I
PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
DAN INFRASTRUKTUR JALAN TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN
KEPULAUAN SELAYAR
SKRIPSI
Oleh
HARIANTO PUTRA
NIM 105710222415
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
II
SKRIPSI
Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Dan Infrastruktur
Jalan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Kepulauan Selayar
HARIANTO PUTRA
105710222415
Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Ekonomi Pembangunan
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
III
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah kupanjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan
juga kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi saya dengan segala
kekurangannya. Segala syukur kuucapkan kepadaMu Ya Rabb, karena sudah
menghadirkan orang-orang berarti disekeliling saya. Yang selalu memberi
semangat dan doa, sehingga skripsi saya ini dapat diselesaikan dengan baik.
Untuk karya sederhana ini, maka saya persembahkan untuk:
1. Orang tua tercinta Ayahanda Solihin dan Ibunda Nurjannah atas motivasi
yang diberikan dan setiap sujudnya tak pernah putus mendoakan
putranya untuk yang terbaik, atas semua pengorbanan dan kesabaran
bapak ibu sehingga saya bisa berada di titik ini, terima kasih.
2. Teman-teman seperjuangan Ekonomi Pembangunan angkatan 2015.
3. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE.,MM selaku pembimbing I
dan Bapak Ismail Rasulong,SE.,MM selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi
ini.
4. Ibu Hj. Naidah, SE.,M,Si selaku ketua prodi Ekonomi Pembangunan yang
telah membimbing dan memberi arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Untuk Almamater Universitas Muhammadiyah Makassar.
MOTTO HIDUP
“Ku alleangi tallanga na toalia”
Lebih baik tenggelam daripada kembali
IV
V
VI
VII
ABSTRAK
Harianto putra, 2020. Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Dan
Infrastruktur Jalan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kepulauan
Selayar. Skripsi Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh pembimbing I
Abdul Rahman Rahim dan pembimbing II Ismail Rasulong
Tujuan Penelitian ini adalah, 1). Untuk mengetahui apakah indeks
pembangunan manusia di Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki hubungan dan
pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Kabupaten Kepulauan
Selayar selama periode tahun 2012-2018. 2). Untuk mengetahui apakah
infrastruktur jalan di Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki hubungan dan
pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Kabupaten Kepulauan
Selayar selama periode tahun 2012-2018.
Kata Kunci : Indeks Pembangunan Manusia, Infrastruktur Jalan, Pertumbuhan
Ekonomi
VIII
ABSTRACT
Harianto putra, 2020. The Effect of the Human Development and Infrastructure Index on the Economic Growth of the Selayar Islands Regency. Thesis of Development Economics Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by supervisor I Abdul Rahman Rahim and supervisor II Ismail Rasulong The purpose of this study is, 1). To find out whether the human development index in the Selayar Archipelago District has a relationship and influence on regional economic growth in the Selayar Archipelago during the period 2012-2018. 2). To find out whether the road infrastructure in the Selayar Islands Regency has a relationship and influence on the regional economic growth in the Selayar Islands Regency during the 2012-2018 period.
Keywords : Human Development Index, Road Infrastructure, Economic Growth
IX
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan
hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah
kepada Rasulullah SAW yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke
zaman yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksud untuk
memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada Kedua orang tua, ayahanda tercinta Solihin dan ibunda tersayang
Nurjanna yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang
dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa
mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh
keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah
diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang
telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang
kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dan juga selaku Pembimbing I berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dan juga selaku Pembimbing II berkenan
membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
X
3. Ibu Hj. Naidah, SE., M,Si Selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
4. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama kuliah.
5. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
6. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Ekonomi Pembangunan Angkatan 2015 yang selalu belajar bersama yang
tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
7. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para
pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, 05 Februari 2020
Penulis
XI
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL .......................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v
SURAT PERNYATAAN ................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori........................................................................................ 8
1. Indeks Pembangunan Manusia ....................................................... 8
2. Infrastruktur ...................................................................................... 8
3. Pertumbuhan Ekonomi .................................................................... 10
4. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi ...................................................... 18
5. Hubungan Antar Variabel ................................................................ 18
B. Penelitian Empiris .................................................................................. 24
C. Kerangka Pikir ..................................................................................... 26
D. Hipotesis ................................................................................................ 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 29
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................................ 29
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ...................................... 29
D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 31
E. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 31
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 32
G. Teknik Analisis....................................................................................... 32
H. Rancangan Analisis Data ...................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambar Umum Objek Penelitian ......................................................... 39
1. Sejarah Kabupaten Kepulauan Selayar ........................................ 39
2. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar ............. 41
XII
3. Iklim ................................................................................................ 42
4. Topografi ........................................................................................ 42
5. Kependudukan ............................................................................... 45
B. Hasil Penelitian .................................................................................... 46
1. Pertumbuhan Ekonomi .................................................................. 47
2. Indeks Pembangunan Manusia ..................................................... 48
3. Infrastruktur Jalan .......................................................................... 50
C. Pembahasan ........................................................................................ 60
1. Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi ......................................................................................... 60
2. Pengaruh Infrastruktur Jalan Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi ......................................................................................... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 64
1. Variabel Indeks Pembangunan Manusia (X1) ............................... 64
2. Variabel Infrastruktur Jalan (X2) .................................................... 64
B. Saran .................................................................................................... 65
1. Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
........................................................................................................ 65
2. Infrastruktur Jalan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi ................... 65
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 67
XIII
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Empiris ............................................................................ 25
Tabel 4.1 Letak Geografis ................................................................................ 41
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar per
Kecamatan ....................................................................................... 46
Tabel 4.3 Produk Domestik Regional Bruto dan Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2012-2018 .......................... 48
Tabel 4.4 Tingkat Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten
Kepulauan Selayar Tahun 2012-2018............................................. 49
Tabel 4.5 Data Infrastruktur Jalan (Km/Kapita) Kabupaten Kepulauan
Selayar Tahun 2012-2018 ............................................................... 50
Tabel 4.6 Indeks Pembangunan Manusia, Infrastruktur Jalan Dan
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kepulauan Selayar
Tahun 2012-2018............................................................................. 51
Tabel 4.7 Uji Normalitas ................................................................................... 52
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas .......................................................................... 53
Tabel 4.9 Uji Autokorelasi ................................................................................ 54
Tabel 4.10 Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 56
Tabel 4.11 Uji T ..................................................................................................... 58
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi (R2) ................................................................. 59
XIV
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Gambar 2.1 .........................................................................................................27
Gambar 4.1 .........................................................................................................55
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pembangunan ekonomi di suatu negara bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan perkapita yang bermuara kepada perbaikan
kesejahteraan masyarakat. Menurut Amalia (2007:1), “Tujuan utama
pembangunan ekonomi adalah dengan menciptakan pertumbuhan Gross
National Product (GNP) yang setinggi-tingginya yang diikuti dengan
pemberantasann kemiskinan, perbaikan ketimpangann pendapatan,
penyediaan lapangan kerja yang memadai, penyelenggaran pendidikan
dengan baik, peningkatan standar kesehatan, perbaikan kondisi
lingkungan hidup, pemerataan kesempatan, pemerataan kebebasan
individual, dan penyegaran kehidupan budaya”. Sedangkan pertumbuhan
ekonomi merupakan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat
tanpa memandang perubahan dalam struktur ekonomi. Seiring
berjalannya waktu, pemerintah Indonesia berupaya memperbaiki kondisi
ekonomi dengan cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Menurut
Safi’i (2007:49), “Dengan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi, maka
akan segera didapatkan capaian pemerataan pendapatan”. Dengan
adanya pemerataan pendapatan, diharapkan akan meningkatkan
kesejahteraan dari penduduk Indonesia
Pembangunan manusia merupakan salah satu indikator
terciptanya pembangunan yang mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi. Untuk mengukur mutu modal manusia, United Nations
Development Program (UNDP) mengenalkan konsep mutu modal
2
manusia yang diberi nama Human Development Index atau Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Tingkat pembangunan manusia yang
tinggi sangat menentukan kemampuan penduduk dalam menyerap dan
mengelola sumber-sumber pertumbuhan ekonomi, baik kaitannya dengan
teknologi maupun terhadap kelembagaan sebagai sarana penting untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi (Dewi dan I Ketut,2014).
Disamping IPM, tenaga kerja merupakan faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Peranan tenaga kerja tersebut
sebagai salah satu faktor produksi yang akan mempengaruhi tinggi
rendahnya tingkat pendapatan nasional dari segi kuantitas atau jumlah
saja. Sementara itu kita beranggapan bahwa kalau jumlah tenaga kerja
yang dipakai dalam usaha produksi meningkat, maka jumlah produksi
yang bersangkutan juga meningkat. Dengan kata lain kalau tidak ada
peningkatan jumlah tenaga kerja maka jumlah produksi akan tetap.
Pernyataan yang demikian ini, tidak dapat seluruhnya dianggap benar
karena walaupun jumlah tenaga kerja itu tidak berubah, tetapi bila kualitas
dari tenaga kerja itu menjadi lebih baik, maka dapat terjadi bahwa tingkat
produksi akan meningkat pula (Irawan dan Suparmoko, 2008: 119
Indeks Pembangunan Manusia berperan penting dalam
pembangunan perekonomian modern sebab pembangunan manusia
yang baik akan menjadikan faktor-faktor produksi mampu dimaksimalkan.
Mutu penduduk yang baik akan mampu untuk berinovasi
mengembangkan faktor-faktor produksi yang ada. Selain daripada itu
pembangunan manusia yang tinggi mengakibatkan jumlah penduduk
akan tinggi pula sehingga akan menaikkan tingkat konsumsi. Hal ini akan
3
mempermudah untuk menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Namun
kenyataan yang terjadi, Indeks Pembangunan Manusia yang setiap
tahunnya mengalami peningkatan tetapi pertumbuhan ekonominya
mengalami penurunan dan fluktuasi. Sebelum otonomi daerah
dilaksanakan pada tahun 2001, daerah pusat jauh lebih berkembang
dibandingkan daerah pinggiran, dimana pemerintah pusat lebih
mementingkan peran investasi dan pengembangan ke pusat daripada ke
daerah pinggiran. Daerah pusat yang dimaksud disini adalah kota, pada
umumnya menawarkan berbagai kelebihan dalam bentuk produktifitas
dan pendapatan yang lebih tinggi, menarik investasi baru, tekhnologi
baru, pekerja terdidik dan terampil dalam jumlah yang jauh lebih tinggi di
bandingkan di daerah pinggir.
Hal ini menyebabkan tenaga kerja yang tinggal didaerah pinggir
lebih tertarik untuk bekerja di daerah kota dan meniggalkan daerah
asalnya. Akibatnya tidak sedikit masalah sosial yang terjadi, diantaranya
bermigrasinya tenaga kerja yang berasal dari daerah pinggir menuju
daerah pusat dan kesenjangan sumber daya yang tercermin pada
konsentrasi kegiatan ekonomi yang terjadi pada daerah pusat saja. Hal ini
menunjukkan bahwa kurangnya perhatian pemerintah pusat terhadap
daerah pinggiran.
Kabupaten Kepulauan Selayar (dahulu Kepulauan Selayar) adalah
sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota
kabupaten ini terletak di Kota Benteng. Kabupaten Kepulauan Selayar
merupakan suatu kabupaten yang mempuyai beberapa kecamatan yang
dipisahkan oleh lautan.
4
Kabupaten Kepulauan Selayar terletak di ujung selatan dan
memanjang dari Utara ke Selatan. Daerah ini memiliki kekhususan, yakni
satu-satunya Kabupaten di Sulawesi Selatan yang seluruh wilayahnya
terpisah dari daratan Sulawesi Selatan dan lebih dari itu wilayah
Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri dari gugusan beberapa pulau
sehingga merupakan wilayah kepulauan.
Gugusan pulau-pulau yang berjumlah 130 buah baik pulau-pulau
besar maupun pulau-pulau kecil yang membentang dari Utara ke Selatan.
Luas wilayah Kabupaten Selayar tercatat 10.503,69 km persegi yang
meliputi 11 kecamatan. Terdiri dari wilayah daratan 1.357,03 km².
Kabupaten Selayar terletak antara 5°42' - 7°35' Lintang Selatan dan
120°15' - 122°30' Bujur Timur yang berbatasan dengan Kabupaten
Bulukumba di sebelah Utara, Laut Flores sebelah Timur, Laut Flores dan
Selat Makassar sebelah Barat dan Propinsi Nusa Tenggara Timur di
sebelah Selatan.
Berdasarkan letak Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan
kepulauan yang terletak diantara jalur alternative perdagangan
internasional, yang menjadikan Selayar secara geografis sangat strategis
sebagai pusat perdagangan atau pengumpul dan distribusi baik secara
nasional untuk melayani Kawasan Timur Indonesia maupun pada skala
internasional melayani Negara-negara di kawasan Asia.
Salah satu cara untuk mengukur keberhasilan atau kinerja
(performance) suatu negara atau wilayah dalam bidang pembangunan
manusia, digunakan Indeks Pembanguann Manusia (IPM) atau Human
Development Index (HDI). Hubungan pembangunan manusia dengan
5
pertumbuhan ekonomi sangat erat sekali dan merupakan prasyarat
tercapainya pembangunan manusia. Upaya perbaikan pembangunan
manusia akan mendukung peningkatan produktivitas dan usaha-usaha
produktif yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan.
Hasil yang diperoleh, pada tahun 2010 indeks pembangunan
manusia Kabupaten Kepulauan Selayar sebesar 62,15 dan pada tahun
2011, angka tersebut meningkat menjadi 62,53. Kinerja pembangunan
manusia tersebut pada tahun 2012, menjadi 62,87 hingga pada tahun
2013, indeksnya telah mencapai 63,16, dan pada tahun 2014 indeksnya
mencapai 63,66. Selama 5 periode tahun 2010 hingga 2014, angka
indeks pembangunan manusia telah mengalami peningkatan rata-rata per
tahun sebesar 0,45 (reduksi short fall). Fakta ini memberikan petunjuk
bahwa kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Kepulauan Selayar
meningkat. Namun demikian selama periode tahun 2010 hingga 2014
angka IPM Kabupaten Kepulauan Selayar berada di bawah angka
provinsi Sulawesi Selatan.
Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan masih menjadi
penyumbang terbesar dalam Produk Domestik Regional Bruto Tahun
Dasar 2010 yaitu mempunyai peranan sekitar 44,91 persen dari total
perekonomian (pada tahun 2014). Disusul oleh Konstruksi dan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 sebesar 9,18 persen relatif
sama dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013. Secara rata-
rata pertumbuhan ekonomi per tahun dalam kurun periode tahun 2010
hingga 2014 tercatat sebesar 8,62 persen per tahun. Pertumbuhan
6
ekonomi tersebut diukur berdasarkan produk domestik regional bruto atas
dasar harga konstan 2010. Produk domestik regional bruto atas dasar
harga berlaku pada tahun 2014 sebesar 3.463,52 milyar rupiah yang
relatif jauh lebih besar bila dibandingkan pada tahun 2010 yang sebesar
1.807,29 milyar rupiah. Sedangkan berdasarkan atas dasar harga
konstan, dalam tahun 2010 sebesar 1.807,29 milyar rupiah dan menjadi
2.530,65 milyar rupiah pada tahun 2014.
Berdasarkan latar belakang diatas saya tertarik untuk meneliti di
Kabupaten Kepulauan Selayar dengan judul “Pengaruh Indeks
Pembangunan Manusia Dan Infrastruktur Jalan Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kepulauan Selayar”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan indeks pembangunan
manusia terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Kabupaten
Kepulauan Selayar selama periode tahun 2012-2018.
2. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan infrastruktur jalan
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Kabupaten Kepulauan
Selayar selama periode tahun 2012-2018.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah indeks pembangunan manusia di
Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki pengaruh terhadap
7
pertumbuhan ekonomi daerah di Kabupaten Kepulauan Selayar
selama periode tahun 2012-2018.
2. Untuk mengetahui apakah infrastruktur jalan di Kabupaten Kepulauan
Selayar memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di
Kabupaten Kepulauan Selayar selama periode tahun 2012-2018.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan
penulis di bidang, sebagai masukan atau informasi untuk seluruh para
pengambil kebijakan pada pemerintah baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah serta instansi terkait dalam menentukan langkah
dalam hal pengaruh indeks pembangunan manusia dan infrastruktur jalan
selama era otonomi daerah yang berlangsung hingga tahun 2018
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Kepulauan Selayar.
Serta diharapkan kelak akan dijadikan sebagai referensi atau literatur
bagi peneliti berikutnya dalam masalah yang berkaitan dengan penulisan
ini.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Indeks Pembangunan Manusia
Pengertian indeks pembangunan manusia diklasifikasikan oleh
lembaga UNDP (United Nation Development Program) sebagai “Suatu
proses untuk memperluas berbagai macam pilihan bagi penduduk”.
Dengan demikian, IPM merupakan salah satu alat ukur yang dapat
digunakan untuk mengukur kualitas pembangunan manusia. United
Nations Development Programm (UNDP) telah menerbitkan laporan
pembangunan sumber daya insani dalam satuan kuantitatis yang disebut
dengan Human Development Indeks (HDI). Komponen indeks
pembangunan manusia (IPM) sendiri disusun dari tiga komponen (BPS :
2014) yakni “Lamanya hidup, yang diukur dari harapan hidup saat lahir,
tingkat pendidikan, yang didapat dengan memadukan antara angka melek
huruf pada usia dewasa dengan bobot 2/3 dan rata-rata lamanya
bersekolah yang ditempuh dengan bobot 1/3 dan tingkat kehidupan yang
layak, ditinjau dari pengeluaran perkapita yang telah di sesuaikan (PPP
Rupiah)”.
2. Infrastruktur
Menurut Neil. S. Grigg, Infrastruktur merupakan sistem fisik yang
menyediakan sarana pengairan, transportasi, bangunan, jalan, dan
fasilitas publik yang lain yang memang dibutuhkan untuk bisa memenuhi
berbagai macam kebutuhan dasar manusia baik itu kebutuhan sosial atau
kebutuhan ekonomi. Infrastruktur secara umum meliput fasilitas-fasilitas
9
publik yang disiapkan oleh pemerintah pusat maupun daerah sebagai
pelayan publik (sebagai akibat mekanisme pasar tidak bekerja) untuk
menunjang dan mendorong aktivitas ekonomi maupun sosial suatu
masyarakat. Infrastruktur yang disiapkan pun perlu disesuaikan
dengan kebutuhan setiap wilayah, sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraannya.
Infrastruktur jalan merupakan lokomotif untuk menggerakkan
pembangunan ekonomi bukan hanya diperkotaan tetapi juga di
wilayah pedesaan atau wilayah terpencil. Melalui proyek, sektor
infrastruktur dapat menciptakan lapangan kerja yang menyerap banyak
tenaga kerja. Selain itu, infrastruktur merupakan pilar menentukan
kelancaran arus barang, jasa, manusia, uang dan informasi dari satu
zona pasar ke zona pasar lainnya. Kondisi ini akan memungkinkan
harga barang dan jasa akan lebih murah sehingga bisa dibeli oleh
sebagian besar rakyat Indonesia yang penghasilannya masih rendah.
Jadi, perputaran barang, jasa, manusia, uang dan informasi turut
menentukan pergerakan harga di pasar-pasar, dengan kata lain,
bahwa infrastruktur jalan menetralisir harga-harga barang dan jasa
antar daerah(antar kota dan kampung-kampung). Ada tiga alasan
pokok yang dapat dikemukakan tentang pentingnya pembangunan
infrastruktur.
1. Pembangunan infrastruktur mampu menyediakan lapangan pekerja.
Hal ini merupakan salah satu nilai penting dan langkah ke arah
terciptanya rakyat dan negara adil dan makmur.
10
2. Pembangunan infrastruktur dasar, infrastruktur teknologi, dan
infrastruktur sains secara langsung akan mempengaruhi iklim investasi.
Pertumbuhan kapital dan aliran investasi sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan infrastruktur pendukung baik pada zona kapet, kawasan
industri, pelabuhan, pasar-pasar, dan perguruan tinggi yang dapat
mendorong penemuan-penemuan baru di bidang sains dandapat
diterapkan oleh kalanganindustri dan pelaku pasar.
3. Infrastruktur akan sangat mempengaruhi bahkan menentukan
integrasi social ekonomi rakyat satu daerah dengan daerah lainnya.
3. Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Prof. Simon Kuznets, mendefinisikan pertumbuhan
ekonomi sebagai ”kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu
negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi
kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan
teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan idiologis yang
diperlukannya. Definisi ini mempunyai 3 (tiga) komponen: pertama,
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara
terus-menerus persediaan barang; kedua, teknologi maju merupakan
faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat
pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang
kepada penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien
memerlukan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan idiologi
sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan umat manusia
dapat dimanfaatkan secara tepat.
11
Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks
perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari
pertumbuhan atau pencapaian 2 perekonomian bangsa tersebut. Bagi
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, pembangunan
ekonomi merupakan instrumen utama untuk mencapai cita-cita nasional.
Ada indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
pembangunan salah satunya pertumbuhan ekonomi diukur dengan
Produk Domestik Bruto (PDB).
Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dicerminkan dari angka
Produk Domestik Bruto (PDRB). Produk Domestik Regional Bmto (PDRB)
merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau
dihasilkan di wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai
aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan
apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen..
Perhitungan PDRB menggunakan dua macam harga, yaitu harga berlaku
dan harga konstan. PDRB atas harga berlaku merupakan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada
tahun bersangkutan, sementara PDRB atas dasar konstan dihitung
dengan menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar
(Badan Pusat Statistik, 2015).
Indikator pertumbuhan ekonomi merupakan pertanda pentingnya
didalam kehidupan perekonomian. Tiga ciri pertumbuhan ekonomi
modern yang muncul dalam analisis yang didasarkan pada produk
nasional dan komponennya, penduduk, tenaga kerja dan lain-lain.
12
Adapun ketiga ciri pertumbuhan ekonomi modern tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Laju pertumbuhan penduduk dan produk perkapita. Pertumbuhan
ekonomi modern sebagaimana terungkap dari pengalaman negara
maju sejak akhir abad ke-18 dan awal ke-19, ditandai dengan
kenaikan produk perkapita yang tinggi dibarengi dengan laju
pertumbuhan penduduk yang cepat.
2) Peningkatan produktifitas. Pertumbuhan ekonomi terlihat dari semakin
meningkatnya laju produk perkapita terutama adanya perbaikan
kualitas input yang meningkatkan efisiensi dan produktifitas per unit
input. Hal ini dapat dilihat dari semakin besarnya masukan sumber
tenaga kerja dan modal atau semakin meningkatnya efisiensi, atau
keduanya. Kenaikan efisiensi berarti penggunaan output yang lebih
besar untuk setiap unit input.
3) Urbanisasi. Pertumbuhan ekonomi ditandai pula dengan semakin
banyaknya penduduk di negara maju yang berpindah dari daerah
pedesaan ke daerah perkotaan.
a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
1. Sumber Daya Manusia
Untuk menentukan hal yang paling penting dari pertumbuhan
ekonomi di suatu negara ialah dengan memperhitungkan kualitas dan
kuantitas sumber daya manusia yang tersedia secara langsung untuk
dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Kualitas sumber daya
manusia dapat dilihat pada ilmu keterampilan, kemampuan kreatif,
pelatihan, dan pendidikan yang dimilikinya. Jika suatu negara memiliki
13
sumber daya manusia yang baik. Jika sumber daya manusia suatu
negara terampil dan terlatih maka output yang dihasilkan juga akan
berkualitas tinggi.
Namun, kekurangan akan sumber daya manusia yang
terampil dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, sedangkan
surplus akan sumber daya manusia ini akan kurang signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, sumber daya manusia
suatu negara harus sebanding antara jumlahnya dengan keterampilan
dan kemampuan yang dibutuhkan, sehingga akan tercapainya
pertumbuhan ekonomi.
2. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
suatu negara. Sumber daya alam ialah sumber daya yang telah
tersedia di alam, baik di darat ataupun di bawah laut. Sumber daya
alam yang dimiliki suatu negara sesuai dengan kondisi iklim dan
lingkungan di negara tersebut. Negara yang memiliki banyak sumber
daya alam dapat menikmati pertumbuhan yang baik dibandingkan
dengan negara-negara yang sumber daya alamnya sedikit.
Pemanfaatan sumber daya alam secara efisien atau eksploitasi itu
terjadi tergantung dengan keterampilan dan kemampuan sumber
daya manusia dalam memanfaatkannya, dan teknologi yang
digunakan serta ketersediaan dana yang mencukupi. Sebuah negara
yang memiliki sumber daya manusia yang terampil dan terdidik dalam
pemanfaatan sumber daya alam yang kaya, hal ini
akan menunjukkan status perekonomian mengalami pertumbuhan.
14
3. Pembentukan Modal
Pembentukan modal terdiri dari tanah, bangunan, mesin, listrik,
transportasi, dan media komunikasi. Pembentukan modal ialah
proses memproduksi dan memperoleh semua produk buatan
manusia. Pembentukan modal dapat meningkatkan ketersediaan
modal untuk tenaga kerja, yang dapat meningkatkan rasio modal atau
tenaga kerja. Akibatnya, meningkatnya produktivitas tenaga kerja,
yang dapat menghasilkan peningkatan output serta pertumbuhan
ekonomi suatu negara.
4. Pengembangan Teknologi
Teknologi merupakan sifat dan jenis dari instrumen teknis yang
digunakan oleh sejumlah tenaga kerja. Perkembangan teknologi
mempunyai andil dalam membantu peningkatan produktivitas dengan
jumlah sumber daya yang terbatas.
Negara-negara yang telah menggunakan pengembangan teknologi
mampu tumbuh secara pesat dibandingkan dengan negara-negara
yang tidak menggunakannya. Pemilihan teknologi secara tepat dan
cermat dapat berperan dalam pertumbuhan ekonomi.
5. Faktor sosial dan Politik
Faktor sosial terdiri dari adat istiadat, tradisi, nilai-nilai dan keyakinan,
hal-hal tersebut dapat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan
ekonomi. Kondisi politik suatu negara dapat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Jika kondisi politik suatu negara
stabil dan berjalan denngan baik maka akan memberikan
15
kenyamanan bagi para masyarakat serta dapat mendukung
peningkatan kinerja dalam produksi.
Dengan demikian masyarakat akan bebas dalam berinovasi dan
mengembangkan segala potensinya yang dimilikinya, sehingga akan
tercapainya pertumbuhan ekonomi.
6. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Faktor ini berfungsi sebagai pembangkit atau
pendorong proses pertembuhan namun dapat juga menjadi
penghambatpertumbuhan suatu negara. Budaya yang dapat
mendorong peertumbuhan suatu negara ialah sikap kerja keras dan
kerja cerdas, jujur, ulet dan lain-lain. Dan budaya yang dapat
menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara diantaranya ialah
sikap anarkis, egois, boros, hedonisme, KKN, dan lain-lain.
b. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Secara umum pertumbuhan ekonomi ialah proses perubahan atau
kondisi perekonomian disuatu negara secara berkesinambungan
yang menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi bisa diartikan juga sebagai proses kenaikan
kapasitas produksi dalam suatu perekonomian yang diwujudkan
dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan salah satu indikasi dalam suatu keberhasilan di
dalam segi pembangunan ekonomi.
Dalam teori terjadinya pertumbuhan ekonomi menurut para
pakarnya diantaranya yaitu :
16
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Adam Smith
Menurut Adam Smith bahwa sistem ekonomi liberal atau
sistem ekonomi pasar bebas ialah suatu sistem yang penting.
Sistem ekonomi liberal yakni sistem ekonomi yang terbebas dari
peran pemerintah yang diperkokoh dengan semboyannya yakni
“Laissez Faire, Laissez Passer”. Adam smith sebagai ilmuwan
ekonomi juga telah menulis sebuah buku yang populer dalam
kajian ilmu ekonomi, buku ini berjudul (The Wealth of Nation) yang
diterjemahkan di bahasa indonesia yang artinya ialah sebagai
kemakmuran suatu negara. Seorang Adam Swith menyakini
bahwa dengan menerapkan sistem ekonomi liberal, maka
pertumbuhan ekonomi akan dapat dicapai dengan sangat
maksimal.
