-
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN PRODUK HERBAL PENAWAR AL WAHIDA
(HPA) DI KOTA JAMBI
SKRIPSI
OLEH :
ERI RISKAWATI
EES.160373
PEMBIMBING
H. Sissah, S.Ag.,M.Hi
Agustina Mutia, S.E.,M.Ei
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
-
i
-
ii
Pembimbing I : H. Sissah, S.Ag.,M.HI
Pembimbing II : Agustina Mutia, S.E.,M.EI
Alamat : Jalan Arif Rahman Hakim Nomor 1 Telanaipura Jambi 36122
36122 Telp/Fax : (0741) 65600
Jambi, Mei 2020
Kepada Yth,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di-
Jambi
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami
berpendapat bahwa skripsi saudari Putri Wulan Dari NIM : EES 160539 yang
berjudul: “Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
Konsumen Produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) Di Kota Jambi”, telah
disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan untuk melengkapi tugas dan
memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Demikianlah, kami ucapkan terimakasih Semoga bermanfaat bagi
kepentingan agama, nusa, dan bangsa.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pembimbing I
H. Sissah, S.Ag.,M.HI
NIP.196502151999031001
Pembimbing II
Agustina Mutia, S.E.,M.EI
NIP. 196908092003122002
-
iii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR Nomor : B- 73 /D.V/PP.00.9/ 06 /2020
Skripsi dengan judul “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap
Kepuasan Konsumen Produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) di Kota Jambi”
yang dipersiapkan dan disusun oleh :
Nama : Eri Riskawati
NIM : EES.160373
Tanggal Ujian Skripsi : 11 Juni 2020
Nilai Munaqasyah : 76,93 (B+)
Dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam/ Sarjana Strata
1 (S.1) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Tim Munaqasyah/Tim Penguji
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jl. Arif Rahman Hakim No. 1 Telanaipura Jambi 36122 Telp./fax: (0741) 65600 website:febi-iainjambi.ac.id
Ketua Sidang,
Dr. Novi Mubyarto, S.E.,ME NIP. 19790309 200312 1 001
Sekretaris Sidang,
M. Yunus, M.Si
NIP. 19920717201801 1 002
Penguji I,
Drs. H. Fathuddin Abdi,SM,Hk., M.M
NIP. 19570415 198510 1 001
Pembimbing II,
Agustina Mutia, S.E.,M.EI
NIP. 19690809 200312 2 002
Pembimbing I,
H. Sissah, S.Ag.,M.HI
NIP. 19650215 199903 1 001
Dr. A.A. Miftah, M.Ag
-
iv
MOTTO
َها الَِّذۡيَن ٰاَمُنۡوا ََل ـاَيُّ ُ لَـُكۡم َوََل ٰيٰٰۤ
ٰبِت َماٰۤ اََحلَّ ّللٰا ُمۡوا َطيِّ ُتَحرِّ
َ ََل ُيِح ُُّّ اۡلُمۡعَتِدۡينَ ؕ َتۡعَتُدۡواٰ
ِانَّ ّللٰا
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa
yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu
melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas”.1
1 Al-Qur’an surah Al- Mā-idah (5) ayat 87.
-
v
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmannirrahim
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih saying
Mu telah memberiku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta
memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau
berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan
salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk kedua orang tuaku yang sangat ku
hormati, kasihi, dan sayangi Ibundaku (Yahnem) dan Ayahandaku (Haryono) dan
Kedua Wali yakni Bapak (Syamsi) dan Ibu (Sulastri). Sebagai tanda bakti,
hormat, dan tanda terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil
ini kepada ibu dan ayah beserta wali ku yang telah memberi kasih sayang, segala
dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tidak mungkin aku balas
hanya dengan selembar kertas bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini
menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia karna ku sadar,
selama ini belum bisa berbuat lebih. Untuk Ibu dan Ayah beserta kedua Wali ku
yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyiramiku kasih sayang, selalu
mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik.
Terimakasih untuk keluarga besarku kakak (Haryanti) dan adik-adikku tersayang
(Putri Setiani, Nia Pujianti dan Wahyu Ian Dika Moldiansyah) yang selalu
memberi semangat, motivasi dan memberikan dorongan yang besar, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Untuk teman-teman seperjuanganku khususnya lokal C, ekonomi syariah 2016
terimakasih untuk berbagi keceriaan, suka dan duka dalam menimba ilmu. Tiada
hari yang indah tanpa kalian semua
-
vi
ABSTRAK
Salah satu pola bisnis yang saat ini sangat marak dilakukan adalah bisnis
dengan sistem MLM (Multi Level Marketing) yang merupakan salah satu cabang
dari direct selling. Perusahaan MLM adalah perusahaan yang menerapkan sistem
pemasaran modern melalui jaringan distribusi yang berjenjang, yang dibangun
secara permanen dengan memposisikan pelanggan sekaligus sebagai tenaga
pemasaran. Ketika melakukan penjualan, ataupun melakukan pembinaan terhadap
jaringan yang dimikinya maka agen telah berjasa kepada perusahaan, atas dasar
itulah kemudian perusahaan berterimakasih dengan bentuk memberi sebagian
keuntungannya kepada mitraniaga yang berjasa dalam bentuk insentif berupa
bonus, baik penjualan pribadi, bonus kepemimpinan, maupun bonus-bonus lainya.
Penelitian ini yang berlokasi di Busines Center HNI-HPAI cabang Jambi yang
terletak dijalan Pattimura (depan Trona Express ), Kec. Alam Barajo.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh harga dan
kualitas produk terhadap kepuasan konsumen produk herbal penawar al wahida
(hpa) di kota Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif
dengan metode pengumpulan data angket (kuesioner), wawancara, dan
dokumentasi. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen produk herbal
penawar al wahida (hpa) di Jambi dan sampel sebagai responden penelitian akan
diambil menggunakan teknik non probability sampling dengan rumus slovin yaitu
100 konsumen yang ditemui pada saat penelitian. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 8,673 lebih besar dari F tabel 3,09,
yang berarti secara simultan terdapat pengaruh pada harga (X1) dan kualitas
produk (X2) terhadap kepuasan konsumen produk herbal penawar al wahida (hpa)
di jambi. Secara parsial terlihat bahwa semua variabel bebas berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen, yaitu variabel harga (X1) sebesar 2,089 lebih besar dari t
tabel sebesar 1,984 dan kualitas produk (X2) sebesar 2,166 lebih besar dari nilai t
tabael 1,984. Berdasarkan hasil yang dillihat dari koefisien beta, variabel yang
paling berpengaruh terhadap variabel Kepuasan Konsumen ialah variabel Kualitas
Produk yang memiliki koefisien beta sebesar 0,231 lebih besar dari koefisien beta
variabel harga yang hanya sebesar 0,22.
Kata Kunci : Harga , Kualitas Produk dan Kepuasan Konsumen
-
vii
ABSTRACT
One of the business patterns that is currently very lively done is a business
with a MLM (Multi Level Marketing) system which is one of the branches of
direct selling. MLM companies are companies that implement modern marketing
systems through a tiered distribution network, which is built permanently by
positioning customers as well as marketing staff. When selling, or fostering the
network he owns, the agent has contributed to the company, on that basis the
company is then grateful by giving part of the profits to the partners who
contribute in the form of incentives in the form of bonuses, both personal sales,
leadership bonuses, and bonuses others. This research is located at the Jambi
branch of the HNI-HPAI Busines located on the Pattimura road (in front of Trona
Express), Kec. Alam Barajo.
This study aims to determine the effect of price and product quality on consumer
satisfaction of Al Wahida (HPA) herbal products in the city of Jambi. This
research uses a descriptive quantitative approach with a questionnaire data
collection method (questionnaire), interviews, and documentation. The population
in this study were consumers of Al Wahida antidote (HPA) herbal products in
Jambi and samples as research respondents would be taken using non-probability
sampling techniques with the Slovin formula of 100 consumers found at the time
of the study. The results of this study indicate that the calculated F value of 8.673
is greater than the F table of 3.09, which means that simultaneously there is an
influence on price (X1) and product quality (X2) on consumer satisfaction of
herbal products of antidote al wahida (hpa) in Jambi. Partially, it can be seen that
all independent variables influence consumer satisfaction, namely the price
variable (X1) of 2.089 is greater than t table of 1.984 and product quality (X2) of
2.166 is greater than the value of t table 1.984. Based on the results seen from the
beta coefficient, the most influential variable on the Consumer Satisfaction
variable is the Product Quality variable which has a beta coefficient of 0.231
greater than the beta coefficient of the price variable which is only 0.22.
Keywords: Price, Product Quality and Consumer Satisfaction
-
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT. yang mana dalam menyelesaikan skripsi ini penulis selalu di berikan
kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Disamping itu, tidak lupa pula shalawat serta salam penulis sampaikan kepada
junjungan nabi besar Muhammad SAW.
