Download - Pengantar Ekonomi Makro Juli 20103
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Pitri YandriEmail: [email protected]: www.pyandri.co.cc
STIE MAIJI STIE MAIJI Juli 2010
Buku:Buku:
Olivier Blanchard, 2006, Macroeconomics, fourthOlivier Blanchard, 2006, Macroeconomics, fourth edition, international edition, Pearson Prentice Hall, New York
Sadono Sukirno, 2004, Makroekonomi Teori Pengantar, Rajawali Press, Jakarta
Amri Amir, 2007, Perekonomian Indonesia Dalam Perspektif Makro, Biografika, Bogor
Faried Wijaya, 1997, Ekonomika Makro, edisi 3, BPFE Yogyakarta
BAGIAN I
Fokus Pembahasan Ilmu Eko. Makro
Masalah InflasiMasalah pertumbuhan ekonomi
l hMasalah pengangguranInteraksi dgn perekonomian duniaSiklus ek n miSiklus ekonomi
Masalah Inflasi
• Inflasi “Kecenderungan dari harga‐harga untukInflasi Kecenderungan dari harga harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Menurut Boediono (1990 ). atau “sebagai suatu proses kenaikan harga‐harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian”.
Tiga komponen dalam memahami inflasi:K ik H•Kenaikan Harga
•Bersifat Umum•Berlangsung terus-menurus•Berlangsung terus-menurus
Masalah pertumbuhan ekonomia a a p m an n mpertumbuhan ekonomi perkembangan fisikal
produksi barang dan jasa yang berlaku di suatuproduksi barang dan jasa yang berlaku di suatunegara, seperti pertambahan dan jumlah barangindustri, perkembangan infrastruktur, pertambahanp g psekolah, pertambahan produksi sektor jasa danpertambahan produksi barang modal.
Tolok ukur pertumbuhan ekonomi:1. Berkurangnya kemiskinan absolut2. Menurunnya ketimbangan distribusi pendapatan3. Berkurangnya angka pengangguran.
Masalah penganggurana a a p ngangg an
Pengangguran orang yang tidak bekerja dan yang Pengangguran orang yang tidak bekerja dan yang (1) secara aktif mencari pekerjaan selama 4 minggu sebelumnya, atau (2) sedang menunggu dipanggil kembali untuk suatu pekerjaan setelah diberhentikan, atau (3) sedang menunggu untuk melapor atas pekerjaan yang baru dalam waktu4 minggupekerjaan yang baru dalam waktu4 minggu.
Jenis-Jenis PengangguranJ n J n ngangg an
• Pengangguran Friksi (Frictional Unemployment)g gg ( p y )
• Pengangguran musiman (Seasonal Unemployment)
• Pengangguran struktural (Structural Unemployment)Pengangguran struktural (Structural Unemployment).
• Pengangguran yang diakibatkan oleh kelebihan yang kronis dari total penawaran tenaga kerja dibandingkan p g j gdengan permintaan tenaga kerja.
• Pengangguran tidak kentara (Disgued Unemployment)
• Setengah menganggur kentara (Visible Unemployment)
• Setengah menganggur potensial (Potential Unemployment)
Interaksi dgn perekonomian dunian a dgn p n m an d n a
globalisasi ditandai dengan: (Usman 2004)globalisasi ditandai dengan: (Usman, 2004)• Bebas keluar-masuk barang (komoditi) melewati tapal batas
negara, dalam arti tarif atau bea masuk menjadi nol;g , d j d ;• Bebas keluar-masuk jasa melewati tapal batas negara dalam
arti setiap jasa apa saja akan bebas diperdagangkan mulai tahun 2020 d t I i j t k it d t k j 2020 dan seterusnya. Ini juga terkait dengan tenaga kerja atau sumberdaya manusia;
• Bebas keluar-masuk uang dan kapital melewati tapal batas a a a ang dan ap a a apa a aNegara;
• Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau intellectual t i ht di k i l h l h t property right diakui seluruhnya oleh negara-negara anggota
World Trade Organization (WTO).