Dalam pertumbuhan ekonomi dapat dicapai melalui dua
unsur yang sangat penting yaitu :
a) Pertumbuhan penduduk
b) Dan pertumbuhan output total
Untuk pertumbuhan output total itu sendiri yang berupa barang
dan jasa dipengaruhi oleh 3 komponen penting yaitu :
a) Komponen sumber alam
b) Komponen tenaga kerja
c) Komponen jumlah persediaan barang
Agar output mengalami pertumbuhan maka sumber daya alam
harus dikelola sebaik mungkin oleh para tenaga kerja dengan
memakai barang modal. Sumber-sumber alam yang memiliki
17
peran yang sangat penting dalam menentukan pertumbuhan
ekonomi, karena sumber-sumber alam tersebut merupakan batas
maksimal output bila telah dimanfaatkan dengan maksimal.
Sumber-sumber alam mencapai batas masimalnya bila sudah
dikerjakan oleh para tenaga kerja yang handal dengan memakai
brang modal yang cukup.
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut David Ricardo Dan TR.
Malthus
Menurut David Ricardo dan TR. Malthus mempunyai
pemikiran yang secara bertolak belakang dengan Adam Smith.
David dan Malthus mengkritik pemikiran dari Adam Smith yang
mengungkapkan bahwa pertumbuhan penduduk dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan menurut dari David Ricardo pertumbuhan
penduduk yang terlalu bahkan hingga 2 kali lipat akan
mengakibatkan jumlah tenaga kerja yang melimpah. Tenaga kerja
yang jumlahnya melimpah dapat menyebabkan menurunnya upah
yang diterima, bahkan upah tersebut hanya bisa untuk membiayai
tingkat hidup minimum ( subsistence level ). Bila hal ini terjadi
maka, perekonomian akan mengalami stagnasi atau kemandegan
yang dikenal dengan istilah Stationary State.
Sedangkan menurut TR. Malthus mempunyai pebdapat
yang sama dengan David Ricardo, Malthus berpendapat bahwa
bahan makanan yang mengalami pertambahan sejalan dengan
deret hitung yakni 1,2,3,4,5…., sedangkan pertambahan
18
penduduk bertambah sejalan dengan deret ukur yakni
1,2,4,8,16…., akhirnya berakibat dari bahan makanan tidak akan
cukup untuk memenuhi kebutuhan untuk menghidupi penduduk,
sehingga akhirnya untuk masyarakat akan hidup pada tingkat
subsistence dan perekonomian akan mengalami pemberhentian.
4. Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat pertumbuhan ekonomi sebagai berikut:
1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan sebagai hasil
pembangunan nasional pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk
mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat
pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat
kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan Negara
untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional.
Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negeri oleh
Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya. Sebagai dasar
pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi
perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan
perkembangan sumber daya (tenaga kerja dan modal). dan teknologi.
Salah satu alat mengukur pembangunan kuantitas dan kualitas
tenaga kerja adalah Indeks Pembangunan Manusia
5. Hubungan Antar Variabel
1. Indeks Pembangunan Manusia dengan Pertumbuhan Ekonomi
United National Development Programme dalam Laporan
pembangunan Manusia (1996) menyatakan antara pertumbuhan
19
ekonomi dan pembangunan manusia adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan, mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pada satu sisi
pertumbuhan mempengaruhi pembangunan manusia melalui rumah
tangga (membesarkan anak), pengeluaran rumah tangga untuk
kebutuhan-kebutuhan dasar (seperti makanan, obat-obatan, buku
sekolah), dan kebijaksanaan dan pengeluaran pemerintah (prioritas
pengeluaran untuk bidang sosial). Pada sisi lainnya, pembangunan
manusia mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui kapabilitas
pekerja.
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia merupakan
hubungan dua arah/dual causation (Ranis, Stewart, dan Ramirez,
2000), dimana pertumbuhan ekonomi meningkatkan pembangunan
manusia namun disisi lain peningkatkan pembangunan manusia
memungkinkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Constantini V. dan M. Salcatore (2008) mengemukakan bahwa
pertumbuhan pembangunan manusia yang tinggi secara tidak
langsung berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan manusia berperan penting dalam alur pertumbuhan
ekonomi. Pembangunan manusia perlu dijadikan sebagai prioritas
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pembangunan
manusia untuk proses selanjutnya. Dengan demikian pembangunan
manusia harus ditingkatkan terlebih dahulu daripada pertumbuhan
ekonomi.Namun hal tersebut dibantah oleh Ranis dan Stewart.Ranis
dan Stewar (2005) menyatakan pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan manusia harus berjalan beriringan secara simultan.
20
Dan menurut Solow menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi selalu
bersumber dari satu atau lebih dari tiga faktor kenaikan kuantitas dan
kualitas tenaga kerja (melalui pertumbuhan jumlah penduduk dan
perbaikan pendidikan), penambahan modal
Constantini V. dan M. Salcatore (2008) mengemukakan bahwa
“Pertumbuhan pembangunan manusia yang tinggi, secara tidak
langsung berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi”.
Meskipun beberapa konsep menyatakan pertumbuhan ekonomi
memiliki dual causation dengan pembangunan manusia, namun
dalam prakteknya banyak faktor yang mempengaruhi agar dual
causation tersebut terjadi. Selain faktor yang mempengaruhi agar dual
causation bisa terjadi, ada pula faktor penguat yang berhubungan
dengan pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi.
Sebagaimana yang diungkapkan Ranis dkk (2000) bahwa “Faktor
penguat antara pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi
meliputi struktur ekonomi, distribusi aset, kebijakan, social capital,
investasi yang tinggi, distribusi pendapatan yang merata, dan
kebijakan ekonomi yang tepat. Peningkatan kualitas modal manusia
(Human Capital) dapat tercapai bila memperhatikan faktor-faktor
penentu kualitas modal manusia yang dalam beberapa literatur
disebutkan yaitu pendidikan dan kesehatan”. Sebagiamana hasil
penelitian dari Becker (1994) bahwa “perluasan pengetahuan ilmiah
dan teknis dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan input
lainnya dalam kegiatan produksi. Sehingga dengan meningkatkan
nilai pendidikan dan mengadakan pelatihan kerja akan dapat
21
terbentuk modal manusia yang unggul seperti ilmuwan, teknisi,
manajer dan lain sebagainya”. Menurut pendapat Dewi (2014) bahwa
“Komponen indeks pendidikan berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi di provinsi Bali”. Pendapat tersebut didasarkan
pada teori pendidikan sebagai modal terpenting masyarakat guna
meningkatkan produktifitasnya sebagai tenaga kerja sehingga mampu
mendorong pertumbuhan ekonomi. Pada skala makro, umur harapan
hidup dapat digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan
pembangunan manusia di bidang kesehatan. Sebagaimana diketahui,
bahwa kebutuhan dasar manusia ialah kesehatan, jika indikator
kesehatan suatu negara rendah, maka masyarakat tidak bisa
menghasilkan produktifitas bagi negaranya. Hal ini sesuai dengan
kesimpulan dari Becker (1994) bahwa “adanya peningkatan layanan
medis akan meningkatkan kualitas angkatan kerja yang merupakan
salah satu komponen penting dalam modal manusia”. Selanjutnya
menurut Ranis (2000) bahwa “ketika orang menjadi lebih sehat,
memiliki gizi dan pendidikan yang lebih baik, maka mereka akan
berkontribusi lebih pada pertumbuhan ekonomi yang secara tidak
langsung mengarah pada peningkatan produktivitas”.
Menurut Firmansyah (2016) bahwa “Peningkatan pembangunan
manusia sendiri menbutuhkan investasi yang cukup besar dan
dilanjutkan dengan pemerataan distribusi pendapatan. Adanya
investasi dan pemerataan pendapatan tersebut akan tercapai
peningkatan pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan”.
Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi di suatu daerah bergantung pada
22
kondisi yang sedang terjadi dalam suatu daerah tersebut, seperti
pada penelitian Dewi (2014) yang menggambarkan bahwa
“Pertumbuhan ekonomi provinsi Bali mudah mengalami fluktuasi
apabila terjadi penurunan jumlah wisatawan yang berpengaruh pada
kondisi masyarakat yang memang sulit terlepas dari ketergantungan
pada sektor pariwisata”. Hal ini menandakan bahwa komponen indeks
pembangunan manusia yang terdiri dari tiga komponen yakni, indeks
kesehatan, indeks pendidikan dan indeks daya beli masyarakat.
Ketiga komponen tersebut berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Sehingga, semakin naik pencapaian mutu
modal manusia di suatu daerah berhubungan dengan kualitas indeks
pembangunan manusia sebagai modal utama dalam pembangunan
ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi dapat terwujud serta mengalami
peningkatan. Oleh karenanya, pemerintah provinsi jawa Timur
berusaha untuk senantiasa menggalakkan perekonomian di berbagai
kabupaten dan kota yang kita ketahui akhir-akhir ini sedang gencar-
gencarnya program promosi di sektor pariwisata di seluruh kabupaten
dan kota di Jawa Timur.
2. Infrastrukrtur dan Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa literatur teori pertumbuhan baru (new growth theory)
mencoba menjelaskan pentingnya infrastruktur dalam mendorong
perekonomian. Teori ini memasukkan infrastruktur sebagai input
dalam mempengaruhi output agregat dan juga merupakan sumber
yang mungkin dalam meningkatkan batas-batas kemajuan teknologi
yang didapat dari munculnya eksternalitas pada pembangunan
23
infrastruktur (Hulten dan Schwab, 1991: 91). Merujuk pada
pembahasan sebelumnya, secara ringkas hipotesis kapital publik
yang dalam hal ini adalah stok atas kapital publik meningkatkan
output pada sektor privat secara langsung dan tidak langsung. Efek
langsung berdasarkan pada hipotesis, karena kapital publik
menyediakan intermediate services pada sektor privat dalam proses
produksi/dengan kata lain produk marginal layanan kapital publik
adalah positif. Efek tidak langsung muncul dari asumsi bahwa kapital
publik dan kapital privat bersifat komplementer dalam produksi.
Sebagaimana dalam penjelasan sebelumnya, infrastruktur
mempunyai efek limpahan atau eksternalitas, terutama yang nampak
dalam kegiatan produksi. Eksternalitas infrastruktur mempengaruhi
kegiatan produksi dengan memberikan aksesibilitas, kemudahan, dan
kemungkinan kegiatan produksi menjadi lebih produktif. Eksternalitas
ini yang disebut dengan eksternalitas positif. Oleh karenanya, ada
suatu penyederhanaan masalah mengenai eksternalitas positif yang
diakibatkan oleh infrastruktur ke dalam fungsi produksi. Sektor publik
mempunyai peranan penting dalam kegiatan produksi. Secara nyata,
sektor publik dapat dimasukkan ke dalam fungsi produksi sebab
adanya peran penting dari sektor publik sebagai salah satu input
dalam produksi. Peran sektor publik yang produktif tersebut yang
akan menciptakan potensi keterkaitan positif antara pemerintah dan
pertumbuhan (Barro,1990: 53).
24
B. Penelitian Empiris
Akmal Fajar (2016) dengan judul “Pengaruh indeks pembangunan
manusia terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi aceh”. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh indeks
pembangunan manusia (ipm) dengan komponen indikator yaitu indeks
kesehatan yang ditujukan melalui angka harapan hidup, indeks
pendidikan yaitu ditujukan melalui tingkat melek huruf dan lama sekolah,
serta indeks komsumsi yang ditujukan melalui pengeluaran per-kapita”.
Youdhi Permadi Ma’ruf (2013) dengan judul “Pengaruh Investasi
Infrastruktur Jalan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Wilayah di
Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat”. “Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk melihat keeratan hubungan variabel antara dua
atau lebih”
Moh. Muqorrobin (2017) dengan judul “Pengaruh indeks
pembangunan manusia terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi jawa
timur”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh indeks pembangunan manusia terhadap pertumbuhan ekonomi
provinsi jawa timur.
Tanjung Hapsari (2011) dengan judul “Pengaruh Infrastruktur
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jalan terhadap
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2004-2009’.
Nurul Izzah (2013) dengan judul “Analisis pengaruh indeks
pembangunan manusia (ipm) dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi
di propinsi riau tahun 1994-2013”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
25
untuk mengetahui pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm) dan
inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di propinsi riau tahun 1994-2013.
Tabel 2.1
PENELITIAN TERDAHULU
No Nama Penelitian / Judul /
Tahun
Hasil Penelitian
1 Akmal Fajar. Pengaruh
indeks pembangunan
manusia (IPM) terhadap
pertumbuhan ekonomi di
provinsi aceh. Pada tahun
2016
Menganalisa pengaruh indeks
pembangunan manusia dengan
komponen indikator yaitu indeks
kesehatan yang ditujukan melalui angka
harapan hidup, indeks pendidikan
ditujukan melalui tingkat melek huruf dan
lama sekolah, serta indeks komsumsi
yang ditujukan melalui pengeluaran
perkapita.
2 Youdhi Permadi.
Pengaruh Investasi
Infrastruktur Jalan
Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Wilayah di
Kabupaten Pesisir Selatan
Provinsi Sumatera Barat.
Pada tahun 2013
Melihat keeratan hubungan variabel
antara dua atau lebih.
26
3 Moh Muqorrobin.
Pengaruh indeks
pembangunan manusia
terhadap pertumbuhan
ekonomi provinsi jawa
timur. Pada tahun 2017
Untuk mengetahui pengaruh indeks
pembangunan manusia terhadap
pertumbuhan ekonomi provinsi jawa timur.
4 Tanjung Hapsari.
Pengaruh Infrastruktur
Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia.
Pada tahun 2014
Mengetahui dan menganalisis pengaruh
jalan terhadap pertumbuhan ekonomi di
indonesia pada tahun 2004-2009.
5 Nurul Izzah. Analisis
pengaruh indeks
pembangunan manusia
(ipm) dan inflasi terhadap
pertumbuhan ekonomi di
propinsi riau tahun 1994-
2013. Pada tahun 2013
Pengaruh indeks pembangunan manusia
(ipm) dan inflasi terhadap pertumbuhan
ekonomi di propinsi riau tahun 1994-2013.
