i
PENGARUH KOMPETENSI SDM, TEKNOLOGI INFORMASI DAN
INSENTIF TERHADAP IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
LARAS KUSUMA PRATIWI
NIM. 11140820000038
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Laras Kusuma Pratiwi
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 22 November 1996
3. Alamat : Jl. Swadarma I RT/RW 06/09 Blok G
No.24 Petukangan Utara Jakarta
Selatan, DKI Jakarta, 12260
4. No. Telp : 081-2222-10848
5. Alamat e-mail : [email protected]
II. PENDIDIKAN
Tahun 2002 – 2008 : SD Negeri 02 Pagi Ulujami
Tahun 2008 – 2011 : SMP Negeri 16 Jakarta
Tahun 2011 – 2014 : SMK Negeri 18 Jakarta
Tahun 2014 – 2018 : S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
vii
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota divisi Seni dan Budaya DEMA FEB UIN Jakarta (2014 –
2015)
2. Anggota divisi Sponsorship Economy Expo Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2015)
3. Anggota Internation Student Club UIN Jakarta
4. Anggota divisi Seni dan Budaya Karang Taruna Unit RW 09
Petukangan Utara (2015 – 2017)
5. Anggota Divisi Dafpus dan Infokom Himpunan Mahasiswa Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta(2016-2017)
6. Koor Kesekretariatan LK-1 (2017)
7. Sekretaris KKN 77 UNITED (2017)
8. Sekretaris RDK Yokogawa Indonesia (2017)
IV. PENGALAMAN KERJA
1. PT. Fashion Warehouse sebagai staf Magang periode Januari –
Maret 2013
2. Menjadi Staff project INDOPED 2014
3. Hotel Sentra Boutique sebagai staf Keuangan periode Juni –
Agustus 2014
4. DNA Event Organizer sebagai Staf Keuangan dan Event Control
periode 2016-2017
5. PT. Yokogawa Indonesia sebagai Staff Keuangan Periode 2017
V. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : (Alm.) Witono Nugroho
2. Ibu : Yayah Suryati
3. Anak ke : 1
viii
THE INFLUENCE OF THE COMPETENCE OF HUMAN RESOURCE,
INFORMATION TECHNOLOGY AND INCENTIVES TOWARDS
IMPLEMENTATION OF ACCRUAL-BASED ACCOUNTING STANDARD
OF GOVERNMENT WITH MOTIVATION AS THE MODERATE
VARIABLE
ABSTRACT
The objectives of this research is to analyze the influence of the
competence of human resources, information technologies and incentives toward
implementation of accrual-based accounting standard in Government, with
motivation as the MODERATE variable. Respondents in this study are financial
staff at one headquarters of the Ministry of Finance in Indonesia. This research
analyzed with Moderated Regression analysis (MRA) using SPSS 24 application.
The results of this research show that the competence of human resource
influence the implementation of accrual-based accounting standard in
Government, information technology do not influence the implementation of
accrual-based accounting standard in Government, the incentive do not influence
the implementation of accrual-based accounting standard in Government, the
motivation moderate the influence of competence of human resources towards the
implementation of accrual-based accounting standard in Government, the
motivation moderate the influence of information technology towards the
implementation of accrual-based accounting standard in Government, incentives
moderate the influence of information technology towards the implementation of
accrual-based accounting standard in Government,
Keywords: Competence of human resources, information technology,
incentives, motivation and Accrual-based Accounting standard of the
Government.
ix
PENGARUH KOMPETENSI SDM, TEKNOLOGI INFORMASI DAN
INSENTIF TERHADAP IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi SDM,
teknologi informasi dan insentif terhadap implementasi standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual dengan motivasi sebagai variabel pemoderasi.
Responden dalam penelitian ini adalah staf keuangan di salah satu kantor pusat
keuangan kementerian di Indonesia. Metode analisis dalam penelitian ini
menggunakan aplikasi SPSS 24, pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan Analisis Regresi Moderasi (MRA).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kompetensi SDM berpengaruh
terhadap implementasi standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual, teknologi
informasi tidak berpengaruh terhadap implementasi standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual, insentif tidak berpengaruh terhadap implementasi
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual, motivasi mampu memoderasi
kompetensi SDM terhadap implementasi standar akuntansi pemerintahan berbasis
akrual, motivasi mampu memoderasi teknologi informasi terhadap implementasi
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual dan motivasi mampu memoderasi
insentif terhadap implementasi standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual.
Kata Kunci: Kompetensi SDM, Teknologi Informasi, Insentif, Motivasi dan
Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis Akrual
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
yang berjudul “Pengaruh Kompetensi SDM, Teknologi Informasi dan Insentif
terhadap Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
dengan Motivasi Sebagai Variabel Pemoderasi”. Shalawat serta salam
senantiasa selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini merupakan tugas dan mhakarya akhir yang harus diselesaikan
sebagai syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur
Alhamdulillah penulis haturkan atas kekuatan dan kebesaran Allah SWT. Selain
itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terimakasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan semesta alam Allah SWT dan Nabi besar Muhammad SAW.
2. Mbah Kakung Bedjo Santoso dan Mbah uti Sukinah serta Mamah Yayah
Suryati dan Alm. Ayah tercinta Witono Nugroho yang telah
membesarkan, mendidik, mendoakan tiada henti dengan penuh kasih
sayang serta memberi dukungan moral hingga motivasi kepada penulis.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM., CA. selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta.
6. Ibu Zuwesty Eka Putri, SE, M.Ak selaku Dosen Pembimbing Akademik
penulis di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
7. Ibu Atiqah, SE, MS.Ak. selaku Dosen Pembimbing Skripsi , yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan pengarahan
xi
dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
8. Ibu Yulianti SE., M.Si selaku Dosen yang telah memberi motivasi
penulis selama kuliah.
9. Cika Dewi Aninda dan Andara Utami yang telah bersedia meluangkan
waktu untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Novia dan Vioni sahabat sedari kecil yang telah memberi arahan serta
dukungan besar kepada penulis.
11. Sahabat terbaik dari SMA hingga dapat bersama-sama mewujudkan
impian menjadi mahasiswi Akuntansi UIN Jakarta Rusydina Alfiah, atas
segala dorongan positif yang telah dilalui bersama.
12. Teman-teman yang senantiasa mendukung penulis dalam melewati waktu
selama kuliah dan memberi motivasi serta pengaruh positif dalam perihal
akademis maupun non akademis Ratu, Mayang, Rebecca, Indah, Ulfah,
Daniar, Tiara, Luniar dan Zavita.
13. 4 manusia terdiri dari 3 Abang dan 1 adik yang senantiasa ada untuk
penulis disaat keadaan lemah Zadana, Fajri, Kate dan Nita.
14. Segenap keluarga besar “Reboisasi Akuntansi” yang selalu mendukung
dan menyemangati penulis.
15. Kakak-kakak yang senantiasa ada dalam keadaan sulit Kakak Ajeng,
Fika, Jehan, Rifki, Handiko dan adik-adik Diana, Lidia, Mutiara, Farda,
Balgis.
16. Sahabat sedari SMA yang senantiasa mendukung penulis dalam mengisi
waktu senggang Desi, Tasya, Hanny dan Rakha.
Penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas bantuannya dalam proses penyusunan
skripsi ini.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamualaikum Wr. Wb
xii
Jakarta, Agustus 2018
Laras Kusuma Pratiwi
xiii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................ iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .........................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar Belakang ...................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ..........................................................................8
C. Pembatasan Masalah .........................................................................9
D. Rumusan Masalah ...........................................................................11
E. Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................12
F. Tujuan dan Manfaat .......................................................................12
1. Tujuan Penelitian ..................................................................12
2. Manfaat Penelitian ................................................................12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................14
A. Tinjauan Literatur ......................................................................14
1. Teori New Public Management (NPM) ................................14
2. Teori Decision Usefullnes ......................................................16
3. Teori Keagenan ......................................................................17
4. Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual ..........18
xiv
5. Kompetensi SDM ...................................................................19
6. Teknologi Informasi ..............................................................19
7. Insentif ....................................................................................21
8. Motivasi ..................................................................................22
B. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................24
C. Pengembangan Hipotesis................................................................28
D. Kerangka Pemikiran ......................................................................32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................27
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................33
B. Metode Pemilihan Sampel .................................................................34
C. Metode Pengumpulan Data ...............................................................34
D. Operasionalisasi dan Variabel Penelitian ........................................35
E. Metode Analisis Data .........................................................................39
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................... 49
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian...................................49
1. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................49
2. Karakteristik Profil Responden ...........................................50
B. Hasil Penelitian ..................................................................................54
1. Hasil Uji Statistk Deskriptif .................................................54
2. Hasil Uji Kualitas Data .........................................................55
a. Uji Realibilitas ..............................................................56
b. Uji validitas ...................................................................59
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................59
a. Uji Normalitas ..............................................................59
b. Uji Multikoliniaritas ....................................................62
c. Uji Heterokedastisitas ..................................................63
4. Hasil Uji Hipotesis .................................................................66
a. Regresi Linier Berganda .............................................66
b. Regresi Moderat (MRA) ..............................................69
xv
c. Pembahasan ..................................................................72
BAB V ............................................................................................................... 81
A. Kesimpulan ........................................................................................81
B. Keterbatasan ......................................................................................82
C. Saran ..................................................................................................82
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................84
LAMPIRAN ...................................................................................................87
xvi
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Hal
4. 1 Tabel Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................ 24
4. 1 Tabel Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................. 39
4. 1 Tabel Distribusi Kuesioner ...................................................................... 49
4. 2 Tabel Data Sampel Penelitian ................................................................. 50
4. 3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................... 51
4. 4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia .................................. 51
4. 5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir......... 52
4. 6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan ............................. 53
4. 7 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................... 54
4. 8 Hasil Uji Realibilitas ............................................................................... 56
4. 9 Hasil Uji Validitas Kompetensi SDM ..................................................... 57
4. 10 Hasil Uji Validitas Teknologi Informasi ............................................... 57
4. 11 Hasil Uji Validitas Insentif .................................................................... 58
4. 12 Hasil Uji Validitas Motivasi .................................................................. 58
4. 13 Hasil Uji Validitas Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual 58
4. 14 Hasil Uji Kolmogrof Smirnov ................................................................ 61
4. 15 Hasil Uji Multikoliniaritas .................................................................... 62
4. 16 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser ....................................... 63
4. 17 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan White ......................................... 64
4. 18 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 66
4. 19 Hasil Uji Statistik F ............................................................................... 67
4. 20 Hasil Uji Signifikansi Parsial ................................................................ 68
xvii
4. 21 Hasil Uji Interaksi Kompetensi SDM ................................................... 70
4. 22 Hasil Uji Interaksi Teknologi Informasi ............................................... 71
4. 23 Hasil Uji Interaksi Insentif .................................................................... 72
xviii
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Hal
2. 1 Kerangka Pemikiran ................................................................................ 32
4. 1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram ...................................... 60
4. 2 Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot ....................................................... 60
4. 3 Grafik Heterokedastisitas Data ................................................................ 66
xix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan
1. Surat Izin Penelitian ................................................................................... 88
2. Kuesioner ................................................................................................... 89
3. Biodata Responden ..................................................................................... 94
4. Jawaban Responden ................................................................................... 96
5. Hasil Output SPSS……………………………….……… ...................... 106
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemerintah berupaya memperbaiki tata kelola keuangan di Indonesia
yang berupa peningkatan terhadap kualitas kinerja, transparansi serta
akuntabilitas pada sektor publik. Hal yang dilakukan pemerintah dalam
perwujudan tata kelola keuangan yaitu dengan diterbitkannya Peraturan
Pemerintah (PP) No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP) berbasis akrual untuk mengganti peraturan sebelumnya yaitu Peraturan
Pemerintah (PP) No. 24 Tahun 2005 yang menggunakan basis kas menuju
akrual.
Basis akrual telah di definisikan dari beberapa sumber. Menurut PSAP
01 Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Metode akrual
mencatat pendapatan dan beban dalam satu periode akuntansi dimana dengan
mempertimbangkan saat diperoleh dan terjadi (Cudia, 2008). Hasil basis
akrual dalam pengukuran akuntansi berdasarkan substansi dan kejadian, bukan
ketika kas diterima atau dibayarkan, disamping itu juga meningkatkan
relevansi, netralitas, timelines, completeness, comparability. Basis ini berarti
menyediakan informasi yang lebih komprehensif. Maka dari itu basis akrual di
nilai baik dalam mencerminkan informasi keuangan publik. Study #14 IFAC
public sector committee (2002) menyatakan bahwa pelaposan berbasis akrual,
2
pengguna dapat mengidentifikasi posisi keuangan pemerintah dan
perubahannya, bagaimana pemerintah mendanai kegiatannya sesuai dengan
kemampuan pendanaan sehingga dapat diukur kapasitas pemerintah yang
sebenarnya (Ahdony, 2015). Pemerintah mungkin juga dapat mengidentifikasi
kesempatan dalam menggunakan sumber daya masa depan demi terwujudnya
tata kelola yang baik atas segala aspek sektor publik.
Akuntansi akrual mengukur pendapatan sekarang lebih akurat di
bandingkan metode kas (Tudor dan Mutiu, 2007). Basis akrual memiliki
manfaat yang baik bagi sektor pemerintahan diantaranya meningkatnya
kualitas dari akuntabilitas yang disebabkan adanya penyajian laporan
keuangan pemerintah beserta beberapa perubahannya, selain itu arus
pendanaan dan aktivitas pemerintah juga jelas tersaji dalam basis akrual dan
memudahkan untuk mengevaluasi bagaimana pemerintah telah mendanai dan
memenuhi kewajibannya kemudian bagaimana keefisienan pelayanan yang di
sediakan serta mengukur apakah sumber daya yang tersedia sudah digunakan
semestinya atau belum.
Sumber daya yang di gunakan dalam pengelolaan organisasi
pemerintahan salah satunya adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber
daya manusia dalam hal ini merupakan pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
bekerja pada instansi pemerintah pusat, daerah, Kementerian dan sektor publik
lainnya. Perubahan basis akuntansi yang di tetapkan oleh Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010 membuat para staff di pemerintahan harus
meningkatkan kemampuan dalam pengetahuan metode baru yang diterapkan
3
pemerintah. Jika kualitas SDM tidak memadai maka permasalahan dalam
penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual tidak akan
berjalan semestinya. Maka dari itu SDM dalam sektor publik bagian keuangan
memerlukan kompetensi khusus di bidangnya.
Kompetensi adalah karakteristik yang di miliki individu berkaitan
dengan keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan kemampuan
(ability) yang dimiliki setiap individu dalam melaksanakan tugas yang
diberikan kepada individu tersebut menurut Indriasari dan Ertambang (2008)
dalam Nyoman Triyadi (2016). Kompetensi merupakan dasar yang di
perlukan seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Seorang pegawai
sektor publik yang memiliki kompetensi di bidang keuangan akan efektif dan
efisien dalam penyusunan informasi keuangan. Hal ini disebabkan oleh
pengetahuan dan pemahaman dalam bidang keuangan sehingga akan lebih
memudahkan pegawai tersebut dalam menyajikan informasi keuangan yang
dapat diandalkan sesuai waktu yang ditetapkan. Dengan ketepatan serta
singkatnya waktu penyajian informasi keuangan tentunya pengambilan
keputusan oleh pemerintah juga akan lebih cepat dan akurat.
Selain Sumber Daya Manusia (SDM), sarana pendukung dalam
pengimplementasian Standar Akuntansi Pemerintahan berbais Akrual adalah
sarana pendukung seperti software, hardware dan jaringan serta insentif
pegawai. Tentunya dalam suatu implementasi kebijakan akan ada kendala
ataupun tantangan yang terjadi.
4
Menurut Binsar Simanjuntak (2010), beberapa tantangan dalam
implementasi akuntansi berbasis akrual memerlukan sistem akuntansi dan IT
bases system yang lebih rumit. Lemahnya komitmen pimpinan, kebutuhan
akan SDM yang kompeten di bidang akuntansi pemerintahan, dan adanya
resistensi terhadap perubahan dari pihak internal instansi pemerintahan. Maka
dari itu, pegawai pemerintahan di tuntut untuk ahli dalam memahami serta
mengoperasikan teknologi informasi.
Menurut Indriasari dan Ertambang (2008) dalam Nyoman Triyadi
(2016), teknologi informasi selain sebagai teknologi komputer (hardware dan
software) untuk pemrosesan dan penyimpanan informasi, juga berfungsi
sebagai teknologi komunikasi untuk penyebaran informasi. Hal ini
menunjukan bahwa teknologi informasi dapat memberikan manfaat guna
membantu pegawai dalam menyelesaikan laporan keuangan dengan mudah
dan aman sebab data dapat tersimpan dalam satu tempat dan dapat disesuaikan
dengan format Standar Akuntansi Pemerintahan.
