Download - PENGARUH MODAL, BIAYA PRODUKSI, DAN VOLUME …
PENGARUH MODAL, BIAYA PRODUKSI, DAN VOLUME PENJUALAN
TERHADAP PENDAPATAN BUNGA ZAHRA CAKE AND COOKIES
KOTA JAMBI
SKRIPSI
OLEH:
M. ARIFIN AZHARI
NIM: EES.160446
PEMBIMBING:
Dr. NOVI MUBYARTO, S.E., M.E
REFKY FIELNANDA, S.E.Sy., M.E.I
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
1442 H/2020 M
i
PENGARUH MODAL, BIAYA PRODUKSI, DAN VOLUME PENJUALAN
TERHADAP PENDAPATAN BUNGA ZAHRA CAKE AND COOKIES
KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Ekonomi Syariah
OLEH:
M. ARIFIN AZHARI
NIM: EES.160446
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
1442 H/2020 M
v
“PERSEMBAHAN”
Kusimpuhkan kedua belah kakiku, ku sujudkan kepalaku ke arah kiblatku,
ku haturkan do’a kepada Allah SWT, Rabb-ku karena-Nya lah akhir karya kecil
ini terselesaikan sebagai ungkapan rasa puji syukur dan ku untai Shalawat serta
salam kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم merangkai pengharapan bagi syafa’atnya.
Ku persembahkan Skripsi ini untuk :
Ayahanda tercinta Anwar dan Ibunda tercinta Siti Rahma serta Adikku
tercinta Alhudari Tabrani yang senantiasa memberikan do’a, kasih sayang,
motivasi, dan semangat dengan setulus hati. Kepada sahabat-sahabatku Indra
Yanto, Intan Fajarsari, M. Januari Ramadhan, dan M. Jaka Insan Ilmiah,
Sahabat canda tawa dan karibku Burhanudin, Fatih Husaini, dan Junaldi
Tampubolon, sahabat Alumni PMR WIRA SMA PGRI 2 Kota Jambi Periode
2014-2015, keluarga Kukerta Posko 18 gelombang 1, dan tak lupa juga teman-
teman Ekonomi Syariah Angkatan 2016 UIN STS Jambi, khususnya Jurusan
Ekonomi Syariah Lokal E yang tidak bisa saya sebut namanya satu persatu.
Terima kasih atas semua perhatian, kepedulian yang luar biasa, saran, dan nasihat
selama ini yang teramat sangat berharga. Bersama kalian “terima kasih ya Allah
atas nikmat ukhuwah yang kami rasakan hingga hari ini... Aamiin”
Penulis,
M. Arifin Azhari
EES.160446
vi
MOTTO
لىن كفستم ان عرابي لشديد ﴿إبساىيم : اذ تاذن زبكم لىن شكستم لشيدنكم ۷﴾
Artinya : Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu,
tetapi jika kamu meningkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat
berat.” (Q.S. Ibrahim : 7)1
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Semarang: CV. Toha Putra, 1989),
hlm. 372.
vii
Judul : Pengaruh Modal, Biaya Produksi, dan Volume Penjualan Terhadap
Pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi
Nama : M. Arifin Azhari
NIM : EES.160446
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) modal berpengaruh
terhadap pendapatan di Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi, (2) biaya
produksi berpengaruh terhadap pendapatan di Bunga Zahra Cake and Cookies
Kota Jambi, (3) volume penjualan berpengaruh terhadap pendapatan di Bunga
Zahra Cake and Cookies Kota Jambi, dan (4) modal, biaya produksi, dan volume
penjualan berpengaruh secara simultan terhadap pendapatan di Bunga Zahra Cake
and Cookies Kota Jambi. Alasan memilih objek penelitian ini karena dalam sudut
pandang ekonomi syariah, Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi merupakan
sebuah usaha yang gemar atau rajin membayar zakat dan bersedekah. Pendekatan
penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dengan instrumen
pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi, dan wawancara. Jenis data
yang digunakan adalah data sekunder, dengan teknik analisis data yang digunakan
ialah analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh positif dan
signifikan modal terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota
Jambi, dibuktikan dengan nilai Thitung > Ttabel (9,925 > 1,688), signifikansi 0,000 <
0,05, dan koefisien regresi sebesar 1,214; (2) terdapat pengaruh positif dan
signifikan biaya produksi terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies
Kota Jambi, dibuktikan dengan nilai Thitung > Ttabel (3,566 > 1,688), 0,001 < 0,05,
dan koefisien regresi sebesar 1,1057; (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan
volume penjualan terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota
Jambi, dibuktikan dengan nilai Thitung > Ttabel (9,443 > 1,688), signifikansi 0,000 <
0,05, dan koefisien regresi sebesar 2547,596; (4) terdapat pengaruh positif dan
signifikan secara simultan modal, biaya produksi, dan volume penjualan terhadap
pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi, dibuktikan dengan nilai
Fhitung > Ftabel (239,130 > 2,85), signifikansi 0,000 < 0,05; dan nilai R2 sebesar
0,952.
Kata kunci : Modal, Biaya Produksi, Volume Penjualan, dan Pendapatan
viii
Title : Effect of Capital, Cost of Production, and Sales Volume On
Revenue Bunga Zahra Cake and Cookies Jambi City
Name : M. Arifin Azhari
NIM : EES.160446
ABSTRACT
This study aims to determine: (1) capital effect the revenue in Bunga
Zahra Cake and Cookies Jambi City, (2) cost of production effect revenue in
Bunga Zahra Cake and Cookies Jambi City, (3) the sales volume effect the
revenue in Bunga Zahra Cake and Cookies Jambi City, and (4) capital, cost of
production, and sales volume simultaneously effect the revenue in Bunga Zahra
Cake and Cookies Jambi City. The reason for choosing the object of research is
because in the perspective of sharia economic, Bunga Zahra Cake and Cookies
Jambi City is a business that likes to pay zakat and give alms. The research
approach used is a quantitative approach, with data collection instruments in the
form of documentation, observation, and interview. The type of data used is
secondary data, the data analysis technique used is multiple linear regression
analysis.
The results showed that: (1) there was a positive and significant effect of
capital on the revenue of Bunga Zahra Cake and Cookies Jambi City, evidenced
by the value of Tcount> Ttable (9,925 > 1,688), significance of 0,000 < 0,05, and a
regression coefficient of 1,214; (2) there is a positive and significant effect of cost
of production on the revenue of Bunga Zahra Cake and Cookies Jambi City,
evidenced by the value of Tcount> Ttable (3,566 > 1,688), 0,001 < 0,05, and a
regression coefficient of 1,1057; (3) there is a positive and significant effect of
sales volume on the revenue of Bunga Zahra Cake and Cookies Jambi City,
evidenced by the value of Tcount> Ttable (9,443 > 1,688), significance 0,000 < 0,05,
and regression coefficient of 2547,596; (4) there is a simultaneous positive and
significant effect of capital, cost of production, and sales volume on the revenue
of the Bunga Zahra Cake and Cookies Jambi City, as evidenced by the value of
Fcount> Ftable (239,130 > 2,85), the significance of 0,000 < 0,05; and the value of R2
is 0,925.
Keywords: Capital, Cost of Production, Sales Volume, and Revenue
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat Rahmat
dan Ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi dengan
Penelitian Kuantitatif ini dengan baik. Pelaksanaan penulisan ini merupakan salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam bidang
Ekonomi Syariah, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Modal, Biaya
Produksi, dan Volume Penjualan terhadap Pendapatan Bunga Zahra Cake
and Cookies Kota Jambi”.
Penulisan Skripsi dengan Penelitian Kuantitatif ini dapat terwujud berkat
bantuan dan jasa dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada terutamanya :
1. Bapak Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E, dan Bapak Refky Fielnanda, S.E.Sy.,
M.E.I., selaku Pembimbing Skripsi I dan II yang telah banyak meluangkan
waktu untuk membimbing saya dalam penyelesaian Skripsi ini.
2. Orangtua dan keluarga besar yang telah memberikan motivasi tiada henti-
hentinya hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam penyelesaian
Skripsi ini.
x
3. Ibu Rusmini Selaku pemilik Unit Usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota
Jambi, beserta segenap pihak yang terlibat di dalamnya.
Beserta itu saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada
berbagai pihak, yakni :
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D, selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, S.E., M.E.I., selaku Wakil Rektor I Bidang
Akademik dan Kelembagaan, Bapak Dr. As’ad Isma, M.Pd, selaku Wakil
Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Bapak
Dr. Bahrul Ulum, S.Ag., MA, selaku Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr. A.A. Miftah, S.Ag., M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Dr. Rafidah, S.E., M.E.I., selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Novi
Mubyarto, S.E., M.E, selaku Wakil Dekan II, dan Bapak Dr. Sucipto, S.Ag.,
M.Ag, selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI, selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Syariah dan Bapak M. Yunus, M.SI, selaku Sekretaris Program Studi
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan penulis.
xi
7. Sahabat-sahabat seangkatan, senasib, dan seperjuangan dengan peneliti, yang
telah memberikan motivasi dan semangat yang sangat membantu penulis
dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini banyak terdapat
keterbatasan dan kekurangan, oleh karena itu penulis berharap kepada semua
pihak untuk kiranya memberikan sumbang saran demi kesempurnaan Skripsi ini.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan penelitian
selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jambi, 6 Mei 2020
Penulis,
M. Arifin Azhari
NIM : EES.160446
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................ ii
NOTA DINAS ................................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
MOTTO .......................................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 10
C. Batasan Masalah............................................................................. 10
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10
xiii
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 11
F. Kerangka Teori............................................................................... 12
G. Pengaruh Variabel .......................................................................... 42
H. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 45
I. Kerangka Berpikir .......................................................................... 48
J. Hipotesis ......................................................................................... 49
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian .................................................................... 51
B. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 51
C. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 52
D. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 53
E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 56
F. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 59
G. Sistematika Penulisan .................................................................... 63
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya Usaha ............................................................... 65
B. Visi dan Misi Usaha ....................................................................... 67
C. Struktur Organisasi Usaha.............................................................. 68
D. Logo Usaha .................................................................................... 71
E. Aneka Produk Usaha ...................................................................... 71
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Tabulasi Data Penelitian ................................................................ 74
B. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 79
C. Uji Regresi Linear Berganda .......................................................... 85
D. Uji Hipotesis .................................................................................. 86
E. Pembahasan .................................................................................... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 102
B. Saran ............................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 104
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xv
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Data Pertumbuhan UMKM Provinsi Jambi Tahun 2013-2018 ............. 2
Tabel I.2 Data Pendapatan Bunga Zahra Tahun 2014-2019 ................................. 8
Tabel I.3 Tinjauan Pustaka Penelitian ................................................................... 45
Tabel II.1 Definisi Operasional Variabel .............................................................. 54
Tabel III.1 Daftar Produk Kue Basah Bunga Zahra .............................................. 72
Tabel III.2 Daftar Produk Kue Kering Bunga Zahra ............................................ 73
Tabel III.3 Daftar Produk Unggulan Lain Bunga Zahra ....................................... 73
Tabel IV.1 Tabulasi Data Variabel Modal ............................................................ 74
Tabel IV.2 Tabulasi Data Variabel Biaya Produksi .............................................. 76
Tabel IV.3 Tabulasi Data Variabel Volume Penjualan ......................................... 77
Tabel IV.4 Tabulasi Data Variabel Pendapatan .................................................... 78
Tabel IV.5 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................. 81
Tabel IV.6 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................ 84
Tabel IV.7 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ............................................. 85
Tabel IV.8 Hasil Uji Signifikansi T ...................................................................... 87
Tabel IV.9 Hasil Uji Signifikansi F ...................................................................... 90
xvi
Tabel IV.10 Hasil Koefisien Determinasi ............................................................. 92
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Kerangka Berpikir Penelitian ...........................................................49
Gambar III.1 Struktur Organisasi Bunga Zahra Cake and Cookies ....................68
Gambar III.2 Logo Usaha ...................................................................................71
Gambar IV.1 Grafik Normal P-Plot ....................................................................80
Gambar IV.2 Grafik Scatterplot ..........................................................................83
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Pembukuan Keuangan Bunga Zahra Cake and Cookies
Lampiran 2 Hasil Analisis Data
Lampiran 3 Tabel T
Lampiran 4 Tabel F
Lampiran 5 Tabel Durbin-Watson
Lampiran 6 Dokumentasi Lapangan
Lampiran 7 Jadwal Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor usaha
yang penting dan merupakan salah satu usaha penyangga utama yang dapat
menyerap tenaga kerja. Pada tahun 1998, banyak usaha berskala besar pada
berbagai sektor termasuk industri, perdagangan, dan jasa mengalami stagnasi
bahkan sampai terhenti aktifitasnya. Namun Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) dapat bertahan dan menjadi pemulih perekonomian
ditengah keterpurukan yang menimpa akibat krisis tersebut. Hal ini menjadikan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai katup penyelamat dalam
proses pemulihan ekonomi nasional, ditandai dengan kontribusi sektor usaha
tersebut dalam pembentukan PDRB cukup signifikan diangka 54,22 persen dari
total PDRB dan sumbangan ekspor sebesar 70 persen dikala proses pemulihan
ekonomi di Indonesia setelah ditimpa krisis ekonomi tersebut.2 Di era saat ini,
jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia sendiri kian
berkembang signifikan dan memiliki peranan yang terhitung cukup besar pada
2 Nirfandi Gonibala dan Vecky A J Masinambow, “Analisis Pengaruh Modal dan Biaya
Produksi terhadap Pendapatan UMKM di Kota Kotamobagu,” Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 19,
no. 01 (2019): hlm. 57.
2
perekonomian nasional sebesar 99,9 persen dengan sumbangsi terhadap PDRB
pun meningkat hingga 60 persen.3
Di Provinsi Jambi sendiri, jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) meningkat hingga melebihi 10 ribu unit yang tercatat di Dinas
Koperasi dan UMKM Kota Jambi. Adapun data pertumbuhan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Jambi dalam enam tahun terakhir
diantaranya sebagai berikut :
Tabel I.1
Data Pertumbuhan UMKM di Provinsi Jambi
Tahun 2013 s/d Tahun 2018
No Tahun Jumlah UMKM
1 Tahun 2013 10.024
2 Tahun 2014 10.274
3 Tahun 2015 10.556
4 Tahun 2016 10.868
5 Tahun 2017 11.221
6 Tahun 2018 11.641 Sumber : Data Renstra Dinas Koperasi dan UMKM Kota Jambi
Berdasarkan dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2013
s/d tahun 2018 jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi
Jambi mengalami peningkatan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 2,5%
selama 6 tahun terakhir.4 Hal ini menjadikan tingkat pertumbuhan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Jambi terbilang konsisten
selama 6 tahun terakhir karena selalu mengalami peningkatan. Dari hal
3 Liputan6.com, “UMKM Sumbang 60 Persen ke Pertumbuhan Ekonomi Nasional,”
liputan6.com, diakses 6 Oktober 2019, https://www.liputan6.com/bisnis/read/3581067/umkm-
sumbang-60-persen-ke-pertumbuhan-ekonomi-nasional.
4 Hasil Hitungan dari Penulis
3
tersebut, tergambarkan secara tepat bahwa pengembangan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan
ekonomi nasional di Indonesia pada saat ini. Di masa yang akan datang,
pemerintah melihat bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan
menjadi salah satu sektor ekonomi yang mampu dan dapat mempunyai
kontribusi yang sangat besar terhadap pendapatan maupun penyerapan tenaga
kerja di Indonesia.5 Dalam hal ini, penulis tertarik dengan kontribusinya dalam
penyumbangan terhadap pendapatan dikarenakan hal tersebut selalu menjadi
perhatian utama yang menyangkut kelangsungan hidup suatu bisnis dan
peranannya terhadap roda perekonomian.
Pendapatan menurut Lia Amaliawiati dan Asfia Murni, didefinisikan
sebagai hasil berupa uang yang diterima oleh suatu perusahaan atas penjualan
barang-barang dan jasa yang dihasilkannya. Berkembangnya suatu usaha dapat
dilihat dari jumlah pendapatan yang diterima oleh pelaku usaha.6 Banyaknya
hal yang mempengaruhi pendapatan, diantaranya seperti penetapan harga jual,
profesionalisme sumber daya usaha, lama usaha, jumlah tenaga kerja,
pengunaan teknologi, jam dagang atau jam kerja, pengalaman kerja, sikap
kewirausahaan, jumlah bahan baku, jarak usaha, jenis produk, tingkat
pendidikan pengusaha, lokasi usaha, modal, biaya produksi, dan volume
penjualan.
5 Elly Ernawati, Jeni Susyanti, dan Muhammad Agus Salim, “Pengaruh Modal Usaha dan
Lama Usaha terhadap Pendapatan Usaha (Studi pada Pelaku Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fashion
di Kota Malang),” Jurnal Ilmiah Riset Manajemen 8, no. 04 (29 Juli 2019): hlm. 136.
6 Lia Amaliawati dan Asfia Murni, Ekonomika Mikro (Edisi Revisi), 2 ed. (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2014), hlm. 248.
4
Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi pendapatan, penulis
cenderung tertarik untuk mengambil ketiga faktor tertentu untuk dianalisis
dalam penelitian ini, yakni modal, biaya produksi, dan volume penjualan.
Alasannya ialah berawal dari sebuah konsep pendapatan yang dalam suatu
usaha berkaitan dengan perolehan yang diraih oleh suatu usaha setelah
menjalankan aktivitas bisnisnya. Aktivitas bisnis terutama dari segi usaha yang
menghasilkan produk/barang, dalam konsepnya selama ini disepakati
bahwasanya segala bentuk komponen yang membangun pendapatan usaha itu
sendiri selalu berasal dari adanya elemen pembangun seperti modal, biaya
produksi, dan volume penjualan. Tanpa adanya elemen pembangun tersebut,
mustahil usaha yang bergerak di sektor komoditas (perdagangan) yang
menghasilkan barang menjalankan operasional usahanya demi mendapatkan
umpan balik yang diinginkan berupa hasil yang diharapkan seperti pendapatan
usaha. Maka dari hal tersebut, modal, biaya produksi, dan volume penjualan
memiliki sebuah konsep yang dapat diukur untuk menunjang terciptanya suatu
pendapatan7. Sehingga dari hal tersebutlah, penulis tertarik mengambil ketiga
faktor tersebut, ditambah ketiga faktor tersebut memiliki penjelasan ilmiah
yang saling berkaitan dengan pendapatan itu sendiri.
Dimulai dari modal yang dimana menurut pernyataan di dalam penelitian
Tri Utari dan Putu Martini Dewi, adalah barang-barang atau peralatan yang
dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal merupakan faktor
yang mempunyai peranan cukup penting dalam proses produksi, karena modal
7 Berdasarkan Analisis Penulis
5
diperlukan ketika hendak mendirikan perusahaan baru atau untuk memperluas
usaha yang sudah ada, tanpa modal yang cukup maka akan berpengaruh
terhadap kelancaran usaha sehingga akan mempengaruhi pendapatan yang
diperoleh.8 Pernyataan ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh
Khasan Setiaji dan Ana Listia Fatuniah, yang menyatakan bahwa semakin
besar modal maka akan dapat menambah atau meningkatkan jumlah
produktivitas sehingga dapat meningkatkan penjualan dan juga dapat
meningkatkan pendapatan. Dari hal tersebut terlihat bahwa modal memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pendapatan.9
Kemudian, ada biaya produksi yang mempengaruhi pendapatan. Biaya
produksi sendiri menurut Suherman Rosyidi, ialah biaya yang harus
dikeluarkan oleh pengusaha untuk menghasilkan output.10
Di dalam penelitian
yang dilakukan oleh Abdul Wasi, menyatakan bahwa biaya produksi akan
menentukan jumlah input bahan baku produksi dan akan berpengaruh pada
output yang dihasilkan di dalam produksi tersebut. Semakin banyak output
yang dihasilkan, maka barang yang dijual pun akan lebih banyak, sehingga
pendapatan produsen pun akan semakin meningkat. Dari hal tersebut terlihat
8 Tri Utari dan Putu Dewi Martini, “Pengaruh Modal, Tingkat Pendidikan dan Teknologi
Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Di Kawasan Imam Bonjol
Denpasar Barat | E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana,” E-Jurnal EP Unud 3, no.
12 (Desember 2014): hlm. 579.
9 Khasan Setiaji dan Ana Listia Fatuniah, “Pengaruh Modal, Lama Usaha dan Lokasi
Terhadap Pendapatan Pedagang Pasar Pasca Relokasi,” Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis
(JPEB) 6, no. 1 (1 Maret 2018): hlm. 4 & 9, https://doi.org/10.21009/JPEB.006.1.1.
10
Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro
& Makro (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 365.
6
bahwa biaya produksi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan.11
Selanjutnya, ada volume penjualan yang juga mempengaruhi pendapatan.
Di dalam penelitian yang dilakukan oleh Fauzi Dwi Putra, menyatakan volume
penjualan adalah jumlah unit yang terjual dari suatu produk yang ditetapkan
dalam suatu periode tertentu dan hal tersebut mempengaruhi laba (kelebihan
pendapatan).12
Adapun laba dapat diartikan sebagai suatu kelebihan
pendapatan menurut Prawironegoro di dalam penelitian Putu Rustami, et al.13
Pada kaitannya, jika volume penjualan dalam suatu perusahaan ditingkatkan,
itu artinya laba (kelebihan pendapatan) tersebut juga akan meningkat. Karena
tanpa adanya suatu pencapaian laba (kelebihan pendapatan), suatu perusahaan
tidak akan dapat melanjutkan usahanya. Sehingga dari hal tersebut terlihat
bahwa volume penjualan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
laba (kelebihan pendapatan).14
Dari penjelasan-penjelasan tersebut terlihat bahwasanya secara teori,
modal, biaya produksi, dan volume penjualan memiliki keterkaitan ilmiah
terhadap pendapatan. Konsep pendapatan tersebut kemudian akan ditelusuri ke
11 Abdul Wasi, “Pengaruh Biaya Produksi terhadap Pendapatan Produsen Tempe Menurut
Perspektif Ekonomi Islam (Studi di Desa Kresek Kec.Kresek Kab. tangerang)” (diploma, Banten,
UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2017), hlm. 1 & 69,
http://repository.uinbanten.ac.id/1380/.