Skripsi ini diberi judul “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap
Kepuasan Konsumen Produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) Di Kota
Jambi“.Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagi tugas akhir yang
merupakan syarat untuk meraih gelar sarjana strata satu (S1) Jurusan Ekonomi
Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisni Islam Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi dapat diselesaikan dengan lancar.
Kemudian dalam penyusunan skripsi ini, tidak luput dari keterbatasan dan
kekurangan. Penulis menyadari bahwa penyususnan skripsi ini tidak akan berhasil
tanpa adanya dukungan, usaha dan bimbingan dari berbagai pihak, terutama
bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan
adalah kata terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian
skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhomat:
1. Prof. Dr. H. Suaidi Asy’ari, MA., Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. A. A. Miftah, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Rafidah, SE, M.EI, Selaku Wakil Dekan I Bidang Bidang Akedemik
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Dr. Novi Mubyarto, SE, ME, selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi
Umum dan Perencanaan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
5. Dr. Sucipto, MA selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan
Kerja Sama Luar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
-
ix
6. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI dan M. Yunus, M.Si, selaku ketua dan
sekretaris Jurusan Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
7. H. Sissah, S.Ag., M.HI selaku Pembimbing I dan Agustina Mutia,
S.E.,M.E.I selaku Pembimbing II, terimakasih atas arahan dan
bimbingannya semoga Allah SWT senentiasa membalas kebaikannya.
8. Bapak dan Ibu dosen serta asisten dosen yang telah memberikan materi
pendidikan yang berharga selama proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah
memberikan pelayanan dalam masa perkuliahan sampai selesai.
10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Disamping itu, Disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh Karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi memperbaiki skripsi ini. Kepada Allah
swt. kita memohon ampunan-nya dan kepada manusia kita memohon
kemanfaatanya. Semoga amal kebajikan kita seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, Mei 2020
Penulis
Eri Riskawati
EES.160373
-
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
SURAT PENYATAAN ORSINALISASI SKRIPSI ............................. i
NOTA DINAS ............................................................................................ ii
MOTTO .................................................................................................... iii
PERSEMBAHAN ..................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................... xi
DAN GAMBAR ......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 10
C. Batasan Masalah.............................................................................. 11
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 11
E. Kerangka Teori................................................................................ 12
F. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 26
G. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 28
H. Hipotesis .......................................................................................... 30
BAB II METODE PENELITIAN ............................................................ 31
A. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 31
B. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 31
C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel ......................................... 32
D. Operasional Variabel ....................................................................... 34
E. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................... 35
F. Uji Coba Statistik ............................................................................ 37
G. Tenik Analisi Data ......................................................................... 40
H. Sistematika Penulisan ..................................................................... 43
-
xi
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ..................... 45
A. Profil Bussines Centre Herbal Islami/ HNI ..................................... 45
B. Sejarah Singkat PT.HPA ................................................................. 45
C. Struktur Organisasi PT.HPA Cabang Jambi 2 ................................ 46
D. Visi dan Misi ................................................................................... 47
E. 5 Pilar (P.A.S.T.I) ........................................................................... 47
F. Produk-Produk HNI HPAI .............................................................. 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 50
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 52
1. Karakteristik Responden ........................................................... 52
2. Hasil Uji Coba Statistik ............................................................. 54
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................... 57
4. Hasil Teknik Analisis Data ....................................................... 61
B. Pembahasan ..................................................................................... 66
1. Harga Berpengaruh Terhadap Kepuasan Konsumen ................ 66
2. Kualitas Berpengaruh Terhadap Kepuasan Konsumen…......... 66
3. Harga dan Kualitas Produk Berpengaruh Terhadap Kepuasan
Konsumen ................................................................................. 67
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 68
A. Kesimpulan ..................................................................................... 68
B. Saran ................................................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
-
xii
DAFTAR TABEL
A. Daftar Tabel
Tabel 1 : Jumlah Konsumen dan Jumlah Penjualan Produk HPA
Tabel 2 : Tinjauan Pustaka
Tabel 3 : Operasional Variabel
Tabel 4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5 : Karakteristik Responden Berdaarkan Usia
Tabel 6 : Hasil Pengujian Uji Validitas Variabel Harga (X1)
Tabel 7 : Hasil Pengujian Uji Validitas Variabel Kualitas Produk (X2)
Tabel 8 : Hasil Pengujian Uji Validitas Variabel Kepuasan Konsumen (Y)
Tabel 9 : Hasil Pengujian Uji Reliabilitas Variabel Harga (X1)
Tabel 10 : Hasil Pengujian Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Produk (X2)
Tabel 11 : Hasil Pengujian Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Konsume (Y)
Tabel 12 : Hasil Pengujian Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov
Tabel 13 : Hasil Pengujian Uji Multikolineritas
Tabel 14 : Hasil Pengujian Persamaan Regresi Linier Berganda
Tabel 15 : Hasil Pengujian Uji R Square
Tabel 16 : Hasil Pengujian Uji F
Tabel 17 : Hasil Pengujian Uji t
-
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Perbandingan Produk Herbal Penawar Alwahida/ HNI-HPAI
Gambar 2 : Kerangka Pemikiran
Gambar 3 : Struktur Organisasi PT.HPA Cabang Jambi 2
Gambar 4 : Produk-Produk HNI HPAI
Gambar 5 : Hasil Pengujian Uji Normalitas dengan Probability Plot
Gambar 6 : Hasil Pengujian Uji Heterokedastisita
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah ekonomi merupakan masalah besar dalam kehidupan umat
manusia baik individu, keluarga, masyarakat maupun Negara. Banyak sistem yang
dikembangkan oleh orang dalam menjalankan ekonominya, seperti system
kapitalis sosialis dan sebagainya. Sistem kapitalis mempunyai prinsip bahwa
individualisme merupakan azas. Jiwa peraturannya terlihat pada egoisme, bebas
menumpuk kekayaan, mengembangkan dan membelanjakannya. Sistem ini tidak
mementingkan apa-apa kecuali laba dalam jumlah yang besar, segala cara
dihalalkan untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Sedangkan
sistem sosialis, jiwa peratuaran sosialis bertolak belakang dengan kapitalis.
Sebagai sebuah sistem universal, Islam juga mengatur bagaimana cara
bisnis yang baik dan sesuai dengan tuntunan agama. Banyak lembaga bisnis
mengalihkan sistem bisnisnya kedalam sistem bisnis Islami yang dikenal dengan
istilah ekonomi syariah. Pada saat sekarang ini sistem bisnis Islami tersebut sangat
digemari masyarakat. Terbukti menjamurnya perusahaan-perusahaan yang
berazaskan syariah. Perusahaan Herbal Penawar Al Wahida (HPA) adalah salah
satu perusahaan herbal yang berazaskan syariah. Perusahaan Herbal Penawar Al
Wahida (HPA) adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan dengan
memakai sistem penjualan Multi Level Marketing Syariah yang telah dikaji oleh
panel syariah yaitu sebuah kajian dan pemantauan yang dilakukan oleh para ulama
-
2
untuk memastikan jual beli pada perusahaan tersebut telah berjalan sesuai dengan
tuntunan syariah,2
yang fokus kepada konsumen muslim yang memiliki
standarisasi produk yaitu halal dan toyyib.3
Secara sederhana yang dimaksud dengan multi level marketing adalah
sebuah sistem pemasaran modern melalui jaringan distribusi yang dibangun secara
parmanen dengan memposisikan pelanggan perusahaan sekaligus sebagai tenaga
pemasaran. Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa Multi Level Marketing
adalah pemasaran berjenjang melalui jaringan distribusi yang dibangun dengan
menjadikan konsumen (pelanggan) sekaligus sebagai tenaga pemasar.4
Dari
pengertian diatas dapat dijabarkan bahwa multi level marketing adalah suatu
konsep penyaluran barang (produk atau jasa tertentu) yang diberi kesempatan
kepada konsumen untuk turut terlibat sebagai penjual dan memperoleh
keuntungan di dalam garis kemitraannya. Sistem marketing multi level marketing
yang lahir tahun 1939 merupakan kreasi dan inovasi marketing yang melibatkan
masyarakat konsumen dalam kegiatan usaha pemasaran.5
Begitu juga dalam penetapan harga, secara sederhana, harga ditetapkan
berdasarkan total biaya produksi plus keuntungan. Pengusaha hendaknya
menetapkan margin keuntungan yang wajar, sehingga harga dapat “terjangkau”
oleh konsumen. Untuk barang yang yang diproduksi oleh banyak produsen, ada
mekanisme persaingan, yang memungkinkan harga terbentuk bedasarkan hukum
2 Panel Syariah HPA, Al Wahida Marketing Internasional MLM Syariah, (Perils: HPA
Industries Sdn.bhd, 2009), hlm. 2. 3 Nur Intan, Nilai-Nilai Syariah Dalam Herbal Penawar Al Wahida, (Pekanbaru, 2011)
hlm. 2. 4 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Mu’amalat, (Jakarta: Azzam, 2010), hlm. 613.