SkemaSi t Ek i M k d K bij k Sistem Ekonomi Makro dan Kebijakan Ekonomi Pemerintah
Permintaan Agregatif
Faktor-faktor yg mempengaruhi: Jumlah uang beredar, pengeluaran belanja Tujuan, p g jmasyarakat, dan faktor2 lain Menaikkan output total dan
potensialStabilitas hargaPenciptaan kesempatan
kerja
Kebijakan Pemerintah
Fiskal dan Moneter, Harga dan Ekonomi Internasional
jPemerataan distribusi
pendapatanKeseimbangan
perdagangan internasional dan stabilitas kurs
F kt 2 Ek t l
Antaraksi
Faktor2 Eksternal
Iklim dan Cuaca, Perang, Ekonomi Negara2 Lain Faktor2 yang mempengaruhi:
Tenaga kerja, kapital, sumber daya bukan manusia
Penawaran Agregatif
daya bukan manusia, teknologi
Tujuan ekonomi secara makroTujuan ekonomi secara makro
Tingkat output total serta pertumbuhannyaMencapai kesempatan kerja penuh atau M n apai mpatan ja p n h ata menghilangkan pengangguranHarga-harga dan inflasig gKeseimbangan hubungan ekonomi luar negeriPemerataan distribusi pendapatanPeme ataan dist ibusi pendapatan
Piranti-piranti kebijakan ekonomi makroj
Kebijakan fiskalK bij k tKebijakan moneterKebijakan penetapan harga
b k h b k l Kebijakan hubungan ekonomi luar negeri
Kebijakan fiskal
“kebijakan memanipulasi pajak dan pengeluarannyakebijakan memanipulasi pajak dan pengeluarannya dengan tujuan mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi dalam upaya untuk mencapai tingkat pendapatan atau output kesempatan kerja penuh serta stabilitas harga (inflasi)”. Bisa juga disebut sebagai “k bij k ”“kebijakan anggaran”.
k b k f k lDi Indonesia, piranti kebijakan fiskal: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Kebijakan fiskal/b k AKebijakan Anggaran
• Surplus Budget APBN Surplus Surplus Budget APBN Surplus Mengurangi pengeluran pemerintah (belanja
pengawai, belanja modal, belanja infrastruktur dll) p g , j d , j ddan menaikkan pajak.
• Defisit BudgetgMeningkatkan pengeluaran pemerintah (belanja
pengawai, belanja modal, belanja infrastruktur dll) dan pengurangan penerimaan pajak.
• Balance BudgetKeseimbangan pengeluaran dengan penerimaan.
Kebijakan moneterja an m n
“Kebijakan Bank Sentral (Bank Indonesia) yang Kebijakan Bank Sentral (Bank Indonesia) yang ditujukan untuk mempengaruhi peredaran uang”.
2 golongan kebijakan Moneter:Kebijakan moneter kuantitatifKebijakan moneter kuantitatifKebijakan moneter kualitatif
Kebijakan moneter kuantitatifja an m n an a f
Kebijakan moneter kuantitatif langkah-langkahBank Sentral yang bertujuan untuk mempengaruhiBank Sentral yang bertujuan untuk mempengaruhijumlah penawaran uang dan suku bunga dalamperekonomian. perekonomian.
3 jenis tindakan:3 jenis tindakan:Operasi pasar terbuka
Mengubah suku bunga dan suku diskontoMengubah suku bunga dan suku diskonto
Mengubah tingkat cadangan minimum
Kebijakan moneter kualitatifja an m n a a f
Kebijakan moneter kualitatif langkah-langkahKebijakan moneter kualitatif langkah langkahBank Sentral yang bertujuan untuk mengawasibentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdangangan.
2 jenis tindakan:Pengawalan pinjaman secara terpilihPembujukan moral
Konsep DasarKonsep Dasar
Kenapa output nasional menjadi indikator penting dlm sebuah p p j p gperekonomian?
Pertama. Besarnya output nasional adl gambaran awal tentang b b fi i b d d dl k iseberapa besar efisien sumber daya yg ada dlm perekonomian
(TK, barang modal, uang & kemampuan kewirausahaan.
Kedua. Besarnya output nasional adl gambaran awal tentang produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu negara.
Ketiga. Besarnya output nasional adl gambaran awal tentang masalah2 struktural (mendasar) yg dihadapi suatumasalah2 struktural (mendasar) yg dihadapi suatu perekonomian.
Output nasional Pendapatan Nasional ProdukOutput nasional Pendapatan Nasional ProdukDomestik Bruto/PDB (Gross Domestic Product/GDP)
“Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yg diproduksi oleh sebuah perekonomian dlm satuyg p pperiode (kurun waktu) dgn menggunakan faktorproduksi yg berada (berlokasi) dlm perekonomiantersebut”
contohn
Table 3-1 The Composition of U.S. GDP, 2003
Billions of dollarsPercent of
GDPGDP (Y) 11,004 100G ( ) ,00 00
1. Consumption (C) 7,760 70.52. Investment (I) 1,667 15
Nonresidential 1,094 10
Residential 572 53. Government spending (G) 2,075 19
4. Net exports −498 −5Exports (X) 1,046 9.5
Imports (IM) −1,544 −14p ( ) ,
5. Inventory investment −1 0
The Composition of GDPp
Consumption (C) refers to the goods and services p ( ) gpurchased by consumers.Investment (I), sometimes called fixed investment, is th h f it l d It i th fthe purchase of capital goods. It is the sum of nonresidential investment and residential investment.Government Spending (G) refers to the purchases of goods and services by the federal, state, and local governments It does not include governmentgovernments. It does not include government transfers, nor interest payments on the government debt.
The Composition of GDP
Imports (IM) are the purchases of foreign goods
p
Imports (IM) are the purchases of foreign goods and services by consumers, business firms, and the U.S. government.Exports (X) are the purchases of U.S. goods and services by foreigners.
Siklus Aliran PendapatanS an ndapa an
Pembelian barang & jasa
3
pajak4
5
Pembelian barang & jasa
PemerintahPerusahaan Rumah Tangga
35
1
2
Gaji, pembyrn bunga, penghasilan non-balas
6
pajak
Dunia
1
Gaji, upah, bunga, dividen, sewa
p gjasa
7 8
Internasionalexpor impor
Tiga pasar utamaga pa a ama
1. Pasar Barang dan Jasa (Goods & Services Market)1. Pasar Barang dan Jasa (Goods & Services Market)2. Pasar Tenaga Kerja (Labour Market)3 Pasar Uang dan Modal (Money & Capital Market)3. Pasar Uang dan Modal (Money & Capital Market)
Metode penghitungan Pendapatan NasionalMetode penghitungan Pendapatan Nasional
1. Metode Output/Metode Produksi PDB adlh total output p / p(produksi) yg dihasilkan oleh suatu perekonomian. NT = NO ‐NI
2 M t d P d t (I A h) d2. Metode Pendapatan (Income Approach) memandangnilai output perekonomian sbg nilai total balas jasa atasfaktor produksi yg digunakan dlm proses produksi.
Q = f (L, C, M, E)
3. Metode pengeluaran (Expenditure Approach) nilai PDB k il i l l dl k imerupakan nilai total pengeluaran dlm perekonomian
selama periode tertentu.
PDB = C + G + I + (X – I)PDB C G I (X I)
Beberapa Pengertian Dasar Tentang P hi A ifPerhitungan Agregatif
1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) hasil produksi suatu perekonomian tanpa
memperhatikan siapa pemilik faktor produksi.2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Nilai produksi yg dihasilkan oleh faktor2 produksimilik perekonomian. PNB = PNB – PFN dari LN
3. Produk Nasional Neto (Net National Product)dlm rangka memperoleh gambaran output yg lebihakurat PN = PNN + S
4 Pendapatan Nasional (National Income)4. Pendapatan Nasional (National Income) balas jasa atas seluruh faktor produksi ygdigunakan PN = PNN – PTL + Sdigunakan. PN PNN PTL + S
5. Pendapatan Nasional Disposibel (Disposable Personal Income) pendapatan nasional ygPersonal Income) pendapatan nasional ygdpt dipakai oleh individu, baik untukmembiayai konsumsinya maupun utk ditabungmembiayai konsumsinya maupun utk ditabung.