Keberhasilan atau kegagalan penerapan akuntansi berbasis akrual pada
pemerintah tidak lepas dari peran satuan kerja dan pengaruh dari faktor-faktor
yang ada pada satuan kerja tersebut, mulai dari faktor sumber daya manusia
seperti tinkat pendidikan staf, pelatihan yang diberikan dan tender dan
privatisasi perusahaan publik (Mardiasmo 2002 dalam Fenty Herlina, et al
2016). Jika penerapan masih belum memadai dan berhasil dilakukan dengan
benar maka tujuan pemerintah menggunakan metode akrual tidak akan
menghasilkan manfaat yang diinginkan yaitu pengambilan keputusan melalui
5
informasi keuangan yang tersaji dengan relvan, andal, dapat dibandingkan dan
dapat dipahami sesuai dengan PP 71 Tahun 2010. Pelaporan kinerja
pemerintah melalui laporan keuangan merupakan wujud dari proses
akuntabilitas (Mahsun et.al, 2009). Pelaporan tersebut diserahkan ke
masyarakat secara umum dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sehingga
masyarakat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) (users) bisa
menerima informasi yang lengkap dan tajam tentang kinerja program
pemerintah serta unitnya Mardiasmo (2002) dalam Fenty Herlina, et al.
(2016). Oleh karena itu pemerintah sangat mengupayakan kesuksesan dari
implementasi Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 demi kelancaran dan
kemanfaatan yang nyata bagi seluruh komponen sektor publik.
Pada PSAP (2010) diungkapkan bahwa pemerintah wajib
mengimplementasikan PP No. 71 Tahun 2010 setalah empat tahun peraturan
diterbitkan yang berarti harus di terapkan pada tahun 2014. Pada kenyataannya
terdapat kemungkinan bahwa sebagian pesar pemerintahan di daerah-daerah
belum memiliki kesiapan untuk menerapkan peraturan ini.
Dalam UU No. 17 Tahun 2003 (Undang-undang keuangan negara)
Pasal 1 menjelaskan “ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat lambatnya
dalam 5 (Lima) tahun”. Pada kenyataannya masih banyak intansi yang belum
mengimplementasikan pengakuan dan pengukuran belanja berbasis akrual.
Berdasarkan Indeks Hasil Pemeriksaan Sementara (IHPS) semester I tahun
2012 oleh BPK, masih banyak laporan keuangan Pemerintah daerah (LKPD)
6
yang memiliki status opini tidak wajar (adverse) dan Tidak Memberikan
Pendapat (TMP). Kompetensi SDM, teknologi informasi serta intensif
pegawai perlu di perhatikan agar tercapainya pengimplementasian atas UU
No. 71 Tahun 2010 sehingga tidak melanggar UU No 17 Tahun 2003.
Penjelasan tersebut melalui perolehan data dari Badan Pemeriksaan
Keuangan yang diperkirakan menunjukkan terjadinya penyimpangan-
penyimpangan terhadap pelaporan keuangan serta ketidak konsistenan hasil,
peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam komponen yang ada dibalik
penyajian informasi keuangan pemerintahan. Adanya keinginan untuk
melakukan suatu perubahan dalam standar akuntansi pemerintahan berbasis
akrual untuk menggantikan basis kas demi penyajian laporan yang lebih
informatif berkaitan dengan teori kontingensi dalam akuntansi pemerintahan
sebab menurut Kristiawati (2015), Sistem yang lebih informatif akan tertuju
pada pasokan informasi yang komprehensif dan dapat diandalkan, serta
menyediakan dasar untuk kontrol terhadap keuangan pada kegiatan
pemerintah. Pendekatan kontijensi dilakukan karena dimungkinkannya ada
variabel lain yang bertindak sebagai faktor pemoderasi. Berkenaan
dengan hal tersebut, peneliti mencoba menambahkan satu variabel
pemoderasi yaitu Motivasi sebab penelitian ini dilakukan berdasarkan
gabungan dari penelitian-penelitian sebelumnya namun di modifikasi guna
menganalisa faktor lain.
Selain itu untuk menganalisa faktor lain yang berpengaruh dalam
penelitian ini, peneliti juga menambahkan satu variabel lain yaitu insentif.
7
Variabel ini di peroleh dari penelitian yang serupa berasal dari peneltian Dito,
Erlina dan Tapi (2015) dengan variabel dependen yang sama. Sebab insentif
dinilai dapat menjadi pendorong kinerja seseorang dalam melaksanakan tugas.
Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat beberapa variabel yang
mempengaruhi penerapan SAP berbasis akrual di Indonesia. Menurut Romilia
(2011) Pelatihan staf keuangan mempengaruhi tingkat penerapan akuntansi
basis akurual. Menurut Herlina (2013) Faktor informasi mempengaruhi
kesiapan pemerintah daerah dalam implementasi sistem akuntansi basis
akrual. Menurut Ardiansyah (2012) Adanya pengaruh positif variabel kualias
SDM tetapi tidak signifikan dan komunikasi memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap kesiapan penerapan akuntansi berbasis akrual.
Kemudian menurut Dito (2016), menyatakan bahwa insentif dan kompetensi
SDM secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap implementasi SAP
berbasis akrual dengan komitmen SKPD sebagai pemoderasi. Hasil penelitian
yang belum mendukung adalah penelitian Karmila, Tanjung, Darlis (2014)
memberikan bukti impiris bahwa kapasitas SDM tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah,
hal ini disebabkan karena kondisi SDM di subbagian akuntansi/tata usaha
keuangan pada Pemerintah Provinsi Riau yang belum mendukung.
Kompetensi SDM juga tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas LKPD
(Syaripudin, 2014).
Penelitian ini merupakan gabungan dari beberapa penelitian
sebelumnya dengan mengkombinasikan beberapa variabel. Perbedannya
8
dengan penelitian sebelumnya, peneliti menambahkan variabel independen
baru berupa insentif. Alasan penelitian ini pentng untuk diteliti karena
Indonesia belum mampu mengadopsi New Public Management. Penelitian
ini diharapkan berguna bagi aparatur pemerintahan untuk mengevaluasi
indikator yang masih harus diperbaiki serta di kembangan atas
pengimplentasian Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual
pada tahun 2017 sebagaiman ayang diatur pemerintah dalam PP 71 Tahun
2010. Dengan demikian peneliti memberi judul skripsi ini “Pengaruh
kompetensi SDM, Teknologi Informasi dan insentif terhadap
Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis Akrual
dengan Motivasi sebagai variabel pemoderasi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalah yang
hendak di teliti dalam penelitian ini adalah permasalahan-permasalah yang
dihadapi oleh akuntan pemerintah, misalnya:
1. Kurangnya pengetahuan akuntan mengenai basis akrual.
2. Keahlian akuntan dalam menyajikan laporan keuangan yang handal
dan tepat waktu masih belum terealisasi dengan baik
3. Kecerdasan yang dimiliki oleh akuntan senior yang telah lama
menjabat sebagai akuntan pemerintahan dinilai masih kurang untuk
dikembangkan.
4. Hardware yang di sediakan oleh pemerintah masih belum memadai.
9
5. Kemampuan user atau akuntan pemerintah dalam mengoperasikan
sistem baru berupa SAIBA masih belum dikatakan lancar secara
menyeluruh.
6. Pemahaman dalam pengoperasian aplikasi baru masih kurang
dikembangkan.
7. Insentif yang diterima oleh akuntan pemerintah harus disesuaikan
dengan hasil kinerja yang ditetapkan.
8. Akuntan pemerintah belum menjadikan insentif sebagai dorongan
untuk pengembangan pengetahuan demi menghasilkan informasi yang
akurat dan dapat diandalkan sesuai PP 71 Tahun 2010.
9. Akuntan pemrintahan belum secara menyeluruh termotivasi untuk
memahami alasan diterapkannya SAP berbasis akrual.
10. Motivasi dinilai masih kurang untuk mendorong terlaksananya
penerapan SAP akrual.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka pembatasan masalah
yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menguji kompetensi SDM, Teknologi Informasi, Insentif, motivasi
dan dampaknya terhadap kinerja akuntan pemerintah serta bagaimana
hal tersebut berpengaruh terhadap penyajian informasi keuangan
berbasis akrual.
Dari sekian banyak faktor-faktor yang dialami dalam penerapan
akuntansi berbasis akrual, penelitian ini hanya berfokus untuk
10
menguji kompetensi SDM, teknologi informasi dan insentif serta
dampaknya terhadap penerapan SAP akrual dan bagaimana
dampaknya teradap laporan keangan pemerintah pusat. Adapun
kompetensi SDM yang dimaksud adalah tingkat pendidkan,
pengalaman dan unsur lain yang akan membedakan kualitas seorang
akuntan pemerintah dan pemerintah yang lain. Teknologi Informasi
yang dimaksud adalah kelengkapan hardware, software dan jaringan
dalam berperan untuk pengimplementasian PP 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual. Insentif
yang dimaksud adalah kecukupan atau kepuasan imbalan yang
diteima oleh akuntan pemerintahan untuk mendorong kinerja serta
semangat dalam memahami konsep baru yaitu penerapan akuntansi
yang dilaksanakan menggunakan basis akrual. Motivasi yang
dimaksud adalah faktor pendukung untuk mendorong berhasilnya
kebijakan pemerintah untuk pengimplementasian SAP berbasis akual
secara keseluruhan demi terwujudnya laporan pemerintah pusat yang
dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan
implementasi akuntansi pemerintahan berbasis akrual yang dimaksud
adalah perubahan metode yang asal mulanya menggunakan metode
kas namun diganti dengan metode akrual yang pada penerapannya
memiliki perbedaan pengakuan.
11
2. Penelitian ini dilakukan hanya pada ruang lingkup Kantow Wilayah
dibawah Kementerian Pertahanan yang berada di wilayah Jakarta
Pusat.
Peneliti mengambil lingkup ini sebab wilayah Jakarta Pusat dinilai
masih perlu dinilai kualitas atas faktor-faktor yang mempengaruhi
implementasi PP N. 71 Tahun 2010.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengaruh kompetansi SDM dapat mempengaruhi
Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual?
2. Bagaimanakah pengaruh Teknologi Informasi dapat mempengaruhi
Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual?
3. Bagaimanakah pengaruh Insentif dapat mempengaruhi Standar
Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual?
4. Apakah motivasi memperkuat memperkuat pengaruh kompetensi
SDM dalam mempengaruhi Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis
akrual?
5. Apakah motivasi memperkuat memperkuat pengaruh Teknologi
Informasi dalam mempengaruhi Standar Akuntansi Pemerintahan
berbasis akrual?
6. Apakah motivasi memperkuat memperkuat pengaruh Teknologi
informasi dalam mempengaruhi Standar Akuntansi Pemerintahan
berbasis akrual?
12
E. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada lingkup pusat keuangan kementerian
Pertahanan.
F. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui masing-masing pengaruh dari variable
kompetems SDM, teknologi informasi dan insentif terhadap implementasi
Standar Akuntansi Pemerintah berbasis akrual dan membuktikan apakah
pengaruh variable motivasi dapat memperkuat atau memperlemah tiap-tap
variable.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi
berbagai pihak, sesuai dengan tujuan penelitian, maka kegunaan dari
penelitian ini adalah:
1. Bagi KAPUSKU KEMHAN
Diharapkan dengan adanya penelitian yang diteliti oleh
penulis, hasilnya dapat memberikan kontribusi positif sehingga
dapat digunakan untuk pengambilan keeputusan yang berkenaan
dengan peningkatan kualitas informasi keuangan di KAPUSKU
KEMHAN
2. Bagi Pemetintah
Diharapkan dengan adanya penelitian yang diteliti oleh
penulis, hasilnya dapat memberikan kontribusi positif sehingga
dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam membuat kebijakan
13
yang berkenaan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
dalam Peraturan Pemerintah (PP) serta diharapkan dapat menjadi
sumber informasi yang dapat diperuntukan bagi bahan evaluasi
dalam mewujudkan tata kelola keuangan yang baik dalam bidang
pemerintahan.
3. Bagi Akademisi
Diharapkan dengan adanya penelitian yang diteliti oleh penulis,
hasilnya dapat memberikan kontribusi positif bagi pembaca dengan
menambah wawasan terkait faktor-faktor dalam penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) akrual serta dapat digunakan
dengan baik sebagai bahan acuan untuk refrensi penelitian.
4. Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian dan penulisan ini , penulis diharapkan
lebih percaya diri dean termotivasi dalam melakukan penelitian
selanjutnya. Selain itu, penelitian ini juga menjadi sarana yang baik
bagi penulis untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan
tentang Pengaruh kompetensi SDM, teknologi informasi, dan
insentif terhadap implementasi standar akuntansi pemerinahan
berbasis akrual dengan motivasi sebagai variabel pemoderasi.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
Penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual di
Indonesia dilandasi oleh beberapa teori yaitu:
1. Teori New Public Management (NPM)
Menurut Friedrichsmeier, New Public Management (NPM)
merupakan satu paket ide, filosofi politik, upaya metode, teknik dan
sebaganya yang digunakan untuk mereformasi administrasi publik
(Wuryani,2010). Tujuannya tentu untuk pengembangan negara supaya
pengambilan keputusan akan berdampak kemajuan yang baik. Teori ini
menekankan pada perubahan perilaku pemerintah menjadi lebih efektif
dan efisien dengan mengadopsi teknik manajemen sektor swasta kedalam
sektor publik salah satu diantaranya adalah penerapan akuntansi berbasis
akrual.
Teori NPM menganggap bahwa praktik manajemen sektor swasta
lebih baik di bandingkan praktik manajemen sektor publik. Praktik yang
di tekankan dalam penelitian ini ialah standar yang melandari penerapan
akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Pengadopsian NPM di Indonesia
dimulai dari diberlakukannya undang-undang untuk melandasi keuangan
Negara (UU. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara dan UU No. 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Salah
15
satu ketentuan dalam Undang-undang no. 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara yaitu mewajibkan adanya Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) sebagai basis penyusunan laporan keuangan bagi
instansi pemerintah.
Salah satu Undang-undang Perbendaharaan Negara menyebutkan
bahwa SAP yang dimaksud ditetapkan dalam suatu peraturan pemerintah
yang saat ini diatur dengan PP No.71 Tahun 2010. Peraturan Pemerintah
tersebut salah satu ciri pokoknya adalah perubahan atas basis akuntansi
dari basis kas menjadi basis akrual. Secara sederhana, basis akrual
mengakui dan mencatat transaksi pada saat terjadinya penerimaan dan
pengeuaran kas dan tidak mencatat aset dan kewajiban. Sedangkan basis
akrual mengakui dan mencatat pada saat terjadinya transaksi baik kas
maupun non kas dan mencatat aset dan kewajiban.
Pemerintah dituntut untuk menerapkan sistem akuntansi berbasis
akrual paling lambat 5 tahun sejak di terbitkannya Undang-undang no.17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Kemudian guna menjadi pedoman
dalam melaksanakan standar tersebut diterbitkanlah Peraturan Pemerintah
No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Namun
hingga batas waktu yang ditetapkan pemerintah belum berhasil
menerapkan sistem akuntansi yang baru hingga terbit Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntasni Pemerintahan
untuk mengganti PP No.24 Tahun 2005. Dalam PP 71 Tahun 2010 batas
16
waktu penerapan sistem akuntansi akrual secara penuh diundur sampai
dengan tahun 2014.
2. Teori Decision Usefullness
Teori pengambilan keputusan (Decision usefulness) dan konsep
informasi memberikan secara tepat cara mendefinisikan informasi
yaitu:
“information is evidence which has the potential to affect an
individual’s decision.” (informasi adalah bukti-bukti yang memiliki
potensi untuk mempengaruhi keputusan seorang individu) (Scott,
2009:68). Tersajinya informasi keuangan yang dibuat oleh akuntan
pemerintah akan berdampak langsung oleh pengambilan keputusan dari
pemerintah pusat. Maka teori decision usefulness berguna untuk menjadi
salah satu pendekatan penelitian ini.
Keputusan yang diambil pemerintah didasari oleh informasi
keuangan yang disajikan oleh satker pemerintahan. Dalam konteks ini,
kompetensi PNS yang bertugas dipemerintahan menjadi faktor penentu
dalam memahami dan menyajikan informasi keuangan yang sesuai dengan
keadaan sebenarnya. Perubahan basis kas menjadi basis akrual tentunya
memerlukan penyesuaian yang kompleks. Hal ini sangat perlu
diperhatikan sebab apabila informasi yang disajikan tidak sesuai dengan
keadaan sebenarnya maka akan mempengaruhi keputusan atau tindakan
evaluasi yang diambil pemerintah.
17
3. Teori Keagenan
Teori keagenan menurut Nyoman (2016), adalah teori yang
terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan antara prinsipal dan agen
sehingga timbul suatu konflik. Konflik kepentingan antara prinsipal dan
agen terjadi berdasarkan asumsi bahwa masing-masing individu semata-
mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri. Melihat dari teori
agensi, hak dan wewenang prinsipal yaitu masyarakat selaku pemberi
amanah meminta pertanggungjawaban kepada pihak agen yaitu
pemerintah yang berlaku sebagai pemegang amanah untu menyajikan,
melaporkan serta mengungkapkan dan memberi pertanggungjawaban
atas seluruh aktivitas dan kegiatan yang telah dilaksanakan melalui dana
negara yang sebagian berasal dari masyarakat berupa pajak dan lain-lain.