5 Ibid, hlm. 613.
-
3
pasar dengan teori permintaan dan penawaran (supply and demand). Pengusaha
juga dituntut untuk menetapkan tingkatan harga yang adil untuk berbagai kualitas
barang yang sejenis. konsumen berhak memperoleh barang yang berkualitas lebih
baik untuk harga yang lebih tinngi, atau dengan kata lain, pengusaha boleh
menetapkan harga yang lebih tinggi untuk barang yang memiliki kualiats yang
tinggi.6
Tabel 1
Jumlah Konsumen dan Jumlah Penjualan Produk Herbal Penawar Al
Wahida di Business Centre Herbal Islami / HNI Cabang Pattimura
No Tahun Jumlah Konsumen Jumlah Penjualan
1 2014 1.460 Rp. 505. 945.000
2 2015 4.552 Rp. 843. 342.000
3 2016 8.879 Rp. 2.875.976.000
4 2017 10.795 Rp. 4.525.975.000
5 2018 15.650 Rp. 7.125.189.500
Sumber: Business Centre Herbal Islami/ HNI Cabang Pattimura
Dari tabel data diatas terlihat bahwa dari tahun ketahun jumlah konsumen
dan jumlah penjualan Produk Herbal Penawar Al Wahida di Business Centre
Herbal Islami / HNI Cabang Pattimura mengalami peningkatan. Pada tahun 2014
jumlah konsumen sebanyak 1.460 dan jumlah penjualan sebesar Rp. 505.945.000
dan mengalami kenaikan sampai pada tahun 2018 dengan jumlah konsumen
6 Muahandis Natadiwirya, Etika Bisnis Islam, (Jakarta: Granada Press, 2007), hlm. 85.
-
4
15.650 dan total penjualan sebanyak Rp. 7.125.189.500 yang ada di Business
Centre Herbal Islami / HNI Cabang Pattimura.
Harga (price) adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa.
Dalam arti yang lebih luas, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh
pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu
produk atau jasa. Harga telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan
para pembeli.7 Harga menjadi salah satu elemen yang paling penting dalam
menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu perusahaan, yang merupakann
variabel yang dapat dikendalikan dan yang menentukan diterima tidaknya suatu
produk oleh konsumen.
Harga semat-mata tergantung pada kebijakan perusahaan, tetapi tentu saja
dengan mempertimbangkan berbagai hal. “ murah” atau “mahal”nya harga suatu
produk sangat relatif sifatnya. Untuk mengatakan perlu terlebih dahulu
dibandingkan dengan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual perusahaan
lain. Artinya, perusahaan perlu selalu memonitor harga yang ditetapkan oleh para
pesaing agar harga yang ditentukan oleh perusahaan tersebut tidak terlalu tinggi
atau sebaliknya.8
Sedangkan konsep harga yang adil menurut Ibnu Taimiyah adalah suatu
yang intervensi harga dianggap adil bila tidak menimbulkan aniaya terhadap
penjual maupun pembeli ada hakikatnya telah ada digunakan sejak awal kehadiran
Islam. Harga yang adil adalah adil bagi para pedagang berarti barang-barang
dagangan mereka tidak dipaksa untuk dijual pada tingkat harga yang dapat
7 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi ke-12, (Jakarta:
Erlangga, 2006), hlm. 345. 8 Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 221.
-
5
menghilangkan nilai keuntunganm normal. Harga juga harus adil bagi pembeli,
maksudnya jangan sampai pembeli dirugikan atas penetapan harga yang dilakukan
pedagang untuk suatu barang. Selain itu, juga mengingatkan kepada penjual agar
menjual yang adil sebagai hasil dari intraksi antara kekuatan permintaan dan
penawaran yang terjadi secara alamiah.9
Ibn Khaldun juga menjelaskan
mekanisme penawaran dan permintaan dalam menentukan harga keseimbangan.
Secara lebih rinci pengaruh persaingan di antara konsumen untuk
mendapatkan barang pada sisi permintaan. Setelah itu pengaruh meningkatnya
biaya produksi karena pajak dan pungutan-pungutan lain di kota tersebut, pada
sisi penawaran (the Muqaddimah of Ibn Khaldun. Pada bagian lain dari
hukumnya, Ibn Khaldun menjelaskan pengaruh naik dan turunnya penawaran
terhadap harga. Ia mengatakan, “Ketika barang-barang yang tersedia sedikit, maka
harga-harga akan naik.10
Dalam hal ini PT. Herbal Penawar Al wahidah (HPA) Industries Sdn. Bhd,
berdiri di Malaysia pada bulan September 1987, namun diresmikan pada tanggal
15 Juli 1995 setelah 8 tahun beroperasi, dan telah memiliki produk yang
dipasarkan lebih kurang 80 jenis produk, seperti, Habbatussauda untuk daya tahan
tubuh, kopi radix, minyak but-but, minyak zaitun dan banyak lagi jenis lainnya
yang berguna untuk berbagai penyakit. PT. HPA muncul di Indonesia pada
tanggal 20 Mei 2000 dan diresmikan pada tanggal 19 Maret 2012. PT.HPA
Indonesia melakukan penjualan dengan sistem multi level marketing syariah
9 Sarwedi Rambe, “Penetapan Harga Produk Pada Pt. Herbal Penawar Alwahida (Hpa)
Indonesia Cabang Pekanbaru Ditinjau Menurut Fiqh Muamalah”, Skripsi Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, (2012), hlm. 4 10
http:/www.ranahdamai.org/berita/artikel-kamu/keseimbangan harga- menurut-ibnu-
Khaldun.html.
-
6
dengan produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA), sebuah sistem yang membahas
tentang penetapan harga produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) dengan
membedakan harga konsumen (non anggota) dengan harga distributor (anggota)
serta pemberian bonus terhadap anggota yang telah melakukan penjualan produk
tersebut ditambah selisih harga penjualan kepada konsumen dari pembelian
distributor kepada PT HPA INDONESIA.
Dalam memasarkan produknya, PT HPA INDONESIA bekerja sama
dengan para anggota (member) dan biasanya mereka melakukan presentasi
(promosi) kepada masyarakat agar masyarakat tahu apa saja produk dari PT. HPA
INDONESIA tersebut, dan keuntungan bagi yang mau bergabung menjadi
distributor adalah memperoleh potongan harga produk. Karena harga produknya
relatif sedikit mahal.
Gambar 1
Perbandingan Produk Herbal Penawar Alwahida/ HNI-HPAI
Produk HNI-HPAI Produk Herborist
Harga : Rp. 24.000
Manfaat :
Berkhasiat untuk
kecantikan mampu
melembutkan kulit
Harga : 18.000
Manfaat :
Berkhasiat untuk
kecantikan mampu
dignaka untk pelembap
-
7
Dari contoh gambar diatas diketahui bahwa harga minyak zaitun dari
produk HNI-HPAI sedikit lebih mahal dibandingkan dengan produk minyak
zaitun herborist, dan dilihat dari segi manfaatnya minyak zaitun dari produk
HNI/HPAI lebih banyak memiliki manfaat dibandingkan minyak zaitun dari
produk Herborist. Jadi, dengan demikian tidak sedikit konsumen yang membeli
produk minyak zaitun dari produk HNI-HPAI tersebut.
Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Fiza
Kurniati yang mengatakan bahwa:
“Produk HNI-HPAI merupakan produk muslim Indonesia, dimana produk
tersebut halal, aman BPOM, produk herbal dan banyak sekali manfaatnya
yang sudah dirasakan dari produk tersebut. Menurut saya harga dari
produk-produk HNI-HPAI masih sangat terjangkau.11
Selanjutnya wawancara yang dilakukan peneliti dengan Munawaroh:
“Menurut saya, karena produk tersebut yang punya orang islam, produk itu
juga sudah bersertifikasi halal, dan juga produk itu menggunakan bahan-
11
Wawancara dengan Fiza Kurniati, 29 November 2019
wajah,mempertahankan
keindahan kulit dan
bergunabagi keindahan
rambut.
Berkhasiat untuk
kesehatan, mampu
menurunkan resiko
penyakit jantung,
mencegah diabetes, dll.
kulit, merawat elastisitas
kulit, membuat kulit lebih
lembut dan mampu
mencegah penuaan dini
pada kulit.
