TESIS
PENGARUH OBESITAS
TERHADAP TAHAPAN PUBERTAS ANAK
Obesity Impact on Pediatric Pubertal Staging
NISRINA SYAHDU
P1507212032
KKOONNSSEENNTTRRAASSII PPEENNDDIIDDIIKKAANN DDOOKKTTEERR SSPPEESSIIAALLIISS TTERPADU PROGRAM STUDI BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA
UUNNIIVVEERRSSIITTAASS HHAASSAANNUUDDDDIINN
MMAAKKAASSSSAARR
22001177
PENGARUH OBESITAS TERHADAP TAHAPAN
PUBERTAS ANAK
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister
Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Terpadu
Disusun dan Diajukan oleh
NISRINA SYAHDU
Kepada
KONSENTRASI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS TERPADU
PROGRAM STUDI BIOMEDIK PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nisrina Syahdu
Nomor Stanbuk : P1507212032
Program Studi : Biomedik
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-
benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan
tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat
dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini hasil karya orang lain,
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Makassar, Maret 2017
Yang menyatakan,
Nisrina Syahdu
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini.
Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan dalam rangka
penyelesaian Program Pendidikan Dokter Spesialis di Institusi Pendidikan
Dokter Spesialis Anak (IPDSA) pada Konsentrasi Pendidikan Dokter
Spesialis Terpadu, Program Studi Biomedik, Program Pascasarjana
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya akhir ini tidak akan
terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada Prof. Dr. dr. R. Satriono, MSc, Sp.A(K), Sp.GK
sebagai pembimbing materi dan penelitian yang dengan penuh perhatian
dan kesabaran senantiasa mengarahkan dan memberikan dorongan
kepada penulis sejak awal penelitian hingga penyelesaian penulisan tesis
ini.
Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya penulis sampaikan
kepada Prof. Dr. dr. H. Dasril Daud, Sp.A(K) selaku pembimbing materi
dan metodologi yang di tengah kesibukan beliau masih tetap memberikan
waktu dan pikiran untuk membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada para penguji yang
telah banyak memberikan masukan dan perbaikan, yaitu dr. Ratna Dewi
ii
Artati, SpA(K), MARS, dr. Burhanuddin Iskandar, Sp.A(K) dan Dr. dr.
Aidah Juliaty A. Baso, Sp.A(K).
Ucapan terima kasih penulis juga sampaikan kepada :
1. Rektor, Direktur Program Pascasarjana, dan Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin atas kesediaannya menerima
penulis sebagai peserta pendidikan di Program Pascasarjana
Universitas Hasanuddin.
2. Koordinator Program Pendidikan Dokter Spesialis I Universitas
Hasanuddin yang senantiasa memantau dan membantu kelancaran
pendidikan penulis.
3. Ketua Departemen dan Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin beserta seluruh staf
pengajar (supervisor) atas bimbingan, arahan, dan asuhan yang tulus
selama penulis menjalani pendidikan.
4. Bapak Ketua Konsentrasi, Ketua Program Studi Biomedik, beserta
Bapak dan Ibu staf pengajar pada Konsentrasi Pendidikan Dokter
Spesialis Terpadu Program Studi Biomedik Pascasarjana Universitas
Hasanuddin atas bimbingannya selama penulis menjalani pendidikan.
5. Direktur RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Direktur RSP Unhas, dan
Direktur RS jejaring atas kesediaannya memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menjalani pendidikan di rumah sakit tersebut.
6. Semua staf administrasi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin, paramedis RSUP Dr. Wahidin
iii
Sudirohusodo dan RS jejaring atas bantuan dan kerjasamanya selama
penulis menjalani pendidikan.
7. Suami tercinta, Harnoto Anas, STP atas pengertian, pengorbanan,
dan kesabarannya dalam mendampingi penulis selama menjalani
pendidikan serta dengan penuh kasih sayang selalu memberikan
dorongan moril kepada penulis.
8. Ibunda Hj. Norma S.Pd tercinta, yang senantiasa berdoa sehingga
penulis mampu menjalani proses pendidikan, saudara-saudara saya
Rusmin Samjaya, S.Kom, MM dan Raisman Jaka, SE serta anggota
keluarga yang lain atas doa dan dukungannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan tesis ini.
9. Semua teman sejawat peserta PPDS ilmu kesehatan anak terutama
teman seangkatan Juli 2012 : A. Enda Yuliastini, Nia Krisdiantari,
Iksan Ali, Revina Tranggana, Eva faradianti, Moch.Nafis Qulyubi,
Merdiani Darkhutni, Diana Wati dan Rini Ariani atas bantuan dan
kerjasama yang menyenangkan, berbagai suka duka selama penulis
menjalani pendidikan.
10. Sahabat saya dr.Andriani Qanitha dan dr.Aldian Irma atas dukungan
dan bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
tesis ini.
11. Semua Paramedis di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS. Dr.
Wahidin Sudirohusodo dan Rumah Sakit satelit lainnya atas bantuan
dan kerjasamanya selama penulis mengikuti pendidikan
iv
12. Dan semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan ilmu kesehatan anak di masa mendatang. Akhirnya, tak
ada gading yang tak retak, tak lupa pula penulis memohon maaf untuk
hal-hal yang tidak berkenan dalam penulisan ini karena penulis menyadari
sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan.
Makassar, Maret 2017
Nisrina Syahdu
v
ABSTRAK Latar belakang. Obesitas adalah keadaan patologik yaitu terjadinya penumpukan lemak yang berlebihan dan keterkaitannya dengan percepatan usia tahapan pubertas pada anak. Meningkatnya bukti yang menunjukkan adanya hubungan antara terjadinya maturitas dini dan obesitas pada anak perempuan. Namun pada anak laki-laki, penelitian menyangkut hal tersebut masih sangat terbatas.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh obesitas terhadap tahapan pubertas pada anak laki-laki dan perempuan.
Metode. Penelitian cross sectional dilakukan antara September-November 2016 terhadap 310 anak berumur 7-15 tahun, terdiri atas 142 anak obesitas dan 168 anak gizi baik pada lima sekolah di Makassar. Subjek penelitian dipilih secara multistage cluster proportional stratified random sampling. Pubertas pada anak perempuan dinilai berdasarkan perkembangan payudara sesuai skala Tanner dan pada anak laki-laki dinilai berdasarkan ukuran testis menggunakan Orchidometer sesuai skala Tanner. Analisis menggunakan uji t-tidak berpasangan dan uji Chi square.
Hasil. Usia rata-rata anak perempuan pada tahap Tanner M2, M3 dan M4 pada kelompok obesitas lebih muda daripada kelompok gizi baik (8.97 vs 10.87, p <0.001; 10.59 vs 12.41, p <0.001; 12.37 vs 13.78, p =0.001). Usia rata-rata anak laki-laki pada tahap Tanner G2 dan G3 pada kelompok obesitas dan gizi baik tidak berbeda signifikan. Anak perempuan yang obesitas memiliki resiko 16.26 kali untuk mengalami percepatan usia tahapan pubertas dibandingkan dengan anak gizi baik, COR= 16.26 (95%CI 7.16-36.91), p<0.001.
Kesimpulan. Anak perempuan obesitas mencapai tahapan pubertas yang lebih tinggi pada usia yang lebih muda dibandingkan anak dengan gizi baik. Sedangkan pada anak laki-laki, obesitas tidak mempengaruhi tahapan pubertas.
Kata kunci: obesitas, tahapan pubertas, anak
vi
ABSTRACT
Background. Obesity is a pathological condition due to accumulation of excessive fat and is associated with acceleration of puberty stages in children. Increasing evidence suggests a close association between early sexual maturation and obesity in girls. However, limited research has been conducted in boys.
Objective. The study aims to analyse the effect of obesity on the puberty stages among male and female children.
Methods. This cross sectional study was performed from September 2016 through November 2016. A total of 310 children aged 7 to 15 years old were included, consist of 142 obesity children and 168 well-nourished children of five schools in Makassar. The subjects of this study were selected based on multistage cluster proportional stratified random sampling. Puberty in girls was assessed by the development of breasts according to Tanner scale and in boys was assessed by the testicular volume using Orchidometer according to Tanner scale. Data were analysed with independent sample t-test and Chi square test.
Result. Mean ages of girls in the stages of Tanner B2, B3 and B4 in the obese group were younger than in the well-nourished group (8.97 vs 10.87, p <0.001; 10.59 vs 12.41, p <0.001; 12.37 vs 13.78, p =0.001). Mean ages of boys in the stages of Tanner G2 and G3 in obese group and well-nourished group were not significantly different. Obese girls have 16.26 times risk to undergo early pubertal stage compared to well-nourished, with COR= 16.26 (95%CI 7.16-36.91), p<0.001.
Conclusions. Girls with obesity reached the puberty stages in the earlier age than the well-nourished. In boys, obesity has no effect on puberty stages.
Keywords: obesity, puberty stages, children
vii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN xiii
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
I.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
I.3. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5
I.4. Hipotesis .......................................................................................... 6
I.5. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Obesitas .......................................................................................... 8
II.2. Pebertas .......................................................................................... 13
II.3. Usia Awitan Pubertas ...................................................................... 26
II.4. Faktor yang Mempengaruhi Awitan Pubertas ................................. 27
II.5. Kecenderungan Percepatan Usia Tahapan Pubertas ..................... 33
II.6. Pengaruh Obesitas terhadap Pubertas ........................................... 33
viii
II.7. Kerangka Teori ................................................................................ 42
BAB III. KERANGKA KONSEP ......................................................................... 43
BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN
IV.1. Desain Penelitian ........................................................................... 44
IV.2. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 44
IV.3. Populasi Penelitian ........................................................................ 44
IV.4. Sampel dan Cara Pengambilan Sampel ........................................ 45
IV.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ........................................................... 48
IV.6. Izin Penelitian dan Ethical Clearance ............................................. 48
IV.7. Cara Kerja ...................................................................................... 48
IV.8. Identifikasi dan Klasifikasi Variabel ................................................ 53
IV.9. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ...................................... 54
IV.10. Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 57
BAB V. HASIL PENELITIAN
V.1. Jumlah Sampel ............................................................................... 59
V.2. Karakteristik Sampel Penelitian ...................................................... 59
V.3. Hubungan Obesitas dan Tahapan Pubertas Anak .......................... 60
V.4. Pengaruh Obesitas terhadap Percepatan Usia Tahapan
Pubertas pada Anak
...................................................................... 65
V.5. Pengaruh Status Sosial Ekonomi terhadap
Percepatan Usia Tahapan Pubertas pada Anak. ............................ 67
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 69
ix
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
VII.1 Kesimpulan .................................................................................... 81
VII.2 Saran ............................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Tabel Klasifikasi Obesitas 11
2. Tabel Perubahan Komposisi Tubuh selama Pubertas 22
3. Tabel Tahap perkembangan pubertas pada anak laki-laki menurut Tanner 24
4. Tabel Tahap perkembangan pubertas pada anak perempuan menurut Tanner 15
5. Karakteristik Dasar Subjek 60
6. Analisis Usia Rata-Rata Anak Laki-laki Obesitas dan Gizi Baik Dikaitkan dengan Perkembangan Gonad Berdasarkan Skala Tanner 61
7. Analisis Usia Rata-Rata Anak Perempuan Obesitas dan Gizi Baik Dikaitkan dengan Perkembangan Payudara
Berdasarkan Skala Tanner 62
8. Analisis Usia Rata-rata Anak Laki-laki Obesitas dan Gizi Baik Dikaitkan dengan Pertumbuhan Rambut Pubis Berdasarkan Skala Tanner 64
9. Analisis Usia Rata-rata Anak Perempuan Obesitas dan Gizi Baik Dikaitkan dengan Pertumbuhan Rambut Pubis Berdasarkan Skala Tanner 64
10. Hubungan Obesitas dengan Percepatan Usia Tahapan Pubertas pada Anak Laki-Laki 65
11. Hubungan Obesitas dengan Percepatan Usia Tahapan Pubertas pada Anak Perempuan 66
12. Pengaruh Obesitas terhadap Percepatan Usia tahapan pubertas Anak 67
13. Hubungan Status Sosial Ekonomi dengan Percepatan Usia Tahapan Pubertas pada Anak 68
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor halaman
1. Pengaturan onset pubertas dan perkembangannya 18 melalui Jalur HPG dan HPA
2. Perubahan fisik pada anak laki-laki selama pubertas 20
3. Perubahan fisik pada anak perempuan selama pubertas 21
4. Tahapan pubertas pada anak laki-laki menurut Tanner 25
5. Tahapan pubertas pada anak perempuan menurut Tanner 26
6. Fungsi Leptin di berbagai Jaringan Target 35
7. Telarke pada anak perempuan obesitas 37
8. Pengaruh obesitas terhadap hormon reproduksi laki-laki 40
9. Rerata usia berdasarkan Skala Tanner pada anak laki-laki 63
10. Rerata usia berdasarkan Skala Tanner pada anak perempuan 63
xii
DAFTAR LAMPIRAN
NOMOR
1. Naskah penjelasan untuk mendapat persetujuan dari keluarga/ subyek keluarga/ subjek penelitian
2. Formulir persetujuan mengikuti penelitian Grafik NCHS untuk penentuan status gizi
3. Grafik IMT untuk penentuan obesitas
4. Cara Pemeriksaam Stadium Tanner pada Perempuan dan Laki-laki
5. Analisis Keandalan dan Kesahihan Dalam Menentukan Tahapan Pubertas Anak
6. Cara Kerja dan Pengambilan Sampel
7. Kuisioner Penelitian Pengaruh Obesitas Terhadap Tahapan Pubertas pada Anak
8. Data dasar penelitian
xiii
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN
Lambang/Singkatan Arti dan Keterangan
AS Amerika Serikat
BB Berat Badan
CBCL Child Behavior Checklist
CDC Center for Disease Control and Prevention
DDT Diklorofenil trikloroetan
DHEA Dehydroepiandrosterone
DHEAS Dehydroepiandrosterone Sulfate
FSH Follicle Stimulating Hormone
GABA Ɣ amino butirik acid
GAT Glutamic Acid Transporter
GnRH Gonadotropin Releasing Hormone
GPR54 G protein-coupled receptor 54
HPA Hypothalamus Pituitary Adrenal
HPG Hypothalamus Pituitary Gonad
IMT Indeks Massa Tubuh
LH Luteinizing Hormone
NE Norepinephrin
NPY Neuropeptide Y
PCBs Poliklorinat bifenil
xiv
PCOS Polycystic Ovary Syndrome
PEFR Peak Expiratory Flow Rate
PSC- 17 17-item Pediatric Symptom Checklist
Riskesdas Riset Kesehatan Dasar
SD Standar Deviasi
SHBG Sex Hormone Binding Globulin
SMP Sekolah Menengah Pertama
TB Tinggi Badan
TGFα Transforming Growth Factor
TLK Tebal Lipatan Kulit
WHO World Health Organization
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obesitas atau kegemukan adalah suatu keadaan patologik yaitu
terjadi penumpukan lemak yang berlebihan secara menyeluruh di bagian
kulit dan jaringan lain di dalam tubuh. Obesitas yang merupakan akibat dari
kelebihan nutrisi, telah menjadi permasalahan yang besar dalam beberapa
dekade terakhir, bahkan WHO menyatakan bahwa obesitas sudah menjadi
epidemi global, sehingga sudah menjadi suatu problem kesehatan yang
harus segera ditangani.(IDAI, 2014 ;WHO, 2000)
Prevalensi overweight dan obesitas pada anak di dunia meningkat
dari 4.2% di tahun 1990 menjadi 6.7% di tahun 2010 dan diperkirakan akan
mencapai 9.1% di tahun 2020. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2013, didapatkan prevalensi obesitas pada (1) anak balita di
tahun 2007, 2010 dan 2013 berdasarkan berat badan menurut tinggi badan
lebih dari skor Z 2 menggunakan baku antropometri anak balita WHO 2005
berturut-turut 12.2%, 14.0% dan 11.9%, serta (2) anak berusia 5-12 tahun,
13-15 tahun dan 16-18 tahun berturut-turut 8.8%, 2.5% dan 1.6%
berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur lebih dari skor Z 2
menggunakan baku antropometri WHO 2007 untuk anak berumur 5-18
tahun. (IDAI, 2014)
Peningkatan prevalensi obesitas juga diikuti dengan peningkatan
prevalensi komorbiditas, seperti peningkatan tekanan darah, aterosklerosis,
2
hipertrofi ventrikel kiri, sumbatan jalan napas saat tidur (obstructive sleep
apnea), asma, sindrom polikistik ovarium, diabetes melitus tipe-2,
perlemakan hati, abnormalitas kadar lipid darah (dislipidemia) dan sindrom
metabolik. Selain itu, kelebihan adiposit juga diketahui berpengaruh
terhadap berbagai aspek perkembangan pubertas yang dalam penelitian ini
akan dibahas lebih mendalam tentang pengaruh obesitas terhadap tahapan
pubertas pada anak laki-laki dan perempuan. (IDAI, 2014)
Pubertas merupakan suatu proses yang kompleks, yaitu masa
peralihan dari anak menuju dewasa yang ditandai dengan berkembangnya
tanda-tanda seks sekunder serta kemampuan bereproduksi. Status nutrisi
yang adekuat diperlukan untuk menginisiasi pubertas, sehingga dalam
beberapa kepustakaan disebutkan bahwa selain faktor genetik, faktor
nutrisi dan lingkungan juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap
munculnya pubertas. Dalam penelitiannya, Cali & Caprio (2008)
menyimpulkan bahwa variasi usia pubertas melibatkan 74% faktor genetik
dan 26% faktor lingkungan (letak geografis, status sosial ekonomi, infeksi,
iklim, stressor, dan gangguan pada sistem endokrin). (Solorzano &
McCartney, 2010)
Awitan pubertas normal terjadi karena maturasi fungsi gonad dan
karena peningkatan sekresi androgen adrenal. Pada anak perempuan,
awitan pubertas dimulai pada usia 8 sampai 13 tahun, sedangkan anak laki-
laki pada usia 9 sampai 14 tahun. Dewasa ini, usia awitan pubertas
cenderung mengalami percepatan. Slyper (1998) melaporkan bahwa onset
3
pubertas pada anak perempuan di Amerika Serikat saat ini lebih cepat dari
masa sebelumnya, hal ini dihubungkan dengan meningkatnya berat badan.
Kaplowitz et al (2001) dalam studinya melaporkan bahwa obesitas
merupakan faktor yang berperan penting pada onset pubertas anak
perempuan di AS. Sedangkan data mengenai pengaruh obesitas terhadap
munculnya pubertas pada anak laki-laki justru bervariasi. Beberapa
penelitian menghubungkan antara obesitas dan keterlambatan pubertas
pada anak laki-laki dan beberapa penelitian lain justru mendapatkan
adanya percepatan usia awitan pubertas pada anak laki-laki dengan
obesitas. (Kim & Park, 2012)
Percepatan pubertas pada anak dengan obesitas dikaitkan dengan
peningkatan kadar leptin yang berasal dari jaringan adipose. Leptin memiliki
reseptor pada hipotalamus, hipofisis anterior, gonad dan di lempeng
epifisis, sehingga adanya peningkatan leptin dapat menstimulasi aksis HPG
(Hypothalamus-Pituitary-Gonad) yang menyebabkan terjadinya percepatan
pubertas. Dalam penelitian lain dijelaskan bahwa peningkatan jaringan
adipose pada anak dengan obesitas diketahui dapat meningkatkan aktivitas
dari cytochrome P450 enzim aromatase yang akan menyebabkan
meningkatnya konversi dari testosteron menjadi estradiol sehingga jumlah
testosteron sendiri menurun dan diduga bahwa proses tersebutlah yang
merupakan dasar mekanisme terjadinya perlambatan pubertas pada anak
laki-laki dengan obesitas. (Shalitin & Philip, 2003)
4
Berdasarkan penjelasan di atas, sangatlah penting untuk dilakukan
penelitian-penelitian selanjutnya untuk menggali lebih jauh lagi tentang
pengaruh obesitas terhadap tahapan pubertas pada anak laki-laki maupun
perempuan. Selain itu, dengan dilakukannya penelitian ini kita dapat
mengetahui onset pubertas pada anak apakah cepat atau lambat. Hal ini
perlu mengingat banyaknya permasalahan yang akan dihadapi anak
dengan pubertas yang lebih cepat, misalnya: mengalami pematangan
tulang yang cepat dan tinggi badan akhir yang pendek, masalah psikologis,
gangguan perilaku, faktor risiko terjadinya Polycystic Ovary Syndrome
(PCOS) dan kanker payudara pada perempuan.
Sebelumnya, di luar negeri maupun di Indonesia telah banyak
dilakukan penelitian yang menyangkut hubungan antara Indeks Massa
Tubuh (IMT) dengan munculnya pubertas. Nilai novel dalam penelitian ini
adalah bahwa penulis akan menitikberatkan obesitas sebagai salah satu
faktor yang mempengaruhi tahapan pubertas. Selain itu, pada penelitian ini
dilakukan pengontrolan terhadap letak geografis dan status sosial ekonomi
yang juga dianggap berpengaruh terhadap munculnya pubertas, ditambah
lagi analisis statistik yang digunakan sudah pasti berbeda dari penelitian-
peneliatian sebelumnya. Penelitian ini juga belum pernah dilakukan di
Makassar sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kita
untuk aplikasi klinik yang lebih baik di masa mendatang.
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah obesitas berpengaruh terhadap tahapan pubertas pada
anak laki-laki dan perempuan?
2. Seberapa besar pengaruh obesitas terhadap tahapan pubertas pada
anak laki-laki dan perempuan?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh obesitas terhadap tahapan pubertas pada anak
laki-laki dan perempuan.
Tujuan Khusus
1. Menentukan usia rata-rata tahapan pubertas pada anak laki-laki
yang obesitas berdasarkan skala Tanner.
Menentukan usia rata-rata tahapan pubertas pada anak laki-laki
yang gizi baik berdasarkan skala Tanner.
Membandingkan usia rata-rata tahapan pubertas antara anak laki-
laki yang obesitas dengan usia rata-rata tahapan pubertas anak laki-
laki yang gizi baik berdasarkan skala Tanner.
Menentukan usia rata-rata tahapan pubertas pada anak perempuan
yang obesitas berdasarkan skala Tanner.
Menentukan usia rata-rata tahapan pubertas pada anak perempuan
yang gizi baik berdasarkan skala Tanner.
6
Membandingkan usia rata-rata tahapan pubertas antara anak
perempuan yang obesitas dengan usia rata-rata tahapan pubertas
anak perempuan yang gizi baik berdasarkan skala Tanner.
Menentukan nilai OR dengan membandingkan frekuensi subjek
dengan tahapan pubertas yang lebih cepat antara kelompok
obesitas dan gizi baik pada anak laki-laki.
Menentukan nilai OR dengan membandingkan frekuensi subjek
dengan tahapan pubertas yang lebih cepat antara kelompok
obesitas dan gizi baik pada anak perempuan.
1.4 Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Umur tahapan Tanner pada anak obesitas lebih rendah daripada
anak yang gizi baik pada kelompok laki-laki.
2. Umur tahapan Tanner pada anak obesitas lebih rendah daripada
anak yang gizi baik pada kelompok perempuan.
3. Frekuensi subjek dengan tahapan pubertas cepat lebih banyak pada
kelompok obesitas daripada yang gizi baik pada anak laki-laki.
4. Frekuensi subjek dengan tahapan pubertas cepat lebih banyak pada
kelompok obesitas daripada yang gizi baik pada anak perempuan.
7
1.5 Manfaat Penelitian
1. Memberikan sumbangan ilmiah mengenai pengaruh obesitas
terhadap tahapan pubertas pada anak, utamanya pada anak laki-laki
yang datanya masih sangat sedikit dan bervariasi, sehingga dapat
bermanfaat untuk penelitian berikutnya.
2. Menambah pengetahuan tentang patomekanisme terjadinya
percepatan pubertas pada anak dengan obesitas.
3. Dengan mengetahui status pubertas anak, kita dapat menentukan
apakah anak tersebut mengalami pubertas cepat atau lambat, hal ini
perlu diketahui mengingat banyaknya permasalahan yang dapat
muncul selama pubertas, sehingga hal tersebut dapat diminimalkan.