Teori keagenan merupakan salah satu konsep pelaporan keuangan
atas organisasi sektor publik. Masyarakat harus mampu menilai
akuntabilitas dan kebijakan yang berasal dari beberapa pertimbangan
baik dari segi ekonomi, sosial maupun politik. Hal ini menjadi suatu
kesadaran bahwa banyak pihak yang akan mengendalikan informasi
laporan keuangan pemerintah sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan. Hal ini yang mendorong informasi keuangan haruslah
berkualitas. Laporan harus disajikan dengan wajar terbebas dari salah saji
yang material sehingga tidak menyesatkan para penggunanya.
18
4. Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) merupakan standar yang
digunakan oleh pemerintah dalam menyusun laporan keuangan yang
disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP). Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) di tetapkan dengan Peraturan Pemerintah
No. 71 Tahun 2010 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun
2005. SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP), dilengkapi dengan Pengantar Standar Akuntansi
Pemerintahan dan disusun mengacu kepada Kerangka Konseptual
Akuntansi Pemerintahan (www.ksap.org).
Terdapat 12 Pernyatan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP)
yang diatur dalam PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) berbasis akrual. Dalam PP 71 Tahun 2010 ini
terdapat tiga komponen laporan keuangan pokok. Diantaranya:
1. Laporan Anggaran, yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran
(LRA) dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL).
2. Laporan Finansial, terdiri dari neraca, Laporan Operasional (LO),
Laporan Arus Kas (LAK) dan Laporan Perubahan Ekuitas (LPE).
3. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
Maka komponen laporan keuangan pokok diatas merupakan faktor
pendukung atas realisasi penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
berbasis Akrual di indonesia guna menilai apakah sistem yang ditetapkan
19
sudah benar melihat dari segi kelengkapan laporan keuangan
pemerintahan.
5. Kompetensi SDM
Kompetensi merupakan karakteristik pengetahuan, keterampilan
perilaku, dan pengalaman untuk melakukan sesuatu pekerjaan atau peran
tertentu secara efektif. (Wirawa, 2009). Kompetensi SDM merupakan
faktor terpenting dalam menciptakan laporan keuangan yang berkualitas
karena yang menerapkan SPIP dan SAP adalah manusia (Indriasih,
2014). Kualitas SDM berpengaruh positif terhadap keterandalan
pelaporan keuangan pemerintah daerah, karena semakin baik Kualitas
SDM maka semakin baik pula keterandalan pelaporan keuangan
pemerintah daerah (Anggraeni dan Riduwan, 2014). Dapat
disimpulkan bahwa Kompetensi SDM menjadi hal utama yang harus
diperhatikan dalam pengimplementasian SAP berbasis akrual sebab SDM
merupakan pengendali atas segala komponen yang mendukung
berjalannya pengimplementasian tersebut.
6. Teknologi Informasi
Organisasi dalam mencapai suatu tujuan tertentu membutuhkan
suatu pengendalian intern yang di dalamnya dipengaruhi oleh sumber
daya manusia dan teknologi informasi (Afriyanti, 2011). Suatu teknologi
informasi terdiri dari perangkat keras (Hardware), perangkat lunak
(Software), manajemen data dan jaringan (Wilkinson et al, 2000). Hal ini
menjelaskan bahwa teknologi informasi merupakan sarana pendukung
20
atas tujuan organisasi. Dalam penelitian ini organisasi yang diteliti adalah
organisasi sektor publik yang didalamnya menggunakan teknologi
informasi sebagai sarana pendukung dalam menyajikan laporan keuangan
pemerintahan.
Walaupun secara umum telah banyak diketahui manfaat yang
ditawarkan oleh suatu teknologi informasi antara lain kecepatan
pemrosesan transaksi dan penyiapan laporan, keakuratan perhitungan,
penyimpanan data dalam jumlah besar, kos pemrosesan yang lebih
rendah, kemampuan multiprocessing (Wahana Komputer, 2003), namun
pengimplementasian teknologi informasi memerlukan biaya yang tidak
murah. Terlebih lagi apabila teknologi informasi yang ada tidak atau
belum mampu dimanfaatkan secara maksimal maka implementasi
teknologi menjadi sia-sia dan semakin mahal. Kendala penerapan
teknologi informasi antara lain terkait dengan kondisi perangkat keras
(hardware) yang belum memadai, perangkat lunak (software) yang
digunakan, kondisi sumber daya manusia yang belum mampu
mengaplikasikan teknologi, dan keterbatasan dana. Kendala ini yang
dapat menjadi faktor yang membuat pemanfaatan teknologi informasi di
instansi pemerintah belum optimal. Belum optimalnya pemanfaatan
teknologi informasi ini mungkin juga memiliki pengaruh terhadap
implementasi standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual yang diatur
dalam PP 71 Tahun 2010. Hal ini menandakan bahwa teknologi
informasi dapat bermanfaat untuk mendorong kesuksesan dari tujuan
21
organisasi pemerintah. Selain itu, dengan adanya teknologi informasi
tentunya pekerjaan untuk menyelesaikan penyusunan laporan keuangan
akan lebih mudah dan cepat. Pada akhirnya pengambilan keputusan pun
tidak memakan waktu lama dan tentunya dasar informasi yang tersaji
untuk pengambilan keputusan sudah ternilai handal.
7. Insentif
Pemberian insentif merupakan sarana yang dapat menimbulkan
semangat kerja dari dalam diri seorang karyawan yang lebih besar dari
sebelumnya untuk lebih berprestasi lagi bagi peningkatan kinerjanya.
(Koko, Djamhur dan Djudi, 2015). Jadi dapat di katakan bahwa insentif
merupakan daya tarik agar seseorang dapat bekerja dengan baik demi
mencapai hasil kinerja yang tinggi. Menurut Mangkunegara (2002),
Insentif adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk
uang atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan
dari pihak organisasi terhadap kinerja karyawan dan kontribusi terhadap
organisasi (perusahaan). Begitu pula menurut Handoko (2001), Insentif
adalah perangsang yang ditawarkan kepada karyawan untuk
melaksanakan kerja sesuai atau lebih tinggi dari standar-standar yang
telah ditetapkan. Dengan mencapai hasil kinerja yang tinggi, suatu
organisasi akan dipandang berkualitas dalam pencapaikan visi.
Jadi menurut pendapat - pendapat para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa insentif merupakan dorongan untuk seseorang supaya
mau bekerja dengan baik dan mampu mencapai tingkat kinerja yang
22
lebih tinggi sehingga dapat menambah keinginan kerja serta motivasi
guna tercapainya hasil kinerja yang berkualitas sesuai dengan tujuan
perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang di maksud adalah lingkup
instansi pemerintahan. Insentif diharapkan dapat mendorong akuntan
perusahaan dalam meyediakan informasi keuangan secara tepat, cepat
dan akurat kepada pihak yang berkepentingan agar pengambilan
keputusan dilaksanakan dengan benar. Hal ini juga bisa mejadi suatu
tolak ukur pemerintah dalam pelaksanaan PP 71 Tahun 2010. Apakah
pelaksanaan dapat dilakukan dengan baik dan insentif yang diberikan
sudah benar mendukung pelaksanaan standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual atau belum.
8. Motivasi
Menrut Gibson, et al (2007) dalam Fenty Herlina, et al (2016),
motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang yang
menimbulkan dan mengarahkan perilaku. Mangkunegara (2005)
mendefinisikan motivasi sebagai kondisi yang menggerakan diri
karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.
Teori motivasi hirarki kebutuhan Abraham Maslow mengatakan bahwa
manusia memiliki lima kirarki kebutuhan yaitu kebutuhan fisiologis,
kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri dan
kebutuhan aktualisasi diri (Arrizal, 2012). Pemerintah, pengusaha dan
manajer yang menerima teori motivasi hirarki kebutuhan Abraham
Maslow akan mengelola organisasi yang dapat memuaskan kebutuhan
23
manusia (Robbins and Coulter, 2005). Hal ini berarti motivasi dapat
memperkuat atau memperlemah kompetensi SDM, TI dan insentif dalam
pelaksanaan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual.
24
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Hasil dari penelitian terdahulu meliputi:
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
Bersambung ke halaman selanjutnya
No Peneliti (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Fenty Herlina Sari
,
Bambang Suprasto,
A.A.N.B
Dwirandra(2016)
Motivasi sebagai
Pemoderasi Pengaruh
Kompetensi SDM dan
Teknologi Informasi pada
Penerapan Akuntansi
Berbasis Akrual
Variabel
Kompetensi SDM
TI, Dan Motivasi
sebagai
pemoderasi
Tambahan variable
insentif, studi di
Denpasar.
Kompetensi SDM tidak
berpengaruh pada penerapan
akuntansi berbasis akrual,
sedangkan teknologi informasi
berpengaruh positif pada
penerapan akuntansi berbasis
akrual. Pengaruh kompetensi
SDM pada penerapan akuntansi
berbasis akrual diperkuat oleh
motivasi, tetapi motivasi tidak
memperkuat pengaruh teknologi
informasi pada penerapan
akuntansi berbasis akrual
12 24
25
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
2. Dito Aditia Darma
Nasution, Erlina,
Tapi Anda Sari
(2015)
Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Implementasi SAP
Berbasis Akrual dengan
Komitmen SKPD sebagai
variabel Moderating pada
Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara.
Variable SDM,
Insentif dan sarana
pendukung
(software,
hardware,
network)
Variabel sarana
pendukung dan
komitmen SKPD
sebagai pemoderasi
. studi di Sumatera
Utara
SDM berpengaruh positif
signifikan terhadap implementasi
SAP berbasis akrual.
Insentif berpengaruh positif
signifikan terhadap implementasi
SAP
berbasis akrual.
Sarana pendukung berpengaruh
negative terhadap implementasi
SAP berbasis akrual
3. Elsa Rosiana
(2016)
Pengaruh Kualitas SDM
dan Teknologi Informasi
Terhadap Penerapan SAP
berbasis Akrual PP No.
71 Tahun 2010 (Studi
Kasus Pada SKPD-SKPD
Pemerintah Kota Malang.
Variabel SDM dan
TI
Studi di laksanakan
di malang
Kualitas sumber daya manusia
berpengaruh positif terhadap
kesiapan penerapan standar
akuntansi pemerintahan berbasis
akrual. Sedangkan teknologi
informasi berpengaruh negatif
terhadap penerapan standar
akuntansi pemerintahan berbasis
akrual.
25
Bersambung ke halaman selanjutnya
2
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Bersambung ke halaman selanjutnya
No Peneliti (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
4 Muhamad Indra
Yudha Kusuma,
Fuad (2013)
Analisis Faktor-Faktor
yang mempengaruhi
Tingkat Penerapan
Akuntansi Akrual Pada
Pemerintah
Variabel
Dependen: Tingkat
penerapan
akuntansi akrual
Variabel
independennya:
Kualitas teknologi
informasi pada
satuan kerja
Studi dilaksanakan
di KPPN malang
dengan Kuasa
Pengguna
Anggaran yang
dijadikan
responden. Variabel
Independen:
Tingkat Pendidikan
Staff, Dukungan
konsultan,
Pengalaman
menjalankan basis
kas menuju akrual,
Latar belakang
pendidikan
pimpinan, Ukuran
satuan kerja
Pelatihan staf berpengaruh positif
terhadap standar akutntansi
pemerintahan berbasis akrual.
Namun tingkat pendidikan staf
(kompetensi SDM) dan TI tidak
berpengaruh secara signifikan
terhadap tingkat penerapan
akuntansi akrual
26
3
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti (Tahun) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
5 Ikrima Chikita
Sukadana, Ni Putu
Sri Harta Mimba
(2015)
PENGARUH
KUALITAS SUMBER
DAYA MANUSIA
TERHADAP
KESIAPAN
PENERAPAN SAP
BERBASIS AKRUAL
PADA SATUAN KERJA
DI WILAYAH KERJA
X1: kualitas SDM
Y: kesiapan
penerapan SAP
berbasis Akrual
Studi dilaksanakan
pada SKPD
kabupaten tabanan,
Gianyar, Bandung,
Denpasar, dan
Privinsi Bali
Sampel di satker
dibawah
Kemendagri
Kualitas SDM mempengaruhi
secara signifikan dalam kesiapan
Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual
27
28
C. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Implementasi SAP berbasis
Akrual
Berdasarkan penelitan terdahulu yang dilakukan oleh Fenty Herlina,
et al (2016), hasil penelitian menujukan bahwa kompetensi SDM secara
signifikan tidak memberi pengaruh terhadap implementasi SAP berbasis
akrual, sedangkan penelitian yang di lakukan oleh Dito Aditia Darma
Nasution, Erlina, Tapi Anda Sari (2015), menjelaskan bahwa kompetensi
SDM secara signifikan berpengaruh terhadap implementasi SAP berbasis
akrual begitupula jika diuji dengan komitmen SKPD sebagai pemoderasi
antara kedua variable. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil
penelitian yang di lakukan Elsa Rosiana (2016), Muhamad Indra Yudha
Kusuma, dan Fuad (2013) dan Ikrima Chikita (2015) bahwa kompetensi
SDM berpengaruh signifikan terhadap implementasi SAP berbasis akrual.
Dengan penelitian terdahulu yang telah di lakukan, peneliti, menarik
kesimpulan bahwa:
H1: Kompetensi SDM berpengaruh terhadap Implementasi SAP berbasis
Akrual
2. Pengaruh TI terhadap Implementasi SAP berbasis Akrual
Penelitian terdahulu yang telah di lakukan oleh Fenty Herlina, et al
(2016) menyatakan bahwa TI secara signifikan berpengaruh terhadap
implementasi SAP berbasis akrual. Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Dito Aditia Darma Nasution, Erlina, Tapi Anda Sari (2015), Elsa
29
Rosiana (2016), Muhamad Indra Yudha Kusuma, dan Fuad (2013)
menyatakan bahwa TI tidak memberikan pengaruh terhadap Penerapan
SAP berbasis akrual. Dari penelitian ini dengan cara meninjau dari
penelitian terahir, peneliti menyimpulkan bahwa:
H2: TI secara signifikan berpengaruh terhadap Implementasi SAP
berbasis Akrual.
3. Pengaruh Insentif Terhadap SAP berbasis Akrual
Insentif merupakan perangsang bagi SDM untuk meningkatkan
kinerja. Dalam hal ini kinerja yang dimaksud adalah bagaimana staf
pemertintah menyajikan informasi keuangan pemerintahan. Penelitian
yang di lakukan oleh Dito, Erlina dan Anda Sari (2015) menunjukan
bahwa secara signifikan insentif mempengaruhi implementasi SAP
berbasis akrual. Dengan ini peneliti menyimpulkan bahwa:
H3:Insentif secara signifikan mempengaruhi Implementasi SAP berbasis
Akrual.
4. Motivasi sebagai pemoderasi Kompetensi SDM terhadap
Implementasi SAP berbasis Akrual
Motivasi dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu
untuk suatu pencapaian. Hal ini menjelaskan bahwa motivasi dapat
memperkuat atau memperlemah Kompetensi SDM terhadap Implementasi
SAP berbasis Akrual. Ditinjau dari hasil sebelumnya oleh penelitian Fenty
Herlina, et al (2016), hasil uji hipotesis menunjukan bahwa motivasi
memperkuat kompetensi SDM terhadap SAP berbasis akrual.
30
H4: Motivasi memperkuat Kompetensi SDM terhadap Implementasi SAP
berbasis Akrual.
5. Motivasi sebagai pemoderasi Teknologi Informasi terhadap
implementasi SAP berbasis Akrual
Berbeda halnya dengan pengaruh Motivasi dalam memperkuat
Kompetensi SDM, hasil penelitian yang di lakukan oleh Fenty Herlina, et
al (2016), menunjukan bahwa motivasi tidak dapat memperkuat pengaruh
teknologi informasi terhadap standar akuntansi pemerintahan berbasis
akrual. Namun peneliti mencoba untuk meneliti pengaruh motivasi dalam
memoderasi kedua variabel dalam ruang lingkup pusat keuangan
kementerian pertahanan. Dengan demikian pengembangan hipotesis
adalah:
H5: Motivasi dapat memperkuat teknologi inforamsi dalam Implementasi
SAP berbasis Akrual.
6. Insentif sebagai pemoderasi Implementasi SAP berbasis akrual
Jika dilihat dari penelitian sebelumnya, peneliti belum menemukan
variable motivasi yang dijadikan sebagai pemoderasi antara pengaruh
insentif terhadap Implementasi SAP berbasis Akrual. Namun secara logika
pemikitan tentu dengan adanya insentiv, penyusun laporan keuangan akan
semakin termotivasi dalam melakukan implementasi SAP berbasis akrual
atau mungkin hasilnya justru memperlemah namun demi mencapai hasil
yang akurat peneliti tentu akan melakukan penelitian demi membuktikan
31
bahwa motivasi dapat memperkuat implementasi SAP berbasis akrual.
Dengan ini peneliti menyimpulkan bahwa:
H6: Motivasi dapat memperkuat Insentif dalam mempengaruhi
Implementasi SAP berbasis Akrual.