-
8
bahan herbal. Jadi tidak banyak menggunakan bahan-bahan kimia, produk
dari HNI-HPAI banyak khasiatnya yang sudah saya rasakan sendiri.12
Dari penjelasan produk-produk HNI-HPAI diatas diketahui bahwa produk-
produk tersebut sudah diketahui kehalalannya karena produk tersebut dimiliki
oleh orang muslim asli Indonesia. Harga produk sudah ditentukan berapa
besarnya. Di dalam harga tersebut sudah ada perentasinya % dari semua
stakeholders atau semua yang terlibat didalamnya seperti perentase untuk
perusahaan dan perentase untuk distributornya sesuai dengan peringkat masing-
masing distributor. Keuntungan (komisi dan bonus) yang akan diberikan kepada
para anggota berasal dari keuntungan penjualan barang, bukan berarti harga
barang yang dipasarkan harus tinggi, hendaknya semakin besar jumlah anggota
dan distributor maka tingkat harga semakin menurun.
Adapun kualitas harus diukur melalui sudut pandang konsumen terhadap
kualitas produk itu sendiri, sehingga selera konsumen disini sangat berpengaruh.
Jadi dalam mengelola kualitas suatu produk harus sesuai dengan kegunaan yang
diinginkan oleh konsumen. Dalam hal ini yang penting adalah menjaga
konsistensi dari output produk pada tingkat kualitas yang diinginkan dan
diharapkan konsumen. Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk
12
Wawancara dengan Munawaroh, 31 November 2019
-
9
untuk melakukan fungsinya. Kemampuan itu meliputi : daya tahan, kehandalan,
ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, serta atribut
yang berharga pada produk secara keseluruhan.13
Kepuasan konsumen didefinisikan sebagai evaluasi pasca konsumsi bahwa
suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan.
Singkatnya, alternatif tersebut setidaknya bekerja sebaik yang anda harapkan.
Kepuasan konsumen adalah keadaan yang dicapai bila produk sesuai dengan
kebutuhan atau harapan konsumen dan bebas dari kekurangan. Kepuasan dapat
didefinisikan pula sebagai suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan
harapan pelanggan dapat dipenuhi melalui produk yang dikonsumsi.14
Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Handoyo dan Nadiah Ulfa Hanif
yang berjudul “Pengaruh Produk, Harga dan Promosi Terhadap Minat Beli Hijab
(Studi Kasus pada Toko Fidza Collection di Desa Mayangkawis Kec. Balen
Bojonegoro), menyatakan bahwa harga dan iklan berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen.15
Sedangkan menurut penelitian terdahulu oleh Bayu Prawira dan Ni
Nyoman Kerti Yasa dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk,
Citra Merek dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Produk Smartphone
Samsung di kota Denpasar”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel
13
Kotler dan Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Perhallindo, 2010), hlm. 27. 14
Daryanto, Konsumen dan Pelayanan Prima, (Yogyakarta: Gava Media, 2014), hlm. 90 15
Handoyono dan Nadiah Ulfa Hanif, “Pengaruh Produk, Harga dan Promosi Terhadap
Minat Beli Hijab (Studi Kasus pada Toko Fidza Collection di Desa Mayangkawis Kec. Balen
Bojonegoro”, 2014.
-
10
kualitas produk, citra merek dan persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat beli.16
Hal ini senada dengan Visi dan Misi Herbal Penawar Al Wahida (HPA)
menjadikan perusahaan jaringan pemasaran papan atas kebanggaan umat Islam
menghasilkan pengusaha-pengusaha muslim yang dapat dibanggakan, baik
sebagai pemasar, pembangun jaringan maupun produsen, untuk membangun
peradaban ummat yang relegius, menyadarkan kepada ummat pola hidup sehat
dan mengenalkan serta mendistribusikan produk muslim yang halal thoyyiban.
Menjadikan HPA sebagai sarana untuk perbaikan kesejahteraan anggota dan
masyarakat. Memotivasi aktivitas dakwah Islam pada komunitas HPA dan
masyarakat. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap
Kepuasan Konsumen Produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) Di Kota
Jambi”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
16
Bayu Prawira dan Ni Nyoman Kerti Yasa, “Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek
dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Produk Smartphone Samsung dikota Denpasar”,Jurnal
Universitas Udayana, Bali,Indonesia.
-
11
1. Apakah harga dan kualitas produk berpengaruh secara simultan terhadap
kepuasan konsumen produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) di Kota
Jambi ?
2. Apakah harga dan kualitas produk berpengaruh secara parsial terhadap
kepuasan konsumen produk Penawar Al Wahida (HPA) di Kota Jambi?
C. Batasan Masalah
Agar permasalahan penelitian ini menjadi lebih spesifik, maka peneliti perlu
untuk memberikan batasan masalah. Penelitian ini hanya meneliti pada pengaruh
harga dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen produk herbal penawar al
wahida (hpa) di Bussines Center Herbal Islami / HNI Cabang Pattimura.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas produk terhadap kepuasan
konsumen produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) secara simultan.
2. Untuk mengetahui pengaruh harga dan kualitas produk terhadap kepuasan
konsumen produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) secara parsial.
Dengan tercapainya tujuan-tujuan penelitian tersebut, maka ada beberapa
kegunaan (manfaat ) yang dapat diambil, antara lain :
1. Bagi Perusahaan
Agar perusahaan mengetahui seberapa besar pengaruh harga dan kualitas
pelayanan yang telah diberikan dan kepuasan yang telah dirasakan oleh
konsumen.
-
12
2. Bagi Akademisi
Memberikan informasi dan sumber-sumber referensi yang bermanfaat bagi
para peneliti lain yang juga sedang meneliti atau mengembangkan penelitian yang
relevan.
3. Bagi Penulis
Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan perkuliahan dan
memperoleh gelar Strata 1 ( SI ) di Fakultas Ekonomi Syariah UIN STS Jambi
dan Untuk menambah referensi perpustakaan agar dapat di gunakan untuk
penelitian selanjutnya.
E. Kerangka Teori
1. Pengertian Kepuasan Konsumen
Menurut Kotler dan Amstrong17
mengenai kepuasan konsumen adalah
“the xtent to which a product’s perceived performance matches a buyers
expectation”. Kepuasan konsumen adalah tingkat dimana suatu pencapaian
perfoma dari sebuah produk yang diterima oleh konsumen sama dengan
ekspektasi konsumen itu sendiri. Sedangkan menurut Irwan18
kepuasan konsumen
adalah hasil dari akumulasi dari konsumen atau pelanggan dalam menggunakan
produk dan pelayanan (jasa). Konsumen puas stelah membeli produk tersebut,
ternyata kualitas produknya baik. Oleh karena itu, setiap transaksi atau
pengalaman baru, akan memberikan pengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Konsumen yang puas adalah konsumen yang akan berbagi rasa dan
pengalamannya dengan konsumen lain.
17
Kotler dan Amstrong, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, (Jakarta: Erlangga, 2010), hlm.13 18
Basu SwastanIrawan, “Manajemen Pemasaran Modern”, hlm.119
-
13
Kepuasan konsumen merupakan salah satu dimensi dari beberapa konsep
atau pengertian tentang strategi yang mendasari kebijakan-kebijakan perusahaan
dalam kerangka usaha pemasaran yang dijalankan. Kepuasan konsumen
merupakan tujuan utama kegiatan bisnis. Perusahaan yang selalu bertujuan untuk
memuaskan pelanggannya akan selalu tau apa yang harus dilakukan dalam
bisnisnya.19
Kepuasan adalah evaluasi terhadap pengalaman komunikasi suatu produk
dan jasa. Adapun kesamaan dari definisi diatas yaitu menyangkut komponen
kepuasan pelanggan (harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan). Umumnya
harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelnggan tentang apa
yang akan diterimannya apabila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk
(barang atau jasa). Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi pelanggan
terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk yang telah dibelinya.20
Kepuasan konsumen merupakan sejauh mana suatu tingkatan produk
dipersiapkan sesuai dengan harapan pembeli. Kepuasan konsumen diartikan
sebagai keadaan dimana harapan konsumen terhadap suatu produk sesuai dengan
kenyataan yang diterima oleh konsumen. Kepuasan konsumen diukur dari
seberapa besar harapan konsumen tentang produk, harga dan pelayanan sesuai
dengan kinerja produk, harga dan pelayanan yang aktual. Secara umum, kepuasan
19
Dwi Aryani, “Pengaruh Kualitas dan Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam
Membentuk Loyalitas Pelanggan”, Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi,
hlm.114 ISSN 0854-3844. 20
Mhd. Rusydi, Customer Excellence, (Yogyakarta:Gosyen Publishing, 2017), hlm.25-26
-
14
diartikan sebagai adanya kesamaan antara kinerja produk dan pelayanan yang
diterima dengan kinerja produk dan pelayanan yang diharapkan konsumen.21
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen
Menurut Lupiyoadi ada lima faktor yang harus diperhatikan oleh
perusahaan dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan atau konsumen
diantaranya, yaitu22
:
a. Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi harapan.
Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam
mengimbangi harapan konsumen, menyatakan bahwa kualitas pelayanan
didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau keistimewaan
suatu produk atau layanan secara menyeluruh. Kualitas pelayanan dapat diketahui
dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang
diterima dengan pelayanan yang sesungguhnya konsumen harapkan terhadap
atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan.23
Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan
pelanggan. Kualitas yang didapat dari kinerja yang baik, memberikan suatu
dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan
21
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: CV ANDI
OFFSET, 2013),hlm. 180 22
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran JasaI, (Jakarta: Salemba Empat, 2013),
hlm. 208 23
Oldy Ardhana, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Dan Lokasi Terhadap
Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Bengkel Caesar Semarang), Skripsi Universitas Diponegoro
Semarang, (2010), hlm. 16-17.
-
15
perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memmungkinkan
perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan
mereka. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.24
Kualitas pelayanan merupakan gambaran atas seberapa jauh perbedaan antara
kenyataan pelayanan (perceived service), dengan harapan para nasabah atas
pelayanan yang seharusnya mereka terima (expected service).25
Jasa atau pelayanan pada dasarnya merupakan semua aktivitas ekonomi
yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang
umumnya di konsumsi pada saat yang sama dengan waktu dihasilkan dan
memberikan nilai tambahan misalnya (kenyamanan, hiburan, kesenangan atau
kesehatan). Tidak jauh beda dengan definisi-definisi yang diutarakan oleh Kotler,
“ia mengatakan bahwa jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi jasa mngkin
berkaitan dengan produk fisik atau tindak”.26
Kualitas pelayanan (servise quality) dapat diukur dengan menggunakan
lima dimensi yanmg biasa disebut dengan model Serquel diantaranya yaitu :
a. Kehandalan (Realibility) yaitu, kemampuan perusahaan untuk memberikan
pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan serta akurat dan terpercaya.
Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan
24
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jsa:Berbasis Kompetensi,
(Jakarata:Salemba Empat, 2013), hlm. 206 25
Mhd.Rusydi, Customer Excellence, (Yogyakarta:Gosyen Publishing, 2017), hlm.39-40. 26
Rahmat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran: Berbasisi Kompetensi…., hlm. 6-7
-
16
waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan,
sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.
b. Ketanggapan (Responsiveness) yaitu, mencakup bagaimana tanggapan
oganisasi atas keluhan pelanggan mengenai pelayanan yang kurang
memuaskan, tindakan organisasi terhadap keluhan-keluhan pelanggan,
serta bantuan para staf terhadap pelanggan yang mempunyai keluhan,
ketanggapan staf terhadap permintaan pelanggan dan kemauan untuk
memberikan layanan yang cepat.
c. Jaminan dan Kepastian (Assurance) yaitu, pengetahuan, kesopansantunan,
dan kemampuan pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya
para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen
antara lain, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun.
d. Berwujud (Tangible) yaitu, kemampuan suatu perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan
kemampuan sarana dan prasaranan fisik perusahaan yang dapat diandalkan
keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang
diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik (contoh: gedung
dan gudang), perlengkapan dan peralatan yang digunakan (teknologis),
serta penampilan pegawainya.
e. Empati (Empathy) yaitu memverikan perhatian yang tulus dan bersifat
individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan
berupaya memahami keinginan mereka. Hal ini mengharapkan bahwa
suatu perusahaan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan,
-
17
memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu
pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.27
b. Kualitas Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar, untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri atas barang, jasa,
pengalaman, events, temapt, kepemilikan, organisasi, informasi dan ide. Jadi
produk bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja, seperti makanan,
pakaian, dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti
pelayanan jasa. Semua diperuntukkan bagi pemasaran kebutuhan dan keinginan
(need and want) dari konsumen. Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar
memuaskan kebutuhan (need) akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan
(want). Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang.
Didalam hal ini perlu kiranya untuk diketahui bahwa terdapat perbedaan produk
dan jasa, walaupun keduannya adalah merupakan hasil dari kegiatan produksi.
Produk, sebagai hasil kegiatan produksi akan mempunyai wujud tertentu,
mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia tertentu.28
Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-
fungsinya yang meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi
dan perbaikan serta atribut lainnya”. Bila suatu produk telah dapat menjalankan
fungsi-fungsinya dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang
baik. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat diterapkan program
27
Rambat Lopiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi, (Jakarta:
Salemba Empat, 2013) hlm. 216-217 28
Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (Bandung :CV
ALFABETA, 2005), hlm. 140.
-
18
“Total Quality Managemen (TQM)” selain mengurangi kerusakan produk, tujuan
pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai konsumen. Berdasarkan
penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah
keseluruhan barang dan jasa yang berkaitan dengan keinginan konsumen yang
secara keunggulan produk sudah layak diperjualkan sesuai harapan dari
pelanggan.29
Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar.
Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena
itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam arti
yang lebih sempit, kualitas bisa didefinisikan sebagai “bebas dari kerusakan”
tetapi sebagai besar perusahaan yang berpusat pada pelanggan melangkah jauh
melampaui definisi sempit ini. Justru, mereka mendefinisikan kualitas
berdasarkan penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan.30
Kualitas produk adalah sejauh mana produk memenuhi spesifikasi-
spesifikasinya. Kualitas menurut ISO 9000 adalah derajat yang dicapai oleh
karakteristik yang intern dalam memenuhi persyaratan. Persyaratan dalam hal ini
adalah kebutuhan atau harapan yang dinyatakan, biasanya tersirat atau wajib. Jadi
kualitas sebagaimana yang diinterprestasikan ISO 9000 merupakan perpaduan
antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang menentukan dan menilai
seberapa jauh sifat dan karakteristik tersebut memenuhi kebutuhannya. Semakin
29
Fandy Tjiptono, Total Quality Managemen (TQM), (Yogyakarta : Andi Offset, 1995),
hlm. 28 30
Philip Khotler, Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 12, (Jakarta: Erlangga,
2006) hlm. 272
-
19
baik kualitas barang maka akan meningkat kepuasan konsumen terhadap
pelayanan yang ia terima. Sebaliknya, barang yang kurang berkualitas akan
merusak kepuasan konsumen secara keseluruhan.31
c. Harga
Harga (price) adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa.
Dalam arti yang lebih luas, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh
pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu
produk atau jasa. Harga telah menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan
para pembeli. Harga menjadi salah satu elemen yang paling penting dalam
menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu perusahaan, yang merupakann
variabel yang dapat dikendalikan dan yang menentukan diterima tidaknya suatu
produk oleh konsumen.
Harga adalah satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan dan semua elemen lainnya melambangkan biaya. Harga
juga merupakan satu dari elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel. Tidak
seperti fitur produk dan komitmen pemyalur, harga dapat berubah dengan cepat.
Pada saat yang bersamaan penetapan harga adalah permasalah nomor satu yang
dihadapi banyak eksekutif pemasar dan banyak perusahaan tidak menangani
penetapan harga dengan baik. Dan perusahaan terlalu cepat menurunkan harga
untuk mendapatkan penjualan daripada meyakinkan pembeli bahwa produknya
yang bernilai lebih layak dihargai tinggi.32
31
Rambat Lupioyadi, Manajemen Pemasaran Jasa:Berbasis Kompetensi, (Jakarta:
Salemba Empat, 2013), hlm.206 32
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi ke-12, (Jakarta:
Erlangga, 2006), hlm. 345
-
20
Harga merupakan keputusan yang sangat penting dari pemasar, sebab bila
harga terlalu tinggi banyak pembeli potensial jadi menghilang, sedangkan bila
harga terlalu rendah perusahaan tidak memperoleh cukup keuntungan. Pada waktu
yang sama, harga produk harus diputuskan hingga dapat menutupi segala
pengeluaran (biaya) dalam memproduksi dan menjual produk dan sekaligus
member keuntungan bagi perusahaan. Penetapan harga merupakan suatu proses
yang dinamis, dan biasanya ditentukan setelah mempertimbangkan berbagai
tujuan perusahaan.33
Menurut Rachmat Syafei, harga hanya terjadi pada akad, yakni sesuatu
yang direlakan dalam akad, baik lebih sedikit, lebih besar, atau sama dengan nilai
barang. Biasanya, harga dijadikan penukar barang yang diridai oleh kedua pihak
yang akad. Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa harga merupakan
sesuatu kesepakatan mengenai transaksi jual beli barang atau jasa dimana
kesepakatan tersebut diridhai oleh kedua belah pihak. Harga tersebut haruslah
direlakan oleh kedua belah pihak dalam akad, baik lebih sedikit, lebih besar, atau
sama dengan nilai barang atau jasa yang ditawarkan oleh pihak penjual kepada
pihak pembeli. Harga hanya terjadi pada akad, yakni sesuatu yang direlakan
dalam akad, baik lebih sedikit, lebih besar, atau sama dengan nilai barang.