C. Kerangka Pikir
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses terjadinya kenaikan
produk nasional bruto atau pendapatan nasional riil. Dengan kata lain,
perekonomian mengalami perkembangan jika terjadi pertumbuhan output
riil. Menurut Suryana (2005 : 5) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan
27
Gross Domestic Produk (GDP) yang tidak memandang kenaikan GDP
lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan penduduk yang sedang
terjadi serta tanpa memandang apakah terjadi perubahan dalam struktur
ekonomi atau tidak (Arsyad, 2004).
Pada dasarnya pertumbuhan ekonomi tidak hanya didukung oleh
kenaikan stok modal fisik dan jumlah tenaga kerja, tetapi juga
peningkatan mutu modal manusia yang memiliki pengaruh kuat terhadap
peningkatan kualitas tenaga kerja serta pemanfaatan kemajuan teknologi.
Pembangunan manusia ini dapat dilakukan dengan meningkatkan
beberapa aspek yang penting bagi kehidupan manusia, yaitu usia hidup,
pendidikan dan standar hidup layak.
Berdasarkan penjelasan diatas, dalam melakukan penelitian
mengenai pertumbuhan ekonomi regional khusunya di kabupaten
kepulauan Selayar, maka variabel yang akan diukur yaitu indeks
Pembangunan Manusia dan Infrastruktur. oleh karna itulah dalam menguji
pengaruh indeks pembangunan manusia dan infrastruktur terhadap
pertumbuhan ekonomi regional di kabupaten kepulauan selayar, Secara
sistematis kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1
KERANGKA KONSEP
Indeks Pembangunan Manusia
(X1)
Infrastruktur jalan
(X2)
Pertumbuhan ekonomi
regional
(Y)
28
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalan
dalam suatu penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris.
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesisnya adalah
sebagai berikut:
1. Diduga Indeks Pembangunan Manusia memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Daerah di Kabupaten
Kepulauan Selayar selama periode 2012-2018.
2. Diduga Infrastruktur jalan memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah di Kabupaten Kepulauan
Selayar selama periode 2012-2018.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif¸ karena
penelitian disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Ari kunto 2006: 12) yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah
pendekatan penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai
dari pengumpulan data tersebut serta penampilan hasilnya.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi penelitian untuk memperoleh data
adalah Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Perencanaan
Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah
(BAPPELITBANGDA) pada bulan Agustus-Oktober 2019
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
a. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis variabel yaitu variabel
bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).
1. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Adapun variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Indeks
Pembangunan Manusia dan Infrastruktur Jalan Sedangkan variabel
terikatnya yaitu Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Kepulauan
Selayar
30
b. Defenisi Operasional
Definisi operasional adalah batasan atau arti suatu variabel
dengan merinci hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk
mengukur variabel tersebut. Definisi operasional dalam penelitian
adalah sebagai berikut.
1. Indeks Pembangunan Manusia (X1)
Memiliki tiga dimensi yang digunakan sebagai dasar
perhitungannya yaitu Umur panjang dan hidup sehat yang diukur
dengan angka harapan hidup saat kelahiran. Pengetahuan yang
dihitung dari angka harapan sekolah dan angka rata-rata lama
sekolah dan Juga Paritas daya beli
2. Infrastruktur Jalan (X2)
Kebutuhan dasar fisik pengorganisasian sistem struktur yang
diperlukan untuk jaminan ekonomi sektor publik dan sektor privat
sebagai layanan dan fasilitas yang di perlukan agar perekonomian
dapat berfungsi dengan baik.
3. Pertumbuhan Ekonomi (Y)
Proses perubahan kondisi perekonomian suatu Negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga
sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian
yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan
ekonomi sebagaimana pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Kepulauan Selayar.
31
D. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data dari Indeks
Pembangunan Manusia dan Infrastruktur Jalan (variabel
independent), Serta Pertumbuhan ekonomi (variabel dependent) pada
tahun 2012-2018
2. Sampel
Pengambilan sampel berdasarkan variabel-variabel yang digunakan
dari Indeks Pembangunan Manusia dan Infrastruktur Jalan (variabel
independent) Serta Pertumbuhan ekonomi dari IPM dan Infrastruktur
Jalan (variabel dependent) pada tahun 2012-2018.
E. Jenis dan Sumber Data
Untuk menunjang kelengkapan dari penelitian ini, maka penulis
mencoba memperoleh data yang terdiri dari atas:
1. Jenis Data :
a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari BPS dan
BAPPELITBANGDA baik dalam bentuk informasi secara lisan
maupun secara tertulis.
b. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari BPS dan
BAPPELITBANDA yang diteliti dalam bentuk angka-angka dan dapat
digunakan untuk pembahasan lebih lanjut.
2. Sumber Data :
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengadakan
pengamatan langsung pada perusahaan dan wawancara secara
32
langsung dengan pimpinan beserta stafnya yang ada kaitannya
dengan penulisan skripsi ini.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari Badan Pusat
Statistik berupa dokumen-dokumen dan buku literatur serta laporan
tertulis dari luar perusahaan yang ada hubungannya dengan
penelitian ini
F. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang merupakan data yang diambil dari pihak lain atau merupakan data
yang diolah dari pihak kedua. Metode pengumpulan data dan informasi
yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini menggunakan
metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari
buku dan jurnal terbitan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar
(Bagian Bappelitbanda), dan BPS Kabupaten Kepulauan Selayar atau
jurnal-jurnal atau buku-buku yang membahas tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi yang mempunyai relevansi
dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, yang diperoleh
dengan mencari di perpustakaan.
G. Teknik Analisis
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis
besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya
dua atau lebih dari dua terhadap variabel dependen. Kegunaan regresi
berganda untuk menguji pengaruh antara variabel bebas/independen
(indeks pembangunan manusia, dan infrastruktur jalan) secara parsial
maupun simultan terhadap variabel tidak bebas/terikat (pertumbuhan
33
ekonomi). Adapun teknik yang digunakan adalah regresi linear berganda
dengan rumus:
Y = α + β1X1 + β2X2 +….+ βnXn
Keterangan:
Y = Pertumbuhan Ekonomi
α = konstanta atau bilangan harga X=0
β = Koefisien regresi
X = Nilai variabel dependen
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah indeks pembangunan
manusia dan infrastruktur, sedangkan variabel terikatnya adalah
pertumbuhan ekonomi kabupaten kepulauan selayar. Metode analisis ini
menggunakan program SPSS (statistic product and service solution).
Adapun bentuk persamaannya yaitu:
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan:
Y : Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kepulauan Selayar
X1 : Indeks Pembangunan Manusia
X2 : Infrastruktur Jalan
α : Konstanta
β1: Koefisien Indeks Pembangunan Manusia
β2: Koefisien Infrastruktur Jalan
e : Standar Error
Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
34
Dalam penggunaan regresi, terdapat beberapa asumsi dasar yang
dapat menghasilkan estimator linear yang terbaik dari model regresi
yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasanya dengan
terpenuhinya asumsi tersebut, maka hasil yang diperoleh dapat lebih
akurat dan mendekati atau sama dengan kenyataan (Hasan, 2008).
Adapun asumsi-asumsi dasar itu dikenal sebagai asumsi klasik,
yaitu sebagai berikut:
a. Multikolinieritas
Multikolinieritas berarti adanya hubungan linear yang
“sempurna” atau pasti, di antara beberapa atau semua
variabel yang menjelaskan dari model regresi (Gujarati,1978).
Indikasi awal adanya multikolinieritas adalah standar error
yang tinggi dan nilai t statistik yang rendah. Multikol dapat
muncul apabila model yang kita pakai merupakan model yang
kurang bagus. Selain indikasi awal diatas, multikolinieritas
dapat dilihat dari nilai nilai R2 , nilai F hitung dan nilai t
hitungnya. Jika nilai R2 dan F hitungnya tinggi, sementara nilai
t statistiknya banyak yang tidak signifikan maka kemungkinan
ada multikolinieritas (Buku Pegangan Aplikasi Komputer).
b. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan keadaan dimana semua
gangguan yang muncul dalam fungsi regresi populasi tidak
memiliki varians yang sama. Uji Heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan metode White Heteroskedasticity. Untuk
membuktikan dugaan pada uji heteroskedastisitas pertama,
35
maka dilakukan uji White Heteroskedasticity yang tersedia
dalam program Eviews. Hasil yang diperhatikan dari uji ini
adalah nilai F dan Obs*R-Square. Jika nilai Obs*R Square
lebih kecil dari tabel, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Sebaliknya, jika nilai Obs*R-Square lebih besar dari tabel,
maka terjadi heteroskedastisitas (Ajija, R. Shochrul, 2011: 38).
Apabila asumsi atau hanya salah satu yang terpenuhi maka
akan mengakibatkan t statistik menjadi signifikan. Sebaliknya,
kedua asumsi akan terpenuhi semua apabila nilai t statisti
tidak signifikan. Hal ini berarti, model bisa dipakai karena lolos
dari masalah heteroskedastisitas (Buku Pegangan Aplikasi
Komputer).
c. Pengujian Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai
distribusi normal. Salah satu cara metode untuk menguji
normalitas adalah dengan menggunakan Uji Jarque Berra (Uji
J-B). Hasil yang diperhatikan dari uji ini adalah nilai probability.
1. Jika nilai probability lebh besar dari 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa berdistribusi normal.
2. Sebaliknya Jika nilai probability lebh kecil dari 0,05 maka
dapat dikata berdistribusi tidak normal (Ajija, R. Shochrul,
2011: 42).
36
d. Autokorelasi
Menurut Gujarati (1978) autokorelasi didefinisikan sebagai
kolerasi antar anggota serangkaian observasi yang diurutkan
menurut waktu ( seperti dalam data deretan waktu) atau ruang
(seperti dalam data cross-sectional). Salah satu untuk
melihat ada tidaknya masalah autokorelasi dalam suatu model
adalah dengan melakukan uji LM (metode Bruesch Godfrey).
Metode ini didasarkan pada nilai F dan Obs*R-Square, dimana
jika nilai probabilitas dari Obs*R-Square melebihi tingkat
kepercayaan, maka diterima. Artinya, tidak ada masalah
autokorelasi (Ajija, R. Shochrul, 2011: 40).
H. Rancangan Analisis Data
Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Indeks Pembangunan
Manusia, dan Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi dalam negeri
di Kabupaten Kepulauan Selayar. Uji Statistik yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain Uji Koefisien Determinasi (Uji R2), dan Uji
Koefisien Regresi Parsial (Uji-T).
a. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui sampai
seberapa besar persentase variasi dalam variabel terikat pada
investasi dalam negeri dapat diterangkan oleh variabel bebasnya
(Gujarati, 2004). Dimana apabila nilai R² mendekati 1 maka ada
hubungan yang kuat dan erat antara variabel terikat dan variabel
bebas dan penggunaan model tersebut dibenarkan. Sedangkan
menurut Gujarati (2004) koefisien determinasi adalah untuk
37
mengetahui seberapa besar persentase sumbangan variabel
bebas terhadap variabel tidak bebas yang dapat dinyatakan dalam
persentase. Namun tidak dapat dipungkiri ada kalanya dalam
penggunaan koefisien determinasi (R²) terjadi bias terhadap satu
variabel bebas yang dimasukkan dalam model. Sebagai ukuran
kesesuaian garis regresi dengan sebaran data, R2 menghadapi
masalah karena tidak memperhitungkan derajat bebas. Sebagai
alternatif digunakan corrected atau adjusted R² yang dirumuskan:
Dimana:
R² : Koefisien determinasi
k : Jumlah variabel independen
n : Jumlah sampel
b. Uji Statistik T (uji signifikansi secara individu)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel bebas secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat. Dengan kata lain untuk
mengetahui apakah masing-masing variabel bebas dapat
menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel terikat secara
nyata. Di mana jika thitung > ttabel , maka Hi diterima (signifikan) dan
jika thitung < ttabel , Ho diterima (tidak signifikan). Uji t digunakan
untuk membuat keputusan apakah hipotesis terbukti atau tidak, di
mana tingkat signifikan yang digunakan yaitu 5%.Selanjutnya
pengujian terhadap koefisien regresi secara individu (parsial)
38
digunakan uji t dengan tingkat kepercayaan tertentu. Menurut
(Rahim, 2013) dengan rumus:
βi t hit = ------- ….................……......………………....... (III.7)
Sβi
t tabel = (n - k) ; /2
dimana :
i : koefisien regresi ke-i
Si : kesalahan standar koefisien regresi ke-i
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Kabupaten Kepulauan Selayar
Kabupaten Kepulauan Selayar Pernah menjadi rute dagang
menuju pusat rempah-rempah di Molucca (Maluku) pada abad ke-14. Di
Pulau Selayar, para pedagang singgah untuk mengisi perbekalan sambil
menunggu musim yang baik untuk berlayar. Dari aktivitas pelayaran ini
pula muncul nama Selayar. Nama Selayar muncul dari kata cedaya
(Bahasa Sanskerta) yang berarti satu layar, karena konon banyak perahu
satu layar yang singgah di pulau ini. Kata cedaya telah diabadikan
namanya didalam Kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca
pada abad 14. Ditulis bahwa pada pertengahan abad 14, ketika Majapahit
dipimpin oleh Hayam Wuruk yang bergelar Rajasanegara, Selayar
digolongkan dalam Nusantara, yaitu pulau-pulau lain diluar Jawa yang
berada dibawah kekuasaan Majapahit. Ini berarti bahwa armada Gajah
Mada atau Laksamana Nala pernah singgah di pulau ini. Selain nama
Selayar, pulau ini dinamakan pulau dengan nama Tana Doang yang
berarti tanah tempat berdoa. Pada masa lalu, Pulau Selayar menjadi
tempat berdoa bagi para pelaut yang hendak melanjutkan perjalanan baik
ke barat maupun ke timur untuk keselamatan pelayaran mereka. Dalam
kitab hukum pelayaran dan perdagangan Amanna Gappa (abad 17),
selayar disebut sebagai salah satu daerah tujuan niaga karena letaknya
yang strategis sebagai tempat transit baik untuk pelayaran menuju ke
40
timur dan ke barat. Disebutkan dalam naskah itu bahwa bagi orang yang
berlayar dari Makassar ke Selayar, Malaka, dan Johor, sewanya 6 rial
dari setiap seratus orang.
