat SD;
Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai di kelas 1 SD adalah sebagai
berikut (Solchan T.W,2014: 9.6).
1) Bersikap dengan benar dalam menulis garis putus-putus, garis lurus, garis
lengkung, lingkaran, dan garis pembentuk huruf.
2) Menjiplak atau menebalkan (gambar, lingkaran, dan bentuk lurus).
3) Menyalin (huruf, kata, kalimat, angka arab, dan kalimat atau beberapa
kalimat).
4) Menulis huruf, kata, dan kalimat sederhana dengan huruf lepas.
5) Menulis beberapa kalimat sederhana (terdiri atas 3-5 kata) dengan huruf
sambung.
6) Menulis kalimat yang didiktekan guru menggunakan huruf sambung.
7) Menulis kalimat yang didiktekan guru menggunakan huruf sambung dan
menuliskannya dengan benar.
8) Menulis kalimat dengan rapi menggunakan huruf sambung.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
8
Tujuan pembelajaran dikelas 2 SD, adalah sebagai berikut:
1) Menuliskan pengalaman penggunaan kalimat sederhana dengan huruf
sambung.
2) Menulis kalimat yang didiktekan guru dalam huruf sambung dengan
benar (penggunaan ejaan dan tanda baca).
3) Melengkapi cerita dengan kata yang tepat.
4) Menuliskan karangan pendek tentang kegiatan anggota keluarga.
5) Menulis cerita sederhana tentang kesukaan dan ketidak sukaan.
Tujuan pembelajaran menulis di kelas 3 SD (Kelas Tinggi) sebagai
berikut:
a) Menulis karangan dari pikiran sendiri dengan menggunakan pilihan
kata dan kalimat yang tepat.
b) Menulis karangan berdasarkan rangkaian gambar seri menggunakan
kalimat yang semakin kompleks.
c) Membuat rangkaian dari teks narasi cerita dalam beberapa kalimat
dengan menggunakan kata-kata sendiri.
d) Menulis petunjuk membuat mainan dan menjelaskan cara
memainkannya.
Tujuan pembelajaran menulis di kelas 4 SD (Kelas Tinggi) sebagai
berikut:
a) Memahami isi percakapan dan melengkapi percakapan.
b) Menulis deskripsi tentang benda disekitar atau seseorang dengan
bahasa yang runtut.
c) Mengisi formulir dengan benar.
d) Memahami isi cerita dan melengkapi isi cerita
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
9
e) Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita
dengan b ahasa yang komunikatif.
f) Menyusun paragraf dengan bahasa yang tersedia
g) Menulis cerita berdasarkan pengalaman.
h) Menulis pengumuman dengan bahasa yang komunikatif
i) Menulis cerita rekaan berdasarkan pengalaman dengan bahasa yang
runtut dan menggunakan EYD yang tepat.
j) Membuat pantun sederhana.
Tujuan pembelajaran menulis di kelas 5 SD (Kelas Tinggi) sebagai
berikut:
a) Menulis karangan berdasarkan gambar seri yang diacak.
b) Menulis karangan dengan bahasa yang tersedia.
c) Menyusun karangan dengan menggunakan kerangka karangan.
d) Menulis kartu pos dengan benar.
e) Menulis surat pribadi untuk berbagai keperluan (untuk berbagai tujuan)
dengan kalimat yang efektif.
f) Menyusun laporan melalui tahapan yang benar.
g) Menulis secara ringkas isi buku pengetahuan dari cerita dalam beberapa
kalimat dengan kata-kata sendiri.
h) Menulis kejadian penting dalam buku harian dengan ragam bahasa
yang sesuai.
i) Menuangkan ide/gagasan dalam bentuk prosa sederhana dengan bahasa
yang komunikatif.
j) Menulis pengalaman pribadi dalam bentuk prosa sederhana.
k) Menuangkan gagasan dalam bentuk puisi.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
10
Tujuan pembelajaran menulis di kelas 3 SD (Kelas Tinggi) sebagai
berikut:
a) Mengisi daftar riwayat hidup dengan benar.
b) Menyusun naskah pidato/sambutan dengan bahasa yang komunikatif dan
santun.
c) Menyampaikan informasi dalam bentuk iklan dengan bahasa yang
komunikatif
d) Menulis wesel pos dengan benar.
e) Membuat ringkasan dari teks yang dibaca atau di dengar.
f) Menyusun rangkuman dari berbagai teks bacaan yang memiliki kesamaan
tema.
g) Menulis surat resmi dengan memperhatikan pilihan kata sesuai dengan
orang yang dituju.
h) Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan tetap mempertahankan
makna puisi.
i) Menyusun percakapan berdasarkan ilustrasi gambar.
Jadi tujuan pembelajaran menulis adalah suatu pembelajaran dimana
seorang guru bisa memberikan pengajaran menulis berdasarkan karakteristik
siswa melalui tahap-tahapan penulisan serta disesuaikan dengan kurikulum
yang digunakan di SD. Berikut akan dijelaskan terkait pembelajaran menulis
di Sekolah Dasar (SD).
3. Pembelajaran Menulis di SD
Kemampuan menulis bukanlah sesuatu yang instan dan bukan bawaan sejak
lahir, akan tetapi kemampuan menulis membutuhkan suatu proses yang
panjang. Proses itu diperoleh melalui tindakan pembelajaran. Seseorang yang
telah mendapatkan pembelajaran menulis pun belum tentu memiliki
kompetensi menulis yang andal tanpa banyak latihan (Solchan T.W,2014:
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
11
9.4). Jadi, proses dalam menulis sangatlah penting dilakukan oleh seseorang
khususnya dalam proses pembelajaran menulis seorang siswa dapat dilatih
terus menerus oleh seorang guru. Dengan melakukan banyak latihan maka
akan terbentuk gaya penulisan dari dalam diri siswa.
Pengajaran menulis untuk siswa SD mulanya diperkenalkan dengan
bentuk huruf. Huruf-huruf itu di bentuk oleh garis-garis. Maka siswa dilatih
dengan membuat garis putus-putus, garis lurus, garis lengkung, dan garis
bulat yang merupakan dasar untuk menulis sebuah huruf. Dapat dilihat di
kelas satu semester 1 dengan materi pokok pembelajaran menulis yaitu garis
putus-putus, garis lurus, garis lengkung, lingkaran, dan garis bentuk
lingkaran. Jadi kelas 1 SD siswa diperkenalkan dengan membuat/ menulis
huruf-huruf atau alphabet latin dan merangkainya menjadi kata-kata.
Disamping itu siswa dibiasakan dengan sikap menulis yang benar. Misalnya:
memegang dan menggunakan alat tulis yang merupakan kompetensi dasar
menulis yang harus di kembangkan oleh guru (Solchan T.W,2014: 9.4).
Pada siswa SD kelas tinggi, siswa diminta menguasai teknik menulis
kata, kemudian dilanjutkan dengan latihan merangkaikan kata-kata menjadi
kalimat, dan kalimat-kalimat dirangkai menjadi paragraf, dan paragaraf-
paragraf disusun menjadi sebuah wacana (Solchan T.W,2014: 9.4). Lihat
gambar 3.1 dibawah ini.
Tabel 3.1. Materi Menulis di SD
Materi Menulis SD
Siswa Kelas Rendah
1. Siswa dibiasakan untuk menulis dengan sikap yang benar.
2. Siswa dilatih membuat garis putus-putus, garis lurus, garis lengkung,
lingkaran,dan garis pembentuk lingkaran.
3. Siswa menulis huruf-huruf atau alphabet latin dan merangkainya
menjadi kata-kata.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
12
Siswa Kelas Tinggi
1. Siswa latihan merangkai kata-kata menjadi kalimat.
2. Siswa dilatih membuat kalimat.
3. Siswa dilatih membuat paragraf
4. Siswa dilatih menyusun wacana
Hal di atas merupakan pembelajaran menulis di Sekolah Dasar (SD).
Dimana materi yang diajarkan disesuaikan dengan perkembangan siswa.
Berikut akan dijelaskan terkait perkembangan siswa di SD.
4. Perkembangan Menulis pada Siswa SD
Perkembangan menulis biasanya berkaitan erat dengan kemampuan
membaca. Semakin sering membaca maka seseorang memperoleh
pembendaharaan kata yang banyak. Hal ini sangat membantu dalam proses
menulis. Proses menulis dekat dengan menggambar, dalam hal ini keduanya
mewakili simbol tertentu. Namun, menulis berbeda dengan menggambar dan
hal ini diketahui oleh anak ketika berumur sekitar 3 tahun (Isah
Cahyani,2012:70).
Anak-anak memulai dengan menggambar, kemudian menulis “cakar
ayam”, barulah membuat bentuk-bentuk huruf. Mula-mula siswa sekolah
dasar menulis, meskipun ia tidak mengetahui nama-nama huruf. Kata-kata
yang dikenalnya dengan baik, misalnya, dapat menolong anak belajar bahwa
huruf yang berbeda melambangkan bunyi-bunyi yang berbeda (Isah Cahyani,
2012:70).
Anak mencocokkan bunyi dan tulisan dengan menggunakan aturan
menulis. Bunyi-bunyi dalam huruf dicocokkan dengan bunyi-bunyi yang di
dengarnya. Pada mulanya, anak hanya memperhatikan huruf pertama pada
setiap kata, huruf-huruf lain dalam setiap kata kurang mendapat perhatian,
hal ini sama dengan tahap awal dalam membaca, anak juga hanya
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
13
memperhatikan huruf pertama. Berdasarkan hal ini, lebih baik anak-anak
dihadapkan pada cerita yang ditulis dengan menggunakan huruf yang besar
(Isah Cahyani, 2012:71).
Penggunaan huruf besar pada setiap awal kata pertama setiap
paragraf, serta pemberian warna yang menarik akan lebih mempermudah
siswa dalam mengenali perbedaan huruf yang satu dengan yang lainnya. Jadi
kesiapan mereka dalam membaca dan menulis akan relatif cepat dengan tidak
memberatkan anak. Sering ditemukan pada siswa SD dalam menulis suku
kata tanpa huruf vocal dan juga tanpa antara. Misalnya, “lampu” ditulis
“lmpu” atau “makan” ditulis “mkn”, dan sebagainya. Selain itu banyak
kesalahan ejaan yang terjadi di kelas-kelas rendah sekolah dasar yang bersifat
fonologis, yakni berupa penghilangan, penggantian, atau penambahan fonem,
khususnya pada bunyi klaster, dan penggantian bunyi berdasarkan persamaan
fonologis (misalnya, bawa diganti pawa). Biasanya ketika anak mulai belajar
menulis latin (bergantian dari huruf cetak ke huruf latin), ejaan dan struktur
kalimat banyak yang salah. Terlepas dari kekurangan – kekurangan tersebut,
cerita yang ditulis pun sering bersifat langsung dan sederhana, akan tetapi
cukup bagus. Anak-anak kelas rendah belum memperhatikan sebab pembaca
masih bersifat egosentris. Akan tetapi dengan bantuan guru di sekolah anak –
anak dapat mengenali sistem tulisan yang berlaku.
Gambar 4.1. Perkembangan Menulis pada Anak
Menggambar
Menulis Kata Menulis Kalimat
Menulis Huruf Menulis Suku Kata
tanpa vokal
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
14
Perkembangan anak dalam menulis perlu adanya bimbingan dalam
memahami dan menguasai cara mentranfer ide gagasan kedalam sebuah
tulisan. Comb mengemukakan bahwa perkembangan menulis mengikuti
prinsip-prinsip perulangan, generatif, konsep tanda, dan fleksibelitas (Combs,
2014: 4.32-4.33).
Pada siswa awal biasanya terampil menulis jika siswa telah mampu
menuliskan bunyi bahasa dalam tataran huruf, merangkai huruf menjadi suku
kata dan kata, merangkai kata menjadi kalimat yang bermakna, dan
menyusun kalimat menjadi paragraf sederhana. Tulisan siswa sudah lengkap
atau tidak ada huruf yang kurang, terbaca, benar tulisannya (bentuk dan
rangkaiannya), dan sudah mengikuti EYD bila sudah diajarkan.
5. Tahap-tahap Menulis
Menulis bukanlah sesuatu yang instan melainkan membutuhkan
proses didalam pengerjaanya. Dalam menulis ada beberapa tahapan yaitu
tahap pemerolehan ide, pengolahan, dan pemproduksian ide. Pada tahap
pemerolehan ide, penulis menggunakan kepekaannya dalam menuangkan
pengalaman hidupnya maupun kehidupan manusia lainnya yang diketahui
dalam berbagai perangkat pemerolehan ide. Sementara tahap kedua yaitu
tahapan pengolahan ide. Pada tahap ini tergantung pada tujuan yang dicapai
dalam menulis. Salah satunya kemampuan berimajinasi, sangat digunakan
dalam proses menulis dimana imajinasi bertujuan untuk mengajak pembaca
menikmati dan membuat diri pembaca masuk kedalam tulisan yang dibuat
oleh sipenulis. Tahap terakhir yaitu produksi ide, menurut Jumanta
Hamdayani, pada tahap ini mulai menggunakan peranti produksi ide, yakni
pengetahuan bahasa dan pengetahuan konvensi karya. (Hamdayana, 2014:
184).
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
15
Pengetahuan bahasa merupakan peranti utama yang digunakan oleh
penulis dalam mengemas gagasan yang telah diolahnya. Melalui penggunaan
pengetahuan atau kemampuan berbahasa ini sebuah ide yang dikemas sesuai
dengan tujuannya serta memenuhi asas ketatabahasaan yang diterima
dikalangan pembacanya. Sementara pengetahuan konvensi karya di sisi lain
akan digunakan untuk mengemas gagasan agar sesuai dengan genre tulisan
yang akan dihasilkan. Menurut Oshima dan Hogue (1992:21) , “The process
of writing should involve three stages. They are prewriting, planning or
outlining, and writing and revising draft.” Dalam bahasa Indonesia,
“Menulis terdiri dari tiga tahap, yaitu prewriting (sebelum menulis), planning
or outlining (membuat perencanaan dan garis besar penulisan) dan revising
draft (menulis dan memperbaiki rancangan penulisan).”