Biasanya., harga dijadikan penukar barang yang diridhai oleh kedua pihak yang
berakad.34
Harga yaitu suatu pengganti yang diberikan oleh pembeli untuk
mendapatkan barang yang dijual. Ia merupaka salah satu dari bagian barang dalam
33
Ajie Rizaldi “Pengaruh Daya Tarik Iklan Dan Celebrity Endorse Terhadap Minat Beli
Wardah”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta (2017), hlm. 11 34
Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung : Pustaka Setia, 2000) , hlm. 87
-
21
jual-beli, yaitu harga dan barang yang dihargai atau taksir. Keduanya merupakan
unsur-unsur akad jual-beli. Perbedaan antara harga (tsaman) dan nilai (qimah)
Nilai adalah suatu yang mempunyai barang dalam penilaian orang-orang yang
menetapkan nilai, ahlul khibrah. Sementara harga adalah apa yang sama-sama
disetujui oleh kedua belah pihak yang bertransaksi, baik harga itu lebih besar dari
nilainya, lebih kecil, atau pun sama. Karena nilai merupakan harga yang
sebenarnya untuk suatu barang, sedangkan harga yang menjadi kesepakatan
bersama adalah harga yang ditetapkan (tsaman musammaa).35
Sementara itu, dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan
sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang
dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai (value) dapat didefinisikan sebagai
perbandingan dari manfaat yang didapatkan dari sebuah produk dengan harga
yang dibayarkan. Pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang didapatkan dari
konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Demikian pula
sebaliknya, pada tingkat harga tertentu, nilai suatu barang atau jasa akan
meningkat sering dengan meninkatnya manfaat yang didapatkan. Secara garis
besar, peranan harga dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Harga yang dipilih berpengaruh langsung terhadap tingkat permintaan dan
menentukan tingkat aktivitas. Harga yang terlampau mahal atau sebaliknya
terlalu murah berpotensi menghambat pengembangan produk. Oleh sebab
itu, pengukuran sensitivitas harga amat penting dilakukan.
35
Abu Malik Kamil bin As-Syyid Salim, Shahih Fikih Sunnah, (Jakarta: Azzam, 2007),
hlm.471
-
22
b. Harga yang ditetapkan oleh perusahaan mempengaruhi persepsi umum
terhadap produk atau merek dan berkontribusi pada positioning merek
dalam oveked set konsumen potensial. Konsumen menjadikan harga
sebagai indikator kualitas, khususnya dalam pasar produk konsumen.
c. Harga merupakan alat atau wahana langsung untuk melakukan
perbandingan antar produk atau merek yang saling bersaing. Dengan kata
lain harga adalah “forced point of contact between competitors”.
d. Strategi penetapan harga harus selaras dengan komponen bauran
pemasaran lainnya. Harga harus dapat menutup biaya pengembangan,
promosi, dan distribusi produk.36
d. Emosional
Faktor emosi adalah faktor yang berhubungan dengan gaya hidup
seseorang. Faktor emosi terbagi menjadi tiga dimensi yaitu estetika, self
expressive, brand personality. Emosi adalah perasaan yang bergejolak, yang
seakan-akan menggetarkan dan menggerakkan individu, sehingga hal itu tampak
dari luar. Emosi adalah besarnya response warisan dari arousal atau gerak yang
dipunyai untuk satu nilai kelangsungan hidupnya didalam evolusi. ada faktor
emosional yang pembelian, khususnya pada segmen anak muda (remaja) yang
cenderung mengedepankan emosional benefit apa yang dianggap trend saat ini,
banyak seumurannya yang juga menggunakan, pasti akan dicoba atau dibeli, yang
mungkin awalnya tanpa mengindahkan functional benefit konsumen akan bersifat
rasional saat memperhatikan fitur atau layanan yang ditawarkan oleh jasa tersebut.
36
Fandy Tjiptono, Anastasia Diana, “Manajemen Pemasaran”, (Yogyakarta: C.V ANDO
OFFSET, 2016), hlm. 219-220.
-
23
Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain
akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang
cenderung mempunyaitingkat kepuasan yang lebih tinggi, Kepuasan yang
diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial yang membuat
konsumen menjadi puas terhadap merek tertentu.37
3. Hubungan Antara Harga dengan Kepuasan Konsumen
Harga sangat berhungan dengan kepuasan pelanggan jika barang dan jasa
dibeli cocok dengan apa yang diharapkan oleh konsumen, maka akan terdapat
kepuasaan atau loyalitas dan sebaliknya. Kualitas produk merupakan suatu
kondisi dinamis yang dihubungkan dengan barang dan jasa, manusia, proses dari
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”. Menurut Fandy Tjiptono
(2000:54) menyebutkan bahwa kualitas suatu produk dan harga memiliki
hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan
yang kuat dengan perusahaan, dalam jangka panjang, ikatan seperti ini
memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan
serta membutuhkan mereka.38
4. Hubungan Antara Kualitas Produk dengan Kepuasan Konsumen
Kualitas suatu produk adalah penelitian yang subyektif oleh konsumen.
Penelitian ini ditentukan oleh persepsi pada apa yang dikehendaki dan dibutuhkan
oleh konsumen terhadap produk tersebut. Produk yang berkualitas mempunyai
peranan penting untuk membentuk kepuasan pelanggan. Semakin berkualitas
37
Teresia, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen (Studi Pada
Konsumen Industri Salon Di Area Tajem Yogyakarta), Skripsi: Fakultas Ekonomi , Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2018.
38 Fandy Tjiptono, Anastasia Diana, “Manajemen Pemasaran”, (Yogyakarta: C.V ANDO
OFFSET, 2016), hlm. 221
-
24
produk yang diberikan, maka kepuasaan yang dirasakan oleh pelanggan semakin
berkualitas produk yang diberikan, maka kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan
semakin tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi badan usaha tersebut.
Demikian pula sebaiknya jika tanpa ada kepuasan, dapat mengakibatkan
pelanggan pindah pada produk lain karena kualitas produk berhubungan sekali
dengan loyalitas pelanggan., jika barang dan jasa yang dibeli cocok dengan apa
yang diharapkan oleh konsumen, maka akan terdapat kepuasan atau loyalitas
pelanggan dan sebaliknya. Bila kenikmatan yang diperoleh konsumen melebihi
harapannya, maka konsumen akan betul-betul merasa puas dan sudah pasti
mereka akan terus melakukan pembelian ulang.39
5. Manfaat Kepuasan Konsumen
Terlepas dari perdebatan mengenai konsepnya, realisasi kepuasan pelanggan
melalui perencanaan, pengimplementasian, dan pengendalian program khusus
berpotensi memberikan beberapa manfaat diantaranya sebagai berikut :
a. Reaksi terhadap produsen berbiaya rendah
Persaingan dalam industry ditandai dengan over capacity dan over supply.
Dalam berbagai kasus, hal ini menyembabkan pemotongan harga menjadi senjata
strategis untuk meraih pangsa pasar. Fokus pada kepuasan pelanggan merupakan
upaya mempertahankan pelanggan dalam rangka menghadapi produsen berbiaya
rendah. Banyak perusahaan yang mendapati cukup banyak pelanggan yang
bersedia membayar harga lebih mahal untuk pelayanan dan kualitas yang lebih
baik.
39
Risky Nurhayati, “Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Loyalitas
Pelanggan (Studi Kasus pada Mahasiswa Pengguna Handphone Merek Nokia), Skripsi: Jurusan
Ilmu Administrasi Bisnis, Universitas Yogyakarta, 2011.
-
25
b. Reduksi sensitifitas harga
Pelanggan yang puas dan loyal terhadap sebuah perusahaan cenderung
lebih jarang menawar harga untuk setiap pembelian individualnya. Hal ini
disebabkan karen faktor kepercayaan telah terbentuk. Pelanggan yakin bahwa
perusahaan langganannya tidak akan besikap opportunistic dan memanfaatkan
mereka untuk kepentingan sesaat. Dalam banyak kasus, kepuasan pelanggan
mengalihkan focus pada harga ke pelayanan dan kualitas.
c. Manfaat ekonomis retensi pelanggan versus perceptual prospecting
Berbagai studi menunjukkan bahwa mempertahankan dan memuaskan
pelanggan saat ini jauh lebih murah dibandingkan terus menerus berupaya
menarik atau memprospek pelanggan baru. Biaya untuk mempertahankan
pelanggan lebih murah emapat sampai enam kali lipat daripada mnencari
pelanggan baru. Ini karena komponen mencari biaya pelanggan baru meliputi
sejumlah hal, seperti biaya iklan, biaya memberitahu pelanggan agar memahami
system dan kinginan spesifik pelanggan baru, biaya meyakinkan pelanggan agar
bersedia beralih dari pemasok sebelumnya.
