i
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF
TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA GURU
DI SMA NEGERI 1 PRINGSURAT
KABUPATEN TEMANGGUNG
TAHUN 2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
DisusunOleh :
ANANDA AYU KUSUMA
NIM.111-12-021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
ii
iii
SKRIPSI
Dra. NurHasanah, M.Pd
Dosen IAIN Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lampiran : 4 Eksemplar
Hal : NaskahSkripsi
Sdri. AnandaAyuKusuma
KepadaYth :
Rektor IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu'alaikumWr.Wb.
Setelahmenelitidanmengadakanperbaikanseperlunya, makabersamaini kami
kirimkannaskahskripsisaudari :
Denganini kami mohonkepadaBapakRektor IAINSalatiga agar
skripsisaudaritersebutdiatassegeradimunaqosahkan. Demikian agar menjadiperhatian.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Salatiga, 27Juli 2017
Pembimbing
Dra. NurHasanah, M.Pd
NIP. 1969 01101994 03 2002
Nama :
NIM :
Fakultas :
Jurusan :
JudulSkripsi :
ANANDA AYU KUSUMA
111-12-021
FakultasTarbiyahdanIlmuKeguruan (FTIK)
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pengaruh Gaya KepemimpinanPartisipatifTerhadap
MotivasidanKinerja GuruDi SMA Negeri 1 Pringsurat
KabupatenTemanggungTahun 2016
iv
SKRIPSI
PENGARUH KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF
TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA GURU
DI SMA NEGERI 1 PRINGSURAT
KABUPATEN TEMANGGUNGTAHUN 2016
Disusunoleh:
ANANDA AYU KUSUMA
NIM. 111-12-021
Telahdipertahankan di depanPanitiaDewanPengujiSkripsiJurusanPendidikan
Agama Islam, FakultasTarbiyahdanIlmuKeguruanInstitut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga, padatanggal23 Maret 2018
dantelahdinyatakanmemenuhisyaratgunamemperolehgelar S1 Kependidikan Islam.
SusunanPanitiaPenguji
KetuaPenguji : Dra. Siti Asdiqoh, M.SiPd.
SekretarisPenguji : Dra. Nur Hasanah, M.Pd
Penguji I :Dr. Maslikhah, M.Si
Penguji II : Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag
Salatiga, 25 Maret 2018
DEKAN
FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd
NIP. 19670121 199903 1 002
KEMENTERIAN AGAMA R1
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
JalanLingkarSalatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.idE-mail:[email protected]
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
DAN
KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN
Saya yang bertandatangan di bawahini:
Menyatakanbahwaskripsi yang sayatulisinibenar-benarmerupakanhasilkaryasendiri,
bukanjiplakandarikaryatulis orang lain. Pendapatatautemuan orang lain yang
terdapatdalamskripsiinidikutipataudirujukberdasarkankodeetikilmiah.Skripsiinidiperboleh
kanuntuk di PublikasiolehPerpustakaan IAIN Salatiga.
Salatiga, 4 April 2018
Yang menyatakan
ANANDA AYU KUSUMA
Materai
Nama :
NIM :
Jurusan :
Program :
JudulSkripsi :
ANANDA AYU KUSUMA
111-12-021
Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam
PengaruhKepemimpinanPartisipatifTerhadapMotivasidanKin
erja Gurudi SMA Negeri 1
PringsuratKabupatenTemanggungTahun 2016.
vi
MOTTO
Artinya: Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-
Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan (Q.S. At-TaubahAyat 105).
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayah bunda tercinta, Haryanto dan Catur Riswani Nugrowati yang selalu
dengan sabar mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah
putus untuk penulis.
2. Suami tercinta Nur Afandi yang selalu memberi dukungan dan motivasi
sehingga terselesainya skripsi ini dengan lancar
3. Adik tersayang Ananda Adenugraha Kusuma yang selalu memberi dukungan
sehingga terselesainya skripsi ini dengan lancar
4. Spesial Dra. Nur Hasanah, M.Pd, yang tidak henti-henti nya membimbing
dan meluangkan waktunya
5. Eko Haryanto di rental savana.com, Terimakasih atas ide-ide kreatifnya
sehingga skripsi dapat tersusun dengan baik.
6. Teman-teman Jurusan Tarbiyah Progdi. PAI angkatan 2012 yang setia
menemani dan memberi motivasi.
viii
KATA PENGANTAR
Segal apujibagi Allah SWT, Tuhan semest aalam pencipta langit dan bumi
beserta isinya yang telah memberikan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisans kripsi ini.
Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada pemimpin umat dan penutup
para Rasul, Muhammad SAW yang telah membimbing dan mendidik manusia dari
masa kegelapan menuju masa yang sangat terang benderang dengan syariatnya yang
lurus.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Partisipatif Terhadap
Motivasidan Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kabupaten Temanggung
Tahun 2016” ini, diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada
Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan
yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.
Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada:
1. Dr.H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga
2. Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
ix
3. Ibu. Hj. Siti Rukhayati, M. Ag selaku Ketua Program Pendidikan Agama
Islam (PAI)
4. Dra. Nur Hasanah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam penulisan
skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi
6. Ayah dan Ibuku tercinta Haryanto dan Catur Riswani Nugrowati yang selalu
dengan sabar mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah
putus untuk penulis
7. Sahabat-sahabatku PAI angkatan 2012 yang telah menemani hari-hari saat
kuliah di IAIN Salatiga.
Semoga segala amal yang telah diperbuat akan menjadi amal saleh, yang
akan mendaptakan pahala yang setimpal dari Allah SWT, kelak di kemudian hari.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.ya Rabbal „Alamin
Salatiga, 18 Juli 2017
Yang menyatakan
ANANDA AYU KUSUMA
x
ABSTRAK
Kusuma, Ananda Ayu. 2017. Pengaruh Kepemimpinan Partisipatif terhadap
Motivasi dan Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kabupaten
Temanggung Tahun 2016. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Pendidikan
Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Kata kunci: Kepemimpinan Partisipatif, Motivasi dan Kinerja Guru
Tujuan penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui gaya kepemimpinan
partisipatif kepala sekolah di SMA Negeri 1 Pringsurat. 2) Untuk mengetahui
motivasi guru di SMA Negeri 1 Pringsurat. 3) Untuk mengetahui kinerja guru di
SMA Negeri 1 Pringsurat. 4) Untuk mengetahui pengaruh antara gaya kepemimpinan
partisipatif terhadap motivasi guru di SMA Negeri 1 Pringsurat. 5) Untuk
mengetahui pengaruh antara gaya kepemimpinan partisipatif terhadap kinerja guru di
SMA Negeri 1 Pringsurat. 6) Untuk mengetahui pengaruh antara gaya kepemimpinan
partisipatif terhadap motivasi dan kinerja guru di SMA Negeri 1 Pringsurat.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Pada tahap awal dimulai
dengan sebuah rancana khusus, seperangkat pertanyaan atau hipotesis yang
mendetail. Penelitian ini terkait dengan erat dengan proses induktif enumeratif
(induktif berdasarkan perhitungan). Peneliti mencari fakta dan penyebab perilaku
manusia dan ingin mengetahui banyak tentang sejumlah variable sehingga
perbedaan-perbedaan dapat diidentifikasi.
Analisis penelitian ini mendeskripsikan tentang pengaruh Kepemimpinan
Partisipatif terhadap Motivasi Guru dan Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Pringsurat
Temanggung.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara (0,761)
merupakan korelasi yang positif dan signifikan pada taraf 1% (0,761 > 0,422), maka
dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan Partisipatif dapat meningkatkan Motivasi
Guru SMA Negeri 1 PringsuratKec. Temanggung. Selanjutnya korelasi antara
(0,646) merupakan korelasi yang signifikan pada taraf 1% (0,646 > 0,422), maka
dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan Partisipatif dapat meningkatkan Kinerja
Guru SMA Negeri 1 PringsuratKec. Temanggung. Demikian halnya
korelasiantara (0,573) merupakan korelasi yang signifikan pada taraf 1% (0,573
> 0,422). Sedangkan Korelasi diperolehhasil 0,803 merupakankorelasi yang
signifikanpadataraf 1% (0,803 > 0,422). Jadi, disimpulkan bahwasanya
korelasiantara Kepemimpinan Partisipatif (X) dengan Motivasi ( ) dan Kinerja
Guru ( ), SMA Negeri 1 Pringsurat Kec. Temanggung (Y), terdapat korelasi yang
signifikan. Hal ini berarti hipotesa alternatif (Ha) diterima atau terbukti karena F
hitung lebih besar dari F tabel (24,509 > 3,35). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tinggi rendahnya Motivasi dan Kinerja Guru SMA Negeri 1 PringsuratKec.
Temanggung sangat dipengaruhi oleh Kepemimpinan Partisipatif seorang Kepala
Sekolah.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO .......................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN ..........................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................
HALAMAN PERNYATAAN ..........................................................................
HALAMAN MOTTO ........................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
ABSTRAK ......................................................................................................... x
DAFTAR ISI .....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
D. Manfaat Penelitian ....................................................................
E. DefinisiOperasional ..................................................................
F. KajianPustaka ……………………………………………..….
G. Hipotesis ....................................................................................
H. Metode Penelitian ......................................................................
I. Tekhnik Pengumpulan Data ......................................................
J. Analisis Data .............................................................................
K. Sistematika Penulisan Skripsi...................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
x
xi
1
6
6
7
7
8
15
17
18
19
27
30
xii
BAB II KAJIAN TEORI
A. Gaya Kepemimpinan ................................................................
1. Pengertian Kepemimpinan …………….............................
2. Prinsip-prinsip kepemimpinan............................................
3. Macam-macam Gaya Kepemimpinan……………...…….
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan …
B. Motivasi…………………….....…………………..….….……
1. Pengertian Motivasi……..……………………………….
2. Fungsi Motivasi Belajar ……...……………………………
3. Bentuk Motivasi …………………………………………
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi ……………
C. Kinerja Guru …………………………………………………
D. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Dalam meningkatkan Motivasi dan Kinerja Guru ………........
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum di SMA Negeri 1 Pringsurat………………
1. Sejarah singkatSMA Negeri 1 Pringsurat ..........................
2. Identitas di SMA Negeri 1 Pringsurat ………………….…
3. Visi Misi …………………………………………………..
4. Kepala Sekolah……………………………………………
5. Keadaan Pendidik SMA Negeri1 Pringsurat…….……….
6. Keadaan siswa………………………………….….…….
7. Program Kerja ……………………………………………..
8. Komite Sekolah ……………………………………………
B. Data Populasi Pendidik SMA Negeri1 Pringsurat……………
32
32
34
36
41
42
42
44
45
50
51
55
65
65
66
67
67
68
70
71
72
73
xiii
BAB IV ANALISA DATA ……………………….…………………………
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan ……………………………………………….
2. Saran ………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
83
107
108
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Di dalam totalitas mekanisme kerja kelembagaan, dari sekian banyak
sumber potensi yang mendukung keberhasilan lembaga, Sumber daya manusia
(SDM) menjadi kunci utama. SDM dimaksud adalah mereka yang memiliki
komitmen yang konsisten dalam memotivasi diri pada level tertentu untuk
berprestasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mereka ini adalah orang-
orang yang mepunyai dorongan kuat untuk maju secara lebih unggul dari pada
yang lain dengan menggunakan prinsip kedisiplinan, kesiapan dan tanggungjawab,
inovatif dan tanpa frustasi yang berlebihan dalam menghadapi aneka masalah-
masalah dilingkup lembaga yang pada dasarnya adalah organisasi kecil dalam
bidang pendidikan.
Lembaga pendidikan yang mempunyai dedikasi untuk memwujudkan visi
dan misi tidak terlepas dari peran seorang pemimpin atau kepala sekolah. Campur
tangan manajerial sangat berpengaruh terhadap kualitas dan etos kerja pendidik
dibawah kepemimpinannya. Menurut Mulyadi (2010:1-2) mengatakan, bahwa
kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaiki kelompok dan budayanya.
2
Kepala sekolah sebagai administrator memegang kunci bagi perbaikan
dan kemajuan sekolah. Ia harus mampu memimpin dan menjalankan peranannya
agar segala kegiatan terkendali dan terarah dalam usaha inovasi dan mencoba ide-
ide baru dan praktek-praktek baru dalam bentuk manajemen kelas yang lebih
efektif dan efisien. Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan bertanggung
jawab penuh dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Oleh
karena itu untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala sekolah
hendaknya memahami, menguasai dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang sesuai dengan fungsinya sebagai administrator pendidikan (E. Mulyasa,
2007:107-104). Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Q.S.As-Sajdah Ayat 24
berbunyi:
Artinya: “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin
yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah
mereka meyakini ayat-ayat Kami “(Q.S.As-Sajdah:24).
Dari ayat di atas menunjukkan bahwa peran pemimpin sangat di butuhkan
untuk mengatur dan memberi perintah pada bawahannya. Pengaturan yang baik
manajemen kepemimpinan kepala sekolah diharapkan dapat meningkatkan kinerja
para guru, siswa dan komponen pendidikan lainnya. Dalam hal ini sekolah sebagai
organisasi di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu sama lain saling
berkaitan dan menentukan. Sekolah akan mencetak generasi bangsa yang unggul
3
menunjukkan bahwa sekolah sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang
tidak dimiliki oleh organisasi-organisasi lain. Ciri-ciri yang menempatkan sekolah
memiliki karakter tersendiri yaitu terjadinya proses belajar mengajar dan tempat
terselenggaranya pembudayaan kehidupan umat manusia.
Sekolah adalah tempat untuk memperoleh pendidikan yang layak, karena
pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari seorang
manusia. Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa kemudian tua, manusia
mengalami proses pendidikan yang didapatkan dari orang tua, masyarakat,
maupun lingkungan. Lembaga pendidikan pertama dan utama dalam pembentukan
dan pendidikan manusia muda adalah keluarga. Di samping itu masyarakat juga
mempunyai peran untuk membantu orang tua dalam membentuk manusia muda
melalui pengembangan bidang intelektual yang berlangsung dalam lembaga
disebut sekolah. Oleh karena itu, seluruh komponen bangsa, baik orang tua,
masyarakat, maupun pemerintah bertanggung jawab mencerdaskan bangsa melalui
pendidikan.
Hal ini adalah salah satu tujuan bangsa Indonesia yang diamanatkan oleh
pembukaan UUD 1945 alenia IV. Secara fungsional, pendidikan mengemban
tugas untuk menginternalisasikan nilai-nilai hidup dan kehidupan baik secara
intelektual, politik, sosial, budaya, moral spiritual, maupun nilai-nilai lainnya. Di
lain pihak, pendidikan sangat penting dalam mewujudkan kelangsungan kehidupan
manusia di dunia.
4
Peran kepala sekolah mencerminkan tanggung jawab kepada sekolah
untuk menggerakkan seluruh sumber daya yang ada di sekolah, sehingga lahir etos
kerja dan produktivitas yang tinggi dalam mencapai tujuan. Fungsi kepemimpinan
ini sangat penting sebab sebagai penentu bagi efektif dan efisiennya suatu
organisasi. Sehingga kualitas pemimpin menentukan keberhasilan suatu lembaga
atau organisasi. Pemimpin yang sukses mampu mengelola organisasi, dapat
mempengaruhi secara konstruktif orang lain dan menunjukkan jalan yang benar
yang harus dikerjakan bersama. Selain itu untuk menunjang keberhasilan dalam
perubahan-perubahan yang dilakukan dan diharapkan perlu dipersiapkan kepala
sekolah yang partisipatif dan memotivasi yang mampu memberi semangat kepada
guru, melakukan perencanaan, serta evaluasi terhadap berbagai kebijakan dan
perubahan.
Dalam kaitannya masalah peningkatan kinerja guru di SMA Negeri 1
Pringsurat Kab. Temanggung, peran kepala sekolah merupakan kunci utama dalam
menjalankan tugasnya sebagai pemimpin pendidikan. Gaya kepemimpinan
partisipatif dan memotivasi seperti apakah sehingga kepala sekolah mempunyai
strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang salah satunya ditandai
dengan meningkatnya kinerja guru serta prestasi siswa. Berkaitan dengan kinerja
guru, sedikitnya ada enam tugas dan tanggung jawab guru dalam mengembangkan
potensinya, yakni: 1) guru bertugas sebagai administrator, 2) guru sebagai
pembimbing, 3) guru sebagai administrator kelas, 4) guru sebagai pengembang
5
kurikulum, 5) guru bertugas mengembangkan profesinya dan, 6) guru bertugas
untuk membina hubungan dengan masyarakat (Menurut Ali Mudlofir, 2013:62)
SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung mempunyai potensi dan
peluang yang besar untuk berkembang sebagai lembaga pendidikan yang mampu
bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya. Nilai Ujian Nasional selalu
dijadikan tonggak dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Oleh Karen itu
guru adalah tenaga kependidikan sekaligus kunci keberhasilan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah, sehingga perlu untuk dikelola dengan baik oleh kepala
sekolah agar senantiasa mereka aktif dan bersemangat dalam menjalankan tugas-
tugasnya.
Berdasarkan keterangan tersebut menunjukkan betapa penting peranan
kepala sekolah dalam menggerakkan kehidupan sekolah mencapai tujuan. Ada dua
hal yang perlu diperhatikan dalam peranan kepala sekolah yaitu sebagai berikut:
1. Kepala sekolah berperan sebagai kekuatan sentral yang menjadi kekuatan
penggerak kehidupan sekolah.
2. Kepala sekolah harus memahami tugas dan fungsi mereka (para tenaga
pendidik) demi keberhasilan sekolah, serta memiliki kepedulian kepada staf dan
siswa.
Kepala sekolah di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung telah
memenuhi standar kepala sekolah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No.13 Tahun 2007 (Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah) baik
kualifikasi umum maupun kualifikasi khusus serta memenuhi 5 (lima ) standar
6
kompetensi, yaitu: kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi
kewirausahaan, kompetensi supervisi, kompetensi sosial.
Dengan demikian bahwa hubungan antara mutu kepemimpinan kepala
sekolah berkaitan erat dengan peningkatan berbagai aspek kehidupan sekolah,
seperti motivasi, kinerja guru dan prestasi sekolah.
Dari uraian diatas maka peneliti tertarik ingin melakukan penelitian dan
akan dituangkan dalam skripsi dengan judul :
“Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif terhadap Motivasi dan
Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung Tahun 2016”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan di atas, maka sebagai rumusan masalah adalah:
1. Bagaimana gaya kepemimpinan partisipatif kepala sekolah di SMA Negeri 1
Pringsurat Kab. Temanggung Tahun 2016?
2. Bagaimana bentuk motivasi guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab.
Temanggung Tahun 2016?
3. Bagaimana kinerja guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung Tahun
2016?
4. Adakah pengaruh antara gaya kepemimpinan partisipatif terhadap motivasi
guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung Tahun 2016?
5. Adakah pengaruh antara gaya kepemimpinan partisipatif terhadap kinerja guru
di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung Tahun 2016?
7
6. Adakah pengaruh antara gaya kepemimpinan partisipatif terhadap motivasi dan
kinerja guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung Tahun 2016?
C. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan partisipatif kepala sekolah di SMA
Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung Tahun 2016.