Adapun tahap-tahapan menulis secara umum sebagai berikut:
1) Tahap Pramenulis
Tahap pramenulis ini merupakan tahap persiapan. Ada dua
kegiatan yang dilakukan dalah tahap ini adalah menulis topik dan
menentukan tujuan. Topik itu sendiri merupakan inti segala yang akan
dibahas nanti. Serta dapat diperoleh melalui sumber, seperti Koran,
televisi ataupun pengalaman penulis sendiri. Seperti contohnya
pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur, topik ini bisa dikembangkan
oleh penulis. Tahap yang kedua menentukan tujuan ini berkaita dengan
pemilihan bentuk karangan. Bentuk karangan bisa berbentuk narasi,
deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
2) Tahap Perencanaan Tulisan
Dalam buku I Nengah Suandi (Akhadiah, 1998:5) perencanaan
tulisan ini sangat erat kaitannya dengan menulis kerangka tulisan.
Kerangka harus disusun secara sistematis. Kerangka ini terdiri dari atas
subtopik-subtopik yang akan dikembangkan menjadi paragraf - paragraf.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
16
Misalnya, berdasarkan topik tentang “pemindahan ibu kota ke
Kalimantan Timur” di atas, disini penulis dapat menyusun kerangka
karangan sebagai berikut:
➢ Pendahuluan
- Pengertian ibu kota
- Pentingnya ibu kota bagi masyarakat Indonesia
➢ Isi
- Rencana pemerintah memindahkan ibu kota dari Jakarta ke
KalimantanTimur
- Faktor – faktor pemerintah memindahkan ibu kota
- Alasan pemindahan ibu kota
➢ Penutup
- Solusi yang seharusnya dilakukan pemerintah
Pada tahap perencanaan ini, sebagai penulis sudah melakukan
tahap awal tulisan. Hal ini berupa garis besar setiap informasi yang
akan dikembangan oleh si penulis.
3) Tahap Penulisan
Pada tahap penulisan ini dilakukan untuk mengembangkan sebuah
ide gagasan ataupun butir-butir pokok yang telah dibuat sebelumnya.
Pokok-pokok inilah kemudian dikembangkan menjadi sebuah paragraf.
4) Tahap Revisi
Tahap revisi yaitu pemeriksaan terhadap tulisan yang telah dibuat
(Akhadiah, 1998:5). Pada tahap ini penulis mengoreksi tentang bahasa,
struktur karangan, ejaan, tanda baca, pilihan kata, dan kaidah gramatika
lainnya.
5) Tahap Publikasi
Publikasi adalah mempromosikan hasil tulisan kita ke khayalak
ramai yang bertujuan agar apa yang kita tulis dapat diketahui pembaca.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
17
Disini terjadi komunikasi antara penulis dan pembaca. Karena pembaca
mendapatkan informasi dari hasil tulisan yang penulis buat.
Adapun tahapan menulis pada siswa SD dapat dibagi menjadi dua,
yaitu menulis permulaan dan lanjutan (pendalaman). Menulis permulaan
diawali dengan melatih siswa mengarang alat tulis dengan benar, menarik
garis, menulis huruf, suku kata, kata, dan kalimat sederhana, biasanya diawali
atau bersamaan dengan pembelajaran permulaan. Contoh untuk belajar
menulis /i/ siswa diperkenalkan dengan membaca bunyi /i/. menulis lanjut
dimulai dengan menulis kalimat sesuai gambar, menulis paragraf sederhana,
dan menulis karangan pendek dengan bantuan berbagai media dengan ejaan
yang benar. (Puji Santosa: 3.21) Lihat Gambar 5.1.
Gambar 5.1. Keterampilan Menulis di SD
Sama halnya Nurchasanah membagi pembelajaran menulis permulaan
menjadi dua tahap, yaitu tahap prapenulisan dan penulisan. Tahap
prapenulisan bertujuan untuk melatih siswa membiasakan diri bersikap yang
baik dan tepat dalam menulis. Contohnya, sikap duduk yang benar,
Menulis Lanjut (3-6)
1. Menulis kalimat sesuai
gambar.
2. Menulis paragraf sederhana.
3. Menulis dengan ejaan yang
benar.
Keterampilan Menulis di SD
Menulis Permulaan (1-2)
1. Siswa dilatih memegang alat
tulis dengan benar.
2. Siswa menarik garis pada
huruf
3. Siswa menulis huruf, suku
kata, kata, kalimat
sederhana.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
18
pengaturan jarak mata dengan tangan yang tepat pada waktu menulis, cara
membuka buku yang tepat, dan belajar membuat berbagai macam garis yang
memungkinkan siswa untuk bisa menulis dengan tepat. Kegiatan ini bisa
dilakukan dengan cara menjiplak, menyalin, menulis halus, dikte, dan
sebagainya.
6. Strategi Menulis
Pengajaran menulis dapat dilakukan dengan menggunakan dua
strategi, yaitu pada saat jam pelajaran berlangsung dan setelah jam pelajaran
berlangsung. Strategi pada saat jam pelajaran berlangsung, siswa bermain
dengan bahasa dan tulisan, kuis, membuat atau mengganti akhir cerita.
Strategi setelah jam pelajaran berlangsung, siswa dapat menulis harian,
membuat majalah dinding, atau membuat kliping yang semuanya diarahkan
agar siswa senang menulis. Latihan menulis di kelas tinggi dapat diterapkan
melalui gambar, pengalaman, peribahasa, puisi dan sebagainya.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
19
BAB III
MENULIS PUISI
1. Pengertian Puisi
Puisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai
ragam sastra yang bahasanya terikat oleh rima, ritma, dan irama serta
penyusunan larik dan bait. Menurut Kosasih (2011:206), puisi adalah bentuk
karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna. Kekayaan
makna yang terdapat dalam puisi disebabkan oleh adanya pemadatan segala
unsur bahasa. Bahasa dalam puisi berbeda dengan bahasa sehari-hari. Puisi
itu sendiri penulisannya ringkas akan tetapi penuh makna yang kaya. Kata-
kata yang digunakan adalah kata-kata konotatif, yang mengandung banyak
penafsiran. Serta keindahan puisi itu dipengaruhi oleh adanya diksi, majas,
rima dan irama yang terkadang dalam karya sastra itu. Puisi adalah
karyasastra yang dalam penulisannya menggunakan bahasa tersaring dan
sangat memperhatikan aspek kebahasaan (Nurgiyantoro, 2005: 312). Jadi
dalam pemilihan bahasa diutamakan aspek diksi, karena dalam diksi
menyangkut adanya unsur bunyi, bentuk, dan makna yang kesemuanya harus
memenuhi persyaratan untuk memperoleh efek keindahan.
Berbeda halnya dengan Sayuti (2008:3), ia merumuskan puisi sebagai
“bentuk pengucapan bahasa yang memperhitungkan adanya aspek bunyi-
bunyi di dalamnya, yang mengungkapkan pengalaman imajinatif emosional,
dan intelektual penyair yang ditimba dari kehidupan individual dan sosialnya;
yang diungkapkan dengan teknik pilihan tertentu, sehingga puisi itu mampu
membangkitkan pengalaman tertentu pula dengan diri pembaca atau
pendengar-pendengarnya”. Jadi dalam hal ini puisi lebih dilihat dari aspek
bunyi-bunyi di dalam yang diungkapkan secara imajinatif emosional oleh
sipenulis sesuai pengalaman kehidupan sosialnya dengan memilih teknik
tertentu agar pembaca dapat merasakan pengalamannya.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
20
Menurut Waluyo dalam buku I Ketut Dibia menyatakan bahwa puisi
adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua
unsur bahasa melalui struktur luar dan struktur dalam. Sama halnya dengan
Waluyo (dalam siswanto, 2008:108), mengemukakan puisi adalah bentuk
karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara
imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan struktur fisik dan
batinnya. Berdasarkan kedua teori di atas bahwa puisi adalah salah satu
bentuk kesusastraan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair
secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan
bahasa, diantaranya dengan mengonsentrasikan struktur fisik dan struktur
batinnya.
Adapun menurut Waluyo (2005:40) puisi hakikatnya adalah segala unsur
puisi yang harus ada dalam puisi. Hakikat ini dikenal dengan istilah catur
tunggal (empat yang satu) yaitu:
b. Sense (tema)
Sense adalah arti yang terkandung dalam pokok persoalan sebuah puisi.
Setiap penyair ingin mengemukakan suatu yang dilihat, dirasakan, atau
yang dialaminya dalam kehidupan. Sense disebut dengan tema. Menurut
Waluyo (2005:25) dalam apresiasi puisi, tema merupakan gagasan pokok
atau subjek-metter yang dikemukakan oleh penyair melalui puisinya.
c. Feeling (rasa)
Puisi mengungkapkan perasaan penyair, perasaan penyair akan dapat
kita tangkap apabila puisi itu dibaca keras dalam deklamasi puisi.
Perasaan yang menjiwai puisi bias rasa senang, sedih, sombong,
semangat, menyesal dan lain sebagainya.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
21
d. Tone (nada)
Tone disebut juga sebagai nada dan suasana kejiwaan puisi, nada
mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. Dari sikap itu
terciptalah suasana puisi. Ada puisi yang bernada kagum, sinis, protes,
memberontak, menggurui, belas kasih, pesimis, santai dan lain-lain.
e. Intention (amanat)
Intention adalah amanat, pesan, atau nasihat yang terdapat pada puisi
yang ditangkap oleh pembaca. Amanat dirumuskan sendiri oleh
pembaca. Secara apektif pengalaman empiris pembaca mempengaruhi
pada amanat puisi. Cara menyimpulkan amanat puisi sangat berkaitan
dengan cara pandang pembaca terhadap suatu hal. Meskipun ditentukan
berdasarkan cara pandang, amanat tidak dapat lepas dari tema dan isi
puisi yang dikemukakan penyair.
Selain mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa puisi mempunyai ciri-
ciri khusus, para ahli mengemukakan diantaranya menurut Sadikin
(2005:195) merumuskan ciri-ciri puisi sebagai berikut:
a. Dalam puisi terdapat pemadatan segala unsur bahasa.
b. Unsur-unsur bahasa dalam puisi diatur dengan memerhatikan irama dan
bunyi.
c. Puisi berisikan ungkapan perasaan dan pikiran penyair yang berdasarkan
pengalaman dan bersifat imajinatif/khayalan.
d. Bahasa yang dipergunakan bersifat konotatif/bermakna ganda.
e. Puisi dibentuk oleh struktur fisik (diksi, majas, rima, dan irama) dan
struktur batin (tema, amanat, suasana).
Menurut Handayani (2006:57) menyataka bahwa puisi sebagai karya
sastra memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
22
a. Memiliki bait.
b. Bait dibagi menjadi beberapa lirik.
c. Mementingkan unsur bunyi.
d. Bahasa emosional.
Sedangkan Lintang (2015: 436) menyatakan bahwa ciri-ciri yang terdapat
dalam sebuah puisi adalah:
a. Mengutamakan keindahan bahasa.
b. Bahasa yang digunakan ringkas dan konotatif.
c. Disajikan dalam bentuk monolog.
Menurut Kosasih (2011:206) ciri-ciri sebuah puisi sebagai berikut:
a. Dalam puisi terdapat pemadatan segala unsur kekuatan bahasa.
b. Dalam penyusunannya unsur-unsur bahasanya dirapikan, diperbagus dan
diatur sebaik-baiknya dengan memperhatikan irama dan bunyi.
c. Puisi berisikan ungkapan pikiran dan perasaan pengarang yang
berdasarkan pengalaman dan bersifat imajinatif.
d. Bahasa yang digunakan bersifat konotatif.
e. Puisi dibentuk oleh struktur fisik (tipografi, diksi, majas, rima dan irama)
serta struktur batin (tema, amanat, perasaan, dan suasana puisi).
2. Jenis-jenis Puisi
Berdasarkan bentuknya kita mengenal puisi terikat dan puisi bebas.
Puisi terikat atau disebut puisi lama, puisi yang diciptakan oleh masyarakat
lama, seperti pantun, syair, dan gurindam. Serta terikat oleh syarat-syarat,
seperti jumlah lirik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap lirik,
pola rima dan irama, serta muatan setiap bait. Sementara puisi baru, puisi
bebas atau puisi modern merupakan bentuk pengucapan puisi yang tidak
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
23
menginginkan pola-pola estetika yang kaku atau patokan-patokan yang
membelenggu kebebasan jiwa penyair. Dengan demikian, nilai puisi modern
dapat dilihat pada keutuhan, keselarasan, dan kepadatan ucapan, dan bukan
terletak pada jumlah bait dan lirik yang membangunnya (Dibia, 2018: 78).
a. Puisi Lama
Puisi lama memiliki beberapa bentuk, misalnya pantun, syair,
gurindam, talibun, seloka, mantra, dan karmina.
1). Pantun
Pantun adalah jenis puisi lama yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
- Terdiri atas empat baris atau lirik.
- Bersajak a-b-a-b.
- Terdapat sampiran dan isi.
Contoh
Ada papaya ada mentimun (a)
Ada markisa ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
2). Syair
Syair mirip dengan pantun. Syair mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
- Terdiri dari empat baris atau lirik.
- Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
- Bersajak a-a-a-a.
- Tidak terdapat sampiran.
- Isinya berupa ragkaian cerita.
Contoh Syair Ken Tambunan (Cerita Panji)
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
24
Lalulah berjalan Ken Tambuhan
Diiringi penglipur dengan tadahan
Lemah lembut berjalan perlahan-lahan
Lakunya manis memberi kasihan
Tunduk menangis segala puteri
Masing-masing berkata sama sendiri
Jahatnya perangai permaisuri
Lakunya seperti jin dan peri
(Via Waluyo dalam Suryaman, 2013: 21)
3). Gurindam
Gurindam merupakan puisi lama yang isi dan tema di dalamnya sama
dengan pantun. Gurindam memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Terdiri atas 2 baris.