6. Strategi Kepuasan Konsumen
Kunci dari desain produk jasa adalah mendefinisikan secara tepat barang-
barang yang terkait dalam jasa. Dalam merancang jasa, manajemen harus secara
seksama membacaa harapan-harapan pelanggan. Sebagai contoh, manajemen
suatu restoran mungkin hanya konsentrasi pada usaha untuk menghidangkan
makanan yang lezat. Tetapi pelanggan juga ingin menikmati suasana ceria dan
eksklusif, sehingga kemudian muncul suatu bentuk café yang menggabungkan
-
26
nuansa resto tradisional dengan music. Oleh karena itu manajemen harus
merancang secara seksama setiap jasa agar dapat memenuhi keinginan yang
sebenarnya dari pelanggan.
F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian
yang didapat oleh peneliti terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan
dilaksanakan oleh peneliti dan telah dirngkas dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2
Tinjauan Pustaka
No Peneliti Judul Penelitian Hasil
1 Ryan Nur
Harjanto,
(2010)
Analisis Pengaruh Harga,
Produk, Kebersihan, dan
Kualitas Layanan terhadap
Kepuasan Pelanggan (studi
kasus restoran Mamamia
cabang Mrican)
Terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara
Harga, Produk, Kebersihan,
dan Kualitas Pelayanan
Restoran Mamamia cabang
Mrican terhadap Kepuasan
pelanggan.40
2 Dita
Amanah
(2010)
Pengaruh Harga Dan
Kualitas Produk Terhadap
Kepuasan Konsumen Pada
Majestyk Bakery & Cake
Shop Cabang H.M. Yamin
Medan
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa :
-Harga (X1) yang diukur oleh
Kepuasan Konsumen (Y)
memiliki pengaruh terhadap
meningkatnya kepuasan
konsumen.
-Kualitas produk (X2) yang
diukur oleh Kepuasan
Konsumen (Y) memiliki
pengaruh terhadap kepuasan
konsumen.41
40
Ryan Nur Harjanto, Analisis Pengaruh Harga, Produk, Kebersihan, dan Kualitas
Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan (studi kasus restoran Mamamia cabang Mrican), Skripsi:
Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang, 2010. 41
Dita Amanah, “Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen
Pada Majestyk Bakery & Cake Shop Cabang H.M. Yamin Medan”, Jurnal Keuangan & Bisnis ,
Volume 2 , No.1, Maret 2010, hlm 2.
-
27
3 Rayi
Endah
(2008)
“Analisis Pengaruh Kualitas
Pelayanan, Kualitas Produk
dan Harga Terhadap
Kepuasan Pelanggan” (Studi
Kasus Pada Warung Makan
Taman Singosari
Semarang)
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa :
- Melalui uji t, kualitas
pelayanan dan kualitas
produk mempengaruhi
kepuasan pelanggan secara
parsial, namun harga tidak
berpengaruh.
- Melalui uji F diketahui
variabel kualitas layanan,
kualitas produk dan harga
berpengaruh secara simultan
tetrhadap kepuasan
pelanggan.42
4 Irma
Suryani
Palupi
Analisis Pengaruh Service
Performance dan Kepuasan
Terhadap Loyalitas Nasabah
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan
antaraservice performance
dengan loyalitas nasabah.
Ada pengaruh yang
signifikan antara service
performance dan kepuasan
nasabah secara bersam-sama
dengan loyalitas nasabah
dengan nilai f sebesar
121.924 dan nilai f tabel
sebesar 3,14 itu artinya nilai f
hitung > nilai f tabel.
5 Nadiah Ulfa Hanif
(2014)
Pengaruh Produk, Harga dan
Promosi Terhadap Minat Beli
Hijab (Studi Kasus pada Toko
Fidza Collection di Desa
Mayangkawis Kec. Balen
Bojonegoro).
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa : Hasil penelitiannya menyatakan
bahwa variabel produk, harga dan promosi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat beli.
43
42
Rayi Endah, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk dan Harga
Terhadap Kepuasan Pelanggan” (Studi Kasus Pada Warung Makan Taman Singosari Semarang),
Skripsi: Fakultas Ekonomi, Universitas Yogyakarta, 2011. 43
Nadiah Ulfa Hanif,Pengaruh Produk, Harga dan Promosi Terhadap Minat Beli Hijab
(Studi Kasus pada Toko Fidza Collection di Desa Mayangkawis Kec. Balen Bojonegoro,Skripsi
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2014.
-
28
Dari beberapa contoh hasil penelitian diatas, maka dapat digambarkan
beberapa persamaan dan perbedaanya. Persamaan skripsi ini dengan hasil-hasil
penelitian sebelumnya adalah pada beberapa variabel yang digunakan dalam
membahas pokok permasalahan, yaitu variabel harga dan kualitas produk terhadap
kepuasan konsumen. Sedangkan, perbedaan yang mendasar antara penelitian yang
sekarang dan terdahulu adalah penelitian saat ini menggunakan studi kasus yaitu
produk Herbal Penawar Alwahida (HPA) dimana produk tersebut menjadi minat
beli konsumen.
G. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah gambaran mengenai hubungan antar variabel
dalam suatu penelitian, yang diuraikan oleh jalan pikiran menurut kerangka
logis.44
Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
muncul setelah membandingkan antara presepsi kesannya terhadap kinerja (hasil)
suatu produk dan harapan-harapannya.45
Harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan aspek lain
(non moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan
untuk mendapatkan suatu jasa. Utilitas merupakan atribut atau faktor yang
berpotensi memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu.46
Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar.
Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena
itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam arti
44
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 91. 45
Philip Khotler, Manajemen PemasaranI, (Jakarta: PT. INDEKS, 2004), hlm, 42. 46
Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2006), hlm. 178.
-
29
yang lebih sempit, kualitas bisa didefinisikan sebagai “bebas dari kerusakan”
tetapi sebagai besar perusahaan yang berpusat pada pelanggan melangkah jauh
melampaui definisi sempit ini. Justru, mereka mendefinisikan kualitas
berdasarkan penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan.47
Berdasarkan teori diatas, maka penulis menggunakan kerangka pemikiran
sebagai berikut :
Gambar 2
Kerangka Pemikiran
47
Philip Khotler, Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 12, (Jakarta: Erlangga,
2006), hlm. 272.
Harga
(X1) Kepuasan Konsumen
(Y)
Kualitas Produk
(X2)
-
30
H. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau salah.
Hipotesis ditolak apabila faktanya menyangkal dan diterima apabila faktanya
membenarkan. Jadi hipotesis adalah dugaan sementara yang perlu dibuktikan
kebenarannya.48
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka hipotesis yang
diambil dengan penelitian adalah :
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga dan kualtas
pelayanan terhadap kepuasanan konsumen produk herbal penawar al
wahida (HPA) Cabang Pattimura Kota Jambi.
H2 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga dan kualtas
pelayanan terhadap kepuasanan konsumen produk herbal penawar al
wahida (HPA) Cabang Pattimura Kota Jambi.
48
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung:CV. Pustaka Setia,2008), hlm.103
-
31
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitia ini adalah pendekatan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan pada fenomena-fenomena objektif
dan dikaji secara kuantitatif. Pemilihan pendekatan kuantitatif ini didasarkan pada
data-data yang diperoleh dari perusahaan, baik dari kuesioner, wawancara,
observasi dan dokumen-dokumen sebagai sumber pendukung untuk menganalisis
data.49
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data statistik berbentuk angka-angka,
baik secara langsung digali dari hasil penelitian maupun hasil pengolahan data
kualitatif menjadi data kuantitatif.50
2. Sumber Data
Sumber data yang dignakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan
data sekunder :
a. Data Primer
Data primer merupaka data langsung yang diperoleh dari responden
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran berupa kuesioner.
49
Igban Hasan, Analisis Data Penelitian danStatistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm.
30 50
Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2005), hlm. 118
-
32
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk memeberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.51
Data primer dari penelitian ini diperoleh langsung dari data konsumen yang
pernah membeli Produk Herbal Penawar Al Wahida (HPA) di Business
Centre Herbal Islami/ HNI cabang Pattimura.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada
perusahaan dan sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan
dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan objek
penelitian atau dapat dilakukan biro pusat statistik.52
C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi merupakan
wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.53
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga
objek dan bendabenda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah
yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Jadi populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh unsur atau elemen yang menjadi anggota
51
Widoyoko, E. Putro, Teknik Penelitian Instrumen Penelitian, 2012, hlm. 52
Danang Sunyoto, Metode Penelitian Akuntansi, (Bandung: PT. Refika Aditama,2013) 53
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013), hlm. 80.