32
D. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Perubahan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
dari basis kas menjadi basis akrual
Pemerintah berupaya melakukan reformasi keuangan demi
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif dan efisien
Pengaruh Kompetensi SDM, Teknologi Informasi dan Insentif
terhadap Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis
Akrual dengan Motivasi sebagai Variabel Pemoderasi
Basis teori: New Public Management
Variabel Independen:
Kompetensi SDM (X1)
Teknologi Informasi (X2)
Insentif (X3)
Motivasi
Metode Analisis:
Regresi Linier Berganda dan Regresi Moderat
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Variabel Dependen:
Implementasi Standar
Akuntansi pemerintahan
berbasis Akrual (Y)
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk
menjelaskan pengaruh variable independen yaitu kompetensi SDM, TI dan
insentif terhadap variable dependen yaitu implementasi standar akuntansi
berbasis akrual dan menjadikan motivasi sebagai variable moderating. Agar
lebih fokus terhadap penelitian yang dilakukan maka ruang lingkup penelitian
ini difokuskan hanya kepada Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
B. Metode Pemilihan sampel
1. Populasi dan Sampel
Setelah ruang lingkup penelitian dilakukan, maka selanjutnya
peneliti menentukan populasi yang akan diuji. Populasi adalah
keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal dan minat yang inin
peneliti investigasi (Sekaran, 2011). Sedangkan sampel adalah bagian
atau pecahan dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan
mampu menarik kesimpulan yang dapat di generalisasikan terhadap
populasi penelitian (Sekaran, 2011). Dalam penelitian ini populasi yang
diambil adalah pegawai sektor publik Kementerian Pertahanan Republik
Indonesia dan sampel yang akan di ambil juga merupakan sampel dari
Pusat Keuangan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia secara
menyeluruh.
34
2. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu metode
convenience sampling. Menurut Sekaran (2011) convenience sampling
merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan
senang hati bersedia memberikannya.
Metode ini digunakan untuk mengantisipasi terdapat
kemungkinan tidak diperoleh jawaban dari para akuntan yang bekerja di
kantor Pusat Keuangan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Sebab jika hal tersebut terjadi akan terdapat kemungkinan hasil yang
tidak memenuhi kriteria saat data diolah. Maka dari itu peneliti
memutuskan untuk memilih convenience sampling supaya data dapat
memenuhi kriteria pengolahan data.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Penelitian Pustaka
Peneliti memperoleh data yang diperuntukan sebagai bahan
penelitian melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet dan perangkat lain
yang berkaitan dengan judul penelitian.
2. Penelitian Lapangan
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang
langsung diperoleh oleh tangan pertama (data primer). Dalam penelitian
ini yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah penyusun laporan
keuangan yang bekerja pada kantor Pusat Keuangan Kementerian
Pertahanan Republik Indonesia. Peneliti memperoleh data melalui
35
kuesioner yang dikirimkan kepada kantor Pusat Keuangan Kementerian
Pertahanan Republik Indonesia melalui perantara kemudian kuesioner
yang telah diisi diambil langsung ke kantor Pusat Keuangan Kementerian
Pertahanan.
Sumber data dalam penelitian ini dilakukan melalui pengukuran
interval dari setiap indikator variabel yang diperoleh melalui kuesioner
yang telah dibagikan kepada akuntan yang bekerja pada kantor Pusat
Keuangan Kementerian Pertahanan.
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan di uraikan definisi dari masing-masing variable
yang digunakan berikut dengan operasional serta cara pengukurannya.
1. Kompetensi SDM (X1)
Kompetensi SDM merupakan salah satu faktor penting dalam
menghasilkan laporan keuangan pemerintah, karena yang
menjalankan SAP dan SPIP adalah sumber daya manusia. Sebaik
apapun sistem dan peraturan yang dibuat tapi jika Kompetensi SDM
yang menjalankan kurang memadai maka hasilnya tidak akan sesuai
dengan apa yang diharapkan (Irwan, 2011). Davis Nicholas (2010)
menyatakan bahwa keberhasilan pengelolaan keuangan daerah
berdasarkan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh pada
faktor regulasi, sumber daya manusia (SDM), komitmen, dan
perangkat pendukung. Dalam pemerintahan daerah, laporna keuangan
diwajibkan tersusun secara tertib dan dilaporkan masing-masing oleh
36
pemerintah pusat dan daerah kepada BPK paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah tahun anggaran berahir. Setelah itu 6 (enam) bulan setelah tahun
anggaran berahir, laporan keuangan yang sudah di periksa BPK
diserahkan oleh Pemerintah Pusat kepada DPR dan oleh Pemerintah
kepada DPRD.
Dalam penyiapan dan penyusunan laporan keuangan tersebu
diperlukan SDM yang kompeten dalam menguasai laporan keuangan.
Dengan diterbutkannya PP 71 tahun 2010 tentang penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual menuntut pemerintah untuk
mempersiapkan kompetensi SDM secara matang serta membuat
rencana untuk memberikan sistem insentif dan remunerasi yang
memadai guna mencegah timbulnya praktik KKN oleh SDM yang
terkait dengan akuntansi pemerintahan.
Untuk mengukur kompetensi SDM dalam implementasi Standar
Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual di gunakan skala likert 5 Poin.
Kompetensi SDM diukur melalui kuesioner yang digunakan
berdasarkan penelitian terdahulu milik Dito (2016). Skala likert 1
sampai 5. Jawaban yang didapatakan dibuat skor yaitu: nilai (1) sangat
tidak setuju, (2) idak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
2. Teknologi Informasi (X2)
Teknologi informasi merupakan teknologi komputer yang
digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi serta teknologi
komunikasi yang digunakan mengirimkan informasi (Martin et.al.,
37
2002:1). Untuk mengukur bagaimana teknologi informasi berpengaruh
terhadap implementasi Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual,
digunakan kuesioner atas penelitian terdahulu milik Dito (2016).
Pengukuran dilakukan melalui 5 poin skala likert yaitu: nilai (1)
sangattidaksetuju, (2) idak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat
setuju.
3. Insentif (X3)
Menurut Hasibuan (2007) dalam Koko Happy (2015)
mengemukakan bahwa “Insentif merupakan tambahan balas jasa yang
diberikan kepada karyawan yang memiliki prestasi diatas prestasi
standar. Insentif dapat menjadi pendorong bagi akuntan pemerintah
dalam melaksanakan tugasnya. Namun, Menurut Dito (2016), kendala
lain yang perlu diperhitungkan adalah minimnya insentif dari
pemerintah sebagai perangsang semanagat dalam pengimplementasian
SAP berbasis akrual. Untuk mengukur hubungan insentif terhadap
implementasi standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
digunakan kuesioner atas penelitian terdahulu milik Dito (2016).
Pengukuran dilakukan melalui 5 poin skala likert yairu: nilai (1) sangat
tidak setuju, (2) idak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
4. Motivasi (X4)
Mangkunegara (2005) dalam Fenty Herlina, et al (2016)
mendefinisikan motivasi sebagai kondisi yang menggerakan diri
karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.
38
Abraham Maslow pencetus teori motivasi hirarki kebutuhan
mengatakan bahwa manusia memiliki 5 hirarki kebutuhan yaitu
kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, harga diri dan aktualisasi diri
(Arrizal, 2012). Maka kuesioner yang digunakan untuk variabel ini
menggunakan kuesioner yang didasari dengan peneliti terdahulu yang
dikembangan melalui teori Abraham Maslow (disesuaikan dengan topik
penelitian) dengan sedikit modifikasi menggunakan skala Ordinal
(Likert), 1 sampai 5 jawaban yang didapatakan dibuat skor yaitu: nilai
(1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5)
sangat setuju.
5. Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
(Y)
Pengertian implementasi kebijakan menurut Mater dan Horn
(1975) adalah tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu,
pejabat, atau kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada
tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan
kebijaksanaan (Agustino, 2012:139) dalam Ida Najati (2016) . Dengan
diterbutkannya PP 71 Tahun 2010, kebijakan pemerintah untuk
menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah berbasis akrual akan diukur
melalui skala ordinal dimana 1 sampai 5 jawaban yang didapatakan
dibuat skor yaitu: nilai (1)sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral,
(4) setuju, dan (5) sangat setuju.
39
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Indikator No. Butir
Pertanyaa
n
Skala
Pengukura
n
Kompetensi
SDM
1. Tingkat pendidikan yang sesuai 1 Interval
2. Pengalaman bertugas 2
3. Aktif mengikuti pelatihan/ training 3
4. Pemahaman Akuntansi 4
5. Profesional 5
Teknologi
Informasi
1. Kelengkapan hardware 1 Interval
2. Kelengkapan software 2
3. Kelengkapan network 3
4. Perangkat membantu akuntan
pemerintah
4
5. Hardware, Software dan Network
mempermudah akuntan pemerintah
5
Insentif 1. Insentif memuaskan 1 Interval
2. Insentif sesuai 2
3. Insentif memenuhi kebutuhan hidup 3
4. Peningkatan semangat 4
5. Memotivasi tercapainya tujuan 5
Motivasi
1. Fisiologis 1
Interval
2. Kebutuhan keamanan dan
keselamatan 2
3. Kebutuhan social 3
4. Kebutuhan penghargaan 4
5. kebutuhan aktualisasi diri 5
Implementasi
SAP
Berbasis
Aktual
1. Pengakuan Aset 1
Interval
2. Pengakuan Kewajiban 2
3. Pengakuan Ekuitas 3
4. Pengakuan Pendapatan 4
5. Pengakuan Beban 5
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistic deskriptif, uji kualitas data
dan uji hipotesis.
40
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi)
(Ghozali, 2013). Penelitian ini hanya menggambarkan rata-rata (mean),
standar deviasi, maksimum, minimum, dan sumuntuk statistik deskriptif.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran
hanya diukur sekali (ones shoot) kemudian hasilnya dibandingkan
dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan
pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jiks
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2013).
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan komponen yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. (Ghozali, 2013) Jadi, validitas dapat mengukur
apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul
41
dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Pengujian validitas dalam
penelitian ini menggunakan Pearson Correlation. Jika r hitung lebih
besar dari r table maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut
dinyatakan valid (Ghozali, 2013).
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa sampel yang
diteliti terbebas dari gangguan normalitas, multikolinieritas dan
heterokedastisitas. Untuk itu sebelum melakukan pengujian analisis jalur
perlu lebih dahulu melakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari:
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013) Pengujian normalitas memiliki tujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi memiliki distribusi normal
atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat distribusi dari
variabel- variabel yang akan diteliti. Walaupun normalitas suatu variabel
tidak selalu diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji statistik akan
lebih baik jika semua variabel terdistribusi normal. Jika variabel tidak
terdistribusi secara normal maka hasil uji statistik akan terdegradasi.
Normalitas suatu variabel umumnya dideteksi dengan grafik dan uji
statistik (Ghozali, 2013).
Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas
residual adalah uji statistik non parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S).
Jika hasil uji Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan diatas
0,05 maka data variabel terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika
42
hasil uji Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan di bawah
0,05 maka data variabel terdistribusi tidak normal (Ghozali, 2013).
Cara lain untuk menguji normalitas data, penelitian ini
menggunakan analisis grafik. Pengujian normalitas melalui analisis
grafik adalah dengan cara menganalisis grafik normal probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, ploting dan
residual yang akan dibandingkan dengan garis diagonal. Data dapat
dikatakan normal jika data atau titik-titik tersebar disekitar garis diagonal
dan penyebarannya mengikuti garis diagonal.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau dengan melihat
histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan:
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar lebih jauh dari diagonal dan tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas (Ghozali, 2013).
43
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen, maka uji
ini hanya digunakan untuk penelitian yang memiliki lebih dari satu
variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak ada
korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value
atau variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF yang tinggi. model regresi yang bebas dari multikolinearitas
mempunyai nilai tolerance di atas 0,1 atau nilai VIF di bawah 10
(Ghozali, 2013).
c. Uji Heterokedastisitas
Menurut Ghozali (2013) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika tidak disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang memiliki sifat homoskedatisitas.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas.
Salah satu cara menguji adanya heteroskedastisitas adalah dengan
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED
44
dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang
telah diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di unstadarized
(Ghozali, 2013). Menurut Ghozali (2013) dasar analisis
heteroskedastisitas adalah:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis
a. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda
Uji hipotesis melalui analisis regresi linear berganda dan dengan
regresi moderat. Persamaan umum untuk kedua cara tersebut adalah
sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y = Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah berbasis akrual
X1 = Kompetensi SDM
45
X2 = Teknologi Informasi
X3 = Insentif
a = Konstanta
b1,2,3 = Koefisien regresi
Secara statistik, ketepatan fungsi regresi setidaknya dapat diukur
dari nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F dan nilai statistik t.
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui:
1) Uji Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien
determinasi untuk data silang (crossesction) relatif lebih rendah
karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan
(Ghozali, 2013).
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistic F pada dasarnya menunjukan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
46
dependen atau terikat (Ghozali, 2013). Uji F ini dilakukan untuk
menguji apakah model regresi yang digunakan fit. Dasar
pengambilan keputusannya adalah dengan melihat nilai signifikansi
F pada output hasil regresi menggunakan
SPSS dengan significance level 0.05 (α = 5%). Jika nilai
signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak, yang berarti
model regresi tidak fit. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari α maka
hipotesis diterima, yang berarti bahwa model regresi fit.
3) Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh suatu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Hipotesis
alternatif (Ha) yang hendak diuji adalah sebagai berikut:
Ha: Variabel independen (Kompetensi SDM, TI, Insentif)
berpengaruh terhadap variabel dependen (kemampuan inovasi
akuntan publik). Ada atau tidaknya pengaruh signifikan dari masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat
diketahui dengan membandingkan nilai signifikannya dengan derajat
kepercayaannya. Apabila tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05
maka Ha diterima. Demikian pula sebaliknya jika tingkat signifikan
lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak. Bila Ha diterima dan Ho
ditolak berarti ada hubungan signifikan antara variabel independen
dengan variabel dependen (Ghozali, 2013).
47
b. Pengujian dengan Analisis Regresi Moderate (Moderate Regresion
Analysis – MRA)
Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression
Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear
dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi
(Ghozali, 2013). Sedangkan variabel moderating adalah variable
independen yang akan memperkuat atau memperlemah variabel
independen lainnya terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Ada
tiga cara menguji regresi dengan variabel moderasi, yaitu:
1) Uji interaksi
2) Uji nilai selisih mutlak
3) Uji residual
Uji hipotesis secara regresi moderat pada penelitian ini
menggunakan uji interaksi. Uji MRA dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ b5(X1X4) + b6(X2X4) +
b7(X3x4) + e
Motivasi (X4) dapat memoderasi Kompetensi SDM (X1),
Teknologi Informasi (X2) dan Insentif (X3) terhadap Implementasi
Standar Akuntansi Pemerintahan berbais Akrual (Y).
Dimana:
Y = Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Akrual
a = Konstanta
48
b = Koefisien regresi
X1 = Kompetensi SDM
X2 = Teknologi Informasi
X3 = Insentif
X4 = Motivasi
X1X4 = Variabel perkalian antara Kompetensi SDM dengan Motivasi
yang menggambarkan pengaruh variabel moderating Motivasi terhadap
hubungan Kompetensi SDM dengan Implementasi Standar Akuntansi
Pemerintah berbasis Akrual.
X2X4 = Variabel perkalian antara Insentif dengan Motivasi yang
menggambarkan pengaruh variabel moderating Motivasi terhadap
hubungan Insentif dengan Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah
berbasis Akrual
X3X4 = Variabel perkalian antara Kompetensi SDM dengan Motivasi
yang menggambarkan pengaruh variabel
moderating Motivasi terhadap hubungan Kompetensi SDM dengan
Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Akrual.
e = Error term (tingkat kesalahan penduga dalam penelitian) Hasil uji
koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa besar kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen.
49
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angket atau
kuesioner yang disebar kepada akuntan pemerintah yang bertugas di
PUSKU KEMHAN (Pusat Keuangan Kementerian Pertahanan).
Akuntan yang berpartisipasi dalam penelitian ini merupakan staff
keuangan, bendahara pengeluaran serta pejabat penatausahaan
keuangan. Distribusi penyebaran kuesioner ini dilakukan mulai tanggal
26 Maret 2018 sampai dengan 2 April 2018. Lamanya proses tersebut
dikarenakan waktu penyebaran kuesioner dilakukan pada saat seluruh
staff sibuk membuat laporan keuangan pemerintah. Distribusi
penyebaran kuesioner pada penelitian ini dapat dilihat pada table 4.1.
Tabel 4.1
Distribusi Penyebaran Kuesioner
No. Instansi Jumlah Kuesioner
Dikirim
Jumlah Kuesioner
Dikembalikan
1. PUSKU
KEMHAN
100 86
Total 100 86
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
50
Sementara sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah
1. Kuesioner yang dikirim 100
2. Kuesioner yang tidak kembali 14
3. Kuesioner yang tidak dapat diolah 2
4. Kuesioner yang dapat diolah 84
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Jumlah kuesioner yang dikirim sebanyak 100 eksemplar dan
kuesioner yang tidak kembali sebanyak 14 eksemplar. Kuesioner yang
tidak dapat diolah berjumlah 2 eksemplar karena ada pertanyaan yang
belum di isi oleh responden yang menandakan responden belum
sepenuhnya menjawab seluruh pertanyaan didalam kuesioner dan
mengakibatkan data tidak dapat diolah sebab tidak memenuhi kriteria
kelengkapan atas butir-butir pertanyaan. Maka dari itu, total kuesioner
yang dapat diolah adalah sebanyak 84 eksemplar.
