i
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK,
HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI
HONDA DI DEALER CAHAYA SAKTI MOTOR KARTASURA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Progran Studi Strata 1
pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
MARSELLA ENDAH KUSWENY
B100150250
PROGRAM MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
1
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK, HARGA
DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI HONDA DI DEALER
CAHAYA SAKTI MOTOR KARTASURA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan, kualitas
produk, harga dan citra merek terhadap minat beli Honda di Dealer Cahaya Sakti
Motor Kartasura. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 konsumen di
Kartasura dengan menggunakan kuesioner untuk pengumpulan data. Teknik
pengambilan sampel dengan metode non probability sampling. Teknik analisa
data menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa : Kualitas Produk, Harga dan Citra Merek mempunyai pengaruh positif
terhadap Minat Beli. Kualitas Pelayanan tidak mempunyai pengaruh positif
terhadap minat beli.
Kata kunci : kualitas pelayanan, kualitas produk, harga, citra merek dan minat
beli.
Abstract
This study aims to analyze the effect of service quality, product quality, price and
brand image on Honda's buying interest at the Kartasura Motorcycle Light Sakti
Dealer. The sample in this study amounted to 100 consumers in Kartasura using a
questionnaire for data collection. The sampling technique used non-probability
sampling method. Data analysis techniques using Multiple Linear Regression. The
results of this study indicate that: Product Quality, Price and Brand Image have a
positive influence on Purchase Interest. Service Quality does not have a positive
influence on buying interest.
Keywords: service quality, product quality, price, brand image and buying
interest.
1. PENDAHULUAN
Pada era persaingan yang begitu ketat saat ini, manusia dituntut untuk dapat
menerapkan efisiensi dan efektifitas dalam semua aktivitasnya, begitu pula dalam
hal mobilitas dari satu tempat ketempat lain. Hal ini tentu akan berpengaruh
terhadap pemilihan alat transportasi yang akan digunakan. Dalam kondisi saat ini,
dari semua alat transportasi yang ada, sepeda motor menjadi favorit masyarakat
karena dianggap paling efektif dan efisien.
Pilihan masyarakat ini tentu menjadi sebuah peluang besar bagi pelaku
bisnis otomotif, terutama dibidang kendaraan bermotor roda dua, untuk terus
2
meningkatkan penjualannya dengan penerapan strategi pemasaran yang tepat.
Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan
jika pelaku bisnis tidak ingin kehilangan konsumennya serta menumbuhkan
permintaan akan produknya.
Mempertahankan dan bahkan menumbuhkan permintaan baru tentu bukan
perkara mudah bagi para pelaku bisnis. Konsep penjualan berkeyakinan bahwa
para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur
membeli cukup banyak produk yang ditawarkan (Kotler, 2005). Selain itu,
menurut Kotler (2005), pekerjaan pemasaran bukan bagaimana menemukan
konsumen yang tepat untuk sebuah produk tapi bagaimana menemukan produk
yang tepat untuk konsumen. Oleh karena itu, sangat penting bagi produsen untuk
terus berinovasi dan melakukan promosi secara gencar untuk dapat
mempertahankan dan menumbuhkan permintaan baru. Sehingga dibutuhkan
strategi dalam pemasaran untuk meningkatkan penjualan dalam mencapai minat
membeli produk.
Bernard (2004) menyatakan bahwa minat beli (willingness to buy)
didefinisikan sebagai kemungkinan bila pembeli bermaksud untuk membeli
produk. Kotler dan Keller (2007) menjelaskan bahwa perusahaan yang cerdas
akan mencoba memahami sepenuhnya proses pengambilan keputusan pelanggan,
semua pengalaman mereka dalam belajar, memilih, menggunakan, bahkan dalam
mendisposisikan produk. Minat membeli berhubungan dengan perasaan dan
emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa
maka hal itu akan memperkuat minat membeli, dan ketidakpuasan biasanya
menghilangkan minat tersebut (Swastha dan Irawan, 2001).