-
33
dalam suatu kesatuan yang akan diteliti. Dalam hal ini yang menjadi populasi
adalah seluruh konsumen dari Pembelian Produk Herbal Penawar Al Wahida
(HPA) di Business Centre Herbal Islami/ HNI cabang Pattimura.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak
diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi jumlahnya lebih
sedikit daripada jumlah populasinya.54
Sampel dianggap sebagai perwakilan
dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati.
Pada penelitian ini jumlah konsumen yang menggunakan produk herbal
penawar al wahida tidak diketahui dengan pasti sehingga untuk menghitung
jumlah sampel minimum yang dibutuhkan, menurut Roa Purba menggunakan
rumus Slovin,55
sebagai berikut:
n =
Dimana :
n : Jumlah sampel
Z : Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95% = 1,96
moe : margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi,
biasanya 10%
n =
n =
54
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: CV. Alfabeta,
2012), hlm. 118 55
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Skripsi, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 65.
-
34
n = 96,04
Sehingga jika berdasarkan rumus tersebut maka sampel (n) yang didapat
adalah 96,04 = 96 responden sehingga pada penelitian ini setidaknya penulis harus
mengambil data dari sampel sekurang- kurangnya sejumlah 100 orang.
D. Operasional Variabel
Tabel 3
Operasional Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Harga (X1) Jumlah semua nilai yang
diberikan oleh pelanggan
untuk mendapatkan
keuntungan dari memiliki
atau menggunakan suatu
produk atau jasa.56
a. Keterjangkauan harga.
b. Harga sesuai kemampuan atau
daya saing harga.
c. Kesesuaian harga dengan kualitas
produk
d. Kesesuaian harga dengan manfaat
produk.57
Likert
1-5
Kualitas
Produk
(X2)
Keseluruhan barang dan
jasa yang berkaitan dengan
keinginan konsumen yang
secara keunggulan produk
sudah layak diperjualkan
sesuai harapan dari
pelanggan.58
a. Terdapat produk yang berkualitas
b. Kejelasan fungsi c. Kinerja produk d. Daya tahan
(durability)
e. Kesesuaian spesifikasi
(Conformance)59
Likert
1-5
56
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi ke-12, (Jakarta:
Erlangga, 2006), hlm. 345 57
ibid . hlm. 278 58
Fandy Tjiptono, Total Quality Managemen (TQM), (Yogyakarta : Andi Offset, 1995),
hlm. 28 59
Kotler dan Amstrong, “Marketing Mix. Bauran Pemasan”, (Jakarta: Erlangga, 2002),
hlm.448
-
35
Kepuasan
Konsumen
(Y)
Kepuasan konsumen adalah
tingkat dimana suatu
pencapaian perfoma dari
sebuah produk yang
diterima oleh konsumen
sama dengan ekspektasi
konsumen itu sendiri.60
a. Kualitas yang diberikan sesuai
dengan yang
dijanjikan
b. Kesesuaian dengan kebutuhan
c. Minat berkunjung kembali
d. Bersedia untuk merekomendasi.
61
Likert
1-5
E. Instrumen Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu
dengan menggunakan mata. Dalam pengertian psikologik, observasi atau yang
disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian
terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi,
mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, pendengaran yang
dimaksud adalah pengamatan secara langsung. Dalam artian penelitian
observasi dapat dilakukan dengan tes, kuisioner, rekaman gambar, dan
rekaman suara.
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian digunakan
untuk menyebut jenis observasi, yaitu :
1. Observasi non-sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak
menggunakan instrument pengamatan.
60
Kotler dan Amstrong, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, (Jakarta: Erlangga, 2010), hlm.13 61
Ani Maryani, Pengaruh Kualitas Produk, Kepercayaan dan Harga Terhadap Kepuassan
Pelanggan Indihome (Studi Pada Pasar Telkom UPP Jambi), Skripsi: Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, UIN STS Jambi, 2018.
-
36
2. Observasi sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan
pedoman sebagai instrument pengamatan.62
2. Angket (Kuesioner)
Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuisioner dipakai untuk
menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode
angket atau kuisioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuisioner.
Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan
kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.63
Adapun skala yang digunakan adalah skala Likert untuk mengatur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial. Jawaban tentang item yang menggunakan Skala Likert mempunyai
gradasi yang sangat positif sampai negatif, dan untuk keperluan analisis
kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor diantarannya.
STS : Sangat Tidak Setuju (1)
TS : Tidak Setuju (2)
N : Netral (3)
S : Setuju (4)
SS : Sangat Setuju (5)
62
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 199-200. 63
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 194-195.
-
37
3. Dokumentasi
Analisis dokumen dilakukan untuk mengmpulkan data yang bersumber
di Business Centre Herbal Islami/ HNI Cabang Pattimura, yang ada
hubungannya dengan penelitian tersebut. Dokumentasi adalah mengumpulkan
data dengan cara mengambil barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan
metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-
buku, notulen rapat, catatan harian, dokumentasi, administrasi yang sesuai
dengan masalah yang diteliti.64
Dalam hal ini dokumentasi diperoleh melalui
dokumen-dokumen atau arsip-arsip dari lembaga yang diteliti.
Dokumentasi dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak
hal dokumen sebagai sumber data, dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan,
bahkan untuk meramalkan. Teknik dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data. Adapun didalam skripsi ini penulis mengumpulkan data
mengenai sejarah, visi misi, profil, serta pengaruh harga dan kualitas
pelayanan terhadap kepuasan konsumen produk herbal penawar al wahida
(hpa).
F. Uji Coba Statistik
1. Uji Validitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsinya. Alat ukur yang hendak
diukur tinggi rendahnya validitas ditentukan oleh satu angka yang disebut
64
Ibid, hlm. 201
-
38
koefisien validitas.65
Alat ukur yang valid berarti alat ukur tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Tinggi rendahnya
validitas ditentukan oleh satu angka yang disebut dengan koefisien validitas.
Validitas dilakukan dengan cara membandingkan r-hitung dan r-tabel dengan
ketentuan :
a. Jika r-hitung> r-tabel, maka data valid
b. Jika r-hitung < r-tabel, maka data tidak valid
Dapat pula digunakan rumus teknik kolerasi produk moment.
r =
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Observasi/ responden
X = Skor Pertanyaan
Y = Skor Total
2. Uji Realibilitas
Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau kontruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau
handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten.
Realibilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument memberi hasil.
Pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang
terhadap gejala yang sama. Untuk menguji realibilitas digunakan teknik
65
Yaya Jakaria, Mengelola Data Penelitian Kuantitatif Dengan SPSS, (Bandung:
Alfabeta,2015), hlm.104
-
39
Cronbach Alpha > 0,60 maka data tersebut mempunyai kendala yang tnggi.
Perhitungan realibilitas dilakukan dengan metode Cronbach Alpha dengan
bantuan SPSS.66
Rumus Croanbach Alpha adalah sebagai berikut :
=
Keterangan :
= Reliabilitas
K = Banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah Varian Butir
= Jumlah Total
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen,
independen atau keduanya berdistribusi normal atau mendeteksi normal.
Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat diketahui
dengan menggambarkan penyebaran data melalui grafik. Jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi
memenuhi asumsi normalitas.67
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikoliniearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi ditemukan korelasi yang kuat antar variabel independen. Untuk
mendeteksinya dengan cara menganalisis nilai toleransi dan Variance
66
Yaya Jakaria, Mengelola Data Penelitian Kuantitatif Dengan SPSS, (Bandung: Alfabeta,
2015), hlm.81 67
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers,
2014), hlm.181
-
40
InflationFactor (VIF). Regresi yang terbebas dari problem multikolearitas
apabila nilai VIF berada disekitar angka 1 dan tolerance mendkati angka 1,
maka data tersebut tidak ada multikolearitas yang berarti data tersebut baik
atau adata yang baik tidak ada multikolearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menentukan
apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu
observasi ke observasi lainnya. Secara sederhana uji ini melihat grafik plot
antara nilai prediksi variable dependen (zpred), dengan nilai residualnya
(sresid). Apabila grafik plot menunjukkan pola tertentu (bergelombang,
melebar kemudian menyempit) maka diindikasikan terjadi
heteroskedastisitas.68
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan pengujian
hipotesis dan menjawab rumus masalah yang telah diajukan. Data-data yang
diperoleh, akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitif deskriptif. Teknik
analisis dalam peneliian ini menggunakan rumus statistic, yakni program
Microsoft Excel Statistik dan program softwere. Adapaun model statistik yang
digunakan adalah :
1. Uji Regresi Berganda
Analisis ini dilakukan untuk meneliti apakah ada hubungan sebab akibat
antara kedua variabel atau meneliti seberapa besar pengaruh antara variabel
68
Husein Umar, Research Methods in Finance and Banking, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2002), hlm.135.
-
41
independen, yaitu har