Download - penganggaran sektor publik
BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Anggaran mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam mengungkapkan
aktivitas apa yang akan dilakukan di masa yang akan dating. Sehingga integrasi aktivas
dalam mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan dengan melaksanakan pemikiran-
pemikiran strategis dari organisasi tersebut.Semakin bergejolaknya lingkungan pasar,
teknologi, dan ekonomi eksternal, maka akan semakin membuat manajemen terdorong
untuk menyusun strategi. Pemikiran srategi manajemen didokumentasikan dalam bentuk
berbagai dokumen perencanaan. Keseluruhan proses akan diintegrasikan dalam prosedur
penganggaran organisasi.
Karena sangat vitalnya peran penganggaran dalam mencapai tujuan organisasi,
terutama dalam pemerintahan suatu negara agar tidak terjadi kesalahan dan
penyimpangan yang dianggap melakukan pemborosan. Maka penulis mencoba
membahas mengenai penganggaran sektor publik dan realisasinya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa definisi dan tujuan dari anggaran publik?
1.2.2 Bagaimana sistem pengaggaran publik?
1.2.3 Bagaimana siklus penganggaran publik?
1.2.4 Bagaimana tehnik penganggaran publik?
1.2.5 Bagaimana contoh penganggaran di organisasi sektor publik?
1.2.6 Bagaimana realisasi dari anggaran publik?
1.2.7 Bagaimana tehnik dari realisasi anggaran publik?
1.2.8 Bagaimana contoh realisasi anggaran di organisasi sektor publik?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui definisi dan tujuan dari anggaran publik.
1.3.2 Mengetahui sistem pengaggaran publik.
1.3.3 Mengetahui siklus penganggaran publik.
1.3.4 Mengetahui tehnik penganggaran publik.
1.3.5 Mengetahui contoh penganggaran di organisasi sektor publik.
1.3.6 Mengetahui realisasi dari anggaran publik.
1.3.7 Mengetahui tehnik dari realisasi anggaran publik.
1.3.8 Mengetahui contoh realisasi anggaran di organisasi sektor publik.
1.4 Manfaat
1.4.1 Pembaca mendapatkan informasi mengenai keperilakuan dalam ateori dan
realisasi dari penganggaran publik.
1.4.2 Pembaca dapat mengaplikasikan tentang penganggaran publik.
BAB II
PEMBAHASAN2.1 Definisi dan Tujuan Anggaran Publik
2.1.1 Definisi anggaran publik
Menurut Governmental Accounting Standarts Board (GASB), definisi
anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran
yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya
dalam periode waktu tertentu. Atau dapat juga didefinikan menjadi recana
kegiatan dalam bentuk perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan
moneter.Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan
suatu rencana finansial yang menyatakan:
Berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja).
Berapa banyak dan bagaimana cara dalam memperoleh dana untuk
menjalankan rencana tersebut (pendapatan).
Pada sektor publik anggaran harus diinformasikan kepada publik untuk
dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan agar tidak terjadi penyimpangan.
Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:
Aspek perencanaan
Anggaran digunakan oleh pemerintah dalam kegiatan pembangunan jangka
panjang dalam bentuk anggaran tahunan untuk mensejahterakan masyarakat.
Aspek pengendalian
Sebagai alat pengendali dalam organisasi ketika terjaadinya pelaksanaan
kegiatan.
Aspek akuntabilitas publik
Setiap pelaksanaan kegiatan dapat diukur dan dievaluasi apakah telah sesuai
dengan rencana, tidak ada penyimangan sesuai hukum, dilaksanakan secara
efektif dan efisien sesuai dengan pembanding sejenis.
2.1.2 Fungsi anggaran publik
Anggaran berfungsi sebagai berikut:
Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana kerja.
Anggaran merupakn cetak biru akivitas yang akan dilaksanakan di masa
mendatang.
Anggaran sebagai alat komujikasi intern yang menghubungkan berbagai unit
kerja dan mekanisme kerja antar atasan dan bawahan.
Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja.
Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif dan efisien dalam
pencapaian visi organisasi.
Anggaran merupakan instrumen politik.
Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal.
2.1.3 Karakteristik anggaran publik
Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa
tahun.
Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajeman untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan.
Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi
dari penyusunan anggaran.
Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.
2.1.4 Prinsip anggaran publik
Demokratis
Mengikutsertakan sebanyak mungkin unsure masyarakat dan mendapat
persetujuan dari legislatif.
Adil
Anggaran harus dialokasikan ke semua kelompok masyarakat sesuai dengan
kebutuhannya.
Transparan
Pertanggungjawaban anggaran negara yang diketahui oleh wakil rakyat dan
masyarakat umum.
Bermoral tinggi
Pengelolaan anggaran berdasarkan hukum dan etika moral yang berlaku.
Berhati-hati
Bijaksana dalam menentukan pendapatan dan pengeluaran.
Akuntabel
Dapat dipertanggungjawabkan baik secara internal maupun eksternal kepada
rakyat.
2.2 Sistem penganggaran publik
2.2.1 Line item budgeting (traditional budgeting)
Line item budgeting adalah penyusunan anggaran didasarkan pada dan
dari mana dana berasal dan untuk apa dana tersebut digunakan. Karakteristiknya
berorientasi pada input organisasi, menggunakan pendekatan incremental dan
keberhasilan organisasi dinilai dari kemampuan menghabiskan/menyerap
anggaran.
Keunggulan anggaran tradisional:
Sederhana dan mudah dioperasikan karena tidak memerlukan analisis yang
rumit.
Backward oriented dapat menjamin kepastian dibandingkan dengan forward
oriented karena keadaan di masa depan sulit untuk diprediksi.
Lebih mudah dalam melakukan pengawasan.
Kelemahan anggaran tradisional:
Hubungan yg tak rnemadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan rencana
pembangunan jangka panjang.
Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tak pernah
diteliti secara menyeluruh efektivitasnya.
Kinerja dievaluasi dlalm bentuk apakah dana telah habis dibelanjakan, bukan
apakah tujuan tercapai.
Persetujuan anggaran yg terlambat, sehingga gagal memberikan mekanisme
pengendalian untuk pengeluaran yg sesuai, seperti seringnya dilakukan revisi
anggaran & manipulasi anggaran.
2.2.2 Incremental budgeting
Incremental budgeting adalah sistem anggaran belanja dan pendapatan
yang memungkinkan revisi selama tahun berjalan, sekaligus sebagai dasar
penentuan usulan anggaran periode tahun yang akan datang. Angka di pos
pengeluaran merupakan perubahan (kenaikan) dari angka periode
sebelumnya.Permasalahan yang harus diputuskan bersama adalah metode
kenaikan/penurunan (incremental) dari angka anggaran tahun sebelumnya.Logika
sistem anggaran ini adalah bahwa seluruh kegiatan yang dilaksanakan merupakan
kelanjutan kegiatan dari tahun sebelumnya.
Kelebihan incremental budgeting adalah dapat mengatasi rumitnya proses
penyusunan anggaran dan tidak terlalu rumit dalam memahami program baru.
Sedangkan kelemahan incremental budgeting adalah menggunakan sistem seperti
line item budgeting.
2.2.3 Planning progamming budgeting system
Planning programming budgeting system adalah suatu proses
perencanaan, pembuatan program, dan penganggaran yang terkait dalam suatu
sistem sebagai kesatuan yang bulat dan tidak terpisah-pisah, dan didalamnya
terkandung identifikasi tujuan organisasi atas permasalahan yang mungkin timbul.
Proses pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan terhadap semua
kegiatan sangat diperlukan selain pertimbangan atas implikasi keputusan terhadap
berbagai kegiatan di masa yang akan datang.
Kelebihan planning programming budgeting system:
Menggambarkan tujuan organisasi yang lebih nyata dan membantu pimpinan
didalam membuat keputusan yang menyangkut usaha pencapaian tujuan.
Menghindarkan adanya pertentangan dan overlaping program dan mewujudkan
sinkronisasi dan integrasi antar aparat organisasi dalam proses perencanaan.
Alokasi sumberdaya yang lebih efisien dan efektif berdasarkan analisis manfaat
dan biaya untuk mencapai tujuan, karena PPBS menggunakan teori marginal
utility.
Kelebihan planning programming budgeting system:
PPBS membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersediaan data, adanya
sistem pengukuran dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi.
Implementasi PPBS membutuhkan biaya yang besar, karena PPBS
membutuhkan teknologi yang canggih.
PPBS hanya bagus secara teori, namun peng implementasian nya cukup sulit.
Memerlukan pengelola yang ahli dan memiliki kualitas tinggi.
2.2.4 Zero based budgeting
Zero Based Budgeting adalah sistem anggaran yang didasarkan pada
perkiraan kegiatan, bukan pada yang telah dilakukan dimasa lalu. Setiap kegiatan
akan dievaluasi secara terpisah. Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam
visi pada tahun yang bersangkutan.Konsep Zero Based Budgeting dimaksudkan
untuk mengatasi kelemahan yang ada pada sistem anggaran tradisional. Sebagian
kelemahan sistem anggaran tradisional itu sendiri antara lain:
Hubungan yang tidak memadai antara anggaran tahunan dengan rencana
pembangunan jangka panjang.
Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak diteliti
secara menyeluruh efektivitasnya.
Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran
modal/investasi.
Anggaran tradisional bersifat tahunan. Anggaran tahunan tersebut sebenarnya
terlalu pendek, terutama untuk proyek modal dan hal tersebut dapat mendorong
praktik-praktik yang tidak diinginkan.
Penyusunan anggaran dengan menggunakan konsep Zero Based
Budgeting disini dapat menghilangkan incrementalism dan line-item, karena
anggaran diasumsikan dimulai dari nol. Penyusunan anggaran yang bersifat
incremental mendasarkan besarnya realisasi anggaran tahun ini untuk menetapkan
anggaran ditahun depan, yaitu dengan menyesuaikannya dengan tingkat inflasi
atau jumlah penduduk.Sedangkan pada sistem ZBB tidak berpatokan pada
anggaran tahun lalu untuk menyusun anggaran tahun ini, namun penentuan
anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini juga. Dengan ZBB, seolah-olah
proses anggaran dimulai dari hal yang baru sama sekali (dimulai dari nol lagi).
Item anggaran yang sudah tidak relevan dan tidak mendukung pencapaian tujuan
dapat dihilangkan dari struktur anggaran, atau mungkin mucul item yang baru.
Keunggulan ZBB:
Proses pembuatan paket keputusan dapat menjamin tersedianya informasi yang
lebih bermanfaat bagi manajemen.
Dana dapat dialokasi dengan lebih efisien, karena terdapat beberapa alternatif
keputusan dan alternatif pelaksanaan keputusan tersebut.
Setiap program dan kegiatan selalu ditinjau ulang.
Pengambil keputusan dapat memperoleh informasi mengenai kegiatan yang
ada dalam kondisi kritis dan mendesak.
Kelemahan ZBB:
Sulit untuk diterapkan. Karena memakan waktu yang lama, terlalu teoritis dan
tidak praktis, memakan biaya yang besar serta menghasilkan kertas kerja yang
menumpuk karena pembuatan paket keputusan.
Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi.
Memungkinkan munculnya kesan yang keliru, bahwa semua paket keputusan
harus masuk kedalam anggaran.
ZBB cenderung menekankan manfaat yang bersifat jangka pendek.
Memerlukan keahlian khusus di dalam penentuan prioritas.
Memerlukan data yang lebih lengkap dan dukungan analisis yang cukup kuat.
2.2.5 Performance budgeting
Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang
terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya yang disebabkan oleh ketiadaan
tolok ukur yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan
dan sasaran pelayanan publik.Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat
menekankan pada konsep value for money dan pengawasan kinerja output.
Pendekatan ini juga mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan
prioritas tujuan serta pendekatan yang sistematik dan rasional dalam proses
pengambilan keputusan.
Pendekatan ini cenderung menolak pandangan anggaran tradisional yang
menganggap bahwa tanpa adanya arahan dancampur tangan, pemerintah akan
menyalahgunakan kedudukan mereka dan cenderung boros. Menurut pendekatan
anggaran kinerja,dominasi pemerintah dapat diawasi dan dikendalikan melalui
penerapan internal cost awareness, audit keuangan danaudit kinerja, serta evaluasi
kinerja eksternal. Dengan kata lain, pemerintah dipaksa bertindak berdasarkan
cost minded, harus efisien, memakai dana secara ekonomis, dan dituntut mampu
mencapai tujuan yang ditetapkan.
2.2.6 Medium-term expenditure framework
MTEF merupakan sebuah kerangka berpikir yang mensinergikan antara
perencanaan (dari sisi penerimaan dan pengeluaran pemerintah), pelaksanaan
anggaran, dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara untuk tahun
bersangkutan dan beberapa tahun yang akan datang.
Kelebihan MTEF:
Menjamin predictability, dengan berbasiskan metode forward estimates
aggregate resources, unsur predictability menjadi lebih mudah untuk diraih.
meningkatkan kualitas dalam pengambilan kebijakan.
Ketiga, MTEF juga terbukti dapat menjadi sarana untuk mekanisme
transparansi dan accountability.
Kelemahan MTEF:
Dibutuhkannya kombinasi antara top-down dan botton-up decision yang
harmonis.
Permasalahan lain yang cukup penting adalah political will.
2.3 Siklus Pengaggaran Publik
2.3.1 Penetapan prosedur dan tim penganggaran yang terkait
Tahapan pertama dari siklus anggaran adalah penetapan prosedur atau aturan
dalam pembuatan anggaran sekaligus penetapan tim penganggaran tahun
terkait.hal ini merupakan bagian yang terpenting dalam proses penganggaran,
ketika dibutuhkan prosedur untuk memberikan arahan yang jelas dan sebagai
pengendalian agar anggara yang disusun tidak mengadung kesalahan material.
2.3.2 Penetapan dokumen standar harga
Dokumen standar harga ditunjukkan untuk mengendalikan harga berbagai
kebutuhan organisasi.
2.3.3 Penyebaran dan pengisian formulir rencana kerja dan anggaran
Pada tahapan ini akan disebarkan formulir program kerja dan anggaran tahun
terkait. Pedoman pengisisan formulir rencana kerja dan anggaran adalah dokumen
standar harga serta draft atau dokumen perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya.
2.3.4 Rekapitulasi kertas kerja
Rekapitulasi adalah proses meringkasa atau mengumpulkan data dari kertas kerja.
2.3.5 Pembahasan perubahan belanja dan penyesuaian draft anggaran
pendapatan dan belanja
Pada tahapan ini dilakukan pengecekan ulang terhadap draft anggaran yang
dibuat, selain juga memastikan bahwa draft anggaran telah sesuai dengan
perencanaan dan tanpa kesalahan.
2.3.6 Penetapan anggaran pendapatan dan belanja
Proses penetapan anggaran ini adalah tahapan akhir dari proses pembuatan
anggaran. Dalam pembuatan anggaran periode berikutnya, kita bisa kembali ke
tahapan pertama diatas.
2.4 Teknik Penganggaran Publik
2.4.1 Pendekatan fungsional
Kerangka berfikir dari system of national accounts, telah merekomendasi
pandangan pembatasan karekter anggaran berikut:
Kemandirian penyelenggaraan fungsi organisasi sektor publik.
Diawali dengan batasan kemampuan, organisasi menanggung pengeluaran
untuk kesejahteraan masyarakat.
Kepentingan formal merupakan refleksi anggaran sebagai produk dari
suatu entitas mandiri. Kepentingan hukum adalah pemberi makna yang solid bagi
anggaran suatu entitas tertentu. Alokasi anggaran dapat dikatakan efektif apabila
bisa menyeimbangkan berbagai permintaan dalam organisasi, baik dari organisasi
sektor swasta maupun sektor publik, dan strategi pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Distribusi anggaran selalu dikaitkan dengan agen pengeluaran publik
dan terlaksananya layanan publik yang baik. Berbagai pertanyaan dalam aspek ini
adalah “bagaimana distribusi yang ideal antar sektor publik dan sektor swasta?” ,
“ bagaimana mencapai distribusi yang optimal antarberbagai permintaan unit
kerja pemerintahan”,dan” apakah akan terjadi pertukaran antara lokasi dan
distribusi serta antara stabilisasi dan distribusi?” dalam prekteknya penyatuan tiga
fungsi di atas secara simultan sangat jarang dilakukan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa kesuksesan pelaksanaan anggaran ditentukan pertama, kebijakan keuangan
secara menyeluruh ditentukan oleh lembaga setingkat bagian atau lembaga
pelaksana tertinggi; kedua, kesuksesaan anggaran sangat ditentukan oleh
dukungan politis sebagai lembaga; ketiga, akurasi perencanaan, terutama
penganggaran, dipengaruhi oleh teknik review prakiraan anggaran.
2.4.2 Pendekatan pengambilan keputusan
Proses anggaran biasanya mempunyai satndar prosedur, sementara
pengambilan keputusan merupakan proses gabungan dari unsur-unsur disiplin
ilmu ekonomi, politil, psikologi, adaministrasi publik. Akibanya, keputusan
anggaran dianggap sebagai seni. Tarik ulur antara konsep dengan praktis, dan
konteks anggaran dengan manajemen keuangan global dilakukan untuk mencapai
titik optimal.
2.4.3 Pendekatan psikologi
Pendekatan ini merupakan salah satu teknik penganggaran publik yang
sangat baik untuk dilakukan. Dengan pertimbangan berbagai asumsi, kenyataan,
dan tujuan yang ingin dicapai, penggunaan pendekatan psikologi/motivasi dalam
proses penganggaran akan membuat anggaran yang tersususn benar-benar
dilaksanakan dengan baik dan tujuan serta sasarannya dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
2.4.4 Pendekatan lingkungan yang berkesinambungan
Menurut Soraya A.afif, manajer program ekosistem wahana lingkungan hidup
(WALHI), setidaknya ada 4 jenis biaya dari dampak pencemaran lingkungan yang
ditanggung oleh masyarakat yaitu:
Damage cost, biaya akibat dampak langsung dan tidak langsung dari limbah.
Avoidance cost, biaya ekonomis dan sosial dalam kaitannya dengan berbagai
upaya untuk menghindari dampak pencemaran yang terjadi.
Abatement cost, biaya yang dikeluarkan untuk menjaga atau mengurangi
tingkat pencemaran.
Transaction cost, biaya sumber daya yang digunakan untuk melakukan
penelitia, perencanaa, pengelolaan, dan pemaauan pencemaran.
Pengelompokan biaya lingkungan dikemukakan juga oleh White dan Savage
(1995), yakni:
Convetional company cost, biaya internal bagi organisasi publik yaitu,
pengumpulan biaya yang mempengaruhi neraca periode berjalan, peraturan
yang ada, dan kondisi pasar.
Less tangible item, biaya tidak langsung organisasi publik/perusahaan,
tabungan, atau aliran pendapatan yang mencakup kewajiban, ketaatan pada
peraturan dimasa akan datang, perubahan nilai sahamyang berkaitan dengan
penilaian kinerja organisasi publik atas kegiatan lungkungan dan sebagainya.
External cost, biaya kerusakan sosial atau lingkungan yang terjadi akibat
operasi organisasi publik.
2.5 Contoh Penganggaran di Organisasi Sektor Publik
2.5.1 pemerintah pusat
ada enam sumber ketidakpastian yang berpengaruh besar dalam penentuan
volume APBN, yakni , (1) harga minyak bumi dipasar internasional; (2) kuota
produksi minyak mentah yang ditentukan oleh OPEC; (3) pertumbuhan ekonomi ;
(4) inflasi; (5) suku bunga; dan (6) nilai tukar rupiah terhadap dolar
amerika(USD).
Secara garis besar, APBN terdiri dari 5 komponen utama yaitu pendapatan negara
dan hibah, belanja negara, keseimbangan primer, surplus/defisit anggaran,dan
pembiayaan.
2.5.2 Pemerintah daerah
Berdasarka kebijakan umum APBD, strategi dan plafon sementara telah
ditetapkan pemerintah dan DPRD, kepala satuan kerja perangkat daerah selaku
pengguna anggran akan menyusun rencana kerja dan anggaran satuan kerja
perangkat daerah (RKA-SKPD)tahun berikutnya dengan pendekatan berdasarkan
kinerja yang akan dicapai. Setelah dokumen rancangn perda mengenai APBD
terususun, pemerintah daerah mengajukan rancangan peraturan daerah tentang
APBD tersebut, disertai dengan penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya
kepada DPRD pada minggu pertama pada bulan oktober.
2.5.3 LSM
Beberapa organisasi nirlaba mempunyai lebih dari satu program, dan masing-
masing program harus merencanakan tahapan kinerja terkait dan arus kas yang
dibutuhkan.Pada dasarnya, organisasi LSM berusaha meminimalkan biaya
overhead atau biaya administrasi, yaitu biaya pendukung sumber daya yang
menopang organisasi dan program secara keseluruhan. Hal yang harus
diperhatikan dalam penganggaran organisasi LSM:
Identifikasi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi secara rinci.
Kegiatan yang dilakukan dalam proyek disesuaikan terlebih dahulu dengan
tujuan dan output yang terdapat dalam visi dan misi organisasi.
Menyiapkan rencana kerja kegiatan yang mengacu pada rencana program.
Aturan umum dalam rencana anggaran,yakni pendapatan dan pengeluaran
Setelah mengembangkan proyeksi anggaran yang baik, bandingkan keuangan
dan strategi pembayarannya.
2.5.4 Yayasan
Anggaran tidak boleh menjadi rahasia internal yayasan yang bersangkutan dan
harus dinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi
masukan. Anggaran yayasan merupakan akuntabilitas atas pengelolaan dana
publik dan pelaksanaan program yang dibiayai dengan uang publik. Anggaran
yayasan berisi rencana kegiatan yang dipresentasikan dalam bentuk rencana
perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter.
2.5.5 Partai politik
Sumber pendanaan yang terdapat dalam partai politik adalag sebagai berikut:
Keuangan partai politik bersumber dari : iuran anggota, sumbangan yang sah
menurut hukum, dan bantua dari anggaran negara.
Sumbangan yang sah menurut hukum dapat berupa uang, barang, fasilitas,
peralatan, dan/atau jasa.
Bantuan dari anggaran negara yang diatur dalam peraturan pemerintah
diberikan secara proposional kepada partai politik yang mendapatkan kursi di
lembaga perwakilan rakyat.
Sumbangan dari anggota dan bukan dari anggota yang sah menurut hukum
paling banyak senilai Rp 200.000.000,- dalam waktu 1 tahun.
Sumbangan dari badan atau perusahaan yang sah menurut hukum paling
banyak senilai Rp 800.000.000,- dalam waktu 1 tahun.
Salah satu kegunaan anggaran partai politik adalah untuk kampanye, yang
merupakan momen khusus dalam rangkaian pemilu yang disediakan oleh KPU
bagi para kontestan pemilu.
2.6 Realisasi Anggaran Publik
1.6.1 Teori dalam realisasi anggaran publik
Realisasi anggaran merupakan proses pelaksanaan segala sesuatu yang
telah direncakan dan dianggarkan oleh organisasi public. Bagi manajer atau
pengelola organisasi, isu utama dalam proses realisasi anggaran adalah kualitas
yang kemudian menjadi senjata dalam menghadapi persaingan. Namun tidak
berarti manajer mengabaikan penghapusan penting antara kualitas dan biaya serta
waktu dan fleksiblitas. Kualitas merupakan bagian yang diukur melalui seberapa
dekat hal ini dalam menyesuaikan spesifikasi (desain kinerja tinggi).
Tiga Perspektif dalam pengelolaan operasi atau realisasi anggaran
Realisasi anggaran sebagai fungsi
Operasi adalah salah satu dari berbagai fungsi dalam organisasi . Tugas dan
tanggung jawab bagian dalam organisasi .
Realisasi anggaran sebagai penunjang karir
Operasi telah menjadi tingkatan karier menuju posisi manajemen yang lebih
tinggi dengan baik
Realisasi anggaran sebagai perangkat keputusan
Pembuatan keputusan merupakan aspek yang sangat penting bagi seluruh
aktivitas manajemen.
2.7 Teknik Realisasi Anggaran
2.7.1 Peramalan
Proses memperkirakan kejadian di masa depan
Karakteristik Permintaan
FAKTOR EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL
PEREKONOMIAN NEGARA DESAIN PRODUK
TINDAKAN PEMERINTAH HARGA DAN PROMOSI IKLAN
SELERA KONSUMEN DESAIN PENGEMASAN
CINTA PRODUK OLEH MASYARAKAT BATASAN PENJUALAN ATAU INSENTIF
TINDAKAN PESAING PERLUASAN
KETERSEDIAAN & BIAYA PRODUK
PELENGKAP
BAURAN PRODUK
KEBIJAKAN JAMINAN SIMPANAN
Pada saat sistem peramalan permintaan , manajer harus menetapkan
1. Apa yang harus diramalkan?
2. Perangkat apa yang digunakan?
3. Bagaimana system dapat membantu pembuatan keputusan manajerial?
2.7.2 Manajamen bahan
Manajemen bahan terkait erat dengan persediaan, tingkatan produksi, pola
pegawai, jadwal dan distribusi. Pembelian bahan merpakan manajemen proses
perolehan yang melibatkan keputusan tentang penjajakan penggunaan, kontrak
negoisasi dan pemutusan pembelian.Distribusi merupakan manajemen aliran
bahan dari bagian pembuatan ke pengguna atau masyarakat yang melibatkan
bagian penyimpanan dan transportasi
2.7.3 Sistem persediaan
Kunci utama pengelolaan persediaan adalah apakah item pokok yang diminta
independen atau dependen. Economic order quantity merupakan ukuran bagian
yang meminimalkan biaya penggunaan dan pemesanan seluruh persediaan
tahunan. Hal ini didasarkan pada asumsi:
1. Tingkat permintaan item bersifat konstan.
2. Item produksi atau dibeli dalam bagian , dimana pemesanan item diterima
sekaligus.
3. Ada dua biaya yang relevan.
4. Keputusan untuk satu item dapat dibuat secara bebas.
5. Tidak ada ketentuan dalam permintaan.
2.7.4 Sistem produksi
Strategi perencanaan yang bertujuan untuk memilih alternative tertentu yang akan
digunakan organisasi dalam sistem produksi. Proses Perencanaan produksi
dimulai dari tahap:
1. Menetapkan permintaan untuk perencananaa ke depan.
2. Mengidentifikasi alternative, keterbatasan dan biaya.
3. Mempersiapkan rencana prospektif untuk perencanaan ke depan.
4. Apakah rencana dapat diterima?
5. Melaksanakan keputusan untuk periode pertama dari perencanaan.
6. Menuju periode berikutnya.
2.7.5 Perencanaan SDM
Rencana SDM bertujuan melayani organisasi terkait dengan rencana produksi.
Perencanaan SDM berperan penting dalam pencapaian organisasi. Strategi
perencanaan bertujuan memilih alternatif tertentu yang akan digunakan organisasi
dalam perencanaan SDM. Dalam perencanaan SDM, perencanaan seorang
perencana menyangkut permintaan SDM bagi masing-masing kelompok SDM
didasarkan pada penilaian sejarah permintaan atau penilaian pendapat dan
jaminan simpanan yang ada untuk pelayanan.
2.7.6 Penjadwalan
Proses penjadwalan produksi dimulai dengan penggunaan perencanaan produksi
yang telah disahkan oleh organisasi sebagai dasar pengembangan skedul
prospektif produk/jasa.
Proses pengembangan skedul induk produksi termasuk penghitungan proyeksi
persediaan yang ada, penetapan waktu dan ukuran kuantitas skedul induk
organisasi
1. Penghitungan proyeksi yang ada.
2. Penetapan waktu dan ukuran kuantitas skedul induk.
3. Penghitungan kuantitas yang dijanjikan.
2.7.7 Keuangan
Banyak keputusan menyangkut relalisasi anggaran melibatkan investasi dengan
modal besar. Sebagian besar asset organisasi memiliki fungsi operasi. Oleh karena
itu pengelola organisasi harus mencari proyek yang menghasilkan modal besar
dan memperkirakan biaya keuntungan serta resiko.
Teknik analisis
1. Net present value method
Mengevaluasi investasi dengan membandingkan nilai sekarang dari arus kas
setelah dikurangi pajak dengan jumlah investasi awal.
2. Payback method
Menentukan berapa waktu yang dilalui sebelum seluruh arus kas setelah
dipotong pajak akan sama atau dibayar kembali investasi.
2.7.8 Pemasaran produk/jasa
Pemasaran produk/jasa dari proses produksi organisasi. Pemasaran yang baik
akan mengalirkan pendapat organisasi secara maksimal, bahkan dapat melebihi
target organisasi yang bersangkutan.
2.7.9 Pemberian jasa
Merupakan produk organisasi selain yang berwujud barang . Pada kegiatan umum
pemberian jasa, tahap persiapan yaitu kegiatan merencanakan pelayanan, kedua
tahap proses pelaksanaan pemberian jasa kepada pengguna, ketiga tahap
penyelesaian.
Contoh pemberian jasa
- Pemberian layanan pendidikan dan kesehatan oleh pemerintah.
- Pemberian pndidikan politik oleh partai politik.
- Penyebaran wacana mengenai gender, kesehatan dan reproduksi oleh LSM.
2.7.10 Kualitas (kinerja)
Untuk mencapai kualitas atau kinerja produk/jasa organisasi, kegiatan yang harus
dilakukan pertama kali adalah merencanakan kualitas produk/jasa, tahap kedua
proses pelaksanaa kualits atau kinerja terdiri dari kegiatan pengendalian atas batas
kualitas, pada tahap penyelesaian kegiatan yang dilakukan untuk memastikana
bahwa kualitas yang seusai dengan permintaan pasar atau pengguna produk/jasa
telah terpenuhi.
2.8 Contoh realisasi anggaran di organisais sektor public
a. Pemerintah
Pemerintah memenuhi amanah konstitusi (UUD 1945) yang mengharuskan
anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari total APBN maupun APBD yang
dimulai sejak tahun 2009.
b. Partai Politik
Memberikan pendidikan politik bagi konstituen, dilakukan melalui pelatihan
bagi kader partai atau pertemuan dengan konstituen.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Anggaran adalah rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang
diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam
periode waktu tertentu.
3.2 Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:
3.2.1 Aspek perencanaan.
3.2.2 Aspek pengendalian.
3.2.3 Aspek akuntabilitas publik
3.3 Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi:
3.3.1 Aspek perencanaan.
3.3.2 Aspek pengendalian.
3.3.3 Aspek akuntabilitas publik