Faktor pertama yang mempengaruhi minat pembelian adalah kualitas
produk. Kualitas produk saat ini sangat diperhatikan oleh konsumen. Konsumen
menginginkan kualitas produk yang terbaik pada produk-produk yang telah
dibeli. Menurut Kotler (2012: 9) arti dari kualitas produk adalah ciri dan
karakteristik suatu barang atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kualitas mempunyai
dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena itu kualitas
3
berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Menurut Lupiyoadi
(2001: 158) menyatakan bahwa konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi
mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
Faktor kedua yang mempengaruhi minat pembelian adalah citra merek.
Citra merek juga merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Merek juga merupakan hal terpenting, karena merek akan membawa citra suatu
perusahaan. Perusahaan harus berusaha menciptakan citra merek di masyarakat
tentang produknya yang nyaman agar mempunyai keunggulan kompetitif di
bidangnya. Citra merek adalah sebuah persepsi mengenai sebuah merek yang
direfleksikan sebagai asosiasi yang ada di benak konsumen (Keller, 2003: 22).
Fenomena yang ada pada konsumen ini lebih menyadari dan lebih bersifat
rasional dalam setiap kali membuat keputusan pembelian. Tindakan pencarian
informasi dan evaluasi alternatif yang berekses terhadap minat beli, menunjukkan
tindakan konsumen yang memiliki keterkaitan dengan merek produk, kuantitas
dan produsennya (Kotler, 2003). Branding atau pemberian merek dapat
memberikan produk atau jasa dengan kekuatan yang mampu untuk membedakan
antara produk yang terdapat di pasar. Branding menciptakan struktur mental yang
membantu konsumen mengatur pengetahuan mereka tentang produk dan
layanannya, sehingga dapat menjelaskan pengambilan keputusan mereka dan
menjadi dasar terhadap proses penilaian konsumen kepada perusahaan (Kotler and
Keller, 2012). Kepercayaan konsumen terhadap merek hanya dapat dibangun
bilamana pemasar mampu berkreasi menciptakan dan mempertahankan hubungan
emosional yang positif dengan konsumen.
Faktor ketiga yang dapat mempengaruhi minat pembelian adalah persepsi
harga. Swastha dan Irawan (2000: 241) menyatakan bahwa harga adalah sejumlah
pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan kombinasi barang dan jasa.
Penting bagi perusahaan menetapkan harga yang sesuai atau wajar dengan nilai
(value) dari produknya agar berhasil memasarkan suatu produk atau layanan,
setiap perusahaan harus menetapkan harga dengan tepat. Harga mempengaruhi
tingkat penjualan, tingkat laba, dan pangsa pasar yang dicapai oleh perusahaan.
Konsumen menggunakan harga dalam membuat penilaian tentang kualitas
4
produk. Seringkali orang beranggapan bahwa harganya sedikit lebih mahal,
kualitas yang diperoleh akan jauh lebih aman. Motor Honda mematok harga
menengah ke atas yang mencerminkan kualitas produk yang bagus. Segmen pasar
dari Motor Honda adalah semua kelas, baik muda maupun tua. Produk motor
honda mampu bersaing dengan produk dari perusahaan sejenis lainnya dan harga
produk motor honda sangat kompetitif.
Faktor keempat yang mempengaruhi minat pembelian adalah Kualitas
Pelayanan. Tjiptono, (2004) Kualitas pelayanan atau jasa adalah keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan
pelanggan. Kualitas dimulai dari kebutuhan konsumen dan berakhir pada persepsi
konsumen. Hal ini dapat diartikan bahwa kualitas yang baik dilihat dari persepsi
konsumen bukan dari persepsi perusahaan. Persepsi konsumen terhadap kualitas
pelayanan merupakan penilaian total atas keunggulan suatu produk yang dapat
berupa barang ataupun jasa. Harapan konsumen dibentuk dari pengalaman masa
lalu, dari mulut ke mulut, kebutuhan pribadi konsumen dan promosi perusahaan
(Dewi dan Nuryati,2014)
Cara yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Ada perusahaan yang menentukan fasilitas dan mutu
pelayanan yang sesuai dengan selera dan kemampuan perusahaan, tetapi juga ada
yang mengutamakan mutu dan fasilitas yang lebih menarik dan dengan biaya
yang sedikit lebih mahal daripada yang lain.
Dalam perkembangan selanjutnya, konsumen menjadi faktor penentu utama
bagi keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan dalam memasarkan
produknya. Perusahaan harus dapat mengenali terlebih dahulu apa yang akan
menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini dan masa depan. Di sinilah
dibutuhkan manajer pemasaran yang memiliki pengetahuan menyeluruh tentang
perilaku konsumen untuk memberikan definisi pasar yang baik untuk mengikuti
perubahan konstan ini, dan untuk merancang bauran pemasaran yang tepat.
2. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey
lapangan (field research), responden adalah orang yang membeli produk sepeda
5
motor di Dealer Honda. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen honda di
Kartasura. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Data primer dalam penelitian ini berhubungan dengan kualitas
pelayanan, kualitas produk, harga dan citra merek keputusan pembelian yang
dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Analsisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji
pengaruh citra merek, kualitas produk, dan harga terhadap keputusan pembelian.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menentukan pengaruh variabel
kualitas pelayanan, kualitas produk, harga dan citra merek terhadap variabel minat
beli. Hasil pengolahan data dengan program SPSS dapat dijelaskan pada Tabel 1.
sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Variabel Β Std. Error t hitung Sign.
Konstanta 8,603 2,778 3,097 0,003
Kualitas Pelayanan X1 0,118 0,083 1,432 0,155
Kualitas produk X2 0,214 0,100 2,145 0,034
Harga X3 0,280 0,132 2,123 0,036
Citra Merek X4 0,251 0,126 1,996 0,049
R 0,630
R Square 0,397
Adjusted R² 0,371
F hitung 15,629
Probabilitas F 0,000
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil analisa dapat disusun persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut:
Y = 8,603 + 0,118 X1 + 0,214 X2 + 0,280 X3 + 0,215 X4 +e
3.1.2 Uji t (Uji Pengaruh Parsial)
6
Hasil analisa uji t (Signifikan parsial) menunjukkan bahwa dalam tabel di bawah
ini :
Tabel 2. Hasil Uji t (Pengaruh Parsial)
Variabel t hitung Sign. Keterangan
Kualitas Pelayanan X1 1,432 0,155 Tidak Signifikan
Kualitas produk X2 2,145 0,034 Signifikan
Harga X3 2,123 0,036 Signifikan
Citra Merek X4 1,996 0,049 Signifikan
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Uji t digunakan untuk menguji signifikan pengaruh variabel bebas yaitu
kualitas pelayanan, kualitas produk, harga dan citra merek terhadap variabel
terikat yaitu minat beli.
Berikut akan dijelaskan pengujian masing-masing variabel secara parsial,
antara lain:
1) Formulasi hipotesis nol dan hipotesis alternatif
Ho: b = 0 (artinya variabel kualitas pelayanan, kualitas produk, harga dan
citra merek tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
minat beli)
Ha: b ≠ 0 (artinya variabel kualitas pelayanan, kualitas produk, harga dan
citra merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat
beli)
2) Level of significance yang digunakan adalah 0,05
3) Kriteria pengujian
H0 diterima apabila p-value ≥ 0,05
H0 ditolak apabila p-value ≤ 0,05
4) Kesimpulan
a. Hasil analisis uji t variabel kualitas pelayanan diperoleh p-value 0,155 >
0,05 maka Ho diterima pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa
variabel kualitas pelayanan tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Minat Beli.
7
b. Hasil analisis uji t variabel kualitas produk diperoleh p-value 0,034 <
0,05 maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa
variabel kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Minat Beli.
c. Hasil analisis uji t variabel harga diperoleh p-value 0,036 < 0,05 maka
Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa variabel harga
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Beli.
b. Hasil analisis uji t variabel citra merek diperoleh p-value 0,049 < 0,05
maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa variabel
citra merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Beli.
3.1.3 Uji F
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel independen secara bersama-sama
memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai
F hitung sebesar 15,629 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000. Nilai probabilitas
F hitung jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi minat konsumen atau dapat dikatakan bahwa variabel kualitas
pelayanan, kualitas produk, harga dan citra merek dapat menjelaskan varian minat
konsumen.
3.1.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 3. Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 0,630a 0,397 0,371 1,487
Sumber: Data primer yang diolah, 2019
Hasil analisa pada tabel 3. diperoleh Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar
0,397. Menunjukan bahwa variabel minat beli dapat dijelaskan oleh variable
kualitas pelayanan, kualitas produk, harga dan citra merek sebesar 39.7%.
8
3.2 Pembahasan
Hasil pengujian yang sudah dilakukan menunjukan bahwa variabel, kualitas
produk, harga dan citra merek memiliki pengaruh terhadap minat beli sedangkan
kualitas pelayanan tidak mempengaruhi minat beli. Berikut hasil pembahasan
pengujian dilihat dari uji t.
3.2.1 Pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli
Variabel kualitas pelayanan mempunyai nilai signifikansi 0,155 > α= 0,05, oleh
karena itu, H1 tidak terdukung secara statistik, sehingga kualitas pelayanan tidak
berpengaruh terhadap minat beli. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kualitas
pelayanan yaitu bukti fisik, reliabilitas, ketanggapan, jaminan dan kepastian, serta
empati tidak mempengaruhi Minat Beli. Hasil penelitian ini tidak mendukung
penelitian yang telah dilakukan oleh Oktaviani (2015) menunjukkan bahwa
kualitas pelayanan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli.
Artinya konsumen tidak lagi melihat dari sisi kualitas pelayanan yang
ditawarkan oleh dealer Honda di Kartasura, konsumen yang datang ke dealer
Honda di Kartasura kebanyakan hanya melihat dari sisi kebutuhannya, sehingga
tanpa adanya kualitas pelayanan, konsumen akan tetap membeli produk motor di
Dealer Honda Kartasura. Kualitas pelayanan yang dijual adalah servis motor yang
berkualitas bagus dan tentunya akan menambah nilai kepuasan kepada konsumen.
3.2.2 Pengaruh kualitas produk terhadap Minat beli
Berdasarkan hasil dari pengujian yang telah dilakukan didapat bahwa kualitas
produk mempunyai nilai signifikansi 0,034 < α= 0,05, oleh karena itu, H2
terdukung secara statistik, sehingga kualitas produk berpengaruh terhadap minat
beli. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kualitas produk yaitu daya tahan,
estetika dan kesesuaian dengan spesifikasi berpengaruh terhadap Minat Beli. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Dama (2016)
menunjukkan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh signifikan terhadap minat
beli.
Hal ini konsumen melihat dari sisi kualitas produk yang akan dibeli, karena
kebanyakan konsumen hanya melihat kinerja, fitur, keandalan, daya tahan,
9
estetika dan serviceability, dalam menggunakan motor honda. Sehingga dealer
Honda di Kartasura menyediakan produk berkualitas sesuai dengan citra merek
perusahaan yang sudah terkenal dan teruji. Dengan kata lain Produk yang dijual
adalah produk import dan dijamin keasliannya dari distributor dan tentunya akan
menambah nilai kepuasan kepada konsumen yang akan menimbulkan minat beli.
3.2.3 Pengaruh Harga terhadap Minat beli
Variabel harga mempunyai nilai signifikansi 0,036 < α= 0,05, oleh karena itu, H3
terdukung secara statistik, sehingga harga berpengaruh terhadap minat beli. Hal
ini menunjukkan bahwa indikator harga yaitu keterjangkauan harga, daya saing
harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk dan kesesuaian harga dengan
manfaat produk berpengaruh terhadap Minat Beli. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang telah dilakukan oleh Dama (2016) menunjukkan bahwa harga
memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli. Dikarenakan harga yang sudah
ditawarkan dilengkapi dengan fasilitas pelayanan yang memadai, seperti test,
training, dan supervise erection and commissioning. Hal ini menunjukkan
konsumen lebih memilih harga paket yang sudah meliputi baik produk dan
pelayanan setelah pembelian.
Harga sangat berperan penting dalam proses suatu transaksi jual beli,
terlebih untuk masyarakat di kalangan menengah ke bawah harga sangat
berpengaruh besar dalam menunjang kepuasan pelanggan. Jika harga yang
ditawarkan sesuai dengan nilai produk maka akan mampu menarik minat
konsumen untuk membeli. Biasanya konsumen akan mengkondisikan harga
apakah sudah sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu konsumen akan merasa
puas karena kebutuhan akan terpenuhi dan apa yang mereka dapatkan sudah
sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Dealer Honda di Kartasura telah
mempunyai standar tersendiri untuk penetapan harga produk–produk yang akan
dijual. Semakin ideal dan terjagkau harga yang ditawarkan maka akan
memberikan kontribusi besar terhadap kepuasan pelanggan pada dealer Honda di
Kartasura.
10
3.2.4 Pengaruh Citra merek terhadap Minat beli
Berdasarkan hasil dari pengujian yang telah dilakukan didapat bahwa citra merek
mempunyai nilai signifikansi 0,049 < α= 0,05, oleh karena itu, H4 terdukung
secara statistik, sehingga citra merek berpengaruh terhadap minat beli. Hal ini
menunjukkan bahwa indikator citra merek yaitu citra perusahaan, citra pemakai
dan citra produk berpengaruh terhadap Minat Beli Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang telah dilakukan oleh Hakim (2017) menunjukkan bahwa Citra
Merek memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli.
Dalam penelitian ini terlihat bahwa merek yang paling diingat merupakan
salah satu faktor kepekaan konsumen terhadap suatu produk dan salah satu faktor
terpenting yang menentukan keputusan pembelian konsumen. Faktor yang dinilai
kurang oleh konsumen adalah merek Honda yang ditawarkan oleh dealer Honda
di Kartasura dipilih karena citra perusahaan yang memberikan konsumen lebih
minat, produk yang dipakai lebih baik sehingga konsumen lebih melihat pada
produk dealer Honda di Kartasura layak untuk dijadikan referensi dalam membeli
sepeda motor.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, Harga
dan Citra Merek terhadap Minat Beli dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Tidak adanya pengaruh antara Kualitas Pelayanan terhadap Minat Beli. Hal
ini dapat dibuktikan dengan nilai p-value (0,155) > (0,05), jadi hipotesis
pertama tidak diterima yang menyatakan Kualitas Pelayanan berpengaruh
terhadap Minat Beli.
2) Adanya pengaruh antara Kualitas Produk terhadap Minat Beli. Hal ini dapat
dibuktikan dengan nilai p-value (0,034) > (0,05), jadi hipotesis kedua
diterima yang menyatakan Kualitas Produk mempunyai pengaruh terhadap
Minat Beli.
3) Adanya pengaruh antara Harga terhadap Minat Beli. Hal ini dapat
dibuktikan dengan nilai p-value (0,036) > (0,05), jadi hipotesis ketiga
11
diterima yang menyatakan Harga mempunyai pengaruh terhadap Minat
Beli.
4) Adanya pengaruh antara Citra Merek terhadap Minat Beli. Hal ini dapat
dibuktikan dengan nilai p-value (0,046) > (0,05), jadi hipotesis keempat
diterima yang menyatakan Citra Merek mempunyai pengaruh terhadap
Minat Beli.
5) Berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa F hitung 15,629 dengan nilai
probabilitas 0,000 karena nilai probabilitas <0,05 maka model fit.
4.2 Saran
Untuk hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas produk, harga dan citra merek
berpengaruh terhadap minat beli maka kesimpulan yang dapat diambil perusahaan
adalah:
1) Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa citra merek, kualitas produk
dan harga berpengaruh besar terhadap minat beli pelanggan dalam pembelian
Motor Honda dikalangan masyarakat Kartasura. Oleh karena itu, citra merek
yang telah memberikan kesan positif kepada konsumen bahwa produk Honda
aman dan tidak berbahaya untuk digunakan harus tetap dipertahankan karena
konsumen yang memiliki latar belakang berbeda dan berbagai jenis usia
menginginkan produk honda yang aman dan bagus. Sedangkan harga yang
ditawarkan sangat terjangkau. Untuk kedepannya perusahaan dealer Honda di
kartasura dapat memberikan spesial diskon atau bonus bagi pelanggan dengan
harga murah. Lalu dengan kualitas produk yang terdiri dari berbagai jenis
produk yang telah disesuaikan dengan personality konsumen dengan
memberikan rasa “One heart ” sesuai dengan slogan produk motor tetap
dipertahankan juga oleh perusahaan Honda karena hal ini akan menciptakan
kepuasan para konsumen untuk setia kepada produk honda dan tidak beralih
kepada produk pesaing lainnya.
2) Adanya keterbatasan maka ruang lingkup dalam penelitian semakin kecil.
3) Untuk penelitian yang akan datang diharapkan mengkaji lebih mendalam
mengenai variabel yang akan digunakan dan dilakukan dikota lain untuk
12
mengetahui konsisten atau tidak sehingga dapat memperbaiki variabel yang
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (edisi
revisi IV). Jakarta: Rineka Cipta
Assael H., (2001), Consumer Behavior and Marketing Action, Edisi 3, Kent
Publishing Company, Boston Massachusset, AS
Assael, H. 2002. Consumer Behavior and Marketing Action. Fourth Edition.
Boston: PWS-Kent Publishing Company.
Basu Swastha dan Irawan,2005,Asas-asas Marketing, Liberty, Yogyakarta.
Basu,Swastha, & Irawan,2001,Manajemen Pemasaran Modern, Liberty.
Yogyakarta.
Bernard, B. (2004 ). Resiliency: What We Have Learned . San Francisco, CA:
WestEd Regional Educational Laboratory.
Bian, Xuemei and Luiz Moutinho. 2011. The role of brand image, product
involvement, and knowledge in explaining consumer purchase behaviour
of counterfits. European Journal of Marketing.
Crosno, J. L., Freling, T. H., & Skinner, S. J. (2009). Does brand social power
mean market might? Exploring the influence of brand social power on
brand evaluations. Psychology & marketing, 26(2), 91-121
Dewi, Chandra dan Nuryati. 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Dan Minat Beli Konsumen Di Rumah Makan Boga-Bogi
Surakarta. INFORMATIKA edisi September 2014. Vol.1 No.2ISSN 2337-
5213
Durianto, dkk. 2003. Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif : Strategi, Program,
dan Teknik Pengukuran. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
13
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
20. Semarang: Badan Penerbit – Universitas Diponegoro
Grace, D and O’Cass, A. 2002. Brand Associations: Looking Through the Eye of
the Beholder. Qualitive Market Research: An International Jurnal. (5) 2:
96-111.
Hakim, Arif Rachman. 2017. Pengaruh Brand Image Terhadap Minat Beli
Konsumen Pada Bimbel Tridaya Bandung. e-Proceeding of Applied
Science : Vol.3, No.2.
Hawkins and Mothersbaugh. 2010. Consumer Behaviour Building Marketing
Strategy Edisi 11. New York: McGraw-Hill.
Keller, Kevin Lane. (2003). Strategic Brand Management: Building, Measuring,
andManaging Brand Equity. New Jersey: Prentice Hall.
Kim, H. W., Yunjie Xu, and Sumeet Gupta. (2011). Which is More Important in
Internet Shopping, Perceived Price or Trust? Electronic Commerce
Research and Applications, doi:10.1016/j.elerap.2011.06.003