PENGANTAR ILMU DAN TEKNOLOGI KEMARITIMAN
Dr Ir Hj Khodijah Ismail MSi
khodijah5778gmailcom
www khodijahismailcom
POKOK BAHASAN
bull Kontrak Perkuliahan dan RPKPS (Ch 01)
bull Terminologi Ilmu dan Teknologi Kemaritiman (Ch 02)
bull Wilayah Kemaritiman Indonesia (Ch 03 amp 04)
bull Hukum Laut Nasional dan Internasional (Ch 05 amp 06)
bull Industri dan Teknologi Kemaritiman (Ch 07)
bull Sumberdaya Kelautan Indonesia (Ch 09 )
bull Pembangunan Kelautan Berkelanjutan (Ch 10)
bull Pengembangan Ekonomi dan Bisnis Kemaritiman (Ch 11)
bull Pencemaran Laut (Ch 12)
bull Potensi Konflik Perbatasan Kemaritiman (Ch 13)
bull IUU Fishing (Ch 14)
bull Keamanan laut (Ch 15)
CHAPTER 05 06 HUKUM LAUT NASIONAL DAN
INTERNASIONAL
REFERENSI SILAHKAN DOWNLOAD DI WWWKHODIJAHISMAILCOM
httpkhodijahismailcominfo-mahasiswamateri-kuliahhukum-laut-zona-maritim
httpkhodijahismailcominfo-mahasiswamateri-kuliahkonvensi-pbb-tentang-hukum-laut
httpkhodijahismailcominfo-mahasiswamateri-kuliahreforming-law-of-the-sea-tahun-1982
httpkhodijahismailcominfo-mahasiswamateri-kuliahkumpulan-peraturan-perundangan-bidang-kelautan-tahun-1927-2009
Hukum laut mulai dikenal semenjak laut dimanfaatkan untuk kepentingan pelayaran perdagangan dan sebagai sumber kehidupan seperti penangkapan ikan
DALAM DEKADE ABAD KE-20 TELAH 4 KALI DIADAKAN USAHA UNTUK MEMPEROLEH SUATU HIMPUNAN
TENTANG HOKUM LAUT
bull Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-Bangsa
bull Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
bull Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
bull Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM LAUT SAMPAI ABAD KE-20
bull Hukum laut Rhodia di laut tengah (abad ke-7)
bull Koleksi hukum maritim yang dinamakan Consolato del Mare (konsulat dari
lautan) thn 1494
bull Himpunan Rolles drsquo oleron 1048774 aturan pokok lautan untuk daerah Atlantik
bull Sea Code of Wisby 1048774 himpunan hukum laut penting di Eropa Utara
bull Hukum laut ldquoAmanna Gappardquo 1048774 1048774 himpunan hukum pelayaran dan
perdagangan di Indonesia yang berasal dari Bugis Sulawesi Selatan
bull Pada abad 16 dan 17 negara-negara maritim di Eropa merebutkan untuk menguasai lautan
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM LAUT SAMPAI ABAD KE-20
bull Spanyol dan Portugis yang menguasai lautan berdasarkan perjanjian
Tordesillas thn 1494 ternyata memperoleh tantangan dari Inggris (di bawah
Elizabeth 1) dan Belanda
bull Konferensi Internasional utama yang membahas masalah laut teritorial ialah ldquocodification conferencerdquo (13 Maret ndash 12 April 1930) di Den Haag di bawah naungan Liga Bangsa Bangsa dan dihadiri delegasi dari 47 negara
bull Konferensi ini tidak mencapai kata sepakat tentang batas Luar dari laut teritorial dan hak menangkap ikan dari negaranegara pantai pada zona tambahan Ada yang menginginkan lebar laut teritorial 3 mil (20 negara) 6 mil (12 negara) dan 4 mil
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB I (1958) DAN PBB II (1960)
bull Resolusi Majelis Umum PBB tgl 21 Feb 1957 menyetujui untuk mengadakan konferensi Internasional tentang hukum laut pada bulan Maret 1958
bull Konferensi ini akhirnya diadakan pada tgl 24 Feb ndash 27 April 1958 yang
dihadiri oleh 700 delegasi dari 86 negara yang dikenal dengan UNCLOS I
(United Nations Convention on The Law of The Sea) atau konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang hukum laut
Menurut Konvensi Jenewa 1958 tentang Hukum Laut kriteria bagi penentuan lebar landas kontinen adalah kedalaman air dua ratus meter atau kriteria kemampuan eksploitasi Kini dasarnya adalah kriteria kelanjutan alamiah wilayah daratan sesuatu Negara hingga pinggiran luar tepian kontinennya (Natural prolongation of its land territory to the outer edge of the continental margin) atau kriteria jarak 200 mil laut dihitung dari garis dasar untuk mengukur lebar laut Teritorial jika pinggiran luar tepian kontinen tidak mencapai jarak 200 mil laut tersebut
4 BUAH KONVENSI DARI UNCLOS I
1 Konvensi tentang laut teritorial dan jalur tambahan (convention on the territorial sea and
contiguous zone) 1048774 1048774 belum ada kesepakatan dan diusulkan dilanjutkan di UNCLOS II
2 Konvensi tentang laut lepas (convention on the high seas)
a Kebebasan pelayaran
b Kebebasan menangkap ikan
c Kebebasan meletakkan kabel di bawah laut dan pipa-pipa
d Kebebasan terbang di atas laut lepas
Konvensi ini telah disetujui
3 Konvensi tentang perikanan dan perlindungan sumber-sumber hayati di laut lepas (convention on
fishing and conservation of the living resources of the high seas)
4 Konvensi tentang landas kontinen (convention on continental shelf)
bull Pada 17 Maret ndash 26 April 1960 1048774 1048774 UNCLOS II membicarakan tentang lebar laut teritorial dan zona tambahan perikanan namun masih mengalami kegagalan untuk mencapai kesepakatan sehingga perlu diadakan konferensi lagi
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB III
bull Konvensi hukum laut 1982 merupakan puncak karya dari PBB tentang
hukum laut yang disetujui di Montego Bay Jamaica (10 Des 1982)
ditandatangani oleh 119 negara
bull Ada 15 negara yang memiliki ZEE besar Amerika Serikat Australia
Indonesia New Zealand Kanada Uni Soviet Jepang Brazil Mexico Chili
Norwegia India Filipina Portugal dan Republik Malagasi
bull Dalam dekade abad ke-20 telah 4 kali diadakan usaha untuk memperoleh suatu himpunan tentang hokum Laut diantaranya adalah
1 Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-
Bangsa
2 Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
3 Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
4 Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
Kepentingan dunia atas hukum laut telah mencapai puncaknya pada abad ke-20 Faktor-faktor yang mempengaruhi negaranegara di dunia membutuhkan pengaturan tatanan hukum laut yang lebih sempurna adalah
bull Modernisasi dalam segala bidang kehidupan
bull Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat
bull Bertambah pesatnya perdagangan dunia
bull Bertambah canggihnya komunikasi internasional
bull Pertambahan penduduk dunia yang membawa
konsekuensi bertambahnya perhatian pada usaha
penangkapan ikan
KONPERENSI-KONPERENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT YANG PERTAMA (1958) DAN KEDUA (1960) DI JENEWA TIDAK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL KARENA PADA WAKTU ITU PRAKTEK NEGARA MENUNJUKKAN KEANEKARAGAMAN DALAM MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL YAITU DARI 3 MIL LAUT HINGGA 200 MIL LAUT
MASIH AKAN DILANJUTKAN PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
POKOK BAHASAN
bull Kontrak Perkuliahan dan RPKPS (Ch 01)
bull Terminologi Ilmu dan Teknologi Kemaritiman (Ch 02)
bull Wilayah Kemaritiman Indonesia (Ch 03 amp 04)
bull Hukum Laut Nasional dan Internasional (Ch 05 amp 06)
bull Industri dan Teknologi Kemaritiman (Ch 07)
bull Sumberdaya Kelautan Indonesia (Ch 09 )
bull Pembangunan Kelautan Berkelanjutan (Ch 10)
bull Pengembangan Ekonomi dan Bisnis Kemaritiman (Ch 11)
bull Pencemaran Laut (Ch 12)
bull Potensi Konflik Perbatasan Kemaritiman (Ch 13)
bull IUU Fishing (Ch 14)
bull Keamanan laut (Ch 15)
CHAPTER 05 06 HUKUM LAUT NASIONAL DAN
INTERNASIONAL
REFERENSI SILAHKAN DOWNLOAD DI WWWKHODIJAHISMAILCOM
httpkhodijahismailcominfo-mahasiswamateri-kuliahhukum-laut-zona-maritim
httpkhodijahismailcominfo-mahasiswamateri-kuliahkonvensi-pbb-tentang-hukum-laut
httpkhodijahismailcominfo-mahasiswamateri-kuliahreforming-law-of-the-sea-tahun-1982
httpkhodijahismailcominfo-mahasiswamateri-kuliahkumpulan-peraturan-perundangan-bidang-kelautan-tahun-1927-2009
Hukum laut mulai dikenal semenjak laut dimanfaatkan untuk kepentingan pelayaran perdagangan dan sebagai sumber kehidupan seperti penangkapan ikan
DALAM DEKADE ABAD KE-20 TELAH 4 KALI DIADAKAN USAHA UNTUK MEMPEROLEH SUATU HIMPUNAN
TENTANG HOKUM LAUT
bull Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-Bangsa
bull Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
bull Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
bull Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM LAUT SAMPAI ABAD KE-20
bull Hukum laut Rhodia di laut tengah (abad ke-7)
bull Koleksi hukum maritim yang dinamakan Consolato del Mare (konsulat dari
lautan) thn 1494
bull Himpunan Rolles drsquo oleron 1048774 aturan pokok lautan untuk daerah Atlantik
bull Sea Code of Wisby 1048774 himpunan hukum laut penting di Eropa Utara
bull Hukum laut ldquoAmanna Gappardquo 1048774 1048774 himpunan hukum pelayaran dan
perdagangan di Indonesia yang berasal dari Bugis Sulawesi Selatan
bull Pada abad 16 dan 17 negara-negara maritim di Eropa merebutkan untuk menguasai lautan
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM LAUT SAMPAI ABAD KE-20
bull Spanyol dan Portugis yang menguasai lautan berdasarkan perjanjian
Tordesillas thn 1494 ternyata memperoleh tantangan dari Inggris (di bawah
Elizabeth 1) dan Belanda
bull Konferensi Internasional utama yang membahas masalah laut teritorial ialah ldquocodification conferencerdquo (13 Maret ndash 12 April 1930) di Den Haag di bawah naungan Liga Bangsa Bangsa dan dihadiri delegasi dari 47 negara
bull Konferensi ini tidak mencapai kata sepakat tentang batas Luar dari laut teritorial dan hak menangkap ikan dari negaranegara pantai pada zona tambahan Ada yang menginginkan lebar laut teritorial 3 mil (20 negara) 6 mil (12 negara) dan 4 mil
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB I (1958) DAN PBB II (1960)
bull Resolusi Majelis Umum PBB tgl 21 Feb 1957 menyetujui untuk mengadakan konferensi Internasional tentang hukum laut pada bulan Maret 1958
bull Konferensi ini akhirnya diadakan pada tgl 24 Feb ndash 27 April 1958 yang
dihadiri oleh 700 delegasi dari 86 negara yang dikenal dengan UNCLOS I
(United Nations Convention on The Law of The Sea) atau konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang hukum laut
Menurut Konvensi Jenewa 1958 tentang Hukum Laut kriteria bagi penentuan lebar landas kontinen adalah kedalaman air dua ratus meter atau kriteria kemampuan eksploitasi Kini dasarnya adalah kriteria kelanjutan alamiah wilayah daratan sesuatu Negara hingga pinggiran luar tepian kontinennya (Natural prolongation of its land territory to the outer edge of the continental margin) atau kriteria jarak 200 mil laut dihitung dari garis dasar untuk mengukur lebar laut Teritorial jika pinggiran luar tepian kontinen tidak mencapai jarak 200 mil laut tersebut
4 BUAH KONVENSI DARI UNCLOS I
1 Konvensi tentang laut teritorial dan jalur tambahan (convention on the territorial sea and
contiguous zone) 1048774 1048774 belum ada kesepakatan dan diusulkan dilanjutkan di UNCLOS II
2 Konvensi tentang laut lepas (convention on the high seas)
a Kebebasan pelayaran
b Kebebasan menangkap ikan
c Kebebasan meletakkan kabel di bawah laut dan pipa-pipa
d Kebebasan terbang di atas laut lepas
Konvensi ini telah disetujui
3 Konvensi tentang perikanan dan perlindungan sumber-sumber hayati di laut lepas (convention on
fishing and conservation of the living resources of the high seas)
4 Konvensi tentang landas kontinen (convention on continental shelf)
bull Pada 17 Maret ndash 26 April 1960 1048774 1048774 UNCLOS II membicarakan tentang lebar laut teritorial dan zona tambahan perikanan namun masih mengalami kegagalan untuk mencapai kesepakatan sehingga perlu diadakan konferensi lagi
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB III
bull Konvensi hukum laut 1982 merupakan puncak karya dari PBB tentang
hukum laut yang disetujui di Montego Bay Jamaica (10 Des 1982)
ditandatangani oleh 119 negara
bull Ada 15 negara yang memiliki ZEE besar Amerika Serikat Australia
Indonesia New Zealand Kanada Uni Soviet Jepang Brazil Mexico Chili
Norwegia India Filipina Portugal dan Republik Malagasi
bull Dalam dekade abad ke-20 telah 4 kali diadakan usaha untuk memperoleh suatu himpunan tentang hokum Laut diantaranya adalah
1 Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-
Bangsa
2 Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
3 Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
4 Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
Kepentingan dunia atas hukum laut telah mencapai puncaknya pada abad ke-20 Faktor-faktor yang mempengaruhi negaranegara di dunia membutuhkan pengaturan tatanan hukum laut yang lebih sempurna adalah
bull Modernisasi dalam segala bidang kehidupan
bull Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat
bull Bertambah pesatnya perdagangan dunia
bull Bertambah canggihnya komunikasi internasional
bull Pertambahan penduduk dunia yang membawa
konsekuensi bertambahnya perhatian pada usaha
penangkapan ikan
KONPERENSI-KONPERENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT YANG PERTAMA (1958) DAN KEDUA (1960) DI JENEWA TIDAK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL KARENA PADA WAKTU ITU PRAKTEK NEGARA MENUNJUKKAN KEANEKARAGAMAN DALAM MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL YAITU DARI 3 MIL LAUT HINGGA 200 MIL LAUT
MASIH AKAN DILANJUTKAN PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
CHAPTER 05 06 HUKUM LAUT NASIONAL DAN
INTERNASIONAL
REFERENSI SILAHKAN DOWNLOAD DI WWWKHODIJAHISMAILCOM
httpkhodijahismailcominfo-mahasiswamateri-kuliahhukum-laut-zona-maritim
httpkhodijahismailcominfo-mahasiswamateri-kuliahkonvensi-pbb-tentang-hukum-laut
httpkhodijahismailcominfo-mahasiswamateri-kuliahreforming-law-of-the-sea-tahun-1982
httpkhodijahismailcominfo-mahasiswamateri-kuliahkumpulan-peraturan-perundangan-bidang-kelautan-tahun-1927-2009
Hukum laut mulai dikenal semenjak laut dimanfaatkan untuk kepentingan pelayaran perdagangan dan sebagai sumber kehidupan seperti penangkapan ikan
DALAM DEKADE ABAD KE-20 TELAH 4 KALI DIADAKAN USAHA UNTUK MEMPEROLEH SUATU HIMPUNAN
TENTANG HOKUM LAUT
bull Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-Bangsa
bull Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
bull Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
bull Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM LAUT SAMPAI ABAD KE-20
bull Hukum laut Rhodia di laut tengah (abad ke-7)
bull Koleksi hukum maritim yang dinamakan Consolato del Mare (konsulat dari
lautan) thn 1494
bull Himpunan Rolles drsquo oleron 1048774 aturan pokok lautan untuk daerah Atlantik
bull Sea Code of Wisby 1048774 himpunan hukum laut penting di Eropa Utara
bull Hukum laut ldquoAmanna Gappardquo 1048774 1048774 himpunan hukum pelayaran dan
perdagangan di Indonesia yang berasal dari Bugis Sulawesi Selatan
bull Pada abad 16 dan 17 negara-negara maritim di Eropa merebutkan untuk menguasai lautan
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM LAUT SAMPAI ABAD KE-20
bull Spanyol dan Portugis yang menguasai lautan berdasarkan perjanjian
Tordesillas thn 1494 ternyata memperoleh tantangan dari Inggris (di bawah
Elizabeth 1) dan Belanda
bull Konferensi Internasional utama yang membahas masalah laut teritorial ialah ldquocodification conferencerdquo (13 Maret ndash 12 April 1930) di Den Haag di bawah naungan Liga Bangsa Bangsa dan dihadiri delegasi dari 47 negara
bull Konferensi ini tidak mencapai kata sepakat tentang batas Luar dari laut teritorial dan hak menangkap ikan dari negaranegara pantai pada zona tambahan Ada yang menginginkan lebar laut teritorial 3 mil (20 negara) 6 mil (12 negara) dan 4 mil
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB I (1958) DAN PBB II (1960)
bull Resolusi Majelis Umum PBB tgl 21 Feb 1957 menyetujui untuk mengadakan konferensi Internasional tentang hukum laut pada bulan Maret 1958
bull Konferensi ini akhirnya diadakan pada tgl 24 Feb ndash 27 April 1958 yang
dihadiri oleh 700 delegasi dari 86 negara yang dikenal dengan UNCLOS I
(United Nations Convention on The Law of The Sea) atau konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang hukum laut
Menurut Konvensi Jenewa 1958 tentang Hukum Laut kriteria bagi penentuan lebar landas kontinen adalah kedalaman air dua ratus meter atau kriteria kemampuan eksploitasi Kini dasarnya adalah kriteria kelanjutan alamiah wilayah daratan sesuatu Negara hingga pinggiran luar tepian kontinennya (Natural prolongation of its land territory to the outer edge of the continental margin) atau kriteria jarak 200 mil laut dihitung dari garis dasar untuk mengukur lebar laut Teritorial jika pinggiran luar tepian kontinen tidak mencapai jarak 200 mil laut tersebut
4 BUAH KONVENSI DARI UNCLOS I
1 Konvensi tentang laut teritorial dan jalur tambahan (convention on the territorial sea and
contiguous zone) 1048774 1048774 belum ada kesepakatan dan diusulkan dilanjutkan di UNCLOS II
2 Konvensi tentang laut lepas (convention on the high seas)
a Kebebasan pelayaran
b Kebebasan menangkap ikan
c Kebebasan meletakkan kabel di bawah laut dan pipa-pipa
d Kebebasan terbang di atas laut lepas
Konvensi ini telah disetujui
3 Konvensi tentang perikanan dan perlindungan sumber-sumber hayati di laut lepas (convention on
fishing and conservation of the living resources of the high seas)
4 Konvensi tentang landas kontinen (convention on continental shelf)
bull Pada 17 Maret ndash 26 April 1960 1048774 1048774 UNCLOS II membicarakan tentang lebar laut teritorial dan zona tambahan perikanan namun masih mengalami kegagalan untuk mencapai kesepakatan sehingga perlu diadakan konferensi lagi
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB III
bull Konvensi hukum laut 1982 merupakan puncak karya dari PBB tentang
hukum laut yang disetujui di Montego Bay Jamaica (10 Des 1982)
ditandatangani oleh 119 negara
bull Ada 15 negara yang memiliki ZEE besar Amerika Serikat Australia
Indonesia New Zealand Kanada Uni Soviet Jepang Brazil Mexico Chili
Norwegia India Filipina Portugal dan Republik Malagasi
bull Dalam dekade abad ke-20 telah 4 kali diadakan usaha untuk memperoleh suatu himpunan tentang hokum Laut diantaranya adalah
1 Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-
Bangsa
2 Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
3 Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
4 Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
Kepentingan dunia atas hukum laut telah mencapai puncaknya pada abad ke-20 Faktor-faktor yang mempengaruhi negaranegara di dunia membutuhkan pengaturan tatanan hukum laut yang lebih sempurna adalah
bull Modernisasi dalam segala bidang kehidupan
bull Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat
bull Bertambah pesatnya perdagangan dunia
bull Bertambah canggihnya komunikasi internasional
bull Pertambahan penduduk dunia yang membawa
konsekuensi bertambahnya perhatian pada usaha
penangkapan ikan
KONPERENSI-KONPERENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT YANG PERTAMA (1958) DAN KEDUA (1960) DI JENEWA TIDAK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL KARENA PADA WAKTU ITU PRAKTEK NEGARA MENUNJUKKAN KEANEKARAGAMAN DALAM MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL YAITU DARI 3 MIL LAUT HINGGA 200 MIL LAUT
MASIH AKAN DILANJUTKAN PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
Hukum laut mulai dikenal semenjak laut dimanfaatkan untuk kepentingan pelayaran perdagangan dan sebagai sumber kehidupan seperti penangkapan ikan
DALAM DEKADE ABAD KE-20 TELAH 4 KALI DIADAKAN USAHA UNTUK MEMPEROLEH SUATU HIMPUNAN
TENTANG HOKUM LAUT
bull Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-Bangsa
bull Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
bull Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
bull Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM LAUT SAMPAI ABAD KE-20
bull Hukum laut Rhodia di laut tengah (abad ke-7)
bull Koleksi hukum maritim yang dinamakan Consolato del Mare (konsulat dari
lautan) thn 1494
bull Himpunan Rolles drsquo oleron 1048774 aturan pokok lautan untuk daerah Atlantik
bull Sea Code of Wisby 1048774 himpunan hukum laut penting di Eropa Utara
bull Hukum laut ldquoAmanna Gappardquo 1048774 1048774 himpunan hukum pelayaran dan
perdagangan di Indonesia yang berasal dari Bugis Sulawesi Selatan
bull Pada abad 16 dan 17 negara-negara maritim di Eropa merebutkan untuk menguasai lautan
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM LAUT SAMPAI ABAD KE-20
bull Spanyol dan Portugis yang menguasai lautan berdasarkan perjanjian
Tordesillas thn 1494 ternyata memperoleh tantangan dari Inggris (di bawah
Elizabeth 1) dan Belanda
bull Konferensi Internasional utama yang membahas masalah laut teritorial ialah ldquocodification conferencerdquo (13 Maret ndash 12 April 1930) di Den Haag di bawah naungan Liga Bangsa Bangsa dan dihadiri delegasi dari 47 negara
bull Konferensi ini tidak mencapai kata sepakat tentang batas Luar dari laut teritorial dan hak menangkap ikan dari negaranegara pantai pada zona tambahan Ada yang menginginkan lebar laut teritorial 3 mil (20 negara) 6 mil (12 negara) dan 4 mil
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB I (1958) DAN PBB II (1960)
bull Resolusi Majelis Umum PBB tgl 21 Feb 1957 menyetujui untuk mengadakan konferensi Internasional tentang hukum laut pada bulan Maret 1958
bull Konferensi ini akhirnya diadakan pada tgl 24 Feb ndash 27 April 1958 yang
dihadiri oleh 700 delegasi dari 86 negara yang dikenal dengan UNCLOS I
(United Nations Convention on The Law of The Sea) atau konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang hukum laut
Menurut Konvensi Jenewa 1958 tentang Hukum Laut kriteria bagi penentuan lebar landas kontinen adalah kedalaman air dua ratus meter atau kriteria kemampuan eksploitasi Kini dasarnya adalah kriteria kelanjutan alamiah wilayah daratan sesuatu Negara hingga pinggiran luar tepian kontinennya (Natural prolongation of its land territory to the outer edge of the continental margin) atau kriteria jarak 200 mil laut dihitung dari garis dasar untuk mengukur lebar laut Teritorial jika pinggiran luar tepian kontinen tidak mencapai jarak 200 mil laut tersebut
4 BUAH KONVENSI DARI UNCLOS I
1 Konvensi tentang laut teritorial dan jalur tambahan (convention on the territorial sea and
contiguous zone) 1048774 1048774 belum ada kesepakatan dan diusulkan dilanjutkan di UNCLOS II
2 Konvensi tentang laut lepas (convention on the high seas)
a Kebebasan pelayaran
b Kebebasan menangkap ikan
c Kebebasan meletakkan kabel di bawah laut dan pipa-pipa
d Kebebasan terbang di atas laut lepas
Konvensi ini telah disetujui
3 Konvensi tentang perikanan dan perlindungan sumber-sumber hayati di laut lepas (convention on
fishing and conservation of the living resources of the high seas)
4 Konvensi tentang landas kontinen (convention on continental shelf)
bull Pada 17 Maret ndash 26 April 1960 1048774 1048774 UNCLOS II membicarakan tentang lebar laut teritorial dan zona tambahan perikanan namun masih mengalami kegagalan untuk mencapai kesepakatan sehingga perlu diadakan konferensi lagi
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB III
bull Konvensi hukum laut 1982 merupakan puncak karya dari PBB tentang
hukum laut yang disetujui di Montego Bay Jamaica (10 Des 1982)
ditandatangani oleh 119 negara
bull Ada 15 negara yang memiliki ZEE besar Amerika Serikat Australia
Indonesia New Zealand Kanada Uni Soviet Jepang Brazil Mexico Chili
Norwegia India Filipina Portugal dan Republik Malagasi
bull Dalam dekade abad ke-20 telah 4 kali diadakan usaha untuk memperoleh suatu himpunan tentang hokum Laut diantaranya adalah
1 Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-
Bangsa
2 Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
3 Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
4 Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
Kepentingan dunia atas hukum laut telah mencapai puncaknya pada abad ke-20 Faktor-faktor yang mempengaruhi negaranegara di dunia membutuhkan pengaturan tatanan hukum laut yang lebih sempurna adalah
bull Modernisasi dalam segala bidang kehidupan
bull Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat
bull Bertambah pesatnya perdagangan dunia
bull Bertambah canggihnya komunikasi internasional
bull Pertambahan penduduk dunia yang membawa
konsekuensi bertambahnya perhatian pada usaha
penangkapan ikan
KONPERENSI-KONPERENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT YANG PERTAMA (1958) DAN KEDUA (1960) DI JENEWA TIDAK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL KARENA PADA WAKTU ITU PRAKTEK NEGARA MENUNJUKKAN KEANEKARAGAMAN DALAM MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL YAITU DARI 3 MIL LAUT HINGGA 200 MIL LAUT
MASIH AKAN DILANJUTKAN PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
DALAM DEKADE ABAD KE-20 TELAH 4 KALI DIADAKAN USAHA UNTUK MEMPEROLEH SUATU HIMPUNAN
TENTANG HOKUM LAUT
bull Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-Bangsa
bull Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
bull Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
bull Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM LAUT SAMPAI ABAD KE-20
bull Hukum laut Rhodia di laut tengah (abad ke-7)
bull Koleksi hukum maritim yang dinamakan Consolato del Mare (konsulat dari
lautan) thn 1494
bull Himpunan Rolles drsquo oleron 1048774 aturan pokok lautan untuk daerah Atlantik
bull Sea Code of Wisby 1048774 himpunan hukum laut penting di Eropa Utara
bull Hukum laut ldquoAmanna Gappardquo 1048774 1048774 himpunan hukum pelayaran dan
perdagangan di Indonesia yang berasal dari Bugis Sulawesi Selatan
bull Pada abad 16 dan 17 negara-negara maritim di Eropa merebutkan untuk menguasai lautan
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM LAUT SAMPAI ABAD KE-20
bull Spanyol dan Portugis yang menguasai lautan berdasarkan perjanjian
Tordesillas thn 1494 ternyata memperoleh tantangan dari Inggris (di bawah
Elizabeth 1) dan Belanda
bull Konferensi Internasional utama yang membahas masalah laut teritorial ialah ldquocodification conferencerdquo (13 Maret ndash 12 April 1930) di Den Haag di bawah naungan Liga Bangsa Bangsa dan dihadiri delegasi dari 47 negara
bull Konferensi ini tidak mencapai kata sepakat tentang batas Luar dari laut teritorial dan hak menangkap ikan dari negaranegara pantai pada zona tambahan Ada yang menginginkan lebar laut teritorial 3 mil (20 negara) 6 mil (12 negara) dan 4 mil
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB I (1958) DAN PBB II (1960)
bull Resolusi Majelis Umum PBB tgl 21 Feb 1957 menyetujui untuk mengadakan konferensi Internasional tentang hukum laut pada bulan Maret 1958
bull Konferensi ini akhirnya diadakan pada tgl 24 Feb ndash 27 April 1958 yang
dihadiri oleh 700 delegasi dari 86 negara yang dikenal dengan UNCLOS I
(United Nations Convention on The Law of The Sea) atau konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang hukum laut
Menurut Konvensi Jenewa 1958 tentang Hukum Laut kriteria bagi penentuan lebar landas kontinen adalah kedalaman air dua ratus meter atau kriteria kemampuan eksploitasi Kini dasarnya adalah kriteria kelanjutan alamiah wilayah daratan sesuatu Negara hingga pinggiran luar tepian kontinennya (Natural prolongation of its land territory to the outer edge of the continental margin) atau kriteria jarak 200 mil laut dihitung dari garis dasar untuk mengukur lebar laut Teritorial jika pinggiran luar tepian kontinen tidak mencapai jarak 200 mil laut tersebut
4 BUAH KONVENSI DARI UNCLOS I
1 Konvensi tentang laut teritorial dan jalur tambahan (convention on the territorial sea and
contiguous zone) 1048774 1048774 belum ada kesepakatan dan diusulkan dilanjutkan di UNCLOS II
2 Konvensi tentang laut lepas (convention on the high seas)
a Kebebasan pelayaran
b Kebebasan menangkap ikan
c Kebebasan meletakkan kabel di bawah laut dan pipa-pipa
d Kebebasan terbang di atas laut lepas
Konvensi ini telah disetujui
3 Konvensi tentang perikanan dan perlindungan sumber-sumber hayati di laut lepas (convention on
fishing and conservation of the living resources of the high seas)
4 Konvensi tentang landas kontinen (convention on continental shelf)
bull Pada 17 Maret ndash 26 April 1960 1048774 1048774 UNCLOS II membicarakan tentang lebar laut teritorial dan zona tambahan perikanan namun masih mengalami kegagalan untuk mencapai kesepakatan sehingga perlu diadakan konferensi lagi
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB III
bull Konvensi hukum laut 1982 merupakan puncak karya dari PBB tentang
hukum laut yang disetujui di Montego Bay Jamaica (10 Des 1982)
ditandatangani oleh 119 negara
bull Ada 15 negara yang memiliki ZEE besar Amerika Serikat Australia
Indonesia New Zealand Kanada Uni Soviet Jepang Brazil Mexico Chili
Norwegia India Filipina Portugal dan Republik Malagasi
bull Dalam dekade abad ke-20 telah 4 kali diadakan usaha untuk memperoleh suatu himpunan tentang hokum Laut diantaranya adalah
1 Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-
Bangsa
2 Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
3 Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
4 Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
Kepentingan dunia atas hukum laut telah mencapai puncaknya pada abad ke-20 Faktor-faktor yang mempengaruhi negaranegara di dunia membutuhkan pengaturan tatanan hukum laut yang lebih sempurna adalah
bull Modernisasi dalam segala bidang kehidupan
bull Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat
bull Bertambah pesatnya perdagangan dunia
bull Bertambah canggihnya komunikasi internasional
bull Pertambahan penduduk dunia yang membawa
konsekuensi bertambahnya perhatian pada usaha
penangkapan ikan
KONPERENSI-KONPERENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT YANG PERTAMA (1958) DAN KEDUA (1960) DI JENEWA TIDAK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL KARENA PADA WAKTU ITU PRAKTEK NEGARA MENUNJUKKAN KEANEKARAGAMAN DALAM MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL YAITU DARI 3 MIL LAUT HINGGA 200 MIL LAUT
MASIH AKAN DILANJUTKAN PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM LAUT SAMPAI ABAD KE-20
bull Hukum laut Rhodia di laut tengah (abad ke-7)
bull Koleksi hukum maritim yang dinamakan Consolato del Mare (konsulat dari
lautan) thn 1494
bull Himpunan Rolles drsquo oleron 1048774 aturan pokok lautan untuk daerah Atlantik
bull Sea Code of Wisby 1048774 himpunan hukum laut penting di Eropa Utara
bull Hukum laut ldquoAmanna Gappardquo 1048774 1048774 himpunan hukum pelayaran dan
perdagangan di Indonesia yang berasal dari Bugis Sulawesi Selatan
bull Pada abad 16 dan 17 negara-negara maritim di Eropa merebutkan untuk menguasai lautan
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM LAUT SAMPAI ABAD KE-20
bull Spanyol dan Portugis yang menguasai lautan berdasarkan perjanjian
Tordesillas thn 1494 ternyata memperoleh tantangan dari Inggris (di bawah
Elizabeth 1) dan Belanda
bull Konferensi Internasional utama yang membahas masalah laut teritorial ialah ldquocodification conferencerdquo (13 Maret ndash 12 April 1930) di Den Haag di bawah naungan Liga Bangsa Bangsa dan dihadiri delegasi dari 47 negara
bull Konferensi ini tidak mencapai kata sepakat tentang batas Luar dari laut teritorial dan hak menangkap ikan dari negaranegara pantai pada zona tambahan Ada yang menginginkan lebar laut teritorial 3 mil (20 negara) 6 mil (12 negara) dan 4 mil
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB I (1958) DAN PBB II (1960)
bull Resolusi Majelis Umum PBB tgl 21 Feb 1957 menyetujui untuk mengadakan konferensi Internasional tentang hukum laut pada bulan Maret 1958
bull Konferensi ini akhirnya diadakan pada tgl 24 Feb ndash 27 April 1958 yang
dihadiri oleh 700 delegasi dari 86 negara yang dikenal dengan UNCLOS I
(United Nations Convention on The Law of The Sea) atau konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang hukum laut
Menurut Konvensi Jenewa 1958 tentang Hukum Laut kriteria bagi penentuan lebar landas kontinen adalah kedalaman air dua ratus meter atau kriteria kemampuan eksploitasi Kini dasarnya adalah kriteria kelanjutan alamiah wilayah daratan sesuatu Negara hingga pinggiran luar tepian kontinennya (Natural prolongation of its land territory to the outer edge of the continental margin) atau kriteria jarak 200 mil laut dihitung dari garis dasar untuk mengukur lebar laut Teritorial jika pinggiran luar tepian kontinen tidak mencapai jarak 200 mil laut tersebut
4 BUAH KONVENSI DARI UNCLOS I
1 Konvensi tentang laut teritorial dan jalur tambahan (convention on the territorial sea and
contiguous zone) 1048774 1048774 belum ada kesepakatan dan diusulkan dilanjutkan di UNCLOS II
2 Konvensi tentang laut lepas (convention on the high seas)
a Kebebasan pelayaran
b Kebebasan menangkap ikan
c Kebebasan meletakkan kabel di bawah laut dan pipa-pipa
d Kebebasan terbang di atas laut lepas
Konvensi ini telah disetujui
3 Konvensi tentang perikanan dan perlindungan sumber-sumber hayati di laut lepas (convention on
fishing and conservation of the living resources of the high seas)
4 Konvensi tentang landas kontinen (convention on continental shelf)
bull Pada 17 Maret ndash 26 April 1960 1048774 1048774 UNCLOS II membicarakan tentang lebar laut teritorial dan zona tambahan perikanan namun masih mengalami kegagalan untuk mencapai kesepakatan sehingga perlu diadakan konferensi lagi
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB III
bull Konvensi hukum laut 1982 merupakan puncak karya dari PBB tentang
hukum laut yang disetujui di Montego Bay Jamaica (10 Des 1982)
ditandatangani oleh 119 negara
bull Ada 15 negara yang memiliki ZEE besar Amerika Serikat Australia
Indonesia New Zealand Kanada Uni Soviet Jepang Brazil Mexico Chili
Norwegia India Filipina Portugal dan Republik Malagasi
bull Dalam dekade abad ke-20 telah 4 kali diadakan usaha untuk memperoleh suatu himpunan tentang hokum Laut diantaranya adalah
1 Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-
Bangsa
2 Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
3 Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
4 Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
Kepentingan dunia atas hukum laut telah mencapai puncaknya pada abad ke-20 Faktor-faktor yang mempengaruhi negaranegara di dunia membutuhkan pengaturan tatanan hukum laut yang lebih sempurna adalah
bull Modernisasi dalam segala bidang kehidupan
bull Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat
bull Bertambah pesatnya perdagangan dunia
bull Bertambah canggihnya komunikasi internasional
bull Pertambahan penduduk dunia yang membawa
konsekuensi bertambahnya perhatian pada usaha
penangkapan ikan
KONPERENSI-KONPERENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT YANG PERTAMA (1958) DAN KEDUA (1960) DI JENEWA TIDAK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL KARENA PADA WAKTU ITU PRAKTEK NEGARA MENUNJUKKAN KEANEKARAGAMAN DALAM MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL YAITU DARI 3 MIL LAUT HINGGA 200 MIL LAUT
MASIH AKAN DILANJUTKAN PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM LAUT SAMPAI ABAD KE-20
bull Spanyol dan Portugis yang menguasai lautan berdasarkan perjanjian
Tordesillas thn 1494 ternyata memperoleh tantangan dari Inggris (di bawah
Elizabeth 1) dan Belanda
bull Konferensi Internasional utama yang membahas masalah laut teritorial ialah ldquocodification conferencerdquo (13 Maret ndash 12 April 1930) di Den Haag di bawah naungan Liga Bangsa Bangsa dan dihadiri delegasi dari 47 negara
bull Konferensi ini tidak mencapai kata sepakat tentang batas Luar dari laut teritorial dan hak menangkap ikan dari negaranegara pantai pada zona tambahan Ada yang menginginkan lebar laut teritorial 3 mil (20 negara) 6 mil (12 negara) dan 4 mil
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB I (1958) DAN PBB II (1960)
bull Resolusi Majelis Umum PBB tgl 21 Feb 1957 menyetujui untuk mengadakan konferensi Internasional tentang hukum laut pada bulan Maret 1958
bull Konferensi ini akhirnya diadakan pada tgl 24 Feb ndash 27 April 1958 yang
dihadiri oleh 700 delegasi dari 86 negara yang dikenal dengan UNCLOS I
(United Nations Convention on The Law of The Sea) atau konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang hukum laut
Menurut Konvensi Jenewa 1958 tentang Hukum Laut kriteria bagi penentuan lebar landas kontinen adalah kedalaman air dua ratus meter atau kriteria kemampuan eksploitasi Kini dasarnya adalah kriteria kelanjutan alamiah wilayah daratan sesuatu Negara hingga pinggiran luar tepian kontinennya (Natural prolongation of its land territory to the outer edge of the continental margin) atau kriteria jarak 200 mil laut dihitung dari garis dasar untuk mengukur lebar laut Teritorial jika pinggiran luar tepian kontinen tidak mencapai jarak 200 mil laut tersebut
4 BUAH KONVENSI DARI UNCLOS I
1 Konvensi tentang laut teritorial dan jalur tambahan (convention on the territorial sea and
contiguous zone) 1048774 1048774 belum ada kesepakatan dan diusulkan dilanjutkan di UNCLOS II
2 Konvensi tentang laut lepas (convention on the high seas)
a Kebebasan pelayaran
b Kebebasan menangkap ikan
c Kebebasan meletakkan kabel di bawah laut dan pipa-pipa
d Kebebasan terbang di atas laut lepas
Konvensi ini telah disetujui
3 Konvensi tentang perikanan dan perlindungan sumber-sumber hayati di laut lepas (convention on
fishing and conservation of the living resources of the high seas)
4 Konvensi tentang landas kontinen (convention on continental shelf)
bull Pada 17 Maret ndash 26 April 1960 1048774 1048774 UNCLOS II membicarakan tentang lebar laut teritorial dan zona tambahan perikanan namun masih mengalami kegagalan untuk mencapai kesepakatan sehingga perlu diadakan konferensi lagi
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB III
bull Konvensi hukum laut 1982 merupakan puncak karya dari PBB tentang
hukum laut yang disetujui di Montego Bay Jamaica (10 Des 1982)
ditandatangani oleh 119 negara
bull Ada 15 negara yang memiliki ZEE besar Amerika Serikat Australia
Indonesia New Zealand Kanada Uni Soviet Jepang Brazil Mexico Chili
Norwegia India Filipina Portugal dan Republik Malagasi
bull Dalam dekade abad ke-20 telah 4 kali diadakan usaha untuk memperoleh suatu himpunan tentang hokum Laut diantaranya adalah
1 Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-
Bangsa
2 Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
3 Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
4 Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
Kepentingan dunia atas hukum laut telah mencapai puncaknya pada abad ke-20 Faktor-faktor yang mempengaruhi negaranegara di dunia membutuhkan pengaturan tatanan hukum laut yang lebih sempurna adalah
bull Modernisasi dalam segala bidang kehidupan
bull Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat
bull Bertambah pesatnya perdagangan dunia
bull Bertambah canggihnya komunikasi internasional
bull Pertambahan penduduk dunia yang membawa
konsekuensi bertambahnya perhatian pada usaha
penangkapan ikan
KONPERENSI-KONPERENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT YANG PERTAMA (1958) DAN KEDUA (1960) DI JENEWA TIDAK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL KARENA PADA WAKTU ITU PRAKTEK NEGARA MENUNJUKKAN KEANEKARAGAMAN DALAM MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL YAITU DARI 3 MIL LAUT HINGGA 200 MIL LAUT
MASIH AKAN DILANJUTKAN PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB I (1958) DAN PBB II (1960)
bull Resolusi Majelis Umum PBB tgl 21 Feb 1957 menyetujui untuk mengadakan konferensi Internasional tentang hukum laut pada bulan Maret 1958
bull Konferensi ini akhirnya diadakan pada tgl 24 Feb ndash 27 April 1958 yang
dihadiri oleh 700 delegasi dari 86 negara yang dikenal dengan UNCLOS I
(United Nations Convention on The Law of The Sea) atau konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang hukum laut
Menurut Konvensi Jenewa 1958 tentang Hukum Laut kriteria bagi penentuan lebar landas kontinen adalah kedalaman air dua ratus meter atau kriteria kemampuan eksploitasi Kini dasarnya adalah kriteria kelanjutan alamiah wilayah daratan sesuatu Negara hingga pinggiran luar tepian kontinennya (Natural prolongation of its land territory to the outer edge of the continental margin) atau kriteria jarak 200 mil laut dihitung dari garis dasar untuk mengukur lebar laut Teritorial jika pinggiran luar tepian kontinen tidak mencapai jarak 200 mil laut tersebut
4 BUAH KONVENSI DARI UNCLOS I
1 Konvensi tentang laut teritorial dan jalur tambahan (convention on the territorial sea and
contiguous zone) 1048774 1048774 belum ada kesepakatan dan diusulkan dilanjutkan di UNCLOS II
2 Konvensi tentang laut lepas (convention on the high seas)
a Kebebasan pelayaran
b Kebebasan menangkap ikan
c Kebebasan meletakkan kabel di bawah laut dan pipa-pipa
d Kebebasan terbang di atas laut lepas
Konvensi ini telah disetujui
3 Konvensi tentang perikanan dan perlindungan sumber-sumber hayati di laut lepas (convention on
fishing and conservation of the living resources of the high seas)
4 Konvensi tentang landas kontinen (convention on continental shelf)
bull Pada 17 Maret ndash 26 April 1960 1048774 1048774 UNCLOS II membicarakan tentang lebar laut teritorial dan zona tambahan perikanan namun masih mengalami kegagalan untuk mencapai kesepakatan sehingga perlu diadakan konferensi lagi
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB III
bull Konvensi hukum laut 1982 merupakan puncak karya dari PBB tentang
hukum laut yang disetujui di Montego Bay Jamaica (10 Des 1982)
ditandatangani oleh 119 negara
bull Ada 15 negara yang memiliki ZEE besar Amerika Serikat Australia
Indonesia New Zealand Kanada Uni Soviet Jepang Brazil Mexico Chili
Norwegia India Filipina Portugal dan Republik Malagasi
bull Dalam dekade abad ke-20 telah 4 kali diadakan usaha untuk memperoleh suatu himpunan tentang hokum Laut diantaranya adalah
1 Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-
Bangsa
2 Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
3 Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
4 Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
Kepentingan dunia atas hukum laut telah mencapai puncaknya pada abad ke-20 Faktor-faktor yang mempengaruhi negaranegara di dunia membutuhkan pengaturan tatanan hukum laut yang lebih sempurna adalah
bull Modernisasi dalam segala bidang kehidupan
bull Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat
bull Bertambah pesatnya perdagangan dunia
bull Bertambah canggihnya komunikasi internasional
bull Pertambahan penduduk dunia yang membawa
konsekuensi bertambahnya perhatian pada usaha
penangkapan ikan
KONPERENSI-KONPERENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT YANG PERTAMA (1958) DAN KEDUA (1960) DI JENEWA TIDAK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL KARENA PADA WAKTU ITU PRAKTEK NEGARA MENUNJUKKAN KEANEKARAGAMAN DALAM MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL YAITU DARI 3 MIL LAUT HINGGA 200 MIL LAUT
MASIH AKAN DILANJUTKAN PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
4 BUAH KONVENSI DARI UNCLOS I
1 Konvensi tentang laut teritorial dan jalur tambahan (convention on the territorial sea and
contiguous zone) 1048774 1048774 belum ada kesepakatan dan diusulkan dilanjutkan di UNCLOS II
2 Konvensi tentang laut lepas (convention on the high seas)
a Kebebasan pelayaran
b Kebebasan menangkap ikan
c Kebebasan meletakkan kabel di bawah laut dan pipa-pipa
d Kebebasan terbang di atas laut lepas
Konvensi ini telah disetujui
3 Konvensi tentang perikanan dan perlindungan sumber-sumber hayati di laut lepas (convention on
fishing and conservation of the living resources of the high seas)
4 Konvensi tentang landas kontinen (convention on continental shelf)
bull Pada 17 Maret ndash 26 April 1960 1048774 1048774 UNCLOS II membicarakan tentang lebar laut teritorial dan zona tambahan perikanan namun masih mengalami kegagalan untuk mencapai kesepakatan sehingga perlu diadakan konferensi lagi
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB III
bull Konvensi hukum laut 1982 merupakan puncak karya dari PBB tentang
hukum laut yang disetujui di Montego Bay Jamaica (10 Des 1982)
ditandatangani oleh 119 negara
bull Ada 15 negara yang memiliki ZEE besar Amerika Serikat Australia
Indonesia New Zealand Kanada Uni Soviet Jepang Brazil Mexico Chili
Norwegia India Filipina Portugal dan Republik Malagasi
bull Dalam dekade abad ke-20 telah 4 kali diadakan usaha untuk memperoleh suatu himpunan tentang hokum Laut diantaranya adalah
1 Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-
Bangsa
2 Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
3 Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
4 Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
Kepentingan dunia atas hukum laut telah mencapai puncaknya pada abad ke-20 Faktor-faktor yang mempengaruhi negaranegara di dunia membutuhkan pengaturan tatanan hukum laut yang lebih sempurna adalah
bull Modernisasi dalam segala bidang kehidupan
bull Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat
bull Bertambah pesatnya perdagangan dunia
bull Bertambah canggihnya komunikasi internasional
bull Pertambahan penduduk dunia yang membawa
konsekuensi bertambahnya perhatian pada usaha
penangkapan ikan
KONPERENSI-KONPERENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT YANG PERTAMA (1958) DAN KEDUA (1960) DI JENEWA TIDAK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL KARENA PADA WAKTU ITU PRAKTEK NEGARA MENUNJUKKAN KEANEKARAGAMAN DALAM MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL YAITU DARI 3 MIL LAUT HINGGA 200 MIL LAUT
MASIH AKAN DILANJUTKAN PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
bull Pada 17 Maret ndash 26 April 1960 1048774 1048774 UNCLOS II membicarakan tentang lebar laut teritorial dan zona tambahan perikanan namun masih mengalami kegagalan untuk mencapai kesepakatan sehingga perlu diadakan konferensi lagi
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB III
bull Konvensi hukum laut 1982 merupakan puncak karya dari PBB tentang
hukum laut yang disetujui di Montego Bay Jamaica (10 Des 1982)
ditandatangani oleh 119 negara
bull Ada 15 negara yang memiliki ZEE besar Amerika Serikat Australia
Indonesia New Zealand Kanada Uni Soviet Jepang Brazil Mexico Chili
Norwegia India Filipina Portugal dan Republik Malagasi
bull Dalam dekade abad ke-20 telah 4 kali diadakan usaha untuk memperoleh suatu himpunan tentang hokum Laut diantaranya adalah
1 Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-
Bangsa
2 Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
3 Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
4 Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
Kepentingan dunia atas hukum laut telah mencapai puncaknya pada abad ke-20 Faktor-faktor yang mempengaruhi negaranegara di dunia membutuhkan pengaturan tatanan hukum laut yang lebih sempurna adalah
bull Modernisasi dalam segala bidang kehidupan
bull Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat
bull Bertambah pesatnya perdagangan dunia
bull Bertambah canggihnya komunikasi internasional
bull Pertambahan penduduk dunia yang membawa
konsekuensi bertambahnya perhatian pada usaha
penangkapan ikan
KONPERENSI-KONPERENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT YANG PERTAMA (1958) DAN KEDUA (1960) DI JENEWA TIDAK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL KARENA PADA WAKTU ITU PRAKTEK NEGARA MENUNJUKKAN KEANEKARAGAMAN DALAM MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL YAITU DARI 3 MIL LAUT HINGGA 200 MIL LAUT
MASIH AKAN DILANJUTKAN PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
KONFERENSI HUKUM LAUT PBB III
bull Konvensi hukum laut 1982 merupakan puncak karya dari PBB tentang
hukum laut yang disetujui di Montego Bay Jamaica (10 Des 1982)
ditandatangani oleh 119 negara
bull Ada 15 negara yang memiliki ZEE besar Amerika Serikat Australia
Indonesia New Zealand Kanada Uni Soviet Jepang Brazil Mexico Chili
Norwegia India Filipina Portugal dan Republik Malagasi
bull Dalam dekade abad ke-20 telah 4 kali diadakan usaha untuk memperoleh suatu himpunan tentang hokum Laut diantaranya adalah
1 Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-
Bangsa
2 Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
3 Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
4 Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
Kepentingan dunia atas hukum laut telah mencapai puncaknya pada abad ke-20 Faktor-faktor yang mempengaruhi negaranegara di dunia membutuhkan pengaturan tatanan hukum laut yang lebih sempurna adalah
bull Modernisasi dalam segala bidang kehidupan
bull Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat
bull Bertambah pesatnya perdagangan dunia
bull Bertambah canggihnya komunikasi internasional
bull Pertambahan penduduk dunia yang membawa
konsekuensi bertambahnya perhatian pada usaha
penangkapan ikan
KONPERENSI-KONPERENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT YANG PERTAMA (1958) DAN KEDUA (1960) DI JENEWA TIDAK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL KARENA PADA WAKTU ITU PRAKTEK NEGARA MENUNJUKKAN KEANEKARAGAMAN DALAM MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL YAITU DARI 3 MIL LAUT HINGGA 200 MIL LAUT
MASIH AKAN DILANJUTKAN PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
bull Dalam dekade abad ke-20 telah 4 kali diadakan usaha untuk memperoleh suatu himpunan tentang hokum Laut diantaranya adalah
1 Konferensi kodifikasi Den Haag (1930) di bawah naungan Liga Bangsa-
Bangsa
2 Konferensi PBB tentang hukum laut I (1958) 1048774 UNCLOS I
3 Konferensi PBB tentang hukum laut II (1960) 1048774 UNCLOS II
4 Konferensi PBB tentang hukum laut III (1982) 1048774 UNCLOS III
Kepentingan dunia atas hukum laut telah mencapai puncaknya pada abad ke-20 Faktor-faktor yang mempengaruhi negaranegara di dunia membutuhkan pengaturan tatanan hukum laut yang lebih sempurna adalah
bull Modernisasi dalam segala bidang kehidupan
bull Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat
bull Bertambah pesatnya perdagangan dunia
bull Bertambah canggihnya komunikasi internasional
bull Pertambahan penduduk dunia yang membawa
konsekuensi bertambahnya perhatian pada usaha
penangkapan ikan
KONPERENSI-KONPERENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT YANG PERTAMA (1958) DAN KEDUA (1960) DI JENEWA TIDAK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL KARENA PADA WAKTU ITU PRAKTEK NEGARA MENUNJUKKAN KEANEKARAGAMAN DALAM MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL YAITU DARI 3 MIL LAUT HINGGA 200 MIL LAUT
MASIH AKAN DILANJUTKAN PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
Kepentingan dunia atas hukum laut telah mencapai puncaknya pada abad ke-20 Faktor-faktor yang mempengaruhi negaranegara di dunia membutuhkan pengaturan tatanan hukum laut yang lebih sempurna adalah
bull Modernisasi dalam segala bidang kehidupan
bull Tersedianya kapal-kapal yang lebih cepat
bull Bertambah pesatnya perdagangan dunia
bull Bertambah canggihnya komunikasi internasional
bull Pertambahan penduduk dunia yang membawa
konsekuensi bertambahnya perhatian pada usaha
penangkapan ikan
KONPERENSI-KONPERENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT YANG PERTAMA (1958) DAN KEDUA (1960) DI JENEWA TIDAK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL KARENA PADA WAKTU ITU PRAKTEK NEGARA MENUNJUKKAN KEANEKARAGAMAN DALAM MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL YAITU DARI 3 MIL LAUT HINGGA 200 MIL LAUT
MASIH AKAN DILANJUTKAN PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
KONPERENSI-KONPERENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA TENTANG HUKUM LAUT YANG PERTAMA (1958) DAN KEDUA (1960) DI JENEWA TIDAK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL KARENA PADA WAKTU ITU PRAKTEK NEGARA MENUNJUKKAN KEANEKARAGAMAN DALAM MASALAH LEBAR LAUT TERITORIAL YAITU DARI 3 MIL LAUT HINGGA 200 MIL LAUT
MASIH AKAN DILANJUTKAN PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
MASIH AKAN DILANJUTKAN PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara
bull Konperensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut yang Ketiga telah berhasil mewujudkan United Nations Convention on the Law of the Sea (konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) yang telah ditandatangani oleh 117 (seratus tujuh belas) negara peserta termasuk Indonesia dan 2 satuan bukan negara di Montego Bay Jamaica pada tanggal 10 Desember 1982
bull Pengakuan resmi asas Negara Kepulauan ini merupakan hal yang penting dalam rangka mewujudkan satu kesatuan wilayah sesuai dengan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 dan Wawasan Nusantara sebagaimana termaktub dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-garis Besar Haluan Negara