Jejek-jejak keberadaan orang Cina (Tiongkok) bermula pada
tahun 1235 M, Raja tallo I Makkadae Daeng Mangrangka melakukan
perjalanan ke Negeri Tiongkok dan menikah seorang putri Penguasa
setempat yang bernama Nio Tekeng Bin Sie Djin Kui. Sepulang dari
Negeri Tiongkok Raja Tallo mampir bermukim Kampung Bonto Bangun
Selayar. Selama di Selayar Raja Tallo memiliki Putra dan putri
diantaranya Sin Seng (Putra), Tian Lay (putra) dan Shui Lie Putri dan
menjadi cikal bakal nenek moyang orang Tionghoa di Selayar.
Belanda mulai memerintahkan selayar pada tahun 1739. Selayar
ditetapkan sebagai sebuah keresidenan dimana residen pertamanya
adalah W. Coutsier (menjabat dari 1739-1743). Berturut-turut kemudian
selayar diperintah oleh orang belanda sebanyak 87 residen atau yang
setara dengan residen seperti Asisten resident, Gesagherbber, WD
Resident atau Countroleur. Barulah kepala pemerintah ke 88 dijabat oleh
orang Selayar, yakni Moehammad Oepoe Patta Boendoe. Saat ini talah
masuk penjajahan Jepang sehingga jabatan residen telah berganti
menjadi Guntjo Sodai, pada tahun 1942. Di zaman kolonial Belanda,
jabatan perintahan di bawah kerisidenan adalah Reganschappen.
Regaspenschappen saat itu adalah wilayah setingkat kecamatan yang
dikepalai oleh pribumi bergelar “Opu”. Dan kalau memang demikian,
maka setidaknya ada sepuluh Reganschappen di Selayar kala itu, antara
lain: Regaspenschappen Gantararang, Regaspenschappen Tanete,
41
Regaspenschappen Buki, Regaspenschappen Laiyolo,
Regaspenschappen Barang-barang, dan Regaspenschappen
Bontobangun. Di bawah Regaspenschappen ada kepala pemerintahan
dengan gelar Opu Lolo, Balegau, dan Gallarang. Pada tanggal 29
November 1945 (19 Hari setelah Insiden Hotel Yamato di Surabaya)
pukul 06.45 sekumpulan pemuda dari beberapa kelompok dengan jumlah
sekitar 200 orang yang dipimpin oleh seoramg pemuda bekas Heiho
bernama Rauf Rahman memasuki kantor polisi colonial (sekarang kantor
PD. Berdikari).pemuda ini mengambil alih kekuasaan dari tangan Belanda
yang dikemudian hari tanggal ini kemudian dijadikan tanggal Hari Jadi
Kabupaten Kepulauan Selayar. Tahun Hari Jadi diambil dari tahun
masuknya Agama Islam di Kabupaten Kepulauan Selayar yang dibawa
oleh Datuk Ribandang, yang ditandai dengan masuk Islamnya Raja
Gantarang, Pangali Patta Radja, yang kemudian bernama Sultan
Alauddin, pemberian Datuk Ribandang. Peristiwa itu terjadi pada tahun
1605, sehingga ditetapkan Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Selayar
adalah 29 November 1605.
2. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar
Secara geografis, Kabupaten Kepulauan Selayar berada pada
koordinat (letak astronomi) 5o45’-7o35’Lintang Selatan dan 120o15’-
122o30’ bujur timur yang berbatasan dengan:
Tabel 4.1
LETAK GEOGRAFIS
Utara Kabupaten Bulukumba dan Teluk Bone
Timur Laut Flores (Provinsi Nusa Tenggara Timur)
42
Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
Barat Laut Flores dan Selat Makassar
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar
Berdasarkan letak sebagaimana dikatakan oleh Kepala Dinas
Pariwisata Seni dan Kebudayaan Kepulauan Selayar bahwa Selat
Selayar dilintasi pelayaran nusantara baik ke timur maupun ke barat,
bahkan sudah menjadi pelayaran internasional. Kabupaten Kepulauan
Selayar merupakan "kepulauan" yang berada di antara jalur alternatif
perdagangan internasional yang menjadikan daerah ini secara geografis
sangat strategis sebagai pusat perdagangan dan distribusi baik secara
nasional untuk melayani Kawasan Timur Indonesia maupun pada skala
internasional guna melayani Negara-negara di kawasan Asia.
3. Iklim
Tipe iklim di wilayah ini termasuk tipe B dan C, musim hujan
terjadi pada bulan November hingga Juni dan sebaliknya musim kemarau
pada bulan Agustus hingga September. Secara umum curah hujan yang
terjadi cukup tinggi dan sangat dipengaruhi oleh angin musiman.
4. Topografi
Dipandang dari sudut tofografinya Kabupaten Kepulauan Selayar
yang mempunyai luas kurang lebih 1.357,03 Km² (wilayah daratan) dan
terdiri dari kepulauan besar dan kecil serta secara administrative terdiri
dari 11 kecamatan, 81 desa dan 7 kelurahan adalah variatif dari yang
datar hingga agak miring.
Karakteristik daerah atau Topografi Kabupaten Selayar terdiri dari:
43
Batuan Induk Vulkanik
Terbentuk dari pertemuan jalur pegunungan muda sirkum
mediterania dan sirkum pasifik, yang membentuk daratan Selayar
adalah batuan yang cukup mengandung unsur hara yang dibutuhkan
tanaman, oleh tenaga oksigen yang berlangsung lama, batuan itu
lapuk membentuk tanah yang subur ini oleh pengaruh tenaga oksigen
dapat berubah menjadi tanah karang seperti tanah laterit. Sebab itu
perlu tindakan-tindakan konservasi, seperti sengkedan pada tanah-
tanah miring, penggiliran tanah, pemupukan dan lain-lain.
Bentang Alam (Natural Landscape)
Dataran Selayar yang terjadi karena tenaga endogen
(pengangkatan dan pelipatan) kemudian kemudian disususl dengan
tenaga oksigen, membentuk betang alam (natural landscape) yang
beraneka ragam seperti:
1. Pegunungan dengan ketinggian rata-rata 800 meter sehingga
tidak cukup untuk terjadinya hujan orografis pegunungan, di
punggungnya hutan tutupan dan di lerengnya perkebunan
tanaman pohon kerea yang berakar panjang serta berumur
panjang. Tanaman dengan pohon lunak seperti vanili, merica,
kentang, kol dan lain-lain diperlukan sengkedan untuk mencegah
erosi dan longsor.
2. Daerah curam, aspek geografisnya adalah kawasan hutan (hutan
tutupan) untuk mencegah longsor
3. Daratan tinggi, aspek geografisnya, adalah:
44
a. Baik untuk pemukiman, karena udara sejuk dan drainasenya
mudah diatur dan tidak tergenang
b. Perkebunan bagi tanaman budidaya yang memerlukan udara
sejuk, seperti cengkih, jagung Meksiko dan lain-lain
c. Horti kultura, seperti sayur mayur, kentang bunga-bunga dan
bonsai
d. Pusat-pusat kesehatan seperti sanatorium
e. Pusat-pusat pelatihan, kantor-kantor, hotel-hotel, tempat
rekreasi dan lain-lain.
4. Daerah-daerah ledok dan lembah, aspek geografisnya adalah:
a. Tempat akumulasi/persediaan air untuk daerah sekitarnya.
Dengan pompanisasi dapat dialirkan ke daerah-daerah
ketinggian.
b. Daerah pertanian tanaman pangan, seperti sayur mayur
kangkung, bayam jagung lokal, kaca-kacangan dan lain-lain.
5. Tanah daratan rendah, aspek geografisnya adalah:
a. Untuk perkebunan, seperti kelapa dan coklat.
b. Untuk pertanian menetap, seperti sawah dan huma.
6. Tanah rawa-rawa, aspek geografisnya adalah:
a. Kawasan pohon nipa, tempat ikan tempat bertelur, bahan baku
gula merah dan atap tradisional yang indah dan sejuk.
b. Empang dan pembuatan garam.
Kawasan bakau, tempat ikan bertelur dan berlindung, serta
mencegah abrasi.
45
7. Daerah berbukit-bukit dan tanah bergelombang, aspek
geografisnya adalah:
a. Baik untuk pemukiman, sebab udara sejuk, drainasenya mudah
diatur, diwaktu malam tampak indah bagai pelaut yang menuju
ke Selayar.
b. Perkebunan, tanaman budi daya seperti cengkih, coklat dan
kelapa.
c. Pertanian tanaman pangan seperti jagung dan padi, tetapi
harus bertaras supaya tidak terjadi erosi.
8. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah aliran sungai (DAS), aspek geografis satu-satunya
adalah kawasan hutan hidrologi (hutan tata air)
9. Daerah berbatu-batu
Daerah yang berbatu-batu di bagian utara, aspek geografisnya
hutan tutupan. Baik juga untuk hutan produksi, seperti jati dan
holasa (kayu bitti). Hanya eksploitasinya tebang pilih dan
tebang ganti serta rerumputan untuk pakan ternak.
5. Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar per Kecamatan
Tahun 2010-2017.
46
Tabel 4.2
JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR per
KECAMATAN
Wilayah Kecamatan
Jumlah Penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kepulauan Selayar
122.055 123.283 124553 127.220 128.744 130.199 131.605 133.003
Pasimarannu 8.959 9.000 9.011 9.141 9.184 9.217 9,254 9.281
Pasilambena 6.786 6.889 6.985 7.164 7.279 7.388 7.495 7.602
Pasimassunggu
7.625 7.711 7.805 7.987 8.090 8.192 8.292 8.392
Takabonerate 12.296 12.474 12.618 12.922 13.112 13.293 13.469 13.643
Pasimasunggu Timur
7.307 7.318 7.333 7.429 7.455 7.478 7.497 7.515
Bontosikuyu 14.332 14.407 14.506 14.754 14.873 14.978 15.073 15.170
Bontoharu 12.484 12.586 12.704 12.959 13.093 13.226 13.346 13.471
Benteng 21.344 21.870 22.412 23.206 23. 811 24.414 25.020 25.627
Bontomanai 12.226 12.270 12.704 12.514 12.589 12.654 12.712 12.768
Bontomatene 12.571 12.611 12.673 12.867 12.941 13.006 13.065 13.123
Buki 6.125 6.147 6.180 6.277 6.317 6.353 6.382 6.411
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini menganalisa sektor indeks pembangunan manusia
dan sektor infrastruktur jalan terhadap pertumbuhan ekonomi di
kabupaten kepulauan Selayar. Data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan data time series dari tahun 2012-2018 yang bersumber
47
dari Badan Pusat Statistik dan Badan Perencanaan Pembangunan,
Penelitian dan Pengembangan Daerah
Dalam pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi
SPSS 20 dengan metode anaisis regresi linear berganda.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro
untuk melihat kinerja perekonomian secara riil di suatu wiayah.
Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai pertambahan jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua sektor kegiatan ekonomi
yang ada di suatu wilayah selama kurun waktu setahun.
Tingkat pertumbuhan ekonomi ditunjukkan dalam bentuk persen,
dan periode yang digunakan untuk menghitung laju pertumbuhan
ekonomi adalah satu tahun. Rumus sederhana untuk menghitung laju
pertumbuhan ekonomi adalah :
LPEt = PDRBt – PDRBt-1 / PDRBt-1 × 100%
Keterangan
LPEt = Laju pertumbuhan ekonomi (%) tahun t
PDRBt = PDRB riil pada tahun t (menggunkan PDRB harga Konstan)
PDRBt-1 = PDRB riil pada tahun t-1 (menggunakan PDRB harga konstan)
Berdasarkan hasil perhitungan laju pertumbuhan ekonomi maka
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
48
Tabel 4.3
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2012-2018
Tahun PDRB Pertumbuhan Ekonomi (%)
2012 2.050.250.5 8,00
2013 2.296.374,9 8,18
2014 2.503.349,4 9,01
2015 2.724.398,8 8,83
2016 2.924.716,1 7,35
2017 3.147.388,6 7,61
2018 3.423.434,6 8,77
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar
Dilihat dari persentase pertumbuhan ekonomi kabupaten
kepulauan Selayar tergolong tidak stabil karena mengalami kenaikan dan
penurunan. Selama tahun 2018 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar
8,77 persen, lebih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu pada
tahun 2017 yang hanya mencapai 7,61 persen. Pertumbuhan ekonomi
tertinggi dicapai pada tahun 2015 dengan 8,83 persen.
1. Indeks Pembangunan Manusia
IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil
pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendididkan,
dan sebagainya, IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan
dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Develo
pment Report (HDR), dan sebagaimana IPM dibentuk oleh 3 (tiga)
dimensi dasar yaitu :
49
1) Umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life)
2) Pengetahuan (knowledge)
3) Standar hidup layak (decent standard of living). (BPS Kabupaten
Kepulauan Selayar 2017)
Tabel 4.4
TINGKAT INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN KEPULAUAN
SELAYAR TAHUN 2012-2018
Tahun IPM Pertumbuhan IPM (%)
2012 62,87 0,54
2013 63,16 0,47
2014 63,66 0,78
2015 64,32 1,05
2016 64,95 0,97
2017 65,39 0,68
2018 66,04 1,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia di Kabupaten Kepulauan Selayar mengalami
peningkatan di setiap tahunnya. Jumlah peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia yang paling tinggi terjadi pada tahun 2018 yaitu
sebesar 66,04%. Sedangkan jumlah terendah terjadi pada tahun 2012
yaitu sebesar 62,87%.
Meskipun setiap tahunnya mengalami peningkatan terhadap
jumlah Indeks Pembangunan Manusia akan tetapi jika dilihat dari
presentase laju pertumbuhan IPM pada tabel diatas menunjukkan bahwa
50
sektor Indeks Pembangunan Manusia mengalami fluktuatif karena
mengalami penurunan dan kenaikan.
2. Infrastruktur Jalan
Infrastruktur fisik dan social adalah dapat didefinisikan sebagai
kebutuhan dasar fisik pengorganisasian sistem struktur yang diperlukan
untuk jaminan ekonomi sektor public dan sektor privat sebagai layanan
dan fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat berfungsi dengan
baik. Jalan merupakan salah satu prasarana penting dalam transportasi
darat, hal ini dikarenakan fungsi strategis yang dimilikinya, yaitu sebagai
penghubung antara daerah yang satu ke daerah lainnya.