12
Fauzi Dwi Putra, “Pengaruh Volume Penjualan dan Biaya Produksi Kalung terhadap Laba
pada Hidayah Shop Kuta-Badung,” Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha 9, no. 2 (3 September
2019): hlm. 463, https://doi.org/10.23887/jjpe.v9i2.20127.
13
Putu Rustami, I Ketut Kirya, dan Wayan Cipta, “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi,
dan Volume Penjualan terhadap Laba pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis,” e-Journal Bisma
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen 2 (2014): hlm. 7.
14
Fauzi Dwi Putra, loc.cit
7
dalam suatu objek yang dijadikan sasaran penelitian, yakni unit usaha bernama
Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.
Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi merupakan unit usaha yang
menjual berbagai macam produk kue kering dan kue basah. Beralamatkan di
Jalan Sultan Hasanuddin Lorong Teratai, RT. 23 No. 21, Kelurahan Talang
Bakung, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi. Bunga Zahra Cake and Cookies
Kota Jambi didirikan pada tahun 2009 dan dikelola oleh Ibu Rusmini selaku
pemilik beserta para pekerja yang ada di dalamnya.15
Pendapatan merupakan
gambaran yang menunjukkan keberhasilan suatu usaha dan sebagai tolak ukur
berkembangannya suatu usaha. Hal ini senada dengan teori yang dikemukakan
oleh Sadono Sukirno, yang menyatakan bahwa pendapatan merupakan unsur
yang sangat penting dalam sebuah usaha perdagangan, karena dalam
melakukan suatu usaha tentu ingin mengetahui nilai atau jumlah pendapatan
yang diperoleh selama melakukan usaha tersebut.16
Akhir-akhir ini pendapatan di unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies
Kota Jambi mengalami ketidakkonsistenan, ini terlihat dari jumlah total
pendapatan dalam beberapa tahun terakhir mengalami fluktuatif dan cenderung
stagnan. Hal ini dapat terlihat pada data dibawah ini :
15 Berdasarkan Hasil Wawancara
16
“Teori Pendapatan Ekonomi | hestanto personal website,” diakses 19 Oktober 2019,
https://www.hestanto.web.id/teori-pendapatan-ekonomi/.
8
Tabel I.2
Data Pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies
Kota Jambi Tahun 2014 s/d Tahun 2019
No Tahun Total Pendapatan
1 Tahun 2014 Rp291.300.000
2 Tahun 2015 Rp297.600.000
3 Tahun 2016 Rp290.000.000
4 Tahun 2017 Rp76.550.000
5 Tahun 2018 Rp254.500.000
6 Tahun 2019 Rp265.000.000 Sumber: Data Pembukuan Pendapatan UMKM Bunga Zahra
Terlihat dari tabel tersebut, kondisi pendapatan Bunga Zahra Cake and
Cookies Kota Jambi dari tahun 2014 sampai tahun 2019 pertumbuhannya
cenderung melambat bahkan menurun, kecuali pada tahun 2017 yang bersifat
wajar karena usaha tersebut hanya menjalankan kegiatan operasional usahanya
selama 4 bulan disebabkan pemilik usaha memutuskan untuk jeda sementara
waktu karena harus menjalankan kewajiban yang penting, yakni menunaikan
ibadah haji.17
Siklus pendapatan yang fluktuatif, cenderung stagnan, serta
menurun pada unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi
mengindikasikan bahwa unit usaha tersebut masih memiliki permasalahan di
dalam usahanya, terutama dalam memperoleh pendapatan.
Berdasarkan permasalahan yang terungkap di atas, penulis akan
melakukan penelitian pada unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota
Jambi. Adapun alasan penulis memilih tempat usaha Bunga Zahra Cake and
Cookies Kota Jambi sebagai objek penelitian dikarenakan dari sudut pandang
ekonomi syariah yang merupakan disiplin ilmu yang ditekuni penulis, ada
17 Berdasarkan Hasil Wawancara
9
keunikan yang diperlihatkan oleh Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi
dari sudut pandang tersebut. Dimana pemilik Bunga Zahra Cake and Cookies
Kota Jambi selalu memiliki kontribusi besar sebagai unit usaha yang selalu
menyisihkan sebagian hartanya untuk dizakatkan bahkan disedekahkan kepada
pihak yang membutuhkan. Dari hal tersebut, ini menandakan bahwasanya
Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi menjadi satu dari sekian unit usaha
yang sadar dalam tuntutan untuk membayar zakat. Mengingat saat ini, masih
banyak ditemukan kalangan baik itu dari segi unit usaha enggan untuk
membayar zakat karena kesadaran yang tidak muncul ke permukaan.
Ditambah, unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi setelah
diamati ternyata gemar membantu sesama dengan sering bersedekah dan ikut
serta dalam agenda “Jum’at Berkah” bersama dengan anggota usaha rumahan
lainnya. Keadaan tersebut kembali menandakan bahwasanya Bunga Zahra
Cake and Cookies Kota Jambi kental menjalankan kegiatan usahanya dengan
prinsip syariah dan juga mengemban prinsip syariah dalam membantu roda
perekonomian dengan kesadaran dalam membayar zakat yang tinggi, gemar
bersedekah serta melakukan kegiatan kemanusiaan yang masuk dalam koridor
Ekonomi Syariah. Karena hal tersebutlah maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian pada unit usaha tersebut.
Oleh karena itu, berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Modal, Biaya
Produksi, dan Volume Penjualan terhadap Pendapatan Bunga Zahra
Cake and Cookies Kota Jambi”.
10
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka didapatkan rumusan
permasalahan penelitian diantaranya sebagai berikut :
1. Apakah modal berpengaruh terhadap pendapatan di Bunga Zahra Cake and
Cookies Kota Jambi ?.
2. Apakah biaya produksi berpengaruh terhadap pendapatan di Bunga Zahra
Cake and Cookies Kota Jambi ?.
3. Apakah volume penjualan berpengaruh terhadap pendapatan di Bunga
Zahra Cake and Cookies Kota Jambi ?.
4. Apakah modal, biaya produksi, dan volume penjualan berpengaruh secara
simultan terhadap pendapatan di Bunga Zahra Cake and Cookies Kota
Jambi ?.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, diperlukan pembatasan masalah
dikarenakan luasnya permasalahan dan banyaknya faktor yang mempengaruhi
permasalahan yang diteliti. Sehingga penelitian hanya mengkaji tentang:
Pengaruh Modal, Biaya Produksi, dan Volume Penjualan terhadap Pendapatan
Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disajikan di atas, maka tujuan
dalam penelitian ini adalah :
11
1. Untuk mengetahui modal berpengaruh terhadap pendapatan di Bunga Zahra
Cake and Cookies Kota Jambi.
2. Untuk mengetahui biaya produksi berpengaruh terhadap pendapatan di
Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.
3. Untuk mengetahui volume penjualan berpengaruh terhadap pendapatan di
Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.
4. Untuk mengetahui modal, biaya produksi, dan volume penjualan
berpengaruh secara simultan terhadap pendapatan di Bunga Zahra Cake
and Cookies Kota Jambi.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi penulis, penelitian ini memberikan pengalaman yang berharga dan
menambah pengetahuan penulis mengenai penelitian yang diangkat.
2. Bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),
diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumbangsi pengetahuan dan
pembekalan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota
Jambi, terkhususnya pada unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota
Jambi agar usahanya bisa terus berkembang ke arah yang jauh lebih baik.
3. Bagi UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi terutama para akademisi di bidang
ekonomi syariah, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan
dan menambah khasanah ilmu pengetahuan dan informasi khususnya
mengenai peranan modal, biaya produksi, dan volume penjualan sebagai
12
upaya peningkatan pendapatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM), serta penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan mengenai kondisi dan permasalahan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) di Kota Jambi.
F. Kerangka Teori
1. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
a. Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah unit usaha
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha disemua sektor ekonomi.18
Di indonesia, definisi
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diatur berdasarkan
undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Bab 1
Pasal 1 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Definisi menurut UU No. 20 Tahun 2008 Bab 1 Pasal 1 tersebut
adalah:
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/
atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
18 Bank Indonesia, Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) (Jakarta: Bank
Indonesia, 2015), hlm. 13.
13
dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang.
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri yang dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang.19
Di dalam UU tersebut kriteria yang digunakan untuk
mendefinisikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seperti
yang tercantum dalam Bab IV pasal 6 adalah nilai kekayaan bersih
atau nilai asset yang tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,
atau hasil penjualan tahunan. Kriterianya yakni :
1) Usaha Mikro adalah unit usaha yang memiliki nilai asset paling
banyak Rp50 Juta atau dengan hasil penjualan paling besar Rp300
Juta.
2) Usaha Kecil adalah unit usaha yang memiliki nilai asset lebih dari
Rp50 Juta sampai dengan paling banyak Rp500 Juta atau memiliki
19 Ibid, hlm. 14
14
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300 Juta, hingga maksimum
Rp2,5 Milyar.
3) Usaha Menengah adalah unit usaha yang memiliki nilai kekayaan
bersih lebih dari Rp500 Juta hingga paling banyak Rp50 Milyar
atau memiliki hasil penjualan tahunan di atas Rp2,5 Milyar sampai
paling tinggi Rp50 Milyar.20
b. Kelebihan dan Kekurangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM)
Kelebihan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
adalah dapat menjadi dasar pengembangan kewirausahaan,
dikarenakan organisasi internal sederhana ini mampu meningkatkan
ekonomi kerakyatan/padat karya (lapangan kerja) yang berorientasi
pada ekspor dan substitusi impor (struktur industri dan perolehan
devisa). Selain itu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) aman
bagi perbankan dalam memberikan kredit karena bergerak di bidang
usaha yang cepat menghasilkan. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) juga mampu memperpendek rantai distribusi, lebih fleksibel
dan adaptabilitas dalam pengembangan usaha.
Adapun kekurangan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) adalah rendahnya kemampuan Sumber Daya Manusia
(SDM) dalam kewirausahaan dan manajerial yang menyebabkan
muculnya ketidakefisienan dalam menjalankan proses usaha. Terdapat
20 Ibid, hlm. 15
15
pula masalah keterbatasan keuangan yang menyulitkan dalam
pengembangan berwirausaha. Ketidakmampuan aspek pasar,
keterbatasan pengetahuan produksi dan teknologi, prasarana dan
sarana, dan ketidakmampuan mengusai informasi juga merupakan
kekurangan yang sering dialami dalam Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM). Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
juga tidak didukung kebijakan dan regulasi yang memadai, serta
perlakuan dari pelaku usaha besar yang tidak terorganisasi dalam
jaringan dan kerja sama, sehingga sering tidak memenuhi standar dan
tidak memenuhi kelengkapan aspek legalitas.21
c. Permasalahan Umum Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM)
Permasalahan umum yang terjadi pada Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) yaitu :
1) Keterbatasan Finansial
Terdapat dua masalah utama dalam kegiatan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, yakni dalam aspek
finansial (mobilisasi modal awal dan akses ke modal kerja) dan
finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan
demi pertumbuhan output jangka panjang. Walaupun pada
umumnya modal awal bersumber dari modal (tabungan) sendiri
21 Ibid, hlm. 16
16
atau sumber-sumber informal, namun sumber-sumber permodalan
ini sering tidak memadai dalam untuk kegiatan produksi maupun
investasi. Walaupun begitu banyak skim-skim kredit dari
perbankan dan bantuan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
sumber pendanaan dari sektor informal masih tetap dominan
dalam pembiayaan kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM).
Hal ini disebabkan karena lokasi bank terlalu jauh bagi
pengusaha yang tinggal di daerah, persyaratan terlalu berat,
urusan administrasi yang rumit, dan kurang informasi mengenai
skim-skim perkreditan yang ada beserta prosedurnya. Lagi pula,
sistem pembukuan yang belum layak secara teknis perbankan
menyebabkan UMKM juga sulit memperoleh kredit.
2) Keterbatasan Sumber Daya Manusia
Salah satu kendala serius bagi banyak Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) di Indonesia adalah keterbatasan SDM
terutama dalam aspek-aspek entrepreneurship, manajemen, teknik
produksi, pengembangan produk, engineering design, quality
control, organisasi bisnis, akuntansi, data processing, teknik
pemasaran, dan penelitian pasar. Semua keahlian ini sangat
dibutuhkan untuk mempertahankan atau memperbaiki kualitas
17
produk, meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam produksi,
memperluas pangsa pasar dan menembus pasar barang.22
3) Keterbatasan Teknologi
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia
umumnya masih menggunakan teknologi yang tradisional, seperti
mesin-mesin tua atau alat-alat produksi yang bersifat manual. Hal
ini membuat produksi menjadi rendah, efisiensi menjadi kurang
maksimal, dan kualitas produk relatif rendah.
4) Kemampuan Manajemen
Kekurangmampuan pengusaha kecil untuk menentukan pola
manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan tahap
pengembangan usahanya, membuat pengelolaan usaha menjadi
terbatas. Dalam hal ini, manajemen merupakan seni yang dapat
digunakan atau diterapkan alam penyelenggaraan kegiatan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), baik unsur perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.23
2. Pendapatan
a. Pengertian Pendapatan
Pendapatan merupakan penerimaan dari hasil yang diperoleh
dalam melakukan kegiatan ekonomi berkaitan dengan aktivitas
22 Ibid, hlm. 19
23
Ibid, hlm. 20
18
perusahaan dan hasil penjualan faktor produksi yang dimiliki
perusahaan. Pendapatan merupakan unsur yang sangat penting dalam
sebuah usaha perdagangan, karena dalam melakukan suatu usaha tentu
ingin mengetahui nilai atau jumlah pendapatan yang diperoleh selama
melakukan usaha tersebut. Adapun sumber-sumber pendapatan
diperoleh dari beberapa sumber, yakni pendapatan intern yang didapat
dari para anggota atau juga dari pemegang saham, pendapatan ekstern
yang bisa berasal dari bunga bank, dan hasil usaha.24
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah :
1) Kesempatan kerja yang tersedia, semakin banyak kesempatan
kerja yang tersedia, semakin banyak penghasilan yang bisa
diperoleh dari hasil kerja tersebut.
2) Jenis pekerjaan, terdapat banyak jenis pekerjaan yang dapat dipilih
seseorang dalam melakukan pekerjaaanya untuk mendapatkan
penghasilan.
3) Kecakapan dan keahlian, dengan bekal kecakapan dan keahlian
yang tinggi akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
yang pada akhirnya pula terhadap penghasilan.
24 Sadono Sukirno, Teori Pengantar Mikro Ekonomi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2006), hlm. 47.
19
4) Motivasi atau dorongan juga mempengaruhi jumlah penghasilan,
semakin besar dorongan untuk melakukan pekerjaan, semakin
besar pula penghasilan yang diperoleh.
5) Keuletan bekerja.
6) Banyak sedikitnya modal yang digunakan.25
c. Pendapatan Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Nilai-nilai Islam merupakan faktor endogen dalam rumah tangga
seorang muslim, maka haruslah dipahami bahwa seluruh aktivitas
ekonomi di dalamnya, harus dilandasi legalitas halal-haram. Islam tidak
bisa mentolerir distribusi pendapatan yang sumbernya diambil dari yang
haram. Pendapatan dalam pandangan Islam terdapat aturan halal dan
haram, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-
Baqarah ayat 172, yang berbunyi :
إن كنتم إياه تعبد ٱشكسا لل كم ت ما زشقن أييا ٱلرين ءامنا كلا من طيب ن ي
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara di
antara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan
bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepadan-Nya kamu
menyembah” (Q.S. Al-Baqarah : 172)26
25 Arininoer Maliha, “Pengaruh Modal,Tenaga Kerja dan Bahan Baku Terhadap Tingkat
Pendapatan Industri Kue Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus di Home Industri Mitra
Cake Legundi Sukarame Bandar Lampung)” (Strata 1, Lampung, Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung, 2018), hlm. 52.
26
Departemen Agama RI, Op.cit., hlm. 38.
20
Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT.
Menghendaki segala sesuatu yang diusahakan di dapat dengan cara
halal. Maka dalam teori ekonomi islam halal dan haram tetap jadi
prioritas utama dalam menentukan kebahagian di Dunia dan di akhirat
kelak.27
Dalam perspektif Islam, penggunan harta juga harus dilakukan
sesuai dengan syari‟ah dilarang menggunakan pendapatan yang telah
kita miliki dengan sembarangan. Dalam konsep ekonomi islam terdapat
norma dan etika dalam mengkonsumsi hasil pendapatan tersebut antara
lain:
1) Menafkahkan harta dalam kebaikan dan menjauhi sifat kikir
2) Islam memerangi tindakan mubadzir
3) Sikap sederhana dalam membelanjakan harta (tidak
berlebihan).28
3. Modal
a. Pengertian Modal
Modal adalah kekayaan yang dipakai untuk menghasilkan kekayaan
lagi. Dia adalah “alat produksi yang diproduksi” atau dengan kata lain
“alat produksi buatan manusia”. Modal meliputi semua barang yang
diproduksi tidak untuk konsumsi, melainkan untuk produksi lebih
lanjut. Mesin, peralatan, alat-alat pengangkutan, proyek irigasi seperti
27 Abdul Wasi, Op.cit., hlm. 40
28
Ibid, hlm. 41
21
kanal dan dam, persediaan bahan mentah, uang tunai yang ditanamkan
perusahaan, dan sebagainya, semuanya itu adalah contoh-contoh modal.
Jadi, modal adalah kekayaan yang didapatkan oleh manusia melalui
tenaganya sendiri dan kemudian menggunakannya untuk menghasilkan
kekayaan lebih lanjut. Pada umumnya, modal digolongkan menjadi
modal tetap dan modal kerja. Modal tetap mencakup barang produksi
tahan lama yang digunakan lagi dan hingga tak dapat dipakai lagi.
Bangunan dan mesin, peralatan, traktor dan truk, dan sebagainya,
adalah contoh modal tetap. Adapun modal kerja berisi barang produksi
sekali pakai seperti bahan mentah yang langsung habis sekali pakai
saja. Adapun berdasarkan pemiliknya, modal terbagi menjadi modal
individu dan modal masyarakat.29
Modal dapat berbentuk seperti modal uang yaitu sejumlah dana
yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha, dan ada modal
barang yaitu berupa alat-alat yang diperlukan untuk kegiatan usaha.
Besar kecilnya modal yang dipergunakan dalam usaha tentunya akan
berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh pengusaha. Agar
usaha produksinya berjalan dengan baik, diperlukan modal usaha yang
cukup memadai. Modal yang besar akan memungkinkan jumlah
persediaan barang yang akan diproduksi semakin banyak. Hal ini
memungkinkan akan turut mempengaruhi tingkat pendapatan. Sehingga
dalam hal ini modal mempunyai arti yang penting bagi suatu usaha,
29 Muhammad Sharif Chaudary, Sistem Ekonomi Islam (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2012), hlm. 201.
22
karena sifatnya yang kompleks disebabkan berhubungan dengan
keputusan pengeluaran dalam kegiatan usaha untuk mencapai
keuntungan maksimum. Tanpa modal usaha tidak akan berjalan.30
b. Modal dalam Perspektif Ekonomi Islam
Modal dalam konsep ekonomi Islam berarti semua harta yang
bernilai dalam pandangan syar’i, dimana aktivitas manusia ikut
berperan serta dalam usaha produksinya dengan tujuan pengembangan.
Uang merupakan modal serta salah satu faktor produksi yang penting,
tetapi bukan yang terpenting karena manusia menduduki tempat di
atas modal yang disusul oleh sumber daya alam. Pandangan ini berbeda
dengan pandangan sementara pelaku ekonomi modern yang
memandang uang segala sesuatu, sehingga tidak jarang manusia atau
sumber daya alam dianiaya atau ditelantarkan.
Modal dalam sistem ekonomi Islam diharuskan terus berkembang
agar sirkulasi uang tidak berhenti. Dikarenakan jika uang atau modal
terhenti maka harta itu tidak akan mendatangkan manfaat bagi orang
lain, namun seandainya jika uang diinvestasikan dan digunakan untuk
melakukan bisnis maka uang tersebut akan mendatangkan manfaat bagi
orang lain, termasuk diantaranya jika ada bisnis yang berjalan maka
30 Lia Amaliawati dan Asfia Murni, Op.cit, hlm. 30
23
akan bisa menyerap tenaga kerja.31
Sebagaimana Allah Swt. berfirman
dalam QS. Al-Baqarah: 279 yang berbunyi sebagai berikut :
لكم ل ت إن تبتم فلكم زءس أم زسلوۦ ن ٱلل ل فإن لم تفعلا فأذنا بحسب م ن ظل
ن تظل
Artinya: “Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa
riba), Maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan
memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), Maka
bagimu pokok hartamu; kamu tidak Menganiaya dan tidak (pula)
dianiaya.” (Q.S. Al-Baqarah: 279)32
Ayat ini menjelaskan bahwa meneruskan hidup dengan riba setelah
menjadi orang Islam, berarti memaklumkan perang kepada Allah Swt.
dan rasul. Dengan ancaman yang keras itu, dapatlah dipahamkan
bahwasanya seluruh harta yang diperibakan itu, baik dapatlah
dipahamkan bahwasanya seluruh harta yang dipinjamkan, atau
bunganya dari harta itu, semuanya menjadi harta yang haram
kelanjutannya ialah bahwa daulah islamiyah berhak merampas seluruh
harta itu, baik modal pokok, maupun bunganya. Tetapi kalau kamu
telah taubat tidak hendak melanjutkan lagi kehidupan yang jahat itu,
maka harta yang kamu pinjamkan sebanyak jumlah asalnya, bolehlah
kamu ambil kembali.33
31 Hasan Aedy, Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 122.
32
Departemen Agama RI, Op.cit., hlm. 66
33
Hasan Aedy, Op.cit., hlm. 123
24
Ekonomi Islam dalam konsep pengembangan modal memberikan
ketentuan-ketentuan yang jelas dan terarah, antara lain konsep
pengembangan modal yang ditawarkan adalah dengan menyerahkannya
pada tiap individu sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Dengan catatan segala bentuk pengembangan yang akan dilakukan,
harus memenuhi ketentuan-ketentuan syariah yang ada sebagaimana
yang diatur dalam syariah muamalat. Dengan demikian, adanya
pengembangan modal usaha yang dilakukan sesuai dengan sistem
ekonomi Islam, diharapkan akan tercipta kondisi perekonomian
masyarakat yang kondusif bagi pengembangan produksi.34
c. Syarat Agar Modal yang Ditanam Dapat Meningkatkan
Pendapatan Usaha
Sebuah bisnis atau usaha dapat berkembang besar jika diiringi
dengan pertumbuhan modal yang didapat dari keuntungan usaha
tersebut. Keuntungan memiliki peran yang sangat penting bagi sebuah
usaha untuk dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Meraih
keuntungan atau pendapatan yang tinggi tentunya tidak semudah yang
dibayangkan dan perlu yang namanya prosedur atau persyaratan
tertentu untuk bisa meraihnya. Beberapa cara di bawah ini sebenarnya
sederhana, namun terbukti ampuh dalam investasi modal usaha untuk
meningkatkan keuntungan atau pendapatan. Adapun syarat ampuhnya
ialah :
34 Loc.cit
25
1) Harga Produk yang Tepat
Harga produk sangat berpengaruh terhadap banyaknya
kentungan yang akan didapatkan. Ketika pengusaha menginginkan
untung besar dengan modal kecil, hal pertama yang harus dilakukan
adalah mematok harga yang tepat. Jika produk yang pengusaha jual
merupakan produk yang berkualitas, jangan pernah takut untuk
memberikan harga tinggi. Dengan harga yang tinggi, persentase
keuntungan yang pengusaha dapatkan juga akan meningkat. Selain
itu, harga yang tinggi juga memiliki nilai prestige tersendiri bagi
beberapa konsumen, sehingga mereka akan merasa bangga dan puas
telah membeli produk pengusaha.
2) Kurangi Pengeluaran
Pengeluaran dalam proses produksi maupun distribusi sangat
berpegaruh terhadap keuntungan. Oleh karena itu, perhitungkan
pengeluaran yang tidak terlalu penting dengan tepat. Sebagai
contoh, jika tempat usaha Anda ramai pada waktu-waktu tertentu,
pengusaha bisa mempekerjakan karyawan paruh waktu untuk
mengurangi biaya gaji. Jadi, laba perusahaan tidak akan terbuang
terlalu banyak dan pengusaha mendapatkan untung yang besar.
3) Memperbanyak Produk
26
Setiap produk yang pengusaha produksi atau pengusaha jual
pasti memiliki laba dari harga belinya. Semakin banyak produk
yang pengusaha jual atau produksi, semakin besar pula
kenuntungan yang akan pengusaha dapatkan. Untuk mendapatkan
untung yang besar dengan modal kecil, pengusaha bisa
memperbanyak produk dalam waktu bersamaan. Dengan begitu,
otomatis pengusaha akan berbelanja bahan dalam jumlah besar.
Biasanya, jika kita membeli bahan dalam jumlah besar, harga beli
bahan menjadi lebih murah dan biaya transportasi yang
dikeluarkan juga cenderung lebih kecil karena dilakukan dalam
waktu yang sama.
4) Memperluas Jaringan
Memperluas jaringan mungkin memerlukan modal yang cukup
besar, namun bagaimana jika perluasannya melalui usaha
waralaba? Hasilnya pasti berbeda. Ketika produk yang Anda jual
sudah banyak diminati orang, pengusaha bisa menjual bisnisnya
dengan sistem waralaba. Dengan sistem ini, usaha bisa
berkembang dengan modal yang dibayarkan oleh orang yang
membelinya. Pengusaha tidak perlu mengeluarkan banyak modal
tetapi bisa mendapatkan keuntungan setiap bulannya.
5) Pemasaran yang Tepat
27
Pemasaran sebuah produk memengaruhi calon konsumen yang
akan membeli produk pengusaha. Jika promosi tepat, akan ada
banyak konsumen yang datang untuk mencoba produk yang
pengusaha jual. Banyak sekali cara berpromosi yang bisa
pengusaha lakukan, namun pengusaha harus memilih dengan
tepat cara mana yang paling efektif. Pilihlah cara promosi dengan
biaya yang sedikit namun dapat menarik banyak konsumen.
6) Mengambil Peluang Bisnis yang Lain
Banyak pelaku bisnis saat ini yang tidak hanya menjalankan
satu usaha saja untuk mendapatkan banyak keuntungan.
pengusaha juga bisa menggunakan cara ini untuk mendapatkan
banyak untung. Mulailah dari peluang bisnis yang sekiranya bisa
pengusaha jalani bersama dengan usaha awal. Misalnya jika
pengusaha membuka usaha berjualan ikan segar, pengusaha bisa
juga menyediakan bumbu yang dibutuhkan untuk mengolah ikan
tersebut, atau membuat olahan berbahan dasar ikan yang siap
dikonsumsi. Dengan menjalankan peluang bisnis yang sama,
pasar pengusaha menjadi lebih luas, tanpa harus melakukan
promosi secara terpisah untuk setiap produk. Ini sangat
menghemat biaya dan dapat menambah keuntungan bisnis
pengusaha.
28
Dengan melakukan 6 langkah tersebut dengan ketekunan dan
antisipasi yang tepat dalam melihat kendala dan peluang pasar, maka
akan tercipta kondisi dimana modal yang ditanamkan oleh pengusaha
membuahkan hasil berupa keuntungan yang tinggi. Keuntungan yang
tinggi tersebut tentunya akan masuk kategori dimana suatu unit usaha
berhasil meraih pendapatan yang tinggi dalam periode tertentu.35
4. Biaya Produksi
a. Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-
bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang
yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut. Biaya dalam pengertian
ekonomi adalah semua “beban” yang harus ditanggung untuk
menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh konsumen.
Sementara itu, biaya dalam pengertian produksi adalah semua “beban”
yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu
produksi.36
Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh
produsen dalam bentuk uang untuk menghasilkan suatu barang/jasa.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut :
1) Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
35 “6 Cara Mendapatkan Untung Besar dengan Modal Kecil,” Jurnal (blog), 11 Mei 2020,
https://www.jurnal.id/blog/2018-6-cara-mendapatkan-untung-besar-dengan-modal-kecil/.
36
Indra Mahardika Putra, Pengantar Mikro Ekonomi (Yogyakarta: Quadrant, 2018), hlm. 187.
29
2) Bahan baku pembantu atau pendukung.
3) Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktor.
4) Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi,
pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan, dan asuransi.
5) Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
6) Pajak.
b. Jenis-Jenis Biaya Produksi
Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan
untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk
pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi
digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen
utama dari biaya produksi, meliputi :
1) Biaya Bahan Baku
Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi
untuk mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk
dipasarkan.37
2) Biaya Tenaga Kerja Langsung
Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung
ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-
kegiatan proses produk, jadi secara langsung diterjunkan dalam
37 Ibid, hlm. 188
30
kegiatan produksi untuk menangani segala peralatan produksi agar
kegiatan usaha dapat terwujud semestinya.
3) Biaya Overhead Pabrik
Umumnya didefiniskan sebagai bahan tidak langsung, tenaga
kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya, seperti biaya
pemeliharaan pabrik, yang tidak secara mudah didefinisikan atau
dibebankan pada suatu pekerjaan.38
c. Biaya Produksi Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Biaya Produksi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan
ketika suatu perusahaan akan menghasilkan suatu produksi. Hal ini
dikarenakan setiap perusahaan tentu menginginkan keuntungan yang
besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya
suatu pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar suatu
perusahaan dapat memperhitungkan biaya-biaya yang akan di keluarkan
untuk menghasilkan suatu output barang.
Biaya Produksi dalam ekonomi Islam berpedoman kepada Al-
Qur’an dan Hadist, yang berarti sumber biaya produksi harus berasal
dari yang halal dan penggunaan biaya produksi juga harus dengan cara
yang halal. Biaya Produksi dalam Islam juga harus didasarkan pada
prinsip efisiensi dalam penggunaan sumber daya, seperti penggunaan
sumber daya tanah dan air yang tidak berlebihan, prinsip efektifitas
38 Ibid, hlm. 189
31
dalam penggunaan waktu, serta prinsip keadilan bagi pekerja dalam hal
pengaturan waktu kerja dan upah yang harus diterima. Penggunaan
sumber daya alam sebagai salah satu faktor biaya produksi tidak boleh
dilakukan secara berlebihan yang bisa menimbulkan kerugian
dikemudian hari39
, seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Qur‟an
dalam surat Al-Baqarah ayat 205 berikut ini :
Artinya : “Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di
bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-
tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai
kebinasan”(Q.S. Al-Baqarah: 205)40
d. Syarat Agar Biaya Produksi Dapat Meningkatkan Pendapatan
Penggunaan biaya produksi secara tepat dan efisien sesuai dengan
standar produksi yang ada untuk masing-masing kriteria perusahaan
dinilai sebagai langkah yang tepat untuk meraih pendapatan yang
maksimal. Kebanyakan pengusaha memilih langkah strategis dengan
menekan biaya produksi serendah mungkin namun penghasilan yang
didapatkan bisa tinggi. Penekanan biaya produksi merupakan tindakan
yang tepat dalam menghemat pengeluaran suatu biaya tanpa
39 Abdul Wasi, Op.cit., hlm. 35
40
Departemen Agama RI, Op.cit., hlm. 46
32
meninggalkan target perusahaan dalam meraih keuntungan atau
pendapatan yang tinggi, mengingat bahan-bahan baku dalam produksi
harganya selalu berubah dari waktu ke waktu.
Biaya produksi yang rendah namun bisa meningkatkan pendapatan,
selain harus bisa mengolahnya dengan tepat dan efisien, pengusaha juga
harus melakukan tindakan yang tepat dalam mengelol atau
memanajemen keuangan dibagian biaya tersebut. Pengusaha juga harus
membuat pos-pos pengeluaran untuk menjaga apabila ada kebutuhan
darurat seputar bisnis, membuat pembukuan keuangan serapi dan
sedetail mungkin supaya dapat mensiasati pengeluaran yang dikira
besar demi penghematan. Manajemen biaya tersebut tentunya harus
diimbangi dengan pemanfaatan faktor produksi seperti modal, sumber
daya manusia, sumber daya alam, keterampilan (skill), serta teknologi
yang kompetitif sesuai dengan ambisi atau target yang ditetapkan.
Ketika semua itu dapat dilakukan dengan baik, biaya produksi yang
rendah bisa berpengaruh terhadap penghasilan yang maksimal atau
pendapatan yang maksimal.41
5. Volume Penjualan
a. Pengertian Volume Penjualan
41 “6 Cara Jitu Mengatur Modal Usaha Untuk Meningkatkan Keuntungan,” Sahabat
Pegadaian | Solusi Gadai Terbaik - Tips Menabung Emas - Inspirasi Investasi Terbaik (blog), 22
Juli 2016, https://sahabatpegadaian.com/investasi/6-cara-jitu-mengatur-alokasi-modal-usaha-
untuk-meningkatkan-keuntungan.
33
Istilah penjualan sering disalah artikan dengan istilah pemasaran,
bahkan ironisnya ada yang menganggap sama pengertiannya antara
penjualan dan pemasaran. Kesalahpahaman tidak hanya pada praktek
penjualan tapi tetapi juga pada struktur organisasi perusahaan. Pada
hakikatnya kedua istilah tersebut memiliki arti dan ruang lingkup
berbeda. Pemasaran meniliki arti yang lebih luas meliputi berbagai
fungsi perusahaan, sedangkan penjualan merupakan bagian dari
kegiatan pemasaran itu sendiri. Dengan demikian penjualan tidak sama
dengan pemasaran.42
Penjualan adalah jumlah uang dibebankan dan dapat dilakukan
secara kredit maupun tunai dan pada umumnya kepada beberapa
pelanggan. Penjualan pun diukur dengan seberapa banyak barang atau
produk yang dijual oleh suatu perusahaan yang biasa disebut dengan
volume. Volume penjualan merupakan hasil akhir yang dicapai
perusahaan dari hasil penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan
tersebut. volume penjualan adalah total barang yang terjual oleh
perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Volume penjualan tidak
memisahkan secara tunai maupun kredit tetapi dihitung secara
keseluruhan dari total yang dicapai. Pencapaian volume penjualan
adalah salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan dalam suatu
perusahaan. Karena di dalam suatu perusahaan, tujuan pemasaran
adalah untuk meningkatkan volume penjualan yang menguntungkan
42 Zulkarnain, Ilmu Menjual : Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012), hlm. 9.
34
dalam arti dapat menghasilkan pendapatan secara optimal dan
meningkatkan laba.
Tujuan dari penjualan sendiri tentunya ialah untuk mendapatkan
keuntungan yang ditargetkan oleh setiap perusahaan. Maka dari itu,
untuk bisa meraih keuntungan yang maksimal perlu adanya peningkatan
pada volume penjualan usaha. Penetapan harga dibeberapa perusahaan
difokuskan pada volume penjualan selama periode waktu tertentu,
misalnya 1 tahun atau 3 tahun.
Peningkatan penjualan selain dipengaruhi oleh volume penjualan,
juga dipengaruhi oleh kondisi dan kemampuan penjual, kondisi pasar,
modal, kondisi organisasi perusahaan, periklanan, kampanye, dan
pemberian hadiah untuk mempersuasif lebih konsumen, serta
mengadakan discount atau potongan harga pada produk usaha.43
b. Volume Penjualan Menurut Perspektif Islam
Volume penjualan tentunya identik dengan konsep penjualan yang
ditotalkan menjadi perolehan penjualan dalam periode waktu tertentu.
Dalam Islam, seorang pelaku bisnis atau pedagang tidak hanya mencari
keuntungan, tapi juga suatu berkah dan rezeki yang diridhai Allah.
Keuntungan yang kita harus dapatkan bukan hanya dari segi materil
melainkan juga inmateril. Keuntungan materil bisa saja kita dapatkan
dalam membuat usaha, namun belum tentu dengan keuntungan
43 Basu Swastha, Manajemen Penjualan, 3 ed. (Yogyakarta: BPFE- YOGYAKARTA, 2014),
hlm. 80.
35
inmateril atau dalam segi agama dan kepuasan batin. Penjualan yang
dilakukan tentunya harus diilhami oleh nilai-nilai Islam. Adapun nilai-
nilai Islam yang harus ditanamkan ialah sebagai berikut :
1) Jujur/Terbuka/Transparan
Dalam sebuah bisnis Islam customer adalah raja, dan sebagaimana
mestinya seorang raja harus diperlakukan secara khusus. Hal ini
menyangkut bagaimana pelayanan kita kepada mereka, para customer
akan merasa lebih nyaman jika kita dapat memberikan service yang
memuaskan. Bahkan terkadang mereka tidak akan memperdulikan
perbedaan harga melainkan service yang kita berikan. Dalam sebuah
perdagangan, kejujuran adalah hal yang sangat penting.
Kejujuran harus menjadi sebuah prinsip dagang bagi seorang
pengusaha muslim. Namun seorang pedagang atau pengusaha
biasanya merasa kesulitan dalam melakukan hal ini. Jadilah
pengusaha yang menjaga kejujuran pada setiap customer, ikutilah cara
berdagang yang telah dicontohkan oleh Rasul kita. Menjadi seorang
pedagang yang seperti Rasulullah contoh kan bukanlah hal yang
mudah, terutama di zaman yang penuh dengan fitnah ini. Segala
macam cara menjadi halal digunakan semata-mata hanya demi
keuntungan satu pihak. Jangankan seorang pedagang, pejabat pun
sanggup untuk melakukan penghianatan korupsi demi menuruti nafsu
duniawi.
36
Islam mengajarkan kepada kita ilmu berdagang yang baik, etika
atau adab berdagang yang benar. Seharusnya kita sebagai orang islam
menjunjung tinggi bagaimana etika yang di ajarkan islam dalam
urusan jual beli atau berdagang. Jujur memang hal yang terlihat
sepele dan gampang untuk dilakukan, tapi jangan salah justru iman
seseorang akan di ujia melalui kejujurannya saat berdagang.
Contohlah apa yang Rasulullah lakukan ketika beredagang, beliau
selalu mengutamakan kejujuran. Seperti misalnya ketika beliau
memberikan penjelasan tentang kualitas atau spesifikasi suatu barang,
menghitung timbangan dan lain sebagainya.
2) Menjual Barang yang Halal
Allah telah mengingatkan dengan tegas tentang prinsip halal dan
haramnya sesuatu dalam perdagangan. Allah telah menetapkan prinsip
halal dan haram dalam Qur’an. Oleh sebab itu sebagai umat muslim
yang melakukan perdagangan kita wajib mengetahui asal muasal dari
apa yang kita perjual belikan. Selain itu sebagai kehalalan hasil yang
kita dapatkan juga harus terhindar dari Macam-Macam Riba. Oleh
sebab itu kita harus tahu apa pengertian Riba dalam islam dan apa saja
bahaya Riba bagi pelakunya.
3) Menjual Barang Dengan Kualitas Yang Baik
Sebagai seorang pedagang kita harus tetap jujur dan
memperhatikan kehalalan dari barang yang kita jual. Selain itu kita
37
juga memperhatikan bagaimana kualitas barang yang kita jual, apakah
mutunya sudah baik ataukah kurang layak untuk kita jual kepada
customers. Kualitas suatu barang yang kita jual menjadi tanggung
jawab kita sebagai pedagang. Oleh sebab itu kita harus memberikan
penjelasan tentang bagaimana kualitas suatu barang yang kita jual dan
berapa kuantitas barang yang kita jual pada customers.
Memberikan keterangan kualitas barang merupakan hal yang
wajib kita lakukan dalam perdagangan. Karena jika kita tidak jujur
dengan kualitas barang yang kita jual, maka hal ini akan berdampak
negative bagi diri kita sendiri sebagai pedagang. Seperti misalnya
barang yang kita jual memiliki kualitas yang rendah, namun kita
katakan pada customers jika barang tersebut memiliki barang yang
luar biasa. Ketika customers mau membeli dagangan tersebut karena
jaminan yang kita berikan, otomatis ketika si customer menggunakan
barang tersebut merasa rugi dan kecewa dengan kita sebagai
pedagang. Hal ini dapat di katakan cacat etis atau cacat moral karena
apa yang sudah pedagang katakana tidak sesuai dengan kualitas
barang yang ia jual. Jika anda termasuk orang yang demikian
sebaiknya segera merubah konsep dagang anda untuk lebih baik dan
lebih jujur. Ketika seorang pedagang melakukan kecurangan demi
mendapatkan keuntungan semata, maka mereka termasuk dalam
golongan orang-orang yang dzalim.
4) Tidak Menyembunyikan Cacat Pada Barang
38
Sebagai seorang pedagang sudah seharusnya kita menerangkan
tentang bagaimana kualitas suatu barang. Tapi tidak hanya itu karena
jika barang yang kita jual memiliki cacat, maka tugas kita sebagai
penjual harus mampu memberi tahu pada customer tentang cacat
barang tersebut.
5) Tidak Melalaikan Sholat Saat Berdagang
Allah memerintahkan kita untuk tidak melalaikan sholat apalagi
meninggalkannya. Seorang muslim yang baik pasti akan melakukan
apa saja demi memenuhi kewajibannya pada Allah. Begitu juga dalam
berdagang kita harus memperhatikan kewajiban sholat setiap waktu.
Mengutamakan akhirat daripada dunia adalah hal yang baik dan harus
kita lakukan setiap waktu. Utamakan kewajiban sholat mu dari pada
harus berkonsentrasi dalam berdagang. Seperti misalnya kota Madina,
Saudi Arabia yang ketika adzan berkumandang seluruh pedagang akan
meinggalkan dagangannya begitu saja tanpa ada rasa khawatir.
Menjaga etika jual beli dalam islam merupakan keutamaan dalam
sebuah bisnis atau perdagangan. Dengan menaati prinsip atau Fiqih
Muamalah Jual Beli membuat kehidupan seorang pedagang lebih
39
tentram. Selain itu rezeki yang akan di dapatkan juga lebih berkah dan
halal.44
c. Syarat Agar Volume Penjualan Dapat Meningkatkan Pendapatan
Volume penjualan merupakan total yang didapatkan oleh
pengusaha dalam menjual barang atau jasa perusahaannya. Di setiap
bisnis, tentunya pengusaha selalu menginginkan situasi dimana volume
penjualan yang ada berada pada tingkatan yang tinggi, karena dengan
volume penjualan yang tinggi otomatis peraihan pendapatan atau
keuntungan usaha juga tinggi. Namun untuk bisa mendapatkannya,
tentunya perlu memenuhi berbagai macam syarat atau kriteria yang
harus dimiliki oleh pengusaha dalam keadaan tertentu pula. Adapun
kriteria atau keadaan tertentu pengusaha mendapatkan volume
penjualan yang tinggi dan mengakibatkan pendapatan juga tinggi ialah
sebagai berikut :
1) Perhatikan Kualitas
Sekarang ini, semakin banyak bisnis baru yang bermunculan
dengan produk beragam. Namun, bisnis yang benar-benar
memerhatikan kualitas dapat dibilang hanya sedikit. Kualitas dalam
bisnis adalah hal penting yang perlu ditingkatkan untuk menarik
banyak konsumen. Perhatikan kualitas dari beberapa unsur yang
44 “7 Etika Jual Beli Dalam Ekonomi Islam,” DalamIslam.com, 10 Mei 2020,
https://dalamislam.com/hukum-islam/ekonomi/etika-jual-beli-dalam-ekonomi-islam.
40
pengusaha jual dalam bisnis tersebut. Mulai dari kualitas kemasan,
kualitas rasa (jika menjual produk makanan), kualitas isi produk,
kualitas bahan baku hingga kualitas layanan yang terbaik. Kualitas
yang lebih baik dari pesaing tentu akan membuat bisnis pengusaha
selangkah lebih maju.
2) Kenali Target Pasar
Sebelum menjual sebuah produk secara profesional, pengusaha
harus menjadi konsumen terlebih dahulu. Dengan menjadi pemakai
produk yang pengusaha jual, maka pengusaha dapat mengetahui
siapa target pasar pengusaha dan apa yang mereka inginkan dari
produk yang pengusaha jual tersebut. Hal ini akan membuat
pengusaha lebih mengerti kebutuhan pasar dan apa yang diinginkan
pembeli dari bisnis pengusaha.
3) Kreativitas dan Inovasi
Kreativitas dan inovasi merupakan modal penting dalam
menjalankan bisnis. Oleh karena itu, setiap pengusaha atau pelaku
bisnis harus membekali diri dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
wacana lainnya sebagai sumber inspirasi. Ide kreatif dapat menjadi
sumber inspirasi dalam menciptakan suatu inovasi produk tertentu
sehingga akan memberikan peluang sukses yang lebih besar pada
bisnis. Selain itu, dengan kreativitas dan inovasi yang pengusaha
41
tawarkan maka akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan
mereka tidak merasa bosan.
4) Promosi Efektif
Melakukan promosi yang efektif kepada calon konsumen
merupakan strategi yang wajib dilakukan oleh pebisnis. Saat ini,
melakukan promosi sangatlah mudah, bahkan dapat dilakukan secara
gratis. pengusaha dapat menggunakan social media atau media
online lainnya untuk memperkenalkan produk dan melakukan
promosi pada banyak orang yang lebih spesifik dan menyukai
produk pengusaha. Saat melakukan promosi, sebaiknya gunakan
visual yang berkualitas, serta informasi yang detail untuk
menjelaskan tentang produk yang pengusaha jual. Lakukan promosi
secara berkala, dengan begitu calon konsumen akan lebih mudah
terjaring.
5) Manfaatkan Teknologi
Pemanfaatan teknologi untuk bisnis dapat memotong biaya
produksi yang dibutuhkan. Contohnya jika sebuah pekerjaan dapat
dilakukan dengan teknologi mesin hingga robot, makan otomatis
biaya operasional karyawan juga dapat ditekan. Terlebih jika bisnis
digital, pengusaha dapat menjalankan bisnis secara otomatis dengan
memanfaatkan platform yang ada.
42
6) Manajemen Bisnis
Manajemen merupakan hal yang tidak kalah penting dalam
menjalankan suatu bisnis. Salah satu hal penting yang berkaitan
dengan manajemen ini adalah manajemen keuangan. Ingat, keuangan
merupakan nyawa dari setiap bisnis yang pengusaha jalankan. Salah
satu manajemen keuangan yang penting untuk dilakukan adalah
melakukan proses akuntansi secara tepat dan akurat.45
G. Pengaruh Variabel
1. Pengaruh Modal terhadap Pendapatan
Menurut Hidayat di dalam penelitian yang dilakukan oleh Khasan
Setiaji dan Ana Listia Fatunia, modal adalah uang yang tidak dibelanjakan,
jadi disimpan kemudian diinvestasikan. Maka dari itu, dengan
meningkatkan jumlah modal yang digunakan maka juga akan
meningkatkan pendapatan karena semakin tinggi modal yang digunakan
maka akan juga menentukan pendapatan yang diperoleh sebab usaha yang
akan dirintis akan luas dengan adanya modal yang besar.
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin besar
modal maka akan dapat menambah atau meningkatkan jumlah
produktivitas sehingga dapat meningkatkan penjualan dan juga dapat
45 “6 Strategi Bisnis untuk Mencapai Keuntungan Maksimal,” Jurnal (blog), 10 Januari 2020,
https://www.jurnal.id/blog/strategi-bisnis-untuk-mencapai-keuntungan-maksimal/.
43
meningkatkan pendapatan.46
Hal ini membuktikan bahwa antara modal
dan pendapatan memiliki pengaruh yang sifatnya eksplisit.
2. Pengaruh Biaya Produksi terhadap Pendapatan
Di dalam penelitian Abdul Wasi, menjelaskan bahwa produksi
mempunyai hubungan erat dengan perkembangan pendapatan, dan
peningkatan taraf hidup. Biaya produksi akan menentukan jumlah input
dan bahan baku produksi dan akan berpengaruh pada output yang
dihasilkan dalam produksi tersebut, semakin banyak output yang
dihasilkan, maka barang yang dijual akan lebih banyak, sehingga
pendapatan produsen meningkat.47
Dari hal tersebut membuktikan bahwa
antara biaya produksi dan pendapatan memiliki pengaruh yang jelas.
3. Pengaruh Volume Penjualan terhadap Pendapatan
Di dalam penelitian yang dilakukan oleh Sumantri yang telah
dipaparkan pada pernyataan sebelumnya, terdapat pernyataan yang
menjelaskan bahwa jika pedagang ingin meningkatkan pendapatan
usahanya maka ia harus meningkatkan volume penjualan yakni jumlah
produk yang akan dijual. Untuk meningkatkan volume penjualan perlu
dilakukan upaya dan strategi yang tepat dan efektif.48
Dari pernyataan
tersebut, terdeskripsikan bahwa ketika suatu usaha meningkatkan jumlah
produk yang akan dijualnya atau volume penjualannya secara cermat dan
46 Khasan Setiaji dan Ana Listia Fatuniah, Op.cit., hlm. 4
47
Abdul Wasi, Op.cit., hlm. 44
48
Sumantri, “Pengaruh Volume Penjualan terhadap Pendapatan Peternak Ayam Potong (Studi
Kasus Peternakan Ayam Supadi),” Jurnal Muamalah 2, no. 2 (1 Maret 2017): hlm. 17.
44
tepat sasaran maka otomatis pendapatan yang akan diterima atau yang
akan didapatkan oleh suatu usaha akan meningkatkan pula. Hal tersebut
membuktikan bahwa terdapat pengaruh secara eksplisit antara volume
penjualan dan pendapatan usaha.
4. Pengaruh Modal, Biaya Produksi, dan Volume Penjualan terhadap
Pendapatan
Pendapatan usaha dapat ditingkatkan apabila didukung dengan modal,
biaya produksi, dan volume penjualan. Permodalan merupakan suatu dasar
dalam membangun usaha dan pada umumnya menjadi kendala. Bagi setiap
usaha, baik skala kecil, menengah maupun besar, modal merupakan salah
satu faktor yang sangat penting yang dapat menentukan tingkat produksi
dan juga pendapatan. Sesuai teori yang dikemukakan oleh Sadono Sukirno
yang menyatakan bahwa apabila modal meningkat maka produktivitas dan
pendapatan juga akan meningkat.49
Dari pernyataan di atas, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
bisa dijabarkan antara modal, biaya produksi, dan volume penjualan
terhadap pendapatan. Dimana ketika modal meningkat maka biaya
produksi yang akan dikeluarkan akan meningkat sehingga tingkat
produktivitas suatu usaha akan tinggi. Hal ini juga akan membuat
peningkatan terhadap volume penjualan atau total penjualan suatu usaha
49 Danang Faizal Furqon, “Pengaruh Modal Usaha, Lama Usaha, dan Sikap Kewirausahaan
terhadap Pendapatan Pengusaha Lanting di Lemah Duwur, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten
Kebumen” (Strata 1, Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, 2017), hlm. 55.
45
sehingga pada akhirnya akan membuat pendapatan yang diraih suatu usaha
akan meningkat pula. Hal ini membuktikan bahwa tergambarkan secara
jelas pengaruh modal, biaya produksi, dan volume penjualan terhadap
pendapatan.
H. Tinjauan Pustaka
Adanya penelitian serupa atau sejenis yang telah dilakukan sebelumnya,
berperan sangat penting dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan. Adapun
beberapa penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Tabel I.3
Tinjauan Pustaka Penelitian
No Nama Persamaan
Perbedaan
Hasil
1 Nirfandi
Gonibala,
Vecky. A.J.
Masinambow
, dan Mauna
Th. B.
Maramis
(2019)
Tentang
“Analisis
Pengaruh
Modal dan
Biaya
Produksi
terhadap
Pendapatan
UMKM di
Kota
Kotamobagu
Persamaan
penelitian ini
dengan penelitian
sekarang terletak
pada variabel
modal dan biaya
produksi, jenis
penelitian yang
sama yakni
penelitian
kuantitatif dan
juga alat
analisisnya sama
yakni analisis
regresi linier
berganda.
Perbedaan
penelitian ini
dengan sekarang
terletak pada
variabel bebasnya
yang tidak
menggunakan
variabel volume
penjualan dalam
penelitian yang
akan dilakukan
oleh peneliti,
kemudian
penelitian ini
menggunakan dua
jenis data yakni
data primer dan
sekunder,
sedangkan
Pengaruh modal
terhadap
pendapatan
UMKM di Kota
Kotamobagu
yaitu
berpengaruh
signifikan dengan
nilai sig. 0,000
(Thitung 11,79 <
Ttabel 1,660), serta
biaya produksi
berpengaruh
signifikan
terhadap
pendapatan
UMKM di Kota
Kotamobagu
dengan nilai sig.
46
” penelitian peneliti
hanya
menggunakan
data sekunder.
0,000 (Thitung
11,905 > Ttabel
1,660).
2 Khasan
Setiaji, dan
Ana Lisna
Fatuniah
(2018)
Tentang
“Pengaruh
Modal, Lama
Usaha dan
Lokasi
terhadap
Pendapatan
Pedagang
Pasar Pasca
Relokasi”
Persamaan
penelitian ini
dengan penelitian
sekarang terletak
pada variabel
modal, jenis
penelitian yang
sama yakni
penelitian
kuantitatif,
metode
pengumpulan data
yang sama berupa
dokumentasi, dan
alat analisis yang
sama yakni
analisis regresi
liniear berganda.
Perbedaan
penelitian ini
dengan penelitian
sekarang terletak
pada variabel
bebasnya yang
tidak
menggunakan
variabel biaya
produksi dan
volume penjualan
dalam penelitian
yang akan
dilakukan oleh
peneliti, kemudian
jenis data yang
digunakan adalah
data primer.
Terdapat
pengaruh positif
dan signifikan
modal, lama
usaha dan lokasi
usaha secara
simultan terhadap
pendapatan
pedagang pasca
relokasi Pasar
Johar di Kota
Semarang,
kemudian secara
parsial modal
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
pendapatan
pedagang pasca
relokasi Pasar
Johar di Kota
Semarang, dan
lama usaha secara
parsial juga
berpengaruh
secara positif dan
signifikan
terhadap
pendapatan
pedagang pasca
relokasi Pasar
Johar di Kota
Semarang.
3 Abdul Wasi
(2016)
Tentang
“Pengaruh
Biaya
Produksi
terhadap
Pendapatan
Persamaan
penelitian ini
dengan penelitian
sekarang terletak
pada variabel
biaya produksi,
jenis penelitian
yang sama yakni
Perbedaan
penelitian ini
dengan penelitian
sekarang terletak
pada variabel
bebasnya yang
tidak
menggunakan
Terdapat
pengaruh yang
signifikan biaya
produksi terhadap
pendapatan
produsen tempe
dengan nilai
Thitung lebih besar
47
Produsen
Tempe
Menurut
Perspektif
Ekonomi
Islam (Studi
di Desa
Kresek Kec.
Kresek Kab.
Tangerang)”
penelitian
kuantitatif, serta
data yang
digunakan sama
yakni data
sekunder.
variabel modal
dan volume
penjualan,
kemudian alat
analisis yang
berbeda berupa
analisis regresi
linier sederhana,
dan penggunaan
data primer yang
tidak ada dalam
penelitian peneliti.
dari pada Ttabel
(3,450 > 2,056)
sehingga H0
ditolak dan Ha
diterima.
5 Indah
Wardani,
Supristiwendi
, dan Rini
Mastuti
(2019)
Tentang
“Pengaruh
Modal,
Harga, dan
Volume
Penjualan
terhadap
Pendapatan
Pedagang
Pengecer
Kelapa di
Pasar Langsa
Kota”
Persamaan
penelitian ini
dengan penelitian
sekarang terletak
pada variabel
modal, dan
volume
penjualan.
Kemudian jenis
penelitian yang
sama yakni
penelitian
kuantitatif, serta
teknik sampel
yang digunakan
sama yakni teknik
sampel jenuh, dan
alat analisis yang
sama yakni
analisis regresi
linier berganda.
Perbedaan
penelitian ini
dengan penelitian
sekarang terletak
variabel bebasnya
yang tidak
menggunakan
variabel biaya
produksi.
Kemudian jenis
data yang
digunakan adalah
data primer.
Modal tidak
berpengaruh
terhadap
pendapatan
pedagang
pengecer kelapa
di Pasar Langsa
Kota dengan nilai
tcari sebesar 0,18
berarti tcari < ttabel
pada tingkat
keyakinan 95% (
α = 0,05).
Harga
berpengaruh
sangat nyata
terhadap
pendapatan
pedagang
pengecer kelapa
di Pasar Langsa
Kota dengan nilai
tcari sebesar 6,01
berarti tcari > ttabel
pada tingkat
keyakinan 95%
(α = 0,05) dan
99% (α = 0,01)
Volume
penjualan
berpengaruh
sangat nyata
terhadap
pendapatan
48
pedagang
pengecer kelapa
di Pasar Langsa
Kota dengan nilai
tcari sebesar 3,51
berarti tcari > ttabel
pada tingkat
keyakinan 95%
(α = 0,05) dan
99% (α = 0,01).
6 Sumantri
(2017)
Tentang
“Pengaruh
Volume
Penjualan
terhadap
Pendapatan
Peternak
Ayam Potong
(Studi Kasus
Peternak
Ayam
Supadi)”
Persamaan
penelitian ini
dengan penelitian
sekarang terletak
pada variabel
volume
penjualan, dan
jenis penelitian
yang sama berupa
penelitian
kuantitatif.
Perbedaan
penelitian ini
dengan penelitian
sekarang terletak
pada variabel
bebasnya yang
tidak
menggunakan
variabel modal,
dan biaya
produksi dalam
penelitian yang
dilakukan peneliti,
dan alat analisis
yang berbeda
berupa analisis
regresi linier
sederhana.
Volume
Penjualan
berpengaruh
signifikan
terhadap
pendapatan
pedagang
peternak ayam
potong dengan
kontribusi
volume penjualan
terhadap
pendapatan
sebesar 0,4096
atau 40,96%.
I. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
yang penting. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis
pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan
hubungan antar variabel independen dan dependen. Pada dasarnya kerangka
berpikir merupakan gambaran sistematis dari kinerja teori dalam memberikan
49
solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah yang ditetapkan.50
Secara
skematis, kerangka penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar I.1
Kerangka Berpikir Penelitian
Keterangan:
: Pengaruh Variabel Secara Individu (Parsial)
: Pengaruh Variabel Secara Bersama-sama (Simultan)
J. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian
yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat
kebenarannya. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan,belum didasarkan pada data-data empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
50 Enny Radjab dan Andi Jam’an, Metodologi Penelitian Bisnis (Makassar: Lembaga
Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2017), hlm. 53.
Modal (X1)
Volume Penjualan
(X3)
Biaya Produksi
(X2)
Pendapatan (Y1)
50
yang empirik.51
Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan modal terhadap pendapatan
usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.
H2 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan biaya produksi terhadap
pendapatan usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.
H3 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan volume penjualan terhadap
pendapatan usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.
H4 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan modal, biaya produksi, dan
volume penjualan secara simultan terhadap pendapatan usaha Bunga
Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.
51 Ibid, hlm. 54
51
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah
pendekatan kuantitatif. pendekatan kuantitatif adalah suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis
keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Di dalam penelitian kuantitatif
ini, metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang bersifat asosiatif,
yakni penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan atau pengaruh satu
atau lebih variabel independen dengan satu atau lebih variabel dependen.52
Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis secara simultan dan parsial
dari variabel-variabel bebas berupa pengaruh modal, biaya produksi, dan
volume penjualan terhadap variabel terikat yakni pendapatan usaha Bunga
Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.
B. Jenis dan Sumber Data
Sumber data adalah subyek darimana data diperoleh atau segala sesuatu
yang dapat memberikan informasi mengenai data.53
Adapun jenis data di dalam
penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh
atau dikumpulkan oleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti
52 Ibid, hlm. 9
53
Ibid, hlm. 109
52
sebagai tangan kedua).54
Data sekunder di dalam penelitian ini juga merupakan
jenis data time series. Data time series atau disebut juga data deret waktu
merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam
beberapa interval waktu tertentu, misalnya dalam waktu mingguan, bulanan,
atau tahunan.55
Adapun data sekunder di dalam penelitian ini berupa data
pembukuan keuangan di unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota
Jambi dalam interval waktu perbulan untuk setiap satu tahun, terhitung dari
tahun 2016 sampai dengan tahun 2019.
C. Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka
penulis menggunakan instrumen pengumpulan data, dengan cara sebagai
berikut :
1. Dokumentasi, adalah pengumpulan atau mencari data dengan
menggunakan catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen, agenda, foto-foto dan lain sebagainya yang menyangkut tentang
penelitian.56
2. Observasi, adalah teknik pengumpulan data berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati
54 Ibid, hlm. 111
55
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, 2 ed. (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2014), hlm. 42.
56
Amri Amir, Junaidi, dan Yulmardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya, 1
ed. (Jambi: IPB PRESS, 2009), hlm. 179.
53
tidak terlalu besar.57
Teknik observasi dilakukan dengan cara pencatatan
secara cermat dan sistematik, dimana peneliti melakukan pengamatan
secara langsung di lapangan yang kompleks untuk mendapatkan gambaran
secara nyata yang tersusun baik terhadap subjek maupun objek penelitian.
3. Wawancara, adalah metode pengumpulan data dengan bertanya
(berkomunikasi langsung) kepada narasumber atau dalam penelitian
kuantitatif disebut dengan responden.58
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah penetuan construct (pengukuran
variabel) sehingga dapat diukur. Definisi operasional variabel menjelaskan cara
tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct
(pengukuran variabel).59
Definisi operasional variabel menjelaskan berbagai
macam variabel yang diambil baik itu variabel independen (bebas) dan variabel
dependen (terikat) untuk dijadikan sebagai bahan penelitian. Operasional
variabel baik variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat)
menggunakan skala atau pengukuran berupa skala rasio. Skala rasio merupakan
skala yang mempunyai nilai nol yang sama dan dapat diperbandingkan.60
Adapun penjelasan definisi operasional variabel tersebut ialah sebagai berikut :
57 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: CV. Alfabeta,
2017), hlm. 229.
58
Amri Amir, Junaidi, dan Yulmardi, Op.cit, hlm. 175 & 178
59
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis - untuk Akuntansi dan
Manajemen, 1 ed. (Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET, 2018), hlm. 68.
60
Husein Umar, Op.cit, hlm. 46
54
Tabel II.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator Ukuran Skala
Pendapatan
(Y1)
Pendapatan
merupakan
penerimaan dari
hasil yang diperoleh
dalam melakukan
kegiatan ekonomi
berkaitan dengan
aktivitas perusahaan
dan hasil penjualan
faktor produksi yang
mengakibatkan
kenaikan modal
akibat penjualan
produk perusahaan.61
Variabel pendapatan
diukur dari barang
atau jasa yang
ditukarkan dalam
suatu transaksi
dimana nilai tersebut
menggambarkan
ekuivalen kas atau
nilai tunai uang yang
diterima dalam
proses penukaran62
penghasilan
usaha yang
didapatkan per
bulan.
Satuan
Rupiah
Rasio
Modal (X1) Modal adalah suatu
alat yang berguna
untuk proses
produksi yang
berbentuk kekayaan
yang dapat
digunakan langsung
maupun tidak
langsung dalam
proses produksi
Besaran modal
per bulan yang
merupakan
indikator yang
dikembangkan
oleh Djamila
Abbas.64
Satuan
Rupiah
Rasio
61 Sumarso S.R., Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Kelima, 5 ed. (Jakarta: Salemba Empat,
2009), hlm. 230.
62
Danang Faizal Furqon, Op.cit, hlm. 28
55
tersebut untuk
menambah output.63
Biaya
Produksi
(X2)
Biaya produksi
adalah biaya dari
semua pengeluaran
(dalam satuan uang)
yang dilakukan oleh
perusahaan untuk
mendapatkan faktor-
faktor produksi dan
bahan baku yang
akan digunakan
untuk menghasilkan
suatu produk (barang
dan jasa).65
Biaya yang
dikeluarkan
oleh suatu
usaha dalam
waktu per
bulan,
mencakup
biaya bahan
baku, tenaga
kerja, dan
overhead
pabrik.
Satuan
Rupiah
Rasio
Volume
Penjualan
(X3)
Volume penjualan
merupakan hasil
akhir yang dicapai
suatu usaha dari
hasil penjualan
produk yang
dihasilkan oleh suatu
usaha tersebut.66
Total
penjualan per
bulan yang
merupakan
indikator yang
ada di dalam
penelitian
yang
dilakukan oleh
Fauzi Dwi
Putra, dimana
di dalamnya
menyatakan
bahwa
menurut
Alamiah dan
Padji.67
Satuan
Unit
Rasio
64 Djamila Abbas, “Pengaruh Modal Usaha, Orientasi Pasar, dan Orientasi Kewirausahaan
terhadap Kinerja UKM Kota Makassar,” Jurnal Minds: Manajemen Ide dan Inspirasi 5, no. 1 (30
Juni 2018): hlm. 104, https://doi.org/10.24252/minds.v5i1.4991.
63
Buchari Alma, Pengantar Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 246.
65
Muh Abdul Halim, Teori Ekonomi Mikro, 3 ed. (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2018), hlm.
74.
66
Sumantri, Op.cit., hlm. 12
67
Fauzi Dwi Putra, Op.cit., hlm. 466
56
E. Teknik Analisis Data
Analisis data di dalam penelitian ini dibantu dengan aplikasi SPSS versi
16.0 for windows. Adapun teknik analisis data yang dipergunakan dalam
penelitian ini diantaranya sebagai berikut :
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda ialah suatu analisis asosiasi yang
digunakan secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua atau lebih
variabel bebas terhadap satu variabel tergantung, jadi analisis regresi linear
berganda dipergunakan bila jumlah variabel bebasnya minimal dua.68
Di
dalam penelitian ini, analisis regresi linear berganda digunakan untuk
membuktikan sejauh mana hubungan pengaruh variabel Modal (X1), Biaya
Produksi (X2), dan Volume Penjualan (X3) terhadap pendapatan (Y1)
sehingga persamaan regresi linear bergandanya adalah :
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e
Di mana:
Y = Pendapatan
α = Nilai Konstanta
X1 = Modal
X2 = Biaya Produksi
X3 = Volume Penjualan
β1 β2 β3 = Koefisien masing-masing factor
e = Standar error
68 Nirfandi Gonibala Vecky A J Masinambow, Op.cit., hlm.275
57
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dipergunakan untuk membantu peneliti menjelaskan
jawaban sementara dari suatu perilaku, fenomena, dan gejala masalah yang
telah atau akan terjadi terkait variabel-variabel yang dipilih dalam suatu
penelitian yang dilakukan.69
Jenis hipotesis dalam penelitian ini ialah
hipotesis asosiatif, yakni suatu pernyataan yang menunjukkan hubungan
antara dua variabel atau lebih.70
Adapun uji hipotesis di dalam penelitian
ini terbagi dalam beberapa bagian beserta ketentuannya sebagai berikut :
a. Uji Signifikansi Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara serentak. Uji ini
dilakukan untuk membandingkan pada tingkat nilai signifikan dengan
nilai α (5%) pada tingkat derajat 5%. Pengambilan kesimpulannya
adalah dengan melihat nilai sig. α (5%) dan juga bisa dengan melihat
perbandingan antara Fhitung dengan Ftabel dengan rumus degree of
freedom (df) untuk df1 = k - 1 dan df2 = n – 1. adapun ketentuannya
ialah sebagai berikut :
1) Jika nilai sig < α atau Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, artinya ada
pengaruh positif dan signifikan variabel independen terhadap
variabel dependen secara simultan.
69 Amri Amir, Junaidi, dan Yulmardi, Op.cit, hlm. 98
70
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian (Bandung: CV. Alfabeta, 2007), hlm. 89.
58
2) Jika nilai sig > α atau Fhitung < Ftabel maka H0 diterima, artinya tidak
ada pengaruh positif dan signifikan variabel independen terhadap
variabel dependen secara simultan.71
b. Uji Signifikan Koefisien Regresi secara Parsial (Uji T)
Uji signifikansi ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik T.
Pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial dengan derajat keabsahan
5%. Pengambilan kesimpulannya adalah dengan melihat nilai
signifikansi yang dibandingkan dengan nilai α (5%) dan juga bisa
dibandingkan antara nilai Thitung dengan Ttabel dengan rumus degree of
freedom (df) = n-k. Adapun ketentuannya ialah sebagai berikut:
1) Jika nilai sig < α atau Thitung > Ttabel maka H0 ditolak, artinya ada
pengaruh positif dan signifikan variabel independen terhadap
variabel dependen secara parsial.
2) Jika nilai sig > α atau Thitung < Ttabel maka H0 diterima, artinya tidak
ada pengaruh positif dan signifikan variabel independen terhadap
variabel dependen secara parsial.72
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen
atau berapa banyak variasi yang dijelaskan pada model. Nilai koefisien
71 Amri Amir, Junaidi, dan Yulmardi, Op.cit, hlm. 110
72
Loc.cit.
59
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.73
F. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dimaksudkan agar variabel independen menjadi
estimator atau variabel dependen tidak bias. Adapun uji asumsi klasik yang
digunakan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu pengujian yang memiliki tujuan untuk
mengetahui apakah terdapat distribusi normal atau tidaknya sebuah model
regresi, yaitu antara variabel dependen dan independen. Suatu model regresi
dapat dikatakan baik apabila berdistribusi normal atau mendekati normal
(tidak ke kiri atau ke kanan). Deteksi pada uji normalitas ini dapat dilakukan
dengan cara melihat penyebaran titik-titik (data) pada sumbu diagonal yang
terdapat pada grafik. Dasar pengambilan keputusan uji normalitas ini
berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:
73 Sabam Daoni Sinambela, Suwarno Ariswoyo, dan Henry Rani Sitepu, “Menentukan
Koefisien Determinasi antara Estimasi M dengan Type Welsch dengan Least Trimmed Square
dalam Data yang Mempunyai Pencilan,” Jurnal Saintia Matematika 02, no. 03 (2014): hlm. 228.
60
a. Apabila data menyebar mendekat pada sekitar garis diagonal dan
mengikuti ke arah garis diagonal tersebut, maka kesimpulannya model
regresi sudah memenuhi asumsi normalitas.
b. Apabila data menyebar menjauh dari sekitar garis diagonal dan tidak
mengikuti arah garis diagonal, maka kesimpulannya model regresi
tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas.74
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikoliniearitas adalah suatu pengujian yang memiliki tujuan
untuk mengetahui apakah ada hubungan yang sempurna antara variabel
independen dan variabel dependen dalam suatu model regresi. Ada atau
tidaknya multikoliniearitas dalam sebuah model regresi dapat diketahui
dengan cara, sebagai berikut :
a. Apabila nilai R2 yang dihasilkan sangat tinggi, namun secara individual
variabel-variabel independen menunjukkan masih banyak yang tidak
signifikan dan mempengaruhi variabel dependen.
b. Dengan menganalisis matriks korelasi pada variabel-variabel
independen. Apabila hasilnya cukup tinggi, artinya terdapat
multikoliniearitas dalam sebuah model regresi tersebut.
c. Dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)nya.
Apabila nilai Tolerance < 10 dan nilai VIF > 10 maka terjadi unsur
74 Sukotjo dan Radix A., Model Regresi (Surabaya: Liberty, 2010), hlm. 20-21.
61
multikolinearitas, namun apabila nilai Tolerance > 10 dan nilai VIF <
10, maka kesimpulannya tidak terdapat unsur multikoliniearitas.75
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah suatu pengujian yang memiliki tujuan
untuk mengetahui apakah terdapat ketidaksamaan varian dari residual antara
satu pengamatan terhadap pengamatan lainnya di dalam sebuah model
regresi. Uji ini dilakukan dengan cara melihat apakah ada atau tidaknya pola
tertentu yang terdapat pada scatterplot antara residual versus fit. Selain itu
juga dapat dilihat dari hasil yang terdapat pada scatterplot dengan
menggunakan SPSS data titik-titik menyebar hampir secara merata sehingga
trend tidak terjadi. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas dalam sebuah model regresi. Pengambilan keputusan
atas terjadi atau tidaknya gejala heteroskedastisitas dalam sebuah model
regresi didasarkan pada kriteria-kriteria sebagai berikut :
a. Apabila ada suatu pola tertentu yang berbentuk titik-titik yang
membentuk suatu pola tertentu yang beraturan (baik bergelombang,
melebar, lalu menyempit), maka kesimpulannya terjadi sebuah
heteroskedastisitas.
b. Apabila tidak adanya suatu pola yang jelas dimana titik-titiknya
menyebar di atas dan berada dibawah angka 0 pada sumbu y, maka
kesimpulannya tidak terjadi sebuah heteroskedastisitas.76
75 Juliansyah Noor, Analisis Data Penelitian Ekonomi dan Manajemen (Jakarta: PT. Grasindo,
2014), hlm. 17.
62
4. Uji Autokorelasi
Menurut ghazali di dalam penelitian yang dilakukan oleh Akhbar
Nurseta Priyandika, Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah
model regresi liniear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).77
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara
residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.
Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam
model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji
Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Jika nilai pada Durbin-Watson (Dw) tidak berada diantara Du sampai
dengan 4 – Du, maka terjadi autokorelasi.
b. Jika nilai pada Durbin-Watson (Dw) berada diantara Du sampai dengan
4 – Du, maka tidak terjadi autokorelasi.
c. Jika Durbin-Watson (Dw) > Du maka H0 diterima, dan jika sebaliknya
maka H0 ditolak.
d. Jika 4 – Dw ≥ Du maka H0 diterima, dan jika sebaliknya maka H0
ditolak.
76 Agus Tri Basuki dan Nano Prawoto, Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi & Bisnis
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016), hlm. 62.
77
Akhbar Nurseta Priyandika, “Analisis Pengaruh Jarak Antar Pedagang, Lama Usaha, Modal
Usaha, dan Jam Kerja terhadap Pendapatan Pedagang Kaki Lima Pedagang Konveksi di Kelurahan
Purwodinatan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang” (Strata 1, Semarang, Universitas
Diponegoro, 2015), hlm. 49.
63
Nilai DU dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin-Watson yang
bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan.
Dengan ketentuan variabel bebas (k) berapa, jumlah data (n) berapa,
ditambah nilai signifikansinya.78
Nilai signifikansi (α) dalam penelitian ini
adalah 5%.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini berguna untuk memberikan gambaran yang jelas
dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, sehingga skripsi ini disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, kerangka teori, hubungan variabel, kerangka berfikir,
dan hipotesis.
BAB II : METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang metode penelitian yang
digunakan peneliti dalam penulisan skripsi. Yang berisi tentang
pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrumen
pengumpulan data, definisi operasional variabel di dalam
penelitian, teknik analisis data, serta uji asumsi klasik.
78 “Uji Autokorelasi,” Uji Autokorelasi ~ Duwi Consultant (blog), diakses 10 Oktober 2019,
http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/uji-autokorelasi.html.
64
BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Dalam bab ini penulis memaparkan gambaran umum Unit Usaha
Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini diuraikan objek penelitian, analisis data, dan
pembahasan dari analisis data.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini menguraikan secara singkat kesimpulan yang
diperoleh dari pembahasan dan juga saran-saran dari analisis data
pada bab-bab sebelumnya yang dapat dijadikan pihak
berkepentingan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.
65
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya Usaha
Bunga Zahra Cake and Cookies merupakan unit usaha yang terletak di
Jalan Sultan Hasanuddin Lorong Teratai, RT.23 No. 21, Kelurahan Talang
Bakung, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi. Latar belakang berdirinya usaha
tersebut diawali dengan sebuah kisah dimana pemilik Bunga Zahra Cake and
Cookies yakni Ibu Rusmini pada awalnya bekerja disebuah instansi
pemerintahan sebagai tenaga honor. Namun dikarenakan banyaknya kegiatan
yang dijalankan pada instansi pemerintahan tersebut, membuat keadaan
keluarga Ibu Rusmini terbelengkalai, terutama kebersamaan Ibu Rusmini
terhadap anaknya yang masih kecil. Dikarenakan kondisi internal tersebutlah
maka Ibu Rusmini memutuskan untuk berhenti dalam pekerjaanya dan fokus
kembali menjalankan kegiatan bersama keluarga. Ketika beliau kembali fokus
menjalankan kegiatannya bersama keluarga, Ibu Rusmini menyadari bahwa
ada celah atau waktu kosong yang terbuang dan tidak dimanfaatkan
semaksimal mungkin. Akan hal tersebut, Ibu Rusmini bingung ingin
mengerjakan kegiatan apa selain mengurus keluarganya, sehingga dari keadaan
tersebut, muncul sebuah ide atau inisiatif tersendiri dari beliau dengan
memanfaatkan celah waktu yang kosong untuk membuat aneka kue
dirumahnya. Sembari memanfaatkan waktu yang kosong untuk membuat aneka
kue, Ibu Rusmini kembali berinisiatif untuk membantu menambah keuangan
66
atau pendapatan keluarganya, sehingga beliau pun termotivasi dan
memutuskan untuk mencoba membuka usaha kecil-kecilan dirumahnya pada
tahun 2002. Usaha tersebutlah yang cikal bakal akan menjadi unit usaha Bunga
Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.79
Pada mula usaha kecil-kecilan tersebut dibuka, Ibu Rusmini hanya
melakukan produksi kuenya ketika adanya pesanan dan di hari-hari besar umat
Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Beliau juga pada waktu itu hanya
menjadikan kerabat keluarganya sebagai segmentasi dalam memasarkan
produk kuenya. Dikarenakan selama menjalankan kegiatan usaha tersebut
banyak kerabat Ibu Rusmini memberikan komentar yang positif terhadap
produk kue buatan beliau, Ibu Rusmini pun kembali termotivasi dan bertekad
untuk merintis usahanya tersebut kearah yang lebih luas. Sehingga pada tahun
2009, Ibu Rusmini mendirikan usaha resmi berupa toko oleh-oleh khas Jambi
dengan izin usaha P-IRT No. 202157104053819 bernama “Bunga Zahra Cake
and Cookies”. Adapun nama “Bunga Zahra” tersebut diambil dari nama anak
pertama beliau.80
Setelah usaha tersebut didirikan pada tahun 2009, Ibu Rusmini terus
memperluas pangsa pasar produk unggulanya kepada konsumen. Berbagai
macam inovasi produk seperti bolu lapis buah aneka rasa dan kue kering yang
diracik dengan cita rasa yang khas, sukses membuat usaha beliau mendapatkan
keuntungan atau pendapatan dengan taksiran yang luar biasa yakni ± 30 Juta
79 Berdasarkan Hasil Wawancara
80
Berdasarkan Dokumentasi Bunga Zahra Cake and Cookies
67
dalam waktu sebulan. Ditambah beliau pun pernah mengadakan kontrak kerja
sama atau Memorandum of Understanding (Mou) dengan instansi pemerintah
sebagai penyedia nasi kotak di setiap acara yang instansi tersebut adakan.
Menu nasi kotak tersebut merupakan menu tambahan yang ada di unit usaha
yang beliau jalankan. Dengan hal tersebut, membuat unit usaha ini pernah
mendapatkan keuntungan dalam keadaan tertentu sebesar 70 Juta hanya dalam
waktu seminggu. Keadaan tersebut menjelaskan bahwasanya Bunga Zahra
Cake and Cookies Kota Jambi tergolong unit usaha yang kompetitif dan sukses
memikat konsumen karena produk mereka yang berkualitas.
Kini unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies berkomitmen untuk selalu
menjadi tempat usaha yang bisa memberikan peluang untuk menciptakan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat, terkhususnya pada masyarakat disekitaran
tempat usaha tersebut beroperasi setiap harinya.81
B. Visi dan Misi Usaha
1. Visi Usaha
Adapun visi usaha dari Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi
ialah “menjadi perusahaan yang terus menerus berinovasi mengembangkan
karya serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan”.
2. Misi Usaha
81 Berdasarkan Hasil Wawancara
68
PEMILIK
Rusmini
BAGIAN
PEMASARAN
BENDAHARA
Rizky Mayang A.
SEKRETARIS
Bunga Zahra
BAGIAN
PRODUKSI
Arum Handayani Sari
Adapun misi usaha dari Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi
ialah “menyediakan produk kuliner yang bernutrisi, berkualitas, higienis,
dan bisa di terima di seluruh kalangan masyarakat”.82
C. Struktur Organisasi Usaha
Adapun struktur organisasi dari Bunga Zahra Cake and Cookies Kota
Jambi tersaji dalam bentuk bagan sebagai berikut :
Gambar III.1
Struktur Organisasi Bunga Zahra Cake and Cookies
82 Berdasarkan Dokumentasi Bunga Zahra Cake and Cookies
69
Adapun tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
1. Pemilik Sekaligus Penanggung Jawab Bagian Pemasaran
Pemilik usaha bertanggung jawab secara keseluruhan dari kegiatan
yang ada di unit usaha Bunga Zahra Cake and Cookies, seperti ikut juga
membantu proses produksi usaha sampai selesai setiap jam operasional,
mengawasi dan mengarahkan para pekerja agar kegiatan produksi sesuai
dengan target yang ingin dicapai, mengatur dan mengawasi apakah
penggunaan bahan baku produksi tepat sesuai dengan standar operasional
perusahaan, serta pemilik memiliki tugas untuk menetapkan keuangan yang
tepat untuk dipergunakan usaha dalam operasinya bersama dengan
bendahara.
Dikarenakan pemilik usaha memiliki tugas rangkap yakni bertanggung
jawab dalam bagian pemasaran, maka pemilik juga memiliki tugas untuk
memasarkan produk-produk unggulan usahanya kepada konsumen. Dimana
dalam hal ini, pemilik menggunakan media sosial seperti Facebook,
Instagram, dan Whatsapp yang menjadi senjata andalan bagi unit usaha ini
dalam menarik konsumen sebanyak mungkin. Kemudian pemilik juga selalu
mencari celah dalam menambah pemasukan usahanya dengan pandai-pandai
mencari info acara pameran dan mengikuti berbagai macam pameran
tersebut seperti bazar untuk mempromosikan produk usahanya sehingga
jumlah konsumen semakin meningkat. Terakhir, pemilik juga memiliki
70
tugas untuk mengantarkan setiap pesanan yang ada ketujuan dibantu dengan
para pekerjanya di bagian produksi.
2. Sekretaris
Sekretaris memiliki tugas mencatat berbagai macam pemasukan dan
pengeluaran usaha setiap harinya, serta mencatat berbagai macam bahan
baku yang dipergunakan setiap harinya. Catatan tersebut kemudian
diarsipkan ke dalam pembukuan usaha untuk setelahnya dilaporkan berkala
kepada pemilik usaha serta mengkoordinasikan hal tersebut kepada
bendahara untuk rancangan keuangan usaha.
3. Bendahara
Bendahara memiliki tugas untuk menghitung pemasukan dan
pengeluaran usaha setiap harinya, menghitung seberapa besar keuntungan
yang didapatkan perbulannya, serta menetapkan keuangan yang tepat
bersama pemilik untuk diaplikasikan dalam kegiatan operasional usaha.
4. Bagian Produksi
Bagian produksi memiliki tugas untuk mengolah semua bagian
produksi yang ada di Bunga Zahra Cake and Cookies setiap harinya sampai
ketahap penyelesaian produk dan siap diantar ketujuan terkait. Bagian
produksi juga memiliki tugas untuk membantu pemilik usaha dalam
mengantarkan produk usahanya kepada konsumen di berbagai lokasi
tertentu. Bagian produksi memiliki dua pekerja yang bertugas di dalamnya,
71
sehingga kedua pekerja tersebut harus saling berkoordinasi satu sama lain
agar kegiatan produksi selalu berjalan dengan lancar dan sesuai target
usaha.83
D. Logo Usaha
Adapun logo usaha dari Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi ialah
sebagai berikut :
Gambar III.2
Logo Usaha
Sumber : Dokumen Bunga Zahra
E. Aneka Produk Usaha
Bunga Zahra Cake and Cookies memiliki beberapa produk unggulan yang
mereka perjualbelikan kepada konsumen, dimana produk tersebut terbagi
dalam beberapa kategori diantaranya sebagai berikut :
1. Produk Kue Basah
83 Berdasarkan Hasil Wawancara
72
Kue basah merupakan salah satu produk unggulan yang ada di Bunga
Zahra Cake and Cookies Kota Jambi. Adapun daftar kue basah beserta
harganya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel III.1
Daftar Produk Kue Basah Bunga Zahra
No. Nama Produk Harga Per satuan
1 Bolu Lapis Nanas Rp50.000/pcs
2 Bolu Lapis Buah Naga Rp60.000/pcs
3 Bolu Lapis Durian Rp60.000/pcs
4 Brownies Coklat Pandan Rp35.000/pcs
5 Brownies Coklat Rp35.000/pcs
6 Brownies Coklat Ketan Rp35.000/pcs
7 Bolu Pandan (Ukuran Kecil
Sebesar 20 x 10 cm) Rp30.000/pcs
8 Bolu Pandan (Ukuran Besar
Sebesar 22 x 22 cm) Rp50.000/pcs
9 Bolu Ubi Ungu Rp35.000/pcs
10 Cake Tape Rp30.000/pcs
11 Cake Pisang Rp30.000/pcs
12 Lapis Legit (Ukuran Kecil
Sebesar 20 x 10 cm) Rp90.000/pcs
13 Lapis Prunes (Ukuran Kecil
Sebesar 20 x 10 cm) Rp130.000/pcs
14 Lapis Keju (Ukuran Kecil
Sebesar 20 x 10 cm) Rp125.000/pcs
15 Engkak Rp90.000/pcs
16 Maksuba Rp90.000/pcs
17 Putri Kandis Rp90.000/pcs
18 Kue Sarang Semut Rp30.000/pcs
19 Durian Belgium Cake Rp35.000/pcs Sumber : Daftar Menu Bunga Zahra Cake and Cookies
2. Produk Kue Kering
Kue kering merupakan salah satu produk unggulan yang ada di Bunga
Zahra Cake and Cookies Kota Jambi. Adapun daftar kue kering beserta
harganya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
73
Tabel III.2
Daftar Produk Kue Kering Bunga Zahra
No. Nama Produk Harga Per Kilogram
1 Nastar Keju Rp160.000/kg
2 Nastar Biasa Rp110.000/kg
3 Coklat Stik Rp150.000/kg
4 Havermut Cookies Rp150.000/kg
5 Kue Kacang Coklat Rp125.000/kg
6 Kue Greentea Rp160.000/kg
7 Kue Strawberry Keju Rp120.000/kg
8 Kue Cornflake Rp125.000/kg
9 Kue Coklat Praline Rp55.000/topples
10 Kue Salju Rp120.000/pcs
11 Kastengel Cookies Rp160.000/pcs
12 Rainbow Cookies Rp55.000/topples Sumber : Daftar Menu Bunga Zahra Cake and Cookies
3. Produk Unggulan Lain
Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi memiliki produk
unggulan lain diluar kategori produk aneka kue basah dan kue kering.
Adapun daftar dan harga dari produk unggulan lainnya ialah sebagai
berikut :
Tabel III.3
Daftar Produk Unggulan Lain Bunga Zahra
No. Nama Produk Harga Per Satuan
1 Nugget Rp35.000/pcs
2 Snack Box Rp7.000/pcs
3 Nasi Kotak Rp20.000/pcs
4 Mie Hijau Rp20.000/pcs
5 Stik Ikan Kakap (Original &
Balado) Rp13.000/pcs
Sumber : Daftar Menu Bunga Zahra Cake and Cookies
74
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Tabulasi Data Penelitian
Mentabulasi data ialah memasukan data-data ke dalam bentuk tabel.
Gunanya pentabulasian data dalam menganalisis data adalah untuk
mengelompokkan data sehingga memudahkan dalam menghitung jumlah kasus
termasuk kategori-kategorinya.84
Adapun tabulasi data dalam penelitian ini
tersajikan dalam masing-masing variabel yang ada di dalam penelitian ini,
diantaranya sebagai berikut :
1. Modal
Modal dalam hal ini merupakan modal usaha yang digunakan oleh
pengelola atau pemilik usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi
dalam menjalankan kegiatan usahanya. Adapun tabulasi data modal dalam
penelitian ini ialah sebagai berikut :
Tabel IV.1
Tabulasi Data Variabel Modal
Bulan/Tahun Modal
Jan/2016 7.000.000
Feb/2016 8.500.000
Mar/2016 21.000.000
Apr/2016 22.000.000
Mei/2016 23.000.000
Jun/2016 40.000.000
Jul/2016 8.000.000
84 Enny Radjab dan Andi Jam’an, Op.cit, hlm. 78-79
75
Ags/2016 20.000.000
Sep/2016 8.500.000
Okt/2016 6.000.000
Nov/2016 12.000.000
Des/2016 15.000.000
Jan/2017 12.000.000
Feb/2017 10.500.000
Mar/2017 25.000.000
Apr/2017 13.500.000
Jan/2018 27.000.000
Feb/2018 6.900.000
Mar/2018 7.500.000
Apr/2018 12.000.000
Mei/2018 37.000.000
Jun/2018 10.000.000
Jul/2018 24.000.000
Ags/2018 7.500.000
Sep/2018 23.500.000
Okt/2018 24.000.000
Nov/2018 9.000.000
Des/2018 11.000.000
Jan/2019 6.500.000
Feb/2019 10.000.000
Mar/2019 5.000.000
Apr/2019 12.000.000
Mei/2019 6.000.000
Jun/2019 38.000.000
Jul/2019 22.000.000
Ags/2019 23.500.000
Sep/2019 21.000.000
Okt/2019 20.000.000
Nov/2019 13.000.000
Des/2019 7.000.000 Sumber : Data Pembukuan Bunga Zahra Cake and Cookies
2. Biaya Produksi
Biaya produksi yang dimaksud disini ialah biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh pemilik Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi
dalam menunjang proses produksi usahanya, baik itu biaya bahan baku,
76
Bulan/Tahun Biaya Produksi
Jan/2016 4.800.000
Feb/2016 6.000.000
Mar/2016 17.200.000
Apr/2016 17.400.000
Mei/2016 17.850.000
Jun/2016 33.000.000
Jul/2016 5.000.000
Ags/2016 17.000.000
Sep/2016 5.500.000
Okt/2016 4.000.000
Nov/2016 6.100.000
Des/2016 7.000.000
Jan/2017 6.000.000
Feb/2017 8.600.000
Mar/2017 18.000.000
Apr/2017 9.000.000
Jan/2018 14.000.000
Feb/2018 4.600.000
Mar/2018 6.000.000
Apr/2018 7.250.000
Mei/2018 32.500.000
Jun/2018 5.000.000
Jul/2018 17.800.000
Ags/2018 5.600.000
Sep/2018 17.600.000
Okt/2018 18.500.000
Nov/2018 6.100.000
Des/2018 7.000.000
Jan/2019 5.000.000
Feb/2019 7.000.000
Mar/2019 4.500.000
Apr/2019 8.000.000
Mei/2019 1.400.000
Jun/2019 33.000.000
Jul/2019 17.000.000
Ags/2019 18.500.000
Sep/2019 17.200.000
Okt/2019 17.900.000
Nov/2019 7.600.000
Des/2019 5.500.000
biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Adapun tabulasi data biaya
produksi dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :
Tabel IV.2
Tabulasi Data Variabel Biaya Produksi
Sumber : Data Pembukuan Bunga Zahra Cake and Cookies
77
3. Volume Penjualan
Volume penjualan dalam hal ini adalah keseluruhan penjualan atau
total penjualan yang diterima oleh unit usaha Bunga Zahra Cake and
Cookies Kota Jambi dalam suatu periode. Adapun tabulasi data volume
penjualan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :
Tabel IV.3
Tabulasi Data Variabel Volume Penjualan
Bulan/Tahun Volume Penjualan
Jan/2016 3115
Feb/2016 4700
Mar/2016 6167
Apr/2016 6420
Mei/2016 6498
Jun/2016 9000
Jul/2016 450
Ags/2016 6075
Sep/2016 606
Okt/2016 230
Nov/2016 5100
Des/2016 820
Jan/2017 480
Feb/2017 5320
Mar/2017 6510
Apr/2017 300
Jan/2018 314
Feb/2018 1930
Mar/2018 5500
Apr/2018 5840
Mei/2018 8500
Jun/2018 545
Jul/2018 6300
Ags/2018 5017
Sep/2018 6480
Okt/2018 6600
Nov/2018 612
Des/2018 5000
Jan/2019 200
78
Feb/2019 608
Mar/2019 180
Apr/2019 470
Mei/2019 315
Jun/2019 8700
Jul/2019 5099
Ags/2019 6500
Sep/2019 6215
Okt/2019 6200
Nov/2019 5800
Des/2019 2046 Sumber : Data Pembukuan Bunga Zahra Cake and Cookies
4. Pendapatan
Pendapatan dalam hal ini merupakan penerimaan dari hasil yang
diperoleh oleh Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi atas penjualan
barang-barang yang dihasilkannya. Adapun tabulasi data pendapatan
dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :
Tabel IV.4
Data Tabulasi Variabel Pendapatan
Bulan/Tahun Pendapatan
Jan/2016 18.000.000
Feb/2016 19.800.000
Mar/2016 31.000.000
Apr/2016 32.500.000
Mei/2016 32.960.000
Jun/2016 60.000.000
Jul/2016 10.180.000
Ags/2016 30.100.000
Sep/2016 12.300.000
Okt/2016 8.000.000
Nov/2016 21.060.000
Des/2016 14.100.000
Jan/2017 10.600.000
Feb/2017 23.800.000
Mar/2017 33.150.000
Apr/2017 9.000.000
79
Jan/2018 9.500.000
Feb/2018 15.500.000
Mar/2018 25.000.000
Apr/2018 28.500.000
Mei/2018 54.500.000
Jun/2018 11.000.000
Jul/2018 33.050.000
Ags/2018 20.450.000
Sep/2018 32.900.000
Okt/2018 34.000.000
Nov/2018 12.650.000
Des/2018 20.000.000
Jan/2019 8.000.000
Feb/2019 12.500.000
Mar/2019 7.000.000
Apr/2019 10.390.000
Mei/2019 9.000.000
Jun/2019 55.000.000
Jul/2019 21.000.000
Ags/2019 34.000.000
Sep/2019 32.000.000
Okt/2019 31.000.000
Nov/2019 28.000.000
Des/2019 17.110.000 Sumber : Data Pembukuan Bunga Zahra Cake and Cookies
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dipergunakan untuk mengetahui apakah variabel
dependen, independen, atau keduanya berdistribusi normal, mendekati
normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal
atau mendekati normal.85
Adapun hasil uji normalitas dalam penelitian ini
ialah tersaji dalam bentuk grafik sebagai berikut :
85 Husein Umar, Op.cit, hlm. 181
80
Gambar IV.1
Grafik Normal P-P Plot
Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0
Berdasarkan grafik IV.1 di atas, terlihat data yang berbentuk titik-titik
tersebut menyebar di sekitar diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal,
sehingga model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dipergunakan untuk mengetahui apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen.86
Adapun hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini ialah tersaji dalam
bentuk tabel sebagai berikut :
86 Ibid, hlm. 177
81
Tabel IV.5
Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0
Berdasarkan tabel IV.5 di atas, didapatkan pernyataan sebagai berikut :
a. Pada variabel modal, didapatkan hasil dari nilai tolerance-nya sebesar
0,492, dan nilai VIF (Variance Inflaction Factor) sebesar 2,032.
Berdasarkan kaidah dari uji multikolinearitas, nilai tolerance dari
variabel modal lebih besar dari ketentuan nilai tolerance uji
multikolinearitas, yakni 0,492 > 0,10, begitu juga dengan nilai VIF
(Variance Inflaction Factor) dari variabel modal lebih kecil dari
ketentuan nilai VIF (Variance Inflaction Factor) uji multikolinearitas,
yakni 2,032 < 10. Maka dari pernyataan tersebut, dinyatakan variabel
modal tidak memiliki asumsi multikolinearitas.
b. Pada variabel biaya produksi, didapatkan hasil dari nilai tolerance-nya
sebesar 1,000, dan nilai VIF (Variance Inflaction Factor) sebesar 1,000.
Berdasarkan kaidah dari uji multikolinearitas, nilai tolerance dari
variabel biaya produksi lebih besar dari ketentuan nilai tolerance uji
multikolinearitas, yakni 1,000 > 0,10, begitu juga dengan nilai VIF
82
(Variance Inflaction Factor) dari variabel modal lebih kecil dari
ketentuan nilai VIF (Variance Inflaction Factor) uji multikolinearitas,
yakni 1,000 < 10. Maka dari pernyataan tersebut, dinyatakan variabel
biaya produksi tidak memiliki asumsi multikolinearitas.
c. Pada variabel volume penjualan, didapatkan hasil dari nilai tolerance-
nya sebesar 0,380, dan nilai VIF (Variance Inflaction Factor) sebesar
2,633. Berdasarkan kaidah dari uji multikolinearitas, nilai tolerance dari
variabel volume penjualan lebih besar dari ketentuan nilai tolerance uji
multikolinearitas, yakni 0,380 > 0,10, begitu juga dengan nilai VIF
(Variance Inflaction Factor) dari variabel volume penjualan lebih kecil
dari ketentuan nilai VIF (Variance Inflaction Factor) uji
multikolinearitas, yakni 2,633 < 10. Maka dari pernyataan tersebut,
dinyatakan variabel volume penjualan tidak memiliki asumsi
multikolinearitas.
Berdasarkan dari pernyataan tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa
model regresi dalam penelitian ini tidak memiliki asumsi multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dipergunakan untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sementara
itu, untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
83
yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.87
Adapun hasil uji
heteroskedastisitas dalam penelitian ini ialah tersaji dalam bentuk grafik
sebagai berikut :
Gambar IV.2
Grafik Scatterplot
Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0
Berdasarkan grafik IV.2 di atas, terlihat pada scatterplot tidak ada pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada
sumbu y, sehingga model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi asumsi
heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dipergunakan untuk mengetahui apakah sebuah model
regresi linear terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif
antardata yang ada pada variabel-variabel penelitian.88
Uji autokorelasi
hanya berlaku pada data time series. Adapun hasil uji autokorelasi dalam
87 Ibid, hlm. 179
88
Ibid, hlm. 182
84
penelitian ini yang menggunakan data kurun waktu (time series) ialah tersaji
dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel IV.6
Hasil Uji Autokorelasi
Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0
Dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan metode Durbin-Watson
untuk mengetahui apakah terjadi asumsi autokorelasi, maka didapatkan hasil
nilai dari Durbin-Watson-nya sebesar 1,860. Dari hasil tersebut, didapatkan
pula nilai dari Du (batas atas Durbin-Watson) sebesar 1,6589 dengan k=3
(variabel bebasnya berjumlah tiga), jumlah data sebanyak 40, dan nilai α =
5%. Hasil tersebut kemudian dimasukkan dalam ketentuan rumus uji
autokorelasi yakni 4-Du, sehingga didapatkan bentuk pernyataan sebagai
berikut :
a. Didapatkan hasil 1,6589 (Nilai Du) < 1,860 (Nilai Dw) < 2,3411 (Nilai
4-Du)
b. Didapatkan hasil 1,860 (Nilai Dw) > 1,6589 (Nilai Du), sehingga H0
diterima.
c. Didapatkan hasil 2,14 (Nilai 4-Dw) ≥ 1,6589 (Nilai Du), sehingga H0
diterima.
85
Berdasarkan bentuk pernyataan tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa
nilai Durbin-Watson berada diantara Du sampai dengan 4-Du, dan juga
dikarenakan H0 diterima maka pada model regresi dalam penelitian ini tidak
terjadi asumsi autokorelasi.
C. Uji Regresi Linear Berganda
Adapun hasil regresi linear berganda dalam penelitian ini ialah tersaji
dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel IV.7
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0
Dari tabel IV.7 tersebut, didapatkan model regresi linear berganda sebagai
berikut :
Y = 5,073 + 1,214 X1 + 1,1057 X2 + 2547,596 X3 + e
Berdasarkan model regresi linear berganda tersebut, didapatkan
pernyataan sebagai berikut :
1. Nilai konstanta (α) = 5,073, hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel
modal, biaya produksi, dan volume penjualan dianggap konstan (0), maka
86
nilai variabel pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies adalah sebesar
5,073.
2. Koefisien regresi variabel modal sebesar 1,214. Hal ini menunjukkan
bahwa apabila modal mengalami kenaikan satu satuan atau 1% dengan
catatan variabel biaya produksi dan volume penjualan dianggap konstan
(0), maka pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies akan mengalami
peningkatan sebesar 1,214. Ini menunjukkan bahwa modal memiliki
hubungan positif terhadap pendapatan.
3. Koefisien regresi variabel biaya produksi sebesar 1,1057. Hal ini
menunjukkan bahwa apabila biaya produksi mengalami kenaikan satu
satuan atau 1% dengan catatan variabel modal dan volume penjualan
dianggap konstan (0), maka pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies
akan mengalami peningkatan sebesar 1,1057. Ini menunjukkan bahwa
biaya produksi memiliki hubungan positif terhadap pendapatan.
4. Koefisien regresi variabel volume penjualan sebesar 2547,596. Hal ini
menunjukkan bahwa apabila volume penjualan mengalami kenaikan satu
satuan atau 1% dengan catatan variabel modal dan biaya produksi dianggap
konstan (0), maka pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies akan
mengalami peningkatan sebesar 2547,596. Ini menunjukkan bahwa volume
penjualan memiliki hubungan positif terhadap pendapatan.
D. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dipergunakan untuk prosedur yang menghasilkan suatu
keputusan yaitu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis atau
87
Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0
jawaban sementara yang dibuat dalam suatu penelitian. Dalam pengujian ini
keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa
benar atau bisa salah.89
Adapun hasil uji hipotesis di dalam penelitian ini ialah
sebagai berikut :
1. Uji Signifikansi T (Uji T)
Uji T dipergunakan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas
(independen) berpengaruh secara satu persatu (parsial) terhadap variabel
terikat (dependen).90
Pengujian ini menggunakan taraf signifikansi 5%
(0,05) dan perbandingan antara Thitung dengan Ttabel. Diketahui jumlah data
(n) dalam penelitian ini ialah 40 buah, dan jumlah variabel bebas dan
terikat (k) dalam penelitian ini ialah 4 buah, maka nilai degree of freedom
(df) = 40 – 4 = 36, sehingga nilai Ttabel dalam penelitian ini ialah 1,688.
Adapun hasil uji T dalam penelitian ini tersajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut :
Tabel IV.8
Hasil Uji Signifikansi T
89 Heppy Apriyani, “Pengaruh Pembiayaan Syariah, Lama Usaha dan Lokasi Usaha terhadap
Pendapatan Usaha Kecil dan Mikro (UKM) Studi pada Anggota Pelaku UKM di KSPPS BMT
Nurul Barokah Sambi, Boyolali” (Strata 1, Surakarta, Institut Agama Islam Negeri Surakarta,
2018), hlm. 68.
90
Loc.cit
88
Dari tabel IV.8 tersebut, dapat dianalisis hasil uji T sebagai berikut :
a. Untuk variabel modal didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000
dengan batas signifikansi (α) sebesar 0,05. Hal tersebut menunjukkan
bahwa nilai 0,000 < 0,05. Ditambah nilai Thitung variabel modal sebesar
9,925 dengan nilai Ttabel didapatkan sebesar 1,688. Hal tersebut
menunjukkan bahwa nilai 9,925 > 1,688. Kedua pernyataan tersebut
menunjukkan hasil bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga
memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan modal terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies
Kota Jambi. Ini menunjukkan bahwasanya semakin tinggi modal maka
akan menunjukkan semakin tinggi pula pendapatan yang akan
diperoleh dan begitu juga sebaliknya. Pernyataan tersebut muncul
karena hubungan variabel modal terhadap pendapatan mempunyai
hubungan yang searah atau setimpal, hal ini ditandai dengan hasil
Thitung variabel modal yang nilainya positif, sehingga pernyataan
tersebut dapat dibuktikan secara ilmiah.
b. Untuk variabel biaya produksi didapatkan nilai signifikansi sebesar
0,001 dengan batas signifikansi (α) sebesar 0,05. Hal tersebut
menunjukkan bahwa nilai 0,001 < 0,05. Ditambah nilai Thitung variabel
biaya produksi sebesar 3,566 dengan nilai Ttabel didapatkan sebesar
1,688. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai 3,566 > 1,688. Kedua
pernyataan tersebut menunjukkan hasil bahwa H0 ditolak dan H2
diterima, sehingga memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh
89
positif dan signifikan biaya produksi terhadap pendapatan Bunga Zahra
Cake and Cookies Kota Jambi. Ini menunjukkan bahwasanya semakin
tinggi biaya produksi maka akan menunjukkan semakin tinggi pula
pendapatan yang akan diperoleh dan begitu juga sebaliknya.
Pernyataan tersebut muncul karena hubungan variabel biaya produksi
terhadap pendapatan mempunyai hubungan yang searah atau setimpal,
hal ini ditandai dengan hasil Thitung variabel biaya produksi yang
nilainya positif, sehingga pernyataan tersebut dapat dibuktikan secara
ilmiah.
c. Untuk variabel volume penjualan didapatkan nilai signifikansi sebesar
0,000 dengan batas signifikansi (α) sebesar 0,05. Hal tersebut
menunjukkan bahwa nilai 0,000 < 0,05. Ditambah nilai Thitung variabel
modal sebesar 9,443 dengan nilai Ttabel didapatkan sebesar 1,688. Hal
tersebut menunjukkan bahwa nilai 9,443 > 1,688. Kedua pernyataan
tersebut menunjukkan hasil bahwa H0 ditolak dan H3 diterima,
sehingga memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan volume penjualan terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake
and Cookies Kota Jambi. Ini menunjukkan bahwasanya semakin tinggi
volume penjualan maka akan menunjukkan semakin tinggi pula
pendapatan yang akan diperoleh dan begitu juga sebaliknya.
Pernyataan tersebut muncul karena hubungan variabel volume
penjualan terhadap pendapatan mempunyai hubungan yang searah atau
setimpal, hal ini ditandai dengan hasil Thitung variabel volume penjualan
90
yang nilainya positif, sehingga pernyataan tersebut dapat dibuktikan
secara ilmiah.
2. Uji Signifikansi F (Uji F)
Uji F dipergunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas
(independen) mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau serentak
terhadap variabel terikat (dependen).91
Pengujian ini menggunakan taraf
signifikansi 5% (0,05) dan perbandingan antara Fhitung dengan Ftabel.
Diketahui jumlah data (n) dalam penelitian ini ialah 40 buah, dan jumlah
variabel bebas dan terikat (k) dalam penelitian ini ialah 4 buah, maka nilai
degree of freedom 1 (df1) = 4 – 1 = 3, dan nilai degree of freedom 2 (df2) =
40 – 1 = 39. Maka didapatkan nilai Ftabel dalam penelitian ini sebesar 2,85.
Adapun hasil uji F dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut :
Tabel IV.9
Hasil Uji Signifikansi F
Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0
Dari tabel IV.9 tersebut, dapat dianalisis hasil uji F berupa nilai
signifikansi yang didapat sebesar 0,000 dengan batas signifikansi (α)
91 Ibid, hlm. 67
91
sebesar 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai 0,000 < 0,05.
Ditambah nilai Fhitung yang didapatkan sebesar 239,130 dengan nilai Ftabel
didapatkan sebesar 2,85. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai 239,130 >
2,85. Kedua pernyataan tersebut menunjukkan hasil bahwa H0 ditolak dan
H4 diterima, sehingga memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan modal, biaya produksi, dan volume penjualan secara
simultan terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.
Ini menunjukkan bahwasanya dengan adanya modal yang tinggi, yang
kemudian diinvestasikan ke dalam suatu usaha dalam bentuk biaya
produksi dengan sebaik mungkin, akan menciptakan output yang besar
yang terpresentasikan melalui volume penjualan yang tinggi, sehingga
dengan begitu akan memicu terjadinya peningkatan terhadap pendapatan
dan hal ini bisa berlaku sebaliknya, dikarenakan hasil Fhitung pada
penelitian ini bernilai positif sehingga hubungan variabel secara bersama-
sama sifatnya searah atau setimpal.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) merupakan suatu nilai statistik yang dapat
digunakan untuk mengetahui seberapa besar variansi nilai variabel bebas
menentukan atau menerangkan nilai variabel terikat, serta seberapa kuat
hubungan antara kedua variabel tersebut.92
Adapun hasil dari koefisien
determinasi (R2) dalam penelitian ini tersaji dalam bentuk tabel sebagai
berikut :
92 Loc.cit
92
Tabel IV.10
Hasil Koefisien Determinasi
Sumber : Data Sekunder diolah, SPSS 16.0
Dari tabel IV.10 tersebut, hasil perhitungan nilai R Square didapatkan
sebesar 0,952 atau 95,2%. Hal ini berarti kemampuan variabel-variabel
independen yang terdiri dari variabel modal, biaya produksi, dan volume
penjualan dalam menjelaskan variabel dependen yaitu pendapatan Bunga
Zahra Cake and Cookies Kota Jambi sebesar 95,2%, sisanya (100% -
95,2% = 4,8%) dipengaruhi oleh variabel diluar model yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian, maka dapat dibahas di
dalam pembahasan sebagai berikut :
1. Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan Bunga Zahra Cake and
Cookies Kota Jambi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Thitung sebesar 9,925 dan
Ttabel sebesar 1,688 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena Thitung > Ttabel
(9,925 > 1,688), dan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi
(0,000 < 0,05), serta nilai koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar
1,214, maka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis pertama (H1)
93
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan modal
terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.
Hasil penelitian ini sejalan atau mendukung dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Rani yang berjudul “Pengaruh Modal dan Lama
Usaha terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar Tradisional Pasar Minggu”,
yang menyatakan bahwa modal berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan, karena modal yang digunakan sebagai dasar untuk
melakukan usaha atau perdagangan. Hal ini disebabkan karena dengan
adanya modal usaha yang semakin besar maka pedagang akan semakin
beragam dan berinovasi dalam menjual dagangannya, yang memang
menjadi kebutuhan konsumen sehari-hari seperti sayuran, sembako, buah-
buahan dan lain-lain. Semakin beragam dan berinovasi keperluan yang
sudah semestinya dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat memberikan
umpan balik yang baik berupa kenaikan hasil pendapatan yang diperoleh.93
Di dalam penelitian yang dilakukan oleh Prisilia Monika Polandos,
et.al yang berjudul “Analisis Pengaruh Modal, Lama Usaha, dan Jumlah
Tenaga Kerja terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di
Kecamatan Langowan Timur”, menyatakan bahwa modal dan pendapatan
memiliki hubungan yang sangat erat sehingga apabila terjadi goncangan
pada modal maka akan menimbulkan dampak susulan yang lebih hebat
pada pendapatan. Artinya jika pengusaha memperbesar modal usaha dan
93 Rani, “Pengaruh Modal dan Lama Usaha terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar
Tradisional Pasar Minggu,” Widya Cipta - Jurnal Sekretari dan Manajemen 3, no. 1 (14 Maret
2019): hlm. 148, https://doi.org/10.31294/widyacipta.v3i1.5264.
94
melakukan penambahan kuantitas serta jenis barang yang dijual, maka
pendapatan pengusaha akan semakin bertambah. Demikian sebaliknya jika
pengusaha mengurangi modal usahanya maka pendapatannya akan
berkurang, sehingga penelitian tersebut sejalan atau mendukung dengan
penelitian ini, yang menyatakan bahwa modal berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pendapatan.94
Hasil penelitian ini juga kembali didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Rafida yang berjudul “The Effect of Business Capital,
Length of Business and Entrepreneurship Attitude to The Income and
Welfare of The Family Women of Batik Craftsmen in Danau Teluk Jambi
City”, yang menyatakan bahwa modal berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan. Menurut Ahmad di dalam penelitian Rafida tersebut,
dengan meningkatkan modal usaha dan memiliki strategi yang baik, maka
akan meningkatkan penghasilan bagi pedagang atau pengusaha serta
mendapatkan keuntungan sesuai dengan apa yang diharapkan, karena
dalam bisnis semakin besar ketersediaan modal maka produktivitas usaha
akan meningkat, pengelolaan bisnis akan semakin luas, sehingga tingkat
penjualan pun tinggi dan akhirnya menambah pendapatan usaha itu
sendiri.95
94 Prisilia Monika Polandos, Daisy S M Engka, dan Krest D Tolosang, “Analisis Pengaruh
Modal, Lama Usaha, dan Jumlah Tenaga Kerja terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah di Kecamatan Langowan Timur,” Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 19, no. 04 (2019):
hlm. 39 & 45.
95 Rafida Era Era, “The Effect of Business Capital, Length of Business and Entrepreneurship
Attitude to The Income and Welfare of The Family Women of Batik Craftsmen in Danau Teluk
95
2. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Pendapatan Bunga Zahra Cake
and Cookies Kota Jambi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Thitung sebesar 3,566 dan
Ttabel sebesar 1,688 dengan tingkat signifikansi 0,001. Karena Thitung > Ttabel
(3,566 > 1,688), dan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi
(0,001 < 0,05), serta nilai koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar
1,1057, maka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis kedua (H2)
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan biaya
produksi terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi.
Hasil penelitian ini sejalan atau mendukung dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh Agus Putranto yang berjudul “Analisis Pengaruh
Biaya Produksi dan Penjualan terhadap Laba Perusahaan (Studi pada
Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Wonosobo Kabupaten
Wonosobo)”, yang menyatakan bahwa biaya produksi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk laba
perusahaan (kelebihan pendapatan perusahaan). Menurutnya, biaya
produksi sangat menentukan tingkat keuntungan. Karena keuntungan
adalah selisih antara pendapatan (revenue) dengan biaya (cost). Jika biaya
turun, maka keuntungan produsen atau penjual akan meningkat dan
seterusnya akan mendorong untuk meningkatkan jumlah pasokan ke pasar.
Bila perusahaan dapat menekan biaya sampai pada batas minimal maka
Jambi City,” Li Falah : Jurnal Studi Ekonomi Dan Bisnis Islam 4, no. 2 (5 Januari 2020): hlm.
157, https://doi.org/10.31332/lifalah.v4i2.1628.
96
perusahaan akan dapat mencapai keunggulan biaya sehingga nilai
keuntungan atau nilai pendapatan yang diperoleh perusahaan akan
meningkat.96
Penelitian ini juga kembali didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Fauzan Haqiqi, et. al yang berjudul “Analisis Pengaruh Pemberian
Modal Kerja dan Biaya Produksi terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha
Kecil Menengah di Desa Pongkar Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun
(Tahun 2014-2018)”, yang menyatakan bahwa biaya produksi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pendapatan. Menurut Supriyono di dalam
penelitian Fauzan Haqiqi, et. al, tersebut, biaya produksi akan menentukan
jumlah input bahan baku produksi dan akan berpengaruh pada output yang
dihasilkan dalam produksi tersebut, semakin banyak output yang
dihasilkan, maka barang yang dijual pun akan lebih banyak, sehingga
pendapatan produsen meningkat, karena dengan pengalokasian biaya
produksi yang tepat dan efisien maka akan diperoleh hasil yang maksimal.
Karena pada dasarnya usaha kecil, menengah bertujuan untuk
mendapatkan laba dengan memperoleh pendapatan dan
membandingkannya dengan dengan tenaga kerja yang dilakukan.97
96 Agus Putranto, “Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Penjualan terhadap Laba Perusahaan
(Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo),”
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ 4, no. 3 (30 September 2017): hlm.
284, https://doi.org/10.32699/ppkm.v4i3.432.
97
Fauzan Haqiqi dan Rahma Dewi Susanti, “Analisis Pengaruh Pemberian Modal Kerja dan
Biaya Produksi terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Menengah di Desa Pongkar
Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun (Tahun 2014-2018),” Jurnal Cafetaria 1, no. 1 (2020):
hlm. 65 & 71.
97
3. Pengaruh Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Bunga Zahra
Cake and Cookies Kota Jambi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Thitung sebesar 9,443 dan
Ttabel sebesar 1,688 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena Thitung > Ttabel
(9,443 > 1,688), dan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi
(0,000 < 0,05), serta nilai koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar
2547,596, maka penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis ketiga (H3)
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan volume
penjualan terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota
Jambi.
Hasil penelitian ini sejalan atau mendukung dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ni Wayan Ari Santi, et. al yang berjudul “Pengaruh Harga
Jual dan Volume Penjualan terhadap Pendapatan UD. Broiler Putra di
Dusun Batumulapan Kabupaten Klungkung pada Tahun 2015-2017”, yang
menyatakan bahwa volume penjualan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan. volume penjualan merupakan ukuran yang
menunjukkan banyaknya atau besarnya jumlah barang atau jasa yang
terjual. Menurutnya, besarnya penjualan akan berpengaruh terhadap
volume penjualan produk, begitu sebaliknya apabila penjualan tidak
mencapai target optimal volume penjualan juga akan menurun. Semakin
98
besar volume penjualan suatu produk, maka semakin besar pula
pendapatan yang diperoleh pedagang.98
Hasil penelitian ini juga sejalan atau mendukung dengan penelitian
yang dilakukan oleh Rizky Risyana dan Leny Suzan yang berjudul
“Pengaruh Volume Penjualan dan Biaya Operasional terhadap Laba Bersih
(Studi pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016)”, yang
menyatakan bahwa volume penjualan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk laba perusahaan
(kelebihan pendapatan perusahaan). Menurutnya, perusahaan yang
memiliki tingkat volume penjualan tinggi memiliki kecenderungan
mempunyai laba bersih yang tinggi atau kelebihan pendapatan yang tinggi,
Karena perusahaan akan memperhatikan volume penjualannya untuk
meningkatkan laba bersih perusahaan atau kelebihan pendapatan
perusahaan itu sendiri.99
98 Ni Wayan Ari Santi, Iyus Akhmad Haris, dan I Nyoman Sujana, “Pengaruh Harga Jual dan
Volume Penjualan terhadap Pendapatan UD. Broiler Putra di Dusun Batumulapan Kabupaten
Klungkung pada Tahun 2015-2017”, Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha 11, no. 1 (8 Juni
2019): hlm. 126, https://doi.org/10.23887/jjpe.v11i1.20090.
99
Rizki Risyana dan Leny Suzan, “Pengaruh Volume Penjualan dan Biaya Operasional
terhadap Laba Bersih (Studi pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016),” e-Proceeding of Management 5, no. 2 (2
Agustus 2018): hlm. 8.
99
4. Pengaruh Modal, Biaya Produksi, dan Volume Penjualan Terhadap
Pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 239,130
dan Ftabel sebesar 2,85 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena Fhitung >
Ftabel (239,130 > 2,85), dan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf
signifikansi (0,000 < 0,05), maka penelitian ini berhasil membuktikan
hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan secara simultan modal, biaya produksi, dan volume
penjualan terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota
Jambi.
Sebagaimana yang diketahui bahwa modal merupakan faktor pertama
dalam memulai jalannya usaha dan modal juga merupakan seluruh dana
awal yang digunakan dalam jalannya produksi. Di dalam produksi
tentunya ada biaya produksi yang disisihkan dari modal untuk dipakai
dalam aktivitas produksi suatu usaha. Ketika pengusaha dapat dengan tepat
dan efisien mengatur biaya produksi maka akan diperoleh hasil yang
maksimal berupa pendapatan tinggi yang akan diterima oleh suatu usaha
itu sendiri, dengan catatan pengusaha itu mampu menciptakan total
penjualan atau volume penjualan yang ditinggi dari produk usahanya,
karena semakin besar volume penjualan suatu produk, maka semakin besar
pula pendapatan yang diperoleh. Maka dari hal tersebut modal, biaya
produksi, dan volume penjualan sangat berkaitan erat secara bersama-sama
dalam mempengaruhi tingkat pendapatan suatu usaha.
100
Hasil penelitian ini sejalan atau mendukung dengan penelitian yang
dilakukan oleh Erwin Fahmi yang berjudul “Pengaruh Modal, Produksi
dan Tenaga Kerja terhadap Tingkat Pendapatan di Home Industri Roti UD
Bagus Bekry di Desa Serapuh Kec. Gunung Malela Kab. Simalungun”,
yang menyatakan bahwa modal beserta biaya produksi berpengaruh secara
simultan terhadap pendapatan. Walaupun di dalam penelitian Erwin Fahmi
tersebut ada satu variabel bebas yang berbeda, yakni tenaga kerja, namun
dua variabel bebas di dalam penelitian tersebut yakni modal, dan biaya
produksi sama terhadap penelitian ini dan sejalan karena uji variabelnya
secara bersama menghasilkan pengaruh positif dan signifikan.100
Hasil penelitian ini juga sejalan atau mendukung dengan penelitian
yang dilakukan oleh Indah wardani, et. al yang berjudul “Pengaruh Modal,
Harga Dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengecer
Kelapa Di Pasar Langsa Kota”, yang menyatakan bahwa modal beserta
volume penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan.
Peneltitian Indah Wardani, et. al, ini pula memiliki satu variabel bebas
yang tidak sama dengan penelitian ini, yakni harga. Akan tetapi memilik
dua variabel bebas yang sama dalam penelitian ini, yakni modal, dan
volume penjualan, dimana dua variabel bebas tersebut secara bersama
dalam pengujiannya menghasilkan pengaruh yang positif dan signifikan.
100 Erwin Fahmi, “Pengaruh Modal, Produksi dan Tenaga Kerja terhadap Tingkat Pendapatan
di Home Industri Roti UD Bagus Bekry di Desa Serapuh Kec. Gunung Malela Kab. Simalungun”
(Strata 1, Medan, Universitas Islam Negeri Sumatra Utara, 2019), hlm. 69.
101
Sehingga penelitian Indah Wardani, et. al, memiliki arah yang sejalan
dengan penelitian ini.101
101 Indah Wardani, Supristiwendi, dan Rini Mastuti, “Pengaruh Modal, Harga Dan Volume
Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengecer Kelapa Di Pasar Langsa Kota”, Jurnal
Penelitian Agrisamudra 6, no. 1 (30 Juni 2019): hlm. 47, https://doi.org/10.33059/jpas.v6i1.1334.
102
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan modal terhadap pendapatan Bunga
Zahra Cake and Cookies Kota Jambi. Hal ini dibuktikan dengan nilai Thitung
> Ttabel (9,925 > 1,688), nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi
(0,000 < 0,05), serta koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar
1,214.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan biaya produksi terhadap
pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi. Hal ini dibuktikan
dengan nilai Thitung > Ttabel (3,566 > 1,688), nilai signifikansi lebih kecil dari
taraf signifikansi (0,001 < 0,05), serta koefisien regresi mempunyai nilai
positif sebesar 1,1057.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan volume penjualan terhadap
pendapatan Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi. Hal ini dibuktikan
dengan nilai Thitung > Ttabel (9,443 > 1,688), nilai signifikansi lebih kecil dari
taraf signifikansi (0,000 < 0,05), serta koefisien regresi mempunyai nilai
positif sebesar 2547,596.
4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan modal, biaya
produksi, dan volume penjualan terhadap pendapatan Bunga Zahra Cake
103
and Cookies Kota Jambi. Hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung > Ftabel
(239,130 > 2,85), serta nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi
(0,000 < 0,05). Hasil uji determinasi (R2) pada penelitian ini pun diperoleh
nilai 0,952. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan Bunga Zahra Cake and
Cookies dipengaruhi oleh variabel modal, biaya produksi, dan volume
penjualan sebesar 95,2%. Sedangkan sisanya sebesar 4,8% dipengaruhi
oleh variabel atau faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh,
maka saran yang dapat diberikan ialah sebagai berikut :
1. Bagi Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi
a. Dari segi modal, pemilik Bunga Zahra Cake and Cookies Kota Jambi
disarankan untuk tetap melakukan manajemen modal sehati-hati dan
serta pemilik juga disarankan agar memisahkan keuangan yang ada
untuk permodalan usaha dan untuk keperluan pribadi agar bisa
mengetahui secara pasti kondisi keuangan usaha untuk mengukur
pertumbuhan suatu usaha. sehingga diharapkan berdampak pada
peningkatan pendapatan yang diperoleh.
b. Dari segi biaya produksi, ketika pemilik ingin memaksimalkan
pendapatan yang akan diperoleh dengan menaikkan biaya produksi,
ada baiknya pemilik tetap memperhatikan sistem produksi yang paling
efisien untuk usahanya, dibarengi pengontrolan terhadap penekanan
104
biaya produksi supaya biaya yang dikeluarkan tidak ada yang terbuang
sia-sia, serta selalu memperhatikan harga dan kualitas produk agar
peningkatan pendapatan usaha diharapkan berhasil diraih.
c. Dari segi volume penjualan, pemilik Bunga Zahra Cake and Cookies
Kota Jambi disarankan untuk lebih memperluas jangkauan penjualan
produknya dengan menentukan target pasar yang tepat, agar peluang
volume penjualan terus meningkat dan membuat terjadinya
peningkatan terhadap pendapatan usaha.
d. Dari segi pendapatan, pemilik Bunga Zahra Cake and Cookies Kota
Jambi disarankan untuk lebih rapi melakukan pembukuan keuangan
usahanya, agar pengambilan keputusan strategis atau interpretasi
terhadap kondisi usaha dapat dilakukan dengan tepat dan tidak
kebingungan. Terlebih dengan adanya pembukuan yang rapi, pemilik
usaha dapat mengevaluasi kebutuhan usaha secara tepat dan efektif
baik dari permodalan, biaya produksi, dan volume penjualan sehingga
pemilik dapat memperkecil risiko yang ada dan memperbesar peluang
yang ada. Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat membantu
peningkatan pendapatan usaha Bunga Zahra Cake and Cookies Kota
Jambi.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini
ke arah yang lebih luas dan lebih baik, seperti dengan meneliti faktor lain
yang dapat mempengaruhi pendapatan usaha, seperti akses teknologi
105
digital yang lagi maraknya dipakai para pebisnis untuk meningkatkan
kelangsungan usahanya. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat pula
melakukan penelitian dengan metode analisis data yang lain, seperti
penggunaan metode analisis regresi data panel berganda yang memiliki
keuntungan yang lebih, seperti pengelolaan data yang bebas dari bias atau
nilai error yang tinggi.
106
DAFTAR PUSTAKA
A. Al-Qur’an
Agama RI, Departemen. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: CV. Toha
Putra, 1989.
B. Sumber Buku
Aedy, Hasan. Teori dan Aplikasi Etika Bisnis Islam. Bandung: Alfabeta, 2011.
Alma, Buchari. Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2017.
Amaliawati, Lia, dan Asfia Murni. Ekonomika Mikro (Edisi Revisi). 2 ed.
Bandung: PT. Refika Aditama, 2014.
Amir, Amri, Junaidi, dan Yulmardi. Metodologi Penelitian Ekonomi dan
Penerapannya. 1 ed. Jambi: IPB PRESS, 2009.
Chaudary, Muhammad Sharif. Sistem Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2012.
Halim, Muh Abdul. Teori Ekonomi Mikro. 3 ed. Jakarta: Mitra Wacana Media,
2018.
Indonesia, Bank. Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Jakarta: Bank Indonesia, 2015.
Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis - untuk
Akuntansi dan Manajemen. 1 ed. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET, 2018.
Mahardika Putra, Indra. Pengantar Mikro Ekonomi. Yogyakarta: Quadrant, 2018.
107
Noor, Juliansyah. Analisis Data Penelitian Ekonomi dan Manajemen. Jakarta: PT.
Grasindo, 2014.
Penyusun, Tim. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Jambi:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 2019.
Radjab, Enny, dan Andi Jam’an. Metodologi Penelitian Bisnis. Makassar:
Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah
Makassar, 2017.
Rosyidi, Suherman. Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan Kepada Teori
Ekonomi Mikro & Makro. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.
S.R., Sumarso. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Kelima. 5 ed. Jakarta: Salemba
Empat, 2009.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV.
Alfabeta, 2017.
Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta, 2007.
Sukirno, Sadono. Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2006.
Sukotjo, dan Radix A. Model Regresi. Surabaya: Liberty, 2010.
Swastha, Basu. Manajemen Penjualan. 3 ed. Yogyakarta: BPFE-
YOGYAKARTA, 2014.
Tri Basuki, Agus, dan Nano Prawoto. Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi
& Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016.
108
Umar, Husein. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. 2 ed. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2014.
Una, Sayuti. Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi: Syari’ah Press, 2014.
Zulkarnain. Ilmu Menjual : Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
C. Sumber Jurnal/Skripsi
Abbas, Djamila. “Pengaruh Modal Usaha, Orientasi Pasar, dan Orientasi
Kewirausahaan terhadap Kinerja UKM Kota Makassar.” Jurnal Minds:
Manajemen Ide dan Inspirasi 5, no. 1 (30 Juni 2018): 95–111.
https://doi.org/10.24252/minds.v5i1.4991.
Apriyani, Heppy. “Pengaruh Pembiayaan Syariah, Lama Usaha dan Lokasi Usaha
terhadap Pendapatan Usaha Kecil dan Mikro (UKM) Studi pada Anggota
Pelaku UKM di KSPPS BMT Nurul Barokah Sambi, Boyolali.” Strata 1,
Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2018.
Era, Rafida Era. “The Effect of Business Capital, Length of Business and
Entrepreneurship Attitude to The Income and Welfare of The Family
Women of Batik Craftsmen in Danau Teluk Jambi City.” Li Falah : Jurnal
Studi Ekonomi Dan Bisnis Islam 4, no. 2 (5 Januari 2020): 139.
https://doi.org/10.31332/lifalah.v4i2.1628.
Ernawati, Elly, Jeni Susyanti, dan Muhammad Agus Salim. “Pengaruh Modal
Usaha dan Lama Usaha terhadap Pendapatan Usaha (Studi pada Pelaku
Ekonomi Kreatif Sub Sektor Fashion di Kota Malang).” Jurnal Ilmiah
Riset Manajemen 8, no. 04 (29 Juli 2019): 136–48.
109
Fahmi, Erwin. “Pengaruh Modal, Produksi dan Tenaga Kerja terhadap Tingkat
Pendapatan di Home Industri Roti UD Bagus Bekry di Desa Serapuh Kec.
Gunung Malela Kab. Simalungun.” Strata 1, Universitas Islam Negeri
Sumatra Utara, 2019.
Faizal Furqon, Danang. ““Pengaruh Modal Usaha, Lama Usaha, dan Sikap
Kewirausahaan terhadap Pendapatan Pengusaha Lanting di Lemah Duwur,
Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen.” Strata 1, Universitas
Negeri Yogyakarta, 2017.
Gonibala, Nirfandi, dan Vecky A J Masinambow. “Analisis Pengaruh Modal dan
Biaya Produksi terhadap Pendapatan UMKM di Kota Kotamobagu.”
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 19, no. 01 (2019): 12.
Haqiqi, Fauzan, dan Rahma Dewi Susanti. “Analisis Pengaruh Pemberian Modal
Kerja dan Biaya Produksi terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil
Menengah di Desa Pongkar Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun
(Tahun 2014-2018).” Jurnal Cafetaria 1, no. 1 (2020): 11.
Maliha, Arininoer. “Pengaruh Modal,Tenaga Kerja dan Bahan Baku Terhadap
Tingkat Pendapatan Industri Kue Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi
Kasus di Home Industri Mitra Cake Legundi Sukarame Bandar
Lampung).” Strata 1, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung,
2018.
Nurseta Priyandika, Akhbar. “Analisis Pengaruh Jarak Antar Pedagang, Lama
Usaha, Modal Usaha, dan Jam Kerja terhadap Pendapatan Pedagang Kaki
Lima Pedagang Konveksi di Kelurahan Purwodinatan Kecamatan
110
Semarang Tengah Kota Semarang.” Strata 1, Universitas Diponegoro,
2015.
Polandos, Prisilia Monika, Daisy S M Engka, dan Krest D Tolosang. “Analisis
Pengaruh Modal, Lama Usaha, dan Jumlah Tenaga Kerja terhadap
Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Langowan
Timur.” Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 19, no. 04 (2019): 12.
Putra, Fauzi Dwi. “Pengaruh Volume Penjualan dan Biaya Produksi Kalung
terhadap Laba pada Hidayah Shop Kuta-Badung.” Jurnal Pendidikan
Ekonomi Undiksha 9, no. 2 (3 September 2019): 462.
https://doi.org/10.23887/jjpe.v9i2.20127.
Putranto, Agus. “Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Penjualan terhadap Laba
Perusahaan (Studi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan
Wonosobo Kabupaten Wonosobo).” Jurnal Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat UNSIQ 4, no. 3 (30 September 2017): 280–86.
https://doi.org/10.32699/ppkm.v4i3.432.
Rani, Rani. “Pengaruh Modal dan Lama Usaha terhadap Pendapatan Pedagang di
Pasar Tradisional Pasar Minggu.” Widya Cipta - Jurnal Sekretari dan
Manajemen 3, no. 1 (14 Maret 2019): 143–48.
https://doi.org/10.31294/widyacipta.v3i1.5264.
Risyana, Rizki, dan Leny Suzan. “Pengaruh Volume Penjualan dan Biaya
Operasional terhadap Laba Bersih (Studi pada Perusahaan Manufaktur
Subsektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
111
Periode 2014-2016).” e-Proceeding of Management 5, no. 2 (2 Agustus
2018): 11.
Rustami, Putu, I Ketut Kirya, dan Wayan Cipta. “Pengaruh Biaya Produksi, Biaya
Promosi, dan Volume Penjualan terhadap Laba pada Perusahaan Kopi
Bubuk Banyuatis.” e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen 2 (2014): 1–9.
Santi, Ni Wayan Ari, Iyus Akhmad Haris, dan I Nyoman Sujana. “Pengaruh
Harga Jual dan Volume Penjualan terhadap Pendapatan UD. Broiler Putra
di Dusun Batumulapan Kabupaten Klungkung pada Tahun 2015-2017.”
Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha 11, no. 1 (8 Juni 2019): 116.
https://doi.org/10.23887/jjpe.v11i1.20090.
Setiaji, Khasan, dan Ana Listia Fatuniah. “Pengaruh Modal, Lama Usaha dan
Lokasi Terhadap Pendapatan Pedagang Pasar Pasca Relokasi.” Jurnal
Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB) 6, no. 1 (1 Maret 2018): 1–14.
https://doi.org/10.21009/JPEB.006.1.1.
Sinambela, Sabam Daoni, Suwarno Ariswoyo, dan Henry Rani Sitepu.
“Menentukan Koefisien Determinasi antara Estimasi M dengan Type
Welsch dengan Least Trimmed Square dalam Data yang Mempunyai
Pencilan.” Jurnal Saintia Matematika 02, no. 03 (2014): 11.
Sumantri. “Pengaruh Volume Penjualan terhadap Pendapatan Peternak Ayam
Potong (Studi Kasus Peternakan Ayam Supadi).” Jurnal Muamalah 2, no.
2 (1 Maret 2017): 1–19.
112
Utari, Tri, dan Putu Dewi Martini. “Pengaruh Modal, Tingkat Pendidikan dan
Teknologi Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) Di Kawasan Imam Bonjol Denpasar Barat | E-Jurnal Ekonomi
Pembangunan Universitas Udayana.” E-Jurnal EP Unud 3, no. 12
(Desember 2014): 576–85.
Wardani, Indah, Supristiwendi, dan Rini Mastuti. “Pengaruh Modal, Harga Dan
Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengecer elapa Di
Pasar Langsa Kota.” Jurnal Penelitian Agrisamudra 6, no. 1 (30 Juni
2019). https://doi.org/10.33059/jpas.v6i1.1334.
Wasi, Abdul. “Pengaruh Biaya Produksi terhadap Pendapatan Produsen Tempe
Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi di Desa Kresek Kec.Kresek
Kab. tangerang).” Diploma, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten,
2017. http://repository.uinbanten.ac.id/1380/.
D. Sumber Internet
DalamIslam.com. “7 Etika Jual Beli Dalam Ekonomi Islam,” 10 Mei 2020.
https://dalamislam.com/hukum-islam/ekonomi/etika-jual-beli-dalam-
ekonomi-islam.
Jurnal. “6 Cara Mendapatkan Untung Besar dengan Modal Kecil,” 11 Mei 2020.
https://www.jurnal.id/blog/2018-6-cara-mendapatkan-untung-besar-
dengan-modal-kecil/.
113
Jurnal. “6 Strategi Bisnis untuk Mencapai Keuntungan Maksimal,” 10 Januari
2020. https://www.jurnal.id/blog/strategi-bisnis-untuk-mencapai-
keuntungan-maksimal/.
Liputan6.com. “UMKM Sumbang 60 Persen ke Pertumbuhan Ekonomi
Nasional.” liputan6.com, Diakses 6 Oktober 2019.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3581067/umkm-sumbang-60-
persen-ke-pertumbuhan-ekonomi-nasional.
Sahabat Pegadaian | Solusi Gadai Terbaik - Tips Menabung Emas - Inspirasi
Investasi Terbaik. “6 Cara Jitu Mengatur Modal Usaha Untuk
Meningkatkan Keuntungan,” 22 Juli 2016.
https://sahabatpegadaian.com/investasi/6-cara-jitu-mengatur-alokasi-
modal-usaha-untuk-meningkatkan-keuntungan.
Scribd. “Renstra Diskop UMKM.” Diakses 13 September 2019.
https://id.scribd.com/document/343770958/Renstra-Diskop-UMKM.
“Teori Pendapatan Ekonomi | hestanto personal website.” Diakses 19 Oktober
2019. https://www.hestanto.web.id/teori-pendapatan-ekonomi/.
Uji Autokorelasi ~ Duwi Consultant. “Uji Autokorelasi.” Diakses 10 Oktober
2019. http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/uji-autokorelasi.html.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Data Pembukuan Keuangan Bunga Zahra Cake and Cookies
Bulan/Tahun Modal Biaya
Produksi
Volume
Penjualan
Pendapatan
Jan/2016 7000000 4800000 3115 18000000
Feb/2016 8500000 6000000 4700 19800000
Mar/2016 21000000 17200000 6167 31000000
Apr/2016 22000000 17400000 6420 32500000
Mei/2016 23000000 17850000 6498 32960000
Jun/2016 40000000 33000000 9000 60000000
Jul/2016 8000000 5000000 450 10180000
Ags/2016 20000000 17000000 6075 30100000
Sep/2016 8500000 5500000 606 12300000
Okt/2016 6000000 4000000 230 8000000
Nov/2016 12000000 6100000 5100 21060000
Des/2016 15000000 7000000 820 14100000
Jan/2017 12000000 6000000 480 10600000
Feb/2017 10500000 8600000 5320 23800000
Mar/2017 25000000 18000000 6510 33150000
Apr/2017 13500000 9000000 300 9000000
Jan/2018 27000000 14000000 314 9500000
Feb/2018 6900000 4600000 1930 15500000
Mar/2018 7500000 6000000 5500 25000000
Apr/2018 12000000 7250000 5840 28500000
Mei/2018 37000000 32500000 8500 54500000
Jun/2018 10000000 5000000 545 11000000
Jul/2018 24000000 17800000 6300 33050000
Ags/2018 7500000 5600000 5017 20450000
Sep/2018 23500000 17600000 6480 32900000
Okt/2018 24000000 18500000 6600 34000000
Nov/2018 9000000 6100000 612 12650000
Des/2018 11000000 7000000 5000 20000000
Jan/2019 6500000 5000000 200 8000000
Feb/2019 10000000 7000000 608 12500000
Mar/2019 5000000 4500000 180 7000000
Apr/2019 12000000 8000000 470 10390000
Mei/2019 6000000 1400000 315 9000000
Jun/2019 38000000 33000000 8700 55000000
Jul/2019 22000000 17000000 5099 21000000
Ags/2019 23500000 18500000 6500 34000000
Lampiran 3
Tabel T
Sumber : Junaidichaniago.wordpress.com (diproduksi dari standford.edu)
Pr
df
0.25
0.50
0.10
0.20
0.05
0.10
0.025
0.050
0.01
0.02
0.005
0.010
0.001
0.002
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
1.00000
0.81650
0.76489
0.74070
0.72669
0.71756
0.71114
0.70639
0.70272
0.69981
0.69745
0.69548
0.69383
0.69242
0.69120
0.69013
0.68920
0.68836
0.68762
0.68695
0.68635
0.68581
0.68531
0.68485
0.68443
0.68404
0.68368
0.68335
0.68304
0.68276
0.68249
0.68223
0.68200
0.68177
0.68156
0.68137
0.68118
0.68100
0.68083
0.68067
3.07768
1.88562
1.63774
1.53321
1.47588
1.43976
1.41492
1.39682
1.38303
1.37218
1.36343
1.35622
1.35017
1.34503
1.34061
1.33676
1.33338
1.33039
1.32773
1.32534
1.32319
1.32124
1.31946
1.31784
1.31635
1.31497
1.31370
1.31253
1.31143
1.31042
1.30946
1.30857
1.30774
1.30695
1.30621
1.30551
1.30485
1.30423
1.30364
1.30308
6.31375
2.91999
2.35336
2.13185
2.01505
1.94318
1.89458
1.85955
1.83311
1.81246
1.79588
1.78229
1.77093
1.76131
1.75305
1.74588
1.73961
1.73406
1.72913
1.72472
1.72074
1.71714
1.71387
1.71088
1.70814
1.70562
1.70329
1.70113
1.69913
1.69726
1.69552
1.69389
1.69236
1.69092
1.68957
1.68830
1.68709
1.68595
1.68488
1.68385
12.70620
4.30265
3.18245
2.77645
2.57058
2.44691
2.36462
2.30600
2.26216
2.22814
2.20099
2.17881
2.16037
2.14479
2.13145
2.11991
2.10982
2.10092
2.09302
2.08596
2.07961
2.07387
2.06866
2.06390
2.05954
2.05553
2.05183
2.04841
2.04523
2.04227
2.03951
2.03693
2.03452
2.03224
2.03011
2.02809
2.02619
2.02439
2.02269
2.02108
31.82052
6.96456
4.54070
3.74695
3.36493
3.14267
2.99795
2.89646
2.82144
2.76377
2.71808
2.68100
2.65031
2.62449
2.60248
2.58349
2.56693
2.55238
2.53948
2.52798
2.51765
2.50832
2.49987
2.49216
2.48511
2.47863
2.47266
2.46714
2.46202
2.45726
2.45282
2.44868
2.44479
2.44115
2.43772
2.43449
2.43145
2.42857
2.42584
2.42326
63.65674
9.92484
5.84091
4.60409
4.03214
3.70743
3.49948
3.35539
3.24984
3.16927
3.10581
3.05454
3.01228
2.97684
2.94671
2.92078
2.89823
2.87844
2.86093
2.84534
2.83136
2.81876
2.80734
2.79694
2.78744
2.77871
2.77068
2.76326
2.75639
2.75000
2.74404
2.73848
2.73328
2.72839
2.72381
2.71948
2.71541
2.71156
2.70791
2.70446
318.30884
22.32712
10.21453
7.17318
5.89343
5.20763
4.78529
4.50079
4.29681
4.14370
4.02470
3.92963
3.85198
3.78739
3.73283
3.68615
3.64577
3.61048
3.57940
3.55181
3.52715
3.50499
3.48496
3.46678
3.45019
3.43500
3.42103
3.40816
3.39624
3.38518
3.37490
3.36531
3.35634
3.34793
3.34005
3.33262
3.32563
3.31903
3.31279
3.30688
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk
penyebut
(N2)
df untuk pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89
Lampiran 4
Tabel F
Sumber : Junaidiwordpress.com (diproduksi dari standford.edu)
n
k=1 k=2 k=3 k=4 k=5
dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
6 0.6102 1.4002
7 0.6996 1.3564 0.4672 1.8964
8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771 0.3674 2.2866
9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282 0.2957 2.5881
10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 2.4137 0.2427 2.8217
11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 2.2833 0.3155 2.6446
12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 2.1766 0.3796 2.5061
13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 2.0943 0.4445 2.3897
14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 2.0296 0.5052 2.2959
15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 1.9774 0.5620 2.2198
16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 1.9351 0.6150 2.1567
17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 1.9005 0.6641 2.1041
18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 1.8719 0.7098 2.0600
19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 1.8482 0.7523 2.0226
20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 1.8283 0.7918 1.9908
21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 1.8116 0.8286 1.9635
22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 1.7974 0.8629 1.9400
23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 1.7855 0.8949 1.9196
24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.7753 0.9249 1.9018
25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.7666 0.9530 1.8863
26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.7591 0.9794 1.8727
27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.7527 1.0042 1.8608
28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.7473 1.0276 1.8502
29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.7426 1.0497 1.8409
30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386 1.0706 1.8326
31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252
32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187
33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128
34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076
35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029
36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987
37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950
38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916
39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886
40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859
41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835
42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814
43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.7200 1.2660 1.7794
44 1.4692 1.5619 1.4226 1.6120 1.3749 1.6647 1.3263 1.7200 1.2769 1.7777
45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762
46 1.4814 1.5700 1.4368 1.6176 1.3912 1.6677 1.3448 1.7201 1.2976 1.7748
47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736
48 1.4928 1.5776 1.4500 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725
49 1.4982 1.5813 1.4564 1.6257 1.4136 1.6723 1.3701 1.7210 1.3258 1.7716
50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708
51 1.5086 1.5884 1.4684 1.6309 1.4273 1.6754 1.3855 1.7218 1.3431 1.7701
52 1.5135 1.5917 1.4741 1.6334 1.4339 1.6769 1.3929 1.7223 1.3512 1.7694
53 1.5183 1.5951 1.4797 1.6359 1.4402 1.6785 1.4000 1.7228 1.3592 1.7689
54 1.5230 1.5983 1.4851 1.6383 1.4464 1.6800 1.4069 1.7234 1.3669 1.7684
55 1.5276 1.6014 1.4903 1.6406 1.4523 1.6815 1.4136 1.7240 1.3743 1.7681
56 1.5320 1.6045 1.4954 1.6430 1.4581 1.6830 1.4201 1.7246 1.3815 1.7678
57 1.5363 1.6075 1.5004 1.6452 1.4637 1.6845 1.4264 1.7253 1.3885 1.7675
58 1.5405 1.6105 1.5052 1.6475 1.4692 1.6860 1.4325 1.7259 1.3953 1.7673
59 1.5446 1.6134 1.5099 1.6497 1.4745 1.6875 1.4385 1.7266 1.4019 1.7672
60 1.5485 1.6162 1.5144 1.6518 1.4797 1.6889 1.4443 1.7274 1.4083 1.7671
61 1.5524 1.6189 1.5189 1.6540 1.4847 1.6904 1.4499 1.7281 1.4146 1.7671
62 1.5562 1.6216 1.5232 1.6561 1.4896 1.6918 1.4554 1.7288 1.4206 1.7671
63 1.5599 1.6243 1.5274 1.6581 1.4943 1.6932 1.4607 1.7296 1.4265 1.7671
64 1.5635 1.6268 1.5315 1.6601 1.4990 1.6946 1.4659 1.7303 1.4322 1.7672
65 1.5670 1.6294 1.5355 1.6621 1.5035 1.6960 1.4709 1.7311 1.4378 1.7673
66 1.5704 1.6318 1.5395 1.6640 1.5079 1.6974 1.4758 1.7319 1.4433 1.7675
67 1.5738 1.6343 1.5433 1.6660 1.5122 1.6988 1.4806 1.7327 1.4486 1.7676
68 1.5771 1.6367 1.5470 1.6678 1.5164 1.7001 1.4853 1.7335 1.4537 1.7678
69 1.5803 1.6390 1.5507 1.6697 1.5205 1.7015 1.4899 1.7343 1.4588 1.7680
70 1.5834 1.6413 1.5542 1.6715 1.5245 1.7028 1.4943 1.7351 1.4637 1.7683
Lampiran 5
Tabel Durbin-Watson
Sumber : Junaidiwordpress.com (diproduksi dari standford.edu)
Lampiran 6
Dokumentasi Lapangan
Wawancara dengan Pemilik Bunga Zahra Cake and Cookies (Ibu Rusmini)
Beberapa Contoh Produk dari Bunga Zahra Cake and Cookies
Ruangan Produksi dari Bunga Zahra Cake and Cookies
Bagian Depan Tempat Usaha Bunga Zahra Cake and Cookies
No Kegiatan
Tahun 2019 Tahun 2020
Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Pembuatan Proposal
3
Perbaikan Proposal dan Seminar
4 Surat Izin Riset
5 Pengumpulan Data
6
Pengelolahan dan Analisis Data
7 Pembuatan Laporan
8
Bimbingan dan Perbaikan
9 Agenda Ujian Skripsi
10
Perbaikan dan Penjilidan
Lampiran 7
Jadwal Penelitian
II. Riwayat Pendidikan
1. SDN 207 Kota Jambi : 2004-2005
2. SDN 126 Muaro Jambi : 2005-2010
3. SMP Negeri 4 Kota Jambi : 2010-2013
4. SMA PGRI 2 Kota Jambi : 2013-2016
5. UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi : 2016-2020
I. Data Diri
Nama : M. Arifin Azhari
Pekerjaan : Mahasiswa
NIM : EES.160446
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat dan Tanggal Lahir : Jambi, 8 Juni 1998
Alamat Asal : Jambi
Alamat Sekarang : Jalan Lingkar Selatan II, RT. 25, Kel. Lingkar Sel-
atan, Kec. Paal Merah, Kota Jambi.
Agama : Islam
Status Perwakinan : Belum Menikah
Nama Ayah Kandung : Anwar
Nama Ibu Kandung : Siti Rahma
Status dalam Keluarga : Anak Pertama dari 2 Bersaudara
Handphone : 0896-9943-3830
E-mail : [email protected]
CURRICULUM VITAE