- Sajak akhir berirama a – a; b – b; dan seterusnya.
- Baris pertama berisi sebab dan baris kedua berisi akibat.
- Isinya mengandung nasihat-nasihat dan bersifat mendidik.
Contoh puisi gurindam berkaitan dengan nasihat agama:
Gurindam Dua Belas
Barang siapa tiada memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Barang siapa mengenal yang empat
Makai ia itulah orang makrifat
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
25
Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah
Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang Bahari
Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang terperdaya
Barang siapa mengenal akhirat
Thulah ia dunia mudarat
(Djamaris dalam Setyawati, 2004:220)
4). Seloka
Seloka disebut juga pantun berbingkai. Ciri-ciri seloka adalah
kalimat ke-2 dan ke-4 pada bait pertama diulang kembali
pengucapannya menjadi kalimat pertama dan ketiga bait ke-2.
5). Mantra
Mantra adalah karya sastra lama yang berisi pujian-pujian terhadap
sesuatu yang gaib atau dianggap keramat. Mantra biasanya diucapkan
secara lisan oleh para pawang atau dukun dalam acara keagamaan.
6). Karmina (pantun kilat)
Ciri-ciri karmina adalah terdiri atas dua baris atau lirik dan baris
pertama berisi sampiran dan baris kedua berisi isi.
b. Puisi Baru
Puisi baru berbeda dengan puisi lama. Isi, bentuk irama, dan persajakan
seperti yang terdapat dalam puisi lama mulai berubah pada puisi baru. Isi
puisi baru dituliskan dengan bahasa yang cukup bebas dan lincah.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
26
Ada beberapa jenis karya sastra puisi baru yaitu:
1) Puisi Transparan (Diapan) adalah puisi yang menggunakan kata-kata
mudah dipahami akan tetapi dapat menimbulkan rasa haru dan gugah
para pembaca. Adapun contoh puisi Diapan sebagai berikut:
SAJAK SIKAT GIGI
Seseorang lupa menggosok giginya sebelum tidur
Di dalam tidurnya ia bermimpi
Ada sikat gigi menggosok-gosok mulutnya supaya terbuka
Ketika ia bangun pagi hari
Sikat giginya tinggal sepotong
Sepotong yang hilang itu agaknya
Tersesat dalam mimpinya dan tak bisa kembali
Dan ia berpendapat bahwa kejadian itu terlalu berlebih-lebihan
(Yudhistira Ardinugraha dalam buku Suryaman dkk, 2013.Hal.31)
2) Puisi Prismatis adalah puisi yang sukar dipahami karena
menggunakan kata-kata kiasan, asosiasi, perlambangan yang
mengandung makna konotatif, yakni makna yang bisa ditafsirkan
bermacam-macam (poly interpretable).
Berikut contoh puisi Primatis:
SAAT SEBELUM BERANGKAT
mengapa kita masih juga bercakap
hari hampir gelap
menyekap beribu kata di antara karangan bunga
di ruang semakin maya, dunia purnama
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
27
sampai tak ada sempat bertanya
mengapa musim tiba-tiba reda
kita di mana. Waktu seorang bertahan di sini
di luar para pengiring jenazah menanti
(Sapardi Djoko Damono dalam buku Suryaman dkk, 2013. Hal.31)
3) Puisi Kontemporer adalah Puisi yang lebih mengandalkan variasi
bentuk dan permainan bunyi bahasa seperti rima , irama, tekanan,
intonasi dan lain-lain. Jenis ini lebih mengutamakan kesan yang
ditimbulkan oleh puisi bukan arti yang ingin disampaikan oleh
penyair.
Adapun contoh puisi kontemporer karya (Sutardji Calzoum
Bachri dalam Juwati, 2017:81) sebagai berikut:
Mantera
Lima percik mawar
Tujuh sayap merpati
Sesayat langit perih
Dicabik puncak gunung
Sebelas duri sepi
Dalam dupa rupa
Tiga menyan luka
Mengasapi luka
Puah!
Kau jadi!
Kasihku
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
28
4) Puisi Mbling adalah jenis puisi yang tidak patuh pada aturan atau
puisi nakal. Yaitu ketentuan-ketentuan yang umumnya berlaku dalam
penciptaan suatu puisi (Sehandi, 2016: 64-65).
Adapun contoh puisi Mbling (Sylado, 2004:9) sebagai berikut.
MADAH YANG TERTINDAS NAMUN TAK BINASA
lantaran kamu
memerintah dengan kekerasan
aku menyiapkan pemberontakan
dengan kasih sayang
lewat teaterku.
Selain puisi berdasarkan bentuknya, adapula puisi berdasarkan karya
sastra seni yang terdiri atas berbagai macam. Menurut (Waluyo 1987 dalam
Dibia 2018:78) membagi puisi berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi
atau gagasan yang hendak disampaikan, yaitu puisi naratif, puisi lirik, dan
puisi deskriptif. Adapun pembahasannya seperti di bawah ini.
a. Puisi Naratif
Puisi naratif adalah puisi yang isinya sama dengan cerita. Seorang
penyair menyampaikan gagasannya dalam bentuk cerita dimana di
dalamnya terdeskripsikan ada pelaku yang berkisah, contohnya:
DESAKU
Hagu
Sebuah nama selalu merdu
Di telingaku
Setiap waktu
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
29
Alammu
Nyiurmu
Pantaimu
Memanggil daku selalu
Untuk tidak jauh
Dari sisimu
Dari pagi dan siang
Ku berangkat dan pulang dari sekolah
Bersama teman-temanku
Lewat jalan berbelok
Dinaungi pepohonan rindang
Karena itu aku bertekad
Akan selalu memeliharamu
Akan selalu mengingatmu
Sampai akhir hayat
b. Puisi Lirik
Puisi lirik merupakan puisi yang cara mengungkapkan gagasannya
dengan pujaan terhadap seseorang dan tidak bercerita. Adapun
contohnya:
R.A. Kartini
Engkau pendekar bangsa
Pahlawan wanita Indonesia
Engkau korbankan jiwa dan raga
Engkau lahir di Istana
Tiada kurang satu apa pun
Tapi kau tak terlena
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
30
Melihat kaummu menderita
Raden Ajeng Kartini
Engkau laksana obor
Pikiranmu menerangi hati
Engkaulah pelopor
c. Puisi Deskriptif
Yaitu puisi yang mengungkapkan gagasannya dengan cara
menggambarkan suatu kesan, peristiwa, pengalaman menarik yang
pernah dialaminya. Misalnya puisi yang menggambarkan keindahan alam
sebagai berikut:
ALAM YANG INDAH
Sunguh indah alam
Ciptaan Tuhan
Hewan, Burung, ikan
Tumbuh-tumbuhan
Bintang dan bulan
Seenap tata surya
Memuji Tuhan
Tuhanku menjaga
Sejagat raya
Burung Margasatwa
Cukup makannya
Ajar aku, Tuhan
Buka mataku
Belajar dari alam Melihatmu
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
31
3. Unsur-unsur Puisi
Emzir (2016:242) menyatakan bahwa unsur puisi terdiri atas struktur
luar dan struktur dalam. Struktur luar puisi berkaitan dengan bentuk,
sedangkan struktur dalam puisi berkaitan isi atau makna. Berikut sajian
uraiannya ;
a. Struktur Luar
1) Pilihan Kata (diksi)
Pilihan kata merupakan hal yang sangat esensial dalam struktur
puisi karena kata merupakan wacana sebagai ekspresi utama.
Setiap kata akan mempunyai beberapa fungsi, baik fungsi makna,
bunyi, nilai estetika, bentuk dan lainnya.
2) Unsur Bunyi
Unsur bunyi merupakan hasil penataan kata dalam struktur
kalimat. Pada puisi – puisi lama, seperti pantun dan syair,
penyusunan bunyi merupakan bagian yang mutlak karena struktur
tersebut merupakan bagian penanda bentuk. ragam bunyi
mencakup hal-hal sebagai berikut .
a) Rima
Rima atau bunyi-bunyi yang sama dan diulang, baik dalam
satuan kalimat maupun pada kalimat-kalimat berikutnya. Rima
tersebut dapat berupa:
- Asonansi atau keruntutan vocal yang ditandai oleh
persamaan bunyi
vocal
pada satu kalimat seperti rindu, sendu, mengharu kalbu.
- Aliterasi, yaitu persamaan bunyi konsonan pada kalimat
atau antar kalimat dalam puisi.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
32
- Rima dalam, yaitu persamaan bunyi (baik vocal maupun
konsonan) yang berlaku antara kata dalam satu baris.
- Rima akhir, yaitu persamaan bunyi akhir baris.
b) Irama
Irama adalah paduan bunyi yang menimbulkan aspek
musikalitas atau ritme tertentu. Ritme dapat muncul karena
adanya penataan rima.
b. Struktur Dalam
Struktur dalam pada dasarnya adalah makna yang terkandung
di balik kata-kata yang disusun sebagai struktur luarnya. Pengertian
struktur dalam diberikan karena makna dalam puisi sering kali
merupakan makna yang tidak langsung atau simbolis.
Berikut ini dapat diuraikan yang membangun puisi terdiri dari dua
jenis yaitu:
1) Struktur Batin Puisi (Hakikat Puisi)
Struktur batin puisi adalah medium untuk mengungkapkan
makna yang hendak disampaikan puisi. Richards (dalam Waluyo,
1987) menyebutkan makna atau struktur batin dengan istilah
hakikat puisi. Ada empat unsur hakikat puisi, yakni tema (sense),
perasaan penyair (feeling), nada atau sikap penyair terhadap
pembaca (tone), dan amanat (intention).
a) Tema
Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair
atau pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh pengarang.
Pokok persoalan atau pokok pikiran itu begitu kuat mendesak
dalam jiwa pengarang, sehingga menjadi landasan utama
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
33
pengucapannya. Jika desakan yang kuat berupa hubungan
pengarang dengan tuhan, maka puisinya bertema ketuhanan.
Disini penyair menjadi peran utama untuk menguasai gagasan
pokok yang hendak ditulis. Tema harus dihubungkan dengan
penyairnya, dengan konsep-konsep yang terimajinasikan.
b) Perasaan Penyair
Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi
perasaan pengarang. Bentuk ekspresi itu dapat berupa
kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan kepada kekasih,
kepada teman, atau Sang Khalik. Oleh kerena itu, bahasa dalam
puisi terasa sangat ekspresif dan lebih padat.Perasaan penyair
(feeling) merupakan faktor yang mempengaruhi dalam
penciptaan puisi. Suasana perasaan penyair ikut diekspresikan
dan harus dapat dihayati oleh pembaca.
c) Nada dan Suasana
Dalam menulis puisi, pengarang mempunyai sikap
tertentu terhadap pembaca; apakah dia ingin bersikap
menggurui, mengejek, menyendiri, atau bersikap lugas
dengan hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca. Sikap
pengarang kepada pembaca ini disebut nada puisi. Jika nada
merupakan sikap pengarang terhadap pembaca maka suasana
adalah jiwa pembaca setelah membaca puisi itu atau akibat
psikologi yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca. Nada
dan suasana puisi saling berkaitan, karena nada puisi
menimbulkan perasaan terhadap pembaca. Nada senang yang
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
34
diciptakan penyair dapat menimbulkan suasana
gembira/ceria hati pembaca.
Dalam apresiasi puisi, penyair dapat menentukan sikap
kepada pembaca, apakah dia ingin bersikap menggurui,
menasehati, mengejek dan lain-lain. Adapun yang dimaksud
dengan suasana dalam puisi adalah keadaan jiwa pembaca
setelah membaca puisi atau akibat psikologis yang
ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca.
d) Amanat (pesan)
Amanat merupakan hal yang penting dalam puisi, karena
di dalammnya tersirat kata-kata penulis yang hendak
disampaikan kepada pembaca secara bahasa tulis, hal ini
untuk memberikan kesan atau pesan terhadap pembaca.
2) Struktur Fisik Puisi (Metode Puisi)
a) Diksi (pilihan kata)
Pemilihan kata harus di pertimbangkan maknanya, komposisi
bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks
kata lainnya. Menurut Sayuti (2008:143) peranan diksi dalam puisi
sangat penting karena kata-kata adalah segala-galanya dalam puisi.
Karena diksi merupakan esensi penulis puisi. Barfield (dalam
Pradopo, 2009:54) mengemukakan bahwa kata-kata dipilih dan
disusun dengan cara yang sedemikian rupa hingga menimbulkan
imajinasi estetik, maka hasilnya itu disebut diksi puitis. Jadi, diksi
bertujuan untuk mendapatkan kepuitisan dan mendapatkan nilai
estetik.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
35
Begitu pentingnya kata-kata dalam puisi, maka kata harus
dipertimbangkan secara cermat dalam pemilihannya. Dalam
pemilihan kata dipertimbangkan berbagai aspek estetis maka kata-
kata yang sudah dipilih oleh pengarang untuk sebuah puisi bersifat
absold dan tidak dapat diganti dengan padan kata sekalipun
maknanya.
b) Pengimajian
Pengimajian berhubungan erat dengan diksi, karena pengimajian
menggunakan kata-kata konkret seperti penglihatan, pendengaran,
atau cita rasa. Pengimajian atau citraan dalam puisi pada dasarnya
selalu terkait dengan bahasa kias, diksi secara umum dan srana
retorik. Menurut Sayuti (2008: 170) istilah citraan/ pengimajian
dalam puisi dapat dipahami dalam dua cara yakni citraan
merupakan pengalaman indera yang terbentuk dalam rongga
imajinasi pembaca dan citraan dipahami secara ekspresif.
Sejalan dengan itu Kosasih (2011:207), mengungkapkan
pengimajian dapat didefinisikan sebagai kata atau susunan kata
yang dapat mengungkapkan pengalaman imajinasi. Dengan adanya
imajinasi yang diciptakan pengarang, maka kata-kata puisi seolah-
olah tercipta sesuatu yang dapat didengar, dilihat ataupun
dirasakan pembacanya.
Pandopo (2009:79) mengungkapkan citraan dalah gambaran-
gambaran angan sajak. Gambaran-gambaran angan itu ada
bermacam-macam dihasilkan oleh indera penglihatan,
pendengaran, peradapan, pengecapan, dan penciuman, serta
diciptakan oleh pemikiran dan gerakan.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
36
c) Kata Konkret
Dalam membangkitkan imaji (daya bayang), kata – kata yang
dipilih harus dikonkritkan , karena kata-kata itu dapat
mempengaruhi keseluruhan arti. Menurut Kosasih (2011:207)
untuk membangkitkan imaji (daya bayang) pembaca, maka kata-
kata harus diperkonkret. Jika pengarang mahir memperkonkret
kata-kata, maka pembaca seolah-olah melihat, mendengar atau
merasa apa yang dilukiskan dalam puisi.
d) Bahasa Figuratif (majas)
Bahasa figuratif atau bahasa bersusun-susun dapat menyebabkan
puisi menjadi prismatic artinya memancarkan banyak makna atau
kaya akan makna. Menurut Kosasih (2011:208), majas ialah
bahasa yang digunakan pengarang untuk mengatakan sesuatu
dengan cara pengiasan yakni secara tidak langsung
mengungkapkan makna. Majas digunakan pengarang untuk
menyampaikan perasaan, pengalaman batin, harapan, suasana
hati, ataupun semangat hidupnya. Dengan adanya bahasa kiasan
menyebabkan sajak menjadi menarik perhatian, menimbulkan
kesegaran, dan terutama menimbulkan kejelasan gambaran angan
(citraan).
e) Persajakan /Irama
Secara ringkas dapat dikatakan bahwa persajakan merupakan
perulangan bunyi yang sama dalam puisi. Pengertian ini dapat
diperluas sehingga persajakan dapat diartikan sebagai kesamaan
dan atau kemiripan bunyi tertentu didalam dua kata atau lebih,
baik yang berposisi diakhir kata, maupun yang berupa perulangan
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
37
bunyi-bunyi sama yang disusun pada jarak tertentu secara teratur
(Sayuti, 2008:104).
Persajakan di dalamnya memuat rima-dan ritma. Rima adalah
pengulangan bunyi dalam puisi. Rima berfungsi untuk
membentuk musikalitas atau orkestrasi. Dengan adanya rima
itulah, efek bunyi makna yang dikehendaki pengarang semakin
indah dan bermakna yang ditimbulkan pun lebih kuat. Selain
rima, dikenal pula istilah ritma yang diartikan sebagai
pengulangan kata, frase, atau kalimat dan bait-bait puisi.
f) Tipografi
Menurut Siswanto (2008:113), ciri-ciri yang dapat dilihat
secara sepintas dari bentuk puisi adalah tipografi. Tipografi
adalah pengaturan dan penulisan kata, larik, dan bait dalam puisi.
Selain itu Kosasih (2011:210), mengatakan bahwa tipografi
merupakan pembeda yang penting antara puisi, prosa dan drama.
Larik-larik puisi tidak berbentuk paragraf melainkan membentuk
bait. Dalam puisi – puisi kontemporer seperti karya-karya
Sutardji Calzoum Bachri, tipografi itu dipandang begitu penting
sehingga menggeser kedudukan makna kata-kata.
Jadi bisa disimpulkan bahwa unsur puisi memiliki dua,
yaitu struktur dari dalam dan dari luar. Struktur dari dalam
meliputi struktur batin (hakikat puisi) dan struktur fisik puisi.
Struktur batin yang terdiri dari tema, perasaan penyair (feeling),
nada dan suara, dan amanat (pesan). Sedangkan struktur fisik
puisi terdiri dari diksi (pilihan kata), pengimajian, kata konkret,
bahasa figuratif (majas), persajakan/irama dan tipografi.
Sedangkan Menurut Salam (2016: 1) unsur puisi terbagi atas
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
38
unsur lahiriah (struktur fisik puisi) dan unsur batiniah (struktur
batin). Unsur lahiriah yaitu: rima atau irama adalah persamaan
bunyi yang terdapat pada puisi, baik pada awal, tengah, atau pada
akhir baris puisi. maginary merupakan suatu kata atau susunan
kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi
seperti perasaan, penglihatan dan pendengaran. Diksi adalah
pemilihan kata yang dilakukan seorang penyair dalam karyanya.
Kata konkret adalah kata yang dapat ditangkap dengan
menggunakan indra yang memungkinkan munculnya imaginary.
Gaya bahasa yang dapat menghidupkan efek serta menimbulkan
konotasi tertentu. Tipografi adalah bentuk puisi yang tepi kanan
dan kiri tidak dipenuhi kata, tidak selalu dimulai dengan huruf
besar pada setiap baris serta tidak diakhiri tanda titik.S edangkan
unsur batiniah yaitu: tema atau makna baik tiap kata atau makna
keseluruhan. Rasa merupakan sikap penyair terhadap suatu pokok
permasalahan yang ada dalam puisi. Nada adalah sikap penyair
terhadap pembacanya serta nada berhubungan dengan tema dan
rasa. Amanat merupakan pesan yang akan disampaikan penyair
kepada pembaca.
4. Apresiasi Puisi
Dalam pembelajaran apresiasi sastra bentuk sastra apapun misalnya
puisi, prosa, fiksi/cerita rekaan, dan drama. Pengajarannya membutuhkan
proses interaksi antara guru dan siswa. Misalnya pembelajaran apresiasi puisi
dapat dikenalkan macam-macam puisi baik puisi lama maupun puisi
kontemporer.
Apresiasi sastra merupakan bagian dari kegiatan apresiasi sastra
secara umum. Apresiasi puisi sendiri perlu diletakkan sebagai bagian dari
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
39
peristiwa atau fenomena keilmuan, sosial, politis, ekonomis dan lain
sebagainya. Sebagai peristiwa kesenian, apresiasi sastra lebih bersifat
personal bukan komunal serta apresiasi yang bersangkutan dengan jiwa,
nurani, budi, rasa, emosi, dan afeksi daripada kemahiran fisikal.
Menurut Dibia (2018:125) apresiasi puisi berkaitan dengan kegiatan
yang ada sangkut pautnya dengan puisi, yaitu mendengar atau membaca puisi
dengan penghayatan yang sungguh-sungguh, menulis puisi,
mendeklamasikan, dan menulis resensi puisi. Melalui kegiatan ini membuat
seseorang dapat memahami puisi secara mendalam (penuh penghayatan),
merasakan apa yang ditulis oleh penyair, mampu menyerap nilai-nilai yang
terkadung di dalam puisi, dan menghargai puisi sebagai karya seni dengan
keindahan atau kelemahannya.
5. Langkah –langkah Menulis Puisi
Kurniawan (2012:39), mengungkapkan “Proses menulis puisi terdiri
atas tiga tahap, yaitu, pencarian ide, penulisan, serta editing dan revisi. “tiga
proses tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
a. Pencarian ide
Pada tahap ini penyair mencari ide/inspirasi untuk puisi yang akan
ditulisnya. Ide itu bisa berasal dari pengalaman empiris pribadi penulis
seperti kegelisahan, amarah, kebahagiaan, dan lain sebagainya. Bisa juga
berasal dari pengalaman orang lain atau kejadian/peristiwa yang
menggugah, misalnya bencana kebakaran hutan. Selain itu untuk mencari
ide bisa dengan banyak membaca buku, berjalan-jalan melihat sekitar
lingkungan, menonton pertunjukan, drama, iklan, berita, film, atau
berdiskusi.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
40
b. Penulisan
Apabila ide sudah ada maka saatnya penulis menuangkan
kedalam tulisan. Sebaiknya tidak ditunda tunda, tulisan yang ada
dalam benak biarkan mengalir.
c. Editing dan Revisi
Apabila puisi telah selesai ditulis, maka tahap berikutnya
adalah melakukan editing atau revisi. Baca ulang puisi yang dibuat.
Editing berhubungan dengan aspek bahasa, dan tata tulis, sedangkan
revisi berkaitan dengan isi dan subtansi puisi.
6. Instrumen Penilaian Menulis Puisi
Tabel 5.1. Kisi-kisi Kemampuan Menulis Puisi
Tabel 5.2. Kisi-kisi Instrumen Lembar Validasi Menulis Puisi
No Aspek
yang
dinilai
Indikator Skor
1 Judul/
Tema
a. Tema yang diangkat sesuai dengan isi
puisi (20).
b. Tema yang diangkat tidak sesuai
dengan tema (10).
c. Tidak ada tema yang diangkat (5).
20%
2 Kesesuaian
dengan
a. Adanya isi,diksi,rima, dan tifografi
sesuai gambar (30)
30%
No Aspek Bobot
1 Judul atau Tema 20 %
2 Kesesuaian dengan gambar terkait: isi, diksi, rima dan
tifografi
30 %
3 Tata Tulis 30 %
4 Amanat 20 %
Total 100%
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
41
gambar
terkait: isi,
diksi, rima
dan
tifografi
b. Adanya isi,diksi,rima,dan tifografi
kurang sesuai (20)
c. Adanya isi,diksi,rima,dan tifografi yang
kurang tepat (10).
3 Penulisan a. Setiap kalimat dalam indikator hanya
berisi satu gagasan secara lengkap dan
penulisannya sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia (30).
b. Setiap kalimat dalam indikator hanya
berisi satu gagasan secara lengkap dan
penulisannya kurang sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia (20).
c. Setiap kalimat dalam indikator hanya
berisi satu gagasan akan tetapi kurang
lengkap dan penulisannya kurang
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
(10).
30%
4 Amanat a. Amanat yang disajikan dalam menulis
puisi mudah dipahami (20).
b. Amanat yang disajikan dalam menulis
puisi tidak mudah dipahami (10).
c. Tidak ada amanat yang disajikan dalam
karangan (5)
20%
Jumlah 100%
Keterangan:
3 = Baik 2 = Sedang/Cukup 1 = Kurang
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
42
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
43
BAB IV
METODE PICTURE AND PICTURE
1. Hakikat Picture and Picture
Prinsip dasar dalam Metode pembelajaran kooperatif Picture and
Picture menurut Renni Ramadhani Lubis (2017:418) adalah sebagai berikut:
a) Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang dikerjakan dalam kelompoknya; b) Setiap anggota kelompok (siswa)
harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang
sama; c) Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan
tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya; d) Setiap
anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi; e) Setiap anggota kelompok
(siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar
bersama selama proses belajarnya; dan f) Masing-masing kelompok
bertanggung jawab teerhadap hasil pembahasannya.
Menurut Ahmadi (2011:58) Picture and Picture (PnP) adalah suatu
Metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan
menjadi urutan logis. PnP ini berbeda dengan media gambar dimana PnP
berupa gambar yang belum disusun secara berurutan dan yang
menggunakannya adalah siswa, sedangkan media gambar berupa gambar
utuh yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Menurut Imas Kurniasih (2015: 44), Metode pembelajaran PnP
merupakan Metode pembelajaran kooperatif atau mengutamakan adanya
kelompok-kelompok dengan menggunakan media gambar yang dipasangkan
atau diurutkan menjadi urutan logis dan Metode ini siswa diajak secara sadar
dan terencana untuk mengembangkan interaksi diantara mereka agar bisa
saling asah, saling asih dan saling asuh dan Metode ini memiliki karakteristik
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
44
yang inovatif, kreatif, dan tentu saja sangat menyenangkan. Selain itu metode
ini merupakan metode pembelajaran yang komunikatif.
Metode Picture and Picture (PnP) adalah salah satu metode
pembelajaran yang menggunakan pendekatan komunikatif, hal ini
disampaikan oleh Nafi’ah (2018:111). Pendapat lain Menurut Saadah
(2017:47), Metode Pembelajaran Picture and Pictur ini mengandalkan
gambar sebagai media dalam proses pembelajaran, gambar-gambar ini
menjadi factor utama dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian menurut pendapat di atas, PnP masuk pada ranah
pembelajaran kooperatif. PnP merupakan Metode pembelajaran aktif
menggunakan gambar dan dipasangkan atau dapat juga diurutkan sehingga
menjadi urutan yang sistematis. Metode pembelajaran PnP mengandalkan
gambar sebagai media dalam proses pembelajarannya. Gambar-gambar yang
dimaksud menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran berlangsung, hal
tersebut mampu menumbuhkan sikap siswa yang inovatif, kreatif, dan
menyenangkan.
Sama halnya Surijono yang dikutif oleh Miftahul Huda, mengatakan
metode Picture and Picture adalah strategi pembelajaran yang menggunakan
gambar sebagai media pembelajaran (Nafi’ah, 2018: 111). Metode ini
menggunakan gambar. Gambar-gambar ini menjadi perangkat utama dalam
proses pembelajaran.
2. Ciri- Ciri Metode Pembelajaran Picture and Picture
Renni Ramadhani Lubis (2017:419) Metode pembelajaran kooperatif
Picture and Picture memiliki beberapa ciri-ciri yaitu : (1) Aktif. Siswa akan
menjadi lebih aktif, hal ini karena dalam Metode pembelajaran ini guru
menggunakan media gambar dalam memberikan pembelajaran, selain itu
meningkatkan rasa ingin taunya. Dalam pelaksanaan Metode ini seorang
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
45
siswa juga dianjurkan untuk bisa merancang atau menggabungkan gambar
sebagai media pembelajaran yang digunakan. (2) Inovatif. Dilihat dari
penggunaan pembaharuan dalam proses pembelajaran, tidak semata hanya
guru menerangkan dan siswa yang mencatat. (3) Kreatif. Terjadinya interaksi
langsung antar siswa, ketika seorang guru memberikan gambar,
mengacaknya, dan siswa diharapkan untuk bisa menyusunnya kembali. Guru
diharapkan mampu menyajikan sebuah gambar-gambar atau slide yang bisa
membuat siswa menjadi lebih tertarik dengan proses pembelajaran. (4)
Menyenangkan. Pada awalnya mungkin bagi beberapa guru Metode ini di
anggap akan menimbulkan kegaduhan di dalam kelas karena terlalu banyak
aktifitas siswanya. Namun bagi siswa apabila guru menerapkan Metode ini
dalam pembelajarannya mereka akan lebih tertarik dan merasa senang selama
proses belajar berlangsung. Dengan demikian siswa tidak merasa bosan
ketika proses belajar mengajar berlangsung.
3. Kelebihan dan Kekurangan PnP
Menurut Istarani (2011: 8) kelebihan dan kekurangan PnP diuraikan
sebagai berikut: Kelebihan Metode pembelajaran PnP adalah : 1) Materi yang
diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan
kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu, 2)
Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-
gambar mengenai materi yang dipelajari, 3) Dapat meningkat daya nalar
siswa 4) siswa memiliki kemampuan bertanggung jawab, 5) Proses
pembelajaran lebih menarik, hal ini karena siswa mengamati secara langsung
gambar-gambar yang menjadi bahan pembelajaran. Pendapat lain menurut
Menurut Nafi’ah (2018:111), kelebihan Metode pembelajaran PnP adalah
guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa, siswa dapat
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
46
berpikir logis dan sistematis, Motivasi siswa untuk belajar lebih
dikembangakan.
Walaupun dari banyak segi memiliki kelebihan, adapula kelemahannya.
Dengan demikian kekurangan Metode pembelajaran PnP yaitu 1) Sulit
menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkulitas serta sesuai dengan
materi pelajaran, 2) Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan
daya nalar atau kompetensi siswa yang dimiliki, 3) Baik guru ataupun siswa
kurang terbiasa dalam menggunakan gambar sebagai bahan utama dalam
membahas suatu materi pelajaran, 4). Memerlukan pengeluaran dana untuk
mencetak gambar dengan kualitas yang baik. Pendapat lain menurut Nafi’ah
(2018:111), kelemahannya adalah memakan banyak waktu, munculnya
kekhawatiran akan terjadinya kekacauan dalam kelas, kebutuhan akan
dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang cukup memadai.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran PnP
Menurut Imas Kurniasih (2015: 47) langkah-langkah Metode
pembelajaran PnP adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hal yang
utama pada tahapan ini adalah seorang guru harus menyampaikan
kompetensi dasar mata pelajaran yang akan disampaikan, hal ini agar
siswa dapat memperkirakan sejauh mana materi yang harus mereka kuasi
setelah menempuh pembelajaran. Tujuan pembelajaran berkaitan erat
dengan indikator-indikator ketercapaian KD, sehingga sampai dimana
KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik.
b. Guru menyampaikan pengantar pembelajaran. Momentum sebagai titik
tolak dalam memotivasi dan mendorong siswa untuk mengikuti
pembelajaran yang sedang dan akan dilaksanakan.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
47
c. Guru memperlihatkan gambar-gambar yang telah disiapkan. Pada
tahapan ini, guru terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang
berlangsung dan cara dapat dimodifikasi dengan gambar atau mengganti
gambar dengan video atau demontrasi kegiatan yang sesuai dengan
materi yang dibahas.
d. Siswa dipanggil secara bergantian untuk mengurutkan gambar-gambar
menjadi urutan yang logis. Pada langkah ini, dapat dilaksanakan dengan
berbagai cara, bisa juga dengan penunjukan langsung, dapat
dilaksanakan pula melalui undian sesuai urutan bangku. Pada langkah
setelah itu, siswa diminta untuk mengurutkan gambar menjadi urutan
yang logis.
e. Guru menanyakan alasan logis urutan gambar Pada tahapan ini guru
mengarahkan siswa untuk berfikir sistematis terhadap gambar-gambar
yang ada, mulai dari rumus, tinggi, jalan cerita gambar sesuai tuntutan
kompetensi dasar yang sedang dipelajarai.
f. Setelah gambar menjadi urut, guru wajib menanamkan konsep atau
materi sesuai dengan kompetensi yang sedang dan akan dicapai. Proses
ini lebih ditekankan pada maksud dan inti gambar yang diurutkan, dan
mintalah siswa untuk mengulangi apa yang telah dijelaskan, agar siswa
mendapatkan gambaran yang jelas dari konsep gambar yang telah
diurutkan. Pada bagian akhir sesi, guru bersama siswa mengambil
kesimpulan untuk penguatan materi pelajaran.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
48
5. Indikator Metode Pembelajaran PnP
Adapun indikator Metode pembelajaran kooperatif tipe Picture and
Picture menurut Agus Suprijono, (2013: 59) yaitu sebagai berikut:
a. ketergantungan positif kegagalan atau keberhasilan kelompok
merupakan tanggung jawab setiap anggota kelompok. Sesama anggota
kelompok harus merasa terikat dan saling ketergantungan positif. Cara
membangun saling ketergantungan positif yaitu dengan memberi tugas
kepada siswa yang saling mendukung dan saling berhubungan, saling
melengkapi, dan saling terkait dengan siswa lain dalam kelompok.
b. Tanggung jawab perseorangan Setiap anggota kelompok bertanggung
jawab untuk menguasai materi pelajaran karena keberhasilan belajar
kelompok ditentukan dari seberapa besar sumbangan hasil belajar secara
perseorangan, menyatakan, tujuan pembelajaran kooperatif adalah
membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat.
c. Interaksi tatap muka. Interaksi yang dimaksud melalui diskusi. Diskusi
ini memberikan keuntungan bagi semua anggota kelompok karena
memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing.
d. Komunikasi antar anggota. Keterampilan berkomunikasi antar kelompok
sangat penting karena dalam setiap tatap muka terjadi diskusi dalam
kelomppok. Tanpa adanya keterampilan berkomunikasi tujuan
pembelajaran dalam kelompok tidak akan tercapai.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
49
BAB V
CONTOH-CONTOH PUISI SISWA KELAS IV
TES KEMAMPUAN MENULIS PUISI
Menggunakan Metode Picture and Picture
Waktu :3 x 35 Menit
Siklus 2
Buatlah puisi dengan tema Aku dan Cita-citaku pada setiap gambar yang
telah disediakan.
Nama : Shafa Zahira
Kelas : IV
Sekolah : SDN Kalisari 3 Jakarta Timur
GURU
1. Gambar 1
Cita-citaku ingin menjadi guru
Aku ingin mengajar murid-murid
Dengan baikbaik agar ia menjadi pintar
Aku ingin menjadi guru yang hebat
2. Gambar 2
Guru mengajarkan murid-murid
Agar ia bisa menulis, membaca dan guru juga
mengajarkan murid-murid supaya bisa
berhitung
3. Gambar 3
Guru akan mengajarkan murid-murid sampai sukses
Hingga cita-citanya tercapai dan membuat murid-
murid senang, aku ingin seperti mu wahai guru sosok
pahlawantanpa tanda jasa
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
50
TES KEMAMPUAN MENULIS PUISI
Menggunakan Metode Picture and Picture
Waktu :3 x 35 Menit
Siklus 2
Buatlah puisi dengan tema Aku dan Cita-citaku pada setiap gambar yang
telah disediakan.
Nama : Sekar Arum R.R
Kelas : IV
Sekolah : SDN Kalisari 3 Jakarta Timur
GURUKU
1. Gambar 1
Engkau mengajariku tak pernahelah
Mengaariku dengan rasa sabar
Mengajariku setiap saat hingga bel pulang
berbunyi
2. Gambar 2
Hingga kini aku bisa membaca, menulis dan
berhitung
Karenamu aku bisa seperti ini
Aku merasa senang karena bisa diajari olehmu
3. Gambar 3
Sekarang aku sudah lulus
Dan mendapatkan nilai yang sanggat bagus
Karena aku bisa seperti ini
Terimakasih guru engkaulah penyelamat
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
51
TES KEMAMPUAN MENULIS PUISI
Menggunakan Metode Picture and Picture
Waktu :3 x 35 Menit
Siklus 2
Buatlah puisi dengan tema Aku dan Cita-citaku pada setiap gambar yang
telah disediakan.
Nama : Satrio
Kelas : IV
Sekolah : SDN Kalisari 3 Jakarta Timur
DOKTER
1. Gambar 1
Sosok tangguh pejuang hidup semua orang sakit
Berseragam putih nan rapih kau bertugas
Dengan alat stetoskop kau periksa pasien
Dan kau berikan penawar rasa sakit
2. Gambar 2
Dokter kau bekerja di rumah sakit
Dari waktu fajar hingga senja pun datang
Sungguh kau tak kenal lelah
Ditemani suster yang baik dan ramah
Membuatku tak takut
3. Gambar 3
Dokter Kaupun penolong orang dimana saja
Sungguh Mulia jiwa mu
Aku ingin rajin belajar
Agar nanti dapat menjadi dokter
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
52
TES KEMAMPUAN MENULIS PUISI
Menggunakan Metode Picture and Picture
Waktu :3 x 35 Menit
Siklus 2
Buatlah puisi dengan tema Aku dan Cita-citaku pada setiap gambar yang
telah disediakan.
Nama : Samuel Bremanda
Kelas : IV
Sekolah : SDN Kalisari 3 Jakarta Timur
DOKTER
1. Gambar 1
Kau adalah penyemangat dari kesakitan
Yang menolong dan merawat sampai pasien
sembuh
Yang berjasa pada kami para manusia
Menggunakan stetoskop untuk memeriksa
2. Gambar 2
Kau bekerja dirumah sakit
Dibantu oleh suster cantikk dan baik hati
Membuat orang senang dengan obatmu
3. Gambar 3
Kau dating untuk membantu
Dan mengobatinya
Kau ada dimana saja dan setia menolong
Besar nanti aku mau sepertimu dokter
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
53
TES KEMAMPUAN MENULIS PUISI
Menggunakan Metode Picture and Picture
Waktu :3 x 35 Menit
Siklus 2
Buatlah puisi dengan tema Aku dan Cita-citaku pada setiap gambar yang
telah disediakan.
Nama : Grace Veronica
Kelas : IV
Sekolah : SDN Kalisari 03 Jakarta Timur
POLISI
1. Gambar 1
Ia adalah seorang polisi yang baik dan pantang
menyerah
Dia memakai seragam baju berwana coklat, celana
berwana hitam, dan topi berwarna hitam
Kau polisi yang baik hati
2. Gambar 2
Kau mengatur lalu lintas
Yang salah maupun benar
Kau mengatur mobil atau motor yang melintas
Tak kenal waktu pagi maupun siang hari
3. Gambar 3
Kau menangkap pencuri
Barang ataupun uang orang lain
Kau membawa mereka ke kantor polisi
Aku ingin seperti mu menjadi polisi
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
54
TES KEMAMPUAN MENULIS PUISI
Menggunakan Metode Picture and Picture
Waktu :3 x 35 Menit
Siklus 2
Buatlah puisi dengan tema Aku dan Cita-citaku pada setiap gambar yang
telah disediakan.
Nama : Fahri
Kelas : IV
Sekolah : SDN Kalisari 03 Jakarta Timur
POLISI YANG HEBAT
1. Gambar 1
Cita-citaku ingin menjadi polisi
Menjadi polisi harus berani, gagah, dan tidak
putus asa
Kalau ingin jadi polisi harus tinggi
Kalau tidak ada polisi Negara tidak aman
2. Gambar 2
Polisi sedang menjaga lalu lintas
Agar lalu lintas tidak macet
Klau kita ingin menyebrang
Menunggu lampu berwarna merah
Dan berjalan di zebra croos
3. Gambar 3
Polisi juga bekerja menangkap pencuri
Polisi membuat Negara menjadi aman
Aku bangga polisi adalah orang yang hebat
Aku ingin menjadi polisi yang hebat
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
55
TES KEMAMPUAN MENULIS PUISI
Menggunakan Metode Picture and Picture
Waktu :3 x 35 Menit
Siklus 2
Buatlah puisi dengan tema Aku dan Cita-citaku pada setiap gambar yang
telah disediakan.
Nama : Ibrahim. M
Kelas : IV
Sekolah : SDN Kalisari 03 Jakarta Timur
POLISI
1. Gambar 1
Aku seorang polisi yang hebat
Aku bertekad demi menyelamatkan negara
Aku bekerja tanpa lelah
Demi menyelamatkan negara
2. Gambar 2
Aku seorang polisi lalu lintas
Aku menangkap pelaku yang melanggar
aturan
Aku bekerja dengan keras
Demi menegakkan kebenaran
3. Gambar 3
Aku seorang polisi yang dapat menangkap
pencuri
Aku akan memenjarakan pelaku kejahatan
Aku tidak akan menyerah
Demi menyelamatkan Negara ku
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
56
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia ynag Efektif
di Sekolah Dasar Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat
Ketenagaan.
Ahmadi, Koiru, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah
Terpadu. Jakarta : Tim Prestasi Pustaka.
Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan
Karakter. Bandung: Refika Aditama.
Akhadiah, Sabarti dkk. 1998. Pembinaan Kemampuan Menulis
Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Cahyani,Isah. 2012. Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
Dibia, I Ketut. 2018. Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia.
Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Enre, Fuchruddin Ambo. 1988. Dasar-dasar Keterampilan
Menulis. Jakarta: Depdikbud.
Hamdayana, Jumanta.2014. Metode dan Metode Pembelajaran
Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
Handayani, Seni. 2008. Persiapan UN Bahasa Indonesia untuk
SMP/MTs. Jakarta: Grafindo Media Pratama.
Juwati. 2017. Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan
Pengajaran) Volume1, Nomor
http://doi.org/10.31539/kibasp.v1i1.96
Oshima, A dan Houge. A. (1999). Writing Academic English: 3rd.
New York:Longman.
Istarani. 2011. Pembelajaran Inovatif (Refrensi Guru dalam
Menentukan Metode Pembelajaran). Medan: Media Persada.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
57
Kurniasih, Imas & Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan
Metode Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru.
Yogyakarta: Kata Pena.
Lintang, Budi. 2015. Buku Pintar Bimbel SD Kelas 4,5,6. Jakarta:
Lembar Langit Indonesia.
Mahsunah, Dian,dkk. 2014. Pendidikan dan Latihan Guru: Modul
Guru Kelas SD. Yogyakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon
138.
Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Sastra Anak. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Nafi’ah, Siti Anisatun. 2018. Metode-Metode Pembelajaran Bahasa
Indonesia di SD/MI. Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Renni, Ramadhani Lubis. 2017. Metode Pembelajaran Picture and
Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Prosiding
Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan http://semnasfis.unimed.ac.id/
Santosa, Puji dkk. 2011. Materi dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sehandi, Yohanes. 2016. Mengenal 25 Teori Sastra.Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
Setyawati, Edi dkk. 2004. Sastra Melayu Lintas Daerah. Jakarta:
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Suprijono, A. 2009. Cooperatif Learning. Yogjakarta. Pustaka
Pelajar.
Syaiful Bahri Djamarah, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rieka
Cipta
Santosa, Puji,dkk. 2011. Materi dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
58
Suryaman, Maman dan Wiyatmi. 2013. Puisi Indonesia.
Yogyakarta
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131873962/pendidikan/buku-
Ajar+Puisi.pdf
Sa’adah Jamilatus. Metode Pembelajaran “Picture And Picture” Dalam Menulis Teks Cerita Fiksi Novel Pada Buku Teks Bahasa
Indonesia Ekspresi Diri Dan Akademik Sma/ Ma/ Smk/ Mak Kelas
X11 Semester 2 Kurikulum 2013. Jurnal Bahastra, Volume 37,
Nomor 1, Edisi Maret p.45 – 48
Sayuti, SA.2008. Teks Sastra:Komunikasi dan Resepsi. Yogyakarta.
Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT.
Grasindo
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sylado, Remy. 2004. Puisi Mbling. Jakarta: KPG (Kepustakaan
Populer Gramedia).
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Salam. 2016. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2016 Mata
Pelajaran / paket Keahlian Guru Kelas SD. Jakarat:
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan.
Suandi, I Nengah dkk. 2018. Keterampilan Berbahasa Indonesia
Berorientasi Integrasi Nasional dan Harmoni Sosial. Depok.
Rajawali Pers.
Santoso, Puji, dkk. 2004. Materi dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia SD. Jakarta: UT.
Susanto, Latif. Tahap Menulis Bagi Anak Usia SD
(httr://Soeikhwan.blogspot.com)
Tarigan, Henri Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung:Angkas.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
59
Paul Suparno, 2001. Teori Perkembangan Kognitif Piage.
Yogyakarta:Kanisius
Waluyo, Herman. J. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
60
SUMBER GAMBAR
1. Gambar guru sedang mengajar
https://manfaatalami.xyz/?img=https%3A%2F%2Fmitsurikaazura.files.w
ordpress.com%2F2014%2F05%2Fwpid-ilustrasi_mengajar_v_kartun1.jpg
2. Gambar Siswa Menulis
https://febrianiutami0711.files.wordpress.com/2012/12/anak-tk1.jpg
3.Wisuda
https://www.google.com/search?newwindow=1&safe=strict&biw=1538
&bih=664&tbm=isch&sxsrf=ACYBGNSwEcXg3g-
QJW29oLP7NYQ0rszTTQ%3A1570742095815&sa=1&ei=T5-
fXYStMee-3LUPiZ-
3oAo&q=wisuda+versi+kartun&oq=wisuda+versi+kartun&gs_l=img.3...
14131.32697..33058...6.0..4.186.3372.17j16......0....1..gws-wiz-
img.....10..35i39j35i362i39j0j0i67j0i5i30j0i30j0i8i30.C-
Dy7ANLJsE&ved=0ahUKEwjEkJ6lzpLlAhVnH7cAHYnPDaQQ4dUDC
Ac&uact=5#imgdii=jzH7lxPFyFWuNM:&imgrc=pUAo6bf815PsxM:
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
61
4. Gambar Dokter sedang mengobati pasiennya
https://bobo.grid.id/read/08675877/dokter-cilik?page=all
5. Rumah Sakit
https://www.duniabelajaranak.id/aplikasi-keren-dan-gratis-media-
mengajarkan-profesi-kepada-anak-paud/
6. Polisi
https://www.kompasiana.com/agunginafis/580b5b05d57a616c2b5deab8/
promoter-dan-stigma
7. Gambar Melanggar Lalu Lintas
https://rmol.id/read/2018/11/09/365516/e-tle-berlaku-masih-ada- yang-
terobos-lampu-merah
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
62
8. Penangkapan pengedar narkoba atau pencuri
https://poskotanews.com/2017/02/17/dikendalikan-napi-2-pengedar-
narkoba-dibekuk/
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
63
LAMPIRAN STUDI KASUS PENELITIAN TINDKAAN KELAS
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi dengan
Menggunakan Metode Picture and Picture di Kelas IV SDN Kalisari
03 Jakarta Timur
Eva Oktaviana, Chrisnaji Banindra Yudha, Maria Ulfa
STKIP Kusuma Negara
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk meningkatkan
kemampuan literasi menulis puisi siswa dengan menggunakan Metode
Picture and Picture di kelas IV SDN Kalisari 03 Jakarta Timur, (2) Untuk
menerapkan Metode Picture and Picture pembelajaran bahasa Indonesia
pada materi puisi, dan (3) Untuk mempermudah siswa dalam menulis
puisi dengan menggunakan Metode Picture and Picture. Penelitian
Tindakan Kelas ini menggunakan Metode Picture and Picture dengan
Metode Kemmis Taggart yang dilakukan II siklus, masing-masing siklus
terdiri dari tahap plenning (perencanaan), acting (pelaksanaan), observing
(observasi) dan reflecting (refleksi). Teknik pengumpulan data yang
digunakan antara lain: (1) observasi, (2) wawancara, (3) Tes, peneliti
menggunakan jenis pre tes (tes awal) dan post Tes (tes akhir) dalam
pelaksanaan siklus penelitian disertai lembar observasi guru dan siswa,
dan (4) dokumentasi,
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
64
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
menulis puisi dengan menggunakan Metode Picture and Picture siswa
pada siklus I nilia 68 ke atas ada 14 atau 53,84% siswa yang tuntas,
sementara untuk aktivitas guru dan siswa diperoleh 70. Meningkat pada
siklus II siswa yang memperoleh nilai diatas 68 ada 24 orang 92,30%
siswa yang tuntas, serta aktivitas guru dan siswa mencapai nilai 92% pada
siklus II. Implikasi dari penelitian mengidentifikasikan bahwa penggunaan
Metode Picture and Picture, membuat siswa aktif dan tertarik dalam
belajar sehingga kemampuan menulis puisi siswa meningkat.
Kata Kunci:
Metode Picture and Picture, Kemampuan Menulis Puisi, Penelitian
Tindakan Kelas
Pendahuluan
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki
peran penting dalam dunia pendidikan. Adapun menurut Iva Sarifah(
2011:62) pendidikan harus menyiapkan pribadi anak berkualitas yang
bukan saja menguasai aspek intelektual, melainkan juga menguasai aspek
keterampilan dasar baru serta keterampilan sosial dan aspek kepribadian
dengan penekanan pada pengembangan nilai-nilai dasar sehingga akan
menjadi dasar yang kuat bagi sukses dimasa mendatang. Salah satunya
dalam pembelajaran bahasa indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi
dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Peran penting bahasa
Indonesia dalam Komunikasi yang dimaksud adalah penggunaan secara
formal maupun informal baik secara lisan maupun tertulis. Menurut
Maria Ulfa (2018: 117) Berkomunikasi dan berinteraksi bukan hanya
dilakukan oleh manusia dewasa, tetapi dilakukan pula oleh anak-anak.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
65
Lebih dari itu, dalam memahami bahasa Indonesia dengan benar, dapat
memberikan kemudahan siswa dalam bergaul di masyarakat,
berkomunikasi secara ilmiah, dan dalam menyelesaikan pendidikannya.
Karya kesastraan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah
Dasar salah satunya puisi terdapat dalam kurikulum Sekolah Dasar (SD).
Pembelajaran puisi ini merupakan materi yang sering diuji praktekan
ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas. Tujuan pengajaran
sastra tidak lain agar siswa memperoleh pengalaman dan pengetahuan
bersastra. Salah satu aspek yang diajarkan dalam pembelajaran sastra
adalah menulis puisi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu
materi pembelajaran yang wajib dikuasai oleh siswa. Hal ini mempunyai
tujuan agar siswa dapat mengekspresikan pikiran, perasaaan,
pengalaman, dan imajinasinya melalui kegiatan menulis puisi secara
kreatif. Menurut Yudha dan Suwarjo (2014: 43) Pada dasarnya manusia
memunyai sifat ingin tahu. Sifat ini penting dalam proses
perkembangan anak. Karena dengan sifat ingin tahu inilah orang
berusaha untuk memeroleh sesuatu yang belum diketahui. Oleh karena
itu, mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan
maupun tertulis.
Ketika melakukan observasi dan wawancara yang dilakukan terdapat
permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran menulis puisi di
kelas IV SDN Kalisari 03 Jakarta Timur. Permasalahan yang didapat
yaitu ada pada guru dan siswa. Dalam pembelajaran menulis puisi guru
hanya menyalin dari buku paket kemudian memberikan kesempatan
kepada siswa mencatat dan membacanya dihadapan siswa lain di dalam
kelas. Sementara siswa tidak diberikan kesempatan untuk menulis puisi
dengan bahasa atau kata-katanya sendiri. Guru tidak memberikan
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
66
kesempatan kepada siswa untuk menuangkan idea tau gagasannya dalam
menyusun karya puisinya. Sebagian besar siswa merasa terkekang dan
tidak bisa menuangkan gagasannya. Dengan demikian secara
kemampuannya sebagian besar siswa di kelas tersebut, belum mampu
untuk menuntaskan pembuatan karya puisinya. Permasalahan lain yang
muncul ketika dievaluasi menggunakan tes tertulis. Diketahui jumlah
siswa sebanyak 26, nilai rata-rata ketuntasan KKM yang diperoleh dalam
pembelajaran menulis puisi yaitu 30% atau kurang lebih 8 siswa yang
tuntas. KKM yang ditetapkan di SD tersebut adalah 68.
Dari beberapa permasalahan yang muncul, guru tidak memberikan
inovasi melalui penerapan Metode mengajar yang bervariasi. Guru hanya
menerapkan Metode konvensional, yaitu siswa duduk tenang, diam,
mendengarkan arahan guru dan mengikuti perintah guru dalam proses
pembelajaran. Akibatnya siswa menjadi pasif dan tidak terlatih dalam
menyampaikan ide atau gagasan siswa. Kemampuan siswa menjadi beku
dan tidak kreatif. Dengan demikian penerapan Metode yang mengasah
kemampuuan menulis puisi diperlukan di sekolah tersebut.
Kemampuan tidak datang dengan sendirinya. Kemampuan hanya
dapat diperoleh dengan berusaha, dengan dipraktekkan, dan banyak
latihan. Menurut Wina Sanjaya (2007:141) bahwa kemampuan dalam
proses pembelajaran berhubungan erat dengan bagaimana cara guru
mengimplementasikan perencanaan pembelajaran, yang mencakup
kemampuan menerapkan kemampuan dasar mengajar dan kemampuan
mengembangkan berbagai Metode pembelajaran yang dianggap mutakhir
(Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan kemampuan adalah
kekuatan yang dimiliki oleh seseorang untuk menerapkan dan
mengembangkan berbagai Metode pembelajaran, agar kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang dapat meningkat. Pendapat lain Munandar
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
67
(1992:17) mengatakan bahwa kemampuan merupakan daya untuk
melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Hal
ini menunjukkan bahwa kemampuan dapat memberikan hasil dari proses
latihan dan bawaan sejak lahir.
Dari ulasan di atas maka dapat dikatakan bahwa kemampuan adalah
suatu daya, kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan seseorang dalam
melakukan suatu tindakan yang sangat berarti sebagai hasil dari latihan-
latihan yang telah dilakukan atau bawaan sejak lahir. Dalam hal ini
kemampuan diukur dari tes hasil menulis puisi yang diberikan oleh guru.
Menulis dapat dianggap sebagai proses ataupun suatu hasil. Menurut
Puji Santoso (2004: 6.11) bahwa, “menulis merupakan kegiatan yang
dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan”. Menurut
Murray (Abbas 2006:127), “hakikat menulis adalah proses berpikir yang
berkesinambungan, mulai dari mencoba, sampai dengan mengulas
kembali”. Hal ini dapat diartikan bahwa menulis tidak timbul secara tiba-
tiba, tetapi membutuhkan suatu proses berpikir agar dapat dituangkan
kedalam bentuk tulisan.
Dari berbagai pendapat tentang menulis di atas dapat dideskripsikan
bahwa menulis adalah rangkaian kegiatan seseorang yang merupakan
pengungkapan ide atau gagasan, buah pikiran, pendapat, dengan
menggunakan kata-kata yang tepat, disusun menjadi kalimat-kalimat yang
jelas, paragraf yang padu dan ditulis dengan menggunakan ejaan yang
benar, sehingga dapat dipahami oleh orang lain, serta dengan tulisan
seseorang akan mengabadikan hasil karyanya dan dikenang oleh generasi
penerus.
Puisi adalah sebuah genre sastra yang amat memperhatikan pemilihan
aspek kebahasaan sehingga tidak salah jika dikatakan bahwa bahasa puisi
adalah bahasa yang “tersaring” penggunaannya, pendapat ini menurut
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
68
Burhan Nurgiyantoro (2005:312). Dengan demikian dalam pemilihan
bahasa diutamakan aspek diksi, karena dalam diksi menyangkut adanya
unsur bunyi, bentuk, dan makna yang kesemuanya harus memenuhi
persyaratan untuk memperoleh efek keindahan.
Menurut Waluyu dalam buku I Ketut Dibia (2018: 77) menyatakan
bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan
semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan
struktur batin.
Berdasarkan kedua pendapat di atas bahwa puisi adalah salah satu
bentuk kesusastraan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair
secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan
bahasa, yakni dengan mengonsentrasikan struktur semua kekuatan bahasa,
yakni dengan mengonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya.
Dalam mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan menulis puisi
di kelas IV SDN Kalisari 03 Jakarta Timur, peneliti menerapkan Metode
pembelajaran Picture and Picture. Menurut Jumanta Hamdayana (2014:
229) Metode pembelajaran Picture and Picture merupakan Metode
pembelajaran yang kooperatif atau mengutamakan adanya kelompok-
kelompok dengan menggunakan media gambar yang dipasangkan atau
diurutkan menjadi urutan logis. Pendapat lain menurut Suprijono dalam
(Aris Soimin 2014: 236) memaparkan bahwa Metode pembelajaran
Picture and Picture merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan
gambar dalam media pembelajaran. Ada beberapa ahli pendidikan
membahas mengenai definisi gambar seperti Sadiman mengatakan dalam
(Eva Oktaviana 2017: 109) adalah media yang paling umum di pakai, dia
merupakan bahasa umum yang dapat dimengerti dan dapat dinikmati
dimana-mana. Gambar sangat penting digunakan untuk memperjelas
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
69
pengertian. Melalui gambar, siswa mengetahui hal-hal yang belum pernah
dilihatnya.
Menurut beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
Metode pembelajaran Picture and Picture merupakan Metode
pembelajaran yang kooperatif dan juga dapat meningkatkan keaktifan
siswa dalam proses pembelajarannya. Selain itu gambar tersebut guru
siapkan sebagai bahan untuk membuat anak lebih memahami materi
karena dengan bantuan gambar siswa menjadi konsentrasi dan fokus
dalam belajar. Serta pengetahuan dan pemahaman siswa menjadi lebih
luas, jelas, dan tidak mudah dilupakan.
Langkah langkah penerapan Metode pembelajaran Picture and
Picture yang diterapkan pada penelitian ini adalah sesuai dengan pendapat
(Aris Soimin 2014: 122) sebagai berikut: (1) Pada langkah pertama guru
diharapkan dapat menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang
disampaikan sehingga siswa dapat mengukur sejauh mana materi yang
harus dikuasai. (2) Menyajikan materi sebagai pengantar yakni, guru
memberikan momentum permulaan pembelajaran. (3) Guru menunjukan
gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. (4) Guru menunjuk
atau memanggil siswa scara bergntian memasang atau mengurutkan
gambar-gambar menjadi urutan yang logis. (5) Guru menyampaikan
alasan atau pemikiran urutan gambar tersebut. (6) Dari alasan urutan
gambar tersebut, guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai. (7) Hal terakhir yang harus
dilakukan adalam membuat kesimpulan dan rangkuman yang dibuat oleh
siswa, guru hanya membantu dalam proses pembuatannya.
Dari uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa langkah yang
harus di tempuh oleh guru adalah menyampaikan materi yang akan
diajarkan sesuai dengan silabus terlebih dahulu, lalu guru menampilkan
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
70
gambar yang sudah disediakan untuk selanjutnya dianalisis oleh siswa
dalam kelompoknya sampai akhirnya barulah dibuat sebuah kesimpulan
yang paling tepat.
Seluruh Metode pembelajaran memiliki kekurangan dan kelebihan.
Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Seni (2016: 45), Kelebihan Metode
pembelajaran Picture and Picture yaitu: (1) guru bisa dengan mudah
mengetahui kemampuan masing-masing siswa (2) Metode Picture and
Picture melatih siswa untuk berfikir logis dan sistematis (3) membantu
siswa belajar berfikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan
dengan memberikan kebebasan siswa berargumen terhadap gambar yang
diperhatikan (4) dapat memunculkan inovasi belajar siswa yang lebih baik
(5) siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. Sedangkan
kekurangannya adalah (1) semakin rumit sebuah Metode pembelajaran,
resikonya tentu saja akan memakan waktu yang lama (2) guru harus
memiliki keterampilan penguasaan kelas yang baik, karena Metode
pembelajaran ini rentan siswa yang menjadi kurang aktif dan juga rentan
kegaduhan (3) dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup
memadai, terutama untuk gambar yang akan diperlihatkan.
Dari pengertian di atas dapat di pahami bahwa banyak sekali
kelebihan yang dapat kita temukan dalam Metode pembelajaran Picture
and Picture diantaranya adalah memudahkan guru dalam menilai
kemampuan siswa serta dapat menjadikan siswa lebih inovatif dan ingin
mencoba, merupakan Metode pembelajaran yang kooperatif yang
mengutamakan adanya kelompok dimana pembelajaran ini menggunakan
media gambar dalam proses pembelajarannya. Namun perlu di sadari,
bahwa tentu saja terdapat kekurangan dalam Metode pembelajaran ini,
yakni membutuhkan waktu yang cukup lama, serta harus dengan
pengontrolan kelas yang baik.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
71
Pembatasan Masalah dalam penelitian ini pada “Upaya Meningkatkan
Kemampuan menulis puisi dengan menggunakan Metode Picture and
Picture pada siswa kelas IV Semester Genap Tahun Ajaran 2018/2019
SDN Kalisari 3 Jakarta Timur. Adapun perumusan masalah yang akan
dicari pemecahannya melalui penelitian tindakan kelas ini adalah
bagaimana upaya meningkatkan Kemampuan menulis puisi melalui
Metode Picture and Picture di kelas IV SD. Manfaat dari pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini diharapkan memberikan manfaat yang berarti
bagi siswa, guru, dan sekolah sebagai suatu sistem pendidikan yang
mendukung peningkatan proses belajar dan mengajar siswa. Dengan kata
lain manfaat hasil penelitian dapat juga dipandang dari dua sisi yaitu
manfaat secara teoretis maupun praktis.
Adapun Kegunaan Teoretis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan sumber informasi atau masukan kepada guru dalam memberikan
pelajaran-pelajaran yang dinilai sulit dipahami oleh siswa dalam menerima
pelajaran. Metode Picture and Picture memberikan cara belajar dalam
suasana yang lebih jelas, mudah dan menyenangkan, sehingga siswa akan
lebih bebas dalam menuangkan idenya kedalam tulisan. Selain itu,
Kegunaan Praktis nya bagi Siswa, guru, sekolah, dan peneliti. Hipotesis
tindakan pada Penelitian ini adalah penggunaan Metode Picture and
Picture diduga dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas
IV.
Metode Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan menulis puisi siswa di kelas IV SDN Kalisari 03 Jakarta
Timur, menerapkan Metode Picture and Picture dalam pembelajaran
bahasa Indonesia.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
72
Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di SDN Kalisari 03 Jakarta Timur pada
siswa kelas IV yang terletak di Kelurahan Kalisari RT/RW 1/11,
Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Adapun Waktu Penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap Bulan April sampai Bulan Mei Tahun
pelajaran 2018-2019 pada siswa kelas IV SDN Kalisari 03 Jakarta Timur.
Tahapan Penelitian
Metode yang digunakan ini adalah Metode Penelitian Tindakan
Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas ini
berbentuk siklus merupakan Metode dari Kemmis dan M. Taggart (1993).
Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan tindakan
(planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing), dan
refleksi (reflecting) (Saur Tampubolon, 2014:154).
Tahapan Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai
berikut:
Gambar. 1.Tahapan Penelitian
Tah
ap 2
Anal
isis
T
ahap
3
Per
anca
n
gan
Tah
ap 4
Imple
men
ta
si
Tah
ap 1
Per
siap
a
n
Tah
ap 5
Pen
gukur
an
Tah
ap
6
Rev
isi/
per
bai
k
an
• Reduksi data
• Deskripsi data
• Verifikasi data
• Merancang kisi-kisi instrument dan Rubrik Penilaian berdasarkan rumusan
indikator
• Merancang lembar observasi guru dan siswa
• Melakukan tahap siklus
• Melakukan tes menulis puisi
• Pengisian lembar observasi guru dan siswa
• Pengumpulan data dan informasi
• Pengumpulan data objek penelitian
• Analisis data
• Pembuatan laporan tertulis
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
73
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan proses
trianggulasi, yaitu sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara dan waktu, sehingga trianggulasi dapat dikelompokkan dalam
tiga jenis yakni trianggulasi sumber, trianggulasi pengumpulan data dan
trianggulasi waktu.
Dalam penelitian ini instrumen pengumpulan data yang digunakan
antara lain: (1) Observasi langsung peneliti memperoleh data berupa
informasi sekaligus dalam melaksanakan penelitian pada saat siswa
melakukan kegiatan belajar mengajar dan dibantu guru kelas, (2) Tes,
peneliti menggunakan jenis pre tes (tes awal) dan post Tes (tes akhir) dalam
pelaksanaan siklus penelitian, (3) Dokumentasi, penelitian ini
menggunakan dokumen resmi dan dokumen pribadi, dokumen resmi
menjaring data awal berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Daftar nilai Bahasa Indonesia sebelum tindakan, dokumen pribadi
digunakan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam pebelajaran
berupa RPP pembelajaran,foto pembelajaran, dan nilai evaluasi siswa
dalam menulis puisi dengan menggunakan Metode Picture and Picture.
Adapun kisi-kisi instrumen lembar menulis puisi yang dikembangkan
oleh peneliti sebagai berikut:
Tabel 3.1.
Kisi-kisi Instrumen Menulis Puisi
No Aspek Bobot
1 Judul atau Tema 20 %
2 Kesesuaian dengan gambar terkait: isi, diksi,
rima dan tifografi
30 %
3 Penulisan kalimat 30 %
4 Amanat 20 %
Total 100%
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
74
Keterangan:
3 = Baik
2 = Sedang/Cukup
1 = Kurang
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk mendapatkan data
penelitian dengan cara: (1) Reduksi data, melakukan seleksi terhadap data-
data yang relevan. (2) deskripsi data, menyajikan data baik data kualitatif
maupun data kuantitatif menjadi informasi yang memungkinkan peneliti
menarik kesimpulan atau verifikasi. Deskripsi data disajikan secara
deskripsi dan dalam bentuk tabel, diagram, dsb. (3) Verifikasi data,
interpretasi data berdasarkan hasil deskripsi data (STKIP Kusuma Negara,
2015).
Ketuntasan individu siswa ditentukan berdasarkan nilai yang
diperoleh pada setiap siklus. Siswa dikatakan belajar tuntas jika nilai yang
diperoleh siswa adalah ≥ 68 sesuai KKM yang ditetapkan sekolah.
Menurut Zainal Arifin (2016: 229) Nilai siswa ditentukan
berdasarkan skor yang diperoleh siswa pada tes yang dilakukan dengan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
S = nilai yang dicari
B = jumlah jawaban benar
N = jumlah soal
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
75
Ketuntasan klasikal ditentukan berdasarkan persentase ketuntasan
individu siswa pada setiap siklus pembelajaran dengan rumus sebagai
berikut Menurut Zainal Arifin (2016: 231)
Keterangan:
KB = ketuntasan belajar klasikal
NS = jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 68
N = jumlah siswa yang hadir
Ketuntasan klasikal tercapai jika minimal 80% siswa telah mencapai
ketuntasan individual. Untuk menghitung persentase hasil belajar dan
aktivitas siswa menggunakan rumus Persentase (%) sebagai berikut:
P% =
Tabel 3.3.
Kriteria Hasil Belajar
Nilai Kriteria
80-100 Sangat baik
70-79 Baik
60-69 Cukup
50-59 Kurang
0-49 Sangat kurang
Kriteria Keberhasilan Penelitian
Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah keberhasilan
berdasarkan kemampuan menulis puisi. Kemampuan menulis puisi
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
76
dikatakan berhasil apabila setiap siklus penelitian didapatkan
peningkatan nilai yang signifikan dan terdapat peningkatan kategori
tuntas belajar diatas kriteria ketuntasan minimal. Nilai kriteria
ketuntasan minimal dalam penelitian ini adalah nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah
yaitu 68. Kemampuan menulis puisi 80% siswa kelas IV SDN Kalisari
03 semester genap tahun pelajaran 2018/2019.
Hasil penelitian dan pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas IV SDN Kalisari
03 oleh peneliti yang juga bertindak sebagai perencana, pelaksana dan
pengajar di kelas dimana dilaksanakan tindakan penelitian. Penelitian
dilakukan dua siklus, dimana setiap siklus berbeda dalam pertemuan
disiklus I ini empat pertemuan sementara di siklus ke II tiga pertemuan.
Alokasi waktu tiap pertemuan adalah 95 menit (3 x 35 menit).
Pelaksanaan tiap siklus melalui tahapan-tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
Setelah melakukan berbagai kegiatan penelitian mulai dari siklus
I sampai dengan siklus II diperoleh data-data dari hasil penelitian. Dari
hasil penelitian tersebut kemudian dilakukan analisis data sebagai
bentuk pengujian hipotesis tindakan dengan menggunakan presentase
kenaikan untuk melihat pengaruh pemberian tindakan melalui
penggunaan media gambar terhadap upaya meningkatkan kemampuan
menulis puisi pada siswa kelas IV SDN Kalisari 03 Jakarta Timur.
Berdasarkan analisis data dari masing-masing siklus, maka hasil
belajar siswa pada setiap siklus menunjukan adanya peningkatan yang
cukup baik. Adapun analisis hasil kemampuan menulis puisi dapat
dilihat pada tabel berikut.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
77
Tabel 4.4. Rekapitulasi Analisis Data Evaluasi
Nilai Jml Siswa Persentase Rata-rata kelas
Sk. I Sk.II Sk. I Sk.II Sk. I Sk.II
> 68 14 24 53,8
4%
92,30
%
NILAI > 68 =
14 orang
53,84
NILAI > 68
= 24orang
92,30
< 68 12 2
46,1
5%
7,60%
NILAI < 70 =
12 orang
46,15
NILAI < 68
= 2 orang
7,60
Diagram di atas menunjukkan data hasil evaluasi kemampuan menulis
puisi pada siklus I dan II.
Sedangkan tabel dan diagram di bawah ini menunjukkan data
pemantau tindakan guru dan siswa menggunakan Metode Picture and
Picture melalui media gambar pada siklus I dan II:
Tabel 4.5.
Pemantau Tindakan Guru dan Siswa
Tindakan Guru dan Siswa menggunakan
Metode Picture and Picture
Siklus I Siklus II
70 % 92 %
Berdasarkan tabel di atas kemampuan menulis puisi dari siklus I ke
siklus II mengalami peningkatan sebanyak 38%, sedangkan pembelajaran
menulis puisi menggunakan Metode Picture and Picture melalui tindakan
guru dan siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II
sebesar 22%. Maka berdasakan kemampuan menulis puisi dan pemantau
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
78
tindakan di atas, dapat disimpulkan pembelajaran menulis puisi
menggunakan Metode Picture and Picture telah tercapai.
Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan Metode Picture
and Picture dengan media gambar sehingga siswa mengalami
pembelajaran secara jelas sehingga siswa tidak bosan pada mata pelajaran
bahasa Indonesia nantinya. Peneliti menggunakan media gambar yang
berkaitan dengan suatu propesi semaksimal mungkin untuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Pada proses pembelajaran siswa diajak untuk
menemukan jawaban sendiri dari soal-soal yang ada dalam LKS yang
akhirnya siswa dapat menemukan sendiri bunyi vokal akhir setiap kata
terakhir pada setiap baris puisi dan dapat menulis puisi sendiri.
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Metode
Picture and Picture dengan media gambar serta di bantu dengan
proyektor ternayata dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa.
Peningkatan tersebut dapat terlihat dari setiap siklusnya. Dari post Tes
siklus satu pembelajaran dengan menggunakan media gambar jumlah
siswa yang mendapat nilai 68 yaitu dari 14 siswa atau 53,84% sedangkan
pada siklus II meningkat menjadi 24 orang siswa atau 92,30%.
Peningkatan dari siklus I ke siklus II sangat signifikan yaitu mencapai
38%.
Melihat pada analisis data penelitian post tes selama dua siklus, maka
kriteria keberhasilan telah tercapai bahkan melebihi target yang ditetapkan
oleh peneliti yaitu 80% dari jumlah siswa mendapat nilai > 68, dengan
indikasi demikian maka peneliti bersama observer menyepakati bahwa
penelitian tindakan kelas ini dihentikan pada siklus II dan tidak dilanjutkan
pada siklus berikutnya karena penelitian ini sudah berhasil.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
79
Peningkatan kemampuan menulis puisi ini disebabkan karena
menggunakan Metode Picture and Picture dengan media gambar yang
mana dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran dalam membuat puisi serta dengan mudah menentukan
bunyi vokal akhir setiap kata terakhir pada setiap baris puisi.
Simpulan dan Saran
Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menggunakan Metode Picture and Picture
melalui media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi.
Dengan media gambar siswa dapat terbantu dalam menuangkan ide
gagasannya kedalam tulisan.
2. Nampak terjadi peningkatan signifikan dengan menggunakan Metode
Picture and Picture melalui media gambar, hal ini dapat dibuktikan
pada perhitungan siklus I diperoleh nilai sebesar 53,84% menjadi
92,3% pada siklus II.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian tersebut, maka
dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Metode Picture and Picture melalui media gambar dapat digunakan
dalam pembelajaran bahasa indonesia terutama dalam menulis puisi.
2. Agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran, guru sebaiknya
memberikan kesempatan yang lebih pada siswa (student center) untuk
mengeksplorasikan kemampuannya tanpa menelantarkan bimbingan
dan memebrikan motivasi pada siswa.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
80
3. Dalam proses pembelajaran guru sebaiknya perguankan media yang
beragam agar pemikiran atau ide siswa beragam
4. Lembaga pendidikan ataupun tenaga pendidikan yang lulusannya
mengahasilkan tenaga guru sekolah dasar hendaknya selalu mengikuti
perkembangan dalam dunia pembelajaran, misalnya dengan menerapkan
media pembelajaran seperti Metode Picture and Picture melalui media
gambar yang beragam.
5. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji atau meneliti
mengenai penggunaan Metode Picture and Picture melalui media gambar
terhadap pelaajaran lainnya.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
81
DAFTAR PUSTAKA
Akinoglu,O.,& Ozkardes,R.(2007).The effects of problem-based active
learning in science education on students’ academic achievement,
attitude and concept learning. Eurasia Journal of Mathematics,
Science & Technology Education,3(1), 71-81
Abbas Shaleh, 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif
di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat
Ketenagaan
Aris Shoimin, 2014. 68 Metode pembelajaran inovatif dalam
kurikulum 2013, Yogyakarta: ar-ruzz media.
Burhan Nurgiyantoro, 2008. Sastra Anak. Yogyakarta: Gajah Mada
University
Imas Kurniasih dan Berlin seni, 2016. Ragam Pengembangan
Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Jakarta:
Kata Pena.
I Ketut Dibia, 2018. Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia.
Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Jumanta Hamdayana, 2014. Metode dan Metode pembelajaran
kreatif dan berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
S.C Utami Munandar, 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas
Anak Sekolah. Jakarta: PT Gramedia
STKIP Kusuma Negara, 2015. Buku Pedomana Penulisan dan
Bimbingan Skripsi,Jakarta: STKIP Kusuma Negara
Saur Tampubolon, 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Erlangga
Puji Santosa,dkk, 2004. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia
SD. Jakarta: UT
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
82
Wina Sanjaya. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana
Zainal Arifin, 2016. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya
Maria Ulfa .2018. Cacat Bunyi Kelas Kata Nomina Pada Penderita
Disartria : Studi Kasus Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Unit
Terapi Wicara Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot
Soebroto Ditkesad: Jurnal Pendidikan Dasar : UNJ.Volume 9,
Nomor 1 , 2018
Chrisnaji, Banindra Yudha dan Suwarjo. (2014). Peningkatan
Kepercayaan Diri Dan Proses Belajar Matematika
Menggunakan Pendekatan Realistik Pada Siswa Sekolah
Dasar. Jurnal Prima Edukasia, Volume 2 - Nomor 1,2014
Eva Oktaviana. (2017), Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi
dengan Menggunakan Media Gambar Berseri pada Siswa
Kelas III di SDN Gedong 03 Pagi: Jurnal Ilmu Pendidikan,
Volume 09, No 01 Juli – Desember 2017
Iva Sarivah. (2011). Pendidikan Membangun Anak Usia Dini Secara
Holistik: Jurnal Pendidikan Dasar, UNJ.Volume 3/4, No 3 / 4
Juni-Desember 2011
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
83
BIODATA PENULIS 1
Nama Eva Oktaviana, M.Pd, Lahir di Bogor 18
Oktober 1988. Anak pertama dari empat bersaudara,
orangtua Ayah bernama Dede Rohadi,S.Pd,MM, ibu
bernama Ecih Kurniasih. Menikah dengan Singgih Tanu
Wangsa, M.Pd dikarunia anak laki-laki yang bernama
Arjuna Nishaaj Wangsa. Sekolah Dasar ditempu di SDN Cibitung Kulon
04 Bogor lulus tahun 2001, SMPN 1 Pamijahan Bogor
lulus tahun 2004, SMA Mandala Bogor lulus tahun
2007, S1 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Jurusan
PGSD lulus tahun 2011, dan S2 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) jurusan
DIKDAS lulus tahun 2013. Pengalaman bekerja tahun 2012-2014 mengajar di SDN Gedong 03
Pagi Jakarta Timur sebagai guru wali kelas. Tahun 2015 – samapi sekarang
bekerja sebagai dosen tetap prodi PGSD STKIP Kusuma Negara Jakarta,
Peneliti PGSD, Nara Sumber dan Pelatih PGSD, Aktif dalam kegiatan
kewirausahaan mahasiswa maupun kegiatan mahasiswa lainnya.
Pengalaman Organisasi semasa kuliah S1 aktif di organisasi Lembaga
Kajian Mahasiswa (LKM), tahun 2007 Lembaga Kajian Mahasiswa (LKM)
UNJ sebagai Staf Humas. Tahun 2008 – 2009 Lembaga Kajian Mahasiswa
(LKM) UNJ sebagai Staf Divisi Public Speaking. Tahun 2009-2010 Lembaga
Kajian Mahasiswa (LKM) UNJ sebagai Bendahara Umum. Pengalaman
Organisasi di S2 Tahun 2012-2013 mengikuti Forum Wacana UNJ sebagai
staf bidang profesi keilmuan.
Adapun pengalaman lainnya yaitu: 1) Lomba Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM) Lolos tahap pertama Dikti dengan Judul ”Games Asyik
dalam Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn)”. 2) Lomba Program
Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) dengan judul” Museum
Budi Pekerti Nusantara (Bupenus) sebagai Pariwisata Berbasis Pendidikan
Karakter pada siswa sekolah dasar” Lolos dana hibah Dikti tahun 2010. 3)
MC Workshop Guru Lembaga Kajian Mahasiswa (LKM) UNJ 2007. 4)
Protokol 17 Agustus tahun 2007 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). 5) MC
Seminar Kewirausahaan KMA-PBS 2008. 6) MC. Seminar Nasional KMA-
PBS 2009. 7) Salah satu penulis buku dalam Tim Kreatif LKM UNJ dengan
judul “Restorasi Pendidikan Indonesia Menuju Masyarakat Terdidik
Berbasis Budaya” pada tahun 2010. 8) Penggagas kegiatan Creativity Day Of
PGSD College Students STKIP Kusuma Negara Jakarta. 9) Ketua Pelaksana
di acara 1st Creativity Day of College Students PGSD STKIP Kusuma
Negara Jakarta 2016. 10) Juri Lomba Mewarnai di acara Creativity Day 3
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
84
PGSD STKIP Kusuma Negara Jakarta 2018 dan 11) salah satu penulis buku
dengan judul “Pengembangan Kreativitas Clay Art untuk PAUD dan SD”,
tahun 2019.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
85
BIODATA PENULIS 2
Nama Chrisnaji Banindra Yudha, M.Pd, Lahir
di Yogyakarta, 14 Maret 1989 Anak pertama dari tiga
bersaudara, orangtua Ayah bernama Drs. Bambang
Untoro, Sm. Hk, ibu bernama Dra. Sri Sulistyani.
Menikah dengan Dyah Anungrat Herzamzam, M.Pd
dikaruniai dua anak yang bernama Almahyra Roro
Kanestren dan Bintang Kinarian Pangayuh.
Jenjang pendidikan yang ditempuh di SD
Muhammadiah Degan lulus Tahun 2000, SLTP N 1
Nanggulan lulus Tahun 2003, SMU N 1 Sentolo
Yogyakarta lulus Tahun 2006, S1 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
(UAD) Jurusan Pendidikan Matematika lulus Tahun 2010, dan S2 di
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) jurusan Pendidikan Dasar Konsentrasi
Matematika lulus tahun 2013.
Pengalaman bekerja tahun 2009-2010 sebagai tentor di Bimbingan
Belajar U-Peter Yogyakarta. Tahun 2010 – 2014 bimbingan belajar New
Neutron Yogyakarta. Tahun 2014 - sekarang bekerja sebagai dosen dan pada
Tahun 2019 sebagai Ketua Program Studi PGSD STKIP Kusuma Negara
Jakarta. Selain itu yang sejalan dengan profesi dosen, penulis juga merupakan
Peneliti, Pelatih dan Narasumber dalam kegiatan Pendidikan khususnya ke-
PGSDan.
Pengahargaan yang diperoleh adalah 1) Dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Universitas Negeri Yogyakarta) sebagai lulusan
berpredikat cumlaude dan 2) dari STKIP Kusuma Negara sebagai penggagas
kegiatan Kursus Mahir Dasar dan Creativity Day Of PGSD College Students.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
86
BIODATA PENULIS 3
Maria Ulfa, M.Pd. lahir di Jakarta pada
tanggal 07 Juni 1990 merupakan anak bungsu dari tiga
bersaudara. Anak dari pasangan Bapak A. Zakaria dan
Ibu Mimin Nurhayati. Menikah dengan Nur Rachim
dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Naraya
Hibrizi Rachim
Menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak
di TK Aisyiyah pada tahun 1997, kemudian
melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SDN Pulo
Gebang 06 Pagi dan lulus pada tahun 2002, lalu
melanjutkan pendidikan di SMPN 236 Jakarta Timur dan lulus pada tahun
2005, selanjutnya melanjutkan pendidikan di SMAN 11 Jakarta Timur dan
lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2012 penulis lulus sebagai sarjana Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Jakarta. Kemudian melanjutkan pendidikan Strata 2 di Program Studi
Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Jakarta lulus
ditahun 2015.
Sebelum melanjutkan studi strata 2, pada tahun 2012 penulis pernah
berkerja sebagai Customer Card (Credit Card Group) di Electronic Channel
Operation Group, PT Bank Mandiri, Tbk. selama satu tahun. Saat ini penulis
bekerja sebagai dosen tetap di STKIP Kusuma Negara Jakarta.
PENGAJARAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
87