Data panjang jalan disajikan menurut provinsi, kewenangan
pembinaan, jenis permukaan serta kondisi jalan. Jalan sangat berkaitan
erat dengan pertumbuhan ekonomi karena dengan adanya jalan faktor
produksi akan terus berjalan, dan dapat meningkatkan perekonomian
yang baik.
Tabel 4.5
DATA INFRASTRUKTUR JALAN (Km/Kapita) KABUPATEN KEPULAUAN
SELAYAR TAHUN 2012-2018
Tahun Panjang Jalan (Km/kapita) Kondisi Jalan (%)
2012 660.00 57.12
2013 660.40 57.67
2014 660.40 58.00
2015 689.49 60.00
2016 872.22 51.73
2017 867.06 37,05
2018 867.06 37,02
Sumber: BAPPELITBANGDA Kabupaten Kepulauan Selayar
51
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jalan di Kabupaten
Kepulauan Selayar cukup mengalami fluktuasi dari tiap tahunnya,
perkembangan jalan terbaik terjadi pada tahun 2016 bagaimana panjang
jalan mencapai angka 872.22 (Km/kapita) dengan kondisi jalan 51.73 %,
walaupun selebihnya masih ada jalan yang harus diperbaiki agar
terjadinya kenyaman disetiap desa/kecamatan. Kondisi jalan rusak, baik
rusak ringan dan rusak berat, di setiap desa/kecamatan mempengaruhi
total panjang jalan yang dapat digunakan secara layak baik oleh
kendaraan maupun orang. Kondisi jalan rusak termasuk pula pada
berubahnya fungsi jalan sehingga medan jalan yang dapat dilalui baik
kendaraan maupun orang menjadi lebih beresiko dan tidak aman untuk
dilewati.
Tabel 4.6
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, INFRASTRUKTUR JALAN DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN
2012-2018
Tahun Indeks Pembangunan Manusia
Infrastruktur Jalan
Pertumbuhan Ekonomi %
2012 62,87 57,12 8,00
2013 63,16 57,67 8,18
2014 63,66 58,00 9,01
2015 64,32 60,00 8,83
2016 64,95 51,73 7,35
2017 65,39 37,05 7,61
2018 66,04 37,02 8,77
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar
52
Penelitian ini menggunakan analisis regresi liniar berganda
dengan aplikasi SPSS 20. dimana yang menjadi variabel bebas (X) yakni
Indeks Pembangunan Manusia (X1) dan Infrastruktur Jalan (X2), adapun
yang menjadi variabel terikat adalah Pertumbuhan Ekonomi (Y). Adapun
hasil pengolahan data menggunakan SPSS 20 adalah sebagai berikut:
1) Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah data berdistribusi secara
normal atau tidaknya. Alat uji yang digunakan adalah uji one-Sample
Kolmogrov-Smirnov Test.
Tabel 4.7
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 7
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation .60612697
Most Extreme Differences
Absolute .146
Positive .130
Negative -.146
Kolmogorov-Smirnov Z .387
Asymp. Sig. (2-tailed) .998
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Olahan SPSS 20
53
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel diatas menunjukkan
bahwa nilai residual dari variabel indeks pembangunan manusia,
infrastruktur jalan dan variabel pertumbuhan ekonomi adalah 0.998.
Dengan demikian, data tersebut berdistribusi secara normal hal ini
dikarenakan nilai dari variabel tersebut lebih besar dari nilai signifikan
diatas 5% atau > 0.05.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi atau hubungan yang kuat antar
variabel bebas.
Tabel 4.8
UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) -7.665 32.989 -.232 .828
X1 .218 .475 .401 .458 .670 .292 3.426
X2 .037 .056 .585 .669 .540 .292 3.426
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Olahan SPSS 20
Nilai tolerance pada variabel sektor indeks pembangunan
manusia (X1) dan sektor infrastruktur (X2) adalah 0.292 lebih besar
dari 0.10, sementara, nilai VIF untuk variabel sektor indeks
pembangunan manusia (X1) dan sektor infrastruktur (X2) adalah 3.426
54
< 10.00. maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
multikolinearitas dalam model regresi.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah untuk mengetahui adanya korelasi antara
variabel gangguan sehingga penaksir tidak lagi efesien baik dalam
model sampel kecil maupun dalam sampel besar. Salah satu cara
untuk menguji autokorelasi adalah dengan percobaan Uji Runs Test.
Tabel 4.9
UJI AUTOKORELASI
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.05425
Cases < Test Value 3
Cases >= Test Value 4
Total Cases 7
Number of Runs 4
Z .000
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000
a. Median
Sumber : Data Olahan SPSS 20
Berdasarkan tabel output “Runs Test” diatas, diketahui nilai
Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 1.000 > 0.05, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat masalah atau gejala autokorelasi.
55
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini berfungsi untuk menguji terjadinya perbedaan variance dari
nilai residual pada suatu periode pengamatan ke periode pengamatan
yang lainnya.
Sumber : Data Olahan SPSS 20
Gambar 4.1
UJI HETEROSKEDASTISITAS
Berdasarkan hasil output SPSS dengan menggunakan gambar
scatterplots maka dapat dilihat bahwa terdapat titik-titik data penyebar
diatas dan dibawah atau di sekitar angka 0 (nol), serta titik-titik
menyebar diatas atau dibawah angka 0 (nol), kemudian untuk
penyebaran titik-titik data tidak membentuk suatu pola. Maka dapat
56
disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam
model regresi berganda.
2) Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda adalah sebuah metode pendekatan
hubungan antara dua atau beberapa variabel dependen dan variabel
inddependen. Dengan regresi linear dapat diketahui terdapat atau
tidaknya pengaruh antara sektor indeks pembangunan manusia dan
sektor infrastruktur (jalan) terhadap pertumbuhan ekonomi.
Tabel 4.10
HASIL UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -7.665 32.989 -.232 .828
X1 .218 .475 .401 .458 .670
X2 .037 .056 .585 .669 .540
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Olahan SPSS 20
Formulasi persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = -7.665 + 0.218X1 + 0.037X2
Keterangan :
Y = Pertumbuhan Ekonomi
a = Bilangan Konstanta
b1, b2 = koefisien Regresi
57
X1 = Indeks Pembangunan Manusia
X2 = Infrastruktur Jalan
e = Standar error
Dari persamaan regresi diatas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa nilai konstanta sebesar -7.665 menyatakan bahwa jika variabel
independen nilainya 0, maka faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi adalah sebesar 7.665. nilai koefisien regresi variabel indeks
pembangunan manusia (X1) sebesar 0.218, artinya jika indeks
pembangunan manusia mengalami kenaikan sebesar 1% maka variabel
pertumbuhan ekonomi (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.218. nilai
koefisien regresi variabel infrastruktur jalan (X2) sebesar 0.037, artinya
jika nilai infrastruktur mengalami kenaikan sebesar 1% maka variabel
pertumbuhan ekonomi (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.037.
koefisien bernilai positif berarti terjadi hubungan positif antara indeks
pembangunan manusia dan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi
maka jika indeks pembangunan manusia dan infrastruktur jalan
meningkat pertumbuhan ekonomi akan meningkat.
3) Pengujian Hipotesis
a. Uji T
Uji T bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
persial (sendiri) yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y). Derajat signifikan yang digunakan adalah 0.05
58
Tabel 4.11
UJI T
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -7.665 32.989 -.232 .828
X1 .218 .475 .401 .458 .670
X2 .037 .056 .585 .669 .540
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Olahan SPSS 20
Berdasarkan hasil output SPSS 20 maka dapat dilihat tabel
coeficient diatas diketahui niai signifikan (sig) variabel indeks
pembangunan manusia (X1) adalah sebesar 0.670 . karena nilai
signifikan (sig) 0.670 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama atau indeks pembangunan manusia di tolak. Artinya tidak
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (Y).
Sedangkan untuk infrastruktur nilai signifikan (sig) 0.540 > 0.05
sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua di tolak. Artinya
infrastruktur jalan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi.
Berdasarkan pengambilan keputusan melalui T tabel maka
diketahui nilai T hitung variabel indeks pembangunan manusia adalah
sebesar 0,458 dan T tabel senilai 2,776. Maka nilai dari X1 yaitu T
hitung 0,458 < 2,776 maka dapat disimpulkan bahwa indeks
59
pembangunan manusia (X1) atau hipotesis pertama ditolak. Artinya
indeks pembangunan manusia (X1) tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi (Y). Sedangkan niai T hitung variabel
infrastruktur jalan adalah sebesar 0.669. karena nilai T hitung 0,669 >
2,776 maka dapat disimpulkan bahwa variabel infrastruktur (X2) atau
hipotesis kedua di tolak. Artinya variabel infrastruktur (X2) berpengaruh
secara positif dan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
(Y).
b. Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi atau R2 square berguna untuk memprediksi
kontribusi pengaruh variabel X secara simultan terhadap Variabel Y.
Tabel 4.12
KOEFISIEN DETERMINASI (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .329a .108 -.338 .74235
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Olahan SPSS 20
Berdasarkan tabel output SPSS “model summary” diatas diketahui
nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0.108. Besarnya angka
koefisien determinasi adalah 0.108 atau sama dengan 10.08%. Angka
tersebut mengandung arti bahwa indeks pembangunan manusia dan
infrastruktur jalan secara simultan atau secara bersama-sama
60
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 10.08%
sedangkan sisanya 89.92% (100% - 10.08) di pengaruhi oleh variabel
lain di luar persamaan regresi ini atau tidak di teliti.
C. Pembahasan
Hasil analisis yang telah dilakukan melalui analisis regresi linear
berganda, menunjukkan terhadap variabel independen atau indeks
pembangunan manusia dan infrastruktur jalan terhadap variabel
dependen atau pertumbuhan ekonomi, bisa ditunjukkan dengan melihat
nilai pada Uji T atau uji parsial.
1. Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi
Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis
pertama yakni indeks pembangunan manusia ditolak. Hal ini
berdasarkan dari hasil uji signifikan pada uji parsial nilai indeks
pembangunan manusia adalah 0.670 > 0.05. Hasil uji T atau uji parsial
menunjukkan adanya pengaruh secara positif tetapi tidak signifikan
terhadap Pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh positif mengartikan bahwa indeks pembangunan
manusia searah dengan pertumbuhan ekonomi yang dimana apabila
indeks pembangunan manusia meningkat maka pertumbuhan ekonomi
meningkat. Dengan semakin baiknya Pertumbuhan Ekonomi maka
tingkat pendidikan, kesehatan dan standar hidup layak masyarakat
semakin baik, sebagaimana yang kita ketahui IPM ialah bagaimana
penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh
pendapatan, pendidikan dan kesehatan.
61
Sebagaimana data per-tahun PDRB yang terus meningkat dari
tahun 2012-2018 yaitu pada tahun 2014 PDRB 2.503.349 dan tingkat
Indeks Pembangunan Manusia 63.66 dan pada tahun 2018 PDRB
mengalami kenaikan menjadi 3.423.434 dan begitupun Indeks
Pembangunan Manusia yang juga ikut mengalami kenaikan yaitu 66.04,
yang artinya bahwa Pertumbuhan Ekonomi baik dan mengalami
kenaikan maka Indeks Pembangunan Manusia juga akan mengalami
kenaikan.
Menurut penelitian Moh. Muqorrobin (2017) dengan judul
“Pengaruh indeks pembangunan manusia terhadap pertumbuhan
ekonomi provinsi jawa timur”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh indeks pembangunan manusia terhadap
pertumbuhan ekonomi provinsi jawa timur
Menurut teori todaro (2002) sumber daya manusia merupakan
modal dasar dari kekayaan suatu bangsa. Modal fisik dan sumber daya
alam hanyalah faktor produksi yang pada dasarnya bersifat fasik,
manusialah yang merupakan agen-agen aktif yang akan mengumpulkan
modal, mengeksploitasi sumber-sumber daya alam, membangunan
berbagai macam organisasi sosial, ekonomi dan politik, serta
melaksanakan pembangunan nasional. Berdasarkan teori dari todaro
(2002) maka dalam penelitian ini ditegaskan bahwa manusialah yang
berperan penting dalam pengumpulan modal atau variabel-variabel lain
untuk pertumbuhan ekonomi.
62
2. Pengaruh Infrastruktur Jalan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis
kedua yakni Infrastruktur Jalan ditolak. Hal ini berdasarkan dari hasil uji
signifikan pada uji parsial yang menunjukkan nilai variabel infrastruktur
jalan adalah 0.458 > 0.05. Hasil uji T menunjukkan berpengaruh secara
positif tetapi tidak signifikan terhadap Pertumbuhan ekonomi. Hasil uji T
atau uji parsial menunjukkan berpengaruh secara positif tetapi tidak
signifikan terhadap Pertumbuhan ekonomi.
Bila dilihat dari sisi konstruksi, infrastruktur jalan merupakan
penyumbang kedua terbesar pada Produk Domestik Regional Bruto.
Infrastruktur jalan setiap tahun mengalami peningkatan atau
penambahan panjang jalan hingga pada tahun 2018. Bila dilihat pada
tahun 2014 panjang jalan secara keseluruhan di kabupaten kepulauan
selayar yaitu 660.40 (km) dan presentasi jalan yang baik dan sedang
yaitu sebesar 58.00% dan pada tahun 2018 penambahan panjang jalan
di kabupaten kepulauan selayar yaitu sebesar 867.06 (km) walaupun
kondisi jalan baik dan sedang atau presentasi jalan menurun menjadi
37.02%. Karena jalan merupakan prasarana yang sangat penting dalam
transportasi darat, hal ini dikarenakan fungsi strategis yang dimilikinya
yaitu sebagai penghubung antar desa ke kota ataupun sebaliknya.
Menurut penelitian Tanjung Hapsari (2011) Jalan sebagai
penghubung antara sentra-sentra produksi dengan daerah pemasaran,
sangat dirasakan sekali manfaatnya dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Panjang jalan disajikan menurut
propinsi, kewenangan pembinaan, jenis permukaan serta kondisi jalan.
63
Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan jalan antar lain
belum optimalnya pengendara jalan dalam mempergunakan jalan
dengan sebaik-baiknya, jalan dalam kondisi rusak diakibatkan
banyaknya mobil-mobil besar yang berlalu lalang melewati jalan tanpa
aturan, dan perbaikan jalan setiap tahunnya pemerintah harus
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit agar jalan tetap dalam kondisi
baik dan sedang.
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah
dikemukakan, maka dapat disajikan beberapa kesimpulan yaitu sebagai
berikut :
1. Variabel indeks pembangunan manusia (X1)
Variabel indeks pembangunan manusia berpengaruh positif tetapi
tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
dikarenakan hal ini tidak searah dengan pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Kepulauan Selayar, dimana yang seharusnya apabila
pertumbuhan ekonomi meningkat maka indeks pembangunan
manusia meningkat, pertumbuhan ekonomi memberikan manfaat
langsung terhadap peningkatan pembangunan manusia melalui
peningkatan pendapatan, peningkatan pendapatan akan
meningkatkan alokasi belanja rumah tangga yang memberikan
kontribusi secara langsung terhadap peningkatan kapabilitas
penduduk.
2. Variabel Infrastruktur Jalan (X2)
Variabel infrastruktur jalan berpengaruh positif tetapi tidak secara
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten kepulauan
Selayar, infrastruktur jalan adalah sebagai penghubung sentra-sentra
produksi dengan daerah pemasaran sangat dirasakan sekali
manfaatnya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu
wilayah. Karena jalan merupakan prasarana yang sangat penting
65
dalam transportasi darat, hal ini dikarenakan fungsi strategis yang
dimilikinya yaitu sebagai penghubung antar desa ke kota ataupun
sebaliknya.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian, beberapa upaya perlu
dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Kepulauan Selayar antara lain :
1. Indeks Pembangunan Manusia terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di Kabupaten
Kepulauan Selayar, perlu diperhatikan masalah pertumbuhan
ekonomi yang harus dikombinasikan dengan pemerataan hasil-
hasilnya. Kebijakan pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dalam
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya, agar supaya
masyarakat dapat menikmati dengan baik hasil-hasil dari sumber
daya alam yang telah diperoleh dan juga menigkatkan kapabilitas
penduduk, peningkatan pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas di sektor pendidikan, kesehatan
dan juga paritas daya beli masyarakat sebagai kebutuhan dasar
rakyat.
2. Infrastruktur Jalan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar perlu memperhatikan
kuantitas maupun kualitas pembangunan jalan kondisi baik agar
sekiranya dapat memperluas jalur distribusi barang dan jasa baik itu
dari desa ke kota maupun sebaliknya sehingga dapat meningkatkan
perekonomian dan produktivitas masyarakat. Dimana apabila kualitas
66
jalan yang baik maka penyaluran barang ke pelabuhan untuk menjual
hasil pertanian ke kota akan semakin cepat, sebagaimana kita ketahui
bahwasanya hasil dari pertanian, kehutanan, dan perikanan adalah
penyumbang terbesar PDRB Kabupaten Kepulauan Selayar.
67
Daftar Pustaka
Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan
Badan Pusat Statistik. 2007, Indeks Pembangunan Manusia. Kabupaten Kepulauan Selayar; Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar.
Badan Pusat Statistik. 2010, Indeks Daya Beli
Badan Pusat Statistik. 2019. Produk Domestik Regional Bruto ADHB dan ADHK 2012-2018. Kabupaten Kepulauan Selayar: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar.
Badan Pusat Statistik. 2019. Tingkat Indeks Pembangunan Manusia 2012-2018. Kabupaten Kepulauan Selayar: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar.
BAPPELITBANGDA Kabupaten Kepulauan Selayar, 2019. Data Infrastruktur Jalan (Km/Kapita) Kabupaten Kepulauan Selayar 2012-2018
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar, Berbagai Tahun Terbitan, SelayarDalam Angka, BPS Kabupaten Kepulauan Selayar.
Data Olahan SPSS 20
Fajar, Akmal. 2016. Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Aceh
Grigg, 1998; Fadel Muhammad 2004. Teori Infrastruktur
Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. (Drs. Ak. Sumarno Zain, MBA. Terjemahan). Jakarta : Erlangga. Buku asli diterbitkan tahun 1978.
Gujarati, Damodar. 2004. Ekonometrika Dasar
Hapsari, Tanjung. 2011. Pengaruh Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia
Hasan. 2008, Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten Kepulauan Selayar, diakses 23 Juni 2019
https://selayarkab.bps.go.id
https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/6-faktor-yang-mempengaruhi pertumbuhan-ekonomi/, diakses 15 Desember 2019
Irmayanti. 2017. Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Polewali Mandar
68
Izza, Nur. 2013. Analisis pengaruh indeks pembangunan manusia (ipm) dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di propinsi riau tahun 1994
Kunto, Ari. 2006. Penelitian Metode Kuantitatif
Lilya, Nyoman S. D dan I Ketut S. 2014. ”Pengaruh Komponen Indeks
Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali”
Ma’ruf, Y.P. 2013, Pengaruh Investasi Infrastruktur Jalan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Di Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat
Muqorrobin, Moh. 2007, Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur
Rahim. 2013. Statistika Dalam Penelitian Pendidikan Vol 5
Suparmoko dan Irawan. 2008. Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta: BPFE
Suryana, 2005. Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan. Jakarta. Penerbit Salemba Empat.
Todaro, P. Michael. 2002. Ekonomi Pembangunan di Dunia Ketiga Edisi Kedua, Jakarta : Bina Grafika.
Triyani, Dian. 2015. Analisis dampak pembangunan infrastruktur jalan terhadap pertumbuhan ekonomi rakyat di kota semaran.
UNDP. 1995, Gender dan Pembangunan Manusia
69
LAMPIRAN
70
JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR per
KECAMATAN
Wilayah Kecamatan
Jumlah Penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Kepulauan Selayar
122.055 123.283 124553 127.220 128.744 130.199 131.605 133.003
Pasimarannu 8.959 9.000 9.011 9.141 9.184 9.217 9,254 9.281
Pasilambena 6.786 6.889 6.985 7.164 7.279 7.388 7.495 7.602
Pasimassunggu 7.625 7.711 7.805 7.987 8.090 8.192 8.292 8.392
Takabonerate 12.296 12.474 12.618 12.922 13.112 13.293 13.469 13.643
Pasimasunggu Timur
7.307 7.318 7.333 7.429 7.455 7.478 7.497 7.515
Bontosikuyu 14.332 14.407 14.506 14.754 14.873 14.978 15.073 15.170
Bontoharu 12.484 12.586 12.704 12.959 13.093 13.226 13.346 13.471
Benteng 21.344 21.870 22.412 23.206 23. 811 24.414 25.020 25.627
Bontomanai 12.226 12.270 12.704 12.514 12.589 12.654 12.712 12.768
Bontomatene 12.571 12.611 12.673 12.867 12.941 13.006 13.065 13.123
Buki 6.125 6.147 6.180 6.277 6.317 6.353 6.382 6.411
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar
71
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DAN PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
TAHUN 2012-2018
Tahun PDRB Pertumbuhan Ekonomi (%)
2012 2.050.250.5 8,00
2013 2.296.374,9 8,18
2014 2.503.349,4 9,01
2015 2.724.398,8 8,83
2016 2.924.716,1 7,35
2017 3.147.388,6 7,61
2018 3.423.434,6 8,77
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar
TINGKAT INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN KEPULAUAN
SELAYAR TAHUN 2012-2018
Tahun IPM Pertumbuhan IPM (%)
2012 62,87 0,54
2013 63,16 0,47
2014 63,66 0,78
2015 64,32 1,05
2016 64,95 0,97
2017 65,39 0,68
2018 66,04 1,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar
72
DATA INFRASTRUKTUR JALAN (Km/Kapita) KABUPATEN KEPULAUAN
SELAYAR TAHUN 2012-2018
Tahun Panjang Jalan (Km/kapita) Kondisi Jalan (%)
2012 660.00 57.12
2013 660.40 57.67
2014 660.40 58.00
2015 689.49 60.00
2016 872.22 51.73
2017 867.06 37,05
2018 867.06 37,02
Sumber: BAPPELITBANGDA Kabupaten Kepulauan Selayar
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, INFRASTRUKTUR JALAN DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN
2012-2018
Tahun Indeks Pembangunan Manusia
Infrastruktur Jalan
Pertumbuhan Ekonomi %
2012 62,87 57,12 8,00
2013 63,16 57,67 8,18
2014 63,66 58,00 9,01
2015 64,32 60,00 8,83
2016 64,95 51,73 7,35
2017 65,39 37,05 7,61
2018 66,04 37,02 8,77
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar
73
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 7
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation .60612697
Most Extreme Differences
Absolute .146
Positive .130
Negative -.146
Kolmogorov-Smirnov Z .387
Asymp. Sig. (2-tailed) .998
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Olahan SPSS 20
UJI MULTIKOLINEARITAS
Sumber : Data Olahan SPSS 20
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) -7.665 32.989 -.232 .828
X1 .218 .475 .401 .458 .670 .292 3.426
X2 .037 .056 .585 .669 .540 .292 3.426
a. Dependent Variable: Y
74
UJI AUTOKORELASI
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.05425
Cases < Test Value 3
Cases >= Test Value 4
Total Cases 7
Number of Runs 4
Z .000
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000
a. Median
Sumber : Data Olahan SPSS 20
UJI HETEROSKEDASTISITAS
75
Sumber : Data Olahan SPSS 20
HASIL UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -7.665 32.989 -.232 .828
X1 .218 .475 .401 .458 .670
X2 .037 .056 .585 .669 .540
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Olahan SPSS 20
76
UJI T
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -7.665 32.989 -.232 .828
X1 .218 .475 .401 .458 .670
X2 .037 .056 .585 .669 .540
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Olahan SPSS 20
KOEFISIEN DETERMINASI (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .329a .108 -.338 .74235
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Olahan SPSS 20
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 - 40)
Pr
df
0.25
0.50
0.10
0.20
0.05
0.10
0.025
0.050
0.01
0.02
0.005
0.010
0.001
0.002
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
1.00000
0.81650
0.76489
0.74070
0.72669
0.71756
0.71114
0.70639
0.70272
0.69981
0.69745
0.69548
0.69383
0.69242
0.69120
0.69013
0.68920
0.68836
0.68762
0.68695
0.68635
0.68581
0.68531
0.68485
0.68443
0.68404
0.68368
0.68335
0.68304
0.68276
0.68249
0.68223
0.68200
0.68177
0.68156
0.68137
0.68118
0.68100
0.68083
0.68067
3.07768
1.88562
1.63774
1.53321
1.47588
1.43976
1.41492
1.39682
1.38303
1.37218
1.36343
1.35622
1.35017
1.34503
1.34061
1.33676
1.33338
1.33039
1.32773
1.32534
1.32319
1.32124
1.31946
1.31784
1.31635
1.31497
1.31370
1.31253
1.31143
1.31042
1.30946
1.30857
1.30774
1.30695
1.30621
1.30551
1.30485
1.30423
1.30364
1.30308
6.31375
2.91999
2.35336
2.13185
2.01505
1.94318
1.89458
1.85955
1.83311
1.81246
1.79588
1.78229
1.77093
1.76131
1.75305
1.74588
1.73961
1.73406
1.72913
1.72472
1.72074
1.71714
1.71387
1.71088
1.70814
1.70562
1.70329
1.70113
1.69913
1.69726
1.69552
1.69389
1.69236
1.69092
1.68957
1.68830
1.68709
1.68595
1.68488
1.68385
12.70620
4.30265
3.18245
2.77645
2.57058
2.44691
2.36462
2.30600
2.26216
2.22814
2.20099
2.17881
2.16037
2.14479
2.13145
2.11991
2.10982
2.10092
2.09302
2.08596
2.07961
2.07387
2.06866
2.06390
2.05954
2.05553
2.05183
2.04841
2.04523
2.04227
2.03951
2.03693
2.03452
2.03224
2.03011
2.02809
2.02619
2.02439
2.02269
2.02108
31.82052
6.96456
4.54070
3.74695
3.36493
3.14267
2.99795
2.89646
2.82144
2.76377
2.71808
2.68100
2.65031
2.62449
2.60248
2.58349
2.56693
2.55238
2.53948
2.52798
2.51765
2.50832
2.49987
2.49216
2.48511
2.47863
2.47266
2.46714
2.46202
2.45726
2.45282
2.44868
2.44479
2.44115
2.43772
2.43449
2.43145
2.42857
2.42584
2.42326
63.65674
9.92484
5.84091
4.60409
4.03214
3.70743
3.49948
3.35539
3.24984
3.16927
3.10581
3.05454
3.01228
2.97684
2.94671
2.92078
2.89823
2.87844
2.86093
2.84534
2.83136
2.81876
2.80734
2.79694
2.78744
2.77871
2.77068
2.76326
2.75639
2.75000
2.74404
2.73848
2.73328
2.72839
2.72381
2.71948
2.71541
2.71156
2.70791
2.70446
318.30884
22.32712
10.21453
7.17318
5.89343
5.20763
4.78529
4.50079
4.29681
4.14370
4.02470
3.92963
3.85198
3.78739
3.73283
3.68615
3.64577
3.61048
3.57940
3.55181
3.52715
3.50499
3.48496
3.46678
3.45019
3.43500
3.42103
3.40816
3.39624
3.38518
3.37490
3.36531
3.35634
3.34793
3.34005
3.33262
3.32563
3.31903
3.31279
3.30688
Titik Persentase Distribusi t (df = 41 - 80)
Pr
df
0.25
0.50
0.10
0.20
0.05
0.10
0.025
0.050
0.01
0.02
0.005
0.010
0.001
0.002
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
0.68052
0.68038
0.68024
0.68011
0.67998
0.67986
0.67975
0.67964
0.67953
0.67943
0.67933
0.67924
0.67915
0.67906
0.67898
0.67890
0.67882
0.67874
0.67867
0.67860
0.67853
0.67847
0.67840
0.67834
0.67828
0.67823
0.67817
0.67811
0.67806
0.67801
0.67796
0.67791
0.67787
0.67782
0.67778
0.67773
0.67769
0.67765
0.67761
0.67757
1.30254
1.30204
1.30155
1.30109
1.30065
1.30023
1.29982
1.29944
1.29907
1.29871
1.29837
1.29805
1.29773
1.29743
1.29713
1.29685
1.29658
1.29632
1.29607
1.29582
1.29558
1.29536
1.29513
1.29492
1.29471
1.29451
1.29432
1.29413
1.29394
1.29376
1.29359
1.29342
1.29326
1.29310
1.29294
1.29279
1.29264
1.29250
1.29236
1.29222
1.68288
1.68195
1.68107
1.68023
1.67943
1.67866
1.67793
1.67722
1.67655
1.67591
1.67528
1.67469
1.67412
1.67356
1.67303
1.67252
1.67203
1.67155
1.67109
1.67065
1.67022
1.66980
1.66940
1.66901
1.66864
1.66827
1.66792
1.66757
1.66724
1.66691
1.66660
1.66629
1.66600
1.66571
1.66543
1.66515
1.66488
1.66462
1.66437
1.66412
2.01954
2.01808
2.01669
2.01537
2.01410
2.01290
2.01174
2.01063
2.00958
2.00856
2.00758
2.00665
2.00575
2.00488
2.00404
2.00324
2.00247
2.00172
2.00100
2.00030
1.99962
1.99897
1.99834
1.99773
1.99714
1.99656
1.99601
1.99547
1.99495
1.99444
1.99394
1.99346
1.99300
1.99254
1.99210
1.99167
1.99125
1.99085
1.99045
1.99006
2.42080
2.41847
2.41625
2.41413
2.41212
2.41019
2.40835
2.40658
2.40489
2.40327
2.40172
2.40022
2.39879
2.39741
2.39608
2.39480
2.39357
2.39238
2.39123
2.39012
2.38905
2.38801
2.38701
2.38604
2.38510
2.38419
2.38330
2.38245
2.38161
2.38081
2.38002
2.37926
2.37852
2.37780
2.37710
2.37642
2.37576
2.37511
2.37448
2.37387
2.70118
2.69807
2.69510
2.69228
2.68959
2.68701
2.68456
2.68220
2.67995
2.67779
2.67572
2.67373
2.67182
2.66998
2.66822
2.66651
2.66487
2.66329
2.66176
2.66028
2.65886
2.65748
2.65615
2.65485
2.65360
2.65239
2.65122
2.65008
2.64898
2.64790
2.64686
2.64585
2.64487
2.64391
2.64298
2.64208
2.64120
2.64034
2.63950
2.63869
3.30127
3.29595
3.29089
3.28607
3.28148
3.27710
3.27291
3.26891
3.26508
3.26141
3.25789
3.25451
3.25127
3.24815
3.24515
3.24226
3.23948
3.23680
3.23421
3.23171
3.22930
3.22696
3.22471
3.22253
3.22041
3.21837
3.21639
3.21446
3.21260
3.21079
3.20903
3.20733
3.20567
3.20406
3.20249
3.20096
3.19948
3.19804
3.19663
3.19526
Titik Persentase Distribusi t (df = 81 -120)
Pr
df
0.25
0.50
0.10
0.20
0.05
0.10
0.025
0.050
0.01
0.02
0.005
0.010
0.001
0.002
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
0.67753
0.67749
0.67746
0.67742
0.67739
0.67735
0.67732
0.67729
0.67726
0.67723
0.67720
0.67717
0.67714
0.67711
0.67708
0.67705
0.67703
0.67700
0.67698
0.67695
0.67693
0.67690
0.67688
0.67686
0.67683
0.67681
0.67679
0.67677
0.67675
0.67673
0.67671
0.67669
0.67667
0.67665
0.67663
0.67661
0.67659
0.67657
0.67656
0.67654
1.29209
1.29196
1.29183
1.29171
1.29159
1.29147
1.29136
1.29125
1.29114
1.29103
1.29092
1.29082
1.29072
1.29062
1.29053
1.29043
1.29034
1.29025
1.29016
1.29007
1.28999
1.28991
1.28982
1.28974
1.28967
1.28959
1.28951
1.28944
1.28937
1.28930
1.28922
1.28916
1.28909
1.28902
1.28896
1.28889
1.28883
1.28877
1.28871
1.28865
1.66388
1.66365
1.66342
1.66320
1.66298
1.66277
1.66256
1.66235
1.66216
1.66196
1.66177
1.66159
1.66140
1.66123
1.66105
1.66088
1.66071
1.66055
1.66039
1.66023
1.66008
1.65993
1.65978
1.65964
1.65950
1.65936
1.65922
1.65909
1.65895
1.65882
1.65870
1.65857
1.65845
1.65833
1.65821
1.65810
1.65798
1.65787
1.65776
1.65765
1.98969
1.98932
1.98896
1.98861
1.98827
1.98793
1.98761
1.98729
1.98698
1.98667
1.98638
1.98609
1.98580
1.98552
1.98525
1.98498
1.98472
1.98447
1.98422
1.98397
1.98373
1.98350
1.98326
1.98304
1.98282
1.98260
1.98238
1.98217
1.98197
1.98177
1.98157
1.98137
1.98118
1.98099
1.98081
1.98063
1.98045
1.98027
1.98010
1.97993
2.37327
2.37269
2.37212
2.37156
2.37102
2.37049
2.36998
2.36947
2.36898
2.36850
2.36803
2.36757
2.36712
2.36667
2.36624
2.36582
2.36541
2.36500
2.36461
2.36422
2.36384
2.36346
2.36310
2.36274
2.36239
2.36204
2.36170
2.36137
2.36105
2.36073
2.36041
2.36010
2.35980
2.35950
2.35921
2.35892
2.35864
2.35837
2.35809
2.35782
2.63790
2.63712
2.63637
2.63563
2.63491
2.63421
2.63353
2.63286
2.63220
2.63157
2.63094
2.63033
2.62973
2.62915
2.62858
2.62802
2.62747
2.62693
2.62641
2.62589
2.62539
2.62489
2.62441
2.62393
2.62347
2.62301
2.62256
2.62212
2.62169
2.62126
2.62085
2.62044
2.62004
2.61964
2.61926
2.61888
2.61850
2.61814
2.61778
2.61742
3.19392
3.19262
3.19135
3.19011
3.18890
3.18772
3.18657
3.18544
3.18434
3.18327
3.18222
3.18119
3.18019
3.17921
3.17825
3.17731
3.17639
3.17549
3.17460
3.17374
3.17289
3.17206
3.17125
3.17045
3.16967
3.16890
3.16815
3.16741
3.16669
3.16598
3.16528
3.16460
3.16392
3.16326
3.16262
3.16198
3.16135
3.16074
3.16013
3.15954
Titik Persentase Distribusi t (df = 121 -160)
Pr
df
0.25
0.50
0.10
0.20
0.05
0.10
0.025
0.050
0.01
0.02
0.005
0.010
0.001
0.002
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
0.67652
0.67651
0.67649
0.67647
0.67646
0.67644
0.67643
0.67641
0.67640
0.67638
0.67637
0.67635
0.67634
0.67633
0.67631
0.67630
0.67628
0.67627
0.67626
0.67625
0.67623
0.67622
0.67621
0.67620
0.67619
0.67617
0.67616
0.67615
0.67614
0.67613
0.67612
0.67611
0.67610
0.67609
0.67608
0.67607
0.67606
0.67605
0.67604
0.67603
1.28859
1.28853
1.28847
1.28842
1.28836
1.28831
1.28825
1.28820
1.28815
1.28810
1.28805
1.28800
1.28795
1.28790
1.28785
1.28781
1.28776
1.28772
1.28767
1.28763
1.28758
1.28754
1.28750
1.28746
1.28742
1.28738
1.28734
1.28730
1.28726
1.28722
1.28718
1.28715
1.28711
1.28707
1.28704
1.28700
1.28697
1.28693
1.28690
1.28687
1.65754
1.65744
1.65734
1.65723
1.65714
1.65704
1.65694
1.65685
1.65675
1.65666
1.65657
1.65648
1.65639
1.65630
1.65622
1.65613
1.65605
1.65597
1.65589
1.65581
1.65573
1.65566
1.65558
1.65550
1.65543
1.65536
1.65529
1.65521
1.65514
1.65508
1.65501
1.65494
1.65487
1.65481
1.65474
1.65468
1.65462
1.65455
1.65449
1.65443
1.97976
1.97960
1.97944
1.97928
1.97912
1.97897
1.97882
1.97867
1.97852
1.97838
1.97824
1.97810
1.97796
1.97783
1.97769
1.97756
1.97743
1.97730
1.97718
1.97705
1.97693
1.97681
1.97669
1.97658
1.97646
1.97635
1.97623
1.97612
1.97601
1.97591
1.97580
1.97569
1.97559
1.97549
1.97539
1.97529
1.97519
1.97509
1.97500
1.97490
2.35756
2.35730
2.35705
2.35680
2.35655
2.35631
2.35607
2.35583
2.35560
2.35537
2.35515
2.35493
2.35471
2.35450
2.35429
2.35408
2.35387
2.35367
2.35347
2.35328
2.35309
2.35289
2.35271
2.35252
2.35234
2.35216
2.35198
2.35181
2.35163
2.35146
2.35130
2.35113
2.35097
2.35081
2.35065
2.35049
2.35033
2.35018
2.35003
2.34988
2.61707
2.61673
2.61639
2.61606
2.61573
2.61541
2.61510
2.61478
2.61448
2.61418
2.61388
2.61359
2.61330
2.61302
2.61274
2.61246
2.61219
2.61193
2.61166
2.61140
2.61115
2.61090
2.61065
2.61040
2.61016
2.60992
2.60969
2.60946
2.60923
2.60900
2.60878
2.60856
2.60834
2.60813
2.60792
2.60771
2.60751
2.60730
2.60710
2.60691
3.15895
3.15838
3.15781
3.15726
3.15671
3.15617
3.15565
3.15512
3.15461
3.15411
3.15361
3.15312
3.15264
3.15217
3.15170
3.15124
3.15079
3.15034
3.14990
3.14947
3.14904
3.14862
3.14820
3.14779
3.14739
3.14699
3.14660
3.14621
3.14583
3.14545
3.14508
3.14471
3.14435
3.14400
3.14364
3.14330
3.14295
3.14261
3.14228
3.14195
Pr
df
0.25
0.50
0.10
0.20
0.05
0.10
0.025
0.050
0.01
0.02
0.005
0.010
0.001
0.002
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
0.67602
0.67601
0.67600
0.67599
0.67598
0.67597
0.67596
0.67595
0.67594
0.67594
0.67593
0.67592
0.67591
0.67590
0.67589
0.67589
0.67588
0.67587
0.67586
0.67586
0.67585
0.67584
0.67583
0.67583
0.67582
0.67581
0.67580
0.67580
0.67579
0.67578
0.67578
0.67577
0.67576
0.67576
0.67575
0.67574
0.67574
0.67573
0.67572
0.67572
1.28683
1.28680
1.28677
1.28673
1.28670
1.28667
1.28664
1.28661
1.28658
1.28655
1.28652
1.28649
1.28646
1.28644
1.28641
1.28638
1.28635
1.28633
1.28630
1.28627
1.28625
1.28622
1.28619
1.28617
1.28614
1.28612
1.28610
1.28607
1.28605
1.28602
1.28600
1.28598
1.28595
1.28593
1.28591
1.28589
1.28586
1.28584
1.28582
1.28580
1.65437
1.65431
1.65426
1.65420
1.65414
1.65408
1.65403
1.65397
1.65392
1.65387
1.65381
1.65376
1.65371
1.65366
1.65361
1.65356
1.65351
1.65346
1.65341
1.65336
1.65332
1.65327
1.65322
1.65318
1.65313
1.65309
1.65304
1.65300
1.65296
1.65291
1.65287
1.65283
1.65279
1.65275
1.65271
1.65267
1.65263
1.65259
1.65255
1.65251
1.97481
1.97472
1.97462
1.97453
1.97445
1.97436
1.97427
1.97419
1.97410
1.97402
1.97393
1.97385
1.97377
1.97369
1.97361
1.97353
1.97346
1.97338
1.97331
1.97323
1.97316
1.97308
1.97301
1.97294
1.97287
1.97280
1.97273
1.97266
1.97260
1.97253
1.97246
1.97240
1.97233
1.97227
1.97220
1.97214
1.97208
1.97202
1.97196
1.97190
2.34973
2.34959
2.34944
2.34930
2.34916
2.34902
2.34888
2.34875
2.34862
2.34848
2.34835
2.34822
2.34810
2.34797
2.34784
2.34772
2.34760
2.34748
2.34736
2.34724
2.34713
2.34701
2.34690
2.34678
2.34667
2.34656
2.34645
2.34635
2.34624
2.34613
2.34603
2.34593
2.34582
2.34572
2.34562
2.34552
2.34543
2.34533
2.34523
2.34514
2.60671
2.60652
2.60633
2.60614
2.60595
2.60577
2.60559
2.60541
2.60523
2.60506
2.60489
2.60471
2.60455
2.60438
2.60421
2.60405
2.60389
2.60373
2.60357
2.60342
2.60326
2.60311
2.60296
2.60281
2.60267
2.60252
2.60238
2.60223
2.60209
2.60195
2.60181
2.60168
2.60154
2.60141
2.60128
2.60115
2.60102
2.60089
2.60076
2.60063
3.14162
3.14130
3.14098
3.14067
3.14036
3.14005
3.13975
3.13945
3.13915
3.13886
3.13857
3.13829
3.13801
3.13773
3.13745
3.13718
3.13691
3.13665
3.13638
3.13612
3.13587
3.13561
3.13536
3.13511
3.13487
3.13463
3.13438
3.13415
3.13391
3.13368
3.13345
3.13322
3.13299
3.13277
3.13255
3.13233
3.13212
3.13190
3.13169
3.13148
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Harianto putra lahir di Makassar, tanggal 25 november 1997
dari pasangan suami istri Bapak Solihin dan Ibu Nurjannah.
Peneliti ini adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Peneliti
ini sekarang bertempat tinggal di Jln. Bonto dg. Ngirate Tidung
II. Desa/Kelurahan Bonto Makkio, Kecamatan Rappocini,
Kabupaten/Kotamadya Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti adalah SD Negeri Palemba lulus
tahun 2009, SMP Negeri 1 Benteng lulus tahun 2012, SMK Negeri 1 Benteng
lulus tahun 2015, dan mulai tahun 2015 mengikuti program S1 Ekonomi
Pembangunan di Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan
sekarang sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai
mahasiswa program S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah
Makassar.