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah staf keuangan, bendahara
pengeluaran dan pejabat penataujsahan keuangan Pusat Keuangan
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Berikut ini adalah
deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri atas
jenis kelamin, usia, pendidikan terahir serta kedudukan dalam
menjabat PUSKU KEMHAN.
51
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3 menunjukan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki
Perempuan
Total
56
28
84
66,7
33,3
100,0
66,7
33,3
100,0
66,7
100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa responden berjenis
kelamin laki-laki mendominasi dengan jumlah 56 responden atau
sebesar 66,7%, sedangkan sisanya sebanyak 28 responden berjenis
kelamin wanita atau sebesar 33,3%.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.4 menunjukan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Frequ
ency
Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 20-25 tahun
31-35 tahun
36-40 tahun
> 40 tahun
Total
1
5
20
58
84
1,2
6,0
23,8
69,0
100,0
1,2
6,0
23,8
69,0
100,0
1,2
7,1
31,0
100,0
52
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa mayoritas
responden berusia diatas 40 tahun dengan jumlah 58 responden
atau sebesar 69%. Sementara sebanyak 20 responden berusia 36-40
tahun atau sebesar 23,8%, 5 responden berusia 31-35 tahun atau
sebesar 6% dan 1 responden berusia 20-25 tahun atau sebesar
1,2%.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terahir
Tabel 4.6 menunjukan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequ
ency Percent
Valid
Percent
Cumulat
ive
Percent
Valid SMA
D3
S1
Total
38
6
40
84
45,2
7,1
47,6
100,0
45,2
7,1
47,6
100,0
45,2
52,4
100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa mayoritas
pendidikan terakhir responden adalah Strata 1 (S1) dengan jumlah
40 responden atau sebesar 47,6%. Sementara sebanyak 38
responden berpendidikan SMA atau sebesar 45,2% dan sebanyak 6
responden berpendidikan terakhir D3 atau sebesar 7,1%.
53
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan
Tabel 4.6 menunjukan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan
Frequ
ency
Percen
t
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Penjabat Penatausahaan
Keuangan
Bendahara Pengeluaran
Staf Keuangan
Total
2
1
81
84
2,4
1,2
96,4
100,0
2,4
1,2
96,4
100,0
2,4
3,6
100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa mayoritas staff
Pusku Kemhan adalah staff keuangan yang berjumlah 81 orang
atau sebesar 96,4%, sementara pejabat penatausahaan keuangan
berjumlah 2 orang atau sebesar 2,4 % dan bendahara pengeluaran
berjumlah 1 orang atau sebesar 1,2%.
54
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Kompetensi
SDM
84 18 25 21.20 1.581
Teknologi
Informasi
84 15 25 20.27 1.996
Insentif 84 18 25 21.65 1.711
Motivasi 84 17 25 21.33 2.142
SAP
Akrual
84 12 25 20.82 2.072
Valid N
(listwise)
84
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel dapat dideskripsikan bahwa jumlah
responden (N) yang valid dan dapat di proses lebih lanjut sebanyak 57
responden. Pada variabel kompetensi SDM, jawaban minimum
sebesar 18, jawaban maksimum sebesar 25 dengan rata-rata jawaban
sebesar 21,20 dan standar deviasi sebesar 1,581 maka suatu sampel
akan berjarak plus 1,581 atau minus 1,581 dari rata-rata. Pada
variabel teknologi informasi, jawaban minimum sebesar 15 dan
maksimum sebesar 25 dengan rata-rata jawaban sebesar 20,27 dan
standar deviasi sebesar 1,996. maka suatu sampel akan berjarak plus
1,996 atau minus 1,996 dari rata-rata Pada variabel insentif, jawaban
minimum sebesar 18 dan maksimum sebesar 25 dengan rata-rata
jawaban sebesar 21,65 dan standar deviasi 1,711 maka suatu sampel
55
akan berjarak plus 1,711 atau minus 1,711 dari rata-rata. Pada variabel
pemoderasi yaitu motivasi, hasil menunjukan jawaban minimum
sebesar 18 dan maksimum sebesar 25 dengan rata-rata jawaban
sebesar 21,33 dan standar deviasi sebesar 2,142 maka suatu sampel
akan berjarak plus 2,142 atau minus 2,142 dari rata-rata. Pada variabel
SAP akrual jawaban minimum sebesar 12 dan maksimum sebesar 25
dengan nilai rata-rata 20,82 dan standar deviasi 2,072 maka suatu
sampel akan berjarak plus 2,072 atau minus 2,072 dari rata-rata.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrument penelitian dengan menghitung koefisien Cronbach
Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2013). Tabel
4.8 Menunjukan hasil uji reliabilitas pada variabel penelitian yang
terdiri dari variabel Kompetensi SDM, Teknologi Informasi,
Insentif, Motivasi dan Standar Akuntansi pemerintahan berbasis
akrual.
56
Tabel 4.8
Hasil Uji Realibilitas
Variabel Cronbach
Alpha
Keterangan
Kompetensi SDM 0.718 Reliable
Teknologi Informasi 0.723 Reliable
Insentif 0.756 Reliable
Motivasi 0.704 Reliable
Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual
0.872 Reliable
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.8 menunjukan bahwa nilai Cronbach Alpha atas
variabel kompetensi SDM sebesar 0,718, variabel teknologi
informasi sebesar 0,702, variabel insentif sebesar 0.739, moderasi
motivasi sebesar 0,739 dan variabel standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual sebesar 0,872, sehingga dapat
disimpulkan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner reliabel
karena mempunyai nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,70.
b. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya
kuesioner dengan mengukur Pearson Correlation. Dalam
penelitian ini jumlah sample (n) = 84 maka df dapat dihitung 78 – 2
= 82, dengan df = 82 dan alpha = 0,05 didapat r table = 0,1807.
Jika r hitung lebih besar dari r table dan nilai positif maka butir
atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali,
2013).
57
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Kompetensi SDM
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kriteria
K1 ,282 0,1807 Valid
K2 ,511 0,1807 Valid
K3 ,556 0,1807 Valid
K4 ,503 0,1807 Valid
K5 ,557 0,1807 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 4.9 variabel Kompetensi SDM memiliki
kriteria valid untuk semua item pernyataan karena r hitung lebih
besar dari r table.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Teknologi Informasi
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kriteria
T1 ,512 0,1807 Valid
T2 ,562 0,1807 Valid
T3 ,389 0,1807 Valid
T4 ,616 0,1807 Valid
T5 ,359 0,1807 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 4.10 variabel Teknologi Informasi
memiliki kriteria valid untuk semua item pernyataan karena r
hitung lebih besar dari r table.
58
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Insentif
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kriteria
I1 ,566 0,1807 Valid
I2 ,571 0,1807 Valid
I3 ,514 0,1807 Valid
I4 ,440 0,1807 Valid
I5 ,524 0,1807 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 4.11 variabel Insentif memiliki kriteria
valid untuk semua item pernyataan karena r hitung lebih besar dari
r table.
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Motivasi
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kriteria
M1 ,491 0,1807 Valid
M2 ,532 0,1807 Valid
M3 ,483 0,1807 Valid
M4 ,339 0,1807 Valid
M5 ,463 0,1807 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 4.12 variabel Motivasi memiliki
kriteria valid untuk semua item pernyataan karena r hitung lebih
besar dari r table.
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kriteria
S1 ,623 0,1807 Valid
S2 ,722 0,1807 Valid
S3 ,706 0,1807 Valid
S4 ,705 0,1807 Valid
S5 ,749 0,1807 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
59
Berdasarkan Tabel 4.13 variabel Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual memiliki kriteria valid untuk semua
item pernyataan karena r hitung lebih besar dari r table.
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.
Berikut ini adalah hasil uji koefisien determinasi (Adjusted R-
Square) Untuk Variabel kompetensi SDM, teknologi informasi dan
insentif yang disajikan pada tabel 4.14
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang dilakukan
adalah uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji
multikoliniaritas. Berikut disajikan hasil uji asumsi klasik yang
digunakan dalam penelitian ini:
a. Hasil Uji Normalitas
Analisis Grafik
Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram
dan P-Plot. Gambar 4.1 dan 4.2 menunjukan hasil analisis grafik
untuk menguji normalitas dalam penelitian ini.
60
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa grafik
histogram maupun grafik normal P-Plot memberika pola distribusi
61
data yang normal. Hal ini bisa terlihat dari grafik histogram yang
menggambarkan bentuk lonceng serta grafik normal P-Plot yang
menunjukkan bahwa titik-titik mendekati garis diagonal. Hal ini
sesuai dengan dasar pengambilan keputusan untuk menentukan
apakah model regresi memenuhi asumsi normalitas. Model regresi
dikatakan memenuhi asumsi normalitas apabila data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogramnya (Ghazali, 2013).
Analisis Statistik
Analisis statistic yang digunakan untuk melihat apakah data
sudah terdistribusi dengan normal melakukan pengujian kolmogrof
Smirnov. Tabel 4.14 menunjukan hasil Kolmogrof Smirnov.
Tabel 4.14
Hasil Uji Kolmogrof Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 84
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,84678089
Most Extreme
Differences
Absolute ,075
Positive ,045
Negative -,047
Test Statistic ,047
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
62
Berdasarkan tabel 4.14 Hasil Pengujian Kolmogrof Smirnov
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,200. Hal tersebut
menunjukkan bahwa data telah terdistribusi dengan normal karena
nilai signifikasi berada diatas 0,05 (Ghazali, 2016).
b. Hasil Uji Multikoliniaritas
Uji multikoliniaritas dilakukan untuk melihat apakah terjadi
korelasi anara variabel bebas atau satu sama lainnya. Tabel 4.15
menunjukan hasil uji Multikoliniaritas.
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikoliniaritas
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018
Berdasarkan hasil uji multikoliniaritas pada tabel 4.15
dapat terlihat bahwa penelitian ini terbebas dari mulitikoliniaritas
karena memiliki nilai Tolerance ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10. Maka dapat
dikatakan tidak terjadi gejala multikoliniaritas antar variabel.
d.This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018
Model
Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
TOTALKSDM
TOTALTI
TOTALI
TOTALM
,732
,829
,851
,818
1.367
1,207
1,175
1,222
63
c. Hasil Heterokedastisitas
Heterokedastisitas dapat diketahui dengan menggunakan
Uji Glejser, Park, White dan secara grafik. Pengujian penelitian
dengan Glejser yaitu meregresikan variabel independen dengan
absolute residual. Jika tidak terdapat pengaruh yang signifikan
pada α = 0,05, maka dapat dikatakan bahwa model regresi berganda
terbebas dari asumsi heterokedastisitas.
Tabel 4. 16
Uji Heterokedastisitas dengan Glejser Antara Variabel
Kompetensi Sdm (TOTALKSDM), Teknologi Infotmasi
(TOTALTI), Insentif (TOTALI) dan Total Motivasi
(TOTALM)terhadap ABS_RES1
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,754 2,049 -,856 ,395
TOTALKSDM -,029 ,067 -,054 -,434 ,665
TOTALTI -,015 ,082 -,021 -,183 ,855
TOTALI -,030 ,064 -,053 -,461 ,646
TOTALM ,219 ,076 ,340 2,875 ,005
a. Dependent Variable: ABSRES_1
Sumber output: SPSS 24
Berdasarkan Tabel hasil Uji Glejser di atas diketahui
bahwa tidak semua nilai variabel independen signifikan atau lebih
besar dari α = 0,05 yaitu variabel TOTALM (Z) yang tidak
signifikan. Maka peneliti akan menggunakan perhitungan uji White
sebagai berikut.
64
Tabel 4.17
Uji Heterokedastisitas dengan White Antara Variabel Kompetensi
Sdm (TOTALKSDM), Teknologi Infotmasi (TOTALTI), Insentif
(TOTALI) dan Total Motivasi (TOTALM) terhadap
RES_1KUADRAT (Y)
Model Summary Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .457a
.209 -.113 4.16345
a. Predictors: (Constant), X1X2X3X4, X2_KUADRAT, X4_KUADRAT, TOTALKSDM,
TOTALI, X1_KUADRAT, X3_KUADRAT, TOTALTI, TOTALM b. Dependent Variable: RES_1KUADRAT
ANOVAa
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression 339.061 9 37.673 2.173 .033b
Residual 1282.741 74 17.334
Total 1621.802 83
a. Dependent Variable: RES_1KUADRAT
b. Predictors: (Constant), X1X2X3X4, X2_KUADRAT, X4_KUADRAT, TOTALKSDM, TOTALI, X1_KUADRAT, X3_KUADRAT, TOTALTI, TOTALM
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -25.659
101.510
-.253 .801
TOTALKSDM
-1.350 2.305 -.633 -.586 .560
TOTALTI 11.626
7.652 4.159 1.519 .133
TOTALI -.943 3.044 -.426 -.310 .757
TOTALM -12.246
7.560 -4.740 -1.620 .110
X1_KUADRAT
.096 .068 1.801 1.411 .162
X2_KUADRAT
-.211 .178 -3.303 -1.185 .240
X3_KUADRAT
.090 .082 1.629 1.090 .279
X4_KUADRAT
.346 .175 5.933 1.982 .051
X1X2X3X4 .000 .000 -2.993 -2.857 .006
a. Dependent Variable: RES_1KUADRAT
Sumber output: SPSS 24
65
Berdasarkan tabel model summary tersebut diatas
menunjukkan niai R2 sebesar 0,209 dengan jumlah N = 84, maka
diperoleh nilai C2 = 84 x 0,209 = 17,556 dan nilai C2 tabel dengan
df = 84 dan tingkat signifikan (α=0,05) diperoleh nilai C2 adalah
107,52. Karena nilai C2 hitung yaitu 17,556 < C2 tabel yaitu 107,52,
maka hal ini berarti Ho ditolak atau model persamaan analisa jalur
antara variabel Kompetensi Sdm (TOTALKSDM), Teknologi
Infotmasi (TOTALTI), Insentif (TOTALI) dan Total Motivasi
(TOTALM) terhadap RES_1KUADRAT (Y) adalah terbebas dari
asumsi heterokedastisitas. Pengujian ini menggunakan rumus
sebagai berikut (Ghazali, 2006):
Sedangkan pembuktian linieritas model regresi linier
berganda dengan grafik dapat disajikan sebagai berikut:
U2t = b0 b1+ X1 + b2 X2 + b3 X3 +b4 Z + b5 X12 + b6 X2
2 + b7 X22 + b8 Z2 + b9 X1 X2 X3Z
66
Gambar 4. 3
Grafik Heteorokedastisitas Data Variabel Kompetensi Sdm
(TOTALKSDM), Teknologi Infotmasi (TOTALTI), Insentif (TOTALI)
dan Total Motivasi (TOTALM) terhadap RES_1KUADRAT (Y)
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis secara Regresi Linier Berganada
1) Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)
Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted
Square R
Std. Error
of the
Estimate
1 .464a .215 .186 .464a
Sumber: Data primer yang diolah, 2018 a Dependent variable: Standar Akuntansi Pemerintahan berbasiss
Akrual
Predictors: (Constant), TOTALI, TOTALTI, TOTALKDSM
Tabel 4.18 Menunjukan bahwa variabel standar
akutansi pemerintahan berbasis akrual dapat dijelaskan oleh
variabel kompetensi SDM, Teknologi Informasi dan Insentif
67
sebesar 0,186 atau atau 18,6%. Sedangkan sisanya sebesar
81,4% dijelaskan oleh factor lain yang tidak disertakan dalam
penelitian ini seperti tingkat pendidikan staff, Latar belakang
pendidikan pimpinan, dukungan konsultan, ukuran satker
(Etika Sari, 2017), Kualitas SDM (Ikrima dan Sri Harta
Mimba, 2015) maupun kualitas TI (Muhamad Indra dan Fuad
2013).
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Tabel 4.19
Hasil Uji Statistik F
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Regression
Residual
Total
81,965
298,701
380,667
3
80
83
27,322
3,734
7,317 ,000a
a. Predictors: (Constant), X2, X3, X1
b. Dependent Variable: Standar Akuntansi Pemerintahan
berbasis akrual
Berdasarkan tabel ANOVA diatas, memperlihatkan
bahwa nilai signifikansi pada kolom Sig. sebersar 0,000 yaitu
< 0,05.
Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan kompetensi
SDM, teknologi informasi dan insentif berpengaruh secara
simultan terhadap implementasi standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual.
3) Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
68
Uji Statistik t Dilakukan Untuk melihat seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual
menerangkan satu variabel dependen. Apabila nilai
signifikansi < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel
independen secara individual berpengaruh terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2013). Berikut hasil uji signifikansi
parsial ( Uji Statistik t) yang disajikan pada tabel 4.20
Tabel 4.20
Hasil uji Signifikansi Parsial
Model
Unstandardiz
ed
Coefficients
Standardi
zed
Coefficie
nts
T Sig. B
Std.
Error Beta
(Constant)
Kompetensi
SDM
TI
Insentif
9,08
2
,418
,127
,042
3,31
6
,115
,147
,113
,404
,094
,039
2,739
3,629
,866
,374
,008
,000
,389
,709
a. Dependent variabel: TOTALSIA
1. Pengaruh penerapan kompetensi SDM terhadap
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.20 Menunjukan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel kompetensi SDM
adalah sebesar 0,000. Hasil penelitian ini mendukung
69
hipotesis pertama (H1), karena tingkat signifikansi yang
dimliki oleh variabel kompetensi SDM < 0,05.
2. Pengaruh penerapan Teknologi Informasi terhadap
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.20 Menunjukan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel kompetensi SDM
adalah sebesar 0,389. Hasil penelitian ini tidak
mendukung hipotesis pertama (H1), karena tingkat
signifikansi yang dimliki oleh variabel kompetensi SDM
tidak < 0,05.
3. Pengaruh penerapan Insentif terhadap stadar
akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.20 Menunjukan bahwa
tingkat signifikansi pada variabel kompetensi SDM
adalah sebesar 0,709. Hasil penelitian ini tidak
mendukung hipotesis pertama (H1), karena tingkat
signifikansi yang dimliki oleh variabel kompetensi SDM
> 0,05.
b. Pengujian Hipotesis secara Regresi Moderat (MRA)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
variable moderasi akan memperkuat atau memperlemah
hubungan antar variable dependen. Ada tiga cara menguji
regresi dengan variable moderasi, yaitu:
70
1) Uji Interaksi,
2) Uji nilai selisih mutlak,
3) Uji residual
Uji hipotesis regresi moderat dalam penelitian ini
menggunakan uji interaksi. Pengujian terhadap pure moderator
dilakukan dengan membuat regresi interaksi, tetapi variabel
moderator tidak berfungsi sebagai variabel independen.
Suatu variabel dapat dikatakan sebagai variabel
moderasi apabila memiliki nilai signifikan <0,05 (Ghozali,
2013). Berikut hasil uji interaksi (pure moderator) dengan
motivasi sebagai pemoderasi, pengaruh kompetensi SDM,
teknologi informasi, insentif terhadp standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual.
Tabel 4.21
Hasil Uji Interaksi Kompetensi SDM
Model Unstandardized
Coefficients
Stan
dardi
zed
Coef
ficie
nts
Beta t Sig. B
Std.
Error
1 (Constant) 13.42
5
2.214
6.063 .000
TOTALKS
DM
.062 .198 .060 .315 .753
INTERAKS
I1
.015 .006 .454 2.365 .020
a. Dependent Variable: TOTALSIA
71
4. Pengaruh motivasi dalam memoderasi kompetensi
SDM terdahap standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.21 menunjukan bahwa
tingkat signifikansi pada hasil interaksi kompetensi SDM
dengan motivasi adalah sebesar 0,20. Hasil ini mendukung
hipotesis ke 4 (H4), karena tingkat signifikansi dibawah
0,05.
Tabel 4.22
Hasil Uji Interaksi Teknologi Informasi
Model Unstandardized
Coefficients
Standa
rdized
Coeffi
cients
Beta t Sig. B
Std.
Error
1 (Constant) 16.12
8
2.990
5.39
3
.000
TOTALTI -.186 .216 -.138 -.865 .290
INTERAKS
I2
.020 .006 .515 3.23
9
.002
a. Dependent Variable: TOTALSIA
5. Pengaruh motivasi dalam memoderasi teknologi
informasi terhadap standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.22 menunjukan bahwa
tingkat signifikansi pada hasil interaksi teknologi
informasi dengan motivasi adalah sebesar 0,002. Hasil ini
mendukung hipotesis ke 5 (H5) meskipun tidak sejalan
72
dengan penelitian sebelumnya karena tingkat signifikansi
diatas 0,05.
Tabel 4.23
Hasil Uji Interaksi Insentif
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Beta t Sig.
B
Std.
Error
1 (Constant) 19.257 2.322 8.293 .000
TOTALTI -.369 .204 -.344 -1.807 .075
INTERAKSI2 .022 .007 .636 3.338 .001
a. Dependent Variabel: TOTALSIA
6. Pengaruh motivasi dalam memoderasi insentif
terhadap standar akuntansi pemerintahan berbasis
akrual
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.23 menunjukan bahwa
tingkat signifikansi pada hasil interaksi insentif dengan
motivasi adalah sebesar 0,001. Hasil ini mendukung
hipotesis ke 6 (H6) karena tingkat signifikansi dibawah
0,05.
c. Pembahasan
1. Pengaruh kompetensi SDM terhadap standar
akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.20 Menunjukan
bahwa tingkat signifikansi pada variabel kompetensi SDM
adalah sebesar 0,000. Hasil penelitian ini mendukung
73
hipotesis pertama (H1), karena tingkat signifikansi yang
dimliki oleh variabel kompetensi SDM < 0,05.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Fenty Herlina, et al (2016) dan Muhamad Indra
Yudha dan Fuad (2013). Namun hasil penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Dito Aditia Darma et al (2015), Elsa Rosiana (2016)
dan Ikrima Chikita dan Ni Putu Sri Harta (2015).
Kompetensi SDM dianggap berpengaruh terhadap standar
akuntansi berbasis akrual. Menurut Elsa Rosiana (2016)
Hal ini dijelaskan didalam faktor Pengetahuan, pelatihan,
pengalaman, skill/ keterampilan semakin tinggi yang
dimiliki seorang akuntan dapat meningkatkan kualitas
laporan keuangan.
Dalam decision usefulness theory atau teori
pengambilan keputusan dijelaskan bahwa tersajinya
informasi keuangan yang dibuat oleh akuntan pemerintah
akan berdampak langsung oleh pengambilan keputusan
dari pemerintah pusat. Apabila aparatur pemerintah tidak
memiliki kualifikasi dan tidak kompeten dalam bidang
keuangan baik dari segi pendidikan, pemahaman serta
pengalaman, maka informasi yang tersaji tidak
mencerminkan hasil yang sesungguhnya. Oleh karena itu
74
kompetensi SDM sangatlah berperan dalam penerapan
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual.
Disamping itu peneliti telah memastikan kepada SDM dari
PUSKU KEMHAN bahwa SDM betul-betul memahami
apa itu Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) akrual
yang diatur dalam PP 71 tahun 2010 melalui wawancara
langsung terhadap salah satu staff keuangan PUSKU
KEMHAN.
Perbedaan hasil penelitian ini dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain
kemungkinan karena bedanya responden. Dalam
penelitian ini responden mayoritas lulusan S1 dan berumur
diatas 40 tahun. Hal ini secara logika menjelaskan bahwa
responden didukung oleh tingkat pendidikan dan sudah
berpengalaman dalam menyajikan informasi keuangan
bagi pemerintah pusat maupun masyarakat pengguna
informasi keuangan.
2. Pengaruh teknologi informasi terhadap standar
akuntansi pemerintahan berbasis akrual
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.20 Menunjukan
bahwa tingkat signifikansi pada variabel kompetensi SDM
adalah sebesar 0,389. Hasil penelitian ini tidak
mendukung hipotesis pertama (H1), karena tingkat
75
signifikansi yang dimliki oleh variabel kompetensi SDM
tidak < 0,05.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh penelitian sebelumnya yaitu penelitian
Fenty Herlina, et al (2016), Dito Aditia Darma et al
(2015) yang menjelaskan bahwa teknologi informasi
berpengaruh terhadap penerapan standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual. Namun penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Elsa Rosiana
(2016) dan Muhamad Indra Yudha, Fuad (2013) yang
menjelaskan bahwa teknologi informasi tidak dapat
mempengaruhi penerapan akuntansi pemerintahan
berbasis akrual. Menurut Elsa Rosiana (2016) Hal ini
dikarenakan hanya sebagian SDM yang dapat
mengoperasikan teknologi yang ada sehingga teknologi
informasi belum dimanfaatkan secara optimal. Disamping
itu penerapan teknologi informasi juga membutuhkan
biaya yang tidak sedikit, misalnya untuk perangkat dan
jaringan pendukung. Maka dari itu implementasi teknologi
informasi tidak dapat mendukung penyajian laporan
keuangan yang handal.
Dilihat dari segi teori new public management,
pemerintah berupaya untuk menekankan perilaku
76
pemerintahan yang lebih efektif dan efisien guna
kepentingan publik yang lebih luas. Teknologi informasi
dalam hal ini menjadi langkah pemerintah untuk
mendorong kinerja pemerintahan untuk lebih efisien dan
efektif dalam menyajikan informasi keuangan. Dengan
menyajikan informasi keuangan menggunakan hardware,
software dan network, diharapkan informasi keuangan
yang handal dapat terealisasi guna kepentingan
pemerintah maupun masyarakat.
Perbedaan dari hasil penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya yang mendukung teknologi informasi
berpengaruh terhadap implementasi standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual yaitu kelengkapan
hardware, software dan network yang belum memadai.
Sedangkan perangkat-perangkat tersebut membantu dan
mempermudah penerapan standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual.
3. Pengaruh insentif terhadap standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.20 Menunjukan
bahwa tingkat signifikansi pada variabel kompetensi SDM
adalah sebesar 0,709. Hasil penelitian ini tidak
mendukung hipotesis pertama (H1), karena tingkat
77
signifikansi yang dimliki oleh variabel kompetensi SDM >
0,05.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Dito Aditia Darma et al
(2015), yang menjelaskan bahwa insentif mampu
mempengaruhi penerapan akuntansi pemerintahan
berbasis akrual. Hal ini dikarenakan insentif yang diterima
tidak sesuai dengan kinerja yang di capai dan insentif yang
di terima belum bisa menjadi dorongan untuk
meningkatkan semangat kinerja dalam menyajikan
informasi keuangan.
Insentif dalam penerapan standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual dapat mendorong
keberhasilan penerapan standar akuntansi pemerintahan
berbasis akruai. Dilihat dari segi teori, teori keagenan
menjelaskan perbedaan kepentingan antara agen dan
prinsipal. Dalam hal ini masyarakat selaku prinsipal dan
pemerintah selaku agen. Maka dari itu pemerintah dituntut
untuk memberi pertanggung jawaban atas segala aktivitas
dan kegiatan yang dilakukan dengan dana negara yang
sebagian berasal dari uang masyarakat berupa pajak dan
lain-lain. Insentif dapat menjadi tolak ukur untuk
mendorong semangat SDM dalam menyajikan informasi
78
keuangan yang dapat diandalkan sehingga masyarakat pun
tau pengalokasian dana pajak dan taat dalam membayar
pajak.
4. Pengaruh motivasi dalam memoderasi kompetensi
SDM terhadap standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.21 menunjukan
bahwa tingkat signifikansi pada hasil interaksi kompetensi
SDM dengan motivasi adalah sebesar 0,20. Hasil ini
mendukung hipotesis ke 4 (H4), karena tingkat
signifikansi dibawah 0,05.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan Fenty Herlina, et al (2016) yang
menjelaskan bahwa motivasi dapat memoderasi
kompetensi SDM dalam penerapan standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual. Menurut Fenty Herlina, et
al (2016) hal ini disebabkan karena motivasi merupakan
penggerak atau dorongan dari dalam individu untuk
meningkatkan kompetensi yang dimilikinya dalam
menyelesaikan pelaporan keuangan pemerintah berbasis
akrual.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa motivasi
dapat memperkuat hubungan kompetensi SDM dan
79
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual, hal ini
kemungkinan besar didasari oleh kebutuhan fisiologis dari
tiap staff.
5. Pengaruh motivasi dalam memoderasi teknologi
informasi terhadap standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.22 menunjukan
bahwa tingkat signifikansi pada hasil interaksi teknologi
informasi dengan motivasi adalah sebesar 0,002.
Meskipun penelitian sebelumnya menyatakan hasil yang
tidak sesuai dengan penelitian sebelunya namun hasil
penelitian ini mendukung hipotesis ke 5 (H5) karena
tingkat signifikansi diatas 0,05.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan Fenty Herlina, et al (2016).
Dalam penelitian ini motivasi mampu memperkuat
teknologi informasi terhadap standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual meskipun menurut Feny
Herlina, et al (2016), informasi hanya sebagi pendukung
penerapan akuntansi berbasis akrual.
Mampunya motivasi dalam penelitian ini
menunjukan bahwa sebagai perangkat pendukung
teknologi ternyata mampu mempengaruhi penerapan
80
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual apabila
didorong oleh motivasi seperti penghargaan atas prestasi
guna berhasilnya penyajian informasi keuangan
pemerintahan berbasis akrual.
6. Pengaruh motivasi dalam memoderasi teknologi
informasi terhadap standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.23 menunjukan
bahwa tingkat signifikansi pada hasil interaksi insentif
dengan motivasi adalah sebesar 0,001. Hasil ini
mendukung hipotesis ke 6 (H6) karena tingkat signifikansi
dibawah 0,05.
Pengujian dalam hipotesis ini merupakan variasi
untuk menguji apakah motivasi mampu memperkuat
insentif terhadap penerapan standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual. Dari hasil yang sudah diuji
peneliti ternyata motivasi mampu memperkuat kedua
hubungan tersebut. Ini disebabkan karena semangat atau
dorongan SDM seperti kebutuhan fisiologis, penghargaan
dari orang lain dan kebutuhan-kebutuhan lain menjadi
dorongan untuk memperoleh insentif.
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh hasil-hasil atas
pengaruh kompetensi SDM, teknologi informasi dan insentif terhadap standar
akuntansi pemerintahan berbasis akrual dengan motivasi sebagai variabel
pemoderasi. Responden dalam penelitian ini sebanyak 84 responden yang
bekerja di kantor Pusat Keuangan Kementerian Pertahanan. Berdasarkan pada
data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan
menggunakan bantuan SPSS 24, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kompetensi SDM berpengaruh terhadap penerapan standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
penelitian yang dilakukan Dito Aditia Darma et al (2015), Elsa Rosiana
(2016) dan Ikrima Chikita (2015).
2. Teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap penerapan standar
akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Hasil penelitian ini dijelaskan
melalui hasil perhitungan dari uji liner berganda.
3. Insentif tidak berpengaruh terhadap penerapan standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan
hasil penelitian yan dilakukan Dito Aditia Darma et al (2015).
4. Motivasi mampu memoderasi kompetensi SDM terhadap penerapan
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Hasil penelitian ini
82
konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Dito Aditia Darma et al
(2015).
5. Motivasi mampu memoderasi teknologi informasi terhadap penerapan
standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Hasil ini tidak sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan Dito Aditia Darma et al (2015)
6. Motivasi mampu memoderasi insentif terhadap penerapan standar
akuntansi pemerintahan berbasis akrual.
B. Keterbatasan
1. Total responden yang dikumpulkan belum maksimal karena penyebaran
data dilakukan pada jam sibuk dimasa staf keuangan sedang berada di
luar kantor.
2. Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan di 1 kantor pusat keuangan
kementerian yaitu kantor Pusat Keuangan Kementerian Pertahanan
sehingga hasil penelitian ini terbatas.
3. Data primer yang diperoleh langsung dari responden hanya terbatas pada
daftar pertanyaan kuesioner.
C. Saran
Penulis menyadari bahwa pengetahuan serta pengalaman penulis baik
secara teoritis maupun praktisi masih terbatas. Untuk penelitian dimasa
mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih
berkualitas lagi dengan menambahkan beberapa masukan, diantaranya yaitu:
1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan pengumpulan data bukan
pada waktu sibuk staff misalnya melakukan pengumpulan data pada saat
83
diadakannya acara seminar ataupun pelatihan staf keuangan sehingga data
yang diperoleh lebih relevan.
2. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan data berupa hasil wawancara
dari beberapa staf keuangan yang menjadi responden sehingga data yang
diperoleh tidak hanya terbatas pada daftar pertanyaan yang tercantum di
kuesioner.
3. Penelitian selanjutnya di harapkan dapat memperluas daerah survey tidak
hanya di lingkup pusat keuangan kementerian pertahanan namun dapat
dilakukan di kementerian-kementerian lain agar hasil penelitian memiliki
kemampuan generalisasi yang lebih luas.
84
DAFTAR PUSTAKA
Agustiawan, Nyoman Triadi. 2016. “Pengaruh Sistem Berbasis Akrual, Ti, Dan
Spip Pada Kualitas Laporan Keuangan Dengan Kompetensi Sdm Sebagai
Moderasi”. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.10. Bali.
Anggraini, D.T, dan Riduan, A. 2014. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Ilmu
& Riset Akuntansi”. Vol.3, No.3.
Arrizal. 2012. Analisis Pengaruh Motivasi Lima Hirarki Kebutuhanabraham
Maslow Terhadap Kepuasan Kerja,Kasus Pengusaha Industri Mikro
Kerupuk Singkongdi Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam”.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1, ISSN : 2086 -
5031
Asfiansyah, Ahdony. 2015. “Strategi Implementasi Akuntansi Akrual Pada
Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota”. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Vol 9, No. 1.
Cudia, Cynthia P., 2008.”Application of Accrual and Cash Accounting: Implications
for Small and Medium Enterprises in Metro Manila”. DLSU Business &
Economics Review. 17(1). 23-40
Davis, Nicholas. 2010. Accrual Accounting and the Australian Public Sector – A
Legitimation Explanation. Australasian Accounting Business and Finance
Journal, 4(2), pp: 61-78.
Ghozali, Imam. 2016.“Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS
21”.Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Herlina, Hetti. 2015. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan
Pemerintahan Daerah Dalam Implementasi”. Jurnal Ekonom, Vol 18, No 4
Handoko,T.Hani. 2001. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.
Indriasih, D. 2014. The Effect of Government Apparatus Competence and the
Effectiveness of Government Internal Control Toward the Quality of
Financial Reporting in Local Goverment. Research Journal of Finance
and Accounting. Vol.5, No.20 ISSN 2222-2847
Irwan, D. 2011. Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,
Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah Provinsi
Sumatera Barat. Tesis. Universitas Negeri Padang.
Karmila, Tanjung A.R. dan Darlis, E. 2014. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengendalian Intern
Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal
85
Sorot, Vol. 9, No.1 Lembaga Penelitian Universitas Riau.ISSN 1907-
364X.
Koko A.H, Djamhur dan M. Djudi. 2015. “Pengaruh Insentif Dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan”.Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 28
No. 1.
Kristiawati, Endang. 2015. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Pemerintahan Daerah
Kalimantan Barat. Akuntabilitas, Vol. 3, No.3. Universitas Panca Bhakti
Pontianak. ISSN 1979-858X.
Kusuma, M. Indra Yudha Fuad. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Penerapan Akuntansi Akrual Pada Pemerintah. Diponegoro
Journal Of Accounting, Volume 2, Nomor 3.
Lamonisi, Sony. 2016. “The Analysis Implementation Of Accounting Standards
Accrual Based In The City Government Tomohon”. Jurnal EMBA, Vol 4,
No, 1.
Mahsun, Mohammad. 2009. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Ketiga. BPFE,
Yogyakarta.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Cetakan ke-2. Bandung : PT. Remaja Rosdekarya
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia.
Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya
Najati, Ida, et al. 2016. Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual : Pengujian
Determinan Dan Implikasinya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Kementerian/Lembaga. Jurnal Akuntansi Universitas Jember – Vol. 14
Nasution, Dito A. D., Erlina dan Tapi A. 2016. Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi imolementasi SAP berbasis akrual dengan komitmen SKOD
sebagai variabel pemoderating pada pemerintah provinsi Sumatera Utara.
Jurnal Ekonom, Vol 19: 181.
Pearson Education Canada Inc. 2011. “Metodologi Penelitian untuk Bisnis”. Jakarta:
Salemba Empat, edisi 4, buku 2.
Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. 2005. Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia.
Edisi Ketujuh. Jilid 2. Jakarta: PT Indeks Group Gramedia
Rosiana Elsa. 2016. PENGARUH KUALITAS SDM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP PENERAPAN SAP BERBASIS AKRUAL PP N0 71 TAHUN
2010 (STUDI KASUS PADA SKPD-SKPD PEMERINTAH KOTA
MALANG). Jurnal Akuntansi Fakultas dan Bisnis Universitas Kanjuhuruan.
Malang.
Sari, Fenty Herlina, Bambang Suprasto, A.A.N.B Dwiandra. 2016. “Motivasi
Sebagai Pemoderasi Pengaruh Kompetensi Dan Teknologi Informasi Pada
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual”. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana 5.8: 2403-2430 ISSN : 2337-3067.
86
Scott WR, 2009. Financial Accounting Theory. Fourth Edition. Toronto: Ontario.
Sekaran, Uma., 2011. “Metode Penelitian Untuk Bisnis”. Edisi 4, Buku 2. Jakarta:
Salemba Empat.
Simanjuntak, Binsar H. 2010. “Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di Sektor
Pemerintahan Indonesia”. Kongres XI Ikatan Akuntansi Indonesia. Jakarta.
Sukadana, Ikrima Chikita dan Ni Putu Sri H. M.. 2015. “Pengaruh Kualitas Sumber
Daya Manusia Terhadap Kesiapan Penerapan Sap Berbasis Akrual Pada
Satuan Kerja Di Wilayah Kerja Kppn Denpasar”. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol 12, No .1: 35 – 49 ISSN: 2302-8556.
Syaripudin, 2014. Pengaruh Kompetensi SDM dan Peran Audit Intern Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan Variabel
Intervening Sistem Pengendalian Internal Pemerintah. Jurnal Fokus Bisnis
Vol.14 No.02.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara Diakses melalui: http://www.bpk.go.id/assets/file
s/storage/2013/12/filestorage1386152419.pdf pada tanggal 16 juli 2017.
Wahana Komputer. 2003. Panduan Aplikatif Sistem Akuntansi Online Berbasis
Komputer. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku 1 & 2, Jakarta: Penerbit
Airlangga.
Wilkinson, W. Joseph, Michael J. Cerullo, Vasant Raval, & Bernard Wong-On-Wing.
2000. Accounting Information Systems: Essential Concepts and Applications.
Fourth Edition. John Wiley and Sons. Inc.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta: Salemba Empat.
Wuryani. 2010. Kepemimpinan dan Pengembangan karir SDM pada Administrasi
Publik berbasis pendekatan New Public Management (NPM) Untuk
mewujudkan Good Governance. DIY: Buletin BANDIKLAT.
http://www.ksap.org/sap/standar-akuntansi-pemerintahan/
87
LAMPIRAN
88
Lampiran 1: Surat Izin Penelitian
Standar
89
Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, 26 Maret 2018
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Sebelumnya Saya memohon maaf karena telah mengganggu waktu
Bapak/Ibu/Sdr/i. Sehubungan dengan tugas penelitian selaku Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, saya Laras Kusuma Pratiwi bermaksud untuk meminta kesediaan
Bapak/Ibu untuk mengisi Kuesioner Peletian Dengan Judul:
“Pengaruh Kompetensi SDM, Teknologi Informasi dan Insentif terhadap
Implementasi SAP berbasis akrual dengan motivasi sebagai variabel
pemoderasi”.
Untuk itu, Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/I untuk
berkenan menjadi responden dalam penelitian ini dengan mengisi lembar
kuesioner secara lengkap. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk
kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat
Bapak/Ibu/Sdr/I bekerja, sehingga kerahasiaannya akan dijaga sesuai dengan
etika penelitian
Demikian, terimakasih atas perhatian Bapak/Ibu/Sdr/i yang telah
berkenan meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.
Salam,
Laras Kusuma Pratiwi
NIM 11140820000038
90
Nomor : ...... (diisi oleh peneliti)
IDENTITAS RESPONDEN
Tanggal/Bulan/Tahun
pengisian Kuesioner :. …………………………………………..
1. Nama :…………………………………………..(optional)
2. JenisKelamin : Laki-laki Perempuan
3. Usia : 20 - 25 Tahun 36 - 40 Tahun
26 - 30 Tahun > 40 Tahun
31- 35 Tahun
4. Lokasi Pengisian Kuesioner :..…………………………………..……..
(Nama Kota/Kabupaten/Provinsi)
5. Nama Institusi : ………………………………………….
6. Institusitempat
Anda bekerja bergerak dalam
Bidang : ………………………………………….
7. Posisi / Jabatan saat ini : ………………………………………….
8. Pendidikan Terahir : SMA Diploma 3
Strata 1 (S1) S2
S3
9. Responden : Pejabat Penatausahaan Keuangan
*Berikan tanda silang (X)
Bendahara Pengeluaran
Staf Keuangan
Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda,
dimana:1= SangatTidakSetuju (STS), 2=TidakSetuju(TS), 3= Netral (N),
4= Setuju (S), 5= SangatSetuju (SS)
91
Implementasi SAP Berbasis Akrual
No
. Uraian STS TS KS S SS
1. Pengakuan pendapatan berbasis akrual
telah diterapkan dalam pelaporan financial
berbasis akrual pada Kementerian ini.
2. Pengakuan beban berbasis akrual telah
diterapkan dalam pelaporan financial
berbasis akrual pada Kementerian ini.
3. Pengakuan aset berbasis akrual telah
diterapkan dalam pelaporan financial
berbasis akrual pada Kementerian ini.
4. Pengakuan utang berbasis akrual telah
diterapkan dalam pelaporan financial
berbasis akrual pada Kementerian ini.
5. Pengakuan ekuitas berbasis akrual telah
diterapkan dalam pelaporan financial
berbasis akrual pada Kementerian ini.
Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)
No
. Uraian STS TS KS S SS
1. Saya memiliki tingkat pendidikan yang
sesuai dengan pekerjaan saya dalam
mengimplementasikan SAP berbasis
akrual pada pelaporan financial berbasis
akrual.
2. Saya sangat berpengalaman dalam
melaksanakan tugas pengimplementasian
SAP berbasis akrual pada pelaporan
financial berbasis akrual.
3. Saya selalu aktif dalam mengikuti
pelatihan-pelatihan pengimplementasian
SAP berbasis akrual.
4. Saya memiliki pemahaman akuntansi yang
sangat baik.
5. Saya memiliki profesionalisme yang tinggi
ketika melaksanakan pekerjaan dalam
mengimplementasikan SAP berbasis
akrual pada pelaporan financial berbasis
akrual.
92
Teknologi Informasi
No
. Uraian STS TS KS S SS
1. Kelengkapan pendukung (hardware) sudah
sepenuhnya tersedia secara memadai untuk
menunjang keberhasilan dalam
implementasi SAP berbasis akrual pada
SKPD ini.
2. Kelengkapan pendukung (software) sudah
sepenuhnya tersedia secara memadai untuk
menunjang keberhasilan dalam
implementasi SAP berbasis akrual pada
SKPD ini.
3. Kelengkapan pendukung (jaringan) sudah
sepenuhnya tersedia secara memadai untuk
menunjang keberhasilan dalam
implementasi SAP berbasis akrual pada
SKPD ini.
4. Hardware, software, dan jaringan sangat
membantu dalam mengimplementasikan
SAP berbasis akrual pada SKPD ini.
5. Hardware, software, dan jaringan
mempermudah SKPD ini dalam
melaksanakan implementasi SAP berbasis
akrual.
Insentif
No
. Uraian STS TS KS S SS
1. Insentif yang diterima memuaskan.
2. Insentif yang diterima sesuai dengan
kinerja yang dicapai.
3. Insentif yang diterima cukup memenuhi
kebutuhan hidup.
4. Insentif yang diterima meningkatkan
semangat kerja.
5.
Insentif yang diterima memotivasi untuk
tercapainya tujuan SKPD.
93
Motivasi
No
. Uraian STS TS KS S SS
1. Saya merasa memerlukan kebutuhan
fisiologis (lapar, haus, perlindungan,
pakaian, perumahan, dan kebutuhan ragawi
lainnya)
2. Saya merasa membutuhkan keamanan dan
keselamatan (antara lain keselamatan dan
perlindungan terhadap kerugian fisik dan
emosional seperti perlindungan dari
bahaya, ancaman dan perampasan ataupun
pencabutan/pemecatan kerja)
3. Saya merasa membutuhkan kebutuhan
sosial (mencakup kasih saying, rasa
memiliki, diterima baik dan persahabatan)
4. Saya merasa membutuhkan penghargaan
(mencakup rasa hormat dari sis internal
seperti harga diri, otonomi dan prestasi.
Sedangkan dari sisi ekstrnl seperti status,
pengakuan dan perhatian)
5. Saya merasa membuthkan akulturasi diri
(kebutuhan pemenuhan diri untuk
mempergunakan potensi diri,
pengembangan diri semaksimal mungkin,
kreativitas, ekspresi diri dan melakukan
apa yang paling cocok serta menyelesaikan
pekerjaan sendiri)
Terima kasih atas waktu dan partisipasi yang Bapak/Ibu berikan.
Laras Kusuma Pratiwi
94
No.
Jenis
Kelamin Usia
Pendidikan
Terakhir Responden
1 Perempuan > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
2 Perempuan > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
3 Laki-laki >40 Tahun S1 Staf Keuangan
4 Perempuan >40 Tahun SMA Staf Keuangan
5 Laki-laki > 40 Tahun S1 Pejabat Penatausahaan Keuangan
6 Perempuan > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
7 Laki-laki >40 Tahun SMA Staf Keuangan
8 Laki-laki 20 - 25 Tahun D3 Staf Keuangan
9 Laki-laki >40 Tahun S1 Staf Keuangan
10 Laki-laki >40 Tahun S1 Staf Keuangan
11 Perempuan 36 - 40 Tahun D3 Staf Keuangan
12 Laki-laki 36 - 40 Tahun SMA Staf Keuangan
13 Laki-laki 36 - 40 Tahun D3 Staf Keuangan
14 Perempuan 36 - 40 Tahun SMA Staf Keuangan
15 Laki-laki 31 - 35 Tahun D3 Staf Keuangan
16 Perempuan 31 - 35 Tahun S1 Staf Keuangan
17 Laki-laki 36 - 40 Tahun SMA Staf Keuangan
18 Laki-laki 36 - 40 Tahun S1 Staf Keuangan
19 Laki-laki 36 - 40 Tahun D3 Staf Keuangan
20 Laki-laki > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
21 Perempuan 36 - 40 Tahun S1 Bendahara Pengeluaran
22 Perempuan 36 - 40 Tahun S1 Staf Keuangan
23 Laki-laki 31 - 35 Tahun S1 Staf Keuangan
24 Perempuan 31 - 35 Tahun D3 Staf Keuangan
25 Perempuan 31- 35 Tahun SMA Staf Keuangan
26 Laki-laki 36-40 Tahun SMA Staf Keuangan
27 Laki-laki > 40 Tahun S1 Pejabat Penatausahaan Keuangan
28 Perempuan > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
29 Perempuan 36 - 40 Tahun SMA Staf Keuangan
30 Laki-laki > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
31 Perempuan 36 - 40 Tahun SMA Staf Keuangan
32 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
33 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
34 Perempuan > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
35 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
36 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
37 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
38 Perempuan 36 - 40 Tahun SMA Staf Keuangan
39 Perempuan > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
40 Laki-laki 36 - 40 Tahun S1 Staf Keuangan
41 Laki-laki 36 - 40 Tahun S1 Staf Keuangan
42 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
95
No.
Jenis
Kelamin Usia
Pendidikan
Terakhir Responden
43 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
44 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
45 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
46 Laki-laki > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
47 Laki-laki 36 - 40 Tahun S1 Staf Keuangan
48 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
49 Laki-laki > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
50 Laki-laki > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
51 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
52 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
53 Perempuan > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
54 Perempuan > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
55 Laki-laki > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
56 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
57 Laki-laki 36 - 40 Tahun SMA Staf Keuangan
58 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
59 Laki-laki > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
60 Perempuan > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
61 Perempuan 36 - 40 Tahun S1 Staf Keuangan
62 Laki-laki > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
63 Laki-laki > 40 Tahun S2 Staf Keuangan
64 Laki-laki > 40 Tahun S3 Staf Keuangan
65 Laki-laki 36 - 40 Tahun S4 Staf Keuangan
66 Laki-laki > 40 Tahun S5 Staf Keuangan
67 Laki-laki > 40 Tahun S6 Staf Keuangan
68 Laki-laki > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
69 Perempuan 36 - 40 Tahun S1 Staf Keuangan
70 Perempuan > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
71 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
72 Laki-laki 36 - 40 Tahun SMA Staf Keuangan
73 Laki-laki 36 - 40 Tahun S1 Staf Keuangan
74 Laki-laki > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
75 Perempuan > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
76 Perempuan > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
77 Laki-laki > 40 Tahun SMA Staf Keuangan
78 Laki-laki 36 - 40 Tahun S1 Staf Keuangan
79 Laki-laki > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
80 Laki-laki > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
81 Laki-laki 36 - 40 Tahun S1 Staf Keuangan
82 Perempuan 36 - 40 Tahun S1 Staf Keuangan
83 Laki-laki > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
84 Laki-laki > 40 Tahun S1 Staf Keuangan
96
Jawaban Responden
a. Variabel Kompetensi SDM
NO X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5
1 4 4 4 4 4
2 5 2 4 4 4
3 3 3 4 3 4
4 4 2 4 4 4
5 3 3 2 4 4
6 4 3 4 3 4
7 4 3 3 3 4
8 4 2 2 2 2
9 4 4 3 3 4
10 4 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4
12 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4
14 5 4 4 5 5
15 5 4 4 4 4
16 5 5 5 5 5
17 4 4 4 4 4
18 5 5 5 5 5
19 5 5 5 5 5
20 4 5 4 4 4
21 4 3 3 3 4
22 5 5 5 4 5
23 4 3 4 4 4
24 5 4 4 4 4
25 4 5 4 4 4
26 4 4 4 4 4
27 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4
30 4 4 5 5 5
31 4 4 4 4 5
32 4 4 4 5 5
33 4 5 4 4 5
34 4 4 4 3 4
35 4 4 4 4 4
36 4 4 4 5 5
37 5 4 4 4 5
38 4 4 4 4 4
39 4 5 4 4 4
40 4 4 2 4 4
97
41 4 4 4 4 4
42 5 4 4 4 4
43 5 4 2 4 4
44 4 4 4 4 4
45 4 5 5 5 4
46 4 5 4 5 5
47 4 5 4 4 5
48 5 5 4 4 4
49 5 5 5 4 4
50 5 4 4 4 4
51 5 4 5 5 5
52 5 3 4 4 4
53 4 4 5 4 5
54 4 4 5 4 5
55 4 4 4 4 3
56 4 3 4 5 4
57 4 3 5 5 4
58 4 4 4 5 4
59 4 4 4 5 4
60 4 4 4 5 4
61 4 4 4 4 4
62 5 5 4 4 4
63 5 5 4 4 4
64 4 5 4 5 4
65 4 5 5 4 5
66 4 4 5 4 4
67 4 4 5 4 5
68 4 4 4 4 4
69 4 5 5 4 5
70 4 4 4 4 4
71 5 5 4 4 5
72 5 5 4 4 5
73 5 4 4 4 4
74 5 5 5 4 4
75 5 5 5 4 4
76 4 4 5 4 4
77 5 4 4 4 4
78 4 5 4 4 4
79 4 4 4 4 4
80 4 4 4 4 4
81 4 4 5 5 4
82 4 4 4 4 4
83 4 4 5 5 5
84 4 4 4 4 5
98
b. Variabel Teknologi Informasi
NO X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5
1 5 5 5 5 5
2 4 4 4 5 5
3 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4
6 5 5 5 5 5
7 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4
9 3 3 4 4 4
10 4 4 4 4 4
11 4 4 3 4 5
12 4 5 4 5 4
13 4 4 4 4 4
14 5 5 5 5 5
15 4 4 4 4 4
16 5 5 4 5 5
17 4 4 4 4 4
18 5 5 4 5 5
19 5 5 4 5 5
20 4 4 5 5 5
21 3 4 4 4 4
22 5 5 5 5 5
23 4 4 4 4 4
24 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4
27 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4
30 4 5 5 5 4
31 4 4 4 4 4
32 4 4 4 5 5
33 4 4 4 4 4
34 4 4 4 4 4
35 4 4 5 4 5
36 5 4 4 4 5
37 5 4 4 4 3
38 4 5 4 4 4
39 4 5 5 5 4
40 4 4 4 4 4
99
41 5 4 4 4 5
42 4 4 4 5 4
43 4 4 5 5 4
44 4 4 4 5 4
45 4 4 5 4 5
46 5 4 4 5 5
47 4 4 5 4 5
48 4 4 5 4 4
49 5 4 5 4 4
50 4 4 4 4 5
51 4 4 4 4 4
52 4 4 4 4 5
53 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4
55 5 4 5 5 4
56 4 5 4 4 4
57 5 5 4 4 4
58 4 4 4 5 4
59 4 4 4 4 4
60 4 4 4 4 5
61 4 4 5 4 4
62 4 4 4 4 4
63 4 5 4 5 5
64 4 4 4 4 5
65 4 4 4 5 5
66 4 4 4 4 4
67 5 5 5 5 5
68 5 4 5 5 4
69 4 4 4 4 4
70 4 4 4 4 4
71 4 4 5 4 5
72 4 4 4 4 5
73 5 4 4 5 4
74 4 4 4 4 4
75 4 4 4 4 4
76 4 4 4 4 4
77 4 4 4 4 4
78 4 4 4 4 4
79 4 5 5 5 4
80 4 4 4 4 4
81 4 4 4 4 4
82 4 4 4 4 4
83 4 5 5 5 4
84 4 4 5 4 4
100
c. Variabel Insentif
NO X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5
1 5 5 5 5 5
2 4 5 3 4 4
3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4
6 3 2 2 4 4
7 4 3 4 3 4
8 4 4 4 4 4
9 4 4 3 4 4
10 5 5 5 4 4
11 3 4 3 3 2
12 3 3 3 3 3
13 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 4
16 5 5 4 5 5
17 4 4 4 4 4
18 5 5 4 5 5
19 5 5 4 5 5
20 4 3 3 4 3
21 3 4 3 4 4
22 4 4 4 4 4
23 4 4 4 4 4
24 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4
27 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4
29 3 3 3 3 4
30 4 5 5 4 5
31 4 4 4 3 4
32 4 4 5 3 5
33 5 4 4 4 4
34 4 4 4 4 4
35 4 5 4 4 5
36 5 4 4 4 5
37 4 4 4 4 5
38 4 4 5 5 4
39 4 5 4 4 4
40 4 4 4 4 4
101
41 4 4 4 4 5
42 3 4 4 4 4
43 4 4 5 4 4
44 4 4 4 4 4
45 4 3 4 4 4
46 3 4 3 4 5
47 3 4 4 4 4
48 4 4 4 2 4
49 4 3 4 3 5
50 4 3 4 4 4
51 5 4 5 4 5
52 4 4 4 4 4
53 5 4 5 5 5
54 5 5 4 4 5
55 4 5 5 5 5
56 4 4 5 5 4
57 4 5 4 3 5
58 4 4 3 4 4
59 4 3 5 4 4
60 4 4 4 4 4
61 4 4 5 4 4
62 4 4 4 4 4
63 4 4 5 4 4
64 3 4 4 4 4
65 4 4 4 4 4
66 3 4 4 4 4
67 3 4 4 5 5
68 5 5 4 4 5
69 4 4 4 4 5
70 5 4 4 4 4
71 5 4 4 4 4
72 5 4 4 4 5
73 4 4 4 3 4
74 5 5 4 4 4
75 4 4 4 4 4
76 4 4 4 4 4
77 4 4 4 4 4
78 4 4 4 4 4
79 4 4 4 4 4
80 4 4 4 4 4
81 4 4 4 4 4
82 3 3 3 3 4
83 4 5 5 4 5
84 4 4 4 3 4
102
D. Varibel Motivasi
NO X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5
1 5 5 4 4 4
2 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4
6 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 4
10 4 3 4 4 4
11 5 5 5 3 2
12 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4
14 5 5 5 4 5
15 5 5 5 5 5
16 5 5 5 4 5
17 5 5 5 5 5
18 5 5 5 5 5
19 5 5 5 4 5
20 5 4 4 5 4
21 4 3 4 3 4
22 4 4 4 4 4
23 5 5 5 5 5
24 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4
27 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4
30 5 5 4 5 5
31 5 4 5 4 4
32 4 5 4 5 5
33 4 4 5 4 5
34 4 4 4 4 5
35 4 4 4 4 4
36 4 4 4 4 5
37 4 4 4 5 4
38 5 4 4 4 4
39 4 4 4 4 4
40 4 5 4 4 4
41 4 4 4 4 4
42 4 4 4 4 4
103
43 5 4 4 4 4
44 5 4 4 4 4
45 4 5 5 5 4
46 4 5 4 4 4
47 4 5 4 5 4
48 4 5 4 4 4
49 5 5 4 4 4
50 5 5 5 4 4
51 5 4 4 4 5
52 5 4 5 5 4
53 5 4 4 4 5
54 4 4 5 4 5
55 4 4 5 4 4
56 5 5 5 5 5
57 4 4 4 5 4
58 4 4 5 5 4
59 4 4 4 5 4
60 4 4 4 5 4
61 4 4 4 5 4
62 4 4 4 4 4
63 5 5 4 4 4
64 5 5 5 5 5
65 4 5 4 5 4
66 4 5 5 4 5
67 4 4 5 4 5
68 5 4 4 4 4
69 4 5 5 4 4
70 5 5 5 4 5
71 4 4 4 4 4
72 5 5 4 5 5
73 5 4 5 4 5
74 4 4 4 5 4
75 4 4 4 4 4
76 5 5 5 5 5
77 4 5 4 4 4
78 4 5 4 5 4
79 5 5 4 4 4
80 5 5 5 5 4
81 4 4 4 5 4
82 4 4 4 4 4
83 5 5 4 5 5
84 5 4 5 4 4
104
E. Variabel Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
NO X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5
1 5 5 4 4 4
2 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4
6 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 4
10 4 3 4 4 4
11 5 5 5 3 2
12 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 4
14 5 5 5 4 5
15 5 5 5 5 5
16 5 5 5 4 5
17 5 5 5 5 5
18 5 5 5 5 5
19 5 5 5 4 5
20 5 4 4 5 4
21 4 3 4 3 4
22 4 4 4 4 4
23 5 5 5 5 5
24 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4
27 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4
29 4 4 4 4 4
30 5 5 4 5 5
31 5 4 5 4 4
32 4 5 4 5 5
33 4 4 5 4 5
34 4 4 4 4 5
35 4 4 4 4 4
36 4 4 4 4 5
37 4 4 4 5 4
38 5 4 4 4 4
39 4 4 4 4 4
40 4 5 4 4 4
105
41 4 4 4 4 4
42 4 4 4 4 4
43 5 4 4 4 4
44 5 4 4 4 4
45 4 5 5 5 4
46 4 5 4 4 4
47 4 5 4 5 4
48 4 5 4 4 4
49 5 5 4 4 4
50 5 5 5 4 4
51 5 4 4 4 5
52 5 4 5 5 4
53 5 4 4 4 5
54 4 4 5 4 5
55 4 4 5 4 4
56 5 5 5 5 5
57 4 4 4 5 4
58 4 4 5 5 4
59 4 4 4 5 4
60 4 4 4 5 4
61 4 4 4 5 4
62 4 4 4 4 4
63 5 5 4 4 4
64 5 5 5 5 5
65 4 5 4 5 4
66 4 5 5 4 5
67 4 4 5 4 5
68 5 4 4 4 4
69 4 5 5 4 4
70 5 5 5 4 5
71 4 4 4 4 4
72 5 5 4 5 5
73 5 4 5 4 5
74 4 4 4 5 4
75 4 4 4 4 4
76 5 5 5 5 5
77 4 5 4 4 4
78 4 5 4 5 4
79 5 5 4 4 4
80 5 5 5 5 4
81 4 4 4 5 4
82 4 4 4 4 4
83 5 5 4 5 5
84 5 4 5 4 4
106
Tabel 4.1
Distribusi Penyebaran Kuesioner
No. Instansi Jumlah Kuesioner
Dikirim
Jumlah Kuesioner
Dikembalikan
1. PUSKU KEMHAN 100 86
Total 100 86
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah
1. Kuesioner yang dikirim 100
2. Kuesioner yang tidak kembali 14
3. Kuesioner yang tidak dapat diolah 2
4. Kuesioner yang dapat diolah 84
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.3
Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis kelamin
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki
Perempuan
Total
56
28
84
66,7
33,3
100,0
66,7
33,3
100,0
66,7
100,0
107
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
S
u
S
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terahir
Frequ
ency Percent
Valid
Percent
Cumulat
ive
Percent
Valid SMA
D3
S1
Total
38
6
40
84
45,2
7,1
47,6
100,0
45,2
7,1
47,6
100,0
45,2
52,4
100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan
Frequ
ency
Percen
t
Valid
Percent
Cumulati
ve
Percent
Valid Penjabat
Penatausahaan
Keuangan
Bendahara
Pengeluaran
Staf Keuangan
Total
2
1
81
84
2,4
1,2
96,4
100,0
2,4
1,2
96,4
100,0
2,4
3,6
100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Frequ
ency
Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 20-25 tahun
31-35 tahun
36-40 tahun
> 40 tahun
Total
1
5
20
58
84
1,2
6,0
23,8
69,0
100,0
1,2
6,0
23,8
69,0
100,0
1,2
7,1
31,0
100,0
108
Tabel 4.7
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Kompetensi
SDM
84 18 25 21.20 1.581
Teknologi
Informasi
84 15 25 20.27 1.996
Insentif 84 18 25 21.65 1.711
Motivasi 84 17 25 21.33 2.142
SAP Akrual 84 12 25 20.82 2.072
Valid N
(listwise)
84
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
109
Tabel 4.8
Hasil Uji Realibilitas
Variabel Cronbach
Alpha
Keterangan
Kompetensi SDM 0.718 Reliable
Teknologi Informasi 0.723 Reliable
Insentif 0.756 Reliable
Motivasi 0.704 Reliable
Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual
0.872 Reliable
Sumber: Data Primer yang diolah, 2017
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Kompetensi SDM
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kriteria
K1 ,282 0,1807 Valid
K2 ,511 0,1807 Valid
K3 ,556 0,1807 Valid
K4 ,503 0,1807 Valid
K5 ,557 0,1807 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2017
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Teknologi Informasi
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kriteria
T1 ,512 0,1807 Valid
T2 ,562 0,1807 Valid
T3 ,389 0,1807 Valid
T4 ,616 0,1807 Valid
T5 ,359 0,1807 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2017
110
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Insentif
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kriteria
I1 ,566 0,1807 Valid
I2 ,571 0,1807 Valid
I3 ,514 0,1807 Valid
I4 ,440 0,1807 Valid
I5 ,524 0,1807 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2017
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Motivasi
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kriteria
M1 ,499 0,1807 Valid
M2 ,539 0,1807 Valid
M3 ,489 0,1807 Valid
M4 ,343 0,1807 Valid
M5 ,467 0,1807 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2017
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual
Pertanyaan R Hitung R Tabel Kriteria
S1 ,623 0,1807 Valid
S2 ,722 0,1807 Valid
S3 ,706 0,1807 Valid
S4 ,705 0,1807 Valid
S5 ,749 0,1807 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2017
111
Tabel 4.14
Hasil Uji Kolmogrof Smirnov
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 84
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std.
Deviation
1,84678089
Most Extreme
Differences
Absolute ,075
Positive ,045
Negative -,047
Test Statistic ,047
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikoliniaritas
Model
Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
TOTALKSDM
TOTALTI
TOTALI
TOTALM
,732
,829
,851
,818
1.367
1,207
1,175
1,222
112
Tabel 4.16
Uji Heterokedastisitas dengan Glejser Antara Variabel
Kompetensi Sdm (TOTALKSDM), Teknologi Infotmasi
(TOTALTI), Insentif (TOTALI) dan Total Motivasi
(TOTALM)terhadap ABS_RES1
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,754 2,049 -,856 ,395
TOTALKSDM -,029 ,067 -,054 -,434 ,665
TOTALTI -,015 ,082 -,021 -,183 ,855
TOTALI -,030 ,064 -,053 -,461 ,646
TOTALM ,219 ,076 ,340 2,875 ,005
a. Dependent Variable: ABSRES_1
Sumber output: SPSS 24
Tabel 4.17
Uji Heterokedastisitas dengan White Antara Variabel
Kompetensi Sdm (TOTALKSDM), Teknologi Infotmasi
(TOTALTI), Insentif (TOTALI) dan Total Motivasi
(TOTALM) terhadap RES_1KUADRAT (Y)
Model Summary Model R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .457a
.209 -.113 4.16345
c. Predictors: (Constant), X1X2X3X4, X2_KUADRAT, X4_KUADRAT, TOTALKSDM, TOTALI, X1_KUADRAT,
X3_KUADRAT, TOTALTI, TOTALM d. Dependent Variable: RES_1KUADRAT
ANOVAa
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression 339.061 9 37.673 2.173 .033b
Residual 1282.741 74 17.334
Total 1621.802 83
a. Dependent Variable: RES_1KUADRAT
b. Predictors: (Constant), X1X2X3X4, X2_KUADRAT, X4_KUADRAT, TOTALKSDM, TOTALI, X1_KUADRAT, X3_KUADRAT, TOTALTI, TOTALM
113
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -25.659
101.510
-.253 .801
TOTALKSDM
-1.350 2.305 -.633 -.586 .560
TOTALTI 11.626
7.652 4.159 1.519 .133
TOTALI -.943 3.044 -.426 -.310 .757
TOTALM -12.246
7.560 -4.740 -1.620 .110
X1_KUADRAT
.096 .068 1.801 1.411 .162
X2_KUADRAT
-.211 .178 -3.303 -1.185 .240
X3_KUADRAT
.090 .082 1.629 1.090 .279
X4_KUADRAT
.346 .175 5.933 1.982 .051
X1X2X3X4 .000 .000 -2.993 -2.857 .006
a. Dependent Variable: RES_1KUADRAT
Sumber output: SPSS 24
Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
1 .464a .215 .186 .464a
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
a Dependent variable: Standar Akuntansi Pemerintahan berbasiss
Akrual
Predictors: (Constant), TOTALI, TOTALTI, TOTALKDSM
114
Tabel 4.19
Hasil Uji Statistik F
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Regression
Residual
Total
81,965
298,701
380,667
3
80
83
27,322
3,734
7,317 ,000a
Tabel 4.20
Hasil uji Signifikansi Parsial
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
(Constant)
Kompetensi
SDM
TI
Insentif
9,08
2
,418
,127
,042
3,316
,115
,147
,113
,404
,094
,039
2,73
9
3,62
9
,866
,374
,008
,000
,389
,709
a. Dependent variabel: Total SIA
Tabel 4.21
Hasil Uji Interaksi Kompetensi SDM
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients
Beta t Sig. B
Std.
Error
1 (Constant) 13.425 2.214 6.063 .000
TOTALKS
DM
.062 .198 .060 .315 .753
INTERAKS
I1
.015 .006 .454 2.365 .020
a. Dependent Variable: TOTALSIA
115
Tabel 4.22
Hasil Uji Interaksi Teknologi Informasi
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Beta t Sig.
B
Std.
Error
1 (Constant) 16.128 2.990 5.393 .000
TOTALTI -.186 .216 -.138 -.865 .290
INTERAKSI2 .020 .006 .515 3.239 .002
b. Dependent Variable: TOTALSIA
Tabel 4.23
Hasil Uji Interaksi Insentif
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
Beta t Sig.
B
Std.
Error
1 (Constant) 19.257 2.322 8.293 .000
TOTALTI -.369 .204 -.344 -
1.807
.075
INTERAKSI2 .022 .007 .636 3.338 .001
b. Dependent Variabel: TOTALSIA
116
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2018
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot