Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 i
PENGANTAR
Profil kesehatan merupakan publikasi yang menyajikan data dan
informasi kesehatan secara komprehensif, yang publikasi ini terbit
setiap tahun sejak berdirinya Kota Singkawang tahun 2001 memuat
secara rinci data dan informasi mengenai derajat kesehatan, hasil
upaya kesehatan, dari suatu situasi sumber daya kesehatan, selain itu
juga dilengkapi dengan data umum, data lingkungan (geografis dan
demografi ).
Profil kesehatan sebagai salah satu sarana yang dapat digunakan
untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap hasil pembangunan
kesehatan, maka kinerja penyelenggaraan pelayanan minimal bidang
dapat dievaluasi dari publikasi ini kedudukannya pun sangat strategis
dengan demikian menjadi dasar perencanaan kegiatan dan kinerja
pelayanan kesehatan bagi masa mendatang.
Sistem informasi kesehatan sangat diperlukan dalam upaya
menentukan keberhasilan manajemen kesehatan, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan keberhasilan pembangunan bidang kesehatan.
Sistem informasi kesehatan dilakukan melalui koordinasi, integrasi,
dan sinkronisasi informasi kesehatan yang sinergi dan dinamis
menyediakan data dan informasi terkini, akurat, valid, cepat,
transparan, berhasil guna dan berdaya guna sebagai bahan
pertimbangan pengambilan keputusan dalam kebijakan daerah.
Profil kesehatan ini, sebagai bagian dari sistem informasi
kesehatan, mencoba menguraikan segenap upaya kesehatan yang telah
dilaksanakan di Kota Singkawang selama tahun 2016. Kiranya dapat
dijadikan bahan rujukan bagi penyelesaian masalah dan kendala
pembangunan bidang kesehatan untuk perbaikan ke depan.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 ii
Kepada tim yang bekerja keras dalam penyusunan profil
kesehatan ini, saya ucapkan terima kasih segenap pihak kiranya
publikasi ini bermanfaat bagi segenap pembaca atas dedikasinya. Tak
ada gading yang tak retak, tak ada karya yang sempurna. Kami
mengucapkan permohonan maaf terlebih masih terdapat kekurangan
dalam penyusunan publikasi ini.
Singkawang, Maret 2017
KEPALA DINAS KESEHATAN dan KB KOTA SINGKAWANG
Drs. AKHMAD KISMED, M.Kes. NIP. 19591207 198803 1 006
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 iii
DAFTAR ISI
Hal
Pengantar i
Daftar isi iii
Bab I Pendahuluan 1
Bab II Geografi dan demogafi 4
Bab III Status kesehatan masyarakat 9
Bab IV Penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan 35
Bab V Sumber daya kesehatan 81
Bab VI Penutup 92
Lampiran Tabel
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 1
BAB I
PENDAHULUAN
Di era desentralisasi saat ini, dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pemerintah memberikan kesempatan yang luas kepada
pemerintah daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah, Namun
demikian prinsip pemberian otonomi daerah tetap memper-hatikan
aspek demokratisasi, keadilan, pemerataan serta potensi
keanekaragaman daerah yang pelaksanaannya didasarkan pada
otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Oleh karena itu
kewenangan yang diberikan kepada daerah mencakup kewenangan
yang menyeluruh dalam penyelenggaraan pemerintahan bidang
kesehatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian dan evaluasi. Walaupun demikian hubungan yang serasi
antara pusat dan daerah maupun antar daerah tetap harus terjamin.
Dalam upaya melaksanakan dan terus meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat, melalui kewenangan wajib yang diberikan kepada
daerah kabupatan/kota, maka ukuran yang digunakan adalah
tercapainya pelaksana urusan wajib bidang kesehatan sebagaimana
tercantum dalam Standar Pelayanan Minimal yang telah diterbitkan
oleh Kementerian Kesehatan melalui Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 004 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi
Bidang Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun
2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
kabupaten/kota dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828 Tahun
2008 mengenai petunjuk teknis Standar Pelayanan Minimal bidang
kesehatan di kabupaten/kota.
Untuk mengetahui sejauh mana upaya yang telah dilakukan oleh
kabupaten/kota dalam pelaksanaan urusan wajib bidang kesehatan
ini, maka perlu ditunjang oleh sistem informasi kesehatan yang
handal,
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 2
Sebagaimana diisyaratkan dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
2009. Meskipun harus diakui bahwa sistem informasi kesehatan yang
dilaksanakan di Kota Singkawang ini belum memadai dan masih harus
terus dikembangkan, namun upaya untuk memenuhi ketersedian
informasi berbasis data terus dilakukan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah
bertanggungjawab atas ketersediaan akses informasi, edukasi dan dan
fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain itu pada pasal 168
disebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya efektif dan efesien
diperlukan informasi kesehatan, yang dilakukan melalui sistem
informasi dan melalui kerjasama lintas sektor, ditegaskan pula bahwa
ketentuan lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan
pada pasal 169 disebutkan bahwa pemerintah memberikan kemudahan
kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi
kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Salah satu keluaran dari penyelenggaran sistem informasi
kesehatan di Kota Singkawang yaitu upaya penyampaian data dan
informasi hasil kegiatan dalam bentuk Profil Kesehatan Kota
Singkawang.
Penyusunan Profil Kesehatan Kota Singkawang tahun 2016
merupakan salah satu mata rantai pelaksanaan Sistem Informasi
Kesehatan di Kota Singkawang dalam rangka penyediaan data dan
informasi di bidang kesehatan. Diselingi data status kesehatan
masyarakat, pelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan serta
sumber daya pendukung kegiatan pelayanan yang telah dilaksanakan
di Kota Singkawang. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai
berikut:
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 3
Bab I : Pendahuluan
Berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan disusunnya
Profil Kesehatan Kota Singkawang serta sistematika
penulisannya.
Bab II : Geografi dan demografi
Menguraikan keadaan geografis dan demografis Kota
Singkawang, terutama hal-hal yang berpotensi menjadi
determinan mempengaruhi status kesehatan masyarakat.
Bab III: Status kesehatan masyarakat
Menguraikan status derajat kesehatan masyarakat yang
meliputi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi
masyarakat.
Bab IV : Penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan
Menguraikan tentang situasi upaya kesehatan yang meliputi
palayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan
penunjang, pemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, serta
pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 4
BAB II
GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
A. GEOGRAFI
Kota Singkawang merupakan salah satu bentuk
pemerintahan kota di Kalimantan Barat setelah pemerintahan Kota
Pontianak terletak diantara Kabupaten Sambas dan Kabupaten
Bengkayang. Letak geografis Kota Singkawang pada 0° 44' 55,85” - 01°
01' 21,51” Lintang Utara dan 108° 51' 47,6” - 01° 01' 21,51”. Batas -
batas wilayah Kota Singkawang selengkapnya adalah :
Sebelah Utara : Kab. Sambas Sebelah Selatan : Kab. Bengkayang
Sebelah Timur : Kab. Bengkayang Sebelah Barat : Laut Natuna
Kota Singkawang mempunyai luas wilayah 50.400 ha dan terbagi
menjadi 5 kecamatan, yaitu Singkawang Selatan, Singkawang Utara,
Singkawang Tengah, Singkawang Timur dan Singkawang Barat.
Kelurahan yang ada berjumlah 26. Kecamatan dengan luas wilayah
terbesar adalah kecamatan Singkawang Selatan dengan luas 22.448 ha
(44,54%), dan yang terkecil adalah kecamatan Singkawang Barat yang
mempunyai luas 1.806 ha (3,58%).
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 5
Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Jumlah Kelurahan menurut Kecamatan
di Kota Singkawang Tahun 2016
Kecamatan Luas (ha) Kelurahan
Singkawang Selatan 22.448 4
Singkawang Utara 6.665 7
Singkawang Tengah 2.855 5
Singkawang Barat 1.806 5
Singkawang Timur 16.626 5
Kota Singkawang 50.400 26
Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS Kota Singkawang
Kota Singkawang merupakan kota pantai sekaligus perbukitan
dengan kemiringan antara 0 – 8%, dan mempunyai banyak aliran
sungai. Curah hujan rata-rata 2.819 mm/tahun atau 235 mm/bulan.
Jumlah rata-rata hari hujan 157 hari/tahun atau rata-rata 13 hari
hujan/bulan. Keadaan iklim mikro Kota Singkawang dapat dikatakan
tidak menentu dengan suhu udara berkisar antara 21,80 hingga 320 C,
serta masih dipengaruhi oleh angin muson dan perubahan iklim laut.
Perubahan cuaca yang tidak menentu ini dapat berpengaruh terhadap
status kesehatan masyarakat, seperti ditunjukkan oleh penyakit infeksi
saluran pernafasan akut yang selalu menjadi penyakit terbanyak bagi
seluruh golongan umur.
Luas lahan yang memungkinkan menjadi breeding places, seperti
hutan belantara, hutan belukar, hutan bakau, danau, rawa dan semak-
semak mencapai 31% dari keseluruhan luas wilayah Kota Singkawang.
Bila keadaan alam ini tidak ditata dengan baik dan ditambah dengan
perilaku hidup sehat yang kurang menunjang, maka berpeluang besar
menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat Kota Singkawang,
seperti penyakit malaria dan penyakit demam berdarah.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 6
B. DEMOGRAFI
Penduduk Kota Singkawang tahun 2016 diperkirakan berjumlah
211.508 jiwa, dengan penduduk laki-laki berjumlah 107.975 jiwa
(51,05%) dan penduduk perempuan 103.533 jiwa (48,94%). Penduduk
berusia di bawah 5 tahun (balita) berjumlah 21.988 jiwa, dan 4.697
orang di antaranya adalah bayi. Penduduk berusia lanjut yang terdiri
dari pra-usila (45 – 64 tahun) berjumlah 38.471 jiwa dan usia lanjut
( 65 tahun ke atas) berjumlah 12.033 jiwa.
Penduduk usia produktif (15 s/d 64 tahun )berjumlah 137.269
jiwa. Angka beban tanggungan (dependency ratio) penduduk usia
produktif adalah 54, ini berarti tiap 100 orang yang produktif harus
menanggung 54 orang yang tidak produktif. Angka ini sama jika
dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu 54 orang. Hal ini juga
menunjukkan bahwa komposisi penduduk berdasarkan kelompok
umur mengalami perubahan. Makin tinggi angka beban tanggungan ini,
maka makin besar beban ekonomi yang harus ditanggung oleh
penduduk usia produktif dan akan berpengaruh pada pembiayaan
kesehatan keluarga.
Piramida Penduduk Kota Singkawang Tahun 2016
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 7
Tabel 2.2
Distribusi Penduduk, Kepala Keluarga, Kepadatan Penduduk per Km2
dan Rata – Rata Jiwa Per KK Menurut Kecamatan Di Kota Singkawang Tahun 2016
Kecamatan Jumlah
Penduduk
Jumlah
KK
Kepadatan
pddk/km2
Rata – Rata
Jiwa/KK
Singkawang Selatan 49.068 10.034 205 4,89
Singkawang Utara 25.067 5.509 367 4,55
Singkawang Tengah 64.382 13.876 2219 4,64
Singkawang Timur 21.777 4.453 129 4,89
Singkawang Barat 51.214 10.874 2901 4,71
Kota Singkawang 211.508 44.746 412 4,73
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Singkawang 2016
Kota Singkawang menghadapi masalah kesehatan yang cukup
kompleks, yaitu masalah kesehatan perkotaan dan masalah kesehatan
perdesaan. Data penduduk miskin pada tahun 2016 berjumlah 59,077
atau 27,93 % dari jumlah penduduk, data ini tidak lagi merujuk kepada
data penduduk miskin pada tahun 2013 yaitu berjumlah 49,676 jiwa
atau 24,97% dari jumlah penduduk sehubungan dengan adanya update
data terbaru yang dilaksanakan oleh kelembagaan yang berwenang,
jumlah tersebut juga merupakan kuota peserta Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas) yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 8
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk dan Penduduk Miskin Menurut Kecamatan
(sesuai dengan kuota peserta Jamkesmas) Di Kota Singkawang tahun 2016
Kecamatan Jumlah
Penduduk
Penduduk Miskin
Jumlah %
Singkawang Selatan 49.068
Singkawang Utara 25.067
Singkawang Tengah 64.382
Singkawang Timur 21.777
Singkawang Barat 51.214
Kota Singkawang 211.508 59.077 27,93
Sumber : Seksi Jamkesda Dinas Kesehatan Kota Singkawang
Data tingkat pendidikan penduduk tahun 2016 bersumber dari
Dinas Pendidikan penduduk yang berumur 10 tahun keatas yang melek
huruf 100 % dikarenakan rendahnya data estimasi penduduk 10 tahun.
Tingkat pendidikan akan sangat berpengaruh pada tingkat status
kesehatan, karena sesungguhnya keduanya saling melengkapi.
Pendidikan yang baik akan meningkatkan status kesehatan, dan status
kesehatan yang baik akan meningkatkan tingkat pendidikan.
Data kependudukan yang dibutuhkan oleh sektor kesehatan
selama ini masih belum memadai, oleh sebab itu dalam pelaksanaan
salah satu standar strategi pencapaian visi dan misi, maka pihak Dinas
Kesehatan perlu jalin kerangka kerja sama lintas sektor dalam rangka
penyediaan sistem informasi kesehatan diatas
Data kependudukan yang dibutuhkan oleh sektor kesehatan
selama ini masih belum memadai, oleh sebab itu dalam pelaksanaan
salah satu standar strategi pencapaian visi dan misi, maka pihak Dinas
Kesehatan perlu jalin kerangka kerja sama lintas sektor dalam rangka
penyediaan sistem informasi kesehatan diatas.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 9
BAB III
STATUS KESEHATAN MASYARAKAT
Tabel 3.1 Gambaran status kesehatan masyarakat kota Singkawang
dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, seperti pada berikut ini :
Indikator Target
2016
201
2 2013 2014 2015 2016 Trend
Umur harapan hidup (tahun)
Rata-rata
70,82 70,83 70,84
Mortalitas
Angka kematian bayi (per 1.000) 40/1.000
Kasus kematian neonatus turun 15 20 23 39 18 ▼
Angka kematian balita (per 1.000) 58/1.000 t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d.
Angka kematian ibu (per 100.000) 150/100.000 t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d.
Kasus kematian ibu turun 7 4 3 4 1 ▼
Angka kematian kasar (per 1.000) 7/1.000 t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d.
Morbiditas dan mortalitas
Penyakit menular
1 DBD
Angka kesakitan (per 1.000 pddk) 0,02 0,47 0,20 1,66 0,32 0,35 ▲
CFR (%) < 1 0 2,56 1,78 2,99 2,63 ▼
Angka kesakitan balita(per 1.000 pddk balita) 0,02 1,7 0,91 0,62 1,54 1,04 ▼
CFR balita (%) < 1 0 2,6 1,19 0,09 0,09 ▼
2 TB Paru BTA +
Prevalensi (per 1.000 pddk) 1,3 0,99 1,03 0,82 0,88 0,69 ▼
CFR (%) 0 2,6 2,7 2 2,41 2,36 ▼
3 ISPA
Angka kesakitan non pneumonia (per 1.000 pddk)
1 147,2 159,6 141,02 81,94 58,91 ▼
Angka kesakitan pneumonia (per 1.000pddk) 1 0,68 0,73 0,62 0,47 0,03 ▼
Angka kesakitan pneumonia balita (per 1.000 pddk balita)
5,83 6,95 5,83 4,46 0,31 ▼
CFR pneumonia balita (%)
0 0 0 0 0
4 Diare
Angka kesakitan semua umur (per 1.000 pddk) 3 34,68 30,40 27,81 29,60 22,27 ▼
CFR semua umur (%) 1 0 0 0 0 0,21
Angka kesakitan balita (per 1.000 pddk balita)
129 113,9 279,5 96,7 ▼
CFR balita (%)
0 0 0 0,14
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 10
Indikator Target 2016
2012 2013 2014 2015 2016 Trend
5 Malaria
Angka kesakitan malaria (per 1.000 pddk) 15 0,63 16,18 0,46 0,11 0,02 ▼
6 Campak
Angka kesakitan balita (per 1.000 pddk balita)
1,36 1,38 0,73 0,36 5,27 ▲
7 Kusta
Prevalensi (per 1.000 pddk)
0 0 0,49 0,49 0,01 ▼
Penyakit non menular (per 1.000 pddk)
Gangguan sistem otot & jaringan
72,96 74,60 75,43 52,76 41,51 ▲
Gigi dan mulut
75,50 78,62 72,46 48,99 52,24 ▼
Tekanan darah tinggi
80,34 80,15 74,52 73,44 60,49 ▼
Kulit
75,27 76,87 70,98 63,29 47,67 ▼
Kecacingan
11,10 11,17 7,75 4,74 2,41 ▼
Gizi
Status gizi balita (%)
* Buruk < 1 3,47 3,16 2,37 7,63 2,1 ▼
* Kurang < 20 12,25 11,74 10,59 15,04 10,06 ▼
* Baik
81,14 82,52 85,24 75,85 79,32 ▲
* Lebih 1 3,14 2,58 1,79 1,48 1,91 ▲
KEP total (%) <15 15,72 14,90 12,96 22,67 12,77 ▼
KEP nyata (%) <1 3,47 3,16 2,37 7,63 2,71 ▼
BBLR (%)
3,3 3,9 4,7 5,5 5,9 ▲
A. KESAKITAN Sejak tahun 2010, sistem pencatatan dan pelaporan penyakit di puskesmas
mengalami perubahan dari format ICD 9 ke ICD 10.Laporan jenis penyakit
menjadilebih rinci dibandingkan sebelumnya. Dari data yang bersumber dari
Laporan Bulanan Kesakitan (LB1) puskesmas, penyakit terbanyak untuk
semua golongan umur pada tahun 2016 masih didominasi oleh penyakit pada
saluran pernafasan, influensa, batuk, demam tidak diketahui penyebabnya,
dan diare serta penyakit degeneratif seperti penyakit hypertensi primer
rematisme. Penyakit-penyakit ini lebih banyak diakibatkan oleh perilaku hidup
dan lingkungan hidup yang kurang sehat.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 11
Tabel 3.2 Penyakit Terbanyak Pada Semua Kelompok Umur Di Kota Singkawang pada tahun 2012 dan 2014
Penyakit Proporsi (%)
2012 2013 2014
Infeksi saluran pernafasan atas akut tidak spesifik 13,26 (1) 13,18 (1) 11,38 (1)
Gejala dan tanda umum lainnya 7,69 (2) 7,88 (2) 7,08 (2)
Hipertensi Primer ( esensial ) 6,57 (3) 6,39 (3) 6,60 (3)
Influensa 5,24 (4) 5,15 (4) 5,72 (4)
Demam yg tidak diketahui sebabnya 5,08 (5) 5,03 (5) 5,62(5)
Batuk 4,23 (6) 4,21 (7) 4,46(6)
Sakit kepala 3,10 (9) 3,18 (9) 3,53 (7)
Dermatitis kontak alergik tidak spesifik 2,79 (10) 2,80 (10) 3,31 (8)
Tukak Lambung 4,23 (7) 4,30 (6) 3,22 (9)
Gastroduodenitis tidak Spesifik 1,99 (14) 2,00 (14) 3,15 (10)
Rematisme 2,77 (11) 2.75 (11) 2,93 (11)
Diare dan gastro enteritis tidak dpt dikelompok ke dlm A00-A08
3,25 (8) 3,20 (8) 2,67 (12)
.
Sumber : LB1 SP2TP, Angka dalam kurung = peringkat
Penyakit Proporsi (%)
2015 2016 2017
Infeksi saluran pernafasan atas akut tidak spesifik 13,34 (1) 9,17 (1)
Hipertensi Primer ( esensial ) 7,36 (2) 8,88 (2)
Gejala dan tanda umum lainnya 5,63 (3) 7,22 (3)
Influensa 5,02 (4) 3,02 (10)
Batuk 4,75 (5) 3,08 (8) Demam yg tidak diketahui sebabnya 4,35 (6) 3,34 (5)
Gastroduodenitis tidak Spesifik 3,90 (7) 4,35 (4)
Myalgia 2,99 (8) 2,64 (14)
Nasofaringitis Acuta ( Common Cold ) 2,98 (9) 2,04 (16)
Dermatitis kontak alergik tidak spesifik 2,96 (10) 2,79 (12)
Rematisme 2,91 (11) 2,80 (11)
Sakit Kepala 2,68 (12) 3,04 (9)
Tukak Lambung 2,67 (13) 3,21 (7)
Diare dan gastro enteritis tidak dpt dikelompok ke dlm A00 – A08
2,66 (14) 2,15 (15)
Diabetes Melitus (Kencing Manis) tidak spesifik 1,97 (16) 3,23 (6)
Penyakit Pulpa dan jaringan periapikal 1,51 (18) 2,75 (13)
Sumber : LB1 SP2TP, Angka dalam kurung = peringkat
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 12
6.7 6.89
6.57 6.39
6.6
2010 2011 2012 2013 2014
Penyakit tekanan darah tinggi kasusnya masih tetap di urutan ketiga
terbanyak bahkan setelah mengalami perubahan sistem pencatatan dan
pelaporan dari format ICD 9 menjadi ICD 10, penyakit darah tinggi secara
spesifik yaitu penyakit Hypertensi primer (essensial) pada tahun 2014 masih
berkisar urutan ketiga yaitu 6,60% meningkat sedikit dibandingkan pada
tahun 2013yaitu 6,39% sedangkan pada tahun 2012 yaitu 6,57%.
Secara umum ada beberapa hal yang menyebabkan masih tingginya
penyakit darah tinggi. Pertama, kesadaran dari penderita untuk segera
memeriksakan penyakit begitu terasa mulai mengganggu. Kedua, keinginan
masyarakat menggunakan puskesmas sebagai sarana pertama yang didatangi
untuk mengobati penyakitnya. Ketiga, kecenderungan bertambahnya penderita
penyakit ini.Untuk mengatasihal yang ketiga, yang diperlukan adalah pola
hidup sehat yang lebih baik, termasuk lebih sering melakukan olahraga dan
mengkonsumsi makanan dengan gizi berimbang.
Program Upaya Kesehatan Usia Lanjut Puskesmas (Upaya Kesehatan
Pengembangan) berupa posyandu untuk usia lanjut merupakan salah satu
wadah yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat dalam upaya mencegah dan mengontrol penyakit ini.
Perkembangan jumlah kasus hipertensi yang diperiksa di puskesmas dari
tahun 2010 hingga 2014, tampak pada grafik di bawah ini.
Grafik 3.1 Jumlah Kasus Penyakit Hypertensi Primer (Essensial) di Puskesmas
di Kota Singkawang Tahun 2010 – 2014
Sumber: LB1 Tahun 2010, 2011,2012, 2013 dan 2014
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 13
< 5 th 5 - 14 th 15 - 44 th 45 - 54 th 55 - 64 th > 65 th
2011 19.93 24.52 29.95 11.67 8.01 5.92
2012 23.6 24 32.06 10.82 5.76 3.76
2013 23.6 24 32.06 10.82 5.76 3.76
2014 13.08 17.3 22.57 8.23 5.7 4.08
Penyakit kulit infeksi merupakan salah satu akibat dari perilaku hidup
yang kurang menunjang kesehatan. Penyakit ini juga selalu masuk nominasi
dalam urutan10 penyakit terbanyak.
Proporsi yang fluktuatif pada kelompok usia muda ini perlu mendapat
perhatian khusus, karena kondisi ini menggambarkan bahwa perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) sejak usia muda belum tercapai, diperlukan sejumlah
upaya sehingga di kemudian hari mereka dapat menjadi manusia yang
mempunyai perilaku hidup sehat yang baik. Pendidikan kesehatan sejak usia
dini merupakan salah satutugas/kegiatan yangperlu dilakukan secara intensif
guna mengurangi permasalahan di kemudian hari, terutama dalam upaya
pembangunan manusia yang berkualitas.
Pada tahun 2010 sehingga sekarang tahun 2016 pencatatan pelaporan
format ICD 10 untuk penyakit kulit infeksi sudah terbagi lebih rinci sehingga
tidak bisa dikelompokkan dalam pelaporan seperti pelaporan tahun
sebelumnya
Grafik 3.2 Proporsi kasus penyakit kulit infeksi berdasarkan kelompok umur
di Kota Singkawang tahun 2011 – 2014
Sumber: LB1 Tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014
Pada tahun 2014 penyakit diare mengalami penurunan yaitu 2,67%
dibandingkan dengan tahun 2013 penyakit diare yaitu 3,20% tahun 2012
penyakit diare yaitu 3,25% tahun 2011 yaitu 3.84%. Namun demikian penyakit
diare masih masuk katagori 12 besar penyakit terbanyak dengan posisi di
peringkat dua belas. Bila diperhatikan lebih lanjut, ternyata kelompok umur
yang menjadi penderita terbanyak adalah kelompok umur balita. Ini
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 14
14.9
30.9
54.3
11.6
32.9
55.5
10.8
33.1
56.1
10.8
33.1
56.1
11.7
33.5
54.8
< 1 tahun 1 - 4 tahun > 5 tahun
2012 2013 2014 2015 2016
menunjukkan pentingnya peran orang tua upaya menjaga dan memelihara
segala sesuatu yang berkaitan dengan kebersihan anaknya, perlu lebih
ditingkatkan.
Sarana yang cukup efektif untuk meningkatkan perhatian orang tua
tentang masalah ini adalah posyandu, yang salah satu kegiatannya adalah
penyuluhan tentang penyakit diare kepada orang tua.
Grafik 3.3 Proporsi Kasus Penyakit Diare Menurut Kelompok Umur
di Kota Singkawang Tahun 2012–2016
Sumber: LB1 tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016
Adapun data yang terhimpun di tahun 2015 merupakan data per
Puskesmas dikarenakan adanya penambahan 4 Puskesmas induk yang terjadi
di pertengahan tahun sebelumnya, meskipun belum teregistrasi.
Sejak tahun 2012 hingga tahun 2016 tren penyakit malaria terus
mengalami penurunan sebagaimana tergambar pada indikator Annual
Paralysis Incidence (API). Gambaran API perwilayah kerja puskesmas seperti
pada tabel di bawah ini :
< 1 tahun 1 - 4 tahun > 5 tahun
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 15
Tabel 3.3 Annual Paralysis Incidence (API)
di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
No Kecamatan
2012 2013 2014 2015 2016
API API API API API
(‰) (‰) (‰) (‰) (‰)
1 Skw Selatan 1.15 1.32 1.50 0.23 0
2 Skw Utara 0.74 0.17 0.58 0.20 0.02
3 Skw Tengah 0.10 0.07 0.00 0.02 0
4 Skw Timur 0.90 0.63 0.38 0.19 0
5 Skw Barat 0.04 0.00 0.00 0.26 0
Kota Singkawang 0.07 0.63 0.48 0.11 0.02
Sumber : Laporan Malaria Puskesmas
Penurunan angka API pada tahun 2016 terjadi di seluruh kecamatan di
Kota Singkawang bahkan API hanya terjadi di Kecamatan Singkawang Utara
dari angka sebelumnya di tahun 2015 (0,20‰) menjadi (0,02‰), Kecamatan
Singkawang Timur (0,19‰)menjadi 0, Kecamatan Singkawang Tengah API
(0,02‰) menjadi 0, Kecamatan Singkawang Barat (0,26‰) menjadi 0,
Kecamatan Singkawang Selatan (0,23‰) menjadi 0, bahkan juga di
Kecamatan Singkawang Tengah (0,02‰) menjadi 0
Penurunan API di wilayah Kecamatan di Kota Singkawang diduga
merupakan dampak positif dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
kebersihan lingkungandan kepedulian ini masih perlu dilakukan kajian yang
mendalam.
Penyakit menular lain yang menjadi masalah besar di Kota Singkawang
adalah penyakit demam berdarah dengue. Pada tahun 2014 terjadi KLB.
Gambaran Penderita DBD pada tahun 2012 sampai dengan 2016 per
kecamatan tergambar seperti pada tabel di bawah ini:
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 16
Tabel 3.4 Jumlah Penderita demam berdarah dengue (DBD)
di Kota Singkawang Tahun 2012 s/d 2016
Kecamatan Jumlah Penderita DBD
2012 2013 2014 2015 2016
Singkawang Selatan 25 11 58 8 23
Singkawang Utara 15 3 61 10 4
Singkawang Tengah 18 16 117 26 25
Singkawang Timur 3 1 11 0 2
Singkawang Barat 31 3 90 23 22
Kota Singkawang 92 39 337 67 76
Sumber : Bidang P2PL
Pada tahun 2015 terjadi 67 (enam puluh tujuh) kasus sedangkan pada
tahun 2016 terjadi peningkatan menjadi 76 (tujuh puluh enam) kasus, di
Kecamatan Singkawang Timur 2 (dua) kasus DBD, terbanyak pada Kecamatan
Singkawang Tengah 25 (dua puluh lima) kasus, Singkawang Barat 22 (dua
puluh dua) kasus, Singkawang Utara 4 (empat) kasus dan Selatan 23 (dua
puluh tiga) kasus.
Berdasarkan pengamatan pola penyebaran penyakit hampir merata
diseluruh kelurahan oleh sebab itu upaya yang paling tepat adalah promotip
dan prepentif dalam mencegah terjadinya KLB di seluruh Kecamatan. Program
minimal yang selanjutnya perlu dikembangkan adalah 3 M
Gerakan 3 M mengubur, menutup dan menguras khususnya pada
bulan-bulan yang berpotensi terjadinya peningkatan penderita DBD. Selain itu
pula yang menggunakan kelambu padawaktu tidur akan menekan lonjakan
pada waktu-waktu tertentu juga dapat membantu upaya pencegahan
terjadinya DBD. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta distribusi kasus
DBD berdasarkan kelurahan dibawah ini :
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 17
Grafik 3.4 Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue
menurut kelompok umur di Kota Singkawang tahun 2012–2016
Sumber: Bidang P2PL
Jumlah penderita DBD terbanyak adalah pada kelompok usia sekolah (5
– 15 tahun) yaitu 37 penderita (48,68%) dan kemudian pada kelompok anak
balita sebanyak 23 penderita (30,26%). Mengingat penyebab terjadinya
penyakit juga ada dari lingkungan sekolah pada saatjam sekolah, maka
lingkungan sekolah jugaperlu mendapat perhatian dalam upaya PSN
(Pembersihan Sarang Nyamuk) selain rumah tangga dan tempat – tempat
umum guna mencegah terjadinya perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
Pada tahun 2016 terdapat 2 (dua) orang meninggal, sama dengan yang
terjadi Pada tahun 2015 terdapat 2 (dua) orang meninggal, tahun 2014
terdapat 6 (enam) orang meninggal, tahun 2013 terdapat 1 (satu) orang
meninggal, dan tahun 2012 tidak ada penderita DBD yang meninggal.
Angka kesakitan (IR) dan angka kematian (CFR) dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2016 tampak pada tabel di bawah ini:
11 24
48
9 4 14 17
4
20
127
180
10 4
30 31
2 7
23 37
9
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
0 - 1 th > 1 - 5 th > 5 - 15 th > 15 th
2012
2013
2014
2015
2016
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 18
Tabel 3.5 Jumlah penderita dan kematian penyakit DBD
di Kota Singkawang tahun 2012– 2016
Tahun Jumlah IR CFR
Penderita Mati (‰) (‰)
2012 92 0 47.3 0
2013 39 1 19.6 2.56
2014 337 6 165.5 1.78
2015 67 2 0.32 2.99
2016 76 2 35.9 2.63
Sumber: Laporan DBD Puskesmas dan RS
Penyakit TBC paru merupakan salah satu penyakit yang upaya
penanggulangannya dilakukan secara lebih intensif dan mendapatkan dana
khusus dari Global Fund for AIDS, Tuberculosis and Malaria (GF ATM). Untuk menanggulangi penyakit ini, diperlukan sejumlah upaya
pencarian penderita secara aktif selektif (selective active case finding). Dengan
metode ini, diharapkan makin banyak penderita yang ditemukan dan
kemudian diobati. Secara statistik, diperkirakan penderita TB paru di suatu
daerah ada 2,1 di antara 1.000 penduduk, sementara target penemuan
penderita baru seiap tahunnya adalah sebanyak 75% dari perkiraan tersebut.
Pada tahun 2016 di Kota Singkawang ditemukan 147 penderita baru
TB, pada tahun 2015 di Kota Singkawang ditemukan 184 penderita baru TB
Pada tahun 2014 di Kota Singkawang ditemukan 168 penderita baru TB Pada
tahun 2013 ditemukan 203 penderita baru TB sedangkan pada tahun 2012
ditemukan 190 penderita baru TB. Angka penemuan penderita baru
TBC Paru BTA Positif (Case Detection Rate) CDR pada tahun 2016 sebesar
33,11% mengalami penurunan dibanding pada pada tahun 2015 sebesar
42,20% tahun 2014 yaitu 39,25% pada tahun 2013 yaitu 48,56% dan pada
tahun 2012 yaitu 48,56% adapun CDR penyakit ini dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 19
91.58 89.46 90.64 91.67
71.74
2012 2013 2014 2015 2016
46.57 48.56
39.25 42.20
33.11
2012 2013 2014 2015 2016
Grafik 3.5 Penemuan Penderita Baru
TBC Paru BTA (+) = Case Detection Rate (CDR) di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
Sumber: Laporan TB Puskesmas (diolah)
Hasil pengobatan penderita baru TBC Paru BTA Postif (Cure Rate = CR)
tahun 2016 angka kesembuhannya adalah 71,74% terjadi penurunan
dibandingkan tahun 2015 angka kesembuhannya adalah 91,67% pada tahun
2014 angka kesembuhannya adalah 90,64% kemudian tahun 2013 yaitu
89,46% sedangkan pada tahun 2012 angka kesembuhannya adalah 91,58%
Angka ini masih dibawah target angka kesembuhan minimal adalah 85%.
Selengkapnya angka kesembuhan penyakit ini dari tahun 2012 sampai dengan
2016 adalah sebagai berikut :
Grafik 3.6
Proporsi Hasil Pengobatan Penderita Baru TBC Paru BTA (+) = Cure Rate (CR)
di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
Sumber: Laporan TB Puskesmas (diolah)
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 20
2012 2013 2014 2015 2016
85 86
57 52 44
Penderita HIV/AIDS di Kota Singkawang menunjukkan kecenderungan
masih tinggi. Seperti juga TB Paru, meningkatnya jumlah penderita ini
terutama diduga karena dilakukannya upaya pencarian secara intensiv.
Meskipun demikian jumlah penderita yang sebenarnya, mungkin jauh lebih
besar, sebagaimana dikenal dengan istilah fenomena gunung es, sebahagian
penderita HIV belum mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit tersebut.
Oleh sebab itu, upaya pencarian penderita melalui prosedur yang benar seperti
yang dilakukan oleh Klinik Mawar di RSUD Dr.Abdul Aziz Singkawang, perlu
mendapat dukungan segenap pihak baik moril maupun materil.
Pada tahun 2012 penderita HIV berjumlah 85 orang, pada tahun 2013
mengalami peningkatan yaitu berjumlah 86 orang, pada tahun 2014
mengalami penurunan yaitu berjumlah 57 orang kemudian pada tahun 2015
mengalami penurunan yaitu berjumlah 52 orang selanjutnya pada tahun 2016
mengalami penurunan yaitu berjumlah 44 orang. Jumlah penderita HIV dari
tahun 2012 sampai dengan 2016 adalah sebagai berikut :
Grafik 3.7
Penderita HIV di Kota Singkawang Tahun 2012– 2016
Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2PL Dinkes Kota Singkawang
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 21
2
4
2
0
39
26
12
0 1 1
3
27
38
16
1 2
1 0
20
25
8
0 1
0
2
17
20
12
0 1 1
2
9
21
10
< 1 th 1 - 4 th 5 - 14 th 15 - 19 th 20 - 29 th 30 - 39 th > 40 th
2012
2013
2014
2015
2016
Penduduk usia antara 30 – 39 tahun dan 40 – 49 tahun adalah penderita
terbanyak. Jumlah penderita HIV menurut jenis kelamin dari tahun 2012
sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Grafik 3.8
Penderita HIV/AIDS Menurut Jenis Kelamin
di Kota Singkawang tahun 2012– 2016
Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2PL Dinkes Kota Singkawang
Grafik 3.9 Penderita HIV/AIDS Menurut Kelompok Umur
di Kota Singkawang Tahun 2012 – 2016
Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2PL Dinkes Kota Singkawang
53 45
26 32
26 32
41
31
20 18
2012 2013 2014 2015 2016
laki-laki
perempuan
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 22
Homo 0%
Hetero 95%
IDU 0%
PMTCT 5%
Transf 0
0%
Penyebab terjadinya penyakit ini terutama karena hubungan hetero-
seksual yang tidak aman, Preventing Mother To Child Transmision (PMTCT)
penggunaan narkoba secara suntikan/ Injection Drug Users (IDU) dan homo.
Dengan adanya alat screning pendeteksi HIV/AIDS maka yang disebabkan
dari tranfusi tidak dijumpai.
Berdasarkan pengamatan langsung terhadap data dari tahun ketahun
yang cendrung masih amat diperlukan penanggulangan yang lebih holistik,
lintas sektoral. Proporsi penderita HIV/AIDS menurut faktor resiko sebagai
berikut :
Grafik 3.10 Proporsi Penderita HIV/AIDS Menurut Faktor Resiko
di Kota Singkawang Tahun 2016
Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2PL Dinkes Kota Singkawang
Penyakit infeksi saluran pernafasan aku (ISPA) selalu menempati posisi
teratas dari urutan penyakit terbanyak stelama bertahun-tahun. Tahun 2012
mencapai 13,26% , tahun 2013 mencapai 13,18%, tahun 2014 mencapai
13,18%, tahun 2015 mencapai 13,34%, tahun 2016 mencapai 9,17%
Kasus ISPA nonpneumonia pada balita tahun 2015 paling banyak terjadi
di wilayah Kecamatan Singkawang Utara I (776 kasus)14,31% dan yang paling
sedikit di Kecamatan Singkawang Tengah II (309 kasus) 5,86%.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 23
Penderita pneumonia di puskesmas dari tahun 2012 sampai dengan
tahun 2016, sebagian besar adalah penderita dari golongan umur di bawah 5
tahun (balita).
Angka kesakitan pneumonia pada balita tahun 2016 mencapai 0,31 per
1000 balita, tahun 2015 mencapai 4,46 per 1000 balita, tahun 2014 mencapai
5,83 per 1000 balita, tahun 2013 mencapai 6,95 per 1000 balita, tahun 2012
mencapai 5,83 per 1000 balita
Tabel 3.6
Penderita Penumonia Pada Balita Dan Semua Penderita Menurut Kecamatan di Kota Singkawang
Tahun 2012 – 2016
No Puskesmas
Jumlah Penderita Pneumonia
2012 2013 2014 2015 2016
< 5 th Semua < 5 th Semua < 5 th Semua < 5 th Semua < 5 th Semua
1 Skw Selatan I 52 65 58 58 55 55
15 15 0 0
2 Skw Selatan II 1 1 0 0
3 Skw Utara I 1 1 45 45 58 58
44 45 5 5
4 Skw Utara II 22 22 0 0
5 Skw Tengah I 49 49 30 30 13 13
2 2 1 1
6 Skw Tengah II 12 12 1 1
7 Skw Timur I 18 18 12 12 1 1
2 3 0 0
8 Skw Timur II 0 0 0 0
9 Skw Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Singkawang 120 133 145 145 127 127 98 100 7 7
Sumber: Laporan penemuan dan pengobatan penderita ISPA Puskesmas
Upaya pencegahan penyakit campak melalui imunisasi pada bayi selalu
dilakukan setiap tahun, namun masih terjadi kasus penyakit ini, baik pada
balita maupun pada kelompok umur lain. Tahun 2016 terdapat 116 kasus
terjadi peningkatan jika dibanding dengan tahun 2015 terdapat 8 kasus, tahun
2014 terdapat 16 kasus, tahun 2013 tidak ada feed back hasil sampel yang di
kirim ke provinsi Pada tahun 2012, ada 28 kasus campak pada balita atau
0,01 % dari seluruh kasus yang terjadi pada semua kelompok umur.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 24
Angka kesakitan campak pada balita tahun 2016 sebesar 5,28 per 1.000
balita terjadi peningkatan Angka kesakitan campak pada balita tahun 2015
sebesar 0,36 per 1.000 balita, tahun 2014 sebesar 0,73 per 1.000 balita, angka
kesakitan campak pada balita tahun 2013 tidak ada feed back, angka
kesakitan campak pada balita tahun 2012 sebesar 1,36 per 1.000 balita
Pada tahun 2016 terjadi KLB campak dengan 116 Kasus pada balita,
tertinggi di kecamatan Singkawang Barat 43 kasus, Kecamatan Singkawang
Tengah 26 kasus, Kecamatan Singkawang Selatan 24 kasus, Kecamatan
Singkawang Utara 17 kasus selanjutnya yang terendan Kecamatan
Singkawang Timur dengan 6 kasus, keadaan ini meningkat jika dibandingkan
dengan tahun 2015 yang hanya terjadi di Kecamatan Singkawang Barat 8
kasus, Secara kumulatif terjadi penurunan kasus campak pada balita tahun
2015
Kasus campak pada balita pada tahun 2014 yang tidak ada kasus di
Kecamatan Singkawang Utara, kasus tertinggi di Kecamatan Singkawang
Selatan 7 kasus, di Kecamatan Singkawang Timur 4 kasus, Tengah 3 kasus
dan Barat 2 kasus. Kasus campak pada balita pada tahun 2012 yang tidak ada
kasus di Kecamatan Singkawang Utara, kasus tertinggi di Kecamatan
Singkawang Tengah 13 kasus. Di Kecamatan Singkawang Selatan 10 kasus,
Barat 3 kasus dan Timur 1 kasus.
Tabel 3.7
Angka Kesakitan Campak Pada Balita Menurut Kecamatan di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
No Kecamatan Angka kesakitan per 1.000 pddk balita
2012 2013 2014 2015 2016
1 Skw Selatan 1,96 0,48 0,32 0,00 0,11
2 Skw Utara 1,67 0,00 0,00 0,00 0,08
3 Skw Tengah 1,79 0,63 0,01 0,00 0,12
4 Skw Timur 0,48 0,09 0,01 0,00 0,03
5 Skw Barat 1,4 0,14 0,00 1,5 0,20
Kota Singkawang 1,58 1,36 0,07 0,04 0,55
Sumber: LB1 Puskesmas
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 25
Penyakit kecacingan berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat. Bila penyakit ini terjadi pada masa pertumbuhan, maka akan
berakibat tumbuhnya manusia yang kurang berkualitas karena asupan gizi
yang diperlukan terganggu oleh adanya cacing.
Di Kota Singkawang penyakit ini memang tidak termasuk dalam 10
penyakit terbanyak, karena poroporsinya dibandingkan dengan semua
penyakit hanya mencapai 0,89% saja dan menduduki peringkat 29 dari 217
penyakit yang tercatat. Namun bila dilihat kejadiannya pada tahun 2013 maka
tampak bahwa penderita yang terbanyak adalah pada kelompok umur 5–14
tahun 38,84% , selanjutnya diikuti balita (di bawah 5 tahun) yakni sebesar
31,50%, kelompok usia produktif (15-44 tahun) 22,23% . Komposisi ini selalu
sama sejak tahun 2007 sehingga tampak bahwa penderita pada umumnya
berada pada masa awal pertumbuhan yang memerlukan asupan gizi yang baik.
Sedangkan untuk kelompok usia produktif (15-44 tahun) yang proporsinya
selalu padaurutan ketiga masih menimbulkan pertanyaan besar, yakniapakah
kebersihan diri sudah kurang mendapat perhatian? Sebab kasus penyakit ini
terjadi pada umumnya sebagai akibat dari kebersihan yang tidak terjaga.
A. KEMATIAN
Kejadian kematian umumnya diukur dengan angka kematian. Ada
beberapa ukuran angka kematian yang biasa dipergunakan, yaitu Angka
Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup (AKB), Angka Kematian Ibu per
100.000 kelahiran hidup (AKI) dan Angka Kematian Balita per 1.000 kelahiran
hidup (AKABA). Dari sisi ilmu kesehatan, masih banyak lagi indikator kematian
yang dapat digunakan, namun ketiga indikator tersebut merupakan ukuran
yang paling umum digunakan sebagai indikator mortalitas dalam menilai
derajat kesehatan. Indikator-indikator ini merupakan indikator hasil akhir
(impact).
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 26
Perhitungan angka kematian bukan sekedar hitungan matematik biasa,
yakni ada pembilang, penyebut dan konstanta, kemudian dimasukkan
kedalam rumus, lalu diperolehlah angka kematian. Cara seperti itu tidak
menggambarkan keadaan sebenarnya karena antara lain data yang ada dari
kegiatan rutin (facility-based) tidak dapat mewakili gambaran keadaan di
masyarakat. Konstanta yang digunakan pun, bila dilihat dengan seksama,
berbeda dengan konstanta pada umumnya. Angka 1.000 atau 100.000 yang
digunakan mempunyai maksud tertentu, apalagi dibelakangnya masih terdapat
kata-kata kelahiran hidup. Oleh karena itu, maka angka kematian ibu, bayi
maupun balita sebaiknya diperoleh dari masyarakat langsung melalui survey
(community-based). Bila tidak ada data yang berasal dari survei, maka lebih
baik digambarkan keadaan absolut saja. Yang jauh lebih penting dari sekedar
mengetahui angka kematian, adalah mengetahui jawaban dari mengapa yang
bersangkutan meninggal dunia, sebab bila diketahui penyebab kematian
secara lebih pasti maka dapat dilakukan upaya pencegahan sejauh yang dapat
dilakukan oleh manusia sehingga kejadian kematian dapat dikurangi.
Kematian yang seperti itu disebut preventable death. Dari sudut pandang
program pembangunan kesehatan, hal ini akan sangat berarti dalam upaya
penurunan angka kematian.
Pada tahun 2016, belum ada data angka kematian berdasarkan hasil
survei seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Jumlah ibu yang meninggal pada
tahun 2016 ada 1 orang, menurun jika dibandingkan dengan keadaan pada
tahun 2015 ada 4 orang, kemudian tahun 2014 ada 3 orang, tahun 2013
sebanyak 4 orang, Laporan Indikator Database 2004 (kerjasama BPS dengan
UNFPA, Jakarta, April 2005), menyebutkan bahwa AKI Kota Singkawang
untuktahun 2004 sudah menurun menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup
dari 332 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2003.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 27
2012 2013 2014 2015 2016
eklamsia 0 1 0 1 1
pendarahan 0 2 1 0 0
lain - lain 7 1 2 3 0
Grafik 3.11 Jumlah dan penyebab kematian ibu melahirkan
di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
Sumber: Laporan AMP
Bayi baru lahir (neonatal) yang meninggal pada tahun 2016 berdasarkan
laporan kegiatan rutin adalah 18 kasus dan penyebab terbanyak adalah
karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 8 kasus, asfiksia 6 kasus
dan lain-lain 4 kasus, pada tahun 2015 terdapat 39 kasus dan penyebab
terbanyak adalah karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 17
kasus, asfiksia 10 kasus dan lain-lain 12 kasus, tahun 2014 adalah 23 kasus
dan penyebab terbanyak adalah karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
sebanyak 6 kasus, asfiksia 8 kasus dan lain-lain 9 kasus. Tahun 2013 adalah
20 kasus dan penyebab terbanyak adalah karena Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) sebanyak 6 kasus, asfiksia 6 kasus dan lain-lain 8 kasus tahun 2012
adalah 15 kasus dan penyebab terbanyak adalah karena Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) sebanyak 2 kasus, asfiksia 9 kasus, sepsis 1 kasus,kelainan
congenital 1 kasus dan lain-lain 2 kasus Belum ada data mengenai angka
kematian bayi untuk tahun 2015.
Pada tahun 2004, angka kematian bayi adalah 42,58 untuk laki-laki dan
31,72 untuk perempuan per 1.000 kelahiran hidup (LaporanIndikator Database
2004, kerjasama BPS dengan UNFPA, Jakarta, April 2005). Untuk kematian
anak balita tahun 2016 ada 3 orang
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 28
2012 2013 2014 2015 2016
BBLR 2 6 6 17 8
Asfiksia 9 6 8 10 6
Sepsis 1 0 1 2 0
lain-lain 3 8 8 10 4
15
24 23
39
18
50.3 54.3
65.6
68.9
54.6
2012 2013 2014 2015 2016
Kematian Neonatal
Bumil Risti
Grafik 3.12 Jumlah dan penyebab kematian Neonatal di Kota Singkawang tahun 2012 - 2016
Sumber: Laporan AMP
Kematian neonatal secara umum berhubungan erat dengan cakupan deteksi
dini resiko tinggi ibu hamil, semakin rendah cakupan deteksi dini resiko tinggi
ibu hamil, maka diperkirakan kematian neonatal akan semakin meningkat,
demikian juga sebaliknya. Perbandingan kedua hal tersebut adalah sebagai
berikut untuk 2016 diambil dari data komplikasi maternal ditangani.
Grafik 3.13
Perbandingan antara cakupan bumil resti dan kematian neonatal Di Kota Singkawang Tahun 2012 - 2016
Sumber: Laporan AMP
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 29
C. Status Gizi
Pemantauan Status Gizi (PSG) balita yang dilakukan setiap tahun, dapat
menggambarkan status gizi balita karena data yang dikumpulkan bersifat
community-based. Pemantauan Status Gizi balita merupakan sebuah upaya
pemantauan yang dilakukan dengan cara survei dengan sampel yang
proporsional untuk tiap kelurahan.
Upaya ini harus dilakukan setiap tahun untuk memperoleh data status
gizi balita, sebagai bahan penilaian dari kegiatan yang telah dilaksanakan dan
untuk perencanaan kegiatan tahun berikutnya. Status gizi balita digambarkan
dalam indikator Kurang Energi Protein (KEP) Total, yaitu gabungan antara gizi
buruk dan gizi kurang. Gambaran ini dipergunakan untuk mengetahui
besarnya permasalahan gizi balita yang terjadi. Dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2016, KEP Total cenderung meningkat. Pada tahun 2011 KEP
total 12,59%, tahun 2012 meningkat menjadi 15,72%. tahun 2013 menurun
menjadi 14,90% kemudian tahun 2014 menurun kembali menjadi 14,90%.
Kemudian tahun 2015 meningkat kembali menjadi 22,67% dan selanjutnya
tahun 2016 menjadi 12,77 %
Tabel 3.8 Hasil Pemantauan Status Gizi Balita
di Kota Singkawang Tahun 2011
Kecamatan Status Gizi ( % )
KEP Total
( % ) buruk kurang baik lebih
Singkawang Selatan 0.2 10.62 77.56 8.3 14.03
Singkawang Utara 2.11 12.47 65.96 18.9 14.58
Singkawang Tengah 0.41 4.07 33.4 66.01 4.88
Singkawang Barat 0.33 14.33 73.29 9.03 14.58
Singkawang Timur 3.24 11.34 77.33 7.87 17.91
Kota Singkawang 1.09 10.11 63.41 25.12 12.59
Sumber : PSG 2011
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 30
Tabel 3.9
Hasil Pemantauan Status Gizi Balita
di Kota Singkawang Tahun 2012
Kecamatan Status Gizi ( % )
KEP Total
( % ) buruk kurang baik lebih
Singkawang Selatan 3.26 11.63 82.56 2.56 14.89
Singkawang Utara 3.66 11.88 83.23 1.94 14.84
Singkawang Tengah 2.12 8.70 83.44 5.73 10.82
Singkawang Barat 2.14 9.83 85.90 2.14 11.97
Singkawang Timur 5.27 17.89 74.01 2.82 23.16
Kota Singkawang 3.47 12.25 81.14 3.14 15.72
Sumber : PSG 2012
Tabel 3.10
Hasil Pemantauan Status Gizi Balita di Kota Singkawang Tahun 2013
Kecamatan Status Gizi ( % )
KEP Total
( % ) buruk kurang baik lebih
Singkawang Selatan 3.96 13.44 80.40 2.20 17.40
Singkawang Utara 2.78 14.68 82.03 0.51 17.46
Singkawang Tengah 1.44 8.05 89.08 1.44 9.49
Singkawang Barat 2.24 11.21 80.49 6.05 13.45
Singkawang Timur 6.25 10.16 81.64 1.95 16.41
Kota Singkawang 3.16 11.74 82.52 2.58 14.90
Sumber : PSG 2013
Tabel 3.11
Hasil Pemantauan Status Gizi Balita di Kota Singkawang Tahun 2014
Kecamatan Status Gizi ( % )
KEP Total
( % ) buruk kurang baik lebih
Singkawang Selatan 2.57 9.58 84.35 3.50 12.14
Singkawang Utara 3.74 11.21 83.18 1.87 14.95
Singkawang Tengah 1.03 7.10 91.23 0.65 8.12
Singkawang Barat 3.05 14.66 80.86 1.83 17.71
Singkawang Timur 2.16 12.18 83.30 4.52 14.34
Kota Singkawang 2.37 10.59 83.30 2.78 12.96
Sumber : PSG 2014
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 31
Tabel 3.12 Hasil Pemantauan Status Gizi Balita
di Kota Singkawang Tahun 2015
Kecamatan Status Gizi ( % )
KEP Total
( % ) buruk kurang baik lebih
Singkawang Selatan tad tad tad tad tad
Singkawang Utara tad tad tad tad tad
Singkawang Tengah tad tad tad tad tad
Singkawang Barat tad tad tad tad tad
Singkawang Timur tad tad tad tad tad
Kota Singkawang 7.63 15.04 75.85 1.48 22.67
Sumber : PSG 2015
Tabel 3.13 Hasil Pemantauan Status Gizi Balita
di Kota Singkawang Tahun 2016
Kecamatan Status Gizi ( % )
KEP Total
( % ) buruk kurang baik lebih
Singkawang Selatan 0,34 13,42 81,79 4,45 13,76
Singkawang Utara 8,63 10,95 56,06 24,36 19,59
Singkawang Tengah 1,26 8,60 87,15 2,98 9,86
Singkawang Barat 3,19 10,29 80,68 5,84 13,48
Singkawang Timur 1,88 13,44 81,36 3,32 15,32
Kota Singkawang 2.71 10.06 79.32 7.91 12.77
Sumber : PSG 2016
Tabel 3.14
KEP Total Balita Perkecamatan di Kota Singkawang Tahun 2012 s/d 2016
Kecamatan KEP Total ( % )
Trend
( % ) 2012 2013 2014 2015 2016
Singkawang Selatan 14.89 17.40 12.14 tad 13.76
Singkawang Utara 14.84 17.46 14.95 tad 19.59
Singkawang Tengah 10.82 9.49 8.12 tad 9.86
Singkawang Barat 11.97 13.45 17.71 tad 13.48
Singkawang Timur 23.16 16.41 14.34 tad 15.32
Kota Singkawang 15.72 14.90 12.96 22.67 12.77
Sumber : PSG 2012, 2013, 2014, 2015, 2016
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 32
Salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (SPM-BK)
yang digunakan untuk menilai status gizi pada balita adalah Kecamatan Bebas
Rawan Gizi, yaitu bila di kecamatan tersebut KEP total balita berada di bawah
15%.
Dari tabel di atas, tidak tampak tergambar bahwa Kota Singkawang pada
tahun 2015 kecamatan dengan masalah rawan gizi dikarenakan pelaksanaan
PSG dilakukan oleh Provinsi sehingga tidak ada data perkecamatan, tetapi
secara keseluruhan dapat dikatan bahwa Kota Singkawang termasuk yang
rawan Gizi yaitu dengan KEP Total (22,67%). Hal tersebut, kurang baik dari
pada tahun sebelumnya, namun selalu ada kemungkinan timbulnya rawan
gizi, bila tidak dilakukan intervensi program secara cermat. Dari tabel hasil
PSG 2012 sampai dengan 2016, di setiap kecamatan balita dengan gizi buruk
masih mempunyai kecenderungan menurun dan kembali naik. Belum jelas apa
yang menyebabkan turun dan demikian juga sebaliknya. Kabupaten/kota
dikatakan bebas dari masalah gizi bila KEP nyata ini berada di bawah 1%
(Buku Panduan Pengelolaan Program Perbaikan Gizi Kabupaten/Kota, DepKes
RI, 2000)
Bayi lahir dangan berat badan kurang dari 2500 gram atau bayi berat
lahir rendah (BBLR) pada tahun 2016 berjumlah 252 Bayi atau 5,95 % pada
tahun 2015 berjumlah 235 Bayi atau 5,47 % pada tahun 2014 berjumlah 184
Bayi atau 4,69 % pada pada tahun 2013 berjumlah 151 Bayi atau 3,90 % pada
pada tahun 2012 berjumlah 131 bayi atau 3.30 % dari seluruh bayi lahir
hidup. Kasus BBLR pada tahun 2016 terbanyak adalah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Tengah II yaitu 55 bayi (7,81%) Singkawang Barat
yaitu 50 bayi (5,00%)dari seluruh BBLR yang ada di wilayah Puskesmas,
diikuti Singkawang Selatan I yaitu 36 bayi (5,83%) dan Singkawang Utara I
sebanyak 29 bayi ( 10,66%), Singkawang Tengah I yaitu 24 bayi (3,78%)
selanjutnya Jumlah BBLR di Kota Singkawang dapat dilihat pada tabel berikut:
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 33
Tabel 3.15 Persentase BBLR per puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
Puskesmas Persentase BBLR
2012 2013 2014 2015 2016 Trend
Skw Selatan I 2,38 1,26 0,00 1,40 5,83 ▲
Skw Selatan II 6,74 4,42 ▼
Skw Utara I 4,18 2,80 1,54 3,56 10,66 ▲
Skw Utara II 6,20 3,50 ▼
Skw Tengah I 3,50 5,93 7,89 9,64 3,78 ▼
Skw Tengah II 5,39 7,81 ▲
Skw Timur I 1,90 4,33 5,85 2,67 7,91 ▲
Skw Timur II 7,32 8,38 ▲
Skw Barat 4,11 3,91 4,04 5,96 5,00 ▼
Kota Singkawang 3,30 3,90 4,69 5,47 5,95 ▲
Sumber: Laporan AMP Puskesmas 2012, 2013, 2014, 2015, 2016 (diolah)
D.UMUR HARAPAN HIDUP
Untuk Kota Singkawang tahun 2011, angka harapan hidup mencapai
70,82. Singkawang tahun 2012, angka harapan hidup mencapai 70,82.
Singkawang tahun 2013, angka harapan hidup mencapai 70,83. Singkawang
tahun 2014, angka harapan hidup mencapai 70,84.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 35
92.9
105.2
83.5
99.6 96.1
86.7
95.8
72.7
86.5 85
2012 2013 2014 2015 2016
K 1 K 4
BAB IV
PENYELENGGARAAN UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
A. PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1. Pelayanan kesehatan ibu dan bayi
Pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu jenis
pelayanan kesehatan yang harus dilakukan setiap fasilitas kesehatan,
karena merupakan bagian dari urusan wajib penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dasar.
a) Pelayanan kesehatan ibu
Pelayanan kesehatan ibu merupakan upaya meningkatkan
kesehatan ibu dan menurunkan kematian. Cakupan K1 pada tahun
2016 mencapai 96,1% dan cakupan K4 mencapai 85,0%. Hasil
cakupan K1 dan K 4 pada tahun 2016 ini mengalami penurunan dari
Cakupan K1 pada tahun 2015 mencapai 99,6% dan cakupan K4
mencapai 86,5%. Hasil cakupan K1 tahun 2014 mencapai 83,5% dan
cakupan K4 mencapai 72,7%. Tahun 2013 yang K1 nya mencapai
105,2% dan K4 nya mencapai 95,8%. Pada tahun 2012 yaitu cakupan
K1 mencapai 92,9% dan cakupan K4 mencapai 86,7%.
Grafik 4.1 Cakupan persentase K1 dan K4
di Kota Singkawang tahun 2012 s/d 2016
Sumber: PWS KIA
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 36
100 97.8 95.3 95.2 103.1
92.1 85.9
106.1 93.7
84.9 87.7 91.5 85.2
99.9
62.5
78.7 93.3 90
Selatan I Selatan II Utara I Utara II Tengah I Tengah II Timur I Timur II Barat
K i K 4
Capaian K1 di Puskesmas Singkawang Selatan I yaitu (100%)
Puskesmas Singkawang Selatan II (97,8%) Puskesmas Singkawang
Utara I (95,3%), Puskesmas Singkawang Utara II (95,2%), Puskesmas
Singkawang Tengah I (103,1%) Puskesmas Singkawang Tengah II
(92,1%) Puskesmas Singkawang Timur I (85,9%) Puskesmas
Singkawang Timur II (106,1%) dan Puskesmas Singkawang Barat
(93,7%) Sedangkan cakupan K4 Puskesmas Singkawang Selatan I
yaitu (84,9%) Puskesmas Singkawang Selatan II (87,7%) Puskesmas
Singkawang Utara I (91,5%), Puskesmas Singkawang Utara II (85,2%),
Puskesmas Singkawang Tengah I (99,9%) Puskesmas Singkawang
Tengah II (62,5%) Puskesmas Singkawang Timur I (78,7%) Puskesmas
Singkawang Timur II (93,3%) dan Puskesmas Singkawang Barat
(90,0%).
Hasil cakupan per puskesmas pada tahun 2016, tampak seperti
pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.2 Cakupan persentase K1 dan K4 ibu hamil per puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2016
Sumber: PWS KIA
Tabel 4.1
Tabel Cakupan K1 dan K4 ibu hamil di puskesmas di Kota Singkawang tahun 2012–2016
No Puskesmas
Cakupan (%)
K1 K4
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
1 Skw Selatan I 87.1 93.9 83.5
102,9 100 73.8 85.8 70.3
88,8 84,9
2 Skw Selatan II 99,8 97,8 91,7 87,7
3 Skw Utara I 89.4 97.2 89.2
97,5 95,3 87.0 92.7 82.3
82.3 91,5
4 Skw Utara II 95,6 95,2 91,2 85,2
5 Skw Tengah I 101.0 125.1 77.5
99,1 103,1 95.1 115.5 64.6
94,5 99,9
6 Skw Tengah II 98,6 92,1 68,8 62,5
7 Skw Timur I 91,3 106 81.1
97,3 85,9 86.4 85.1 71
81,4 78,7
8 Skw Timur II 107,8 106,1 89,4 93,3
9 Skw Barat 90.5 94.5 89.5 99,2 93,7 88.6 86.6 81.3 88,9 90,0
Kota Singkawang 94.1 105.2 83.5 99,6 96,1 82.1 95.8 72.7 88,5 85,0
Sumber: Laporan PWSKIA Puskesmas tahun 2012, 2013, 2014, 2015, 2016
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 37
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA seharusnya dapat
digunakan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan ini. Namun karena suatu hal, inplementasi belum sesuai
dengan yang diharapkan sehingga permasalahan yang ada dan lokasi
terjadi permasalahan belum dapat ditanggulangi sebagaimana
mestinya. Ini juga menunjukkan bahwa manajemen pelayanan
kesehatan, terutama pelayanan kesehatan ibu dan anak masih harus
terus diperbaiki.
Salah satu indikator untuk melihat apakah pelayanan tersebut
sudah cukup berkualitas atau belum adalah dengan melihat
kesenjangan antara K1 dan K4. Kesenjangan antara K1 dan K4
berturut-turut pada tahun 2016 adalah sebesar 11,1%, 13,1%, 10,8%,
9,3% dan 6,2%. Batas toleransi kesenjangan K1 dan K4 adalah 10%. Pada tahun 2016 terjadi penurunan cakupan K1 serta K4 di jika
dibandingkan dengan tahun 2015, Pada tahun 2015 terjadi
peningkatan cakupan K1 serta K4 di jika dibandingkan dengan
tahun 2014, Pada tahun 2014 terjadi penurunan cakupan K1 serta
K4 di jika dibandingkan dengan tahun 2013, Pada tahun 2013 terjadi
kenaikan cakupan K1 serta K4 jika dibanding tahun 2012, upaya
untuk mempertahankan maupun meningkatkan cakupan ini terus
didorong guna mencapai tujuan pemeriksaan ibu hamil, yaitu
Persalinan yang Aman (MPS = Making Pregnancy Safer).
Tabel 4.2 Kesenjangan K1 dan K4 per puskesmas di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
No Puskesmas Kesenjangan K1 - K4 (%)
2012 2013 2014 2015 2016
1 Skw Selatan I 14,3 8.0 13,2
14,1 15,1
2 Skw Selatan II 8,1 10
3 Skw Utara I 2,4 4,5 6,9
6,3 3,8
4 Skw Utara II 1,1 10
5 Skw Tengah I 5,6 9,4 12,9
4,3 3,2
6 Skw Tengah II 29,8 29,6
7 Skw Timur I 4,9 20,9 10,1
15,9 7,2
8 Skw Timur II 18,4 12,8
9 Skw Barat 1, 9 7,8 7,8 10,3 3,7
Kota Singkawang 6,2 9,3 10,8 13,1 11,1
Sumber: Laporan PWSKIA Puskesmas , 2012, 2013, 2014, 2015, 2016 (diolah)
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 38
Untuk mencegah terjadinya kematian bayi karena tetanus pada
waktu melahirkan, ibu mendapatkan imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
dalam masa kehamilan. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil ini
merupakan bagian dari program pemberian imunisasi TT pada Wanita
Usia Subur (WUS), yaitu wanita berumur 15 – 39 tahun termasuk ibu
hamil dan calon pengantin (catin).
Pemberian imunisasi TT pada WUS merupakan program jangka
panjang yaitu pemberian imunisasi TT sebanyak 5 dosis untuk
memberikan kekebalan seumur hidup kepada WUS terhadap penyakit
tetanus. Imunisasi TT akan memberikan perlindungan optimal bila
jarak pemberian dosis tidak terlalu dekat, dengan memperhatikan
jarak minimal yang dipantau melalui kartu TT seumur hidup (Long
Life Card / LLC).
Jarak pemberian imunisasi TT1 dengan TT2 adalah 1 bulan (4
minggu), dari TT2 ke TT3 adalah 6 bulan, dari TT3 ke TT4 adalah 1
tahun atau lebih dan dari TT4 ke TT5 adalah 1 tahun atau lebih.
Adapun cakupan pemberian imunisasi TT 5 dosis pada WUS ibu hamil
dan WUS tidak hamil tahun 2016 seperti pada tabel-tabel dibawah ini.
Tabel 4.3 Cakupan imunisasi TT1 – TT5 pada ibu hamil per puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2016
No Puskesmas Ibu
Hamil
Cakupan imunisasi TT1 – TT5 ibu hamil (%)
TT1 TT2 TT3 TT4 TT5
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 Skw Selatan I 747 24 3,2 64 8,6 108 14,5 113 15,1 134 17,9
2 Skw Selatan II 408 4 1,0 0 0 4 1,0 1 0,2 1 0,2
3 Skw Utara I 319 0 0 15 4,7 44 13,8 42 13,2 34 10,7
4 Skw Utara II 271 0 0 3 1,1 21 7,7 18 6,6 35 12,9
5 Skw Tengah I 684 117 17,1 109 15,9 91 13,3 59 8,6 81 11,8
6 Skw Tengah II 831 8 1,0 8 1,0 12 1,4 9 1,1 19 2,3
7 Skw Timur I 333 11 3,3 62 18,6 70 21,0 54 16,2 85 25,5
8 Skw Timur II 180 8 4,4 8 4,4 16 8,9 32 17,8 18 10,0
9 Skw Barat 1.205 3 0,2 3 0,2 8 0,7 5 0,4 0 0
Kota Singkawang 4.978 175 3,5 272 5,5 374 7,5 333 6,7 407 8,2
Sumber : Laporan Immunisasi Puskesmas 2016
Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil merupakan salah satu
bagian dari pelayanan 7T (ibu hamil di Timbang berat badannya,
diperiksa Tekanan darahnya, diperiksa Tinggi fundusnya, diberi Tablet
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 39
penambah darah, diberi imunisasi TT, diperiksa Tes terhadap penyakit
menular seksual, dan dilakukan Temuwicara dalam rangka persiapan
rujukan).
Mengingat pelayanan ante natal bertujuan agar ibu dapat
melahirkan dengan aman dan bayinya juga lahir dengan selamat,
maka manajemen ante natal care ini perlu mendapat perhatian
seksama dan dilakukan dengan sebaik-baiknya serta bukan hanya
sekedar pemeriksaan rutin semata
Tabel 4.4
Cakupan imunisasi TT1 – TT5 pada WUS Tidak Hamil
Menurut Puskesmas di Kota Singkawang Tahun 2016
No Puskesmas
Cakupan imunisasi TT1 – TT5 WUS tidak hamil (%)
WUS
(15-33th)
TT1 TT2 TT3 TT4 TT5
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 Skw Selatan I 6236 43 0,7 138 2,2 199 3,2 267 4,3 284 4,6
2 Skw Selatan II 3406 9 0,3 0 0 6 0,2 1 0,0 1 0,0
3 Skw Utara I 2666 0 0 41 1,5 54 2,0 49 1,8 41 1,5
4 Skw Utara II 2260 0 0 3 0,1 42 1,9 40 1,8 53 2,3
5 Skw Tengah I 5709 123 2,2 109 1,9 106 1,9 69 1,2 99 1,7
6 Skw Tengah II 6942 27 0,4 55 0,8 94 1,4 161 2,3 163 2,3
7 Skw Timur I 2778 11 0,4 62 2,2 70 2,5 54 1,9 85 3,1
8 Skw Timur II 1502 22 1,5 23 1,5 37 2,5 50 3,3 31 2,1
9 Skw Barat 10.063 5 0,0 10 0,1 24 0,2 26 0,3 1 0,0
Kota Singkawang 41.562 240 0,6 441 1,1 632 1,5 717 1,7 758 1,8
Sumber: Laporan imunisasi Puskesmas 2016
Ibu hamil harus mendapatkan imunisasi TT 5 dosis secara
lengkap sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan. Selain
itu sistem pencatatan yang baik melalui kartu TT seumur hidup (Long
Life Card / LLC) pada setiap WUS sangat diperlukan agar
pemberiannya tepat.
Tablet Fe (zat besi) diberikan kepada ibu hamil sebanyak 90
tablet selama masa kehamilannya. Upaya ini dimaksudkan untuk
menanggulangi masalah anemia pada ibu hamil. Cakupan pemberian
tablet Fe3 pada tahun 2016 mencapai 84,96% terjadi penurunan
realisasi pemberian tablet Fe3 dari tahun 2015 mencapai 86,52%
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 40
tahun 2014 mencapai 72,72%
Dengan kata lain, pada tahun 2016 ini capaian kinerja
pemberian tablet Fe di Kota Singkawang belum mencapai target
nasional 90% seperti juga halnya tahun lalu.
Tabel 4.5
Cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil perpuskesmas
di Kota Singkawang tahun 2012– 2016
No Kecamatan CAKUPAN ( % )
Fe 1 Fe 3
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
1 Skw Selatan I 87,14 93,88 83,49
102,94 100 73,75 85,84 70,28
88,77 84,87
2 Skw Selatan II 99,76 97,79 91,69 87,85
3 Skw Utara I 89,38 97,20 89,23
97,49 95,30 86,99 92,90 82,31
91,22 91,54
4 Skw Utara II 95,57 95,20 94,46 84,87
5 Skw Tengah I 101 125 77,47
99,13 103,07 95,12 115,5 64,65
94,75 99,85
6 Skw Tengah II 98,56 90,97 68,79 62,45
7 Skw Timur I 91,32 106 81,06
97,30 85,89 86,39 85,13 70,97
81,38 78,68
8 Skw Timur II 107,78 106,11 89,44 93,33
9 Skw Barat 90,48 94,5 89,46 99,17 93,69 88,63 86,62 81,25 88,91 89,96
Kota Singkawang 92,86 105,1 83,53 99,56 95,92 86,72 95,85 72,72 86,52 84,97
Sumber: LB3 puskesmas
Keterengan: Fe1 = pemberian 30 tablet Fe; Fe3 = pemberian 90 tablet Fe
Tabel 4.6 Kesenjangan antara K4 dan Fe3 ibu hamil per puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
No Kecamatan Kesenjangan K4 dan Fe3
2012 2013 2014 2015 2016
1 Skw Selatan I 0,05 0,04 0,00
0,00 0,00
2 Skw Selatan II 0,00
3 Skw Utara I 0,01 0,20 0,00
0,00 0,00
4 Skw Utara II 0,00
5 Skw Tengah I 0,02 0,00 0,00
0,00 0,00
6 Skw Tengah II 0,00
7 Skw Timur I 0,01 0,03 0,00
0,00 0,00
8 Skw Timur II 0,00
9 Skw Barat 0,03 0,02 0,00 89,4 0,00
Kota Singkawang 0,02 0,05 0,00 85,8 0,00
Sumber: PWSKIA dan LB3 (diolah)
Dari tabel kesenjangan antara K4 dan F3 diatas, memperlihatkan
bahwa angka kesenjangan sudah tidak ada lagi, hal ini dapat dilihat
dari angka kesenjangan pada tahun tahun sebelumnya dengan batas
toleransi yaitu 10%. Dengan kata lain bahwa sudah mulai ada
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 41
keterkaitan antara kedua bentuk pelayanan yang ada.
Namun demikian pembinaan dari Dinas Kesehatan terhadap
Puskesmas yang selama ini dilakukan, harus lebih dipertajam dengan
menggunakan data yang ada (evidence-based).
b) Pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi kebidanan merupakan salah satu indikator
yang digunakan dalam Standar Pelayanan Minimal untuk pelayanan
kesehatan ibu dan anak. Sebagai salah satu urusan wajib, maka
pelaksanaan pelayanan ini harus menjadi prioritas dan harus selalu
ditingkatkan, baik akses maupun mutunya.
Grafik 4.3 Cakupan persentase Persalinan ditolong oleh tenaga Kesehatan
di Kota Singkawang tahun 2012 s/d 2016
Sumber: PWSKIA Puskesmas
Tabel 4.7 Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
No Puskesmas Cakupan ( % )
2012 2013 2014 2015 2016
1 Skw Selatan I 81,7 84,6 97,2
87,3 80,1
2 Skw Selatan II 98,1 94,3
3 Skw Utara I 84,1 90,6 99,4
92,1 87,9
4 Skw Utara II 97,3 78,7
5 Skw Tengah I 84,1 90,6 99,4
90,8 98,0
6 Skw Tengah II 87,2 88,0
7 Skw Timur I 80,2 93,1 99,2
90,8 76,4
8 Skw Timur II 87,2 91,9
9 Skw Barat 75,2 88,9 97,7 83,9 88,9
Kota Singkawang 82,9 87,5 98,8 89,5 87,8
Sumber: PWSKIA puskesmas, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016 (diolah)
c) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (0 – 28 hari)
82.9
87.5
98.8
89.5 87.8
2012 2013 2014 2015 2016
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 42
89.2 90.5
79.5
85.8
89.3
2012 2013 2014 2015 2016
Cakupan kunjungan neonatus adalah cakupan neonatus yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh Dokter,
Bidan, Perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan neonatal,
paling sedikit 2 kali, yaitu 1 kali pada umur 0-7 hari dan 1 kali pada
umur 8-28 hari, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar
(tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan
ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit,
dan pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu
bayi muda (MTBM), dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah
menggunakan Buku KIA.
Untuk mendapatkan data yang benar maka pencatatannya harus
dituangkan dalam bentuk kohort, agar hasil cakupan dapat dihitung
berdasarkan bayi baru lahir yang datang dan bukan berasal dari
banyaknya kunjungan (frekuensi kunjungan), hal ini ditekankan
karena pelayanan ini ditujukan untuk meningkatkan kesehatan bayi
baru lahir, bukan sekedar mendapatkan angka cakupan saja.
Grafik 4.4 Cakupan persentase Kunjungan Neonatus
di Kota Singkawang tahun 2012 s/d 2016
Sumber: Laporan PWSKIA
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (neonatus) pada tahun 2016
mencapai 89,3% terjadi peningkatan jika dibanding pada tahun 2015
mencapai 85,8% pada tahun 2014 mencapai 79,5%. tahun 2013
mencapai 90,5%. Dan tahun 2012 mencapai 89,2%
Kementerian Kesehatan telah menetapkan target sebesar 90%.
Dengan demikian realisasi capaian tahun 2016 belum mencapai target
yang ditentukan.
Yang perlu menjadi perhatian adalah apakah data yang
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 43
dilaporkan sudah sesuai dengan definisi operasional yang telah
ditentukan oleh Kementerian Kesehatan, seperti yang tercantum
dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Tabel 4.8
Cakupan kunjungan neonatus per puskesmas di Kota Singkawang tahun 2012– 2016
No Puskesmas Cakupan (%)
2012 2013 2014 2015 2016
1 Skw Selatan I 82,9 81,8 74,0
70,0 78,4
2 Skw Selatan II 96,6 98,4
3 Skw Utara I 99,6 98,9 86,0
91,0 92,4
4 Skw Utara II 99,6 80,9
5 Skw Tengah I 85,1 87,1 76,4
85,3 94,5
6 Skw Tengah II 84,8 88,9
7 Skw Timur I 86 90,6 76,9
81,2 79,8
8 Skw Timur II 87,6 93,3
9 Skw Barat 95,9 100 86,6 89,4 93,4
Kota Singkawang 89,2 90,5 79,5 85,8 89,3
Sumber: Laporan PWSKIA Puskesmas,2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016.
d) Pelayanan kesehatan bayi
Pelayanan kesehatan bayi diukur dengan cakupan kunjungan
bayi yang definisi operasionalnya adalah cakupan bayi yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh Dokter,
Bidan, Perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan bayi,
paling sedikit 4 kali, yaitu 1 kali pada umur 1-3 bulan, 1 kali pada
umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur
9-12 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 44
Grafik 4.5 Cakupan persentase Kunjungan Bayi
di Kota Singkawang tahun 2012 s/d 2016
Sumber : LB3 Puskesmas
Hasil cakupan kunjungan bayi di Kota Singkawang pada tahun
2016 mencapai 60,0% terjadi peningkatan dibanding tahun 2015
mencapai 56,1% pada tahun 2014 mencapai 79,5% pada tahun 2013
mencapai 59,2% dan pada tahun 2012 yang mencapai 80,7%.
Dengan demikian dalam tahun 2012-2016 realisasi belum memenuhi
target yang ditentukan yaitu sebanyak 90%. Tidak terpenuhinya target
ini kiranya memerlukan sebuah pendalaman dan kajian khusus guna
mengetahui penyebabnya.
Tabel 4.9
Cakupan kunjungan bayi per puskesmas di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
No Puskesmas Cakupan (%)
2012 2013 2014 2015 2016
1 Skw Selatan I 76 48 74,0
104,6 52,6
2 Skw Selatan II 64,9 50,6
3 Skw Utara I 96,4 72,2 86,0
84,7 82,4
4 Skw Utara II 58,8 80,0
5 Skw Tengah I 84,2 54,0 76,4
48,1 61,7
6 Skw Tengah II 42,2 67,1
7 Skw Timur I 102,8 117,3 76,9
61,5 67,2
8 Skw Timur II 82,4 100,6
9 Skw Barat 63,5 45,2 86,6 23,7 43,3
Kota Singkawang 80,7 59,2 79,5 56,1 60,0
Sumber : LB3 Puskesmas 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016
80.7
59.2
79.5
56.1 60
2012 2013 2014 2015 2016
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 45
2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah Dan Remaja
Pelayanan kesehatan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja
lebih banyak dilaksanakan melalui posyandu dan program Upaya
Kesehatan Sekolah (UKS). Pelayanan kesehatan minimal yang harus
dilakukan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan adalah deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan
prasekolah. Penjaringan pelayanan kesehatan pada UKS adalah
pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD
dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap siswa kelas 1
Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah penjaringan ini dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih dan dokter
kecil secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan dokter kecil,
penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan). Cakupan pemeriksaan
kesehatan siswa SD dan setingkat adalah cakupan siswa kelas 1 SD
dan setingkat yang diperiksa kesehatan-nya oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pada tahun 2016, cakupan pemeriksaan kesehatan siswa
Sekolah Dasar dan yang sederajat sudah mencapai 93,9% terjadi
peningkatan dibandingkan tahun 2015, yang mencapai 90,7% pada
tahun 2014 yang mencapai 97,3% . Pada tahun 2013 yang mencapai
92,6% dan pada tahun 2012, mencapai 92,4%.
Bila dilihat dari Target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan
melalui SPM yaitu sebesar 100%, adapun capaian di tahun 2016
Kecamatan Singkawang Selatan I (94,5%) Kecamatan Singkawang
Selatan II (94,4%) Kecamatan Singkawang Utara I (82,9%). Kecamatan
Singkawang Utara II (100%). Kecamatan Singkawang Tengah I
(88,3%).Kecamatan Singkawang Tengah II (96,8%). Kecamatan
Singkawang Timur I (97%). Kecamatan Singkawang Timur II (89,3%)
dan Kecamatan Singkawang Barat (97,1%).
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 46
92.4 92.6
97.3
90.7
93.9
2012 2013 2014 2015 2016
Grafik 4.6
Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD di Kota Singkawang tahun 2012 s/d 2016
Sumber : LB3 Puskesmas 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016
Tabel 4.10 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD Per Puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2012 s/d 2016
No Kecamatan Cakupan (%)
2012 2013 2014 2015 2016
1 Skw Selatan I 92 92 86,5
82,9 94,5
2 Skw Selatan II 69,2 94,4
3 Skw Utara I 76 100 100
92,5 82,9
4 Skw Utara II 94,8 100
5 Skw Tengah I 99 98 98,90
93,7 88,3
6 Skw Tengah II 99,1 96,8
7 Skw Timur I 91 87 100
90,3 97
8 Skw Timur II 95,2 89,3
9 Skw Barat 95 89 100 95,9 97,1
Kota Singkawang 92,4 92,6 97,3 90,7 93,9
Sumber : LB3 Puskesmas 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016
3. Pelayanan kesehatan usia subur dan keluarga berencana
Cakupan peserta aktif keluarga berencana merupakan salah satu
indikator dalam Standar Pelayanan Minimal. Pelayanan KB antara
lain bertujuan untuk mengurangi masalah 4T (terlalu muda, terlalu
tua, terlalu banyak dan terlalu sering) pada pasangan usia subur.
Terutama pada keluarga miskin, yang besar kemungkinannya me-
nyebabkan kematian pada ibu. Berdasarkan data dari Bidang
Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Singkawang, cakupan
peserta KB aktif pada tahun 2016 mencapai 46,0% dan peserta KB
baru mencapai 5,1%.pada tahun 2015 mencapai 45,1% dan peserta
KB baru mencapai 5,4%.cakupan peserta KB aktif pada tahun 2014
mencapai 58,9% dan peserta KB baru mencapai 11,3%.cakupan
peserta KB aktif pada tahun 2013 mencapai 52,3% dan peserta KB
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 47
IUD; 2.11% MOP/MOW; 1.03%
IMPLAN; 2.46%
Suntik; 51.45%
PIL; 41.75%
Kondom; 1.20%
Aktif IUD; 3.98%
MOP/MOW; 1.74%
IMPLAN; 4.97%
Suntik; 56.55%
PIL; 30.47%
Kondom; 2.28%
Baru
baru mencapai 9,8%.Pada tahun 2012 cakupan peserta KB aktif
mencapai 71,1% dan peserta KB baru mencapai 20,1%.
Tabel 4.11
Cakupan Peserta KB Aktif dan KB Baru Menurut
Kecamatan di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
No Puskesmas
CAKUPAN ( % )
2012 2013 2014 2015 2016
Baru Aktif Baru Aktif Baru Aktif Baru Aktif Baru Aktif
1 Skw Selatan I 18,7 71,1 7,9 49,9 8,7 87,1
6,0 35,1 4,2 38,4
2 Skw Selatan II 9,6 52,5 7,0 46,9
3 Skw Utara I 16,4 70,5 19,4 59,9 14,3 63,1
14,6 65,0 11,0 54,6
4 Skw Utara II 11,4 77,9 7,9 70,2
5 Skw Tengah I 22,0 71,4 7,7 3,1 19 41,3
3,7 34,4 3,5 36,4
6 Skw Tengah II 1,8 23,8 3,7 25,3
7 Skw Timur I 18,5 70,4 9,2 41,1 6,4 47,3
4,8 45,8 8,7 55,1
8 Skw Timur II 7,3 55,0 7,9 60,2
9 Skw Barat 21,4 71,3 9,7 92,3 4,5 56,8 3,3 55,3 3,4 57,8
Kota Singkawang 20,1 71,1 9,8 52,3 11,3 58,9 5,4 45,1 5,1 46,0
Sumber: BPMPKB Kota Singkawang, 2016 (KESPRO)
Jenis kontrasepsi yang digunakan oleh para peserta KB aktif maupun baru
Grafik 4.7
Proporsi Peserta KB Menurut Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan
di Kota Singkawang tahun 2016 Sumber :Bidang Kesga. Dinas Kesehatan Kota Singkawang 2016 Seksi Kespro
4. Pelayanan imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu upaya preventif untuk
mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh dan harus
dilaksanakan secara terus menerus, menyeluruh, dan sesuai standar
sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutus
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 48
mata rantai penularan. Mulai tahun 1977, upaya imunisasi diperluas
menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan
penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I) yaitu, tuberkulosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus
serta hepatitis B. Cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan
merata. Kegagalan menjaga tingkat perlindungan yang tinggi dan
merata dapat menimbulkan letusan Kejadian Luar Biasa (KLB)
PD3I.Imunisasi yang harus diberikan pada bayi adalah imunisasi
dasar lengkap.
Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi : 1 dosis BCG, 3
dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, 1 dosis Campak.
Cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi pada tahun 2016
mencapai 54,7%. Cakupan ini menurun dibandingkan dengan tahun
2015 mencapai 65,0%. Cakupan tahun 2014 mencapai 54,3%.
Cakupan tahun 2013 dan 2012 mencapai 75,8% dan 82,57%
Tabel 4.11
Cakupan imunisasi dasar pada bayi di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
Jenis
Imunisasi
Target
2016
(%)
Cakupan (%)
2012 2013 2014 2015 2016
BCG 95 97.1 89.1 71,9 72,9 69,8
DPT 1 – HB 1 95 85 78.7 65,3 70,6 69,0
DPT 2 – HB 2 90 81.6 72.6 59,1 59,1 65,6
DPT 3 – HB 3 90 80 71.4 57,4 66,9 62,9
Polio 1 90 116.1 98.1 96,1 96,1 85,2
Polio 2 90 89 78.6 63,4 63,4 69,2
Polio 3 90 83.5 74.9 58,3 58,3 67,1
Polio 4 90 80.2 70.4 58,3 67,9 63,6
Campak 90 83.5 75.8 61,3 70,3 65,5
HB 0 80 91 97,4 54,3 54,3 73,2
Sumber: Laporan Imunisasi Puskesmas 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016
Berdasarkan tabel di atas cakupan imunisasi dasar pada bayi
pada tahun 2016 secara keseluruhan trennya menurun. Namun
indikator imunisasi dasar lengkap pada bayi saja tidak cukup, Dari
sudut pandang kesehatan masyarakat, oleh sebab itu setiap desa
harus mencapai Universal Child Immunization (UCI) guna mencegah
terjadinya penularan penyakit. Target desa/kelurahan UCI yang
ditetapkan.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 49
Kementerian Kesehatan tahun 2016 harus mencapai 100%..
Kelurahan yang telah mencapai UCI di Kota Singkawang pada tahun
2016 mencapai 8 kelurahan (30,8%) dari 26 kelurahan yang ada.
Capaian kelurahan UCI menurun dibanding dengan pada tahun 2015
mencapai 11 kelurahan (42,3%) Pada tahun 2014 mencapai 6
kelurahan (23,1%) tahun 2013 mencapai 15 kelurahan (57,7%).
Secara keseluruhan kelurahan yang mencapai UCI masih perlu
ditingkatkan.
Tabel 4.12 Kelurahan yang telah mencapai UCI
di Kota Singkawang tahun 2012– 2016
No Puskesmas Jlh Kelurahan UCI % kelurahan UCI
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
1 Skw Selatan I 2 2 0
0 0 50 50 0
0 0
2 Skw Selatan II 2 0 66,7 0
3 Skw Utara I 6 5 4
3 3 85 71 57
100 100
4 Skw Utara II 3 1 75,0 25,0
5 Skw Tengah I 5 3 0
0 0 83 50 0
0 0
6 Skw Tengah II 0 1 0 50,0
7 Skw Timur I 3 4 2
1 1 60 80 40
33,3 33,3
8 Skw Timur II 1 1 50,0 50,0
9 Skw Barat 2 1 0 1 1 50 25 0 25,0 25,0
Kota Singkawang 18 15 6 11 8 69,2 57,7 23,1 42,3 30,8
Sumber: Laporan imunisasi puskesmas tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016
Di samping imunisasi rutin dan kegiatan-kegiatan di atas,
biasanya juga telah dilakukan imunisasi pada anak sekolah
khususnya anak sekolah tingkat dasar (SD/MI) setingkat baik
sekolah negeri maupun swasta kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 yang
disebut Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Pada kegiatan ini
diberikan imunisasi DT dan campak pada seluruh siswa kelas 1 dan
imunisasi TT pada seluruh siswa kelas 2 dan kelas 3 dengan target
minimal 95%. Tujuan pelaksanaan BIAS DT, TT dan campak adalah
untuk memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit
Tetanus, termasuk Tetanus Neonatorum, Difteri dan Campak.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 50
5. Pelayanan pengobatan/perawatan
a) Pelayanan pengobatan/perawatan umum
Pelayanan pengobatan rawat jalan merupakan salah satu
indikator dalam pelaksanaan kewenangan wajib bidang kesehatan.
Sesuai dengan petunjuk teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota dari Kementerian Kesehatan RI, yang
dimaksud dalam indikator ini adalah kunjungan penderita rawat
jalan baru dibagi dengan jumlah penduduk pada kurun waktu yang
sama.
Target yang ingin dicapai pada tahun 2016 adalah 15%, artinya
tidak lebih dari 15% penduduk yang sakit yang harus mendapatkan
pelayanan rawat jalan. Tidak lebih dari 15% berarti jumlah penduduk
yang sakit diharapkan setiap tahun akan makin berkurang dan untuk
itu perlu digalakkan upaya promotif dan preventif, sehingga
masyarakat dapat melakukan pencegahan terjadinya penyakit dengan
mening-katnya perilaku dan lingkungan yang sehat.
Hasil yang lebih rendah dapat juga berarti bahwa penduduk tidak
mau memanfaatkan fasilitas kesehatan pemerintah (pusksesmas dan
rumah sakit) maupun swasta (rumah sakit) yang ada di Kota
Singkawang. Masyarakat lebih suka menggunakan pelayanan swasta
lain berupa praktek dokter, yang datanya sementara ini sebagian
besar belum dapat terjangkau oleh sistem informasi kesehatan yang
berlaku. Bila hal ini yang terjadi, maka patut kiranya menjadi bahan
renungan bahwa bolehjadi kualitas pelayanan fasilitas kesehatan
tersebut belum seperti yang diharapkan oleh masyarakat.
Belum ada survei yang secara khusus dilakukan untuk
menjawab pertanyaan tersebut, namun indikasi inipatut
menyadarkan para insan kesehatan untuk tetap konsisten
meningkatkan komitmen kerja.
Pelayanan kesehatan gratis sekalipun belum tentu dapat
menjawab persoalan apakah sebab kurang dimanfaatkannya fasilitas
kesehatan pemerintah oleh masyarakat terkait hal ini beberapa jenis
survei masih perlu dilakukan untuk mengetahui sejumlah
permasalahan kesehatan, yang datanya tidak dapat diperoleh dari
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 51
sistem informasi kesehatan yang berlaku sekarang. Pelayanan pengobatan rawat jalan pada tahun 2016 mencapai
146,1% dari penduduk kota Singkawang terjadi peningkatan
dibandingkan tahun 2015 mencapai 231,2%, tahun 2014 mencapai
212,5%. Tahun 2013 mencapai 201,5%. Sedangkan pada tahun 2012
mencapai 162,3% dari penduduk kota Singkawang.
Hal ini diduga disebabkan karena sejak akhir tahun 2006
pelayanan kesehatan di puskesmas tidak mengambil biaya dari
masyarakat tapi disubsidi oleh Pemerintah Kota Singkawang
sedangkan di rumah sakit mungkin disebabkan karena meningkatnya
penduduk miskin yang berakibat meningkatnya pasien Jamkesmas
serta adanya program Jamkesda yang mensubsidi penduduk miskin
yang diluar kuaota Jamkesmas tidak dipungut biaya bila berobat di
rumah sakit.
Tabel 4.13
Cakupan Rawat Jalan Menurut Fasilitas Pelayanan di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
Fasilitas kesehatan
Cakupan
(% terhadap penduduk Kota)
2012 2013 2014 2015 2016
Puskesmas
Skw Selatan I 35,29 36,67 35,95
27,99 11,42
Skw Selatan II 16,76 7,02
Skw utara I 4,43 21,91 22,45
13,59 8,06
Skw utara II 7,26 4,92
Skw Tengah I 34,51 36,46 19,52
25,98 20,12
Skw Tengah II 6,16 3,69
Skw Timur I 21,46 32,04 30,38
33,74 5,72
Skw Timur II 14,99 6,68
Skw Barat 8,58 16,71 33,23 15,89 10,19
Rumah Sakit
Dr.Abdul Aziz 22,57 23,66 23,62 27,11 25,45
Harapan Bersama 20,58 20,22 21,80 13,51 13,76
Vincentius 7,15 4,27 19,92 21,89 23,15
Kusta Alverno 0,49 0,49 0,23 0,34 0,19
Jiwa 3,09 4,27 3,48 3,48 3,25
Rumkit Tk.IV 3,58 4,88 1,96 2,55 2,50
Kota Singkawang 162,3 201,5 212,5 231,2 146,1
Sumber: Laporan RL1 – SPRS, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 52
Indikator lain yang diperlukan dalam penilaian pelaksanaan
urusan wajib bidang kesehatan, untuk menilai kinerja pelayanan
pengobatan adalah pelayanan pengobatan rawat inap. Pada tahun
2016, untuk rawat inap yang dilakukan di semua rumah sakit di Kota
Singkawang, mendapat kunjungan sebanyak 44.298 pasien atau
20,94% dari seluruh penduduk kota Singkawang. Cakupan ini
meningkat sedikit dibandingkan pada tahun 2015, untuk rawat inap
yang mendapat kunjungan sebanyak 31.216 pasien atau 15,03% dari
seluruh penduduk kota Singkawang, pada tahun 2014, mendapat
kunjungan sebanyak 36.370 pasien atau 17,86% Sedangkan pada
tahun 2013, sebanyak 28.934 pasien atau 14,55% dari seluruh
penduduk kota Singkawang, pada tahun 2012, sebanyak 26.164
pasien atau 13,45% dari seluruh penduduk kota Singkawang, Target
tahun 2016, diharapkan tidak lebih dari 15% penduduk saja yang
harus dirawat di rumah sakit. Pelayanan rumah sakit umum yang ada
di Kota Singkawang pada tahun 2016 dapat dilihat dari indikator-
indikator di bawah ini :
Tabel 4.14
Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit
di Kota Singkawang Tahun 2016
Indikator
RSUD
Abdul
Aziz
RSU
Harapan
Bersama
RSU
Vincentius
RS
Tingkat
IV
Standard
Tempat tidur 227 137 110 79
Kunj. Pasien Rawat
Inap 12.055 4.089 8.540 17.572
BOR (%) 74,5 28,8 69,0 72,3 65-85’%
ALOS (hari) 4,6 3,3 3,1 4,3 6–9 hari
TOI (hari ) 1,8 8,7 1,5 1,8 1–3 hari
GDR (%) 72,1 35,0 37,9 11,6
NDR (%) 38,6 9,5 19,0
Sumber: Laporan RL2A dan RL2B Rumah Sakit
b) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas terutama
adalah berupa pelayanan dasar kesehatan gigi, yang terdiri dari
pencabutan dan penambalan, serta upaya preventif dan promotif pada
murid sekolah dasar. Indikator yang digunakan untuk menilai
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 53
pelayanan ini adalah rasio penambalan dan pencabutan gigi (rasio
T/C), yang pada tahun 2016 ditargetkan mencapai 1, artinya 1 gigi
dicabut diimbangi oleh 1 gigi yang ditambal.
Tabel 4.15
Rasio penambalan dan pencabutan gigi per puskesmas di Kota Singkawang tahun 2012– 2016
No Puskesmas Rasio Tambal/Cabut (TC)
2012 2013 2014 2015 2016
1 Skw Selatan I 2,6 0,2 0,2
0,1 0,5
2 Skw Selatan II 0,0 0,0
3 Skw Utara I 0,1 0,0 0,1
0,2 0,3
4 Skw Utara II 0,0 0,0
5 Skw Tengah I 0,1 0,1 0,1
0,3 0,4
6 Skw Tengah II 0,0 0,0
7 Skw Timur I 0,7 0,5 0,7
0,5 0,2
8 Skw Timur II 0,0 0,1
9 Skw Barat 2,29 0,3 0,5 1,1 1,1
Kota Singkawang 0.9 0.1 0,2 0,4 0,4
Sumber: LB4 Puskesmas 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016
Dari tabel di atas tampak bahwa pelayanan kesehatan gigi yang
dilakukan di puskesmas masih lebih banyak berupa pencabutan gigi.
Sementara penyakit gigi yang diderita oleh masyarakat cukup banyak.
Bila pelayanan yang diberikan lebih banyak berupa pencabutan
gigi, maka penduduk kota Singkawang akan banyak yang mengalami
kesulitan pengunyahan. Meskipun pencabutan gigi untuk suatu saat
dapat menghilangkan gejala rasa sakit, namun akan menimbulkan
permasalahan kesehatan lain, karena fungsi pengunyahan sudah
sangat berkurang. Keadaan ini menunjukkan masih sangat
diperlukan pemberian informasi kepada pasien/masyarakat tentang
manfaat penambalan gigi dan kerugian hilangnya gigi terhadap
kesehatan pada umum-nya.
Di samping itu, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk
menunjang terlaksananya pelayanan penambalan dan upaya
pencegahan di puskesmas serta biaya operasional untuk pelayanan di
tingkat sarana pelayanan harus selalu tersedia. Penghambat
pelayanan penambalan gigi di puskesmas selama ini adalah karena
kurangnya tenaga dokter gigi serta kelengkapan bahan dan peralatan
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 54
dasar yang sangat dibutuhkan untuk hal tersebut.
Penambalan gigi tidak akan mungkin dilaksanakan hanya
dengan menyediakan satu atau dua bahan saja, karena pelayanan ter-
sebut merupakan sebuah rangkaian pekerjaan berdasarkan standar
yang berlaku.
Upaya promotif dan preventif yang dilakukan oleh puskesmas
adalah pada murid sekolah dasar melalui kegiatan Usaha Kesehatan
Gigi Sekolah (UKGS). Hasil cakupan UKGS tahun 2012 - 2016 adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.16 Cakupan UKGS (Promotif dan Preventif) pada murid SD Per Puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
No Puskesmas
Cakupan ( % )
2012 2013 2014 2015 2016
Dip
eri
ksa
Dir
aw
at
Dip
eri
ksa
Dir
aw
at
Dip
eri
ksa
Dir
aw
at
Dip
eri
ksa
Dir
aw
at
Dip
eri
ksa
Dir
aw
at
1 Skw Selatan I tad tad 35.5 0 100 100
82,9 63,2 94,5 100
2 Skw Selatan II 69,2 84,9 94,4 30
3 Skw Utara I 72.6 100 100 0 100 100
92,5 86,8 82,9 0
4 Skw Utara II 94,8 88,1 100 0
5 Skw Tengah I 20.7 100 98.0 0 100 0
93,7 50,9 88,3 59
6 Skw Tengah II 99,1 51,3 96,8 0
7 Skw Timur I tad tad 38.0 0 100 100
90,3 86,1 97 41
8 Skw Timur II 95,2 90,9 89,3 18
9 Skw Barat tad tad 90.7 0 100 0 95,9 73,7 97,1 0
Kota Singkawang 18.7 40 57.6 0 100 60 90,7 70,7 93,9 10
Sumber: LB4 Puskesmas 2012, 2013. 2014, 2015 dan 2016
Cakupan UKGS (promotif dan preventif) pada murid SD
dilakukan oleh semua Puskesmas di Kota Singkawang Kemampuan
puskesmas untuk memeriksa kesehatan gigi siswa sekolah dasar
cukup tinggi yaitu 93,9%, sedangkan siswa yang diperiksa dan
memerlukan perawatan kemudian dirawat 10 %. Hal ini antara lain
karena semua puskesmas telah mempunyai tenaga kesehatan gigi,
tetapi pengaturan jadwal kegiatan dan dana operasional untuk
UKGS dapat menjadi hambatan pemeriksaan siswa sekolah dasar.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 55
2.77 2.45
1.98 2.43
3.8
2012 2013 2014 2015 2016
6. Pelayanan kesehatan jiwa
Pelayanan kesehatan jiwa terutama dilaksanakan di rumah
sakit jiwa Singkawang, tetapi untuk pelayanan kesehatan tingkat
dasar dimulai dari tingkat puskesmas. Dari 343.516 kunjungan ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kota Singkawang, 3,82%
di antaranya mendapat pelayanan kesehatan jiwa. Pada tahun 2015,
pelayanan kesehatan jiwa mencapai 2,43%, Pada tahun 2014,
pelayanan kesehatan jiwa mencapai 1,98%, Pada tahun 2013,
pelayanan kesehatan jiwa mencapai 2,48%, sedangkan pada tahun
2012, mencapai 2,35% dari seluruh jumlah kunjungan ke fasilitas
kesehatan di kota Singkawang. Kunjungan pelayanan kesehatan jiwa
trendnya dari tahun ke-tahun semakin meningkat, hal ini
memerlukan kajian secara khusus untuk mengetahui penyebabnya.
Target yang ingin dicapai pada tahun 2016 adalah sebanyak 15%.
Grafik 4.8 Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan jiwa
di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
Sumber: LB4 Puskesmas
B. PENYELENGGARAAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1. Pemantauan pertumbuhan balita
Pemantauan pertumbuhan balita terutama dilakukan dengan
penimbangan rutin minimal 4 kali dalam setahun di posyandu.
Indikator yang digunakan adalah D/S, yaitu jumlah balita yang
ditimbang dibagi dengan jumlah seluruh balita yang ada dalam suatu
kurun waktu tertentu. Cakupan balita yang ditimbang pada tahun
2016 mencapai 29,1%. Angka ini menurun dibandingkan dengan
tahun 2015 mencapai 31,0%. tahun 2014 mencapai 33,0%. tahun
2013 mencapai 31,5%. Sedangkan pada tahun2012 mencapai 26,7%.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 56
Tabel 4.17
Cakupan Balita Ditimbang (D/S) Per Puskesmas
Di Kota Singkawang Tahun 2012 – 2016
No Puskesmas Cakupan Balita di timbang D/S ( % )
2012 2013 2014 2015 2016
1 Skw Selatan I 24,1 28,9 30,5
24,4 21,9
2 Skw Selatan II 35,0 31,5
3 Skw Utara I 55,7 54,5 49,7
44,2 42,7
4 Skw Utara II 37,3 37,9
5 Skw Tengah I 21,3 30,0 32,4
24,5 26,4
6 Skw Tengah II 36,0 30,4
7 Skw Timur I 28,4 40,1 40,8
37,7 35,5
8 Skw Timur II 42,0 51,5
9 Skw Barat 21,2 21,0 24,5 25,6 21,5
Kota Singkawang 26,7 31,5 33,0 31,0 29,1
Sumber: Laporan SKD puskesmas
Indikator lain yang digunakan adalah jumlah balita yang berat
badannya naik dibandingkan dengan jumlah balita yang ditimbang
(N/D). Persentase balita yang naik berat badannya pada tahun 2016
mencapai 52,26%. Angka menurun dibandingkan dengan cakupan pada
tahun 2015 mencapai 58,75%. cakupan pada tahun 2014 mencapai
93,37% Angka cakupan pada tahun 2013 mencapai 59,8%tahun 2012
mencapai 66,9. Gambaran cakupan balita yang naik berat badannya
per-puskesmas sebagai berikut :
Tabel 4.18 Cakupan balita yang naik berat badannya (N/D)
Menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
No Puskesmas Cakupan Balita di timbang N/D ( %)
2012 2013 2014 2015 2016
1 Skw Selatan I 70,4 65,6 77,1 59,8
34,1
2 Skw Selatan II 65,2
3 Skw Utara I 73,6 74,4 83,0 46,6
55,2
4 Skw Utara II 47,3
5 Skw Tengah I 54,5 56,9 78,3 58,9
55,6
6 Skw Tengah II 52,9
7 Skw Timur I 55,3 47,4 92,0 57,0
50,7
8 Skw Timur II 38,5
9 Skw Barat 76,5 48,6 77.6 64,4 60,3
Kota Singkawang 66,9 59,8 79,6 58,8 52,3
Sumber: Laporan SKDN puskesmas
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 57
Data balita dengan BGM masih sangat tidak stabil karena terjadi
peningkatan dan penurunan yang kisarannya sangat besar. Oleh
karena itu masih sukar untuk ditarik kesimpulan mengenai permasa-
lahan yang berkaitan dengan keadaan gizi balita ini.
Dalam pelaporan puskesmas ke Dinas Kesehatan berkaitan
dengan kegiatan ini, mengakibatkan munculnya angka-angka yang
berkaitan dengan berapa seringnya (frekuensi) balita ditimbang dan
keadaan yang ditemukan pada saat ditimbang. Tetapi tidak dapat
menggambarkan berapa banyak balita (jumlah orangnya) yang
ditimbang dengan gambaran keadaannya (berat badan naik atau
turun, BGM atau tidak dll).
Laporan bulanan hanya dapat menggambarkan keadaan dan
jumlah balita pada bulan itu saja, tetapi bila direkapitulasikan
menjadi hasil tahunan, maka orang yang sama akan terhitung
berulang-ulang. Untuk mengatasi hal tersebut, maka puskesmas
harus memiliki database kondisi setiap balita yang ditimbang sehingga
yang dilaporkan adalah jumlah balita (orangnya) yang memenuhi
syarat variabel pembilang dari indikator yang digunakan dan bukan
hasil rekapitulasi kunjungan setiap bulan.
Selain itu, puskesmas harus memiliki data dasar kondisi orang
tua balita BGM, hal ini berguna untuk mengetahui penyebab
terjadinya BGM pada balita sebab pola asupan gizi pada balita
ditentukan oleh kondisi orang tua balita tersebut. Apakah orang tua
balita BGM tersebut tergolong keluarga miskin, atau mungkin orang
tua tidak miskin tetapi pola pemberian makanan yang tidak tepat, dan
lain sebagainya perlu untuk diketahui.
Bila data tersebut tidak didapat melalui pelaporan rutin data
tersebut bisa didapat dengan melakukan survei. Berikut ini gambaran
presentase balita dengan BGM per Puskesmas di Kota Singkawang
dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 58
Tabel 4.19
Persentase balita dengan BGM per puskesmas di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
No Puskesmas Cakupan Balita dengan BGM ( % )
2012 2013 2014 2015 2016
1 Skw Selatan I 2,95 5,0 5,9
1,4 1,1
2 Skw Selatan II 2,1 1,0
3 Skw Utara I 11,98 13,4 10,6
9,6 4,1
4 Skw Utara II 3,0 1,6
5 Skw Tengah I 5,68 7,4 6,1
2,8 1,4
6 Skw Tengah II 2,3 0,2
7 Skw Timur I 2,33 8,4 4,9
0,2 0,6
8 Skw Timur II 0,3 2,2
9 Skw Barat 1,04 2,4 1,2 0,5 0,6
Kota Singkawang 5,41 7,4 5,8 2,3 1,2
Sumber: Laporan SKDN Puskesmas
Pada tahun 2016, ada 1,2% dari yang ditimbang mempunyai
berat badan di bawah garis merah (BGM), sedangkan Pada tahun
2015, ada 2,3% dari yang ditimbang mempunyai berat badan di
bawah garis merah (BGM), Pada tahun 2014, ada 5,8% Pada tahun
2013, ada 7,4% dan pada tahun 2012,ada 5,41%.
Balita dengan BGM terbanyak ada di wilayah kerja puskesmas
Singkawang Utara I yaitu sebanyak 298 balita atau 4,1% dari jumlah
balita yang ditimbang (D), Puskesmas Singkawang Tengah I dengan
154 balita atau 1,4%, Puskesmas Singkawang Timur II yaitu 109
balita atau 2,2%. Puskesmas Singkawang Selatan I dengan 91 balita
atau 1,1% Puskesmas Singkawang Utara II dengan 86 balita atau
1,6% Puskesmas Singkawang Barat dengan 79 balita atau 0,6%
Puskesmas Singkawang Selatan II dengan 70 balita atau 1,0%
Selanjutnya jumlah balita BGM Puskesmas Singkawang Timur I
dengan 36 balita atau 0,5% kemudian Puskesmas Singkawang Tengah
I dengan 26 balita atau 0,2% dari balita yang ditimbang.
2. Pelayanan Gizi
Pelayanan gizi yang wajib dilaksanakan sesuai dengan urusan
wajib dalam bidang kesehatan (SPM) adalah pemberian kapsul vitamin
A kepada balita sebanyak 2 kali dalam setahun, pemberian tablet zat
besi (Fe) pada ibu hamil sebanyak 90 tablet selama masa
kehamilannya, pemberian makanan pendamping ASI kepada bayi
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 59
77.06 75.66
80.52
70.65
84.68
2012 2013 2014 2015 2016
BGM terutama dari keluarga miskin, dan perawatan balita yang
menderita gizi buruk.
Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan bayi
6 – 11 bulan mendapat kapsul vitamin A 1 kali dan anak umur 12 –
59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi 2 kali per tahun di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target yang ditetapkan
Kementrian Kesehatan untuk tahun 2016 harus mencapai 90%.
Cakupan pemberian vitamin A dosis tinggi pada balita pada
tahun 2016 di Kota Singkawang mencapai 84,68% terjadi peningkatan
dibandingkan dengan tahun tahun 2015 di Kota Singkawang
mencapai 70,65%, pada tahun 2014 mencapai 80,52%. tahun tahun
2013 mencapai 75,66%. Serta tahun 2012 mencapai 76,06%.
Dalam kurun waktu 2012 - 2016 cakupan pemberian vitamin A
masih belum sepenuhnya mencapai target yang ditentukan untuk
Kota Singkawang yaitu 85%. Adapun kecamatan pada tahun 2016
yang cakupan pemberian vitamin A yang sudah melebihi target 85%
Kecamatan Singkawang Timur II sebesar 113,9% dan Kecamatan
Singkawang Utara I sebesar 98,9%, Kecamatan Singkawang Tengah I
sebesar 93,8% dan Kecamatan Singkawang Selatan II sebesar 86,63%
Kecamatan Singkawang Selatan I sebesar 86,42% Singkawang
Tengah II dengan 85,57%, Selanjutnya masih terdapat tiga kecamatan
yang capaiannya masih dibawah 85 % yaitu Kecamatan Singkawang
Utara I sebesar 83,95%. Kecamatan Singkawang Barat 83,42% dan
Kecamatan Singkawang Timur I mencapai 41,29%.
Grafik 4.9
Cakupan pemberian vitamin A balita di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
Sumber: Laporan distribusi vitamin A Puskesmas
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 60
Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) pada bayi yang
berada di Bawah Garis Merah (BGM) dari keluarga miskin, merupakan
urusan wajib yang harus dilakukan sebagai salah satu pelayanan
kesehatan terhadap keluarga miskin. Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada bayi BGM dari keluarga miskin adalah
pemberian MP ASI dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari.
Di samping itu, urusan wajib lainnya adalah cakupan perawatan
terhadap balita dengan gizi buruk. Balita gizi buruk mendapat
perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana
kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu. Pada tahun 2016 terdapat 26 balita dengan gizi
buruk, semua balita tersebut telah mendapatkan perawatan sesuai
standar
C. PENYELENGGARAAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG
Penyelenggaraan kesehatan rujukan dan penunjang dalam
petunjuk teknis SPM dari Departemen Kesehatan, meliputi akses
terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk
menangani rujukan bumil dan neonatus, bumil resiko
tinggi/komplikasi yang tertangani dan neonatus risti/komplikasi yang
tertangani.
Pada tahun 2016, ibu hamil dengan resiko tinggi yang ditemukan
sejumlah 547 orang (54,9%). Tahun 2015 sejumlah 687 orang (68,9%)
dari perkiraan/estimasi ibu hamil resiko tinggi. Perkiraan ini
berdasarkan perhitungan 20% dari jumlah 4.987 orang ibu hamil
yaitu 997 orang (Depkes), pada tahun 2014, ibu hamil dengan resiko
tinggi ini yang ditemukan sejumlah 720 orang (65,6%) dari
perkiraan/estimasi ibu hamil resiko tinggi. Perkiraan ini berdasarkan
perhitungan 20% dari jumlah 5.484 orang ibu hamil yaitu 1.097 orang
(Depkes), pada tahun 2013, ibu hamil dengan resiko tinggi ditemukan
sejumlah 490 orang (54,3%). tahun 2012 ditemukan 495 orang
(50,3%) Angka tahun 2016 menurun dibandingkan tahun 2015.
Target tahun 2016 adalah 80% ibu hamil resiko tinggi terdeteksi dan
ditangani agar upaya pencegahan resiko yang lebih besar dapat segera
diatasi.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 61
Tabel 4.20
Cakupan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi per puskesmas di Kota Singkawang tahun 2016
No Puskesmas Jumlah
Ibu
Hamil
Jumlah Bumil Risti (Perkiraan =
20% dari
Jumlah Ibu Hamil)
Bumil Risti / Komplikasi yang
ditemukan
Bumil Risti/Komplikasi
yang ditangani
1 Skw Selatan I 747 149 82 55,0 82 100
2 Skw Selatan II 408 82 49 59,8 49 100
3 Skw Utara I 319 64 61 95,73 61 100
4 Skw Utara II 271 54 33 61,1 33 100
5 Skw Tengah I 684 137 47 34,3 47 100
6 Skw Tengah II 831 166 73 44,0 73 100
7 Skw Timur I 333 67 52 77,6 52 100
8 Skw Timur II 180 36 65 180,6 65 100
9 Skw Barat 1.205 241 85 35,3 85 100
Kota Singkawang 4.978 996 547 54,9 547 100
Sumber : Laporan PWSKIA Puskesmas
Semua ibu hamil dengan resiko tinggi/komplikasi yang
ditemukan telah ditangani oleh tenaga kesehatan pada tahun 2016.
Target yang ingin dicapai adalah 80% ibu hamil resiko tinggi
terdeteksi dan ditangani agar upaya pencegahan resiko yang lebih
besar dapat segera diatasi. Jumlah bumil resiko tinggi yang
ditemukan pada tahun 2016 sebanyak 547 orang, pada tahun 2015
sebanyak 336 orang, tahun 2014 sebanyak 281orang, tahun 2013
sebanyak 187 orang, Sedangkan tahun 2012 sebanyak 149 orang. D. PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
1. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar
Biasa (KLB) dan gizi buruk
Pada tahun 2016 terjadi 6 kali KLB ( hepatitis 3 kali, keracunan 1
kali, campak 3 kali dan diphteri 1 kali ) Pada tahun 2015 terjadi 5 kali
KLB ( diphteri 1 kali, AFP 2 kali dan campak 1 kali ) Pada tahun 2014
terjadi 5 kali KLB (campak 3 kali, Hepatitis A 1 kali dan Rubela 1 kali)
Pada tahun 2013 tidak terjadi KLB. Pada tahun 2009 terjadi KLB
penyakit Demam Berdarah Dengue. Peningkatan jumlah penderita
DBD sebanyak 6 kali lipat dibanding pada kasus tahun 2008.
Penanganan balita dengan gizi buruk tahun 2016 sebanyak 26 orang.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 62
Di empat wilayah puskesmas masih ditemukan penderita gizi
buruk. Jumlah penderita gizi buruk tertinggi di Puskesmas
Singkawang Timur II terdapat 6 oang, Puskesmas Singkawang Utara II
terdapat 5 oang, Puskesmas Singkawang Selatan I terdapat 4 oang,
Puskesmas Singkawang Barat terdapat 4 oang, Puskesmas
Singkawang Tengah II terdapat 2 oang, Puskesmas Singkawang Utara
I sebanyak 2 orang, Puskesmas Singkawang Timur I terdapat 1 orang
Singkawang Tengah I terdapat 1 orang dan Singkawang Selatan II
terdapat 1 orang, disamping hal-hal di atas, survei-lans juga
dilakukan terus menerus secara aktif, baik di rumah sakit maupun di
puskesmas, yang hasil-nya dilaporkan melalui formulir W2.
2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio
Pada tahun 2016 ditemukan 2 (dua) kasus Acute Flacid Paralysis
(AFP) di Singkawang Tengah II, 1 (satu) orang dan Singkawang
Barat, 1 (satu) orang Keadaan ini sama dengan kejadian pada tahun
2015 ditemukan 2 (dua) kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) di
Singkawang Utara II, 1 (satu) orang dan Singkawang Tengah I, 1
(satu) orang. Tahun 2014 ditemukan 2 (dua) kasus Acute Flacid
Paralysis (AFP) di Singkawang Selatan 1 (satu) orang dan
SingkawangBarat 1 (satu)oran, tahun 2013 tidak ditemukan kasus,
dan pada tahun 2012 ditemukan 3 (tiga) kasus, Kejadian ini
merupakan hasil upaya pencarian penderita AFP secara rutin
yangdilaksanakan melalui surveilans aktif baik di wilayah kerja
puskesmas maupun di rumah sakit selama 52 minggu. Namun hasil
konfirmasi laboratorium menyatakan bahwa kasus tersebut bukan
disebabkan oleh virus polio.
3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit TBC
Dalam upaya menurunkan prevalensi penyakit TBC, telah
dilaksanakan berbagai kegiatan untuk menjaring (menemukan dan
mengobati) penderita baru TB Paru BTA positif. Selain dilakukan
penyuluhan bagi masyarakat, juga dilakukan on the job training bagi
petugas puskesmas kelurahan sehingga lebih diharapkan akan
mampu melakukan penjaringan suspect dalam bentuk promosi dan
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 63
pemeriksaan sputum (fiksasi saja) dan lebih aktif mencari penderita.
Di samping itu dilakukan juga sosialisasi kepada pihak
pelayanan swasta yang selama ini belum tersentuh dengan program
penang-gulangan TBC dengan strategi DOTS. Hasil penemuan
penderitatahun 2016 sebanyak 147 penderita (33,7), tahun 2015
sebanyak 184 penderita (42,2%), tahun 2014 sebanyak 168
penderita (39,3%), th 2013 yaitu 203 penderita (48,6%). th 2012
yaitu 190 penderita (46,6%). Tahun 2016 angka CDR atau Case
Detection Rate yang ditargetkan adalah 75% dari perkiraan penderita
yang ada (2,1 per 1000 penduduk). Untuk selanjutnya dapat
tergambar pada tabel seperti berikut :
Tabel 4.21 Penderita TB Paru BTA + yang ditemukan dan diobati
di kota Singkawang tahun 2012 – 2016
No Kecamatan
Penderita TB Paru BTA + yang ditemukan dan diobati
2012 2013 2014 2015 2016
Jml CDR
% Jml
CDR %
Jml CDR
% Jml
CDR %
Jml CDR
%
1 Skw Selatan 12 12,6 13 13,4 8 8,1 12 11,8 35 33,9
2 Skw Utara 25 52,1 25 50.0 19 37,5 14 26,9 15 20,9
3 Skw Tengah 45 36,3 83 65,4 69 53,0 97 72,9 48 25,8
4 Skw Timur 21 50,0 14 32,6 23 52,3 19 42,2 14 30,6
5 Skw Barat 87 87,8 68 67,3 49 47,3 42 39,6 35 32,5
Kota Singkawang 190 46,6 203 48,6 168 39,3 184 42,2 147 33,1
Sumber : Laporan TB puskesmas
Tabel 4.22 Hasil pengobatan Penderita Baru TB Paru BTA +
di kota Singkawang tahun 2012 – 2016
No Sarana
Pelayanan
Penderita Baru TB Paru BTA Positif yang sembuh
2012 2013 2014 2015 2016
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 Pusk. Skw Selatan 14 77,78 7 87,50 8 66,67 3 37,50 7 58,33
2 Pusk. Skw Utara 24 96 12 100 22 88 18 94,74 10 71,43
3 Pusk. Skw Tengah 61 95,31 65 91,55 42 93,33 62 89,86 80 82,47
4 Pusk. Skw Timur 17 89,47 13 86,67 20 95,24 19 82,61 17 89,47
5 Pusk. Skw Barat 46 95,8 85 88,54 78 89,66 46 93,88 18 42,86
Kota Singkawang 162 93,10 182 90,10 182 89,47 148 88,10 132 71,74
Sumber: Laporan TB puskesmas
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 64
4. Pencegahan dan pemberantasan penyakit Diare
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit diare dilakukan
pengobatan kepada seluruh penderita datang untuk mencari
pengobatan dan juga dengan melakukan pelacakan kasus
(surveillance), dengan tujuan untuk mengantisipasi kemungkinan
akan terjadinya KLB (outbreak) diare.
5. Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah
Dengue
Dalam upaya mencegah penyebaran penyakit demam berdarah
dengue (DBD), telah dilakukan kegiatan PE (penyelidikan
epidemiologis) dan fogging focus di lokasi kejadian. Di samping itu
juga dilakukan penyuluhan mengenai upaya-upaya pencegahan
penyakit ini pada seluruh kelurahan / desa yang ada serta abatisasi
selektif pada lokasi-lokasi yang terdapat jentik nyamuk Aedes Aegypti.
6. Pencegahan dan pemberantasan penyakit Kusta
Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta,
upaya yang dilakukan yaitu melakukan kegiatan chase survey dan
school survey. Pada tahun 2016 kegiatan ini secara khusus tidak
dilakukan berhubung keterbatasan anggaran Dinas Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 65
7. Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV/AIDS
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka penanggulangan IMS
dan HIV/AIDS adalah: Sero survey dengan sasaran kelompok resiko
tinggi dan yang dijangkau adalah kelompok PSK dan pramuria
karaoke Pengobatan selektif diberikan kepada para penderita penyakit
kelamin (sifilis dan GO) dari hasil sero survey dan dilakukan
penyuluhan kepada semua PSK dan pramuria karaoke. Kegiatan lain
berupa penyuluhan dan promosi kondom kepada kelompok resiko
tinggi, serta sosialisasi kepada stakeholder (dinas/instansi terkait,
tokoh masyarakat dan tokoh agama).
8. Pencegahan dan pemberantasan penyakit Kecacingan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan siswa
sehingga dapat mengikuti proses belajar dengan lebih baik. Upaya
seperti ini harus dilakukan setiap tahun agar siswa selalu berada
dalam tingkat kesehatan yang baik. Agar terbebas dari cacingan, perlu
pemeriksaan tinja berkala di laboratorium. Bila ada telur cacing, baru
minum obat cacing.
Kebersihan diri juga perlu ditingkatkan oleh masing-masing
siswa, orang masih bisa cacingan lagi bila tidak menjaga kebersihan
diri, makanan, maupun lingkungan-nya, atau tanpa sengaja makan
makanan atau minuman yang tercemar telur cacing. Meski cacingan
tidak mematikan, dalam jangka panjang dapat menurunkan derajat
kesehatan.
D. PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
SANITASI DASAR
1. Pelayanan kesehatan lingkungan
Pelayanan kesehatan lingkungan merupakan sebuah upaya
pencegahan terjadinya penyakit yang dapat ditularkan melalui air,
keadaan rawan air bersih, keadaan lingkungan hidup serta keadaan
sosial ekonomi. Pelayanan kesehatan lingkungan yang telah
dilaksanakan adalah pembinaan terhadap institusi sarana kesehatan,
sarana pendidikan, sarana ibadah, sarana perkantoran dan sarana
umum lainnya.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 66
Di samping itu juga dilakukan pemeriksaan kualitas air bersih
dalam bentuk pemeriksaan bakteriologis dan kualitas kimia air bersih.
Untuk pembinaan kesehatan lingkungan institusi, telah dilakukan
terhadap sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah,
sedang untuk sarana perkantoran dan sarana umum lainnya belum
dapat dilakukan pembinaan karena tidak adanya dana operasional
Tabel 4.22
Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan
di kota Singkawang tahun 2015
No Kecamatan Tempat Tempat
Umum yang ada
Tempat Tempat Umum yang
memenuhi syarat
Jumlah %
1 Skw Selatan 47 40 83,0
2 Skw Utara 23 21 87,0
3 Skw Tengah 51 47 90,2
4 Skw Timur 26 16 57,7
5 Skw Barat 61 47 77,0
Kota Singkawang 212 171 80,7
Sumber : Seksi PL
Tempat - Tempat Umum : Sarana Kesehatan, Sarana Pendidikan, Hotel.
Tabel 4.23 Tempat - Tempat Umum yang ada dan memenuhi syarat di kesehatan
di kota Singkawang tahun 2016
No Kecamatan Tempat - Tempat
Umum yang ada
Tempat Tempat Umum yang
memenuhi syarat
Jumlah %
1 Skw Selatan 48 40 83,3
2 Skw Utara 24 20 83,3
3 Skw Tengah 50 46 92,0
4 Skw Timur 27 16 59,3
5 Skw Barat 61 47 77,0
Kota Singkawang 210 169 80,5
Sumber : Seksi PL Tempat Tempat Umum : Sarana Kesehatan, Sarana Pendidikan, Hotel.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 67
Tabel 4.24 Persentase Tempat - Tempat Umum Yang memenuhi Syarat
kesehatan lingkungannya per wilayah Kecamatan
di kota Singkawang tahun 2012 – 2016
No Kecamatan Cakupan (%)
2012 2013 2014 2015 2016
1 Skw Selatan 62,43 33,56 23,4 83,0 83,3
2 Skw Utara 52,17 16,22 17,4 87,0 83,3
3 Skw Tengah 28,57 24,29 21,6 90,2 92,0
4 Skw Timur 37,37 29,47 16,0 57,7 59,3
5 Skw Barat 66,51 32,39 16,7 77,0 77,0
Kota Singkawang 52,71 28,76 19,4 80,7 80,5
Sumber: Seksi PL
Upaya pembinaan kesehatan lingkungan lain, adalah pembinaan
kesehatan lingkungan perumahan. Data yang dikumpulkan berkaitan
dengan hal ini adalah mengenai adanya jamban , pembuangan air
limbah dan tempat pembuangan sampah. Pada tahun 2016,
diharapkan 80% rumah sudah memenuhi syarat kesehatan
Tabel 4.25 Rumah yang ada, diperiksa dan Kategori Rumah Sehat
di kota Singkawang tahun 2016
No Kecamatan
Rumah
Jumlah Diperiksa %
diperiksa Sehat
%
Sehat
1 Skw Selatan 10.621 322 3,0 119 37,0
2 Skw Utara 6.059 280 4,6 120 42,9
3 Skw Tengah 15.382 1.831 11,9 359 19,6
4 Skw Timur 4.943 330 6,7 100 30,3
5 Skw Barat 12.488 210 1,7 67 31,9
Kota Singkawang 49.493 2.973 6,0 765 25,7
Sumber: Seksi PL
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 68
Tabel 4.26
Persentase Rumah Sehat Per Wilayah Kerja Puskesmas Di Kota Singkawang Tahun 2012 – 2016
No Kecamatan
Cakupan (%)
2012 2013 2014 2015 2016
Dip
eri
ksa
Sehat
Dip
eri
ksa
Sehat
Dip
eri
ksa
Sehat
Dip
eri
ksa
Sehat
Dip
eri
ksa
Sehat
1 Skw Selatan 2,53 61,74 3,38 46,53 4,3 30,6 3,9 37,6 3,0 37,0
2 Skw Utara 3,08 64,38 2,84 87,59 8,6 57,1 5,5 58,5 4,6 42,9
3 Skw Tengah 0,61 93,75 0,84 92,38 37,5 20,0 5,2 89,0 11,9 19,6
4 Skw Timur 6,14 58,85 5,93 61,82 14,6 28,3 12,2 31,5 6,7 30,3
5 Skw Barat 0,47 68,00 3,09 95,80 3,6 15,0 15,0 69,1 1,7 31,9
Kota Singkawang 1,84 65,00 2,80 71,80 16,0 23,5 7,7 63,0 6,0 25,7
Sumber: Laporan kesling puskesmas
Pada tahun 2016 persentase rumah sehat di Kota Singkawang
adalah 25,7% menurun bila dibandingkan dengan Pada Pada tahun
2015 persentase rumah sehat di Kota Singkawang adalah 63,0% dan
Pada tahun 2014 sebesar 23,5% tahun 2013 yaitu 71,80% dan tahun
2012 yaitu 65,00%. Pada th 2016 ditargetkan 80% rumah yang
diperiksa sudah memenuhi syarat kesehatan
2. Pelayanan Pengendalian Vektor
Pelayanan pengendalian vektor dilaksanakan dengan melakukan
pemantauan angka bebas jentik di rumah-rumah penduduk, sekolah
dan tempat-tempat umum. Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan
pada seluruh rumah penduduk, sekolah dan tempat-tempat umum
karena keterbatasan dana. Sesuai standar operasional prosedur (SOP),
pemeriksaan jentik nyamuk harus dilakukan sebanyak 4 cycle pada
tempat/rumah yang menjadi sampel. Jadi tidak hanya 1 kali saja,
karena tidak akan menghasilkan gambaran keadaan yang sebenarnya.
Target yang ditetapkan Kementrian Kesehatan untuk tahun 2016
adalah 95% rumah bebas jentik nyamuk. Dari data tahun-tahun
sebelumnya, tampak masih rendahnya angka bebas jentik di Kota
Singkawang, sehingga tidaklah mengherankan bila penyakit demam
berdarah dengue masih merupakan masalah kesehatan bagi
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 69
masyarakat. Oleh sebab itu, kiranya menjadi pertimbangan bahwa
kebijakan dana operasional untuk melakukan pembinaan dan
pemeriksaan selalu tersedia.
Tersedianya dana bukan berarti bahwa penyakit DBD akan
langsung hilang, karena menjagakebersihan rumah merupakan
tanggung jawab masyarakat sendiri, dan pihak kesehatan menolong
memperlihatkan keadaan yang mungkin menjadi masalah dengan
melakukan pemeriksaan jentik nyamuk, serta menyediakan abate
yang manfaat penggunaannya sangat tergantung dari disiplin dan
cara pemakaian yang tepat oleh masyarakat.
Pada tahun 2016, kegiatan pemantauan jentik dilakukan pada
sebagian rumah penduduk, Angka bebas jentik (ABJ) ) pada tahun
2016 untuk rumah adalah 44% Angka ini menurun bila dibandingkan
dengan tahun 2015 dimana ABJ rumah adalah 46%. Pada tahun 2014
dimana ABJ rumah adalah 59%. Pada tahun 2013 dimana ABJ rumah
adalah 53,8% sekolah dan tempat-tempat umum tidak ada data.
Akan tetapi bila kita bandingkan cakupan ABJ dengan kasus
DBD, maka sangat berpariasi dimana tahun 2016 cakupan (44%)
dengan 76 kasus, Tahun 2015 cakupan (46%) dengan 67. Tahun 2014
dengan (59%) dengan 337 kasus. Tahun 2013 cakupan (53%) dengan
93 kasus dan tahun 2012 cakupan (91%) dengan 92 kasus DBD .
Tabel 4.27 Hasil kegiatan pemantauan jentik nyamuk Aedes Aegypti
per wilayah kerja puskesmas di Kota Singkawang tahun 2016
No Kecamatan
Rumah Sekolah TTU
Jumlah Diperiksa % Bebas ABJ
ABJ (%) ABJ
Jentik (%) (%)
1 Skw Selatan 10.621 1.600 15,0 481 30 tad tad
2 Skw Utara 6.059 2.800 46,2 806 29 tad tad
3 Skw Tengah 15.382 2.400 15,6 1.089 80 tad tad
4 Skw Timur 4.943 2.000 40,4 1.560 78 tad tad
5 Skw Barat 12.488 1.600 12,8 653 41 tad tad
Kota Singkawang 49.493 10.400 21,0 4.589 44 tad tad
Sumber: Seksi PL
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 70
Tabel 4.28 Hasil kegiatan pemantauan jentik nyamuk Aedes Aegypti
di lingkungan rumah per wilayah kerja puskesmas di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
No Kecamatan
Cakupan ( % )
2012 2013 2014 2015 2016
Dip
eri
ksa
Bebas
Jen
tik
Dip
eri
ksa
Bebas
Jen
tik
Dip
eri
ksa
Bebas
Jen
tik
Dip
eri
ksa
Bebas
Jen
tik
Dip
eri
ksa
Bebas
Jen
tik
1 Singkawang Selatan 4.0 79.1 4.1 74.5 4.2 79 4.2 78 15.0 30
2 Singkawang Utara 5.6 76.1 13.7 30.3 13.0 23 12.8 18 46.2 29
3 Singkawang Tengah 17.7 69.5 4.8 100 4.3 79 4.3 49 15.6 80
4 Singkawang Timur 21.1 79.0 10.0 49.6 11.3 78 11.2 70 40.4 78
5 Singkawang Barat 4.5 91.8 4.3 10 3.6 47 3.5 25 12.8 41
Kota Singkawang 10.6 75.2 6.3 53.8 5.9 59 5.8 46 21.0 44
Sumber: Seksi PL
3. Pelayanan higiene sanitasi tempat-tempat umum
Tempat - tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat yang
dimanfaatkan oleh masyarakat umum seperti hotel, terminal, pasar,
pertokoan, depot air isi ulang, bioskop, jasa boga, tempat wisata,
kolam renang, tempat ibadah, restoran dan lain lain.
Pelayanan higiene sanitasi dilakukan dalam bentuk pembinaan
dan pemeriksaan oleh petugas puskesmas untuk mengetahui dan
menginformasikan apakah higiene sanitasinya memenuhi syarat
kesehatan. Tempat umum yang memenuhi syarat adalah
terpenuhinya akses sanitasi dasar (air, jamban, limbah, sampah),
terlaksananya pengendalian vektor, higiene sanitasi makanan
minuman, pencahayaan dan ventilasi sesuai dengan kriteria,
persyaratan dan atau standar kesehatan. Kemampuan puskesmas
dalam melakukan pemeriksaan tempat-tempat umum (TTU) dan
tempat pengolahan makanan (TPM), serta kondisi kesehatan tempat-
tempat tersebut pada tahun 2013 sampai dengan 2016, tergambar
pada tabel berikut ini :
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 71
Tabel 4.29
Cakupan pemeriksaan Tempat Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) serta proporsi yang memenuhi syarat
kesehatan per wilayah kerja puskesmas di Kota Singkawang tahun 2013 – 2016
No Kecamatan
Cakupan ( % )
2013 2014 2015 2016
TTU TPM TTU TPM TTU TPM TTU TPM
1 Skw Selatan 47,3 81,0 23,4 100 83,0 5,8 83,3 57,6
2 Skw Utara 54,5 85,8 17,4 75 87,0 5,6 83,3 61,2
3 Skw Tengah 54,8 73,2 21,6 97,6 90,2 20,2 92,0 100
4 Skw Timur 22,0 50 16,0 93,3 56,0 4,6 59,3 86,7
5 Skw Barat 24,8 70,9 16,7 97,0 75,0 18,7 77,0 98,3
Kota Singkawang 76,9 43,5 19,4 96,3 80,0 13,0 80,5 82,5
Sumber : Laporan Kesling Puskesmas
F. PENYELENGGARAAN PROMOSI KESEHATAN
Upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dapat
dilihat dari bermacam indikator. Salah satunya adalah indikator
perilaku dan peran serta masyarakat. Indikator Posyandu ini dapat
diukur melalui antara lain dari persentase posyandu purnama dan
mandiri. Posyandu purnama th 2016 ada 17,33 %, Posyandu
purnama th 2015 ada 11,81 %, Posyandu purnama th 2014 ada 8,51
%, Posyandu purnama th 2013 ada 8,70 %, tahun 2012 ada 11,59 %
Target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan untuk tahun
2016 adalah 25% posyandu purnama dari seluruh posyandu yang
ada.
Pada tahun 2016 posyandu mandiri 1,33%, Pada tahun 2015
posyandu mandiri 0,69%, Pada tahun 2014 posyandu mandiri 0,71%,
Pada tahun 2013 posyandu mandiri 2,90%, serta pada tahun2012,
ada 0,72 %
Keadaan ini perlu mejadi perhatian khusus, karena kegiatan
Posyandu merupakan representasi dari peran serta masyarakat di
bidang kesehatan. Oleh karena itu, harus tetap dipacu dan dimotivasi
dengan melibatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
untuk mengembalikan peran serta masyarakat tersebut melalui
kegiatan Posyandu. Hal ini selaras dengan program pemerintah pusat
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 72
melalui Kementerian Kesehatan yang sejak tahun 2009 telah
mencanangkan gerakan “Ayo Kembali ke Posyandu”. Pada kurun
waktu 2010-2013 telah dilakukan revitalisasi Posyandu namun
dampaknya kurang signifikan.
Pratama 7%
Madya 80%
Purnama 12%
Mandiri 1%
2012
Pratama 3%
Madya 85%
Purnama 9%
Mandiri 3%
2013
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 73
Grafik 4.10 Tingkat perkembangan posyandu
di Kota Singkawang tahun 2012 – 2016
Sumber : Laporan PSM Puskesmas
Pratama 4%
Madya 87%
Purnama 8%
Mandiri 1%
2014
Pratama 3%
Madya 85%
Purnama 11%
Mandiri 1%
2015
Pratama 14%
Madya 68%
Purnama 17%
Mandiri 1%
2016
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 74
Tabel 4.30
Persentase posyandu purnama dan mandiri per wilayah kerja puskesmas di Kota Singkawang tahun 2013 – 2016
No Puskesmas 2013 2014 2015 2016
Purnama Mandiri Purnama Mandiri Purnama Mandiri Purnama Mandiri
1 Skw Selatan I 13.3 3.33 9.38 3.13
10 5 10 5
2 Skw Selatan II 5 0 0 0
3 Skw Utara I 30.43 0 30.43 0
20 0 26.67 0
4 Skw Utara II 15 0 33.33 0
5 Skw Tengah I 0 0 0 0
0 0 0 0
6 Skw Tengah II 15 0 12.50 0
7 Skw Timur I 0 15.00 0 15.00
10 0 92.31 7.69
8 Skw Timur II 0 0 0 0
9 Skw Barat 4.55 0 9.09 0 5 0 7.14 0
Kota Singkawang 11.59 0.72 8.70 2.90 11.11 0.69 17.33 1.33
Sumber: Laporan PSM puskesmas
Indikator perilaku hidup sehat lain yang digunakan dalam
Standard Pelayanan Minimal adalah desa/kelurahan yang
mengkonsumsi garam beryodium. Pada tahun 2009, telah dilakukan
survey pada desa/keluarahan yang mengkonsumsi garam beryodium
di 25 desa/kelurahan, dengan hasil 10 desa/kelurahan telah
mengkonsumsi garam beryodium baik (40%) sejak tahun 2010 s/d
2016 tidak pernah dilakukan survey sehingga tidak ada data tentang
cakupan masyarakat yang mengkonsumsi garam beryodium. Tidak
dilakukan survey ini disebabkan keterbatasan anggaran yang ada.
Indikator perilaku sehat lain yang digunakan dalam Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan adalah indikator rumah tangga
berperilaku hidup bersih dan sehat. Untuk mendapatkan gambaran
mengenai rumah tangga sehat ini dilakukan survei Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). Survei ini di Kota Singkawang dilaksanakan
pada tahun 2005, tahun 2006 survei tidak dilakukan, tahun 2007,
2008 dan 2009 selalu dilaksanakan. Tahun 2009 berdasarkan hasil
survei terhadap 1.050 rumah tangga, 103 rumah tangga (9,81%)
berada pada klasifikasi IV atau telah menunjukkan perilaku hidup
bersih dan sehat yang meliputi 10 indikator yaitu persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI eksklusif, ikut serta dalam
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat atau asuransi
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 75
kesehatan, tidak ada anggota keluarga yang merokok, melakukan
aktifitas fisik setiap hari, makan sayur dan buah setiap
hari,menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan, mempu-
nyai sumber air bersih, ada kesesuaian luas lantai dengan jumlah
penghuni dan lantai rumah bukan dari tanah. Pada tahun 2011
berdasarkan hasil survei terhadap 1.050 rumah tangga, 255 rumah
tangga (24,3%) berada pada klasifikasi IV atau telah menunjukkan
perilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi 10 indikator. Untuk
tahun 2010 tidak dilakukan survey. Target Departemen Kesehatan
tahun 2011 adalah 65%, jadi Kota Singkawang masih belum
mendekati target yang ditentukan.
Perilaku hidup sehat juga dapat dilihat dari pemberian ASI
eksklusif pada bayi. ASI eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan
kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan
dan minuman lain. Target pemberian ASI eksklusif dari Kementerian
Kesehatan untuk tahun 2016 adalah 80% artinya 80% dari bayi yang
berumur sampai dengan 6 bulan menerima ASI saja.
Dengan demikian bayi yang umurnya masih di bawah 6 bulan,
meskipun hanya memperoleh ASI saja, belum dapat dimasukkan
dalam perhitungan indikator ini. Pada tahun 2016 pemberian ASI
eksklusif mencapai 26,2%. Capaian ini menurun dibandingkan pada
tahun 2015 yang mencapai 58,9%. Pada tahun 2014 yang mencapai
56,8%. Capaian pada tahun 2013 sebesar 23,4%. tahun 2012 yaitu
6,4%, Capaian tahun 2016 masih jauh dari target yang ditetapkan.
Yaitu sebesar 80% dari bayi yang berumur sampai dengan 6 bulan
yang hanya menerima ASI saja.
Upaya pemberian ASI eksklusif ini masih harus terus digalakkan
agar bayi mempunyai kekebalan tubuh yang baik terhadap berbagai
penyakit dan dapat tumbuh kembang dengan baik.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 76
G. PENYELENGGARAAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT
ADIKTIF (P3NAPZA).
Indikator untuk penyelenggaraan pencegahan dan
penanggulangan NAPZA dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan adalah dengan melakukan penyuluhan pencegahan dan
penanggulangan.
NAPZA dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan. Sejak tahun
2006 - 2016, tidak ada data tentang kegiatan penyuluhan pencegahan
dan penanggungan NAPZA.
H. PENYELENGGARAAN PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT
KESEHATAN
Ada 3 (tiga) indikator minimal yang digunakan untuk melihat
penyeleng-garaan pelayanan penyediaan obat yaitu ketersediaan obat
sesuai kebutuhan, ketersediaan obat esensial dan ketersediaan obat
generik Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan obat
pelayanan kesehatan dasar di Unit Pengelola Obat dan Perbekalan
Kesehatan Kabupaten /Kota di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu.
Ketersediaan obat pada tahun 2016 mencapai 96,86% terjadi
peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015 mencapai 96,27%
terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun 2014 mencapai
93,40% sedangkan tahun 2013 mencapai 84,15% tahun 2012
mencapai 88,31% dari kebutuhan.
Pengadaan obat esensial adalah pengadaan obat yang paling
banyak diperlukan oleh suatu populasi, untuk pelayanan kesehatan
dasar di Unit Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.
Pengadaan obat generik adalah pengadaan item obat dengan nama
resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat
berkhasiat yang dikandungnya, untuk pelayanan kesehatan dasar
di Unit Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 77
Kabupaten/Kota.
Ketersediaan obat generik pada tahun 2016 mencapai 93,37%,
terjadi penurunan dibandingkan dengan tahun 2015 mencapai
94,44%, tahun 2014 mencapai 90,55%, tahun 2013 mencapai 89%,
dan ketersedian tahun 2012 mencapai 91,25%. Penurunan capaian
tersebut juga berkaitan dengan masalah anggaran.
Tabel 4.31 Ketersediaan obat pelayanan kesehatan dasar
di Kota Singkawang tahun 2012– 2016
Indikator 2012 2013 2014 2015 2016
Ketersediaan obat sesuai kebutuhan 88.31 84.15 93.40 96.27 96.86
Pengadaan obat esensial 90.72 91 90.85 96.40 99.24
Pengadaan obat generik 91.25 89 90.55 94.44 93.37
Sumber: LPLPO puskesmas (diolah)
I. PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI
BENCANA
Tahun 2016, tidak ada bencana yang melanda Kota Singkawang
baik dalam bentuk tanah longsor, gempa bumi maupun bencana alam
lainnya, hanya berupa kebakaran lahan yang berdampak kabut asap
dan banjir tahunan yang tidak begitu berdampak.
J. PELAYANAN BAGI MASYARAKAT MISKIN
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat miskin meliputi
pelayanan kesehatan dasar seperti pelayanan kesehatan ibu dan
anak, pelayanan pengobatan yang dilakukan di rumah sakit,
puskesmas, maupun di posyandu, dan pelayanan kesehatan tingkat
lanjut di rumah sakit. Pada tahun 2016 terdapat 59.077 jiwa orang
yang mendapat kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS),
dan telah memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan di
Puskesmas dan rawat inap di Puskesmas Perawatan serta Rumah
Sakit.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 78
Sedangkan bayi BGM dari keluarga miskin yang telah
mendapatkan MP-ASI ada 186 orang. Data terperinci mengenai jenis
pelayanan yang diberikan, seperti jenis penyakit yang diderita oleh
keluarga miskin, keadaan kesehatan lingkungan dimana mereka
tinggal dan sebagainya, belum tersedia. Oleh sebab itu perlu dibuat
register khusus di puskesmas yang mencatat semua keadaan
morbiditas dan mortalitas keluarga miskin, sehingga dapat dilakukan
intervensi yang tepat.
K. PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Pelayanan kesehatan kerja adalah suatu upaya pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat pekerja, baik berupa
kegiatan peningkatan / promotif kesehatan kerja, pencegahan
/ preventif dan penyembuhan / kuratif penyakit akibat kerja (PAK)
dan atau penyakit akibat hubungan kerja (PAHK), serta pemulihan /
rehabilitatif penyakit PAK dan PAHK yang dilakukan oleh institusi
pelayan kesehatan di satu wilayah kerja tertentu. Pekerja formal
adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaannya pada suatu
instansi / unit usaha yang mempunyai izin dan terstruktur seperti
karyawan, pemerintah / BUMN / TNI / Kepolisian, karyawan
perusahaan baik berskala besar, menengah, dan kecil yang
mempunyai izin usaha.
Cakupan pelayanan kesehatan kerja adalah pekerja formal yang
memperoleh pelayanan kesehatan kerja baik kegiatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai standar di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Pada tahun 2016 tidak ada data pelayanan kesehatan pada
pekerja formal. Tidak adanya data pencapaian ini perlu dilakukan
kajian yang lebih dalam karena format SP2TP sudah mengakomodir
pencatatan hasil kegiatan pelayanan kesehatan pada pekaerja,
walaupun masih terbatas pada pelayanan yang bersifat umum. Pada
tahun 2009 untuk program kesehatan kerja dikembangkan pelayanan
kesehatan pada pekerja informal.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 79
Pekerja informal adalah mereka yang bekerja di sektor informal,
yang menurut penafsiran terhadap UU nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan atau mereka yang bekerja di luar hubungan kerja,
yang berarti tidak ada perjanjian kerja yang mengatur unsur
pekerjaan, upah, dan perintah. Pekerja sektor ini seperti, buruh,
pekerja di industri rumah tangga, pedagang kecil, dll. Pengembangan
kesehatan kerja pada pekerja informal bertujuan untuk memberikan
pelayanan kesehatan pada pekerja yang biasanya tidak mendapat
jaminan pelayanan kesehatan apabila menderita sakit.
Pada tahun 2016, sudah dibentuk 19 Pos Usaha Kesehatan
Kerja (Pos UKK) di lokasi industri kecil di Kota Singkawang. Berlokasi
di Puskesmas Singkawang Tengah sebanyak 6 Pos UKK,
Puskesmas Singkawang Barat 3 pos UKK, Puskesmas Singkawang
Selatan 3 Pos UKK, Puskesmas Singkawang Timur 2 Pos UKK dan
Puskesmas Singkawang Utara 5 Pos UKK. Kesemua Pos UKK ini
langsung dibina oleh petugas Puskesmas masing-masing yang telah
dilatih program Upaya Kesehatan Kerja (UKK).
Agar pelayanan kesehatan kerja dapat dilakukan sesuai standar
dan meliputi semua baik pekerja formal maupun informal, maka
harus dilakukan pengembangan Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
terhadap puskesmas, lintas sektor terkait (Perindustrian, Tenaga
Kerja, Pertanian, Kelautan dll) dan terhadap pengusaha/pemilik usaha
dan wakil pekerja formal dan informal.
L. PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT
Pengertian lanjut usia sendiri merupakan seseorang yang
mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas menurut UU 13 tahun.
Sedangkan pengertian Posyandu Lansia merupakan pusat kegiatan
masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga
berencana.
Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan
kesehatann yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh
masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 80
rangka pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan penduduk usia lanjut
(usila), telah dilakukan melalui 52 buah posyandu lansia.
Kegiatan tersebut selain dilaksanakan oleh puskesmas, juga
dibantu oleh Mahasiswa Akademi Perawat yang magang di
Puskesmas. Untuk 2016 data yang tersedia adalah data kunjungan
usila yang mencapai 100%. Pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan
usia lanjut adalah pra usia lanjut dan usia lanjut yang memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada pada pedoman, di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 81
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
Pemanfaatan sumber daya kesehatan secara efektif dan efisien
merupakan keharusan dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Adanya keterbatasan sumber daya, sedang tuntutan untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat - secara kuantitatif maupun
kualitatif membuat perencanaan sumber daya menjadi sangat penting.
Oleh sebab itu, sangat diperlukan informasi yang akurat untuk dapat
melakukan perencanaan yang berkaitan dengan pemanfaatan dan
pengembangan sumber daya secara optimal.
Sumber daya merupakan input bagi terselenggaranya proses
pelayanan kesehatan menuju tercapainya output dan outcome yang
diharapkan. Gambaran sumber daya kesehatan yang ada di Kota
Singkawang pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :
A. TENAGA KESEHATAN
Keberhasilan pembangunan di daerah khususnya di
Kabupaten dan Kota sangat ditentukan oleh kualitas sumber
daya manusia dan peran aktif masyarakat sebagai pelaku
pembangunan tersebut. Pengelolaan SDM Kesehatan khususnya
perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan harus sesuai
kebutuhan organisasi dan kebutuhan nyata di lapangan, serta
berorientasi pada jangka panjang.
Yang dimaksud dengan SDM Kesehatan (Sumber Daya
Manusia Kesehatan) adalah seseorang yang bekerja secara aktif
di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal
kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Sedangkan
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan formal di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 82
Pengembangan tenaga kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan pemberdayaan atau daya guna tenaga dan
penyediaan jumlah serta mutu tenaga kesehatan dari masyarakat
dan pemerintah yang mampu melaksanakan pembangunan
kesehatan.
Pemantauan mengenai tenaga kesehatan yang ada
merupakan hal yang mutlak untukdilaksanakan, sehingga dapat
diketahui jenis tenaga yang jumlahnya cukup tapi
penyebarannya tidak merata, atau jenis tenaga yang jumlahnya
tidak mencukupi. Kegiatan seperti ini sesuai dengan jiwa
desentralisasi, dimana daerah diharapkan mampu untuk
melakukan analisis masalah tenaga kesehatan dan mengambil
tindakan sesegera mungkin untuk mengatasinya. Salah satu
yang menentukan kualitas rencana kebutuhan SDM adalah
dukungan informasi tenaga yang akurat. Indikator di bawah ini dapat memberikan gambaran makro
untuk mengetahui cukup atau tidaknya tenaga kesehatan yang
tersedia dalam menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Metoda yang digunakan adalah “ratio method”, yaitu dengan
membandingkan jenis tenaga tertentu terhadap penduduk.
1. Tenaga medis
Tenaga medis meliputi dokter ahli, dokter umum dan
dokter gigi. Rasio seluruh tenaga medis per 100.000
penduduk pada tahun 2016 adalah 56,27. Keadaan ini
meningkat dibandingkan pada tahun 2015 adalah 44,79.
tahun 2014 adalah 37,82. Keadaan tahun 2013 adalah 45,7.
Dan tahun 2012 adalah 46,30.
Untuk dokter ahli (39 orang) rasio per 100.000 penduduk
adalah 18,44 keadaan ini meningkat dibanding dengan tahun
2015 (29 orang) sebesar 13,97. Tahun 2014 (18 orang )
sebesar 7,86 Untuk keadaan tahun 2013 mencapai 11,6.
Tahun 2012 yaitu 11,3. Target tahun 2016 adalah 9 per
100,000 penduduk berarti rasio dokter ahli di Kota
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 83
Singkawang sudah mencukupi dari target, Namun yang perlu
diperhatikan adalah ketersediaan jenis spesilalisasi yang ada
karena RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang merupakan rumah
sakit tipe B yang melayani rujukan dari Kabupaten Sambas
dan Bengkayang. Untuk dokter umum rasionya mencapai
33,57 sedangkan 2015 mencapai 27,46. Tahun 2014
mencapai 27,01. Tahun 2013 mencapai 34,2. Kemudian
Tahun 2012 mencapai 35,0. Target tahun 2016 adalah 30
per 100,000 penduduk, berarti rasio dokter umum di Kota
Singkawang sudah mencapai target. Rasio dokter gigi
terhadap 100.000 penduduk tahun 2016 adalah 4,2 terjadi
peningkatan dibandingkan pada tahun 2015 mencapai 3,4.
pada tahun 2014 mencapai 2,9. Pada tahun 2015 ada
penambahan ketersediaan dokter gigi, sementara prevalensi
penyakit gigi dan mulut menunjukkan adanya peningkatan
(lihat bab II mengenai penyakit gigi dan mulut). Target tahun
2016 adalah 11 per 100,000 penduduk, berarti rasio dokter
gigi di Kota Singkawang masih jauh dari target. Oleh karena
itu pemikiran yang serius untuk benar-benar menambah
dokter gigi dari jalur penerimaan CPNS maupun penerimaan
tenaga PTT ataupun sejenisnya seperti tenaga dokter gigi
kontrak dengan honor yang tinggi harus menjadi
pertimbangan guna memenuhi tenaga di fasilitas pelayanan
kesehatan seperti di puskesmas untuk melengkapi syarat
regestrasi serta mengantisipasi masalah kesehatan gigi dan
mulut yang terjadi.
2. Tenaga farmasi
Tenaga farmasi yang ada di Kota Singkawang terdiri dari
apoteker dan sarjana farmasi (19 orang), dan tenaga
berpendidikan D III farmasi dan asisten apoteker (74) orang.
Rasio keseluruhan tenaga farmasi terhadap 100.000
penduduk adalah 34,99 terjadi peningkatan bila
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 84
dibandingkan dengan tahun 2015 yang mencapai 31,31
tahun 2014 yang mencapai 35,37, tahun 2013 yang mencapai
34,18. Namun target tahun 2016 adalah 9 per 100,000
penduduk hal ini berarti target sudah terpenuhi.
3. Tenaga perawat
Pada tabel 73 bagian lampiran dinyatakan bahwa tenaga
perawat tidak lagi diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu
sarjana keperawatan, dan perawat yang meliputi (DI & DIII
keperawatan anestesi dan spesialis, lulusan SPK ), serta
perawat gigi tidak diklasifikasikan pada kategori perawat baik
dengan jenjang setingkat DIII maupun setingkat SPK/SMA.
Perawat yang ada di Kota Singkawang tahun 2016
berjumlah 545 orang, tahun 2015 berjumlah 640 orang,
tahun 2014 berjumlah 636 orang, tahun 2013 berjumlah 575
orang dan tahun 2012 berjumlah 595 orang, Rasio perawat
per 100.000 penduduk adalah 257 terjadi penurunan
dibanding dengan tahun 2015 sebesar 306. Tahun 2014
sebesar 310. tahun 2013 sebesar 305. Namun target tahun
2016 adalah 158 per 100,000 penduduk, berarti rasio tenaga
perawat di Kota Singkawang sudah melewati target.
Dengan jumlah perawat yang ada, maka setiap perawat
harus melayani sekitar 257 orang, terjadi penurunan beban
kerja dibandingkan tahun 2015 Dengan jumlah perawat yang
harus melayani sekitar 306 orang, tahun 2014 yang harus
melayani 310 orang, tahun 2013 yang harus melayani 305
orang. Hal ini seiring dengan peningkatan jumlah penduduk
Kota Singkawang.
4. Tenaga bidan
Tenaga bidan yang ada pada tahun 2016 berjumlah 209
orang dengan rasio terhadap 100.000 penduduk adalah
98,81 terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan tahun
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 85
2015 berjumlah 161 orang dengan rasio 77,55 tahun 2014
berjumlah 172 orang dengan rasio 84,49 tahun 2013
berjumlah 162 orang dengan rasio 81, tahun 2012 berjumlah
165 orang dengan rasio 84, Rasio bidan terhadap penduduk
tahun 2016 ditargetkan adalah 75, berarti sudah melampaui
target yang ditetapkan.