PD = PAP ‐ Taxes
Keterbatasan Perhitungan PDBKeterbatasan Perhitungan PDB
1. Tidak Terlalu memperhatikan distribusi pendapatan1. Tidak Terlalu memperhatikan distribusi pendapatan2. Tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial3 Tidak bisa men-generalisasi tingkat produktivitas3. Tidak bisa men-generalisasi tingkat produktivitas4. PDB belum sepenuhnya mencerminkan tingkat
perekonomian suatu negaraperekonomian suatu negara
Pendapatan Nasional (PN) Harga Berlaku dan H THarga Tetap
• PN Harga Berlaku nilai barang-barang dan PN Harga Berlaku nilai barang barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuatu negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut.
• PN Harga Tetap harga yang berlaku pada g p g y g psuatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan
d t h t h l ipada tahun-tahun yang lain.
PN Harga Pasar & Harga FaktorPN Harga Pasar & Harga Faktor
• PN Harga Pasar sesuatu barang dikatakanPN Harga Pasar sesuatu barang dikatakandinilai menurut harga yang dibayar olehpembeli.
• PN Harga Faktor sesuatu barang tergantungkepada jumlah pendapatan faktor-faktorp j p pproduksi yang digunakan untuk menghasilkanbarang-barang tersebut.
Harga pasar = harga faktor + pajak tak langsung –subsidid
Latihan 1Data di bawah ini adalah mengenai komponen-komponenData di bawah ini adalah mengenai komponen komponen
pendapatan nasional di suatu negara pd thn 2003. (angka-angka dlm triliun rupiah)
6. Pengeluaran pemerintah7. Impor8. Pendapatan faktor neto dari luar
i
1. Konsumsi RT2. Depresiasi3. Sewa4 P b t k d l t t negeri
9. Gaji dan upah10. Bunga neto11 Subsidi
4. Pembentukan modal tetap swasta
5. Ekspor11. Subsidi12. Pendapatan perusahaan perseorangan13. Keuntungan perusahaan14 Pajak tak langsung14. Pajak tak langsung
Berdasarkan data di atas hitunglah:1. PNB dan PDB2 Pendapatan Nasional (PNB menurut harga faktor)2. Pendapatan Nasional (PNB menurut harga faktor)3. Apakah perbedaan diantara PDB menurut harga pasar dan harga
faktor?
Keseimbangan ekonomi 2 sektor pendekatanKeseimbangan ekonomi 2 sektor pendekatan Keynesian Sederhana.
Keseimbangan ekonomi 2 sektor perekonomian ‘yang diasumsikan’ terdiri dari sektor rumah tangga y g gg(via konsumsi rumah tangga & pemerintah) dan perusahaan.
Hubungan Antara Konsumsi dan Pendapatanngan n a a n m dan ndapa an
Pengeluaran konsumsiPengeluaran konsumsi• Konsumsi pemerintah (government consumtion)• Konsumsi rumah tangga (RT) (household consumtion)
Tetapi dlm teori makroekonomi, fokus utama pembahasannya d l h k i h t k b b p ladalah konsumsi rumah tangga, krn beberapa alasan:
Pengeluaran konsumsi RT memiliki porsi terbesar dlm total pengeluaran agregat. Berbeda dgn konsumsi pemerintah yg bersifat eksogenus, konsumsi RT bersifat endogenus.Perkembangan masyarakat yg begitu cepat menyebabkan Perkembangan masyarakat yg begitu cepat menyebabkan prilaku-prilaku konsumsi jg berubah cepat.
Hubungan Antara Konsumsi dan PendapatanHubungan Antara Konsumsi dan Pendapatan
C = f (Y)C f (Y)
Semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin tinggi tingkat konsumsitinggi tingkat konsumsi
Hubungan Pendapatan Disposabel & K iKonsumsi
Jika pendapatan disposabel meningkat, maka konsumsi jg a p dapa a d p a g a , a a jgakan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tsb
tidak sebesar pendapatan disposabel.
C = C0 + b YdDimana:C = KonsumsiC0 = konsumsi otonomusb = marginal propensity to consume (MPC)
b lYd = pendapatan Disposabel
Figure 3 - 1Konsumsi dan pendapatan disposibel
Consumption increases with disposable income, but less than one for one.
C C Y( )C C YD= ( )Y Y TD ≡ −C c c Y T= + −0 1( )
Konsumsi Marginal • Konsumsi Marginal (Marginal Propensity to
Consume/MPC)P b di di t p t b h k i (∆C) Perbandingan diantara pertambahan konsumsi (∆C) yang dilakukan dengan pertambahan disposibel (∆Yd) yang diperoleh.
C∆
l
dYCMPC
Α∆
=
• Konsumsi Marginal Rata-Rata (Average Propensity to Consume/APC)Perbandingan diantara tingkat konsumsi (C) denganPerbandingan diantara tingkat konsumsi (C) dengan
tingkat pendapatan disposible ketika konsumsi tersebutdilakukan (Yd).
C
dYCAPC =
Hubungan antara Pendapatan Disposabel dan K i MPC d APCKonsumsi, MPC dan APC
P d p t K i ∆Yd ∆ K i MPC APCPendapatanDisposabel
Konsumsi ∆Yd ∆ Konsumsi MPC APC
0 200 - - - -
1.000 1.000 1.000 800 0,80 1,00
2.000 1.800 1.000 800 0,80 0,90
3.000 2.600 1.000 800 0,80 0,87
4.000 3.400 1.000 800 0,80 0,85
5 000 4 200 1 000 800 0 80 0 845.000 4.200 1.000 800 0,80 0,84
Tabungan MarginalTabungan Marginal
• Tabungan marginal (Marginal Propensity to Saving/MPS) g g g p y gperbandingan diantara pertambahan tabungan (∆S)
dengan pertambahan pendapatan disposibel (∆Yd) S∆
• Tabungan marginal rata-rata (Average Marginal Propensity dYSMPS ∆
=
Tabungan marginal rata rata (Average Marginal Propensity to Saving/APS) perbandingan diantara tabungan (S) dengan pendapatan disposibel (Yd).
YSAPS =dY
Hubungan Antara MPC dan MPS, APC d APSdan APS
PendapatanDisposabel
Konsumsi
Tabungan ∆Pendapatan Disposabel
∆Konsumsi ∆Tabungan
MPC MPS APC APSDisposabel i Disposabel an
0 200 -200 - - - - - - -
1.000 1.000 0 1.000 800 - 0,80 - 1,00 0
2 1 8 2 1 8 2 8 2 9 12.000 1.800 200 1.000 800 200 0,80 0,2 0,90 0,10
3.000 2.600 400 1.000 800 200 0,80 0,2 0,87 0,13
4.000 3.400 600 1.000 800 200 0,80 0,2 0,85 0,15
5.000 4.200 800 1.000 800 200 0,80 0,2 0,84 0,16
Latihan 2Pendapatan
lKonsumsi Tabungan ∆Pendapatan
l∆Konsumsi ∆Tabungan MPC MPS APC APS
Disposabel Disposabel
0 200 -200 - - - - - - -
1 000 1 000 0 1 000 800 - 0 80 - 1 00 01.000 1.000 0 1.000 800 0,80 1,00 0
2.000 1.800 200 1.000 800 200 0,80 0,2 0,90 0,10
3.000 2.600 400 1.000 800 200 0,80 0,2 0,87 0,13
4.000 3.400 600 1.000 800 200 0,80 0,2 0,85 0,15
5.000 4.200 800 1.000 800 200 0,80 0,2 0,84 0,16
6 0006.000 …. …. …. …. …. …. …. …. ….
8.000 …. …. …. …. …. …. …. …. ….
10.000 …. …. …. …. …. …. …. …. ….
13.000 …. …. …. …. …. …. …. …. ….
16.000 …. …. …. …. …. …. …. …. ….
19.000 …. …. …. …. …. …. …. …. ….
21.000 …. …. …. …. …. …. …. …. ….
INVESTASI
Investasi: Keputusan menunda konsumsi sumber daya Investasi: Keputusan menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan
kemampuan menambah/menciptakan nilai hidup (penghasilan dan atau kekayaan) di masa mendatang.
Faktor-faktor yg mempengaruhi tingkat investasiyg p g g
• Tingkat pengembalian yg diharapkan (Expected Rate of g p g yg p pReturn)
Kondisi internal perusahaand l hKondisi External perusahaan
• Biaya investasi• Marginal Efficiency of Capital (MEC) Tingkat Bunga dan • Marginal Efficiency of Capital (MEC), Tingkat Bunga dan
Marginal Efficiency of Investment (MEI)Marginal Efficiency of Capital (MEC), Investasi dan g y pTingkat BungaMarginal Efficiency of Capital (MEC) dan Efficiency of Investment (MEI)Investment (MEI)
Pendekatan AljabarPendekatan Aljabar
Menggunakan persamaan: Y = C + IMenggunakan persamaan: S = Ingg na an p a aan
Misal: Fungsi konsumsi RT C = 90 + 0,75Y, sedangkan fungsi investasi adalah I = 120 Tingkat pendapatan nasional pada kesimbangan:adalah I 120. Tingkat pendapatan nasional pada kesimbangan:
Y = C + IY = 90 + 0,75Y + 120
Y 0 75Y 210Y – 0,75Y = 2100,25Y = 210
Y = 210/0,25Y = 840
PERUBAHAN KESEIMBANGAN DAN MULTIPLIER
Keseimbangan pendapatan nasional akan selalu Keseimbangan pendapatan nasional akan selalu mengalami perubahan. Dalam perekonomian dua
sektor, perubahan tersebut terutama disebabkan karena perubahan dalam investasi (misalnya perkembangan
teknologi)
atauIMPC
Y ∆−
=∆1
1C
IY ∆∆1 I
MPSY ∆=∆
Keseimbangan awal C = 90 + 0,75Y dan I = 120, persamaan ini telah menghasilkan pendapatan persamaan ini telah menghasilkan pendapatan nasional Rp. 840 triliun. Karena perubahan (kenaikan) investasi sebesar Rp. 20 triliun, berapa
D g
p pkeseimbangan pendapatan nasional yang baru?
Y’ = C + I Dengan rumusY C IY’ = 90 + 0,75Y’ + 140
0,25Y’ = 230 11
∆−
=∆ IMPC
Y
Y’ = 92020
75,011
1
−=∆Y
MPC
80204 ==∆ xY
Latihan 3l l hFungsi konsumsi dlm perekonomian 2 sektor adalah C =
10 + 0,8Y dan fungsi tabungan adalah S = -10 + 0,2Y.Dimisalkan jumlah investasi yang akan dilakukanDimisalkan jumlah investasi yang akan dilakukanpengusaha adalah 30 (triliun rupiah), berdasarkanpemisalan di atas lengkapi tabel di bawah ini. Selajutnya, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:1. Apakah yg terjadi jika sektor perusahaan menghasilkan
150 t ili i h?150 triliun rupiah?2. Apakah yg terjadi jika sektor perusahaan menghasilkan
350 triliun rupiah?350 triliun rupiah?3. berapakah pendapatan nasional pada keseimbangan?4 Lukiskan keadaan keseimbangan perekonomian4. Lukiskan keadaan keseimbangan perekonomian
tersebut
PendapatanNasional
C S I YNasional
0 …. …. 30 ….
50 …. …. 30 ….
100 …. …. 30 ….
150 …. …. 30 ….
200 …. …. 30 ….
250 …. …. 30 ….
300 …. …. 30 ….
350 30350 …. …. 30 ….
400 …. …. 30 ….
5. Selanjutnya, apa yang terjadi pada keseimbanganekonomi jika pengusaha menambah investasinyamenjadi 1 kali lipat?menjadi 1 kali lipat?
Perekonomian tiga sektor perekonomian yang terdiridari sektor‐sektor: rumah tangga (RT), perusahaan dangg ( ) ppemerintah.
P k k d h k k b hPerekonomian tiga sektor pada hakikatnya membahasperanan dan pengaruh pemerintah terhadap kegiatanperekonomian. p
2 perubahan penting dalam proses penentuankeseimbangan pendapatan nasional:a. Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan
mengurangi pengeluaran agregat melalui penguranganterhadap konsumsi RT;p ;
b. Pajak memungkinkan pemerintah melakukanpembelanjaan dan hal ini akan menaikkan perbelanjaan
tagregat.
Syarat keseimbanganSya a m angan
Y = AE, atau Y = C + I + GY AE, atau Y C + I + G
Dimana:
Y : penawaran agregatY : penawaran agregat
AE : Pengeluaran agregat
Y = C + S + T
C + I + G C + S + TC + I + G = C + S + T
Jika C dikurangi dari setiap ruas maka:
I G S TI + G = S + T
Jenis-Jenis PajakJ n J n aja
• Pajak objektifPajak objektif• Pajak subjektif• Pajak langsungPajak langsung• Pajak tidak langsung
Pajak objektifaja j
“pajak yg dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomipara wajib pajak Misalnya PPN dikenakan kpdpara wajib pajak. Misalnya, PPN dikenakan kpd
mereka yang membeli barang dan jasa kena pajak”
Pajak subjektif
“pajak yang dipungut dengan melihat kemampuan wajib pajak. Misalnya pendapatan. Jika pendapatan j p j y p p p pmakin besar, maka beban pajaknya makin besar”
Pajak Langsung
“pajak yang beban pajaknya tidak dapat digeser kepada wajib pajak yg lain Contohnya PPh dan PBBwajib pajak yg lain. Contohnya PPh dan PBB
Pajak Tidak Langsung
k b b k d d k d “pajak yang beban pajaknya dapat digeser kepada wajib pajak yang lain. Contohnya, pajak penjualan
(PPn dan PPnBM)(PPn dan PPnBM)
Efek Pajak Terhadap Konsumsi dan Tabunganaja adap n m dan a nganSetiap pemungutan pajak akan menimbulkan perubahan terhadap pendapatan disposibel. Pajak p a a adap p dapa a d p ajasebanyak T akan menyebabkan pendapatan disposibel turun sebanyak T. Maka:
∆Yd = -T
Kemerosotan pendapatan disposibel akan mengurangi konsumsi dan tabungan RT. Jumlah konsumsi dan
b b l htabungan yang berkurang adalah sama dengan pengurangan pendapatan disposibel. Maka:
∆Y T ∆C ∆S∆Yd = -T = ∆C + ∆S
Disamping tergantung pada perubahan pendapatan disposibel pengurangan konsumsi ditentukan oleh disposibel, pengurangan konsumsi ditentukan oleh MPC dan MPS. Perhitungannya dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan:d ngan m ngg na an p amaan
∆C = MPC x ∆Yd atau ∆C =MPC x (-T)∆C MPC x ∆Yd atau ∆C MPC x ( T)∆C = MPS x ∆Yd atau ∆C =MPS x (-T)
Persamaan di atas setara dengan:T = ∆Y = (MPC x T) + (MPS x T)T = ∆Yd = (MPC x T) + (MPS x T)
Pengeluaran pemerintanng a an p m n an
Determinan faktor pengeluaran pemerintah:l1. Proyeksi jumlah pajak yang diterima
2. Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai3. Pertimbangan politik dan keamanan
Keseimbangan perekonomian tiga sektorm angan p n m an ga
MisalMisalC = 60 + 0,75Y dan S = -100 + 0,25YI = 120I 120G = 60Pendapatan nasional pada keseimbangan:Pendapatan nasional pada keseimbangan:
Y = C + I + GY = 60 + 0 75Y + 120 + 60Y = 60 + 0,75Y + 120 + 60
0.25Y = 240Y 960Y = 960
LatihanMisalkan dlm suatu perekonomian berlaku keadaan berikut ini:Misalkan dlm suatu perekonomian berlaku keadaan berikut ini:
C = 200 + 0,75YdPemerintah memungut pajak sebanyak 20 % dari pendapatang p j y p pnasionalPengeluaran pemerintah adalah 500 dan investasi adalah300300.
1. Hitunglah pendapatan nasional pada keseimbangan2. Bagaimanakah anggaran belanja pemerintah (yaitu surplus, 2. Bagaimanakah anggaran belanja pemerintah (yaitu surplus,
defisit atau seimbang)3. Jika pendapatan nasional pd tingkat konsumsi tenaga
h d l h 3000 l h k h d h d l hpenuh adalah 3000, masalah apakah yang dihadapi olehperekonomian tersebut?
4. Dengan menggunakan pendekatan (a) penawaran egregat-4. Dengan menggunakan pendekatan (a) penawaran egregatpermintaan agregat, lukiskan keadaan keseimbangantersebut.