2. Untuk mengetahui motivasi guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab.
Temanggung Tahun 2016.
3. Untuk mengetahui kinerja guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung
Tahun 2016.
4. Untuk mengetahui pengaruh antara gaya kepemimpinan partisipatif terhadap
motivasi guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung Tahun 2016.
5. Untuk mengetahui pengaruh antara gaya kepemimpinan partisipatif terhadap
kinerja guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung Tahun 2016.
6. Untuk mengetahui pengaruh antara gaya kepemimpinan partisipatif terhadap
motivasi dan kinerja guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung
Tahun 2016.
8
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembaca dan
pihak-pihak yang berkepentingan tentang pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah terhadap motivasi dan kinerja guru.
b. Dapat membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan motivasi
dan kinerja guru.
2. Manfaat praktis
a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai input bagi pemimpin dalam
menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kepemimpinan
sekolah dalam kaitannya peningkatan motivasi dan kinerja guru SMA
Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung
b. Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran guna meningkatkan
motivasi dan kinerja guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan atau pemahaman
yang berbeda antara pembaca dan peneliti mengenai istilah-istilah yang terdapat
dalam judul penelitian. Untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan
judul di atas maka perlu dijelaskan mengenai kata-kata dalam judul skripsi yaitu :
9
1. Kepemimpinan Partisipatif
Menjadi pemimpin yang partisipatif berarti melibatkan anggota tim
dalam pembuatan keputusan. Hal ini terutama penting manakala pemikiran
kreatif diperlukan untuk memecahkan masalah yang kompleks atau membuat
keputusan yang akan berdampak pada anggota tim (Dessler, 2002:27). Gaya
kepemimpinan partisipatif lebih menekankan pada tingginya dukungan dalam
pembuatan keputusan dan kebijakan tetapi sedikit pengarahan. Gaya pemimpin
yang tinggi dukungan dan rendah pengarahan dirujuk sebagai “partisipatif”
karena posisi kontrol atas pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
dipegang secara bergantian. Dengan penggunaan gaya partisipatif ini,
pemimpin dan bawahan saling tukar menukar ide dalam pemecahan masalah
dan pembuatan keputusan.
Adapun rincian indikator Kepemimpinan Partisipatif yang akan diteliti
adalah sebagai berikut:
a. Komunikatif
1) Kepala sekolah berkomunikasi dengan baik dengan seluruh guru
2) Kepala skolah selalu memberi pengarahan kepada guru
3) Kepala sekolah terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang sedang
dilaksanakan
4) Kepala sekolah dapat melaksanakan tugas guru yang sedang berhalangan
hadir
10
b. Konsultasi
1) Kepala sekolah melibatkan komite dan wali siswa dalam menyusun
kegiatan akademik
2) Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk merespon
informasi yang diberikan
3) Kepala sekolah memberikan respon yang menyenangkan dan selalu ada
ketertarikan dalam menanggapi informasi yang diberikan oleh guru
4) Kepala sekolah mampu menyusun perencanaan sekolah bersama-sama
dengan guru
c. Pengambilan Keputusan Bersama
1) Adanya supervisi sekolah atau pengarahan kepada guru yang rutin
dilaksanakan
2) Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah bersama
3) Kepala sekolah menawarkan kesanggupan tugas atau jabatan kepada guru
yang bersangkutan
4) Kepala sekolah tidak menganggap ide seorang guru selalu buruk
d. Membagi Kekuasaan
1) Kepala Sekolah memberikan tugas sesuai kinerja dan kemampuan guru
2) Kepala Sekolah melakukan control kinerja atas tugas atau jabatan yang
telah dibebankan untuk evaluasi
3) Kepala sekolah tidak merangkap 2 jabatan sekaligus
11
4) Kepala Sekolah percaya sepenuhnya kepada guru yang telah diberikan
tugas masing-masing sesuai tupoksinya untuk dijalankan
e. Demokratis
1) Kepala sekolah transparan dengan kegiatan yang dilakukan
2) Kepala sekolah memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi
tanpa membedakan agama, umur dan golongan
3) Kepala Sekolah memberikan kritik dan saran yang membangun ketika
mengadakan pengawasan kepada guru
4) Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada para guru untuk
mendiskusikan masalah-masalah yang ada
2. Motivasi
Menurut Veithzal (2010:837), motivasi adalah serangkaian sikap dan
nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik
sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang
invesible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu tersebut
bertingkahlaku dalam mencapai tujuan.
Adapun Indikator Instrumen Motivasi Guru dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Kebutuhan Fisik
1) Gaji atau honor mengalami peningkatan sesuai kinerja nya
2) Guru mendapatkan fasilitas sekolahan yang memadai
12
3) Guru menerima honor pengganti transportasi saat pemberian jam
mengajar tambahan
4) Kebutuhan kelas dibiayai sekolah
b. Keamanan
1) Guru merasa bangga akan profesinya
2) Guru menerapkan landasan ibadah dalam kerjanya
3) Guru menerima pelayanan kesehatan dari pemerintah
4) Guru tidak menerima ancaman fisik maupun psikis disekolah
c. Sosial
1) Hubungan yang baik antara kepala sekolah, guru maupun siswa
2) Mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam lingkup sekolah
3) Siswa merasa senang dan nyaman saat kegiatan belajar mengajar
4) Guru menerima kritik dan saran sebagai langkah dalam meningkatkan
kemampuan atau potensi diri
d. Penghargaan
1) Guru mampu memunculkan ide kreatif
2) Guru mendapatkan pujian dari kepala sekolah dan rekan guru atas prestasi
3) Guru mampu bersaing sehat dalam mencapai prestasi
4) Guru selalu mensuport rekan guru lain
e. Aktualisasi diri
1) Guru mampu menuntaskan pekerjaan yang sudah diberikan
2) Guru menerima pengakuan dari apa yang sudah dikerjakan
13
3) Guru bertanggungjawab atas apa yang menjadi kewajibannya
4) Guru disenangi oleh masyarakat sekolah
3. Kinerja Guru
Menurut E.Mulyasa (2007:135-136) bahwa, Kinerja guru berarti
performance, prestasi kerja, baik secara kualitas maupun kuantitas yang
dihasilkan oleh guru sebagai akibat dari pengaruh kepemimpinan dan
manajemen kepala sekolah dalam rangka mencapai tujuan sekolah secara
bersama-sama.
Adapun Indikator Kinerja Guru dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Kualitas Proses Pembelajaran
1) Guru menyusun program pelajaran atau praktek dalam satuan pendidikan
2) Menyajikan program pembelajaran dengan tepat dan benar;
3) Melaksanakan evaluasi belajar
4) Menyusun dan melaksanakan perbaikan / pengayaan;
b. Efektivitas dan Efisiensi Proses Belajar Mengajar
1) Dapat menggunakan metode pengajaran dengan tepat;
2) Mampu menggunakan efektivitas waktu pembelajaran;
3) Siswa dapat menangkap pelajaran dengan cepat;
4) Dapat tercapai ketuntasan materi pelajaran di akhir semester.
14
c. Pengembangan dan Inovasi Profesi guru
1) Mengembangkan profesionalisme guru melalui penataran,diskusi,
lokakarya dan sejenisnya;
2) Mendemonstrasikan alat peraga pelajaran atau alat bimbingan yang sudah
disediakan sekolah;
3) Melakukan inovasi dalam proses KBM dan aktif dalam KKG atau
sejenisnya
d. Moral kerja guru
1) Dapat bekerja mandiri tanpa harus diawasi oleh kepala sekolah;
2) Sikap loyalitas kepada kepala sekolah cenderung positif;
3) Mempunyai motivasi dan semangat kerja yang tinggi;
4) Disiplin menjalankan tugas mengajar dan tugas lain yang diberikan oleh
kepala sekolah;
5) Dapat bekerjasama dengan guru lain dalam menjalankan tugas dari kepala
sekolah;
6) Adanya kesadaran yang tinggi untuk melakukan tugas yang diberikan
oleh kepala sekolah
e. Kepuasan kerja guru
1) Memperoleh dan menerima gaji dengan senang hati;
2) Merasakan suasana kerja yang kondusif dan nyaman;
3) Tidak mengalami kesulitan atau masalah saat proses belajar mengajar
dikelas
15
Untuk mengfokuskan kajian penelitian dari variabel yang digunakan
dalam judul penelitian ini, maka peneliti menitikberatkan pada pola
kepemimpinan partisipatif terhadap motivasi dan kinerja guru di SMA Negeri 1
Pringsurat Kab. Temanggung Tahun 2016.
F. Kajian Pustaka
Kajian dalam penelitian ini difokuskan pada pengaruh Gaya
Kepemimpinan Partisipatif terhadap Motivasi dan Kinerja Guru di SMA Negeri 1
Pringsurat Kab. Temanggung Tahun 2016. Untuk mencari data pendukung dalam
rangka mengetahui secara luas tentang tema tersebut, penulis berusaha
mengumpulkan buku-buku, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Gaya
Kepemimpinan Partisipatif, Motivasi dan Kinerja Guru.
Sebelum penlitian dilakukan, penulis mencari rujukan berupa buku atau
beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, antara lain:
1. Skripsi oleh Markamah. 2014. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah dan
Fasilitas Kerja terhadap Kinerja Guru (Studi kasus di MA Taqwiyatul Wathon
Sumberjo Mranggen Tahun Pelajaran 2013/2014). Tarbiyah, Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Hasil penelitian ini adalah:
a. Terdapat pengaruh positif yang signifikan mengenai Kepemimpinan
terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo,
Mranggen, dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (5,534 >
2,042).
16
b. Terdapat pengaruh positif yang signifikan mengenai fasilitas kerja terhadap
tingkat kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul Wathon Sumberjo,
Mranggen, dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (5,905 >2,042).
c. Terdapat pengaruh positif yang signifikan mengenai Kepemimpinan dan
Fasilitas Kerja terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen. Dengan nilai F hitung lebih besar dari pada
nilai F tabel (37,663 >4,17). Dengan perkataan lain semakin tepat
Kepemimpinan Kepala Madrasah dan semakin memadainya fasilitas kerja
guru maka semakin tinggi kinerja guru di Madrasah Aliyah Taqwiyatul
Wathon Sumberjo Mranggen.
2. Skripsi Anip Andiani. 2015. “Hubungan antara efektifitas kepemimpinan
kepala sekolah dengan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam
Sudirman Ungaran tahun 2015”. Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga. Hasil penelitian ini adalah:
a. Efektifitas kepemimpinan kepala sekolah tergolong sangat baik, didukung
data 14 responden (46,7%) sedangkan 12 responden (40,0%) menjawab
pada kategori baik, 2 responden (6,7%) menjawab pada kategori tidak baik,
dan 2 responden (6,7%) pada kategori sangat tidak baik.sedangkan upaya
peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun
2015 tergolong sangat baik, dengan didukung data 12 responden (40,0%)
sedangkan 13 responden (43,3%) menjawab pada kategori baik, 4
17
responden (13,3%) menjawab pada kategori tidak baik, dan 1 responden
(3,3%) pada kategori sangat tidak baik.
b. Uji hipotesis menunjukan adanyahubungan antara efektifitas kepemimpinan
kepala sekolah dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, didukung nilai
koefesien korelasi 0,460.
c. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan
antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah dengan upaya peningkatan
mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015.
3. Agus Yulis Setiyawan,. 2015. “Upaya-upaya Kepala Sekolah Dalam
Mengembangkan Profesionalisme Guru Di MTs Assalafi Susukan Kabupaten
Semarang”. Tarbiyah, Progam Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Hasil penelitian sebagai berikut:
a. Hasil penelitian menunjukkan profesionalisme guru sudah baik. Kepala
sekolah melakukan beberapa cara untuk mengembangkan profesionalisme
guru. Tindakan-tindakan tersebut berupa nasehat, motivasi, pengecekan dan
pengawasan.
b. Dalam pengembangan profesionalisme kepala sekolah mengikutsertakan
guru dalam kegiatan MGMP, pelatihan-pelatihan, membatu memecahkan
masalah. Hambatan yang terjadi, sumber daya manusia, sarana dan
prasarana, dan tingkat kedisipilanan guru. Solusinya, memberi kesempatan
untuk mecari ilmu diluar sekolah atau melanjutkan studinya,
memberlakukan finger print, pemotongangajibagi guru yang tidak disiplin.
18
G. Hipotesis penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.
Oleh karena itu, perumusan hipotesis sangat berbeda dari perumusan pertanyaan
penelitian (Saifuddin Azwar, 2010:49).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh Gaya Kepemimpinan
Partisipatif terhadap Motivasi dan Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab.
Temanggung Tahun 2016, artinya semakin baik kepemimpinan partisipatif akan
berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja guru.
H. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut Wiliam
Chang (2014:31-32) bahwa penelitian kuantitatif dimulai dengan sebuah rancana
khusus, seperangkat pertanyaan atau hipotesis yang mendetail. Penelitian ini
terkait dengan erat dengan proses induktif enumeratif (induktif berdasarkan
perhitungan). Peneliti mencari fakta dan penyebab perilaku manusia dan ingin
mengetahui banyak tentang sejumlah variabel sehingga perbedaan-perbedaan
dapat diidentifikasi.
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian berada di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab.Temanggung.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang
memiliki data mengenai variabel-variabel yang diteliti (Saifuddin Azwar,
19
2010:34). Subjek penelitian ini adalah selain kepala sekolah yang berarti
seluruh guru SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung berjumalah 30 orang.
3. Waktu penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada tanggal 07 Desember 2016 – 08
Januari 2017.
4. Variabel Penelitian
Variabel adalah semua objek yang menjadi sasaran penelitian. Dalam
penelitian ini dibedakan menjadi dua macam yaitu variabel pengaruh dan
variabel terpengaruh.
a. Variabel Pengaruh
Sebagai variabel pengaruh dalam penelitian ini adalah
Kepemimpinan Partisipatif Kepala sekolah yang disebut variabel
(X) diambil dari nilai hasil isian observasi rating scale penelusuran
kepemimpinan partisipatif kepala sekolah.
b. Variabel Terpengaruh
Sebagai variabel terpengaruh yang disebut variabel
dalam penelitian ini adalah motivasi dan kinerja Guru di SMA
Negeri 1 Pringsurat.
I. Tekhnik pengumpulan data
Sugiyono (2009: 80) mengemukakan populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas :obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
20
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulanya.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru di SMA Negeri 1
Pringsurat. Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
populasi merupakan objek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Adapun
perolehan data sebagai berikut:
1. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak
langsung diperoleh peneliti dari subyek penelitiannya, dan data ini terwujud
data dokumentasi atau data laporan yang tersedia. Data ini berfungsi sumber
data yang dijadikan sebagai data pelengkap dan pendukung dari data
primer. Sedangkan data sekunder ini didapat dari beberapa sumber yang
terkait informasi tentang penelitian ini, misalnya: arsip data, data resmi dari
SMA Negeri 1 Pringsurat, dokumen, buku-buku atau lewat orang lain yang
mengetahui data-data yang dibutuhkan.
2. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek atau
obyek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat
pengambilan data langsung pada subyek atau obyek sebagai sumber
informasi yang dicari dan yang akan diteliti:
21
a. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan
langsung menggunakan pancainderanya yaitu indra penglihatan atau
peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi
penelitian (Sukardi, 2011:78). Dalam hal ini, peneliti dengan
berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi
penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang
ada di lapangan.
b. Kuesioner
Kuesioner adalah tehknik pengumpulan data dengan memberikan
pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang hendak dipecahkan,
disusun dan disebarkan kepada responden untuk memperoleh informasi
(Sukardi, 2011:76). Kuesioner digunakan untuk mengetahui sejauh
mana gaya kepemimpinan partisipatif hubunganya dengan motivasi dan
kinerja guru di SMA Negeri 1 Pringsurat.
c. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel
secara obyektif. Kualitas instrumen yang digunakan sangat berpengaruh
dengan kualitas hasil penelitian.
22
Tabel. 1.1. Indikator Instrumen Kepemimpinan Partisipatif
Variabel Indikator Deskriptif Nomor
Soal
Kepemimpinan
Partisipatif
Komunikatif
1. Kepala sekolah
berkomunikasi dengan baik
dengan seluruh guru
2. Kepala skolah selalu
memberi pengarahan kepada
guru
3. Kepala sekolah terlibat
langsung dalam setiap
kegiatan yang sedang
dilaksanakan
4. Kepala sekolah dapat
melaksanakan tugas guru
yang sedang berhalangan
hadir
1
2
3
4
Konsultasi
1. Kepala sekolah melibatkan
komite dan wali siswa dalam
menyusun kegiatan akdemik
2. Kepala sekolah memberikan
kesempatan kepada guru
untuk merespon informasi
yang diberikan
3. Kepala sekolah memberikan
respon yang menyenangkan
dan selalu ada ketertarikan
dalam menanggapi informasi
yang diberikan oleh guru
4. Kepala sekolah mampu
menyusun perencanaan
sekolah bersama-sama
dengan guru
5
6
7
8
Pengambilan
Keputusan
Bersama
1. Adanya supervisi sekolah
atau pengarahan kepada guru
9
23
yang rutin dilaksanakan
2. Pengambilan keputusan
berdasarkan musyawarah
bersama
3. Kepala sekolah menawarkan
kesanggupan tugas atau
jabatan kepada guru yang
bersangkutan
4. Kepala sekolah tidak
menganggap ide seorang
guru selalu buruk
10
11
12
Membagi
Kekuasaan
1. Kepala Sekolah memberikan
tugas sesuai kinerja dan
kemampuan guru
2. Kepala Sekolah melakukan
control kinerja atas tugas
atau jabatan yang telah
dibebankan untuk evaluasi
3. Kepala sekolah tidak
merangkap 2 jabatan
sekaligus
4. Kepala Sekolah percaya
sepenuhnya kepada guru
yang telah diberikan tugas
masing-masing sesuai
tupoksinya untuk dijalankan
13
14
15
16
Demokratis
1. Kepala sekolah transparan
dengan kegiatan yang
dilakukan
2. Kepala sekolah memberikan
penghargaan kepada guru
yang berprestasi tanpa
membedakan agama, umur
dan golongan
3. Kepala Sekolah memberikan
kritik dan saran yang
membangun ketika
17
18
19
20
24
mengadakan pengawasan
kepada guru
4. Kepala sekolah memberikan
kesempatan kepada para guru
untuk mendiskusikan
masalah-masalah yang ada
Tabel. 1.2. Indikator Instrumen Motivasi Guru
Variabel Indikator Deskriptif Nomor
Soal
Motivasi Guru
Kebutuhan
Fisiologis
1. Bagaimana pendapat Bapak
/Ibu guru jika gaji atau honor
mengalami peningkatan sesuai
kinerja nya?
2. Guru mendapatkan fasilitas
sekolahan yang memadai
3. Guru menerima honor
pengganti transportasi saat
pemberian jam mengajar
tambahan
4. Kebutuhan kelas dibiayai
sekolah
1
2
3
4
Kebutuhan
akan
Keamanan
1. Guru merasa bangga akan
profesinya
2. Guru menerapkan landasan
ibadah dalam kerjanya
3. Guru menerima pelayanan
kesehatan dari pemerintah
4. Guru tidak menerima ancaman
fisik maupun psikis disekolah
5
6
7
8
Kebutuhan
akan
Kebersamaan
dan Cinta
1. Hubungan yang baik antara
kepala sekolah, guru maupun
siswa
2. Mampu menciptakan suasana
9
10
25
yang menyenangkan dalam
lingkup sekolah
3. Siswa merasa senang dan
nyaman saat kegiatan belajar
mengajar
4. Guru menerima kritik dan
saran sebagai langkah dalam
meningkatkan kemampuan
atau potensi diri
11
12
Kebutuhan
Penghargaan
1. Guru mampu memunculkan
ide kreatif
2. Guru mendapatkan pujian dari
kepala sekolah dan rekan guru
atas prestasi
3. Guru mampu bersaing sehat
dalam mencapai prestasi
4. Guru selalu mensuport rekan
guru lain
13
14
15
16
Kebutuhan
Aktualisasi diri
1. Guru mampu menuntaskan
pekerjaan yang sudah
diberikan
2. Guru menerima pengakuan
dari apa yang sudah
dikerjakan
3. Guru bertanggungjawab atas
apa yang menjadi
kewajibannya
4. Guru disenangi oleh
masyarakat sekolah
17
18
19
20
26
Tabel. 1.3. Indikator Instrumen Kinerja Guru
Variabel Indikator Deskriptif Nomor
Soal
Kinerja Guru
Kualitas
Proses
Pembelajaran
1. Guru menyusun program
pelajaran atau praktek dalam
satuan pendidikan
2. Menyajikan program
pembelajaran dengan tepat dan
benar;
3. Melaksanakan evaluasi belajar
4. Menyusun dan melaksanakan
perbaikan / pengayaan;
1
2
3
4
Efaktivitas dan
Efisiensi
Proses Belajar
Mengajar
1. Dapat menggunakan metode
pengajaran dengan tepat;
2. Mampu menggunakan
efektivitas waktu
pembelajaran;
3. Siswa dapat menangkap
pelajaran dengan cepat;
4. Dapat tercapai ketuntasan
materi pelajaran di akhir
semester.
5
6
7
8
Pengembangan
dan Inovasi
Profesi guru
1. Mengembangkan
profesionalisme guru melalui
penataran,diskusi, lokakarya
dan sejenisnya;
2. Mendemonstrasikan alat
peraga pelajaran atau alat
bimbingan yang sudah
disediakan sekolah;
3. Melakukan inovasi dalam
proses KBM dan aktif dalam
9
10
11
27
KKG atau sejenisnya
Moral kerja
guru
1. Dapat bekerja mandiri tanpa
harus diawasi oleh kepala
sekolah;
2. Sikap loyalitas kepada kepala
sekolah cenderung positif;
3. Mempunyai motivasi dan
semangat kerja yang tinggi;
4. Disiplin menjalankan tugas
mengajar dan tugas lain yang
diberikan oleh kepala sekolah;
5. Dapat bekerjasama dengan
guru lain dalam menjalankan
tugas dari kepala sekolah;
6. Adanya kesadaran yang tinggi
untuk melakukan tugas yang
diberikan oleh kepala sekolah
12
13
14
15
16
17
Kepuasan
kerja guru
1. Memperoleh dan menerima
gaji dengan senang hati;
2. Merasakan suasana kerja yang
kondusif dan nyaman;
3. Tidak mengalami kesulitan
atau masalah saat proses
belajar mengajar dikelas;
18
19
20
J. Analisa Data
Untuk dapat mengukur setiap variabel yang telah dijabarkan dalam
indikator-indikator dan untuk mendukung dalam penganalisaan data, maka penulis
memberikan skor 3 untuk jawaban A, Skor 2 untuk Jawaban B dan skor 1 untuk
Jawaban C dalam setiap jawaban semua variable.
28
1. Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk menghitung skor masing-masing variabel.
Penelitian ini meliputi tiga variabel, Kepemimpinan Partisipatif sebagai varibel
pertama dan Motivasi sebagai variabel kedua Kinerja guru sebagai
variabel ketiga . Untuk analisis hipotesis deskriptif dalam menjawab
rumusan masalah peneliti menggunakan rumus mean.
P=
x100%
Keterangan:
P : Presentase Perolehan
F : Frekuensi
N : Jumlah sampel
2. Analisis Lanjutan
a. Korelasi X dengan
Untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan partisipatif dengan
motivasi kerja guru SMA Negeri 1 Pringsurat Temanggung menggunakan
rumus:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
29
Keterangan:
( ) = Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases
= Jumlah hasil Perkalian antara skor X
= Jumlah seluruh skor
X = Jumlah seluruh skor X
b. Korelasi X dengan
Untuk mengetahui pengaruh tingkat Kepemimpinan partisipatif
terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Temanggung
menggunakan rumus:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
( ) = Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases
= Jumlah hasil Perkalian antara skor X dan skor
= Jumlah seluruh skor
X = Jumlah seluruh skor X
c. Korelasi dengan
Untuk mengetahui tingkat pengaruh Motivasi dan Kinerja guru
menggunakan rumus:
30
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
( ) = Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases
= Jumlah hasil Perkalian antara skor dan skor
= Jumlah seluruh skor
= Jumlah seluruh skor
d. Korelasi Ganda
Untuk mencari nilai koefisien korelasi ganda antara
Kepemimpinan Partisipatif terhadap Motivasi dan Kinerja Guru SMA
Negeri 1 Pringsurat Kec. Temanggung maka menggunakan rumus:
√
Keterangan :
Korelasi antara X bersama-sama dengan dan
Korelasi product moment antara variabel X dengan variabel
Korelasi product moment antara variabel X dengan variabel
Korelasi product moment antara variabel dengan variabel
31
K. Sitematika Penulisan Skripsi
Bab I adalah Pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, penegasan istilah, rumusan hipotesis,
tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II. Pertama, Gaya Kepemimpinan meliputi; gambaran umum
kepemimpinan, tugas kepala sekolah, gaya kepemimpinan partisipatif. Kedua.
Motivasi. Ketiga, Kinerja Guru.
Bab III. Laporan hasil penelitian, berisi tentang; pertama gambaran
umum tentang SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung, meliputi sejarah
singkat berdirinya, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru, siswa dan
karyawannya, kedua data tentang gaya kepemimpinan partisipatif, ketiga data
tentang motivasi, dan keempat data tentang kinerja guru.
Bab IV. Analisis data, terdiri dari; pertama analisis tentang variabel
gaya kepemimpinan partisipatif, kedua analisis tentang variabel motivasi,
ketiga analisis tentang kinerja guru, dan keempat analisis tentang hubungan
antara kepemimpinan partisipatif dan motivasi dengan kinerja guru di SMA
Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung.
Bab V. Penutup, bab ini berisi mengenai kesimpulan, saran-saran, dan
kata penutup dan bagian akhir memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran dan
riwayat pendidikan penulis.
32
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Gaya Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan secara harfian berasal dari kata pimpin. Kata pimpin
mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan
juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung
jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja
dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan
setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya
Siti Farikhah (2015:190).
Menurut Wahjosumidjo (2005: 17) kepemimpinan di terjemahkan
kedalam istilah sifat- sifat, perilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain,
pola- pola, interaksi, hubungan kerja sama antarperan, kedudukan dari satu
jabatan administratif, dan persuasif, dan persepsi dari lain- lain tentang
legitimasi pengaruh. Miftah Thoha (2010: 9) kepemimpinan adalah
kegiatan untuk memengaruhi perilaku orang lain, atau seni memengaruhi
perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok
33
George R. Terry (Miftah Thoha, 2010: 5) mengartikan bahwa
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya
diarahkan mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok
dan budayanya.
Dale Timple (2000: 58) mengartikan Kepemimpinan adalah
proses pengaruh sosial di dalam mana manajer mencari keikutsertaan sukarela
dari bawahan dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Dengan kepemimpinan
yang dilakukan seorang pemimpin juga menggambarkan arah dan tujuan yang
akan dicapai dari sebuah organisasi. Sehingga dapat dikatakan kepemimpinan
sangat berpengaruh bagi nama besar organisasi.
Menurut Sudarwan Danim (2004: 56) kepemimpinan adalah setiap
perbuatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi
dan memberi arah kepada individu atau kelompok yang tergabung di dalam
wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pemimpin pendidikan secara hakiki mencakup semua orang yang
bergerak dibidang penanaman pengaruh dan bimbingan serta ajakan dalam
mengelola pendidikan. (Siti Farikhah, 2015:192). Jadi, Seorang pemimpin
dapat melakukan berbagai cara dalam kegiatan mempengaruhi orang lain atau
bawahan agar mau melakukan apa yang diperintahnya. Hal ini penting karena
bagaimanapun seorang pemimpin mempunyai peran sebagai figur yang dapat
34
dijadikan contoh oleh para bawahannya. Selain itu, Pemimpin juga disebut-
sebut sebagai leader yang berfungsi melakukan hubungan interpersonal dengan
bawahannya dengan cara memimpin, memotivasi, mengembangkan, dan
mengendalikan para bawahannya supaya bekerja sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawabnya masing-masing.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan kepemimpinan merupakan
cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan dengan karakteristik
tententu sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Faktor keberhasilan
seorang pemimpin salah satunya tergantung dengan teknik kepemimpinan yang
dilakukan dalam menciptakan situasi sehingga menyebabkan orang yang
dipimpinnya timbul kesadarannya untuk melaksanakan apa yang dikehendaki.
Dengan kata lain, efektif atau tidaknya seorang pemimpin tergantung dari
bagaimana kemampuannya dalam mengelola dan menerapkan pola
kepemimpinannya sesuai dengan situasi dan kondisi organisasi tersebut.
2. Prinsip-prinsip kepemimpinan
Menurut Siti Farikhah (2015:197-199) bahwa, Prinsip kepemimpinan
yang dikembangkan dalam dunia pendidikan mencakup 6 prinsip, yaitu :
a. Prinsip partisipasi
Pemimpin berusaha meningkatkan dan memupuk kesadaran pada
setiap anggotanya agar rela dan ikut bertanggung jawab serta aktif
berpartisipasi dalam memikirkan serta memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan perencanaan strategi program pendidikan.
35
b. Prinsip kooperasi
Dalam prinsip kooperasi ini, partisipasi harus ditingkatkan menjadi
kerja sama yang dinamis. Setiap anggota disamping bertanggungjawab
dalam tugasnya masing-masing, juga harus merasa berkepentingan pada
masalah yang berkaitan dengan suksesnya tugas anggota lain. Adanya
kesadaran dan perasaan itu memungkinkan anggota akan sering bantu-
membantu serta kerja sama dalam setiap usaha memecahkan masalah.
c. Prinsip human relation
Perlu diciptakan suasana persahabatanan persaudaraan yang
harmonis serta perlu dipupuk sikap saling menghormati serta pemimpin
harus menjadi tauladan bagi terciptanya suasana yang harmonis.
d. Prinsip pendelegasian
Pemimpin perlu mendelegasikan kekuasaan, wewenang dan
tanggungjawabnya pada anggota sesuai kapasitasnya masing-masing, agar
proses kerja secara keseluruhan dapat berjalan lancar, efektif dan efisien.
e. Prinsip fleksibilitas dan tata kerja
Hendaknya struktur organisasi dan hubungan serta tata kerja tidak
menimbulkan suasana kaku, sehingga akan membawa dampak negatif yang
dapat menghambat perencanaan dan pelaksanaan program yang telah
ditetapkan.
36
Fleksibilitas organisasi akan menjamin hubungan kerja dan tata kerja
yang sesuai dengan kenyataan dan masalah baru yang muncul dan selalu
berubah.
f. Prinsip kreatifitas
Pemimpin mininamal harus mendorong dirinya untuk kreatif dan
anggotanya. Tanpa adanya kreatifitas dalam organisasi, maka organisasi
tersbut akan selalu tertinggal oleh kemajuan dan tuntutan masyarakat yang
selalu berubah.
3. Macam-macam Gaya Kepemimpinan
Menurut Mifta Thoha (2010: 49) gaya kepemimpinan merupakan
norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut
mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Macam-
macam gaya kepemimpinan antara lain :
a. Gaya Kepemimpinan Otokratik
Menurut Sudarwan Danim (2004: 75) kata otokratik diartikan
sebagai tindakan menurut kemauan sendiri, setiap produk pemikiran
dipandang benar, keras kepala, atau rasa aku yang keberterimaannya pada
khalayak bersifat dipaksakan. Kepemimpinan otokratik disebut juga
kepemimpinan otoriter.
Mifta Thoha (2010: 49) mengartikan kepemimpinan otokratis
sebagai gaya yang didasarkan atas kekuatan posisi dan penggunaan otoritas.
Jadi kepemimpinan otokratik adalah kepemimpinan yang dilakukan oleh
37
seorang pemimpin dengan sikapnya yang menang sendiri, tertutup terhadap
saran dari orang lain dan memiliki idealisme tinggi.
Menurut Sudarwan Danim (2004: 75) pemimpin otokratik
memiliki ciri-ciri antara lain:
1) Beban kerja organisasi pada umumnya ditanggung oleh pemimpin.
2) Bawahan, oleh pemimpin hanya dianggap sebagai pelaksana dan mereka
tidak boleh memberikan ide-ide baru.
3) Bekerja dengan disiplin tinggi, belajar keras, dan tidak kenal lelah.
4) Menentukan kebijakan sendiri dan kalaupun bermusyawarah sifatnya
hanya penawar saja.
5) Memiliki kepercayaan yang rendah terhadap bawahan dan kalaupun
kepercayaan diberikan, didalam dirinya penuh ketidak percayaan.
6) Komunikasi dilakukan secara tertutup dan satu arah.
7) Korektif dan minta penyelesaian tugas pada waktu sekarang.
b. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Menurut Sudarwan Danim (2004: 75) kepemimpinan demokratis
bertolak dari asumsi bahwa hanya dengan kekuatan kelompok, tujuantujuan
yang bermutu tercapai. Mifta Thoha (2010: 50) mengatakan gaya
kepemimpinan demokratis dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikut
sertaan para pengikut dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan.
38
Menurut Sudarwan Danim (2004: 76) pemimpin demokratis
memiliki ciri-ciri antara lain:
1) Beban kerja organisasi menjadi tanggung jawab bersama personalia
organisasi itu.
2) Bawahan, oleh pemimpin dianggap sebagai komponen pelaksana secara
integral harus diberi tugas dan tanggung jawab.
3) Disiplin akan tetapi tidak kaku dan memecahkan masalah secara bersama.
4) Kepercayaan tinggi terhadap bawahan dengan tidak melepaskan tanggung
jawab pengawasan
5) Komunikasi dengan bawahan bersifat terbuka dan dua arah.
c. Gaya Kepemimpinan Permisif
Menurut Sudarwan Danim (2004: 76) pemimpin permisif
merupakan pemimpin yang tidak mempunyai pendirian yang kuat, sikapnya
serba boleh. Pemimpin memberikan kebebasan kepada bawahannya,
sehingga bawahan tidak mempunyai pegangan yang kuat terhadap suatu
permasalahan. Pemimpin yang permisif cenderung tidak konsisten terhadap
apa yang dilakukan.
Menurut Sudarwan Danim (2004: 77) pemimpin permisif
memiliki ciri-ciri antara lain:
1) Tidak ada pegangan yang kuat dan kepercayaan rendah pada diri sendiri.
2) Mengiyakan semua saran.
3) Lambat dalam membuat keputusan.
39
4) Banyak “mengambil muka” kepada bawahan.
5) Ramah dan tidak menyakiti bawahan.
d. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Dessler (2002:27) mengatakan bahwa menjadi pemimpin yang
partisipatif berarti melibatkan anggota tim dalam pembuatan keputusan. Hal
ini terutama penting manakala pemikiran kreatif diperlukan untuk
memecahkan masalah yang kompleks atau membuat keputusan yang akan
berdampak pada anggota tim. Kepemimpinan partisipatif menurut Husain
(2011:12) terdapat empat poin penting yaitu:
1) Mengembangkan dan mempertahankan hubungan
2) Memperoleh dan member informasi
3) Membuat keputusan
4) Mempengaruhi orang.
Gaya kepemimpinan partisipatif lebih menekankan pada tingginya
dukungan dalam pembuatan keputusan dan kebijakan tetapi sedikit
pengarahan.Gaya pemimpin yang tinggi dukungan dan rendah pengarahan
dirujuk sebagai “partisipatif” karena posisi kontrol atas pemecahan masalah
dan pembuatan keputusan dipegang secara bergantian. Dengan penggunaan
gaya partisipatif ini, pemimpin dan bawahan saling tukar menukar ide dalam
pemecahan masalah dan pembuatan keputusan. Dalam aktivitas menjalankan
organisasi, pemimpin yang menerapkan gaya ini cenderung berorientasi
kepada bawahan dengan mencoba untuk lebih memotivasi bawahan
40
dibandingkan mengawasi mereka dengan ketat. Mereka mendorong para
anggota untuk melaksanakan tugas-tugas dengan memberikan kesempatan
bawahan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan
suasana persahabatan serta hubungan-hubungan saling mempercayai dan
menghormati dengan para anggota kelompok.
Daya kepemimpinan partisipatif menyangkut usaha-usaha seorang
pemimpin untuk mendorong dan memudahkan partisipasi oleh orang lain
dalam membuat keputusan-keputusan yang tidak dibuat oleh pemimpin itu
sendiri. Gaya kepemimpinan partisipatif adalah seorang pemimpin yang
mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan keputusan (Ranupandojo,
2000:75). Adapun aspek-aspek dalam gaya kepemimpinan partisipatif
mencakup konsultasi, pengambilan keputusan bersama, membagi kekuasaan,
desentralisasi dan manajemen yang demokratis. Indikator langsung dari
adanya kepemimpinan partisipatif ini terletak pada perilaku para
pengikutnya yang didasarkan pada persepsi karyawan terhadap gaya
kepemimpinan yang digunakan (Thoha,2004:46).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa gaya
kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku yang konsisten yang
ditunjukkan pemimpin dan diketahui oleh pihak lain ketika pemimpin
berusaha mempengaruhi orang lain. Gaya kepemimpinan antara lain gaya
kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan demokratis, dan gaya
kepemimpinan permisif. Jika dikaitkan dengan Kepala Sekolah, maka
41
Kepala Sekolah dapat menggunakan gaya kepemimpinan tersebut dalam
mempengaruhi guru maupun karyawan yang ada di sekolah yang
dipimpinnya. Namun gaya kepemimpinan yang tepat untuk memotivasi
kepala sekolah adalah gaya kepemimpinan demokratis. Hal ini sesuai
pendapat Mifta Thoha (2010: 50) yang mengatakan gaya kepemimpinan
partisipatif dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikut sertaan para
pengikut dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Dengan gaya partisipatif Kepala sekolah secara tidak langsung memotivasi
guru agar berpartisipasi dan bertanggungjawab dalam kegiatan sekolah.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan
a. Fakor internal
Kurangnya motivasi dari pemimpin itu sendir, emosi yang tidak
stabil, tidak percata diri, takut dalam mengambil resiko, terbatasnya
kecakapan pemimpin.
b. Fakor eksternal
Tidak adanya dukungan dari orang terdekat, tidak adanya dukungan
dari bawahan, terlalu banyak tekanan.
42
B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Berawal dari kata “motif” itu, maka
motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.
Motif menjadi aktif pada saat–saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk
mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. Menurut Winardi (2001: 1) istilah
motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin, yakni movere,yang berarti
“menggerakkan” to move.
Menurut Mitchell (1982: 81) dalam Winardi (2001: 1), motivasi
mewakili proses-proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya,
diarahkannya, dan terjadinya presistensi kegiatan-kegiatan sukarela
(volunter) yang diarahkan kearah tujuan tertentu. Motivasi dapat juga
dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak suka
maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak
suka itu.
Menurut Veithzal (2010:837), motivasi adalah serangkaian sikap dan
nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik
sesuai dengan tujuan individu.Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang
invesible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu tersebut
bertingkahlaku dalam mencapai tujuan. Apabila individu termotivasi, mereka
43
akan membuat pilihan yang positif untuk melakukan sesuatu, karena pada
dasarnya motivasi dapat memacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat
memuaskan keinginan mereka dan meningkatkan produktivitas kerja mereka
serta pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Motivasi merupakan sesuatu yang timbul dari dalam diri seseorang
untuk mencapai tujuan tertentu dan juga bisa dikarenakan dorongan orang lain.
Akan tetapi motivasi yang baik merupakan motivasi yang muncul dari dalam
diri sendiri tanpa adanya paksaan.
Ardhana mengemukakan, Motivasi adalah keadaan dalam pribadi
orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas tertentu untuk
mencapai tujuan (Ardhana, 1985:165). Secara garis besar motivasi adalah suatu
proses menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum
dari tingkah laku manusia. Hal ini lebih mengarah kepada kegiatan belajar
secara spesifik, sehingga guru tidak dapat menyimpulkan secara sembarangan
saja mengenai keadaan siswa apakah siswa tersebut memiliki motivasi atau
tidak. Hal ini dikarenakan motivasi itu adalah kondisi internal siswa yang tidak
dapat dilihat begitu saja dari keadaan fisik siswa misalnya: ekspresi wajah,
gerakan tubuh atau tutur kata.
Thomas M. Risk mendefinisikan motivasi adalah usaha yang disadari
oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri peserta didik/pelajar
yang menunjang kegiatan ke arah tujuan-tujuan belajar (Thomas M. Risk,
1956:32).
44
2. Fungsi Motivasi
Motivasi merupakan suatu proses perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan tertentu. Sebagai proses motivasi mempunyai fungsi antara lain:
a. Memberi semangat dan mengaktifkan guru agar tetap berminat dan siaga.
Jika dalam kepemimpinan kepala sekolah maka kepala sekolah tidak pernah
berhenti memberi motivasi kepada tenaga kependidikan agar selalu
semangat dalam mendidik peserta didik.
b. Memusatkan kerja seseorang atas tanggung jawabnya yang sedang
diemban. Dengan selalu fokus dalam bekerja diharapkan akan
menghasilkan kinerja yang maksimal sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Jika dalam lingkup sekolah dengan adanya motivasi dari
Kepala Sekolah terhadap guru diharapkan para guru dapat fokus bekerja
sebagai guru yang professional.
c. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka
panjang. Dengan motivasi seseorang akan terpacu untuk memenuhi target
kerja yang direncanakan baik prestasi kerja dalam waktu dekat maupun
prestasi kerja yang jangka panjang.
d. Membangkitkan semangat juang dalam melakukan sesuatu yang tentunya
sangat baik untuk kebutuhan kerja di era globalisasi. Untuk itu dengan
motivasi yang berkala dari pimpinan diharapkan para pekerja terutama
45
dalam bidang pendidikan dapat semangat berkerja, cepat dan tepat sesuai
dengan yang diharapkan.
3. Bentuk Motivasi
Secara umum, dalam hubungannya dengan belajar, para ahli sepakat
mengklasifikasikan motivasi ke dalam dua bentuk menurut timbulnya, yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Muhibbin Syah mengatakan secara umum motivasi diklasifikasikan
menjadi 2 bentuk yaitu:
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi Intrinsik adalah keadaan keadaan yang berasal dari
dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan
belajar. Yang tergolong ke dalam klasifikasi ini adalah : perasaan
menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut misalnya
materi pelajaran tersebut berhubungan dengan cita-cita masa depan siswa
yang bersangkutan (Mohibbin Syah, 1999:137).
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah keadaan yang datang dari luar individu
siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Yang
tergolong ke dalam motivasi eksternal ini adalah: pujian dan hadiah,
peraturan/tata tertib sekolah, suri teladan orang tua/guru, dan lain-lain
(Mohibbin Syah, 1999:137).
46
Seorang guru sebaiknya memahami juga, bahwa motivasi
ekstrinsik, hanya efektif jika adanya perangsang-perangsang dari luar yang
mengakibatkan seorang siswa mengubah tingkah lakunya secara efektif.
Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi ekstrinsik seringkali hanya
memegang peranan yang kecil, namun seringkali seorang guru menganggap
dirinya mampu mengubah motivasi internal dengan upaya tertentu (memberi
hadiah atau hukuman). Motivasi ekstrinsik ini, hanya akan efektif jika
motivasi intrinsik siswa mengalami perubahan dengan sendirinya melalui
sejumlah pengalaman. Maka, seorang guru sebaiknya tidak terlalu terpaku
merencanakan motivasi eksternal yang terlalu berlebihan, agar tidak
membuat siswa hanya membeo tingkah laku atau kemampuan yang
dimilikinya.
Oemar Hamalik memperjelas bahwa motivasi intrinsik sebagai
sound motivation yang artinya adalah motivasi yang riil, yang memiliki
nilai-nilai yang sesungguhnya. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
berasal dari luar situasi belajar-mengajar (Oemar Hamalik, 2001:163).
Purwanto menggo1ongkan motif-motif tersebut menjadi tiga
golongan yaitu :
1) Motif-motif atau kebutuhan organis, misal kebutuhan untuk makan,
kebutuhan untuk bernafas.
2) Motif darurat misalnya, dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan
untuk membalas, dorongan untuk berusaha.
47
3) Motif obyektif, yang menyangkut kebutuhan untuk melakukan
manipulasi’ untuk menarik perhatian ( M. Ngalim Purwanto, 1996:64).
Hilgard sebagaimana dikutip oleh S. Nasution mengatakan bahwa:
“Learning is the process by which an activity originates or changed through
training procedures (whether laboratory or is the natural environment) as
distinguished from changes by factors not attributable to training” (S.
Nasution, 1995:29). yang artinya, belajar adalah suatu proses yang mana
aktivitas yang dihasilkan atau prosedur perubahan melalui latihan (baik di
laboratorium maupun di lingkungan alami) sebagaimana terlihat dari
perubahan-perubahan yang tidak dapat dihubungkan dengan pelatihan
dimaksud. Hal ini menunjukkan bahwa belajar berhubungan erat dengan
melatih diri untuk menguasai sejumlah keahlian. Dan keahlian tersebut dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah selesai belajar, sekalipun
persoalan yang dihadapi tidak seperti yang dihadapi ketika sedang belajar.
Dengan memperhatikan hal di atas, maka guru dengan segala
upayanya untuk membuat siswa belajar adalah motivasi ekstrinsik bagi
siswa. Guru perlu juga memperhatikan bahwa pikiran atau persepsi sendiri
sering lebih kuat dari kebenaran yang letaknya di luar diri sendiri. Oleh
karena itu, tugas guru sangat berat untuk memberikan upaya yang maksimal
dalam rangka menimbulkan motivasi yang sama kuatnya dengan motivasi
yang berasal dari dalam diri sendiri.
48
Menurut pendapat Fo’arota Telaumbanua mengemukakan,
Motivasi sangat penting untuk dipahami karena melalui motivasi manusia
terdorong untuk melakukan suatu pekerjaan (Fo’arota Telaumbanua,
2005:37). Lebih lanjut dikemukakan bahwa timbulnya motivasi didasarkan
atas dorongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki oleh
setiap individu yaitu keinginan untuk berbuat dan bertindak.
Faktor yang paling kuat dalam mempengaruhi motivasi adalah
kebutuhan. Setiap tindakan yang merupakan perwujudan dari motivasi
adalah didasari pada kebutuhan. Manusia tidak akan termotivasi untuk
mencapai suatu tujuan atau melakukan suatu tindakan, jika ia tidak
membutuhkan sesuatu dari tindakan serta pikirannya itu. ada 7 kebutuhan
manusia yang harus dipenuhi, yang diyakini menjadi motivasi dalam setiap
tindakan manusia yaitu:
1) Kebutuhan fisiologis.
Yaitu kebutuhan jasmani manusia misalnya, kebutuhan akan
makanan, minum, tidur, istirahat, dan kesehatan. Untuk dapat bekerja
dengan baik, manusia harus dalam keadaan sehat-sehat saja, tidak
kelaparan, kehausan, yang dapat mengganggu keinerja otaknya dalam
bekerja.
2) Kebutuhan akan keamanan.
Manusia membutuhkan ketentraman dan keamanan jiwa.
Perasaan kecewa, dendam, takut akan kegagalan, ketidakseimbangan
49
mental dan goncangan-goncangan emosi yang lain dapat mengganggu
aktivitas seseorang. Untuk meningkatkan cara kinerja lebih efektif,
maka seseorang harus dapat menjaga keseimbangan emosi, sehingga
perasaan aman dapat tercapai dan konsentrasi pikiran dapat dipusatkan
pada pekerjaan yang lebih baik.
3) Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta.
Manusia dalam hidup membutuhkan kasih sayang dari orang
sekitar, kepala sekolah dan teman-teman yang lain. Di samping itu, ia
akan merasa berbahagia jika dapat membantu dan memberikan cinta
kasih pada orang lain pula. Bekerja bersama akan membuka pikiran
akan pentingnya kebersamaan.
4) Kebutuhan akan status.
Tiap orang menginginkan segala usahanya berhasil. Untuk
kelancaran bekerja, perlu optimisme, percaya diri, dan keyakinan akan
dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Seseorang harus mendapat
insentif bahwa, apa yang dikerjakan akan berguna bagi dirinya sendiri.
5) Kebutuhan akan self-actualisation.
Bekerja yang lebih efektif dapat diciptakan untuk memenuhi
kebutuhan sendiri, image seseorang. Tiap-tiap orang tentu berusaha
untuk memenuhi keinginan yang dicita-citakannya. Oleh karena itu
seseorang harus yakin bahwa dengan bekerja yang baik akan
membantunya mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.
50
6) Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti.
Yaitu kebutuhan manusia untuk memuaskan rasa ingin tahu,
mendapatkan pengetahuan, informasi, dan untuk mengerti sesuatu.
Untuk mencapai hal ini, maka harus ditanamkan kepada diri sendiri
bahwa, satu-satunya cara untuk memuaskan rasa ingin tahunya akan
sesuatu adalah menggali potensi diri.
7) Kebutuhan estetika.
Yaitu kebutuhan yang dimanifestasikan sebagai kebutuhan
akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan dari suatu tindakan.
Hal ini hanya mungkin akan terwujud jika seseorang bekerja tak henti-
hentinya, tidak hanya dalam pendidikan formal saja tetapi juga setelah
selesai, setelah bekerja, berkeluarga serta berperan dalam masyarakat.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Menurut Sutrisno, (2013:116) menyatakan motivasi sebagai proses
psikologi dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor
ekstern yang berasal dari pegawai :
a. Faktor Intern
Faktor intern yang dapat memengaruhi pemberian motivasi pada
seseorang, atau faktor yang bersumber dari dalam diri seseorang, antara
lain;
51
1) Keinginan untuk dapat hidup
2) Keinginan untuk dapat memiliki
3) Keinginan untuk memperolah penghargaan
4) Keinginan untuk memperoleh pengakuan
5) Keinginan untuk berkuasa
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern juga tidak kalah peranannya dalam melemahkan
motivasi seseorang, atau faktor yang berasal dari luar diri seseorang, adalah:
1) Kondisi lingkungan kerja
2) Kompensasi yang memadai
3) Supervisi yang baik
4) Adanya jaminan pekerjaan
5) Status dan tanggung jawab
6) Peraturan yang fleksibel
C. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja Guru
Kinerja dalam sebuah organisasi merupakan salah satu unsur yang
tidak dapat dipisahkan dalam suatu organisasi, baik itu organisasi publik
maupun organisasi swasta. Kinerja organisasi akan sangat ditentukan oleh
unsur pegawainya karena itu dalam mengukur kinerja suatu organisasi
sebaiknya diukur dalam tampilan kerja dari pegawainya.
52
Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual
Performance yang merupakan prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang
dicapai oleh seseorang. Mangkunegara (2011:67) mengatakan: Kinerja adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Menurut Ruky (2001:14) menyatakan bahwa kinerja merupakan
pengalih bahasaan dari bahasa Inggris performance yang diartikan oleh
Bernardin dan Russel mendefinisikan kinerja sebagai pencatatan hasil-hasil
yang diperoleh dari fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu
tertentu.
Prawirosentono dalam Sutrisno (2011:170) mengemukakan kinerja
adalah hasil kerja dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam
suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara
legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika.
Selanjutnya menurut Hasibuan (2007:94) menjelaskan bahwa
kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
Kinerja merupakan suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi, visi serta organisasi. Pada dasarnya pengertian kinerja berkaitan
53
dengan tanggung jawab individu atau organisasi dalam menjalankan apa yang
menjadi wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Dari berbagai definisi kinerja di atas, dapat disimpulkan bahwa
Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung jawabnya untuk
mencapai tujuan organisasi.
2. Prinsip Kinerja Guru
Prinsip kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran tolak
ukur dalam menilai kinerja. Menurut John Miner dalam Sudarmanto (2009; 11)
mengemukakan 4 dimensi yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam
menilai kinerja secara umum, yaitu;
a. Kualitas, yaitu ; tingkat kesalahan, kerusakan, kecermatan.
b. Kuantitas, yaitu jumlah pekerjaan yang dihasilkan
c. Penggunaan waktu dalam kerja, yaitu tingkat ketidakhadiran,
keterlambatan, waktu kerja efektif/jam kerja hilang
d. Kerja sama dengan orang lain dalam bekerja.
Dari empat prinsip kinerja diatas dapat disimpulkan bahwa ada dua
hal terkait dengan aspek keluaran atau hasil pekerjaan yaitu kualitas hasil,
kuantitas keluaran dan dua hal terkait aspek perilaku individu yaitu
penggunaan waktu dalam bekerja ( tingkat kepatuhan terhadap jam kerja,
disiplin ) dan kerja sama sehingga keempat indikator diatas mengukur kinerja
pada level individu.
54
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang
atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut pendapat Davis dalam Mangkunegara (2011:67) faktor
yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan
faktor motivasi (motivation) adalah sebagai berikut:
a. Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari
kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill).
Artinya, pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan
pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai
kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada
pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right man in the right place,
the right man on the right job).
b. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam
menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi
(tujuan kerja).
55
Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri
pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap
mental seorang pegawai harus sikap mental yang siap secara psikofisik
(siap secara mental, fisik, tujuan, dan situasi). Artinya, seorang pegawai
harus siap mental, mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target
kerja yang akan dicapai, mampu memanfaatkan, dan menciptakan situasi
kerja.
D. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif dalam meningkatkan Motivasi
dan Kinerja Guru
Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah selaku pemimpin
pendidikan ada yang berkenaan dengan tujuan sekolah yang hendak dicapai.
Misalnya, mendeskripsikan tujuan institusional sekolah sehingga mudah dipahami
oleh guru-guru maupun staf lainnya, bersama-sama dengan guruguru maupun staf
lainnya memikirkan dan merencanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menyokong
tujuan institusional sekolah, melakukan pendelegasian kepada guru-guru dan staf
lainnya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan,
mendorong dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas yang telah didelegasikannya.
Di samping itu, ada pula tugas dan tanggung jawab kepala sekolah
yang berkenaan dengan penciptaan suasana yang menyenangkan sehingga dapat
menumbuhkan moral kerja guru-guru maupun staf lainnya. Bentuk operasional
dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab terakhir ini, misalnya:
56
1. Berusaha memahami karakteristik setiap guru dan staf lainnya berupa
perasaannya, keinginan, pola berpikir, sikap;
2. Menciptakan kondisi kerja yang menyenangkan, baik kondisi fisik maupun
sosialnya sehingga mereka betah di sekolah;
3. Memupuk rasa kerja sama yang baik antara kepala sekolah dengan guru,
guru dengan guru, maupun dengan staf lainnya, sehingga tercipta suatu
kelompok kerja yang produktif dan kohesif;
4. Memupuk rasa ikut memiliki (sense of belonging), rasa adanya peranan
yang cukup penting (sense of importance), dan rasa sebagai orang yang
berhasil (sense of achievement) pada setiap diri guru maupun staf
lainnya (Ibrahim Bafadal, 1997:89).
Dinas Pendidikan telah menetapkan bahwa kepala sekolah harus
mampu melaksanakan pekerjaannya sebagai edukator; manajer; administrator; dan
supervisor (EMAS). Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan perkembangan zaman, kepala sekolah juga harus mampu berperan
sebagai leader, innovator, dan motivator di sekolahnya. Dengan demikian dalam
paradigma baru manajemen pendidikan, kepala sekolah sedikitnya harus mampu
berfungsi sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, innovator,
motivator (E. Mulyasa, 2007:97).
1. Kepala Sekolah sebagai Educator (pendidik)
Dalam melakukan fungsinya sebagai educator, kepala sekolah harus
memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja guru di sekolahnya.
57
Menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga
sekolah., memberikan dorongan kepada seluruh guru, serta melaksanakan
model pembelajaran yang menarik, seperti team teaching, moving class, dan
mengadakan program akselerasi (acceleration) bagi peserta didik yang cerdas
di atas normal. Wahjosumidjo mengemukakan bahwa memahami arti
pendidik tidak cukup berpegang pada konotasi yang terkandung dalam
definisi pendidik, melainkan harus dipelajari keterkaitannya dengan makna
pendidikan, sarana pendidikan, dan bagaimana strategi pendidikan itu
dilaksanakan. Untuk kepentingan tersebut, kepala sekolah harus berusaha
menanamkan, memajukan dan meningkatkan sedikitnya empat macam nilai,
yakni pembinaan mental, moral, fisik, dan artistik (Wahjosumidjo, 2008:122).
2. Kepala Sekolah sebagai Manajer.
Manajemen seperti dikemukakan G.R.Terry adalah Management is a
distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and
controlling, performed to determine and accomplish stated objectives by
the use of human beings and other resources. Artinya manajemen merupakan
sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan,
pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan, yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain
(George.R.Terry, 1977: 4).
58
Manajemen pada hakekatnya merupakan suatu proses merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin dan mengendalikan usaha para
anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh sumber-sumber daya
organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dikatakan
suatu proses, karena semua manajer dengan ketangkasan dan keterampilan
yang dimilikinya mengusahakan dan mendayagunakan berbagai kegiatan yang
saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Dalam rangka melakukan peran dan
fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat
untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama atau
kooperatif, memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk
meningkatkan
profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan
dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah (E. Mulyasa,
2007:103).
3. Kepala Sekolah sebagai Administrator
Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan bertanggung jawab
terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya.
Oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala
sekolah hendaknya memahami, menguasai, dan mampu melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan fungsinya sebagai administrator
pendidikan (Ngalim Purwanto, 2002:106).
59
Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang
sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang
bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh program
sekolah. Secara spesifik, kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk
mengelola kurikulum, administrasi peserta didik, administrasi personalia,
administrasi sarana dan prasarana, administrasi kearsipan, dan mengelola
administrasi keuangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara efektif
dan efisien agar dapat menunjang produktivitas sekolah.. Untuk itu, kepala
sekolah harus mampu menjabarkan kemapuan tersebut dalam tugas-tugas
operasional.
4. Kepala Sekolah sebagai Supervisor
Supervisi adalah aktivitas menentukan kondisi/syarat-syarat yang
essensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Melihat definisi tersebut, maka tugas kepala sekolah sebagai supervisor
berarti bahwa dia hendaknya pandai meneliti, mencari, dan menentukan
syarat-syarat mana sajakah yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya
sehingga tujuan-tujuan pendidikan di sekolah itu semaksimal mungkin
dapat tercapai. la harus dapat meneliti dan menentukan syarat-syarat mana
yang telah ada dan mencukupi, mana yang belum ada atau kurang mencukupi
yang perlu diusahakan dan dipenuhi (Ngalim Purwanto, 2002:115).
Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah
yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi pendidikan
60
modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent dan dapat
meningkatkan objektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugasnya. Jika
supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan
berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga
kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar
kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang elah ditetapkan.
Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk
mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan
lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya (E. Mulyasa, 2007:111).
5. Kepala Sekolah sebagai Leader
Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk
dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka
komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Kepala sekolah sebagai
leader harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian,
keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan professional serta pengetahuan
administrasi dan pengawasan. Kemampuan yang harus diwujudkan kepala
sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan
terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil
keputusan, dan kemampuan berkomunikasi.
Kepribadian kepala sekolah sebagai leader akan tercermin dalam sifat-
sifat (1) jujur, (2) percaya diri, (3) tanggung jawab, (4) berani
61
mengambil resiko dan keputusan, (5) berjiwa besar, (6) emosi yang stabil,
(7) teladan (E. Mulyasa, 2007:115).
6. Kepala Sekolah sebagai Innovator
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator,
kepala sekolah harus merniliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan
yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan
setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di
sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif.
Kepala sekolah sebagai innovator akan tercermin dari cara-cara ia melakukan
pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif, rasional,
objektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, adaptabel dan fleksibel (E. Mulyasa,
2007:118).
7. Kepala Sekolah sebagai Motivator
Salah seorang ilmuwan yang dipandang sebagai pelopor teori
motivasi adalah Abraham H. Maslow. Hasil-hasil pemikirannya tertuang
dalam bukunya yang berjudul "Motivation and Personality." Teori motivasi
yang dikembangkannya pada tahun 40-an itu pada intinya berkisar pada
pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan,
yaitu:
a. Kebutuhan fisiologikal, seperti sandang, pangan dan papan
b. Kebutuhan keamanan, tidak hanya dalam arti fisik, akan tetapi juga mental,
psikologikal dan intelektual
62
c. Kebutuhan sosial
d. Kebutuhan prestise yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-
simbol status
e. Aktualisasi diri dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk
mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah
menjadi kemampuan nyata (E. Mulyasa, 2007:119).
Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang
tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam
melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan
melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin,
dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber
belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB) (E. Mulyasa,
2007:120).
Menurut Delozier (1989) yang dikutip oleh Slamet Achmad (2005)
bahwa keempat fungsi pimpinan tersebut saling terkait, fungsi
pengorganisasian akan melekat pada fungsi perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan, ketiga fungsi terakhir memerlukan pengelolaan pimpinan
melalui pengorganisasian yang tepat atau disebut dengan istilah proses
manajemen strategis.
Maka berdasarkan model manajemen strategis pendidikan tersebut
dapat dihasilkan pula kepemimpinan partisipasif yang dapat di
implementasikan dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, berdasarkan
63
pendekatan manajemen strategis akan diperoleh suatu landasan teoritis
mengenai kompetensi Kepala Sekolah berkenaan dengan kinerjanya. Adapun
kinerja Kepala Sekolah yang dimaksud adalah adanya suatu keharusan bagi
Kepala sekolah agar mampu:
1) Menjabarkan visi sekolah ke dalam misi target mutu dalam
kepemimpinannya.
2) Merumuskan tujuan target mutu yang ingin dicapai sekolahnya.
3) Bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah
4) Mampu menciptakan sebuah pembaharuan dalam manajemen pendidikan
5) Melakukan komunikasi dalam menciptakan dukungan intensif dari orang
tua siswa dan masyarakat serta instansi lain.
6) Menciptakan keterlibatan guru, orang tua dan anggota masyarakat yang
lain dalam pengambilan keputusan penting sekolah
7) Menciptakan lingkungan pembelajaran yang bagi siswa
8) Bertanggung jawab atas perencanaan partisipasif mengenai pelaksanaan
kurikulum
9) Menganalisis kekuatan dan kelemahan yang ada dalam sekolahnya
10) Membuat rencana strategi dan program pelaksanaan dan peningkatan mutu
sekolah
11) Merumuskan program supervisi sekolah
Dari kondisi yang telah dipaparkan, kepemimpinan Kepala Sekolah
yang kuat dan mampu mengembangkan semua potensi sekolah yang ada dapat
64
berfungsi secara optimal merupakan kondisi yang perlu mendapat perhatian
yang serius.
65
BAB III
LAPORAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Gamabaran Umum SMA Negeri 1 Pringsurat
1. Sejarah Singkat
SMA Negeri 1 Pringsurat berlokasi di Jalan Raya Kranggan
Pringsurat merupakan jalan alternatif yang menghubungkan wilayah
Kabupaten Temanggung dengan jalan utama ke Semarang.
Bernaung di bawah Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI Nomor
291/1999 tentang Pembukaan dan Penegerian Sekolah maka SMA Negeri 1
Pringsurat merupakan Sekolah Menengah Atas ke-6 yang berstatus Negeri di
Kabupaten Temanggung dan mulai digunakan secara resmi untuk kegiatan
belajar mengajar pada tanggal 23 Maret 1999 (yang selanjutnya diperingati
sebagai HUT sekolah).
Jumlah rombongan belajar pada awal berdiri baru berjumlah 9
ruang kelas (3 kelas pararel) dan untuk tahun ini seiring berjalannya waktu,
jumlah rombongan belajar sudah ada 15 kelas.
66
2. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pringsurat
b. NPSN : 20321437
c. Alamat Sekolah : Jl. Raya Kranggan Pringsurat
RT/RW : 02 / 02
Kelurahan : Kebumen
Kecamatan : Kec. Pringsurat
Kabupaten : Kab. Temanggung
Kode Pos : 56272
d. Letak Geografis : -7.3617 Lintang / 110.2575 Bujur
e. SK Pendirian Sekolah : 291/O/1999
f. Tanggal SK Pendirian : 20 Oktober 1999
g. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
h. SK Ijin Operasional : 291/O/1999
i. Tggl SK Ijin Operasional : 20 Oktober 1999
j. Nama Bank/Rekening : BNI Cabang Temanggung 275667505
k. Luas Tanah : 9880 m²
l. NPWP : 003158516533000
m. Telepon : (0298) 3217011
n. E-mail : [email protected]
o. Website : smansapringsurat.sch.id
67
3. Visi dan Misi
a. Visi
Terwujudnya sekolah yang unggul berwawasan Imtak dan
Iptek berbasis lingkungan.
b. Misi
1. Meningkatkan disiplin dan tertibnya kinerja semua komponen sekolah
2. Meningkatkan prestasi melalui inovasi pembelajaran.
3. Memfasilitasi siswa mengenali bakat, kemampuan diri dan memotivasi
untuk mengembangkannya.
4. Meningkatkan kepribadian yang berbudi pekerti luhur dan bertakwa.
5. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dibidang iptek.
6. Mengoptimalkan lingkungan hidup yang tetap lestari mencegah
terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup untuk
mengembangkan potensi diri.
7. Menerapkan manajemen partisipasi sesuai pola MPMBS
4. Kepala Sekolah
Kepala SMA Negeri 1 Pringsurat yang bertugas sejak awal berdiri
hingga sekarang adalah :
a. Tahun 1999 s.d 2000 Drs. Herry Suprapto (Alm) Pengampu
b. Tahun 2000 s.d 2002 Drs. Sugeng Sarjanto (Difinitif)
c. Tahun 2002 s.d 2006 Drs. HR Suryanto (Difinitif)
d. Tahun 2006 s.d 2010 Drs. Supriyanto (Difinitif)
68
e. Tahun 2010 s.d 2014 Darmadi, S.Pd (Difinitif)
f. Tahun 2014 s.d sekarang Drs. DGB Irawan, M.M
5. Keadaan Pendidik SMA Negeri1 Pringsurat
Tabel. 3.1. Pendidik SMA Negeri 1 Pringsurat Kec. Temanggung
No Nama JK Tempat Lahir Tanggal
Lahir NIP
1 Achmad Rifai L Magelang 1973-08-29 197308292006041003
2 Agustina Ardianingrum P Temanggung 1983-08-22
3 Ahmad Ibnu Toha L Temanggung 1983-02-26
4 Aisyiah Widiastuti P Temanggung 1979-12-31 197912312008012024
5 Aries Wimbadi L Jakarta 1980-04-23 198004232014061001
6 Arifatul Amiroh P Temanggung 1987-12-17
7 Doni Puspa Nugroho L Temanggung 1979-05-25
8 Dwi Hendra Saputra L Temanggung 1992-02-04
9 Dwi Puji Ayomi P Temanggung 1969-02-09 196902092005012006
10 Eka Dian Tristiyanawati P Temanggung 1986-11-06
11 Eryatna Nugraha L Temanggung 1970-01-31 197001312000031003
12 Evanirmala Setyaningrum P Temanggung 1970-08-09 197008092009032002
13 Gunadi L Temanggung 1959-07-05 195907051994121001
14 Hadi Sulfitono L Semarang 1970-04-08
15 Hary Yulianik P Magelang 1966-06-20 196606201995122001
16 Irma Nurmayanti P Bandung 1980-05-11 198005112010012021
17 Jamaludin L Brebes 1984-11-13 198411132010011010
18 M.H Ihwan L Temanggung 1963-06-16 196306161993031000
19 Masruri Abdul Rozak L Temanggung 1988-01-01
69
20 Mohammad Amrullah L Pati 1976-08-10 197608102010011012
21 Muhamad Afif L Temanggung 1961-02-12 196102121987021004
22 Mukhlisin L Semarang 1981-09-12
23 Murtini P Temanggung 1969-03-05
24 Nanang Turasno L Purworejo 1975-01-19 197501192006041005
25 Raden Heri Purwatmoko L Gunung Kidul 1961-11-04 196111041989031008
26 Rahayu Sibyani L Temanggung 1964-05-18
27 Riyanto L Temanggung 1985-02-28
28 Sarmuji L Klaten 1962-05-14 196205142007011009
29 Sri Handayani P Banyumas 1976-03-29 197603292005012005
30 Sri Suryati P Temanggung 1965-09-27 196509272008012004
31 Sugiarti P Temanggung 1983-03-21 198303212006042010
32 Suprapti Triprihati P Temanggung 1973-06-08 197306082006042010
33 Supriyati P Temanggung 1965-08-10 196508101987032015
34 Suratman L Temanggung 1963-04-13 196304131993031004
35 Teguh Wibowo L Temanggung 1969-03-25 196903251995121001
36 Tri Jati Wijonarko L Temanggung 1967-10-29 196710292005011003
37 Tri Lestari Anggoro Yuwono L Magelang 1966-07-01 196607012000121003
38 Tri Yudo Irianto L Temanggung 1962-11-25 196211252000031003
39 Wachid Budi Riyanto L Temanggung 1979-01-21 197901212014061001
40 Wachjudi L Temanggung 1971-09-26
41 Wilastyo Setyo Basuki L Magelang 1977-03-15 197703152010011014
42 Y. Rini Christiyanti P Magelang 1969-03-16 196903162000122003
43 Zaenurrochim L Temanggung 1985-06-23 991016019
70
6. Keadaan Siswa
a. Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis Kelamin
b. Jumlah peserta Didik Berdasarkan Usia
Usia L P Total
< 6 tahun 0 0 0
6 - 12 tahun 0 0 0
13 - 15 tahun 48 65 113
16 - 20 tahun 186 198 384
> 20 tahun 0 0 0
Total 234 263 497
c. Jumlah Siswa Berdasarkan Agama
Agama L P Total
Islam 230 258 488
Kristen 2 4 6
Katholik 2 0 2
Hindu 0 0 0
Budha 0 1 1
Konghucu 0 0 0
Lainnya 0 0 0
Total 234 263 497
Laki-laki Perempuan Total
234 263 497
71
d. Jumlah Siswa Berdasarkan Penghasilan Orang Tua/Wali
Penghasilan L P Total
Tidak di isi 69 95 164
Kurang dari Rp. 500,000 21 38 59
Rp. 500,000 - Rp. 999,999 52 69 121
Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 53 43 96
Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999 36 18 54
Rp. 5,000,000 - Rp. 20,000,000 3 0 3
Lebih dari Rp. 20,000,000 0 0 0
Total 234 263 497
8. Program Kerja
a. Program Unggulan
1) Menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN)
2) Mengembangkan Sikap dan Kompetensi Keagamaan
3) Mengembangkan Potensi Siswa Berbasis Multiple Intelligance
4) Mengembangkan Budaya daerah
5) Mengembangkan Kemampuan bahasa dan Teknologi Informasi
b. Program Pengembangan Sarana Prioritas
1) Membangun 5 Ruang kelas Belajar dengan konstruksi bangunan 3
tingkat
2) Membangun 1 ruang Belajar di lantai 2 gedung lama
3) Membangun Ruang Lab Praktek 3 buah
4) Pembangunan Kantin Siswa
72
5) Perbaikan dan Pengecetan Lapangan Olah Raga
6) Pengembangan Jaringan Infrastruktur LAN (Intranet dan Internet)
7) Pengembangan Sistem Informasi Sekolah (SIS)
8) Melengkapi Sarana dan Prasarana Perpustakaan dan Lab Komputer
9) Renovasi Aula
10) Renovasi Tampilan Depan Skolah/Gerbang Sekolah
11) Melengkapi alat praktekMeningkatkan Daya serap Ke Dunia Kerja
9. Komite Sekolah
Semenjak diluncurkannya konsep Manajemen Peningkatan Mutu
Berbasis Sekolah dalam sistem manajemen sekolah, Komite Sekolah sebagai
organisasi mitra sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya
turut serta mengembangkan pendidikan di sekolah. Kehadirannya tidak hanya
sekedar sebagai stempel sekolah semata, khususnya dalam upaya memungut
biaya dari orang tua siswa, namun lebih jauh Komite Sekolah harus dapat
menjadi sebuah organisasi yang benar-benar dapat mewadahi dan
menyalurkan aspirasi serta prakarsa dari masyarakat dalam melahirkan
kebijakan operasional dan program pendidikan di sekolah serta dapat
menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam
penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di sekolah
73
B. Data Populasi Pendidik SMA Negeri1 Pringsurat Temanggung
Tabel 3.2. Populasi Pendidik SMA Negeri1 Pringsurat
No Nama JK Tempat Lahir Tanggal
Lahir NIP
1 Achmad Rifai L Magelang 1973-08-29 197308292006041003
2 Aisyiah Widiastuti P Temanggung 1979-12-31 197912312008012024
3 Aries Wimbadi L Jakarta 1980-04-23 198004232014061001
4 Dwi Puji Ayomi P Temanggung 1969-02-09 196902092005012006
5 Eryatna Nugraha L Temanggung 1970-01-31 197001312000031003
6 Evanirmala Setyaningrum P Temanggung 1970-08-09 197008092009032002
7 Gunadi L Temanggung 1959-07-05 195907051994121001
8 Hadi Sulfitono L Semarang 1970-04-08
9 Hary Yulianik P Magelang 1966-06-20 196606201995122001
10 Irma Nurmayanti P Bandung 1980-05-11 198005112010012021
11 Jamaludin L Brebes 1984-11-13 198411132010011010
12 M.H Ihwan L Temanggung 1963-06-16 196306161993031000
13 Mohammad Amrullah L Pati 1976-08-10 197608102010011012
14 Muhamad Afif L Temanggung 1961-02-12 196102121987021004
15 Nanang Turasno L Purworejo 1975-01-19 197501192006041005
16 Raden Heri Purwatmoko L Gunung Kidul 1961-11-04 196111041989031008
17 Sarmuji L Klaten 1962-05-14 196205142007011009
18 Sri Handayani P Banyumas 1976-03-29 197603292005012005
19 Sri Suryati P Temanggung 1965-09-27 196509272008012004
20 Sugiarti P Temanggung 1983-03-21 198303212006042010
21 Suprapti Triprihati P Temanggung 1973-06-08 197306082006042010
22 Supriyati P Temanggung 1965-08-10 196508101987032015
74
23 Suratman L Temanggung 1963-04-13 196304131993031004
24 Teguh Wibowo L Temanggung 1969-03-25 196903251995121001
25 Tri Jati Wijonarko L Temanggung 1967-10-29 196710292005011003
26 Tri Lestari Anggoro Yuwono L Magelang 1966-07-01 196607012000121003
27 Tri Yudo Irianto L Temanggung 1962-11-25 196211252000031003
28 Wachid Budi Riyanto L Temanggung 1979-01-21 197901212014061001
29 Wilastyo Setyo Basuki L Magelang 1977-03-15 197703152010011014
30 Y. Rini Christiyanti P Magelang 1969-03-16 196903162000122003
1. Data Tentang Kepemimpinan Partisipatif
Dalam mengoperasikan data tentang aplikasi Kepemimpinan
Partisipatif, penulis menggunakan langkah-langkah, sebagai berikut :
a. Memberi nilai jawaban dari pertanyaan yang disajikan pada responden
1) Untuk jawaban A dengan nilai 3
2) Untuk jawaban B dengan nilai 2
3) Untuk jawaban C dengan nilai 1
b. Mencari Lebar Interval
Di dalam penelitian ini banyaknya item soal pertanyaan yang
diajukan pada responden ada 20 item, maka dengan demikian :
1) Score tinggi ideal 20 x 3 = 60
2) Score sedang ideal 20 x 2 = 40
3) Score rendah ideal 20 x 1 = 20
75
Untuk menetapkan klasifikasi aplikasi Kepemimpinan
Partisipatif, dengan memberi interval :
( )
Keterangan :
i = interval
xt = nilai tertinggi
xr = nilai terendah
ki = kelas interval ( tinggi,sedang,rendah )
Untuk mempermudah hitungan, maka dibulatkan menjadi 14.
dengan interval 14, maka dapat diketahui kelas intervalnya, yaitu sebagai
berikut :
a) 47 - 60 = tergolong klasifikasi pendidikan tinggi, dengan simbol A
b) 33 - 46 = tergolong klasifikasi pendidikan sedang, dengan simbol B
c) 19 - 32 = tergolong klasifikasi pendidikan rendah ,dengan simbol C
Untuk lebih jelasnya akan dibahas data tentang aplikasi
Kepemimpinan Partisipatif tersebut sebagai berikut:
( )
( )
76
Tabel. 3.3. Data Tentang Frekuensi Kepemimpinan Partisipatif
NO
Alternatif Jawaban SKOR JUMLAH SIMBOL
A B C A B C
1 20 0 0 60 0 0 60 A
2 20 0 0 60 0 0 60 A
3 20 0 0 60 0 0 60 A
4 10 10 0 30 20 0 50 A
5 18 2 0 54 4 0 58 A
6 10 10 0 30 20 0 50 A
7 10 10 0 30 20 0 50 A
8 8 12 0 24 24 0 48 A
9 16 4 0 48 8 0 56 A
10 18 2 0 54 4 0 58 A
11 10 10 0 30 20 0 50 A
12 16 4 0 48 8 0 56 A
13 10 10 0 30 20 0 50 A
14 20 0 0 60 0 0 60 A
15 6 14 5 18 28 5 51 A
16 15 0 3 45 0 3 48 A
17 11 6 0 33 12 0 45 B
18 12 8 0 36 16 0 52 A
19 8 12 0 24 24 0 48 A
20 20 0 0 60 0 0 60 A
21 8 12 0 24 24 0 48 A
22 10 10 0 30 20 0 50 A
23 20 0 0 60 0 0 60 A
24 18 2 2 54 4 2 60 A
25 12 6 0 36 12 0 48 A
26 8 12 3 24 24 3 51 A
27 11 6 1 33 12 1 46 B
28 11 8 0 33 16 0 49 A
29 20 0 0 60 0 0 60 A
30 14 6 6 42 12 6 60 A
77
Tabel tersebut merupakan rekapitulasi dari hasil angket yang
telah penulis berikan kepada responden, yaitu guru SMA Negeri 1
Pringsurat Temanggung yang jumlah seluruhnya ada 43 Guru dalam hal ini
penulis mengambil 30 Guru.
Dari data tabel V tersebut, bahwa aplikasi Kepemimpinan
Partisipatif dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) sesuai dengan kelas
intervalnya, yaitu :
a) Aplikasi Kepemimpinan Partisipatif yang tinggi, dengan simbol A ada
28 Guru.
b) Aplikasi Kepemimpinan Partisipatif yang sedang, dengan simbol B ada
2 Guru.
c) Aplikasi Kepemimpinan Partisipatif yang rendah, dengan simbol C tidak
ada.
2. Data Tentang Tingkat Motivasi Guru
Dalam mengolah data tentang tingkat Motivasi Guru ini penulis
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Memberi nilai jawaban dari pertanyaan yang disajikan pada responden :
1) Memberi nilai jawaban a dengan nilai 3
2) Memberi nilai jawaban b dengan nilai 2
3) Memberi nilai jawaban c dengan nilai 1
78
b. Mencari Lebar Interval
Di dalam variabel tingkat Motivasi Guru ada 20 item soal yang
diajukan pada responden, maka dengan demikian :
1) Score tinggi ideal 20 x 3 = 60
1) Score sedang ideal 20 x 2 = 40
2) Score rendah ideal 20 x 1 = 20
Untuk mengklasifikasikan tingkat Motivasi Guru, maka perlu
adanya kelas interval, yaitu :
( )
Keterangan :
i = interval
xt = nilai tertinggi
xr = nilai terendah
ki = kelas interval ( tinggi,sedang,rendah )
Untuk mempermudah hitungan, maka dibukatkan menjadi 14.
dengan interval 14, maka dapat diketahui kelas intervalnya, yaitu sebagai
berikut :
( )
( )
79
1) 47-60 : tergolong klasifikasi Motivasi Guru tinggi, dengan simbol A
2) 33-46 : tergolong klasifikasi Motivasi Guru sedang, dengan simbol B
3) 19-32 : tergolong klasifikasi Motivasi Guru rendah, dengan simbol C
Untuk lebih jelasnya akan dibahas data tentang Motivasi pada
guru tersebut, sebagai berikut :
Tabel. 3.4. Data Tentang Frekuensi Motivasi Guru
NO
Alternatif
Jawaban SKOR
JUMLAH SIMBOL
A B C A B C
1 20 0 0 60 0 0 60 A
2 20 0 0 60 0 0 60 A
3 20 0 0 60 0 0 60 A
4 8 12 0 24 24 0 48 A
5 20 0 0 60 0 0 60 A
6 12 8 0 36 16 0 52 A
7 10 10 0 30 20 0 50 A
8 12 8 0 36 16 0 52 A
9 18 2 0 54 4 0 58 A
10 14 6 0 42 12 0 54 A
11 10 10 0 30 20 0 50 A
12 16 4 0 48 8 0 56 A
13 10 10 0 30 20 0 50 A
14 14 6 0 42 12 0 54 A
15 8 12 0 24 24 0 48 A
16 6 14 0 18 28 0 46 B
17 15 5 0 45 10 0 55 A
18 12 8 0 36 16 0 52 A
19 4 16 0 12 32 0 44 A
20 12 8 0 36 16 0 52 A
80
21 10 10 0 30 20 0 50 A
22 6 14 0 18 28 0 46 B
23 20 0 0 60 0 0 60 A
24 18 2 0 54 4 0 58 A
25 12 8 0 36 16 0 52 A
26 12 8 0 36 16 0 52 A
27 14 9 0 42 18 0 60 A
28 14 6 0 42 12 0 54 A
29 20 0 0 60 0 0 60 A
30 20 0 0 60 0 0 60 A
Dari data tersebut di atas yang merupakan rekapitulasi dari hasil
angket yang telah penulis berikan pada responden, bahwa Motivasi Guru
dapat dikategorikan menjadi 3 sesuai dengan kelas interval, yaitu :
1) Tingkat Motivasi Guru yang dikategorikan tinggi, dengan simbol A, ada
28 guru.
2) Tingkat Motivasi Guru yang dikategorikan sedang, dengan simbol B,
ada 2 guru.
3) Tingkat Motivasi Guru yang dikategorikan rendah, dengan simbol C
tidak ada.
3. Data Tentang Kinerja Guru
Dalam mengolah data tentang Kinerja Guru ini penulis menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut :
81
a. Memberi nilai jawaban dari pertanyaan yang disajikan pada responden :
1) Memberi nilai jawaban a dengan nilai 3
2) Memberi nilai jawaban b dengan nilai 2
3) Memberi nilai jawaban c dengan nilai 1
b. Mencari Lebar Interval
Di dalam variabel Kinerja Guru ada 20 item soal yang diajukan
pada responden, maka dengan demikian :
1) Score tinggi ideal 20 x 3 = 60
2) Score sedang ideal 20 x 2 = 40
3) Score rendah ideal 20 x 1 = 20
Untuk mengklasifikasikan Kinerja Guru, maka perlu adanya
kelas interval, yaitu :
( )
Keterangan :
i = interval
xt = nilai tertinggi
xr = nilai terendah
ki = kelas interval ( tinggi,sedang,rendah )
( )
( )
82
Untuk mempermudah hitungan, maka dibukatkan menjadi 14.
dengan interval 14, maka dapat diketahui kelas intervalnya, yaitu sebagai
berikut :
1) 47-60 : tergolong klasifikasi Kinerja Guru tinggi, dengan simbol A
2) 33-46 : tergolong klasifikasi Kinerja Guru sedang, dengan simbol B
3) 19-32 : tergolong klasifikasi Kinerja Guru rendah, dengan simbol C
Untuk lebih jelasnya akan dibahas data tentang Kinerja Guru tersebut,
sebagai berikut :
Tabel. 3.4. Data Tentang Frekuensi KinerjaGuru
NO
Alternatif
Jawaban SKOR
JUMLAH SIMBOL
A B C A B C
1 20 0 0 60 0 0 60 A
2 20 0 0 60 0 0 60 A
3 20 0 0 60 0 0 60 A
4 10 10 0 30 20 0 50 A
5 14 6 0 42 12 0 54 A
6 2 18 0 6 36 0 42 B
7 8 12 0 24 24 0 48 A
8 20 0 0 60 0 0 60 A
9 20 0 0 60 0 0 60 A
10 20 0 0 60 0 0 60 A
11 10 10 0 30 20 0 50 A
12 18 2 0 54 4 0 58 A
13 14 6 0 42 12 0 54 A
14 20 0 0 60 0 0 60 A
15 20 0 0 60 0 0 60 A
16 16 4 0 48 8 0 56 A
83
17 14 6 0 42 12 0 54 A
18 16 4 0 48 8 0 56 A
19 10 10 0 30 20 0 50 A
20 20 0 0 60 0 0 60 A
21 6 14 0 18 28 0 46 B
22 10 10 0 30 20 0 50 A
23 20 0 0 60 0 0 60 A
24 20 0 0 60 0 0 60 A
25 10 10 0 30 20 0 50 A
26 12 8 0 36 16 0 52 A
27 10 10 0 30 20 0 50 A
28 16 4 0 48 8 0 56 A
29 20 0 0 60 0 0 60 A
30 20 0 0 60 0 0 60 A
Dari data tersebut di atas yang merupakan rekapitulasi dari hasil
angket yang telah penulis berikan pada responden, bahwa Kinerja Guru
dapat dikategorikan menjadi 3 sesuai dengan kelas interval, yaitu :
1) Kinerja Guru yang dikategorikan tinggi, dengan simbol A, ada 28 guru.
2) Kinerja Guru yang dikategorikan sedang, dengan simbol B, ada 2 guru.
3) Kinerja Guru yang dikategorikan rendah, dengan simbol C tidak ada.
84
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Analisis Deskriptif
Dalam analisis ini dideskripsikan tentang pengaruh Kepemimpinan
Partisipatif terhadap Motivasi Guru dan Kinerja Guru di SMA Negeri 1
Pringsurat Temanggung, melalui data yang diperoleh dari responden. Setelah
diketahui data-data tersebut kemudian dihitung untuk mengetahui tingkat
hubungan masing-masing variabel dalam penelitian ini. Adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut:
1. Analisis tentang Kepemimpinan Partisipatif di SMA Negeri 1
Pringsurat Temanggung
Untuk mengetahui tentang Kepemimpinan Partisipatif di SMA
Negeri 1 Pringsurat Temanggung , maka peneliti mengadakan penskoran
data yang diperoleh untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi
frekuensi untuk dihitung rata-rata kelas (mean) dari data yang terkumpul
melalui angket yang terdiri dari 20 item pertanyaan dengan kriteria
jawaban dimana setiap soal terdapat 3 item jawaban, yaitu:
a. Jika jawaban A, nilai yang diberikan 3
b. Jika jawaban B, nilai yang diberikan 2
c. Jika jawaban C, nilai yang diberikan 1
85
Tabel 4.1.
Skor Jawaban Angket tentang Kepemimpinan Partisipatif
NO No. Item Pertanyaan
X 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
4 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 50
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 58
6 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 50
7 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 50
8 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 48
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 56
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 58
11 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 50
12 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 50
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
15 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 46
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 50
17 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 2 1 1 2 3 3 3 48
18 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 52
19 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 48
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
21 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 48
22 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 50
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 58
25 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 50
26 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 48
27 3 2 3 3 3 2 2 3 1 2 2 3 2 1 3 3 1 3 3 3 48
28 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 50
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
30 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
86
Tabel 4.2. Hasil Skor tentang Kepemimpinan Partisipatif
NO
Alternatif
Jawaban SKOR
JUMLAH
A B C A B C
1 20 0 0 60 0 0 60
2 20 0 0 60 0 0 60
3 20 0 0 60 0 0 60
4 10 10 0 30 20 0 50
5 18 2 0 54 4 0 58
6 10 10 0 30 20 0 50
7 10 10 0 30 20 0 50
8 8 12 0 24 24 0 48
9 16 4 0 48 8 0 56
10 18 2 0 54 4 0 58
11 10 10 0 30 20 0 50
12 16 4 0 48 8 0 56
13 10 10 0 30 20 0 50
14 20 0 0 60 0 0 60
15 6 14 5 18 28 5 51
16 15 0 3 45 0 3 48
17 11 6 0 33 12 0 45
18 12 8 0 36 16 0 52
19 8 12 0 24 24 0 48
20 20 0 0 60 0 0 60
21 8 12 0 24 24 0 48
22 10 10 0 30 20 0 50
23 20 0 0 60 0 0 60
24 18 2 2 54 4 2 60
25 12 6 0 36 12 0 48
26 8 12 3 24 24 3 51
27 11 6 1 33 12 1 46
28 11 8 0 33 16 0 49
29 20 0 0 60 0 0 60
30 14 6 6 42 12 6 60
Jumlah 1596
87
Berdasarkan tabel di atas maka untuk proses selanjutnya dilakukan
perhitungan sebagai berikut:
a. Mencari nilai rata-rata dari variabel X yaitu tentang Kepemimpinan
Partisipatif dengan menjumlahkan keseluruhan nilai angket dibagi
responden. Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-rata untuk variabel
X adalah:
Jadi, nilai rata-rata untuk variabel X adalah sebesar 53
b. Menafsirkan nilai mean yang telah didapatkan interval kategori dengan
cara sebagai berikut:
Keterangan:
I : Interval kelas
R : Range Nilai maksimum dikurangi nilai minimum)
K : Jumlah kelas (berdasarkan jumlah multiple choice)
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus:
R = H – L + 1
H: skor jawaban tertinggi x jumlah item, dimana A = 3 jadi 3 x 20 = 60
L: skor jawaban terendah x jumlah item, dimana C = 1 jadi 1 x 20 = 20
R = H – L + 1
= 60 – 20 + 1
= 40 + 1 = 41
∑
88
Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut:
Berdasarkan hasil di atas dapat diperoleh nilai interval 14, sehingga
untuk mengkategorikan pengaruh Kepemimpinan Partisipatif dapat
diperoleh interval sebagai berikut:
Tabel 4.3.
Nilai Interval Variabel X (Kepemimpinan Partisipatif)
No. Interval Kualifikasi Kode
1 47-60 Tinggi A
2 33-46 Sedang B
3 19-32 Rendah C
Hasil di atas menunjukkan mean dengan nilai 53 dari variabel X
tentang Kepemimpinan Partisipatif tergolong tinggi karena termasuk
dalam interval (47-60). Artinya pengaruh Kepemimpinan Partisipatif
termasuk tingkat kualifikasi tinggi untuk mempengaruhi Motivasi dan
Kinerja Guru.
2. Analisis tentang Motivasi Guru di SMA Negeri 1 Pringsurat
Temanggung
Untuk mengetahui tentang Motivasi Guru di SMA Negeri 1
Pringsurat Temanggung , maka peneliti mengadakan penskoran data yang
diperoleh untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi
untuk dihitung rata-rata kelas (mean) dari data yang terkumpul melalui
angket yang terdiri dari 20 item pertanyaan dengan kriteria jawaban
dimana setiap soal terdapat 3 item jawaban, yaitu:
89
a. Jika jawaban A, nilai yang diberikan 3
b. Jika jawaban B, nilai yang diberikan 2
c. Jika jawaban C, nilai yang diberikan 1
Tabel 4.4.
Skor Jawaban Angket tentang Motivasi Guru
NO No. Item Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 48
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
6 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 52
7 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 50
8 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 52
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 58
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 54
11 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 50
12 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 50
14 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 54
15 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 48
16 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 46
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 55
18 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 52
19 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 44
20 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 52
21 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 50
22 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 46
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 58
25 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 52
26 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 52
27 3 2 3 3 3 2 2 3 1 2 2 3 2 1 3 3 1 3 3 3 48
28 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 54
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
90
Tabel 4.5. Hasil Skor tentang Motivasi Guru
di SMA Negeri 1 Pringsurat Temanggung
NO
Alternatif Jawaban SKOR JUMLAH
A B C A B C
1 20 0 0 60 0 0 60
2 20 0 0 60 0 0 60
3 20 0 0 60 0 0 60
4 8 12 0 24 24 0 48
5 20 0 0 60 0 0 60
6 12 8 0 36 16 0 52
7 10 10 0 30 20 0 50
8 12 8 0 36 16 0 52
9 18 2 0 54 4 0 58
10 14 6 0 42 12 0 54
11 10 10 0 30 20 0 50
12 16 4 0 48 8 0 56
13 10 10 0 30 20 0 50
14 14 6 0 42 12 0 54
15 8 12 0 24 24 0 48
16 6 14 0 18 28 0 46
17 15 5 0 45 10 0 55
18 12 8 0 36 16 0 52
19 4 16 0 12 32 0 44
20 12 8 0 36 16 0 52
21 10 10 0 30 20 0 50
22 6 14 0 18 28 0 46
23 20 0 0 60 0 0 60
24 18 2 0 54 4 0 58
25 12 8 0 36 16 0 52
26 12 8 0 36 16 0 52
27 14 9 0 42 18 0 60
28 14 6 0 42 12 0 54
29 20 0 0 60 0 0 60
30 20 0 0 60 0 0 60
Jumlah 1607
91
Berdasarkan tabel di atas maka untuk proses selanjutnya dilakukan
perhitungan sebagai berikut:
a. Mencari nilai rata-rata dari variabel yaitu tentang Motivasi Guru
dengan menjumlahkan keseluruhan nilai angket dibagi responden.
Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-rata untuk variabel adalah:
Jadi, nilai rata-rata untuk variabel adalah sebesar 54
b. Menafsirkan nilai mean yang telah didapatkan interval kategori
dengan cara sebagai berikut:
Keterangan:
I : Interval kelas
R : Range Nilai maksimum dikurangi nilai minimum)
K : Jumlah kelas (berdasarkan jumlah multiple choice)
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus:
R = H – L + 1
H: skor jawaban tertinggi x jumlah item, dimana A = 3 jadi 3 x 20 = 60
L: skor jawaban terendah x jumlah item, dimana C = 1 jadi 1 x 20 = 20
R = H – L + 1
= 60 – 20 + 1
= 40 + 1 = 41
∑
92
Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut:
Berdasarkan hasil di atas dapat diperoleh nilai interval 14, sehingga
untuk mengkategorikan pengaruh Motivasi Guru dapat diperoleh
interval sebagai berikut:
Tabel 4.6.
Nilai Interval Variabel (Motivasi Guru)
No. Interval Kualifikasi Kode
1 47-60 Tinggi A
2 33-46 Sedang B
3 19-32 Rendah C
Hasil di atas menunjukkan mean dengan nilai 54 dari variabel
tentang Motivasi Guru tergolong tinggi karena termasuk dalam interval
(47-60). Artinya pengaruh Motivasi Guru termasuk tingkat kualifikasi
tinggi untuk bersama-sama terpengaruh pada variable kinerja guru.
3. Analisis tentang Kinerja Guru SMA Negeri 1 Pringsurat
Temanggung
Untuk mengetahui tentang Kinerja Guru SMA Negeri 1 Pringsurat
Temanggung, maka peneliti melihat hasil dari angket yang telah
dikerjakan oleh siswa.
93
Tabel 4.7.
Hasil Kinerja Guru SMA Negeri 1 Pringsurat
Kab. Temanggung
NO No. Item Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 50
5 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
6 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 42
7 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 48
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
11 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 50
12 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 54
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 56
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 54
18 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 56
19 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 50
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
21 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 46
22 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 50
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
25 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 50
26 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 52
27 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 50
28 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 56
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
94
Tabel 4.8. Hasil Skor tentang Kinerja Guru
di SMA Negeri 1 Pringsurat Temanggung
NO
Alternatif Jawaban SKOR JUMLAH
A B C A B C
1 20 0 0 60 0 0 60
2 20 0 0 60 0 0 60
3 20 0 0 60 0 0 60
4 10 10 0 30 20 0 50
5 14 6 0 42 12 0 54
6 2 18 0 6 36 0 42
7 8 12 0 24 24 0 48
8 20 0 0 60 0 0 60
9 20 0 0 60 0 0 60
10 20 0 0 60 0 0 60
11 10 10 0 30 20 0 50
12 18 2 0 54 4 0 58
13 14 6 0 42 12 0 54
14 20 0 0 60 0 0 60
15 20 0 0 60 0 0 60
16 16 4 0 48 8 0 56
17 14 6 0 42 12 0 54
18 16 4 0 48 8 0 56
19 10 10 0 30 20 0 50
20 20 0 0 60 0 0 60
21 6 14 0 18 28 0 46
22 10 10 0 30 20 0 50
23 20 0 0 60 0 0 60
24 20 0 0 60 0 0 60
25 10 10 0 30 20 0 50
26 12 8 0 36 16 0 52
27 10 10 0 30 20 0 50
28 16 4 0 48 8 0 56
29 20 0 0 60 0 0 60
30 20 0 0 60 0 0 60
Jumlah 1656
95
Kemudian untuk menganalisis data tersebut, maka dilakukan
statistik deskriptif dari tabel di atas yang dilakukan dengan proses
pembuatan tabel kerja ke dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:
a. Mencari nilai rata-rata dari variabel yaitu tentang Kinerja Guru SMA
Negeri 1 Pringsurat dengan menjumlahkan keseluruhan nilai dibagi
responden. Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-rata untuk variabel
Y adalah:
Jadi, nilai rata-rata untuk variabel adalah sebesar 50
b. Menafsirkan nilai mean yang telah didapatkan interval kategori dengan
cara sebagai berikut:
Keterangan:
I : Interval kelas
R : Range Nilai maksimum dikurangi nilai minimum)
K : Jumlah kelas (berdasarkan jumlah multiple choice)
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus:
R = H – L + 1
H: skor jawaban tertinggi x jumlah item, dimana A = 3 jadi 3 x 20 = 60
L: skor jawaban terendah x jumlah item, dimana C = 1 jadi 1 x 20 = 20
R = H – L + 1
= 60 – 20 + 1
= 40 + 1 = 41
∑
96
Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut:
Berdasarkan hasil di atas dapat diperoleh nilai interval 14, sehingga
untuk mengkategorikan Kinerja Guru dapat diperoleh interval sebagai
berikut:
Tabel 4.9.
Nilai Interval Variabel
No. Interval Kualifikasi Kode
1 47-60 Tinggi A
2 33-46 Sedang B
3 19-32 Rendah C
Hasil di atas menunjukkan mean dengan nilai 55 dari variabel
tentang Tingkat Kinerja Guru tergolong tinggi karena termasuk dalam
interval (47-60). Artinya pengaruh Tingkat Kinerja Guru termasuk tingkat
kualifikasi tinggi.
B. Pengujian Hipotesis
Uji korelasi ganda adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya
pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-sama dengan
variabel lain. Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi korelasi ganda X
terhadap dan ditentukan dengan rumus F hitung kemudian
dibandingkan dengan F tabel.
Adapun untuk mencari nilai koefisien korelasi ganda tersebut,
maka penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
97
1. Membuat tabel kerja atau tabel perhitungan untuk mengetahui korelasi
Kepemimpinan Partisipatif terhadap Motivasi dan Kinerja Guru SMA
Negeri 1 Pringsurat Kec. Temanggung sebagaimana tabel berikut:
Tabel. 4.10. Tabel Kerja atau Tabel Perhitungan Variabel X,
Variabel , Variabel
NO
Responden X
1 60 60 60 3600 3600 3600 3600 3600 3600
2 60 60 60 3600 3600 3600 3600 3600 3600
3 60 60 60 3600 3600 3600 3600 3600 3600
4 50 48 50 2500 2304 2500 2400 2500 2400
5 58 60 54 3364 3600 2916 3480 3132 3240
6 50 52 42 2500 2704 1764 2600 2100 2184
7 50 50 48 2500 2500 2304 2500 2400 2400
8 48 52 60 2304 2704 3600 2496 2880 3120
9 56 58 60 3136 3364 3600 3248 3360 3480
10 58 54 60 3364 2916 3600 3132 3480 3240
11 50 54 50 2500 2916 2500 2700 2500 2700
12 56 56 58 3136 3136 3364 3136 3248 3248
13 50 50 54 2500 2500 2916 2500 2700 2700
14 60 54 60 3600 2916 3600 3240 3600 3240
15 46 48 60 2116 2304 3600 2208 2760 2880
16 50 46 56 2500 2116 3136 2300 2800 2576
17 48 55 54 2304 3025 2916 2640 2592 2970
98
18 52 52 56 2704 2704 3136 2704 2912 2912
19 48 44 50 2304 1936 2500 2112 2400 2200
20 60 52 60 3600 2704 3600 3120 3600 3120
21 48 50 46 2304 2500 2116 2400 2208 2300
22 50 46 50 2500 2116 2500 2300 2500 2300
23 60 60 60 3600 3600 3600 3600 3600 3600
24 58 60 60 3364 3600 3600 3480 3480 3600
25 50 52 50 2500 2704 2500 2600 2500 2600
26 48 52 52 2304 2704 2704 2496 2496 2704
27 48 48 50 2304 2304 2500 2304 2400 2400
28 50 54 56 2500 2916 3136 2700 2800 3024
29 60 60 60 3600 3600 3600 3600 3600 3600
30 54 60 60 2916 3600 3600 3240 3240 3600
Jumlah 159
6
160
7 1656 85624 86793 92208 86036 88588
89138
2. Korelasi X dengan
Untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan partisipatif
dengan motivasi kerja guru SMA Negeri 1 Pringsurat Temanggung
menggunakan rumus:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
( ) = Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases
99
= Jumlah hasil Perkalian antara skor X
= Jumlah seluruh skor
X = Jumlah seluruh skor X
Tabel 4.11.
Ringkasan Statistik X dan
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
√{ }{ }
√{ }{ }
√
√
Simbol Statistik Nilai Statistik
30
1607
1596
86793
85624
86036
100
Jadi r = 0,761, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel.
Untuk df = N-nr = 30 , dengan N = 30 dan variabel yang penulis cari
korelasinya adalah variabel X dan Y, maka nr = 2. Diperoleh df-nya
yaitu df = 30-2= 28, pada kesalahan 1% maka r tabel = 0,422,
sedangkan r hitung adalah 0,761. Berdasarkan hasil diatas bahwa r
hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan demikian
korelasi 0,761, itu signifikan. Terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara Kepemimpinan partisipatif dengan motivasi kerja guru
di SMA Negeri 1 Pringsurat Temanggung. Sedangkan untuk
menyatakan besar kecilnya sumbangan dari variable X terhadap
(koefisien determinan) dicari dengan menggunakan rumus = 100%
atau x 100% = 57,91%, hal ini berarti Kepemimpinan
partisipatif dapat memberikan kontribusi sebesar 57,91 % terhadap
motivasi kerja guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Temanggung.
3. Korelasi X dengan
Untuk mengetahui pengaruh tingkat Kepemimpinan
partisipatif terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Pringsurat
Temanggung menggunakan rumus:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
( ) = Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases
101
= Jumlah hasil Perkalian antara skor X dan skor
= Jumlah seluruh skor
X = Jumlah seluruh skor X
Tabel 4.12.
Ringkasan Statistik X dan
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
√{ }{ }
√{ }{ }
√
√
Simbol Statistik Nilai Statistik
30
1656
1596
92208
85624
88588
102
Jadi r = 0,646, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel.
Untuk df = N-nr = 30 , dengan N = 30 dan variabel yang penulis cari
korelasinya adalah variabel X dan Y, maka nr = 2. Diperoleh df-nya
yaitu df = 30-2= 28, pada kesalahan 1% maka r tabel = 0,422,
sedangkan r hitung adalah 0,646. Berdasarkan hasil diatas bahwa r
hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan demikian
korelasi 0,646, itu signifikan. Terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara Kepemimpinan partisipatif terhadap kinerja guru di
SMA Negeri 1 Pringsurat Temanggung. Sedangkan untuk menyatakan
besar kecilnya sumbangan dari variable X terhadap (koefisien
determinan) dicari dengan menggunakan rumus = 100% atau
x 100% = 41,73 %, hal ini berarti kepemimpinan partisipatif
dapat memberikan kontribusi sebesar 41,73 % terhadap kinerja guru di
SMA Negeri 1 Pringsurat Temanggung.
4. Korelasi dengan
Untuk mengetahui tingkat pengaruh Motivasi dan Kinerja guru
menggunakan rumus:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
( ) = Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases
= Jumlah hasil Perkalian antara skor dan skor
103
= Jumlah seluruh skor
= Jumlah seluruh skor
Tabel 4.13.
Ringkasan Statistik dan
Simbol Statistik Nilai Statistik
30
1607
1656
86793
92208
89138
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
√{ }{ }
√{ }{ }
√{ }{ }
√
Jadi r = 0,573, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel.
Untuk df = N-nr = 30 , dengan N = 300 dan variabel yang penulis cari
korelasinya adalah variabel X dan Y, maka nr = 2. Diperoleh df-nya
104
yaitu df = 30-2= 28, pada kesalahan 1% maka r tabel = 0,422,
sedangkan r hitung adalah 0,573. Berdasarkan hasil diatas bahwa r
hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan demikian
korelasi 0,573 itu signifikan.
5. Mencari Nilai Koefisien Korelasi Ganda
Untuk mencari nilai koefisien korelasi ganda antara
Kepemimpinan Partisipatif terhadap Motivasi dan Kinerja Guru SMA
Negeri 1 Pringsurat Kec. Temanggung maka menggunakan rumus:
√
Keterangan :
√
√
√
Korelasi antara X bersama-sama dengan dan
Korelasi product moment antara variabel X dengan variabel
Korelasi product moment antara variabel X dengan variabel
Korelasi product moment antara variabel dengan variabel
105
√
√
√
Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka
didapat hasil bahwa terdapat korelasi positif antara Kepemimpinan
Partisipatif bersama-sama dengan Motivasi dan Kinerja Guru SMA
Negeri 1 Pringsurat Kec. Temanggung sebesar 0,803. Sedangkan untuk
menyatakan besar kecilnya sumbangan dari variabel X terhadap dan
(koefisien determinasi) dicari dengan menggunakan rumus =
100% atau x 100% = 64.48 %, hal ini berarti tingkat
Kepemimpinan Partisipatif dapat memberikan kontribusi sebesar
64,48% terhadap Motivasi dan Kinerja Guru SMA Negeri 1 Pringsurat
Kec. Temanggung.
Selanjutnya apakah koefisien korelasi itu dapat
digeneralisasikan atau tidak, maka harus diuji signifikasinya dengan
rumus sebagai berikut:
106
Setelah diuji nilai korelasi ganda (R) yang dihitung melalui uji F di
atas adalah 24,509 maka selanjutnya penulis melakukan uji signifikan
yaitu dengan cara membandingkan antara F hitung dengan F tabel
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rumus F table : F (1-a) (db=k), (db=n-k-1)
: F (1-a) (db=2), (db=30-2-1)
: F (1-0,05) (db=2), (db=27)
: F (0,95) (2,27)
Cara mencari F tabel : 2 sebagai angka pembilang
: 27 sebagai angka penyebut
F tabel = 3,35. dalam hal ini berlaku ketentuan bila lebih besar
dari , maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan. Jadi
F hitung > F tabel atau 24,509 > 3,35 hal ini berarti terdapat pengaruh
yang signifikan antara Kepemimpinan Partisipatif terhadap Motivasi
dan Kinerja Guru SMA Negeri 1 Pringsurat Kec. Temanggung.
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Langkah pertama yang harus ditempuh adalah terlebih dahulu
mencari df (degree of freedom) atau derajat kebebasan, dengan rumus df= N-
nr. Responden yang diteliti yakni sebanyak 30 orang, dengan N=30. Variabel
yang penulis cari korelasinya adalah variabel X dan Y, jadi nr=2. Dapat
diperoleh df-nya yaitu df= 30-2= 28. Setelah diketahui df=28 kemudian
107
berkonsultasi pada tabel “r” product moment, maka dapat diketahui df sebesar
28, diperoleh “r” product moment pada taraf signifikasi 1% = 0,422.
Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara (0,761)
merupakan korelasi yang positif dan signifikan pada taraf 1% (0,761 >
0,422), maka dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan Partisipatif dapat
meningkatkan Motivasi Guru SMA Negeri 1 Pringsurat Kec. Temanggung.
Selanjutnya korelasi antara (0,646) merupakan korelasi yang
signifikan pada taraf 1% (0,646 > 0,422), maka dapat disimpulkan bahwa
Kepemimpinan Partisipatif dapat meningkatkan Kinerja Guru SMA Negeri 1
Pringsurat Kec. Temanggung. Demikian halnya korelasi antara (0,573)
merupakan korelasi yang signifikan pada taraf 1% (0,573 > 0,422).
Korelasi diperoleh hasil 0,803 merupakan korelasi yang
signifikan pada taraf 1% (0,803 > 0,422). Maka dapat disimpulkan bahwa
Kepemimpinan Partisipatif dapat meningkatkan Motivasi dan Kinerja Guru
SMA Negeri 1 Pringsurat Kec. Temanggung.
Selanjutnya hasil F hitung sebesar 24,509 sedangkan untuk F
tabel yang diperoleh 3,35. Hal demikian menunjukkan bahwasanya korelasi
ganda tersebut, atau korelasi antara Kepemimpinan Partisipatif (X) dengan
Motivasi ( ) dan Kinerja Guru ( ), SMA Negeri 1 Pringsurat Kec.
Temanggung (Y), terdapat korelasi yang signifikan. Hal ini berarti hipotesa
alternatif (Ha) diterima atau terbukti karena F hitung lebih besar dari F tabel
(24,509 > 3,35). hipotesa nihil atau hipotesa nol (Ho) ditolak karena tidak
terbukti kebenarannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tinggi
108
rendahnya Motivasi dan Kinerja Guru SMA Negeri 1 Pringsurat Kec.
Temanggung sangat dipengaruhi oleh Kepemimpinan Partisipatif seorang
Kepala Sekolah.
109
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, dengan judul yaitu Pengaruh
Gaya Kepemimpinan Partisipatif terhadap Motivasi dan Kinerja Guru di SMA
Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung Tahun 2016 dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Gaya kepemimpinan partisipatif kepala sekolah di SMA Negeri 1 Pringsurat
Kab. Temanggung yaitu pempimpin yang komunikatif, kepala sekolah
memiliki jiwa konsultasi, pengambilan keputusan secara bersama, membagi
kekuasaan atau tugas sesuai kemampuan dan demokratis.
2. Bentuk motivasi guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung yaitu
gaji atau honor mengalami peningkatan sesuai kinerja nya, Guru merasa
bangga akan profesinya, Hubungan yang baik antara kepala sekolah, guru
maupun siswa, guru mendapatkan pujian dari kepala sekolah dan rekan guru
atas prestasi dan guru mampu menuntaskan pekerjaan yang sudah diberikan.
3. KIinerja guru di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung yaitu
mengedepankan kualitas proses pembelajaran, menciptakan efektivitas dan
efisiensi proses belajar mengajar, mengembangkan dan Inovasi profesi guru,
memiliki moral kerja guru dan memiliki kepuasan kerja guru.
4. Berdasarkan hasil r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan
demikian korelasi 0,761, itu signifikan. Terdapat hubungan yang positif dan
110
signifikan antara Kepemimpinan partisipatif dengan motivasi kerja guru di
SMA Negeri 1 Pringsurat Temanggung. Sedangkan untuk menyatakan besar
kecilnya sumbangan dari variable X terhadap (koefisien determinan)
dicari dengan menggunakan rumus = 100% atau x 100% =
57,91%, hal ini berarti Kepemimpinan partisipatif dapat memberikan
kontribusi sebesar 57,91 % terhadap motivasi kerja guru di SMA Negeri 1
Pringsurat Temanggung.
5. Ada pengaruh antara gaya kepemimpinan partisipatif terhadap kinerja guru
di SMA Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung. Hal ini dibuktikan hasil r
hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan demikian korelasi
0,646, itu signifikan. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
Kepemimpinan partisipatif terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1
Pringsurat Temanggung. Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya
sumbangan dari variable X terhadap (koefisien determinan) dicari
dengan menggunakan rumus = 100% atau x 100% = 41,73 %,
hal ini berarti kepemimpinan partisipatif dapat memberikan kontribusi
sebesar 41,73 % terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Pringsurat
Temanggung.
6. Ada pengaruh antara gaya kepemimpinan partisipatif terhadap motivasi dan
kinerja guru (Korelasi ) diperoleh hasil korelasi yang signifikan pada
taraf 1% yaitu 0,803 (0,803 > 0,422).
Setelah dihitung, besar F hitung adalah 24,509. Jadi F hitung > F
tabel (24,509 > 3,35) terdapat hubungan yang signifikan antara Gaya
111
Kepemimpinan Partisipatif terhadap Motivasi Guru dan Kinerja Guru di
SMA Negeri 1 Pringsurat Kec. Temanggung tahun 2016.
B. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian yang penulis peroleh, maka penulis
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada Pemerintah
Hendaknya pemerintah rutin memonitoring kegiatan yang telah
dilaksanakan dan keadaan sarana dan prasarana demi kemajuan SMA
Negeri 1 Pringsurat Kab. Temanggung.
2. Kepada Guru
a. Hendaknya guru lebih disiplin waktu dan berpakaian sehingga menjadi
contoh siswa siswi di sekolah.
b. Guru dan Kepala sekolah harus satu misi dan visi. agar tidak terjadi
benturan dalam suatu masalah sebaiknya diadakan rapat bersama atau
musyawarah.
3. Kepada Kepala Sekolah
a. Hendaknya Kepala sekolah tidak diskriminasi terhadap guru
b. Setiap kebijakan Kepala Sekolah harus melaksanakan supervise untuk
mencari jalan keluar dalam setiap masalah
DAFTAR PUSTAKA
Ardhana ,Wayan.1985. Pokok-pokok ilmu jiwa bumi. Surabaya : Usaha Nosional
Bafadal, Ibrahim. 1997. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar.
Jakarta: Aneka STAR.
Chang, Wiliam. 2014. Metode Penulisan Ilmiah. Jakarta: Erlangga
Dessler. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2.
Jakarta: PT. Prenhallindo.
Farikhah, Siti 2015. Manajemen Lembaga Pendidikan. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.
George. R.Terry. 1977. Principles of Management. Richard D. Irwin (INC.
Homewood Irwin-Dorsey Limited Georgetown, Ontario L7G 4B3.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar-Mengajar. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara
Husain, Walidun,. 2011. Partisipative Leadership. Bandung: MQS Publishing.
Jauvani Sagala, Ella. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan. Cet ke 3. Jakarta: Rajawali Pers.
M. Risk, Thomas. 11956. Models For Teaching . Texas:Austin University.
Mulyasa, E. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Miftah, Thoha. 2004. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta: Rajawali Pers.
Mudlofar, Ali. 2013. Pendidik Profesional. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Mulyadi. 2010. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Malang:UIN-Maliki Press
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja SDM, Cetakan Kedua.
Bandung: Rafika Aditama.
Nasution, S. 1995. Didaktik Azas-Azas Mengajar. Bandung: Penerbit Jemmars.
Purwanto, M. Ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Purwanto, Ngalim. 2002. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Ranupandojo, H, Suad Husnan. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE-UGM.
Sudijono, Anas.2000. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Sukardi, 2011. Metodelogi penelitian pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Syah, Mohibbin.1999.Psikologi Belajar. Jakarta : Logos Wacana Ilmu.
Telaumbanua, Fo’arota. 2005. Motivasi Kerja, Iklim Organisasi, Kinerja
Pegawai. Jakarta : FKIP Universitas Kristen Indonesia.
Wahjosumidjo. 2008. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Instrumen Kepemimpinan Partisipatif
Nama : .......................................................
Alamat : .......................................................
No. HP : .......................................................
Pilihlah dengan memberi tanda silang (X) salah satu jawaban a, b atau c
dengan jujur dan keadaan yang sebenarnya !
1. Apakah Bapak / Ibu Kepala sekolah mampu menyampaikan setiap informasi
kedinasan dengan baik kepada seluruh guru?
a. Mampu menyampaikan informasi kedinasan dengan baik
b. Cukup mampu menyampaikan informasi kedinasan
c. Kurang mampu menyampaikan informasi kedinasan
2. Berapa kali Bapak / Ibu Kepala sekolah melakukan supervisi sekolah dengan
tujuan mencari kendala yang dihadapi guru saat mengajar?
a. Melakukan supervisi guru 1 minggu sekali
b. Melakukan supervisi guru 2 minggu sekali
c. Melakukan supervisi guru 3 minggu sekali
3. Bagaimana cara Bapak / Ibu Kepala sekolah terlibat langsung dalam setiap
proses kegiatan belajar mengajar, penyusunan RKAS, Kenaikan Kelas dan
Ujian akhir yang ada di sekolah?
a. Selalu memantau kesiapan, pelaksanaan dan hasil dari setiap kegiatan
tersebut
b. Hanya memantau pelaksanaan tersebut
c. Hanya menerima hasil dari kegiatan tersebut
4. Apakah Bapak / Ibu Kepala sekolah dapat melaksanakan tugas guru yang
sedang berhalangan hadir?
a. Menggantikan guru yang sedang berhalangan tidak masuk
b. Melihat situasi dan kondisi saat tidak ada rapat dinas
c. Menyuruh guru lain yang sedang tidak mengajar untuk mengisi
kekosongan itu
5. Apakah Bapak / Ibu Kepala sekolah melibatkan komite dan wali siswa dalam
menyusun kegiatan akademik?
a. Selalu melibatkan komite dan wali siswa sebagai masukan
b. Cukup melibatkan komite dan wali siswa sesuai situasi kondisi
c. Melibatkan komite dan wali siswa hanya kegiatan tertentu
6. Apakah Bapak / Ibu Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru
untuk merespon informasi kedinasan yang diberikan?
a. Memberikan kesempatan guru untuk berpendapat
b. Membatasi pendapat dari guru
c. Menolak pendapat dari guru
7. Apakah Bapak / Ibu Kepala sekolah memberikan respon yang menyenangkan
dan selalu ada ketertarikan dalam menanggapi informasi terkait kendala saat
mengajar yang diberikan oleh guru?
a. Menanggapi dengan baik dan berhati-hati
b. Menanggapi jika demi kebaikan sekolah
c. Menampungya untuk dibahas pada saat rapat
8. Apakah Bapak / Ibu Kepala sekolah mampu menyusun perencanaan sekolah
bersama-sama dengan guru?
a. Sangat suka bekerja dengan tim
b. Bekerja dengan tim pada waktu tertentu
c. Suka bekerja sendiri
9. Disekolah Bapak / Ibu apakah ada pembinaan khusus bagi guru yang
melanggar tata tertib sekolah?
a. Ada dan rutin dilaksanakan bagi guru yang melanggar
b. Ada tetapi pelaksanaan hanya pelanggaran berat saja
c. Jarang dilaksanakan
10. Menurut Bapak / Ibu apakah dalam pengambilan keputusan saat rapat
berdasarkan musyawarah bersama?
a. Berdasarkan keputusan bersama
b. Berdasarkan pilihan terbanyak
c. Berdasarkan musyawarah sesuai kondisi saja
11. Apakah Bapak / Ibu Kepala sekolah menawarkan dahulu kesanggupan tugas
atau jabatan kepada guru yang bersangkutan?
a. Menawarkan terlebih dahulu
b. Menentukan langsung berdasarkan musyawarah
c. Langsung menunjuknya sesuai kriteria
12. Apakah Bapak / Ibu Kepala sekolah tidak menganggap ide seorang guru selalu
buruk?
a. Tidak, karena ide yang sifatnya membangun sangat penting bagi kemajuan
b. Tidak, asalkan ide itu sangat jelas kelebihan dan kekurangan
c. Tidak, saya akan menampungnya dulu
13. Apakah Bapak / Ibu Kepala Sekolah memberikan tugas sesuai kinerja dan
kemampuan guru?
a. Ya sesuai
b. Ya cukup sesuai
c. Sesuai situasi dan kondisi
14. Apakah Bapak / Ibu Kepala Kepala Sekolah melakukan kontrol kinerja atas
tugas atau jabatan yang telah dibebankan untuk evaluasi?
a. Rutin mengontrol kinerja guru
b. Cukup rutin mengontrol
c. Tidak rutin mengontrol
15. Apakah Bapak / Ibu Kepala sekolah juga termasuk guru mata pelajaran tertentu
di sekolah?
a. Ya, saya juga sebagai guru yang mengajar mata pelajaran tertentu
b. Terkadang saya mengajar mata pelajaran walaupun saya kepala sekolah
c. Tidak, saya hanya kepala sekolah tidak merangkap sebagai guru
16. Apakah Bapak / Ibu Kepala Sekolah percaya sepenuhnya kepada guru yang
telah diberikan tugas masing-masing sesuai tupoksinya untuk dijalankan?
a. Percaya tetapi juga akan mengontrolnya
b. Percaya sepenuhnya
c. Cukup percaya
17. Apakah Bapak / Ibu Kepala sekolah transparan dalam mengelola keuangan
bersama bendahara?
a. Transparan
b. Diserahkan sepenuhnya pada bendahara
c. Tidak transparan
18. Apakah Bapak / Ibu Kepala sekolah memberikan penghargaan kepada guru
yang berprestasi tanpa membedakan agama, umur dan golongan?
a. Pemberian penghargaan selalu dilaksanakan 1 tahun sekali
b. Pemberian penghargaan selalu dilaksanakan 1 sesuai kondisi sekolah
c. Tidak ada penghargaan
19. Apakah Bapak / Ibu Kepala Sekolah memberikan kritik dan saran yang
membangun ketika mengadakan pengawasan kinerja kepada guru?
a. Memberikan kritik dan saran
b. Terkadang memberikan kritik dan saran
c. Tidak pernah memberikan kritik dan saran
20. Apakah Bapak / Ibu Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada para guru
untuk mendiskusikan masalah-masalah yang ada?
a. Berusaha menampung semua usulan penyelesain
b. Jika masalah itu sulit, meminta pendapat dari guru
c. Menyelesaikan sendiri
Instrumen Motivasi Guru
Nama : .......................................................
Alamat : .......................................................
No. HP : .......................................................
Pilihlah dengan memberi tanda silang (X) salah satu jawaban a, b atau c
dengan jujur dan keadaan yang sebenarnya !
1. Bagaimana pendapat Bapak /Ibu guru jika gaji atau honor mengalami
peningkatan sesuai kinerja nya?
a. Sangat setuju dengan mempertimbangkan kinerja nya
b. Setuju tanpa mempertimbangkan kinerja nya
c. Tidak setuju karena akan timbul kesenjangan jika hanya memperhitngkan
kinerjanya
2. Apakah Bapak / Ibu Guru mendapatkan fasilitas seperti ATK dan buku
pegangan guru yang memadai?
a. Sangat memadai
b. Cukup memadai
c. Kurang memadai
3. Apakah Bapak / Ibu Guru menerima honor pengganti transportasi saat
pemberian jam mengajar tambahan?
a. Saya menolaknya karena itu keajiban guru
b. Saya menerimanya asalkan sesuai prosedur yang ada
c. Saya menerimanya walaupun tanpa ketentuan yang ada
4. Menurut Bapak / Ibu apakah kebutuhan kelas dibiayai sekolah?
a. Semua dibiayai oleh Keuangan Pemerintah
b. Dibiayai sekolah asalkan kebutuhan ringan
c. Tidak dibiayai, hanya swadaya
5. Apakah Bapak / Ibu Guru merasa bangga akan profesi sebagai guru?
a. Saya sangat bangga
b. Saya cukup bangga
c. Saya kurang bangga
6. Apakah Bapak / Ibu Guru menerapkan landasan ibadah dalam kerjanya?
a. Setiap yang saya lakukan untuk ibadah dan syukur
b. Saya cukup menerapkan landasan ibadah dalam kerja
c. Saya kurang menerapkan landasan ibadah dalam kerja
7. Apakah Bapak / Ibu Guru menerima pelayanan kesehatan dari pemerintah?
a. Saya menerima pelayanan kesehatan dari pemerintah
b. Saya kurang menerima pelayanan kesehatan dari pemerintah
c. Saya tidak menerima pelayanan kesehatan dari pemerintah
8. Apakah Bapak / Ibu Guru menerima ancaman fisik maupun psikis disekolah?
a. Tidak menerima
b. Bukan ancaman dan masih dapat diselesaikan
c. Ada atau tidak ada, saya anggap tidak ada
9. Apakah Bapak / Ibu menjaga hubungan yang baik antara kepala sekolah, guru
maupun siswa?
a. Saya sangat menjaga hubungan yang baik
b. Saya menjaga perkataan dan perbuatan agar tidak menyakiti orang lain
c. Saya akan bicara apabila dibuthkan
10. Apakah Bapak / Ibu mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
lingkup sekolah?
a. Sangat mampu
b. Cukup mampu
c. Kurang mampu
11. Apakah siswa merasa senang dan nyaman saat kegiatan belajar mengajar?
a. Sangat senang dan antusias
b. Cukup senang
c. Kurang senang karena metode yang kurang tepat
12. Apakah Bapak / Ibu menerima kritik dan saran sebagai langkah dalam
meningkatkan kemampuan atau potensi diri?
a. Saya suka dikritik, karena itu akan membangun karakter kita
b. Saya siap dikritik asalkan tidak menyinggung perasaan
c. Saya dikritik asalkan guru lain juga dikritik biar tidak diskriminatif
13. Apakah Bapak / Ibu Guru mampu memunculkan ide kreatif?
a. Sangat mampu memunculkan ide
b. Saya mampu memunculkan ide ketika disuruh
c. Saya kurang mampu memunculkan ide
14. Apakah Bapak / Ibu Guru mendapatkan pujian dari kepala sekolah dan rekan
guru atas prestasi?
a. Mendapatkan pujian dari kepala sekolah dan guru
b. Terkadang mendapatkan pujian dari kepala sekolah dan guru
c. Tidak mendapatkan pujian sama sekali
15. Bagaimana cara Bapak / Ibu Guru bersaing sehat dalam mencapai prestasi?
a. Berusaha semaksimal mungkin dan mencari trik trik sukses dalam
pembelajaran
b. Berusaha untuk belajar pada orang lain
c. Diam saja dan membiarkan guru lain yang berprestasi
16. Bagaimana cara Bapak / Ibu Guru mensuport rekan guru lain?
a. Memberi semangat dan menawarkan bantuan
b. Memberi semangat dan bertukar pengalaman
c. Memberi semangat saja
17. Apakah Bapak / Ibu Guru mampu menuntaskan pekerjaan yang sudah
diberikan?
a. Sangat mampu, karena sudah menjadi tanggungjawab
b. Mampu ketika diminta menyelesaikan
c. Kurang mampu dan menyepelekan
18. Apakah Bapak / Ibu Guru menerima pengakuan dari apa yang sudah
dikerjakan?
a. Tidak perlu, karena guru punya beban masing-masing
b. Perlu, agar semangat
c. Sangat perlu
19. Bagaimana Bapak / Ibu bertanggungjawab atas pekerjaanya?
a. Menyelesaikan dengan baik, benar dan tepat waktu
b. Menyelesaikan dengan baik tetapi kurang tepat waktu
c. Menyelesaikan dengan baik waktu tidak tentu
20. Apakah Bapak / Ibu Guru disenangi oleh siswa?
a. Siswa sangat senang
b. Siswa cukup senang
c. Siswa kurang senang
Instrumen Kinerja Guru
Nama : .......................................................
Alamat : .......................................................
No. HP : .......................................................
Pilihlah dengan memberi tanda silang (X) salah satu jawaban a, b atau c
dengan jujur dan keadaan yang sebenarnya !
1. Apakah Bapak / Ibu Guru mampu menyusun program pelajaran atau praktek
dalam satuan pendidikan?
a. Mampu
b. Cukup mampu
c. Kurang mampu
2. Apakah Bapak / Ibu Guru menyajikan program pembelajaran dengan tepat dan
benar?
a. Saya menyajikan program pembelajaran dengan tepat dan benar
b. Saya cukup mampu menyajikan program pembelajaran dengan tepat dan
benar
c. Saya kurang mampu menyajikan program pembelajaran dengan tepat dan
benar
3. Bagaimana Bapak / Ibu Guru melaksanakan evaluasi belajar?
a. Melaksanakan ulangan dan tugas
b. Melaksanakan ulangan saja
c. Tidak pernah melakukan evaluasi
4. Apakah Bapak / Ibu menyusun dan melaksanakan perbaikan / pengayaan?
a. Saya menyusun dan melaksanakan perbaikan / pengayaan
b. Saya cukup mampu menyusun dan melaksanakan perbaikan / pengayaan
c. Saya kurang mampu menyusun dan melaksanakan perbaikan / pengayaan
5. Apakah Bapak / Ibu dapat menggunakan metode pengajaran dengan tepat?
a. Saya menggunakan metode pengajaran dengan tepat
b. Saya menggunakan metode pengajaran sesuai situasi dan kondisi
c. Saya kurang mampu menggunakan metode pengajaran dengan tepat
6. Bagaimana Bapak / Ibu menggunakan efektivitas waktu pembelajaran?
a. Melaksanakan KBM sesuai waktu dengan tepat
b. Melaksanakan KBM kurang tepat pada waktu yang ditentukan
c. Melaksanakan KBM diluar jadwal yang ditentukan
7. Apakah Bapak / Ibu dalam memberikan pelajaran siswa dapat menangkap
dengan cepat?
a. Seluruh siswa menangkap pelajaran dengan cepat
b. Ada 1, 2 yang sulit menerima pelajaran
c. Sebagian siswa kurang mampu menerima pelajaran
8. Kapan Bapak / Ibu mencapai ketuntasan materi pelajaran?
a. Akhir semester selesai diselingi tugas untuk mengukur kemampuan
b. Akhir semester tepat
c. Jauh sebelum akhir semester
9. Apakah Bapak / Ibu guru selalu mengikuti penataran,diskusi, lokakarya dan
sejenisnya?
a. Ikut, kalau ada kesempatan ada penataran
b. Ikut, tetapi masih mempertimbangkan model penataranya
c. Tidak tertarik, karena mengganggu mengajar
10. Apakah Bapak / Ibu guru mampu mendemonstrasikan alat peraga pelajaran
atau alat bimbingan yang sudah disediakan sekolah?
a. Sangat mampu
b. Mampu
c. Kurang mampu
11. Kapan Bapak / Ibu guru melakukan inovasi dalam proses KBM dan aktif
dalam KKG atau sejenisnya?
a. Setiap KBM inovasi selalu ada sesuai kemampuan dan aktif KKG
b. Inovasi dalam KBM jika diminta dan kadang aktif mengikuti KKG
c. Tidak ada inovasi dan menjadi pengajar biasa-biasa saja
12. Apakah Bapak / Ibu guru dapat bekerja mandiri tanpa harus diawasi oleh
kepala sekolah?
a. Sangat mampu
b. Mampu
c. Kurang mampu
13. Apakah Bapak / Ibu guru mempunyai sikap loyalitas kepada kepala sekolah?
a. Harus punya, karena demi kemajuan sekolah
b. Punya karena menghormati pimpinan
c. Punya karena takut dengan pimpinan
14. Apakah Bapak / Ibu mempunyai motivasi dan semangat kerja yang tinggi?
a. Saya bangga dengan profesi guru dan berjuang untuk anak bangsa
b. Saya akan berusaha taat pada aturan
c. Saya kurang termotivasi
15. Apakah Bapak / Ibu berdisiplin tinggi dalam menjalankan tugas mengajar dan
tugas lain yang diberikan oleh kepala sekolah?
a. Saya selalu siap dalam menjalankan tugas
b. Saya menjalankan tugas sesuai peraturan
c. Saya menjalankan tugas saat ada komando
16. Apakah Bapak / Ibu dapat bekerjasama secara tim?
a. Saya sangat senang bekerja dengan tim
b. Saya senang bekerja dengan tim
c. Saya cukup senang bekerja dengan tim
17. Apakah Bapak / Ibu mempunyai kesadaran yang tinggi untuk melakukan tugas
yang diberikan oleh kepala sekolah?
a. Punya dan dengan senang hati melakukan tugas tersebut
b. Punya karena sudah menjadi kewajiban sebagai anak buah
c. Punya tetapi dapat melaksanakan tugas yang bersifat darurat saja
18. Apakah Bapak / Ibu memperoleh dan menerima gaji dengan senang hati?
a. Saya bersyukur dan sangat senang
b. Sangat senang
c. Cukup senang
19. Apakah Bapak / Ibu merasakan suasana kerja yang kondusif dan nyaman?
a. Saya sangat nyaman bekerja disekolah ini
b. Saya cukup nyaman
c. Kurang nyaman
20. Apakah Bapak / Ibu guru sering mengalami kesulitan atau masalah saat proses
belajar mengajar dikelas?
a. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
c. Sering
POWERPOINT SKRIPSI
FOTO HASIL PENELITIAN DI SMA NEGERI 1 PRINGSURAT
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama : ANANDA AYU KUSUMA
2. Tempat/Tgl.lahir : Ambeno, 14 Juni 1994
3. Alamat : Banjarsari, Kebumen Kec. Pringsurat Temanggung
4. No. HP : 085 625 936 48
5. Pendidikan :
a. SD Negeri 1 Kebumen Pringsurat : Lulus Tahun 2008
b. MTs Negeri Grabag : Lulus Tahun 2010
c. SMA Negeri 1 Pringsurat : Lulus Tahun 2012 - IAIN Salatiga