Rasio bidan terhadap jumlah ibu hamil yang harus
dilayani pada tahun 2016 adalah 4,20 per 100 ibu hamil,
pada tahun 2015 adalah 3,22 per 100 ibu hamil, pada tahun
2014 adalah 3,13 per 100 ibu hamil, tahun 2013 adalah 3,59
per 100 ibu hamil dan tahun 2012 yaitu 3,31 per 100 ibu
hamil, Beban ini menurun namun beban kerja tersebut masih
ditambah dengan pekerjaan rutin lain seperti pemeriksaan
bayi sehat maupun sakit.
5. Tenaga gizi
Tenaga gizi yang bekerja di Kota Singkawang pada tahun
2016 berjumlah 51 orang, pada tahun 2015 berjumlah 47
orang, tahun 2014 berjumlah 46 orang, pada tahun 2013
berjumlah 45 orang, pada dan tahun 2012 berjumlah 43
orang. Di tahun 2016 tenaga gizi yang bekerja di puskesmas
berjumlah 20 orang yang menyebar di semua puskesmas
dengan minimal 2 orang tenaga gizi, bahkan puskesmas
Singkawang Utara I dan puskesmas Singkawang Tengah I
masing masing berjumlah 3 orang tenaga gizi. Rasio tenaga
gizi terhadap 100.000 penduduk adalah 24,11 dan keadaan
ini lebih tinggi sedikit bila dibandingkan dengan tahun 2015
yang mencapai 22,60. Tahun 2014 mencapai 22,60, pada
tahun 2013 mencapai 22,62 dan keadaan tahun 2012 Rasio
tenaga gizi terhadap 100.000 penduduk adalah 22 . Target
tahun 2016 adalah 10 per 100,000 penduduk, berarti rasio
tenaga gizi di Kota Singkawang sudah memenuhi target yang
diharapkan.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 86
6. Tenaga sanitasi
Tenaga sanitasi yang bertugas di Kota Singkawang pada
tahun 2016 berjumlah 29 orang, terjadi penurunan jika
dibanding dengan tahun tahun 2015 berjumlah 31 orang
tahun 2014 berjumlah 36 orang, tahun 2013 berjumlah 8
orang dan pada tahun 2012 berjumlah 10 orang. Jumlah
tenaga ini merupakan penggabungan tenaga D III kesling ke
dalam tenaga sanitasi. Rasio tenaga sanitasi per 100.000
penduduk menjadi 13,71. Sedangkan tahun 2015 sebesar
14,93. tahun selanjutnya tahun 2014 sebesar 17,68. tahun
2013 5,1 Sedangkan target tahun 2016 adalah 18, berarti
belum mencapai target yang diharapkan.
Tenaga sanitasi yang bekerja di puskesmas 21 orang,
rasio terhadap jumlah rumah yang harus dilayani adalah 3,96
per 10.000 rumah . Tahun 2015 tenaga sanitasi yang bekerja
di puskesmas 23 orang, rasio terhadap jumlah rumah yang
harus dilayani adalah 5,34 per 10.000 rumah, Tahun 2014 di
puskesmas terdapat 21 orang, rasio terhadap jumlah rumah
yang harus dilayani adalah 4,77 per 10.000 rumah, tahun
2013 di Puskesmas 5 orang dengan rasio sebesar 1,16 per
10.000 rumah. Tahun 2012 di puskesmas 7 orang rasio
sebesar 1,65 per 10.000 rumah, faktor kurangnya biaya
operasional untuk kesehatan lingkungan atau pemanfaatan
tenaga sanitasi yang tidak sesuai dengan keahliannya sedikit
banyak berpengaruh pada keadaan kesehatan lingkungan di
Kota Singkawang yang belum memadai.
7. Tenaga kesehatan masyarakat
Tenaga kesehatan masyarakat 26 orang, rasio per 100.000
penduduk adalah 12,29 jika dibanding dengan tahun 2015
memiliki 35 orang tenaga kesehatan masyarakat dengan rasio
16,86 per 100.000 penduduk Tenaga kesehatan masyarakat
tahun 2014 memiliki 27 orang tenaga kesehatan masyarakat
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 87
dengan rasio 13,26 per 100.000 penduduk, tahun 2013
memiliki 50 orang tenaga kesehatan masyarakat dengan rasio
19,1 per 100.000 penduduk, tahun 2012 memiliki 46 orang
tenaga kesehatan masyarakat dengan Rasio 19,0 per 100.000
penduduk. Target tahun 2016 adalah 8 per 100,000
penduduk, berarti rasio tenaga kesehatan masyarakat di Kota
Singkawang sudah melebihi dari target yang diharapkan.
8. Tenaga teknisi medis
Tenaga teknisi medis berjumlah 78 orang yang terdiri dari
analis laboratorium (44 orang), Tehnik Elektro Medis dan
radiografer (20 orang), Rekam medis dan teknisi tranfusi
darah (12 orang) teknisi gigi dan optision (2 orang). Rasio
tenaga teknisi medis per 100.000 penduduk adalah 36,88.
Secara keseluruhan, dibandingkan dengan tahun 2015
tenaga teknisi medis meningkat yaitu 57 orang dengan rasio
27,46 sedangkan Pada tahun 2014, tenaga teknisi. medis
berjumlah berjumlah 47 orang dengan rasio 23,09 per
100.000 penduduk.
Tenaga tersebut bekerja pada institusi kesehatan
pemerintah dan di rumah sakit swasta. Semua puskesmas
telah mempunyai analis laboratorium, namun kinerjanya
masih harus terus ditingkatkan dengan dengan didukung
oleh sarana dan manajemen yang memadai.
9. Proporsi tenaga menurut kategori
Proporsi tiap jenis tenaga dibandingkan dengan seluruh
tenaga yang bekerja di Puskesmas dan rasionya terhadap
100.000 penduduk diKota Singkawang pada tahun 2012 sampai
dengan 2016 adalah sebagai berikut :
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 88
Tabel 5.1 Proporsi dan rasio terhadap 100.000 penduduk
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2016
Jenis tenaga Proporsi Rasio per 100.000 pddk
2013 2014 2015 2016 2013 2014 2015 2016
Dokter umum 6.50 5.21 5.93 5.26 45.74 34.87 10.60 9.93
Dokkter gigi 0.48 0.57 0.81 0.75 2.5 2.9 1.45 1.42
Perawat 54.97 60.23 29.92 27.32 312 310 53.47 51.53
Bidan 15.49 16.29 23.45 25.06 81 84 41.91 47.28
Sanitasi 0.76 3.41 6.20 5.26 4.0 17.6 11.08 9.93
Gizi 4.30 4.36 5.39 5.01 22 22.6 9.63 9.46
Kefarmasian 6.50 6.82 7.01 6.02 33 35.3 12.52 11.35
Teknisi Medis 6.21 0.57 4.04 7.02 32.7 23.1 7.23 13.24
Kesehatan masyarakat
4.78 2.56 2.16 2.51 19.1 13.2 3.85 4.73
Sumber: Bagian Umum Dinas Kesehatan Kota Singkawang (diolah)
B. SARANA KESEHATAN
Ketersediaan sarana pelayanan kesehatan merupakan salah satu
syarat untuk dapat melaksanakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat Sarana yang telah ada harus tetap dipelihara sehingga
dapat beroperasi dengan baik, agar program pembangunan
kesehatan masyarakat dapat terus dilaksanakan. Apabila aset ini
hilang, maka mungkin sulit untuk membangunnya kembali dalam
waktu singkat, dan sebagai akibatnya pelayanan kesehatan pada
masyarakat dapat terganggu. Dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi, maka Daerah harus benar-benar dapat mengatasi
permasalahan yang berkaitan dengan sarana pelayanan kesehatan
ini dan untuk ini diperlukan adanya informasi yang rinci dan akurat
untuk setiap sarana kesehatan yang ada.
1. Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas keliling
Puskesmas yang ada di Kota Singkawang berjumlah 9 buah,
puskesmas kelurahan berjumlah 18 buah, puskesmas keliling
roda empat berjumlah 16 buah. Untuk menilai kuantitas dan
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 89
pemerataan fasilitas-fasilitas tersebut di atas bagi kepentingan
masyarakat secara keseluruhan dapat dilihat dari indikator di
bawah ini:
Tabel 5.2 Proporsi Puskesmas, Puskesmas Pembantu &
Puskesmas keliling terhadap penduduk di Kota Singkawang tahun 2012 s/d 2016
Indikator Rasio
2012
Rasio
2013
Rasio
2014
Rasio
2015
Rasio
2016
Puskesmas/Kecamatan 1 1 1 1,8 1,8
Puskesmas Pembantu/Puskesmas 4.20 4,20 4,40 2 2
Puskesmas keliling/Puskesmas 1.4 1.4 1.4 0,7 1,7
Puskesmas/100.000 penduduk 2.57 2.51 2.46 4,34 4,25
Puskesmas Pembantu/100.000 penduduk 10.80 10.55 8.86 8.67 8.51
Sumber: Sub bagian umum Dinkes Singkawang (diolah)
Dari tabel di atas, tampak bahwa pada tahun 2016 rata-rata
kecamatan telah mempunyai 1 buah puskesmas bahkan lebih
dan setiap puskesmas dibantu oleh 2 puskesmas pembantu.
Setiap puskesmas harus memberikan pelayanan pada rata-
rata 23.500 penduduk, sedang 1 puskesmas Pembantu harus
melayani rata-rata 11.750 penduduk.
2. Rumah Sakit
Kuantitas dan pemerataan fasilitas rumah sakit umum dan
rumah sakit khusus yang ada di Kota Singkawang pada tahun
2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3
Kuantitas dan pemerataan fasilitas Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus
di Kota Singkawang tahun 2012 s/d 2016
Indikator Nilai
2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah rumah sakit umum 4 4 4 4 4
Jumlah tempat tidur RSU 401 486 580 551 553
Rasio tempat tidur RSU/100.000 penduduk 206 244 285 265 261
Jumlah rumah sakit khusus (RSK) 2 2 2 2 2
Jumlah tempat tidur RSK 505 700 505 680 485
Rasio tempat tidur RSK/100.000 penduduk 259 352 248 328 229
Sumber: Sub bagian umum Dinas Kesehatan Kota Singkawang (diolah)
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 90
Dari tabel di atas, Pada tahun 2016, terdapat 4 buah rumah
sakit umum dengan jumlah tempat tidur 553. Jumlah rumah
sakit khusus terdapat 2 buah dengan jumlah tempat tidur 485.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan pembangunan kesehatan Kota Singkawang tahun
2016 berasal dari dana pemerintah dan bantuan luar negeri.
Anggaran yang bersumber dari pemerintah berasal dari APBD Kota
Singkawang, sedang, bantuan luar negeri diperoleh melalui dana
GFATM (Global Fund for AIDS) Jumlah keseluruhan anggaran ini
adalah Rp 158.533.889.763,- Terjadi peningkatan anggaran bila
dibangdingkan dengan tahun 2015 sejumlah Rp 152.976.072.132,-
adapun anggaran tahun 2014 sejumlah Rp 129.612.085.704,-
sedangkan dibandingkan dengan total APBD Kota Singkawang,
dengan APBD kesehatan mempunyai proporsi sebesar 18,94%.
Terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2015
mempunyai proporsi sebesar 17,52 %. Sedangkan proporsi pada
tahun 2014 sebesar 16,36 %.
APBD Prov; 0
PHLN; 0,1
APBN; 0
APBD Kota;
99,9
Grafik 5.1 Proporsi anggaran kesehatan Kota Singkawang tahun 2016
berdasarkan sumber anggaran
Sumber: Sub bagian keuangan DinKes Kota Singkawang (diolah)
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 91
Tabel 5.4 Sumber anggaran kesehatan
di Kota Singkawang tahun 2016
NO Sumber Jumlah (Rp) Proporsi
(%)
1 APBD Kota 158.380.236.813 99,90
a. Belanja Langsung 101.392.189.938
b. Belanja Tidak Langsung 24.830.954.353
- Dana Alokasi Umum (DAU) 9.973.309.547
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 13.883.036.000
- Dana JKN 6.932.996.975
- Dana Tugas Perbantuan Kota / BOK 1.100.000.000
- Dana Jampersal 267.750.000
2 APBD Provinsi 0 0,00
3 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI PHLN
153.652.950 0,10
HIV-AIDS 153.652.950
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 158.533.889.763 100
TOTAL APBD KOTA SINGKAWANG 836.404.411.492
% APBD Kes thd total APBD 18,94
Sumber: Subbagian keuangan DinKes Kota Singkawang (diolah)
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 92
BAB VI
PENUTUP
Kesehatan bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan segala hal
menjadi tidak ada artinya. Pada saat kita sakit, rasanya kita tidak
menginginkan apa pun, kecuali kesembuhan atau kesehatan.
Pengalaman menderita sakit adalah pengalaman yang tidak
menyenangkan karena itu untuk menjadi sehat diperlukan banyak
upaya, bukan hanya sekedar sembuh dari sakit.
Paradigma lama dalam pembangunan kesehatan yang
berorientasi kepada sakit dan upaya-upaya untuk menyembuhkan
orang sakit tidak dapat lagi dipertahankan karena mahal. Paradigma
pembangunan kesehatan harus diubah menjadi Paradigma Sehat, yaitu
paradigma yang berorientasi kepada sehat dan upaya-upaya untuk
menjaga agar orang tetap sehat.
Pada bab-bab terdahulu, telah diuraikan keadaan kesehatan
masyarakat Kota Singkawang dan berbagai upaya yang telah dilakukan
untuk memperbaiki dan meningkatkannya. Banyak keadaan telah
berubah menjadi lebih baik dan banyak hasil yang telah dicapai, tetapi
juga masih banyak terdapat kekurangan. Kekurangan yang ada dan
upaya meningkatkannya merupakan tanggungjawab bersama, karena
pada hakikatnya kesehatan itu urusan bersama pemerintah dan
masyarakat.
Kendala yang ada tidak perlu membuat ragu atau bahkan takut
untuk melangkah maju. Mengenali kendala yang menghadang berarti
sudah menyelesaikan separuh perjalanan dan berupaya untuk
memperbaiki keadaan yang belum memadai akan membuat kita
bergerak terus menuju tujuan yang ingin dicapai.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2016 93
Semoga gambaran situasi kesehatan masyarakat di Kota
Singkawang pada tahun 2016 yang telah disajikan dapat menjadi
inspirasi dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat
secara lebih lebih terarah dan berkesinambungan, sehingga pada
gilirannya dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota
Singkawang.
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 504 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 26 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 107,975 103,533 211,508 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.7 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
412.0 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 54.1 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 104.3 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0.00 0.00 100 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0 0 3,712 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 0 0 3,193 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0 0 0 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0.00 0.00 tad % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0.00 0.00 tad % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 0.00 0.00 tad % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0.00 0.00 tad % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup tad tad 4,200 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) tad tad 8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal tad tad 18 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) tad tad 4 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati tad tad 22 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) tad tad 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati tad tad 25 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) tad tad 6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 1 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 22 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
L P L + P Satuan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 102 45 147 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 69.39 30.61 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 94.47 43.46 69.50 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 207 136 343 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 191.71 131.36 162.17 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 22.45 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek #DIV/0! #DIV/0! 13.15 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 0 66 71.74 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 9 7 8.70 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 9 73 80.43 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 3.70 0.97 2.36 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 0.44 0.19 0.32 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV tad tad 44 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 32 22 54 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS tad tad tad Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 12 13 25 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0.11 0.54 0.18 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 105 104 104 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 2 2 4 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 1.85 1.93 1.89 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0.19 0.19 0.19 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0 0 0 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0 0 0 % Tabel 17
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
L P L + P Satuan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 3.22 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 1 0 1 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 71 45 116 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 37.05 34.77 35.93 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 2.50 0.00 2.63 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.02 0.03 0.02 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0 0 0 % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 0 0 0 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 0 0 0 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 17.69 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0.95 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100 % Tabel 28
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
L P L + P Satuan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 96 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 84.99 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 87.77 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 83.86 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 88.95 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 27.84 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 84.97 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 54.94 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal tad tad 40.96 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 5.14 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 46.00 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 0 0 94 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) - - 5.95 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) - - 93.13 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) - - 89.30 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif - - 26.21 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi - - 59.97 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 30.77 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 65.32 65.44 65.38 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 54.61 54.61 54.61 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A - - 85.82 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A - - 85.51 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang - - 36.58 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) - - 8.00 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita - - 38.37 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) - - 29.08 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) #DIV/0! #DIV/0! 14.84 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 58 42 100 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 94.21 93.50 93.87 % Tabel 49
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
L P L + P Satuan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.40 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 75.23 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 96.33 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 94.21 93.50 93.87 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 8.07 11.14 10 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan 8.07 11.14 10 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 78 100 100 % Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 52.26 52.76 53 % Tabel 53
76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 53.98 102.72 146.15 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 0.14 0.28 20.94 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 62.58 36.87 46.30 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 32.50 18.68 23.25 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 99.49 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 28.96 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 0.06 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 16.30 Hari Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 25.73 % Tabel 57
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 6.43 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 5.54 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 100 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 4.66 % Tabel 61
92 Desa STBM 23.08 % Tabel 62
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
L P L + P Satuan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 80.00 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 82.55 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 100 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik 14.93 % Tabel 65
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 4 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 2 RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 3 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 6 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling 7 Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 18 Tabel 67
98 Jumlah Apotek 27 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 150 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 18.67 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 0.68 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Pustu 18 Pustu Tabel 70
Polindes 16 Polindes Tabel 70
Posbindu 53 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 21 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 80.77 % Tabel 71
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
L P L + P Satuan
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
D.2 Tenaga Kesehatan
106 Jumlah Dokter Spesialis #REF! #REF! 39 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum #REF! #REF! 71 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 52.01 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis #REF! #REF! 9 Orang Tabel 72
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 4.26 per 100.000 penduduk Tabel 72
111 Jumlah Bidan 209 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 98.81 per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat #REF! #REF! 545 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 257.67 per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi #REF! #REF! 23 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian #REF! #REF! 74 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat #REF! #REF! 26 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi #REF! #REF! 29 Orang Tabel 75
119 Jumlah Tenaga Gizi #REF! #REF! 51 Orang Tabel 76
D.3 Pembiayaan Kesehatan
120 Total Anggaran Kesehatan 158,533,889,763 Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 18.94 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 749,541 Rp Tabel 81
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SINGKAWANG SELATAN 86.1 0 1 1 31,735
2 SINGKAWANG SELATAN 138.4 0 3 3 17,334
3 SINGKAWANG UTARA 40.2 0 3 3 13,565
4 SINGKAWANG UTARA 26.5 0 4 4 11,501
5 SINGKAWANG TENGAH 8.0 0 4 4 29,054
6 SINGKAWANG TENGAH 23.6 0 2 2 35,328
7 SINGKAWANG TIMUR 64.5 0 3 3 14,135
8 SINGKAWANG TIMUR 101.7 0 2 2 7,642
9 SINGKAWANG BARAT 15.0 0 4 4 51,214 12,488 4.54 2,901
JUMLAH (KAB/KOTA) 504 0 26 26 211,508 49,493 4.73 412
Sumber: - BPS ( Diolah Pusdatin Kemenkes RI ) - Estimasi Dinas Kesehatan
15,382 4.55
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN
DESA +
KELURAHAN
2219
4,943 4.79 129
10,621 5.02 205
6,059 4.49 367
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 11,245 10,743 21,988 104.67
2 5 - 9 10,289 9,818 20,107 104.80
3 10 - 14 10,349 9,762 20,111 106.01
4 15 - 19 10,718 10,275 20,993 104.31
5 20 - 24 8,982 8,749 17,731 102.66
6 25 - 29 8,556 8,051 16,607 106.27
7 30 - 34 7,967 7,498 15,465 106.26
8 35 - 39 7,667 6,989 14,656 109.70
9 40 - 44 6,981 6,365 13,346 109.68
10 45 - 49 6,256 5,875 12,131 106.49
11 50 - 54 5,666 5,245 10,911 108.03
12 55 - 59 4,475 4,481 8,956 99.87
13 60 - 64 3,252 3,221 6,473 100.96
14 65 - 69 2,354 2,515 4,869 93.60
15 70 - 74 1,660 1,835 3,495 90.46
16 75+ 1,558 2,111 3,669 73.80
JUMLAH 107,975 103,533 211,508 104.29
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 54
Sumber: - BPS ( Diolah Pusdatin Kemenkes RI )
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 149,302
2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
MELEK HURUF165,143 100
3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
b. SD/MI 3,9792.67
c. SMP/ MTs 3,7122.49
d. SMA/ MA
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II tad#DIV/0! #DIV/0! #VALUE!
g. AKADEMI/DIPLOMA III tad#DIV/0! #DIV/0! #VALUE!
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV tad#DIV/0! #DIV/0! #VALUE!
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) tad #DIV/0! #DIV/0! #VALUE!
VARIABEL
3,193 3,196
Sumber : Dinas Pendidikan
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO
TABEL 4
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I tad tad tad tad tad tad 601 14 615
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II tad tad tad tad tad tad 375 2 377
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I tad tad tad tad tad tad 271 2 273
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II tad tad tad tad tad tad 200 3 203
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I tad tad tad tad tad tad 635 6 641
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II tad tad tad tad tad tad 707 1 708
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I tad tad tad tad tad tad 220 1 221
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II tad tad tad tad tad tad 167 1 168
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT tad tad tad tad tad tad 1,024 4 1,028
JUMLAH (KAB/KOTA) tad tad tad tad tad tad 4,200 34 4,234
tad tad 8.0
Sumber : KESGA
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I tad tad tad tad tad tad tad tad 3 4 2 6
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II tad tad tad tad tad tad tad tad 2 3 0 3
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I tad tad tad tad tad tad tad tad 2 2 1 3
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II tad tad tad tad tad tad tad tad 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I tad tad tad tad tad tad tad tad 1 1 0 1
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II tad tad tad tad tad tad tad tad 2 2 0 2
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I tad tad tad tad tad tad tad tad 1 2 0 2
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II tad tad tad tad tad tad tad tad 6 7 0 7
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT tad tad tad tad tad tad tad tad 1 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) tad tad tad tad tad tad tad tad 18 22 3 25
tad tad tad tad tad tad tad tad 4.29 5.24 0.71 5.95
Sumber : KESGA
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi - kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
NEONATAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA ANAK
BALITABAYI
a ANAK
BALITANEONATAL NEONATAL
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KEMATIAN
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYIa BALITA BAYI
a ANAK
BALITABALITA
TABEL 6JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
< 20
tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 679 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 371 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 290 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 246 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 622 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 756 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 302 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 163 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1,096 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4,525 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 22.1
Sumber : KESGAKeterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 7
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 16,201 15,534 31,735
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 8,849 8,485 17,334
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 6,925 6,640 13,565 6 55 5 45.45 11 19 56 15 44.12 34 9 26.47
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 5,872 5,629 11,501 4 100 0 0.00 4 7 70 3 30.00 10 2 20.00
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 14,831 14,223 29,054 25 71 10 28.57 35 66 63 38 36.54 104 30 28.85
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 18,035 17,293 35,328 9 69 4 30.77 13 20 67 10 33.33 30 3 10.00
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 7,216 6,920 14,136
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 3,901 3,740 7,641
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 26,145 25,069 51,214 23 66 12 34.29 35 44 66 23 34.33 67 10 14.93
JUMLAH (KAB/KOTA) 107,975 103,533 211,508 102 69 45 31 147 207 60.3 136 39.7 343 77 22.4
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 94.47 43.46 69.50
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 191.71 131.36 162.17
Sumber : P 2
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 211508
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK
0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMAS
35
JUMLAH SELURUH
KASUS TB
L PL+P
66 17
JUMLAH PENDUDUKJUMLAH KASUS BARU TB BTA+
L PL+P
24 69 11 31.43
75 8 25.00
27 41 39 59.09
32 6 18.75
25.76
11 79 3 21.43 14 24
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 395 25 10 35 #DIV/0! #DIV/0! 8.86
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 132 9 4 13 #DIV/0! #DIV/0! 9.85
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 193 23 12 35 #DIV/0! #DIV/0! 18.13
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 1,118 102 45 147 #DIV/0! #DIV/0! 13.15
Sumber : P 2
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
#DIV/0! #DIV/0! 22.44156 24 11 35
% BTA (+)
TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
SUSPEK
#DIV/0! #DIV/0! 11.67120 11 3 14
#DIV/0! #DIV/0! 12.30122 10 5 15
TABEL 9
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L + P JUMLA
H% JUMLA
H% JUMLA
H% JUMLA
H% JUMLA
H% JUMLA
H% L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 56 19 75 53 95 18 95 71 94.67 1 2 0 0 1 1.33 96.43 94.74 96.00 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 13 9 22 6 46 3 33 9 40.91 4 31 1 11 5 22.73 77 44 64 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 31 11 42 14 45 4 36 18 42.86 5 16 0 0 5 11.90 61.29 36.36 54.76 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 128 56 184 95 37 66 132 71.74 12 9 4 7 16 8.70 9.38 73.21 80.43 4 1 5
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 3.70 0.97 2.36
Sumber : P 2
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
10.00 90.91 87.50 89.47 0 189.47 0 0 0 0 0
0 3
11 8 19 10 91 7 88 17
0 0.00 66.67 80.00 71.43 310 71.43 0 0 0 0
0 0 0
9 5 14 6 67 4 80
75 5 41.67 100 100 10025 7 58.33 2 25 38 4 12 6 75 1
P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN
SELAMA PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)
L P
BTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN
(SUCCESS RATE/SR)
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1,687 1,612 3,299 169 161 330 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 922 880 1,802 92 88 180 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 721 689 1,410 72 69 141 3 4.16 2 2.90 5 3.55
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 612 584 1,196 61 58 120 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 1,545 1,476 3,021 155 148 302 1 0.65 0 0 1 0.33
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 1,878 1,794 3,672 188 179 367 1 0.53 0 0 1 0.27
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 751 718 1,469 75 72 147 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 406 388 794 41 39 79 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 2,723 2,602 5,325 272 260 533 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 11,245 10,743 21,988 1,125 1,074 2,199 5 0.44 2 0.19 7 0.32
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN
PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 11
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P L P L+PPROPORSI
KELOMPOK
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ≤ 4 TAHUN 0 1 1 2.3 tad tad tad tad tad tad tad 0 0 0 0.0
2 5 - 14 TAHUN 0 1 1 2.3 tad tad tad tad tad tad tad 0 0 0 0.0
3 15 - 19 TAHUN 0 2 2 4.5 tad tad tad tad tad tad tad 0 1 1 4.0
4 20 - 24 TAHUN 1 0 1 2.3 tad tad tad tad tad tad tad 2 7 9 36.0
5 25 - 49 TAHUN 25 14 39 88.6 tad tad tad tad tad tad tad 8 5 13 52.0
6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0.0 tad tad tad tad tad tad tad 2 0 2 8.0
JUMLAH (KAB/KOTA) tad tad 44 32 22 54 tad tad tad 12 13 25
PROPORSI JENIS KELAMIN tad tad 59.26 40.74 tad tad 48.0 52.0
Sumber : P 2
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR
H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
TABEL 12
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PMI KOTA SINGKAWANG 5,561 1,112 6,673 5,561 100 1,112 100 6,673 100 6 0.11 6 0.54 12 0.18
JUMLAH 5,561 1,112 6,673 5,561 100 1,112 100 6,673 100 6 0.11 6 0.54 12 0.18
Sumber : Unit Donor Darah PMI
POSITIF HIV
L + P L P L + P
JUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
TERHADAP HIV
L P
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 16,201 15,534 31,735 347 332 679 314 91 288 87 602 89
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 8,849 8,485 17,334 189 182 371 337 178 289 159 626 169
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 6,925 6,640 13,565 148 142 290 306 206 294 207 600 207
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 5,872 5,629 11,501 126 120 246 278 221 262 217 540 219
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 14,831 14,223 29,054 317 304 622 123 39 138 45 261 42
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 18,035 17,293 35,328 386 370 756 149 39 151 41 300 40
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 7,216 6,920 14,136 154 148 303 400 259 399 269 799 264
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 3,901 3,740 7,641 83 80 164 313 375 286 357 599 366
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 26,145 25,069 51,214 560 536 1,096 197 35 187 35 384 35
JUMLAH (KAB/KOTA) 107,975 103,533 211,508 2,311 2,216 4,526 2,417 105 2,294 104 4,711 104
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber : P 2Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH TARGET
PENEMUAN
DIARE DITANGANI
TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 2 0 2 2 0 2
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 1 1 0 1 1
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 0 0 0 0 1 1 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 2 4 2 2 4
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 50 50 50 50
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 1.85 1.93 1.89
Sumber : P 2
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
TABEL 15
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 2 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 1 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 0 0 0 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0
Sumber : P 2
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA
0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA
KUSTA
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 2 0 2 2 0 2
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 1 1 0 1 1
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 0 0 0 0 1 1 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2 2 4 2 2 4
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.19 0.19 0.19
Sumber : P 2
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4 0 0 0 0 0 0
Sumber : P 2 Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
PENDERITA MBa
L + P
RFT MB
L PL PNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + PPENDERITA PB
a
TABEL 18
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 9,333 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 5,098 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 3,990 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 3,383 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 8,545 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 10,390 1
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 4,158 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 2,247 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 15,062 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 62,206 2
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 3.22
Sumber : P 2
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:62,206
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0 0 0
Sumber : P 2
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TABEL 20
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 13 6 19 0 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 4 1 5 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 5 10 15 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 5 2 7 0 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 13 6 19 0 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 3 2 5 0 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 28 15 43 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 71 45 116 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0
Sumber : P 2
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 10 7 17 0 0 0 0 0 0.0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 2 4 6 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 1 0 1 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 1 2 3 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 11 7 18 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 4 3 7 0 1 1 0.0 33.3 14.3
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 2 2 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 11 11 22 1 0 1 9.1 0 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 40 36 76 1 0 2 2.5 0.0 2.63
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 37.0 34.8 35.9
Sumber : P 2Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANG TAHUN 2016
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I tad tad 58 tad tad 58 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II tad tad 706 tad tad 706 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I tad tad 264 tad tad 264 1 1 2 0.8 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II tad tad 15 tad tad 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I tad tad 278 tad tad 278 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II tad tad tad tad 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I tad tad 552 tad tad 552 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II tad tad tad tad 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT tad tad 154 tad tad 154 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) tad tad 2,027 tad tad 2,027 1 1 2 0.1 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 62,021 39,338 101,359
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0.02 0.03 0.02
Sumber : P 2Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber : P 2
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 10,440 10,048 20,488 tad tad tad tad tad tad
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 5,702 5,488 11,190 tad tad tad tad tad tad
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 4,462 4,295 8,757 tad tad tad tad tad tad
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 3,784 3,641 7,425 tad tad tad tad tad tad
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 9,557 9,200 18,757 tad tad tad tad tad tad
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 11,622 11,186 22,808 tad tad tad tad tad tad
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 4,650 4,476 9,126 tad tad tad tad tad tad
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 2,514 2,419 4,933 tad tad tad tad tad tad
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 16,848 16,216 33,064 tad tad tad tad tad tad
JUMLAH (KAB/KOTA) 69,579 66,969 136,548 tad tad tad tad tad tad
Sumber : P 2
LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
HIPERTENSI / TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN
TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
LAKI-LAKIPEREMPUA
N
LAKI-LAKI +
PEREMPUA
N
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 0 tad tad tad tad tad tad
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 tad tad tad tad tad tad
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 tad tad tad tad tad tad
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 tad tad tad tad tad tad
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 tad tad tad tad tad tad
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 tad tad tad tad tad tad
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 tad tad tad tad tad tad
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 tad tad tad tad tad tad
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 0 tad tad tad tad tad tad
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 tad tad tad tad tad tad
Sumber : LB 1
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 4,010 62 1.55 7 11.29 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 2,190 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 1,714 81 4.73 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 1,453 54 3.72 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 3,671 120 3.27 21 17.50 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH II SINGKAWANG TENGAH II 4,465 91 2.04 24 26.37 3 3.30
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 1,786 106 5.94 26 24.53 4 3.77
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 966 12 1.24 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 6,472 209 3.23 52 24.88 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 26,727 735 2.75 130 17.69 7 0.95
Sumbe : P 2Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM
DAN PAYUDARATUMOR / BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMASPEREMPUAN
USIA 30-50 TAHUN
IVA POSITIF
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
DIKETAHUIDITANGGU-
LANGIAKHIR L P L+P
0-7
HARI
8-28
HARI
1-11
BLN
1-4
THN
5-9
THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+
THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Hepatitis A 1 1 12/1 12/1 12/1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2,348 2,251 4,599 0.04 - 0.02 - - -
2 Keracunan 1 1 11/4 11/4 11/4 6 0 6 0 0 0 0 6 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15,521 14,883 30,404 0.04 - 0.02 - - -
3 Campak 1 1 2/6 2/6 30/6 4 2 6 0 0 3 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16,200 15,534 31,734 0.02 0.01 0.02 - - -
4 Campak 1 4 22/10 22/10 26/10 5 5 10 0 0 0 4 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26,145 25,069 51,214 0.02 0.02 0.02 - - -
5 Campak 1 1 9/11 9/11 23/11 2 6 8 0 0 1 0 4 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1,197 1,148 2,345 0.17 0.52 0.34 - - -
6 DIPHTERI 1 1 30/11 30/11 30/11 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16,200 15,534 31,734 0.01 - 0.00 - - -
Sumber : P 2
JUMLAH
KEC
YANG TERSERANG
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH
DESA/KEL
CFR (%)
NOJENIS KEJADIAN
LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAM
TABEL 28
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 2 2 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 1 1 100
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 1 1 100
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 1 1 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1 1 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 6 100
Sumber : P 2
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 747 747 100 634 84.87 713 571 80.08 543 76.16 609 85.41
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 408 399 97.79 358 87.75 389 367 94.34 365 93.83 373 95.89
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 319 304 95.30 292 91.54 305 268 87.87 268 87.87 270 88.52
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 271 258 95.20 231 85.24 258 203 78.68 200 77.52 203 78.68
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 684 705 103.07 683 99.85 653 640 98.01 599 91.73 640 98.01
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 831 765 92.06 519 62.45 794 699 88.04 668 84.13 699 88.04
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 333 286 85.89 262 78.68 318 243 76.42 232 72.96 244 76.73
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 180 191 106.11 168 93.33 172 158 91.86 149 86.63 167 97.09
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1,205 1,129 93.69 1,084 89.96 1,149 1,021 88.86 960 83.55 1,021 88.86
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,978 4,784 96.10 4,231 84.99 4,751 4,170 87.77 3,984 83.86 4,226 88.95
Sumber : KIA
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINAN
DITOLONG NAKES
MENDAPAT
YANKES NIFAS
IBU NIFAS
MENDAPAT VIT A JUMLAHK1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 747 24 3.21 64 8.57 108 14.5 113 15.1 134 17.9 419 56.1
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 408 4 0.98 0 0.00 4 1.0 1 0.2 1 0.2 6 1.5
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 319 0 0.00 15 4.70 44 13.8 42 13.2 34 10.7 135 42.3
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 271 0 0.00 3 1.11 21 7.7 18 6.6 35 12.9 77 28.4
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 684 117 17.11 109 15.94 91 13.3 59 8.6 81 11.8 340 49.7
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 831 8 0.96 8 0.96 12 1.4 9 1.1 19 2.3 48 5.8
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 333 11 3.30 62 18.62 70 21.0 54 16.2 85 25.5 271 81.4
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 180 8 4.4 8 4.4 16 8.9 32 17.8 18 10.0 74 41.1
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1,205 3 0.2 3 0.2 8 0.7 5 0.4 0 0 16 1.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,978 175 3.5 272 5.5 374 7.5 333 6.7 407 8.2 1,386 27.8
Sumber : KESGA
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 6,236 43 0.7 138 2.2 199 3.2 267 4.3 284 4.6
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 3,406 9 0.3 0 - 6 0.2 1 0.0 1 0.0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 2,666 0 - 41 1.5 54 2.0 49 1.8 41 1.5
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 2,260 0 - 3 0.1 42 1.9 40 1.8 53 2.3
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 5,709 123 2.2 109 1.9 106 1.9 69 1.2 99 1.7
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 6,942 27 0.4 55 0.8 94 1.4 161 2.3 163 2.3
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 2,778 11 0.4 62 2.2 70 2.5 54 1.9 85 3.1
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 1,502 22 1.5 23 1.5 37 2.5 50 3.3 31 2.1
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 10,063 5 0.0 10 0.1 24 0.2 26 0.3 1 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 41,562 240 0.6 441 1.1 632 1.5 717 1.7 758 1.8
Sumber : P 2
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS
(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 747 747 100 634 84.87
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 408 399 97.79 358 87.75
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 319 304 95.30 292 91.54
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 271 258 95.20 230 84.87
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 684 705 103 683 99.85
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 831 756 90.97 519 62.45
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 333 286 85.89 262 78.68
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 180 191 106 168 93.33
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1205 1,129 93.69 1,084 89.96
JUMLAH (KAB/KOTA) 4978 4,775 95.92 4,230 84.97
Sumber : KESGA
KECAMATANJUMLAH
IBU HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 33
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 747 149 82 54.9 348 331 679 52 50 102 tad tad tad tad 43 42.2
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 408 82 49 60.0 190 181 371 29 27 56 tad tad tad tad 24 43.1
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 319 64 61 95.6 149 141 290 22 21 44 tad tad tad tad 26 59.8
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 271 54 33 60.9 126 120 246 19 18 37 tad tad tad tad 7 19.0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 684 137 47 34.4 319 303 622 48 45 93 tad tad tad tad 27 28.9
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 831 166 73 43.9 388 368 756 58 55 113 tad tad tad tad 60 52.9
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 333 67 52 78.1 155 147 302 23 22 45 tad tad tad tad 20 44.2
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 180 36 65 180.6 83 80 163 12 12 24 tad tad tad tad 12 49.1
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1,205 241 85 35.3 562 534 1,096 84 80 164 tad tad tad tad 59 35.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,978 996 547 54.9 2,320 2,205 4,525 348 331 679 tad tad tad tad 278 41.0
Sumber : KESGA
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUP
PERKIRAAN
BUMIL
DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + PL P
PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
TABEL 34
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW %IM
PLAN% JUMLAH %
KON
DOM % SUNTIK % PIL %
OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 21 0.8 0 0.0 2 0.1 41 1.6 64 2.6 26 1.0 1,723 68.8 693 27.7 0 0.0 0 0.0 2,442 97.4 2,506 100
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 8 0.5 3 0.2 24 1.4 55 3.3 90 5.4 9 0.5 956 57.2 616 36.9 0 0.0 0 0.0 1,581 94.6 1,671 100
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 25 1.6 2 0.1 16 1.1 10 0.7 53 3.5 16 1.1 522 34.3 931 61.2 0 0.0 0 0.0 1,469 96.5 1,522 100
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 22 1.3 2 0.1 22 1.3 28 1.7 74 4.5 29 1.7 750 45.2 807 48.6 0 0.0 0 0.0 1,586 95.5 1,660 100
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 75 3.5 1 0.0 29 1.3 35 1.6 140 6.4 50 2.3 1,294 59.5 689 31.7 0 0.0 0 0.0 2,033 93.6 2,173 100
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 36 2.0 0 0.0 30 1.6 123 6.7 189 10.3 0 0.0 1,013 55.0 637 34.6 1 0.1 1 0.1 1,652 89.7 1,841 100
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 10 0.6 0 0.0 34 2.1 53 3.3 97 6.1 10 0.6 546 34.1 950 59.3 0 0.0 0 0.0 1,506 93.9 1,603 100
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 2 0.2 0 0.0 10 1.1 43 4.5 55 5.8 17 1.8 576 60.9 296 31.3 1 0.1 1 0.1 891 94.2 946 100
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 224 3.7 6 0.1 26 0.4 104 1.7 360 5.9 83 1.4 2,898 47.6 2,746 45.1 0 0.0 0 0.0 5,727 94.1 6,087 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 423 2.1 14 0.1 193 1.0 492 2.5 1,122 5.6 240 1.2 10,278 51.4 8,365 41.8 2 0.0 2 0.0 18,887 94.4 20,009 100
Sumber : KESPROKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
TABEL 35
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 12 4.4 0 0.0 0 0.0 27 9.8 39 14.2 5 1.8 169 61.5 62 22.5 0.0 0.0 236 85.8 275 100
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 4 1.6 0 0.0 9 3.6 17 6.8 30 12.0 3 1.2 132 53.0 84 33.7 0.0 0.0 219 88.0 249 100
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 8 2.6 0 0.0 0 0.0 3 1.0 11 3.6 1 0.3 188 61.4 106 34.6 0.0 0.0 295 96.4 306 100
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 4 2.1 0 0.0 0 0.0 11 5.9 15 8.0 19 10.2 97 51.9 56 29.9 0.0 0.0 172 92.0 187 100
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 9 4.2 0 0.0 4 1.9 6 2.8 19 9.0 7 3.3 126 59.4 60 28.3 0.0 0.0 193 91.0 212 100
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 12 4.5 0 0.0 2 0.8 12 4.5 26 9.8 0 0.0 182 68.4 58 21.8 0.0 0.0 240 90.2 266 100
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 0.0 0 0.0 14 5.5 8 3.2 22 8.7 9 3.6 114 45.1 108 42.7 0.0 0.0 231 91.3 253 100
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0.0 0 0.0 8 6.5 11 8.9 19 15.3 1 0.8 74 59.7 30 24.2 0.0 0.0 105 84.7 124 100
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 40 11.0 0 0.0 2 0.6 16 4.4 58 16.0 6 1.7 182 50.1 117 32.2 0.0 0.0 305 84.0 363 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 89 4.0 0 0.0 39 1.7 111 5.0 239 10.7 51 2.3 1,264 56.6 681 30.5 0 0.0 0 0.0 1,996 89.3 2,235 100
Sumber : KESPRO
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +
NON
MKJP
% MKJP
+ NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 6,526 275 4.2 2,506 38.4
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 3,565 249 7.0 1,671 46.9
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 2,790 306 11.0 1,522 54.6
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 2,365 187 7.9 1,660 70.2
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 5,975 212 3.5 2,173 36.4
6 SINGKAWANG TENGAH II SINGKAWANG TENGAH II 7,266 266 3.7 1,841 25.3
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 2,907 253 8.7 1,603 55.1
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 1,572 124 7.9 946 60.2
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 10,532 363 3.4 6,087 57.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 43,498 2,235 5.1 20,009 46.0
Sumber : KESPRO
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 37
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 348 331 679 tad tad 617 91 tad tad 36 5.83
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 190 181 371 tad tad 385 104 tad tad 17 4.42
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 149 141 290 tad tad 272 94 tad tad 29 10.66
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 126 120 246 tad tad 200 81 tad tad 7 3.50
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 319 303 622 tad tad 635 102 tad tad 24 3.78
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 388 368 756 tad tad 704 93 tad tad 55 7.81
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 155 147 302 tad tad 253 84 tad tad 20 7.91
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 83 80 163 tad tad 167 102 tad tad 14 8.38
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 562 534 1,096 tad tad 1,001 91 tad tad 50 5.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,320 2,205 4,525 tad tad 4,234 94 tad tad 252 5.95
Sumber : KIA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
P
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 348 331 679 tad tad 599 88 tad tad 532 78.4
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 190 181 371 tad tad 375 101.1 tad tad 365 98.4
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 149 141 290 tad tad 271 93 tad tad 268 92.4
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 126 120 246 tad tad 200 81.3 tad tad 199 80.9
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 319 303 622 tad tad 635 102.1 tad tad 588 94.5
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 388 368 756 tad tad 699 92 tad tad 672 88.9
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 155 147 302 tad tad 245 81 tad tad 241 79.8
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 83 80 163 tad tad 166 102 tad tad 152 93.3
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 562 534 1,096 tad tad 1,024 93.4 tad tad 1,024 93.4
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,320 2,205 4,525 tad tad 4,214 93.1 tad tad 4,041 89.3
Sumber : KIA
JUMLAH LAHIR HIDUPNO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
L
TABEL 39
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 352 tad tad 19 5.4
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 193 tad tad 36 18.7
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 151 tad tad 37 24.5
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 128 tad tad 66 51.6
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 323 tad tad 74 22.9
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 392 tad tad 205 52.3
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 157 tad tad 73 46.5
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 85 tad tad 23 27.1
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 569 tad tad 83 14.6
JUMLAH (KAB/KOTA) - - 2,350 tad tad 616 26.2
Sumber : KESGA
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFUSIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATANJUMLAH BAYI 0 - 6 BULAN
PUSKESMASL P
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 361 344 705 tad tad 371 52.6
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 197 188 385 tad tad 195 50.6
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 154 147 301 tad tad 248 82.4
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 131 124 255 tad tad 204 80.0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 331 314 645 tad tad 398 61.7
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 403 382 785 tad tad 527 67.1
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 161 153 314 tad tad 211 67.2
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 87 83 170 tad tad 171 100.6
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 583 554 1,137 tad tad 492 43.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,408 2,289 4,697 tad tad 2,817 60.0
Sumber : KESGA
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
1 2 3 4 5 6
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 3 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 3 3 100
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 4 1 25
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 4 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 2 1 50
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 3 1 33
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 2 1 50
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 4 1 25
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 8 30.8
Sumber : P 2
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KELURAHAN
UCINO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/KELURAHAN
DESA/KELURAHAN
UCI
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
BAYI DIIMUNISASI
Hb < 7 hari BCG
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 348 331 679 296 85.06 239 72.21 535 78.79 236 67.82 214 64.65 450 66.27
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 190 181 371 138 72.63 118 65.19 256 69.00 120 63.16 130 71.82 250 67.39
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 149 141 290 134 89.93 126 89.36 260 89.66 140 93.96 123 87.23 263 90.69
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 126 120 246 126 100 75 62.50 201 81.71 102 80.95 80 66.67 182 73.98
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 319 303 622 235 73.67 199 65.68 434 69.77 228 71.47 206 67.99 434 69.77
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 388 368 756 319 82.22 292 79.35 611 80.82 297 76.55 260 70.65 557 73.68
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 155 147 302 136 87.74 122 82.99 258 85.43 109 70.32 77 52.38 186 61.59
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 83 80 163 76 91.57 69 86.25 145 88.96 88 106 77 96.25 165 101
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 562 534 1096 418 74.38 318 59.55 736 67.15 391 69.57 395 73.97 786 71.72
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,320 2,205 4,525 1,878 80.95 1,558 70.66 3,436 75.93 1,711 73.75 1,562 70.84 3,273 72.33
Sumber : P 2
L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
L P
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
BAYI DIIMUNISASI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 361 344 705 166 46.0 181 52.6 347 49.2 168 46.5 185 53.8 353 50.1 210 58.2 178 51.7 388 55.0 189 52.4 165 48.0 354 50.2
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 197 188 385 122 61.9 110 58.5 232 60.3 128 65.0 103 54.8 231 60.0 113 57.4 95 50.5 208 54.0 97 49.2 81 43.1 178 46.2
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 154 147 301 136 88.3 120 81.6 256 85.0 136 88.3 124 84.4 260 86.4 121 78.6 146 99.3 267 88.7 117 76.0 146 99.3 263 87.4
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 131 124 255 100 76.3 95 76.6 195 76.5 90 68.7 92 74.2 182 71.4 89 67.9 94 75.8 183 71.8 83 63.4 83 66.9 166 65.1
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 331 314 645 237 71.6 196 62.4 433 67.1 242 73.1 207 65.9 449 69.6 214 64.7 218 69.4 432 67.0 176 53.2 172 54.8 348 54.0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 403 382 785 307 76.2 262 68.6 569 72.5 305 75.7 268 70.2 573 73.0 334 82.9 283 74.1 617 78.6 234 58.1 176 46.1 410 52.2
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 161 153 314 81 50.3 76 49.7 157 50.0 68 42.2 90 58.8 158 50.3 72 44.7 59 38.6 131 41.7 59 36.6 55 35.9 114 36.3
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 87 83 170 88 101 91 110 179 105 101 116 95 114 196 115 90 103 94 113 184 108 86 98.9 93 112 179 105
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 583 554 1,137 296 50.8 287 51.8 583 51.3 291 49.9 290 52.3 581 51.1 330 56.6 331 59.7 661 58.1 274 47.0 279 50.4 553 48.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,408 2,289 4,697 1,533 63.7 1,418 61.9 2,951 62.8 1,529 63.5 1,454 63.5 2,983 63.5 1,573 65.3 1,498 65.4 3,071 65.4 1,315 54.6 1,250 54.6 2,565 54.6
Sumber : P 2Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)L P L + PL P L + PL + P L P L + P L P
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 361 344 705 0.0 0.0 619 56.8 1,325 1,268 2,593 0.0 0.0 2,248 56.1 1,686 1,612 3,298 - 0.0 - 0.0 2,867 56.2
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 197 188 385 0.0 0.0 290 42.3 724 692 1,416 0.0 0.0 1,272 50.4 921 880 1,801 - 0.0 - 0.0 1,562 48.6
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 154 147 301 0.0 0.0 266 47.8 567 542 1,109 0.0 0.0 1,167 57.0 721 689 1,410 - 0.0 - 0.0 1,433 55.0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 131 124 255 0.0 0.0 219 24.3 481 459 940 0.0 0.0 868 26.2 612 583 1,195 - 0.0 - 0.0 1,087 25.8
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 331 314 645 0.0 0.0 601 42.0 1,214 1,160 2,374 0.0 0.0 2,260 43.0 1,545 1,474 3,019 - 0.0 - 0.0 2,861 42.8
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 403 382 785 0.0 0.0 710 64.6 1,476 1,411 2,887 0.0 0.0 2,432 60.2 1,879 1,793 3,672 - 0.0 - 0.0 3,142 61.1
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 161 153 314 0.0 0.0 149 30.8 590 565 1,155 0.0 0.0 458 25.7 751 718 1,469 - 0.0 - 0.0 607 26.8
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 87 83 170 0.0 0.0 171 13.1 319 305 624 0.0 0.0 735 15.3 406 388 794 - 0.0 - 0.0 906 14.8
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 583 554 1,137 0.0 0.0 1,006 88.5 2,140 2,046 4,186 0.0 0.0 3,339 79.8 2,723 2,600 5,323 - 0.0 - 0.0 4,345 81.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,408 2,289 4,697 - 0.0 - 0.0 4,031 85.8 8,836 8,448 17,284 - 0.0 - 0.0 14,779 85.5 11,244 10,737 21,981 - 0.0 - 0.0 18,810 85.6
Sumber : KESGAKeterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
NO KECAMATAN PUSKESMASL + P
JUMLAH BAYILP
MENDAPAT VIT A
LJUMLAH
PL + P L L + P
MENDAPAT VIT A
P
MENDAPAT VIT AJUMLAH
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 706 672 1,378 372 27.0 91 6.6
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 386 367 753 329 43.7 54 7.2
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 302 287 589 337 57.2 225 38.2
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 256 243 499 253 50.7 59 11.8
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 646 615 1,261 447 35.4 114 9.0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 786 748 1,534 554 36.1 24 1.6
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 314 299 613 271 44.1 35 5.7
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 170 162 332 206 61.9 73 22.0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1,139 1,084 2,223 590 26.6 60 2.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,705 4,477 9,182 3,359 36.6 735 8.0
Sumber : KESGA
BGM
JUMLAH (D) % (D/S) L P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG
TABEL 46
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1,326 1,268 2,594 0.0 0.0 939 36.2
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 724 693 1,417 0.0 0.0 277 19.5
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 567 542 1,109 0.0 0.0 322 29.0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 480 461 941 0.0 0.0 395 42.0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 1,214 1,161 2,375 0.0 0.0 791 33.3
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 1,476 1,412 2,888 0.0 0.0 1,026 35.5
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 591 565 1,156 0.0 0.0 344 29.8
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 319 305 624 0.0 0.0 287 46.0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 2,140 2,047 4,187 0.0 0.0 2,253 53.8
JUMLAH (KAB/KOTA) 8,837 8,454 17,291 0 0.0 0 0.0 6,634 38.4
Sumber : KESGA
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLA
H% JUMLA
H% JUMLA
H%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1,687 1,612 3,299 722 0.0 0.0 21.9 #DIV/0! #DIV/0! 91 12.6
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 922 880 1,802 568 0.0 0 31.5 #DIV/0! #DIV/0! 70 12.3
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 721 689 1,410 602 0.0 0 42.7 #DIV/0! #DIV/0! 298 49.5
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 612 584 1,196 453 0.0 0 37.9 #DIV/0! #DIV/0! 86 19.0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 1,545 1,476 3,021 799 0.0 0 26.4 #DIV/0! #DIV/0! 154 19.3
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 1,878 1,794 3,672 1,115 0.0 0 30.4 #DIV/0! #DIV/0! 26 2.3
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 751 718 1,469 522 0.0 0 35.5 #DIV/0! #DIV/0! 36 6.9
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 406 388 794 409 0.0 0 51.5 #DIV/0! #DIV/0! 109 26.7
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 2,723 2,602 5,325 1,145 0.0 0 21.5 #DIV/0! #DIV/0! 79 6.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 11,245 10,743 21,988 0 0 6,395 0.0 0 29.1 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 949 14.8
Sumber : KESGA
BGM
L P
DITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 3 1 4 3 75 1 25 4 100
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 1 0 1 1 100 0 0 1 100
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 2 0 2 2 100 0 0 2 100
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 2 3 5 2 40 3 60 5 100
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 1 0 1 1 100 0 0 1 100
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 1 1 2 1 50 1 50 2 100
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 1 0 1 1 100 0 0 1 100
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 3 3 6 3 50 3 50 6 100
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1 3 4 1 25 3 75 4 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 15 11 26 15 58 11 42 26 100
Sumber : KESGA
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 317 299 616 299 94.3 283 94.6 582 94.5 14 14 100
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 259 239 498 253 97.7 217 90.8 470 94.4 13 13 100
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 194 151 345 151 77.8 135 89.4 286 82.9 8 8 100
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 93 93 186 93 100 93 100 186 100 7 7 100
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 294 262 556 256 87.1 235 89.7 491 88.3 13 11 84.6
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 298 295 593 288 96.6 286 96.9 574 96.8 12 11 91.7
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 204 133 337 200 98.0 127 95.5 327 97.0 9 9 100
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 121 104 225 111 91.7 90 86.5 201 89.3 6 6 100
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 516 515 1,031 512 99.2 489 95.0 1,001 97.1 27 26 96.3
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,296 2,091 4,387 2,163 94.2 1,955 93.5 4,118 93.9 109 105 96.3
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 94.2 93.5 93.9 96.3
Sumber : PROMKES
P L + P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L
TABEL 50
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAPPENCABUTAN GIGI
TETAP
RASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN1 2 3 4 5 6
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 230 499 0.5
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 93 324 0.3
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 828 0.0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 159 450 0.4
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 43 0.0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 48 216 0.2
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 6 75 0.1
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 685 599 1.1
JUMLAH (KAB/ KOTA) 1,221 3,034 0.4
Sumber : YANKES
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 14 14 100 14 100 317 299 616 299 94.32 283 94.65 582 94.48 6 8 14 6 100 8 100 14 100
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 13 13 100 13 100 259 239 498 253 97.68 217 90.79 470 94.38 223 183 406 59 26.46 63 34.43 122 30.05
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 8 8 100 8 100 194 151 345 151 77.84 135 89.4 286 82.9 130 133 263 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 7 0 0 7 100 93 93 186 93 100 93 100 186 100 90 88 178 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 13 13 100 11 84.62 294 262 556 256 87.07 235 89.69 491 88.31 17 22 39 12 70.59 11 50 23 58.97
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 12 0 0 12 100 298 295 593 288 96.64 286 96.95 574 96.8 119 163 282 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 9 9 100 9 100 204 133 337 200 98.04 127 95.49 327 97.03 49 26 75 10 20.41 21 80.77 31 41.33
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 6 0 0 6 100 121 104 225 111 91.74 90 86.54 201 89.33 92 73 165 9 9.78 20 27.4 29 17.58
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 27 25 92.59 25 92.59 516 515 1031 512 99.22 489 94.95 1,001 97.09 463 408 871 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 109 82 75.23 105 96.33 2,296 2,091 4,387 2,163 94.21 1,955 93.50 4,118 93.87 1,189 1,104 2,293 96 8.074 123 11.14 219 9.551
Sumber : PROMKES
MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH
SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
% %
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN
TABEL 52
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1,324 1,453 2,777 1,567 100 1,987 100 3,554 100
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 722 794 1,516 161 22.30 288 36.27 449 29.62
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 566 621 1,187 804 100 1,105 100 1,909 100
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 480 526 1,006 443 92.29 823 100 1,266 100
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 1,212 1,330 2,542 681 56.19 1,560 100 2,241 88.16
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 1,474 1,617 3,091 369 25.03 1,319 81.57 1,688 54.61
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 590 647 1,237 679 100 1,325 100 2,004 100
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 319 350 669 816 100 1,312 100 2,128 100
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 2,137 2,344 4,481 1,341 62.75 2,329 99.36 3,670 81.90
JUMLAH (KAB/KOTA) 8,824 9,682 18,506 6,861 77.75 12,048 100 18,909 100
Sumber : KESPRO
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 53
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
%
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 56,427 54,623 111,050 52.26 52.76 52.50
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 26,881 25,756 52,637 24.90 24.88 24.89
1.2 PBI APBD 3,345 3,095 6,440 3.10 2.99 3.04
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 18,380 17,786 36,166 17.02 17.18 17.10
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 7,821 7,986 15,807 7.24 7.71 7.47
1.5 Bukan pekerja (BP) 0 0.00 0.00 0.00
2 Jamkesda 0 0.00 0.00 0.00
3 Asuransi Swasta 0 0.00 0.00 0.00
4 Asuransi Perusahaan 0 0.00 0.00 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 56,427 54,623 111,050 52.26 52.76 52.50
Sumber: PROMKES
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 54
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 SINGKAWANG SELATAN I 8,227 15,937 24,164 129 253 382 14 31 452 SINGKAWANG SELATAN II 6,387 8,466 14,853 0 0 0 21 0 213 SINGKAWANG UTARA I 6,091 10,952 17,043 15 33 48 9 6 154 SINGKAWANG UTARA II 3,266 7,146 10,412 0 0 0 2 14 165 SINGKAWANG TENGAH I 14,217 28,344 42,561 0 0 0 181 127 3086 SINGKAWANG TENGAH II 2,441 5,360 7,801 0 0 0 0 0 07 SINGKAWANG TIMUR I 4,907 7,193 12,100 11 9 20 75 40 1158 SINGKAWANG TIMUR II 4,815 9,312 14,127 0 0 0 31 10 419 SINGKAWANG BARAT 7,929 13,634 21,563 0 0 0 121 43 164
0 0 0SUB JUMLAH I 58,280 106,344 164,624 155 295 450 454 271 725
1 RSUD Abdul Azis 25,901 27,938 53,839 5,548 6,507 12,055 0 0 02 Rumah Sakit DKT 2,646 2,648 5,294 8,785 8,787 17,572 0 0 03 RS kusta Alverno 409 386 0 0 04 RS Harapan Bersama 29,109 4,089 0 0 05 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 4,224 2,646 6,870 909 297 1,206 4,737 2,439 7,1766 RS Santo Vincentius 23,295 25,678 48,973 3,615 4,925 8,540 3,246 2,367 5,613
SUB JUMLAH II 144,494 43,848 12,7891 Sarana Yankes lainnya 0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 58,280 106,344 309,118 155 295 44,298 454 271 13,514JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 107,975 103,533 211,508 107,975 103,533 211,508
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 54.0 102.7 146.1 0.1 0.3 20.9
Sumber : Puskesmas, Rumah SakitCatatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
JUMLAH KUNJUNGAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
TABEL 55
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Abdul Azis 227 5,548 6,507 12,055 503 366 869 278 187 465 90.7 56.2 72.1 50.1 28.7 38.6
2 Rumah Sakit DKT 79 1,627 2,700 4,327 27 23 50 18 16.6 8.5 11.6 4.2
3 RS kusta Alverno 100 145 2 1 3 2 1 3 #DIV/0! #DIV/0! 20.7 #DIV/0! #DIV/0! 20.7
4 RS Harapan Bersama 137 4,089 143 39 #DIV/0! #DIV/0! 35.0 #DIV/0! #DIV/0! 9.5
5 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 385 987 351 1,338 20 0 20 20 0 20 20.3 0 14.9 20.3 0 14.9
6 RS Santo Vincentius 110 3,375 4,734 8,109 170 137 307 75 79 154 50.4 28.9 37.9 22.2 16.7 19.0
- - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1,038 11,537 14,292 30,063 722 527 1,392 375 267 699 62.6 36.9 46.3 32.5 18.7 23.3
Sumber : Rumah Sakit
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI
PERAWATAN
JUMLAH LAMA
DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Abdul Azis 227 12,055 61,699 55,166 74.5 53.1 1.8 4.6
2 Rumah Sakit DKT 79 4,327 20,834 18,820 72.3 54.8 1.8 4.3
3 RS kusta Alverno 100 145 13,076 12,403 35.8 1.5 161.5 85.5
4 RS Harapan Bersama 137 4,089 14,387 13,496 28.8 29.8 8.7 3.3
5 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 385 1,338 239,262 364,858 170.3 3.5 -73.8 272.7
6 RS Santo Vincentius 110 8,109 27,695 25,403 69.0 73.7 1.5 3.1
1,038 30,063 376,953 490,146 99.5 29.0 0.1 16.3
Sumber : Rumah Sakit
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
JUMLAHJUMLAH
DIPANTAU% DIPANTAU
JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 12,488 210 1.7 67 31.9
JUMLAH (KAB/KOTA) 49,493 2,973 6.0 765 25.7
11.9 359 19.6
330 6.7 100 30.3 4,943
322
1,831
3.0 119 37.0
280 4.6 120 42.9
Sumber : PROMKES
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
10,621
6,059
15,382
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I7,167 197 2.7 6,970 845 12.1 259 30.7 456 6.4
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II3,574 3,574 150 4.2 75 50.0 75 2.1
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I7,632 689 9.0 6,943 360 5.2 169 46.9 858 11.2
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II14,830 14,830 713 4.8 65 9.1 65 0.4
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I2,987 169 5.7 2,818 134 4.8 69 51.5 238 8.0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II1,652 1,652 183 11.1 116 63.4 116 7.0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 9,571 921 9.6 8,650 410 4.7 135 33 1,056 11.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 53,081 2,229 4.2 50,852 3,130 6.2 1186 37.9 3,415 6.4
9.74.5 5,415 335 6.2 298 89.0 551
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
SELURUH
RUMAH
5,668 253
Sumber : P 2
TABEL 58
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
2015
JUMLAH
RUMAH YANG
BELUM
MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI
SYARAT
2016
TABEL 59
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 31,735 1,682 6,728 577 2308 40 160 42 168 65 8 40 165 660 165 660 1,590 6,360 0 3176 10.0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 17,334 848 3,392 9 36 40 160 24 96 160 640 135 540 1,350 5,400 0 672 3.9
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 13,565 272 1,228 19 76 240 960 5 20 0 2,847 11,388 115 460 133 532 2 8 564 4.2
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 11,501 435 1,740 30 120 136 544 2 8 230 920 45 180 430 1,720 1 4 312 2.7
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 29,054 1,409 5,636 165 660 384 1,536 71 284 0 303 1,212 46 184 2,350 9,400 20 80 1208 4.2
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 35,328 1,701 6,804 165 660 438 3,904 51 204 1,943 7,772 87 348 2,350 9,400 3 12 1224 3.5
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 14,136 925 3,700 9 36 61 244 24 96 0 210 31 148 57 228 57 228 1,879 7,516 0 508 3.6
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 7,641 981 3,924 128 512 56 204 56 224 42 168 195 780 423 1,692 165 660 2,176 28.5
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 51,214 3,090 12,360 165 660 1075 4,300 3 12 709 2,836 152 608 4,745 18,980 152 608 1,888 3.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 211,508 11,343 45,512 1267 5068 2,470 12,012 278 1,112 275 39 188 6,456 25,824 997 3,988 15,250 61,000 343 1,372 11,728 5.5
Sumber : P 2
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MEMENUHI
SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JU
ML
AH
SA
RA
NA
MEMENUHI
SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
MEMENUHI
SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
NOMEMENUHI
SYARAT
MEMENUHI
SYARAT
KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
PENDUDUK
DENGAN
AKSES
BERKELANJUT
AN TERHADAP
AIR MINUM
LAYAK
JU
ML
AH
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
MEMENUHI
SYARAT
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
MEMENUHI
SYARAT
TABEL 60
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 2 2 2 100
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 2 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 2 1 1 100
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 2 0 0 #DIV/0!
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 6 1 1 100
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 3 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 1 0 0 #DIV/0!
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 8 1 1 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 5 5 100
Sumber : P 2
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
PENYELENGGARA
AIR MINUM
JUMLAH SAMPEL
DIPERIKSA
MEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
TABEL 61
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 31,735 ##### 5,271 26,355 656 2,624 10.0 164 656 16 64 9.8 24 96 0 2688 8.5
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 17,334 1,757 8,785 84 336 3.8 136 544 32 128 23.5 0 - 464
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 13,565 ##### 2,876 14,380 117 468 3.3 53 212 3 12 5.7 0 - ##### 480 3.5
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 11,501 2,282 11,410 30 120 1.1 0 - 2 8 ##### 2 8 128
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 29,054 ##### 7,345 36,725 320 1,280 3.5 0 - - ##### 0 - ##### 1280 4.4
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 35,328 10,402 52,010 552 2,208 4.2 - - - ##### 0 - 2208
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 14,136 ##### 1,750 8,750 84 336 3.8 291 1,164 - 0.0 29 116 336 2.4
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 7,641 893 4,465 152 608 13.6 112 448 21 84 18.8 16 64 692
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 51,214 ##### 8,900 44,500 397 1,588 3.6 0 - - ##### 0 - ##### 1588 3.1
JUMLAH (KAB/KOTA) 211,508 - - - - ##### 41,476 207,380 2,392 9,568 4.6 756 3,024 74 296 9.8 71 284 - - 0 9,864 4.7
Sumber : P 2
KECAMATAN PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
JU
ML
AH
SA
RA
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JU
ML
AH
SA
RA
NA MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK
DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK
(JAMBAN SEHAT)
NO
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
JU
MLA
H
PE
ND
UD
UK MEMENUHI SYARAT
JU
ML
AH
SA
RA
NA
KOMUNAL
MEMENUHI SYARAT
JU
ML
AH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
TABEL 62
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1 1 100 1 1 100
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 3 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 3 1 33 1 1 33
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 4 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 4 1 25 1 1 25
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 2 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 3 1 33.3 1 1 33.3
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 2 0.0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 4 2 50 2 2 50
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 6 23.1 0 6 23.1
Sumber : P 2
DESA MELAKSANAKAN
STBM
DESA STOP BABS
(SBS) DESA STBM
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
TABEL 63
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
SD
SLT
P
SLT
A
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H S
AK
IT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N B
INT
AN
G
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
JU
MLA
H
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 0 2 48 24 88.89 9 90 5 71.43 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 40 83.33
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 1 24 13 86.67 3 75 2 100 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 20 83.33
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 1 5 50 21 100 13 100 8 100 1 100 0 #DIV/0! 0 45 90
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 1 1 27 7 46.67 4 80 2 66.67 1 100 0 #DIV/0! 0 16 59.26
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 26 7 8 1 4 1 14 61 26 100 7 100 8 100 1 100 4 100 1 100 0 47 77.05
JUMLAH (KAB/KOTA) 104 39 28 9 6 1 23 210 91 87.5 36 92.31 25 89.29 9 100 6 100 1 100 0 0 168 80.00
Sumber : P 2
100
100
100
100
2
2
2
2
2
2
21 13 8
15 5 3
BINTANG NON BINTANG
27 10 7
15 4 2
2
2
SLTP SLTA
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN
JU
MLA
H T
TU
SARANA PENDIDIKANSARANA
KESEHATANHOTEL
TEMPAT-TEMPAT
UMUMSD
SARANA KESEHATAN HOTEL
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA
PUSKESMASRUMAH SAKIT
UMUM
TABEL 64
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL % JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM
(DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 312 0 31 2 147 180 57.69 0 6 0 132 138 44.23
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 183 0 9 4 99 112 61.20 0 3 0 71 74 40.44
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 256 0 14 9 233 256 100 0 0 0 15 15 5.86
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 106 0 15 1 76 92 86.79 0 0 0 14 14 13.21
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 427 0 50 8 362 420 98.36 1 2 0 7 10 2.34
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,284 0 119 24 917 1,060 82.55 1 11 0 239 251 19.55
Sumber : P 2
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMASJUMLAH
TPM
TABEL 65
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR
MIN
UM
(D
AM
)
MA
KA
NA
N
JA
JA
NA
N
TO
TA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 138 0 6 0 120 126 91 26 0 0 2 0 2 7.69
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 12 12 #DIV/0! 5 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 74 0 3 0 71 74 100 30 0 0 1 0 1 3.33
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 0 #DIV/0!
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 15 0 0 0 15 15 100 15 0 4 3 0 7 46.67
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 #DIV/0!
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 10 1 2 0 7 10 100 50 0 6 3 0 9 18.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 251 1 11 0 239 251 100 134 0 10 10 0 20 14.93
Sumber : P 2
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JU
MLA
H T
PM
ME
ME
NU
HI S
YA
RA
T
HIG
IEN
E S
AN
ITA
SI
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JU
MLA
H T
PM
TID
AK
ME
ME
NU
HI S
YA
RA
T
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIU
JI
PE
TIK
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIB
INA
14 0 14 14 1000 0 12.508 0 0 1 0 1
TABEL 66
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 64262 75900 53,600 129500 201.52
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 15456 11800 12,400 24200 156.57
3 Aminofilina injeksi 24 mg/ml - 10 ml ampul 69 150 360 510 739.13
4 Amitriptilin tablet salut 25 mg ( HCl ) tablet 69 700 5,100 5800 8405.80
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 99728 68640 91,400 160040 160.48
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 575092 278600 367,000 645600 112.26
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/5ml botol 17135 7525 12,455 19980 116.60
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 80776 39400 49,200 88600 109.69
9 Metampiron Injeksi 250 mg - 2 ml ampul
10 Antasida DOEN I tablet kunyah , kombinasi : tablet 458850 232600 379200 611800 133.33
11 Anti Bakteri DOEN salep kombinasi: tube 3657 2800 825 3625 99.12
12 Anti Hemoroid DOEN Kombinasi supp 1886 1872 2,878 4750 251.86
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Whitefield pot 2001 816 2,019 2835 141.68
14 Antimigren: Ergotamin Tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 8671 4000 9,200 13200 152.23
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi: tablet
16 Aqua pro Injeksi steril, bebas pirogen vial 690 630 622 1252 181.45
17 Asam Askorbat (Vit C) tablet 50 mg tablet 582268 284600 526,300 810900 139.27
18 Asam Asetilsalisilat tablet 100 mg ( Asetosal ) tablet 8280 3000 1,300 4300 51.93
19 Asam Asetilsalisilat tablet 500 mg ( Asetosal ) tablet
20 Atropin Sulfat tablet 0,5 mg tablet
21 Atropin Sulfat tetes mata 0,5% botol
22 Atropin Injeksi i.m/i.v/s.k 0,25 mg/ml ( Sulfat ) ampul 50 50
23 Betametason krim 0.1% tube 5428 3945 3,715 7660 141.12
24 Deksametason injeksi i.v 5 mg/ml - 1 ml ampul 3841 2690 1,190 3880 101.02
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 539557 277400 438,000 715400 132.59
26 Dekstran 70 - larutan infus 6% steril botol
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml ( HBr ) botol
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg ( HBr ) tablet
29 Diazepam injeksi 5 mg/ml - 2 ml ampul 621 60 240 300 48.31
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 16100 5900 25,600 31500 195.65
31 Diazepam tablet 5 mg tablet
32 Difenhidramin HCl inj i.m 10 mg/ml-1 ml ( HCl ) ampul 2967 1380 2,487 3867 130.33
33 Digoksin tablet 0,25 mg tablet 7567 3200 11,700 14900 196.91
34 Efedrin tablet 25 mg ( HCl ) tablet
35 Ekstrak Belladon tablet 10 mg tablet 18860
36 Epinefrina ( Adrenalin ) Injeksi 0,1 % ( sebagai HCl ) ampul 460 1080 770 1850 402.17
37 Etakridin ( Rivanol ) larutan 0,1% botol 575 333 584 917 159.48
38 Fenitoin Natrium injeksi 50 mg/ml ampul
39 Fenobarbital injeksi i.m 50 mg/ml - 2 ml ampul 69 90 260 350 507.25
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 7636 6500 34,400 40900 535.62
41 Fenoksimetil Penisilina tablet 250 mg tablet
42 Fenoksimetil Penisilina tablet 500 mg tablet
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 690 341 1,915 2256 326.96
44 Fitomenadion (Vit.K1) injeksi 10 mg/ml - 1 ml ampul 1541 6480 1,020 7500 486.70
45 Fitomenadion (Vit.K1) tablet salut gula 10 mg tablet 14950 12000 12,900 24900 166.56
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 11201 37200 32,300 69500 620.48
47 Gameksan lotion 1 % botol
48 Garam Oralit I serbuk kombinasi : untuk 200 ml air sach 38456 17800 138,300 156100 405.92
49 Gentian Violet larutan 1 % botol 1886 1368 480 1848 97.99
50 Glibenklamid tablet 5 mg tablet 80960 48900 96,700 145600 179.84
51 Gliseril Guayakolat tablet 100 mg tablet 260774 135000 371,000 506000 194.04
52 Gliserin botol
53 Glukosa larutan infus 5 % steril (Produk lokal) botol 345 290 180 470 136.23
54 Glukosa larutan infus 10 % steril (Produk lokal) botol
55 Glukosa larutan infus 40 % steril (Produk lokal) botol
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 17227 9300 14,000 23300 135.25
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 4393 1800 18,600 20400 464.38
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet
60 Hidroklorotiazid (HCT) tablet 25 mg tablet 5773 33900 24,000 57900 1002.94
61 Hidrokortison krim 2,5 % tube 28175 3576 4,248 7824 27.77
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 81903 28300 162,300 190600 232.71
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 188876 149200 150,000 299200 158.41
64 Isosorbid Dinitrat tablet sublingual 5 mg tablet 8602 7100 30,000 37100 431.30
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 271492 167000 230,000 397000 146.23
66 Kaptopril 12,5 mg tablet tablet
67 Kaptopril 25 mg tablet tablet 214912 105500 184,500 290000 134.94
68 Karbamazepin tablet 200 mg tablet 7521 10200 17,800 28000 372.29
69 Ketamin injeksi 10 mg/ml ampul
70 Klofazimin kapsul 100 mg micronize kapsul
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 68172 42440 67,600 110040 161.42
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 7797 1928 1,488 3416 43.81
73 Klorfeniramin Maleat (CTM) tablet 4 mg tablet 732964 358384 605,100 963484 131.45
74 Klorpromazin HCl injeksi 5 mg/ml - 2 ml ampul
75 Klorpromazin HCl injeksi 25 mg/ml - 1 ml ampul
76 Klorpromazin HCl tablet salut 25 mg tablet
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg tablet
78 Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg tablet
79 Kotrimoksazol Suspensi komb: botol 12742 5255 11,450 16705 131.10
80 Kotrimoksazol tablet kombinasi: tablet 70334 34700 62,300 97000 137.91
81 Kotrimoksazol tablet pediatrik, kombinasi: tablet
82 kuinin ( Kina ) tab 200 mg tablet 3036 600 5,880 6480 213.44
83 Kuinin Dihidroklorida injeksi 25% - 2 ml ampul 100 400 500 #DIV/0!
84 Lidokain komp. injeksi, Kombinasi: ampul 10005 7912 9,330 17242 172.33
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20% - 25 ml botol 55 70 125 #DIV/0!
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40% - 25 ml botol 46 45 45 97.83
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol
89 Mebendazol tablet 100 mg
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet 8303 9900 17,400 27300 328.80
91 Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg-1 ml ampul 483 590 700 1290 267.08
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 14283 20100 33,100 53200 372.47
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 21114 13000 19,000 32000 151.56
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2% botol
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % steril (Produk lokal) botol 598 784 784 131.10
96 Natrium Tiosulfat injeksi 25% - 10 ml ampul
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECILKEBUTUHAN
TOTAL
PENGGUNAANSISA STOK
JUMLAH
OBAT/VAKSIN
PERSENTASE
KETERSEDIAAN
OBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU tablet 6417 4900 9,700 14600 227.52
98 Nistatin tablet vaginal 100.000 IU/g tablet 5819 2800 7,900 10700 183.88
99 Obat Batuk Hitam ( O.B.H. ) cairan botol 13363 6702 12,775 19477 145.75
100 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1 % tube 2139 1125 1,500 2625 122.72
101 Oksitetrasiklin HCl injeksi i.m. 50 mg/ml-10 ml vial 322 240 240 74.53
102 Oksitosin injeksi 10 IU/ml - 1 ml ampul 1863 7550 11,470 19020 1020.93
103 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml botol 28566 14532 22,475 37007 129.55
104 Parasetamol tablet 100 mg tablet 54556 27400 37,000 64400 118.04
105 Parasetamol tablet 500 mg tablet 865720 476500 820,600 1297100 149.83
106 Pilokarpin HCl / Nitrat tetes mata 2% botol
107 Pirantel tablet 125 mg tablet 11086 15130 18,700 33830 305.16
108 Piridoksin HCl (Vit.B6) tablet 10 mg tablet 207000 93000 149,000 242000 116.91
109 Povidon Iodida 10 % 30 ml botol 1081 629 875 1504 139.13
110 Povidon Iodida 10 % 300ml botol 230 209 143 352 153.04
111 Prednison tablet 5 mg tablet 121486 76800 90,100 166900 137.38
112 Primakuin tablet 15 mg tablet 7728 6300 4,800 11100 143.63
113 Propiltiourasil tablet 100 mg tablet 12765 9900 26,000 35900 281.24
114 Propranolol HCl tablet 40 mg tablet 9062 6200 9,400 15600 172.15
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet 6164 1000 1000 16.22
117 Ringer Laktat larutan infus steril (Produk lokal) botol 3220 2579 2,561 5140 159.63
118 Salep 2-4 , Kombinasi: pot 2990 1032 2,616 3648 122.01
119 Salisil Bedak 2 % kotak 3289 2285 2,352 4637 140.99
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) ampul 23 28 14 42 182.61
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) ampul
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial 4 6 16 22 550.00
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) vial 69 66 49 115 166.67
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial
125 Sianokobalamin (Vit.B12) injeksi 500 mcg-ml ampul 6877 3500 6,180 9680 140.76
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 759 700 1,556 2256 297.23
127 Tetrakain HCl tetes mata 0,5% botol 46 30 267 297 645.65
128 Tetrasiklin HCl kapsul 250 mg kapsul 13800 32600 9,500 42100 305.07
129 Tetrasiklin HCl kapsul 500 mg kapsul 19918 16800 36,000 52800 265.09
130 Tiamin HCl (Vit.B1) injeksi 100 mg/ml-1 ml ampul 3450 900 900 26.09
131 Tiamin HCl / Mononitrat (Vit.B1) tablet 50 mg tablet 185173 84000 215,800 299800 161.90
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul
133 Triheksifenidil Hidroklorida tablet 2 mg tablet 6348 8000 16,000 24000 378.07
134 Vaksin Rabies Vero vial
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 529000 289700 439,100 728800 137.77
VAKSIN
136 BCG ampul 1560 1687 111 1798 115.26
137 TT vial 587 802 2 804 136.97
138 DT vial
139 Campak 10 Dosis vial 782 1004 70 1074 137.34
140 Polio 10 Dosis vial 2684 3425 3 3428 127.72
141 Pt (DPT-HB-HIB) vial 3522 4721 153 4874 138.39
142 Hepatitis B 0,5 ml ADS buah 4600 5120 - 5120 111.30
143 Polio 20 Dosis vial144 Campak 20 Dosis vial
Sumber : IPK
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 2 4
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1 2
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 3 3
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 19 19
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 6 6
3 PUSKESMAS KELILING 7 7
4 PUSKESMAS PEMBANTU 18 18
1 RUMAH BERSALIN 3 3
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 11 11
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 8 8
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 90 90
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 7 7
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1 1
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
1 INDUSTRI FARMASI 0 0
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 2 2
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0
6 APOTEK 27 27
7 TOKO OBAT 24 24
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0
Sumber : YANKES
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 68
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 4 4 100
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 2 2 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 6 100
Sumber : YANKES
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TABEL 69
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 4 20 13 65 2 10 1 5 20 3 15
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 11 91.67 1 8.33 0 0 0 0 12 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 1 7 10 66.67 4 26.67 0 0 15 4 26.67
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 4 44.44 2 22.22 3 33.33 0 0 9 3 33.33
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 21 100 0 0 0 0 21 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 21 87.50 3 12.50 0 0 24 3 12.50
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 12 92.31 1 7.69 13 13 100
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 1 12.50 7 87.50 0 0 0 0 8 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 0 0 26 92.86 2 7.14 0 0 28 2 7.14
21 14.00 101 67.33 26 17.33 2 1.33 150 28 18.67
0.68
Sumber : Seksi Promkes dan PSM
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU
PRATAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 70
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
PUSTU POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1 2 4 4
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 3 2 3 3
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 3 2 2 5
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 4 2 1 4
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 4 3 0 4
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 2 1 0 4
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 3 2 2 16
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 2 2 3 5
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 4 2 1 8
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 18 16 53
Sumber : P 2, Bagian Umum
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMASDESA/ KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
TABEL 71
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1 1 0 0 0 1 100
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 3 1 0 0 0 1 33
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 3 3 0 0 0 3 100
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 4 1 0 0 0 1 25
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 4 4 0 0 0 4 100
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 2 2 0 0 0 2 100
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 3 3 0 0 0 3 100
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 2 2 0 0 0 2 100
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 4 0 4 0 0 4 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 17 4 0 0 21 80.8
Sumber : PROMKES
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
DESA/
KELURAHAN
TABEL 72
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 02 SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 03 SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 2 1 3 2 1 3 0 1 1 0 0 0 0 1 14 SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 05 SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 1 1 0 0 0 0 1 16 SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 07 SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 18 SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 09 SINGKAWANG BARAT 0 0 0 1 4 5 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 5 16 21 5 16 21 0 3 3 0 0 0 0 3 31 RSUD Abdul Azis 19 5 24 11 13 24 30 18 48 1 1 2 0 0 0 1 1 22 Rumah Sakit DKT 2 2 1 1 3 0 3 1 1 0 1 13 RS kusta Alverno 1 1 2 0 1 1 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 04 RS Harapan Bersama 0 5 5 4 6 10 4 11 15 0 1 1 0 1 15 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 3 0 3 2 3 5 5 3 8 0 2 2 0 0 0 0 2 26 RS Santo Vincentius 2 1 3 4 5 9 6 6 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 27 12 39 22 28 50 49 40 89 1 5 6 0 0 0 1 5 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINKLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 27 12 39 27 44 71 54 56 110 1 8 9 0 0 0 1 8 9
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 18.439 33.57 52.007 4.26 0 4.26
Keterangan : a termasuk S3
Sumber : Bagian Umum, Rumah Sakit
DOKTER GIGI DOKTER
GIGI SPESIALIS TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TOTAL
TABEL 73
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 SINGKAWANG SELATAN I 14 4 12 16 1 2 32 SINGKAWANG SELATAN II 13 6 5 11 1 0 13 SINGKAWANG UTARA I 12 5 9 14 0 2 24 SINGKAWANG UTARA II 11 2 9 11 1 0 15 SINGKAWANG TENGAH I 11 1 12 13 0 2 26 SINGKAWANG TENGAH II 7 3 4 7 0 2 27 SINGKAWANG TIMUR I 13 2 14 16 2 0 28 SINGKAWANG TIMUR II 9 4 6 10 0 2 29 SINGKAWANG BARAT 10 1 10 11 0 2 2
SUB JUMLAH I 100 28 81 109 5 12 171 RSUD Abdul Azis 55 180 42 Rumah Sakit DKT 20 19 24 43 0 1 13 RS kusta Alverno 0 3 5 8 0 0 04 RS Harapan Bersama 13 18 33 51 0 0 05 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 0 11 7 18 0 0 06 RS Santo Vincentius 21 56 80 136 0 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 109 436 6SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KOTA 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 209 545 23
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 98.81 257.67 10.87
Sumber : Bagian Umum, Rumah Sakit
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
BIDANPERAWAT
a PERAWAT GIGINO UNIT KERJA
TABEL 74
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
TENAGA TEKNIS
KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 SINGKAWANG SELATAN I 1 2 3 0 1 1 1 3 42 SINGKAWANG SELATAN II 1 1 2 0 0 0 1 1 23 SINGKAWANG UTARA I 0 2 2 0 1 1 0 3 34 SINGKAWANG UTARA II 0 2 2 0 0 0 0 2 25 SINGKAWANG TENGAH I 1 2 3 0 0 0 1 2 36 SINGKAWANG TENGAH II 0 2 2 0 0 0 0 2 27 SINGKAWANG TIMUR I 1 1 2 0 1 1 1 2 38 SINGKAWANG TIMUR II 0 2 2 0 0 0 0 2 29 SINGKAWANG BARAT 1 2 3 0 0 0 1 2 3
SUB JUMLAH I 5 16 21 0 3 3 5 19 241 RSUD Abdul Azis 16 6 222 Rumah Sakit DKT 1 1 2 0 3 3 1 4 53 RS kusta Alverno 0 0 0 0 0 0 0 0 04 RS Harapan Bersama 5 5 2 2 7 75 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 1 6 7 0 2 2 1 8 9
6 RS Santo Vincentius 2 2 4 1 2 3 3 4 7
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 34 16 50SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 55 19 74
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 26.00 8.98 34.99
Sumber : Bagian Umum, Rumah Sakit
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
NO UNIT KERJA
TENAGA KEFARMASIAN
TOTAL
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
TABEL 75
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
KESEHATAN MASYARAKATa
KESEHATAN LINGKUNGANb
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 SINGKAWANG SELATAN I 1 0 1 1 2 3
2 SINGKAWANG SELATAN II 1 1 2 0 1 13 SINGKAWANG UTARA I 0 2 2 1 1 24 SINGKAWANG UTARA II 1 0 1 0 2 25 SINGKAWANG TENGAH I 1 0 1 2 1 36 SINGKAWANG TENGAH II 0 1 1 0 3 37 SINGKAWANG TIMUR I 0 1 1 0 2 28 SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 1 0 19 SINGKAWANG BARAT 1 0 1 1 3 4
SUB JUMLAH I 5 5 10 6 15 211 RSUD Abdul Azis 11 62 Rumah Sakit DKT 0 0 0 1 0 13 RS kusta Alverno 0 0 0 0 0 04 RS Harapan Bersama 0 0 0 0 0 05 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 2 3 5 0 0 06 RS Santo Vincentius 0 0 0 1 0 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 16 8 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 26 29
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 12.29 13.71
Sumber : Bagian Umum, Rumah Sakit
Keterangan : a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
NO UNIT KERJA
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
TABEL 76
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 SINGKAWANG SELATAN I 0 2 2 0 0 0 0 2 22 SINGKAWANG SELATAN II 0 2 2 0 0 0 0 2 23 SINGKAWANG UTARA I 0 3 3 0 0 0 0 3 34 SINGKAWANG UTARA II 0 2 2 0 0 0 0 2 25 SINGKAWANG TENGAH I 0 3 3 0 0 0 0 3 36 SINGKAWANG TENGAH II 0 2 2 0 0 0 0 2 27 SINGKAWANG TIMUR I 0 2 2 0 0 0 0 2 28 SINGKAWANG TIMUR II 1 1 2 0 0 0 1 1 29 SINGKAWANG BARAT 0 2 2 0 0 0 0 2 2
SUB JUMLAH I 1 19 20 0 0 0 1 19 201 RSUD Abdul Azis 6 7 0 0 182 Rumah Sakit DKT 0 0 0 0 03 RS kusta Alverno 0 0 0 0 04 RS Harapan Bersama 0 0 0 0 05 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 1 7 8 2 8 10 3 15 186 RS Santo Vincentius 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 7 14 2 8 17 3 15 36 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 2 26 34 2 8 17 4 34 51
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 24.11
Sumber :Bagian Umum, Rumah Sakit
NO UNIT KERJATOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
TABEL 77
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 0 0 0 02 SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 RSUD Abdul Azis 3 0 0 0 3
2 Rumah Sakit DKT 0 0 0 0 0 0 0
3 RS kusta Alverno 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 RS Harapan Bersama 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
5 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
6 RS Santo Vincentius 1 1 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 3 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 7
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 3 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 7
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 3.31
Sumber : Bagian Umum, Rumah Sakit
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN
TENAGA KETERAPIAN FISIKTOTAL
NO UNIT KERJA
TABEL 78
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 #VALUE! 2
2 SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
3 SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
4 SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
5 SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 0 1 0 0 0 0 1 2 3
6 SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
7 SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
8 SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
9 SINGKAWANG BARAT 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
0 0 0
SUB JUMLAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 15 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 15 16
1 RSUD Abdul Azis 12 0 1 0 9 0 0 5 1 0 0 0 28
2 Rumah Sakit DKT 0 2 2 0 0 0 1 1 2 0 0 0 1 1 0 0 1 4 5
3 RS kusta Alverno 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 RS Harapan Bersama 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5 6
5 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 0 0 1 1 0 0 4 4 0 0 0 1 1 0 0 1 5 6
6 RS Santo Vincentius 2 1 3 0 0 0 0 0 0 1 1 3 6 9 0 0 0 0 0 0 1 3 4 0 0 0 0 0 0 6 11 17
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 4 18 0 0 0 1 0 2 0 1 1 5 15 29 0 0 0 0 0 0 1 5 11 0 0 1 0 0 0 9 25 62
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 4 18 0 0 1 0 2 0 1 1 5 30 44 1 0 1 0 0 0 1 5 11 0 0 1 0 0 0 10 40 78
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 36.88
Sumber : Bagian Umum, Rumah Sakit
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI ELEKTROMEDIS TEKNISI
KARDIOVASKULERJUMLAH
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TEKNISI GIGI ANALISIS KESEHATANREFRAKSIONIS
OPTISIENORTETIK PROSTETIK
REKAM MEDIS DAN
INFORMASI KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI
DARAH
NO UNIT KERJA
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
TABEL 79
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 SINGKAWANG SELATAN I 0 0 02 SINGKAWANG SELATAN II 0 0 03 SINGKAWANG UTARA I 0 0 04 SINGKAWANG UTARA II 0 0 05 SINGKAWANG TENGAH I 0 0 06 SINGKAWANG TENGAH II 0 0 07 SINGKAWANG TIMUR I 0 0 08 SINGKAWANG TIMUR II 0 0 09 SINGKAWANG BARAT 0 0 0
SUB JUMLAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 01 RSUD Abdul Azis2 Rumah Sakit DKT 0 0 2 2 0 2 23 RS kusta Alverno 0 0 0 0 0 0 0 0 04 RS Harapan Bersama 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 0 0 0 0 06 RS Santo Vincentius 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 0 2 2 0 2 2SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 2 2 0 2 2
Sumber : Bagian Umum, Rumah Sakit
PENGELOLA PROGRAM
KESEHATAN
TENAGA KESEHATAN
LAINNYA
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAIN
TOTAL
TABEL 80
KOTA SINGKAWANG
TAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 SINGKAWANG SELATAN I 2 0 2 2 2 4 0 0 0 0 2 0 2 6 2 8
2 SINGKAWANG SELATAN II 2 0 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 3 1 4
3 SINGKAWANG UTARA I 1 1 2 2 2 4 0 0 0 0 1 0 1 4 3 7
4 SINGKAWANG UTARA II 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 1 0 1 3 2 5
5 SINGKAWANG TENGAH I 1 1 2 3 4 7 0 0 0 0 0 0 0 4 5 9
6 SINGKAWANG TENGAH II 1 1 2 1 2 3 0 0 0 0 1 0 1 3 3 6
7 SINGKAWANG TIMUR I 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4
8 SINGKAWANG TIMUR II 2 0 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3
9 SINGKAWANG BARAT 1 1 2 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 3 4 7
0 0 0
SUB JUMLAH I 12 6 18 14 16 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 5 0 0 0 31 22 53
1 RSUD Abdul Azis 7 100 6 2 0 0 29 0 0 0 144
2 Rumah Sakit DKT 0 0 19 19 1 4 5 2 2 0 0 0 2 2 0 1 27 28
3 RS kusta Alverno 0 0 0 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 0 0 0 2 5 7
4 RS Harapan Bersama 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 6 2 8 16 18 34 6 0 6 2 0 2 5 3 8 0 0 0 35 23 58
6 RS Santo Vincentius 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 2 15 17 40 157 7 4 17 2 2 6 0 0 0 0 0 0 6 7 42 0 0 0 38 55 237
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 12 9 21 12 13 25 2 2 2 2 0 0 0 0 26 24 50
JUMLAH (KAB/KOTA) 30 17 54 43 69 212 9 4 19 2 4 8 0 0 0 0 0 0 11 7 47 0 0 0 95 101 340
Sumber : Bagian Umum, Rumah Sakit
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
PEJABAT STRUKTURALSTAF PENUNJANG
ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG
PERENCANAANTENAGA PENDIDIK TENAGA KEPENDIDIKAN JURUNO UNIT KERJA STAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
TOTALTENAGA PENUNJANG
KESEHATAN LAINNYA
TABEL 81
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2016
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 158,380,236,813 99.90
a. Belanja Langsung 101,392,189,938 63.96
b. Belanja Tidak Langsung 24,830,954,353 15.66
- Dana Alokasi Umum (DAU) 9,973,309,547 6.29
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 13,883,036,000 8.76
- Dana JKN 6,932,996,975 4.37
- Dana Tugas Pembantuan Kota / BOK 1,100,000,000 0.69
- Dana Jampersal 267,750,000 0.17
2 APBD PROVINSI 0 0.00
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi
3 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 153,652,950 0.10
- AIDS 153,652,950
4 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00
158,533,889,763
836,404,411,492
18.94
749,540.87
Sumber : Keuangan, Evaluasi Program, Jamkesda, P 2.
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN